Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan...
Transcript of Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan...
PENGARUH TEKS TERJEMAHAN BERITA DI TELEVISI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII SMP ISLAM
AL FAJAR, PAMULANG, TANGERANG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2016/2017
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
(S. Pd.)
oleh
Luthfia Nurhidayah 1111013000035
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2017
ABSTRAK
Luthfia Nurhidayah (1111013000035). Pengaruh Teks Terjemahan Berita di Televisi terhadap Kemampuan Membaca Cepat Siswa Kelas VIII SMP Islam Al Fajar, Pamulang, Tangerang Selatan, Tahun Pelajaran 2016/2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengaruh teks terjemahan
berita di televisi terhadap kemampuan membaca cepat siswa kelas VIII. Penelitian
ini dilaksanakan di SMP Islam Al Fajar, Pamulang, Tangerang Selatan. Metode
penelitian yang digunakan adalah pre experimental design dengan rancangan
penelitian one group pretest-postest design. Pengambilan sampel dilakukan
dengan menggunakan teknik probability sampling. Sampel penelitian dilakukan di
kelas VIII.A yang berjumlah 32 siswa.
Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa terdapat
pengaruh teks terjemahan berita di televisi terhadap kemampuan membaca cepat
siswa kelas VIII. Hal tersebut dapat dilihat dari beberapa bukti yang telah didapat
melalui penelitian. Terdapat peningkatan perolehan rata-rata skor kecepatan
membaca siswa. Pada tes awal yang menggunakan pembelajaran dengan
pendekatan konvensional tanpa menggunakan media, siswa yaitu memperoleh
skor di 100,86. Setelah diberikan perlakuan, pada tes akhir siswa memperoleh
rata-rata skor kecepatan membaca siswa memperoleh 159,98. Adapun perlakuan
yang diberikan kepada siswa yaitu menggunakan media video berita berbahasa
asing dengan teks terjemahan.
Kata kunci: membaca cepat, berita, media video.
ABSTRACT
The Influence of translation Text Television News on Fast Reading Skill of
Students eight grade SMP Islam Al Fajar, Pamulang, South Tangerang City
academic year 2016/2017.
The objective of this study was to describe the empirical evidence about the
influence of translation text television news on speed reading Skill of students 8th
grade SMP Islam Al Fajar, Pamulang, South Tangerang. The research method
was pre experimental design used one group pretest-postest design. In taking a
sample, this reserach used probability sampling teachnique and the sample of the
research was 32 students.
From the data analysis of the result, it can be seen that the influence of
translation text television news on fast reading Skill of students 8th
grade. It can
be evidenced that the improvement in the avarage value speed reading of students
were got lower pre-test score 100.86 who are taught by using conventional
approaches without media than post-test got higher score 159.98 who are taught
by using video media translation foreign language. Based on the findings of the
study it can be concluded that translation text television news on fast reading
Skill was influenced.
Keywords: speed reading, news, video media.
iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan
nikmat sehat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Salawat serta
salam kita curahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa dan
menyelamatkan ummatnya dari zaman jahiliyah menuju zaman islamiyah yang penuh dengan
kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Skripsi berjudul “Pengaruh Teks Terjemahan Berita di Televisi terhadap Kemampuan
Membaca Cepat Siswa Kelas VIII SMP Islam Al Fajar, Pamulang, Tangerang Selatan”,
disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Bahasa dan
Sastra Indonesia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam proses penyusunan skripsi ini, penulis
membutuhkan bimbingan, bantuan, dukungan, dan doa dari berbagai pihak, sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sebagai ungkapan rasa hormat, penulis
menyampaikan ucapan terimakasih kepada:
1. Allah SWT, Tuhan semesta alam tempat mengadu dan berlindung.
2. Teristimewa untuk kedua orangtua, Drs. Moh Nur dan Titin Patimah S.Pd.I yang
selalu bangun malam untuk mendoakan anakmu ini. Sosok guru untuk anakmu dan
juga anak-anak lainnya. Tiada hentinya selalu menyelimuti anakmu ini dengan doa,
kasih sayang, dan motivasi baik secara moril dan materil. Semoga Allah SWT selalu
memberikan kebahagiaan dunia dan akhirat sebagai balasan atas seluruh perjuangan
yang Bapak dan Mamah berikan.
3. Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Unversitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta .
4. Dr. Makyun Subuki, M.Hum. Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
5. Dra. Mahmudah Fitriyah Z.A, M.Pd. Dosen pembimbing yang telah meluangkan
waktunya disela-sela kesibukannya dengan penuh kesabaran, rasa kasih sayang dan
keikhlasan untuk memberikan bimbingan, motivasi dan pengarahan dalam
penyusunan skripsi ini.
6. Dosen Penguji, Dr. Hindun, M.Pd dan Dr. Nuryani, M.A yang telah membantu
menyempurnakan penulisan tugas akhir ini.
iv
7. Seluruh dosen Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmu pengetahuan serta bimbingan
kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.
8. Kepala SMP Islam Al Fajar Drs. Kosasih, Waka Kurikulum, Waka Kesiswaan, Staf
TU, dan guru Bahasa dan Sastra Indonesia Udin Sajidin S.EI.
9. Kakak tersayang Resti Restuati Fatimah S.Pd dan Adikku tercinta Fajrin Anwar
Hidayat. Semoga selalu diberikan kemudahan bagi kita bertiga untuk menggapai
kesuksesan dunia dan akhirat.
10. Arif Darmawan Hasibuan dan Keluarga di Asahan yang memberikan semangat, doa
dan motivasi. Terimakasih Abang, di sela-sela kesibukannya selalu meluangkan
waktu untuk duduk berdiskusi membantu menyelesaikan skripsi ini.
11. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
angkatan 2011 khususnya PBSI A (Eti Nurmilah, Rina Marlina, Fikri Ayu Putri, Siti
Nurfadillah, Devi Ramadhani, Banat Julliet, Siti Zuraidah, Mira Rosiana) dan teman-
teman lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu tanpa mengurangi rasa hormat
penulis. Pahit manis persahabatan yang saya rasakan bersama kalian selama masa
perkuliahan sangatlah indah. Terimakasih selalu mengingatkan saya untuk
menyelesaikan tugas akhir ini. Teman diskusi bersama (Anastasia Tovita, Indah, Irma
Rosdiana, Aditya Fajar, Imam Munandar). Kalian adalah teman pertama yang saya
kenal ketika menginjakkan kaki di Ciputat.
12. Keluarga besar IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) tempat saya belajar
berorganisasi.
13. Keluarga besar POSTAR (Pojok Seni Tarbiyah), khususnya elemen Tari Saman yang
memberikan kesempatan untuk bergabung bersama berbagi ilmu tari yang tidak saya
dapatkan di bangku perkuliahan.
14. Keluarga besar Komunitas Alat Musik Gesek “KAMAR WINA” yang memberikan
saya ilmu untuk bermain alat musik gesek khususnya biola. Terimakasih kepada Ka
Syukron Habibi „Cuke‟ selaku ketua komunitas yang telah memberi kesempatan
kepada saya untuk vakum sementara waktu untuk fokus menyelesaikan tugas akhir
ini.
15. Semua pihak yang berjasa dalam pembuatan skripsi ini yang tak bisa disebutkan satu
persatu karena akan memakan banyak ruang dalam kertas. Hal sekecil apapun yang
kalian berikan, semoga Allah membalasnya dengan kebaikan yang berlipat ganda.
v
Semoga Allah SWT memberikan balasan yang melimpah atas bantuan dan motivasinya
dalam menyelesaikan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga dengan hadirnya skripsi
yang sekiranya jauh dari sempurna ini dapat memberikan sedikit manfaat bagi penulis
maupun pembaca, serta bagi kemajuan ilmu pengetahuan khususnya bagi dunia Pendidikan
Bahasa dan Sastra Indonesia.
Jakarta, 16 Desember 2016
Luthfia Nurhidayah
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................ i
ABSTRACT .............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iii
DAFTAR ISI ............................................................................................. vi
DAFTAR TABEL .................................................................................... ix
DAFTAR BAGAN .................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .......................................................... 4
C. Batasan Masalah ................................................................ 4
D. Rumusan Masalah ............................................................. 4
E. Tujuan Penelitian .............................................................. 5
F. Manfaat Penelitian ............................................................ 5
BAB II LANDASAN TEORI ............................................................ 6
A. Deskripsi Teoretik ............................................................. 6
1. Pengertian Membaca ................................................... 6
2. Tujuan Membaca .......................................................... 7
3. Manfaat Membaca ....................................................... 7
4. Membaca Cepat ........................................................... 8
5. Media Pembelajaran .................................................... 11
6. Definisi Penerjemahan ................................................ 16
7. Berita ........................................................................... 21
B. Hasil Penelitian yang Relevan .......................................... 24
C. Kerangka Konseptual ........................................................ 26
vii
D. Hipotesis Penelitian ........................................................... 26
BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................... 28
A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................... 28
B. Metode Penelitian .............................................................. 28
C. Langkah-Langkah Penelitian ............................................ 29
D. Populasi dan Sampel Penelitian ......................................... 32
E. Variabel Penelitian ............................................................ 33
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................ 33
G. Skala Pengukuran dan Instrumen Pengumpulan Data ...... 35
H. Uji Coba Instrumen ........................................................... 37
I. Uji Prasyarat Analisis Data ............................................... 40
J. Teknik Analisis Data dan Hipotesis Penelitian ................. 41
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................... 43
A. Gambaran Umum Sekolah ................................................ 43
B. Deskripsi Kegiatan Penelitian ........................................... 49
C. Uji Instrumen Penelitian ................................................... 52
D. Data Non Tes ..................................................................... 54
E. Data Hasil Tes ................................................................... 55
F. Uji Prasyarat Analisis Data ............................................... 64
G. Analisis Data dan Hipotesis Penelitian ............................. 66
H. Pembahasan Hasil Peneitian ............................................. 67
BAB V PENUTUP
A. Simpulan ........................................................................... 70
B. Saran .................................................................................. 70
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
RIWAYAT PENULIS
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Rencana Kegiatan Penelitian ......................................... 28
Tabel 3.2 Desain Penelitian ........................................................... 29
Tabel 3.3 Populasi Target Penelitian di SMP Yayasan Al Fajar
Kedaung Ciputat ............................................................. 32
Tabel 3.4 Sampel .......................................................................... 33
Tabel 3.5 Kisi-Kisi Instrumen Observasi ...................................... 35
Tabel 3.6 Kisi-Kisi Instrumen Tes ................................................. 37
Tabel 3.7 Kategori Validitas Instrumen ......................................... 38
Tabel 3.8 Kategori Reliabilitas Instrumen ..................................... 39
Tabel 3.9 Kriteria Indeks Kesukaran Soal ..................................... 39
Tabel 3.10 Kriteria Daya Pembeda Soal .......................................... 40
Tabel 4.1 Data Rombongan Belajar dan Guru ................................ 44
Tabel 4.2 Data Keadaan Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin dan Rombel 47
Tabel 4.3 Siswa menurut Tingkat dan Agama ................................ 47
Tabel 4.4 Sarana dan Prasarana ...................................................... 48
Tabel 4.5 Sarana Pendukung dan Kegiatan Ekstrakurikuler .......... 52
Tabel 4.6 Validitas Instrumen Soal ................................................. 53
Tabel 4.7 Uji Reliabilitas Instrumen Soal ....................................... 53
Tabel 4.8 Rekap Hasil Observasi Kelas VIII.A .............................. 54
Tabel 4.9 Data Hasil Tes Awal Kecepatan Membaca Siswa Kelas VIII A
........................................................................................ 55
Tabel 4.10 Skor Hasil Tes Awal Keefektifan Membaca Cepat Kelas VIII.A
........................................................................................ 57
ix
Tabel 4.11 Ketercapaian Kategori Standar KEM Tes Awal Kelas VIII A
........................................................................................ 58
Tabel 4.12 Data Hasil Tes Akhir Kecepatan Membaca Siswa Kelas VIII A
........................................................................................ 60
Tabel 4.13 Skor Hasil Tes Akhir Keefektifan Membaca Cepat Kelas VIII.A
........................................................................................ 61
Tabel 4.14 Ketercapaian Kategori Standar KEM Tes Akhir Kelas VIII A
........................................................................................ 63
Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas Data Skor Tes Awal Kelas VIII.A 65
Tabel 4.16 Hasil Uji Normalitas Data Skor Tes Akhir Kelas VIII.A 65
Tabel 4.17 Output SPSS Hasil Uji T-Test ......................................... 66
x
DAFTAR BAGAN
Bagan 3.1 Langkah-Langkah Penelitian ......................................... 25
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Lampiran 2 Soal Tes Awal
Lampiran 3 Soal Tes Akhir
Lampiran 4 Teks Berita Tes Awal
Lampiran 5 Teks Berita Tes Akhir
Lampiran 6 Uji Validitas Instrumen
Lampiran 7 Uji Reliabilitas
Lampiran 8 Uji Daya Pembeda Soal
Lampiran 9 Tingkat Kesukaran Soal
Lampiran 10 Hasil Tes Awal Kecepatan Membaca Siswa
Lampiran 11 Hasil Tes Akhir Kecepatan Membaca Siswa
Lampiran 12 Hasil Tes Awal Pemahaman Bacaan Siswa
Lampiran 13 Hasil Tes Akhir Pemahaman Bacaan Siswa
Lampiran 14 Hasil Tes Awal Keefektifan Membaca Cepat Siswa
Lampiran 15 Hasil Tes Akkhir Keefektifan Membaca Cepat Siswa
Lampiran 16 Uji Normalitas Tes Awal
Lampiran 17 Uji Normalitas Tes Akhir
Lampiran 18 Uji Hipotesis
Lampiran 19 Lembar Instrumen Observasi
Lampiran 20 Rekap Observasi
1
BAB I
PENDAHLUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu usaha yang secara sadar dilakukan untuk menambah
wawasan, pengetahuan, keterampilan kepada setiap individu dengan tujuan
menciptakan individu yang berkualitas dan berkepribadian, sehingga memiliki
pandangan yang luas ke depan untuk mencapai suatu cita-cita yang diharapkan.
Pendidikan memiliki peran yang sangat penting dalam menghasilkan sumber daya
manusia yang berkualitas. Salah satu cara yang dapat ditempuh untuk mendapatkan
program pendidikan adalah melalui lembaga pendidikan. Oleh karena itu, lembaga
pendidikan selalu berusaha meningkatkan kualitas pendidikannya.
Lembaga pendidikan merupakan tempat berlangsungnya proses pendidikan atau
belajar mengajar dengan tujuan untuk mengubah individu menuju arah yang lebih
baik. Sekolah ditekankan untuk memberikan fasilitas yang maksimal dalam tugasnya
sebagai media belajar mengajar. Terutama seorang guru yang juga merupakan unsur
penting dalam proses belajar mengajar.
Guru dituntut untuk lebih kreatif dan inovatif dalam menyampaikan materi agar
tercipta suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan. Berbicara kreativitas dan
inovasi, sejatinya guru bahasa Indonesialah yang harus memainkan peran ini. Betapa
tidak, bahasa Indonesia menjadi mata pelajaran yang utama karena di dalamnya
mengajarkan pokok ilmu pengetahuan yakni, berbahasa.
Pendidikan Bahasa merupakan satu di antara aspek penting yang perlu diajarkan
kepada para siswa di sekolah. Tidak heran apabila mata pelajaran ini diberikan sejak
masih di satuan pendidikan Sekolah Dasar hingga Sekolah Menengah Atas. Bahasa
mempunyai peranan penting, sebab bahasa merupakan alat utama dalam komunikasi,
sekaligus sebagai sarana pendukung ilmu dan teknologi yang berkembang sesuai
dengan perkembangan zamannya. Bagi masyarakat Indonesia bahasa mempunyai
kedudukan dan fungsi di dalam kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara
Indonesia. Secara umum sudah diketahui bahwa bahasa berfungsi sebagai alat
2
berkomunikasi, alat mengidentifikasi diri, ataupun sebagai alat berinteraksi dalam
masyarakat.
Di Indonesia terdapat lebih dari empat ratus bahasa daerah. Di samping itu,
bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa resmi dan bahasa Nasional1. Hal tersebut
membuat masyarakat Indonesia menguasai lebih dari satu bahasa, yaitu bahasa
daerah dan bahasa Indonesia.
Siswa sebagai insan terpelajar telah mendapatkan kesempatan seluas-luasnya
untuk mempelajari keterampilan berbahasa, yakni menyimak, membaca, berbicara,
dan menulis. Hal ini memberikan kesempatan bagi siswa untuk menggunakan dan
mengembangkan keterampilan tersebut dalam belajar maupun berinteraksi sosial.
Seperti yang disebutkan, sejatinya keterampilan berbahasa adalah syarat mutlak
bagi para siswa dalam bersosialisasi. Apalagi keterampilan berbahasa menjadi tolok
ukur siswa dalam menginplementasikan keterdidikannya. Hal ini ditandai dengan
berbagai pelajaran apapun, tentunya tidak bisa dilepaskan dari unsur keterampilan
berbahasa, satu diantaranya adalah membaca.
Kegiatan membaca tidak terlepas dari kehidupan. Manusia dalam menjalankan
aktifitasnya pun sudah pasti melakukan kegiatan membaca. Membaca menjadi
keterampilan utama yang harus dikuasai oleh siswa. Sejak duduk di bangku Sekolah
Dasar, yang lebih dulu diajarkan oleh guru ke siswa adalah pengenalan huruf-huruf,
yang kemudian berlanjut pada bimbingan membaca. Oleh karena itulah, membaca
menjadi keterampilan yang sangat penting dan harus dipelajari lebih dalam. Sebab
membaca tidak saja sebatas mengenali huruf-huruf. Akan tetapi, membaca juga perlu
mengetahui dan memahami bacaan yang dibaca. Artinya, ada berbagai macam jenis,
metode, dan strategi dalam membaca, yang kemudian disebut membaca cepat.
Henry Guntur Tarigan berpendapat, “membaca adalah suatu proses yang
dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak
disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis2. Oleh karena itu,
membaca tidak sekadar menerima kata-kata yang tertulis, namun juga mampu
1 Henry Guntur Tarigan dan Djago Tarigan, Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa,
(Bandung: Angkasa, 1988) h. 7. 2 Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa (Bandung:
Angkasa, Edisi Revisi 2010), h. 1.
3
menerima dan memahami pesan yang disampaikan, sebab membaca itu tidak lain
dari upaya komunikasi antara penulis dengan pembaca melalui medium tulisan.
Terlepas dari itu, ketertarikan siswa dalam membaca saat ini teralihkan oleh
perkembangan teknologi, khususnya teknologi informasi. Akan tetapi tidak
diimbangi dengan penggunaan, pengawasan dan pengendalian yang baik. Kalangan
pelajar merupakan pengguna terbesar kemajuan teknologi informasi ini. tersedia
banyak media hiburan seperti TV, komputer, handphone, dan lain-lain. Kecanggihan
teknologi seakan menghipnotis para pelajar. Pelajar dimanjakan dengan media
tersebut, sehingga buku tidak lagi menjadi media yang kini digemari. Akan tetapi,
bukan tidak mungkin teknologi itu bisa dimanfaatkan oleh guru untuk dijadikan
media dalam pembelajaran membaca, sebab melalui teknologi yang digemari siswa
tersebut, media pembelajaran yang digunakan mampu merangsang kemampuan
membaca dan menumbuhkan ketertarikan siswa dalam membaca. Seperti
perkembangan teknologi dalam media audio visual, yakni televisi. Tidak bisa
dipungkiri jika televisi menjadi media yang digemari oleh manusia. Bahkan siswa
kebanyakan lebih suka menonton televisi daripada membaca.
Televisi termasuk media audio visual, dimana di dalamnya terdapat unsur suara
dan gambar. Salah satu acara televisi yang menjadi kebutuhan masyarakat adalah
berita, sebab di dalamnya berisi informasi-informasi yang aktual, hangat dan
terpercaya. Sebagaimana AS Haris Sumadiria menyatakan berita adalah semua hal
yang terjadi di dunia, apa yang ditulis dalam surat kabar, apa yang disiarkan di radio,
dan apa yang ditayangkan oleh televisi3. Berita di televisi ada yang menggunakan
bahasa asing, lalu terdapat teks terjemahan bahasa Indonesia untuk disajikan kepada
penonton yang tidak mengerti bahasa asing. Berita yang memiliki teks terjemahan
menurut peneliti dapat merangsang siswa dalam meningkatkan kemampuan
membaca cepat, karena siswa tidak hanya menonton, tapi juga dituntut untuk
membaca teks terjemahan pada berita tersebut secara cepat dan tepat.
Berdasarkan hal tersebut membuat peneliti tergerak untuk mengetahui pengaruh
teks terjemahan pada berita di televisi terhadap kemampuan membaca cepat siswa
3 Suhaemi dan Rulli Nasrullah, Bahasa Jurnalistik, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN
Jakarta, 2009), Cet. 1, h. 27.
4
kelas VIII SMP Islam Al Fajar, Pamulang, Tangerang Selatan Tahun Pelajaran
2016sss/2017. Maka dalam hal ini, penulis akan membahas bagaimana pengaruh teks
terjemahan berita di televisi terhadap kemampuan membaca cepat siswa. Penulis
berasumsi bahwa siswa yang kurang tertarik dalam membaca disebabkan oleh faktor
media pembelajaran yang digunakan guru yang begitu monoton, sehingga
menyebabkan siswa jenuh dan kurang minat dalam membaca.
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
dengan judul “Pengaruh Teks Terjemahan Berita di Televisi terhadap Kemampuan
Membaca Cepat Siswa Kelas VIII SMP Islam Al Fajar, Pamulang, Tangerang
Selatan, Tahun Pelajaran 2016/2017”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka masalah yang dapat
diidentifikasikan adalah sebagai berikut.
1. Diperlukan media yang lebih bervariasi dalam pengajaran membaca cepat.
2. Pembelajaran membaca masih dianggap monoton dan menjenuhkan.
3. Siswa memerlukan media yang tepat untuk meningkatkan membaca cepat.
4. Rendahnya minat membaca dikalangan pelajar.
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, masalah dalam penelitian ini dibatasi
pada pengaruh teks terjemahan berita di televisi terhadap kemampuan membaca
cepat siswa kelas VIII semester ganjil SMP Islam Al Fajar, Pamulang, Tangerang
Selatan, Tahun Pelajaran 2016/2017.
D. Rumusan Masalah
Setelah melihat uraian di atas dan agar dalam penelitian ini tidak terjadi
kerancuan, maka penulis dapat merumuskan permasalahan yang akan diangkat dalam
penelitian ini. Adapun rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah
“Bagaimana pengaruh teks terjemahan berita di televisi terhadap kemampuan
5
membaca cepat siswa kelas VIII SMP Islam Al Fajar, Pamulang, Tangerang Selatan,
Tahun Pelajaran 2016/2017?”.
E. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan hal yang penting dalam kegiatan penelitian ini.
Sesuai dengan rumusan masalah yang diteliti, penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh teks terjemahan pada berita di televisi terhadap kemampuan
membaca cepat siswa kelas VIII SMP Islam Al Fajar, Pamulang, Tangerang Selatan,
Tahun Pelajaran 2016/2017.
F. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Manfaat teoretis adalah manfaat yang berhubungan dengan pengembangan
ilmu. Hasil penelitian ini, diharapkan bermanfaat bagi pengembangan
pembelajaran bahasa Indonesia di tingkat SMP. Selain itu, hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi referensi dalam bidang penelitian dan pengembangan
media pembelajaran membaca.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan
siswa dan meningkatkan kemampuan dalam membaca.
b. Bagi guru, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai
informasi tentang media pembelajaran membaca yang dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca.
c. Bagi peneliti lain, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi rujukan
untuk melakukan penelitian lanjutan yang berkaitan dengan media
pembelajaran membaca.
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Deskripsi Teoretik
1. Hakikat Membaca
Membaca adalah proses menambah khazanah dan memperdalam
pengetahuan tentang sesuatu1. Selain menjadi aktivitas menambah dan
memperdalam ilmu pengetahuan, membaca juga menjadi wahana pertemuan
antara pembaca dan penulis. Pertemuan itu tentunya dilakukan lewat gagasan
yang ditranformasikan penulis di dalam suatu teks.
Aniatul Hidayah menjelaskan, “membaca merupakan kegiatan yang dapat
mengembangkan pemikiran dan menjernihkan cara berpikir seseorang”2.
Tidak dapat dipungkiri, belajar selalu dikaitkan dengan kegiatan membaca.
Menjadi hal yang lumrah, jika ada seseorang yang dikategorikan dengan
segudang pengetahuan dan cerdas akan wawasan, tentu dikarenakan faktor
banyaknya ia membaca. Oleh karena itu, membaca menjadi medium ilmu
pengetahuan, yang tidak hanya sekedar membunyikan rentetan huruf-huruf
dan lambang tulisan.
