SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

69
SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET BESI (Fe) DI PUSKESMAS HAMPARAN PERAK KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2018 MISRIANI M P07524517018 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN JURUSAN KEBIDANAN MEDAN PRODI D-IV TAHUN 2018

Transcript of SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

Page 1: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET BESI

(Fe) DI PUSKESMAS HAMPARAN PERAK KABUPATEN DELI SERDANG

TAHUN 2018

MISRIANI M

P07524517018

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN JURUSAN KEBIDANAN MEDAN PRODI D-IV

TAHUN 2018

Page 2: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET BESI

(Fe) DI PUSKESMAS HAMPARAN PERAK KABUPATEN DELI SERDANG

TAHUN 2018

Sebagai Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Studi Diploma IV

DisusunOleh:

MISRIANI M P07524517018

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MEDAN JURUSAN KEBIDANAN MEDAN PRODI D-IV

TAHUN 2018

Page 3: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …
Page 4: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …
Page 5: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RI MEDAN JURUSAN KEBIDANAN PROGRAM STUDI DIV SKRIPSI, JULI 2018 MISRIANI M Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi (Fe) Dengan Anemia Di Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2018 vi + 37 halaman + 13 tabel + 2 gambar + 9 lampiran

ABSTRAK

Angka Kematian Ibu (AKI) merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesejahteraan perempuan dan target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan. Penyebab tingginya AKI di Indonesia, yaitu kematian ibu dengan perdarahan (25%), sepsis (15%), hipertensi dalam kehamilan (12%), partus macet (8%), dan komplikasi aborsi tidak aman (13%), serta sebab-sebab lainnya (8%). Suplementasi besi atau pemberian tablet Fe merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah dan menanggulangi anemia, khususnya anemia kekurangan besi. Kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet besi adalah ketaatan ibu hamil melaksanakan anjuran petugas kesehatan untuk mengkonsumsi tablet zat besi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe) di Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang tahun 2018.

Jenis penelitian ini bersifat analitik, menggunakan metode korelasional dengan rancangan pendekatan cross sectional. Tekhnik sampling yang digunakan metode accidental sampling adalah sebagian populasi yaitu 59 orang ibu hamil. Pengolahan dan analisa data menggunakan chi square.

Hasil penelitian menunjukkan mayoritas masih ditemukan yang berpengetahuan baik yaitu 22 orang (37,3%) dan masih ditemukan yang berpengetahuan kurang sebanyak 18 orang (30,5%). Mayoritas responden bersikap negatif dalam mengkonsumsi tablet besi (Fe) yaitu 31 orang (52,5%). Pada uji chi square menunjukkan variabel pengetahuan dapat dilihat dengan nilai P value sebesar 0,038 (P< 0,05) dan variabel sikap dengan nilai P value sebesar 0,020 (P< 0,05),sehingga dapat disimpulkan ada hubungan pengetahuan dan sikap dengan kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe).

Tenaga kesehatan disarankan agar memberikan dan meningkatkan informasi tentang manfaat tablet Fe sehingga masyarakat termotivasi untuk patuh mengkonsumsi tablet besi.

Kata kunci : Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi, Pengetahuan, Sikap Daftar Pustaka : 24 (1990-2017)

Page 6: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …
Page 7: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha

Esa atas berkat dan rahmatNya yang selalu dilimpahkan sehingga penulis dapat

menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu

Hamil dengan Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi (Fe) dengan Anemia di

Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Tahun 2018” yang

disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan pendidikan Sarjana Terapan

Kebidanan pada Program Studi DIV Jurusan Kebidanan Medan Politeknik

Kesehatan Kemenkes Medan.

Dalam menyelesaikan Skripsi ini penulis banyak mendapatkan bantuan

dari berbagai pihak dalam memberikan bimbingan dan saran, karena itu pada

kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Dra. Ida Nurhayati, M. Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan Kemenkes

Medan.

2. Betty Mangkuji, SST, M. Keb, selaku Ketua Jurusan Kebidanan Politeknik

Kesehatan Kemenkes Medan.

3. Yusniar Siregar, SST, M.Kes, selaku Ketua Program Studi D-IV Kebidanan

Poltekkes Kemenkes RI Medan yang telah memberikan kesempatan

menyusun Skripsi ini.

4. Hj.Idau Ginting, SST, M.Kes, selaku pembimbing Iyang telah memberikan

bimbingan sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Eva Mahayani Nasution,SST, M.Kes, selaku pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan sehingga Skripsi ini dapat terselesaikan.

6. Arihta Sembiring, SST, M.Kes, selaku dosen penguji yang telah bersedia

memberikan masukan kritik dan saran kepada penulis demi kesempurnaan

Skripsi.

7. Efendi Sianturi, SKM, M.Kes, selaku dosen Pembimbing Akademik (PA)

yang telah banyak memberikan saran dan masukan selama belajar di

lingkungan Poltekkes Kemenkes RI Medan.

8. Bapak/ Ibu Dosen Staff pengajar Politeknik Kesehatan Kemenkes Medan

Program Studi DIV Jurusan Kebidanan Medan yang telah banyak memberi

ilmu kepada penulis selama masa perkuliahan.

Page 8: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

9. Teristimewa kepada orangtua saya, suami tercinta serta anak-anak saya,

yang selalu menjadi inspirasi dan motivasi selama saya mengikuti

pendidikan ini.

10. Seluruh rekan mahasiswi Prodi DIV Kebidanan Politeknik Kesehatan

Kementrian Kesehatan RI Medan stambuk 2017 dan seluruh pihak yang ikut

membantu, memberikan motivasi dan dukungan yang tidak bisa penulis

sebutkan satu persatu sehingga terselesainya Skripsi ini.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan rahmatNya kepada kita

semua. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih dan berharap Skripsi ini

dapat bermanfaat untuk semua pihak.

Medan, Agustus 2018

Penulis

Page 9: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

DAFTAR ISI

Halaman:

HALAMAN JUDUL HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN ABSTRAK KATA PENGANTAR ........................................................................... i DAFTAR ISI ........................................................................................ iii DAFTAR TABEL ................................................................................. vi DAFTAR GAMBAR ............................................................................. vii DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... viii BAB I. PENDAHULUAN .................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................... 1

B. Rumusan Masalah ......................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ........................................................... 4

C.1. Tujuan Umum ...................................................... 4

C.2. Tujuan Khusus ..................................................... 4

D. Manfaat Penelitian ......................................................... 4

D.1. Manfaat Teoritis ................................................... 4

D.2. Manfaat Praktis .................................................... 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA .......................................................... 5

A. Pengetahuan .................................................................. 5

A.1. Pengertian Pengetahuan ..................................... 5

A.2. Tingkatan Pengetahuan ....................................... 6

A.3. Pengukuran Pengetahuan ................................... 7

A.4. Faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan ....................................................... 7

B. Sikap .............................................................................. 8

B.1. Defenisi Sikap ...................................................... 8

B.2. Komponen Sikap .................................................. 9

B.3. Tingkatan Sikap berdasarkan Intensitas............... 10

B.4. Sifat Sikap ............................................................ 10

B.5. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap .............. 11

B.6. Pengukuran Sikap ................................................ 12

C. Tablet Fe ........................................................................ 13

C.1. Pengertian Sumpelementasi tablet zat besi ........ 13

C.2. Dosis dan Cara Pemberian Tablet

Zat Besi Pada Ibu Hamil ..................................... 14

C.3. Sasaran Pendistribusian tablet zat

besi..................................................................... 15

C.4. Fungsi tablet zat besi .......................................... 15

Page 10: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

C.5. Komposisi tablet zat besi didalam

tubuh .................................................................. 16

C.6. Sumber tablet zat besi ........................................ 16

C.7. Penyerapan (Absorpsi) tablet zat besi ................ 17

C.8. Ekskresi tablet zat besi ....................................... 18

C.9. Kebutuhan tablet zat besi pada ibu

hamil ................................................................... 18

C.10. Akibat kekurangan tablet zat besi

pada masa kehamilan ........................................ 19

D. Kepatuhan Ibu Hamil mengkonsumsi tablet Fe .............. 20

D.1. Pengertian .......................................................... 20

D.2. Faktor yang mempengaruhi

kepatuhan ibu hamilMengkonsumsi

tablet Fe ............................................................ 20

E. Kerangka Teori ............................................................. 21

F. Kerangka Konsep ......................................................... 21

G. Definisi Operasional ...................................................... 22

H. Hipotesis Penelitian ...................................................... 23

BAB III. METODE PENELITIAN ......................................................... 24

A. Jenis Penelitian .............................................................. 24

B. Lokasi dan Waktu Penelitian .......................................... 24

C. Populasi dan Sampel ..................................................... 24

C.1. Populasi ............................................................. 24

C.2. Sampel ............................................................... 24

D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data ................................ 25

D.1. Jenis Data .......................................................... 25

D.2. Cara Pengumpulan Data .................................... 25

E. Alat Pengumpulan Data ................................................. 25

F. Uji Validitas dan Realibilitas ........................................... 26

G. Pengolahan dan Analisa Data ........................................ 27

F.1. Pengolahan Data ................................................ 27

F.2. Analisa Data ....................................................... 27

G. Etika Penelitian .............................................................. 28

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................ 29

A. Hasil Penelitian .............................................................. 29

A.1. Analisis Univariat ................................................ 29

A.2. Analisis Bivariat .................................................. 31

B. Pembahasan .................................................................. 33

B.1. Pendidkan .......................................................... 33

B.2. Pengetahuan ...................................................... 34

B.3. Sikap .................................................................. 35

B.4. Hubungan Pengetahuan dengan

Kepatuhan Konsumsi Tablet besi

(Fe)..................................................................... 35

Page 11: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

B.5. Hubungan Sikap dengan Kebutuhan

Tablet besi (Fe) .................................................. 37

BAB V. PENUTUP ............................................................................. 39

A. Kesimpulan .................................................................... 39

B. Saran ............................................................................. 39

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

DAFTAR TABEL

Halaman:

Tabel 2.1. Defenisi Operasional ................................................... 22

Page 13: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

DAFTAR GAMBAR

Halaman:

Gambar 2.1. Kerangka Teori ............................................................... 22

Gambar 2.2. Kerangka Konsep ............................................................ 22

Page 14: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Permohonan Izin Survey Awal Penelitian

2. Surat Balasan Penerimaan Survey Awal Penelitian

3. Surat Permohonan Izin Penelitian

4. Surat Balasan Penerimaan Penelitian

5. Lembar Kuesioner

6. Master Tabel

7. Lembar Output dan Input

8. Daftar Konsultasi Skripsi

Page 15: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Era Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan

Berkelanjutan telah dimulai saat negara-negara anggota Perserikatan Bangsa-

Bangsa (PBB), termasuk Indonesia, menyepakati Outcome Document SDGs

pada tanggal 2 Agustus lalu. Dokumen ini berisi tentang deklarasi, tujuan, target

dan cara pelaksanaan SDGs hingga tahun 2030. Dokumen ini adalah kerangka

kerja pembangunan global baru pengganti Millenium Development Goals (MDGs)

yang berakhir tahun 2015 ini, dengan 17 tujuan dan 169 target (Kemenkes RI,

2015).

