SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan...

70
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 1 SKRIPSI PENGGUNAAN MEDIA GELAS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PENJUMLAHAN SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V SEMESTER II SLB NEGERI KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011 Oleh : Suparjo NIM : X5209021 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2011

Transcript of SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan...

Page 1: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

SKRIPSI

PENGGUNAAN MEDIA GELAS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PENJUMLAHAN

SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V SEMESTER II SLB NEGERI KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN

2010/2011

Oleh :

Suparjo NIM : X5209021

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2011

Page 2: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

PENGGUNAAN MEDIA GELAS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PENJUMLAHAN

SISWA TUNAGRAHITA RINGAN KELAS V SEMESTER II SLB NEGERI KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN

2010/2011

Skripsi Ditulis dan diajukan untuk memenuhi syarat mendapatkan gelar Sarjana

Pendidikan Program Pendidikan Luar Biasa

Oleh : Suparjo

NIM : X5209021

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2011

Page 3: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Persetujuan Pembimbing Pembimbing I Pembimbing II Drs. Subagya, M.Si Sugini, S.Pd. M.Pd NIP. 196010011983031012 NIP. 197909232005012001

Page 4: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Pada hari : Rabu

Tanggal : 13 Juli 2011

Tim Penguji Skripsi :

Nama Terang Tanda tangan

Ketua : Drs. Gunarhadi, MA, Ph.D ...................................

Sekretaris : Priyono, S.Pd, M.Si ...................................

Anggota I : Drs. Subagya, M.Si ...................................

Anggota II : Sugini, S.Pd, M.Pd ...................................

Disahkan oleh

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sebelas Maret

Dekan,

Prof. Dr. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd NIP. 19600727 198702 1 001

Page 5: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

ABSTRAK

Suparjo, PENGGUNAAN MEDIA GELAS BILANGAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PENJUMLAHAN SISWA TUNA GRAHITA RINGAN KELAS V SEMESTER II SLB NEGERI KOTA TEGAL TAHUN PELAJARAN 2010/2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2011.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan operasi penjumlahan siswa tunagrahita ringan kelas V semester II melalui pembelajaran media gelas bilangan. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (classroom action research), dilakukan dalam dua siklus yang dilaksanakan pada tanggal 26 April 2011 sampai dengan 20 Mei 2011. Subjek penelitian ini adalah siswa tunagrahita ringan kelas V semester II SLB Negeri Kota Tegal tahun pelajaran 2010/2011. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi dan tes tertulis, sedangkan instrumen penelitiannya dengan menggunakan tes hasil belajar yang berupa tugas mengenai penjumlahan 3 angka dengan 3 angka. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dan perhitungan hasil pre tes dan post tes atau membandingkan data nilai sebelum diberikan penggunaan media gelas bilangan dengan data yang diperoleh setelah pembelajaran menggunakan media gelas.

Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar matematika pada siswa tunagrahita dalam pembelajaran penjumlahan 3 angka dengan 3 angka setelah menggunakan media gelas bilangan di SLB Negeri Kota Tegal. Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan rata-rata nilai yang dicapai siswa tunagrahita sebelum dilakukan tindakan adalah 44 dan setelah dilakukan tindakan pada akhir siklus I sebesar 60 kemudian setelah akhir tindakan pada siklus II adalah 78. Maka dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa alat peraga media gelas bilangan dapat meningkatkan prestasi belajar pada materi penjumlahan 3 angka dengan 3 angka siswa tunagrahita ringan kelas V semester II di SLB Negeri Kota Tegal tahun pelajaran 2010/2011.

Kata kunci: gelas bilangan, tunagrahita

Page 6: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

ABSTRACT

Suparjo, GLASS MEDIA USAGE NUMBERS FOR IMPROVING ACHIEVEMENT IN MATHEMATICS LEARNING MATERIAL STUDENT ADDITION MILD RETARDATION SEMESTER II OF CLASS V SLB NEGERI KOTA TEGAL LESSON YEAR 2010/2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret Surakarta, Juli 2011.

This study aims to determine students increased ability of addition operation mild mental retardation through the second half of class V glass media learning numbers. This research is conducted in two class action cycle held on 26 April 2011 to 20 May 2011. Subject of this study were mild mental retardation students second semester class V SLB Negeri Kota Tegal lesson year 2010/2011. The data was collected by observation and written tests, while the research instrument by using the results of learning in the form of duty the sum of 3 digits with 3 digits. Analysis of data using qualitative descriptive analysis and calculation results of the pre test and post test or compare the data value before the given numbers of media use glasses with data obtained after a number of learning using glass media.

The results showed an increase in students studying mathematics achievement mild mental retardation in learning 3 digits with 3 digits after using glass media in SLB Negeri Kota Tegal. This is indicated by an increase in average grades achieved by students mild mental retardation before action was 44 and after the action at the end of the cycle I by 60 theb after the final action on the second cycle is 78. Therefore it can be inferred that glass media prop number can improve learning achivement on the material sum 3 digits with 3 digits of students with mild retardation in the second semester of grade V SLB Negeri Kota Tegal lesson year 2010/2011.

Key words: Glass number and mental retardation

Page 7: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

MOTTO

Josiah Gilbert Holland

Page 8: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

PERSEMBAHAN

Karya ini dipersembahkan kepada:

Istri dan anakku yang tercinta yang selalu mendukung dan membantu dalam pembuatan skripsi

Orangtua yang tercinta yang sealalu

Rekan-rekan sejawat yang selalu mendukung dan membantu dalam pembuatan skripsi.

Page 9: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa

yang telah melimpahkan rahmatNya, sehingga penulisan skripsi ini dapat

diselesaikan. Penulisan ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian persyaratan

dalam menyelesaikan jenjang pendidikan strata I (S1) pada program studi

Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

Terselesaikan penulisan skripsi ini adalah berkat dukungan dan

bimbingan dari berbagai pihak, oleh karena itu perkenankan penulis

menyampaikan rasa terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. M.Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan UNS Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

2. Drs. R. Indianto M.Pd, selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan FKIP UNS

Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian

3. Drs Gunarhadi,MA, Ph.D selaku Ketua Prodi Pendidikan Luar Biasa UNS

Surakarta yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam penulisan

Tugas Akhir Skripsi.

4. Drs. Subagya, M.Si, selaku Dosen Pembimbing I yang dengan sabar

memberikan arahan dan bimbingan dalam penulisan Tugas Akhir Skripsi.

5. Sugini, S.Pd, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing II yang dengan sabar

memberikan arahan dan bimbingan dalam penulisan Tugas Akhir Skripsi.

6. Dra. Sepholindarsih, selaku Kepala Sekolah SLB Negeri Kota Tegal yang

telah memberikan ijin penelitian

7. Semua pihak yang telah menyumbangkan pemikiran dan motivasi yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga bantuan yang telah diberikan dapat menjadi amal baik dan

mendapatkan balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Penulis mengharapkan saran

dan kritik yang bersifat membangun. Semoga hasil dari penelitian ini kiranya

bermanfaat.

Surakarta, Juli 2011

Penulis

Page 10: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

DAFTAR ISI

HALAMAN

JUDUL ............................................................................................................. i

PENGAJUAN .................................................................................................. ii

PERSETUJUAN .............................................................................................. iii

PENGESAHAN ............................................................................................... iv

ABSTRAK ....................................................................................................... v

ABSTRACT ..................................................................................................... vi

MOTTO ............................................................................................................ vii

PERSEMBAHAN ............................................................................................ viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

DAFTAR ISI .................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xiii

DAFTAR GRAFIK .......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xv

BAB . I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Perumusan Masalah .................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ......................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4

BAB. II LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Anak Tunagrahita

a. Pengertian Tunagrahita..................................................... 5

b. Klasifikasi Tunagrahita.................................................... 6

c. Penyebab Tunagrahita...................................................... 7

d. Karakteristik Tunagrahita................................................. 9

e. Kesulitan Belajar Anak Tunagrahita ............................... 10

2. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar .............................................. 10

b. Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ................. 11

Page 11: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

3. Tinjauan Pembelajaran Matematika

a. Pengertian Matematika ................................................... 13

b. Pengertian Pembelajaran Matematika ............................. 14

c. Tujuan Pembelajaran Matematika ................................... 15

d. Materi Pembelajaran Matematika.................................... 16

e. Dasar-dasar Pembelajaran Matematika............................ 16

f. Prinsip-prinsip Pembelajaran Matematik......................... 17

4. Tinjauan Media Gelas Bilangan

a. Pengertian Media.............................................................. 18

b. Fungsi dan Manfaat Media Pengajaran............................ 19

c. Dasar Pertimbangan Pemilihan dan Penggunaan

Media ............................................................................... 21

d. Jenis-jenis Alat Peraga .................................................... 22

e. Kreteria Dalam Pemilihan Media Pengajaran.................. 23

5. Tinjauan Media Gelas Bilangan Bagi Anak Tunagrahita

Ringan.

a. Fungsi Media Gelas Bilangan ......................................... 24

b. Perlengkapan Media Gelas Bilangan .............................. 25

c. Cara Pembuatan .............................................................. 26

B. Kerangka Berpikir ....................................................................... 34

C. Perumusan Hipotesis.................................................................... 35

BAB. III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Setting Penelitian ......................................................................... 36

B. Subj 36

C. Data dan Sumber Data ................................................................. 36

D. Teknik Pengumpulan Data........................................................... 36

E. Validitas Data............................................................................... 37

F. Analisa Data................................................................................. 38

G. Indikator Kinerja.......................................................................... 38

H. Prosedur Penelitian....................................................................... 3

Page 12: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

BAB. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian ............................................................. 41

B. Hasil Penelitian ......................................................................... 46

C. Pembahasan Penelitian ............................................................. 52

BAB. V. SIMPULAN DAN SARAN

A. 54

B.

C. Saran ............................................................................................ 55

57

58

Page 13: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1. Hasil Nilai Pre Tes pengajaran matematika Penjumlahan

dengan Teknik Menyimpan Kelas V/C SLB Negeri Kota Tegal ............. 47

2. Tabel 2.Hasil Nilai Post Tes pengajaran matematika Penjumlahan

dengan Teknik Menyimpan Kelas V/C SLB Negeri Kota Tegal ................ 48

3. Tabel 3. Perbandingan Nilai Pre Tes dan Post Tes Siklus I pengajaran

Matematika Penjumlahan dengan Teknik Menyimpan Kelas V/C

SLB Negeri Kota Tegal ............................................................................. 49

4. Tabel 4. Hasil Nilai Post Tes Siklus II pengajaran matematika

Penjumlahan dengan Teknik Menyimpan Kelas V/C

SLB Negeri Kota Tegal .............................................................................. 50

5. Tabel 5. Perbandingan Nilai , Pre Tes, Post tes siklus I dan Post Tes

Siklus II pengajaran matematika Penjumlahan dengan Teknik

Menyimpan Kelas V/C SLB Negeri Kota Tegal ........................................ 51

Page 14: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

DAFTAR GRAFIK

1. Grafik 1. Nilai Hasil Prestasi Belajar pre tes Matematika Penjumlahan

dengan teknik menyimpan. Kelas V/C SLB Negeri Kota Tegal ................ 47

2. Grafik 2. Nilai Hasil Prestasi Belajar post tes Matematika Penjumlahan

dengan teknik menyimpan. Kelas V/C SLB Negeri Kota Tegal ................ 48

3. Grafik 3. Perbandingan Nilai Pre Tes dan Post Tes I Siklus I Matematika

Penjumlahan dengan teknik menyimpan. Kelas V/C

SLB Negeri Kota Tegal .............................................................................. 49

4. Grafik 4. Nilai Hasil Post Tes Siklus II Matematika Penjumlahan dengan

teknik menyimpan. Kelas V/C SLB Negeri Kota Tegal ............................ 50

5. Grafik 5. Nilai Hasil Perbandingan nilai Pre Tes, Post Tes Siklus I,

Post Tes Siklus II Matematika Penjumlahan dengan teknik menyimpan.

