SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk...

112
PRAKTIK DISTRIBUSI HARTA ZAKAT DI SELANGOR (SUATU KAJIAN PENERAPAN ENAKMEN ZAKAT) SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S.Sy) OLEH AZIDAH BINTI AHMAD ZAKI NIM: 109045200034 KONSENTRASI SIYASAH SYAR’IYYAH PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2011 M

Transcript of SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk...

Page 1: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

PRAKTIK DISTRIBUSI HARTA ZAKAT DI SELANGOR (SUATU KAJIAN

PENERAPAN ENAKMEN ZAKAT)

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Syariah (S.Sy)

OLEH

AZIDAH BINTI AHMAD ZAKI

NIM: 109045200034

KONSENTRASI SIYASAH SYAR’IYYAH PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1432 H/2011 M

Page 2: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

PRAKTEK DISTRIBUSI HARTA ZAKAT DI SELANGOR (SUATU KAJIAN PENERAPAN ENAKMEN ZAKAT)

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Syari’ah dan Hukum

untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Hukum Islam (S.Sy)

Oleh

Azidah binti Ahmad Zaki

NIM: 109045200034

Di Bawah Bimbingan

Dr. Asep Saepudin Jahar MA

NIP:

196912161996031001

KONSENTRASI SIYASAH SYAR’IYYAH PROGRAM STUDI JINAYAH SIYASAH FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA 1432 H/2011 M

Page 3: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperloleh gelar Strata 1 (S1) di Universitas Islam

Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif

Hidayatullah Jakarta.

Jakarta: 9 Maret 2011 M 4 Rabiul Tsani 1432 H

Azidah Ahmad Zaki

Page 4: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

i

KATA PENGANTAR

njȴŃɆŇǵʼnȀǐȱǟ njȸȶŃǵʼnȀǐȱǟ Ĉǃǐǟ njȴŃȆnjǣ

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan yang telah

menganugerahkan deen al-Islam kepada kita. Selawat serta salam buat junjungan

besar Nabi Muhammad SAW, pesuruh Allah yang telah menyampaikan risalah

ilahiyyah kepada umatnya. Serta ahli keluarga dan para sahabat yang telah berkorban

demi memperjuangkan ajaran Allah SWT dan Rasulullah SAW ke seluruh alam.

Skripsi berjudul: PRAKTEK DISTRIBUSI HARTA ZAKAT DI

SELANGOR (SUATU KAJIAN PENERAPAN ENAKMEN ZAKAT), ditulis

untuk memenuhi dan melengkapi syarat-syarat dalam mencapai gelar sarjana Sarjana

Syariah (S.Sy) pada Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri (UIN)

Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Skripsi ini dapat diselesaikan karena mendapat dukungan dan bantuan dari

berbagai pihak. Untuk itu sebagai ungkapan rasa hormat penulis persembahkan rasa

terima kasih yang tidak terhingga kepada yang terhormat:

1. Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH, MA, MM, sebagai Dekan Fakultas

Syariah dan Hukum, UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, yang telah memberi

kepercayaan kepada penulis dalam menyusun skripsi ini.

Page 5: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

ii

2. Ketua Program Studi Jinayah Siyasah, dan Sekretaris Program Studi Jinayah

Siyasah, Dr. Asmawi M.Ag., Afwan Faizin MA. yang telah membantu penulis

sejak masa perkuliahan hingga berakhirnya skripsi ini. Tidak lupa mantan

Sekretaris Program Studi Jinayah Siyasah, Ibu Sri Hidayati M.Ag yang

banyak membantu penulis dalam pengurusan akademik.

3. Dr. Asep Saepudin Jahar MA., selaku pembimbing yang sabar memberikan

petunjuk ke arah perfeksi penulisan, meluang waktu dan banyak memberi

masukan kepada penulis hingga tuntasnya skripsi ini.

4. Seluruh dosen Fakultas Syariah dan Hukum di UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dan seluruh dosen serta semua staf di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

umumnya yang membantu penulis dalam setiap pengurusan hingga berhasil

menyelesaikan penulisan ini.

5. Seluruh dosen Kolej Darul Quran Islamiyah yang tidak jemu memberi ilmu

kepada penulis sebagai anak didik mereka dan semua staf di Kolej Darul

Quran Islamiyah yang sering memberi tunjuk ajar secara langsung atau tidak

langsung.

6. Seluruh staf perpustakaan FSH dan Perpustakaan Utama, karyawan dan

karyawati, Pegawai Eksekutif Bahagian Perencangan Korporat Lembaga

Zakat Selangor, Pegawai Lembaga Zakat Selangor yang terlibat secara

langsung dan tidak langsung, Pegawai Majlis Agama Islam Selangor yang

terlibat secara langsung atau tidak langsung, Perbadanan Perpustakaan Awam

Page 6: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

iii

Negeri Selangor, dan Institut Kefahaman Islam Malaysia yang banyak

membantu memfasilitasi penyelesaian penulisan skripsi ini.

7. TYT. Dato’ Duta Malaysia di Indonesia, Tuan Pengarah JPMI, Atase Agama

serta seluruh staf Kedutaan Besar Malaysia di Indonesia atas pengawasan dan

kebajikan yang diberikan.

8. Teristimewa buat Abi dan Ummi tercinta, Ahmad Zaki bin Arsad dan

Hamidah binti Ismail, serta adik-adik yang disayangi, Bangah, Benbaz,

Deklah dan Bashir yang tidak jemu memberi semangat dan dukungan

sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan ini dengan sempurna.

Barakallahhu Fikum Daiman Abadaa.

9. Mama Khalidah Amnah, Baba Abdul Kashaf, Ashraf Al-Fahmi, kakak

Afeena, adik Ilham, adik Aiman, adik Nuha, Aunt Za juga saudara-mara

penulis yang sering mendoakan kejayaan penulis dan sokongan moral yang

diberikan hingga masa ini tidak penulis lupakan.

10. Sahabat seperjuangan, Nur Jalilah, Siti Hasanah, Hawa Afiqah, Sarah

Amalina, Rab’atun, Nur Hidayah, Shifrah, Rozilawati, Rabiatul Adawiyah,

Nurfaizah, Alfiyah, Siti Hajar, Bayah, Nor Hayati, Aishah, Maryam, Umi

Farhah, Hafizah, Zaza, Riduan, Hazwan, Ukasyah, Syammil, Saifuddin, Arief,

serta teman-teman dari IPA dan KUDQI seluruhnya dan yang mengenali

penulis yang tidak mampu penulis catatkan satu persatu di sini. Yang banyak

memberi motivasi dan kata-kata semangat demi keberhasilan penulisan ilmiah

ini dan terima kasih juga atas kebersamaan kalian bersama penulis selama

Page 7: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

iv

perkuliahan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Semoga kita tetap dalam

memperjuangan Islam.

11. Kerajaan Malaysia dan Pemerintah Indonesia.

Akhir kalam, Barakallahhu Fikum Daiman Abadaa Wa Jazakumullahhu

Khairal Jaza dan semoga skripsi ini dapat memberikan masukan yang positif

kepada pembaca sekalian, segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis

hanya Allah yang selayaknya membalas. Dalam penulisan ini tentu tidak luput

dari kekhilafan dan kesalahan, karenanya kritikan dan saran yang bersifat

konstruktif sangat diharapkan dan akan diterima dengan baik.

Jakarta: 10 Maret 2011 M 5 Rabiul Tsani 1432 H

Penulis

Page 8: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

vii

DAFTAR TABLE

TABLE 4.1 Jumlah Asnaf Fakir dan Miskin Tahun 2008 .................................. 71

TABLE 4.2 Jumlah Asnaf Fakir dan Miskin Tahun 2009 .................................. 72

TABLE 4.3 Pendistribusian Zakat Mengikut Asnaf (2008&2009) ..................... 80

TABLE 4.4 Pendistribusian Zakat Mengikut Program (2008&2009)................. 80

TABLE 4.5 Jumlah Asnaf Fakir dan Miskin (2008&2009) ............................... 81

TABLE 4.6 Jumlah Pengumpulan Zakat Negeri Selangor Tahun (1995-2009) .. 98

TABLE 4.7 Jumlah Distribusi Zakat Selangor Tahun (1994-2009) ................... 99

TABLE 4.8 Analisa Pengumpulan Zakat Perniagaan Antara Negeri-negeri di

Malaysia (2006&2005) .................................................................. 100

TABLE 4.9 Analisa Pengumpulan Lain-lain Harta Zakat Antara Negeri-negeri di

Malaysia (2006&2005) .................................................................. 101

TABLE 4.10 Analisa Pengumpulan Zakat Pendapatan Antara Negeri-negeri di

Malaysia (2006&2005) .................................................................. 102

Page 9: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

v

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................................................... v

DAFTAR TABLE ............................................................................................ vii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ................................................ 7

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................................... 7

D. Tinjauan Kepustakaan ...................................................................... 8

E. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan........................................... 10

F. Sistematika Penulisan ....................................................................... 11

BAB II PENDISTRIBUSIAN ZAKAT MENURUT FIKIH

A. Garis Panduan Agama Dalam Pendistribusian Zakat ......................... 13

B. Pendistribusian Zakat ....................................................................... 17

C. Pola Penyaluran Zakat ...................................................................... 24

D. Sejarah Pengelolaan Zakat ................................................................ 27

BAB III PENGELOLAAN ZAKAT DI MALAYSIA

A. Pengelolaan Zakat di Malaysia ......................................................... 33

B. Aturan Zakat Selangor (Enakmen Pentadbiran Islam Selangor 2003) 39

C. Sejarah Pengelolaan Zakat di Selangor ............................................. 46

Page 10: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

vi

BAB IV ATURAN ENAKMEN ZAKAT DAN PENGELOLAAN ZAKAT

OLEH LEMBAGA ZAKAT SELANGOR

A. Pengertian Umum Tentang Manajemen ............................................ 57

B. Pengelolaan Pendistribusian Zakat di Selangor ................................. 59

C. Pendistribusian Terhadap Asnaf ........................................................ 61

D. Problematika Pendistribusian Zakat Selangor ................................... 82

E. Analisa Pendistribusian Zakat Oleh Lembaga Zakat Selangor ........... 86

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ...................................................................................... 90

B. Saran-saran ....................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 11: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Zakat menurut bahasa berarti “berkembang”, “berkah”, “bertambahnya

kebaikan”, dan terkadang diartikan “menyucikan” seperti firman Allah SWT

dalam surah asy-Syams ayat 9, artinya: “Sesungguhnya beruntunglah orang yang

menyucikannya (jiwa itu). Yakni orang yang membersihkan dirinya dari segala

kotoran. Juga dapat diartikan “pujian” seperti firman Allah SWT dalam surah an-

Najm ayat 32, artinya: “Maka janganlah kalian menganggap diri kalian suci”.

Yakni jangan memuji diri kalian. Menurut syara’, zakat adalah sebutan untuk

sesuatu yang dikeluarkan dari kekayaan atau badan dengan cara tertentu atau

ungkapan untuk kadar tertentu yang diambil dari kekayaan tertentu, yang wajib

diberikan kepada golongan tertentu.1

Sebagaimana maklum, zakat adalah rukun Islam yang kelima. Tanpanya

Islam seseorang tidak sempurna. Mengingkari kewajibannya bisa menyebabkan

kekufuran. Ini suatu nilai yang ditegakkan oleh agama Islam sendiri dan

dijunjung tinggi oleh semua umat Islam.

Zakat adalah antara perkara terkait dengan hukum syara’yang telah mendapat

perhatian pihak pemerintah negara dalam penetapan perundang-undangannya.

Adalah tidak tepat untuk mengatakan bahwa urusan zakat itu hanyalah tuntutan

syara’ yang bersifat individu semata, bahkan ia menjadi tanggung jawab

pemerintah dalam pengurusannya. Karena itu pembahasan terkait dengan zakat

1Wahbah Zuhaili, Fiqh Imam Syafi’i (Terj) (Jakarta: Penerbit Al-Mahira), h. 433.

Page 12: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

2

tidak hanya dibahas dalam kitab-kitab hukum syara’ tetapi juga menjadi

pembahasan dalam bagian ketatanegaraan sebagai salah satu sumber keuangan

Negara Islam.2 Al-Mawardi misalnya, membincangkan persoalan ini dalam

bukunya Al-Ahkam Al-Sultaniyyah bagian kesebelas di bawah judul Fi Wilayah

Al-Sadaqat, yang berarti zakat3.

Zakat adalah instrumen penting dalam sektor ekonomi Islam dan pendorong

kemajuan serta kemakmuran umat Islam di seluruh dunia. Untuk itu, institusi

zakat perlu diatur dan diurus dengan efisien dan sistematik karena sejak sekian

lama zakat menjadi wilayah dan medium terpenting untuk pengaturan ekonomi

dalam masyarakat Islam. Melalui sistem penyebaran zakat yang baik dapat

menjadi alternatif kestabilan ekonomi yang sedang melanda dunia saat ini.

Menurut ulama kontemporer Dr. Yusuf Qardhawi dalam bukunya Musykilah

Al-Faqr Wakaifa 'Aalajaha Al-Islam, "Islam tidak menempatkan masalah zakat

sebagai urusan perorangan, melainkan sebagai salah satu tugas pemerintahan

Islam. Zakat bukanlah kewajiban individu yang pelaksanaannya bergantung

kepada hati nurani masing-masing orang. Tetapi zakat adalah suatu kewajiban

yang dilaksanakan di bawah pengawasan negara, di mana negaralah yang

mengatur sistem pemungutan dan pendistribusian zakat itu."4

Menurut ajaran Islam, zakat sebaiknya dipungut oleh negara atau lembaga

yang diberi mandat oleh negara dan atas nama pemerintah yang bertindak sebagai

2 Mahmood Zuhdi Hj. Ab. Majid, Kuasa-kuasa dan Kaedah Pentadbiran Zakat di Malaysia, Jurnal Syariah, Januari 1994. 3 Di dalam al-Quran dan al-Hadis, perkataan zakat kadangkala juga disebut sebagai “sadaqah”. 4Yusuf Qardhawi, Musykilat al-Faqr Wa Kayfa ‘Alijaha Al-Islam (Beirut: Muassasah ar-Risalah, Cet 10, 1994), h. 80.

Page 13: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

3

wakil fakir miskin. Pengelolaan di bawah otoritas badan yang dibentuk oleh

negara akan jauh lebih efektif pelaksanaan fungsi dan dampaknya dalam

membangun kesejahteraan umat yang menjadi tujuan zakat itu sendiri, dibanding

zakat dikumpulkan dan didistribusikan oleh lembaga yang berjalan sendiri-sendiri

dan tidak ada koordinasi satu sama lain.5

Institusi zakat adalah salah satu institusi Islam yang sangat berperan dalam

menyusun dan membangun kekuatan sosio ekonomi ummah. Di Malaysia pada

umumnya hanya terdapat sebuah institusi keuangan dan pemegang harta dalam

Islam yang dinamakan Baitul Mal. Ia meliputi berbagai jenis harta seperti zakat,

harta wakaf, harta khairat (shadaqah), dan kebajikan serta lain lagi. Untuk

memudahkan urusan administrasi, Baitul Mal diberi kewenangan pada setiap

negeri-negeri di Malaysia dan pada dasarnya harta-harta yang terkumpul itu

mempunyai kepentingan masing-masing, baik untuk masyarakat malah untuk

negara. Maksud yang lebih jelas, institusi Baitul Mal ini adalah bagian terpenting

dalam struktur keuangan dan belanjawan (pengelolaan) dalam negara Islam.

Harta-harta yang terkumpul dalam khazanah Baitul Mal merupakan harta negara

yang dimiliki oleh semua rakyat yang tinggal dan menetap di negara tersebut.

Dengan kata lain, Baitul Mal berfungsi sebagai tempat menyimpan harta dalam

sebuah negara untuk faedah dan tujuan umum.6

Berdasarkan Dictionary of Islam yang dipetik dari buku Jurnal Undang-

undang IKIM, definisi Baitul Mal adalah Perbendaharaan Negara yang menerima 5M. Arifin Purwakananta dan Noor Aflah, Southeast Asia Zakat Movement (Padang: Forum Zakat (FOZ), 2008), h. 36. 6Institut Kefahaman Islam Malaysia (IKIM), Jurnal Undang-undang, IKIM Law Journal, (Kuala Lumpur: Subscription/ Marketing) Vol. 4/ No.2/ 2000, h. 97.

Page 14: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

4

uang yang dikumpul oleh negara Islam dari berbagai sumber keuangan seperti

zakat, ghanimah, harta benda yang tiada pemiliknya serta derma dari wilayah-

wilayah pemerintahan Islam. Ia juga merupakan tempat menyimpan harta orang

Islam dalam sebuah negara dan pemerintah boleh menggunakan harta tersebut

untuk tujuan umum.7

Kesadaran terhadap tanggung jawab membayar zakat dalam masyarakat

Malaysia umumnya semakin meningkat. Pelbagai usaha telah dibuat untuk

memastikan zakat sebagai rukun Islam ke lima dilaksanakan dengan sempurna.

Pendirian institusi zakat yang formal adalah antara usaha yang telah dilakukan

oleh pemerintah Malaysia.8

Di Malaysia, zakat dikelolakan oleh 14 buah negeri (daerah) sesuai dengan

kuasa yang diperuntukkan oleh Perlembagaan Malaysia (konstitusi Malaysia)

yang antara lain menyatakan secara jelas bahwa pengurusan agama Islam yang

berada di bawah kuasa negeri-negeri. Praktek ini sudah sekian lama ada dan telah

menjadi tradisi yang disepakati oleh setiap negeri-negeri. Dengan itu setiap negeri

memiliki sebuah institusi zakat yang diberi otoritas oleh pemerintah atau kerajaan

negeri (pemerintah daerah) untuk mengelola harta zakat negerinya.

Dengan itu telah dibentuk Majlis Agama Islam Negeri (MAIN) bagi setiap

daerah. Maka pengurusan Baitul Mal adalah dibawah tanggung jawab MAIN.

Ada sebagian Majlis Agama Islam Negeri-negeri di Malaysia telah mendirikan

sebuah institusi atau lembaga zakat yang terpisah dan bersifat mandiri dalam

pengurusan harta zakat. Namun, ia masih bertanggungjawab untuk melaporkan 7Jurnal Undang-undang IKIM, (IKIM), h. 97. 8Didin Hafidhuddin, dkk, The Power Of Zakat (Malang: UIN Malang Press, Cet 1, 2008), h. 205.

Page 15: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

5

segala aktivitas dan kinerja organisasi ke Majlis Agama Islam. Antara organisasi

yang terbentuk, hanya Lembaga Zakat Selangor dan Pusat Urus Zakat (Pulau

Pinang) yang diberikan wewenang untuk mengelolakan zakat secara sepenuhnya

yaitu mengutip dan mengagihkan zakat.9

Negeri Selangor dengan wewenang yang dinyatakan dalam Enakmen

Pentadbiran Agama Islam Negeri Selangor 2003 telah memprivatisasi

pengurusan institusi zakatnya. Baitul Mal negeri Selangor yang bertanggung

jawab mengelola sumber keuangan masyarakat Islam Selangor telah diswastakan

dengan pendirian Pusat Pungutan Zakat (PPZ) atau Pusat Zakat Selangor (PZS)

pada tahun 1994. Perkara ini berlaku apabila Majlis Agama Islam Selangor

(MAIS), mendaftar Baitul Mal sebagai anak perusahaan di bawah MAIS dengan

nama PPZ atau PZS. Ide privatisasi PPZ/PZS dalam meningkatkan kinerja

pemungutan dan distribusi harta zakat Selangor telah berhasil hingga

menempatkan negeri Selangor di tempat paling atas dalam daftar pemungutan dan

distribusi harta zakat antara semua negeri di Malaysia. Contohnya, pada tahun

2004, PZS berhasil mengumpul dana zakat dengan jumlah RM 108,826,547.05

juta dan jumlah ini meningkat pada tahun 2005 dengan jumlah RM 131,121,829

juta. (Laporan Pengurusan Zakat Selangor 2005). Bersesuaian perubahan waktu,

PPZ/PZS telah dirubah nama kepada Lembaga Zakat Selangor (LZS) pada tahun

2006 bertujuan memberi imej baru dalam pengurusan harta zakat dikarenakan

pengumpulan zakat mencapai jumlah RM100 juta per tahun.

9M. Arifin Purwakananta dan Noor Aflah, Southeast Asia Zakat Movement, h. 36.

Page 16: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

6

Selangor pada tahun 2003 telah menyatakan sebagai sebuah negeri yang maju

seharusnya seiring dengan pengentasan kemiskinan yang ada dalam masyarakat

negeri Selangor. Namun apa yang berlaku tidak seperti yang dinyatakan karena

isu kemiskinan masih menjadi obrolan utama antara masyarakat terutama media

massa yang akhir-akhir ini sering mengeluarkan isu kemiskinan pada umum.

Mayoritas masyarakat miskin adalah dari orang-orang Islam sendiri. Dan Islam

telah menetapkan bahwa keberadaan zakat adalah untuk menanggulangi masalah

kemiskinan orang-orang Islam. Di sini terlihatnya peran pengelolaan dana zakat

oleh institusi zakat Selangor karena sebagaimana yang diketahui, zakat berperan

dalam membantu meningkatkan taraf hidup asnaf. Hasil pengumpulan yang

banyak diharapakan dapat mengurangi jumlah asnaf fakir dan miskin.

Dari uraian di atas, penulis ingin meneliti sejauh manakah pengumpulan yang

banyak oleh LZS itu dapat meningkatkan kehidupan para asnaf terutama asnaf

fakir dan miskin di Selangor. Bagaimana sistem pengelolaan zakat yang

dilakukan oleh LZS dalam perkara pendistribusian sehingga berhasil membantu

mengeluarkan asnaf dari kelompoknya. Apakah dana zakat yang diberikan

kepada asnaf itu benar-benar membantu asnaf dalam meningkatkan kualitas

kehidupan mereka.

Permasalahan inilah yang akan diangkat dalam judul skripsi, dan penulis

berasa tertarik untuk meneliti dan mengkaji dengan lebih dalam tentang hal-hal

yang terkait dengan pengelolaan dana zakat oleh Lembaga Zakat Selangor dalam

pendistribusian kepada asnaf yang akan dicurahkan di dalam skripsi berjudul

Page 17: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

7

"Praktek Distribusi Harta Zakat di Selangor (Suatu Kajian Penerapan Enakmen

Zakat)."

