SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

119
SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA DALAM PEMBANGUNAN DI DESA BONERATE KECAMATAN PASIMARANNU KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR Oleh: ANDI RATU Nomor Induk Mahasiswa : 105611118216 PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2020

Transcript of SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

Page 1: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

SKRIPSI

IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA DALAM

PEMBANGUNAN DI DESA BONERATE KECAMATAN PASIMARANNU

KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

Oleh:

ANDI RATU

Nomor Induk Mahasiswa : 105611118216

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 2: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

ii

SKRIPSI

IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA DALAM

PEMBANGUNAN DI DESA BONERATE KECAMATAN PASIMARANNU

KABUPATEN KEPULAUAN SELAYAR

Sebagaimana salah satu syarat Untuk Menyelesaikan Studi dan Meperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Administrasi Negara (S.Sos.)

Disusun dan Diajukan Oleh:

ANDI RATU

Nomor Stambuk: 105611118216

Kepada

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020

Page 3: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

iii

Page 4: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

iv

Page 5: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

v

Page 6: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

vi

ABSTRAK

Andi Ratu, Muhammad Isa Ansari dan Hafiz Elfiansyah Parawu. Implementasi Rencana

Kerja Pemrintah Desa Dalam Pembangunan di Desa Bonerate Kecamatan Pasimarannu

Kabupaten Kepulauan Selayar.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana tingkat kesuksesan Implementasi

Rencana Kerja dalam Pembangunan di Desa Bonerate. Yang dimana implementasi kebijakan di

Desa Bonerate belum memenuhi sejumlah kriteria/indikator dan belum bisa dikategorikan sebagai

Desa yang sukses dalam pembangunan. Berdasarkan rumusan masalah penelitian di atas, untuk

menjawab tujuan penelitian, penulis menggunakan teori Jan Marse dalam Kadji (2015).

Menurutnya ada empat hal yang mempengaruhi implementasi kebijakan yang mutlak diantaranya,

informasi, isi kebijakan, dukungan masyarakat, dan pembagian potensi.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berupa data primer dan data sekunder. Teknik

pengumpulan data seperti observasi dan wawancara. Metode penentuan informan peneliti

menggunakan metode triagulasi. Dengan lokasi di Desa Bonerate Kecamatan Pasimarannu

Kabupaten Kepulauan Selayar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi rencana kerja

pemerintah desa dalam pembangunan di Desa Bonerate Kecamatan Pasimarannu Kabupaten

Kepulauan Selayar yang di laksanakan oleh Desa Bonerate, memiliki gambaran tentang

bagaimana informasi dalam implementasi rencana kerja, isi kebijakan, dukungan masyarakat

dalam implementasi rencana kerja, serta pembagian potensi di Desa Bonerate. Dalam

pelaksanaanya belum terealisasi dengan optimal, karena masih adanya faktor yang

mempengaruhi seperi isi kebijakan kurang tepat, kurangnya partisipasi masyarakat atau

dukungan masyarakat dalam pembagun Desa serta Potensi Desa yang belum memadai.

Kata Kunci: Implementasi Kebijakan, RKPDes Dalam Pembangunan Desa

Page 7: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

vii

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan

rahmat dan hidayah-Nya, shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada

Rasulullah SAW, beserta para kelurganya, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan

salah satu nikmat yang tidak ternilai sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Implementasi Rencana Kerja Pemerintah Desa dalam Pembangunan di Desa

Bonerate Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Kepualuan Selayar“.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat

memperoleh gelar sarjana Ilmu Administrasi Negara pada Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar.

Teristimewah dan terutama penulis sampaikan ucapan terimakasih untuk kedua

orang tua Bapak Aco Baengko dan ibu Banri Suro serta suami Dadang Saputra yang

senantiasa memberi dukungan, perhatian, kasih sayang, dan do’a restu yang telah

diberikan demi keberhasilan penulis dalam menuntut ilmu. Semoga apa yang telah

diberikan kepada penulis menjadi ibadah dan cahaya penerang kehidupan dunia dan

akhirat .

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya

dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terimakasih kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar

2. Ibu Dr. Hj. Ihyani Malik., S.Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Page 8: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

viii

Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar

3. Bapak Nasrul Haq., S.Sos., M.PA selaku ketua jurusan Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Makassar

4. Bapak Dr. H. Muhammad Isa Ansari, M.Si selaku pembimbing I dan Bapak Dr.

Hafiz Elfiansyah Parawu, S.T., M.Si selaku pembimbing II Yang dimana

senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulisan

sehingga skripsi ini dapat diselesaikan

5. Bapak dan Ibu Dosen Ilmu Administrasi Negara yang telah menyumbangkan

ilmu pengetahuannya kepada penulis selama masih mengenyam pendidikan di

bangku perkuliahan dan seluruh staf Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah banyak membantu penulis.

6. Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar, Dinas Penanaman Modal Dan

pelayanan Terpadu Satu Pintu, Pemerintah Desa Bonerate, dan Masyarakat Desa

Bonerate terimakasih atas kerjasama dan bantuan selama penulis melaksanakan

penelitian.

7. Sahabat terbaikku Rini sahraini, Nur Isnah, Maya Sofianti, Ismayanti, Nur

Karmila yang telah banyak membantu, memberi semangat dan mendengar keluh

kesah penulis.

8. Keluarga besar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah

Makassar Angkatan 2016 ( Federasi), terkhusus teman-teman seperjuangan

kelas IAN E yang selama ini senantiasa saling Mendo’akan dalam mencapai

gelar sarjana.

Page 9: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

ix

Diakhir tulisan ini penulis memohon maaf kepada semua pihak atas segala kekurangan

dan kekhilafan, baik yang disadari maupun yang tidak disadari. Demi kesempurnaan

skripsi ini, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga

karya skripsi ini bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan berkaitan bagi pihak

yang membutuhkan.

Makassar, 18 November 2020

Andi Ratu

Page 10: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN .............................................................................. iii

HALAMAN PENERIMAAN TIM....................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................... v

ABSTRAK .............................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... x

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xiii

BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................. 6

D. Manfaat Pelitian ............................................................................................... 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 9

A. Penelitian Terdahulu ........................................................................................ 9

B. Konsep dan Teori ............................................................................................ 12

1. Konsep dan Teori Kebijakan Publik ........................................................... 12

2. Konsep dan Teori Implementasi kebijakan Publik ..................................... 18

3. Konsep dan Teori RKP Desa ...................................................................... 24

C. Kerangka Pikir ................................................................................................. 33

D. Fokus Penelitian............................................................................................... 34

E. Deskripsi Fokus ................................................................................................ 35

BAB III. METODE PENELITIAN ........................................................................ 36

A.Waktu dan Lokasi Penelitian ............................................................................ 36

B. Jenis dan Tipe Penelitian ................................................................................. 36

C. Sumber Data..................................................................................................... 37

Page 11: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

xi

D. Informasi .......................................................................................................... 38

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................................... 39

F. Teknik Analisis Data ........................................................................................ 40

G. Teknik Pengabsahan Data................................................................................ 41

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN..................................................................... 43

A. Deskripsi Lokasi Penelitian .......................................................................... 43

B. Hasil Penelitian ............................................................................................. 58

C. Pembahasan Penelitian .................................................................................. 72

BAB V. PENUTUP ................................................................................................... 76

A. Kesimpulan ................................................................................................... 76

B. Saran .............................................................................................................. 77

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 79

LAMPIRAN ........................................................................................................... 83

RIWAYAT HIDUP................................................................................................ 106

Page 12: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 10

Tabel 3.1 Informan penelitian .......................................................................... 38

Tabel 4.1 Kepemilikan Air Sumur ................................................................... 45

Tabel 4.2 Tingkat Pendidikan .......................................................................... 45

Tabel 4.3 Mata Pencaharian ............................................................................. 46

Tabel 4.4 Kepemilikan hewan ternak ............................................................... 47

Tabel 4.5 Prasarana Desa/Dusun ...................................................................... 47

Page 13: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pikir .............................................................................. 34

Gambar 4.1 Peta Wilaya Desa .......................................................................... 43

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Desa .............................................................. 49

Gambar 4.3 Struktur Organisasi BPD .............................................................. 54

Page 14: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

zaman sekarang ini implementasi merupakan bagaian yang tidak bisah dipisahkan

dengan keberadaan suatu program yang dimana telah diketahui implementasi

merupakan turunan dari kebijakan publik yang sangat aplikabel baik dipemerintah

pusat ataupun pemerintah daerah.

Rencana Kerja Pemerintah Desa diharapkan bukan hanya memberi perubahan

positif dalam sistem pemerintahan, tetapi dengan adanya rencana kerja pemerintah

desa juga dapat menjadi jawaban atas segala persoalan yang dihadapi suatu bangsa

dalam pemerintahan.

Di Negara kita Indonesia, setelah adanya otonomi daerah, perubahan sistem

pemerintahan juga diiringi dengan adanya tuntunan baru dalam rangka pemantapan

kemandirian dan pemberdayaan masyarakat diperlukan adanya ketersediaan sumber

daya bagi peningkatan pelayanan ditingkat pedesaan secara memadai.

Berbagai upaya dengan tujuan pengembangan masyarakat secara terus menerus

dilakukan, baik melalui peningkatan kemampuan masyarakat dalam proses perubahan

sosial, melalui penguatan pelayanan masyarakat oleh pemerintah desa dan melalui

upaya pemantapan lembaga pemerintah desa maupun lembaga kemasyarakatan dalam

menunjang kegiatan sosial, ekonomi, masyarakat Alfaturrahman (2016). Seiring

Page 15: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

2

dengan berlakunya Peraturan Mentri dalam Negeri Nomor 114 tahun 2014 tentang

pedoman pembangunan desa, dimana disebutkan bahwa dilaksanakan oleh pemerintah

desa dan melibatkan badan permusyawaratan serta tokoh masyarakat secara partisipasi

untuk memanfaatkan dan mengalokasikan sumber daya desa dalam pencapaian tujuan

pembangunan desa. Perencanaan pembangunan desa sesuai dengan kewenangannya

dengan mengacu pada perencanaan pembangunan kapubaten/kota disusun oleh

pemerintah desa. Perencanaan dan pembangunan sesuai dengan semangat gotong

royong. Dalam pembangunan desa, masyarakat desa berhak melakukan pemantauan

terhadap pelaksanaan pembangunan. Dalam hal ini tenaga pendamping propesional

kepala desa yaitu kader pemberdayaan masyarakat desa dan pihak lain melakukan

koordinasi pendamping di wilayah. Bidang penyelenggaraan pemerintah desa,

pembinaan masyarakat desa, pelaksanaan pembangunan desa dan pemberdayaan

masyarakat desa termasuk dalam kategori Pembangunan desa. Perencanaan

pembangunan desa sebenarnya sudah rutin yang harus dilaksanakan oleh pemerintah

desa setiap tahunnya yang disusun secara berjangka.

Berdasarkan peraturan tersebut seluruh daerah membuat rencana kerja untuk

meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Perencanaan pembangunan melalui

musyawara desa dilakukan guna membahas permasalahan yang ada dalam pelaksanaan

pembangunan desa, antara pemerintah desa dan masyarakat, peran pemerintah desa

dan masyarakat setempat sangat penting dalam pelaksanaan perumusan kebijakan

perencanaan pembangunan.

Pembangunan desa merupakan suatu program yang merupakan tanggung jawab

Page 16: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

3

dan kewajiban politis Negara dengan mengarahkan semua kemampuan dengan tujuan

untuk memecahkan permasalahan ekonomi, sosial dan politik Negara guna mencapai

kehidupan yang lebih baik dari sebelumnya Cristian (2015). Oleh karena itu

perencanaan suatu program pemerintahan sangat menunjang keberhasilan suatu

pencapaian atau tujuan. Dalam hal ini penyelenggaraan pemerintah, pembangunan dan

pelayanan publik tidak hanya berdasar pada pemerintah, akan tetapi harus adanya

partisipasi atau keterlibatan seluruh elemen, baik masyarakat interen birokrasi, dan

pihak swasta. Dengan demikian perencanaan pembangunan yang merupakan suatu

program pemerintah harus benar – benar dilakukan sebagai upaya pemenuhan segala

kebutuhan masyarakat.

Salah satu jenis pelayanan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat adalah

perencanaan pembangunan desa. Dalam peraturan pemerintah nomor 72 tentang desa

yang menekankan pada prinsip – prinsip demokratis, keadilan, peran serta masyarakat,

kemandirian serta memperhatikan potensi dan keaneka ragaman daerah. Disisi lain

masi adanya pelaksanan perencanan pembangunan yang tidak melibatkan partisipasi

masyarakat, hal inilah yang menyebabkan kapasitas masyarakat tidak berkembangan

dan tidak merata, dan menimbulkan dampak negatif dalam mendorong penguatan

kapasitas masyarakat baik secara individu atau kelompok, selain itu masih kurangnya

pemahaman masyarakat terhadap apa yang dimaksut Rencana kerja pemerintah Desa

dalam pembangunan Desa, oleh karena itu permasalahan ini perlu diatasi dengan

melakukan perencanaan guna memenuhi kebutuhan masyarakat. Yang diamana

implemenati suatu program dapat dianggap suskses ketika informasi sudah dimengerti,

Page 17: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

4

kebijakan sudah tepat, partisipasi masyarakat, dan potensi sudah memadai, kesemua ini

mendukung keberhasilan suatu program rencana kerja pemerintah Desa.

Forum perencanaan yang disebut musyawarah perencanaan pembangunan desa

atau biasa disebut musrembang Desa dan perencanan pembangunan akan tepat sasaran,

terlaksana serta hasilnya akan bermanfaat dengan baik jika perencanaan tersebut betul

– betul memenuhi kebutuhan masyarakat Alfaturrahman(2016).

Program Rencana Kerja pembangunan desa merupaka salah satu program unggulan

pemerintah Desa Bonerate dalam bidang pembangunan desa. Yang dimana dalam

musyawarah rencana kerja pemerintah desa yang berlangsung di Kantor Desa

Bonerate, yang dihadiri camat pasimarannu Drs. H. Askari, dan anggota badan

permusyawaratan desa dan seluruh jajaran serta perwakilan toko masyarakat, dalam

musyawar tersebut camat pasimarannu menghimbau agar dalam pelaksanaan Rencana

Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) disesuaikan dengan visi dan misi desa dan tidak

terlepas dari skala prioritas yang sudah ditetapkan, serta Desa Bonerate bisa meningkat

dari desa yang tertinggal menjadi desa mandiri. Yang diman Desa Bonerate merupakan

salah satu desa di Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Kepulauan Selayar Provinsi

Sulawesi Selatan, yang terdiri dari 3 Dusun dan memiliki jumlah penduduk sebanyak

1.521 jiwa. Desa Bonerate merupakan salah satu desa tertinggal, sehingga pemerintah

berinisiatif untuk melakukan suatu usaha agar Desa Bonerate bisa menjadi desa yang

berkembang dan menjadi desa yang mandiri. Sehingga dari keterbelakangan tersebut

pemerintah melakukan sesuatu dengan program kerja yang telah di rencanakan.

Berdasarkan survei awal dalam bidang pembangunan masih adanya beberapa

Page 18: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

5

kendala yang berkaitan dengan penyusunan RKP Desa tersebut, yang dimana

kurangnya partisipasi masyarakat, desa untuk ikut dalam kegiatan pembangunan.

Masih ada program kegiatan RKP Desa Bonerate yang belum terealisasi khususnya

dalam bidang pembangunan, masih kurangnya pemahaman masyarakat mengenai apa

itu RKPDesa. Forum desa yang tidak seimbang dengan program yang tersusun dalam

dokumen Rencana Kerja Pemerintah RKP Desa Bonerate.

Berdasarkan latar belakang masalah telah di uaraikan tersebut, terdapat masalah

pokok dalam penelitian ini adalah Bagaiman implementasi Rencana Kerja Pemerintah

dalam bidang pembangnan Desa Bonerate Kecamatan Pasimarannu dengan tujuan

peningkatan kualitas hidup masyarakat, sehingga penulis tertarik melakukan penelitian

tentang:

Implementasi Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPD) dalam

pembangunan di Desa Bonerate Kecamatan Pasimarannu Kabupaten

Kepulauan Selayar.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tesebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah

1. Bagaimana aspek informasi dalam Implementasi Rencana Kerja Pemerintah Desa

(RKPDes) dalam pembangunan di Desa Bonerate Kecamatan Pasimarannu

Kabupaten Kepulauan Selayar ?

Page 19: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

6

2. Bagaimana isi kebijakan dalam Implementasi Rencana Kerja Pemerintah Desa

dalam pembangunan di Desa Bonerate Kecamatan Pasimarannu Kabupaten

Kepulauan Selayar ?

3. Bagaimana dukungan masyarakat dalam Implementasi Rencana Kerja Pemerintah

Desa dalam pembangunan di Desa Bonerate Kecamatan Pasimarannu Kabupaten

Kepulauan Selayar ?

4. Bagaimana pembagian potensi masyarakat dalam Implementasi Rencana Kerja

Pemerintah Desa dalam pembangunan di Desa Bonerate Kecamatan Pasimarannu

Kabupaten Kepulauan Selayar ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang di paparkan tersebut maka tujuan yang hendak

di capai yaitu:

1. Untuk mengetahui Bagaimana informasi dalam Implementasi Rencana Kerja

Pemerintah Desa dalam pembangunan di Desa Bonerate Kecamatan Pasimarannu

Kabupaten Kepulauan Selayar.