Kelas V/C SLB Negeri Kota Tegal ............................................................ 51

6. Grafik 6. Nilai Rata-rata Kelas Pre Tes, Siklus I, Siklus II Pengajaran

Matematika Penjumlahan dengan teknik menyimpan. Kelas V/C

SLB Negeri Kota Tegal .............................................................................. 52

Page 15: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Pernyataan ....................................................................................... 58

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I .............................................. 59

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ............................................. 66

4. . Foto Proses Belajar Mengajar ....................................................................... 73

5. Soal Pre Tes, Pos Tes Siklus I, Pos Tes Siklus II ........................................ 77

6. Lembar Observasi Proses Belajar Mengajar ................................................ 80

7. Lembar Observasi Kemampuan Siswa mengikuti Proses

Belajar Mengajar .......................................................................................... 81

8. Daftar Nilai Siswa ........................................................................................ 82

9. Jadwal Pelaksanaan Penelitian ..................................................................... 84

10. Surat Permohonan ijin Menyusun Skripsi cq Dekan I ................................. 81

11. Surat Keputusan Tentang Ijin Penyusunan Skripsi ...................................... 82

12. Surat Permohonan Ijin Research/Tri Out Atas Nama Dekan III .................. 83

13. Surat Permohonan Ijin Research/Tri Out Atas Nama Dekan III

Kepada Kepala Sekolah ................................................................................ 84

14. Surat Keterangan Penelitian dari Kepala Sekolah ........................................ 85

Page 16: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

BAB. I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak Tunagrahita ringan merupakan salah satu dari anak berkebutuhan

khusus yang memiliki kemampuan intelegensi dibawah rata-rata, kekurangan

dalam perilaku adaptif dan terjadi pada masa perkembangan.

Menurut Moh Amin (1995:11) anak tunagrahita adalah mereka yang

jelas-jelas kecerdasannya dibawah rata-rata, disamping itu mereka mengalami

keterbelakangan dalam penyesuaian diri dengan lingkungannya, kurang cakap

dalam berpikir hal abstrak, yang sulit-sulit dan berbelit-belit. Mereka kurang

mampu menyelesaikan tugas yang diberikan, pelupa, minat belajarnya sedikit,

perhatiannya sulit terpusat, pembosan dan mudah menyerah

Bimbingan dan pendidikan yang baik anak tunagrahita ringan pada

saatnya akan dapat memperoleh penghasilan untuk dirinya sendiri. Namun anak

tunagrahita ringan tidak mampu melakukan penyesuaian sosial secara

independent. Anak tunagrahita ringan akan membelanjakan uangnya dengan

tolol, tidak dapat merencanakan masa depan dan bahkan suka berbuat kesalahan.

Pada anak tunagrahita ringan kemampuan berhitung sangat terbatas pada

kemampuan praktis, fungsional yang berkaitan dengan persoalan kemampuan

sehari-hari. Permasalahan anak tunagrahita ringan yang utama terletak pada

masalah mental atau psikis yaitu yang berkaitan dengan intelektualnya di bawah

rata-rata, kemampuan berpikir rendah, perhatian dan daya ingatan lemah, sukar

berpikir abstrak, maupun tanggapan yang cenderung konkrit visual dan lekas

bosan.

Hal ini tidak terkecuali dalam pembelajaran matematika. Program

pembelajaran matematika untuk anak tunagrahita ringan mengacu pada kurikulum

yang digunakan saat ini yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Untuk kelas V SDLB tahun 2006 meliputi, melakukan perhitungan bilangan bulat

dalam pemecahan masalah, sampai 80. menggunakan pecahan dalam pemecahan

masalah, mengenal bangun datar, menggunakan pengukuran panjang,

Page 17: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

berat, volume dalam pemecahan masalah, menggunakan mata uang dalam

kehidupan sehari-hari.

Selama ini prestasi belajar matematika mengenai penjumlahan 3 angka

masih rendah terbukti dari perolehan nilai yang tidak sesuai dengan KKM yang

ditetapkan untuk pelajaran matematika ini adalah 65

Untuk mengatasi permasalahan yang terjadi di SLB Negeri Kota Tegal

terutama pada anak kelas V tunagrahita ringan yang mengalami kesulitan dalam

pelajaran matematika terutama pada penjumlahan bersusun yang mudah lupa,

sehingga diperlukan upaya untuk meningkatkan kemampuan anak dalam pelajaran

matematika khususnya dalam penjumlahan bersusun dengan strategi belajar

dengan meggunakan media. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan

dan prestasi anak dalam pelajaran matematika khususnya penjumlahan bersusun

di kelas V SLB Negeri Kota Tegal.

Upaya untuk meningkatkan kemampuan anak tunagrahita ringan

khususnya dalam belajar matematika diperlukan strategi belajar mengajar, media

atau alat bantu yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran yang disesuaikan

dengan kebutuhan, karakteristik anak agar pelaksanaan proses belajar mengajar

lebih efektif, efisien, sehingga akan membawa hasil yang optimal. Sebagai

ilustrasi, bahwa jika menginginkan pembelajaran matematika materi yang akan

diajarkan dengan baik, memahami dan menguasai materi yang akan diajarkan

dengan baik, memahami dan memanfaatkan dengan baik cara peserta didik belajar

matematika untuk pembelajaran yang dilaksanakannya, memahami cara mengajar

matematika (Mochtar A. Karim, 1996)

Selain itu harus memiliki kemampuan untuk memilih dan menentukan

metode, media atau alat peraga pembelajaran, serta alat evaluasi yang tepat dan

sesuai dengan topik atau materi yang diajarkan. Serta dituntut untuk menentukan

kiat-kiat tertentu agar materi pelajaran matematika yang disajikan disenangi, dapat

menarik minat anak. Penggunaan media dalam pembelajaran matematika

merupakan suatu keharusan yang dapat membantu dan mendorong minat belajar

anak.

Page 18: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

Berdasarkan pengalaman peneliti mengajar anak kelas V SLB Negeri

Kota Tegal Tunagrahita ringan dalam mempelajari matematika sulit menerima

atau memahami pelajaran tersebut. Hal ini mungkin disebabkan karena sifat dari

matematika yang abstrak, serta kemampuan intelegensi anak yang rendah. Pada

pembelajaran operasi penjumlahan siswa menganggap sulit memahami dan

menerima pelajaran. Terutama pada pemahaman penjumlahan teknik menyimpan.

Permasalahan tersebut perlu diatasi agar pelaksanaan pembelajaran dapat

berhasil secara optimal. Salah satu cara yang dipakai adalah menggunakan media

gelas bilangan. Gelas bilangan yang dimaksud peneliti adalah gelas es krim

sepanjang 6 cm. Pemilihan gelas es krim ini adalah memanfaatkan media benda-

benda lingkungan yang murah, sederhana, menarik, mudah mendapatkannya serta

aman. Gelas bilangan diisi sedotan yang berfungsi sebagai pengganti angka.

Adapun dipilihnya media gelas bilangan sebagai alat bantu dalam proses

pembelajaran matematika pada anak tunagrahita ringan adalah melalui alat

tersebut anak dapat memperoleh pengalaman langsung melakukan sendiri

penjumlahan bentuk pendek dengan sedotan yang dimasukkan kedalam gelas

sesuai dengan jumlah bilangannya. Selain itu media gelas bersifat ekonomis juga

praktis aman dan tidak membahayakan bagi anak

Berangkat dari berbagai masalah di atas serta memiliki kelebihan dari

gelas bilangan maka peneliti merasa perlu segera mengadakan penelitian

prestasi belajar

matematika pada materi penjumlahan siswa tunagrahita ringan kelas V semester II

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, maka masalah yang

akan dibahas dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

Apakah penggunakan media gelas bilangan dapat meningkatkan prestasi belajar

matematika pada materi penjumlahan siswa tunagrahita ringan kelas V semester II

di SLB Negeri Kota Tegal pada tahun pelajaran 2010/20011?

Page 19: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

Untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar matematika pada materi

penjumlahan siswa tunagrahita ringan kelas V semester II di SLB Negeri Kota

Tegal tahun pelajaran 2010/2011 melalui pembelajaran media gelas bilangan.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah:

1. Manfaat Praktis

a. Bagi Guru

1) Sebagai bahan pertimbangan guru dalam peningkatan dan penyempurnaan

proses belajar mengajar.

2) Hasil penelitian ini dapat memperkaya media pengajaran bagi guru dalam

proses pembelajaran.

3) Menjadi masukan guru bahwa memilih media pembelajaran agar sesuai

materi pelajaran, situasi dan kondisi siswa.

b. Bagi Siswa

1) Memberi motivasi belajar matematika pada operasi penjumlahan.

2) memahami operasi penjumlahan melalui media gelas bilangan

c. Bagi Sekolah

Memberi masukkan kepada penyelenggara dan pengelola sekolah dalam usaha

meningkatkan mutu pembelajaran di sekolah yang berkaitan dengan media.

2. Manfaat Teoritis

a. Merupakan sumbangan pemikiran dalam pendidikan luar biasa khususnya

tentang media dalam pembelajaran

b. Sebagai bahan atau referensi awal bagi peneliti lain yang ingin

mengembangkan pendidikan terutama dalam hal media.

Page 20: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

BAB. II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Tinjauan Anak Tunagrahita

a. Pengertian Anak Tunagrahita.

Tunagrahita adalah istilah yang digunakan untuk menyebut anak

yang mempunyai kemampuan intelektual dibawah rata-rata. Dalam pustakaan

bahasa asing digunakan istilah-istilah mental retardasiasi, mental retarded,

mental difisiensy, mental defective. Istilah itu memiliki arti yang sama, yakni

menjelaskan kondisi anak yang kecerdasannya jauh dibawah rata-rata yang

ditandai oleh keterbelakangan intelegensi dan ketidakcakapan dalam interaksi

sosial.

Anak dengan gangguan intelektual/

mengalami keterlambatan atau kelambatan perkemba

1987). Anak ini mempelajari berbagai hal lebih lambat dari pada anak-anak

lain yang sebaya.

Menurut YB Suparlan (1993:

tunagrahita ringan memiliki IQ 50-70, mereka dapat dididik dan dilatih dalam

pelajaran membaca, menulis, berhitung, menuurut tingkatan tertentu dan

dihubungkan dengan masalah-

Menurut Japan Leaque for the Mentality Retarded (1992:P.22) yang

dimaksud dengan retardasi mental ialah :

1) Fungsi intelektualnya lamban yaitu IQ 70 kebawah berdasarkan tes

intelegensi baku.

2) Kekurangan dalam perilaku adaptif.

3) Terjadi pada masa perkembangan, yaitu antara masa konsepsi sampai usia

18 tahun.

Menurut M. Amin (1995:11 mereka yang

jelas-jelas kecerdasannya dibawah rata-rata, disamping itu mereka mengalami

keterbelakangan dalam penyesuaian diri dengan lingkungan, kurang cakap

dalam memikirkan hal yang abstrak, sulit dan berbelit-belit. Anak mengalami

Page 21: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

kesulitan dalam mengarang, menyimpulkan isi bacaan, menggunakan simbol-

simbol, berhitung, dan pelajaran yang bersifat tertulis .

Menurut Sunaryo Kartadinata (1996:86) anak tunagrahita dapat

belajar membaca, menulis dan berhitung sederhana. Anak tunagrahita untuk

mempelajari kemampuan tertentu memerlukan waktu lama, tapi dengan

bantuan dan bimbingan yang baik anak dapat tumbuh dewasa dan mandiri

serta bertanggung jawab di masyarakat.

Berdasarkan dari pendapat di atas dapat ditegaskan bahwa anak

tunagrahita adalah anak yang memiliki IQ 70 kebawah, kurang cakap dalam

berpikir abstrak berlangsung pada perkembangan, tetapi mereka masih dapat

dididik membaca, menulis, berhitung sederhana agar dapat mandiri.

b. Klasifikasi Tunagrahita

Menurut Grossman yang di kutip oleh Kirk dan Gallaghar (1979:P,109)

ada empat taraf retardasi mental menurut skala intelegensi Wechsler yaitu:

1) Retardasi mental ringan (IQ 55 69)

2) Retardasi mental sedang (IQ 40 54)

3) Retardasi mental berat (IQ 25 39)

4) Retardasi mental sangat berat (IQ 24 kebawah)

Klasifikasi untuk keperluan pembelajaran

Pembelajaran anak-anak berintelegensi rendah umumnya diklasifikasikan

berdasarkan taraf seraf sub normalitas intelektual mereka. Ada empat

kelompok perbedaan untuk keperluan pembelajaran yaitu :

1) Taraf perbatasan atau lamban belajar (The borderline or the slow leaner)

IQ 70 85.