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Dalam pembahasan skripsi ini, penulis hanya membatasi permasalahan

tentang konsep dan wewenang pengelolaan zakat di Selangor menurut Enakmen

Pentadbiran Islam Selangor (pelaksanaan pengelolaan Islam Selangor).

Pengurusan Lembaga Zakat Selangor dalam pengumpulan dan pendistribusian

harta zakat perlu diteliti dan dilihat pengaruhnya agar dapat dijelaskan secara

komprehensif. Namun demikian, agar pembahasan lebih terarah maka diperlukan

pembatasan pembahasan, untuk itu rumusan permasalahan yang dapat dirinci

dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut:

1. Bagaimana kewenangan Selangor dalam pengelolaan zakat dihubungkan

dengan kerajaan Malaysia?

2. Bagaimana sistem pengelolaan dana zakat oleh Lembaga Zakat Selangor?

3. Bagaimana peran dana zakat Selangor kepada asnaf di Selangor?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan dan manfaat yang ingin digapai dalam penelitian ini antaranya adalah:

1. Tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Menjelaskan bagaimana kerajaan Malaysia memberi kewenangan kepada

negeri-negeri di dalamnya dalam pengelolaan zakat terutamanya Negeri

Selangor.

b. Menjelaskan tentang sistem pengelolaan dana zakat Selangor melalui

pengumpulan dan distribusi zakat oleh Lembaga Zakat Selangor.

Page 18: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

8

c. Meneliti dan menjelaskan konsep yang digunakan Lembaga Zakat

Selangor untuk membantu asnaf dalam distribusi dana zakat.

2. Manfaat dari penelitian ini antara lain:

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat dalam memahami

bagaimana kewenangan yang diberikan oleh kerajaan Malaysia kepada

negeri-negeri dalamnya khususnya negeri Selangor dalam pengelolaan

harta zakat.

b. Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat menambahkan pemahaman dan

pandangan masyarakat mengenai Lembaga Zakat Selangor (LZS)

sehingga dapat memanfaatkan perannya agar sesuai dengan misi dan visi

yang dipegang oleh Lembaga Zakat Selangor (LZS).

D. Tinjauan Kepustakaan

Dalam review studi terdahulu, penulis mencari, membaca dan mandata

beberapa penelitian dengan bahasan pokok yang mempunyai kaitan dengan judul

ini. Walaupun tidak seberapa, setidaknya penulis telah menemukan dalam bentuk

skripsi, isinya hampir sama tetapi subtansinya berbeda.

Berikut adalah tinjauan umum atas penelitian karya tersebut:

Skripsi pertama yang ditulis oleh Siti Ernnysah binti Yahya Ansal, yang

berjudul “Efektivitas Pengelolaan Dana Zakat Pada Masyarakat di Malaysia”

Skripsi ini membahaskan tentang efektivitas pengelolaan dana zakat di Negeri

Perak. Walaupun berbeda pembahasan dan kawasan penelitian, namun bisa

dijadikan rujukan dalam menganalisis pengelolaan zakat di Malaysia secara

umum.

Page 19: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

9

Skripsi kedua yang ditulis oleh Nurulita Fitria, yang berjudul “Tingkat

Kepuasan Muzakki Terhadap Pelayanan Jasa Lembaga Amil Zakat (Studi

Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-Azhar Peduli Ummat Jakarta).” Skripsi ini

membahaskan bagaimana startegi Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-Azhar Peduli

Ummat terhadap pelayanan jasa pada muzakki serta bagaimana meningkatkan

kepuasan muzakki terhadap pelayanan jasa Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-

Azhar Peduli Umat.

Di samping itu terdapat beberapa sumber referensi yang relevan untuk penulis

jadikan sebagai penelitian di skripsi ini, antaranya adalah:

Buku Pertama, “Fiqh Az-Zakat” karya Dr. Yusuf Qardhawi, seorang ulama

kontemporer yang sering membahaskan fiqh masa kini. Antara apa yang

dibahaskan di dalam kitab ini adalah tentang hukum zakat dan tatacara

pelaksanaan zakat masa kini. Juga turut membahaskan masalah baru yang dapat

mengungkapkan zakat sebagai suatu sarana bagi umat Islam dalam melaksanakan

kewajiban agama yang lebih baik.

Buku Kedua, “Zakat dan Peran Negara” karya oleh Forum Zakat (FOZ),

buku yang mengumpulkan artikel dan tulisan cendikiawan membahas tentang

zakat dari sudut pengelolaan zakat secara historis. Juga terangkum usulan yang

diharapkan agar dapat membentuk sebuah badan amil zakat yang lebih baik dan

sistematis.

Buku Ketiga, “Pentadbiran Undang-undang Islam di Malaysia” tulisan Prof.

Ahmad Ibrahim, di dalam bukunya menyatakan tentang tata cara pengurusan dan

pelaksanaan undang-undang Islam di negeri-negeri seluruh Malaysia yang mana

Page 20: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

10

didalamnya ada pembahasan tentang tata cara pengurusan dan pelaksanaan

undang-undang Islam di Selangor.

E. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan

Pembahasan ini mengacu kepada metode penelitian, yaitu dengan

menggunakan penelitian kualitatif, di mana data yang terkumpul dan diolah

berdasarkan proses pengamatan dan lebih bersifat deskriptif (pemaparan).

Proses pengumpulan data yang dilakukan penulis untuk menghasilkan

penelitian kualitatif menggunakan data primer dan sekunder. Data primer yaitu,

data yang penulis langsung dapatkan dari petugas atau sumber pertamanya di

mana data primer tersebut penulis dapatkan di kantor Lembaga Zakat Selangor

dan Perpustakaan Institut Kefahaman Islam Malaysia. Di samping data pimer,

terdapat data sekunder sebagai sumebr data kedua yang didapatkan dalam bentuk

dokumen-dokumen seperti di buku-buku dan majalah.10

Dari data yang terkumpul, baik data sekunder atau primer yang didapatkan

oleh peneliti, proses pengolahan data tersebut menggunakan analisis diskriptif, di

mana data yang terkumpul bersifat pengamatan dari awal hingga akhir yang

menampilkan fakta melalui teknik pengumpulan jenis data11, yaitu:

1. Metode Libary Research yaitu penelitian kepustakaan dengan cara

mengumpulkan sumber-sumber yang berkaitan dengan suatu aspek

permasalahan, membaca, mempelajari dan mengambil pendapat para ahli

yang dituangkan dalam sumber-sumber tersebut. Data-data yang diambil dari 10 Burhan Burgin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi dan Kebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), h. 122. 11 Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008), h. 56.

Page 21: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

11

referensi tersebut kemudian di analisa agar diperoleh kemudian dianalisa agar

diperoleh sebuah kesimpulan yang tepat.12

2. Metode Field Research yaitu penelitian lapangan dengan cara penulis

langsung ke lapangan untuk memperoleh data-data yang berkaitan dengan

penelitian ini.13 Data lapangan penulis peroleh melalui teknik wawancara,

yakni pertemuan secara langsung dengan orang yang berkewajiban dalam

pengurusan pengelolaan zakat di Selangor yaitu Lembaga Zakat Selangor

dengan mengambil pandangan dan melihat situasi masyarakat umum.

Teknik penulisan skripsi ini adalah berpandukan pada buku “Pedoman

Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta tahun 2007”, yang diterbitkan oleh Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

E. Sistematika Penulisan

Adapun penulisan ini terdiri dari lima bab dengan sistematika berikut:

BAB I Berupa bab yang mencakup latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan

kepustakaan, metode penelitian dan teknik penulisan serta sistematika

penulisan bertujuan untuk memberi sedikit gambaran tentang

permasalahan yang akan diteliti dan tatacara yang akan digunakan

penulis untuk melengkapkan skripsi ini.

12 Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008), h.5 13 Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, (Jakarta: PT RajaGrafindo, 2003), h. 37.

Page 22: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

12

BAB II Di dalam bab ini menguraikan tentang garis panduan agama dalam

pendistribusian zakat karena pengelolaan zakat itu bukanlah suatu

perkara yang baru. Bahkan sejak zaman Nabi SAW telah adanya cara-

cara pengelolaan dana zakat. Dijelaskan juga tentang pola penyaluran

dana zakat dan sejarah pengelolaan zakat.

BAB III Bab ini menjelaskan gambaran umum tentang pengelolaan zakat

negeri-negeri di Malaysia secara umum dan kemudian gambaran

tentang pengelolaan zakat di Selangor secara khusus. Dinyatakan ayat-

ayat dalam Enakmen Pentadbiran Islam Selangor 2003 yang berkaitan

lembaga yang berwenang dalam pengelolaan zakat serta kewenangan

yang telah diperuntukkan keatas lembaga tersebut.

BAB IV Merupakan inti pembahasan yang akan menyentuh tentang sistem

pengelolaan zakat di Selangor. Penulis akan membahaskan tentang

pengertian manajemen secara umum karena institusi zakat dianggap

sebagai suatu manajemen. Kemudian diuraikan tentang pendistribusian

zakat yang dibuat oleh Lembaga Zakat Selangor kepada asnaf,

problematika pendistribusian zakat oleh Lembaga Zakat Selangor dan

analisis singkat pendistribusian dana zakat oleh Lembaga Zakat

Selangor.

BAB V Merupakan bab penutup yang terkandung di dalamnya kesimpulan

dari keseluruhan pembahasan dan disertakan saran yang diharapkan

dapat direalisasikan oleh Lembaga Zakat Selangor khususnya dan

kerajaan negeri Selangor umumnya.

Page 23: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

13

BAB II

PENDISTRIBUSIAN ZAKAT MENURUT FIKIH

A. Garis Panduan Agama Dalam Pendistribusian Zakat

Apabila Rasulullah SAW ditanya tentang Islam, baginda akan menjelaskan

bahwa Islam itu berasas kepada ucapan dua kalimah syahadah, mendirikan shalat,

berpuasa di bulan Ramadhan, mengeluarkan zakat dan mengerjakan haji ke

Baitullah, Mekah. Bahkan perintah menunaikan zakat sering dibarengi dengan

perintah menunaikan shalat. Ini berlaku dalam delapan puluh dua (82) ayat dalam

surah yang berbeda akan tetapi memberi pengertian yang sama.1

Dalam surah al-Hajj ayat 41, Allah SWT berfirman:

ǎȱǟŇǾŃɅŁȸ njǙǐȷ ŁȵǎȮʼnȺłȽǠŃȴ Ňȥǐȱǟ ɄLjǖŃǿnjȏ LjǕLjȩLjǠłȵʼnȎȱǟ ǟɀLjɎLjǥ ŁȿłǩǓŃɀʼnȂȱǟ ǟLjǠȭLjǥ ŁȿLjǕŁȵłȀŃȿnjǣ ǟǐȱǠŁȶŃȞłȀŃȿŇȣ ŁȿŁȹŁȾŃɀŁȝ ǟnjȸ ǐȱǟłȶŃȺLjȮnjȀ ŁȿŇȱŇȼȲ LjǠȝŇȩŁǤNJǦ ǐȱǟNJǖłȵŃɀłǿ) . ǰƩǟ/ĥĥ :ďĤ (

Artinya: “Orang-orang yang bila Kami beri kekuasaan di atas bumi, mendirikan salat, menunaikan zakat, menyuruh orang berbuat kebaikan dan melarang perbuatan mungkar. Kepada Allah segala urusan kembali.”

Dalam sebuah hadits diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, bahwa tatkala Nabi saw

mengutus Mu’adz bin Jabal untuk menjadi kadhi di Yaman, beliau bersabda:

LjȥLjǖŃȝŇȲŃȶłȾŃȴ LjǕƋȷ Ćǃǟ ǐȥǟŁǪŁȀŁȏ ŁȝLjȲŃɆnjȾŃȴ ŁȍŁǼLjȩDŽǦ ŇȥLjǕ ɂŃȵŁɀŇȱǟnjȾŃȴ łǩŃǘŁǹNJǾ ŇȵŃȸ LjǕǐȡnjȺLjǠɆŇǝnjȾŃȴ ŁȿłǩŁȀŊǻ ŁȝLjȲNJȥ ɂLjȪŁȀŇǝǟnjȾŃȴ ) Ȼǟȿǿ ɃǿǠǺǤȱǟ(

Artinya: “Sampaikanlah bahwa Allah Ta’ala telah mewajibkan zakat pada harta mereka, yang dipungut dari orang-orang kaya dan diberikan kepada orang-orang miskin diantara mereka.”2

1 Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat (Jakarta: Terbitan bersama PT. Pustaka Litera AntarNusa

dan Mizan, cet. 4 1996), h. 39. 2 Shahih Bukhari (Riyadh: Daar el-Salam, 2000), h. 109, hadits No. 1395.

Page 24: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

14

Allah SWT juga telah menentukan golongan yang wajib membayar zakat

serta tujuan penyalurannya sebagaimana firman Allah SWT dalam surah al-

Taubah ayat 103:

łǹǐǾ ŇȵŃȸ LjǕŃȵŁɀŇȱǟnjȾŃȴ ŁȍŁǼLjȩDŽǦ łǩLjȖōȾłȀłȽŃȴ ŁȿłǩŁȂƍȭnjȾŃȴ njǣLjǠȾ ŁȿŁȍƍȰ ŁȝLjȲŃɆnjȾŃȴ njǙƋȷ ŁȍLjȲŁǩɀŁȬ ŁȅLjȮŅȸ ƋȱłȾŃȴ Łȿćǃǟ ŁȅŇȶŃɆŅȜ ŁȝŇȲŃɆȴ .)ǦǣɀǪȱǟ /Ĭ :ĤģĦ (

Artinya: “Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Untuk melaksanakan pengumpulan zakat, Rasulullah SAW melantik beberapa

orang yang bertugas melakukan pengelolaan zakat. Apabila zakat telah dikutip

dan dikumpulkan, Allah SWT telah memutuskan golongan yang berhak

menerimanya. Cara pengaturan seperti ini akan lebih memudahkan

pendistribusian zakat.3 Dalam surah al-Taubah ayat 60, Allah SWT berfirman:

njǙʼnȹLjǠȶ ʼnȎȱǟŁǼLjǠȩłǧ ŇȱǐȲNJȦLjȪŁȀĈǒǟ ŁȿǐȱǟŁȶLjǠȆŇȭŃɆnjȸ ŁȿǐȱǟLjǠȞŇȵŇȲŃɆŁȸ ŁȝLjȲŃɆLjǠȾ ŁȿǐȱǟłȶŁǘƋȱLjȦŇǦ NJȩNJȲŃɀłǣłȾŃȴ ŁȿŇȥōȀȱǟ ɂLjǠȩnjǡ ŁȿǐȱǟȢLjǠnjǿŇȵŃɆŁȸ ŁȿŇȥ ɂŁȅnjǤŃɆnjȰ Ĉǃǟ ŁȿŃǣǟnjȸ ʼnȆȱǟnjǤnjȰɆ LjȥnjȀŃɅŁȒDŽǦ ōȵŁȸ Ĉǃǟ Łȿćǃǟ ŁȝŇȲŃɆŅȴ ŁǵŇȮŃɆŅȴ) .ǦǣɀǪȱǟ /Ĭ :đģ (

Artinya: “Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para muallaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan)budak, orang-orang yang berutang, untuk jalan Allah, dan orang-orang yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah. Dan Allah lagi Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

Ayat tersebut telah menyatakan secara terperinci dan jelas pihak-pihak yang

berhak menerima zakat dan kepada merekalah pendistribusian bisa dilakukan.

3 Nik Mustafa Nik Hassan, Kaedah Pengagihan Dana Zakat Satu Perspektif Islam (Kuala

Lumpur: IKIM, 2001), h. 2.

Page 25: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

15

Namun, para ulama masih memiliki tafsiran-tafsiran yang berbeda dalam

menentukan pelaksanaannya.

Perintah yang diturunkan oleh Allah SWT atas hambanya baik berupa

perintah atau larangan, di dalamnya terkandung rahasia dan tujuan syara’. Tujuan

utama syariah adalah untuk menjaga kemaslahatan manusia di dunia dan akhirat.

Syariat Islam diturunkan untuk menjamin kemaslahatan ini dan menolak

keburukan dari menimpa manusia.4

Allah SWT memberi derajat kemuliaan dan kedudukan kepada manusia.

Dalam konteks hukum, manusia dijadikan dalam mencapai kedudukan muqallid

(orang yang hanya mengikut) atau mujtahid (orang yang berijtihad). Sebagai

orang awam, bisa menjadi muqallid, dasarnya adalah menerima syariat

sebagaimana ia temui tanpa harus mengetahui maqasid (tujuan) secara terinci

karena bagi mengetahui maqasid adalah suatu keistimewaan dalam memahami

dan menguasai ilmu dan tidak tercapai melainkan dengan ilmu dan pemahaman

yang mendalam.5

Sedang mujtahid ia punya tanggungjawab mengeluarkan hukum-hukum

baru merujuk kepada nash-nash al-Quran, Sunnah, kaedah-kaedah dan asas-asas

syariah. Salah satu bentuk ijtihad adalah maslahah mursalah dalam istilah ushul

sebagai kemaslahatan yang tidak disyariatkan oleh syara’ untuk ditetapkan

demikian pula tidak ditunjukkan dalil untuk membatalkannya. Di antaranya yang 4Nik Mustafa Nik Hassan, Kaedah Pengagihan Dana Zakat Satu Perspektif Islam, (IKIM), h. 3.

5Ibid., h. 3.

Page 26: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

16

pernah dilakukan sahabat yaitu pendirian penjara, pencetakan mata uang, serta

pemungutan pajak atas tanah pertanian.6

Dalam syariat Islam, agama diuraikan sebagai ajaran yang mudah (yusrun)

dan membawa kehidupan yang baik (tayyibah) di dunia dan akhirat. Sebagaimana

firman Allah SWT dalam surah al-Baqarah ayat 286:

Ljɍ łɅLjȮƍȲłȤ ćǃǟ ŁȹǐȦDŽǠȆ njǙƋɍ łȿŃȅŁȞLjǠȾ Artinya: “Allah tidak membebankan ke atas seorang itu melainkan atas kemampuannya” Dalam hadits pula, Nabi SAW bersabda:

ōǼȱǟŃɅłȸ łɅŃȆŅȀ Artinya: “Sesungguhnya agama itu mudah”

Definisi di atas menerangkan bahwa tasyri’ hukum tidak dimaksudkan kecuali

memperoleh kemaslahatan masyarakat. Artinya ia diperuntukkan untuk

menghapuskan kemudharatan dalam masyarakat. Walaupun harus disadari bahwa

hukum tersebut tidak bersifat kaku dan dapat berubah sesuai dengan

kemaslahatan dan kemudharatan yang dapat ditimbulkannya pada suatu

masyarakat, dalam suatu kurun waktu dan zaman.7

Dengan itu, mengeluarkan zakat dan mendistribusikan zakat adalah tuntutan

agama dan pelaksanaannya bertujuan memelihara agama. Memelihara agama

adalah satu kewajiban yang disyaratkan. Pendistribusian zakat kepada golongan

6H. M. Umar, Pendayagunaan Zakat Untuk Usaha Produktif (Jambi: Sulthan Thaha Press, 2008), h. 47. 7 Syekh Abdul Wahab Khallaf, Ilmu Ushul Fiqh, (Terj.), (Jakarta: Rineka Cipta, 1993), h. 98.

Page 27: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

17

yang telah ditetapkan oleh syara’ membawa maslahah kepada Negara dan pihak-

pihak yang ditentukan sebagaimana dalam surah al-Taubah ayat 60. Keengganan

melaksanakan perintah zakat adalah satu pelanggaran hukum Allah seperti yang

telah ditetapkan dalam al-Quran dan Sunnah.8

B. Pendistribusian Zakat

Zakat yang dikumpulkan oleh lembaga pengelola zakat, harus segera

disalurkan kepada para mustahiq sesuai dengan skala prioritas yang telah disusun

dalam program kerja. Zakat tersebut harus disalurkan kepada para mustahiq

sebagaimana tergambar dalam surah at-Taubah ayat 60 yaitu fakir, miskin, ‘amil,

muallaf, riqab (memerdekakan budak belian), gharim (orang yang berhutang), fi

sabilillah (di jalan Allah SWT), dan ibnu sabil.9

Mekanisme pelaksanaan kutipan zakat dilakukan oleh pemerintah yang

diambil dari golongan yang kaya dan diberikan kepada golongan asnaf yang

tersebut di atas.10 Namun, para ulama berbeda pendapat dalam perkara

pendistribusian zakat. As-Syafi’iyyah berpendapat bahwa zakat wajib diberikan

kepada semua golongan tersebut. Ia mengartikan Lam dalam ayat tersebut

8 H. M. Djamal Doa, Menggagas Pengelolaan Zakat Oleh Negara (Jakarta: Nuansa Madani, 2005), h. 4. 9 K. H. Didin Hafidhuddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern (Jakarta: Gema Insani, 2002), h. 132.

10 Wahbah al-Zuhaily, Fiqh al-Islami wa Adillatuh (Dimasyq: Dar al-Fikr, cet. 10, 2008), vol. 2.

Page 28: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

18

bertujuan tamlik atau pemilikan dan secara bersama mendapatkan hak atas zakat

dengan pengertian bahwa waw adalah bertujuan lil tasyri’.11

Maka jelas bahwa zakat adalah untuk golongan tersebut dan milik mereka

secara bersama. Adalah menjadi tugas imam atau wakilnya membagikan atau

mendistribusikannya antara golongan asnaf tersebut. Manakala bagian ‘amil

dibagikan sebagai balasan atas kerja yang mereka laksanakan. Jika

pendistribusian dilakukan oleh pemberi zakat atau wakilnya sendiri, maka

gugurlah bagian ‘amil tersebut. Menurut as-Syafi’iyyah, zakat itu dibagikan

kepada golongan yang ada saja. Tidak harus dibagikan kepada kurang dari tiga

pada setiap golongan tersebut. Zakat itu harus dibagi kepada tiga orang dari

kalangan fakir atau miskin.12

Mazhab Jumhur berpendapat harus membagikan zakat kepada satu

golongan saja. Al-Hanafiyyah dan al-Malikiyyah mengharuskan pembagian zakat

kepada seorang dari golongan tersebut dan sunnah jika diberikan kepada semua

golongan yang delapan. Mereka berpendapat bahwa lam pada ayat tersebut adalah

lam dengan maksud kepunyaan, seperti kalimat; “Rumah itu memiliki pintu.”13

Perbedaan pendapat antara ulama tidak memberi kesan terhadap

penafsiran asnaf zakat. Oleh itu asnaf zakat sebagai golongan yang berhak

menerima zakat hendaklah lebih diteliti. Penafsiran asnaf adalah sebagai berikut:

11 Abdul al-Hamid Mahmud al-Ba’ly, Ekonomi Zakat (Terj) (Jakarta: PT RajaGrafindo, 2006), h. 71. 12 Nik Mustafa Nik Hassan, Kaedah Pengagihan Dana Zakat Satu Perspektif Islam, h. 7-8. 13 Abdul Hamid Mahmud Al-Ba’ly, Ibid., h. 71.

