BAB 1 edit

23
Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Tinjuan Terhadap Objek Studi Objek studi dalam penelitian ini adalah lembaga keuangan yang melayani penyimpanan dan pembiayaan berbentuk bank. Perusahaan yang menjadi objek studi adalah PT. Bank Negara Indonesia, Tbk Lembaga Keuangan yang melayani aktivitas usaha perbankan untuk mendapatkan layanan pembiayaan dan penyimpanan perbankan dengan persyaratan sederhana, proses yang mudah dan cepat, serta kenyamanan transaksi yang dapat dilakukan di tempat usaha. Lokasi objek studi ini berada di jalan Perintis Kemerdekaan No.3 Bandung. PT Bank Negara Indonesia didirikan pada tahun 1946, PT Bank Negara Indonesi Tbk (BNI) adalah bank pertama yang dimiliki sepenuhnya oleh Pemerintah Indonesia. Pada awalnya PT. Bank Negara Indonesia, Tbk berfungsi sebagai bank

Transcript of BAB 1 edit

Page 1: BAB 1 edit

Bab I Pendahuluan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Tinjuan Terhadap Objek Studi

Objek studi dalam penelitian ini adalah lembaga keuangan yang

melayani penyimpanan dan pembiayaan berbentuk bank. Perusahaan

yang menjadi objek studi adalah PT. Bank Negara Indonesia, Tbk

Lembaga Keuangan yang melayani aktivitas usaha perbankan untuk

mendapatkan layanan pembiayaan dan penyimpanan perbankan dengan

persyaratan sederhana, proses yang mudah dan cepat, serta kenyamanan

transaksi yang dapat dilakukan di tempat usaha. Lokasi objek studi ini

berada di jalan Perintis Kemerdekaan No.3 Bandung.

PT Bank Negara Indonesia didirikan pada tahun 1946, PT Bank

Negara Indonesi Tbk (BNI) adalah bank pertama yang dimiliki

sepenuhnya oleh Pemerintah Indonesia. Pada awalnya PT. Bank Negara

Indonesia, Tbk berfungsi sebagai bank sentral Republik Indonesia yang

baru merdeka sebelum menjadi bank komersial di tahun 1955. Pada

tahun 1996, PT. Bank Negara Indonesia, Tbk menjadi bank BUMN

pertama yang melaksanakan Penawaran Umum Saham Perdana dengan

mencatatkan 25% sahamnya di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek

Indonesia). Menyusul proses rekapitalisasi oleh Pemerintah pada tahun

2000, dan dilanjutkan dengan rights issue pada tahun 2007, per 31

Desember 2009, saham PT. Bank Negara Indonesia, Tbk yang dimiliki

oleh publik mencapai 23,64%. Dengan total aktiva senilai Rp 227,5

triliun, PT. Bank Negara Indonesia, Tbk adalah bank terbesar ke-4 di

Page 2: BAB 1 edit

Bab I Pendahuluan

Indonesia berdasarkan jumlah aktiva. PT. Bank Negara Indonesia, Tbk

melayani basis nasabah korporasi, komersial dan individu melalui

jaringan pelayanan yang luas mencakup 1.071 cabang domestik dan 5

cabang luar negeri, 4.003 unit ATM, serta layanan perbankan Internet

dan SMS. Setelah hampir 65 tahun melayani negeri, PT. Bank Negara

Indonesia, Tbk saat ini terus melangkah dengan mengutamakan praktek

perbankan yang sehat untuk memastikan pertumbuhan pada masa

mendatang serta peningkatan nilai bagi pemegang saham, nasabah dan

pemangku kepentingan lainnya. Adapun visi dan misi perusahaan adalah

sebagai berikut :

1.Visi

Menjadi bank yang unggul, terkemuka dan terdepan dalam

layanan dan kinerja.

2.Misi

Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah

kepada seluruh nasabah, dan selaku mitra pilihan utama (the

bank of choice).

Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor.

Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk

berkarya dan berprestasi.

Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap

lingkungan dan sosial.

Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola

perusahaan yang baik.

