Skripsi Bab 1 Edit
-
Upload
fitriwindasari -
Category
Documents
-
view
13 -
download
0
Transcript of Skripsi Bab 1 Edit
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Hepatitis A merupakan penyakit infeksi sistemik yang dominan menyerang hati,
disebabkan oleh infeksi virus Hepatitis A (HAV).1 Hepatitis A menular melalui fecal-
oral dengan menelan makanan yang sudah terkontaminasi feses yg mengdung virus
HAV. Penularan ditunjang oleh sanitasi yang buruk, kesehatan pribadi yang buruk, dan
kontak yang intim (tinggal serumah atau seksual).2 Sebagian besar pengidap hepatitis A
adalah mahasiswa dan pelajar. Hal ini diduga akibat kebiasaan makan diluar (karena
sebagian besar tinggal di kos atau asrama) yang belum terjamin kebersihannya.3
Infeksi Hepatitis A sering terjadi dalam bentuk Kejadian Luar biasa (KLB)
dengan pola common source, umumnya sumber penularan berasal dari air minum yang
tercemar, makanan yang tidak dimasak, makanan yang tercemar, dan sanitasi yang
buruk. Selain itu walaupun bukan merupakan cara penularan yang utama, penularan
melalui transfusi atau penggunaan jarum suntik bekas penderita dalam masa inkubasi
juga pernah dilaporkan.3
WHO memperkirakan di dunia setiap tahunnya ada sekitar 1,4 juta penderita
Hepatitis A. Pada tahun 2009 di Amerika insidens Hepatitis A adalah 1 per 100.000
penduduk, dengan estimasi 21.000 orang. Di Eropa tahun 2008 insidens Hepatitis A
adalah 3,9 per 100.000 penduduk. Di Indonesia, Hepatitis A sering muncul dalam
Kejadian Luar Indonesia (KLB). Tahun 2010 tercatat 6 KLB sedangkan tahun 2011
tercatat 9 KLB. Tahun 2012 sampai bulan Juni, telah terjadi 4 KLB.3,4
Di Indonesia berdasarkan data yang berasal dari rumah sakit, hepatitis A masih
merupakan bagian terbesar dari kasus-kasus hepatitis akut yang dirawat yaitu berkisar
dari 39,8-68,3%. Peningkatan prevalensi anti HAV yang berhubungan dengan umur
mulai terjadi dan lebih nyata di daerah dengan kondisi kesehatan di bawah standar.
1
2
Lebih dari 75% anak dari berbagai benua Asia, Afrika, India, menunjukkan sudah
memiliki antibodi anti-HAV pada usia 5 tahun. Sebagian besar infeksi HAV didapat
pada awal kehidupan, kebanyakan asimtomatik atau sekurangnya anikterik.5
Menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi Jambi di Provinsi Jambi pada tahun
2014 telah terjadi 6 kali kasus KLB, diantaranya di Ponpes As’ad Olak Kemang
sebanyak 8 kasus, Ponpes Al Islah Kampung Laut 32 kasus, Simbur Naik 23 kasus,
Lambur 73 kasus, Ds. Mekar Jaya Kebon IX 2 kasus, dan Ds. Tanjung PKM Tanjung
sebanyak 7 kasus. Di SMA Titian Teras Abdurrahman Sayoeti juga pernah ter jadi
kasus KLB pada tahun 2003 bulan februari sampai dengan bulan maret sebanyak 33
kasus. Salah satu faktor yang dapat menjadi penyebab dalam munculnya KLB di
SMATitian Teras Abdurrahman Sayoeti tahun 2003 adalah rendahnya pengetahuan dan
buruknya perilaku pencegahan terhadap hepatitis A.