Page 29: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

19

1. Fakir

Yang dimaksud dengan orang fakir adalah orang yang tidak memiliki harta

ataupun usaha yang tidak memadai, sehingga sebagian besar kebutuhannya

tidak dapat terpenuhi. Walaupun memiliki rumah sebagai tempat tinggal,

pakaian yang pantas bagi dirinya, ia tetap dianggap fakir selama sebagian besar

kebutuhan hidup yang diperlukannya tidak terpenuhi.14

Dalam al-Fiqhul Muyassar dijelaskan bahwa orang-orang fakir adalah

orang yang tidak berharta dan orang yang tidak berpenghasilan atau punya

harta atau penghasilan tetapi tidak mencukupi, seperti orang yang

membutuhkan sepuluh tetapi hanya punya dua.15

2. Miskin

Miskin adalah golongan orang yang mempunyai harta untuk mencukupi

kebutuhan hidup, namun tidak memenuhi standard atau orang yang lemah dan

tidak berdaya (cacat) karena telah berusia lanjut, sakit atau karena akibat

peperangan, baik yang mampu bekerja maupun tidak, tetapi tidak memperoleh

penghasilan yang memadai untuk menjamin kebutuhan sendiri dan

keluarganya.16

Para ulama berpendapat bahwa fakir dan miskin adalah dua kata yang

mempunyai arti sama yaitu orang yang serba kekurangan atau yang benar-

14 Lahmudin Nasution, Fiqh 1 (Jakarta: Logos, 1995), cet.1, h. 175. 15 Zaid Husen al-Hamida, Fiqhul Muyassar, (Jakarta: Pustaka Amani, 1994), h. 191.

16 Lili Bariadi, dkk, Zakat dan Wirausaha (Jakarta: Centre of Entrepreneurship Development, 2005), h. 12.

Page 30: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

20

benar membutuhkan. Ada pula yang digabung mengatakan bahwa dua kata ini

memiliki arti yang berbeda karena kalau keduanya mempunyai arti yang sama,

niscaya Allah SWT tidak perlu menyebut dua kali dengan istilah yang berbeda.

Bahkan Syeikh Athiyah Salim menyatakan bahwa miskin lebih beruntung

daripada faqir, karena Allah SWT menyebut miskin sebagai pemilik perahu

(kapal) dalam kisah al-Khidr bersama Nabi Musa AS.17

3.‘Amil Zakat

Adalah orang yang ditugaskan oleh Imam atau juga kepala pemerintah untuk

mengumpulkan zakat dan mengurus pengelolaannya. Mereka hendaklah

diambil dari kalangan kaum Muslimin, bukan dari golongan orang yang tidak

dibenarkan menerima zakat. Syarat menjadi ‘amil, harus mengetahui masalah-

masalah zakat, sehingga harus mengerti bagaimana mengumpulkan dan

membagikannya, ia harus jujur, sebab tugas itu merupakan amanat, maka

orang yang fasiq, pemabuk maupun orang-orang yang suka menyeleweng,

tidak boleh menjadi ‘amil.18

Sebenarnya ‘amil memberi pengertian yang lebih luas dari apa yang

difahami oleh sebagian masyarakat hari ini. ‘Amil merangkumi pencatat,

pendistribusi zakat, penjaga harta zakat dan siapa saja yang terkait dalam

mekanisme zakat seperti juga juru kira dan penyalur zakat.19

17 Mohamad Ridwan Yahya, Buku Pintar Praktis Fiqih dan Amaliyah Zakat (Jakarta: Pustaka Nawaitu, 2006), h. 107.

18 Moh. Rifa’I, dkk, Kifayatul Akhyar, (Terj) (Surabaya: PT Bina Ilmu, 1997), jilid 1, h. 401. 19 Muhammad Ridwan Yahya, Buku Pintar Praktis Fiqih dan Amaliyah Zakat, h. 110.

Page 31: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

21

4. Muallaf

Muallaf adalah termasuk orang-orang yang diharapkan agar hatinya lembut

terhadap Islam, yakni orang yang baru masuk Islam dan belum tegar dalam

keislamannya atau orang yang berpengaruh dikalangan masyarakatnya serta

orang yang diharapkan mampu membawa kelompoknya kepada Islam atau

orang yang berpengaruh dan berbahaya bagi Islam.20

Pada zaat sekarang mungkin bagian muallaf ini dapat diberikan kepada

lembaga-lembaga dakwah yang mengkhususkan garapannya untuk

menyebarkan Islam di daerah-daerah terpencil dan di suku-suku terasing yang

belum mengenali Islam. Atau juga dapat dialokasikan pada lembaga-lembaga

dakwah yang bertugas melakukan balasan dan jawaban terhadap pemahaman-

pemahaman buruk tentang Islam yang dilontarkan oleh misi-misi agama

tertentu yang kini sudah menjadi merajalela. Atau juga mungkin dberikan

kepada lembaga-lembaga yang biasa melakukan training-training keislaman

bagi orang-orang yang baru masuk Islam.21

5. Riqab

Riqab adalah budak yang akan membebaskan dirinya. Untuk membebaskan

diri harus menebusnya dengan sejumlah uang dengan Tuannya. Karena itu, ia

perlu mendapat bantuan, maka ia berhak menerima zakat.22

20 Abudin Nata, dkk, Mengenal Hukum Zakat dan Infaq Shadaqah, (Jakarta: BAZIS DKI,

1999), h. 60. 21 K. H. Didin Hafidhuddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, h. 135.

22 Moh. Rifa’I, dkk, Kifayatul Akhyar, jilid 1, h.143.

Page 32: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

22

Sejalan dengan perkembangan zaman, budak dalam arti harfiah seperti

pada masa pra Islam mungkin sudah tidak ada lagi, tetapi perbudakan dalam

bentuk lain masih banyak. Misalnya, masyarakat Islam yang tertindas baik

oleh penjajahan atau dominasi golongan lain.23

6. Gharim

Gharim adalah orang yang berhutang, sukar untuk membayarnya. Mereka

bermacam-macam. Antaranya, orang yang memikul hutang untuk

mendamaikan sengketa, atau orang yang menjamin hutang orang lain sehingga

harus membayarnya hingga menghabiskan hartanya. Atau juga orang yang

terpaksa berhutang karena memang membutuhkan untuk keperluan hidup atau

membebaskan dirinya dari maksiat. Mereka semua berhak mendapatkan zakat

yang cukup untuk melunasi hutangnya.24

Bagi gharim yang berhak menerima zakat harus memenuhi persyaratan,

yaitu, pertama dia tidak memiliki sesuatu yang dengannya bisa membayar

hutangnya, kedua hutangnya dalam rangka ibadah (amal shaleh), ketiga

hutangnya bertempoh, keempat hutangnya itu berkaitan dengan hak manusia

bukan hak Allah, kelima penghutang adalah muslim.25

7. Sabilillah

Sabilillah adalah yang menyampaikan kepada keridhaan Allah SWT, baik

berupa ilmu maupun amal. Sedangkan jmhur ulama berpendapat bahwa yang

23 Lili Bariadi, dkk, Zakat dan Wirausaha, h. 14.

24 Sayid Sabiq, Fiqh as-Sunnah 3, (Terj) (Bandung: a-Ma’arif, 1987), Cet. ke 1, h. 99. 25 Muhammad Ridwan Yahya, Buku Pintar Praktis Fiqih dan Amaliyah Zakat, h. 119.

Page 33: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

23

dimaksud sabilillah adalah berperang. Bagian sabilillah itu diberikan kepada

tentera sukarelawan yang tidak mengharapkan gaji dari pemerintah, maka

orang inilah yang berhak menerima zakat baik dia kaya maupun miskin.

Besarnya jumlah zakat yang diberikan kepada mereka disesuaikan dengan

biaya perjalanan, pengadaan pelengkapan persenjataan dan alat-alat

pengangkutan yang dibutuhkannya. Jika setelah menerima zakat itu ternyata ia

tidak jadi melakukan jihad, maka harta yang diambilnya wajib dikembalikan.26

Termasuk fisabilillah adalah menafkahkan kepada guru-guru sekolah yang

mengajar ilmu syariat dan ilmu-ilmu lainnya yang diperlukan oleh masyarakat

umum.27 Sebagian ulama memperluas lingkungan fisabilillah, yaitu

merangkumi semua pendekatan diri kepada Allah SWT. Justru, tiap orang

yang berusaha taat kepada Allah SWT dan menjalankan kebajikan dapat

dikategorikan fisabilillah.28

8. Ibnu Sabil

Ibnu sabil adalah orang yang melaksanakan perjalanan dengan tujuan

kebaikan, tetapi ia kekurangan biaya untuk mencapai tujuan dari perjalanan itu.

Dengan zakat, diharapkan ia sampai ketujuan. Termasuk ke dalam pengertian

ini ialah orang yang meninggalkan negaranya mencari perlindungan di negeri

26 Lahmudin Nasution, Fiqh 1, h. 180. 27 Departemen Agama, Pedoman Zakat seri 9 (Jakarta: Proyek peningkatan Zakat dan Wakaf,

2002), h. 87. 28 Mohamad Uda Kasim, Zakat-Teori, Kutipan dan Agihan, (Kuala Lumpur: Utusan

Publication and Distributors, 2005), h. 167.

Page 34: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

24

Islam lainnya. Kepada mereka diberikan zakat sebagai bekal hidup di negara

orang lain.29

Para ulama berbeda pendapat sekiranya perjalanan itu mubah (harus) atau

perjalanan yang tidak bersifat wajib. Imam as-Syafie berpandangan, seorang

yang melakukan perjalanan mubah diharuskan menerima zakat. Manakala

Imam Malik dan Imam Ahmad berpandangan bahwa orang yang berhak

menerima zakat hanyalah musafir yang berada di negeri orang. Jika dia berada

di negerinya sendiri, dia tidak boleh menerima zakat.30

C. Pola Penyaluran Zakat

Kalau kita melihat pengelolaan zakat pada masa Rasulullah SAW dan para

sahabat kemudian diaplikasikan pada kondisi kita sekarang, kita dapati bahwa

penyaluran zakat dapat kita bedakan dalam dua bentuk; yakni bantuan sesaat dan

pemberdayaan. Bantuan sesaat dalam hal ini berarti bahwa penyaluran kepada

mustahik tidak disertai target terjadinya kemandirian ekonomi (pemberdayaan)

mustahik. Hal ini dilakukan karena mustahik yang bersangkutan tidak mungkin

lagi mandiri seperti pada diri orang tua yang sudah jompo, orang dewasa yang

cacat yang tidak memungkinkan ia mandiri.31

Sebelum membahas lebih lanjut, perlu dijadikan dasar pemikiran bahwa:

1. Allah SWT tidak menetapkan perbandingan yang tetap antara bagian masing-

masing delapan asnaf.

29 Lahmudin Nasution, Fiqh 1 (Jakarta: Logos, 1995), cet. 1, h. 185. 30 Mohamad Uda Kasim, Zakat-Teori, Kutipan dan Agihan,h. 169.

31 Lili Bariadi, dkk, Zakat dan Wirausaha, h. 25.

Page 35: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

25

2. Allah SWT tidak menetapkan delapan asnaf harus diberi semuanya.

3. Allah SWT tidak menetapkan zakat harus dibagikan dengan segera setelah

masa pungutan zakat.32

Dana zakat yang terkumpul didistribusikan dalam empat bentuk, yakni:

1. Konsumtif Tradisional, yakni zakat yang langsung diberikan secara langsung

kepada mustahiq, seperti beras dan jagung.

2. Konsumtif Kreatif, yakni zakat yang dirupakan dalam bentuk lain, dengan

harapan dapat bermanfaat lebih baik, semisal beasiswa, peralatan sekolah, dan

pakaian anak-anak yatim.

3. Produktif Tradisional, yaitu zakat yang diberikan dalam bentuk barang-barang

yang bisa berkembangbiak atau alat utama kerja, seperti kambing, sapi, alat

cukur dan mesin jahit.

4. Produktif Kreatif, yaitu zakat yang diberikan dalam bentuk modal kerja

sehingga penerimanya dapat mengembangkan usahanya setahap lebih maju.33

Demikian pola penyaluran zakat dapat dibedakan dalam dua bentuk; yakni

bantuan sesaat dengan pola tradisional (konsumtif) dan pemberdayaan (produktif).

1. Pola Tradisional (Konsumtif)

Pola tradisional yaitu penyaluran bantuan dana zakat diberikan langsung

kepada mustahik. Dengan pola ini, penyaluran dana kepada mustahik tidak

disertai target, adanya kemandirian kondisi sosial maupun kemandirian

32 K. H. Sjechul Hadi Permono, Pendayagunaan Zakat Dalam Rangka Pembangunan Nasional, (Jakarta: Pustaka Firdaus, cet 2, 1995), h. 41. 33 Didin Hafidhuddin, dkk, The Power of Zakat (Malang: UIN Malang Press, 2008), h. 13.

Page 36: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

26

ekonomi (pemberdayaan). Penghimpunan dan pendayagunaan zakat

diperuntukkan mustahik secara langsung untuk memenuhi kebutuhan sehari-

hari.34

2. Pola Kontemporer (Produktif)

Pola Produktif adalah pola penyaluran dana zakat kepada mustahik yang ada

dipinjamkan oleh ‘amil untuk kepentingan aktifitas suatu usaha bisnis. Pola

penyaluran secara produktif (pemberdayaan) adalah penyaluran zakat atau

dana lainnya yang disertai target merubah keadaan penerima (lebih

dikhususkan kepada mustahik/ golongan fakir-miskin) dari kondisi kategori

mustahiq menjadi kategori muzakki.35

Pendayagunaan zakat untuk usaha produktif bukan upaya untuk melanggar

hukum, akan tetapi lebih merupakan pengembangan praktik hukum Islam yang

dalam praktiknya sendiri dapat berubah seiring dengan perubahan kondisi dan

waktu, serta menimbang pada kemaslahatan umum. Pada dasarnya zakat itu

sendiri mengandung makna produktif, artinya zakat itu tidak hanya ditujukan

untuk sekedar memenuhi kebutuhan konsumtif fakir-miskin dan mustahiq

lainnya, tapi lebih dari itu ditujukan untuk memberdayakan kaum fakir-

miskin.36

34 Lili Bariadi, dkk, Zakat dan Wirausaha, h. 34 35Ibid., h. 35. 36 H. M. Umar,Pendayagunaan Zakat, h. 49-50.

Page 37: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

27

D. Sejarah Pengelolaan Zakat

Sejarah menyebutkan bahwa pada masa awal Rasulullah SAW tiba di

Madinah, muncul masalah sosial-ekonomi, yakni banyaknya warga Madinah yang

hidup di bawah garis kemiskinan, sehingga keadaan ini cukup mengkhawatirkan.

Bagi orang yang hidup dalam kekurangan, hal yang dipertaruhkan adalah

keimanan atau akidahnya. Rasulullah SAW pun menganjurkan kepada umatnya

agar hidup dalam kecukupan, karena orang yang fakir itu nyaris menjadi kafir.37

Oleh karena itu, sejak empat belas abad yang lalu zakat disyariatkan oleh

Allah SWT kepada umat Islam, terutama bagi yang mampu. Tujuan utama zakat

adalah untuk mengentas kemiskinan mustahiq (orang-orang yang menerima

zakat) dari kemiskinan, bahkan merubah mereka dari mustahiq menjadi muzakki

(orang-orang yang membayar zakat). Dan untuk itu, Allah SWT menyiapkan

wadah atau lembaga pengelolanya yang disebut ‘amil (orang atau badan /

lembaga yang mengurus zakat).38

Zakat mal (harta benda) telah difardhukan Allah sejak permulaan Islam,

sebelum Nabi SAW berhijrah ke Madinah. Hanya saja pada mulanya zakat

difardhukan tanpa menentukan kadarnya dan tanpa pula diterangkan dengan jelas

harta-harta yang diberikan zakatnya. Lalu pada tahun kedua dari hijriah (623 M),

37 Fakhruddin, Fiqh dan Manajemen Zakat di Indonesia (Malang: UIN Malang Press, 2008), h.215. 38Ibid., h. 216.

Page 38: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

28

barulah syara’ menentukan harta-harta yang dizakatkan serta kadarnya masing-

masing.39

Adapun prosedur pengumpulan dan pendistribusiannya Nabi SAW mengutus

petugas di luar wilayah kota Madinah untuk mengumpulkan dan mengelola zakat.

Di antaranya adalah Mu’adz bin Jabal yang diutus ke penduduk Yaman. Para

petugas yang ditunjuk oleh Nabi SAW terserbut dibekali dengan pedoman,

petunjuk teknis pelaksanaan, bimbingan, serta peringatan keras dan ancaman

sanksi agar dalam pelaksanaan dan pengelolaan zakat dapat berjalan efektif dan

efesien.40

Urgensi lembaga pengelolaan zakat adalah berdasarkan firman Allah SWT

surah at-Taubah ayat 60 dan ayat 103. Dalam surat at-Taubah ayat 60 menyatakan

bahwa salah satu golongan yang berhak menerima zakat (mustahiq zakat) adalah

orang-orang yang bertugas mengurus zakat (‘amilina ‘alaiha). Sedangkan dalam

at-Taubah ayat 103 dijelaskan bahwa zakat itu diambil (dijemput) dari orang-

orang yang berkewajiban untuk berzakat (muzakki) untuk kemudian diberikan

kepada mereka yang berhak menerimanya (mustahiq). Yang mengambil dan yang

menjemput tersebut adalah para petugas (‘amil).

‘Amilin atau ‘amilun adalah kata jamak dari mufrad (kata tunggal) ‘amil.

Imam asy-Syafi’i menyatakan bahwa ‘amilun adalah orang-orang yang diangkat

39H. M. Djamal Doa, Menggagas Pengelolaan Zakat oleh Negara (Jakarta: Nuansa Madani,

2005), h. 3-4. 40Lili Bariadi, dkk, Zakat dan Wirausaha (Jakarta: Centre of Entrepreneurship Development, 2005), h. 28-29.

Page 39: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

29

untuk memungut zakat dari pemilik-pemiliknya, yaitu para sa’i (orang-orang

yang datang ke daerah-daerah untuk memungut zakat) dan petunjuk-petunjuk

jalan yang menolong mereka, karena mereka tidak bisa memungut zakat tanpa

pertolongan petunjuk jalan itu. Menurut Sayyid Sabiq, yang mengangkat adalah

imam (kepala negara) atau pembantunya. Termasuk ‘amilun adalah para penjaga

harta, benda zakat, pengembala binatang-binatang zakat dan para panitra

administrasi zakat. Sedangkan menurut al-Qardhawi: “’Amilun adalah semua

orang yang berkerja dalam perlengkapan administrasi urusan zakat, baik urusan

pengumpulan, pemeliharaan, ketatausahaan, perhitungan, pendayagunaan dan

seterusnya.”41

Ayat 60 surah at-Taubah ini tidak merinci cara-cara dan perimbangan

pembagian antara orang yang terdapat dalam satu golongan, dan antara golongan

yang satu dengan golongan yang lain. Ayat tersebut hanya menetapkan kategori-

kategori yang berhak menerima zakat hanya ada delapan golongan. Nabi SAW

sendiri pun tidak pernah menerangkan cara pembagian itu, bahkan beliau

memberi mustahiq sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan, dan disesuaikan

pula dengan jumlah persiapan harta benda zakat yang ada. Hal demikian berarti

membukakan keluasan pintu ijtihad bagi Kepala Negara dan Badan Amil Zakat,

untuk mendistribusikan dan mendayagunakan zakat sesuai kebutuhan, situasi dan

41 K. H. Sjechul Hadi Permono, Pendayagunaan Zakat Dalam Rangka Pembangunan Nasional, h. 19.

Page 40: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

30

kondisi hasil pungutan yang ada, dalam batas-batas ketentuan ayat 60 surah at-

Taubah.42

Bukti bahwa pengelolaan zakat itu dilaksanakan oleh negara, baik pada

masa Rasulullah SAW dan juga pada masa pemerintahan khalifah-khalifah

sesudahnya (khulafa al-rasyidin), adanya petugas-petugas pemungut zakat secara

resmi, seperti yang dijelaskan dalam beberapa hadits dan periwayatan yang

menjelaskan akan hal itu. Misalnya hadits Nabi SAW melalui Abu Huraiah, yang

terdapat dalam shahih Bukhari dan Muslim, yang menyatakan bahwa Rasulullah

SAW telah mengutus seorang laki-laki dari Azad yang bernama Umar Ibnu

Lutabiyah sebagai petugas pemungut zakat. Dalam hadits yang lain juga

disebutkan bahwa Rasulullah SAW pernah mengutus beberapa petugas untuk

mengumpul zakat, seperti Ibnu Sa’di, Abu Mas’ud, Abu Jahm bin Hudzaifah,

Qais bin Sa’ad, Amir dan Wahid bin Uqbah.43

Ibnu Hajar dan Imam Rafi’ sepakat menyatakan bahwa zakat baik pada

masa Nabi SAW, maupun masa-masa setelah Nabi, seperti masa khulafa al-

rasyidin dan juga pemerintahan-pemerintahan dinasti Islam (Bani Umayyah dan

Bani Abbas) pada masa pertengahan adalah dikelola oleh negara. Pendapat ini

setidaknya dikuatkan oleh sebuah dokumen berupa surat Imam zuhri kepada

Umar bin Abdul Aziz (salah satu khalifah dari Bani Umayyah), yang berisi

penempatan sunnah dalam urusan zakat, sebagian untuk orang yang sudah pikun

42K. H. Sjechul Hadi Permono, Pendayagunaan Zakat Dalam Rangka Pembangunan

Nasional, h. 46. 43 H. M. Djamal Doa, Menggagas Pengelolaan Zakat Oleh Negara, h. 7.

