SKRIPSI AUDIT MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI KEUANGAN …
Transcript of SKRIPSI AUDIT MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI KEUANGAN …
SKRIPSI
AUDIT MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI KEUANGAN PADA PT.TRAKTOR NUSANTARA DI MAKASSAR
ASRIANA
10573 01572 10
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR
2014
iii
ABSTRAK
Audit manajemen terhadap fungsi keuangan terhadap pada PT. TraktorNusantara di Makassar. Skripsi Fakultas Ekonomi/Jurusan Akuntansi UniversitasMuhammadiyah Makassar.
Untuk mempertahankan standar yang tinggi mengenai independensi,kompetensi dan profesinya ada suatu ketentuan yang mengatur sikap mental danmodal auditor yaitu kode etik bagi para auditor, sehingga penulis tertarikmelakukan penelitian atas masalah-masalah tersebut yang dituangkan dalampenelitian yang berjudul “Audit Manajemen Terhadap Fungsi Keuangan Pada PT.Traktor Nusantara Di Makassar.”
Penelitian dilakukan pada PT. Traktor Nusantara Di Makassar. tujuan daripenelitian ini adalah untuk mengetahui audit manajemen terhadap fungsikeuangan pada PT. Traktor Nusantara di Makassar sudah memenuhi standar yangtelah di tetapkan perusahaan.
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif.Sedangkan untuk memperoleh data yang diperlukan dalam penyusunan skripsi inidigunakan teknik penelitian lapangan dengan bantuan instrumen yangdikembangkan menjadi pertanyaan umum dan khusus dan penelitian kepustakaanuntuk mendapatkan data sekunder sebagai landasan teoritis yang dipakai untukdasar pertimbangan dengan kenyataan yang ada selama dilakukannya penelitian.Hipotesis diuji dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif.
iv
KATA PENGANTAR
Assalami Alaikum Wr. Wb
Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, kerena
Rahmat Karunia-Nyalah sehingga penulis dapat meyelesaikan skripsi ini.
Penyusunan skripsi dimaksudkan untuk memenui berbagai syarat guna
menyelesaikan Studi pada Universitas Muhammadiyah Makassar (UNISMUH).
Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menghadapi banyak kesulitan dan
rintangan disebabkan kerena keterbatasan kemampuan yang dimiliki. Namun
berkat bantuan dan dorongan yang diberikan dari berbagai pihak, maka penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini sesuai dengan rencana.
Oleh karena itu, pada kesempatan yang berbahagia ini penulis
menghaturkan banyak terimah kasih serta penghargaan yang setinggi-tinggnya
kepada :
1. Bapak Dr.H.Irwan Akib,M.Pd., Rektor Universitas Muhammdiyah
Makassar yang telah memberikan pengarahan selama penulis menempuh
proses pendidikan.
2. Bapak Dr.H.Mahmud Nuhung,M.A.,selaku Dekan dan para Pembantu
Dekan serta staf Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar
yang telah membantu dalam kelengkapan administrasi penelitian.
3. Bapak Ismail Badollahi,SE.M.Si.Ak, Ketua Program Studi/ Jurusan
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar, yang
dengan tulus memberikan nasehat, bimbingan, semangat serta petunjuk
v
selama penulis menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah
Makassar ini sampai pada penyusunan dan penulisan skripsi ini.
4. Bapak H. Andi Arman, SE.M.SI.AK selaku pembimbing I dan Bapak
Ismail Rasulong, SE.MM selaku pembimbing II, yang senantiasa
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan dan petunjuk
bagi penulis dalam rangka penulisan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Jurusan Akuntansi Fakultas
Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan
bekal ilmu pengetahuan selama penulis duduk di bangku kuliah.
6. Bapak Kepala Pimpinan PT. Traktor Nusantara Di Makassar serta segenap
pegawai yang telah membantu penulis selama penelitian ini berlangsung.
7. Keluarga besarku tercinta yang selama ini memberikan dukungan moril
dan materil, khususnya orang tua tercinta Ayahanda dan Ibunda,Om,
Tante , dan Sepupu serta keluarga yang tidak bisa kusebutkan namanya
satu persatu.
8. Kepada Saudaraku, Hamriani, Hastuti, Hermawati, Nur Aswin, Gunawan,
Yudi Darmawansyah, Hendra Husadi Syaputra, Muhammad Ikrar, Rizky,
Tri Hilmawan, Abhi, Gusti Arini, dan teman-teman akuntansi 1.2010 yang
tidak sempat saya sebutkan namanya satu persatu. Semoga pertemanan ini
akan tetap hadir dan melekat dalam hati kita masing-masing dan terima
kasih atas semua bantuannya serta pengalaman berharga yang kalian
berikan padaku selama ini.
vi
9. Kepada Muhammad Ali Saputra Sidik , terimakasih atas segala bentuk
motivasi, cinta dan pengorbanannya selama ini.
10. Kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
penyusunan skripsi ini yang tidak sempat di tuliskan namanya satu persatu,
namun tidak mengurangi rasa terima kasih penulis. Semoga segala bantuan
yang diberikan walau sekecil apapun mendapatkan balasan di sisi-Nya.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan, oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun
dari berbagi pihak demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat bermamfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan terutama bagi penulis dan semoga Allah SWT melimpahkan
Rahmat dan Hidayanya bagi kita semua. “Amin”
Makassar, 17 Oktober 2014
Penulis
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ii
ABSTRAK ......................................................................................................... iii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv
DAFTAR ISI....................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL............................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... x
I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 4
D. Manfaat Penelitian ...................................................................... 4
II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... 5
A. Pengertian Audit Manajemen....................................................... 5
B. Tujuan Audit Manajemen............................................................. 8
C. Ruang Lingkup Audit Manajemen ............................................... 10
D. Kertas Kerja Audit Manajemen.................................................... 11
E. Laporan Hasil Audit Manajemen.................................................. 12
F. Peran Dan Fungsi Audit Manajemen............................................ 13
G. Fungsi Keuangan Dan Kegiatan Fungsi Keuangan...................... 17
H. Kerangka Fikir.............................................................................. 23
I. Hipotesis ....................................................................................... 25
viii
III. METODE PENELITIAN ................................................................. 26
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................... 26
B. Metode Pengumpulan Data ......................................................... 26
C. Jenis dan Sumber Data ................................................................ 27
D. Metode Analisis .......................................................................... 27
IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan ........................................................ 30
B. Visi dan Misi Perusahaan............................................................ 32
C. Struktur Organisasi Perusahaan .................................................. 33
D. Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab ........................................... 35
E. Deskripsi Data............................................................................. 39
V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 46
A. Audit Manajemen atas Fungsi Keuangan
PT. Traktor Nusantara................................................................. 46
B. Melakukan Tahap Survey Pendahuluan ..................................... 46
C. Tahap Memoranda Survey .......................................................... 52
D. Pemeriksaan Mendalam ............................................................. 53
E. Laporan Hasil Pemeriksaan ........................................................ 55
VI. PENUTUP......................................................................................... 63
A. Kesimpulan ................................................................................. 63
B. Saran............................................................................................ 63
DAFTAR PUSTAKA. ........................................................................................ 65
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Daftar Kuesioner
Tabel 1.2 Prosentase Responden Kuesioner
Tabel 1.3 Hasil Memoranda Survey
Tabel 1.4 Ringkasan Pemeriksaan Mendalam
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Kerangka Fikir
Gambar 2. Struktur Organisasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin ketat dan tajamnya persaingan di dunia usaha saat ini merupakan
gambaran bahwa dunia usaha mengalami perkembangan yang cukup cepat dan
pesat. Oleh karena itu, kemampuan pihak manajemen bagi dunia usaha
memegang peranan penting terutama dalam menetapkan kebijakan-kebijakan
berkaitan dengan aktivitas perusahaan dalam rangka mempertahankan
kelangsungan hidup aktivitas perusahaan.
Optimalisasi laba merupakan sasaran yang hendak dicapai perusahaan
agar kelangsungan hidup aktivitas perusahaan dapat dipertahankan, karena
laba tersebut akan digunakan kembali untuk membiayai operasional
perusahaan terutama jangka pendek dan selebihnya dapat disimpan sabagai
keuntungan perusahaan. Laba itu sendiri sangat dipengaruhi oleh volume
penjualan dan pengelolaan keuangan perusahaan.
