SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1603/1/SKRIPSI... · 2017. 4. 20. ·...
Transcript of SKRIPSI - IAIN Salatigae-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/1603/1/SKRIPSI... · 2017. 4. 20. ·...
i
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
MATERI MENULIS KARANGAN
MELALUI STRATEGI WRITING IN THE HERE AND NOW
PADA SISWA KELAS III MI ROUDLOTUL MUTA’ALIMIN SAMBIREJO
KEC. BRINGIN KAB. SEMARANG
TAHUN AJARAN 2016\2017
SKRIPSI
Disusun untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
INDAH KURNIAWATI
NIM 115-12-046
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
TAHUN 2017
ii
iii
PENINGKATAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA
MATERI MENULIS KARANGAN
MELALUI STRATEGI WRITING IN THE HERE AND NOW
PADA SISWA KELAS III MI ROUDLOTUL MUTA’ALIMIN SAMBIREJO
KEC. BRINGIN KAB. SEMARANG
TAHUN AJARAN 2016\2017
SKRIPSI
Disusun untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh:
INDAH KURNIAWATI
NIM 115-12-046
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
TAHUN 2017
iv
v
vi
vii
viii
MOTTO:
اَعلمَزدنيَيربَلق َوَ
“ dan katakanlah olehmu wahai Tuhanku, tambahkanlah
untukku ilmu” (Thoha: 114)
PERSEMBAHAN :
Skripsi ini dipersembahkan kepada :
1. Allah SWT atas taufiq dan hidayahNYA
2. Nabi Muhammad SAW, tauladan uswatun khasanah.
3. Bapak (Sabit) dan Ibu (Mahmudah) serta Bapak dan Ibu mertuaku yang
senantiasa mendukung, memberikan kasih sayang dan do’a penuh ketulusan.
4. Suamiku tercinta Khanif Fadkhurrohim yang selalu setia mendampingiki,
dengan penuh pengertian.
5. Adikku Ahmad Hasan Ghozali yang selalu memberikan semangat.
6. Sahabat sahabatku tercinta Iin Puji Artini, Erfina Fitriyani, Fajriyatul Laila,
Febriani Suci, Septiyanti Dwi, Puji Astuti dan Andri Suhendra yang telah
memberi banyak dukungan dan semangat serta terima kasih atas nasehat serta
canda tawa kalian.
7. Teman-teman PGMI angkatan 2012
ix
KATA PENGANTAR
Sebagai hamba yang beriman sudah sepantasnya penulis bersyukur atas
semua nikmat dan pertolongan Allah sehingga penulis dapat menyelesaikan
penulisan penelitian tindakan kelas yang berjudul : “Peningkatan Hasil Belajar
Bahasa Indonesia Materi Menulis Karangan Melalui Strategi Pembelajaran Writing
In The Here And Now Pada Siswa Kelas III MI Roudlotul Muta’alimin Sambirejo
Kec. Bringin Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017”. Penelitian Tindakan
Kelas ini disusun untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar sarjana
pendidikan.
Penyusunan PTK ini tidak lepas dari hambatan dan rintangan serta kesulitan-
kesulitan. Namun berkat bimbingan, bantuan, nasihat, dan dorongan serta saran-saran
dari berbagai pihak, khususnya pembimbing, segala hambatan dan rintangan serta
kesulitan tersebut dapat teratasi dengan baik. Oleh karena itu dalam kesempatan ini,
penulis menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan tinggi kepada:
1. Bapak Rahmat Hariyadi, M. Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.
2. Bapak Suwardi, M. Pd., selaku Dekan FTIK IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, M. Si., selaku Ketua Jurusan PGMI IAIN Salatiga dan
selaku dosen Pembimbing Akademik.
4. Bapak Imam Mas Arum, M. Pd., selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, petunjuk serta arahan dengan kesabaran serta
x
pengorbanan waktu maupun tenaga untuk memberikan bimbingan, sehingga
tersusunlah skripsi ini.
5. Bapak Ibu dosen Fakultas Tarbiyah dan ilmu keguruan IAIN Salatiga yang
telah memberikan bekal pengetahuan kepada penulis sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.
6. Kepala sekolah MI Roudlotul Muta’alimin Sambirejo yang telah mengizinkan
penulis melaksanakan penelitian.
7. Pihak-pihak lain yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu dan memberikan petunjuk daan saran dalam penyusunan skripsi
ini.
Semoga Allah SWT memberikan pahala yang setimpal atas kebaikan yang telah
mereka lakukan.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca semua.
Salatiga, Maret 2017
Penulis,
xi
ABSTRAK
Kurniawati, Indah. 2017. Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Materi
Menulis Karangan Melalui Strategi Pembelajaran Writing In The Here And
Now Pada Siswa Kelas III MI Roudlotul Muta’alimin Sambirejo Kec.
Bringin Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Skripsi. Jurusan
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu
Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Imam Mas
Arum, M. Pd.
Kata Kunci : Hasil Belajar, Menulis, strategi Writing In The Here And Now
Hasil belajar bahasa Indonesia materi menulis karangan siswa kelas III MI
Raudlotul Muta’alimin Sambirejo kec. Bringin Kab. Semarang tahun pelajaran
2016/2017 rendah. Permasalahan yang menyebabkan rendahnya hasil belajar siswa
karena guru masih menggunakan metode konvesional yang lebih banyak ceramah.
Sehingga perlu diadakan tindakan kelas untuk meningkatkan hasil belajar siswa
materi menulis. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran bahasa
Indonesia materi menulis karangan penulis menggunakan strategi Writing In The
Here And Now.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah melalui strategi writing in
the here and now dapat mneingkatkan hasil belajar siswa dalam menulis karangan
pada mata pelajaran bahasa Indonesia materi menulis karangan siswa kelas III MI
Roudlotul Muta’alimin Sambirejo kec. Bringin kab. Semarang tahun pelajaran
2016/2017?
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian kelas
(PTK). PTK dilaksanakan sebagai upaya untuk mengatasi permasalahan yang
muncul di dalam kelas. Upaya pemecahan masalah dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut: (1) perencanaan (planning), (2) pelaksanaan (acting), (3)
pengamatan (observing), (4) refleksi. Serangkaian kegiatan ini disebut satu siklus.
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan tindakan sebanyak dua siklus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar materi menulis karangan
mengalami peningkatan. Diketahui rata rata nilai siswa mulai dari pre test siklus I,
post test siklus I, pre test siklus II, danpost test siklus II mengalami peningkatan.
Pada rata rata nilai siklus I pre test sebanyak 45,26 dan post test sebanyak 60. Rata
rata nilai pre test siklus II sebanyak 57,36 dan rata rata nilai post test sebanyak 75.
Persentasi ketuntasan pre test pada siklus I sebanyak 31,57%, post test siklus I
36,84%. Pada siklus II pre test 47,36% dan hasil post test siklus II sebanyak 84,21%.
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melalui strategi writing in the here
and now meningkatkan hasil belajar menulis karangan pada siswa kelas III MI
Sambirejo kec. Bringin Kab. Semarang tahun ajaran 2016/2017.
xii
DAFTAR ISI
SAMPUL……………………………………………………………………….. I
LEMBAR BERLOGO…………………………………………………………. Ii
JUDUL…………………………………………………………………………. Iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………………………… Iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN………………………………………
PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH……………………………...
LEMBAR PENGESAHAN NASKAH SKRIPSI................................................
v
vi
vii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN……………………………………………... Viii
KATA PENGANTAR…………………………………………………………. ix
ABSTRAK……………………………………………………………………… X
DAFTAR ISI…………………………………………………………………… Xi
DAFTAR TABEL……………………………………………………………… Xiv
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………… Xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………….. 1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………. 4
C. Tujuan Penelitian……………………………………………………….. 4
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan……………………….. 5
E. Manfaat Penelitian……………………………………………………… 5
xiii
F. Definisi Operasional…………………………………………………..... 6
G. Metode Penelitian……………………………………………………….
1. Rancangan Penelitian……………………………………………….
2. Subjek Penelitian……………………………………………………
3. Waktu Penelitian…………………………………………………….
4. Langkah-langkah Penelitian………………………………………...
5. Instrumen Penelitian………………………………………………...
6. Pengumpulan Data…………………………………………………..
7. Analisis Data………………………………………………………...
8
8
9
9
9
12
13
14
H. Sistematika Penulisan…………………………………………………... 15
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Teori………………………………………………………………… 17
1. Hasil Belajar………………………………………………………...
a. Pengertian Belajar……………………………………………….
b. Hasil Belajar…………………………………………………….
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar……………….
17
17
20
22
2. Menulis Karangan…………………………………………………...
a. Pengertian Menulis……………………………………………...
b. Fungsi, Tujuan, dan Manfaat Menulis…………………………..
c. Pengertian Karangan…………………………………………….
28
28
33
38
3. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia…………………………………... 42
xiv
4. Strategi Pembelajaran Writing In The Here And Now……………… 50
B. Penelitian Yang Relevan………………………………………………..
52
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Setting (Tempat dan Waktu) Penelitian…………………………………
1. Gambaran Umum MI Roudlotul Muta’alimin………………………
2. Visi dan Misi Madrasah……………………………………………..
3. Sarana dan Prasarana Madrasah…………………………………….
4. Keadaan Guru dan Siswa MI Roudlotul Muta’alimin………………
54
54
56
56
57
B. Data Siswa Kelas III MI Roudlotul Muta’alimin Sambirejo…………… 60
C. Deskripsi Pelaksanaan Siklus…………………………………………...
1. Deskripsi Pra Siklus……………........................................................
2. Deskripsi Siklus I…………………………………………………....
3. Deskripsi Siklus II…………………………………………………..
62
62
62
65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian………………………………………………………….
1. Siklus I………………………………………………………………
a. Hasil Pre Test dan Post Test Siklus I…………………………...
b. Refleksi…………………………………………………………
2. Siklus II……………………………………………………………..
66
66
71
75
76
xv
a. Hasil Pre Test dan Post Test Siklus II…………………………...
b. Refleksi………………………………………………………….
81
84
B. Pembahasan……………………………………………………………... 85
BAB V PENUTUP
A. Simpulan………………………………………………………………... 87
B. Saran…………………………………………………………………..... 88
LAMPIRAN………..………………………………………………………….. 89
DAFTAR PUSTAKA.…………………………………………………………. 113
DAFTAR RIWAYAT HIDUP.............................................................................. 115
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
3.1 Daftar Sarana dan Prasarana MI Roudlotul Muta’alimin Sambirejo…………... 57
3.2 Daftar Pendidik MI Roudlotul Muta’alimin Sambirejo…………………......... 58
3.3 Rekapitulasi Data Peserta Didik MI Roudlotul Muta’alimin Sambirejo tahun
Pelajaran 2016/2017………………………………………………...................
58
3.4 Daftar Prestasi Siswa Tahun 2016/2017………………………………………. 60
3.5 Daftar Nama Peserta Didik Kelas III MI Roudlotul Muta’alimin Sambirejo
tahun Pelajaran 2016/2017…………………………………………………….
60
4.1 Hasil Pengamatan Terhadap Aktivitas Siswa Siklus I……………………….. 67
4.2 Hasil Pengamatan Terhadap Aktivitas Guru Siklus I…………………………. 68
4.3 Hasil Pre Test Dan Post Test Siklus I…………………………………............. 71
4.4 Hasil Pengamatan Terhadap Aktivitas Siswa Siklus II…………………........ 76
4.5 Hasil Pengamatan Terhadap Aktivitas Guru Siklus II……………………….. 77
4.6 Hasil Pre Test Dan Post Test Siklus II………………………………………… 81
4.7 Rekapitulasi Nilai Siswa Pre Test I, Post Test I, Pre Test II Dan Post Test II.. 85
4.8 Data Ketuntasan Siswa Mencapai KKM dan Persentasi Tiap Siklus………….. 88
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Tahap Penelitian Tindakan Kelas……………………………………......... 10
4.1 Grafik Rata-rata Nilai Pre test I, Post test I, Pre test II dan Post test II….. 87
4.2 Grafik Ketuntasan Nilai Siswa Per Siklus…………………………………. 88
4.3 Grafik Persentasi Ketuntasan………………………………………………. 89
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran yang diterima
oleh peserta didik mulai dari pendidikan dasar hingga ke jenjang sekolah menengah
atas. Bahasa Indonesia di sekolah dasar mempunyai peranan yang cukup penting
bagi kehidupan sehari-hari peserta didik. Pembelajaran Bahasa Indonesia diharapkan
mampu membantu peserta didik dalam mempelajari mata pelajaran yang lain sebagai
bahasa pengantar, mengingat bahwa Bahasa Indonesia merupakan bahasa Nasional
yang menjadi bahasa pemersatu bangsa. Melalui pembelajaran Bahasa Indonesia
diharapkan dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan kemampuan
intelektual, social, dan emosionalnya dalam menyampaikan pendapat dan dalam
bermasyarakat.
Pembelajaran Bahasa Indonesia mengarahkan peserta didiknya agar mampu
menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar, bukan hanya dalam bahasa
lisan namun juga dalam menggunakan bahasa tulis. Sehingga peserta didik dapat
berbahasa dengan baik dan benar dalam berkomunikasi dengan orang tua, teman
sebayanya dan dengan lingkungan sosialnya. Cara penulisan dengan memperhatikan
2
penggunaan kapital dan cara penggunaan tanda baca dengan benar merupakan salah
satu dari penggunaan bahasa tulis. Namun, keterampilan menulis pada kelas rendah
masih kurang memuaskan, banyak siswa kelas rendah yang terkadang enggan
menulis atau mencatat materi yang diberikan oleh guru. Persoalan yang dihadapi
adalah bukan hanya menulis dengan baik dan benar namun guru harus bisa
menumbuhkan minat siswa dalam hal menulis pula.
Seperti yang diketahui bahwa keterampilan berbahasa itu mencakup empat
komponen. Empat komponen itu adalah menyimak, berbicara, membaca, dan
menulis. Keempat aspek berbahasa ini saling terkait antara satu dengan yang lainnya.
Bagaimana seorang anak akan bisa menceritakan sesuatu setelah ia membaca ataupun
setelah ia mendengarkan. Begitupun dengan menulis. Menulis tidak lepas dari
kemampuan menyimak, membaca, dan berbicara anak, sehingga keempat aspek ini
harus senantiasa diperhatikan untuk meningkatkan kemampuan siswa (Susanto,
2013: 241).
Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafis yang
menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang sehingga orang lain
dapat membaca lambing-lambang grafis tersebut. Lebih lanjut mengarang pada
hakikatnya bukan sekedar menuis symbol-simbol grafis sehingga berbentuk kata, dan
kata-kata tersusun menjadi kalimat menurut peraturan tertentu, akan tetapi
mengarang adalah menuangkan buah pikiran ke dalam bahasa tulis melalui kalimat-
3
kalimat yang dirangkai secara utuh, lengkap, dan jelas sehingga buah pikiran tersebut
dapat dikomunikasikan kepada pembaca (Kurniawan, 2014: 8)
Pada kenyataannya kegiatan menulis belum berjalan dengan baik dan
belum menarik perhatian siswa sehingga hasil yang didapat pun kurang
memuaskan. Rendahnya hasil belajar menulis karangan disebakan oleh
kurangnya keterampilan siswa dalam menuangkan ide dengan baik,
pengembangan kerangka karangan, dan penyusunan kalimat serta kosakata
yang digunakan masih terbatas. Selain itu juga disebabkan oleh kurangnya
media yang digunakan dalam belajar, masih digunakannya metode belajar yang
konvensional dan siswa membutuhkan waktu yang lama didalam menulis.
Berdasarkan hasil observasi dengan guru kelas III MI Sambirejo, pencapaian hasil
belajar mata pelajaran bahasa Indonesia masih rendah karena 60% siswa kelas III
masih di bawah nilai KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yaitu 70. Hal ini
menunjukkan masih banyak siswa yang belum menguasai materi bahasa Indonesia.
Berdasarkan hasil wawancara dengan wali kelas III MI Sambirejo, dalam
menulis karangan sebagian besar siswa masih merasa kesulitan dalam menuangkan
ide atau gagasan, sehingga mereka hanya mampu menuliskan ide mereka dalam
beberapa kata atau hanya satu kalimat. Dan dalam pembelajaran bahasa Indonesia
guru menggunakan metode ceramah dan kurang memperhatikan penggunaan strategi
pembelajaran yang mampu membantu guru dalam meningkatkan keterampilan siswa
menulis karangan.
4
Atas keadaan tersebut penulis merasa perlu melakukan penelitian dengan
menggunakan strategi pembelajaran Writing in the here and now untuk memecahkan
permasalahan pembelajaran diatas, yakni untuk mengembaangkan keterampilan
menulis karangan. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka penulis
tertarik untuk mengadakan penelitian tindakan kelas dengan judul “PENINGKATAN
HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MATERI
MENULIS KARANGAN MELALUI STRATEGI PEMBELAJARAN WRITING IN
THE HERE AND NOW PADA SISWA KELAS III MI ROUDLOTUL
MUTA’ALIMIN SAMBIREJO KEC. BRINGIN KAB. SEMARANG TAHUN
AJARAN 2016/2017”.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, penulis mengajukan rumusan
masalah sebagai berikut:
Apakah dengan menggunakan strategi Writing in the here and now dapat
meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis karangan pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia siswa kelas III MI Roudlotul Muta’alimin Sambirejo Kecamatan
Bringin Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017?
