Laporan MB

78
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Desa Merak Batin 1. Letak geografis Desa Merak Batin merupakan desa yang berada di Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan. Luas wilayah desa Merak Batin yaitu 2072 Ha dengan jumlah wilayah efektif yang digunakan yaitu persawahan/perkebunan seluas 988 Ha, pertokoan/perkantoran 189 Ha, dan perumahan 895 Ha. Dari luas desa rentang kendali jarak desa ke pusat pemerintahan kecamatan yaitu 0.79 Km dan perkiraan waktu tempuh desa ke pusat pemerintahan pusat yaitu 0.5 jam. 2. Demografi/Kependudukan Desa Merak Batin memiliki 45 RT terdiri dari 7 dusun yaitu Induk Merak Batin, Srikaton, Pasar 38

description

laporan

Transcript of Laporan MB

Page 1: Laporan MB

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Desa Merak Batin

1. Letak geografis

Desa Merak Batin merupakan desa yang berada di Kecamatan Natar

Kabupaten Lampung Selatan. Luas wilayah desa Merak Batin yaitu 2072

Ha dengan jumlah wilayah efektif yang digunakan yaitu

persawahan/perkebunan seluas 988 Ha, pertokoan/perkantoran 189 Ha, dan

perumahan 895 Ha. Dari luas desa rentang kendali jarak desa ke pusat

pemerintahan kecamatan yaitu 0.79 Km dan perkiraan waktu tempuh desa

ke pusat pemerintahan pusat yaitu 0.5 jam.

2. Demografi/Kependudukan

Desa Merak Batin memiliki 45 RT terdiri dari 7 dusun yaitu Induk Merak

Batin, Srikaton, Pasar Lama, Citerep, Tanjung Senang, Tanjung Sari, dan

Banjarejo. Terdiri dari 830 kepala keluarga (KK). Berdasarkan profil Desa

Merak Batin jumlah penduduk di Desa Merak Batin adalah 14630 jiwa.

38

Page 2: Laporan MB

Tabel 1

Distribusi Penduduk Berdasarkan Penggolongan Usia

Di Desa Merak Batin Tahun 2014

Golongan Usia (tahun) Jumlah (orang)

0-5 1150

6-12 1343

13-15 1247

16-18 4630

19-50 3260

>51 3000

Total 14630

Sumber : Profil Desa Merak Batin, 2014

3. Aktifitas Perekonomian

Aktifitas perekonomian desa Merak Batin adalah 8 unit bank, 2 unit lembaga

keuangan bukan bank, 35 unit kelompok pertokoan.

4. Sarana Pendidikan

Sarana pendidikan desa Merak Batin terdapat 6 SD/sderajat, 6

SLTP/sederajat, dan 2 SLTA/sederajat

39

Page 3: Laporan MB

Tabel 2

Sarana Pendidikan di Desa Merak Batin Tahun 2014

Sarana Pendidikan Jumlah

SD/sederajat 2

SLTP/sederajat 6

SLTA/sederajat 2

Sumber : Profil Desa Merak Batin, 2014

5. Sarana Transportasi

Bidang sarana transportasi yang tersedia di desa Merak Batin yaitu jumlah

kendaraan bermotor sebanyak 2572 unit dan mobil 155 unit. Adapun jumlah

jalan yang terdapat di desa Merak Batin yaitu 1 unit jalan hotmix dengan

panjang jalan 1000 m, 5 unit jalan aspal dengan panjang jalan 10000 m, 3

unit jalan onderlagh dengan panjang jalan 5000 m, dan 7 unit jalan tanah

dengan panjang jalan 7000 m.

6. Sarana Ibadah

Sarana ibadah di desa Merak Batin terdapat 10 unit.

7. Sarana Kesehatan

Sarana dan prasarana kesehatan desa Merak Batin terdapat 7 unit Puskesmas,

4 dokter, dan 4 bidan.

40

Page 4: Laporan MB

Tabel 3

Sarana dan Prasarana Kesehatan

di Desa Merak Batin Tahun 2014

Sarana dan Prasarana Kesehatan

Jumlah

Posyandu 7

Dokter 4

Bidan 4

Sumber : Profil Desa Merak Batin, 2014

8. Sarana Desa

Sarana desa Merak Batin terdapat 1 unit lapangan dan 1 unit balai

pertemuan.

B. Hasil Analisis Univariat

1). Status gizi Batita

a. Status Gizi (Indeks TB/U) Balita

Tabel 4

Distribusi Status Gizi (Indeks TB/U) Batita

di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori n %

Tinggi 1 2,8

Normal 24 68,6

Pendek 5 14,3

Sangat pendek 5 14,3

Total 35 100

41

Page 5: Laporan MB

Berdasarkan data diatas dari 35 responden batita yang diukur menurut

indeks TB/U dengan 4 kategori, memiliki persentase sebagai berikut:

Tinggi sebesar 2,8%, normal 68,6%, pendek 14,3%, dan sangat pendek

14,3%. Sehingga dapat disimpulkan rata-rata responden di desa Merak

Batin yang berstatus gizi normal berdasarkan indeks TB/U telah mencapai

angka diatas 50% yaitu 68,6%.

b. Status Gizi (Indeks BB/U) Batita

Tabel 5

Distribusi Status Gizi (Indeks BB/U) Batita

di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori n %

Berat badan lebih 1 2,8

Normal 26 74,3

Berat Badan Kurang 8 22,9

Berat Badan Sangat Kurang 0 0

Total 35 100

Berdasarkan data diatas dari 35 responden batita yang diukur menurut

indeks BB/U dengan 4 kategori, memiliki persentase sebagai berikut: berat

badan lebih sebesar 2,8%, normal 74,3%, berat badan kurang 22,9%, dan

berat badan sangat kurang 0%. Sehingga dapat disimpulkan rata-rata dari

responden di desa Merak Batin yang berstatus gizi normal berdasarkan

indeks BB/U telah mencapai angka diatas 50% yaitu sebesar 74,3%.

42

Page 6: Laporan MB

c. Status Gizi (Indeks BB/TB) Batita

Tabel 6

Distribusi Status Gizi (Indeks BB/TB) atau (indeks BB/PB) Batita

di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori n %

Gemuk 2 5,7

Normal 29 82,9

Kurus 4 11,4

Sangat kurus 0 0,0

Total 35 100

Berdasarkan data diatas dari 35 responden batita yang diukur menurut

indeks BB/TB dengan 4 kategori, memiliki persentase sebagai berikut:

batita dengan status gizi gemuk sebesar 5,7%, normal 82,9%, kurus 11,4%,

dan sangat kurang 0%. Sehingga dapat disimpulkan rata-rata balita di desa

Merak Batin yang berstatus gizi normal berdasarkan indeks BB/TB telah

mencapai angka diatas 50% yaitu sebesar 82,9%.

43

Page 7: Laporan MB

d. Status Gizi (Indeks IMT/U) Batita

Tabel 7

Distribusi Status Gizi (Indeks IMT/U) Batita

di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori n %

Gemuk 3 8,6

Normal 29 82,8

Kurus 3 8,6

Sangat kurus 0 0

Total 35 100

Berdasarkan data diatas dari 35 responden batita yang diukur menurut

indeks BB/U dengan 4 kategori, memiliki persentase sebagai berikut:

gemuk 8,6%, normal 82,8%, berat badan kurus 8,6 %, dan berat badan

sangat kurus 0%,Sehingga dapat disimpulkan rata-rata dari responden di

desa Merak Batin yang berstatus gizi baik berdasarkan indeks IMT/U

telah mencapai angka diatas 50% yaitu sebesar 82,8%.

