Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

184
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP SISTEM PEREDARAN DARAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (Penelitian Tindakan Kelas di MTs Islamiyah Ciputat) Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Oleh GITA PAVITA RENATA NIM: 107016101107 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1434 H /2013 M

Transcript of Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

Page 1: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA PADA

KONSEP SISTEM PEREDARAN DARAH DENGAN MODEL

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES

TOURNAMENT

(Penelitian Tindakan Kelas di MTs Islamiyah Ciputat)

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

Oleh

GITA PAVITA RENATA

NIM: 107016101107

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1434 H /2013 M

Page 2: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

v

ABSTRAK

Gita Pavita Renata., (107016101107), “Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa

Pada Konsep Sistem Peredaran Darah Dengan Menggunakan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT)”. Skripsi Jurusan Pendidikan

IPA Biologi, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa melalui

model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament. Subjek penelitian

ini adalah siswa kelas VIII-I MTs Islamiyah Ciputat yang berjumlah 36 orang,

Penelitian ini dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK) yang

dilakukan sebanyak dua siklus. Setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu

perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournament dapat meningkatkan hasil belajar

biologi siswa. Rata-rata nilai hasil belajar biologi siswa pada siklus 1 dan siklus 2

berturut-turut adalah 66 atau 67% siswa lulus KKM dan 84 atau 100% siswa lulus

KKM . Hal ini jelas menunjukkan bahwa hasil belajar biologi siswa mengalami

peningkatan yang sangat signifikan dibandingkan pada siklus 1. Dengan

demikian, siklus 2 sudah memenuhi indikator pencapaian hasil (IPH), karena

persentase kelas di atas sudah mencapai 100% KKM.

Kata kunci: Kooperatif Tipe Teams Games Tournament, Hasil Belajar Biologi,

Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Page 3: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

vi

ABSTRACT

Gita Pavita Renata., (107016101107), “"Improving Student Results On The

Circulatory System Concept Using Cooperative Learning Model Study Teams

Games Tournament (TGT)". Thesis Department of Education Science of Biology,

Faculty of Tarbiyah, Sharif Hidayatullah State Islamic University in Jakarta.

This research aims to improve the learning outcomes of students biology through

cooperative learning model type Teams Games Tournament. The subject of this

research is a student of Class VIII-I MTs Islamiyah Ciputat. This research is a

using methods class action research (PTK) is done by as much as two cycles.

Each cycle consists of four stages, such as planning, action, observation and

reflection.

The results of this study indicate that the use of cooperative learning model types

Teams Games Tournament biology can improve student learning outcomes. The

average grade biology students' learning outcomes in cycle 1 and cycle 2 in a row

is 66 or 67% of the students passed the KKM and 84 or 100% of students passed

the KKM. This clearly demonstrates that the learning outcomes of students of

biology has increased very significantly compared to cycle 1. Thus, cycle 2

already meet achievement indicators (IPH), because the percentage of classes

above has reached 100% KKM.

Keywords: Cooperative Type Teams Games Tournament, Biology Learning

Outcome, Class Action Research (PTK)

Page 4: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang

telah melimpahkan rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Upaya Peningkatan Hasil Belajar

Siswa Pada Konsep Sistem Peredaran Darah Dengan Menggunakan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament ( TGT )”.

Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW, para keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang telah

membawa petunjuk kebenaran seluruh manusia yaitu ad-Dinul Islam yang kita

harapkan syafaatnya di dunia dan di akhirat.

Penulisan dan penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk melengkapi dari

keseluruhan kegiatan perkuliahan yang telah dicanangkan oleh UIN Jakarta

sebagai bentuk pertanggung jawaban penulis menjadi Mahasiswa Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta serta untuk memenuhi salah satu

persyaratan guna memperoleh gelar stara satu Sarjana Pendidikan di UIN Jakarta.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa keterbatasan kemampuan dan

kurangnya pengalaman, banyaknya hambatan dan kesulitan senantiasa penulis

temukan dalam penyusunan skripsi ini. Dengan terselesainya skripsi ini, tak lupa

penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang memberikan

arahan, bimbingan dan petunjuk dalam penyusunan karya ilmiah ini, dengan

segala kerendahan hati, diucapkan terimakasih kepada:

1. Ayahanda dan ibunda serta segenap keluarga yang dengan sabar telah

membesarkan, membimbing, mendo’akan, mengarahkan, member kepercayaan,

bantuan moril dan materil demi kesuksesan ananda.

Page 5: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

viii

2. Ibu Baiq Hana Susanti, S.Pi,M.Sc., selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan arahan dan bimbingannya hingga laporan ini selesai.

3. Bapak Dr.Sujiyo Miranto,M.Pd., selaku Dosen Pembimbing yang telah

memberikan arahan dan bimbingannya hingga laporan ini selesai.

4. Bapak M. Hartato, S.Pd. selaku Guru Mata Pelajaran Biologi yang telah

bersedia bekerjasama demi terselesainya penelitian ini.

5. Seluruh siswa/i kelas MTs Islamiyah Ciputat yang turut membantu jalannya

program penelitian ini.

6. Bapak Iwan , Ayu Kurnia, dan Teman-teman Biologi yang telah membantu

skripsi ini.

7. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini, yang

tidak bisa disebutkan satu persatu.

Tiada kata yang patut diucapkan selain ucapan terimakasih yang sebesar-

besarnya dan do’a tulus, semoga amal baik mereka diterima oleh Allah dan

mendapat Ridha-Nya. Amin...

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna.

Oleh karena itu, saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Amiiin...

Jakarta, 30 Desember 2012

Penulis

Page 6: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL........................................................................... i

HALAMAN JUDUL .............................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN................................................................ iv

ABSTRAK ............................................................................................... v

KATA PENGANTAR............................................................................. vii

DAFTAR ISI ........................................................................................... ix

DAFTAR TABEL................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiii

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... xiv

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ..................................................................... 3

C. Pembatasan Masalah .................................................................... 4

D. Perumusan Masalah ..................................................................... 4

E. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4

F. Manfaat Penelitian ....................................................................... 5

II. DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritis ......................................................................... 6

1. Ilmu Biologi ............................................................................. 6

2. Materi Sistem Peredaran Darah ............................................... 8

3. Belajar ...................................................................................... 10

4. Hasil Belajar ............................................................................. 12

Page 7: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

x

5. Model Pembelajaran................................................................. 17

6. Pembelajaran Kooperatif .......................................................... 18

7. Model Pembelajaran Tipe Games Turnament .......................... 20

8. Penelitian Tindakan Kelas........................................................ 26

9.Desain –Desain Alternatif Interverensi Tindakan yang Dipilih 37

B. Bahasan Hasil –Hasil Penelitian yang Relevan ........................... 38

C. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan............................. 42

D. Kerangka Berpikir ........................................................................ 43

E. Hipotesis Tindakan....................................................................... 45

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................... 46

B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian .................................... 46

C. Subyek dan Pihak yang Terkait dalam Penelitian ........................ 47

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian .................................. 47

E. Tahapan Intervensi Tindakan ....................................................... 48

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan ................................ 48

G. Data dan Sumber Data ................................................................. 48

H. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 49

I. Kontrol Terhadap Validitas Internal ........................................... 51

J. Indikator Keberhasilan Penelitian ................................................ 54

K. Pengembangan Perencanaan Tindakan ........................................ 54

Page 8: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

xi

IV. DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data .............................................................................. 57

1. Siklus I ....................................................................................... 57

2. Siklus II ..................................................................................... 65

B. Analisis Data ................................................................................ 70

C. Pembahasan................................................................................... 70

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ................................................................................... 73

B. Saran ............................................................................................. 73

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 74

LAMPIRAN

Page 9: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Klasifikasi Domain/Ranah Tujuan………………………. 16

Tabel 2.2. Kelebihan dan Kelemahan TGT ………………………… 26

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Instrument Siklus I…………………………….. 50

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrument Siklus II…………………………… 51

Tabel 4.1. Dokumen Catatan Lapangan …. ………………………. 57

Tabel 4.2. Hasil Wawancara Siswa Siklus I ………………………. 60

Tabel 4.3. Hasil Postest dan Postest Siklus I ……………………… 61

Tabel 4.4. Hasil Ngain Siklus II…………………………………… 62

Tabel 4.5. Tindakan Perbaikan Siklus I……………………………. 63

Tabel 4.6. Dokumen Catatan Lapangan……………………………. 65

Tabel 4.7. Hasil Wawancara Siswa Siklus II………………………. 67

Tabel 4.8. Hasil Posttest I dan Posttest II Siklus II……………….. 68

Tabel 4.9. Hasil N-gain Siklus II………………………………….. 69

Tabel 4.10. Kategori N Gain pada Siklus I dan II…………………. 71

Tabel 4.11 Rekapitulasi N Gain Siklus I dan II…………………… 71

Page 10: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Diagram Alur Sistem Peredaran Darah………………… 8

Gambar 2.2. Alur Sistem Peredaran Darah Kecil&Besar …………… 10

Gambar 2.3. Gambaran Penempatan Anggota Kelompok ………….. 23

Gambar 2.4. Aturan Permainan dalam Tipe TGT …………………… 26

Gambar 2.5. Model Action Research Kurt Lewin…………………… 29

Gambar 2.6. Bagan Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan… 43

Gambar 2.7. Skema Kerangka Hasil Penelitian ……………………. 46

Gambar 3.1. Bagan Prosedur Tindakan Modifikasi Kurt Lewin …… 56

Gambar 3.2. Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas………… 61

Gambar 4.1. Grafik Gabungan……………………………………… 70

Page 11: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Pertama………. 78

Lampiran 2. Lembar Kerja Siswa I…………………………………. 86

Lampiran 3. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Kedua………... 88

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa II………………………………... 96

Lampiran 5 . Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Ketiga……….. 98

Lampiran 6. Lembar Kerja Siswa III………………………………. 105

Lampiran 7. Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran Keempat……... 107

Lampiran 8. Denah/ Skema Permainan……………………………... 115

Lampiran 9. Lembar Kerja Siswa IV………………………………. 116

Lampiran 10. Posttest Siklus I………………………………………... 117

Lampiran 11.Kunci Jawaban Siklus I ………………………………. 120

Lampiran 12. Posttest Siklus II ……………………………............. . 121

Lampiran 13. Kunci Jawaban Siklus II ……………………………. 124

Lampuran 14. Hasil Uji Kemampuan Kognitif Siswa Siklus I……. 125

Lampiran 15. Hasil Uji Kemampuan Kognitif Siswa Siklus II…… 126

Lampiran 16. Perhitungan Nilai Mean & Modus Post test Siklus I... 127

Lampiran 17. Perhitungan Nilai Mean & Modus Post test Siklus II.. 128

Lampiran 18. Grafik Data Posttest Siklus I & II……………………. 129

Lampiran 19. Grafik Data Gabungan Posttest Siklus I& II………… 130

Lampiran 20. Hasil Poin Kelompok Tournament Siklus I………….. 131

Lampiran 21. Hasil Poin Kelompok Tournament Siklus II………... . 132

Lampiran 22. Aktivitas Siswa dengan Model Pembelajaran TGT….. 134

Page 12: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

xv

Lampiran 23. Hasil Wawancara Nonformal……………………….. 135

Lampiran 24. Hasil Wawancara Siswa Siklus I……………………. 136

Lampiran 25. Hasil Wawancara Siswa Siklus II………………….... 137

Lampiran 26. Daftar Nilai Semester Ganjil………………………… 138

Lampiran 27. Lembar Observasi Aktivitas Siswa I………………… 140

Lampiran 28. Lembar Observasi Aktivitas Siswa II…………………. 141

Lampiran 29. Lembar Observasi Aktivitas Siswa III………………… 142

Lampiran 30. Lembar Observasi Aktivitas Siswa IV………………… 143

Lampiran 31. Panduan Keaktifan Siswa……………………………… 144

Lampiran 32. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1.1…………. 146

Lampiran 33. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus 1.2…………. 147

Lampiran 34. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus 2.1…………. 148

Lampiran 35. Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus 2.2…………. 149

Lampiran 36. Kisi-kisi Instrumet Siklus I…………………………….. 150

Lampiran 37. Kisi-kisi Instrumet Siklus II…………………………… 160

Page 13: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

xvi

Page 14: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar

dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungannya dan dengan

demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang

memungkinkannya untuk berfungsi secara adekuat dalam kehidupan

masyarakat.1

Melalui pendidikan, akan dihasilkan manusia-manusia yang bertakwa,

berilmu, mandiri dan bertanggung jawab. Hal tersebut sejalan dengan apa yang

tertera dalam undang-undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003

pada bab II pasal 3 yang berbunyi :

Pendidikan Nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan

kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat

dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk

berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,sehat,berilmu,cakap

kreatif,mandiri dan menjadi warga Negara yang demokrasi dan bertanggung

jawab Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu

sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang

Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.2

Tujuan pendidikan di atas akan tercapai apabila terjadi peningkatan

komponen-komponen pendidikan. Salah satu komponen pendidikan yang

memegang peranan penting dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah

sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang dimaksud antara lain:

pemerintah melalui departemen pendidikan sebagai pemegang kebijakan,

lembaga penyelenggara pendidikan dan guru sebagai ujung tombak

pendidikan.

1 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005), h.79.

2 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2010), h.3.

Page 15: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

2

Guru adalah seorang pendidik, pembimbing, pelatih, dan pengembang

kurikulum yang dapat menciptakan kondisi dan suasana kegiatan belajar

mengajar (KBM) yang kondusif, yaitu suasana belajar menyenangkan,

menarik, memberi rasa aman, memberikan kesempatan kepada siswa untuk

berpikir aktif , kreatif, dan inovatif dalam mengeksplorasi dan mengelaborasi

kemampuannya.3

Tugas dan peranan guru sebagai pendidik professional sesungguhnya

sangat kompleks, tidak terbatas pada saat berlangsungnya interaksi edukatif di

dalam kelas, yang lazim disebut pembelajaran. Sudah banyak usaha yang

dilakukan guru dan sekolah agar prestasi belajar biologi siswa dapat meningkat

menjadi lebih baik. Salah satu upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa

adalah mengembangkan strategi pembelajaran biologi. Uzer Usman

berpendapat bahwa dalam menciptakan kondisi belajar mengajar yang efektif

setidaknya ada lima variabel yang menentukan keberhasilan belajar siswa,

yaitu melibatkan siswa secara aktif, menarik minat dan perhatian siswa,

membangkitkan motivasi siswa, memperhatikan kemampuan siswa serta

menggunakan alat peraga yang tepat.4

Berdasarkan hasil wawancara nonformal yang dilakukan peneliti

(observasi awal), sebagian besar siswa di MTs Islamiyah Ciputat hanya 61 %

dari satu kelas (kelas VIII 1) yang memiliki antusiasme khusus untuk pelajaran

sains.5

Berdasarkan informasi data-data dari guru IPA di MTs Islamiyah Ciputat,

bahwa hasil belajar pada konsep sistem peredaran darah kelas VIII tahun lalu

belum sepenuhnya mencapai target KKM, hanya 50% dari 34 siswa yang

mampu lulus diatas KKM. Hal ini dapat diketahui dari nilai tes siswa dalam

satu kelas yang belum semuanya mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM) yang ditentukan, sehingga banyak siswa yang harus melakukan

remedial pada konsep ini guna mencapai KKM yang ditetapkan yakni 65 6.

Maka dari itu, peneliti ingin mencoba menggunakan model pembelajaran yang

3 Rusman, Model-Model Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Press,2011), h.19.

4 Leonard dan Kiki, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Ilmiah Extacta,no.1, 2009, h.84. 5 Lampiran 23, h,134

6 Lampiran 26, h.137

Page 16: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

3

memunculkan minat, motivasi dan semangat belajar siswa pada materi sistem

peredaran darah yang menurut sebagian dari siswa kelas VIII dianggap

pelajaran yang sulit.

Teams Games Tournament merupakan salah satu teknik pembelajaran

kooperatif yang melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan

status. Selain itu teknik ini juga melibatkan peran aktif siswa sebagai tutor

sebaya dan mengandung unsur permainan dan penguatan dimana siswa dapat

belajar lebih rileks, bertanggung jawab, saling bekerjasama, saling

ketergantungan dan menciptakan suasana yang menyenangkan serta

menumbuhkan minat belajar, sehingga diharapkan terjadi peningkatkan hasil

belajar siswa. Metode ini cukup efektif menurut lambang subagiyo,dkk dalam

jurnalnya yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

bahwa pembelajaran dengan TGT merupakan pembelajaran yang menarik,

menjadikan siswa lebih aktif, kreatif, dan mandiri.7 Berdasarkan alasan tersebut

maka peneliti ingin menggunakan metode TGT sebagai objek penelitian untuk

melihat pengaruh penggunaan metode TGT terhadap materi sistem peredaran

darah, hingga terjadi peningkatan hasil belajar siswa yang pada akhirnya

menjadi tujuan yang ingin dicapai.

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dijabarkan di atas, maka

dapat peneliti merumuskan judul penelitian sebagai berikut : “Upaya

peningkatan hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah

dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, ada beberapa

masalah yang dapat diidentifikasikan yaitu sebagai berikut :

1. Minat yang rendah di MTs Islamiyah Ciputat pada pembelajaran sains

khususnya mata pelajaran Biologi.

7 Lambang Subagiyo, Laili Komariyah, dan Syaifuddin, Penerapan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe TGT, Didaktika,Volume 7, No.1, 2006, h.1-9

Page 17: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

4

2. Hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Biologi dalam Bab sistem

peredaran darah masih kurang sehingga menyebabkan ketidaktercapaian KKM

yaitu 65 di kelas VIII sebelumnya.

C. Pembatasan Masalah

Agar masalah yang diteliti tidak terlalu melebar, maka penulis membatasi

masalah yang diteliti pada hal-hal sebagai berikut :

1. Objek Penelitian adalah siswa kelas VIII MTs Islamiyah Ciputat Tahun

Ajaran 2011/2012.

2. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran

kooperatif tipe Teams Games Tournaments.

3. Menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

4. Hasil belajar, merupakan hasil belajar akhir dari suatu proses belajar

mengajar yang diharapkan terjadi peningkatan kognitif siswa.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah di atas, maka masalah

yang akan dicari jawabannya dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai

berikut: “Bagaimanakah penggunaan pembelajaran dengan metode TGT dapat

meningkatan hasil belajar siswa pada konsep sistem peredaran darah pada

siswa VIII MTs Islamiyah Ciputat?”.

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa

pada konsep sistem peredaran darah dengan menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT di kelas VIII MTs Islamiyah Ciputat.

Page 18: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

5

F. Manfaat Penelitian

Hasil dari pelaksanaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan

manfaat sebagai berikut :

1. Bagi siswa dapat membantu dalam pembentukan kecakapan

berkomunikasi, bekerjasama dan cakap dalam memecahkan masalah.

2. Bagi guru dapat dijadikan informasi tentang metode TGT untuk

meningkatkan hasil belajar biologi.

3. Bagi sekolah dapat dijadikan bahan acuan dalam rangka perbaikan

pembelajaran dan peningkatan mutu proses pembelajaran khususnya pada mata

pelajaran biologi.

Page 19: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

6

Page 20: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

6

BAB II

DESKRIPSI TEORITIS, KERANGKA PIKIR DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoritis

1. Ilmu Biologi

Biologi berasal dari kata “bios” dan “logos”. Bios artinya kehidupan dan

logos artinya ilmu. Jadi, biologi adalah ilmu yang mempelajari makhluk hidup,

yang mencakup manusia, tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme. Makhluk

hidup-makhluk hidup tersebut dapat dikelompokkan menjadi 5 kingdom atau

kerajaan yaitu animalia (hewan), plantae ( tumbuh-tumbuhan), fungi (jamur),

protista, dan monera.

Objek –objek tersebut dikaji dari tingkat molekul sampai tingkat individu

bahkan sampai tingkat ekosistem. Jadi, ruang lingkup biologi mencakup

struktur yang paling sederhana sampai tingkat yang paling kompleks.

Ilmu Biologi lahir jauh sebelum ilmu-ilmu lain berkembang. Diperkirakan

ilmu ini lahir sekitar abad XVI, ketika para sarjana ilmu pengetahuan alam

pada saat itu telah mengamati dan mempelajari berbagai keanekaragaman

makhluk hidup. mempelajari biologi akan membantu kita mengerti lingkungan

tempat kita, mengatur hidup dan kesehatan kita. Kita dapat memutuskan apa

yang harus kita makan, kita minum, kapan kita harus tidur, bekerja, dan

melakukan aktivitas lainnya, serta bagaimana kita memilih apa yang terbaik

untuk diri kita, lingkungan dan organisme lain.

Ilmu Biologi mengalami perkembangan yang sangat pesat pada abad XXI

dan mempengaruhi berbagai segi kehidupan manusia. Oleh karena itu, tidak

salah pendapat Naisbitt & Aburdene tentang abad XXI sebagai abad biologi.

Perubahan kedudukan biologi tersebut jelas merupakan tantangan bagi para

biologiwan dan pendidik biologi. Untuk menghadapi tantangan tersebut perlu

dipersiapkan generasi muda yang tangguh fisiknya, berkualitas cara berpikir

dan cara bersikap terhadap lingkungan alam & lingkungan sosialnya. Generasi

muda Indonesia yang kritis dan memiliki kesadaran akan pentingnya

Page 21: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

7

melestarikan fungsi lingkungan perlu dipersiapkan untuk memasuki ajang

persaingan bebas pada era globalisasi dan masa depan yang penuh dengan

ketidakpastian. Tantangan bagi kita sekarang adalah "How we educate citizens

through biology?", bukan sekedar membebani mereka dengan pengetahuan dan

hafalan.

Ilmu Biologi menduduki posisi sangat strategis dan mempunyai

kedudukan unik dalam struktur keilmuan. Sebagai bagian dari ilmu

pengetahuan alam atau natural science, biologi mempunyai kesamaan dengan

cabang atau disiplin lainnya dalam sains, yaitu mempelajari gejala alam, dan

merupakan sekumpulan konsep-prinsip teori (produk sains), cara kerja atau

metode ilmiah (proses sains), dan di dalamnya terkandung sejumlah nilai dan

sikap. Sebagai bagian dari ilmu-ilmu yang mempelajari manusia, biologi

berbeda dari sosiologi atau psikologi. Biologi mempelajari struktur-fisiologi

dan genetika manusia. Perilaku anak yang menyimpang dari norma yang

berlaku di masyarakat mungkin sekali merupakan hasil dari suatu proses

pendidikan sepanjang hayat selama berinteraksi dengan lingkungan dalam

kehidupannya. Proses pendidikan memberikan kontribusi dalam pembentukan

pribadi yang berbudi pekerti luhur melalui jalur sekolah. Oleh karena itu,

sekolah melalui guru mata pelajaran, termasuk guru biologi dituntut agar dapat

berperan untuk mengembangkan dan menanamkan sikap ke arah pembentukan

budi pekerti yang luhur atau akhlak mulia.1

1 Nuryani Y, Pendidikan Biologi dan Trend Penelitiannya, (Fakultas MIPA ,UPI, t.t),

h.1-2.

Page 22: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

8

2. Materi Sistem Peredaran Darah

3.

4.

Gambar 2.1. Diagram Alur Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah semua vertebrata terdiri atas sebuah pompa

berotot, disebut jantung, dan sebuah sistem saluran yang mengangkut darah

dari jantung. Pembuluh-pembuluh yang mengangkut darah menuju jantung

disebut vena; pembuluh-pembuluh yang mengangkut darah meninggalkan

jantung disebut arteri. Arteri yang berukuran lebih kecil disebut arteriola; vena

Alat peredaran

darah Darah

Gangguan pada sistem

peredaran darah

Plasma

darah

Sel darah Berhubungan

dengan

jantung

&pembuluh

darah

Berhubung

an dengan

darah

-Penyakit

jantung

-Tekanan

darah rendah

-Tekanan

darah tinggi

-Varises

-anemia

-leukimia

thalasemia

-AIDS

-Sel darah merah

-Sel darah putih

-keping darah

Jantung

Pembuluh

darah

Peredaran

darah

Peredaran

limfa

Arteri

Vena

Kapiler

Sistem Peredaran Darah pada Manusia

Page 23: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

9

yang berukuran lebih kecil disebut venula. Penghubung-penghubung terpenting

antara arteriola dan venula adalah bantalan kapiler, dimana terjadi pertukaran

zat yang sebenarnya antara darah dan jaringan.

Darah adalah cairan yang tersusun atas plasma cair (55 %), yang

komponen utamanya adalah air,dan sel-sel yang mengambang di dalamnya

(45%). Plasma kaya akan protein-protein terlarut, lipid, dan karbohidrat. Limfa

sangat mirip dengan plasma, hanya saja konsentrasinya sedikit lebih rendah.

Darah, limfa, dan cairan-cairan yang merendam jaringan-jaringan tubuh

merupakan satu per lima dari berat total tubuh ; darah sendiri merupakan satu

per dua belas tubuh, dan pada manusia umumnya volume darah adalah kurang

dari lima liter. Bagian-bagian selular penyusun darah, biasanya dikenal sebagai

unsur bentukan, terdiri atas tiga tipe: (1) sel-sel darah merah (eritrosit), (2) sel-

sel darah putih (leukosit), (3) trombosit.2 Sel darah merah atau eritrosit, sejauh

ini merupakan sel darah yang paling banyak jumlahnya, jauh melebihi yang

lain. Setiap milliliter kubik darah manusia mengandung 5 sampai 6 juta sel

darah merah, dan terdapat sekitar 25 triliun jenis sel ini dalam keseluruhan 5 L

darah dalam tubuh. Terdapat lima jenis utama sel darah putih atau leukosit:

monosit, neutrofil, basofil, eosinofil, dan limfosit. Fungsinya secara kolektif

adalah untuk melawan atau memerangi infeksi dengan berbagai cara. Keping

darah atau trombosit, adalah fragmen-fragmen sel dengan diameter sekitar 2-3

mikrometer. Keping darah tidak mempunyai nucleus dan bermula sebagai

suatu fragmen sitoplasmik yang memisah dari sel besar dalam sumsum tulang.

Berikut skema jalur sistem peredaran darah besar dan kecil.3

2 George H dan George J, Teori dan Soal-Soal Biologi, (Jakarta: Erlangga, 2005), h.208-

213. 3 Campbell,dkk, Biologi, (Jakarta: Erlangga, 2004), h.54-55.

Page 24: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

10

Gambar 2.2. Alur Sistem Peredaran Darah Kecil & Besar

3. Belajar

a. Definisi Belajar

Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku, dimana

perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga

ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.4

Belajar pada hakikatnya adalah proses interaksi terhadap semua situasi

yang ada disekitar individu. Belajar dapat dipandang sebagai proses yang

diarahkan kepada tujuan dan proses berbuat melalui pengalaman.5

Belajar adalah proses orang memperoleh berbagai kecapakapan,

keterampilan, dan sikap. Kemampuan orang untuk belajar ialah ciri penting

yang membedakan jenisnya dari jenis-jenis mahluk yang lain. Kemampuan

belajar itu memberikan manfaat bagi individu dan juga masyarakat. Bagi

individu dalam kebudayaan kita, kemampuan untuk belajar secara terus

menerus memberikan sumbangan bagi pengembangan berbagai ragam gaya

hidup.6

Menurut Gagne yang dikutip dari buku Teori-Teori Belajar dan

Pembelajaran, belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu

organisasi berubah prilakunya sebagai akibat pengalaman.7

b. Ciri-Ciri Belajar

William Burton menyimpulkan uraiannya yang cukup panjang tentang

prinsip-prinsip belajar sebagai berikut:

1. Proses belajar ialah pengalaman , berbuat, mereaksi,dan melampaui (under

going).

4 M.Ngalim,Purwanto. Psikologi Pendidikan, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2007),

h. 85. 5 Rusman, Model-Model Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Press, 2011), h.1.

6 Margaret E.Bell, Belajar dan Membelajarkan, (Jakarta: PT.RajaGrafindo

Persada,1994),h.1. 7 Ratna W.Dahar, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, (Bandung, T.tp., 2006), h.2.

Jantung (bilik

kanan)

Paru-paru Jantung (serambi

kiri)

Jantung ( bilik

kiri)

Seluruh

tubuh Jantung ( serambi

kanan)

Page 25: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

11

2. Proses itu bermacam-macam ragam pengalaman dan mata pelajaran –mata

pelajaran yang terpusat pada suatu tujuan tertentu.

3. Pengalaman belajar secara maksimum bermakna bagi kehidupan murid.

4. Pengalaman belajar bersumber dari kebutuhan dan tujuan murid sendiri

yang mendorng motivasi yang kontinu.

5. Proses belajar dan hasil belajar disyarati oleh hereditas dan lingkungan.

6. Proses belajar dan hasil usaha belajar secara materiil dipengaruhi oleh

perbedaan-perbedaan individual di kalangan murid-murid.

7. Proses belajar berlangsung secara efektif apabila pengalaman-pengalaman

dan hasil-hasil yang diinginkan disesuaikan dengan kematangan murid.

8. Proses belajar yang terbaik apabila murid mengetahui status dan kemajuan.

9. Proses belajar merupakan kesatuan fungsional dari berbagai prosedur.

10. Hasil-hasil belajar secara fungsional bertalian satu sama lain, tetapi dapat

didiskusikan secara terpisah.

11. Proses belajar berlangsung secara efektif di bawah bimbingan yang

merangsang dan membimbing tanpa tekanan dan paksaan.

