SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT...

121
SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT DI RUMAH MAKAN PASAR BESAR KOTA MADIUN Oleh: ANNISA ANDRIANA NIM : 201503007 PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN TAHUN 2019

Transcript of SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT...

Page 1: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

SKRIPSI

HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT

KEPADATAN LALAT DI RUMAH MAKAN

PASAR BESAR KOTA MADIUN

Oleh:

ANNISA ANDRIANA

NIM : 201503007

PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

TAHUN 2019

Page 2: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

ii

SKRIPSI

HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT

KEPADATAN LALAT DI RUMAH MAKAN

PASAR BESAR KOTA MADIUN

Diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan dalam mencapai gelar

Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM)

Oleh:

ANNISA ANDRIANA

NIM : 201503007

PEMINATAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

TAHUN 2019

Page 3: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

iii

Page 4: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

iv

Page 5: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Puji syukur Alhamdulillah atas nikmat dan shalawat pada Nabi Muhammad

SAW. Teriring do’a dan dzikir penuh khauf dan roja’ kepada Allah SWT sebagai

penuntut ilmu atas seruan-Nya dan atas segala ridho-Nya yang telah member

kekuatan dalam setiap langkah saya. Skripsi ini saya persembahkan untuk:

1. Kedua orangtua saya (Bapak Sugiyono dan Ibu Agustina Hariani), kakek dan

nenek yang selalu membimbing dan memberikan do’a serta semangat baru

untuk saya, selalu memberikan dukungan dalam mengerjakan skripsi.

2. Dosen pembimbing skripsi Ibu Hanifah Ardiani, S.KM., M.KM dan Bapak

Beny Suyanto, S.Pd., M.Si yang telah senantiasa memberikan saya bimbingan

dalam menyelesaikan skripsi ini.

3. Jifren’s (Mimin, Nini, Nuvri, Endang, Diaz) serta teman-teman sebimbingan

yang sudah membantu saya dalam menyusun skripsi ini dengan penuh suka

cita.

4. Bapak dan Ibu Dosen STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun yang senantiasa

memberikan ilmu yang bermanfaat dan membimbing saya dalam

menyelesaikan skripsi.

5. Seluruh teman-teman S1 Kesehatan Masyarakat angkatan 2015 yang saling

memberikan motivasi.

Page 6: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

vi

Page 7: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Annisa Andriana

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat Tanggal Lahir : Madiun, 27 September 1997

Agama : Islam

Alamat : Desa Teguhan RT/RW 18/04 Kecamatan Jiwan

Kabupaten Madiun Jawa Timur

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan : 1. Lulusan TK Dharma Wanita Tahun 2003

2. Lulusan SD Negeri 2 Pangongangan Tahun 2009

3. Lulusan SMP Negeri 4 Madiun Tahun 2012

4. Lulusan SMA Negeri 6 Madiun Tahun 2015

5. STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun Tahun 2015-

2019

Page 8: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala limpahan Rahmat, Ridho’ dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi dengan baik dan lancar.

Dalam penyusunan skripsi ini banyak pihak yang memberi dukungan

sebagai penyempurnaan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapakan terima kasih yang sebesarnya kepada :

1. Bapak Zaenal Abidin, S.KM., M.Kes (Epid) selaku Ketua STIKES Bhakti

Husada Mulia Madiun.

2. Ibu Avicena Sakufa Marsanti, S.KM., M.Kes selaku Ketua Prodi S1

Kesehatan Masyarakat STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun yang telah

memberikan sarana dan prasarana untuk peneliti.

3. Ibu Hanifah Ardiani, S.KM.,M.KM selaku Pembimbing I yang telah

memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyusunan skripsi.

4. Bapak Beny Suyanto, S.Pd., M.Si selaku Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan motivasi dalam penyusunan skripsi.

5. Bapak H. Edy Bachrun, S.KM., M.Kes selaku Ketua Dewan Penguji skripsi.

6. Seluruh staf Dinas Perdagangan dan Pasar Besar Kota Madiun yang telah

menerima dan membantu saya dalam melakukan penelitan.

7. Teman-teman yang telah memberikan mendukung dan membantu dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna dan

memberikan manfaat bagi pembaca serta perkembangan dunia pendidikan

kesehatan di masa yang akan datang.

Madiun, 10 Agustus 2019

Penulis

Annisa Andriana

Page 9: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

ix

PROGRAM STUDI S1 KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN

2019

ABSTRAK

Annisa Andriana

HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN

LALAT DI RUMAH MAKAN PASAR BESAR KOTA MADIUN

121 halaman + 17 tabel + 8 gambar + 11 lampiran

Latar belakang: Sanitasi rumah makan merupakan tindakan untuk menciptakan

lingkungan rumah makan yang bersih, sehat dan memenuhi syarat kesehatan.

Rumah makan dapat menjadi tempat menyebarnya penyakit melalui makanan dan

minuman. Oleh sebab itu rumah makan memerlukan sanitasi dasar untuk

mencegah datangnya vektor. Berdasarkan hasil survey pendahuluan, terdapat 5

rumah makan yang memiliki tingkat kepadatan lalat kategori tinggi.

Tujuan penelitian: Dilakukan untuk mengetahui hubungan sanitasi dasar dengan

kepadatan lalat di rumah makan Pasar Besar Kota Madiun.

Metode penelitian: Jenis penelitian ini adalah survey analitik dengan desain

cross sectional teknik sampling yang digunakan adalah total sampling. Jumlah

sampel 35 rumah makan dan dianalisis menggunakan chi-square.

Hasil penelitian: Menunjukkan bahwa ada hubungan antara tempat pencucian

peralatan dengan tingkat kepadatan lalat,nilai p-value sebesar 0,004. Ada

hubungan antara tempat penyimpanan bahan makanan dengan tingkat kepadatan

lalat, nilai p-value sebesar0,012. Ada hubungan antara sarana pencegahan lalat

dengan tingkat kepadatan lalat, nilai p-value sebesar 0,034. Tidak ada hubungan

antara kondisi tempat sampah dengan tingkat kepadatan lalat, nilai p-value sebesar

0,143. Tidak ada hubungan antara waktu pembuangan sampah dengan tingkat

kepadatan lalat, nilai p-value sebesar 0,237.

Kesimpulan: Sanitasi rumah makan di Pasar Besar Kota Madiun masih ada yang

belum memenuhi syarat serta tingkat kepadatan lalat di rumah makan Pasar Besar

Kota Madiun sebagian besar termasuk dalam kategori tinggi.

Kata kunci : Sanitasi Rumah Makan, Tingkat Kepadatan Lalat

Daftar bacaan : 1987 - 2018

Page 10: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

x

PUBLIC HEALTH STUDY PROGRAM

HIGH SCHOOL OF HEALTH SCIENCE BHAKTI HUSADA MULIA

MADIUN 2019

ABSTRACT

Annisa Andriana

THE RELATIONSHIP OF BASIC SANITATION WITH FLIES DENSITY

LEVEL AT THE RESTAURANT IN PASAR BESAR, MADIUN CITY

121 pages + 17 tables + 8 images + 11 attachments

Background: Restaurant sanitation is an action to create a clean, healthy

restaurant environment that meets health requirements. Restaurant can be a place

for the spread of disease through food and drink. Therefore restaurants need

basic sanitasion to prevent the arrival of vectors. Based on premiliminary survey

results, there are 5 restaurans that have a high category of flies density.

Research objective: To identify the relationship of basic sanitation with flies

density level at the restaurant in Pasar Besar, Madiun city.

Research methodology: This type of research was analytic survey with cross

sectional design. The sampling technique used total sampling. The number of

samples of 35 restaurants and analyzed using chi-square test.

Result: Showed that there was a relationship between the washing place of

equipment with the level of flies density, the number of p value was 0,004. There

was a relationship between the storage of food ingredients with the level of flies

density, the number of p value was 0,012. There was a relationship between the

means of preventing flies and the level of flies density, the number of p value was

0.034. There was no relationship between the condition of the trash with the level

of flies density, the number of p value was 0.143. There was no relationship

between the time of waste disposal with the level of flies density, the number of p

value was 0.237.

Conclusion: Sanitation of restaurants in Pasar Besar Madiun there were still not

yet qualified and the density level of flies in the restaurant in Pasar Besar Madiun

was mostly included in the high category.

Keywords : Restaurant Sanitation, The Level of Flies Density

Literature : 1987 - 2018

Page 11: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

xi

DAFTAR ISI

Sampul Depan .................................................................................................... i

Sampul Dalam .................................................................................................... ii

Lembar Persetujuan ............................................................................................ iii

Lembar Pengesahan ........................................................................................... iv

Halaman Persembahan ........................................................................................ v

Halaman Pernyataan ........................................................................................... vi

Daftar Riwayat Hidup ........................................................................................ vii

Kata Pengantar ................................................................................................... viii

Abstrak ................................................................................................................ ix

Abstract ............................................................................................................... x

Daftar Isi ............................................................................................................. xi

Daftar Tabel ....................................................................................................... xiii

Daftar Gambar .................................................................................................... xiv

Daftar Lampiran ................................................................................................. xv

Daftar Singkatan ................................................................................................. xvi

Daftar Istilah........................................................................................................ xvii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................... 6

1.3 Tujuan Penelitian ......................................................................... 6

1.3.1 Tujuan Umum .................................................................. 6

1.3.2 Tujuan Khusus ................................................................. 6

1.4 Manfaat Penelitian ....................................................................... 7

1.4.1 Manfaat Teoritis .............................................................. 7

1.4.2 Manfaat Praktis ................................................................ 7

1.5 Keaslian Penelitian ...................................................................... 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Rumah Makan ........................................................... 10

2.2 Sanitasi Makanan ......................................................................... 11

2.3 Tujuan Sanitasi Makanan ............................................................ 11

2.4 Prinsip Sanitasi Makanan ............................................................ 12

2.5 Persyaratan Hygiene dan Sanitasi Rumah Makan ....................... 15

2.6 Pengertian Lalat ........................................................................... 20

2.7 Siklus Hidup Lalat ....................................................................... 21

2.8 Pola Hidup Lalat .......................................................................... 22

2.9 Gangguan Lalat Pada Manusia .................................................... 24

2.10 Pengukuran Kepadatan Lalat ....................................................... 24

2.11 Tindakan Pemberantasan Lalat .................................................... 26

2.12 Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk Vektor

Lalat ............................................................................................. 27

2.13 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepadatan Lalat ..... 28

2.14 Kerangka Teori ............................................................................ 33

Page 12: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

xii

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual .................................................................. 35

3.2 Hipotesis Penelitian ..................................................................... 36

BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian ......................................................................... 37

4.2 Populasi dan Sampel .................................................................... 38

4.2.1 Populasi ........................................................................... 38

4.2.2 Sampel ............................................................................. 38

4.2.3 Teknik Sampling .............................................................. 39

4.3 Kerangka Kerja Penelitian .......................................................... 39

4.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel ............... 41

4.4.1 Variabel Penelitian .......................................................... 41

4.4.2 Definisi Operasional ........................................................ 41

4.5 Instrumen Penelitian .................................................................... 46

4.5.1 Observasi (Pengamatan) .................................................. 46

4.5.2 Pengukuran Kepadatan .................................................... 46

4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ....................................................... 48

4.7 Prosedur Pengumpulan Data ...................................................... 48

4.7.1 Pengumpulan Data ........................................................... 48

4.7.2 Pengolahan Data .............................................................. 49

4.8 Analisis Data .............................................................................. 50

4.8.1 Analisis Univariat ............................................................ 50

4.8.2 Analisis Bivariat .............................................................. 50

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum ........................................................................ 53

5.2 Hasil Penelitian ............................................................................ 56

5.2.1 Analisis Univariat ............................................................ 58

5.2.2 Analisis Bivariat .............................................................. 61

5.3 Pembahasan ................................................................................. 65

5.3.1 Kepadatan Lalat ............................................................... 65

5.3.2 Hubungan Tempat Pencucian Pelaratan dengan

Tingkat Kepadatan Lalat di Rumah Makan ..................... 67

5.3.3 Hubungan Tempat Penyimpanan Bahan Makanan

dengan Tingkat Kepadatan Lalat di Rumah Makan ........ 68

5.3.4 Hubungan Sarana Pencegahan Lalat dengan Tingkat

Kepadatan Lalat di Rumah Makan .................................. 70

5.3.5 Hubungan Kondisi Tempat Sampah dengan Tingkat

Kepadatan Lalat di Rumah Makan .................................. 71

5.3.6 Hubungan Waktu Pembuangan Sampah dengan

Tingkat Kepadatan Lalat di Rumah Makan ..................... 72

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan .................................................................................. 74

6.2 Saran ............................................................................................ 75

Daftar Pustaka ..................................................................................................... 76

Lampiran ............................................................................................................. 79

Page 13: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian .............................................................. 8

Tabel 2.1 Dosis Pemakaian Racun Serangga ....................................... 27

Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel ............................................. 42

Tabel 4.2 Waktu Peneltian ................................................................... 49

Tabel 4.3 Coding ................................................................................. 51

Tabel 5.1 Penghitungan lalat ................................................................ 56

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi tempat Pencucian Peralatan di

Rumah Makan ...................................................................... 58

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Tempat Penyimpanan Bahan

Makanan ............................................................................... 58

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Sarana Pencegahan Lalat .................... 59

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Kondisi Tempat Sampah .................... 59

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Waktu Pembuangan Sampah .............. 60

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Tingkat Kepadatan Lalat .................... 60

Tabel 5.8 Hubungan Tempat Pencucian Peralatan dengan Tingkat

Kepadatan Lalat ................................................................... 61

Tabel 5.9 Hubungan Tempat Penyimpanan Bahan Makanan

dengan Tingkat Kepadatan Lalat ......................................... 62

Tabel 5.10 Hubungan Sarana Pencegahan Lalat dengan Tingkat

Kepadatan Lalat ................................................................... 63

Tabel 5.11 Hubungan Kondisi Tempat Sampah dengan Tingkat

Kepadatan Lalat ................................................................... 64

Tabel 5.12 Hubungan Waktu Pembuangan Sampah dengan Tingkat

Kepadatan Lalat ................................................................... 65

Page 14: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori .................................................................. 34

Gambar 3.1 Kerangka Konsep .............................................................. 35

Gambar 4.1 Rancangan Penelitian ........................................................ 37

Gambar 4.2 Kerangka Kerja Penelitian ................................................. 40

Gambar 4.3 Fly Grill ............................................................................ 47

Gambar 5.1 Penempatan Pedagang Pasar di Lantai 1 ........................... 53

Gambar 5.2 Penempatan Pedagang Pasar di Lantai 2 ........................... 54

Gambar 5.3 Denah Pasar Besar Kota Madiun ....................................... 55

Page 15: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Pengambilan Data Awal ......................................... 79

Lampiran 2 Surat Ijin Penelitian .................................................................. 80

Lampiran 3 Surat Ijin Dari Dinas Perdagangan .......................................... 81

Lampiran 4 Kartu Keterangan Tugas Akhir ................................................ 82

Lampiran 5 Surat Permohonan Responden .................................................. 83

Lampiran 6 Surat Pernyataan Persetujuan ................................................... 84

Lampiran 7 Lembar Observasi ..................................................................... 85

Lampiran 8 Output SPSS Hasil Penelitian ................................................... 90

Lampiran 9 Dokumentasi ............................................................................. 100

Lampiran 10 Surat Keterangan Selesai Penelitian ......................................... 102

Lampiran 11 Persetujuan perbaikan Skripsi .................................................. 103

Page 16: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

xvi

DAFTAR SINGKATAN

SPAL : Saluran Pembuangan Air Limbah

PERMENKES : Peraturan Menteri Kesehatan

RI : Republik Indonesia

DEPKES : Departemen Kesehatan

DDT : Dichloro diphenyl trichloroethan

SK : Surat Keputusan

DIRJEN : Direktur Jendral

PPM : Pemberantasan Penyakit Menular

PLP : Penyehatan Lingkungan Pemukiman

Page 17: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

xvii

DAFTAR ISTILAH

Arthropoda : Filum

Bartenololsis : Penyakit Akibat Cakaran Kucing

Calliphora vomituria : Lalat Biru

Calliphoridae : Famili Lalat

Check list : Daftar Periksa

Chlordane : Jenis Racun

Chrysomia megacephala : Lalat Hijau

Cleaning : Pengecekan

Coding : Pemberian Kode

Cross sectional : Potong Lintang

Dependent : Terikat

Diptera : Serangga

Editing : Pengeditan

Entry : Memasukkan

Fannia canicularis : Lalat Rumah Kecil

Fly grill : Alat Pengukur Kepadatan Lalat

Genus : Jenis/golongan

Hexapoda : Berkaki enam

Hygiene : Upaya Meningkatkan Kebersihan

Independent : Bebas

Informed Consent : Lembar Persetujuan

Insekta : Kelas insek

Leishmaniasis : Penyakit Akibat Protozoa

Lindone : Jenis Racun

Method : Jenis Racun

Muscidae : Lalat

Musca domestica linneaus : Lalat Rumah

Ordo : Klasifikasi Dalam Biologi

Paratyphoid fever : Demam Tifoid

Residual : Selisih Nilai Duga

Sarcophagidae : Larva

Sindbane : Jenis Racun

Tabulating : Pengelompokkan

Page 18: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Lalat adalah serangga yang termasuk Insekta Ordo Diptera yang ditandai

sepasang sayap. Lalat berkembang biak dengan metamorfosis sempurna dari

telur, larva, pupa dan dewasa (Sarudji, 2006). Lalat lebih banyak bergerak

menggunakan sayapnya (terbang). Oleh karena itu daerah jelajahnya cukup

luas. Berbagai jenis famili lalat yang penting dipermukiman antara lain adalah

Muscidae (berbagai jenis lalat rumah, lalat kandang, lalat tanduk),

Calliphoridae (berbagai jenis lalat hijau) dan Sarcophagidae (berbagai jenis

lalat daging). Penyakit yang dapat ditimbulkan oleh lalat diantaranya disentri,

diare, thypoid, cholera, dan kasus kecacingan pada manusia dan hewan.

