optimalisasi pengelolaan sampah melalui partisipasi masyarakat ...

16
Jurnal EKOSAINS | Vol. VI | No. 1 | Maret 2014 8 OPTIMALISASI PENGELOLAAN SAMPAH MELALUI PARTISIPASI MASYARAKAT DAN KAJIAN EXTENDED PRODUCER RESPONSIBILITY (EPR) DI KABUPATEN MAGETAN Endah Tri Wahyuni, Sunarto dan Prabang Setyono Magister Ilmu Lingkungan, Universitas Sebelas Maret Surakarta Abstrak Sebagian besar masyarakat memandang sampah sebagai barang sisa yang tidak berguna, bukan sebagai sumber daya yang bisa di manfaatkan. Paradigma lama pengelolaan sampah “kumpul-angkut-buang” dapat memberi beban berat ke TPA. Untuk mencapai pengelolaan persampahan yang optimal, sudah waktunya ada perubahan paradigma pengelolaan sampah menjadi paradigma baru yaitu pengurangan dan penanganan dari sumber sampah. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui upaya optimalisasi pengelolaan sampah di Kabupaten Magetan melalui partisipasi masyarakat dan kajian Extended Producer Responsibility (EPR). Penelitian dilakukan di daerah layanan persampahan Kabupaten Magetan untuk mengidentifikasi partisipasi masyarakat dalam system pengelolaan sampah 3R (reduce, reuse, recycle) dan mengkaji program EPR. Untuk mengetahui partisipasi dunia industry terhadap program EPR dilaksanakan di PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk. Penelitian ini menggunakan pendekatan analisa deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, pelaksanaan program 3R di Kabupaten Magetan mampu mereduksi sampah yang masuk ke TPA terutama sampah organik karena diolah menjadi kompos. Namun pengelolaan sampah 3R tersebut masih menyisakan residu berupa sampah anorganik terutama plastik kemasan produk yang tidak dapat didaur ulang oleh masyarakat dan tidak memiliki nilai jual. Dengan konsep EPR, sampah kemasan produk tersebut dikembalikan ke produsen untuk dikelola sendiri atau melalui pihak ketiga. Pelaksanaan EPR dalam industri melalui penggantian bahan baku yang lebih ramah lingkungan, pengurangan bahan yang dapat menghasilkan sampah, penggunaan ulang maupun pendauran ulang sampah kemasan. Mekanisme pengembalian sampah kemasan dari konsumen ke produsen dapat dilakukan melalui bank sampah, potongan harga maupun penggantian dengan uang tunai. Penerapan EPR akan mengurangi sampah kemasan yang masuk ke TPA sehingga memperpanjang umur TPA Milangasri Kabupaten Magetan. Kata kunci : pengelolaan sampah, partisipasi masyarakat, 3R, EPR Email: [email protected]

Transcript of optimalisasi pengelolaan sampah melalui partisipasi masyarakat ...

Page 1: optimalisasi pengelolaan sampah melalui partisipasi masyarakat ...

Jurnal EKOSAINS | Vol. VI | No. 1 | Maret 20148

OPTIMALISASI PENGELOLAAN SAMPAHMELALUI PARTISIPASI MASYARAKATDAN KAJIAN EXTENDED PRODUCER

RESPONSIBILITY (EPR)DI KABUPATEN MAGETAN

Endah Tri Wahyuni, Sunarto dan Prabang SetyonoMagisterIlmuLingkungan,UniversitasSebelasMaretSurakarta

Abstrak Sebagianbesarmasyarakatmemandangsampahsebagaibarangsisayangtidakberguna,bukansebagaisumberdayayangbisadimanfaatkan.Paradigmalamapengelolaansampah“kumpul-angkut-buang”dapatmemberibebanberatkeTPA.Untukmencapaipengelolaan persampahan yang optimal, sudah waktunya ada perubahan paradigmapengelolaan sampahmenjadi paradigmabaruyaitu pengurangandanpenanganandarisumbersampah.Tujuanpenelitianiniadalahmengetahuiupayaoptimalisasipengelolaansampah di Kabupaten Magetan melalui partisipasi masyarakat dan kajian ExtendedProducerResponsibility(EPR). Penelitian dilakukan di daerah layanan persampahan Kabupaten Magetanuntuk mengidentifikasi partisipasi masyarakat dalam system pengelolaan sampah 3R(reduce,reuse,recycle)danmengkajiprogramEPR.UntukmengetahuipartisipasiduniaindustryterhadapprogramEPRdilaksanakandiPT.IndofoodCBPSuksesMakmur,Tbk.Penelitianinimenggunakanpendekatananalisadeskriptifkualitatif. Berdasarkanhasilpenelitian,pelaksanaanprogram3RdiKabupatenMagetanmampu mereduksi sampah yang masuk ke TPA terutama sampah organik karena diolah menjadi kompos. Namun pengelolaan sampah 3R tersebut masih menyisakan residuberupasampahanorganikterutamaplastikkemasanprodukyangtidakdapatdidaurulangolehmasyarakatdan tidakmemilikinilai jual.DengankonsepEPR, sampahkemasanproduk tersebut dikembalikan ke produsen untuk dikelola sendiri atau melalui pihakketiga. Pelaksanaan EPR dalam industri melalui penggantian bahan baku yang lebihramah lingkungan,penguranganbahanyangdapatmenghasilkansampah,penggunaanulang maupun pendauran ulang sampah kemasan. Mekanisme pengembalian sampahkemasandarikonsumenkeprodusendapatdilakukanmelaluibanksampah,potonganhargamaupunpenggantiandenganuangtunai.PenerapanEPRakanmengurangisampahkemasanyangmasukkeTPAsehinggamemperpanjangumurTPAMilangasriKabupatenMagetan.

Kata kunci : pengelolaan sampah, partisipasi masyarakat, 3R, EPR

Email:[email protected]

Page 2: optimalisasi pengelolaan sampah melalui partisipasi masyarakat ...

