SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA...

59
SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR SALMA HARIS DEPARTEMEN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2016

Transcript of SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA...

Page 1: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

SKRIPSI

ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL

BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR

SALMA HARIS

DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2016

Page 2: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

SKRIPSI

ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT

PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR

sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi

disusun dan diajukan oleh

SALMA HARIS A31112295

kepada

DEPARTEMEN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2016

Page 3: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

iii

SKRIPSI

ANALISIS BIAYA VOLUME LABA DALAM PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL

BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR

disusun dan diajukan oleh

SALMA HARIS A31112295

telah diperiksa dan disetujui untuk diuji

Makassar, 17 November 2016

Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Muhammad Ishak Amsari, Ak., M.Si, CA Drs. Yulianus Sampe, Ak., M.Si, CA NIP. 195511171987031001 NIP. 195607221987021001

Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hasanuddin

Prof. Dr. Hj. Mediaty, S.E., Ak., M.Si., CA NIP. 196509251990022001

Page 4: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

iv

SKRIPSI

ANALISIS BIAYA VOLUME LABA DALAM PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL

BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR

disusun dan diajukan oleh

SALMA HARIS

A31112295

telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi

pada tanggal 15 Desember 2016 dan dinyatakan telah memenuhi syarat kelulusan

Menyetujui,

Panitia Penguji

No. Nama Penguji Jabatan Tanda Tangan

1. Drs. Muhammad Ishak Amsari, Ak., M.Si., CA Ketua ...........................

2. Drs. Yulianus Sampe, Ak., M.Si., CA Sekretaris ...........................

3. Dr. Alimuddin, S.E., Ak., MM Anggota ...........................

4. Dra. Hj. Nurleni, Ak., M.Si., CA Anggota ...........................

5. Drs. Agus Bandang, Ak., M.Si., CA Anggota ...........................

Ketua Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Hasanuddin

Prof. Dr. Hj. Mediaty, S.E., Ak., M.Si., CA NIP 196509251990022001

Page 5: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

v

PERNYATAAN KEASLIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini,

nama : Salma Haris

NIM : A31112295

jurusan/program studi : Akuntansi

dengan ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa skripsi yang berjudul

ANALISIS BIAYA VOLUME LABA DALAM PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR

adalah karya ilmiah saya sendiri dan sepanjang pengetahuan saya di dalam naskah skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu perguruan tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam sumber kutipan dan daftar pustaka. Apabila di kemudian hari ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur-unsur jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut dan diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tahun 2003, pasal 25 ayat 2 dan pasal 70.

Makassar, November 2016 Yang membuat pernyataan, Salma Haris

Page 6: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

vi

PRAKATA

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat rahmat dan

karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi dengan

judul “Analisis Biaya Volume Laba sebagai Alat Perencanaan Laba pada

Perusahaan Browcyl Brownis Pisang Khas Makassar” merupakan tugas

akhir untuk mencapai gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) pada Departemen Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin.

Ucapan terima kasih peneliti haturkan kepada semua pihak yang telah

membantu dalam menyelesaikan skripsi ini. Pertama-tama, ucapan terima kasih

kepada kedua orang tua tercinta yang tak terhitung kasih sayangnya, H. Abd.

Haris, dan Kamaria, yang selalu mendukung setiap keputusan yang peneliti

ambil. Untuk kedua pembimbing yang sangat saya hormati, Bapak Drs.

Muhammad Ishak Amsari, Ak., M.Si., CA dan Drs. Yulianus Sampe, Ak., M.Si.,

CA, yang telah memberikan motivasi, dan menjadi penasihat untuk setiap kata

dalam skripsi ini.

Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh staf bagian

akuntansi, yang memudahkan urusan administrasi dan hal lainnya selama

peneliti menjadi mahasiswa di Universitas Hasanuddin. Terima kasih pula

kepada CV. Kreasi Pisang Indonesia dan staf, yang telah menyempatkan

waktunya dan bersedia menjadi objek dalam penelitian ini.

Ucapan terima kasih terakhir kepada saudara-saudara yang selalu ada

yaitu:

1. Hasnah, Ica, Munzir, Ahmad, Mami Imha, dan Salsabila yang selalu

bisa menghibur,

Page 7: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

vii

2. Misna, Uca, dan Uli, manusia-manusia yang selalu sulit

dideskripsikan,

3. Ii’, Iank, dan Rizal, teman belajar yang selalu salah fokus,

4. Ratna, Sabrina, Ika, Dilah Madjid, dan lainnya yang tidak sempat

saya sebutkan namanya, terima kasih untuk semua support, ilmu,dan

waktu yang telah kalian berikan.

Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karenanya apabila

terdapat kesalahan di dalam penyusunan skripsi ini, sepenuhnya menjadi

tanggung jawab peneliti. Peneliti terus terbuka untuk segala kritik dan masukan

membangun yang akan menyempurnakan skripsi ini. Wassalam.

Makassar, 14 November 2016

Peneliti

Page 8: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

viii

ABSTRAK

ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR

COST VOLUME PROFIT ANALYSIS AS PROFIT PLANNING TOOLS OF

BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR

Salma Haris M Ishak Amsari Yulianus Sampe

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan jumlah volume penjualan yang harus diupayakan oleh perusahaan agar dapat mencapai titik impas dan perencanaan laba yang tepat berdasarkan Analisis Biaya Volume Laba. Objek penelitian ini adalah CV. Kreasi Pisang Indonesia yang bergerak dalam industri pastry dengan produk berupa Brownies Pisang yang selanjutnya disebut Browcyl. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian kuantitatif. Hasil analisis data dilakukan dengan mengolah data sekunder berupa biaya-biaya yang terjadi, dan penjualan yang diperoleh selama periode Agustus dan September 2016. Kemudian dilakukan perencanaan laba yang tepat untuk periode Oktober 2016. Berdasarkan hasil analisis data, dapat disimpulkan bahwa titik impas pada bulan Agustus ialah Rp 153.999.656, dan September Rp 168.603.100. Proyeksi laba untuk bulan Oktober ialah sebesar Rp 350.000.000,- dengan nilai penjualan ditargetkan sebesar Rp 826.296.104.

Kata Kunci : analisis biaya volume laba, titik impas, perencanaan laba, industri pastry.

This research aims to determine the amount of sales volume that should be pursued by the company in order to reach the break event point and the right profit planning based on Cost Volume Profit Analysis. The object of this research is CV. Kreasi Pisang Indonesia that afoots to pastry industry with Browcyl, Banana Brownies, as the product. This research used quantitative research methods. The results of the data were conducted by processing the secondary data such as costs incurred, and the sales earned during the period of August and September 2016. Thenthe proper planning of profit were conducted for the period October 2016. Based on the analysis, it can be concluded that the Break Event Point is Rp 153.999.656in August, and Rp 168.603.100 in September. The planning profit for the month of October is at Rp 350.000.000,- with sales expected to reach is Rp 826.296.104.

Keyword : analysis of cost volume profit, break event point, profit planning, pastry industry

Page 9: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

ix

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN SAMPUL ..................................................................................... i HALAMAN JUDUL ......................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN .......................................................................... iii HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ......................................................... v PRAKATA ...................................................................................................... vi ABSTRAK ...................................................................................................... viii DAFTAR ISI ................................................................................................... ix DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xii DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 4 1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................... 4 1.4 Kegunaan Penelitian .................................................................... 4

1.4.1 Kegunaan Teoretis .............................................................. 4 1.4.2 Kegunaan Praktis ................................................................ 5

1.5 Sistematika Penulisan .................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 7 2.1 Tinjauan Teori dan Konsep ........................................................... 7

2.1.1 Definisi Biaya ....................................................................... 7 2.1.2 Klasifikasi Biaya Berdasarkan Fungsi Manajemen ............... 8 2.1.3 Klasifikasi Biaya Berdasarkan Pembebanan ke Objek Biaya 10 2.1.4 Klasifikasi Biaya untuk Memprediksi Prilaku Biaya ............... 12 2.1.5 Memisahkan Biaya Tetap dengan Biaya Variabel ................ 15 2.1.6 Definisi Laba ........................................................................ 17 2.1.7 Definisi Volume Penjualan ................................................... 17

2.2 Analisis Biaya Volume Laba (CVP Analysis) ................................. 18 2.2.1 Pengertian Analisis Biaya Volume Laba .............................. 18 2.2.2 Asumsi-asumsi Analisis Biaya Volume Laba ........................ 19 2.2.3 Margin Kontribusi ................................................................. 19 2.2.4 Hubungan BVL dalam Bentuk Persamaan ........................... 20 2.2.5 Hubungan BVL dalam Bentuk Grafik ................................... 21

2.3 Analisis Titik Impas (Break Event Point) dan Target Laba ............ 23 2.3.1 Titik Impas dalam Unit Penjualan ......................................... 23 2.3.2 Titik Impas dalam Nilai Penjualan ........................................ 23

2.4 Perencanaan Laba ....................................................................... 24 2.4.1 Manfaat Perencanaan Laba ................................................. 25

2.5 Batas Keamanan (Margin of Safety) ............................................. 26

2.6 Tingkat Leverage Operasi (Degree of Operating Leverage-DOL) . 27 2.7 Bauran Penjualan (sales mix) ....................................................... 28 2.8 Kajian Empriris ............................................................................. 29 2.9 Kerangka Konseptual ................................................................... 31

Page 10: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

x

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 32 3.1 Rancangan Penelitian................................................................... 32 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 32 3.3 Jenis dan Sumber Data ................................................................ 33 3.4 Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 33

3.4.1 Pengamatan atau Observasi ............................................... 34 3.4.2 Wawancara .......................................................................... 34 3.4.3 Dokumentasi ........................................................................ 34

3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ................................ 34 3.6 Instrumen Penelitian ..................................................................... 35 3.7 Analisis Data ................................................................................ 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................................... 40 4.1 Latar Belakang Perusahaan ......................................................... 40

4.1.1 Sejarah Perusahaan ............................................................ 40 4.1.2 Struktur Organisasi .............................................................. 41

4.2 Pengembangan Sumber Daya Manusia ....................................... 44 4.3 Analisis Data ................................................................................ 46

4.3.1 Pengklasifikasian Biaya Berdasarkan Prilakunya ................. 46 4.3.2 Pemisahan Biaya Semivariabel dengan Menggunakan

Metode Least squares Reggression .................................... 51 4.3.3 Penentuan Biaya Variabel Tiap Varian ................................ 60 4.3.4 Penentuan Margin Kontribusi, dan Break Event Point .......... 63 4.3.5 Proyeksi Penjualan dan Target Laba ................................... 69 4.3.6 Penerapan Analisis Biaya Volume Laba (CVP Analysis) ...... 72

4.3.6.1 Analisis Batas Keamanan ........................................ 72 4.3.6.2 Analisis Tingkat Leverage Operasi .......................... 75