12. Hasil–hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-

pengertian,sikap-sikap,apresiasi,abilitas,dan keterampilan.

13. Hasil-hasil belajar diterima oleh murid apabila memberi kepuasan pada

kebutuhannya dan berguna serta bermakna baginya.

14. Hasil-hasil belajar dilengkapi dengan jalan serangkaian pengalaman-

pengalaman yang dapat dipersamakan dan dengan pertimbangan yang

baik.

15. Hasil-hasil belajar itu lambat laun dipersatukan menjadi kepribadian

dengan kecepatan yang berbeda-beda.

16. Hasil-hasil belajar yang telah dicapai adalah bersifat kompleks dan dapat

berubah-ubah (adaptable), jadi tidak sederhana dan statis.8

c. Faktor-Faktor Belajar

Faktor- faktor tersebut adalah : (1) faktor kegiatan, penggunaan dan

ulangan, (2) belajar memerlukan latihan dengan jalan: relearning, recalling,

8 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2005), h.31.

Page 26: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

12

dan reviewing, (3) belajar siswa lebih berhasil, belajar akan lebih berhasil jika

siswa merasa berhasil dan mendapat kepuasannya, (4) siswa yang belajar perlu

mengetahui apakah ia berhasil atau gagal dalam belajarnya, (5) faktor asosiasi,

(6) pengalaman masa lampau, (7) faktor kesiapan belajar, (8) faktor minat dan

usaha, (9) faktor-faktor fisiologi, (10) faktor intelegensi.9

Dari berbagai pengertian belajar menurut beberapa ahli yang telah

dikemukakan maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa belajar adalah usaha

yang dilakukan oleh individu melalui latihan dan pengalaman yang

manghasilkan perubahan intelektual serta tingkah laku.

4. Hasil Belajar

Hasil belajar siswa dalam proses pembelajaran merupakan tujuan konkret

yang ingin dicapai oleh semua pemeran dunia pendidikan. Untuk mencapai

tujuan ini banyak faktor yang mempengaruhi pelaaksanaan proses

pembelajaran, di antaranya adalah dengan menggunakan model,strategi, dan

metode pembelajaran yang sesuai dalam proses pembelajaran. Semakin tepat

pemilihan metode atau model pembelajaran pada suatu kondisi diharapkan

hasil belajar yang dicapaipun semakin baik.

Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah

menerima pengalaman belajarnya. Sedangkan menurut Horwart Kingsley

dalam bukunya Sudjana membagi tiga macam hasil belajar mengajar : (1).

Keterampilan dan kebiasaan, (2). Pengetahuan dan pengarahan, (3). Sikap dan

cita-cita.

Menurut Fengfeng Ke, dkk mengatakan bahwa: “ Usually a variety of test

were used to measure multiple learning outcomes comprising (a) learning of

factual knowledge, (b) comprehention, (c) prosedure and problem solving, and

(d) development of positive learning attitude.”10

Hasil belajar dipengaruhi oleh faktor-faktor yang mempengaruhi proses

dan hasil belajar terdiri dari faktor internal dan ekternal. Faktor internal terdiri

dari faktor fisiologis yakni faktor yang secara umum dapat dilihat dari kondisi

9 Ibid, h.32.

10 Fengfeng Ke, dkk, “Effect Of Animation On Multi-Level Learning Outcomes For

Learner with Different Chracteristic”,Visual Literacy,no.1(Spring 2006): h.16.

Page 27: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

13

fisiologis, seperti kesehatan yang prima, tidak dalam keadaan lelah, tidak

dalam keadaan cacat jasmani,dan sebagainya, semuanya akan membantu dalam

proses dan hasil belajar. Dan faktor psikologis yang terdiri dari intelegensi,

perhatian, minat dan bakat, motif & motivasi, kognitif dan daya nalar.

Sedangkan faktor eksternal terdiri faktor lingkungan yang meliputi faktor alam

dan sosial. Lingkungan alam misalnya keadaan suhu, kelembaban, kepengapan

udara, dan sebagainya. Serta faktor instrumental adalah faktor yang keberadaan

dan penggunaannya dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan.

Faktor ini berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan–tujuan belajar

yang telah direncanakan. Faktor instrumental ini dapat berupa kurikulum,

sarana dan fasilitas, dan guru. Kiranya jelas faktor-faktor ini besar pengaruhnya

pada proses dan hasil belajar.

Dalam belajar biologi, menurut Bloom ada 3 cara mengembangkan

tujuan pendidikan yang berkenaan dengan hasil belajar yang mencakup ranah

kognitif, afektif dan psikomotor. Masing-masing ranah tersebut secara berturut-

turut berkenaan dengan kemampuan intelektual keadaan psikis dan

keterampilan psikis dan keterampilan motorik peserta didik. Hal ini disebabkan

karena muara ketiga kompetensi tersebut mengarah kepada kecakapan hidup

siswa (life skill).11

a. Ranah Kognitif

Ranah kognitif adalah kawasan yang membahas tujuan pembelajaran

berkenaan dengan proses mental yang berawal dari tingkat pengetahuan sampai

ke tingkat yang lebih tinggi yaitu evaluasi.

Menurut Jean Piaget yang dikutip oleh Arthea dkk menyatakan bahwa:

“The cognitive development ,He believed that children learn because their

developing mental structures are challenged by what they observe and

experience in the environment, which in turn result in the development of a

more complex mental structure or schema”.12

Perkembangan sebagian anak bergantung pada seberapa jauh anak itu aktif

dan berinteraksi aktif dengan lingkungan. Hal ini mengindikasikan bahwa

11

Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2006), h.13. 12

Arthea,dkk, In The Classroom, (USA: McGraw-Hill Third Edition, 1998), h.292.

Page 28: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

14

lingkungan di mana anak belajar sangat menentukan proses kognitif anak. Pola

perilaku atau berpikir yang digunakan anak-anak dan orang dewasa dalam

menangani objek-objek di dunia disebut schemata. Pengamatan mereka

terhadap suatu benda mengatakan kepada mereka sesuatu hal tentang objek

tersebut. Piaget yakin bahwa pengalaman-pengalaman fisik dan manipulasi

lingkungan penting bagi terjadinya perubahan perkembangan. Selain itu, ia

juga berkeyakinan bahwa interaksi sosial dengan teman sebaya, khususnya

berargumentasi, berdiskusi, membantu memperjelas pemikiran yang ada

akhirnya, membuat pemikiran itu menjadi lebih logis.13

Menurut taksonomi Blomm dalam Haryati, kemampuan kognitif adalah

kemampuan berpikir secara hirarkis yang terdiri dari pengetahuan,

pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.

Aspek –aspek pada ranah kognitif menurut Bloom ( sebelum revisi) ada

enam yang kemudian lebih dikenal dengan Taksonomi Bloom. Keenam aspek

tersebut adalah sebagai berikut:14

1) Jenjang kemampuan ingatan (recall), dikenal sebagai jenjang C1 jenjang

ini didefinisikan sebagai mengingat materi yang telah dipelajari sebelumnya,

mencakup fakta, rumus,konsep, prinsip,dan prosedur yang telah dipelajari.15

2) Jenjang kemampuan pemahaman (comprehention)/C2

Pada jenjang ini didefinisikan sebagai kemampuan untuk menyerap arti dari

materi yang dipelajarinya, misalnya dapat menafsirkan bagan, diagram atau

grafik, menerjemahkan suatu pernyataan verbal ke dalam rumusan matematis,

meramalkan berdasarkan kecenderungan tertentu (ekstrapolasi dan interpolasi)

menjelaskan informasi yang diterima dengan kata-kata sendiri.

3) Jenjang kemampuan penerapan/aplikasi (application)/ C3

Jenjang ini didefinisikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi,

prinsip, aturan,atau metode yang telah dipelajari dalam situasi konkrit yang

baru.

13

Trianto, Model Pembelajaran Terpadu (Jakarta:Bumi Aksara,2010), h.70 -72. 14

Zulfiani,dkk, Strategi Pembelajaran Sains (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2009), h.64. 15

Ibid, h.68.

Page 29: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

15

4) Jenjang kemampuan analisis (analysis) / C4

Jenjang ini didefinisikan sebagai suatu kemampuan untuk menguraikan suatu

materi ke dalam bagian-bagiannya, atau menguraikan suatu informasi yang

dihadapi komponen-komponennya sehingga struktur informasi serta hubungan

antara komponen informasi tersebut menjadi jelas.

5) Jenjang kemampuan sintesis ( synthesis) / C5

Jenjang ini merupakan kemampuan untuk menggabungkan bagian-bagian yang

terpisah menjadi suatu keseluruhan yang terpadu. Termasuk ke dalamnya

kemapuan merencanakan eksperimen, menyusun karangan, menyusun cara

baru untuk mengklasifikasikan objek-objek, peristiwa, dan informasi lainnya.

6) Jenjang kemampuan evaluasi (evaluation) / C6

Jenjang ini didefinisikan sebagai kemampuan untuk mempertimbangkan nilai

suatu materi (pernyataan, uraian,pekerjaan) berdasarkan criteria tertentu yang

diterapkan.

Menurut Peter W Arisian dan Micheal Russel menyatakan bahwa:

“ A former student of Bloom offered a revised version of the cognitive

taxonomy which included the following processes: remembering,

understanding, applying, analyzing, evaluating, and creating. Although

cognitive taxonomies can differ in the particular levels or categories they

include, their most important function is to remind teachers of the distinction

between higher-and lower-level thingking behaviors.students higher-order

thingking skills that go beyond rote memorization”.16

a. Ranah Afektif

Ranah afektif yaitu menekankan pada sikap, perasaan, emosi, dan

karakteristik moral yang diperlukan untuk kehidupan di masyarakat. Domain

afektif memiliki 5 tingkatan yaitu:

1) Penerima

2) Kemampuan menanggapi (responding)

3) Penilaian

4) Pengorganisasian

5) Karakterisasi 17

16

Peter W.Airasian and Michaael K. Russell, Classroom Assessment: concepts and

application (USA: Mc Graw-Hill Companies 6th

ed, 2008), h.38. 17

Rusman, Model-Model Pembelajaran (Jakarta: RajawaliPress, 2011), h.171-173.

Page 30: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

16

b. Ranah Psikomotorik

Hasil belajar psikomotorik mencakup tujuan yang berkaitan dengan

keterampilan (skill) yang bersifat manual atau motorik, yang terbagi menjadi 7

tingkatan, yaitu:

1) Persepsi

2) Kesiapan melakukan suatu kegiatan

3) Mekanisme

4) Respon terbimbing

5) Kemahiran

6) Adaptasi

Tabel 2.1. Klasifikasi Domain/Ranah Tujuan

DOMAIN KOGNITIF

NO Kategori Penjelasan

1. Pengetahuan Mengingat hal-hal yang spesifik, metode,& struktur yang sederhana

2. Pemahaman Pemahaman tipe yang tidak termasuk kemampuan untuk melihat/memahami

3. Aplikasi Kemampuan untuk menggunakan generalisasi atau aturan dalam situasi tertentu

4. Analisis Kemampuan untuk memisahkan/menguraikan sebuah sistem hubungan

5. Sintesis Kemampuan menyusun dan mengkombinasikan sejumlah elemen tidak terstruktur

6. Evaluasi Penilaian terhadap materi, metode, dll dengan menggunakan kriteria tertentu

DOMAIN AFEKTIF

1. Penerimaan Sensitivitas terhadap fenomena tertentu

2. Responding Perhatian yang aktif terhadap fenomena, merefleksikan minat tanpa komitmen

3. Penilaian Persepsi terhadap kebaikan atau nilai dalam sebuah fenomena.

4. Penyusunan nilai pada sistem organisasi

5. Karakteristik Pengembangan & internalisasi dari tingkatan organisasi

DOMAIN PSIKOMOTORIK

1. Persepsi Menafsirkan rangsangan, peka terhadap rangsangan

2. Kesiapan Melakukan konsentrasi&menyiapkan diri secara fisik

3. Peniruan Dasar permulaan dari penguasaan keterampilan

4. Gerakan

mekanis

Keterampilan & pengulangan kembali urutan fenomena sebagai bagian dari usaha sadar

yang berpegang pada pola

5. Gerakan respon Berketerampilan secara luwes, supel, lancar, gesit dan lincah.

6. Penyesuaian Penyempurnaan keterampilan, menyesuaikan diri, melakukan gerakan variasi.

Page 31: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

17

5. Model Pembelajaran

Menurut Soekamto dkk, model pembelajaran adalah kerangka konseptual

yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan

pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar tertentu, dan berfungsi

sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam

merencanakan aktivitas belajar mengajar. Menurut Sudrajat, model

pembelajaran adalah bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai

kahir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model

pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu

pendekatan, metode dan teknik pembelajaran.

Menurut Joyce & Well berpendapat bahwa model pembelajaran adalah

suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum

(rencana pembelajaran jangka panjang), merancang bahan-bahan pembelajaran,

dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain.18

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran

adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai pedoman

dalam merencanakan pembelajaran di kelas untuk membantu peserta didik

sedemikian rupa sehingga tujuan pembelajaran tercapai.

Menurut Nieveen, kriteria model pembelajaran yang baik adalah sebagai

berikut.

a. Valid

Validitas atau ketepatan model pembelajaran berhubungan dengan dua hal,

yaitu rasional teoritik yang kuat dan memiliki konsistensi internal.

b. Praktis

Kriterium praktis menunjuk pada : pertama, para ahli dan praktisi

menyatakan bahwa apa yang mereka kembangkan dapat diterapkan dan kedua,

kenyataan menunjukan bahwa apa yang mereka kembangkan tersebut betul-

betul dapat diterapkan.

18

Rusman,Model-Model Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Press, 2011), h.132.

Page 32: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

18

c. Efektif

Efektivitas suatu model pembelajaran ditunjukkan dengan parameter :

pertama, para ahli dan praktisi berdasarkan pengalamannya menyatakan bahwa

model pembelajaran tersebut efektif, dan kedua, secara operasional model

tersebut memberikan hasil sesuai dengan yang diharapkan.

6. Pembelajaran Kooperatif

Pembelajaran kooperatif (cooperative learning) adalah pendekatan

pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk

bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan

belajar.

Menurut Sanjaya dikutip oleh Rusman dalam buku Model-Model

Pembelajaran, cooperative learning merupakan kegiatan belajar siswa yang

dilakukan dengan cara berkelompok. Model pembelajaran kelompok adalah

rangkaian kegiatan belajar yang dilakukan oleh siswa dalam kelompok-

kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah

dirumuskan.19

Menurut Robert E. Slavin menyatakan bahwa:

“ Cooperative learning refers to a variety of teaching methods in which

students work in small groups to help one another learn academic content.

Cooperative learning is not a new idea in education, but until recently it has

only been used by a few teachers for limited purpose, such as occasional group

projects or report. All cooperative learning methods share the idea that

students work togetherto learn and responsible for their teammates learning as

well as their own.”20

Model cooperative learning tidak sama dengan sekedar belajar dalam

kelompok. Sistem pengajaran cooperative learning didefinisikan sebagai

sistem kerja atau belajar kelompok yang berstruktur. Ada unsur-unsur dasar

cooperative learning yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang

dilakukan asal-asalan. Pelaksanaan prosedur model cooperative learning

19

Ibid, h.203. 20

Robert E. Slavin, Cooperative Learning Second Edition, (USA: Allyn and Bacon,

1995), h.2 -5.

Page 33: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

19

dengan benar akan memungkinkan pendidik mengelola kelas dengan lebih

efektif.

Belajar secara kooperatif dalam kelompok kecil membantu siswa dan

anggota dalam tim untuk menyelesaikan tugas secara bersama-sama. Secara

umum pembelajaran kooperatif terdiri dari lima karakteristik, yakni siswa

dapat belajar bersama pada tugas-tugas umum atau aktivitas untuk

menyelesaikan tugas atau aktivitas pembelajaran. Adanya saling

ketergantungan secara positif sehingga siswa saling membutuhkan satu sama

lain untuk mencapai hasil bersama. Pembelajaran yang paling baik adalah

pembelajaran yang dikerjakan secara berkelompok, umumnya kelompok kecil

yang terdiri dari 2 sampai 5 siswa dengan menggunakan perilaku kooperatif,

pro-sosial dimana siswa secara mandiri bertanggungjawab untuk pekerjaan

pembelajaran mereka.

Pendekatan kooperatif digunakan dalam pembelajaran di kelas dengan

menciptakan situasi atau kondisi bagi kelompok untuk mencapai tujuan

masing-masing anggota atau kelompok itu sendiri. Pembelajaran kooperatif

membawa maksud belajar bersama-sama dalam satu kumpulan kecil yang

mempunyai tujuan yang sama. Siswa memiliki semangat bekerjasama untuk

mencapai tahap pembelajaran yang maksimum bagi diri sendiri dan juga bagi

kelompoknya.21

Salah satu aspek penting pembelajaran kooperatif ialah bahwa di samping

pembelajaran kooperatif membantu mengembangkan tingkah laku kooperatif

dan hubungan yang lebih baik di antara siswa, pembelajaran kooperatif secara

bersamaan membantu siswa dalam pembelajaran akademis mereka.22

Belajar kooperatif lebih dari sekedar belajar kelompok. Di dalam belajar

kooperatif setiap anggota kelompok saling membagi ide, belajar bersama,

bertanggungjawab terhadap keberhasilan anggota lain pada kelompoknya

sebagaimana terhadap dirinya sendiri.23

21

Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: UIN Press, 2009), h.131. 22

Ibid, h.134. 23

Ibid, h.135.

Page 34: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

20

Menguasai komponen pokok dari pembelajaran kooperatif akan

memungkinkan guru untuk:

1. Menggunakan pelajaran, kurikulum, dan mata pelajaran untuk disusun

secara kooperatif.

2. Menyesuaikan pelajaran-pelajaran yang menggunakan pembelajaran

kooperatif dengan kebutuhan khusus pengajaran, keadaan, kurikulum, mata

pelajaran, dan siswa ;serta

3. Mendiagnosa berbagai masalah yang mungkin dihadapi sebagian siswa

dan ikut ambil bagian dalam penyelesaiannya untuk meningkatkan keefektifan

dari kelompok belajar siswa.24

Menurut Richard I.Arend dalam buku Higher Education menyatakan bahwa:

“One of the important aspects of cooperative learning is that while it is helping

promote cooperative behavior and better group relations among student, it

simultaneously helps students with their academic learning. Over the past

decade, several researchers have reviewed and summarized the research on

cooperative learning ( Downey,2000, Leinhardt,1992; Slavin et al,1992; and

Stronge,2002). They reviewed studies at all grade levels and included the

following subject areas: language arts, spelling, geography, social studies,

science, mathematics,English as a second language, reading and writing”.25

Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

kooperatif merupakan pondasi yang baik untuk meningkatkan dorongan

prestasi siswa dan integensi guru. Dengan memiliki dorongan atau motivasi

yang positif, secara tidak langsung seorang siswa akan menunjukkan

peningkatan hasil belajarnya.

7. Model Pembelajaran Tipe Teams Games Tournament (TGT)

TGT (Teams Games Tournament ) merupakan salah satu metode

pembelajaran kooperatif yang telah dikembangkan oleh Robert E. Slavin pada

tahun 1994 di John Hopkins University, Baltimor, Maryland. Metode TGT

merupakan suatu metode pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran

kooperatif, dimana para siswa dikelompok-kelompokkan 4-6 orang per

24

David W Jhonson , dkk, Colaborative Learning, (Bandung: PT Nusa Media, 2004),

h.7-8. 25

Richard I, Higher Education, (USA: Mc Graw Hill Companies, 2007), h.349.

Page 35: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

21

kelompok secara heterogen berdasarkan jenis kelamin, agama, etnis/suku,

sehingga dapat dilatih kecakapan sosial. Walaupun TGT sudah dikenal sejak

tahun 1994. Terdapat tiga prinsip pembelajaran kooperatif yaitu:

1. Interaksi simultan

Interaksi simultan diantara para siswa terjadi pada metode TGT, pada saat

pembelajaran, siswa aktif atau terlibat langsung pada kegiatan pembelajaran,

sehingga siswa tidak mengalami kejenuhan.

2. Ketergantungan positif

Ketergantungan positif timbul pada saat ketergantungan individu atau

kelompok berhubungan secara positif. Keberhasilan salah satu murid

berhubungan dengan keberhasilan yang diperoleh murid lain, maka individu

mengalami ketergantungan secara positif. Jika kesuksesan anggota lain (jika

salah satu anggota gagal maka semua gagal), maka terbentuklah suatu bentuk

ketergantungan positif yang kuat. Sehingga anggota termotivasi memastikan

bahwa anggota kelompok lainnya melakukan yang terbaik.

3. Pertanggungjawaban individu.

Pertanggungjawaban individu dituntut oleh guru, walaupun belajar dan

mengerjakan tugas selalu dalam kelompok, jenis penilaianya tetap individual.

Sikap siswa yang dapat dibangun antara lain; siswa termotivasi, terdukung

terhargai,bangga, antusias,bahagia, merasa aman dan siswa dapat

mengendalikan rasa kecewa, sedih serta mengembangkan kejujuran, mandiri,

kerjasama, suka memberi,adil dan terbuka.26

Slavin menjelaskan ada lima komponen utama dalam metode TGT yaitu :

a) Pembelajaran awal

Pembelajaran awal dalam metode TGT tidaklah berbeda dengan pengaajaran

biasa atau pengajaran klasikal oleh guru, hanya pelajaran difokuskan pada

materi yang sedang dibahas saja. Tujuan pembelajaran awal adalah membentuk

siswa dalam kecakapan komunikasi, menggali informasi, kecakapan

bekerjasama dalam kelompok, kecakapan dalam memecahkan masalah.

26

Zulfiani, dkk, Strategi Pembelajaran Sains, (Jakarta: UIN Press,2009), h.144-145.

Page 36: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

22

b) kelompok belajar (team study)

Kelompok belajar di susun dengan beranggotakan 4-5 orang yang mewakili

percampuran dari berbagai keragaman dalam kelas, seperti kemampuan

akademik, jenis kelamin, ras/etnis. Fungsi utama mereka dikelompokan adalah

anggota-anggota kelompok saling meyakinkan bahwa mereka dapat

bekerjasama dalam belajar dan mengajarkan lembar kerja dan lebih khusus lagi

untuk menyiapkan semua anggota dalam menghadapi kompetensi.

c) Permainan (games)

Permainan dalam pembelajaran kooperatif akan menimbulkan kekreatifan

siswa. Kegiatan belajar dengan permainan yang dirancang dalam pembelajaran

kooperatif TGT memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks. Pertanyaan

dalam games disusun dan dirancang dari materi yang telah disajikan untuk

menguji pengetahuan siswa yang diperoleh mewakili masing-masing

kelompok.

d) Turnamen/kompetisi (tournament)

Turnamen adalah susunan game yang dipertandingkan. Biasanya dilaksanakan

pada akhir minggu atau akhir unit pokok bahasan, setelah guru memberikan

penyajian kelas dan kelompok pertandingan. Pada meja pertandingan

disediakan satu set lembar pertandingan, kunci jawaban, kartu nomor (jumlah

sesuai dengan nomor soal), dan format skor pertandingan.dibawah ini adalah

gambar meja pertandingan yang terdiri dari empat anggota pertandingan. 27

27

Ibid, h.145-146.

Page 37: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

23

Kelompok A Kelompok B

Kelompok C Kelompok D

Gambar 2.3. Gambaran Penempatan Anggota Kelompok pada Pertandingan di

Meja ( Sumber: Slavin, Cooperative Learning, h.86)

Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran TGT adalah sebagai berikut:

1) Membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok masing-masing terdiri dari

empat atau lima anggota hanya apabila kelas tidak habis dibagi dengan empat

anggota. Untuk menempatkan siswa dalam kelompok, dengan mengurutkan

mereka dari atas ke bawah berdasarkan kinerja akademik tertentu ( misalnya

nilai rapor yang lalu, skor tes) dan membagi daftar siswa yang telah diurut itu

menjadi empat. Kemudian ambil satu siswa dari tiap perempatan itu sebagai

anggota tiap tim.

2) Meminta anggota tim bekerja sama mengatur bangku atau meja mereka,

dan berikan kesempatan untuk memilih nama tim mereka.

3) Membagi LKS atau panduan belajar siswa serta menganjurkan agar siswa

bekerja dalam tim. Apabila ada teman yang belum bisa mengerjakan soal itu,

maka teman satu tim bertanggung jawab untuk menjelaskan soal itu.

4) Memberi penekanan kepada siswa bahwa mereka tidak boleh mengakhiri

kegiatan belajar sampai mereka yakin bahwa seluruh anggota tim mereka dapat

menjawab 100% soal-soal kuis tersebut.

A 1 A 2 A 3 A 4

Tinggi Sedang Atas Sedang bawah Rendah

A 1 A 2 A 3 A4

Tinggi Sedang atas Sedang bawah Rendah

Meja I

A 1 A2 A3 A4

Tinggi Sedang atas Sedang bawah Rendah

A1 A2 A3 A4

Tinggi Sedang atas Sedang Bawah Rendah

Meja II Meja III Meja IV

Page 38: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

24

5) Pada saat siswa sedang bekerja dalam tim, guru berkeliling di dalam kelas,

dan memberikan pujian kepada tim yang bekerja baik, dan member semangat

kepada tim yang belum bisa.

6) Membuat skor individu dan skor tim. Skor tim berdasarkan pada hasil

turnamen, sedangkan untuk skor individu didasarkan pada peningkatan skor

sejauh mana melampaui skor dasar pada kuis sebelumnya, untuk menghitung

skor peningkatan individual menggunakan sistem yang akan dibahas

kemudian. Skor tim diumumkan secara tertulis di papan pengumuman atau

cara lain yang sesuai.

Teams Games Tournament adalah salah satu teknik dalam Cooperatif

Learning yang menggabungkan antara kelompok belajar dengan kompetisi

Team. Dalam pelaksanaannya kompetisi Team itu berbentuk tournament

belajar yang menjadi sarana bagi siswa berkompetisi meraih skor atau nilai

untuk kelompok maupun siswa itu sendiri.28

TGT adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menempatkan

siswa dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6

orang siswa yang memiliki kemampuan, jenis kelamin dan suku kata atau ras

yang berbeda. Guru menyajikan materi, dan siswa bekerja dalam kelompok

masing-masing.29

Menurut Robert E.Slavin menyatakan bahwa:

“ Teams- Games-Tournaments, originally development by David DeVries and

Keith Edward, was the first of the Jhon Hopkins cooperative learning methods.

It uses the same teacher presentations and team work as in STAD, but replaces

the quizzes with weekly tournaments, in which students play academic games

with members of other teams to contribute points to their team score. TGT has

many of the same dynamics as STAD , but adds a dimension of excitement

contributed by the use of games. Teammates help one another prepare for the

games by studying worksheets and explaining problems to one another, but

when students are playing the games their teammates cannot help them ,

ensuring individual accountability”.30

28

Indriyani Dewi, “Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan

TGT”,Jurnal Vol.1 No.1,2008), h.74. 29

Rusman, Model-Model Pembelajaran, (Jakarta: Rajawali Press, 2011), h.224. 30

Robert E. Slavin, Cooperative Learning Second Edition, (USA:Allyn and Bacon,

1995), h. 6.

Page 39: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

25

Teams Games Tournament adalah salah satu atau model pembelajaran

kooperatif yang mudah diterapkan. Melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa

harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan

mengandung unsur permainan dan penguatan. Aktivitas belajar dengan

permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT

memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan

tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar.31

Teams Games Tournament bentuk partisipasi aktif selama proses belajar

mengajar berlangsung sehingga seluruh siswa memiliki kesempatan yang sama

untuk mengoptimalkan kemampuan berpikir, memahami, menguasai dan

mentransfer materi yang dipelajari.32

Dalam pembelajaran kontekstual yang dikembangkan oleh Slamet pada TGT

terdapat langkah-langkah pembelajaran yang berbeda dengan tipe-tipe yang

lain dalam pembelajaran kooperatif yaitu (1) Guru melakukan kegiatan

apresiasi dan motivasi; (2) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(indikator) ; (3) Guru menyajikan informasi baik secara verbal maupun secara

tertulis; (4) Pembentukan kelompok secara heterogenitas dengan

memperhatikan penyebaran nilai rata-rata ulangan harian sebelumnya (nilai

dasar), gender, etnis, agama dan lain-lain; (5) masing-masing kelompok

berdiskusi dalam kelompok kerja mengerjakan worksheet ( panduan belajar) ;

(6) Guru memimpin jalannya diskusi dan memberikan bimbingan; (7) Guru

memberikan skor penilaian berdasarkan hasil dalam meja turnamen.

Model pembelajaran kooperatif bekerja di bawah struktur penghargaan

kooperatif dan karena banyak materi pelajaran dalam pembelajaran kooperatif

yang bertujuan untuk mencapai pembelajaran kognitif dan sosial yang

kompleks, maka dibutuhkan pendekatan penilaian dan evaluasi yang berbeda.

31

Leonard dan Kiki, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Terhadap

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Pada Konsep Sistem Pencernaan, Ilmiah Exacta, no.1, 2009, h.

84. 32

Lambang Subagiyo,dkk, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT,

Didaktika, Vol.7, No.1, 2006, h.1.

Page 40: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

26

Dalam hal ini TGT dan STAD memiliki sistem penilaian dan evaluasi yang

sama.33

Pembaca Penantang 1

Penantang 2

Gambar 2.4. Aturan permainan dalam tipe TGT

Adapun kelemahan dan kelebihan pembelajaran kooperatif tipe TGT dapat

dilihat dari tabel berikut:

Tabel 2.2. Kelebihan dan Kelemahan TGT

Kelemahan Kelebihan

1. Penilaian Individu tidak setiap

1-2 kali pertemuan melainkan

penilaian kelompok.

