Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu...

79
“PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL ZAKAT INFAQ DAN SHODAQOH (BAZIS) DKI JAKARTA UNTUK PROGRAM BEASISWA TINGKAT SLTA DI JAKARTA BARAT” Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Sebagai syarat mencapai Gelar Sarjana Komunikasi Islam ( S.Kom.I ) Disusun Oleh : ZAINAL ABIDIN NIM: 108053000054 JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2013 M / 1434 H

Transcript of Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu...

Page 1: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

“PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL ZAKAT INFAQ

DAN SHODAQOH (BAZIS) DKI JAKARTA UNTUK PROGRAM BEASISWA

TINGKAT SLTA DI JAKARTA BARAT”

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Sebagai syarat mencapai Gelar Sarjana Komunikasi Islam ( S.Kom.I )

Disusun Oleh :

ZAINAL ABIDIN

NIM: 108053000054

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2013 M / 1434 H

Page 2: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL
Page 3: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL
Page 4: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

i

ABSTRAK

ZAINAL ABIDIN

Pendayagunaan Dana Zakat pada Badan Amil Zakat Infaq dan Shadaqah

(BAZIS) Provinsi DKI Jakarta untuk Program Beasiswa Tingkat SLTA Di

Jakarta Barat

Pendayagunaan adalah cara atau usaha dalam mendatangkan hasil dari

manfaat yang lebih besar serta lebih baik. Secara umum, pendayagunaan ZIS

dalam usaha pengembangan usaha ekonomi tersebut adalah dengan pembinaan

sumber daya manusia, dan bantuan konsumtif. Upaya ini tidak lain agar mata

rantai kemiskinan satu persatu dapat terputus. Selayaknya lingkaran setan, orang

yang dalam keadaan miskin akan sulit mendapatkan pendidikan, karena

pendidikan mahal. Karena itulah kemudian mereka akan menjadi bodoh dan

keterbelakangan pengetahuan, bagaimana mungkin mereka akan mendapatkan

pekerjaan yang layak. Mungkinkah dengan kondisi seperti ini mereka akan dapat

hidup layak (terpenuhi sandang dan pangan), semuanya ada interkonektivitas

(kesalingterkaitan).

Berdasarkan hal itu, penulis bermaksud ingin mengetahui bagaimana

pendayagunaan dana zakat pada Badan Amil Zakat Infaq dan Shadaqah (BAZIS)

Provinsi DKI Jakarta dalam mendayagunakan dana ZIS-nya kepada masyarakat

khususnya pada program beasiswa tingkat SLTA di Jakarta Barat dan untuk

melihat peran BAZIS dalam meningkatkan kualitas belajar yang berada di

Jakarta.

Perumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini adalah

bagaimanakah pendayagunaan dana zakat pada Badan Amil Zakat Infaq dan

Shadaqah (BAZIS) Provinsi DKI Jakarta dalam mendayagunakan dana ZIS-nya

kepada masyarakat khususnya pada program beasiswa tingkat SLTA di Jakarta

Barat dan peran Badan Amil, Zakat, Infak, Shodaqoh (BAZIS) DKI Jakarta dalam

meningkatkan kualitas belajar siswa/i SLTA yang berada di daerah Jakarta Barat.

Dari perumusan masalah di atas maka akan diketahui hasil atau kesimpulan yang

akan dibahas. Penulis menggunakan metodologi observasi, wawancara secara

langsung, dan dokumentasi, kemudian menarik kesimpulan.

Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa dalam melakukan

pendayagunaan dana ZIS, BAZIS Provinsi DKI Jakarta bekerjasama dengan para

alumni dan penerima yang masuk dalam Ikatan Keluarga Penerima dan Alumni

(IKPA), yang di bentuk langsung oleh BAZIS Provinsi DKI Jakarta dan dalam

penyalurannya BAZIS Provinsi DKI Jakarta di bantu oleh BANK DKI Syariah

dengan maksud agar para mustahiq dapat mengerti dan memahami dunia

perbankan, dalam setiap pengambilan bantuan dana tersebut, BAZIS selalu

mengadakan pembinaan terlebih dahulu dengan memberikan motivasi dan

semangat dalam belajar melalui seminar-seminar di setiap pembiaan tersebut.

Kata kunci: Pola, Pendayagunaan, Dana zakat

Page 5: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Segenap puja dan puji syukur yang mendalam penulis panjatkan kehadirat Allah

SWT, yang telah melimpahkan karunia, petunjuk, bimbingan dan yang penting

kesehatan lahir batin, sehingga dengan segala perjuangan penulisan skripsi ini dapat

tersusun sebagaimana mestinya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan oleh-Nya

kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW, para sahabat, keluarga dan semua

pengikutnya disepanjang zaman. Amin.

Diiringi dengan rasa hormat dan bangga penulis menyampaikan penghargaan

dan ucapan terima kasih yang mendalam kepada :

1. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

(FIDKOM), UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA dan H. Mulkanasir, BA., Spd, MM selaku Ketua

Jurusan dan Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah (MD), UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Dr. Hasanudin Ibnu Hibban, MA Dosen pembimbing Skripsi yang telah memberikan

motivasi, nasihat dan arahan sehingga skripsi ini selesai dengan baik.

4. Drs. Yusra Killun, M.Pd, Penasehat Akademik yang telah memberikan waktunya

untuk selalu memberikan arahan dan nasehat serta masukan sehingga skripsi dan

perkuliahan ini selesai.

5. Para dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan ilmunya kepada

penulis, sehingga penulis memiliki bekal ilmu pengetahuan.

Page 6: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

6. Ayahanda tercinta (Bp. Asri) dan Ibunda tercinta (Ibu Khaeliyah) yang telah

menaruhkan kasih sayangnya yang tak terhingga, semangat dan do’a yang tulus dan

ikhlas sehingga penulis selalu semangat dalam menyelesaikan skripsi ini.

7. Seluruh keluargaku tercinta, kakakku (Sukmanah, M.Ali, dan A.Saepudin),

terimakasih atas do’anya dan kepada keponakanku (A.Sulaeman, Safinatun najah,

Khoirul Rizki, M. Faqih) yang selalu menjadi semangat selama penulis

menyelesaikan skripsi ini, terimakasih atas dukungan kalian semua.

8. Guruku tercinta (Moh. Nur Mursyid, SE, S.Ag, M.Pd) selaku pimpinan Majelis

Ta’lim Al-Ma’rifat, dan kepada guruku KH. Bunyamin, KH. Wagimin dan Abah

Tayem yang telah memberikan ilmunya dan do’a sehingga penulis skripsi ini

terselesaikan dengan baik.

9. Spesial untuk para sahabat-sahabatku satu angkatan, seperjuangan 2008 Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Jurusan Manajemen Dakwah khususnya Farhan

Taufik, Adnan, Devi Indrawan, Abdurrahman, Omar Sabri, Siddiq, Ipin, Ahmad

Andriansyah, Dito Santoso, Saidee, Abdus somad, Ade purnama, Zulfikri, Husin

hilmi, Reza Nurul Akbar, Jefrinaldi, Niamullah, Asep Muhdiyar, Julia, Fini,

Faradillah, Anis, Dian, Stevi, Ratna, Silvi, Syifa dan teman-teman yang tidak bisa

penulis cantumkan satu persatu namanya, terima kasih banyak untuk semua

dukungannya yang selalu memberikan arahan dan motivasi yang kuat dalam

penyusunan skripsi ini, mudah-mudahan persaudaraan kita selalu diridhoi Allah

SWT. Kepada saudara dan teman-temanku di rumah (Bisri, Fikri, Mudrikatul huda,

Ajeng, Widia Mardianah) terima kasih atas bantuan dan motivasinya.

Page 7: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

10. Semua pihak, baik yang terlibat langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu. Namun tidak mengurangi rasa hormat, penulis hanya

bisa mengucapkan terima kasih atas segala bantuan dan dukungannya. Semoga Allah

melimpahkan rahmatnya pada mereka semua atas amal baik yang telah diberikan.

Akhirul kalam semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis

dan umumnya bagi yang membaca.

Jakarta, 11 September 2013

Zainal Abidin

Page 8: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

i

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……………………………………..………………………........ i

KATA PENGANTAR ……..…...……………………………………………… ii

DAFTAR ISI…………………………………...………………………………... v

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ……………………………...……………. 1

B. Pembatasan / Perumusan Masalah ………….......…………………. 5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ………………………………..…… 6

D. Metode Penelitian ………………………………………………….. 6

E. Tinjauan Pustaka …………………………………………………… 9

F. Sistematik Penulisan ……………………………………………….. 10

BAB II TINJAUAN TEORITIS TENTANG PENDAYAGUNAAN

DANA ZAKAT

A. sPendayagunaan

1. Pengertian Pendayagunaan ……………………………………... 11

2. Fiqih dan Manajemen Pendayagunaann ………………..………. 14

3. Sasaran Pendayagunaan …………………………….…………... 22

a. Aspek Pendidikan ……………………………………………. 23

b. Aspek Kesehatan.. …………………………………………… 24

c. Aspek Pemberdayaan Ekonomi ……………………………... 25

B. Obyek Zakat/Dana Zakat

1. Pengertian Obyek Zakat/Dana Zakat ……………………….…… 26

2. Ruang Lingkup Dana Zakat …………………………………....... 29

3. Potensi Dana Zakat …………………………………………….... 31

v

Page 9: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

ii

BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG BAZIS PROVINSI DKI

JAKARTA

A. Profil dan Sejarah Singkat Berdirinya….……………..…………... 33

B. Visi dan Misi …….………………………………….…….……… 35

C. Tujuan dan Prinsip Pengelolaan Zakat ………………………..…. 36

D. Susunan Organisasi dan Program Kerja …………………………. 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pendayagunaan Dana Zakat Infak dan Shadaqah BAZIS

Provinsi DKI Jakarta ………………………………………….…. 40

B. Analisis Pendayagunaan Dana Zakat Pada Program Bantuan

Pendidikan/Beasiswa………………………………...............……48

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ……………..……………………………………….. 51

B. Saran-saran......…………………………………………………... 52

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………..………………..... 53

LAMPIRAN

vi

Page 10: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendayagunaan zakat adalah sebuah sistem yang membicarakan usaha

atau kegiatan yang saling berkaitan dalam menciptakan tujuan tertentu dari

penggunaan hasil zakat secara baik, tepat dan terarah, sesuai dengan tujuan

yang diisyaratkan.

Dalam hal pendayagunaan zakat secara tekstual yang berhak menerima

zakat adalah sasarannya pada delapan ashnaf (golongan), yaitu : fakir, miskin,

amil, muallaf, riqab (hamba sahaya), gharim, fi sabilillah dan ibnu sabil. Di

lain hal juga dipergunakan untuk kepentingan seperti sarana ibadah

pendidikan islam, beasiswa pendidikan dan lain sebagainya. Selain itu, perlu

kita ingat dalam pendayagunaan zakat itu mempunyai dua fungsi utama :

1. Untuk membersihkan benda dan jiwa manusia upaya senantiasa berada

dalam keadaan fitrah. Seorang yang telah memberikan hartanya untuk

disampaikan kepada yang berhak menerimanya berarti pula bahwa ia telah

menyucikan harta dan jiwanya dengan pemberian itu. Dengan tindakan

tersebut, ia sekaligus telah menunaikan kewajiban agama, melaksanakan

ibadah kepada Allah.

2. Zakat itu juga berfungsi sebagai dana masyarakat yang dapat dimanfaatkan

untuk kepentingan sosial guna mengurangi kemiskinan. Dalam hal yang

kedua ini pemanfaatannya mempunyai arti yang penting, sebagai salah

satu upaya untuk mencapai keadilan sosial.1

1 Muhammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf (Jakarta : Penerbit

Universitas Indonesia (UI-Press) 1988), cet-1, h. 61.

1

Page 11: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

2

Kemiskinan sangat rentan terhadap religiusitas seseorang sehingga

islam sangat memperhatikan persoalan kemiskinan ini, salah satu nilai

instrument ekonomi yang terkadang dalam ajaran islam adalah peralihan

kekayaan melalui zakat.2 Zakat merupakan salah satu tata hubungan yang

menghubungkan hamba secara vertikal kepada tuhan serta menjembatani

hamba secara horizontal dalam hal agar ada keseimbangan dan stabilitas

sosial ekonomi. Selain itu zakat merupakan hak mustahik, maka zakat

berfungsi untuk menolong, membantu dan membina mereka terutama fakir

miskin, kearah kehidupan yang lebih baik dan lebih sejahtera.

Zakat yang diberikan untuk biaya pendidikan termasuk kedalam

golongan yang berhak menerima zakat (mustahik) yaitu ibnu sabil yang

berarti musafir, berpergian atau orang yang berpergian. Terdapat pandangan

ulama membagi ibnu sabil kedalam dua golongan, yaitu orang yang

mengadakan perjalanan ditanah airnya sendiri dan orang yang mengadakan

perjalanan di negeri orang.

