SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati -...

173
i SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER MENJAHIT SISWA KELAS XI DI MADRASAH ALIYAH NEGERI KLATEN Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Disusun Oleh : YUNI ERNAWATI 06513241017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGAKARTA 2012

Transcript of SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati -...

Page 1: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

i

SKRIPSI

EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER

MENJAHIT SISWA KELAS XI DI MADRASAH ALIYAH NEGERI

KLATEN

Diajukan kepada Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh

Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh :

YUNI ERNAWATI 06513241017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BUSANA JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK BOGA DAN BUSANA

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGAKARTA

2012

Page 2: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

ii

Page 3: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

iii

Page 4: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

iv

Page 5: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

v

MOTTO    

Bekerjalah kamu, maka Allah akan melihat pekerjaanmu, begitu juga Rasul-Nya

serta orang-orang beriman (At-Taubah : 105)

Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh

jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang

kamu tidak mengetahui.

(Al-Baqarah : 216)

Belajarlah kalian, tuntutlah ilmu, sesungguhnya jika kini kalian adalah orang-orang

yang kecil dan tidak diperhitungkan manusia, maka kelak kalian akan menjadi orang-

orang besar yang diperlukan manusia.

(Al-Hasan bin Ali)

Kenyataan pada hari ini adalah mimpi hari kemarin dan

apa yang hari ini merupakan mimpi akan menjadi kenyataan esok hari.

Bermimpi, lalu kejarlah mimpi itu.

Page 6: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

vi

HALAMAN PERSEMBAHAN

Kupersembahkan tulisanku ini untuk:

Allah SWT

Kedua orang tua ku tercinta atas kasih sayang, cinta, perhatian, pengorbanan serta dukungannya baik material maupun non material dan yang

senantiasa melafadzkan doa dalam hati dan lisannya setiap saat

Kakakku tercinta (Mas Umar dan Mbak Eny) yang selalu memberikan semangat dan perhatiannya dalam keadaan susah dan senang

Dosenku yang dengan sabar membimbing dan menyampaikan ilmu yang

sangat bermanfaat

Aris Manul Hakim yang selalu memberikan bantuan dan perhatiannya

Keluarga dan temen-temanku di Klaten yang selalu menanyakan kapan kelulusanku. Itu menjadi motivasi tersendiri

Anak-anak khodijah krew terimakasih atas dukungan dan kebersamaanya

Sahabat S1 Busana 2006 yang selama ini berjuang bersama

Seluruh sahabat dan teman yang berjasa dan kukenal yang tidak dapat kusebutkan satu persatu

Almamaterku UNY kebanggaanku

Page 7: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

vii

EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER MENJAHIT SISWA KELAS XI DI MADRASAH ALIYAH NEGERI

KLATEN

Abstrak

Yuni Ernawati 06513241017

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui:(1) Relevansi program

ekstrakurikuler menjahit dengan kebutuhan siswa; (2) Latar belakang Guru; (3) latar belakang siswa; (4) Ketersediaan sarana prasarana; (5) pelaksanaan proses belajar mengajar, (6) Keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar ekstrakurikuler menjahit di Madrasah Aliyah Negeri Klaten.

Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2011 sampai dengan bulan Agustus 2011 dengan subyek penelitian guru ekstrakurikuler menjahit serta siswa kelas XI ekstrakurikuler menjahit yang berjumlah 130 orang. Metode penelitian menggunakan observasi, angket dan dokumentasi. Validitas intrumen aktivitas mengajar guru ektrakurikuler menjahit diujikan kepada 35 orang siswa dan hasil angket dianalisis dengan korelasi produk moment dengan hasil 40 butir soal dinyatakan valid. Reliabilitasnya dihitung menggunakan rumus Alhpa Crobach dan diperoleh hasil sebesar 0,893. Teknik analisis data yaitu analisis deskriptif. Perhitunganya menggunakan kuantitatif untuk data berupa angket dan kualitatif untuk data berupa observasi, dokumentasi dan wawancara.

Hasil penelitian menyatakan bahwa: (1) Program ekstrakurikuler menjahit di Madrasah Aliyah Negeri Klaten sudah relevan dengan kebutuhan siswa karena siswa berada di lingkungan yang berdekatan dengan garmen dan konveksi; 2) Latar belakang pendidikan guru sudah relevan dengan pelajaran ekstrakurikuler menjahit di Madrasah Aliyah Negeri Klaten karena mempunyai tingkat pendidikan terakhir Sarjana Pendidikan (S1) jurusan pendidikan Tata Busana; (3) Latar belakang pendidikan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler menjahit di Madrasah Aliayah Negeri Klaten berasal dari SLTP ada 66,15%, yang berasal dari MTs ada 33,08% dan berasal dari SMP IT ada 0,77%. Latar belakang pendidikan orang tua siswa adalah tamatan SD ada 70,77%, SMP ada 10,77%, SMA ada 11,54%, D3 ada 0,77% dan S1 ada 8 orang 6,15%. latar belakang pekerjaan orang tua siswa yang bekerja sebagai buruh ada 66,15%, PNS ada 3,07%, guru ada 1,54%, wiraswasta ada 6,62%, petani ada 6,15%, pensiunan ada 1,54%, swasta ada 3,84%, penjahit ada 0,77%, pedagang ada 3,07%, ibu RT ada 1,54%, karyawan ada 3,07%, bidan ada 0,77%, Perdes ada 0,77%, dan tidak bekerja ada 0,77%; (4) Ketersediaan sarana prasarana kegiatan ekstrakurikuler menjahit di Madrasah Aliyah Negeri Klaten sudah baik tetapi mesin jahitnya belum sebanding dengan jumlah siswa dalam satu kelas; (5) Pelaksanaan proses belajar mengajar ekstrakurikuler menjahit siswa kelas XI di Madrasah Aliyah Negeri Klaten berada pada kategori Baik 75,8%; (6) Siswa yang mengikuti ekstrakurikuler menjahit yang dinyatakan berhasil dalam pelaksanaan pembelajaran ekstrakurikuler menjahit ada 70,77% siswa dan sisanya 29,23% dinyatakan gagal.

Page 8: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

viii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur bagi allah, pelimpah rahmat dan nikmat

sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dengan judul “Evaluasi Proses

Belajar Mengajar Ekstrakurikuler Menjahit Siswa Kelas XI Di Madrasah Aliyah

Negeri Klaten” Penelitian ini dimaksudkan untuk mengadakan penelitian guna

menyelesaikan tugas akhir skripsi.

Penulis sadar sepenuhnya bahwa Penelitian ini tidak mungkin

terselesaikan tanpa petunjuk, bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak,

untuk itu dengan segala kerendahan hati, penulis menyampaikan terima kasih

sedalam-dalamnya kepada:

1. Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd. M.A, selaku Rektor Universitas Negeri

Yogyakarta.

2. Dr. Moch. Bruri Triyono, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri

Yogyakarta.

3. Noor Fitrihana, M.Eng selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Boga dan

Busana Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.

4. Prapti Karomah, M.Pd selaku Penguji Proyek Akhir Skripsi.

5. Kapti Asiatun, M.Pd selaku Sekertaris Proyek Akhir Skripsi.

6. Sri Wisdiati, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Proyek Akhir Skripsi.

7. Widihastuti, M.Pd dan Widyabakti Sabatari, M.Sn selaku dosen validasi

Proyek Akhir Sekripsi.

8. Anik Murwati, S.Pd dan Retno Sulistyaningkrum, S.Pd, selaku guru

ekstrakurikuler menjahit di Madrasah Aliyah Negeri Klaten.

Page 9: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

ix

9. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam menyelesaikan penulisan

skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan karena keterbatasan kemampuan. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan saran, kritik dan masukan dari semua pihak demi kesempurnaan

skripsi ini.

Yogyakarta, Desember 2011

Penulis

Yuni Ernawati 06513241017

Page 10: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR SKRIPSI ......................... iv MOTTO .......................................................................................................... v PERSEMBAHAN ........................................................................................... vi ABSTRAK ...................................................................................................... vii KATA PENGANTAR .................................................................................... viii DAFTAR ISI ................................................................................................... x DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii DAFTAR BAGAN .......................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1 A. Latar Belakang ........................................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ................................................................................... 6 C. Pembatasan Masalah .................................................................................. 7 D. Rumusan Masalah ...................................................................................... 7 E. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 8 F. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 9

BAB II KAJIAN TEORI ............................................................................... 10 A. DESKRIPSI TEORI ................................................................................... 10

1. Proses Belajar Mengajar ...................................................................... 10 a. Pengertian Belajar .......................................................................... 10 b. Pengertian Mengajar ...................................................................... 11 c. Keberhasilan Dalam PBM .............................................................. 13 d. Belajar dan Mengajar Menjahit ...................................................... 14

2. Komponen-komponen pembelajaran ................................................... 14 a. Tujuan Pembelajaran ...................................................................... 14 b. Guru ............................................................................................... 15 c. Siswa .............................................................................................. 17 d. Materi pembelajaran....................................................................... 18 e. Metode Pembelajaran ..................................................................... 19 f. Media Pembelajaran ....................................................................... 21 g. Evaluasi/Penilaian .......................................................................... 26

3. Tahapan-Tahapan Pembelajaran .......................................................... 36 a. Perencanaan Pembelajaran ............................................................. 36 b. Pelaksanaan Pembelajaran ............................................................. 37 c. Evaluasi Pembelajaran ................................................................... 38

4. Evaluasi Program ................................................................................. 38 a. Pengertian Evaluasi Program ......................................................... 38 b. Model-Model Evaluasi .................................................................. 39

5. Ekstrakurikuler ..................................................................................... 45 a. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler ............................................. 45

Page 11: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

xi

b. Program Ekstrakurikuler ................................................................ 47 c. Penentuan Program Ekstrakurikuler .............................................. 48 d. Ektrakurikuler Menjahit ................................................................. 48 e. Pengelolaan Ekstrakurikuler menjahit…………………………… 50

B. Penelitian Yang Relevan .......................................................................... 51 C. Kerangka Berfikir ..................................................................................... 52 D. Pertanyaan Penelitian ............................................................................... 54

BAB III METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 55 A. Jenis Penelitian ......................................................................................... 55 B. Variabel Penelitia ..................................................................................... 55 C. Tempat dan Waktu penelitian ................................................................... 56 D. Sumber Data ............................................................................................. 56 E. Penentuan Populasi Dan Sampel Penelitian ............................................. 57 F. Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 60

1. Angket .................................................................................................. 60 2. Dokumentasi ........................................................................................ 61 3. Observasi .............................................................................................. 61 4. Wawancara…………………………………………………………… 61

G. Instrumen Penelitian ................................................................................. 63 H. Uji Coba Instrumen .................................................................................. 68

1. Validitas Instrumen .............................................................................. 68 2. Reliabilitas Instrumen .......................................................................... 71

I. Teknik Analisis Data ................................................................................ 72

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................. 75

A. Deskripsi Hasil Peneliti ............................................................................ 75 B. Pembahasan .............................................................................................. 87

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 102 A. KESIMPULAN ........................................................................................ 102 B. SARAN ..................................................................................................... 104

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 106

Page 12: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Jumlah Populasi Dan Sampel Penelitian ............................................ 60

Tabel 2. Kisi-Kisi Teknik Pengumpulan Data Dan Sumber Data Evaluasi Proses Belajar Mengajar Ekstrakurikuler Menjahit ........................... 62

Tabel 3. Kisi-Kisi Angket proses Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Menjahit di MAN Klaten ................................................................... 65

Tabel 4. Kisi-Kisi Lembar Observasi Pelaksanaan Belajar Mengajar Di Kelas ............................................................................................. 67

Tabel 5. Hasil Uji Validitas Untuk Angket Dan Observasi ............................. 71

Tabel 6. Data Guru Ekstrakurikuler Menjahit.................................................. 76

Tabel 7. Latar Belakang Pendidikan Siswa ..................................................... 77

Tabel 8. Latar Belakang Pendidikan Orang Tua…………………………….. 78

Tabel 9. Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua ................................................ 78

Tabel 10. Data Hasil Observasi Ketersediaan Sarana Prasarana Ekstrakurikuler Menjahit ................................................................... 80

Tabel 11. Hasil Perhitungan Observasi Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Menjahit ............................................................................. 82

Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler Menjahit ............................................................................................. 85

Tabel 13. Hasil Perhitungan Observasi Aktivitas Siswa .................................. 85

Tabel 14. Distribusi Frekwensi Kategori Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Ekstrakurikuler Menjahit ................................................... 86

Tabel 15. Distribusi Frekuensi Nilai Tugas Akhir Siswa ................................ 87

Page 13: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

xiii

DAFTAR BAGAN

Bagan 1. Diagram Variabel Pelaksanaan Ektrakurikuler Menjahit ................. 53

Page 14: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

1  

  

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan kata yang sangat diagungkan dalam suatu

peradaban bangsa. Pendidikan telah memberikan banyak manfaat bagi

perkembangan ilmu pengetahuan di dunia. Pendidikan merupakan usaha

manusia agar dapat mengembangkan potensi dirinya, antara lain melalui

proses pembelajaran di sekolah, baik Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah

Pertama (SMP), Sekolah Menengah Umum (SMU), maupun Sekolah

Menengah Kejuruan (SMK), maupun Madrasah aliyah (MA) serta Perguruan

Tinggi (PT), yang masing-masing memiliki visi, misi dan tujuan yang

spesifik. Proses pendidikan itulah yang akan banyak dinilai karena proses

pendidikan sebagai salah satu titik tolak keberhasilan dan kemajuan suatu

bangsa.

Proses pendidikan yang bermutu akan membuahkan hasil pendidikan

yang bermutu dan relevan dengan pembangunan. Pemerintah Indonesia

menyelenggarakan suatu sistem pendidikan dan pengajaran nasional yang

diatur dalam undang-undang. Terkait dengan itu maka telah diterapkan UU

No. 20 tahun 2003 tentang Sistem pendidikan nasional yang menjelaskan

bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk menggembangkan potensi

Page 15: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

2  

  

peserta didik agar menjadi manusia yang kreatif, mandiri, serta

mempersiapkan siswa untuk memasuki lapangan kerja dan mengembangkan

sikap professional serta tanggung jawab (Depdiknas, 2003:8).

Dalam pengkajian tentang evaluasi proses belajar mengajar di

Madrasah Aliyah Negeri Klaten semua faktor yang berkaitan dengan proses

pengajaran baik yang bersifat langsung atau tidak langsung adalah

merupakan sorotan atau sub kajian dalam pembahasan masalah ini. Berbagai

faktor tersebut antara lain : 1) Bersifat langsung: metode mengajar guru,

kurikulum yang dipakai, lingkungan kelas, fasilitas belajar, media belajar. 2)

Bersifat tidak langsung: pelayanan karyawan, keberadaan tenaga keamanan,

alat trasportasi.

Madrasah Aliyah Negeri Klaten adalah salah satu lembaga pendidikan

yang menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler. Ekstrakurikuler yang

ditawarkan yaitu berupa keterampilan 1) Komputer; 2) Menjahit/Tata busana;

3) Elektro; 4) Marchingband; 5) Pramuka; 6) Musik; 7) Qiro’ah; 8) Khitobah.

Ekstrakurikuler menjahit/tata busana merupakan ekstrakurikuler wajib bagi

siswi kelas X dan kelas XI.

Ekstrakurikuler merupakan pelajaran tambahan yang dilakukan diluar

jam sekolah. Mengingat banyak siswa yang setelah lulus sekolah tidak semua

siswa meneruskan ke perguruan tinggi maka sekolah madrasah Aliyah Negeri

Klaten membekali siswanya salah satunya dengan keterampilan menjahit.

Dengan diadakannya ekstrakurikuler menjahit/tata busana diharapkan siswa

Page 16: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

3  

  

setelah lulus sekolah sudah siap untuk memasuki dunia kerja bagi yang tidak

melanjutkan di perguruan tinggi.

Program ekstrakurikuler menjahit sudah dilaksanakan di sekolah

Madrasah Aliyah Negeri Klaten sejak tahun 2005. Berdasarkan survey awal

penulis, siswa Madrasah Aliyah Negeri Klaten tidak semua mengikuti

ekstrakurikuler menjahit meskipun diwajibkan oleh pihak sekolah. Juga nilai

ekstrakurikuler menjahit di Aliyah Negeri Klaten masih kurang maksimal.

Atas dasar inilah maka menurut penulis penting artinya untuk mengadakan

evaluasi program ekstrakurikuler menjahit.

Peneliti ingin mengetahui relevansi program ekstrakurikuler menjahit

dengan kebutuhan siswa. Keterampilan menjahit sangat berguna

dimasyarakat melihat banyak sekali garmen maupun konveksi dilingkungan

sekitar yang membutuhkan banyak tenaga kerja yang berketerampilan

menjahit. Dukungan sekolah terhadap program ekstrakurikuler menjahit

sangat baik. Wali kelas selalu mendorong dan memotivasi siswa agar selalu

mengikuti pembelajaran ekstrakurikuler menjahit. Sekolah juga memberikan

sarana prasarana untuk memperlancar pelaksanaan ekstrakurikuler menjahit,

siswa hanya menyediakan bahan-bahan untuk praktek. Namun minat siswa

terhadap program ekstrakurikuler menjahit masih kurang walaupun pihak

sekolah mewajibkannya. Masih ada beberapa anak yang tidak pernah

berangkat dengan alasan guru pilih kasih dan galak hal ini disebabkan baik

atau tidaknya guru dalam menguasai kelas. Praktek menjahit dilaksanakan

pada jam 14.00-16.00. Siswa cukup menyediakan bahan yang dibutukkan

Page 17: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

4  

  

saja, sedang peralatan sudah disediakan dari sekolah. Banyak lulusan

Madsarah Aliyah Negeri Klaten yang bekerja di garmen maupun konveksi.

Beberapa komponen yang mempengaruhi kualitas pembelajaran di

kelas antara lain adalah siswa, guru, kurikulum, strategi, metode, media

mengajar, fasilitas, lingkungan, dan saranan prasarana. Disini faktor guru

merupakan salah satu faktor utama dalam hubungannya dengan kegiatan

belajar mengajar. Guru di sini berperan sangat strategis sebab guru yang

mengelola komponen-komponen lain sehingga tercipta pembelajaran yang

berkualitas.

Proses belajar mengajar menjahit/tata busana tidak dapat lepas dari

komponen-komponen pendidikan. Guru dan siswa dalam hal ini merupakan

sabjek sekaligus objek yang sangat penting dalam proses belajar mengajar

sehingga komponen dasar dalam belajar mengajar ekstrakurikuler menjahit

diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi keberhasilan pembelajaran

dengan demikian penilaian atau evaluasi perlu dilakukan peneliti untuk

mengetahui keberhasilan dari keterampilan ekstrakurikler menjahit di

Madrasah Aliyah Negeri Klaten. Hal tersebut berkaitan dengan sejauh mana

nantinya evaluasi proses belajar mengajar dari peserta didik dalam mengikuti

ekstrakurikuler menjahit sehubungan dengan tujuan pendidikan yang telah

ditentukan pada sekolah tersebut.

Salah satu faktor yang penting untuk mencapai tujuan pendidikan

adalah proses pembelajaran yang dilakukan, sedangkan salah satu faktor

penting untuk efektivitas pembelajaran adalah faktor evaluasi baik terhadap

Page 18: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

5  

  

proses maupun hasil pembelajaran. Evaluasi dapat mendorong siswa untuk

lebih giat belajar secara terus menerus dan juga mendorong guru untuk lebih

meningkatkan kualitas proses pembelajaran serta mendorong sekolah untuk

lebih meningkatkan fasilitas dan kualitas manajemen sekolah. Evaluasi tidak

hanya bertumpu pada penilaian hasil belajar, tetapi juga perlu penilaian

terhadap input, output, maupun kualitas proses pembelajaran itu sendiri.

Dalam Undang-Undang No.20/2003 tentang sistem pendidikan

nasional Bab 1 pasal 1 ayat (21) dikemukakan bahwa evaluasi pendidikan

adalah kegiatan pengendalian, penjaminan dan penetapan mutu pendidikan

terhadap berbagai komponen pendidikan pada setiap jalur, jenjang, dan jenis

pendidikan.dalam bab XVI tentang Evaluasi, Akreditasi dan sertifikasi,

bagian kesatu tentang Evaluasi, pasal 57, dijelaskan: Ayat (1): evaluasi

dilakukan dalam rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional

sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak

yang berkepentingan. Ayat (2): evaluasi dilakukan terhadap peserta didik,

lembaga, dan program pendidikan pada jalur formal dan nonformal untuk

semua jenjang, satuan dan jenis pendidikan.

Pada tahun 1974 masyarakat masih menganggap bahwa evaluasi

pendidikan terbatas pengertiannya pada penilaian hasil belajar. Dasar

pemikiran yang digunakan adalah bahwa pendidikan merupakan upaya

memberikan satu perlakuan pembelajaran kepada peserta didik. Pembelajaran

bukanlah satu-satunya penentu keberhasilan dalam mencapai prestasi belajar.

Page 19: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

6  

  

Ada hal lain yang berpengaruh dan menentukan tinggi rendahnya prestasi

belajar peserta didik, yaitu proses belajar mengajar.

Peranan dan fungsi evaluasi sangat penting terutama dalam proses

belajar mengajar. Fungsi evaluasi dalam pendidikan disini yaitu mengenai

tujuan evaluasi pendidikan adalah untuk mendapat data pembuktian yang

akan menunjukkan sampai dimana tingkat kemampuan dalam keberhasilan

peserta didik dalam pencapaiaan tujuan. Disamping itu dapat digunakan oleh

guru-guru dan para pengawas pendidikan untuk mengukur/menilai sampai

dimana keefektifan pengalaman-pengalaman mengajar, kegiatan-kegiatan

belajar dan metode-metode mengajar yang digunakan ( Ngalim, Purwanto,

2004:5). Ada beberapa model evaluasi yang sering digunakan untuk

mengevaluasi pelaksanaan pembelajaran, model evaluasi yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product).

Melihat pentingnya evaluasi dalam proses belajar mengajar maka

penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi proses belajar mengajar

ekstrakurikuler menjahit di Madrasah Aliyah Negeri Klaten.

B. IDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan latar belakang maka munculah berbagai permasalahan

yang dapat diidentifikasi sebagai berikut:

1. Nilai siswa ekstrakurikuler menjahit kurang maksimal dilihat dari hasil

nilai akhir siswa.

2. Siswa masih kurang aktif dalam mengikuti ekstrakurikuler menjahit.

3. Fasilitas belajar yang disediakan pihak sekolah masih kurang.

Page 20: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

7  

  

4. Minat siswa dalam mengikuti pembelajaran ekstrakurikuler menjahit

masih kurang.

5. Media belajar yang digunakan guru dalam proses belajar mengajar masih

sedikit.

6. Pihak sekolah kurang mendorong siswa untuk mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler menjahit.

7. Evaluasi proses belajar mengajar ekstrakurikuler menjahit belum

dilakukan.

C. BATASAN MASALAH

Berdasarkan hasil identifikasi masalah di atas, jelaslah kompleks

permasalahan yang dapat dikaji dalam penelitian ini. Namun, penelitian ini

tidak membahas semua permasalahan di atas, sehingga diperlukan adanya

batasan masalah. Penelitian ini akan difokuskan pada relevansi program

ektrakurikuler dengan kebutuhan siswa, latar belakang pendidikan guru, latar

belakang siswa, ketersediaan sarana prasarana ekstrakurikuler menjahit,

pelaksanaan proses belajar mengajar ekstrakurikuler menjahit,dan

keberhasilan pembelajaran ekstrakurikuler menjahit.

D. RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimana relevansi program ekstrakurikuler menjahit dengan

kebutuhan siswa?

2. Bagaimana latar belakang pendidikan guru ekstrakurikuler menjahit di

Madrasah Aliyah Negeri Klaten?

Page 21: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

8  

  

3. Bagaimana latar belakang siswa kelas XI ektrakurikuler menjahit di

Madrasah Aliyah Negeri Klaten?

4. Bagaimana ketersediaan sarana prasarana kegiatan ekstrakurikuler

menjahit di Madrasah Aliyah Negeri Klaten?

5. Bagaimana pelaksanaan belajar mengajar ekstrakurikuler menjahit di

Madrasah Aliyah Negeri Klaten?

6. Bagaimana keberhasilan pembelajaran ekstrakurikuler menjahit di

Madrasah Aliyah Negeri Klaten?

E. TUJUAN PENELITIAN.

1. Mengetahui relevansi program ekstrakurikuler menjahit dengan

kebutuhan siswa.

2. Mengetahui latar belakang pendidikan guru ekstrakurikuler menjahit di

Madrasah Aliyah Negeri Klaten.

3. Mengetahui latar belakang siswa kelas XI ekstrakurikuler menjahit di

Madrasah Aliyah Negeri Klaten.

4. Mengetahui ketersediaan sarana prasarana kegiatan ekstrakurikuler

menjahit di Madrasah Aliyah Negeri Klaten

5. Mengetahui pelaksanaan belajar mengajar ekstrakurikuler menjahit di

Madrasah Aliyah Negeri Klaten.

6. Mengetahui keberhasilan pembelajaran ekstrakurikuler menjahit di

Madrasah Aliyah Negeri Klaten.

Page 22: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

9  

  

7. MANFAAT PENELITIAN

1. Dapat memberi informasi kepada pihak sekolah sebagai bahan evaluasi

kegiatan ekstrakurikuler menjahit di Madrasah Aliyah Negeri Klaten.

2. Dapat diketahui apakah kondisi belajar yang diciptakan oleh sekolah sudah

sesuai dengan harapan atau belum karna hasil belajar merupakan cermin

kualitas sesuatu sekolah.

3. Dapat digunakan untuk memperbaiki dan mengarahkan pelaksanaan

proses belajar mengajar ektrakurikuler menjahit di Madrasah Aliyah

Negeri Klaten.

4. Bagi jurusan dan fakultas dapat dijadikan sumber referensi dan dapat

mendorong adanya penelitian tentang evaluasi proses belajar mengajar

pada bidang pendidikan.

 

Page 23: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

10  

BAB II

KAJIAN TEORI

A. DESKRIPSI TEORI

1. Proses Belajar Mengajar

a. Pengertian Belajar

Istilah belajar mengajar adalah dua peristiwa yang berbeda

akan tetapi antara keduanya terdapat hubungan yang erat sekali.

Bahkan antara keduanya terjadi kaitan dan interaksi satu sama lain.

Antara kedua kegiatan itu saling mempengaruhi dan saling

menunjang satu sama lain.

Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku karena

tingkah laku individu dengan lingkungann dan pengalaman (Zaenal

Arifin,2009:10). Belajar menurut H.C. Witherington, dkk (1982:7).

adalah perubahan dalam diri seseorang.perubahan ini dapat

dinyatakan suatu kecakapan, suatu kebiasaan, suatu sikap, suatu

pengertian, sebagai pengetahuan atau appresiasi (penerimaan dan atau

penghargaan). Belajar menurut teori behavioristik adalah perubahan

tingkah laku sebagai akibat dari adanya interaksi antara stimulus dan

respon. Seseorang dianggap telah belajar sesuatu apabila ia telah

menunjukkan perubahan tingkah laku.

Maka dari pengertian diatas dapat disimpulkan belajar

merupakan bentuk perubahan yang dialami siswa dalam hal

Page 24: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

11  

kemampuannya dalam bertinggkah laku dengan cara yang baru

sebagai hasil interaksi antara stimulus dengan respon.

Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yang efektif menurut

Oemar Hamalik (2001:32-34) adalah:

1) Faktor kegiatan, penggunaan dan ulangan; siswa yang belajar melakukan banyak kegiatan baik kegiatan neural system, seperti melihat, mendengar, merasakan, berfikir, kegiatan motoris maupun kegiatan-kegiatan lainnya yang diperlukan untuk memperoleh pengetahuan, sikap, kebiasaan dan minat.

2) Belajar memerlukan latihan, dengan jalan relearning, recalling dan reviewing agar pelajaran yang terlupakan dapat dipelajari kembali dan pelajaran yang belum dikuasai akan dapat lebih mudah dipahami.

3) Belajar siswa lebih berhasil, belajar akan lebih berhasil jika siswa merasa berhasil dan mendapat kepuasannya. Belajar hendaknya dilakukan dalam suasana yang menyenangkan.

4) Siswa yang berlajar perlu mengetahui apakah ia berhasil ataugagal dalam belajarnya.keberhasilan akan menimbulkan kepuasaan dan mendorong belajar lebih baik, sedangkan kegagalan akan menimbulkan frustrasi.

5) Faktor asosiasi besar manfaatnya dalam belajar, karena semua pengalaman belajar antara yang lama dengan yang baru, secara berurutan diasosiasikan, sehingga menjadi satu kesatuan pengalaman.

6) Pengalaman masa lampau dan pengertian-pengertian yang dimiliki siswa, besar peranannya dalam proses belajar.

7) Faktor kesiapan belajar. 8) Faktor minat dan usaha. 9) Faktor fisiologis. Kondisi badan siswa yang belajar

mempengaruhi proses belajar 10) Faktor intelegensi.

b. Pengertian Mengajar

Mengajar bukan hanya menuangkan bahan pelajaran ke dalam

otak murid, atau menyampaikan kebudayaan bangsa kepada anak-

anak. Mengajar merupakan suatu perbuatan yang memerlukan

tanggung jawab moral yang cukup berat. Berhasilnya pendidikan

Page 25: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

12  

pada siswa sangat bergantung pada pertanggung jawaban guru dalam

melaksanakan tugasnya. Nasution (1982:8) mengemukakan kegiatan

mengajar diartikan sebagai segenap aktivitas kompleks yang

dilakukan guru dalam mengorganisasi atau mengatur lingkungan

sebaik-baiknya dan menghubungkannya dengan anak sehingga terjadi

proses belajar. Dengan demikian proses dan keberhasilan belajar

siswa turut ditentukan oleh peran yang dibawakan guru selama

interaksi proses belajar mengajar berlangsung

Agar kita memiliki pedoman yang lebih luas tentang mengajar

maka pengertian mengajar menurut beberapa pendapat yang

dipandang pendapat yang lebih menonjol

1) Mengajar adalah meyampaikan pengetahuai kepada siswa didik

atau murid di sekolah.

2) Mengajar adalah mewariskan kebudayaan kepada generasi muda

melalui lembaga pendidikan sekolah.

3) Mengajar adalah usaha mengorganisasi lingkungan sehingga

menciptakan kondisi belajar bagi siswa.

4) Mengajar atau mendidik adalah memberikan bimbingan belajar

kepada murid

5) Mengajar adalah kegiatan mempersiapkan siswa untuk menjadi

warga Negara yang baik sesuai dengan tuntutan masyarakat.

6) Mengajar adalah suatu proses membantu siswa menghadapi

kehidupan masyarakat sehari-hari.

Page 26: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

13  

Tujuan-tujuan mengajar dibedakan atas beberapa kategori

sesuai dengan perilaku yang menjadi sasaranya. Nana Syaodih

(1997:103) mengemukakan lima kategori tujuan yaitu intellectual

skills, cognitive strategies, verbal information, motor skill and

attitudes.

c. Keberhasilan dalam PBM

Belajar mengajar akan menjadi efektif dan mempunyai daya

guna jika pengajaran tersebut ditunjukkan oleh kriteria-kriteria

kebaikan komponennya, yaitu (Sarbiran; 1998:9) yang dikutip dari

Untung Subagyo (2000:23)

1) Tujuan pengajaran yang dirumuskan secara operasional dan memenuhi rumusan tujuan.

2) Bahan pengajaran yang dikaji dengan menerapkan rambu-rambu dan sistematis antara lain keterpaduan antara topik dan fleksibilitas untuk pengembangan dan arahan sesuai dengan minat dengan pengalaman siswa, kemudian dan kesederhanaan bahan pengajaran yang sulit dan abstrak, kedalaman kajian dan pemanfaatan untuk menelaah masalah-masalah actual yang ada pada lingkungan subyek belajar.

3) Strategi belajar mengajar yang harus disesuaikan dengan bahan pengajaran dan sikap efektif mahasiswa yang harus dilandasi oleh prinsip pengajaran dan dikaitkan dengan kesiapan subyek belajar.

4) Sumber belajar sebaiknya dapat meningkatkan produktifitas pengajaran. Memberikan peluang pengajaran yang bersifat individu, memberikan dasar yang lebih baik dan memberikan kemungkinan terjadinya proses pembelajaran secara langsung.

Menurut B. suryobroto (1990:17) Beberapa hal yang berkaitan

dengan proses belajar mengajar meliputi ; 1) penyusunan jadwal

pelajaran; 2) penyusunan program (rencana) berdasarkan satuan waktu

tertentu (catur wulan, semester, tahunan); 3) pengisian daftar kemajuan

Page 27: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

14  

murid; 4) penyelenggaraan evaluasi hasil belajar; 5) laporan hasil

evaluasi; 6) kegiatan bimbingan penyuluhan.

Proses pembelajaran dapat berlangsung dimana didalamnya

terdapat komponen-komponen seperti tujuan mengajar, siswa yang

belajar, guru yang mengajar, metode mengajar, alat bantu

mengajar/media, penilaian, situasi pengajaran (Oemar Hamalik,

2001:54).

d. Belajar dan mengajar menjahit

Belajar dan mengajar menjahit adalah suatu proses saling

mempengaruhi antara guru dan siswa dalam pembelajaran menjahit

dan ada interaksi diantara keduanya. Keduanya menunjukkan aktifitas

yang seimbang, hanya berbeda peranannya saja.

Dalam mengajar ekstrakurikuler menjahit guru sebagai faktor

penting yang dominan dalam proses belajar mengajar harus menguasai

betul akan materi yang akan disampaikan, disusun secara sistematis

kemudian diajarkan dengan menggunakan metode yang tepat yang

sesuai dengan pokok bahasannya, misalnya dengan demontrasi,

diskusi, ceramah, latihan soal atau pemberian tugas dirumah.

2. Komponen-Komponen Pembelajaran

a. Tujuan pembelajaran

Tujuan memiliki nilai yang sangat penting didalam kegiatan dan

proses belajar mengajar. Tujuan pembelajaran umum atau kompetensi

dasar menurut Zaenal Arifin (2009:24-25) yaitu target yang harus

Page 28: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

15  

dikuasai peserta didik dalam setiap pokok bahasan/topik. Setiap

program pendidikan mempunyai tujuan pembelajaran masing-masing.

a. Guru

Guru adalah contoh yang paling tepat yang selalu digugu dan

ditiru oleh siswa. Guru harus mengetahui betul seluk-beluk pendidikan

dan pengajaran serta ilmu-ilmu yang lainnya.Karena pekerjaan guru

adalah pekerjaan professional maka untuk menjadi guru harus

memenuhi syarat-syarat. Syarat-syarat menjadi guru menurut Oemar

Hamalik (2001:118) antara lain: 1) Harus memiliki bakat sebagai guru;

2) Harus memiliki keahlian sebagai guru; 3) Memiliki kepribadian yang

baik dan terintegrasi; 4) Memiliki mental yang sehat; 5) Berbadan

sehat; 6) Memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas; 7) Guru

adalah manusia berjiwa pancasila; 8) Guru adalah seorang warga

Negara yang baik.

Seorang guru harus memiliki kemampuan propesional yaitu

terpenuhinya 10 kompetensi guru menurut B. Suryosubroto (2002:4),

yaitu meliputi:

1) Menguasai bahan, meliputi : a. Menguasai bahan bidang studi dalam kurikulum sekolah. b. Menguasai bahan pengayaan/penunjang bidang studi.

2) Mengelola program belajar mengajar, meliputi: a. Merumuskan tujuan instruksional. b. Mengenal dan dapat menggunakan prosedur intruksional yang

tepat. c. Melaksanakan program belajar mengajar. d. Mengenal kemampuan anak didik.

3) Mengelola kelas meliputi: a. Mengatur tata ruang kelas untuk pelajaran. b. Menciptakan iklim belajar yang serasi.

Page 29: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

16  

4) Penggunaan media atau sumber, meliputi: a. Mengenal, memilih dan menggunakan media. b. Membuat alat bantu pelajaran yang sederhana. c. Menggunakan perpustakaan dalam proses belajar mengajar. d. Menggunakan micro teaching untuk unit program pengenalan

lapangan 5) Menguasai landasan-landasan pendidikan. 6) Mengelola interaksi-interaksi belajar mengajar. 7) Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pelajaran. 8) Mengenal fungsi layanan bimbingan dan penyuluhan disekolah,

meliputi: a. Mengenal fungsi dan layanan program bimbingan dan

penyuluhan. b. Menyelenggarakan layanan bimbingan dan penyuluhan.

9) Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah. 10) Memahami prinsip-prinsip dan menafsirkan hasil penelitian

pendidikan guna keperluan pengajaran.

Peranan guru itu tidak hanya mendidik dan mengajar saja tetapi

juga masih banyak peranan yang lain. Menurut pandangan modern yang

dikemukakan oleh Adams & Dickey dalam bukunya Oemar Hamalik

(2001:123) bahwa peranan guru sesungguhnya sangat luas yaitu guru

sebagai pengajar, guru sebagai pembimbing, guru sebagai ilmuwan,

guru sebagai pribadi, guru sebagai penghubung, guru sebagai

modernisator, guru sebagai pembangun.

Menjadi seorng guru tidaklah mudah. Guru harus melakukan

banyak hal agar pengajarannya berhasil, antara lain:

1) Mempelajari murid dikelasnya. 2) Merencanakan, menyediakan, dan menilai bahan-bahan belajar

yang akan dan atau telah diberikan. 3) Memilih dan menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan

tujuan yang hendak dicapai, kebutuhan dan kemampuan murid dan dengan bahn-bahan yang akan diberikan.

4) Memelihara hubungan pribadi seerat mungkin dengan murid. 5) Menyediakan lingkungan belajar yang serasi. 6) Membantu murid-murid memecahkan berbagai masalah. 7) Mengatur dan menilai kemajuan belajar murid.

Page 30: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

17  

8) Membuat catatan-catatan yang berguna dan menyusun laporan pendidikan.

9) Mengadakan hubungan dengan orang tua murid secara kontinu dan penuh saling pengertian.

10) Berusaha sedapat-dapatnya mencari data melalui serangkaian penelitian terhadap masalah-masalah pendidikan.

11) Mengadakan hubungan dengan masyarakat secara aktif dan kreatif guna kepentingan pendidikan para siswa.(Oemar Hamalik,2001:127)

Guru yang efektif perlu memahami pertumbuhan dan

perkembangan siswa secara komprehensif. Pemahaman ini untuk

memudahkan guru untuk menilai kebutuhan siswa dan merencanakan

tujuan, bahan, prosedur belajar mengajar yang tepat.

Didalam melaksanakan tugasnya guru memerlukan tiga hal

penting, yaitu:1) Bagaimana cara mengajar yang baik dan benar; 2) Alat

bantu mengajar apa yang dipakai; 3) Cara evaluasi apa yang digunakan

(Soekartawi,1995:16). Pengajar bukan hanya saja mampu

merencanakan dan melaksanakan pengajaran, tetapi juga harus mampu

memberikan evaluasi dari hasil kerjanya.

b. Siswa

Siswa adalah salah satu komponen pengajaran, di samping

faktor guru, tujuan, dan metode pengajaran. Siswa merupakan

komponen yang terpenting diantara komponen yang lainnya.

Konsep-konsep dasar yang berkenaan dengan perkembangan

siswa adalah: 1) pertumbuhan, 2) kematangan, 3) perkembangan, dan

4) perkembangan yang normal. Murid juga mempunyai kebutuhan-

kebutuhan yang harus diperhatikan oleh guru. Beberapa ahli dalam

Page 31: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

18  

bukunya Oemar Hamalik (2001:96) telah mengadakan analisis tentang

jenis-jenis kebutuhan siswa (pemuda), antara lain:

1) Prescott, mengadakan klasifikasi kebutuhan sebagai berikut: a) Kebutuhan-kebutuhan fisiologis: bahan-bahan dan keadaan

yang esensial, kegiatan dan istirahat, kegiatan seksual. b) Kebutuhan-kebutuhan social atau status: menerima dan

diterima, dan menyukai orang lain. c) Kebutuhan-kebutuhan ego atau integrative: kontak dengan

kenyataan, simbolisasi progresif, menambah kematangan diri sendiri, keseimbangan antara berhasil dan gagal, menemukan individualisasinya sendiri.

2) Maslow menyatakan bahwa kebutuhan-kebutuhan psikologis akan timbul setelah kebutuhan-kebutuhan psikologis terpenuhi. Maslow mengadakan klasifikasi kebutuhan dasar sebagai berikut: a) Kebutuhan-kebutuhan akan keselamatan b) Kebutuhan-kebutuhan memiliki dan mencintai c) Kebutuhan-kebutuhan akan penghargaan d) Kebutuhan-kebutuhan untuk menonjolkan diri

c. Materi Pembelajaran

Isi/materi pembelajaran, yaitu isi kurikulum yang berupa

topik/pokok bahasan dan subtopik/subpokok bahasan beserta

perinciannya dalam setiap bidang studi atau mata pelajaran. Isi

kurikulum tersebut mempunyai tiga unsure yaitu logika (pengetahuan

benar salah, berdasarkan prosedur keilmuan), etika (baik buruk), dan

estetika (keindahan) (Zaenal Arifin 2009:24-25). Materi pembelajaran

dapat dikelompokan menjadi enam jenis , yaitu fakta, konsep/teori,

prinsip, proses, nilai dan keterampilan. kriteria yang digunakan

kesesuaian dengan kompetensi dasar dan hasil belajar,ruang lingkup

materi, urutan logis materi, kesesuaian dengan tingkat perkembangan

dan kebutuhan peserta didik, waktu yang tersedia dan sebagainya

Page 32: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

19  

d. Metode Pembelajaran

Peranan siswa dan guru dalam interaksi belajar mengajar

ditentukan oleh strategi maupun metode belajar mengajar yang

digunakan. Metode, adalah cara, yang di dalam fungsinya merupakan

alat untuk mencapai suatu tujuan. Hal ini berlaku baik bagi guru

(metode mengajar) maupun bagi siswa (metode belajar). Makin baik

metode yang dipakai, makin efektif pula pencapaian tujuan.

Hamzah B. Uno (2006: 16) mengemukakan bahwa metode

pembelajaran adalah cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil

pembelajaran yang berdeda dibawah kondisi yang berbeda. Tujuan

yang akan dicapai sering mempengaruhi perancang pembelajaran

dalam melakukan metode yang sebaiknya digunakan

Menurut R. Ibrahim dan Nana Syaodih(2003: 105-107) metode

yang dapat digunakan dalam kegiatan mengajar ialah:

1. Metode Ceramah 2. Metode Tanya jawab 3. Metode Diskusi 4. Metode Demonstrasi 5. Metode Eksperimen 6. Metode Pemberian Tugas 7. Metode Karyawisata 8. Metode Sosiodrama

Cara mengajar yang baik dan benar adalah cara mengajar yang

dapat dipraktekkan dan menghasilkan keluaran (output) seperti yang

diharapkan. Beberapa cara mengajar yang sering dipraktekkan oleh

para pengajar menurut Soekartawi (1995:16-17) adalah sebagai

berikut;a). ceramah ; b). Studi kasus; c). Diskusi; d). Demonstrasi; e).

Page 33: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

20  

Tanya jawab; f). Belajar sendiri; g). Wawancara; h). Laboratorium; i).

Simulasi; j). Pekerjaan rumah; k). Tutorial.

Untuk memilih metode mengajar yang akan digunakan dalam

rangka perencanaan pengajaran, perlu dipertimbangkan faktor-faktor

tertentu antara lain: kesesuaiannya dengan tujuan intruksional serta

keterlaksanaanya dilihat dari waktu dan sarana yang ada.

1) Kesesuaian dengan tujuan instruksional

Setiap metode mengajar memiliki kekuatan dan

kelemahannya dilihat dari berbagai sudut. Namun, yang penting

bagi guru metode manapun yang akan digunakan, harus jelas

dahulu tujuan yang akan dicapai, baik Tujuan Intruksional Khusus

maupun Tujuan Instruksional Umum. Untuk mencapai tujuan

tertentu, mungkin metode ceramah disertai Tanya-jawab sedah

cukup memadai, sedangkan untuk mencapai tujuan yang lain,

mungkin diperlukan metode diskusi atau pemberian tugas.

Hubungan antara metode dan tujuan yang ingin dicapai tergantung

pula pada jenis mata pelajaran yang diberikan.

2) Keterlaksanaan dilihat dari waktu dan sarana

Di samping bertitik tolak dari tujuan yang ingin dicapai

dalam memilih metode pengajaran perlu dipertimbangkan pula

waktu dan sarana yang tersedia. Metode karyawisata, misalnya

sulit untuk dilakukan setiap hari karena memerlukan waktu yang

cukup panjang, baik dalam tahap perencanaan maupun

Page 34: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

21  

pelaksanaanya. Dalam situasi dimana jumlah peralatan sangat

terbatas, mungkin metode demonstrasi lebih cocok untuk

digunakan dibandingkan dengan metode eksperimen dimana

diperlukan beberapa perangkat alat/bahan (R. Ibrahim dan Nana

Syaodih, 2003:108-109).

e. Media Pembelajaran

Menurut Sri Anita (2009:4) media adalah setiap orang, bahan,

alat atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang

memungkinkan pembelajar untuk menerima pengetahuan,

keterampilan dan sikap. Sedangkan media pembelajaran adalah

sesuatu yang mengantarkan pesan pembelajaran antara pemberi pesan

kepada penerima pesan.Media belajar merupakan segala macam alat

perangsang dan alat yang disediakan guru untuk mendorong siswa

belajar (Nana Syaodih,1997:108). Menurut R. Ibrahim dan Nana

Syaodih (2003:112) media belajar diartikan segala sesuatu yang dapat

digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang

pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat

mendorong proses belajar.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa media belajar

adalah segala macam alat perangsang yang yang dapat digunakan

untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang pikiran,

perasaan, perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong

proses belajar.

Page 35: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

22  

Dalam proses belajar mengajar guru harus memilih media yang

tepat agar tujuan-tujuan yang diinginkan dapat terwujud dalam diri

siswa. Selama proses belajar mengajar berlangsung akan terjadi

interaksi antara guru , siswa dan media pengajaran yang digunakan.

Rowntree (1974:104-113) dalam bukunya Nana Syaodih

(1997:108-109) mengelompokkan media belajar menjadi lima macam

dan disebut Modes, yaitu interaksi insane, realita, pictorial, symbol

tertulis, dan rekaman suara. R.Ibrahim dan Nana Syaodih (2003:115-

119) menggolongkan media belajar kedalam tiga kelompok besar

beserta keuntungan dan kelemahan masing-masing yaitu:

1) Media Cetak

Media Cetak biasanya diartikan sebagai bahan yang diproduksi

melalui percetakan professional, seperti buku, majalah, dan modul.

Disamping itu ada bahan lain yang digolongkan kedalam medi

cetak, seperti tulisan/bagan/gambar yang difotokopi ataupun

reproduksi sendiri.

2) Media Elektronik

Ada berbagai macam media elektronik yang lazim dipilih dan

digunakan dalam pengajaran, yaitu perangkat slide atau film

bingkai, film strips, rekaman, overhead transparancie, vidio

tape/vidio cassette.

Page 36: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

23  

3) Media Nyata atau Realia

Untuk mencapai hasil yang optimum dari proses belajar mengajar,

salah satu hal yang sangat disarankan adalah digunakan pula media

yang bersifat langsung dalam bentuk obyek nyata atau reali. Ada

dua cara yang dapat ditempuh guru: pertama, membawa obyek

nyata tersebut, seperti dalam tata busana berupa contoh kemeja,

rok,lenan dll kedalam kelas. Kedua membawa siswa-siswa keluar

kelas seperti mengunjungi pabrik-parik tekstil yang ada

disekitarnya untuk melihat obyek yang bersangkutan secara

langsung.

Berdasarkan pada penjelasan diatas betapa pentingnya media

belajar dalam rangka untuk mencapai tujuan belajar mengajar, dengan

adanya alat bantu maka guru bisa memvisualisasikan hal-hal yang

dirasa sulit untuk menjelaskan dengan penjelasan lisan, mempermudah

dan efektif dalam komunikasi antara siswa dan guru, bisa lebih cepat

dalam menyampaikan materi, spesifik (detail) dalam penjelasan dan

masih banyak yang lainya. Berkaitan dengan fungsi media

sebagaimana tersebut diatas maka guru selaku pelaku dalam

pendidikan serta sumber belajar bagi siswa maka harus bisa memilih

dan menggunakan media dengan tepat.

Dalam pemilihan media, Gagne, dkk (1988) dalam bukunya Sri

Anita (2009:78-80) yang perlu dipertimbangkan dalam menggunakan

media yang tepat adalah:

Page 37: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

24  

1) Variabel tugas

Dalam pemilihan media, guru harus menentukan jenis kemampuan

yang diharapkan dari pebelajar sebagai hasil pembelajaran.

Disarankan untuk menentukan jenis stimulus yang diinginkan

sebelum melakukan pemilihan media.

2) Variabel pebelajar

Karakteristik pebelajar perlu dipertimbangkan dalam pemilihan

media, walaupun belum ada kesepakatan karakteristik mana yang

penting. Namun, guru menyadari bahwa pebelajar mempunyai

gaya belajar yang berbeda.

3) Lingkungan belajar

Pertimbangan ini lebih bersifat administrative. Berbagai hal yang

termasuk didalamnya adalah: besarnya biaya sekolah, ukuran

ruangan kelas, kemampuan mengembangkan materi baru,

ketersediaan radio, televisi, atau perlengkapan lainnya.,

kemampuan guru dan kesediaan untuk usaha-usaha mendesain

pembelajaran, ketersediaa bahan-bahan buku ajar untuk

pembelajaran individual, sikap pemimpin sekolah maupun guru

terhadap inovasi arsitektural sekolah.

4) Lingkungan pengembangan

Jelas akan sia-sia untuk merencanakan penyajian yang baik,

apabila pengembangan sumber-sumber tidak mendukung untuk

Page 38: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

25  

tugas tersebut, misalnya ketersediaan waktu, pengembangan

personil akan mempengaruhi keberhasilan penyajian.

5) Ekonomi dan budaya

Dalam pemilihan media perlu mempertimbangkan apakah media

itu dapat diterima oleh sipemakai dan sesuai dengan sumber dana

serta peralatan yang tersedia. Juga sikap terhadap berbagai media

mungkin berbeda antara penduduk kota dengan desa, antar

kelompok bangsa dan sosial ekonomi.

6) Faktor-faktor praktis

Faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan media menurut Sri

Anita (2009):

a. Besarnya kelompok yang dapat ditampung dalam suatu ruangan

b. Jarak antara penglihatan dan pendengaran untuk penggunaan media.

c. Seberapa jauh media dapat mempengaruhi respon pebelajar atau kegiatan lain untuk kelengkapan umpan balik.

d. Adakah penyajian itu sesuai dengan respon pebelajar. e. Apakah stimulus pembelajaran menuntut gerak, warna,

gambar, kata-kata lisan, atau tertulis. f. Apakah media yang dipakai mempunyai urutan yang pasti. g. Media manakah yang paling mendukung kondisi belajar untuk

pencapaian tujuan. h. Media manakah yang lebih lengkap untuk maksud peristiwa-

peristiwa pembelajaran tersebut. i. Media yang dipandang lebih efektif bagi pebelajar perlu

ditentukan apakah perangkat lunak dapat disimpan dan bernilai. j. Apakah guru memerlukan training tambahan.

Page 39: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

26  

f. Evaluasi/Penilaian

1. Pengertian evaluasi

Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis dan

berkelanjutan untuk menentukan kualitas (nilai dan arti) dari

sesuatu, berdasarkan pertimbangan dan criteria tertentu dalam

rangka pembuatan keputusan (Zaenal Arifin, 2010:5). Evaluasi

menurut Purwanto (2008:1) adalah pengambilan keputusan

berdasarkan hasil pengukuran dan standar kriteria. Pengukuran dan

evaluasi merupakan dua hal yang berkesinambungan. Evaluasi

dilakukan setelah dilakukan pengukuran dan keputusan evaluasi

dilakukan berdasarkan hasil pengukuran.

Evaluasi menurut Suharsimi Arikunto dan Cepi Safruddin

(2004:2) adalah kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang

pekerjaanya sesuatu, yang selanjutnya informassi tersebut

digunakan untuk menentukan alternative yang tepat dalam

mengambil suatu keputusan. Sedangkan menurut Anas Sudijono

(1995:5) evaluasi adalah kegiatan atau proses untuk menilai

sesuatu. Untuk dapat menentukan nilai dari sesuatu yang sedang

dinilai itu dilakukan pengukuran dan wujud dari pengukuran itu

adalah pengujian dan pengujian inilah yang dalam dunia

pendidikan dikenal dengan istilah tes.

Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan pengertian

evaluasi pendidikan dan pengajaran adalah suatu proses kegiatan

Page 40: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

27  

untuk mendapatkan informasi data mengenai hasil belajar-

mengajar yang dialami siswa dan mengolah/menafsirkannya

menjadi nilai berupa data kualitatif/kuantitatif sesuai dengan

standar tertentu hasilnya diperlukan untuk membuat berbagai

keputusan dalam bidang pendidikan dan pengajaran.

Sedangkan evaluasi pendidikan adalah kegiatan atau proses

penentuan nilai pendidikan, sehingga dapat diketahui mutu atau

hasil-hasilnya. Lembaga Administrasi Negara mengemukakan

batasan mengenai Evaluasi Pendidikan sebagai berikut:

a) Dalam sistem pembelajaran evaluasi merupakan salah satu Proses/kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibandikan dengan tujuan yang telah ditentukan.

b) Usaha untuk memperoleh berupa umpan balik (feed back) bagi penyempurnaan pendidikan.(Anas Sudijono, 1995:2) komponen penting dan tahap yang harus ditempuh guru

untuk mengetahui keefektifan pembelajaran. Hasil yang diperoleh

dari evaluasi dapat dijadikan balikan (feed-back) bagi guru dalam

memperbaiki dan menyempurnakan program dan kegiatan

pembelajaran. Ada tiga hal penting yang harus tercakup dalam

proses evaluasi yakni: 1) menetapkan suatu nilai atau judgment; 2)

adanya suatu kriteria dan 3) adanya diskripsi program sebagai

objek penilaian.

Pengertian evaluasi dalam pengajaran dalam arti luas,

evaluasi adalah suatu proses merencanakan, memperoleh dan

menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat

Page 41: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

28  

alternative-alternatif keputusan (M. Ngalim Purwanto,1984:3).

Sesuai dengan pengertian diatas maka setiap kegiatan evaluasi atau

penilaian merupakan suatu proses yang sengaja direncanakan

untuk memperoleh informasi atau data berdasarkan data tersebut

kemudian dicoba membuat suatu keputusan. Aspek-aspek yang

perlu diperhatikan dalam evaluasi pengajaran yaitu:

1. Kegiatan evaluasi merupakan proses yang sistemetis, ini berarti

bahwa evaluasi (dalam pengajaran) merupakan kegiatan yang

terencana dan dilakukan secara berkesinambungan.