2. Penilaian berdasarkan kerja

kelompok dan selanjutnya

individu

1. Adanya games dan tournament

dalam kelompok belajar

2. Menekankan kompetisi yang sehat

3. Kelompok belajar heterogen

4. Terdapat pengembangan

8. Penelitian Tindakan Kelas

a. Pengertian Penelitian Tindakan ( Action Research)

Penelitian tindakan (Action Research) pertama kali dikembangkan oleh

seorang psikolog sosial, Kurt Lewin, 1946. Penelitian ini dikembangkan pada

33

Ibid, h.5-6.

a. Ambil 1 kartu yang dinomori dan temukan

pertanyaan pada lembar kartu tersebut.

b. Baca soal dengan suara yang keras.

c. Memberi jawaban

Setuju dengan pembaca

soal atau memberikan

jawaban yang berbeda

a. Setuju dengan pembaca soal atau dengan

penantang pertama atau memberikan

jawaban yang berbeda.

b. Mengecek kunci jawaban.

Page 41: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

27

tahun 1940-an sebagai salah satu model penelitian yang muncul di tempat

kerja, yaitu tempat peneliti melakukan pekerjaannya sehari-hari, misalnya,

kelas merupakan tempat penelitian bagi guru, sekolah merupakan tempat

penelitian bagi kepala sekolah.

Beberapa ahli telah memberkan batasan tentang penelitian tindakan.

Menurut Robert Rapoport penelitian tindakan adalah “.. aims to attribute

both to the practical concerns of people in an immediate problematic

situation and to the goals of social science by joint collaboration within a

mutually acceptable ethical framework”. Kemudian Dave Ebbutt

menyatakan Action research: “.. is about the systematic study of attemps to

improve educational practice by group of participants by means of an their

own practical action and by means of their own reflection upon the effects of

those actions”. Sedangkan Carr and Kemmis:“ It can be argued that three

conditions are individually necessary and jointly sufficient for action

research to be exist :firstly , a project takes as its subject-matter a social

practice, regarding it as a form of strategic action succeptible of

improvement; secondly, the project proceeds through a spiral of cycle of

planning, acting, observing and reflecting, with each of these activities being

systematically and self critically implemented and interrelated; thirdly, the

project involves those responsible for the practice in each of the moments of

the activity, widening participation in the project gradually to include others

affected by the pactice, and maintaining collaborative control of the

prosess”.34

Menurut L.R Gay and Geoffrey menyatakan bahwa: “ The purpose of

action research is to provide teacher researchers with a method for solving

everyday problems in schools so that they may improve both student learning

and teacher effectiveness. Action research is largely about developing the

professional disposition of teachers, that is, encouraging teachers to be

countinous learners-in their classrooms and of their practice.35

Menurut M.D Gall and Keith menyatakan bahwa: “ Action research is a

form of inquiry in which teachers or other educators collect and analyze data

in order to improve their professional practice.36

Menurut Jhon W.Creswell menyatakan bahwa: “ action research is the

applied, practical design. Action researchers explore a practical problem

with an aim toward developing a solution to a problem.37

34

David Kember , Action Learning and Action Research, (New York: Routledge, 2010),

h.23-24 35

L.R Gay,dkk, Education Research, (USA:Pearson, 2009), h. 486. 36

M.D Gall and Keith A. Acheson, Clinical Supervision and Teacher Development,

(USA: Jhon Wiley, 2011),h.57. 37

Jhon W.Creswell, Educational Research, (USA: Pearson, 2012), h.576.

Page 42: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

28

Dengan kata lain, Penelitian tindakan adalah cara suatu kelompok atau

seseorang dalam mengorganisasi suatu kondisi sehingga mereka dapat

mempelajari pengalaman mereka dan membuat pengalaman mereka dapat di

akses oleh orang lain.

b. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas ( Classroom Action Research)

Penelitian Tindakan Kelas atau PTK ( Classroom Action Research)

memiliki peranan yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan mutu

pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik, artinya pihak yang

terlibat dalam PTK (guru) mencoba dengan sadar mengembangkan

kemampuan dalam mendeteksi dan memecahkan masalah-masalah yang terjadi

dalam pembelajaran di kelas melalui tindakan bermakna yang diperhitungkan

dapat memecahkan masalah atau memperbaiki situasi dan kemudian cermat

mengamati pelaksanaannya untuk mengukur tingkat keberhasilannya.38

Classroom Action Research ( CAR) adalah action research yang dilaksanakan

di dalam kelas. Action Research pada hakikatnya merupakan rangkaian “ riset-

tindakan-riset-tindakan-…” yang dilakukan secara siklik dalam rangka

memecahkan masalah, sampai masalah itu terpecahkan.

Penelitian Tindakan Kelas adalah sebuah bentuk kegiatan refleksi diri yang

dilakukan oleh para pelaku pendidikan dalam suatu situasi kependidikan untuk

memperbaiki rasionalitas dan keadilan tentang : (a) praktik-praktik

kependidikan mereka, (b) pemahaman mereka tentang praktik-pratik tersebut,

dan (c) situasi dimana praktik-praktik tersebut dilaksanakan.39

Menurut Rochiati, penelitian tindakan kelas adalah bagaimana sekelompok

guru dapat mengorganisasikan kondisi praktek pembelajaran mereka, dan

belajar dari pengalaman mereka sendiri. Mereka dapat mencobakan suatu

38

Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: PT RajaGrafindo

Persada, 2011), h.41. 39

Ibid, h.46.

Page 43: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

29

gagasan perbaikan dalam praktek pembelajaran mereka, dan melihat pengaruh

nyata dari upaya itu.40

Rapoport mengartikan penelitian tindakan kelas untuk membantu seseorang

dalam mengatasi secara praktis persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat

untuk membantu pencapaian tujuan ilmu sosial dengan kerja sama dan

kerangka etika yang disepakati bersama. Suharsimi Arikunto menyatakan

pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan bentukan dari tiga

kata yaitu : 41

1) Penelitian , menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan

menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau

informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik

minat dan penting bagi peneliti.

2) Tindakan menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan

dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan

untuk siswa.

3) Kelas dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam

pengertian yang lebih spesifik.

acting

planning observing

reflecting

Gambar 2.5. Model Action Research Kurt Lewin

40

Rochiati Wiriatmajaya, Metode Penelitian Tindakan Kelas (Bandung:PT Remaja

Rosdakarya, 2009), h.13. 41

Suharsimi Arikunto,dkk, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta : Bumi Aksara, 2007), h.

2-3.

Page 44: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

30

Mc Niff dalam bukunya yang berjudul Action Research : Principles and

Practice memandang PTK sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan

oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk

pengembangan kurikulum, pengembangan sekolah, pengembangan keahlian

mengajar dan sebagainya.42

Penelitian Tindakan Kelas didefinisikan oleh Dave Ebbut sebagai “….is

about the systematic study of attempts to improve educational practice by

group of participants by means of their own practical actions and by means

their own reflection upon the effects of those actions.” Sedangkan David

Hopkins , menyebut penelitian tindakan kelas sebagai suatu studi yang

sistematis yang dilakukan oleh pelaku pendidikan dalam upaya meningkatkan

mutu pembelajaran melalui tindakan yang terencana dan dampak dari tindakan

(aksi) yang telah dilakukan. Pelaku utama pendidikan dalam hal ini adalah

guru, dimana dengan perannya pada proses pembelajaran akan menentukan

pencapaian hasil belajar. Peran guru dipandang sebagai perpaduan yang baik

dalam merencanakan tindakan dan sebagai perpaduan yang baik dalam

merencanakan tindakan dan sebagai pelaku penelitian. Berdasarkan pendapat

tersebut, maka tidak berlebihan jika Jhon Elliot mempopulerkan penelitian

tindakan ini sebagai metode bagi guru untuk melakukan penelitian di dalam

kelas sekaligus sebagai perancangnya.

Sementara itu pakar pendidikan A.Suhenah Suparno, mendefinisikan

penelitian tindakan kelas sebagai salah satu cara pengembangan profesionalitas

guru dengan jalan memberdayakan mereka untuk memahami kinerjanya sendiri

dan menyusun rencana untuk melakukan perbaikan secara terus menerus.

Berkaitan dengan itu yang menjadi objek penelitian dalam hal ini adalah proses

pembelajaran yang merupakan interaksi antara guru, siswa dan bahan belajar.

Dari interaksi tersebut guru mencoba mencatat hal-hal yang penting yang

memungkinkan ia dapat mengidentifikasikan kejadian-kejadian penting yang

dapat dikategorikan sebagai masalah.

42

Suharsimi, dkk, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), h.102.

Page 45: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

31

Berdasarkan definisi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian

tindakan kelas merupakan penelitian kualitatif yang dilakukan oleh guru

sendiri ketika mendapatkan permasalahan dalam pembelajaran dan mencarikan

solusinya dalam upaya memperbaiki kualitas pembelajarannya.

Titik tumpu (orientasi) dari pada PTK adalah suatu kegiatan penelitian

dengan mencermati sebuah kegiatan pembelajaran yang diberikan tindakan,

yang secara sengaja dimunculkan dalam sebuah kelas, dan tujuannya adalah

memecahkan masalah atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas tersebut.

Namun demikian makna kelas, dalam konteks ini menurut Suharsimi dalam

Sulipan , tidak terikat pada makna ruang kelas tetapi dalam makna yang lebih

spesifik, yaitu kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama,

menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama juga.43

Ada 7 langkah kegiatan PTK yakni sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi gagasan/ permasalahan umum.

2. Melakukan pengecekan di lapangan.

3. Membuat perencanaan umum.

4. Mengembangkan tindakan pertama.

5. Mengimplementasikan tindakan pertama.

6. Mengevaluasi.

7. Merevisi perencanaan, untuk tindakan kedua, dst.

c. Karakteristik Penelitian Tindakan Kelas

Ada beberapa karakteristik yang membedakan antara penelitian tindakan

kelas dengan penelitian pada umumnya, antara lain:

1) Sustainable, artinya bahwa kegiatan penelitian tindakan dilakukan terus-

menerus meskipun kegiatan penelitian telah selesai.

2) Self-evaluative, merupakan usaha yang dilakukan peneliti untuk

memeriksa, mengamati dan review terhadap tindakan yang dilakukan selama

penelitian.

43

Trianto, Penelitian Tindakan Kelas Teori & Praktik, (Jakarta: Prestasi Pustaka, 2011),

h.15-16.

Page 46: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

32

3) Flexible, mengandung arti bahwa jika dalam penelitian memerlukan

beberapa siklus maka jenis tindakan yang dilakukan pada masing-masing

siklus untuk masalah yang sama dapat berubah-ubah sesuai dengan hasil

evaluasi.

Sementara Arifin, merujuk pada pendapat dari para ahli menyimpulkan

terhadap 7 (tujuh) karakter yang dimiliki oleh PTK, yaitu:

1) Strategi penelitian kualitatif dengan model konstruktivis, yang digunakan

untuk mendeskripsikan dan pengambilan keputusan secara kritis berdasarkan

rekaman, pemantuan dan evaluasi terhadap tindakan dan hasil tindakan.

2) Bersifat siklus dan sikuensial. Siklus artinya pelaksanaan PTK sifatnya

berulang-ulang,yaitu dari:Tujuan; ke-perencanaan; ke-pemberian tindakan;

pengamatan (observasi); ke-refleksi, kemudian ke-perencanaan lagi (revisi

perencanaan) dan seterusnya.

3) Bersifat longitudinal, artinya PTK harus berlangsung dalam jangka waktu

tertentu secara kontinu untuk memperoleh data yang diperlukan.

4) Bersifat particular-spesifik, artinya hasil PTK tidak dimaksudkan untuk

menggeneralisasi penemuan dalam rangka merumuskan dalil, teori atau

hipotesis yang berlaku untuk semua situasi.

5) Bersifat partisipatoris, artinya proses PTK itu tidak hanya diarahkan pada

upaya perubahan cara belajar siswa, tetapi juga guru ( sebagai peneliti dan

pengajar yang diteliti).

6) Bersifat kolaboratif atau kooperatif, artinya proses PTK selalu terjadi

kerjasama antar guru atau antar peneliti, atau antara peneliti dengan pihak-

pihak terkait.

7) Bertujuan mengubah keadaan nyata sehari-hari di kelas, artinya proses

PTK diarahkan pada upaya mengubah proses pembelajaran di kelas yang lebih

baik, lebih bermutu, lebih sesuai dengan tuntutan jaman, bukan untuk

menemukan teori baru atau menguji teori.44

44

Trianto,Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Prestasi Pustaka,2011), h.20-22.

Page 47: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

33

d. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Mc Niff yang dikutip oleh Supardi dalam buku Penelitian

Tindakan Kelas menegaskan bahwa dasar utama bagi dilaksanakannya PTK

adalah untuk perbaikan yang dimaknai dalam konteks proses pembelajaran.45

Tujuan itu dapat dicapai dengan melakukan refleksi untuk mendiagnosis

keadaan, kemudian mencobakan secara sistematis berbagai tindakan alternatif

dalam memecahkan permasalahan pembelajaran di kelas.

Borg menyebutkan secara eksplisit bahwa tujuan utama dalam PTK adalah

pengembangan keterampilan proses pembelajaran yang dihadapi oleh guru

dikelasnya, bukan bertujuan untuk pencapaian pengetahuan umum dalam

bidang pendidikan. Selain tujuan utama terdapat pula tujuan penyerta dalam

PTK yaitu tumbuhnya budaya meneliti di kalangan guru sehingga pelaksanaan

proses layanan ahlinya disertai mekanisme koreksi diri ( built-in self-correcting

mechanism) yang merupakan salah satu karakteristik strategi profesionalisme.

Tujuan atas pelaksanaan PTK antara lain sebagai berikut :

1) Tujuan utama PTK adalah peningkatan dan perbaikan layanan profesionl

guru dalam menangani proses belajar mengajar dapat dicapai dengan

melakukan analisis-interpretasi-eksplanasi dan berkesimpulan. Kemudian

mencobakan alternatif tindakan dan dievaluasi efektifitasnya.

2) Tujuan PTK ialah pengembangan kemampuan keterampilan guru untuk

menghadapi permasalahan aktual pembelajaran di kelasnya, dan atau di

sekolahnya sendiri.

3) Tujuan penyerta PTK ialah dapat ditumbuhkannya budaya meneliti di

kalangan guru dan pendidik.

Selain itu PTK dapat digolongkan atas dua jenis, tujuan utama dan tujuan

sertaan. Tujuan-tujuan tersebut adalah sebagai berikut.

1) Tujuan utama pertama, melakukan perbaikan dan peningkatan layanan

professional guru dalam menangani proses pembelajaran. Tujuan tersebut

dapat dicapai dengan melakukan refleksi untuk mendiagnosis kondisi,

45

Suharsimi Arikunto,dkk. Penelitian Tindakan kelas, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007),

h.106-107

Page 48: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

34

kemudian mencoba secara sistematis berbagai model pembelajaran alternatif

yang diyakini secara teoretis dan praktis dapat memecahkan masalah

pembelajaran. Dengan kata lain, guru melakukan perencanaan, melaksanakan

tindakan, melakukan evaluasi, dan refleksi.

2) Tujuan utama kedua, melakukan pengembangan keterampilan Guru yang

bertolak dari kebutuhan untuk menanggulangi berbagai persoalan aktual yang

dihadapinya terkait dengan pembelajaran. Tujuan ini dilandasi oleh tiga hal

penting, (1) kebutuhan pelaksanaan tumbuh dari Guru sendiri, bukan karena

ditugaskan oleh kepala sekolah, (2) proses latihan terjadi secara hand-on dan

mind-on, tidak dalam situasi artifisial, (3) produknya adalah sebuah nilai,

karena keilmiahan segi pelaksanaan akan didukung oleh lingkungan.

3) Tujuan sertaan, menumbuh kembangkan budaya meneliti di kalangan

Guru.46

e. Manfaat Penelitian Tindakan Kelas

Secara umum , manfaat penelitian dapat dilihat dari dua segi yaitu :

1) Manfaat Akademik

Menurut Raka Joni dkk dalam Suwandi PTK dalam segi akademik bermanfaat

untuk membantu guru menghasilkan pengetahuan yang sahih dan relevan bagi

kelas mereka untuk memperbaiki pembelajaran dalam jangka pendek.

2) Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas dapat dilihat dari

hal-hal sebagai berikut :

a) Manfaat bagi inovasi pembelajaran, yaitu PTK dipandang sebagai wahana

pelaksanaan inovasi pembelajaran dimana guru dianggap perlu untuk selalu

mencoba mengubah, mengembangkan, dan meningkatkan pendekatan, metode

atau gaya pembelajarannya agar melahirkan model pembelajaran yang sesuai

dengan karakteristik kelasnya.

b) Manfaat bagi pengembangan kurikulum di tingkat sekolah/ kelas karena

hasil PTK akan dapat dijadikan masukan dalam pengembangan kurikulum di

46

I Wayan Santyasa, “Metodologi Penelitian Tindakan Kelas”, 10-1 Desember 2007

(Nusa Penida:UNDIKSYA,2007), h.8.

Page 49: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

35

tingkat sekolah dan kelas. selain itu , guru akan memiliki pemahaman yang

lebih baik terhadap teori dan pemikiran yang melandasi reformasi kurikulumitu

karena ia mengalami secara empirik implementasi dari teori dan pemikiran

yang abstrak itu dalam kelasnya.

c) Manfaat bagi pengembangan profesi guru. PTK merupakan media yang

digunakan guru untuk memahami apa yang terjadi di dalam kelas, kemudian

meningkatkannya menuju ke arah perbaikan-perbaikan secara profesional.

Pelaksanaan program-program baru oleh guru dalam kegiatan PTK dapat

dipandang sebagai bentuk pendidikan bagi guru. Oleh karena itu, ketelibatan

guru dalam PTK akan meningkatkan profesionalisme guru dalam proses

pembelajaran.

f. Kelebihan dan Kelemahan PTK

Seperti jenis penelitian lainnya, PTK memiliki kelebihan diantaranya:

Pertama, PTK tidak dilaksanakan oleh seorang saja akan tetapi dilaksanakan

secara kolaboratif dengan melibatkan berbagai pihak antara lain guru sebagai

pelaksana tindakan sekaligus sebagai peneliti, observasi baik yang dilakukan

oleh guru lain sebagai teman sejawat atau oleh orang lain, ahli peneliti yang

biasanya orang-orang LPTK dan siswa itu sendiri. Kedua, kerja sama sebagai

ciri khas dalam PTK, memungkinkan dapat menghasilkan sesuatu yang lebih

kreatif dan inovatif. Ketiga, hasil atau simpulan yang diperoleh adalah hasil

kesepakatan semua pihak khususnya antara guru sebagai peneliti dengan

mitranya, demikian akan meningkatkan validitas dan reliabilitas hasil penelitian.

Keempat, PTK berangkat dari masalah yang dihadapi guru secara nyata, dengan

demikian kelebihan PTK adalah hasil yang diperoleh dapat secara langsung

diterapkan guru.

Walaupun PTK memiliki sejumlah kelebihan, akan tetapi juga memiliki

keterbatasan. Pertama, keterbatasan yang berkaitan dengan aspek peneliti atau

guru itu sendiri. Guru–guru dalam melaksanakan tugas pokoknya cenderung

konvensional. Kedua, PTK adalah penelitian yang berangkat dari masalah

praktis yang dihadapi guru, dengan demikian simpulan yang dihasilkan tidak

Page 50: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

36

bersifat universal yang berlaku secara umum. Ketiga, PTK adalah penelitian

yang bersifat situasional dan kondisional, yang bersifat longgar yang kadang-

kadang tidak menerapkan prinsip-prinsip metode ilmiah secara ajek, dengan

demikian banyak orang yang meragukan PTK sebagai suatu kerja penelitian

ilmiah.47

g. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

1) Perencanaan

Pada tahap ini yang dilakukan peneliti adalah menyusun rancangan tindakan

yang menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan

bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Peneliti menentukan fokus peristiwa

yang perlu mendapatkan perhatian khusus untuk diamati, kemudian membuat

sebuah instrumen pengamatan untuk digunakan selama pemberian tindakan

berlangsung.

2) Tindakan

Pada tahap ini, rancangan strategi dan skenario penerapan pembelajaran akan

diterapkan. Skenario atau rancangan hendaknya dijabarkan serinci mungkin.

3) Pengamatan dan Observasi

Tahap ini berjalan bersamaan dengan saat pelaksanaan. Peneliti melakukan

pengamatan dan mencatat semua hal yang diperlukan dan yang terjadi selama

pelaksanaan tindakan berlangsung. kemudian dari data yang dikumpulkan

dilakukan analisis dan refleksi terhadap tindakan yang dilakukan.

4) Refleksi

Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang

telah dilakukan berdasarkan data yang telah terkumpul kemudian dilakukan

evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Jika terdapat masalah

dalam proses refleksi maka dilakukan pengkajian ulang melalui siklus

berikutnya.

47

Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta:Kencana Prenada, 2010), h.37-38.

Page 51: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

37

9. Desain-Desain Alternatif Intervensi Tindakan yang Dipilih

a. Analisis Kebutuhan

(1) Wawancara dengan guru mata pelajaran biologi

(2) Wawancara dengan beberapa siswa

(3) Observasi pada saat proses pembelajaran

b. Siklus I

(1) Perencanaan

Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP) peningkatan hasil

belajar siswa dengan menggunakan model TGT pada konsep sistem peredaran

darah.

(2) Pelaksanaan

(a) Memberikan tes kemampuan awal ( pretest) kepada siswa, (b)

menjelaskan tujuan pembelajaran, (c) memberikan materi pelajaran sesuai

acuan program pembelajaran, (d) menjelaskan aturan permainan TGT, (e)

siswa melakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan TGT, (f)

menyimpulkan materi pelajaran bersama-sama.

(3). Observasi dan Evaluasi

(a) Observer mengamati dan mencatat setiap aktivitas guru dan siswa selama

proses pembelajaran konsep sistem peredaran darah dengan menggunakan

TGT, (b) memberikan tes kemampuan akhir (Posttest) kepada siswa, (c)

wawancara kepada beberapa siswa untuk mengetahui tanggapannya mengenai

tanggapannya mengenai proses pembelajaran dengan model TGT.

(4). Refleksi

(a) Mengolah dan menganalis data yang diperoleh pada siklus I baik catatan

lapangan, test kemampuan awal (pretest) siswa, tes kemampuan akhir

(posttest) siswa, (b) menarik kesimpulan kekurangan-kekurangan pada siklus I

, (c) merefleksikan kekurangan pada siklus I untuk menyusun strategi sebagai

perbaikan pada siklus II.

Page 52: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

38

a. Siklus II

(1). Perencanaan

Merencanakan strategi sebagai upaya perbaikan untuk pelaksanaan

pembelajaran pada siklus II. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP) peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan model TGT pada

konsep sistem peredaran darah.

(2). Pelaksanaan

(a) Memberikan tes kemampuan awal ( pretest ) siswa. (b) menjelaskan tujuan

pembelajaran, (c) memberikan materi pelajaran sesuai acuan program

pembelajaran, (d) siswa melakukan kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan model TGT, (e) menyimpulkan materi pembelajaran bersama-

sama.

(3). Observasi dan Evaluasi

(a) Observer mengamati dan mencatat setiap aktivitas guru dan siswa selama

proses pembelajaran konsep sistem peredaran darah dengan mengunakan

model TGT, (b) memberikan tes kemampuan akhir ( posttest) kepada siswa.

(4). Refleksi

(a) Mengolah dan menganalis data yang diperoleh pada siklus II, (b) menarik

kesimpulan kekurangan pada siklus II, (c) mereflesikan kekurangan pada siklus

II sebagai acuan perbaikan untuk siklus selanjutnya.

B. Bahasan Hasil-hasil Penelitian yang Relevan

1. Anak Agung Gede Ngurah dengan penelitian yang berjudul Implementasi

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Pendekatan Pembelajaran

Kontekstual dan Model Evaluasinya Dalam Pembelajaran Fisika menyatakan

bahwa kualitas aktivitas siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif

tipe TGT dengan pendekatan kontekstual adalah : indikator 1 yaitu tetap

tinggal dalam tugas kelompok muncul 99,30%, indikator II yaitu bekerja

bersama kelompok, muncul 93,30%, indikator III yaitu bekerja sampai

kelompok menuntaskan hasil akhir muncul 85,14%, indicator IV yaitu bekerja

sampai setiap anggota memahami masalah muncul 82,3%, untuk indikator V

Page 53: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

39

yaitu mendengarkan satu sama lain muncul 71,3% , untuk indikator VI yaitu

berunding dengan pimpinan kelompok/guru muncul 49%, untuk indikator VII

yaitu berpartisipasi pada setiap anggota muncul 52%, untuk indikator VIII

yaitu mengambil bagian dalam tugas muncul 53%. Dari kedelapan indikator

tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas siswa dalam pembelajaran

kooperatif tipe TGT dengan pendekatan CTL memiliki kategori yang tinggi

atau baik.48

2. Lambang Subagiyo, Laili Komariyah, dan Syaifudin Achmad dengan

penelitian yang berjudul Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

menyatakan bahwa hasil implementasi penerapan pembelajaran kooperatif tipe

TGT ternyata dapat meningkatkan persentase kelulusan siswa. Karena jika

dilihat nilai dasar sebelumnya, dimana hanya 15 orang atau 37,5% siswa yang

lulus dan sebanyak 25 orang atau 62,5% yang belum lulus. Oleh karena itu,

dalam pembelajaran hendaknya dapat dilaksanakan pembelajaran tipe TGT.

Karena selain pembelajaran lebih menarik,siswa dapat belajar lebih aktif,

kreatif dan mandiri. Siswa kelompok atas akan belajar untuk menyampaikan

materi, sehingga konsep akan dapat diingat lebih lama sementara siswa

kelompok bawah dapat bebas bertanya dengan teman dalam kelompok tanpa

perasaan malu.49

3. Leonard dan Kiki Dwi Kusumaningsih dengan penelitian yang berjudul

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT terhadap Peningkatan

Hasil Belajar Biologi menyatakan bahwa hasil penelitian Rata-rata

kemampuan awal siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran

konvensional lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang menggunakan

model pembelajaran kooperatift ipe TGT, Rata-rata peningkatan prestasi

belajar siswa pada kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif

tipe TGT lebih tinggi dibandingkan dengan kelas yang menggunakan model

pembelajaran konvensional. Rata-rata peningkatan prestasi belajar siswa untuk

48

Anak Agung Gede Ngurah, Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

dengan Pendekatan CTL dan Evaluasinya dalam Pembelajaran Fisika, JIPP, 2005, h.148-162. 49

Lambang Subagiyo,dkk, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT,

Didaktika, Volume 7,No.1, (Januari 2006), h. 1-9.

Page 54: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

40

kelas yang menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT adalah 43%

berada pada kriteria sedang, untuk kelas yang menggunakan model

pembelajaran konvensional adalah 29% berada pada kriteria rendah. 50

4. Fengfeng Ke dan Barbara Grabowski dengan penelitian yang berjudul

Gameplaying for maths learning : cooperative or not? Menyatakan bahwa hasil

penelitian menunjukan adanya keuntungan penggunaan koperatif TGT yang

kompetitif dibandingkan dengan metode belajar sebelumnya. Dengan kata lain

penggunaan metode TGT dalam pelajaran matematika lebih disukai siswa

sehingga siswa memiliki sikap positif dan kompetitif.51

5. Micheal M van Wyk dengan penelitian yang berjudul The Effect of Teams-

Games-Tournaments on Achievement, Retention, And Attitudes of Economic

Education Students, menyatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan

pembelajaran kooperatif tidak lebih effektif dibanding dengan metode ceramah

jika dikaitkan dengan prestasi dan retensi ekonomi siswa. Penggunaan

kooperatif ini harus diimbangi juga dengan penambahan literatur sehingga

dalam satu sameter atau tahun dapat dibandingkan hasilnya..52

6. Effandi Zakaria and Zanaton Iksan dengan penelitian yang berjudul

Promoting Cooperative Learning in Science and Mathematics Education: A

Malaysian Perspective menyatakan bahwa hasil penelitian menunjukkan

adanya kekurangan yang terjadi pada pelajaran ilmu pengetahuan dan

matematika. Pembelajaran kooperatif dalam proses belajar akan efektif terjadi

ketika siswa secara aktif terlibat dalam berbagai ide dan bekerja koperatif

untuk menyelesaikan tugas-tugas akademik. Dengan kata lain, penggunaan

metode koperatif sebagai alternative pengunaan metode ceramah.53

50

Leonard dan Kiki, Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT terhadap

Peningkatan Hasil Belajar Siswa, Ilmiah Exacta, No.1,( Mei 2009), h. 83-97. 51

Fengfeng dan Barbara Grabowski, Gameplaying for maths learning :cooperative or

not?”, British Journal of Education Technology, Volume 38,Nomor 2, (2007) , h.249-259. 52

Micheal M van Wyk, The Effect Of Teams-Games-Tournaments On Achievement,

Retention, and Attitudes Of Economics Eucations Students, (Dublin,Ireland,2010), h.31-38. 53

Effendi Zakaria dan Zanaton Iksan, Promoting Cooperative Learning in Science and

Matematics Eucation: A Malaysian Perspective, Eurasia Journal of

Matematics,science&technology,Volume 3, No.1, (2007), h. 35-39.