Pendidikan merupakan usaha membina dan mengembangkan aspek-

aspek rohaniah dan jasmaniah secara bertahap. Proses yang dilakukan dalam

usaha kependidikan adalah proses yang terarah dan bertujuan, yaitu

mengarahkan anak didik kepada titik optimal kemampuannya. Sedangkan

tujuan yang hendak dicapai adalah terbentuknya kepribadian yang bulat dan

utuh sebagai manusia individual, sosial dan hamba Tuhan yang mengabdikan

diri kepadanya.3

2 Muhammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, cet 1, h. 9

3 Khairon Rasyadi, Pendidikan Profetik, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), cet.l.h.135

Page 12: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

3

Masalah yang masih dihadapi masyarakat adalah mengenai tingkat

kehidupan sosial yang masih rendah jauh dari garis kecukupan, sehingga

mengakibatkan banyak keluarga yang tidak mampu membayar biaya sekolah

anak. Keberhasilan anak didik meraih prestasi yang maksimal bukan

hanya di pengaruhi oleh faktor eksternal yang meliputi semua institusi dan

kondisi lingkungan sekitar, seperti lingkungan keluarga termasuk status

sosial ekonomi orang tua anak didik, apalagi yang berpenghasilan lemah dan

tingkat ekonomi kurang baik, hal ini akan menjadi hambatan bagi anak didik

dalam mencapai prestasi belajar yang optimal.

Badan amil zakat infak dan shadaqah (BAZIS) telah dapat meneruskan

niat suci kepemerintahan negeri Indonesia dalam usaha membantu pelajar-

pelajar sekolah dasar (SD/MI), sekolah menengah atas (SMA/SLTA) dan

juga kepada pelajar-pelajar yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang

yang lebih tinggi, maka bagi pihak BAZIS Provinsi DKI Jakarta berharap

agar pelajar-pelajar dapat belajar dengan lebih tekun dan lebih bersungguh-

sungguh sehingga dapat berhasil dan sukses. Dengan usaha yang gigih dalam

menimba ilmu pengetahuan sehingga kita dapat mengerti makna dari

kesenangan, kemewahan dan kesejahteraan pada masa yang akan datang.

Adanya fenomena yang terjadi dimasyarakat membuat BAZIS lebih

memfokuskan diri untuk menangani bidang pendidikan melalui beasiswa.

Program beasiswa tersebut perlu dikaji dan diteliti, mengingat urgensi zakat

sebagai salah satu instrument model pengembangan keuangan umat islam

yang berperan sebagai sebuah institusi keagamaan yang diharapkan mampu

mengatasi kelemahan struktur ekonomi yang mengangkat pemerataan

Page 13: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

4

distribusi pendapatan, karena dengan pemberdayaan zakat akan dapat

meminimalisir kesenjangan ekonomi yang merupakan salah satu kelemahan

struktur ekonomi, dan mampu membawa pengaruh yang signifikan terhadap

kemampuan masyarakat dalam meningkatkan pendidikan.4

Dengan pendayagunaan dana zakat, masalah tersebut dapat

ditanggulangi dengan melakukan dua program, yaitu :

1. Memberikan bantuan kepada organisasi/yayasan yang bergerak dalam

bidang pendidikan.

2. Memberikan bantuan sekolah kepada anak-anak yang kurang mampu,

sehingga dapat melanjutkan sekolah sampai kejenjang yang telah

ditentukan pemerintah.

Dalam hal ini Badan Amil Zakat memfokuskan kepada program

pendidikan nya dengan memberikan beasiswa kepada para pelajar yang

masih aktif, karena pendidikan merupakan sebuah proses transformasi

masyarakat dari kebodohan menuju kecerdasan. Sudah banyak nya dana

zakat yang dikeluarkan BAZIS DKI Jakarta dalam masalah pengentasan

kebodohan menuju kecerdasan dengan memberikan beasiswa kepada para

pelajar yang tidak mampu dan pelajar yang berprestasi, karena pendidikan

adalah proses perubahan masyarakat dari ketidak mampuan menjadi

keahlian. Sekaligus pendidikan adalah sarana mengubah kemaslahatan dan

kemudahan menjadi kesadaran dan tindakan, oleh karena itu pendidikan

menjadi fondasi sangat penting dalam mewujudkan kesejahteraan

masyarakat. Karena strategisnya kedudukan pendidikan dalam perubahan

4 Malichatun, Peranan Zakat dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Mahasiswa (studi kasus

Beasiswa Tunas Bangsa Badan Amil Zakat Nasional), (Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah, 2004)

Page 14: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

5

masyarakat, maka pendidikan harus mendapatkan prioritas yang tinggi

dalam pembangunan.

Dan berdasarkan uraian yang tertulis diatas, maka penulis berinisiatif

membuat peneilitan berjudul “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT

PADA BADAN AMIL ZAKAT INFAQ DAN SHODAQOH (BAZIS)

DKI JAKARTA UNTUK PROGRAM BEASISWA TINGKAT SLTA

DI JAKARTA BARAT”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Dalam rangka mempertajam bahasan, maka permasalahan yang

akan dikaji dan diteliti penulis akan memberikan pembatasan masalah

tersebut, antara lain :

Bentuk pendayagunaan dana zakat, infak, dan shodaqoh di bidang

pendidikan atau beasiswa yang di maksud adalah salah satu aktivitas atau

kegiatan ini difokuskan kepada program bantuan biaya pendidikan

menengah atas (SLTA/ Sederajat) melalui Badan Amil, Zakat, Infaq, dan

Shodaqoh (BAZIS) DKI Jakarta pada periode 2008-2012 dan difokuskan

pada bantuan pendidikan SLTA di Jakarta Barat.

2. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah-masalah pokok yang akan dibahas

pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Bagaimana Pendayagunaan Dana Zakat, Infak, dan Shadaqoh yang

digunakan untuk pendidikan di daerah Jakarta Barat dalam sektor

pendidikan/beasiswa dalam meningkatkan kualitas belajar siswa/I SLTA

Page 15: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

6

yang berada di daerah Jakarta Barat?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pokok masalah yang penulis paparkan diatas, maka ada

beberapa tujuan yang penulis ingin capai, antara lain:

Untuk mengetahui pendayagunaan dana zakat, infak, dan shadaqoh yang

digunakan Masyarakat Jakarta Barat untuk sektor pendidikan/beasiswa

dalam meningkatkan kualitas belajar siswa/I SLTA yang berada di daerah

Jakarta Barat.

2. Manfaat Penelitian

a. Teoritis, yaitu penelitian ini diharapkan bisa menjadi khazanah

keilmuan manajemen dakwah dalam lingkup manajemen zakat oleh

Badan Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh (BAZIS) DKI Jakarta dan

dapat dijadikan sebagai acuan dalam berbagai penulisan karya ilmiah.

b. Akademis, yaitu penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi teoritis dan dapat berguna bagi pengembangan pengetahuan

mengenai pendayagunaan dana zakat yang dilakukan Badan Amil,

Zakat, Infaq, dan Shodaqoh (BAZIS) DKI Jakarta yang ideal.

D. Metodelogi Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif

kualitatif, yaitu kegiatan penelitian untuk mengangkat fakta, keadaan,

variabel dan fenomena-fenomena yang terjadi saat sekarang (ketika

penelitian berlangsung) dan menyajikan apa adanya, mengembangkan

Page 16: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

7

teori-teori yang ada serta melakukan pengamatan langsung di lapangan

mengenai obyek yang akan di teliti.5

2. Waktu dan Tempat Penelitian

Lokasi Penelitian ini dilakukan pada 1-31 Mei yang bertempat di Kantor

BAZIS DKI Jakarta, yang bertempat di Gedung Prasada Sasana Karya Lt.

3 Jl. Suryopranoto No. 8 Petojo Utara Gambir Jakarta Pusat. Telp. (021)

3901367

3. Subyek dan Obyek penelitian

Adapun yang menjadi subyek dalam penelitian ini adalah Badan

Amil, Zakat, Infak dan Shadaqoh (BAZIS) DKI Jakarta. Sedangkan yang

menjadi obyeknya adalah Pendayagunaan dana zakat untuk program

pendidikan tingkat sekolah menengah atas (SLTA).

4. Sumber Data

Sumber data merupakan sesuatu hal yang sangat penting untuk digunakan

dalam penelitian guna menjelaskan valid atau tidaknya suatu penelitian

tersebut. Dalam hal ini penulis menggunakan :

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari objek

peneliti perorangan, kelompok dan organisasi. 6

Dalam hal ini data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan

informasi dari pihak BAZIS Provinsi DKI Jakarta.

5 M. Subhana Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung, CV. Pustaka Setia, 2001), Cet.

Ke-1.h.26 6 Rosadi Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2003), h. 29

Page 17: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

8

b. Data Skunder

Memperoleh data dalam bentuk yang sudah jadi (tersedia) melalui

publikasi dan informasi yang dikeluarkan diberbagai organisasi atau

perusahaan, termasuk majalah jurnal, khusus pasar modal, perbankan

dan keuangan.7 Dalam hal ini sekunder yang diperoleh adalah catatan-

catatan, dokumen-dokumen yang berkaitan, brosur dan sumber-sumber

lain yang berkaitan dengan penulisan skripsi ini.

5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yaitu dengan cara penelitian lapangan atau

survey, sedangkan alat yang digunakan untuk mengumpulkan data

adalah:

a. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam

metode survey melalui daftar pertanyaan yang diajukan secara lisan

terhadap responden (subjek).8 Hal ini bertujuan untuk memberikan

keleluasaan pada narasumber dalam menjawab pertanyaan yang

diberikan akan tetapi tetap terarah pada masalah yang akan dibahas.

Peneliti mewawancarai Drs. H. Muh. Chabib sebagai ketua bidang

pendayagunaan.

b. Observasi

Dengan melakukan pengamatan dari dekat pada Badan Amil,

Zakat, Infak dan Shadaqoh (BAZIS) DKI Jakarta yang dimaksudkan

dengan harapan akan memperoleh suatu kelengkapan data yang

7 Rosadi Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, h. 30

8 Rosadi Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, h. 23

Page 18: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

9

berkaitan dengan pendayagunaan dana zakat, infak dan shadaqoh

pada Badan Amil, Zakat, Infak dan Shadaqoh (BAZIS) DKI Jakarta.

c. Dokumentasi

Dengan cara meneliti dokumen dan arsip yang ada kaitannya

dengan masalah yang diteliti di Badan Amil, Zakat, Infak dan

Shadaqoh (BAZIS) DKI Jakarta yang di maksud untuk

kelengkapan data.

E. Tinjauan Pustaka

Pada penelitian ini, peneliti melakukan tinjauan pustaka dengan tujuan untuk

meyakinkan bahwa penulis skripsi ini bukan merupakan hasil plagiat dari

skripsi sebelumnya. Setelah penulis melakukan tinjauan pustaka, penulis

tidak menemukan kesamaan dengan skripsi-skripsi terdahulu. Dan dapat

dijadikan sebagai bahan rujukan untuk penelitian selanjutnya.

Berikut ini judul-judul skripsi yang dijadikan tinjauan pustaka :

1. Nurul Fajriyah, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Jurusan Manajemen

Dakwah 2007 dengan judul “Pola Pendayagunaan Dana Zakat pada

Badan Amil Zakat Daerah (BAZDA) Kota Tanggerang Dalam Upaya

Meningkatkan Mutu Pendidikan”. Dalam skripsi ini berisi tentang pola

pendayagunaan atau pendistribusian dalam upaya peningkatan pendidikan

Kota Tanggerang serta factor penghambat dan pendukung dalam

pendayagunaan dana zakat di BAZDA Kota Tanggerang. Meskipun sama

dibidang pendidikan dan tentang pendayagunaan, berbeda dengan yang

penulis kaji saat ini yaitu lembaga yang di teliti dan system

pendayagunaannya berbeda dengan yang penulis teliti.

Page 19: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

10

2. Muhammad Zainudin, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,

Jurusan Manajemen Dakwah 2010 dengan judul “Pendayagunaan Zakat

Lembaga Amil Zakat Portal Infaq untuk Pendidikan Anak Pemulung di

Bantar Gebang Bekasi” pada skripsi ini terdapat perbedaan dengan yang

dilakukan oleh penulis baik dari obyek kajian, pembahasan penelitian

serta poin pokok permasalahan yang dikaji pada penelitian ini dan

dalam pendayagunaannya berbeda.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penulisan, penelitian ini terdiri dari lima bab penulisan,

yang perinciannya sebagai berikut:

Bab I. dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah,

pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan

pustaka, metodelogi penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II. Landasan Teoritis, bab ini sebagai acuan analisa hasil

penelitian, yang terdiri dari pengertian pola pendayagunaan, fiqih dan

manajemen pendayagunaan, sasaran pendayagunaan, pengertian obyek zakat,

ruang lingkup dana zakat dan potensi dana zakat.