Pengelolaan keuangan perusahaan termasuk salah satu faktor yang
berpengaruh terhadap laba. Misalnya jika kas masuk dan kas keluar dilakukan
pencatatan secara baik dan benar, berarti penyalahgunaan atau penyelewengan
kas dapat diantisipasi, maka secara otomatis laba tersebut dapat ditingkatkan.
Sebaliknya, bila kas masuk dan keluar tidak dikelola secara baik dan benar
akan membuka peluang terjadinya penyalahgunaan kas, sehingga tingkat laba
akan menurun. Untuk menjaga pengelolaan keuangan perusahaan berjalan
1
2
secara baik dan benar dapat dilakukan audit manajemen dalam meningkatkan
efisiensi dan efektivitas kegiatan pengelolaan keuangan.
Audit manajemen dapat diartikan sebagai suatu kegiatan audit (
pemeriksaan ) terhadap kegiatan-kegiatan yang ada dalam perusahaan secara
menyeluruh atau sebagian dari elemen/unit yang ada, dengan tujuan
membantu pihak manajemen untuk melaksanakan tugasnya dengan baik,
dengan cara memberikan rekomendasi yang konstruktif kearah perkembangan
perusahaan dimasa mendatang yang pelaksanaannya dapat dilakukan oleh
intern perusahaan itu sendiri maupun pihak diluar perusahaan.
Audit manajemen dapat memberikan petunjuk-petunjuk untuk perbaikan
operasional sehingga dapat mencapai kegiatan yang lebih efektif
(berhubungan dengan penentuan apakah tujuan perusahaan yang ditetapkan
tercapai atau belum), efisien (berhubungan dengan penentuan apakah tujuan
tersebut dicapai dengan sumber daya yang optimal), dan ekonomis
(berhubungan dengan penentuan implikasi jangka panjang suatu operasi).
Teknik audit manajemen mencakup prosedur-prosedur, metode evaluasi,
kebijaksanaan dan pendekatan-pendekatan sesuai fungsi manajemen yang
diaudit. Dengan teknik audit tersebut, maka sesuatu yang direncanakan dapat
dievaluasi, dianalisa, diteliti kembali, dan member standar pada pelaksanaan
yang ada hubungannya dengan kegiatan perusahaan.
Fungsi keuangan merupakan salah satu bidang fungsional dalam
perusahaan yang menangani keuangan dalam perusahaan, mengumpulkan,
mencatat, menganalisis dan memantau beraneka ragam data yang
3
diperolehnya dari berbagai satuan dan bidang fungsional lainnya dalam
perusahaan. PT. Traktor Nusantara merupakan sebuah perusahaan besar yang
telah lama menjual alat-alat berat seperti Traktor untuk kebutuhan masyarakat
luas. Dimana dalam menjalankan usahanya selayaknya telah efisien dan
efektif dalam pengelolaan keuangan. Akan tetapi, terdapat beberapa
kelemahan yang dapat dilihat dari seringnya terjadi keterlambatan pencatatan
penjualan, pihak yang menerima uang dan yang mencatat uang ke agenda
ditangani satu orang, dan lain sebagainya. Hal ini dapat berdampak kepada
terjadinya penyalahgunaan atau penyelewengan kas masuk dan kas keluar,
sehingga tingkat laba dapat dipengaruhi. Dengan adanya permasalahan
tersebut diatas maka pihak manajemen PT. Traktor Nusantara mengadakan
audit untuk mengevaluasi dan menganalisis pengelolaan keuangan serta
masalah kegiatan dan cara-cara pengelolaan keuangan yang baik dan benar.
Audit manajemen terhadap fungsi keuangan menitikberatkan pada
kegiatan pengelolaan keuangan perusahaan yang dilaksanakan dengan maksud
untuk mengetahui apakah pengelolaan keuangan sudah dilakukan sesuai yang
ditetapkan. Dengan kata lain, audit manajemen terhadap fungsi keuangan
sebagai suatu antisipasi terjadi kesalahan/kelemahan, sehingga terwujud
kegiatan keuangan yang efektif, efisien dan ekonomis.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka dalam penelitian ini penulis
mengangkat judul “ Audit Manajemen Terhadap Fungsi Keuangan Pada PT.
Traktor Nusantara di Makassar “.
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang pemikiran tersebut maka yang menjadi
masalah pokok dalam penulisan ini adalah apakah Audit manajemen terhadap
fungsi keuangan pada PT. Traktor Nusantara di Makassar sudah memenuhi
standar yang telah ditetapkan perusahaan.
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan diadakannya penelitian pada PT. Traktor Nusantara di
Makassar adalah untuk mengetahui audit manajemen terhadap fungsi
keuangan pada PT. Traktor Nusantara di Makassar sudah memenuhi standar
yang telah di tetapkan perusahaan.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian pada PT. Traktor Nusantara di Makassar
adalah sebagai berikut :
1. Memberikan bahan pertimbangan dan masukan bagi manajemen
perusahaan dalam melaksanakan pengelolaan keuangan.
2. Bagi penulis dapat mengetahui praktek yang sesungguhnya dan
mengetahui sampai sejauh mana teori yang didapatkan selama kuliah
diterapkan di perusahaan.
3. Hasil penelitian ini dapat diharapkan membantu manajemen perusahaan
dalam menyusun rencana, kebijakan dan strategi untuk meningkatkan
pencapaian tujuan perusahaan dimasa yang akan datang.
4. Bagi ilmu pengetahuan
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Audit Manajemen
Konsep audit manajemen merupakan suatu alat yang belum lama
dikembangkan dan telah memperoleh pengakuan yang luas dalam
penggunaannya. Audit manajemen adalah sering disebut dengan audit
operasional merupakan bidang audit internal yang dapat dilakukan oleh
auditor eksternal ( Akuntan Publik ) maupun editor internal yang menjadi
karyawan pada perusahaan atau pun kesatuan organisasi yang diperiksa.
Audit manajemen berbeda dengan audit keuangan. Tujuan utama audit
keuangan adalah untuk memeriksa kewajaran laporan keuangan suatu
perusahaan dalam jangka waktu tertentu. Sedangkan audit manajemen
dimaksudkan untuk perbaikan tujuan atau sasaran yang tidak tercapai dan
menilai efisiensi dan efektifitas perusahaan.
Pengertian audit manajemen telah banyak dikemukakan oleh para
ilmuwan sesuai dengan persepsi dan sudut pandang yang
melatarbelakanginya. Audit operasional sebagai suatu konsep yang baru
menurut beberapa ahli dibedakan dengan audit manajemen sehingga
belum mempunyai suatu pengertian yang mantap. Para ahli membedakan
pengertian audit operasional dengan audit manajemen hanya sebatas pada
kegiatan fungsi-fungsi yang ada dalam perusahaan, sedangkan lingkup
audit manajemen lebih luas dari audit operasional yang menyangkut
semua aspek yang terjadi dalam proses manajemen, dapat dikatakan disini
5
6
bahwa audit manajemen bukan saja memeriksa kegiatan fungsi-fungsi
yang ada dalam perusahaan, akan tetapi tugas audit ini juga meliputi
pengujian, penilaian berbagai kebijakan dan tindakan-tindakan manajemen
untuk memperoleh suatu keyakinan apakah kondisi-kondisi telah sesuai
dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Menurut Supriyono (1990 : 11) audit manajemen adalah kegiatan
mengumpulkan informasi faktual dan signifikan melalui interaksi
(pemeriksaan, pengukuran dan penilaian serta penarikan kesimpulan)
secara sistematis, obyektif dan terdokumentasi yang berorientasi pada azas
nilai manfaat terhadap manajemen suatu organisasi secara keseluruhan
untuk menilai unsur-unsur manajemen apakah telah direncanakan,
dijalankan dan dikendalikan dengan prinsip-prinsip manajemen yang baik
dan benar sehingga organisasi melalui fungsi-fungsinya dapat mencapai
tujuan yang direncanakan.