Page 3: BAB 1 edit

Bab I Pendahuluan

Perkembangan industri perbankan memberikan dampak yang

sangat besar dalam perkembangan usaha PT. Bank Negara Indonesia,

Tbk. berbagai perkembangannya adalah sebagai berikut.

Tabel 1.1 Perkembangan PT. Bank Negara Indonesia, Tbk

Tahun Perkembangan1946 Pada tahun ini BNI didirikan dengan nama “Bank

Negara Indonesia” sebagai bank pertama yang dimiliki Pemerintah Indonesia dan mendapatkan amanah untuk mengatur pengeluaran dan peredaran mata uang Rupiah.

1955 BNI diubah statusnya menjadi bank umum.1968 Sebagai bank umum dengan nama “Bank Negara

Indonesia 1946”, BNI mendapatkan tugas memperbaiki ekonomi rakyat serta berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi nasional dengan memberdayakan berbagai sektor industri di Indonesia.

1986 BNI melaksanakan restrukturisasi operasional dan pembenahan korporasi, termasuk menyusun visi dan misi serta Performance Improvement Program (PIP).

1989 Peluncuran logo baru BNI berupa “bahtera berlayar di tengah samudra” sebagai cerminan dan ungkapan harapan korporat.

1992 Bentuk hukum BNI diubah menjadi PT (Persero) sejalan dengan ketentuan Undang-Undang Perbankan.

1996 BNI menawarkan saham perdana kepada masyarakat dan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Hal ini menjadikan BNI sebagai bank pemerintah pertama yang menjadi perusahaan terbuka.

1997 Krisis moneter melanda Asia dan Indonesia. Sebagaimana bank-bank lain, BNI juga terkena dampak negatif krisis tersebut, hal ini tercermin dari menurunnya indicator kinerja finansial.

1999 BNI memperoleh tambahan modal dari Pemerintah melalui program rekapitalisasi perbankan. Pada tahun

Page 4: BAB 1 edit

Bab I Pendahuluan

yang sama, BNI berhasil memperoleh sertifikat ISO 9002 sebagai pengakuan standar kualitas yang meliputi Unit Pemrosesan Bersama (UPB).

2003 BNI menetapkan visi dan misi serta menyusun Peta Navigasi sebagai kerangka program transformasi dalam rencana kerja jangka panjang 15 tahun hingga tahun 2018.

2004 BNI meluncurkan logo dan identitas korporat baru sejalan dengan upaya membangun citra perusahaan yang kokoh dalam menghadapi persaingan.

2007 BNI menerbitkan saham baru yang dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, bersamaan dengan program divestasi saham pemerintah. Dengan selesainya kedua program tersebut, kepemilikan publik meningkat menjadi 23,64%.

2008 Di bawah tim Manajemen yang baru, BNI melangkah meningkatkan nilai di tengah tantangan krisis ekonomi global, dengan memperkuat landasan finansial melalui 5 strategi utama yaitu kecukupan pencadangan kerugian, peningkatan kualitas aktiva, fokus pada profitabilitas, menciptakan model bisnis yang berkelanjutan, serta mempertahankan struktur biaya yang efisien.

2009 Pemegang saham BNI telah memberikan persetujuan atas rencana untuk memisahkan divisi Syariah BNI menjadi entitas bisnis yang independe

Sumber : Annual Report 2009

Kebijakan yang diterapkan perusahaan adalaha strengthening

financial foundation. kendati masih terasa pengaruh tekanan ekonomi

global, PT. Bank Negara Indonesia, Tbk berhasil melampaui tahun 2009

dengan prestasi yang membanggakan. Sejak awal memasuki tahun 2009.

Hal ini merupakan keyakinan karyawan pada kemampuan PT. Bank

Page 5: BAB 1 edit

Bab I Pendahuluan

Negara Indonesia, Tbk dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi pada

masa depan.

Peningkatan pesat pada profitabilitas, menguatnya neraca

keuangan dan pencadangan untuk pinjaman bermasalah. Selain itu juga

didorong oleh program-program yang terus berjalan untuk

meningkatkan fokus bisnis, proses bisnis, serta produk dan layanan.