Bab III. Tinjauan Umum tentang BAZIS Privinsi DKI Jakarta,

Dalam bab ini membahas tentang Profil dan sejarah singkat berdirinya

BAZIS DKI Jakarta, Visi dan Misi BAZIS DKI Jakarta, Tujuan dan

prinsip pengelolaan zakat, beserta susunan organisasi dan program kerja

BAZIS DKI Jakarta.

Bab IV. Pembahasan dan Hasil Penelitian, didalam bab ini berisi

tentang hasil penelitian pendayagunaan dana zakat dalam bidang

Page 20: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

11

pendidikan/beasiswa tingkat SLTA dan peran BAZIS DKI Jakarta dalam

meningkatkan kualitas belajar.

BAB V, Penutup, Didalam bab ini terdapat kesimpulan dan saran-

saran.

Page 21: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

12

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. Pendayagunaan

1. Pengertian Pendayagunaan

Pendayagunaan berasal dari kata “guna” yang berarti manfaat,

adapun pengertian pendayagunaan sendiri menurut kamus besar bahasa

Indonesia:

a. Pengusahaan agar mampu mendatangkan hasil dan manfaat

b. Pengusahaan (tenaga atau sebagainya) agar mampu menjalankan tugas

dengan baik.9

Kata guna dalam Bahasa Arab yaitu: Al-Istismar berasal dari kata

Istatsmara-yastatsmiru, yaitu menggapai suatu hasil. Kata Istatsmara Al-

Maal tsammarahu, artinya adalah mempergunakan harta (maal) tersebut

untuk memproduksi keuntungan. Secara istilah kata guna adalah

mempergunakan harta benda untuk menciptakan sesuatu, baik secara

langsung dengan membeli alat-alat produksi, maupun secara tidak

langsung.10

Selain itu, pendayagunaan dapat diartikan sebagai pengusahaan agar

mampu mendatangkan hasil dan manfaat. Dalam istilah zakat,

pendayagunaan adalah bagaimana lembaga atau pengelola zakat

mendayagunakan dana zakat yang telah terkumpul kepada para mustahik

atau 8 asnaf. 8 asnaf ini adalah termasuk fakir, miskin, amil zakat, muallaf,

riqab, gharimin, jihad fi sabilillah dan ibnu sabil. Zakat dapat dijadikan

9 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 189

10 http://www.siwakz.net/mod.php?mod=publisher&cid=53&artid=171. Diakses tanggal

28 april 2013

12

Page 22: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

13

dana untuk peningkatan eksistensi umat. Orang-orang yang kurang mampu

(miskin) adalah salah satu golongan yang harus mendapatkan bagian

dalam upaya peningkatan tersebut, karena peningkatan yang diberikan

kepada golongan tidak mampu (miskin) bertujuan agar terjadinya

perubahan sosial secara ekonomi bagi golongan tidak mampu.

Dalam peningkatan tersebut diperlukan suatu pengelolaan yang

mampu mendayagunakan seluruh potensi zakat diperlukan penanganan

konsep manajemen secara tepat dengan memperhatikan beberapa faktor

yang dapat mempengaruhi pola pelaksanaan sistem zakat.

Fenomena ini menggambarkan beberapa masalah tengah dihadapi

oleh lembaga pengelolaan ZIS (Zakat, Infak, dan Shadaqoh) kontribusi

umat Islam akan mengangkat tiga unsur manajemen yang meliputi :

Manajemen Pengelolaan, Manajemen Pendayagunaan dan Manajemen

Pendistribusian ZIS. Dari tiga u nsur tersebut pendistribusian

merupakan tolak ukur bagi terbentuknya pemberdayaan ekonomi

umat. Oleh karena itu Manajemen Pendistribusian perlu implementasi

pada sebuah lembaga pengelolaan ZIS, agar dana zakat yang sudah

dikelola dapat disalurkan atau didistribusikan kepada yang berhak

menerima.

Pendistribusian zakat adalah dengan melakukan distribusi lokal

atau dengan kata lain lebih mengutamakan penerima zakat yang berada

dalam lingkungan terdekat dengan lembaga zakat, dibandingkan

pendistribusiannya untuk di wilayah lainnya, hal ini lebih dikenal dengan

sebutan “centralistic” atau yang berhubungan dengan lingkungan

Page 23: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

14

sekitar.11

Dalam pendistribusian banyak hal yang di butuhkan bagi lembaga

atau seorang yang mendistribusikannya. Pertama adalah kesadaran diri

sebagaimana yang tertera dalam hadits Rasulullah SAW orang yang

terbaik adalah orang yang memberikan banyak manfaat. Sehingga

dirinya sendiri tidak sekedar baik atau memberikan begitu saja tetapi

bisa lebih dari itu. Kedua adalah waktu dan tenaga, tetapi itupun relative

apabila kita mampu mengelola bersama-sama dengan masyarakat. Ketiga

adalah sebuah upaya yang membutuhkan sessugguhnya yaitu

memberikan ide-ide yang cemerlang dan kreatifitas untuk masyarakat

dalam melakukan pendistribusian.

Maka dapat disimpulkan bahwa pendayagunaan adalah beberapa

usaha atau kegiatan yang saling berkaitan dalam menciptakan tujuan

tertentu dari penggunaan hasil zakat secara baik, tepat dan terarah agar

lebih efektif bermanfaat dan berdayaguna sesuai tujuan zakat itu

disyariatkan.

2. Fiqih dan Manajemen Pendayagunaan

a. Fiqih Pendayagunaan

1) Pengertian Fiqih

Fiqih menurut bahasa berarti paham, atau pengertian yang

mendalam tentang maksud dan tujuan suatu perkataan dan

perbuatan, bukan hanya mengetahui lahiriyah perkataan, atau

11

Dr. Yusuf Qaradhawi, “Spektrum zakat” dalam membangun Ekonomi Kerakyatan (

Jakarta, Zikrul Hakim, 2005) hal. 139

Page 24: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

15

perbuatan itu.12

Pengertian ini difahami dari kata “FIQIH” yang

tercantum didalam beberapa ayat Al-Qur’an, dan dalam hadis

Nabawi, diantaranya adalah Firman Allah:

ال ) ٧٨:سا ءال ) انقىو ال يكا دو يفقهى حديثاالء هؤف

“Maka mengapa orang-orang (munafik) itu Hampir-hampir tidak

memahami pembicaraan sedikitpun” (An-Nisa : 78).13

Pengertian Fiqih secara etimologi ini juga ditemukan dalam

surat al- hud, 11 ; 91. Kemudian pengertian yang sama juga terdapat

di dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari

Muawiyah, sabda Rasulullah saw :

يردانهه به خيرا يفقهه فى اند ي ي

“Apabila Allah menginginkan kebaikan bagi seseorang, maka ia

akan memberikan pemahaman agama (yang mendalam)”.14

As-Saiyid al-Jurjani di kutip oleh H. M. Abdullah Al-Manar.

berkata “fiqih pada lughah ialah memahami pembicaraan seseorang

yang bicara.15

Perkataan fiqih dijumpai dalam al-Quran dengan kata nafqoh,

tafqohum, yafqohu, yalafaqohu, yang disebut dalam tidak kurang

dari dari dua puluh ayat. Akan tetapi kata yang langsung

mengaitkannya dengan pengetahuan agama terdapat dalam ayat

yang berbunyi :

12 Muhammadiyah Djafar, H. Penghantar Ilmu Fiqh, (Jakarta: Kalam Mulia,

1993),cet.l.h.1 13

Al-Qur’an dan Terjemahnya, Surat An-nisa ayat 78, Mujamma’ Khadim al Haramain

asy Syarifain al Malik fahd li thiba’at al Mush-haf asy-Syarif Medinah Munawwarah P.O.Box.

3561, h. 131-132 14

Jalaluddin As Suyuti, Abd Rahman, Al Jami’us Sagier, Juz 2. (Bandung: PT AL

ma’arif) h. 183 15

H.M. Abdullah al-manar, ibadah dan syariah, (Jakarta : Pamatas, 1999). h.6

Page 25: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

16

فهى ال فر ي كم فر قه يهى طا ئفه نيتفقهىا افى اند ي

(١٢٢:انتىبة )

Artinya : “Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara

mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka

tentang agama”. (QS. At Taubah: 122)

Adapun pengertian fiqih secara istilah yaitu16

انفقه هى انعهى با ال حكا و انشرعية انعهية ي ادنتها انتفصهيه

“Fiqih ialah Ilmu tentang hukum amali (hukum prinsip) dan

bersumber dari dalil-dalil tafsili (terurai)”

Imam Jalaluddinal-mahali dikutip oleh Majudin; memberikan

definisi fiqh ialah ilmu pengetahuan hukum islam yang dihasilkan

oleh ijtihad.17

Sejalan dengan hal tersebut Ibnu Khaldun dalam muqoddimah

al-mubtada al khabar berkata dikutip oleh; H.M. Abdullah Al-

Manar "fiqh itu ialah ilmu yang dengannya diketahui segala hukum

Allah yang berhubungan dengan segala pekerjaan mukallaf, baik

yang wajib, yang haram, yang makruh dan yang mubah yang

disimpukan (diistimbatkan) dari al-Quran dan as-Sunnah dan dalil-

dalil yang telah ditegaskan syara’ seperti qiyas”.18

Dalam terminologi Al-Quran dan Sunnah, Fiqih adalah

pengetahuan yang luas dan mendalam mengenai perintah-perintah

dan realitas Islam dan tidak memiliki relevansi khusus dengan

16

Al-Qur’an dan Terjemahnya, Surat at-Taubah 122, Mujamma’ Khadim al Haramain

asy Syarifain al Malik fahd li thiba’at al Mush-haf asy-Syarif Medinah Munawwarah P.O.Box.

356, hal. 301-302 17

Majudin, Drasah Islamiyah, (Pasunan : Garoeda Buana Indah, 1995). Cet. 3. h.2 18

HM. Abdullah al-Manar, Ibadah Dan Syari’ah, h. 6

Page 26: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

17

bagian ilmu tertentu. Tetapi dalam terminologi ulama, lambat laun

secara khusus diterapkan pada pemahaman yang mendalam atas

hukum-hukum Islam.19

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa hakikat

fiqih adalah ilmu yang menerangkan hukum-hukum syara’ dan

setiap pekerjaan mukallaf yang berkaitan dengan hal-hal yang

bersifat amaliah yakni menyangkut tindak tanduk manusia seperti

hal yang wajib, haram, makruh, mandub dan yang mubah.

2) Pendayagunaan dari Fiqih

Sedangkan, dalam pendekatan fiqih itu sendiri, dasar

pendayagunaan zakat pada umumnya didasarkan pada surat At-

Taubah ayat 60 sebagai berikut :

“Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir,

orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang

dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang

berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang

dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah,

dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.”(Q.S. al-

Taubah/9:60)

Ayat ini menjelaskan tentang peruntukan kepada zakat itu

diberikan. Para ahli tafsir menguraikan kedudukan ayat tersebut

dalam uraian yang beragam, baik terhadap kuantitas, kualitas, dan

19

Murtadha Murthahari dan M. Baqir ash-Shadh, Pengetahuan Ushul Fiqh Perbandingan,

(Jakarta: Pustaka Hidayah, 1993),cet.l. h. l76

Page 27: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

18

prioritas. Diantara uraian tersebut secara singkat adalah sebagai

berikut :

a) Menurut sebagian ulama, zakat boleh dibagikan kepada satu

golongan saja dari delapan golongan itu, yaitu diberikan kepada

mereka yang paling membutuhkan.

b) Menurut sebagian ulama lain, zakat hanya diberikan kepada

delapan asnaf dan tidak boleh diberikan selain delapan asnaf itu.

c) Menurut al-Qurthubi dalam tafsirnya menarik kesimpulan bahwa

tidak ada cara tertentu dan tetap, sejak masa Rasulullah SAW

maupun kebijaksanaan system prioritas.

d) Sebagian lain, tidak ada penjelasan mengenai perincian

pembagian di antara 8 golongan tersebut. Ayat tersebut hanya

menetapkan kategori-kategori yang berhak menerima zakat hanya

ada delapan golongan. Nabi sendiri tidak pernah menerangkan

cara pembagian itu, bahkan beliau memberi mustahik sesuai

dengan kebutuhan yang diperlukan, dan disesuaikan pula dengan

jumlah persiapan harta yang ada.