2. Untuk mengetahui isi kebijakan dalam Implementasi Rencana Kerja Pemerintah

Desa dalam Pembangunan di Desa Bonerate Kecamatan Pasimarannu Kabupaten

Kepulauan Selayar.

3. Untuk mengetahui bagaimana dukungan masyarakat dalam Implementasi Rencana

Kerja Pemerintah Desa dalam Pembangunan di Desa Bonerate Kecamatan

Pasimarannu Kabupaten Kepulauan Selayar.

Page 20: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

7

4 . Untuk mengetahui bagaimana pembagian potensi dalam Implementasi Rencana

Kerja Pemerintah Desa dalam Pembangunan di Desa Bonerate Kecamatan

Pasimarannu Kabupaten Kepulauan Selayar.

D. Manfaat Penelitian.

1. Kegunaan Teoritis.

Untuk bahan informasi dan sumber pemikiran penulis kepada pembaca untuk

mendapatkan wawasan ilmu pengetahuan mengenai penelitian yang berkaitan

dengan Implemenrasi Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP desa) dalam bidang

pembangunan terutama di program studi ilmu administrasi negara.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi Pemerintah

Sebagai bahan informasi Desa Bonerate Kecamatan Pasimarann Kabupaten

Kepulauan Selayar.

b. Bagi Masyarakat

Sebagai bahan informasi bagi mayarakat untuk mengetahui Rencana Kerja

Pembangunan Desa.

c. Bagi Peneliti

Dari hasil penelitian ini sangat bermanfaat bagi peneliti sendiri karena

memberikan gambaran terhadap pemecahan suatu masalah yang sedang di

hadapi. Oleh karena itu, penelitian ini dapat menambah wawasan dan

pengetahuan terutama pada Implementasi Rencana Kerja Pemerintah Desa

Page 21: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

8

(RKP Desa) terutama dalam bidang pembangunan desa di Desa Bonerate

Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Kepulauan Selayar.

Page 22: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A.Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu diperlukan untuk menghasilkan kajian pustaka yang erat

kaitannya dengan masalah yang diteliti mengambil rujukan dari penelitian yang lain

yanag diantaranya sebagai berikukt :

Heri Cristian (2015) dalam jurnalnya yang berjudul Studi Tentang Pelaksanaan

Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa) tahun 2013 di Desa Leo Janan Ulu

Kecamatan Loajanan Kabupaten Kutai Kartanegara. Fokus penelitian ini membahas

tentang Rencana Kerja Pembangunan Desa (RKP Desa) tahun 2013 di Desa Leo Janan

Kabupaten Kutai Kartanegara, dengan tujuan untuk mengetahui, perencanaan,

pelaksanaan, dan pertanggung jawaban mengenai rencana kerja Pembangunan Desa

(RKP Desa).

Andi Rahmawati ( 2020 ) dalam jurnalnya yang berjudul Implementasi

Kebijakan Program Pengembangan Komoditas Pada Kawasan Strategi Kabupaten Di

Kabupaten Bone. Penelitian ini bertujuan menganalisis dan mendeskripsikan

implementasi kebijakan program pengembangan komoditas pada kawasan strategi

kabupaten di kabupaten Bone. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif

kualitatif, pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan

dokumentasi. Analisis data melalui reduksi data, penyajian data penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Implementasi Kebijakan Program Pengembangan

Page 23: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

10

Komoditas pada Kawasan Strategi di Kabupaten Bone sudah bagus, hal ini dilihat dari

kerjasama implementor dalam melaksanakan tugasnya. Meskipun masih terdapat

kendala yang dialami pemerintah dalam menyediakan data dan informasi mengenai

komoditas unggulan yang dimiliki SKS.

Sarah Nuramalia Putri (2017) dalam skripsinya yang berjudul Partisipasi

Masyarakat Dalam Pembangunan Desa. Studi kasus Desa Belesari Kecamatan Bansari

Kabupaten Temanggung dengan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat

partisipasin masyarakat dalam pembangunan di Desa Balesari Kecamatan Bansari

Kabupaten Temenggung bahwa partisipasi dipengaruhi faktor- faktor sumber materi,

gagasan, sumbangan dan, tenaga.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Judul Persamaan Perbedaa

1. Heri

Cristian

(2015)

Studin

tentang

pelaksanaan

Rencana

Kerja

Pembangun-

an Desa

(RKP desa)

Tahun 2013

di Desa Loa-

janan Ulu

Kecamatan

Loajanan

Penelitian ini adalah

penelitian kualitatif

Penelitian ini

bertujuan untuk

mengetahui

perencanaan,

pelaksanaan,dan

pertanggung jawaban

mengenai Rencana

Kerja Pembangunan

Desa (RKPDes).

Page 24: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

11

Kabupaten

Kutai

Kartanegara

2. Andi

Rahmaw

ati (2020

)

Implementasi

Kebijakan

Program

Pengenbanga

n Komoditas

pada

Kawasan

Strategi

Kabupaten Di

Kabupaten

Bone.

Penelitian ini

menggunakan deskripsi

kualitatif data diperoleh

dengan, wawancara dan

observasi.

Hasil penelitiannya

menunjukkan bahwa

implementasi Kebijakan

Program pengembangan

Komodasi pada kawasan

strategi kabupaten di

Kbupaten Bone sudah

bagus halini di lihat dari

kerjasama implrmrntor

dalam melaksanakan

tugasnya .

3. Sarah

Nuramali

a Putri

( 2017)

Partisipasi

Masyarakat

Dalam

Pembangunan

Desa. (studi

kasus Desa

Penelitian ini

menggunakan deskripsi

kualitatif data diperoleh

dengan, wawancara dan

kuesioner.

Hasilpenelitian ini

menunjukan bahwa

tingkat partisipasin

masyarakat dalam

pembangunan di

Desa Balesari

Kecamatan Bansari

Page 25: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

12

Belesari

Kecamatan

Bansari

Kabupaten

Temanggung

)

Kabupaten

Temenggung bahwa

partisipasi

dipengaruhi faktor-

faktor sumber daya

materi, gagasan,

sumbangan dana,

tenaga.

B. Konsep dan Teori

1. Teori dan konsep Kebijakan Publik

a. Pengertian kebijakan publik.

Pengertian kebijakan publik menurut Thomas R. Dey dalam Muliyadi (2016)

adalah “Whatever Governments choose to do or not to do” Kebijakan publik adalah

segala sesuatu yang dikerjakan atau yang tidak dikerjakan oleh pemerintah.

Menurut Wahab dalam Ramdhani dan Ramdhani (2017) menyatakan bahwa

kebijakan publik yaitu:

a. Kebijakan publik terutama merupakan tindakan sadar yang mengara pada

pencapaian tujuan dari pada sebagi tindakan/perilaku yang dilakukan secara

kebetulan dan acak.

b. Kebijaka publik pada hakikatnya terdiri dari tindakan-tindakan yang berkaitan

satu sama lain dan memiliki pola tertentu yang mengarah pada pencapaian

tujuan tertentu yang dilakukan oleh pemerintah, dan bukan merupakan

keputusan yang berdiri sendiri.

Page 26: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

13

c. Kebijakan publik berhubungan dengan tindakan/aktivitas yang sengaja

dilaksanakan secara sadar dan dilakukan secara terevaluasi oleh pemerintah

dalam bidang tertentu.

d. Kebijakan publik dipastikan bersifat positif dalam arti merupakan pegangan

pemerintah dalam bertindak yang wajib dilakukan dalam mengatasi suatu

masalah tertentu, atau berbentu negatif dalam arti merupakan ketetapan pejabat

pemerintah untuk tidak melakukan sesuatu.

Kebijakan Publik yaitu suatu kebijakan yang terbentuk karena di dasari adanya

permasalahan yang berkaitan dengan publik dan masalah tersebut banyak macamnya,

variasinya, dan intensitasnya. Tidak semua masalah publik dapat melahirkan kebijakan

publik, melainkan hanya masalah-masalah yang berkaitan dengan orang banyak dan

mampu mengerakkan orang banyak dalam memperoleh solusi yang bisa menghasilkan

kebijakan publik Dr.Widodo, Joko dalam Florensi (2014).

Menurut Thoha dalam Ramdhani dan Ramdhani (2017) Memberikan definisi

tentang kebijakan publik sebagai hasil suatu rumusan dari pemerintahan. Dalam

pandapat ini kebijakan publik lebih dimengerti sebagai apa yang dikerjakan oleh

pemerintah dibandingkan dari proses hasil yang dibuat.

Studi kebijakan publik memiliki tiga manfaat penting, yakni untuk meningkatkan

profesionalisme praktisi, pengembangan ilmu pengetahuan, dan untuk tujuan politik

Dye (1981), Anderson, (1979) dalam Taufiqurakhman (2014) dengan penjabaran

sebagai berikut :

a . Pengembangan Ilmu Pengetahuan.

Page 27: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

14

Dalam hal ini, ilmuwan dapat menetapkan kebijakan publik sebagai

(dependent variable) variabel terpengaruh, sehigga berusaha menentukan

(independent variable) variabel pengaruhnya. Ilmu ini berupaya mencari variabel-

variabel yang dapat memperbaharui isi dari suatu kebijakan publik. Misalnya, ilmu

untuk mengidentifikasi aspek-aspek yang mempengaruhi diterbitkany undang-

undang anti terorisme di Indonesia. Sebaliknya, ilmu kebijakan publik bisa

menempatkan kebijakan publik selaku independent variabel, sehingga berusaha

mengidentifikasi apa efek dari sutau kebijakan publik. Misalnya studi untuk

menganalisis kebijakan naiknya tarif bahan bakar minyak yang dilakukan oleh

pemerintah dampaknya apa.

b. Meningkatkan Profesionalisme Praktisi

Membantu para praktisi dalam memecahkan permasalahan- permasalahan

publik. Dengan mengali ilmu kebijakan publik para ahli akan mempunyai dasar

teoritis tentang bagaimana memper kecil kesalahan dari suatu kebijakan publik dan

menciptakan kebijakan publik yang lebih baik lagi. Sehingga untuk ke depannya

akan terbit kebijakan publik yang lebih berbobot yang dapat menopang arah

pembangunan.

c. Berguna untuk tujuan politik

Kedudukan yang kuat terhadap komentar dari lawan-lawan politik merupakan

suatu kebijakan publik yang dibentuk melalui proses yang serius dan dukungan

teori yang kuat. Sebaliknya kebijakan publik berikut dapat meyakinkan kepada

Page 28: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

15

saingan politik dimana tadinya kurang setuju. Kebijakan publik seperti itu tidak

mudah dicabut hanya karena penjelasan kepentingan sesaat dari pesaing politik.

Dalam kebijakan publik terdapat dua pendekatan, yakni:

Pertama dikenal dengan istilah policy analysis, dan kedua political public

policy Hughes,(1994) dalam Taufiqurakhman (2014). Pada pendekatan pertama,

studi analisis kebijakan lebih terfokus pada studi penetapan kebijakan (policy

formation) dan pembuatan keputusan (decision making) dengan menggunakan

model-model matematika dan statistik yang canggih. Sedangkan di pendekatan

kedua, lebih memfokuskan pada outcome dan hasil dari kebijakan publik dibanding

penggunaan metode statistik, serta mengamati interaksi politik sebagai elemen

penentu, dalam berbagai bidang, seperti pendidikan, kesejahteraan, kesehatan, dan

lingkungan.

Proses analisis kebijakan publik dalam Taufiqurakhman (2014) iyalah deretan

aktivitas intelektual yang dilaksanakan di dalam cara kegiatan yang bersifat politis.

Aktivitas politis tersebut terlihat dalam deretan kegiatan yang memuat formulasi

kebijakan, penyusunan agenda, implementasi kebijakan, penilaian kebijakan, dan adopsi

kebijakan. Sedangkan aktivitas perumusan persoalan, rekomendasi kebijakan,

monitoring, forecasting dan evaluasi kebijakan

Perumusan Masalah : Memberikan berita mengenai keadaan-keadaan yang

menciptakan suatu masalah

Page 29: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

16

Forecasting (Peramalan) : Memberikan berita mengenai dampak di suatau saat nanti

dari penerapan alternatif kebijakan, termasuk jika tidak membuat kebijakan.

Rekomendasi Kebijakan : Memberikan berita tentang manfaat bersih dari

peralternatif, dan mengusulkan alternatif kebijakan yang memberikan manfaat

bersih paling baik.

Monitoring Kebijakan : Memberikan berita tentang akibat masa lalu dan sekarang

semenjak diterapkannya alternatif kebijakan termasuk hambatan-hambatanya.

Evaluasi Kebijakan : Memberikan berita tentang kinerja

b.spek yang mempengaruhi kebijakan publik

Aspek yang mempengaruhi kebijakan publik Menurut Edwars III dalam Ramdhani

dan Ramdhani (2017) ada empat yaitu:

a. Komunikasi

Yang diman komunikasi adalah aktivitas yang menyebabkan orang lain

menginterpretasikan gagasan/ide, terutama yang dimaksudkan oleh penulis melalui

sistem biasa baik dengan simbol-simbol, perilaku, maupun signal-signal. Wardani

Hasiolan & Minarsih (2016) dalam Ramdhani dan Ramdhani (2017). Kemudian

Winarno (2012) dalam Ramdhani dan Ramdhani (2017) Komunikasi

mempengaruhi kebijak publik, yang dimana konunikasi yang tidak terlaksan dengan

baik dapat mengahasilkan akibat yangt buruk bagi pelaksana kebijakan.

b. Sumber daya .

Dalam pelaksanaan kebijakan publik harus didukung dengan adanya sumber

Page 30: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

17

daya baik sumber daya ( manusia, metode atau materi).

Pelaksanaan Kebijakan Publik perlu dilaksanakan dengan cermat, konsisten, dan

jelas. Dengan demikian sumber daya sangat penting dalm pelaksanaan kebijakan

publik. Sumber daya dalam pelaksanan kebijakan publik antaranya: informan, staf

yang memadai, pendanaan, wewenang dan fasilitas pendukung. (Arfandi & Warjio,

2015) dalam Ramdhani dan Ramdhani (2017)

c. Disposisi atau sikap pelaksana.

Disposisi adalah watak dan karateristik yang dimiliki oleh pelaksana kebijakan,

Seperti disiplin, kejujuran, komitmen, kecerdasan dan sifat demokratis. Wahab

(2010) dalam Ramdhani danRamdhani (2017). Apabila dalam pelaksanaan kebijakn

memiliki disposisi yang baik maka kebijakan publik akan berjalan dengan baik dan

apabila sebaliknya maka akan menimpulkan proses pelaksanaan yang tidak efektif

dan efisien.

d. Kewenangan/struktur birokrasi.

Kewenagan merupakan otoritas/legitimasi untuk para pelaksana dalam

melaksanakan kebijakan yang diterapkan dengan cara politik. Arfandi & Warjio

(2015) dalam Ramdhani dan Ramdhani (2017). Kelembagaan ini berhubungan

dengan struktur birokrasi yang mematri pada posisi/strata kelembagaan atau

perorangan sebagai pelaksana kebijakan. Karateristi utama dalam birokrasi

umumnya tertuang dalam prosedur kerja atau standar operating prosedure (SOP)

dan fragmentasi organisasi.

Page 31: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

18

2. Konsep dan Teori Implementasi Kebijakan Publik.

a. Pengertian Implementasi Kebijakan Publik

Implementasi kebijakan, merupakan tahapan yang sangat penting dan krusial

dalam keseluruhan struktur kebijakan. Dan Implementasi suatu kebijakan merupakan

suatu proses untuk mewujudkan tujuan-tujuan yang telah dipilih dan ditetapkan untuk

menjadi kenyataan. Pengorganisasian tujuan-tujuan tersebut melalui peraturan

perundang-undangan yang merupakan bagian yang terpenting dan tidak dapat

dipisahkan dengan lingkungannya dalam proses pengambilan keputusan. Dengan kata

lain implementasi suatu kebijakan berkaitan erat dengan faktor manusia dengan

berbagai latar belakang aspek sosial, budaya, politik, dan sebagainya. (Tahir,2015)

Wahab dalam Ahmad Taufik, Jaelan Usman dan Abdul Mahsyar (2020)

Implementasi adalah tindakan-tindakan individu atas pejabat atau kelompok pemerintah

dan swasta yang diarahkan pada terciptanya tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam

keputusan kebijaksanaan.

Mazanir dan Sabatier dalam Yulianto Kadji (2015) mengatakan bahwa

implementasi kebijakan adalah pelaksanaan keputusan kebijakan dasar, biasanya dalam

bentuk perintah- peritah, namun dapat pula berbentuk undang-undang atau keputusan-

keputusan eksekutif atau keputusan badan peradilan dan keputusan tersebut

mengidentifikasikan maslah yang hendak diatasi, serta menyebutkan secara tegas,

sasaran dan tujuan yang ingin dicapai, dan berbagai cara untuk mengatur atau

menstruktur proses implementasinya

Page 32: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

19

Menurut Gordon dalam Muliyadi (2016) implementasi berkenaan dengan

berbagai kegiatan yang diarahkan pada realitas program. Dalam hal ini administrator

mengatur cara untuk mengorganisir, menginterpretasikan dan menetapkan kebijakan

yang telah diseleksi. Mengorganisir berati mengatur sumber daya, metode-metode dan

unit-unit untuk menjalankan suatu program.