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 77 5.1 Kesimpulan ................................................................................... 77 5.2 Saran ............................................................................................ 78 5.3 Keterbatasan Penelitian ................................................................ 79

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 80

LAMPIRAN ..................................................................................................... 82

Page 11: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Biaya Semivariabel ......................................................................... 14

2.2 Rasio Bauran Penjualan ................................................................. 28

2.3 Penelitian Sebelumnya ................................................................... 29

4.1 Pembagian Hari dan Jam Kerja Karyawan ...................................... 45

4.2 Biaya-biaya yang Terjadi ................................................................. 46

4.3 Klasifikasi Biaya .............................................................................. 47

4.4 Volume Operasional Periode Agustus 2016 .................................... 52

4.5 Volume Operasional Periode September 2016 ............................... 53

4.6 Biaya Listrik Produksi ...................................................................... 55

4.7 Biaya Perawatan Mesin .................................................................. 54

4.8 Biaya Telepon, Air, dan Listrik ......................................................... 55

4.9 Biaya Operasional ........................................................................... 55

4.10 Biaya Konsumsi .............................................................................. 56

4.11 Biaya Perbaikan .............................................................................. 57

4.12 Biaya Lain-lain ................................................................................ 57

4.13 Rincian Biaya Setelah Pemisahan Biaya Semivariabel

Agustus 2016 .................................................................................. 58

4.14 Rincian Biaya Setelah Pemisahan Biaya Semivariabel

September 2016 ............................................................................. 59

4.15 Biaya Variabel Tiap Varian Agustus 2016 ....................................... 61

4.16 Biaya Variabel Tiap Varian September 2016 ................................... 62

4.17 Laporan Laba Rugi Kontribusi Agustus 2016 .................................. 64

4.18 Laporan Laba Rugi Kontribusi September 2016 .............................. 65

4.19 Titik Impas Per Varian (Unit) Agustus 2016 ..................................... 67

4.20 Titik Impas Per Varian (Rupiah) Agustus 2016 ................................ 67

4.21 Titik Impas Per Varian (Unit) September 2016 ................................ 68

4.22 Titik Impas Per Varian (Rupiah) September 2016 ........................... 68

4.23 Proyeksi Penjualan (Unit dan Rupiah) Setiap Varian ....................... 70

4.24 Proyeksi Margin Kontribusi Oktober 2016 ....................................... 71

4.25 Laporan Laba Rugi Kontribusi (Proyeksi) ........................................ 71

Page 12: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Diagram Hubungan Sumber Daya dan Objek Biaya .......................... 12

2.2 Grafik Biaya Tetap ............................................................................ 13

2.3 Grafik Biaya Variabel ........................................................................ 13

2.4 Grafik Biaya Semivariabel ................................................................. 14

2.5 Grafik BVL ........................................................................................ 22

2.6 Kerangka Konseptual ........................................................................ 31

4.1 Struktur Organisasi ........................................................................... 44

Page 13: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Biodata ..................................................................................... 83

Page 14: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masa yang semakin maju dan kehidupan yang semakin modern kini

berada di depan mata. Kemudahan dalam berkomunikasi, serta berbagi

informasi, baik antar daerah, nasional, maupun mancanegara, sudah meretas

jarak yang ada. Tak tertutup pun bagi persaingan bisnis para pelaku usaha yang

kini saling mengejar satu sama lain. Peningkatan yang signifikan sejalan dengan

upaya pemerintah yang memang mendukung bagi sector riil. Upaya ini terlihat

dari gencarnya pemberian bantuan kepada para pelaku Usaha Mikro Kecil

Menengah (UMKM) maupun pelaku usaha baik yang masih duduk di bangku

kuliahan maupun yang telah berstatus freshgraduate. Hal tersebut diupayakan

akan mendorong pertumbuhan perekonomian di Indonesia yang akan berimbas

pada naiknya perdapatan perkapita masyarakat bangsa ini. Tuntutan dalam

dunia bisnis untuk menjadi yang terdepan pun semakin melambung.

Persaingan yang begitu ketat, memaksa pihak manajemen memutar otak

dan berpikir kritis untuk terus berkembang melakukan pengelolaan serta

perencanaan yang tepat, efektif dan efisien. Hal tersebut dimaksudkan agar

perusahaan dapat terus hidup. Penentuan keputusan-keputusan yang

mendukung kelangsungan masa depan perusahaan menjadi salah satu hal yang

menentukan keberhasilan dari suatu perusahaan.

The dan Sugiono (2015:78), menuturkan bahwa

“Keberhasilan suatu perusahaan umumnya dicerminkan oleh kemampuan manajemen di dalam melihat peluang dan kemungkinan di masa yang akan datang, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk itu manajemen harus dapat merencanakan segalanya untuk masa yang akan datang agar kemungkinan dan peluang yang diperkirakan dapat dicapai”.

Page 15: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

2

Laba merupakan inti dari berbagai hal yang ingin dicapai oleh

perusahaan. Laba mencerminkan kinerja dari suatu perusahaan dalam periode

tertentu dan menjadi dasar untuk mengambil tindakan yang tepat bagi

kelangsungan perusahaan. Diperolehnya laba oleh suatu bisnis memungkinkan

perusahaan untuk terus memenuhi kebutuhan dan merangkak naik dalam skala

yang lebih besar. Untuk mencapai hal tersebut, pihak manajemen membutuhkan

suatu alat atau pedoman untuk menafsirkan laba secara tepat sehingga

perusahaan dapat terus ada dan berkembang.

Salah satu alat ukur perencanaan laba bagi perusahaan ialah dengan

menggunakan Analisis Biaya Volume Laba (BVL) atau Cost Volume Profit

Analysis. Analisis BVL adalah alat bantu yang sangat berguna bagi manajer

untuk memahami hubungan antara biaya, volume, dan laba dalam berbagai

keputusan bisnis. Keputusan tersebut mencakup jenis produk dan jasa yang

ditawarkan, harga yang dikenakan, strategi pemasaran yang dijalankan, dan

struktur biaya yang digunakan (Garrison, et al, 2013:208).

Penelitian ini mengacu pada penelitian oleh Ariek Endhonanta (2013)

yang menggunakan Analisis Biaya Volume Laba dengan objek penelitian pada

perusahaan di Jember untuk menentukan Break Even Point (BEP) atau titik

impas, sehingga perusahaan dapat menemukan titik penjualan minimum yang

harus dicapai agar tidak menderita kerugian. Hasil penelitian oleh Endhonanta

(2013) menuliskan bahwa Analisis Biaya Volume Laba bermanfaat untuk

menentukan BEP atau titik impas penjualan, batas kemanan (Margin of Safety)

dan Degree of Operating Leverage yang membantu perusahaan merencanakan

laba dan tingkat minimum barang yang harus dijual agar tidak mengalami

kerugian.

Page 16: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

3

Colin Drury (2008:165) menuturkan bahwa Analisis Biaya Volume Laba

merupakan metode sistematis untuk meneliti hubungan antara perubahan

aktivitas dan perubahan total pendapatan penjualan, biaya, dan laba bersih.

Analisis hubungan BVL ini menyederhanakan kondisi yang ada pada dunia nyata

yang akan dihadapi oleh tiap perusahaan.

Bagi perusahaan yang bergerak dalam industri makanan dan minuman,

seperti Browcyl, penting dalam proses kemajuannya dengan tidak

mengesampingkan analisis biaya volume laba dalam membantu perencanaan

labanya setiap periode. Seperti yang telah ditelusuri oleh peneliti sebelumnya,

Browcyl menjumpai berbagai hal yang menghambat pencapaian laba maksimal.

Hal ini menyangkut biaya-biaya yang tidak sesuai dengan yang dianggarkan,

sehingga berdampak pada kenaikan biaya bahan baku yang sebenarnya dapat

dihindari apabila dengan perencanaan yang tepat.

Selain itu, Browcyl dalam perencanaan di awal periode, hanya

menargetkan volume penjualan, tanpa penaksiran laba yang akan dicapai.

Sehingga efisiensi biaya dan evaluasi kinerja manajemen akan sulit untuk

dilakukan. Hal ini tentu akan menghambat perkembangannya ke depan, dalam

bersaing dengan perusahaan yang bergerak di industri yang sama. Melihat

potensi Browcyl yang tidak hanya mengangkat nama perusahaan tersebut, juga

akan mendorong naiknya potensi wisata kuliner Makassar melalui produk

brownis dengan bahan utama pisang. Sehingga mendorong perhatian peneliti

untuk membantu dalam penyusunan perencanaan yang tepat melalui Analisis

Biaya Volume Laba.

Semua perusahaan membutuhkan analisis ini untuk membantu

perencanaan laba dan produksi barang maupun jasa yang akan ditawarkannya.

Terutama bagi perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang industri

Page 17: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

4

makanan dan minuman untuk menghindari adanya bahan baku dan barang

dagang yang tidak terpakai karena kadaluwarsa. Oleh sebab itu, melihat adanya

kebutuhan tersebut penelitian ini mengangkat judul “Analisis Biaya Volume

Laba sebagai Alat Perencanaan Laba Pada Perusahaan Browcyl Brownis

Pisang Khas Makassar”.

1.2 Rumusan Masalah

Berlandaskan pada hal-hal yang telah diuraikan sebelumnya, masalah

yang menjadi pokok ataupun inti dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Berapa jumlah volume penjualan yang harus diupayakan oleh Browcyl

agar dapat mencapai titik impas atau Break Even Point ?

2. Bagaimana menggunakan perencanaan laba yang tepat berdasarkan

Analisis Biaya Volume Laba pada perusahaan Browcyl Brownies Pisang

Khas Makassar ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari adanya penelitian ini ialah sebagai berikut.

1. Menentukan jumlah volume penjualan yang harus diupayakan oleh

Browcyl agar dapat mencapai titik impas atau Break Even Point.

2. Menguraikan perencanaan laba yang tepat berdasarkan Analisis Biaya

Volume Laba khususnya pada perusahaan Browcyl Brownies Pisang

Khas Makassar.

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

1.4.1 Kegunaan Teoretis

Hasil penelitian ini sebagai referensi dan menambah wawasan tentang

hubungan antara biaya dan volume penjualan dalam merencanakan laba.

Page 18: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

5

1.4.2 Kegunaan Praktis

1. Bagi perusahaan, penelitian ini menjadi masukan dan pengetahuan

bagi manajemen perusahaan untuk semakin berkembang

kedepannya.

2. Bagi universitas, sebagai referensi yang faktual pada kasus yang

serupa sehingga bisa dijadikan bahan ajar dan pustaka bagi peserta

didik.

3. Bagi peneliti, sebagai media pembelajaran lapangan dan

pengaplikasian ilmu yang telah diperoleh semasa kuliah.