2) Tunagrahita Ringan (Educable Mentality Retarded) IQ 50 70 atau 75.

Anak Tuna Grahita Ringan masih memiliki potensi untuk menguasai mata

pelajaran akademik di sekolah dasar, mampu didik untuk melakukan

penyesuaian sosial yang dalam jangka panjang dapat berdiri sendiri dalam

masyarakat dan mampu bekerja untuk menopang sebagian atau seluruh

kehidupan orang dewasa.

Page 22: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

3) Tuna Grahita Sedang (Trainable Mentality Retarded) IQ:30 atau 35

sampai 50 atau 55, anak ini masih mampu dilatih sesuai kemampuan yang

ada.

Anak Tuna Grahita Sedang, anak yang tidak dapat dididik untuk mencapai

prestasi akademik minimum yaitu kelas satu SD

Anak masih mempunyai potensi untuk belajar:

a) Ketrampilan untuk menolong diri sendiri (Self Helf Skils)

b) Penyesuaian sosial dalam kehidupan keluarga dan tetangga

c) Dapat melakukan pekerjaan sederhana di tempat kerja terlindung

(Seltered Woorkshop)

4) Tuna Grahita Berat (Defendant or Frofoundly Mentally Retarded) IQ: di

bawah 25 atau 30, amak ini termasuk tunagrahita berat.

Anak Tuna Grahita Berat adalah anak yamg karena retardasi mental sangat

berat maka ia tidak dapat dilatih untuk menolong diri sendiri maupun

sosialisasi. Anak ini perlu pemeliharaan secara penuh dan pengawasan

sepanjang hidup.

Berdasarkan klasifikasi di atas dapat disimpulkan bahwa anak

tungrahita dapat dibedakan menurut skala intelegensi Wechsler dan

keperluan pembelajaran yang terdiri dari tungrahita ringan, sedang, berat,

serta sangat berat.

c. Penyebab Tuna Grahita

Kirk (1970) berpendapat sebab terjadinya ketunagrahitaan pada seorang yaitu:

1) Faktor endogen (faktor yang dibawa sejak lahir) adalah faktor

ketidaksempurnaan psikobiologis dalam memindahkan gen (Heriditary

Transmission of Psychobiological in sufficiency) .

2) Faktor eksogen adalah faktor terjadi akibat perubahan patologis dari

perkembangan normal

Berbagai penelitian juga menunjukkan bahwa tunagrahita dapat

disebabkan oleh berbagai faktor yaitu:

a) Faktor Genetik

Penyebab Tunagrahita ada beberapa:

Page 23: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

(1) Kerusakan atau kelainan Biokimia

(2) Abnormalitas kromosomal

b) Penyebab Tuna Grahita pada masa Prenatal:

(1) Infeksi Rubella ( cacar )

(2) Faktor Rhesus

(3) Malnutrisi pada ibu yang sedang hamil

3) Penyebab Tunagrahita pada masa Natal

Peristiwa pada saat kelahiran yang memungkinkan terjadinya

tunagrahita :

a) Luka saat kelahiran

b) Sesak nafas

c) Prematur

4) Penyebab Tuna Grahita pada masa Post Natal

Penyebab yang terjadi pada masa anak setelah dilahirkan berupa :

a) Penyakit akibat infeksi , misal : acephalitas dan meningitis

(1) Acephalitis peradangan sistim syaraf pusat yang disebabkan oleh

virus tertentu

(2) Miningitis: kondisi yang berasal dari infeksi bakteri yang

menyebabkan peradangan pada selaput otak dan menimbulkan

kerusakan pada sistim saraf pusat.

b) Malnutrisi Kronis

Kekurangan nutrisi terutama protein pada pereode perkembangan

dapat berpengaruh negatif terhadap perkembangan intelek

5) Penyebab Sosiokultural

Peran nyata dari lingkungan dalam perkembangan kemampuan intelektual

masih belum dipahami secara jelas, tetapi para psikolog dan pendidik

percaya bahwa lingkungan sosial budaya terpengaruh terhadap

kemampuan intelektual.

Berdasarkan uraian diatas anak menjadi tungrahita dapat

disebabkan dari faktor genetik (keturunan), masa pranatal, natal, post

natal, dan sosiokultural dalam perkembangannya.

Page 24: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

d. Karakteristik Anak Tunagrahita

Karakteristik umum menurut Sutjihati Somantri (1996:85)

1) Keterbatasan Intelegensi

Kapasitas belajar Anak Tuna Grahita bersifat abstrak seperti berhitung,

menulis, dan membaca terbatas, kemampuan belajar cenderung tanpa

pengertian atau cenderung membeo.

2) Keterbatasan Sosial

Anak memiliki kesulitan dalam mengurus diri sendiri dalam masyarakat,

maka perlu bantuan. Anak cenderung berteman dengan lebih muda

usianya, ketergantungan orang tua besar, sehingga mereka harus selalu

dibimbing dan diawasi.

3) Keterbatasan Fungsi Fungsi Mental lainnya

a) Anak memiliki keterbatasan waktu lama untuk melaksanakan reaksi

pada situasi yang baru dikenal.

b) Anak memiliki keterbatasan dalam penguasaan bahasa.

c) Anak kurang mampu untuk mempertimbangkan sesuatu, membedakan

antara baik dan yang buruk, dan membedakan yang benar dengan yang

salah.

d) Anak tunagrahita pelupa dan mengalami kesulitan untuk

mengungkapkan kembali suatu ingatan

Menurut Amin (1996:37) menjelaskan anak Tunagrahita ringan

dapat berbicara lancar namun perbedaharaan katanya kurang, sulit

berpikir abstrak dapat mengikuti pendidikan di sekolah biasa maupun

sekolah khusus, tingkat kecerdasan mereka setaraf anak normal usia 12

tahun.

Menurut Mumpuniarti (2003:41-42) menjelaskan karakteristik

anak tunagrahita ringan adalah:

1) Fisik, nampak seperti anak normal, hanya sedikit mengalami

hambatan pada sensomotorik.

2) Psikis, sukar berpikir abstrak dan logis, kurang memiliki kemampuan

analisis, sosialisasi lemah, fantasi lemah, kurang mampu

Page 25: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

mengendalikan perasaan, mudah dipengaruhi. Kepribadian kurang

harmonis karena tidak mampu menilai baik dan buruk

3) Sosial, mereka mampu bergaul menyesuaikan di lingkungan yang

tidak terbatas pada keluarga saja, namun mampu melakukan

pekerjaan secara sederhana dan melakukan secara penuh menurut

sebagian orang dewasa.

Berdasarkan penjelasan diatas karakteristik anak tunagrahita

ringan, yaitu sukar berpikir abstrak, logis, kurang memiliki kemampuan

analisa, asosiasi lemah, fantasi lemah, kurang mampu mengendalikan

perasaan dan mudah dipengaruhi, sehingga berpengaruh terhadap

keberhasilan pada pembelajaran matematika.

e. Kesulitan Belajar Anak Tunagrahita Ringan

Menurut

anak yang secara nyata mengalami kesulitan dalam tugas-tugas akademik

khusus maupun umum, baik disebabkan oleh adanya disfungsi neurologis,

proses psikologis dasar maupun sebab-sebab lain sehingga prestasi belajarnya

Sumantri (1996:45) menjelaskan bahwa intelektual yang rendah

menimbulkan dampak pada aspek kemampuan belajar. Dampak keterbatasan

intelektual tersebut adalah dalam keterampilan membaca, keterampilan

motorik, keterampilan lainnya.

Berdasarkan beberapa batasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa

dengan keterbatasan Intelektual yang dimiliki anak tunagrahita ringan maka

menyebabkan kesulitan dalam bidang akademik khususnya menulis, membaca

dan berhitung. Sehingga prestasi yang dimiliki anak tunagrahita ringan

sangatlah rendah.

.

2. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Belajar merupakan suatu proses komplek yang terjadi pada semua

orang dan berlangsung seumur hidup sejak dia masih bayi hingga ke liang

Page 26: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

lahat nanti. Seseorang telah belajar bila adanya perubahan tingkah laku dalam

dirinya yang bersifat pengetahuan, ketrampilan, maupun nilai sikap.

Perubahan tingkah laku pada diri anak merupakan hasil belajar atau prestasi

belajar. Prestasi belajar dapat diwujudkan dari hasil penilaian belajar yang

berupa penilaian kualitatif, kuantitatif yang terangkum dalam buku laporan

penilaian. Untuk mengukur prestasi belajar digunakan alat ukur test maupun

non test yang berupa test obyektif atau test subyektif.

yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditujukan dengan nilai tes

atau angka ni Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa, 1998:700).

Menurut Tirto Negoro (1989:43

merupakan hasil usaha yang dilakukan dan menghasilkan kemampuan dalam

Menurut Zaenal Arifin (1990:3

adalah berupa kemampuan, keterampilan dan sikap seseorang dalam

Berdasarkan ketiga pendapat diatas dapat penulis simpulkan bahwa

prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan, ketrampilan yang

dikembangkan oleh mata pelajaran yang ditunjukkan nilai test atau angka

nilai, baik penilaian kualitatif, kuantitatif yang terangkum dalam buku laporan

pendidikan. Jadi prestasi belajar merupakan taraf sejauh mana keberhasilan

yang dicapai oleh siswa setelah kegiatan proses pembelajaran terakhir.

b. Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar.

Keberhasilan belajar ini tidak hanya ditentukan oleh siswa yang

belajar, tetapi ditentukan pula oleh banyak faktor yang antara satu faktor

dengan faktor lainnya saling menunjang.

Menurut Muhibbin Syah (2008:132) faktor yang dapat mempengaruhi

prestasi belajar anak adalah :

1) Faktor Internal

Merupakan faktor yang berasal dari dalam peserta didik, meliputi :

Page 27: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

a) Aspek fisiologi, kondisi organ-organ khusus peserta didik, seperti

tingkat kesehatan indera pendengar dan indera penglihat, juga sangat

mempengaruhi kemampuan peserta didik dalam menyerap informasi

dan pengetahuan, khususnya yang disajikan di kelas.

b) Aspek Psikologis, banyak faktor dalam aspek psikologis yang dapat

mempengaruhi kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran peserta

didik adalah tingkat kecerdasan/intelegensi peserta didik, sikap peserta

didik dan motivasi peserta didik.

2) Faktor Eksternal Peserta Didik

a) Lingkungan sosial, lingkungan sosial sekolah seperti guru, para staf

administrasi dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi semangat

belajar seorang peserta didik. Lingkungan sosial yang lebih banyak

mempengaruhi kegiatan belajar adalah orang tua dan keluarga peserta

didik, sifat sifat orang tua, taktik pengelolaan keluarga, ketegangan

keluarga dan demografi keluarga, dapat memberi dampak baik ataupun

buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh peserta

didik.

b) Lingkungan non sosial ialah gedung sekolah dan letaknya, rumah

tempat tinggal keluarga peserta didik dan letaknya, alat-alat belajar,

keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan peserta didik.

Menurut Sumadi Suryabarata (1993:249), mengklasifikasikan faktor

faktor yang mempengaruhi hasil belajar sebagai berikut:

1). Faktor yang berasal dari luar

(a) Non-sosial

Yang Dimaksud adalah keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu,

tempat, alat dan lain-lain.

(b) Sosial

Faktor manusia (sesama manusia) baik manusia itu ada (hadir) maupun

kehadirannya itu dapat disimpulkan, yang tidak langsung hadir.

Page 28: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

2). Faktor yang berasal dari dalam

(a) Fisiologi

(1) Tonus jasmani pada umumnya.

(2) keadaan fungsi-fungsi fisiologis tertentu

(b) Psikologis

(1) Adanya kebutuhan.

(2) Akan adanya kebutuhan rasa aman, bebas dari rasa kekhawatiran.

(3) Adanya kebutuhan akan kecintaan dan penerimaan dalam hubungan

dengan orang lain.

(4) Adanya kebutuhan untuk mendapat kehormatan dari masyarakat.

(5) Sesuai dengan sifat untuk mengemukakan dan mengaktualisasikan

diri.

