Skripsi Mb Liya

90
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, dan bangsa. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat keberhasilan pendidikan. Keberhasilan pendidikan akan dicapai suatu bangsa apabila ada usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia (SDM). Fungsi dan tujuan pendidikan nasional menurut pasal 3 UU No. 20 tahun 2003 menyatakan bahwa : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi untuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Transcript of Skripsi Mb Liya

Page 1: Skripsi Mb Liya

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dan tidak dapat

dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat, dan

bangsa. Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh tingkat keberhasilan

pendidikan. Keberhasilan pendidikan akan dicapai suatu bangsa apabila ada

usaha untuk meningkatkan mutu pendidikan bangsa itu sendiri. Pendidikan

adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya

manusia (SDM). Fungsi dan tujuan pendidikan nasional menurut pasal 3 UU

No. 20 tahun 2003 menyatakan bahwa :

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Bertujuan untuk berkembangnya potensi untuk peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Tujuan yang mulia pada saat ini tampaknya sulit tercapai apabila

pelajar-pelajar di Indonesia sering berbuat curang dan tidak jujur dalam tes.

Kenyataan yang sering terjadi pada banyak murid di sekolah-sekolah atau

mahasiswa-mahasiswa di perguruan tinggi atau universitas baik swasta

maupun negri, yang melakukan perbuatan menyontek pada saat tes untuk

mendapatkan nilai bagus sangat banyak. Menyontek dilakukan bukan hanya

karena ingin mendapat prestasi yang baik disekolah, tetapi banyak juga yang

Page 2: Skripsi Mb Liya

2

melakukan perbuatan ini karena terpengaruh teman bergaulnya atau karena

takut ditinggalkan kelompok teman sebayanya.

Mengingat peranan akuntansi yang penting dan bertitik tolak pada

kenyataan yang ada di SMU dan SMK nilai rata-rata masih rendah sehingga

masih perlu ditingkatkan. Berkaitan dengan hal itu, siswa tidak dapat

disalahkan sepenuhnya apabila nilai akuntansinya rendah, karena mungkin

saja faktor penyebab rendahnya nilai akuntansi tidak saja dari siswa itu sendiri

tetapi ada faktor-faktor lain. Maka dalam upaya meningkatkan prestasi belajar

akuntansi siswa tersebut, faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar

akuntansi siswa perlu mendapat perhatian yang sungguh-sungguh.

Motivasi belajar mempunyai peranan yang penting dalam hal

penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang

memiliki motivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan

kegiatan belajar. Seorang siswa yang memiliki intelegensia cukup tinggi bisa

gagal karena kekurangan motivasi. Hasil belajar akan optimal kalau ada

motivasi yang tepat.

Herlina Ari Arnayanti (2004:4), mengatakan bahwa :

Rendahnya motivasi berprestasi pada remaja merupakan gejala yang kurang menguntungkan karena rendahnya motivasi berprestasi pada mereka menunjukkan adanya sikap acuh tak acuh terhadap kehidupan sosial, termasuk terhadap masa depan bangsanya. Keberhasilan ekonomi suatu bangsa sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya motif berprestasi warganya, dengan kata lain pembangunan suatu bangsa akan sukses bila motif berprestasi warganya tinggi.

Dalam proses pembelajaran tentu ada kegagalan dan keberhasilannya.

Kegagalan belajar siswa tidak sepenuhnya berasal dari diri siswa tersebut

Page 3: Skripsi Mb Liya

3

tetapi bisa juga dari guru yang tidak berhasil dalam memberikan motivasi

yang mampu membangkitkan semangat siswa untuk belajar. Keberhasilan

belajar siswa tidak lepas dari motivasi siswa yang bersangkutan, oleh karena

itu pada dasarnya motivasi berprestasi merupakan faktor yang sangat

menentukan keberhasilan siswa. Siswa juga akan lebih termotivasi jika dari

hasil belajarnya tersebut mendapatkan penghargaan (reward) yang

memuaskan dari guru atau pihak pengajar sebagai tanda penghargaan atas

hasil belajarnya tersebut.

Guru tentu tidak bisa lepas dari murid, dengan perkembagan teknologi

yang pesat kadang-kadang mereka lebih cepat tahu tentang bentuk kehidupan

yang jauh disana maupun sekitarnya. Adanya ketergantungan satu sama lain

membuat kita perlu menghargai karya orang lain. Apresiasi didunia

pendidikan penting adanya dan harus dilakukan untuk memberikan nuansa

baru yang bersemangat mencari prestasi demi masa depan.

Permasalahannya adalah bagaimana membujuk siswa atau peserta

didik untuk berusaha mengembangkan motivasi belajarnya supaya

mendapatkan hasil belajar yang optimal. Motivasi bisa timbul dari dalam

maupun dari luar individu.

Dari uraian diatas timbullah suatu kesimpulan bahwa motivasi

berprestasi tidak bisa dilihat hanya dari pemberian penghargaan (reward) saja,

sehingga diperlukan suatu penelitian agar dapat memberikan solusi yang tepat

bagaimana menumbuhkan motivasi yang dapat mendukung tercapainya

prestasi belajar yang maksimal (diinginkan).

Page 4: Skripsi Mb Liya

4

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dijabarkan diatas, maka

peneliti mengambil judul “PENGARUH REWARD TERHADAP MOTIVASI

BERPRESTASI DAN PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI PADA SISWA

KELAS XI SMK MUHAMMADIYAH 2 KARANGANYAR TAHUN

AJARAN 2007 / 2008”

B. Pembatasan Masalah

Dari masalah yang komplek diatas peneliti membatasi masalah agar

permasalahan yang dianalisa dapat terarah, sesuai sasaran dan tujuan yang

diharapkan. Adapun pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Reward dalam penelitian ini berupa pemberian bonus nilai dalam mata

pelajaran akuntansi.

2. Motivasi berprestasi siswa pada bidang studi akuntansi.

3. Data prestasi belajar siswa diambil dari daftar nilai semester ganjil bidang

studi akuntansi.

4. Peneliti hanya memilih siswa kelas XI jurusan akuntansi pada SMK

Muhammadiyah 2 Karanganyar.

C. Perumusan Masalah

Berdasarkan judul, pembatasan masalah diatas maka dapat dirumuskan

permasalahan sebagai berikut :

1. Adakah pengaruh yang signifikan antara pemberian reward terhadap

motivasi berprestasi siswa kelas XI SMK Muhammadiyah 2 Karanganyar.

Page 5: Skripsi Mb Liya

5

2. Adakah pengaruh yang signifikan antara pemberian reward terhadap

prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI SMK Muhammadiyah 2

Karanganyar.

3. Adakah pengaruh yang signifikan antara motivasi berprestasi terhadap

prestasi belajar akuntansi siswa kelas XI SMK Muhammadiyah 2

Karanganyar.

D. Tujuan Penelitian

Dalam suatu penelitian tujuan merupakan salah satu alat kontrol yang

dapat dijadikan petunjuk supaya penelitian ini dapat berjalan sesuai dengan

yang diinginkan. Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian reward terhadap motivasi

berprestasi.

2. Untuk mengetahui pengaruh pemberian reward terhadap prestasi belajar

akuntansi.

3. Untuk mengetahui pengaruh motivasi berprestasi terhadap prestasi belajar

akuntansi.

E. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat antara lain:

1. Memberi sumbangan pemikiran bagi para guru dan lembaga pendidikan

pada umumnya tentang pengaruh pemberian reward terhadap motivasi

berprestasi siswa.

Page 6: Skripsi Mb Liya

6

2. Mengembangkan wawasan peneliti dalam perkembangan proses belajar

mengajar.

3. Sebagai referensi bagi penelitian-penelitian yang sejenis

4. Memberikan masukan kepada peneliti selanjutnya agar dalam penelitian

lebih memfokuskan kepada pemberian reward terhadap motivasi

berprestasi dan prestasi belajar akuntansi siswa.

F. Sistematika Skripsi

Dalam penyusunan sistematika skripsi ini terdiri dari tiga bagian antara

lain :

Bagian awal meliputi : halaman judul, halaman pengesahan, halaman motto,

prakata, daftar isi, daftar tabel, abstraksi.

Bagian Utama :

BAB I PENDAHULUAN

Meliputi latar belakang masalah, pembatasan masalah, perumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika

skripsi.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan mengenai pengertian prestasi belajar, motivasi

berprestasi, reward, mata pelajaran akuntansi, sekolah menengah

kejuruan, kerangka pemikiran dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Page 7: Skripsi Mb Liya

7

Bab ini menjelaskan pengertian metode penelitian, tempat dan

waktu penelitian, populasi, sample, dan sampling, variabel

penelitian, teknik pengumpulan data, uji prasarat analisis, teknik

analisis data.

BAB IV PENYAJIAN DAN PEMBAHASAN

Meliputi latar belakang SMK Muhammadiyah 2 Karanganyar,

struktur organisasi, deskripsi data, analisis data dan pembahasan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Meliputi kesimpulan dan saran-saran dari penelitian.

Bagian akhir terdiri dari :

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 8: Skripsi Mb Liya

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kerangka Teoritik

1. Prestasi Belajar Akuntansi

a. Pengertian Prestasi Belajar

Pada hakekatnya prestasi adalah hasil dari sebuah evaluasi

terhadap individu yang dinilai. Bentuk dari penilaian bisa berupa data

kualitatif ataupun kuantitatif.

Beberapa pengertian prestasi belajar :

Menurut Muhibbin Syah (2001:192), prestasi adalah hasil

belajar meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat

pengalaman dan proses belajar siswa. Menurut Witherington

(2003:155), prestasi adalah hasil yang dicapai individu melalui usaha

yang dialami secara langsung dan merupakan aktivitas kecakapan

dalam situasi tertentu.

Menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2003:102):

Prestasi adalah hasil belajar yang merupakan penekanan dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki seseorang, sedangkan indikasinya dapat dilihat dari perilakunya, baik perilaku dalam bentuk pengetahuan, ketrampilan berpikir, maupun ketrampilan motorik.

Dari pengertian diatas prestasi adalah hasil yang telah dicapai

atau didapat dari proses belajar.

b. Pengertian Belajar Akuntansi

Page 9: Skripsi Mb Liya

9

Belajar merupakan masalah setiap orang, sehingga tidak

mengherankan bahwa belajar merupakan istilah yang tidak asing bagi

kita. Begitu sangat terkenalnya istilah belajar, sehingga seolah-olah

setiap orang sudah dengan sendirinya mengerti akan istilah belajar.

Beberapa pengertian belajar menurut para ahli :

Menurut Oemar Hamalik (2000:36), belajar adalah modifikasi

atau memperteguh pengetahuan, kelakuan melalui pengalaman yang

merupakan suatu proses kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan.

Menurut pendapat Nasution (2001:91), belajar diartikan sebagai

perubahan dalam kelakuan seseorang sebagai akibat pengaruh usaha

pendidikan. Menurut Sumadi Suryabrata (2004:249), seorang

dikatakan belajar jika membawa perubahan, baik aktual maupun

potensial berupa kecakapan baru yang terjadi karena usaha secara

sengaja.

Menurut Muhibbin Syah (2001:90):

Belajar pada dasarnya sebagai titipan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif, afektif, dan psikomotor yang terjadi dalam diri siswa.

Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2002:141):

Belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor.

Menurut Slameto (2003:28), “belajar ialah suatu proses usaha

yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah

Page 10: Skripsi Mb Liya

10

laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya

sendiri dalam interaksi dengan lingkungan”. Pendapat yang senada

juga dikemukakan oleh Ngalim Purwanto (2003:85), “belajar

merupakan suatu perubahan tingkah laku yang terjadi melalui latihan

atau pengalaman dimana perubahan yang terjadi relatif menetap serta

menyangkut kepribadian baik fisik maupun psikis”.

Belajar adalah suatu proses perubahan, namun tidak setiap

perubahan yang terjadi dalam individu merupakan hasil dari proses

belajar. Suatu perubahan dapat dikatakan sebagai suatu proses belajar

apabila memiliki ciri-ciri tertentu.

Menurut Slameto (2003:3) ciri-ciri proses belajar adalah :

1) Perubahan terjadi secara sadar2) Perubahan dalam belajar bersifat kontinyu dan fungsional3) Perubahan dalam belajar bersifat aktif dan positif4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Untuk lebih memperjelas ciri-ciri belajar, penulis menguraikan sebagai

berikut :

1) Perubahan terjadi secara sadar

Individu yang belajar akan menyadari terjadinya perubahan yang

terjadi pada dirinya. Ia akan menyadari bahwa pengetahuan yang

ada dalam dirinya bertambah dan perubahan-perubahan yang

terjadi tersebut timbul karena adanya suatu usaha yang dilakukan

individu tersebut.

2) Perubahan dalam belajar bersifat kontinyu dan fungsional

Page 11: Skripsi Mb Liya

11

Perubahan yang terjadi dalam individu berlangsung secara

berkesinambungan atau terjadi terus menerus. Perubahan yang

terjadi bersifat dinamis, artinya perubahan yang dialami akan

mengakibatkan perubahan-perubahan yang lainnya dimana hal ini

akan berguna bagi proses belajar yang selanjutnya.

3) Perubahan dalam belajar bersifat aktif dan positif

Dalam perbuatan belajar perubahan-perubahan tersebut senantiasa

bertambah dan menuju pada sesuatu yang lebih baik dari

sebelumnya. Sehingga semakin banyak kegiatan belajar yang

dilakukan, makin banyak dan makin baik perubahan yang

diperoleh. Perubahan yang tejadi dalam proses belajar juga bersifat

aktif, artinya perubahan yang terjadi tidak dengan sendirinya tetapi

ada keterlibatan individu dalam aktifitas belajar.

4) Perubahan dalam belajar bukan bersifat sementara

Hasil dari proses belajar adalah terjadinya suatu perubahan,

perubahan yang terjadi sebagai akibat belajar tidak bersifat

sementara waktu atau temporer tetapi bersifat tetap atau permanent.

Kecakapan yang diperoleh dari belajar tidak akan hilang begitu

saja tetapi akan terus dimiliki dan akan berkembang apabila terus

digunakan dan dilatih.

5) Perubahan dalam belajar bertujuan atau terarah

Page 12: Skripsi Mb Liya

12

Perubahan tingkah laku yang terjadi disebabkan adanya tujuan

yang akan dicapai, sehingga setiap kegiatan yang dilakukan

diarahkan untuk mencapai tujuan.

6) Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku

Perubahan yang dialami seseorang selalu melalui proses belajar

meliputi perubahan keseluruhan tingkah laku. Perubahan yang

dialami meliputi sikap, ketrampilan, pengetahuan, dan lain

sebagainya.

Berdasarkan ciri-ciri yang dikemukakan diatas maka suatu

kegiatan dikatakan sebagai proses belajar harus memenuhi dari ciri-ciri

tersebut, apabila tidak dipenuhi maka kegiatan yang dilakukan bukan

termasuk kegiatan belajar.

Menurut Abu Ahmadi dan Widodo Supriyono (2004:123),

“aktivitas dalam belajar antara lain mendengarkan, memandang,

meraba, membau, menulis, membaca, mengamati, mengingat, berfikir,

dan latihan”.

Menurut Sardiman (2002:24) prinsip-prinsip yang berkaitan

dengan belajar antara lain :

a) Belajar pada hakekatnya menyangkut potensi manusiawi

dan kelakuannya.

b) Belajar memerlukan proses dan penahapan serta

kematangan diri para peserta didik.

Page 13: Skripsi Mb Liya

13

c) Belajar akan lebih mantap dan efektif bila didorong dengan

motivasi, terutama motivasi dari dalam, lain halnya belajar

dengan rasa takut atau dibarengi dengan rasa tertekan dan

menderita.

d) Dalam banyak hal, belajar merupakan proses percobaan

(dengan kemungkinan berbuat keliru) dan conditioning atau

pembiasaan.

e) Kemampuan belajar seorang siswa harus diperhitungkan

dalam rangka menentukan isi pelajaran.

f) Belajar dapat melakukan cara yaitu : diajar secara langsung,

control, kontak, penghayatan, pengalaman langsung (seperti

anak belajar bicara, sopan santun dan lain-lain), pengenalan

dan atau peniruan.

g) Belajar melalui praktik atau mengalami secara langsung

akan lebih efektif mampu membina sikap, ketrampilan, cara

berpikir kritis dan lain-lain, bila dibandingkan dengan

belajar hafalan saja.

h) Perkembangan pengalaman anak didik akan banyak

mempengaruhi kemampuan belajar yang bersangkutan.

i) Bahan pelajaran yang bermakna atau berarti, lebih mudah

dan menarik untuk dipelajari, dari pada bahan yang kurang

bermakna.

Page 14: Skripsi Mb Liya

14

j) Informasi tentang kelakuan baik, pengetahuan, kesalahan

serta keberhasilan siswa, banyak membantu kelancaran dan

gairah belajar.

k) Belajar sedapat mungkin diubah kedalam bentuk aneka

ragam tugas, sehingga anak-anak melakukan dialog dalam

dirinya atau mengalaminya sendiri.

Menurut Depdiknas (2001:07) “akuntansi merupakan bahan

kajian mengenal suatu sistem untuk menghasilkan informasi berkenaan

dengan transaksi keuangan”.

Pengertian lain menurut Haryono (1994:23) :

Akuntansi ditinjau dari sudut pemakaiannya adalah disiplin ilmu yang menyediakan informasi yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan secara efisien dan mengevaluasi kegiatan-kegiatan suatu organisasi. Sudut pandang yang kedua ditinjau dari kegiatannya akuntansi adalah proses pencatatan, pengelolaan, peringkasan, pelaporan dan penganalisaan data keuangan suatu organisasi.

Berdasarkan definisi-definisi diatas dapat ditarik kesimpulan

bahwa belajar akuntansi adalah suatu proses untuk melakukan

perubahan tingkah laku dalam mengenal suatu sistem untuk

menghasilkan informasi berkenaan dengan transaksi keuangan.

Suratinah Tirtonegoro (2001:43), berpendapat bahwa prestasi

belajar adalah hasil dari pengukuran serta penilaian usaha belajar yang

dinyatakan dalam bentuk angka, huruf, maupun kalimat yang dapat

mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam

periode tertentu.

Page 15: Skripsi Mb Liya

15

Dari pendapat diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi

belajar akuntansi adalah hasil yang dicapai seseorang dalam upaya

memperoleh perubahan ketrampilan maupun sikap yang dinyatakan

dalam bentuk simbol, angka, huruf, maupun kalimat yang dapat

mencerminkan yang sudah dicapai oleh anak atau peserta didik dalam

periode tertentu mengenai suatu sistem untuk menghasilkan informasi

berkenaan dengan transaksi keuangan.

c. Akuntansi di Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK)

Menurut Zaki Baridwan (2004:1):

Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa yang fungsinya menyediakan data kuantitatif terutama yang mempunyai sifat keuangan, dari kesatuan usaha ekonomi yang dapat digunakan dalam pengambilan keputusan-keputusan ekonomi dalam memilih alternatif-alternatif dari suatu keadaan.