Page 41: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

31

dan orang yang lumpuh. Juga untuk orang miskin yang berpenyakit yang tidak

mampu bekerja.44

Dalam surat itu Imam Zuhri juga menyarankan kepada Sang Khalifah agar

mengutamakan pendistribusian zakat itu untuk orang miskin yang mempunyai

utang, bukan untuk maksiat, tidak disangsikan agamanya atau uangnya. Ia juga

mengusulkan kepada khalifah Umar bin Abdul Aziz agar musafir yang tidak

mempunyai tempat tinggal dan juga tidak mempunyai keluarga yang bisa

disinggahinya diberi zakat sampai ia mendapatkan tempat tinggal atau telah

selesai keperluannya.45

Dengan ini, terbukti bawah pengelolaan zakat telah dilaksanakan sejak

zaman Nabi Muhammad SAW dan diteruskan pengelolaan oleh para sahabat dan

pemimpin-pemimpin Islam sesudah mereka. Kandungan ayat 60 surah at-Taubah

juga menjelaskan keberadaan ‘amil zakat (‘amilina ‘alaiha), yaitu bahwa zakat

itu ada yang menguruskannya. Harta zakat hendaklah diserahkan atau

disampaikan kepada pengelola (muzakki) untuk diberikan kepada asnaf

(mustahiq).

Didin Hafidhuddin, Zakat dalam Perekonomian Modern, menyatakan

pengelolaan zakat oleh lembaga zakat, apalagi yang memiliki kekuatan hukum

formal, akan memiliki beberapa keuntungan, antara lain: Pertama, untuk

menjamin kepastian dan displin pembayar zakat. Kedua, untuk menjaga perasaan

44H. M. Djamal Doa, Menggagas Pengelolaan Zakat Oleh Negara, h. 9. 45Ibid., h. 10.

Page 42: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

32

rendah diri para mustahik zakat apabila berhadapan langsung untuk menerima

zakat dari para muzakki. Ketiga, untuk mencapai efisien dan efektivitas, serta

sasaran yang tepat dalam penggunaan harta zakat menurut skala prioritas yang

ada pada suatu tempat. Keempat, untuk memperlihatkan syiar Islam dalam

semangat penyelenggaraan pemerintahan yang islami.46

46 K. H. Didin Hafidhuddin, Zakat Dalam Perokonomian Modern, h. 126.

Page 43: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

33

BAB III

PENGELOLAAN ZAKAT DI MALAYSIA

Malaysia sebagai sebuah negara berdaulat yang meletakkan Islam sebagai

agama resminya telah membuka ruang untuk pelaksanaan hukum syara’. Dimulai

dengan merancang undang-undang perkawinan menurut hukum syara’, dan

seterusnya berusaha merancang undang-undang yang berkaitan dengan uang dan

harta menurut hukum syara’. Namun, pelaksanaannya bukanlah merupakan suatu

hal yang mudah untuk dilaksanakan. Dengan terbentuknya undang-undang

mengenai zakat, harus ada pihak yang mengurus dan melaksanakan undang-

undang tersebut. Pengurusan dan pengelolaan yang sistematik akan memberi hasil

yang baik kepada negara dan juga masyarakat didalamnya. Malaysia yang

mempunyai empat belas buah negeri harus bijak dalam mengatur kewenangan

yang diberikan kepada badan-badan yang berhak mengurus perkara zakat supaya

tidak terjadi masalah ketidakadilan dalam pengurusan zakat.

A. Pengelolaan Zakat Di Malaysia

Pengelolaan zakat di zaman ini diterapkan berdasarkan pelaksanaan

pengelolaan zakat yang dilaksanakan oleh Nabi Muhammad SAW, sahabat dan

pemerintahan khilafah Islamdimasa lalu. Oleh karena situasi dan kondisi yang

Page 44: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

34

berbeda, pengelolaan zakat pada zaman ini sedikit berbeda dengan pengelolaan

zakat dimasa lampau.1

Pelaksanaan Islam di dalam suatu masyarakat dan negara memerlukan

pengawasan dari pemerintah. Dalam hal ini, di Malaysia dibentuknya

Perlembagaan Persekutuan (konstitusi Malaysia) sebagai undang-undang dasar.

Didalamnya telah menetapkan bahwa perkara yang berkaitan dengan Islam adalah

di bawah kekuasaan kerajaan negeri.2

Perkara-perkara yang berkaitan dengan Pengurusan Agama Islam, didalamnya

termasuk perkara zakat dikelola oleh kerajaan negeri yang dipimpin oleh raja di

setiap negeri, yang sekaligus berperan sebagai Ketua Agama Islam yang

mempunyai kekuasaan secara langsung dalam semua perkara berkaitan dengan

agama Islam.3

Berdasarkan fakta di atas, pengurusan zakat ada di bawah bidang kuasa dan

tanggung jawab tiap negeri-negeri. Dengan itu, setiap negeri mempunyai Majlis

Agama Islam Negeri (MAIN). Pelaksanaan pengurusan dan tata cara kerja MAIN

di setiap negeri dilaksanakan berdasarkan Enakmen Pentadbiran Agama Islam

setiap negeri. Selain itu, MAIN ada dibawah tanggung jawab Duli Yang Maha

Mulia (DYMM) Sultan sebagai Ketua Agama Islam setiap negeri. 4

1 Survei Penulis Tahun 2011. 2 Abdul Aziz Bari, Islam Dalam Perlembagaan Malaysia (Selangor: Intel Multimedia and Publication, 2005), h.51. 3 Mahamad Arifin et al, Pentadbiran Undang-undang Islam Di Malaysia (Selangor: Dawama, cet 1, 2007), h. 215. 4 Survei Penulis Tahun 2011.

Page 45: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

35

Seiring perkembangan zaman saat ini, telah terjadi berbagai perubahan dalam

pengelolaan zakat. Mayoritas negeri telah mewujudkan institusi khas untuk

mengelola perkara zakat. Dan institusi ini terpisah dari pengurusan MAIN.

Pembentukan institusi ini sebagai satu usaha untuk meningkatkan mutu dalam

pengelolaan zakat. Melalui struktur organisasi ini, institusi zakat mampu

membuat keputusan dengan lebih cepat dan tepat sesuai dengan kebutuhan

situasi.5

Diawali dengan terbentuknya Pusat Pungutan Zakat (PPZ) di Wilayah

Persekutuan pada tahun 1991, seterusnya diikuti oleh beberapa negeri lainnya

seperti Lembaga Zakat Selangor (MAIS) yang dulunya dengan nama Pusat Zakat

Selangor (PZS), Pusat Urus Zakat (PUZ) di Pulau Pinang, Pusat Kutipan Zakat

(PKZ) di Pahang, Pusat Zakat Negeri Sembilan (PZNS) dan Pusat Zakat Melaka

(PZM).6

Majlis Agama Islam Negeri-negeri tersebut telah mewujudkan institusi yang

terpisah dari pengurusannya. Namun hingga kini, hanya Lembaga Zakat Selangor

(LZS) dan Pusat Urus Zakat Pulau Pinang (PUZ) saja yang diberi kuasa oleh

MAIN untuk mengurus pengumpulan dan pendistribusian zakat di negeri masing-

masing. Bagi institusi yang lain masih dalam proses privatisasi sepenuhnya.

5Didin Hafidhuddin, dkk, The Power of Zakat, h. 207-208. 6Mashitoh,Kertas Kerja 2. Diakses pada tanggal 17 Februari 2011 dari “http://zakat.com.my/store/KERTAS_KERJA_2_- DR._SITI_MASHITOH.pdf

Page 46: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

36

1. Penetapan Undang-undang Zakat di Setiap Negeri

Pendirian majelis agama di setiap negeri didasari oleh pembubaran enakmen

yang mengawal perjalanan pengurusan Undang-undang Islam termasuk yang

berkaitan dengan pengurusan zakat. Umumnya, terdapat tiga ciri utama Undang-

Undang zakat di setiap negeri. Di sebagian negeri masih menggunakan Undang-

Undang yang berkaitan dengan zakat dalam Enakmen Pentadbiran (pengurusan)

Undang-undang Islam Negeri. Akan tetapi, situasi ini menyebabkan undang-

undang berkaitan dengan zakat menjadi terbatas.7

Di samping penetapan dalam enakmen, negeri Perak, Perlis dan Wilayah

Persekutuan, mempunyai peraturan pengurusan zakat yang terpisah dari perkara

yang berkaitan dengan zakat. Peraturan-peraturan ini secara umum yang

menjelaskan secara langsung tentang harta yang diwajibkan zakat, jumlah yang

harus dibayarkan, kuasa dan tanggung jawab petugas zakat, asnaf zakat, kaidah

azas pengumpulan dan pengagihan zakat.8

Sebagaimana yang telah dijelaskan, bahwasanya setiap negeri memiliki

peraturan zakat untuk setiap negeri yang dibuat berdasarkan perintah yang

dibentuk oleh Enakmen Pentadbiran Agama Islam Negeri atau Enakmen Zakat

Negeri. Enakmen tersebut dibentuk oleh pejabat kuasa zakat dan fitrah, serta

dilaksanakan setelah disetujui oleh Duli Yang Maha Mulia Sultan setiap negeri.

Format yang digunakan dalam penyusunan peraturan setiap negeri adalah sama,

7 Mahamad Arifin et al, Pentadbiran Undang-undang Islam Di Malaysia(Dawama), h. 216. 8Ibid., h. 216.

Page 47: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

37

hal ini dikarenakan setiap negeri merujuk atau mencontohi peraturan negeri lain

sebelum membentuk peraturan khusus bagi negeri itu. Judul-judul utama yang

digunakan dalam peraturan adalah sebagai berikut:

1. Judul.

2. Sejarah peraturan yang telah disahkan.

3. Penafsiran kalimat-kalimat dalam undang-undang.

4. Pelantikan pejabat kuasa zakat dan bidang kuasa mereka.

5. Tugas pegawai zakat/pejabat kuasa zakat.

6. Jenis-jenis zakat dan nilai bayarannya.

7. Cara pengumpulan dan pembayaran zakat.

8. Pelantikan amil dan pembagian tugasnya.

9. Golongan yang berhak menerima zakat.

10. Pengecualian untuk tidak membayar zakat

11. Hukuman bagi yang melanggar peraturan zakat.9

2. Asnaf Zakat di Malaysia

Pengelolaan zakat sebagai tujuan untuk melaksanakan hukum syara’ juga

melaksanakan keadilan rasa kemanusiaan. Pendistribusian zakat kepada asnaf

dengan harapan agar kenikmatan itu dapat dirasai oleh asnaf. Dengan tujuan

melaksanakan hukum syara’, maka pendistribusian zakat kepada asnaf di

9 Mohd Ali Hj. Baharum, Zakat Ditinjau Dari Perspektif Sosial, Undang-undang dan Taksiran, (Kuala Lumpur: Dewan Pustaka Islam, cet 1, 1989), h. 31.

Page 48: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

38

Malaysia berdasarkan surah at-Taubah ayat 60. Namun penafsiran asnaf itu

sedikit berbeda karena melihat kondisi zaman ini.

a. Asnaf Fakir dan Miskin : Keperluan utama zaman ini adalah makanan,

pakaian, tempat tinggal dan keperluan lain seperti rawatan kesehatan,

pendidikan dan biaya transportasi. Bagi asnaf ini, kebutuhan dipenuhi

lebih dari setengah tetapi tidak sampai ke had al-kifayahnya (kebutuhan

minimalnya). Had al-kifayahnya berbeda definisi antara kerajaan dan

institusi zakat dengan Baitulmal-baitulmal.

b. Asnaf Amil : Tujuan peruntukan asnaf amil ini adalah supaya pengurusan

zakat dapat diurus dan dilaksanakan sepanjang tahun oleh amil zakat

dalam pengumpulan dan pendistribusian zakat kepada asnaf yang lain. Ini

termasuk upah amil dan biaya pengurusan yang melibatkan urusan

pengumpulan dan pendistribusian.

c. Asnaf Mualaf : Pemberian kepada asnaf mualaf ini bertujuan untuk

membantu melindungi mereka supaya tetap berada didalam agama Islam

sewaktu menghadapi tekanan dari keluarga dan sebagainya. Selain itu

juga, bertujuan untuk mengukuhkan pengetahuan dan perilaku mereka

sebagai muslim.

d. Asnaf al-Riqab (Hamba): Zaman ini sudah tidak ada istilah penghambaan,

maka uang zakat untuk asnaf ini dapat diartikan sebagai pembebasan dari

Page 49: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

39

penghambaan bentuk modern seperti pelacuran, kejahilan dan pembebasan

dari tuannya yang bukan Islam yang berlaku zalim ke atasnya.

e. Asnaf al-Gharim (Orang Yang Berhutang): Bertujuan untuk membantu

membebaskan pemohon yang meminta bantuan untuk menyelesaikan

hutang kebutuhan asasinya seperti seorang petani yang berhutang untuk

barang makanan dari sebuah kedai.

f. Asnaf Fisabilillah (Di Jalan Allah): Pengertian asalnya adalah berkonsep

kepada jihad dan menegakkan agama Islam serta memperluas ajaran

Islam. Dengan itu, Majelis Agama Islam negeri telah menafsirkan asnaf

ini secara umum yaitu perkara-perkara yang berkaitan dengan agama.

g. Asnaf Ibnu Sabil (Musafir Yang Terkandas Dalam Perjalanan): Bertujuan

untuk membantu asnaf ini pulang ke negeri/tempat asalnya.10

B. Aturan Zakat Selangor (Enakmen Pentadbiran Agama Islam Selangor 2003)

Sebelum dibahas lebih lanjut bagaimana pelaksanaan pengurusan zakat di

Selangor, harus dilihat beberapa ayat dalam Enakmen Pentadbiran Agama Islam

Negeri Selangor yang berkaitan lembaga yang dibentuk untuk melaksanakan

pengurusan agama Islam di Selangor juga beberapa ayat yang berkaitan dengan

kuasa yang diberi kepada lembaga tersebut. Harus diketahui sebelumya bahwa di

Selangor adanya Enakmen Pentadbiran Islam Negeri Selangor 2003 setelah

diamandeman Enakmen Pentadbiran Islam Negeri Selangor 1952.

10 Nik Mustafa Nik Hassan, Kaedah Pengagihan Dana Zakat Satu Perspektif Islam, h. 45-47.

Page 50: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

40

Di sini akan dinyatakan beberapa ayat dalam enakmen yang berkaitan dengan

peraturan zakat baik dari bidang kekuasaan maupun tata cara pengelolaannya.11

BAHAGIAN II

MAJLIS AGAMA ISLAM SELANGOR

Seksyen 4, Penubuhan Majlis

(1) Maka hendaklah ada suatu badan bernama “ Majlis Agama Islam Selangor”

untuk membantu dan menasihati Duli Yang Maha Mulia Sultan dalam

perkara-perkara yang berhubungan dengan agama Islam.

(2) Apabila seksyen ini mula berkuat kuasa, Majlis Agama Islam Selangor yang

wujud sebelum permulaan kuat kuasa itu menurut kuasa Enakmen terdahulu

hendaklah disifatkan sebagai Majlis yang disebut dalam subseksyen (1).

(3) Tiap-tiap hak, kuasa, kewajipan dan tanggungan yang sebelum Bahagian ini

mula berkuat kuasa adalah terletak hak atau dipertanggungkan pada Majlis

terdahulu hendaklah, apabila Enakmen ini mula berkuat kuasa terletak hak

dan dipertanggungkan pada Majlis, setakat yang hak, kuasa, kewajipan dan

tanggungan itu tidak bertentangan dengan peruntukan-peruntukan Enakmen

ini.

(4) Tiap-tiap jenis harta, alih dan tidak alih, yang sebelum Enakmen ini mula

berkuat kuasa, adalah terletak hak pada Majlis terdahulu hendaklah, apabila

11 Enakmen Pentadbiran Agama Islam Negeri Selangor 2003, International Law Book Services, 2009.

Page 51: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

41

Bahagian ini mula berkuat kuasa, terletak hak pada Majlis tanpa dipindahkan,

diserahhakkan atau dipindahmilikkan.12

Seksyen 7, Kewajipan Majlis tentang kemajuan ekonomi dan sosial orang Islam

(1) Maka hendaklah menjadi kewajipan Majlis untuk menggalakkan, mendorong,

membantu dan mengusahakan kemajuan dan kesejahteraan ekonomi dan

sosial masyarakat Islam di dalam Negeri Selangor selaras dengan Hukum

Syarak.

(2) Majlis hendaklah mempunyai kuasa, bagi maksud menunaikan kewajipannya

di bawah subseksyen (1) –

(a) Untuk menjalankan segala aktiviti, yang tidak melibatkan apa-apa unsur

yang tidak dibenarkan oleh agama Islam, khususnya memajukan

perusahaan komersial dan perindustrian, yang penjalanannya ternyata

kepada Majlis adalah perlu, berfaedah atau menyenangkan bagi atau

berkaitan dengan penunaian kewajipan yang sedemikian, termasuklah

membuat, memasang, memproses, membungkus, menggred dan

memasarkan keluaran-keluaran;

(b) Untuk menggalakkan panjalanan apa-apa kegiatan sedemikian oleh badan-

badan atau orang lain, dan bagi maksud itu untuk menubuhkan atau

memperkembang, atau menggalakkan penubuhan atau perkembangan

badan-badan lain untuk menjalankan apa-apa kegiatan sedemikian sama

12 Enakmen Pentadbiran Agama Islam Negeri Selangor 2003, International Law Book Services, 2009, h. 82.

Page 52: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

42

ada di bawah Majlis atau secara bebas, dan untuk memberikan bantuan

kepada badan-badan atau orang lain yang ternyata kepada Majlis

mempunyai kemudahan untuk menjalankan apa-apa kegiatan yang

sedemikian, termasuklah pemberian bantuan kewangan dengan cara

pinjaman atau selainnya;13

(c) Untuk menjalankan apa-apa kegiatan sedemikian bersama badan-badan

atau orang-orang lain, termasuklah jabatan-jabatan atau pihak-pihak

berkuasa Kerajaan Persekutuan atau mana-mana Negeri, atau sebagian

ejen pengurus atau selainnya bagi pihak Kerajaan Negeri;

(d) Untuk melabur dalam apa-apa pelaburan yang dibenarkan sebagaimana

yang ditakrifkan oleh Akta Pemegang Amanah 1949, dan melupuskan

pelaburan itu atas apa-apa terma dan syarat yang ditentukan oleh Majlis;

(e) Untuk menubuhkan apa-apa skim bagi pemberian pinjaman daripada

Baitulmal kepada individu beragama Islam bagi pendidikan tinggi;

(f) Untuk menubuhkan dan menyenggarakan sekolah-sekolah Islam dan

institusi-institusi latihan dan penyelidikan Islam;

(g) Untuk menubuhkan, mengurus dan mengawal rumah-rumah kebajikan

untuk anak yatim; dan

(h) Untuk melakukan segala perbuatan yang difikirkan oleh Majlis

dikehendaki atau suaimanfaat.

13 Enakman Pentadbiran Agama Islam Negeri Selangor 2003, International Law Book Services, 2009, h. 84.

Page 53: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

43

Seksyen 9, Kuasa untuk menubuhkan syarikat

(1) Majlis boleh, dengan kelulusan Duli Yang Maha Mulia Sultan, menubuhkan

syarikat di bawah Akta Syarikat 1965 untuk menjalankan apa-apa aktiviti

Majlis dalam melaksanakan kewajipan-kewajipan atau kuasa-kuasanya di

bawah seksyen 7.14

(2) Tiap-tiap syarikat yang ditubuhkan atau berupa sebagai ditubuhkan oleh

Majlis di bawah Akta Syarikat 1965 sebelum seksyen ini mula berkuat kuasa

hendaklah disifatkan telah ditubuhkan dengan sah dan hendaklah wujud

seolah-olah ia telah ditubuhkan oleh Majlis di bawah subseksyen (1).

(3) Apa-apa pembiayaan atau bantuan kewangan yang diberikan oleh Majlis

kepada sesuatu syarikat yang disebut dalam subseksyen (2) hendaklah

disifatkan telah diberikan dengan sah di bawah subseksyen 7(2).15

Seksyen 40, Majlis boleh menerima pakai peraturan-peraturan, dsb

Dalam membuat apa-apa peraturan di bawah Bahagian ini, Majlis boleh,

dengan kelulusan Duli Yang Maha Mulia Sultan, menerima pakai dengan

membuat apa-apa ubahsuaian yang difikirkannya patut mana-mana pertauran,

dasar, pekeliling dan arahan yang diperbuat atau dikeluarkan oleh Kerajaan

Persekutuan atau Kerajaan Negeri.16

14 Enakmen Pentadbiran Agama Islam Negeri Selangor 2003, International Law Book Services, 2009, h. 86. 15 Ibid., h. 86. 16 Ibid.,h. 100.

Page 54: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

44

Seksyen 43, Majlis boleh menentukan tatacaranya sendiri

Tertakluk kepada peruntukan lain Enakmen ini, Majlis boleh menentukan

semua persoalan berhubungan dengan tatacara dan amalannya sendiri.17

BAHAGIAN VI

KEWANGAN

BAITULMAL DAN TATACARA KEWANGAN MAJLIS

Seksyen 81, Penubuhan Baitulmal

(1) Suatu kumpulan wang bernama Baitulmal adalah dengan ini ditubuhkan.

(2) Baitulmal handaklah terdiri daripada semua wang dan harta, alih atau tak alih,

yang menurut Hukum Syarak atau di bawah Enakmen ini atau peraturan-

peraturan atau kaedah-kaedah yang dibuat di bawahnya, terakru, atau

disumbangkan oleh mana-mana orang, kepada Baitulmal.

(3) Semua wang dan harta dalam Baitulmal hendaklah terletak hak pada Majlis

yang hendaklah mentadbirkan semua wang dan harta itu mengikut peraturan-

peraturan yang dibuat di bawah Enakmen ini.

(4) Walau apapun peraturan yang disebut dalam subseksyen (3), mana-mana

pelaburan, asset atau kumpulan wang yang terletak hak pada Majlis boleh

dijual, dihasilkan dan dilupuskan, dan hasil-hasil daripadanya boleh

dilaburkan dari semasa ke semasa dalam mana-mana undang-undang bertulis

yang sedang berkuat kuasa bagi pelaburan wang amanah dan Hukum Syarak.

17 Enakmen Pentadbiran Agama Islam Negeri Selangor 2003, International Law Book Services 2009, h. 101.

Page 55: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

45

(5) Tertakluk kepada peruntukan-peruntukan Enakmen ini, Majlis, dengan

kelulusan Duli Yang Maha Mulia Sultan boleh membuat peraturan-peraturan

tentang pemungutan, pentadbiran dan pembagian semua harta Baitulmal.18

Seksyen 86, Kuasa Majlis memungut zakat dan fitrah

Majlis hendaklah berkuasa memungut zakat dan fitrah daripada setiap orang

Islam yang kena dibayar di dalam Negeri Selangor mengikut Hukum Syarak bagi

pihak Duli Yang Maha Mulia Sultan.19

Seksyen 87, Kuasa membuat peraturan-peraturan

(1) Majlis dengan persetujuan Duli Yang Maha Mulia Sultan boleh membuat

peraturan-peraturan untuk mengawalselia semua perkara yang berhubungan

dengan pungutan, pentadbiran dan pembagian zakat dan fitrah.