Dengan skala usaha yang besar dan jaringan yang luas, produk dan

layanan unggul, citra perusahaan yang kuat, tim manajemen yang

berpengalaman, dan fokus pada pengembangan profitabilitas, PT. Bank

Negara Indonesia, Tbk kini memiliki posisi yang sangat baik untuk

mempertahankan pertumbuhan yang berkesinambungan.

PT. Bank Negara Indonesia, Tbk akan fokus pada tujuh strategi

bisnis, yaitu mempertajam kualitas aset, menurunkan biaya dana secara

agresif, implementasi customer centric untuk meningkatkan

produktivitas dan efisiensi, akselerasi value chain business untuk

memperkuat BNI Incorporated, dan memperkuat struktur permodalan.

Selain itu, kepercayaan dilandasi pada saat PT. Bank Negara

Indonesia, Tbk berhasil melampaui tahun 2008. Tahun 2008 juga

merupakan tahun penuh tantangan bagi industri perbankan akibat

depresiasi Rupiah dan pengetatan likuiditas sehingga memicu

persaingan ketat dalam memperoleh dana di perbankan Indonesia.

Di tengah ketidakpastian kondisi perekonomian, BNI mampu

meraih pencapaian-pencapaian penting dalam pelaksanaan strategi

utama ini, sebagaimana tercermin pada kinerja bisnis BNI. Unit-unit

bisnis BNI mencatat kinerja memuaskan selama 2008. Perbankan

korporasi meningkatkan penyaluran pinjaman sebesar 23% dan

Page 6: BAB 1 edit

Bab I Pendahuluan

berpartisipasi pada pinjaman sindikasi skala besar di berbagai proyek

infrastruktur dan bisnis.

Perbankan konsumer tumbuh mengesankan yang ditunjang

peningkatan pesat bisnis KPR dan kartu kredit. Peluncuran produk-

produk baru pada perbankan komersial telah meningkatkan penyaluran

pipjaman sebesar 25,8%. Berbagai pencapaian ini menunjukkan pola

yang selaras dengan strategi bisnis BNI.

Sebagai bagian business model yang baru, PT. Bank Negara

Indonesia, Tbk menerapkan business model berbasis kinerja untuk

meningkatkan produktivitas. Dalam proses ini, kami mulai melakukan

desentralisasi kewenangan untuk beberapa aspek pengambilan

keputusan manajemen tertentu di tingkat sentra kredit menengah.

Divisi Teknologi Informasi bekerja keras menambah 442 unit

ATM baru pada 2008, atau meningkat 18% dibanding 2007,

meluncurkan layananan baru, serta memperluas jaringan merchant.

Langkah-langkah ini adalah penjabaran dari strategi meningkatkan

pendapatan yang berulang dan peningkatan produktivitas.

1.2 Latar Belakang Permasalahan

Di era globalisasi ini, setiap perusahaan berusaha meningkatkan

serta mengembangkan perusahaan. Dunia usaha dan organisasi di

Indonesia semakin berkembang. Sumber daya manusia dipandang

sebagai aset perusahaan yang penting, karena manusia merupakan

sumber daya yang dinamis dan selalu dibutuhkan dalam tiap organisasi.

Cascio (1987:32) menegaskan bahwa manusia adalah sumber

daya yang sangat penting dalam organisasi, oleh karena itu, aspek-aspek

Page 7: BAB 1 edit

Bab I Pendahuluan

keadilan dan kepuasan kerja dalam kehidupan organisasi merupakan

bentuk reaksi sumber daya manusia yang berhubungan dengan penilaian

tentang kewajaran dan kelayakan yang terdapat dalam kehidupan

organisasi.

Keadilan organisasional merujuk pada dua bagian keadilan yaitu

keadilan distributif dan keadilan proseduran. Keadilan distributif

dipersepsikan sebagai sumber daya dan penghargaan distribusikan di

seluruh organisani dan karyawan membuat pertimbangan mengenai

jumlah kenaikan gaji mereka. Selain itu keadilan prosedural juga

dipersepsikan mengenai proses yang digunakan oleh organisasi untuk

tiba pada keputusan, sebagai contoh siapa yang menerima promosi.