44

Page 8: Laporan MB

2) Asupan Zat Gizi

a. Asupan Energi

Tabel 8

Distribusi Responden Berdasarkan Asupan Energi

di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori n %

Tidak cukup 16 45,7

Cukup 19 54,3

Total 35 100.0

Berdasarkan tabel di atas dari 35 responden di desa Merak Batin dapat

diketahui hasil sebagai berikut: asupan energi rata-rata usia 1-3 tahun

menurut AKG 2012 adalah 1126 kkal, sebesar 45,7% batita di desa

Merak Batin asupan energinnya tidak cukup dan sebanyak 54,3% batita

di desa Merak Batin asupan energinnya cukup. Jadi dapat disimpulakan

bahwa rata-rata asupan energi batita di desa Merak Batin mencukupi

AKG 2012.

45

Page 9: Laporan MB

b. Asupan Protein

Tabel 9

Distribusi Responden Berdasarkan Asupan Protein

di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori n %

Tidak cukup 5 14,3

Cukup 30 85,7

Total 35 100.0

Berdasarkan tabel di atas dari 35 responden di desa Merak Batin dapat

diketahui hasil sebagai berikut: asupan protein rata-rata usia 1-3 tahun

menurut AKG 2012 adalah 26 gram, sebesar 14,3% batita di desa

Merak batin asupan proteinnya tidak cukup dan sebanyak 85,7% batita

di desa Merak Batin asupan proteinnya cukup. Jadi dapat disimpulakan

bahwa rata-rata asupan protein batita di desa Merak Batin mencukupi

AKG 2012.

c. Asupan Lemak

Tabel 10

Distribusi Responden Berdasarkan Asupan Lemak

di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori n %

Tidak Cukup 16 45,7

Cukup 19 54,3

Total 35 100.0

46

Page 10: Laporan MB

Berdasarkan tabel di atas dari 35 responden di desa Merak Batin dapat

diketahui hasil sebagai berikut: asupan lemak rata-rata usia 1-3 tahun

menurut AKG 2012 adalah 44 gram, sebesar 45,7% batita di desa Merak

Batin asupan lemaknya tidak cukup dan sebesar 54,3% batita di desa

Merak Batin asupan lemaknya cukup. Jadi dapat disimpulakan bahwa

rata-rata asupan lemak batita di desa Merak Batin mencukupi AKG 2012.

3) Riwayat Penyakit

a) ISPA/Influenza/Radang Tenggorokan

Tabel 11

Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Penyakit

ISPA/Influenza/Radang Tenggorokan di Desa Merak Batin

Tahun 2014

ISPA/Influenza/radang

tenggorokanN %

Tidak pernah 3 8,6

Pernah 32 91,4

Total 35 100

Berdasarkan data di atas dari 35 responden dapat diketahui bahwa

proporsi responden yang tidak pernah mengalami riwayat penyakit infeksi

yaitu ISPA/Influenza/radang tenggorokan (8,6%) lebih sedikit

dibandingkan dengan responden yang pernah mengalami riwayat

penyakit ISPA/Influenza/radang tenggorokan (91,4%).

47

Page 11: Laporan MB

b) Pneumonia/radang paru

Tabel 12

Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Penyakit

Pneumonia/Radang Paru di Desa Merak Batin Tahun 2014

Radang Paru n %

Tidak pernah 35 100

Pernah 0 0

Total 35 100

Berdasarkan data di atas dari 35 responden dapat diketahui bahwa

responden dengan riwayat tidak pernah mengalami penyakit infeksi yaitu

pneumonia/radang paru (100%) lebih banyak dibandingkan dengan

responden yang pernah mengalami penyakit pneumonia/radang paru

(0%). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dari 35 responden tidak

pernah mengalami riwayat penyakit radang paru.

c) Diare

Tabel 13

Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Penyakit Diare

di Desa Merak Batin Tahun 2014

Diare/Mencret n %

Tidak Pernah 19 54,3

Pernah 16 45,7

Total 35 100

48

Page 12: Laporan MB

Berdasarkan data di atas dari 35 responden dapat diketahui bahwa

proporsi responden yang tidak pernah mengalami diare (54,3%) lebih

besar dibandingkan dengan responden yang tidak pernah mengalami diare

(45,7 %).

d) TB Paru

Tabel 14

Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Penyakit TB Paru

di Desa Merak Batin Tahun 2014

Riwayat penyakit TB Paru n %

Tidak Pernah 35 100

Pernah 0 0

Total 35 100

Berdasarkan data di atas dari 35 responden dapat diketahui bahwa

responden dengan riwayat tidak pernah mengalami penyakit infeksi yaitu

TB Paru (100%) lebih banyak dibandingkan dengan responden yang

pernah mengalami penyakit pneumonia/radang paru (0%). Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa dari 35 responden tidak pernah

mengalami riwayat penyakit TB paru.

49

Page 13: Laporan MB

e) Kecacingan

Tabel 15

Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Penyakit Kecacingan

di Desa Merak Batin Tahun 2014

Riwayat Penyakit

Kecacingann %

Tidak Pernah 35 100

Pernah 0 0

Total 35 100

Berdasarkan data di atas dari 35 responden dapat diketahui bahwa

responden dengan riwayat tidak pernah mengalami penyakit infeksi yaitu

kecacingan (100%) lebih banyak dibandingkan dengan responden yang

pernah mengalami penyakit pneumonia/radang paru (0%). Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa dari 35 responden tidak pernah

mengalami riwayat kecacingan.

50

Page 14: Laporan MB

f) Hepatitis

Tabel 16

Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Penyakit Hepatitis

di Desa Merak Batin Tahun 2014

Riwayat Penyakit Hepatitis n %

Tidak Pernah 35 100

Pernah 0 0

Total 35 100

Berdasarkan data di atas dari 35 responden dapat diketahui bahwa responden

dengan riwayat tidak pernah mengalami penyakit infeksi yaitu hepatitis

(100%) lebih banyak dibandingkan dengan responden yang pernah

mengalami penyakit pneumonia/radang paru (0%). Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa dari 35 responden tidak pernah mengalami riwayat

hepatitis.

g) Tetanus

Tabel 17

Distribusi Responden Berdasarkan Riwayat Penyakit Tetanus

di Desa Merak Batin Tahun 2014

Riwayat Penyakit Tetanus

n %

Tidak Pernah 35 100

Pernah 0 0Total 35 100

51

Page 15: Laporan MB

Berdasarkan data di atas dari 35 responden dapat diketahui bahwa

responden dengan riwayat tidak pernah mengalami penyakit infeksi yaitu

tetanus (100%) lebih banyak dibandingkan dengan responden yang

pernah mengalami penyakit pneumonia/radang paru (0%). Dengan

demikian dapat disimpulkan bahwa dari 35 responden tidak pernah

mengalami riwayat tetanus.

4) Pola Asuh

Tabel 18

Distribusi berdasarkan Pola asuh Ibu Batita

di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori n %

Tidak baik 28 80

Sehat 7 20

Total 35 100

Berdasarkan data di atas dari 35 responden ibu batita di Desa Merak batin

diketahui bahwa pola asuh batita dengan kategori tidak baik sebanyak 28

responden (80%), dan pola asuh baik sebanyak 7 responden (20%).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pola asuh batita di desa Merak Batin

tidak baik.

