SKRIPSI BARU

122
1

description

h

Transcript of SKRIPSI BARU

126

KATA PENGANTARPuji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan kasih karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi penelitian dengan judul Analisis Faktor Risiko Kesehatan Lingkungan terhadap Kejadian Diare di Puskesmas Korbafo, Kecamatan Pantai Baru, Kabupaten Rote, penulis juga mengucapkan terima kasih kepada :1. Bapak dr. S. M. J Koamesah, MMR, MMPK selaku dosen pembimbing 1 dan penguji yang telah sabar membimbing dan menyediakan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengarahkan dalam penulisan skripsi sampai tahap ini.2. Ibu Maria Agnes Etty Dedy, S.Si, Apt selaku dosen pembimbing 2 dan penguji yang telah meluangkan waktu, dalam memberikan masukan dan saran dalam penulisan skripsi sampai tahap ini.3. Ibu Magdarita Riwu, S.Farm, M.Farm, Apt selaku penguji 3 yang telah meluangkan waktu, dalam memberikan masukan dan saran dalam penulisan skripsi.4. Kepala pemerintahan Kabupaten Rote Ndao dan Staf beserta jajaran instansi terkait yang telah memberikan ijin dan bantuan selama melakukan penelitian.5. Masyarakat Kecamatan Pantai Baru yang secara sukarela bersedia sebagai subjek dalam penelitian yang dilakukan penulis.6. Seluruh sivitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana yang telah memberikan bimbingan, pengetahuan dan bantuan selama penulis menempuh pendidikan.7. Orang tua tercinta Bapak Frederik S.B.Haning dan Ibu Paulina Haning Ndolu yang selalu setia mendoakan dan mendukung penulis hingga menyelesaikan skripsi ini, serta sebagai sumber motivasi penulis menempuh pendidikan. Saudaraku Melinda, dan Oma Maria terima kasih untuk dukungan dan motivasi yang diberikan untuk menyelesaikan kuliah ini.8. Teman-teman calon sejawat Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana Kupang Angkatan 2011 yang selalu menemani dan memberikan dukungan motivasi penulis selama menempuh pendidikan.9. Semua sahabat, saudara, serta semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi sampai tahap ini.Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi ini membawa manfaat bagi pengembangan ilmu.

Kupang, 1 April 2015

Penulis

ANALYSIS OF RISK FACTOR OF ENVIROMENTAL HEALTH FOR THE INCIDENCE OF DIARRHEA IN PUSKESMAS KORBAFO PANTAI BARU SUB-DISTRICT ROTE NDAO DISTRICTMarchindy Paul Adrian Haning1, S.M.J Koamesah2, Maria Agnes Etty Dedy3, 1Medical Faculty of Nusa Cendana University2IKM-IKKOM Departement of Medical Faculty of Nusa Cendana University3IKM-IKKOM Departement of Medical Faculty of Nusa Cendana University

ABSTRACTDiarrhea was one of the tropical diseases and based environment became the third major contributor to morbidity and mortality in the world. The study about Analysis of Risk Factor of Environmental Health for The Incidence of Diarrhea in Puskesmas Korbafo Pantai Baru Sub-District Rote Ndao District 2014, was held in August 2014. The study was conducted in an analytical observational of cases and controls design. The case group were patients in Puskesmas Korbafo who was diagnosed with diarrhea based on medical records in Puskesmas Korbafo in 2013, while the control sample was a sample nearest neighbors in the same case. Data analysis was performed univariate and bivariate with used chi square test and Odds Ratio. Results of the analysis showed no corellation between the supply of clean water (p = 0.000 and OR = 5.117) and the incidence of diarrhea. Latrine ownership, type of floor, the ownership of wastewater disposal had no relationship with the incidence of diarrhea. It can be concluded there is a corr between the supply of clean water with diarrhea in Puskesmas Korbafo Pantai Baru Sub-district Rote Ndao District 2014. It was recommended more leaflets and posters were made about the influence of environmental health on the incidence of diarrhea so that people were more vigilant and conducted surveillance and investigation of water supply from both government and private property.Keywords: Diarrhea, risk factor, enviromental health, puskesmas