4. Bagi pembaca umum, penelitian ini menjadi tambahan pengetahuan

yang bisa mendukung perkembangan penelitian selanjutnya

khususnya dalam hal perencanaan laba.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan penelitian ini menggunakan buku pedoman

penulisan skripsi yang diterbitkan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Hasanuddin 2012 yang dimulai dari:

Bab I: membahas secara singkat mengenai hal hal yang menjadi latar

belakang dimulainya penelitian ini: rumusan masalah yang dihadapi,

tujuan dan manfaat dari penelitian, serta sistematika dalam penulisan

penelitian.

Bab II: merupakan tinjauan pustaka yang berisi: landasan teori, penelitian

terdahulu, serta kerangka teoritis.

Bab III: menguraikan metode penelitian yang digunakan dalam melakukan

analisis meliputi: variable penelitian, definisi operasional, jenis dan

sumber data, serta metode analisis data penelitian.

Page 19: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

6

Bab IV: menguraikan hasil penelitian, pembahasan, yang terkait dengan sejarah

didirikannya perusahaan, lokasi dan fasilitas yang dimiliki, struktur

organisasi, tanggung jawab dari tiap bagian yang berada di garis

struktur perusahaan, dan pembahasan secara detail Analisis Biaya

Volume Laba pada perusahaan Browcyl Brownies Pisang Khas

Makassar.

Bab V: merupakan kesimpulan, saran, dan keterbatasan yang dapat diperoleh

dari penelitian ini.

Page 20: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teori dan Konsep

2.1.1 Definisi Biaya

Biaya memiliki banyak definisi dan pemaknaan.The dan Sugiono

(2015:16) menjelaskan bahwa “biaya (cost) adalah merupakan pengorbanan

sumber daya produksi untuk mencapai suatu sasaran/tujuan tertentu yang diukur

dengan satuan nilai uang yang telah/mungkin terjadi serta memberikan manfaat

untuk masa yang akan datang”.

Sjahrial dan Purba (2012:3) menjelaskan definisi biaya sebagai berikut

“biaya (cost) adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk mendapat barang dan jasa yang diharapkan memberikan manfaat saat ini atau di masa depan bagi organisasi. Bagi perusahaan atau organisasi yang mencari laba (organisation profit) bahwa biaya yang dikorbankan untuk memberikan manfaat di masa depan adalah pendapatan”.

Dari definisi yang telah dijelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa biaya

ialah sejumlah pengorbanan oleh suatu entitas yang mungkin atau telah terjadi,

yang dinilai dengan satuan uang untuk mendapatkan manfaat di masa sekarang

ataupun masa yang akan datang.

Secara teoretis, biaya dan beban memiliki pengertian yang berbeda satu

sama lain, namun dalam pengaplikasiannya kadang digunakan bersamaan.

Beban (expense) ialah hal-hal yang dikeluarkan oleh entitas dari penggunaan

barang maupun jasa untuk memperoleh pendapatan (revenue) dalam suatu

periode tertentu dan menjadi kadaluwarsa di masa yang akan datang.

Perbedaan antara biaya dan beban, dipaparkan oleh Khan dan Jain

(2008:1.9) yang menyatakan bahwa,

Page 21: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

8

“Cost is defined as the ‘value’ of the sacrifice made to acquire goods/services, measured in monetary terms by the acquisition of assets or incurrence of liabilities at the time the benefits are acquired. When these benefits are utilised, the costs become expense. An expense is defined as cost that has given a benefit and is now expired. Unexpired cost that can give future benefits are classified as assets. Expenses are matched against revenues to determine net income/ loss for a period”.

Dalam pernyataan di atas dijelaskan bahwa biaya ialah pengorbanan

yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh barang atau jasa yang

diukur dalam satuan moneter oleh perolehan aset, dan bertambahnya kewajiban

pada saat manfaat diperoleh. Ketika manfaat dari suatu aset telah diterima, biaya

kemudian menjadi beban. Beban adalah biaya yang telah memberikan manfaat

dan kemudian kadaluwarsa. Biaya yang memberikan manfaat di masa yang akan

datang dicatat sebagai aset.Sedangkan beban adalah hal-hal yang terkait untuk

memperoleh pendapatan dan dicatat dalam laporan Laba Rugi selama periode

tertentu. Jadi dapat disimpulkan bahwa biaya (cost) akan diakui sebagai beban

(expense) setelah nilai atau manfaat dari aset tersebut telah diterima.

2.1.2 Klasifikasi Biaya Berdasarkan Fungsi Manajemen

Secara umum, biaya merujuk pada pengorbanan perusahaan untuk

memenuhi sumber daya yang menunjang pencapaian laba. Biaya kemudian

tergolong menjadi beberapa bagian yang menunjang fungsi manajemen, seperti

berikut (Garrison, et al, 2013: 26-27).

2.1.2.1 Biaya Produksi

Perusahaan manufaktur mengkategorikan biaya produksi ke dalam 3

bagian yaitu, bahan baku langsung (direct material), tenaga kerja langsung

(direct labor), dan biaya overhead pabrik (manufacturing overhead).

Page 22: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

9

1) Bahan Baku Langsung (Direct Material), ialah bahan yang digunakan untuk

menghasilkan produk jadi atau semua bahan yang digunakan dalam

pembuatan produk jadi, dan produk jadi tersebut dapat menjadi bahan baku

di perusahaan lainnya. Misalnya dalam perusahaan roti, bahan langsung

yang digunakan ialah gula, susu, gandum, dan sebagainya.

2) Tenaga Kerja Langsung (Direct Labor), ialah biaya tenaga kerja yang dapat

ditelusuri dengan mudah ke masing-masing unit produk karena melakukan

kerja tangan atas produk pada saat produksi dikategorikan sebagai biaya

tenaga kerja langsung. Misalnya, chef di suatu restoran, atau tukang kayu di

perusahaan furniture.

3) Overhead Pabrik, biaya yang tergolong dalam kategori ini mencakup seluruh

biaya produksi yang tidak termasuk dalam bahan baku langsung dan tenaga

kerja langsung. Misalnya, biaya listrik dan gas, pajak properti, depresiasi,

dan sebagainya.

2.1.2.2 Biaya Non Produksi

Biaya non produksi umumnya dibagi menjadi dua kategori: (1) biaya

penjualan dan (2) biaya administrasi. Biaya penjualan (selling cost) mencakup

semua biaya yang diperlukan untuk menangani pesanan pelanggan. Biaya-biaya

tersebut terkadang disebut pemrolehan pesanan (order-getting) dan pemenuhan

pesanan (order-filling). Contohnya adalah biaya iklan, biaya pengiriman, biaya

perjalanan dalam rangka penjualan, komisi penjualan, gaji untuk bagian

penjualan, dan biaya gudang penyimpanan barang jadi. Biaya administrasi

(administrative costs) meliputi semua biaya yang berhubungan dengan

manajemen umum organisasi, bukan berhubungan dengan produksi atau

penjualan. Contohnya adalah gaji eksekutif, akuntansi umum, kesekretariatan,

Page 23: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

10

humas, dan biaya lainnya yang berkaitan dengan administrasi umum organisasi

secara keseluruhan (Garrison, et al, 2013: 27-28).

2.1.3 Klasifikasi Biaya Berdasarkan Pembebanan ke Objek Biaya

Objek biaya mengarah pada hal-hal yang mendorong suatu perusahaan

untuk memperoleh pendapatan. Seperti yang dituturkan oleh The dan Sugiono

(2015:16), objek biaya ialah seluruh pengorbanan yang dikeluarkan perusahaan

untuk mendapatkan barang dan jasa yang akan dijual demi memperoleh laba.

Biaya tentu diakumulasikan pada akhir periode untuk menandingkannya dengan

pendapatan sehingga dapat diketahui berapa laba yang diperoleh perusahaan

pada suatu periode tertentu.

Para pengambil keputusan, penting untuk memahami objek–objek biaya

agar mereka dapat merencanakan laba, mengendalikan bisnis, maupun

mengevalusi kinerja karyawan (The dan Sugiono, 2015:16). Adapun objek biaya

dapat berupa produk, pelanggan, pekerjaan, dan sub-sub unit organisasi

(Garrison et al, 2013:16).

Dalam hal pembebanan biaya ke objek biaya, biaya terbagi ke dalam dua

bagian,

1) Biaya langsung (direct cost), yaitu biaya yang terjadi yang mempunyai

hubungan langsung dengan produksi atau karena sesuatu yang dibiayai,

contoh: biaya tenaga langsung, biaya bahan baku langsung, biaya bahan

baku langsung. Biaya ini sangat mudah dilacak (traceability) karena

berhubungan dengan sebab akibat.

2) Biaya tidak langsung (indirect cost), yaitu biaya yang tidak berhubungan

langsung dengan produksi atau biaya yang terjadinya tidak hanya

disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Contoh: biaya overhead pabrik

Page 24: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

11

(manufacturing overhead) karena tidak secara langsung berhubungan maka

biaya ini sangat sulit dilacak (The dan Sugiono, 2015:17).

Penelusuran merupakan faktor yang sangat penting dalam hal

membebankan biaya kepada obyek biaya sehingga biaya yang ditampilkan

dalam pelaporan manajemen semakin akurat (The dan Sugiono, 2015:17-18).

Penelusuran meliputi:

1) Penelusuran langsung, biaya dapat dengan mudah diobservasi secara fisik

terhadap objek biaya, contoh: jika objek biaya adalah suatu produk maka

biaya yang dapat dengan mudah ditelusuri adalah biaya bahan baku dan

upah buruh.

2) Penelusuran penggerak atau penelusuran sebab akibat, menggunakan

faktor penggerak (driver) sebagai faktor penggerak sumber daya tersebut.

Yang dapat dikategorikan menjadi 2 (dua), yaitu:

a. Penggerak sumber daya, yaitu mengukur permintaan sumber daya oleh

aktivitas, contoh aktivitas pemeliharaan peralatan membutuhkan suku

cadang, tenaga kerja, listrik, dimana suku cadang dan tenaga kerja dapat

ditelusuri sedangkan listrik tidak dapat ditelusuri (The dan Sugiono,

2015:17).

b. Penggerak aktivitas, yaitu mengukur permintaan aktivitas oleh objek

biaya. Aktivitas pemeliharaan peralatan membutuhkan ”jam kerja

pemeliharaan”, jika tarif pemeliharaan sebesar Rp. 1.000,- per jam

dengan total waktu pemeliharaan adalah 40 jam, maka biaya aktivitas

tersebut adalah sebesar Rp. 40.000,- yang akan dibebankan kepada

objek biaya departemen produksi (The dan Sugiono, 2015:17-18). Berikut

diagram yang menggambarkan hubungan diantaranya.