3. Tinjauan Pembelajaran Matematika pada Materi Penjumlahan

a. Pengertian Matematika

Matematika merupakan salah satu komponen dari serangkaian mata

pelajaran di sekolah, yang dianggap paling sulit bagi para siswa. Mata

pelajaran matematika sangat penting perannya untuk memecahkan

permasalahan dalam segala sektor kehidupan, maka pelajaran ini sangat

penting diberikan pada anak tunagrahita ringan sebagai bekal pemecahan

masalah dalam kehidupan sehari-hari.

Poling (1982:1) mengemukakan bahwa matematika adalah suatu cara

untuk menemukan jawaban terhadap masalah yang dihadapi manusia, suatu

cara menggunakan informasi, menggunakan pengetahuan tentang menghitung,

dan yang penting memikirkan dalam diri manusia itu sendiri dalam melibatkan

dan menggunakan hubungan-hubungan.

Menurut Lerner (1998:430) mengemukakan bahwa matematika

disamping sebagai bahasa simbolis juga merupakan bahsa universal yang

memungkinkan manusia memikirkan, mencatat, dan mengkomunikasikan ide

mengenai elemen dan kuantitas.

Page 29: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

Menurut kamus besar Bahasa Indonesia (1998:556) matematika adalah

ilmu tentang bilangan hubungan antara bilangan, dan prosedur operasi anak

yang digunakan dalam penyelesian masalah mengenai bilangan.

Berdasarkan pengertian di atas matematika adalah menemukan

jawaban dari masalah dengan menggunakan informasi yang berkaitan,

pengetahuan tentang bilangan, bentuk ukur, dan kemampuan untuk

menghitung dan kemampuan untuk mengingat dan menggunakan hubungan-

hubungan .

Pelajaran matematika diberikan untuk membekali peserta didik dengan

kemampuan berpikir logis, analisis, sistimatis, kritis, dan kreatif serta

kemampuan kerja sama.

b. Pengertian Pembelajaran Matematika Anak Tunagrahita Ringan

Pembelajaran merupakan kegiatan yang dirancang untuk membantu

seseorang mempelajari sesuatu kemampuan dan nilai yang baru. Proses

pembelajaran pada awalnya meminta guru untuk mengetahui kemampuan

dasar siswa, motivasi, latar belakang akademis, sosial ekonomi yang

merupakan modal utama menyampaikan bahan belajar dan menjadi indikator

suksesnya pelaksanaan pembelajaran.

Pembelajaran menurut Dimyati dan Mudjiono (1999:291) adalah

kegiatan guru secara terprogram dalam intruksional untuk membuat siswa

belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.

Undang Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003

menyatakan pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan

pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh guru untuk

mengembangkan kreativitas berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan

berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan, mengkonsentrasikan

pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik

terhadap materi pelajaran.

Proses pembelajaran aktivitasnya dalam bentuk interaksi belajar

mengajar dalam suasana interaksi edukatif, yaitu interaksi yang sadar akan

Page 30: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

tujuan, pencapaian tujuan intruksional atau tujuan pembelajaran yang telah

dirumuskan pada satuan pelajaran. Kegiatan pembelajaran suara metodologis

berakar dari pihak pendidik dan kegiatan belajar secara pedagogis terjadi pada

diri peserta didik.

Menurut Knirk dan Gustafson (1986:15) pembelajaran merupakan

suatu proses yang sistimatis melalui tahapan rancangan, pelaksanaan dan

evaluasi. Pembelajaran tidak terjadi seketika, melainkan sudah melalui

tahapan perancangan pembelajaran.

Pembelajaran matematika bagi anak tunagrahita ringan perlu

memperhatikan karakteristik dan kemampuan anak. Guru merancang untuk

membantu anak mempelajari suatu kemampuan dan nilai yang baru dalam

suatu proses yang sistimatis melalui tahapan rancangan, pelaksanaan, dan

evaluasi dalam konteks kegiatan belajar mengajar.

Berdasarkan pengertian di atas penulis berpendapat bahwa

pembelajaran matematika bagi anak tunagrahita ringan perlu memperhatikan

karakteristik anak dan terjadinya perubahan dalam pengetahuan, keterampilan,

sikap, dan tingkah laku pada sesorang setelah mengikuti proses pembelajaran

yang sistimatis. Perubahan yang dimaksud anak mampu menjumlahkan

bilangan dengan tehnik menyimpan.

c. Tujuan Pembelajaran Matematika

Mengacu kurikulum yang digunakan Sekolah Dasar Luar Biasa Negeri

Kota Tegal Kelas V tunagrahita ringan yaitu Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan SDLB tahun 2006, tujuan diberikan mata pelajaran matematika

sebagai berikut :

1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan

mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efesien, dan

tepat.

2) Menggunakan penalaran pada pola sifat, melakukan manipulasi

matematika dalam membuat generelisasi, menyususn bukti, atau

menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.

Page 31: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

3) Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,

merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan

solusi yang diperoleh.

4) Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media

lain untuk memperjelas keadaan dan masalah.

5) Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu

memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari

matematika serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

d. Materi Pelajaran Matematika Anak Tunagrahita Ringan

Materi pelajaran matematika siswa kelas V SLB Negeri Kota Tegal semester

II yang dicantumkan sesuai dengan jadwal penelitian sebagai berikut:

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator

Bilangan

3.Melakukan

perhitungan bilangan

bulat dalam

pemecahan masalah

sampai 800

3.2

Melakukan

penjumlah 3 angka

dengan 3 angka

3.2.1 Menjumlahkan

bilangan 3 angka

dengan 3 angka

satu kali teknnik

menyimpan

3.2.2 Menjumlahkan

bilangan 3 angka

dengan 3 angka 2

kali teknik

menyimpan.

e. Dasar-dasar Pembelajaran Matematika Anak Tunagrahita Ringan

Menurut buku Mumpuniarti (2006:121) tujuan pembelajaran

matematika bagi anak mengalami hambatan mental ringan maupun hambatan

mental sedang sebagai berikut:

1) Menghitung merupakan keterampilan hubungan kuantitas dan

keanekaragaman pengoperasional

Page 32: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

2) Pembelajaran bilangan yaitu menukar label yang menandakan susunan

elemen. Anak Tunagrahita harus belajar untuk bidang hubungan dengan

angka kardinat, angka oridinat, dan angka rasional. Konsep pembelajaran

memerlukan tentang kuantitas dan kontinum.

3) Pengangkaan yakni proses mengekspresikan bilangan yang terkait simbol

atau angka arabik, angka romawi, desimal (pecahan dan nilai tempat)

4) Hubungan yaitu melibatkan korespondensi dua atau lebih tentang

susunan, keterampilan khusus termasuk konsep sama dan

ketidaksamaan, penempatan perbandingan. Semua keterampilan ini

membutuhkan pembelajaran konsep dan penanaman dengan

menggunakan bantuan benda konkrit dan gambar permainan.

5) Pengukuran, termasuk penggunaan bilangan untuk mendiskripsikan obyek

dan hubungan tentang waktu, uang, temperatur, cairan, berat, dan unit-

unit secara garis lurus.

6) Pengoperasian angka, pengoperasian angka berkaitan dengan manipulasi

angka. Keterampilan meliputi, menghitung, menambah, mengurangi,

mengalikan, dan membagi.

7) Pengoperasian angka rasional yang merupakan perluasan dari

keterampilan pengoperasian angka dengan bilangan pecahan.

Pemecahan masalah keterampilan melibatkan penggunaan hitung

untuk menjelaskan hal-hal yang belum diketahui dalam situasi praktis

sehari-hari. Bidang hitung untuk siswa tunagrahita diberikan dengan

pertimbangan taraf perkembangan, kemampuan, usia mental, kondisi

tunagrahita yang bersangkutan.

f. Prinsip-prinsip Pembelajaran Matematika

Strategi pembelajaran matematika bagi anak tungrahita menurut

Wehman dan Laughlin dalam Mumpuniarti (2007:250) sebagai berikut :

1) Intraindividual and Interindividual Variations : maksudnya sikap siswa

itu sendiri memiliki tingkat kemajuan yang berbeda-beda pula.

2) Need for Multiple Presentation, bahwa dalam penyajian membutuhkan

berbagai cara baik dalam setting atau peragaannya.

Page 33: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

3) Variety of procedure, bahwa dalam penyajian perlu pengulangan, saat

diulang menggunakan variasi prosedur tetapi semata-mata diulang.

Berdasarkan prinsip di atas untuk pengukuran waktu dalam

pemecahan masalah menurut penulis lebih keprinsip need for multiple

presentation yaitu penyajian pembelajaran dalam operasi penjumlahan

tehnik menyimpan perlu bantuan media gelas bilangan untuk memahami

konsep penjumlahan tehnik menyimpan.

4. Tinjauan Tentang Media

a. Pengertian Media

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamah dari

Dengan demikian media merupakan wahana penyalur informasi belajar atau

penyalur pesan.

Proses belajar mengajar kehadiran media mempunyai arti penting

karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat

dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara Kerumitan bahan yang

akan disampiakan kepada anak dapat disederhanakan dengan bantuan media,

bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkritkan dengan kehadiran media. Media

adalah alat bantu saja yang dapat disajikan sebagai penyalur pesan guna

mencapai tujuan.

Menurut R. Angkowo dan A. Kosasih (2007:10) mengatakan media

adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan,

merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan siswa sehingga dapat terdorong

terlibat dalam proses pembelajaran.

Menurut Syaeful Bahri Djamarah (2006:122) mempunyai peranan

besar bagi guru untuk menyampaikan konsep-konsep dasar matematika

maupun bagi guru dalam menerima pengetahuan yang disampaikan kepada

siswa.

Page 34: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Menurut Karso (1993:229) alat peraga yaitu alat untuk menerangkan

atau mewujudkan konsep matematika dapat berupa benda nyata, gambar, dan

diagram yang memiliki keuntungan dan kelemahan.

Berdasarkan pengertian di atas penulis berpendapat bahwa media

adalah merupakan alat bantu yang digunakan oleh guru dalam hal

menyampaikan pesan kepada peserta didik didalam proses pembelajaran.

b. Fungsi dan Manfaat Media Pengajaran

Pengajaran, alat peraga dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam

pengajaran, yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar

yang dicapainya.

Menurut Nana Sudjana (1991) merumuskan fungsi media pengajaran

sebagai berikut :

1) Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan merupakan

fungsi tambahan, tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu

untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif.

2) Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yang integral dari

keseluruhan situasi mengajar. Ini berarti bahwa media pengajaran

merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan oleh guru.

3) Media pengajaran dalam penggunaan integral dengan tujuan dari isi

pelajaran. Fungsi ini mengandung pengertian bahwa penggunaan

(pemanfaatan) media harus melihat kepada tujuan dan bahan pengajaran.

4) Penggunaan media dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan,

dalam arti digunakan hanya sekadar melengkapi proses belajar supaya

lebih menarik perhatian siswa.

5) Penggunaan media dalam pengajaran lebih diutamakan untuk

mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa dalam

menangkap pengertian yang diberikan guru.

6) Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi

mutu belajar mengajar. Dengan demikian perkataan lain, menggunakan

media, hasil belajar yang dicapai siswa akan tahan lama diingat siswa,

sehingga mempunyai nilai tinggi.

Page 35: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

Menurut Nana Sudjana (2001:2) manfaat dari alat peraga dalam

proses belajar siswa antara lain:

a) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar siswa.

b) Bahan pengajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih

dipahami oleh siswa dan memungkinkan siswanya menguasai tujuan

pengajaran lebih baik.

c) Metode pengajaran akan lebih bervariasi, tidak semata-mata

komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga

siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga apabila guru

mengajar untuk setiap jam pelajaran.

d) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar, sebab jika tidak hanya

mendengarkan uraian guru tetapi juga aktifitas lain seperti mengamati,

mendemontrasikan dan lain-lain.

Manfaat alat peraga yang dikemukanan oleh Ibid seperti

dikutip oleh Roestiyah (1986) antara lain :

(1) Memperbesar / meningkatkan perhatian anak

(2) Mencegah verbalisme (pengertian kata-kata belaka)

(3) Memberikan pengalaman yang nyata dan langsung

(4) Membantu menumbuhkan pemikiran/pengertian yang teratur dan

sistimatis.