Penyakit tersebut disebabkan karena sanitasi lingkungan yang buruk. Patogen

penyakit yang biasanya dibawa oleh lalat berasal dari berbagai sumber seperti

kotoran manusia, sisa-sisa kotoran, tempat pembuangan sampah, dan sumber-

sumber kotoran lainnya (Sucipto, 2011).

Keberadaan lalat di suatu tempat juga merupakan indikasi kebersihan

yang kurang baik. Salah satunya tempat pembuangan sampah ataupun

genangan air SPAL dapat menjadi media transmisi penularan penyakit.

Penularan penyakit oleh lalat terjadi secara mekanis, dimana bulu-bulu

badannya, kaki-kaki serta bagian tubuh yang lain dari lalat merupakan tempat

menempelnya mikroorganisme penyakit yang dapat berasal dari sampah,

kotoran manusia dan binatang. Bila lalat tersebut hinggap ke makanan

Page 19: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

2

manusia, maka kotoran tersebut akan mencemari makanan yang dimakan oleh

manusia sehingga akhirnya akan timbul gejala sakit pada manusia yang itu

sakit pada bagian perut serta lemas (Wijayanti, 2009).

Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk vektor dan binatang

pembawa penyakit terdiri dari jenis, kepadatan dan habitat

perkembangbiakan. Jenis dalam hal ini adalah nama/genus/spesies vektor dan

binatang pembawa penyakit. Kepadatan lalat dalam hal ini adalah angka yang

menunjukkan jumlah vektor dan binatang pembawa penyakit dalam satuan

tertentu sesuai dengan jenisnya, baik periode pradewasa maupun periode

dewasa. Habitat perkembangbiakan adalah tempat berkembangbiaknya

periode pradewasa dan binatang pembawa penyakit. Vektor lalat memiliki

nilai baku mutu< 2 untuk mewujudkan lingkungan yang sehat (Permenkes,

2017).

Cara menghitung kepadatan lalat adalah jumlah lalat yang hinggap dalam

waktu 30 detik dihitung, pada setiap lokasi sedikitnya sepuluh kali

perhitungan (10 x 30 detik) dan lima perhitungan yang tertinggi diambil rata-

ratanya (Permenkes RI, 2017). Klasifikasi kepadatan lalat yaitu ≤5 tidak

menjadi masalah (tidak tinggi), >5 populasi padat dan perlu perencanaan

terhadap tempat-tempat berbiaknya lalat dan bila mungkin direncanakan

upaya pengendalian (tinggi) (Depkes RI, 1992).

Lalat senang hidup di tempat yang kotor, misal pada kotoran manusia,

kotoran hewan maupun sampah. Untuk berkembangbiak lalat membutuhkan

udara panas yang lembab serta tersedianya bahan makanan yang cukup,

Page 20: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

3

misalnya di dapur, warung makan, restoran dan tempat makan lainnya.

Rumah makan sendiri merupakan tempat usaha komersial yang ruang lingkup

kegiatannya menyediakan makanan dan minuman untuk umum di tempat

usahanya. Dalam suatu rumah makan harus dilengkapi fasilitas sanitasi atau

sarana fisik bangunan dan perlengkapan. Fungsinya digunakan untuk

memelihara kualitas lingkungan atau pengendalian faktor-faktor lingkungan

fisik yang dapat merugikan kesehatan manusia antara lain sarana air bersih,

jamban, peturasan, saluran air limbah, tempat cuci tangan dan bak sampah

(Kepmenkes RI, 2003).

Faktor penting dalam rumah makan yang harus dijaga kebersihannya

yaitu higiene dan sanitasi rumah makan tersebut. Higiene yaitu segala usaha

untuk melindungi, memelihara dan mempertinggi derajat kesehatan badan

dan jiwa, baik untuk umum, maupun untuk perseorangan. Sanitasi merupakan

salah satu komponen dari kesehatan lingkungan, yaitu perilaku yang

disengaja untuk membudayakan hidup bersih untuk mencegah manusia

bersentuhan langsung dengan kotoran, dengan harapan dapat menjaga dan

meningkatkan kesehatan manusia (Mundiatun dan Daryanto, 2015).

Beberapa rumah makan yang berada di pasar masih belum mengetahui

benar seperti apa persyaratan higiene sanitasi yang erat hubungannya dengan

kesehatan. Pada umumnya pengusaha rumah makan dalam

menyelenggarakan usahanya hanya mementingkan segi komersial saja. Lalu

masih ada yang kurang memperhatikan persyaratan peraturan tentang

kesehatan dan sanitasi tempat umum (Mukono, 2004).

Page 21: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

4

Penelitian Annisa Muthmainna Kasiono (2016) menunjukkan bahwa

terdapat hubungan antara pengelolaan sampah dengan tingkat kepadatan lalat

dan terdapat hubungan antara saluran pembuangan air limbah (SPAL) dengan

tingkat kepadatan lalat. Kepadatan Lalat tersebut berhubungan erat dengan

sanitasi lingkungan yang buruk. Sanitasi lingkungan merupakan usaha

kesehatan masyarakat untuk menjaga dan mengawasi faktor lingkungan yang

dapat mempengaruhi kesehatan.

Penelitian Yulia Shinta Nur Kumala (2016) menunjukkan bahwa terdapat

hubungan antara tempat pencucian peralatan dengan tingkat kepadatan lalat,

terdapat hubungan antara sarana pencegahan lalat dengan tingkat kepadatan

lalat dan terdapat hubungan antara kondisi tempat sampah dengan tingkat

kepadatan lalat. Kesimpulan pada penelitian ini yaitu kondisi sanitasi yang

buruk dan tingkat kepadatan lalat dalam kategori rendah di wilayah

Puskesmas Kedungmundu.

Pasar Besar Kota Madiun memiliki rumah makan yang tersebar di

beberapa blok dan lantai. Beberapa rumah makan ada yang berdekatan

dengan pedagang sayuran, ada yang berada di blok pakaian dan ada juga yang

berada di tengah tengah blok penjual bahan makanan mentah. Lokasi rumah

makan yang tersebar belum terkelompokkan menjadi 1 blok. Hal tersebut

menjadi salah satu penyebab kepadatan lalat di sekitar rumah makan.

Berdasarkan survei pendahuluan yang dilakukan di rumah makan Pasar

Besar Kota Madiun, masih dijumpai beberapa rumah makan yang belum

memenuhi syarat sanitasi dasar sepertipencucian peralatan yang digunakan

Page 22: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

5

untuk mencuci peralatan maupun mencuci tangan karatan dan berantakan.

Selain itu masih ada yang tidak menyediakan sarana pencegahan lalat, seperti

kertas lalat. Kondisi rumah makan yang berada satu blok dengan beberapa

penjual sayur, menimbulkan aktivitas lalat berterbangan disekitar rumah

makan. Serta dijumpai beberapa rumah makan yang menunjukkan keberadaan

lalat yang hinggap di meja makan.

Hasil pengukuran lalat di 5 rumah makan Pasar Besar Kota Madiun

yaitu, di rumah makan 1 dengan kepadatan jumlah lalat rata rata 6 (tinggi), di

rumah makan 2 dengan kepadatan jumlah lalat rata rata 7 (tinggi), di rumah

makan 3 dengan kepadatan jumlah lalat rata rata 7 (tinggi), di rumah makan 4

dengan kepadatan jumlah lalat rata rata 6 (tinggi), serta di rumah makan 5

dengan kepadatan jumlah lalat rata rata 7 (tinggi). Dari hasil survey

pendahuluan tersebut dinyatakan tidak memenuhi Standar Baku Mutu Depkes

RI yakni ≤5 ekor lalat yang berarti tidak tinggi, namun pada rumah makan

melebihi 5 ekor (>5). Solusi alternatif dari permasalahan tersebut adalah

dengan meningkatkan penyediaan sarana peralatan seperti tempat pencucian

peralatan, tempat penyimpanan makanan, penyediaan sarana pencegahan

lalat, tempat sampah dan pembuangan sampah. Selain itu juga perlu

meningkatkan sanitasi rumah makan agar tidak adanya populasi lalat di

warung makan maupun di lingkungan sekitar.

Penelitian tentang kepadatan lalat sudah pernah dilakukan, tetapi ada

variabel yang belum pernah diteliti yaitu waktu pembuangan sampah. Oleh

karena itu peneliti dalam melakukan penelitian ini berminat untuk mengambil

Page 23: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

6

judul “Hubungan Sanitasi Dasar Dengan Tingkat Kepadatan Lalat Di Rumah

Makan Pasar Besar Kota Madiun”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang

di dapat adalah:“Apakah ada hubungan antara sanitasi dasar dengan tingkat

kepadatan lalat di rumah makan Pasar Besar Kota Madiun?”

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Menganalisis Hubungan Sanitasi Dasar Dengan Tingkat

Kepadatan Lalat Di Rumah Makan Pasar Besar Kota Madiun.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengukur tingkat kepadatan lalat di rumah makan Pasar Besar

Kota Madiun.

2. Menganalisis hubungan antara tempat pencucian peralatan dengan

kepadatan lalat di rumah makan Pasar Besar Kota Madiun.

3. Menganalisis hubungan antara tempat penyimpanan bahan

makanan dengan kepadatan lalat di rumah makan Pasar Besar

Kota Madiun.

4. Menganalisis hubungan antara sarana pencegahan lalat dengan

kepadatan lalat di rumah makan Pasar Besar Kota Madiun.

5. Menganalisis hubungan antara kondisi tempat sampah dengan

kepadatan lalat di rumah makan Pasar Besar Kota Madiun.

Page 24: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

7

6. Menganalisis hubungan antara waktu pembuangan sampah

dengan kepadatan lalat di rumah makan Pasar Besar Kota

Madiun.

1.4 Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat-manfaat

sebagai berikut:

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan

tentang Hubungan Sanitasi Dasar Rumah Makan Dengan Tingkat

Kepadatan Lalat Di Rumah Makan Pasar Besar Kota Madiun. Serta

sebagai bahan kajian di bidang penelitian yang sejenisnya dan sebagai

pengembangan penelitian lanjut.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai sarana informasi

bagi pemilik rumah makan tentang pentingnya menjaga sanitasi

dasar pada rumah makan sebagai upaya pencegahan kepadatan

lalat pada sekitar rumah makan.

2. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana

informasi bagi mahasiswa untuk media pembelajaran dan dapat

digunakan sebagai literatur.

3. Diharapkan penulis dapat lebih memperdalam dan

mengembangkan ilmu pengetahuan disesuaikan dengan disiplin

ilmu yang didapat dari bangku kuliah dengan keadaan di lapangan

Page 25: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

8

serta mendapatkan pengalaman langsung untuk mengaplikasi

mengembangkan diri dari ilmu pengetahuan yang dimiliki dalam

obyek kerja.

1.5 Keaslian Penelitian

Penelitian ini masih ajarang dilakukan, maka dari itu peneliti tertarik

untuk meneliti Hubungan Antara Sanitasi Dasar Dengan Tingkat Kepadatan

Lalat Di Rumah Makan Pasar Besar Kota Madiun.

Tabel 1.1 Keaslian Penelitian

No. Penelitian

(Tahun) Judul Desain Variabel Hasil

1. Annisa

Muthainna

Kasiono

(2016)

Hubungan

Antara Sanitasi

Dasar Dengan

Tingkat

Kepadatan Lalat

di Rumah

Makan Pasar

Tuminting Kota

Manado

Cross

Sectional

- Variabel bebas:

jamban,

pengelolaan

sampah, SPAL.

- Variabel terikat:

kepadatan lalat.

Jamban: (p =

0,631), jamban

(p = 0,000),

SPAL (p =

0,000)

2.

Yulia

Shinta Nur

Kumala

(2016)

Kondisi Sanitasi

dan Kepadatan

Lalat Kantin

Sekolah Dasar

Wilayah Kerja

Puskesmas

Kedungmundu

Cross

Sectional

- Variabel bebas:

tempat pencucian

peralatan, tempat

penyimpanan

bahan makanan,

sarana

pencegahan lalat,

tempat penyajian

makanan, kondisi

tempat sampah.

- Variabel terikat:

kepadatan lalat.

Terdapat

hubungan

antara sanitasi

dasar dengan

tingkat

kepadatan lalat

di kantin

Sekolah Dasar

Wilayah Kerja

Puskesmas

Kedungmundu

Page 26: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

9

Lanjutan Tabel 1.1 Keaslian penelitian

No Penelitian

(Tahun) Judul Desain Variabel Hasil

3. Ediana,

Mhd Rizki

(2018)

Hubungan

Perilaku Dan

Tingkat

Kepadatan Lalat

Dengan

Kejadian Diare

Di Pasar

Sarilamak

Cross

Sectional

- Variabel bebas :

tingkat kepadatan

lalat, perilaku

mengurangi

kejadian diare

dan pengolahan

serta

penyimpanan

makanan

- Variabel terikat :

kejadian diare

Kepadatan

lalat (p =

0,001),

perilaku (p =

0,034),

pengolahan

dan

penyimpanan

makanan (p =

0,029).

4. Nartika

Emelia, Odi

R, Harvani

Boky (2015

Hubungan

Sanitasi Dasar

Dengan Tingkat

Kepadatan Lalat

di Rumah

Makan Pasar

Pinasungkulan

Karombasan

Kota Manado

Cross

Sectional

- Variabel bebas:

tempat sampah

dan saluran

pembuangan air

limbah

- Variabel terikat:

kepadatan lalat

Terdapat

hubungan

antara sanitasi

dasar rumah

makan dengan

tingkat

kepadatan lalat

di tempat

sampah (p<α),

dan tidak

terdapat

hubungan

antara sanitasi

dasar rumah

makan dengan

tingkat

kepadatan lalat

di saluran

pembuangan

air limbah (p>

α).

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah:

1. Variabel yang berbeda dengan penelitian sebelumnya adalah variabel

bebas yaitu waktu pembuangan sampah.

2. Tempat dalam penelitian yaitu Rumah Makan Pasar Besar Kota Madiun.

3. Tahun penelitian dilakukan pada 2019.

Page 27: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

10

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Rumah Makan

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1098/Menkes/Sk/VII/2003 tentang Persyaratan Kesehatan Rumah Makan

dijelaskan bahwa rumah makan adalah salah satu usaha jasa pangan yang

bertempat di sebagian atau seluruh bangunan yang permanen dilengkapi

dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan,

penyajian, serta penjualan makanan dan minuman bagi umum ditempat

usahanya (Kepmenkes, 2003).

Rumah makan dan restoran di Indonesia sebagian besar masih belum

mengerti betul perihal hygiene sanitasi yang erat hubungannya dengan

kesehatan. Pada umumnya pemilik rumah makan atau restoran dalam

menyelenggarakan usahanya hanya mementingkan segi komersial saja dan

kurang memperhatikan persyaratan peraturan tentang kesehatan atau sanitasi

tempat umum. Dalam pengawasan permasalahan hygiene sanitasi,

diperlukan peraturan atau kebijakan tentang pendirian dan pengelolaan

tempat umum termasuk rumah makan atau restoran sesuai dengan

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1098/Menkes/Sk/VII/2003 Tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah

Makan dan Restoran.

Page 28: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

11

2.2 Sanitasi Makanan

Sanitasi makanan merupakan upaya-upaya yang ditujukan untuk

kebersihan dan keamanan makanan agar tidak menimbulkan bahaya

keracunan dan penyakit pada manusia (Waqid dan Nurul, 2009). Makanan

memberikan energi dan bahan-bahan yang diperlukan untuk membangun

dan mengganti jaringan, untuk bekerja dan memelihara pertahanan tubuh

terhadap penyakit (Hartono, 2005). Makanan bukan hanya bermanfaat bagi

manusia tetapi makanan juga baik untuk pertumbuhan mikroba yang

patogen. Perlu menjaga sanitasi makanan untuk mendapatkan keuntungan

maksimal dari nutrisi makanan (Slamet, 2014).

Menurut Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2004,

sanitasi makanan adalah salah satu usaha pencegahan yang menitikberatkan

kegiatan dan tindakan yang perlu untuk membebaskan makanan dan

minuman dari segala bahaya yang dapat mengganggu atau merusak

kesehatan, mulai dari sebelum makanan diproduksi, selama dalam proses

makanan diproduksi, selama dalam proses pengolahan, penyimpanan,

pengangkutan hingga saat dimana makanan dan minuman siap untuk

dikonsumsi kepada masyarakat atau konsumen (Depkes. 2004).

2.3 Tujuan Sanitasi Makanan

Tujuan dari sanitasi makanan adalah menjamin keamanan dan

kebersihan makanan, mencegah penularan wabah penyakit, mencegah

beredarnya produk makanan yang merugikan masyarakat serta mengurangi

tingkat kerusakan atau pembusukan pada makanan (Chandra, 2007). Upaya

Page 29: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

12

yang dilakukan untuk melindungi makanan terhadap kontaminasi selama

proses pengolahan, penyajian dan penyimpanan dengan harapan keamanan

dan kebersihan produk makanan yang diproduksi terjamin (Chandra, 2007).

2.4 Prinsip Sanitasi Makanan

1. Pemilihan Bahan Makanan Berkualitas

Kualitas bahan makanan yang baik dapat dilihat melalui ciri-ciri

fisik mutu dalam hal ini bentuk, warna, kesegaran, bau dan lainnya.

Perlindungan terhadap bahan baku dari bahaya- bahaya bahan kimia dan

atau pertumbuhan mikroorganisme patogen dan pembentukkan toksin

selama transportasi dan penyimpanan bahan baku yang mutlak

diperhatikan. Bahan-bahan yang dimakan dalam keadaan mentah harus

diangkut dan disimpan terpisah dari bahan baku lain dan bahan-bahan

yang bukan bahan pangan. Mencegah pertumbuhan mikrcorganisme

patogen pembentuk toksin dengan mengatur lama waktu simpan, suhu

dan aktivitas air dari bahan baku (Purwawidjaja, 1995).