2. Di dalam kegiatan evaluasi diperlukan berbagai informasi atau

data yang menyangkut objek yang sedang dievaluasi. Dalam

kegiatan pengajaran, data yang dimaksud berupa perilaku atau

penampilan siswa selama mengikuti pelajaran, hasil ulangan

atau tugas-tugas pekerjaan rumah, nilai ujian akhir caturwulan,

nilai midsemester, nilai ujian akhir semester dan lain

sebagaianya.

3. Setiap kegiatan evaluasi khususnya evaluasi pengajaran tidak

dapat dilepaskan dari tujuan-tujuan pengajaran yang hendak

dicapai. Tanpa menentukan atau merumuskan tujuan-tujuan

terlebih dahulu tidak mungkin menilai sejauh mana pencapaian

hasil belajar siswa.

Page 42: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

29  

2. Prinsip-prinsip umum evaluasi

Untuk memperoleh hasil evaluasi yang lebih baik, maka

kegiatan evaluasi harus bertitik tolak dari prinsip-prinsip umum

sebagai berikut:

a) Kontinuitas

Evaluasi tidak boleh dilakukan secara incidental karena

pembelajaran itu sendiri adalah suatu proses yang kontinu.

Hasil evaluasi yang diperoleh pada suatu waktu harus

senantiasa dihubungkan dengan hasil-hasil pada waktu

sebelumnya.sehingga dapat diperoleh gambaran yang jelas dan

berarti tentang perkembangan peserta didik. Perkembangan

belajar peserta didik tidak dapat dilihat dari dimensi produk

saja, tetapi juga dimensi proses bahkan dari dimensi input.

b) Komprehensif

Dalam melakukan evaluasi terhadap suatu objek, guru harus

mengambil seluruh objek itu sebagai bahan evaluasi. Misalnya,

jika objek evaluasi itu adalah peserta didik, maka seluruh aspek

kepribadian peserta didik itu harus dievaluasi, baik yang

menyangkut kognitif, afektif maupun psikimotor. Begitu juga

dengan objek-objek evaluasi yang lain.

c) Adil dan Objektif

Dalam melaksanakan evaluasi guru harus berlaku adil tanpa

pilih kasih. Kata “Adil” dan “Objektif” memang mudah

Page 43: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

30  

diucapkan, tetapi sulit dilaksanakan. Meskipun demikian,

kewajiban manusia adalah harus berikhtiar. Semua peserta

didik harus diberlakukan sama tanpa pandang bulu. Guru juga

hendaknya bertindak secara objektif, apa adanya sesuai dengan

kemampuan peserta didik. Oleh sebab itu, sikap like and

dislike, perasaan, keinginan, dan prasangka yang bersifat

negative harus dijauhkan. Evaluasi harus didasarkan atas

kenyataan (data dan fakta) yang sebenarnya, bukan hasil

manipulasi dan rekayasa.

d) Kooperatif

Dalam melaksanakan evaluasi guru hendaknya bekerja sama

dengan semua pihak, seperti orang tua peserta didik, sesame

guru, kepala sekolah, termasuk dengan peserta didik itu sendiri.

Hal ini dimaksudkan agar semua pihak merasa puas dengan

hasil evaluasi, dan pihak-pihak tersebut merasa dihargai.

e) Praktis

Praktis mengandung arti mudah digunakan baik oleh guru itu

sendiri yang menyusun alat evaluasi maupun orang lain yang

akan menggunakan alat tersebut. Untuk itu harus diperhatikan

bahasa dan petunjuk mengerjakan soal.(Zaenal arifin, 2009:30-

31)

Page 44: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

31  

3. Tujuan Evaluasi

Tujuan evaluasi pendidikan menurut Anas Sudijono

(1995:16-17) dapat dilihat dari tujuan umum dan tujuan khusus.

Secara umum tujuan evaluasi dalam bidang pendidikan adalah:

1) Untuk menghimpun bahan-bahan keterangan yang akan

dijadikan sebagai bukti mengenai taraf perkembangan atau

taraf kemajuan yang dialami para peserta didik setelah mereka

mengikuti proses belajar mengajar pembelajaran dalam jangka

waktu tertentu.

2) Untuk mengetahui tingkat efektivitas dari metode-metode

pengajaran yang telah dipergunakan dalam proses

pembelajaran selama jangka waktu tertentu.

Tujuan khusus dari kegiatan evaluasi bidang pendidikan adalah:

1) Untuk merangsang peserta didik dalam menempuh program

pendidikan.

2) Untuk mencari dan menemukan faktor-faktor penyebab

keberhasilan dan ketidak berhasilan peserta didik dalam

mengikuti program pendidikan, sehingga dapat dicari dan

ditemukan jalan keluar atau cara-cara perbaikannya.

4. Fungsi Evaluasi

Fungsi evaluasi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu

fungsi formatif dan fungsi sumatif. Fungus formatif dilaksanakan

apabila hasil yang diperoleh dari kegiatan evaluasi diarahkan untuk

Page 45: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

32  

memperbaiki bagian tertentu atau sebagian besar bagian kurikulum

yang sedang dikembangkan. Sedangkan evaluasi sumatif

dihubungkan dengan penyimpulan mengenai kebaikan dari system

secara keseluruhan, dan fungsi ini baru dapat dilaksanakan apabila

pengembangan kurikulum telah dianggap selesai.

Menurut Zaenal Arifin (2009:19-20) fungsi evaluasi adalah:

Pertama, untuk memperbaiki dan mengembangkan system

pembelajaran.sebagaimana kita ketahui bahwa pembelajaran

sebagai suatu system memiliki berbagai komponen, seperti tujuan,

materi, metode, media, sumber belajar, lingkungan,guru dan

peserta didik. Kedua, untuk akreditasi.salah satu komponen

akreditasi adalah pembelajaran. Artinya, fungsi akreditasi dapat

dilaksanakan jika hasil evaluasi pembelajaran digunakan sebagai

dasar akreditasi lembaga pendidikan.

Dalam pengembangam program pengajaran, ada dua fungsi

utama evaluasi yang perlu diwujutkan:

1. Mengetahui efektivitas program dalam pencapaian tujuan-

tujuannya

2. Mengidentifikasi bagian-bagian dari program pengajaran yang

perlu diperbaiki.(R. Ibrahim dan Nana Syaodih, 2003:133)

Untuk mengetahui fungsi pertama, evaluasi lebih banyak

dilakukan terhadap hasil yang dicapai siswa, yaitu dengan

membandingkan hasil evaluasi awal dan hasil evaluasi akhir. Jika

Page 46: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

33  

rata-rata hasil tes awal 2,0 sedangkan rata-rata tes akhir 8,0

misalnya, ini berarti program pengajaran yang telah dilaksanakan

tergolong efektif. Untuk mewujudkan fungsi kedua evaluasi

dilakukan baik terhadap hasil yang dicapai maupun terhadap proses

pelaksanaan pengajaran.

Menurut Oemar Hamalik (2001:147-148) fungsi-fungsi

pokok evaluasi adalah:

1) Fungsi edukatif: evaluasi adalah suatu subsistem dalam system pendidikan yang bertujuan untuk memperoleh informasi tentang keseluruhan system dan salah satu subsistem pendidikan. Bahkan dengan evaluasi dapat diungkapkan hal-hal yang tersembunyi dalam proses pendidikan.

2) Fungsi institusional: evaluasi berfungsi mengumpulkan informasi akurat tentang input dan output pembelajaran disamping proses pembelajaran itu sendiri. Dengan evaluasi dapat diketahui sejauh mana siswa mengalami kemajuan dalam proses belajar setelah mengalami proses pembelajaran.

3) Fungsi diagostik: dengan evaluasi dapat diketahui kesulitan masalah-masalah yang sedang dihadapi oleh siswa dalam proses/kegiatan belajarnya dengan informasi tersebut maka dapat dirancang dan diupayakan untuk mengulangi dan membantu yang bersangkutan mengatasi kesulitannya dan memecahkan masalahnya.

4) Fungsi administrative: evaluasi menyediakan data tentang kemajuan belajar siswa, yang pada giliranya berguna untuk memberikan sertifikasi (tanda kleulusan) dan untuk melanjutkan studi lebih lanjut dan untuk kenaikan kelas. Evaluasi juga dilakukan untuk mengetahui kemampuan guru-guru dalam proses belajar-mengajar, hal ini berdaya guna untuk kepentingan supervis.

5) Fungsi kurikuler: evaluasi berfungsi menyediakan data dan informasi yang akurat dan berdaya guna bagi perkembangan kurikulum (perencanaan, uji coba dilapangan, implementasi, dan revisi).

6) Fungsi manajemen: komponen evaluasi merupakan bagian integral dalam system manajemen, hasil evaluasi berdaya guna sebagai bahan bagi pimpinan untuk membuat keputusan manajemen pada semua jenjang manajemen.

Page 47: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

34  

Sedangkan fungsi evaluasi dalam dunia pendidikan dapat

dilihat dari tiga segi, yaitu: 1) segi psikologis; 2) segi didaktik dan

3) segi administrative. Secara psikologis, kegiatan evaluasi dalam

bidang pendidikan disekolah dapat disoroti dari dua sisi, yaitu dari

sisi peserta didik dan dari sisi pendidik. Bagi pendidik secara

didaktik evaluasi pendidikan memiliki 5 macam fungsi, yaitu:

1. Memberikan landasan untuk menilai hasil usaha (prestasi)yang telah dicapai oleh peserta didiknya.

2. Memberikan informasi yang sangat berguna, guna mengetahui posisi masing-masing peserta didik di tengah-tengah kelompoknya.

3. Memberi bahan yang penting untuk memiliki dan kemudian menetapkan status peserta didik.

4. Memberikan pedoman untuk mencari dan menemukan jalan keluar bagi peserta didik yang memang memerlukannya.

5. Memberikan petunjuk tentang sudah sejauh manakah program pengajaran yang telah ditentukan telah dapat dicapai.( Anas Sudijono,1995:12-13).

Kegunaan evaluasi dalam bidang pendidikan adalah

terbukanya kemungkinana bagi evaluator guna memperoleh

informasi tentang hasil-hasil yang telah dicapai dalam rangka

pelaksanaan program pendidikan dan terbukanya kemungkinan

untuk dapat dilakukan usaha perbaikan, penyesuaian dan

penyempurnaan program pendidikan yang dipandang lebih berdaya

guna dan berhasil guna, sehingga tujuan yang dicita-citakan akan

dapat dicapai dengan hasil yang sebaik-baiknya.

Fungsi evaluasi dalam proses belajar mengajar menurut M.

NgalimPurwanto (1984:5-6) adalah:

Page 48: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

35  

1. Untuk mengetahui kemajuan dan perkembangan secara keberhasilan siswa setelah mengalami atau melakukan kegiatan belajar selama jangka waktu tertentu.

2. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program pengajaran. Pengajaran sebagai suatu sistem terdiri atas beberapa komponen yang saling berkaitan satu sama lain. Komponen-komponen itu adalah tujuan, materi atau bahan pengajaran, metode dan kegiatan belajar-mengajar, alat dan sumber pelajaran dan prosedur serta alat evaluasi.

3. Untuk keperluan bimbingan dan konseling (BK) 4. Untuk keperluan pengembangan dan perbaikan kurikulum

sekolah yang bersangkutan.

Karena pendidikan merupakan proses berkesinambungan

dan menyangkut berbagai faktor yang pengaruh mempengaruhi,

didalam setiap kegiatan evaluasi tidak mungkin kita hanya

memperhatikan hasil yang terlihat pada diri anak didik saja tanpa

memperhatikan pula proses pendidikan itu dan bagaimana sarana-

sarana yang tersedia dipergunakan selama berlangsungnya proses

pendidikan tersebut. Setiap kegiatan evaluasi perlu diperhatikan

hal-hal yang menyangkut isi pendidikan dan prosesnya.

Isi pendidikan, didalamnya tercakup: a. Bahan pelajaran yang diajarkan: sesuai tidaknya dengan

perkembangan anak. b. Situasi,lingkungan dan keadaan sekolah berikut alat-alat

pelajaran (sarana pendidikan ) yang tersedia c. Keadaan guru-guru dan pegawai: cukup atau tidak, kualitas dan

kapasitasnya. Proses pendidikan, didalamnya tercakup: a. Bagaimana guru mengajar, metode-metode apa yang

dipergunakan. b. Bagaimana cara murid belajar, minat dan perhatiannya

terhadap pelajaran dan sebagainya c. Lamanya waktu waktu yang tersedia untuk belajar mengajar

(pergantian guru yang kurang tepat, guru-guru yang sering absen, dan lain-lain). (M. Ngalim Purwanto,1984:11-12)

Page 49: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

36  

b. Tahapan-Tahapan Pembelajaran

a. Perencanaan Pembelajaran

Rencana pembelajaran merupakan alat yang dapat membantu

guru guru dalam melaksanakan kegiatan mengajar secara efektif dan

efisaien. Guru harus mempunyai kemampuan merencanakan

pengajaran, meliputi:

a. Menguasi GBPP.

b. Menyusun analisis materi pelajaran (AMP).

c. Menyusun program cawu.

d. Menyusun rencana pengajaran dengan memperhatikan:

1) Karakteristik dan kemampuan awal siswa.

2) Perumusan tujuan pelajaran.

3) Pemilihan bahan dan urutan bahan.

4) Pemilihan metode mengajar.

5) Pemilihan sarana/alat pendidikan.

6) Pemilihan strategi evaluasi.

Untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan diperlukan

rencana apa yang akan diajarkan dan bangaimana cara mengajarkan.

Menurut B. Suryobroto (2002:107) dalam merencanakan topik

pelajaran perlu memperhatikan:

1) Kegiatan-kegiatan yang direncanakan hendaknya dapat dilakukan oleh siswa sendiri

2) Dalam setiap kegiatan harus jelas dinyatakan apa yang harus dipelajari siswa dan bagaimana caranya

Page 50: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

37  

3) Proses belajar mengajar harus direncanakan sehingga siswa dapat termotivasi baik pada awal, pada waktu proses belajar berlangsung maupun sesudahnya.

4) Pelajaran hendaknya disajikan sehingga menarik perhatian siswa.

Salah satu faktor yang bisa membawa keberhasilan dalam

pengajaran menurut Oemar Hamalik (2001:135) adalah guru

senantiasa membuat perencanaan mengajar sebelumnya. Pada garis

besarnya perencanaan mengajar berfungsi sebagai berikut:

1) Memberi guru pemahaman yang jelas tentang tujuan pendidikan sekolah dan hubungannya dengan pengajaran yang dilaksanakan untuk mencapai tujuan itu.

2) Membantu guru memperjelas pemikiran tentang sumbangan pengajaran terhadap pencapaian tujuan pendidikan.

3) Menambah kenyakinan guru atas nilai-nilai pengajaran yang diberikan dan prosedur yang digunakan.

4) Membantu guru dalam rangka mengenal kebutuhan-kebutuhan murid, minat-minat murid, dan mendorong motivasi belajar.

5) Mengurangi kegiatan yang bersifat trial dan error dalam mengajar dengan adanya organisasi kurikuler yang lebih baik,metode yang tepat dan menghemat waktu

6) Murid-murid akan menghormati guru yang dengan sungguh-sungguh mempersiapkan diri untuk mengajar sesuai dengan harapan-harapan mereka

7) Memberikan kesempatan-kesempatan kpd guru untuk memajukan pribadinya dan perkembangan profesionalnya.

8) Membantu guru memiliki perasaan percaya pada diri sendiri dan jaminan atas diri sendiri.

9) Membantu guru memelihara kegairahan mengajar dan senantiasa memberikan bahan-bahan yang up to date kepada murid.

Efektivitas suatu pelaksanaan pembelajaran tergantung pada terlaksana

tidaknya perencanaan. Karena perencanaan maka pelaksanaan

pengajaran menjadi baik dan efektif

b. Pelaksanaan Pembelajaran

Seorang guru harus mampu melaksanakan proses belajar

mengajar yang berkualitas. Seorang guru harus mempunyai

Page 51: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

38  

kemampuan dalam melaksanakan proses belajar mengajar, menurut B

Suryosubroto (2002:26) kemampuan yang harus dimiliki guru

meliputi:

a. Membuka pelajaran.

b. Melaksanakan inti proses belajar mengajar, terdiri:

1. Menyampaikan materi pelajaran.

2. Menggunakan metode mengajar.

3. Menggunakan media/alat pelajaran.

4. Mengajukan pertanyaan.

5. Memberikan penguatan.

6. Interaksi belajar mengajar

c. Menutup pelajaran

c. Evaluasi Pembelajaran

Kemampuan guru mengevaluasi/ menilai pengajaran merurut B

Suryosubroto (2002:26), meliputi:

a. Melaksanakan tes. b. Mengolah hasil penilaian c. Melaporkan hasil penilaian d. Melaksanakan program remidial/perbaikan pengajaran.

5. Evaluasi Program

a. Pengertian Evaluasi Program

Dalam bukunya Suharsimi Arikunto dan Cepi Safrudin (2008:5)

evaluasi program adalah proses untuk mengetahui apakah tujuan

pendidikan sudah dapat terealisasikan (Tyler, 1950). Menurut

Cronbach (1963) dan Stufflebeam (1971) evaluasi program adalah

Page 52: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

39  

upaya menyediakan informasi untuk disampaikan kepada pengambil

keputusan.

Sedangkan menurut M. Ngalim Purwanto (1984:15)Yang

dimaksud program evaluasi yaitu Suatu program yang berisi ketentuan

dan cara-cara tentang penyelenggaraan atau pelaksanaan evaluasi

pendidikan disuatu sekolah dan merupakan pegangan atau pedoman

bagi guru-guru yang mengajar disekolah tersebut.

Evaluasi program adalah langkah awal dalam supervisi, yaitu

mengumpulkan data yang tepat agar dapat dilanjutkan dengan

pemberian pembinaan yang tepat pula. Evaluasi program sangat

penting dan bermanfaat terutama bagi pengambil keputusan.

Alasannya adalah dengan masukan hasil evaluasi program itulah para

pengambil keputusan akan menentukan tindak lanjut dari program

yang sedang atau telah dilaksanakan.

Tujuan evaluasi program adalah untuk mengetahui pencapaian

tujuan program dengan langkah mengetahui keterlaksanaan kegiatan

program, karena evaluator program ingin mengetahui bagian mana dari

komponen dan sub komponen program yang belum terlaksana dan apa

sebabnya. Oleh karena itu sebelum memulai dengan langkah evaluasi,

evaluator perlu menjelaskan dirinya dengan apa tujuan program yang

akan dievaluasi.

b. Model-model evaluasi

Model-model evaluasi menurut Farida Yusuf Tayibnapis,(1989:14-21)

Page 53: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

40  

1. Model evaluasi CIPP

Membagi evaluasi menjadi empat macam, yaitu:

a) Contect evaluation to serve planning decision. Konteks

evaluasi ini membantu merencanakan keputusan, menentukan

kebutuhan yang akan dicapai oleh program dan merumuskan

tujuan program.

b) Input evaluation, structuring decision. Evaluasi ini menolong

mengatur keputusan, menentukan sumber-sumber yang ada,

alternstif apa yang diambil, apa rencana dan strategi untuk

mencapai kebutuhan. Bagaimana prosedur kerja untuk

mencapainya.

c) Process evaluation, to serve implementing decision. Evaluasi

proses untuk membantu mengimplementasikan keputusan

sampai sejauh mana rencana telah diterapkan? Apa yang harus

di revisi? Begitu pertanyaan tersebut dijawab prosedur dapat

dimonitor, dikontrol dan diperbaiki.

d) Product evaluation, to serve recycling decision. Evaluasi

produk untuk menolong keputusan selanjutnya. Apa hasil yang

telah dicapai? Apa yang dilakukan setelah program berjalan?

2. Evaluasi model UCLA

Alkin (1969) mendefinisikan evaluasi sebagai suatu proses

meyakinkan keputusan, memilih informasi yang tepat,

mengumpulkan, dan menganalisis informasi sehingga dapat

Page 54: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

41  

melaporkan ringkasan data yang berguna bagi pembuat keputusan

dalam memilih berbagai alternatif. Ia mengemukakan lima macam

evaluasi, yakni:

a) System assessment, yang memberikan informasi tentang

keadaan atau posisi system

b) Program planning, membantu pemilihan program tertentu

yang mungkin akan berhasil memenuhi kebutuhan program.

c) Program implementation, yang menyiapkan informasi apakah

program sudah diperkenalkan kepada kelompok tertentu yang

tepat seperti yang direncanakan?

d) Program improvement, yang memberikan informasi tentang

bagaimana program berfungsi, bagaimana program bekerja,

berjalan? Apakah menuju pencapaian tujuan, adakah hal-hal

atau masalah-masalah baru yang muncul tak terduga?

e) Program certification, yang member informasi tentang nilai

atau guna program.

3. Model Brinkerhoff

Brinkerhoff & Cs. (1983) mengemukakan tiga golongan

evaluasi yang disusun berdasarkan penggabungan elemen-elemen

yang sama, seperti evaluator-evaluator lain, namun dalam

komposisi dan versi mereka sendiri sebagai berikut:

Page 55: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

42  

a) Fixed vs Emergent Evaliation Design. Dapatkah masalah

evaluasi dan criteria akhirnya dipertemukan? Apabila demikian

apakah itu suatu keharusan?

b) Formative vs Summative Evaluation. Apakah evaluasi akan

dipakai untuk perbaikan atau untuk melaporkan kegunaan atau

manfaat suatu program? Atau keduanya?

c) Experimental and Quasi Experimental Design vs

Natural/Unobtrusive Inquiry. Apakah evaluasi akan

melibatkan intervensi ke dalam kegiatan program/mencoba

memanipulasi kondisi, orang diperlakukan, variable

dipengaruhi dan sebagainya, atau hanya diamati atau

keduanya?

4. Model Stake atau Model Countenance

Hal yang penting dalam model ini adalah bahwa evaluator

yang membuat penilaian tentang program yang dievaluasi. Stake

mengatakan bahwa description di satu pihak berbeda dengan

judgement atau menilai. Dalam model ini antecedents (masukan),

transaction (proses), dan outcomes (hasil) data dibandingkan tidak

hanya untuk menentukan apakah ada perbedaan tujuan dengan

keadaan yang sebenarnya, tetapi juga dibandingkan dengan standar

yang absolute, untuk menilai manfaat program.

Menurut Zaenal Arifin (2009) dalam studi tentang evaluasi,

banyak sekali dijumpai model-model evaluasi dengan format dan

Page 56: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

43  

sistematika yang berbeda, sekalipun di beberapa model ada juga yang

sama misalnya, Said Hamid Hasan (1988) mengelompokkan model

evaluasi sebagai berikut:

1. Model evaluasi kuantitatif, yang meliputi: model Tyler, model teoretik Taylor dan Maguire, model pendekatan sistem Alkin, model Countenance Stake, model CIPP, model ekonomi mikro.

2. Model evaluasi kualitatif, yang meliputi: model studi kasus, model iluminatif, dan model responsif.

Sementara itu Kaufman dan Thomas dalam Suharsimi Arikunto

dan Cepi Safrudin AJ (2007) membedakan model evaluasi menjadi

delapan, yaitu:

1. Goal Oriented Evaluation Model, dikembangkan oleh Tyler. 2. Goal Free Evaluation Model, dikembangkan oleh Scriven. 3. Formatif Sumatif Evaluation Model, dikembangkan oleh Michael

Scriven. 4. Countenance Evaluatif Model, dikembangkan oleh Stake. 5. Responsive Evaluation Model, dikembangkan oleh Stake. 6. CSE-UCLA Evaluation Model, menekankan pada “kapan” evaluasi

dilakukan. 7. CIPP Evaluation Model, yang dikembangkan oleh Stufflebeam. 8. Discrepancy Model, yang dikembangkan oleh Provus.

Model evaluasi yang dikelompokkan Nana Sudjana dan R.

Ibrahim (2007:234) yang membagi model evaluasi menjadi empat

model utama yaitu: measurement, congruence, educational system, dan

illumination.

Bila memilih model evaluasi yang harus dipertimbangkan

adalah apakah pendekatan atau konsep sebenarnya yang dimaksud

adalah sama yaitu strategi yang dipakai sebagai kerangka kerja dalam

melakukan evaluasi, apa yang akan dipilih tergantung pada maksud

dan tujuan evaluasi.

Page 57: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

44  

Penelitian ini menggunakan model evaluasi CIPP dengan

pertimbangan model ini cocok bagi proses evaluasi khususnya dalam

proses pembelajaran ekstrakurikuler menjahit, yang diharapkan akan

memperoleh hasil seperti yang menjadi tujuan program serta

mendapatkan keputusan-keputusan lain yang berkaitan dengan

pembelajaran ekstrakurikuler menjahit dalam perkembangan

keputusan berikutnya.

Evaluasi model CIPP dapat diterapkan dalam berbagai bidang,

seperti pendidikan, manajemen, perusahaan serta dalam berbagai

jenjang baik itu proyek, program maupun institusi. Dalam bidang

pendidikan Stufflebeam (2003) menggolongkan sistem pendidikan

atas empat dimensi, yaitu context, input, process, dan product,

sehingga model evaluasi yang ditawarkan diberi nama CIPP model

yang merupakan singkatan ke empat dimensi tersebut.

H. Daryanto (1997:88) menerjemahkan masing-masing

dimensi tersebut dengan makna:

1. Context, situasi atau latar belakang yang mempengaruhi jenis-jenis

tujuan dan strategi pendidikan yang akan dikembangkan dalam

sistem yang bersangkutan, situasi ini merupakan faktor eksternal,

seperti misalnya masalah pendidikan yang dirasakan, keadaan

ekonomi negara, dan pandangan hidup masyarakat,

2. Input, sarana/modal/bahan dan rencana strategi yang ditetapkan

untuk mencapai tujuan pendidikan.

Page 58: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

45  

3. Process, pelaksanaan strategi dan penggunaan sarana/modal/bahan

di dalam kegiatan nyata di lapangan.

4. Product, hasil yang dicapai baik selama maupun pada akhir

pengembangan sistem pendidikan yang bersangkutan.

Menurut stufflebeam sistem pendidikan itu hendaknya dinilai dari segi

latar belakangnya, sarana/rencana kegiatannya, proses pelaksanaanya

dan hasil yang dicapainya, agar dapat diperoleh informasi yang luas.

5. Ekstrakurikuler

a. Pengertian kegiatan ekstrakurikuler

Kegiatan ekstrakurikuler adalah suatu kegiatan yang dilakukan

oleh para siswa diluar jam pelajaran biasanya termasuk pada saat-saat

diluar sekolah (Dewa ketut Sukardi, 1989 : 76). Menurut Depdikbud

(1994 :77) tujuan ekstrakurikuler adalah

1. Meningkatkan dan memantapkan pengetahuan siswa 2. Mengembangkan bakat,minat, kemampuan, dan keterampilan

dalam upaya pembinaan pribadi. 3. Mengenal hubungan antara mata pelajaran dengan kemampuan

dibidang masyarakat.

Kegiatan Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan di luar

mata pelajaran dan pelayanan konseling untuk membantu

pengembangan peserta didik sesuai dengan kebutuhan, potensi, bakat,

dan minat mereka melalui kegiatan yang secara khusus

diselenggarakan oleh pendidik dan atau tenaga kependidikan yang

berkemampuan dan berkewenangan di sekolah/madrasah.

Page 59: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

46  

(http://techonly13.wordpress.com/2009/07/04/pengertian-kegiatan-

ekstra-kurikuler/diakses pada jam 21.06 tanggal 18/02/2011).