Jurnal EKOSAINS | Vol. VI | No. 1 | Maret 2014 9

Pendahuluan Sebagian besar masyarakatmemandang sampah sebagai barang sisayangtidakberguna,bukansebagaisumberdayayangbisadimanfaatkan.Pengelolaansampah yang dilakukan masyarakat masih bertumpu pada pendekatan akhir yaitupengumpulan sampah, pengangkutan dan pembuangansampahketempatpembuanganakhir. Hal tersebut dapat member bebanberatkeTPA.BerdasarkanUURINo.18Tahun 2008 tentang pengelolaan sampah,paradigma pengelolaan sampah yang bertumpu pada pendekatan akhir sudahsaatnya ditinggalkan dan diganti dengan paradigma baru pengelolaan sampah.Paradigma baru memandang sampahsebagai sumberdaya yang mempunyainilai ekonomi yang dapat dimanfaatkan, misalnya untuk energi, kompos ataupun untukbahanbakuindustri. Kabupaten Magetan memilikiluaswilayah688,8474km2denganjumlahpenduduk 699.248 jiwa (BAPPEDAKabupaten Magetan, 2012). Pendudukkabupaten magetan tersebar pada 18kecamatan. Sedangkan luas daerahpelayananpersampahanadalah21,41km2 denganjumlahpendudukdaerahpelayananadalah 47.682 jiwa. Dengan semakinberkembangnya jumlah penduduk makaproduksi sampah akan semakin meningkat dimanalajutimbulansampahyangmasukkeTPAmencapai±149,15m3/hari.LahanTPAMilangasriKabupatenMagetanyangdibangunpadaTahun1997seluas2,5HasaatinisudahoverloadsehinggadibangunTPAyangbaruseluas1,5HapadaTahun2011. Dengan asumsi masa pakai TPAadalah8 tahun,maka apabilamanajemenpersampahan yang lama masih digunakan TPAMilangasriakanhabismasapakainyapadaTahun2018. Pendekatan pengelolaan sampah ini diupayakan untuk bergeser ke arahpendekatanpenangananmulaidarisumber.Dengan asas ini, pengelolaan sampah tidak

lagi berfikir untukmemusnahkan sampahyang telah dihasilkan tetapi melakukan upaya-upaya pada saat sampah tersebutbelumdibuangkeTPA.Usahapemanfaatandapat memperlambat eksploitasi sumberdayaalamsertamenjadinilaitambahyangbermanfaat. Hasil proses dari daur ulangakan memberikan nilai jual yang cukuptinggi, misalnya kompos, plastik dan kertas. Menindaklanjuti kebijakannasionalpembangunanbidangpersampahan(Undang-undangNo.18Tahun2008danPermenPUNo.21/PRT/M/2006)yangsalahsatu targetnya adalah pengurangan volume sampah melalui program 3R (reduce, reuse, recycle) dan Extended Producer Responsibility(EPR)diperlukankesadarandan komitmen semua stakeholder termasuk kelompok masyarakat dan dunia industri sebagai penghasil sampah dalammewujudkan sistem pengelolaan sampahramahlingkungandanberkelanjutan. Kabupaten Magetan telahmenerapkan praktik 3R, namun sampah anorganik terutama sampah kemasan produk yang tidak dapat dimanfaatkan dan tidak memiliki nilai jual pada akhirnyamenjadiresiduyangbermuaradiTPA.OlehkarenaituperludikajipenerapanprogramEPR (Extended Producer Responsibility)dimanasampahanorganiktidakbermuaradiTPA tetapimelibatkan produsen untukmengelola kembali sampah yang telahdihasilkannya. Kajian terhadap konsepEPR diperlukan untuk mengetahui langkah apasajayangdapatdilakukanolehindustridalam hal pengelolaan sampah serta bagaimana mekanisme pelaksanaan EPRdimasyarakat. Persoalan sampah bisaberkurang jika pemerintah bersinergidengan masyarakat dan dunia industri serta memberikan porsi yang semakinmeningkatuntukberperansertaaktifdalampengelolaan sampah. Diharapkan denganstrategi pengelolaan yang tepat dapat

Optimalisasi Pengelolaan Sampah Endah Tri Wahyuni, SunartoMelalui Partisipasi Masyarakat Dan Prabang Setyono

Page 3: optimalisasi pengelolaan sampah melalui partisipasi masyarakat ...

Jurnal EKOSAINS | Vol. VI | No. 1 | Maret 201410

mengurangi sampah yang masuk ke TPA sehinggaakanmemperpanjangmasapakaiTPAMilangasriKabupatenMagetan. Tujuan penelitian ini adalahmengetahui upaya optimalisasi pengelolaan sampah di Kabupaten Magetan melaluipartisipasi masyarakat dan kajianExtended Producer Responsibility (EPR)sehingga penelitian ini dapat memberimasukan kepada Pemerintah KabupatenMagetan dalam pengambilan keputusanstrategis dibidang persampahan sertakepada masyarakat dalam pengelolaan persampahan.

Tinjauan Pustaka BerdasarkanSKSNItahun1990,sampahadalahlimbahyangbersifatpadatterdiri dari zat organik dan zat anorganik yang dianggap tidak berguna lagi danharus dikelola agar tidak membahayakanlingkungan dan melindungi investasi pembangunan. SedangkanmeurutUURINomor18Tahun2008tentangpengelolaansampah, sampah adalah sisa kegiatan sehari-harimanusia dan/atau proses alamyangberbentukpadat. Timbulan sampah adalahbanyaknya sampah yang timbul darimasyarakat dalam satuan volume maupun berat per kapita perhari, atau perluasbangunan,atauperpanjangjalan(SNI19-2454-2002).Datatimbulansampahsangatpenting diketahui untuk menentukan fasilitas setiap unit pengelolaan sampah dan kapasitasnya misalnya fasilitas peralatan, kendaraan pengangkut dan rute angkutan, fasilitasdaurulang,luasdanjenisTPA. Secara umum pengelolaansampah di perkotaan dilakukan melalui 3 tahapan kegiatan, yakni pengumpulan, pengangkutan dan pembuanganakhir. Pengumpulan diartikan sebagaipengelolaan sampah dari tempat asalnya sampaike tempatpembuangansementarasebelummenujutahapanberikutnya.Padatahapan ini digunakan sarana bantuan

berupa tong sampah, bak sampah, petikemas sampah, gerobak dorong maupuntempat pembuangan sementara (TPS/Dipo). Untuk melakukan pengumpulan,umumnya melibatkan sejumlah tenagayang mengumpulkan sampah setiap periode waktutertentu. Tahapan pengangkutan dilakukan dengan menggunakan sarana bantuanberupaalattransportasitertentumenujuketempatpembuanganakhir/pengolahan.Padatahapan ini juga melibatkan tenaga yangpada periode waktu tertentu mengangkutsampahdaritempatpembuangansementaraketempatpembuanganakhir(TPA).Padatahap pembuangan akhir/pengolahan,sampah akan mengalami pemrosesan baik secara fisik, kimia maupun biologissedemikian hingga tuntas penyelesaian seluruhproses. Konsep pengelolaan sampah3R menurut buku pedoman 3R berbasismasyarakat di kawasan permukimanmeliputi reduce, reuse, dan recycle.a.ReduceatauPenguranganVolumeReduce atau reduksi sampah merupakan upaya untuk mengurangi timbulansampahdilingkungansumberdanbahkandapat dilakukan sejak sebelum sampahdihasilkan.b. ReuseatauPenggunaanKembaliReuseberartimenggunakankembalibahanatau material agar tidak menjadi sampah(tanpamelaluiprosespengolahan).c.Recycle atau Daur UlangRecycle adalah mendaur ulang suatu bahanyangsudahtidakberguna(sampah)menjadibahanlainsetelahmelaluiprosespengolahan, atau mengolah botol/plastikbekas menjadi biji plastik untuk dicetakkembali menjadi ember, hanger, pot, dansebagainya, atau mengolah kertas bekasmenjadibuburkertasdankembalidicetakmenjadikertasdanlain-lain.Prinsip 3R dalam pengelolaan sampah erat kaitannya dengan prinsip pembangunanberkelanjutan (sustainable development),