2. Penyimpanan Bahan Makanan

Tidak semua makanan langsung dikonsumsi, tetapi sebagian

mungkin disimpan baik dalam skala kecil maupun skala besar seperti di

gudang. Tempat penyimpanan atau gudang harus memenuhi persyaratan

sanitasi berikut: pertama, tempat penyimpanan dibangun sedemikian

rupa sehingga binatang seperti hewan pengerat dan serangga tidak

bersarang. Kedua adalah jika menggunakan rak, harus disediakan ruang

untuk kolong agar mudah membersihkannya. Ketiga, suhu udara dalam

Page 30: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

13

gudang tidak lembab untuk mencegah tumbuh jamur. Memiliki sirkulasi

dan pencahayaan yang memadai serta dinding bagian bawah harus dicat

putih agar mempermudah melihat jejak tikus (Waqid dan Nurul, 2009).

3. Pengolahan Makanan

Pengolahan makanan adalah proses pengubahan bentuk dari bahan

mentah menjadi makanan siap santap. Proses pengolahan makanan harus

memenuhi persyaratan sanitasi terutama berkaitan dengan kebersihan

dapur, peralatan masak, dan penjamah makanan. Peralatan masak adalah

semua perelngkapan yang diperlukan dalam proses pengolahan

makanan, seperti pisau, sendok, kuali, wajan dan lainnya (Winarno,

2004).

4. Penyimpanan Makanan

Makanan yang telah diolah disimpan ditempat yang memenuhi

persyaratan sanitasi, dalam almari atau pendingin. Tujuannya adalah

untuk mengurangi dan mencegah terjadinya kontak langsung dengan

udara bebas yang akan mempermudah terjadinya kontaminasi. Hal hal

yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut yaitu makanan yang

disimpan harus diberi tutup, tersedia tempat khusus untuk menyimpan

makanan, makanan tidak boleh disimpan dekat dengan saluran air dan

apabila disimpan diruangan terbuka hendaknya tidak lebih dari 6 jam

dan ditutup agar terhindar dari serangga dan binatang lain (Waqid dan

Nurul, 2009).

Page 31: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

14

5. Pengangkutan Makananan

Cara pengangkutan makanan harus memenuhi persyaratan sanitasi,

misalnya sarana pengangkutan memiliki pendingin dan penutup.

Pengangkutan makanan yang akan sangat berperan dalam mencegah

terjadinya pencemaran makanan.

a. Pengangkutan Bahan Makanan

Cara mengangkut makanan harus memenuhi persyaratan

sanitasi. Apakah sarana pengangkutan memiliki alat pendingi dan

penutup. Pengangkutan tersebut dilakukan dari sumber ke pasar

maupun dari sumber ke tempat penyimpanan agar bahan makanan

tidak tercemar oleh kontaminan dan serta tidak rusak. Misalnya

mengangkut daging dan ikan dengan menggunakan alat pendingin

(Waqid dan Nurul, 2009).

b. Pengangkutan Siap Santap

Yaitu setiap masakan memiliki wadah masing-masing. Wadah

yang digunakan harus penuh, kuat dan sesuai dengan bahan dan

anti bocor dan karat. Pengangkutam untuk waktu yang lama harus

diatur agar tetap panas 60° dan tetap dingin 4° C.Wadah selama

masa perjalanan tidak boleh dibuka tetap dalam keadaan tertutup

sampai ditempat penyajian. Kendaraan khusus disediakan, tidak

digunakan untuk keperluan lain.

Page 32: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

15

c. Penyajian Makanan

Penyajian makanan harus memenuhi persyaratan santasi yaitu

bebas dari kontaminasi, bersih dan tertutup serta memenuhi selera

pembeli. Penyajian makanan yang menarik dan bersih akan

memberikan nilai tambah bagi pembeli. Penggunaan pembungkus

seperti plastik, kertas dan box harus dalam keadaan bersih dan

tidak perlu dari bahan-bahan yang dapat menimbulkan racun.

Makanan harus disajikan pada tempat yang bersih, peralatan bersih,

sirkulasi udara dapat berlangsung, penyaji menggunakan pakaian

yang bersih rapi dan sopan, menggunakan penutup kepala, clemek

serta tidak boleh kontak langsung dengan makanan (Waqid dan

Nurul, 2009).

2.5 Persyaratan Hgiene dan Sanitasi Rumah Makan

Dalam Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor

1098/Menkes/SK/VII/2003 tentang Persyaratan Hygiene Sanitasi Rumah

Makan Dan Restoran Menteri Kesehatan Republik Indonesia disebutkan

dalam Bab IV pasal 91 bahwa rumah makan dan restoran dalam

menjalankan usahanya harus memenuhi persyaratan hygiene sanitasi.

Faktor-faktor persyarata hygiene sanitasi rumah makan meliputi:

1. Lokasi dan bangunan

Rumah makan tidak berada pada arah angin dan pada jarak kurang

dari 100 meter dari sumber pencemaran debu, asap, bau dan cemaran

lain. Bangunan harus terpisah dengan tempat tinggal termasuk tempat

Page 33: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

16

tidur, kokoh/kuat/permanen, rapat serangga dan tikus. Pembagian ruang

terdiri dari dapur dan ruang makan, ada toilet, ada gudang bahan

makanan, ada ruang karyawan, ada ruang administrasi dan ada gudang

peralatan. Lantai harus bersih, kedap air, tidak licin, rata, kering, konus

(tidak membentuk sudut mati). Dinding harus kedap air, rata, dan

bersih. Ventilasi tersedia dan berfungsi baik, menghilangkan bau tak

enak, cukup menjamin rasa nyaman. Pencahayaan / Penerangan tersebar

merata disetiap ruangan, intensitas cahaya 10 fc, dan tidak

menyilaukan. Atap tidak menjadi sarang tikus dan serangga, tidak

bocor, cukup landai. Langit-langit tinggi minimal 2,4 meter, rata dan

bersih, tidak terdapat lubang-lubang.Pintu rapat dari serangga dan tikus,

menutup dengan baik dan membuka ke arah luar, terbuat dari bahan

yang kuat dan mudah dibersihkan.

2. Fasilitas Sanitasi

Air bersih jumlah mencukupi, tidak berbau, tidak berasa dan tidak

berwarna, angka kuman tidak melebihi nilai ambang batas, kadar bahan

kimia tidak melebihi nilai ambang batas. Pembuangan air limbah

mengalir dengan lancar, terdapat grease trap, saluran kedap air dan

saluran tertutup. Toilet bersih, letaknya tidak berhubungan langsung

dengan dapur atau ruang makan, tersedia air bersih yang cukup tersedia

sabun dan lap pengering, toilet untuk pria terpisah dengan wanita.

Tempat sampah berisi sampah diangkut tiap 24 jam, disetiap ruang

penghasil sampah tersedia tempat sampah, dibuat dari bahan kedap air

Page 34: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

17

dan mempunyai tutup, kapasitas tempat sampah terangkat oleh seorang

petugas sampah. Tempat cuci tangan tersedia air cuci tangan yang

mencukupi, tersedia sabun dan alat pengering/lap, jumlah cukup untuk

pengunjung dan karyawan.

Tempat mencuci peralatan tersedia air dingin dan panas yang

cukup, terbuat dari bahan yang kuat, aman dan halus, terdiri dari tiga

bilik/bak pencuci. Tempat pencuci bahan makanan tersedia air pencuci

yang cukup, terbuat dari bahan yang kuat, aman dan halus, air pencuci

yang dipakai mengandung larutan cuci hama. Locker karyawan tersedia

locker karyawan dari bahan yang kuat, mudah dibersihkan, dan

mempunyai tutup rapat, jumlahnya cukup, letak locker dalam ruang

tersendiri, locker untuk karyawan pria dan wanita terpisah. Peralatan

pencegah masuknya serangga dan tikus, setiap lubang ventilasi

dipasang kawat kassa serangga, dipasang terali tikus, persilangan pipa

dan dinding ditutup rapat, tempat tandon air mempunyai tutup dan

bebas jentik nyamuk.

3. Dapur, Ruang makan, dan Gudang Makanan

Dapur bersih, ada fasilitas penyimpanan makanan, tersedia

penyimpanan makanan panas, ukuran dapur cukup memadai, ada cukup

dan cerobong asap, terpasang tulisan pesan-pesan hygiene bagi

penjamah/karyawan. Ruang makan, perlengkapan ruang makan selalu

bersih,ukuran ruang makan minimal 0,85 m2 perkursi tamu, pintu

masuk buka tutup otomatis, tersedia fasilitas cuci tangan yang

Page 35: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

18

memenuhi estetika, tempat peragaan makanan jadi tertutup. Gudang

makanan tidak terdapat bahan lain selain bahan makanan, tersedia rak-

rak penempatan bahan makanan sesuai dengan ketentuan, kapasitas

gudang cukup memadai, rapat serangga dan tikus.

4. Bahan makanan dan Makanan Jadi

Bahan makanan kondisi fisiknya baik, angka kuman dan bahan

kimia makanan memenuhi persyaratan yang ditentukan, bahan makanan

berasal dari sumber resmi, bahan makanan kemasan terdaftar pada

DepkesRI. Makanan jadi, kondisi fisik makanan jadi baik, angka kuman

dan bahan kimia makanan memenuhi persyaratan yang ditentukan,

makanan jadi kemasan tidak ada tanda-tanda kerusakan dan terdaftar

pada Depkes RI.

5. Pengolahan Makanan

Proses pengolahan, tenaga pengolah memakai pakaian kerja dengan

benara dan cara kerja yang bersih, pengambialan makanan jadi

menggunakan alat yang khusus, mengguanakan peralatan dengan benar.

6. Tempat Penyimpanan Bahan Makanan dan Makanan Jadi

Penyimpanan bahan makanan, suhu dan kelembaban penyimpanan

sesuai dengan persyaratan jenis makanan, ketebalan penyimpanan

sesuai dengan persyaratan jenis makanan, penempatan terpisah dengan

makanan jadi, tempat bersih dan terpelihara, disimpan dalam aturan

sejenis dan disusun dalam rak-rak.Penyimpanan makanan jadi, suhu

Page 36: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

19

dan waktu penyimpanan dengan persyaratan jenis makanan jadi, cara

penyimpanan tertutup.

7. Penyajian Makanan

Cara Penyajian, suhu penyajian makanan hangat tidak kurang dari

60°C, pewadahan dan penjamah makanan jadi menggunakan alat yang

bersih, cara membawa dan penyajian makanan dengan tertutup,

penyajian makanan harus pada tempat yang bersih.

8. Ketentuan Peralatan

Cara pencucian, pengeringan dan penyimpanan memenuhi

persyaratan agar selalu dalam keadaan bersih sebelum digunakan,

peralatan dalam keadaan baik dan utuh, peralatan makan dan minum

tidak boleh mengandung angka kuman yang melebihi nilai ambang

batas yang ditentukan, permukaan alat yang kontak langsung dengan

makanan tidak ada sudut mati dan halus, peralatan yang kontak

langsung dengan makanan tidak mengandung zat beracun.

9. Tenaga kerja

Pengetahuan/sertifikat hygiene sanitasi makanan, pemilik/

pengusaha pernah mengikuti kursus/temu karya, supervisor pernah

mengikuti kursus, semua penjamah makanan pernah mengikuti kursus,

salah seorang penjamah pernah mengikuti kursus. Pakaian kerja bersih,

tersedia pakaian kerja seragam 2 stel atau lebih, penggunaan khusus

waktu kerja saja, lengkap dan rapi.Pemeriksaan kesehatan, karyawan/

penjamah 6 bulan sekali check up kesehatan, pernah divaksinasi

Page 37: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

20

chotypha/ thypoid, bila sakit tidak bekerja dan berobat ke dokter,

memiliki buku kesehatan karyawan. Personal hygiene, setiap karyawan/

penjamah makanan berperilaku bersih dan berpakaian rapi, setiap mau

kerja cuci tangan, menutup mulut dengan sapu tangan bila batuk-batuk

atau bersin, menggunakan alat yang sesuai dan bersih bila mengambil

makanan.

2.6 Pengertian Lalat

Lalat termasuk dalam filum Arthropoda, kelas Hexapoda dan ordo

Diptera. Serangga dalam ordo Diptera memiliki dua sayap dan pada bagian

belakang terdapat sepasang halter yang digunakan sebagai alat

keseimbangan. Lalat mempunyai sepasang antena dan mata majemuk,

dengan mata lalat jantan lebih besar dan sangat berdekatan satu sama lain.

Tubuh lalat terbagi dalam 3 bagian, yaitu kepala dengan sepasang antena,

toraks dan abdomen. Lalat mempunyai metamorfosis yang sempurna, yaitu

telur, larva, pupa, dan dewasa (Mosokuli, 2001).

Ordo Diptera mempunyai genus dan spesies yang sangat besar, yaitu

berdasarkan katalog Diptera Australiana/ Ocenia ada 3.880 spesies lalat

yang ditemukan berdasarkan sebaran zoogeografisnya. Lalat bersifat

sinantropik karena sebagian besar makanan lalat berasal dari makanan

manusia dan penyebarannya secara kosmopolit atau tersebar secara

keseluruhan di berbagai tempat (Wahyudi et al. 2015). Dengan begitu

banyaknya spesies lalat, tidak semuanya berbahaya dan memerlukan

pengawasan yang khusus. Beberapa spesies lalat yang sering mempunyai

Page 38: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

21

kontak dengan manusia adalah famili Calliphoridae yang terutama jenis

lalat hijau ini atau Chrysomia megacephala dan famili Muscidae dengan

jenis Muscadomestica linneaus atau lalat rumah, Calliphora vomituria atau

lalat biru, dan Fannisa canicularis atau lalat rumah kecil (Suraini, 2013).

2.7 Siklus Hidup Lalat

Lalat mempunyai siklus hidup yang sempurna, yaitu dengan stadium

telur, larva, pupa dan dewasa dengan rata-rata waktu perkembangbiakan

antara 7-22 hari tergantung dari faktor lingkungan.

1. Telur

Telur lalat mempunyai warna putih dan diletakkan pada tempat

lembab yang mengandung bahan organik membusuk yang tidak terkena

sinar matahari langsung. Lalat betina mampu menghasilkan telur sekitar

2000 butir dalam sepanjang hidupnya dan menetas setelah 8-30 jam,

tergantung dari faktor lingkungannya (Hastutiek & Fitri 2007).

2. Larva

Larva berkembang biak pada suhu 30-35°C dengan tempat yang

berpindah-pindah, contohnya pada sampah organik. Stadium larva

mempunyai 3 tingkatan, yaitu larva instar 1, larva instar 2 dan larva

instar 3. Tingkat 1 berukuran 2 mm berwarna putih dan membutuhkan

waktu 1-4 hari untuk menjadi larva instar 2. Setelah menjadi larva

instar 2, berukuran 2 kali dari larva instar 1 dan setelah satu sampai

beberapa hari menjadi larva instar 3. Pada tingkat yang terakhir ini

berukuran 12mm/lebih dengan waktu 3-9 hari untuk menjadi pupa.

Page 39: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

22

3. Pupa

Pada stadium ini berkembang biak pada suhu lebih kurang 35°C

dengan waktu 3-9 hari.

4. Lalat dewasa

Lalat dewasa mempunyai umur 2-4 minggu (Husain, 2014).

2.8 Bionomik Lalat

Lalat mempunyai pola hidup yang dapat mempengaruhi kepadatan lalat

di suatu tempat (Suyono dan Budiman, 2012):

1. Tempat Perindukan

Sarang lalat umumnya adalah kotoran manusia dan hewan serta

dari bahan organik lainnya yang segar maupun membusuk (daging,

ikan, tumbuhan). Masa bertelurnya 4-20 hari, sexual manurity 2-3 hari.

Perkawinan terjadi pada hari ke 2 sampai ke 12 sesudah keluar dari

kepompong. Setiap bertelur mencapai 100-150 butir, setiap betinanya

dapat bertelur sampai 4-5 seumur hidupnya.

2. Jarak Terbang

Lalat tidak suka terbang terus menerus tetapi sering hinggap. Jarak

terbang lalat sangat bervariasi tergantung dari kecepatan angin,

temperatur, kelembaban dan lain-lain. Jarak terbang antara 0,5-20 km.

3. Kebiasaan Makan

Makanan utama adalah benda-benda cair tertama yang

mengandung gula dan berbau amis. Benda yang keras dicarkan dengan

liurnya. Setiap makan seringkali memuntahkan makanannya. Oleh

Page 40: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

23

sebab itu, kemungkinan terjadi penularan penyakit dapat melalui

aktivitas memuntahkan makanan.

4. Tempat Istirahat

Lalat suka hinggap di tempat yang kotor antara lain di lantai dan

tanah atau di tempat yang mengandung makanan yang disukainya. Lalat

sering hinggap di tempat yang memanjang vertikal misalnya tali yang

menggantung, jarang mau hinggap di dinding. Sering hinggap di tempat

yang sejuk dan terhindar dari sinar matahari langsung. Di luar rumah

sering hinggap di semak-semak, di tempat menjemur pakaian, apabila

hujan masuk ke dalam rumah.

5. Lama Hidup

Tanpa air lalat tidak bida hidup dan hanya bisa bertahan tidak lebih

dari 46 jam. Lama hidup lalat tergantung pada faktor lingkungan. Pada

musim panas mampu berumur 2-4 minggu, sedangkan pada musim

dingin berumur 70 hari (Husain, 2014).

6. Temperatur

Kehidupan lalat tergantung pada kondisi lingkungan sekitar. Lalat

beraktivitas secara penuh pada suhu 20-25°C dan pada suhu 35-40°C /

15-20°C aktivitas lalat mulai berkurang. Sedangkan lalat mulai hilang

dan tidak terdeteksi pada suhu di bawah 10°C dan diatas 40°C (Sayono

et al. 2005).

Page 41: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

24

7. Sinar

Lalat bersifat menyukai cahaya (fototropik) dan tempat yang

hangat, maka dari itu lalat lebih banyak beraktivitas pada siang hari dan

beristirahat pada malam hari (Onyenwe, 2016).

2.9 Gangguan Lalat Pada Manusia

Apabila keberadaan lalat tidak dikendalikan maka akan menyebabkan

gangguan antara lain (Jannah, 2006):

1. Mengganggu ketenangan.

2. Manggigit.

3. Myasis menimbulkan penyakit pada manusia dengan jalan meletakkan

telur pada luka yang terbuka, kemudian larvanya hidup pada daging

manusia.