ANALISIS FAKTOR RISIKO KESEHATAN LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS KORBAFO KECAMATAN PANTAI BARU KABUPATEN ROTE NDAOMarchindy Paul Adrian Haning1, S.M.J Koamesah2, Maria Agnes Etty Dedy31Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana2Departemen IKM-IKKOM Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana3Departemen IKM-IKAKOM Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana ABSTRAKPenyakit diare merupakan salah satu penyakit tropis yang berhubungan dengan lingkungan sebagai penyumbang utama ketiga pada angka kesakitan dan kematian di dunia. Penelitian Analisis Faktor Risiko Kesehatan Lingkungan Terhadap Kejadian Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Korbafo Kecamatan Pantai Baru Kecamatan Rote Ndao Tahun 2014, dilaksanakan pada bulan Agustus 2014. Penelitian dilakukan secara observasional analitik dengan rancangan kasus dan kontrol. Sampel Kasus adalah penderita Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Korbafo yang dinyatakan menderita diare berdasarkan rekam medik di Puskesmas Korbafo pada tahun 2013, sedangkan sampel kontrol merupakan tetangga terdekat sampel kasus di lingkungan yang sama. Analisis data yang dilakukan adalah univariat dan bivariat dengan uji chi square dan Odds Ratio. Hasil analisis menunjukan ada hubungan antara penyediaan air bersih (p = 0,000 dan OR = 5,117) dengan kejadian diare. Kepemilikan jamban, jenis lantai, kepemilikan sarana pembuangan air limbah tidak memiliki hubungan dengan kejadian diare. Dapat disimpulkan terdapat hubungan antara penyediaan air bersih dengan kejadian diare di Wilayah Kerja Puskesmas Korbafo Kecamatan Pantai Baru Kabupaten Rote Ndao Tahun 2014. Disarankan semakin banyak leaflet dan poster yang dibuat mengenai pengaruh kesehatan lingkugan terhadap kejadian diare sehingga masyarakat lebih waspada serta melakukan pengawasan dan investigasi terhadap penyediaan air bersih baik dari pemerintah maupun milik pribadi.Kata Kunci: Diare, faktor risiko, kesehatan lingkungan, puskesmas