Suhendar dan Pien menjelaskan, “membaca sebagai suatu bagian
komunikasi tulisan, lambang-lambang bunyi diubah menjadi lambang-
lambang tulisan atau huruf-huruf dan lambang-lambang tulisan atau huruf –
huruf itulah yang diubah menjadi makna”3. Sebagai bagian dalam
komunikasi, membaca tentu perlu dipelajari. Sebab membaca merupakan
keterampilan berbahasa, dan keterampilan itu perlu dipelajari lebih mendalam.
Hal ini senada dengan yang dikemukakan Guntur Tarigan, membaca
merupakan salah satu keterampilan berbahasa dari empat keterampilan
berbahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis4.
1 Antoni Lutfi Arifin, Be A Reader (Jakarta: Gramedia, 2013), h. 5.
2 Aniatul Hidayah, Membaca Super Cepat (Jakarta: Laskar Aksara, 2012), h. 5.
3 ME Suhendar dan Pien Supinah, Mata Kuliah Dasar Umum Pengajaran Ujian
Keterampilan Membaca dan Keterampilan Menulis (Bandung: Pionir Jaya, 1992), h. 4. 4 Henry Guntur Tarigan, Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa (Bandung:
Angkasa, Edisi Revisi 2010), h. 1.
7
2. Tujuan Membaca
Agar manfaat dari kegiatan membaca dapat terasa, hendaknya seseorang
memiliki tujuan atas bacaan yang ia baca. Hal ini dapat kita lihat dari
penjelasan Farida Rahim dalam bukunya bahwa “membaca hendaknya
mempunyai tujuan, karena seseorang yang membaca dengan suatu tujuan,
cenderung lebih memahami dibandingkan dengan orang yang tidak
mempunyai tujuan”.5 Begitu seyogiyanya yang menjadi tujuan membaca.
Lebih mendalam Dalman mengemukakan, pada dasarnya kegiatan membaca
bertujuan untuk mencari dan memperoleh pesan atau memahami makna
melalui bacaan.6
Antoni Lutfi Arifin mengatakan bahwa tujuan membaca ada dua,
yaitu: 7
a. Tujuan Kreasi
Membaca yang bertujuan sebagai sarana kreasi yaitu membaca
untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan dengan cara mengikat
makna bacaan yang didapat menuju perubahan diri.
b. Tujuan Rekreasi
Tujuan membaca untuk rekreasi yaitu membaca sebagai sarana
mencari kesenangan, hiburan. Bacaan rekreasi ini didapat dari buku-
buku cerita pendek, novelette (novel pendek), novel, puisi, dan bacaan
sastra lainnya.
Sementara itu, tujuan membaca menurut Tarigan adalah untuk mencari
serta memperoleh informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan.8
Melalui pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan, tujuan membaca
sejatinya adalah hakikat membaca itu sendiri.
3. Manfaat Membaca
Widyamartaya menjelaskan mengenai manfaat membaca di antaranya
dapat membuka cakrawala kehidupan bagi pembaca; dapat menyaksikan dunia
5 Farida Rahim, Pengajaran Membaca di sekolah Dasar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2008),
Cet. II, h. 11. 6 Dalman, Keterampilan Membaca, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2013), h. 11.
7 Antoni Ludfi Arifin, Op. Cit., h. 50-51.
8 Henry Guntur Tarigan, Op.Cit., h. 9.
8
lain, yaitu dunia pikiran dan renungan; dan mengubah pembaca menjadi
memesona dan terasa nikmat tutur katanya9.
Dr. Ragib As-Sirjani juga mengungkapkan keharusan seseorang untuk
membaca karena banyak manfaatnya. Membaca merupakan sarana manusia
untuk belajar dan mengajar. Selain itu, membaca merupakan suatu perangkat
bagi manusia untuk memperoleh ilmu pengetahuan, serta mengambil manfaat
dan informasi dari hasil karya orang-orang terdahulu.10
Lebih lanjut, Ragib As-Sirjani mengatakan, dengan membaca seseorang
bisa menelaah dan mengetahui segala sesuatu yang dimiliki orang lain dengan
cara yang mudah dan simpel. Selain itu, agama mengajarkan kepada kita
untuk membaca sesuai dengan ayat Al-quran yang pertama kali turun kepada
umatnya melalui nabi Muhammad SAW yang berbunyi, “bacalah..”.11
Dengan demikian, seseorang dapat memperoleh ilmu pengetahuan dengan
membaca. Membaca merupakan kebutuhan yang sangat pokok dan prinsip
dalam kehidupan kita pada zaman modern sekarang ini.
4. Membaca Cepat
Keterampilan membaca memiliki peranan penting dalam kehidupan
manusia. Seseorang yang memiliki keterampilan membaca tentu akan dapat
berkomunikasi dengan bahasa tulis. Bahkan dengan keterampilan membaca,
seseorang mampu menggapai informasi, menambah wawasan dan mendalami
ilmu pengetahuan. Namun, tidak semua orang mampu membaca dengan
efektif. Agar seseorang dapat membaca efektif maka diperlukan sebuah
strategi, teknik, atau metode. Salah satunya adalah membaca cepat.
Nurhadi mengungkapkan membaca cepat dan efektif yaitu jenis membaca
yang mengutamakan kecepatan, engan tidak meninggalkan pemahaman
terhadap aspek bacaannya12
. Hal ini berarti, dalam membaca cepat bukan
9 A. Widyamartaya, Seni Membaca untuk Studi (Yogyakarta: Kasinius, 1992), h. 140.
10 Raghib As-Sirjani., dan Amir Al-Madari, Spiritual Reading: Hidup Lebih Bermakna
dengan Membaca. (Solo: Aqwam,2007) h. 67-68. 11
Ibid,. 12
Nurhadi, Membaca Cepat dan Efektif (Teori dan Latihan), (Jakarta: Sinar Dunia
Algesindo, 2008), h. 31.
9
hanya kecepatan dalam membaca yang menjadi patokan, melainkan juga harus
disertai pemahaman dari apa yang telah dibacanya. Apabila seseorang dapat
membaca dengan waktu yang sedikit dan pemahaman yang tinggi maka
seseorang tersebut dapat dikatakan pembaca cepat.
Senada dengan Nurhadi, Hernowo menjelaskan bahwa membaca cepat
adalah kegiatan merespon lambang-lambang cetak atau lambang tulis dengan
pengertian yang tepat dan cepat.13
Namun dalam penjelasannya, Hernowo
menyebut pemahaman dengan istilah pengertian yang tepat.
Sebagaimana yang telah dipaparkan di atas, dua hal yang ditekankan
dalam membaca cepat yaitu cepat dan tepat. Cepat berarti kemampuan untuk
memanfaatkan waktu seefektif mungkin untuk menemukan informasi-
informasi yang ada dalam teks. Tepat berarti informasi yang didapatkan
merupakan informasi yang tepat meskipun proses membaca dilakukan dengan
cepat.
Lebih terperinci, Soedarso memaparkan pengertian membaca cepat, yaitu
kemampuan membaca dengan memperhatikan tujuan dari membaca.
Kecepatan membaca harus fleksibel, artinya kecepatan itu tidak harus selalu
sama, ada kalanya diperlambat karena bahan-bahan dan tujuan kita
membaca14
. Hal ini berarti seorang pembaca tidak melulu menerapakan
membaca dengan cepat setiap saat, keadaan, suasana dan jenis bacaan yang
dihadapinya. Namun, pembaca tahu kapan membaca dengan kecepatan tinggi,
kapan memperlambat, kapan harus berhenti, dan seterusnya. Dengan
demikian, pembaca cepat menerapkan kemampuan membaca cepat
berdasarkan kebutuhan dan tujuan tertentu.
Secara lebih rinci, pengertian membaca cepat dipaparkan oleh Keke T.
Aritonang, “membaca cepat adalah membaca dengan kecepatan tinggi, hampir
keseluruhan materi dibaca dalam waktu tertentu yang disertai dengan
13
Hernowo, Quantum Reading (Bandung: MLC, 2003) h. 9. 14
Nurhayati, Meningkatkan Hasil Belajar Menemukan Gagasan Utama Paragraf dalam Keterampilan Membaca Cepat dengan Teknik Skippin Ayunan Visual pada Siswa Kelas XI IPA SMA Smart Ekselensia Indonesia, Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa Edisi I, 2011, h. 5.
10
pemahaman isi 70%15
. Materi dalam hal ini adalah jumlah kata yang
terkandung dalam suatu bacaan, sedangkan waktu tertentu artinya untuk
memahami materi bacaan memerlukan waktu. Waktu yang dipergunakan
dalam membaca cepat adalah satuan waktu, yaitu menit. Pemahaman isi
bacaan 70% artinya, setelah selesai membaca sekurang-kurangnya pembaa
menguasai isi bacaan sebanyak 70%.
Berdasarkan paparan di atas, maka dibutuhkan sebuah rumus untuk
mengukur kemampuan efektif membaca seseorang, lebih lanjut disebut KEM.
Sebagaimana dikuatkan dengan pendapat Harjasujana dan Mulyati yang
menyebut keterampilan membaca cepat dengan KEM (Kemampuan Efektif
Membaca) dan menjelaskan bahwa KEM merupakan perpaduan antara
kecepatan membaca dan kemampuan memahami isi bacaan16
.
Rahmat Hidayat menjelaskan bahwa cara penghitungan kemampuan
membaca cepat yang dikutip dari Wiryodiyono dan cara perhitungan KEM
Mulyati, dapat dibuat beberapa alternatif rumus kemampuan membaca
cepat/KEM yang dapat digunakan untuk menghitung dan menentukan
kemampuan membaca cepat/KEM seseorang, yaitu17
:
1) Kecepatan Membaca
x 60
2) Kemampuan Pemahaman
x 100%
3) Kecepatan Efektif Membaca
KEM= kecepatan membaca x kemampuan pemahaman
15
Sri Angreyani Fransiska Palamani, Kemampuan Membaca Cepat pada Siswa Kelas V SDN 4 Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo, Jurnal, 2015. h.6.
16 Akhmad Slamet Harjasujana dan Yeti Mulyati, Membaca 2 (Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek
Penataran Guru SLTP Setara D-III, 1996)., h. 69. 17
Rahmat Hidayat, “Peningkatan Keterampilan Membaca Cepat Wacana Deskripsi dengan Media Teks Bergerak Bagi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 2 Plere”t, Skripsi, Universitas
Negeri Yogyakarta, 2012. h. 13-14.
11
Standar kecepatan baca seseorang didasarkan atas tingkatan dalam
berstudi. Berdasarkan hasil penelitian para ahli membaca di Amerika Serikat,
kecepatan yang memadai untuk tingkatan sekolah adalah berikut ini18
.
Tingkat SD : 200 x 70% = 140 kpm
Tingkat SLTP : 200 x 70% s.d. 250 x 70% = 140 – 175 kpm
Tingkat SLTA : 250 x 70% s.d. 350 x 70% = 175 – 245 kpm
Tingkat PT : 350 x 70% s.d. 400 x 70% = 245 – 280 kpm
Penelitian ini dilakukan terhadap siswa SMP, maka pencapaian kpm yang
harus diperoleh siswa setelah diberi perlakuan minimal adalah 140 – 175 kpm.
5. Media Pembelajaran
a. Pengertian Media Pembelajaran
Media dan pembelajaran menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan.
Kehadiran media menjadi alat yang menunjang keberhasilan
pembelajaran. Bahkan, tanpa adanya media, ilmu yang disampaikan tidak
akan bisa ditransferkan dengan baik.
Kata Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak
dari kata “medium”, secara harfiah artinya “perantara” atau “pengantar”
yakni perantara atau sumber pesan dengan penerima pesan. Dalam bahasa
arab, media adalah perantara atau pengantar pesan dan pengirim pesan
kepada penerima pesan.19
Suparno menjelaskan, “media adalah alat yang
dipakai sebagai saluran untuk menyampaikan suatu pesan atau informasi
dari suatu sumber kepada penerimanya”.20
Yudi Munadi berpendapat bahwa “media pembelajaran juga dapat
dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan
menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga tercipta
lingkungan belajar yang kondusif di mana penerimanya dapat melakukan
18
Haryadi, Peningkatan Keterampilan Membaca Cepat Mahasiswa Jurusan BSI UNNES dengan Perkuliahan Berbasis Latihan Berjenjang dan Pengalaman, Jurnal, Universitas Negeri
Semarang. 19
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2010), h. 3 20
Jauharoti Alfin, dkk. Pembelajaran Bahasa Indonesia MI, (Surabaya: Learning
Assistance Program for Islamic Schools, 2009), ed. I Paket 1-7, h. 8.
12
proses belajar secara efisien dan efektif”.21
Dengan demikian, media
pembelajaran menjadi penting untuk menciptakan proses belajar yang
efesien dan efektif.
b. Fungsi Media Pembelajaran
Media pembelajaran memiliki fungsi yang sangat strategis dalam
pembelajaran. Seringkali terjadi banyaknya siswa yang tidak atau kurang
memahami materi pelajaran yang disampaikan guru atau pembentukan
kompetensi yang berikan kepada siswa dikarenakan ketiadaan atau kurang
optimalnya pemberdayaan media pembelajaran dalam pembelajaran, tiga
kelebihan kemampuan media menurut Garlach dan Ely dalam I Wayan
Santyasa adalah sebagai berikut:
1) Kemampuan Fiksatif
Media dapat menangkap, menyimpan, dan menampilkan kembali
suatu obyek kejadian. Dengan kemampuan ini, obyek atau kejadian
dapat digambar, dipotret, direkam, difilmkan, kemudian dapat
disimpan dan pada saat diperlukan dapat ditunjukan dan diamati
kembali seperti kejadian aslinya.
2) Kemampuan Manipulatif
Media dapat menampilkan kembali obyek atau kejadian dengan
berbagai macam perubahan (manipulasi) sesuai keperluan, misalnya
diubah ukurannya, kecepatannya, warnanya, serta dapat pula diulang-
ulang penyajiannya.
3) Kemampuan Distributif
Media mampu menjangkau audien yang besar jumlahnya dalam
satu kali penyajian secara serempak, misalnya siaran TV atau Radio.
c. Pertimbangan Pemilihan Media
Oemar Hamalik memaparkan dalam memilih dan menggunakan media
pendidikan harus sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu, yakni:
21
Yudi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru (Jakarta: Gaung Persada
(GP) Press, 2012), h. 7-8.
13
karakteristik siswa, tujuan pembelajaran, bahan ajar, karakteristik media
sendiri, dan sifat pemanfaatan media. 22
1) Karakteristik siswa
Merupakan keseluruhan pola kelakuan dan kemampuan yang ada
pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dan pengalamannya, sehingga
menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya. Setidaknya dalam
karakteristik siswa ada tiga hal yang berkaitan, yaitu: karakteristik yang
berkenaan dengan kemampuan awal, karakteristik yang berhubungan
dengan latar belakang, dan karakteristik yang berhubungan dengan
perbedaan pribadi.
2) Tujuan belajar
Pertimbangan dalam hal pemilihan media yaitu kesesuaian tujuan
belajar. Semuanya dimaksudkan untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Berkaitan dengan hal ini, hasil belajar tersebut meliputi kognitif, afektif
dan psikomotorik.
3) Sifat bahan ajar
Banyak jenis aktivitas yang biasa dilakukan siswa di sekolah. Isi
bahan ajar tidak cukup hanya menuntut aktivitas siswa seperti
mendengarkan, dan mencatat. Oleh karena itu, dalam pemilihan media
bahan ajar yang digunakan dapat mencakup berbagai aktivitas siswa di
sekolah.
4) Pengadaan media
Dari segi pengadaan, media dapat dibagi menjadi dua macam, yaitu:
media jadi dan media rancangan. Baik media jadi dan rancangan,
keduanya harus dapat disesuaikan dengan tujuan pembelajaran.
Aspek lain yang memerlukan pertimbangan agar dalam pemilihan
dan pengembangan media dapat maksimal adalah kemampuan biaya,
ketersediaan waktu, tenaga, fasilitas dan peralatan pendukung.
5) Sifat pemanfaatan media
22
Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1994), h. 6.
14
Dilihat dari sifat pemanfaatannya, media pembelajaran terdapat dua
macam, yaitu:
a. Media primer, yaitu media yang diperlukan atau harus
digunakan oleh guru untuk membantu siswa dalam proses
pembelajarannya.
b. Media sekunder, media ini bertujuan untuk memberikan
pengayaan materi.
Berdasarkan kriteria tersebut, guru haruslah pandai menentukan media
apa yang cocok untuk digunakan dalam pembelajaran. Media yang
digunakan harus sesuai dengan apa yang ditetapkan dalam tujuan
mengajar, sehingga kebermanfaatan media yang digunakan menjadi
maksimal.
d. Jenis-jenis Media
Media pembelajaran yang digunakan guru dalam proses belajar
mengajar banyak ragamnya. Secara garis besar, media dikelompokkan
menjadi empat kelompok yaitu: 1) audio, 2) visual, 3) audio-visual, dan 4)
multimedia.
1) Media audio
Yudhi Munadi menjelaskan bahwa media audio adalah media yang
hanya melibatkan indera pendengaran dan hanya mampu memanipulasi
kemampuan suara semata.23
Sadiman dkk memaparkan, dengan media
audio pesan yang akan disampaikan dituangkaan ke dalam lambang-
lambang auditif, baik verbal (ke dalam kata/bahasa lisan) maupun non
verbal.24
Jadi, dapat disimpulkan bahwa media audio adalah media yang
menyampaikan pesan melalui bunyi. Bunyi yang disampaikan
kemudian diolah oleh otak untuk menjadi sebuah informasi.
Beberapa contoh media audio yang dapat dipakai dalam proses
pembelajaran yaitu: radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan
23
Yudi Munadi, op. cit., h. 49. 24
Arief S. Sadiman dkk., Media Pendidikan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2005)
h. 49.
15
sebagainya. Melalui media audio siswa dapat memperoleh suatu
informasi melalui bunyi-bunyi yang ditangkap oleh indera pendengaran
yang dapat dikaji dan diingat menjadi sebuah ilmu pengetahuan atau
suatu kajian untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasan yang
peserta didik miliki.
2) Media Visual
Visual jika dilihat dari arti harfiahnya yaitu dapat dilihat dengan
indera penglihatan yaitu mata dan memperkuat ingatan. Media visual
dapat memperlancar pemahaman (misalnya melalui elaborasi struktur
dan organisasi) dan memperkuat ingatan.25
3) Media Audiovisual
Yudhi Munadi menjelaskan, media audio visual adalah media yang
melibatkan indera pendengaran dan penglihatan sekaligus suatu
proses.26
Jadi, dalam suatu proses pembelajaran yang menggunakan
media audio visual peserta didik memaksimalkan indera pendengaran
dan penglihatannya untuk menjalani proses pembelajaran tersebut.
4) Multimedia
Multimedia pembelajaran adalah media yang mampu melibatkan
banyak indera dan organ tubuh selama proses pembelajaran
berlangsung.27
Contoh dari multimedia pembelajaran adalah komputer.
Komputer dikategorikan sebagai multimedia karena pengoperasiannya
menggunakan berbagai indera dan organ yaitu indera penglihatan,
indera pendengaran, dan salah satu organ gerak yaitu tangan.
e. Manfaat Media Pembelajaran
Sadiman memaparkan, secara umum media pendidikan mempunyai
kegunaan-kegunaan sebagai berikut.
1) Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu bersifat verbalistis
(dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan berkala).
2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera.
25 Azhar Arsyad, Op.Cit., h. 91.
26 Yudhi Munadi, op. cit., h. 56.
27 Ibid.
16
3) Penggunaan media pendidikan secara tepat dan bervariasi dapat
mengatasi sikap pasif anak didik. Dalam hal ini media berguna.
4) Dengan sifat yang unik pada tiap siswa ditambah lagi dengan
lingkungan dan pengalaman yang berbeda, sedangkan kurikulum
dan materi pendidikan ditentukan sama untuk setiap siswa, maka
guru banyak mengalami kesulitan bilamana semuanya itu harus
diatasi sendiri.28
Media pembelajaran sampai saat ini sangat bermanfaat dalam
menciptakan kegiatan belajar mengajar yang menarik dan asik, sehingga
dalam kegunaannya tidak menimbulkan kejenuhan siswa dalam belajar.
6. Definisi Penerjemahan
a. Pengertian Penerjemahan
Banyak definisi yang diberikan oleh para ahli terkait penerjemahan. Dari
berbagai definisi yang ada, sebagian pakar bahasa mendefinisikan terjemahan
berdasarkan pengalihan bentuk-bentuk dari suatu bahasa ke dalam bahasa lain.
Selain itu, ada juga sebagian pakar yang menekankan terjemahan sebagai
pengalihan arti dan pesan dari suatu bahasa sumber ke dalam bahasa sasaran
(Bsa). Hal ini dijelaskan oleh Moch. Syarif dalam bukunya, bahwa
penerjemahan adalah “proses memindahkan pesan yang telah diungkapkan
dalam bahasa yang satu (Bsu) ke dalam bahasa yang lain (Bsa) secara sepadan
dan wajar dalam pengungkapannya sehingga tidak menimbulkan kesalahan
persepsi dan kesan asing dalam menangkap pesan tersebut.29
Emir berpendapat, mengutip J. Catford: translation is the replacement of
textual material in one language (SL) by equivalent textual material in
another language (TL).30 Penerjemahan berarti proses penggantian matrial
tekstual dari suatu bahasa (BS) dengan material terkstual yang sepadan dari
28
Arief S. Sadiman dkk., Op.Cit., h. 17. 29
Moh. Syarif Hidayatullah, Seluk Beluk Penerjemahan Arab-Indonesia Kontemporer,(Ciputat: UIN PRESS, 2014), Cet. I, h. 17.
30 Emir, Teori dan Pengajaran Penerjemahan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
2015), Cet. I, h. 3.
17
bahasa lain (BT)31
Definisi tersebut menekankan bahwa wacana alihan
haruslah sepadan dengan wacana aslinya, karena padanan merupakan kata
kunci dalam proses terjemahan, dengan sendirinya pesan dalam wacana alihan
akan sebanding dengan pesan pada wacana aslinya.
Berdasarkan beberapa pendapat diatas mengenai definisi terjemahan, dapat
kita simpulkan bahwa terjemahan, baik lisan maupun tulisan, memberikan
penekanan lebih kepada makna atau pesan yang akan disampaikan. Walaupun
tidak menjadi prinsip bahwa dalam melakukan terjemahan harus patuh kepada
bentuk bahasa sumbernya, melainkan yang menjadi poin penting adalah
bahwa hasil terjemahan mempunyai maksud dan maka yang sama persis
dengan pesan bahasa sumbernya.
Dalam batasan penerjemahan dinyatakan bahwa penerjemahan adalah
proses pengalihan makna dari teks bahasa sumber ke dalam teks bahasa
sasaran. Batasan itu menunjukkan betapa penting peranan bahasa teks sebelum
diputuskan untuk dipilih sebagai teks bahasa sumber untuk diterjemahkan.
Frans Sayogie menjelaskan jenis teks yang diterjemahkan dapat dibedakan
menurut beberapa bagian, yaitu: 32
1. Nilai Keindahannya
Berdasarkan nilai keindahannya dibedakan teks sastra yang bersifat
ekspresif dan teks nonsastra yang bersifat informati. Teks sastra antara lain
mencakup roman, novel, dan puisi. Teks nonsastra antara lain mencakup
pengetahuan populer, karya ilmiah, informasi ilmiah, dan sebagainya.
2. Bentuk penulisannya
Jenis teks yang diterjemahkan menurut jenis penulisannya, teks
dibedakan menjadi empat, yaitu eksposisi, argumentasi, narasi dan
deskripsi.
3. Pendekatan dan tujuan penulisannya
31
J. Catford, Linguistic Theory of Transnlation (London: Oxford University Press, 1978),
h. 20. 32
Frans Sayogie, Teori dan Praktik Penerjemahan, (Pamulang: Transpustaka, 2014), h.
83.
18
Teks juga dapat dibedakan berdasarkan tujuan penulisannya, yaitu teks
otentik dan teks rekaan. Teks otentik dibuat untuk khalayak pembbaca
umum, sedangkan teks rekaan dibuat untuk tujuan khusus.
Berdasarkan definisi di atas, dalam penerjemahan penting untuk
memerhatikan jenis teks sebelum melakukan penerjemahan. Hal ini akan
menentukan proses penerjemahan yang akan dilakukan. Melihat
penjelasan yang dipaparkan, dapat ditentukan jenis teks yang digunakan
dalam penelitian ini termasuk ke dalam jenis teks nonsastra yang
mencakup tentang informasi-informasi ilmiah. Teks tersebut termasuk ke
dalam jenis teks deskripsi dengan tujuan dibuat untuk khalayak umum.
b. Proses Penerjemahan
Kegiatan menerjemahkan bukan hanya mengalihkan bahasa yang satu
(bahasa sumber) ke bahasa lainnya (bahasa sasaran) tetapi juga mengubah
bentuk dari bahasa sumber ke bahasa sasaran. Hal yang lebih penting lagi
adalah memindahkan arti dan pesan dari bahasa sumber ke bahasa sasaran
dan pembaca merasa teks bacaan tersebut bukanlah hasil karya
terjemahan.
Jika dilihat dari prosesnya, penerjemahan yang baik harus mengikuti
suatu proses yang baik harus mengikuti suatu proses yang bertahap. Dr.