Penjelasan yang beragam dari para ulama terhadap maksud

ayat tersebut menunjukan bahwa konsep pendayagunaan atau pihak-

pihak yang berhak menerima zakat, dalam penerapannya

memberikan atau membuka keluasan pintu ijtihad bagi mujtahid

termasuk Kepala Negara dan Badan Amil Zakat, untuk

mendistribusikan dan mendayagunakan sesuai dengan kebutuhan

situasi dan kondisi sesuai kemaslahatan yang dapat dicapai dari

Page 28: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

19

potensi zakat tersebut.20

Maka dengan ini fiqih pendayagunaan dapat diartikan sebagai

hukum yang membahas tentang usaha atau kegiatan yang saling

berkaitan dalam menciptakan tujuan tertentu. Agar mencapai tujuan

tertentu dan berjalan dengan hukum yang sudah ditetapkan.

b. Manajemen Pendayagunaan

Manajemen adalah usaha pencapaian tujuan organisasi dengan

mengiplementasikan empat fungsi dasar : planning, organizing,

actuating, dan controlling (POAC) dalam menggunakan sumber

daya organisasi yang ada.21

1) Planning (Perencanaan) meliputi; merumuskan rancang bangun

organisasi, perencanaan program kerja yang terdiri dari:

penghimpunan (fundraising), pengelolaan dan pendayagunaan.

2) Organizing (Pengorganisasian) meliputi; kordinasi, tugas dan

wewenang, penyusunan personalia, perencanaan personalia dan

recruiting.

3) Actuating (Kepmimpinan) terdiri dari; pemberian motivasi,

komunikasi, model kepemimpinan, dan pemberian reward dan

sangsi.

4) Controlling (Pengawasan) meliputi; Tujuan pengawasan, tipe

pengawasan, tahap pengawasan serta kedudukan pengawas.

20

Zaim Saidi, Reiterprestasi Pendayagunaan ZIS menuju Efektifitas Pemanfaatan Zakat,

Infak dan Sedekah, (Jakarta: Paramedia, 2004), Cet Pertama, h. 8-9 21

Yayat M. Herujito, Dasar-dasar Manajemen, Jakarta, 2001, h.3

Page 29: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

20

Terkait dalam hal pendayagunaan zakat, terdapat dua gaya

manajemen yang patut di ungkap, yaitu Manajemen by Result

(MBR) dan Management by Process (MBP).22

Manajemen by Result

adalah manajemen yang berorientasi pada hasil. Model manajemen

ini tidak mempedulikan dampak yang ditimbulkan. Segala cara

dilakukan sepanjang dapat mengantarkan pada tujuan. Para pegawai

atau staf didorong untuk terus bersaing demi pencapaian tujuan.

Karena itu, biasanya model manajemen ini berumur pendek.

Sedangkan Management by Process adalah manajemen yang

berorientasi pada proses, dalam mencapai tujuan memerlukan

penataan proses yang baik. dampak negatif dari proses diminimalisir.

Dengan manajemen ini seluruh pegawai dan staf didorong untuk

melakukan proses dengan benar. Karena itulah manajemen ini akan

berumur panjang.

Dari dua gaya manajemen ini, maka gaya Management by

Process sangat tepat untuk lembaga-lembaga pengelola ZIS. Karena

model ini tidak hanya mementingkan pencapaian tujuan, tetapi pada

saat yang sama proses dalam mencapai tujuan itu harus tertata secara

apik dan yang utama adalah berlandaskan pada spirit keislaman.23

Oleh sebab itu, bila dihubungkan dengan pendayagunaan ZIS,

maka antara manajemen dengan Islam hendaknya dijalankan secara

harmonis. Dalam arti, bahwa Islam perlu dijadikan sebagai fondasi

dalam pola fikir dan aktivitas pendayagunaan ZIS.

22

BAZIS Provinsi DKI Jakarta & Institut Manajemen Zakat (Jakarta:Alisafam Printing &

Design, 2006) cet.1, h.50 23

BAZIS Provinsi DKI Jakarta & Institut Manajemen Zakat, h. 51

Page 30: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

21

Beberapa komponen yang harus ada dalam setiap aktivitas

pendayagunaan harta ZIS, meliputi: harta ZIS yang telah terkumpul,

para mustahik, para pengelola dan aturan pengelola/manajemen,

serta wilayah keutamaan dan kepemimpinan.24

Ada dua bentuk penyaluran dana antara lain: (lebih di perjelas lagi)

1) Bentuk sesaat, dalam hal ini berarti bahwa zakat hanya diberikan

kepada seseorang satu kali atau sesaat saja. Dalam hal ini juga

berarti bahwa penyaluran kepada mustahik tidak disertai target

terjadinya kemandirian ekonomi dalam diri mustahik. Hal ini

dikarenakan mustahik yang bersangkutan tidak mungkin lagi

mandiri, seperti pada diri orang tua yang sudah jompo, orang

cacat. Sifat dan bantuan sesaat ini idealnya adalah hibah.

2) Bentuk pemberdayaan, merupakan penyaluran zakat yang disertai

target merubah keadaan penerima dari kondisi kategori mustahik

menjadi kategori muzzaki. Target ini adalah target besar yang

tidak dapat dengan mudah dan dalam waktu yang singkat. Untuk

itu, penyaluran zakat harus disertai dengan pemahaman yang utuh

terhadap permasalahan yang ada penerima. Apabila

permasalahannya adalah permasalahan kemiskinan, harus

diketahui penyebab kemiskinan tersebut sehingga tidak mendapat

mencari solusi yang tepat demi tercapainya target yang lebih

dicanangkan.25

24

Lili Bariadi, Zakat dan Wirausaha (Jakarta:CED,2005),h.85 25

Lili Bariadi, Zakat dan Wirausaha, h. 25

Page 31: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

22

Kualitas manajemen suatu organisasi pengelola zakat harus

dapat diukur. Untuk itu, ada tiga kata kunci yang dapat dijadikan

sebagai alat ukurnya:

1) Amanah. Sifat amanah merupakan syarat mutlak yang harus

dimiliki oleh setiap amil zakat. Tanpa adanya sifat ini, hancurlah

semua sistem yang dibangun.

2) Sikap profesional. Sifat amanah belumlah cukup. Harus

diimbangi dengan profesionalitas pengelolaannya.

3) Transparan. Dengan transparannya pengelolaan zakat, maka kita

menciptakan suatu sistem kontrol yang baik, karena tidak hanya

melibatkan pihak intern organisasi saja, tetapi juga akan

melibatkan pihak eksternal. Dan dengan transparansi inilah rasa

curiga dan ketidakpercayaan masyarakat akan dapat

diminimalisasi.

Ketiga kata kunci ini dapat diimplementasikan apabila

didukung oleh penerapan prinsip-prinsip operasionalnya. Agar dalam

pendayagunaan dana tersebut tepat sasaran.

3. Sasaran Pendayagunaan

Kebijakan pendayagunaan zakat diarahkan kepada sasaran

dalam pengertian yang lebih luas, secara tepat guna, efektif, dengan

distribusi yang serba guna dan produktif. Sasaran tersebut dapat

dilihat dari beberapa aspek berikut ini :

Page 32: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

23

a. Aspek Pendidikan

Saat ini program pendayagunaan zakat yang paling diminati

oleh lembaga pengelola zakat dalah program pendidikan karena

beberapa alasan: pertama, semua orang sepakat bahwa jalur untuk

mengubah nasib adalah melalui pendidikan. Kedua, program ini

relative mudah dilaksanakan karena tidak memerlukan

keterampilan khusus bagi para amil. Ketiga, lebih mudah untuk

dilakukan evaluasi hasilnya, meskipun hal ini jarang dilakukan

oleh lembaga pengelola zakat.26

Dalam hal ini aspek pendidikan terkait atau termasuk

dengan pendayagunaan konsumtif kreatif, yaitu yang dimaksud

pendayagunaan konsumtif kreatif adalah terdiri dari dua

pengertian. Pertama pendayagunaan konsumtif, yakni

pendayagunaan yang dilakukan oleh seseorang penerima bantuan

tanpa mempunyai ide untuk mengembangkan atau mengelola

bantuan dana tersebut. Kedua pendayagunaan konsumtif kreatif ,

yakni pendayagunaan yang dilakukan oleh seseorang penerima

bantuan dengan mengkreasikan, mengembangkan dan mengelola

bantuan tersebut menjadi bersifat konsumtif dan

berkesinambungan atau bersifat jangka panjang.27

Misalkan seseorang siswa menerima bantuan dana tetapi

hanya digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, hal itu

26

Hasanudin, Manajemen Zakat dan Wakaf ( Jakarta: FIDKOM-UIN, 2010), Cet ke-1,

h. 156 27

Muhammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, (Jakarta: UI-Press),

1988, h.63

Page 33: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

24

disebut dengan penggunaan konsumtif karna hanya bersifat

jangka pendek. Sedangkan jika siswa yang menerima bantuan

tersebut, digunakan untuk pembayaran SPP dan peralatan

operasional pendukung kegiatan belajar mengajar, hal itu disebut

pendayagunaan konsumtif kreatif karna bersifat jangka panjang.

b. Aspek Kesehatan

Kesehatan berasal dari kata dasar sehat atau shihah (bahasa

arab) yang berarti keadaan yang baik dan tidak ada penyakit.

Seseorang dikatakan sehat bila seluruh organ tubuh berfungsi

dengan baik sebagaimana mestinya.

Menurut konsep kedokteran barat, ialah: “healt is state of

complete phisical, mental, and social, well being, not merelly the

absease or irfimity”, artinya : sehat adalah suatu keadaan yang

baik dari jasmaniah, rohaniah dan sosial, dan tidak hanya bebas

dari penyakit dan cacat. Kesehatan adalah salah satu syarat

terwujudnya kebahagiaan hidup manusia. Pengertian sehat ada

empat macam:

1) Sehat dalam arti yang paling utama yaitu jasmani atau tubuh

dalam kondisi baik, terbebas dari penyakit-penyakit

jasmaniah seperti jantung, lever, dan lain-lain.

2) Sehat dalam bidang ekonomi, yaitu manusia harus

mempunyai kemampuan ekonomi yang layak guna

menunjang kebutuhan hidupnya terhindar dari meminta-

minta.

Page 34: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

25

3) Sehat dalam bidang ilmu artinya manusia harus memiliki

disiplin ilmu tertentu sehingga terhindar dari kebodohan.

4) Sehat dalam bidang sosial seperti mempunyai keluarga yang

saleh, hubungan dengan teman dan kerabat yang baik,

terhindar dari ancaman dan permusuhan.

Dengan kondisi yang sehat, terlepas dari penyakit serta

terhindar dari berbagi hal yang negatif lainya seperti kemelaratan,

kebodohan serta ancaman maka manusia akan dapat melakukan

berbagi kegiatan dengan baik dan pada giliranya akan

memperoleh kesejahteraan dan bahagiaan dalam hidupnya

c. Aspek Pemberdayaan Ekonomi

Mayoritas umat islam berharap bahwa zakat, sebagai

institusi keuangan yang islami, akan berperan banyak dalam

menyelesaikan berbagai permasalahan sosial ekonomi umat

kontemporer, terutama yang berkaitan dengan ketimpangan

kepemilikan sumber-sumber ekonomi. Zakat diyakini sebagai

simbol ekonomi keadilan dan kerakyatan, yang dapat

menempatkan sumber-sumber ekonomi pada tempat yang

semestinya, sehingga secara kreatif akan sanggup menumbuhkan

daya produktivitas anggota masyarakat dalam mencari dan

mengembangkan pendapatan mereka. Pada waktu yang sama dia

akan menjadi media penguat masyarakat yang dengan efektif bisa

mengangkat derajat kelompok masyarakat yang lemah (al-

mustadh’afin).

Page 35: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

26

Arah dan kebijaksanaan pendayagunaan yang dimaksud

adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan usaha pemerintah

dalam rangka memanfaatkan hasil pengumpulan zakat kepada

sasaran dalam pengertian yang lebih luas sesuai cita dan rasa

secara tepat guna, efektif manfaatnya dengan system distribusi

yang serba guna tentunya yang produktif, sesuai dengan pesan

dan kesan syariat serta tujuan sosial yang ekonomis dari zakat.

B. Obyek Zakat/Dana Zakat

1. Pengertian Obyek Zakat

Ajaran Islam selalu menetapkan standar umum pada setiap kewajiban

yang dibebankan kepada umatnya, maka dalam penetapan harta menjadi

sumber atau obyek zakat pun terdapat beberapa ketentuan yang harus

dipenuhi. Apabila harta seorang muslim tidak memenuhi salah satu

ketentuan, misalnya belum mencapai nishab, maka harta tersebut belum

menjadi sumber atau obyek yang wajib dikeluarkan zakatnya.

Adapun persyaratan harta menjadi sumber atau obyek zakat adalah

sebagai berikut:

a. Harta tersebut harus didapatkan dengan cara yang baik dan halal. Hal

ini sejalan dengan firman Allah SWT dalam surah al-baqarah: 267.

“Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah)

sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa

yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu, dan janganlah memilih

yang buruk-buruk lalu kamu nafkahkan dari padanya, padahal kamu

sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan

mata terhadapnya. Dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kuasa lagi

Maha Terpuji. ” (Q.S. al-baqarah:267)

b. Harta tersebut berkembang atau berpotensi untuk dikembangkan,

Page 36: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

27

seperti melalui kegiatan usaha, perdagangan, melalui pembelian saham,

atau ditabungkan, baik dilakukan sendiri maupun bersama orang atau

pihak lain.

c. Milik penuh, yaitu harta tersebut berada dibawah kontrol dan didalam

kekuasaan pemiliknya, atau seperti menurut sebagian ulama bahwa

harta itu berada di tangan pemiliknya di dalamnya tidak tersangkut

dengan hak orang lain, dan ia dapat memilikinya.

d. Harta tersebut, menurut pendapat jumhur ulama, harus mencapai

nishab, yaitu jumlah minimal yang menyebabkan harta terkena

kewajiban zakat. Contohnya nishab zakat emas adalah 85 gram, nishab

zakat hewan ternak kambing adalah 40 ekor, dan sebagainya.

e. Sumber-sumber zakat tertentu, seperti perdagangan, peternakan, emas

dan perak harus sudah berada atau dimiliki ataupun di usahakan oleh

muzakki dalam tenggang waktu satu tahun.

f. Sebagian ulama mazhab Hanafi mensyaratkan kewajiban zakat setelah

terpenuhi kebutuhan pokok, atau dengan kata lain, zakat dikeluarkan

setelah terdapat kelebihan dari kebutuhan hidup sehari-hari yang terdiri

atas kebutuhan sandang, pangan, dan papan.28

Adapun yang menjadi

alasannya adalah firman Allah SWT dalam surah al-baqarah: 219.

“Mereka bertanya kepadamu tentang khamar [136] dan judi.

Katakanlah: “Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa

manfaatnya”. Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka

nafkahkan. Katakanlah: “yang lebih dari keperluan.” Demikianlah

Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu

berfikir,”(Q.S. al-baqarah:219)

28

Hasanudin, Manajemen Zakat dan Wakaf, h. 53-54

Page 37: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

28

Menurut Muhammad Daud Ali pemanfaatan dana zakat dapat

dikategorikan sebagai berikut:

a. Pendayagunaan yang konsumtif dan tradisional sifatnya dalam

kategori ini penyaluran diberikan kepada orang yang berhak

menerimanya untuk dimanfaatkan langsung oleh yang bersangkutan

seperti: zakat fitrah yang diberikan kepada fakir miskin untuk

memenuhi kebutuhan sehari-hari atau zakat harta yang diberikan

kepada korban bencana alam.

b. Pendayagunaan yang konsumtif kreatif, maksudnya penyaluran

dalam bentuk alat-alat sekolah atau beasiswa dan lain-lain.

c. Pendayagunaan produktif tradisional, maksudnya penyaluran dalam

bentuk barang-barang produktif, misalnya kambing, sapi, mesin

jahit, alat-alat pertukangan, dan sebagainya. Tujuan dari kategori ini

adalah untuk menciptakan suatu usaha atau memberikan lapangan

kerja bagi fakir miskin.

d. Pendayagunaan produktif kreatif, pendayagunaan ini diwujudkan

dalam bentuk modal yang dapat dipergunakan baik untuk

membangun sebuah proyek sosial maupun untuk membantu atau

menambahkan modal seorang pedagang atau pengusaha kecil.29

Seiring perkembangan zaman, jenis obyek zakat terus

berkembang. para ahli fiqih terus mengadakan pengkajian, melakukan

ijtihad untuk menentukan harta-harta obyek zakat yang belum dikenal

di zaman Rasulullah. Imam Syafi’I , Imam Maliki, Imam Hambali, dan

29

Muhammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf, h. 62-63

Page 38: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

29

Imam Hanafi banyak memberikan tambahan harta obyek zakat. Pada

zaman Umar bin Abdul Azis, sudah dikenal zakat penghasilan yaitu

zakat dari upah karyawannya.

2. Ruang Lingkup Dana Zakat

Menurut Al-qur’an, yaitu wajib dikeluarkan zakatnya adalah harta

benda atau kekayaan (QS.9:103). Jenis-jenis kekayaan tersebut dapat

dikelompokkan sebagai berikut :

a. Hewan Ternak

Ulama madzhab sepakat bahwa hewan ternak yang wajib dizakati

adalah unta, sapi, kerbau, kambing, domba, biri-biri. Sedangkan kuda,

keledai tidak wajib dizakati kecuali termasuk dalam harta dagangan.

Kemudian Imam Hanafi berpendapat bahwa kuda wajib dizakati, kalau

kuda tersebut bercampur antara jantan dan betina.30

kewajiban

mengeluarkan binatang ternak di atas, apabila sudah memenuhi

berbagai syarat yang sudah ditentukan, seperti pencapaian nishab.

b. Emas dan Perak

Islam memandang emas dan perak sebagai harta yang berkembang.

Oleh karena syara’ mewajibkan zakat atas keduanya, baik berupa uang,

leburan logam, bejana, souvebir, ukiran atau yang lainnya.31

Begitu

juga dengan segala bentuk penyimpanan uang seperti tabungan,

deposito, cek, saham atau surat berharga lainnya, termasuk ke dalam

kategori emas dan perak wajib dikeluarkan zakatnya kecuali pada emas

30

Muhammad Jawad Mughniyah, “al-Fiqh ,, ala al-Madhaib al-Khamzah”, (Jakarta:

Lentera 2005), h. 180-181 31

Djamaludin Ahmad al-Buny, Problematika Harta dan Zakat (Surabaya: Bina Ilmu,

1983), h. 109.

Page 39: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

30

dan perak atau lainnya yang berbentuk perhiasan dan tidak berlebihan,

maka tidak diwajibkan zakat atas barang-barang tersebut. Nisab zakat

emas adalah 20 dinar atau kurang lebih 96 gram emas murni. Adapun

nisaab zakat perak adalah 200 dirham atau kurang lebih 672 gram,

sedangkan nisab zakat uang adalah sama dengan harga 96 gram emas.

Ketiga harta tersebut wajib dikeluarkan zakatnya sebanyak dua

setengah persen (2,5%) jikalau harta tersebut mencapai satu tahun.

c. Harta Perniagaan

Harta perniagaan adalah semua yang diperuntukan untuk diperjual-

belikan dalam berbagai jenisnya. Perniagaan tersebut bisa diusahakan

secara perorangan atau perserikatan seperti: CV, PT, Koperasi, dan

sebagainya. Harta perniagaan wajib dikeluarkan zakatnya apabila

perniagaanya sudah berjalan satu tahun sebanyak 2,5% dan nisabnya

disamakan dengan nilai harga emas 96 gram.32

d. Hasil Pertanian

Hasil pertanian adalah hasil tumbuh-tumbuhan atau tanaman yang

bernilai ekonomis seperti biji-bijian, umbi-umbian, sayur-mayur, buah-

buahan, tanaman hias, rumput-rumputan, dedaunan, dan lain-lain.

Namun menurut Imam Syafi’I, hasil pertanian yang wajib dikeluarkan

zakatnya hanyalah makanan pokok saja. Hasil pertanian tersebut wajib

dikeluarkan zakatnya setiap kali panen sebanyak lima persen untuk

tanaman yang diairi sendiri atau dengan biaya dan sepuluh persen untuk

32

Moh. Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam, Zakat dan Wakaf (Jakarta: UI-Press, 1988),

h. 45.

Page 40: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

31

tanaman yang diairi langsung dari hujan.33

e. Ma’din dan Rikaz

Ma’din adalah benda-benda yang terdapat di dalam perut bumi dan

memiliki nilai ekonomis seperti emas, perak, timah, tembaga, marmer,

minyak bumi, batu-bara, dan lainnya. Sedangkan Rikaz adalah barang

temuan atau bisa juga diartikan harta yang terpendam dari zaman

dahulu (harta karun). Pada umumnya harta karun berasal dari harta

orang-orang kafir yang ditanam pada masa jahiliyyah. Nisab dan

kadarnya zakat kedua harta tersebut sama dengan emas dan perak.34

3. Potensi Dana Zakat

Membahas mengenai potensi dana zakat (individual atau

perusahaan), menarik sekali untuk di cermati seberapa besar sebenarnya

masyarakat dan perusahaan menyadari bahwa dirinya termasuk wajib

zakat (muzzaki) atau belum. Sayangnya belum ada informasi yang akurat

yang dapat memberikan gambaran tersebut. Karena dengan mayoritas

masyarakat Indonesia yang beragam Islam sangat disayangkan jika

potensi tersebut tidak dapat di optimalkan. Demikian juga halnya

dengan besarnya zakat yang diberikan oleh masing-masing muzzaki

menarik untuk ditelusuri.

Agak sulit memperoleh informasi yang relatif akurat tentang

potensi zakat di Indonesia karena minimnya pendidikan dan belum adanya

suatu lembaga yang secara khusus menekuni masalah ini. 35

Akan tetapi

33

Sofyan Hasan, Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf (Surabaya: al- Ikhlas, 1995), h.35 34

Moh. Daud Ali.,Sistem Ekonomi Islam. (Jakata: UI-Press, 1988), Cet.1, h. 47. 35

Hasanudin, Manajemen Zakat dan Wakaf ( Jakarta: FIDKOM-UIN, 2010), Cet ke-1, h.

128

Page 41: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

32

menurut Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan ADB (Asian

Development Bank) menyebut 217 triliun rupiah. Sementara yang

tercatat, terhimpun di Asosiasi Lembaga Zakat di Indonesia yaitu Forum

Zakat Nasional (FZN) baru sekitar 1,5 triliun rupiah. Kalau perkembangan

dari tahun ke tahun itu cukup berarti.36

36

http://sobir-hashirama.blogspot.com/2011/11/makalah-amil-zakati.html

Diakses pada tanggal 10 april 2013

Page 42: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

33

BAB III

GAMBARAN UMUM BAZIS DKI JAKARTA

A. Profil dan Sejarah berdirinya BAZIS DKI Jakarta

Badan amil zakat, sebagai cikal bakal BAZIS sekarang, sudah digagas

lebih awal berdirinya pemerintahan Orde Baru. Tepatnya, ketika sebelas

Ulama tingkat nasional mengadakan pertemuan pada tanggal 24 September di

Jakarta. Ulama-ulama itu adalah Prof. Dr. Hamka, KH. Ahmad Azhari, KH.

Moh. Syukri Ghazali, Moh. Sodri, KH. Taufiqurrahman, KH. Moh. Sholeh

Su’aidi, M. Ali Alhamidy, Mukhtar Luthfi, KH. A. Malik Ahmad, Abdul

Kadir, dan KH. M.A. Zawawy. Mereka menyarankan diadakannya sebuah

badan untuk pelaksanaan zakat di Indonesia. Hal ini dipertegas oleh Presiden

Soeharto ketika menyampaikan pidatonya pada peringatan Isra Mi’raj,

tanggal 26 Oktober 1968. Pada saat itu beliau mengajak umat islam untuk

mengamalkan ibadah zakat secara konkret dengan mengintensifkan

pengumpulan zakat sehingga hasilnya menjadi lebih terarah.

Selanjutnya, Presiden Soeharto, Presiden RI saat itu, mengeluarkan

surat perintah No. 07/PRN/10/1968 tanggal 31 Oktober 1968 yang isinya

adalah perintah kepada Alamsyah Ratuperwiranegara, M. Azwar Hamid, dan

Ali Afandy untuk membantu Presiden dalam pengadministrasian penerimaan

zakat.

Sebelum adanya seruan presiden, BAZ sendiri sebenarnya sudah

berdiri berdasarkan peraturan Menteri Agama tahun 1968 tentang

pembentukan Badan Amil Zakat yang bertugas melaksanakan pemungutan

dan pengumpulan zakat maal dan zakat fitrah. Hanya saja, mungkin

33

Page 43: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

34

pelaksanaannya dilapangan saat itu masih tersendat.

Di tingkat daerah, seruan Presiden Soeharto direspon secara positif.

Gubernur DKI Jakarta, misalnya, saat itu Ali Sadikin, mengeluarkan SK

Gubernur DKI Jakarta No. Cb-14/8/18/68 tentang pembentukan Badan Amil

Zakat berdasarkan syariat islam pada tanggal 5 Desember 1968. Mulai saat

itu, secara resmi BAZ DKI Jakarta berdiri dari tingkat propinsi, kotamadya,

kecamatan, hingga kelurahan. Inilah cikal bakal yang sebenarnya dari BAZIS

DKI yang pada saat itu bernama BAZ Karena memang kegiatannya masih

terbatas pada pengumpulan dana zakat saja.

Seiring dengan berjalannya waktu, pengumpulan dana zakat oleh BAZ

DKI diperluas lagi, bukan hanya terbatas pada dana zakat, tetapi juga meliputi

infaq dan sedekah. Perluasan ini dituangkan dalam SK Gubernur DKI Jakarta

No. D.III/14/6/51/73 tentang pembentukannya Badan Amil Zakat Infaq

Sedekah (BAZIS) DKI Jakarta yang dikeluarkan pada tanggal 22 Desember

1973. Berdasarkan keputusan inni, maka dana yang dikumpulkan oleh BAZIS

menjadi lebih luas spektrumnya.