Page 25: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

12

Gambar 2.1 Diagram Hubungan Sumber Daya dan Objek Biaya

SUMBER DAYA

PENELUSURAN LANGSUNG

PENELUSURAN PENGGERAK

ALOKASI

OBSERVASI FISIK

HUBUNGAN SEBAB AKIBAT

ASUMSI

OBJEK BIAYA Sumber : diolah oleh penulis dari The dan Sugiono, 2015

2.1.4 Klasifikasi Biaya untuk Memprediksi Prilaku Biaya

The dan Sugiono (2015:21), memaparkan bahwa proses pengorbanan

sumber daya adalah untuk menciptakan output, maka terdapat hubungan antara

aktivitas, sumber daya, dan output. Hubungan tersebut menentukan prilaku

biaya. Adapun prilaku biaya (cost behavior) ialah istilah umum yang digunakan

untuk mendeskripsikan apakah biaya berubah seiring dengan dengan perubahan

keluaran (output).

2.1.4.1 Biaya Tetap (Fixed Cost)

Menurut Garrison et al (2013:31), biaya tetap ialah biaya yang selalu

tetap secara keseluruhan tanpa terpengaruh tingkat aktifitas. Jadi biaya tetap

secara totalitas dan dalam batas-batas tertentu tidak berubah dengan adanya

perubahan tingkat kegiatan. Contohnya, gaji pengawas pabrik, depresiasi,

asuransi, sewa, dan lainnya (The dan Sugiono, 2015:22).

Page 26: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

13

Gambar 2.2 Grafik Biaya Tetap

Biaya

600.000

400.000

200.000

20

40

60 Q

Sumber : diolah oleh penulis dari The dan Sugiono, 2015

2.1.4.2 Biaya Variabel (Variable Cost)

Biaya variabel adalah biaya yang dalam jumlah keseluruhan berubah

secara proporsional terhadap perubahan keluaran (output), sehingga prilakunya

mengikuti tingkat kegiatan pada suatu perusahaan. Contohnya bahan baku dan

tenaga kerja langsung (The dan Sugiono, 2015:24).

Gambar 2.3 Grafik Biaya Variabel

Biaya

600.000

400.000

200.000

20

40

60 Q

Sumber : diolah oleh penulis dari The dan Sugiono, 2015

Page 27: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

14

2.1.4.3 Biaya Semivariabel (Semivariable Cost)

Biaya semivariabel (semivariable cost), yang juga bisa disebut biaya

campuran (mixed cost), terdiri atas dua elemen biaya, yaitu biaya tetap dan biaya

variabel (Garrison et al, 2013:35). Menurut The dan Sugiono (2015:26), disebut

biaya semivariabel karena biaya ini berubah, tetapi tidak sebanding dengan

prubahan pada volume keluaran (output). Contoh : perusahaan memiliki tenaga

pemasaran dengan gaji sebesar Rp. 2.000.000,- perbulan serta tenaga

pemasaran tersebut juga mendapatkan komisi dari setiap unit yang terjual, yaitu

sebesar Rp.10.000,- per unit. Ilustrasi sebagai berikut.

Tabel 2.1 Biaya Semivariabel

Unit yang dijual

Biaya Variabel Komisi

Biaya Tetap Gaji

Total Biaya Biaya

per Unit

100 1.000.000 2.000.000 3.000.000 30.000

200 2.000.000 2.000.000 4.000.000 20.000

400 4.000.000 2.000.000 6.000.000 15.000

800 8.000.000 2.000.000 10.000.000 12.500 Sumber : diolah oleh penulis dari The dan Sugiono, 2015

Gambar 2.4 Grafik Biaya Semivariabel

Biaya

10.000.000

BiayaVariabel

6.000.000

4.000.000

2.000.000

Biaya Tetap

200 400

800 Q

Sumber : diolah oleh penulis dari The dan Sugiono, 2015

Page 28: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

15

2.1.5 Memisahkan Biaya Tetap dengan Biaya Variabel

Wiharjo (2011:20-22) menguraikan agar dapat dimanfaatkan dengan

cara yang lebih baik, informasi biaya semivariabel sebaiknya dipisahkan

lebih dahulu dari unsur-unsur biaya variabel dan unsur-unsur biaya

tetapnya. Apabila pemisahan ini tidak dilakukan maka alternatif keputusan

yang dihasilkan juga kurang memuaskan akurasinya terutama bila jumlah

biaya semivariabel ini cukup signifikan dibanding total biaya secara

keseluruhan.

Pemisahan unsur-unsur biaya tetap dan biaya variabel dari biaya

semivariabel dapat dilakukan dengan menggunakan beberapa cara yaitu:

1) Metode Scattergraph

Metode Scattergraph memperhitungkan semua data biaya. Biaya

yang terjadi pada berbagai tingkat aktivitas diplot ke dalam grafik dan garis

ditarik dari titik-titik yang dibuat. Pembuatan garis dengan memperhatikan

dan melakukan inspeksi data. Analisis memperhatikan bahwa garis tersebut

mampu mencerminkan semua titik yang ada dan tidak hanya titik tertinggi

dan terendah. Biasanya, garis tersebut akan ditarik dengan rangkaian titik-

titik di atasnya dan di bawahnya seimbang. Grafik tersebut disebut dengan

scattergraph dan garis yang ditarik dari titik-titik tersebut disebut garis

regresi. Garis regresi adalah garis rata-rata. Rata-rata biaya variabel

ditunjukkan dengan slope garis sementara biaya tetap ditunjukkan pada titik

perpotongan dengan sumbu Y.

2) Metode Tinggi-Rendah (High-Low Method)

Analisis biaya semi variabel dengan menggunakan high-low method

dimulai dengan mengidentifikasi periode dengan tingkat aktivitas yang

Page 29: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

16

Y = a + bX

paling rendah dan periode dengan tingkat aktivitas paling tinggi. Perbedaan

biaya pada kedua periode tersebut dibagi dengan perubahan aktivitas

antara kedua periode ekstrim tersebut untuk memperkirakan biaya variabel

per unit aktivitas. Metode Tinggi-Rendah adalah metode yang paling

sederhana dan dapat digunakan untuk memperkirakan biaya tetap dan

biaya variabel secara cepat tetapi memiliki kelemahan karena hanya

mendasarkan pada dua titik saja.

3) Metode Regresi Kuadrat Terkecil (Least-Squares Regression Method)

Metode least-squares regression menghitung garis regresi yang

meminimalkan jumlah dan kesalahan kuadrat residual (the sum of squared

error). Pada metode least-squares regression untuk membuat estimasi

hubungan linear didasarkan pada persamaan linear.

Rumus berikut ini digunakan untuk menghitung nilai titik potong pada

sumbu X (a) dan slope (b) yang meminimalkan kuadrat residual.

𝑏 =𝑛(∑𝑋𝑌) − (∑X)(∑Y)

𝑛(∑𝑋2) − (∑𝑋)2

𝑎 =(∑𝑌) − b(∑X)

𝑛

dimana:

X = Tingkat aktivitas (variable independent) Y = Total biaya semivariabel (variable dependent)

a = Total biaya tetap (titik potong pada sumbu vertikal) b = Biaya variabel per unit aktivitas (kemiringan) n = Jumlah observasi Σ = Jumlah total observasi

(Garrison et al, 2013:37)

Pada umumnya, metode regresi kuadrat terkecil digunakan untuk

menentukan rumus biaya karena bersifat objektif.

Page 30: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

17

2.1.6 Definisi Laba

Seperti yang telah diutarakan pada bab sebelumnya, laba menjadi hal

yang menjadi tujuan utama suatu perusahaan beroperasi atau dengan kata lain

laba ialah main goals dalam sebuah bisnis. Salvatore (2005:15) membedakan

definisi laba ke dalam dua tipe, laba bisnis dan laba ekonomi. Laba bisnis

(bussiness profit) ialah penerimaan perusahaan setelah dikurangi dengan biaya

eksplisit (biaya yang benar-benar dikeluarkan dari kas perusahaan untuk

membeli atau menyewa input yang dibutuhkan untuk produksi) atau biaya

akuntansi perusahaan. Laba ekonomi ialah penerimaan perusahaan setelah

dikurangi dengan biaya eksplisit dan biaya implisit. Biaya implisit mengacu pada

nilai input yang dimiliki perusahaan yang digunakan untuk proses produksinya.

2.1.7 Definisi Volume Penjualan

Menurut Mulyadi (2005:239), mendefinisikan bahwa “volume penjualan

merupakan ukuran yang menunjukkan banyaknya atau besarnya jumlah barang

dan jasa yang terjual”.

Sedangkan Rangkuti (2009:57) mendefinisikan dengan lebih spesifik:

“volume penjualan adalah pencapaian penjualan yang dinyatakan secara kuantitatif dari segi fisik atau volume atau unit suatu produk. Volume penjualan merupakan suatu yang menandakan naik turunnya penjualan dan dapat dinyatakan dalam bentuk unit, kilo, ton, atau liter”.

Sehingga dari dua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa volume

penjualan menjadi dasar pengakuan sejumlah unit terjual dalam suatu periode

yang diukur dalam satuan unit, kilo, ton, maupun liter, dalam suatu perusahaan.

Page 31: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

18

2.2 Analisis Biaya Volume Laba (CVP Analysis)

2.2.1 Pengertian Analisis Biaya Volume laba

Analisis biaya volume laba merupakan suatu alat dalam perencanaan

laba perusahaan yang berperan dalam perencanaan dan pengambilan

keputusan. Hansen dan Mowen (2011:04) membenarkan dalam bukunya,

“Analisis biaya volume laba (cost volume profit analysis-CVP analysis) merupakan suatu alat yang sangat berguna untuk perencanaan dan pengambilan keputusan. Karena analisis BVL menekankan keterkaitan antara biaya, kuantitas yang terjual; dan harga, semua informasi keuangan perusahaan terkandung di dalamnya.”

Beberapa pendapat ahli dalam pendefinisian analisis biaya volume laba

ialah sebagai berikut:

Menurut Simamora (2012:165),

“analisis biaya-volume-laba merupakan sebuah metode estimasi perubahan variabel-variabel berikut terhadap laba; biaya variabel per unit, harga jual per unit, jumlah biaya tetap per periode, volume penjualan, dan bauran penjualan”.

Menurut Sjahrial dan Purba (2012:57),

“analisis biaya, volume, laba menekankan keterkaitan antara biaya, volume atau kuantitas yang terjual, harga jual, dan semua informasi keuangan terkandung di dalamnya. Dengan kata lain perubahan biaya harga jual dan kuantitas yang terjual dapat mempengaruhi laba yang diperoleh suatu perusahaan”.

Menurut Blocher et al (2010:325),

“cost-volume-profit (CVP) analysis is a method for analyzing how operating decisions and marketing decisions affect profit based on an understanding of the relationship between variable costs, fixed costs, unit selling price, and the output level”. Pendapat Blocher et al di atas, menjelaskan Analisis BVL sebagai suatu

metode untuk menganalisis bagaimana pengaruh keputusan operasi dan

pemasaran terhadap laba yang berdasar pada pemahaman atas hubungan

antara biaya variabel, biaya tetap, harga jual per unit, dan tingkat output.