Dari uraian diatas disimpulkan bahwa tujuan dan manfaat

diadakan ekstrakurikuler yaitu agar siswa dapat mengembangkan

minat dan bakat serta memperoleh tambahan ilmu pengetahuan dan

meningkatkan kemampuan baik ranak kognitif, afektif dan

psikomotorik dalam rangka membekekali kecakapan hidup siswa

dalam menghadapi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

umumnya serta tuntutan dunia kerja pada khususnya pada mereka

yang tidak dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Fungsi kegiatan ekstrakurikuler adalah:

1. Pengembangan, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk

mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai

dengan potensi, bakat dan minat mereka.

2. Sosial, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk

mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial

peserta didik.

3. Rekreatif, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk

mengembangkan suasana rileks, mengembirakan dan

menyenangkan bagi peserta didik yang menunjang proses

perkembangan.

4. Persiapan karir, yaitu fungsi kegiatan ekstrakurikuler untuk

mengembangkan kesiapan karir peserta didik.

Page 60: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

47  

(http://techonly13.wordpress.com/2009/07/04/pengertian-kegiatan-

ekstra-kurikuler/diakses pada jam 21.06 tanggal 18/02/2011).

b. Program Ekstrakurikuler

Selama ini penyelenggaraan program ektrakurikuler

keterampilan di madrasah/sekolah masih sangat variatif, yakni

tergantung dari kebijakan manajemen sekolah. Melihat banyaknya

lulusan madrasah Aliyah Negeri Klaten yang tidak semua bisa

melanjutkan studi ke perguruan tinggi, sehingga akan berdampak

terhadap meningkatnya angka pengangguran di Indonesia. Sekolah

Madsarah Aliyah Negeri Klaten mengadakan program ekstra kurikuler

seperti ekatrakurikuler menjahit, otomotif, komputer, pramuka,

marcing band, qiro’ah, seni musik, khitobah.Tentunya sangat

diperlukan bagi siswa yang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi

sebagai bekal keterampilan hidup mandiri.

Program ekstrakurikuler menjahit dilaksanakan di Madrasah

Aliyah Negeri Klaten sejak tahun 2005. Banyaknya konkvesi dan

garment di lingkungan sekitar Klaten yang membutuhkan tenaga kerja

siswa lulusan SMA/SMK yang berketrampilan menjahit maka sekolah

menyelenggarakan program ektrakurikuler menjahit untuk siswa

berjenis kelamin perempuan kelas X dan XI. Tujuan sekolah ingin

membekali siswa dengan keterampilan menjahit yang dapat

bermanfaat untuk kehidupan selanjutnya setelah lulus sekolah nanti

bagi siswa yang tidak melanjutkan ke Perguruan Tinggi.

Page 61: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

48  

c. Penentuan Program Ekstrakurikuler

Program Ektra kurikuler di Madrasah Aliyah Negeri Klaten

ditentukan oleh pihak sekolah. Ektrakurikuler menjahit diberikan

kepada semua siswi kelas X dan XI yang dilaksanakan pada setiap

hari sehabis pulang sekolah yaitu pada pukul 14.00-16.00. untuk

ektrakurikuler otomotif diberikan kepada semua siswa kelas X dan XI

yang dilaksanakan pada hari selasa, rabu, dan sabtu jam 14.00-16.00.

Ekstrakurikuler komputer diberikan kepada semua siswa kelas XI

yang dilaksanakan pada hari selara, rabu dan sabtu jam 14.00-17.00.

Ektrakurikuler pramuka diberikan pada siswa kelas X yang

dilaksanakan pada hari kamis jam 14.00-16.00. Ektrakurikuler

marcing band diberikan pada siswa kelas X dan XI yang dilaksanakan

pada hari jum’at jam 14.00-16.00. Ektrakurikuler qiro’ah diberikan

kepada siswa kelas X dan XI yang dilaksanakan pada hari senin jam

14.00-16.00. Ekstrakurikuler seni musik diberikan pada siswa kelas

XI yang dilasanakan pada hari rabu jam 14.00-16.00. Ekstrakurikuler

khitobah diberikan kepada semua siswa kelas X yang dilaksanakan

pada hari jum’at jam 11.15-11.45.

d. Ekstrakurikuler Menjahit

Ektrakurikuler menjahit adalah suatu kegiatan

menjahit/tatabusana yang dilakukan oleh para siswa diluar jam

pelajaran sekolah untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas

Page 62: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

49  

siswa sesuai dengan potensi, bakat dan minat mereka dan untuk

mengembangkan kesiapan karir peserta didik.

Menjahit adalah suatu keahlian untuk membuat sesuatu dengan

menggunakan mesin jahit. Untuk bisa menjahit siswa harus bisa

menjalankan mesin jahit terlebih dahulu dan mengoperasikan mesin

jahit. Pada ekstrakurikuler menjahit ini siswa di ajari menjalankan

mesin jahit terlebih dahulu sampai bisa lancar menjalankannya.

Madrasah Aliyah Negeri Klaten adalah salah satu lembaga

pendidikan yang menyelenggarakan kegiatan ekstrakurikuler.

Ekstrakurikuler yang ditawarkan yaitu salah satunya berupa

keterampilan menjahit/tata busana. Ekstakurikuler menjahit merupakan

ekstrakurikuler yang diwajibkan bagi siswi kelas X dan kelas XI yang

dilaksanakan pada setiap hari pada jan 14.00 sampai jam 16.00.

Materi dalam ekstrakurikuler menjahit ditentukan oleh pihak

sekolah. Materi-materi yang diajarkan adalah menjalankan mesin jahit,

mengoperasikan mesin jahit, mengenal macam-macam rok, membuat

pola rok, merancang bahan, memotong kain untuk rok, menjahit rok,

mengenal macam-macam blus,mengenal macam-macam lengan,

mengenal macam-macam bentuk leher dan kerah, membuat pola dasar

badan wanita, membuat pola lengan, membuat pola kerah, merubah

model, merancang bahan untuk blus, memotong bahan untuk blus,

menjahit blus.

Page 63: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

50  

Nilai-nilai ekstrakurikuler menjahit di Madrasah Aliyah Negeri

Klaten didapat dari nilai tugas. Nilai tugas sangat berpengaruh besar

pada nilai akhir karna tidak ada ujian mid semester maupun ujian

semester. Nilai-nilai ekstrakurikuler menjahit terdiri dari nilai pola,

nilai jahitan dan nilai passen

e. Pengelolaan Ekstrakurikuler Menjahit

Keberadaan kegiatan ekstrakurikuler diperlukan siswa sebagai

media untuk mengembangkan potensi diri, selain itu diharapkan

mampu mengangkat dan mengharumkan nama sekolah dengan

prestasinya, khususnya prestasi non akademik. Selain itu kecerdasan

manusia tidak hanya dilihat dari kecerdasan intelektual saja, tetapi juga

dilihat emosionalnya, kreativitasnya, religiusnya. Potensi anak

beragam dan sangat memungkinkan kecerdasan tersebut dapat diasah

melalui kegiatan ekstrakurikuler. Dengan demikian pemahaman dan

pengelolaan ektrakurikuler yang baik akan membentuk siswa yang

kreatif, inovatif, dan beradab.

Guru mengelola ektrakurikuler menjahit dengan baik. Guru

menciptakan dan memelihara kondisi belajar. Siswa mengerjakan

tugas-tugas yang diberikan guru didalam kelas, tidak ada siswa yang

tidak beraktivitas. Guru menegur bila ada siswa yang ramai atau

ngobrol sendiri.

Page 64: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

51  

B. PENELITIAN YANG RELEVAN

Penelitian mengenai evaluasi pelaksanaan pembelajaran Mata Diklat

Dasar Kopetensi Kejuruan Pada Program Keahlian Restoran Di SMK Negeri 2

Temanggung” yang ditulis oleh Handra Kartika Wardani disebutkan dalam

penelitian ini bahwa hasil evaluasi proses bahwa guru telah membuat

perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru

sudah baik, tetapi ada beberapa hambatan dan dapat diatasi dengan baik, hasil

evaluasi product menunjukkan bahwa rata-rata nilai praktek siswa dalam

kategori baik (100%), rata-rata nilai quis dalam kategori Baik Sekali (5,41%)

dan baik (94,59%), rata-rata nilai tugas dalam kategori Baik (100%) dan rata-

rata nilai akhir hasil pembelajaran dalam kategori baik (100%), sedangkan

untuk ketercapaian tujuan pembelajaran dapat dikatakan tercapai dengan baik.

Penelitian mengenai evaluasi pelaksanaan pembelajaran Mata Diklat

Tata Hidang Di SMK N 6 Yogyakarta oleh Nur Asnawati disebutkan dalam

penelitian ini bahwa materi mata diklat tata hiding sudah sesuai dengan KTSP

dilihat dari Silabus dan RPP yang dibuat guru; aktivitas guru dalam

melaksanakan pembelajaran meliputi persiapan mengajar masuk dalam

kategori Baik, penguasaan materi masuk dalam kategori Cukup Baik,

sedangkan penggunaan metode yang bervariasi dan interaksi guru dengan

siswa masuk dalam kategori Baik, untuk aktivitas siswa dikelas meliputi

keaktifan bertanya pada saat guru mengajar dan keaktifan siswa dalam

menjawab pertanyaan guru masuk dalam kategori Cukup Baik, sedangkan

keaktifan siswa dalam berpendapat masuk dalam kategori Kurang Baik, hasil

Page 65: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

52  

evaluasi tugas siswa untuk mata diklat Tata Hidang berada pada kategori Baik

dengan rerata 75,99, sedangkan evaluasi praktik siswa berada pada kategori

Cukup Baik dengan rerata 72,91.

C. KERANGKA BERFIKIR

Ektrakurikuler menjahit yaitu suatu kegiatan menjahit/tatabusana yang

dilakukan oleh para siswa diluar jam pelajaran sekolah untuk mengembangkan

kemampuan dan kreativitas siswa dalam bidang menjahit dan untuk

mengembangkan kesiapan karir siswa. Ektrakurikuler menjahit berfungsi

untuk memberikan bekal kepada siswa tentang menanamkan sikap menyukai

keterampilan menjahit serta membekali siswa dengan keterampilan-

keterampilan dasar menjahit sehingga siswa setelah lulus nanti mempunyai

keterampilan yang bisa digunakan untuk mencari pekerjaan.

Pelaksanaan belajar mengajar ekstrakurikuler menjahit tidak lepas dari

ruang lingkup evaluasi pembelajaran. Ruang lingkup tersebut meliputi

konteks, input, proses dan produk yang dapat berpengaruh pada keberhasilan

proses pembelajaran ekstrakurikuler menjahit. Komponen konteks meliputi

relevansi program ekstrakurikuler menjahit dengan kebutuhan siswa,

komponen input meliputi latar belakang pendidikan guru, latar belakang siswa

dan ketersediaan sarana prasarana yang digunakan, komponen proses meliputi

pelaksanaan proses belajar mengajar ekstrakurikuler menjahit yang

dilaksanakan oleh guru dan siswa yang meliputi aktivitas guru di dalam kelas

dan aktivitas siswa di dalam kelas, komponen produk meliputi keberhasilan

pembelajaran ektrakurikuler menjahit. Untuk mengetahui keberhasilan

Page 66: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

53  

pelaksanaan program ekstrakurikuler menjahit maka perlu dilakukan evaluasi

program. Kerangka berfikir dapat dilihat pada Bagan 1.

Bagan 1. Diagram variabel pelaksanaan ekstrakurikuler menjahit

Pelaksanaan belajar mengajar ekstrakurikuler menjahit

Evaluasi proses belajar mengajar ekstrakurikuler menjahit

konteks Produk Proses Input

• Relevansi program dengan kebutuhan siswa

• Keberhasilan pembelajaran ekstrakurikuler menjahit

• Pengetahuan Baru

• Pelaksanaan pembelajaran: aktifitas guru dan aktifitas siswa dikelas

• Strategi pembelajaran

• Guru: latar belakang

• Siswa: latar belakang

• Sarana prasarana

Program ekstrakurikuler menjahit

Page 67: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

54  

D. PERTANYAAN PENELITIAN

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir yang telah diuraikan

maka diperoleh rumusan pertanyaan penelitian yang dapat digunakan

pedoman dalam menganalisa data.

Pertanyaan penelitiannya adalah:

1. Bagaimana relevansi program ektrakurikuler menjahit di Madrasah

Aliyah Negeri Klaten dengan kebutuhan siswa?

2. Bagaimana latar belakang pendidikan guru ekstrakurikuler menjahit di

Madrasah Aliyah Negeri Klaten?

3. Bagaimana latar belakang pendidikan siswa ektrakurikuler menjahit dan

latar belakang pendidikan orang tua?

4. Bagaimana ketersediaan sarana prasarana kegiatan ekstrakurikuler

menjahit di Madrasah Aliyah Negeri Klaten?

5. Bagaimana pelaksanaan belajar mengajar ekstrakurikuler menjahit di

Madrasah Aliyah Negeri Klaten dilihat dari aktivitas mengajar guru dan

aktifitas belajar siswa?

6. Bagaimana keberhasilan pembelajaran ekstrakurikuler menjahit di

Madrasah Aliyah Negeri Klaten dilihat dari hasil tugas siswa?

Page 68: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

55  

BAB 111

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian evaluative (evaluation Research).

Penelitian evaluative menjelaskan adanya kegiatan penelitian yang sifatnya

mengevaluasi terhadap suatu obyek yang biasanya merupakan pelaksanaan

dari suatu rencana. Jadi yang dimaksud dengan penelitian evaluative adalah

penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang apa yang

terjadi yang merupakan kondisi nyata mengenai keterlaksanaan rencana yang

memerlukan evaluasi. Dalam hal ini mengevaluasi proses belajar-mengajar

ekstrakurikuler menjahit di Madrasah Aliyah Negeri Klaten

Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai, pendekatan evaluasi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah model CIPP

B. Variabel Penelitian

1. Identifikasi Variabel

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2008:38).

Sedangkan menurut S. Margono (2009:133) variabel adalah konsep yang

mempunyai variasi nilai. Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan

variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi kemudian ditarik

kesimpulan.

Page 69: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

56  

Sesuai dengan judul penelitian ini yaitu Evaluasi Proses Belajar

Mengajar Ekstrakurikuler Menjahit Siswa Kelas XI Di Madrasah Aliyah

Negeri Klaten maka variabel penelitiannya adalah variabel tunggal yaitu

evaluasi proses belajar mengajar ekstrakurikuler menjahit siswa kelas XI

di Madrasah Aliyah Negeri Klaten.

2. Definisi Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2010: 3), variabel penelitian adalah suatu

atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek, atau kegiatan yang

mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah evaluasi proses

belajar mengajar ekstrakurikuler menjahit siswa kelas XI di Madrasah

Aliyah Negeri Klaten.

C. Tempat dan waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilakukan di Madrasah Aliyah Negeri Klaten Jl.

Kiageng Gribig, Barenglor, Klaten Utara yang dilaksanakan selama 3 bulan

dari bulan Juni sampai bulan Agustus 2011.

D. Sumber Data

Sesuai dengan permasalahan dalam penelitian ini maka sumber data yang

dilibatkan dalam penelitian ini terdiri:

1. Guru pengajar ektrakurikuler menjahit/tata busana di Madrasah Aliyah

Negeri Klaten.

Page 70: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

57  

2. Siswa kelas XI tahun ajaran 2010/2011 Madrasah Aliyah Negeri Klaten

yang ditentukan secara acak dengan teknik proporsional sampling

3. Dokumentasi

E. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian

1. Pengertian Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono: 2008:80). Populasi menurut S. Margono

(2009:118) adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu

ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan. Dari dua pengertian diatas

dapat disimpulkan populasi adalah wilayah generalisasi yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulan dalam suatu ruang lingkup dan waktu

yang kita tentukan.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI yang

mengikuti ekstrakurikuler menjahit di Madrasah Aliyah Negeri Klaten,

dengan alasan karena siswa kelas XI sudah menerima sebagian materi

yang diberika. Siswa kelas XI yang mengikuti ekstrakurikuler menjahit di

MAN Klaten terdiri dari kelas XI IPA1,XI IPA2, XI IPA3,XI IPA4, XI

IPA5, XI IPS1, XI IPS 2, XI IPS3.

Page 71: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

58  

2. Pengertian sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut (Sugiyono,2008:81). Sedangkan menurut S.

Margono (2009:121) sampel adalah sebagai bagian dari populasi, sebagai

contoh (monster) yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu.

Dari dua pendapat ini dapat disimpulkan sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi yang diambil dengan

menggunakan cara-cara tertentu.

Teknik pengambilan sampel dapat dikelompokkan menjadi dua

yaitu Probability Sampling dan Nonprobability Sampling.

a) Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi

untuk dipilih menjadi anggota sampel ( Sugiyono ,2008:82).teknik ini

meliputi:

1) Simple Random Sampling. Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dan populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.

2) Proportionate Stratified Random Sampling. Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsure yang tidak homogeny dan berstrata secara proporsional.

3) Disproportionate Stratified Random Sampling. Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata tetapi kurang proporsional.

4) Cluster Sampling (Area Sampling). Teknik sampling daerah digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas.

b) Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau

Page 72: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

59  

anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel (Sugiyono, 2008:84-

85). Teknik sampel ini meliputi:

1) Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi no urut.

2) Sampling Kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai cirri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.

3) Sampling Insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

4) Sampling Purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

5) Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil.

6) Snowball Sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan

teknik proporsional random sampling. Proportional berarti sampel diambil

dengan perbandingan yang sama untuk masing-masing kelas, sedangkan

random berarti secara acak (Sugiyono,2005). Jadi tiap-tiap kelas diambil

dengan perbandingan yang sama dan dilakukan secara acak.

Penentuan jumlah anggota sampel yang sering disebut dengan

ukuran sampel digunakan tabel Krejcie. Tabel Krejcie dalam melakukan

perhitungan ukuran sampel didasarkan atas kesalahan 5 %, jadi sampel

yang diperoleh mempunyai kepercayaan 95 % terhadap populasi. Sesuai

dengan tabel Krejcie, maka dengan populasi sebanyak 130 orang dapat

Page 73: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

60  

diambil sampel sebanyak 95 orang. Jumlah populasi dan sampel penelitian

dapat disajikan pada tabel 2 berikut ini.

Tabel 1. Jumlah Populasi Dan Sampel Penelitian Siswa Kelas XI Ekstrakurikuler Menjahit di MAN Klaten

NO KELAS POPULASI SAMPEL

1 XI IPA1 16 12 2 XI IPA2 19 14 3 XI IPA3 17 12 4 XI IPA4 18 13 5 XI IPA5 18 13 6 XI IPS1 12 9 7 XI IPS2 10 7 8 XI IPS3 11 8 9 XI IPS4 9 7

JUMLAH 130 95

F. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data menggunakan beberapa cara agar data yang

diperoleh merupakan data yang sahih dan valid. Penggunaan teknik dan alat

pengumpulan data yang tepat memungkinkan diperolehnya data yang objektif.

1. Angket/kuesioner

Kuesioner adalah suatu alat pengumpul informasi dengan cara

menyampaikan sejumlah pertanyaan tertulis untuk menjawab secara

tertulis pula oleh responden (S. Margono, 2009: 167). Kuesioner/angket

yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang proses belajar

mengajar ekstrakurikuler menjahit didalam kelas. Peneliti menggunakan

angket tertutup yaitu responden tinggal memilih jawaban yang tersedia,

angket langsung karena responden menjawab langsung tentang dirinya

sendiri.

Page 74: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

61  

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah cara mengumpulkan data melalui peninggalan

tertulis, seperti arsip-arsip dan termasuk juga buku-buku tentang pendapat,

teori, dalil atau hukum, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah

penelitian (S. Margono, 2009: 181). Dokumentasi ini untuk mengetahui

kehadiran siswa, latar belakang pendidikan guru, latar belakang

pendidikan siswa, latar belakang pendidikan orang tua,dan nilai-nilai

siswa.

3. Observasi

Menurut S. Margono (2009:158) observasi adalah pengamatan atau

pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada obyek

penelitian. Observasi difungsikan untuk mengetahui aktivitas belajar dan

mengajar di kelas, untuk mengetahui ketersediaan sarana prasarana dan

untuk mengecek antara data yang tertulis dengan realita dilapangan.

4. Wawancara

Menurut Zaenal Arifin (2009:157) wawancara merupakan salah

satu bentuk alat evaluasi jenis non-tes yang dilakukan melalui percakapan

dan Tanya jawab, baik langsung maupun tidak langsung. Wawancara ini

digunakan untuk mengetahui informasi tentang pentingnya program

ekstrakurikuler bagi siswa.

Page 75: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

62  

Tabel 2. Kisi-Kisi Teknik Pengumpulan Data Dan Sumber Data Evaluasi Proses Belajar-Mengajar Ekstrakurikuler Menjahit.

Variabel Sub

Variabel

Indikator Sub Indikator Metode

Pengumpulan

Data

O D A W

Evaluasi

kontek Relevansi

program

dengan

kebutuhan

siswa

1. Relevansi program

dengan kebutuhan siswa

input Latar belakang

pendidikan

guru

1. Identitas guru

2. Jumlah guru

3. Latar belakang

pendidikan guru

Latar belakang

siswa

1. Latar belakang pendidikan

siswa

2. Latar belakang pendidikan

orang tua.

Sarana

prasarana

1. Alat-alat praktek

2. Ruang Praktek

proses Aktivitas

mengajar guru

1. Persiapan mengajar

2. Kegiatan membuka

pelajaran

3. Tujuan pengajaran

4. Bahan/materi pengajaran

5. Penggunaan media

6. Penggunaan buku sumber

7. Interaksi guru dengan

siswa

 

Page 76: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

63  

8. Metode yang digunakan

9. Pemanfaatan waktu

belajar

10. Kegiatan menutup

pelajaran

√ 

Aktivitas

belajar siswa

1. Kehadiran siswa

2. Keaktifan bertanya

3. Keaktifan menjawab

pertanyaan

4. Keaktifan berpendapat

√ √

produk Penilaian 1. Hasil tugas Akhir

Keterangan: O = Observasi, D = Dokumentasi, A = Angket, W = Wawancara

G. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur

fenomena alam maupun social yang diamati (Sugiyono,2008). Pada umumnya

penelitian akan berhasil apabila banyak menggunakan instrumen, sebab data

yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian (masalah) dan

menguji hipotesis diperoleh melalui instrumen.

Agar kualitas instrumen baik maka dalam menyusun instrumen harus

memperhatikan beberapa hal yakni: 1) masalah dan variabel yang diteliti

termasuk indikator variabel, harus jelas spesifik sehingga dapat dengan mudah

menetapkan jenis instrumen yang akan digunakan; 2) sumber data/informasi

baik jumlah maupun keragamannya harus diketahui terlebih dahulu, sebagai

bahan atau dasar dalam menentukan isi, bahasa, sistematika item dalam

instrumen penelitian; 3) keterampilan dalam instrumen itu sendiri alat

Page 77: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

64  

pengumpul data baik dari keajegan, kesahihan maupun objektivitasnya; 4)

jenis data yang diharapkan dari penggunaan instrumen harus jelas, sehingga

peneliti dapat memperkirakan cara analisis data guna pemecahan masalah

penelitian; 5) mudah dan praktis digunakan akan tetapi dapat menghasilkan

data yang diperlukan.

Ada beberapa langkah umum yang biasa ditempuh dalam menyusun

instrumen penelitian menurut S. Margono (2009:157). langkah-langkah

tesebut adalah:

1) Analisis variabel penelitian, yakni mengkaji variabel menjadi subpenelitian sejelas-jelasnya, sehingga indikator tersebut bisa diukur dan menghasilkan data yang diinginkan peneliti.

2) Menetapkan jenis instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel/subvariabel/indikator-indikatornya. Satu variable mungkin dapat diukur oleh satu jenis instrumen.

3) Setelah ditetapkan jenis instrumennya, peneliti menyusun kisi-kisi atau lay out instrumen. Kisi-kisi ini berisi lingkup materi pertanyaan, abilitas yang diukur, jenis pertanyaan, banyak pertanyaan, waktu yang dibutuhkan. Materi atau lingkup materi pertanyaan didasarkan dari indikator variable. Artinya setiap indikator akan menghasilkan beberapa luas lingkup isi pertanyaan, serta abilitas yang diukurnya.

4) Berdasarkan kisi-kisi tersebut lalu peneliti menyusun item atau pertanyaan sesuai dengan jenis instrument dan jumlah yang telah ditetapkan dalam kisi-kisi. Jumlah pertanyaan bias dibuat lebih dari yang telah ditetapkan sebagai item cadangan. Setiap item yang dibuat peneliti harus sudah punya gambaran jawaban yang diharapkan. Artinya prakiraan jawaban yang betul/ diinginkan harus dibuat peneliti.

5) Intrumen yang sudah dibuat sebaiknya diuji coba digunakan untuk revisi instrument, misalnya membuang instrument yang tidak perlu, menggantinya dengan item yang baru, atau perbaikan isi dan redaksi/bahasanya.

Instrumen penelitian disusun berdasarkan indikator-indikator yang terkandung

di dalam kajian teori kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan.

Secara lengkap berikut beberapa instrument yang dipakai dalam penelitian ini

adalah:

Page 78: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

65  

Tabel 3. Kisi-Kisi Angket Proses Belajar Mengajar Ekstrakurikuler Menjahit Di MAN Klaten

Sub Variabel Indikator Sub indikator No Item ∑

Item

Pelaksanaan

proses belajar

mengajar

ekstrakurikuler

menjahit

Tujuan

pengajaran

Rumusan tujuan

pengajaran

1 2

Kesesuaian dengan

kemampuan siswa

2

Materi/Bahan

pengajaran

Kejelasan penyajian

bahan pengajaran

3 4

Keruntutan penyajian

bahan pengajaran

4, 5

Penyimpulan materi

pelajaran

6

Media

pengajaran

Penggunaan media 7 2

Ketepatan media 8

Buku sumber Kesesuaian

penggunaan buku

sumber

9 3

Anjuran guru

memiliki buku

sumber

10

Ketertarikan siswa 11

Metode yang

digunakan

Ketepatan Metode

yang digunakan

12,13 2

Interaksi guru

dengan siswa

Tanya jawab guru

dengan siswa

14,15, 16 9

Bantuan guru

terhadap siswa

17

Sikap guru 18,19, 20

Page 79: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

66  

Disiplin yang

diterapkan

22

Kehadiran guru 21

Pemanfaatan

waktu

pelajaran

Pemanfaatan waktu

pelajaran

23 2

Ketepatan waktu

pelajaran

24

Evaluasi PBM Pemberian tugas 25,26,

27,28,

29,30

8

Evaluasi untuk setiap

akhir bahasan

31,32

Siswa Kehadiran siswa 33 1

Sarana

prasarana

Alat praktek 34,35,36 7

Ruang praktek 37,38,39,40

Pembuatan instrumen observasi untuk pelaksanaan belajar mengajar

ekstrakurikuler menjahit di kelas dilihat dari format observasi pembelajaran

dikelas bahwa yang dapat diamati terdiri dari perangkat pembelajaran, proses

pembelajaran serta perilaku siswa.

Page 80: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

67  

Tabel 4. Kisi-Kisi Lembar Observasi Pelaksanaan Belajar Mengajar Di Kelas.