Kardimin mengutip pendapat Nida dan Taber memaparkan bahwa dalam
proses penerjemahan yang baik terdapat tiga tahap yaitu tahap analisis,
transfer, dan restrukturisasi.33
1. Tahap analisis atau pemahaman. Dalam tahap ini struktur lahir
(atau kalimat yang ada) dianalisis menurut hubungan gramatikal,
menurut hubungan gramatikal, menurut makna kata atau
kombinasi kata, makna tekstual dan bahkan makna kontekstual.
2. Tahap transfer. Dalam tahap ini materi yang sudah dianalisis dan
dipahami maknanya tadi diolah penerjemah dalam pikirannya dan
dipindah dari Bsu ke dalam Bsa.
33
Kardimin, Pintar Menerjemah Wawasan Teoritik dan Praktek, (Yogyakarta: Pustaka
Pelajar, 2013), h.16-17.
19
3. Tahap restrukturisasi. Dalam tahap ini penerjemah berusaha
mencari padanan kata, ungkapan, dan struktur kalimat yang tepat
dalam Bsa, sehingga isi, makna dan pesan yang ada dalam teks
Bsu tad bisa disampaikan sepenuhnya dalam BSa.
Senada dengan pendapat di atas, Frans Sayogie mengutip pendapat
Larson menjelaskan, penerjemahan merupakan proses yang dilakukan
secara bertahap. Adapun tahap-tahap penerjemahan sebagai berikut: (1)
mempelajari leksikon, struktur gramatikal, situasi komunikasi, dan konteks
budaya dari teks bahasa sumber; (2) menganalisis teks bahasa sumber
untuk menemukan maknanya; dan (3) mengungkapkan kembali makna
yang sama itu dengan menggunakan leksikon dan struktur yang sesuai
dengan bahasa sasaran dan konteks budayanya.34
Berdasarkan penjelasan mengenai proses penerjemahan dapat
disimpulkan bahwa untuk menghasilkan karya terjemahan yang baik
diperlukan beberapa tahap yang harus dilakukan, yaitu menganalisis
struktur kalimat bahasa sumber yang akan diterjemahkan, mentransfer
hasil analisis tersebut ke dalam bahasa sasaran, dan merestruktur pola
kalimat tersebut ke dalam bahasa sasaran.
c. Penerjemahan Teks Berita di Televisi
Stasiun televisi memiliki program acara yang terdiri program acara
lokal dan program acara bahasa asing.seperti contohnya program acara
berita. Untuk membantu penonton memahami suatu program acara berita
bahasa asing yang ditayangkan maka sudah tentu diperlukan seorang
penerjemah. Penerjemah berungsi mengalihbahasakan isi berita bahasa
sumber (bahasa asing yang bersangkutan) ke bahasa sasaran (bahasa
Indonesa) sehingga pemirsa dapat menangkap informasi yang disampaikan
oleh program berita tersebut.
34
Frans Sayogie, Teori dan Praktik Penerjemahan, (Pamulang: Transpustaka, 2014), h.
17.
20
Penerjemahan televisi berbeda dengan penerjemahan pada umumnya.
Televisi merupakan media audio-visual, karena itu penerjemahan televisi
bertumpu kepada audio dan visual. Pada dasarnya, penerjemahan pada
program televisi terbagi menjadi dua, yaitu subtitling dan dubbing (sulih
suara). Subtitle adalah teks terjemahan yang muncul dibagian bawah layar
televisi. Dubbbing adalah sulih suara, mengganti audio bahasa sumber
dengan audio bahasa sasaran.35
1) Subtitling
Subtitle, yaitu memberikan sebuah terjemahan dari dialog bahasa
sumber ke dalam bahasa sasaran dalam bentuk disinkronkan
keterangannya, biasanya di bagian bawah layar.
Prinsip adalah membantu pemirsa memahami isi film, bukan
membuat pemirsa sibuk membaca. Oleh karena itu, bahasa subtitling
haruslah merupakan bahasa yang singkat, padat dan tepat sasaran.
Bahasa yang digunakan adalah bahasa yang baik dan benar.36
2) Dubbing
Banyak permasalahan yang harus ditanggulangi dalam dubbing
(sulih suara) ditinjau dari segi kebahasaan. Benny Hoedoro Hoed
memaparkan, permasalahan kebahasaan dapat ditinjau melalui tiga
segi, yaitu (a) segi penerjemahan, (b) segi penyelarasan naskah, dan
(c) segi pengisian suara.37
Lebih ringka Frans Sayogie menjelaskan, dalam penerjemahan
dubbing (sulih suara) bahasa Indonesia yang dipergunakan adalah
bahasa Indonesia luwes yang baik dan benar. Bahasa Indonesia yang
baik dan benar bukanlah berarti menggunakan bahasa Indonesia yang
formal, tapi menggunakan bahasa yang sesuai dengan situasi, kondisi,
35
Moch. Syari, Diktat Teori dan Permasalahan Terjemah h.5. 36
Frans Sayogie, Teori dan Praktik Penerjemahan, (Pamulang: Transpustaka, 2014), h.
171-172. 37
Pro. Dr. Benny Hoedoro Hoed, Penerjemahan dan Kebudayaan, (Jakarta: PT Dunia Pustaka Jaya, 2006) h.102.
21
konteks film dan jenis film dengan tetap mengacu kepada kaidah yang
berlaku.38
7. Berita
d. Pengertian Berita
Ashadi Siregar menyatakan, berita adalah “melaporkan seluk-beluk
peristiwa yang telah, sedang, atau akan terjadi. Melaporkan di sini berarti
menuliskan apa yang dilihat, didengat, atau dialami seseorang atau
sekelompok orang”.39
Menurut William S. Maulsby dalam Sam Abeda Pranomo, “Berita bisa
didefinisikan sebagai suatu penuturan secara benar dan tidak memihak dari
fakta-fakta yang mempunyai arti yang penting dan baru terjadi, yang dapat
menarik perhatian para pembaca berita di surat kabar tersebut.”40
Dapat disimpulkan berita merupakan sebuah informasi yang bertujuan
memaparkan suatu kejadian atau peristiwa penting yang bersifat fakta dan
aktual kepada khalayak.
Hal senada diungkapkan oleh A Muis mengungkapkan, berita adalah
laporan tentang gagasan, kejadian, atau konflik yang baru terjadi, yang
menarik bagi konsumen berita dan menguntungkan bagi pembuat berita itu
sendiri.41
Dapat dikatakan bahwa sebuah peristiwa dapat dikatakan sebagai
berita apabila peristiwa tersebut mempunyai nilai diluar kebiasaan pada
umumnya, maksudnya berita tersebut merupakan sesuatu yang menarik
dan menjual untuk diinformasikan kepada khalayak ramai. Sebagaimana
Morissan berpendapat, “Berita adalah informasi yang penting dan/atau
menarik bagi khalayak audien”.42
38
Frans Sayogie, Teori dan Praktik Penerjemahan, (Pamulang: Transpustaka, 2014), h.
173. 39
Ashadi Siregar, dkk., Bagaimana Meliput dan Menulis Berita untuk Media Massa,
(Yogyakarta: Kanisius, 2003), Cet. Ke- 5, h. 19. 40
Sam Abeda Pareno, Manajemen Berita antara Idealisme dan Realita, (Surabaya:
Papyrus, 2003), h. 6. 41
A Muis, Jurnalistik Hukum dan Komunikasi Massa, (Jakarta: PT. Dharu Anutama,
1999), cet. I, h. 26. 42
Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir, (Jakarta: Kencana, 2010), h. 8.
22
e. Unsur-unsur Berita
Tradisi jurnalistik lazim mengenal bahwa di dalam sebuah berita
terdapat formula (rumusan) 5W+1H. Formula ini juga menjadi pedoman
sebagai syarat kelengkapan sebuah berita.Berikut ringkasan dari formula
yang dimaksud43
:
1) Who (siapa): berita harus mengandung unsur „siapa‟, harus
menyebutkan sumber yang jelas. Dengan kata lain, berita harus
mempunyai sumber yang jelas.
2) What (apa): setelah mengetahui sumber berita, selanjutnya penting
untuk mengetahui „apa‟ yang dikatakannya dengan kata lain, „apa‟
adalah mencari tahu hal yang menjadi topik berita tersebut.
3) Where (di mana): berita juga harus menunjuk pada tempat
kejadian; „di mana‟ terjadinya peristiwa atau fakta itu.
4) When (kapan): pertanyaan When akan menyangkut waktu kejadian
ataupun kemungkinan-kemungkinan waktu yang berkaitan dengan
kejadian tersebut.
5) Why (mengapa): kelengkapan unsur berita harus dapat
menjelaskan „mengapa‟ peristiwa itu terjadi. Hal ini berkaitan
untuk memenuhi rasa ingin tahu pembaca mengenai penyebab
terjadinya peristiwa itu.
6) How (bagaimana): akan memberikan fakta yang berkaitan dengan
proses kejadian yang diberitakan.
Selain kelima unsur tersebut, unsur-unsur yang harus dimiliki dalam
sebuah berita menurut Romli, adalah sebagai berikut44
:
1) Cepat, yakni aktual atau ketepatn waktu. Unsur ini mengandung
makna sesuatu yang baru.
2) Nyata, yakni informasi tentang sebuah fakta, bukan fiksi atau
karangan. Sebuah berita harus merupakan informasi tentang suatu
43
Sedia Willing Barus, Jurnalistik Petunjuk Teknik Menulis Berita, (Jakarta: Erlangga,
2010), h. 36. 44
Suhaemi dan Rulli Nasrullah. Op. Cit., h. 31-32.
23
yang sesuai dengan keadaan sebenarnya atau laporan mengenai
fakta sebagaimana adanya.
3) Penting, artinya menyangkut kepentingan orang banyak.
4) Menarik, artinya mengundang orang untuk membaca berita yang
ditulis.
f. Jenis-jenis Berita
Berita jurnalistik yang banyak muncul dalam surat kabar atau majalah,
dapat digolongkan atas berita langsung (straight/hard/spot news), berita
ringan (soft news), berita kisah (feature), serta laporan mendalam (indepth
report). Berikut ini akan dijelaskan pengertian dari setiap jenis berita
tersebut.45
1) Berita langsung (straight/hard/spot news)
Berita langsung digunakan untuk menyampaikan kejadian-kejadian
penting yang secepatnya perlu diketahui oleh pembaca. Disebut berita
langsung (straight/hard/spot news) karena unsur-unsur terpenting dari
peristiwa itu harus langsung (sesegera mungkin disampaikan kepada
pembaca.
2) Berita ringan (soft news)
Berita ringan tidak mengutamakan unsur penting yang hendak
diberitakan, melainkan sesuatu yang menarik. Berita ini biasa
dikemukakan sebagai kejadian yang manusiawi dalam kejadian
penting.
3) Berita kisah (feature)
Berita kisah adalah tulisan mengenai kejadian yang dapat
menyentuh perasaan, ataupun yang menambah pengetahuan pembaca
lewat penjelasan rinci, lengkap, serta mendalam. Berita ini tidak terkait
akan aktualitas.
4) Laporan mendalam (indepth report)
Laporan mendalam pada dasarnya memiliki struktur dan cara
penulisan yang sama dengan berita kisah. Laporan mendalam
45
Ashadi Siregar dkk., Op. Cit, h. 154-158.
24
digunakan untuk menuliskan permasalahan secara lebih lengkap,
mendalam, dan analitis.
Jenis-jenis berita secara lebih sederhana dikemukakan oleh
Morissan bahwa program informasi dapat dibagi menjadi dua bagian
besar, yaitu berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news).
1) Berita keras (hard news) adalah segala informasi penting dan/atau
menarik yang harus segera disiarkan oleh media penyiaran karena
sifatnya yang harus segera ditayangkan agar dapat diketahui
khalayak audien secepatnya.
2) Berita lunak (soft news) adalah segala informasi yang penting dan
menarik yang disampaikan secara mendalam namun tidak bersifat
harus segera ditayangkan.46
Adapun jenis berita yang digunakan dalam penelitian ini termasuk
ke dalam jenis berita lunak. Berita yang digunakan dalam penelitian ini
berisi informasi taman wisata, sehingga isi berita tidak bersifat harus
segera ditayangkan.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Umi Hani, mahasiswi PGMI UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta dengan judul “Peningkatan Keterampilan
Membaca melalui Media Kartu Berseri (Flash Cards) pada Siswa
Kelas III MI Al Huda Sukakarya Kabupaten Bekasi Tahun Pelajaran
2015/2016”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran membaca
dengan menggunakan media kartu berseri (flash cards) dapat
meningkatkan keterampilan membaca siswa kelas III MI Al Huda
Sukakarya. Keterampilan membaca pada pra tindakan sebesar 58, 95 dan
ketuntasannya 33% pada siklus I meningkat menjadi 69,72 dengan
ketuntasan 58%, peningkatan pada siklus II 79, 37 dengan ketuntasan
79%. Pada tindakan ini keterampilan membaca siswa dengan lafal,
intonasi, kelancaran dan kenyaringan meningkat hingga mencapai kriteria
46
Morissan, Op.Cit., h. 25-27.
25
ketuntasan yang ditetapkan yaitu dengan rata-rata kelas 67 dan ketuntasan
kelas 70%. Penelitian ini memiliki kesamaan dengan penelitian yang
penulis lakukan yaitu sama-sama meneliti keterampilan berbahasa
membaca. Perbedaannya yaitu terletak pada media yang digunakan. Umi
Hany meneliti dengan media kartu, sedangkan penulis meneliti dengan
media berita di televisi yang memiliki teks terjemahan.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Nieke Hendraningtyas berjudul
“Penerapan Teknik Skimming dan Scanning untuk Meningkatkan
Kemampuan Membaca Cepat Siswa” dalam jurnal Progress Vol.1 No.
1, 2012. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas belajar membaca
siswa yang relevan dengan kegiatan pembelajaran meningkat, yaitu pada
siklus 1 dari 71,25% menjadi 80,12% pada siklus 2, dan siklus 3 menjadi
92,29%. Sedangkan aktivitas siswa yang tidak relevan dengan kegiatan
pembelajaran tiap siklus juga menurun, seperti penghambat kecepatan
membaca: vokalisasi, menggerakkan bibir, menggerakkan kepala, dan
menunjuk dengan jari/benda lain, yaitu dari 28,75%, menjadi 19,88%, dan
7,71%. Kecepatan membaca siswa pun terjadi peningkatan pada tiap
siklusnya, yaitu dari 136 kata/menit dengan kategori rendah, menjadi 210
kata/menit (rendah), dan menjadi 328 kata/menit (sedang). Tingkat
pemahaman siswa tiap siklus meningkat, yaitu dari 65% kategori kurang,
menjadi 72% kategori sedang, dan 83% kategori baik. Penelitian ini
memiliki kesamaan dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu sama-
sama meneliti kemampuan siswa dalam membaca cepat. Perbedaannya
yaitu pada metode yang digunakan. Nieke Hendraningtyas meneliti dengan
menggunakan teknik Skimming, sedangkan penulis meneliti dengan media
berita di televisi yang memiliki teks terjemahan.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Nurhayati dengan judul “Meningkatkan
Hasil Belajar Menemukan Gagasan Utama Paragraf Dalam
Keterampilan Membaca Cepat Dengan Teknik Skipping Ayunan
Visual Pada Siswa Kelas XI Ipa SMA Smart Ekselensia Indonesia”
dalam Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa edisi I/2011. Hasil penelitian
26
tindakan kelas yang dilakukan penulis menunjukkan bahwa teknik SAV
dapat meningkatkan hasil belajar menentukan gagasan utama paragraf
dalam keterampilan membaca cepat pada siswa kelas II SMA Smart
Ekselensia Indonesia. Hal ini karena lebih dai 80%, siswa dapat membaca
dengan cepat, lebih dari 300 kpm sesuai dengan standar kompetensi dasar
pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Selain itu, lebih dari
80%, siswa memperoleh nilai di atas kkm (nilai kkm 72).
C. Kerangka Konseptual
Penulis menjelaskan hubungan antara variabel independen (yang
memengaruhi) dan dependen (yang dipengaruhi) yang bersifat sebab pengaruh
dari judul skripsi “Pengaruh Teks Terjemahan Berita di Televisi terhadap
Kemampuan Membaca Cepat Siswa Kelas VIII SMP Islam Al Fajar”.
Berdasarkan judul tersebut dapat diketahui bahwa yang menjadi variabel
independen (yang mempengaruhi) dalam kemampuan membaca siswa yaitu media
video berita berbahasa asing dengan teks terjemahan. Media video berita
berbahasa asing dengan teks terjemahan dapat mendorong siswa untuk membaca
teks terjemahan. Agar siswa paham dengan isi ataupun pokok-pokok yang
terdapat pada berita tersebut, juga melatih siswa untuk membaca cepat. Sehingga
yang menjadi variabel dependen (yang dipengaruhi) yaitu kemampuan membaca
cepat siswa.
D. Hipotesis Penelitian
Hipotesis berasal dari kata “hypo” yang berarti “di bawah” dan “thesa” yang
berarti “kebenaran”.47
Hipotesis dapat didefinisikan sebagai kemungkinan
jawaban dari kebenaran yang akan terungkap dalam sebuah penelitian.
Berdasarkan definisi tersebut maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H0 : Tidak terdapat pengaruh media teks terjemahan berita di televisi
terhadap kemampuan membaca cepat siswa.
47
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: PT
Rineka Cipta, 2006), h. 71.
27
H1 : Terdapat pengaruh media teks terjemahan berita di televisi terhadap
kemampuan membaca cepat siswa.
38
BAB IV
HASIL PENEITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SMP Islam Al Fajar
1. Sejarah Singkat Sekolah
SMP Islam Al Fajar berlokasi di Jalan Aria Putra No. 102 Kelurahan
Kedaung, Kecamatan Pamulang, Tangerang, Banten. Sekolah yang ber-
NSS/NSM/NDS. 202280309014/2002040102 ini didirikan pada tahun 1996
yang pada waktu itu memiliki 8 ruangan. Sekolah ini dibangun atas tanah
milik Yayasan Al-Fajar, dengan luas tanah 1.130,5 m2 dengan surat izin
bangunan No. 642.2/183-DB/1996 dan luas bangunan 570 m2.
Yayasan Perguruan Islam Al Fajar merupakan sebuah implementasi dari
Sekolah Islam Terpadu Al Fajar yang didrikan pada tahun 1994 yang terus
mendapat respon dari masyarakat, oleh karena itu pengurus sekolah melalui
bidang pendidikan terus mengembangkan mutu pendidikan dari berbagai
aspek seperti Pengembangan metode dan materi pembelajaran. Pengembangan
fisik bangunan serta penyediaan sarana praktek yang memadai merupakan
suatu upaya yang dilakukan dalam mengembangkan mutu pendidikan guna
mewujudkan amanah.
Pada saat ini, Yayasan Perguruan Islam Al Fajar telah mengalami
perubahan dari tahun ke tahun dan telah menghasilkan lulusan yang mengabdi
di lembaga-lembaga pemerintah maupun swasta. Kepengurusan Yayasan
Perguruan Islam Al Fajar ini dipimpin oleh orang yang telah berpengalaman
di bidang pendidikan, yaitu (Alm) Bapak H. M. Djafar dan Drs. H. Kamto
Trisusilo.
Yayasan Perguruan Islam Al Fajar juga menyelenggarakan program
pendidikan pada jenjang TK, SD, dan SMK. Hal ini menunjukkan bahwa
yayasan ini tidak ingin tertinggal dengan sekolah-sekolah lain yang lebih dulu
menunjukkan kualitasnya. Ini terlihat dari usaha-usaha yang terus menerus
dilakukan dalam memperbaiki mutu layanan pendidikan bagi penggunaan jasa
39
pendidikan. Mulai dari usaha-usaha meningkatkan kompetensi dan
profesionalisme guru hingga penyempurnaan sistem pendidikan yang berlaku.
Adapun Kepemimpinan di SMP Al Fajar, sejak awal berdiri hingga
sekarang sebagai berikut:
a. Drs. H Kamto Trisusilo (1995-1997)
b. Drs. Marjono (1998-2004)
c. Hanapi, S.Pd (2005-2009)
d. Drs. Kosasih (2010-Sekarang)
2. Visi dan Misi Sekolah
SMP Islam Al Fajar Menerapkan kurikulum ang berlaku sesuai SKB dua
menteri (Menteri Pendidikan dan Menteri Agama). Adapun mata pelajaran
meliputi mata pelajaran sesuai Kemdikbud, Al-Qur’an Hadits, Sejarah
Kebudayaan Islam.
a. Visi Sekolah:
“Unggul dan berprestasi dibidang Agama Islam yang berbudi pekerti
luhur dilandasi IMTAQ dan IPTEK”
b. Misi Sekolah:
1) Menanamkan keyakinan/aqidah melalui pendalaman pelajaran
agama
2) Mengembangkan pengetahuan dibidang IPTEK
3) Menerapkan generasi unggulan yang memiliki potensi dibidang
akademik dan non Akademik
3. Tenaga Pendidik dan Kependidikan
Tabel. 4.1 Data Rombongan Belajar Dan Guru
No Mata
Pelajaran Kls
Jml.
Rombel
Kelas Yang
Diajar Nama Guru Pengampu
1 Pendidikan
Agama Islam
VII 3 VII, Unggulan, A,
B. Ust. Rahmat Al Ghifari
VIII 2 VIII, A, B
IX 2 IX A, B
2 PKn VII 3 VII Unggulan Supar Lukyto M.Pd
40
VII A, B
Nani Setiorini SE VIII 2 VIII A, B
IX 2 IX A, B
3 Bahasa
Indonesia
VII 3 VII Unggulan, A,
B Dra. Teti Amperawati
VIII 2 VIII A, B Udin Sajidin S. EI
IX 2 IX A, B Dra. Teti Amperawati
4 Matematika
VII 3 VII Unggulan, A,
B
Widi Hadi M.Pd VIII 2 VIII A, B
IX 2 IX A, B
5
5 IPA
VII 3
VII Unggulan Endang Budi Lestari
S.Pd
VII A, B Sulistiyarsi SP
VIII 2 VIII A
Endang Budi Lestari
S.Pd
VIII B Sulistiyarsi SP
IX 2 IX A, B Endang Budi Lestari
S.Pd
6
6 IPS
VII 3 VII Unggulan, A,
B Maryanah M.Pd
VIII 2 VIII A, B Supar Lukyto M.Pd
IX 2 IX A, B
7 Seni Budaya
VII 3 VII Unggulan, A,
B
Umi Astuti VIII 2 VIII A, B
IX 2 IX A, B
8 Penjakes VII 3 VII Unggulan, A,
B Sebastian Munandar
41
VIII
2 VIII A, B
IX 2 IX A, B
9 Bahasa Inggris
VII 3 VII Unggulan, A,
B Dewi Aprianti S.Pd
VIII 2 VIII A, B Hanania Rizki S.Pd
IX 2 IX A, B Dewi Aprianti S.Pd
10 TIK
VII 3 VII Unggulan, A,
B Hari Saputra S.Pd
VIII 2 VIII A, B
IX 2 IX A, B
11 Al Islam
VII 3 VII Unggulan, A,
B Tri isnani
VIII 2 VIII A, B
IX 2 IX A, B
12 Lainnya
Bahasa Arab
VII 3 VII Unggulan, A,
B Ust. Firdaus S. Ag
VIII 2 VIII A, B
IX 2 IX A, B
Tahfizul
Quran
VII 3 VII Unggulan, A,
B Tri isnani
VIII 2 VIII A, B
IX 2 IX A, B
Conversation
English
VII 3 VII Unggulan, A,
B Hanania Rizki S.Pd
VIII 2 VIII A Dewi Aprianti S.Pd
VIII B Hanania Rizki S.Pd
IX 2 IX A, B
Pramuka
VII 3
VII, VIII, IX Rojali S.Pd
Sebastian Munandar VII 2
IX 2
42
4. Siswa
Sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangannya, SMP Islam Al Fajar
Pamulang, Tangerang Selatan pada tahun pelajaran 2016/2017 ini memiliki 7
rombongan belajar yang terdiri dari:
1. 3 rombongan kelas VII: VII A, VII B, dan VII C.
2. 2 rombongan kelas VIII: VIII A dan VIII B..
3. 2 rombongan kelas IX: IX A dan IX B.
Tabel 4.2
Data Keadaan Siswa Berdasarkan Jenis Kelamin dan Rombel
No. Kelas Jumlah Siswa Jumlah Rombel
1.
Kelas VII 79
3 Laki-laki 56
Perempuan 23
2.
Kelas VIII 72
2 Laki-laki 38
Perempuan 34
3.