Pada awal pembentukannya, BAZIS DKI Jakarta berada langsung

dibawah Gubernur DKI Jakarta. Namun, pada proses yang lebih lanjut,

dirasakan adanya keperluan untuk mengadakan perubahan di bidang struktur,

agar BAZIS lebih leluasa lagi dalam gerak organisasinya, maka tahun 1991,

dikeluarkan SK Gubernur DKI Jakarta No. 859 tentang susunan dan tata

kerja BAZIS DKI Jakarta. Dengan surat keputusan ini kepemimpinan BAZIS,

yang tadinya dipegang langsung oleh Gubernur, dilimpahkan oleh aparat

teknis yang bersifat professional dan fungsional. Sejak saat itu pula, BAZIS

Page 44: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

35

menjadi Perangkat Pelaksana Pemerintah Daerah yang mandiri, karena

bersifat non-struktural.

Pada tahun 1998, Gubernur DKI Jakarta kembali mengeluarkan surat

keputusan No. 87 tentang susunan dan tata kerja BAZIS DKI Jakarta.

Berdasarkan SK ini, nama pimpinan BAZIS berubah dari ketua menjadi

kepala BAZIS. Sementara itu, BAZIS tingkat Kotamadya diganti pula

menjadi pelaksana BAZIS Kotamadya.

Pada tahun 2002, Gubernur DKI Jakarta mengeluarkan dua surat

keputusan yang berkaitan dengan BAZIS, yaitu SK No. 120 dan SK No. 121.

Yang pertama, mengenai organisasi dan tata kerja Badan Amil, Zakat, Infaq

dan Shadaqah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta; dan yang kedua

mengenai pola pengelolaan Zakat, Infaq dan Shadaqah Badan Amil Zakat,

Infaq, dan Shadaqah Propinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Berdasarkan

SK ini, istilah badan Pembinaan tidak lagi diperlukan, tetapi diganti dengan

Dewan Pertimbangan dan Komisi Pengawas. Dengan kedua SK ini

diharapkan organisasi BAZIS menjadi lebih efesien dan pola pengelolaan

dana zakatnya menjadi lebih optimal, professional, amanah, dan transparan.

B. Visi dan Misi BAZIS DKI Jakarta

Visi : Menjadikan badan pengelola ZIS yang unggul dan terpercaya

Misi : mewujudkan optimalisasi pengelolaan ZIS yang amanah, professional,

transparan, akuntabel, dan mandiri di Jakarta menuju masyarakat yang

sejahtera, berdaya, dan bertaqwa.37

37

Company Profil, Kantor BAZIS Kota Administrasi Jakarta Barat, Jakarta 2013, h.2

Page 45: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

36

C. Tujuan dan Prinsip Pengelolaan Zakat BAZIS DKI Jakarta

Didirikannya Badan Amil Zakat, Infaq dan shadaqah di DKI Jakarta memiliki

tujuan sebagai berikut :

1. Agar administrasi pengumpulan dan pendayagunaan zakat, infaq dan

shadaqah dikelola secara lebih baik dan professional. Hal ini diperlukan

untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat kepada pengelola zakat,

infaq, dan shadaqah, bahwa harta yang mereka keluarkan disalurkan

kepada mustahik yang berhak menerimanya.

2. Menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang arti pentingnya membayar

zakat dan mengeluarkan infaq dan shadaqah sebagai tanggung jawab

sosial, serta pengtingnya fungsinya amil sebagai pengelola dana zakat.

3. Wujud tanggung jawab pemerintah sebagai bagian dari konsepsi integral

dalam merealisasikan Pancasila khususnya sila keadilan sosial dan pasal

34 Undang-undang Dasar 1945 yang berbunyi “fakir miskin dan anak-

anak terlantar dipelihara oleh Negara”.

Pengelolaan zakat, infaq, dan shadaqah oleh BAZIS DKI Jakarta kerujuan

untuk :

1. Meningkatkan pelayanan bagi masyarakat dalam menunaikan zakat,

infaq dan shadaqah sesuai dengan tuntunan agama.

2. Meningkatkan fungsi dan peranan pranata keagamaan dalam upaya

mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan keadilan sosial.

3. Meningkatkan hasil guna dan daya guna zakat, infaq dan shadaqah.

Untuk mencapai tujuan yang tadi, BAZIS DKI Jakarta dalam

pelaksanaan pengelolaan zakat selalu berprinsip kepada 6 hal :

Page 46: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

37

1. Prinsip Syariah dan Moral Keagamaan. Artinya, pengelolaan zakat,

infaq, shadaqah berlandaskan pada syariah dan moral agama.

2. Prinsip kesadaran umum. Artinya, pengumpulan zakat, infaq, dan

shadaqah hendaknya mempunyai dampak positif dalam menumbuh-

kembangkan kesadaran bagi muzzaki. Munfiq, dan mutashaddiqin

untuk melaksanakan kewajibannya.

3. Prinsip Manfaat. Artinya, pengelolaan zakat, infaq, dan Shadaqah harus

memberikan manfaat yang sebesar-besarnya untuk kemaslahatan

ummat.

4. Prinsip Koordinasi. Artinya, dalam pengelolaan zakat, infaq, dan

shadaqah hendaknya terjalin koordinasi secara harmonis antar berbagai

instansi/lembaga terkait, agar tercipta efesiensi dan efektifitas yang

optimal.

5. Prinsip Keterpaduan. Artinya, dalam pengelolaan zakat, infaq, dan

shadaqah secara menyeluruh diperlukan adanya keterpaduan antar

berbagai instansi/lembaga terkait, dan keterpaduan antar ulama dan

umaro.

6. Prinsip Produktif Rasional. Artinya, dalam pendayagunaan dana zakat,

infaq, dan shadaqah hendaknya diarahkan secara produktif dan rasional.

D. Susunan Organisasi dan Program Kerja BAZIS DKI Jakarta

1. Susunan Organisasi BAZIS DKI Jakarta

Susunan Organisasi BAZIS DKI Jakarta terdiri dari tiga lembaga

utama (berdasarkan SK Gubernur DKI no. 12 Tahun 2002), yaitu :

Page 47: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

38

a. Dewan Pertimbangan

b. Komisi Pengawas

c. Badan Pelaksana

Susunan Dewan Pertimbangan BAZIS DKI Jakarta ditetapkan Gubernur

dan mempunyai tugas sebagai berikut :

1. Memberikan pertimbangan tentang pengembangan hukum dan

pemahaman seputar zakat, infaq, dan shadaqah.

2. Memberikan pertimbangan, saran dan pendapat dalam kebijaksanaan

pengumpulan dan pendayagunaan zakat, infaq, dan shadaqah.

3. Menampung dan menyalurkan pendapat umat islam tentang

pengembangan, pengumpulan, dan pendayagunaan zakat, infaq, dan

shadaqah.

Susunan komisi pengawas juga ditetapkan oleh gubernur dan

bertugas untuk melaksanakan pengawasan internal terhadap pengelolaan

zakat, infaq, dan shadaqah. Dewan Pertimbangan dan Komisi Pengawasan

bertanggung jawab kepada Gubernur.

Anggota Dewan Pertimbangan dan Komisi Pengawasan terdiri dari

unsur Ulama, Umaro, DPRD, Tokoh Masyarakat, Pengusaha Nasional,

dan Cendikiawan Muslim.

Susunan Organisasi Badan Pelaksana :

1. Kepala

2. Wakil Kepala

3. Sekretaris

4. Bidang Pengumpulan

Page 48: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

39

5. Bidang Pendayagunaan

6. Bidang Dana

7. Pelaksanaan BAZIS Kotamadya/ Kabupaten Administrasi

Sekretaris terdiri dari Sub bagian Umum, Sub bagian Hubungan

Masyarakat, Sub bagian Informasi dan komunikasi, dan Sub bagian

Penelitian dan Pengembangan. Bidang Pengumpulan terdiri dari Seksi

Himpun Muzzaki, Seksi Bina Muzzaki; Bidang Pendayagunaan terdiri dari

Seksi layanan Mustahik, Seksi Usaha, dan Seksi Bina Sumber Daya

Mustahik; Bidang Dana terdiri dari Seksi Kas dan Seksi Akuntasi;

Pelaksanaan BAZIS Kotamadya/Kabupaten terdiri dari Subbagian Tata

Usaha, Seksi Pengumpulan dan Seksi Penyaluran. Untuk bagan struktur

organisasi BAZIS DKI Jakarta terdapat pada gambar 1. Di bawah ini

adalah beberapa kegiatan yang dilakukan subbagian dan seksi-seksi pada

pelaksanaan BAZIS Kotamadya/ Kabupaten, antara lain :

a. Subbagian Tata Usaha

1) Mengerjakan urusan surat-menyurat dan kearsipan

2) Melakukan urusan kepegawaian

3) Mengelola urusan keuangan anggaran

4) Mengurus keperluan perlengkapan dan rumah tangga

5) Melakukan urusan sumberdaya amil

6) Membantu kegiatan-kegiatan seksi pengumpulan dan penyaluran

7) Membuat laporan kinerja pegawai

8) Menyusun laporan

Page 49: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

40

b. Seksi Pengumpulan

1) Menentukan target untuk tiap kelurahan dan kecamatan serta Satuan

Unit Kerja yang ada di wilayah Kota Administrasi Jakarta Barat

sebagai upaya memotivasi peningkatan pengumpulan ZIS.

2) Mengadakan kegiatan monitoring ke wilayah kelurahan dan

kecamatan untuk mengetahui perkembangan hasil pengumpulan ZIS

dan kendala-kendalam / masalah yang dihadapi oleh Petugas

Operasional BAZIS melaksanakan tugasnya.

3) Mengadakan pendekatan / himbauan kepada para pengusaha yang

ada ditingkat kota, kecamatan dan kelurahan.

4) Mengadakan penyuluhan atau pembinaan terhadap Petugas

Operasional BAZIS kecamatan dan kelurahan, pengurus musholla,

masjid, majlis ta’lim dan kerjasama dengan para Alim Ulama,

Umaro serta tokoh masyarakat.

5) Pendataan para muzakki, mutashaddiqin dan munfiq baik perorangan

maupun perusahaan.

6) Menghimbau dan mengingatkan secara terus menerus kepada para

Kepala Unit Kerja, Camat dan Lurah agar mereka dan stafnya

membayar zakat dan amal sosial dengan membuat pernyataan

bersedia dipotong dari TPP sesuai dengan Ingub nomor 34 tahun

2008.

c. Seksi Penyaluran

1) Mengadakan pendataan terhadap mustahik

2) Mengupayakan pendayagunaan ZIS dapat tersalur secara tepat

Page 50: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

41

sasaran dan tepat guna.

3) Mengadakan pertemuan dengan para Petugas Operasional BAZIS

Kecamatan dan Kelurahan untuk menentukan penyaluran dana

pendayagunaan ZIS.

4) Mengadakan peninjauan lapangan terhadap lokasi yang akan

mendapat bantuan.

5) Melakukan kerjasama dengan TIM Penggerak Kota Administrasi

Jakarta Barat dan Sekolah Tingkat SLTA dalam rangka memberikan

beasiswa untuk membantu biaya sekolah.38

2. Program Kerja BAZIS DKI Jakarta

a. Pembinaan SDM

1) Beasiswa dari tingkat SD/MI (Madrasah Ibtidaiyah) sampai S3

(Strata 3)

2) Kesejahteraan dan pembinaan Guru dan Marbot

3) Kesehatan

b. Mendukung Usaha Produktif, Melalui Sistem:

1) Qardhul Hasan (pinjaman kebajikan, yakni kredit tanpa bunga)

2) Mudharabah (bagi hasil) melalui Program Pemberdayaan Modal

Usaha.

38

Wawancara Pribadi dengan Bapak Muhammad Chabib (Kabid Pendayagunaan),

Jakarta pada tanggal 2 Mei 2013

Page 51: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

42

Gambar 1 : Bagan Struktur Organisasi

Badan Amil Zakat Infak dan Shadaqah Provinsi DKI Jakarta

Sumber : Keputusan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta

No : 120 Tahun 2002, tanggal : 6 September 2002

Gubernur

Komisi

Pengawas

Dewan

Pertimbangan

Kepala

Wakil Kepala

Sekretariat

Subbagian

Umum

Subbagian

Informasi

dan

Komunikasi

Subbagian

Hubungan

Masyarakat

Subbagian

Penelitian

dan

pengembangan

Bidang

Pendayagunaan

Bidang

Pengumpulan

Bidang

Dana

Seksi

Akuntansi

Seksi

Kas Seksi

Himpun

Zakat

Seksi

layanan

Mustamik

Seksi Bina

Muzaki Seksi Bina

Usaha

Seksi Bina

Sumber Daya

Mustahik

Pelaksana Bazis

Kodya. Kab

Administrasi

Subbagian

Tata Usaha

Seksi

Pengumpulan

Seksi

Penyaluran

Page 52: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

BAB IV

HASIL TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Pendayagunaan Dana Zakat Infak dan Shadaqoh BAZIS Provinsi DKI

Jakarta pada program bantuan pendidikan/beasiswa

Dana zakat yang diberikan untuk biaya pendidikan termasuk kedalam

golongan yang berhak menerima zakat (mustahik) yaitu ibnu sabil yang

berarti musafir, berpergian atau orang yang berpergian. Terdapat pandangan

ulama membagi ibnu sabil kedalam dua golongan, yaitu orang yang

mengadakan perjalanan ditanah airnya sendiri dan orang yang mengadakan

perjalanan di negeri orang.