52

Page 16: Laporan MB

5) Sanitas Keluarga Batita

a) Sanitasi Rumah

Tabel 19

Distribusi Sanitasi Rumah

di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori n %

Tidak sehat 21 60

Sehat 14 40

Total 35 100

Berdasarkan data di atas dari 35 responden dapat diketahui bahwa

distribusi frekuensi responden dengan sanitasi rumah sehat (40%) lebih

sedikit dibandingkan responden dengan sanitasi rumah tidak sehat (60

%).

b) Penggunaan Air Bersih

Tabel 20

Distribusi Berdasarkan Penggunaan Air Bersih

dalam Keluarga di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori n %

Tidak Bersih 33 94,3

Bersih 2 5,7

Total 35 100

53

Page 17: Laporan MB

Berdasarkan data di atas dari 35 responden dapat diketahui bahwa

distribusi frekuensi responden dengan penggunaan air bersih (5,7%)

lebih sedikit dibandingkan responden dengan penggunaaan air tidak

bersih (94,3%).

c) Keadaan Lingkungan Rumah Tangga

Tabel 21

Distribusi Berdasarkan Keadaaan Lingkungan

Rumah Tangga di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori N %

Tidak baik 16 45,7

Baik 19 54,3

Total 35 100

Berdasarkan data di atas dari 35 responden dapat diketahui bahwa

distribusi frekuensi responden dengan keadaan lingkungan rumah

tangga baik (54,3%) lebih banyak dibandingkan responden dengan

keadaan lingkungan rumah tangga tidak baik (45,7%).

54

Page 18: Laporan MB

6) Ketersediaan Pangan

a. Rata-rata Konsumsi Energi

Tabel 22

Distribusi Responden Berdasarkan Rata-rata Konsumsi Energi

di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori n %

Tidak Cukup 22 62,9

Cukup 13 37,1Total 35 100

Berdasarkan tabel di atas dari 35 responden di desa Merak Batin dapat

diketahui rata-rata konsumsi untuk batita menurut angka kecukupan

energi perkapita yaitu 2400 kkal, rata-rata konsumsi energi batita yang

mencukupi yaitu sebesar 37,1%, sedangkan rata-rata konsumsi yang

tidak mencukupi lebih besar yaitu sebesar 62,9 %

b. Rata-rata Konsumsi Protein

Tabel 23

Distribusi Responden Berdasarkan Rata-rata Konsumsi

Protein di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori N %

Tidak Cukup 13 37,1

Cukup 22 62,9

Total 35 100

55

Page 19: Laporan MB

Berdasarkan tabel di atas dari 35 responden di desa Merak Batin dapat

diketahui rata-rata konsumsi untuk batita menurut angka kecukupan

protein perkapita yaitu 63 gram, rata-rata konsumsi protein batita yang

mencukupi yaitu sebesar 62,9 %, sedangkan rata-rata konsumsi yang

tidak mencukupi lebih besar yaitu sebesar 37,1%.

7) Sosial Ekonomi

a. Pendidikan Bapak

Tabel 24

Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Bapak

di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori n %

Tidak Sekolah 0 0.0

SD 3 8.6

SLTP/sederajat 11 31.4

SLTA/Sederajat 19 54.3

Perguruan Tinggi 2 5.7

Total 35 100.0

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 35 responden di

desa Merak Batin untuk kategori pendidikan responden kepala rumah

tangga adalah sebagai berikut: tidak sekolah sebesar 0%, SD 8,6%,

SLTP/ sederajat 34,4 %, SLTA/ sederajat 54,3%, dan perguruan tinggi

sebesar 5,7%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata

pendidikan kepala rumah tangga yaitu SLTA/ sederajat yaitu 19 orang.

56

Page 20: Laporan MB

b. Pendidikan Ibu

Tabel 25

Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Ibu

di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori n %

Tidak Sekolah 1 2.9

SD 4 11.4

SLTP/sederajat 12 34.3

SLTA/Sederajat 14 40.0

Perguruan Tinggi 4 11.4

Total 35 100.0

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 35 responden di

desa Merak Batin untuk kategori pendidikan responden ibu adalah

sebagai berikut: tidak sekolah sebesar 2,9%, SD 11,4%, SLTP/ sederajat

34,3 %, SLTA/ sederajat 40%, dan dengan perguruan tinggi sebesar 11,

4%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata pendidikan

responden yaitu SLTA/ sederajat yaitu 14 orang.

57

Page 21: Laporan MB

c. Tingkat Pendapatan

Tabel 26

Distribusi Responden Berdasarkan Pendapatan

Total Keluarga di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori N %

Rendah 3 8,6

Tinggi 32 91,4

Total 35 100

Berdasarkan data di atas dari 35 responden dapat diketahui bahwa

distribusi frekuensi responden dengan pendapatan rendah (8,6 %) lebih

kecil dibandingkan dengan responden dengan pendapatan tinggi (91,5 %).

d. Status Pekerjaan

1. Status pekerjaan Bapak

Tabel 27

Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Bapak

di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori n %

Tidak bekerja 1 2.9

Buruh/petani garap 19 54.3

wiraswasta/wirausaha 10 28.6

PNS 1 2.9

Pegawai BUMN 4 11.4

Total 35 100.0

58

Page 22: Laporan MB

Berdasarkan data di atas dari 35 responden di desa Merak Batin dapat

diketahui bahwa distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan

kepala rumah tangga adalah sebagai berikut: tdak bekerja sebesar 2,9

%, buruh/petani penggarap 54,9 % , wiraswasta/wirausaha 28,6 %, PNS

2,9 % , dan pegawai BUMN 11.4 %. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa dari 35 responden rata-rata pekerjaan kepala rumah

tangga adalah buruh/petani penggarap.

2. Status Pekerjaan ibu

Tabel 28

Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Ibu

di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori n %

Tidak bekerja 25 71,4

Buruh/petani garap 3 8,6

wiraswasta/wirausaha 7 20

PNS 0 0

Pegawai BUMN 0 0

Total 35 100

Berdasarkan data di atas dari 35 responden dapat diketahui bahwa

kategori pekerjaan ibu sebagai berikut: tidak bekerja sebesar 71,4%,

buruh/petani penggarap 8,6 % dan wiraswasta 20 %. Dengan demikian

dapat disimpulkan bahwa dari 35 responden sebagian besar ibu tidak

bekerja.

59

Page 23: Laporan MB

8) Tingakat Pengetahuan Ibu Batita

Tabel 29

Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu Batita

di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori n %

Kurang 0 0

Cukup 4 11,4

baik 31 88,6

Total 35 100

Berdasarkan data di atas dari 35 responden dapat diketahui bahwa

pengetahuan ibu batita dengan kategori cukup sebanyak 4 responden

(11,4%), dan baik sebanyak 31 responden (%).

9) ASI Eksklusif

Tabel 30

Distribusi Responden Berdasarkan Pemberian ASI Ekslusif Batita

di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori N %

Tidak ASI Eksklusif 22 62,9

ASI Eksklusif 13 37,1

Total 35 100

60

Page 24: Laporan MB

Berdasarkan data di atas dari 35 responden dapat diketahui bahwa

distibusi responden dengan pemberian asi eksklusif (13%) lebih kecil

dibandingkan responden dengan tidak asi eksklusif (62,9).

10) Penimbangan

Tabel 31

Distribusi Responden Berdasarkan Frekuensi Penimbangan

di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori n %

Tidak rutin 9 25,7

Rutin 26 74,3

Total 35 100

Berdasarkan data di atas dari 35 responden dapat diketahui bahwa

distribusi frekuensi penimbangan batita yang rutin (74,3%) lebih besar

dibandingkan dengan frekuensi penimbangan yang tidak rutin (25,7%).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata batita di desa

Merak Batin rutin mengikuti penimbanagan.