Implementasi merupakan tahap yang penting dalam proses kebijakan, banyak

kebijakan yang baik yang telah dirancang oleh pemerintah tetapi dalam

pengimplementasiannya banyak yang tidak terlaksana dengan baik.

Implementasi juga dapat diartiak sebagai tahap realisasi dari tujuan program yang

telah ditetapkan sebelumnya.

Implementasi kebijakan merupakan tahapan pelaksanaan keputusan diantara

pembentukan sebuah kebijakan seperti hanya pasal-pasal, undang-undang legislatif,

keluarnya sebuah peraturan eksekutif, dan keluarnya keputusa pengadilan, atau

keluarnya standar peraturan dan konsekuensi dari kebijakan bagi masyarakat yang

mempengaruhi beberapa aspek kehidupannya.

Menurut Van Meter dan Van Horn dalam Sayumitra (2009) Implementasi adalah

tindakan-tindakan yanag dilakukan oleh perseorangan atau pejabat-pejabat, atau

kelompok-kelompok pemerintah/swasta agar tercapainya tujuan-tujuan yang telah

digariskan pada keputusan kebijakan.

Dalam hal ini Abdul Wahab dalam Tahir,(2015) mengatakan bahwa implementasi

kebijakan adalah pelaksanaan keputusan kebijakan dasar, biasanya dalam bentuk

undang-undang namun bisa pula berwujud perintah-perintah atau ketetapan-ketetapan

Page 33: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

20

eksekutif yang penting atau ketetapan badan peradilan, lazimnya ketetapan tersebut

mengidentifikasikan masalah yang diatasi, menyebutkan secara tegas tujuan/sasaran

yang hendak dicapai, dan berbagai cara untuk mengstruktur/mengatur proses

implementasinya. Sebagaiman telah diuraikan bahwa implementasi suatu kebijakan

merupakan suatu proses untuk mewujudkan tujuan –tujuan yang telah dipilih dan

diterapkan untuk menjadi kenyataan .

Van metter dan van Horn dalam Yulianto Kadji (2015) mendefinisikan bahwa

implementasi kebijakan sebagai suatu rangkaian kegiatan yang secara sengaja dilakukan

dengan tujuan untuk meraih kinerja. Mereka merumuskan sebuah abstraksi yang

memperlihatkan hubungan antar berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja atau hasil

kebijakan. Tingkat standar dan sasaran pada dasarnya merupakan penilain dari kinerja

kebijakan.

Dengan demikian Implementasi kebijakan dapat diartikan sebagai tindakan-

tindakan yang dilakukan oleh kelompok-kelompok atau individu-individu swasta atau

pemerintah yang diarahkan untuk mencapai sutu tujuan-tujuan yang telah ditetapkan

dalam keputusan- keputusan kebijakan sebelumnya.

b. Aspek yang mempengaruhi implementasi kebijakan publik.

Sehubungan dengan itu Anderson dalam Tahir, (2015) menyatakan bahwa

dalam mengimplementasikan suatu kebijakan ada empat aspek yang harus

diperhatikan yaitu : 1. Siapa yang berpartisipasi dalam implementasi, 2. hakikat

cara kerja administrasi, 3. Ketetapan atas suatu kebijakan. 4. Hasil atau dampak dari

implematasi.

Page 34: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

21

Pandangan ini menunjukkan bahwa implementasi kebijakan merupakan suatu

proses yang dinamis yang melibatkan secara terus menerus usaha-usaha untuk

mencapai apa yanag mengarah pada peletakan suatu program ke dalam tujuan

keputusan yang diinginkan .

Senada dengan itu, Tangkilisan (2002) dalam Tahir (2015) ada tiga kegiatan

penting yang paling utama dalam implementasi kebijakan yaitu :

1.Penafsiran

2. Organisasi

3. Penerapan

Menurut Donalas S. Van Meter dan Carle E. Van Horn dalam Subarsono (2011),

ada enam variabel yang mepengaruhi kinerja implementasi, yakni:

1. Standar dan sasaran kebijakan

standar dan sarana kebijakan mesti jelas dan terukur sehingga bisa

direalisir, apabila standar dan sarana kebijakan kabur, maka akan terjadi multi

interpretasi serta mudah menimbulkan masalah diantara para agen implementasi.

2. Sumber daya

implementasi kebijakan butuh dukungan sumber daya baik sumber daya

manusia (human resouerces ) maupun sumber daya non- manusia (non-human

resouerces). Dalam berbagai kasus program pemerintah, seperti program

jaringan pengamanan sosial (JPS) untuk kelompok miskin di pedesaan kurang

berhasil karena keterbatasan kualitas aparat pelakasana .

3. Hubungan antar organisasi

Page 35: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

22

Dalam banyak program implementasi sebuah program perlu dukungan dan

kerjasama dengan instansi lain ,untuk itu di perlukan koordinasai dan kerjasama

antara instansi bagi keberhasilan suatu program.

4. Karakteristik agen pelaksana

Yang dimaksud karataeristik agen pelaksana adalah mencakup struktur

birokrasi, norma- norma , dan pola-pola hubungan dalam birokrasi, yang

semuanya itu akan mempengaruhi implementasi suatau program.

5. Kondisi sosial

Politik dan ekonomi. variabel ini mencakup sumber daya ekonomi

lingkungan yang dapat mendukung keberhasilan implementasi kebijakan.

Sejauh mana kelompok-kelompok kepentingan memberikan dukungan bagi

implementasi kebijakan. karateristik para partisipan yakni menolak atau

mendukung bagaimana sifat pemikirani publik yang ada di lingkungan dan

apakah elit politik mendukung implemntasi kebijakan.

6. Disposisi implementor

Disposisi implementor ini mencakup tiga hal utama yakni :

a. Respon implementor terhadap kebijakan yang hendak mempengaruhi

keinginannya untuk melaksanakan kebijakan,

b. Kognis yakni pemahaman terhadap kebijakan,

c. Intensitas disposisi implementor, yakni pilihan nilai yang di miliki

implementor.

Menurut Wahab dalam Mustari, (2015) Implementasi adalah langkah-langkah

Page 36: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

23

yang dilakukan baik oleh individu-individu, pejabat-pejabat, atau kelompok-kelompok

swasta atau pemerintah yang diarahkan pada tercapinya suatu tujuan-tujuan yang telah

digariskan dalam keputusan kebijakan.

Menurut Tacjan (2006) dalam Halim (2017) Implementasi kebijakan publik

menjelaskan tentang unsur-unsur dari implementasi kebjakan yang mutlak harus ada

yaitu:

1. Unsur pelaksana

Pihak pertama yang mempunyai kewajiban untuk melakukan kebijakan

publik adalah unit-unit administratif birokrasi pada setiap pemerintahan.

2. Adanya Program yang dilaksanakan

Kebijakan yang bersifat administratif yang masih berupa persyaratan-

persyaratan umum yang berisikan sasaran, tujuan, agar dapat diimplementasikan

perlu dijabarkan lagi dalam program-program yang bersifat operasional. Dan

pada hakikatnya implementasi kebijakn itu adalah implementasi program.

3. Target group atau kelompok sasaran.

Tachjan (2006) dalam Halim (2017) mengartikan target group sebagaimana

kelompok orang atau organisasi yang akan menerima barang dan jasa atau yang

akan dipengaruhi perilakunya oleh kebijakan. Mereka diharapkan dapat

menerima dan menyesuaikan diri terhadap pola-pola interaksi yang ditentukan

oleh kebijakan.

Menurut Jan Merse dalam Kadji (2015) Implementasi dipengaruhi beberapa

faktor-faktor sebagai berikutr diantaranya:

Page 37: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

24

1. Informasi

2. Isi Kebijakan

3. Dukungan Masyarakat (fisik dan non fisik)

4. Pembagain Potensi

3. Konsep Rencana Kerja Pemerintah Desa ( RKP Desa )

a. Pengertian Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa)

RKP Desa adalah merupakan suatu rencana kerja penjabaran dari Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJM desa) yang dimana disusun 5 tahun sekali

dan dalam masa 5 tahun itu terhitung dari tiap tahun, itulah yang disebut RKP Desa.

Perencanaan pada dasaranya merupakan cara, teknik atau metode untuk mencapai

tujuan yanag diinginkan secara tepat, terarah dan efisien sesuai dengan sumber daya

yang tersedia. Dimana secara umum Perencanaan Pembangunan adalah cara atau

metode untuk mencapai sasaran pembangunan dengan tepat, terarah, dan efisien sesuai

dengan keadaan negara atau daerah yang bersangkutan. Sedangkan tujuan

pembangunan pada hakikatnya adalah untuk memotivasi proses pembangunan secara

lebih cepat demi mewujudkan masyarakat yang maju, berada, dan sejahtera.

(Sjafrizal,2015).

Berdasarkan peraturan menteri dalam negeri No 114 tahun 2014, tentang

pedoman perencanaan pembangunan desa (RKP Desa) bahwa dalam penyusunan RKP

Desa tidak boleh dilakukan sepihak. Pada pasal 30 disebutkan kepala desa dalam

menyusun RKP Desa dengan mengikut sertakan masyarakat desa.

Page 38: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

25

Yang dimana musyawarah desa dilaksanakan oleh Badan Permusyawaratan Desa

(BPD). Kemudian hasil dari musyawarah desa dijadikan pedoman oleh pemerintah desa

dalam menyusun RKP Desa dan daftar usulan desa, apabila daftar usulan tersebut

diterima dan disetujui oleh pemrintah provensi dan pemreintah daerah kabupaten/ kota

maka akan dimuat dalam RKP Desa berikutnya.

Daftar usulan RKP Desa merupakan penjabaran RPJM Desa untuk jangka waktu 1

tahun dan kemudian diusulkan pemerintah desa kepada pemerintah daerah kabupaten/

kota melalui mekanisme perencanaan pembangunan daerah.

Dalam penyusunan RKP Desa biasa juga dibarengi dengan penyusunan Anggaran

Pendapatan Belanja Desa (APBD), hal ini sangat berkaitan karena rencana kerja apabila

tanpa adanya anggaran akan menjaadi dokumen belakang.

Selanjutnya dilakukan tahapan sosialisasi kepada masyarakat yang merupakan

tanggung jawab pemerintah dan kewajiban pemerintah. Yang dimana perencanaan

pembangunan desa yang baik itu dilakukan oleh masyarakatnya sendiri, dikarenakan

hanya masyarakat desa itu sendiri yang mengetahui apa masalah yang dihadapi dan

mereka pula yang tau apa potensi yang dapat mereka kembangkan dalam wilayah atau

daerah mereka karena dalam hal ini masyarakat memiliki hak agar dapar terlibat dalam

pengawasan partisipatif terhadap pelaksanaan RKP Desa

Literatur ilmiah yang tersedia memberikan beberapa pengertian tentang

perencanaan pembangunan dalam bentuk berbagai definisi.

Menurut Arthur W.Lewis dalam Sjafrizal, (2015) mendefinisikan perencanaan

pembangunan merupakan suatu kumpulan kebijaksanaan dalam rencana pembangunan

Page 39: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

26

untuk memotivasi masyarakat dan swasta agar menggunakan sumber daya yang tersedia

secara lebih produktif.

Sedangkan motivasi tersebut diberikan dalam bentuk insentif-insentif ekonomi

baik secara mikro/kecil ataupun makro/besar yang dapat mendorong penggunaan

sumber daya secara lebih produktif sehingga proses pembangunan akan menjadi lebih

meningkat.

Sistem perencanaan pembangunan nasional berdasarkan undanh-undang nomor 25

Tahun 2004 memberikan otonomi penuh kepada daerah untuk merumuskan lebih lanjut

kebijakan perencanaan daerah.

Tjokroamidjojo (2008) dalam Husna dan Mardhiah (2018) mendefinisikan

perencanaan pembangunan sebagai suatu pengarahan penggunaan sumber-sumber

pembangunan termasuk sumber-sumber ekonomi yang terbatas adanya, untuk mencapai

tujuan keadaan sosial ekonomi yang lebih baik secara lebih efisien dan efektif.

Perencanaan pembangunan bisa diartikan sebagai suatu proses perumusan

alternatif-alternatif atau ketetapan-ketetapan yang didasarkan pada kebenaran-

kebenaran yang akan digunakan untuk bahan dalam melaksanakan suatu rangkaian

aktivitas kemasyarakatan, baik yang bersifat fisik (materi) maupun nonfisik (mental dan

spiritual), dalam rangka mencapai sasaran yang lebih baik. Riyadi (2005) dalam Husna

dan Mardhiah (2018).

M.L Jhingan dalam Sjafrizal, (2015) perencanaan pembangunan pada hakikatnya

adalah merupakan pengawasan dan pengaturan perekonomian dengan terencana oleh

suatu penguasa (pemerintah) pusat demi mencapai suatu tujuan tertentu di dalam batas

Page 40: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

27

waktu tertentu pula.

Dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa ( RKP Desa) bertujuan untuk

pedoman atau dasar kegiatan dalam pelaksanaan pembangunan di desa, sebagai dasar

penyusunan aturan desa tentang Angaran Pendapatan Belanja Desa (APBD) dan desa

memiliki pedoman atau dokumen tentang perencanaan tahunan yang memiliki kekuatan

hukum yang tepat.

Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa RKP Desa merupakan alternatif

penjabaran dari RPJM desa yang digagas oleh pemerintah guna memecahkan masalah

ekonomi sosial untuk mensejahterakan rakyatnya dan untuk mewujudkan perencanaan

desa guna tercapainya pemanfaatan potensi secara efektif, maksimal dan efisien serta

ekonomis, dalam rangka pembangunan desa agar dapat menjadi desa yang mandiri,

maju dan sejahtera.

Pembangunan adalah suatu usaha atau perubahan, demi tercapainya tingkat

kesejahteraan atau mutu hidup suatu masyarakat serta individu-individu di dalamnya

yang berkehendak dan melaksanakan pembangunan itu. Riyadi, (1981) dalam Ahmad

Surusi, (2017). Sebagai sebuah upaya menuju tercapainya kesejahteraan, masyarakat

perdesaan adalah subjek perencanaan pembangunan karena pembangunan mensarankan

pelibatan atau partisipasi seluruh warga masyarakat sejak pengambilan keputusan,

perencanaan pembangunan, sampai pada implementasi , dan pengontrolan kegiatan,

serta pemanfaatan hasil-hasilnya oleh masyarakat Mardikanto & Soebiato, dalam

Ahmad Surusi, (2017).

Pentingnya program pembangunan yang mengikut sertakan masyarakat

Page 41: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

28

merupakan sebuah keadaan rasional dikarenakan masyarakat adalah pihak yang paling

memahami permasalahan-permasalahan dan mengetahui kebutuhan pembangunan,

dimana dalam hal ini terdapat 5 (lima) tipe penyelesaian yang perlu diformulasikan

dalam kebijakan yaitu :

1) Inducment, langkah kebijakan yang bersifat menekan atau membujuk atas isu

tertentu.

2) Rules, langkah kebijakan yang mengharuskan pada penciptaan norma-norma

dalam bentuk peraturan-peraturan yang wajib ditaati oleh masyarakat;.

3) Facts, langkah kebijakan seperti penerapan jalur berita untuk mempersuasi

kelompok sasaran agar ingin melakukan sesuatu yang diduga dapat

menyelesaikan masalah.

4) Right, langkah kebijakan berupa pemberian tugas-tugas atau hak-hak pada

masyarakat.

5) Power, upaya kebijakan berbentuk peningkatan nilai kekuasaan yang melahirkan

adanya tuntutan tertentu. (Deborah Stone dalam Lester dan Stewart, 2000 dalam

Kusumanegara, 2010, dalam Ahmad Surusi, 2017 ). Kelima tipe solusi tersebut

merupakan problem solving untuk pemangku kebijakan dalam mengatasi

permasalahan -permaslahan publik dalam fase perencanaan pembangunan.

Pembangunan melalui landasan partisipasi masyarakat dimaknai sebagai the

continued active involvment of citizen in making which affect them (Antoft dan Novack,

1988 dalam Ahmad Surusi, 2017 ). Prosedur yang berkelanjutan tersebut menjadi

Page 42: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

29

sesuatu yang menentukan untuk mendukung kesuksesan tujuan pembangunan dengan

masyarakat sebagai aktor perencana. Hasil penelitian dari Ricky Irawan, Mardiyono dan

Ratih Nurpratiwi (2015) dalam Ahmad Surusi, 2017. Tentang keikutsertaan masyarakat

dalam perencanaan pembangunan daerah menyatakan bahwa keikutsertaan masyarakat

dalam Musrenbang yaitu hadir dan berbicara serta ada sinergi antar masyarakat dengan

pemerintah dalam aktivitas perencanaan pembangunan. Hal ini menyimpulkan bahwa

sinergitas dalam mengembangkan mutu perencanaan desa diperlukan tata laksana

formulasi kebijakan yang terukur dan tepat serta mengikut sertakan masyarakat sebagai

stakeholder pembangunan.