Siagian ( 2007 : 15 ) mengemukakan bahwa “ Audit manajemen
adalah suatu bentuk pemeriksaan yang bertujuan untuk meneliti dan
menilai kinerja perusahaan disoroti dari sudut pandang peningkatan
efisiensi, efektifitas, dan produktivitas kerja dalam berbagai
komponennya”.
Untuk jelasnya pemahaman-pemahaman mengenai audit manajemen
berikut ini dikemukakan beberapa defenisi yang dikutip Amin Wijaya
Tunggal :
7
Manajemen audit adalah suatu teknik yang secara literature dan
sistematis digunakan untuk menilai efektivitas unit atau pekerjaan
dibandingkan dengan standar-standar perusahaan dan industri dengan
menggunakan petugas-petugas yang ahli dalam lingkup obyek yang
dianalisa untuk meyakinkan manajer bahwa tujuannya dilaksanakan dan
keadaan yang dibutuhkan perbaikan ditemukan.
Menurut Muliyadi ( 2011 : 9 ) memberikan arti sebagai berikut : suatu
proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara
objektif mengenai pertanyaan-pertanyaan tentang kegiatan dan kejadian
ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara
pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan criteria yang telah ditetapkan, serta
penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan.
Berdasarkan berbagai definisi audit diatas maka dapat disimpulkan
bahwa audit manajemen adalah suatu bentuk pemeriksaan untuk menilai,
mengevaluasi serta menganalisis bukti-bukti yang ada untuk memberikan
suatu penilaian terhadap kinerja manajemen dalam mengelola perusahaan,
apakah telah berjalan secara efisien, efektif, dan ekonomis dan melaporkan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan disertai dengan rekomendasi
tentang kemungkinan perbaikan tercapainya tujuan perusahaan.
1. Pengujian yang obyektif terhadap perusahaan atau unit-unit organisasi
dan penggunaan yang optimum dari sumber daya dan fasilitas yang
ada.
2. Evaluasi yang obyektif terhadap prestasi perusahaan.
8
3. Identifikasi terhadap kelemahan-kelemahan dalam organisasi dan
internal kontrol.
4. Identifikasi efisiensi dan kekurangan-kekurangan yang perlu
diperbaiki.
5. Melaporkan tingkat efektifitas organisasi tujuan, kebijakan, standar-
standar, prosedur-prosedur dengan membantu manajemen untuk
mencapai prestasi yang baik.
6. Memberikan rekomendasi untuk peningkatan.
B. Tujuan Audit Manajemen
Audit manajemen bertujuan untuk meningkatkan peranan perencanaan
dan pengendalian manajemen. Dalam audit manajemen dievaluasi, efisiensi,
efektivitas, dan kehematan pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan
organisasi.
Menurut Mulyadi (2011 : 72) tujuan dari audit manajemen adalah
mengevaluasi kinerja, mengidentifikasi kesempatan untuk peningkatan, dan
membuat rekomendasi untuk perbaikan atau tindakan lebih lanjut.
Supriyono (1990 : 22) mengemukakan bahwa audit manajemen
memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Mengedintifikasikan tujuan, sasaran, peraturan, prosedur, dan struktur
organisasi yang belum ditentukan sebelumnya.
2. Mengedintifikasikan kriteria pengukuran pencapaian tujuan organisasi dan
penilaian prestasi manajemen.
9
3. Secara independen dan obyektif menilai prestasi individual dan kegiatan
unit organisasi tertentu.
4. Menentukan apakah organisasi mematuhi tujuan, kebijakan, sasaran,
peraturan, prosedur, dan struktur organisasi yang telah ditentukan
sebelumnya.
5. Menentukan efisiensi, efektivitas, dan kehematan sistem perencanaan dan
pengendalian perencanaan.
6. Mengidentifikasi kemacetan potensial yang mungkin terjadi di masa yang
akan datang dan bagaimana cara mengatasinya.
7. Menyediakan saluran komunikasi tambahan antara manajemen pelaksana
dengan manajemen puncak.
Tujuan audit manajemen adalah ditentukan oleh manajemen dan standar
profesional. Biasanya tujuan tersebut adalah meninjau keadaan dan efektifitas
pengendalian intern perusahaan. Tujuan eksternal audit ditentukan oleh peraturan
atau wakil pemegang saham yang menugaskannya, biasanya tujuannya adalah
menyatakan pendapat atas kewajaran laporan keuangan. Manajemen audit
memperhatikan semua aspek aktivitas perusahaan, baik keuangan maupun non
keuangan. Eksternal audit memberikan perhatian terutama pada aspek keuangan.
Meskipun audit manajemen memiliki banyak manfaat, namun juga memiliki
beberapa keterbatasan yang menurut Supriyono (1990 : 23) disebabkan oleh tiga
faktor, yaitu :
10
a. Pengetahuan pemeriksaan manajemen
Kurangnya pengetahuan pemeriksa manajemen terhadap teknik pemeriksaan
dan obyek yang diperiksa merupakan salah satu keterbatasan penting. Untuk
mengatasinya perlu pendidikan dan pelatihan bagi pemeriksa manajemen.
b. Waktu pemeriksaan
Waktu merupakan faktor pembatas pemeriksa manajemen untuk mencapai
tujuan dan manfaat audit manajemen. Ini menyebabkan pemeriksa harus dapat
dengan segera memberikan informasi pada manajemen masalah yang timbul dan
cara-cara yang tepat untuk mengatasinya.
c. Biaya pemeriksaan
Pemeriksa manajemen harus selalu ingat bahwa biaya merupakan salah satu
faktor keterbatasan dalam melaksanakan audit. Oleh karena itu pemeriksa
manajemen harus dapat menghemat biaya pemeriksaannya agar obyek yang
diperiksa dapat lebih banyak.
C. Ruang Lingkup Audit Manajemen
Ruang lingkup audit manajemen meliputi suatu program fungsi atau
kondisi keseluruhan dari suatu organisasi. Namun terdapat perusahaan yang
memendang perlu diadakan audit manajemen terhadap organisasinya secara
periodik guna memastikan bahwa organisasinya berjalan dngan baik.
11
Pembatasan lingkup audit manajemen pada fungsi atau bagian tertentu
biasanya dilakukan mengingat terbatasnya dana yang disediakan perusahaan
untuk membiayai proses audit. Oleh karena itu dilakukan pemilihan obyek
yang diperiksa. Bagian organisasi yang bagus atau sebaliknya bagian yang
paling berpeluang untuk meningkatkan keuntungan seringkali menjadi obyek
manajemen.
Audit manajemen mencakup setiap aspek ekonomisasi, efisiensi,
danefektifitas yang beraneka ragam dalam suatu organisasi, oleh karena itu
dapat mencakup beraneka ragam aktivitas yang luas. Sebagai contah,
efektifitas dari program advertensi atau efisiensi keryawan pabrik merupakan
bagian dari suatu audit manajemen (Tunggal, (2009:8).
D. Kertas Kerja Audit Manajemen
Kertas kerja audit manajemen merupakan alat yang paling penting bagi
audit. Adapun yang dimaksud dengan kertas kerja audit adalah catatan-catatan
yang diselenggarakan oleh auditor mengenai prosedur audit yang
ditempuhnya, pengujian yang dilakukannya, informasi yang diperolehnya, dan
simpulan yang dibuatnya sehubungan dengan auditnya.
Seorang auditor dalam menjalankan tugasnya harus mengumpulkan
bukti-bukti yang berhubungan dengan tujuan dan luasnya audit yang
dilakukan. Dokumentasi bukti-bukti harus kuat. Bukti yang cukup adalah
bukti yang dapat memberikan informasi yang aktual, memadai dan
12
meyakinkan untuk mendukung kesimpulan dan pemberian rekomendasi atau
objek yang diperiksa.
Dokumentasi pemeriksa meliputi kegiatan penghimpunan dan pencatatan
yang berhubungan dengan audit. Tipe dokumentasi pada umumnya meliputi
berbagai bagan, analisa keuangan, laporan intern dan berbagai catatan yang
dikumpulkan selama diadakan audit manajemen.