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah: untuk mengetahui penggunaan
strategi pembelajaran Writing in the here and now dapat meningkatkan hasil belajar
siswa dalam menulis karangan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia siswa kelas III
5
MI Roudlotul Muta’alimin Sambirejo Kecamatan Bringin Kabupaten Semarang
Tahun Ajaran 2016/2017.
D. HIPOTESIS TINDAKAN DAN INDIKATOR KEBERHASILAN
Hipotesis adalah suatu jawaban bersifat sementara terhadap permasalahan
penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. (Arikunto, 2006: 64).
Adapun hipotesis tindakan dalam penelitian ini yaitu:
Dengan menggunakan strategi pembelajaran Writing in the here and now
dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis karangan pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia siswa kelas III MI Roudlotul Muta’alimin Sambirejo Kecamatan
Bringin Kabupaten Semarang Tahun Ajaran 2016/2017.
Adapun indikator keberhasilan dalam penelitian ini yaitu meningkatnya hasil
belajar menulis karangan pada siswa ditunjukkan dengan perolehan nilai tes tertulis
pada tes siklus I, siklus II dan seterusnya mengalami peningkatan. Siklus berhenti
jika jumlah kelulusan secara klasikal sudah mencapai 80% tuntas dengan KKM 70.
Untuk indikator keberhasilan bagi guru apabila guru mampu menggunakan
strategi Writing in the here and now dalam pembelajaran menulis dengan baik dan
mencapai skor 4.
6
E. MANFAAT PENELITIAN
Dalam penelitian ini dapat diperoleh beberapa manfaat antara lain:
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai pertimbangan penggunaan
strategi dalam memperbaiki mutu pembelajaran Bahasa Indonesia terutama
dalam menulis karangan.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
Dapat meningkatkan perhatian dan keterampilan menulis karangan bagi
siswa dengan baik.
b. Bagi Guru
Dapat menjadi acuan dalam memperbaiki pembelajaran yang telah
dilaksanakan. memperoleh strategi pembelajaran yang efektif sehingga siswa
dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan dengan baik dan benar.
F. DEFINISI OPERASIONAL
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami penelitian ini, maka
penelliti memberikan penjelasan mengenai istilah yang digunakan dalam penelitian
ini sebagai berikut:
7
1. Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan seseorang dengan
sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh suatu konsep,
pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga memungkinkan seseorang
terjadinya perubahan perilaku yang relative tetap baik dalam berpikir,
merasa, maupun dalam bertindak (Susanto, 2013: 4).
b. Hasil belajar
Setelah mengetahui pengertian dari belajar, maka pengertian hasil
belajar oleh Nawawi dalam Susanto (2013: 5) adalah tingkat keberhasilan
siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan
dalam skor yang diperoleh dari hasil tes mengenal sejumlah materi
pelajaran tertentu.
Dengan demikian, penilaian hasil belajar siswa mencakup segala hal
yang dipelajari di sekolah, baik itu menyangkut pengetahuan, sikap, dan
keterampilan yang berkaitan dengan mata pelajaran yang diberikan
kepada siswa.
2. Menulis karangan
Menulis merupakan suatu kegiatan komunikasi berupa penyampaian
pesan (informasi) secara tertulis kepada pihak lain dengan menggunakan
bahasa tulis sebagai alat atau medianya. Aktivitas menulis melibatkan
8
beberapa unsur, yaitu: penulis sebagai penyampai pesan, isi tulisan, saluran
atau media, dan pembaca.
Menulis merupakan sebuah proses kreatif menuangkan gagasan,
dalam bentuk bahasa tulis dalam tujuan, misalnya memberitahu, meyakinkan,
atau menghibur. Hasil dari proses kreatif ini biasa disebut dengan istilah
karangan atau tulisan (Dalman, 2015: 3)
3. Writing In The Here And Now
Writing in the here and now yang dalam bahasa Indonesia adalah
menulis pengalaman disini dan saat ini, merupakan strategi pembelajaran
yang dapat membantu siswa dalam menulis dengan merefleksikan
pengalaman-pengalaman yang telah mereka alami.
Cara dramatik untuk memajukan refleksi independen adalah meminta
peserta didik menulis laporan tindakan saat sekarang dari sebuah pengalaman
yang telah mereka alami seolah-olah tindakan itu terjadi disini dan sekarang
(Silberman, 1996: 186)
G. METODE PENELITIAN
1. Rancangan Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas oleh Arikunto dalam Suyadi (2013: 18)
menjelaskan pengertian PTK secara lebih sistematis.
9
a. Penelitian adalah kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan
cara dan aturan atau metodologi tertentu untuk menemukan data akurat
tentang hal-hal yang dapat meningkatkan mutu objek yang diamati.
b. Tindakan adalah gerakan yang dilakukan dengan sengaja dan terencana
dengan tujuan tertentu. Dalam PTK, gerakan ini dikenal dengan siklus-siklus
kegiatan untuk peserta didik.
c. Kelas adalah tempat dimana terdapat sekelompok peserta didik yang dalam
waktu bersamaan menerima pelajaran dari guru yang sama.
Penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
atau dalam bahasa Inggris adalah Action Class research. Penelitian tindakan
kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah
tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru
yang dilakukan oleh siswa (Arikunto, 2010: 3).
Peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) guna
memecahkan masalah yang terjadi di kelas. PTK dilaksanakan dalam dua siklus,
dalam setiap siklus terdiri dari tahapan perencanaan (planning), tindakan
(action), observasi (observation), dan refleksi (reflection).
2. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas III MI Raudhotul Muta’alimin
Sambirejo yang berjumlah 19 siswa yang terdiri dari 13 siswa perempuan dan 6
siswa laki laki.
10
3. Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas III MI Raudhotul Muta’alimin
Sambirejo pada awal semester I tahun ajaran 2016/2017 pada tanggal 25 Juli
2016 sampai terselesaikannya penelitian ini.
4. Langkah-langkah Penelitian
Arikunto (2008: 20), mengemukakan bahwa ada empat tahapan dalam
penelitian tindakan, yaitu (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, dan
(4) refleksi. Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsure
untuk membentuk sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun, yang
kembali ke langkah semula. Jadi, satu siklus adalah dari tahap penyusunan
rancangan sampai dengan refleksi, yang tidak lain adalah evaluasi.
11
Skema Siklus Penelitian Tindakan Kelas
Perencanaan
Siklus I
Pengamatan
Perencanaan
Siklus II
Pengamatan
Pelaksanaan Refleksi
Pelaksanaan Refleksi
?
12
a. Perencanaan (Planning)
Tahap perencanaan adalah tahap pertama yang harus dilakukan.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah:
1) Pembuatan rencana pembelajaran (RPP).
2) Menyiapkan sumber belajar yang meliputi: Buku Bahasa Indonesia
untuk kelas III.
3) Membuat lembaar observasi guru untuk melihat bagaimana situasi
pembelajaran.
4) Membuat soal tes.
b. Tindakan (Action)
Tahap pelaksanaan tindakan adalah tahap kedua setelah tahap
perencanaan. Pelaksanaan tindakan dilakukan berdasarkan apa yang telah
direncanakan pada tahap sebelumnya. Guru melaksanakan atau
menerapkan strategi pembelajaran Writing in the here and now. Kegiatan
pembelajaran terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan kegiatan akhir.
Pada kegiatan awal guru menyampaikan materi mengenai menulis
sebuah karangan. Pada kegiatan inti, guru menjelaskan cara menulis
karangan dengan strategi writing in the here and now. Dan kemudian
memberi tugas menulis karangan berdasarkan pengalaman siswwa dengan
tema tertentu. Pada kegiatan akhir, guru mengumpulkan hasil karangan
siswa dan merefleksikan pembelajaran yang telah dilakukan.
13
c. Pengamatan (Observation)
Kegiatan observasi atau pengamatan dilaksanakan saat proses belajar
mengajar berlangsung. Pengamatan digunakan untuk mengetahui
penerapan strategi pembelajaran writing in the here and now yang
dilaksanakan oleh guru. pengamatan dilakukan dengan menggunakan
lembar observasi yang telah dirancang pada tahap perencanaan.
d. Refleksi (Reflection)
Refleksi merupakan usaha untuk memahami data yang diperoleh dari
kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengamatan yang telah
dilaksanakan. Data tersebut dikaji dan dipertimbangkan dampak atau hasil
tindakannya kemudian dijadikan acuan untuk menentukan tindakan atau
perbaikan pada siklus berikutnya.
5. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
a. Lembar Observasi
Lembar observasi yang digunakan oleh peneliti terdiri dari 2 jenis :
1) Lembar Observasi Siswa
Digunakan untuk mengadakan pengamatan terhadap aktivitas dan
kreativitas siswa dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia melalui
strategi pembelajaran writing in the here and now dalam menulis
karangan.
14
2) Lembar Observasi Guru
Lembar ini disusun untuk mengamati serta mencatat
perkembangan guru dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia
melalui strategi pembelajaran writing in the here and now dalam
menulis karangan.
b. Tes
Tes digunakan untuk mengumpulkan data prestasi belajar siswa dalam
meningkatkan keterampilan siswa menullis karangan dengan strategi
pembelajaran witing in the here and now.
c. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan gambaran kegiatan
dalam proses pembelajaran melalui strategi pembelajaran writing in the
here and now.
6. Pengumpulan Data
Dalam penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunanakan teknik
pengumpulan data observasi dan pengamatan.
a. Observasi
Observasi dilakukan guna mengamati keaktifan siswa dalam proses
belajar mengajar berlangsung dan mengamati guru dalam menerapkan
penggunaan strategi pembelajaran writing in the here and now dalam
pembelajara bahasa Indonesia materi menulis karangan.
15
b. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data-data yang
berhubungan dengan data diri siswa, silabus, RPP, dan nilai siswa dalam
pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis karangan sebelu
menggunakan strategi pembelajaran writing in the here and now.
7. Analisis Data
Analisis data adalah analisa data yang telah terkumpul guna mengetahui
seberapa besar keberhasilan tindakan dalam penelitian untuk perbaikan belajar
siswa (Suyadi, 2010: 85).
Analisis data yang digunakan oleh peneliti dalam menganalisis data yaitu
dengan menyusun data yang terkumpul melalui hasil tes dan lembar observasi.
Adapun metode yang digunakan dalam menganalisis data yaitu analisis
deskriptif. Data yang diperoleh diolah dengan mencari persentasi tiap-tiap
kegiatan dengan menggunakan rumus persentasi. Adapun rumusnya menurut
Sam’s dalam Listiani (2013: 27) adalah sebagai berikut:
Keterangan :
P : Jumlah nilai dalam persentasi
x : Jumlah skor jawaban
xi : Jumlah skor maksimal
16
H. Sistematika Penulisan
1. Bagian Awal
Cakupan bagian awal meliputi : sampul, lembar berlogo, judul,
persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan,
motto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar lampiran.
2. Bagian Inti
BAB I PENDAHULUAN
Latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis
tindakan dan indikator keberhasilan, manfaat penelitian, definisi operasional,
metode penelitian, sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Kajian pustaka terdiri dari menulis karangan, strategi pembelajaran
writing in the here and now, dan menulis karangan dengan menggunakan
strategi pembelajaran writing in the here and now.
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN
Gambarn umum lokasi penelitian, subjek penelitian, waktu pelaksanaan
penelitian, deskripsi pelaksanaan siklus I (perencanaan, pelaksanaan,
pengamatan, dan refleksi), deskripsi pelaksanaan siklus II, dan deskripsi
pelaksaan siklus III.
17
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil pelaksanaan siklus I, hasil pelaksanaan siklus II, hasil pelaksanaan
siklus III, dan pembahasan.
BAB V PENUTUP
Kesimpulan dan saran.
3. Bagian akhir
Pada bagian akhir meliputi : daftar pustaka, lampiran-lampiran.
18
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. TEORI
1. Hasil belajar
a. Pengertian belajar
Menurut Iskandarwassid (2015: 5-6) belajar berarti proses
perubahan tingkah laku pada peserta didik akibat adanya interaksi
antara individu dan lingkungannya melalui pengalaman dan latihan.
Perubahan ini terjadi secara menyeluruh, menyangkut aspek kognitif,
afektif, dan psikomotor. Dalam bahasa sederhana kata belajar
dimaknai sebagai menuju kea rah yang lebih baik dengan cara
sistematis. Menurut R.Gagne belajar dapat didefinisikan sebagai suatu
proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat
pengalaman.belajar dan mengajar merupakan konsep yang tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Dua konsep ini menjadi terpadu dalam satu
kegiatan dimana terjadi interaksi aantara guru dengan siswa, serta
siswa dengan siswa pada saat pembelajaran berlangsung
Bagi Gagne, belajar dimaknai suatu proses untuk memperoleh
motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan, dan tingkah
laku. Setelah itu, Gagne juga menekankan bahwa belajar sebagai suatu
upaya memperoleh pengetahuan atau keteraampilan melalui intruksi.
19
Intruksi yang dimaksud adalah perintah atau arahan dan bimbingan
dari seoarang pendidik atau guru. selanjutnya, Gagne dalam teorinya
yang di sebut The domains of learning, menyimpulkan bahwa segala
sesuatu yang di pelajari oleh manusia dapat di bagi menjadi lima
katagori, yaitu :
1) Keterampilan motoris (motor skil); adalah keterampilan
yang di perlihatkan dari berbagai gerakan badan, misalnya
menulis, menendang bola, bertepuk tangan, berlari, dan loncat
2) Informasi verbal; informasi ini sangat di pengaruhi oleh
kemampuan otak atau intelegensi seseorang,misalnya
seseorang dapat memahami sesuatu dengan berbicara, menulis,
menggambar, dan sebagainya yang berupa symbol yang
tampak (verbal)
3) Kemampuan intelektual; selain menggunakan ssimbol
verbal, manusia juga mampu melakukan interaksi dengan
dunia luar melalui kemampuan intelektual, misalnya mampu
membedakan warna,bentuk, dan ukuran.
4) Strategi kognitif; Gagne menyebutkannya sebagai organisasi
keterampilan yang internal (internal organized skill), yang
sangat di perlukan untuk belajar mengingat dan berpikir.
Kemampuan kognitif ini lebih di tujukan ke dunia luar, dan
20
tidak dapat di pelajari dengan sekali saja memerlukan
perbaikan dan latihan terus enerus yang serius
5) Sikap(attitude); sikap merupakan factor penting dalam
belajar; karena tanpa kemampuan ini belajar tak akan berhasil
dengan baik.sikap seseorang dalam belajar akan sangat
mempengaruhi hasil yang di peroleh dari belajar tersebut.
Sikap akan sangat tergantung pada pendirian, kepribadian, dan
keyakinannya, tidak dapat do pelajari atau dipaksakan, tetapi
perlu kesadaran diri yang penuh.
Adapun menurut Burton dalam usman setiawati (1993: 4),
belajar dapat diartikan sebagai perubahan tingkah laku pada diri
individu lai dan individu dengan likungannya sehingga mereka lebih
mampu berinteraksi dengan lingkungannya. Sementara menurut
E.R.Hilgard belajar adalah suatu perubahan kegiatan reaksi terhadap
ingkungan.perubahan kegiatan yang dimaksud mencakup
pengetahuan, kecakapan, tingkah laku, dan ini di peroleh melalui
latihan (pengalaman ). Hilgard menegaskan bahwa belajar merupakan
prosses mencari ilmu yang terjadi dalam seseorang melalui latihan,
pembiasaan, pengalaman, dan sebagaainya.
Adapun pengertian belajar menurut W.S. Winkel dalam Susanto
(2013: 3) adalah suaatu aktivitaas mental yang berlangsung dalam
21
interaksi aktif antara seorang dengan lingkungan , dan menghassilkan
perubahan perubaahan dalam pengetahuan, dan menghasilkan
perubaahan-perubahan dalam pengetahuan, pemaahaman,
keterampilan dan nilai sikap yang bersifat relative konstan dan
berbekas. Jadi, kalau seseorang dikatakan belajar matematika adalah
apabila pada diri orang ini terjadi suatu kegiatan yang dapat
mengakibatkan perubahan ini terjdi dari tidak tahu menjadi tahu
konsep matematika ini, dan maampu menggunakaannya dalam
maateri lanjut atau dalam kehidupan sehari-hari
Dari beberapa pengertian belajar di atas, dapat ditarik
kesimpulan baahwa belaajar adalah suatu aktivitas yang dilakukan
seseorang dengan sengaja dalam keadaan sadar untuk memperoleh
suatu konsep, pemahaman, atau pengetahuan baru sehingga
memungkinkan seseorang terjadinya perubahan perilaku yang relative
tetap baik dalam berpikir,meraasa,maupun dalaam bertindak.
b. Hasil belajar
Berdasarkan uraiaan konsep belajar diatas, dapat di pahami
tentang makna hasil belajar ,yaitu perubahan-perubahan yang terjadi
pada diri siswa,baik yang menyaangkut aspek kognitif, efektif, dan
psikomotor sebagaai hasil belajaar sebagai hassil kegiataan belajar.