Dalam menurunkan Angka Kematian Anak, berbagai upaya yang

dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kesehatan anak Indonesia, yakni

melalui continuum of care berdasarkan siklus hidup, continuum of care

berdasarkan pelayanan kesehatan (promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif),

continuum of care pathway sejak anak di rumah, di masyarakat (pelayanan

posyandu dan poskesdes), di fasilitas pelayanan kesehatan dasar, dan di

fasilitas pelayanan kesehatan rujukan. Dalam meningkatkan Kesehatan Ibu,

pemerintah mengatasi berbagai hambatan yang dihadapi ibu-ibu dalam

persalinan antara lain dikembangkan tiga program penting, yaitu Jaminan

Persalinan, Kelas Ibu Hamil, dan Rumah Tunggu Ibu Hamil. Selain itu penurunan

angka kematian ibu diperkuat oleh program keluarga berencana (Kemenkes RI,

2015).

Berdasarkan hasil Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS) 2015, AKI

kembali menunjukkan penurunan menjadi 305 kematian ibu per 100.000

kelahiran hidup. Penyebab tingginya AKI di Indonesia, yaitu kematian ibu dengan

perdarahan (25%), sepsis (15%), hipertensi dalam kehamilan (12%), partus

macet (8%), dan komplikasi aborsi tidak aman (13%), serta sebab-sebab lainnya

(8%) (Sarwono, 2014).

Menurut Rustam (1998), penyebab sebagian besar anemia di Indonesia

adalah kekurangan zat besi yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin

disebut anemia defisiensi besi. Anemia pada ibu hamil membawa akibat dan

komplikasi yang berisiko tinggi untuk terjadinya keguguran, perdarahan, BBLR,

Page 16: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

atonia uteri, inersia uteri, retensio plasenta. Angka kejadian anemia di Indonesia

semakin tinggi dikarenakan penanganan anemia dilakukan ketika ibu hamil

bukan dimulai sebelum kehamilan (Kemenkes, 2016).

Menurut World Health Organization (WHO) dalam Infodatin Gizi (2016)

menyebutkan diperkirakan 41,8% ibu hamil di seluruh dunia mengalami anemia.

Secara nasional cakupan ibu hamil mendapat tablet Fe tahun 2014 sebesar

85,1%, data tersebut belum mencapai target program tahun 2014 sebesar 95%.

Sementara cakupanpemberian tablet Fe pada ibu hamil yaitu 53,1% (Profil

Kesehatan Indonesia, 2016).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara (2016),

menunjukkan jumlah cakupan pemberian tablet Fe pada ibu hamil adalah

61,7%. Menurut Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang (2016),

menunjukkan jumlah cakupan pemberian tablet Fe pada ibu hamil adalah61,7%.

jumlah anemia pada ibu hamil di Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2015

sebanyak 1223 orang, pada tahun 2016 sebanyak 1235 orang dan pada tahun

2017 sebanyak 1304 orang.

Data dari Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

menunjukkan jumlah anemia pada ibu hamil di Kabupaten Deli Serdang pada

tahun 2015 sebanyak 132 orang, pada tahun 2016 sebanyak 138 orang dan

pada tahun 2017 sebanyak 141orang.

Suplementasi besi atau pemberian tablet Fe merupakan salah satu upaya

penting dalam mencegah dan menanggulangi anemia, khususnya anemia

kekurangan besi. Kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet besi adalah ketaatan

ibu hamil melaksanakan anjuran petugas kesehatan untuk mengkonsumsi tablet

zat besi. Kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi di ukur dari ketepatan jumlah

tablet yang dikonsumsi, ketepatan cara mengkonsumsi tablet zat besi, frekuensi

konsumsi perhari. Ketidakpatuhan ibu hamil meminum tablet zat besi dapat

memiliki peluang yang lebih besar untuk terkenaanemia (Yanti, 2017).

Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang salah satu faktor yang

berpengaruh dalam kepatuhan ibu hamil terhadap terwujudnya sebuah perilaku

kesehatan. Apabila ibu hamil mengetahui dan memahami akibat anemia dan

cara mencegah anemia maka akan mempunyai perilaku kesehatan yang baik

dengan harapan dapat terhindar dari berbagai akibat atau risiko dari terjadinya

anemia kehamilan. Perilaku kesehatan yang demikian berpengaruh terhadap

Page 17: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

penurunan kejadian anemia pada ibu hamil. Menurut Rahmawati dan Subagio,

ketidakpatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi sesuai anjuran

petugas kesehatan merupakan suatu dampak dari ketidaktahuan mereka tentang

pentingnya asupan zat besi yang cukup saat kehamilan. Selain pengetahuan,

faktor lain yang sangat memegang peranan penting dalam kepatuhan adalah

sikap ibu hamil. Ibu hamil yang memiliki sikap yang baik akan mengerti bahwa

pentingnya memeriksakan kehamilan ke pelayanan kesehatan dan

mengkonsumsi tablet besi.

Menurut Lestari (2011), dalam penelitiannya menyatakan ada hubungan

antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan sikap pencegahan

terhadap anemia di RSIA Arvita Bunda Yogyakarta. Hubungan tersebut dapat

dilihat dari semakin tingginya pengetahuan Ibu tentang anemia maka semakin

positif pula sikap ibu tersebut dalam melakukan pencegahan anemia.

Survei pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti di Puskesmas Hamparan

Perak Kabupaten Deli Serdang tercatat ibu hamil yang memeriksakan

kehamilannya di Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang.

Sebagian besar mengalami anemia dengan rata-rata kadar Hb di bawah 10 gr%.

Hasil wawancara dengan 6 orang ibu hamil tentang pentingnya ibu hamil

mengkonsumsi tablet Fe secara teratur, didapatkan 3 orang mengetahui

pentingnya minum tablet Fe secara teratur, sementara 3 orang kurang

mengetahui kalau harus mengkonsumsi secara teratur. Dalam hal kepatuhan ibu

dalam mengkonsumsi tablet Fe didapatkan 2 orang mengkonsumsi tablet Fe

secara teratur, sementara 4 ibu mengkonsumsi tablet Fe secara tidak teratur

karena ibu lupa minum, merasa mual jika minum tablet Fe.

Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk meneliti

hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan kepatuhan konsumsi tablet

besi (Fe) dengan anemia di Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli

Serdang tahun 2018.

B. Rumusan Masalah

Berdasakan latar belakang masalah diatas maka perumusan masalah

penelitian ini adalah bagaimana hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil

dengan kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe) di Puskesmas Hamparan Perak

Kabupaten Deli Serdang tahun 2018?

Page 18: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

C. Tujuan Penelitian

C.1. Tujuan Umum

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan

pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan kepatuhan konsumsi tablet besi

(Fe) di Puskesmas Hamparan Perak Deli Serdang tahun 2018.

C.2. Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui distribusi pengetahuan ibu hamil tentang tablet

besi (Fe) di Puskesmas Hamparan Perak Deli Serdang tahun 2018

2. Untuk mengetahui distribusi sikap ibu hamil tentang tablet besi (Fe) di

Puskesmas Hamparan Perak Deli Serdang tahun 2018

3. Untuk mengetahui hubungan pengetahuan ibu hamil dengan

kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe) di Puskesmas Hamparan Perak

Deli Serdang tahun 2018

4. Untuk mengetahui hubungan sikap ibu hamil dengan kepatuhan

konsumsi tablet besi (Fe) di Puskesmas Hamparan Perak Deli

Serdang tahun 2018

D. Manfaat Penelitian

D.1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai

bahan masukan bagi Puskesmas Hamparan Perak untuk mengambil

kebijakan dalam rangka pentingnya pemberian informasi melalui

penerangan kesehatan bagi semua Ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet

besi (Fe).

D.2. Manfaat Praktis

Untuk mengetahui hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil

dengan kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe), sehingga ibu hamil

meningkatkan pengetahuannya tentang pentingnya mengkonsumsi tablet

besi (Fe).

Page 19: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengetahuan

A.1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari “tahu” dan ini terjadi setelah orang

melakukan penginderaan terhadap objek tertentu. Penginderaan terjadi

melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar, pengetahuan manusia diperoleh

dari mata dan telinga. Pengetahuan merupakan faktor yang dapat

memudahkan seseorang atau masyarakat terhadap apa yang dilakukan. Ibu

hamilakanmengkonsumsi tablet Fe apabila ibu hamil mengetahui manfaat,

efek samping serta waktu yang tepat untuk mengkonsumsi tablet Fe

(Notoatmodjo, 2012).

Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting

dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior). Karena dari

pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasarkan oleh

pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh

pengetahuan. Penelitian Rogers (1974) dalam buku Notoatmodjo 2012,

mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru

(berperilaku baru), dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan,

yang disebut AIETA, yaitu:

a. Awareness (kesadaran), di mana orang tersebut menyadari dalam arti

mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulus (objek).

b. Interest (merasa tertarik) terhadap stimulus atau objek tersebut. Di sini

sikap subjek sudah mulai timbul.

c. Evaluation (menimbang – nimbang) terhadap baik dan tidaknya stimulus

tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik lagi.

d. Trial, di mana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan

apa yang dikehendaki oleh stimulus.

e. Adaption, di mana subjek telah berperilaku baru sesuai dengan

pengetahuan, kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus (Notoatmodjo,

2012).

Page 20: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

A.2. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo, 2012, pengetahuan mempunyai enam tingkatan,

yaitu:

a. Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari

sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah

mengingat kembali (recall) sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, tahu ini

merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah.

b. Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan

secara benar tentang objek yang diketahui, dan dapat

menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah

paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan, dan sebagainya

terhadap objek yang dipelajari.

c. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang

telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi di sini

dapat diartikan sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus,

metode, prinsip, dan sebagainya dalam konteksatau situasi yang lain.

d. Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu

objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih di dalam satu struktur

organisasi, dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisis

ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja, seperti dapat

menggambarkan (membuat bagan), membedakan, memisahkan,

mengelompokkan, dan sebagainya.

e. Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjuk kepada suatu kemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang

baru. Dengan kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk

menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang ada.

Page 21: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

f. Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi

atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian itu

didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri, atau

menggunakan kriteria-kriteria yang ada (Notoatmodjo, 2012).

A.3. Pengukuran Pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang akan diukur dari subjek

penelitian atau responden. Kedalaman pengetahuan yang ingin kita ketahui

atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan tingkatan - tingkatan diatas

(Notoatmodjo, 2012).

Arikunto (2006) pengukuran dapat dilakukan dengan wawancara atau

angket yang menanyakan tentang isi materi yang diukur dari subjek

penelitian atau responden. Dalam mengukur pengetahuan harus

diperhatikan rumusan kalimat pertanyaan menurut tahapan pengetahuan.

Kategori tingkat pengetahuan seseorang menjadi tiga tingkatan yang

didasarkan pada nilai persentase yaitu sebagai berikut:

a. Tingkat pengetahuan kategori baik jika nilainya ≥ 75%

b. Tingkat pengetahuan kategori cukup jika nilainya 56-74%

c. Tingkat pengetahuan kategori kurang jika nilainya < 55% (Wawan,

2014).

A.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan

Wawan (2014) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan adalah sebagai berikut:

a. Faktor Internal

1. Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang terhadap

perkembangan orang lain menuju kearah cita-cita tertentu yang

menentukan manusia untuk berbuat dan mengisi kehidupan untuk

mencapai keselamatan dan kebahagiaan. Pendidikan diperlukan untuk

mendapat informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan

sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup.