Dokumentasi pada umumnya terdiri dari :
- Program kerja audit
- Dokumen yang diperoleh selama tahap pengumpulan data
- Wawancara dan pengamatan fisik
- Kuisioner manajemen
- Memoranda yang dibuat oleh pemeriksa selama tahapan pemeriksaan
- Memoranda survey
- Kuisioner yang berasal dari wawancara mendalam dengan pegawai
departemen
- Memoranda yang disusun selama tahap analisa audit yang mendalam
kertas kerja (working paper) harus disusun secara baik dan sistematis
untuk memudahkan pemeriksa dalam menyusun laporan hasil audit.
E. Laporan Hasil Audit Manajemen
Hasil akhir audit adalah penyusunan laporan hasil audit yang dilakukan.
Suatu laporan mengandung uraian mengenai kegiatan apa yang dilakukan,
13
daerah-daerah mana yang perlu mendapat perbaikan atau rekomendasi yang
diusulkan.
Laporan audit manajemen pada umumnya berisi penjelasan mengenai
tujuan dan ruang lingkup penugasan, pendekatan-pendekatan yang digunakan
oleh auditor, temuan-temuan khusus dan rekomendasi jika perlu atas bagian-
bagian yang diperiksa. Mengenai format dan bentuk laporan tergantung dari
pihak yang memberi tugas.
Laporan audit hendaknya dapat memberikan motivasi kepada unit
manajemen yang diperiksa untuk melaksanakan tindakan lanjut atas
rekomendasi-rekomendasi yang diberikan dalam laporan tersebut. Kualitas
laporan audit merupakan hasil dari proses sistematis yang menggunakan
disiplin tertentu yang secara sadar dilaksanakan oleh kedua tim audit, anggota
tim dan supervise audit.
F. Peran Dan Fungsi Audit Manajemen
Kredibilitas profesional seorang auditor dan pengalaman manajemen audit
yang harus mampu secara menyeluruh memahami operasi yang diaudit. Ini
berarti auditor manajemen yang efektif harus telah mengembangkan
kemampuannya, keterampilan pekerjaan audit dan pengalaman ekstensif dari
system pengendalian manajemen dan praktek dibanyak usaha yang berlainan.
Manajemen audit harus mempunyai pandangan manajemen. Ini termasuk
kemampuan untuk mengidentifikasi tujuan manajemen dan semangat untuk
membuat pertimbangan yang berani dari pandangan suatu unit untuk
14
mengujinya secara efektif. Semua pertimbangan audit yang merupakan dasar
dan keputusan tindakan manajemen harus disajikan dengan keyakinan.
Auditor manajemen adalah anggota manajemen yang diharapkan
mempunyai integritas dalam membuat pertimbangan pada informasi yang
terbaik dan tersedia pada saat itu. Mereka harus bertindak seperti manajer dan
siap berdiri diatas pertimbangan yang mereka telah buat. Manajemen audit
harus bertanggung jawab pada kualitas dan integritas pada penasehat atau
konsultan. Proses ini harus termasuk manajemen perusahaan atau orang-orang
kepada siapa temuan yang akan dilaporkan.
Manajemen auditor atau eksternal auditor harus melakukan koordinasi
usaha mereka bersama-sama. Teknik-teknik yang digunakan dalam
pemeriksaan keuangan baik oleh manajemen maupun eksternal auditor
mungkin adalah sama, akan tetapi tujuannya dan hasil yang diharapkan
bervariasi. Auditor harus mengembangkan hubungan yang kuat dan
berkesinambungan.
1. Tahapan Audit Manajemen
Audit manajemen atau pemeriksaan manajemen perlu memiliki suatu
kerangka tugas untuk pedoman baginya dalam bekerja, tanpa ada kerangka
yang tersusun baik auditor akan banyak menghadapi kesulitan, dalam
menghadapi pekerjaan, mengingat bahwa struktur perusahaan ataupun
kegiatannya sekarang ini sudah demikian maju dan rumit.
15
Suatu langkah yang diiringi oleh suatu program pemeriksaan yang detail
dan terperinci dapat memberikan dasar kerja audit operasional atau audit
manajemen dengan baik.
Agar audit manajemen dapat mencapai sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan, maka perlu adanya rancangan audit. Setiap tahap audit harus
dirancang sedemikian rupa sehingga setiap tahap dapat mencapai tujuannya
dan tahap sebelumnya jelas akan mempengaruhi tahap selanjutnya.
Menurut R.A Supriyono (1990 : 24), tahapan-tahapan audit manajemen
adalah setiap audit manajemen mempunyai tahapan yaitu :
1. Persiapan pendahuluan
2. Penelitian lapangan
3. Pengembangan program dari hasil penelitian
4. Pelaksanaan pemeriksaan
5. Pelaporan dan tindak lanjut kepada manajemen perusahaan
Sedangkan sistematika laporan audit manajemen adalah :
1. Latar belakang informasi
2. Luas pemeriksaan
3. Temuan-temuan
4. Rekomendasi pemeriksaan
Laporan audit manajemen harus mencerminkan kemahiran jabatan yang
diterapkan dalam suatu tahap audit yang harus didukung oleh bukti
dokumenter yang dicatat dalam kertas kerja.
16
Sebelum laporan audit dibuat perlu disusun terlebih dahulu draft laporan
yang bertujuan untuk didiskusikan, dengan manajer unit organisasi. Dalam
hal ini, pihak auditor harus menjelaskan kertas kerja yang telah dibuat sebagai
alat bukti yang menjadi temuan, kesimpulan dan rekomendasinya.
Dokumentasi kertas kerja tentang catatan penting mengenai proses
pelaksanaan audit untuk memperoleh dan menganalisis bukti secara logis.
Penulisan laporan audit yang baik akan memberikan manfaat, yaitu menarik
perhatian dari manajemen mengenai unit organisasi yang diperiksa dan
digunakan oleh pihak manajemen sebagai dasar pembuatan keputusan untuk
menentukan tindakan perbaikan tertentu terhadap unit organisasi yang
diperiksa dan bermanfaat untuk memberikan saran-saran dan menyediakan
alternatif dalam hal masalah peningkatan efisiensi, dan kehematan unit
organisasi yang diperiksa.
Selain itu tahap laporan merupakan tahapan tindak lanjut terhadap saran-
saran yang telah diberikan oleh pemeriksa kepada pihak manajemen, hal ini
sangat penting karena adanya inefisiensi, inefektif yang ditemukan dalam
audit akan selalu terjadi apabila tidak ada kolektif. Temuan-temuan yang
diperoleh berguna sebagai peoman bagi pihak manajemen perusahaan untuk
membuat tindakan korektif terhadap adanya inefisien. Inefetivitas dan dari
suatu unit organisasi tertentu yang diperiksa. Namun pihak manajemen
perusahaan juga harus mempertimbangkan masalah biaya dan manfaat setiap
alternatif tindakan perbaikan.
17
G. Fungsi Keuangan Dan Kegiatan Fungsi Keuangan
1. Fungsi Keuangan
Fungsi keuangan adalah harus menjamin adanya sistem yang sama untuk
penyusunan kegiatan dan biaya-biaya yang terjadi diluar kegiatan pokok
perusahaan. Fungsi bagian keuangan dalam suatu organisasi adalah
mengumpulkan, menganalisa dan memonitor data dari seluruh kegiatan
fungsional dalam perusahaan. Peranan bagian keuangan adalah sangat efektif
oleh karena pada dasarnya setiap unit kegiatan membutuhkan biaya. Apabila
peranan bagi keuangan menjadi positif, maka setiap unit akan berfungsi untuk
mengawasi jalannya kegiatan yang utama (R.A Supriyono, 1990 : 27).
Berdasarkan penjelasan diatas, maka ada dua peranan fungsi keuangan
sebagai alat utama dalam proses pembentukan keputusan sebagai berikut :
1. Bagian keuangan memberikan petunjuk yang berarti untuk meningkatkan
keberhasilan perusahaan dalam jangka panjang.
2. Pengarahan dan dukungan dapat diberikan oleh bagian keuangan dalam
bentuk kegiatan yang dapat menghasilkan pendapatan bersih dan
pengembalian modal selama periode berjalan. Hal ini dapat dilakukan
dengan meningkatkan kegiatan pada anggaran belanja dan mengarahkan
maksudnya untuk memonitor pelaksanaan kegiatan perusahaan terhadap
standar kegiatannya.