Sub Variabel Indikator Sub Indikator No

Item

Item

Pelaksanaan

proses belajar

mengajar

ekstrakurikuler

menjahit

Persiapan

mengajar

Membuat Silabus

Menbuat RPP

1

2

2

Membuka

pelajaran

Berdo’a 1 3

Menyampaikan kompetensi

dasar

2

Mengulang pelajaran lalu 3

Melakukan inti

pengajaran

Metode mengajar 1 3

Penguasaan materi 2

Interaksi guru dengan siswa 3

Evaluasi

pembelajaran

Tanya jawab dengan siswa 1 2

Memberi tugas 2

Mengakhiri

pelajaran

Membuat simpulan materi 1 4

Mengemukakan rancangan

materi selanjutnya

2

Memberi tugas 3

Menutup pelajaran dengan

do’a

4

Aktifitas siswa Aktif bertanya 1 3

Aktif menjawab pertanyaan 2

Aktif berpendapat 3

TOTAL ITEM 17

Instrumen berupa lembar observasi dan angket dilakukan dengan metode

validitas isi. Validitas isi ditetapkan menurut analisa rasional atau logika

terhadap isi butir-butir instrumen dengan penilaian berdasarkan pertimbangan

subjektif individual (judgment). Uji validitas isi dilakukan dengan

Page 81: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

68  

mengkonsultasikan instrumen kepada para ahli dalam bidang bersangkutan,

dalam penelitian ini ditunjukkan sebagai ahli adalah dosen pembimbing,

dosen ahli, serta guru ahli dalam ekstrakurikuler menjahit.

H. Uji coba instrumen

Uji coba instrumen bertujuan untuk menghindari pertanyaan-

pertanyaan yang kurang jelas maksudnya, menghilangkan kata-kata yang

sulit dipahami, mempertimbangkan penambahan atau pengurangan item. Uji

coba instrumen berguna untuk mengetahui tingkat kesahihan dan keandalan

instrumen, dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas.

Instrumen yang baik adalah harus memenuhi dua persyaratan penting

yaitu valid dan reliabel. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas tersebut

sebelum diadakan penelitian, instrumen tersebut diadakan uji coba terlebih

dahulu. Hasil uji coba inilah yang nantinya dijadikan dasar untuk menentukan

validitas dan reliabilitas instrumen.

1. Validitas instrumen

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Suatu instrumen yang valid

atau sahih memiliki validitas instrumen yang tinggi. Sebaliknya

instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah

instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang

diinginkan dan mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data

Page 82: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

69  

yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang

dimaksud. Dalam penelitian ini menggunakan validitas isi.

Menurut Sugiyono (2008) validitas isi adalah validitas yang

membandingkan antara isi instrumen dengan materi yang diajarkan.

Dibantu menggunakan kisi-kisi instrumen yang terdapat variabel yang

diteliti, indikator sebagai tolak ukur dan nomor butir (item) pertanyaan

atau pernyataan yang telah dijabarkan dari indikator. Dengan kisi-kisi

instrumen maka pengujian validasi dilakukan dengan mudah dan

sistematis.

Pengujian validitas isi instrumen menggunakan analisis butir yaitu

dengan cara mengkorelasikan skor tiap-tiap butir dengan sekor totalnya

sehingga dapat diperoleh indeks validitas tiap butir r rumus korelasinya

menggunakan teknik korelasi product moment dari Karl Person. Alasan

menggunakan analisis korelasi Product moment adalah karena datanya

berupa data interval. Data interval adalah data statistik yang mempunyai

jarak yang sama di antara hal-hal yang sedang diselidiki. Data yang

berskala interval adalah data yang bersifat deskriptif. Ciri data interval

adalah sebagai berikut:

a) Satuan ukurannya mempunyai skala yang sama.

b) Antar kategori dapat diketahui selisihnya.

c) Menggunakan titik nol tidak mutlak.

d) Data interval tidak dapat dibandingkan.

Page 83: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

70  

Pengujian validitas dapat dilakukan dengan menggunakan rumus

korelasi Product moment dengan rumus sebagai berikut:

rXY = ( ) ( )

( )[ ] ( )[ ]2222 YiYinXiXin

YiXiXiYin

Σ−ΣΣ−Σ

ΣΣ−Σ

rxy = Korelasi antara variabel x dengan y

n = Jumlah sampel

X∑   = Jumlah skor butir

XY   = Jumlah skor total

XY∑ = Jumlah perkalian skor bitir dengan skor total

2X∑ = Jumlah kuadrat skor butir

2Y∑ = Jumlah kuadrat skor total

(Sugiyono, 2010 : 228)

Hasil analisis validitas butir ini menggunakan bantuan komputer

Seri SPSS versi 16. Syarat minimum yang digunakan untuk memenuhi

syarat validitas adalah jika r = 0,3 jadi apabila terjadi korelasi antara

butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen

tersebut tidak valid. Jadi, butir soal dinyatakan valid apabila harga

korelasi antara butir dengan skor total > 0,3.

Uji coba instrumen pada penelitian ini dilakukan pada 35 siswa kelas XI

ekstrakurikuler menjahit di Madrasah Aliyah Negeri Klaten. Angket dalam

penelitian ini berjumlah 40 butir soal dengan pilihan jawaban tertutup.

Berdasarkan hasil analisis yang dibantu dengan bantuan komputer seri SPSS

versi 15 diperoleh 40 butir soal yang sahih/ valid dan 0 butir soal yang gugur.

Page 84: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

71  

Hasil uji validitas proses belajar mengajar ekstrakurikuler menjahit yang

dilakukan oleh para ahli yaitu dosen pembimbing, dosen ahli serta guru

ekstrakurikuler menjahit di MAN klaten menyatakan bahwa instrumen berupa

lembar angket dan lembar observasi proses belajar mengajar di kelas

dinyatakan valid dan layak untuk diujikan.

Tabel 5. Hasil Uji Validitas untuk angket dan observasi

Validator Hasil Validator Keterangan

Pembimbing Sudah Valid -

Dosen Ahli 1 Sudah Valid Instrumen observasi

PBM ditambah sampai

minimal penilaian

observasi ke-3

Dosen Ahli II Sudah Valid -

Guru

ekstrakurikuler

menjahit

Sudah Valid Kata-katanya lebih

diperjelas lagi

Menurut dosen ahli, kisi-kisi instrumen yang sudah dibuat mengacu

pada kajian pustaka yang sudah ada, sehingga butir-butir pertanyaan

mencerminkan yang sudah diukur.

2. Reliabilitas instrumen

Reliabel menurut S. Margono (2009:181-182) lebih mudah

dimengerti, dengan memperhatikan tiga aspek dari suatu alat ukur, yaitu:

1) kemantapan; 2) ketepatan; 3) homogenitas. Suatu instrumen dikatakan

mantap apabila dalam mengukur sesuatu berulang kali, dengan syarat

bahwa kondisi saat pengukuran tidak berubah, instrumen tersebut

Page 85: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

72  

( ) ⎭⎬⎫

⎩⎨⎧ Σ−

−−= 2

2

11 t

ii s

sk

kr

memberikan hasil yang sama.ketepatan, menunjukkan kepada instrumen

yang tepat/benar dalam mengukur dari sesuatu yang diukur. Instrumen

yang tepat adalah instrumen di mana pernyataannya jelas, mudah

dimengerti dan rinci. Homogenitas menunjukkan kepada instrumen yang

mempunyai kaitan erat satu sama lain dalam unsur-unsur dasarnya.

Rumus yang digunakan untuk uji reliabilitas menggunakan rumus

Alhpa Crobach dapat dituliskan sebagai berikut :

Keterangan:

ri : Koefisien reliabilitas instrumen

k : Banyaknya butir atau soal

Σsi2

: Jumlah varians butir

st2

: Varians total

Berdasarkan rumusan diatas butir-butir instrumen selanjutnya diuji

reliabilitasnya. Hasil pengujian instrumen menunjukkkan bahwa untuk

butir istrumen penilaian proses belajar mengajar ekstrakurikuler menjahit

siswa kelas XI di Madrasah Aliyah Negeri Klaten mempunyai keandalan

(r//) sebesar 0,893. Yang berarti bahwa instrumen memiliki keandalan

yang tinggi.

I. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

deskriptif. Teknik analisis deskriptif dilakukan dengan menggunakan statistik

Page 86: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

73  

deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk

menganalisa data dengan cara mendiskrisikan atau menggambarkan data yang

telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud untuk membuat

kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono,2004:142).

1. Data kuantitatif

Data yang dianalisis secara kuantitatif adalah data dalam bentuk

angket atau questioner.Data kuantitatif dianalisis dengan menggunakan

analisis statistik yang terdiri dari distribusi frekuensi, Mean (M), median

(Me), Modus (Mo) dan standar Deviasi (SD).

Jawaban responden direduksi dan dikategorikan sesuai dengan

jawaban angket. Pemberian scoring dibuat dengan skala likert dengan skor

1 sampai 4. Adapun cara yang dilakukan adalah mengidentifikasi

kecenderungan skor rata-rata data, menurut suharsimi arikunto, 2002)

pengelompokan tersebut menggunakan rumus sebagai berikut:

Mi + 1,5 (SDi) keatas = sangat baik

Mi s/d Mi + 1,5 (SDi) = baik

Mi – 1,5 (SDi) s/d Mi = kurang

Mi – 1,5 (SDi) kebawah = sangat kurang

Untuk rumus rerata (M) dan standar deviasi (SD) ideal adalah:

M ideal = ½ (skor tertinggi + skor terendah)

SD ideal = 1/6 (skor tertinggi – skor terendah)

Page 87: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

74  

2. Data kualitatif

Data yang dianalisis secara kualitatif adalah data berupa

dokumentasi, dan observasi. Data tersebut dianalisis sehingga diperoleh

informasi ucapan, tulisan dan perilaku yang dapat diamati dari subjek lain

serta dapat digambarkan dengan kata-kata atau kalimat. Data tentang hasil

dokumentasi dikumpulkan, dikelompokkan, diinterprestasikan untuk

kemudian disimpulkan.

Data kualitatif hasil penilaian observasi pelaksanaan belajar

mengajar ekstrakurikuler menjahit di kelas dengan menggunakan lembar

penilaian yang disediakan oleh peneliti. Menurut dirjen dikdasmen

(2004:73) yang dikutip oleh Nur Asnawati (2010), langkah-langkah

analisis yang dipergunakan untuk pengambilan keputusan adalah sebagai

berikut:

1. Memberikan bobot terhadap masing-masing butir dengan skor 4,3,2,1

jika masing-masing butir dianalisis tersendiri, maka skor 4 diartikan

sangat baik, skor 3 diartikan baik, skor 2 diartikan kurang dan skor 1

diartikan sangat kurang.

2. Menganalisa jumlah skor pengamatan dibagi dengan jumlah skor ideal

dikalikan 100% dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

慭 100%

Page 88: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

75  

  

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi hasil penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Madrasah Aliyah Negeri Klaten yang

beralamat di Jl. Ki Ageng Gribig Barenglor Klaten Utara Telp. (0272) 322165

Kotak Pos 24 Klaten , No.Statistik Madrasah : 311331073067. Berdiri:

Tanggal 25 April 1990 (Alih fungsi dari PGAN 6 tahun Klaten), tahun

penegerian: SK Menteri Agama No : 64 Th 1990. Madrasah Aliyah Negeri

Klaten menempati bangunan seluas 4.092 m2

Penelitian evaluasi ini ditujukan untuk memberikan informasi tentang

apa yang terjadi yang merupakan kondisi nyata mengenai proses belajar

mengajar ekstrakurikuler menjahit di Madrasah Aliyah Negeri Klaten. Hasil

pengumpulan data yang diperoleh berdasarkan observasi, angket,

dokumentasi, dan Wawancara dapat disajikan data hasil penelitian berupa

diskripsi presentatif dan interpretasi data. Hasil penelitian evaluasi

mengenai proses belajar mengajar ini akan didiskripsikan menurut komponen

indikator.

1. Relevansi program ekstrakurikuler menjahit dengan kebutuhan siswa

Dari hasil penelitian yang diambil dari wawancara dengan guru dan

siswa, ekstrakurikuler menjahit sudah sesuai dengan kebutuhan siswa.

Keterampilan menjahit dibutuhkan di masyarakat melihat banyaknya

garmen dan konveksi di lingkungan sekitar. Ekstrakurikuler menjahit

penting bagi siswa karena siswa mendapatkan keterampilan berupa

Page 89: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

76  

  

menjahit yang akan berguna bagi siswa yang tidak bisa melanjutkan ke

Perguruan Tinggi. Di daerah Klaten ada 2 garmen yaitu garmen

globalindo intimates dan garmen Mondrian yang membuka lowongan

kerja untuk anak lulusan SMA/SMK. Dan ada banyak konveksi yang

berada di lingkungan tempat tinggal siswa. Dari data informasi yang

diperoleh dari temu alumni lulusan dari Madrasah Aliyah Negeri Klaten

yang tidak bisa melanjutkan sekolah sebagian besar bekerja di garmen

dan konveksi.

Pelaksanaan ekstrakurikuler menjahit untuk kelas XI dilaksnanakan

pada hari kamis, jumat dan sabtu jam 14.00-16.00. satu hari ada dua kali

pembelajaran. Satu kali pembelajarannya untuk kelompok pertama

dilaksanakan pada jam 14.00-15.00 dan kelompok kedua dilaksanakan

pada jam 15.00-16.00. Jadi jumlah jam setiap kali tatap muka ada 1 jam

pelajaran untuk praktek maupun teori.

2. Latar Belakang Pendidikan Guru

Salah satu hal yang mendukung tercapainya program pembelajaran

di sekolah adalah karakteristik guru sebagai fasilitator, pembimbing,

pengajar. Karakteristik guru dapat dilihat dari latar belakang pendidikan

dan lamanya mengajar.

Tabel 6. Data Guru Ekstrakurikuler Menjahit di MAN Klaten

No Nama Guru

Pendidikan

Terakhir

Pengalaman

Mengajar

1 Anik Murwati,SPd S1 5 Tahun

2 Retno Sulistyaningkrum,SPd S1 5 Tahun

Page 90: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

77  

  

Dilihat dari tabel tersebut, jumlah guru ekstrakurikuler menjahit di

MAN Klaten ada 2 orang guru dan mempunyai tingkat pendidikan

terakhir Sarjana Pendidikan (S1) jurusan pendidikan Tata Busana.

Pengalaman mengajar selama 5 tahun.

Dilihat dari dokumentasi jumlah guru yang mengajar umum ada

67orang 51 orang berstatus PNS dan 16 orang berstatus GTT dan jumlah

guru ekstrakurikuler menjahit ada 2 orang masih berstatus GTT.

3. Latar Belakang Siswa

a) Latar Belakang Pendidikan siswa

Data hasil penelitian diketahui bahwa dari 130 siswa yang

mengikuti ekrtrakurikuler menjahit semua berjenis kelamin

perempuan yang mempunyai latar pendidikan yang berbeda ada yang

dari SLTP, MTs, dan SMP IT. Berdasarkan data dokumentasi data

latar belakang pendidikan siswa dapat dilihat pada tabel 7 berikut ini:

Tabel 7. Latar Belakang Pendidikan Siswa

No Asal Sekolah Jumlah Siswa Frekuensi 1 SLTP 86 66,15% 2 MTs 43 33,08% 3 SMP IT 1 0,77% Jumlah 130 100%

b) Latar belakang Pendidikan Orang Tua

Latar belakang pendidikan orang tua siswa menurut data hasil

penelitian yang mengikuti ekstrakurikuler menjahit ada yang tamatan

SD, SMP, SMA, D3, dan S1. Data dokumentasi latar belakang

pendidikan orang tua dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini:

Page 91: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

78  

  

Tabel 8. Latar Belakang Pendidikan Orang Tua

No

Pendidikan Orang Tua

Jumlah Siswa

Frekuensi

1 SD 70 53,85% 2 SMP 22 16,92% 3 SMA 27 20,77% 4 D3 1 0,77% 5 S1 10 7,69% Jumlah 130 100%

Dari data dokumentasi diatas dapat dilihat bahwa jenis

pendidikan orang tua SD adalah paling banyak yaitu 53,85%.

c) Latar belakang pekerjaan orang tua

Latar belakang pekerjaan orang tua siswa yang mengikuti

ekstrakurikuler menjahit berbeda beda ada yang pekerjaannya buruh, PNS,

guru, wiraswasta, petani, pensiunan, swasta, penjahit, pedagang, ibu RT,

karyawan, bidan, Perdes, dan tidak bekerja. Data dokumentasi latar belakang

pekerjaan orang tua dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini:

Tabel 9. Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua

No

Jenis Pekerjaan Orang Tua

Jumlah Siswa

Frekuensi

1 Buruh 86 66,15% 2 PNS 4 3,07% 3 Guru 2 1,54% 4 Wiraswasta 9 6,62% 5 Petani 8 6,15% 6 Pensiunan 2 1,54% 7 Swasta 5 3,84% 8 Penjahit 1 0,77% 9 Pedagang 4 3,07% 10 Ibu RT 2 1,54% 11 Karyawan 4 3,07% 12 Bidan 1 0,77% 13 Perdes 1 0,77% 14 Tidak Bekerja 1 0,77% Jumlah 130 100%

Page 92: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

79  

  

4. Ketersediaan sarana prasarana ekstrakurikuler menjahit

Sarana prasarana yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sarana

prasarana yang dipakai dalam ekstrakurikuler menjahit yang disediakan

oleh sekolah untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran. Sarana

prasarana pada penelitian ini meliputi alat praktek dan ruang praktek.

Berdasarkan observasi ruang belajar ekstrakurikuler menjahit ada

satu ruang yang digunakan untuk ruang praktek dan ruang teori. Kondisi

ruang layak digunakan. Sarana alat praktek yang disediakan disekolah

bisa dilihat pada tabel 10.

Page 93: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

80  

  

Tabel 10. Data Hasil Observasi Ketersediaan Sarana Prasarana Ekstrakurikuler Menjahit

No Kegiatan Observasi

Alternatif

Jawaban Jumlah DanKeadaan

Ada Tidak

Baik Rusak

Karakteristik Sarana

Prasarana

1

Sarana Prasarana

Untuk Praktek

a. Mesin Jahit √ - 21 buah -

b. Mesin Obras √ - 1 buah -

c. Mesin pembuat

lubang kancing - √ - -

d. Mesin wolsoom - √ - -

e. Setrika √ - 2 buah -

f. Papan Setrika √ - 2 buah -

g. Meja Potong √ - 2 buah -

h. Gunting Kain √ - 25 buah -

i. Gunting benang √ - 25 buah -

j. Menekin √ - 2 buah -

k. Metelin √ - 50 buah -

l. Rader √ - 50 buah -

m. Peterban √ - 70 gulung -

n. Kapur Jahit √ - 50 buah -

o. Pendedel √ - 25 buah -

p. Jarum Jahit √ - 50 bungkus -

q. Jarum Tangan √ - 50 bungkus -

r. Kapur Jahit √ - 50 buah -

s. Benang √ - 50 buah -

Page 94: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

81  

  

t. Almari √ - 2 buah -

2

Sarana Prasarana

Untuk Teori

a. Buku Pola - √ - -

b. Penggaris Pola √ - 100 buah -

c. Kertas Dorslah - √ - -

d. Kertas Payung √ - 130 buah -

e. Gunting Kertas √ - 25 buah -

f. Lem Kertas √ - 25 buah -

g. Pensil Warna √ - 25 buah -

5. Pelaksanaan belajar mengajar ektrakurikuler menjahit

a) Aktivitas mengajar guru

Pada aspek aktivitas mengajar guru,pengumpulan data diperoleh

dari observasi dan angket. Hasil observasi/ pengamatan meliputi

persiapan guru mengajar, membuka pelajaran, melakukan inti

pengajaran, evaluasi pembelajaran, dan mengakhiri pelajaran.

Pengamatan dilaksanakan sesuai dengan jadwal ekstrakurikuler

menjahit. Penilaian proses belajar mengajar ekstrakurikuler menjahit

dapat dilihat pada tabel 11.

Page 95: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

82  

  

Tabel 11. Hasil perhitungan observasi Pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Ekstrakurikuler Menjahit

No

Aspek observasi

Nilai

Mean

%

Kategori I II III

A Persiapan Mengajar

Membuat Silabus 1 1 1 1 25 Sangat Kurang

Membuat RPP 1 1 1 1 25 Sangat Kurang

B Pelaksanaan mengajar Membuka pelajaran

1. Membuka pelajaran

dengan berdoa 4 4 4 4 100 Sangat Baik

2. Memberi acuan/penyampaian kompetensi dasar 3 2 2 2,3 57,5 Kurang

3. Mengulang pelajaran

yang lalu 2 3 3 2,6 65 Baik Melakukan inti pelajaran 1. Penggunaan metode 3 3 3 3 75 Baik

2. Penggunaan Media 2 2 3 2,3 57,5 Kurang 3. Penguasaan materi 4 4 4 4 100 Sangat Baik

4. Interaksi guru dengan

siswa 3 3 3 3 75 Baik

5. Memberi kesempatan

siswa untuk bertanya 4 3 4 3,6 90 Sangat Baik Evaluasi Pembelajaran

1. Melakukan Tanya jawab 3 3 3 3 75 Baik

2. Memberi tugas 3 4 4 3,6 90 Sangat Baik C Mengakhiri pelajaran 1. Membuat kesimpulan 2 3 2 2,3 57,5 Kurang

2. Mengemukakan rancangan materi selanjutnya 3 3 2 2,6 65 Baik

3. Memberi tugas 4 4 4 4 100 Sangat Baik 4. Menutup dengan doa 4 4 4 4 100 Sangat Baik

Page 96: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

83  

  

Berdasarkan hasil penelitian observasi proses belajar mengajar

ekastrakurikuler menjahit dilihat dari aspek aktifitas mengajar guru,

persiapan guru yang meliputi pembuatan silabus dan RPP

memperoleh nilai 1 dengan persentase 25% dan masuk dalam kategori

Sangat Kurang. Hasil penilaian pelaksanaan mengajar yang terdiri dari

membuka pelajaran dengan berdoa memperoleh nilai 4 masuk

dalamkategori Sangat Baik dengan persentase 100%, memberi acuan/

kompetensi dasar memperoleh nilai 2,3 dengan persentase 57,5% dan

masuk dalam kategori Kurang, mengulang pelajaran yang lalu

memperoleh nilai 2,6 dengan persentase 65% masuk dalam kategori

Baik. Dalam melakukan inti pelajaran, metode mengajar memperoleh

nilai 3 dengan persentase 75% masuk dalam kategori Baik,

penggunaan media pengajaran mendapat nilai 2,3 dengan persentase

57,5% masuk dalam kategori Kurang, penguasaan materi memperoleh

nilai 4 dengan persentase 100% masuk dalam kategori Sangat Baik,

interaksi guru dengan siswa memperoleh nilai 3 dengan persentase

75% masuk dalam kategori Baik dan memberi kesempatan kepada

siswa untuk bertanya meperoleh nilai 3,6 dengan persentase 90%

masuk dalam kategori Sangat Baik. Dalam evaluasi pelajaran, Tanya

jawab dengan siswa memperoleh nilai 3 dengan persentase 75%

masuk dalam kategori Baik dan memberi tugas memperoleh nilai 4

dengan persentase 100% masuk dalam kategori Sangat Baik. Dalam

mengakhiri pelajaran, membuat kesimpulan materi selanjutnya

Page 97: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

84  

  

memperoleh nilai 2,6 dengan persentase 65% masuk dalam kategori

Baik, mengemukakan materi selanjutnya memperoleh nilai 2,6 dengan

persentase 65% masuk dalam kategori Baik, memberi tugas

memperoleh nilai 4 dengan persentase 100% masuk dalam kategori

Sangat Baik dan menutup pelajaran dengan berdoa memperoleh nilai

4 dengan persentase 100% masuk dalam kategori Sangat Baik.

Pengambilan data pelaksanaan proses belajar mengajar dari

angket meliputi tujuan pengajaran,materi pengajaran, penggunaan

media pengajaran, penggunaan buku sumber, interaksi guru dengan

siswa, metode yang digunakan, pemanfaatan waktu pelajaran.

b) Aktivitas belajar siswa

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh data

siswa kelas XI yang berjumlah 139 dengan jenis kelamin perempuan.

Aktivitas belajar siswa dalam proses belajar mengajar ekstrakurikuler

menjahit dapat dilihat dari daftar hadir peserta didik dan aktivitas

selama proses belajar mengajar dikelas.

Berdasarkan dokumentasi daftar hadir siswa semester genap

kelas XI ekstrakurikuler menjahit bahwa siswa yang absennya

memenuhi 100% berjumlah 2 orang siswa dengan persentase 1,53%,

siswa yang absennya75% berjumlah 9 orang siswa dengan persentase

6,92%, absen yang memenuhi 50% berjumlah 34 siswa dengan

persentase 26,15% , siswa yang absennya 25% berjumlah 23 siswa

dengan persentase 17,69%, siswa yang absennya kurang dari 25%

Page 98: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

85  

  

berjumlah 12 siswa dengan persentase 9,23%, dan siswa yang tidak

pernah hadir ada 50 siswa dengan persentase 38,46%.

Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler Menjahit

Kehadiran Frekuensi Relatif %

100% (8 kali hadir) 2 1,53% 75% (6 kali hadir) 9 6,92% 50% (4 kali hadir) 34 26,15% 25% (2 kali hadir) 23 17,69% > 25% (1 kali hadir) 12 9,23% 0% (tidak pernah hadir) 50 38,46% Jumlah 130 100%

Pada aspek aktivitas siswa, pengamatan meliputi aktivitas

bertanya, aktivitas menjawab pertanyaan dari guru serta aktifitas

memberi atau mengeluarkan pendapat.

Tabel 13. Hasil Perhitungan Observasi Aktivitas Siswa

No

Aspek observasi

Nilai

Mean

%

Kategori I II III

1 Siswa Aktif Bertanya 3 3 3 3 75 Baik

2

Siswa Aktif Menjawab Pertanyaan 3 3 3 3 75 Baik

3 Siawa Aktif Berpendapat 2 1 1 1,3 33,3 Sangat Kurang

 

Dari hasil penelitian observasi aktivitas siswa dapat dilihat

bahwa siswa aktif bertanya mendapat nilai 3 dengan kategori Baik

dengan persentase 75%, siswa aktif menjawab pertanyaan mendapat

Page 99: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

86  

  

nilai 3 dengan kategori Baik dengan persentase 75%, dan siswa aktif

mengeluarkan pendapat mendapat nilai 1,3 dengan kategori Sangat

Kurang dengan persentase 33,3%.

Hasil diskriptif data dalam penelitian ini diterangkan bahwa 95

orang siswi yang mengisi angket pelaksanaan proses belajar mengajar

memperoleh Mean (M) sebesar 106,63, Median (Me) sebesar 107,00,

Mode (Mo) sebesar 108, Standar Deviasi sebesar 9,867. Untuk

mengidentifikasi kecenderungan pelaksanaan proses belajar mengajar

ditetapkan skor ideal. Dari skor ideal tersebut dikategorikan dalam 4

kategori yaitu: Sangat Baik, Baik, Kurang, dan Sangat Kurang.

Tabel 14. Distribusi Frekuensi Kategori pelaksanaan Proses Belajar Mengajar Ekstrakurikuler Menjahit Menurut Pendapat Siswa

No Skor Kategori Frekuensi

Absolute Relative % 1 >130 Sangat Baik 0 0% 2 100 – 130 Baik 72 75,8% 3 70 – 100 Kurang 23 24,2% 4 <70 Sangat Kurang 0 0%

Dari harga mean (M) sebesar 106,63 maka terdapat skor

kecenderungan kategori antara (100-130) yaitu masuk dalam kategori

Baik. Maka disimpulkan bahwa pelaksanaan proses belajar mengajar

ekstrakurikuler menjahit siswa kelas XI di Madrasah Aliyah Negeri

Klaten berada pada kategori Baik yaitu 75,8%.