(2) Tanpa menjejaskan kuasa keseluruhan sebelum ini, Majlis boleh membuat

peraturan-peraturan untuk –

(a) Menentukan dari semasa ke semasa nilai kadar zakat dan fitrah yang kena

dibayar oleh setiap orang Islam di dalam Negeri Selangor;

(b) Mewujudkan tatacara pemungutan zakat dan fitrah;

(c) Melantik amil-amil bagi menjalankan pemungutan zakat dan fitrah; dan

(d) Mewujudkan kesalahan dan memperuntukkan hukuman bagi perkara-

perkara yang berkaitan dengan pemungutan atau penyerahan hasil

pungutan zakat dan fitrah. 18 Enakmen Pentadbiran Agama Islam Negeri Selangor 2003, International Law Book Servives, 2009, h. 123. 19 Ibid., h. 125.

Page 56: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

46

Demikianlah beberapa ayat yang berkaitan dengan pengelolaan peraturan zakat

baik dari bidang kekuasaan maupun tata cara pengelolaannya. Di sub bab

seterusnya akan dipaparkan dan dijelaskan bagaimana pelaksanaan peraturan-

peraturan di atas diberlakukan.

C. Sejarah Pengelolaan Zakat di Selangor

Di Selangor, pada awal kemerdekaan penggunaan Enakmen Pentadbiran

Undang-undang Islam 1952 yang mana menempatkan kedudukan Duli Yang

Maha Mulia Sultan Selangor ditempat teratas dalam pengendalian perkara yang

berkaitan dengan agama Islam.20 Selaku Ketua Agama sebagaimana yang tertulis

dalam Perlembagaan Persekutuan, Duli Yang Maha Mulia (DYMM) berperan

dalam mengawasi tugas yang berkaitan dengan agama dan mendirikan satu Majlis

Agama Islam (Council ofReligion) untuk membantu dan menasihati Duli Yang

Maha Mulia dalam semua perkara yang berhubungan dengan agama dalam

negerinya. 21

Di bawah kedudukan Duli Yang Maha Mulia inilah, berdirinya Majlis Agama

Islam Selangor (MAIS). Yang dikenal juga sebagai suatu badan yang tetap

dinamakan Majlis agama Islam dan Adat Istiadat Melayu Selangor. Pendirian

Majlis Agama Islam Selangor (MAIS) di bawah seksyen 5, Enakmen Pentadbiran

Undang-undang Islam 1952 (Enakmen No. 3 Tahun 1952) sebagai berikut:

20 Dalam konteks pentadbiran Islam di negeri Selangor, DYMM Sultan Selangor adalah

Ketua Agama Islam Selangor selaras dengan Bab 1 Perkara XL VIII Bahagian Kedua Undang-undang Tubuh Kerajaan Selangor 1959.

21 Akademi Aidit, Kemajuan Pentadbiran Islam di Negeri Selangor (MAIS: Bahagian Baitulmal, cet. 1, 2005), h.3.

Page 57: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

47

“ Hendaklah diadakan satu Majlis Agama Islam dan Adat Istiadat Melayu Selangor dan disebut dalam bahasa Inggeris ‘Council of Religion dan Malay Customs Selangor’.” Pendirian Majlis Agama ketika itu adalah bertujuan bagi menasihati DYMM

Sultan dalam perkara yang berkait dengan Agama Islam dan Adat Melayu

sebagaimana diperuntukan dalam seksyen 37, Enakmen Pentadbiran Undang-

undang Islam 1952 (Enakmen No.3 Tahun 1952) yang menyatakan sebagai

berikut:

“Majlis bagi pihaknya dengan kuasa dikurniakan oleh DYMM Sultan bagi sifatnya menjadi Ketua Agama Negeri ini. Hendaklah menolong dan menasihatkan kepada DYMM Sultan di atas segala perkara yang berkaitan dengan Agama Islam dan Adat Istiadat Melayu, dan hendaklah di dalam segala perkara-perkara itu menjadi kuasa yang tertinggi sekali di dalam negeri ini melainkan yang ada berlawanan dengan perkara-perkara yang tersebut di dalam Undang-undang ini”. Namun nama dan identitas ini kemudian berubah kepada suatu pendirian

organisasi yang diberi nama Majlis Agama Islam Selangor (MAIS) berdasarkan

kepada seksyen 5 (1), Enakmen Pentadbiran Agama Islam (Negeri Selangor)2003

sebagaimana berikut:

“Majlis hendaklah menjadi suatu pendirian organisasi yang kekal turun temurun dan mempunyai suatu perjanjian organisasi, dan perjanjian itu bisa dari masa ke masa dipecahkan, ditukar dan diubah dibuat baru sebagaimana yang difikirkan patut oleh Majlis, dan, sehingga suatu perjanjian diadakan di bawah seksyen ini, perjanjian Majlis terdahulu bisa digunakan sebagai perjanjian organisasi bagi Majlis”.22

Dengan perubahan identitas Majlis Agama, fungsi Majlis Agama Islam

Selangor (MAIS) yang dinyatakan seperti di atas telah dihapuskan dan diganti

22 Enakmen Pentadbiran Agama Islam Negeri Selangor 2003, International Law Book Services, 2009.

Page 58: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

48

dengan seksyen 6, Enakmen Pentadbiran Agama Islam (Negeri Selangor) 2003

sebagaimana berikut:

“Majlis hendaklah membantu dan menasihati DYMM berkenaan dengan semua perkara yang berhubungan dengan Agama Islam di dalam Negeri Selangor, kecuali perkara-perkara Hukum Syara’ dan berhubungan dengan pentadbiran keadilan, dan dalam semua perkara sedemikian hendaklah menjadi pihak berkuasa utama di dalam Negeri Selangor selepas Duli Yang Maha Mulia Sultan, kecuali jika diperuntukkan selainnya dalam Enakmen ini”.23 1. Pendirian Lembaga Zakat Selangor

Negeri Selangor adalah satu diantara banyak negeri di Malaysia yang telah

mendirikan sebuah institusi khusus bagi pengelolaan perkara zakat. Dengan kuasa

yang telah diberikan seperti yang dinyatakan dalam Enakmen Pentadbiran Agama

Islam Selangor, Selangor telah berhasil meningkatkan kualitas pengelolaan zakat

di bawah pengurusan Lembaga Zakat Selangor (LZS).24

Setiap negeri bagian (provinsi) di Malaysia telah mempunyai organisasi zakat

yang berbentuk Pusat Zakat atau Baitul Mal di bawah kekuasaan Majlis Agama

Islam Negeri (MAIN) dengan tujuan dasar dan fungsi masing-masing. Setiap

Majlis Agama Islam bertanggung jawab menetapkan sistem, peraturan dan jenis

zakat yang dikeluarkan dan aturan-aturan khusus bagi Baitul Mal. Tujuan utama

yang mendorong pihak Majelis Agama Islam Negeri mendirikan Pusat

Pengurusan Zakat adalah:

a. Menegakkan salah satu rukun Islam yaitu kewajiban berzakat.

23 Enakmen Pentadbiran Agama Islam Negeri Selangor 2003, International Law Book

Services, 2009. 24 Survei Penulis Tahun 2011.

Page 59: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

49

b. Meningkatkan pengumpulan zakat sehingga semua yang wajib zakat

dalam negeri dapat menunaikannya.

c. Menyalurkan kutipan zakat kepada delapan asnaf sesuai dengan program

yang telah disetujui dalam anggaran zakat secara tepat dan dapat

memenuhi kehendak syara’ bagi setiap asnaf yang dibantu.

d. Menjadikan institusi zakat berperan besar dalam membangun kehidupan

dan ekonomi masyarakat Islam. Jabatan dan departemen dibawah

kerajaan, syarikat-syarikat swasta, Perguruan tinggi, kampus dan

persatuan-persatuan.

e. Mewujudkan rasa syukur di kalangan muslim yang wajib zakat dan

mengingatkan mereka bahwa didalam harta mereka terdapat hak fakir

miskin dan golongan yang memerlukan.

f. Memperbaiki sistem dan cara kerja sesuai dengan kemajuan teknologi

komunikasi serta kemajuan negara pada umumnya.25

Di negeri Selangor, Baitul Mal merupakan tempat pengumpulan uang yang

didirikan di bawah Seksyen 81 Enakmen Pentadbiran Agama Islam Negeri

Selangor 2003. Di dalamnya terdapat beberapa kumpulan harta misalnya: semua

uang dan harta bergerak atau harta tidak bergerak yang diserahkan kepada pihak

yang berwenang menurut hukum syara’ maupun menurut undang-undang

Enakmen atau menggunakan kaedah-kaedah yang digunakan oleh semua orang

25 Nik Mustafa Nik Hassan, Kaedah Pengagihan Dana Zakat Satu Perspektif Islam, h.59.

Page 60: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

50

kepada pihak Baitul Mal, ia akan menjadi wewenang Baitul Mal untuk

menguruskannya.26

Pengurusan zakat di Selangor telah diprivatisasikan bermula tanggal 15

Februari 1994 ketika MAIS mendirikan Pusat Zakat Selangor (PZS). Tujuan

pendirian lembaga ini adalah untuk memperbaiki kaedah dan sistem pengurusan

zakat yang sudah ada dalam sistem pengurusan agar lebih profesional. Dengan

bermulanya pengurusan PZS, pihak MAIS telah memberi kuasa kepada PZS

untuk pengumpulan zakat harta. Pada tahun 1998, MAIS telah memberi hak

sepenuhnya kepada PZS untuk mengumpulkan semua harta zakat dengan tujuan

agar Baitul Mal dapat berfokus kepada pengurusan umat Islam yang lain seperti

harta wakaf, pusaka dan lainnya.27

Bermula dari pengoprasian PZS pada tanggal Oktober 1995 dengan hanya

mempunyai delapan orang petugas. Seiring dengan kemajuan yang diperoleh,

nama asal PZS yaitu Pusat Pungutan Zakat MAIS diganti menjadi Pusat Zakat

Selangor (MAIS) pada tanggal 30 Oktober 1996. Setelah kedudukan PZS menjadi

teguh dan mantap, kantor PZS dipindah ke tempat yang lebih baik pada

pertengahan tahun 1997 dan dilengkapi dengan enam belas kaunter. Sejalan

dengan perkembangan kemajuan dan pembangunan di Negeri Selangor, PZS

sentiasa memperbaiki kualitas pengabdiannya menerusi operasi pengumpulan dan

pendistribusian zakat. Pencapaian PZS dijadikan contoh pengurusan zakat bukan

26 Enakmen Pentadbiran Agama Islam Negeri Selangor 2003, International Law Book Services, 2009, h. 123. 27Akademi Aidit, Kemajuan Pentadbiran Islam di Negeri Selangor, h. 97.

Page 61: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

51

saja di Malaysia, bahkan oleh negara-negara tetangga seperti Indonesia, Brunei,

Bangladesh dan Singapura.28

Terakhir ini pada tahun 2006, Pusat Zakat Selangor (PZS) telah berganti nama

menjadi Lembaga Zakat Selangor (LZS) sejalan dengan penswastaan yang

dilakukan ke atas pengurusan Baitul Mal. Dengan itu, kondisi ini menjadikan

Lembaga Zakat Selangor (PZS)-Majelis Agama Islam Selangor (MAIS) lebih

profesional dan efisien dalam pengurusannya.29

Tujuan privatisasi Lembaga Zakat Selangor adalah:

a. Memajukan dan mengembangkan kecakapan pengurusan zakat di Negeri

Selangor.

b. Melaksanakan urusan pentadbiran, pengumpulan dan pendistribusian

zakat.

c. Memperoleh kecakapan yang tinggi dengan biaya yang rendah.

d. Membentuk personal baru bagi institusi zakat yang lebih progresif dan

proaktif.

e. Menjadi contoh kepada pengurusan institusi zakat lainnya.

f. Mendapatkan keyakinan masyarakat dan kegemilangan institusi zakat.30

2. Struktur Organisasi LZS-MAIS

Dalam melaksanakan tanggung jawab yang telah diamanahkan kepada

Lembaga Zakat Selangor (LZS), mereka telah membentuk satu sistem yang

28Akademi Aidi, Ibid.,h.97. 29 Majalah Asnaf (Selangor: Lembaga Zakat Selangor, Edisi 2/ 2009), h. 6. 30Majalah Asnaf (Selangor: Lembaga Zakat Selangor, Edisi 2/ 2009), h. 97.

Page 62: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

52

kukuh bagi menjamin prestasi pengurusan LZS. Dengan itu, pengurusan LZS di

bawah wewenang Lembaga Pemegang Amanah (LPA) yang dilantik oleh MAIS.

Lembaga Pemegang Amanah ini adalah gabungan ahli agama, akademis,

intelektual dan propesional.31 Ahli Lembaga Pemegang Amanah 2009 seperti

berikut:

PENGERUSI : Y.A.M Tan Sri Dato’ Seri Syed Anwar Ibni Almarhum

Tuanku Syed Putra Jamalullail

TIMBALAN PENGERUSI : Y.A.D Dato’ Setia Haji Mohamad Adzib bin

Mohd Isa

AHLI-AHLI : Y.A.D Engku Setia Lela bestari Raja Tan Sri Dato’ Seri Arshad

Al-Haj Raja Tun Uda Al-Haj

: Y.B Dato’ Dr. Haji Hassan bin Haji Mohamed Ali

: S.S Dato’ Haji Mohammed Kushrin bin Haji Munawi

: S.S Dato’ Setia Haji Mohd Tamyes bin Abdul Wahid

: Y.Bhg Prof. Madya Dr. Hailani bin Muji Tahir

: Y.Bhg Datuk Siti Maslamah binti Osman

: Y.Bhs Prof. Dato’ Dr. Aziuddin bin Ahmad

: Y.Bhg En. Norazharuddin bin Abu Talib32

Setiap jabatan mempunyai ahli pejabat kuasa yang dilantik dari kalangan ahli

yang profesional menurut bidang yang ditawarkan. Di sini hanya akan dijelaskan

31 Survei Penulis Tahun 2011. 32 Laporan Pengurusan Lembaga Zakat Selangor 2009, h.3.

Page 63: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

53

tentang jabatan kuasa operasi pengumpulan dan jabatan kuasa operasi

pendistribusian karena dua jabatan ini yang menjadi pokok pembahasan dalam

penulisan ini.33

Untuk mengukuhkan pengurusan LZS, LPA telah membentuk enam pejabat

kuasa dengan bidang tugas yang diatur dan setiap pejabat kuasa itu diketuai oleh

seorang ahli LPA. Ahli jabatan kuasa ini adalah ahli LPA sendiri dan dari

golongan orang yang ahli dalam berbagai bidang. Enam pejabat kuasa tersebut

adalah:

a. Pejabatkuasa Operasi Pengumpulan Zakat.

b. Pejabatkuasa Operasi Pendistribusian Zakat.

c. Pejabatkuasa Operasi Pencalonan dan Imbuhan (modal).

d. Pejabatkuasa Audit.

e. Pejabatkuasa Kewangan (keuangan).

f. Pejabatkuasa Tender.

3. Jenis-jenis Bantuan Zakat LZS-MAIS

Tidak dinafikan, dalam penentuan asnaf adalah perkara yang sukar

dikarenakan keadaan sekeliling yang mempengaruhi berbeda antara tempat.

Bahkan, untuk mendapatkan asnaf itu sendiri yang selayaknya menjadi satu

masalah yang jelas. Kekurangan maklumat mengenai soal hidup asnaf terutama

33 Laporan Pengurusan Lembaga Zakat Selangor 2009, h. 18.

Page 64: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

54

fakir dan miskin harus diatasi. Peranan masyarakat setempat terutamanya adalah

penting untuk memastikan siapa saja yang berhak memperoleh zakat.34

Lembaga Zakat Selangor telah menyusun beberapa jenis bantuan yang

dikategorikan mengikut golongan asnaf yang layak menerima seperti yang tertulis

dalam surah at-Taubah ayat 60. Pihak pengurus berusaha untuk membantu asnaf

dengan cara memberikan bantuan langsung kepada asnaf dan semua bantuan yang

disalurkan adalah mencukupi dengan jumlah pengumpulan zakat. Jenis-jenis

bantuan yang telah dibagi oleh LZS-MAIS mengikut golongan asnaf adalah

seperti berikut:

a. Asnaf Fakir: Bantuan Hari Raya, Pembinaan Rumah Berkelompok,

Pengurusan Jenazah Fakir, Membaiki Rumah, Bantuan Darurat, Bantuan

Makanan Perbulan, Bantuan Pembayaran Yuran Persekolahan, Pengurusan

Rumah Orang Tua (jompo), Bantuan Perubatan, Pembinaan Rumah Individu,

Bantuan Biaya Rumah, Bantuan Keuangan Perbulan, Proyek Asnaf,

Kursus/Latihan, Bantuan Pendidikan.

b. Asnaf Miskin: Bantuan kepada asnaf miskin adalah sama seperti asnaf fakir

melainkan ditambah dengan Aset Miskin, Pengurusan Bengkel Jahitan, Uang

Saku Anak Yatim Miskin, Bantuan Modal Perikanan, Pertanian, Perniagaan

dan Peternakan, Dana Amanah Miskin, dan Beasiswa Pendidikan.

34 Abdul Ghafar Ismail dan Hailani Muji Tahir, Zakat Pensyariatan, Perekonomian dan Perundangan (Kuala Lumpur: UKM, 2006), h. 147.

Page 65: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

55

c. Asnaf Muallaf: Bantuan kepada asnaf muallaf asasnya sama seperti bantuan

asnaf fakir dan miskin, melainkan ditambah dengan Percetakan dan

Penerbitan, Sumbangan Badan/Persatuan Muallaf, Bantuan Pengurusan Unit

Dakwah, Bantuan Perkawinan, Dana Petugas Unit Dakwah, Dana Kuliah

Agama, Dana Dosen Kuliah Agama dan Beasiswa Muallaf.

d. Asnaf ‘Amil: ‘Amil Zakat Fitrah, ‘Amil Zakat Padi dan Pengurusan Institusi

‘Amil.

e. Asnaf Fisabilillah: Bantuan Persatuan/Badan Islam, Program Forum/Kuliah

Agama, Bantuan Darurat, Pembinaan/Pembaikkan Institusi Agama, Bantuan

Kebutuhan Sekolah, Bantuan Umum Pelajar, Dermasiswa Pelajar Agama dan

lainnya yang terkait dengan kebutuhan pendidikan agama.

f. Asnaf Gharim: Hutang Karena Kebutuhan Hidup, Hutang Rawat, Pengurusan

Jenazah Tanpa adanya ahli Waris dan Hutang Perubatan.

g. Asnaf Ibnisabil: Bantuan Musafir, Bantuan Pelajar Luar Negara dan Bantuan

Tiket Pulang/Pergi.

h. Asnaf Riqab: Bantuan Pemulihan Akidah dan Bantuan Pemulihan Akhlak.35

35 Majalah Asnaf (Selangor: Lembaga Zakat Selangor, Edisi 2 tahun 2009), h. 20.

Page 66: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

56

BAB IV

PENGELOLAAN ZAKAT OLEH LEMBAGA ZAKAT SELANGOR

Pengelolaan zakat di Negeri Selangor telah melalui beberapa tahapan-tahapan.

Awal pengelolaannya ada dibawah tanggung jawab Majlis Agama Islam Selangor

berdasarkan kepada Enakmen Pentadbiran Agama Islam Selangor. Kini pengurusan

zakat di Selangor dikelola oleh sebuah institusi khusus yang menangani zakat.

Namun, Lembaga Zakat Selangor masih kekal sebagai institusi dibawah Majlis

Agama Islam Selangor, walaupun hak dalam pengurusan harta zakat ada dibawah

pengelolaan Lembaga Zakat Selangor sepenuhnya. Kewujudan Lembaga Zakat

Selangor ini merupakan implementasi Enakmen Pentadbiran Agama Islam Selangor,

yaitu membentuk institusi atau organisasi yang dapat membantu pembangunan

Selangor. Semenjak pendirian Lembaga Zakat Selangor, pengumpulan zakat amat

membanggakan. Hasil pengumpulan zakat meningkat setiap tahun, dimulai dengan

hasil pengumpulan zakat sejumlah RM 7 juta pada tahun 1994, LZS berhasil

meningkatkan hasil pengumpulan zakat sejumlah RM 15.8 juta pada tahun 1995.

Setelah hampir 15 tahun Lembaga Zakat Selangor mengelola pengurusan zakat di

Selangor, pada tahun 2009 Lembaga Zakat Selangor telah berhasil mencapai hasil

pengumpulan terbanyak diantara semua negeri di Malaysia dengan jumlah RM 283.7

juta. Dalam bab ini penulis akan mengeluarkan data-data yang berkaitan dengan

pendistribusian zakat di Selangor sebagai kajian penerapan Enakmen.

Page 67: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

57

A. Pengertian Umum Tentang Manajemen

Dalam melaksanakan ibadah pribadi seperti shalat, puasa atau haji untuk

kepentingan diri sendiri membutuh kiat-kiat khusus. Sedikit sebanyak itu juga

merupakan bagian dari manajemen. Semakin baik seseorang menata diri, berarti

semakin baik ia melakukan proses manajemen. Jika untuk diri sendiri saja butuh

kiat manajemen, apalagi mengelola sesuatu untuk orang lain. Zakat dari muzaki

oleh amil untuk mustahik. Artinya zakat membutuhkan pihak lain untuk

mengelolanya. Berarti unsur manajemen menjadi bagian paling vital dan sukses

tidaknya pengelolaan zakat.1

Seperti banyak bidang studi lainnya yang menyangkut kemanusiaan,

mendefiniskan manajemen bukanlah hal yang mudah untuk dilakukan. Karena

itu, maka dalam kenyataannya tidak ada definisi manajemen yang bisa diterima

secara universal. Manajemen dalam kamus besar Bahasa Indonesia berarti:

a. penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran,

b. pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi.2

Mary Parker Follet mendefinisikan manajemen sebagai sebuah seni dalam

menyelesaikan tugas pekerjaan melalui orang lain. Definisi ini mengandungi arti

bahwa para manajer mencapai tujuan-tujuan organisasi melalui pengaturan orang-

1 Eri Sudewo, Manajemen Zakat-Tinggalkan 15 Tradisi Terapkan 4 Prinsip Dasar, (Jakarta: IMZ, cet 1, 2004), h. xxxvii. 2 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1996), h. 870.