Pendidikan merupakan usaha membina dan mengembangkan aspek-

aspek rohaniah dan jasmaniah secara bertahap. Proses yang dilakukan dalam

usaha kependidikan adalah proses yang terarah dan bertujuan, yaitu

mengarahkan anak didik kepada titik optimal kemampuannya. Sedangkan

tujuan yang hendak dicapai adalah terbentuknya kepribadian yang bulat dan

utuh sebagai manusia individual, sosial dan hamba Tuhan yang mengabdikan

diri kepadanya.39

Masalah yang masih dihadapi masyarakat adalah mengenai tingkat

kehidupan sosial yang masih rendah jauh dari garis kecukupan, sehingga

mengakibatkan banyak keluarga yang tidak mampu membayar biaya sekolah

anak. Keberhasilan anak didik meraih prestasi yang maksimal bukan

hanya di pengaruhi oleh faktor eksternal yang meliputi semua institusi dan

kondisi lingkungan sekitar, seperti lingkungan keluarga termasuk status

39

Khairon Rasyadi, Pendidikan Profetik, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004), cet.l.h.135

43

Page 53: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

sosial ekonomi orang tua anak didik, apalagi yang berpenghasilan lemah dan

tingkat ekonomi kurang baik, hal ini akan menjadi hambatan bagi anak didik

dalam mencapai prestasi belajar yang optimal.

Badan amil zakat infak dan shadaqah (BAZIS) telah dapat meneruskan

niat suci kepemerintahan negeri Indonesia dalam usaha membantu pelajar-

pelajar sekolah menengah atas (SMA/SLTA) dan juga kepada pelajar-pelajar

yang ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, maka bagi

pihak BAZIS Provinsi DKI Jakarta berharap agar pelajar-pelajar dapat belajar

dengan lebih tekun dan lebih bersungguh-sungguh sehingga dapat berhasil

dan sukses. Dengan usaha yang gigih dalam menimba ilmu pengetahuan

sehingga kita dapat mengerti makna dari kesenangan, kemewahan dan

kesejahteraan pada masa yang akan datang.

Adanya fenomena yang terjadi dimasyarakat membuat BAZIS lebih

memfokuskan diri untuk menangani bidang pendidikan melalui beasiswa.

Program beasiswa tersebut perlu dikaji dan diteliti, mengingat urgensi zakat

sebagai salah satu instrument model pengembangan keuangan umat islam

yang berperan sebagai sebuah institusi keagamaan yang diharapkan mampu

mengatasi kelemahan struktur ekonomi yang mengangkat pemerataan

distribusi pendapatan, karena dengan pemberdayaan zakat akan dapat

meminimalisir kesenjangan ekonomi yang merupakan salah satu kelemahan

struktur ekonomi, dan mampu membawa pengaruh yang signifikan terhadap

kemampuan masyarakat dalam meningkatkan pendidikan.40

40

Malichatun, Peranan Zakat dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Mahasiswa (studi kasus

Beasiswa Tunas Bangsa Badan Amil Zakat Nasional), (Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah, 2004)

Page 54: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

Adapun obyek yang menerima dana bantuan tersebut adalah para

pelajar yang berdomisili di DKI Jakarta dan mempunyai nilai di atas rata-rata.

dalam program bantuan dana pendidikan ini BAZIS Provinsi DKI Jakarta,

mewajibkan para penerimanya mengikuti pembinaan di setiap waktu

pengambilan dana tersebut, dan bantuan tersebut di salurkan selama satu

tahun, penyalurannya dilakukan setiap per-3 bulan. Dalam pembinaan

tersebut BAZIS Provinsi DKI Jakarta dibantu oleh Ikatan Keluarga Penerima

Beasiswa (IKPA). Mereka bertugas membantu BAZIS Provinsi DKI Jakarta

dalam pembinaan dan pendayagunaan bantuan dana tersebut, bagi penerima

yang sudah mendapatkan dana bantuan dan ingin melanjutkan kembali,

penerima cukup menyerahkan transkrip nilai yang baru, apabila indeks

prestasinya melebihi tahun sebelumnya maka penerima tidak melakukan tes

wawancara, hanya melengkapi berkas yang di perlukan BAZIS DKI Jakarta.

Sedangkan dalam penyalurannya dana bantuan tersebut, BAZIS

Provinsi DKI Jakarta bekerjasama dengan BANK DKI Syariah, kerjasama ini

baru terjalin sekitar lima tahun belakangan ini, kerjasama ini dilakukan oleh

BAZIS Provinsi DKI Jakarta dengan alasan agar masyarakat DKI Jakarta

mengerti dunia perbankan khususnya para penerima dana bantuan tersebut,

dalam proses pengambilan dana tersebut penerima diberikan buku tabungan

dan ATM.

Adapun tabel rekapitulasi melalui program biaya pendidikan/beasiswa

tingkat SLTA yang berada di wilayah Jakarta barat oleh Badan Amil Zakat

Infak dan Shadaqah (BAZIS) DKI Jakarta yang selama ini menerima dan

jumlah yang dikeluarkan setiap tahunnya di sebagai berikut:

Page 55: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

No. Tahun/Periode Orang Per-tiga bulan Per-tahun

1. 2008 200 300 1.200.000

2. 2009 250 300 1.200.000

3. 2010 300 450 1.800.000

4. 2011 350 450 1.800.000

5. 2012 400 600 2.400.000 Sumber: data Bazis DKI Jakarta

Penulis menemukan peningkatan yang luar biasa ditahun 2012, dalam

setiap lembaga pasti ada target yang harus dicapai dalam waktu satu tahun ke

depan, begitu pula BAZIS Provinsi DKI Jakarta juga menentukan target

penerimaan ZIS-nya setiap tahun. Yang menentukan target penerima Zakat,

Infak dan Shadaqoh pada BAZIS Provinsi DKI Jakarta adalah wilayah yang

ditetapkan dalam rapat kerja yang dihadiri oleh kepala-kepala BAZIS di

tingkat wilayah, kemudian para camat, lurah dan BAZIS Provinsi DKI

Jakarta sebagai fasilitator, kemudian tiap wilayah menetapkan sendiri target

atau kemampuan mereka mengumpulkan zakatnya. oleh karena itu BAZIS

DKI Jakarta dalam menambahkan dana bantuan ini dilakukan dengan selektif

dan pengawasannya lebih efektiv terhadap orang yang akan menerima

bantuan pendidikan tersebut. Dalam menambahkan kuota penerima bantuan

ataupun menambahkan dana bantuan, BAZIS DKI Jakarta terlebih dahulu

melihat berapa banyak dana yang masuk ke Bazis dari para donatur-donatur

yang sudah bekerjasama dengan BAZIS DKI Jakarta, apabila dana tersebut

melebihi dari yang ditargetkan, barulah BAZIS DKI Jakarta menambahkan

kuota penerima bantuan dan menambahkan dana bantuan tersebut.

BAZIS DKI Jakarta selain memberikan bantuan dana

pendidikan/beasiswa, BAZIS DKI Jakarta juga memberikan pelajaran

disetiap waktu penyaluran dana tersebut, dengan mengadakan seminar-

Page 56: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

seminar yang bertemakan pendidikan, sehingga disamping mereka menerima

bantuan dana pendidikan, mereka juga dapat menambah pengetahuan tentang

dunia pendidikan.

Selain itu, untuk menambah kepercayaan donator-donatur kepada

BAZIS DKI Jakarta, BAZIS DKI Jakarta juga mempertemukan pengusaha

(muzakki, munfik dan mutasoddik) dengan mustahik secara langsung. Acara

ini disebut dengan “Event Peduli Ramadhan”. Dalam acara tersebut kita

mengundang muzzaki dan mustahiknya dalam satu waktu. Jadi di samping

mereka menyerahkan zakat sebagai kewajibannya, pada saat itu juga kita

menyerahkan pendayagunaan yang menjadi hak para mustahik. Jadi

penyerahan zakat kepada mustahik disaksikan langsung oleh muzakki.41

Keunggulan-keunggulan yang di sebut di atas hanya dimiliki oleh

BAZIS Provinsi DKI Jakarta dan tidak dimiliki oleh Lembaga Amil Zakat

(LAZ) yang lain. Dan hal ini menjadi peluang bagi BAZIS Provinsi DKI

Jakarta untuk menghimpun dan mendayagunakan dana ZIS sesuai target yang

telah ditetapkan, dengan demikian BAZIS DKI Jakarta berharap kontribusi

dari mereka dapat membantu BAZIS DKI Jakarta dalam mendayagunakan

dana ZIS tersebut, sehingga sampai kepada yang membutuhkanya.

Pengaturan saluran-saluran ZIS agar tepat sasaran, telah dilakukan

BAZIS Provinsi DKI Jakarta, memang BAZIS Provinsi DKI Jakarta belum

menyentuh dan menyalurkan ZIS kepada semua kalangan dhuafa. Perlahan

tapi pasti, BAZIS Provinsi DKI Jakarta berusaha menyentuh mereka semua.

Dalam hal ini, BAZIS DKI Jakarta sangatlah berperan penting dalam

41

Muhammad Chabib, Wawancara Pribadi, Jakarta 2 Mei 2013

Page 57: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

meningkatkan kualitas belajar khususnya dikalangan masyarakat yang

perekonomiannya dibawah rata-rata karena dari bantuan BAZIS dapat

membantu meringankan biaya pendidikan mereka.

Dalam setiap lembaga pasti ada target yang harus dicapai dalam waktu

satu tahun ke depan, begitu pula BAZIS Provinsi DKI Jakarta juga

menentukan target penerimaan ZIS-nya setiap tahun. Yang menentukan

target penerima Zakat, Infak dan Shadaqoh pada BAZIS Provinsi DKI

Jakarta adalah wilayah yang ditetapkan dalam rapat kerja yang dihadiri oleh

kepala-kepala BAZIS di tingkat wilayah, kemudian para camat, lurah dan

BAZIS Provinsi DKI Jakarta sebagai fasilitator, kemudian tiap wilayah

menetapkan sendiri target atau kemampuan mereka mengumpulkan

zakatnya.42

Pengaturan saluran-saluran ZIS agar tepat sasaran, telah dilakukan

BAZIS Provinsi DKI Jakarta, memang BAZIS Provinsi DKI Jakarta belum

menyentuh dan menyalurkan ZIS kepada semua kalangan dhuafa. Perlahan

tapi pasti, BAZIS Provinsi DKI Jakarta berusaha menyentuh mereka semua.

Dalam hal ini, BAZIS DKI Jakarta sangatlah berperan penting dalam

meningkatkan kualitas belajar khususnya dikalangan masyarakat yang

perekonomiannya dibawah rata-rata karena dari bantuan BAZIS dapat

membantu meringankan biaya pendidikan mereka.

B. Analisis

BAZIS Provinsi DKI Jakarta adalah lembaga yang bergerak dalam

bidang zakat. Yang melayani dan mengurusi para muzakki dan mustahiq yang

42

Muhammad Chabib, Wawancara Pribadi, Jakarta 2 Mei 2013

Page 58: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

ingin menyerahkan dana zakat, infak dan shadaqah, dan menjamurnya

lembaga-lembaga zakat di Indonesia khususnya di Provinsi DKI Jakarta, yang

membedakan BAZIS Provinsi DKI Jakarta dengan lembaga-lembaga zakat

lainnya adalah sebagai berikut :

1. Pendayagunaan dana zakat pada program bantuan pendidikan/

beasiswa

BAZIS Provinsi DKI Jakarta dalam hal ini mengusahakan agar

pemohon, yang bersifat produktif ataupun konsumtif, dapat memenuhi

prosedur dan persyaratan yang di sosialisasikan secara formal, lewat jalur

yang sudah ada, sehingga para pemohon tidak terlalu sulit dalam

pengajuan bantuan dana tersebut.

BAZIS Provinsi DKI Jakarta sangatlah berperan penting dalam

dunia pendidikan karena dana yang disalurkan oleh BAZIS sangatlah

membantu untuk mengurangi biaya yang harus dikeluarkan dalam

pendidikan. Oleh sebab itu para pelajar sangatlah mengharapkan agar

BAZIS Provinsi DKI Jakarta tetap menjalankan program bantuan

pendidikan ini agar pelajar yang kurang mampu dapat menikmati dunia

pendidikan seperti anak-anak yang perekonomiannya di atas rata-rata.