61

Page 25: Laporan MB

11) Pemberian Vitamin A

Tabel 32

Distribusi Responden Berdasarkan Pemberiaan Vitamin A Batita

di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori N %

Tidak Sesuai 1 2,9

Sesuai 34 97,1

Total 35 100

Berdasarkan data di atas dari 35 responden dapat diketahui bahwa

distribusi pemberian vitamin A pada batita yang sesuai (97,1%) lebih

besar daripada frekuensi pemberian vitamin A yang tidak sesuai (2.9%).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata batita di desa Merak

Batin telah menerima kapsul vitamin A sesuai dengan umurnya.

12) Keberagaman Pangan

Tabel 33

Distribusi Responden Berdasarkan Keberagaman Pangan

di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori n %

Tidak beragam 29 82,9

Bergam 6 17,1

Total 35 100

62

Page 26: Laporan MB

Berdasrakan data di atas dari 35 responden dapat diketahui bahwa

distribusi responden dengan konsumsi makanan beragam (17,1%) lebih

kecil dibandingkan dengan responden dengan konsumsi makanan yang

tidak beragam (82,9%).

13) Garam beryodium

Tabel 34

Distribusi Responden Berdasarkan Penggunaan Garam

Beryodium dalam Rumah Tangga di Desa Merak Batin

Tahun 2014

Kategori n %

Tidak beryodium 0 0

Yodium 35 100

Total 35 100

Berdasarkan data di atas dari 35 responden dapat diketahui bahwa

distribusi penggunaan garam beryodium (100%) lebih besar daripada

penggunaan garam yang tidak beryodium (0%).

63

Page 27: Laporan MB

14) KADARZI

Tabel 35

Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Kadarzi

Rumah Tangga di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori n %

Tidak KADARZI 31 88,6

KADARZI 4 11,4

Total 35 100

Berdasarkan data di atas dari 35 responden dapat diketahui bahwa distribusi

responden dengan perilaku kadar gizi (11.4%) lebih kecil dibandingkan

dengan perilaku responden yang tidak kadar gizi (88,6%).

II. IBU HAMIL

1. Status gizi

Tabel 36

Status Gizi Bumil berdasarkan LILA

di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori n %

Tidak Berisiko 10 100

Berisiko 0 0

Total 10 100

Berdasarkan data di atas dari 10 responden dapat diketahui bahwa status

gizi ibu hamil dilihat dari ukuran Lingkar Lengan Atas (LILA) yaitu tidak

berisiko (100%) lebih besar dibandingkan dengan responden yang

berisiko (0%).

64

Page 28: Laporan MB

2. Status AnemiaTabel 37

Status Anemia Ibu Hamil di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori n %

Tidak Anemia 5 50.0

Anemia 5 50.0

Total 10 100

Berdasarkan data di atas dari 10 responden dapat diketahui bahwa

distribusi frekuensi responden dengan proporsi kejadian anemia pada ibu

hamil (50%) sama dengan responden yang tidak anemia (50%).

3. Asupan Zat Gizi Ibu Hamil

a). Asupan Energi

Tabel.38

Distribusi Frekuensi Asupan Energi Ibu Hamil

di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori n %

Tidak Cukup 9 90

Cukup 1 10

Total 10 100.0

Berdasarkan tabel di atas dari 10 responden ibu hamil di desa Merak

Batin dapat diketahui hasil sebagai berikut: asupan energi yang tidak

cukup sebesar 90% dan asupan energi yang mencukupi adalah sebasar

65

Page 29: Laporan MB

85,7%. Jadi dapat disimpulakan bahwa rata-rata asupan energi ibu hamil

di desa Merak Batin tidak mencapai AKG 2012.

b) Asupan Protein

Tabel 39

Asupan Protein Ibu Hamil di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori n %

Tidak cukup 9 90.0

Cukup 1 10.0

Total 10 100.0

Berdasarkan tabel di atas dari 10 responden di desa Merak Batin dapat

diketahui hasil sebagai berikut: asupan protein yang tidak cukup sebesar

90% dan asupan protein yang cukup adalah sebasar 10%. Jadi dapat

disimpulakan bahwa rata-rata asupan protein ibu hamil di desa Merak

Batin tidak mencapai AKG 2012.

c) Asupan Lemak

Tabel 40

Asupan Lemak Ibu Hamil di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori n %

Tidak Cukup9 90.0

Cukup1 10.0

Total10 100.0

66

Page 30: Laporan MB

Berdasarkan tabel di atas dari 10 responden ibu hamil di desa Merak

Batin dapat diketahui hasil sebagai berikut: asupan lemak yang tidak

mencukupi sebesar 90% dan asupan lemak yang cukup adalah sebasar

10%. Jadi dapat disimpulakan bahwa rata-rata asupan protein ibu hamil di

desa Merak Batin tidak mencapai AKG 2012.

3. Riwayat Penyakit

a. Anemia

Tabel. 42

Distribusi Frekuensi berdasarkan kategori Riwayat Anemia

di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori n %

Tidak Anemia 5 50.0

Anemia 5 50.0

Total 10 100

Berdasarkan data di atas dari 10 responden dapat diketahui bahwa

distribusi frekuensi responden dengan proporsi kejadian anemia pada ibu

hamil (50%) sama dengan responden yang tidak anemia (50%).

67

Page 31: Laporan MB

b. Hipertensi

Tabel 43

Distribusi Frekuensi Kejadian Hipertensi

di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori N %

Tidak Hipertensi 8 80.0

Hipertensi 2 20.0

Total 10 100

Berdasarkan data di atas dari 10 responden dapat diketahui bahwa

distribusi frekuensi responden dengan proporsi kejadian hipertensi

pada ibu hamil (20%) lebih kecil dibandingkan dengan responden yang

tidak hipertensi (80%).

c. Diabetes Mellitus

Tabel 44

Kejadian Diabetes Mellitus Ibu Hamil di Desa Merak Batin

Tahun 2014

Kategori N %

Tidak Diabetes mellitus 10 100

Diabetes mellitus 0 0

Total 10 100

Berdasarkan data di atas dari 10 responden dapat diketahui bahwa

distribusi frekuensi responden dengan proporsi kejadian tidak diabetes

Mellitus pada ibu hamil (100%) lebih besar dibandingkan dengan

responden yang diabetes mellitus (0%).

68

Page 32: Laporan MB

4. Sanitasi

a. Sanitasi rumah

Tabel 45

Distribusi Responden Sanitasi Rumah di Desa Merak Batin

Tahun 2014

Kategori N %

Tidak sehat 7 70.0

Sehat 3 30.0

Total 10 100.0

Berdasarkan data di atas dari 10 responden dapat diketahui bahwa

distribusi frekuensi responden dengan sanitasi rumah sehat (30%) lebih

sedikit dibandingkan responden dengan sanitasi rumah tidak sehat (70

%).

b. Penggunaaan air bersih

Tabel 46

Distribusi Responden Berdasarkan Penggunaan Air Bersih

dalam Keluarga di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori N %

Tidak Bersih 10 100.0

Bersih 0 0

Total 10 100

69

Page 33: Laporan MB

Berdasarkan data di atas dari 10 responden dapat diketahui bahwa

distribusi frekuensi responden dengan penggunaan air bersih (0%) lebih

sedikit dibandingkan responden dengan penggunaan air tidak bersih

(100 %).

c. Keadaan Lingkungan Rumah Tangga

Tabel 47

Distribusi Responden Berdasarkan Keadaaan Lingkungan

Rumah Tangga di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori N %

Tidak bersih 4 40.0

Bersih 6 60.0

Total 10 100.0

Berdasarkan data di atas dari 10 responden dapat diketahui bahwa

distribusi frekuensi responden dengan keadaan lingkungan rumah

tangga bersih (60%) lebih besar dibandingkan responden dengan

keadaan lingkungan rumah tangga tidak bersih(40 %).