Pengertian tentang hasil belajar dapat diartikan sebagai mana
22
diuraiikan di atas dipertegas oleh Nawawi dalam Susanto (2013: 5)
yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagai tingkat
keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah
yang dinyataakan dalam skor yang di peroleh daari hasil tes mengenal
sejumlah materi pelajaran tertentu.
Secara sederhana,yang dimaksud dengan hasil belajar siswa
adalah kemampuan yang di peroleh anak setelah melalui kegiatan
belajar. Karena belajar itu sendiri merupakan suatu proses dari
seseorang yang berusaha untuk memperoleh suatu bentuk perubahan
perilaku yang relatif menetap. Dalam kegiatan pembelajaran atau
kegiatan intruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Anak
yang berhasil dalam belajar adalah anak yang berhasil mencapai
tujuan-tujuan pembelajaran atau tujuan intruksional.
Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai
dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi.
Sebagaimana dikemukakan oleh Sunal dalam susanto (2013: 5) bahwa
evaluasi merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat
pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi
kebutuhan siswa. Selain itu dengan adanya evaluasi atau penilaian ini
dapat dijadikan feedback ayau tindak lanjut, atau bahkan cara untuk
mengukur tingkat penguaasaamn siswa. Kemajuan prestasi belajar
siswa tidak saja diukur dari tingkat penguasaan ilmu pengetahuan,
23
tetapi juga sikap dan keterampilan. Dengan demikian , penilaian hasil
belajar siswa mencakup segala hal yang dipelajari disekolah, baik itu
menyangkut pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang berkaitan
dengan mata pelajaran yang diberikan kepada siswa.
c. Faktor-faktor yang memengaruhi hasil belajar
Dikemukakan oleh Wasliman dalam Susanto (2013: 12), hasil
belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi
antara berbagai faktor yang memengaruhi, baik faktor internal
maupun faktor eksternal. Secara perinci, uraian mengenai faktor
internal dan eksternal, sebagai berikut:
1) Faktor internal : faktor internal merupakan faktor yang bersumber
dari dalam diri peserta didik, yang memengaruhi kemampuan
belajarnya. Faktor internal ini meliputi : kecerdasan, minat dan
perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar,
serta kondisi fisik dan kesehatan.
2) Faktor eksternal: faktor yang berasal dari luar diri peserta didik
yang memengaruhi hasil belajar yaitu keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Keadaan keluarga berpengaruh terhadap hasil belajar
siswa.
Kualitas pengajaran di sekolah sangat ditntukan oleh guru,
sebagaimana dikemukakan oleh Wina sanjaya dalam Susanto (2013:
13), bahwa guru adalah komponen yang sangat menentukan dalam
24
implementasi suatu sstrategi pembelajaran. Berdasarkan pendapat ini
dapat ditegaskan bahwa salah satu faktor eksternal yang sangat
berperan memengaruhi hasil belajar siswa adalah guru. Guru dalam
proses pembelajaran memegang peranan yang sangat penting. Peran
guru, apalago untuk siswa pada usia sekolah dasar, tak mungkin dapat
digantikan oleh perangkat lain, seprti televise, radio, dan computer.
Sebab, siswa adaah organism yang sedang berkembang yang
memerlukan bimbingan dan bantuan orang dewasa.
Russefendi dalam Susanto (2013: 14) mengidentifikasi faktor-
faaktor yang memengaruhi hasil belajar ke dalam sepuluh macam,
yaitu: kecerdasan, kesiapan anak, bakat anak, kemauan belajar, minat
anak, model penyajian materi, pribadi dan sikap guru, suasana belajar,
kompetensi guru dan kondisi masyarakat.
a) Kecerdasan anak
Kemampuan intelegensi seseorang sangat memengaruhi
terhadap cepat lambatnya penerimaan informasi serta
terpecahnya atau tidak suatu permasalahan. Kecerdasan siswa
sangat membantu pengajar untuk menentukan apakah siswa itu
mampu mengikuti pelajaran yang diberikan dan untuk
meramalkan keberhasilan siswa setelah mengikuti pelajaran
yang diberikan meskipun tidak akan terlepas dari faktor lainnya.
25
Kemampuan merupakan potensi dasar bagi pencapaian hasil
belajar yang dibawa sejak lahir. Alfred Binnet dalam Susanto
(2013: 15) membagi intelegensi kedalam tiga aspek
kemampuan, yaitu direction, adaptation, dan criticism. Pertama,
direction,artinya kemampuan untuk memusatkan kepada suatu
masalah yang dipecahkan. Kedua, adaptation, artinya
kemampuan untuk mengadakan adaptasi terhadap suatu masalah
yang dihadapinya secara fleksibel di dalam menghadapi
masalah. Ketiga, criticism, artinya kemampuan untuk
mengadakan kritik, baik terhadap masalah yang dihadapi
maupun terhadap dirinya sendiri.
b) Kesiapan atau kematangan
Kesiapan atau kematangan adalah tingkat perkembangan
dimana individu atau organ-organ sudah berfungsi sebagaimana
mestinya. Dalam proses belajar, kematangan atau kesiapan ini
sangat menentukan keberhasilan dalam belajar tersebut. Oleh
karena itu, setiap upaya belajar akan lebih berhasil jika
dilakukan bersamaan dengan tingkat kematangan individu,
karena kematangan ini erat hubungannya dengan masalah minat
dan kebutuhan anak.
26
c) Bakat anak
Menurut Chaplin dalam Susanto (2013: 16) yang dimaksud
dengan bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki
seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan
datang. Dengan dmikian, sebetulnya setiap orang memiliki bakat
dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi ssampai tingkat
tertentu. Sehubungan dengan hal tersebut, maka bakat akan
dapat memengaruhi tinggi rendahnya prestasi belajar.
d) Kemauan belajar
Salah satu tugas guru yang kerap sukar dilaksanakan ialah
membuat anak menjadi mau belajar atau menjadi giat untuk
belajar. Keengganan siswa untuk belajar mungkin disebabkan
karena ia belum mengerti bahwa belajar sangat penting untuk
kehidupannya kelak. Kemauan belajar yang tinggi disertai
dengan rasa tanggung jawab yang besar tentunya berpengaruh
positif terhadap hasil belajar yang diraihnya. Karena kemauan
belajar menjadi saah satu penentu dalam mencapai keberhasilan
belajar.
e) Minat
Secara sederhana, minat berarti kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap
sesuatu.. seorang siswa yang menaruh minat besar terhadap
27
pelajaran akan memusatkan perhatiannya lebih banyak daripada
siswa lainnya. Kemudian karenapemusatak perhatian yang
intensif terhadap materi itulah yang memungkinkan siswa tadi
untuk belajar lebih giat lagi, dan akhirnya mencapai prestasi
yang diinginkan.
f) Model penyajian materi pelajaran
Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pula pada
model penyajian materi, model penyajian materi yang
menyenangkan, tidak membosankan, menarik, dan mudah
dimengerti oleh para siswa tentunya berpengaruh secara posistif
terhadap keberhasilan belajar.
g) Pribadi dan sikap guru
Siswa, begitu juga manusia pada umumnya dalam
melakukan belajar tidak hanya melalui bacaan atau melalui guru
saja, tetapi juga bisa melalui contoh-contoh yang baik dari sikap,
tingkah laku, dan perbuatan. Kepribadian dan sikap guru yang
kreatif dan penuh dengan inovatif dalam perilakunya, maka
siswa akan meniru gurunya yang aktif dan kreatif ini.pribadi dan
sikap guru ini tercermin dari sikapnya yang ramah, lemah
lembut, penuh kasih sayang, membimbing dengan penuh
perhatian,tidak cepat marah, tanggap terhadap keluhan siswa
atau kesullitan siswa, antusias dan semanggat dalam bekerja dan
28
mengajar, memberikan penilaian yang okjektif, rajin, disiplin,
serta bekerja penuh dedikasi dan bertanggung jawwab dalam
segala tindakan yang ia lakukan.
h) Suasana pengajaran
Faktor lain yang ikut menentukan keberhasilan siswa dalam
belajar adalah suasana pengajaran. Suasana pengajaran yang
tenang, terjadinya dialog yang kritis antara siswa dengan guru,
dan menumbuhkan suasana yang aktif di antara siswa tentunya
akan memberikan niai lebih pada proses pengajaran. Sehingga
keberhasiln siswa dalam belajar dapat meningkat secara
maksimal.
i) Kompetensi guru
Guru yang profesionalmemiliki kemampuan-kemampuan
tertentu. Kemampuan-kemampuan itu diperlukan dalam
membantu siswa dalam belajar. Keberhasilan siswa belajar akan
banyak dipengaruhi oleh kemampuan guru yang professional.
Guru yang professional dalah guru yang memiliki kompeten
dalam bidangnya dan menguasai dengan baik bahan yang kana
diajarkan serta mampu memilih metode belajar mengajar yang
tepat sehingga pendekatan itu bisa berjalan dengan semestinya,
29
j) Masyarakat
Dalam masyarakat terdapat berbagai macam tingkah laku
manusia dan berbagai macam latar belkaang pendidikan. Oleh
karena itu, [antaslah dalam dunia pendidikan lingkungan
masyarakatpun akan ikut memengaruhi kepribadian siswa.
Kehidupan modern dengan keterbukaan serta kondisi yang luas
banyak dipengaruhi dan dibentuk oleh kondisi masyarakat
ketimbang oleh keluarga dan sekolah.
2. Menulis Karangan
a. Pengertian menulis
Menulis merupakan suatu kegiatan menyampaikan pesan
(komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulis sebagai alat atau
medianya (Suparno, 2010: 1.3).
Menulis merupakan kegiatan yang sifatnya berkelanjutan
sehingga pembelajarannya pun berkesinambungan sejak TK. Hal
ini didasarkan pada pemikiran bahwa menulis merupakan dasar
sebagai bekal belajar menulis dijenjang berikutnya. Menulis tidak
diperoleh secara alamiah tetapi melalui proses belajar mengajar.
Untuk dapat menulis huruf sebagai lambing bunyi, siswa harus
berlatih mulai dari cara memegang alat tulis. (Susanto, 2013:
249)
30
Menurut Tarigan dalam Dalman (2012: 4) mengemukakan
bahwa menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambing-
lambang grafis yang menghasilkan suatu bahasa yang dipahami
oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca laambang-
lambang grafis tersebut dan dapat memahami bahasa dan grafis
itu.
Sejalan dengan pendappat diatas, Marwoto dalam Dalman
(2012: 4) juga menjelaskan bahwa menulis adalah
mengungkapkan ide atau gagasannya dalam bentuk karangan
secara leluasa.
Pengertian lainnya, definisi menulis yang dikemukakan oleh
Rusyana dalam Susanto (2013: 247) yang berpendapat bahwa
menulis merupakan kemampuan menggunakan pola-pola bahasa
dalam penyampaiannya secara tertulis untuk mengungkapkan
suatu gagasan/pesan. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia,
kemampuan menulis memiliki arti yang sangat pentingf, yaitu:
(1) menuliss dalam arti mengekspresikan atau mengemukakan
pikiran, perasaan dalam bahasa tulis; (2) menulis dalam arti
melahirkan bunyi-bunyi bahasa, ucapan dalam bentuk tulisan
untuk menyampaikan pesan berupa pikiran dan perasaan.
Berdasarkan pendapat para pakar diatas dapat disimpulkan
bahwa menulis adalah proses menyampaikan pikiran, angan-
31
angan, perasaan dalam bentuk lambang/tanda/tulisan/ yang
bermakna. Dalam kegiatan menulis terdapat suatu kegiatan
merangkai, menyusun, melukiskan suatu lambing/tanda/tulisan/
berupa kumpulan huruf yang membentuk kata, kumpulan kata
membentuk kelompok kata atau kalimat, kumpulan kalimat
membentuk paragraph, dan kumpulan paragraph membentuk
wacana/karangan yang utuh dan bermakna (Dalman, 2012: 4).
Menulis merupakan kombinasi antara proses dan poduk.
Prosesnya, yaitu pada saat mengumpulkan ide-ide sehingga
tercipta tulisan yang dapat terbaca oleh pembaca (produk).
Mengacu pada proses pelaksanaannya, menulis merupakan
kegiatan yang dpat dipandang sebagai suatu proses, suatu
keterampilan, proses berpikir, kegiatan informasi, kegiatan
berkomunikasi, Pertama, menulis sebagai suatu proses; menulis
berisi serangkaian kegiatan mulai dari menyusun rencana
(perencanaan, pra-menulis), menulis draf (pengedrafan),
memperbaiki draf (perbaikan) menyunting draf (penyuntingan),
dan mempublikasikan hasil tulisan (pemublikasian).
Kedua, menulis sebagai suatu keterampilan; menulis sebagai
keterampilan berbahasa lainnya perlu dilatihkan secara secara
serius dan konsisten. Hal ini akan member kemungkinan lebih
besar siswa untuk memiliki keterampilan yang lebih baik. Latihan
32
harus selektif sehingga pelaksanaannya benar-benar sesuai
dengan tujuan dan benar-benar dapat menunjang pencapaian
target kemampuan menulis yang diharapkan, sehingga dapat
memberikn manfaat bagi siswa secara nyata dalam kehidupan
sehari-hari.
Ketiga, menulis sebagai proses berpikir (kegiatan bernalar);
dalam menulis seorang penuis dituntut memiliki penalaran yang
baik sehingga menghasilkan tulisan yang baik. Bernalar
merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki dalam kegiatan
menulis. Siswa harus menyeleksi dan mengorgnisasi informasi
untuk kemudian mempresentasikannya kembali dalam urutan
yang logis. Daalm menulis, siswa akan memikirkan terlebih
dahulu apa yang akan ditulisnya sehingga ide dan gagasan dapat
ditulisnya dengan baik. Menulis mendorong anak untuk berpikir
terlebih dahulu sebelum menulis karangannya.
Keempat, menulis sebagai kegiatan informasi. Dalam
menulis diperlukan dua kompetensi, yaitu kompetensi mengelola
cipta, rasa, dan karsa, serta kompetensi memformulasikan
kegiatan hal itu ke dalam bahasa tulis. Tercakup fdaam
kompetensi pertaama, yaitu penguasaan tentang substansi, ruang
lingkup, dan sistematika permasalahanyang akan ditulis.
Kompetensi kedua berkaitan dengan kemampuan menggunakan
33
bahasa tulis mencakup penguasaan kaidah tata tulis, diksi,
kalimat, paragraf dan sebagainya.
Kelima, menulis sebagai kegiatan berkomunikasi. Seseorang
menulis dengan memperhatikan audiensi (pembaca), karena
menulis tidak ditujukan untuk diri sendiri. Untuk itu, dalam
menulis perlu mempertimbangkan konteks tulisan mencakup apa,
siapa, kapan, untuk tujuan apa, bentuk tulisan, media yang
dipilih, daan sebagainya sehingga tulisan yang dihasilkan
komunikatif (Susanto, 2013: 249-251)
Dari pemaparan di atas mengenai menulis, dapat dipahami
bahwa kegiatan menulis merupakan bagian terpenting dalam
kehidupan manusia yang tidak terlepas dari kegiatan berpikir dan
berkomunikasi. Sehingga dalam pembelajaran bahasa Indonesia
kegiatan menulis harus benar-benar diperhatikan baagaimana
guru mampu memfasilitasi siswanya dan mampu menerapkan
berbagai strategi pembelajaran yang inovatif sehingga mampu
membantu siswa dalam mengolah kata dengan baik pada
pembelajaran menulis sehingga mampu membuat kalimat yang
runtut dan mudah dipahami oleh pembaca.
Paada prinsipnya, setiap penulis mengharapkan agar
pembaca memberikan respon yang baik terhadap karyanya. Oleh
34
sebab itu, mau tidak mau penulis harus berusaha agar mampu
menyajikan tulisannya dengan menarik dan mudah dipahami.
Adapun ciri-ciri tulisan yang baik menurut Imron Rosidi
(2009: 10) adalah sebagai berikut:
a. Jujur : Jangan mencoba untuk memalsukan gagasan
atau sebuah ide karena Anda kurang memiliki pengetahuan
yang cukup terhadap apa yang akan Anda tulis.
b. Jelas : Jangan membingungkan para pembaca
dengan kalimat-kalimat kompleks dan penjelasan yang
bertele-tele.
c. Singkat : Jangan memboroskan waktu para
pembaca dengan penjelasan-penjelasan yang dirasa tidak
perlu.
d. Tidak monoton : Jangan menggunakan kalimat yang
berpola sama. Panjang kalimat yang bervariasi dapat
mrnghindari kebosanan pada diri pembaca.
b. Fungsi, Tujuan dan manfaat menulis
1) Fungsi menulis
Fungsi menulis adalah sebagai alat komunikasi tidak
langsung Karena tidak langsung berhadapan dengan pihak lain
yang membaca tulisan kita tetapi melalui bahasa tulisan.