4. Menularkan penyakit secara biologis (penyakit tidur, leishmaniasis,

bartenololsis).

5. Penularan penyakit secara mekanis (ryphoid fever, paratyphoid fever,

disentri basiler, disentri amoeba, dan lain-lain).

2.10 Pengukuran Kepadatan Lalat

Pengukuran kepadatan lalat dapat dilakukan menggunakan dua cara

yakni:

1. Fly Trap

Fly trap adalah suatu alat yang dipergunakan untuk menangkap

lalat dalm jumlah yang cukup besar atau padat. Tempat yang menarik

Page 42: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

25

lalat untuk berkembangbiak dan mencari makan adalah perangkap yang

gelap, bila lalat mencoba makan dan terbang akan tertangkap dalam

perangkap yang diletakkan di mulut fly trap yang terbuka itu. Sebuah

model perangkap akan terdiri dari kawat kasa sebagai penutup dan

beralaskan kayu untuk meletakkan umpan, tutup kayu dengan celah

kecil dan sangkar di atas penutup. Celah berdiameter 2cm antara

penutup yang berbentuk kerucut dengan puncak terbuka. Hal tersebut

untuk memberikan kelonggaran kepada lalat untuk bergerak menuju

penutup. Perangkap harus ditempatkan di udara terbuka di bawah sinar

cerah matahari, jauh dari keteduhan pepohonan. Indek populasi lalat

terbagi menjadi:

a. ≤5 ekor : tidak tinggi, tidak menjadi masalah.

b. >5 ekor : tinggi populasi padat dan perlu perencanaan terhadap

tempat-tempat berkembangbiaknya lalat dan bila mungkin

direncanakan upaya pengendalian (Depkes RI, 1992).

2. Fly Grill

Fly Grill adalah suatu alat untuk mengukur tingkat kepadatan lalat,

terbuat dari fly grill dan alat penghitung (counter) (Siswanto, 2003).

Fly grill dapat dibuat dari bilah-bilah kayu yang lebarnya 2 cm dan

tebalnya 1 cm dengan panjang masing-masing 80 cm, sebanyak 16-26

buah. Bilah-bilah yang sudah disiapkan lalu dibentuk berjajar dengan

jarak 1-2 cm pada kerangkanya menggunakan paku skrup sehingga

dapat dibongkar pasang setelah selesai dipakai (Depkes RI, 1992).

Page 43: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

26

Fly grill diletakkan pada titik yang akan diukur dan jumlah lalat

yang hinggap di hitung selama 30 detik, tiap titik diadakan 10 kali

perhitungan, kemudian diambil 5 angka perhitungan tertinggi dan

dibuat rata-rata. Angka rata-rata merupakan petunjuk indeks populasi

lalat dalam satu lokasi tertentu. Kategori hasil pengukuran pada setiap

lokasi atau blockgrill yaitu:

a. ≤5 ekor : tidak tinggi, tidak menjadi masalah.

b. >5 ekor : tinggi populasi padat dan perlu perencanaan terhadap

tempat-tempat berkembangbiaknya lalat dan bila mungkin

direncanakan upaya pengendalian (Depkes RI, 1992).

2.11 Tindakan Pemberantasan Lalat

Dengan mengelompokkan lalat atas dua bentuk yakni muda (dari telur

hingga kepompong) dan bentuk dewasa, maka macam pengawasan lalat

dapat dibedakan atas tiga macam yakni:

1. Usaha perbaikan lingkungan, terutama melalui pembuangan sampah

yang memenuhi syarat kesehatan, usaha ini bertujuan untuk mencegah

terjadinya sarang-sarang lalat (Nurul dan Wahid, 2009).

2. Usaha pengendalian secara biologis. Usaha ini dilakukan dengan jalan

sterilisasi terhadap lalat jantan, dengan tujuan agar lalat tersebut bila

mengadakan perkawinan akan mengahsilkan telur steril (cara ini bisa

dilakukan di laboraturium) (Nurul dan Wahid, 2009).

Page 44: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

27

3. Usaha pengendalian dengan menggunakan racun serangga. Racun

serangga yang digunakan dalam pengendalian lalat ada dua golongan

(Nurul dan Wahid, 2009).

Tabel 2.1 Dosis Pemakaian Racun Serangga

Tipe Pemakaian Jenis Racun Keterangan

1. Residual - DDT emulsi/suspense

50%

- Lindone 0,5%

- Chlordane 2,5%

- Method 5%

Disemprotkan pada tempat

istirahat lalat pada malam

hari

2. Sapse terman - DDT 5%

- Chlordane 2%

- Sindbane 2%

Disemprotkan pada

timbunan sampah atau

sekitar tempat pengelolaan

makanan

2.12 Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk Vektor Lalat

Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan untuk vektor dan binatang

pembawa penyakit terdiri dari jenis, kepadatan lalat dan habita

perkembangbiakan. Jenis dalam hal ini adalah nama/genus/spesies vektor

dan binatang pembawa penyakit. Kepadatan dalam hal ini adalah angka

yang menunjukkan jumlah vektor dan binatang pembawa penyakit dalam

satuan tertentu sesuai dengan jenisnya, baik periode pradewasam maupun

periode dewasa. Habitat perkembangbiakan adalah tempat berkembangnya

periode pradewasa vektor dan binatang pembawa penyakit. Untuk vektor

lalat nilai baku mutunya adalah < 2 untuk mewujudkan lingkungan yang

sehat (Permenkes RI, 20017).

Page 45: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

28

2.13 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kepadatan Lalat

1. Tempat Pencucian Peralatan

Pencucian adalah cara yang digunakan untuk menghilangkan

sebagian besar mikroorganisme pada peralatan yang kotor atau sudah

digunakan. Proses pencucian dilakukan pada 3 bak yaitu bak pertama

untuk mengguyur, bak kedua untuk menyabun dan bak ketiga untuk

membilas. Bak pencucian terbuat dari bahan yang kuat, aman, tidak

berkarat dan mudah dibersihkan (Kepmenkes, 2003).

2. Penyimpanan Bahan Makanan

Menurut Sarni (2017) penyimpanan bahan makanan adalah suatu

cara menyimpan, menata, memelihara bahan makanan baik yang kering

maupun yang basah serta mencatat pelaporannya. Bahan makanan yang

diterima harus segera dibawa keruang penyimpanan, untuk disimpan di

ruang pendingin atau gudang. Adanya bahan makanan dan tempat

penyimpanan bahan makanan makan akan dapat menjamin bahwa

bahan makanan tersebut menjadi lebih tahan lama sesuai dengan daya

tahan masing masing bahan tersebut. Agar bahan makanan lainnya

tidak berpengaruh maka penempatan bahan makanan yang akan diolah

harus di simpan pada tempat dimana seharusnya disimpan. Jika bahan

makanan tidak disimpan dengan sesuai akan menyebabkan perubahan

rasa/warna serta penampilan dari makanan tersebut. Penelitian ini

sejalan dengan hasil penelitian Yulia (2016), bahwa sebagian besar

Page 46: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

29

tempat penyimpanan bahan makanan warung makan tidak memenuhi

syarat kesehatan.

3. Sarana Pencegahan Lalat

Berdasarkan Kepmenkes (2003) menyatakan bahwa setiap lubang

pada bangunan harus dipasang alat yang dapat mencegah masuknya

serangga. Pada rumah makan disediakan alat pencegahan lalat seperti

kertas perekat, plastik yang diisi oleh air cabai. Air cabai pada plastik

ini menimbulkan aroma pedas sehingga lalat menghindari air cabai

pada plastik tersebut. Menurut penelitian Yulia (2016) menyatakan

bahwa ada hubungan antara sarana pencegahan lalat dengan tingkat

kepdatan lalat pada warung makan.

4. Kondisi Tempat Sampah

Tempat sampah adalah tempat untuk menampung sampah secara

sementara, yang biasanya terbuat dari logam atau plastik. Di dalam

ruangan tempat sampah umumnya disimpan di dapur untuk membuang

sisa keperluan dapur seperti kulit buah atau sayuran. Kondisi tempat

sampah yang buruk akan mengundang datangnya lalat. Sampah basah

dan kering perlu dipisah. Tempat sampah yang tidak memakai kantong

plastik dan tidak mempunyai tutup berpotensi menimbulkan aroma bau

sampah menyebar. Penelitian Ezra Nur (2017) menyataan bahwa sarana

pembuangan sampah tidak mempengaruhi tingkat kepadatan lalat di

dalam rumah di pemukiman sekitar TPA Cipayung.

Page 47: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

30

5. Waktu Pembuangan Sampah

Berdasarkan SK Dirjen PPM dan PLP Depkes RI 1988, bahwa

persyaratan kesehatan pengolahan sampah menyatakan bahwa setiap

sampah yang dihasilkan harus ditampung pada tempat sampah.

Sampah-sampah yang cepat busuk dan berbau sebelum ditampung

ditempat sampah agar dimasukkan dalam kantong air dan diikat.

Sampah yang sudah penuh pada bak sampah sebaiknya segera dibuang

untuk menghindari vektor. Menurut Kepmenkes (2003) sampah sudah

harus dibuang dalam waktu 24 jam dari rumah makan dan restoran. Hal

tersebut bertujuan agar sampah makanan yang tersisa tidak membusuk

dan menimbulkan kontaminasi. Jika sampah tidak dibuang dengan

benar akan menjadi masalah kesehatan lingkungan. Sampah memiliki

kuman penyebab penyakit yang dapat menyebar ke orang, yang

ditularkan oleh lalat (Rejeki, 2015).

6. Tempat Penyajian Makanan

Setiap jenis makanan pada penyajiaannya ditempatkan dalam

wadah terpisah dan tertutup rapat. Hal tersebut bertujuan agar makanan

tidak terkontaminasi silang, bila satu makanan tercemar yang lain dapat

diselamatkan. Tempat penyajian makanan hendaknya memenuhi

persyaratan seperti tempat yang bersih, makanan yang disajikan di meja

ditutup dengan kain putih atau tudungsaji (Kepmenkes RI, 2003). Salah

satu syarat dalam penyajian makanan yaitu tiap jenis makanan disajikan

dalam wadah yang berbeda (Kepmenkes, 2014). Penelitian Yulia

Page 48: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

31

(2016) menyatakan bahwa tempat penyajian makanan pada kategori

buruk kantin sekolah (40%).

7. Pengolahan Makanan

Perilaku dalam pengolahan makanan perlu diperhatikan.

Pengolahan makanan yang baik dapat meningkatkan tingkat kebersihan

dan kesterilan makanan yang dikonsumsi. Saat mengolah makanan

dapat menggunakan sarung tangan plastik, penjepit makanan, sendok

garpu serta sejenisnya untuk menghindari kontak langsung dengan

makanan (Kepmenkes RI, 2003). Penelitian Cici (2018) menyatakan

bahwa perilaku ibu yang buruk hanya beberapa saja yang didapatkan

diantaranya tidak memakai perlengkapan memasak sebanyak 50 orang,

tidak membersihkan tempat pengolahan sebanyak 23 orang, dan

menyimpan makanan lebih dari dua hari sebanyak 34 orang.

Kesimpulannya cara pengolahan dan penyimpanan makanan

mempengaruhi kejadian diare dengan p = 0,029<0,05.

8. SPAL (Saluran Pembuangan Air Limbah)

Air limbah atau air buangan adalah sisa air yang dibuang berasal

dari rumah tangga, industri maupun tempat tempat umum lainnya dan

pada umumnya mengandung bahan-bahan atau zat-zat yang dapat

membahayakann bagi kesehatan manusia serta mengganggu

lingkungan. Pada setiap rumah, industri maupun tempat-tempat lainnya

hendaknya memiliki saluran pembuangan air limbah agar tidak

menyebabkan pencemaran, tidak mengakibatkan kontaminasi serta

Page 49: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

32

tidak tercemar bau yang mengganggu (Notoatmodjo, 2011). Penelitian

Nartika (2016) menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara

sanitasi dasar dengan tingkat kepadatan lalat pada saluran pembuangan

air limbah yang ada di Rumah Makan Pasar Pinasungkulan (p =

0,215>0,05).

9. Pengelolaan Sampah

Menurut Notoatmodjo (2011), sampah merupakan sesuatu bahan

atau benda padat yang sudah tidak dipakai lagi oleh manusia atau benda

padat yang sudah tidak digunakan lagi dalam suatu kegiatan manusia

dan dibuang. Sampah erat kaitannya dengan kesehatan masyarakat

karena dari sampah terebut akan hidup berbagai mikroorganisme

penyebab penyakit dan juga binatang serangga sebagai penyebar

penyakit. Pengelolaan sampah yang baik, bukan untuk kepentingan

kesehatan saja, tetapi juga untuk keindahan lingkungan. Yang dimaksud

dengan pengelolaan sampah disini adalah meliputi pengumpulan,

pengangkutan, sampai dengan pemusnahan atau pengolahan sampah.

Penelitian Annisa (2016) menyatakan bahwa pengelolaan sampah

dengan tingkat kepadatan lalat (p = 0,000<0,05) yang berarti bahwa

pengelolaan sampah mempengaruhi tingkat kepadatan lalat di rumah

makan Pasar Tuminting.

Page 50: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

33

10. Ketahanan Tempat Sampah

Tempat sampah dibuat dari bahan kedap air serta tidak mudah

berkarat. Ketahanan tempat sampah diperhatikan melalui bahan

pembuatan tempat sampah. Tempat sampah yang terbuat dari bahan

kedap air dan tertutup maupun terbuat dari bukan bahan kedap air dan

terbuka misalnya keranjang dari anyaman bambu. Penelitian Dedy

(2015) menyatakan bahwa aspek penilaian sanitasi dapat dilihat pada

aspek ketahanan tempat sampah dan ketersediaan tempat sampah yang

perbedaannya tidak signifikan.

11. Lingkungan Fisik

Kepadatan lalat akan semakin tinggi bila tempat tesebut kotor

karena tersedia makanan dan tempat berkembangbiak bagi lalat. Lalat

senang hidup di tempat yang kotor dan lembab seperti los jualan/kios,

pertokoan serta TPS sampah. Kita juga perlu mengukur kelembaban

dan serta kecepatan angin pada tempat melakukan pengukuran

kepadatan lalat (Depkes RI, 2010).

2.14 Kerangka Teori

Kerangka teori penelitian merupakan kumpulan teori yang mendasari

topik penelitian, yang disusun berdasar pada teori yang sudah ada dalam

tinjauan teori, yang mengikuti faedah input, proses dan output (Saryono,

2008).

Page 51: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

34

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Kepadatan Lalat

di Rumah Makan

Sarana

Pencegahan Lalat Air Cabai

Kertas Perekat

Kuat, Aman, Halus

(bahan)

Kebersihan

Pemisahan Makanan

Tempat

Penyimpanan

Bahan Makanan Penyedian rak-rak

Air mengalir

Bak/Watafel Tempat Pencucian

Peralatan

Waktu

Pembuangan

Sampah

<24 Jam

Sanitasi Dasar

Rumah Makan

Lingkungan Fisik Suhu

Cahaya

Kelembapan

Kondisi Tempat

Sampah

Kantong Plastik

Sampah (basah/kering)

Kedap Air Dan

Tidak Berkarat

Penutup

Page 52: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

35

BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

3.1 Kerangka Konseptual

Kerangka konsep adalah suatu uraian dan visualisasi konsep-konsep

serta variabel-variabel yang akan diteliti (Notoatmodjo, 2012). Kerangka

konsep dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

Variabel Independen Variabel Dependen

Tempat Pencucian

Peralatan

Tempat Penyimpanan

Bahan Makanan

Sarana Pencegahan

Lalat

Kondisi Tempat

Sampah

Waktu Pembuangan

Sampah

Kepadatan Lalat di

Rumah Makan Pasar

Besar Kota Madiun

Page 53: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

36

3.2 Hipotesis Penelitian

Menurut Notoatmodjo (2012) hipotesis adalah jawaban sementara dari

suatu penelitian. Hipotesis adalah pernyataan dugaan tentang hubungan

antara dua variabel atau lebih. Berdasarkan permasalahan, kajian pustaka,

dan kerangka konseptual maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan

hipotesis alternatif sebagai berikut:

1. Ha : Ada hubungan antara tempat pencucian peralatan dengan

kepadatan lalat di rumah makan Pasar Besar Kota Madiun.

2. Ha : Ada hubungan antara tempat penyimpanan bahan makanan

dengan kepadatan lalat di rumah makan Pasar Besar Kota

Madiun.

3. Ha : Ada hubungan antara sarana pencegahan lalat dengan kepadatan

lalat di rumah makan Pasar Besar Kota Madiun.

4. Ha : Ada hubungan antara kondisi tempat sampah dengan kepadatan

lalat di rumah makan Pasar Besar Kota Madiun.

5. Ha : Ada hubungan antara waktu pembuangan sampah dengan

kepadatan lalat di rumah makan Pasar Besar Kota Madiun.

Page 54: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

37

BAB 4

METODOLOGI PENELITIAN

4.1 Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian survei analitik. Menurut

Notoatmodjo (2012) survei analitik adalah survei atau penelitian yang

mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi.

Desain penelitian yang akan digunakan adalah cross sectional. Desain

penelitian cross sectional (potong lintang) adalah mencakup semua jenis

penelitian yang pengukuran variabel-variabelnya dilakukan hanya satu kali

atau pada saat itu. Pada penelitian peneliti ingin mengetahui hubungan

antara sanitasi dasar rumah makan dengan kepadatan lalat di Rumah Makan

Pasar Besar Kota Madiun.

Populasi

(Sampel)

Faktor Risiko + Faktor Risiko -

Efek + Efek - Efek + Efek -

Gambar 4.1 Rancangan Penelitian

Sumber : Notoatmodjo 2018

Page 55: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

38

4.2 Populasi Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas obyek atau

subyek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sujarweni, 2014). Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh Rumah Makan di Pasar Besar Kota Madiun yang

berjumlah 35.

4.2.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki

oleh populasi yang digunakan untuk penelitian (Sujarweni, 2014).

Dengan demikian yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah

seluruh rumah makan di Pasar Besar Kota Madiun yang berjumlah

35.