(Campbell, 2004:18)

Persepsi atas ketidakadilan dalam organisasi akan berdampak

pada ketidakpuasan kerja, penurunan kinerja, memburuknya kualitas

kerja, dan berkurangnya kerjasama diantara para anggota. Selain itu

ketidakadilan organisasi juga berdampak pada keinginan seseorang

untuk keluar dari organisasi tersebut

Kepuasan kerja penting bagi karyawan maupun bagi perusahaan

oleh karena itu, variabel ini menarik paerhatian para akademisi maupun

para praktisi. Perlakuan adil merupakan hal yang para pekerja harapkan

saat mereka menginvestasikan waktu dan energi mereka dalam

organisasi. Greenberg dalam Eberlin dan Tatum (2005:200)

berpendapat bahwa organisasi yang gagal dalam memberikan perlakuan

adil akan menerima reaksi yang negatif dari pekerja mereka. Salah

satunya yaitu keinginan untuk berpindah ke tampat yang lebih baik.

Selain itu keadilan organisasi juga berdampak positif terhadap kepuasan

Page 8: BAB 1 edit

Bab I Pendahuluan

kerja karyawan, semakin adil keputusan yang berhubungan dengan

keadilan maka akan semakin meningkatnya kepuasan karyawan (Pareke,

2002:3), Tatum (2005:15). Dampak atas keadilan memiliki pengaruh

yang potensial terhadap sikap (attitude) pekerja dalam organisasi.

Pemimpin yang tidak memertimbangkan keadilan dalam keputusan yang

diambilnya akan berisiko timbulnya reaksi negatif terhadap komitmen

pekerja, tingkat turnover, tingkat absensi, kepuasan kerja, dan kinerja

karyawan (Eberlin dan Tatum, 2005:217). Keadilan organisasi juga

dapat berdampak positif bagi perkembangan perusahaan. Meningkatnya

kepuasan kerja mengakibatkan timbul komitmen untuk terus

meningkatkan dan memajukan perusahaan, keadilan organisasi juga

berdampak pada kepuasan kerja di dalam dan di luar pekerjaan, di dalam

perusahaan seperti karir, pendidikan, pelatihan, penghasilan dan

kesejahteraan. Sedangkan dari luar pekerjaan seperti pemberian cuti,

pendidikan dan liburan juga menimbulkan rasa puas bagi karyawan.

Dampak dari kinerja yang positif akan menimbulkan

penghargaan atas prestasi dan kinerja karyawan sehingga karyawan

merasa bertanggung jawab mengembangkan perusahaan. Selain itu,

kepuasan kerja juga berdampak pada keinginan untuk tetap berada pada

suatu organisasi tersebut, sehingga dapat meminimalkan rasa atau

keinginan untuk berpindah ke tempat yang lain. Pengaruh negatif juga

dapat diperoleh perusahaan apabila kepuasan kerja di perusahaan

dianggap kurang memuaskan. Ketidakpuasan ini mengakibatkan rasa

tidak betah yang diterima karyawan sehingga memicu keinginan

berpindah. Ketidak puasan kerja juga menimbulkan prasangka dan

Page 9: BAB 1 edit

Bab I Pendahuluan

kesenjangan antar individu di perusahaan sehingga suasana kerja tidak

menjadi kondusif dan memicu untuk keluar dari perusahaan.

PT Bank Negara Indonesia. Tbk sebagai salah satu BUMN di

Indonesia telah memiliki komitmen dalam bentuk integritas (integrity),

berkomitmen untuk selalu konsisten antara pikiran, perkataan dan

perbuatan yang dilandasi oleh kata hati dan kepercayaan pada prinsip-

prinsip kebenaran yang hakiki, orientasi pelanggan (customer

orientation) senantiasa mengutamakan kepentingan pelanggan dengan

dilandasi sikap saling menghargai dan hubungan kemitraan yang

sinergis, perbaikan tiada henti (continuous improvement) senantiasa

mencari peluang dan solusi untuk meningkatkan layanan dan kinerja

yang melampaui harapan pelanggan.