Kemudian hubungannya dengan perencanaan daerah, apakah perencanaan daerah

adalah perencanaan yang dibuat daerah, ataukah merupakan dokumen mengenai

perencanaan (pembangunan) suatu daerah dan bagaimanakah posisi pembangunan

nasional? Menurut Abe pengertian perencanaan daerah ada 2 (dua) macam yaitu:

1. Perencanaan daerah merupakan suatu bentuk perencanaan

pembangunan yang memuat implementasi atau pendefinisian dari

perencanaan pusat (nasional). Dalam hal ini memunkinkan terjadi dua

kemungkinan : (a) Perencanaan Daerah adalah : bagian dari

perencanaan pusat, dan (b) Penjelasan mengenai rencana nasional

yang diselnggarakan di daerah adalah Perencanaan Daerah. Proses

penyusunannya dapt dilaksanakan melalui top down atau bottom up

Page 43: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

30

2. Perencanaan daerah merupakan suatu hasil perjuangan daerah dalam

menyatakan kepentingan lokal. Dalam hal ini terdapat dua

kemungkinan (a) perencanaan daerah sebagai rumusan murni

kepentingan daerah tanpa mengindahkan koridor pusat (b)

Perencanaan Daerah tidak lebih sebagai kesempatan yang diberikan

pusat untuk diisi oleh daerah. Kemudian hampir sama yang

dilakukan oleh Kuncoro sebagai berikut : Perencanaan Pembangunan

ekonomi daerah bukanlah perencanaan dari suatu daerah, tetapi

perencanaan untuk suatu daerah. Perencanaan pembagunan ekonomi

daerah dapt dianggap sebagai perencanaan untuk memperbaharui

penggunanaan berbagai sumber daya publik yang ada didaerah

tersebut dan untuk memperbaiki kapasitas sektor swasta dalam

menghasilkan nilai sumber-sumber daya swasta secara bertanggung

jawab.

Perencanaan adalah suatu metode bagaimana memperoleh tujuan sebenar-

sebenarnya (Maximum Output) dengan berbagai sumber yang ada agar lebih efisien dan

efektif dan penentuan sasaran yang hendak diperoleh atau yang akan dilaksanakan,

bagaimana, kapan, dan oleh siapa. Dari berbagai definisi terkait perencanaan, penulis

menyimpulkan bahwa perencanaan menjadi langkah awal dalam melakukan suatu

tujuan tertentu yang terkait pemahaman keputusan atau pilihan terkait langkah

Page 44: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

31

memanfaatkan sumber daya yang ada semaksimal mungkin demi mencapai sasaran

tertentu dimasa depan.

Dari berbagai definisi tersebut maka bisa diuraikan beberapa komponen

fundamental dalam perencanaan yakni sasaran (apa yang hendak dicapai), aktivitas

(tindakan-tindakan untuk merealisasikan sasaran), dan waktu (kapan, bilamana

kegiatan tersebut hendak dilakukan). ( dalam Pislawati Alfataturrahaman, 2016)

Perubahan dari suatu keadaan nasional yang lain, yang dianggap lebih baik dan

lebih bermakna disebut pembangunan. Disamping itu pembangunan juga iyalah proses

multi dimensional yang mengenai perubahan yang penting dalam sistem sosial

ekonomi, suatu struktur, tindakan masyarakat dan lembaga-lembaga nasional dan

akselerasi pertumbuhan ekonomi, kesenjangan, pengangguran, dan pemberantasan

kemiskinan absolut. Definisi tersebut menunjukkan bahwa pembangunan berarti suatu

proses menuju perubahan-perubahan yang dimaksudkan buat memeprbaharui kualitas

kehidupan masyarakat itu sendiri.

Dalam definisi pembangunan para praktisi memberikan berbagai jenis definisi

mengenai pembangunan, namun secara umum ada suatu perjanjian bahwa

pembangunan ialah proses untuk melaksanakan perubahan. Siagian mendefinisikan

terkait bagaimana pembangunan sebagai “ suatu usaha atau rangkaian usaha perubahan

dan pertumbuhan yang berencana dan dilaksanakan secara sadar oleh suatu bangsa,

Negara , dan pemerintah, mengarah modernitas dalam rangka Pembinaan Bangsa

(Nation Building). Adapun Kartasasmita memberikan pengertian yang lebih sederhana

Page 45: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

32

tentang pembangunan yaitu : “ suatu proses perubahan kearah yang lebih baik melalui

usaha yang dilakukan secara terencana.

Usaha untuk mengerti makna dan strategi pembangunan yang benar telah

mengaitkan para praktisi dari berbagai disiplin ilmu akibatnya konsep pembangunan

harus bisa multi interpretable namun disamping itu pembangunan dapat dipahami

sebagai proses multi dimensional dan memuat pergeseran orientasi dan system

organisasi sosial, ekonomi, kebudayaan dan politik. Todaro melihat pembangunan

sebagai : Proses yang multi dimensional dari tatanan masyarakat, perkembangan

ekonomi, perilaku, kelembagaan, pengangguran, kepincangan dan penghapusan

kemiskinan absolute dari masyarakat. Tiga nilai yang membuat tujuan pembangunan

adalah :

(1) Live sustainance atau terpenuhinya kebutuhan pokok manusia berupa sandang,

papan, pangan, perlindungan dari ancaman dan kesehatan.

(2) Self esteem, kemampuan untuk membentuki diri sendiri.

(3) Freedom for servitude, yaitu kemampuan akan memilih secara bebas. ).

Siagian dalam Abdul Khair Ihsan, Abdul Mahsyar dan Samsir Rahim (2016).

Menjelaskan bahwa pembangunan adalah rangkaian usaha mewujudkan peninkatan dan

perubahan secara terencana dan sadar yang ditempuh oleh satu Negara bangsa menuju

moderenitas dalam rangka pembinaan bangsa (nation-building).

Pengertian perencanaan pembangunan bisa dilihat berdasarkan faktor-faktor yang

membentuknya yaitu perencanaan dan pembangunan. Perencanaan adalah memilih dan

Page 46: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

33

mengaitkan fakta dan membuat serta menggunakan asumsi-asumsi terkaiti masa yang

akan datang dengan jalur menggambarkan dan merumuskan aktivitas yang diperlukan

untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Pembangunan adalah suatu tawaran atau

rangkaian usaha peninkatan dan perubahan yang terencana yang dilaksanakan dengan

sadar oleh suatu Bangsa Negara dan Pemerintah Modernitas dalam bentuk Pembinaan

Bangsa. Definisi lain dari perencanaan adalah menentukan prioritas dan metode atau

alternatif untuk mencapai sasaran, pengalokasian sumber daya, bertujuan memperoleh

sasaran, berhubungan dengan masa yang akan datang, serta kegiatan yang

berkelanjutan. ( Dalam Pislawati Alfataturrahaman, 2016)

C. Kerangka Pikir

Kerangka pemikiran digunakan sebagai dasar atau landasan dalam

pengembangan berbagai konsep dan teori yang digunakan dalam sebuah penelitian.

Kerangka Pikir merupakan uraian terhadap hal-hal yang menjadi objek permasalahan

dan disusun berdasarkan tinjauan pustaka dan hasil yang relevan.

Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP desa) dalam pembanguna desa yang

dikeluarkan pemerintah pusat melalui pemerintah desa, yang bertujuan untuk

memajukan kualitas desa terutama dalam pembangunan desa. Dalam penelitian yang

berjudul Implementasi Rencana kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) dalam

Pembangunan di Desa Bonerate Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Kepulauan

Selayar, menggunakan teori Implementasi Kebijakan Publik Jan Marse yaitu informasi,

Page 47: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

34

isi kebijakan, dukungan masyarakat, dan pembagian potensi. untuk lebih jelasnya dapat

dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2.1 : Kerangka Pikir Penelitian

D. Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini dilihat dari latar belakang masalah yang dirumuskan dalam

rumusan masalah dan dikaji berdasarkan teori dalam tinjauan pusta.

Dengan demikian penelitian ini berfokus pada implementasi Rencana Kerja

Pemerintah Desa di Desa Bonerate kecamatan Pasimarannu Kabupaten kepulauan

Selayar.

Informasi I Isi

Kebijakan

Dukungan

Masyarakat

Pembagaian

Potensi

Tercapainya keberhasilan implementasi RKPDesa dalam

pembangunan desa

Implementasi Rencana Kerja Pemarintan Desa dalam Pembangunan Desa

Page 48: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

35

E.Deskripsi Fokus

Definisi fokus penelitian adalah penjelasan atau uraian dari masing-masing dari

fokus yang diamati untuk memberi kemudahan dan kejelasan tentang pengamatan.

Lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut:

1. Informasi

informasi yang harus akurat, mudah dimengerti,dan tepat waktu, dapat

menghasilkan, hasil yang positif terhadap Implementasi Rencana Kerja Pemerintah

Desa di Desa Bonerate Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Kepulauan Selayar.

2. Isi kebijakan

Kebijakan yang harus tepat sasaran sesuai dengan standar kebijakan untuk

mendukung Implementasi Rencana Kerja Pemerintah Desa di Desa Bonerate

Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Kepulauan Selayar terlaksana dengan baik.

3. Dukungan Masyarakat

Dukungan masyrakat baik fisi dan non fisik sangat berpengaruh sebagai salah

satu stekholder dalam terlaksananya dan berjalannya Implementasi Rencana

Kerja Pemerintah Desa di Desa Bonerate Kecamatan Pasimarannu Kabupaten

Kepulauan Selayar.

4. Pembagian Potensi

Pembagian Potensi baik sumber daya fisik ataupun sumberdaya nonfisik sangat

berpengaruh terhadap Implementasi Rencana Kerja Pemerintah Desa di Desa

Bonerate Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Kepulauan Selayar.

Page 49: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

36

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Lokasi Penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan satu bulan terhitung dari tanggal 12 Juni sampai 12

Juli di kantor Desa Bonerate Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Kepulauan Selayar.

Adapun titik Penelitian ini dilaksanakan di Desa Bonerate Kecamatan Pasimarannu

Kabupaten Kepulauan Selayar Provinsi Sulawesi Selatan dan peneliti memilih lokasi

tersebut karena dimana telah terlihat jelas bahwasanya terdapat masalah di Desa

Bonerate yang dimana masih adanya pembangunan desa yang belum terealisasi

sehingga menghambat aktifitas masyarakat. Adapun fasilitas pembangunan yang belum

terealisasi diantaranya pemangunan Gedung Sanggar Seni, Pembatas Dusun, Pembatas

Desa dan lainnya. Oleh karena itu peneliti mengangkat judul Implementasi Rencana

Kerja Pemerintah Desa (RKP desa) dalam Pembangunan di Desa Bonerate

Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Kepulauan Selayar.

B. Jenis dan Tipe Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif karena penelitian ini

menggunakan tipe deskriptif dengan pendekatan kualitatif yang lebih menekankan pada

pengungkapan makna dan proses yang berhubungan dengan implementasi yang dituju.

Pendekatan kualitatif adalah suatu proses penelitian dan pemahaman yang berdasarkan

pada metodologi yang menyelidiki suatu fenomenal sosial dan masalah manusia. Pada

Page 50: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

37

pendekatan ini, Penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi alamiah dan bersifat

penemuan. Dalam penelitian kualitatif, peneliti adalah instrumen kunci. Oleh karena itu,

peneliti harus memiliki bekal teori dan wawasan yang luas jadi bisa bertanya,

menganalisis dan mengkonstruksi obyek yang diteliti menjadi lebih jelas. Penelitian

kualitatif lebih menekankan pada makna dan terikat pada nilai. Penelitian kualitatif

digunakan jika masalah belum jelas, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan

kebenaran data, dan meneliti sejarah perkembangan.

Tipe penelitian ini yaitu tipe penelitian studi kasus (case study). Alasan peneliti

menggunakan tipe penelitian ini karena didukung dengan data kualitatif dimana penulis

berusaha untuk mengungkap suatu fakta atau realita fenomena sosial tertentu

sebagaimana adanya dengan memperhatikan gambaran secara objektif tentang keadaan

dan permasalahan yang dihadapi.

C. Sumber Data

Sumber data dari penelitian ini ada dua yakni:

1. Data primer

yakni data yang di peroleh secara langsung dari informan yang benar-benar tahu

dan menguasai langsung masalah penelitian dengan cara wawancara untuk

mendapatkan informasi atau jawaban yang berkaitan dengan penelitian.

2. Data sekunder

yang bersumber dari literatur dan dokumen yang relevan dengan judul penelitian

seperti, makalah, artikel, buku-buku, peraturan-peraturan, waktu, jadwal, dan lain-

Page 51: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

38

lain yang berkaitan dengan penelitian.

D. Informan.

Dalam penelitian ini informannya adalah orang atau pelaku yanag benar- benar

tahu dan terlibat serta menguasai masalah yang ada, atau pihak yang mengetahui

langsung keadaan desa tersebut dan memberikan informasi mengenai objek penelitian

tersebut. Prosedur pengambilan informasi pada awalnya dilakukan secara purposive

sampling. Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan

mempertimbangkan hal tertentu. Informasi selanjutnya dengan teknik snowball

sampling, yaitu mengambil satu orang untuk diwawancarai selanjutnya bergulir kepada

informan lain secara berantai hingga diperoleh sejumlah informasi sesuai kebutuhan.

Adapun informan diantarannya:

Tabel 3.1 Informan Peneliti

NO Nama Informan Inisial Jabatan

1. Arsyad Manaba AM Kepala Desa Bonerate

2. Sorea SR Sekretaris Desa Bonerate

3. Aenuddin AD Kepala Dusun Ero Ihu

Barat

4. Hasanah HN Masyarakat Desa Bonerate

Page 52: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

39

5. Alfian AF

6. Nur Edah NE Kasi Pelayanan

7. Andi Mansyur AM Kepala Dusun Waikomba

8. Nur Laela NL Staf urusan TU & Umum

9. Sitti Annisa SA Staf Urusan Perencanaan

10. Wawan WA Anggota Karang Taruna

Desa Bonerate

11. Maungi MU Staf Desa Bonerate

12. Muhamad Irham MI Ketua BPD Desa Bonerate

Sumber : Diolah Peneliti

E. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini data yang di perlukan adalah data primer dan data sekunder.

Yang dimana termasuk data primer adalah data yang di dapatkan dilapangan dan data

itu diperoleh melalui:

1. Observasi.

Observasi merupakan pengamatan secara langsung di tempat penelitian agar kita

dapat mengetahui objek apa yang akan kita teliti, dengan tujuan untuk mengetahui

seberapa jauh Implementasi Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKP Desa) dalam

Pembangunan di Desa Bonerate Kecamatan Pasimarannu Kabupaten Kepulauan

Page 53: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

40

Selayar.

2. Wawancara(interview)

Wawancara adalah teknik mengumpulkan data dengan cara melakukann tanya

jawab langsung dan mengajukan pertanyaan kepad informan yang dijadikan objek

penelitian untuk menghasilkan data sesuai dengan permasalahan yang diteliti.

3. Dokumentasi.

Dokumentasi adalah teknik mengumpulkan data dengan melakukan

dokumentasi atau mengumpulkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan

penelitian serta, mempelajari catatan-catatan mengenai data pribadi responden.

Sedangkan data sekunder yaitu: data yang di dapatkan baik data yang belum di

olah atau data yang sudah terolah baik dalam bentuk uraian atau angka, Yang

dimana data penelitian ini yang termasuk data sekunder yang di perlukan yakni

literatus yang relevan dengan judul penelitian, makalah, artikel, buku-buku,

peraturan-peraturan, waktu, jadwal, dan lain-lain yang berkaitan dengan penelitian.

F. Teknik Analisis Data.

Kegiatan analisis data terdiri dari tiga yaitu sebagai berikut:

1. Reduksi Data

Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti dengan proses penelitian, penyederhanaan,

di lapangan dan pemusatan data dari hasil wawancara yang dilakukan di lapangan,

dengan tujuan untuk memudahkan penulis dalam melihat hasil wawancara dari

berbagai narasumber dan memudahkan pembaca melihat hasil wawancara dengan

Page 54: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

41

hasil yang akurat dan sederhana.

2. Penyajian Data

Kegiatan ini dilakukan oleh peneliti dengan memperhatikan data-data informan

hasil dari wawancara dengan para narasumber yang memiliki kesimpulan dalam

setiap pembahasan, sehingga dapat mempermudah peneliti melihat hal yang akan

dilakukan kedepannya.

3. Penarikan kesimpulan.

Kegiatan ketiga yang dimana penarikan kesimpulan dilakukan peneliti

berdasarkan hasil data yang di dapatkan di lapangan dan dari hasil penjelasan

informan yang telah di wawancarai dan kemudian di simpulkan dan dilihat bahwa

data tersebut akurat dan dapat dipercaya sesuai kenyataan yang terjadi di lapangan.

G. Teknik Pengabsahan Data

Cara yang digunakan dalam proses pengabsahan data hasil penelitian yaitu dengan

hasil triagulasi, sebagai pengecekan data dari sumber-sumber yang diperoleh melalui

berbagai cara dan waktu menurut William dan Sugiyono (2015).

1. Triagulasi Sumber

Hal ini dilakukan peneliti untuk melakukan uji kredibilitas data yang telah

dilakukan dengan cara memeriksa data melalui beberapa sumber yang telah

didapatkan di lapangan.

2. Triagulasi Teknik

Hal ini dilakukan peneliti untuk menguji data yang dilakukan dengan memeriksa

Page 55: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

42

data kepada sumber dengan metode yang berbeda-beda disetiap lokasi penelitian.

3. Triagulasi Waktu

Kredibilitas data biasa juga dipengaruhi oleh waktu Sehingga dalam

memperoleh waktu yang ideal dalam meneliti, peneliti yang sudah melakukan

observasi terlebih dahulu harus mengetahui waktu-waktu yang tepat untuk

melakukan wawancara dengan narasumber.