70

Page 34: Laporan MB

5. Ketersediaan Pangan

a. Rata-rata Konsumsi Energi

Tabel 48

Distribusi Responden Berdasarkan Rata-rata Konsumsi

Energi Ibu Hamil di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori N %

Tidak cukup 6 60

Cukup 4 40

Total 10 100

Berdasarkan tabel di atas dari 35 responden di desa Merak Batin dapat

diketahui rata-rata konsumsi untuk ibu hamil menurut angka

kecukupan energi perkapita yaitu 2400 kkal, sedangkan rata-rata

konsumsi energi yang mencukupi yaitu sebesar 40%, sedangkan rata-

rata konsumsi energi yang tidak mencukupi lebih besar yaitu sebesar

60%

b. Rata-rata Konsumsi Protein

Tabel 49

Distribusi Responden Berdasarkan Rata-rata

Konsumsi Energi Ibu Hamil di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori N %

Tidak cukup 2 80

Cukup 8 20

Total 10 100

71

Page 35: Laporan MB

Berdasarkan tabel di atas dari 35 responden di desa Merak Batin dapat

diketahui rata-rata konsumsi untuk ibu hamil menurut angka

kecukupan protein perkapita yaitu 63 gram, sedangkan rata-rata

konsumsi protein yang mencukupi yaitu sebesar 80%, sedangkan rata-

rata konsumsi protein yang tidak mencukupi lebih besar yaitu sebesar

20%.

6. Sosial Ekonomi

a. Tingkat pendapatan

Tabel 50

Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendapatan

Total Keluarga di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori n %

Rendah 0 0

Tinggi 10 100

Total 10 100

Berdasarkan data di atas dari 10 responden dapat diketahui bahwa

distribusi frekuensi responden dengan pendapatan keluarga rendah (0%)

lebih kecil dibandingkan dengan responden dengan pendapatan tinggi

(100 %).

72

Page 36: Laporan MB

b. Pendidikan Bapak

Tabel 51

Frekuensi Berdasarkan di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori n %

Tidak Sekolah 0 0

SD 1 10

SLTP 4 40

SLTA 5 50

Perguruan Tinggi` 0 0

Total 10 100

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 10 responden ibu

hamil di desa Merak Batin untuk kategori pendidikan responden bapak

adalah sebagai berikut: tidak sekolah sebesar %, kategori SD sebanyak 1

orang sebesar 10%, SLTP/sederajat sebanyak 4 orang atau sebesar 40%,

SLTA/sederajat sebanyak 5 orang atau sebesar 50%, dan dengan

perguruan tinggi sebesar 0%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

rata-rata pendidikan bapak yaitu SLTA/ sederajat yaitu 50% dari seluruh

responden.

73

Page 37: Laporan MB

c. Pendidikan Ibu

Tabel 52

Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Ibu Hamil

di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori N %

Tidak Sekolah 0 0

SD 0 0

SLTP/Sederajat 4 40

SLTA/Sederajat 5 50

Perguruan Tinggi 1 10

Total 10 100

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa dari 10 responden ibu

hamil di desa Merak Batin untuk kategori pendidikan responden bapak

adalah sebagai berikut: tidak sekolah sebesar %, kategori SD sebanyak 1

orang sebesar 10%, SLTP/sederajat sebanyak 4 orang atau sebesar

40%, SLTA/sederajat sebanyak 5 orang atau sebesar 50%, dan dengan

perguruan tinggi sebesar 0%. Dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa rata-rata pendidikan bapak yaitu SLTA/ sederajat yaitu 50% dari

seluruh responden.

d. Pekerjaan Bapak

74

Page 38: Laporan MB

Tabel 53

Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Bapak

di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori N %

Tidak Bekerja 0 0

Buruh/Petani Penggarap 4 40

Wiraswasta/wirausaha 4 40

PNS 1 10

Pegawai BUMN 1 10

Total 10 100

Berdasarkan data di atas dapat diketahui distribusi frekuensi pekerjaan

bapak adalah sbagai berikut: buruh/ petani penggrap sebesar 40%,

wiraswasta/wirausaha 40%, PNS 10%, dan pegawai BUMN 10%.

Dapat disimpulkan bahwa rata-rata pekerjaan bapak dari 10 responden

adalah buruh dan wiraswasta/wirausaha.

e. Pekerjaan Ibu

75

Page 39: Laporan MB

Tabel 54Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Bapak

di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori n %

Tidak Bekerja 7 70.0

Buruh/Petani Penggarap 1 10.0

Wiraswasta/wirausaha 2 20.0

Total 10 100

Berdasarkan data di atas dapat bahwa diketahui distribusi frekuensi

pekerjaan ibu adalah sbagai berikut: tidak bekerja 70%, buruh/petani

penggarap 10%, wiraswasta/wirausaha 20%. Dapat disimpulkan bahwa

rata-rata ibu dari 10 responden tidak bekerja.

7. Tingkat Pengetahuan Ibu hamil

76

Page 40: Laporan MB

Tabel 55

Distribusi Responden Berdasarkan Tingat Pengetahuan Ibu Hamil

di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori n %

Kurang 3 30

Cukup 2 20

Baik 5 50

Total 10 50

Berdasarkan data di atsa dapat diketahui bahwa distribusi tingkat

penegetahuan ibu dengan kategori kurang sebanyak 3 responden (30%),

sebanyak 2 responden (20%) cukup dan sebanyak 5 responden ibu hamil

(50%) berpengetahuan baik.

8. Keberagaman Pangan

Tabel 56

Distribusi Responden Berdasarkan Keberagaman Makanan

di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori n %

Tidak beragam 7 70.0

Bergam 3 30.0

Total 10 100.0

77

Page 41: Laporan MB

Berdasrakan data di atas dari 10 responden dapat diketahui bahwa

distribusi responden dengan konsumsi makanan beragam (30%) lebih

kecil dibandingkan responden dengan konsumsi makanan yang tidak

beragam (70%).

9. Garam beryodium

Tabel 57

Distribusi Responden Berdasarkan Penggunaan Garam

Beryodium dalam Rumah Tangga di DesaMerak Batin

Tahun 2014

Kategori n %

Tidak beryodium 0 0

Yodium 10 100

Total 10 100

Berdasarkan data di atas dari 10 responden dapat diketahui bahwa

distribusi penggunaan garam beryodium (100%) lebih besar dibandingkan

responden dengan penggunaan garam yang tidak beryodium (0%).

10. Konsumsi tablet Fe

Tabel 58

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Konsumsi Tablet Fe

di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori n %

Tidak Rutin 4 40.0

Rutin 6 60.0

Total 10 100.0

78

Page 42: Laporan MB

Berdasarkan data di atas dari 10 responden dapat diketahui bahwa

distribusi responden dengan konsumsi tablet Fe (60%) lebih besar

dibandingkan dengan perilaku responden yang tidak mengkonsumsi tablet

Fe (40%).