Optimalisasi Pengelolaan Sampah Endah Tri Wahyuni, SunartoMelalui Partisipasi Masyarakat Dan Prabang Setyono

Optimalisasi Pengelolaan Sampah Endah Tri Wahyuni, SunartoMelalui Partisipasi Masyarakat Dan Prabang Setyono

Page 4: optimalisasi pengelolaan sampah melalui partisipasi masyarakat ...

Jurnal EKOSAINS | Vol. VI | No. 1 | Maret 2014 11

khususnya dalam pelaksanaan penghematan sumber daya (resource efficiency) danpenghematan energi (energy efficiency).Dengan menjalankan prinsip 3R makaterjadi upaya pengurangan ekstraksisumberdayakarenasebagianbahanbakudapat terpenuhidarisampahyangdidaur-ulangdansampahyangdiguna-ulang. Bank sampah merupakan salah satu strategi penerapan 3R dalam pengelolaan sampah pada sumbernya ditingkat masyarakat. Pelaksanaan banksampah pada prinsipnya adalah satu rekayasasosial(social engineering)untukmengajak masyarakat memilah sampah.Melalui bank sampah, ditemukan satusolusiinovatifuntuk‘memaksa’masyarakatmemilah sampah. Dengan menyamakansampahserupauangataubarangberhargayangdapatditabung,masyarakatakhirnyaterdidik untuk menghargai sampah sesuai jenis dan nilainya sehingga mereka maumemilahsampah. Selain sebagai salah satu solusimengubahperilakumasyarakatagar lebihpeduli terhadap sampah, sesungguhnya pelaksanaan bank sampah mengandungpotensi ekonomi (economic opportunity)kerakyatanyangcukupbesar.Pelaksanaanbank sampah dapat memberikan outputnyatabagimasyarakatberupakesempatankerja (job creation) dalam melaksanakanmajemen operasi bank sampah daninvestasidalambentuktabungan.Sehinggamasyarakatdapatpenghasilandaribekerjadibanksampahataupenghasilantambahandaritabunganbanksampah. Partisipasimerupakansuatubagianterpenting dalam konsep pemberdayaanmasyarakat. Partisipasimasyarakat seringdiartikan keikutsertaan, keterlibatan dankesamaan anggota masyarakat dalam suatu kegiatan tertentu baik secara langsungmaupuntidaklangsung,sejakdarigagasan,perumusankebijakan,pelaksanaanprogramdanevaluasi. Extended Producer Responsibility

(EPR)adalahkonsepyangdidesainuntukmengintegrasikan biaya-biaya lingkungankedalam proses produksi suatu barangsampai produk ini tidak dapat dipakai lagi, sehingga biaya lingkungan menjadikomponenhargapasarproduktersebut. EPR mewajibkan para produsenuntukbertanggungjawab terhadapseluruhsiklus produk dan kemasan dari produk yang mereka hasilkan. Perusahaan yangmenjual produk dan kemasan yangberpotensi menghasilkan sampah wajibbertanggung jawab baik secara financial maupun fisik, pada produk dan kemasanyangmasapakainyasudahusai. Tujuan dari Extended Producer Responsibility (EPR) adalah untukmendorong produsen meminimalisir pencemaran dan mereduksi penggunaan sumber daya alam dan energi dari setiaptahap siklus hidup produk melalui rekayasa desain produk dan teknologi proses.Produsenharusbertanggungjawabterhadapsemuahal,termasukakibatdaripemilihanmaterial, proses manufaktur, pemakaian produk, dan pembuangannya. Sehinggasangatmemungkinkanbagiindustriuntukmenerapkan kebijakan penampungankembali barang rusak (limbah) melaluidistributornya. Selain sebagai bentuktanggung jawab sosial, mekanisme ituharus diintegrasikan dengan sustem pelayanannya. Timbal baliknya, apresiasikonsumen terhadap industri bersangkutanpundapatmeningkat.Yangterakhirinilebihterkait ke usaha mengedukasi konsumen agarmemilihprodukramahlingkungan. Mekanisme EPR yang biasadigunakan adalah melalui penarikan kembali produk dan/atau kemasan yanghabismasapakainyadandikelolamelaluicara ruse, recycling, atau dimanfaatkan sebagai sumber energi. Seluruh prosesmekanisme ini dapat dilaksanakan sendiri oleh eprodusen/perusahaan. Mekanismekedua adalah dengan mendelegasikan tanggung jawab tersebut ke pihak ketiga,

Optimalisasi Pengelolaan Sampah Endah Tri Wahyuni, SunartoMelalui Partisipasi Masyarakat Dan Prabang Setyono

Optimalisasi Pengelolaan Sampah Endah Tri Wahyuni, SunartoMelalui Partisipasi Masyarakat Dan Prabang Setyono

Page 5: optimalisasi pengelolaan sampah melalui partisipasi masyarakat ...