(5) Mengembangkan sikap yang eksploratif

(6) Dapat berorentasi langsung dengan lingkungan dan memberi

kesatuan (kesamaan) dalam pengamatan.

(7) Membangkitkam motivasi kegiatan belajar serta memberikan

pengalaman yang menyeluruh.

Menurut Sudirman N. Duk (1991) mengemukakan manfaat

praktis dari penggunaan media pengajaran di dalam proses belajar

mengajar adalah :

(1) Meletakkan dasar-dasar yang konkrit dari konsep yang abstrak

sehingga dapat mengurangi pemahaman yang bersifat verbalisme.

Page 36: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

Misalnya untuk menjelaskan bagaimana sistem peredaran darah

pada manusia, digunakan film.

(2) Menampilkan objek yang terlalu besar yang tidak memungkinkan

untuk dibawa ke dalam kelas; misalnya pasar, pabrik, binatang-

binatang yang besar, alat-alat perang. Objek-objek tersebut cukup

ditampilkan melalui foto, film, atau gambar.

(3) Memperlambat gerakan yang terlalu cepat dan mempercepat

gerakan yang lambat. Gerakan yang terlalu cepat misalnya gerakan

kapal terbang, mobil, mekanisme kerja suatu mesin, dan perubahan

wujud suatu zat, metamorfosis.

(4) Karena informasi yang diperoleh siswa berasal dari suatu sumber

serta dalam situasi dan kondisi yang sama, maka dimungkinkan

keseragaman pengamatan motivasi belajar siswa.

(5) Membangkitkan motivasi belajar siswa.

(6) Dapat mengontrol dan mengatur waktu belajar siswa.

(7) Memungkinkan siswa berinteraksi secara langsung dengan

lingkungan (sumber belajar)

(8) Memungkinkan untuk menampilkan obyek yang langka seperti

peristiwa gerhana matahari total atau binatang yang hidup di kutub.

(9) Menampilkan obyek yang sulit diamati dengan menggunakan

mikroskop.

(10) Memungkinkan siswa berinteraksi secara langsung dengan

lingkungan (sumber belajar)

Berbagai manfaat yang dikemukakan di atas dapat

disimpulkan bahwa belajar proses mengajar akan lebih menarik dan

bervariasi serta siswa lebih aktif belajar dengan adanya penggunaan

alat peraga.

c. Dasar Pertimbangan Pemilihan dan Penggunaan Media.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah 2006 dalam memilih media perlu

memperhatikan faktor dan kriteria sebagai berikut:

Page 37: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

1) Objektif

Memilih suatu media pengajaran secara obyektif, berdasarkan hasil

penelitian atau percobaan, suatu media pengajaran menunjukkan

keefektifan dan efesien yang tinggi.

2) Program Pengajaran

Program pengajaran yang disampaikan kepada anak didik harus sesuai

kurikulum yang berlaku, baik isinya, strukturnya maupun kedalamnya.

3) Sasaran Program

Sasaran program yang dimaksud adalah anak didik yang menerima

informasi pengajaran melalui media pengajaran.

4) Situasi dan Kondisi

Situasi Kondisi dimaksud sekolah, ruangan dan anak yang mengikuti

pelajaran mengenai jumlah, motivasi, dan tujuannya.

5) Kualitas Teknik

Media pengajaran yang digunakan perlu diperhatikan dan memenuhi

syarat.

6) Keefektifan dan Efesiensi

Penggunaan Keefektifan maksudnya penggunaan media informasi

pengajaran dapat diserap anak didik secara optimal. Sedangkan efisiensi

penggunaan media dengan waktu, tenaga, hanya yang diaktualisasikan

untuk mencapai tujuan tersebut sedikit mungkin

d. Jenis-jenis Media Pengajaran

Menurut Nana Sudjana (2001:3) ada 4 jenis media pengajaran yang

biasa digunakan dalam proses pengajaran sebagai berikut:

1) Media grafis, seperti gambar, foto, grafis, bagan, atau diagram, poster,

kartun, komik, dan lain-lain. Media yang mempunyai ukuran panjang dan

lebar.

2) Media tiga demensi, yaitu dalam bentuk model seperti model pahat (solid

model), model penampang, model susun, model kerja, nock up, diorama

dan lain-lain.

Page 38: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

3) Media proyeksi, seperti slide, film strips, film, penggunaan OHP dan lain-

lain.

4) Penggunaan lingkungan sebagai media pengajaran, Menurut Winarno yang

dikutif oleh Roestiyah (1986:65) alat-alat pelajaran (ditinjau dari tingkatan

pengalaman murid) dapat dibagi menjadi 3 golongan:

a) Alat-alat berupa benda benda sebenarnya yaitu benda-benda riil yang

dipakai manusia dalam kehidupan sehari-hari, kotak, kucing, kapur, dan

lain-lain.

b) Alat-alat yang merupakan benda pengganti seringkali dalam bentuk

tiruan benda yang sbenarnya, gambar-gambar.

c) Bahasa baik lisan maupun tulisan, bahasa memberikan verbal yang

tinggi tingkat abstraksinya dibandingkan No. 1 dan 2 tersebut diatas.

Jenis media ditinjau dari bahan pembuatannya antara lain :

(1) Media sederhana

Bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah, cara

pembuatannya pun mudah, serta penggunaannya tidak sulit.

(2) Media Kompleks

Bahan dan alat pembuatannya sulit diperoleh, penggunaanya

memerlukan keterampilan yang memadai.

Uraian di atas menjelaskan bahwa jenis-jenis alat peraga

dapat membantu guru dalam proses belajar mengajar. Penggunaan

tidak dilihat atau dinilai dari segi kecanggihan media dan alatnya,

tetapi yang lebih penting adalah fungsinya dan peranannya dalam

membantu memprtinggi proses pengajaran.

e. Kriteria Dalam Pemilihan Media Pembelajaran

Menurut Nana Sudjana dan Ahmat Rivai (2002:5) mengemukakan

rumusan dalam memilih media untuk kepentingan pengajaran dengan

memperhatikan kriteria-kriteria sebagai berikut:

1) Ketepatan dengan tujuan pengajaran artinya media pengajaran dipilih atas

dasar tujuan-tujuan intruksional yang telah ditetapkan.

Page 39: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

2) Dukungan terhadap isi bahan pelajaran, artinya bahan pelajaran yang

sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi sangat memerlukan bantuan

media agar lebih mudah dipahami.

3) Kemudahan memperoleh media: artinya media yang diperlukan mudah

diperoleh, setidak-setidaknya mudah dibuat oleh guru pada waktu

mengajar. Media grafis umumnya mudah dibuat guru tanpa biaya yang

mahal, di samping sederhana dan praktis penggunaanya.

4) Keterampilan guru dalam menggunakannya, apapun jenis media yang

diperlukan syarat utama adalah guru dapat menggunakannya dalam proses

pengajaran. Nilai dan manfaat yang diharapkan bukan pada medianya,

tetapi dampak dari penggunaanya oleh guru pada saat terjadinya interaksi

belajar siswa dengan lingkungannya. Adanya OHP, proyektor, film,

komputer, dan alat-alat canggih lainnya, tetapi dapat menggunakannya

dalam pengajaran untuk mempertinggi kualitas pengajaran.

5) Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut dapat

bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung.

6) Sesuai dengan taraf berpikir siswa, memilih media untuk pendidikan dan

pengajaran harus sesuai dengan taraf berpikir siswa sehingga makna yang

terkandung didalamnya dapat dipahami oleh siswa. Menyajikan grafik

yang berisi data angka atau proporsi dalam bentuk persen bagi siswa SD

kelas-kelas rendah tidak ada manfaatnya. Mungkin lebih tepat dalam

bentuk gambar atau poster. Demikian juga diagram yang menjelaskan alur

hubungan suatu konsep atau prinsip hanya bisa dilakukan bagi siswa yang

telah memiliki kadar berpikir yang tinggi.

Berdasarkan uraian diatas penulis berpendapat bahwa dalam

menggunakan media pembelajaran matematika disesuaikan dengan tujuan

bahan pengajaran, kemampuan anak, waktu yang tepat agar media

bermanfaat dan berfungsi bagi peningkatan prestasi belajar anak.

f.

1)

Page 40: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

Menurut Pitadjeng (2006:

untuk membantu anak memahami algoritma (prosedur sistimatis untuk

pemecahan masalah matematis) penjumlahan (+) pengurangan ( ) cara

pendek.

2)

Menurut Pitadjeng (2006:

bilangan, kartu operasi penjumlahan dan pengurangan, sedotan warna

warni dan papan triplek yang dibagi menjadi 2 ruangan. Ruangan I

merupakan tempat gelas-gelas bilangan yang dipakai untuk kegiatan anak

memanipulasi benda konkrit, sedangkan ruangan II dipakai untuk kegiatan

anak berpikir abstrak yaitu melakukan penjumlahan atau pengurangan

dengan cara bersusun ke bawah. Media tersebut dapat dirinci sebagai

berikut :

a)

Ruang I untuk tempat gelas-gelas bilangan, Ruang II untuk

pengoperasian dengan menggunakan kartu bilangan. Barisan pertama

(paling atas) untuk tempat simpanan. Barisan kedua untuk tempat suku

pertama, sedangkan barisan ketiga untuk tempat suku kedua.

Barisan ke empat untuk tempat hasil jumlah atau selisih. Hal tersebut

dapat divisulaisasikan seperti gamabar berikut :

ribuan ratusan puluhan satuan

Ruangan I Ruangan II

Page 41: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

b) Kartu bilangan satuan, puluhan, ratusan dan ribuan, dengan warna

yang berbeda. Masing-masing disediakan 10 kartu dari angka 0 9.

Setiap kartu diberi lubang. Hal tersebut divisualisasikan seperti gambar

di bawah ini :

c) Kartu bilangan simpanan atau pinjaman

Kartu bilangan untuk simpanan atau pinjaman atau pertolongan.

Disediakan 20 kartu dari angka 0 s.d 9. Hal tersebut divisualisasikan

seperti gambar berikut :

Gambar 4.3

10

(1) Kartu operasi +

+

(2) Sedotan berwarna

Sedotan berwarna disesuaikan warna kartu bilangan. Masing-masing

tempat disediakan 20 sedotan. Hal ini divisualisasikan seperti gambar di

bawah ini.

3) Cara Pembuatan

Menurut Pitadjeng (2006:116), langkah-langkah pembuatan alat sebagai

berikut:

Page 42: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

a) Papan triplek dipotong berbentuk persegi panjang dengan ukuran

panjang 1 meter dan lebar 80 cm dibagi dengan garis sejajar lebarnya

menjadi 2, sehingga menjadi 2 persegi panjang dengan ukuran 60 x 80

cm yang dijadikan tempat gelas bilangan. Triplek kemudian dicat agar

kelihatan indah.

b) Tempelkan gelas-gelas aqua bekas dan paku-paku untuk

menggantungkan gambar (seperti gambar 4.1)

4) Langkah-langkah menggunakan media gelas bilangan

Menyelesaikan penjumlahan bersusun pendek dengan teknik 1 kali

menyimpan. Menyelesaikan soal 3 7 2

1 5 5 +

. . .

Langkah I

Mulailah anak meletakkan sedotan di gelas sesuai dengan lambang

bilangannya, kemudia menempelkan kartu operasi + dilanjutkan dengan

memasang kartu bilangannya.

Ribuan ratusan puluhan satuan

1

5

5

2

7

3

Page 43: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

+

Langkah 2

lanjutkan untuk menjumlahkan satuan dengan satuan dengan cara

menggabungkan semua sedotan yang ada di kolom satuan (2+5) dan

meletakkan di gelas hasil (7) dilanjutkan dengan memasang kartu

bilangannya.

Ribuan ratuusan puluhan satuan

Langkah 3

Dilanjutkan dengan menjumlahkan puluhan dengan cara

menggabungkan semua sedotan yang ada di kolm puluhan 7 + 5 = 12

Ditulis 2 sedotan pada gelas hasil dan menyimpan 1 sedotan pada

simpanan, dilanjutkan memasang kartu simpanannya.