6. Keberhasilan pembelajaran ekstrakurikuler menjahit

Penelitian keberhasilan proses belajar mengajar ini peneliti melihat

dari hasil tugas akhir. Berdasarkan Dokumentasi hasil tugas akhir siswa

Page 100: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

87  

  

kelas XI semester genap, siswa yang mendapatkan nilai A dengan

berjumlah 49 orang dengan persentase 37,69%, siswa yang mendapatkan

nilai B dengan berjumlah 21 orang dengan persentase 16,15%, siswa

yang mendapatkan nilai C dengan ada 22 orang dengan persentase

16,92%, dan siswa yang tidak mendapat nilai atau mendapatkan nilai

kosong ada 38 orang dengan persentase 29,23%.

Tabel 15. Distribusi Frekuensi Nilai Ekstrakurikuler menjahit

Nilai Kategori Frekuensi Relatif % A (80-100) Sangat Baik 49 37,69% B (66-79) Baik 21 16,15% C (56-65) Cukup Baik 22 16,92% D (40-55) Kurang Baik 0 0%

K (0) Kosong 38 29,23% Jumlah 130 100%

B. Pembahasan

Berdasarkan diskripsi hasil penelitian diatas maka pembahasan berikut ini

akan memjawab pertanyaan evaluasi sesuai dengan data hasil evaluasi yang

diperoleh.

1. Relevansi program dengan kebutuhan siswa

Dari hasil penelitian yang diambil dari wawancara dengan guru dan

siswa, ekstrakurikuler menjahit sudah sesuai dengan kebutuhan siswa.

Keterampilan menjahit dibutuhkan di masyarakat melihat banyaknya

garmen dan konveksi di lingkungan sekitar. Siswa membutuhkan

keterampilan untuk menjadi bekal setelah lulus nanti karena tidak semua

siswa bisa meneruskan ke Perguruan Tinggi. Keterampilan menjahit

berguna bagi dirinya, keluarganya, dan masyarakat. Setelah lulus siswa

Page 101: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

88  

  

bisa langsung bekerja di garmen maupun konveksi, tanpa harus kursus

menjahit terlebih dahulu yang menambah banyak biaya.

Berdasarkan hasil wawancara, ekstrakurikuler menjahit penting

bagi siswa yaitu siswa mendapatkan keterampilan berupa menjahit yang

akan berguna bagi siswa yang tidak bisa melanjutkan ke Perguruan

Tinggi. Dengan keterampilan menjahit siswa bisa bekerja di garmen

maupun konveksi yang ada dilingkungan sekitar tempat tinggal mereka.

Di daerah Klaten ada 2 garmen yaitu garmen globalindo intimates dan

garmen Mondrian yang membuka lowongan kerja untuk anak lulusan

SMA/SMK yang mempunyai keterampilan menjahit. Dan ada banyak

konveksi yang berada di lingkungan tempat tinggal siswa sehingga siswa

setelah lulus sekolah bisa bekerja. Siswa yang tidak mempunyai

keterampilan akan susah mendapatkan pekerjaan dan akan menambah

pengangguran. Selama ini lulusan dari Madrasah Aliyah Negeri Klaten

yang tidak bisa melanjutkan sekolah sebagian besar kerja di garmen dan

konveksi.

Lulusan Madrasah Aliyah Negeri Klaten bisa bekerja di garmen

maupun konveksi tanpa harus kursus menjahit karena sudah mendapatkan

keterampilan menjahit dari sekolah. Jadi diharapkan siswa menyadari

akan kepentingan ekstrakurikuler menjahit sebagai bekal siswa setelah

lulus sekolah untuk mendapatkan pekerjaan.

Pelaksanaan ekstrakurikuler menjahit untuk kelas XI

dilaksananakan pada hari kamis, jumat dan sabtu jam 14.00-16.00. satu

Page 102: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

89  

  

hari ada dua kali pembelajaran. Satu kali pembelajarannya untuk

kelompok pertama dilaksanakan pada jam 14.00-15.00 dan kelompok

kedua dilaksanakan pada jam 15.00-16.00. Jadi jumlah jam setiap kali

tatap muka ada 1 jam pelajaran untuk praktek maupun teori. Satu jam

untuk belajar praktek adalah waktu yang sangat sedikit sehingga siswa

harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Sedangkan untuk belajar teori

satu jam sudah cukup.

2. Latar belakang pendidikan guru

Berdasarkan hasil penelitian yang diambil dari dokumentasi jumlah

guru ekstrakurikuler menjahit di MAN Klaten ada 2 orang guru dan

mempunyai tingkat pendidikan terakhir Sarjana Pendidikan (S1) jurusan

pendidikan Tata Busana. Pengalaman mengajar selama 5 tahun dan

berstatus Guru Tidak Tetap (GTT).

Guru-guru ekstrakurikuler menjahit sudah sesuai dengan latar

belakang pendidikannya yaitu Sarjana Pendidikan (S1) Jurusan Pendidikan

Tata Busana. Keilmuan yang dimiliki guru sudah relevan dengan pelajaran

ekstrakurikuler menjahit. Latar belakang pendidikan guru dan lamanya

guru mengajar dapat mempengaruhi kualitas dari pembelajaran

ekstrakurikuler menjahit. Guru yang mengajarnya sudah lama mempunyai

pengalaman mengajar yang banyak sehingga kualitas pembelajaran akan

semakin baik.

3. Latar belakang siswa

a) Latar belakang pendidikan siswa

Page 103: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

90  

  

Berdasarkan data yang diperoleh dari dokumentasi latar

belakang pendidikan siswa dapat dikatakan bahwa siswa yang

mengikuti ekstrakurikuler menjahit di Madrasah Aliayah Negeri Klaten

yang berasal dari SLTP ada 86 siswa dengan persentase 66,15%, yang

berasal dari MTs ada 43 siswa dengan persentase 33,08% dan berasal

dari SMP IT ada 1 siswa dengan persentase 0,77%.

Latar belakang pendidikan siswa yang relevan dengan sekolah

Madrasah Aliyah Negeri Klaten adalah yang berasal dari MTs dan SMP

IT karena sama-sama banyak diajarkan ilmu agama islamnya. Latar

belakang siswa yang relevan ada 33,85%. Siswa MTs maupun SLTP

mempunyai pemikiran yang masih ideal. Latar belakang pendidikan

siswa akan mempengaruhi kemampuan, keterampilan dan daya minat

siswa untuk mengikuti ekstrakurikuler menjahit.

b) Latar belakang pendidikan orang tua

Berdasarkan data hasil dokumentasi latar belakang pendidikan

orang tua siswa ada yang tamatan SD ada 70 orang dengan persentase

53,85%, SMP ada 22 orang dengan persentase 16,92%, SMA ada 27

orang dengan persentase 20,77%, D3 ada 1 orang dengan persentase

0,77% dan S1 ada 10 orang dengan Persentase 7,69%. Latar belakang

pendidikan orang tua SD memperoleh persentase terbanyak yaitu

53,85%.

Latar belakang pendidikan orang tua akan mempengaruhi siswa

dalam mengikuti ekstrakurikuler menjahit. Latar belakang pendidikan

Page 104: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

91  

  

orang tua yang tamatan SD akan berbeda dengan latar belakang

pendidikan siswa yang tamatan SMP, SMA, D3 maupun S1. Orang tua

yang berlatar pendidikan SD mempunyai wawasan kurang luas

sehingga kurang memperhatikan masa depan anaknya. Orang tua

cenderung menekan anaknya dalam pendidikannya. Orang tua yang

berlatar belakang SMP dan SMA mempunyai wawasan yang cukup

sehingga orang tua bisa memberi saran dan nasehat yang berguna untuk

masa depan anaknya. Orang tua yang berlatar belakang D3 maupun S1

mempunyai wawasan yang luas dalam memperhatikan masa depan

anaknya, dapat memberi saran dan nasehat terhadap pentingnya

ekstrakurikuler menjahit. Sehingga anak bisa mempertimbangkan

ekstrakurikuler yang dibutuhkan dan bermanfaat bagi dirinya.

c) Latar belakang pekerjaan orang tua

Berdasarkan data hasil dokumentasi latar belakang pekerjaan

orang tua siswa ada yang bekerja sebagai buruh ada 86 siswa dengan

presentase 66,15%, PNS ada 4 siswa dengan presentase 3,07%, guru

ada 2 siswa dengan presentase 1,54%, wiraswasta ada 9 siswa dengan

presentase 6,62%, petani ada 8 siswa dengan presentase 6,15%,

pensiunan ada 2 siswa dengan presentase 1,54%, swasta ada 5 siswa

dengan presentase 3,84%, penjahit ada 1 siswa dengan presentase

0,77%, pedagang ada 4 siswa dengan presentase 3,07%, ibu RT ada 2

siswa dengan presentase 1,54%, karyawan ada 4 siswa dengan

presentase 3,07%, bidan ada 1 siswa dengan presentase 0,77%, Perdes

Page 105: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

92  

  

ada 1 siswa dengan presentase 0,77%, dan tidak bekerja ada 1 siswa

dengan presentase 0,77%.

Latar belakang pekerjaan orang tua buruh memperoleh presentase

terbanyak yaitu 66,15%. Hal ini dikarenakan siswa yang mengikuti

ektrakurikuler menjahit banyak yang berasal dari desa. Latar belakang

pekerjaan orang tua mempengaruhi dorongan dan minat siswa dalam

mengikuti ekstrakurikuler menjahit. Pemikiran orang tua yang bekerja

sebagai guru dengan orang tua yang bekerja sebagai buruh, petani,

wiraswasta, pedagang, penjahit, karyawan, bidan dan perdes akan

berbeda. Orang tua yang sederhana akan berfikir sederhana juga. Orang

tua yang bekerja sebagai guru akan lebih bijaksana dalam mendidik dan

mengarahkan anaknya untuk mengikuti ekstrakurikuler yang akan

bermanfaat bagi anaknya. Orang tua yang bekerja sebagai pedagang dan

wiraswasta akan lebih berfikir praktis dalam mendidik dan

mengarahkan anaknya. Orang tua yang bekerja sebagai bidan juga akan

memperhatikan pendidikan anaknya. Orang tua yang bekerja sebagai

petani, buruh dan penjahit kurang memperhatikanpendidikan anaknya,

lebih membebaskan anaknya dalam pendidikannya.

4) Ketersediaan sarana prasarana ekstrakurikuler menjahit

Berdasarkan hasil observasi, sarana prasarana praktek yang

digunakan untuk kegiatan ektrakurikuler menjahit adalah mesin jahit,

mesin obras, meja potong, gunting kain, gunting benang, setrika, papan

setrika, menekin, metelin, kapur jahit, piterban, jarum jahit, jarum

Page 106: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

93  

  

tangan,pendedel dan benang. Sarana prasarana untuk pembelajaran teori

adalah penggaris pola, kertas payung, gunting kertas,lem kertas dan pensil

warna. Untuk bahan-bahan seperti kain siswa membeli sendiri.

Dilihat dari data hasil observasi sarana prasarana ekstrakurikuler di

Madrasah Aliayah Negeri Klaten sudah baik, program ekstrakurikuler

menjahit sudah bisa berjalan. Semua yang dibutuhkan dalam menjahit

sudah ada tetapi mesin jahitnya belum sebanding dengan jumlah siswa

dalam satu kelas.

Berdasarkan observasi dan dokumentasi waktu pembelajaran

ektrakurikuler menjahit jumlah siswa tiap kelas itu rata-rata ada 23 orang

siswa. Sedangkan jumlah mesin jahit yang ada berjumlah 21. Jadi ada

siswa yang harus menggunakan mesin jahit satu untuk berdua. Jumlah

mesin jahit yang ada dengan jumlah siswa lebih banyak jumlah siswa

dalam satu kelas. Sehingga bila praktek menjahit harus bergantian. Waktu

proses belajar mengajar adalah 1 jam. Waktu yang sedikit untuk belajar

praktek. Jadi siswa harus bisa menggunakan waktu sebaik-baiknya untuk

menyelesaikan pekerjaannya. Jika pekerjaannya belum selesai siswa harus

mengerjakan dirumah jika mempunyai mesin jahit dan siswa yang tidak

punya mesin jahit harus mencari waktu lain untuk diselesaikan di sekolah.

Mesin obras dan meja potong yang disediakan berjumlah satu,ini juga

sangat kurang bila dilihat jumlah siswa yang ada dalam satu kelas. Sedang

untuk alat-alat praktek yang lain seperti penggaris pola, metelin, gunting

kain, gunting benang, gunting kertas, rader, lem, kapur jahit, pendedel

Page 107: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

94  

  

sudah mencukupi kebutuhan siswa dalam satu kelas. Untuk bahan yang

digunakan untuk praktik tidak disediakan oleh sekolah, sehingga siswa

menyediakannya sendiri. Berdasarkan observasi ruang blajar

ekstrakurikuler menjahit ada satu ruang yang digunakan untuk ruang

praktek dan ruang teori. Kondisi ruang baik dan layak untuk digunakan.

Begitu pentingnya sarana prasarana praktik ekstrakurikuler menjahit

sehingga diharapkan sekolah untuk menyediakan sarana prasarana yang

dibutuhkan siswa untuk memenuhi kebutuhan siswa dan memperlancar

pelaksanaan praktik ekstrakurikuler menjahit. Memperbaiki bila ada mesin

jahit yang rusak dan mengganti bila sudah tidak layak untuk digunakan.

Untuk ruang sebaiknya pihak sekolah memisahkan antara ruang praktek

dan ruang teori, agar kalau praktek membuat pola tidak berdesak-desakan.

Hal ini akan mempengaruhi kenyamanan dalam proses belajar mengajar.

5) Pelaksanaan pembelajaran ekstrakurikuler menjahit

a) Aktivitas mengajar guru

Berdasarkan data 3 kali observasi dan data angket yang diberikan pada

siswa, didapat data Aktivitas mengajar guru sebagai berikut:

1) Persiapan mengajar

Pada aspek persiapan mengajar masuk dalam kategori sangat

kurang dengan persentase 25%. Guru ekstrakurikuler menjahit

tidak pernah membuat RPP maupun Silabus. Guru mengajarkan

langsung materi yang diberikan pihak sekolah. Sebaiknya guru

Page 108: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

95  

  

ekstrakurikuler menjahit membuat RPP maupun Silabus. Agar

dalam menyampaikan materi pelajaran lebih mudah dan terarah.

2) Pelaksanaan mengajar

a) Kegiatan membuka pelajaran

Hasil penelitian pelaksanaan mengajar ekstrakurikuler

menjahit guru selalu mengawali pelajaran dengan berdoa dan

setelah itu guru menyampaikan kompetensi dasar materi yang

akan disampaikan. Sebelum masuk ke inti pelajaran, guru tidak

lupa mengulang pelajaran yang lalu untuk menarik perhatian

siswa.

b) Melakukan inti pelajaran

Dalam melakukan inti pelajaran, metode yang digunakan

guru sudah baik dan tepat. Guru menggabungkan metode

ceramah, metode tanya jawab, metode pemberian tugas untuk

mengajarkan teori ekstrakurikuler menjahit. Dan menggunakan

metode demontrasi, metode Tanya jawab dan metode

pemberian tugas untuk mengajarkan praktek ektrakurikuler

menjahit. Metode Tanya jawab adalah metode yang tepat

karena dalam pelaksanaanya guru dapat meninjau ulang

pelajaran yang lalu dan dapat mengetahui seberapa siswa

memahami materi yang disampaikan guru. metode demontrasi

digunakan pada saat pelajaran praktek, guru

mendemontrasikan lebih dulu cara membuat rok maupun blus.

Page 109: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

96  

  

Agar siswa saat pelaksanaan praktek lebih mudah

mengerjakannya. Karena sudah mengetahui langkah-langkah

pembuatannya.

Media yang digunakan dalam mengajar ekstrakurikuler

menjahit adalah media hand out, media papan tulis dan media

benda jadi. Media yang bervariasi dapat memperjelas siswa

dalam menerima materi yang disampaikan guru.

Materi pelajaran yang diberikan sudah sesuai dengan

kemampuan siswa. Penyajian materi yang diberikan oleh guru

sudah jelas dan runtut. Berdasarkan observasi guru sudah

menguasai materi. Tetapi masih ada siswa yang belum jelas

dengan materi yang disampaikan guru hal ini dikarenakan

siswa kurang memperhatikan pada waktu guru menjelaskan

materi.

Interaksi guru dengan siswa sudah baik. Penampilan

guru didalam kelas sudah baik dan sopan. Guru tidak pernah

memukul siswanya apabila membuat kesalahan tetapi guru

menegur dengan baik.guru slalu menunjukkan sikap kerjasama

dan bersahabat dengan siswanya. Setelah penyampaian materi

guru mengadakan tanya jawab dengan siswa dan siswa pun

menjawab pertanyaan guru dengan baik, guru memberikan

bantuan terhadap siswa yang mengalami kesulitan dalam

belajarnya.

Page 110: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

97  

  

c) Evaluasi pembelajaran

Setelah selesai penyampaian materi guru melakukan tanya

jawab dengan siswa untuk mengetahui apakah siswa sudah

paham dengan materi yang disampaikan.Guru selalu memberi

tugas kepada siswa karena waktu kegiatan ekstrakurikuler

menjahit hanya 1 jam. Waktu yang sedikit untuk digunakan

belajar praktek. Guru selalu memberi tugas untuk dikerjakan

dirumah agar materi dapat tersampaikan semua.

3) Kegiatan mengakhiri pelajaran

Dalam mengakhiri pelajaran, membuat kesimpulan materi

selanjutnya memperoleh nilai 2,6 dengan persentase 65% masuk

dalam kategori Baik, mengemukakan materi selanjutnya

memperoleh nilai 2,6 dengan persentase 65% masuk dalam

kategori Baik, memberi tugas memperoleh nilai 4 dengan

persentase 100% masuk dalam kategori Sangat Baik dan menutup

pelajaran dengan berdoa memperoleh nilai 4 dengan persentase

100% masuk dalam kategori Sangat Baik.

Dalam mengakhiri pelajaran guru tidak selalu

menyimpulkan materi. Hal ini disebabkan karena kurangnya waktu

pelajaran. Setelah membuat kesimpulan guru mengemukakan

materi yang akan datang agar siswa menyiapkan peralatan dan

bahan yang dibutuhkan untuk praktek maupun teori, setelah itu

Page 111: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

98  

  

memberikan tugas kepada siswa untuk dikerjakan dirumah dan

tidak lupa menutup pelajaran dengan berdoa.

b) Aktivitas belajar siswa

Aktivitas belajar siswa dalam proses belajar mengajar

ekstrakurikuler menjahit dapat dilihat dari aktivitas selama proses

belajar mengajar dikelas dan daftar hadir peserta didik. Dari data

penelitian hasil observasi aktivitas siswa dapat dilihat bahwa siswa

aktif bertanya mendapat nilai 3 dengan kategori Baik dengan

persentase 75%, siswa aktif menjawab pertanyaan mendapat nilai 3

dengan kategori Baik dengan persentase 75%, dan siswa aktif

mengeluarkan pendapat mendapat nilai 1,3 dengan kategori Sangat

Kurang dengan persentase 33,3%. Dari data tersebut dapat dikatakan

bakwa siswa sudah aktif dalam bertanya maupun menjawab

pertannyaan guru ekstrakurikuler menjahit tetapi siswa belum aktif

dalam mengemukakan pendapat. Hal ini dikarenakan tidak

diadakannya diskusi antar kelompok dalam kelas. Siswa selalu

bertanya kepada guru apabila ada materi yang belum jelas dan apabila

menemui kesulitan dalam teori maupun praktek menjahit. Guru juga

selalu melakukan tanya jawab kepada siswa untuk mengetahui apakah

siswa sudah mengerti apa yang disampaikannya.

Keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaran ekstrakurikuler

menjahit sudah baik. Pada waktu guru mengajar siswa aktif bertanya

dan aktif menjawab pertanyaan yang diberikan guru. hal ini

Page 112: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

99  

  

disebabkan guru sudah menggunakan metode dan media bervariasi

seperti metode ceramah, metode demonstrasi, metode tanya jawab dan

metode pemberian tugas. Menggunakan media hand out dan media

benda jadi untuk bisa menarik perhatian siswa dalam penyampaiannya.

Metode dan media yang menarik dan bervariasi akan menumbuhkan

daya tarik siswa untuk mengikuti pelajaran ekstrakurikuler menjahit.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh data

siswa kelas XI yang berjumlah 130 dengan jenis kelamin perempuan.

Berdasarkan dokumentasi daftar hadir siswa semester genap kelas XI

ekstrakurikuler menjahit dapat dilihat bahwa ada 61,53% siswa yang

mengikuti ekstrakurikuler menjahit, dan 38,46% dari siswa tidak

pernah mengikuti ekstrakurikuler menjahit.

Target yang diinginkan guru adalah 75% siswa mengikuti

ekstrakurikuler manjahit. Berdasarkan dokumentasi siswa yang

mengikuti ekstrakurikuler menjahit baru mencapai 61,53% maka

dikatakan bahwa minat siswa terhadap ekstrakurikuler menjahit masih

kurang.

Berdasarkan data yang diperoleh dari angket pelaksanaan

proses belajar mengajar memperoleh harga mean (M) sebesar 106,63

maka terdapat skor kecenderungan kategori antara (100-130) yaitu

masuk dalam kategori baik yaitu 75,8%.

Pelaksanaan pembelajaran ekstrakurikuler menjahit dari

pelaksanaan mengajar yang terdiri dari membuka pelajaran,

Page 113: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

100  

  

melakukan inti pelajaran dan evaluasi pelajaran sampai mengakhiri

pelajaran sudah baik dan program sudah bisa berjalan tetapi dalam

persiapan mengajar masih perlu di perbaiki karena persiapan mengajar

itu penting agar guru lebih siap dalam menyampaikan materi pelajaran

dan juga penyampaian menjadi lebih mudah dan terarah.

6) Keberhasilan pembelajaran ekstrakurikuler menjahit

Evaluasi/penilaian adalah penentuan suatu program dan penentuan

pencapaian tujuan suatu program (Oemar Hamalik 2003:55). Berdasarkan

hasil penelitian dokumentasi nilai siswa dapat dikatakan bahwa 49 orang

siswa dengan persentase 37,69% mendapatkan nilai A dan 38 orang siswa

dengan persentase 29,23% tidak mendapatkan nilai atau mendapatkan niai

kosong. Hal ini dikarenakan siswa tidak pernah masuk pelajaran

ekstrakurikuler menjahit dan tidak mengerjakan tugas-tugas yang

diberikan guru. Banyak siswa yang tidak pernah masuk dikarenakan malas

dan tidak mau pulang sore juga kurangnya minat siswa dalam mengikuti

kegiatan ekstrakurikuler menjahit meskipun diwajibkan oleh pihak

sekolah. Nilai tugas-tugas yang diberikan guru merupakan nilai akhir

pelajaran ekstrakurikuler menjahit. Karena tidak ada nilai ujian semester

maupun mid semester. Siswa yang tidak pernah berangkat tetapi

mengerjakan tugas-tugas akan tetap diberikan nilai.

Hasil nilai tugas-tugas semester genap itu terdiri dari nilai pola, nilai

jahitan, nilai passen, dan nilai hasil jadi. Untuk siswa yang menjahitkan

tugasnya ke penjahit, atau menilaikan jahitan orang lain maka tidak akan

Page 114: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

101  

  

mendapatkan nilai. Jadi nilai akhir siswa itu sangat tergantung pada nilai

tugas-tugasnya. Dengan demikian siswa diharapkan selalu mengerjakan

tugas-tugasnya agar mendapatkan nilai yang maksimal. Keberhasilan

pembelajaran ekstrakurikuler menjahit dapat dilihat dari hasilnya.

Dari 130 siswa yang mengikuti ekstrakurikuler menjahit yang

berhasil dalam pelaksanaan pembelajaran ekstrakurikuler menjahit ada

70,77% siswa dan sisanya 29,23% dinyatakan gagal. Hal ini karena siswa

tidak pernah masuk ekstrakurikuler menjahit.

Program ekstrakurikuler menjahit sudah berhasil dijalankan. Siswa

yang mengikuti ektrakurikuler menjahit mendapatkan pengetahuan baru

dan mendapatkan pengalaman baru tentang menjahit. Siswa diajarkan

menjahit sampai bisa dari belajar menjalankan mesin jahit,

mengoperasikan mesin jahit sampai membuat pola rok, blus dan

menjahitnya. Siswa yang dinyatakan berhasil adalah siswa yang sudah bisa

membuat rok maupun blus dari membuat pola sampai menjahitnya. Belajar

menjahit tidaklah mudah butuh ketelatenan dan kesabaran. Orang belajar

menjahit harus bisa mengetahui teori dasar menjahitnya terlebih dahulu.

Bagaimana menjalankan mesin jahit dan bagaimana mengoperasikan

mesin jahit.

 

 

Page 115: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

102  

  

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan penelitian dapat dibuat kesimpulan evaluasi proses belajar

mengajar ekstrakurikuler menjahit di Madrasah Aliyah Negeri Klaten sebagai

berikut:

1. Program ekstrakurikuler menjahit di Madrasah Aliyah Negeri Klaten

sudah relevan dengan kebutuhan siswa karena siswa berada di

lingkungan yang berdekatan dengan garmen dan konveksi.

2. latar belakang pendidikan guru sudah relevan dengan pelajaran

ekstrakurikuler menjahit di Madrasah Aliyah Negeri Klaten karena

mempunyai tingkat pendidikan terakhir Sarjana Pendidikan (S1) jurusan

pendidikan Tata Busana. Pengalaman mengajar selama 5 tahun dan

berstatus Guru Tidak Tetap (GTT).

3. latar belakang pendidikan siswa yang mengikuti ekstrakurikuler menjahit

di Madrasah Aliayah Negeri Klaten berasal dari SLTP ada 66,15%, yang

berasal dari MTs ada 33,08% dan berasal dari SMP IT ada 0,77%. Latar

belakan pendidikan siswa yang relevan dengan Madrasah Aliyah Negeri

Klaten adalah yang berasal dari MTs dan SMP IT karena sama-sama

banyak diajarkan ilmu agama islamnya. Latar belakang pendidikan siswa

akan mempengaruhi kemampuan, keterampilan dan daya minat siswa

untuk mengikuti ekstrakurikuler menjahit. Latar belakang pendidikan

orang tua siswa adalah tamatan SD ada 53,85%, SMP ada 16,92%, SMA

ada 20,77%, D3 ada 0,77% dan S1ada 7,69%. Latar belakang pendidikan

Page 116: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

103  

  

orang tua akan mempengaruhi wawasan orang tua dalam memberi saran

dan nasehat dalam pendidikan untuk masa depan anaknya. latar belakang

pekerjaan orang tua siswa yang bekerja sebagai buruh ada 66,15%, PNS

ada 3,07%, guru ada 1,54%, wiraswasta ada 6,62%, petani ada 6,15%,

pensiunan ada 1,54%, swasta ada 3,84%, penjahit ada 0,77%, pedagang

ada 3,07%, ibu RT ada 1,54%, karyawan ada 3,07%, bidan ada 0,77%,

Perdes ada 0,77%, dan tidak bekerja ada 0,77%. Latar belakang

pekerjaan orang tua mempengaruhi cara berfikir orang tua terhadap

pendidikan anaknya.

4. Ketersediaan sarana prasarana kegiatan ekstrakurikuler menjahit di

Madrasah Aliyah Negeri Klaten sudah baik tetapi mesin jahitnya belum

sebanding dengan jumlah siswa dalam satu kelas.