Page 68: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

58

orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang mungkin diperlukan, atau

berarti dengan tidak melakukan tugas-tugas itu sendiri.3

Selain itu, definisi umum mengatakan bahwa manajemen adalah proses

kegiatan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), dan pengawasan

(controlling). Ada yang menambah proses-proses lainnya seperti penyatuan

sumber-sumber dan motivasi. Definisi lain turut membawa arti yang sama yaitu

meliputi keseluruhan proses yang disebutkan tadi dan ditambah dengan

pembuatan keputusan (decision making) dikarenakan keputusan adalah hasil

utama dari seorang manajer.4

Kata manajemen merupakan kata serapan dari bahasa Inggris, yakni

management sebagaimana yang tersebut dalam Oxford Advanced Dictionary of

Current English yang berarti control (control) dan succed (sukses). Menurut

Sukarna bahwa kata manage dalam kamus mempunyai beberapa arti, yaitu:

1. To direct and control (membimbing dan mengawasi).

2. To treat with care (memperlakukan dengan seksama).

3. To carry on business or affairs (mengurus perniagaan atau urusan-urusan atau

persoalan-persoalan).

4. To achieve one’s purpose (mencapai tujuan tertentu).5

3 Fakhruddin, Fiqh dan Manajemen Zakat di Indonesia (Indonesia: UIN Malang Press, 2008), h. 265. 4 Fremont E. Kast dan James E. Rosenzweig, Organisasi dan Manajemen Suatu Sistem dan Pendekatan Kontingensi, (Terj) (Jakarta: PT Bina Aksara, 1986), h.19. 5 Fakhruddin, Fiqh dan Manajemen Zakat di Indonesia, h. 266.

Page 69: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

59

Berdasarkan pengertian di atas, maka manajemen institusi zakat Selangor

adalah meliputi kegiatan perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),

pelaksanaan (actuating) dan pengawasan (controlling) terhadap pengurusan harta

zakat di Selangor. Maka dengan menyusun empat perkara tersebut secara baik,

pasti pelaksanaan pengurusan zakat Selangor akan diatur dengan baik.

B. Pengelolaan Pendistribusian Zakat di Selangor

Lembaga Zakat Selangor yang telah didirikan di bawah Akta

PemegangAmanah (Pemerbadanan) 1952 melalui Surat Ikatan Amanah (Trust

Deed) yang terdaftar di Bagian Undang-undang dibawah Jabatan Perdana

Menteri. Karena itulah MAIS memilih Lembaga Pemegang Amanah (LPA)

sebagai salah satu organisasi yang bekerjasama dalam segala operasi yang

direncanakan dan dilaksanakan oleh Lembaga Zakat Selangor.6

Fungsi utama Lembaga Zakat Selangor adalah untuk mengumpulkan zakat

dari orang Islam di negeri Selangor dan membagikan hasil zakat itu kepada asnaf

yang ditentukan serta yang layak untuk menerimanya. Penentuan jumlah

pemberian kepada asnaf mengikuti had kifayah yang telah ditetapkan.

Had kifayah adalah suatu garis kecukupan bagi seorang individu atau untuk

suatu keluarga. Dalam konteks ini merujuk kepada satu garis, batas atau kadar

kebutuhan dasar minimum yang ditetapkan oleh Lembaga Zakat Selangor

berdasarkan biaya kebutuhan hidup saat ini. Batas ini juga digunakan untuk

mengetahui berapa kadar atau nilai yang perlu dibantu untuk mencukupkan biaya 6 Laporan Pengurusan Lembaga Zakat Selangor Tahun 2009.

Page 70: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

60

kebutuhan dasar. Penilaian yang dibuat dalam menentukan had kifayah ini

mencakup enam aspek yaitu perlindungan, makanan, pakaian, obat-obatan,

pendidikan dan transportasi. Penilaian ini juga dibuat berdasarkan kepada nash-

nash yang diberlakukan oleh ulama Islam dalam menentukan kebutuhan dasar

manusia.7

Untuk melaksanakan amanah dan tanggung jawab yang dipercayakan,

Lembaga Zakat Selangor telah menyusun tujuan distribusi zakat sebagai berikut:

a. Melaksanakan pendistribusian sebagaimana perintah Allah SWT.

b. Menyalurkan pembagian zakat dengan lebih efisien.

c. Mewujudkan masyarakat yang seimbang dari sudut ekonomi, rohani, duniawi

dan ukhrawi.

d. Mengurangi jumlah kemiskinan di negeri Selangor.

e. Meningkatkan syiar Islam di negeri Selangor.

f. Memberi keyakinan kepada pembayar-pembayar zakat dan masyarakat.

g. Membuat berbagai program penyaluran zakat sesuai dengan kebutuhan asnaf.8

Demi memantapkan pelayanan dan pengurusan Lembaga Zakat Selangor,

aspek sumber daya manusia menjadi prioritas utama. Hal ini menjadi sangat

penting agar Lembaga Zakat Selangor dapat memberikan pelayanan yang terbaik

kepada pelanggannya. Lembaga Zakat Selangor juga telah membuat penambahan

7Website Lembaga Zakat Selangor. Diakses pada 19 Februari 2011 dari http://www.e-zakat.com.my/had-kifayah/

8 Laporan Pengurusan Lembaga Zakat Selangor Tahun 2009.

Page 71: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

61

kantor cabang untuk fasilitas umat Islam membayar zakat dengan diadakan dua

puluh tiga kantor cabang di seluruh negeri.

C. Pendistribusian Terhadap Asnaf

Zakat merupakan instrumen penting dalam membela asnaf dan sebagai dasar

pembangunan negara dan ummah. Obyektif zakat yang besar adalah untuk

menunaikan hak dan tanggung jawab kepada asnaf seperti yang diinginkan oleh

syara’. Dengan itu, Lembaga Zakat Selangor selalu mencoba memperbaiki sistem

pengumpulan zakat dan pendistribusiannya dari masa ke masa. Pendistribusian

zakat diberi kepada delapan asnaf seperti yang telah ditetapkan di dalam al-Quran

surah at-Taubah ayat 60. Pada dasarnya distribusi zakat kepada asnaf fakir,

miskin, amil, muallaf, fisabilillah, riqab, gharimin, dan ibni sabil serta

penafsirannya berdasarkan penafsiran yang dibuat oleh anggota komite Fatwa

Negeri Selangor.9

Penafsiran asnaf menurut anggota komite Fatwa Negeri Selangor sebagai berikut:

a. Asnaf Fakir: yaitu orang Islam yang tidak memiliki harta hasil usaha

(pekerjaan) yang halal dan layak dengannya untuk memenuhi kebutuhan

dirinya dan tanggungannya termasuk makanan, pakaian, tempat tinggal dan

kebutuhan dasar.

9 Website Lembaga Zakat Selangor. Diakses pada tanggal 19 Februari 2011 dari http://www.e-zakat.com.my/info-zakat/asnaf-zakat/

Page 72: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

62

Fitur pendapatan fakir dalam bandar Fitur pendapatan fakir luar bandar

Pendapatan kurang dari RM200 sebulan atau RM33 per orang

Pendapatan kurang dari RM180 sebulan atau RM30 per orang

Fitur fizik fakir dalam dan luar bandar

1. Tidak ada harta atau pekerjaan

2. Tua, uzur dan tidak ada ahli keluarga lainnya

3. Cacat, tidak bisa menyara hidup sendiri

4. Janda yang tidak ada tempat tergantung

5. Tidak mampu memenuhi kebutuhan hidup

6. Tinggal di rumah saudara, jalanan atau di atas tanah Kerajaan Negeri

Selangor

7. Tidak mendapat bantuan yang mencukupi dari mana-mana pihak

Jenis-jenis agihan Bentuk agihan

1. Bantuan Hari Raya

2. Bantuan perbulan

3. Bantuan medis

4. Bantuan pertanian

5. Bantuan bisnis

6. Bantuan pendidikan kepada anak-anak asnaf fakir

1. Uang tunai

2. Bahan-bahan makanan

3. Biaya tagihan perawatan

4. Biaya sewa tanah/padi

5. Modal bisnis (uang) dan menyediakan tempat bisnis

6. Biaya persekolahan, biaya yuran ujian PMR,SPM,STPM,SRA, dan SPA, dan bantuan pakaian

Page 73: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

63

dan peralatan persekolahan

b. Asnaf Miskin: yaitu orang Islam yang memiliki harta dan hasil usaha

(pekerjaan) yang halal dan layak dengannya tetapi masih belum cukup untuk

memenuhi kebutuhan dirinya dan tanggungannya.

Fitur pendapatan miskin dalam bandar

Fitur pendapatan miskin luar bandar

Pendapatan antara RM201 hingga RM336 perbulan atau RM56 per orang

Pendapatan antara RM181 hingga RM 296 perbulan atau RM49 per orang

Fitur fizikal miskin dalam dan luar bandar

1. Ada pekerjaan atau harta tetapi tidak mencukupi kebutuhan asasi diri

dan tanggungannya

2. Janda yang tidak ada tempat bergantung seperti ditinggalkan suami

tanpai perceraian, menunggu hasil perceraian dari Mahkamah

Syariah, suami dipidana penjara, atau suami tidak bisa bekerja

3. Tinggal di rumah saudara, jalanan atau di atas tanah Kerajaan Negeri

Selangor

4. Tidak mendapat bantuan yang mencukupi dari mana-mana pihak

Jenis-jenis agihan Bentuk agihan

1. Bantuan Hari Raya

2. Bantuan bisnis

1. Uang tunai

2. Modal bisnis (uang) dan tempat perniagaan

Page 74: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

64

3. Bantuan pendidikan kepada anak-anak asnaf

3. Biaya persekolahan, biaya yuran ujian PMR,SPM,STPM, SRA dan SPA, dan bantuan pakaian dan peralatan sekolah

c. Asnaf Amil: orang yang ditauliahkan (dilantik) oleh Sultan atau wakilnya

untuk mengurus perkara-perkara zakat.

Orang yang bisa dilantik menjadi amil

Orang yang tidak bisa dilantik menjadi amil

1. Islam

2. Paham hukum Islam

3. Mukallaf (baligh)

4. Merdeka

5. Adil mendengar

6. Melihat

7. Lelaki

1. Bukan Islam

2. Tidak paham hukum Islam

3. Belum mukallaf (baligh)

4. Hamba

5. Fasik

6. Tuli/pekak atau buta

7. perempuan

Jenis-jenis agihan Bentuk agihan

1. Ketentuan upah amil zakat fitrah

2. Ketentuan upah amil zakat

padi

3. Ketentuan gaji staf MAIS

4. Ketentuan elaun perbatuan pegawai-pegawai MAIS (zakat)

1. Uang tunai

2. Uang tunai

3. Uang tunai

4. Uang tunai

Page 75: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

65

5. Ketentuan elaun lebihmasa kakitangan MAIS (zakat)

6. Ketentuan mencetak kupon

dan kuwitansi zakat

7. Ketentuan lajnah publikasi MAIS (zakat)

8. Ketentuan pelatihan dan

kursus amil dan staf MAIS (zakat)

9. Ketentuan membeli alat-alat

kantor

10. Ketentuan berbagai pengurusan MAIS (zakat)

11. Ketentuan berbagai

belanjawan amil

5. Uang tunai

6. Biaya tagihan berkaitan

7. Biaya tagihan berkaitan

8. Biaya tagihan berkaitan

9. Biaya tagihan berkaitan

10. Uang tunai dan biaya

tagihan berkaitan

11. Uang tunai dan biaya tagihan berkaitan

- Pegawai MAIS/JAIS yang telah dibayar upah, tidak bisa menerima uapah

sebagai amil jika ia diperintah mengumpul zakat termasuk zakat padi,

fitrah dan zakat-zakat lainnya.

- Pengumpulan atau kutipan zakat di kaunter-kaunter zakat atau kantor-

kantor Agama Daerah harus diterima oleh pegawai MAIS/JAIS laki-laki

yang telah dilantik menjadi pembantu amil.

- Pegawai MAIS (zakat) perempuan tidak bisa diberikan upah dari

ketentuan asnaf amil, tetapi haruslah dibayar menggunakan uang

peruntukan Baitulmal.

Page 76: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

66

d. Asnaf Muallaf: orang yang baru masuk Islam yaitu orang yang dilembutkan

hatinya dengan diberi bantuan agar mereka teguh mencintai Islam. Atau orang

yang telah lama masuk Islam dan imannya kuat tetapi dikarenakan ia

dipandang mulia oleh kaummnya, maka diberikan zakat agar bisa menarik

minat kaumnya yang lain untuk masuk dalam Islam.

Jenis-jenis agihan Bentuk agihan

1. Pemberian dorongan kepada orang baru masuk Islam

2. Pemberian dorongan menghadiri kelas agama (untuk dewasa saja)

3. Bantuan perbulan bagi periode tertentu

4. Bantuan berkhatan (sekali saja)

5. Bantuan pernikahan (pernikahan pertama setelah masuk Islam)

6. Bantuan Hari Raya

7. Bantuan bisnis

8. Pengurusan rumah tumpangan muallaf seperti memperbaiki kerusakan bangunan, biaya air dan listrik, dan biaya lain untuk penjagaan bangunan

9. Kunjungan sambil belajar atau umrah sekali saja

1. Uang tunai

2. Uang tunai

3. Uang tunai

4. Uang tunai untuk biaya

berkhatan

5. Uang tunai

6. Uang tunai

7. Uang tunai

8. Bayaran tagihan yang berkaitan

9. Uang tunai dan tiket penerbangan

Page 77: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

67

10. Ibadah haji sekali saja

11. Majelis silaturrahmi atau majelis sambutan hari-hari besar Islam

12. Bantuan darurat seperti kebakaran, banjir dan lainnya

13. Percetakan

14. Pemberian dorongan kepada muallaf yang bisa menarik orang bukan Islam agar masuk Islam

10. Uang tunai dan tiket penerbangan

11. Biaya mengadakan majelis atau perayaan

12. Uang tunai

13. Barang-barang keperluan

dan bayaran bon berkaitan 14. Uang tunai

e. Asnaf Riqab: yaitu hamba mukatab yang ingin memerdekakan dirinya.

Bayarn kepada asnaf ini dalam bentuk uang tunai saja berdasarkan jumlah

yang dibutuhkan dan telah diselidiki oleh amil zakat. Hamba tersebut akan

membayar kepada tuannya untuk memerdekan diri. Sebagaimana telah

ditetapkan hamba itu haruslah Islam.

f. Asnaf Gharimin: orang Islam yang berhutang untuk memenuhi kebutuhan

dasar, bagi permasalahan diri atau tanggungannya atau orang yang berhutang

untuk menyelesaikan masalah masyarakat dengan syarat; orang yang

berhutang itu tidak mampu membayar kembali hutangnya, dan hutang itu

hendaklah dalam hal ketaatan yang diharuskan syara’, dan hutang itu telah

sampai temponya.

Jenis-jenis agihan Bentuk agihan

1. Bantuan kepada seorang Islam 1. Uang tunai atau biaya

Page 78: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

68

untuk membayar hutangnya (termasuk semua jenis hutang)

2. Bantuan kepada badan-badan kebajikan/organisasi Islam yang berhutang karena masalah masyarakat

3. Bantuan darurat atau kecelakaan seperti kebakaran, banjir, rebut dan lainnya

tagihan hutangnya

2. Uang tunai atau baiaya tagihan hutangnya

3. Uang tunai dan barang-barang keperluan

g. Asnaf Fisabilillah: fisabilillah adalah setiap perbuatan atau hal yang menjurus

kepada kebutuhan dan masalah untuk menegakkan syiar Islam.

Jenis-jenis agihan Bentuk agihan

1. Elaun tahunan kepada staf dan jawatankuasa masjid sebelum Hari Raya Puasa

2. Upah untuk penolong pendaftar nikah, imam yang pensiun atau meninggal dunia

3. Elaun kepada - Guru agama dewasa - Guru al-Quran - Guru tahfis al-Quran - Guru agama bukan muallaf

yang mengajar kelas muallaf

- Guru/penda’i

4. Kursus meningkatkan efesiensi staf dan jawankuasa masjid

1. Uang tunai

2. Uang tunai kepada mereka yang bersara dan bayaran tunai kepada ahli warisnya jika meninggal

3. Uang tunai - Per bulan - Per bulan - Per bulan - Setiap kali mengajar - Setiap kali berceramah

4. Biaya pulang pergi, biaya gentian hilang pendapat dan biaya makan minum sewaktu kursus berlangsung

Page 79: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

69

5. Kursus penerapan nilai-nilai Islam seperti ceramah umum seluruh Selangor dan kursus haji

6. Bantuan kepada organisasi Islam di Selangor

7. Peruntukan kepada Pusat Dakwah Selangor di Sabak Bernam

8. Bantuan mahasiswa cemerlang

9. Bantuan anak yatim

10. Bantuan mengelola jenazah

tanpa waris

11. Peruntukan program OutReach MAIS/JAIS untuk mendampingi muallaf didesa mereka (makanan, minuman, kajian dan aktivitas lainnya)

12. Ketentuan bagi peyampai dakwah termasuk penyampaian kepada orang yang belum masuk Islam

13. Upah kepada kader bukan muallaf yang dapat membawa orang bukan Islam masuk Islam

14. Bantuan umum kepada masjid atau mushalla

5. Biaya jamuan kursus tersebut

6. Uang tunai

7. Bantuan bagi kursus

bimbingan rohani dan bimbingan muballighat

8. Bantuan kepada mahasiswa

9. Bantuan uang tunai, makanan, yuran persekolahan, bantuan pakaian dan peralatan persekolahan

10. Bantuan pengurusan jenazah hingga selesai dimakamkan

11. Biaya tagihan berkaitan

12. Biaya tagihan tertentu

13. Uang tunai

14. Uang tunai atau barang keperluan

Page 80: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

70

15. Memberi bantuan kepada anak

TK Islam(TASKI)

16. Bantuan pendidikan dalam dan luar negeri

15. Uang tunai atau barang

keperluan

16. Uang tunai atau barang keperluan

h. Asnaf Ibnu Sabil: orang Islam yang kehabisan uang atau orang yang ingin

memulai perjalanan sedangkan ia tidak memiliki uang, dengan syarat; ia

mengembara dari negeri asalnya dan pengembaraannya diharuskan oleh

syara’.10

Jenis-jenis agihan Bentuk agihan

1. Bantuan karena ingin memulai perjalanan (musafir)

2. Bantuan kepada orang yang kehabisan uangnya dalam perjalanannya (musafir)

1. Uang tunai atau tiket

2. Uang tunai atau tiket

Harta zakat dibagi menurut kebutuhan asnaf berdasarkan prioritas dan

pemindahan bagian dari satu asnaf kepada asnaf yang lain dibolehkan

berdasarkan kebutuhan dan sisa yang ada. Tiada ijtihad lagi dalam masalah

menentukan asnaf yang menerima zakat kecuali pada hal yang berkait dengan

pelaksanaan distribusi kepada asnaf.

10Website Lembaga Zakat Selangor. Diakses pada tanggal 19 Februari 2011 dari http://www.e-zakat.com.my/info-zakat/asnaf-zakat/

Page 81: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

71

Untuk memastikan dana zakat diberikan kepada yang benar-benar berhak,

maka LZS telah membuat program sensus dan pemilihan fakir/miskin di seluruh

negeri Negeri Selangor. Sensus yang dibuat setiap tiga tahun sekali ini adalah

berdasarkan Had Kifayah yang telah diluluskan oleh Komite Fatwa Negeri

Selangor. Calon-calon diklasifikasikan berdasarkan kriteria tertentu bagi

menentukan kelayakan mereka sebelum tersenarai sebagai asnaf fakir/miskin.

Tahun yang terakhir ini yaitu tahun 2009, seramai 21,248 asnaf fakir/miskin

yang dikenal pasti dan menerima bantuan zakat di Negeri Selangor.Dibanding

dengan jumlah asnaf fakir/miskin yang ditemui pada tahun 2008 sejumlah 18,635.

Ini menunjukkan bahwa LZS berusaha mencari asnaf fakir/miskin di seluruh

Selangor agar dana yang dikumpulkan tidak disia-siakan. Butiran jumlah asnaf

mengikut daerah dapat dilihat dalam table di bawah.11

Table 4.1

Jumlah Asnaf Fakir dan Miskin Tahun 2008

Daerah Fakir Miskin

Sabak Bernam 2,327 1,102

Kuala Selangor 2,000 681

Klang 692 706

Petaling 948 923

11 Laporan Lembaga Zakat Selangor Tahun 2008 dan 2009.

Page 82: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

72

Kuala Langat 2,032 804

Sepang 257 365

Hulu Langat 1,330 1,302

Gombak 686 795

Hulu Selangor 1,223 462

Jumlah 11,495 7,140

Sumber data: Laporan Zakat Selangor Tahun 2008

Table 4.2

Jumlah Asnaf Fakir dan Miskin Tahun 2009

Daerah Fakir Miskin

Sabak Bernam 982 2,545

Kuala Selangor 2,300 941

Klang 860 1,150

Petaling 1,088 1,390

Kuala Langat 1,452 696

Sepang 193 546

Hulu Langat 1,468 1,787

Gombak 839 938

Hulu Selangor 1,420 653

Jumlah 10,602 10,646

Sumber data: Laporan Zakat Selangor Tahun 2009

Page 83: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

73

Dengan pengumpulan jumlah asnaf ini, LZS menggabungkan asnaf tersebut

bersama asnaf lainnya dalam program yang dirancang sebagai suatu manfaat ilmu

dan pengetahuan demi menaik taraf hidup asnaf. Program tersebut dapat diartikan

sebagai pola penyaluran dalam bentuk produktif. Semua program tersebut

dikawal oleh LZS sendiri karena asnaf tidak akan dibiarkan sendirian. Dengan itu

sedikit peruntukan keuangan diberikan kepada amil yang dipertanggungjawabkan

melaksanakan kelancaran program-program tersebut.12

Berdasarkan obyektif distribusi zakat, Lembaga Zakat Selangor telah

memberi penekanan terhadap lima program pendistribusian yaitu Program

Pembangunan Sosial, Program Pembangunan Ekonomi, Program Pembangunan

Pendidikan, Program Pembangunan Institusi Agama dan Program Pembangunan

Insan. Dalam program tersebut, Lembaga Zakat Selangor telah menyusun agenda

dalam membangun asnaf yang tidak hanya bertujuan mengeluarkan diri dari

kemiskinan, tetapi bertujuan agar dapat memenuhi kebutuhan rohani dan menjadi

insan yang berkualitas. Setiap program yang direncanakan ini memberi prioritas

kepada tiga asnaf utama yaitu fakir, miskin dan mualaf. Pemilihan asnaf utama ini

dilaksanakan dalam komite pemilihan yang didirikan dan kelayakan asnaf dinilai

berdasarkan Haddul Kifayah yang ditentukan.13

12 Laporan Lembaga Zakat Selangor Tahun 2009. 13 Website Lembaga Zakat Selangor. Diakses pada tanggal 19 Februari 2011 dari http://www.e-zakat.com.my/program-asnaf/

Page 84: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

74

Berikutnya, dibawah ini akan dijelaskan setiap program yang telah

dilaksanakan untuk proses distribusi zakat kepada asnaf agar lebih jelas

bagaimana pelaksanaan distribusi zakat di Selangor.

a. Program Pengembangan Sosial

Dibawah program ini, Lembaga Zakat Selangor bertanggung jawab untuk

memastikan bahwa tidak ada asnaf yang mengalami masalah tempat tinggal,

nafkah sara hidup serta menerima pendidikan sebagaimana orang lain.