DAFTAR ISIHalamanHALAMAN JUDULiHALAMAN PENGESAHAN PENGUJIiiHALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJIiiiHALAMAN PERNYATAAN LEMBAR ORISINALITASivHALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSIvSURAT PERNYATAAN PUBLIKASI MANUSKRIPviHALAMAN PENGESAHAN MANUSKRIPviiKATA PENGANTARviiiRIWAYAT HIDUPixABSTRAKxDAFTAR ISIxiDAFTAR TABELxiiDAFTAR GAMBARxiiiDAFTAR SKEMAxivDAFTAR SINGKATANxvBAB 1 PENDAHULUAN1.1.Latar Belakang11.2. Rumusan Masalah41.3. Tujuan Penelitian41.4. Manfaat Penelitian4BAB II TINJAUAN PUSTAKA2.1. Diare62.1.1. Pengertian62.1.2. Klasifikasi Diare62.1.3. Etiologi72.1.4. Gejala Diare72.1.5. Epidemiologi Diare82.1.6. Penularan Diare92.1.7. Patomekanisme Diare102.1.8. Prinsip Tatalaksana Penderita Diare122.1.9. Penanggulangan Diare132.1.10. Pencegahan Diare142.2.Kesehatan Lingkungan Dengan Diare152.2.1. Faktor Penyebab (agent)152.2.2. Faktor Manusia (host)162.2.3. Faktor Lingkungan (environtment)162.3.Kesehatan Lingkungan172.3.1. Penyediaan Air Bersih172.3.1.1 Sumber Air Minum182.3.1.2 Kualitas Fisik Air Bersih192.3.2. Kepemilikan Jamban202.3.3. Jenis Lantai Rumah232.3.4. Kepemilikan Sarana Pembuangan Air Limbah (SPAL)232.4.Perilaku Kesehatan282.5. Kerangka Teori302.6.Hipotesis32BAB III METODE PENELITIAN3.1.Kerangka Konsep333.2.Identifikasi Variabel343.3.Definisi Operasional363.4.Jenis dan Rancangan Komponen Penelitian353.5.Lokasi dan Waktu363.6.Populasi dan Sampel373.7.Kriteria Inklusi dan Eksklusi393.8.Alur Penelitian dan Cara Kerja403.9.Analisis Data413.10.Jadwal Kegiatan43BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN4.1Gambaran Umum444.1.1Letak Geografis444.1.2Luas Wilayah444.1.3Kependudukan454.1.4Pelayanan Kesehatan454.1.5Perumahan454.2Karakteristik Responden464.2.1Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin464.2.2Distribusi Responden Menurut Kelompok Usia464.2.3Distribusi Responden Menurut Penemuan Kasus Diare474.3Analisis Faktor Risiko474.3.1Gambaran Faktor Risiko Kesehatan Lingkungan Dengan Kejadian Diare484.3.2.Hubungan Faktor Risiko Kesehatan Lingkungan Dengan Kejadian Diare504.4Keterbatasan Penelitian56BAB VI SIMPULAN DAN SARAN6.1Simpulan576.2Saran57DAFTAR PUSTAKA59LAMPIRAN61Lampiran 162Lampiran 263Lampiran 365Lampiran 466Lampiran 567Lampiran 673Lampiran 778Lampiran 885Lampiran 989 DAFTAR TABEL HalamanTabel 3.1.Definisi Operasional36Tabel 3.2.Jadwal Kegiatan43Tabel 4.1.Nama Desa dan Luas Wilayah di Puskesmas Korbafo Kecamatan Pantai Baru Kabupaten Rote Ndao 201344Tabel 4.2.Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin46Tabel 4.3.Distribusi Responden Menurut Keompok Usia46Tabel 4.4.Distribusi Responden Menurut Tempat Penemuan Kasus Diare47Tabel 4.5.Gambaran Faktor Risiko Kesehatan Lingkungan dengan Kejadian Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Korbafo Kecamatan Pantai Baru Kabupaten Rote Ndao 201448Tabel 4.6.Distribusi Penyediaan Air Bersih dengan Kejadian Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Korbafo Kecamatan Pantai Baru Kabupaten Rote Ndao 201450Tabel 4.7.Distribusi Kepemilikan Jamban dengan Kejadian Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Korbafo Kecamatan Pantai Baru Kabupaten Rote Ndao 201452Tabel 4.8.Distribusi Jenis Lantai Rumah dengan Kejadian Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Korbafo Kecamatan Pantai Baru Kabupaten Rote Ndao 201453Tabel 4.9.Distribusi Kepemilikan Sarana Pembuangan Air Limbahdengan Kejadian Diare di Wilayah Kerja Puskesmas Korbafo Kecamatan Pantai Baru Kabupaten Rote Ndao 201455Tabel 4.10.Hasil Perhitungan Analisis Bivariat dengan Uji Chi-Square Faktor Kesehatan Lingkungan dengan Kejadian Diaredi Wilayah Kerja Puskesmas Korbafo Kecamatan Pantai Baru KabupatenRote Ndao 201456