Kelas IX 75
2 Laki-laki 43
Perempuan 32
Jumlah 226 7
Tabel 4.3 Siswa menurut Tingkat dan Agama
Tingkat Islam Protestan Katolik Hindu Budha Jumlah
VII 79 - - - - 79
VIII 72 - - - - 72
IX 75 - - - - 75
Jumlah 226 - - - - 226
43
5. Sarana dan Prasarana Serta Kegiatan Ekstrakurikuler
Tabel 4.4 Sarana dan Prasarana
No. Sarana Prasarana Jumlah Baik Rusak
Ringan
Rusak
Berat
1. Ruang Kelas 7 5 2
2. Ruang Kepala Sekolah 1 1
3. Ruang Wakil Kepala Sekolah 1 1
4. Ruang Guru & Tata Usaha 2 2
5. Ruang Bendahara 1 1 - -
7. Ruang Perpustakaan 1 1
8. Ruang UKS 1 1
9. Lapangan Olahraga/ Upacara 1 1
10. Musola 1 1
11. Ruang BP/ BK 1 1
12. Ruang Koperasi 1 1
13. Kantin 1 1
14. WC 3 - 3
Tabel 4.5 Sarana Pendukung dan Kegiatan Ekstrakurikuler
NO SARANA
PENDUKUNG KET
NO
KEGIATAN
EKSTRAKURIKULER KET
1. Mesjid/Mushola
1. Pramuka
2. Perpustakaan
2. Palang Merah
3. Lapangan Olah
Raga
3.
Pengajian Siswa/Lembaga
Dakwah Siswa
4. Alat-alat Kesenian
4. Buletin/Majalah Sekolah
5. Alat-alat
Keterampilan
5. Seni Musik
44
B. Deskripsi Kegiatan Penelitian
Penelitian yang berjudul Pengaruh Teks Terjemahan Berita di Televisi
terhadap Kemampuan Membaca Cepat Siswa Kelas VIII SMP Islam Al Fajar,
Pamulang, Tangerang Selatan ini dilaksanakan selama lebih kurang 5 bulan
terhitung sejak Juli 2016 sampai dengan November 2016.
Pada hari Senin tanggal 11 Juli 2016 peneliti melakukan observasi ke sekolah
SMP Islam Al Fajar, Pamulang, Tangerang Selatan dengan melakukan penelitian.
Sebelum penelitian berlangsung, peneliti terlebih dahulu menemui kepala sekolah
yang bernama Drs. Kosasih untuk meminta izin penelitian serta melihat keadaan
dan ruang lingkup sekolah. Setelah itu peneliti bertemu dengan guru bidang studi
Bahasa Indonesia untuk meminta jadwal kegiatan belajar mengajar Bahasa
Indonesia dan berkonsultasi mengenai keadaan siswa kelas VIII guna mengetahui
kendala yang biasa terjadi pada kelas tersebut. Konsultasi ini bertujuan untuk
mempermudah proses pembelajaran yang nantinya akan peneliti lakukan di kelas
VIII.
Pada kelas VIII ini terdapat dua kelas yaitu kelas VIII A dan kelas VIII B.
Untuk penelitian yang akan berlangsung, guru bidang studi Bahasa Indonesia
menyarankan peneliti untuk melakukan penelitian di kelas VIII A yang berjumlah
32 siswa. Dengan alasan masih sering didapatkan siswa yang kurang meminati
pelajaran Bahasa Indonesia. Untuk observasi selanjutnya, Guru bidang studi
Bahasa Indonesia mengajak peneliti untuk melihat atau mengamati proses
pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas VIII A. Ketika proses pembelajaran
Bahasa Indonesia berlangsung, peneliti melihat adanya beberapa kekurangan yaitu
kurangnya perhatian dan antusias siswa dalam mengikuti kegiatan belajar
pelajaran Bahasa Indonesia.
Kegiatan selanjutnya, peneliti berdiskusi dengan guru Bahasa Indonesia untuk
menyesuaikan jadwal pelajaran dengan rancangan jadwal penelitian. Sesuai
dengan kesepakatan, pihak sekolah memberikan izin peneliti untuk meneliti
siswanya selama dua minggu terhitung sejak 5 September sampai dengan 17
September. Setelah berdiskusi, jadwal penelitian dilaksanakan hari Selasa dan
Kamis tiap minggunya.
45
Pada Selasa 06 September 2016 di minggu pertama, peneliti memulai tahapan
penelitian. Peneliti mulai memasuki ruang kelas VIII.A didampingi guru bidang
studi dengan tujuan untuk memberi pengarahan kepada siswa bahwa akan
diadakan penelitian di kelas tersebut. Sehingga siswa tidak perlu merasa canggung
dan terkejut dalam melakukan proses belajar mengajar bersama peneliti.
Selanjutnya peneliti masuk kelas dan melakukan pendekatan kepada siswa dengan
berkenalan dan memberikan ice breaking berupa permainan. Siswa terlihat
antusias mengikuti permainan tersebut. Setelah suasana kelas terlihat
menyenangkan, siswa siap untuk belajar.
Pada pertemuan ini, peneliti menyampaikan materi penelitian yaitu membaca
cepat. Materi awal yang diberikan bukan langsung mengarah kepada bagaimana
cara mengukur kemampuan membaca cepat, namun lebih kepada pengertian
membaca cepat, tujuan dan jenis-jenis membaca cepat. Pada tahap ini, peneliti
menggunakan metode ceramah dan materi yang biasa digunakan oleh guru bidang
studi. Selama penyampaian materi berlangsung, terjadi tanya jawab aktif antara
siswa dan guru. Salah satunya siswa bertanya, “kapan kita harus menerapkan
kemampuan membaca cepat tersebut?”. Setelah materi seluruhnya tersampaikan,
selanjutnya peneliti mengajarkan bagaimana cara mengukur kemampuan
membaca cepat.
Jam pelajaran sudah hampir berakhir, peneliti memberi arahan agar siswa
berlatih membaca sesuai dengan aturan dari materi yang telah diajarkan. Dalam
hal ini, peneliti menugaskan siswa untuk membaca teks bacaan yang ada dalam
buku pelajaran Bahasa Indonesia. Lalu siswa mengukur dan menghitung sendiri
kemampuan membacanya. Kemudian peneliti memberikan informasi mengenai
uji tes awal yang akan dilaksanan pada pertemuan yang akan datang.
Tes awal dilaksanakan hari Kamis 08 September 2016 pada minggu pertama
penelitian. Pada pertemuan ini peneliti memberikan sebuah teks berita dan soal tes
awal kepada siswa. Peneliti meminta siswa untuk membaca cepat teks berita
dengan sistem maju satu per satu di meja peneliti. Setelah semua siswa selesai
diukur kemampuan membaca cepatnya, peneliti meminta siswa untuk menjawab
46
soal tes awal yang sudah disediakan. Hasil belajar tes awal dapat dilihat pada
lampiran.
Setelah melakukan tes awal, selanjutnya peneliti mengolah data nilai hasil tes
awal siswa dan menganalisis hasil tes awal siswa. Berdasarkan hasil tes awal
siswa, masih banyak siswa yang kemampuan membacanya kurang dari nilai
minimal rata-rata. Kemudian peneliti mulai menyusun media pembelajaran sesuai
dengan rancangan pelaksanaan pembelajaran yang sudah disiapkan untuk
melakukan pembelajaran pada minggu selanjutnya.
Pada minggu kedua penelitian, hari Selasa tanggal 13 September 2016 peneliti
menyampaikan review hasil tes awal kepada siswa. Peneliti juga bertanya
mengenai kendala apa saja yang dihadapi siswa dalam pembelajaran sebelumnya.
Kemudian peneliti kembali mengajarkan materi membaca cepat.
Menjelang jam pelajaran berakhir, peneliti menggunakan media video berita
dengan menayangkan sebuah video berita berbahasa asing yang memiliki teks
terjemahan. Siswa dituntut untuk membaca teks terjemahan yang berjalan cepat di
video berita tersebut. Kemudian ada beberapa anak yang mengeluh karena teks
terjemahan berjalan terlalu cepat. Namun, peneliti memberi arahan bagaimana
cara membaca cepat dan efektif dengan cara untuk lebih fokus dan membaca
poin-poin penting yang ada di berita tersebut. Selanjutnya, peneliti menyampaikan
informasi bahwa akan dilaksanakan tes akhir pada pertemuan selanjutnya.
Tes akhir dilaksanakan hari Kamis 15 September 2016 pada minggu kedua
penelitian. Pada pertemuan ini peneliti menayangkan video berita berbahasa asing
dengan teks terjemahan. Lalu peneliti meminta siswa untuk memperhatikan
tayangan berita tersebut sambil membaca teks terjemahan yang berjalan.
Selanjutnya siswa menjawab soal tes akhir yang diberikan berkaitan dengan
materi berita yang ditayangkan. Untuk mengukur kecepatan membaca siswa
diminta untuk kembali membaca teks terjemahan dari video berita tersebut yang
sudah ditranskip oleh peneliti. Hasil tes akhir dapat dilihat pada lampiran.
47
C. Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Validitas
Hasil dari uji validitas instrumen soal yang diajukan kepada siswa kelas IX
A, dengan jumlah siswa 36 orang serta 15 soal yang telah diujikan, hasil
validitas butir soal untuk setiap nomor ditujukan pada baris Pearson
Correlation. Untuk mengetahui soal valid atau tidak valid dibandingkan
dengan r tabel product moment. Dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang (n =
36) dan taraf signifikan 5 % menurut r tabel.
Dasar pengambilan keputusan validitas instrumen ini yaitu:
Jika r hitung > r tabel : Instrumen atau item pertanyaan dinyatakan valid.
Jika r hitung < r tabel : Instrumen atau item dinyatakan tidak valid.
Tabel 4.6 Validitas Instrumen Soal
No Soal r Hitung r Tabel (5%) Keterangan
1 0,5869 0,334 Valid
2 0,3733 0,334 Valid
3 0,5062 0,334 Valid
4 0,4552 0,334 Valid
5 0,6244 0,334 Valid
6 0,7236 0,334 Valid
7 0,4006 0,334 Valid
8 0,5506 0,334 Valid
9 0,6180 0,334 Valid
10 0,4279 0,334 Valid
11 0,4552 0,334 Valid
12 0,5470 0,334 Valid
13 0,6491 0,334 Valid
14 0,2472 0,334 Tidak Valid
15 0,5645 0,334 Valid
Dari hasil analisis didapat nilai korelasi antara skor item dengan skor total.
Nilai ini kemudian dibandingkan dengan r tabel, r tabel dicari pada signifikansi
48
0,05 dengan uji dua pihak dan jumlah data (n = 36) dengan nilai r tabelnya
yaitu 0,334. Berdasarkan hasil analisis didapat nilai korelasi item nomor : 14
nilai kurang dari 0,334, karena koefisien korelasi pada item nomor tersebut
nilainya kurang dari 0,334. Maka dapat disimpulkan bahwa item nomor
tersebut tidak berkorelasi signifikan dengan skor total (dinyatakan tidak valid)
sehingga harus dikeluarkan atau diperbaiki. Sedangkan pada item-item nomor
lainnya nilainya lebih dari 0.334 dan dapat disimpulkan bahwa butir nomor
instrumen tersebut valid.
Soal yang dinyatakan valid berjumlah 14 soal, dan soal yang dinyatakan
tidak valid berjumlah 1 soal. Pada penelelitian ini, untuk soal yang tidak valid
tidak akan dibuang, melainkan akan dilakukan pengujian validitas konstruksi,
yaitu pengujian validitas yang dikonsultasikan dengan para ahli1. Hasil uji
validitas selengkapnya bisa dilihat pada lampiran.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan koefisien Alpha Cronbach
pada taraf signifikansi 0,05 untuk mengukur sejauh mana alat ukur atau
instrumen dapat dipercaya dan diandalkan atau reliabel, adapun hasil uji
reliabilitas instrumen pada penelitian ini adalah:
Tabel. 4.7 Uji Reliabilitas Instrumen Soal
No Statistik Skor
1 Jumlah Varian Item 2,6905
2 Varian Total 10,7714
3 Reliabilitas 0,8038
Kategori Sangat Tinggi
Berdasarkan data tabel 4.9 dapat disimpulkan nilai perhitungan reliabilitas
berada pada nilai 0,8038 yang artinya adalah nilai tersebut reliabel dan dalam
kategori sangat tinggi. Hasil uji reliabilitas selengkapnya bisa dilihat pada
lampiran.
1 Sugiyono, Op.Cit., h. 177
49
D. Data Non Tes
1. Data Hasil Observasi
Observasi yang dilakukan adalah untuk mengetahui kegiatan belajar
mengajar selama pembelajaran dengan menggunakan media video berita
berbahasa asing dengan teks terjemahan. Guru mata pelajaran Bahasa
Indonesia berperan sebagai observer atau pengamat selama proses
pembelajaran berlangsung. Observasi yang dilakukan mengacu pada lembar
observasi yang dimuat sesuai dengan kompetensi dasar (KD) pada rencana
pelaksanaan pembelajaran. Guru dan peneliti bersama-sama mendiskusikan
perencanaan pembelajaran dengan menggunakan media video berita berbahasa
asing dengan teks terjemahan. Adapun hasil rekap observasi kelas VIII A yang
dilakukan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dan peneliti adalah sebagai
berikut:
a. Rekap Hasil Observasi Kelas VIII A
Rekap hasil observasi yang dilakukan pada kelas VIII.A selama
pembelajaran berlangsung adalah sebagai berikut:
Tabel 4.8 Rekap Hasil Observasi Kelas VIII.A
No Kompetensi Dasar Skor Skor
Maksimal
Persentase
%
1
Menyimpulkan isi suatu teks
dengan membaca cepat 250
kata per menit
72 80 90%
Aspek yang diamati meliputi keterlaksanaan pembelajaran dan skenario
pembelajaran, minat dan motivasi siswa dalam proses pembelajaran, serta
kemampuan dan keterampilan guru, yang mengacu pada variabel penelitian.
Bisa dilihat pada tabel 4.10 berdasarkan KD dapat disimpulkan
implementasi media video berita bahasa asing dengan teks terjemahan pada
kelas VIII.A terlaksana dengan baik sesuai dengan rencana pelaksanaan
50
pembelajaran. Rekap Hasil observasi kelas VIII.A selengkapnya bisa dilihat
pada lampiran.
E. Data Hasil Tes
Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh data hasil tes membaca cepat
siswa melalui tes awal dan tes akhir. Data yang diperoleh merupakan nilai
keefektifan dalam membaca dalam satuan kpm yang diperoleh siswa kelas VIII A
selama penelitian berlangsung di SMP Islam Al Fajar, Pamulang, Tangerang
Selatan.
Tes yang diberikan pada siswa adalah mengukur kecepatan membaca melalui
teks berita yang telah disajikan, soal-soal pilihan ganda yang berkaitan dengan
teks berita maupun video berita. Tes tersebut berkaitan dengan materi membaca
cepat untuk kelas VIII menggunakan kurikulum KTSP 2006 sesuai dengan silabus
yang ada.
1. Hasil Tes Awal Kelas VIII.A
Sebelum menerapkan media pembelajaran yang akan diteliti, ada beberapa
langkah awal yang dilakukan oleh peneliti, yaitu mengambil data berupa hasil
tes kecepatan membaca siswa, hasil pemahaman bacaan siswa melalui tes
soal pilihan ganda sebanyak 15 soal. Selanjutnya mengolah data keefektifan
membaca siswa melalui hasil perkalian dua tahap tes yang sebelumnya sesuai
dengan rumus yang tercantum dalam kajian teori.
Untuk mengambil data tes kecepatan membaca siswa, peneliti menugaskan
siswa untuk maju satu persatu ke meja peneliti membaca teks berita yang
telah disajikan dan menghitung waktu yang dicapai dalam menyelesaikan 482
kata pada teks berita tersebut. Data hasil pengukuran kecepatan membaca
siswa dapat dilihat pada lampiran.
Tahap selanjutnya adalah mengambil data tes pemahaman bacaan siswa
dengan menugaskan siswa menjawab 15 butir soal yang berkaitan dengan isi
bacaan. Data hasil tes pemahaman bacaan siswa dapat dilihat pada lampiran.
Setelah kedua tahap tersebut dilakukan, selanjutnya peneliti mengolah data
untuk mengetahui keefektifan membaca siswa dengan menggunakan rumus
51
yang sudah dijelaskan pada kajian teori. Hasil penghitungan tes awal
keefektifan membaca siswa kelas VIII.A dapat dilihat pada tabel 4.14.
Tabel 4.9 Skor Hasil Tes Keefektifan Membaca Cepat Siswa Kelas
VIII A
No Nama Siswa
Keefektifan
Membaca
Cepat
1 Adinda Saputri 141,39
2 Amelia Putri 114,76
3 Annisa Fitriyani 91,33
4 Annisa Wilda 114,16
5 Ari Hirullah 66,10
6 Astrid Septiani 115,97
7 Bariqli 112,81
8 Hendi Darmawan 111,23
9 Delia Amanda 75,82
10 Dwi Martino Darmawan 78,47
11 Fabian 75,40
12 Fitri Anindita 111,95
13 Fitri Cahyani 116,14
14 Gainaro 73,22
15 Herlina 111,23
16 Indah Febrianti 123,59
17 M. Fikri 80,81
18 M. Irawan Aditya 87,07
19 M. Mansyur 100,88
20 Mahardika 81,18
21 Tiara Novianti 144,27
22 Nur Fatimah 69,35
23 Putra Dimas Alamsyah 101,47
52
24 Raden Putra Ramadhan 96,40
25 Raifa Putri 101,47
26 Rena Sari 114,91
27 Rico Fadillah 137,71
28 Tegar Respati 74,98
29 Tias Affan 98,87
30 Toto Supriyono 57,72
31 Tri Herawati 102,67
32 Yati Apriani 144,27
Jumlah 3227,62
Rata-rata 100,86
Dari tabel di atas, dapat dikelompokan sesuai kategori Standar Keefektifan
Membaca Cepat SMP yaitu 145-170 KPM.
Tabel 4.10 Ketercapaian Kategori Standar KEM Tes awal Kelas VIII.A
Nilai Frekuensi Presentase Standar Kefektifan Membaca Cepat
Siswa
< 145 KPM 32 100 % Belum Tercapai
≥ 145 KPM - - Sudah Tercapai
Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa siswa yang mendapatkan
nilai kemampuan membaca cepat di bawah kategori standar kecepatan
membaca efektif siswa SMP minimal yaitu 145 KPM sebanyak 32 siswa atau
100% dari jumlah siswa dan tidak ada siswa yang mendapat nilai di atas
standar kecepatan membaca.
Untuk mendapatkan hasil data tes awal ini, peneliti melakukan
pembelajaran tanpa menggunakan media. Peneliti menjelaskan materi
membaca cepat dan mengajarkan rumus menghitung kecepatan membaca.
Setelah itu, peneliti meminta siswa untuk maju satu per satu ke meja peneliti
untuk dihitung kecepatan membacanya. Adapun bahan bacaan yang
digunakan adalah teks berita yang berjudul “Menyusuri Jalur Reptil di Taman
Nasional Sebangau Kalimantan”. Teks berita tersebut berjumlah 482 kata.
53
Setelah itu siswa menjawab 15 pertanyaan yang telah disiapkan peneliti. Dari
hasil data dapat dilihat, seluruh siswa belum mencapai kategori standar yang
ditetapkan, yaitu ≥145 KPM. Hal tersebut dikarenakan siswa belum terbiasa
dengan membaca secara cepat. Siswa cenderung membaca teks dengan
berulang-ulang, dan membaca dengan bersuara. Bahkan beberapa siswa
menggunakan jari telunjuknya untuk menunjuk bacaan. Berdasarkan data
yang ada, 5 siswa yang mendapat skor tertinggi yaitu Yati Apriani (144,27),
Tiara Novianti (144,27), Adinda Saputri (141,39), Rico Fadillah (137,71),
Indah Febrianti (123,59).
Yati Apriani membaca dengan kecepatan yang cukup tinggi, yaitu mampu
membaca 482 kata dalam waktu 147 detik, diperoleh skor 197 kps. Untuk
pemahaman bacaan, ia mampu menjawab 11 soal dengan benar dan 4 soal
salah, ia memperoleh skor 73. Setelah dilakukan perhitungan, ia memperoleh
skor kefektifan membaca yaitu 144,27 KPM.
Tiara Novianti membaca 482 kata dalam waktu 147 detik, diperoleh skor
197 kps. Untuk pemahaman bacaan, ia mampu menjawab 11 soal dengan
benar dan 4 soal salah, ia memperoleh skor 73. Setelah dilakukan
perhitungan, ia memperoleh skor keefektifan membaca yaitu 144,27 KPM.
Adinda Saputri membaca 482 kata dalam waktu 150 detik, diperoleh skor
193 kps. Untuk pemahaman bacaan, ia mampu menjawab 11 soal dengan
benar dan 4 soal salah, ia memperoleh skor 73. Setelah dilakukan
perhitungan, ia memperoleh skor keeektifan membaca yaitu 141,39.
Rico Fadillah membaca 482 kata dalam waktu 168 detik, diperoleh skor
172 kps. Untuk pemahaman bacaan, ia menjawab 12 soal dengan benar dan 3
soal salah, ia memperoleh skor 80. Setelah dilakukan perhitungan, ia
memperoleh skor keefektifan membaca yaitu 137,71.
Indah Febrianti membaca 482 kata dalam waktu 128 detik, diperoleh skor
230 kps. Untuk pemahaman bacaan, ia menjawab 10 soal dengan benar dan 5
soal salah, ia memperoleh skor 67. Setelah dilakukan perhitungan, ia
memperoleh skor keefektifan membaca yaitu 123,59.
54
Berdasarkan uraian data di atas, dapat kita lihat sebagian siswa mampu
mendapatkan skor pemahaman bacaan lebih tinggi, namun dengan kecepatan
yang rendah. Ada siswa yang membaca dengan kecepatan yang tinggi, namun
memperoleh skor pemahaman bacaan rendah.
2. Hasil Tes Akhir Kelas VIII.A
Data tes akhir ini diperoleh dari hasil belajar Bahasa Indonesia siswa
setelah memanfaatkan media video berita berbahasa asing dengan teks
terjemahan dalam proses pembelajaran membaca cepat. Data tes akhir ini
diperoleh melalui tes kecepatan membaca dengan membaca teks berita pada
video yang sudah ditranskip oleh peneliti dengan jumlah 320 kata dan tes
pemahaman membaca yaitu pilihan ganda sebanyak 15 soal.
Hasil perolehan nilai tes akhir terdapat dalam tabel dibawah ini:
Tabel 4.11 Skor Hasil Tes akhir Kelas VIII.A
No Nama Siswa Keefektifan
Membaca
1 Adinda Saputri 146,29
2 Amelia Putri 156,73
3 Annisa Fitriyani 128,00
4 Annisa Wilda 188,63
5 Ari Hirullah 146,67
6 Astrid Septiani 163,14
7 Bariqli 163,40
8 Hendi Darmawan 156,44
9 Delia Amanda 161,68
10 Dwi Martino Darmawan 171,55
11 Fabian 135,93
12 Fitri Anindita 169,80
13 Fitri Cahyani 194,78
14 Gainaro 155,15
55
15 Herlina 160,00
16 Indah Febrianti 184,89
17 M. Fikri 144,70
18 M. Irawan Aditya 153,04
19 M. Mansyur 135,38
20 Mahardika 146,67
21 Tiara Novianti 180,87
22 Nur Fatimah 136,70
23 Putra Dimas Alamsyah 168,08
24 Raden Putra Ramadhan 171,55
25 Raifa Putri 158,58
26 Rena Sari 186,97
27 Rico Fadillah 170,67
28 Tegar Respati 143,45
29 Tias Affan 154,07
30 Toto Supriyono 163,40
31 Tri Herawati 151,40
32 Yati Apriani 170,67
Jumlah 5119,28
Rata-rata 159,98
Dari tabel di atas, dapat dikelompokan sesuai kategori Standar Kecepatan
Membaca Efektif SMP yaitu 145-170 KPM.
Tabel 4.12 Ketercapaian Kategori Standar KEM Tes akhir Kelas VIII.A
Nilai Frekuensi Presentase Standar Kecepatan Membaca
Efektif SMP
< 145 KPM 6 18,75% Belum Tercapai
≥ 145 KPM 26 81,25% Sudah Tercapai
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa ada 6 siswa atau 18,75%
yang mendapatkan nilai kemampuan membaca cepat di bawah kategori
56
standar kecepatan membaca efektif siswa SMP minimal yaitu 145 KPM.
Namun demikian, jumlah siswa yang berhasil mendapat nilai di atas standar
kecepatan membaca yaitu 26 orang atau 81,25%.
Untuk mendapatkan hasil data tes akhir ini peneliti melakukan
pembelajaran dengan menggunakan media. Dalam proses pembelajaran,
peneliti memperlihatkan tayangan video berita berbahasa asing dengan teks
terjemahan. Berita tersebut peneliti unduh dari website
http://video.metrotvnews.com/program/59/xinwen. Ada 5 video berita yang
peneliti perlihatkan kepada siswa, setiap penayangan video selesai peneliti
memberikan pertanyaan kepada siswa. Bagi siswa yang dapat menjawab
pertanyaan dengan benar mendapatkan reward yang telah disiapkan oleh
peneliti. Hal tersebut berguna untuk menarik antusiasme siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran. Setelah pembelajaran selesai, selanjutnya
peneliti melakukan tes akhir. Peneliti menayangkan video berita berbahasa
asing dengan teks terjemahan yang berjudul “Hutan Lindung Indah Nan
Misterius”. Setelah itu siswa mengerjakan soal yang sudah disiapkan peneliti.