Page 55: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

41

7. Kemal Doymus, Umit Simsek, Ataman Karacop dan Sukru Ada dengan

penelitiannya yang berjudul Effect of Two Cooperative Learning Strategies on

Teaching and Learning Topics of Thermochemistry menyatakan bahwa hasil

penelitian menunjukkan pembelajaran koperatif tipe Group Investigation lebih

efektif dibanding dengan jigsaw pada konsep kimia.54

8. Chan, Kam Wing dengan penelitiannya yang berjudul School-based Staff

Development in cooperative Learning menyatakan bahwa hasil penelitian

menunjukkan bahwa terdapat enam fase yang menjadi penopang terjadinya

keberhasilan pembelajaran kooperatif baik untuk guru, murid dan para staff.

Enam fase tersebut meliputi tujuan pengaturan, partisipasi dalam lokakarya,

persiapan pelajaran kolaboratif, pengamatan rekan, pasca konferensi pelajaran

dan refleksi. 55

9. Sonia Casal Madinabeitia dalam penelitiannya yang berjudul Cooperative

Learning an Essential Glossary for the Teacher menyatakan bahwa hasil

penelitian menunjukkan adanya ketidaksamaan antara kerja kelompok dengan

belajar kooperatif maupun akademis. Belajar koperatif berarti belajar

membangun hubungan konstruktif dalam konteks nyata dan untuk

mendapatkan hasil dari tujuan yang diharapkan. 56

10. Nesrin Ozsoy dan Nazli Yildiz dalam penelitian yang berjudul The Effect

of Learning Together Technique of Cooperative Learning Method on Student

Achivement an Mathematic Teaching 7TH

Class on Primary School dengan isi

bahasan penelitian yang dapat disimpulkan bahwa adanya perbedaan signifikan

antara hasil belajar koperatif dengan kelompok kontrol yakni kelas dengan

penggunaan metode ceramah. Teknik belajar kooperatif ternyata lebih efektif

dibanding dengan metode tradisional. 57

54

Kemal Doymus,dkk, Effect of two Cooperative Learning Strategies on Teaching and

Learning Topics of Thermochemistry, World Applied Sciences Journal, Volume 7, No.1,(2009),

h.34-42. 55

Chan dan Kam Wing, School-based Staff Development in cooperative Learning, (The

Hongkong Institute of Education,t.t), h.1-9. 56

Sonia Casal Madinabetia, Cooperative Learning an Essential glossary for the teacher,

(Universidad Pablo de Olavide-Sevilla,2006), h.80-84. 57

Nesrin Ozsoy dan Nazli Yildiz, The Effect of Learning Together Technique of

Cooperative Learning Method on Student Achivement an Mathematic Teaching 7TH

Class on

Page 56: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

42

11. George Jacobs dalam penelitiannya yang berjudul Combining Dictogloss

and cooperative Learning To Promote Language Learning menyatakan bahwa

hasil penelitian menunjukkan penggunaan teknik dictagloss dapat mewujudkan

bahasa yang inovatif jika diiringi dengan pembelajaran koperatif.58

12. Qoisyara Parveen, Sheikh Tariq Mahmood, Dr.Azhar Mahmood dalam

penelitian yang berjudul Effect of Cooperative Learning on Academic

Achievement of 8 th Grade Students In The Subject of Social Student

menyatakan bahwa hasil penelitiaan menunjukkan pembelajaran koperatif

tidak berbeda halnya dengan metode ceramah.59

13. Jhon G dan Ling-Ling Tsai dalam penelitian yang berjudul The Effect of

Cooperative on Foreign Language Anxiety : A Comparative Study of

Taiwanese and American Universities menyatakan bahwa hasil penelitian

menunjukkan tidak ada pengaruh dan hubungan antara kecemasan siswa

dengan pembelajaran koperatif.60

14. Ayhan Dikici dan Yasemin Yavuzer dalam penelitian yang berjudul The

Effect of Cooperative Learning On The Abilities of Pre-Service Art Teacher

Candidates To Lesson Planning In Turkey menyatakan bahwa hasil penelitian:

terdapat pengaruh pembelajaran koperatif terhadap pelatihan guru seni di

Turki.61

15. Showing Young dalam penelitian yang berjudul An Action Research on

System Dynamic Course Through Cooperative Learning menyatakan bahwa

hasil penelitian menunjukkan:

1. Pembelajaran koperatif dapat meningkatkan hasil belajar.

Primary School,The Turkish Online Journal of Educational Technology – TOJET, Volume 3, (July

2004), h. 49-54. 58

George Jacobs,Combining Dictagloss and Cooperative Learning To Promote

Language Learning, Journal Volume 3, No.1, (April 2003), h.1-15. 59

Qoisara Parveen dkk, Effect Of Cooperative Learning On Academic Achievement Of 8

th Grade Students in The Subject Of Social Studies, International Journal Of Academic Research,

Volume.3, No.1,(2011), h. 950-954. 60

Jhon G dan Ling-Ling Tsai, The Effect Of Cooperative Learning On Foreign Language

Anxiety : A Comparative Study Of Taiwanese and American Universities, International Journal Of

Instruction, Volume.3, No.1,( 2010), h.1-18. 61

Ayhan Dikici dan Yasemin Yavuzer, The Effect of Cooperative Learning on the

Abilities Of Pre-Service Art Teacher Candidates To Lesson Planning In Turkey, Australian

Journal,Volume.31, No.2,(2006), h.36-44.

Page 57: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

43

2. Penelitian tindakan akan menjadi bimbingan yang baik untuk mengajarkan

dinamika system melalui pembelajaran koperatif.

3. Desain instruksional harus memiliki karakteristik yang sistematis.

C. Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan

Gambar 2.6. Bagan Pengajuan Konseptual Perencanaan Tindakan

Proses pembelajaran yang masih monoton dan satu arah, suasana kelas

yang tidak kondusif selama proses pembelajaran, kurangnya sumber belajar

dan bahan ajar yang digunakan, kurangnya integrasi nilai-nilai dalam bahan

1. Proses pembelajaran yang masih monoton dan satu arah.

2. Kurangnya sumber belajar dan bahan ajar yang digunakan.

3. Proses pembelajaran yang kurang melibatkan keaktifan siswa.

4. Kurangnya penggunaan metode pembelajaran.

5. Suasana belajar kurang kondusif.

Hasil belajar biologi yang rendah

Pemberian Tindakan (penggunaan Teams Games Tournament)

Siklus I Siklus II

a. Siswa mampu belajar mandiri atau berkelompok.

b. Terjadi interaksi, baik siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru.

c. Siswa lebih aktif dalam kegiatan diskusi.

d. Siswa melihat, membaca, menulis dan mengerjakan LKS.

e. Siswa mengajukan pendapat atau pertanyaan.

f. Siswa mempu menjawab pertanyaan.

g. Suasana belajar kondusif

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa

Page 58: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

44

ajar biologi, proses pembelajaran yang kurang melibatkan keaktifan siswa.

Oleh sebab itu dilakukan tindakan berupa metode pembelajaran aktif yakni

TGT pada konsep sistem peredaran darah. Tindakan yang dilakukan dilakukan

menghasilkan siswa yang mampu belajar mandiri atau berkelompok, terjadi

interaksi, baik siswa dengan siswa maupun siswa dengan guru, siswa lebih

aktif dalam kegiatan diskusi, siswa melihat, membaca, menulis dan

mengerjakan LKS, siswa mengajukan pendapat atau pertanyaan, siswa mampu

menjawab pertanyaan, suasana belajar kondusif, siswa mampu

mengembangkan nilai-nilai dalam konsep biologi. Dengan demikian

diharapkan hasil belajar siswa terjadi peningkatan.

D. Kerangka Berpikir

Pada pembelajaran biologi siswa seringkali merasa kesulitan memahami

pelajaran yang diberikan guru, siswa kurang antusias untuk mengikuti

pelajaran biologi bahkan menjadikan biologi sebagai mata pelajaran yang tidak

menyenangkan bagi sebagian siswa. Permasalahan lain adalah mengenai proses

belajar mengajar, dimana siswa tidak berperan aktif dalam kegiatan belajar

mengajar sehingga di dalam pikiran siswa tidak terjadi perkembangan struktur

kognitif. Sedangkan dalam pembelajaran biologi siswa seharusnya aktif belajar

sehingga mempunyai kemampuan untuk mengembangkan kreatifitasnya serta

lebih dapat memahami pelajaran dan terampil dalam menyelesaikan

permasalahan biologi terutama dalam konsep sistem peredaran darah.

Salah satu model pembelajaran inovatif serta efisien yang dapat diterapkan

adalah Teams Games Tournament (TGT). Pembelajaran ini dapat memotivasi

siswa untuk mengembangkan ide serta pendapat, memecahkan masalah dan

cakap akan berkomunikasi/interaksi dalam kelompok. Dengan TGT siswa

menjadi lebih aktif dalam belajar dan ada warna serta suasana baru ketika

belajar. Kenapa harus TGT, di dalam TGT ada sistem belajar berkelompok

dimana siswa tidak memandang ras, suku maupun agama sehingga terjadi

pembauran di dalamnya.

Page 59: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

45

Sengaja penulis mengangkat model pembelajaran kooperatif tipe TGT

sebagai bahan kajian yang dikaitkan dengan materi ajar sistem peredaran darah

manusia kelas VIII MTs Islamiyah Ciputat, diharapkan agar siswa dapat

menanamkan rasa kebersamaan, saling ketergantungan dan saling memiliki

suatu kelompok, sehingga di saat siswa tampil dalam kehidupan bermasyarakat

secara tidak langsung telah dibekali jiwa saling menghargai, menghormati

pendapat orang lain dan membangun kerjasama. Dalam belajar kelompok di

laboratorium memunculkan diskusi dalam memecahkan permasalahan secara

bersama-sama. Tetapi mengapa harus sistem peredaran darah manusia sebagai

pilihan materi kajian? Karena konsep sistem peredaran darah merupakan

pengetahuan deklaratif yang luas, dapat dipelajari dengan praktek dan diskusi

salah satunya. Dalam mempelajari konsep sistem peredaran darah memang

tidak hanya penguasaan pengetahuan tetapi diperlukan pula pengetahuan

prosedural dan proses ilmiah untuk memahami bagaimana kerja jantung dan

denyut jantung dalam praktikum. Hal lain yang menjadi alasan adalah

menariknya materi sistem peredaran darah karena berkaitan dengan kehidupan

iswa sehari-hari sehingga membantu terlaksananya interaksi antar siswa. Maka

dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TGT penulis ingin

melihat secara empiris mengenai peningkatan hasil belajar siswa dengan

menggunakan model pembelajaran tipe TGT.

E. Hipotesis Tindakan

Penggunaan metode pembelajaran tipe Teams Games Tournament dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep sistem peredaran darah.

Page 60: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

46

Page 61: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

46

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan di MTs Islamiyah Ciputat di kelas

VIII tahun ajaran 2011/2012. Waktu penelitian ini berlangsung pada 16

November 2011 sampai 1 Desember 2011.

B. Metode Penelitian dan Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan

kelas. Tahapan siklus PTK terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan,

melakukan pengamatan dan refleksi. Data dikumpulkan melalui tes,

pengamatan, selanjutnya dianalisis dengan analisis deskriptif komparatif

maupun deskriptif kualitatif yang dilanjutkan dengan refleksi.1

Penelitian ini dilakukan secara kolaboratif dengan guru bidang studi

biologi di MTs Islamiyah ciputat.

1. Fokus masalah

Fokus masalah dalam penelitian ini terletak pada rendahnya hasil belajar

siswa, kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran, kurangnya sumber

belajar dan bahan ajar.

2. Solusi Masalah

Penggunaan metode pembelajaran tipe TGT pada konsep sistem peredaran

darah dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII 1 MTs Islamiyah

Ciputat, mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran, melengkapi bahan

ajar yang kurang, menciptakan suasana yang kondusif di kelas VIII 1 MTs

Islamiyah Ciputat.

Dalam penelitian ini, peneliti merencanakan dua siklus, apabila belum

mencapai hasil yang diharapkan akan dilanjutkan ke siklus III dst, dimana tiap-

tiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu:

1Indriyani Dewi, “Peningkatan Hasil Belajar Matematika melalui Penerapan Teknik

TGT”, Jurnal, MIPA Volume1,No,1,(September,2008), h.71.

Page 62: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

47

1. Perencanaan ( planning)

Pada tahap ini, peneliti menyiapkan rencana pembelajaran (RPP) dan

instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan adalah soal dan

lembar observasi.

2. Tindakan ( Acting)

Pada tahap tindakan ini, peneliti melaksanakan proses pembelajaran

dengan menggunakan metode TGT sesuai dengan RPP yang telah dirancang

sebelumnya.

3. Pengamatan ( Observing)

Pengamatan ini dilakukan bersamaan dengan proses pelaksanaan tindakan.

Pada tahap ini, dilakukan kolaborasi dengan guru untuk mengisi lembar

observasi.

4. Refleksi ( Reflecting)

Pada tahap ini, hasil pengamatan yang di dapat dari lembar observasi

dianalisis bersama dengan guru kolaborator sehingga dapat diketahui

kekurangan yang ada pada siklus I. hasil analisis tersebut dapat dijadikan acuan

untuk merencanakan tindakan pada siklus II.

C. Subyek dan Pihak yang Terkait dalam Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa MTs Islamiyah Ciputat kelas

VIII -1 berjumlah 36 siswa. Alasan dipilihnya kelas VIII sebagai subyek

karena karakteristik subyek cocok dengan judul penelitian. Pihak yang terkait

dalam penelitian tindakan ini adalah guru IPA. Dalam penelitian ini guru

bidang studi terlibat sebagai kolaborator dan observer yang mengamati dan

mencatat sikap detail aktivitas guru (peneliti) dan siswa dikelas pada lembar

observasi

D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian

Peran peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai guru bidang studi IPA

yang berperan langsung pada kegiatan pembelajaran dengan menggunakan

model pembelajaran teams games turnament sedangkan untuk observer akan

Page 63: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

48

dilakukan oleh teman sejawat dan guru bidang studi IPA MTs Islamiyah

Ciputat.

E. Tahapan Intervensi Tindakan

Penelitian ini merupakan suatu penelitian yang bersifat praktis,situasional

dan kontekstual berdasarkan permasalahan yang muncul dalam pembelajaran

sehari-hari. Penelitian ini mengacu pada model penelitian tindakan kelas

(PTK) yang didefinisikan sebagai salah satu bentuk penelitian yang bersifat

reflektif dengan alasan melakukan tindakan tertentu agar dapat meningkatkan

kualitas proses belajar di kelas dan meningkatkan hasil belajar siswa yang

dapat dilihat dari nilai rata-rata harian siswa.2

Penelitian tindakan kelas ini direncanakan dalam II siklus apabila belum

mencapai hasil yang diharapkan dilanjutkan ke siklus III dst . Setiap satu siklus

terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan

refleksi. Dalam setiap tahapan siklus disusun dan dilaksanakan sesuai dengan

perubahan yang dicapai.

F. Hasil Intervensi Tindakan yang Diharapkan

Hasil yang diharapkan dari pembelajaran konsep sistem peredaran darah

dengan menggunakan model TGT adalah meningkatnya hasil belajar siswa

terhadap materi tersebut.

G. Data dan Sumber Data

Pada penelitian ini, data yang didapat berasal dari observasi, wawancara

non formal siswa dan guru,tes kemampuan awal siswa (pretest ) dan

kemampuan akhir (posttest) tiap siklus. Sedangkan sumber datanya adalah

siswa dan guru.

2 Rina Nurhidayati, “Aplikasi Pembelajaran Problem Posing dalam Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa.” (Skripsi S1 Fakultas IPA, Universitas Muhammadiyah,2008), h.22.

Page 64: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

49

H. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes.

Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan

untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau

bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.3 Tes yang digunakan adalah

tes penguasaan konsep yang meliputi pretest dan posttest.

Tabel 3.1 Kisi-kisi Instrument Siklus I

N

o

Sub

konsep

Indikator Aspek kognitif Jumlah

C1 C2 C3

1. Darah Mendefinisikan

sistem peredaran

darah

2* 1

Menyebutkan

komposisi, organ

dan bagian dalam

sistem organ

3*

4*

9*

16*

36*

5

Mengenal alat yang

digunakan dalam

sistem peredaran

darah

29* 1

Membedakan

macam/jenis dari

pembuluh darah

26* 1

Menjelaskan bagian

/organ ,fungsi dan

ciri pada sistem

peredaran darah

13*

14*

24*

38*

31*

5

3 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: CV PUSTAKA SETIA, 2011), h.

185.

Page 65: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

50

Menerangkan proses

pembentukan darah

dan pergerakan

denyut nadi

10* 1

Golongan

&transfusi

darah

Menjelaskan

golongan darah pada

sistem peredaran

darah

34*

32*

37*

3

Membuktikan kaitan

sistem peredaran

darah dengan

transfusi dan

golongan darah

21* 1

Menggunakan

gambar atau animasi

jantung

5*,7* 2

Jumlah 7 10 3 20

Valid *

Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrument Siklus II

No Sub

konsep

Indikator Aspek kognitif Jum

C1 C2 C3

1. Sistem

Peredaran

darah

limfa

Menyebutkan

pembuluh limfa pada

manusia

30*

34*

2

Menunjukkan letak

pembuluh limfa

manusia

12* 1

Menyebutkan cairan

limfa

19*

32*

2

Menyebutkan sistem 31* 1

Page 66: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

51

yang berperan

pembuluh limfa

Menjelaskan fungsi

pembuluh limfa

16* 1

Menjelaskan fungsi

cairan limfa

9* 1

Gangguan

/kelainan

pada

darah

Menjelaskan sistem

yang berpengaruh

pada kelainan darah

21*,29* 2

Mendata jenis

penyakit/ gangguan

pada darah

2*

8*

15*

20*

22*

5

Mendata jenis

penyakit/gangguan

pada jantung

23*,28* 2

Mendata jenis

penyakit/gangguana

pada pembuluh darah

4*

14*

26*

3

Jumlah 6 4 10 20

Valid *

I. Kontrol Terhadap Validitas Internal

1. Instrumen Penelitian

a) Tes Penguasaan Konsep

Tes pengusaan konsep digunakan untuk mengukur hasil belajar siswa dan

sebagai data pendukung. Tes ini berupa butir soal pilihan ganda sebanyak 20.

2. Analisis Butir Soal Instrumen

Sebelum instrumen diberikan kepada sampel, instrument terlebih dahulu

diuji coba kepada responden, dalam hal ini di luar sampel yang sudah

ditentukan. Data hasil uji coba yang dianalisis yaitu dengan validitas butir soal

Page 67: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

52

(item), reliabilitas instrument, tingkat kesukaran butir soal dan daya pembeda

butir soal.

a) Instrument Penguasaan konsep

1) Uji Validitas Butir Soal

Validitas adalah ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam

melakukan fungsi ukurnya.4 Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan

rumus korelasi Point Biserial karena skor butir soal berbentuk dikotomi (skor 0

atau 1). Adapun rumus rpbis, yaitu

= ̅̅ ̅ – ̅̅̅̅ √

St

Keterangan

= koefisien

Xi = Means skor siswa yang menjawab item soal yang benar

Xt = Means skor total yang diperoleh oleh siswa

St = Standar deviasi skor total

Pi = Proporsi subjek yang menjawab item yang benar nomor i

qi = Proporsi subjek yang menjawab item yang salah nomor i

2) Uji Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas adalah keterpercayaan, keterandaian, keajegan, kestabilan,

atau konsistensi. Dapat diartikan sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat

dipercaya dan konsisten.5 Pengujian realibilitas ini menggunakan rumus K-R

20 atau Kuder-Richardson 20 karena skor butir soal yang diujikan berbentuk

soal dikotomi (skor 0 atau 1 ). Rumus K-R 20 yaitu:

(

)(

)

Keterangan

= koefisien reliabilitas internal seluruh item

4 Ahmad Sofyan, dkk, Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, (Jakarta: UIN

Jakarta Press, 2006), h.105.

Page 68: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

53

p = proporsi jawaban yang benar untuk butir soal nomor i

q= proporsi jawaban yang salah untuk butir soal nomor i

∑pq = jumlah hasil perkalian p dan q

K = banyaknya item

= varians skor total

3) Uji Tingkat Kesukaran

Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sulit.

Untuk mengetahui tingkat kesukaran soal, maka soal-soal tersebut diujikan

taraf kesukarannya terlebih dahulu. Rumus dari uji ini yaitu6:

P =

Keterangan :

P = Indeks kesukaran

B = Banyaknya siswa yang menjawab soal benar

N = Jumlah seluruh siswa peserta tes

Kriteria tingkat kesukaran diklasifikasikan sebagai berikut :

0,00 p 0,25 = soal sukar

0,26 p 0,75 = soal sedang

0,76 p 1,00 = soal mudah

4) Daya Pembeda

Daya beda digunakan untuk mengetahui kemampuan butir dalam

membedakan kelompok siswa antara kelompok siswa yang pandai dengan

kelompok siswa yang kurang pandai. Cara perhitungannya dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

6 Ibid, h.103-105.

Page 69: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

54

Keterangan:

D = Daya Beda

= Jumlah yang menjawab benar pada kelompok atas

= Jumlah yang menjawab benar pada kelompok bawah

N = Jumlah peserta didik

Daya beda yang baik adalah D > 0,30

5) Uji N-gain

Untuk mengetahui peningkatan skor pretest dan posttest

Ngain = skor posttest – skor pretest

skor ideal – skor pretest

Kategori :

Ngain tinggi : nilai > 0,70

Ngain sedang : nilai 0,70 > gain > 0,30

Ngain rendah : nilai < 0,30

J. Indikator Keberhasilan Penelitian

Penelitian ini dikatakan berhasil atau siswa dinyatakan mengalami

peningkatan hasil belajar dengan menggunakan model TGT pada konsep

sistem peredaran darah mencapai indikator sebagai berikut:

1. 100% siswa kelas VIII mendapatkan nilai ≥ 65.

2. Tidak ada siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM yaitu < 65.

K. Pengembangan Perencanaan Tindakan

Tindakan yang akan dikembangkan dalam penelitian ini, dilakukan

berdasarkan analisis reflektif pada tiap siklus untuk mengetahui keberhasilan

dan kekurangan yang terjadi, selanjutnya disusun strategi –strategi dalam

upaya perbaikan pada siklus berikutnya. Perencanaan tindakan yang perlu

dikembangkan atau ditindaklanjuti adalah penyajian konsep sistem peredaran

darah dengan analogi-analogi yang mudah dicerna. Memfokuskan pada tujuan

Page 70: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

55

pembelajaran serta pengalokasian waktu proses pembelajaran menggunakan

TGT perlu diperhitungkan agar siswa tetap berada pada suasana belajar.

Page 71: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

56

BAB IV

DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

1. Siklus I

a. Perencanaan

Pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) siklu I dengan

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament

(TGT), penentuan konsep Sistem Peredaran Darah dalam RPP dan disusun

berdasarkan kurikulum 2006 (KTSP), adapun konsep yang diajarkan terdiri dari

sub konsep Darah dan Pembuluh darah, lalu merencanakan pembelajaran dengan

membentuk tim yang beranggotakan 4 siswa dengan penyebaran tingkat

kognitif, menyusun lembar kerja siswa (LKS), merencanakan Games dan

Tournament , dan terakhir merencanakan tempat duduk antar kelompok dalam

satu tim

b. Pelaksanaan

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama proses pembelajaran

berlangsung, diperoleh catatan sebagai berikut:

Tabel 4.1 Dokumen Catatan Lapangan dengan Menggunakan Model

Pembelajaran TGT

No Pelaksanaan Pertemuan I Pertemuan II

1. Pembelajaran

awal

Guru menjelaskan materi yang

akan dibahas yaitu darah dan

golongan darah

Guru menjelaskan

materi jantung dan

pembuluh darah

2. Kelompok

Belajar /

(Pembentukan

Kelompok)

-Pembagian kelompok

berdasarkan pada tingkat

kognitif siswa (rangking

siswa)

- Beberapa siswa masih ada

yang protes dan tidak mau

Beberapa siswa

masih ada saja yang

bercanda pada saat

berkelompok

Page 72: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

57

berkumpul dengan teman

kelompok yang sudah

ditetapkan

3. Diskusi -Siswa membaca LKS tanpa

melihat petunjuk terlebih

dahulu

-Siswa yang pandai masih

mendominasi dalam

mengerjakan LKS

-Bekerjasama,berkomunikasi

masih kurang maksimal dalam

kelompok

-Siswa pandai tidak

mendominasi lagi

jalannya diskusi

-Beberapa siswa

mulai berani tampil

untuk

mengemukkan

jawabannya

4. Permainan

(Games) Kartu

Soal

Beberapa siswa tidak mampu

menjawab pertanyaan dengan

nomor kartu yang diajukan.

Hampir seluruh

siswa mulai mampu

menjawab

pertanyaan hanya

saja belum

maksimal dalam

mengkomunikasikan

jawabannya.

5. Tournament -Beberapa siswa

masih belum

memahami aturan

jalannya

pertandingan

-Siswa dengan

tingkat kognitif

sedang dan rendah

masih belum

mampu menjawab

pertanyaan secara

maksimal.

6. Penghargaan

Kelompok

Guru memberikan

penghargaan bagi kelompok

terbaik

Guru memberikan

hadiah bagi

kelompok siswa

yang mampu

berperan aktif serta

kelompok terbaik

turnamen.

Berdasarkan tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa pembagian kelompok

dilakukan secara acak dengan berdasarkan tingkat kognitif siswa, yang terdiri

dari siswa dengan berkemampuan tinggi, berkemampuan sedang atas,

Page 73: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

58

berkemampuan sedang bawah dan berkemampuan rendah. Beberapa siswa

masih saja ada yang memprotes atas pembagian kelompok yang sudah

ditetapkan oleh guru. Selain itu, masih ada siswa yang bercanda pada saat

pembelajaran berlangsung.

Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan menggunakan

LKS diterapkan pada pertemuan pertama di siklus I. Siswa kurang kondusif dan

saling mengandalkan satu sama lain dalam mengerjakan LKS sehingga hasil

yang didapat tiap kelompok tidak memuaskan. Selain itu pada saat berkelompok

dan berpikir bersama dalam mengerjakan LKS masih kurang maksimal,

dikarenakan beberapa siswa masih saja ada yang bercanda. Sedangkan

penggunaan LKS di pertemuan kedua, siswa sudah mulai mau saling membantu

dalam mengerjakan LKS yang guru berikan, sehingga hasilnya pun lebih baik

dari pertemuan pertama, hanya saja masih ada beberapa siswa yang kurang

memberi kontribusi yang baik bagi kelompok.

Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan menggunakan

permainan (games) pada pertemuan pertama di siklus I. Beberapa siswa dari

kategori sedang bawah dan rendah masih belum mampu menjawab pertanyaan

berupa nomor soal, hanya beberapa siswa yang mampu menjawab pertanyaan

dari games tersebut. Sedangkan pada pertemuan kedua siswa berkategori sedang

dan rendah sudah mulai menampakkan keberaniannya dalam menjawab soal

meski tidak sepenuhnya benar.

Pelaksanaan model kooperatif tipe TGT dengan menggunakan tournament

pada pertemuan kedua di siklus I. beberapa siswa masih belum memahami

aturan pertandingan sehingga jalannya pertandingan masih kurang maksimal.

Akan tetapi pertanyaan dari pertandingan tersebut hampir seluruh siswa sudah

mampu menjawab, meski jawaban mereka tidak begitu memuaskan tapi sangat

dihargai oleh guru karena siswa sudah berani bercakap dan bekerjasama dengan

baik. Selain itu guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang

mempunyai skor terbaik dan kerjasama terbaik dengan memberikan hadiah atau

reward bagi siswa.

Page 74: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

59

c. Observasi

1) Hasil Wawancara

Berdasarkan hasil wawancara dengan sejumlah siswa ( kelas tinggi, sedang

dan rendah) tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams

Games Tournament (TGT), sikap dan jawaban siswa pada siklus I dapat dilihat

dalam tabel berikut ini:

Tabel 4.2 Hasil Wawancara Siswa Siklus I

No Pertanyaan Ya Tidak

1. Apakah kalian (siswa) memahami

model pembelajaran Teams Games

Tournament ?

72,2% 27,8%

2. Apakah kalian (siswa) mengalami

kesulitan selama proses

pembelajaran dengan TGT?

22,2% 77,8%

3. Apakah pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT menarik bagi

kalian (siswa)?

86,1% 13,8%

4. Apakah games dan tournament

membantu kalian (siswa) dalam

memahami konsep sistem

peredaran darah?

91,6% 8,4%

5. Apakah kalian (siswa) merasakan

perbedaan dalam memahami

pelajaran dengan menggunakan

model kooperatif tipe TGT dan

ceramah guru?

91,6% 8,4%

Jumlah 364% 136%

Rata –Rata 72,8% 27,2%

Page 75: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

60

Berdasarkan tabel 4.2 di atas, dapat diketahui bahwa 84% siswa sudah

memahami model pembelajaran TGT dan ketertarikannya pada pembelajaran ini

di siklus I. Akan tetapi 16% siswa masih mengalami kesulitan selama proses

pembelajaran berlangsung dengan menggunakan TGT dan belum menemukan

ketertarikannya pada model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

Tournament (TGT).