Penyakit ini sering terjadi pada anak-anak dan dewasa muda. Kasus yang timbul
dapat bersifat sporadis, sedangkan epidemi dapat timbul pada daerah yang sangat padat
seperti pada pusat perawatan dan rumah sakit jiwa. Wisatawan di daerah endemis
seperti Asia Tenggara, Afrika Utara, dan Timur Tengah juga sangat berisiko tertular
bila mereka melanggar aturan turis yang umum.2
Tanda dan gejala awal infeksi virus Hepatitis A sangat bervariasi dan bersifat tidak
spesifik yaitu demam, kelelahan, anoreksia (tidak nafsu makan) dan gangguan
pencernaan (mual, muntah, kembung). Dalam waktu 1 minggu, beberapa penderita
dapat mengalami gejala ikterus disertai gatal, buang air kecil berwarna seperti teh, dan
tinja berwarna pucat seperti dempul. Infeksi pada anak berusia dibawah 5 tahun
umumnya tidak memberikan gejala yang jelas dan hanya 10% yang akan memberikan
gejala ikterus. Pada anak yang lebih tua dan dewasa, gejala yang muncul biasanya lebih
berat dan ikterus terjadi pada lebih dari 70% penderita.3
Diagnosis rutin spesifik hepatitis A akut dibuat dengan menemukan anti-HAV IgM
dalam serum pasien. Pilihan kedua adalah deteksi virus dan / atau antigen dalam feses.4
Pada sebagian besar kasus hanya diperlukan terapi suportif untuk mengatasi gejala
yang ada dan tidak diperlukan terapi spesifik maupun rawat inap. Hanya sebagian kecil
3
pasien memerlukan rawat inap yaitu bila pasien tidak dapat makan dan minum serta
terjadi dehidrasi berat.Pada 85% kasus, perbaikan gejala klinis dan laboratoris tercapai
dalam 3 bulan.6
SMA Titian Teras Abdurrahman Sayoeti merupakan SMA yang memfasilitasi
siswanya dengan asrama dan yang menjadi salah satu faktor risiko terjadinya hepatitis
A adalah mahasiswa dan pelajar yang tinggal di kos atau asrama.3
Pengetahuan tentang penyakit hepatitis A dilingkungan siswa sekolah masih kurang
ini dibuktikan dari penelitian yang dilakukan oleh Septi kurniasih, dari penelitian ini
didapatkan siswa SMA Negeri 4 Depok yang memiliki tingkat pengetahuan baik
mengenai penyakit hepatitis A sebanyak 38 responden (34,5%) dan tingkat
pengetahuan rendah sebanyak 72 responden (65,5%).
Perilaku siswa SMA terhadap hepatitis A juga masih kurang baik menurut
penelitian yang dilakukan Aniko Prestia Sakti perilaku dikalangan siswa SMA 4 depok
masih kurang baik yaitu sebanyak 70,6%.
Perilaku kesehatan adalah segala bentuk pengalaman dan interaksi individu dengan
lingkungan, khusunya menyangkut pengetahuan dan sikap tentang kesehatan, serta
tindakan yang berhubungan dengan kesehatan.7
Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti ingin mengetahui “gambaran
pengetahuan dan perilaku siswa kelas X dan XI SMA Titian Teras Abdurrahman
Sayoeti terhadap hepatitis A”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalahnya adalah: Bagaimana gambaran
pengetahuan dan perilaku siswa kelas X dan XI SMA Titian Teras Abdurrahman
Sayoeti terhadap hepatitis A.
4
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Mengetahui gambaran pengetahuan dan perilaku siswa kelas X dan XI SMA Titian
Teras Abdurrahman Sayoeti terhadap hepatitis A.
1.3.2 Tujuan Khusus
a.Mengetahui pengetahuan siswa kelas X dan XI SMA Titian Teras Abdurrahman
Sayoeti terhadap hepatitis A.
b. Mengetahui perilaku siswa kelas X dan XI SMA Titian Teras Abdurrahman Sayoeti
terhadap hepatitis A.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian ini dapat di gunakan sebagai masukan untuk dinas kesehatan
Provinsi Jambi untuk melakukan penyuluhan tentang Hepatitis A.
2. Hasil penelitian ini dapat sebagai masukan bagi pihak sekolah dalam memberikan
penyuluhan tentang hepatitis.
3. Hasil penelitian ini dapat sebagai bahan masukan bagi remaja dalam berperilaku
yang berhubungan dengan hepatitis A.