35
Menulis sangat penting bagi pendidikan karena memudahkan
para pelajar berpikir. Juga dapat menolong kita berpikir. Juga
dapat menolong kita berpikir secara kritis. Juga dapat
memudahkan kita merasakan dan menikmati hubungan-
hubungan, memperdalam daya tanggap atau persepsi kita,
memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi, menyusun
urutan bagi pengalaman.
Rusyana dalam Susanto (2013: 252) mengklasifikasikan
fungsi menulis sesuai kegunaannya, sebagai berikut:
a) Fungsi penataan, yaitu fungsi penataan terhadap gagasan,
pikiran, pendapat, imajinasi , dan lainnya, serta terhadap
penggunaan bahasa, sehingga menjadi tersusun.
b) Fungsi pengawetan, yaitu untuk mengawetkan pengaturan
sesuatu dalam wujud dokumen tertulis.
c) Fungsi penciptaan, yaitu mengarang berarti mewujudkan
sesuatu yang baru.
d) Fungsi penyampaian, yaitu mengarang berfungsi dalam
menyampaikan gagasan, pikiran, imajinasi, dan lain-lain itu,
yang sudah diawetkan menjadi suatu karangan. Dalam
penyampaiannya tidak saja kepada orang dekat, dapat juga
kepada yang berjauhan.
36
e) Fungsi melukiskan, yaitu menggambarkan atau
mendeskripsikan sesuatu.
f) Fungsi member petunjuk, berarti dalam karangan itu penulis
memberikan petunjuk tentang cara atau aturan melaksanakan
sesuatu.
g) Fungsi memerintahkan, yaitu penulis memberikan perintah,
permintaan, anjuran, nasihat, agar pembaca menjalankannya,
atau larangan agar pembaca tidak melakukan apa yang
dilarang penulis.
h) Fungsi mengingat, yaitu penulis mencatat suatu peristiwa,
keadaan, keterangan, atau lainnya, dengan maksut agar tidak
ada yang terlupakan dalam karangan.
i) Fungsi korespondensi, yaitu fungsi surat dalam
memberitahukan, menanyakan, memerintahkan atau
meminta sessuatu kepada orang yang dituju, mengharapkan
orang itu untuk memenuhi apa yang dikemukakannya itu
serta membalasnya dengan tertulis pula.
2) Tujuan menulis
Yang dimaksud dengan tujuan penulis (the writer intention)
adalah respon atau jawaban yang diharapkan oleh penulis yang
akan diperolehnya dari pembaca. Berdasarkan batasan ini,
37
dapatlah dikatakan bahwa tujuan menulis dapat dikategorikan
dalam empat macam
a) Tulisan yang bertujuan untuk memberitahukan atau
mengajar, disebut wacana informative (informative
discourse). Tulisan ini bertujuan memberi informasi atau
keterangan penerangan kepada pembaca.
b) Tulisan yang bertujuan untuk meyakinkan atau mendesak
para pembaca akan kebenaran gagasan yang diutarakan,
disebut wacana persuasive (persuasive discourse)
c) Tulisaan yang bertujuan untuk menghibur atau
menyenangkan atau yang mengandung tujuan estetik disebut
tulisan literer atau wacana kesastraan (literacy discourse).
Tujuan penulisan untuk menyenangkan ini disebut juga
altruistis (altruistic purpose), yaitu penulisan bertujuan
untuk menyenangkan para pembaca, dan penalarannya, ingin
membuat hidup para pembaca lebih mudah dan lebih
menyenangkan dengan karyanya itu.
d) Tulisaan yang mengekspresikan perasaan dan emosi yang
kuat atau berapi-api disebut wacana ekspresif (expressive
discourse). Sebagai gambaran, menulis puisi dapat
teermasuk menulis yang bertujuan untuk pernyataan diri
dengan pencapaian nilai nilai artistic.
38
3) Manfaat Menulis
Dalam dunia pendidikan, menulis sangat berharga, sebab
menulis membantu seseorang berpikir lebih mudah. Menulis
sebagai suatu alat dalam belajar dengan sendirinya memainkan
peranan yang sangat penting. Dilihat dari sudut pandang ini,
kegunaan menulis dapat diperinci, sebagai berikut:
a) Menulis membantu kita menemukan kembali apa yang
pernah kita ketahui. Menulis mengenai suatu topik tersebut
dalam membantu kita membangkitkan pengetahuan dari
pengalaman masa lalu.
b) Menulis menghasilkan ide-ide baru. Tindakan menulis
merangsang pikiran kita untuk mengadakan hububgan,
mencapai pertalian dan menarik persamaan (analogi) antara
ide-ide yang tidaak pernah akan terjadi, seandainya kita tidak
menulis.
c) Menulis membantu kita mengorganisasikan pikiran dan
menempatkannya dalam suatu wacana yangn berdiri sendiri.
d) Menulis membuat pikiran seseorang siap untuk dibaca dan
dievaluasi. Kita dapat membuat jarak dengan ide kita sendiri
dan melihatnya lebih objektif pada waktu kita siap
menuliskannya.
39
e) Menulis membantu kita menyerap dan menguasai informasi
baru. Kita akan dapat menyimpannya lebih lama, jika kita
menuangkannya dalam bentuk tulisan.
f) Menulis membantu kita memecahkan masalah dengan jalan
memperjelas unsure-unsurnya dan menempatkannya dalam
suatu konteks visual sehingga dapat diuji (Susanto, 2013:
254).
4) Pengertian karangan
Menurut Nuraini dalam Listiani (2013: 20) Karangan adalah
bentuk yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam
satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan
rangkaian hasil pemikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk
tulisan yang teratur.
Mengarang pada hakikatnya adalah mengungkapkan atau
menyampaikan gagasan dengan bahasa tulis (Suparno, 2010: 3.1).
Pada pembelajaran menulis karangan di tingkat SD/MI yang
dihasilkan berupa karangan cerita ataupun dongeng.
Menurut Widyamartaya dalam Dalman (2012: 85-86),
mengarang adalah suatu proses kegiatan berpikir manusia yang
hendak menggunakan kandungan jiwanya kepada orang lain atau diri
sendiri dalam tulisannya. Pada dasarnya, arti kata mengarang adalah
menyusun, mengatur, misalnya mengarang bunga, menyusun bunga-
40
bunga menjadi kesatuan. Mengarang bahasa adalah menggunakan
bahasa untuk mengutarakan sesuatu secara tertulis. Dalam hal ini,
bahasa yang digunakan harus terpilih dan tersusun dengan baik.
Ciri-ciri karangan menurut student dalam Kuncarani (2015: 34-
35)
a. Berisi hal-hal yang bermanfaat. Karangan yang bisa
memenuhi kebutuhan pembaca akan dapat penghargaan
masyarakat. Sangat mungkin karangan itu tidak begitu mendalam,
tetapi memberikan manfaat langsung bagi pembaca.
b. Pengungkapan jelas. Pengungkapan yang jelas dapat ditandai
dengan mudahnya sebuah karangan dicerna pembaca. Dengan
pengungkapan yanh semakin jelas, sebuah tulisan akan
semakin mudah diikuti.
c. Penciptaan kesatuan dan pengorganisasian. Karangan yang
mampu menciptakan kesatuan dan sekaligus terorganisasi
dengan baik ditandai oleh mudahnya pembaca memahami
karangan. Sebaiknya karangan langsung menjelaskan inti
permasalahan dan tidak berbelit-belit.
d. Efektif dan efisien. Yang dimaksud dengan efektif dan
efisien adalah pengungkapan suatu maksud dengan
mengutamakan efisiensi dan efektifitas, yaitu dengan
41
menggunakan kalimat dan kata-kata yang ringkas, namun dapat
menjangkau makna yang luas.
e. Ketepataan penggunaan bahasa. Karangan yang baik juga
ditentukan oleh penggunaan bahasa. Penggunaan bahasa yang
baik dan benar akan meningkatkan bobot karangan. Hal yang
tercakup di dalamnya adalah kesanggupan pengarang untuk
memenuhi berbagai kaidah berbahasa Indonesia secara tepat.
Pembentukan kata, penyusunan kelompok kata, penyusunan
kalimat, serta penguasaan ejaan dan tanda baca harus memadai.
f. Ada variasi kalimat. Variasi yang berkaitan dengan
penggunaan bahasa dalam karangan adalah penyusunan kalimat
panjang dan pendek secara berselang-seling.
g. Vitalitas. Karangan yang baik biasanya penuh tenaga dan
kaya dengan potensi. Kandungan kekuatan dalam karangan itu
menjadikan pembaca merasa bahwa si penulis hadir di dalam
karangan yang ditulisnya.
h. Cermat. Karangan yang baik memperahatikan masalah
kecermatan. Hal-hal kecil, seperti titik dan koma tidak boleh
dianggap sepele apalagi diabaikan. Kecermatan juga sangat
diperlukan ketika memilih kata maupun menyusun kalimat.
i. Objektif. Mengarang adalah mengungkapkan sesuatu secara jujur,
tidak dimuati emosi, dan realistis. Pengungkapan harus runtut dan
42
teratur. Selain itu, uraian harus mencerminkan bahwa pengarang
benar-benar menguasai dan menghayati permasalahan yang
diuraikannya.
Mengarang pada hakikatnya adalah mengungkapkan atau
menyampaikan gagasan dengan menggunakan bahasa tulis. Dilihat
dari keluasan dan keterinciannya, gagasan itu dapat diungkapkan
dengan berbagai unsure bahasa. Dalam hal ini, gagasan dapat
diungkapkan dalam bentuk kalimat dan paragraph, serta dapat pula
diungkapkan dalam bentuk karangan yang utuh.
Menurut Ilmika dalam Kuncarani (2015; 37) tujuan dari
karangan antara lain sebagai berikut:
a. Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau
hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang
sistematis dan metodologis.
b. Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga
tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga
mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis
dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah
penyelesaian studinya.
c. Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana
transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat,
atau orang-orang yang berminat membacanya.
43
d. Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki
mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah
dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan
memperoleh pengetahuan dan pendidikan darijurusannya.
e. Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.
3. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Dari sudut pandang linguistic, bahasa Indonesia dipahami sebagai
salah satu dari banyak ragam Bahasa Melayu. Dasar yang dipakai
pada bahasa Indonesia adalah bahasa Melayu Riau sejak abad ke-19.
Dalam perkembangannya, bahasa Indonesia mengalami proses
pembukuan pada abad ke-20.
Penamaan Bahasa Indonesia diawali sejak diikrarkan sumpah
pemuda. Akibat sumpah pemuda tersebut, maka terjadilah proses
pembedaan antara bahasa Melayuyang digunakan di Riau dan
semenanjung Malaya dengan bahasa Indonesia yang terus mengalami
perkembangan hingga awal abad ke-21.
Berdasarkan pidato Muhammad Yamin, bahasa Indonesia
diusulkan sebagai bahasa Nasional. Sumpah pemuda menetapkan
bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Bila mengacu pada
Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, bahasa Indonesia ditetapkan
sebagai bahasa Negara. Sementara berdasarkan keputusan kongres
bahasa Indonesia II yang dilaksanakan di Medan pada tanggal 28
44
Oktober- 2 November 1945, bahasa Indonesia disepakati sebagai
bahasa kebangsaan dan sekaligus sebagai bahasa Negara.
Bahasa Indonesia bukan bahasa ibu. Mengingat sebagian besar
warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa ibu.
Sungguhpun demikian, bahasa Indonesia dipergunakan sangat luas,
misalnya dalam dunia pendidikan, media massa sastra, perangkat
lunak, atau surat-menyurat resmi (Santosa, 2012:1.6)
Dalam dunia pendidikan pembelajaran bahasa Indonesia, terutama
disekolah dasar tidak akan terlepas dari empat keterampilan
berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Kemampuan berbahasa bagi manusia sangat diperlukan. Sebagai
makhluk social manusia berinteraksi, berkomunikasi dengan manusia
lain dengan menggunakan bahasa sebagai media, baik berkomunikasi
menggunakan bahasa lisan, juga berkomunikasi menggunakan bahasa
tulis. Keterampilan berbahasa yang dilakukan manusia yang berupa
menyimak, berbicara, membaaca, dan menulis yang dimodali
kekayaan kosakata, yaitu aktivitas intelektual, karya otak manusia
yang berpendidikan. Kita mengetahui kemampuan manusia berbahasa
bukanlah instinct, tidak dibawa anak sejak lahir, melainkan manusia
dapat belajar bahasa sampai terampil berbahasa, mampu berbahasa
untuk kebutuhan berkomunikasi. (Susanto, 2013: 242)
45
Menurut Badan Standar Nasional Pendidikan standar isi bahasa
Indonesia sebagai berikut:”Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan
untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikaasi
dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan
maupun tertulis, serta menumbuhkaan apresiasi terhadap hasil karya
kesaastraan manusia Indonesia.”
Menurut Santosa (2012:2.0-2.1) pembelajaran bahasa Indonesia di
lingkup dunia akademik khususnya dan masyarakat pada umumnya
memiliki beberapa tujuan, antara lain:
1. Mendidik anak didik dan masyarakat agar dapat berkomunikasi
dengan menggunakan bahasa Indonesia secara efektif, efisien,
baik, dan benar sesuai etika dan kesopanan.
2. Supaya anak diidik dan asyarakat semakin dapat menghargai serta
merasa bangga terhadap bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu
bangsa.
3. Supaya anak didik dan masyarakat bisa memahami bahasa
Indonesia dan mampu menggunakannya secara tepat.
4. Supaya anak didik dan masyarakat bisa menggunakan bahasa
Indonesia guna semakin meningkatkan kemampuannya.
5. Supaya anak didik dan masyaraakat mampu membaca yang
merupakan syarat mutlak didalam memperluas wawasan serta
memperhalus budi pekerti.
46
6. Supaya anak didik fdan masyarakat bisa mampu menghayati karya
sastra Indonesia yang fungsinya dapat memberikan inspirasi,
edukasi, dan rekreasi yang sehat.
7. Supaya anak didik dan masyarakat bisa menyampaikan
gagasannya ke dalama karya tulis baik fiksi maupun nonfiksi.
Belajar bahasa pada dasarnya bertujuan untuk mengungkapkan
kemampuan menggunakan bahasa untuk berbagai keperluan. Menurut
Vallet dan Disk dalam Santosa (2012: 1.8) mengelompokkan tujuan-
tujuan pengajaran bahasa berdasarkan atas keterampilan dan jenis
perilakunya. Secara hierarkis ia mengurutkan mulai dari keterampilan
yang paling sederhana sampai ke yang paling luas. Keterampilan-
keterampilan tersebut dibedakan antara perilaku internal dan perilaku
eksternal.
Keterampilan yang paling sederhana adalah keterampilan mekanis
berupa hafalan atau ingatan. Murid menghafal dan mengingat bentuk-
bentuk bahasa yang paling sederhana yang paling kompleks. Misal,
dimulai dengan mendengar beberapa kosakata baru, membaca suku
kata, kelompok kata, dan kalimat. Jenis perilaku yang terbentuk dalam
dirinya adalah persepsi terhadap perbedaan dua unsur bahasa. Murid
belajar membedakan arti kata dalam bahasa yang dipelajarinya dan
membedakannya dengan bahasa ibu yang ia miliki. Perilaku eksternal
(produktif) murid meniru ujaran, tulisan bahasa yang ia pelajari.
47
Keterampilan tahap berikutnya adalah pengetahuan berupa
demonstrasi pengetahuan tentang fakta kaidah tentang bahasa yang
dipelajari. Jenis perilaku yang internal (reseptif) kedua adalah
pengenalan (metacognition). Tahap ini murid mengenali kaidah
kebahasaan yang dipelajarinya. Perilaku eksternal yang mengiringi
tahap kedua ini adalah mengingat. Murid menunjukkan bahwa ada
ingatan tentang informasi kaidah kebahasaan yangsudah diberikan.
Tahap ketiga adalah keterampilan transfer. Murid menggunakan
pengetahuan dalam situasi baru. Penerapan kaidah dsesuaikan dengan
konteks bahasa yang dihadapi. Perilaku yang mengiringi keterampilan
ini adalah kemampuan reseptif. Murd memahami wacana atau
paragraf. Perilaku eksternal pada tahap ini adalah aplikasi. Murid
berbicara atau menulis dalam situasi latihan atau melibatkan diri
dalam simulasi. Misalnya, dalam kegiatan Tanya-jawab, dialog,
diskusi, pidato.
Tahap keempat adalah komunikasi. Penggunaan bahasa yang
dipelajari sebagai sarana komunikasi. Perilaku internal tahap ini
adalah pemahaman. Murid memahami ucapan tulisan, dan tanda
cultural yang belum pernah dipelajari dalam situasi yang baru.
Di kelas-kelas yang sebagian besar masih menggunakan bahasa
ibu, guru perlu mendorong murid-murid untuk menggunakan bahasa
yang sedang dipelajari. Ajaklah mereka menggunakan bahasa
48
Indonesia. Berilah kesan bahwa bahasa Indonesia itu
menyenangkan.sampaikanlah tugas-tugas dan perintah-perintah
menggunakan bahasa Indonesia. Apabila mereka tidak mengerti
perjelaslah dengan menggunakan bahasa tubuh atau tangan. Guru
akan member perasaan aman di dalam kelas jika menggunakan
ungkapan yang sama secara teratur dan menambahkannya secara
bertahap.