Page 22: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

2. Pekerjaan

Pekerjaan adalah keburukan yang harus dilakukan teruama untuk

menunjang kehidupannya dan kehidupan keluarga. Pekerjaan bukanlah

sumber kesenangan, tetapi lebih banyak merupakan cara mencari

nafkah yang membosankan, berulang dan banyak tantangan.

Sedangkan bekerja umumnya merupakan kegiatan yang menyita waktu.

Bekerja bagi ibu-ibu akan mempunyai pengaruh terhadap kehidupan

keluarga.

3. Umur

Menurut Elisabeth BH yang dikutip Nursalam, Usia adalah umur individu

yang terhitung mulai saat dilahirkan sampai berulang tahun. Sedangkan

menurut Huclok semakin cukup umur, tingkat kematangan dan kekuatan

seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari segi

kepercayaan masyarakat seseorang yang lebih dewasa dipercaya dari

orang yang belum tinggi kedewasaannya. Hal ini akan sebagai dari

pengalaman dan kematangan jiwa.

b. Faktor Eksternal

1. Faktor Lingkungan

Menurut Ann. Mariner yang dikutip dari Nursalam lingkungan merupakan

seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya yang

dapat mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau kelompok.

2. Sosial Budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi dari

sikap dalam menerima informasi.

B. Sikap

B.1.Defenisi Sikap

Sikap adalah respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek

tertentu, yang sudah melibatkan faktor pendapat dan emosi yang

bersangkutan (senang-tidak senang, setuju-tidak setuju, baik-tidak baik, dan

sebagainya). Campbell mendefenisikan sangat sederhana yakni : “An

individual’s attitude is syndrome of response consistency with regard to

object”. Jadi jelas disini dikatakan bahwa sikap ibu itu merupakan suatu

sindromatau kumpulangejala dalam merespon stimulus atau objek. Sehingga

Page 23: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

sikap itu melibatkan pikiran, perasaan, dan gejala kejiwaan yang lain

(Notoatmodjo,2012).

B.2. Komponen Sikap

Menurut Allport sikap terdiri dari tiga komponen pokok, yakni :

a. Kepercayaan atau keyakinan, ide, dan konsep terhadap obyek artinya

bagaimana keyakinan, pendapat atau pemikiran seseorang terhadap

objek. Sikap orang terhadap tablet Fe misalnya, berarti bagaimana

pendapat atau keyakinan orang tersebut terhadap tablet Fe.

b. Kehidupan emosional atau evaluasi orang terhadap objek, artinya

bagaimana penilaian (terkandung didalamnya faktor emosi) orang

tersebut terhadap objek, seperti contohyang terdapat dalam butir a diatas

berarti bagaimana orang menilai terhadap tablet Fe apakah tablet Fe

bermanfaaat atau justru merugikan.

c. Kecenderungan untuk bertindak (tend to behave), artinya sikap adalah

merupakan komponen yang mendahului tindakan atau perilaku terbuka

(tindakan). Misalnya tentang contoh sikap terhadap tablet Fe diatas

adalah apa yang dilakukan seseorang bila ia tidak mengkonsumsi tablet

Fe.

Ketiga komponen tersebut secara bersama-sama membentuk sikap yang

utuh(total attitude). Dalam menentukan sikap yang utuh ini, pengetahuan,

pikiran, keyakinan, dan emosi memegang peranan penting. Contoh :

seseorang ibu mendengar (tahu) tablet Fe (manfaatnya, cara meminumnya,

efek sampingnya dan sebagainya). Pengetahuan ini akan membawa ibu

untuk berpikir dan berusaha supaya kehamilannya, terutama bayinya agar

tidak terjadi anemia pada ibu. Dalam berpikir ini komponen emosi dan

keyakinan ikut bekerja sehingga ibu tersebut berniat (kecendrungan

bertindak)untuk meminum tablet Fe agar tidak terjadi anemia. Ibu ini

mempunyai sikap tertentu (berniat meminum tablet Fe) terhadap objek

tertentu yakni untuk mencegah anemia yaitu dengan meminum tablet Fe

(Notoatmojo,2012).

B.3. Tingkatan Sikap Berdasarkan Intensitas

Seperti halnya pengetahuan, sikap juga mempunyai tingkat-tingkat

berdasarkan intensitasnya, sebagai berikut : (Notoatmojo, 2012)

Page 24: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

1. Menerima (Receiving)

Menerima diartikan bahwa orang atau subjek mau menerima stimulus yang

diberikan (objek). Misalnya sikap seseorang terhadap periksa hamil

(antenatal care), dapat diketahui atau diukur dari kehadiran ibu untuk

mendengarkan penyuluhan tentang antenatal care di lingkungannya.

2. Menanggapi (Responding)

Menanggapi disini diartikan memberikan jawaban atau tanggapan terhadap

pertanyaan atau objek yang dihadapi. Misalnya seorang ibu yang

mengikuti penyuluhan antenatal tersebut ditanya atau diminta

menanggapi oleh penyuluh, kemudian ia menjawab atau

menanggapinya.

3. Menghargai (Valuing)

Menghargai diartikan subjek atau seseorang memberikan nilai yang positif

terhadap objek atau stimulus dalam arti membahasnya dengan orang

lain, bahkan mengajak atau mempengaruhi atau menganjurkan orang

lain merespons.

4. Bertanggung jawab (Responsible)

Sikap yang paling tinggi tingkatnya adalah bertanggung jawab terhadap

apa yang telah di yakininya. Seorang yang telah mengambil sikap

tertentu berdasarkan keyakinannya, dia harus berani mengambil resiko

bila ada orang lain yang mencemoohkannya atau adanya resiko lain.

Contoh tersebut, ibu yang sudah mau mengikuti penyuluhan antenatal

care, ibu harus berani mengorbankan waktunya atau mungkin

kehilangan penghasilannya.

B.4. Sifat Sikap

Menurut (Purwanto,1998) dalam Wawan, 2014, sikap memiliki sifat yaitu :

1. Sikap positif kecenderungan tindakan adalah mendekati, menyenangi,

mengharapkan obyek tertentu.

2. Sikap negatif terdapat kecenderungan untuk menjauhi, menghindari,

membenci, tidak menyukai obyek tertentu.

Ciri-ciri sikap (Purwanto, 1998) dalam Wawan, 2014 yaitu :

1. Sikap bukan dibawa sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari

sepanjang perkembangan itu dalam hubungan dengan obyeknya.

Page 25: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

Sifat ini membedakannya dengan sifat motif-motif biogenis seperti

lapar, haus, kebutuhan akan istirahat.

2. Sikap dapat berubah-ubah karena itu sikap dapat dipelajari dan sikap

dapat berubah pada orang-orang bila terdapat keadaan-keadaan dan

syarat-syarat tertentu yang mempermudah sikap pada orang itu.

3. Sikap tidak berdiri sendiri, tetapi senantiasa mempunyai hubungan

tertentu terhadap suatu obyek dengan kata lain, sikap itu terbentuk,

dipelajari atau berubah senantiasa berkenaan dengan suatu obyek

tertentu yang dapat dirumuskan dengan jelas.

4. Obyek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga

merupakan kumpulan dari hal-hal tersebut.

5. Sikap mempunyai segi-segi motivasi dan segi-segi perasaan, sifat

alamiah yang membedakan sikap dan kecakapan-kecakapan atau

pengetahuan-pengetahuan yang dimiliki orang.

B.5. Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap

Faktor-faktor yang mempengaruhi sikap keluarga terhadap obyek

antara lain (Wawan, 2014) antara lain :

1) Pengalaman pribadi

Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi

haruslah meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih

mudah terbentuk apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam

situasi yang melibatkan faktor emosional.

2) Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Pada umumnya individu cenderung untuk memiliki sikap yang

konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting.

Kecendrungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi

dan keinginan untuk menghindari konflik dengan orang yang dianggap

penting tersebut.

3) Pengaruh kebudayaan

Tanpa disadari kebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap kita

terhadap berbagai masalah. Kebudayaan telah mewarnai sikap

anggota masyarakatnya, karena kebudayaan lah yang memberi corak

pengalaman individu-individu masyarakat asuhannya.

Page 26: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

4) Media Massa

Dalam pemberitaan surat kabar maupun radio atau media komunikasi

lainnya, berita yang seharusnya faktual disampaikan secara obyektif

cenderung dipengaruhi oleh sikap penulisnya, akibatnya berpengaruh

terhadap sikap konsumennya.

5) Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama

Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga agama

sangat menentukan sistem kepercayaan tidaklah mengherankan jika

kalau pada gilirannya konsep tersebut mempengaruhi sikap.

6) Faktor Emosional

Kadangkala suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari

emosi yang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau

pengalihan bentuk.

Menurut Depkes 2008, sikap adalah respon ibu hamil tentang

pemeriksaan kehamilan. Sikap positif tentang antenatal care

mencerminkan kepedulian ibu terhadap kesehatan dirinya dan janinnya.

Sikap merupakan faktor penting dan besar pengaruhnya terhadap

derajat kesehatan. respon ibu hamil tentang pemeriksaan kehamilan

merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keteraturan antenatal

care. Adanya sikap yang baik tentang pelaksanaan antenatal care,

mencerminkan kepedulian ibu hamil terhadap kesehatan diri dan janinnya

(Depkes RI,2008).

B.6. Pengukuran Sikap

Pernyataan sikap adalah rangkaian kalimat yang mengatakan sesuatu

mengenai obyek sikap yang hendak diungkap.Pernyataan sikap mungkin

berisi atau mengatakan hal-hal yang positif mengenai obyek sikap, yaitu

kalimatnya bersifat mendukung atau memihak pada obyek sikap,

pernyataan ini disebut dengan pernyataan favourable. Sebaliknya

pernyataan sikap yang negatif mengenai obyek sikap yang bersifat tidak

mendukung maupun kontra terhadap obyek sikap pernyataan ini disebut

pernyataan tidak favourable.

Pengukuran sikap dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung.

Page 27: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

Secara langsung dapat ditanyakan bagaimana pendapat atau pertanyaan

responden terhadap suatu obyek. Misalnya, bagaimana pendapat responden

tentang kegiatan posyandu, atau juga dapat dilakukan dengan memberikan

pendapat dengan menggunakan setuju atau tidak setuju terhadap

pernyataan-pernyataan objek tertentu dengan menggunakan skala likert

(Notoatmodjo, 2012).

Skala likert merupakan metode yang sederhana dibandingkan dengan

skala Thustone dimana masing-masing responden diminta untuk melakukan

tanggapan agreement dan disagreement untuk masing-masing item dalam

skala yang terdiri dari 5 poin (sangat setuju, setuju, ragu-ragu, tidak setuju,

sangat tidak setuju). Semua item yang favourable kemudian diubah nilainya

dalam angka, yaitu untuk sangat setuju nilainya 5 sedangkan untuk yang

sangat tidak setuju nilainya 1. Sebaliknya untuk item unfavourable nilai

sangat setuju adalah 1 sedangkan untuk yang sangat tidak setuju nilainya

5(Wawan, 2014).

C. Tablet Fe

C.1. Pengertian Suplementasi Tablet Zat Besi

Suplementasi tablet zat besi adalah adalah pemberian zat besi folat yang

berbentuk tablet, tiap tablet 60 mg besi elemental dan 1,25 mg asam folat, yang

diberikan oleh pemerintah pada ibu hamil untuk mengatasi masalah anemia gizi

besi (Depkes RI, 2008).