Page 56: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

43

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian

1. Gambaran Umum Desa Bonerate

a. Letak Geografis

Sumber :profil Desa Bonerate

Gambar 4.1 Peta Wilaya Desa Bonerate

Desa Bonerate merupakan salah satu dari 8 Desa di wilayah Kecamatan

Pasimarannu yang letak wilayahnya:

Sebelah Utara : Desa Lamantu

Sebelah Timur : Desa Batu Bingkung

Sebelah Selatan : Desa Majapahit

Sebelah Barat : Laut/Desa Lambego

Secara administratif Desa Bonerate terdiri dari 3 (tiga Dusun ), Desa ini

tergolong salah satu daerah pantai yang datar dengan ketinggian tanah dari

Page 57: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

44

permukaan laut 22 m, Dengan rata-rata suhu udara 16-13 ˚C yang keadaan

musimnya sebagaimana desa-desa lainnya di wilayah Indonesia yang memiliki dua

musim yakni musim kemarau dan musim penghujan. Jarak Kecamatan Pasimarannu

dari Desa Bonerate ± 1 km², jarak Kecamatanm Pasimarannu ke Ibu kota Kabupaten

148 km² dan ditempu melalui transpotasi kapal/perahu, dengan jarak tempuh 12-13

jam dari ibu kota Kabupaten menuju Kecamatan Pasimarannu.

b.Luas Wilayah

Secara geografis wilayah Desa Bonerate memiliki luas wilayah ± 407 km²

c.Kependudukan

Jumlah penduduk Desa Bonerate Tahun 2019 adalah sebanyak 1.521 jiwa yang

terdiri atas 744 jiwa penduduk laki - laki dan 777 jiwa penduduk perempuan, yang

tersebar dalam 3 Dusun yaitu: Dusun Ero Ihu Barat (524 Jiwa), Dusun Ero Ihu

Timur : (520 Jiwa), Dusun Waikomba : (477 Jiwa.)

d. Data Penduduk

bahwa jumblah penduduk yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak

dibanding penduduk yang berjenis kelamin laki-laki, dimana perempuan berjumblah

777 orang sedangkan laki-laki hanya 744 orang. Dimana di Dusun Ero Ihu Barat

Jumblah penduduk laki-laki sebanyak 526 orang dan perempuan sebanyak 268

orang total penduduk Dusun Ero Ihu Barat sebanyak 524 orang. Di Dusun Ero Ihu

Timur Jumblah penduduk laki-laki sebanyak 259 orang dan perempuan sebanyak

261 orang total penduduk Dusun Ero Ihu Timur sebanyak 520 orang. Dan di Dusun

Waikomba penduduk laki-laki sebanyak 229 orang dan perempuan sebanyak 248

Page 58: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

45

orang total 477 orang.

a. Kepemilikan Air Sumber

Tabel. 4.1 Kepemilikan sumur Air minum

Dusun

Sumur Air minum

Air

kemasan

Air

PDAM

Air

Sumur

Air

Sungai

Mata

Air

Air

Hujan

Total

1.Ero Ihu

Barat

- - 3 - - 3

2.Ero Ihu

Timur

- - 2 - - 2

3.Waikomba - - 2 - - 2

Total - - 7 - - 7

Sumber: Profil Desa Bonerate

Berdasarkan tabel 4.1 jumlah pengguna air minum sumur lebih banyak bahkan

dapat dikategorikan bahwa sumber air di Desa Bonerate hanya mengunakan air

sumur dan tidak menggunakan mata air lainnya.

b.Tingkat Pendidikan

Tabel. 4.2

Tingkat Pendidikan

Pra Sekolah SD SMP SLTA Sarjana

92 462 114 114 54

Sumber: Profil Desa Bonerate

Page 59: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

46

Berdasarkan table tersebut dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan di Desa

Bonerate lebih banyak hanya sampai tingkat pendidikan Sekolah Dasar, di banding

SMP,SMA, dan Sarjana . Hal ini disebabkan karena kurangnya tingkat kesadaran

terhadap pendidikan,selain itu adanya keterbatasan ekonomi masyarakat.

c. Mata pencaharian

Tabel.4.3

Mata Pencaharian

Petani Pedagang PNS Tk.

Kayu

Tk.

Jahit

Montir Tk.

Bat

u

Sopir/

angkutan

Peternak Nela

yan

150 64 29 97 8 1 52 11 16 70

Sumber: Profil Desa Bonerate

Pada table 4.3. menunjukkan bahwa jumblah penduduk yang memiliki mata

pencaharian sebagai petani lebih tinggi dari jenis mata pencaharian yang lain, hal ini

dikarenakan masyarakat Desa Bonerate lebih menguasai pertanian dibanding jenis

mata pencaharian yang lain, dan masyarakat disana mayoritas petani jagung dan

kacang hijau.

Page 60: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

47

d. Kepemilikan ternak

Tabel 4.4

Kepemilikan hewan ternak

AYAM KAMBING BEBEK SAPI LAIN-LAIN

48 ekor 200 ekor 158 ekor - -

Sumber: Profil Desa Bonerate

Berdasarkan table tersebut jumlah hewan ternak yang paling tinggi yaitu hewan

ternak kambing, hal ini di karenakan masyarakat dalam kategori meningkatkan

kualitas taraf hidup dan ekonomi, masyarakat lebih mahir mengembal kambing dan

lebi memilih kambing untuk di pelihara, dengan alasan harga jual kambing tinggi

dan tidak rumit untuk di pelihara di daerah kepulauan.

e. Prasaranan Desa

Tabel 4.5

Prasarana Desa/Dusun

Kant

or

Desa

TK SD SMP SMA Kantor

BPD

Posy

andu

TPA Pusk

esma

s

poskam

bling

Bar

uga

Bata

s

Dus

un

1 1 1 1 1 1 3 3 1 3 1 1

Sumber: Profil Desa Bonerate

Page 61: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

48

Pada table tersebut prasarana Desa/Dusun di Desa Bonerate sudah hampir

terpenuhi semua namun, masih ada prasarana belum sesuai, hal ini dikarenakan

masih kurangnya prasaran batas Dusun yang dimana dalam tiap dusunya harusnya

di peradakan satu pembatas antar tiap dusunya namun yang ada hanya satu.

2.Gambaran Umum Kantor Desa Bonerate

a. Letak geografis

Kantor Desa Bonerate terletak di Jalan Kesehatan No.98 Bonerate Kabupaten

Kepulauan Selayar. Lokasi kantor Desa Bonerate sangat strategis karena mudah

diakses oleh masyarakat sebab lokasinya berada dekat dengan Puskesmas

Pasimarannu, dekat kantor BPD Desa Bonerate, dekat Kantor Camat Pasimarannu

dan dekat dengan akses pendidikan SD, SMP, SMA

Page 62: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

49

Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Bonerate

umber : Propil Desa Bonerate

STRUKTUR ORGANISASI

PEMERINTAHAN DESA

DESA : BONERATE

KECAMATAN: PASIMARANNU

KEPALA DESA:

MUH. ARSYAD MANABA

LP

M

SEKRETARIS DESA:

SOREA

PELAKSANAAN

TEKNIK

KASI

PELAYANAN:

NUR EDAH

KASI

KESEJAHTERAAN:

HASANUDDIN

KASI

PEMERINTAHAN

ABDULLAH

KAUR

KEUANGAN:

MUHAMMAD

ISHSAN

KAUR TU

DAN UMUM:

MUHAMMAD

HASAN

KAUR TU DAN

UMUM:

HIKMAWATI

STAF URUSAN

KEUANGAN:

DODI

STAF URUSAN TU

DAN UMUM:

ELA NURLAELA, S.Pi

STAF URUSAN

PERENCANAAN:

SITTI ANISA

STAF SEKSI

PELAYANAN:

SUARDI

STAF SEKSI

KESEJATERAAN:

MAUNGI, S.IP

STAF SEKSI

PEMERINTAHAN:

MUSDIANA

KEPALA DUSUN

ERO IHU BARAT:

AENUDDIN

KEPALA DUSUN

ERO IHU

TIMUR:

RUSTAN

KEPALA DUSUN

WAIKOMBA:

ANDI MANSUR

BPD

Page 63: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

50

Gambar 4.2: Struktur Organisasi Desa Bonerate

Kepala Desa

Kedudukan, Fungsi dan Tugas Kepala Desa mempunyai tugas

menyelenggarakan urusan pemerintahan, kemasyarakatan dan pembangunan.

Kepala Desa mempunyai wewenang:

1. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan Desa berdasarkan kebijakan yang

ditetapkan bersama BPD.

2. Mengajukan rancangan peraturan Desa.

3. Menentukan Peraturan Desa yang telah mendapat pertsetujuan bersama PBD.

4. Menyusun dan mengajukan rencana Peratura Desa mengenai APBDesa untuk

dibahas dan ditetapkan bersama BPD.

5. Membina kehidupan Masyarakat Desa.

6. Membina perekonomian Desa.

7. Mengkoordinasi pembangunan desa secara partisipatif.

Fungsi Sekretasis Desa.

1. Sekretaris Desa berkedudukan sebagai unsur pembantu pimpinan dibidang ketata

usahan dalam memimpin sekretaris desa

2. Sesuai dengan kedudukan tersebut, sekretaris desa mempunyai tugas pokok

untuk menyelenggarakan pelaksanaan administrasi pemerintahan, administrasi

Page 64: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

51

pembangunan, dan administrasi kemasyarakatan serta memberikan pelayanana

dibidan ketatausahaan kepada kepala Desa.

3. Untuk melaksanakan tugas pokok dimaksud, sekretaris desa mempunyai fungsi

untuk menyelenggarakan urusan surat menyurat, kearsipan, dan laporan,

melaksanakan urusan keuangan, administrasi umum, dan melaksanakan tugas

kepala desa dalam hal kepala desa berhalangan melaksanakan tugasnya.

Sedangkan penjabaran tugas pokok dari sekretaris Desa adalah sebagai berikut:

a. Memberikan pendapat dan saran kepada kepala desa

b. Memimpin, mengendalikan dan mengkoordinasikan serta mengawasi urusan/

kegiatan sekretaris.

c. Memberikan informasi terkait keadaan umum di wilayah dan keadaan sekretaris.

d. Merumuskan Program kerja

e. Melakukan urusan kearsipan dan laporan surat-menyurat, Mengadakan,

melaksanakan persiapan rapat dan mencatat hasil rapat.

f. Menyusun belanja, rencana anggaran dan penerima desa.

g. Mengadakan kegiata inventarisasi

h. Melaksanakan kegiatan pencatatan mutasi tanah dan pencatatan administrasi

pertanahan.

i. Melaksanakan administrasi kependudukan, administrasi kemasyarakatan,

administrasi pembangunan,

j. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh kepala desa.

Page 65: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

52

fungsi kepala urusan

1. Kepala urusan berkedudukan sebagai pembantu sekretaris desa untuk

memberikan pelayanan ketatausahan kepada kepala desa sesuai dengan

bidang tugasnya masing – masing.

2. Sesuai dengan kedudukanya, maka kepala urusan mempunyai tugas pokok

untuk melaksanakan kegiatan – kegiatan ketata usahaan dalam bidang

tugasnya masing – masing.

3. Untuk melaksanakan tugas pokoknya tersebut, kepala urusan mempunyai

fungsi mengumpulkan, melaksanakan pencatatan, dan mengelolah data/

informasi yang menyangkut bidang tugasnya masing – masing.

Sedangkan penjabaran tugas pokok kepala urusan yang dapat dibagi dalam

beberapa urusan yaitu:

a. Kepala Urusan Pemerintahan.

b. Kepala Urusan Kesejahteraan Masyarakat.

c. Kepala Urusan Ekonomi dan Pembangunan

fungsi kepala Dusun :

1. Kepala dusun berkedudukan sebagai unsur pelaksana tugas kepala desa

dalam wilayah kerjanya

2. Sesuai dengan kedudukanya Kepala Dusun mempunyai tugas pokok untuk

menjalankan pemerintahan desa dalm kepemimpinan Kepal Desa di wilaya

kerjanya.

Page 66: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

53

3. Untuk melakukan tugas pokok, maka Kepala Dusun mempunyai Fungsi dan

melaksanakan kegiatan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan di

wilayah kerjanya, melaksanakan kebijaksanaan kepala desa dan

melaksanakan keputusan desa .

dapun visi dan Misi VISI

Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang

diinginkan dengan melihat potensi dan kebutuhan desa. Penyusunan Visi Desa

Bonerate pendekatan partisipatif, melibatkan pihak-pihak yang berkepentingan di

Desa Bonerate seperti pemerintah Desa, BPD, Tokoh Masyarakat, tokoh agama,

lembaga masyarakat desa dan masyarakat desa pada umumnya, serta Pertimbangan

Visi Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar. Maka Berdasarkan Pertimbangan

diatas Visi Desa Bonerate adalah:

“ Menjadikan Desa Bonerate Sebagai Desa Mandiri”

(MANDIRI adalah Maju, Aman, Nyaman, Dibawah Ridho Ilahi).

MISI

Selain penyusunan Visi juga telah ditetapkan Misi yang memuat sesuatu

pernyataan yang harus dilaksanakan oleh Desa agar tercapainya visi desa tersebut.

Visi berada di atas Misi. Pernyataan Visi kemudian diajabarkan ke dalam misi agar

dapat di operasionalkan/dikerjakan. Sebagaimana penyusunan Visi, misipun dalam

penyusunan menggunakan pendekatan partisipatif dan pertimbangan potensi dan

kebutuhan Desa Bonerate, sebagaimana proses yang dilakukan maka misi Desa

Bonerate adalah:

Page 67: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

54

1. Memberikan Pelayanan secara maksimal, merata dan adil.

2. Memberdayakan masyarakat dan kelembagaan untuk bias hidup mandiri.

3. Meningkatkan profesionalisme dan kualitas Aparat Pemerintah Desa.

4. Meningkatkan pendapatan asli desa dan ekonomi dengan memanfaatkan potensi

sumber daya alam dan sumber daya manusia.

5. Membangun sarana dan prasarana yang dibutuhkan

6. Meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamatan Pancasila dan UUD

1945 menuju masyarakat yang tertib dan beretika.

c. Struktur Organisasi BPD Desa Bonerate

STRUKTUR ORAGANISASI BADAN

PERMUSYAWARATAN DESA

BONERATE KEC. PASIMARANNU

KETUA:

MUH.IRHAM

WAKIL KETUA:

SAPARUDDIN

SEKRETARIS:

IDA MASRI

Page 68: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

55

Sumber: Profil BPD

Gambar 4.3 : Struktur Organisasi BPD Desa Bonerate

Badan Permusyawaratan Desa (BPD)

Sesuai dengan undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah

yakni perlunya dibentuk Badan Permusyawaratan Desa yang biasa disingkat dengan

BPD. Badan perwakilan yang terdiri atas pemuka-pemuka masyarakat yang di desa

dengan fungsi mengayomi adat istiadat, menampung dan menyalurkan aspirasi

masyarakat serta melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan pemerintah desa,

membuat peraturan desa iyalah BPD. Selain memberikan masukan kepada kepala desa,

BPD juga bisa membatalkan kebijakan yang akan dibuat menjadi keputusan serta

mengawasi pelaksanaan kebijakan tersebut, BPD dapat meminta pertanggungjawaban

kepada kepala desa sebagai pelaksana.

Kedudukan BPD

1. BPD berkedudukan sejajar dan menjadi mitra pemerintah desa

ANGGOTA:

SAPARUDDIN

SAMARUDDIN

ANGGOTA:

IDA MASRI

MAHYUDDIN

Page 69: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

56

2. BPD sebagai badan perwakilan desa dan merupakan wahana untuk

melaksanakan demokrasi berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 1945

Fungsi BPD

BPD berfungsi menetapkan peraturan desa bersama kepala Desa,

menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat.

Wewenang BPD

3. Membahas rancangan peraturan desa bersama kepala desa

4. Melaksanakan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan desa dan

peraturan kepala desa

5. Mengusulkan pengangkatan dan pemberhentian kepala desa

6. Membentuk panitia pemilihan kepala desa

7. Menggali, menampung, merumuskan, dan menyelenggarakan aspirasi

masyarakat.

8. Menyusun tatatertib BPD

Hak BPD

1. Meminta pertanggungjawaban kepada kepala desa

2. Hak anggaran

3. Hak mengajukkan pertanyaan bagi masing-masing anggota

4. Hak meminta keterangan kepala desa

5. Hak menggandakan prakarsa atau perubahan rancangan peraturan desa

6. Hak mengajukkan pendapat

Page 70: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

57

7. Hak penyelidikan

8. Hak menetapkan tata tertib BPD

9. Hak mengajukkan usul pengangkatan/pemberhentian kepala desa

3. GambaranUmum Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) dalam

Pembangunan Desa

Rencana Pembangunan Jangka Menegah Desa ( RPJMDesa) adalah suatu

kerangka dalam rangka mewujutkan tujuan pembangunan lima tahun yang dimulai dari

Januari 2014 sampai dengan Desember 2019. Yang dimana RPJM-Desa merupakan

perencanaan tingkat menegah desa yang harus dipahami dan disosialisaikan oleh semua

komponen termasuk masyarakat, Badan Permusyawaratan Desa (BPD) serta

Pemerintah Desa sebagai dokumen untuki melaksanakan pembangunan dan sebagai

pedoman dalam pelaksanaan pembangunan.