Mata pelajaran akuntansi merupakan salah satu mata pelajaran

yang terdapat di SMK. Adapun tujuan dari program mata pelajaran

akuntansi adalah menyiapkan tamatan yang memiliki pengetahuan,

ketrampilan dan nilai serta sikap berintegrasi dan kecakapan kerja

dalam bidang akuntansi dengan menerapkan kewiraswastaan serta

mampu mengadaptasi perkembangan masyarakat yang sesuai dengan

kemajuan ilmu dan teknologi serta dapat memenuhi tuntutan dunia

kerja masa sekarang dan masa yang akan datang.

Menurut Depdikbud Dikmenjur (1996:8) pelajaran akuntansi

diharapkan mampu menghasilkan tamatan yang mampu bekerja pada

bidang pekerjaan / jabatan yang dapat diisi oleh tamatan program studi

Page 16: Skripsi Mb Liya

16

akuntansi antara lain adalah : (1) pemegang buku, (2) kasir teller, (3)

juru penggajian, (4) operator mesin hitung, (5) operator komputer, (6)

administrasi gudang, (7) menyusun laporan keuangan.

Menurut Soeharto (1998:9) “pendidikan kejuruan adalah sebagai

persiapan memasuki dunia kerja, dengan sedikit mengenyampingkan

asumsi-asumsi yang lain”. Pendidikan kejuruan hendaknya tidak hanya

merupakan penyiapan memasuki dunia kerja, tetapi juga ditinjau

sebagai upaya pendidikan berkelanjutan (pendidikan seumur hidup)

dan pendidikan kejuruan sebagai aspek pendidikan pada umumnya.

Menurut Thomas H. Arcy (dalam Soeharto, 1998:2) “pendidikan

kejuruan adalah program pendidikan yang terorganisasi yang

berhubungan langsung dengan persiapan individu untuk bekerja

mendapatkan upah ataupun bekerja tanpa upah atau persiapan

tambahan suatu karier yang memerlukan”.

Dari pendapat beberapa ahli tersebut pendidikan kejuruan

sebenarnya telah nampak adanya tuntutan adanya pendidikan tersebut

untuk mempersiapkan tenaga terampil tingkat menengah. Keberadaan

lembaga pendidikan pemersiap tenaga kerja selaras tuntutan

masyarakat akan adanya kerja.

Menurut Frans Thamura, ada 11 bidang keahlian di SMK, antara

lain:

1) Teknik Elektronika2) Teknik Pemesinan3) Teknik Otomotif4) Bisnis dan Manajemen

Page 17: Skripsi Mb Liya

17

5) Pariwisata6) Tata Boga7) Tata Kecantikan8) Tata Busana9) Pelayaran10) Telekomunikasi11) Kesehatan

Dari bidang-bidang keahlian di atas, ada program keahlian dan

peneliti memaparkannya beberapa saja, yaitu:

1) Teknik Elektronika,jurusan yang ditawarkan antara lain:

a) Teknik Audio-Video

b) Teknik Elektronika Industri

c) Teknik Mekatronika

2) Teknik Permesinan,jurusan yang ditawarkan antara lain:

a) Teknik Mesin Produksi

b) Teknik Pengelasan

c) Teknik Fabrikasi Logam

d) Teknik Gambar Mesin

e) Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri

f) Teknik Pengecoran Logam

3) Teknik Otomotif, jurusan yang ditawarkan antara lain:

a) Kendaraan Ringan

b) Sepeda Motor Kecil dan Besar

c) Perbaikan Bodi dan Cat

d) Teknik Alat Berat

e) Ototronik

Page 18: Skripsi Mb Liya

18

4) Bisnis dan Manajemen, jurusan yang ditawarkan antara lain :

a) Administrasi Perkantoran

b) Akuntansi

c) Pemasaran

d) Perbankan

e) Asuransi

f) Usaha Kecil Menengah

5) Pariwisata, jurusan yang ditawarkan antara lain:

a) Usaha Jasa Pariwisata

b) Akomodasi Perhotelan

6) Tata Boga,jurusan yang ditawarkan antara lain :

a) Jasa Boga

b) Patiseri

7) Tata Kecantikan, jurusan yang ditawarkan antara lain:

a) Tata Kecantikan Kulit

b) Tata Kecantikan Rambut

c) Terapi Spa dan Kebugaran

8) Tata Busana, jurusan yang ditawarkan antara lain:

a) Tata Busana

b) Garmen

9) Pelayaran, jurusan yang ditawarkan antara lain:

a) Nautika Pelayaran Niaga

b) Teknika Pelayaran Niaga

Page 19: Skripsi Mb Liya

19

c) Neutika Kapal Penangkapan Ikan

d) Teknika Kapal Penangkapan Ikan

10) Telekomunikasi, jurusan yang ditawarkan antara lain:

a) Teknik Transmisi

b) Teknik Suitsing

c) Teknik Jaringan Akses

11) Kesehatan, jurusan yang ditawarkan antara lain:

a) Keperawatan

b) Keperawatan Gigi

c) Analis Kesehatan

d) Farmasi

e) Farmasi industri

Berdasarkan penjelasan diatas akuntansi hanya ada pada SMK

Bisnis dan Manajemen serta mata pelajaran akuntansi hanya ada dalam

jurusan akuntansi saja.

d. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Akuntansi

Menurut Muhibbin Syah (2001:132-139), faktor-faktor yang

mempengaruhi prestasi belajar akuntansi antara lain :

1. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Ada

2 yaitu :

a) Faktor fisiologis adalah faktor kondisi jasmani dan rohani

siswa.

Page 20: Skripsi Mb Liya

20

1) Kondisi jasmani dan rohani, meliputi postur tubuh,

kekurangan gizi atau tidak, kemudahan dalam menerima

pelajaran.

2) Kondisi panca indera meliputi kondisi penglihatan,

pendengaran, struktur tubuh, dan lain-lain.

b) Faktor psikologis adalah faktor rohaniah / mental / tingkah laku

siswa

1) Tingkat kecerdasan / intelegensi siswa

Intelegensia adalah kemampuan psiko-fisik untuk mereaksi

rangsangan / menyesuaikan diri dengan cara yang tepat.

2) Sikap siswa

Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa

kecenderungan untuk mereaksi / merespon dengan cara

yang relatif tetap terhadap objek orang, barang, dan

sebagainya, baik secara positif maupun negatif.

3) Bakat siswa

Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang

untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang.

Setiap orang pasti memiliki bakat dalam arti berpotensi

untuk mencapai prestasi sampai ketingkat tertentu sesuai

dengan kapasitas masing-masing.

4) Minat siswa

Page 21: Skripsi Mb Liya

21

Minat berarti kecenderungan dan kegairahan yang tinggi

atau keinginan yang besar terhadap sesuatu.

5) Motivasi berprestasi siswa

Motivasi berprestasi adalah keadaan internal organisme

(baik manusia ataupun hewan) yang mendorongnya untuk

berbuat sesuatu untuk mencapai keberhasilan atau prestasi.

Motivasi juga berarti pemasok daya untuk bertingkah laku

secara terarah. Motivasi berprestasi sangat besar

pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar siswa.Siswa

yang mempunyai motivasi berprestasi rendah akan

cenderung tidak bersemangat belajar atau malas belajar

sehingga mengakibatkan prestasi belajarnya jelek,

sedangkan siswa yang mempunyai motivasi berprestasi

tinngi cenderung lebih bersemangat atau rajin belajar

sehingga mengakibatkan prestasi belajarnya bagus.

2. Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar siswa yaitu

kondisi lingkungan disekitar siswa

1) Lingkungan sosial adalah lingkungan yang mencakup keluarga,

sekolah, masyarakat dan kelompok.

2) Lingkungan non sosial adalah lingkungan selain atau diluar

lingkungan sosial, seperti gedung sekolah dan letaknya, rumah

tempat tinggal keluarga siswa dan letaknya, alat-alat belajar,

keadaan cuaca dan waktu belajar yang digunakan siswa.

Page 22: Skripsi Mb Liya

22

3. Faktor pendekatan belajar

Pendekatan belajar adalah segala cara atau strategi yang digunakan

siswa dalam menunjang efektivitas dan efisiensi proses

pembelajaran materi tertentu.

Menurut E. L. Thorndike dalam Sri Esti Wuryani Djiwandono

(2002:127) dari teorinya The Law of Effect (hukum pengaruh)

menyatakan bahwa faktor penting yang mempengaruhi prestasi belajar

adalah reward atau pernyataan kepuasaan dari suatu kejadian.

Thorndike menghapuskan bagian negatif yang mengganggu dari

hukum law of effect karena dia menemukan bahwa hukuman tidak

penting. Hukuman akan memperlemah ikatan dan tidak mempunyai

efek apa-apa, berbeda dengan hadiah (reward) yang mempunyai efek

penting dalam belajar.

Pemberian reward mempunyai pengaruh yang penting dalam

menentukan prestasi belajar siswa. Siswa cenderung lebih bersemangat

belajar apabila hasil belajarnya nanti diberi suatu

penghargaan.Pemberian penghargaan (reward) itu baik berupa

hadiah,pujian atau bonus nilai merupakan tingkat kepuasan tersendiri

bagi siswa dalam mencapai prestasi belajar,baik berasal dari guru

maupun oarangtua karena dengan hal itu siswa merasa dihargai atas

hasil usaha mereka dalam belajar.Sebaliknya siswa yang tidak

diberikan penghargaan (reward) merasa tidak dihargai dan cenderung

kurang bersemangat dalam belajar.Apalagi siswa yang sering

Page 23: Skripsi Mb Liya

23

mendapat hukuman dari guru mereka akan cenderung tidak peduli

terhadap prestasi belajarnya.Pemberian reward dapat menyebabkan

meningkatnya prestasi belajar siswa,sedangkan pemberian hukuman

dapat menyebabkan menurunnya prestasi belajar siswa,dengan

demikian sebaiknya pemberian hukuman yang berlebihan bagi siswa

dihilangkan.