Jurnal EKOSAINS | Vol. VI | No. 1 | Maret 201412

dimana pihak ketiga tersebut dibayaruntuk mengumpulkan dan mengelola produk dan/atau kemasan mereka. Jadi,EPR memindahkan sebagian tanggungjawab pemerintah dalam pengelolaansampah kepada pelaku usaha, dimana mengharuskanprodusen,impotir,dan/ataupenjual memasukkan biaya pengelolaansampahkedalamhargaprodukmereka. Implikasi penting dari penerapan EPR adalah timbulnya beban yangharus ditanggung oleh konsumen terkait dengankenaikanhargadariprodukdan/atau kemasan yang dihasilkan. Jadi,penerapan EPR dalam jangka waktutertentudapatmeningkatkaninflasi.Prinsip utama pemberlakuan EPR dalamUndang Undang Nomor 18 Tahun 2008tentang Pengelolaan Sampah adalahadanyapembagianperandantanggungjawabantaraPemerintahdanduniausahadalampengelolaansampah.Spiritutamadari UU 18/2008 tentang PengelolaanSampah adalah secara revolusionermengubah paradigma pengelolaansampah dari end of pipemenjadireduce at souces and resources recycle. Terkait dengan upaya pengurangan sampah, peran dan tanggung jawabmasyarakat dan dunia usaha menjadisangat penting. Pasal 14 dan 15 UU 18Tahun 2008 secara tegasmengamanatkanperan dan tanggung jawab produsendalam pengelolaan sampah. Kedua pasaltersebut menjadi landasan hukum bagiPemerintah untuk menuntut peran dan tanggungjawabprodusendalamupayapengurangan dan penanganan sampah, karena produsen, melalui produk dan kemasan produk yang dihasilkan, adalah salahsatusumberpenghasilsampah.

Pasal 14: Setiap produsen harus mencantumkan label atau tanda yang berhubungan dengan pengurangan dan penanganan sampah pada kemasan dan/atau produknya.Pasal 15: Produsen wajib mengelola kemasan dan/atau barang yang diproduksinya yang tidak dapat atau sulit terurai oleh proses alam. Pasal15UUNo.18Tahun2008adalah landasan hukum diwajibkannya(mandatory basis) penerapan extended producer responsibility (EPR).Kendaraanbermotor, peralatan listrik dan barangelektronik serta kemasan produk tertentu adalah contoh lazim dalam penerapan EPR dinegaramaju. Dalamundang-undanginiterlihatbahwa pemerintah telah menegaskanbahwa pengelolaan sampah tidak hanyamenjadikewajibanpemerintahsaja.Pelakuusaha,sebagaipenghasilsampahmemilikitanggungjawabdalammengelolasampah.implementasinya, konsumen dapat me-reimburse atau meminta pembayarankembalidaripengeluarandanaawaluntukpembeliansuatuprodukyangmenyisakanbarang tidak bermanfaat seperti sampahplastik. Dalam optimalisasi pengelolaan sampah, tujuanyang ingindicapaiadalahberkurangnyavolumesampahyangmasukke TPA. UU No 18 Tahun 2008 tentangpengelolaansampahjelasmengamanatkankepada pemerintah beserta pihak-pihak terkait lainnya untuk proaktif dan lebih responsif terhadap permasalahanpengelolaan sampah dengan kebijakan-kebijakan yang strategis dan partisipatifbagimasyarakat.

Optimalisasi Pengelolaan Sampah Endah Tri Wahyuni, SunartoMelalui Partisipasi Masyarakat Dan Prabang Setyono

Optimalisasi Pengelolaan Sampah Endah Tri Wahyuni, SunartoMelalui Partisipasi Masyarakat Dan Prabang Setyono

Page 6: optimalisasi pengelolaan sampah melalui partisipasi masyarakat ...

Jurnal EKOSAINS | Vol. VI | No. 1 | Maret 2014 13

No Aspek Strategi1. TeknikOpersional Optimalisasisaranadanprasaranayangada•

Meningkatkan kapasitas pelayanan•

Peningkatan kualitas pengelolaan TPA•

Penelitiandanpengembanganaplikasiteknologi•

penanganansampahtepatgunadanberwawasan•lingkungan

2. Kelembagaan Peningkatanbentukdankapasitaslembaga•pengelola sampah

Memisahkanbadanregulatordanoperator•

Mendorong ke arah penanganan sampah skala •regional

MekanismeinsentifuntukkawasanTPA•3. Pembiayaan Meningkatkan prioritas pendanaan •

Alokasidanauntukkampanyepublikdan•

pemberdayaanmasyarakat•

Perbaikansistemtarifmenuju• cost recovery4. Peraturan PengembanganprodukhukumSosialisasi•

produk hukum

Penyiapan aparat penegak hokum•

Melaksanakanujicoba•

Melaksanakansistempengawasandansanksi•hukum yang konsisten

5. Peran serta masyarakat Promosi dan kampanye upaya 3 R•

Mekanismeinsentifbagipenggunasampah•

Pengembangankemitraandenganswasta•

Insentifbagiinvestasidibidangpersampahan•

Fasilitasidanujicobakemitraandenganswasta•

Tabel 1. Strategi Pengelolaan Sampah

Sumber:DitjendCiptaKarya,2005

Optimalisasi Pengelolaan Sampah Endah Tri Wahyuni, SunartoMelalui Partisipasi Masyarakat Dan Prabang Setyono

Optimalisasi Pengelolaan Sampah Endah Tri Wahyuni, SunartoMelalui Partisipasi Masyarakat Dan Prabang Setyono

Page 7: optimalisasi pengelolaan sampah melalui partisipasi masyarakat ...

Jurnal EKOSAINS | Vol. VI | No. 1 | Maret 201414

E.KerangkaPemikiranPermasalahanpersampahan terjadikarenaadanya indikasi meningkatnya volume sampah dan daya tampung TPA yang terbatas serta pelaksanaan pengelolaanpersampahanyangbelummaksimal.Salahsatu program pengelolaan sampah dilakukan melalui program 3R. Dalam pelaksanaanprogram 3R dibutuhkan partisipasi darimasyarakat.DisatusisiketerlibatanDuniaIndustri penghasil sampah khususnya anorganik sangat diperlukan dalam upaya pengelolaan sampah. Dengan penerapankonsep EPR diharapkan dunia industri ikut bertanggung jawab terhadap seluruhsiklus produk dan kemasan dari produk yang mereka hasilkan, dimana selama ini tanggungjawab tersebut dibebankankepadapemerintah. Berdasarkan hal tersebutmaka perlu dikaji mengenai partisipasimasyarakat dan dunia industri dalam sistem pengelolaan persampahan di Kabupaten Magetan. Untuk mengkajipartisipasi masyarakat dan dunia industri dalam sistem pengelolaan persampahan, perlu dipertimbangkan berbagai sasaranyang berkaitan dengan pengelolaanpersampahan.Sasarantersebutantara laingambaranwilayahstudisecaramakrodanmikro, karakteristik masyarakat, sistem pengelolaanpersampahandiwilayahstudi,partisipasi masyarakat dan dunia industri pada pengelolaan 3R dan EPR. Hasildari analisis direkomendasikan terhadap pengembangan program pengelolaansampahyanglebihoptimal.