Dokumen RPJMDesa yaitu merupakan Rencana Pembangunan Desa Bonerate

yang pelaksanaan oprasionalnya dijabarkan melalui Rencana Kerja Pemerintah Desa

(RKPDesa).

Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) dalam pembangunan Desa

Merupakan suatu dokumen perencanaan yang dimana isinya memuat poko-poko

kebijakan pembangunan di desa dan mengarah kepada pencapaian tujuan, baik

visi dan misi desa. Secar teknis RKPDesa sebagi pedoman untuk mewujutkan kesatuan

arah pembangunan dalam janka satu tahun. Denagan RKPDesa ini pembanguna desa

akan terarah dan untuk mencapai suatau tujuan bersama, baik Negara, daeraha taupun

Page 71: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

58

desa, RKPDesa juga memiliki tujuan yakni terwujutnya perencanaan desa dalam usaha

mewujutkan pengembangan jangka menegah desa, dan tercapainya pemanfaatan potensi

desa menuju desa yang mandiri, maju, dan sejahtera.

Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDesa) dalam pembangunan desa tidak

sertamerta dilakukan begitu saja tanpa adanya langkah-langkah atau tahap penyusunan

RKPDesa dan daftar usulan RKPDesa yaitu diantarannya :

1. Musdes penyusunan perencanan pembangunan Desa Pembentukan Tim

penyususn RKPDesa

2. Pencermatan Pagu Indikatif Desa dan penyelarasan program/kegiatan masuk

ke Desa.

3. Pencermatan Ulang dokumen RPJDesa.

4. Penyusunan rancangan RKPDesa dan Rancangan Usulan RKPDesa

5. Penyususnan dan penetapan RKPDesa dan Daftar Usulan RKPDesa.

6. RAPB Desa.

7. Pengajuan daftar usulan RKPDesa.

B. Hasil Penelitian

Implementasi Kebijakan merupakan sustau tahapan pengambilan keputusan,

seperti undag-undang legislatif, pasal-pasal, dan keluaran sebuah peraturan eksekutif,

atau keluarnya standar konsekuensi dan peraturan dari kebijakan bagi masyrakat yang

dapat mempengaruhi aspek kehidupannya.

Meskipun kebijakan telah diambil secara tepet masih adanya kemungkinan bahwa

Page 72: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

59

masih bisa terjadi kegagalan dalam suatu kebijakan tersebut, jika implementasinya tidak

tepat. Dalam hal ini implementasi kebijakan menurut Jan Marse dipengaruhi oleh

beberapa faktor sebagai berikut :

1. Informasi

Informasi merupaka indikator pertama yang merupakan faktor yang

mempengaruhi implementasi kebijakan, yang digunakan untuk mengetahu tingkat

informasi dalam pembangunan Desa Bonerate.

Saat ini informasi sangat berpengaruh dalam pembangunan Desa, oleh karena itu

dalam pembangunan penginformasian seperti informasi yang akurat, yang dimaksut

disini informasi jelas harus memang nyata dan sesuai fakta atau bebas dari kesalahan,

kemudian informasi harus bersifat mudah di mengerti bahwa masyarakat dalam hal ini

memahami isi informasi dengan jelas, serta informasi yang tepat waktu yang dimana

informasi harus sampai pada masyarakat harus tepat karena apabaila terlamabat maka

tidak akan menghasilkan nilai guna lagi atau tidak bermanfaat lagi bagi masyarakat,

dan apabilan kesemuanya berjalan dengan baik maka otomatis informasi yang ada pasti

akan menghasilkan nilai yang positif bagi pembangunan Desa. Oleh karena itu di

harapkan informasi yang memadai merupakan hal yang sangat menunjang dan sangat

penting dalam pelaksanaan pembangunan desa, terutama dalam hal implementasi

Rencana Kerja Pemerintah Desa dalam Pembangunan di Desa Bonerate. Dalam hasil

Wawancara dengan masyarakat Desa Bonerate:

“jika ada informasi atau pemberi tahuan di mesjid atau dalam rapat

pemerintah setempat menyampaikan, akan ada pembangunan sepserti baru-

Page 73: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

60

baru ini pembangunan lapangan futsal, atau ada jalan tani, memang betul

memang di laksanakan.” ( Wawancara dengan masyrakat AF,29 Juni 2020)

Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat Desa Bonerate bahwa.

Informasi dalam pembangunan Desa Bonerate sesuai dengan fakta atau kenytaan

dilapangan. Hal tersebut di perkuat oleh pak sekretaris Desa Bonerate bahwa:

“jika ada rapat atau pertemuan mengenai kemajuan atau pembangunan Desa

kami pasti sampaikan ke pada masyarakat, dengan memberi undanagn, atau

pengumuman di Mesjid, selainitu dalam penginformasian tentang

pembangunan desa kami memasang baliho di depan kantor terkait program

kerja pembangunan desa.” (Wawancara dengan Sekretaris Desa SR, 12 Juni

2020)

Berdasarkan wawancara dengan sekretaris Desa Bonerate bahwa. Pemerintah

setempat berusaha memberikan informasi dengan berbagai bentuk alternatif dengan

tujuan agar masyarakat mendapatkan informasi yang jelas.

Hal tersebut juga didukung dengan hasil wawancara pada salah satu masyarakat

Desa Bonerate bahwa:

“penyampaian yang diberikan sudah bagus karna melalui undangan, jadi kami

masyarakat bisa menghadiri rapat dan mengetahui bantuan apa lagi yang akan

diberikan pemerintah desa kepada masyarakat karena biasanya ada bantuan

berupa WC dan ada juga bantuan berupa sumur dan lain. ( wawancara dengan

masyarakat HS,16 Juni 2020)

Berdasarkan pemaparan di atas amenunjukkan bahwa, masyarakat disini selaku

Page 74: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

61

stekholder masi kurang paham apa itu rencana pembangunan desa dan masi adanya

perbedaan prespektif, yang dimana masyarakat beranggapan bahwa setiap rapat yang

diadakan mengenai perencanan desa itu terkait pembagian bantuan untuk dimiliki

pribadi oleh masyarkat.

Wawancara dengan Kepala Dusun Ero Ihu Barat mengungkapkan bahwa:

“ Bagus sekali jika ada undangan rapat begini, karena dengan adanya undangan

kita bisa tau jelas waktu dilaksanakannya rapat, jadi kita selaku masyarakat

yang di undang bisa hadir sesuai waktu yang di tentukan dan apabila

masyarakat hadir dalam rapat musdes atau musrembang desa begini

masyarakat akan tau bagaiaman penyususnan pembangunan desa sendiri.”(

wawancara dengan Kepala Dusun Ero Ihu Barat AN,16 juni 2020)

Berdasarkan pemaparan tesebut dapat disimpulkan bahwa penginformasian dalam

proses perencanan pembangunan Desa Bonerate tepat waktu. Hal tersebut di perkuat

oleh kepala Desa Bonerate.

“kami selaku pemerintah setempat selalu mengusahakn agar informasi selalu

tepat waktu sampai di masyarakat, agar masyarakat mengetahui semua program

atau kegiatan yang akan di lakukan di Desa Bonerate. (Wawancara dengan

Kepala Desa AM,12 Juni 2020)

Pemaparan nara sumber tersebut dapat ditarik benag merahnya bahwa secara

keseluruhan terkait Implementasi Rencana Kerja Pemerintah Desa dalam Pembangunan

di Desa Bonerate, dalam hal informasi masih belum bisa dikategorikan sebagai

informasi yang memadai dikarenakan masih adanya beberapa kendala yang dimana

Page 75: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

62

masyarakat yang kurang mengerti serta salah persepsi menegenai apa sebenarnya

rencan kereja dalam pembangunan Desa.

2. Isi Kebijakan

Isi kebijakan merupakan indikator kedua yang mempengaruhi impelementasi,

digunakan untuk mengetahui sejauh mana kesuksesan suatu kebijakan dalam

implementasi rencana kerja pemerintah Desa dalam pembangunan Desa Bonerate.

Kebijakan sangat berpengaruh dalam pelaksanaan pembangunan Desa dalam hal

ini kebijakan harus tepat sasaran sesuai dengan standar kebijakan yang artinya

kebijakan dalam implementasi rencana kerja pemerintah desa harus bisa memecahkan

masalah-masalah yang ada pada lingkup masyarakat. Oleh karena itu kebijakan

merupakan hal yang sangat menunjang dan sangat penting dalam pelaksanan

pembangunan desa. Hal ini dapat kita lihat dari hasil wawancara peneliti dan Kepala

Desa Bonerate yaitu sebagai berikut:

“Dengan adanya pembangunan infrastruktur, perbaika jalan, adanya

ADD,adnya hasil pajak, atau Bumdes,itu semu termasuk kebijakan“. (

Wawancara dengan Kepala Desa Bonerate AM, 12 Juni 2020)

Berdasarkan dari pemaparan Kepala Desa Bonerate bahwa dalam hal kebijakan

keuangan desa seperti dengan adanya kebijakan dalam implementasi rencana kerja

pemerintah Desa terutama dalam pembangunan desa. Hal senada di sampaikan oleh

Sekretaris Desa Bonerate menjelaskan bahwa:

“ kami juga mendirikan BUMDesa “Karya mandiri” yang bergerak di bidang

Page 76: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

63

dana simpan pinjam kelompok, jual sembako dan Bahan bangunan,tapi yang

sekrang ini masih beroprasi aktif itu tinggal dana simpan pinjam,itupun

perputaran dananya tersendat sekarang biasa, masyarakat yang ambil dana

modal atau barang mengutang dan biasa juga yang pinjam sembako

mengandalkan hasil panen mereka, tiba panen baru memebayar hutang, jadi

perputaran khas itu lambat. (Wawancara dengan Sekretaris desa SR, 18 Juni

2020 )

Berdasarkan dari pemaparan Sekretaris Desa Bonerate bahwa, kebijaka dalam

pembangunan desa belum tepat sasaran dengan masih adanya masyarakat yang belum

bisa hidup mandiri. Yang berati dalam hal ini pemberdayaan masyarakat dan

kelembagan untuk bisa hidup mandiri tercantum dalam Peraturan Desa Bonerate Nomor

3 Tahun 2018 pasal 1 poin 18 belum sesuai dengan apa yang diharapkan Desa

Bonerate. Diperkuat oleh KAUR Perencanaan mengatakan bahwa:

“ Banyak masyarakat yang mengambil dana di karya Mandiri termasuk tetangga

Saya, dan sekarng masih menjual tapai pengambilan dana yang seharusnya

dibayar tiap bulan selalu nuggak, dan terpaksa pengurus datang menagi ke

masyarakat yang bersangkutan.”( wawancaraKAUR Perencanaan dengan

HW, 22 Juni 2020.)

Berdasarkan dari pemaparan di atas dapat dikatan bahwa kebijakan belum tepat

sasaran karena dalam hal ini berkaitan dengan kurangnya kesadaran masyarakat untuk

mendukung dalam menujang peninkatan kesejahteraan desa . oleh staf KAUR TU dan

Umum bahwa:

Page 77: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

64

“kebijakan seperti adanya usaha kelompok itu ada tapi banyak yang mendek,

tidak berjalan karna modal tidak terputar,”( wawancara dengan staf KAUR

TU, NL, 22 Juli 2020)

Adapun pelaksanan Rencana kerja yang terealisasi dan tidak terealisasi. Dimana

terkait dengan pelaksanaan dan pencapaian program Rencan Kerja Desa tahun 2019

terdapat program yang sukses di realisasikan dan masih terdapat program yang belum

terealisasi, dapat dilihat pada table di lampiran rencana kerja. Dari 22 program yang

direncanakan dan dilaksanakan hanya 17 program yang terealisasikan hal ini

dikarenakan program-program tersebut merupakan program lanjutan dari tahun 2018

sehingga program tersebut bisa terealisasikan, sedangkan program yang tidak

terealisasikan itu memang teramsuk indikator baru untuk di laksanakan pada tahun

2019, selain itu faktor yang menyebabkan program tidak terealisasi karena lambatnya

pencairan keuangan kegiatan.

Jadi dapat diartikan bahwa Peraturan Desa Nomor 3 Tahun 2018 tentang

Rencanma kerja pemerintah desa ( RKPDesa) selaku kebijakan dalam pembangunan

desa belum tepat sasaran karena masih adanya ketidak sesuaian isi kebijakan dengan

apa yang ada di lapangan seperti belum adnaya kemandirian masyarakat, misi yang

belum terealisasi, serta belum ada kesadaran masyarakat akan pentingnya selaku

stekholder dalam peningkatan kesejahterana Desa Bonerate.

3. Dukungan Masyarakat

Dukungan Masyarakat merupakan indikator ketiga dari beberapa faktor yang

Page 78: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

65

mempengaruhi implementasi Rencana Kerja Pemerintah Desa dalam pembangunan

Desa Bonerate, yang digunakan untuk mengetahui bagaimana tingkat partisipasi

masyarakat atau dukungan masyarakat Desa Bonerate dalam pembangunan Desanya

Partisipasi dan dukungan masyarakat baik fisi dan non fisik. Yang dimaksud disini

dukungan masyarakat berbentuk fisik berupa sumbangan tenaga yang dimana keikut

sertaan masyarakat memperbaiki fasilitas desa, fasilitas berupa bantuan barang atau

materi guna mendukung pembangunan serta jasa yang dimaksud disini semua

dukungan terkait keterampilan atau kemahiran yang dimiliki masyarakat, sedangka non

fisik berupa ide pemikiran seperti saran dan kritik terkait pembangunan desa. Ini semua

berkaitan dengan partispasi masyarakat, karena apabila dalam pelaksanan kebijakan

tidak cukup dukungan maka implementasi kebijakn akan sangat sulit dilaksanakan.

Oleh karena itu dukungan masyarakat merupakan salah satu faktor yang sangat

berpengaruh karena dalam hal ini masyarakat sebagai stekholder. Dimana dalam

wawancara dengan Ketua BPD Desa Bonerate bahwa:

“bagus jika dukungannya dalam perbaikan, adanya perbaikan jalan tani seperti

rabat beton jalan ada kelompok swaday masyarakat, jadi pasti semua

masyarakat membantu karena itu juga kan untuk memenuhi kebutuhan

masyarakt dan kebutuhan bersama,” (Wawancara MI,26 Juni 2020 )

Berdasarkan dari pemaparan tersebut dapat diartikan bahwa masyarakat sangat

antusias dalam pembangunan desa terkait partisipasi fisik sumbangan tenaga, dimana

masyarakt membantu perbaikan jalan tani di desa bonerate. Di perkuat oleh wawancara

dengan masyarakat menyatakan bahwa:

Page 79: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

66

“kalu masalah bantuan bisa bantu-bantu pembuatan jalan, biasa juga kalu

ada kerja bakti begitu, banyak rumput di cabut atau dibersihkan di dekat

jalan, jadi harus bawa sabit masing-masing, atau parang dan bahkan ada

yang bawa mesin pemotong kayu” ( Wawancara dengan masyrakat AF, 29

Juni 2020 )

Berdasarkan hasil wawancara tersebut menunjukkan bahwa dukungan masyarakat

dalam pemenuhan fasilitas dalam pembangunan desa sudah termasuk memadai, dengan

masyarakat membawa masing-masing alat dalam memperbaiki dan membenahi jalan

agar bisa di fungsikan. Hal senada disebutkan kepala Dususn Waikomba, dalam

wawancaranya yaitu:

“jika masalah dukungan masyarakat berpatisipasi ada yang dalam

ketermpilan seperti, membut kerjinan tangan, pengolahan jagung menjadi

makanan atau cemilan. Semua itu ada kelompoknya.”( Wawancara dengan

kepala Dususn Waikomba A.M, 25 Juni 2020)

Berdasarkan hasil wawancara tersebut bahwa dukungan fisik berkaitan

sumbangan jasa sudah bisa dikategorikan masyarakat sangat antusias dengan adanya

kelompok usaha yang bergerak di bidang kerajinan tangan dan makanan atau cemilan.

Oleh Ketua BPD Desa Bonerate dalam wawancara menyatakan bahwa:

“masyarakat disini itu beranggapan kalu masalah yang terkait program

atau pembangunan itu semuanya pemerintah desa yang tau, tidak perlu lagi

masukan pendapat dari mereka,”(Wawancara MI,26 Juni 2020 )

Hal senada disampaikan oleh masyarakat bahwa

Page 80: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

67

“kalau masalah begitu kami tidak tau apa-apa, biar pemerintah yang

berfikir, jika pemerintah yang membuat itu sendiri pasti akan bagus.”(

wawancara dengan masyarakat HS,16 Juni 2020)

Berdasarkan dari wawancar tersebut dapat ditarik kesimpulah bahwa dalam

dukungan masyarakt dalam segi fisik sudah bisa dianggap memadai dalam

Implementasi rencana kerja pemerintah dalam pembangunan Desa Bonerate namun

dalam partisipasi non fisik masyarakat masih kurang antusias dikarenakan masih

kurangnnnya partisipasi masyarakat dalam memberikan masukan ataupun saran kepada

pemerintah setempat guna membantu pemerintah dalam hal meningkatkan kesejah

teraan masyarakat.

4. Pembagian Potensi

Pembagian potensi merupakan indikator keempat dari faktor yang dapat

mempengaruhi implementasi rencana kerja pemerintah desa dalam pembangunan Desa

Bonerate.