Sehingga dapat disimpulkan berdasarkan pemahaman beberapa ahli di atas,

Page 32: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

19

bahwa analisis biaya volume laba (CVP analysis) ialah suatu metode yang terkait

dengan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap laba seperti biaya variabel per

unit, biaya tetap per periode, volume atau kuantitas penjualan, dan harga per unit

yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan laba dan pengambilan

keputusan suatu perusahaan.

2.2.2 Asumsi-asumsi Analisis Biaya Volume Laba

Beberapa asumsi yang terkait dengan analisis biaya volume laba ialah

sebagai berikut.

1) Analisis BVL mengasumsikan fungsi pendapatan dan fungsi biaya adalah

linear secara grafik (ditampilkan sebagai garis lurus) dalam hubungannya

dengan unit terjual dan dalam periode tertentu (Horngren et al, 2009:91).

2) Analisis mengasumsikan harga, total biaya tetap, dan biaya variabel per unit

dapat diidentifikasikan secara akurat dan tetap konstan sepanjang rentang

yang relevan (Hansen dan Mowen, 2011:22).

3) Analisis mengasumsikan apa yang diproduksi dapat dijual (Hansen dan

Mowen, 2011:23).

4) Untuk analisis multiproduk, diasumsikan bauran penjualan diketahui (Hansen

dan Mowen, 2011:23).

5) Diasumsikan harga jual dan biaya diketahui secara pasti (Hansen dan

Mowen, 2011:23).

2.2.3 Margin Kontribusi (Contribution Margin)

Margin kontribusi merupakan jumlah yang tersisa dari pendapatan

penjualan dikurangi beban variabel. Garrison et al (2013:209) menjelaskan

margin kontribusi tersebut sebagai penutup beban tetap suatu perusahaan yang

sisanya akan menjadi laba. Hal serupa juga diuraikan oleh Heisinger (2010:224),

Page 33: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

20

“the contribution margin represents sales revenue left over after deducting

variable costs from sales. It is the amount remaining that will contribute to

covering fixed costs and to operating profit”. Pernyataan tersebut memaparkan

bahwa margin kontribusi menunjukkan pendapatan penjualan yang tersisa

setelah total penjualan dikurangi dengan biaya variabel. Jumlah yang tersisa

tersebut akan memberikan kontribusi untuk menutup biaya tetap dan laba

operasi perusahaan. Horngren, et al (2009:105), “contribution margin indicates

how much of a company’s revenue are avalaible to cover fixed costs. It helps in

assessing risk of loss”. Horngren mengindikasikan margin kontribusi sebagai

seberapa banyak pendapatan suatu perusahaan dapat menutupi biaya tetapnya.

Margin kontribusi juga dapat digunakan dalam menilai resiko kerugian.

Ketika BEP atau titik impas (tingkat penjualan dimana laba sama dengan

nol) tercapai, laba bersih operasi akan bertambah sebanding dengan kenaikan

margin kontribusi per unit yang diperoleh untuk setiap tambahan unit yang terjual.

Untuk memperkirakan laba pada berbagai volume penjualan di atas titik impas,

maka cukup dengan mengalikan jumlah unit yang terjual di atas titik impas

dengan margin kontribusi per unit. Hasilnya akan mempresentasikan laba

perusahaan yang diharapkan untuk periode tersebut (Garrison, et al, (2013:210-

211).

2.2.4 Hubungan BVL dalam Bentuk Persamaan

Garrison, et al, (2013:211-212) menuangkan hubungan beban, penjualan,

dan laba dalam bentuk persamaan berikut.

Laba = (Penjualan – Beban Variabel) – Beban Tetap

Page 34: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

21

Jika suatu perusahaan hanya memiliki satu jenis produk, persamaan

tersebut dapat menjadi seperti berikut.

Penjualan = Harga jual per unit x unit terjual = P x Q

Beban Variabel = Beban Variabel per unit x unit terjual = V x Q

Laba = (P x Q – V x Q) – Beban tetap

Persamaan laba yang sederhana ini pula sangat berguna dalam

menghitung kontribusi margin per unit (KMU).

Kontribusi margin per unit (KMU) = Harga jual per unit – Beban variabel per

unit = P – V

Laba = (P x Q – V x Q) – Beban Tetap

Laba = (P – V) x Q – Beban Tetap

Laba = KMU x Q – Beban Tetap

2.2.5 Hubungan BVL dalam Bentuk Grafik

Biaya-volume-laba yang dapat diilustrasikan dalam bentuk grafik BVL

(cost-volume-profit graph). Grafik BVL menekankan hubungan biaya-volume-laba

pada berbagai tingkat aktifitas (Garrison, et al, 2013:212-213).

Page 35: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

22

Gambar 2.5 Grafik BVL

Sumber : diolah oleh penulis dari Garrison, et al, 2013

Pada grafik biaya-volume-laba, volume per unit digambarkan dalam

sumbu horizontal dan nilai uang dalam sumbu vertikal. Langkah-langkah untuk

membuat grafik biaya-volume-laba adalah sebagai berikut:

1. Membuat garis yang sejajar dengan sumbu volume untuk menunjukkan besarnya total beban tetap.

2. Garis biaya tetap digambarkan mulai pada titik biaya tetap pada sumbu vertikal diagonal ke atas dengan memilih beberapa volume penjualan dan plot dengan total beban (tetap dan variabel) pada tingkat aktivitas yang dipilih.

3. Garis penjualan digambarkan mulai dari titik nol. Kemudian membuat titik yang menunjukkan total penjualan pada tingkat aktivitas yang dipilih.

Dari gambar di atas dapat dilihat bahwa titik impas (Break Event Point)

adalah titik potong antara garis total pendapatan dengan garis total beban. Area

rugi merupakan daerah dimana jumlah garis biaya lebih besar daripada jumlah

Page 36: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

23

garis penjualan. Sedangkan area laba adalah sebaliknya dimana garis penjualan

di atas atau lebih besar dari jumlah biaya.

2.3 Analisis Titik Impas (Break Event Point) dan Target Laba

Titik impas adalah kondisi yang menunjukkan bahwa total pendapatan

penjualan sama dengan total biaya, sehingga tidak ada laba perusahaan yang

dihasilkan.

2.3.1 Titik Impas dalam Unit Penjualan

Garrison, et al, (2013:224), memaparkan persamaan dalam penentuan

target laba untuk perusahaan yang hanya mempunyai satu jenis produk, rumus

unit penjualan untuk memperoleh target laba adalah:

Unit penjualan untuk mencapai target laba = Target Laba+ Biaya Tetap

Margin kontribusi per unit

Untuk menghitung unit penjualan dalam titik impas, yang harus kita

lakukan adalah menetapkan target laba menjadi nol pada persamaan tersebut,

sehingga:

Unit penjualan untuk mencapai target laba = Rp.0+ Biaya Tetap

Margin kontribusi per unit

Unit penjualan untuk mencapai target laba = Biaya Tetap

Margin kontribusi per unit

2.3.2 Titik Impas dalam Nilai Penjualan

Untuk menghitung titik impas dalam nilai penjualan, Garrison (2013:224)

telah menguraikannya ke dalam dua metode. Metode pertama, titik impas dalam

nilai penjualan dapat diketahui dengan mengalikan titik impas dalam unit

penjualan dengan harga jual. Metode kedua, kita dapat mengetahuinya dengan

Page 37: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

24

menggunakan persamaan laba dasar yang dinyatakan dalam rasio margin

kontribusi atau rumus target laba.

Nilai penjualan untuk mencapai target laba = Target laba+ Biaya Tetap

Rasio Margin kontribusi

Nilai penjualan untuk mencapai target laba = Rp.0+ Biaya Tetap

Rasio Margin kontribusi

Nilai penjualan untuk mencapai target laba = Biaya Tetap

Rasio Margin kontribusi

2.4 Perencanaan Laba

Perencanaan laba ialah penetapan suatu capaian oleh perusahaan yang

memungkinkan berjalannya penjualan produk tanpa mengalami kerugian. Carter

(2009:4) menuliskan perencanaan laba (profit planning) sebagai pengembangan

dari suatu rencana operasi dalam hal mencapai cita-cita dan tujuan yang telah

ditetapkan oleh suatu perusahaan. Namun terkadang dalam praktiknya,

perencanaan laba menjadi sulit disebabkan karena adanya kekuatan-kekuatan

eksternal yang memengaruhi suatu bisnis. Carter juga mengemukakan hal

tersebut dapat mencakup perubahan dalam teknologi, tindakan pesaing,

ekonomi, demografi, selera, serta preferensi pelanggan, prilaku sosial, serta

faktor-faktor politik.

Terdapat tiga pendekatan yang berbeda untuk menetapkan tujuan laba

menurut Carter (2009:5), yaitu:

a. Metode Priori, di mana tujuan laba mendominasi perencanaan.

Manajemen menentukan tingkat pengembalian yang diinginkan terlebih

dahulu kemudian berusaha untuk merealisasikannya.

b. Metode Posteriori, di mana tujuan laba berada di bawah perencanaan

dan diidentifikasikan sebagai hasil dari perencanaan.

Page 38: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

25

c. Metode Pragmatis, manajemen menggunakan standar laba yang telah

teruji dan dibuktikan dengan pengalaman.

Adapun faktor-faktor yang yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan

laba ialah sebagai berikut.

1) Laba atau rugi yang dihasilkan dari volume penjualan tertentu.

2) Volume penjualan yang diperlukan untuk menutup semua biaya plus

menghasilkan laba yang mencukupi untuk membayar dividen serta

menyediakan dana bagi kebutuhan bisnis masa depan.

3) Break Event Point (BEP) atau titik impas.

4) Volume penjualan yang dapat dicapai dnegan kapasitas operasi

sekarang.

5) Kapasitas operasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan laba.

6) Tingkat pengembalian atas modal yang digunakan.

2.4.1 Manfaat Perencanaan Laba

Merencanakan target yang akan dicapai dalam penjualan setiap periode

memiliki manfaat dan keunggulan seperti yang dijelaskan oleh Carter (2009:7)

sebagai berikut:

a. Perencanaan laba dapat memungkinkan adanya peluang untuk menilai

kembali setiap segi operasi dan memeriksa kembali kebijakan dan

program.

b. Perencanaan laba dapat mendorong kesadaran akan biaya serta efisiensi

biaya.

c. Perencanaan laba meningkatkan koordinasi untuk menyelaraskan usaha-

usaha dalam mencapai cita-cita.

Page 39: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

26

d. Perencanaan laba menyediakan suatu cara untuk memperoleh ide dan

kerja sama dari semua tingkatan manajemen dalam hal mengembangkan

rencana yang paling efektif.

e. Perencanaan laba menyediakan suatu tolok ukur untuk mengevaluasi

kinerja aktual dan meningkatkan kemampuan dari individu-individu. Hal ini

mendorong manajer untuk merencanakan dan berkinerja secara efisien.