Metode PenelitianPenelitian dilaksanakan di daerah layanan persampahanKabupatenMagetandanPT.IndofoodCBPSuksesMakmur,Tbk.padabulanAprils/dSeptember2013.KabupatenMagetanterletakdibagianBaratProvinsiJawaTimur,sedangkanPTIndofoodCBPSuksesMakmurTbk. [PasuruanBranch],bertempat di Jl. Raya Beji Km. 32 Desa

CangkringMalang,Bangil,PasuruanJawaTimur. Jenis penelitian ini merupakanpenelitian deskriptif kualitatif, yang bertujuan untuk mendeskripsikanpengelolaan persampahan di KabupatenMagetan.Tipepenelitianadalahekplanatoridengan pendekatan studi kasus mengenai partisipasi masyarakat dalam penerapan program 3R dan partisipasi dunia industri dalam penerapan program EPR terhadap pengelolaan persampahan di KabupatenMagetan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat di daerah layananpersampahanKabupatenMagetandan industri yang telibat dalam kegiatanprogram3RdanEPR.Teknikpengambilansampel yang digunakan adalah teknik random sampling karena seluruh masyarakat dan industri yang terlibatdalam kegiatan program 3R dan EPR yang menjadi populasi dalam penelitianini memiliki peluang yang sama untuk dipilihmenjadisampel.Berdasarkandatayang diperoleh dari Kabupaten MagetanjumlahmasyarakatyangberadadidaerahlayananpersampahanKabupatenMagetansebanyak 47.682 orang, jumlah sampeluntuk masyarakat yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 respondenyang diambil dengan acak (random).Sedangkan untuk Industri adalah PT.IndofoodCPBSuksesMakmur,Tbk.Selainitu juga dilakukan wawancara denganpejabat di Badan Lingkungan HidupKabupaten Magetan dan beberapa tokohmasyarakat.Variabel-variabel dalam penelitian iniadalahsebagaiberikut:Variabel bebas, meliputi partisipasimasyarakat dan partisipasi dunia industri dalam pelaksanaan program 3Rdan EPR di KabupatenMagetanVariabelterikatdalampenelitianiniadalahupaya optimalisasi pengelolaan sampah di KabupatenMagetan.

Optimalisasi Pengelolaan Sampah Endah Tri Wahyuni, SunartoMelalui Partisipasi Masyarakat Dan Prabang Setyono

Optimalisasi Pengelolaan Sampah Endah Tri Wahyuni, SunartoMelalui Partisipasi Masyarakat Dan Prabang Setyono

Page 8: optimalisasi pengelolaan sampah melalui partisipasi masyarakat ...

Jurnal EKOSAINS | Vol. VI | No. 1 | Maret 2014 15

Dalam penelitian ini data dikumpulkan oleh peneliti sendiri dengan instrumen penelitian, peneliti terjun langsung dalamkancah penelitian, peneliti mengadakan pengamatan dan melakukan wawancaralangsung dengan informan. Data yangdiharapkan dapat dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data yang berkaitandengan partisipasi masyarakat dan dunia industri dalam penerapan program 3R dan EPR terhadap pengelolaan persampahan di KabupatenMagetan.Teknik yang digunakan untuk memeperoleh data penelitian yang berkaitan denganpartisipasi masyarakat dalam program 3R dan partisipasi industri dalam program EPR di Kabupaten Magetan melaluimetode kuesioner, wawancara,observasi,dokumentasidanstudiliterature. Validasi data dilakukan denganmelakukan verifikasi lapangan berupauji petik pemilahan sampah di sampelrumah tangga, kantor dan fasilitas umum.Disamping itu digunakan validasitriangulasi sumber, triangulasi sumberuntukmengujikredibilitasdatadilakukandengan cara mengecek data yang telah diperolehmelaluibeberapasumber.Teknik Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskritif kualitatif dan analisis dengan perhitungan matematissederhana(distribusifrekuensi),yaitu mengolah data dengan berbagai

perhitunganstatistiksederhana.

Hasil Dan PembahasanA. Partisipasi Masyarakat Pada SistemPengelolaanSampah3RPartisipasi Masyarakat Pada SistemPengelolaanSampah3Rmeliputipartisipasimasyarakat pada tahap perencanaan sistem pengelolaan sampah 3R, partisipasi masyarakat pada tahap implementasi sistem pengelolaan persampahan 3R dan partisipasi masyarakat dalam monitoring dan evaluasi sistem pengelolaan persampahan3R.Berdasarkan hasil kuesioner dari 100reponden, diketahui partisipasi masyarakat pada sistem pengelolaan sampah 3R sebagaiberikut:

Gambar 1. Keikutsertaan masyarakatdalam perencanaan program 3R

Tabel 2. Partisipasi Masyarakat pada Tahap Implementasi Sistem Pengelolaan Persampahan 3R

No Uraian Presentase(%)Ya Tidak

1 Memilah sampah organik dan anorganik 76 242 Mengepak sampah 74 263 Membakarsampah 22 784 Menimbunsampah 20 805 Menyetorsampahanorganikkebanksampah 70 306 Penghematanpenggunanbungkus 36 647 Menggunakanbotolisiulang 84 16

Optimalisasi Pengelolaan Sampah Endah Tri Wahyuni, SunartoMelalui Partisipasi Masyarakat Dan Prabang Setyono

Optimalisasi Pengelolaan Sampah Endah Tri Wahyuni, SunartoMelalui Partisipasi Masyarakat Dan Prabang Setyono

Page 9: optimalisasi pengelolaan sampah melalui partisipasi masyarakat ...

Jurnal EKOSAINS | Vol. VI | No. 1 | Maret 201416

B.PartisipasiMasyarakatdalamProgramEPR Setelah dilakukan sosialisasimengenai konsep EPR, tanggapan

8 Menghemat kertas 31 699 Mendaur ulang sampah 74 26

Sumber:HasilAnalisis,2013

Tabel 3. Cara mendaur ulang sampahNo KategoriJawaban Presentase(%)1 Mengolahbahanorganikmenjadikompos 742 Mengolahbahananorganikmenjadikerajinan 203 Mengolahkertasbekasmenjadikertasbaru 6

Total 100Sumber:HasilAnalisis,2013

Tabel 4. Monitoring dan evaluasi program 3R

No KategoriJawaban Presentase(%)1 Dilakukansecarabersama-sama 722 Ada tim khusus yang melakukan monitoring 28To-tal

100

Sumber:HasilAnalisis,2013

masyarakat terhadap pelaksanaan program EPRadalahsebagaiberikut:

Tabel 5. Dukungan masyarakat terhadap program EPRNo KategoriJawaban Presentase(%)1 Mendukung 702 Kurangmendukung 30

Total 100Sumber:HasilAnalisis,2013

Tabel 6. Potensi mekanisme pengembalian sampah kemasan produk dari konsumen ke produsen

No KategoriJawaban Presentase(%)1 Melaluibanksampah 482 Diganti dengan uang tunai 20

3Potongan harga

32

Total 100

Sumber:HasilAnalisis,2013

Optimalisasi Pengelolaan Sampah Endah Tri Wahyuni, SunartoMelalui Partisipasi Masyarakat Dan Prabang Setyono

Optimalisasi Pengelolaan Sampah Endah Tri Wahyuni, SunartoMelalui Partisipasi Masyarakat Dan Prabang Setyono

Page 10: optimalisasi pengelolaan sampah melalui partisipasi masyarakat ...