Pemberian suplementasi zat besi menguntungkan karena dapat

memperbaiki status hemoglobin dalam tubuh waktu relatif singkat. Sampai

sekarang cara ini masih merupakan salah satu cara yang dilakukan pada ibu

hamil dan kelompok yang berisiko tinggi lainnya, seperti anak balita, anak

sekolah dan pekerja. Di Indonesia, pil besi yang digunakan dalam suplementasi

zat besi adalah “Ferrous Sulfur”, senyawa ini digolong murah dan dapat di

absorbsi sampai 20% (Ridwanaminuddin, 2007).

Untuk mengatasi masalah anemia kurang zat besi pada ibu hamil,

pemerintah melalui Depkes RI sudah sejak tahun 1970 lewat program Upaya

Perbaikan Gizi Keluarga (UPGK) mendistribusikan tablet zat besi (Depkes RI,

1996). Ini merupakan cara yang efisien untuk mencegah dan mengobati anemia

kurang besi pada ibu hamil karena kandungan besinya padat dan dilengkapi

Page 28: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

dengan asam folat, selain itu tablet zat besi diberi oleh petugas kesehatan

dengan cuma-cuma sehingga dapat dijangkau oleh masyarakat luas dan mudah

didapat (Kemenkes RI, 2008).

C.2. Dosis dan Cara Pemberian Tablet Zat Besi Pada Ibu Hamil

Menurut Kemenkes RI (2005), tablet zat besi diberikan pada ibu hamil

sesuai dengan dosis dan cara yang ditentukan yaitu:

1. Dosis pencegahan, diberikan pada kelompok sasaran tanpa pemeriksaan

Hb, yaitu sehari 1 tablet (60 mg besi elemental dan 0.25 mg asam folat)

berturut-turut selama minimal 90 hari masa kehamilan mulai pemberian

pada waktu pertama kali ibu hamil memeriksakan kehamilannya (K1).

2. Dosis pengobatan, diberikan pada sasaran (Hb dari batas ambang) yaitu

bila kadar Hb 11 gr% pemberian menjadi 3 tablet sehari selama 90 hari

kehamilan.

Menurut Kemenkes RI (2008), cara pemberian tablet besi pada ibu hamil

sesuai dengan ketentuan yang telah dianjurkan yaitu :

1. Minum tablet besi harus dengan menggunakan air putih, jangan

dengan teh, susu, atau kopi karena dapat menurunkan penyerapan zat

besi dalam tubuh sehingga manfaatnya kurang

2. Untuk menghindari gejala dalam mengkonsumsi tablet besi, minum

tablet besi setelah makan malam, akan lebih baik apabila setelah

minum tablet besi kemudian makan buah-buahan misalnya

pepaya,pisang dan jeruk

3. Senangi aneka ragam bahan makanan, agar terhindar dari anemia

4. Simpan tablet besi ditempat yang kering

5. Anemia gizi besi dapat disembuhkan, minum tablet besi sesuai aturan

C.3. Sasaran Pendistribusian Tablet Zat Besi

Menurut ketentuan Kemenkes RI (2008), tablet zat besi diberikan pada

sasaran melalui sarana-sarana pelayanan pemerintah maupun swasta, sebagai

berikut:

1. Puskesmas / Puskesmas Pembantu

2. Polindes (pondok bersalin desa) / Bidan Desa

3. Posyandu

Page 29: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

4. Rumah Sakit Pemerintah/Swasta

5. Pelayanan Swasta/ Bidan, Dokter praktek swasta dan poloklinik

6. Apotek/ Toko Obat/ Warung

7. POD (pos obat desa).

C.4. Fungsi Tablet Zat Besi

Menurut Achmat (1996) yang di kutip Ridwanaminuddin (2007), Zat besi

(Fe) merupakan mikro elemen yang esensial bagi tubuh, zat ini terutama

diperlukan dalam hemopobesis (pembentukan darah), yaitu dalam syntesa

hemoglobin Hb. Zat besi yang terdapat dalam semua sel tubuh berperan penting

dalam berbagai reaksi biokimia, diantaranya dalam produksi sel darah merah.

Sel ini diperlakukan untuk mengangkat oksigen keseluruh jaringan tubuh.

Sedangkan oksigen penting dalam proses pembentukan energi agar

produktivitas kerja meningkat dan tubuh tidak cepat lelah. Seorang ibu yang

dalam masa hamilnya telah menderita kekurangan zat besi tidak dapat

memberikan cadangan zat besi kepada bayinya dalam jumlah yang cukup untuk

beberapa bulan pertama. Meskipun bayi itu mendapat air susu dari ibunya, tetapi

susu bukanlah bahan makanan yang banyak mangandung zat besi, karena itu

diperlukan zat besi untuk mencegah anak menderita anemia (Moehji, 1992).

Pada beberapa orang, pemberian tablet zat besi dapat menimbulkan

gejala-gejala seperti mual, nyeri didaerah lambung, kadang-kadang terjadi diare

dan sulit buang air besar (Kemenkes RI, 2008), pusing dan bau logam (Hartono,

2000). Selain itu setelah mengkonsumsi tablet zat besi kotoran (tinja) akan

menjadi hitam, namun hal ini tidak membahayakan. Frekuensi efek samping

tablet zat besi ini tergantung pada dosis zat besi dalam pil, bukan pada bentuk

campurannya. Semakin tinggi dosis yang diberikan maka kemungkinan efek

samping semakin besar. Tablet besi yang diminum dalam keadaan perut terisi

akan mengurangi akibat efek samping yang ditimbulkan, tetapi hal ini dapat

menurunkan tingkat penyerapan. Penelitian bahwa pemberian suplemen zat besi

secara oral dihambat oleh 2 faktor penting yaitu efek samping terhadap saluran

gastrointestinalis, dan kesulitan dalam memotivasi penderita yang tidak

menganggap dirinya sakit (Siregar, 2000 dalam Juliyanti 2013).

Menurut penelitian yang dilakukan Hartono dan Endang, bahwa

penambahan sorbitol kedalam tablet zat besi dapat menurunkan efek samping

Page 30: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

yang muncul akibat konsumsi tablet zat besi, yang sering menyebabkan ibu

hamil menghentikan konsumsi tablet zat besi yaitu mual, pusing bau seperti

logam. (Winda Kumala, dkk, 2012)

C.5. Komposisi Tablet Zat Besi di dalam tubuh

Jumlah zat besi didalam tubuh seorang normal berkisar antara 3-5 gr

tergantung dari dari jenis kelamin, berat badan, dan hemoglobin. Besi didalam

tubuh terdapat dalam hemoglobin sebanyak 1,5-3,0 gr dan sisa lainnya terdapat

didalam plasma dan jaringan. Di dalam plasma besi terikat dengan protein yang

disebut dengan transferin sebanyak 3-4 gr. sedangkan didalam jaringan berada

dalam suatu status esensial (nonavailable) dan bukan esensial (available).

Disebut esensial karena tidak dapat dipakai untuk pembentukan hemoglobin

maupun keperluan lainnya (Soeparman, 1990).

C.6. Sumber Tablet Zat Besi

Ada 2 jenis zat besi dalam makanan, yaitu zat besi yang berasal dari hem

dan bukan hem. Walaupun kandungan zat besi hem dalam makanan hanya

antara 5-10 %, tetapi penyerapannya mencapai 25% (dibandingkan dengan zat

besi non hem yang penyerapannya hanya 5 %). Makanan hewani seperti daging,

ikan, dan merupakan sumber utama zat besi hem. Zat besi yang berasal dari

hem merupakan penyusun hemoglobin. Zat besi non hem terdapat dalam

pangan nabati, seperti sayur-sayuran, biji-bijian, kacang-kacangan dan buah-

buahan (Ridwanaminuddin, 2007).

Di negara-negara yang sedang berkembang, konsumsi zat besi yang

berasal dari hem lebih rendah atau sama sekali dapat diabaikan (Demaeyer,

1993). Hal ini terjadi karena harga bahan makanan yang mengandung zat besi

hem tersebut harganya relatif mahal sehingga sulit dijangkau oleh masyarakat.

Sejalan dengan tingkat sosioekonomi yang rendah akan menyebabkan anemia

secara tidak langsung. Hal ini terkait dengan tingkat pendapatan yang rendah

sehingga terjadi ketidakmampuan masyarakat dalam menyediakan makanan

sesuai kebutuhan, mengingat bahan makanan yang kaya akan zat besi dari

sumber protein hewani sulit terjangkau karena harganya mahal (Winda Kumala,

dkk, 2012).

Page 31: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

Selain diperoleh dari bahan makanan, makanan dapat pula mengandung

besi eksogen, yang berasal dari tanah, bedu, air, atau tempat memasak.

Keadaan ini lebih sering terjadi di Negara-negara yang sedang berkembang.

Jumlah dan zat besi cemara didalam makanan mungkin beberapa kali lebih

besar dibandingkan dengan jumlah zat besi dalam makanan itu sendiri (Winda

Kumala, dkk, 2012).

Asupan zat besi selain dari makanan adalah melalui suplemen tablet zat

besi. Suplemen ini biasanya diberikan pada golongan rawan kurang zat besi,

yaitu balita, anak sekolah, wanita usia subur, dan ibu hamil. Pemberian suplemen

tablet zat besi pada golongan tersebut dilakukan karena kebutuhannya akan zat

besi yang sangat besar, sedangkan asupan dari makanan saja tidak dapat

mencukupi kebutuhan tersebut. Makanan yang banyak mengandung zat besi lain

daging, terutama hati dan jeroan, aprikol, prem kering, telur, polong kering,

kacang tanah, dan sayuran berdaun hijau (Pusdiknakes, 2003).

C.7. Penyerapan (Absorbsi) Tablet Zat Besi

Besi diabsorbsi terutama didalam duodenum dalam bentuk fero dan dalam

suasana asam (Soeparman, 1990).Penyerapan zat besi non hem sangat

dipengaruhi oleh faktor-faktor penghambat maupn pedorong, sedangkan zat besi

hem tidak. Asam askorbat (Vitamin C) dan daging faktor utama yang mendorong

penyerapan zat besidikenal sebagai MFP (meat, fish, poultry) faktor (Winda

Kumala, dkk, 2012).

Tingkat keasaman dalam lambung ikut mempengaruhi kelarutan dan

penyerapan zat besi di dalam tubuh. Suplemen zat besi lebih baik dikonsumsi

pada saat perut kosong atau sebelum makan, karena zat besi lebih efektif

diserap apabila lambung dalam keadaan asam (pH rendah).

Disamping faktor yang mendorong penyerapan zat besi non hem, terdapat

pula faktor yang menghambat penyerapan seperti teh, kopi, dan senyawa

ethylenediamine tetraaacetic acid (EDTA) yang biasa digunakan sebagai

pengawet makanan yang menyebabkan penurunan absorpsi zat besi non hem

sebesar 50% (Ridwanaminuddin, 2007).

Page 32: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

C.8. Ekskresi Tablet Zat Besi

Berbeda dengan mineral lainnya tubuh tidak dapat mengatur

keseimbangan besi melalui ekskresi. Besi dikeluarkan dari tubuh relatif konstan

berkisar antara 1,0-1,5 mg setiap hari melalui rambut, kuku, air kemih, dan

terbanyak melalui deskuamasi sel epitel saluran pencernaan.

Lain halnya dengan wanita yang sedang menstruasi dan wanita hamil

setiap hari kehilangan besi 0.5-1.0 mg atau 40-80 ml darah dan wanita yang

sedang menyusui sebanyak 1,0 mg sehari. Wanita yang melahirkan dengan

perdarahan normal akan kehilangan besi 500-550 mg (Juliyanti 2013).