Perilaku eksternal tahap ini adalah ekspresi diri. Murid
menggunakan bahasa secara lisan atau tertulis untuk menyatakan
dirinya, menyatakan gagasan atau ide. Murid membuat karangan
sederhana, cerpen, novel, kisah sampai dengan karangan yang
berbentuk karya tulis dan karya ilmiah atau pidato.
Tahap kelima adalah kritik. Kemampuan menganalisis dan
mengevaluasi karangan atau karya tulis maupun lisan. Perilaku sikap
ini aadalah analisis. Murid memperjelas unsur-unsur sastra cerpen
atau roman atau mengurai penggunaan bahasa hubungan antar
paragraph, serta isi sebuah karya tulis. Perilaku sintesis merencanakan
serta melaksanakan belajar dalam bahasa yang dipelajari.
Tahap manapun yang harus dialami oleh murid dalam belajar
bahasa, prinsip belajar harus menjadi pertimbangan. Factor internal,
seperti motivasi belajar anak perlu dirangsang. Murid tentu akan
49
merasa senang belajar bahasa apabila tugas yang diintruksikan
berkaitan dengan minat mereka.
Ketika anak berada pada usia sekolah dasar, anak-anak akan
terkondisikan untuk mempelajari bahasa tulis. Pada masa ini, anak
dituntut untuk berpikir lebih dalam lagi dan kemampuan berbahasa
anakpun mengalami perkembangan. Menulis sebagai suatu
keterampilan individu mengkomunikasikan sebuah pesan dalam
sebuaah tulisan. Keterampilan ini berkaitan dengan kegiatan
seseorang dalam memilah milah dan menyusun tulisan sebagai pesan
untuk ditransaksikan dalam subuah bahasa tulis.
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia bagi penulis pemula perlu
memperhatikan beberapa cara atau langkah yang dapat mengarahkan
mereka kepada proses pembelajaran menulis yang baik, yaitu:
1. Pengenalan, pada taraf pengenalan ini, guru hendaknya
memperhatikan benar-benar tuisan yang hendak dikenalkan
kepada anak terutama huruff yang belum pernah diperkenalkan.
2. Menyalin. Pembelajaran menulis bagi kelas pemula dapat
dilakukan dengan alternative berikut:
a) Menjiplak (menyalin tulisan dipapan tulis ke dalam
buku latihan sesuai dengan bunyi bacaan tersebut);
b) Menyalin dari tulisan cetak (lepas) ke tulisan sambung
atau sebaliknya;
50
c) Menyalin dari huruf kecil menjadi huruff besar pada
huruf pertama kata awwal kalimat; dan
d) Menyalin dengan cara melengkapi, yakni dengan cara
melengkaapi dengan tanda baca dan melelngkapi dengan
kata.
3. Menulis halus atau indah. Perbedaan pembelajaran menulis
halus dikelas awal hanyalah terletak pada bahan yang diajarkan.
Dalam pelaksanaannya pembelajaran menulis indah yang harus
diperhatikan yaitu bentuk, ukuran, tebal tipis, dan kerapian.
4. Menulis nama. Sebagaimana pengajaran menulis dikelas 1 para
siswa diberi tugas untuk menulis nama benda, orang, jalan,
desa, kota, binatang, tumbunhan dan sebagainya. Perbedaannya
kalau dikelas 1 masih menggunakan huruf kecil, maka dikelas 2
siswa sudah menggunakan huruf besar pada huruf pertama kata
awal kalimat. Latihan ini merupakan latihan dasar mengarang.
5. Mengarang sederhana. Pelajaran mengarang dikelas pemula
diberikan dalam bentuk mengarang sederhana cukup 5-10 baris.
Dalam mengarang ini digunakan rangsang visual, dapat juga
dengan meminta siswa menuliskan pengalamannya sendiri,
cerita dari bangun tidur sampai akan berangkat ke sekolah atau
dalam perjalanan menuju ke sekolah dan sebagainya. Dalam
51
mengarang sederhana dinilai tentang kerapian, ketepatan ejaan,
dan isi karangan ditekankan kepada siswa untuk diperhatikan.
4. Strategi Pembelajaran Writing In The Here And Now
Menurut Reigeluth dalam Rusmono (2012: 21-22) strategi
pembelajaran adalah pedoman umum yang berisi komponen-
komponen yang berbeda dari pembelajaran agar mampu mencapai
keluaran yang diinginkan secara optimal dibawah kondisi-kondisi
yang diciptakan. Seperti pada situasi kelas dengan karakteristik siswa
yang heterogen, baik kelas kecil maupun kelas besar, penanganannya
jelas berbeda baik dalam strategi, pengorganisasian, penyampaian
maupun strategi pembelajaran
Menurut Kozma dalam Suyadi (2013: 13) strategi pembelajaran
adalah sebagai kegiatan yang dilakukan guru untuk memfasilitasi
(guru sebagai fasilitator) peserta didik agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai.
Strategi writing in the here and now ini bertujuan untuk membantu
peserta didik merefleksikan pengalaman-pengalaman yang telah
dialami. Cara merefleksikannya adalah dengan cara meminta peserta
didik menulis laporan tindakan saat sekarang dari sebuah pengalaman
yang telah mereka alami (seolah-olah tindakan itu terjadi disini dan
sekarang.
52
Langkah-langkah strategi writing in the here and now adalah
sebagai berikut:
1. Pilihlah jenis pengalaman yang Anda inginkan untuk ditulis oleh
siswa. Ia bisa berupa peristiwa masa lampau atau akan datang.
2. Informasikan kepada peserta didik tentang pengalaman yang telah
mereka pilih untuk tujuan penulisan reflektif. Beri tahu mereka
bahwa cara yang berharga untuk merefleksikan pengalaman
adalah mengenangkan atau mengalaminya untuk pertama kali
disini dan sekarang. Dengan demikian tindakan itu menjadikan
pengaruh lebih jelas dan lebih dramatic daripada tertulis tentang
“sana dan kemudian” atau di masa depan yang jauh.
3. Persiapkan permukaan yang jelas untuk ditulis. Bangunlah
privaasi dan ketenangan.
4. Perintahkan kepada peserta didik untuk menulis, sekarang juga,
tentang pengalaman yang telah dipilih. Perintahkan mereka untuk
memulai awal pengalaman dan menulis apa yang sedang mereka
dan lainnya lakukan dan rasakan, seperti “sekarang adalah hari
sabtu, dan pembagian raport. Aku mendapat rangking 1”.. ajaklah
peserta didik untuk menulis sebanyak mungkin yang mereka
inginkan tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi dan perasaan-
perasaan yang dihasilkannya.
53
5. Berilah waktu yang cukup untuk menulis. Peserta didik
seharusnya tidak merasa terburu-buru. Ketika mereka selesai,
ajaklah mereka untuk membacakan tentang refleksinya di sini dan
sekarang. (Silberman, 2007: 186-187)
B. Penelitian yang Relevan
Penelitian-penelitian yang relevan dengan penelitian yang dilakukan
oleh penuliss adalah sebagai berikut:
Dwi Yan Kuncarani, skripsi berjudul “Peningkatan Prestasi Belajar
Bahasa Indonesia Materi Menulis Karangan Bebas Dengan Tehnik Mind
Mapping Pada Siswa Kelas V MI Al-Ittihad Semowo Kec. Pabelan Kab.
Semarang Tahun 2014/2015”. Jurusan Tarbiyah Program Studi
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri Salatiga tahun 2015. Dari penelitian ini diketahui bahwa bahwa
pada siklus I angka ketuntasan siswa mencapai 12,5 % (3 siswa) pada
siklus II angka ketuntasan siswa meningkat menjadi 54,17% (13 siswa)
dan pada siklus III angka ketuntasan siswa dalam menulis karangan
mencapai 91,67% (22 siswa). Penggunaan metode mind mapping yang
diterapkan oleh peniliti menjadikan pembelajaran lebih menyenangkan.
Serta, persiapan dalam penelitian juga harus disiapkan secara baik dan
matang seperti halnya RPP, silabus, media, dan lain lain karena dengan
persiapan yang matang akan membantu peneliti dalam mencapai sasaran
dan hasil yang maksimal.
54
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Dwi Yan Kuncarani
mahasiswi IAIN Salatiga tahun 2015 yang relevan dengan penelitian yang
peneliti lakukan adalah mengenai materi yang dibahas dlam penelitian
tersebut. Materi menulis karangan harus disajikan dengan metode dan
strategi yang baru sehingga pembelajaran menjadi lebih menyenangkan
dan berkesan.
Perbedaan kedua penelitian yang dilakukan oleh Dwi Yan
Kuncarani dengan penelilti ialah berdasarkan strategi pembelajaran dan
tehnik. Pada penelitian diatas menggunakan tehnik mind map, sedangkan
dalam penelitian ini menggunakan strategi pembelajaran writing in the
here and now.
55
BAB III
PELAKSANAAN PENILITIAN
A. SETTING (Tempat danWaktu) PENELITIAN
1. Gambaran umum MI Roudlatul Muta’alimin
a. Lokasi penelitian
Pada bab III ini penulis ingin memaparkan mengenai
gambaran umum lokasi penelitian dalam skripsi ini. Hal ini penulis
bertujuan untuk menghindari persepsi yang salah mengenai lokasi
penelitian yang nantinya juga akan berpengaruh terhadap analisa
data yang akan dilakukan. MI Raudlatul Muta’alimin terletak di jalan
KH. Ahmad Dahlan Dusun Sambirejo Desa Sambirejo Kecamatan
Bringin, jarak yang ditempuh dari kecamatan Bringin ke lokasi
penelitian sekitar 15 Km. MI Raudlatul Muta’alimin terletak di tengah
tengah perkampungan penduduk dan udara yang masih sejuk karena
belum terkena banyak polusi karena terletak di lingkungan perdesaan
dan perkebunan karet dan pohon jati, yang jauh dari keramaian karena
jarak dengan kecamatan sangat jauh. Secara garis besar lokasi
penelitian dapat penulis sampaikan hal-hal sebagai berikut:
Tempat penelitian : MI Roudlatul Muta’alimin
Alamat penelitian : jl. KH Ahmad Dahlan No.02 Dsn. Sambirejo
Rt.02 Rw.02 Dsa.Sambirejo Kec. Bringin Kab. Semarang.
56
Adapun lingkungan sekitar Madrasah adalah sebagai berikut:
Sebelah utara berbatasan dengan SD Sambirejo
Sebelah selatan berbatasan dengan rumah penduduk
Sebelah barat berbatasan dengan jalan perkampungan
Sebelah timur berbatasan dengan perkebunan penduduk
b. Profil MI Roudlatul Muta’alimin
Nama Madrasah : MI Raudlatul Muta’alimin
Alamat Madrasah : jl. KH Ahmad Dahlan No.02 Dsn. Sambirejo
Rt.02 Rw.02 Dsa.Sambirejo Kec. Bringin Kab. Semarang.
Akreditasi madrasah : B
NSM Madrasah : 111233220117
NPSN Madrasah : 60712796
NPWP Madrasah : 00.512.299.9-505.000
Nama Kepala Sekolah : Zamroni Mahbub S.Pd.i
No Telp/Hp :085740630410
Email : [email protected]
NamaYayasan : Nahdlotul Ulama
Status KKM : Anggota
Madrasah Induk : MI Nurul Huda Gogodalem
NSM Madrasah : 111233220114
No. SK Pendirian : LK/3.C/118/Pgm.M I/1978
Tanggal SK Pendirian : 01 Agustuss 1978
57
Kepemilikan Tanah
Pemerintah/Yayasan/Pribadi : Status tanah : HakMilikSendiri
Luas Tanah : 360
LuasBangunan: 254
2. Visi dan Misi Madrasah
a. Visi
Mempersiapkan siswa berprestasi dalam mengembangkan
kepribadian berbudi luhur, mandiri serta dapat mengusai IMTAQ
dan IPTEK.
b. Misi
1) Disiplin waktu
2) Meningkatkan KBM melalui pendekatan keterampilan proses
3) Mengembangkan motivasi dan rasa senang belajar
4) Mengoptimalkan dalam kegiatan ekstra kurikuler dan
kokurikuler
5) Memantapkan siswadalam ketaqwaan terhadap Allah SWT.
3. Sarana dan Prasarana Madrasah
Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki oleh MI Raudlatul
Muta’alimin antara lain:
Table 3.1 Daftar sarana dan prasarana MI Raudlatul Muta’alimin
Sambirejo
No NamaFisik Banyaknya
58
1. RuangKelas 6
2. RuangKepalaSekolah 1
3. Ruang Guru 1
4. Toilet Guru 1
5. Toilet Siswa 2
6. Koperasi 1
4. Keadaan guru dan siswa Madrasah
a. Pendidik dan tenaga kependidikan MI Raudlatul Muta’alimin
Pendidik dan tenaga kependidikan yang bertugas di MI
Raudlatul Muta’alimin Sambirejo berjumlah 7 orang yang terdiri dari
kepala sekolah dan 6 guru kelas. Tingkat pendidikan guru di
Madrasah ini sebagian besar sudah S1.
Tabel 3.2 Daftarpendidik MI RaudlatulMuta’alimin
No Nama Status Ijazah Jabatan
1.
Zamroni Mahbub,
S.PdI
Non
PNS
S1 Kepala Sekolah
2.
Sri Hartini, S.PdI Non
PNS
S1 Guru Kelas 1
3.
Siti Rohmah, S.PdI Non
PNS
S1 Guru Kelas 2
4.
Siti Nafi’ah, S.PdI Non
PNS
S1 Guru Kelas 3
5.
Yusuf Syarifudin,
SE
Non
PNS
S1 Guru Kelas 4
59
6.
Melani Non
PNS
D2 Guru kelas 5
7.
Siti Fatimah, S.PdI Non
PNS
S1 Guru Kelas 6
b. Peserta didik MI Raudlatul Muta’alimin
Keadaan siswa MI Raudlatul Muta’alimin setiap tahun mengalami
perubahan, kadang bertambah dan juga kadang berkurang.
Tabel 3.3 Rekapitulasi data peserta didik MI Raudlatul Muta’alimin
Sambirejo Tahun Pelajaran 2016/2017
No Kelas Jumlah
1.
I 23
2.
II 18
3.
III 19
4.
IV 14
5.
V 12
6.
VI 10
JumlahSiswa
96
c. Kegiatan peserta didik
Ekstrakurikuler yang terdpat di MI Raudlatul Muta’alimin
yaitu kegiatan pramuka dan drumband. Ekstrakurikuler tersebut secara
60
formal sebagai pelajaran tambahan dibawah pembinaan guru
Madrasah. Ekstrakurikuler tersebut bukan hanya sebagai pembelajaran
namun dapat membantu siswa dalam mengembangkan bakat dan
melatih jiwa social peserta didik.
d. Prestasi Siswa
No Jenis Lomba Juara
1.
Siswa Tergiat Kegiatan Pramuka II
2.
Sains antar MI Kab. Semarang II
3.
Gerak JalanPutriKec. Bringin I
4.
Bulu Tangkisantar MI Kec. Bringin II
B. Data siswa kelas III MI Raudlatul Muta’alimin Sambirejo
Peneliti menggunakan kelas III MI Raudlatul Muta’alimin Sambirejo
sebagai subjek penelitian yang terdiridari 19 siswa. Adapun nama-nama siswa
atau subjek penelitian adalah sebagai berikut:
No Nama Siswa Jenis Kelamin
1. Sholehatus Safitri P
2. Niken Amanda P
3. Muhammad Ikhsyanudin L
4. Velix Dikra fito P L
5. Eva Aulia P
61
6. Ainun Fakhirotuz Zahra P
7. Diva Anggraini P
8. Zuliani P
9. Gita Dwi Fatmawati P
10. Dava Alfian Rehan L
11. M. Zaky Ardhian Fadly L
12. Veni Amanda P
13. Rachel Dewi Anggraini P
14. Muhammad Nur Rifa L
15. Nana Alta Funnisa P
16. Luluk Mukhoiriyyah P
17. Dwi Fatma Azzahra P
18. M. Dava Maulana L
19. Yoppi Gita Silawati P
C. Deskripsi pelaksanaan siklus
1. Deskripsi Pra Siklus
Pelaksanaan pra siklus dilaksanakan pada tanggal 08 September 2016.
Kegiatan awal dilakukan oleh peneliti guna mengadakan kegiatan
observasi untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya dan mencari
informasi serta menemukan berbagai kendala yang yang dihadapi oleh
guru kelas III di MI Raudlotul Muta’alimin dalam proses pembelajaran
materi menulis karangan pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Pada tahap pra siklus, peneliti melakukan kegiatan pre test untuk
mengetahui kemampuan awal siswa dalam menulis karangan sebelum
62
menerapkan strategi pembelajaran writing in the here and now pada siswa
kelas III MI Roudlotul Muta’alimin Sambirejo.
2. Deskripsi siklus 1
Pelaksanaan siklus 1 ini dilakukan dalam 4 tahapan yaitu alur
perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan/observasi
(observing), dan tahap refleksi (reflecting).
a. Tahap perencanaan tindakan (planning)
Tindakan awal yang dilakukan oleh peneliti dalam siklus ini
yaitu melakukan observasi awal sebagai dasar perencanaan
pembelajaran. Kemudian peneliti membuat skenario pembelajaran
yang akan dilaksanakan dalam proses pembelajaran menulis dengan
menggunakan strategi pembelajaran writing in the here and now.