Menurut Muhibbin Syah (2001:132-139),salah satu faktor internal

yang mempengaruhi prestasi belajar adalah motivasi berprestasi.Pendapat

tersebut diperkuat dengan penelitiannya Tri Wahyuni yang menyimpulkan

bahwa terdapat pengaruh antara motivasi berprestasi terhadap prestasi

belajar ditunjukkan dengan t hitung =3,806 > t tabel = 1,96 pada taraf

signifikansi 5% dan terdapat pengaruh antara kepuasan reward terhadap

prestasi belajar ditunjukkan dengan t hitung = 2,352 > t tabel = 1,96.

2. Motivasi Berprestasi

a. Pengertian Motivasi Berprestasi

Motivasi biasanya didefinisikan sebagai sesuatu yang memberi

energi dan mengarahkan perilaku. Tentu saja, ini merupakan definisi

umum, definisi yang dapat diaplikasikan untuk banyak faktor yang

mempengaruhi perilaku. Semua perilaku termotivasi, bahkan perilaku

siswa yang memandang keluar jendela dan menghindari tugas.

Kesediaan siswa untuk belajar adalah hasil dari banyak faktor. Mulai

dari kepribadian siswa dan kemampuan siswa untuk menyelesaikan

Page 24: Skripsi Mb Liya

24

tugas-tugas sekolah, hadiah yang didapat karena telah belajar, situasi

belajar mendorong siswa untuk belajar dan sebagainya.

Menurut Poerwadarminto (1995:705), “motivasi diartikan

sebagai dorongan yang timbul pada diri seseorang sadar atau tidak

sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu”.

Menurut Gibson (1995:94), “motivasi ialah konsep yang menguraikan

tentang kekuatan-kekuatan yang ada dalam diri siswa yang memulai

dan mengarahkan perilaku”.

Menurut Biggs dan Tufler yang dikutip dari Sutama (2000:36):

Motivasi ialah dorongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk perilaku belajar. Dalam motivasi terkandung keinginan yang mengaktifkan, menggerakkan, menyalurkan, dan mengarahkan sikap dan perilaku individu belajar.

Menurut Muhibbin Syah (2008:136):

Motivasi ialah keadaan internal organisme baik manusia ataupun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dalam pengertian ini, motivasi berarti pemasok daya (energizer) untuk bertingkah laku secara terarah.

Menurut Mc. Clelland dalam Sri Esti Wuryani Djiwandono

(2002:135), “berprestasi adalah mencapai prestasi, kesuksesan atau

keberhasilan dibidang tertentu”. Menurut Falahy dalam

www.goocities.com, motivasi berprestasi adalah dorongan yang

berasal dari dalam diri seseorang untuk berusaha mencapai prestasi

dalam upaya mencapai tujuan karena adanya kebanggaan pribadi yang

akan diperolehnya kelak.

Page 25: Skripsi Mb Liya

25

Dalam kegiatan belajar, motivasi berprestasi dapat disebut

sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang

menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dalam

kegiatan belajar dan memberi arah sehingga tujuan yang dikehendaki

oleh subyek dapat tercapai dengan hasil sebaik-baiknya. Dengan

adanya motivasi berprestasi, maka individu yang belajar akan dapat

melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi individu akan sangat

menentukan tingkat pencapaian prestasi dalam belajarnya.

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa motivasi

berprestasi adalah dorongan yang ada dalam diri siswa untuk

melakukan kegiatannya sendiri yang berhubungan dengan proses

belajar mengajar guna meraih keberhasilan setinggi-tingginya dalam

prestasi akademiknya.

b. Teori Motivasi Berprestasi

Menurut Wlodkoski dalam Sri Esti Wuryani Djiwandono

(2002:330-342), macam-macam teori motivasi berprestasi antara lain :

1) Motivasi dan penguat (reinforcer)

Konsep motivasi berkaitan erat dengan prinsip-prinsip bahwa

tingkah laku yang telah diperkuat pada waktu yang lalu barangkali

diulang, misalnya siswa yang rajin belajar dan mendapat nilai

bagus diberi hadiah. Sedangkan tingkah laku yang tidak diperkuat

atau dihukum tidak akan diulang.

2) Hadiah dan penguat (reward dan reinforcer)

Page 26: Skripsi Mb Liya

26

Sebagian besar potensi reinforcer (penguat) ditentukan oleh

pribadi dan situasi. Nilai reinforcer dari reward (hadiah) tidak

begitu saja diterima karena semua itu tergantung pada banyak

faktor. Contohnya, ketika guru mengatakan kepada siswa supaya

mengumpulkan pekerjaanya karena akan dinilai dengan maksud

nilai merupakan reinforcer bagi hampir semua siswa. Beberapa

siswa mungkin tidak peduli dengan nilai mereka karena orangtua

mereka tidak peduli dengan nilai anaknya atau karena mereka

pernah gagal mendapatkan nilai bagus di sekolah dan menganggap

nilai bukan hal yang penting, tetapi hal tersebut akan dianggap

berbeda pada beberapa anak yang lain yang menganggap nilai

merupakan hal yang penting dan merupakan motivasi berprestasi

yang baik dalam belajar. Mereka percaya bahwa dengan memiliki

motivasi berprestasi dapat meningkatkan prestasi belajar mereka.

3) Teori atribusi (attribution theory)

Teori atribusi menyebutkan ada 4 penjelasan untuk sukses dan

gagal dalam prestasi yaitu (a) kemampuan, (b) usaha, (c) tugas

yang sulit, (d) keberuntungan atau nasib. Teori atribusi penting

dalam pengertian bagaimana siswa-siswi menginterprestasi dan

menggunakan umpan balik atas prestasi akademi mereka dan

menyarankan kepada guru-guru bagaimana mereka harus

memberikan umpan balik yang dapat menimbulkan motivasi yang

sangat besar bagi siswa.

Page 27: Skripsi Mb Liya

27

4) Covington’s theory of self worth

Teori self worth (menghargai dirinya sendiri) adalah salah satu

teori motivasi berprestasi yang menggabungkan komponen

motivasi dengan persepsi yang menyebabkan sukses dan gagal.

Menurut teori ini, seorang individu belajar dari persepsi

masyarakat bahwa seseorang dinilai karena prestasinya.

5) Expectancy theories of motivation

Teori ini bergantung pada harapan seseorang untuk mendapatkan

reward (hadiah). Teori ini mengatakan bahwa motivasi manusia

untuk mencapai sesuatu tergantung pada hasil perkiraan mereka

akan adanya kesempatan untuk sukses dan nilai yang mereka

tempatkan pada sukses.

Menurut Weiner dalam Sri Esti Wuryani Djiwandono

(2002:355), mengatakan bahwa siswa-siswa yang termotivasi untuk

berprestasi akan tetap melakukan tugas lebih lama daripada siswa-

siswa yang kurang berprestasi bahkan sesudah mereka mengalami

kegagalan dan menghubungkan kegagalannya itu dengan tidak atau

kurang berusaha dalam belajar, dengan kata lain siswa yang

termotivasi untuk mencapai prestasi ingin dan mengharapkan sukses,

sedangkan siswa yang tidak termotivasi untuk berprestasi cenderung

mengalami kegagalan dalam belajar atau sulit mencapai prestasi yang

baik.

c. Indikator Motivasi Berprestasi

Page 28: Skripsi Mb Liya

28

Motivasi dapat mempengaruhi seseorang dalam melakukan

suatu kegiatan tertentu. Beberapa orang dimotivasi untuk berprestasi,

untuk bekerja sama dengan orang lain dan mereka mengekspresikan

motivasi ini dengan banyak cara yang berbeda. Motivasi berprestasi

sebagai suatu sikap yang stabil adalah suatu konsep yang berbeda

dengan motivasi untuk melakukan sesuatu yang spesifik atau khusus

dalam situasi tertentu. Meskipun motivasi berprestasi itu merupakan

suatu kekuatan, namun tidaklah merupakan suatu substansi yang dapat

kita amati. Yang dapat kita lakukan adalah mengidentifikasi indikator-

indikator motivasi berprestasi itu sendiri.

Menurut Sardiman (2002:82-83) indikator motivasi berpestasi

adalah sebagai berikut :

1) Tekun dalam menghadapi tugas2) Ulet dan tidak mudah putus asa3) Menerima pelajaran dengan baik untuk mencapai prestasi4) Senang belajar mandiri5) Senang, rajin dalam belajar dan penuh semangat6) Berani mempertahankan pendapat bila benar7) Suka mengerjakan soal-soal latihan

Untuk lebih mempejelas tentang indikator-indikator motivasi

berprestasi Sardiman menguraikannya sebagai berikut:

1) Tekun dalam menghadapi tugas

Tekun adalah bersungguh-sungguh.Tekun dalam menghadapi tugas

berarti bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas atau tidak

mudah menyerah dalam mengejakan tugas.Siswa yang tekun dalam

belajar lama - kelamaan akan berhasil sedangkan siswa yang tidak

Page 29: Skripsi Mb Liya

29

tekun bisa mengalami kegagalan dalam belajar.Tekun dalam

menghadapi tugas dapat diukur dari hasil ketekunan mengerjakan

tugas tersebut berupa tingkat kepuasan siswa. Selain itu faktor

hukuman dari guru dapat meningkatkan ketekunan siswa. dan juga

sifat ingin mendalami pelajaran dapat menambah ketekunan siswa.