Jurnal EKOSAINS | Vol. VI | No. 1 | Maret 2014 17

C. Partisipasi Dunia Industri pada program EPR Penerapan EPR pada pengelolaan sampah industri diperoleh data dari hasil wawancara dengan PT. Indofood CBPSuksesMakmur,Tbksebagaiberikut:

Berdasarkan tabel diatas, PTIndofood telah melakukan pengendalian timbulan sampah melalui praktik-praktikkantorramahlingkungan. P a d akonsep pelaksanaan EPR, PT. Indofoodtelah berupaya mengurangi bahan bakupenghasil sampah dengan cara mengurangi ketebalankemasansepanjangmasihamanuntukmelindungiprodukdidalamnya.

No Uraian Sudah belum Tahap perencanaan

1 Pengendaliantimbulansampah √2 Pengurangan bahan baku yang

mengandung bahan berbahaya danberacundanmenghasilkansampah

3 Penggantianbahanbakuyang lebihramah lingkungan

4Penarikan kembali produk dan kemasanprodukyangtelahmenjadisampah

5 Petajalanpersepuluhtahun √6 Pelabelan √7 Penggunaan kembali bahan

anorganik√

8 Pendauranulangbahananorganik √

Tabel 7. Partisipasi dunia industri pada pelaksanaan konsep EPR

Sumber:HasilAnalisis,2013

Pihak Indofood menyadari bukan hanyasebagai produsen makanan tetapi jugaprodusen sampah plastik yang berasaldari kemasan produk, oleh karena itu pengelolaansampahplastikjugamendapatperhatiandariPT.Indofood. Pengelolaan

sampah plastik recycling adalah salah satu yangsedangdirencanakanolehperusahaan.KedepannyaPT.Indofoodakanmengubahbahan baku ke arah biodegradable packaging. Peta jalan per sepuluh tahunmengenai target pembatasan sampahplastik kemasan makanan (mie instan)telahdirencanakansebagaiberikut:

Tabel 8. Target Pembatasan Sampah Bagi produsen Dalam Program Tanggung Jawab Produsen yang Diperluas (EPR) Melalui Peta Jalan Per Sepuluh Tahun

KemasanProduk

PenguranganTimbulanSampahKegiatan 10 tahun ke-1 10 tahun ke-2

KemasanPlastik Makanan Mie Instan

Menggantibahanbaku1. produk yang mudah diurai oleh proses alam

palingsedikit10%dari total produksi persatu tahun

palingsedikit50%dari total produksi persatu tahun

I.RencanaPembatasanSampahKemasan

Optimalisasi Pengelolaan Sampah Endah Tri Wahyuni, SunartoMelalui Partisipasi Masyarakat Dan Prabang Setyono

Optimalisasi Pengelolaan Sampah Endah Tri Wahyuni, SunartoMelalui Partisipasi Masyarakat Dan Prabang Setyono

Page 11: optimalisasi pengelolaan sampah melalui partisipasi masyarakat ...

Jurnal EKOSAINS | Vol. VI | No. 1 | Maret 201418

2.Mengurangibahanyang mengandung bahanberbahayadanberacundansesedikitmungkin sampah

palingsedikit10%dari total produksi

persatu tahun

palingsedikit60%dari total produksi

persatu tahun

3.Menggantiproses Produksi

palingsedikit10%dari total produksi

persatu tahun

palingsedikit50%dari total produksi

persatu tahun

4.Prosesproduksimanufakturyangbaru

palingsedikit50%dari total produksi

persatu tahun

palingsedikit70%dari total produksi

persatu tahun

5.Menarikkembalikemasan untuk didaur ulang pada perusahaan yangberizin.

palingsedikit50%dari total produksi

persatu tahun

palingsedikit60%dari total produksi

persatu tahun

II.RencanaPendaurUlangSampahKemasan

Kemasan PenguranganTimbulanSampahKegiatan 10 tahun ke-1 10 tahun ke-2

KemasanPlastikMakanan Mie Instan

1.Menggunakanbahanbaku produksi yangdapat didaur ulang

palingsedikit10%dari total produksi persatu tahun

palingsedikit50%dari total produksi persatu tahun

2.Menarik kembalisampah kemasan plastik makanan mie instan untuk didaur ulang pada perusahaan yangberizin.

palingsedikit50%dari total produksi persatu tahun

palingsedikit60%dari total produksi persatu tahun

III.RencanaPemanfaatanKembaliSampahKemasan

Kemasan PenguranganTimbulanSampahKegiatan 10 tahun

ke-110 tahun

ke-2KemasanPlastikMakanan Mie Instan

1.Menggunakan bahanbakuproduksiyangdapatdiguna ulang

palingsedikit10%dari total produksi persatu tahun

palingsedikit50%dari total produksi persatu tahun

2.Menarik kembalisampah kemasan plastik makanan mie instan untuk diguna ulang pada perusahaanyangberizin.

palingsedikit50%dari total produksi persatu tahun

palingsedikit60%dari total produksi persatu tahun

Optimalisasi Pengelolaan Sampah Endah Tri Wahyuni, SunartoMelalui Partisipasi Masyarakat Dan Prabang Setyono

Optimalisasi Pengelolaan Sampah Endah Tri Wahyuni, SunartoMelalui Partisipasi Masyarakat Dan Prabang Setyono

Page 12: optimalisasi pengelolaan sampah melalui partisipasi masyarakat ...

Jurnal EKOSAINS | Vol. VI | No. 1 | Maret 2014 19

Penarikan kembali sampah kemasanplastik makanan mie instan untuk diguna ulangataudidaurulangdilakukansebagaiberikut:a. Dilakukan melalui jalur distribusinyaatau bekerjasama dengan pihak ketigasepertiBanksampah.b. Refund system dengan dihargai uang tunaiataupotonganharga.