Pelaksanaan siklus 1 ini, peneliti mempersiapkan sebuah
bacaan mengenai pengalaman yang dapat dijadikan contoh oleh siswa
dalam menulis karangan bebas dengan menggunakan strategi
pembelajaran dengan merefleksikan penglaman yang pernah dialami
oleh siswa.
Dalam tahap perencanaan kegiatan yang dilakukan antara lain:
1) Guru menentukan sub bahasan yang akan diajarkan yaitu materi
menulis karangan.
2) Peneliti merancang rencana pembelajaran sebagai pedoman dalam
pelaksanaan kegiatan pembelajaran.
63
3) Merancang kegiatan pembelajaran dengan alat dan bahan yang
diperlukan.
4) Merancang soal-soal guna untuk mengetahui kemampuan siswa
5) Merancang atau menyiapkan lembar observasi/pengamatan untuk
guru guna mengetahui adanya perubahan dan perkembangan.
6) Merancang atau menyiapkan lembar observasi/pengamatan untuk
siswa guna mengetahui adanya perubahan dan perkembangan
dalam pembelajaran Bahasa Indonesia materi menulis karangan.
b. Tahap pelaksanaan tindakan (acting)
Kegiatan yang dilakukan dalam tahapan ini merupakan
pelaksanaan scenario pembelajaran yang telah disusun pada saat tahap
perencanaan. Guru melaksanakan proses pembelajaran sesuai skenario
yang dibuat oleh peneliti yang telah tersusun dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP).
c. Tahapan pengamatan/observasi (observing)
Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan
pembelajaran Bahasa Indonesia materi menulis karangan dengan
menggunakan strategi pembelajaran writing in the here and now. Oleh
karena itu, peneliti melakukan an alisis terhadap kegiatan menulis
siswa. Guru melakukan penilaian pada siswa dan menghitung jumlah
siswa yang tuntas dan tidak tuntas dalam pembelajaran menulis.
64
Adapun lembar observasi terhadap kegiatan guru selama proses
pembelajaran diarahkan pada aspek-aspek sebagai berikut, yaitu:
1) Membuka pembelajaran
2) Kejelasan suara
3) Penggunaan strategi pembelajaran
4) Memberikan dorongan agar siswa aktif
5) Pengelolaan kelas
6) Pemanfaatan waktu mengajar
7) Pengaturan suasana kelas
8) Menanggapi pertanyaan siswa
9) Membimbing siswa dalam menulis karangan
10) Menarik kesimpulan pembelajaran
11) Menutup pembelajaran.
d. Tahapan refleksi (reflecting)
Hasil yang di dapat dari kegiatan tindakan dan observasi,
peneliti kemudian melakukan kegiatan analisis dan refleksi. Kegiatan
refleksi ini bertujuan untuk menemukan kekurangan, kendala, dan
hambatan dalam perencanaan dan pelaksanaan tindakan untuk
diperbaiki pada siklus berikutnya. Data-data yang telah terkumpul
akan dianalisis dan dievaluasi sebagai acuan bagi peneliti perlu atau
tidaknya diadakan siklus kedua. Hasil pembelajaran pada siklus
pertama apabila belum menunjukkan hasil yang signifikan, maka
65
perlu dilanjutkan siklus kedua pada pembelajaran Bahasa Indonesia
materi menulis karangan pada siswa kelas III MI Raudlotul
Muta’alimin Sambirejo.
3. Deskripsi siklus II
Pelaksanaan siklus II merupakan tindak lanjutan dari kegiatan
pelaksanaan siklus I. Proses pelaksanaan tindakan siklus II didasarkan
pada hasil refleksi pada pelaksanaan siklus I. Kekurangan,
kendala/hambatan yang terjadi pada pelaksanaan tindakan siklus I
diperbaiki pada pelaksanaan siklus II. Adapun pelaksanaan pada siklus II
tahapannya sama dengan tahapan siklus I, antara lain; tahap perencanaan
tindakan (planning), tahap pelaksana tindakan (acting), tahap
pengamatan/observasi (observing), dan tahapan refleksi (reflecting).
Adapun berbagai tahapan yang dilaksanakan pada siklus II harus lebih
baik dari pada siklus I, karena pelaksanaan siklus II merupakan perbaikan
dari pelaksanaan siklus I.
66
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian
Upaya peningkatan hasil belajar menulis karangan dalam mata pelajaran
bahasa Indonesia yang dilakukan melalui penelitian tindakan kelas
dilaksanakan melalui 2 siklus yaitu siklus 1 yang dilaksanakan pada tanggal
23 Januari 2017 dan siklus 2 yang dilaksanakan pada tanggal 30 Januari 2017.
Upaya peningkatan hasil belajar ini menggunakan strategi writing in the here
and now.Berikut ini adalah hasil penelitian yang telah dilaksanakan dalam
setiap siklus.
1. Siklus 1
Siklus 1 yang dilaksanakan dalam penelitian ini dilakukan sebanyak
satu kali pertemuan.Penelitian dilaksanakan pada siswa kelas III dengan
jumlah siswa sebanyak 19 orang.Kegiatan pembelajaran mengacu pada
rencana pelaksanaan pembelajaran yang sebelumnya telah direncanakan
oleh peniliti. Adapun data hasil pengamatan yang diperoleh dari siklus 1
adalah sebagai berikut.
67
Table 4.1 Hasil Pengamatan Terhadap Aktivitas Siswa Siklus I
No Aspek Yang Dinilai Keterangan
Kurang Cukup Baik
1. Kedisiplinan siswa
2. Kesiapan perlengkapan belajar
3. Siswa mengerjakan tugas dengan baik
4. Keseriusan dalam belajar
5. Sikap tanggap terhadap pertanyaan guru
6. Kerjasama sesama siswa
7. Kerjasama dengan guru
8. Ulah siswa dalam kelas
9. Keaktifan dalam belajar
10. Minat dalam belajar
Berdasarkan hasil observasi terhadap aktivitas siswa, keaktifan siswa
dalam belajar masih kurang, serta kerjasama antara siswa dan guru juga
masih kurang.Dalam hal kedisiplinan siswa sudah baik, siswa tidak ada
yang berlarian atau jalan jalan saat pelajaran berlangsung.Berdasarkan hasil
pengamatan terhadap siswa masih ada beberapa asek yang masih kurang
yang perlu ditingkatkan.
68
Table 4.2 Hasil Pengamatan Terhadap Aktivitas Guru Pada Siklus 1
No Aspek yang Dinilai Skor
A B C D
Kemampuan Membuka Pelajaran
1. Memasuki ruang kelas dan mengucapkan
salam
2. Membuka pelajaran dengan berdo’a
3. Menanyakan kabar siswa
4. Mengecek kehadiran siswa
5. Memeriksa kesiapan siswa
6. Meminta siswa menyiapkan alat tulis
7. Melakukan apersepsi (menanyakan materi
yang telah dipelajari siswa sebelumnya dan
mengaitkan dengan materi)
8. Menyampaikan indicator dan tujuan
9. Memberikan acuan bahan belajar materi
yang akan diberikan
Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
10. Kejelasan artikulasi suara
69
11. Antusiasme dalam penampilan
12. Mobilitas posisi mengajar
Kegiatan Belajar Mengajar (Proses
Pembelajaran)
13. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan
tujuan/indicator yang telah ditetapkan
14. Memiliki keterampilan dalam menanggapi
dan merespon pertanyaan siswa
15. Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu yang disediakan
16 Kemampuan mengkondisikan siswa
Kemampuan menerapkan strategi
writing in the jere and now
17. Menerapkan strategi writing in the jere and
now dengan baik dan benar
18. Melibatkan siswa dalam penerapan strategi
writing in the jere and now
Evaluasi Pembelajaran
19. Penilaian sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan dan sesuai dengan RPP
Kemampuan Menutup Kegiatan
70
Keterangan :
1) Skor nilai
A = 4 (sangat baik)
Pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
21. Memberikan kesempatan siswa untuk
bertanya dan menjawab
22. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
Tindak Lanjut/ Follow Up
23. Menginformasikan materi/bahan belajar
yang akan dipelajari selanjutnya
24. Member motivasi untuk siswa agar selalu
belajar
25. Menutup pembelajaran dengan doa dan
salam
Jumlah 12 9 4 0
Total 83
Kategori Baik
71
B = 3 (baik)
C = 2 (cukup)
D = 1 (kurang)
2) Rentang kategori
Nilai 76-100 (baik)
Nilai 51-75 (cukup)
Nilai 25-50 (kurang)
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan terhadap guru dalam
penggunaan strategi pembelajaran writing in the here and now yang
terlaksana pada siklus 1 diperoleh total skor 83 yang menunjukkan bahwa
guru tersebut baik dalam melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran
dan cukup menguasai strategi writing in the here and now.
a. Hasil Pre test dan Post test Siklus I
Tabel 4.3 Hasil Pretest dan Posttest siklus I
No Nama Siswa Nilai
Pretest Ket Posttest KKM Ket
1. Sholehatus Safitri 30 Tidak
Tuntas
45 70 Tidak
Tuntas
2. Niken Amanda 20 Tidak
Tuntas
20 70 Tidak
Tuntas
3. Muhammad
Ikhsyanudin
20 Tidak
Tuntas
30 70 Tidak
Tuntas
72
4. Velix Dikrafito P 40 Tidak
Tuntas
60 70 Tidak
Tuntas
5. Eva Aulia 20 Tidak
Tuntas
40 70 Tidak
Tuntas
6. Ainun Fakhirotuz Zahra 70 Tuntas 80 70 Tuntas
7. Diva Anggraini 80 Tuntas 80 70 Tuntas
8. Zuliani 70 Tuntas 70 70 Tuntas
9. Gita Dwi Fatmawati 50 Tidak
Tuntas
40 70 Tidak
Tuntas
10. Dava Alfian Rehan 50 Tidak
Tuntas
60 70 Tidak
Tuntas
11. M. Zaky Ardhian Fadly 70 Tuntas 75 70 Tuntas
12. Veni Amanda 50 Tidak
Tuntas
50 70 Tuntas
13. Rachel Dewi Anggraini 20 Tidak
Tuntas
40 70 Tidak
Tuntas
14. Muhammad Nur Rifa 70 Tuntas 75 70 Tuntas
15. Nana Alta Funnisa 30 Tidak
Tuntas
60 70 Tidak
Tuntas
16. Luluk Mukhoiriyyah 40 Tidak
Tuntas
60 70 Tidak
Tuntas
73
17. Dwi Fatma Azzahra 60 Tidak
Tuntas
75 70 Tuntas
18. M. Dava Maulana 30 Tidak
Tuntas
50 70 Tidak
Tuntas
19. Yoppi Gita Silawati 80 Tuntas 90 70 Tuntas
Jumlah 860 1140
Keterangan
Siswa yang tuntas Pre test : 6 Siswa (31,5%)
Siswa yang tidak tuntas Pre test : 13 Siswa (68,4%)
Siswa yang tuntas Post test : 7 Siswa (36,8%)
Siswa yang tidak tuntas Post test : 12 Siswa (63,1%)
Nilai rata rata siklus I
a. Rata rata Pre test
∑
M = 45,26
b. Rata rata post test
∑
74
M = 60
Berdasarkan hasil yang telah diperoleh, dapat diketahui bahwa antara nilai
pre test dan post test mengalami kenaikan. Saat pre test siswa yang mencapai
nilai KKM atau lebih sebanyak 6 orang dengan persentasi 31,5% sedangkan
hasil post test menunjukkan bahwa siswa yang memperoleh nilai diatas KKM
sebanyak 7 orang dengan persentasi 36,8%. Berdasarkan data diatas dapat
diketahui bahwa peningkatan dari pre test menuju post test mengalami
kenaikan sebanyak 1 orang siswa atau 5,2%. Namun demikian, masih
terdapat siswa yang belum tuntas sebanyak 12 orang dengan persentasi
63,1%. Oleh karena itu, perlu adanya perbaikan dalam proses pembelajaran
dalam siklus selanjutnya.
b. Refleksi
Berdasarkan hasil pengamatan dari siklus I ini, dapat diperoleh hasil
sebanyak 12 siswa dari 19 siswa kelas III MI Bustanul Muta’alimin belum
mencapai nilai 70 untuk memenuhi KKM. Dari 19 siswa tersebut masih
banyak siswa yang kurang fokus dengan apa yang diajarkan oleh guru.
Siswa juga belum terbiasa dengan strategi baru yang diterapkan oleh guru.
Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan pada siklus 1 diperoleh hasil
sebagai berikut:
75
a) Sebagian besar murid memperhatikan apa yang dijelaskan oleh
guru, mereka menyimak dengan baik dan melaksanakan seluruh
perintah dari guru. Namun saat guru member pertanyaan banyak
siswa yang tidak bisa menjawab. Maka dapat ditarik kesimpulan
bahwa murid murid tersebut banyak yang tidak fokus saat
pembelajaran berlangsung.
b) Kurangnya sosialisasi dari guru mengenai strategi yang telah
direncanakan, sehingga murid kurang paham saat mengerjakan
soal yang diberikan.
c) Kurang aktifnya murid saat proses pembelajaran, murid hanya
akan berbicara ketika diberi pertanyaan oleh guru. Guru tidak
memberikan umpan kepada murid agar murid memiliki rasa ingin
tahu dan bertanya mengenai materi sehingga pembelajaran
terkesan pasif.
d) Adanya beberapa siswa yang belum mendapatkan nilai sesuai
dengan standard ketuntasanhal ini dikarenakan penggunaan
strategi pembelajaran baru yang belum pernah digunakan
sebelumnya.
Secara garis besar siklus I berjalan dengan baik dan kondusif, namun
banyak siswa yang kurang fokus dan tidak aktif dalam pembelajaran serta
masih banyaknya siswa yang mendapat nilai dibawah KKM.Hal tersebut
harus dijadikan suatu yang harus dibenahi dalam siklus selanjutnya.
76
2. Siklus II
Pelaksanaan siklus II sama seperti yang dilaksanakan pada siklus I.
Pelaksanaan siklus II dilaksanakan pada satu kali pertemuan. Penelitian
dilaksanakan pada siswa kelas III MI Raudhotul Muta’alimin dengan
jumlah 19 orang siswa. Berikut adalah hasil pengamatan dalam
penggunaan strategi writing in the here and now pada proses
pembelajaran bahasa Indonesia.
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Terhadap Aktivitas Siswa Siklus II
No Aspek Yang Dinilai keterangan
Kurang Cukup Baik
1. Kedisiplinan siswa
2. Kesiapan perlengkapan belajar
3. Siswa mengerjakan tugas dengan baik
4. Keseriusan dalam belajar
5. Sikap tanggap terhadap pertanyaan guru
6. Kerjasama sesama siswa
7. Kerjasama dengan guru
8. Ulah siswa dalam kelas
9. Keaktifan dalam belajar
10. Minat dalam belajar
77
Berdasarkan data di atas, sudah banyak aspek yang mengalami
peningkatan antara lain keaktifan siswa sudah baik dan aspek aspek yang
lain pun sudah baik. Suasana pembelajaran di dalam kelas berjalan
kondusif dan siswa mulai serius dan fokus dalam mengikuti
pembelajaran.
Aktifitas guru juga sudah mengalami peningkatan, guru sudah
terlihat luwes dalam menjalankan tugasnya dan aspek lain sudah
berkembang dengan baik.