2) Ulet dan tidak mudah putus asa

Ulet adalah tidak mudah menyerah atau bisa dikatakan tekun.Ulet

dapat diwujudkan dengan cara melalui bantuan orang lain maupun

dengan belajar sendiri.Siswa yang ulet dan tidak mudah putus asa

dalam belajar nantinya akan mencapai keberhasilan dalam belajar

atau prestasi yang baik,sebaliknya siswa yang mudah putus asa

dalam belajar akan kurang bersemangat dalam belajar sehingga

mengakibatkan prestasi belajarnya turun.

3) Menerima pelajaran dengan baik untuk mencapai prestasi

Faktor ini termotivasi oleh ingin mendapatkan pujian karena jika

ada motif tersebut maka seorang siswa akan merasa puas bila

berprestasi dengan nilai baik atau dipuji orang lain.Menerima

pelajaran dengan baik contohnya,rajin mendengarkan penjelasan

guru dengan baik dan mencatatnya serta mengulanginya di

rumah.Siswa yang dapat melakukan kegiatan tersebut dengan baik

dan rutin akan lebih mudah dalam belajar sehingga berhasil dalam

mencapai prestasi belajarnya.

4) Senang belajar mandiri

Page 30: Skripsi Mb Liya

30

Senang belajar mandiri bermanfaat untuk mengembangkan

kreatifitas serta juga dapat menambah pengetahuan dan

ketrampilan karena dengan senang belajar mandiri maka akan

mengasah otak siswa untuk berfikir lebih variatif.Senang belajar

mandiri dapat diwujudkan dengan mempelajari materi sebelum

dijelaskan oleh guru dan mengerjakan soal-soal latihan sebelum

disuruh oleh guru.Siswa yang melakukan kegiatan belajar mandiri

akan menjadi terlatih untuk tidak bergantung kepada orang lain dan

menjadi lebih bersemangat dalam belajar sehingga berdampak pada

meningkatnya prestasi belajar siswa tersebut.

5) Senang, rajin dalam belajar dan penuh semangat

Senang berarti merasa puas sedang rajin berarti giat, tidak malas

melakukan sesuatu kegiatan.Siswa yang sudah menyenangi suatu

mata pelajaran merka akan tetap bersemangat belajar meskipun

pelajarannnya itu jatuh pada jam terakhir,dan mereka akan selalu

giat atau tidak malas belajar.Siswa yang dalam belajarnya selalu

penuh semangat dan rajin walaupun tidak ada ulangan mereka

tetap belajar,karena mereka menganggap belajar bukan sebagai

beban melainkan suatu kewajiban,sehingga akan lebih mudah

dalam meningkatkan prestasi belajarnya.

6) Berani mempertahankan pendapat bila benar

Page 31: Skripsi Mb Liya

31

Dapat dilihat dari tingkat kepekaan siswa terhadap kesalahan baik

dalam pelajaran maupun pergaulan di kelas. Serta juga melatih

kemandirian dalam berbicara.

7) Suka mengerjakan soal-soal latihan

Dapat diukur melalui sikap siswa terhadap tugas dan juga cara

siswa mengerjakan tugas yang berupa soal latihan. Siswa yang

suka mengerjakan soal-soal latihan, mereka akan lebih mudah

dalam memahami materi pelajaran yang disampaikan oleh guru

sehingga lebih mudah dalam mencapai prestasi belajarnya,

sebaliknya siswa yang tidak suka mengerjakan soal-soal latihan

mereka menjadi malas belajar dan akan sulit dalam memahami

materi pelajaran sehingga mereka susah mencapai keberhasilan

dalam belajar.

d. Cara Menumbuhkan Motivasi Berprestasi

Ada beberapa cara untuk menumbuhkan motivasi berprestasi

dalam kegiatan belajar di sekolah, menurut Sardiman (2002:89),

adalah sebagai berikut:

a) Memberikan angkab) Hadiahc) Memberi ulangand) Mengetahui hasile) Pujianf) Hukuman

Untuk memperjelas tentang cara menumbuhkan motivasi berprestasi

peneliti menguraikannya sebagai berikut:

a) Memberikan angka

Page 32: Skripsi Mb Liya

32

Angka dalam hal ini sebagai simbol dari nilai kegiatan belajarnya,

dalam penelitian ini angka yang dimaksud adalah bonus nilai /

tambahan nilai dari siswa yang telah mengerjakan tugas di depan

kelas. Banyak siswa belajar, yang utama justru untuk mencapai

angka / nilai yang baik. Angka-angka yang baik itu bagi para siswa

merupakan motivasi yang sangat kuat, sehingga akan

mempengaruhi meningkatnya prestasi belajar siswa.

b) Hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi, tetapi tidaklah

selalu demikian, karena hadiah untuk suatu pekerjaan mungkin

tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak senang dan tidak

berbakat untuk sesuatu pekerjaan tersebut. Contohnya hadiah yang

diberikan untuk gambar yang terbaik mungkin tidak akan menarik

bagi seseorang siswa yang tidak memiliki bakat menggambar.

Pemberian hadiah dapat meningkatkan motivasi berprestasi siswa,

sehingga dengan motivasi berprestasi itu prestasi belajar siswa

akan meningkat juga.

c) Memberi ulangan

Para siswa akan menjadi giat belajar kalau mengetahui akan ada

ulangan. Oleh karena itu memberi ulangan ini juga merupakan

sarana motivasi, yang harus diingat oleh guru adalah jangan terlalu

sering (setiap hari) karena bisa membosankan dan bersifat rutinitas.

Dalam hal ini guru harus juga terbuka maksudnya, kalau ada

Page 33: Skripsi Mb Liya

33

ulangan harus diberitahukan kepada siswa.Ulangan harian

merupakan motivasi yang baik dalam meningkatkan prestasi

belajar siswa.

d) Mengetahui hasil

Dengan mengetahui hasil pekerjaan, apalagi kalau terjadi

kemajuan, akan mendorong siswa untuk lebih giat belajar. Semakin

mengetahui bahwa grafik hasil belajar meningkat, maka ada

motivasi pada diri siswa untuk terus belajar dengan suatu harapan

hasilnya terus meningkat.

e) Pujian

Apabila ada siswa yang sukses yang berhasil menyelesaikan tugas

dengan baik, perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk

reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi,yang

baik sehingga pemberiannya harus tepat. Dengan pujian yang tepat

akan memupuk suasana yang menyenangkan dan mempertinggi

gairah belajar serta sekaligus akan membangkitkan harga diri siswa

sehingga mengakibatkan prestasi belajarnya ikut meningkat.

f) Hukuman

Hukuman sebagai reinforcement yang negatif tetapi kalau

diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi alat motivasi. Oleh

karena itu guru harus memahami prinsip-prinsip pemberian

hukuman,karena pemberian hukuman yang tepat dapat

meningkatkan motivasi berprestasi serta pestasi belajar siswa.

Page 34: Skripsi Mb Liya

34

Dari pendapat Sardiman (2002:89), yang menyatakan bahwa

hadiah (reward) merupakan salah satu cara menumbuhkan motivasi

berprestasi serta menurut Wlodkoski dalam Sri Esti Wuryani

Djiwandono (2002:330-342) salah satu teori motivasi berprestasi

adalah hadiah dan penguat (reward dan reinforcer), menunjukkan

bahwa ada hubungan atau pengaruh antara motivasi berprestasi dengan

reward. Sedangkan menurut Weiner dalam Sri Esti Wuryani

Djiwandono(2002:355) yang menyatakan bahwa siswa yang

termotivasi untuk mencapai prestasi ingin dan mengharapkan sukses,

serta siswa yang motivasi berprestasinya tinggi cenderung sukses

dalam mencapai prestasi belajarnya menunjukkan bahwa ada pengaruh

antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar.

Pendapat diatas diperkuat lagi dengan penelitiannya Yusuf

yang menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan

signifikan antara motivasi berprestasi dengan prestasi belajar bahasa

Indonesia ditunjukkan oleh koefisiensi korelasi sebesar 0,904.

3. Reward

a. Pengertian Reward

Menurut kamus bahasa inggris reward berarti penghargaan

atau hadiah. Menurut Dumyati Mahmud (1998:58), reward (hadiah)

adalah bentuk penghargaan yang diberikan oleh guru atas keberhasilan

siswa dalam melakukan susuatu. Menurut Sardiman (2002:92)

Page 35: Skripsi Mb Liya

35

penghargaan adalah salah satu bentuk motivasi yang dapat diberikan

oleh guru.

Menurut Ibn Miskawaih reward adalah hadiah berupa materi dan non materi atau verbal dan non verbal dengan tujuan untuk memotivasi terjadinya pengulangan dan memperbaiki perilaku yang salah. (http://sas.ilbn.info/gdl.php?mod=browse 8op.com)

b. Tujuan pemberian reward

Pemberian hadiah atau reward sangat berarti bagi anak yaitu :

1. Memberikan semangat baru untuk melakukan kegiatan yang akan

diberikan

2. Menghargai karya orang lain

3. Membentuk jiwa professional siapa yang kerja akan mendapatkan

jasa

4. Meningkatkan daya saing siswa

5. Membesarkan hati anak

c. Tempat pemberian reward

Dalam memberikan hadiah sebaiknya dapat dilakukan di :

1. Di ruang kelas

Setiap anak melakukan keberhasilan mengerjakan sesuatu harus

mendapatkan hadiah / reward dari guru dan temannya. Tepuk

tangan, ucapan selamat, bagus, seratus untuk si Pulan, memberikan

poin kegiatan / aktivitas pada daftar nilai, dapat meningkatkan

semangat dan keberanian serta rasa percaya diri untuk meraih

keberhasilan lagi. Tetapi bagi mereka yang kurang beruntung

jangan langsung dihakimi, alangkah baiknya mendapat saran dan

Page 36: Skripsi Mb Liya

36

harapan serta dorongan sehingga tidak mematahkan semangat anak

untuk mengerjakan kembali.