3

7

1

5

7

Page 44: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

ribuan ratusan puluhan satuan

Langkah 4

Langkah selanjutnya adalah menjumlahkan ratusan dengan cara mengambil

semua batang sedotan di kolom ratusan (1+3+1) dan meletakkan di tempat

hasil 5, sekarang tempat tampaklah jelas bah:

3 7 2

1 5 5 +

5 2 7

1

3

1

2

7

+ +

Page 45: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

Ribuan ratusan puluhan satuan

Sesuai dengan kondisi anak tunagrahita yang sulit untuk berpikir abstrak,

perhatian yang mudah beralih, cepat bosan, tanggapan cenderuing konkrit,

visual,, maka media diatas di modivikasi peneliti sebagai berikut:

1) Selembar triplek ukurn 40 x 50 cm, dicat hitam, dipasang paku sebanyak

4 baris dan 4 kolom, dibawah baris ketiga diberi garis lurus, sebelah

kanan atasnya diberi paku untuk menggantungkan kartu operasi

penjumlahan, seperti divisualisasikan pada gambar dibawah ini:

+ +

5

2

7

Page 46: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

2) Gelas es krim, bagian atasnya dililitkan kawat ujungnya dipertemukan,

dipilih dan diikat membentuk lingkaran. Lingkaran berfungsi untuk

menggantungkan gelas ke paku, seperti divisualisasikan pada gambar

berikut ni :

3) Sedotan masing-masing gelas di sediakan 20 seddotan

4) Kartu operasi penjumlahan

+ 5) Langkah-

menyelesaikan penjumlahan bersusun pendek dengan teknik 1 kali

menyimpan.

Langkah-langkah sebagai berikut :

Penyelesaian soal :

3 7 2

1 5 5 +

. . .

Page 47: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

Langkah ke 1

ribuan ratusan puluhan satuan

Langkah ke 2

Ribuan ratusan puluhan satuan

+

+

Dilanjutkan menjumlahkan

satuan dengan satuan dengan

cara menggabungkan semua

sedotan yang ada di kolom

satuan (2 + 5 ) dan

meletakkan di gelas.

Page 48: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Langkah ke 3

ribuan ratusan puluhan satuan

Langkah ke 4

ribuan ratusan puluhan satuan

+

Dilanjutkan dengan

menjumlahkan puluhan

dengan cara menggabungkan

semua sedotan yang ada di

kolom puluhan (7 + 5 = 12).

Ditulis 2 sedotan pada gelas

hasil dan menyimpan 1

sedotan pada simpanan

ratusan

Langkah selanjutnya adalah

menjumlahkan ratusan dengan

cara mengambil semua batang

sedotan di kolom ratusan

(1+3+1) dan meletakkan di

tempat hasil 5. sekarang

tampaklah jelas bahwa

372

155 +

527

Page 49: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

B. Kerangka Berpikir

Anak Tunagrahita ringan memiliki IQ antara 65 52 menurut Binet ,

sedangkan menurut Skala Weschler (WISC) memiliki IQ 69 55. Selain

kemampuan anak tunagrahita ringan di bawah rata-rata, anak tunagrahita

ringan pun memiliki karakteristik sukar berpikir abstrak dan logis, kurang

memiliki kemampuan analisis, sosialisasi lemah, kurang mampu

mengendalikan perasaan, mudah dipengaruhi, kepribadian kurang harmonis

dikarenakan ketidakmampuan dalam menilai baik dan buruk.

Dampak dari karakteristik yang dimiliki anak tunagrahita ringan

tersebut adalah anak mengalami hambatan dalam menerima materi di sekolah

termasuk dalam pelajaran matematika mengenai operasi penjumlahan. Oleh

karena itu anak tunagrahita ringan tidak mampu meraih prestasi yang lebih

baik dan sejajar dengan anak normal terutama dalam pelajaran penjumlahan.

Upaya untuk mengatasi atau meningkatkan prestasi belajar anak

tunagrahita ringan dalam materi penjumlahan dibutuhkan proses pembelajaran

yang baik. Proses pembelajaran yang baik adalah proses pembelajaran yang

memungkinkan tercapainya kualitas pembelajaran anak. Salahsatu yang perlu

diperhatikan dalam proses pembelajaran tersebut adalah cara penyampaian

materi pelajaran dimana anak dapat dengan lebih mudah mengerti dan

memahami materi tersebut. Penggunaan media pendidikan yang sesuai akan

sangat membantu anak tungrahita ringan dalam menerima materi operasi

penjumlahan.

Penulis berpendapat bahwa media yang tepat untuk meningkatkan

kemampuan operasi penjumlahan bentuk pendek dengan teknik menyimpan

adala Fungsi m

, menarik

perhatian anak serta menimbulkan semangat belajar sehingga penggunaan

media belajar ini dapat membantu anak tunagrahita ringan dalam memahami

materi penjumlahan bentuk pendek dengan teknik menyimpan dengan lebih

cepat.

Page 50: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

anak tungrahita ringan menjadi lebih baik dan menjadi bekal bagi kehidupan

anak tungrahita ringan dalam kesehariannya serta ia dapat menjadi seseorang

yang mandiri baik bagi dirinya sendiri maupun masyarakat sekitarnya.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan berikut,

C. Hipotesis Tindakan

Menurut Margono (1996:80) menjelaskan hipotesis berasal dari kata

hipo (hypo) dan tesis (thesis). Hipo berarti kurang dari, sedangkan tesis berarti

pendapat. Jadi hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya

sementara, belum benar-benar berstatus sebagai suatu tesis pendapat. Jadi

hipotesis adalah suatu pendapat atau kesimpulan yang sifatnya sementara,

belum benar-benar berstatus sebagai suatu tesis.

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir diatas maka hipotesis

enggunaan media gelas bilangan akan dapat

meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa

Anak Tunagrahita Ringan

Kondisi Anak

Tunagrahita Ringan

Pembelajaran

tanpa Media

Prestasi belajar matematika

rendah

Tindakan menggunakan media Gelas Bilangan

Prestasi meningkat

Page 51: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

BAB. III

METODE PENELITIAN

A. Setting Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian Tindakan Kelas (Classroom action

research) yang dilakukan di kelas V/C SLB Negeri Kota Tegal, yang

beralamat Jl. Nakula Utara 1 Kejambon, Tegal Timur, KotaTegal. Peneliti

memilih melakukan penelitian di tempat ini dikarenakan peneliti mengajar

di sekolah tersebut.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan selama dua bulan yaitu bulan April dan Mei tahun

2011 sesuai jadwal mata pelajaran matematika.

B. Subjek Penelitian

Penelitian ini mengambil subjek yang dikenai tindakan adalah siswa

tunagrahita ringan kelas V SLB Negeri Kota Tegal dengan jumlah siswa 5

(lima) anak, terdiri 1 laki-laki dan 4 perempuan

C. Data dan Sumber Data

Sumber data berupa hasil tes yang dilakukan setelah hasil pembelajaran

sebelum penelitian dan hasil tes setiap akhir siklus serta data observasi yang

dilakukan oleh guru yang diberi mandat sebagai observer. Jadi sebagai sumber

data adalah daftar nilai dan data hasil perolehan nilai dari kuis yang berisi

tentang rekaman proses pembelajaran yang meliputi kegiatan siswa dan guru.

D. Tehnik Pengumpulan Data

Tehnik pengumpulan data adalah cara yang digunakan oleh peneliti

didalam mengumpulkan data. Metode pengumpulan data diantaranya;

observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes. Tehnik pengumpulan data dalam

penelitian ini meliputi; observasi, dan test tertulis.

1. Observasi

Menurut Sutrisno Hadi (1986) observasi diartikan sebagai pengamatan dan

pencatatan sistimatis untuk melengkapi data yang diperoleh dari

pengamatan langsung terhadap siswa dalam mengikuti pelaksanaan proses

Page 52: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

belajar mengajar. Dalam penelitian ini observasi dilakukan untuk

memperoleh data-data yang terjadi selama proses kegiatan berlangsung.

Menurut Arikunto (1998:234) observasi sebagai pengamatan dan

pencatatan sistimatis untuk melengkapi data yang diperoleh dapat

diartikan juga sebagai pengamatan dan pencatatan sehingga dengan cara

pengamatan dan pencatatan secara sistimatis terhadap gejala, peristiwa

atau perilaku subjek yang diteliti. Pengamatan ini ditujukan untuk

mendapatkan data yang berkaitan dengan kemampuan siswa dan guru

dalam proses pembelajaran operasi penjumlahan .

2. Tes Tertulis.

Data diperoleh melalui pemberian test pada anak sebelum dilaksanakan

penelitian tindakan kelas yang dimaksud untuk mengidentifikasi

kelemahan dan kekurangan, serta pemberian tes setelah dilaksanakan

penelitian tindakan kelas dimaksud untuk mengetahui sejauh mana hasil

yang diperoleh pada tiap-tiap siklus.

E. Validitas Data

Menurut Sugiyono (2005:117) validitas adalah keadaan yang

menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mau mengukur apa

yang diukur dan menurut Gay dan Sukardi (2007:1) suatu instrumen dikatakan

valid jika instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak diukur.

Uji validitas instrument dalam penelitian ini dengan menggunakan

validitas isi atau content validity yaitu menggunakan kurikulum sebagai

pedoman dalam pembuatan kisi-kisi instrument. Pembuatan instrument yang

berupa soal-soal dilakukuan dengan meminta penilaian dari pakar atau ahli

(judgemen expert), yang dalam hal ini adalah guru bidang studi matematika

SLBN Kota Tegal.

Pertimbangan guru sebagai penguji validitas adalah karena guru lebih

mengetahui kemampuan yang dimiliki oleh anak, serta lebih mengetahui

materi yang terkait dalam hubungannya dengan pelajaran matematika pada

umumnya dan pelajaran mengenai oeprasi penjumlahan pada khususnya.

Page 53: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

F. Analisa Data

Analisis data dilakukan secara kuantitatif dengan cara membandingkan

nilai pre test dan nilai post test, atau membandingkan data nilai sebelum

diberikan pembelajaran menggunakan media gelas bilangan dengan data yang

diperoleh setelah pembelajaran dengan menggunakan media gelas bilangan

G. Indikator Kinerja

Keberhasilan tindakan dapat ditentukan melalui adanya peningkatan

kemampuan operasi penjumlahan dengan membandingkan skor hasil evaluasi

maupun skor data observasi dari tiap-tiap siklus. Keberhasilan penelitian ini

dapat dijelaskan dengan indikator sebagai berikut:

1. Kemampuan operasi penjumlahan teknik menyimpan dapat dikatakan

meningkat apabila skor hasil evaluasi yang diperoleh setelah siklus II

mencapai kategori cukup atau sesuai dengan KKM yang ditetapkan di

SLBN Kota Tegal yaitu 65

2. Proses tindakan dikatakan berhasil apabila skor yang diperoleh dari data

observasi pada masing-masing siklus mencapai kategori baik. Skor ini

berasal dari :

a. Hasil pengamatan terhadap partisipasi dan kemampuan siswa dalam

pembelajaran operasi penjumlahan.

b. Hasil pengamatan terhadap kesesuaian kegiatan mengajar guru dengan

rencana proses pembelajaran.

c. Hasil pengamatan terhadap penampilan guru terhadap pembelajaran.

H. Prosedur Penelitian

Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Prosedur penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan

kelas terdiri dari dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari tahap :

Perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Prosedur kerja

tersebut dapat digambarkan dengan skema berikut:

Page 54: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

2. Rencana tindakan

a. Menentukan dan memilih kelas yang akan diberi perlakuan dengan

menggunakan pembelajaran media gelas bilangan.

b. Mensosialisasikan kepada siswa mengenai media gelas bilangan

yang akan digunakan dalam pembelajaran.

c. Menyiapkan perangkat pembelajaran berupa rencana pembelajaran,

alat evaluasi, membuat instrumen penelitian yang berupa lembar

observasi.

d. Kegiatan pembelajaran sesuai jadwal yang sudah ada.

e. Pada setiap akhir siklus diadakan evaluasi test kemampuan operasi

penjumlahan teknik menyimpan

3. Pelaksanaan Tindakan

a. Siklus I

1) Rencana (planing)

a) Identifikasi dan klasifikasi masalah yang dihadapi siswa

dan guru dalam kegiatan belajar mengajar.

b) Menentukan metode pembelajaran

c) Membuat rencana program pembelajaran

d) Membuat soal-soal test

e) Membuat lembar observasi

2) Pelaksanaan Tindakan

a) Mengajarkan materi menggunakan media gelas bilangan.