Setelah selesai mengerjakan soal, kemudian peneliti mengukur kecepatan
membaca siswa. Adapun teks berita yang dibaca siswa adalah transkip berita
dari video yang ditayangkan sebelumnya dengan jumlah 320 kata.
Berdasarkan data yang ada, 5 siswa yang mendapatkan nilai tertinggi yaitu
Fitri Cahyani (194,78), Annisa Wilda (188,63), Rena Sari (186,97), Indah
Febrianti (184,89), dan Tiara Novianti (180,87).
Fitri Cahyani membaca dengan kecepatan yang cukup tinggi, yaitu mampu
membaca 320 kata dalam waktu 92 detik, diperoleh skor 208,70 kps. Untuk
pemahaman bacaan, ia mampu menjawab 14 soal dengan benar dan 1 soal
salah, ia memperoleh skor 93. Setelah dilakukan perhitungan, ia memperoleh
skor kefektifan membaca yaitu 194, 78 KPM.
Anisa Wilda membaca 320 kata dalam waktu 95 detik, diperoleh skor
202,11 kps. Untuk pemahaman bacaan, ia mampu menjawab 14 soal dengan
benar dan 1 soal salah, ia memperoleh skor 93. Setelah dilakukan
perhitungan, ia memperoleh skor keefektifan membaca yaitu 188,63 KPM.
57
Rena Sari membaca 320 kata dalam waktu 89 detik, diperoleh skor 215,73
kps. Untuk pemahaman bacaan, ia mampu menjawab 13 soal dengan benar
dan 2 soal salah, ia memperoleh skor 87. Setelah dilakukan perhitungan, ia
memperoleh skor keeektifan membaca yaitu 186,97.
Indah Febrianti membaca 320 kata dalam waktu 90 detik, diperoleh skor
213,33 kps. Untuk pemahaman bacaan, ia menjawab 13 soal dengan benar
dan 2 soal salah, ia memperoleh skor 87. Setelah dilakukan perhitungan, ia
memperoleh skor keefektifan membaca yaitu 137,71.
Tiara Novianti membaca 320 kata dalam waktu 92 detik, diperoleh skor
208,70 kps. Untuk pemahaman bacaan, ia menjawab 13 soal dengan benar
dan 2 soal salah, ia memperoleh skor 87. Setelah dilakukan perhitungan, ia
memperoleh skor keefektifan membaca yaitu 180,87
F. Pengujian Prasyarat Analisis Data
1. Uji Normalitas
a. Hasil Uji Normalitas Tes awal Kelas VIII.A
Setelah dilakukan pengolahan data diperoleh normalitas Tes awal kelas
VIII.A adalah sebagai berikut:
Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas Data Skor Tes awal Kelas VIII.A
No Statistik Data Skor Tes awal
1 Lhitung 0,11105
2 Ltabel 0,15662
Kesimpulan Lhitung < Ltabel maka
berdistribusi normal
Berdasarkan data tabel 4.22 didapat Lhitung skor tes awal siswa sebesar
0,11105 dan Ltabel (n=32) sebesar 0,15662 menunjukan bahwa data tes awal
berdistribusi normal, karena memenuhi kriteria Lhitung < Ltabel (0,10848 <
0,15662). Hasil uji normalitas tes awal selengkapnya bisa dilihat pada
lampiran.
58
b. Hasil Uji Normalitas Tes akhir Kelas VIII.A
Setelah dilakukan pengolahan data diperoleh normalitas tes akhir kelas
VIII.A adalah sebagai berikut:
Tabel 4.14 Hasil Uji Normalitas Data Skor Tes akhir Kelas VIII.A
No Statistik Data Skor Tes awal
1 Lhitung 0,08631
2 Ltabel 0,15662
Kesimpulan Lhitung < Ltabel maka
berdistribusi normal
Berdasarkan data tabel 4.24 didapat Lhitung skor tes akhir siswa sebesar
0,08631 dan Ltabel (n=32) sebesar 0,15662 menunjukan bahwa data tes
akhir berdistribusi normal, karena memenuhi kriteria Lhitung < Ltabel,,
didapatkan hasil Lhitung > Ltabel (0,08631 > 0,15662). Hasil uji normalitas
tes akhir kelas VIII.A selengkapnya bisa dilihat pada lampiran.
G. Analisis Data dan Hipotesis Penelitian
Berdasarkan hasil uji normalitas diatas diperoleh kesimpulan data berdistribusi
normal, maka penulis menggunakan uji parametik, dalam penelitian ini
menggunakan Uji-t. Pengujian hipotesis dengan menggunakan t-test bertujuan
untuk mengetahui perbedaan rata-rata kemampuan membaca cepat efektif siswa.
Hasil perhitungan uji-t dengan menggunakan SPSS 20 dapat dilihat pada tabel di
bawah ini.
Tabel. 4.15 Output SPSS Hasil Uji T-Test Paired Samples Test
Paired Differences
t df Sig. (2-
tailed) Mean Std.
Deviation
Std. Error
Mean
95% Confidence Interval
of the Difference
Lower Upper
Pair 1 TES AWAL - TES
AKHIR -59,11500 20,97400 3,70771 -66,67693 -51,55307 -15,944 31 0,000
59
Berdasarkan hipotesis yang telah dipaparkan pada BAB III, yaitu:
H0 : Tidak terdapat pengaruh media video berita berbahasa asing dengan teks
terjemahan terhadap kemampuan membaca cepat siswa.
H1 : Terdapat pengaruh media video berita berbahasa asing dengan teks
terjemahan terhadap kemampuan membaca cepat siswa.
Berdasarkan tabel di atas, perhitungan pada uji beda rata-rata kemampuan
membaca efektif siswa antara data tes awal dan tes akhir, dapat dilihat jika >
0,05 maka H0 diterima. Terlihat bahwa nilai probabilitas pada signifikansi (2-
tailed) adalah 0,000. Dengan demikian H1 diterima dan H0 ditolak karena 0,000 <
0,005, sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan
antara nilai hasil kemampuan membaca siswa kelas VIII.A pada hasil tes awal
yaitu sebelum diberi perlakuan dan hasil tes akhir setelah diberi perlakuan yaitu
media video berita bahasa asing dengan teks terjemahan.
H. Pembahasan Hasil Penelitian
Pada penelitian pengaruh teks terjemahan pada berita di televisi terhadap
kemampuan membaca cepat siswa Kelas VIII SMP Islam Al Fajar, Pamulang,
Tangerang Selatan yang dilaksanakan semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017
pada bulan Agustus sampai November 2016 diperoleh data penelitian melalui
observasi dan tes kecepatan membaca, membuktikan bahwa penelitian
penggunaan media video berita bahasa asing dengan teks terjemahan berpengaruh
terhadap kecepatan membaca siswa kelas VIII.A. Hal tersebut dapat dibuktikan
dengan data hasil observasi dan tes kecepatan membaca siswa.
Observasi pada kelas VIII.A yang dilakukan oleh guru mata pelajaran bahasa
Indonesia selaku observer, aspek yang diamati pada tahap observasi meliputi
keterlaksanaan pembelajaran dan skenario pembelajaran, minat dan motivasi
siswa dalam proses pembelajaran, serta kemampuan dan keterampilan guru, yang
mengacu pada 2 variabel penelitian yaitu pengaruh penggunaan media video
berita bahasa asing dengan teks terjemahan variabel bebas dan kemampuan
membaca cepat siswa sebagai variabel terikat, yang dituangkan ke dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP). Observasi dilakukan 4 kali sesuai dengan
60
kompetensi dasar (KD) pada silabus mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas
VIII.A semester ganjil, rekap hasil observasi jelas terlihat pada KD pertama
sampai KD kedelapan pada kelas VIII.A, penggunaan media video berita bahasa
asing dengan teks terjemaha terlaksana dengan baik dengan rata-rata persentase
observasi pada kelas VIII.A sebesar 90%, rekap observasi selengkapnya dapat
dilihat pada lampiran.
Selain melakukan tes observasi, untuk mengetahui pengaruh penggunaan
media video berita bahasa asing dengan teks terjemahan terhadap kecepatan
membaca siswa kelas VIII.A SMP Islam Al Fajar, Pamulang, Tangerang Selatan
dilakukan tes kecepatan membaca siswa, yang diperoleh dengan menggunakan
dua tahapan tes yaitu tes praktik membaca dan tes tulis. Tes tersebut diberikan
kepada kelas VIII A sebagai sampel penelitian. Tes tertulis ini diberikan sebelum
dan setelah proes pembelajaran menggunakan media video berita bahasa asing
dengan teks terjemahan. Hal ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil
belajar siswa sebelum dan setelah melaksanakan pembelajaran dengan
menggunakan media tersebut. Sebelum dilakukannya pembelajaran menggunakan
media video berita bahasa asing dengan teks terjemahan terlebih dulu siswa
diberikan tes awal untuk mengetahui sejauh mana kemampuan siswa dalam
membaca cepat dan mengerjakan tes pemahaman bacaan tersebut, kemudian
setelah proses pembelajaran dilaksanakan diberikan tes akhir untuk mengetahui
peningkatan hasil belajar setelah diberi perlakuan menggunakan media video
berita bahasa asing dengan teks terjemahan.
Tes tertulis digunakan untuk mengetahui kemampuan pemahaman membaca
siswa. Dalam hal ini tes yang digunakan berupa tes objektif pilihan ganda (PG).
Tes pilihan ganda yang dimaksudkan bertujuan untuk memperoleh data mengenai
hasil pemahaman bacaan siswa. Tes ini diberikan dua kali, yakni sebelum proses
pembelajaran dilaksanakan (tes awal) yang bertujuan untuk mengetahui
kemampuan awal siswa dan setelah proses pembelajaran dilaksanakan (tes akhir)
dengan menggunakan media video berita bahasa asing dengan teks terjemahan.
Soal yang diberikan pada siswa adalah soal yang telah diujicobakan terlebih
dahulu untuk mengetahui kelayakan soal tersebut yang meliputi validitas soal,
61
reliabilitas soal, daya pembeda, dan tingkat kesukaran. Salah satu tujuan dari
analisis pokok uji ini adalah untuk mengidentifikasi soal-soal yang baik, kurang
baik, dan soal yang tidak baik.
Untuk mengetahui kemampuan awal membaca siswa sebelum melaksanakan
pembelajaran dengan menggunakan media video berita bahasa asing dengan teks
terjemahan, dilakukan tes awal terlebih dahulu pada kelas VIII.A. Dari hasil
perhitungan rekapitulasi pada tabel 4.14 skor hasil tes awal kelas VIII.A diperoleh
rata-rata keeefektifan membaca sebesar 100,86. Hasil tes awal kelas VIII.A
selengkapnya bisa dilihat pada lampiran. Kemampuan awal siswa yang rendah
dapat disebabkan oleh berbagai faktor, kurangnya persiapan belajar pada kelas
tersebut karena tes awal (tes awal) diberikan tanpa menggunakan media
pembelajaran.
Setelah diberikan tes berupa tes awal pada awal pembelajaran untuk tahapan
selanjutnya adalah proses pembelajaran Bahasa Indonesia aspek membaca cepat
kelas VIII semester ganjil menggunakan media video berita bahasa asing dengan
teks terjemahan. Media video berita bahasa asing dengan teks terjemahan
diterapkan oleh peneliti pada proses pembelajaran membaca cepat. Siswa dilatih
untuk membaca cepat teks terjemahan yang ada pada video berita tersebut.
Kemudian siswa mampu memahami isi dari teks berita tersebut. Proses
pembelajaran selengkapnya dapat dilihat pada lampiran RPP.
Setelah dilakukan pembelajaran menggunakan media video berita bahasa
asing dengan teks terjemahan selanjutnya siswa diberi tes akhir untuk mengetahui
hasil kemampuan membaca cepat siswa. Rata-rata tes akhir keefektifan membaca
cepat pada kelas VIII.A sebesar 159,98. Untuk melihat hasil tes akhir kelas VIII.A
dapat dilihat pada lampiran.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa media
video berita bahasa asing dengan teks terjemahan berpengaruh positif terhadap
kemampuan membaca cepat siswa kelas VIII. A SMP Islam Al Fajar, Pamulang,
Tangerang Selatan. Dengan menggunakan media video berita bahasa asing
dengan teks terjemahan, di kelas siswa lebih termotivasi antusias dalam mengikuti
pembelajaran, dalam hal ini siswa lebih tertarik untuk membaca teks terjemahan
62
yang terdapat pada video dibanding harus monoton melatih membaca dengan teks
pada buku pelajaran biasa. Dapat disimpulkan bahwa teks terjemahan yang
terdapat pada video berita bahasa asing lebih efektif dalam kegiatan pembelajaran.
23
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di SMP Islam Al Fajar, Jl. Raya Arya Putra No. 102,
Pamulang, Tangerang Selatan, Banten pada siswa kelas VIII semester ganjil tahun
pelajaran 2016/2017. Adapun waktu penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus -
November 2016
Tabel 3.1
Rencana Kegiatan Penelitian
No Rencana Kegiatan Bulan
Juli Agst Sept Okt Nov 1 Persiapan
a. Observasi
b. Identifikasi
Masalah
c. Penentuan
Tindakan
d. Pengajuan Judul
e. Penyusunan
Proposal
2 Pelaksanaan
a. Seminar Proposal
b. Pengajuan Izin
Penelitian
c. Menyusun
Instrumen
Penelitian
d. Pengumpulan Data
Penelitian
3 Penyusunan Laporan
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode Pre Experimental
Designs. Sukardi menjelaskan bahwa penelitian eksperimen merupakan penelitian
yang paling produktif, karena jika penelitian tersebut dilakukan dengan baik dapat
24
menjawab hipotesis yang utamanya berkaitan dengan hubungan sebab akibat.1
Penelitian ini tidak menggunakan kelas kontrol sebagai bahan perbandingannya.
Desain penelitian yang digunakan adalah one group pretes-postest design.
Rancangan penelitian one group pretest-postest design termasuk rancangan
eksperimental yang sederhana hanya menggunakan satu kelompok eksperimen
dan tidak menyertakan kelompok kontrol sebagai pembandingnya.2
Penelitan ini melakukan pengamatan terhadap satu kelompok yaitu pada kelas
VIII.A SMP Islam Al Fajar, Pamulang, Tangerang Selatan. Peneliti melakukan tes
awal dan tes akhir pada kelas tersebut. Tes awal dilakukan pada saat pembelajaran
tanpa menggunakan media video berita berbahasa asing dengan teks terjemahan.
Metode mengajar yang dilakukan menggunakan metode ceramah dengan sumber
belajar berupa buku yang biasa digunakan oleh guru yang bersangkutan. Setelah
tes awal dilakukan maka tahap selanjutnya melakukan tes akhir pada hari yang
berbeda. Tes Akhir dilakukan dengan terlebih dahulu memberikan treatment
kepada siswa dengan menggunakan media video berita berbahasa asing dengan
teks terjemahan.
Tabel 3.2
Desain Penelitian One group pretest-posttest design3
Kelas Tes Awal Perlakuan Tes Akhir VIII.A O1 X O2
Keterangan:
O1 : Tes Awal sebelum mendapat perlakuan
X : Variabel bebas atau perlakuan berupa media video berita
O2 : Tes Akhir setelah mendapat perlakuan
C. Langkah-langkah Penelitian
Bagian yang paling utama didalam membuat suatu penelitian adalah membuat
rancangan atau langkah-langkah penelitian, yang dimaksud rancangan penelitian
1 Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2010) ., h. 179. 2 Edi Riadi, Metode Statistika Parametrik & Nonparametrik untuk Penelitian Ilmu-Ilmu
Sosial dan Pendidikan, (Tangerang: PT Pustaka Mandiri, 2014)., h. 10. 3 Ibid,.
25
adalah mencatat perencanaan atau langkah-langkah penelitian dan mencatat
perencanaan dari cara berpikir dan merancang strategi untuk menemukan
sesuatu4. Adapun langkah-langkah penelitian ini dapat dilihat pada bagan 3.1 di
bawah ini:
Bagan 3.1
Langkah-Langkah Penelitian
4 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, (Jakarta:
Raja Grafido Persada, 2005)., h. 53
Tahap Analisis
Tahap Perancangan
Studi Literatur
Studi Lapangan
Analisis Masalah
Persiapan Pembelajaran
materi membaca cepat
Perancangan Intrumen
Penelitian
Tahap Pengujian
Uji Validitas
Instrumen
Revisi
Tidak ada Revisi
Uji coba lapangan Pengolahan data penilaian
Kesimpulan Laporan
26
1. Tahap Analisis
Pada tahap analisis, peneliti menggunakan studi literatur dari berbagai
sumber yang relevan termasuk buku, jurnal, e-book, skripsi dan lain
sebagainya, kemudian dilakukan studi lapangan.
2. Tahap Perencanaan
Tahap ini bertujuan untuk merencanakan sebuah model pembelajaran
menggunakan video berita berbahasa asing yang memiliki teks terjemahan
bahasa Indonesia untuk kemudian diimplementasikan pada pembelajaran
di kelas setelah dilakukan analisis menggunakan studi lapangan dan studi
literatur.
3. Tahap Pengujian
Tahap pengujian dalam penelitian ini menggunakan metode
eksperimen, eksperimen dilakukan dengan cara membandingkan dengan
keadaan sebelum dan sesudah memakai metode baru (before-after) atau
biasa disebut dengan One-Group Pretest – Posttest Design. Dalam hal ini
adanya tes awal sebelum diberi perlakuan. Dengan demikian hasil
perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan
dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.
Indikator yang diukur dalam pengujian ini adalah hasil belajar materi
membaca cepat menggunakan video berita berbahasa asing dengan teks
terjemahan bahasa Indonesia dengan tiga tahap pengujian data.
1. Mengukur kecepatan membaca siswa dengan rumus:
Kecepatan Membaca =
x 60
2. Mengukur pemahaman bacaan siswa dengan rumus:
x 100%
3. Mengukur Kemampuan Efektif Membaca
KEM= kecepatan membaca x kemampuan pemahaman
27
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi atau universe adalah keseluruhan objek yang diteliti, baik berupa
orang, benda, kejadian, nilai maupun hal-hal yang terjadi.5 Populasi dapat
berupa guru, siswa, kurikulum, fasilitas, dan sebagainya. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Islam Al Fajar, Pamulang,
Tangerang Selatan, yang berjumlah 72 siswa. Gambaran populasi target
penelitian terdapat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.3
Populasi Target Penelitian di SMP Yayasan Islam Al Fajar
Kedaung, Ciputat
No Kelas Jumlah Siswa
1 Kelas VIII A 32
2 Kelas VIII B 40
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang akan diselidiki atau dapat juga
dikatakan bahwa sampel adalah populasi dalam bentuk mini (miniatur
population).6 Lebih lanjut Zainal Arifin menjelaskan, apabila penelitian
dilakukan dengan mengambil seluruh anggota populasi untuk dijadikan
sumber data, maka cara ini disebut sensus, tetapi jika hanya sebagian populasi
yang dijadikan sumber data, maka cara ini disebut sampel.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah probability
sampling. Dimana teknik pengambilan sampel ini memberikan kesempatan
atau peluang yang sama kepada setiap anggota populasi untuk dijadikan
sampel. Cara penarikan sampel menggunakan simple random sampling, yaitu
pengambilan anggota sampel dari populasi yang dilakukan secara acak atau
random tanpa memperhatikan level yang ada dalam populasi.
5 Zainal Arifin, Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, Cet. I, 2011)., h. 215. 6 Ibid,.
28
Sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas VIII.A SMP Islam Al Fajar,
Pamulang, Kota Tangerang Selatan. Berikut rinciannya:
Tabel 3.4
Sampel
No Kelas Jumlah siswa Sampel
1 VIII A 32 32
Jumlah 32
SMP Islam Al Fajar, Pamulang, Tangerang Selatan, memiliki dua
rombel pada kelas VIII, yaitu kelas VIII A berjumlah 32 dan VIII B
berjumlah 40. Peneliti mengambil sampel pada kelas VIII A untuk
eksperimen penerapan pengaruh media video berita berbahasa asing
dengan teks terjemahan bahasa Indonesia.
E. Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah sifat yang akan dipelajari dalam penelitian
kemudian ditarik kesimpulannya.7Pada penelitian ini terdapat dua variabel
yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas merupakan variabel
yang memengaruhi variabel dependen (terikat). Variabel terikat adalah
variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas. Pada penelitian ini media video
berita bahasa asing dengan teks terjemahan sebagai variabel bebas (x) dan
kemampuan membaca cepat siswa sebagai variabel terikat (y).
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi dan data-data
empiris yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Teknik
pengumpulan data pada penelitian ini adalah dokumentasi, observasi, dan tes.
7Sugiyono, Statistika untuk Penelitian: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,
(Bandung: CV Alfabeta, 2009)., h. 61.
29
1. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Dokumen biasanya bisa berupa tulisan, gambar, atau karya-karya
monemental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misalnya
catatan harian, sejarah kehidupan, dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk
gambar biasanya foto, sketsa, dan lain-lain8. Jadi dengan menggunakan
teknik pengumpulan data secara dokumentasi dapat memberi kelengkapan
dalam penelitian yang dilakukan di SMP Islam Al Fajar, Pamulang, Kota
Tangerang Selatan.
2. Observasi
Observasi adalah kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek
dengan menggunakan seluruh alat indra.9 Di dalam kelas guru
menerangkan, melihat, mengamati, dan melakukan proses pembelajaran
bahasa Indonesia dalam materi membaca cepat teks berita. Dalam
penelitian kuantitatif instrumen observasi lebih sering digunakan sebagai
pelengkap instrumen lain. Lembar observasi pada penelitian ini
dimaksudkan untuk mengamati kegiatan pembelajaran di kelas VIII.A
semester I tahun pelajaran 2016/2017 yang mengacu pada RPP yang telah
dibuat. Observasi dilakukan sebanyak 2 kali bagi setiap kelas.
3. Pemberian Tes
Iskandarwasid dan Dadang Sunendar memaparkan, “tes adalah suatu
alat atau prosedur yang sistematika atau objektif untuk memperoleh data
atau keterangan yang diinginkan tentang seseorang dengan cara yang
boleh dikatakan tepat dan cepat”10
. Tes digunakan peneliti untuk
mengetahui keterampilan membaca cepat sebelum dan sesudah diberikan
perlakuan berupa media video berita berbahasa asing dengan teks
terjemahan. Memberikan tes awal sebelum diberikan perlakuan dan tes
akhir setelah diberikan perlakuan yang berbeda yaitu berupa media video
8 Suharsimi, Arikunto, Op.Cit., h. 329
9 Ibid., h. 199.
10 Iskandarwasid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2010)., h. 180
30
berita berbahasa asing dengan teks terjemahan. Dua tes yang diberikan
siswa berupa:
a. Tes kecepatan membaca
b. Tes pemahaman bacaan berupa 15 soal pilihan ganda setelah siswa
membaca teks berita.
G. Skala Pengukuran dan Instrumen Pengumpulan Data
Syofian Siregar menjelaskan “instrumen penelitian adalah suatu alat yang
dapat digunakan untuk memperoleh, mengolah, dan menginterpretasikan
informasi yang diperoleh dari para responden yang dilakukan dengan
menggunakan pola ukur yang sama11
. Pada penelitian ini peneliti membagi
menjadi 2 instrumen pengumpulan data untuk mengetahui seberapa besar
pengaruh media video berita berbahasa asing dengan teks terjemahan bahasa
Indonesia pada pembelajaran membaca cepat siswa kelas VIII.A SMP Islam Al
Fajar, Pamulang, Tangerang Selatan.
1. Instrumen Observasi
Tabel 3.5
Kisi-Kisi Instrumen Observasi
Variabel Penelitian Indikator Butir
Soal
Pengaruh
pemanfaatan media
video berita
berbahasa asing
dengan teks
terjemahan bahasa
Indonesia dalam
pembelajaran
membaca cepat siswa
Guru Bahasa Indonesia mengamati
peneliti dalam menyiapkan proses
pembelajaran yang akan berlangsung,
termasuk media pembelajaran
menggunakan video berita berbahasa
asing dengan teks terjemahan bahasa
Indonesia
1
Guru Bahasa Indonesia mengamati
kesiapan siswa 2 dan 3
Guru Bahasa Indonesia mengamati
siswa dalam proses pembelajaran
eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi
4, 5
dan 6
11
Syofian Siregar, Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif, (Jakarta: Bumi
Aksara, 2013)., h. 75
31
yang disampaikan/diterapkan oleh
peneliti
Guru Bahasa Indonesia mengamati
interaksi antar peneliti dan siswa dalam
proses pembelajaran dikelas
7, 8,
13, 14
dan 15
Guru Bahasa Indonesia mengamati
pembelajaran dikelas menggunakan
media video berita berbahasa asing
dengan teks terjemahan bahasa
Indonesia.