2) Hasil Belajar

Berdasarkan hasil tes kemampuan kognitif siswa (pretest dan posttest) pada

siklus I pada tabel berikut:

Tabel 4.3. Hasil Pretest dan Posttest Siklus I

Data Pretest Posttest

Nilai Tertinggi 85 90

Nilai Terendah 20 45

Modus 60 65

Nilai rata-rata 55,41 66,66

SD 14,46 11,43

Dari hasil di atas terlihat bahwa hasil belajar pada siklus I mengalami

peningkatan nilai posttest. Dapat dilihat dari nilai rata-rata pretest yakni sebesar

55,41 dengan modusnya 60 menjadi bernilai rata-rata sebesar 66,66 dengan

modusnya 65 setelah melakukan posttest siklus I.

Untuk mengetahui tingkat efektivitas tindakan yang telah dilakukan pada

penelitian tindakan kelas siklus I maka data skor hasil pretest dan posttest siswa

dianalisis dengan N-gain, dan diperoleh hasil sebagai berikut:1

1 D. E. Meltzer, “Addendum to: Relationship between mathematics preparation and

conceptual learning gains” ,t.t., h.3

Page 76: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

61

Tabel 4.4. Hasil N-gain Siklus I

Kategori Jumlah

Tinggi -

Sedang 13

Rendah 23

Nilai Rata-rata N-gain 0,25

SD N-gain 0,16

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa hasil perolehan rata-rata N-gain

siswa pada siklus I sebesar 0.25 termasuk dalam kategori kurang, dan yang

berkategori rendah sebanyak 23 siswa, berkategori sedang 13 siswa dan

berkategori tinggi 0 siswa. Adapun rata-rata nilai posttest yang dilaksanakan

belum memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM= 65). Hal ini disebabkan

masih terdapatnya siswa yang mendapatkan nilai di bawah batas ketercapaian

ketuntasan minimum yakni sebanyak 12 siswa atau sekitar 67% sehingga hasil

yang diperoleh belum memenuhi target yang diharapkan yaitu ketercapaian

ketuntasan belajar siswa yakni 100%. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan

perlakuan tindakan pembelajaran cooperative learning tipe Teams Games

Tournament pada konsep sistem peredaran darah masih tergolong kurang

maksimal dan masih agak jauh dari harapan hasil yang diingkan peneliti.

d. Refleksi

Berikut ini tahap refleksi pada siklus I:

Pada tahap refleksi, kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan

menggunakan pembelajaran cooperative learning tipe TGT pada siklus I yang

menggunakan LKS dan kartu soal ternyata belum mendapatkan hasil yang

maksimal, dikarenakan masih banyak siswa belum memahami aturan permainan

TGT, bisa dikatakan para siswa masih “awam”, selain itu masih terbawa suasana

bermain . Oleh karena itu, perlu ditindaklanjuti dengan pembelajaran yang sama

tetapi lebih terfokus, metodenya pun sama yakni dengan teknik nomor kartu soal

pada konsep sistem peredaran darah. Berikut hasil refleksi data di siklus I:

Page 77: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

62

1) Siswa memerlukan waktu untuk saling mengenal karakter masing-masing

kelompok. Karena belum terbiasanya siswa disanding dengan teman sebaya

yang berbeda karakter.

2) Persentase siswa yang mencapai skor KKM baru 24 siswa atau (67%)

sehingga masih perlu ditingkatkan lagi sesuai dengan target penelitian yaitu

100%. Hal ini dapat dilakukan pada proses pembelajaran selanjutnya yakni pada

siklus II.

Adapun perbaikan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5 Tindakan Perbaikan Siklus I

No Tindakan Awal Tindakan Pebaikan

Pertemuan I

Tindakan Perbaikan

Pertemuan II

1. Pembelajaran

awal

Guru lebih menekankan

lagi konsep yang akan

dijelaskan dengan cara

meminta siswa untuk mau

bertanya bagian mana

dalam konsep yang belum

dipahami sehingga guru

mengetahui sejauh mana

tingkat pemahaman siswa.

Guru lebih mendekatkan

diri secara personal

dengan siswa agar

diharapkan siswa lebih

terpacu lagi untuk mau

terus belajar.

2. Diskusi Guru memberikan LKS

dengan tampilan yang

lebih menarik lagi untuk

meraik minat siswa dalam

mengerjakan LKS

Masing-masing kelompok

diatur tugasnya sebagai

penulis dan sebagainya.

Siswa terlebih dahulu

diberitahu tentang aturan

pertandingan agar tidak

terjadi kesalahan.

Siswa dikondisikan untuk

lebih tertib dalam

memperhatikan

pertanyaan yang diberikan

3. Permainan Guru lebih memfokuskan Siswa diajarkan untuk

Page 78: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

63

(games) pertanyaan nomor soal

kepada siswa yang

dianggap belum mampu

berkontribusi baik

terhadap kelompok dengan

harapan siswa tersebut

lebih terpacu untuk

membaca dan belajar tapi

tanpa mengurangi fokus

terhadap siswa lainnya

mengkomunikasikan

dengan baik tentang

bagaimana cara menjawab

pertanyaan dari permainan

agar nilai /poin mereka

tidak berkurang.

4. Tournament Siswa diarahkan untuk

fokus terhadap pertanyaan

yang diberikan dan tidak

terpengaruh dengan

jawaban temannya

sehingga siswa dapat

belajar untuk

mempercayai jawabannya

sendiri.

e. Keputusan

Berdasarkan hasil refleksi siklus I diperoleh bahwa hasil belajar siswa pada

konsep sistem peredaran darah belum mencapai hasil yang diharapkan peneliti.

Oleh karena itu, dilaksanakan perbaikan tindakan pembelajaran yang telah

dilakukan pada siklus I sehingga perlu dilanjutkan ke tindakan pembelajaran

pada siklus II yaitu dengan menggunakan teknik pembelajaran kooperatif tipe

TGT yang diintegrasikan dengan kartu soal dan LKS.

Page 79: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

64

2. Siklus II

a. Perencanaan

Pembuatan RPP siklus II, adapun konsep yang diajarkan pada siklus II

terdiri dari sub konsep sistem peredaran limfa, sistem peredaran kecil dan besar

dan penyakit yang berhubungan dengan kesehatan, sedangkan pembentukan

kelompok berdasarkan atas tingkat kognitif siswa, menyusun lembar kerja siswa

(LKS), dan menyusun games dan tournament.

b. Tindakan

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan selama proses pembelajaran

berlangsung diperoleh catatan sebagai berikut:

Tabel 4.6 Dokumen Catatan Lapangan dengan Menggunakan Model

Pembelajaran TGT

No Pelaksanaan Pertemuan I Pertemuan II

1. Pembelajaran

awal

Guru menjelaskan materi yang

akan dibahas yaitu sistem

peredaran darah kecil,besar

dan mekanisme peredaran

limfatik

Guru menjelaskan

materi penyakit dan

hubungannya

dengan kesehatan

2. Kelompok

Belajar /

(Pembentukan

Kelompok)

-Pembagian kelompok

berdasarkan pada tingkat

kognitif siswa (rangking

siswa)

- siswa mulai akrab dengan

kelompoknya.

siswa mulai tertib

dan saling

menghargai antar

anggota kelompok.

3. Diskusi -Siswa membaca LKS dengan

melihat petunjuk terlebih

dahulu

-Siswa yang pandai sudah

tidak mendominasi dalam

mengerjakan LKS

-Bekerjasama,berkomunikasi

sudah maksimal dalam

kelompok

-Siswa pandai lebih

mengarahkan

jalannya diskusi

- siswa mulai berani

tampil untuk

mengemukkan

jawabannya

4. Permainan

(Games) Kartu

siswa sudah mampu menjawab

pertanyaan dengan nomor

seluruh siswa mulai

mampu menjawab

Page 80: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

65

Soal kartu yang diajukan.

pertanyaan dan

sudah baik dalam

mengkomunikasikan

jawabannya.

5. Tournament -siswa masih sudah

memahami aturan

jalannya

pertandingan

-Siswa sudah

mampu menjawab

pertanyaan secara

baik dengan

menggunakan kartu

soal sesuai prosedur

pertandingan.

6. Penghargaan

Kelompok

Guru memberikan

penghargaan bagi kelompok

terbaik

Guru memberikan

hadiah bagi

kelompok siswa

yang mampu

berperan aktif serta

kelompok terbaik

turnamen.

Berdasarkan tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa pembagian kelompok

di siklus II ini sudah sangat berbeda dengan siklus I, siswa sudah mulai tertib

dan mengurangi bercanda antar teman kelompok.

Pelakasanaan model pembelajaran menggunakan kooperatif tipe TGT

dengan menggunakan LKS juga diterapkan di siklus II. Dimana siswa sudah

mulai memahami petunjuk dalam mengerjakan LKS. Dalam mengerjakan LKS

bersama kelompok, siswa lebih tertib dan kondusif tanpa saling memprotes

maupun saling mengandalkan satu sama lain.

Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT menggunakan

permainan (games) pada pertemuan pertama di siklus II. Siswa sudah mampu

menjawab pertanyaan berupa nomor soal. Sedangkan pada pertemuan kedua

siswa sudah mulai cakap menyampaikan jawaban pertanyaan yang diberikan.

Pelaksanaan model kooperatif tipe TGT dengan menggunakan tournament pada

pertemuan kedua di siklus II. Siswa sudah memahami aturan pertandingan

sehingga jalannya pertandingan berjalan maksimal. Siswa sudah berani bercakap

Page 81: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

66

dan bekerjasama dengan baik antar teman. Sehingga poin atau skor kelompok

mereka pun akhirnya meningkat. Selanjutnya guru memberikan penghargaan

kepada kelompok yang tmempunyai skor terbaik dan kerjasama terbaik dengan

memberikan hadiah atau reward bagi siswa.

c. Observasi

1) Hasil Wawancara

Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa tentang penggunaan model

pembelajaran kooperati tipe Teams Games Tournament (TGT), sikap dan

jawaban siswa pada siklus II dapat dilihat melalui tabel berikut:

Tabel 4.7 Hasil Wawancara Siswa Siklus II

No Pertanyaan Ya Tidak

1. Apakah kalian (siswa) memahami

model pembelajaran Teams Games

Tournament ?

100% -

2. Apakah kalian (siswa) mengalami

kesulitan selama proses

pembelajaran dengan TGT?

5% 95%

3. Apakah pembelajaran dengan

menggunakan model pembelajaran

kooperatif tipe TGT menarik bagi

kalian (siswa)?

100% -

4. Apakah games dan tournament

membantu kalian (siswa) dalam

memahami konsep sistem

peredaran darah?

93% 7%

5. Apakah kalian (siswa) merasakan

perbedaan dalam memahami

pelajaran dengan menggunakan

95% 5%

Page 82: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

67

model kooperatif tipe TGT dan

ceramah guru?

Jumlah 393% 107%

Rata –Rata 78,6% 21,4%

Berdasarkan tabel 4.7 di atas, tampak bahwa seluruh siswa sudah

memahami model pembelajaran dengan menggunakan kooperatif tipe TGT.

Jumlah siswa yang mengalami kesulitan selama proses pembelajaran juga sudah

berkurang dari 22% menjadi 5%. Seluruh siswa menyukai dan menjawab bahwa

model pembelajaran ini menarik.

2) Hasil Belajar

Berdasarkan hasil tes kemampuan kognitif siswa (pretest dan posttest) pada

siklus II, diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.8. Hasil Posttest I dan Posttest II Siklus II

Posttest I Posttest II

Nilai tertinggi 90 100

Nilai terendah 45 65

Modus 65 95

Nilai Rata-rata 66,67 84,45

SD 11,34 11,42

Tabel di atas terlihat bahwa hasil belajar siswa pada siklus II meningkat

dengan nilai rata-rata pretest 40.67 serta modusya yaitu 50 dan nilai posttest

sebesar 84.45 serta modusnya 95.

Untuk mengetahui tingkat efektivitas tindakan yang telah dilakukan pada

penelitian tindakan kelas siklus II maka data skor hasil pretest dan posttest siswa

dianalisis dengan N-gain, dan diperoleh hasil sebagai berikut:

Page 83: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

68

Tabel 4.9. Hasil N-gain Siklus II

Kategori Jumlah

Tinggi 21

Sedang 15

Rendah -

Nilai Rata-rata Ngain 0,74

SD Ngain 0,18

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa perolehan N-gain siswa pada siklus

II sebesar 0.74 termasuk dalam kategori tinggi, dengan berkategori rendah ada 0

siswa, berkategori sedang ada 15 siswa, dan berkategori tinggi ada 21 siswa.

Rata-rata nilai posttest yang dilaksanakan sudah memenuhi Kriteria Ketuntasan

Minimum (KKM= 65). Hal ini disebabkan semua siswa mendapatkan nilai

diatas batas ketuntasan minimum yakni sebanyak 36 siswa atau 100 % siswa

lulus. sehingga hasil yang diperoleh sudah memenuhi target yang diharapkan

peneliti. Dengan demikian dapat disimpulkan peneliti bahwa pembelajaran di

siklus II mengalami peningkatan hasil belajar dengan menggunakan cooperative

learning tipe Teams Games Tournament pada konsep sistem peredaran darah.

Dapat dilihat dalam grafik perbedaan data posttest siklus I dan data posttest

siklus II.

Page 84: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

69

Gambar 4.1 Grafik Gabungan Siklus I & II

d. Refleksi

Berikut ini tahap refleksi pada siklus II:

1). Hasil belajar siswa meningkat setelah menjalani proses pembelajaran

cooperative learning tipe TGT pada konsep sistem peredaran darah. Dapat

dilihat dari data diatas bahwa pada siklus II nilai N-gain mengalami

peningkatan yang signifikan dibandingkan nilai di siklus I, yakni dari yang

berkategori rendah ada 23 siswa menjadi 0 siswa, berkategori sedang dari 13

siswa menjadi 15 siswa dan berkategori tinggi dari 0 siswa menjadi 21 siswa.

2). Pada siklus II ini terjadi peningkatan hasil belajar dari jumlah siswa yang

mencapai skor KKM di siklus I yaitu dari 24 siswa menjadi 36 siswa di siklus II

atau dari 67% menjadi 100%.

e. Keputusan

Berdasarkan hasil refleksi siklus II diperoleh data bahwa hasil belajar siswa

pada konsep sistem peredaran darah sudah mencapai kriteria yang diharapkan

peneliti yaitu 100% siswa mendapat nilai sesuai KKM di sekolah, sehingga

0

2

4

6

8

10

45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100

SIKLUS I

SIKLUS II

Jumlah

Nilai Siswa

Page 85: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

70

tindakan terhadap penggunaan model pembelajaran TGT yang dilakukan peneliti

untuk meningkatkan hasil belajar siswa dianggap telah berhasil.

B. Analisis Data

1. Analisis N Gain secara Keseluruhan

Berdasarkan perhitungan seluruh gain pada siklus I dan II, diperoleh

kategori gain sebagai berikut:

Tabel 4.10 Kategori N Gain pada Siklus I dan II

No Kategori N gain Siklus I Persentase Siklus II Persentase

1 Tinggi 0 0% 21 58%

2 Sedang 13 36% 15 42%

3 Rendah 23 64% 0 0%

Jumlah 36 100% 36 100%

Berdasarkan tabel 4.10 di atas, kategori N Gain tinggi dari siklus I ke II

meningkat yaitu dari 0% menjadi 58%, kategori sedang juga meningkat sari 36%

menjadi 42% dan berkategori rendah berkurang dari 64% menjadi 0%.

Rata-rata nilai N Gain secara keseluruhan dari kedua siklus dapat

disimpulkan pula sebagai berikut:

Tabel 4.11 Rekapitulasi N Gain Siklus I dan II

Siklus I Siklus II

N Gain 0,25 0,74

Berdasarkan tabel 4.11 di atas, dapat disimpulkan adanya peningkatan nilai

N gain dari siklus I ke II .

C. Pembahasan

Berdasarkan data hasil penelitian, pembelajaran kooperatif dengan

menggunakan pembelajaran Teams Games Tournament, berlangsung selama 4

kali pertemuan dalam 50 menit pada konsep sistem peredaran darah.

Pengamatan terhadap proses pembelajaran pada pertemuan pertama didapatkan

Page 86: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

71

permasalahan antara lain siswa kurang dapat menerima pembagian kelompok,

dalam proses pembelajaran masih banyak siswa yang sibuk sendiri, membuat

keramaian kelas, banyak siswa yang masih bingung dan kurang dapat

mencermati atau mengerjakan LKS, dan juga masih asingnya dengan proses

pembelajaran kooperatif tipe TGT sehingga menyebabkan masih adanya siswa

yang suka bermain-main di kelas, sedangkan yang berperan aktif dalam diskusi

kelompok maupun kelas adalah siswa-siswa yang tergolong pandai. Dalam hal

presentasi terhadap hasil kerja kelompok masih didapati siswa yang malu-malu

ataupun tidak mau mempresentasikannya di depan kelas. Oleh karena itu pada

pembelajaran selanjutnya guru lebih memotivasi siswa untuk lebih berperan

aktif dalam diskusi kelompok maupun kelas.

Pada pertemuan ke-2 sedikit demi sedikit ada perubahan dalam disiplin dan

rasa percaya diri dalam presentasi meski hanya segelintir siswa yang mampu

memberanikan diri berbicara di depan rekan mereka. Sehingga guru masih harus

terus-menerus memotivasi siswa untuk mau berperan aktif dan bekerjasama

dengan teman sekelompoknya. Pada pertemuan ke-3 dan ke-4 permasalahan di

atas sudah banyak berkurang terutama pada peran aktif siswa dalam diskusi

kelompok maupun diskusi kelas serta dalam hal presentasi di depan kelas, tiap

kelompok sudah mau mempresentasikan hasil kerja kelompoknya secara

bergiliran dan tidak saling mengandalkan.

Pada siklus I modus yang sering muncul adalah 65 dan pada siklus II adalah

95. Pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa setelah dilaksanakan

pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran cooperative learning tipe

TGT sebesar 66,67 dengan ketuntasan belajar hanya mencapai 24 siswa atau

67%. Pada siklus II nilai rata-rata hasil belajara siswa setelah dilaksanakan

pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning

tipe TGT sebesar 84,45 dengan ketuntasan belajar 36 siswa atau 100%. Hal ini

menunjukkan bahwa penggunaan pembelajaran cooperative learning tipe Teams

Games Tournament pada konsep sistem peredaran darah membantu siswa untuk

memahami konsep yang diberikan sehingga mampu meningkatkan hasil belajar

siswa dan aktivitas belajar siswa.

Page 87: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

72

Dilihat dari data penelitian, bahwa pembelajaran kooperatif tipe TGT

ternyata dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, dalam

pembelajaran IPA Biologi guru hendaknya dapat menggunakan model

pembelajaran seperti model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Karena selain

pembelajaran lebih menarik, juga seluruh siswa belajar lebih aktif, kreatif dan

mandiri. Siswa kelompok atas akan belajar untuk menyampaikan materi,

sehingga konsep akan dapat diingat lebih lama sementara siswa kelompok

bawah dapat bebas bertanya dengan teman dalam kelompok tanpa ada perasaaan

malu. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT ternyata lebih efektif

dibandingkan dengan metode konvensional untuk meningkatkan hasil belajar.

Model pembelajaran TGT juga memberi kemudahan bagi siswa dalam

meningkatkan aktifitas belajar. 2

Dengan adanya model pembelajaran kooperatif tipe TGT hasil belajar siswa

menjadi meningkat dan kreatifitas pola pikir anak menjadi lebih baik.3

Pembelajaran dengan menggunakan model kooperatif tipe Team Games

Turnament mempunyai arti penting dalam peningkatan kemampuan siswa.

2 Lambang Subagiyo, dkk, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT pada

Siswa Kelas VII SMPN 6 Samarinda, Didaktika,no.1 (Januari 2006): h.1-8. 3 Diyanto, Penerapan model Kooperatif Learning tipe TGT dalam Upaya Peningkatan

Hasil Belajar,( Skripsi S1 Fakultas MIPA, Universitas Negeri Semarang, 2006), h.35.

Page 88: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

73

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil seluruh penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di

kelas VIII MTs Islamiyah Ciputat, peneliti menyimpulkan bahwa pelaksanaan

kegiatan dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament

pada konsep sistem peredaran darah, dapat meningkatkan hasil belajar siswa

dengan rata-rata nilai 66,6 atau 67 % KKM pada siklus I, Sedangkan rata-rata

nilai pada siklus II yaitu 84,45, dapat dikatakan bahwa semua siswa sudah

mencapai nilai KKM (100 %).

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian tindakan di kelas VIII MTs Islamiyah

Ciputat tahun ajaran 2011/2012, ada beberapa saran peneliti:

1. Pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament dapat menjadi

alternatif pilihan dalam mengajar khususnya pelajaran biologi.

2. Guru harus benar-benar memperhatikan komposisi pembagian kelompok

dengan tepat. Keheterogenan kelompok dalam pembelajaran kooperatif tipe

TGT dapat memberikan kontribusi yang baik bagi siswa serta meningkatkan

peran aktif siswa.

Page 89: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

74

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi dkk. 2007.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Arthea, Verna dan Mary.1998. In The Classroom. USA, McGraw-Hill Third

Edition.

Campbell,dkk. 2004. Biologi. Jakarta: Erlangga.

Chan dan Kam Wing. “School-based Staff Development in cooperative

Learning”. (The Hongkong Institute of Education,t.t).

Creswell W. Jhon. 2012. Educational Research. USA: Pearson.

Dahar W,Ratna. 2006. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Bandung:T.tp.

Dikici , Ayhan dan Yasemin Yavuzer. “The Effect of Cooperative Learning on the

Abilities Of Pre-Service Art Teacher Candidates To Lesson Planning In

Turkey.”Australian Journal,Volume.31, No.2,(2006).

Doymus, Kemal, dkk. 2009. “Effect of two Cooperative Learning Strategies on

Teaching and Learning Topics of Thermochemistry”, World Applied

Sciences Journal, Volume 7, No.1.

Fengfeng dan Barbara Grabowski. 2007. ” Gameplaying for maths learning

:cooperative or not?”. British Journal of Education Technology. Volume

38, No.2.

Fried H,George dan George J. 2005. Teori dan Soal-Soal Biologi. Jakarta:

Erlangga.

G, Jhon dan Ling-Ling Tsai.2010. “The Effect Of Cooperative Learning On

Foreign Language Anxiety : A Comparative Study Of Taiwanese and

American Universities”. International Journal Of Instruction, Volume.3,

No.1.

Gredler,E.B,Margaret. 1994. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: PT

RajaGrafindo Persada.

Hamalik,Oemar. 2005. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Indriyani,Dewi. 2008. Peningkatan Hasil Belajar Matematika Melalui Penerapan

TGT, Surakarta. Jurnal Vol.1 No.1.

I.Richard. 2007. Higher Education. USA: Mc Graw Hill Companies.

Jacobs, George. 2003. ” Combining Dictagloss and Cooperative Learning To

Promote Language Learning”. Journal Volume 3, No.1.

Jhonson.W.David dkk.2004. Colaborative Learning. Bandung: PT Nusa Media.

Page 90: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

75

Kember, David. 2010. Action Learning and Action Research. New York: 270

Madison Ave.

Kunandar.2011. Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta;PT

RajaGrafindo Persada.

Ke,Fengfeng, dkk. 2006. “Effect Of Animation On Multi-Level Learning

Outcomes For Learner with Different Chracteristic”,Visual Literacy, No.1.

Leonard dan Kiki, 2009. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Sukakarya. Jurnal Ilmiah

Extacta, Volume 2,No.1.

L.R Gay, Geoffrey E. Mills and Peter Airasian.2009. Education Research.

USA:Pearson.

Madinabetia,C. Sonia. 2006. “Cooperative Learning an Essential glossary for the

teacher”.(Universidad Pablo de Olavide-Sevilla).

Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.

Margono. 2007. Metodologi Penelitian Pendidikan cet 6.Jakarta: Rineka Cipta.

M.D Gall and Keith A. Acheson. 2011. “Clinical Supervision and Teacher

Development”. USA: Jhon Wiley.

Meltzer, D. E. “Addendum to: Relationship between mathematics preparation and

conceptual learning gains” ,t.t.

Ngurah, A.G Anak. 2005. ” Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

TGT dengan Pendekatan CTL dan Evaluasinya dalam Pembelajaran

Fisika”,.JIPP.

Nurhidayati,Rina. 2008. “Aplikasi Pembelajaran Problem Posing dalam

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa”.Skripsi S1 Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Nurhadi. 2004. Kurikulum 2004 (Pertanyaan dan Jawaban).Jakarta: PT.Grasindo.

Ozsoy, Nesrin dan Nazli Yildiz. 2004. “The Effect of Learning Together

Technique of Cooperative Learning Method on Student Achivement an

Mathematic Teaching 7TH

Class on Primary School”. The Turkish Online

Journal of Educational Technology – TOJET, Volume 3.

Parveen, Qoisara, dkk. 2011. “Effect Of Cooperative Learning On Academic

Achievement Of 8 th Grade Students in The Subject Of Social Studies.”

International Journal Of Academic Research, Volume.3, No.1.

Page 91: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

76

Peter W. Airisian and Michael K. Russell. 2008. Clasroom Assesment. USA:

McGraw-Hill.

Purwanto M. Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda

Karya.

Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Press.

Sanjaya,Wina. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada.

Santyasa,I Wayan. “Metodologi Penelitian Tindakan Kelas”. 10-1 Desember

2007 (Nusa Penida:UNDIKSYA.

Slavin.E.Robert.1995. Cooperative Learning Second Edition. USA: Allyn and

Bacon.

Subagiyo,Lambang. 2006. “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe

TGT”. Didaktika, Vol.7,No.1.

Sukardjo dan Komarudin. 2009. Landasan Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press.

Sofyan, Ahmad, dkk. 2006. Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi.

Jakarta :UIN Jakarta Press.

Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Trianto. 2011. Penelitian Tindakan Kelas Teori & Praktik. Jakarta: Prestasi

Pustaka.

Wiriatmajaya, Rochiati. 2009. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Wyk, M van Micheal. 2010. “The Effect Of Teams-Games-Tournaments On

Achievement, Retention, and Attitudes Of Economics Eucations

Students”. (Dublin,Ireland).

Y, Nuryani. Pendidikan Biologi dan Trend Penelitiannya. Fakultas MIPA ,UPI,

t.t)

Zakaria, Effendi dan Zanaton Iksan. 2007. “Promoting Cooperative Learning in

Science and Matematics Eucation: A Malaysian Perspective”. Eurasia

Journal of Matematics,science&technology,Volume 3, No.1.

Zulfiani, dkk. 2009. Strategi Pembelajaran Sains. Jakarta:UIN Press

Page 92: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

77

LAMPIRAN

Page 93: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

78

Lampiran 1

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP)

SIKLUS I

Nama Sekolah : MTs Islamiyah Ciputat

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/ Semester : VIII (delapan)/ 1

Pertemuan : 1

Alokasi Waktu : 2 × 50 Menit

Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia

Kompetensi Dasar : 1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada

manusia dan hubungannya dengan kesehatan

Indikator

1. Menjelaskan pengertian darah, fungsi dan komponen darah.

2. Menjelaskan macam-macam sel darah.

3. Menjelaskan karakteristik, fungsi, dan mekanisme dari macam-macam sel

darah.

4. Menjelaskan proses pembekuan darah.

5. Menerangkan macam-macam golongan darah dan komponennya.

I. Tujuan

peserta didik dapat:

1. Menjelaskan pengertian darah, fungsi dan komponen darah.

2. Menjelaskan macam-macam sel darah.

3. Menjelaskan karakteristik, fungsi, dan mekanisme dari macam-macam sel

darah.

4. Menjelaskan proses pembekuan darah.

5. Menerangkan macam-macam golongan darah dan komponennya.

♦ Karakter siswa yang diharapkan:Disiplin

Rasa hormat dan perhatian

Tekun

Tanggung Jawab

Ketelitian

Rasa ingin tahu

Kejujuran

Page 94: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

79

II. Materi Pembelajaran

A. Sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan

kesehatan

III. Metode Pembelajaran

1. Metode :Ceramah, Diskusi, Tanya Jawab dan

Penugasan

2. Model Pembelajaran : Pembelajaran Kooperatif

IV. Langkah- Langkah Pembelajaran

Pertemuan Pertama

Tahapan

Kegiatan

Fase Kegiatan Alokasi

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan

(awal)

Motivasi

Apersepsi

-Guru

memotivasi siswa

untuk siap belajar

-Guru

memberikan

apersepsi dengan

bertanya kepada

siswa, siapa

-Siswa bersiap

untuk belajar

-Siswa merespon

pertanyaan guru

dengan

menjawab atau

menaggapi

40

menit

SISTEM PEREDARAN

DARAH

DARAH

PLASMA

DARAH

SEL-SEL DARAH

-Sel darah merah

-sel darah putih

-keping darah

Page 95: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

80

Menyampaikan

tujuan

diantara siswa

yang pernah

mengalami jatuh

dan luka? Siapa

yang pernah

melihat orang

mendonorkan

darahnya?

-Guru

menjelaskan

bahwa orang

yang mengalami

luka itu pasti ada

penyebabnya dan

penolongnya

yaitu sel darah

.sedang yang

mendonorkan

darah itu tidak

berbahaya bagi

tubuh karena

setiap jenis darah

akan mati setelah

masa kerjanya

usai dan harus

diganti dengan

generasi baru

lagi.

-Guru

menjelaskan

bahwa materi hari

ini adalah sistem

peredaran darah

pada manusia.