Fungsi dasar manajemen keuangan menyangkut tanggung jawab dan
tugas para manajer keuangan berbeda dari satu perusahaan ke perusahaan lain.
18
Namun, perbedaan itu hanya bersifat nuansa karena besaran perusahaaan,
sebab pada galibnya tugas pokok manajer keuangan menyangkut antara lain
pengambilan keputusan tentang penanaman modal, pembiayaan kegiatan
bisnis dan pembagian deviden yang berhasil diraih kepada pihak-pihak yang
berhak menerimanya, seperti pemodal dan pemilik saham di samping
menjamin kepuasan berbagai pihak yang berkepentingan, baik internal
maupun eksternal.
Untuk menyelenggarakan tugas pokok itu, seorang manajer keuangan
dengan bantuan stafnya terlibat dalam paling sedikit empat jenis kegiatan
penting. Pertama: Turut terlibat dalam perencanaan dan peramalan berbagai
kegiatan bisnis, termasuk perencanaan produk, perencanaan pemasaran,
promosi, perkiraan volume penjualan dan segi-segi bisnis lainnya untuk
kepentingan yang bersangkutan bekerja sama dengan para manajer satuan
bisnis dan berbagai bidang fungsional yang terdapat dalam perusahaan.
Kedua: Seorang manajer keuangan mutlak perlu memberikan perhatian yang
serius pada segi investasi dan sumber pembiyaannya. Pentingnya investasi
mendapat perhatian terlihat dengan makin jelas terutama dalam hal perusahaan
berhasil meningkatkan volume penjualan produknya yang memungkingkan
perusahaan meningkatkan produksi dan memperluas pasar untuk mana
diperlukan investasi baru, baik yang bersumber dari dalam perusahaan sendiri
maupun yang digali secara ekstern. Ketiga: Karena keterbatasan kemampuan
perusahaan menggali, memperoleh dan menguasai berbagai sumber serta
sarana dan prasarana kerja, prinsip efisiensi harus dipegang teguh. Manajer
19
keuangan memainkan peranan yang tidak kecil artinya dalam membantu para
manajer bukan keuangan utuk bekerja sedemikian rupa sehingga prinsip itu
benar-benar diterapkan karena tidak ada pembenaran yang dapat
diketengahkan untuk bekerja dengan cara-cara yang tidak efisien. Keempat:
Jika perusahaan tumbuh dan berkembang, sangat mungkin manajemen
perusahaan harus berpaling ke pasar uang dan pasar modal untuk mencari
dana tambahan. Untuk maksud itu, dari seorang manajer dituntut pemahaman
yang tepat tentang pasar modal dan pasar uang di lingkungan mana
perusahaan bergerak.
2. Kegiatan Fungsi Keuangan
Kegiatan fungsi keuangan merupakan kegiatan utama yang harus
dilakukan oleh personil yang bertanggung jawab dalam bidang tertentu. Oleh
karena itu, personil berperanan dalam usaha yang utama seperti strategi harga
dan analisa biaya yang dibutuhkan fungsi keuangan harus mempunyai system
yang sama untuk penyusunan kegiatan dan biaya-biaya diluar kegiatan pokok
perusahaan (R.A Supriyono, 1990 : 29).
Auditor manajemen terdiri dari dua dasar fungsi yang tetap obyektif tetapi
berbeda yaitu :
- Obyek pertama adalah memeriksa atau mengevaluasi keefektifitan bagian
keuangan meliputi keseluruhan organisasi termasuk pelaksanaan dari
berbagai macam unit.
20
- Obyek kedua dari audit yang kedua adalah untuk mengatur efisiensi
didalam fungsi keuangan, akuntansi, anggaran dan pedomaan kebijakan.
Proses pemeriksaan manajemen obyek keuangan :
a. Langkah pertama dalam proses ini adalah mengadakan pemeriksaan awal
dan selanjutnya memeriksa obyek dari fungsi keuangan dalam organisasi
tersebut.
b. Bagian keuangan yang obyektif harus ditingkatkan dengan dua tujuan
yang harus selalu diingat.
c. Proses pemeriksaan manajemen harus berhati-hati menganalisa
perencanaan ikhtisar fungsi keuangan.
d. Di dalam phase proses perencanaan pemeriksaan keuangan harus
memperhatikan mutu dan keefektifan dari pimpinan perusahaan.
e. Kebenaran dari fungsi keuangan dalam perusahaan ditunjukkan dalam cara
kerja fungsi ini pada luasnya struktur organisasi perusahaan. Agar supaya
fungsi keuangan memberikan pertolongan yang berarti dan bermanfaat,
maka harus bebas dari kegiatan unit yang lain dan pada tingkat yang sama
seperti pada setiap unit lain yang lebih utama.
f. Fungsi pengawasan dibagi dalam dua bagian dalam unit keuangan :
akuntansi dan anggaran belanja / analisa keuangan bidang akuntansi
bertanggung jawab untuk menyusun, memilih, menganalisa dan
melaporkan hasil kegiatan bagian keuangan.
g. Pengawasan yang terpenting dalam fungsi akuntansi harus dievaluasi dan
diperiksa.
21
h. Proses pemeriksaan dalam anggaran belanja dan analisa keuangan berbeda
dengan pengawasan mesin yang mendetail yang dibutuhkan dalam
akuntansi untuk menjamin keefektifan sumber-sumber keuangan
perusahaan.
i. Staf pemeriksaan manajemen harus berhati-hati meneliti kembali berbagai
pertanyaan dalam daftar 12 dan anggaran belanja.
3. Pengertian Efisiensi, Efektifitas dan Ekonomisasi
Dalam kondisi usaha yang sangat kompotitif akhir-akhir ini apabila dalam
rangka menghadapi era perdagangan bebas, maka konsekuensinya masalah
efisiensi, efektifitas dan ekonomisasi menjadi isu yang signifikan.
Menurut Hans Hartikahadi (1990 : 175), dapat diuraikan sebagai berikut :
a. Efektifitas dimaksud bahwa produk akhir suatu kegiatan operasi telah
mencapai tujuannya baik ditinjau dari segi kualitas hasil kerja, kuantitas
hasil kerja maupun batas waktu yang ditargetkan.
b. Ekonomis berarti cara penggunaan suatu barang (hal) secara berhati-hati
dan bijak (prudent) agar diperoleh hasil yang terbaik.
c. Efisiensi berarti bertindak dengan cara yang dapat meminimalisir kerugian
atau pemborosan sumber daya dalam melaksanakan atau menghasilkan
sesuatu.
22
4. Program AuditManajemen Fungsi Keuangan
Menurut Alexander Hamilton Institut yang dikutip oleh Amin Wijaya
Tunggal dalam bukunya Manajemen Audit (1986 : 42-46) mengemukakan
bahwa :
Program audit manajemen fungsi keuangan :
1. Proses Audit Manajemen Obyek Keuangan
a. Langkah pertama dalam proses ini mengadakan audit awal dan selanjutnya
memerika obyek dan fungsi keuangan harus dievaluasi, keobyektifan
keuangan harus dievaluasi dengan maksud untuk menentukan bahwa
mereka mendukung langsung obyektif yang paling penting.
b. Bagian keuangan yang tingkatan serta obyektif dengan dua tujuan yang
harus selalu di ingat. Pertama, untuk menjamin bahwa kegiatan keuangan
pada organisasi tersebut terus berjalan dan diperlukan adanya peningkatan
dalam pengawasannya.
2. Perencanaan
a. Proses audit manajemen harus berhati-hati menganalisa perencanaan
ikhtisar fungsi keuangan.
b. Di dalam fase proses perencanaan pemeriksaan keuangan harus
memperhatikan mutu dan keefektifan dari pimpinan perusahaan.
23
3. Organisasi
Kebenaran dari fungsi keuangan dalam perusahaan ditunjukkan
dengan cara kerja fungsi ini pada luasnya struktur organisasi
perusahaan.
4. Pengawasan
Fungsi keuangan dibagi dalam dua bagian unit akuntansi dan anggaran
belanja analisa keuangan bidang akuntansi bertanggung jawab untuk
menyusun, memilih, menganalisa dan melaporkan hasil kegiatan
keuangan.