C.9. Kebutuhan Tablet Zat Besi Pada Ibu Hamil

Wanita memerlukan zat besi lebih tinggi dari laki-laki karena terjadi

menstruasi dengan perdarahan sebanyak 50 sampai 80 cc setiap bulan dan

kehilangan zat besi 30 sampai 40 mg. Disamping itu kehamilan memerlukan

tambahan zat besi untuk meningkatkan jumlah sel darah merah janin dan

plasenta. Makin sering seorang wanita mengalami kehamilan dan melahirkan

akan makin banyak kehilangan zat besi dan akan menjadi anemia (Manuaba,

2002).

Zat besi penting untuk mengkompensasi peningkatan volume darah yang

terjadi selama kehamilan, dan untuk memastikan pertumbuhan dan

perkembangan janin yang adekuat. Kebutuhan zat besi meningkat selama

kehamilan, seiring dengan pertumbuhan janin. Ibu hamil dapat memenuhi

kebutuhan zat besinya yang meningkat selama kehamilan dengan meminum

tablet tambah darah (suplementasi tablet zat besi) dan dengan memastikan

bahwa ibu hamil makan dengan cukup dan seimbang (Pusdiknakes, 2003).

Pada setiap kehamilan kebutuhan zat besi yang diperlukan sebanyak 900

mg Fe yaitu meningkatnya sel darah ibu 500 mg Fe, terdapat dalam plasenta 300

mg Fe, dan untuk darah janin sebesar 100 mg Fe. Jika persediaan cadangan Fe

minimal, maka setiap kahamilan menguras persediaan Fe tubuh dan akhirnya

akan menimbulkan anemia pada kehamilan (Manuaba, 2002).

Kebutuhan zat besi selama triwulan pertama relatif kecil, yaitu 0,8 mg

perhari, namun meningkat dengan pesat selama triwulan kedua dan ketiga

hingga 6,3 mg perhari. Sebagian dari peningkatan dapat dipenuhi oleh simpanan

zat besi dan peningkatan aditif persentase zat besi yang diserap, tetapi bila zat

Page 33: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

besi rendah atau tidak sama sekali, dan zat besi yang diserap dari makanan

sangat sedikit, maka suplemen zat besi sangat dibutuhkan pada masa kehamilan

(Winda Kumala, dkk, 2012).

C.10. Akibat Kekurangan Tablet Zat Besi pada Masa Kehamilan

Kurangnya zat besi dan asam folat dapat menyebabkan anemia. Proses

kekurangan zat besi sampai menjadi anemia melalui beberapa tahap. Awalnya

terjadi penurunan simpanan cadangan zat besi, bila tidak dipenuhi masukan zat

besi, lama kelamaan timbul gejala anemia disertai penurunan kadar hb.

Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar hemoglobin dalam darah

kurang dari normal, yang beebeda untuk setiap kelompok umur dan jenis

kelamin. Kadar normal hemoglobin dalam darah yaitu : anak balita 11 gr%, anak

usia sekolah 12 gr%, wanita dewasa 12 gr%, ibu hamil 11 gr%, laki-laki 13 gr%,

ibu menyusui 12 gr% (Kemenkes RI, 2005 ).

Ciri-ciri dan tanda-tanda gejala anemia tidak khas dan sulit ditentukan,

tetapi dapat terlihat dari kulit dan konjungtiva yang pucat, lemah, nafas pendek

dan nafsu makan hilang. Penentuan anemia klinis dipengaruhi oleh banyak

variabel seperti ketebalan kulit dan pigmentasi, yang tidak dapat diandalkan,

kecuali pada anemia berat. Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium sebaiknya

digunakan untuk mendiagnosa dan menentukan beratnya anemia (Winda

Kumala, dkk, 2012).

Menurut Manuaba (2002) anemia pada kehamilan dapat berakibat buruk

pada ibu dan janin yang dikandung. Bahaya selama kehamilan adalah terjadi

abortus, persalinan prematuritas, hambatan tumbuh kembang janin dalam rahim,

mudah terjadi infeksi, ancaman dekompensasi kordis (Hb 6 gr %), mola

hidatidosa, hiperemesis gravidarum, perdarahan antepartum, dan ketuban pecah

dini (KPD). Dampak anemia pada bayi yaitu bayi lahir sebelum waktunya,

beratbadan lahir rendah, kematian bayi, serta meningkatnya angka kesakitan

bayi (Kemenkes RI, 2005).

D. Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe

D.1.Pengertian

Kata kepatuhan berasal dari kata dasar patuh yang berarti taat, suka

menurut dan berdisiplin (kamus besar bahasa Indonesia, 1995). Menurut

Page 34: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

Arisman (2004) dalam Wipayani (2008), mengartikan kepatuhan adalah

sebagai tingkat pasien melaksanakan cara pengobatan dan perilaku yang

disarankan oleh dokternya atau oleh orang lain. Kepatuhan dalam penelitian

ini menunjuk pada kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi zat besi(Fe).

Kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi di ukur dari ketepatan jumlah

tablet yang dikonsumsi, ketepatan cara mengkonsumsi tablet zat besi,

frekuensi konsumsi perhari. Suplementasi besi atau pemberian tablet Fe

merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah dan menanggulangi

anemia, khususnya anemia kekurangan besi. Suplementasi besi merupakan

cara efektif karena kandungan besinya yang dilengkapi asam folat yang

dapat mencegah anemia karena kekurangan asam folat. (Wipayani, 2008)

D.2.Faktor Yang Mempengaruhi Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi

Tablet Fe

Menurut Never (2002) dalam Wipayani (2008), faktor-faktor yang

mempengaruhi kepatuhan ibu hamil meminum tablet zat besi yaitu:

1. Pengetahuan

Pengetahuan ibu hamil tentang anemia dan manfaat dari zat besi

didapat dari penyuluhan yang diberikan bidan pada waktu ibu hamil

tersebut melakukan pemeriksaan ANC. Tingkat pengetahuan ibu juga

mempengaruhi kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat

besi.

2. TingkatPendidikan

Latar belakang pendidikan ibu hamil juga sangat berpengaruhterhadap

kepatuhan ibu hamil meminum tablet zat besi.

3. PemeriksaanANC

Pemeriksaan ANC mempengaruhi tingkat kepatuhan ibu hamil dalam

mengkonsumsi tablet Fe, karena dengan melakukan pemeriksaan

kehamilan ibu hamil akan mendapat informasi tentang pentingnya tablet

Fe bagi kehamilannya.

Page 35: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

E. Kerangka Teori

Gambar 2.1. Kerangka Teori

F. Kerangka Konsep

Adapun kerangka konsep dari hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil

dengan kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe) di Puskesmas Hamparan Perak

Kabupaten Deli Serdang.

Variabel Independen Variabel Dependen

Gambar 2.2. Kerangka Konsep

Kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe)

1. Pengetahuan Ibu

2. Sikap Ibu

Faktor pendukung:

− Tradisi/nilai

− Kepercayaan

− Fasilitas kesehatan

− Kebijakan

Faktor predisposisi:

− Pendapatan

− Pekerjaan

− Pendidikan

− Umur

Faktor pendukung:

− Suami

− Orang tua

− Keluarga

− Petugas kesehatan

− Tokoh masyarakat

Pengetahuan ibu tentang konsumsi tablet

besi (Fe)

Sikap ibu tentang konsumsi tablet besi

(Fe)

Kepatuhan ibu dalam

mengkonsumsi tablet besi (Fe)

Page 36: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

G. Definisi Operasional

No Variabel Defenisi operasional Alat ukur Hasil ukur Skala

Pengetahuan Pengetahuan yang dimiliki

ibu hamil tentang tablet

Fe dilihat dari jawaban

terhadap kuesioner yang

diberikan.

Dengan kategori :

Baik : 76 – 100 %, Apabila

mampu menjawab 8-10

soal

Cukup : 56 – 75 %, Apabila

mampu menjawab 4-7

soal

Kurang: < 56%, Apabila

mampu menjawab <7

soal

kuesioner Baik

Cukup

Kurang

Ordinal

Sikap Respon atau reaksi ibu

hamilterhadapmengkons

umsi tablet Fe dilihat dari

jawaban terhadap

kuesioner yang

diberikan.

Dengan kategori :

Positif : 76 – 100 %, jika total

skor 32-40

Negatif: <76%, jika total skor

<32

kuesioner Positif

Negatif

Ordinal

Kepatuhan

Konsumsi

Tablet Fe

Ketepatan cara

mengkonsumsi tablet zat

besi, frekuensi konsumsi

perhari yang diperoleh

dari jawaban terhadap

kuesioner 1. Patuh

2. Tidak

Patuh

Ordinal

Page 37: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

kuesioner yang

diberikan.

Dengan kategori :

Patuh : 76-100%, apabila

mampu menjawab 4-5

soal

Tidak Patuh : <76%, apabila

mampu menjawab 1-3

soal

H. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah ada hubungan pengetahuan dan

sikap ibu hamil dengan kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe) di wilayah kerja

Puskesmas Hamparan Perak Deli Serdang tahun 2018.

Page 38: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian survei yang bersifat analitik, penelitian

yang diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi dengan

pendekatan cross sectional. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis

hubungan pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan kepatuhan konsumsi tablet

besi (Fe) di wilayah kerja Puskesmas Hamparan Perak Deli Serdang tahun 2018.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

B.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Hamparan

Perak Kabupaten Deli Serdang. Alasan memilih lokasi ini karena persentase

anemia pada ibu hamil di diwilayah kerja Puskesmas Hamparan Perak

Kabupaten Deli Serdang sangat tinggi karena kurangnya pengetahuan dan

sikap ibu hamil dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe.

B.2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei sampai Juni 2018 di klinik

bersalin yang ada di wilayah kerja Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten

Deli Serdang sampai batas sampel terpenuhi.

C. Populasi dan sampel

C.1. Populasi

Populasi pada penelitian ini adalah seluruh ibu hamil di wilayah kerja

Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang pada bulan Mei s/d

Juni sebanyak 59 ibu hamil.

C.2. Sampel

Pengambilan sampel menggunakan metode non probability sampling

yaitu accidental sampling dimana subjek dijadikan sampel karena kebetulan

dijumpai di tempat dan waktu secara bersamaan pada pengumpulan data.

Page 39: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

D. Jenis dan Cara Pengumpulan Data

D.1. Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan data

primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung dari

responden dengan menggunakan lembar kuesioner. Peneliti menjelaskan

sebelumnya tentang pengisian kuesioner dan meminta persetujuan

responden untuk mengisi kuesioner. Sedangkan data sekunder diperoleh

dari Puskesmas Hamparan Perak yaitu dengan melihat data Ibu Hamil di

wilayah kerja Puskesmas Hamparan Perak.

D.2. Cara Pengumpulan Data

Pada tahap ini peneliti menyerahkan surat permohonan izin untuk

melakukan penelitian kepada Kepala Puskesmas Hamparan Perak

Kabupaten Deli Serdang. Setelah mendapatkan izin, peneliti selanjutnya

mendatangi bidan di wilayah kerja Puskesmas Hamparan Perak.