-Guru

menjelaskan

tujuan

pembelajaran hari

ini, yaitu :

menjelaskan

darah dan fungsi

dari masing-

masing sel darah.

-Guru

menjelaskan

tentang model

pertanyaan guru

Siswa

memperhatikan

materi yang

disampaikan

oleh guru.

Siswa

memperhatikan

penjelasan guru

Siswa

memperhatikan

penjelasan guru.

Siswa

memperhatikan

Page 96: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

81

Menyajikan

soal awal

pembelajaran

kooperatif tipe

TGT.

Guru

memberikan pre-

test tentang

materi/konsep

sistem peredaran

darah pada

manusia.

penjelasan guru.

Siswa menjawab

soal-soal pre-test

secara individu.

Inti

(Eksplorasi)

Pembelajaran

awal

Kelompok

diskusi (team

study)

-Guru

menjelaskan

tentang sistem

peredaran darah

pada manusia

yang meliputi :

mekanisme dan

fungsi dari darah

dengan

menggunakan

slide power point

dan video.

-Guru

membimbing

siswa dalam

membentuk 9

kelompok diskusi

secara heterogen

yang terdiri dari

4-5 orang dengan

intelegensi yang

berbeda, dan

masing-masing

anggota

kelompok

mempunyai peran

masing-masing.

-Guru

membimbing

siswa untuk

mempelajari

buku bacaan

bersama

Siswa

memperhatikan

penjelasan guru

dan mencatat

hal-hal yang

dianggap

penting.

Siswa

membentuk

kelompok

diskusi.

Siswa membaca

buku bersama

kelompok

50

menit

Page 97: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

82

(elaborasi)

Perencanaan

kooperatif

Implementasi

Presentasi hasil

Permainan

(games)

kelompok.

-Guru

memberikan 10

soal dalam LKS

kepada siswa

mengenai darah

dan macam-

macam sel darah

dan memastikan

tiap anggota dari

masing-masing

kelompok dapat

mengetahui dan

menguasai

konsep dari soal-

soal LKS yang

dikerjakan

bersama.

-Guru mengawasi

jalannya diskusi

dan menawarkan

bantuan bila

diperlukan

-Guru meminta

setiap kelompok

menjelaskan

jawaban hasil

diskusi tersebut.

-Guru memberi

sebuah kartu

yang diberi

nomor kepada

siswa

Siswa berdiskusi

menjawab

lembar LKS

yang guru

berikan dan

bertanya jika

tidak paham.

Siswa bertanya

apabila tidak

dimengerti

Siswa bersama

kelompok

menjelaskan

hasil jawaban

yang sudah

didiskusikan dan

siswa dari

kelompok lain

merevisi atau

menyanggah

jawaban dari

kelompok lain

jika salah.

Siswa menjawab

pertanyaan

sesuai dengan

nomor kartu

tersebut.

Page 98: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

83

(konfirmasi)

-Guru

memberikan skor

dari tiap jawaban

kelompok.

-Guru memberi

penjelasan

sedikit tentang

materi yang baru

saja dipelajari.

Siswa menyimak

penjelasan guru.

Penutup

(akhir)

-Guru

membimbing

siswa untuk

memberi

kesimpulan

tentang materi

yang telah

dipelajari hari ini.

-Guru

menginformasi

kepada siswa

mengenai tugas

rumah membuat

gambar jantung

dan bagian-

bagiannya yang

wajib dikerjakan

tiap kelompok

dan dikumpulkan

minggu depan.

Siswa

memberikan

kesimpulan.

Siswa

memperhatikan

penjelasan guru.

10

menit

V. Alat/ Bahan/ Sumber belajar

Sumber : Buku Erlangga kelas VII, BSE

Alat dan bahan : LCD, Power point, skema/bagan konsep, LKS dan

video, laptop.

Page 99: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

84

VI. Penilaian

Indikator Instrumen Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Menjelaskan darah

dan fungsi darah

dalam tubuh

manusia.

Menjelaskan

komposisi darah dan

macam-macam sel

darah.

Menjelaskan fungsi

dari sel darah.

Menjelaskan

macam-macam

golongan darah.

1. Jelaskan apa yang dimaksud

dengan darah?

2. jelaskan fungsi darah dalam

tubuh manusia?

3. Sebutkan komposisi darah

dalam tubuh?

4. Jelaskan dengan singkat

macam-macam sel darah?

5. Jelaskan lima macam inti

pada sel darah putih

( leukosit)?

6. Jelaskan apa yang kalian

ketahui tentang eritrosit?

7. Jelaskan apa yang kalian

ketahui tentang leukosit?

8. Jelaskan apa yang kalian

ketahui tentang trombosit?

9. Coba terangkan oleh anda

,Apa itu resipien universal.?

10. Apa yang dimaksud

dengan aglutinogen?

Tes

Tertulis

Essay

VII. Cara Penskoran

Bentuk

Instrument

Kunci Jawaban Skor

Essay Darah adalah alat tranportasi atau

pengangkutan utama dalam tubuh

kita.

10

Essay 1. Mengangkut sari-sari makanan

2. Mengangkut O2

3. Mengangkut hormon

4. Mengankut sisa-sisa

metabolime

15

Essay 55% plasma darah dan 45% sel darah. 5

Page 100: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

85

Essay Sel darah merah, sel darah putih dan

keping darah.

5

Essay 1. Monosit

2. Basofil

3. Neutrofil

4. Eosinofil

5. Limfosit

6. Sel darah merah berfungsi

untuk mengikat oksigen dan

karbondioksida.

7. Untuk mempertahankan diri

dari kuman penyakit

8. Pembekuan darah pada saat

terjadi luka dengan bantua

enzim trombokinase

9. Penerima darah yang dapat

menerima darah dari semua

golongan darah.

10. Protein yang dapat

digumpalkan dalam darah.

15

10

10

10

10

10

Skor :100

Ciputat, 2011

Mengetahui,

Guru Pamong Guru Praktikan

M. Hartato S.Pd Gita Pavita Renata

Page 101: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

86

Lampiran 2

LEMBAR KERJA SISWA I

Konsep : Sistem Peredaran Darah

Tujuan Pembelajaran:

1. Siswa dapat menjelaskan pengertian darah, fungsi dan komponen darah.

2. Siswa dapat menjelaskan macam-macam sel darah.

3. Siswa dapat menjelaskan karakteristik, fungsi, dan mekanisme dari

macam-macam sel darah.

4. Siswa dapat menerangkan macam-macam golongan darah dan

komponennya.

Kelompok :

Anggota kelompok :

Diskusikan jawaban berikut.

Pertanyaan

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan darah?

Jawab:

2. Jelaskan apa saja fungsi darah?

Jawab:

3. Sebutkan apa saja yang menjadi komposisi darah?

Jawab:

4. Jelaskan dengan singkat macam-macam sel darah?

Jawab:

5. Jelaskan 5 macam inti pada sel darah?

Page 102: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

87

Jawab :

6. Jelaskan apa saja yang kalian ketahui tentang eritrosit?

Jawab :

7. Jelaskan apa saja yang kalian ketahui tentang leukosit?

Jawab :

8. Jelaskan apa saja yang kalian ketahui tentang trombosit?

Jawab:

9. Coba terangkan oleh anda, apa itu resipien universal?

Jawab:

10. Apa yang dimaksud dengan aglutinogen?

Jawab:

Page 103: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

88

Page 104: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

88

Lampiran 3

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP)

SIKLUS I

Nama Sekolah : MTs Islamiyah Ciputat

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/ Semester : VIII (delapan)/ 1

Pertemuan : 2

Alokasi Waktu : 2 × 50 Menit

Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia

Kompetensi Dasar : 1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada

manusia dan hubungannya dengan kesehatan

Indikator

1. Menjelaskan karakteristik, fungsi jantung

2. Mendeskripsikan mekanisme jantung.

3. Menjelaskan macam-macam pembuluh darah.

4. Menjelaskan karakteristik, fungsi pembuluh darah

5. mendsekripsikan mekanisme pembuluh darah.

I. Tujuan

Peserta didik dapat :

1. Menjelaskan karakteristik, fungsi jantung

2. Mendeskripsikan mekanisme jantung.

3. Menjelaskan macam-macam pembuluh darah.

4. Menjelaskan karakteristik, fungsi pembuluh darah

5. Mendeskripsikan mekanisme pembuluh darah.

II. Materi Ajar

Jantung dan pembuluh darah dalam sistem peredaran darah manusia.

III. Metode Pembelajaran

Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya Jawab

Model Pembelajaran: Pembelajaran Kooperatif

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan Kedua

Page 105: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

89

Tahapan

Kegiatan

Fase Kegiatan Alokasi

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan

(awal)

Motivasi

Apersepsi

Menyampaika

n topik

-Guru

memotivasi

siswa untuk

siap belajar

-Guru

memberikan

apersepsi

dengan

bertanya

kepada

siswa,siapa

diantara siswa

yang pernah

berlari

kencang maka

denyut nadinya

pun ikut

berdenyut

kencang.

-Guru

menjelaskan

bahwa orang

yang belari itu

ada kerja otot

jantung yang

berkontraksi.

Sehingga

ketika berlari

denyut akan

terasa.

-Guru

menjelaskan

bahwa materi

hari ini adalah

jantung dan

pembuluh

darah.

-Guru

menjelaskan

tujuan

pembelajaran

hari ini, yaitu :

-Siswa bersiap untuk

belajar

Siswa merespon

pertanyaan guru.

Siswa

memperhatikan

materi yang

disampaikan oleh

guru.

Siswa

memperhatikan

penjelasan guru.

Siswa

memperhatikan

penjelasan guru.

10 menit

Page 106: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

90

menjelaskan

tentang

mekanisme

jantung dan

bagian-

bagianya serta

macam

pembuluh

darah.

-Guru

menjelaskan

tentang model

pembelajaran

kooperatif tipe

TGT.

Siswa

memperhatikan

penjelasan guru

Inti

(eksplorasi)

Pembelajaran

awal

Kelompok

diskusi (team

study)

-Guru

menjelaskan

tentang sistem

peredaran

darah pada

manusia yang

meliputi :

mekanisme

dan fungsi dari

jantung dan

pembuluh

darah dengan

menggunakan

slide power

point dan

video

mengenai

jantung

Guru

membentuk 9

kelompok

diskusi secara

heterogen yang

terdiri dari 4-5

orang dengan

intelegensi

yang berbeda,

Siswa

memperhatikan

penjelasan guru dan

mencatat hal-hal

yang dianggap

penting.

Siswa membentuk

kelompok diskusi.

60 menit

Page 107: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

91

(elaborasi)

Perencanaan

kooperatif

dan masing-

masing

anggota

kelompok

mempunyai

peran masing-

masing.

-Guru

membimbing

siswa untuk

mempelajari

literatur berupa

slide yang

sudah guru

beri

sebelumnya

bersama

kelompok.

-Guru

memberikan

LKS yang

berisi gambar

jantung

manusia yang

harus

dilengkapi

bagian-

bagiannya dan

sejumlah

pertanyaan

dengan skor

yang berbeda

yang harus

dijawab .

-Guru

membimbing

siswa untuk

berdiskusi

dengan

kelompok

dalam mengisi

LKS dan

memastikan

Siswa membaca

literatur berupa slide

bersama kelompok.

Siswa berdiskusi

dengan kelompok.

Siswa bertanya jika

tidak dimengerti

Page 108: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

92

Implementasi

Presentasi

Hasil

Permainan

(Games)

Tournament

tiap anggota

dari masing-

masing

kelompok

dapat

mengetahui

dan menguasai

konsep dari

soal-soal LKS

yang

dikerjakan

bersama.

-Guru

mengawasi

jalannya

diskusi

-Guru meminta

setiap

kelompok

menjelaskan

jawaban hasil

diskusi

tersebut.

-Guru

memberi

sebuah kartu

yang diberi

nomor kepada

siswa

Guru meminta

setiap anggota

kelompok

untuk

membentuk 9

meja secara

melingkar

dengan meja 4

Siswa bertanya jika

belum paham

Siswa bersama

kelompok

menjelaskan hasil

jawaban yang sudah

didiskusikan.

Siswa dari kelompok

lain merevisi atau

menyanggah

jawaban dari

kelompok lain jika

salah.

Siswa menjawab

pertanyaan sesuai

dengan nomor kartu

tersebut.

Siswa menyimak

penjelasan guru dan

mengambil kartu

nomor yang sudah

ada dimeja untuk

menentukan peran

dari masing-masing

siswa.

Page 109: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

93

(konfirmasi)

diantara meja

kelompok

yang berisi

soal dari

pertandingan

yang akan

dimulai

dengan

meminta setiap

kelompok

mengambil

nomor yang

sudah

disesuaikan

dengan peran

dari masing-

masing siswa.

-Guru

memberikan

skor dari tiap

jawaban

kelompok dan

kuis.

-Guru

memberi

penjelasan

sedikit tentang

materi yang

baru saja

dipelajari.

Siswa menyimak

penjelasan guru

Penutup (akhir)

-Guru

membimbing

siswa untuk

memberi

kesimpulan

tentang materi

yang telah

dipelajari hari

ini.

Siswa memberikan

kesimpulan

30 menit

Page 110: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

94

Menyajikan

soal akhir

Penghargaan

-Guru

memberikan

posttest kepada

siswa

-Guru

memberi

penghargaan

kepada seluruh

siswa atas

kerjasamanya.

Siswa menjawab

soal Posttest tersebut

V. Alat/ Bahan/ Sumber belajar

Sumber : Buku Erlangga kelas VII, BSE

Alat dan bahan : LCD, Power point, skema/bagan konsep, LKS,

video, laptop.

VI. Penilaian

Indikator Instrumen Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Menyebutkan bagian pada

jantung.

Menjelaskan fungsi

pembuluh darah

1. Apa nama membran

pembungkus jantung?

2. Sebutkan dan jelaskan ruangan

yang terdapat dalam jantung?

3. Lengkapi dan jelaskan gambar

jantung dengan menyebut

bagian-bagianya?

4. Apa fungsi pembuluh darah

vena dan arteri?

5. Apa yang dimaksud dengan

sistol dan diastol?

Tes tertulis

dan lisan

Essay

Page 111: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

95

VII. Cara Penskoran

Ciputat, 2011

Mengetahui,

Guru Pamong Guru Praktikan

M. Hartato S.Pd. Gita Pavita Renata

Bentuk Instrument

Contoh Instrument Kunci Jawaban Skor

Essay 1. Apa nama

membran

pembungkus

jantung?

Perikardium

10

Essay 2. Sebutkan

dan jelaskan

ruangan

pada

jantung?

1. Bilik kiri

2. Bilik kanan

3. Serambi kiri

4. Serambi kanan

10

Essay 3. Lengkapi

gambar

jantung

dengan

menyebutka

n bagian-

bagian nya?

1. Aorta

2. Vena

3. Arteri

4. Serambi kiri

5. Serambi kanan

6. Bilik kiri

7. Bilik kanan

30

Essay 4. Apa fungsi

dari

pembuluh

darah vena

dan arteri?

Vena: mengalirkan darah

menuju jantung

Arteri: mengalirkan darah dari

jantung.

25

Essay 5. Apa yang

dimaksud

dengan sistol

dan diastol?

1. Sistol : tekanan darah

ketika otot jantung

berkontraksi.

2. Diastol; tekanan darah

ketika otot jantung

berelaksasi.

25

Skor :

100

Page 112: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

96

Lampiran 4

LEMBAR KERJA SISWA II

Konsep : Sistem Peredaran Darah

Tujuan Pembelajaran:

1. Menjelaskan karakteristik, fungsi jantung

2. Mendeskripsikan mekanisme jantung.

3. Menjelaskan macam-macam pembuluh darah.

4. Menjelaskan karakteristik, fungsi pembuluh darah

5. mendsekripsikan mekanisme pembuluh darah.

Kelompok :

Anggota kelompok:

Pertanyaan

1. Isi oleh kelompok anda nomor 1 sampai 6 dari gambar di atas?

Jawab:

2. Coba jelaskan oleh kelompok anda:

a. Apa fungsi bagian pada gambar nomor 1 diatas ?

1

2

3

4

5

6

Page 113: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

97

b. Apa fungsi bagian pada gambar nomor 2 diatas?

Jawab:

3. Jelaskan:

a. Apa yang dimaksud dengan sistol?

b. Apa yang dimaksud dengan diastol ?

Jawab:

4. Sebutkan nomor berapa saja yang merupakan bagian dari ruangan

jantung?

Jawab:

5. Apa nama membran pembungkus jantung?

Jawab:

Page 114: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

98

Lampiran 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP)

SIKLUS II

Nama Sekolah : MTs Islamiyah Ciputat

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/ Semester : VIII (delapan)/ 1

Pertemuan : 1

Alokasi Waktu : 2 × 50 Menit

Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia

Kompetensi Dasar : 1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada

manusia dan hubungannya dengan kesehatan

Indikator

1. Menjelaskan mekanisme sistem peredaran darah kecil dan besar.

2. Membedakan alur sistem peredaran darah.

3. Menjelaskan sistem peredaran darah limfa beserta fungsinya.

I. Tujuan

Peserta didik dapat:

1. Menjelaskan mekanisme sistem peredaran darah kecil dan besar.

2. Membedakan alur sistem peredaran darah.

3. Menjelaskan sistem peredaran darah limfa beserta fungsinya.

II. Materi Ajar

Peredaran darah pada manusia

III. Metode Pembelajaran

Metode : Ceramah, Tanya Jawab dan Diskusi

Model Pembelajaran: Pembelajaran Kooperatif

Page 115: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

99

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan ketiga

Tahapan

Kegiatan

Fase Kegiatan Alokasi

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan

(awal)

Motivasi

Apersepsi

Menyampaikan

tujuan

pembelajaran

-Guru memotivasi

siswa untuk siap

belajar

-Guru

memberikan

apersepsi dengan

bertanya kepada

siswa,

bagaimana

oksigen bisa

masuk ke dalam

jantung?

-Guru

menjelaskan

bahwa oksigen

bisa masuk ke

dalam jantung

melalui darah dan

”dirombak”

melalui alat

peredaran darah

-Guru

menjelaskan

bahwa materi hari

ini tentang alur

peredaran darah

-Guru

menjelaskan

tujuan

pembelajaran hari

ini, yaitu:

menjelaskan

mekanisme

peredaran darah

kecil dan besar

serta peredaran

pada limfa.

-Siswa bersiap

untuk belajar

-Siswa merespon

pertanyaan guru

dengan

menjawab atau

menaggapi

pertanyaan guru

Siswa

memperhatikan

jawaban yang

disampaikan oleh

guru

Siswa

memperhatikan

penjelasan guru

Siswa

memperhatikan

penjelasan guru

.

40

menit

Page 116: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

100

Menyajikan

soal awal

-Guru

menjelaskan

tentang model

pembelajaran

kooperatif tipe

TGT.

Guru memberikan

pre-test tentang

peredaran darah

dan kelainan pada

darah

Siswa

memperhatikan

penjelasan guru.

Siswa menjawab

soal-soal pre-test

secara individu.

Inti

(Eksplorasi)

Pembelajaran

awal

Kelompok

diskusi (team

study)

-Guru

menjelaskan

tentang sistem

peredaran darah

pada manusia

yang meliputi

mekanisme &

fungsi dari

peredaran darah

kecil dan besar

serta limfa

dengan

menggunakan

slide power point

dan video.

-Guru

membimbing

siswa dalam

membentuk 9

kelompok diskusi

secara heterogen

yang terdiri dari

4-5 orang dengan

intelegensi yang

berbeda, dan

masing-masing

anggota

kelompok

mempunyai peran

masing-masing.

-Guru

Siswa

memperhatikan

penjelasan guru

dan mencatat hal-

hal yang

dianggap

penting.

Siswa

membentuk

kelompok

diskusi.

Siswa membaca

50

menit

Page 117: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

101

(elaborasi)

Perencanaan

kooperatif

Implementasi

Presentasi hasil

Permainan

(games)

membimbing

siswa untuk

mempelajari buku

bacaan bersama

kelompok.

-Guru

memberikan LKS

berupa gambar

mengenai skema

sistem peredaran

darah kecil dan

besar

-Guru mengawasi

jalannya diskusi

dan menawarkan

bantuan bila

diperlukan

-Guru meminta

setiap kelompok

menjelaskan

jawaban hasil

diskusi tersebut.

-Guru memberi

sebuah kartu yang

diberi nomor

kepada siswa

-Guru

memberikan skor

dari tiap jawaban

buku bersama

kelompok

Siswa berdiskusi

menjawab

lembar LKS yang

guru berikan dan

bertanya jika

tidak paham.

Siswa bertanya

apabila tidak

dimengerti

Siswa bersama

kelompok

menjelaskan

hasil jawaban

yang sudah

didiskusikan dan

siswa dari

kelompok lain

merevisi atau

menyanggah

jawaban dari

kelompok lain

jika salah.

Siswa menjawab

pertanyaan sesuai

dengan nomor

kartu tersebut.

Page 118: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

102

(konfirmasi)

kelompok.

-Guru memberi

penjelasan

sedikit tentang

materi yang baru

saja dipelajari.

Siswa menyimak

penjelasan guru.

Penutup

(akhir)

Penghargaan

-Guru

membimbing

siswa untuk

memberi

kesimpulan

tentang materi

yang telah

dipelajari hari ini.

-Guru memberi

penghargaan

kepada kelompok

yang bekerjasama

dengan baik

Siswa

memberikan

kesimpulan.

10

menit

V. Alat/Bahan/ Sumber

Sumber : Buku Erlangga kelas VII, BSE

Alat dan bahan: LCD, Power point, skema/ gambar, media karton, dan

laptop.

Indikator Instrumen Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Menjelaskan

perbedaan peredaran

kdarah kecil dan

besar

1. Jelaskan dengan skema sistem

peredaran darah kecil?

2. Jelaskan dengan skema sistem

peredaran darah besar?

3. Apa fungsi cairan limfa dalam

sistem peredaran darah?

Tes

Essay

Page 119: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

103

VI. Penilaian

VII. Cara Penskoran

Bentuk

Instrument

Contoh Instrument Kunci Jawaban Skor

Essay 1. Jelaskan

dengan

skema

sistem

peredaran

darah kecil?

Bilik kanan-paru-paru- serambi

kiri

20

Essay 2. Jelaskan

dengan

skema

sistem

peredaran

darah besar?

Bilik kiri-seluruh jantung-

serambi kanan

20

Essay 3. Apa fungsi

cairan

limfa?

Membekukan darah dan

mencegah infeksi

10

Essay 4. Dimana

letak nodus

limfa dalam

tubuh

manusia?

Leher, pangkal paha, ketiak

10

Menjelaskan fungsi

peredaran limfa.

Menyebutkan

bagian tubuh yang

ditempati oleh limfa.

Menbedakan alur

peredaran darah

kecil dan besar

4. Dimanakah letak pada tubuh

yang menjadi tempat

penimbunan limfa?

5. Urutkan alur sistem peredaran

darah kecil dan besar?

tertulis

Page 120: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

104

Essay 5. Lengkapi

bagian dari

gambar/ske

ma dari alur

sistem

peredaran

darah?

1. Serambi kanan

2. Serambi kiri

3. Bilik kanan

4. Bilik kiri

5. Paru-paru

6. Seluruh tubuh

40

Skor :

100

Ciputat , 2011

Mengetahui,

Guru Pamong Guru Praktikan

M.Hartato S.Pd Gita Pavita Renata

Page 121: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

105

Lampiran 6

LEMBAR KERJA SISWA III

Konsep : Sistem Peredaran Darah

Tujuan Pembelajaran:

1. Menjelaskan mekanisme sistem peredaran darah kecil dan besar.

2. Membedakan alur sistem peredaran darah.

3. Menjelaskan sistem peredaran darah limfa beserta fungsinya.

Kelompok :

Anggota kelompok:

1. Lengkapi bagian-bagiannya dari alur sistem peredaran diatas?

Jawab:

Page 122: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

106

2. Urutkan dan jelaskan bagaimana alur sistem peredaran darah kecil?

Jawab :

3. Urutkan dan jelaskan alur sistem peredaran darah besar?

Jawab:

4. Jelaskan apa fungsi cairan limfa pada tubuh?

Jawab :

5. Dimana saja letak limfa dalam tubuh manusia?

Jawab:

Page 123: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

107

Lampiran 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

( RPP)

SIKLUS II

Nama Sekolah : MTs Islamiyah Ciputat

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas/ Semester : VIII (delapan)/ 1

Pertemuan : 2

Alokasi Waktu : 2 × 50 Menit

Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia

Kompetensi Dasar : 1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada

manusia dan hubungannya dengan kesehatan

Indikator :

1. Menyebutkan macam-macam kelainan dan penyakit yang

berhubungan dengan darah, jantung dan pembuluh darah.

2. Menjelaskan faktor-faktor penyebab kelainan dan penyakit pada

sistem peredaran darah.

I. Tujuan

Peserta didik dapat:

1. Menyebutkan macam-macam, kelainan dan penyakit yang

berhubungan dengan darah, jantung dan pembuluh darah.

2. Menjelaskan faktor-faktor penyebab kelainan dan penyakit pada

sistem peredaran darah.

II. Materi Ajar

Gangguan pada sistem peredaran darah

III. Metode Pembelajaran

Metode : Ceramah, Tanya Jawab dan Diskusi

Model Pembelajaran: Pembelajaran Kooperatif

Page 124: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

108

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

Pertemuan keempat

Tahapan

Kegiatan

Fase Kegiatan Alokasi

Waktu Guru Siswa

Pendahuluan

(awal)

Motivasi

Apersepsi

Menyampaikan

topik

-Guru

memotivasi

siswa untuk

siap belajar

-Guru

memberikan

apersepsi

dengan

bertanya

kepada siswa,

apakah siswa

pernah melihat

orang yang

mengidap

penyakit

jantung atau

tekanan darah

tinggi

-Guru

menjelaskan

bahwa

penyakit-

penyakit

tersebut

merupakan

penyakit yang

disebabkan

oleh gangguan

pada darah

-Guru

menjelaskan

bahwa materi

hari ini adalah

jantung dan

pembuluh

darah.

-Siswa bersiap untuk

belajar

Siswa merespon

pertanyaan guru.

Siswa

memperhatikan

jawaban yang

disampaikan guru

Siswa

memperhatikan

materi yang

disampaikan oleh

guru.

10 menit

Page 125: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

109

Menyampaikan

tujuan

pembelajaran

-Guru

menjelaskan

tujuan

pembelajaran

hari ini tentang

penyebab

kelainan dan

macam-macam

gangguan pada

darah

-Guru

menjelaskan

tentang model

pembelajaran

kooperatif tipe

TGT.

Siswa

memperhatikan

penjelasan guru

Siswa

memperhatikan

penjelasan guru

Inti

(eksplorasi)

Pembelajaran

awal

Kelompok

diskusi (team

study)

-Guru

menjelaskan

tentang

macam-macam

penyakit yang

disebabkan

oleh darah

dengan

menggunakan

slide power

point.

-Guru

menjelaskan

perbedaaan

gangguan pada

darah, jantung

dan pembuluh

darah

-Guru

membentuk 9

kelompok

diskusi secara

heterogen yang

terdiri dari 4-5

orang dengan

Siswa

memperhatikan

penjelasan guru dan

mencatat hal-hal

yang dianggap

penting.

Siswa

memperhatikan

penjelasan guru

Siswa membentuk

kelompok diskusi.

55 menit

Page 126: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

110

(elaborasi)

Perencanaan

kooperatif

intelegensi

yang berbeda,

dan masing-

masing

anggota

kelompok

mempunyai

peran masing-

masing.

-Guru

membimbing

siswa untuk

mempelajari

literatur berupa

slide yang

sudah guru

beri

sebelumnya

bersama

kelompok.

-Guru

memberikan

LKS berupa 10

soal uraian

singkat

-Guru

membimbing

siswa untuk

berdiskusi

dengan

kelompok

dalam mengisi

LKS dan

memastikan

tiap anggota

dari masing-

masing

kelompok

dapat

mengetahui

dan menguasai

konsep dari

soal-soal LKS

yang

Siswa membaca

literatur berupa slide

bersama kelompok.

Siswa berdiskusi

dengan kelompok.

Siswa bertanya jika

tidak dimengerti

Page 127: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

111

Implementasi

Presentasi Hasil

Permainan

(Games)

Tournament

dikerjakan

bersama.

-Guru

mengawasi

jalannya

diskusi

-Guru meminta

setiap

kelompok

menjelaskan

jawaban hasil

diskusi

tersebut.

-Guru

memberi

sebuah kartu

yang diberi

nomor kepada

siswa

Guru meminta

setiap anggota

kelompok

untuk

membentuk 9

meja secara

melingkar

dengan meja 4

diantara meja

kelompok

yang berisi

soal dari

pertandingan

yang akan

dimulai

dengan

meminta setiap

kelompok

mengambil

Siswa bertanya jika

tidak mengerti

Siswa bersama

kelompok

menjelaskan hasil

jawaban yang sudah

didiskusikan.

Siswa dari kelompok

lain merevisi atau

menyanggah

jawaban dari

kelompok lain jika

salah.

Siswa menjawab

pertanyaan sesuai

dengan nomor kartu

tersebut.

Siswa menyimak

penjelasan guru dan

mengambil kartu

nomor yang sudah

ada dimeja untuk

menentukan peran

dari masing-masing

siswa.

Page 128: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

112

(konfirmasi)

nomor yang

sudah

disesuaikan

dengan peran

dari masing-

masing siswa.