2. Di luar kelas

Dimana saja kita menemui anak yang melakukan keberhasilan kita

perlu memberikan hadiah pada saat itu juga. Namun juga bisa kita

berikan pada waktu-waktu tertentu seperti : upacara, kenaikan

kelas, perpisahan, dll. Alangkah bijaksananya setiap anak

melakukan keberhasilan mengerjakan sesuatu mendapatkan

hadiah / reward dari guru, walaupun hanya dengan ucapan

“bagus”.

d. Macam-macam reward antara lain :

Menurut Sardiman (2002:89), macam-macam reward adalah sebagai

berikut:

1) Pemberian angka atau nilai2) Pemberian hadiah3) Pemberian pujian4) Pemberian penghargaan

Untuk lebih jelas Sardiman menguraikannya sebagai berikut:

1. Pemberian angka atau nilai

Angka sebagai simbol kegiatan belajar,dalam penelitian ini angka

yang dimaksud berupa bonus nilai/tambahan nilai bagi siswa yang

mengerjakan tugas dengan baik. Salah satu contohnya adalah pada

saat siswa mengerjakan tugas dengan baik, guru memberikan

bonus nilai kepada siswa tersebut. Secara tidak langsung hal

tersebut dapat memotivasi siswa yang lain untuk mengerjakan

Page 37: Skripsi Mb Liya

37

tugas juga, supaya mendapat bonus nilai. Selain sebagai motivasi

berprestasi bonus nilai secara tidak langsung juga dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa.

2. Pemberian hadiah

Hadiah dapat juga dikatakan sebagai motivasi berprestasi.

Sebagian siswa merasa senang dan bangga apabila dia diberikan

hadiah atas prestasinya yang baik atau nilai yang baik disekolah

oleh guru mereka maupun orangtua.

3. Pemberian pujian

Pemberian pujian disini adalah bentuk reinforcement yang positif

dan sekaligus merupakan motivsi berprestasi maka pemberiannya

harus tepat. Dengan pujian yang tepat akan memupuk suasana yang

menyenangkan dan mempertinggi gairah belajar serta sekaligus

akan membangkitkan harga diri siswa sehingga prestasi belajar

siswa ikut meningkat.

4. Pemberian penghargaan

Semua hal yang dilakukan oleh siswa harus dihargai agar siswa

tidak merasa perbuatannya sia-sia. Penghargaan yang bisa

diberikan kepada siswa dapat berupa piagam, piala atau sertifikat.

Menurut Edy Siswanto dalam. blogspot. com ada 2 macam reward,

yaitu :

1. Berupa ucapan

Page 38: Skripsi Mb Liya

38

Guru dalam menyampaikan ilmunya tidak luput dari kesalahan,

demikian juga siswa di kelas. Perlunya guru meminta maaf disetiap

akhir pelajaran tentunya membuat murid juga akan merasakan

pentingnya ucapan tersebut. Lebih penting lagi untuk diperhatikan

adalah penghargaan terhadap setiap tindakan / aktivitas anak.

Contohnya : baik, pekerjaanmu bagus, perlu ditingkatkan, seratus

untuk anda, coba mari kita kerjakan bersama, hal ini perlu sekali

dilakukan baik berupa pujian maupun harapan dan saran.

2. Berupa tindakan

a) Pemberian poin atau nilai

b) Menepuk punggung siswa dengan berkata bagus-bagus

c) Membubuhkan tanda tangan

d) Memberikan secarik tulisan berupa saran dan kritik yang

membangun serta harapan

e) Memberikan pengumuman bagi pemenang disertai tepuk

tangan temannya

f) Memberikan hadiah berupa buku / pensil atau uang dsb

. Dalam penelitian ini reward yang diberikan oleh guru kepada

siswa berupa bonus nilai / angka.

Berdasarkan pendapat Sardiman (2002:89), tentang macam-macam

reward diatas yaitu pemberian angka atau nilai dijelaskan bahwa angka

merupakan motivasi berprestasi yang sangat kuat, siswa yang

mendapatkan angka bagus akan bersemangat dalam belajar sedangkan

Page 39: Skripsi Mb Liya

39

siswa yang mendapatkan angka atau nilai jelek mereka juga akan terpacu

untuk memperbaiki nilai tersebut menjadi bagus dengan rajin belajar. Hal

ini menunjukkan bahwa ada pengaruh antara reward dengan motivasi

berprestasi. Siswa merasa senang dan bangga apabila diberikan hadiah atas

prestasinya yang baik disekolah, dengan memberikan hadiah bagi siswa

yang berprestasi maka akan mendorong siswa yang lain untuk

meningkatkan prestasi belajarnya. Hal ini menunjukkan bahwa ada

hubungan antara reward dengan prestasi belajar.

Penghargaan (reward) dalam berprestasi merupakan dorongan

untuk memotivasi siswa belajar. Dorongan intelektual adalah keinginan

untuk mencapai suatu prestasi yang hebat. (http:// pakdesefa.

blog2.plasa.com)

Menurut Wasty Soemanto (1998:123) bahwa tingkah laku manusia

itu dikendalikan oleh ganjaran (reward) atau penguatan (reinforcement)

dari lingkungan. Sedangkan menurut Skinner dalam teori Skinner’s

Operant Conditioning menganggap bahwa reward atau reinforcement

sebagai faktor terpenting dalam proses belajar untuk mencapai prestasi

belajar yang bagus.

Pendapat-pendapat dari teori-teori diatas lebih menguatkan lagi

bahwa ada pengaruh antara reward dengan motivasi berprestasi dan

reward dengan prestasi belajar.

B. Kerangka Pemikiran

Page 40: Skripsi Mb Liya

40

Prestasi belajar akuntansi adalah hasil yang dicapai seseorang untuk

memperoleh perubahan ketrampilan maupun sikap yang dinyatakan dalam

bentuk simbol, angka, huruf maupun kalimat yang dapat mencerminkan hasil

yang sudah dicapai oleh anak atau peserta didik dalam periode tertentu

mengenai suatu sistem untuk menghasilkan informasi berkenaan dengan

transaksi keuangan. Menurut Thorndike (2002:127), faktor penting yang

mempengaruhi prestasi belajar adalah reward. Sedangkan menurut Muhibbin

Syah (2001:132-139), faktor yang mempengaruhi prestasi belajar adalah

motivasi berprestasi.

Motivasi berprestasi adalah dorongan yang ada dalam diri siswa untuk

melakukan kegiatannya sendiri yang berhubungan dengan proses belajar

mengajar guna meraih keberhasilan setinggi-tingginya dalam prestasi

akademiknya. Menurut Sardiman (2002:89), hadiah dan angka (reward)

mempengaruhi motivasi berprestasi.

Dimyanti Mahmud (1998:58), reward (hadiah) adalah bentuk

penghargaan yang diberikan oleh guru atas keberhasilan siswa dalam

melakukan sesuatu.

Dari uraian diatas maka kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat

digambarkan sebagai berikut :

Reward

(x)

Motivasi berprestasi

(y1)

Page 41: Skripsi Mb Liya

41

C. Hipotesis

Menurut Djarwanto Ps dan Pangestu Subagyo (1994:183), “hipotesis

adalah pernyataan mengenai sesuatu hal yang harus diuji kebenarannya /

dugaan sementara”.

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Ada pengaruh yang signifikan antara pemberian reward terhadap motivasi

berprestasi.

2. Ada pengaruh yang signifikan antara pemberian reward terhadap prestasi

belajar akuntansi.

3. Ada pengaruh yang signifikan antara motivasi berprestasi terhadap prestasi

belajar akuntansi.

Prestasi belajar

akuntansi (y2)

Page 42: Skripsi Mb Liya

42

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pengertian Metode Penelitian

Menurut Hadari Nawawi (2005:4), “Metode adalah cara utama yang

digunakan untuk mencapai tujuan”.

Menurut Sutrisno Hadi (1997:3) “Penelitian adalah suatu usaha untuk

membuka, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan usaha

mana yang dilakukan dengan menggunakan metode-metode ilmiah, ilmu yang

membicarakan tentang ilmiah untuk penelitian”.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa metode

penelitian adalah suatu cara pelaksanaan penelitian keilmuan dalam rangka

mendapatkan atau mengumpulkan fakta-fakta yang mendukung tercapainya

tujuan penelitian.

B. Jenis Penelitian

Menurut Sugiyono (2003:10) penelitian yang berdasarkan tingkat

eksplanasinya (tingkat kejelasan) dapat digolongkan sebagai berikut :

a. Penelitian diskriptifPenelitian diskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain.

b. Penelitian komparatifPenelitian komparatif adalah suatu penelitian yang bersifat membandingkan. Disini variabelnya masih sama dengan variabel mandiri tetapi untuk sample yang lebih dari satu, atau dalam waktu yang berbeda.

Page 43: Skripsi Mb Liya

43

c. Penelitian asosiatifPenelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh ataupun juga hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini mempunyai tingkatan tertinggi dibandingkan dengan diskriptif dan komparatif karena dengan penelitian ini dapat dibangun suatu teori yang dapat berfungsi unguk menjelaskan, meramalkan dan mengontrol suatu gejala.

Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif. Asosiatif karena penelitian

ini bertujuan untuk mengetahui apa ada pengaruh pemberian reward terhadap

motivasi berprestasi dan prestasi belajar akuntansi dengan jalan

mengumpulkan, menyusun dan menganalisis data yang terkumpul.