11. KADARZI

Tabel 59

Distribusi Responden Berdasarkan Perilaku Kadarzi

Rumah Tangga di Desa Merak Batin Tahun 2014

Kategori N %

Tidak KADARZI 9 90.0

KADARZI 1 10.0

Total 10 100.0

Berdasarkan data di atas dari 10 responden dapat diketahui bahwa

distribusi responden dengan perilaku kadar gizi (10%) lebih kecil

dibandingkan dengan perilaku responden yang tidak kadar gizi (90%).

C. Pembahasan

1. Distribusi Status Gizi Batita berdasarkan WHO-Antro di Desa Merak

Batin Kecamatan Natar Lampung Selatan Tahun 2014

Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan

penggunaan zat-zat gizi yang dibedakan antara status gizi buruk, kurang, baik

dan lebih (Almatsier, 2009). Penilaian status gizi seseorang dapat diatau

kelompok ada beberapa metode yang digunakan seperti antropometri, biokimia,

klinis, dan penilaian konsumsi makanan. (Gibson, 2005). Soekirman (2000)

79

Page 43: Laporan MB

pengukuran status gizi yang relatif sederhana dan banyak dilakukan adalah

dengan penilaian antropometri. Status gizi batita di Desa Merak Batin diukur

menggunakan indikator BB│U, TB│U, BB│TB, dan IMT│U.

Penilaian status gizi menurut indikator BB│U. Berat Badan menurut umur

mencerminkan masa tubuh relatif berdasarkan umur kronologis (Gibson, 2005).

Masa tubuh sangat sensitif terhadap perubahan2 yang mendadak, misalnya

karena terserang penyakit infeksi, menurunnya nafsu makan atau menurunnya

jumlah makanan yang dikonsumsi. Berat badan adalah parameter antropometri

yang sangat labil, maka BB│U lebih menggambarkan status gizi seseorang saat

ini (Supariasa, 2001)

Berdasarkan hasil analisis status gizi diketahui sebagian besar batita di desa

Merak Batin memiliki cakupan status gizi yang normal. Hal ini dapat dilihat dari

persentase distribusi batita yang berat badan kurang di desa Merak Batin 22,8%,

sedangkan batita yang memiliki berat badan lebih 2,8%. Sedangkan hasil

Riskesdas tahun 2013 angka gizi kurang dan gizi lebih Lampung adalah 11.9%

dan 7,6%. Berdasarkan data diatas dapat diketahu angka gizi kurang dengan

indikator BB│U di Desa Merak Batin masih tergolong tinggi jika dibandingkan

dengan angka angka nasional 2013 yaitu 19,6%. Sebagian besar batita di des

Merak Batin memiliki status gizi baik.

Peniliaan status gizi menurut indikator TB│U. Menurut Supariasa (2001),

Tinggi badan merupakan antropometri yang menggambarkan pertumbuhan

skeletan. Pertumbuhan tinggi badan tidak seperti pertumbuhan berat badan,

relatif kurang sensitif terhadap masalah kekurangan gizi dalam waktu pendenk.

80

Page 44: Laporan MB

Pengaruh defisiensi zat gizi terhadap tinggi badan anak nampak dalam waktu

yang relatif lama. Indikator ini baik untuk menilai status gizi masa lampau,

pelaksanaannya murah dan mudah dibawa (Gibson,2005).

Berdasarkan analisis status gizi diketahui sebagian besar batita di desa Merak

Batin memiliki cakupan status tinggi normal. Berdasarkan hasil yang didapat

dapat diketahui bahwa persentase status gizi batita normal mencapai 68,8%,

sedangkan tinggi 2,8%, pendek 14,3% dan sangat pendek 14,3%. Jika

dibandingkan dengan persentasi provinsi nasional tahun 2013 adalah 37,2%,

terdiri dari 18% sangat pendek dan 19,2% pendek. Persentase hasil jika

dibandingkan dengan angka provinsi dan nasional masih tergolong rendah.

Penilaian status gizi menurut indokator BB│TB. Supariasa (2001) berat badan

memiliki hubungan linear dengan tinggi badan. Dalam keadaan normal,

perkembangan berat badan akan searah dengan pertumbuhan tinggi badan

dengan kecepatan tertentu. Indikator BB│TB merupakan indikator status gizi

saat ini. Penilaian ini tidak membutuhkan data umur responden, namun

penugukuran relati lama.

Berdasarkan analisis status gizi diketahui sebagian besar batita di desa Merak

Batin memiliki cakupan gizi yang normal. Dilihat dari hasil dapat diketahui

persentase status gizi normal 82,9%, kurus 11,4% dan gemuk 5,7%. Berdasarkan

hasil Riskesdas tahun 2013 angka nasional dan provinsi adalah 6,2%, jika

dibandingkan dengan hasl analisis data makan batita desa Merak Batin maih

tergolong dalam kategori tinggi terlihat dari prevalensi kurus melebihi nasional

81

Page 45: Laporan MB

dan provinsi yaitu 11,4 %. Sebagian besar batita desa Mreak Batin berstatus gizi

normal.

Penilaian status gizi menurut indokator IMT│U. Menurut WHO (2007)

indikarot IMT│U merupakan indikator yang paling baik untuk mnegukur

keadaan status gizi yang menggambarkan keadaan status gizi masa lalu dan

masa kini karena berat badan memiliki hubungan linear dengan tinggi badan.

Berat badan searah dengan pertumbuhan tinggi babdan dengan kecepatan

tertentu. Indek ini tidak menimbulkan underestimate pada anak yang overweight,

obesitas, serta kesan kelebihan pada anak gizi kurang.

Berdasarkan penilaian status gizi berdasarkan indikator IMT│U desa merak

Batin memiliki cakupan status gizi baik. Hal ini dilihat dari persentase data batita

yang kurus di desa Merak Batinn 8,6% dan gemuk 8,6% dan lainnya adalah

normal 82,8%.

2. Distribusi Asupan Zat Gizi Batita di Desa Merak Batin Kecamatan Natar

Lampung Selatan

Asupan zat gizi adalah banyaknya zat gizi yang masuk ke dalam tubuh

sehingga dapat menjaga atau menentukan keseharan tubuh. Tubuh manusia

melakukan pemeliharaan kesehatan dengan mengganti jaringan yang rusak

unutuk memepertahankan hidupnya. Asupan setiap individu berbeda-beda.

Asupan dilihat dari jumlah kecukupan gizi yang diperlukan seseorang atau

kelompok sesuai dengan angka yang dianjurkan untuk dapat hidup sehat (Ratna

dalam Rosary, 2009).

82

Page 46: Laporan MB

Berdasarkan hasil analisa data di desa Merak Batin diketahui bahwa asupan

energi batita di desa Merak Batin dengan kategori tidak cukup sebesar 45,7% dan

energi cukup sebesar 54,3%. Kebutuhan energi golongan usia 1-3 tahun menurut

AKG 2012 adalah 1126 kkal. Hasil analisa data asupan tersebut berada diatas

dari rata-rata asupan persentase asupan energi kurang di Indonesia yaitu 40,7%

(Riskesdas ,2010). Hal ini menunjukan bahwa batita di desa Merak Batin masih

berada di atas angka nasional kurang mencukupi. Asupan energi minimal orang

Indonesia. Asupan energi minimal orang Indonesia adalah <70%

Berdasarkan analisa asupan protein batita di desa Merak Batin dengan

membandingkan AKG 2012 diketahui persentase asupan protein yang tidak

cukup sebesar 14,3% dan energi cukup sebesar 85,7%. Kebutuhan energi

golongan usia 1-3 tahun menurut AKG 2012 adalah 26 gram. Hasil analisa data

asupan tersebut berada dibawah rata-rata asupan minimal asupan protein orang

Indonesia yaitu 37% (Riskesdas, 2010).