Pengumpulan data primer dilakukan dengan menggunakan kuesioner untuk

mengetahui pengetahuandan sikap ibu hamil dengan kepatuhan konsumsi

tablet besi (Fe) diwilayah kerja Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli

Serdang. Pengumpulan data dilakukan dengan cara meminta kesediaan

responden ibu yang mengkonsumsi tablet Fe sampai batas sampel

terpenuhi. Peneliti terlebih dahulu menjelaskan cara pengisian kuesioner,

menanyakan apakah ada hal – hal yang tidak dimengerti oleh responden.

Apabila ada maka harus dijelaskan kembali setelah itu hasil kuesioner

dikumpulkan kembali.

E. Alat Pengumpulan Data

Alat pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan lembar kuesioner

untuk kategori pengetahuan, sikap dan kepatuhan.

a. Kuesioner Pengetahuan

Pertanyaan untuk pengetahuan sebanyak 10 (sepuluh). Dengan bentuk

pertanyaan tertutup yang terdiri dari soal multiple choice. Jika jawaban benar

maka diberi nilai satu (skor =1), dan jika jawaban salah maka diberi nilai nol

(skor = 0) dengan kategori :

Page 40: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

1. Kategori baik : 76 – 100 % (jika responden menjawab 8 – 10

pertanyaan dengan benar).

2. Kategori cukup : 56 – 75 % (jika responden menjawab 4 –7

pertanyaan dengan benar).

3. Kategori kurang : < 56 % (jika responden menjawab 0- 3 pertanyaan

dengan benar)

b. Kuesioner Sikap

Kuesioner ini bertujuan untuk mengidentifikasi respon atau reaksi ibu

hamilterhadap mengkonsumsi tablet Fe, yang terdiri dari 10 pertanyaan.

Aspek pengukuran sikap dilakukan berdasarkan jawaban responden dari

semua pertanyaan sikap yang diberikan terdiri dari empat kategori yaitu,

sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (TS), sangat tidak setuju (STS).

Skor yang diperoleh yaitu jika menjawab sangat setuju (SS) bernilai 4,

setuju (S) bernilai 3, tidak setuju (TS) bernilai 2, dan sangat tidak setuju

(STS) bernilai 1. Total skor diperoleh nilai terendah 10 dan nilai tertinggi 40.

Dimana diketahui skor maksimum diperoleh dari jumlah nilai jawaban

tertinggi dikali jumlah pertanyaan (4x10) dan skor minimum diperoleh dari

jumlah nilai jawaban terendah dikali jumlah pertanyaan (1x10). Jika skor

maksimum adalah 40 dan skor minimum adalah 10 dapat dikategorikan:

1. Positif : apabila mendapat skor 31- 40

2. Negatif : apabila mendapat skor 10-30

c. Kuesioner Kepatuhan

Pada penelitian ini peneliti menggunakan pertanyaan tertutup

(Closedended question) dengan pilihan jawaban “ya” dan “tidak”. Kategori

penilaian untuk kepatuhan adalah patuh dan tidah patuh. Dikatakan patuh

jika mampu menjawab soal pertanyaan 4-5 dengan benar, dan tidak patuh

jika mampu menjawab pertanyaan dengan 1-3 soal dengan benar.

F. Uji Validitas dan Realibilitas

Dalam penelitian ini alat ukur yang digunakan adalah hanya berupa

kuesioner yang telah di uji oleh dr. Ryan Dahlan pada tahun 2015.

Page 41: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

G. Pengolahan Data dan Analisis Data

G.1. Pengolahan Data

Data yang telah dikumpulkan selanjutnya diolah dengan langkah–

langkah sebagai berikut :

a. Pengeditan (Editing)

Data yang diperoleh dapat diolah benar sehingga pengolahan data

memberikan hasil yang menggambarkan masalah yang diteliti.

b. Pengkodean (Coding)

Setelah data diperoleh, penulis melakukan pengkodean untuk

mempermudah analisis data.

c. Pemasukan data (Entering)

Pemasukan data merupakan kegiatan memasukkan data yang telah selesai

di coding dari dummy tabel ke dalam program komputer.

d. Pembersihan (Cleaning)

Pengecekan kembali data yang sudah dimasukan ke dalam komputer apakah

ada kesalahan atau tidak.

G.2. Analisis Data

1. Analisis Univariat

Analisis data secara univariat dilakukan untuk mendapatkan gambaran

distribusi frekuensi responden. Analisa ini digunakan untuk memperoleh

gambaran pada masing-masing variabel independen yang meliputi

pengetahuan dan sikap ibu dan variabel dependen yaitu kepatuhan

konsumsi tablet besi (Fe)

2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat dilakukan untuk menguji ada tidaknya hubungan

pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan kepatuhan konsumsi tablet besi

(Fe) di wilayah kerja Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli

Serdang di wilayah kerja Puskesmas Hamparan Perak dengan

menggunakan statistik uji chi-square kemudian hasilnya dinarasikan.

Alasan pemilihan uji statistik dengan menggunakan uji chi-square pada

analisis bivariat adalah :

1. Variabel bebas berskala ordinal (kategori) dan > 1 variabel

Page 42: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

2. Variabel terikat berskala ordinal dan 1 variabel (Nursalam, 2011).

3. Variabel terikat dikotomi (Sastroasmoro, 2008).

Adapun rumus Chi–square yang digunakan adalah sebagai berikut :

χ² =∑

(O − E)²

E

Dimana : χ ² = Chi–square

O = Nilai hasil observasi

E = Nilai yang diharapkan

Untuk melihat adanya hubungan antara variabel independen dan

variabel dependen maka dilakukan uji statistic chi – square dengan α = 0,05.

Jika hasil perhitungan statistik dengan bantuan perangkat lunak computer

nilai ρ < 0,05 maka terdapat hubungan yang signifikan antara variabel

independen dengan variabel dependen.

H. Etika Penelitian

Etika penelitian bertujuan menjamin kerahasiaan, identitas responden,

melindungi dan menghormati hak responden dengan mengajukan sudut

pertanyaan (informed consent), sebelum menandatangani surat persertujuan,

penelitian menjelaskan judul penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan

menjelaskan kepada responden bahwa penelitian tidak akan membahayakan

bagi responden. Penelitiakan menjamin identitas responden, dimana data yang

diperoleh hanya akan digunakan untuk kepentingan penelitiaan dan apabila

peneliti telah selesai maka data tersebut akan dimusnahkan (Notoatmojo, 2012).

Page 43: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian yang berjudul “Hubungan Pengetahuan

Dan Sikap Ibu Hamil Dengan Kepatuhan Konsumsi Tablet Besi (Fe)

Dengan Anemia Di Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

Tahun 2018” dengan responden ibu hamil sebanyak 59 orang didapat hasil

distribusi responden yang diuraikan tabel dibawah ini :

A.1. Analisis Univariat

A.1.1. Distribusi Pendidikan Responden di Wilayah Kerja

Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

Untuk melihat pengetahuan responden di wilayah kerja

Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang dapat dilihat

pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Pendidikan Responden tentang Kepatuhan Konsumsi Tablet besi (Fe) di Wilayah Kerja Puskesmas Hamparan

Perak Kabupaten Deli Serdang

No Pendidikan F %

1 Dasar 14 23,7

2 Menengah 21 35,6

3 Tinggi 24 40,7

Jumlah 59 100,0

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa mayoritas masih

ditemukan yang berpendidikan tinggi yaitu 24 orang (40,7%) dan

minoritas yang berpendidikan dasar sebanyak 14 orang (23,7%).

A.1.2. Distribusi Pengetahuan Responden di Wilayah Kerja

Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

Untuk melihat pengetahuan responden di wilayah kerja

Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang dapat dilihat

pada tabel 4.2.

Page 44: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pengetahuan Responden tentang Kepatuhan

Konsumsi Tablet besi (Fe) di Wilayah Kerja Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

No Pengetahuan F %

1 Kurang 18 30,5

2 Cukup 19 32,2

3 Baik 22 37,3

Jumlah 59 100,0

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa mayoritas masih

ditemukan yang berpengetahuan baik yaitu 22 orang (37,3%) dan

minoritas yang berpengetahuan kurang sebanyak 18 orang (30,5%).

A.1.3. Distribusi Sikap Responden di Wilayah Kerja Puskesmas

Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

Untuk melihat sikap di wilayah kerja Puskesmas Hamparan

Perak Kabupaten Deli Serdang dapat dilihat pada tabel 4.3.

Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Sikap Responden di wilayahkerja Puskesmas

Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

No Sikap F %

1 Negatif 31 52,5

2 Positif 28 47,5

Jumlah 59 100,0

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa mayoritas

responden bersikap negatif dalam mengkonsumsi tablet besi (Fe) yaitu

31 orang (52,5%). Sedangkan minoritas responden yang bersikap

positif dalam mengkonsumsi tablet besi (Fe) yaitu 28 orang (47,5%) di

wilayah kerja Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

Page 45: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

A.1.4. Distribusi Kepatuhan Konsumsi Tablet besi (Fe)di wilayah

kerja Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

Untuk melihat kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe) di wilayah

kerja Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang dapat

dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kepatuhan Konsumsi Tablet besi (Fe) di Wilayah

Kerja Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

No Kepatuhan Konsumsi Tablet

besi (Fe)

F %

1 Tidak Patuh 44 74,6

2 Patuh 15 25,4

Jumlah 59 100

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa mayoritas

responden tidak patuh mengkonsumsi tablet besi (Fe) yaitu 44 orang

(74,6%)di wilayah kerja Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli

Serdang.

A.2. Analisis Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk mengidentifikasi hubungan

pengetahuan dan sikap ibu hamil dengan kepatuhan konsumsi tablet besi

(Fe) di Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang.

A.2.1. Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Konsumsi

Tablet besi (Fe) di Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten

Deli Serdang

Untuk melihat hubungan Pengetahuan dengan kepatuhan

konsumsi tablet besi (Fe) di Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten

Deli Serdang dapat dilihat pada tabel 4.5.

Page 46: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

Tabel 4.5 Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Konsumsi Tablet besi (Fe)

di Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

Variabel

Kepatuhan Konsumsi

Tablet

Total

P

value Tidak Patuh Patuh

N % N % N %

Pengetahuan

Kurang 17 94,4 1 5,6 18 100 0,038

Cukup 14 73,7 5 26,3 19 100

Baik 13 59,1 9 40,9 22 100

Berdasarkan hasil analisis bivariat, dari 18 orang yang

berpengetahuan kurang, mayoritas responden tidak patuh yaitu

sebanyak 17 orang (94,4%) dan dari 22 orang berpengetahuan baik

juga mayoritas tidak patuh konsumsi Fe yaitu sebanyak 13 orang

(59,1%).

Uji statistik chi-square menunjukkan variabel pengetahuan

dapat dilihat dengan nilai P value sebesar 0,038 (P< 0,05)sehingga

dapat disimpulkan ada hubungan pengetahuan dengan kepatuhan

konsumsi tablet besi (Fe).

A.2.2. Hubungan Sikap dengan Kepatuhan Konsumsi Tablet besi

(Fe) di Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

Untuk melihat hubungan sikap dengan kepatuhan konsumsi tablet

besi (Fe) di Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang dapat

dilihat pada tabel 4.6.