DAFTAR GAMBARHalamanGambar 2.1.Segitiga Epidemiologi (Leavel dan Clark, 1958)15

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangMasalah kesehatan adalah suatu masalah yang sangat kompleks, yang saling berkaitan dengan masalah-masalah lain di luar kesehatan sendiri. Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan yaitu lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan hereditas.(1) Kesehatan lingkungan adalah suatu keseimbangan ekologi yang harus ada antara manusia dan lingkungannya agar dapat menjamin keadaan sehat dari manusia. Termasuk keseimbangan di dalam lingkungan manusia tinggal dan bermukim.(2) Penyakit diare merupakan salah satu penyakit tropis yang berhubungan dengan lingkungan sebagai penyumbang utama ketiga pada angka kesakitan dan kematian di dunia. Diare menyebabkan 15-34 % kematian di seluruh dunia, kurang lebih 300 kematian per tahun.(3) {Formatting Citation}{Formatting Citation} Hampir seluruh daerah geografis dunia dan semua kelompok usia diserang diare, tetapi penyakit berat dengan kematian yang tinggi paling banyak didapatkan pada bayi dan anak balita.(4,5) Banyak faktor yang secara langsung maupun tidak langsung menjadi pendorong terjadinya diare yaitu faktor agen, pejamu, lingkungan dan perilaku. Penyakit diare berkaitan erat dengan kesehatan lingkungan, akses terhadap air bersih, perilaku hidup sehat dan pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh masyarakat. Rendahnya cakupan kebersihan sanitasi seperti sarana penyediaan air bersih dan pembuangan tinja sering menjadi faktor risiko terjadinya KLB diare.(6) Badan Kesehatan Dunia memperkirakan empat milyar kasus diare yang terjadi di dunia pada 2000. Sebanyak 2,2 juta penderita meninggal dari empat milyar kasus diare yang ada dan sebagian besar anak-anak di bawah umur lima tahun. Di Indonesia, diare dan gastroenteritis oleh penyebab infeksi tertentu (kolitis infeksi) menduduki peringkat pertama penyakit terbanyak pada pasien rawat inap pada 2010 yaitu sebanyak 96.278 kasus dengan angka kematian Case Fatality Rate (CFR) sebesar 1,92%. Selanjutnya diikuti oleh Demam Berdarah Dengue (DBD) sebanyak 79.239 kasus dengan CFR sebesar 1,29% dan demam tifoid dan paratifoid sebanyak 55.098 kasus dengan CFR sebesar 2,06%.(7)Menurut laporan Profil Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) perkiraan kasus diare Provinsi NTT 2011 berjumlah 200.721 kasus, yang ditangani sebanyak 111.046 kasus atau sebesar 55,3%. Pada 2012, perkiraan kasus diare berjumlah 206.216 kasus, yang ditangani sebanyak 106.193 kasus atau sebesar 51,5%, dengan dua kabupaten yang mengalami Kejadian Luar Biasa (KLB) yaitu Kabupaten Rote Ndao dan Manggarai. Data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Rote Ndao menyatakan bahwa distribusi kasus diare berdasarkan puskesmas di Kabupaten Rote Ndao sebesar 4.986 kasus pada 2012 dan meningkat menjadi 5.142 kasus pada 2013.(8) Puskesmas di Kabupaten Rote Ndao berjumlah 12 buah dan dari jumlah kasus yang terjadi, puskesmas Korbafo jumlah peningkatan kasusnya paling tinggi dibandingkan dengan puskesmas yang lain yaitu terjadi peningkatan sebanyak 91 kasus pada 2013, pada 2012 jumlah kasus sebanyak 388 kasus dan pada 2013 jumlah kasus penyakit diare menjadi 479 kasus. Puskesmas Korbafo merupakan puskesmas yang ada di wilayah Kecamatan Pantai Baru Kabupaten Rote Ndao, yang wilayah kerjanya tersebar di satu kelurahan dan lima desa, dengan keadaan topografinya yang terdiri dari pantai, hutan, persawahan, bukit, dan rawa.(9) Hasil penelitian Zaenal Abidin tentang faktor risiko kesehatan lingkungan yang berpengaruh terhadap kejadian diare (studi diare akut pada balita di Kabupaten Lampung Selatan) didapatkan faktor risiko yang berhubungan antara lain sumber air permukaan, tempat penyimpanan air bersih terbuka, dan keberadaan kandang ternak disekitar rumah (1, diperkirakan terdapat asosiasi positif antara faktor risiko dan penyakit atau faktor yang diteliti merupakan faktor risiko.c. Jika OR 10 meter dari sumber pencemar serta tidak berbau, berasa, berwarna, dan keruh1. Sumber airnya berjarak < 10 meter dari sumber pencemar serta berbau, berasa, berwarna, dan keruh19

2543,2

56,835

979,5

20,5

2Kepemilikan Jamban0. Jenis leher angsa1. Bukan jenis leher angsa222250,050,0271761,438,6

3Jenis Lantai Rumah0. Terbuat dari semen, ubin atau keramik1. Tidak terbuat dari semen, ubin atau keramik38

686,4

13,635

979,5

20,5

4Kepemilikan Sarana Pembuanagan Air Limbah0. Memiliki sarana pembuangan dan tempat penampungan air limbah1. Tidak memiliki sarana pembuangan dan tempat penampungan air limbah

5

39

11,4

88,6

6

38

13,6

86,4

Penyediaan air bersih dalam penelitian ini adalah asal atau jenis air yang digunakan untuk minum bagi keperluan hidup sehari-hari yang memenuhi syarat kondisi fisik air bersih. Pada kasus yang tidak memenuhi syarat (sumber airnya berjarak