C. Tempat Penelitian

Tempat atau objek penelitian adalah variabel tentang masalah yang

akan diteliti. Subjek adalah sumber data yang dijadikan sasaran pengumpulan

dan penelitian. Penelitian ini dilaksanakan di SMK Muhammadiyah 2

Karanganyar. Subjek penelitiannya adalah siswa kelas XI jurusan Akuntansi

tahun ajaran 2007 / 2008 dan objek penelitiannya adalah pemberian reward

terhadap motivasi berprestasi dan prestasi belajar akuntansi.

D. Populasi, Sampel, dan Sampling

1. Populasi

Menurut Suharsimi Arikunto (1998:15), “populasi adalah

keseluruhan subjek penelitian”. Dalam penelitian ini populasinya adalah

seluruh siswa / siswi kelas XI Akuntansi SMK Muhammadiyah 2

Karanganyar sebanyak 122 siswa.

Page 44: Skripsi Mb Liya

44

Dengan rincian sebagai berikut :

Tabel I

Distribusi Populasi

No. Kelas Jumlah Siswa

1.

2.

3.

XI Ak-1

XI Ak-2

XI Ak-3

40

41

41

Jumlah 122

2. Sampel

Menurut Suharsimi Arikunto (1998:117), “sampel adalah sebagian

dari populasi yang dipandang representatif terhadap populasi yang

diteliti”. Pada prinsipnya semakin besar sampel-sampel yang diambil akan

semakin baik. Menurut Suharsimi Arikunto (1998:120) menyatakan

bahwa, “untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari

100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan

penelitian populasi”. Selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat

diambil 10%-15% atau 20%-25%.

Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel sebanyak 80 siswa

dari 122 siswa kelas XI jurusan akuntansi SMK Muhammadiyah 2

Karanganyar yang menjadi anggota populasi. Jumlah tersebut dipandang

Page 45: Skripsi Mb Liya

45

representatif, karena sudah melampaui jumlah batas minimal sample yaitu

25% dari populadi dengan jumlah sampel minimal sebanyak 31 subjek.

3. Sampling

Menurut Sutrisno Hadi (1993:74-78), “sampling adalah cara yang

digunakan untuk pengambilan sampel”. Sedangkan menurut Sugiyono

(2003:73), “teknik sampling adalah merupakan teknik pengambilan

sampel”.

Menurut Sugiyono (2003:74-78), ada dua cara pengambilan sampel yaitu :

a. Random samplingAdalah pengambilan sampel dengan cara tidak memilih-milih individu yang akan dijadikan sampel.Cara pengambilan random sampling ada 3 yaitu :1) Undian

Cara ini dilakukan sebagaimana kita melakukan undian.2) Ordinal

Cara ini dilakukan dengan jalan mengambil jumlah subjek yang diperlukan dengan mengambil urutan dari atas ke bawah.

3) Menggunakan tabel bilangan randomCara ini dilakukan dengan bantuan tabel random yang umumnya terdapat pada buku-buku statistik.

b. Non ramdom samplingAdalah suatu cara pengambilan sampel apabila tidak memberikan kesempatan yang sama pada anggota populasi untuk dijadikan anggota sampel, macam-macam non random sampling adalah sebagai berikut : 1. Quota sampling

Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.

2. Purposive samplingSampling purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif.

3. Accidental samplingSampling aksidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan

Page 46: Skripsi Mb Liya

46

peneliti dapat digunakan sebagai sampel bila dipandang orang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

4. Proporsional samplingMerupakan teknik yang digunakan bila populasi mempunyai unsur / anggota yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.

5. Stratified samplingMerupakan teknik yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional atau populasi terdiri dari susunan kelompok-kelompok yang bertingkat-tingkat.

6. Double samplingPenggambilan sampel yang menggunakan adanya sampel kembar.

Dari beberapa jenis sampling tersebut, dalam penelitian ini

digunakan teknik proporsional random sampling dengan cara undian.

Dalam random sampling semua kelas dalam populasi diberikan

kesempatan untuk dijadikan sampel dengan cara diundi. Proporsional

digunakan untuk memperoleh jumlah sampel masing-masing kelas.

Adapun prosedur teknik proporsional random sampling adalah

sebagai berikut :

a) Menggunakan proporsional sampling, yaitu pengambilan sampel

dengan mempertimbangkan proporsi dan pertimbangan jumlah

siswa disetiap kelas XI yang ada di SMK Muhammadiyah 2

Karanganyar tahun ajaran 2007 / 2008.

No Kelas Distribusi dan Jumlah Sampel

1.

2.

3.

XI Ak-I

XI Ak-II

XI Ak-III

x 80 = 26

x 80 = 27

x 80 = 27

Page 47: Skripsi Mb Liya

47

Jumlah 80

Rumus:

x jumlah sampel

Keterangan :

n = jumlah siswa tiap kelas

k = jumlah seluruh siswa (populasi)

b) Menggunakan random sampling, yaitu langkah yang menentukan

siapa-siapa individu yang menjadi anggota sampel yang

penentuannya dilakukan dengan cara undian.

Menurut Sutrisno Hadi (1996:70), langkah-langkah random

sampling dengan cara undian sebagai berikut :

1) Membuat daftar nama siswa kelas dua termasuk anggota populasi

2) Memberi nomor-nomor undian yang berwujud angka-angka untuk tiap-tiap subjek

3) Menggulung kertas kecil-kecil4) Memasukkan gulungan kertas tersebut ke dalam kaleng lalu

dikocok5) Satu persatu gulungan kertas dikeluarkan dari kaleng6) Mengambil kertas gulungan itu sebanyak yang dibutuhkan

Berdasarkan rambu-rambu diatas maka prosedur yang

dilakukan dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah :

1) Membuat daftar nama siswa kelas XI termasuk anggota

populasinya

2) Memberi nomor-nomor undian yang berwujud angka-angka

untuk tiap-tiap subjeknya yaitu XI Ak-I, XI Ak-II, dan XI Ak-III

3) Menggulung kertas kecil-kecil

Page 48: Skripsi Mb Liya

48

4) Memasukkan gulungan kertas tersebut ke dalam kaleng lalu

dikocok

5) Satu persatu gulungan kertas dikeluarkan dari kaleng

6) Mengambil kertas gulungan itu sebanyak 80 untuk kelas XI

Ak-I = 26, XI Ak-II = 27, dan XI Ak-III = 27

4. Sumber data

a. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari objek

penelitian yaitu keterangan langsung yang diperoleh dari objek

penelitian sekolahan.

Dalam penelitian ini data yang diperoleh adalah hasil angket

kepada siswa kelas XI jurusan akuntansi SMK Muhammadiyah 2

Karanganyar yaitu angket motivasi berprestasi, data yang berasal dari

pegawai TU dan guru SMK Muhammadiyah 2 Karanganyar berupa

jumlah siswa, daftar nama siswa dan nomor induk siswa, daftar nilai

ujian mid akuntansi siswa dan daftar bonus nilai akuntansi siswa.

b. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dengan mempelajari

buku-buku, literature atau majalah-majalah ilmiah yang berhubungan

dengan penelitian. Dalam penelitian ini data sekundernya yaitu teori-

teori yang berasal dari buku-buku bacaan, jurnal, internet, majalah, dan

sebagainya.

Page 49: Skripsi Mb Liya

49

E. Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2003:31), “variabel penelitian adalah sesuatu hal

yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya”.

Dalam penelitian ini variabelnya antara lain :

a. Dalam hal ini yang menjadi variabel independen adalah

(x) : reward

b. Dalam hal ini yang menjadi variabel dependen adalah

(y1) : motivasi berprestasi

(y2) : prestasi belajar

F. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data sesuai dengan tujuan penelitian dengan

menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut :

1) Metode dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (1998:132), “Dokumentasi adalah

mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal atau variabel yang

berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, agenda, notulen rapat

dan sebagainya”.

Dalam penelitian ini data yang diperoleh berasal dari TU (tata

usaha) SMK Muhammadiyah 2 Karanganyar untuk data nama siswa dan

Page 50: Skripsi Mb Liya

50

nomor induk siswa, nilai akuntansi mid semester ganjil diperoleh dari guru

bidang studi akuntansi kelas XI serta bonus nilai (reward) akuntansi.

2) Metode angket (questionnaire)

Menurut Suharsimi Arikunto (1998:124), “Angket adalah sejumlah

pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari

responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang

diketahui”.

Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan angket tertutup

secara langsung yaitu terdiri atas pertanyaan dengan sejumlah jawaban

sebagai pilihan dengan kata lain orang yang dikenai angket harus memiliki

jawaban yang telah disediakan dalam angket. Mengenai bentuk angket

yang digunakan adalah sistem pilihan ganda. Alasan penulis menggunakan

angket adalah :

a) Hemat tenaga

b) Hemat biaya karena tidak banyak memerlukan peralatan

c) Menghemat waktu, maksudnya dengan waktu yang singkat dapat

memperoleh data yang banyak

Penilaian angket menggunakan skala likert 1 sampai 4, hal ini

dapat dijelaskan sebagai berikut :

(a) jawaban a (sangat setuju) diberi nilai 4

(b) jawaban b (setuju) diberi nilai 3

(c) jawaban c (tidak setuju) diberi nilai 2

(d) jawaban d (sangat tidak setuju) diberi nilai 1

Page 51: Skripsi Mb Liya

51

Berikut ini kisi-kisi pembuatan angket :

Variabel Indikator

Motivasi

Berprestasi

a. Ulet dalam menghadapi tugas

b. Ulet menghadapi kesulitan (tidak cepat putus asa) dan

tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapai

c. Menerima pelajaran dengan baik untuk mencapai

prestasi

d. Lebih senang belajar mandiri

e. Senang, rajin dalam belajar dan penuh semangat

f. Berani mempertahankan pendpat bila benar

g. Suka mengerjakan soal-soal latihan

3) Metode observasi

Observasi atau pengamatan langsung atau objek penelitian

dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang keberadaan

objek penelitian dan kegiatan yang dilakukan.