5. Akuntansi
Pengawasan yang terpenting dalam fungsi akuntansi harus dievaluasi
dan diperiksa untuk menentukan kuat lemahnya proses pengawasan
akuntansi.
6. Anggaran belanja dan analisa keuangan
a. Anggaran belanja dan analisa keuangan dibuat untuk menjamin bahwa
informasi yang benar dapat diperoleh dan dapat dibuktikan
kebenarannya.
b. Staf pemeriksa manajemen keuangan berhati-hati meneliti kembali
berbagai pertanyaan anggaran belanja dan analisa keuangan.
H. Kerangka Fikir
PT. Traktor Nusantara merupakan perusahaan yang bergerak dalam
bidang pembuatan alat-alat berat seperti Traktor, dll. Dalam meningkatkan
24
dan mempertahankan eksistensinya didunia bisnis, perusahaan harus mampu
menerapkan praktek-praktek manajemen yang sehat terutama dalam bidang
keuangan perusahaan. Untuk itu perusahaan perlu mengevaluasi dan menilai
praktek-praktek akuntansi dan keuangan pada bagian keuangan perusahaan
agar dapat mengetahui apakah fungsi bagian keuangan sudah melaksanakan
fungsinya dengan baik dalam mendukung tercapainya tujuan perusahaan.
Salah satu alat manajemen yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
kinerja bagian keuangan perusahaan adalah audit manajemen, dimana melalui
kegiatan ini akan dapat ditemukan hal-hal yang dapat menjadi masalah dimasa
depan atau kelemahan-kelemahan dalam praktek keuangan yang dilakukan
perusahaan, sehingga dapat dilakukan perbaikan secepat mungkin.
Adapun kerangka fikir yang telah diuraikan dapat digambarkan dalam
bentuk skema sebagai berikut :
Gambar 1. Kerangka pikir
PT. TraktorNusantara
FungsiKeuangan
HasilRekomendasi
AuditManajemen
25
Keterangan Kerangka Pikir
Dari analisis data yang ditemukan akan diperoleh kekuatan dan
kekurangan sistem keuangan serta pelaksanaannya dalam perusahaan. Hasil
temuan yang diperoleh akan dibuat laporan audit beserta dengan rekomendasi
perbaikan jika ditemukan kekurangan dalam system keuangan perusahaan
tersebut.
I. Hipotesis
Dalam kaitannya dengan pokok permasalahan yang telah dikemukakan
diatas, maka penulis menegaskan hipotesis penelitian penulisan proposal ini
adalah merupakan jawaban sementara yaitu : “Diduga bahwa audit
manajemen terhadap fungsi keuangan pada PT. Traktor Nusantara di
Makassar sesuai dengan standar yang telah ditetapkan perusahaan.
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini akan dilaksanakan di Makassar khususnya pada PT.
Traktor Nusantara di Makassar. Penelitian ini dilakukan di Kota Makassar.
Waktu penelitian diperkirakan kurang lebih 2 (dua) bulan mulai April-Mei
2014.
B. Metode Pengumpulan Data
Untuk membantu penyelesaian permasalahan pokok diatas, maka penulis
melakukan beberapa metode penelitian yang sifatnya memudahkan pada saat
menganalisis permasalahan tersebut.
a. Observasi, yaitu mengadakan pengamatan secara langsung terhadap tempat
penelitian.
b. Wawancara, (tanya jawab) yang dilakukan dengan pimpinan dan
beberapa karyawan berkaitan dengan data-data yang diperlukan dalam
penyusunan skripsi ini.
c. Dokumentasi, yaitu mengumpulkan data dengan cara mengambil data-data
dari catatan, dokumentasi, administrasi yang sesuai dengan masalah yang
diteliti.
26
27
C. Jenis dan Sumber Data
Untuk menunjang kelengkapan dari penelitian ini, maka penulis mencoba
memperoleh data yang terdiri dari atas:
1. Jenis data
a. Data kualitatif, yaitu daya yang diperoleh dari hasil perusahaan baik dalam
bentuk infomrasi secara lisan maupun secara tertulis.
b. Data kuantitatif yaitu data yang diperoleh dari perusahaan yang diteliti
dalam bentuk angka-angka dan dapat digunakan untuk pembahasan lebih
lanjut.
2. Sumber Data
a. Data primer, yaitu data yang diperoleh dengan cara mengadakan
pengamatan langsung pada perusahaan dan wawancara secara langsung
dengan pimpinan beserta karyawannya yang ada kaitannya dengan
penulisan skripsi ini.
b. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari perusahaan berupa
dokumen - dokumen dan buku literatur serta laporan tertulis dari luar
perusahaan yang ada hubungannya dengan penulisan skripsi ini.
C. Metode Analisis
Berdasarkan judul yang penulis ambil dalam penelitian ini, serta
pokok permasalahan yang ada maka untuk menganalisa data yang
28
diperoleh dari hasil lapangan, penulis menggunakan metode penelitian
deskriktif kualitatif.
Metode deskriktif kualitatif ini ditunjukan untuk mendapatkan
informasi tentang berbagai kondisi lapangan yang bersifat tanggapan dan
pandangan terhadap prosedur audit manajemen terhadap fungsi keuangan
pada PT. Traktor Nusantara di Makassar.
D. Definisi Operasional
Konsep operasional yang digunakan dalam penulisan ini adalah
masing-masing sebagai berikut :
1. Audit adalah suatu proses sistematik untuk menghimpun dan
mengevaluasi bukti-bukti secara obyektif mengenai asersi-asersi
tentang berbagai tindakan atau kejadian ekonomi untuk menentukan
tingkat kesesuaian antara asersi-asersi tersebut dengan kriteria yang
telah ditentukan dan menyampaikan hasilnya kepada para pemakai
yang berkepentingan.
2. Audit manajemen adalah suatu audit terhadap kegiatan operasional
yang telah ditentukan oleh manajemen untuk mengetahui apakah
kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien dan
ekonomis.
3. – Efektifitas dimaksudkan bahwa produk akhir suatu kegiatan operasi
telah mencapai tujuannya baik ditinjau dari segi kualitas hasil kerja,
kuantitas hasil kerja maupun batas yang telah ditargetkan.
29
ii. Ekonomisasi berarti cara penggunaan suatu barang serta berhati-hati
dan bijak agar diperoleh hasil yang terbaik.
iii. Efisiensi berarti bertindak dengan cara yang dapat meminimalisir
kerugian atau pemborosan sumber daya dalam melaksanakan atau
menghasilkan sesuatu.
4. Fungsi keuangan adalah harus menjamin adanya sistem yang sama
untuk meyusun kegiatan dan biaya-biaya yang terjadi diluar kegiatan
pokok perusahaan.
30
BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
Berawal di sebuah kantor di jalan Majapahit Jakarta, PT. Traktor Nusantara
mengawali usahanya dengan menjadi distributor sebuah merk terkenal di dunia
traktor pertanian yaitu Massey Ferquson Farm Tractor. Dengan akuntabilitas
yang didasari integritas, selama 6 tahun berturut-turut, PT. Traktor Nusantara
menambah produk-produk unggulan dengan menjadi distributor perkins engine
pada tahun 1976, Toyota industrial equipment pada tahun 1980, Hitachi Sumitomo
Crane dan Link Belt Crane pada tahun 1981.
PT. Traktor Nusantara mendirikan anak perusahaan, PT. Swadaya Harapan
Nusantara, yang bergerak dalam bidang perakitan Toyota Forklibt dan Massey
Ferquson Farm Tractor. Setelah perkembangan pesat pada awal dekade pertama,
PT. Traktor Nusantara melakukan langkah besar dengan mendirikan kantor pusat
untuk lebih meningkatkan pelayanan ke pelanggang dalam segala hal untuk terus
menuju perkembangan dan kesuksesan, bersama-sama dengan stakeholder. PT.
Traktor Nusantara menempati kantor pusatnya di jalan Pulogadung Raya No. 32
kawasan industri Pulogadung, Jakarta-Indonesia. Untuk meningkatkan penjualan
dan kepuasan konsumen khususnya dalam memperoleh suku cadang yang asli,
berkualitas dan cepat, PT. Traktor Nusantara memperluas jaringannya dengan
menunjuk Dealer suku cadang dan service, khususnya untuk produk Toyota dan
Perkins.