Tabel 4.4 Pengamatan Guru Pada Siklus II
No Aspek yang Dinilai Skor
A B C D
Kemampuan Membuka Pelajaran
1. Memasuki ruang kelas dan mengucapkan
salam
2. Membuka pelajaran dengan berdo’a
3. Menanyakan kabar siswa
4. Mengecek kehadiran siswa
5. Memeriksa kesiapan siswa
6. Meminta siswa menyiapkan alat tulis
7. Melakukan apersepsi (menanyakan materi
78
yang telah dipelajari siswa sebelumnya dan
mengaitkan dengan materi)
8. Menyampaikan indicator dan tujuan
9. Memberikan acuan bahan belajar materi
yang akan diberikan
Sikap Guru dalam Proses Pembelajaran
10. Kejelasan artikulasi suara
11. Antusiasme dalam penampilan
12. Mobilitas posisi mengajar
Kegiatan Belajar Mengajar (Proses
Pembelajaran)
13. Penyajian bahan pelajaran sesuai dengan
tujuan/indicator yang telah ditetapkan
14. Memiliki keterampilan dalam menanggapi
dan merespon pertanyaan siswa
15. Ketepatan dalam penggunaan alokasi
waktu yang disediakan
16 Kemampuan mengkondisikan siswa
Kemampuan menerapkan strategi
writing in the jere and now
17. Menerapkan strategi writing in the jere and
79
now dengan baik dan benar
18. Melibatkan siswa dalam penerapan strategi
writing in the jere and now
Evaluasi Pembelajaran
19. Penilaian sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan dan sesuai dengan RPP
Kemampuan Menutup Kegiatan
Pembelajaran
20. Meninjau kembali materi yang telah
diberikan
21. Memberikan kesempatan siswa untuk
bertanya dan menjawab
22. Memberikan kesimpulan kegiatan
pembelajaran
Tindak Lanjut/ Follow Up
23. Menginformasikan materi/bahan belajar
yang akan dipelajari selanjutnya
24. Member motivasi untuk siswa agar selalu
belajar
25. Menutup pembelajaran dengan doa dan
salam
80
Keterangan :
1) Skor nilai
A = 4 (sangat baik)
B = 3 (baik)
C = 2 (cukup)
D = 1 (kurang)
2) Rentang kategori
Nilai 76-100 (baik)
Nilai 51-75 (cukup)
Nilai 25-50 (kurang)
Berdasarkan hasil pengamatan guru dalam pembelajaran bahasa
Indonesia dengan strategi writing in the here and now pada siklus II
menunjukkan hasil yang lebih baik dari siklus I, pada siklus ini total skor
yang diperoleh oleh guru adalah 87 dengan kategori baik. Hal ini
menunjukkan bahwa guru tersebut baik dalam mengajar dan menyampaikan
materi sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran.
a. Hasil Pre test dan Post test Siklus II
Jumlah 14 9 2 0
Total 87
Kategori Baik
81
Table 4.5 hasil Pre test dan Post test Siklus II
No Nama Siswa Nilai
Pretest Ket Posttest KKM Ket
1. Sholehatus Safitri 60 Tidak
Tuntas
85 70 Tuntas
2. Niken Amanda 20 Tidak
Tuntas
50 70 Tidak
Tuntas
3. Muhammad
Ikhsyanudin
40 Tidak
Tuntas
70 70 Tuntas
4. Velix Dikrafito P 60 Tidak
Tuntas
80 70 Tuntas
5. Eva Aulia 70 Tuntas 80 70 Tuntas
6. Ainun Fakhirotuz Zahra 70 Tuntas 70 70 Tuntas
7. Diva Anggraini 70 Tuntas 90 70 Tuntas
8. Zuliani 60 Tidak
Tuntas
80 70 Tuntas
9. Gita Dwi Fatmawati 70 Tuntas 80 70 Tuntas
10. Dava Alfian Rehan 70 Tuntas 70 70 Tuntas
11. M. Zaky Ardhian Fadly 70 Tuntas 90 70 Tuntas
12. Veni Amanda 70 Tuntas 80 70 Tuntas
13. Rachel Dewi Anggraini 30 Tidak 50 70 Tidak
82
Tuntas Tuntas
14. Muhammad Nur Rifa 60 Tidak
Tuntas
75 70 Tuntas
15. Nana Alta Funnisa 70 Tuntas 80 70 Tuntas
16. Luluk Mukhoiriyyah 40 Tidak
Tuntas
75 70 Tuntas
17. Dwi Fatma Azzahra 60 Tidak
Tuntas
70 70 Tuntas
18. M. Dava Maulana 30 Tidak
Tuntas
50 70 Tidak
Tuntas
19. Yoppi Gita Silawati 70 Tuntas 100 70 Tuntas
Jumlah 1090 1425
Keterangan
Siswa yang tuntas Pre test : 9 siswa (47,36%)
Siswa yang tidak tuntas Pre test : 10 siswa (52,63%)
Siswa yang tuntas Post test : 16 siswa (84,21%)
Siswa yang tidak tuntas Post test : 3 siswa (15,78%)
Nilai rata-rata siswa siklus II
c. Rata rata Pre test
∑
83
0
M = 57,36
d. Rata rata post test
∑
M = 75
Berdasarkan hasil nilai pada siklus II siswa yang tuntas pada Pre test
sebanyak 9 siswa atau 47,36% dengan nilai tertinggi adalah 70,
sedangkan siswa yang tidak tuntas sebanyak 10 siswa atau 52,63%
dengan nilai terendah adalah 20. Berdasarkan hasil perolehan nilai Post
test pada siklus II dapat dilihat bahwa nilai tertinggi siswa yaitu 100
dengan persentasi kelulusan sebesar 84,21% atau jumlah siswa yang
tuntas adalah 16 siswa, sedangkan nilai terendah siswa adalah 50 dan
banyaknya siswa yang tidak tuntas adalah 3 siswa atau 15,78%. Adapun
nilai rata-ratanya yaitu 75 mengalami peningkatan sebesar 15 poin dari
siklus I. Dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan tindakan kelas siklus II
berhasil dengan nilai rata-rata siswa yang lebih tinggi dari nilai KKM
yaitu 70.
b. Refleksi
84
Setelah melihat hasil nilai pada siklus II, hasil pengamatan guru dan
hasil pengamatan siswa banyak peningkatan yang sudah dicapai. Dalam
proses pembelajaran menulis dengan menggunakan strategi pembelajaran
writing in the here and now telah mampu membuat sebagian besar siswa
lancar dalam hal menulis karangan bebas. Dari uraian diatas dapat ditarik
kesimpulan antara lain:
a) Siswa sudah terbiasa dengan strategi writing in the here and now.
b) Guru tidak perlu lagi menjelaskan mengenai strategi pembelajaran
writing in the here and now.sehingga guru hanya fokus pada
materi yang diajarkan.
c) Sebagian besar siswa sudah fokus dengan materi yang diajarkan
oleh guru.
d) Siswa mulai aktif dan mau bertanya mengenai materi yang kurang
jelas sehingga pembelajaran tidak pasif.
Pada siklus II ini masih terdapat 3 orang siswa yang belum tuntas
nilainya.Salah satu dari siswa tersebut tinggal kelas sebanyak tiga kali
dikarenakan kesulitan belajar dan memahami pelajaran, sedangkan siswa
lainnya belum begitu lancar dalam membaca.
B. Pembahasan
Hasil pengamatan pada penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan
strategi writing in the here and now pada pembelajaran bahasa Indonesia
khususnya pada materi menulis dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal
85
ini terbukti dari data pre test dan post test pada siklus I dan siklus II adanya
peningkatan dari tahap ke tahap.
Untuk mengetahui hasil nilai siswa dalam pembelajaran bahasa
Indonesia materi menulis karangan adalah sebagai berikut:
Table 4.6 Rekapitulasi Nilai Siswa Pre Test I, Post Test I, Pre Test II,
Dan Post Test II
No Nama Siswa Nilai
Pretest
I
Post test
I
Pre test
II
Post test
II
1. Sholehatus Safitri 30 45 60 80
2. Niken Amanda 20 20 20 50
3. Muhammad
Ikhsyanudin
20 30 40 70
4. Velix Dikrafito P 40 60 60 80
5. Eva Aulia 20 40 70 80
6. Ainun Fakhirotuz Zahra 70 80 70 70
7. Diva Anggraini 80 80 70 90
8. Zuliani 70 70 60 80
9. Gita Dwi Fatmawati 50 40 70 80
10. Dava Alfian Rehan 50 60 70 70
11. M. Zaky Ardhian Fadly 70 75 70 90
12. Veni Amanda 50 50 70 80
13. Rachel Dewi Anggraini 20 40 30 50
14. Muhammad Nur Rifa 70 75 60 75
15. Nana Alta Funnisa 30 60 70 80
16. Luluk Mukhoiriyyah 40 60 40 75
86
17. Dwi Fatma Azzahra 60 75 60 70
18. M. Dava Maulana 30 50 30 50
19. Yoppi Gita Silawati 80 90 70 100
Jumlah 860 1140 1090 1425
Rata rata 45,26 60 57,36 75
Dari data di atas, dapat diketahui rata rata nilai siswa mulai dari pre test
siklus I, post test siklus I, pre test siklus II, danpost test siklus II mengalami
peningkatan. Pada rata rata nilai siklus I pre test sebanyak 45,26 dan post test
sebanyak 60. Rata rata nilai pre test siklus II sebanyak 57,36 dan rata rata
nilai post test sebanyak 70.
Gambar 4.1 Grafik Rata-Rata Nilai Pre Test I, Post Test I, Pre Test
II, Dan Post Test II
0
1
2
3
4
5
6
7
8
Pre Test I Post Test I Pre Test II Post Test II
Rata rata
Rata rata
87
Dari paparan hasil penilaian pre test siklus I, post test siklus I, pre test
siklus II, dan post test siklus II diperoleh data hasil nilai secara keseluruhan,
antara lain sebagai berikut:
Tabel 4.7 Data Ketuntasan Siswa Yang Mencapai KKM Dan
Persentase Tiap Siklus
Kategori
Siklus I Siklus II
Pre Test Post Test Pre Test Post Test
Siswa % Siswa % Siswa % Siswa %
Tuntas K 6 31,57 7 36,85 9 47,36 16 84,21
Tidak
Tuntas
13 68,42 12 63,15 10 52,63 3 15,78
Jumlah 19 100 19 100 19 100 19 100
Dari data di atas dapat diketahui persentasi ketuntasan nilai siswa
mulai dari Siklus I dan siklus II yang meliputi nilai Pre test dan Post test
mengalami peningkatan.
Bila disajikan dalam bentuk diagram, data peningkatan jumlah siswa
yang mencapai ketuntasan adalah sebagai berikut:
88
Gambar 4.2 Grafik Ketuntasan Nilai Siswa Per Siklus
Persentasi hasil ketuntasan siswa yang tuntas pada tahapan pre test pada
siklus I sebanyak 6 siswa dengan persentasi 31,57%, sedangkan pada post test
siswa yang memperoleh nilai diatas KKM sebanyak 7 siswa dengan
persentasi 36,84% dengan selisih antara pre test dan post test 5,27%. Pada
siklus II hasil nilai tuntas yang diperoleh siswa pada tahap pre test sebanyak 9
siswa atau 47,36% dan hasil post test sebanyak 16 siswa yang memperoleh
nilai di atas KKM atau 84,21% dengan selisih antara pre test dan post test
sebanyak 7 siswa atau 36,85%.
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Pre test I Post test I Pre test II Post test II
Tuntas
Tidak Tuntas
89
Gambar 4.3 Grafik Persentasi Ketuntasan
Penerapan strategi writing in the here and now dalam pembelajaran
bahasa Indonesia materi menulis karangan siswa kelas III dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas III MI Raudhotul Muta’alimin
Sambirejo. Strategi writing in the here and now dapat membantu siswa
mengingat kembali segala peristiwa yang pernah dialami oleh siswa sehingga
dapat membantu siswa dalam menulis karangan dengan lancar dan baik. Hasil
belajar siswa mata pelajaran bahasa Indonesia khususnya materi menulis
karangan menjadi meningkat.
0.00%
10.00%
20.00%
30.00%
40.00%
50.00%
60.00%
70.00%
80.00%
90.00%
Pre test I
Post test I
Pre test II
Post test II
90
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua
siklus sebanyak dua kali pertemuan, dapat diambil kesimpulan bahwa
pembelajaran bahasa Indonesia materi menulis karangan dengan
menggunakan strategi pembelajaran writing in the here and now dapat
meningkatakan hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar dibuktikan
dengan nilai rata rata menulis karangan pada pre test siklus I sebanyak 45,25
dan post test siklus I sebanyak 60mengalami kenaikan sebanyak 14,75.
Sedangkan pada pre test siklus II sebanyak 57,36 dan hasil post test siklus II
sebanyak 75 selisih antara pre test dan post test sebanyak 17,64. Ketuntasan
siswa pada pra siklus I sebanyak 6 siswa atau 31,57% pada post test siklus I
sebanyak 7 orang siswa yang memperoleh nilai diatas KKM atau sebanyak
36,84%. Pada pra siklus II siswa yang memperoleh nilai di atas KKM
sebanyak 9 siswa atau 47,36% dan mengalami peningkatan pada post test
siklus II sebanyak 16 siswa atau 84,21%. Dengan demikian, pembelajaran
bahasa Indonesia khususnya materi menulis karangan melalui strategi
pembelajaran writing in the here and now dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas III MI Raudhotul Muta’alimin Sambirejo kec. Bringin tahun
pelajaran 2016/2017. Penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil.
91
B. Saran
Berdasarkan simpulan di atas, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai
berikut:
1. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan dalam melaksanakan pembelajaran
khususnya pembelajaran bahasa Indonesia untuk meningkatkan
kemampuan menulis dengan menggunakan strategi pembelajaran writing
in the here and now.
2. Bagi guru:
a. Guru sebagai mediator dan motivator bagi siswa, sangatlah
mempengaruhi kemajuan siswa. Oleh sebab itu, sebagai guru
hendaknya memiliki sikap aktif dan kreatif agar mampu mengolah
pembelajaran menjadi hal yang baru setiap harinya dengan
mengembangkan berbagai pendekatan, strategi, metode maupun
model pembelajaran, sehingga pembelajaran terasa lebih
menyenangkan dan siswa paham dengan materi yang disampaikan.
b. Agar guru/walikelas mempertimbangkan penerapan strategi
pembelajaran writing in the here and now sebagai salah satu
pendekatan dalam pembelajaran.
92
3. Bagi siswa:
a. Siswa lebih mengembangkan inisiatif dan keberanian dalam
menyampaikan pendapat dalam proses pembelajaran untuk menambah
pengetahuan sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
b. Siswa ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran dan rajin belajar
sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal.
93
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Satuan Pendidikan : MI Bustanul Mutaalimin
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : III(Tiga)/ Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dan pengalaman secara
tertulis dalam bentuk paragraf dan puisi.
B. Kompetensi Dasar
Menulis karangan sederhana dengan memperhatikan pilihan kata dan kalimat
yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital dan tanda
titik.
C. Indikator Pembelajaran
1. Dapat membedakan pengalaman yang mengesankan dan yanng bukaan.
2. Dapat menulis sebuah karangan sederhana berdasarkan pengalaman yang
mengesankan yang pernah dialami.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penjelasan guru, siswa mampu mengetahui pengertian
pengalaman
2. Melalui Tanya jawab, siswa mampu membedakan pengalaman yang
mengesankan dan yang bukan.
3. Melalui strategi writing in the here and now siswa mampu menuliss
karangan sederhana berdasarkan pengalaman yang pernah dialami.
94
E. Karakter siswa yang diharapkan
1. Disiplin
2. Ketelitian
3. Percaya diri
F. Materi Pokok
Setiap orang tentu mempunyai pengalaman. Pengalaman adalah peristiwa
yang pernah kita alami atau rasakan. Pengalaman ada yang menyenangan,
menyedihkan, bahkan menakutkan. Dari pengalaman itu, tentu ada
pengalaman yang mengesankan. Pengalaman mengesankan biasanya paling
sering diceritakan.
Pengalaman yang menyenangkan bisa meliputi: liburan bersama keluarga,
juara lomba, kelahiran, ulang tahun, dll.
Pengalaman yang menyedihkan: hewan peliharaan hilang, mendapat nilai
buruk, kematian, dll.
Sepeda Baru
Saat kenaikan kelas, aku mendapat hadiah dari orang tuaku. Hadiah
itu berupa sepeda baru. Orang tua ku memberikannya karena aku mendapat
nilaai bagus.
Aku senang sekali dengan hadiah itu. Hari minggu sore, aku pergi
bersama Ayah ke lapangan desa. Di sana aku berlatih. Aku menaiki sepeda
dan mengayuhnya. Ayah memegangi sepedaku dari belakang agar aku tidak
jatuh. Lama kelamaan aku bisa menaiki sepedaku tanpa bantuan Ayah.
Terkadang aku oleng dan jatuh. Dengan semangat ku kayuh kembali sepeda
itu. Aku mengelilingi lapangan sampai puluhan kali.
Sekarang, aku akan jalan-jalan keliling desa dengan mengendarai
sepeda. Ayah mengatakan agar aku jangan membawa sepeda. Alasannya
karena aku belum begitu lancar. Akan tetapi, aku sudah tak sabar. Aku ingin
memperlihatkan sepeda baruku kepada teman-teman. Akhirnya Ayah
mengizinkan dan berpesan agar aku berhati-hati.
95
Segera kunaiki sepeda dan kukayuh. Dijalan, aku bertemu dengan
Anto yang sedang berjalan kaki. Aku lewat didepan Anto, bersiul dan bergaya
didepannya. Kukayuh sepedaku, kurem, kukayuh lagi, kurem lagi, dan
seterusnya. Tapi, malang nasibku. Ada lubang dijalan cukup dalam yang tak
terlihat olehku. Roda depan sepedaku masuk kelubang itu. “Dug” Aku
terjatuh. “Aduh”..Aku mengerang kesakitan. Keningku sedikit benjol.
Anto segera berlari menghampiri dan menolongku. Dia juga
mengangkat sepedaku. Oh, baik sekali dia. Akhirnya aku mendorong
sepedaku dengan berjalan bersama Anto. Anto mengantarku pulang. Aku
merasa sangat malu kepada Anto.
G. Metode/ Strategi Pembelajaran
1. Metode
- Ceramah
- Tanya jawab
- Tugas
2. Strategi
- Writing in the here and now
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal (5 menit), antara lain:
a) Guru mengucapkan salam
b) Guru menata duduk siswa
c) Guru meminta salah seorang siswa untuk memimpin do’a, dan
berdo’a bersama
d) Guru menanyakan keadaan dan kabar siswa
e) Guru melakukan persensi
f) Guru bertanya mengenai pembelajaran yang lalu
g) Guru menuliskan materi yang akan dicapai
96
2. Kegiatan Inti (60 menit) antara lain:
a) Eksplorasi
- Guru menjelaskan kepada siswa mengenai pengertian pengalaman
pribadi.