Hasil analisa asupan lemak batita di desa Merak Batin diketahui asupan lemak

tidak cukup sebesar 45,7% dan asupan lemak cukup sebesar 54,3%. Kebutuhan

batita dengan membandingkan pada AKG 2012 kebutuhan lemak usia 1-3 tahun

adalah 44 gram. Rerata konsumsi di indonesia adalah 25,6%

83

Page 47: Laporan MB

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Batita di desa Merak Batin dari 35 responden yang menjadi sampel diketahui

bahwa status gizi batita menurut indeks BB/U yang berkategori BB Lebih

sebanyak 1 orang (2,8%), normal sebanyak 26 orang (74,3%), dan kategori

BB kurang sebanyak 8 orang (22,9%).

2. Batita di desa Merak Batin dari 35 responden yang menjadi sampel diketahui

bahwa status gizi batita menurut indeks BB/TB yang berkategori gemuk

sebanyak 2 orang (5,7%), Normal sebanyak 29 orang (82,9%) dan kategori

kurus sebanyak 4 orang (11,4%).

3. Batita di desa Merak Batin dari 35 responden yang menjadi sampel diketahui

bahwa status gizi batita menurut indeks TB/U yang berkategori tinggi

sebanyak 1 orang ( 2,8%), normal sebanyak 24 orang (68,6%) , pendek

sebesar 14,3%, dan kategori sangat pendek 14,3%.

4. Batita di desa Merak Batin dari 35 responden yang menjadi sampel diketahui

bahwa status gizi batita menurut indeks IMT/U yang berkategori gemuk

sebanyak 3 orang (8,6%), normal sebanyak 29 orang (82,8%), dan kategori

kurus sebanyak 3 orang (8,6%).

5. Balita di desa Merak Batin dari 35 balita yang menjadi sampel diketahui

84

Page 48: Laporan MB

bahwa asupan energi yang berkategori tidak cukup sebanyak 16 orang

(45,7%) dan berkategori cukup sebanyak 19 orang (54,3%).

6. Balita di desa Merak Batin dari 35 balita yang menjadi sampel diketahui

bahwa asupan protein yang berkategori tidak cukup sebanyak 5 orang

(14,3%) dan berkategori cukup sebanyak 30 orang (85,7%).

7. Balita di desa Merak Batin dari 35 batita yang menjadi sampel diketahui

bahwa asupan lemak yang berkategori tidak cukup sebanyak 16 orang

(45,7%) dan berkategori cukup sebanyak 19 orang (54,3%).

8. Batita di desa Merak Batin dari 35 batita yang menjadi sampel diketahui

bahwa batita yang tidak pernah ISPA/Influenza/radang tenggorokan sebanyak

3 orang (8,6%) dan batita penah ISPA/Influenza/radang tanggorokan

sebanyak 32 orang (91,4%).

9. Riwayat penyakit pneumonia dari 35 batita yang menjadi sampel diketahui

bahwa 100% batita tidak pernah menderita pneumonia atau radang paru

selama 3 bulan terakhir.

10. Batita di desa Merak Batin dari 35 batita yang menjadi sampel diketahui

bahwa batita yang tidak pernah mengalami diare sebanyak 19 orang (54,3%)

dan batita penah penderita diare sebanyak 16 orang (45,7%).

11. Riwayat penyakit TB Paru dari 35 batita yang menjadi sampel diketahui

bahwa 100% batita tidak pernah menderita TB paru.

12. Riwayat penyakit kecacingan, dari 35 batita yang menjadi sampel diketahui

bahwa 100% batita tidak pernah menderita kecacingan.

13. Riwayat penyakit hepatitis dari 35 batita yang menjadi sampel diketahui

85

Page 49: Laporan MB

bahwa 100% batita tidak pernah menderita hepatitis dalam 3 bulan terakhir.

14. Riwayat penyakit tetanus dari 35 batita yang menjadi sampel diketahui bahwa

100% batita tidak pernah menderita tetanus dalam 3 bulan terakhir.

15. Pola asuh makanan dari 35 batita yang menjadi sampel diketahui bahwa....

16. Sanitasi rumah batita yang menjadi sampel di desa Merak Batin untuk

kategori rumah tidak sehat sebanyak 21 rumah responden (60 %), dan rumah

sehat sebanyak 14 rumah responden (40%).

17. Penggunaan air bersih dalam keluarga di rumah batita yang menjadi sampel di

desa Merak Batin untuk kategori tidak bersih sebanyak 33 responden

(91,3%), dan bersih sebanyak 3 responden (5,7%)

18. Sanitasi lingkungan disekitar rumah batita yang menjadi sampel di desa

Merak Batin untuk kategori tidak baik sebanyak 16 rumah (45,7%), dan baik

sebanyak 19 rumah (54,3%).

19. Rata-rata konsumsi energi keluarga batita yang menjadi sampel di desa Merak

Batin untuk kategori tidak cukup sebanyak 22 responden (62,9%), dan cukup

sebanyak 13 responden (37,1%).

20. Rata-rata konsumsi protein keluarga batita yang menjadi sampel di desa

Merak Batin untuk kategori tidak cukup sebanyak 13 responden (37,1%) dan

cukup sebanyak 22 responden (62,9%).

21. Pendidikan bapak batita di desa Merak Batin yang menjadi sampel kategori

SD sebanyak 3 orang (8,6%), SLTP/Sederajat sebanyak 11 orang (31,4%),

SLTA/Sederajat sebanyak 19 orang (54,3%), dan kategori Perguruan Tinggi

sebanyak 2 orang (5,7%).

86

Page 50: Laporan MB

22. Pendidikan ibu batita di desa Merak Batin yang menjadi sampel kategori tidak

sekolah sebanyak 1orang (2,9%), SD sebanyak 4 orang (11,4%),

SLTP/Sederajat sebanyak 12 orang (34,3%), SLTA/Sederajat sebanyak 14

orang (40%), dan kategori Perguruan Tinggi sebanyak 4 orang (11,4%).

23. Pendapatan keluarga batita dikategorikan menurut UMR di daerah Lampung

Selatan dengan kategori rendah sebanyak 3 responden (8,6%) dan tinggi

sebesar 32 responden (91,4%)

24. Pekerjaan bapak batita di desa Merak Batin dengan kategori tidak bekerja

sebanyak 1 orang (2,9%), buruh/petani penggarap sebanyak 19 orang

(54,3%), wirausaha/ wiraswasta sebanyak 10 orang (28,6%), PNS sebanyak 1

orang (2,9%) dan BUMN sebanyak 4 orang (11,4%).

25. Pekerjaan ibu batita di desa Merak Batin dengan kategori tidak bekerja

sebanyak 25 orang (71,4%), buruh/petani penggarap sebanyak 3 orang

(8,6%), wirausaha/ wiraswasta sebanyak 7 orang (20%).

26. Tingkat pengetahuan ibu batita di desa Merak Batin dengan kategori kurang

sebanyak...

27. Pemberian ASI ekslusif dengan kategori tidak ASI ekslusif sebanyak 22

responden (62,9%), dan ekslusif sebanyak 13 responden (37,1%).