Pembagaian potensi merupakan hal sangat perpengaruh dalam implementasi

rencana kerja pemrintah desa yang diman dalam hal ini potensi terbagi atas dua yaitu

potensi fisik dalam hal ini suatu desa meliputi segala sesuatu yang mendukung

pembangunan yang berkaitan dengan tanah, air, cuaca, ternak, dan manusia sebagai

tenaga kerja, sedangkan potensi non fisik yaitu segala sesuatu yang berkaitan dengan

sumber daya budaya seperti, sikap gotong royong dalam masyarakat, adanya lembaga

sosial, kemampuan aparatur desa bekerja secara maksimal menjadi sumber ketertiban

Page 81: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

68

serta kelancaran pemerintahan desa. Dalam pembangunan Desa Bonerate. Dalam hasil

wawancara dengan Sekretaris Desa Bonerate mengatakan bahwa :

“disini masyarakat itu mayoritas petani jagung, kacang ijo, jambu mente,

karena kadar air dalam tanah di sini itu rendah, bahkan biasa gagal panen,

jadi tanaman yang ditanam itu tanaman yang cocok keadaan tanah disini,

tanaman berupa padi disini tidak cocok karena disini itu kadar air dalam

tanah tidak memadai untuk tanaman seperti padi, dan tidak ada sungai

sebaagai pengairan. “(Wawancara dengan Sekretaris Desa SR,13 Juli 2020

Berdasarkan dari pemaparan tersebut menyatakan bahwa di Desa Bonerte

dikategorikan, tanah pertanian di Desa Bonerate kurang produktif. Karena disebabkan

kadar air dalam tanah itu tidak memadai. Hal senada di ucapakn Staf urusan

perencanan dalam wawancaranya sebagai berikut bahwa:

“kalau masalah sumebara air kita disini aman, kalu untuk kebutuhan

pemakai seharai-hari ada sumur yang jumblahnya kalau tidak salah itu 268

dan masyarakt sini itu mayoritas menggunakan air sumur untuk memasak

atau kebutuhan lainnya tapi kalu air hujan dan sumbaer air seperti sungai

kuran dan tidak ada atau itu sulit.”(Wawancara dengan Staf Urusan

Perencanaan SN, 9 Juli 2020 )

Berdasarkan dari hasil wawancara tersebut bahwa terkait sumber daya pisik dalam

pemenuhan kebutuhan terkait air belum cukup memadai, dikarenakan mata air yang

lebih banyak digunakan adalah sumur.dan itu sudah memenuhi kebutuhan masyrakat

namun dalam kebutuhan pertanian belum memadai Desa Bonerate. Diperkuat oleh

Page 82: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

69

Wawanca dengan pak Dusun Waikomba yang dimana:

“Mengenai cuaca disini, terkadang cuaca tidak menentu terkadang

matahari sangat terik dan panas, meski semestinya sudah masuk musim

penghujan, cuaca disini sulit untuk diprediksi, hal ini yang biasanya

mengakibatkan para petani gagal panen dikarenakan hujan turunya tidk

menentu.. ( WAwancan dengan Kepala Dusun waikomba A.M, 25 Juni

2020)

Berdasarkan dari hasil wawanca tersebut bahwa di Desa Bonerate curah hujan

serta iklim yang tidak bisa diprediksi serta suhu udara yang panas mengakibatakan para

petani gagal panen dan mengakibatkan tanah pertanian tidak subur.

Wawancara dengann Kasih Kesejahteraan yang dimana:

“disini itu mayoritas petani dan terkait hewan peliharaan disini itu ada ayam,

bebek, dan kambing, tapi yang lebih mayoritas di pelihara masyarakat disini itu

kambing, karna kambing itu mahal harganya. ( Wawancara dengan Kasih

Kesejaheraan, 18 Juni 2010)

Berdasarkan wawancara dapat diartikan bahwa ternak di Desa Bonerate

merupakan salah satu potensi penunjang ke sejahteraan masyarakat

Wawancara dengan sekretaris Desa Bonerte bahwa:

“disini itu mayoritas petani, selain itu ada juga yang memiliki keahlian

seperti dalam bidang keterampilan, kantoran baik puskesmas ataupun

kantor pemerintahan. Bisa di taksir bahwa penuduk mayoritas petani dan

sisahnya memili keahlian laian. (Wawanca dengan Sekretaris Desa, SR 18

Page 83: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

70

Juni 2020)

Berdasarkan dari hasil wawanca tersebu bahwa potensi sumber daya manusia

dalam faktor fisisk, cukup memadai, dengan adanya para petani dan tenaga pendidik,

serta masyarakat yanag memiliki mata pencaharaian di bidang keterampilan itu

merupakan salah satau bentuk penunjang untuk penigkatan kesejahteraan masyarakat

desa.

staf Desa bagian Kasi Pelayanan memepertegas terkai potensi dalam implementasi

rencana kerja pemerintah desa dalam pembangunan di Desa Bonerate mengunkapkan:

“kalau partisipasi seperti perbaikan jalan tani, masyarakat pasti ikut kaerna

itu untuk kebutuhan mereka juga depannya, biasa di namakan itu kelompok

swadaya masyarakat, ” ( Wawancara dengan NE, 18 Juni 2020)

Berdasarkan dari wawancara tersebu bahwa potensi dalam pelaksanan

pembangunan desa dalam sumber daya non fisik cukup memadai dengan masyarakat

melakukan kegiatan secara gotong royong untuk menyelesaikan jalan tani, selain itu

dengan adanya kelmbagaan sosila seperti kelompok swadaya masyarakat, merupakan

salah satu faktor pendukung dalam menigkatkan pembangunan. Hal tersebut di

perkuatoleh anggota karang Taruna dalam wawancaranya bahwa:

“.disini itu selain karang taruna, ada juga ibu-ibu Pemberdaya dan

Kesejahteraan Keluarga (PKK,).”( Wawancara dengan anggota karang

taruan WA, 18 Juni 2020)

Berdasarak dari wawancara tersebut bahwa ada beberapa lembaga sosila di Desa

Bonerate yang menjadi pendukung kesejahteraan masyarakat desa.

Page 84: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

71

Wawancara dengan masyarakat desa bahwa

“ saya perna ingin mengurus akta kelahiran milik anak saya, sudah sekitar

jam sepulu, tapi belum ada yang melayani berhubung karena belum ada

petugas yang khusus mengetahui terkait akta,.( Wawancara dengan

masyarakat AF,29 Juni 2020)

Berdasarkan hasil wawancara tersebut menyatakan bahwa aparatur desa masih

kuramng maksimal dalam menjadi sumber pendukung kelancaran pemerintahan guna

menuju desa yang maju dan sejahtera, dalam hal ini potensi aparat atau staf desa masih

belum memadai dalam hal kualitas pelayanan terhadap masyarakat desa. Hal tersebut

diperkuat oleh sataf Desa Bonerte bahwa

“jika pak desa tidak sedang berada di dalam desa atau ada didaratan,

datang terlambat kekantor itu tidak apalah, karena biasanny tidak ada

kerjaan jika masih pagi di kantor” (Wawancara dengan staf Desa, MN 22

Juni 2020)

Berdasarakan dari pemaparan tersebut dapat di simpulkan bahwa dalam

pembagian potensi di Desa Borate terkait implentasi rencana kerja pemerintah desa

dalam pembangunan di Desa Bonerate masih belum cukup karena dipengaruhi

beberapa faktor yang dimana masih kurang produktifnya tanah pertanian sebagai lahan

sumber ekonomi masyarakat, serta cuaca dan iklim yang kurang mendukung pertanian,

serta masih kurangnya kesadaran aparatur pemerintah dalam memberikan dukungan

terkait kelancaran pemerintahan guna mewujutkan desa yang maju dan sejahtera.

Page 85: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

72

C. Pembahasan Hasil Penelitian

1. Informasi

Implementasi rencana kerja pemerintah Desa dalam pembangunan di Desa

Bonerate berdasarkan hasil observasi penelitian menemukan bahwa, informasi dirasa

belum cukup baik. Dimana meski pemerintah merasa telah memberi informasi yang

baik, tapi masyarakat masih belum memahami dan mengerti mengenai rencana

pembangunan desa dan hal tersebut, akan menimbulkan sesuatu yang tidak diinginkan

dalam pembangunan Desa Bonerate, masyarakat disini selaku stekholder masi kurang

paham apa itu rencana pembangunan desa dan masi adanya perbedaan prespsi, yang

dimana masyarakat Desa Bonerate beranggapan bahwa setiap rapat yang diadakan

pemerintah Desa Bonerte mengenai perencanaan desa itu terkait pembagian bantuan

atau sumbangan dari pemerintah untuk dimiliki pribadi oleh masyarakat.

2. Isi Kebijakan

Kebijakan yang dimaksut disini kebijakan publik, yang dimana dengan adanya

kebijakan dalam implementasi rencana kerja pemerintah desa terutama dalam

pembangunan desa itu sangat menunjang terhadap peningkatan kualitas dan tarap hidup

masyarakat desa untuk lebih baik lagi. Namun hasil analisis lapangan peneliti masih

ditemukan kesenjangan antara apa yang diharapkan dan hasil yang tidak sesuai dengan

kebijakan. Jadi dapat diartikan bahwa Peraturan Desa Nomor 3 Tahun 2018 tentang

Rencana kerja pemerintah desa ( RKPDesa) selaku kebijakan dalam pembangunan desa

belum tepat sasaran karena masih adanya ketidak sesuaian isi kebijakan dengan apa

Page 86: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

73

yang ada dilapangan seperti belum adanya kemandirian masyarakat, misi desa yang

belum terealisasi sepenuhnya terutam dalam membangun sarana dan prasarana desa

didukung table pada lampiran dokumen rencana kerja desa, serta belum ada kesadaran

masyarakat akan pentingnya kemandirian masyarakat selaku stekholder dalam

peningkatan kesejahterana Desa Bonerate agar tidak terjadi kesenjangan sosial. Menurut

Donalas. Van Meter dan Carle E Van Horen pada poin pertama yaitu standar dan

sasaran kebijakan harus jelas dan terukur karna apabila standar dan sasaran kebijakan

tidak jelas maka akan merusak.

3. Dukungan Masyrakat

Dukungan masyarakat merupakan salah satu hal penunjang dalam pembangunan,

baik sebagai individu, kelompok atau kesatuan sistem yang merupakan bagian penting

dalam proses dinamika pembangunan, karena secara umum pembangunan bertujuan

untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Dalam hasil penelitiannya Sarah

Nuramalia Putri (2017) bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam pembangunan di

pengaruhi bebrapa faktor.

Pembangunan Desa Bonerate dalam menyusun hingga melaksanakan program

rencana kerja pemerintah desa dalam pembangunan Desa Bonerate. Dimana dalam hal

ini dukungan atau partisipasi masyarakat baik dalam bentuk fisik dimana masyarakat

Desa Bonerate yang memiliki jiwa gotong royong yang tinggi, serta memberikan

bantuan fasilitas guna kebutuhan pembangunan dan membuat usaha kerajinan guna

mendorong ekonomi desa, tetapi dengan kesemuanya itu belum cukup memadai dalam

Page 87: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

74

pembangunan Desa Bonerate karena selain partisipasi fisik masyarakat, pembangunan

Desa juga harus di sertai pemikiran kritis dari masyarakat. Masyarakat Desa Bonerte

dalam hal ini masi kurang kritis berfikir dalam pemerintahan Desanya. Dikarenakan

masih kurangnya wawasan pemikiran masyarakat hal ini dikarenakan tingkat

pendidikan yang mereka sandang rata-rata masih rendah. Diperkuat Tabel.4.2 Tingkat

Pendidikan, sehingga mempengaruhi kualitas berfikir masyarakat untuk menyadari

bawa pemerintah desa itu membutuhkan aspirasi dari masyarakat selaku stekholder dan

pemerintah hanya mengarahkan masyarakat agar berpartisipasi dan penyalur aspirasi

masyarakat.

4. Pembagian Potensi.

Pembagian potensi dalam implentasi kebijakan rencana kerja pemerintah desa

dalam pembangunan Desa Bonerate, para pelaksana yang terlibat adalah masyarakat

dan pemerintah Desa Bonerate. Pembagian potensi tersebut berkaitan dengan rencana

pembangunan Desa yang dimana bersentuhan langsung dengan masyarakat selaku

stekholder atau implementor dalam pembangunan Desa. Menurut Donalas. Van Meter

dan Carle E Van Horen pada poin kedua yaitu implementasi dipengaruhi oleh sumber

daya baik sumber daya manusia amaupun sumber daya alam. Dimana dalam pembagian

potensi di Desa Borate terkait implementasi rencana kerja pemerintah desa dalam

pembangunan di Desa Bonerate masih belum cukup karena dipengaruhi beberapa faktor

terkait sumber daya alam atau potensi fisik dan sumber daya manusia atau potensi non

fisik yang dimana masih kurang produktifnya tanah pertanian sebagai lahan sumber

Page 88: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

75

ekonomi masyarakat, karena dipengaruhi cuaca dan iklim, selain itu penyebab tanah

kering disebabkan karena Desa Bonerate berada pada wilayah pantai atau yang dekat

dengan pantai, serta masih kurangnya kesadaran aparatur pemerintah dalam

memberikan dukungan terkait kelancaran pemerintahan dalam pelayanan terkait

program pembangunan desa guna mewujudkan desa yang maju.

Page 89: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

76

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan Penelitian yang dilakukan tentang implementasi rencan kerja

pemerintah desa dalam pembangunan di Desa Bonerate dapat dikatakan belum

terlaksana dengan baik, karena masih terdapat beberapa kendala yang ditemukan. Hal

tersebut dapat diketahui dari teori Implemntasi kebijakan yang dikemukan oleh Jan

Merse dengan empat indikator diantranya, Informasi, isi kebijakan, dukungan

masyarakat, Serta pembagian potensi.

1. informasi, implementasi rencana kerja pembangunan Desa Belum cukup baik,

karena masih kurangnya pemahamn masyarakt terkait rencana kerja

pembangunan Desa Bonerate.

2. Isi kebijakan, kebijakan yang tidak memadai dan tidak tepat sasaran atau

hasilnya tidak sesuai keinggin, karena masih adanya isi kebijakan yang tidak

terlaksana dengan baik, dimana masih adanya ketidak sesuaian isi kebijakan

yang telah ditetapkan oleh pemerintah setempat dalam peraturan Desa

Bonerate dengan apa yang ada dilapangan, sehingga kebijakan dalam

implementasi rencana kerja pemerintah desa dalam pembangunan Desa

Bonerate dapat dikatakan belum tepat sasaran.

3. Dukungan Masyarakat, dukungan atau partisipasi masyarakat dalam

perencanaan pembangunana desa masih kurang baik, dikarenakan masih

lemahnya dukungan masyarakat dalam memberikan sumbangan pemikiran

Page 90: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

77

terhadap pembangunan, dapat di artikan partisipasi masyarakat dalama

proses menyadari bahwa untuk mencapai pembangunan desa dan

kesejahteraan rakyat perlunya partisipasi masyarakat, baik fisik maupun non

fisik tetapi masyarakat disini hanya menyadari, tidak sertamerta mengambil

sikap untuk bisa memberi pemikiran mengenai keberlanjutan pembangunan

desa kedepannya.

4. Pembagian Potensi, di Desa Bonerate pontensi dalam pembangunan desa

belum cukup memadai, karena dipengaruhi bebrapa faktor seperti tanah yang

kurang produktif karena kurangnya kadar air dalam tanah, curah hujan serta

iklim yanag berubah-ubah dan susah untuk diprediksi oleh petani sehingga

mengakibatkan gagal panen. dan potenis aparatur desa hanya menguasai

bidang masing-masing.

B. Saran

Berdasarkan masalah-masalah yang ditemui peneliti saat melakukan penelitian

mengenai Implementasi Rencana Kerja Pemerintah Desa dalam Pembangunan di Desa

Bonerate, maka diperoleh saran atau masukan bagi beberapa pihak yaitu:

1. Bagi pemerintah Khususnya Pemerintah Desa Bonerate diharapakn dalam

peningkatan pembanguna Desa, perlu adanya penetapan Peraturan Desa

Bonerate terkait perencanaan pembangunnan desa yang lebih baik lagi. Dan

lebih menigkatkan potensi terutama dalam potensi sumber daya alam Desa

Bonerate dan dalam tingkat pendidikan.

Page 91: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

78

2. Bagi Pemerintah Khusus Pemerintah Desa Bonerate diharapkan lebih aktif

memberikan pengertian dan turun ketengah-tengah masyarakat memeberi

pemahaman dan menjalin komunikasi dengan masyarakat, serta meberikan

pengertian kepada masyarakat agar mereka memiliki rasa tanggung jawab

terhadap pembangunan dan mengerti akan pentingnya mereka selaku

stekholder dalam proses pembangunan sehingga tercipta kesejahteraan

masyarakat Desa.

3. Kepada masyarakat Desa Bonerate Kecamatan Pasimarannu Kabupaten

Kepulauan Selayar, peneliti menghimbau pembangunan desa bukan saja

tanggung jawab Pemerintah Desa tetapi semua lapisan masyarakat memiliki

tanggung jawab dalam membangun desa, dengan demikian masyarakat

diharapkan lebih meningkatkan partisipasi dan keikut sertaan, agar desa bisa

lebih berkembang lagi.

4. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan bisa melakukan penelitian lebih

mendalam dengan menggunakan teori berbeda sehingga dapat menjadi

bahan pertimbangan khususnya bagi pembangunan Desa Bonerate dalam

menigkatkan pembangunan Desa Bonerate.

Page 92: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

79

DAFTAR PUSTAKA

Alfaturrahman, P. (2016). Perencanaan Pembangunan Desa di DesaBangan Limau

Kecamatan Ukul Kbupaten Pelawan. Jurnal Valute. ISSN: 2502-1419 , Vol 2

(2), halaman 251-265.

Cristian,H. (2015). Studi Tentang Pelaksanaan Rencanakerja Pembangunan Desa

(RKPDes) Tahun 2013 Desa Lao Janan Ulu Kecamatan LaoJanan Kabupaten

Kutai Kartanegara. eJurnal Pemerintahan Integratif. ISSN: 2337-8670,Vol 3

(1), halaman 1-21

Endah,K. (2020). Pemberdayaan Masyarakat : Menggali Potensi Lokal Desa. Jurnal

Moderat.ISSN: 2442-3777 (cetak).ISSN: 2622-691X( online),Vol 6(1), halaman

135-143.

Florensi,H. (2014). Pelaksanaan Kebijakan Alokasi Dana Desa (ADD) dalam

Memberdayakan Masyarakat Desa di Desa Cerme, Kecamatan Grogol,

Kabupaten Kediri. FISIP. ISSN: 2303 – 341X, Vol 1(1), halaman 1-8.

Firyal,M.A, Srihandayani,S dan Surati. (2018). Partisipasi Masyrakat dalam

Perencanaan Pmbangunan di Desa Jatimuliya Kabupaten Boalemo. Jurnal Ilmu

Administrasi Negara. Cetak ISSN: 2301-573X E-ISSN: 2581-2084. Vol 6 (2),

halaman 135-141.

Hakim,L. (2017). Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa Sukamerata

Kecamatan Rawamareta Kabupaten Karawang.Jurnal Politikom Indonesiana.e-

ISSN:2528-2069.Vol 2 ( 2), halaman 43-53.

Page 93: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

80

Halim,A. (2017). Implementasi Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Dalam

Bidang Pembangunan Desa Tanah Merah Kecamatan Tanah Merah Kabupaten

Indra Giri Hilir. JOM FISIP. Vol 4 ( 2 ) halaman 7- 13.

Husna.C.A dan Mardhiah.N. (2018). Publik Partisipation In Rural Development

Playning. Community.ISSN : 2477-5746, Vol 4 (2), halaman 226-234.

Ihsan,A.K, Abdul Mahsyar, dan Samsir Rahim. (2016). Koordinasi Fasilitator

Masyarakat Dengan Pemerintah Desa Dalam Program Pembangunan

Infrastruktu Pedesaan Di Kabupaten Luwu Utara. Jurnal Administrasi PubliK.

Vol 2 (1) halaman 1-15

Kadji,Y. (2015). Formulasi dan Implementasi Kebijakan Publik: Kepemimpinan dan

Perilaku Birokrasi dalam Fakta Realitas. Gorontalo. UNG Press.

Mulyadi,D.2016. Studi Kebijakan Publik dan Pelayanan Publik. Bandung. Alfabeta

CV.

Mustari,N. 2015. Pemahaman Kebijakan Publik. Yokyakarta. PT Leutika Nouvalitera.

Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar NO 1 Tahun 2016 Tentang Pemerintah

Desa.

Peraturan Mentri Dalam Negri NO 114 Tahun 2014 Tentang Pedoman Pembangunan

Desa.

Page 94: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

81

Peraturan Daerah Kabupaten Kepulauan Selayar Nomor 13 Tahun 2006 tentang

tatacara Penyusunan APB Desa ( Lembar Daerah Kabupaten Selayar Tahun

2006 Nomor 13).

Peraturan Derah Kabupaten Selayar Nomor 15 Tahun 2006 Tentang Sumberpendapatan

Desa (Lembar Daerak Kabupaten Selayar Tahun 2006 nomor 15)

Peraturan Desa Nomor 3 Tahun 2018 Tentan Rencana Kerja Pemerintah Desa

Putri, S.N. (2017). Partisipasi Masyarakat Dalam Pembangunan Desa ( Studsi Kasus

Desa Belesari Kecamatan Bansari Kabupaten Temenggug). Skripsi, Universitas

Diponegoro, Semarang. Diperoleh dari eprints.undip.ac.id.

Rahmawati, A. (2020). Implementasi Kebijakan Program Pengembangan Komoditas

Pada Kawasan Strategi Kabupaten Di Kabupaten Bone. Jurnal Ilmu

Administrasi Negara, Volume 1(1),halaman 219-231.

Ramadhani,A dan Ramadhani,M.A . (2017). Konsep Umum Pelaksanaan Kebijakan

Publik. Jurnal Publik. ISSN : 1412-7083, Vol 11 (0), halaman 2-9.

Sjafrizal. 2015. Perencanaan Pembamngunan Desa Dalam Era Otonomi. Jakarta. PT

Rajagrofindo Persada.

Subarsono. (2013). Analisis Kebijakan Publik Konsep Teori Dan

Aplikasinya.Yogyakart. Pustaka Pelajar.

Page 95: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

82

Sunusi, A. (2017). Modifikasi Model Formulaisi Kebijakan Perencanaan Pembangunan

Perdesaan Berbasis Partisipasi Publik. Jurnal SAWALA. ISSN: 2302-2231,

Vol 5 (2), halaman 29-34.

Sayumitra,A. (2009). Implementasi Perencanaan Partisipasi dalam Mewujutkan

Pembangunan di Desa Lapang Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh

Barat. SKRIPSI. Departemen Ilmu Administrasi Negara. Universitas Sumatra

Utara. Aceh Barat. Diperoleh dari scholar.google.co.id.

Tahir,A. (2015). Kebijakan Publik dan TransparansI Penyelenggaraan Pemerintah

Daerah. Bandung. Alfabeta CV.

Taufik,A, Jaelan Usman dan Abdul Mahsyar. (2020). Implementasi Program Usaha

Rakyat Dalam Pengembangan Perajin Perahu Pinisi Di Kecamatan

Bontobahari Kabupaten Bulukumba.JPPM. e-ISSN:2715-2952,vol 2 (1)

halaman 1-10.

Taufiqurakhman. (2014). Kebijakan Publik Pengendalian Tanggung jawab Negara

Kepada Presiden SelakuPenyelenggara Pemerintahan. Jakarta Pusat. Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Moestopo Beragama (Pers).

Theresia,Aprilia. Krisnha. (2015). Pembangunan Berbasis Masyarakat. Bandung.

Alfabeta CV.

Wrihatnolo,R.R. danDwidjowijoto,R.N. (2007). Menejemen Pemberdayaan. Jakarta. PT

Elex Media Komputido.

Page 96: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

83

LAMPIRAN

Page 97: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

84

MATRIKR PENELITIAN

Rumusan Masalah Fokus

Masalah

Indikator

Fokus

Masalah

Pertanyaan

Peneliti

Sumber Data

Informan

Kunci

Doku

men

1 2 3 4 5 6

1. Bagaimana

aspek informasi

dalam

implementasi

rencana kerja

pemerintah desa

dalam

pembangunan

Desa Bonerate

Informasi

rencana kerja

pemerintah

Desa

1. Pemahaman

2. kejelasan

1.Bagaimana

penginformasia

n dalam rencana

kerja

pemerintah

Desa?

2.Apakah

penginformasia

n dalam rencana

kerja

pemerintah

desa, jelas,

akurat,tepat

waktu dan

mudah

dimengerti ?

1.Kepala

Desa

Bonerate

2.Sekretaris

Desa

Bonerate

3.Kepala

BPD Desa

Bonerate

4.Masyrakat

5.Kepala

Dusun

Waikomb

a

6.Kepala

dusun Ero

Ihu Barat

7.Kasi

Pelayanan

8.Staf

urusan Tu

& umum

Doku

men

yang

diperl

ukan

yaitu;

Srtukt

ur

organ

isasi

Page 98: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

85

9.Anggota

karang

taruna

10.Staf

urusan

Perencana

n

11.Staf Desa

2.isi kebijakan

dalam

implementasi

rencana kerja

pemerintah desa

dalam

pembangunan

Desa Bonerete

Isi kebijakan

rencana kerja

pemerintah

Desa

1. Masyarakat

1.Apakah

kebijakan sudah

tepat sasaran

sesuai yang di

inginkan?

3.Bagaimana

dukungan

masyarakat

dalam

implementasi

rencana kerja

pemerintah desa

dalam

pembangunan

Desa Bonerate

Dukungan

masyarakat

rencana kerja

pemerintah

Desa

Masyrakat 1.Bagaimana

keikut

sertaan

masyarakat

dalam

perbaikan

fasilitas

pembanguna

n desa?

2.Bagaimana

dukungan

masyarakat

dalam bidang

jasa dalam

Page 99: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

86

rencana kerja

pemerintah

desa ?

3.Bagaimana

dukungan

masyarakat

berupa

pemikiran

dalam

pembanguna

n desa?

4.Bagaimana

pembagian

potensi dalam

implementasi

rencanakerja

pemerintah desa

dalam

pembangunan

Desa Bonerate.

Pembagian

potensi

rencana kerja

pemerintah

Desa

Sumber daya 1.Bagaimana

keadan tana,

air,cuaca/ikli

m dan ternak

Desa yang

mendukung

pembanguna

n desa?

2.Bagaimana

potensi

sumber daya

manusia

dalam

rencana kerja

pemerintah

desa ?

Page 100: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

87

PEDOMAN WAWANCARA

1. Bagaimana penginformasian dalam rencana kerja pemerintah Desa?

2. Apakah penginformasian dalam rencana kerja pemerintah desa, jelas, akurat,tepat

waktu dan mudah dimengerti ?

3. Apakah kebijakan sudah tepat sasaran sesuai yang di inginkan?

4. Bagaimana keikut sertaan masyrakat dalam perbaikan fasilitas pembangunan desa?

5. Bagaimana dukungan masyarakat dalam bidang jasa dalam rencana kerja

pemerintah desa ?

6. Bagaimana dukungan masyarakat berupa pemikiran dalam pembangunan desa?

7.Bagaimana keadan tana, air,cuaca/iklim dan ternak Desa yang mendukung

pembangunan desa?

8. Bagaimana potensi sumber daya manusia dalam rencana kerja pemerintah desa ?

Page 101: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

88

a. Kepemilikan sumur Air minum

Dusun

Sumur Air minum

Air

kemasan

Air

PDAM

Air

Sumur

Air

Sungai

Mata

Air

Air

Hujan

Total

1.Ero Ihu

Barat

- - 3 - - 3

2.Ero Ihu

Timur

- - 2 - - 2

3.Waikomba - - 2 - - 2

Total - - 7 - - 7

b. Tingkat Pendidikan

Pra Sekolah SD SMP SLTA Sarjana

92 462 114 114 54

c. Mata pencahar

Petani Pedagang PNS Tk.

kayu

Tk.

Jahit

Montir Tk.

batu

Sopir/

Angkutan

Peternak Nela

yan

150 64 29 97 8 1 52 11 16 70

Page 102: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

89

d. Kepemilikan ternak

AYAM KAMBING BEBEK SAPI LAIN-LAIN

200 ekor 48 ekor 158 ekor - -

e. Prasarana Desa/Dusun

Kant

or

Desa

TK SD SMP SMA Kantor

BPD

Posy

andu

TPA Pusk

esma

s

poskam

bling

Bar

uga

Bata

s

Dus

un

1 1 1 1 1 1 3 3 1 3 1 1

Sumber: Profil Desa Bonerate

f. Rencana Kerja Pemerintah Desa

Adapun data/dokumen Rencana Kerja Pemerintah Desa Bonerate dalam

pembangunan Desa sebagai berikut:

Lampiran Pelaksanaan Rencana Kerja tahun

No

.

Rencana Kerja Pembangunan Target capaian Target dan Realisasi

Program

Target Terealisasi/tidak

1. Pemeliharaan Jalan 12 bln 200x3m 200x3m

2. Pembangunan sanggar PKK 12 Bln 1 unit 1 unit

3. Pembangunan Rujab Kades 12 bln 1 unit Tidak

Page 103: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

90

terealisasi

4. Pembangunan Depot Air

Minum/ galon

12 bln 1unit 1 unit

5. Pembangunan Pagar Posiandu

Melati I

12 bln 7x9m 7x9m

6. Pembangunan Tugu Batas

Desa/Dusun

12 bln 3 unit 1 unit

(tidak

sesuai)

7. Pembangunan Pagar Posyandu

Melati II

12 Bln 18x9

m

18x9m

8. Pembangunan/Perluasan

Tanggul

12 bln 50m 50m

9. Pembangunan Baruga Sayang

Lanjutan/Plafon

12 bln 1 unit 1 unit

10. Pembangunan Pagar TPA “ AL

Hamidah”

12 bln 10x

15m

10x15m

11. Pembangunan Jamban Keluarga 12 bln 6 unit 3 unit (tidak

sesuai)

12. Peningkatan Kapasitas Air

bersih Perpipaan

12 bln 1 Ls 1 ls

13. Pembangunan Jalan Setapak

Rabat Beton

12 bln 150x2

m

150x2m

14. Pembangunan Pagar TPA ”Al

Qadir”

12 bln 10x15

m

10x15m

15 Pembangunan Jalan Tani Rabat

Beton Lanjutan

12 bln 250x

3m

250x3m

16. Perluasan Gedung TK 12 bln 1 unit 1 unit

Page 104: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

91

17. Penambahan Volume Tinggi

Pagar TK

12 bln 50m 50m

18. Pembangunan Sumur Tani 12 bln 1 unit 1 unit

19. Pembangunan Sanggar Seni Dan

Budaya

12 bln 1

unit

Tidak

terealisasi

20. Perbaikan Rumah Kumuh 12 bln 6 unit 3 unit ( tidak

sesuai)

21 Biaya pendidikan keluarga

miskin

12 bln - 7 orang

22 Penghijauan tingkat Desa 12 bln - Terlaksana

Sumber: Profil Desa Bonerate

Page 105: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

92

g. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Bonerate

STRUKTUR ORGANISASI

PEMERINTAHAN DESA

DESA : BONERATE

KECAMATAN: PASIMARANNU

KEPALA DESA:

MUH. ARSYAD MANABA

LP

M

SEKRETARIS DESA:

SOREA

PELAKSANAAN

TEKNIK

KASI

PELAYANAN:

NUR EDAH

KASI

KESEJAHTERAA

N

HASANUDDIN

KASI

PEMERINTAH

AN:

ABDULLAH

KAUR

KEUANGAN:

MUHAMMA

D ISHSAN

KAUR TU DAN

UMUM:

MUHAMMAD

HASAN

KAUR TU DAN

UMUM:

HIKMAWATI

STAF URUSAN

KEUANGAN:

DODI

STAF URUSAN TU

DAN UMUM:

ELA NURLAELA, S.Pi

STAF URUSAN

PERENCANAAN:

SITTI ANISA

STAF SEKSI

PELAYANAN:

SUARDI

STAF SEKSI

KESEJATERAAN:

MAUNGI, S.IP

STAF SEKSI

PEMERINTAHAN:

MUSDIANA

KEPALA DUSUN

ERO IHU BARAT:

AENUDDIN

KEPALA DUSUN

ERO IHU TIMUR:

RUSTAN

KEPALA DUSUN

WAIKOMBA:

ANDI MANSUR

BPD

Page 106: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

93

Page 107: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

94

Page 108: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

95

Page 109: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

96

Page 110: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

97

Page 111: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

98

Page 112: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

99

TK Desa Bonerate

Posiyandu Desa Bonerat

Page 113: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

100

Depot Air bersih

TPA Desa Bonerate

Page 114: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

101

Page 115: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

102

Page 116: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

103

Page 117: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

104

.

Page 118: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

105

Page 119: SKRIPSI IMPLEMENTASI RENCANA KERJA PEMERINTAH DESA …

106

RIWAYAT HIDUP

Andi Ratu atau biasa dikenal dengan panggilan Ratu atau panggil

bunda lahir di Bonerate, pada tanggal 23 Juli 1996. Anak ke lima

dari lima bersaudara lahir dari pasangan suami istri Aco’Baengko

dan Banri Suro. Peneliti muali bersekolah di jenjang Sekolah

Dasar atau SDN Barat Lambongan dan selesai tahun 2010. Pada

tahun itu juga peneliti melanjutkan pendidikan kejenjang Sekolah Menengah Pertama

atau SMP N 1 Bontomate’ne dan tamat pada tahun 2013. Kemudian peneliti

melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA yaitu SMA N 1 Bontomate’ne yang dimana

saat ini menjadi SMA N 2 Selayar dan selesai tahun 2016. Karena peneliti memiliki

keinginan kuat dalam hal pendidikan peneliti melanjutkan jenjang pendidikan di salah

satu perguruan tinggi di Makassar yaitu Universitas Muhammadiyah Makassar, dan

terdaftar sebagai salah satu mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan

Ilmu Administrasi Negara, dengan nomor stambuk 105611118216. Pada tahun 2020

penulis berhasil mempertanggung jawabkan hasil karya ilmiahnya di depan penguji

yang berjudul “ Implementasi Rencana Kerja Pemerintah Desa dalam Pembangunan Di

Desa Bonerate Kecamatan Pasimarannu Kabupate Kepulauan Selayar” dan

mendapatkan gelar S.Sos.