1. Kriteria Inklusi

Karakteristik umum subjek penelitian dari suatu populasi

target yang terjangkau yang akan diteliti (Nursalam, 2003: 96).

Adapun kriteria inklusi dalam penelitian ini antara lain :

a. Rumah makan yang berada di Pasar Besar Kota Madiun

b. Rumah makan yang memiliki tempat pencucian peralatan,

tempat penyimpanan bahan makanan, sarana pencegahan

lalat serta tempat memiliki tempat sampah.

c. Pemilik rumah makan yang bersedia untuk diteliti.

Page 56: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

39

2. Kriteria Eksklusi

Menghilangkan/mengeluarkan subjek yang memenuhi

kriteria inklusi dari penelitian karena sebab-sebab tertentu

(Nursalam, 2003: 97).Adapun kriteria eksklusi dalam penelitian

ini antara lain :

a. Pemilik rumah makan yang tidak bersedia untuk diteliti.

b. Rumah makan yang memiliki tempat pencucian peralatan,

tempat penyimpanan bahan makanan, sarana pencegahan

lalat serta tempat memiliki tempat sampah.

4.2.3 Teknik Sampling

Sampling adalah suatu cara yang ditempuh dengan

pengambilan sampel yang benar-benar sesuai dengan keseluruhan

obyek penelitian. Dengan demikian teknik sampling dalam penelitian

ini adalah non probabiliy sampling dengan jenis total sampling yaitu

seluruh populasi diambil untuk dijadikan sebagai sampel (Nursalam,

2008). Alasan mengambil total sampling adalah jumlah populasi

yang kurang dari 100, maka seluruh populasi dijadikan sampel

penelitian (Sugiyono, 2011).

4.3 Kerangka Kerja Penelitian

Kerangka kerja merupakan penahapan dalam suatu penelitian pada

kerangka kerja disajikan alur penelitian terutama variabel yang akan

digunakan dalam penelitian (Nursalam, 2010). Berikut disampaikan

Page 57: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

40

kerangka kerja dari penelitian ini, mulai dari awal hingga penarikan

kesimpulan.

Gambar 4.2 Kerangka Kerja Penelitian

Pengumpulan Data

Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan observasi

Hasil dan Kesimpulan

Pengolahan Data

Editing, coding, entry, cleaning, tabulating, dan analisis data dengan

Uji Chi-square

Jenis dan Desain Penelitian

Jenis penelitian survei analitik dengan desain cross sectional

Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh rumah makan di Pasar

Besar Kota Madiun yang berjumlah 35 (total sampling)

Populasi

Seluruh rumah yang berjumlah 35 rumah makan di Pasar Besar Kota

Madiun

Page 58: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

41

4.4 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

4.4.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sugiyono dalam Sujarweni, 2014). Variabel yang digunakan dalam

penelitian ini ada dua yaitu variabel bebas dan variabel terikat.

1. Variabel Bebas (Independent Variable)

Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi

atau dianggap menentukan variabel terikat. Variabel ini dapat

merupakan faktor resiko, predictor, dan kausa/penyebab

(Saryono, 2011). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah

tempat pencucian peralatan, tempat penyimpanan bahan

makanan, sarana pencegahan lalat, kondisi tempat sampah serta

waktu pembuangan sampah.

2. Variabel Terikat (Dependent Variable)

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau

akibat, karena adanya variabel bebas (C). Dalam penelitian ini

adalah variabel terikat adalah kepadatan lalat di lRumah Makan

Pasar Besar Kota Madiun.

4.4.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang

dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang

bersangkutan (Notoatmodjo, 2012).

Page 59: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

42

Tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel Hubungan Sanitasi Dasar dengan Ringkat Kepadatan Lalat di Rumah Makan di Pasar Besar

Kota Madiun

Variabel Definisi

Operasional Parameter

Alat

Ukur

Skala

Data Skor Kategori

Variabel Bebas

Tempat

Pencucian

Peralatan

Tempat mencuci

segala macam alat

yang digunakan

untuk mengolah dan

menyajikan

makanan.

(Kepmenkes RI Nomor

1098, Tahun 2003)

1. Tempat pencucian

peralatan dikatakan baik

jika tersedianya air yang

cukup memadai, terbuat

dari bahan yang kuat,

aman dan halus, terdiri

dari tiga bilik/bak

pencucian/wastafel.

2. Tempat pencucian

dikatakan buruk jika

tidak tersedia air yang

memadai, tidak terbuat

dari bahan yang kuat,

aman dan halus, serta

tidak memiliki tiga

bilik/bak

pencucian/wastafel

Lembar

Observasi

Nominal 0= buruk

1= baik

0= tidak

memenuhi

syarat

1= memenuhi

syarat

Tempat

Penyimpanan

Bahan Makanan

Tersedianya tempat

penyimpanan bahan

makanan guna

1. Tempat penyimpanan

bahan makanan

dikatakan baik jika

Lembar

Observasi

Nominal 0= buruk

1= baik

0= tidak

memenuhi

syarat

Page 60: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

43

Lanjutan tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel Hubungan Sanitasi Dasar dengan Ringkat Kepadatan Lalat di Rumah Makan di

Pasar Besar Kota Madiun

Variabel Definisi

Operasional Parameter

Alat

Ukur

Skala

Data Skor

menghindari

kerusakan bahan

makanan.

penempatannya terpisah

dengan makanan jadi,

tempatnya bersih dan

terpelihara, serta

disimpan dalam aturan

sejenis dan disusun

dalam rak-rak.

2. Tempat penyimpanan

bahan makanan

dikatakan buruk jika

penempatannya tidak

terpisah dengan

makanan jadi, tempat

tidak bersih dan

terpelihara, serta tidak

disimpan dalam rak-rak.

1= memenuhi

syarat

Sarana

Pencegahan Lalat

Sarana pencegahan

lalat adalah sarana

yang dapat

mencegah masuknya

lalat dapat

menggunakan alat

seperti kertas perekat

Tersedianya alat

pencegahan

lalat/serangga.

Lembar

Observasi

Nominal 0= tidak tersedia

1= tersedia

0= tidak

tersedia sarana

pencegahan

lalat

1= tersedia

sarana

pencegahan

Page 61: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

44

Lanjutan tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel Hubungan Sanitasi Dasar dengan Ringkat Kepadatan Lalat di Rumah Makan

di Pasar Besar Kota Madiun

Variabel Definisi

Operasional Parameter

Alat

Ukur

Skala

Data Skor

ataupun air dan cabai

yang dimasukkan ke

dalam plastik.

Lalat

Kondisi Tempat

Sampah

Kondisi tempat

sampah adalah

keadaan tempat

sampah yang tidak

memungkinkan

mengundang

datangnya lalat.

1. Kondisi tempat sampah

dikatakan baik jika

terbuat dari bahan

kedap air, tidak mudah

berkarat, mempunyai

tutup serta memakai

kantong plastik khusus

untuk sisa-sisa bahan

makanan dan makanan

jadi yang cepat

membusuk.

2. Kondisi tempat sampah

dikatakan buruk jika

tidak terbuat dari bahan

kedap air, mudah

berkarat, tidak

mempunyai tutup dan

tidak memakai kantong

plastik.

Lembar

Observasi

Nominal 0= buruk

1= baik

0= tidak

memenuhi

syarat

1= memenuhi

syarat

Page 62: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

45

Lanjutan tabel 4.1 Definisi Operasional Variabel Hubungan Sanitasi Dasar dengan Ringkat Kepadatan Lalat di Rumah Makan

di Pasar Besar Kota Madiun

Variabel Terikat

Waktu

Pembuangan

Sampah

Waktu pembuangan

sampah adalah

waktu dimana

sampah dibuang agar

tidak menimbulkan

bau busuk pada

bahan makanan dan

makanan jadi yang

tersisa.

Sampah sudah harus

dibuang dalam waktu 24

jam dari rumah makan.

Lembar

Observasi

Nominal 0= ≥24 jam

1= <24 jam

0= jika

dibuang ≥24

jam

1= jika

dibuang <24

jam

Kepadatan Lalat Kepadatan lalat

merupakan

parameter

keberhasilan dalam

sanitasi dasar dan

kepadatan lalat yang

tinggi pada rumah

makan menandakan

bahwa sanitasi

dasarnya buruk.

Kepadatan lalat

diukur menggunakan

alat fly grill yang

terbuat dari kayu.

1. <5 : tidak tinggi, tidak

menjadi masalah.

2. ≥5 : tinggi, populai padat

dan perlu perencanaan

terhadap tempat-tempat

berbiaknya lalat dan bila

mungkin direncanakan

upaya pengendalian.

Lembar

Observasi

(Fly Grill)

Nominal 0= tinggi

1= tidak tinggi

0= jumlah

lalat >5

1= jumlah

lalat ≤5

Page 63: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

46

4.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik (cermat, lengkap dan sistematis) sehingga lebih mudah

diolah (Saryono, 2011).Adapun instrumen dalam penelitian ini adalah

kuesioner.

4.5.1 Observasi (Pengamatan)

Pengamatan merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif dan

penuh perhatian untuk menyadari adanya gangguan (Saryono, 2011).

Alat yang digunakan dalam melakukan observasi sanitasi rumah

makan yaitu:

1. Check list : daftar pengecek, berisi subjek dan identitas dari

sasaran pengamatan

4.5.2 Pengukuran Kepadatan

Jumlah lalat yang hinggap dalam waktu 30 detik dihitung, pada

setiap lokasi sedikitnya 10 kali perhitungan (10 x 30 detik) dan lima

perhitungan tertinggi dibuat rata-rata. Angka rata-rata merupakan

petunjuk indeks populasi lalat dalam satu lokasi tertentu. Alat yang

digunakan untuk mengukur kepadatan lalat adalah fly grill.

Page 64: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

47

Gambar 4.3 Fly Grill

Sumber : Departemen Kesehatan RI, 1992

Kategori hasil pengukuran pada setiap lokasi atau block grill yaitu

(Depkes, 1992):

1) ≤5 ekor : tidak tinggi, tidak menjadi masalah.

2) >5 ekor : tinggi populasi padat dan perlu perencanaan terhadap

tempat-tempat berkembangbiaknya lalat dan bila

mungkin direncanakan upaya pengendalian.

Fly grill dibuat dari kayu berukuran panjang 80 cm dengan lebar

2 cm dan tebal 1 cm disusun sebanyak 16-26 buah. Masing masing

kayu berjarak 2 cm. Penempatan fly grill untuk mengukur kepadatan

lalat dilakukan di dua titik yaitu yang pertama di tempat memasak

dan yang kedua di dekat tempat sampah rumah makan. Pengukuran

dilakukan pada jam 07.00-09.00 WIB.

Page 65: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

48

4.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dimulai pada bulan Februari 2019 dari perencanaan

(penyusunan proposal) sampai dengan penyusunan laporan akhir bulan

Agustus 2019 di Rumah Makan Pasar Besar Kota Madiun, untuk

mengetahui jalannya pelaksanaan penelitian dapat dilihat pada tabel berikut

ini :

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Penelitian

No. Kegiatan Waktu

1 Pengajuan judul skripsi 7 Februari 2019

2 Penyusunan danbimbingan

proposal skripsi

21 Februari 2019 – 23 April

2019

3 Ujian seminar proposal 11 Mei 2019

4 Revisi Ujian Seminar Proposal

Skripsi

19 Mei 2019

5 Pengambilan dan Pengolahan

data Penelitian

1 Juli 2019

6 Penyusunan dan Bimbingan

Skripsi

22 Juli 2019 – 3 Agustus

2019

7 Sidang Skripsi 10 Agustus 2019

8 Revisi Skripsi 13 Agustus 2019

4.7 Prosedur Pengumpulan Data

4.7.1 Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data primer adalah data asli yang dikumpulkan oleh peneliti

untuk menjawab masalah penelitiannya secara khusus. Data

primer diperoleh langsung dari hasil survei pendahuluan dan

observasi oleh peneliti secara langsung di Rumah Makan Pasar

Besar Kota Madiun.

Page 66: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

49

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pihak lain.

Data sekunder dari penelitian ini diperoleh dari Kantor Pasar

Besar Kota Madiun.

4.7.2 Pengolahan Data

Kegiatan dalam proses pengolahan data meliputi editing, coding,

entry, cleaning dan tabulating (Notoatmodjo, 2012).

1. Editing, yaitu memeriksa kelengkapan, kejelasan makna

jawaban, konsistensi maupun kesalahan antar jawaban pada

kuesiomer.

2. Coding, yaitu memberikan kode-kode untuk memudahkan

proses pengolahan data.

Tabel 4.3 Coding

No. Variabel Coding Data

1. Tempat Pencucian Peralatan 0= buruk

1= baik

2. Tempat Penyimpanan Bahan

Makanan

0= buruk

1= baik

3. Sarana Pencegahan Lalat 0= tidak tersedia

1= tersedia

4. Kondisi Tempat Sampah 0= buruk

1= baik

5. Waktu Pembuangan Sampah 0= ≥24 jam

1= <24 jam

6. Kepadatan lalat 0= >5 tinggi

1= ≤5 tidak tinggi

3. Entry, memasukkan data untuk diolah menggunakan komputer.

4. Cleaning, mengecek kembali data yang sudah dimasukkan

untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalaham-

Page 67: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

50

kesalaham kode, kelengkapan dan sebagainya kemudian

dilakukan pembetulan atau koreksi.

5. Tabulating, yang mengelompokkan data sesuai variabel yang

akan diteliti guna memudahkan analisis data.

4.8 Analisis Data

4.8.1 Analisis Univariat

Analisis univariat berfungsi untuk meringkas kumpulan data

hasil pengukuran sedemikian rupa sehingga kumpulan data tersebut

berubah menjadi informasi yang berguna dan pengolahan datanya

hanya satu variable saja, sehingga dinamakan univariat (Sujarweni,

2014). Analisis pada penelitian ini menggambarkan masing-masing

variabel, baik variabel bebas berupa tempat pencucian peralatan,

tempat penyimpanan bahan makanan, sarana pencegahan lalat,

kondisi tempat sampah dan waktu pembuangan sampah, serta

variabel terikat berupa kepadatan lalat.

4.8.2 Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mengetahui hubungan yang

signifikan antar masing-masing variabel bebas dengan variabel

terikat menggunakan uji statistik Chi-square dan menggunakan

software pengolahan data dengan derajatkepercayaan α< 0,05.

Hubungan dikatakan bermakna apabila nilai p < 0,05.

Page 68: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

51

Syarat Uji Chi Square adalah sebagai berikut:

1. Bila dalam tabel 2x2 dijumpai nilai E (harapan) <5, lebih dari

(20%), maka uji yang digunakan adalah fisher exact untuk

semua variabel yang ditetapkan signifikansi derajat penolakan

5% (P-value 0,05)

2. Bila tabel 2x2 tidak dijumpai nilai E (harapan) <5 lebih dari

(20%) maka uji yang dipakai sebaiknya continuity correction.

3. Bila tabel lebih dari 2x2 maka uji yang digunakan adalah person

chi-square. Bila p-value<0,05 artinya H0 ditolak, Ha diterima

yang berarti ada hubungan antara variabel dependen dengan

variabel independen. Bila p-value ≥0,05 artinya H0 diterima, Ha

ditolak yang berarti tidak ada hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen.

Penentuan pemeriksaan hipotesis penelitian berdasarkan tingkat

signifikansi (p-value) yang diperoleh dari uji chi-square, yaitu:

1. Jika nilai sig p > 0,05 maka hipotesis penelitian (H0) diterima

dan (Ha) ditolak berarti tidak ada hubungan.

2. Jika nilai sig p ≤ 0,05 maka hipotesis penelitian (Ha) diterima

dan (H0) ditolak berarti ada hubungan.

3. 95% Ci tidak melewati angka 1 artinya berhubungan, 95% CI

melewati angka 1 artinya tidak berhubungan.

Page 69: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

52

Syarat rasio prevalens, sebagai berikut:

1. RP (Rasio prevalens) < 1, artinya ada hubungan namun variabel

tersebut tidak menjadi faktor resiko.

2. RP (Rasio prevalens) > 1, artinya ada hubungan dan variabel

tersebut menjadi faktor resiko.

3. RP (Rasio prevalens) = 1, artinya variabel bebas tersebut tidak

menjadi faktor resiko.

Page 70: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

53

BAB 5

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Gambaran Umum

Penelitian ini dilakukan pada rumah makan yang berada di Pasar Besar

Kota Madiun. Pasar Besar Kota Madiun merupakan pasar tradisional terbesar

di Kota Madiun, terletak di Jl. Panglima Sudirman dengan luas area 16.710

m2. Terdiri dari 856 kios dan 809 bedag yang ditempati oleh 1600 pedagang

yang berjualan beranekaragam jenis barang dagangan.

Pembagian jenis dagangan di Pasar Besar telah tertata sedemikian rupa

sehingga masyarakat dapat berbelanja dengan mudah. Rumah makan di pasar

besar terletak di lantai satu dan lantai dua.

Kelapa, Buah, Polowijo

Ayam

Hidup

Makanan

Minuman

Sayur, Empon – empon,

Jamu

Ayam

Daging Ikan

Makanan

Minuman

Mrancang

Makanan

Minuman

Pertokoan

Gambar 5.1 Penempatan Pedagang Pasar di Lantai 1

Sumber: Buku Profil Dinas Pasar Kota Madiun, 2016

Keterangan: Gambar tampak dari depan

Page 71: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

54

Buah Gerabah/Plastik Penjahit,

Kemasan,

Konveksi,

Kain

Makanan

Minuma

n

Makanan

Minuman,

Jajanan

Mushola

Konveksi, Kain

Sepatu

Sandal

Kantor

Pasar

Tangga Void Tangga Tangga Void Tangga

Makanan

Minuman

Konveksi, Kain

Sepatu

Sandal

Makanan

Minuman

Pertokoan

Gambar 5.2 Penempatan Pedagang Pasar di Lantai 2

Sumber: Buku Profil Dinas Pasar Kota Madiun, 2016

Keterangan: Gambar tampak dari depan

Gambar 5.1 dan gambar 5.2 merupakan penempatan pedagang pasar

berdasarkan jenis dagangannya. Berdasarkan penelitian kios/los makanan dan

minuman juga terdapat di tengah tengah area pasar, tidak hanya seperti

tampak di gambar.