PERENCANAAN PELAKSANAAN

REFLEKSI PENGAMATAN

Page 55: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

b) Mengobservasi proses pembelajaran untuk mengumpulkan

data aktivitas pembelajaran guru dan siswa, peneliti

meminta teman sejawat untuk melakukan observasi dan

mengisi lembar observasi secara objektif.

c) Melakukan analisis hasil evaluasi dan observasi

3) Peneliti juga melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan

tindakan kelas mmengenai keikutsertaan siswa dalam proses

belajar mengajar yang merupakan bahan pertimbangan

perbaikan proses pembelajaran selanjutnya.

4) Refleksi

Hasil pengamatan dari peneliti dan hasil kobalorator terhadap

proses pembelajaran yang dilaksanakan apakah dapat

meningkat atau belum. Dari hasil post test siklus I sampai hasil

siklus per siklus.

b. Siklus II

Hasil dari siklus I digunakan untuk merancang ulang melakukan

tindakan analisis, dan refleksi selanjutnya. Pola yang sama

digunakan pada siklus II sehingga dapat ditarik kesimpulan akhir.

Page 56: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh peneliti meliputi du siklus.

Setiap siklus ada beberapa tahapan-tahapan yang dilaksanakan oleh peneliti yaitu

meliputi perencanaan (planing), tindakan (acting), pengamatan (observing) dan

refleksi (reflecting). Dengan dua siklus, diharapkan dapat tercapainya tujuan akhir

dari penelitian ini yaitu dapat meningkatkan prestasi belajar matematika pada

materi penjumlahan siswa tunagrahita ringan kelas V di SLBN Kota Tegal.

1. Siklus I

Pada siklus I berisi tentang pembelajaran mata pelajaran matematika

dengan Standar Kompetensi menggunakan media gelas dalam pemecahan

masalah. Siklus I dilaksanakan pada hari selasa, 26 April 2011.

a. Perencanaan

Rencana tindakan yang dilakukan dalam upaya meningkatkan prestasi

belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tunagrahita ringan kelas V

di SLBN Kota Tegal dengan menggunakan media gelas bilangan antara lain

sebagai berikut:

1) Menyusun silabus berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar

mata pelajaran matematika kelas V/C SDLB Negeri Kota Tegal

2) Mengembangkan silabus menjadi Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

3) Merencanakan lembar kerja siswa dalam berbagai sarana untuk

mengetahui kemampuan siswa dalam pemahaman penjumlahan.

4) Peneliti mempersiapkan alat peraga pembelajaran penjumlahan yaitu gelas

bilangan

Page 57: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

5) Peneliti mempersiapkan sarana dokumentasi serta lembar observasi untuk

mencatat kegiatan selama proses pembelajaran baik untuk siswa maupun

guru.

b. Tindakan

Pada tahap pelaksanaan tindakan, penulis melaksanakan tindakan

sesuai dengan rencana yang telah disusun dalam RPP antara lain :

1) Apersepsi, guru membuka pelajaran dengan melakukan tanya jawab

tentang materi penjumlahan.

2) Peneliti memberi latihan soal sebagai pre tes, kemudian menyampaikan

informasi sub pokok bahasan yang akan dibahas dalam kegiatan poroses

belajar.

3) Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang penjumlahan dengan

menggunakan media gelas bilangan.

4) Siswa melakukan tanya jawab tentang penjumlahan.

5) Siswa berlatih mengerjakan soal tentang penjumlahan di depan papan tulis

dengan menggunakan media gelas bilangan.

6) Siswa mengerjakan lembar kerja untuk post tes.

7) Peneliti melakukan refleksi untuk mengetahui keberhasilan dan kelemahan

dari pelaksanaan pembelajaran.

c. Pengamatan

Peneliti bersama guru mitra melakukan pengamatan terhadap situasi

yang terjadi, kemampuan guru, keaktifan siswa, kemampuan siswa pada

proses pembelajaran dengan lembar observasi pengamatan. Hal yang perlu

diamati dan dicatat oleh guru mitra antara lain :

1) Proses pembelajaran, kemampuan guru dalam melaksanakan rencana

pelaksanaan pembelajaran

2) Keterampilan guru menggunakan media pembelajaran

3) Kemampuan memotivasi siswa

4) Keaktifan, kemampuan siswa dalam mengikuti pembelajaran

penjumlahan.

Page 58: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

5) Mengamati dan menilai kemampuan siswa dalam mengerjakan lembar

kerja.

d. Refleksi

Setelah melaksanakan pengamatan atas tindakan pembelajaran dalam

kelas, selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan yang telah

dilaksanakan untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan pembelajaran

sebagai berikut:

a. Subjek RS

RS memperoleh nilai 40 sebelum mendapatkan tindakan (pre test) tetapi

setelah mendapat tindakan dengan menggunakan media gelas bilangan RS

mendapatkan nilai 60. RS sudah cukup memahami materi penjumlahan 3

angka dengan 3 angka ini hanya saja RS sering bercanda dengan teman

dibangkunya sehingga ia kurang maksimal dalam mengerjakan tugasnya.

b. Subjek YL

Perolehan nilai YL ketika pre test adalah 40. YL sangat antusias ketika

menerima materi penjumlahan 3 angka dengan 3 angka sehingga setelah

pembelajaran dengan menggunakan media gelas bilangan dan dilakukan

post tes ia mendapatkan hasil yang cukup yaitu 60. Ini ada peningkatan

walaupun masih dibawah KKM yang ditetapkan di SLB Negeri Kota

Tegal.

c. Subjek ND

ND memperoleh nilai 60. Hasil pre test ND memperoleh nilai 50. Hasil

pekerjaan ND kurang maksimal dikarenakan ND datang terlambat sekitar

15 menit serta ND kurang fokus ketika guru menerangkan.

d. Subjek WL

Perolehan nilai WL ketika pre test adalah 50. YL mendapatkan nilai post

test 70. WL sangat tertib dan fokus ketika guru menerangkan materi

penjumlahan 3 angka dengan 3 angka sehingga ini menyebabkan hasil post

tesnya cukup baik dan telah mencapai nilai yang diharapkan.

Page 59: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

e. Subjek TI

TI memperoleh nilai 40 ketika belum mendapatkan tindakan dengan

menggunakan media gelas bilangan. Setelah dilakukan tindakan

menggunakan media gelas bilangan TI memperoleh nilai 50. Pada

pertemuan siklus I ini emosi TI sedang tidak baik. TI sulit untuk fokus

ketika guru menerangkan. Kondisi ini dibawanya sejak dari rumah. TI

ingin diantarkan ke sekolah oleh ayahnya tetapi ayahnya tidak dapat

mengantarkan TI ke sekolah, sehingga sesampai di sekolah TI mogok

belajar.

2. Siklus II

Siklus II merupakan pembelajaran lanjutan dari materi dan wacana

yang terdapat dalam hasil siklus I. Kegiatan di siklus I peneliti memberikan pre

tes mengenai penjumlahan dan siswa mengerjakannya tanpa menggunakan media

gelas bilangan hasil yang didapat masih dibawah KKM. Setelah pembelajaran

selesai peneliti melakukan post tes dan hasil yang didapt ada peningkatan

walaupun masih dibawah KKM. Siklus II dilaksanakan pada hari kamis, tanggal

20 Mei 2011

a. Perencanaan

1) Mempersiapkan alat peraga media gelas bilangan yang akan membantu

dan memperjelas materi penjumlahan.

2) Merancang kembali rencana pelaksanaan pembelajaran sebagai pedoman

dalam pembelajaran.

3) Menrancang latihan soal dalam bentuk lembar kerja siswa.

4) Mempersiapkan lembar observasi untuk guru dan siswa.

b. Tindakan

Pada proses tindakan, peneliti pada dasarnya melaksanakan rencana

yang telah disusun, diantaranya adalah:

1) Guru menjelaskan materi penjumlahan dengan teknik menyimpan dengan

bantuan alat peraga gelas bilangan.

Page 60: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

2) Siswa mengerjakan latihan di papan tulis dengan menggunakan alat peraga

gelas bilangan

3) Siswa menggunakan alat peraga gelas bilangan untuk mengerjakan soal di

lembar kerjanya.

4) Siswa mengerjakan post tes secara mandiri

c. Pengamatan

Setelah melakukan tindakan, dilaksanakan pengamatan terhadap proses

pembelajaran antara lain :

1) Mengamati jalannya pembelajaran terutama kemampuan guru dalam

proses belajar mengajar

2) Penggunaan alat peraga gelas bilangan

3) Keaktifan dan kemampuan siswa selama dalam proses pembelajaran

4) Kemampuan siswa dalam mengerjakan lembar kerja penjumlahan dengan

teknik menyimpan.

d. Refleksi

Setelah melaksanakan pengamatan atas tindakan pembelajaran dalam

kelas, selanjutnya diadakan refleksi atas segala kegiatan yang telah dilakukan

untuk mengetahui keberhasilan atau tidaknya pembelajaran antara lain :

a. Subjek RS

RS memperoleh nilai 80. Hasil pre test RS memperoleh skor 40 dan post

test siklus I memperoleh nilai 60. jadi peningkatan RS sebesar 40.

Kesalahan pada pekerjaan post test di siklus II ini terjadi karena RS kurang

teliti dan terburu-buru ingin meyelesaikan pekerjaannya.

b. Subjek YL

Perolehan nilai YL ketika pre test adalah 40, post test siklus I adalah 60

dan setelah tindakan dengan menggunakan media gelas bilangan di siklus

II ini adalah 70. Peningkatan nilai yang diperoleh YL sudah cukup baik

dan telah memenuhi KKM yang telah ditentukan oleh sekolah. YL sudah

cukup memahami materi yang diberikan dan YL tidak mengalami dalam

menggunakan media gelas bilangan, hanya saja YL kekurangan waktu

Page 61: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

ketika mengerjakan post tesnya dikarenakan ND sering melamun dan guru

harus mengingatkannya untuk menyelesaikan pekerjaannya.

c. Subjek ND

ND memperoleh nilai 90. Hasil pre test ND memperoleh nilai 50, post test

siklus I memperoleh nilai 60, jadi peningkatan ND yaitu sebesar 40. Hasil

pekerjaan ND sangat memuaskan. Kesalahan yang dibuat ND itu hanya

ketidak telitian saja. ND sudah terampil menggunakan alat peraga gelas

bilangan serta ND sangat antusias ketika menggunakannya.

e. Subjek WL

Perolehan nilai WL ketika pre test adalah 50. YL mendapatkan nilai post

test siklus I adalah 70 dan nilai post test di siklus II adalah sebesar 80.

Proses ketika mengerjakan lembar kerja di siklus II dengan menggunakan

media gelas bilangan sudah benar hanya ND tidak teliti ketika ND harus

menuliskan angka di lembar kerjanya.

f. Subjek TI

TI memperoleh nilai 70 dan ini sudah memenihi KKM yang ditentukan

oleh sekolah. Hasil pre test TI memperoleh nilai 40, post test siklus I

memperoleh skor 50, jadi peningkatan TI yaitu sebesar 30. Hasil pekerjaan

TI di siklus II ini sudah cukup baik. Kesalahan yang dibuat oleh ND

dikarenakan ND kurang teliti dan fokus ketika mengerjakan lembar

kerjanya.

B. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil dari pengamatan peneliti, perolehan selama dalam

pelaksanaan proses pembelajaran siklus I dan siklus II ada perkembangan

kemampuan siswa dalam hasil belajar pada siswa kelas V/C SLB Negeri Kota

Tegal. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan hasil perolehan, dan kemampuan

belajar siswa dalam mengikuti pembelajaran penjumlahan dengan teknik

menyimpan.