-Guru

memberikan

skor dari tiap

jawaban

kelompok dan

kuis.

-Guru

memberi

penjelasan

sedikit tentang

materi yang

baru saja

dipelajari.

Siswa menyimak

penjelasan guru

Penutup

(akhir)

Menyajikan soal

akhir

Penghargaan

-Guru

membimbing

siswa untuk

memberi

kesimpulan

tentang materi

yang telah

dipelajari hari

ini.

-Guru

memberikan

posttest kepada

siswa

-Guru

memberi

penghargaan

kepada seluruh

siswa atas

kerjasamanya.

Siswa memberikan

kesimpulan

Siswa menjawab

soal Posttest tersebut

35

menit

Page 129: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

113

V. Alat/Bahan/ Sumber

Sumber : Buku Erlangga kelas VII, BSE

Alat dan bahan: LCD, Power point, skema/gambar, LKS.dan laptop.

VI. Penilaian

Indikator Instrumen Teknik

Penilaian

Bentuk

Instrumen

Menyebutkan macam

gangguan pada darah.

Menyebutkan macam

gangguan/ penyakit

pada jantung dan

pembuluh darah.

1. Keadaan tubuh yang

kekurangan hemoglobin

adalah...

2. Nama lain dari kanker darah

ialah...

3. Penyakit karena HIV adalah...

4. Penyakit turunan dimana tubuh

tidak mampu memproduksi Hg

ialah...

5. Penyakit karena obsitas ialah..

6. Nama lain Hipotensi adalah...

7. Tekanan darah diatas normal

ialah...

8. Pembuluh balik yang melebar

ialah..

9. Yang diserang virus HIV pada

tubuh adalah...

10. Stroke bisa disebabkan karena

penyakit... dan ...

Tes tertulis

dan lisan

Essay

VII. Cara Penskoran

Bentuk Instrument

Contoh Instrument Kunci Jawaban Skor

Essay 1. Keadaan

tubuh karena

kekurangan

Hg ?

Anemia 10

Page 130: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

114

Essay 2. Nama lain

kanker

darah?

Leukimia 10

Essay 3. Penyakit HIV

adalah

AIDS 10

Essay 4. Penyakit

turunan

akibat tubuh

tidak mampu

memproduksi

Hg?

Thalasemia

10

Essay 5. Penyakit

akibat

obesitas?

6. Nama lain

hipotensi?

7. Tekanan

darah diatas

normal?

8. Pumbuluh

balik yang

melebar

adalah...

9. Yang

diserang oleh

virus HIV

dalam tubuh

adalah...

10. Stroke bisa

disebabkan

oleh... dan ...

penyakit jantung.

Tekanan darah rendah

Tekanan darah tinggi

Varises

Sistem imun

Hipotensi dan

hipertensi

10

10

10

10

10

10

Skor :

100

Ciputat, 2011

Mengetahui,

Guru Pamong Guru Praktikan

M. Hartato S.Pd. Gita Pavita Renata

Page 131: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

115

Lampiran 8

DENAH / SKEMA PERMAINAN

Tiap kelompok terdiri dari empat anggota.

Dalam satu kelompok terdapat empat anggota dengan kemampuan yang

berbeda, yakni tinggi, sedang atas, sedang bawah dan rendah.

Untuk kriteria tinggi mengambil nomor soal pada meja 1.

Untuk kriteria sedang atas mengambil nomor soal pada meja 2.

Untuk kriteria sedang bawah mengambil nomor soal pada meja 3.

Untuk kriteria rendah mengambil nomor soal pada meja 4

PAPAN TULIS

A

B

C

MEJA 1

MEJA 2

MEJA 3

I

H

G

D E F

MEJA 4

Page 132: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

116

Lampiran 9

LEMBAR KERJA SISWA IV

Konsep : Sistem Peredaran Darah

Tujuan Pembelajaran:

1. Menyebutkan macam-macam kelainan dan penyakit yang

berhubungan dengan darah, jantung dan pembuluh darah.

2. Menjelaskan faktor-faktor penyebab kelainan dan penyakit pada

sistem peredaran darah

Kelompok :

Anggota Kelompok:

Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat.

1. Keadaan tubuh dimana seseorang kekurangan hemoglobin adalah...

2. Nama lain dari kanker darah ialah...

3. Penyakit karena HIV adalah...

4. Penyakit turunan dimana tubuh tidak mampu memproduksi Hg ialah...

5. Penyakit karena obesitas ialah..

6. Nama lain Hipotensi adalah...

7. Tekanan darah diatas normal disebut...

8. Pembuluh balik yang melebar ialah..

9. Yang diserang virus HIV pada tubuh adalah...

10. Penyakit Stroke bisa disebabkan karena penyakit... dan ...

Page 133: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

117

Lampiran 10

POST TEST

Pilihlah jawaban yang benar.

1. Tempat pembuatan leukosit

di…

A. Sumsum merah, limfa

dan hati

B. Tulang belikat.

C. Sumsum merah, limfa

dan kelenjar getah

bening.

D. Sumsum merah, limfa

dan pembuluh

2. Bentuknya tidak tetap, bisa

bergerak bebas diluar

pembuluh darah, jumlah

normalnya 8.000 tiap 1 mm

darah. Hal tersebut

merupakan ciri-ciri …

A. Trombosit

B. Leukosit

C. Plasma darah

D. Eritrosit

3. Mengapa golongan darah O

disebut golongan donor

universal?

A. Karena dapat

memberikan darahnya

kesemua golongan

tetapi hanya dapat

menerima darah dari

golongan sendiri.

B. Karena dapat

memberikan darahnya

ke semua golongan

tetapi dapat menerima

dari semua golongan.

C. Karena tidak dapat

memberikan darahnya

kesemua golongan.

D. Karena tidak dapat

memberikan darahnya

ke semua golongan,

tetapi hanya dapat

menerima darah dari

golongan lain.

4. Orang yang menerima darah

disebut…

A. Resipien

B. Perawat

C. Dokter

D. Donor

5. Bagian darah yang berperan

dalam proses pembekuan

darah ialah…

A. Leukosit

B. Trombosit

C. Eritrosit

D. Plasma darah

6. Pembuluh nadi yang paling

utama adalah…

A. Aorta

B. Vena

C. Arteri

D. Kapiler

7. Dari pernyataan berikut

yang tidak termasuk fungsi

darah adalah…

A. Mengangkut O2 dan

CO2

B. Pembunuh kuman

C. Mengangkut sisa

metabolisme.

D. Meneruskan rangsangan

dari otak.

8. Nadi terasa berdenyut

karena adanya…

A. Denyut jantung akibat

relaksasinya jantung.

B. Denyut pembuluh

darah.

C. Denyut jantung akibat

berkontraksinya

jantung.

Page 134: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

118

D. Denyut jantung akibat

pembuluh darah

berkontraksi.

9. Alat peredaran darah terdiri

dari 2 bagian yaitu…

A. Pembuluh darah dan

pembuluh nadi

B. Jantung dan pembuluh

darah

C. Pembuluh nadi dan

pembuluh arteri.

D. Jantung dan limfa

10. Pada gambar nomor 1

menunjukkan…

A. Vena

B. Bilik kanan

C. Arteri

D. Bilik kiri

11. Nomor 2 adalah…

A. Pembuluh arteri

B. Pembuluh vena

C. Bilik kiri

D. Bilik kanan

12. Diantara sel darah berikut,

manakah yang memiliki

masa hidup singkat?

A. Sel darah merah

B. Keping darah

C. Sel darah putih

D. Plasma darah

13. Komposisi darah tersusun

atas…

A. 55% Plasma darah dan

45% keping darah.

B. 55% plasma darah dan

45% sel darah

C. 55% plasma darah dan

45% pembuluh darah

D. 45% plasma darah dan

55% sel darah

14. Didalam plasma darah yang

berperan dalam proses

pembekuan darah adalah…

A. Fibrinogen

B. Fibrin

C. Protombin

D. Trombokinase

15. Manakah diantara berikut

yang termasuk kedalam

jenis aglutinogen?

A. A dan O

B. A dan B

C. A dan AB

D. B dan AB

16. Yang termasuk golongan

darah resipien universal?

A. A

B. B

C. AB

D. O

17. Zat yang terkandung dalam

Hemoglobin adalah…

A. Zat kapur

B. Zat fosfor

C. Zat protein

D. Zat besi

18. Bagian darah yang

berfungsi untuk

mempertahankan tubuh dari

bakteri ialah…

A. Leukosit

B. Trombosit

C. Eritrosit

D. Plasma darah

19. Membran pelindung atau

pembungkus jantung

disebut…

A. Serambi

B. Perikardium

C. Bilik

D. Katup

1 2

Page 135: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

119

20. Alat untuk mengukur

tekanan darah adalah…

A. Barometer

B. Hipermeter

C. Tensimeter

D. Thermometer

Page 136: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

120

Lampiran 11

Kunci Jawaban Posttest Siklus I

1. C

2. B

3. A

4. A

5. B

6. A

7. D

8. C

9. B

10. C

11. B

12. B

13. B

14. A

15. B

16. C

17. D

18. A

19. B

20. C

Page 137: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

121

Lampiran 12

POST TEST SIKLUS II

Pilihlah Jawaban yang benar dengan

memberi tanda silang ( X )

1. Varises yang terjadi di daerah

anus dinamakan…

A. Sipilis

B. Raja singa

C. Ambeien

D. Kontipasi

2. Penyakit karena darah sukar

membeku adalah…

A. Thalasemia

B. Leukemia

C. Hemophilia

D. Anemia

3. Cairan limfa disebut juga

dengan…

A. Cairan darah

B. Cairan getah bening

C. Cairan pembuluh

D. Cairan serum

4. HIV atau AIDS adalah

penyakit yang menyerang…

A. Jantung

B. Hati

C. Paru-paru

D. Sistem Imun

5. Salah satu faktor penyebab

gangguan jantung ialah…

A. Olahraga

B. Obesitas

C. Minuman Beralkohol

D. Terlalu lama berdiri

6. Nama simpul pembuluh limfa

adalah..

A. Simpul pita

B. Nodus limfa

C. Nodus darah

D. Nodus limfatik

7. Cairan getah bening

mengandung …

A. Sel darah putih,

fibrinogen dan keping

darah

B. Sel darah merah, fibrin

dan plasma darah

C. Sel darah putih, fibrin dan

keping darah

D. Sel darah putih,

fibrinogen dan plasma

darah

8. Kelainan yang ditandai

dengan meningkatnya

eritrosit melebihi normal,

sehingga darah menjadi

kental adalah…

A. Thalasemia

B. Polisitemia

C. Anemia

D. Leukemia

9. Penyakit-penyakit dibawah

ini dapat mengakibatkan

stroke…

A. Anemia dan leukemia

B. Hipertensi dan hipotensi

C. Polisitemia dan

hemophilia

D. Meningitis dan varises

10. Cairan limfa mengandung sel

darah putih, keping darah,

dan fibrinogen. Oleh sebab

itu, cairan limfa berfungsi

untuk…

A. Membekukan darah dan

mencegah infeksi

B. Melancarkan aliran darah

dan mencegah infeksi

Page 138: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

122

C. Membantu proses

peredaran darah

D. Membekukan sekaligus

melancarkan aliran darah

11. Penyakit keturunan dimana

tubuh tidak memproduksi

hemoglobin dan sel darah

merah adalah…

A. Anemia

B. Thalasemia

C. Leukemia

D. Diabetes

12. Penyakit leukemia

merupakan salah satu

penyakit yang menyerang

darah. Sel darah apa pada

penyakit ini yang tidak

normal?

A. Sel darah merah

B. Sel darah putih

C. Keping darah

D. Plasma darah

13. Dibagian tubuh manusia, di

mana letak pembuluh limfa

yang paling banyak

dijumpai?

A. Rambut

B. Leher

C. Telinga

D. Jari

14. Penyempitan atau

penyumbatan pembuluh

darah arteri karena adanya

plak ( sumbat) yang berasal

dari penumpukan kolesterol

pada dining pembuluh arteri

adalah…

A. Leukositosis

B. Leukimia

C. Artherosclerosis

D. Hemopilia

15. Kelainan yang berupa

pelebaran darah disebut…

A. Varises

B. Anemia

C. Hemophilia

D. Leukemia

16. Pembuluh limfa kanan

berfungsi untuk?

A. Mengumpulkan limfa

yang berasal dari jantung,

dada, paru-paru, kepala.

B. Mengumpulkan limfa

yang berasal dari bagian-

bagian tubuh yang tidak

mampu masuk ke dalam

pembuluh limfa

C. Mengumpulkan cairan

yang berasal dari

pembuluh

D. Mengumpulkan nodus

limfa

17. Gejala berupa sesak dibagian

dada, cepat lelah dan nyeri di

dada adalah penyakit…

A. Jantung

B. Hipotensi

C. Hipertensi

D. Varises

18. Penyakit AIDS adalah

penyakit yang menyerang sel

darah…

A. Sel darah merah

B. Sel darah putih

C. Keping darah

D. Plasma darah

19. Terdapat 2 pumbuluh limfa

besar pada manusia, yaitu…

A. Pembuluh limfa atas dan

bawah

Page 139: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

123

B. Pembuluh limfa atas dan

kiri

C. Pembuluh limfa kiri dan

kanan

D. Pembuluh limfa bawah

dan kanan.

20. Sistem yang berperan dalam

peredaran limfa adalah…

A. Sistem imun

B. Sistem sistemik

C. Sistem pembuluh

D. Sistem limfatik

Page 140: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

124

Lampiran 13

Kunci Jawaban Posttest Siklus II

1. C

2. C

3. B

4. D

5. B

6. B

7. A

8. B

9. B

10. A

11. B

12. B

13. B

14. C

15. A

16. A

17. A

18. B

19. C

20. D

Page 141: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

125

Lampiran 14. Hasil Uji Kemampuan Kognitif Siswa pada Sistem Peredaran

Darah Siklus I

Nama Siswa Nilai Pre-

Test

Nilai Post-

Test

Gain N-Gain Kategori

1 70 70 0 0 Kurang

2 30 60 30 0,43 Sedang

3 60 70 10 0,25 Kurang

4 60 65 5 0,125 Kurang

5 75 75 0 0 Kurang

6 55 65 10 0,22 Kurang

7 60 65 5 0,125 Kurang

8 40 60 20 0,33 Sedang

9 60 70 10 0,25 Kurang

10 35 60 25 0,38 Sedang

11 45 65 20 0,36 Sedang

12 50 60 10 0,2 Kurang

13 65 75 10 0,28 Kurang

14 20 45 25 0,31 Sedang

15 70 85 15 0,5 Sedang

16 45 55 10 0,18 Kurang

17 85 90 5 0,33 Sedang

18 45 45 0 0 Kurang

19 50 70 20 0,4 Sedang 20 65 75 10 0,28 Kurang

21 35 50 15 0,23 Kurang

22 55 75 20 0,44 Sedang

23 65 80 15 0,42 Sedang

24 60 75 15 0,375 Sedang

25 55 55 0 0 Kurang

26 60 65 5 0,125 Kurang

27 55 70 15 0,33 Sedang

28 65 75 10 0,28 Kurang

29 70 90 20 0,66 Sedang

30 70 70 0 0 Kurang

31 35 50 15 0,23 Kurang

32 65 65 0 0 Kurang

33 60 65 5 0,125 Kurang

34 35 50 15 0,23 Kurang

35 75 80 5 0,2 Kurang

36 50 60 10 0,2 Kurang

Rata-rata 55,41 66,67 11,38 0,25 -

Jumlah 1995 2405 410 8,85 -

SD 14,46 11,34 7,9 0,15 -

Page 142: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

126

Lampiran 15. Hasil Uji Kemampuan Kognitif Siswa pada Sistem Peredaran

Darah Siklus II

Nama Siswa Nilai Pre-

Test

Nilai Post-

Test

Gain N-Gain Kategori

1 45 95 50 0,91 Tinggi

2 20 70 50 0,625 Sedang

3 45 85 40 0,72 Tinggi

4 40 90 50 0,83 Tinggi

5 35 95 60 0,92 Tinggi

6 30 90 60 0,85 Tinggi

7 20 85 65 0,8125 Tinggi

8 45 70 25 0,45 Sedang

9 50 95 45 0,9 Tinggi

10 30 95 65 0,92 Tinggi

11 35 90 55 0,84 Tinggi

12 40 75 35 0,58 Sedang

13 50 80 30 0,6 Sedang

14 20 65 45 0,56 Sedang

15 50 85 35 0,7 Tinggi

16 40 95 55 0,95 Tinggi

17 40 90 50 0,83 Tinggi

18 40 85 45 0,75 Tinggi

19 45 80 35 0,63 Sedang

20 45 100 55 1 Tinggi

21 30 80 50 0,71 Tinggi

22 50 95 45 0,9 Tinggi

23 50 95 45 0,9 Tinggi

24 50 95 45 0,9 Tinggi

25 50 90 40 0,8 Tinggi

26 50 95 45 0,9 Tinggi

27 35 65 30 0,46 Sedang

28 35 70 35 0,53 Sedang

29 50 100 50 1 Tinggi

30 40 100 60 1 Tinggi

31 35 65 30 0,46 Sedang

32 30 75 45 0,64 Sedang

33 40 85 45 0,75 Tinggi

34 45 80 35 0,63 Sedang

35 50 65 15 0,3 Sedang

36 55 90 35 0,77 Tinggi

Rata-rata 40,55 84,48 43,78 0,74 -

Jumlah 1455 3040 1620 27,45 -

SD 9,39 11,57 11,92 0,19 -

Page 143: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

127

Lampiran 16. Perhitungan Nilai Mean & Modus ( Rata-rata) dari Post test

Siklus I

No Data Nilai Post test Siklus

I

Frekuensi f.n

1 45 2 90

2 50 3 150

3 55 2 110

4 60 5 300

5 65 7 455

6 70 6 420

7 75 6 450

8 80 2 160

9 85 1 170

10 90 2 180

∑f = 36 ∑ f.n = 2475

Mean =

Modus = 65

Page 144: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

128

Lampiran 17. Perhitungan Nilai Mean & Modus ( Rata-rata) dari Post test

Siklus II

No Data Nilai Post test Siklus

II

Frekuensi f.n

1 65 4 260

2 70 3 210

3 75 2 150

4 80 4 320

5 85 5 425

6 90 6 540

7 95 9 855

8 100 3 300

∑f = 36 ∑ f.n = 3060

Mean =

Modus = 95

Page 145: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

129

Page 146: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

129

Lampiran 18

GRAFIK DATA POSTTEST SIKLUS I

GRAFIK DATA POSTTEST SIKLUS II

45 50 55 60 65 70 75 80 85 90

0

1

2

3

4

5

6

7

8

Sales

65 70 75 80 85 90 95 100

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Sales

Page 147: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

130

Lampiran 19

GRAFIK GABUNGAN POST TEST SIKLUS I & II

Series 1

0

2

4

6

8

10

45 50 55 60 65 70 75 80 85 90 95 100

Series 1

Series 2

Page 148: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

131

Lampiran 20

Hasil Poin Kelompok Pada Tournament Siklus I

Kelompok 1 Poin Kelompok 2 Poin

A1: Elma Fitri 25 B1: M. Bilal 20

A2: Amirullah 15 B2: M. Hafid 20

A3: M.Atta 10 B3: Reno V. 15

A4: Agung Hilmi 10 B4: Septo A. 10

Jumlah 70 Jumlah 70

Kelompok 3 Poin Kelompok 4 Poin

C1: Rahmat H 30 D1: Siti Ummul 30

C2: Iksan Maulana 10 D2: Mickey Buana 20

C3: Irma 10 D3: Kaisar Cori 15

C4: Yanuar 5 D4: Ridwan Aziz 5

Jumlah 65 Jumlah 70

Kelompok 5 Poin Kelompok 6 Poin

E1: Ardi Darmansyah 25 F1: Tazqiatul 30

E2: Anita Setya 15 F2: Abu Rizal Bahri 20

E3: Rasyid Sidik 20 F3: Nur Afizah 10

E4: Fandi 5 F4: Gery 10

Jumlah 65 Jumlah 70

Kelompok 7 Poin Kelompok 8 Poin

G1: Ihza Fahriza 30 H1: Aldi A. 25

G2: Wisnu Gesang 20 H2: Luki 15

G3: Didi Nur Prasetio 15 H3: Adelia 10

G4: Yusron Abdul 10 H4: Mustari 5

Jumlah 75 Jumlah 65

Kelompok 9 Poin

I1: Dewi Kartika 25

I2: Nur azmi 15

I3: Eko Apriadi 10

I4: Malik 10

Jumlah 70

Page 149: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

132

Lampiran 21

Hasil Poin Kelompok Pada Tournament Siklus II

Kelompok 1 Poin Kelompok 2 Poin

A1: Elma Fitri 35 B1: M. Bilal 30

A2: Amirullah 25 B2: M. Hafid 20

A3: M.Atta 15 B3: Reno V. 20

A4: Agung Hilmi 10 B4: Septo A. 10

Jumlah 85 Jumlah 80

Kelompok 3 Poin Kelompok 4 Poin

C1: Rahmat H 35 D1: Siti Ummul 40

C2: Iksan Maulana 15 D2: Mickey Buana 20

C3: Irma 15 D3: Kaisar Cori 15

C4: Yanuar 10 D4: Ridwan Aziz 10

Jumlah 80 Jumlah 85

Kelompok 5 Poin Kelompok 6 Poin

E1: Ardi Darmansyah 30 F1: Tazqiatul 40

E2: Anita Setya 20 F2: Abu Rizal Bahri 20

E3: Rasyid Sidik 15 F3: Nur Afizah 10

E4: Fandi 10 F4: Gery 10

Jumlah 75 Jumlah 80

Kelompok 7 Poin Kelompok 8 Poin

G1: Ihza Fahriza 30 H1: Aldi A. 30

G2: Wisnu Gesang 25 H2: Luki 20

G3: Didi Nur Prasetio 15 H3: Adelia 10

G4: Yusron Abdul 10 H4: Mustari 10

Jumlah 80 Jumlah 70

Kelompok 9 Poin

I1: Dewi Kartika 30

I2: Nur azmi 15

I3: Eko Apriadi 10

I4: Malik 10

Jumlah 75

Page 150: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

133

Dari data di atas dapat disimpulkan yang memenangkan hasil turnamen

kelompok di siklus I ialah kelompok 7 sedangkan di siklus II adalah kelompok 1

dan 4 .

Adapun skor yang didapat tiap kelompok untuk menentukan tingkat

penghargaan diakhir siklus dapat dilihat dari:

Kelompok Siklus I Siklus II Penghargaan

1 70 85 Baik

2 70 80 Baik

3 65 80 Terbaik

4 70 85 Terbaik

5 65 75 Baik

6 70 80 Baik

7 75 80 Cukup Baik

8 65 70 Cukup Baik

9 70 75 Cukup Baik

*Kriteria *Penghargaan

5 Cukup Baik

10 Baik

15 Terbaik

Page 151: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

134

Lampiran 22

Aktivitas Siswa Dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT

Page 152: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

135

Lampiran 23

Hasil Wawancara Nonformal (Observasi Awal)

No Mata Pelajaran

Pilihan

Jumlah

Siswa (Ya)

Persentase Jumlah

Siswa

(Tidak)

Persentase

1 Matematika 5 14% 31 86%

2 IPA- Biologi 22 61% 14 39%

3 Agama Islam 17 47% 19 53%

4 Bahasa Indonesia 23 64% 13 36%

5 Bahasa Inggris 15 42% 21 58%

Page 153: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

136

Lampiran 24

Hasil Wawancara Siswa Siklus I

No Pertanyaan Jumlah

Siswa

(Ya)

Persentase

(Ya)

Jumlah

Siswa

(Tidak)

Persentase

(Tidak)

1. Apakah kalian (siswa)

memahami model

pembelajaran Teams

Games Tournament ?

26 72,2% 10 27,8%

2. Apakah kalian (siswa)

mengalami kesulitan

selama proses

pembelajaran dengan TGT?

8 22,2% 28 77,8%

3. Apakah pembelajaran

dengan menggunakan

model pembelajaran

kooperatif tipe TGT

menarik bagi kalian

(siswa)?

31 86,1% 5 13,8%

4. Apakah games dan

tournament membantu

kalian (siswa) dalam

memahami konsep sistem

peredaran darah?

33 91,6% 3 8,4%

5. Apakah kalian (siswa)

merasakan perbedaan

dalam memahami pelajaran

dengan menggunakan

model kooperatif tipe TGT

dan ceramah guru?

33 91,6% 3 8,4%

Rata –Rata 72,8% 27,2%

Page 154: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

137

Lampiran 25

Hasil Wawancara Siswa Siklus II

No Pertanyaan Jumlah

Siswa

(Ya)

Persentase

(Ya)

Jumlah

Siswa

(Tidak)

Persentase

(Tidak)

1. Apakah kalian (siswa)

memahami model pembelajaran

Teams Games Tournament ?

36 100% 0 -

2. Apakah kalian (siswa)

mengalami kesulitan selama

proses pembelajaran dengan

TGT?

3 5% 33 95%

3. Apakah pembelajaran dengan

menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe

TGT menarik bagi kalian

(siswa)?

36 100% 0 -

4. Apakah games dan tournament

membantu kalian (siswa) dalam

memahami konsep sistem

peredaran darah?

34 93% 2 7%

5. Apakah kalian (siswa) merasakan

perbedaan dalam memahami

pelajaran dengan menggunakan

model kooperatif tipe TGT dan

ceramah guru?

33 95% 3 5%

Rata –Rata 78,6% 21,4%

Page 155: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

138

Lampiran 26

DAFTAR NILAI SEMESTER GANJIL

MTs. ISLAMIYAH CIPUTAT

TAHUN 2010 - 2011

Bidang Studi : IPA Biologi

(Sistem Peredaran Darah)

kelas : VIII .I NO

NAMA SISWA KKM RATA2

HARIAN

RATA2

TUGAS SIKAP AFEKTIF

URUT INDUK

1 09101001 Abdul Wahid

65

65 54 B

2 09101002 Ade Mutmainah 69 60 B

3 09101078 Ade Sujana 67 62 B

4 09101005 Alan Audy Sofyan 60 57 B

5 09101008 Alvin Oktavi Azmi 66 56 C

6 09101009 Anisa Fauziah 67 65 B

7 09101013 Cindi Aristha 54 62 C

8 09101014 Dhia Dinia 52 66 C

9 09101017 Esti Purnama Sari 65 52 B

10 09101018 Fajar Julian 36 49 C

11 09101076 Firdausil Ulya 69 54 B

12 09101020 Firzianur Raya 46 52 C

13 09101022 Gian Luca Aprian 54 68 C

14 09101024 Ihsan Maulana 66 60 B

15 09101025 Imam Supriyadi 54 68 C

16 09101029 Khairul Arifin 72 47 C

17 09101033 Maulana Yusuf 53 54 C

18 09101034 Maya Maryana 69 56 C

19 09101037 Muh. Fajar Permana 72 45 C

20 09101038 Nada Halwa Arafah 58 52 C

21 09101040 Nahla Qurrotu'aini 72 54 B

22 09101043 Novita Sari 57 69 B

23 09101046 Nurhalimah 68 56 C

24 09101051

Rahmah Dian

Hamid 57 52 C

25 09101052 Rezky Ardeansyah 37 60 C

26 09101055 Rinda Agustina 71 45 C

27 09101056 Riny Septiany 59 43 C

28 09101058 Rumiatun Nisa 46 54 C

29 09101061 Sevta Oktaviani 56 49 C

30 09101062 Siska Putri Utami 68 53 C

31 09101065 Sri Devi Apriliani 56 67 C

32 09101066 Suryana 75 50 C

33 09101075

T. Muhammad

Royana 46 65 C

34 09101069 Tria Nuroktavianti 67 53 B

Page 156: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

139

Jumlah

17 Siswa Lulus

KKM

Persentase

50%

NB: Sikap A B C D

Guru Bidang Studi

M.Hartato, S.Pd

Page 157: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

140

Lampiran 27

Lembar Observasi Awal Aktivitas Siswa

Sekolah : MTs Islamiyah Ciputat

Jumlah Siswa : 36 orang

Hari/ tanggal Pengamatan :

Materi pelajaran :

Berilah tanda centang () atau (-) pada kolom sesuai dengan pengamatan Anda!

NO Aktivitas

Pertemuan

pertama

∑ A B C

1 Bertanya

2 Menjawab pertanyaan dari guru

3 Berpendapat

4 Membuat catatan/ rangkuman materi

5 Bekerja sama dalam kelompok

6 Menyelesaikan tugas yang diberikan

guru

7 Mengkomunikasikan/

mempresentasikan tugas

8 Membuat kesimpulan di akhir

pelajaran

Kategori:

A : Kurang dari 50% siswa yang beraktivitas

B : Sama dengan 50% siswa yang beraktivitas

C : Lebih dari 50% siswa yang beraktivitas

*∑ : Jumlah siswa

: Jika guru tidak memberikan instruksi

Observer Guru Bidang Studi

Gita Pavita Renata M. Hartato. S.Pd.

Page 158: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

141

Lampiran 28

Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Sekolah : MTs Islamiyah Ciputat

Jumlah Siswa : 36 orang

Hari/ tanggal Pengamatan :

Materi pelajaran :

Berilah tanda centang () atau (-) pada kolom sesuai dengan pengamatan Anda!