Namun dari komitmen PT Bank Negara Indonesia disinyalir

terdapat kesenjangan antara karyawan baru dan karyawan lama. Hal ini

terkait mengenai keadilan organisasi di perusahaan, sebagai contoh

dalam keadilan prosedural pemberian cuti dalam bekerja yang hanya

diberikan kepada karyawan yang telah lama (lebih dari 3 tahun kerja)

sedangkan dibawah itu karyawan dalam masa kerja 1 tahun tidak

memperoleh ijin cuti dan untuk karyawan yang masa kerjanya 2 tahun

hanya diberikan fasilitas cuti 5 hari. bekerja di PT Bank Negara

Indonesia. Tbk, sedangkan untuk pegawai baru (dibawah 3 tahun) dalam

masa kerja yang belum terlalu lama tidak diberikan fasilitas lebih. Selain

itu dalam keadilan dari segi distributif berupa tunjangan dan bonus yang

dianggap masih belum memihak karyawan baru memunculkan dugaan

terdapat ketidakadilan organisasi pada PT Bank Negara Indonesia. Tbk.

sebagai perbandingan dapat dilihat dari tabel berikut ini.

Page 10: BAB 1 edit

Bab I Pendahuluan

Tabel 1.3 :Fasilitas dan Tunjangan yang diberikan

Kepada Karyawan

Fasilitas Dan

Tunjangan

1 Tahun

Kerja

2 Tahun

Kerja

3 Tahun Kerja

4 Tahun Kerja

5 Tahun kerja

Lebih dari 5 Tahun Kerja

Fasilitas Cuti Kerja

-

5 hari kerja

12 Hari Kerja

15Hari Kerja

18 Hari Kerja + 3 kali gaji

18 Hari Kerja + 5 kali gaji

Fasilitas Kesehatan

Kelas 3

Kelas 3

Kelas 2

Kelas 2 Kelas 1 Kelas 1

Fasilitas Rekreasi

- √ √ √ √ √

Tunjangan Hari Raya

1 kali

Gaji

1.5 kali

Gaji

1.5 Kali Gaji

1.5 Kali Gaji

3 Kali gaji

3 Kali Gaji

Page 11: BAB 1 edit

Bab I Pendahuluan

Soft loan (Kendaraan,

Rumah, Perabot)

- - √ √ √ √

Tunjangan Olah Raga

√ √ √ √ √ √

Sumber: BNI Kanwil Bandung yang telah diolah

Keterangan : untuk pegawai tetap golongan 3A

Dari data diatas terlihat beberapa gap antara karyawan yang baru

bekerja antara 1-2 tahun. Fasilitas cuti kerja, fasilitas rekreasi dan soft

loan tidak diberikan kepada karyawan tetap yang telah bekerja selama 1

tahun. Sehingga disinyalir menimbulkan kesenjangan yang berujung

kepada ketidakpuasan karyawan.

Dampak dari kesenjangan itu adalah dugaan semakin tingginya

tingkat turnover di perusahaan ini yang menandakan kepuasan kerja

karyawan yang tidak puas, selain itu ketidakadilan dalam organisasi ini

menimbulkan persepsi karyawan akan peningkatan kinerja perusahaan

akibatnya adalah penurunan kinerja. Dengan demikian perlunya

pemberdayaan karyawan yang harus segera mungkin dilakukan oleh PT

Bank Negara Indonesia Tbk, untuk mengatasi ketidakpuasan dalam

bekerja.