Page 47: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

Tabel 4.6 Hubungan Sikap dengan Kepatuhan Konsumsi Tablet besi (Fe) di

Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

Variabel

Kepatuhan Konsumsi Tablet besi

(Fe)

Total

P

value Tidak Patuh Patuh

N % N % N %

Sikap

Negatif 27 87,1 4 12,9 31 100 0,020

Positif 17 60,7 11 39,3 28 100

Berdasarkan hasil analisis bivariat antara variabel sikap dengan

kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe) di Wilayah Kerja Puskesmas

Hamparan Perak ditemukan bahwa mayoritas ibu dengan sikap positif

dan patuh mengkonsumsi tablet besi (Fe) ada sebanyak 11 orang

(39,3%) dari 28 orang ibu hamil, dan minoritas ibu dengan sikap negatif

dan patuh mengkonsumsi tablet besi (Fe) ada sebanyak 4 orang (12,9%)

dari 31 orang ibu hamil.

Uji statistik chi-square menunjukkan variabel sikap dapat dilihat

dengan nilai P value sebesar 0,020 (P< 0,05) sehingga dapat disimpulkan

ada hubungan sikapdengan kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe).

B. Pembahasan

B.1. Pendidikan

Menurut Notoatmodjo (2012), memiliki peranan penting dalam

menentukan kualitas manusia, dalam hal ini pendidikan berperan untuk

membuat kehidupan yang lebih baik, semakin tinggi pendidikan seseorang

maka semakin banyak pengetahuannya dibandingkan dengan ibu yang

berpendidikan rendah.

Hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Hamparan Perak

Kabupaten Deli Serdang, pendidikan dengan kepatuhan konsumsi tablet

besi (Fe), dapat dilihat bahwa mayoritas masih ditemukan yang

berpendidikan tinggi yaitu 24 orang (40,7%) dan minoritas masih ditemukan

yang berpendidikan dasar sebanyak 14 orang (23,7%).

Page 48: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

Menurut Mayang (2011), dalam penelitiannya menyatakan ada

hubungan antara tingkat pendidikan ibu hamil tentang anemia dengan

kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe di RSU Kasih Bunda Palembang.

Hubungan tersebut dapat dilihat dari semakin tinggi pendidikan seserang

maka semakin banyak pengetahuannya dibandingkan dengan ibu yang

berpendidikan rendah.

Menurut asumsi, hasil penelitian ini tidak ada kesenjangan dengan

teori dimana pendidikan seseorang mempengaruhi pengetahuan individu

itu sendiri. Semakin tinggi pendidikan ibu maka semakin tinggi

pengetahuan ibu tentang kepatuhan mengkonsumsi tablet besi (Fe).

B.2. Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2012), Pengetahuan merupakan hasil dari tahu

dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap objek

tertentu. Pengetahuan ibu hamil yang baik tentang manfaat tablet Fe akan

memengaruhi mereka dalam mengkonsumsi tablet besi, cara meminum

tablet Fe, dosis tablet Fe dan cara mengkonsumsi tablet Fe. Pengetahuan

Ibu hamil tentang tablet Fe sangat berpengaruh terhadap kepatuhan ibu

hamil mengonsumsi tablet Fe.

Hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Hamparan Perak

Kabupaten Deli Serdang, dapat dilihat bahwa mayoritas masih ditemukan

yang berpengetahuan baik yaitu 22 orang (37,3%) dan minoritas yang

berpengetahuan kurang sebanyak 18 orang (30,5%).

Hal ini sesuai dengan yang dikutip oleh Notoatmodjo (2010) yang

menyatakan bahwa tindakan seseorang individu termasuk kemandirian dan

tanggung jawabnya dalam berperilaku sangat dipengaruhi oleh domain

kognitif atau pengetahuan.

Menurut asumsi peneliti, pengetahuan ibu sangat berpengaruh

terhadap kepatuhan mengkonsumsi tablet besi (Fe). Tingkat pengetahuan

berbanding lurus dengan kepatuhan konsumsi tablet Fe, artinya semakin

rendah pengetahuan responden maka kepatuhan konsumsi tablet Fe juga

akan rendah. Demikian juga sebaliknya jika pengetahuan responden tinggi

maka kepatuhan konsumsi tablet Fe juga akan meningkat.

Page 49: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

B.3. Sikap

Sikap adalah suatu pola perilaku, tendensi atau kesiapan antisipatif,

predisposisi untuk menyesuaikan diri dalam situasi sosial, atau secara

sederhana sikap adalah respons terhadap stimuli sosial yang telah

terkondisikan (La Pierre dalam Azwar, Saifuddin, 2009).

Hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Hamparan Perak

Kabupaten Deli Serdang, dapat dilihat bahwa mayoritas responden

bersikap negatif dalam mengkonsumsi tablet besi (Fe) yaitu 31 orang

(52,5%). Sedangkan minoritas responden yang bersikap positif dalam

mengkonsumsi tablet besi (Fe) yaitu 28 orang (47,5%) di wilayah kerja

Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang.

Menurut Lestari (2011), dalam penelitiannya menyatakan ada

hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan

sikap pencegahan terhadap anemia di RSIA Arvita Bunda Yogyakarta.

Hubungan tersebut dapat dilihat dari semakin tingginya pengetahuan Ibu

tentang anemia maka semakin positif pula sikap ibu tersebut dalam

melakukan pencegahan anemia.

Menurut Notoatmodjo (2012), sikap ibu itu merupakan suatu sindrom

atau kumpulan gejala dalam merespon stimulus atau objek. Sehingga sikap

itu melibatkan pikiran, perasaan, dan gejala kejiwaan yang lain.

Menurut asumsi peneliti, sikap sangat berpengaruh terhadap

kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe). Tingkat sikap berbanding lurus

dengan kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe) artinya semakin positif sikap

responden maka kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe) juga akan

meningkat. Demikian juga sebaliknya jika sikap responden negatif

makakepatuhan konsumsi tablet besi (Fe)juga akan rendah.

B.4. Hubungan Pengetahuan dengan Kepatuhan Konsumsi Tablet besi

(Fe) di Wilayah Kerja Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli

Serdang

Berdasarkan hasil analisis bivariat antara variabel pengetahuan

dengan kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe di wilayah kerja Puskesmas

Hamparan Perak ditemukan bahwa mayoitas ibu yang berpengetahuan

baik dan patuh mengkonsumsi tablet besi (Fe) ada sebanyak 9 orang

Page 50: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

(40,9%) dari 22 orang ibu hamil dan minoritas ibu yang berpengetahuan

kurang dan patuh mengkonsumsi tablet besi (Fe) ada sebanyak 1 orang

(5,6%) dari 18 orang ibu hamil.

Uji statistik chi-square menunjukkan variabel sikap dapat dilihat

dengan nilai P value sebesar 0,038 (P< 0,05) sehingga dapat disimpulkan

ada hubungan pengetahuan dengan kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe).

Hal ini sejalan dengan penelitian Arlinda (2015), hubungan tingkat

pengetahuan ibu hamil tentang anemia defesiensi dengan kepatuhan

dalam mengkonsumsi tablet Fe di Desa Pulau Banyak Barat Kabupaten

Aceh Singkil. Mengacu pada hasil uji tersebut dapat dijelaskan semakin

tinggi pengetahuan ibu tentang anemia defesiensi akan meningkat

kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet Fe dan sebaliknya semakin rendah

pengetahuan ibu tentang anemia defesiensi akan menurunkan kepatuhan

dalam mengkonsumsi tablet Fe.

Hasil penelitian Juliyanti (2013) yang menyatakan bahwa bahwa

pengetahuan member pengaruh pada kepatuhan ibu hamil dalam konsumsi

tablet besi. Dengan kata lainada hubungan antara pengetahuan dengan

kepatuhan ibu hamil dalam konsumsitablet besi di Wilayah kerja

Puskesmas Meureubo Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat, hal ini

dapat dilihat dari sebahagian besar responden yakni sebanyak 27 orang

(51%) yang pengetahuannya di kategorikan baik terdapat 22 orang (77,8%)

yang patuh dalam konsumsi tablet, bila dibandingkan dengan kategori

pengetahuan yang kurang baik dimana dari 26 orang (49%) terdapat 14

orang (53,8%) yang tidak patuh dalam konsumsi tablet besi.

Menurut asumsi peneliti, hasil analisis hubungan antara pengetahuan

dengan kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe) diperoleh, Uji statistik chi-

square menunjukkan variabel pengetahuan dengan nilai p 0,038 (p<0,05),

berhubungan dengan kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe). Mengacu pada

hasil uji tersebut dapat dijelaskan bahwa tingkat pengetahuan berbanding

lurus dengan kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe) artinya semakin rendah

pengetahuan responden maka kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe) juga

akan rendah. Demikian juga sebaliknya jika pengetahuan responden tinggi

maka kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe) juga akan meningkat.

Page 51: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

B.5. Hubungan sikap dengan kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe) di

Wilayah Kerja Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

Berdasarkan hasil analisis bivariat antara variabel sikap dengan

kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe) di Wilayah Kerja Puskesmas Hamparan

Perak ditemukan bahwa mayoritas ibu dengan sikap positif dan patuh

mengkonsumsi tablet besi (Fe) ada sebanyak 11 orang (39,3%) dari 28 orang

ibu hamil, dan minoritas ibu dengan sikap negatif dan patuh mengkonsumsi

tablet besi (Fe) ada sebanyak 4 orang (12,9%) dari 31 orang ibu hamil.

Uji statistik chi-square menunjukkan variabel sikap dapat dilihat dengan

nilai P value sebesar 0,020 (P< 0,05) sehingga dapat disimpulkan ada

hubungan sikap dengan kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe).

Menurut Lestari (2011), dalam penelitiannya menyatakan ada hubungan

antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan sikap

pencegahan terhadap anemia di RSIA Arvita Bunda Yogyakarta. Hubungan

tersebut dapat dilihat dari semakin tingginya pengetahuan Ibu tentang

anemia maka semakin positif pula sikap ibu tersebut dalam melakukan

pencegahan anemia.

Hasil penelitian Juliyanti (2013) yang menyatakan berdasarkan hasil

penelitian didapat bahwa sikap memberi pengaruh terhadap kepatuhan ibu

hamil dalam konsumsi tablet besi. Dengan kata lain ada hubungan antara

sikap dengan kepatuhan ibu hamil dalam konsumsi tablet besi (Fe) di

Wilayah Kerja Puskesmas Meureubo Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh

Barat, hal ini dapat dilihat dari 53 responden sebahagian besar responden

yakni sebanyak 24 orang (45,3%) yang sikapnya di kategorikan baik terdapat

19orang (79,2%) yang patuh dalam konsumsi tablet besi bila dibandingkan

dengan kategori sikap yang kurang baik dimana dari 29 orang (54,7%)

ternyata terdapat 15 orang (51,7%) yang tidak patuh dalam konsumsi tablet

besi.

Menurut Notoatmodjo (2007) seseorang yang memiliki sikap yang

baikdalam melakukan sesuatu itu adalah seseorang yang memiliki kesiapan

atau kesediaan dalam bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif

tertentu. Dimana sikap merupakan tindakan aktivitas, akan tetapi merupakan

prediposisi tindakan suatu perilaku.

Menurut asumsi peneliti, hasil analisis hubungan antara sikap dengan

Page 52: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe) diperoleh Uji statistik chi-square

menunjukkan variabel sikapdengan nilai p 0,020 (p<0,05), berhubungan

dengan kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe). Mengacu pada hasil uji tersebut

dapat dijelaskan bahwa tingkat pengetahuan berbanding lurus dengan

kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe), artinya semakin positif sikap responden

maka kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe) juga akan meningkat. Demikian

juga sebaliknya jika sikap responden negatif maka literasi kepatuhan

konsumsi tablet besi (Fe) juga akan rendah.