30
31
Dalam kurun waktu 9 tahun, PT. Traktor Nusantara menetapkan untuk
mendirikan beberapa cabang sampai pusat kegiatan yang meliputi Sales-Part-
Service yang tersebar di seluruh Indonesia beserta pendirian beberapa Service
Point lainnya. PT. Traktor Nusantara berhasil mendapatkan sertifikat manajemen
mutu ISO 9001:2000. Dengan menjalankan system manajemen 3 W (Winning
Concept, Winning System and Winning Team) serta PDCA (Plan, Do, Check,
Action) Cycle secara terus-menerus, menjadikan PT. Traktor Nusantara dapat
memberikan total solusi bisnis secara menyeluruh (Sales, Part-Service, Use
Equipment and Rental). Dalam meningkatkan kegiatan operasional manajemen
yang lebih baik dan efektif maka PT. Traktor Nusantara menggunakan sistem
SAP yang meningkatkan efisiensi kegiatan operasioanal berkaitan dengan proses
pengelolaan data secara online dan real time.
Dengan semangat tinggi mengejar keunggulan serta selalu berusaha mencapai
yang terbaik, PT. Traktor Nusantara berhasil mencapai revenue 1 Triliun, dimana
hal ini menjadi sebuah titik awal perjalanan untuk mencapai target yang lebih
tinggi lagi di masa depan. PT. Traktor Nusantara tidak pernah puas dengan kata
“sekedar cukup”, dengan selalu memiliki pemikiran jangka panjang serta misi
yang kuat untuk terus meningkatkan kapabilitas dan kinerja. Sehingga saat ini
berbagai penghargaan dan prestasi telah dicapai oleh PT. Traktor Nusantara dalam
beberapa bidang. Hal ini membuktikan bahwa PT. Traktor Nusantara telah
setingkat lebih tinggi lagi. Untuk menopang sebuah pertumbuhan yang
berkesinambungan secara signifikan, maka di perlukan tuntutan perilaku kepada
semua karyawan melalui “Budaya Perusahaan” yang berkarakter yaitu RAPID.
32
- Respect for Others
- Accountable Based on Integrity
- Passion for Excellence
- Innovative Solution
- Delight Customer
Dengan berlandaskan nilai-nilai budaya perusahaan yang kuat, PT.Traktor
Nusantara siap menuju masa depan yang lebih baik dengan cara: Reorganisasi
yang berfungsi memfokuskan coverage, teguh dalam menjalankan system CRM
(Customer Relation Management), Technical Support (part and service) yang
prima,mempersiapkan Sumber Daya Manusia dan Networking yang handal.
Semua hal diatas dilakukan untuk memberikan kepuasan kepada para pelanggang.
Saat ini, PT. Traktor Nusantara telah berdiri kokoh dan kuat selama 40 tahun
dalam memberikan solusi di bidang industri, pertanian, pembangkit listrik dan
kontruksi jalan sehingga menjadi perusahaan terdepan dalam menyongsong
momentum pembangunan.
B. Visi dan Misi perusahaan
1. Visi
Menjadi perusahaan yang handal dengan memberikan solusi di bidang
industri, pertanian, pembangkit listrik dan konstruksi jalan dengan nilai terbaik.
2. Misi
Memberikan nilai terbaik bagi pelanggan, karyawan, pemegang saham, dan
semua pihak terkait lainnya.
33
C. Struktur Organisasi Perusahaan
Mekanisme kerja suatu perusahaan perlu diperjelas agar tidak terjadi
kesimpangsiuran baik dalam pelaksanaan kewajiban maupun dalam penentuan
hak. Struktur organisasi sangat membantu dalam memperjelas batas-batas
wewenang dan tanggung jawab personalia.
PT. Traktor Nusantara menggunakan struktur organisasi ini atau garis.
Struktur organisasi ini dianggap paling sesuai dengan keadaan perusahaan. Alasan
utama penggunaan struktur organisasi ini adalah pengendalia yang cukup mudah.
Wewenang diturunkan dari atas ke bawah melalui jalur formal dan sebaliknya
tanggung jawab naik dari bawah ke atas para pegawai mengetahui kepada siapa
harus meminta petunjuk dan kepada siapa harus menyampaikan laporan.
Walaupun menggunakan struktur organisasi ini, pimpinan puncak perusahaan
tidak memaksa kehendak. Setiap keputusan yang diambil terutama yang
menyangkut nasib seorang pegawai selalu dirundingkan terlebih dahulu dengan
yang bersangkutan. Dengan demikian tidak nampak sifat otoriter pimpinan dalam
praktek seperti yang biasa muncul dalam organisasi-organisasi yang
menggunakan struktur organisasi ini.
Struktur organisasi PT. Traktor Nusantara dapat dilihat pada skema berikut
ini :
34
STRUKTUR ORGANISASI
PT. TRAKTOR NUSANTARA
BRANCH OPERATION HEADRACHMAD
BUSINESS CONSULTANTIMAN RAMDHAN PUTRA
DWI SUSANGKAFAIZAL GAZALI
PDHADE PRISMA P
ADHAGUNG NURYANTO
SDHJOKO PURNOMO
CASHIERRAFIKAH
OFFICE BOYA. FEBRIANTI
BURHAN
HELPERREKSI ANGGARA AMINUDDIN M. LUTHFI
MECHANICPATAR PARULIAN H. DONAL LIHARMAN S. NUR IKHSANUDINISMAIL HERLAND W.R.M. M. RIZKI P.A. PAJRIN H.M. M. IRFAN SINGGIH YOGO S.DODI ANDA W. ISMAIL TRI SAPTONOISMAIL INDRA IRAWAN RICCI FERDINAND
ADM. SERVICENURHAYATI
PSSADITIA KURNIAWAN M. FADLY SINGKANG
ZULKARNAIN
PART COUNTERROSITA
WAREHOUSEMANWAHYUDDIN
SECURITYM. USRIN A. OSKARNURHIKMAT USMANRAMLI P.
STRUCTURE ORGANIZATION OF TN MAKASSAR
Gambar 2. Struktur organisasi
35
D. Uraian Tugas Dan Tanggung Jawab
Pengambilan keputusan dalam PT. Traktor Nusantara terutama dilakukan
oleh pimpinan puncak dalam hal ini General Manager, terutama hal yang
menyangkut keputusan yang bersifat strategis, namun keputusan yang bersifat
operasional kadang-kadang dilimpahkan kepada pimpinan unit pelaksana atau
manager. Setiap manager dapat membuat suatu keputusan yang dapat
memperlancar kegiatan departemennya. Dengan demikian, prakarsa dari bawah
tetap dapat dikembangkan selama prakarsa tersebut diperkirakan akan membawa
keuntungan bagi perusahaan baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka
pendek.
Adapun tugas dan kewajiban dari masing-masing bagian dari struktur
organisasi tersebut adalah sebagai berikut :
a. General Manager
Tugas General Manager antara lain :
1. Mengkoordinir seluruh kegiatan perusahaan berdasarkan program kerja
yang telah ditetapkam dalam anggaran dasar perusahaan.
2. Mengawasi kegiatan-kegiatan perusahaan secara keseluruhan dalam
usahanya untuk meraih laba yang lebih banyak dan bagian pasar yang
lebih besar.
Kewajiban General Manager antara lain :
36
1. Mempertanggung jawabkan seluruh kegiatan perusahaan secara berkala
kepada Dewan Komisaris dan pemegang saham perusahaan.
2. Mengajukan laporan tertulis kepada para pemegang saham, dan
mempersiapkan rapat umum pemegang saham.
b. Secretary Executive
Secretary bertanggung jawab atas :
1. Kelancaran tugas-tugas ketatausahaan dalam perusahaan
2. Menyampaikan pesan-pesan General Manager kepada para pegawai
bila dipelukan dalam memperlancar kegiatan perusahaan.