28. Frekuensi penimbangan batita di desa merak batin dengan kategori tidak rutin

sebanyak 9 responden (25,7%), dan rutin sebanyak 26 responden (74,3%)

29. Pemberian vitamin A batita di desa Merak Batin dengan kategori tidak sesuai

sebanyak 1 responden (2,9%) dan sesuai sebanyak 34 responden (97,1%)

30. Keberagaman pangan keluarga batita di desa Merak Batin dengan kategori

87

Page 51: Laporan MB

tidak beragam sebanyak 29 responden (82,9%) dan beragam sebanyak 6

responden (17,1%).

31. Pengunaan garam beryodium didalam Rumah tangga di desa Merak Batin

100% menggunakan garam beryodium.

32. Perilaku KADARZI dalam Rumah Tangga dengan kategori KADARZI

sebanyak 31 responden (88,6%) dan KADARZI sebanyak 4 responden

(11,4%).

33. Status gizi ibu hamil di Desa Merak Batin dari 10 ibu hamil yang menjadii

responden diketahui bahwa status gizi ibu hamil menurut LILA yang

berkategori tidak beresiko KEK sebanyak 9 ibu hamil (90%) dan yang

beresiko KEK sebanyak 1 ibu hamil (10%).

34. Status anemia ibu hamil di desa Merak Batin dari 10 ibu hamil yang menjadi

responden diketahui bahwa status amenia ibu hamil dengan kategori tidak

anemia 5 responden (50%), dan anemia 5 responden (50%).

35. Asupan energi ibu hamil di desa Merak Batin 10 ibu hamil yang menjadi

responden diketahui asupan energi dengan kategori tidak cukup sebanyak 9

reponden (90%), dan cukup sebanyak 1 responden (10%).

36. Asupan protein ibu hamil di desa Merak Batin dari 10 ibu hamil yang menjadi

responden diketahui asupan protein ibu hamil dengan kategori tidak cukup

sebnayk 9 responden (90%), dan cukup sebanyak 1 responden (10%).

37. Asupan lemak ibu hamil di desa Merak Batin dari 10 ibu hamil yang menjadi

responden diketahui asupan lemak ibu hamil dengan kategori tidak cukup

sebanyak 9 responden (90%), dan cukup sebanyak 1 responden (10%).

88

Page 52: Laporan MB

38. Riwayat penyakit anemia ibu hamil di desa Merak Batin dari 10 ibu hamil

yang menjadi responden dengan kategori anemia sebanyak 5 responden

(50%) tidak anemia, dan 5 responden (50%) anemia.

39. Riwayat penyakit hipertensi ibu hamil di desa Merak Batin dari 10 ibu hamil

yang menjadi responden dengan kategori hipertensi sebanyak 2 responden

(20%), dan tidak hipertensi sebanyak 8 responden (80%).

40. Riwayat menyakit diabetes mellitus ibu hamil di desa Merak Batin dari 10

responden 100% tidak ada mengalami diabetes mellitus.

41. Sanitasi rumah dari 10 responden ibu hamil di desa Merak batin dengan

kategori tidak sehat sebanyak 7 responden (70%) dan bersi sebanyak 3

responden (30%).

42. Penggunaan air bersih dari 10 responden ibu hamil di desa Merak Batin 100%

tidak memenuhi syarat penggunaan air bersih.

43. Keadaan lingkungan rumah tangga dari 10 responden ibu hamil di desa Merak

Batin dengan kategori tidak bersih sebanyak 4 responden (40%) dan bersih

sebanyak 6 responden (60%).

44. Rata-rata konsumsi energi dari 10 responden yang menjadi sampel di desa

Merak batin dengan kategori tidak cukup sebanyak 6 responden (60%) dan

cukup 4 responden (40%).

45. Rata-rata konsumsi protein dari 10 responden yang menjadi sampel di desa

Merak Batin dengan kategori tidak cukup sebanyak 2 responden (20%) dan

cukup 8 responden (80%).

46. Pendapatan keluarga ibu hamil dikategorikan menurut UMR di daerah

89

Page 53: Laporan MB

Lampung Selatan 100% pendapatan responden diatas rata-rata UMR

47. Pendidikan suami ibu hamil di desa Merak Batin yang menjadi responden

kategori SD sebanyak 1 orang (10%), SLTP/Sederajat sebanyak 4 orang

(40%), SLTA/Sederajat sebanyak 5 orang (50%), dan kategori Perguruan

Tinggi sebanyak 2 orang (5,7%).

48. Pendidikan ibu hamil di desa Merak Batin yang menjadi responden kategori

SLTP/Sederajat sebanyak 4 orang (40%), SLTA/Sederajat sebanyak 5 orang

(50%), dan kategori Perguruan Tinggi sebanyak 1 orang (10%).

49. Pekerjaan suami ibu hamil di desa Merak Batin dengan kategori buruh/petani

penggarap sebanyak 4 orang (40%), wirausaha/ wiraswasta sebanyak 4 orang

(40%), PNS sebanyak 1 orang (10%) dan BUMN sebanyak 1 orang (10%).

50. Pekerjaan ibu hamil di desa Merak Batin dengan kategori tidak bekerja 7

responden (70%), buruh/petani penggarap sebanyak 1 orang (10%) dan ,

wirausaha/ wiraswasta sebanyak 1 orang (10%)

51. Pengetahuan ibu hamil di desa merak batin dari 10 responden yang menjadi

sampel diketahui....

52. Keberagaman makanan ibu hamil di desa Merak Batin dari 10 responden yang

menjadi sampel diketahui dengan kategori tidak beragam sebanyak 7

responden (70%), dan tidak beragam sebanyak 3 responden (30%).

53. Penggunaan garam yodium dari 10 responden ibu hami di desa merak Batin

100% ibu hamil menggunakan garam beryodium.

54. Konsumsi tablet Fe dari 10 responden ibu hamil dengan kategori tidak rutin

mengonsumsi Fe sebanyak 4 responden (40%) dan rutin sebanyak 6

90

Page 54: Laporan MB

responden (60%)

55. Perilaku KADARZI rumah tangga 10 responden dengan kategori tidak

KADARZI sebanyak 9 responden (90%) dan KADARZI sebanyak 1

responden (10%).

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terdapat beberapa kendala

yang ditemui selama penelitian, dituangkan dalam saran sebagai berikut:

a. saran bagi desa

1. Pemerintah desa dan tenaga kesehatan bekerja sama meningkatkan

derajat kesehatan warganya melalui poster, dan penyuluhan.

2. Pelatihan kader posyandu desa perlu ditingkatkan.

3. Peningkatan partisipasi masyarakat dalam program yang dilakukan

baik pemerintah maupun non pemerintah.

4. peningkatan kesadaran warga tentang pentingnya pemberian asi

ekslusif bagi batita.

5. Peningkatan kesadaran warga tentang pentingnya konsumsi makanan

yang beragam dan berimbang.

6. Peningkatan kesadaran warga tentang penerapan perilaku KADARZI

disetiap rumah tangga.

91

Page 55: Laporan MB

LAMPIRAN

92

Page 56: Laporan MB

MAYA RIQI RATNA ,2009 EVALUASI MANAJEMEN PENYELENGGARAAN MAKANANINSTITUSI DI RUMAH SAKIT ORTOPEDIProf. Dr. R. SOEHARSO SURAKARTA Rosary, Y. A. 2002.Hubungan Antara Asupan Energi dan Asupan Proteindengan Status Gizi pada Manusia Lanjut di Keluarga Jebres Surakarta.Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.Tidak Dipublikasikan

93