Page 62: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

1. Hasil Penelitian Siklus I

Pada siklus I sebelum dilakukan pembelajaran dilakukan pre tes untuk

mengetahui seberapa jauh hasil belajar awal yang dimiliki siswa kelas V/C SLB

Negeri Kota Tegal. Hasil belajar pre tes siklus ini adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Hasil Nilai Pre Tes pengajaran matematika

Penjumlahan dengan Teknik Menyimpan Kelas V/C SLB Negeri Kota Tegal

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 RS 40 Nilai 40 = 3 siswa

Nilai 50 = 2 siswa 2 YL 40

3 ND 50

4 WL 50

5 TI 40

Jumlah 220

Rata-rata 44

Nilai Terendah 40

Nilai Tertinggi 50

Hasil belajar pada pre tes di siklus I dapat dibuat grafik diagram batang

yaitu sebagai berikut :

0

10

20

30

40

50

60

RS YL ND WL TI

Nama Siswa

Grafik 1. Nilai Hasil Prestasi Belajar pre tes Matematika Penjumlahan dengan

teknik menyimpan. Kelas V/C SLB Negeri Kota Tegal

Page 63: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Pada akhir proses pembelajaran penjumlahan dengan teknik menyimpan

dengan menggunakan media gelas bilangan diadakan post tes, nilai hasil belajar

post tes siklus I dapat dilihat di tabel 2 sebagai berikut:

Tabel 2.Hasil Nilai Post Tes pengajaran matematika

Penjumlahan dengan Teknik Menyimpan Kelas V/C SLB Negeri Kota Tegal

No Nama Siswa Nilai Keterangan

1 RS 60 Nilai 50 = 1 siswa

Nilai 60 = 3 siswa

Nilai 70 = 1 siswa

2 YL 60

3 ND 60

4 WL 70

5 TI 50

Jumlah 300

Rata-rata 60

Nilai Terendah 50

Nilai Tertinggi 70

Nilai rata-rata kelas pada post tes siklus I yaitu 60 lebih meningkat dari

nilai rata-rata pre tes. Hasil belajar post tes siklus I dibuat grafik diagram batang

sebagai berikut di bawah ini :

0

10

20

30

40

50

60

70

80

RS YL ND WL TI

Jumlah Siswa

Grafik 2. Nilai Hasil Prestasi Belajar post tes Matematika Penjumlahan dengan

teknik menyimpan. Kelas V/C SLB Negeri Kota Tegal

Page 64: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Berdsarkan data hasil belajar siswa di siklus I bila dibandingkan antara

nilai pre tes dengan post tes mengalami peningkatan kemampuan siswa, dan dapat

dilihat pada tabel 3

Tabel 3. Perbandingan Nilai Pre Tes dan Post Tes Siklus I pengajaran matematika

Penjumlahan dengan Teknik Menyimpan Kelas V/C SLB Negeri Kota Tegal

No Nama Siswa Pre tes Post tes Keterangan

1 RS 40 60 Naik (perbaikan)

2 YL 40 60 Naik (perbaikan)

3 ND 50 60 Naik (perbaikan)

4 WL 50 70 Naik (pengayaan)

5 TI 40 50 Naik (perbaikan)

Jumlah 220 300

Rata-rata 44 60

Nilai Terendah 40 50

Nilai Tertinggi 50 70

Hasil perbandingn nilai pre tes dan post tes siklus I pembelajaran

matematika penjumlahan dengan teknik menyimpan adanya peningkatan prsetasi

belajar siswa kelas V/C SLB Negeri Kota Tegal, dapat dilihat pada grafik diagram

batang di bawah ini :

0

10

20

30

40

50

60

70

80

RS YL ND WL TI

Nama Siswa

Pre Tes

Post Tes

Grafik 3. Perbandingan Nilai Pre Tes dan Post Tes I Siklus I Matematika Penjumlahan

dengan teknik menyimpan. Kelas V/C SLB Negeri Kota Tegal.

Page 65: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

0

10

2030

40

50

60

70

80

90

100

RS YL ND WL TI

Nama Siswa

2. Hasil Penelitian Siklus II

Pada siklus II pembelajaran matematika penjumlahan dengan teknik

menyimpan dengan menggunakan alat peraga gelas bilangan diakhir proses siklus

diadakan post tes. Nilai hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 4.

Tabel 4. Hasil Nilai Post Tes Siklus II pengajaran matematika

Penjumlahan dengan Teknik Menyimpan Kelas V/C SLB Negeri Kota Tegal

No Nama Siswa Nilai Post Tes 2 Keterangan

1 RS 80 Nilai 90 = 1 siswa

Nilai 80 = 2 siswa

Nilai 70 = 2 siswa

2 YL 70

3 ND 90

4 WL 80

5 TI 70

Jumlah 390

Rata-rata 78

Nilai Terendah 70

Nilai Tertinggi 90

Nilai rata-rata kelas pada siklus II yaitu 78, meningkat dari siklus I dan

telah melebihi KKM yang telah ditentukan di SLB Negeri Kota Tegal yaitu

sebesar 65. Hasil belajar post tes siklus II dibuat grafik diagram batang sebagai

berikut di bawah ini :

Grafik 4. Nilai Hasil Post Tes Siklus II Matematika Penjumlahan dengan teknik

menyimpan. Kelas V/C SLB Negeri Kota Tegal

Page 66: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

0

10

20

30

40

50

60

7080

90

100

RS YL ND WL TI

Nama Siswa

Pre Tes

Post Tes Siklus I

Post Tes Siklus II

Berdasarkan data nilai post tes di siklus II ada peningkatan prestasi belajar

siswa bila dibandingkan dengan post tes I dapat dilihat pada tabel 5

Tabel 5. Perbandingan Nilai , Pre Tes, Post tes siklus I dan Post Tes Siklus II pengajaran

matematika Penjumlahan dengan Teknik Menyimpan Kelas V/C SLB Negeri Kota Tegal

No Nama

Siswa

Pre

Tes

Post Tes

siklus I

Post Tes

siklus II

Keterangan

1 RS 40 60 80 Naik (perbaikan)

2 YL 40 60 70 Naik (perbaikan)

3 ND 50 60 90 Naik (perbaikan)

4 WL 50 70 80 Naik (pengayaan)

5 TI 40 50 70 Naik (perbaikan)

Jumlah 220 300 360

Rata-rata 44 60 78

Nilai Terendah 40 50 70

Nilai Tertinggi 50 70 90

Hasil perbandingan dari nilai pre tes, post tes I dan pos tes II dapat

dibuat grafik diagram batang sebagai berikut:

Grafik 5. Nilai Hasil Perbandingan nilai Pre Tes, Post Tes Siklus I, Post Tes

Siklus II Matematika Penjumlahan dengan teknik menyimpan. Kelas V/C SLB

Negeri Kota Tegal

Page 67: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Pre Test Siklus I Siklus II

Hasil perolehan belajar bila dibandingkan dari awal pembelajaran pre tes,

post tes I dan Post tes II ada peningkatan rata-rata kelas yang dapat dilihat pada

diagram batang dibawah ini :

Grafik 6. Nilai Rata-rata Kelas Pre Tes, Siklus I, Siklus II Pengajaran Matematika

Penjumlahan dengan teknik menyimpan. Kelas V/C SLB Negeri Kota Tegal

Nilai hasil belajar dari awal pembelajaran pre tes sampai siklus II terjadi

peningkatan yaitu rata-rata 44 meningkat siklus I yaitu 60 dan siklus II 78, maka

dilihat dari hasil tersebut membuktikan bahwa alat peraga gelas bilangan dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Pembahasan Hasil Penelitian Siklus I

Berdasarkan hasil temuan dalam penelitian pada siklus I menunjukkan

sudah adanya peningkatan, tetapi peningkatannya belum sesuai dengan yang

diharapkan. Penggunaan media gelas bilangan ternyata efektif. Gelas bilangan

sebagai media visual dapat menarik perhatian dan minat siswa pada saat

pembelajaran. Pembelajaran matematika dengan menggunakan media gelas

bilangan ini sangat membantu siswa untuk lebih memahami materi penjumlahan 3

angka dengan 3 angka karena media gelas bilangan merubah hal abstrak menjadi

kongkret.

Partisipasi siswa dalam tindakan siklus I berjalan dengan baik. Hal ini

terlihat dari perhatian siswa yang terfokus pada penjelasan guru, tanya jawab dan

Page 68: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

keaktifan ketika proses pembelajaran berlangsung. Kegiatan mengajar oleh

gurupun secara umum baik dan sudah sesuai dengan rencana program

pembelajaran yang ada. Penampilan guru selama pembelajaran sudah optimal.

Kegiatan mengajar yang ada pada program dilakukan dengan baik.

2. Pembahasan Hasil Penelitian Siklus II

Secara keseluruhan hasil tindakan siklus II sudah cukup baik dan

menunjukkan adanya peningkatan kemampuan penjumlahan 3 angka dengan 3

angka dengan diperlihatkannya penambahan nilai yang cukup tinggi dibandingkan

kondisi awal. Nilai tes yang diperoleh pada siklus II menunjukkan adanya

peningkatan yang signifikan dibandingkan nilai sebelum tindakan (pre test),

begitu pula dengan proses pembelajaran selama tindakan diberikan. Keberhasilan

ini didukung oleh partisifasi siswa yang aktif dalam kelas, adanya kesesuaian

tindakan dengan rencana program pembelajaran yang ditentukan, serta

penampilan guru yang baik dalam mengajar.

Penelitian tindakan yang telah dilakukan selama dua siklus dapat

disimpulkan bahwa media gelas bilangan dapat meningkatkan kemampuan

penjumlahan 3 angka dengan 3 angka siswa tunagrahita dalam pelajaran

matematika. Hal ini terjadi karena penggunaan media tersebut ternyata dapat

menarik minat dan membangkitkan motivasi siswa dalam pelajaran serta

memudahkan guru dalam mengajar.

Page 69: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. simpulan

Penelitian tindakan kelas pembelajaran matematika penjumlahan dengan

teknik menyimpan dilaksanakan dua siklus dengan tujuan untuk mengetahui ada

tidaknya peningkatan prestasi belajar matematika penjumlahan dengan teknik

menyimpan siswa tunagrahita ringan kelas V semester II SLB Negeri Kota Tegal

melalui alat media gelas bilangan.

Berdasarkan hasil analisa data penelitian pada siklus I dan siklus II

menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar matematika penjumlahan

dengan teknik menyimpan yakni rata-rata pre tes 44, rata-rata nilai siklus I 60 dan

nilai rata-rata siklus II 78 dengan demikian sudah melebihi standar indikator yang

telah ditentukan yaitu 65. Peningkatan prestasi hasil belajar siklus II telah

membuktikan bahwa pembelajaran matematika penjumlahan dengan teknik

menyimpan melalui alat peraga gelas bilangan dapat meningkatkan prsetasi

belajar siswa tunagrahita ringan kelas V.

Hasil dari pengembangan penggunaan media pembelajaran penulis dapat

simpulkan bahwa melalui alat peraga media gelas bilangan dapat meningkatkan

prestasi belajar matematika pada penjumlahan siswa tunagrahita ringan kelas V

semester II SLB Negeri Kota Tegal tahu pelajaran 2010/2011.

B. Implikasi

Penggunaan media gelas bilangan sangat penting diberikan pada siswa

tunagrahita ringan karena hal ini dapat meningkatkan pemahaman materi

penjumlahan 3 angka dengan 3 angka. Media tersebut pun memberikan dampak

positif pada siswa. Hal ini terbukti dari partisipasi mereka yang aktif di dalam

kelas. Selain itu media ini memudahkan guru dalam mengajar pelajaran

matematika penjumlahan 3 angka dengan 3 angka. Pembuatan media gelas

bilanganpun sangatlah mudah dan menggunakan bahan-bahan yang mudah

didapat di lingkungan sekitar kita serta dapat memanfaatkan bahan bekas.

Page 70: SKRIPSI MEDIA GELAS BILANGAN UNS - digilib.uns.ac.id filesuparjo, penggunaan media gelas bilangan untuk meningkatkan prestasi belajar matematika pada materi penjumlahan siswa tuna

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Kendala yang dialami dalam pembelajaran penjumlahan 3 angka dengan 3

angka dalam penelitian ini media gelas bilangan yang digunakan belum diuji

kelayakannya untuk pembelajaran oleh ahli media serta terbatasnya waktu dalam

pembelajaran dengan menggunakan media gelas bilangan.

C. Saran

Peneliti mengharapkan kepada para guru untuk dapat menggunakan

media gelas bilangan sebagai media pembelajaran bagi siswa tunagrahita ringan

untuk meningkatkan kemampuan penjumlahan 3 angka dengan 3 angka