Dengan itu, berbagai jenis bantuan telah disediakan bertujuan untuk

memenuhi kebutuhan dasar dan seterusnya memungkinkan asnaf tersebut

menjalani kehidupan dengan lebih seimbang. Antara bantuan yang diberikan

adalah bantuan financial bagi perbaikan atau sewa rumah, asuransi

perlindungan takaful untuk fakir miskin, bantuan makanan dan keuangan

bulanan, bantuan Ramadhan dan hari raya, bantuan darurat/ sembako dan

kesehatan, bantuan untuk program acara Hari-hari besar Islam, hari keluarga,

gotong-royong dan ziarah.14

Sepanjang tahun 2009, sebanyak 378 rumah telah didirikan untuk asnaf fakir,

miskin dan muallaf. Manakala, 461 penerima perbaikan rumah yaitu 432 dari

asnaf fakir, 355 dari asnaf miskin dan 52 dari asnaf muallaf. Dibawah adalah

rincian bantuan yang diberikan mengikut daerah:

14 Website Lembaga Zakat Selangor. Diakses pada tanggal 19 Februari 2011 dari http://www.e-zakat.com.my/program-asnaf/

Page 85: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

75

Daerah Bina rumah Perbaikan rumah

Sabak Bernam 91 135

Kuala Selangor 124 228

Klang 24 15

Petaling 5 6

Kuala Langat 48 13

Sepang 17 7

Hulu Langat 19 13

Gombak 11 11

Hulu Selangor 39 33

Jumlah 378 461

Sumber data: Laporan Zakat Selangor Tahun 2009

LZS juga telah memberikan bantuan keuangan perbulan kepada asnaf

fakir/miskin dan jumlah yang diberikan adalah antara RM150 hingga RM650

tergantung kepada jumlah tanggungan asnaf tersebut. Selain itu, LZS telah

memberi bantuan kesehatan dengan membiayai rawatan para asnaf. Antara

bantuan yang diberikan adalah bantuan pengobatan dialisis yang diberikan

kepada 1,669 orang dan bantuan rawatan hutang medis yang diberikan kepada

2,935 orang. 15

15 Laporan Lembaga Zakat Selangor Tahun 2009.

Page 86: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

76

b. Program Pembangunan Ekonomi

Program Pembangunan Ekonomi ini dikhususkan kepada asnaf fakir, miskin

dan mualaf. Program ini dilaksanakan melalui program kewirausahaan yang

dilaksanakan oleh Lembaga Zakat Selangor sebagai suatu cara menyelesaikan

masalah kemiskinan. Lembaga Zakat Selangor tidak hanya memberi asnaf

fakir/miskin sumber yang memadai, bahkan mendidik mereka menjadi insan

yang sukses di dunia dan akhirat.

Oleh karena kemiskinan tidak dapat diselesaikan dengan hanya

memberi bantuan keuangan atau harta benda, maka program kewirausahaan

ini adalah salah satu mekanisme distribusi zakat kepada asnaf fakir/miskin

dan mualaf yang merupakan proses jangka panjang. Program ini tidak hanya

mengurangi kadar kemiskinan tetapi juga membangun modal insan. Maka

Lembaga Zakat Selangor telah menggariskan pelaksanaan pendistribusian

harta zakat dengan cara mendidik, memberi ilmu, membimbing dan

mengembangkan asnaf berdasarkan potensi yang ada pada mereka.

Pada tahun 2009, LZS telah mendistribusikan sejumlah RM4,991,866

untuk program ini dan berhasil melahirkan sebanyak 1,300 pengusaha. Di

bawah program inilah wujudnya bengkel jahitan (D’Asnaf Anggun), D’Smart

Edar, D’Asnaf Kraf, Laundry Point dan lain sebagainya. Semua proyek ini

dilaksanakan secara berkelompok maupun individu.16

16 Laporan Lembaga Zakat Selangor Tahun 2009.

Page 87: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

77

c. Program Pembangunan Pendidikan

Kepentingan pendidikan atas anak-anak asnaf fakir dan miskin menjadi fokus

utama dalam upaya mengatasi kemiskinan. Kesadaran tentang pentingnya

pendidikan ini tidak hanya ditanam pada diri ibu bapa tetapi juga

membudayakannya di kalangan anak-anak asnaf agar mereka sadar bahwa

hanya dengan pendidikan mereka mampu berhasil dalam kehidupan. Malah,

program ini memberi kesempatan kepada anak-anak asnaf untuk melanjutkan

pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Jenis bantuan yang diberikan dalam

program ini seperti bantuan biaya sekolah(mengikut kadar yang ditetapkan)

dan perlengkapan sekolah.

Tahun 2009, LZS telah melaksanakan program penyaluran bantuan

persekolahan di setiap daerah di seluruh Selangor. Dan jumlah pelajar yang

telah menerima bantuan persekolahan pada tahun 2009 adalah sebanyak

19,858 dari asnaf fakir dan 18,188 dari asnaf miskin. Uang saku yang

diberikan kepada mahasiswa institusi pengajian tinggi awam (IPTA) dan

swasta (IPTS) berjumlah antara RM150 hingga RM300 perbulan. Peningkatan

ini wajar untuk memastikan anak-anak asnaf fakir/miskin di IPTA/IPTS

mempunyai uang yang cukup untuk biaya harian. Hasilnya, tahun 2009 telah

melahirkan sebanyak 563 orang anak asnaf fakir/miskin yang cemerlang

dalam pendidikan.17

17 Laporan Lembaga Zakat Selangor Tahun 2009, h.27

Page 88: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

78

Untuk mahasiswa luar Negara pula, pada tahun 2009 Lembaga Zakat

Selangor telah memberikan beasiswa kepada 648 orang siswa yang mengikuti

pendidikan Islam dan kedokteran di Mesir, 90 orang siswa yang mengikuti

pendidikan Islam di Yordania, 17 orang siswa yang mengikuti pendidikan

Islam di Maroko dan 14 orang siswa yang mengikuti pendidikan Islam di

Syria.18

d. Program Pembangunan Institusi Agama

Di bawah program ini, sejumlah besar uang diperuntukkan bagi tujuan

pembangunan institusi agama seperti mesjid, mushalla, sekolah dan mushalla

sekolah di seluruh Selangor. Ini bertujuan untuk menjamin kebajikan dan

kepuasan, di samping mengatasi permasalahan struktur bangunan dan

kerusakan agar pembangunan institusi agama dapat dilaksanakan dengan

sempurna. Antara bentuk penyaluran zakat di bawah program pembangunan

ini adalah merupakan bantuan karpet dan peralatan mesjid/mushalla dan

sekolah agama serta bantuan pembinaan/baik pembangunan mesjid, mushalla,

sekolah agama dan institusi agama luar negeri.

Tujuan program ini dilaksanakan adalah untuk memberi keselesaan dalam

penggunaan umat Islam di Selangor. Justru, diperuntukkan sejumlah RM

22,159,822 pada tahun 2009 untuk program ini. Dibawah adalah jumlah

18 Laporan Pengurusan Zakat Selangor Tahun 2009, h. 28.

Page 89: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

79

pembinaan dan pembaikan yang telah dilaksanakan dalam program

Pembangunan Institusi Agama:19

Penerima Pembaikan Pembinaan Sumbangan

Masjid 16 2 5

Surau 92 23 38

Surau sekolah 28 18 7

Sekolah 19 5 9

Institusi Agama 3 0 7

Luar Negara 0 0 9

Jumlah 158 48 75

Sumber data: Laporan Lembaga Zakat Selangor Tahun 2009

e. Program Pembangunan Insan

Program Pembangunan Insan ini dirancang khusus untuk asnaf fakir dan

miskin sebagai usaha untuk melahirkan golongan asnaf yang berkeyakinan,

berdaya saing dan berilmu. Ia dilaksanakan dalam program-program yang

berbentuk rohani, jasmani dan motivasi yang seimbang di dunia dan akhirat.

Sasaran program ini diperuntukkan bagi warga tua (manula), ibu bapa, ibu

tunggal (janda), bapa tunggal (duda), belia, pelajar dan juga mahasiswa.

19 Laporan Lembaga Zakat Selangor Tahun 2009, h. 31

Page 90: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

80

Keberhasilan modul program pembangunan ini juga sering diteliti untuk

memastikan bahwa keinginan mengurangi kemiskinan dapattercapai.20

Tahun 2009, LZS telah mewujudkan Akademi Zakat Selangor

(AZAS) sebagai suatu badan yang diberi amanah untuk membangunkan

modal insan para asnaf. LZS telah memberikan peruntukan sejumlah RM

19,381,642 khusus untuk program Pembangunan Insan ini. AZAS telah

melaksanakan 412 kursus atau program dengan penyertaan sejumlah 15,000

asnaf fakir dan miskin dari kalangan mahasiswa, belia dan ibu bapa.

Table 4.3

Pendistribusian Zakat Mengikut Asnaf (2008&2009)

ASNAF 2009 (RM) 2008 (RM) PERSEN

Fakir 34,946,718 11,394,204 206.7

Miskin 70,706,452 51,174,191 38.2

Amil 35,473,381 30,396,961 16.7

Mualaf 15,975,825 11,672,356 36.9

Fisabilillah 89,252,198 63,595,217 40.3

Ibnu Sabil 1,081,027 699,808 54.5

Gharim 30,144,873 18,976,522 58.9

Riqab 1,610,567 1,089,512 47.8

20 Website Lembaga Zakat Selangor. Diakses pada tanggal 19 Februari 2011 dari http://www.e-zakat.com.my/program-asnaf/

Page 91: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

81

Jumlah 279,191,041 188,998,771 47.7

Sumber data: Laporan Zakat Selangor 2009

Table 4.4

Pendistribusian Zakat Mengikut Program (2008&2009)

ASNAF 2009 (RM) 2008 (RM) PERSEN

Biaya Pengurusan 35, 784,048 30,699,868 16.6

Pembangunan Ekonomi 4,991,866 4,793,331 4.1

Pembangunan Insan 6,797,338 5,540,089 22.7

Pembangunan Institusi Agama 22,159,822 18,680,515 18.6

Pembangunan Pendidikan 65,017,421 42,737,922 52.1

Pembangunan Sosial 144,440, 545 86,547,046 66.9

Jumlah 279,191,041 188,998,771 47.7

Sumber data: Laporan Pengurusan Zakat Selangor 2009

Table 4.5

Jumlah Asnaf Fakir dan Miskin (2008&2009)

TAHUN ASNAF FAKIR PERSEN ASNAF MISKIN PERSEN

2008 11,495 - 7,140 -

2009 10,778 -6.2 10,843 51.9

Sumber data: Laporan Pengurusan Zakat Selangor 2009

Page 92: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

82

D. Problematika Pendistribusian Zakat Selangor

Dalam kaidah pengelolaan zakat, Islam menyarankan dibuatnya peraturan

tentang zakat agar sistem yang dibentuk dapat dilaksanakan secara menyeluruh.

Para asnaf tidak lagi merasa khawatir akan melanjutkan kehidupan, karena

setidaknya mereka dapat menikmati hasil pengumpulan zakat yang dilakukan

oleh negara. Selain itu, manajemen zakat baik pengumpulan atau distribusi akan

lebih teratur dan tertib. Karena di samping petugas-petugas yang ditunjuk oleh

pemerintah, mereka turut dikontrol dengan peraturan yang ditetapkan.

Untuk mempraktikkan perkara tersebut bukanlah suatu hal yang

mudah,karena itu dalam pengelolaan zakat oleh Lembaga Zakat Selangor telah

terjadi beberapa masalah yang mengganggu sistem pengurusan zakat di Selangor.

Tetapi masalah tersebut bukanlah masalah yang begitu serius sehingga mencegah

para asnaf menerima bagiannya. Namun sebagai suatu kekurangan, haruslah

ditangani dengan segera agar ia tidak lagi membebani pihak Lembaga Zakat

Selangor. Permasalahan ini penulis dapatkan melalui wawancara penulis bersama

Puan Azimah, yaitu Eksekutif Bahagian Perancangan Korporat (eksekutif bagian

perencanaan perusahaan) Lembaga Zakat Selangor.21Antara masalah-masalah

tersebut adalah:

a. Sebagian masyarakat tidak yakin dengan pendistribusian yang dilakukan oleh

institusi zakat khususnya dalam usaha mengentas kemiskinan. Di pihak

21 Wawancara pribadi dengan Puan Azimah, Pegawai Eksekutif Bahagian Perancangan Korporat, Pejabat Tadbir Urus Korporat, Lembaga Zakat Selangor (LZS), tanggal 24 Oktober 2010, jam 10.00 pagi bertempat di Kantor Majelis Agama Islam Selangor.

Page 93: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

83

institusi zakat sendiri khususnya LZS, berbagai bantuan telah disalurkan

untuk memastikan asnaf fakir miskin mendapat pembelaan sewajarnya seperti

bantuan keuangan/makanan bulanan, bantuan pendidikan dan lain sebagainya.

Antara ujian yang dihadapi oleh LZS sendiri dalam menghadapi golongan

asnaf fakir/miskin/mualaf adalah:

- Sikap asnaf itu sendiri yang sentiasa ingin dibantu oleh institusi zakat dan

tidak ingin mandiri serta sentiasa mengharapkan bantuan setiap tahun.

- Kesulitan untuk mengenal sasaran golongan fakir, miskin dan muallaf.

Walaupun telah menggunakan panduan, masih terdapat keraguan dalam

penerimaan data. Contohnya, permohonan yang melepasi Had Kifayah

tetapi masih dalam keadaan susah dan muallaf yang memohon bantuan

muallaf sedangkan temponya telah habis.

- Terdapat asnaf yang telah diberi bantuan modal tetapi gagal meneruskan

perniagaannya dan memohon bantuan untuk perniagaan yang lain.

- Terdapat asnaf yang mengharapkan bantuan keuangan dan makanan semata

tanpa berusaha mencari pendapatan lain.

- Terdapat asnaf yang tidak memanfaatkan bantuan yang diberi dengan

sewajarnya, bantuan tersebut digunakan untuk perkara yang tidak memberi

faedah.22

22 Wawancara pribadi bersama Puan Azimah, Pegawai Eksekutif Bahagian Perancangan dan

Korporat, Op Cit.

Page 94: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

84

- Terdapat pemohon bantuan zakat yang tidak bersikap jujur dan benar dalam

memberi laporan.

b. Persepsi umat Islam kepada penafsiran asnaf fakir/miskin bahwa mereka

haruslah dari golongan orang tua, ibu tunggal, orang cacat dan tidak memiliki

aset. Tidak kesemuanya layak dikategorikan sebagai asnaf fakir/miskin,

karena penilaian adalah berdasarkan had kifayah sebuah keluarga. Ada juga

persepsi menyatakan bahwa seorang yang mempunyai rumah khusus di kota,

tidak layak dikategorikan sebagai asnaf fakir/miskin.23

c. Pembelaan dan bantuan berlanjutan pada peringkat awal merupakan keperluan

bagi asnaf fakir/miskin yang telah memberikan had kifayah. Kebanyakan

asnaf fakir/miskin telah dibantu melalui programbimbingan dan bantuan

berlanjutan dari distribusi zakat yang diperoleh khususnya mereka yang

mendapat bantuan modal ekonomi. Namun, apabila mereka tidak terdaftar

sebagai penerima bantuan, ada diantara mereka yang tidak dapat meneruskan

kehidupan dan mereka kembali menjadi fakir/miskin.

d. Peningkatan distribusi zakat untuk asnaf fisabilillah berlaku di kebanyakan

negeri di Malaysia setiap tahun dan adanya pendapat agar institusi zakat perlu

mengurangkan distribusi zakat untuk asnaf fisabilillah. Tetapi jika dinilai,

distribusi zakat kepada asnaf fisabilillah adalah kebutuhan untuk menampung

keperluan aktivitas-aktivitas dakwah, pendidikan dan pengembangan syiar

23Wawancara pribadi bersama Puan Azimah, Pegawai Eksekutif Bahagian Perancangan Korporat, Op Cit.

Page 95: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

85

yang secara tidak langsung membantu menangani masalah kemiskinan jiwa,

jati diri, akhlak dan ilmu di kalangan umat Islam.

e. Selain itu, LZS juga menghadapi pertindihan distribusi zakat yang

menyebabkan asnaf yang sama menerima bantuan. Hal ini berlaku disebabkan

oleh budaya distribusi zakat sendiri oleh pembayar kepada asnaf tanpa melalui

institusi zakat yang telah ada. Niat murni dan keinginan pembayar zakat

adalah suatu amalan yang mulia dan harus dipuji. Akan tetapi, adalah baik

sekiranya dilaksanakan secara bersama dengan institusi zakat untuk

menghindari berlakunya pertindihan penerima yang sama menerima

bantuan.24

f. Akhir ini terwujudnya satu persepsi masyarakat bahwa apabila berlaku kasus-

kasus berkaitan kemiskinan di kalangan umat Islam, segalanya dipertanggung

jawabkan kepada institusi zakat. Institusi zakat seperti LZS adalah pelengkap

bagi berbagai agensi kerajaan yang telah ada baik di peringkat Kerajaan Pusat

maupun Kerajaan Negeri. Tanggung jawab menangani kemiskinan adalah

tanggung jawab bersama antara berbagai agensi kerajaan, swasta, institusi

zakat dan masyarakat.25

24 Wawancara pribadi bersama Puan Azimah Mohd Tamyes, Pegawai Eksekutif Bahagian Perancangan Korporat, Op Cit. 25 Wawancara pribadi bersama Puan Azimah, Pegawai Eksekutif Bahagian Perancangan Korporat, Ibid.

Page 96: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

86

E. Analisa Pendistribusian Zakat Oleh Lembaga Zakat Selangor

Ibadah dalam Islam meliputi dua dimensi yaitu dimensi ruh dan fisik. Dimensi

ruh dan jasad ibadah tidak dapat dipisahkan, keduanya harus ada dalam

pelaksanaan ibadah. Selain itu dapat pula dipahami bahwa ibadah dalam Islam

selalu memiliki dua sisi yaitu sisi ritual dan juga sisi sosial. Kedua sisi merupakan

satu rangkaian bentuk pengabdian dan penyerahan diri manusia kepada Sang

Khalik dan juga kepedulian sosial manusia terhadap sesama makhluk. Salah satu

ibadah dalam Islam yang sarat dengan tujuan sosial adalah zakat.26 Untuk

melaksanakansisi ritual dan sisi sosial dalam pengurusan zakat memerlukan pihak

yang bertanggung jawab mengelola pengurusan zakat agar semuanya terlaksana

sebagaimana yang disyariatkan.

Pengurusan perkara berkaitan agama Islam adalah di bawah tanggung jawab

Majlis Agama Islam Selangor sebagai pembantu DYMM Sultan Selangor (ketua

agama Islam) sebagaimana yang dinyatakan dalam seksyen 6, Enakmen

Pentadbiran Agama Islam Negeri Selangor 2003. Majlis Agama Islam Selangor

juga dipertanggung jawabkan untuk mencapai kemajuan dan pembangunan

ekonomi dan sosial umat Islam di Selangor. Dengan itu, keberadaan zakat dalam

kehidupan umat Islam menjadi dasar utama untuk mengentas dan menanggulangi

masalah kemiskinan.

26 H. M. Umar, Pendayagunaan Zakat Untuk Usaha Produktif (Jambi: Sultan Thaha Press, 2008), h. 1.

Page 97: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

87

Pengelolaan zakat oleh Baitulmal telah diberlakukan sejak awal pensyariatan

zakat. Hal tersebut telah dipraktekkan di Selangor. Namun, pihak Majlis Agama

Islam Selangor telah mengambil kebijakan dengan wewenang yang telah

diberikan (seperti yang dinyatakan pada seksyen 9, Enakmen Pentadbiran Agama

Islam Negeri Selangor 2003) untuk membina syarikat yang dinilai kewajarannya.

Maka, wujudlah institusi zakat yang dikenal dengan Lembaga Zakat Selangor

sebagai suatu institusi yang terpisah dari pengurusan Baitulmal. Dengan

kewujudan ini, Lembaga Zakat Selangor telah diberi kuasa untuk mengelola harta

zakat Selangor seluruhnya baik dari pengumpulan atau pendistribusian. Antara

tujuan lain pihak Majlis Agama Islam Selangor memisahkan pengurusan zakat

dari Baitulmal adalah dengan harapan agar pengelolaan zakat dapat ditingkatkan

untuk membantu asnaf di Selangor.

Aturan lain yang memberi wewenang kepada Lembaga Zakat Selangor

(MAIS) adalah yang dinyatakan dalam seksyen 40 & 43, bahwa Majlis bisa

menerima dan menggunakan peraturan-peraturan yang dibentuk dan bisa

menentukan tata caranya sendiri. Ini berarti LZS (MAIS) berkuasa sepenuhnya

dalam membentuk peraturan pengelolaan zakat di Selangor. Namun kewenangan

ini tetap dibatasi dengan keharusan mendapatkan kelulusan dari DYMM Sultan

Selangor. Setelah diteliti, pihak LZS (MAIS) tidak tamak dalam memegang kuasa

dalam pengelolaan harta zakat. Hal ini terbukti dengan pembentukan Lembaga

Pemegang Amanah (LPA) yang dilantik sendiri oleh LZS (MAIS) bagi mengawal

Page 98: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

88

pelaksanaan pengelolaan harta zakat di Selangor. Selain itu, LPA telah dibentuk

dari berbagai golongan cerdik pandai agar bisa berkongsi ide dan pandangan

dalam mencari solusi yang terbaik dalam pengelolaan harta zakat Selangor.