5. Pelaksanaan proses belajar mengajar ekstrakurikuler menjahit siswa

kelas XI di Madrasah Aliyah Negeri Klaten berada pada kategori Baik

75,8% perhitungan menunjukkan Mi = 100 dan M perolehan = 106,63.

Jadi M perolehan lebih besar dari M idealnya.

6. Dari 130 siswa yang mengikuti ekstrakurikuler menjahit yang dinyatakan

berhasil dalam pelaksanaan pembelajaran ekstrakurikuler menjahit ada

70,77% siswa dan sisanya 29,23% dinyatakan gagal. Siswa yang

dinyatakan berhasil dalam pembelajaran ekstrakurikuler menjahit

mendapatkan pengetahuan dan pengalaman baru tentang keterampilan

menjahit.

Page 117: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

104  

  

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraian diatas maka dapat diberikan

saran sebagai berikut:

1. Program ekstrakurikuler menjahit sudah relevan dengan kebutuhan siswa

maka harus dipertahankan agar program ekstrakurikuler menjahit terus

berjalan.

2. Latar belakang pendidikan guru sudah relevan dengan pelajaran

ekstrakurikuler menjahit maka harus dipertahankan dan diupayakan

menjadi guru tetap di Madrasah Aliyah Negeri Klaten

3. Latar belakang siswa dapat mempengaruhi kemampuan, keterampilan dan

daya minat siswa untuk mengikuti ekstrakurikuler menjahit. Masih

kurangnya minat siswa terhadap ekstrakurikuler menjahit maka

diharapkan orang tua dan sekolah memberikan nasehat tentang pentingnya

ekstrakurikuler menjahit untuk masa depannya dan memberikan dorongan

agar siswa berminat terhadap ekstrakurikuler menjahit.

4. Ketersediaan sarana prasarana ekstrakurikuler menjahit sudah baik tetapi

diharapkan sekolah bisa menambah mesin jahit sesuai dengan jumlah

siswa dalam satu kelasnya agar pembelajaran dapat berjalan dengan

lancar.

5. Pelaksanaan proses belajar mengajar ekstrakurikuler menjahit siswa kelas

XI sudah baik diharapkan sekolah bisa mempertahankannya tetapi dalam

Page 118: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

105  

  

persiapan mengajar masih perlu diperbaiki, diharapkan guru selalu

membuat silabus dan RPP agar pembelajaran lebih mudah dan terarah.

6. Siswa yang dinyatakan berhasil dalam pembelajaran ekstrakurikuler

menjahit ada 70,77% dan yang dinyatakan gagal ada 29,23%. Diharapkan

sekolah membuat peraturan yang tegas kepada siswanya kalau

ekstrakurikuler menjahit itu wajib agar semua siswa mengikuti dan

mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru sehingga berhasil dalam

pembelajaran ekstrakurikuler menjahit.

 

Page 119: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

106  

  

DAFTAR PUSTAKA

Anas Sudijono. (1998). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

B. Suryosubroto. (2002). Proses Belajar Mengajar Di Sekolah. Jakarta: PT Rineka Cipta

Depdikbud. 1995. Proses pendidikan. Makalah

Farida Yusuf Tayibnapis, (2000). Evaluasi Program. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Hamzah B. Uno. (2006). Perencanaan pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

H. Daryanto. (1997). Evaluasi Pendidikan. Solo: Rineka Cipta

M. Ngalim Purwanto. (1990). Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Nana Sudjana. (1988). Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum Di Sekolah. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Nana Sudjana. (1989). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Nana Syaodih, S. (1997). Pengembangan Kurikulum. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Oemar Hamalik. (2001). Proses Belajar Mengajar.Bandung:Bumi Aksara.

Purwanto. (2008). Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

R Ibrahim,Dkk. (2003).Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Asdi Mahasatya

S Hamid Hasan.(2009). Evaluasi Kurikulum. Bandung:PT. Remaja Rosdakarya

S Margono. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Soekartawi. (1995). Meningkatkan Efektivitas Mengajar.Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.

Page 120: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

107  

  

Sri Anitah. (2009). Media Pembelajaran. Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru Rayon 13 FKIP UNS Surakarta.

Sri Jutmini,dkk (2007). Panduan Evaluasi Pembelajaran. Surakarta: Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Suci Rianjati. (2009). Faktor-faktor yang mendukung keberhasilan pelaksanaan

kegiatan ektrakurikuler keterampilan menjahit di SMP Negeri 1 Ngemplak.Yogyakarta.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

_________.(2007). Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

_________.(2007). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R&D. Bandung: Alfabeta

Suharsimi Arikunto. (2009). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Zaenal Arifin. (2009). Evaluasi Pembelajaran.Bandung: Remaja Rosdakarya.

Untung Subagyo.(2000). Evaluasi Proses Pelaksanaan Belajar Mengajar Mata Pelajaran Bagian-Bagian Mesin Di SMK Muhamadiyah 3 Yogyakarta.

UU No. 20. 2003. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional

Witherington. H.C.dkk (1982). Teknik-teknik Belajar Dan Mengajar. Bandung: Jemmars

http://techonly13.wordpress.com/2009/07/04/pengertian-kegiatan-ekstra-kurikuler/diakses pada jam 21.06 tanggal 18/02/2011.

http://id.shvoong.com/writing-and-speaking/presenting/2114728-penelitian-evaluatif/#ixzz1aXMASt4y.12/10/2011 jam11:09

Page 121: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

LAMPIRAN I

INSTRUMEN PENELITIAN

Page 122: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

PERHITUNGAN SAMPEL

NO KELAS POPULASI SAMPEL

1 XI IPA1 16 12

2 XI IPA2 19 14

3 XI IPA3 17 12

4 XI IPA4 18 13

5 XI IPA5 18 13

6 XI IPS1 12 9

7 XI IPS2 10 7

8 XI IPS3 11 8

9 XI IPS4 9 7

JUMLAH 130 95

Page 123: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

ANGKET UNTUK MENILAI PROSES BELAJAR MENGAJAR

EKSTRAKURIKULER MENJAHIT SISWA KELAS XI DI MADRASAH

ALIYAH NEGERI KLATEN

Petunjuk :

Saudara yang terhormat, guna memperoleh gambaran proses belajar

mengajar Ekstrakurikuler menjahit di Madrasah Aliyah Negeri Klaten dimohon

saudara untuk mengisi angket ini. Angket ini murni untuk keperluan studi dan

tidak berpengaruh terhadap nilai saudara. Oleh karena itu diharapkan saudara

mengisi dengan sebenar-benarnya tanpa ada tekanan dan arahan.

Saudara cukup memberi tanda ( ) pada alternatif jawaban yang tersedia,

dengan ketentuan sebagai berikut:

1 = Sangat Kurang

2 = Kurang

3 = Baik

4 = Sangat Baik

Atas bantuan dan kerjasamanya diucapkan terimakasih.

Contoh:

No Kegiatan-kegiatan Skala

1 2 3 4

1 Kejelasan tujuan pelajaran

Keterangan: kejelasan tujuan pelajaran baik

Page 124: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

Nama : .

NIS/Kelas : .

No Butir Pernyataan Skala

1 2 3 4

1 Kejelasan rumusan materi dan tujuan pelajaran

ekstrakurikuler menjahit

2 Kesesuaian materi pelajaran dengan kemampuan siswa

3 Kejelasan penyajian bahan pelajaran

4 Keruntutan penyajian bahan pelajaran

5 Kejelasan terhadap materi sesudah pelajaran

6 Penyimpulan materi pelajaran yang telah disampaikan

guru.

7 Penggunaan alat bantu pengajaran (wallchart, alat

peraga,dll)

8 Ketepatan media yang digunakan dengan bahan ajar

9 Kesesuaian penggunaan buku sumber

10

Anjuran guru untuk memiliki buku penunjang dalam

proses belajar mengajar

11 Ketertarikan siswa dengan buku-buku penunjang dalam

PBM

12 Cara mengajar guru terhadap materi pelajaran yang

disampaikan

13 Ketepatan menggunakan metode mengajar oleh guru

14 Kesempatan siswa untuk Tanya jawab/diskusi

15 Tanggapan guru terhadap pertanyaan siswa

16 Kesempatan bertanya diluar jam pelajaran

17 Bantuan guru kepada siswa yang mengalami kesulitan

18 Penampilan guru di dalam kelas

Page 125: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

19 Perilaku guru didalam kelas

20 Sikap kerjasama dan bersahabat antara guru dan dengan

siswa

21 Kehadiran guru pada setiap jadwal pelajaran

22 Disiplin belajar yang diterapkan oleh guru di dalam kelas

23 Pemanfaatan waktu pelajaran

24 Ketepatan waktu pelajaran (antara mulai dan selesai)

25 Pemberian tugas-tugas pada setiap pertemuan

26 Kejelasan tugas-tugas yang diberikan guru

27 Pengaruh tugas-tugas yang diberikan dengan nilai akhir

siswa

28 Korelasi/hubungan terhadap tugas-tugas yang diberikan

dengan materi bahan ajar

29 Komentar guru terhadap tugas-tugas nilai akhir

30 Kesesuaian tugas-tugas dengan materi yang diberikan

31 Kejelasan cara evaluasi hasil belajar yang dilakukan

32 Evaluasi untuk setiap akhir bahasan

33 Partisipasi murid-murid dalam kelas pada proses belajar

mengajar

34 Kondisi mesin jahit yang disediakan disekolah

35 Kondisi mesin obras yang disediakan disekolah

36 Kondisi alat-alat praktek yang disediakan disekolah

37 Suasana yang akrab dan menyenangkan di ruang kelas

38 Sirkulasi udara dan penerangan dalam kelas

39 Pengaturan (tata letak) dan sirkulasi gerak dalam ruang

praktek

40 Kondisi ruangan dengan kebutuhan siswa untuk belajar

Page 126: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

OBSERVASI

SARANA PRASARANA

EKSTRAKURIKULER MENJAHIT DI MADRASAH ALIYAH NEGERI

KLATEN

Data yang dikumpulkan melelui observasi antara lain:

Tanggal dan Waktu : 18 Juni (14.00-16.00)

Tempat Observasi : Ruang Praktek Ekstrakurikuler Menjahit

Beri tanda (√) ketika Ada atau Tidak serta keadaan alat tersebut Baik atau

Rusak

No Kegiatan Observasi

Alternatif

Jawaban Jumlah Keadaan

Ada Tidak Baik Rusak

Karakteristik Sarana

Prasarana

1

Sarana Prasarana

Untuk Praktek

a. Mesin Jahit √ 21 buah √

b. Mesin Obras √ 1 buah √

c. Mesin pembuat

lubang kancing √ -

d. Mesin wolsoom √ -

e. Setrika √ 2 buah √

f. Papan Setrika √ 2 buah √

g. Meja Potong √ 2 buah √

h. Gunting Kain √ 25 buah √

i. Gunting benang √ 25 buah √

j. Menekin √ 2 buah √

Page 127: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

k. Metelin √ 50 buah √

l. Rader √ 50 buah √

m. Peterban √ 70 gulung √

n. Kapur Jahit √ 50 buah √

o. Pendedel √ 25 buah √

p. Jarum Jahit √ 50 bungkus √

q. Jarum Tangan √ 50 bungkus √

r. Kapur Jahit √ 50 buah √

s. Benang √ 50 buah √

t. Almari √ 2 buah √

2

Sarana Prasarana

Untuk Teori

a. Buku Pola √ -

b. Penggaris Pola √ 100 buah √

c. Kertas Dorslah √ -

d. Kertas Payung √ 130 buah √

e. Gunting Kertas √ 25 buah √

f. Lem Kertas √ 25 buah √

g. Pensil Warna √ 25 buah √

Page 128: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

PEDOMAN WAWANCARA

NO Aspek-aspek yang

diwawancara

Ringkasan jawaban

1 Apa tujuan diadakannya

program ekstrakurikuler

menjahit?

Tujuan diadakannya program ekstrakurikuler

menjahit yaitu sekolah ingin memberikan

bekal keterampilan berupa menjahit bagi

siswi kelas X dan XI supaya setelah lulus

sekolah nanti dapat berguna bagi

kehidupanya. Baik itu untuk bekerja atau bagi

diri dan kluarganya

2 Apa pentingnya program

ekstrakurikuler menjahit

bagi siswa?

Siswa yang tidak bisa melanjutkan ke

Perguruan Tinggi dapat bekerja di garmen

maupun konveksi karena sudah mempunyai

keterampilan menjahit.sehingga siswa tidak

mengganggur setelah lulus sekolah. Siswa

juga bisa menjahit baju untuk diri dan

keluarganya.

3 Apa pentingnya program

ekstrakurikuler menjahit

bagi sekolah?

Sekolah bisa membekali siswa dengan

keterampilan menjahit untuk mendapatkan

pekerjaan dan mengurangi pengangguran.

4 Bagaimana peluang kerja

bagi lulusan Madrasah

Aliyah Negeri Klaten?

Untuk peluang kerja lulusan MAN cukup

bagus, dengan keterampilan menjahit lulusan

MAN bisa bekerja di garmen maupun

konveksi yang banyak didaerah Klaten dan

memerlukan tenaga kerja lulusan SMA/SMK

yang berketerampilan menjahit.

5 Berapa banyak garmen

dan konveksi dilingkungan

sekitar klaten?

Banyaknya garmen ada sekitar 2 yaitu garmen

globalindo intimates dan garmen Mondrian

yang berada di klaten kota. Sedang konveksi

Page 129: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

ada banyak. Tidak hanya di kota konveksi

juga banyak berada di desa bahkan

dilingkungan sekitar tempat tinggal siswa.

Page 130: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

LAMPIRAN II

UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS

Page 131: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

Reliability

Item-Total Statistics

Scale Mean

if Item

Deleted

Scale

Variance if

Item Deleted

Corrected

Item-Total

Correlation

Cronbach's

Alpha if Item

Deleted

Item1 104.97 107.499 .365 .891

Item2 104.86 109.126 .465 .890

Item3 105.17 108.676 .345 .891

Item4 105.11 107.457 .459 .890

Item5 105.51 108.669 .364 .891

Item6 105.37 108.240 .343 .892

Item7 105.20 109.047 .345 .891

Item8 105.43 108.723 .341 .892

Item9 105.23 108.417 .360 .891

Item10 105.31 106.634 .358 .892

Item11 105.26 107.255 .497 .889

Item12 105.03 108.440 .404 .891

Item13 105.06 106.879 .530 .889

Case Processing Summary

35 100.0

0 .0

35 100.0

Valid

Excludeda

Total

CasesN %

Listwise deletion based on all variables in the procedure.a.

Reliability Statistics

.893 40

Cronbach'sAlpha N of Items

Page 132: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

Item14 105.11 108.516 .370 .891

Item15 104.97 106.029 .545 .888

Item16 105.46 108.314 .347 .892

Item17 105.00 107.647 .403 .891

Item18 104.69 109.869 .391 .891

Item19 104.86 109.714 .396 .891

Item20 105.00 107.118 .383 .891

Item21 104.57 108.782 .373 .891

Item22 105.11 107.575 .379 .891

Item23 105.17 109.323 .325 .892

Item24 105.37 107.240 .388 .891

Item25 105.06 108.820 .405 .891

Item26 105.06 109.938 .345 .892

Item27 104.80 109.165 .343 .891

Item28 104.97 109.087 .372 .891

Item29 105.09 107.787 .369 .891

Item30 104.91 108.963 .423 .891

Item31 105.20 105.518 .515 .889

Item32 105.00 107.059 .492 .889

Item33 105.26 106.138 .388 .891

Item34 104.97 108.970 .341 .892

Item35 104.86 108.067 .338 .892

Item36 105.37 108.946 .351 .891

Item37 105.09 104.728 .524 .888

Item38 105.43 108.840 .368 .891

Item39 105.11 109.398 .378 .891

Item40 105.20 104.988 .488 .889

Page 133: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler
Page 134: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler
Page 135: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler
Page 136: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler
Page 137: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler
Page 138: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

LAMPIRAN III

MATERI BAHAN AJAR EKSTRAKURIKULER

MENJAHIT

Page 139: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler
Page 140: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler
Page 141: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler
Page 142: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler
Page 143: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler
Page 144: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler
Page 145: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler
Page 146: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

LAMPIRAN IV

ANALISIS DESKRIPTIF

Page 147: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

ANALISIS DESKRIPTIF

EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER

MENJAHIT SISWA KELAS XI DI MADRASAH ALIYAH NEGERI KLATEN

Pengelompokan Kategori tentang Proses Belajar Mengajar Ekstrakurikuler

Menjahit

Mi + 1,5 (SDi) ke atas = Sangat Baik

Mi s/d Mi + 1,5 (SDi) = Baik

Mi - 1,5 (SDi) s/d Mi = Kurang

Mi – 1,5 (SDi)ke bawah = Sangat Kurang

M ideal = ½ (Skor Tertinggi + Skor Terendah)

= ½ (40 x 4) + (40 x 1)

= ½ (160) + (40)

= ½ (200)

= 100

SD ideal = 1/6 (Skor Tertinggi – Skor Terendah)

= 1/6 (40 x 4) – (40 x 1)

= 1/6 (160) - (40)

= 1/6 (120)

= 20

Kategori Sangat Baik = Mi + 1,5 (SDi) ke atas

= 100 + 1,5 (20)

= 100 + 30

= >130

Page 148: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

Kategori Baik = Mi s/d Mi + 1,5 (SDi)

= 100 s/d 100 + 1,5 (20)

= 100 s/d 100 + 30

= 100 s/d 130

Kategori Kurang = Mi - 1,5 (SDi) s/d Mi

= 100 – 1,5 (20) s/d 100

= 100 – 30 s/d 100

= 70 s/d 100

Kategori Sangat Kurang = Mi – 1,5 (SDi)ke bawah

= 100 – 1,5 (20)

= 100 – 30

= < 70

Tabel Distribusi Frekwensi Kategori Proses Belajar Mengajar Ekstrakurikuler

Menjahit

No Skor Kategori Frekwensi Absolute Relative %

1 >130 Sangat Baik 0 0%

2 100 – 130 Baik 72 75,8% 3 70 – 100 Kurang 23 24,2% 4 <70 Sangat Kurang 0 0%

Nilai Ketercapaian Proses Belajar Mengajar Ekstrakurikuler Menjahit:

Page 149: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

LAMPIRAN V

DOKUMENTASI PENELITIAN

Page 150: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler
Page 151: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler
Page 152: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler
Page 153: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler
Page 154: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

DATA GURU MADRASAH ALIYAH NEGERI KLATEN

No

Mapel

Jml

Status Pendidikan (Org) Mach/mis

mach

Keku-rangan

guruPNS/NI

P GTT SLA D2 D3 S1 S2

150

130

1 Matematika 7 5 2 - - - - 6 1 7 - 2 Fisika 4 4 - - - - - 4 - 4 -3 Kimia 4 3 - 1 - - - 4 - 4 1 4 Biologi 4 3 - 1 - - - 4 - 4 1 5 Ekonomi 4 1 - 3 - - - 3 1 4 3 6 Geografi 2 - - 2 - - - 2 - 2 2 7 Olah Raga 3 1 - 2 - - 2 1 - 3 - 8 PPKn 4 3 - 1 - - 2 2 - 3 1 9 Bhs. Indonesia 6 1 - 5 - - 1 5 - 6 5 10 Bhs. Inggris 5 4 - 1 - - 1 4 - 5 1 11 Kesenian 1 1 - - - - - 1 - 1 - 12 Sej. Nasional 2 2 - - - - - 2 - 2 - 13 Fiqih 3 3 - - - - 1 2 - 3 - 14 Aqidah Akhlak 2 2 - - - 1 1 - - 2 - 15 Al-Qur’an

Hadits 4 3 - 1 - - 2 2 - 4 1

16 Bhs. Arab 3 3 - - - - 1 2 - 3 - 17 S K I 1 1 - - - - - 1 - 1 - 18 B K 5 4 - 1 - - - 4 - 5 119 Sosiologi/Antr

opologi 3 2 1 - - - - - - 3 -

20 Ektra Menjahit 2 - - 2 - - - 2 - 2 - 20 Guru Kelas - - - - - - - - - - -

Jumlah 69 48 3 18 - 1 11 55 2 69 16

Page 155: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

DAFTAR PEGAWAI TIDAK TETAP (GTT ) PADA MADRASAH

ALIYAH NEGERI KLATEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011

NO NAMA TANGGAL

LAHIR

TUGAS TAHUN MASA

TUGAS KERJA

1 2 3 4 5 6

1. Nur Rahman

Klaten, 11-05-

1982 Arsiparis 2002 3

2. Fitri

Wahyuningsih

Klaten, 07-10-

1975

Pembayaran

SPP 1996 7

3. Rina Sandra

Puspita

Klaten, 13-02-

1983 Koperasi 2003 2

4. Joko Badarudin Klaten, Umum 2007 1

5. Sehono

Klaten, 01-01-

1957 Penjaga 1998 22

6. Komarun

Klaten, 31-12-

1953 Penjaga 1962 17

 

 

 

Page 156: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

DAFTAR GURU TIDAK TETAP (GTT ) PADA MADRASAH ALIYAH

NEGERI KLATEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011

NO NAMA TANGGAL LAHIR

MATA PELAJARAN

JUMLAH TMT JAM SESUAI

SK 1 2 3 4 5 6

1. Drs. Tri Pujiyanto Boyolali, 08 Januari 1955

Bahasa Indonesia

28 17 Juli 1993

2. Wahyudi, S.Pd Sukoharjo, 6 Maret 1970

Ekonomi 16 1 Juli 2000

3. M. Saiful Muchtar, SE, M.Pd

Klaten, 15 April 1973

Ekonomi 20 1 Juli 2003

4. M. Zainurrohman Sleman, 16 Mei 1970

TIK / Komputer

32 1 Juli 1999

5. Chusna Maulida, S.Ag

Klaten, 11 Mei 1971

Bahasa Arab 16 1 Juli 2004

6. Dra. Maryanti Klaten, 18 Pebruari 1968

Bahasa Indonesia

16 1 Juli 2001

8. Drs. Slamet Mulyo Klaten, 21 Pebruari 1966

Sosiologi 16 1 Juli 2001

9. Jaka Rohmat, S. Pd Klaten, 27 Maret 1968

Bahasa Indonesia

28 1 Juli 1993

10. Elia Wulandari, S. Ag

Klaten, 03 Juni 1974

BP 6 1 Juli 1999

11. Retno Sulistyaningrum, S. Pd

Klaten, 16 Oktober 1981

Ket. Menjahit 16 1 Juli 2006

12. Anik Murwati, S. Pd

Klaten, 24 Juli 1970

Ket. Menjahit 16 1 Juli 2006

13. Suratno, S. Pd Klaten, 13 Oktober 1974

PPKn 16 1 Juli 2006

14. M Amin Nurdin, S. Pd

Klaten, 09 Juni 1983

Penjaskes 16 1 Juli 2007

15. Muh Saiful Anwar, S. Pd

Klaten, 11 Agustus 1980

Penjaskes 16 1 Juli 2007

16. Susanto, S. Pd Klaten, 26 Januari 1971

Kesenian 8 1 Juli 2007

Page 157: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

DATA BUKU DAN ALAT PENDIDIKAN

No

Mata Pelajaran

Pegangan Guru Pegangan Siswa

Penunjang

Jml Judul

Jml Eks.

Jml Judul

Jml Eks.

Jml Judul

Jml Eks.

1 PPKn 4 4 1 180 - - 2 Pendidikan Agama 24 24 5 581 - - 3 Bahasa dan Sastra

Indonesia 5 5 1 479 - -

4 Bahasa Inggris 6 6 1 304 - - 5 Sejarah Nasional

dan Umum 3 2 1 40 - -

6 Pendidikan Jasmani 2 2 1 35 1 6 7 Matematika 4 4 1 272 - - 8 Fisika 6 6 1 378 - - 9 Biologi 6 6 1 352 - - 10 Kimia 4 4 1 830 - - 11 Ekonomi 5 5 1 200 1 8 12 Sosiologi 5 5 1 267 1 12 13 Geografi 2 2 1 425 1 39 14 Sejarah dan Budaya 5 5 1 100 1 15 15 Tata Negara 3 3 1 43 1 8 16 Antropologi 5 5 1 113 - - 17 Pendidikan Seni 2 2 1 38 - - 18 Bahasa Asing

Lainnya 4 4 1 - - -

19 Bimbingan dan Penyuluhan

- - - - - -

20 Kerajinan Tangan dan Kesenian

- - - - 1 20

21 Ket. Menjahit 3 3 - - - -  

DATA SARANA ADMINISTRASI KEGIATAN

No Jenis Unit Kondisi (lkl) Kekurangan Baik Sedang Rusak

1 Meubelair 1.479

1.338 112 29 29

2 Mesin Ketik 5 1 2 2 2 3 Telepon 1 1 - - -

Page 158: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

4 Sumb. Air/PDAM 3 3 - - - 5 Komputer 35 20 10 5 - 6 Kend. Roda 2 2 1 - 1 - 7 Kend. Roda 4 1 1 - - - 8 Peralatan Laboratorium 109 73 - 36 36 9 Sound System 5 5 - - - 10 Peralatan Olah-raga 32 19 - 13 13 11 Lapangan Basket 1 1 - - - 12 Lapangan Tenis Meja 1 1 - - - 13 Peralatan Kesenian

Musik 3 3 - - -

14 Peralatan UKS 1 1 - - - 15 Peralatan Ketrampilan

Menjahit 20 18 1 1 2

16 Peralatan Ketrampilan Otomotif

5 5 - - -

17 Peralatan Ketrampilan Las

1 1 - - -

18 Peralatan Marching Band

1 1 - - -

19 Daya Listrik 7200 watt  

DATA RUANG DAN BANGUNAN SEKOLAH

No Jenis Jumlah

Ruang

Kondisi (lkl) Kekurangan Baik Rusak

1 Ruang Kepala 1 1 - -

2 Ruang Istirahat Kepala 1 1 - -

3 Ruang Kantor/TU 1 1 - -

4 Ruang Kelas 24 22 2 2

5 Ruang Guru/Pengajaran 1 1 - -

6 Ruang Pertemuan 2 2 - -

7 Ruang Perpustakaan 1 1 - -

8 Ruang Baca Perpustakaan 1 1 - -

9 Ruang Laboratorium Kimia 1 1 - -

10 Ruang Laboratorium Biologi-

Fisika

1 1 - -

11 RuangLaboratorium Komputer 2 1 1 -

Page 159: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

12 Ruang Ketrampilan Otomotif 1 1 - -

13 Ruang Ketrampilan Menjahit 1 1 - -

14 Ruang Kesenian 1 1 - -

15 Masjid/Musholla 1 1 - -

16 Ruang U K S 1 1 - -

17 Ruang BP 1 1 - -

18 Ruang Piket 1 1 - -

19 Ruang Gudang 4 4 - -

20 A u l a 1 - 1 1

21 Ruang Ganti Pakaian 1 - 1 -

22 Garasi 1 1 - -

23 Ruang OSIS 1 1 - -

24 Ruang Pramuka 1 1 - -

25 Ruang Komite Madrasah 1 1 - -

26 Ruang Humas 1 1 - -

27 Ruang Penjaga / Kantin 2 2 - -

28 Kamar mandi / WC 24 24 - -

 

JADWAL KEGIATAN EXTRA KURIKULER

No Jenis Ekstra Hari Pelaksanaan Jam Keterangan 1. Pramuka Kamis 14.00 – 16.00 Kelas I 2. Komputer Selasa, Rabu, Sabtu 14.00 – 17.00 Kelas II 3. Otomotif Selasa, Rabu, Sabtu 14.00 – 16.00 Kelas I &