Tabel 1.4

Tingkat Turnover di BNI Kanwil Bandung

Page 12: BAB 1 edit

Bab I Pendahuluan

Tahun Jumlah

Karyawa

n

Turnover

Intention

Persentase

2007 155 23 14.84%

2008 175 18 10.29%

2009 150 35 23.35%

2010 165 31 18.71%

Sumber: BNI Kanwil Bandung yang telah diolah

Dari data diatas terlitat bahwa pada tahun 2009 banyak terjadi

turnover karyawan. Hal ini terjadi akibat kantor wilayah yang hanya

sebagai tempat transit pegawai, sehingga banyak rotasi karyawan ke

cabang atau ke wilayah lainnya, kebanyakan karyawan yang keluar dari

kantor wilayah ini lebih di dominasi oleh faktor karyawan yang

bermasalah dan sakit.

Dari fenomena yang terjadi dan hasil penelitian terdahulu

mengenai keadilan organisasi maka keadilan organisasi dianggap

penting bagi pihak karyawan dalam suatu perusahaan. Maka peneliti

tertarik untuk melakukan penelitan mengenai “Pengaruh Keadilan

Organisasional terhadap Kepuasan Kerja”.

1.3 Perumusan Masalah

Dari uraian di atas, penulis membatasi masalah yang akan diteliti

dalam penyusunan tesis ini sebagai berikut:

Page 13: BAB 1 edit

Bab I Pendahuluan

1. Bagaimana tingkat keadilan prosedural berdasarkan persepsi

karyawan di PT Bank Negara Indonesia. Tbk?

2. Bagaimana tingkat keadilan distributif berdasarkan persepsi

karyawan di PT Bank Negara Indonesia. Tbk ?

3. Bagaimana tingkat kepuasan kerja berdasarkan persepsi karyawan di

PT Bank Negara Indonesia. Tbk ?

4. Apakah keadilan distributif dan keadilan prosedural mempengaruhi

kepuasan kerja karyawan secara parsial ?

5. Apakah keadilan distributif dan keadilan prosedural mempengaruhi

kepuasan kerja karyawan secara simultan ?

1.4 Tujuan Penelitian

Dari identifkasi diatas, tujuan yang hendak dicapai dalam

penelitian ini adalah untuk mengetahui :

1. Tingkat keadilan prosedural berdasarkan persepsi karyawan di

PT Bank Negara Indonesia. Tbk.

2. Tingkat keadilan distributif berdasarkan persepsi karyawan di PT

Bank Negara Indonesia. Tbk.

3. Tingkat kepuasan kerja berdasarkan persepsi karyawan di PT

Bank Negara Indonesia. Tbk.

4. Keadilan distributif dan keadilan prosedural mempengaruhi

kepuasan kerja karyawan secara parsial.

5. Keadilan distributif dan keadilan prosedural mempengaruhi

kepuasan kerja karyawan secara simultan.

1.5 Kegunaan Penelitian

Page 14: BAB 1 edit

Bab I Pendahuluan

Peneliti mengharapkan dari penelitian ini dapat memberi

kontribusi baik bagi peneliti maupun pihak lainnya baik secara teoritis

maupun praktisi yaitu

1. Bagi Teoritis

a. Akademis. Kepentingan ilmu pengetahuan, khususnya keadilan

organisasi, dimana dalam penelitian ini penulis akan berusaha

melakukan pendekatan masalah yang terjadi berdasarkan

metode ilmiah, sehingga diharapkan dapat memberikan manfaat

dalam perkembangan ilmu pengetahuan.

b. Universitas, dimana hasil penelitian ini diharapkan menjadi

sumber yang dapat bermanfaat sebagai bahan dokumentasi dan

referensi untuk melengkapi sarana yang dibutuhkan dalam

penyediaan bahan studi bagi pihak yang membutuhkan

c. Penelitian lain, yaitu sebagai bahan referensi untuk

melaksanakan dan melanjutkan penelitian-penelitan lanjutan

sesuai dengan perkembangan zaman.

2. Bagi Kalangan Praktisi

a. Bank Negara Indonesia, agar dapat memberikan informasi

penting dalam mengantisipasi gejolak dalam dinamika

perusahaan seperti turnover intention yang tinggi dan dapat

melakukan pemberdayaan karyawan.

b. Para Manajer, sehingga dapat menganalisa kebutuhan karyawan

dan memberikan solusi dalam menghadapi dinamika dalam

lingkungan kerja.