Page 72: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

55

Gambar 5.3 Denah Pasar Besar Kota Madiun

Gambar 5.3 merupakan denah lokasi pasar besar Kota Madiun. Pasar

besar terletak di jalan Panglima Sudirman. Penelitian di rumah makan pasar

besar dilakukan mulai tanggal 1 Juli 2019 sampai dengan 9 Juli 2019 pada

pukul 07.00-09.00 WIB, karena banyak rumah makan yang memasak pada

jam tersebut.

Page 73: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

56

5.2 Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penghitungan lalat di 35 rumah makan dengan

menggunakan fly grill didapatkan hasil sebagai berikut:

Tabel 5.1 Penghitungan lalat

Kode

RM

Rata-

rata

Kode

RM

Rata-

rata

1 6,4 21 4,6

2 6 22 5,2

3 4,8 23 4,2

4 3,8 24 5

5 4,8 25 4,8

6 4,4 26 5,2

7 5 27 5,4

8 5,8 28 4,6

9 4,8 29 5,2

10 6 30 5

11 4,2 31 4,2

12 5,2 32 5

13 5 33 4

14 5,6 34 4,2

15 4,4 35 5,4

16 5

17 5,2

18 4,8

19 5,4

20 5,8

Dari tabel diatas, terdapat 20 rumah makan yang tingkat kepadatan

lalatnya termasuk dalam kategori tinggi dan 15 rumah makan memiliki

tingkat kepadatan lalat tidak tinggi.

Page 74: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

57

1. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi dari

variabel atau besarnya proporsi masing-masing variabel yang diteliti.

a. Tempat Pencucian Peralatan di Rumah Makan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh distribusi

frekuensi tempat pencucian peralatan sebagai berikut:

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi tempat Pencucian Peralatan di

Rumah Makan

No. Tempat Pencucian

Peralatan Frekuensi Persentase (%)

1. Buruk 18 51,4

2. Baik 17 48.6

Total 35 100,0

Sumber: Data Primer Hasil Penelitian bulan Juni 2019

Berdasarkan tabel 5.2 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian

besar rumah makan memiliki tempat pencucian peralatan yang buruk

yaitu sebanyak 18 rumah makan.

b. Tempat Penyimpanan Bahan Makanan di Rumah Makan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh distribusi

frekuensi tempat penyimpanan bahan makanan sebagai berikut:

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Tempat Penyimpanan Bahan

Makanan

No. Tempat Penyimpanan

Bahan Makanan Frekuensi Presentase (%)

1. Buruk 19 54,3

2. Baik 16 45,7

Total 35 100,0

Sumber: Data Primer Hasil Penelitian bulan Juni 2019

Page 75: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

58

Berdasarkan tabel 5.3 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian

besar rumah makan memiliki tempat penyimpanan bahan makanan

yang buruk yaitu sebanyak 19 rumah makan.

c. Sarana Pencegahan Lalat di Rumah Makan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh distribusi

frekuensi sarana pencegahan lalat sebagai berikut:

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Sarana Pencegahan Lalat

No. Sarana Pencegahan Lalat Frekuensi Presentase (%)

1. Tidak tersedia 20 57,1

2. Tersedia 15 42,9

Total 35 100,0

Sumber: Data Primer Hasil Penelitian bulan Juni 2019

Berdasarkan tabel 5.4 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian

besar rumah makan tidak memiliki sarana pencegahan lalat yaitu

sebanyak 20 rumah makan.

d. Kondisi Tempat Sampah di Rumah Makan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh distribusi

frekuensi kondisi tempat sampah sebagai berikut:

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Kondisi Tempat Sampah

No. Kondisi Tempat Sampah Frekuensi Presentase (%)

1. Buruk 13 37,1

2. Baik 22 62,9

Total 35 100,0

Sumber: Data Primer Hasil Penelitian bulan Juni 2019

Berdasarkan tabel 5.5 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian

besar rumah makan memiliki kondisi tempat sampah yang buruk

yaitu sebanyak 13 rumah makan.

Page 76: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

59

e. Waktu Pembuangan Sampah di Rumah Makan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh distribusi

frekuensi waktu pembuangan sampah sebagai berikut:

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Waktu Pembuangan Sampah

No. Waktu Pembuangan

Sampah

Frekuensi Presentase (%)

1. ≥ 24 jam 12 34,3

2. < 24 jam 23 65,7

Total 35 100,0

Sumber: Data Primer Hasil Penelitian bulan Juni 2019

Berdasarkan tabel 5.6 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian

besar rumah makan memiliki waktu pembuangan sampah yang

buruk yaitu sebanyak 12 rumah makan.

f. Tingkat Kepadatan Lalat di Rumah Makan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh distribusi

frekuensi tingkat kepadatan lalat sebagai berikut:

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Tingkat Kepadatan Lalat

No. Tingkat Kepadatan Lalat Frekuensi Presentase (%)

1. > 5, tinggi 20 57,1

2. ≤ 5, tidak tinggi 15 42,9

Total 35 100,0

Sumber: Data Primer Hasil Penelitian bulan Juni 2019

Berdasarkan tabel 5.7 diatas, dapat diketahui bahwa sebagian

besar rumah makan memiliki tingkat kepadatan lalat yang buruk

yaitu sebanyak 20 rumah makan.

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat merupakan lanjutan dari analisis univariat. Hasil

penelitian dimaksudkan untuk mengetahui hubungan antara variabel

Page 77: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

60

bebas dan variabel terikat serta besarnya nilai ratio prevalens, dengan uji

statistik yang disesuaikan dengan skala data yang ada. Uji statistik

menggunakan uji Chi-Square dan penentuan ratio prevalens (RP) dengan

taraf kepercayaan (CI) 95% dan tingkat kemaknaan 0,05. Berikut adalah

hasil analisis bivariat dibawah ini:

a. Hubungan Tempat Pencucian Peralatan dengan Tingkat Kepadatan

Lalat di Rumah Makan

Hasil penelitian mengenai hubungan tempat pencucian peralatan

dengan tingkat kepadatan lalat di Rumah Makan sebagai berikut:

Tabel 5.8 Hubungan Tempat Pencucian Peralatan dengan Tingkat

Kepadatan Lalat

Tempat

Pencucian

Peralatan

Tingkat Kepadatan

Lalat

Total % P-Value RP (95% CI) Tinggi

Tidak

Tinggi

N % N %

Buruk 15 83,3 3 16,7 18 100,0 0,004 12,0

(2,374 -60,648) Baik 5 29,4 12 70,6 17 100,0

Sumber: Data Primer Hasil Penelitian Bulan Juni 2019

Berdasarkan tabel 5.8 dapat diketahui bahwa tingkat kepadatan

lalat yang tinggi pada tempat pencucian peralatan yang buruk

sebanyak 15 Rumah Makan (83,3%). Tingkat kepadatan lalat yang

tinggi pada tempat pencucian yang baik sebanyak 5 Rumah Makan

(29,4%). Jadi proporsi kepadatan lalat yang tinggi lebih besar pada

tempat pencucian peralatan yang buruk daripada tempat pencucian

peralatan yang baik.

Page 78: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

61

Berdasarkan hasil analisis dengan uji Chi-Square pada tabel

diatas, dikatakan bahwa terdapat hubungan antara tempat pencucian

peralatan dengan tingkat kepadatan lalat dengan nilai p = 0,004 <

0,05. Hasil perhitungan resiko didapatkan RP = 12,0 (95% CI 2,374

– 60,648) yang berarti bahwa tempat pencucian peralatan yang buruk

mempunyai resiko 12,0 kali mengakibatkan kepadatan lalat yang

tinggi dari pada tempat pencucian peralatan yang baik.

b. Hubungan Tempat Penyimpanan Bahan Makanan dengan Tingkat

Kepadatan Lalat di Rumah Makan

Hasil penelitian mengenai hubungan tempat penyimpanan bahan

makanan dengan tingkat kepadatan lalat di Rumah Makan sebagai

berikut:

Tabel 5.9 Hubungan Tempat Penyimpanan Bahan Makanan dengan

Tingkat Kepadatan Lalat

Tempat

Penyimpanan

Bahan

Makanan

Tingkat Kepadatan

Lalat

Total % P-Value RP (95% CI) Tinggi

Tidak

Tinggi

N % N %

Buruk 15 78,9 4 21,1 19 100,0 0,012 8,250

(1,790 – 38,014) Baik 5 31,2 11 68,8 16 100,0

Sumber: Data Primer Hasil Penelitian Bulan Juni 2019

Berdasarkan tabel 5.9 dapat diketahui bahwa tingkat kepadatan

lalat yang tinggi pada tempat penyimpanan bahan makanan yang

buruk sebanyak 15 Rumah Makan (78,9%). Tingkat kepadatan yang

tinggi pada tempat penyimpanan bahan makanan yang baik sebanyak

5 Rumah Makan (31,2%). Jadi proporsi kepadatan lalat yang tinggi

Page 79: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

62

lebih besar pada tempat penyimpanan bahan makanan yang buruk

daripada tempat pencucian peralatan yang baik.

Berdasarkan hasil analisis dengan uji Chi-Square pada tabel

diatas, dikatakan bahwa terdapat hubungan antara tempat

penyimpanan bahan makanan dengan tingkat kepadatan lalat dengan

nilai p = 0,012 < 0,05. Hasil perhitungan resiko didapatkan RP =

8,250 (95% CI 1,790 – 38,014) yang berarti bahwa tempat

penyimpanan bahan makanan yang buruk mempunyai resiko 8,250

kali mengakibatkan kepadatan lalat yang tinggi dari pada tempat

penyimpanan bahan makanan yang baik.

c. Hubungan Sarana Pencegahan Lalat dengan Tingkat Kepadatan

Lalat di Rumah Makan

Hasil penelitian mengenai hubungan sarana pencegahan lalat

dengan tingkat kepadatan lalat di Rumah Makan sebagai berikut:

Tabel 5.10 Hubungan Sarana Pencegahan Lalat dengan Tingkat

Kepadatan Lalat

Sarana

Pencegahan

Lalat

Tingkat Kepadatan Lalat

Total

%

P-Value

RP (95% CI) Tinggi Tidak Tinggi

N % N %

Tidak

Tersedia 15 75,0 5 25,0 20 100,0

0,034 12,000

(2,374 – 60,648) Tersedia 5 33,3 10 66,7 15 100,0

Sumber: Data Primer Hasil Penelitian Bulan Juni 2019

Berdasarkan tabel 5.10 dapat diketahui bahwa tingkat kepadatan

lalat yang tinggi pada ketidaktersediaan sarana pencegahan lalat

sebanyak 15 Rumah Makan (75,0%). Tingkat kepadatan yang tinggi

pada ketersediaan sarana pencegahan lalat sebanyak 5 Rumah

Page 80: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

63

Makan (33,3%). Jadi proporsi kepadatan lalat yang tinggi lebih besar

pada ketidaktersediaan sarana pencegahan lalat daripada

ketersediaan sarana pencegahan lalat.

Berdasarkan hasil analisis dengan uji Chi-Square pada tabel

diatas, dikatakan bahwa terdapat hubungan antara sarana pencegahan

lalat dengan tingkat kepadatan lalat dengan nilai p = 0,034 < 0,05.

Hasil perhitungan resiko didapatkan RP = 12,000 (95% CI 2,374 –

60,648) yang berarti bahwa ketidaktersediaan sarana pencegahan

lalat mempunyai resiko 12 kali mengakibatkan kepadatan lalat yang

tinggi dari pada ketersediaan sarana pencegahan lalat.

d. Hubungan Kondisi Tempat Sampah dengan Tingkat Kepadatan Lalat

di Rumah Makan

Hasil penelitian mengenai hubungan kondisi tempat sampah

dengan tingkat kepadatan lalat di Rumah Makan sebagai berikut:

Tabel 5.11 Hubungan Kondisi Tempat Sampah dengan Tingkat

Kepadatan Lalat

Kondisi

Tempat

Sampah

Tingkat Kepadatan

Lalat

Total % P-Value RP (95% CI) Tinggi

Tidak

Tinggi

N % N %

Buruk 10 76,9 3 23,1 13 100,0 0,143

4,000

(0,858 – 18,642) Baik 10 45,5 12 54,5 22 100,0

Sumber: Data Primer Hasil Penelitian Bulan Juni 2019

Berdasarkan tabel 5.11 dapat diketahui bahwa tingkat kepadatan

lalat yang tinggi pada kondisi tempat sampah yang buruk sebanyak

10 Rumah Makan (76,9%). Tingkat kepadatan lalat yang tinggi pada

Page 81: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

64

kondisi tempat sampah yang baik sebanyak 10 Rumah Makan

(45,4%). Jadi proporsi kepadatan lalat yang tinggi lebih besar pada

kondisi tempat sampah yang buruk daripada kondisi tempat sampah

yang baik.

Berdasarkan hasil analisis dengan uji Chi-Square pada tabel

diatas, dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara kondisi

tempat sampah dengan tingkat kepadatan lalat dengan nilai p = 0,143

> 0,05. Hasil perhitungan resiko didapatkan RP = 4,000 (95% CI

0,858 – 18,642).

e. Hubungan Waktu Pembuangan Sampah dengan Tingkat Kepadatan

Lalat di Rumah Makan

Hasil penelitian mengenai hubungan waktu pembuangan

sampah dengan tingkat kepadatan lalat di Rumah Makan sebagai

berikut:

Tabel 5.12 Hubungan Waktu Pembuangan Sampah dengan Tingkat

Kepadatan Lalat

Waktu

Pembuangan

Sampah

Tingkat Kepadatan

Lalat

Total % P-Value RP (95% CI) Tinggi

Tidak

Tinggi

N % N %

≥ 24 jam 9 75,0 3 25,0 13 100,0 0,237

3,273

(0,700 – 15,291) < 24 jam 11 47,8 12 52,2 22 100,0

Sumber: Data Primer Hasil Penelitian Bulan Juni 2019

Berdasarkan tabel 5.12 dapat diketahui bahwa tingkat kepadatan

lalat yang tinggi pada waktu pembuangan sampah ≥ 24 jam

sebanyak 9 Rumah Makan (75,0%). Tingkat kepadatan lalat yang

Page 82: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

65

tinggi pada waktu pembuangan sampah < 24 jam sebanyak 11

Rumah Makan (47,8%). Jadi proporsi kepadatan lalat yang tinggi

lebih besar pada waktu pembuangan sampah ≥ 24 jam daripada

waktu pembuangan sampah < 24 jam.

Berdasarkan hasil analisis dengan uji Chi-Square pada tabel

diatas, dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan antara waktu

pembuangan sampah dengan tingkat kepadatan lalat dengan nilai p =

0,237 > 0,05. Hasil perhitungan resiko didapatkan RP = 3,273 (95%

CI 0,700 – 15,291).

5.3 Pembahasan

5.3.1 Kepadatan Lalat

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar

Rumah Makan di Pasar Besar Kota Madiun memiliki kepadatan lalat

tinggi sebanyak 20 rumah makan (57,1%) dan kepadatan lalat kategori

rendah/tidak tinggi sebanyak 15 rumah makan (42,9%). Terdapat

beberapa rumah makan yang kurang memperhatikan sanitasi dasar

rumah makan sehingga dapat menimbulkan datangnya lalat.

Jarak terbang lalat yang jauh menyebabkan lalat dapat terbang

masuk ke pemukiman. Jarak terbang lalat bervariasi, tergantung dari

kecepatan angin, temperatur, kelembapan dan lain-lain (Suyono dan

Budiman, 2012). Lalat menyukai makanan yang berbau manis dan

amis. Tempat peristirahatan lalat yaitu pada tempat kotor seperti tanah

Page 83: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

66

atau tempat yang mengandung makanan yang disukainya. Sering

hinggap pada tempat yang sejuk dan lembab.

Hasil dari observasi untuk rumah makan yang memiliki tingkat

kepadatan lalat yang tinggi penyebabnya adalah buruknya sanitasi

rumah makan tersebut. Pada bak pencucian terdapat air kotor bekas

pencucian peralatan makan dan memasak yang tidak langsung

dibuang, sehingga lalat menghinggapi air tesebut. Hal tersebut juga

dapat menimbulkan bau tak sedap. Lalat senang hinggap di tempat

yang kotor antara lantai maupun meja meja yang mengandung

makanan yang disukainya, meja yang terkena makanan setelah dilap

biasanya masih meninggalkan bekas makanannya. Kurangnya

pencahayaan pada rumah makan yang terletak tidak langsung terkena

sinar matahari menyebabkan rumah makan sedikit lembab. Lalat lebih

senang terbang pada siang hari dan beristirahat di malam hari.

Tempat pencucian yang diletakkan di depan dapat membuat

pembeli tidak nyaman karena hal tersebut termasuk dalam estetika

yang buruk. Rumah makan yang memiliki tingkat kepadatan lalat

tidak tinggi dapat disebabkan karena meskipun sanitasi buruk namun

tidak menimbulkan bau maka lalat tidak menghinggapi rumah makan

tersebut. Lalat senang hinggap dan berkembang pada sampah. Tempat

sampah yang berisi sisa makanan matang maupun mentah jika ditutup

dengan benar tidak akan dihinggapi lalat.

Page 84: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

67

5.3.2 Hubungan Tempat Pencucian Pelaratan dengan Tingkat

Kepadatan Lalat di Rumah Makan

Berdasarkan uji Chi-Square dengan P-Value 0,004 < 0,05 yang

artinya ada hubungan antara tempat pencucian peralatan dengan

tingkat kepadatan lalat di Rumah Makan Pasar Besar. Dengan nilai RP

= 12,000 (95% CI = 2,374 – 60,648).

Tempat pencucian yang baik memiliki 3 bak pencucian, bak

pertama digunakan untuk mengguyur, bak kedua untuk menyabun dan

bak ketiga untuk membilas. Adanya air yang memadai ataupun air

mengalir. Membilas di air keran/air mengalir lebih bagus karena air

yang mengandung bakteri/mikroorganisme akan tebuang mengalir

langsung ke saluran pembuangan air dan tidak mengendap di bak

pencucian. Bak pencucian terbuat dari bahan yang kuat, aman serta

halus (Kepmenkes, 2003).