II 4. Tata Busana Senin, Selasa,

Rabu,Kamis,Jumat, Sabtu

14.00 – 16.00 Kelsa I & II

5. Marcing band Jum’at 14.00 – 16.00 Kelas I & II

6. Qiro’ah Senin 14.00 – 16.00 Kelas I & II

7. Seni Musik Rabu 14.00 – 16.00 Kelas II

Page 160: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

8. Khitobah Jum’at 11.15 – 11.45 Kelas I

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

   

Page 161: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

LAMPIRAN VI

SURAT IJIN PENELITIAN

Page 162: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler
Page 163: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler
Page 164: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

 

Page 165: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

DAFTAR SISWA EKSTRAKURIKULER MENJAHIT DI MADRASAH ALIYAH NEGERI KLATEN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Kelas XI-IPA.1

NOMOR Nama Siswa L/P

Temp./Tanggal Asal Sekolah

Orang tua/Wali Alamat

Urt. NIS Lahir Pekerjaan Pendidikan

1 5022 Annis Naimmatun P Klaten, 20-03-1994 MTs N Prambanan Perdes SMA Gedong, Sengon, Prambanan, Klaten 2 5023 Annisa Nur Istiqomah P Klaten, 08-03-1994 MTs Al Mukmin Ngruki Guru S1 Kaden, Baran, Cawas, Klaten 3 5024 Aviliani Yuliana P Klaten, 21-07-1994 SLTP N 3 Karanganom Buruh SD Gunung Wijil, Kupang, Karangdowo, Klaten 4 5025 Fathonah P Klaten, 07-09-1993 SLTP N 1 Ngawen Penjahit SMA Kemiri, Candirejo, Ngawen, Klaten

5 5026 Fitri Rahmawati P Klaten, 02-06-1995 SLTP Al Islam Tempursari Buruh SD Tempel, Pepe, Ngawen, Klaten

6 5027 Garnis Ulfi Fadilah P Klaten, 08-07-1994 MTs N Klaten PNS S1 Jl. Mayor Sunarto No 40 Klaten Utara 7 5028 Irma Nur 'Aini Latifah P Klaten, 28-02-1994 MTs N Pedan Buruh SD Sidokerso, Troketon, Pedan, Klaten 8 5029 Isni Nur Chayati P Klaten, 24-10-1994 MTs N Jatinom Pensiunan S1 Ngemplak, Glagah, Jatinojm ,Klaten 9 5030 Iswantini P Klaten, 11-11-1993 MTs N Mlinjon Buruh SD Srago Cilik, Gumulan, Klaten Tengah 10 5031 Kharisma Eka Noviyanti P Klaten, 14-11-1993 MTs N Jatinom Bidan D3 Karangpoh, Bonyokan, Jatinom, Klaten 11 5032 Luthfah P Klaten, 16-12-1993 MTs Muh Trucuk Buruh SMP Mojosawit, Kradenan, Trucuk, Klaten 12 5034 Muhimmatul Husna P Klaten, 30-08-1994 MTs N Tulung Dagang SMP Selogringging, Tulung, Tulung, Klaten 13 5035 Mustaqimah P Klaten, 24-12-1994 MTs Fil. Tegalarum Buruh SD Tegalarum, Kunden, Karanganom, Klaten 14 5036 Novia Yuni Astuti P Klaten, 13-06-1994 SLTP N 1 Karanganom Ibu RT SD Tempel, Drono, Ngawen, Klaten 15 5037 Nunung Tri Astuti Wijaya P Klaten, 23-10-1994 SLTP N 1 Ceper Buruh SD Ngawonggo, Ngawonggo, Ceper, Klaten 16 5039 Sastri Munar Mazdayanti P Klaten, 14-04-1994 MTs N Klaten Buruh SD Kemit, Pepe, Ngawen, Klaten

17 5040 Shahnaz Shahfistryawan Nastuti P Klaten, 17-11-1993 SLTP N 3 Klaten Buruh SMP

Griya Prima Barat Rt03 No.295 Belangwetan Klaten Utara

18 5041 Siti Marfuah P Wonogiri, 07-09-1993 MTs N Wonogiri Buruh SD Batusari, Punduhsari, Wonogiri 19 5042 Syailla Uswa Fa'zasari P Klaten, 25-03-1993 SLTP N 1 Ceper Buruh SMP Sentono, Ngawonggo, Ceper, Klaten 20 5043 Uswatun Khasanah P Klaten, 27-01-1992 SLTP N 4 Klaten Buruh SD Tronanggan, Kahuman, Ngawen, Klaten

Page 166: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

DAFTAR SISWA EKSTRAKURIKULER MENJAHIT DI MADRASAH ALIYAH NEGERI KLATEN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Kelas XI-IPA.2

NOMOR Nama Siswa L/P

Temp./Tanggal Asal Sekolah

Orang tua/Wali Alamat

Urt. NIS Lahir Pekerjaan Pendidikan

1 4879 Arista Indri Krissanti P Klaten, 17-01-1994 SLTP N 6 Klaten PNS S1 Gentongan, Gemblegan, Kalikotes, Klaten

2 4841 Ayu Ina Karomatika P Klaten, 12-05-1994 SMP IT At-taqwa Wiraswasta SMA Baturan, Gantiwarno, Klaten

3 4909 Depi Aprilliyanti P Klaten, 01-04-1994 SLTP N 3 Bayat Pedagang SMP Jetis, Tawangrejo, Bayat, Klaten

4 4880 Dewi Astuti P Klaten, 24-05-1994 SLTP N 1 Ngawen Buruh SD Krandon, Kwaren, Ngawen, Klaten

5 4882 Diana Nofitasari P Klaten, 05-11-1994 SLTP Al Islam Tempursari Buruh SMA Kalongan, Candirejo, Ngawen, Klaten

6 4854 Endi Rahmawati P Klaten, 01-03-1994 MTs Al Mukmin Ngruki wiraswasta SMA Sentono Rt 02 Rw 01pakahan, Jogonalan, Klaten

7 4883 Febrina Dwi Utami P Klaten, 15-02-1995 SLTP N 1 Ceper Wiraswasta SMA Tempel, Klepu, Ceper, Klaten

8 4919 Iis Puriyanti P Klaten, 09-07-1994 SLTP N 1 Tulung Buruh SD Keden, Sorogaten, Tulung, Klaten

9 4920 Katia Nur Janah P Klaten, 13-12-1993 SLTP N 1 Tulung Buruh SD Dukuh, Bonyokan, Jatinom, Klaten

10 5006 Livia Kurniawati P Klaten, 06-08-1994 SLTP N 1 Ceper Buruh SD Senden, Ngawonggo, Ceper, Klaten

11 4951 Lusi Ayu Kartika P Gunung Kidul, 05-06-1994 SLTP N 4 Patuk Petani SD Karang, Terbah, Patuk, Gunung Kidul

12 5008 Mawar Arum Sari P Klaten, 05-01-1993 SLTP N 1 Ngawen Buruh SMP Gading Tulung, Belangwetan, Klaten Utara

13 4955 Naim Khoiriyah P Klaten, 19-03-1995 SLTP N 1 Kemalang Buruh SD Gampar Sukorini Manisrenggo Klaten

14 5045 Nining Puji Lestari P Klaten, 17-12-1993 SLTP N 4 Delanggu Swasta SMA Tegalsari, Dukuh, Delanggu

15 4925 Nur Fatimah P Klaten, 07-07-1994 MTs N Cawas Buruh SD Tunggul, Jarum, Bayat, Klaten

16 4867 Rizky Septiyani Mahmudah P Klaten, 04-09-1994 SLTP N 3 Ceper Buruh SD Gading Sawahan, Belangwetan, Klaten Utara

17 4987 Sartiningsih P Klaten, 31-07-1993 SLTP Muh 1 Klaten Buruh SD Tegal Krapyak, Pakahan, Jogonalan, Klaten

18 4988 Siti Amanah P Klaten, 28-03-1994 MTs N Jatinom Petani SD Cawan, Cawan, Jatinom, Klaten

19 4989 Suci Handayani P Klaten, 07-04-1994 SLTP N 1 Ceper Buruh SMP Sentono, Ngawonggo, Ceper, Klaten  

 

 

Page 167: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

DAFTAR SISWA EKSTRAKURIKULER MENJAHIT DI MADRASAH ALIYAH NEGERI KLATEN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Kelas XI-IPA.3

NOMOR Nama Siswa L/P

Temp./Tanggal Asal Sekolah

Orang tua/Wali Alamat

Urt. NIS Lahir Pekerjaan Pendidikan

1 4963 Ana Fatkur Amelia P Klaten, 23-03-1994 SLTP N 4 Delanggu Buruh SD Senden, Ngawonggo, Ceper, Klaten

2 4935 Atik Nurul Masitoh P Klaten, 13-04-1994 SLTP N 2 Jatinom Buruh SMP Randulanang, Randulanang, Jatinom,

Klaten

3 4997 Elisa Stiawati P Klaten, 03-10-1994 SLTP Pancasila Ceper Buruh SMA Sentono, Ngawonggo, Ceper, Klaten

4 4855 Erni Kuswulandari Suwarno P Klaten, 05-01-1995 SLTP N 2 Jatinom Ibu Rt SD Jemawan, Jemawan, Jatinom, Klaten

5 4977 Errin Isyani P Klaten, 16-11-1992 MTs N Jatinom Pedagang SMP Jerukmanis, Glagah, Jatinom, Klaten

6 4889 Indi Rahmawati P Klaten, 01-03-1994 MTs Al Mukmin Ngruki Wiraswasta SMA Sentono Rt 02 Rw 01pakahan,

Jogonalan, Klaten

7 4946 Isna Sayyidah Marufah P Klaten, 14-08-1994 MTs N Klaten Buruh SD Tronanggan, Kahuman, Ngawen,

Klaten

8 5000 Jessi Carrolina P Klaten, 18-09-1994 SLTP N 2 Karanganom Buruh SD Sidorejo, Beku, Karanganom, Klaten

9 4859 Lailatul Fajri Khairiyah P Klaten, 24-06-1994 SLTP Al Islam Tempursari Guru S1 Kauman, Candirejo, Ngawen, Klaten

10 4981 Lely Dwi Septyorini P Klaten, 25-09-1994 SLTP N 2 Karanganom Swasta SMA Kadirejo, Kadirejo, Karanganom,

Klaten

11 4982 Luluk Qomariyah P Klaten, 02-02-1994 SLTP Muh 9 Karanganom Buruh SD Kadirejo, Kadirejo, Karanganom,

Klaten

12 4953 Ningrum Arifah P Klaten, 15-07-1993 SLTP N 1 Karanganom PNS S1 Tronanggan, Kahuman, Ngawen,

Klaten

13 4983 Nur Laili Mubarokah P Klaten, 27-01-1994 SLTP N 1 Ceper Buruh SD Sentono, Ngawonggo, Ceper, Klaten

14 5016 Reno Alis P Klaten, 15-07-1994 SLTP N 1 Kemalang Buruh SD Joton, Joton, Jogonalan, Klaten

15 4956 Septiari Ayu Larasati P Klaten, 20-09-1994 SLTP N 4 Karanganom Karyawan SMA Wates, Blanceran, Karanganom,

Klaten

16 4930 Siptriyanti P Klaten, 02-09-1994 MTs N Mlinjon Buruh SD Krajan, Jomboran, Klaten Tengah

17 5018 Siti Mufidatun P Klaten, 16-12-1993 MTs N Filial Tegalarum Buruh SMA Jlapan, Kunden, Karanganom, Klaten

18 5019 Wahyu Eni Herawati P Klaten, 13-08-1993 SLTP N 3 Cawas Buruh SD Turasan, Japanan, Cawas, Klaten

 

Page 168: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

DAFTAR SISWA EKSTRAKURIKULER MENJAHIT DI MADRASAH ALIYAH NEGERI KLATEN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Kelas XII-IPA.4.

NOMOR Nama Siswa L/P

Temp./Tanggal Asal Sekolah

Orang tua/Wali Alamat

Urt. NIS Lahir Pendidikan Pendidikan

1 4933 Ainur Rofiah P Klaten, 01-09-1993 MTs N Sukoharjo Buruh SD Ngepringan, Serenan, Juwiring, Klaten

2 4965 Anisak Nur Chanifah P Klaten, 24-07-1994 SLTP N 3 Karanganom Pensiunan S1 Blanceran, Blanceran, Karanganom, Klaten

3 4905 Anita Nur Rafika P Klaten, 28-08-1994 SLTP N 3 Ceper Buruh SD Tegalrejo, Meger, Ceper, Klaten

4 4906 Ariyani P Klaten, 05-04-1995 SLTP N 1 Karangnongko Buruh SMP Macanan, Blimbing, Karangnongko, Klaten

5 4969 Awik Tamara P Klaten, 20-02-1994 MTs N Prambanan Fil Tegalarum Petani SMA Tegalarum, Kunden, Karanganom, Klaten

6 4970 Ayu Risqiyanti P Klaten, 28-05-1994 MTs N Jatinom Petani SD Kuwangan, Cawan, Jatinom, Klaten

7 4910 Desi Wulandari P Klaten, 01-12-1994 SLTP N 6 Klaten Wiraswasta SMA Jl.Kelapa Gading No.04 Perum Klaten Kencana Kalikotes Klaten

8 4914 Eka Sari Sundari P Klaten, 04-04-1994 MTs N Klaten Buruh SD Candi, Candirejo, Ngawen, Klaten

9 4945 Inna Lilmuttaqiinamafazan P Klaten, 10-03-1994 MTs N Klaten Buruh SD Ketitang, Gatak, Ngawen, Klaten

10 5003 Ken Puspo Laras Sati P Klaten, 05-11-1993 SLTP N 4 Karanganom Buruh SD Gatak, Tempursari, Ngawen, Klaten

11 5004 Khusnul Khotimah P Klaten, 07-11-1993 SLTP N 4 Klaten Buruh SMP Pundungan, Jonggrangan, Klaten Utara

12 4922 Lia Sri Wulandari P Klaten, 24-09-1992 SLTP N 6 Klaten Buruh SD Bramen, Bramen, Klaten Utara

13 4949 Lissanul Khoiriyah P Klaten, 08-07-1993 SLTP Muh 8 Wedi Buruh SMA Sentono, Pakahan, Jogonalan, Klaten

14 4950 Listiyana Kurniawati P Klaten, 04-10-1993 SLTP N 1 Ceper Buruh SD Ngawonggo, Ngawonggo, Ceper, Klaten

15 4984 Okvita Hesti Rustiningsih P Klaten, 11-10-1994 MTs N Klaten Buruh SD Semangkak, Sekarsuli, Klaten Utara

16 4898 Putri Koniah P Klaten, 11-08-1994 SLTP N 7 Klaten Wiraswasta SMP Jetis, Jetis, Klaten Selatan

17 4902 Suci Wulandari P Klaten, 05-02-1995 SLTP N 2 Cawas Buruh SMP Merbung Kulon, Merbung, Klaten Selatan

18 4873 Umi Sholikhah P Klaten, 05-10-1994 SLTP N 4 Karanganom Buruh SD Kemiri, Candirejo, Ngawen, Klaten

19 4874 Uswatun Khasanah P Klaten, 24-10-1994 MTs N Jatinom Buruh SD Montelan, Tibayan, Jatinom, Klaten

20 4961 Yuniati P Klaten, 21-06-1994 MTs N Klaten Buruh SD Kemit, Pepe, Ngawen, Klaten  

 

Page 169: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

DAFTAR SISWA EKSTRAKURIKULER MENJAHIT DI MADRASAH ALIYAH NEGERI KLATEN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Kelas XI-IPA.5

NOMOR Nama Siswa L/P

Temp./Tanggal Asal Sekolah

Orang tua/Wali Alamat

Urt. NIS Lahir Pendidikan Pendidikan

1 4848 Ambrelia Dewi P Wonogiri, 24-04-1994 MTs N Klaten Buruh SD Tronanggan, Kahuman, Ngawen, Klaten

2 4850 Anggun Tri Yuliyanti P Klaten, 01-07-1994 SLTP Pancasila Ceper Wiraswasta SMA Tegal Sendang, Pokak, Ceper, Klaten

3 4941 Erlinda Dwi Yunika Sari P Klaten, 12-06-1994 SLTP N 1 Tulung Swasta S1 Plaeng, Pandeyan, Jatinom, Klaten

4 4944 Imas Mintarsih P Klaten, 29-07-1994 SLTP Al Islam Tempursari Buruh SMA Tempursari, Tempursari, Ngawen, Klaten

5 5001 Juhariyah P Boyolali, 15-07-1994 MTs N Jatinom Petani SD Tegalrejo, Dragan, Musuk, Boyolali

6 5005 Laily Saputri Lathifatul Mustofa P Klaten, 13-03-1995 MTs N Wonokromo Wiraswasta SMA Dukuh, Keputran, Kemalang, Klaten

7 4916 Lina Fauziyyah P Klaten, 19-12-1994 MTs Al-Islam Mranggen Polokarto PNS S1 Blanciran Karanganom Klaten

8 5009 Melantika Jayanti P Klaten, 22-07-1994 SLTP N 4 Klaten Buruh SD Prigi Kulon, Gemblegan, Kalikotes, Klaten

9 4864 Nanik Andraini P Klaten, 09-12-1993 SLTP N 4 Delanggu Buruh S1 Pandeyan, Ngawonggo, Ceper, Klaten

10 5012 Nika Ayu Widiyanti P Klaten, 21-06-1994 SLTP N 2 Tulung Buruh SD Cokro, Cokro, Tulung, Klaten

11 5015 Poncowati Rahayu Wulandari P Klaten, 27-09-1993 SLTP N 1 Ceper Wiraswasta SMA Sentono, Ngawonggo, Ceper, Klaten

12 4896 Puji Hastutik P Klaten, 27-03-1993 MTs N Jatinom Petani SD Ringinsari, Mundu, Tulung, Klaten

13 4927 Puji Wahyuni P Klaten, 25-12-1993 SLTP N 2 Karanganom Buruh SMP Kemiri, Candirejo, Ngawen, Klaten

14 4985 Pungky Setiawati P Klaten, 16-06-1994 SLTP N 4 Delanggu Buruh SD Senden, Ngawonggo, Ceper, Klaten

15 4928 Puput Yulianti P Klaten, 09-07-1994 SLTP N 1 Kalikotes Buruh SD Gedangan, Krakitan, Bayat, Klaten

16 4872 Tri Hastuti P Klaten, 28-09-1993 MTs N Jatinom Buruh SMA Puluihan, Puluhan, Jatinom, Klaten

17 4932 Wiki Astuti P Lempuing Indah 03-12-1994 SLTP N 3 Lempuing Jaya Petani SD Tegeran, Lampar, Musuk, Boyolali

 

 

 

 

Page 170: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

DAFTAR SISWA EKSTRAKURIKULER MENJAHIT DI MADRASAH ALIYAH NEGERI KLATEN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Kelas XI-IPS.2

NOMOR Nama Siswa L/P

Temp./Tanggal Asal Sekolah

Orang tua/Wali Alamat

Urt. NIS Lahir Pendidikan Pekerjaan

1 4973 Dewi Purwanti P Klaten, 01-08-1993 MTs Muh Trucuk Buruh SD Dayan, Mireng, Trucuk, Klaten

2 4974 Dian Arum Pratiwi P Klaten, 23-07-1994 SLTP N 6 Klaten Karyawan SMA Jl. Cepaka 66 No.04 Sekalekan Klaten Tengah

3 4892 Mei Ningrum P Klaten, 12-05-1993 SLTP N 3 Karanganom Buruh SD Klampengan, Meger, Ceper, Klaten

4 4866 Pajar Seftianingsih P Klaten, 26-09-1992 SLTP N 1 Tulung Buruh SD Kiringan, Kiringan, Tulung, Klaten

5 4897 Putri Erlina P Klaten, 04-02-1995 SLTP N 6 Klaten Buruh SMP Sekarsuli, Sekarsuli, Klaten Utara

6 4954 Reni Fitrianingsih P Klaten, 29-03-1993 SLTP N 1 Ngawen - SD Gaten, Mayungan, Ngawen, Klaten

7 4899 Rita Aromsari P Klaten, 22-07-1994 MTs N Jatinom Buruh SD Tempel, Pepe, Ngawen, Klaten

8 4929 Ruli Wulan Sari P Klaten, 03-10-1993 SLTP N 6 Klaten Buruh SMP Ngemplak, Sekarsuli, Klaten Utara

9 4869 Septiana Rusnia Sari P Klaten, 13-12-1994 SLTP N 4 Karanganom Buruh SD Kabolan, Kadirejo, Karanganom, Klaten

10 5046 Sintia Mey Damayanti P Klaten, 03-05-1995 SLTP N 3 Klaten Buruh SD Gading Sidorejo Belangwetan Klaten Utara

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 171: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

DAFTAR SISWA EKSTRAKURIKULER MENJAHIT DI MADRASAH ALIYAH NEGERI KLATEN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Kelas XI-IPS.1

NOMOR Nama Siswa L/P

Temp./Tanggal Asal Sekolah

Orang tua/Wali Alamat

Urt. NIS Lahir Pendidikan Pendidikan

1 4994 Angelia Yulianti P Bandar Jaya, 26-07-1994 SLTP It Bustanul Ulum Karyawan SMA Sumberan, Gondangan, Jogonalan, Klaten

2 4995 Anik Sri Lestari P Klaten, 06-09-1993 MTs N Klaten Buruh SD Pundungan, Jonggrangan, Klaten Utara

3 4967 Army Rachmawati P Klaten, 07-10-1994 SLTP N 6 Klaten Pedagang SMA Dukuh, Manjungan, Ngawen, Klaten

4 4860 Lely Qurniawati P Klaten, 16-05-1994 SLTP N 2 Tulung Buruh SD Keden, Sorogaten, Tulung, Klaten

5 4862 Merliana Saras Wati P Klaten, 28-01-1994 SLTP N 2 Tulung Swasta S1 Pemandian, Cokro, Tulung, Klaten

6 4865 Nur Hidayatul Aminah P Klaten, 02-11-1992 SLTP N 1 Karangnongko Buruh SMP Sonayan, Jagalan, Karangnongko, Klaten

7 4900 S.Fit Nurjanah P Klaten, 15-10-1993 MTs N Jatinom Buruh SD Tempel, Pepe, Ngawen, Klaten

8 4901 Siti Nurfitriyani P Klaten, 15-08-1994 MTs N Jatinom Buruh SD Wiryantyoro, Tibayan, Jatinom, Klaten

9 4958 Sri Darti P Klaten, 07-05-1992 SLTP Muh 14 Klaten Buruh SD Banjarsari, Bumiharjo, Kemalang, Klaten

10 4931 Supatimah Sriyani P Klaten, 12-04-1992 SLTP Pgri Klaten Buruh SD Barenglor, Barenglor, Klaten Utara

11 4959 Tri Harjani P Boyolali, 25-10-1991 SLTP Muh 14 Klaten Buruh SMP Jagir, Dragan, Musuk, Boyolali

12 4903 Wiwit Wulandari P Klaten, 09-02-1994 SLTP Al Islam Tempursari Buruh SD Gelang, Mayungan, Ngawen, Klaten  

 

 

 

 

 

 

Page 172: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

DAFTAR SISWA EKSTRAKURIKULER MENJAHIT DI MADRASAH ALIYAH NEGERI KLATEN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Kelas XI-IPS.3

NOMOR Nama Siswa L/P

Temp./Tanggal Asal Sekolah

Orang tua/Wali Alamat

Urt. NIS Lahir Pendidikan Pendidikan

1 4846 Alifah Nurinawati P Klaten, 06-06-1994 MTs N Klaten Swasta SMA Kabolan, Kadirejo, Karanganom, Klaten

2 4847 Alviyani P Klaten, 28-06-1994 MTs Muh 12 Juwiring Karyawan SMA Pondok, Kwarasan, Juwiring, Klaten

3 4849 Andriani Eka Purwaningsih P Klaten, 14-08-1992 SLTP N 1 Kalikotes Buruh SD Canden, Krajan, Kalikotes, Klaten

4 4939 Dyah Eka Paminta Sari P Klaten, 19-09-1993 MTs N Klaten Buruh SD Barenglor, Klaten Utara, Klaten

5 4978 Esti Yunita Sari P Klaten, 27-06-1993 SLTP N 7 Klaten Buruh SD Karangnongko, Sumberejo, Klaten Selatan

6 4998 Fitri Handayani P Klaten, 16-03-1993 MTs N Klaten Buruh SMP Ngemplak, Gergunung, Klaten Utara

7 4885 Fitri Rahmawati P Klaten, 08-02-1995 SLTP Pgri 10 Wedi Buruh SD Purno, Jimbung, Kalikotes, Klaten

8 4887 Ida Wulandari P Klaten, 21-10-1994 SLTP N 4 Karanganom Petani SD Ngentak, Brangkal, Karanganom, Klaten

9 4999 Imah Nurjanah P Klaten, 23-02-1991 MTs N Klaten Buruh SMP Ngemplak, Gergunung, Klaten Utara

10 4948 Lilis Ariyati Handayani P Klaten, 12-09-1994 SLTP N 2 Karanganom Buruh SD Pandanan, Soropaten, Karanganom, Klaten

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Page 173: SKRIPSI EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR EKSTRAKURIKULER ...eprints.uny.ac.id/5328/1/Yuni Ernawati - 06513241017.pdf · Tabel 12. Distribusi Frekuensi Daftar Hadir Siswa Ekstrakurikuler

DAFTAR SISWA EKSTRAKURIKULER MENJAHIT DI MADRASAH ALIYAH NEGERI KLATEN

TAHUN PELAJARAN 2011/2012

Kelas XI-IPS.4

NOMOR Nama Siswa L/P

Temp./Tanggal Asal Sekolah

Orang tua/Wali Alamat

Urt. NIS Lahir Pendidikan Pendidikan

1 4853 Devita Siti Munawaroh P Klaten, 01-01-1994 SLTP N 2 Wedi Buruh SMP Jimbung Kulon, Jimbung, Kalikotes, Klaten

2 4881 Dewi Suffyanni P Klaten, 03-04-1994 SLTP N 1 Karangnongko Buruh SD Padan, Blimbing, Karangnongko, Klaten

3 4938 Dwi Damayanti P Klaten, 29-12-1993 SLTP N 3 Ceper Buruh SD Sumber Agung, Jombor, Ceper, Klaten

4 4913 Dyah Ayu Yuliyanti Saputri P Klaten, 20-07-1994 MTs N Mlinjon Buruh SD Srago Cilik, Gumulan, Klaten Tengah

5 4884 Firli Saputri P Klaten, 03-01-1994 SLTP N 7 Klaten Buruh SMA Merbung Kulon, Merbung, Klaten Selatan

6 4888 Imas Shely Christina P Klaten, 30-08-1994 MTs N Jatinom Buruh SD Susuhan, Gedaren, Jatinom, Klaten

7 4890 Irawati P Klaten, 21-05-1992 SLTP N 1 Jatinom Buruh SD Manjungan, Manjungan, Ngawen, Klaten

8 4980 Kalis Dwi Lestari P Klaten, 16-07-1994 SLTP N 1 Kalikotes Buruh SMP Gentongan, Gemblegan, Kalikotes, Klaten

9 5013 Ni'matul Ulfa P Klaten, 30-09-1994 SLTP N 1 Ngawen Buruh SD Drono, Drono, Ngawen, Klaten

10 4990 Suci Sukmawati P Klaten, 08-08-1993 SLTP N 1 Ceper Buruh SMA Jetis, Klepu, Ceper, Klaten