9, 10,
11, 12,
dan 16
Hasil belajar siswa Guru Bahasa Indonesia mengamati
sejauh mana keterlibatan siswa dalam
mengikuti evaluasi yang diberikan
peneliti menggunakan media video
berita berbahasa asing dengan teks
terjemahan bahasa Indonesia dan
mengikuti instruksi yang diberikan oleh
guru dalam mempelajari materi
pelajaran bahasa Indonesia.
17, 18,
19 dan
20
2. Instrumen Tes
Instrumen dalam penelitian ini berupa tes untuk mengukur kemampuan
siswa dalam aspek kognitif, atau tingkat penguasaan materi pelajaran.
Sebagai alat ukur dalam proses evaluasi tes harus mempunyai tingkat
validitas dan reliabilitas12
. Instrumen tes di sini bertujuan untuk
mengetahui seberapa besar kemampuan siswa sebelum diberikan
perlakuan (pretest) dan setelah diberi perlakuan (posttest).
Ada tiga tahap pengambilan data dilakukan dalam penelitian ini.
Pertama peneliti mengukur kemampuan membaca cepat siswa dengan tes
praktik membaca. Kemudian peneliti melanjutkan tes pemahaman siswa
terhadap bacaan yang dibacanya dengan bentuk tes soal. Instrumen tes
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
12
Wina Sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Kencana, 2009)., h. 99
32
Tabel 3.6
Kisi-Kisi Instrumen Tes
No Indikator Bentuk
Soal
Jumlah
Soal Teknik Penilaian Skor
1
Mampu membaca
teks bacaan 250
kata per menit.
Praktik 300-400
kata
>250
kata
2
Mampu menjawab
pertanyaan dengan
peluang kecepatan
70%
PG 15
100
3
Mampu mencapai
standar kecepatan
KEM 140-175 kpm
- - (
)x
(
)
140-
175
kpm
H. Uji Coba Instrumen
1. Uji Validitas
Suharsimi Arikunto menjelaskan, “Validitas adalah suatu ukuran yang
menunjukan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen”13
.
Suatu intrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya,
instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.
Uji validitas pada instrumen tes ini menggunakan korelasi product moment
pearson dengan menggunakan rumus sebagai berikut
∑ ∑ ∑
√ ∑ ∑ ∑ ∑
Keterangan
r : Koefisien korelasi
n : Banyak siswa
X : Skor tiap butir soal
Y : Skor total yang diperoleh siswa
13
Suharsimi Arikunto, Op. Cit., h. 211
33
∑ : Jumlah skor untuk tiap butir soal
∑ : Jumlah skor total
Tabel 3.7
Kategori Validitas Instrumen
Kategori Keterangan
0,00 – 0,20 Sangat Rendah
0,20 – 0,40 Rendah
0,40 – 0,60 Cukup
0,60 – 0,80 Tinggi
0,80 – 1,00 Sangat Tinggi
2. Uji Reliabilitas
I’anatut Thoifah menjelaskan, “arti dari reliabel adalah ajeg atau
mempunyai presisi yang tinggi. Yaitu dimana suatu alat ukur mampu
menunjukan sampai sejauh mana alat ukur tersebut dapat dipercaya atau
diandalkan”14
. Salah satu ukuran reliabilitas yang paling sering digunakan
adalah koefisien Alpha Crounbach. Cara pengukurannya adalah seluruh item
pertanyaan yang telah valid dimasukkan dan diukur koefisien Alpha
Crounbach. Jika nilai yang diperoleh lebih besar dari 0,6 maka instrumen tes
dan kuesioner tersebut telah reliabel.
Uji reliabilitas untuk instrumen menggunakan Alpha Cronbach dengan
rumus:
(
) (
∑
)
Keterangan:
: Reliabilitas instrumen
: Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
∑ : Jumlah varian butir/item
: Varians skor total
14
I’anatut Thoifah, Statistika Pendidikan dan Metode Penelitian Kuantitatif, (Malang:
Madani, 2015)., h. 114
34
Besarnya reliabilitas dikategorikan seperti tabel berikut:
Tabel 3.8
Kategori Reliabilitas Instrumen
Nilai Keterangan
0,00 sampai 0,20 Sangat Rendah
0,20 sampai 0,40 Rendah
0,40 sampai 0,60 Cukup
0,60 sampai 0,80 Tinggi
0,80 sampai 0,10 Sangat Tinggi
3. Uji Tingkat Kesukaran Soal
Perhitungan tingkat kesukaran instrumen bertujuan untuk mengetahui
apakah soal tergolong sukar, sedang, atau mudah. Untuk menguji tingkat
kesukaran soal digunakan rumus:
Keterangan:
P : Indeks kesukaran
B : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria indeks soal kesukaran:
Tabel 3.9
Kriteria Indeks Kesukaran Soal
Tingkat Kesukaran Keterangan
0,0 – 0,3 Sukar
0,31 – 0,7 Sedang
0,7 – 1,0 Mudah
4. Uji Daya Pembeda Soal
Daya pembeda soal merupakan suatu pernyataan tentang seberapa besar
daya sebuah butir soal dapat membedakan kemampuan antara siswa kelompok
tinggi dan kelompok rendah. Untuk menghitung besarnya indeks daya beda
butir soal, secara sederhana dapat dilakukan dengan rumus:
35
Ketarangan
J : Jumlah peserta tes
: Banyaknya peserta kelompok atas
: Banyaknya peserta kelompok bawah
: Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab soal dengan
benar
: Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
=
: Proporsi peserta kelompok atas yang menjawab benar
=
: Proporsi peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Kriteria interpretasi daya pembeda soal sebagaimana terdapat dalam
tabel berikut:
Tabel 3.10
Kriteria Daya Pembeda Soal
Daya Pembeda (DP) Keterangan
DP < 0,20 Jelek
0,20 < DP < 0,40 Cukup
0,40 < DP < 0,70 Baik
DP > 0,70 Baik Sekali
I. Uji Prasyarat Analisis Data
1. Uji Normalitas
Syofian Siregar menjelaskan, “Tujuan uji normalitas terhadap serangkaian
data adalah untuk mengetahui apakah populasi data berdistribusi normal atau
tidak. Bila data berdistribusi normal, maka dapat digunakan uji statistik
berjenis parametrik. Sedangkan bila data tidak berdistribusi normal, maka
digunakan uji statistik nonparametrik”15
. Dengan demikian, uji normalitas
adalah apakah data empirik yang didapatkan dari lapangan sesuai dengan
distribusi teoritik tertentu.
15
Syofian Siregar, Op. Cit., h. 153
36
Hipotesis yang telah dirumukan akan diuji dengan statistik parametik.
Penggunaan statistik parametik mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang
akan dianalisis harus berdistribusi normal. Oleh karena itu, sebelum pengujian
hipotesis dilakukan, maka terlebih dahulu akan dilakukan uji normalitas data.
Terdapat beberapa teknik yang digunakan untuk menguji normalitas data
antara lain dengan liliefors.
Uji liliefors dilakukan untuk mengetahui apakah data populasi
berdistribusi normal atau berdasarkan sampel yang diperoleh pada taraf
signifikansi α = 0,05. Rumus yang digunakan untuk uji liliefors ini adalah:
Menentukan nilai maksimal Lhitung = F(Zi) – S(Zi) untuk dibandingkan
dengan Ltabel jika nilai maksimal Lhitung = F(Zi) – S(Zi) kurang dari nilai tabel
liliefors, maka Ho diterima, dan tolak jika nilai maksimal Lhitung = F(Zi) –
S(Zi) lebih besar dari nilai tabel liliefors. Dengan kriteria untuk uji normalitas ini adalah:
H0 : Data berdistribusi normal, jika Lhitung < Ltabel H1 : Data tidak berdistribusi normal, jika Lhitung > Ltabel
J. Teknik Analisis Data dan Hipotesis Penelitian
Uji analisis data pada penelitian ini menggunakan uji-t sebagai uji hipotesis
penelitian parametik yang mengharuskan data berdistribusi nornal dan varians
sampel harus sama. jika setelah pengujian prasyarat analisis data diketahui
distribusi data tidak normal dan varians sampel tidak sama maka analisis data
penelitian menggunakan uji-u (Mann Whitney) sebagai alternatif uji-t. Punaji
Setyosari menjelaskan, “uji-u (Mann Whitney) merupakan suatu tes nonparametik
yang membandingkan dua sampel untuk memperoleh kemungkinan perbedaan-
perbedaan yang sama seperti test-t. Seperti halnya pada tes nonparametik yang
lain, tes ini tidak menuntut data berdistribusi normal atau varian sampel harus
sama16
. Adapun cara perhitungan uji-U dengan menggunakan SPSS versi 20.
16
Punaji Setyosari, Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan, (Jakarta: Kencana,
Cet. Ke-3 2013)., h. 254
37
Dasar pengambilan keputusan dalam uji Mann Whitney ini adalah sebagai
berikut:
1. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) < 0,05, maka terdapat perbedaan
signifikan dalam penelitian
2. Jika nilai Asymp.Sig. (2-tailed) > 0,05, maka tidak terdapat perbedaan
yang signifikan
Adapun hipotesis pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
H0 : Tidak terdapat pengaruh media video berita berbahasa asing dengan teks
terjemahan terhadap keterampilan membaca cepat siswa.
H1 : Terdapat pengaruh media video berita berbahasa asing dengan teks
terjemahan terhadap keterampilan membaca cepat siswa.
68
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa teks
terjemahan pada berita di televisi program acara “Metro Xinwen” memiliki
pengaruh terhadap kemampuan membaca cepat siswa kelas VIII Semester
Ganjil SMP Islam Al Fajar, Pamulang, Tangerang Selatan. Buktinya adalah
melalui pengolahan data, dapat diketahui bahwa hasil pretes kemampuan
membaca cepat siswa lebih baik dibandingkan dengan hasil pretes. Hasil
menunjukkan nilai rata-rata pretes siswa sebesar 100,86. Setelah diberikan
perlakuan dengan media video berita berbahasa asing dengan teks terjemahan
nilai rata-rata postes mengalami peningkatan menjadi 159,98. Berdasarkan
hasil uji T antara data pretes dan postes, dapat dilihat bahwa nilai probabilitas
pada signifikasi (2-tailedd) adalah, 0,000. Jika nilai probabilitas hasil uji T ( )
< 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak, jika nilai probabilitas hasil uji T ( ) >
0,05 maka H1 ditolak dan H0 diterima, maka dengan demikian H1 diterima dan
H0 ditolak. Bunyi dari H1 yaitu “terdapat pengaruh media video berita
berbahasa asing dengan teks terjemahan terhadap keterampilan membaca
cepat siswa”.
B. Saran
Berdasarkan pemaparan simpulan di atas, peneliti mengajukan saran
antara lain:
1. Bagi siswa, memanfaatkan media video berita bahasa asing yang
memiliki teks terjemahan untuk melatih kemampuan membaca cepat.
2. Bagi guru mata pelajaran, diharapkan dalam proses pembelajaran
membaca cepat dapat memanfaatkan media video berita bahasa asing
dengan teks terjemahan agar proses pembelajaran yang cenderung
69
monoton dapat terlaksana dengan inovatif, kreatif dan menyenangkan
sehingga menimbulkan rasa antusias siswa dalam membaca cepat.
3. Bagi peneliti lainnya, agar kedepannyaa lebih mengembangkan lagi
penelitian ini, terutama mengenai model pembelajaran dengan
menggunakan media video berita bahasa asing dengan teks
terjemahan.
DAFTAR PUSTAKA
Alfin, Jauharoti. dkk. Pembelajaran Bahasa Indonesia MI. Surabaya: Learning Assistance
Program for Islamic Schools. 2009.
Arifin, Antoni Lutfi. Be A Reader. Jakarta: Gramedia. 2013.
Arifin, Zainal. Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 2011.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka
Cipta. 2006.
Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2010.
As-Sirjani, Raghib dan Amir Al-Madari. Spiritual Reading: Hidup Lebih Bermakna dengan
Membaca. Solo: Aqwam. 2007.
Barus, Sedia Willing. Jurnalistik Petunjuk Teknik Menulis Berita. Jakarta: Erlangga. 2010.
Catford, J. Linguistic Theory of Tanslation. London: Oxford University Press. 1978.
Dalman. Keterampilan Membaca. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2013.
Emir. Teori dan Pengajaran Penerjemahan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2015.
Hamalik, Oemar. Media Pendidikan. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. 1994.
Harjasujana, Akhmad Slamet dan Yeti Mulyati. Membaca 2. Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah Bagian Proyek
Penataran Guru SLTP Setara D-III. 1996.
Haryadi. Peningkatan Keterampilan Membaca Cepat Mahasiswa Jurusan BSI UNNES
dengan Perkuliahan Berbasis Latihan Berjenjang dan Pengalaman. Universitas
Negeri Semarang.
Hernowo. Quantum Reading. Bandung: MLC. 2003.
Hidayah, Aniatul. Membaca Super Cepat. Jakarta: Laskar Aksara. 2012.
Hidayatullah, Moch. Syarif. Seluk Beluk Penerjemahan Arab-Indonesia Kontemporer.
Ciputat: UIN PRESS. 2014.
Iskandarwasid, dan Dadang Sunendar. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. 2010.
Morissan. Jurnalistik Televisi Mutakhir. Jakarta: Kencana. 2010.
Muis, A. Jurnalistik Hukum dan Komunikasi Massa. Jakarta: PT. Dharu Anutama. 1999.
Munadi, Yudi. Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta: Gaung Persada (GP)
Press. 2012.
Nurhadi. Membaca Cepat dan Efektif (Teori dan Latihan). Jakarta: Sinar Dunia Algesindo.
2008.
Nurhayati. Meningkatkan Hasil Belajar Menemukan Gagasan Utama Paragraf dalam
Keterampilan Membaca Cepat dengan Teknik Skippin Ayunan Visual pada Siswa
Kelas XI IPA SMA Smart Ekselensia Indonesia. Jurnal Pendidikan Dompet Dhuafa
Edisi I.2011.
Palamani, Sri Angreyani Fransiska. Kemampuan Membaca Cepat pada Siswa Kelas V SDN 4
Telaga Kecamatan Telaga Kabupaten Gorontalo. Jurnal. 2015.
Pareno, Sam Abeda. Manajemen Berita antara Idealisme dan Realita. Surabaya: Papyrus.
2003.
Prasetyo, Bambang dan Lina Miftahul Jannah. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Raja
Grafido Persada. 2005.
Rahim, Farida. Pengajaran Membaca di sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara. 2008.
Riadi, Edi. Metode Statistika Parametrik & Nonparametrik untuk Penelitian Ilmu-Ilmu Sosial
dan Pendidikan. Tangerang: PT Pustaka Mandiri. 2014.
Saddhono, Kundharu dan St. Y. Slamet. Meningkatkan Keterampilan Berbahasa Indonesia
Teori dan Aplikasi.Bandung: Karya Putra Darwati. 2012.
Sadiman, Arief S. dkk. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. 2005.
Sanjaya, Wina. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana. 2009.
Setyosari, Punaji. Metode Penelitian Pendidikan & Pengembangan. Jakarta: Kencana. 2013.
Siregar, Ashadi dkk. Bagaimana meliput dan menulis berita untuk media massa. Yogyakarta:
KANISIUS. 1998.
Siregar, Syofian. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi Aksara.
2013.
Sugiyono. Statistika untuk Penelitian: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung: CV Alfabeta. 2009.
Suhaemi dan Rulli Nasrullah. Bahasa Jurnalistik. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta.
2009.
Suhendar, ME dan Pien Supinah. Mata Kuliah Dasar Umum Pengajaran Ujian Keterampilan
Membaca dan Keterampilan Menulis. Bandung: Pionir Jaya. 1992.
Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan: Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi
Aksara. 2010.
Tarigan, Henry Guntur dan Djago Tarigan. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa.
Bandung: Angkasa. 1988.
Tarigan, Henry Guntur. Membaca Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung:
Angkasa. 2010.
Thoifah, I’anatut. Statistika Pendidikan dan Metode Penelitian Kuantitatif. Malang: Madani.
2015.
Widyamartaya, A. Seni Membaca untuk Studi. Yogyakarta: Kasinius. 1992.
NILAI KRITIS UNTUK UJI LILIEFORS
Ukuran Tarafnyata a '
Sam pel 0.01 0.05 0.10 0.15 0.20 i n = 4 0.417 0.381 0.352 0.319 0.300
5 0.405 0.337 0.315 0.299 0.285
6 0.364 0.319 0.294 0.277 0.265
7 0.348 0.300 0.276 0.258 0.247
8 0.331 0.285 0.261 0.244 0.233
9 0.311 0.271 0.249 0.233 0.223
10 0.294 0.258 0.239 0.224 0.215
11 0.284 0.249 0.230 0.217 0.206
12 0.275 0.242 0.223 0.212 0.199
13 0.268 0.234 0.214 0.202 0.190
14 0,261 0.227 0.207 0.194 0.183
15 0.257 0.220 0.201 0.187 0.177
16 0.250 0.213 0.195 0.182 0.173
17 0.245 0.206 0.289 0.177 0.169
18 0.239 0.200 0.184 0.173 0.166
19 0.235 0.195 0.179 0.169 0.163
20 0.231 0.190 0.174 0.166 0.160
25 0.200 0.173 0.158 0.147 0.142
30 0.187 0.161 0.144 0.136 0.131
n > 30 1.031 0.886 0.805 0.768 0.736
{Ii {Ii {Ii {Ii {Ii
Tabel Barga Kritik dari Product Moment (r-Tabel)
N Taraf Signifikan
N Taraf Signifikan
N Taraf Signifikan
5% 1% 5% 1% 5% 1% 3 0.997 0.999 27 0.381 0.487 55 0.266 0.345 4 0.950 0.990 28 0.374 0.478 60 0.254 0.330 5 0.878 0.959 29 0.367 0.470 65 0.244 0.317
6 0.811 0.917 30 0.361 0.463 70 0.235 0.306 7 0.754 0.874 31 0.355 0.456 75 0.227 0.296 8 0.707 0.834 32 0.349 0.449 80 0.220 0.286 9 0.666 0.798 33 0.344 0.442 85 0.213 0.278 10 0.632 0.765 34 0.339 0.436 90 0.207 0.270
11 0.602 0.735 35 0.334 0.430 95 0.202 0.263 12 0.576 0.708 36 0.329 0.424 100 0.195 0.256 13 0.553 0.684 37 0.325 0.418 125 0.176 0.230 14 0.532 0.661 38 0.320 0.413 150 0.159 0.210 15 0.514 0.641 39 0.316 0.408 175 0.148 0.194
16 0.497 0.623 40 0.312 0.403 200 0.138 0.181 17 0.482 0.606 41 0.308 0.398 300 0.113 0.148 18 0.468 0.590 42 0.304 0.393 400 0.098 0.128 19 0.456 0.575 43 0.301 0.389 500 0.088 0.115 20 0.444 0.561 44 0.297 0.384 600 0.080 0.105
21 0.433 0.549 45 0.294 0.380 700 0.074 0.097 22 0.423 0.537 46 0.291 0.376 800 0.070 0.091 23 0.413 0.526 47 0.288 0.372 900 0.065 0.086 24 0.404 0.515 48 0.284 0.368 1000 0.062 0.081 25 0.396 0.505 49 0.281 0.364 26 0.388 0.496 50
-- ~------- L__ 0.279 0.361
r~
"'""" ... ii'J\
( ... \.~--
PV . .-.r......,_. 'tl\t-t~ ~---l' ~·
:f\ r ff'YI<;~~Y- ...,~:..~ _._ ~--~~ - ~
- • r(;C...t"· ~ ...... o;o::;;..: • .:_t,a...
0\.\Y,_\-.~ ~- ~-..v~ ... ~1- I
\<t ~fA .... •t t-o"~~':•~• -.. :tVI<\)~
Peneliti menjelaskan materi membaca cepat kepada siswa di kelas VIII A
.. OJ '
Siswa kelas VIII A mengikuti pembelajaran yang dilakukan peneliti
Peneliti menggunakan video berita bahasa asing dengan teks terjemahan sebagai media pembelajaran
Siswa kelas VIII A memerhatikan dengan seksama video berita yang sedang ditayangkan oleh peneliti
Siswa mengerjakan soal yang diberikan oleh peneliti
KEMENTERIAN AV,AMA No. Dokumen FITK-FR-AKD-081 m UINJAKARTA FORM (FR). Tgl. Terbit 1 Maret 2010
FITK No. Revisi: 01 Jl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412/ndonesia Hal 1/1
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
Nomor : Un.Ol/F.1/KM.Ol.3/ ....... ./2016 Jakarta, 20 September 2016 Lamp. : 1 berkas proposal Hal : Bimbingan Skripsi
Kepada Yth. Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M. Pd Pembimbing Skripsi Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UIN SyarifHidayatullah Jakarta.
Assalamu 'alaikum wr.wb. Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing 1/ll
(materilteknis) penulisan skripsi mahasiswa: Nama : Luthfia Nurhidayah. NIM : 1111013000035 Jurusan Semester Judul Skripsi
: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia : 11 (Sebelas) : Pengaruh Teks Terjemahan Pada Berita di Televisi Terhadap Kemampuan Membaca Cepat Siswa Kelas VIII Yayasan Perguruan Islam SMP Islam AI Fajar, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Tahun Pelajaran 2016/2017
Judul tersebut telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggal 20 September 2016, abstraksiloutline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan terlebih dahulu. Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu 'alaikum wr.wb.
Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Mahasiswa ybs.
~ KEMENTERIAN AGAMA No. Dokumen FITK-FR-AKD-082
UINJAKARTA FORM (FR). Tgl. Terbit 1 Maret 2010
FITK No. Revisi: 01 Jl. lr. H. Juanda No 95 Ciputa/15412/ndonesia Hal 1/1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
Nomor : Un.01/F.1/KM.01.3/ ....... ./2016 Jakarta, 20 September 2016 Lamp. : Outline/Proposal Hal : Permohonan Izin Penelitian
Kepada Yth. Kepala Sekolah Yayasan Perguruan Islam SMP Islam AI Fajar di Tempat
Assalamu 'alaikum wr. wb.
Dengan hormat kami sampaikan bahwa,
Nama
NIM
: Luthfia Nurhidayah
: 1111013000035
Jurusan: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Semester : 11 (sebelas)
Judul Skripsi : Pengaruh Teks Tetjemahan Pada Berita di Televisi Terhadap
Kemampuan Membaca Cepat Siswa Kelas VIII Yayasan Perguruan Islam
SMP Islam AI Fajar, Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Tahun Pelajaran
2016/2017
adalah benar mahasiswa/i Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Jakarta yang sedang menyusun Skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di instansi/sekolah/madrasah yang Saudara pimpin.
Untuk itu kami mohon Saudara dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksud.
Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu 'alaikum wr.wb.
Tembusan: 1. Dekan FITK 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan
I ~ j
I YAYASAN PERGURUAN ISLAM,ALi~ .. , , ~(\JAR
SEKOLAH MENENGAH PERTA~A SMP AL- FAJAR , rl
1r) · STATUS : TERAKREDITASI A t :! t .
JL Aria Putra No. 102, Kedaung -. Paf\lulang - .Tange~ang 1
Selatan Te.tp. (d2 ).:?'404805 E-ma1l : [email protected] ' ·
. r :
SURAT KETERANGAN .. t '•
Nomor : 035/SMP-AL/XII/2016 L I
I I
Yang betianda tangan di bawah ini Kepala Sekolah Menengah Pertama (SMP) Islam AI-Fajar *edaung -Pamulang- Kota Tangerang Selatan dengan ini menerangkan bahwa: j
Nama
Tempat Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
NIM
Fakultas
Jurusan
J udu I Penel it ian
: LUTFHIA NURHIDA YAH
: Bogar, 17 November 1992
: Perempuan
: I I I I 0 13 00003 5
: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
: Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia I I
: PENGARUH TEKS TERJEMAHAN PADAB~RIT A DI TELEVISI TERHADAP KEMAMPUAN ! MEMBACA CEPAT SISWA KELAS VIII f YAYASAN PERGURUAN ISLAM AL-FAJA~, PAMULANG,KOTATANGERANGSELAT~ TAHUN PELAJARAN 2016/2017 .
Benar telah menyelesaikan tugas penelitian sesuai dengan judul diatas pada bulan Juli - November 2~16 I
Demikian surat keterangan ini kami buat agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Atas pe+ atian dan ketja samanya kami ucapkan terima kasih. 1
i ! I
Tangerang Selatan, 14 Desember 2016
i1 ; ' ~ I
-I I
-I •'.1
, ..... -- 7-J II u > ··i. {"" KOlA===_... •
I< ,.
1
Lampiran 1
RPP
(RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN)
Nama Sekolah : SMP Yayasan Islam Al Fajar
Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia
Aspek Kebahasaan : Membaca
Kelas/ Semester : VIII (Delapan)/Ganjil
Alokasi Waktu : 4x 40 Menit
A. Standar Kompetensi :
3. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca memindai, membaca cepat.