Hal tersebut sejalan dengan penelitain Yulia Shinta (2016), yang

berjudul Kondisi Sanitasi dan Kepadatan Lalat Kantin Sekolah Dasar

Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu. Kantin sekolah yang

termasuk buruk adalah tempat pencucian peralatan karena terdapat

ceceran makanan, tidak terdiri dari 3 bak pencucian dan bak tidak

terbuat dari bahan yang kuat. Ceceran makanan berasal dari sisa

makanan yang menempel pada peralatan masak dan wadah makanan.

Sehingga sisa makanan akan dibuang disekitar tempat pencucian

peralatan. Hal tersebut dapat mengandung datangnya lalat karena

Page 85: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

68

menurut Depkes (1992) tempat yang disukai lalat adalah tempat

basah, benda organik serta sampah basah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepadatan lalat yang rendah

dipengaruhi oleh tempat pencucian yang buruk sebanyak 3 rumah

makan (16,7%). Hal tersebut dikarenakan air di bak pencucian yang

kotor sudah diganti dengan air yang bersih. Tempat pencucian

peralatan yang baik dengan tingkat kepadatan lalat tinggi sebanyak 5

rumah makan (29,4%). Hal ini dikarenakan tempat pencucian

peralatan terletak pada sisi rumah makan yang terkena cahaya,

dimana lalat senang terbang pada tempat yang terdapat cahaya. Selain

itu terdapat pula tempat pencucian peralatan yang bersebelahan

dengan tempat sampah, sehingga menimbulkan lalat terbang disekitar

tempat pencucian peralatan.

5.3.3 Hubungan Tempat Penyimpanan Bahan Makanan dengan

Tingkat Kepadatan Lalat di Rumah Makan

Berdasarkan uji Chi-Square dengan P-Value 0,012 < 0,05 yang

artinya terdapat hubungan antara tempat penyimpanan bahan makanan

dengan tingkat kepadatan lalat di Rumah Makan Pasar Besar. Dengan

nilai RP = 8,250 (95% CI = 1,790 – 38,014).

Menurut Sami (2017) penyimpanan bahan makanan adalah suatu

cara menyimpan, menata, memelihara bahan makanan baik yang

kering maupun yang basah. Agar bahan makanan yang akan dimasak

tidak terpengaruh oleh makanan lain, maka penempatan bahan

makanan akan diolah harus disimpan pada tempat dimana seharusnya

Page 86: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

69

disimpan. Jika bahan makanan tidak disimpan dengan sesuai akan

menyebabkan perubahan rasa/warna serta penampilan dari makanan

tersebut.

Sejalan dengan penelitian Valentian(2015) dalam jurnal Yulia

Shinta (2016) menyatakan bahwa sebagian besar tempat penyimpanan

bahan makanan warung makan tidak memenuhi syarat kesehatan.

Bahan makanan yang dibeli tetap diletakkan di keranjang belanja atau

hanya diletakkan di atas meja tanpa menyimpannya. Menurut

Kepmenkes (2003) tempat penyimpanan bahan makanan harus

terlindungi dari debu, bahan berbahaya dan serangga.

Berdasarkan hasil penelitian dilapangan untuk tempat

penyimpanan bahan makanan yang baik dan memiliki tingkat

kepadatan lalat yang tinggi sebanyak 5 Rumah Makan (31,2%). Hal

ini dapat terjadi karena tidak langsung meletakkan bahan makanan

pada tempatnya/masih berada di keranjang belanja yang diletakkan

dibawah meja/diatas meja. Tempat penyimpanan bahan makanan

buruk dengan tingkat kepadatan lalat rendah sebanyak 4 rumah makan

(21,1%). Hal ini dapat terjadi karena bahan makanan yang terdapat

pada tempat penyimpanan tidak menimbulkan bau yang dapat

mengundang lalat. Meskipun bahan makanan tidak tersimpan pada

rak-rak, bahan makanan sudah dipisah sesuai dengan jenisnya.

Page 87: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

70

5.3.4 Hubungan Sarana Pencegahan Lalat dengan Tingkat Kepadatan

Lalat di Rumah Makan

Berdasarkan uji Chi-Square dengan P-Value 0,034 < 0,05 yang

artinya terdapat hubungan antara sarana pencegahan lalat dengan

tingkat kepadatan lalat di Rumah Makan Pasar Besar. Dengan nilai RP

= 6,000 (95% CI = 1,372 – 26,237).

Kepmenkes (2003) menyatakan setiap lubang pada bangunan

harus dipasang alat (kawat kassa berukuran 32 mata per inchi) yang

dapat mencegah masuknya serangga. Sedangkan menurut Depkes RI

(2001) menjelaskan bahwa penggunaan kawat kassa dan kipas angin

elektrik pada tempat makan akan mencegah masuknya lalat.

Sejalan dengan penelitian Yulia Shinta (2016), menyatakan

bahwa sarana pencegahan lalat pada kategori buruk sebanyak 18

kantin (90%). Kantin tersebut termasuk dalam kategori buruk karena

tidak dilakukan pemasangan kawat kassa pada ventilasi. Pemasangan

kawat kassa tidak dilakukan karena bangunan kantin bersifat terbuka

sehingga tidak memungkinkan pemasangan kassa.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa

ketidaktersediaan sarana pencegahan lalat dan memliki kepadatan lalat

yang rendah sebanyak 5 Rumah Makan (25,0%). Hal ini dapat terjadi

karena tidak adanya sarana pencegahan lalat namun keadaan di rumah

makan sudah bersih. Meja makan yang dibersihkan dengan kain basah

sehingga tidak menimbulkan bekas makanan. Seperti meja, lantai juga

disapu bahkan di pel agar tidak meninggalkan bekas makanan. Untuk

Page 88: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

71

ketersediaan sarana pencegahan lalat dan memiliki kepadatan lalat

yang tinggi sebanyak 5 Rumah Makan (33,3%). Hal ini dapat terjadi

karena masih berserakannya dapur memasak. Masih ada beberapa

rumah makan yang lantainya berbekas pijakan/bekas makanan yang

tidak dibersihkan. Hal tersebut menyebabkan lalat hinggap disana.

5.3.5 Hubungan Kondisi Tempat Sampah dengan Tingkat Kepadatan

Lalat di Rumah Makan

Berdasarkan uji Chi-Square dengan P-Value 0,143 > 0,05 yang

artinya tidak terdapat hubungan antara kondisi tempat sampah dengan

tingkat kepadatan lalat di Rumah Makan Pasar Besar. Dengan nilai RP

= 4,000 (95% CI = 0,858 – 18,642).

Tempat sampah adalah tempat untuk menampung sampah secara

sementara, biasanya terbuat dari plastik atau logam, kedap air dan

mempunyai tutup. Sampah basah dan sampah kering dipisah. Tempat

sampah yang tidak memakai kantong plastik dan tidak mempunyai

tutup berpotensi menimbulkan aroma bau sampah menyebar. Di setiap

ruang penghasil sampah tersedia tempat sampah. Kondisi tempat

sampah yang buruk akan mengundang datangnya lalat (Kepmenkes,

2003). Penelitian ini sejalan dengan penelitian Ezra Nur (2017),

menyatakan bahwa sarana pembuangan sampah tidak mempengaruhi

tingkat kepadatan lalat di dalam rumah di pemukiman sekitar TPA

Cipayung.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa

kondisi tempat sampah yang buruk dan memiliki tingkat kepadatan

Page 89: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

72

lalat yang rendah sebanyak 3 Rumah Makan (23,1%). Hal ini dapat

terjadi karena sampah yang sudah terkumpul banyak di kantong

plastik sudah terbungkus, sehingga tidak menimbulkan bau yang dapat

mengundang datangnya lalat. Untuk kondisi tempat sampah yang baik

dan memiliki kepadatan lalat yang tinggi sebanyak 10 Rumah Makan

(45,5%). Hal ini dapat terjadi karena sampah yang sudah terkumpul

tidak langsung dibuang ke penampungan sampah atau dibiarkan

terbuka sehingga menimbulkan bau dan mengundang datangnya lalat.

5.3.6 Hubungan Waktu Pembuangan Sampah dengan Tingkat

Kepadatan Lalat di Rumah Makan

Berdasarkan uji Chi-Square dengan P-Value 0,237 > 0,05 yang

artinya tidak terdapat hubungan antara kondisi tempat sampah dengan

tingkat kepadatan lalat di Rumah Makan Pasar Besar. Dengan nilai RP

= 3,273 (95% CI = 0,700 – 15,291).

Berdasarkan SK Dirjen PPM dan PLP Depkes RI 1988, bahwa

persyaratan kesehatan pengelohan sampah menyatakan setiap sampah

yang dihasilkan harus ditampung pada tempat sampah. Sampah yang

cepat membusuk dan berbau agar dimasukkan ke kantong plastik

terlebih dahulu sebelum masuk ke tempat sampah. Sampah yang

sudah penuh pada bak sampah segera dibuang untuk menghindari

vektor. Menurut Kepmenkes (2003) sampah sudah harus dibuang

dalam waktu 24 jam dari rumah makan dan restoran agar sampah

makanan yang tersisa tidak membusuk dan mengkontaminasi

makanan lain.

Page 90: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

73

Sejalan dengan penelitian Dedy Haryanto (2015) menyatakan

bahwa tidak terdapat hubungan antara waktu pembuangan sampah

dengan tingkat kepadatan lalat. Seluruh responden sebanyak 15

pemilik kantin (100%) membuang sampah selama 24 jam.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu pembuangan

sampah ≥ 24 jam dan memiliki tingkat kepadatan lalat rendah

sebanyak 3 Rumah Makan (25,0%). Hal ini dapat terjadi karena

sampah sudah terbungkus di dalam kantong plastik namun belum di

buang ke penampungan tempat sampah. Sehingga bau sampah sisa

sampah makanan tidak mengundang datangnya lalat meskipun

sampah belum dibuang dalam waktu ≥ 24 jam. Waktu pembuangan

sampah < 24 jam dan memiliki kepadatan lalat tinggi sebanyak 11

Rumah Makan (47,8%). Hal ini dapat terjadi karena sampah tidak

dibungkus plastik dan dibiarkan tergeletak di bak sampah, sehingga

menimbulkan lalat berdatangan.

Page 91: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

74

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang hubungan sanitasi

dasar dengan tingkat kepadatan lalat di rumah makan Pasar Besar Kota

Madiun, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Tingkat kepadatan lalat di rumah makan Pasar Besar Kota Madiun

sebagian besar masih dalam kategori tinggi (57,1%) sebanyak 20 rumah

makan.

2. Ada hubungan antara tempat pencucian peralatan dengan tingkat

kepadatan lalat rumah makan Pasar Besar Kota Madiun.

3. Ada hubungan antara tempat penyimpanan bahan makanan dengan

tingkat kepadatan lalat rumah makan Pasar Besar Kota Madiun.

4. Ada hubungan antara sarana pencegahan lalat dengan dengan tingkat

kepadatan lalat rumah makan Pasar Besar Kota Madiun.

5. Tidak ada hubungan antara kondisi tempat sampah dengan tingkat

kepadatan lalat rumah makan Pasar Besar Kota Madiun.

6. Tidak ada hubungan antara waktu pembuangan sampah dengan tingkat

kepadatan lalat rumah makan Pasar Besar Kota Madiun.

Page 92: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

75

6.2 Saran

6.2.1 Bagi Pemilik Rumah Makan

1. Diharapkan pemilik rumah makan lebih memperhatikan sanitasi

rumah makan, agar tidak menimbulkan vektor. Jika rumah makan

bersih, pembeli akan lebih nyaman saat makan ditempat.

2. Lebih memperhatikan bak pencucian peralatan serta langsung

mengganti air bilasan pada bak pencucian dan menyimpan bahan

makanan pada tempatnya sesuai dengan jenisnya.

3. Menyediakan sarana pencegahan lalat seperti kertas perekat

ataupun plastik yang diisi air dengan cabai.

4. Diharapkan untuk tempat sampah diberi kantong kresek agar bau

tidak tercium dimana mana serta dibuang saat tempat sampah

sudah penuh.

6.2.2 Bagi Peneliti Lain

Diharapkan peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian

dengan variabel yang berbeda seperti SPAL dan penyediaan air

bersih, serta dapat meneliti jenis lalat lain, sehingga dapat diketahui

pengaruh lain pada sanitasi dan tingkat kepadatan lalat.

Page 93: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

76

DAFTAR PUSTAKA

Annisa Muthainna Kasino. 2016. Hubungan Antara Sanitasi Dasar Dengan

Tingkat Kepadatan Lalat di Rumah Makan Pasar Tuminting Kota Manado.

Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi.

Diakses pada tanggal 28 Januari 2019: http://medkesfkm.unsrat.ac.id/wp-

content/uploads/2016/10/JURNAL-Annisa-M.-Kasiono.pdf

Anwar. H, dkk 1987, Sanitasi Makanan dan Minuman, Pusdiknakes, Jakarta.

Apriza, Cici. 2018. Hubungan Perilaku dan Tingakat Kepadatan Lalat Dengan

Kejadian Diare di Pasar Sarilamak. Jurnal Human Care Stikes Fort de

Kock, Sumatera Barat.

Chandra, B.2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta:EGC.

Depkes RI, 1992. Petunjuk Teknis tentang Pemberantasan Lalat. Jakarta: Ditjen

PPM & PLP.

Depkes RI. 2001. Pedoman Teknis Pengendalian Lalat. Dirjen PPM &PL.

Jakarta: Depkes RI.

Dinas Pasar. 2016. Profil Pasar Tradisional Kota Madiun. Madiun: Pemerintah

Kota Madiun.

Ezra Nur Afrilia. 2017. Hubungan Kondisi Rumah dan Kepadatan Lalat di

Sekitar Tempat Penampungan Akhir Sampah. Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Indonesia.

Diakses pada tanggal 28 Januari 2019:

http://www.journal.uad.ac.id/index.php/KesMas/article/download/5810/pdf_

97

Haryanto, Dedy Budiman. 2015. Gambaran Sanitasi Dasar Kantin dan Tingkat

Kepadatan Lalat pada Kantin Di Beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA)

Di Kota Manado. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam

Ratulangi.

Diakses pada tanggal 2 Mei 2019 : http://medkesfkm.unsrat.ac.id/wp-

content/uploads/2016/02/Dedy-Haryanto-Budiman.pdf

Hastutiek, P. 2007. Potensi musca domestica Sebagai Vektor Beberapa Penyakit.

Jurnal Kedokteran Universitas Brawijaya Malang. Vol. XXIII, No. 3.

Husain, S.E. 2014. Pengaruh Variasi Warna Fly Grill terhadap Kepadatan Lalat

Di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kota Gorontalo. Fakulat Kesehatan

Masyarakat Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo.

Page 94: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

77

Iqbal, wahid. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori dan aplikasi. Jakarta:

Salemba Medika.

Irwan. 2017. Epidemiologi Penyakit Menular. Yogyakarta: CV Absolute Media.

Jannah, Dewi Nur. 2006. Perbedaan Kepadatan Lalat Pada Berbagai warna Fly

Grill di TPS Pasar Bendul Merisi, Surabaya. Skripsi Fakultas Kesehatan

Masyarakat Universitas Airlangga, Surabaya.

Diakses pada tanggal 2 Mei 2019: http://repository.unair.ac.id/23451/

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia 1098 tentang Persyaratan

Hygiene Santiasi Rumah Makan dan Restoran. 2003. Jakarta: Menteri

Kesehatan.

Mosokuli, Y.S. 2001. Lalat Tungau dan Caplak Sebagai Vektor. Laboraturium

Bioaktivitas dan Biologi Molekuler FMIPA UNIMA.

Mukono, H. J. 2004. Hygiene Sanitasi Hotel dan Restoran. Surabaya: Airlangga

University Press.

Mundiatun, Daryanto. 2015. Pengelolaan Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta:

Gava Media.

Nartika Emelia Mangoli. 2016. Hubungan Sanitasi Dasar Dengan Tingkat

Kepadatan Lalat Di Rumah Makan Pasar Pinasungkulan Karombasan Kota

Manado. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi.

Diakses pada tanggal 2 Mei 2019:

https://ejournalhealth.com/index.php/ikmas/article/download/90/88

Notoatmodjo, Soekidjo. 2011. Kesehatan Masyarakat Ilmu & Seni. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

, Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT

Rineka Cipta.

Nursalam. 2010. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika

Nurul dan Mubarak, Wahid Iqbal. 2009. Ilmu Kesehatan Masyarakat Teori dan

Aplikasi. Jakarta: Salemba Medika.

Onyenwe, E., Okore, O.O., Ubiaru, P.C and Abel, C. 2016. Housefly-Bone

Helminth Parasites Of Mouauand Its Public Health Implication for The

University Communty. Animal Research International.

Penyakit Serta Pengendaliannya. Jakarta: Menkes RI.

Page 95: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

78

Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 50 Tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu

Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Untuk Vektor dan

Binatang Pembawa Penyakit Serta Pengedaliannya. Jakarta: MenKes RI.

Purwawidjaja. 1995. Enam Prinsip Dasar Penyediaan Makanan di Hotel,

Restoran dan Jasaboga.

Sarni. 2017. Sistem Penyimpanan Bahan Makanan Di Tom’s Cafe Tembilahan

Kabupaten Indragiri Hilir Provinsi Riau. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik. Universitas Riau.

Sarudji, D. 2006. Kesehatan Lingkungan. Surabaya: Media Ilmu.

Saryono. 2011. Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Mitra Cendikia

Sucipto, C. D. 2011. Vektor Penyakit Tropis. Yogyakarta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Afabeta.

Sujarweni, V. Wiratna. 2014 . Metode Penelitian Keperawatan. Yogyakarta: Gava

Medika.

Suraini, 2013. Jenis-jenis Lalat (Diptera) dan Bakteri Enterobacteriaceae yang

Terdapat di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA).

Suyono & Budiman . 2010. Ilmu Kesehatan Masyarakat dalam Konteks

Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC.