Menurut Sukandar Rumidi (2002:6), “observasi adalah

pengamatan dan pencatatan objek dengan sistematika fenomena yang

diselidiki”.

Metode ini hanya untuk mengetahui profil sekolah SMK

Muhammadiyah 2 Karanganyar dan siswanya secara umum untuk

membantu dalam penelitian.

Page 52: Skripsi Mb Liya

52

G. Uji Instrument

a. Uji validitas

Uji validitas adalah untuk mengukur seberapa cermat suatu test

melakukan fungsi ukurannya. Validitas alat ukur uji dengan menghitung

korelasi antara nilai yang diperoleh dari setiap butir pertanyaan dengan

keseluruhan yang diperoleh pada alat ukur tersebut. Metode yang

digunakan adalah Product Moment Person. Pengujian validitas butir soal

dalam penelitian ini menggunakan bantuan Program SPSS for Windows

11.0

b. Uji reliabilitas

Uji rehabilitas menunjukkan sejauh mana suatu instrument dapat

memberikan hasil pengukuran yang konsisten apabila pengukuran

dilakukan berulang-ulang. Pengujian uji reliabilitas butir soal dalam

penelitian ini menggunakan bantuan Program SPSS for Windows 11.0

H. Uji Prasarat Analisis

Sebelum data diolah dan dianalisa menggunakan regresi linier

sederhana, maka perlu dilakukan uji persyaratan statistik terlebih dahulu.

Menurut Sudjana (2001:15) uji prasarat analisis yang dilakukan untuk regresi

linier adalah.

a. Uji normalitas

Page 53: Skripsi Mb Liya

53

Uji normalitas adalah pengujian terhadap normal tidaknya sebaran

data. Dalam hal ini dilakukan dengan cara menggunakan uji lilliefors

menurut Sudjana (2002:466-467), langkah-langkahnya :

1) Hipotesis

H0 = sampel dari populasi berdistribusi normal

H1 = sampel tidak dari populasi berdistribusi normal

2) Prosedur

a) x1,x2,x3,…,xn dijadikan bilangan baku z1,z2,z3,…,zn dengan rumus :

i = dimana i = bilangan baku

= rata-rata

= simpangan baku sampel

Data dari sampel tersebut diurutkan dari skor terendah ke skor

tertinggi.

b) Dengan data distribusi normal baku, dihitung peluang :

c) Menghitung proporsi Z1,Z2,…,Zn Z dinyatakan dengan : S

d) Menghitung selisih F (Zi) – S (Zi) dan menentukan harga

mutlaknya

e) Mengambil harga yang terbesar diantara harga mutlak selisih

tersebut

f) Kesimpulan

Page 54: Skripsi Mb Liya

54

(1) Jika L0 < Ltabel maka H0 diterima berarti distribusi

sebaran normal

(2) Jika L0 > Ltabel maka H0 + ditolak berarti distribusi

sebaran data tidak normal

Pengujian normalitas butir soal dalam penelitain ini menggunakan

bantuan Program SPSS for Windows 11.0

b. Uji linearitas

Digunakan untuk menguji linieritas yang diambil betul-betul cocok

atau tidak dengan keadaan. Langkah-langkah uji linieritas sebagai berikut :

1) Statistik uji

2) Prosedur

a) Menghitung jumlah kuadrat regresi (b/a) atau Jk (b/a)

Keterangan :

N : banyaknya data

a : konstanta

b : koefisien regresi untuk variabel x

b :

b) Jumlah kuadrat residu abu Jkres

Page 55: Skripsi Mb Liya

55

c) Jumlah kuadrat error atau JkE

d) Jumlah kuadrat tidak cocok atau JkTC

e) Rerata jumlah kuadrat regresi atau Sres2

f) Rerata jumlah jumlah kuadrat tuna cocok (Sres2)

g) Rerata jumlah kuadrat kurang cocok (STC2)

Rerata jumlah kuadrat error atau SE2

h) Menghitung

Pengujian linieritas butir soal dalam penelitian ini menggunakan

bantuan Program SPSS for Windows 11.0

I. Teknik Analisis Data

a. Analisis Regresi Linier Sederhana

Page 56: Skripsi Mb Liya

56

Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun

kausal satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Dalam

Sugiyono (2003:204) dijelaskan analisis regresi linier sederhana

menggunakan rumus sebagai berikut :

Y’ = a + bX

Dimana :

x = pengaruh reward

y1 = motivasi berprestasi

y2 = prestasi belajar akuntansi

a = konstanta

b = koefisien korelasi

Pengujian analisis regresi linier sederhana dalam penelitian ini

menggunakan bantuan Program SPSS for Windows 11.0

b. Uji Parsial (Uji – t)

Digunakan untuk mengetahui signifikansi pengaruh masing-

masing variabel bebas (pengaruh reward terhadap motivasi berprestasi dan

prestasi belajar akuntansi) secara sendiri-sendiri, sehingga bila diketahui

apakah dugaan yang sudah ada dapat diterima atau tidak :

Langkah-langkah :

1. Menentukan formulasi H0 dan H1

Berarti tidak ada pengaruh motivasi berprestasi terhadap

prestasi belajar akuntansi

Page 57: Skripsi Mb Liya

57

Berarti ada pengaruh motivasi berprestasi terhadap prestasi

belajar akuntansi

Berarti tidak ada pengaruh pemberian reward terhadap

prestasi belajar akuntansi

Berarti ada pengaruh pemberian reward terhadap prestasi

belajar akuntansi

2. Level of significant = 5%

3. Kriteria pengujian

Daerah ditolak Daerah ditolak

Daerah diterima

Ho diterima apabila t

Ho ditolak apabila atau

4. Pengujian nilai t

Keterangan :

= koefisien regresi

= standard error of b

5. Kesimpulan

Analisis Uji-t dalam penelitian ini menggunakan bantuan Program

SPSS for Windows 11.0

Page 58: Skripsi Mb Liya

58

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi dan Widodo S. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Depdikbud Dikmenjur. 1996. Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta : Balai Pustaka.

Depdiknas. 2001. Kurikulum Berbasis Kompetensi Mata Pelajaran Akuntansi Sekolah Menengah Kejuruan. Jakarta : Depdiknas.

Dumyati Mahmud. 1998. Psikologi Pendidikan Suatu Pendidikan Terapan. Yogyakarta : BPFE.

Djarwanto dan Pangestu Subagyo. 1996. Statistik Induktif. Jakarta : BPFE.

Edy Siswanto. 2008. Reward atau hadiah dapat meningkatkan motivasi belajar. http://www.wajah pendidikan kita.blogspot.com.

Elazar J. Pedharuz and Fred N. Kerlinger. 1987. Korelasi dan Analisis Regresi Ganda. Yogyakarta : Nurcahaya.

Gibson. 1995. Organisasi Perilaku, Struktur, dan Proses. Jakarta : Bina Rupa Aksara.

Hadari Nawawi. 2005. Penelitian Terapan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Haryono. 1994. Dasar-dasar Akuntansi. Yogyakarta : STIE YKPN.

Herlina Ari Arnayanti. 2004. Pengaruh Strategi Pembelanjaan dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar. Akuntansi pada Siswa kelas II SMP N I Jogonalan Klaten. Surakarta : FKIP UMS.

Komarudin. 2008. Konsep reward dan punishment. http://sas.ilbn.info/gdl.php?mod= browse8op.com

Page 59: Skripsi Mb Liya

59

M. Ngalim Purwanto. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Muhibbin Syah. 2001. Psikologi Pendidikan dengan Guru. Bandung : Remaja Rosdakarya.

. 2008. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Nana Sudjana. 2000. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Nana Syaodih Sukmadinata. 2003. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Nasution. 1988. Kurikulum. Jakarta : Bumi Aksara.

Oemar Hamalik. 2000. Psikologi Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru.

Poerwodarminto. 1995. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

. 1998. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.

Rumindi Sukandas. 2002. Metodologi Penelitian Petunjuk Praktis Untuk Penelitian Pemula. Yogyakarta : UGM Press.

Sardiman AM. 2002 Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta.

Soeharto. 1998. Desain Instruksional Sebuah Pendekatan Praktis untuk Pendidikan Teknologi dan Kejuruan. Jakarta : Depdikbud.

Soemarso SR. 2002. Akuntansi Suatu Pengantar. Jakarta : Bumi Aksara.

Stephen Robbin. 2001. Perilaku Organisasi, Konsep, Kontroversi dan Aplikasi. Jakarta : Prehalindo.

Sudjana. 2002. Metode Statistik. Bandung : Tarsito.

Sugiyono. 2003. Metodologi Penelitian Bisnis. Bandung : Alfa Beta.

Suharsimi Arikunto. 1998. Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Page 60: Skripsi Mb Liya

60

Sumadi Suryabrata. 2004. Psikologi Pendidikan. Jakarta : Raja Grasindo Persada.

Sutrisno Hadi. 1993. Metodologi Research. Yogyakarta : Andi Offset.

Syaiful Bahri Djamarah. 2002. Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta.

Tri Wahyuni. 2007. Pengaruh Motivasi Berprestasi dan Kepuasan Reward terhadap Prestasi Belajar Matematika pada siswa kelas VIII SMP N 26 Surakarta. Surakarta : UMS

Winkel. 1996. Psikologi Belajar. Jakarta : Raja Grasindo Persada.

Yusuf. 2006. Hubungan Motivasi Berprestasi, Minat terhadap Pelajaran Bahasa Indonesia dan Penguasaan Sintaksis dengan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia kelas XI SMA Al-Kautsar tahun ajaran 2004 / 2005. Lampung : Unila.