A. Kompetensi Dasar :
3.3 Menyimpulkan isi suatu teks dengan membaca cepat 250 kata per menit.
4. Indikator Pencapaian Kompetensi :
1. Mampu membaca teks bacaan 250 kata per menit dan menjawab pertanyaan dengan
peluang kecepatan 70%
2. Mampu mendata masalah-masalah dari wacana tulis teks berita.
3. Mampu menentukan informasi utama dari teks berita tanpa melakukan regresi.
5. Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa mampu membaca teks bacaan 250 kata per menit dan menjawab pertanyaan
dengan peluang kecepatan 70%
2. Siswa mampu mendata masalah-masalah dari wacana tulis teks berita
3. Siswa mampu menentukan informasi utama dari teks berita tanpa melakukan regresi.
4. Karakter Siswa yang Diharapan:
1. dapat dipercaya;
2. hormat;
3. teliti;
2
4. percaya diri; dan
5. berani.
5. Materi Pembelajaran :
6. Pendekatan dan Metode Pembelajaran :
Pendekatan : Scientific dan kontekstual
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Presentasi, Mobile learning dan studi
kepustakaan
7. Media, Alat dan Sumber Belajar :
1. Media
b. Power Point
c. Teks Berita
2. Alat
Laptop, LCD Proyektor, Papan Tulis,
3. Sumber Belajar
Triyanto, Agus. 2007. Pasti Bisa Pembahasan Tuntas Kompetensi Bahasa
Indonesia untuk SMP dan MTs Kelas VIII. Jakarta: Esis.
8. Langkah-langkah Kegiatan :
1. Kegiatan Pendahuluan (5 Menit)
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik (salam, absen, memeriksa
kebersihan/kerapihan kelas, apersepsi, dan motivasi);
b. menjelaskan tujuan pembelajaran;
c. menyampaikan cakupan materi.
2. Kegiatan Inti (35 Menit)
a. Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
1) Menjelaskan materi berita membaca cepat tentang pengertian, tujuan,
hambatan, dan teknik membaca cepat.
Membaca berita
Pengertian Membaca Cepat Teknik Membaca Cepat
Tujuan Membaca Cepat
Tujuan Membaca Cepat
Hambatan Membaca Cepat
b. menjeiaskan tujuan pembelajarJa;
c. menyampaikan cakupan materi.
2. Kegiatan Inti (35 Menit)
a. Eksplorasi
Da!am kegiatan eksplorasi, guru:
2) Menjelaskan materi membaca cepat tentang pengertian, tujuan, hambatan,
dati teknik membaca cepat.
Dalam kegiatan eksplorasi, siswa:
3) Mengamati siaran betita di video (mengamati);
4) Menanyakan hal-hal berkaitan dengan isi berita (mengurnpulkan informasi).
• Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, siswa:
1) Memahami berita yang ditonton (menalar);
2) Menjawab rnasalah utama yang ada pada berita (menalar);
• Konfirrnasi
Dalmn kegiatan konjirmasi, guru:
2) Gum memberikan pastes kepada siswa bempa:
• Menonton/membaca teks terjemahan berita melalui video.
• Menjawab tes soal pilihan ganda yang dibetikan oleh gum
4. Kegiatan Penutup (5 Menit)
Dalam kegiatan penutup, guru:
c. Gum dan siswa melakukan refleksi.
d. Membaca doa
Ciputat, 11 Agustus 2016
Mengetahui,
Kepala SMP Yayasan Islam AI Fajar Guru Mata Pelajaran
Luthfia Nurhidayah
6
4
RPP
(RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN)
Nama Sekolah : SMP Yayasan Islam Al Fajar
Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia
Aspek Kebahasaan : Membaca
Kelas/ Semester : VIII (Delapan)/Ganjil
Alokasi Waktu : 4x 40 Menit
B. Standar Kompetensi :
3. Memahami ragam wacana tulis dengan membaca memindai, membaca cepat
B. Kompetensi Dasar :
3.3 Menyimpulkan isi suatu teks dengan membaca cepat 250 kata per menit
C. Indikator Pencapaian Kompetensi :
1. Mampu membaca teks bacaan 250 kata per menit dan menjawab pertanyaan dengan
peluang kecepatan 70%
2. Mampu mendata masalah-masalah dari wacana tulis teks terjemahan berita di video.
3. Mampu menentukan informasi utama dari teks berita di video tanpa melakukan
regresi.
D. Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa mampu membaca teks bacaan 250 kata per menit dan menjawab pertanyaan
dengan peluang kecepatan 70%
2. Siswa mampu mendata masalah-masalah dari wacana tulis teks terjemahan berita di
video
3. Siswa mampu menentukan informasi utama dari teks berita di video tanpa
melakukan regresi.
E. Karakter Siswa yang Diharapan:
6. dapat dipercaya;
5
7. hormat;
8. teliti;
9. percaya diri; dan
10. berani.
F. Materi Pembelajaran :
G. Pendekatan dan Metode Pembelajaran :
Pendekatan : Scientific dan kontekstual
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Presentasi berita melalui video, dan studi
kepustakaan
H. Media, Alat dan Sumber Belajar :
1. Media
Power Point
Video berita dengan teks terjemahan
4. Alat
Laptop, LCD Proyektor, Papan Tulis,
5. Sumber Belajar
Triyanto, Agus. 2007. Pasti Bisa Pembahasan Tuntas Kompetensi Bahasa
Indonesia untuk SMP dan MTs Kelas VIII. Jakarta: Esis.
Video Berita Asing dengan teks terjemahan
(http://video.metrotvnews.com/xinwen/ybJ8RAmK-shennongjia-hutan-lindung-
indah-nan-misterius)
I. Langkah-langkah Kegiatan :
1. Kegiatan Pendahuluan (5 Menit)
a. menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik (salam, absen, memeriksa
kebersihan/kerapihan kelas, apersepsi, dan motivasi);
b. menjelaskan tujuan pembelajaran;
Membaca Cepat
Pengertian Membaca Cepat Teknik Membaca Cepat
Tujuan Membaca Cepat Hambatan Membaca Cepat
Dalam kegiatan ek.splorasi, siswa:
1) Membaca teks berita yang diberikan guru (mengamati);
2) Menanyakan hal-hal berkaitan dengan isi betita (mengumpulkan infonnasi).
b. Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, siswa:
1. Memahami berita yang dibaca (menalar);
2. Menjawab masalah utama yang ada pada berita (mcnalar);
c. Konfim1asi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
1) Guru memberikan pretcs kepada siswa berupa:
• Membaca teks betita
..
• Menjawab tes soal pilihan ganda yang diberikan oleh guru
3. Kegiatan Penutup (5 Menit)
Dalam kegiatan penutup, guru.:
a. Guru dan siswa melak'Ukan refleksi.
b. Membaca doa
Ciputat, 11 Agustus 2016
Kepala SMP
Yayasan Islam AI Fajar
t~ ' ~- -~
Kosasih
Mcngetahui,
Guru Mata Pelajaran
Luthfia N urhidayah
3
Lampiran 2
Lembar Soal Pretes Berita Kompas.Com
(Menyusuri "Jalur Reptil" di Taman Nasional Sebangau Kalimantan) http://travel.kompas.com/read/2016/07/29/224000627/Menyusuri.Jalur.Reptil
.di.Taman.Nasional.Sebangau.Kalimantan
1. Taman nasional yang terletak di Kalimantan Tengah, yang disebut dengan
“rumah” bagi beragam spesies reptil, dinamakan?
a. Kebun Binatang
b. Taman Nasional Sebangau
c. Taman Safari
d. Taman Nasional Bunaken
2. Secara administratif, Sebangau masuk dalam tiga wilayah yakni ...
a. Kota Palangkaraya, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Pulang Pisau
b. Kota Palembang, Kabupaten Banyuasin dan Kabupaten Lahat.
c. Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu
d. Kota Bengkulu, Karang Tinggi, dan Kota Manna.
3. Berapa luas dari Taman Nasional Sebangau ... ?
a. 75.680
b. 57.800
c. 568.700
d. 658.700
4. Pada tahun berapa Sebangau didaulat menjadi Taman Nasional ?
a. 2004
b. 2003
c. 2002
d. 2000
5. Sebelum didaulat menjadi sebuah Taman Nasional, bagaimana aktifitas
dari hutan Sebangau?
a. Sebangau merupakan taman rekreasi
b. Sebangau merupakan hutan produksi
c. Sebangau tidak memiliki aktifitas apapun
d. Sebangan tidak terurus
6. Berapa jumlah spesies ular yang ditemukan di Taman Nasional Sebangau?
a. 40 spesies
b. 45 spesies
c. 54 spesies
Nama :
Kelas :
No. Absen :
d. 50 spesies
7. Selain spesies ular, spesies apa saja yang terdapat di Taman Nasional
Sebangau dan berapa jumlah masing-masing spesies tersebut?
a. 15 jenis mamalia dan 182 jenis burung
b. 10 jenis reptil dan 180 jenis serangga
c. Hanya ada jenis reptil di Taman Nasional Sebangau
d. Selain spesies ular, banyak juga spesies bangau.
8. Terdapat beberapa sungai di Taman Nasional Sebangau, salah satunya
Sungai Koran yang berair hitam. Mengapa sungai tersebut berair hitam?
a. air menjadi hitam karena limbah pabrik dibuang ke sungai tersebut
b. memiliki kandungan tannin yang tinggi akibat rawa gambut di bagian
dasarnya
c. pembiasan cahaya dari warna dasar sungai
d. memiliki kandungan bahan kimia akibat dijadikan pembuangan
sampah
9. Untuk menyambangi sungai Koran, pengunjung dapat menyewa speedboat di sebuah desa yang letaknya sekita 15 menit perjalanan dari Kota
Palangkaraya. Apakah nama desa tersebut?
a. Desa Kereng Bangkirai
b. Desa Karang Songsong
c. Desa Karang Bolong
d. Desa Karang Anyar
10. Berapa lama waktu yang dibutuhkan dari dermaga menuju Pos Jaga
Sungai Koran?
a. 1 jam
b. Setengah jam
c. 20 menit
d. 15 menit
11. Sepanjang perjalanan pengunjung akan melewati jenis tumbuhan pandan
dengan duri tajam di bagian daun dan batang. Apa nama jenis tumbuhan
tersebut?
a. “labirin” rasau
b. “labirin” risau
c. induk labirin
d. labirin torium
12. Berapakah lebar jalur reptil yang terdapat di belakang Pos Jaga?
a. tidak begitu lebar
b. sekitar 2-3 meter
c. hanya 1 meter
d. sangat lebar
13. Jenis ular apa saja yang biasa ditemukan dalam jalur reptil tersebut?
a. Ular Kobra
b. Ular phyton
c. Ular viper, sanca, dan ular hijau
d. Segala jenis berbisa
14. Apa nama jenis ular paling berbisa di dunia yang biasa ditemukan di
Taman Nasional Sebangau?
a. Tiger Snake
b. Black Mamba Snake
c. Russell’s Viper
d. Viper (Viperidae)
15. Kapan waktu yang tepat untuk berkunjung ke Sebangau bagi pengunjung
yang memiliki nyali tinggi?
a. Pada sore hingga malam hari
b. Pada waktu subuh
c. Ketika hujan turun
d. Pada siang hari
Lampiran 3
Lembar Soal Postes
Wacana Tulis Berita XinWen (Hutan Lindung Nan Misterius)
1. Apakah kesan pertama bagi pengunjung untuk menggambarkan keindahan
taman nasional Shennongjia?
a. Seperti melihat hutan alami
b. Seperti danau alami
c. Seperti lukisan
d. Seperti melihat pegunungan
2. Dimanakah letak taman nasional Sennongjia?
a. Jakarta
b. Provinsi Hubei, Tiongkok
c. Hongkong
d. Jepang
3. Berapakah luas taman nasional Sennongjia?
a. 3353 kilometer persegi
b. 4700 kilometer persegi
c. 3105 kilometer persegi
d. 3253 kilometer persegi
4. Ada berapakah spesies flora dan fauna yang ada di taman nasional
Sennongjia?
a. 4700 spesies
b. 3253 spesies
c. 7400 spesies
d. 3105 spesies
5. Berapa ketinggian rata-rata pegunungan yang terdapat di Sennongjia?
a. 4.700 meter
b. 1.700 meter
c. 3.253 meter
d. 3.105 meter
6. Berapa titik tertinggi pegunungan yang terdapat di Sennongjia?
Nama :
Kelas :
No. Absen :
a. 4.700 meter
b. 3253 meter
c. 3.105 meter
d. 1.700 meter
7. Apa mitos yang diyakini oleh warga sekitar mengenai taman nasional
Sennongjia?
a. Terdapat hutan lindung tertua
b. Terdapat binatang buas dan liar
c. Terdapat Monyet Emas khas Tiongkok
d. Terdapat manusia purba
8. Sejak abad ke-18, Shennongjia telah dijadikan rujukan dan tujuan ilmiah
para ahli biologi, mengapa demikian?
a. Karena keanekaragaman hayati yang melimpah.
b. Adanya Monyet Emas yang langka
c. Masih adanya Harimau Tiongkok Selatan
d. Tempat habitat Rusa Sika
9. Apa saja contoh keanekaragaman hayati yang terdapat di taman nasional
Sennongjia?
a. Manusia purba dan tanaman langka
b. Monyet emas khas Tiongkok, harimau Tiongkok Selatan, rusa sika dan
lainnya.
c. Hamparan kebun bunga yang luas
d. Pemandangan pegunungan yang sangat indah
10. Keindahan apa saja yang terdapat di taman nasional Sennongjia selain
hutan yang luas?
a. Banyaknya Rusa Sika yang berkeliaran
b. Suasananya masih alami dan segar
c. Hamparan padang bunga, tebing batu yang menjulang kokoh, puncak
pegunungan yang selalu ditutupi kabut.
d. Pemandangan alam yang indah dan cuaca yang sejuk
11. Karena keindahannya, taman nasional Sennongjia didaulat sebagai warisan
budaya duniaoleh ...
a. WHO
b. ILO
c. PemerintahTiongkok
d. UNESCO
12. Berapa jumlah warisan dunia yang dimiliki Tiongkok?
a. 50
b. 40
c. 30
d. 20
13. Siapakah nama Deputi Direktur Div. Konstruksi Urban yang terlibat dalam
proses pendaftaran taman nasional Shennongjia untuk menjadi bagian dari
warisan dunia?
a. Zhang Linwei
b. Li Faping
c. Li Hubei
d. Xin Wen
14. Siapakah nama walikota distrik kehutanan Sennongjia?
a. Li Faping
b. Zhang Linwei
c. Li Hubei
d. Xin Wen
15. Apa alasan pengunjung mendatangi taman nasional Sennongjia?
a. Adanya mitos tentang manusia purba
b. Tempat habitat rusa yang langka
c. Menikmati segarnya alam, cantiknya pemandangan dan
mengabadikannya lewat mata kamera
d. Sebagai tempat penelitian
Lampiran 4
Menyusuri "Jalur Reptil" di Taman Nasional Sebangau Kalimantan
PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Hutan belantara Kalimantan adalah
"rumah" bagi beragam spesies reptil, tak kecuali ular. Salah satu tempat untuk
menemukannya adalah Taman Nasional Sebangau yang terletak di Kalimantan
Tengah.
Secara administratif, TN Sebangau masuk dalam tiga wilayah yakni Kota
Palangkaraya, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Pulang Pisau. Taman nasional
seluas 568.700 hektar ini merupakan ekosistem rawa gambut yang terbentuk
jutaan tahun lalu.
Sebelum didaulat menjadi Taman Nasional pada 2004, Sebangau
merupakan hutan produksi yang dikelola beberapa HPH. Pembalakan liar pun
merajalela usai berakhirnya izin HPH di kawasan tersebut.
Namun kini, meski bekas kebakaran hutan masih jelas terlihat, TN
Sebangau adalah lokasi ekowisata terutama untuk melihat langsung satwa liar.Ada
54 spesies ular yang ditemukan di taman nasional ini, selain juga 15 jenis mamalia
dan 182 jenis burung. Saat mengunjungi taman nasional ini beberapa waktu
lalu, KompasTravel diajak menyusuri "jalur reptil" yang berada di belakang Pos
Jaga Sungai Koran.
Taman Nasional Sebangau di Kalimantan Tengah merupakan lahan hutan
gambut yang dilalui beberapa sungai, salah satunya Sungai Koran yang berair
hitam. Warna ini bukanlah hasil limbah, melainkan zat tannin yang ada di dalam
rawa gambut.
Area Sungai Koran adalah spot terdekat untuk didatangi wisatawan. Anda
tinggal menyambangi Desa Kereng Bangkirai yang letaknya sekitar 15 menit
perjalanan dari Kota Palangkaraya. Dari desa tersebut, ada speedboat milik taman
nasional yang bisa disewa.
Keunikan Sungai Koran terletak pada warnanya yang hitam pekat. Ini
karena sungai tersebut memiliki kandungan tannin yang tinggi akibat rawa
gambut di bagian dasarnya. Dari dermaga di Desa Kereng Bangkirai,
perjalanan speedboat menuju Pos Jaga Sungai Koran memakan waktu sekitar 20
menit.
Sepanjang perjalanan, Anda akan melewati "labirin" rasau. Ini adalah
sejenis tumbuhan pandan dengan duri tajam di bagian daun dan batangnya.
Namun begitu masuk ke "jalur reptil" di belakang Pos Jaga, jumlah tumbuhan
rasau semakin berkurang.
Jalur tersebut tak lebar, hanya sekitar 2-3 meter. Begitu masuk jalur ini,
hawa dingin menyeruak. Ini karena pepohonan yang cukup rapat menaungi kedua
sisi sungai.
Viper (Viperidae) adalah salah satu ular paling berbisa di dunia. Abdullah
menjelaskan, biasanya ular tersebut bertengger di batang pohon dengan ketinggian
1-2 meter dari permukaan sungai.
Menyusuri Sungai Koran yang berwarna hitam, di tengah belantara
Kalimantan, sungguh terasa mendebarkan. Jika Anda termasuk orang bernyali
tinggi, cobalah masuk ke "jalur reptil" ini pada sore hingga malam hari.
Lampiran 5
Hutan Lindung Indah Nan Misterius
(Metro TV XINWEN)
Seperti lukisan, kesan itulah yang muncul jika anda melihat pemandangan
di danau ini. Mata siapapun tentu akan terpesona melihat danau dan hutan alami
yang ada di dalam taman nasional Shennongjia, Tiongkok.
Taman nasional Sennongjia berada di Provinsi Hubei, Tiongkok. Luasnya
mencapai 3253 kilometer persegi, hampir lima kali lebih besar dari kota Jakarta.
Itu sebabnya Shenongjia lalu didaulat sebagai hutan lindung terbesar di Tiongkok.
Ia menjadi rumah bagi sekitar 4700 spesies flora dan fauna. Ketinggian
pegunungan shennongjia rata-rata adalah 1.700 meter. Namun titik tertingginya
3.105 meter.
Berdasarkan dokumentasi sejarah yang ada, Shennongjia adalah tempat
yang liar dan buas. Mitos menyebutkan di sini masih ada manusia purba yang
tinggal. Beberapa peneliti dan warga sekitar menyebutkan pernah melihat dengan
mata kepala sendiri. Namun hingga kini tidak diketahui apakah keberadaan
manusia purba benar ada.
Namun terlepas dari mitos itu, sejak abad ke-18, Shennongjia telah
dijadikan rujukan dan tujuan ilmiah para ahli biologi, karena keanekaragaman
hayati yang melimpah. Misalnya monyet emas khas Tiongkok, harimau Tiongkok
Selatan, rusa sika dan lainnya.
Di bagian lain hutan, anda akan bisa menemukan hamparan padang bunga.
Tebing batu yang menjulang kokoh. Atau puncak pegunungan yang selalu
ditutupi kabut.
Sepanjang mata memandang siapa pun tentu akan dibuai oleh keindahan
alam Shennongjia yang memukau. Karenanya tak heran jika Shennongjia masuk
dalam daftar warisan budaya dunia Uneso. Dengan demikian, total telah ada 50
tempat di Tiongkok yang terdaftar sebagai situs warisan dunia milik Unesco.
“Kami telah menyelesaikan aplikasi untuk membuat Shennongjia sesuai
dengan standar internasional, sampai saat ini progresnya sangat luar biasa juga
menjadi kesuksesan bagi kami dapat mendaftarkan Shennongjia kedalam warisan
dunia sehingga bisa dikenal oleh komunitas internasional. “ Zhang Linwei, Deputi
Direktur Div. Konstruksi Urban.
“Setelah adanya pendeklarasian, kami merasa beban dan tanggungjawab
semakin besar untuk menjaga warisan dunia. Kami akan terus menjaga keindahan
daerah Shennongjia dan mewariskan keindahan alam ini pada generasi berikutnya.
“ Li Faping, Walikota Distrik Kehutanan Shennongjia.
Keindahan alam Shennongjia membuat tempat ini semakin didatangi
banyak orang. Mereka ingin menikmati segarnya alam, cantiknya pemandangan
dan mengabadikannya lewat mata kamera.