Page 53: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Pengetahuan tentang konsumsi tablet besi (Fe) di wilayah kerja

Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang mayoritas

dengan kategori kurang yaitu sebesar 94,4%.

2. Sikap tentang konsumsi tablet besi (Fe) di wilayah kerja Puskesmas

Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang mayoritas dengan

kategori negatif yaitu sebesar 52,5%.

3. Terdapat hubungan pengetahuan dengan kepatuhan konsumsi tablet

besi (Fe) di Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

dengan nilai P value sebesar 0,038 (P value <0,005).

4. Terdapat hubungan sikap dengan kepatuhan konsumsi tablet besi

(Fe) di Puskesmas Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang

dengan nilai P value sebesar 0,020 (P value <0,005).

B. Saran

B.1. Kepada Tenaga Yang Bertugas Melayani KIA & KB

Agar memberikan dan meningkatkan informasi tentang manfaat

tablet Fe dan dampak jika kekurangan zat besi sehingga masyarakat

termotivasi untuk patuh mengkonsumsi tablet besi.

B.2. Kepada Puskesmas Hamparan Perak

Agar lebih meningkatkan ketersediaan tenaga kesehatan khususnya

bidan sebagai tenaga yang bertugas untuk mengingatkan terkait

pentingnya tablet besi (Fe) dalam kehamilan dan tenaga kader juga harus

mengingatkan pentingnya tablet Fe.

B.3. Kepada Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan penelitian ini

dengan melakukan penelitian yang lebih mendalam tentang faktor-faktor

yang mempengaruhi kepatuhan konsumsi tablet besi (Fe) dengan

cakupan wilayah yang lebih luas, jumlah sampel yang lebih banyak.

Page 54: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, 2006. Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta. Arlinda, 2015. Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu Hamil dengan Kejadian

Anemia di desa Pulau Banyak Aceh Singkil. Karya Tulis Ilmiah Hidayah, W, dkk. 2012. Hubungan Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet

Fe Dengan Kejadian Anemia Di Desa Pageraji Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas. Skripsi

Juliyanti. 2013. Hubungan Perilaku Dengan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam

Konsumsi Tablet Besi (Fe) Diwilayah Kerja Puskesmas Meureubo Kecamatan Meureubo Kabupaten Aceh Barat. Skripsi

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2008. Kesehatan Ibu dan

Anak. Jakarta. . 2015. Profil Kesehatan Indonesia.

https://www.scribd.com/document/329306470/profil-kesehatan-Indonesia-2015-pdf. di akses tanggal 7 Maret 2018.

. 2016. Profil Kesehatan Indonesia.

https://www.scribd.com/document/329306470/profil-kesehatan-Indonesia-2015-pdf. di akses tanggal 7 Maret 2018.

Lestari (2011). Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia

dengan sikap pencegahan terhadap anemia di RSIA Arvita Bunda Yogyakarta. Skripsi: Yogyakarta.

Manuaba, I.B.G. 2002. Kapita Selekta Penatalaksanaan Rutin Obstetri

Ginekologi dan Keluarga Berencana. Jakarta: EGC

. 2002. Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan.Jakarta: EGC. Marini. 2009.Gambaran Pengetahuan, Sikap dan Tindakan. Fakultas

Kedokteran Universitas Sumatra Utara. Medan Notoatmodjo, Soekidjo, 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka

Cipta. Pusdiknakes, 2003, Buku 4: Asuhan Kebidanan Postpartum, Jakarta:

Pusdiknakes. Ridwan aminuddin. 2007. Anemia. Nuha Medika. Yogyakarta. Saifudin, A.B. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan

Neonatal. Jakarta: YBP-SP Sarwono, 2014. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta : YBP –

Page 55: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

SP. Soeparman, dkk. 1990. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta:Balai Penerbit FKUI. Sulistyoningsih, Haryani. 2011. Gizi Untuk Kehatan Dan Anak. Yogyakarta:

Graha ilmu. Wawan, dkk. 2014. Teori & Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku

Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika. Winda Kumala, dkk. Hubungan Kepatuhan Ibu Hamil Dalam Mengkonsumsi

Tablet Zat Besi Dan Tingkat Kejadian Anemia Di Puskesmas Jawilan Kabupaten Serang Tahun 2012. Skripsi

Winkyosastro, H. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Ybp-Sp Wipayani, M. (2008). Hubungan pengetahuan tentang anemia dengan kepatuhan

ibu hamil meminum tasblet zat besi di Desa Langensari Kecamatan Ungaran Kabupaten Semarang. Skripsi

Yanti. 2017. Panduan Asuhan Kebidanan Kehamilan. Jakarta: EGC. Yeyeh, dkk. 2014. Asuhan Kebidanan dalam Kehamilan. Jakarta: Trans Info

Media.

Page 56: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …
Page 57: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …
Page 58: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …
Page 59: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …
Page 60: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

KUESIONER

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL DENGAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET BESI (FE) DI WILAYAH

KERJA PUSKESMAS HAMPARAN PERAK DELI SERDANGTAHUN 2018.

A. Indentitas Responden

1. Nama : RRRRRR 2. Umur : RRRRRR 3. Pekerjaan : RRRRRR 4. Pendidikan : RRRRRR

B. Kuesioner Pengetahuan pemberian tablet Fe Piihlah jawaban yang menurut anda paling benar!

1. Apakah yang dimaksud dengan tablet Fe? a. Zat besi yang berbentuk tablet untuk ibu hamil b. Kalsium bagi ibu hamil c. Zat gizi pada ibu hamil

2. Apabila ibu hamil kekurangan zat besi, maka dapat

mengakibatkan................. a. Anemia/kurang darah b. Darah tinggi c. Darah rendah

3. Efek samping meminum tablet Fe adalah sebagai berikut,

kecuali...... a. Mual muntah b. Feses/ kotoran kehitaman c. Nafsu makan meningkat

4. Meminum tablet Fe sebaiknya pada saat..............

a. Malam hari b. Pagi hari c. Siang hari

5. Meminum tablet besi sebaiknya dengan...................karena akan

mempercepat penyerapannya. a. Vitamin C b. Dengan kopi, teh atau susu c. Air Putih

6. Dosis meminum tablet Fe adalah..................

a. 1x1 per hari b. 2x1 per hari c. 3x1 per hari

Page 61: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

7. Kebutuhan tablet besi pada ibu hamil selama kehamilannya adalah sebanyak............... a. 90 butir b. 60 butir c. 30 butir

8. Zat besi banyak terdapat pada makanan seperti....

a. Daging, ikan, sayuran hijau, biji-bijian, buah-buahan b. Tahu, tempe c. Susu

9. Apabila ibu hamil kekurangan zat besi pada waktu kehamilan

muda, maka dapat mengakibatkan............ a. Keguguran b. Darah tinggi c. Darah rendah

10. Tablet Fe(zat besi) sangat diperlukan bagi ibu hamil karena

berperan dalam pembentukan........ a. Sel darah merah b. Sel darah putih c. Pembentukan jaringan

C. Kuesioner Sikap pemberian tablet Fe

Berilah tanda checklist pada jawaban yang menurut anda paling benar. SS= Sangat Setuju S = Setuju TS =Tidak Setuju STS = Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan Sikap SS S TS STS

1 Saya meminum tablet Fe dengan teratur tanpa diingatkan oleh keluarga

2 Saya meminum tablet Fe sesuai dengan dosis yang telah diberikan

3 Saya meminum tablet Fe agar saya tidak anemia

4 Saya merasa tablet Fe kebutuhan yang sangat penting bagi saya selama kehamilan ini

5 Saya terkadang meminum tablet Fe dengan Vitamin C karena mempercepat penyerapannya

6 Saya meminum tablet Fe karena takut ditanya oleh bidan

7 Saya merasa mual setiap minum tablet Fe sehingga tidak ingin meminumnya

8 Saya tidak ingin minum tablet Fe karena saya merasa tanpa tablet Fe juga saya tetap sehat

9 Saya selalu mengalami susah BAB ketika meminum tablet Fe, sehingga saya tidak ingin

Page 62: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

meminumnya lagi

10 Saya meminum tablet Fe ketika ingat saja, lebih sering lupa meminumnya

D. Kepatuhan

1. Apakah ibu mengkonsumsi tablet fe secara rutin setiap hari? a. Ya b. Tidak

2. Apakah ibu meminum tablet Fe pada malam hari sebelum tidur? a. Ya b. Tidak

3. Apakah bidan memberitahukan ibu cara meminum tablet Fe? a. Ya b. Tidak pernah

4. Apakah ibu sudah bisa meminum tablet Fe dengan benar? a. Ya b. Tidak pernah

5. Apakah ibu meminum tablet Fe dengan air putih? a. Ya b. Tidak

6. Apakah ibu meminum tablet Fe sesuai dosis yang disarankan bidan? a. Ya b. Tidak

Page 63: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

pengetahuan * kepatuhan

konsumsi tablet Fe

59 100,0% 0 ,0% 59 100,0%

sikap * kepatuhan konsumsi

tablet Fe

59 100,0% 0 ,0% 59 100,0%

pengetahuan * kepatuhan konsumsi tablet Fe

Crosstab

kepatuhan konsumsi tablet Fe

Total tidak patuh patuh

pengetahuan kurang Count 17 1 18

Expected Count 13,4 4,6 18,0

% within pengetahuan 94,4% 5,6% 100,0%

cukup Count 14 5 19

Expected Count 14,2 4,8 19,0

% within pengetahuan 73,7% 26,3% 100,0%

baik Count 13 9 22

Expected Count 16,4 5,6 22,0

% within pengetahuan 59,1% 40,9% 100,0%

Total Count 44 15 59

Expected Count 44,0 15,0 59,0

% within pengetahuan 74,6% 25,4% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 6,538a 2 ,038

Likelihood Ratio 7,507 2 ,023

Linear-by-Linear Association 6,364 1 ,012

N of Valid Cases 59

Page 64: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Pearson Chi-Square 6,538a 2 ,038

Likelihood Ratio 7,507 2 ,023

Linear-by-Linear Association 6,364 1 ,012

N of Valid Cases 59

a. 2 cells (33,3%) have expected count less than 5. The minimum expected count

is 4,58.

sikap * kepatuhan konsumsi tablet Fe

Crosstab

kepatuhan konsumsi tablet Fe

Total tidak patuh patuh

sikap negatif Count 27 4 31

Expected Count 23,1 7,9 31,0

% within sikap 87,1% 12,9% 100,0%

positif Count 17 11 28

Expected Count 20,9 7,1 28,0

% within sikap 60,7% 39,3% 100,0%

Total Count 44 15 59

Expected Count 44,0 15,0 59,0

% within sikap 74,6% 25,4% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 5,401a 1 ,020

Continuity Correctionb 4,099 1 ,043

Likelihood Ratio 5,537 1 ,019

Fisher's Exact Test ,035 ,021

Linear-by-Linear Association 5,309 1 ,021

N of Valid Cases 59

Page 65: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (2-

sided)

Exact Sig. (1-

sided)

Pearson Chi-Square 5,401a 1 ,020

Continuity Correctionb 4,099 1 ,043

Likelihood Ratio 5,537 1 ,019

Fisher's Exact Test ,035 ,021

Linear-by-Linear Association 5,309 1 ,021

N of Valid Cases 59

a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 7,12.

b. Computed only for a 2x2 table

Page 66: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …
Page 67: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …
Page 68: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …
Page 69: SKRIPSI HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU HAMIL …