2.5 Batas Keamanan (Margin of Safety)

Batas keamanan (margin of safety) adalah kelebihan dari nilai penjualan

yang berada di atas titik impas. The dan Sugiono (2016:95) menjelaskan margin

of safety sebagai

“selisih unit yang terjual atau yang diharapkan terjual untuk melebihi tingkat penjualan pada titik impas (kondisi BEP), atau dengan kata lain seberapa besar penjualan riil boleh turun dari penjualan yang dianggarkan sampai titik BEP sebelum perusahaan menderita kerugian”. Garrisonet al (2013:225) merumuskan dalam bukunya, sebagai berikut.

Batas keamanan = Total Penjualan yang dianggarkan (atau aktual) –

penjualan titik impas

Persentase batas keamanan = 𝐁𝐚𝐭𝐚𝐬 𝐊𝐞𝐚𝐦𝐚𝐧𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐫𝐮𝐩𝐢𝐚𝐡

𝐓𝐨𝐭𝐚𝐥 𝐩𝐞𝐧𝐣𝐮𝐚𝐥𝐚𝐧 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐢𝐚𝐧𝐠𝐠𝐚𝐫𝐤𝐚𝐧 (𝐚𝐭𝐚𝐮 𝐚𝐤𝐭𝐮𝐚𝐥) 𝐝𝐚𝐥𝐚𝐦 𝐫𝐮𝐩𝐢𝐚𝐡

Dengan menentukan Margin of Safety dalam memproduksi suatu produk,

kita dapat mengetahui seberapa besar volume penjualan yang telah

direncanakan boleh turun, agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Sehingga

Margin of Safety memberikan informasi mengenai batas maksimum penurunan

volume penjualan agar perusahaan tetap memperoleh laba.

Page 40: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

27

2.6 Tingkat Leverage Operasi (Degree of Operating Leverage-DOL)

Menurut Garrison et al (2013:228), Leverage operasi (operating leverage)

adalah suatu ukuran tentang seberapa sensitif laba bersih operasi terhadap

perubahan persentase dalam nilai penjualan. “Jika leverage operasi tinggi, maka

peningkatan persentase yang kecil dalam penjualan dapat menghasilkan

peningkatan laba neto dalam persentase yang lebih besar”.

Tingkat leverage operasi (Degree of Operating Leverage-DOL)menurut

Garrison ialah “suatu ukuran, pada tingkat penjualan tertentu, tentang pengaruh

persentase perubahan volume penjualan terhadap laba”. Tingkat leverage

operasi pada berbagai tingkat penjualan dihitung dengan rumus berikut.

Tingkat Leverage Operasi = 𝐌𝐚𝐫𝐠𝐢𝐧 𝐊𝐨𝐧𝐭𝐫𝐢𝐛𝐮𝐬𝐢

𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐍𝐞𝐭𝐨

Persentasi Perubahan Laba Neto Operasi = Tingkat Leverage Operasi X

Persentase Perubahan Penjualan

Dari perumusan tersebut, nilai tingkat leverage operasi memudahkan kita

mengetahui seberapa besar perubahan yang terjadi pada laba atau keuntungan

yang diperoleh perusahaan, akibat adanya perubahan dalam penjualan atau

pendapatan. Ketika tingkat leverage operasi yang diperoleh tinggi, maka

kenaikan dalam laba perusahaan pun akan meningkat sebesar nilai dari tingkat

leverage operasi terhadap pendapatan atau penjualan. Misalnya, nilai dari DOL

sebesar 5, dan terjadi peningkatan penjualan sebanyak 20%. Keuntungan yang

diperoleh perusahaan akan meningkat sebanyak 100% dari keuntungan yang

dianggarkan sebelumnya.

Page 41: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

28

2.7 Bauran Penjualan (Sales Mix)

Jika dalam perusahaan terdapat lebih dari satu jenis produk, maka kita

dapat menggunakan formula bauran penjualan. The dan Sugiono (2015:91)

memaparkan bauran penjualan sebagai kombinasi relatif dari berbagai produk

yang dijual perusahaan. Sebagai contoh, kita dapat mengkombinasi dengan rasio

sales mix, misalnya 3:2, untuk tiga produk X dan dua produk Y.

Tabel 2.2 Rasio Bauran Penjualan (Sales Mix)

Produk X Produk Y

Harga Jual 800 1600

VC per unit 650 1200

CM per unit 150 400

Sales Mix 3 2 Sumber : diolah oleh penulis dari The dan Sugiono, 2015

Berdasarkan kombinasi tersebut, kita dapat mencari rata-rata marjin

kontribusi untuk kedua produk tersebut:

Average CM : (150 x 3/5) + (400 x 2/5) = Rp. 250,-

Maka BEP gabungan untuk kedua produk tersebut kedua produk tersebut

adalah:

BEP (unit) = 𝟏𝟒𝟎.𝟎𝟎𝟎

𝟐𝟓𝟎= 560 unit

Maka penjualan untuk masing-masing produk berdasarkan sales mix

ialah:

Produk X : 560 x 3/5 = 336

Produk Y : 560 x 2/5 = 224

Page 42: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

29

2.8 Kajian Empiris

Penelitian ini mengacu pada penelitian-penelitian sebelumnya yang juga

telah menetapkan analisis biaya volume laba dalam studi kasus pada

perusahaan manufaktur. Berikut deskripsi singkat yang akan diuraikan dalam

tabel.

Tabel 2.3 Penelitian Sebelumnya

No. Nama, Tahun,

dan Judul Objek Tekhnik Analisa Hasil Penelitian

1. Ariek Endhonanta (2013), Analisis Biaya-Volume-Laba Sebagai Alat Perencanaan Laba pada UD. Hatono Putra Balung Jember. Skripsi.

Objek penelitian ini pada perusahaan yang bergerak di bidang peternakan sapi perah dan pembudidayaan jamur konsumsi di Balung Jember.

1. Menentukan Ramalan Penjualan,

2. Pemisahan Biaya, 3. Menguraikan komponen

biaya, 4. Perhitungan Harga

Pokok Penjualan, 5. Proyeksi Laporan Laba-

Rugi, 6. Penentuan Break Event

Point (BEP), 7. Penentuan Marjin

Kontribusi, 8. Penentuan Margin of

Safety, 9. Penentuan Degree of

Operating Leverage.

Margin kontribusi peternakan susu sapi perah adalah 44%, perusahaan akan menderita kerugian jika penjualan susu sapi berkurang atau menyimpang lebih besar dari 44%.

2. Dahlia HB (2011), Analisis Cost Volume Profit Sebagai Alat Bantu dalam Perencanaan Laba pada PT. Pabrik Gula Takalar. Skripsi.

Objek penelitian ini pada perusahaan manufaktur yang memproduksi Gula di daerah Kec. Polongbangkeng Utara, Takalar.

1. Analisis deskriptif faktor-faktor yang mempengaruhi laba,

2. Analisis data biaya tetap, biaya variabel, harga jual, kuantitas penjualan, dan laba,

3. Analisis Peramalan Time Series,

4. Elemen-elemen Analisis Cost-Volume-Profit,

5. Analisis Target Laba, 6. Analisis Sensitivitas.

Faktor-faktor yang mempengaruhi laba PT. Pabrik Gula Takalar adalah biaya variabel dan biaiya tetap, harga jual, dan volume penjualan. Hal tersebut dibuktikan dalam analisis sensitivitas yang memengaruhi laba secara signifikan.

3. Nelly Wiharjo (2011), Analisis Hubungan Cost-Volume-Profit (CVP) untuk Perencanaan Laba pada Hotel Losari Beach.

Objek penelitian ini pada perusahaan perhotelan bintang 3 yang ada di Makassar.

1. Pengklasifikasian biaya-biaya ke dalam biaya tetap atau biaya variabel.

2. Metode analisis kuadrat terkecil untuk memisahkan biaya semivariabel menjadi

Berdasarkan hasil perhitungan analisis cost-volume-profit (CVP) menunjukkan bahwa Hotel Losari Beach Makassar telah melakukan perencanaan laba dengan baik dilihat

Page 43: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

30

Skripsi. biaya tetap dan biaya variabel.

3. Analisis titik impas (BEP).

4. Analisis perencanaan laba,

5. Margin of Safety (MOS)

dari tingkat laba yang dihasilkan dan tingkat margin of safety yang semakin meningkat dari tahun ke tahun

4. Selfinta B Sihombing (2013), Analisis Biaya-Volume-Laba Sebagai Alat Bantu Perencanaan Laba PT. Bangun Wenang Beverages Company. Jurnal.

Objek penelitian ini pada perusahaan manufaktur yang memproduksi minuman ringan yang juga pemegang lisensi produksi Coca-cola, Fanta, dan Sprite, di Indonesia.

1. Perhitungan BEP, 2. Margin of Safety, 3. Contribution Margin, 4. Laba Maksimal.

Dengan menggunakan analisis CVP, laba yang diharapkan oleh perusahaan dapat dioptimalkan hingga mencapai titik maksimum laba maksimal yang dapat diterima.

5. Eti Verawati (2014), Penerapan Metode CVP (Cost-Volume-Profit) Sebagai Alat Bantu Analisis Perencanaan Laba dalam Mencapai Target Perusahaan pada UKM Vinito Brownis. Jurnal.

Objek penelitian ini pada UKM yang bergerak dibidang makanan ringan khususnya brownis.

1. Contribution Margin, 2. Break Event Point, 3. Margin of Safety, 4. Degree of Operating

Leverage

1. Peningkatan penjualan dapat ditaksir untuk periode selanjutnya dengan menggunakan analisis cost-volume-profit, 2. Dengan analisis CVP UKM Vinito Brownis dapat membuat target penjualan yang harus dicapai, untuk memperoleh laba maksimal. 3. Penetapan Break Event Point pada UKM Vinito Brownis sebesar Rp. 83.469.465, sehingga kelebihan dari nilai tersebut merupakan laba bagi perusahaan. 4. Penetapan Margin of Safety yang tinggi sehingga UKM Vinito Brownis dapat merasa ama n dari rawan penurunan penjualan.

Sumber : Berbagai jurnal dan penelitian sebelumnya

Page 44: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

31

2.9 Kerangka Konseptual

Untuk memahami dengan lebih jelas alur dari penelitian ini, berikut

gambaran konseptual dimulai dari data historis yang dimiliki perusahaan, hingga

kesimpulan yang dapat menjadi pembelajaran dan acuan untuk perkembangan

penelitian ini.