Wahyudi, P., Soviana, S. & Hadi, U. 2015. Keragaman Jenis dan Prevalensi Lalat

Pasar Tradisional di Kota Bogor. Jurnal Veteriner.

Wijayanti. 2009. Hubungan Kepadatan Lalat dengan Kejadian Diare pada Balita

yang Bermukim di Sekitar TPA Bantar Gebang. Program Sarjana Fakultas

Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok.

Winarno. 2004. HACCP dan Penerapan Dalam Industri Pangan. Cetakan ke-2.

Bogor : M-Brio Press.

Yulia Shinta Nur Kumala. 2016. Kondisi Sanitasi Dan Kepadatan Lalat Kantin

Sekolah Dasar Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu. Fakultas Ilmu

Keolahragaan Universitas Negeri Semarang.

Diakses pada tanggal 28 Januari :

http://lib.unnes.ac.id/28152/1/6411412178.pdf

Page 96: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun
Page 97: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

79

Lampiran 1

SURAT IJIN PENGAMBILAN DATA AWAL

Page 98: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

80

Lampiran 2

SURAT IJIN PENELITIAN

Page 99: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

81

Lampiran 3

SURAT IJIN DARI DINAS PERDAGANGAN

Page 100: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

82

Lampiran 4

KARTU KETERANGAN TUGAS AKHIR

Page 101: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

83

Lampiran 5

SURAT PERMOHONAN RESPONDEN

Assalamualaikum Wr.Wb.

Saya Annisa Andriana, mahasiswi jurusan Kesehatan Masyarakat peminatan

Kesehatan Lingkungan bermaksud akan melakukan penelitian tentang “Hubungan

Sanitasi Dasar Dengan Tingkat Kepadatan Lalat Di Rumah Makan Pasar Besar

Kota Madiun”. Penelitian ini merupakan tugas akhir untuk memenuhi syarat

mendapatkan gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat di STIKES Bhakti Husada

Mulia Madiun. Lembar observasi ini berisikan tentang sanitasi dasar pada rumah

makan dan kepadatan lalat pada rumah makan. Responden diharapkan bekerja

sama dengan sebaik-baiknya. Kemudian lembar observasi ini akan disimpan oleh

peneliti. Akhir kata, saya mengucapkan terimakasih untuk kesediaan dan

kerjasama Anda menjadi responden pada penelitian ini.

Wassalamuálaikum Wr. Wb

Madiun, Juni 2019

Peneliti,

Annisa Andriana

NIM. 201503007

Page 102: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

84

Lampiran 6

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN

(INFORMED CONSENT)

Yang menandatangani di bawah ini, saya :

No. Responden :

Nama :

Alamat :

Setelah mendapat penjelasan tentang maksud dan tujuan serta hak dan

kewajiban sebagai responden. Dengan ini menyatakan dengan sungguh- sungguh

bahwa saya bersedia menjadi responden dalam penelitian yang berjudul

“Hubungan Sanitasi Dasar Dengan Tingkat Kepadatan Lalat Di Rumah Makan

Pasar Besar Kota Madiun”.

Pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya dan penuh kesadaran tanpa ada

paksaan dari pihak lain. Saya percaya apa yang saya buat dijamin kerahasiaannya.

Magetan, Juni 2019

Responden

( )

Page 103: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

85

Lampiran 7

LEMBAR OBSERVASI

1. Nama Rumah Makan :

2. Nomor Kios :

3. Tanggal penelitian :

A. Sanitasi Dasar Rumah Makan

NO PARAMETER YANG DIAMATI YA TIDAK

Tempat Pencucian Peralatan

1. Tersedia tempat pencucian peralatan

(Bak/Wastafel)

2. Jika tempat pencucian adalaha bak, maka

memiliki 3 bak pencucian

3. Tersedia air yang memadai

4. Tempat pencucian terbuat dari bahan

yang kuat, aman dan halus

Jumlah

Tempat Penyimpanan Bahan Makanan

1. Penyediaan tempat terpisah untuk

penyimpanan bahan makanan dengan

makanan jadi

2. Tempat penyimpanan bersih dan

terpelihara

3. Bahan makanan disimpan di rak-rak

Jumlah

Sarana Pencegahan Lalat

1. Penyediaan alat pencegahan serangga

2. Menggunakan kertas perekat/air cabai

dalam plastik untuk alat pencegahan

lalat

Jumlah

Kondisi Tempat Sampah

1. Tersedia tempat sampah

2. Tempat sampah terbuat dari bahan kedap

air, tidak mudah berkarat dan

mempunyai tutup

Page 104: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

86

NO PARAMETER YANG DIAMATI YA TIDAK

3. Terdapat tempat sampah kering dan

basah

4. Tersedia kantong plastik untuk sampah

Jumlah

Waktu Pembuangan Sampah

14. Sampah dibuang dalam waktu 24 jam

dari rumah makan

Jumlah

Page 105: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

87

B. Jumlah Kepadatan Lalat

Cara menghitung kepadatan lalat adalah dengan menghitung jumlah lalat yang hinggap dalam waktu 30 detik, sedikitnya 10

kali perhitungan pada setiap lokasi (10x30 detik) dan 5 perhitungan tertinggi diambil rata-ratanya (Permenkes RI, 2017).

No

Waktu

Lokasi

Jumlah Lalat Yang Hinggap Pada Fly Grill Jumlah lalat

(5 tertinggi)

pada 10

pengukuran

Rata-rata KET Tanggal Jam

30”

ke-

1

30”

ke-

2

30”

ke-

3

30”

ke-

4

30”

ke-

5

30”

ke-

6

30”

ke-

7

30”

ke-

8

30”

ke-

9

30”

ke-

10

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

14

15

Dst.

Page 106: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

88

Hasil Penghitungan Lalat

Kode

RM

Jumlah Lalat Yang Dihitung Jumlah 5

pengukuran

tertinggi

Rata-

rata 30 dtk 30 dtk 30 dtk 30 dtk 30 dtk 30 dtk 30 dtk 30 dtk 30 dtk 30 dtk

ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5 ke-6 ke-7 ke-8 ke-9 ke-10

1 4 5 3 6 5 7 4 5 6 8 32 6,4

2 5 3 4 7 8 2 3 5 3 5 30 6

3 2 3 5 2 2 4 3 6 5 4 24 4,8

4 1 3 2 3 5 3 2 1 5 3 19 3,8

5 2 4 3 1 5 3 6 4 5 4 24 4,8

6 3 5 3 2 4 5 2 3 4 4 22 4,4

7 5 4 5 3 6 3 1 4 3 5 25 5

8 6 4 3 5 6 2 7 4 5 3 29 5,8

9 4 5 2 4 6 5 2 3 4 3 24 4,8

10 7 5 3 4 5 5 4 3 6 7 30 6

11 2 3 4 1 5 3 4 5 2 3 21 4,2

12 5 3 4 7 5 3 3 4 5 4 26 5,2

13 2 3 5 2 6 5 3 5 4 4 25 5

14 4 3 7 3 1 5 3 7 3 5 28 5,6

15 2 4 3 1 4 5 4 3 5 3 22 4,4

16 3 5 3 4 3 4 5 3 5 6 25 5

17 5 4 5 3 6 3 4 5 5 3 26 5,2

18 6 4 3 5 4 5 4 3 4 3 24 4,8

19 4 5 2 4 3 4 5 2 6 7 27 5,4

20 7 5 3 6 3 6 5 3 3 5 29 5,8

Page 107: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

89

Kode

RM

Jumlah Lalat Yang Dihitung Jumlah 5

pengukuran

tertinggi

Rata-

rata 30 dtk 30 dtk 30 dtk 30 dtk 30 dtk 30 dtk 30 dtk 30 dtk 30 dtk 30 dtk

ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5 ke-6 ke-7 ke-8 ke-9 ke-10

21 3 5 3 1 5 5 2 3 5 3 23 4,6

22 5 4 3 6 4 5 4 5 1 5 26 5,2

23 2 4 5 3 3 2 5 3 4 3 21 4,2

24 4 5 3 5 6 3 3 4 5 2 25 5

25 3 5 2 4 2 5 1 7 5 1 24 4,8

26 4 5 3 6 5 5 3 4 5 5 26 5,2

27 5 3 3 6 5 5 4 5 3 6 27 5,4

28 2 3 1 7 5 3 5 2 3 3 23 4,6

29 4 3 5 2 6 3 4 6 3 5 26 5,2

30 2 4 6 5 1 5 4 1 4 5 25 5

31 3 5 3 1 4 4 5 3 2 1 21 4,2

32 5 4 3 2 3 6 5 5 4 4 25 5

33 1 1 3 4 5 4 3 4 3 1 20 4

34 2 3 3 3 5 4 5 4 3 1 21 4,2

35 4 5 3 6 5 6 5 3 5 3 27 5,4

Page 108: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

90

Lampiran 8

OUTPUT SPSS HASIL PENELITIAN

Hasil Analisis Univariat

1. Tempat Pencucian Peralatan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Buruk 18 51.4 51.4 51.4

Baik 17 48.6 48.6 100.0

Total 35 100.0 100.0

2. Tempat Penyimpanan Bahan Makanan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Buruk 19 54.3 54.3 54.3

Baik 16 45.7 45.7 100.0

Total 35 100.0 100.0

3. Sarana Pencegahan Lalat

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Tidak tersedia 20 57.1 57.1 57.1

Tersedia 15 42.9 42.9 100.0

Total 35 100.0 100.0

Page 109: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

91

4. Kondisi Tempat Sampah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Buruk 13 37.1 37.1 37.1

Baik 22 62.9 62.9 100.0

Total 35 100.0 100.0

5. Waktu Pembuangan Sampah

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid Lebih dari sama

dengan 24 jam 12 34.3 34.3 34.3

Kurang dari 24

jam 23 65.7 65.7 100.0

Total 35 100.0 100.0

6. Kepadatan Lalat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Lebih dari 5, tinggi 20 57.1 57.1 57.1

Kurang dari sama

dengan 5, tidak tinggi 15 42.9 42.9 100.0

Total 35 100.0 100.0

Page 110: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

92

Hasil Analisis Bivariat

1. Tempat Pencucian Peralatan dengan Tingkat Kepadatan Lalat

Kepadatan_Lalat

Total

Lebih

dari 5,

tinggi

Kurang dari

sama

dengan 5,

tidak tinggi

Tempat_Pencucian_Peralatan Buruk Count 15 3 18

Expected Count 10.3 7.7 18.0

% within

Tempat_Pencucian_Peralatan 83.3% 16.7% 100.0%

Baik Count 5 12 17

Expected Count 9.7 7.3 17.0

% within

Tempat_Pencucian_Peralatan 29.4% 70.6% 100.0%

Total Count 20 15 35

Expected Count 20.0 15.0 35.0

% within

Tempat_Pencucian_Peralatan 57.1% 42.9% 100.0%

Page 111: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

93

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 10.380a 1 .001

Continuity Correctionb 8.295 1 .004

Likelihood Ratio 10.986 1 .001

Fisher's Exact Test .002 .002

Linear-by-Linear Association 10.083 1 .001

N of Valid Casesb 35

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,29.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence

Interval

Lower Upper

Odds Ratio for Tempat_Pencucian_Peralatan

(Buruk / Baik) 12.000 2.374 60.648

For cohort Kepadatan_Lalat = Lebih dari 5,

tinggi 2.833 1.319 6.088

For cohort Kepadatan_Lalat = Kurang dari

sama dengan 5, tidak tinggi .236 .080 .694

N of Valid Cases 35

Page 112: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

94

2. Tempat Penyimpanan Bahan Makanan dengan Tingkat Kepadatan Lalat

Kepadatan_Lalat

Total

Lebih

dari 5,

tinggi

Kurang

dari

sama

dengan

5, tidak

tinggi

Tempat_

Penyimpanan_

Bahan_Makanan

Buruk Count 15 4 19

Expected Count 10.9 8.1 19.0

% within

Tempat_Penyimpanan_Bahan_Makanan 78.9% 21.1% 100.0%

Baik Count 5 11 16

Expected Count 9.1 6.9 16.0

% within

Tempat_Penyimpanan_Bahan_Makanan 31.2% 68.8% 100.0%

Total Count 20 15 35

Expected Count 20.0 15.0 35.0

% within

Tempat_Penyimpanan_Bahan_Makanan 57.1% 42.9% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 8.069a 1 .005

Continuity Correctionb 6.239 1 .012

Likelihood Ratio 8.372 1 .004

Fisher's Exact Test .007 .006

Linear-by-Linear

Association 7.838 1 .005

N of Valid Casesb 35

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,86.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 113: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

95

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

Tempat_Penyimpanan_Bahan_Makanan

(Buruk / Baik)

8.250 1.790 38.014

For cohort Kepadatan_Lalat = Lebih dari 5,

tinggi 2.526 1.178 5.418

For cohort Kepadatan_Lalat = Kurang dari

sama dengan 5, tidak tinggi .306 .121 .777

N of Valid Cases 35

3. Sarana Pencegahan Lalat dengan Tingkat Kepadatan Lalat

Kepadatan_Lalat

Total

Lebih dari

5, tinggi

Kurang dari

sama dengan 5,

tidak tinggi

Sarana_Pencegahan

_Lalat

Tidak

tersedia

Count 15 5 20

Expected Count 11.4 8.6 20.0

% within

Sarana_Pencegahan_Lalat 75.0% 25.0% 100.0%

Tersedia Count 5 10 15

Expected Count 8.6 6.4 15.0

% within

Sarana_Pencegahan_Lalat 33.3% 66.7% 100.0%

Total Count 20 15 35

Expected Count 20.0 15.0 35.0

% within

Sarana_Pencegahan_Lalat 57.1% 42.9% 100.0%

Page 114: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

96

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 6.076a 1 .014

Continuity Correctionb 4.494 1 .034

Likelihood Ratio 6.215 1 .013

Fisher's Exact Test .019 .017

Linear-by-Linear Association 5.903 1 .015

N of Valid Casesb 35

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6,43.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence

Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

Sarana_Pencegahan_Lalat

(Tidak tersedia / Tersedia)

6.000 1.372 26.237

For cohort Kepadatan_Lalat

= Lebih dari 5, tinggi 2.250 1.053 4.807

For cohort Kepadatan_Lalat

= Kurang dari sama dengan

5, tidak tinggi

.375 .162 .868

N of Valid Cases 35

Page 115: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

97

4. Hubungan Kondisi Tempat Sampah dengan Tingkat Kepadatan Lalat di

Rumah Makan

Kepadatan_Lalat

Total

Lebih dari 5,

tinggi

Kurang dari

sama dengan 5,

tidak tinggi

Kondisi_

Tempat_

Sampah

Buruk Count 10 3 13

Expected Count 7.4 5.6 13.0

% within

Kondisi_Tempat_Sampah 76.9% 23.1% 100.0%

Baik Count 10 12 22

Expected Count 12.6 9.4 22.0

% within

Kondisi_Tempat_Sampah 45.5% 54.5% 100.0%

Total Count 20 15 35

Expected Count 20.0 15.0 35.0

% within

Kondisi_Tempat_Sampah 57.1% 42.9% 100.0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 3.304a 1 .069

Continuity Correctionb 2.144 1 .143

Likelihood Ratio 3.442 1 .064

Fisher's Exact Test .089 .070

Linear-by-Linear Association 3.210 1 .073

N of Valid Casesb 35

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,57.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 116: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

98

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

Kondisi_Tempat_Sampah

(Buruk / Baik)

4.000 .858 18.642

For cohort Kepadatan_Lalat

= Lebih dari 5, tinggi 1.692 .980 2.922

For cohort Kepadatan_Lalat

= Kurang dari sama dengan

5, tidak tinggi

.423 .146 1.225

N of Valid Cases 35

5. Waktu Pembuangan Sampah dengan Tingkat Kepadatan Lalat

Kepadatan_Lalat

Total

Lebih dari

5, tinggi

Kurang dari

sama dengan 5,

tidak tinggi

Waktu_

Pembuangan

_Sampah

Lebih dari

sama dengan

24 jam

Count 9 3 12

Expected Count 6.9 5.1 12.0

% within

Waktu_Pembuangan_Sampah 75.0% 25.0% 100.0%

Kurang dari

24 jam

Count 11 12 23

Expected Count 13.1 9.9 23.0

% within

Waktu_Pembuangan_Sampah 47.8% 52.2% 100.0%

Total Count 20 15 35

Expected Count 20.0 15.0 35.0

% within

Waktu_Pembuangan_Sampah 57.1% 42.9% 100.0%

Page 117: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

99

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(2-sided)

Exact Sig.

(1-sided)

Pearson Chi-Square 2.378a 1 .123

Continuity Correctionb 1.398 1 .237

Likelihood Ratio 2.466 1 .116

Fisher's Exact Test .163 .118

Linear-by-Linear Association 2.310 1 .129

N of Valid Casesb 35

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,14.

b. Computed only for a 2x2 table

Risk Estimate

Value

95% Confidence Interval

Lower Upper

Odds Ratio for

Waktu_Pembuangan_Samp

ah (Lebih dari sama dengan

24 jam / Kurang dari 24 jam)

3.273 .700 15.291

For cohort Kepadatan_Lalat

= Lebih dari 5, tinggi 1.568 .916 2.684

For cohort Kepadatan_Lalat

= Kurang dari sama dengan

5, tidak tinggi

.479 .167 1.376

N of Valid Cases 35

Page 118: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

100

Lampiran 9

DOKUMENTASI

Ijin Melakukan Penelitian Ijin Melakukan Penelitian

Menghitung Kepadatan Lalat Observasi

Page 119: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

101

Observasi

Menghitung Kepadatan Lalat

Page 120: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

102

Lampiran 10

SURAT KETERANGAN SELESAI PENELITIAN

Page 121: SKRIPSI HUBUNGAN SANITASI DASAR DENGAN TINGKAT KEPADATAN LALAT …repository.stikes-bhm.ac.id/564/1/1.pdf · 2019. 12. 20. · kepadatan lalat di rumah makan pasar besar kota madiun

103

Lampiran 11

LEMBAR PERSETUJUAN PERBAIKAN SKRIPSI