Optimalisasi Pengelolaan Sampah diKabupatenMagetanBeberapa langkah strategis dalammengoptimalkan pengelolaan sampah di Kabupaten Magetan dilakukan melaluiintegrasiberbagaiaspek,yaitu:Aspek teknis operasional, dilakukan dengan peningkatan cakupan pelayanan dan kualitas sistem pengelolaan dengan memaksimalkan pemanfaatan sarana maupun prasarana persampahan, serta mempertimbangkan penerapan berbagaialternatifteknologiyangramahlingkungan.Teknologi ramah lingkungan dimaksud misalnya pengomposan dan pembuatanbiogas.Aspek pendanaan, optimalisasi dilakukan dengan cara mengalokasikan dana yang

memadaibagipengelolaanpersampahan.Aspek kelembagaan, pengembangankelembagaan dengan cara meningkatkanstatus dan kapasitas institusi pengelola, meningkatkan kinerja institusi pengelolapersampahan,melibatkanperansertaaktifduniaswastadanorganisasimasyarakat.Aspek peraturan, optimalisasi dilakukan dengan menyusun Perda persampahan sesuai amanat Undang-Undang, sertamendorongpenerapansistempengawasandan penerapan sanksi hukum secara konsistendalamrangkapembinaanaparat,masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya.Aspek peran serta masyarakat, pendekatan pengelolaan sampah dilakukan melalui rekayasa sosial dengan meningkatkan partisipasi aktif dari seluruh komponen masyarakat dan swasta sebagai mitradalam pengelolaan sampah. Rekayasasosial tersebut diantaranya melaluipengembanganbanksampah,program3RmaupunEPR.Berdasarkan strategi pengelolaan sampah diatas dapat dikembangkan konseppengelolaanterintegrasisebagaiberkut:

Optimalisasi Pengelolaan Sampah Endah Tri Wahyuni, SunartoMelalui Partisipasi Masyarakat Dan Prabang Setyono

Optimalisasi Pengelolaan Sampah Endah Tri Wahyuni, SunartoMelalui Partisipasi Masyarakat Dan Prabang Setyono

Page 13: optimalisasi pengelolaan sampah melalui partisipasi masyarakat ...

Jurnal EKOSAINS | Vol. VI | No. 1 | Maret 201420

Gam

bar

2. S

trat

egi p

enge

lola

an sa

mpa

h te

rint

egra

si

Optimalisasi Pengelolaan Sampah Endah Tri Wahyuni, SunartoMelalui Partisipasi Masyarakat Dan Prabang Setyono

Optimalisasi Pengelolaan Sampah Endah Tri Wahyuni, SunartoMelalui Partisipasi Masyarakat Dan Prabang Setyono

Page 14: optimalisasi pengelolaan sampah melalui partisipasi masyarakat ...

Jurnal EKOSAINS | Vol. VI | No. 1 | Maret 2014 21

Keterangan:EPR : Extended ProducerResponsibility;TPS : Tempat PenampunganSementara;TPA :TempatPembuanganAkhir;TPST : Tempat Pengolahan SampahTerpadu;UDPK :UsahaDaurUlangdanProduksiKompos

KesimpulanDari hasil pembahasan dapat ditarikkesimpulansebagaiberikut:1. Masyarakat Kabupaten Magetan telahmelaksanakan program 3R yang meliputi tahapan perencanaan, implementasi, monitoring dan evaluasi. Pada tahapperencanaan masyarakat terlibatdalam perencanaan program 3R. Padatahap implementasi masyarakat telah membiasakandiriuntukmemilahsampahorganik dan sampah non organik kemudian mengolahsampahorganikmenjadikomposdansampahanorganikmenjadikarya3R.Sedangkantahapmonitoringdanevaluasi,pengawasanyangdilakukandalamprogram3R dilakukan secara bersama-sama olehwargamasyarakat.2. Penerapan program EPR merupakansalah satu solusi dalam rangka mereduksi sampah yang masuk ke TPA, karena upaya daur ulang yang dilakukan masyarakat hanya sebatas pembuatan kompos dankerajinan dari bahan-bahan anorganiktertentu. Untuk sampah kemasan produkyang tidak dapat dimanfaatkan dan memilikinilaijualrendahakhirnyamenjadiresiduyangharusberakhirdiTPA.Adanyaaktivitas pemilahan sampah rumah tangga, fasilitas pengelolaan sampah 3R seperti tempat sampah terpilah, gerobak sampahdan container terpilah, UDPK, TPSTmaupun bank sampah merupakan factorpendukung terlaksananya program EPR di KabupatenMagetan.3. Partisipasi dunia industri sebagai

produsen sampah dapat dilakukan dengan cara :a. Pengurangan bahan baku yangmengandungbahanberbahayadanberacunatauyangmenghasilkansampah;b. Penggantian bahan baku yang lebihramah lingkungan dan mudah diurai oleh prosesalam;c.Menarikkembalisampahanorganiknyauntukdigunaulangataudidaurulang.4. Potensi mekanisme pengembaliansampahkemasankeprodusenberdasarkankonsepEPRdiKabupatenMagetanadalah:a.Melaluibanksampahb.Dihargaiuangtunaic.Potonganharga

Saran Penelitian ini berkaitan denganpartisipasi masyarakat dan dunia industri dalam sistem pengelolaan persampahan 3R dan EPR di Kabupaten Magetan.Rekomendasi yang dapat diusulkan adalah sebagaiberikut:1. Pemerintah Kabupaten Magetan agardapatmemperluaswilayahcakupanuntukprogram3Rdanmemberikanmodalkepadakelompok masyarakat yang mendaur ulang sehinggamasyarakatlebihkreatifdalampengelolaan sampah daur ulang untuk dikembangkanmenjadiprodukyanglebihbermanfaat. Rancangan Perda persampahan yang memuat program EPR perlu dilakukan pembahasan yang melibatkanseluruhpihakyangberkepentingandenganmempertimbangkan dampak positifdan negatifnya. Pentingnya keterlibatantersebut diharapkan bisa mengantisipasipotensi inflasi dan ekonomi biaya tinggi.Denganpembahasanlebihdetildiharapkanada jalan keluar yang diterima baik olehpemerintah,masyarakatdanpengusaha.2. Bagi Masyarakat agar lebihmemberdayakan kelompok Dasa Wismadi masing-masing tingkat kelurahan.

Optimalisasi Pengelolaan Sampah Endah Tri Wahyuni, SunartoMelalui Partisipasi Masyarakat Dan Prabang Setyono

Optimalisasi Pengelolaan Sampah Endah Tri Wahyuni, SunartoMelalui Partisipasi Masyarakat Dan Prabang Setyono

Page 15: optimalisasi pengelolaan sampah melalui partisipasi masyarakat ...