Gambar 2.6

Kerangka Konseptual

Data Historis Perusahaan :

1. Biaya-biaya

2. Volume penjualan

3. Harga per unit

Analisis Biaya Volume Laba

Menentukan :

Perencanaan Laba

Margin kontribusi Break Event

Point (BEP)

Batas Keamanan Tingkat leverage

Operasi

Page 45: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

32

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian merupakan gambaran pemecahan masalah oleh

peneliti berdasarkan masalah pokok penelitian yang tengah dihadapi. Penelitian

ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus.

Sujarweni (2014:11) menjelaskan, “Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang

dilakukan untuk mengetahui nilai masing-masing variabel, baik satu variabel atau

lebih sifatnya independen tanpa membuat hubungan maupun perbandingan

dengan variabel yang lain”.

Permasalahan yang akan diteliti dalam pembahasan penelitian ini ialah

bagaimana perusahaan dalam menafsir laba yang harusnya diperoleh

berdasarkan tingkat volume penjualan, dan biaya-biaya yang dikeluarkan, agar

perusahaan tidak mengalami kerugian dan dapat terus bersaing dalam dunia

bisnis. Dalam menjawab permasalahan tersebut, perencanaan laba dimulai

dengan pengumpulan data terlebih dahulu lalu pengolahan data untuk

menentukan harga jual yang tepat, biaya-biaya yang akan dikeluarkan beserta

Margin Kontribusi, Titik Impas, Batas Keamanan, dan Tingkat Leverage Operasi.

Hasil dari analisis tersebut kemudian akan membantu perusahaan

merencanakan laba yang sesuai dan digunakan untuk masa yang akan datang.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada salah satu perusahaan manufaktur yang ada

di wilayah Makassar yaitu CV. Kreasi Pisang Indonesia (Browcyl Brownies

Pisang Khas Makassar) yang terletak di Jl. AP Pettarani No.9 dan di Jl.

Page 46: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

33

Hertasning Raya No.116. Adapun rentang waktu penelitian ialah selama dua

bulan.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Untuk mendukung berhasilnya penelitian, data penelitian yang diambil

dan diolah adalah data fisik dan data dokumenter. Data fisik yang dimaksud ialah

data yang terpampang nyata di lapangan. Sedangkan data dokumenter ialah

hasil dari peristiwa yang telah terjadi dan didokumentasikan melalui pencatatan

dan laporan keuangan pada periode sebelumnya. Adapun sumber data yang

menjadi acuan penelitian ialah:

3.3.1 Data Primer

Data primer ialah data yang secara langsung diperoleh oleh peneliti, baik

berupa data kualitatif melalui wawancara langsung selama masa penelitian

terkait dengan latar belakang perusahaan, struktur organisasi, dan sebagainya,

serta data kuantitatif yang memuat informasi kondisi keuangan perusahaan

dalam laporan keuangan berupa biaya, volume, dan penjualan perusahaan.

3.3.2 Data Sekunder

Data sekunder ialah data yang yang telah dikumpulkan oleh peneliti

melalui sumber-sumber yang telah ada sebelumnya. Data ini dapat diperoleh

melalui berbagai literatur, buku, jurnal yang relevan, dan lain sebagainya.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan peneliti ialah dengan Metode

Penelitian Langsung (Field Research) yang meliputi tiga hal yakni:

Page 47: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

34

3.4.1 Pengamatan atau Observasi

Pengamatan yang dilakukan sesuai dengan objek dari penelitian, seperti

jumlah pelanggan, pencatatan penerimaan dan pengeluaran yang dilakukan

perusahaan, dan hal-hal lain yang mendukung.

3.4.2 Wawancara

Wawancara ditujukan kepada pihak-pihak yang secara langsung

berpengaruh pada perusahaan seperti pimpinan atau manajer, maupun

karyawan yang berkaitan dengan objek penelitian. Wawancara yang dilakukan

berdasar pada kerangka-kerangka yang telah disusun oleh peneliti sebelumnya

agar wawancara yang dilakukan efektif dan efisien.

3.4.3 Dokumentasi

Dokumentasi yang dimaksud ialah data-data yang dimiliki perusahaan

yang memiliki relevansi dengan objek penelitian seperti Laporan Keuangan

periode sebelumnya, Laporan Penjualan, dan data akuntansi lainnya.

Selain metode Penelitian Langsung (Field Research), penelitian juga

dilakukan dengan metode Kepustakaan. Metode ini dilakukan dengan

mempelajari berbagai literatur, buku, jurnal, dokumen, dan referensi lainnya yang

berkaitan dengan objek penelitian.

3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Definisi dari variabel-variabel yang mendukung dalam penelitian ini dapat

diuraikan sebagai berikut.

1. Analisis Cost Volume Profit menggambarkan hubungan antara variabel biaya,

volume (produksi atau penjualan) dan laba/rugi serta seberapa besar

Page 48: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

35

perubahan-perubahan variabel biaya, volume dan harga jual yang

berpengaruh terhadap laba perusahaan.

2. Margin kontribusi (Contribution Margin) merupakan jumlah yang tersisa dari

pendapatan penjualan dikurangi beban variabel

3. Break Even Point menunjukkan tingkat penjualan minimum yang harus

dicapai ketika laba perusahaan adalah nol sehingga tidak mengalami

kerugian.

4. Batas Keamanan (Margin of Safety) ialah selisih dari nilai penjualan yang

dianggarkan dengan titik impas penjualan perusahaan, atau seberapa besar

nilai penjualan yang dapat turun sebelum mencapai titik impas agar

perusahaan tidak mengalami kerugian.

5. Tingkat Leverage Operasi (Degree of Operating Leverage) menunjukkan

ukuran sensitivitas laba neto operasi (seperti perubahan dari prediksi data

awal atau asumsi yang tidak lagi relevan) terhadap perubahan yang terjadi

selama masa penjualan.

6. Perencanaan Laba ialah penentuan besar keuntungan yang ingin diperoleh

perusahaan melalui penjualan barang dagang yang diukur melalui

serangkaian analisis pendukung.

3.6 Instrumen Penelitian

Penelitian dilakukan dengan serangkaian metode pengumpulan data yang

telah dibahas sebelumnya, yakni observasi, wawancara atau interview, dan

dokumentasi. Berdasarkan metode yang digunakan, instrument dari penelitian ini

bersifat bebas terpimpin ialah berupa pedoman atau guide yang memuat garis

besar hal-hal yang berkaitan dengan penelitian, dan dikembangkan oleh peneliti

sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dari penelitian.

Page 49: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

36

3.7 Analisis Data

Tahapan-tahapan dalam menganalisis data yang akan diperoleh nantinya

dari perusahaan ialah sebagai berikut:

1) Pengklasifikasian biaya berdasarkan prilakunya

Biaya diklasifikasikan berdasarkan prilaku dari biaya sehingga dapat

diketahui biaya yang termasuk biaya tetap dan biaya variabel.

2) Pemisahan biaya semi variabel dengan menggunakan metode Least

Square (metode persamaan kuadrat terkecil). Pada metode least-squares

regression untuk membuat estimasi hubungan linear didasarkan pada

persamaan linear.

Rumus berikut ini digunakan untuk menghitung nilai titik potong

pada sumbu X (a) dan slope (b) yang meminimalkan kuadrat residual.

𝑏 = 𝑛(∑𝑋𝑌)(∑X)(∑Y)

𝑛(∑𝑋2) − (∑𝑋)2

𝑎 =(∑𝑌) − b(∑X)

𝑛

dimana:

X = Tingkat aktivitas, dalam hal ini menggunakan volume produksi untuk setiap periode

Y = Total biaya semivariabel a = Total biaya tetap b = Biaya variabel perunit aktivitas n = Jumlah observasi Σ = Jumlah total observasi

(Garrison et al, 2013:37)

3) Penentuan Biaya Variabel Tiap Varian

Penentuan biaya variabel untuk tiap varian sangat diperlukan dalam

menghitung margin kontribusi yang dimiliki untuk setiap varian yang telah

Y = a + bX

Page 50: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

37

terjual pada suatu periode. Untuk menentukan besarnya biaya variabel,

persentase volume produksi setiap varian dalam periode tertentu digunakan

untuk mengetahui berapa besar biaya variabel selain biaya bahan baku yang

harus dibebankan untuk tiap unit yang terjual. Biaya bahan baku memiliki

perhitungan yang berbeda sesuai dengan bahan baku langsung yang

digunakan oleh setiap varian.

4) Penentuan Margin Kontribusi, dan BEP (Break Event Point)

a. Analisis Margin Kontribusi (Contribution Margin)

Margin kontribusi adalah selisih antara penjualan dengan beban variabel

yang menunjukkan seberapa besar penjualan barang dagang mampu

menutupi beban tetap suatu perusahaan dan menghasilkan laba dalam

suatu periode. Penentuan margin kontribusi dengan perusahaan yang

memiliki lebih dari satu produk dapat dihitung sebagai berikut.

PT. XYZ

Laporan Laba Rugi Kontribusi

Untuk Periode Tertentu

Produk A Produk B Total

Jumlah Persen Jumlah Persen Jumlah Persen

Penjualan XXX Y % XXX Y % XXX Y %

Beban Variabel XXX Y % XXX Y % XXX Y %

Margin Kontribusi XXX Y % XXX Y % XXX Y %

Biaya Tetap

XXX Laba Neto

XXX

𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙 𝑇𝑖𝑎𝑝 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛 =

Persentase Volume Produksi X Biaya Variabel Tertentu

Page 51: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

38

Margin Kontribusi Rata-rata (Average Contribution Margin)

CM Average = CM A + CM B

Rasio Margin Kontribusi Rata-rata (CM ratio):

CM Ratio = 𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒 CM

Total Penjualan x 100%

b. Analisis Titik Impas (Break Event Point)

Break Event Point adalah kondisi yang menunjukkan bahwa total

pendapatan penjualan sama dengan total biaya, sehingga tidak ada laba

perusahaan yang dihasilkan. Jumlah yang ditunjukkan ialah minimum

penjualan yang harus diperoleh oleh suatu perusahaan agar tidak menderita

kerugian.

BEP (unit) = Biaya Tetap

CM 𝐴𝑣𝑒𝑟𝑎𝑔𝑒

BEP (rupiah) = Biaya Tetap

CM 𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜

5) Menentukan Proyeksi Penjualan dan Target Laba

Hubungan beban, penjualan, dan laba dapat dituangkan dalam bentuk

persamaan berikut.

Laba = (Penjualan – Beban Variabel) – Beban Tetap

Proyeksi Penjualan dilakukan untuk memprediksi besar penjualan yang ingin

diperoleh oleh suatu perusahaan dengan menentukan besar ditarget laba

yang ingin diperoleh terlebih dahulu. Hubungan proyeksi penjualan dan

target laba dapat diketahui melalui persamaan berikut.