LAMPIRAN 6
UJI VALIDITAS SOAL POSTES SISWAKELAS IX.A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
C B D A B C D A B C D A A A C1 ABDUL AZIZI L 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 9
2 ADITYA JUNIOR L 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
3 ALFIAN L 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 8
4 ANISA PUTRI AULIA P 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 10
5 BAGAS OKTOVAN L 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 9
6 DHEA P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
7 DHIYA P 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 12
8 FERDIANSYAH L 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 8
9 FIRDA NINGRUM P 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 7
10 FITRIYANTI P 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 10
11 INDRA GUNAWAN L 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 9
12 IRWANTO L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14
13 IZMI SAPA HAKIM L 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 3
14 KANAPI L 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 7
15 KHOLIDAR A. L 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 13
16 M. BAYU BAGASKARA L 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 5
17 M. IRFAN L 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 10
18 MEMEY P 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 5
19 NUR ALFIAN L 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 7
20 NUR CHOIROH P 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 5
21 POPY YANTI P 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 8
22 PUNGKI L 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 11
23 RAHMAD H. L 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 8
24 REZA GUSGARA L 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 9
25 RIFKI ANDIKA L 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 13
26 RIRIN TRI R. P 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 8
27 RISMA HIDAYAH P 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 10
28 RISMA NUR SANTI P 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
29 RIZKY RAIHAN L 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 13
NO NAMA L/PNO SOAL DAN JAWABAN Y
Skor
Total
30 SALMAN ALFARIS L 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 12
31 SETIA DEVI RAMA P 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2
32 SILVIA LAZUARNI L 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14
33 SOPIAH P 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 8
34 SUCI RAHMALIA P 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 6
35 YULI NUR LITA SARI P 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 5
36 YUSUF APRIMAS SAID L 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 10
Total Jawaban Benar 22 32 11 32 27 9 32 8 11 32 32 20 25 13 24
Total Jawaban Salah 14 4 25 4 9 27 4 28 25 4 4 16 11 23 12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
0,5869 0,3733 0,5062 0,4552 0,6244 0,7236 0,4006 0,5506 0,6180 0,4279 0,4552 0,5470 0,6491 0,2472 0,5645
0,3291
Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid ValidTidak
ValidValid
Baik Cukup Baik BaikSangat
Baik
Sangat
BaikBaik Baik
Sangat
BaikBaik Baik Baik
Sangat
BaikCukup Baik
14
1
UJI VALIDITAS
Jumlah Tidak Valid
Nomor Soal
rxy (hitung)
r tabel
Simpulan
Kategori
Jumlah Valid
LAMPIRAN 7
UJI RELIABILITAS SOAL KELAS IX A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15C B D A B C D A B C D A A A C
1 ABDUL AZIZI L 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 9
2 ADITYA JUNIOR L 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
3 ALFIAN L 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 8
4 ANISA PUTRI AULIA P 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 10
5 BAGAS OKTOVAN L 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 9
6 DHEA P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
7 DHIYA P 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 12
8 FERDIANSYAH L 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 8
9 FIRDA NINGRUM P 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 7
10 FITRIYANTI P 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 10
11 INDRA GUNAWAN L 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 9
12 IRWANTO L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14
13 IZMI SAPA HAKIM L 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 3
14 KANAPI L 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 7
15 KHOLIDAR A. L 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 13
16 M. BAYU BAGASKARA L 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 5
17 M. IRFAN L 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 10
18 MEMEY P 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 5
19 NUR ALFIAN L 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 7
20 NUR CHOIROH P 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 5
21 POPY YANTI P 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 8
22 PUNGKI L 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 11
23 RAHMAD H. L 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 8
24 REZA GUSGARA L 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 9
25 RIFKI ANDIKA L 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 13
26 RIRIN TRI R. P 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 8
27 RISMA HIDAYAH P 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 10
28 RISMA NUR SANTI P 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
29 RIZKY RAIHAN L 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 13
30 SALMAN ALFARIS L 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 12
31 SETIA DEVI RAMA P 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2
32 SILVIA LAZUARNI L 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14
33 SOPIAH P 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 8
34 SUCI RAHMALIA P 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 6
35 YULI NUR LITA SARI P 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 5
36 YUSUF APRIMAS SAID L 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 10
Total Jawaban Benar 22 32 11 32 27 9 32 8 11 32 32 20 25 13 24
Total Jawaban Salah 14 4 25 4 9 27 4 28 25 4 4 16 11 23 12
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
0.2444 0.1016 0.2183 0.1016 0.1929 0.1929 0.1016 0.1778 0.2183 0.1016 0.1016 0.2540 0.2183 0.2373 0.2286
2.6905
10.77143
0.8038
Sangat Tinggi
Y SKOR TOTAL
UJI RELIABILITAS
Kategori
NO NAMA L/PNO SOAL DAN JAWABAN
Nomor SoalVarian ItemJumlah Varian ItemVarian TotalReliabilitas (r11)
LAMPIRAN 8
UJI DAYA PEMBEDA SOALKELAS IX.A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
C B D A B C D A B C D A A A C1 DHEA P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
2 IRWANTO L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14
3 RISMA NUR SANTI P 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
4 SILVIA LAZUARNI L 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14
5 ADITYA JUNIOR L 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
6 KHOLIDAR A. L 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 13
7 RIFKI ANDIKA L 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 13
8 RIZKY RAIHAN L 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 13
9 DHIYA P 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 12
10 SALMAN ALFARIS L 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 12
11 PUNGKI L 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 11
12 ANISA PUTRI AULIA P 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 10
13 FITRIYANTI P 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 10
14 M. IRFAN L 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 10
15 RISMA HIDAYAH P 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 10
16 YUSUF APRIMAS SAID L 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 10
17 ABDUL AZIZI L 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 9
18 BAGAS OKTOVAN L 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 9
19 INDRA GUNAWAN L 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 9
20 REZA GUSGARA L 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 921 ALFIAN L 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 8
22 FERDIANSYAH L 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 8
23 POPY YANTI P 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 824 RAHMAD H. L 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 825 RIRIN TRI R. P 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 8
26 SOPIAH P 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 8
27 FIRDA NINGRUM P 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 728 KANAPI L 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 729 NUR ALFIAN L 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 7
30 SUCI RAHMALIA P 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 6
31 M. BAYU BAGASKARA L 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 532 MEMEY P 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 533 NUR CHOIROH P 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 5
34 YULI NUR LITA SARI P 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 5
35 IZMI SAPA HAKIM L 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 336 SETIA DEVI RAMA P 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2
Jawaban Benar 22 32 11 32 27 9 32 8 11 32 32 20 25 13 24
Jawaban Salah 14 4 25 4 9 27 4 28 25 4 4 16 11 23 12
No Nama L/P
No Soal dan JawabanY SKOR
TOTAL
Kelompok Atas
NO SOAL DAN JAWABAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15C B D A B C D A B C D A A A C
1 DHEA P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
2 IRWANTO L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14
3 RISMA NUR SANTI P 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
4 SILVIA LAZUARNI L 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14
5 ADITYA JUNIOR L 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
6 KHOLIDAR A. L 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 13
7 RIFKI ANDIKA L 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 13
8 RIZKY RAIHAN L 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 13
9 DHIYA P 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 12
10 SALMAN ALFARIS L 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 12
11 PUNGKI L 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 11
12 ANISA PUTRI AULIA P 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 10
13 FITRIYANTI P 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 10
14 M. IRFAN L 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 10
15 RISMA HIDAYAH P 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 10
16 YUSUF APRIMAS SAID L 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 10
17 ABDUL AZIZI L 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 9
18 BAGAS OKTOVAN L 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 9
Total Jawaban Benar 15 18 9 18 18 9 17 8 10 17 17 15 16 9 16
Kelompok Bawah
L/PNO SOAL DAN JAWABAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
C B D A B C D A B C D A A A C19 INDRA GUNAWAN L 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 9
20 REZA GUSGARA L 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 9
21 ALFIAN L 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 822 FERDIANSYAH L 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 823 POPY YANTI P 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 8
24 RAHMAD H. L 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 8
25 RIRIN TRI R. P 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 826 SOPIAH P 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 827 FIRDA NINGRUM P 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 7
28 KANAPI L 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 7
29 NUR ALFIAN L 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 730 SUCI RAHMALIA P 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 631 M. BAYU BAGASKARA L 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 5
32 MEMEY P 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 5
33 NUR CHOIROH P 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 534 YULI NUR LITA SARI P 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 535 IZMI SAPA HAKIM L 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 3
36 SETIA DEVI RAMA P 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2
Total Jawaban Benar 7 14 2 14 9 0 15 0 1 15 15 5 9 4 8
Y SKOR
TOTALNO NAMA L/P
NO NAMAY SKOR
TOTAL
LAMPIRAN 9
TINGKAT KESUKARAN SOALKELAS IX.A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
C B D A B C D A B C D A A A C1 ABDUL AZIZI L 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 9
2 ADITYA JUNIOR L 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
3 ALFIAN L 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 8
4 ANISA PUTRI AULIA P 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 10
5 BAGAS OKTOVAN L 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 9
6 DHEA P 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
7 DHIYA P 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 12
8 FERDIANSYAH L 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 8
9 FIRDA NINGRUM P 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 7
10 FITRIYANTI P 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 10
11 INDRA GUNAWAN L 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 9
12 IRWANTO L 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14
13 IZMI SAPA HAKIM L 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 3
14 KANAPI L 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 7
15 KHOLIDAR A. L 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 13
16 M. BAYU BAGASKARA L 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 5
17 M. IRFAN L 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 10
18 MEMEY P 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 0 0 0 1 5
19 NUR ALFIAN L 1 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 7
20 NUR CHOIROH P 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 5
21 POPY YANTI P 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 0 8
22 PUNGKI L 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 11
23 RAHMAD H. L 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 8
24 REZA GUSGARA L 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 9
25 RIFKI ANDIKA L 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 13
26 RIRIN TRI R. P 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 8
27 RISMA HIDAYAH P 1 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 10
28 RISMA NUR SANTI P 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
29 RIZKY RAIHAN L 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 13
30 SALMAN ALFARIS L 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 12
31 SETIA DEVI RAMA P 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 2
32 SILVIA LAZUARNI L 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14
33 SOPIAH P 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 8
34 SUCI RAHMALIA P 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 6
35 YULI NUR LITA SARI P 0 1 0 1 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 5
36 YUSUF APRIMAS SAID L 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 10Jawaban Benar 21 31 11 31 26 9 32 7 10 32 32 19 24 12 23
Jawaban Salah 15 5 25 5 10 27 4 29 26 4 4 17 12 24 13
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 150,6000 0,8857 0,3143 0,8857 0,7429 0,2571 0,9143 0,2000 0,2857 0,9143 0,9143 0,5429 0,6857 0,3429 0,6571
SD MD SD MD MD SK MD SK SK MD MD SD SD SD SD
Sukar 20,0
Sedang 40,0
Mudah 40
No Soal dan JawabanY SKOR TOTAL
Tingkat Kesukaran
No Soal
Indeks Tingkat Kesukaran Soal
Tingkat Kesukaran
Presentase Kesukaran Soal
No Nama L/P
Lampiran 10 Hasil Pretes Kecepatan Membaca Siswa Kelas VIII.A
NO NAMA
Jumlah
Kata Waktu
Jumlah
Kata/Menit
1 Adinda Saputri 482 150 193
2 Amelia Putri 482 168 172
3 Annisa Fitriyani 482 136 213
4 Annisa Wilda 482 152 190
5 Ari Hirullah 482 175 165
6 Astrid Septiani 482 133 217
7 Bariqli 482 188 154
8 Hendi Darmawan 482 156 185
9 Delia Amanda 482 178 162
10 Dwi Martino Darmawan 482 172 168
11 Fabian 482 136 213
12 Fitri Anindita 482 155 187
13 Fitri Cahyani 482 142 204
14 Gainaro 482 103 281
15 Herlina 482 126 230
16 Indah Febrianti 482 126 230
17 M. Fikri 482 138 210
18 M. Irawan Aditya 482 120 241
19 M. Mansyur 482 172 168
20 Mahardika 482 108 268
21 Tiara Novianti 482 147 197
22 Nur Fatimah 482 139 208
23 Putra Dimas Alamsyah 482 152 190
24 Raden Putra Ramadhan 482 138 210
25 Raifa Putri 482 131 221
26 Rena Sari 482 151 192
27 Rico Fadillah 482 168 172
28 Tegar Respati 482 115 251
29 Tias Affan 482 156 185
30 Toto Supriyono 482 109 265
31 Tri Herawati 482 113 256
32 Yati Apriani 482 147 197
Jumlah 4600 6593
Rata-rata 143,75 206
No Nama SiswaJumlah
Kata
Waktu
(detik)Kecepatan Membaca
1 Adinda Saputri 320 105 182,86
2 Amelia Putri 320 98 195,92
3 Annisa Fitriyani 320 110 174,55
4 Annisa Wilda 320 95 202,11
5 Ari Hirullah 320 96 200,00
6 Astrid Septiani 320 102 188,24
7 Bariqli 320 94 204,26
8 Hendi Darmawan 320 90 213,33
9 Delia Amanda 320 95 202,11
10 Dwi Martino Darmawan 320 97 197,94
11 Fabian 320 113 169,91
12 Fitri Anindita 320 98 195,92
13 Fitri Cahyani 320 92 208,70
14 Gainaro 320 99 193,94
15 Herlina 320 104 184,62
16 Indah Febrianti 320 90 213,33
17 M. Fikri 320 115 166,96
18 M. Irawan Aditya 320 92 208,70
19 M. Mansyur 320 104 184,62
20 Mahardika 320 96 200,00
21 Tiara Novianti 320 92 208,70
22 Nur Fatimah 320 103 186,41
23 Putra Dimas Alamsyah 320 99 193,94
24 Raden Putra Ramadhan 320 97 197,94
25 Raifa Putri 320 113 169,91
26 Rena Sari 320 89 215,73
27 Rico Fadillah 320 90 213,33
28 Tegar Respati 320 116 165,52
29 Tias Affan 320 108 177,78
30 Toto Supriyono 320 94 204,26
31 Tri Herawati 320 93 206,45
32 Yati Apriani 320 90 213,33
Jumlah 6241,27Rata-rata 195,04
LAMPIRAN 11
HASIL POSTES KECEPATAN MEMBACA SISWAKELAS VIII.A
LAMPIRAN 12
No Nama SiswaJawaban
Benar
Jawaban
Salah
Nilai Pemahaman
Bacaan1 Adinda Saputri 11 4 73
2 Amelia Putri 10 5 67
3 Annisa Fitriyani 9 6 60
4 Annisa Wilda 9 6 60
5 Ari Hirullah 6 9 40
6 Astrid Septiani 8 7 53
7 Bariqli 11 4 73
8 Hendi Darmawan 9 6 60
9 Delia Amanda 7 8 47
10 Dwi Martino Darmawan 7 8 47
11 Fabian 7 8 47
12 Fitri Anindita 9 6 60
13 Fitri Cahyani 10 5 67
14 Gainaro 6 9 40
15 Herlina 9 6 60
16 Indah Febrianti 10 5 67
17 M. Fikri 7 8 47
18 M. Irawan Aditya 7 8 47
19 M. Mansyur 9 6 60
20 Mahardika 8 7 53
21 Tiara Novianti 11 4 73
22 Nur Fatimah 5 10 33
23 Putra Dimas Alamsyah 8 7 53
24 Raden Putra Ramadhan 10 5 67
25 Raifa Putri 10 5 67
26 Rena Sari 9 6 60
27 Rico Fadillah 12 3 80
28 Tegar Respati 7 8 47
29 Tias Affan 8 7 53
30 Toto Supriyono 5 10 33
31 Tri Herawati 9 6 60
32 Yati Apriani 11 4 73
Jumlah 1827
Rata-rata 57
HASIL PRETES PEMAHAMAN BACAAN SISWAKELAS VIII.A
LAMPIRAN 13
No Nama SiswaJawaban
Benar
Jawaban
Salah
Nilai Pemahaman
Bacaan1 Adinda Saputri 12 3 80
2 Amelia Putri 12 3 80
3 Annisa Fitriyani 11 4 73
4 Annisa Wilda 14 1 93
5 Ari Hirullah 11 4 73
6 Astrid Septiani 13 2 87
7 Bariqli 12 3 80
8 Hendi Darmawan 11 4 73
9 Delia Amanda 12 3 80
10 Dwi Martino Darmawan 13 2 87
11 Fabian 12 3 80
12 Fitri Anindita 13 2 87
13 Fitri Cahyani 14 1 93
14 Gainaro 12 3 80
15 Herlina 13 2 87
16 Indah Febrianti 13 2 87
17 M. Fikri 13 2 87
18 M. Irawan Aditya 11 4 73
19 M. Mansyur 11 4 73
20 Mahardika 11 4 73
21 Tiara Novianti 13 2 87
22 Nur Fatimah 11 4 73
23 Putra Dimas Alamsyah 13 2 87
24 Raden Putra Ramadhan 13 2 87
25 Raifa Putri 14 1 93
26 Rena Sari 13 2 87
27 Rico Fadillah 12 3 80
28 Tegar Respati 13 2 87
29 Tias Affan 13 2 87
30 Toto Supriyono 12 3 80
31 Tri Herawati 11 4 73
32 Yati Apriani 12 3 80
Jumlah 2627
Rata-rata 82
HASIL POSTES PEMAHAMAN BACAAN SISWAKELAS VIII.A
LAMPIRAN 14
No Nama Siswa Keefektifan Membaca
1 Adinda Saputri 141,39
2 Amelia Putri 114,76
3 Annisa Fitriyani 91,33
4 Annisa Wilda 114,16
5 Ari Hirullah 66,10
6 Astrid Septiani 115,97
7 Bariqli 112,81
8 Hendi Darmawan 111,23
9 Delia Amanda 75,82
10 Dwi Martino Darmawan 78,47
11 Fabian 75,40
12 Fitri Anindita 111,95
13 Fitri Cahyani 116,14
14 Gainaro 73,22
15 Herlina 111,23
16 Indah Febrianti 123,59
17 M. Fikri 80,81
18 M. Irawan Aditya 87,07
19 M. Mansyur 100,88
20 Mahardika 81,18
21 Tiara Novianti 144,27
22 Nur Fatimah 69,35
23 Putra Dimas Alamsyah 101,47
24 Raden Putra Ramadhan 96,40
25 Raifa Putri 101,47
26 Rena Sari 114,91
27 Rico Fadillah 137,71
28 Tegar Respati 74,98
29 Tias Affan 98,87
30 Toto Supriyono 57,72
31 Tri Herawati 102,67
32 Yati Apriani 144,27
Jumlah 3227,62
Rata-rata 100,86
HASIL PRETES KEEFEKTIFAN MEMBACA SISWA
KELAS VIII.A
LAMPIRAN 15
No Nama Siswa Keefektifan Membaca
1 Adinda Saputri 146,29
2 Amelia Putri 156,73
3 Annisa Fitriyani 128,00
4 Annisa Wilda 188,63
5 Ari Hirullah 146,67
6 Astrid Septiani 163,14
7 Bariqli 163,40
8 Hendi Darmawan 156,44
9 Delia Amanda 161,68
10 Dwi Martino Darmawan 171,55
11 Fabian 135,93
12 Fitri Anindita 169,80
13 Fitri Cahyani 194,78
14 Gainaro 155,15
15 Herlina 160,00
16 Indah Febrianti 184,89
17 M. Fikri 144,70
18 M. Irawan Aditya 153,04
19 M. Mansyur 135,38
20 Mahardika 146,67
21 Tiara Novianti 180,87
22 Nur Fatimah 136,70
23 Putra Dimas Alamsyah 168,08
24 Raden Putra Ramadhan 171,55
25 Raifa Putri 158,58
26 Rena Sari 186,97
27 Rico Fadillah 170,67
28 Tegar Respati 143,45
29 Tias Affan 154,07
30 Toto Supriyono 163,40
31 Tri Herawati 151,40
32 Yati Apriani 170,67
Jumlah 5119,28
Rata-rata 159,98
HASIL POSTES KEEFEKTIFAN MEMBACA SISWA
KELAS VIII.A
LAMPIRAN 16
Statistik Variabel
N Sampel 32
Mean 100,8633
Standar Deviasi 23,53271
No Xi f Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi)
1 57,72 1 -1,8331 0,0334 0,0313 0,00214
2 66,10 1 -1,4771 0,0698 0,0625 0,00732
3 69,35 1 -1,3390 0,0903 0,0938 0,00347
4 73,22 1 -1,1749 0,1200 0,1250 0,00498
5 74,98 1 -1,1000 0,1357 0,1563 0,02058
6 75,40 1 -1,0822 0,1396 0,1875 0,04791
7 75,82 1 -1,0642 0,1436 0,2188 0,07513
8 78,47 1 -0,9518 0,1706 0,2500 0,07940
9 80,81 1 -0,8520 0,1971 0,2813 0,08413
10 81,18 1 -0,8365 0,2014 0,3125 0,11105
11 87,07 1 -0,5861 0,2789 0,3438 0,06484
12 91,33 1 -0,4053 0,3426 0,3750 0,03236
13 96,40 1 -0,1897 0,4248 0,4063 0,01854
14 98,87 1 -0,0846 0,4663 0,4375 0,02878
15 100,88 1 0,0009 0,5003 0,4688 0,03160
16 101,47 1 0,0259 0,5103 0,5000 0,01035
17 101,47 1 0,0259 0,5103 0,5313 0,02090
18 102,67 1 0,0770 0,5307 0,5625 0,03182
19 111,23 1 0,4406 0,6702 0,5938 0,07648
20 111,23 1 0,4406 0,6702 0,6250 0,04523
21 111,95 1 0,4711 0,6812 0,6563 0,02495
22 112,81 1 0,5076 0,6941 0,6875 0,00663
23 114,16 1 0,5649 0,7139 0,7188 0,00481
24 114,76 1 0,5906 0,7226 0,7500 0,02739
25 114,91 1 0,5971 0,7248 0,7813 0,05648
26 115,97 1 0,6419 0,7395 0,8125 0,07296
27 116,14 1 0,6494 0,7419 0,8438 0,10180
28 123,59 1 0,9657 0,8329 0,8750 0,04209
29 137,71 1 1,5659 0,9413 0,9063 0,03507
30 141,39 1 1,7220 0,9575 0,9375 0,01997
31 144,27 1 1,8446 0,9675 0,9688 0,00130
32 144,27 1 1,8446 0,9675 1,0000 0,03255
3227,62 32
Taraf Signifikan 0,05
Liliefors Hitung 0,11105
Liliefors Tabel 0,15662
Kesimpulan Normal
UJI NORMALITAS PRETES KELAS VIII.A
LAMPIRAN 17
Statistik Variabel
N Sampel 32
Mean 159,977
Standar Deviasi 16,5719
No Xi f Zi F(Zi) S(Zi) F(Zi)-S(Zi)
1 128,00 1 -1,929617195 0,026827 0,03125 0,004422857
2 135,38 1 -1,484006599 0,068904 0,0625 0,006403585
3 135,93 1 -1,451144464 0,07337 0,09375 0,020380181
4 136,70 1 -1,4046908 0,080057 0,125 0,044943379
5 143,45 1 -0,997420315 0,15928 0,15625 0,003030267
6 144,70 1 -0,922149761 0,178225 0,1875 0,009274768
7 146,29 1 -0,826200482 0,204345 0,21875 0,014404813
8 146,67 1 -0,803212633 0,210926 0,25 0,039074077
9 146,67 1 -0,803212633 0,210926 0,28125 0,070324077
10 151,40 1 -0,517718389 0,302327 0,3125 0,010172617
11 153,04 1 -0,418416044 0,337821 0,34375 0,005928521
12 154,07 1 -0,356226697 0,360835 0,375 0,0141646
13 155,15 1 -0,291210559 0,385445 0,40625 0,020804856
14 156,44 1 -0,213191201 0,415589 0,4375 0,021911085
15 156,73 1 -0,195676646 0,422432 0,46875 0,046318368
16 158,58 1 -0,084079509 0,466497 0,5 0,033503392
17 160,00 1 0,001362051 0,500543 0,53125 0,030706621
18 161,68 1 0,102992536 0,541016 0,5625 0,021484448
19 163,14 1 0,190673741 0,575609 0,59375 0,018140606
20 163,40 1 0,206785374 0,581911 0,625 0,04308874
21 163,40 1 0,206785374 0,581911 0,65625 0,07433874
22 168,08 1 0,488983073 0,687573 0,6875 7,31598E-05
23 169,80 1 0,592478148 0,723235 0,71875 0,004484775
24 170,67 1 0,645021801 0,740543 0,75 0,009456529
25 170,67 1 0,645021801 0,740543 0,78125 0,040706529
26 171,55 1 0,698107142 0,757445 0,8125 0,055055096
27 171,55 1 0,698107142 0,757445 0,84375 0,086305096
28 180,87 1 1,26069634 0,896291 0,875 0,021290863
29 184,89 1 1,503234798 0,933611 0,90625 0,027360746
30 186,97 1 1,62859175 0,9483 0,9375 0,010800264
31 188,63 1 1,72908032 0,958103 0,96875 0,01064736
32 194,78 1 2,100252535 0,982147 1 0,017853316
5119,28 32
Taraf Signifikan 0,05
Liliefors Hitung 0,086305096
Liliefors Tabel 0,156624152
Kesimpulan Normal
UJI NORMALITAS POSTES KELAS VIII.A
Lam.piran 18
LEMBAR OI3SERVASI KEGIATAN PEMBELA.JARAN
MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO BERITA BAHASA ASING DENGAN
TEKS TERJEMAHAN
Observer
Jabatan
Nama Sekolah
Tahun Pelajaran
Semester
Kelas
Hari Taraggai
M:atcri
: Udin Sajidiu, S.EI
: Guru.·Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
: SMP Islam AI Fajar
: 2016/2017
:I (Satu)
:VIUA
: Membaca Cepat
KD : Menyimpulkan isi suatu teks dengan membaca cepat
250 kata per menit
~ Fokus Pengarnatan Skor l __j
Pendahuluan 1 2 3 4 I
Menyiapkan ruang, alat pembelajaran dan media 1 pembelajaran berupa media video berita dengan teks •_/
tetjcmahan dalam pembelajaran. 2 Kesiapan siswa untuk mengikuti pembelajaran v 3 Antusisiasme siswa dalam mempersiapkan pembelajaran v
Kegiatan Inti Aktivitas siswa dalam memperhatikan
4 penjelasapJstimulus yang diberikan oleh guru secara v seksama
5 Al:tivitas siswa dalam menangkap penjelasan/stimulus vf--yang diberikan oleh guru
Aktivitas siswa dalam mengolah dan memaparkan
'
/
6 materi pembelajaran berdasarkan penjelasan guru dan / v ' hasil dialog antara guru dan siswa
Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran mengunalcan
7 media video berita dengan teks terjemahan dalam l/ pembelajaran dan evaluasi
8 Antusiasme siswa \laiam mengikuti kegiatan
{./ I pembelajaran
- -- --------- ~--- ---
/
--- ---l j 9 Siswa menanggapi sbnulus guru dan mampu t //Y J
mendiskusikannya dengan guru dan ternan sekelasnya
-l-O I Guru melaksanakan pembclajaran sesuai dengan /r;::--1 kompetensi yang akan dicapai V
~- I ?uru ~elaksanakan pembelajaran yang aktif dan 1 ~____.... movat1f
----~·----------------------_,--~~~-r-~ 12 Guru menguasai materi belajar ~- c-- _s::::::_
Guru menunjukan keterampilan dalam menggunakan
13 sumber belajar/media video berita dengan teks terjemahan sehingga menghasilkan pesan yang menarik I V
bagi siswa
14 Melibatkan siswa dalam memanfaatkan video berita L·/ · dengan teks terjemahan
Penggunaan media video berita dengan teks terjemahan 15 menumbuhkan partisipasi aktif siswa melalui interaksi c /"
guru dan siswa Penggunaan media video berita dengan teks terjemahan J
16 menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam 1
'\.....- 1
belajar : J 17
Siswa menge:rjakan tugas/latihan yang diberikan oleh I 1
1
1--, /:--wru
r--~~------------------------r-~~-+----!---
Penutup i _j ___ 18 Keterlibatan siswa dalam menarik kesimpulan 1 L-
Antusiasme siswa dalam mengikuti kuis/evaluasi yang ' 19 diberikan guru menggunakan media video berita dengan V /
teks te:rj emahan
Antusiasme siswa dalam mengikuti dan mempelajari 20 materi yang akan datang menggunakan media video _ {/ /
(audiovisual).
Total rf/ ~- - - - --- __.,.,.
4 : Sangat Baik 3 : Baik
2: Cukup 1 : Kurang
Mengetahui:
Observer,
,/"
in. S.EI
_/
LAMPIRAN 19
REKAP OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN KELAS VIII.A MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO BERITA BERBAHASA ASING DENGAN TEKS TERJEMAHAN
No Kompetensi Dasar No Butir Soal
1 2 3 4 5
1 Menyimpulkan isi suatu teks dengan membaca cepat 250 kata per menit 4 4 4 4 3
REKAP OBSERVASI KEGIATAN PEMBELAJARAN KELAS VIII.A MENGGUNAKAN MEDIA VIDEO BERITA BERBAHASA ASING DENGAN TEKS TERJEMAHAN
Skor Presentase
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 72 90%