NO Aktivitas

Pertemuan

kedua

∑ A B C

1 Bertanya

2 Menjawab pertanyaan dari guru

3 Berpendapat

4 Membuat catatan/ rangkuman materi

5 Bekerja sama dalam kelompok

6 Menyelesaikan tugas yang diberikan

guru

7 Mengkomunikasikan/

mempresentasikan tugas

8 Membuat kesimpulan di akhir

pelajaran

Kategori:

A : Kurang dari 50% siswa yang beraktivitas

B : Sama dengan 50% siswa yang beraktivitas

C : Lebih dari 50% siswa yang beraktivitas

*∑ : Jumlah siswa

: Jika guru tidak memberikan instruksi

Observer Guru Bidang Studi

Gita Pavita Renata M. Hartato. S.Pd.

Page 159: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

142

Lampiran 29

Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Sekolah : MTs Islamiyah Ciputat

Jumlah Siswa : 36 orang

Hari/ tanggal Pengamatan :

Materi pelajaran :

Berilah tanda centang () atau (-) pada kolom sesuai dengan pengamatan Anda!

NO Aktivitas

Pertemuan

ketiga

∑ A B C

1 Bertanya

2 Menjawab pertanyaan dari guru

3 Berpendapat

4 Membuat catatan/ rangkuman materi

5 Bekerja sama dalam kelompok

6 Menyelesaikan tugas yang diberikan

guru

7 Mengkomunikasikan/

mempresentasikan tugas

8 Membuat kesimpulan di akhir

pelajaran

Kategori:

A : Kurang dari 50% siswa yang beraktivitas

B : Sama dengan 50% siswa yang beraktivitas

C : Lebih dari 50% siswa yang beraktivitas

*∑ : Jumlah siswa

: Jika guru tidak memberikan instruksi

Observer Guru Bidang Studi

Gita Pavita Renata M. Hartato. S.Pd.

Page 160: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

143

Lampiran 30

Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Sekolah : MTs Islamiyah Ciputat

Jumlah Siswa : 36 orang

Hari/ tanggal Pengamatan :

Materi pelajaran :

Berilah tanda centang () atau (-) pada kolom sesuai dengan pengamatan Anda!

NO Aktivitas

Pertemuan

keempat

∑ A B C

1 Bertanya

2 Menjawab pertanyaan dari guru

3 Berpendapat

4 Membuat catatan/ rangkuman materi

5 Bekerja sama dalam kelompok

6 Menyelesaikan tugas yang diberikan

guru

7 Mengkomunikasikan/

mempresentasikan tugas

8 Membuat kesimpulan di akhir

pelajaran

Kategori:

A : Kurang dari 50% siswa yang beraktivitas

B : Sama dengan 50% siswa yang beraktivitas

C : Lebih dari 50% siswa yang beraktivitas

*∑ : Jumlah siswa

: Jika guru tidak memberikan instruksi

Observer Guru Bidang Studi

Gita Pavita Renata M. Hartato. S.Pd.

Page 161: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

144

Lampiran 31

Panduan Observasi Keaktifan Siswa

1. Aktivitas siswa dalam bertanya

Kategori:

A. Sebagian kecil siswa bertanya dan berani mengajukan pertanyaan tanpa

dorongan dari guru maupun dengan dorongan dari guru

B. Setengah dari jumlah siswa bertanya dan berani mengajukan pertanyaan

tanpa dorongan dari guru maupun dengan dorongan guru

C. Sebagian besar siswa bertanya dan berani mengajukan pertanyaan tanpa

dorongan dari guru maupun dengan dorongan dari guru

2. Aktivitas siswa dalam menjawab pertanyaan guru

Kategori:

A. Sebagian kecil siswa menjawab pertanyaan guru tanpa dorongan guru

B. Setengah dari jumlah siswa menjawab pertanyaan guru tanpa dorongan

guru

C. sebagian besar siswa menjawab pertanyaan guru tanpa dorongan guru

3. Aktivitas siswa dalam berpendapat

Kategori:

A. Sebagian kecil siswa memberikan pendapat tanpa ada dorongan dari guru

dan pendapat mendekati benar

B. Setengah dari jumlah siswa memberikan pendapat tanpa ada dorongan dari

guru dan pendapat mendekati benar

C. Sebagian besar siswa memebrikan pendapat tanpa ada dorongan dari guru

dan pendapat mendekati benar

4. Aktivitas siswa dalam menyusun rangkuman materi

Kategori:

A. Sebagian kecil siswa membuat rangkuman

B. Setengah dari jumlah siswa membuat rangkuman

C. Sebagian besar siswa membuat rangkuman

5. Aktivitas siswa dalam belajar kelompok

Kategori:

A. Sebagian kecil siswa berpartisipasi dalam diskusi kelompok

B. Setengah dari jumlah siswa berpartisipasi dalam diskusi kelompok

C. Sebagian besar siswa berpartisipasi dalam diskusi kelompok

Page 162: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

145

6. Aktivitas siswa dalam menyelesaikan tugas (LKS)

Kategori

A. Sebagian kecil siswa berpartisipasi dalam menyelesaikan tugas

B. Setengah dari jumlah siswa berpartisipasi dalam menyelesaikan tugas

C. Sebagian besar siswa berpartisipasi dalam menyelesaikan tugas

7. Aktivitas siswa dalam mengkomunikasikan atau mempresentasikan tugas

Kategori:

A. Sebagian kecil, siswa berani mempresentasikan hasil diskusi dengan

kemauan sendiri, gaya bahasa sendiri dan sikap yang baik

B. Setengah dari jumlah siswa berani mempresentasikan hasil diskusi dengan

kemauan sendiri, gaya bahasa sendiri dan sikap yang baik

C. Sebagian besar besar siswa berani mempresentasikan hasil diskusi dengan

kemauan sendiri, gaya bahasa sendiri dan sikap yang baik

8. Aktivitas Siswa dalam menyimpulkan hasil tugas atau materi hari ini

Kategori:

A. Sebagian kecil siswa berani menmpulkan pelajaran dengan kemauan

sendiri

B. Setengah dari jumlah siswa berani merefleksikan pelajaran dengan

kemauan sendiri

C. Sebagian besar siswa berani merefleksikan pelajaran dengan kemauan

sendiri

Page 163: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

146

Lampiran 32

Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT)

Materi Pelajaran : Biologi

Materi Pokok/Konsep : Sistem Peredaran Darah

Pertemuan Ke : 1

Petunjuk :

Isilah setiap butir indikator dengan memberi tanda (√) di tempat yang tersedia sesuai hasil

pengamatan.

No. Aktivitas Siswa Siklus I

Keterangan A B

1. Siswa hadir dalam mengikuti

pelajaran biologi

2. Siswa tertib dalam pembagian

kelompok dan duduk bersama

kelompok

3. Siswa memperhatikan

penjelasan dari guru

4. Siswa mengerjakan LKS dan

berpikir bersama kelompok

5. Siswa tidak berperan aktif dalam

kelompok

6. Siswa bercanda dan tidak

kondusif saat diskusi kelompok

7. Nomor kartu pada saat games

yang berhasil siswa jawab dari

pertanyaan dengan tepat

8. Sanggahan kelompok lain yang

berhasil menyempurnakan

jawaban

9. Siswa mengajukan pertanyaan.

Keterangan : Ciputat, 16 November 2011

A : ≥ 50% siswa Observer

B : ≤ 50% siswa

(M.Hartato, S.Pd. )

Page 164: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

147

Lampiran 33

Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT)

Materi Pelajaran : Biologi

Materi Pokok/Konsep : Sistem Peredaran Darah

Pertemuan Ke : 2

Petunjuk :

Isilah setiap butir indikator dengan memberi tanda (√) di tempat yang tersedia sesuai hasil

pengamatan.

No. Aktivitas Siswa Siklus I

Keterangan A B

1. Siswa hadir dalam mengikuti

pelajaran biologi

2. Siswa tertib dalam pembagian

kelompok dan duduk bersama

kelompok

3. Siswa memperhatikan

penjelasan dari guru

4. Siswa mengerjakan LKS dan

berpikir bersama kelompok

5. Siswa tidak berperan aktif dalam

kelompok

6. Siswa bercanda dan tidak

kondusif saat diskusi kelompok

7. Nomor kartu pada saat games

yang berhasil siswa jawab dari

pertanyaan dengan tepat

8. Sanggahan kelompok lain yang

berhasil menyempurnakan

jawaban

9. Siswa mengajukan pertanyaan.

10. Siswa aktif menjawab

pertanyaan dalam tournament

Keterangan : Ciputat, 17 November 2011

A : ≥ 50% siswa Observer

B : ≤ 50% siswa

(M. Hartato, S.Pd. )

Page 165: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

148

Lampiran 34

Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT)

Materi Pelajaran : Biologi

Materi Pokok/Konsep : Sistem Peredaran Darah

Pertemuan Ke : 1

Petunjuk :

Isilah setiap butir _ember_or dengan _ember tanda (√) di tempat yang tersedia sesuai hasil

pengamatan.

No. Aktivitas Siswa Siklus II

Keterangan A B

1. Siswa hadir dalam mengikuti

pelajaran biologi

2. Siswa tertib dalam pembagian

kelompok dan duduk bersama

kelompok

3. Siswa memperhatikan

penjelasan dari guru

4. Siswa mengerjakan LKS dan

berpikir bersama kelompok

5. Siswa tidak berperan aktif dalam

kelompok

6. Siswa bercanda dan tidak

kondusif saat diskusi kelompok

7. Nomor kartu pada saat games

yang berhasil siswa jawab dari

pertanyaan dengan tepat

8. Sanggahan kelompok lain yang

berhasil menyempurnakan

jawaban

9. Siswa mengajukan pertanyaan.

Keterangan : Ciputat, 24 November 2011

A : ≥ 50% siswa Observer

B : ≤ 50% siswa

(M. Hartato, S.Pd.)

Page 166: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

149

Lampiran 35

Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tornament (TGT)

Materi Pelajaran : Biologi

Materi Pokok/Konsep : Sistem Peredaran Darah

Pertemuan Ke : 2

Petunjuk :

Isilah setiap butir indikator dengan memberi tanda (√) di tempat yang tersedia sesuai hasil

pengamatan.

No. Aktivitas Siswa Siklus II

Keterangan A B

1. Siswa hadir dalam mengikuti

pelajaran biologi

2. Siswa tertib dalam pembagian

kelompok dan duduk bersama

kelompok

3. Siswa memperhatikan

penjelasan dari guru

4. Siswa mengerjakan LKS dan

berpikir bersama kelompok

5. Siswa tidak berperan aktif dalam

kelompok

6. Siswa bercanda dan tidak

kondusif saat diskusi kelompok

7. Nomor kartu pada saat games

yang berhasil siswa jawab dari

pertanyaan dengan tepat

8. Nomor kartu dari kelompok lain

yang berhasil menyempurnakan

jawaban

9. Siswa mengajukan pertanyaan.

10. Siswa aktif menjawab

pertanyaan dalam Tournament

Keterangan : Ciputat, 1 Desember 2011

A : ≥ 50% siswa Observer

B : ≤ 50% siswa

(M.Hartato,S.Pd. )

Page 167: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

150

Lampiran 36

KISI-KISI INSTRUMEN SIKLUS I

Sekolah : MTs Islamiyah Ciputat

Alokasi Waktu : 2 x 50 menit

Standar Kompetensi : Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia

Kompetensi Dasar : 1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan

NO INDIKATOR SOAL C1 C2 C3

1. 1. Mendefinisikan

sistem peredaran

darah

1. Alat atau Organ pada manusia yang

berfungsi sebagai pemompa darah

adalah…

a. paru-paru

b. jantung

c. hati

d. ginjal

Jawaban: B

2. Alat peredaran darah terdiri dari dua

bagian yaitu…

a. jantung dan pembuluh darah

b. pembuluh darah dan pembuluh nadi

c. jantung dan hati

d. nadi dan vena

Jawaban : A

2. Menyebutkan

komposisi,organ dan

bagian dalam sistem

peredaran darah

3. Dimana tempat pembuatan leukosit (

sel darah putih)?

a. sumsum merah, limpa, dan kelenjar

getah bening.

Page 168: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

151

b. sumsum merah, limpa, dan hati

c. sumsum merah, getah bening, dan

hati

d. sumsum merah, limpa, getah bening

dan hati

Jawaban: B

4. Komposisi darah tersusun dari?

a. 55% plasma darah & 45 % sel darah

b. 55% keping darah dan 45 % plasma

darah.

c. 55% plasma darah dan 45% sel

darah merah

d. 55% sel darah dan 45 % plasma

darah

Jawaban: C

9. Zat yang terkandung dalam

hemoglobin (Hg) ialah…

a. zat lemak

b. zat protein

c. zat besi

d. zat kapur

Jawaban: C

16. Diantara sel darah berikut,manakah

yang memiliki masa hidup singkat?

a. sel darah merah

b. sel darah putih

c. keping darah

d. plasma darah

Jawaban: C

17. Nama latin untuk sel darah merah

adalah…

a. eritrosit

Page 169: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

152

b. leukosit

c. trombosit

d. plasma darah

Jawaban: A

22. Vitamin yang membantu proses

pembekuan darah ialah…

a. K

b. A

c. E

d. D

Jawaban: A

19. Pembuluh penghubung antara arteri

dan vena adalah…

a. Kapiler

b. venule

c. vena cava

d. aorta

Jawaban : A

36.Membran pelindung jantung

adalah..

a. perikardium

b. serambi

c. bilik

d. katup

Jawaban: A

3. Mengenal alat

yang digunakan

dalam sistem

peredaran darah

29. Alat untuk mengukur tekanan

darah ialah…

a. tensimeter

b. barometer

c. spidometer

d. termometer

Jawaban: A

4. Membedakan 30. Tekanan darah pada saat bilik √

Page 170: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

153

macam atau jenis

dari sel, pembuluh &

tekanan darah

relaksasi adalah…

a. sistol

b. diastol

c. peristol

d. hipertensi

Jawaban: B

28. Manakah di bawah ini yang bukan

merupakan inti sel pada sel darah

merah?

a. eritrosit

b. basofil

c. monosit

d. limfosit

Jawaban: A

25. Pembuluh darah yang mengalirkan

darah menuju jantung ialah…

a. arteri

b. vena

c. kapiler

d. arteri koronia

Jawaban: B

26. Pembuluh nadi utama ialah..

a. arteri

b. vena

c. limfa

d. aorta

Jawaban: D

5. Menjelaskan

bagian/ organ,

fungsi, dan cirri-ciri

pada sistem

peredaran darah

11. Bagian yang berfungsi sebagai

tempat penimbunan darah ialah…

a. kelenjar getah bening

b. tonsil

c. limpa

d. hati

Page 171: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

154

Jawaban: C

8.Fungsi plasma darah ialah untuk

mengangkut….

a. O2, CO2, air

b. O2, CO2, dan sari-sari makanan

c. O2,CO2, vitamin dan zat sisa

d. O2, CO2, vitamin dan zat sisa

Jawaban: B

13. Dari pernyataan berikut ini yang

tidak termasuk fungsi darah adalah…

a. mengangkut oksigen dan

karbondioksida

b. pembunuh kuman

c. meneruskan rangsangan dari otak

d. mengankut sisa metabolisme

Jawaban: C

24. Bagian darah yang berperan dalam

proses pembekuan darah ialah….

a. plasma darah

b. leukosit

c. trombosit

d. eritrosit

Jawaban: C

31. Bagian darah yang berfungsi untuk

mempertahankan tubuh dari bakteri

ialah..

a. eritrosit

b. leukosit

c.trombosit

d. plasma darah

Jawaban: B

38. Di dalam plasma darah yang √

Page 172: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

155

berperan dalam proses pembekuan

darah adalah?

a. fibrinogen

b. fibrin

c. protombin

d. trombokinase

Jawaban: A

39. Enzim yang berperan dalam proses

penyebuhan luka adalah..

a. Protombin

b. Trombokinase

c. Trombin’

d. Vitamin K

Jawaban: B

40. Sel darah manusia dibentuk

dalam…

a. tulang belikat

b. tulang pengumpil

c. tulang hasta

d. tulang jari tangan

Jawaban: A

14. Bentuk tidak tetap, bisa bergerak

bebas diluar pembuluh darah, jumlah

normalnya 8.000 tiap 1 mm darah. Hal

tersebut merupakan cirri-ciri dari?

a. leukosit

b. trombosit

c. eritrosit

d. plasma darah

Jawaban: A

6.Menerangkan

proses pembentukan

sel darah dan

15. Darah berwarna merah karena…

a. banyak mengandung zat besi

b. terdapat pigmen merah dalam darah

Page 173: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

156

pergerakan denyut

nadi

c. terdiri dari macam-macam zat

penyusun

d. mengandung hemoglobin

Jawaban: A

10. Nadi terasa berdenyut karena….

a. denyut jantung akibat

berkontraksinya jantung

b. denyut jantung akibat relaksasi

jantung

c. denyut pembuluh darah

d. denyut pada manusia yang hidup

Jawaban: A

23. Jumlah sel darah merah orang yang

tinggal di pegunungan lebih banyak

daripada orang yang tinggal di pantai.

Hal ini bertujuan …

a. Mengikat oksigen lebih banyak

b. menaikkan suhu tubuh

c. memperlancar sirkulasi

d. mengikat karbondioksida lebih

banyak

Jawaban: A

7. Membedakan

macam sistem

peredaran darah

12. Apa yang dimaksud dengan sistem

peredaran darah terbuka…

a. peredaran darah dari jantung ke

seluruh tubuh.

b. peredaran darah yang tidak selalu

melalui pembuluh darah

c. peredaran darah yang membawa

oksigen

d. peredaran yang bila keluar dari

tubuh

Page 174: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

157

Jawaban: C

27.Urutkan sistem peredaran darah

kecil ?

a. jantung-paru-paru-jantung

b. paru-paru- seluruh tubuh- jantung

c. jantung- seluruh tubuh- jantung

d. seluruh tubuh- paru-paru- jantung

Jawaban: A

8. Menjelaskan

golongan darah pada

sistem peredaran

darah

34. Yang termasuk golongan darah

resipien universal adalah?

a. A

b. B

c. O

d. AB

Jawaban: D

33. Golongan darah yang termasuk ke

dalam donor universal adalah…

a. A

b. B

c. O

d. AB

Jawaban: C

32. Golongan darah yang termasuk ke

dalam aglutinogen adalah…

a. A dan O

b. A dan B

c. A dan AB

d. B dan AB

Jantung: B

37. Orang yang menerima darah dari

golongan darah orang lain disebut...

a. donor

b. resipien

Page 175: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

158

c. perawat

d. dokter

Jawaban: B

9. Membuktikan

kaitan sistem

peredaran darah

dengan transfusi dan

golongan darah

18. Kecerobohan dalam transfuse

darah tanpa mengetahui golongan

darah akan sangat berbahaya,

mengapa?

a. karena dapat menyebabkan

kelebihan darah

b. karena dapat memyebabkan

terjadinya penggupalan darah

c. karena dapat mengandung unsur

yang berlebihan

d. karena darah dapat saling memakan

Jawaban: B

21. Mengapa golongan darah O disebut

golongan darah universal?

a. karena dapat memberikan darahnya

kesemua golongan tetapi hanya dapat

menerima darah dari golongan sendiri

b. karena dapat memberikan darahnya

ke semua golongan, tetapi hanya boleh

mendapat darah dari golongan lain

c. karena tidak dapat memberikan

darahnya ke semua golongan.

d. karena tidak dapat memberikan

darahnya ke semua golongan, tetapi

hanya dapat menerima darah dari

golongan lain.

Jawaban: A

10. Menggunakan

gambar atau animasi

Page 176: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

159

jantung

5. Pada gambar nomor 1

menunjukkan…

a. pembuluh vena

b. pembuluh arteri

c. bilik kiri

d. bilik kana

Jawaban: A

6. Nomor 2 adalah…

a. serambi kiri

b. bilik kiri

c. bilik kanan

d. serambi kanan

Jawaban: A

7. Nomor 3 pada gambar adalah…

a. vena

b. arteri

c. aorta

d. bilik kiri

Jawaban: C

1 2

3

Page 177: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

160

Page 178: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

160

Lampiran 37

KISI –KISI INSTRUMENT SIKLUS II

Sekolah : MTs Islamiyah Ciputat

Alokasi Waktu : 2 x 50 Menit

Standar Kompetensi :1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia

Kompetensi Dasar : 1.6 Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan

Indikator Materi Ajar Nomor Soal Kunci Jawaban C1 C2 C3

1. Menyebutkan

urutan sistem

peredaran darah

kecil dan besar

Peredaran

Darah

1, 17 A , B √

2. Menyebutkan

nama lain sistem

peredaran darah

besar.

33 B √

3. Mengenal sistem

peredarah darah

kecil

18,27,35 B,C ,C √

4. Menjelaskan

sistem peredaran

darah tertutup dan

terbuka

10,25 C , A √

5. Menyebutkan

pembuluh limfa

pada manusia.

Peredaran

Darah Limfa

30 C √

6. Menunjukkan

letak pembuluh

limfa manusia

12 B √

Page 179: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

161

7. Menyebutkan

cairan limfa

19,24, 32 C, C , A √

8. Menyebutkan

sistem yang

berperan dalam

pembuluh limfa

31 D √

9 Menjelaskan

fungsi pembuluh

limfa

11,16 A,A √

10.

Menjelaskan

fungsi cairan

limfa

9 A √

11.

menjelaskan

sistem yang

berpengaruh

pada kelainan

darah

Gangguan /

kelainan pada

darah

21,29 B,B √

12. Mendata

jenis penyakit

atau gangguan

pada darah

2,3,5, 6, 8,

15,20,22

C, B,B, A, C,

B, B, B

13. Mendata

jenis penyakit/

gangguan pada

Gangguan

pada jantung

23,28 D, A √

Page 180: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

162

jantung

14. Mendata

jenis penyakit /

gangguan pada

pembuluh

darah

Ganguan

pada

pembuluh

darah

4, 7, 13, 14, 26, A, D, B, C, B √

Page 181: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

163

Nama :

Kelas :

UJI VALIDITAS SIKLUS II

Pilihlah jawaban yang benar.

1. Urutkan skema sistem peredaran

darah kecil…

A. Bilik kanan → Paru-paru →

Serambi kiri

B. Bilik Kiri → Seluruh tubuh →

Serambi kanan

C. Bilik kanan → Seluruh tubuh

→Serambi kiri

D. Bilik kiri → Paru-paru →

Serambi kiri

2. Penyempitan atau penyumbatan

pembuluh darah arteri karena adanya

plak ( sumbat) yang berasal dari

penumpukan kolesterol pada dining

pembuluh arteri adalah…

A. Leukositosis

B. Leukimia

C. Artherosclerosis

D. Hemopilia

3. Keadaan dimana darah tidak mampu

membawa oksigen yang cukup bagi

tubuh?

A. Leukimia

B. Anemia

C. Hemophilia

D. Talasemia

4. Kelainan yang berupa pelebaran

darah disebut…

A. Varises

B. Anemia

C. Hemophilia

D. Leukemia

5. Leukemia disebut juga dengan…

A. Diabetes

B. Kanker darah

C. Tumor

D. Kekurangan darah

6. Penyakit yang disebabkan oleh

Human Immunodeficiency Virus

adalah…

A. AIDS

B. Thalasemia

C. Anemia

D. Leukemia

7. Berikut beberapa faktor yang

menyebabkan seseorang terserang

tekanan darah tinggi kecuali…

A. Keturunan

B. Strees

C. Usia

D. Pergaulan

8. Penyakit karena darah sukar

membeku adalah…

A. Thalasemia

B. Leukemia

C. Hemophilia

D. Anemia

9. Cairan limfa mengandung sel darah

putih, keping darah, dan fibrinogen.

Oleh sebab itu, cairan limfa

berfungsi untuk…

A. Membekukan darah dan

mencegah infeksi

B. Melancarkan aliran darah dan

mencegah infeksi

C. Membantu proses peredaran

darah

D. Membekukan sekaligus

melancarkan aliran darah

10. Apa yang dimaksud dengan

peredaran darah tertutup?

A. Peredaran dimana darah berapa

dijantung.

Page 182: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

164

B. Peredaran darah dimana darah

berada dalam pembuluh darah

C. Peredaran darah dalam paru-paru

D. Peredaran darah sistemik

11. Mengapa pembuluh limfa memiliki

peredaran darah terbuka?

A. Karena pembuluh limfa

merupakan pembuluh kecil yang

ujungnya terbuka

B. Karena pembuluh limfa

merupakan pembuluh kecil yang

ujungnya tertutup

C. Karena pembuluh limfa

merupakan pembuluh besar yang

ujungnya terbuka

D. Karena pembuluh limfa

merupakan pembuluh besar yang

ujungnya tertutup

12. Dibagian tubuh manusia mana

pembuluh limfa banyak dijumpai?

A. Rambut

B. Leher

C. Telinga

D. Jari

13. Hipotensi disebut juga dengan…

A. Tekanan darah rendah

B. Tekanan darah tinggi

C. Varises

D. Tekanan jantung

14. Varises yang terjadi di daerah anus

dinamakan…

A. Sipilis

B. Raja singa

C. Ambeien

D. Kontipasi

15. Penyakit keturunan dimana tubuh

tidak memproduksi hemoglobin dan

sel darah merah adalah…

A. Anemia

B. Thalasemia

C. Leukemia

D. Diabetes

16. Pembuluh limfa kanan berfungsi

untuk?

A. Mengumpulkan limfa yang

berasal dari jantung, dada, paru-

paru, kepala.

B. Mengumpulkan limfa yang

berasal dari bagian-bagian tubuh

yang tidak mampu masuk ke

dalam pembuluh limfa

C. Mengumpulkan cairan yang

berasal dari pembuluh

D. Mengumpulkan nodus limfa

17. Urutkan sistem peredaran darah

besar?

A. Bilik kanan- paru-paru- serambi

kiri

B. Bilik kiri- seluruh tubuh- serambi

kanan

C. Bilik kanan-paru-paru-serambi

kanan

D. Bilik kiri-seluruh tubuh-serambi

kiri

18. Peredaran darah dari jantung menuju

paru-paru, kembali lagi ke jantung

merupakan…

A. Peredaran darah besar

B. Peredaran darah kecil

C. Peredaran darah terbuka

D. Peredaran darah tersebar

19. Cairan limfa disebut juga dengan…

A. Cairan darah

B. Cairan pembuluh

C. Cairan getah bening

D. Cairan serum

20. Penyakit leukemia merupakan salah

satu penyakit yang menyerang darah.

Sel darah apa pada penyakit ini yang

tidak normal?

Page 183: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

165

A. Sel darah merah

B. Sel darah putih

C. Keping darah

D. Plasma darah

21. HIV atau AIDS adalah penyakit yang

menyerang…

A. Jantung

B. Sistem imun

C. Paru-paru

D. Hati

22. Kelainan yang ditandai dengan

meningkatnya eritrosit melebihi

normal, sehingga darah menjadi

kental adalah…

A. Thalasemia

B. Polisitemia

C. Anemia

D. Leukemia

23. Salah satu faktor penyebab gangguan

jantung ialah…

A. Olahraga

B. Minuman beralkohol

C. Obesitas

D. Terlalu lama berdiri

24. Limfa atau getah bening ialah suatu

cairan yang susunannya mirip

dengan…

A. Eritrosit

B. Leukosit

C. Plasma darah

D. Trombosit

25. Apa yang dimaksud dengan sistem

peredaran darah terbuka…

A. Peredaran darah dari jantung

keseluruh tubuh

B. Peredaran darah yang tidak selalu

melalui pembuluh darah

C. Peredaran darah yang membawa

oksigen

D. Peredaran yang bila keluar dari

tubuh

26. Penyakit-penyakit dibawah ini dapat

mengakibatkan stroke…

A. Anemia dan leukemia

B. Hipertensi dan hipotensi

C. Polisitemia dan hemophilia

D. Meningitis dan varises

27. Sistem peredaran darah kecil sama

dengan sistem sirkulasi…

A. Jantung

B. Kepala

C. Paru-paru

D. Badan

28. Gejala berupa sesak dibagian dada,

cepat lelah dan nyeri di dada adalah

penyakit…

A. Jantung

B. Hipotensi

C. Hipertensi

D. Varises

29. Penyakit AIDS adalah penyakit yang

menyerang sel darah…

A. Sel darah merah

B. Sel darah putih

C. Keping darah

D. Plasma darah

30. Terdapat 2 pumbuluh limfa besar

pada manusia, yaitu…

A. Pembuluh limfa atas dan bawah

B. Pembuluh limfa atas dan kiri

C. Pembuluh limfa kiri dan kanan

D. Pembuluh limfa bawah dan

kanan.

31. Sistem yang berperan dalam

peredaran limfa adalah…

A. Sistem imun

B. Sistem sistemik

C. Sistem pembuluh

D. Sistem limfatik

Page 184: Skripsi Gita Pavita R FITK Biologi 2007

166

32. Cairan getah bening mengandung …

A. Sel darah putih, fibrinogen dan

keping darah

B. Sel darah merah, fibrin dan

plasma darah

C. Sel darah putih, fibrin dan keping

darah

D. Sel darah putih, fibrinogen dan

plasma darah

33. Nama lain sistem peredaran darah

besar adalah…

A. Peredaran darah paru-paru

B. Peredaran darah sistemik

C. Peredaran darah limfatik

D. Peredaran darah pembuluh

34. Nama simpul pembuluh limfa

adalah..

A. Simpul pita

B. Nodus limfa

C. Nodus darah

D. Nodus limfatik

35. Pada sistem peredaran darah kecil

darah melakukan pertukaran gas di…

A. Jantung

B. Limfa

C. Paru-paru

D. Hati