- Guru bertanya jawab kepada siswa mengenai pengalaman
menyenangkan dan menyedihkan yang pernah dialami siswwa.
- Guru meminta siswa menyebutkan pengalaman yang pernah
dialami siswa.
- Guru membagikan kertas bacaan kepada siswa yang berisi cerita
pengalaman “Sepeda Baru”
b) Elaborasi
- Siswa diminta membaca cerita pengalaman “Sepeda Baru” yang
dibagikan Guru secara bergantian dengan lafal yang jelas.
- Siswa diminta membayangkan suatu kejadian yang pernah dialami
dan yang sudah ditentukan oleh guru seakan-akan peristiwa itu
terjadi diwaktu sekarang.
- Secara mandiri siswa diminta menulis sebuah karangan sederhana
mengenai pengalaman pribadi mereka dengan tema yang telah
ditentukan oleh guru serta dalam penulisan karangan kata “dulu”
diganti dengan kata “sekarang”.
c) Konfirmasi
- Guru memberikan evaluasi kepada siswa
- Guru bersama-sama dengan siswa membuat simpulan
pembelajaran.
- Siswa disuruh mencatat materi yang telah disimpulkan bersama.
- Guru menyampaikan materi yang akan dating.
d) Kegiatan akhir (5 menit)
- Guru mengajak siswa mambaca hamdalah bersama-sama
- Guru mengucapkan salam
97
-
I. Sumber belajar
- Darisman, dkk. 2010. Mudah Belajar Bahasa Indonesia kelas 3
SD. Yudhistira.
J. Penilaian
1. Prosedur : tes akhir
2. Jenis tes : tes tertulis
3. Bentuk : uraian
4. Alat tes :
- Soal tes
- Kunci jawaban
- Criteria penilaian
Criteria penilaian
Soal Aspek yang
dinilai
Skor Criteria
1. Jawaban
benar
20 Seempurna
2. Jawaban
benar
20 Sempurna
3. Isi 11-15
6-10
1-5
Sangat baik-sempurna : padat informasi, relevan
sesuai dengan tema yang ditentukan,
pengembangan tema tuntas.
Cukup-baik: informasi cukup, pengembangan
tema cukup baik, permasalahan tak cukup.
Kurang : tidak adanya informasi, pengembangan
tidak sesuai tema, tidak adanya permasalahan.
98
99
Soal Pre Test I
Kerjakan perintah di bawah ini!
1. Apa yang dimaksud dengan pengalaman?
2. Sebutkan pengalaman yang menyenaangkan dan menyedihkan!
3. Buatlah sebuah karangan sederhana berdasarkan pengalaman
pribadi kalian dengan tema “Berbelanja Di pasar Bersama Ibu”
Tulislah karangan tersebut seolah-olah terjadi disini dan sekarang,
gunakan kata “sekarang” untuk mengganti kata “dulu”!
Kunci jawaban
1. Pengalaman adalah peristiwa yang pernah kita alami atau rasakan.
2. Pengalaman menyenangkan dan menyedihkan,
3. ( Kebijakan Guru)
100
Soal Post Test I
Kerjakan perintah di bawah ini!
1. Apa yang dimaksud dengan pengalaman?
2. Sebutkan pengalaman yang menyenaangkan dan menyedihkan!
3. Buatlah sebuah karangan sederhana berdasarkan pengalaman
pribadi kalian dengan tema “Pergi Jalan Jalan Bersama Keluarga”
Tulislah karangan tersebut seolah-olah terjadi disini dan sekarang,
gunakan kata “sekarang” untuk mengganti kata “dulu”!
Kunci jawaban
1. Pengalaman adalah peristiwa yang pernah kita alami atau rasakan.
2. Pengalaman menyenangkan dan menyedihkan,
3. ( Kebijakan Guru)
101
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Satuan Pendidikan : MI Bustanul Mutaalimin
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia
Kelas / Semester : III(Tiga)/ Ganjil
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dan pengalaman secara
tertulis dalam bentuk paragraf dan puisi.
B. Kompetensi Dasar
Menulis karangan sederhana dengan memperhatikan pilihan kata dan kalimat
yang tepat dengan memperhatikan penggunaan ejaan, huruf kapital dan tanda
titik.
C. Indikator Pembelajaran
1. Dapat membedakan pengalaman yang mengesankan dan yanng bukaan.
2. Dapat menulis sebuah karangan sederhana berdasarkan pengalaman yang
mengesankan yang pernah dialami.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Melalui penjelasan guru, siswa mampu mengetahui pengertian
pengalaman
2. Melalui Tanya jawab, siswa mampu membedakan pengalaman yang
mengesankan dan yang bukan.
102
3. Melalui strategi writing in the here and now siswa mampu menuliss
karangan sederhana berdasarkan pengalaman yang pernah dialami.
E. Karakter siswa yang diharapkan
1. Disiplin
2. Ketelitian
3. Percaya diri
F. Materi Pokok
Setiap orang tentu mempunyai pengalaman. Pengalaman adalah peristiwa
yang pernah kita alami atau rasakan. Pengalaman ada yang menyenangan,
menyedihkan, bahkan menakutkan. Dari pengalaman itu, tentu ada
pengalaman yang mengesankan. Pengalaman mengesankan biasanya paling
sering diceritakan.
Pengalaman yang menyenangkan bisa meliputi: liburan bersama keluarga,
juara lomba, kelahiran, ulang tahun, dll.
Pengalaman yang menyedihkan: hewan peliharaan hilang, mendapat nilai
buruk, kematian, dll.
Keterangan:
Dalam menulis karangan kata “dulu” diganti dengan kata
“sekarang” atau menggunakan keterangan waktu sekarang.
G. Metode/ Strategi Pembelajaran
1. Metode
- Ceramah
- Tanya jawab
- Tugas
2. Strategi
- Writing in the here and now
103
H. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan awal (5 menit), antara lain:
a. Guru mengucapkan salam
b. Guru menata duduk siswa
c. Guru meminta salah seorang siswa untuk memimpin do’a, dan
berdo’a bersama
d. Guru menanyakan keadaan dan kabar siswa
e. Guru melakukan persensi
f. Guru bertanya mengenai pembelajaran yang lalu
g. Guru menuliskan materi yang akan dicapai
2. Kegiatan Inti (60 menit) antara lain:
a) Eksplorasi
- Guru menjelaskan kepada siswa mengenai pengertian pengalaman
pribadi.
- Guru bertanya jawab kepada siswa mengenai pengalaman
menyenangkan dan menyedihkan yang pernah dialami siswwa.
- Guru meminta siswa menyebutkan pengalaman yang pernah
dialami siswa.
- Guru mencatat mengenai materi yang diajarkan di papan tulis.
- Guru menjelaskan materi yang telah ditulis di papan tulis.
b) Elaborasi
- Siswa diminta mencatat kembali materi yang telah dituliskan oleh
guru di buku tulis masing-masing.
- Siswa diminta membayangkan suatu kejadian yang pernah dialami
dan yang sudah ditentukan oleh guru seakan-akan peristiwa itu
terjadi diwaktu sekarang.
- Secara mandiri siswa diminta menulis sebuah karangan sederhana
mengenai pengalaman pribadi mereka dengan tema yang telah
104
ditentukan oleh guru serta dalam penulisan karangan kata “dulu”
diganti dengan kata “sekarang”.
c) Konfirmasi
- Guru memberikan evaluasi kepada siswa
- Guru bersama-sama dengan siswa membuat simpulan
pembelajaran.
- Siswa disuruh mencatat materi yang telah disimpulkan bersama.
- Guru menyampaikan materi yang akan datiang.
d) Kegiatan akhir (5 menit)
- Guru mengajak siswa mambaca hamdalah bersama-sama
- Guru mengucapkan salam
I. Sumber belajar
- Darisman, dkk. 2010. Mudah Belajar Bahasa Indonesia kelas 3
SD. Yudhistira.
J. Penilaian
Prosedur : tes akhir
Jenis tes : tes tertulis
Bentuk : uraian
K. Alat tes :
- Soal tes
- Kunci jawaban
- Criteria penilaian
Criteria penilaian
Soal Aspek yang
dinilai
Skor Criteria
1. Jawaban
benar
20 Seempurna
2. Jawaban
benar
20 Sempurna
105
3. Isi 11-15
6-10
1-5
Sangat baik-sempurna : padat informasi, relevan
sesuai dengan tema yang ditentukan,
pengembangan tema tuntas.
Cukup-baik: informasi cukup, pengembangan
tema cukup baik, permasalahan tak cukup.
Kurang : tidak adanya informasi, pengembangan
tidak sesuai tema, tidak adanya permasalahan.
Kosa kata 11-15
6-10
1-5
Sangat baik-sempurna : pemilihan kata sangat
baik, kosa kata banyak dan tidak mengganggu.
Cukup-baik : pilihan kata kurang tepat dan tidak
mengganggu, tidak mengulang kata-kata.
Kurang : pilihan kata tidak tepat dan mengganggu,
kata kata yang digunakan diulang-ulang.
Ejaan 11-15
6-10
1-5
Sangat baik-sempurna : konstruksi kompleks dan
efektif, terjadi sedikit kesalahan bahasa.
Cukup-baik : konstruksi sederhana dan efektif,
terjadi kesalahan bahasa.
Kurang : kontruksi kalimat salah dan tidak efektif.
Tulisan 11-15
6-10
Sangat baik: tulisan jelas dan mudah dibaca
Baik : tulisan kurang jelas dan mudah dibaca.
106
107
Soal Pre Test
Kerjakan perintah di bawah ini!
4. Apa yang dimaksud dengan pengalaman?
5. Sebutkan pengalaman yang menyenaangkan dan menyedihkan!
6. Buatlah sebuah karangan sederhana berdasarkan pengalaman
pribadi kalian dengan tema “Mainan Baru”
Tulislah karangan tersebut seolah-olah terjadi disini dan sekarang,
gunakan kata “sekarang” untuk mengganti kata “dulu”!
Kunci jawaban
1. Pengalaman adalah peristiwa yang pernah kita alami atau
rasakan.
2. Penglamana menyenangkan dan menyedihkan.
3. Kebijakan guru
108
Soal Post Test
Kerjakan perintah di bawah ini!
1. Apa yang dimaksud dengan pengalaman?
2. Sebutkan pengalaman yang menyenaangkan dan menyedihkan!
3. Buatlah sebuah karangan sederhana berdasarkan pengalaman
pribadi kalian dengan tema “Hari Ulang Tahun”
Tulislah karangan tersebut seolah-olah terjadi disini dan sekarang,
gunakan kata “sekarang” untuk mengganti kata “dulu”!
Kunci jawaban
1. Pengalaman adalah peristiwa yang pernah kita alami atau
rasakan.
2. Penglamana menyenangkan dan menyedihkan.
3. Kebijakan guru
109
110
111
112
113
114
115
DAFTAR SKK
Nama : Indah Kurniawati
NIM : 115-12-046
Fakultas/Jurusan : Tarbiyah dan Ilmu Keguruan/PGMI
No. Sertifikat Tanggal Ket. Nilai
1. OPAK STAIN Salatiga 2012
“Progresifitas Kaum Muda,
Kunci Perubahan Indonesia”
05-07 September
2012
Peserta 3
2. OPAK Jurusan Tarbiyah
STAIN Salatiga “Mewujudkan
Gerakan Mahasiswa Tarbiyah
Sebagai Tonggak Kebangkitan
Pendidikan Indonesia”
8 – 9 September 2012 Peserta 3
3. ODK “Membangun Karakter
Keislaman Bertaraf
Internasional di Era
Globalisasi Bahasa”
10 September 2012 Peserta 2
4. Seminar Entrepreneurship dan
Perkoperasian 2012 “Explore
your Entrepreneurship Talent”
11 September 2012 Peserta 2
5. Achievment Motivation
Training
12 September 2012 Peserta 2
6. “Library User Education” oleh
UPT Perpustakaan STAIN
Salatiga
13 September 2012 Peserta 2
7. Pra Youth Leadership
Training “Surat Cinta
Pembasmi Galau”
06 Oktober 2012 Peserta 2
8. Seminar “Technology Era,
The Best Moment to Learn
English”
12 Desember 2012 Peserta 2
9. Peringatan Maulid Nabi
Muhammad SAW tahun 1434
H
27 Januari 2013 Peserta 2
10. Seminar Nasional Sharia
Economics Festival
“Indonesia Will Grow and
Shine With Sharia
Economics”
04 Juni 2013 Peserta 8
11. Seminar Nasional “Mengawal 08 Juli 2013 Peserta 8
116
Pengendalian BBM Bersubsidi, Kebijakan BLSM
yang Tepat Sasaran Serta
Pengendalian Inflasi Dalam
Negeri Sebagai Dampak
Kenaikan Harga BBM
Bersubsidi”
12. Piagam Penghargaan “Ta’aruf
dan Halal Bihalal”
03 September 2013 Peserta 2
13. Ta’aruf LPM IDEA “Sweet
Moments In Journalism”
13 September 2013 Peserta 2
14. “Workshop of ULC 2013” 20 September 2013 Peserta 2
15. Pelatihan Legal Drafting
“Implementasi UU
ORMAWA terhadap
Mahasiswa yang Antipati
dengan Dunia Politik
Kampus”
24 – 25 September
2013
Panitia 3
16. Pendidikan dan Pelatihan
(DIKLAT) KEPROFESIAN
13 – 14 Mei 2014 Peserta 2
17. Workshop Entrepreneurship
“Menanamkan Nilai-nilai Jiwa
Kewirausahaan Mahasiswa
yang Kreatif dan Inovatif”
22 Agustus 2014 Peserta 2
18. Talkshow Pra Nikah
“Menjemput Jodoh Impian”
09 November 2014 Peserta 8
19. “Seminar Nasional
Entrepreneurship”
16 November 2014 Peserta 8
20. IAIN Bersolawat dan Orasi
Kebangsaan “Menyemai
Nilai-nilai Islam Indonesia
Untuk Memperkokoh NKRI
dalam Mewujudkan Baldatun
Toyyibatun Warobbun
Ghofur”
06 November 2015 Peserta 2
21. Seminar Nasional “Pendidikan
Karakter untuk Melahirkan
Pemimpin Masa Depan”
17 November 2015 Peserta 8
22. Seminar Nasional “Peran
Media Massa terhadap
Kelestarian Lingkungan
Hidup”
19 November 2015 Peserta 8
117
118
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Arikunto, Suharsimi, dkk. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta
Dalman. 2015. Keterampilan Menulis. Jakarta: Rajawali Pers.
Iskandarwassid. Sunendar, Dadang. 2015. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung:
Remaja Rosdakarya Offset.
Kuncarani, Dwi Yan. 2015. Skripsi: Peningkatan Prestasi Belajar Bahasa Indonesia
Materi Menulis Karangan Bebas Dengan Tehnik Mind Mapping Pada Siswa
Kelas V Mi Al-Ittihad Semowo Kec. Pabelan Kab. Semarang Tahun
2014/2015. Salatiga: IAIN Salatiga.
Kurniawan, Heru. 2014. Pembelajaran Menulis Kreatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Listiyani, Eli. 2013. Skripsi: Peningkatan Kemampuan Menulis Karangan Dalam
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Melalui Media Gambar Seri Pada Siswa
Kelas V Sdn Banyubiru 04 Kec. Banyubiru Kab. Semarang Tahun Ajaran
2013/2014. Salatiga: IAIN Salatiga..
Rosidi, Imron. 2009. Belajar Menulis. Bandung: Remaja Rosdakarya
Rusmono. 2012. Pembelajaran dengan Problem Based Learning itu Perlu. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Silbermen, Mrl.2009. active Learning: 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta:
Pustaka Intan Madani.
Santosa, Puji, dkk. 2012. Materi Dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD.
Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Sardiman. 2009. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.
Suparno. Yunus, Muhammad. 2009. Keteraampilan Dasar Menulis. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran Di Sekolah Dasar. Jakarta:
Kharisma Putra Utama.
119
Suyadi. 2010. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Bintang Pustaka Abadi
120
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Indah Kurniawati
Tempat/ Tgl. Lahir : Kab Semarang, 27 Oktober 1994
Jenis Kelamin : Perempuan
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama/Status : Islam/ Menikah
Alamat : Dsn. Doplang I Rt.06/ Rw.04 Ds. Pakis
kec. Bringin kab. Semarang
No HP : 085712082343
E-mail : [email protected]
Kode Pos : 50772
Pendidikan :
1. MI Hidayatul Mubtadiin Pakis lulus tahum 2006
2. SMP Negeri 2 Bringin lulus tahun 2009
3. SMA Negeri 1 Bringin lulus tahun 2012
4. Institut Agama Islam Negeri Salatiga lulus tahun 2017
Demikian riwayat hidup ini saya buat dengan sebenarnya.
Salatiga, 10 Maret 2017
Hormat saya,
Indah Kurniawati