Keberadaan komite Fatwa Negeri Selangor amat penting dalam memberikan

dan mengeluarkan fatwa yang berkaitan dengan pengelolaan harta zakat Selangor.

Karena tanpa keberadaan komite Fatwa Negeri Selangor berkemungkinan akan

berlaku perbedaan pendapat dalam penentuan pengelolaan harta zakat

karenaseperti yang diketahui tidak ada kesepakatan antara mazhab dalam

penentuan hukum-hukum yang berkaitan dengan zakat.

Aturan yang memberi arti bahwa LZS (MAIS) berhak sepenuhnya dalam

penentuan tata cara pengelolaan serta membentuk aturan berkaitan zakat telah

dinyatakan dalam seksyen 87. Kewenangan itu ditentukan untuk Baitulmal, maka

dengan perubahan kuasa yang diberikan justru pihak LZS (MAIS) mendapat

kewenangan dalam membentuk peraturan berkaitan pengelolaan harta zakat di

Selangor. Segala peraturan yang dibentuk oleh LZS (MAIS) bisa dilaksanakan

setelah dipersetujui oleh DYMM Sultan Selangor.

Dari penelitian yang telah dibuat, penulis mendapati bahwa Lembaga Zakat

Selangor telah mengelola dana zakat dengan baik dan teratur. Bahkan Lembaga

Zakat Selangor telah menduduki tempat pertama dari semua negeri di Malaysia

dalam pengumpulan harta zakat. Kaedah dan sistem pengelolaan yang digunakan

oleh Lembaga Zakat Selangor tidak hanya dijadikan contoh oleh institusi zakat

negeri lain bahkan dijadikan contoh oleh institusi zakat negara lainnya. Bukti

Page 99: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

89

keberhasilan Lembaga Zakat Selangor ini bisa dilihat melalui statistik jumlah

pengumpulan dan pendistribusian yang ada di bagian lampiran. Hasil yang cukup

membanggakan mampu menjelaskan bahwa sistem yang digunakan oleh

Lembaga Zakat Selangor sudah mencapai tahap yang amat memuaskan.

Hasil pengumpulan dan pendistribusian yang dicapai adalah dengan bantuan

dan kerjasama yang diberikan oleh penduduk negeri Selangor. Masyarakat mulai

sadar tentang kewajiban berzakat di samping kepentingan pengurusan zakat itu

dikelola oleh institusi zakat yang telah dilantik oleh kerajaan. Kecakapan dan

pengukuhan sistem yang digunakan oleh Lembaga Zakat Selangor juga berhasil

memberi keyakinan masyarakat agar perkara zakat dikelola oleh mereka.

Jelas bahwa keberadaan Lembaga Zakat Selangor telah banyak berusaha dan

membantu dalam menanggulangi masalah kemiskinan masyarakat di Selangor

umumnya dan para asnaf khususnya. Berbagai tantangan dan rintangan telah

dihadapi oleh Lembaga Zakat Selangor dalam mengelola pengurusan zakat.

Tantangan dan rintangan yang dinyatakan oleh penulis adalah antara masalah

yang utama yang perlu dihadapi oleh Lembaga Zakat Selangor. Perkara yang

lebih penting yang harus dihadapi adalah karena ibadah zakat merupakan satu

ibadah yang dinamik yang perlu dikelola sejalan dengan keperluan ummat semasa

tanpa mengesampingkan prinsip-prinsip ibadah zakat. Adalah menjadi harapan

agar pelaksanaan pengelolaan zakat di Selangor terutama pendistribusian zakat

dapat dijadikan contoh kepada perbaikan perkembangan institusi zakat di

Malaysia seluruhnya demi menjamin kesejahteraan ummah.

Page 100: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

90

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah meneliti dan membahas mengenai pengelolaan zakat di Selangor yang

dilakukan oleh pihak Lembaga zakat Selangor, maka dengan ini penulis dapat

membuat beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Di Malaysia, pengurusan tentang zakat secara keseluruhannya telah

diserahkan kepada pihak Majlis Agama Islam Negeri (MAIN) dan hal ini

telah tertulis dalam Enakmen Pentadbiran Agama Islam Negeri. Kebanyakan

isntitusi zakat di Malaysia telah diprivatisasikan baik dari sudut pengumpulan

maupun pendistribusian dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas

pengelolaan zakat di setiap negeri. Kesan dari keputusan tersebut memberi

dampak yang positif kepada masyarakat Malaysia umumnya dan kepada

pengurusan institusi zakat khususnya.

Pengurusan zakat di Selangor dibawah tanggung jawab Majlis Agama

Islam Selangor. Sejak kemerdekaan, pengurusan zakat dikelola oleh Baitul

Mal Selangor akan tetapi kerajaan Selangor telah membuat kebijakan dengan

membentuk lembaga zakat yang terpisah dari Baitul Mal pada tahun 1994.

Dengan itu pengurusan zakat telah diprivatisasi pengelolaannya dari segi

pengumpulan dan distribusian zakat.

Page 101: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

91

2. Sistem pengelolaan dana zakat di Selangor ditentukan oleh Lembaga Zakat

Selangor dibawah pengawasan Lembaga Pemegang Amanah yang dilantik

oleh Majlis Agama Islam Selangor. Ahli Lembaga Pemegang Amanah adalah

gabungan ahli agama, akademis, intelektual dan propesional agar pengurusan

pengelolaan zakat di Selangor dapat dilaksanakan dengan baik. Selain itu

adanya Majlis Fatwa Ulama Selangor yang mengeluarkan fatwa dalam

penentuan perkara berkaitan dengan hukum zakat antaranya penafsiran asnaf

yang berhak menerima zakat dan penentuan Had Kifayah asnaf.

Dengan bantuan pihak-pihak yang berkaitan maka pengelolaan zakat di

Selangor telah menunjukkan peningkatan dan kemajuan dalam pengurusan

pengumpulan maupun pendistribusian yang dibuat. Perkara ini bisa dilihat

melalui statistik pengumpulan dan pendistribusian zakat setiap tahun.

Lembaga Zakat Selangor juga telah memberdayakan dana zakat kepada asnaf

tidak hanya dalam bentuk pola tradisional bahkan dalam bentuk pola

kontemporer yaitu secara produktif. Perkara tersebut dapat dilihat dengan

adanya program-program bimbingan dan latihan yang direncanakan khusus

buat asnaf.

Dengan kuasa yang dimiliki oleh DYMM Sultan Selangor, Baginda telah

menyatakan bahwa semua pengumpulan harta zakat di Selangor adalah untuk

membantu umat Islam dan pembangunan ummah di Selangor saja. Maka

pendistribusian harta zakat Selangor hanya dialokasikan dalam negeri

Page 102: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

92

Selangor dan diberikan kepada asnaf Selangor saja. Lebihan atau sisa dari

harta zakat akan dibagi-bagi antara asnaf mengikut kebutuhan masing-masing.

3. Usaha Lembaga Zakat Selangor sesuai dengan tujuan pendiriannya, yaitu

membangun kehidupan dan ekonomi masyarakat Islam di Selangor telah

dilaksanakan dengan baik. Ini dapat dilihat bahwa Lembaga Zakat Selangor

tidak hanya mendistribusikan zakat kepada asnaf bahkan menyediakan

program-program, fasilitas dan ruang untuk asnaf memproduktifkan harta

zakat yang diperoleh.

Lembaga Zakat Selangor telah melaksanakan amanah yang dipegang dengan

baik, perkara ini bisa dilihat melalui statistik pengumpulan harta zakat dan

pendistribusian dana zakat kepada asnaf diberlakukan dengan adil. Selain itu

berkurangnya jumlah distribusi dana zakat dari kalangan asnaf fakir dan

meningkatnya jumlah distribusi dana zakat dari kalangan asnaf miskin

menunjukkan bahwa Lembaga Zakat Selangor telah berhasil menangani

kemiskinan di Selangor.

Walaupun adanya permasalahan yang timbul dalam pendistribusian zakat, tapi

itu tidak menghalang peningkatan pengumpulan dan pendistribusian zakat

kepada asnaf. Ini menunjukkan bahwa masyarakat Selangor sudah mulai

menerima keberadaan Lembaga Zakat Selangor sebagai institusi zakat yang

berwenang dalam mengelola harta zakat.

Page 103: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

93

B. Saran-saran

Dalam menyingkapi permasalahan yang dihadapi oleh Lembaga Zakat

Selangor yang berkaitan dengan pendistribusian harta zakat kepada masyarakat

negeri Selangor, penulis mempunyai beberapa pandangan atau saran bertujuan

membantu masyarakat maupun pihak-pihak yang berkaitan bisa menyadari

tentang kepentingan dalam berzakat serta dapat membuktikan syari’at Islam itu

benar-benar menjaga umatnya. Beberapa pandangan dan saran adalah seperti

berikut:

1. Dalam pengurusan pengelolaan harta zakat di Selangor seharusnya diadakan

program silaturrahim antara asnaf dan muzakki. Karena muzakki hanya

merasakan dirinya hanya harus memberi tanpa merasai bagaimana kehidupan

para asnaf. Dengan program silaturrahim ini juga berkemungkinan dapat

menghilangkan perasaan sebagian asnaf yang hanya sering meminta-minta

bantuan tanpa sebarang usaha.

2. Dilihat dari pendistribusian dana zakat kepada asnaf fisabilillah dengan

jumlah yang banyak dibanding asnaf lain, penurut pandangan penulis harus

diteliti keberhasilan pendistribusian tersebut dalam pembangunan ekonomi

umat Islam Selangor. Penyaluran dana zakat kepada asnaf fisabilillah

seharusnya tidak dengan penyaluran konsumtif bahkan seharusnya diadakan

penyaluran dalam bentuk produktif agar bisa dikembangkan manfaat

penyaluran tersebut. Misalnya, di sekolah-sekolah agama JAIS dibina ruang

Page 104: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

94

untuk mempraktekkan keterampilan pelajar-pelajar bagi mengisi waktu

kosong mereka dengan perkara yang bermanfaat.

3. Dikarenakan tidak adanya peraturan tetap yaitu sanksi yang bisa dijadikan

rujukan, maka mengakibatkan berlakunya pertindihan dalam mengelola

penyeluran dana zakat. Maka pihak yang melakukan perkara tersebut tidak

dapat ditindak pidana karena tidak adanya peraturan yang membenarkan

perkara tersebut. Harus diketahui karena berlakunya pertindihan inilah

membuatkan asnaf merasa senang dan manja tanpa perlu berusaha sedangkan

rezeki itu tidak datang ‘bergolek’ melainkan dengan usaha.

Page 105: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

95

DAFTAR PUSTAKA Al-Quran al-Karim Abdul Aziz Bari, Islam Dalam Perlembagaan Malaysia, Selangor, Intel

Multimedia and Publication, 2005. Abdul Ghafar Ismail dan Hailali Muji Tahir, Zakat Pensyariatan, Perekonomian

dan Perundangan, Kuala Lumpur, UKM, 2009. Abudin Nata, dkk, Mengenal Hukum Zakat dan Infaq Shadaqah, Jakarta, BAZIS

DKI, 1999. Akademi Aidit, Kemajuan Pentadbiran Islam di Negeri Selangor, MAIS,

Bahagian Baitul Mal, 2005. Al-Ba’ly, Abdul Hamid Mahmud, Ekonomi Zakat (Sebuah Kajian Moneter dan

Keuangan Syariah), (Terj), Jakarta, PT RajaGrafindo, cet 1, 2006. Al-Qardhawi, Yusuf, Hukum Zakat, Jakarta, Terbitan Bersama PT Pustaka Litera

AntarNusa dan Mizan, cet 4, 1996. Al-Qardhawi, Yusuf, Musykilat Al-Faqr Wa Kayfa ‘Alijaha Al-Islam, Beirut,

Muassasah Ar-Risalah, cet 10, 1994. Bambang Sunggono, Metodologi Penelitian Hukum, Jakarta, PT RajaGrafindo,

2003. Departemen Agama, Pedoman Zakat Seri 9, Jakarta, Proyek Peningkatan Zakat

dan Wakaf, 2002. Departemen Pendididkan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,

Jakarta, Balai Pustaka, 1996. Didin Hafidhuddin, dkk, The Power Of Zakat, Malang, UIN Malang Press, cet 1,

2008. Didin Hafidhuddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, Jakarta, Gema Insani,

2002. Djamal Doa, Menggagas Pengelolaan Zakat Oleh Negara, Jakarta, Nuansa

Madani, 2005. Enakmen Pentadbiran Agama Islam Selangor 2003, Selangor, International Law

Book Services, 2009.

Page 106: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

96

Eri Sudewo, Manajemen Zakat (Tinggalkan 15 Tradisi Terapkan $ Prinsip

Dasar), Jakarta, Institut Manajemen Zakat, 2004. Fakhruddin, Fiqh dan Manajemen Zakat di Indonesia, Malang, UIN Malang

Press, cet 1, 2008. Fremont E. Kast dan James E. Rozenzwerg, Organisasi dan Manajemen (Suatu

Sistem dan Pendekatan Kontigensi), (Terj), Jakarta, PT Bina Aksara, 1986. H. M. Umar, Pendayagunaan Zakat Untuk Usaha Produktif, Jambi, Sulthan

Thaha Press, 2008. Institut Kefahaman Islam Malaysia (IKIM), Jurnal Undang-undang (IKIM Law

Journal), Kuala Lumpur, Subscription Marketing, Vol. 4, No. 2, 2000. Institut Kefahaman Islam Malaysia (IKIM), Jurnal Undang-undang (IKIM Law

Journal), Kuala Lumpur, Subscription Marketing, Vol. 6, No. 2, 1998. K. H. Sjechul Hadi Permono, Sumber-sumber Pengagihan Zakat, Jakarta, Pustaka

Firdaus, cet 2, 1994. K. H. Sjechul Hadi Permono, Pendayagunaan Zakat Dalam Rangka

Pembangunan Nasional (Persamaan Dan Perbedaannya Dengan Pajak), Jakarta, Pustaka Firdaus, cet 2, 1995.

Lahmudin Nasution, Fiqh 1, Jakarta, Logos, 1995. Laporan Pengurusan Lembaga Zakat Selangor Tahun 2009, Lembaga Zakat

Selangor 2009. Lili Bariadi, dkk, Zakat Dan Wirausaha, Centre For Entrepreneurship

Development, cet 1, 2005. Mahamad Arifin et al, Pentadbiran Undang-undang Islam di Malaysia, Selangor,

Dawama, 2007. Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan, Jakarta, Yayasan Obor Indonesia,

2008. Mahmood Zuhdi Ab. Majid, Kuasa-kuasa Dan Kaedah Pentadbiran Zakat Di

Malaysia, Jurnal Syariah,Vol. 2, 1994. Mohamad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat Dan Wakaf, Jakarta, UI Press,

cet 1, 1988.

Page 107: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

97

Mohamad Ridwan Yahya, Fiqih Dan Amaliyat Zakat, Jakarta, Pustaka Nawaitu, 2006.

Moh. Rifa’i, dkk, Kifayatul Akhyar, (Terj), Surabaya, PT Bina Ilmu, Jilid 1, 1997. Mohamad Uda Kasim, Zakat – Teori, Kutipan Dan Agihan, Kuala Lumpur,

Utusan Publication and Distributors, 2005. Mohd Ali Hj. Baharum, Zakat Ditinjau Dari Perspektif Sosial, Undang-undang

Dan Taksiran, Kuala Lumpur, dewan Pustaka Islam, 1989. Majalah Asnaf Selangor Tahun 2009, Lembaga Zakat Selangor. M. Arifin Purwakananta dan Nor Aflah, Southeast Asia Zakat Movement, Padang,

Forum Zakat (FOZ), 2008. Nik Hassan Nik Mustafa, Kaedah Pengagihan Dana Zakat (Suatu Perspektif

Islam), Kuala Lumpur, PPZ MAIWP, 2001. Sabiq, Sayyid, Fiqh Sunnah, Kaherah Darul Fath. Shahih Bukhari, Riyadh, Dar al-Salam, 2000. Sudirman, Zakat Dalam Pusaran Arus Modernitas, Malang, UIN Malang Press,

2007. Syekh Abdul Wahab Khallaf, Ilmu Ushul Fiqh, (Terj), Jakarta, Rineka Cipta,

1993. Wahbah Zuhaili, Fiqh Imam Syafi’i, (Terj), Jakarta, Penerbit Al-Mahira. Wahbah Zuhaili, Fiqh Al-Islam Wa Adillatuh, Dimasyq, Dar Al-Fikr, Vol 2, cet

10, 2008. Zaid Husen al-Hamida, Fiqhul Muyassar, Jakarta: Pustaka Amani, 1994. Website:

1. http://zakat.com.my/store/KERTAS, diakses pada 17 Februari 2011.

2. http://www.e-zakat.com.my/had-kifayah/, diakses pada 19 Februari 2011.

3. http://www.e-zakat.com.my/program-asnaf/, diakses pada 19 Februari 2011.

4. http://www.e-zakat.com.my/info-zakat/asnaf-zakat/, diakses pada 19

Februari 2011.

Page 108: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

98

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Table 4.6

JUMLAH PENGUMPULAN ZAKAT NEGERI SELANGOR (1995-2009)

TAHUN JUMLAH (RM) PENINGKATAN PERSEN

1995 15,895,317.80 - -

1996 28,626,866,01 12,731,548.21 80.10

1997 31,350,149.36 2,723,283.35 9.51

1998 37,368,301.35 6,018,151.99 19.20

1999 35,265,474.59 -2,102,826,76 -5.63

2000 51,346,870.74 16,081,396.15 45.60

2001 61,432,750.66 10,085,879.92 19.64

2002 78,906,125.90 17,473,375.24 28.44

2003 86,294,232.05 7,388,106.15 9.36

2004 107,820, 606.19 21,526,374.14 24.95

2005 133,156,386.40 25,335,780.21 23.50

2006 159,836,252.79 26,679,866.39 20.04

2007 202,089,144.00 42,252,891.21 26.44

2008 244,472,884.00 42,383,740.00 20.97

2009 283,787,046.00 39,314,162.00 16.08

Sumber data: Laporan Zakat Selangor 2009

Page 109: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

99

Table 4.7

JUMLAH DISTRIBUSI ZAKAT NEGERI SELANGOR (1994-2009)

TAHUN JUMLAH (RM) PENINGKATAN PERSEN

1994 14,044,147.00 - -

1995 19,428,008.27 5,383,861.27 38.34

1996 25,247,033.03 5.819,024.76 29.95

1997 24,293,549.97 -953,483.06 -3.78

1998 30,746,798.52 6,453,248.55 26.56

1999 31,673,722.25 926,923.73 3.01

2000 32,045,744.98 372,022.73 1.17

2001 52,529,725.65 20,483,980.67 63.92

2002 66,843,412.58 14,313,686.93 27.25

2003 85,240,949.41 18,397,536.83 27.52

2004 100,937,028.00 15,696,078.59 18.41

2005 114,170,658.14 13,233,630.14 13.11

2006 146,905,517.00 32,734,858.86 28.67

2007 176,979,357.00 30,073,840.00 20.47

2008 188,998,771.00 12,019,414.00 6.79

2009 275,893,749.48 86,894,978.48 45.98

Sumber data: Laporan Zakat Selangor 2009

Page 110: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

100

Table 4.8

ANALISA PENGUMPULAN ZAKAT PERNIAGAAN ANTARA NEGERI-

NEGERI DI MALAYSIA (2006&2005)

NEGERI 2006 (RM) 2005 (RM)

Wilayah Persekutuan 2 2,790,507.33 2 0,123,320.27

Selangor 2 7,547,360.90 2 0,319,330.00

Johor 1 5,475,260.60 1 4,913,593.68

Pahang 1 3,334,222.64 10,394,902.00

Kedah 1 3,571,298.19 6 ,589,960.80

Melaka 5 ,232,225.27 4 ,884,527.05

Negeri Sembilan 5 ,230,213.02 -

Terengganu 1 2,181,836.67 10,555,368.62

Sabah 9,270,801.71 5,126,351.20

Kelantan 10,987,510.85 7,579,739.44

Perlis 3,403,571.93 -

Perak 1 2,594,897.47 8,435,377.79

Sumber data: Kertas Kerja 4 oleh Encik Abdul Hakim

Page 111: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

101

Table 4.9

ANALISA PENGUMPULAN LAIN-LAIN HARTA ZAKAT ANTARA

NEGERI-NEGERI DI MALAYSIA (2006&2005)

NEGERI 2006(RM) 2005(RM)

Wilayah Persekutuan 31,390,320.85 29,918,589.81

Selangor 41,321,753.23 3 7,119,922.00

Johor 21,033,697.36 1 5,686,572.90

Pahang 6,365,843.31 6 ,218,967.00

Kedah 4,933,013.70 7,785,919.79

Melaka 4,882,855.00 1 7,692,093.97

Negeri Sembilan 7,430,044.75 1 1,447,591.98

Terengganu 12,101,481.17 1 1,202,517.89

Sabah 903,255.36 7 71,607.19

Kelantan 8,276,943.44 7 ,631,261.65

Perlis 1,889,614.65 -

Perak 16,338,432.91 19,108,157.69

Sumber data: Kertas kerja 4 oleh Encik Abdul Hakim

Page 112: SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Syariah dan Hukum untuk ...repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/6044/1/AZIDAH... · Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT,

102

Table 4.10

ANALISA PENGUMPULAN ZAKAT PENDAPATAN ANTARA NEGERI-

NEGERI DI MALAYSIA (2006&2005)

NEGERI 2006 (RM) 2005 (RM)

Wilayah Persekutuan 8 9,123,574.90 76,704,119.69

Selangor 8 1,074,470.56 66,343,660.00

Johor 9 ,969,329.99 5,686,447.05

Pahang 1 2,021,667.64 10,377,724.00

Kedah 1 6,223,357.85 15,385,170.86

Melaka 7 ,199,623.79 6,426,951.69

Negeri Sembilan 1 0,494,783.77 9,045,841.93

Terengganu 1 4,653,434.10 14,528,727.12

Sabah 1,899,011.64 1,162,400.53

Kelantan 11,462,862.06 9,430,489.37

Perlis 5,759,207.08 -

Perak - -

Sumber data: Kertas Kerja 4 oleh Encik Abdul Hakim