Proyeksi Penjualan = 𝐓𝐚𝐫𝐠𝐞𝐭 𝐋𝐚𝐛𝐚+ 𝐁𝐢𝐚𝐲𝐚 𝐓𝐞𝐭𝐚𝐩

𝐌𝐚𝐫𝐠𝐢𝐧 𝐊𝐨𝐧𝐭𝐫𝐢𝐛𝐮𝐬𝐢 𝐑𝐚𝐭𝐚−𝐫𝐚𝐭𝐚

Page 52: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

39

6) Penerapan Analisis Biaya Volume Laba (CVP Analysis)

a. Analisis Batas Keamanan (Margin Of Safety)

Dengan menentukan Margin of Safety dalam memproduksi suatu produk,

kita dapat mengetahui seberapa besar volume penjualan yang telah

direncanakan boleh turun, agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

Sehingga Batas Keamanan memberikan informasi mengenai batas

maksimum penurunan volume penjualan agar perusahaan tetap

memperoleh laba.

Batas Keamanan = Total Penjualan yang dianggarkan (atau aktual) –

penjualan titik impas

Persentase batas keamanan =

Batas Keamanan dalam rupiah

Total penjualan yang dianggarkan (atau aktual) dalam rupiah

b. Tingkat Leverage Operasi (Degree of Operating Leverage)

Tingkat leverage operasi pada berbagai tingkat penjualan dihitung dengan

rumus berikut.

Tingkat Leverage Operasi = 𝐌𝐚𝐫𝐠𝐢𝐧 𝐊𝐨𝐧𝐭𝐫𝐢𝐛𝐮𝐬𝐢 𝐑𝐚𝐭𝐚−𝐫𝐚𝐭𝐚

𝐋𝐚𝐛𝐚 𝐍𝐞𝐭𝐨

Persentasi Perubahan Laba Neto Operasi = Tingkat Leverage Operasi X

Persentase Perubahan

Penjualan

Nilai tingkat leverage operasi memudahkan kita mengetahui

seberapa besar perubahan yang terjadi pada laba atau keuntungan yang

diperoleh perusahaan, akibat adanya perubahan dalam penjualan atau

pendapatan.

Page 53: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

77

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya, maka Penulis

dapat menarik beberapa kesimpulan sebagai berikut.

1. Jumlah minimum yang harus terjual agar perusahaan tidak menderita

kerugian pada periode Agustus adalah sebanyak 4.651 pack Browcyl

dengan nilai penjualan yang harus diterima Rp. 153.999.656,-. Sementara

yang berhasil terjual jauh diatas titik impasnya sebesar 20.000 pack Browcyl

dengan nilai penjualan mencapai Rp.729.386.000,-. Jumlah minimum yang

harus terjual agar perusahaan tidak menderita kerugian pada periode

September adalah sebanyak 4.167 pack Browcyl dengan nilai penjualan

yang harus diterima Rp. 168.603.100,-. Sementara yang berhasil terjual

masih berada jauh diatas titik impasnya sebesar 22.000 pack Browcyl

dengan nilai penjualan mencapai Rp.817.520.000,-.

2. Batas keamanan (Margin of Safety) atau jumlah maksimum penurunan

volume penjualan perusahaan boleh turun dan yang tidak menyebabkan

perusahaan mengalami kerugian pada periode Agustus ialah sebesar

Rp.575.386.344,-. Persentase batas keamanan yang tinggi yaitu sebesar

78,89% mengindikasikan semakin rendahnya resiko perusahaan untuk tidak

mencapai titik impas pada periode tersebut. Sedangkan untuk bulan

September sebesar Rp. 648.916.900,- dengan persentase batas keamanan

yang semakin tinggi yaitu sebesar 79,38%. Degree of Operating Leverage

perusahaan pada bulan Agustus dan November berturut-turut ialah 1,303,

Page 54: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

78

dan 1,234. Proyeksi penjualan yang diharapkan diterima oleh perusahaan

untuk bulan Oktober 2016 adalah 22.236 pack Browcyl dengan nilai

penjualan sebesar Rp. 826.296.104,- dan target laba bersih yang akan

dicapai pada periode tersebut adalah Rp.350.000.000,-. Proyeksi batas

keamanan untuk bulan Oktober ialah Rp. 671.447.435,- dengan persentase

batas keamanan sebesar 81,26%. Sementara Degree of Operating Leverage

perusahaan pada bulan Oktober ialah 1,231. Nilai tersebut memudahkan

perusahaan untuk menghitung besar perubahan yang terjadi pada laba

perusahan akibat dari adanya perubahan pada volume penjualan pada

periode tertentu.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan yang telah dipaparkan sebelumnya, maka

Penulis dapat memberikan saran berupa:

1. CV. Kreasi Pisang Indonesia dapat menerapkan Analisis Biaya Volume Laba

(CVP Analysis) sebagai alat bantu dalam hal perencanaan laba dan traget

penjualan (unit dan rupiah) setiap periodenya, sehingga perusahaan dapat

mengambil keputusan yang tepat dan melihat titik kelemahan yang ada

untuk lebih baik kedepannya.

2. Analisis Biaya Volume Laba dapat menjadi tolak ukur kinerja karyawan

CV.Kreasi Pisang Indonesia dari waktu ke waktu.

3. Melihat besarnya laba yang diperoleh CV. Kreasi Pisang Indonesia, Penulis

dapat memberikan saran dalam hal alokasi dana untuk pembelian aset tetap

perusahaan seperti toko dan pabrik sendiri yang yang akan memberikan

manfaat jangka panjang bagi perusahaan.

Page 55: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

79

5.3 Keterbatasan Penelitian

Beberapa keterbatasan dalam penyusunan penelitian ini ialah:

1. CV. Kreasi Pisang Indonesia belum menggunakan standar pembukuan dan

pencatatan yang sesuai dengan SAK (Standar Akuntansi Keuangan),

sehingga data yang diperoleh adalah data mentah berupa transaksi-

transaksi kas masuk dan keluar yang belum diklasifikasikan jenisnya.

2. Kesulitan penulis menemui informan disebabkan aktifitas informan yang

begitu padat.

Page 56: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

80

DAFTAR PUSTAKA

Blocher, Edward J., Stout, David E., and Cokins, Gary. 2010, Cost Management A Strategic Emphasis. Fifth Edition. McGraw Hill International Edition.

Carter, William K. 2009. Cost Accounting. Fourteenth Edition. Diterjemahkan oleh

Krista. Jakarta: Salemba Empat.

Dahlia HB. 2011. Analisis Cost-Volume-Provit (CVP) Sebagai Alat Bantu

Perencanaan Laba PT. Pabrik Gula Takalar. Skripsi. Program Studi

Akuntansi, Makassar : Universitas Hasanuddin.

Drury, Collin. 2008. Management and Cost Accounting. Seventh Edition. South-western, Cengage Learning.

Endhonanta, Ariek. 2013. Analisis Biaya-Volume-Laba Sebagai Alat

Perencanaan Laba pada UD. Hatono Putra Balung Jember. Skripsi.

Jawa Timur: Program Studi Manajemen, Universitas Jember.

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin. 2012. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar.

Garrison, Ray H., Noreen, Eric W., and Brewer, Peter C. 2013. Managerial Accounting. Fourteenth Edition. Diterjemahkan oleh Kartika Dewi. Jakarta: Salemba Empat.

Hansen, Don R., and Mowen, Marryanne M. 2011. Managerial Accounting. Eighth Edition. Diterjemahkan oleh Denny Arnos Kwary. Jakarta : Salemba Empat

Heisinger, Kurt. 2010. Essentials of managerial accounting. International Edition. South-western, Cengage Learning.

Horngren, Charles T., Datar, Srikant M., Foster, George., Rajan, Madhav., and

Ittner, Christopher.2009. Cost Accounting A Managerial

Emphasis.Thirteenth Edition. Pearson Education.

Khan, M Y., and Jain, P K. 2008. Cost Accounting and Financial Management:

For CA Professional Competence Examination. Third Edition. Tata

McGraw-Hill Publishing Company Limited.

Mulyadi. 2005. Akuntansi Biaya, Edisi Kelima. Cetakan Ketujuh. Yogyakarta:

Akademi Manajemen Perusahaan YKPN.

Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus

Integrated Marketing Communication. Bogor : Grafika Mardi Yuana.

Page 57: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

81

Salvatore, Dominick. 2005. Managerial Economics in A Global Economy. Fifth Edition. Diterjemahkan oleh Ichsan Setyo Budi. Jakarta : Salemba Empat.

Sihombing, Selfinta B. 2013. Analisis Biaya Volume Laba Sebagai Alat Bantu

Perencanaan Laba PT. Bangun Wenang Beverages Company. Jurnal

Ilmiah. Program Studi Akuntansi, Manado : Universitas Sam

Ratulangi.

Simamora, Henry. 2012. Akuntansi Manajemen. Edisi III. Duri: Star Gate Publisher.

Sjahrial, Dermawan, dan Purba, Djahotman. 2012. Akuntansi Manajemen.

Bogor: Mitra Wacana Media.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R & D). Bandung: Alfabeta.

Sujarweni, V Wiratna. 2014. Metodologi Penelitian. Cetakan Pertama.

Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

The, Ishak., dan Sugiono, Arief. 2015. Akuntansi Informasi dalam Pengambilan Keputusan. Jakarta: PT. Grasindo.

Verawati, Eti. 2014. Penerapan Metode CVP (Cost-Volume-Profit) Sebagai Alat

Bantu Analisis Perencanaan Laba dalam Mencapai Target

Perusahaan pada UKM Vinito Brownis. Jurnal. Program Studi

Akuntansi, Semarang : Universitas Dian Nuswantoro.

Wiharjo, Nelly. 2011. Analisis Cost-Volume-Provit (CVP) untuk Perencanaan

Laba pada Hotel Losari Beach. Skripsi. Program Studi Akuntansi,

Makassar : Universitas Hasanuddin.

Page 58: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

82

LAMPIRAN

Page 59: SKRIPSI - core.ac.uk · SKRIPSI ANALISIS BIAYA VOLUME LABA SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PERUSAHAAN BROWCYL BROWNIS PISANG KHAS MAKASSAR sebagai salah satu persyaratan untuk

83

LAMPIRAN 1

BIODATA

Identitas Diri

Nama : Salma Haris

Tempat, Tanggal Lahir : Maros, 02 April 1994

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat Rumah :

No. Telp : 0813 4271 0467

Alamat E-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan

- Pendidikan Formal

- Tahun 2000 – 2006 : SD No.6 Inp. Bontoa

- Tahun 2006 – 2009 : SMPN 1 Mandai

- Tahun 2009 – 2012 : SMAN 1 Maros

Pengalaman Organisasi

- Tahun 2013 –

sekarang

Demikian biodata ini dibuat dengan sebenar-benarnya.

Maros, November 2016

Salma Haris

BTN. Tamarampu, Blok E 13/16, Kec. Mandai,

Kab. Maros

Anggota dan Pengurus Organisasi Lingkungan

Hidup (OLH) Mahesa