Jurnal EKOSAINS | Vol. VI | No. 1 | Maret 201422

2010.EkaPrayitno.2009.“Pengelolaansampah

berbasismasyarakat.”Availableat:http://www.kammi-bandung.or.id.Diakses22Januari2009

Hadi, Sudharto P. 2005. “AgendaLingkungan Calon Walikota.”Available at: http://www.suaramerdeka.com/harian/0506/02/opi4.htm.Diaksespadatanggal20Januari2009.

Hadiwiyoto, S. 1983. Penanganan danPemanfaatan Sampah. Jakarta:YayasanIdayu.

H.NixonandJ.D.M.Saphores,“Financingelectronic waste recyclingCalifornianhouseholds’willingnessto pay advanced recycling fees,” Journal of Environmental Management,vol.84,pp.547–559,2007.

Irawan. 2009. Pengelolaan sampah Kota2008.www.suaramerdeka.com.

Kodoatie,Robert,2005. ManajemendanRekayasaInfrastruktur.Yogyakarta:PustakaPelajar.

Marlia dan Tim Hima IP FISIP Unpad2009. “Tangani Sampah denganPrinsip 3R.” Available at: http//www.unpad.ac.id/files/ data/2009/.Diakses tanggal3Maret2009Rao.1996. Measuring ConsumersPerceptions Throught Factor Analysis.TheAsianManagers.

Santosa, Afit. 2009. “Co-Management,Pendekatan Pengelolaan Sampah.”Available at: http://en.wordpress.com/ tag / l ingkungan .Diaksestanggal15September2013

Santoso, Nurman. 1990. Pendidikan diIndonesia (Dari Masa ke Masa).Jakarta:HajiMasagung.

Sastroputro, S. 1988. Partisipasi,Komunikasi,Persuasi,danDisiplindalam Pembangunan. Bandung:Alumni

Masyarakat juga diharapkan berperanakif dalam sosialisasi serta penerapan pengelolaan sampah melalui sistem 3R demi keberhasilan program mengurangipenumpukansampah.3. Bagi dunia industri untuk dapatmelaksanakan program EPR sesuai dengan Undang-undang.4. Bagi penelitian selanjutnya agarmenganalisislebihlanjutmengenaifaktor-faktornegatifyangmenyebabkansebagianmasyarakat dan dunia industri enggan melaksanakan kegiatan sistem pengelolaan persampahan3RdanEPR.

Daftar PustakaAboejoewono, A. 1985. Pengelolaan

Sampah Menuju ke SanitasiLingkungan danPermasalahannya;WilayahDKIJakartaSebagaiSuatuKasus.Jakarta.

Andarani, Pertiwi and Goto, Naohiro,2012. Preliminary Assessmentof Economic Feasibility forEstablishing a Households’E-Waste Treating Facility inSerang, Indonesia. International Journal of Environmental Science and Development, Vol. 3, No. 6,December2012

Anonim. 1986. Materi training untuktingkat staf teknis proyek PLP sector persampahan. Jakarta: DirektoratJenderalCiptaKarya.

Bandura,A.1977.SocialLearningTheory.Prentice Hall Inc., EnglewoodCliffs, New Jersey.Bryant, C andLouiseG.White.1982.ManagingDevelopment in the Third World.WestviewPress:BoulderColorado.

B. C. J. Zoeteman, H. R. Krikke, J.Venselaar, “Handling WEEEwaste flows: on the effectivenessof producer responsibility in aglobalizing world,” International Journal Advanced Manufacturing Technology, vol. 47, pp. 415-443,

Optimalisasi Pengelolaan Sampah Endah Tri Wahyuni, SunartoMelalui Partisipasi Masyarakat Dan Prabang Setyono

Optimalisasi Pengelolaan Sampah Endah Tri Wahyuni, SunartoMelalui Partisipasi Masyarakat Dan Prabang Setyono

Page 16: optimalisasi pengelolaan sampah melalui partisipasi masyarakat ...

Jurnal EKOSAINS | Vol. VI | No. 1 | Maret 2014 23

Wibisono, C. 1989. Anatomi dan ProfilKonglomeratBisnisIndonesia.

Management dan Usahawan Indonesia,Desember.

Mayers,Kierenatall,2013.ImplementingIndividual Producer ResponsibilityforWasteElectricalandElectronicEquipment through Improved Financing, Journal of Industrial Ecology,Vol. 17, Issue 2, pp.186-198

Nash, Jennifer and Bosso, Christopher,2013. Extended ProducerResponsibilityintheUnitedStates:Full Speed Ahead?, Journal of Industrial Ecology,Vol.17,Issue2,pp.175-185.

................ 2009. “Penanganan SampahSistem 3RBelumMemasyarakat.”Available at: http://www.med i a i ndone s i a . c om .h t t p : / /www.slemankab.go.id, (websitePemerintahKabupatenSleman)

................ 2008. “PeduliSampahPeduliSelangkah.” Available at: http;//ratnaariani.wordpress.com.

Singarimbun. 1995. Metode PenelitianSurvei.LP3ESJakarta.

Slamet, Luwihono. 2007. OptimalisasiPartisipasi Masyarakat Lokal Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup:Upaya Mewujudkan KesimbanganAksesTerhadapLingkungan.http://percik.or.id. Diakses tanggal 19September2013

Slamet,Y.1994.PembangunanMasyarakatBerwawasanPartisipasi.Surakarta:UNSPress.

Subekti,Sri.2009. “Pengelolaansampahrumahtangga3rberbasismasyarakatPendahuluan.”Availableat:http://www.scribd.com/doc/19229978/tulisan-bektihadini Diakses 15September2013

Sudradjat,2002.MengelolaSampahKota.Jakarta:PenebarSwadaya.

Suharsimi, Arikunto. 1998. ProsedurPenelitian Suatu PendekatanPraktek.Jakarta:RinekaCipta.

Tchobanoglous, 1993. Integrated SolidWasteManagement.Mc.GrawHill:Kogakusha,Ltd

Undang-undang No. 18 Tahun 2008 danPermenPUNo.21/PRT/M/2006

Walgito, Bimo. 1999. Psikologi Sosial(Suatu Pengantar). Andi,Yogyakarta.

Optimalisasi Pengelolaan Sampah Endah Tri Wahyuni, SunartoMelalui Partisipasi Masyarakat Dan Prabang Setyono

Optimalisasi Pengelolaan Sampah Endah Tri Wahyuni, SunartoMelalui Partisipasi Masyarakat Dan Prabang Setyono