BAZIS Provinsi DKI Jakarta yang merupakan satu-satunya

pengelola ZIS dibawah pemerintahan Provinsi DKI Jakarta menyebabkan

dalam mendayagunakan zakatnya menjadi lebih teratur. Setidaknya ada

beberapa pihak yang membantu BAZIS Provinsi DKI Jakarta dalam

pendayagunaannya, diantaranya adalah IKPA yang selalu membantu

BAZIS Provinsi DKI Jakarta dalam setiap pendayagunaan zakatnya.

Page 59: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

BAZIS Provinsi DKI Jakarta bekerja sama dengan IKPA dari mulai

pendataan penerima zakat sampai dengan waktu pendayagunaan

zakatnya. IKPA tersebut terdiri dari beberapa alumni yang pernah

menerima bantuan pendidikan dari BAZIS Provinsi DKI Jakarta. Selain

bekerja sama dengan IKPA, BAZIS Provinsi DKI Jakarta dalam hal

penyalurannya bekerjasama dengan BANK DKI Syariah, kerjasama

tersebut dilakukan dengan beberapa tujuan, diantaranya agar penerima

bantuan pendidikan tersebut mengerti tentang dunia perbankan, maka

dengan alasan itulah BAZIS Provinsi DKI Jakarta bekerjasama dengan

BANK DKI Syariah.

BAZIS Provinsi DKI Jakarta mempunyai kredibilitas yang cukup

baik dihadapan perusahaan-perusahaan yang ada di Jakarta terkait posisi

mereka yang berada di bawah pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Dengan

demikian, BAZIS Provinsi DKI Jakarta tidak mengalami kesulitan untuk

menjalin kerjasama dengan perusahaan-perusahaan dan pengusaha untuk

menyalurkan ZIS-nya di BAZIS Provinsi DKI Jakarta.

Page 60: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan penulis, yang berhubungan

dengan “Pola Pendayagunaan Dana Zakat pada Badan Amil, Zakat, Infaq,

Shodaqah (BAZIS) DKI Jakarta dalam Program Beasiswa tingkat SLTA di

Jakarta Barat”. Maka penulis dapat menarik kesimpulan sabagai berikut:

1. Pada pendayagunaan dana bantuan pendidikan/beasiswa adalah sebagai

berikut :

a. Pendayagunaan BAZIS Provinsi DKI Jakarta bekerjasama dengan

segenap relawan Ikatan Keluarga Penerima dan Alumni (IKPA). Mereka

terdiri dari para penerima yang masih aktif dalam mendayagunakan dana

bantuan tersebut.

b. Dalam penyalurannya BAZIS Provinsi DKI Jakarta menggunakan sistem

perbankan, dengan bekerjasama dengan BANK DKI Syariah. Sehingga

dalam penyalurannya menjadi lebih praktis.

2. BAZIS Provinsi DKI Jakarta dalam meningkatkan kualitas belajar adalah

dengan mempermudah dalam pengajuan bantuan dana pendidikan tersebut,

sehingga para calon penerima tidak kesulitan dalam mengajukan

permohonan bantuan tersebut, karena persyaratan dapat dilakukan secara

bergilir, jadi apabila pada hari tertentu calon penerima tidak dapat hadir

dapat diwakili ataupun di undur menjadi hari selanjutnya.

51

Page 61: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

B. Saran

Berdasarkan uraian kesimpulan diatas tersebut, maka dapat disampaikan

beberapa saran yang kiranya dapat memberikan manfaat bagi pihak

pendayagunaan dana ZIS oleh BAZIS DKI Jakarta dan pihak-pihak terkait

dalam pendayagunaan ini :

1. Hendaknya dalam penyeleksian penerima dana bantuan

pendidikan/beasiswa ini dilakukan dengan sebenar-benarnya agar tidak

ada yang dirugikan dan tidak dilakukan secara sepihak.

2. Hendaknya ditingkatkan kembali kordinasi dengan pihak penyalur yakni

BANK DKI Syariah agar dana yang dikeluarkan serentak di setiap

wilayah, Karena masih ada dibeberapa wilayah yang tidak serentak saat

pengambilan bantuan tersebut.

3. Tingkatkan kerjasama dengan pihak lembaga/perusahaan lain, baik dari

segi penghimpunan maupun pendayagunaan dana ZIS.

Page 62: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Daud Muhammad , Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf (Jakarta :

Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press) 1988)

BAZIS Provinsi DKI Jakarta &Institut Manajemen Zakat (Jakarta:Alisafam

Printing & Design, 2006) cet.1

Bariadi Lili, Zakat danWirausaha (Jakarta:CED,2005)

Chabib, Muhammad, Wawancara Pribadi, Jakarta 2 Mei 2013

Djamaludin Ahmad al-Buny, Problematika Harta dan Zakat (Surabaya: Bina

Ilmu, 1983)

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia

( Jakarta: Balai Puataka, 1988)

Rasya Khairon, Pendidikan Profetik, (Yogyakarta: PustakaPelajar, 2004)

Subhana M, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung, CV. Pustaka Setia, 2001)

Ruslan Rosadi, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi, (Jakarta: PT.

Raja GrafindoPersada, 2003)

Partanto Puis A. Partanto, Dahlan M ,Kamus Ilmiah Popular (Surabaya: Artaloka,

1994)

Muhammadiyah Djafar , H. Penghantar Ilmu Fiqh, (Jakarta: Kalam Mulia, 1993)

Al-Qur’an dan Terjemahnya, Surat An-nisaayat 78, Mujamma’ Khadim al

Haramain asy Syarifain al Malik fahd li thiba’at al Mush-hafasy-Syarif

Medinah Munawwarah P.O.Box. 3561 As Suyutijalaluddin, Abd Rahman,

Al Jami’usSagier, Juz 2. (Bandung: PT AL ma’arif)

H.M. Abdullah al-manar, Ibadahdan Syariah, (Jakarta :Pamatas, 1999)

Majudin, Drasah Islamiyah, (Pasunan :GaroedaBuana Indah, 1995)

Murtadha Murthaharidan M. Baqir ash-Shadh, Pengetahuan Ushul Fiqh

Perbandingan, (Jakarta: Pustaka Hidayah, 1993)

http://www.siwakz.net/mod.php?mod=publisher&cid=53&artid=171.Diaksestang

gal 28 april 2013

Saidi Zaim, Reiterprestasi Pendayagunaan ZIS Menuju Efektifitas Pemanfaatan

Zakat, Infakdan Sedekah, (Jakarta: Paramedia, 2004), Cet Pertama.

Yayat M. Herujito, Dasar-dasar Manajemen, Jakarta, 2001

53

Page 63: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

Mas’ud Masdar F. dkk, Reinterpretasi Pendayagunaan ZIS, (Jakarta: Pirac, 2004)

Hasanudin, Manajemen Zakat dan Wakaf ( Jakarta: FIDKOM-UIN, 2010),

Cet ke-1

Jawad Mughniyah Muhammad, “al-Fiqh ,, ala al-Madhaib al-Khamzah”,

Masykur A.B dkk, Fiqh Lima Mazhab(Jakarta: Lentera 2005)

Sofyan Hasan, Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf (Surabaya: al- Ikhlas, 1995)

http://sobir-hashirama.blogspot.com/2011/11/makalah-amil-zakati.html

Diakses pada tanggal 10 april 2013

Page 64: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

B U K T I W A W A N C A R A

Narasumber : Bapak Drs. H. Muh. Chabib

Jabatan : Kabid Pendayagunaan BAZIS Provinsi DKI Jakarta

Hari, tanggal : Kamis, 2Mei 2013

Waktu : 11.00 WIB

Tempat : Kantor Bazis Provinsi DKI Jakarta

Poin-poin wawancara:

1. Tanya (T) : Apa yang melatar belakangi berdirinya BAZIS Provinsi DKI

Jakarta?

Jawab (J) : Yang saya tahu pada awal berdirinya pemerintahan Orde Baru.

Tepatnya, ketika sebelas Ulama tingkat nasional mengadakan pertemuan pada

tanggal 24 September di Jakarta.Ulama-ulama itu adalah Prof. Dr. Hamka,

KH. Ahmad Azhari, KH. Moh.Syukri Ghazali, Moh. Sodri, KH.

Taufiqurrahman, KH. Moh.SholehSu’aidi, M. Ali Alhamidy, MukhtarLuthfi,

KH. A. Malik Ahmad, Abdul Kadir, dan KH. M.A. Zawawy. Menyarankan

diadakannya sebuah badan untuk pelaksanaan zakat di Indonesia. Hal ini

dipertegas oleh Presiden Soeharto ketika menyampaikan pidatonya pada

peringatan IsraMi’raj, tanggal 26 Oktober 1968. Pada saat itu beliau

mengajak umat islam untuk mengamalkan ibadah zakat secara konkret

dengan mengintensifkan pengumpulan zakat sehingga hasilnya menjadi lebih

terarah.

Page 65: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

2. T :Apa visi dan misi BAZIS Provinsi DKI Jakarta ?

J : Visi :Menjadikan badan pengelola ZIS yang unggul dan terpercaya

Misi :mewujudkan optimalisasi pengelolaan ZIS yang amanah, professional,

transparan, akuntabel, dan mandiri di Jakarta menuju masyarakat yang

sejahtera, berdaya, dan bertaqwa. Kurang lebih anda dapat lihat di bukup

edoman kami.

3. T : Bagaimana bentuk sosialisasi BAZIS Provinsi DKI Jakarta kepada

masyarakat ?

J :Terlebih dahulu kami memberikan pemahaman ZIS kepada masyarakat

karena bagi sebagian masyarakat, menunaikan ZIS masih menghadapi

kendala. Karena diantara mereka masih ada yang belum mengetahui hukum

ZIS, peran ZIS, dan fungsi amil (BAZIS), siapa yang termasuk muzakki,

munfik dan mutasoddik. Semua bentuk sosialisasi kami sudah kami

cantumkan melalui website kami, anda dapat membuka langsung di website

kami semua ada tentang BAZIS Provinsi DKI Jakarta.

4. T : Siapa yang membantu BAZIS dalam menyalurkan/mendayagunakan

dana ZIS tersebut ?

J :Dalam pendayagunaan bantuan ini, kami dibantu oleh beberapa pihak

diantaranya Ikatan Keluarga Penerimadan Alumni (IKPA), dalam

penyalurannya kami dibantu oleh BANK DKI Syariah.

5. T :Seberapa besar peran IKPA dan BANK DKI Syariah dalam membantu

pendayagunaan atau penyaluran dana bantuan BAZIS Provinsi DKI Jakarta

tersebut?

Page 66: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

J :Peran IKPA dan BANK DKI Syariah selama ini sangatlah membantu

dalam proses pendayagunaan atau penyaluran dana bantuan beasiswa

tersebut. karena IKPA lah yang membantu dalam mensosialisasikan program

kemasyarakat dan mereka yang menentukan para penerima bantuan tersebut.

6. T :Bagaimana system pendayagunaan/penyaluran yang digunakan BAZIS

Provinsi DKI Jakarta ?

J : di BAZIS Provinsi DKI Jakarta ini dalam penyalurannya menggunakan

system perbankan, jadi setiap penerima dibuatkan buku tabungan dan ATM

dari BANK DKI Syariah.

7. T : Mengapa pendayagunaan/penyaluran bantuan tersebut menggunakan

system perbankan ?

J : karena untuk mempermudah dan lebih praktis, selain itu agar masyarakat

yang menerima bantuan tersebut dapat mengerti dan memahami dunia

perbankan.

8. T : Bagaimana cara mengajukan program bantuan beasiswa tersebut ?

J : Peserta mengajukan surat permohonan kepada kepala BAZIS Provinsi

melalui BAZIS Wilayah Setempat, mengisi P2 dengan melengkapi

persyaratan yang ditentukan dan menyampaikan permohonan beserta berkas

persyaratannya ke BAZIS.

Mengetahui,

(Drs. H. Muh. Chabib)

Page 67: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL
Page 68: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL
Page 69: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL
Page 70: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL
Page 71: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL
Page 72: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL
Page 73: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL
Page 74: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL
Page 75: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL
Page 76: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL
Page 77: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

Fhoto para pelajar penerima bantuan dana Beasiswa pendidikan pada saat

pengambilan Kartu ATM dan Buku Tabungan oleh BAZIS

Provinsi DKI Jakarta di Istora Senayan pada tahap pertama

Buku Tabungan dan ATM BANK DKI Jakarta

(Digunakan pada saat pengambilan dana beasiswa pendidikan)

Page 78: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

Fhotokegiatan BAZIS Provinsi DKI Jakarta di bulan Ramadhan bersama para

Mustahik dan Muzakki di Istora Senayan

Page 79: Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/41819... · 2018-10-12 · “PENDAYAGUNAAN DANA ZAKAT PADA BADAN AMIL

Fhoto bersama Drs. H. M. Chabib

(Kabag Pendayagunaan BAZIS Provinsi DKI Jakarta)

Fhoto bersama pelajar penerima bantuan dana Beasiswa Pendidikan

BAZIS Provinsi DKI Jakarta