3. Membantu pimpinan menyiapkan laporan-laporan pertanggung
jawaban dan mengatur pertemuan-pertemuan bagi General Manager.
c. Technical Operation Manager
Technical Operation Manager bertugas mengadakan pemeliharaan, seluk
beluk produksi yang lancar, pengadministrasian dalam bagian produksi dan
kualitas produk yang dihasilkan dan hubungan dengan masyarakat tentang produk
yang dihasikan oleh perusahaan. Technical Operation Manager membawahi
sejumlah manajer yang bertugas membantunya dalam melaksanakan dan
memperlancar kegiatan produksi.
Manager-manager tersebut adalah :
1. Quality Assurance Manager
2. Processing Manager
3. Logistic Manager
37
4. Engineering Manager
5. Environment Managing System Coordinator
d. Finance Manager
Finance Manager bertanggung jawab atas kelancaran operasi perusahaan
dalam bidang keuangan. Finance Manager dibantu seorang checker yang bertugas
memeriksa transaksi dan laporan keuangan perusahaan. Selain itu, manager
keuangan juga membawahi :
1. Tax & Treasury Manager, yang bertugas menangani admistrasi pajak,
pengendalian anggaran dan pengeluaran uang perusahaan.
2. Accounting Manager, yang bertugas menangani administrasi keuangan
dan membuat laporan keuangan perusahaan.
3. Purchasing, yang bertanggung jawab atas pembelian bahan baku dan
bahan penolong untuk produksi mesin. Serta pembelian peralatan dan
perlengkapan produksi dan keperluan lain untuk kepentingan perusahaan.
e. Human Resource Manager
Human Resource Manager bertugas dalam :
1. Mengadakan pegawai yang berkualitas dan sesuai untuk setiap bagian.
2. Membina pegawai-pegawai yang masih harus di kembangkan atau kurang
berdisiplin dalam menjalankan kewajiban yang dibebankan kepadanya.
3. Mengusahakan pemanfaatan pegawai secara optimal.
Human Resource Manager membawahi beberapa bagian yaitu :
38
- Human Resource Manager Payrol
- General Affair
- Public Relation
f. General Sales Manager
General Sales Manager bertugas :
1. Mengadakan analisis penjualan.
2. Mengusahakan peningkatan penjualan perusahaan.
3. Mengusahakan petas pendukung aktifitas penjualan.
General Sales Manager membawahi beberapa manager yang bertugas
membantunya :
1. Sales Manager yang bertugas menangani penjualan perusahaan dan
pengeluaran produk. Seksi penjualan mengkoordinir wilayah penjualan,
seperti Makassar.
2. Market Development Manager yang bertugas mencari terobosan-terobosan
baru untuk meningkatkan penjualan-penjualan.
3. Sales dan Market Administration yang bertugas memperlancar aktivitas
pemasaran produk perusahaan seperti pengurusan transportasi untuk
pemindahan produk.
g. Information System Manager ( Bussines Service Manager )
Information System Manager bertanggung jawab atas ketersediaan informasi
yang berkaitan dengan perusahaan baik yang bersifat intern maupun ekstern,
39
seperti adanya situs atau website yang dapat mengakses data dan informasi
mengenai perusahaan.
D. Deskripsi Data
1. Gambaran Fungsi Keuangan
Perusahaan PT. Traktor Nusantara telah membuat system keuangan yang
integral dan efektif. System keuangan yang telah ditetapkan terdiri dari beberapa
prosedur secara hirarki dan terstruktur dalam perusahaan. Selain itu prosedur
terdiri dari langkah-langkah konkrit sebagai manifestasi dari sasaran yang ingin
dicapai.
Perusahaan PT. Traktor Nusantara mempunyai Internal Audit yang bertugas
khusus untuk melaksanakan pekerjaan manajemen audit khususnya mengenai
fungsi bagian keuangan. Internal Audit mengamati, menganalisa dan menilai
kegiatan yang melatar belakangi bukti-bukti laporan keuangan dan lainnya yang
ada dalam fungsi keuangan serta menjamin bahwa seluruh verifikasi rekonsiliasi
dan pembukuan lainnya berjalan dengan efektif dan efisien, membina persoalan
unit kerjanya, memberikan perhatian atas laporan keuangan dan laporan lainnya
yang di audit, serta mengadakan komunikasi dengan semua unit kerjanya yang
ada dalam perusahaan dengan batas wewenang yang dimiliki.
Lebih jauh tentang system keuangan PT. Traktor Nusantara terdiri dari dua
prosedur sebagai berikut :
1. Prosedur Penerimaan
40
Uraian kegiatan tiap unit organisasi yang terkait dalam prosedur
penerimaan pada PT. Traktor Nusantara adalah sebagai berikut :
a. Bagian Verifikasi
Bagian ini menyampaikan bukti penerimaan kas dan bank termasuk
check dan kwitansi. Setelah bukti-bukti pendukungnya telah cukup
kuat dan memenuhi syarat, maka bagian verifikasi akan membubuhi
tanda tangan/stempel pada kolom verifikasi dalam lembar bukti
tersebut, selanjutnya menyerahkan bukti tersebut kepada manager.
b. Manager Keuangan
Setelah menerima bukti penerimaan kas dan bank yang diterbitkan
oleh bagian verifikasi maka bagian ini memeriksa dan meneliti
kebenaran angka-angka yang tertera dalam bukti tersebut, baik
perkalian maupun penjumlahannya serta menilai kewajarannya. Jika
bukti tersebut memenuhi syarat yang telah benar maka selanjutnya
manager keuangan memberi tanda paraf dan stempel pada kolom yang
telah disediakan sebagai sahnya bukti penerimaan kas dan bank
tersebut, selanjutnya diserahkan kepada bagian kasir.
c. Bagian Kasir
Setelah menerima bukti penerimaan kas dan bank dari manager
keuangan maka kasir akan memeriksa dan meneliti apakah bukti
penerimaan kas dan bank serta bukti pendahuluannya berupa check
dan kwitansi tersebut telah melalui prosedur yang benar, jika telah
melalui prosedur yang benar, maka kasir akan membubuhi paraf dan
41
stempel pada kolom yang telah tersedia dan selanjutnya menerima
uang sebesar yang tertera dalam kwitansi, check atau bukti-bukti
penerimaan kas.
2. Prosedur Pengeluaran
Uraian kegiatan tiap unit organisasi yang terkait dalam prosedur
pengeluaran kas dan bank pada PT. Traktor Nusantara adalah sebagai
berikut :
a. Pembuatan Bukti
Setiap kwitansi, bon-bon dan nota yang dibayarkan harus segera
diteliti kebenarannya berdasarkan bukti-bukti pendukung yang lalu,
setelah itu dibuatkan bukti kas keluar yang sebelumnya diserahkan
pada bagian verifikasi. Bagian pembuat bukti akan menilai kewajiban
dan memeriksa angka-angka baik perkalian maupun penjumlahannya
yang tertera dalam bukti tersebut apakah telah benar, bila sudah benar
maka selanjutnya akan dibuat daftar rencana pembayaran, dimana telah
ditetapkan pembayaran tersebut harus disetujui oleh manager
keuangan bagian verifikasi dan pengawasan.
b. Verifikasi
Setiap kwitansi, bon dan nota yang telah masuk, bagian verifikasi
harus meneliti kembali kebenarannya serta memeriksa angka-angka
perkalian dan penjumlahannya yang tertera dalam bukti tersebut dan
apabila telah benar, maka bagian verifikasi akan membubuhi paraf dan
stempel pada kolom yang tersedia.
42
c. Manager yang bersangkutan (Finance Manager, Technical Operation
Manager & General Sales Manager)
Dalam hal ini manager tiap-tiap departemen misalnya Departemen
Sales & Mark Administrasi memberikan tanda paraf dan stempel pada
kolom manager yang bersangkutan dan begitu pula dengan
departemen-departemen lainnya.
d. Manager Keuangan
Untuk manager keuangan ini perlu juga memeriksa nota, bon serta
kwitansi yang akan dibayarkan. Dan apabila telah memenuhi
persyaratan dan dinyatakan wajar untuk dibayarkan, maka selanjutnya
adalah membandingkannya dengan anggaran yang tersedia serta
meneliti dan memeriksa kembali penjimlahan dan perkalian angka-
angka jika telah benar, maka manager keuangan akan membubuhi
tanda paraf dan stempel pada bukti pengeluaran kas dan bank tersebut
pada kolom yang telah tersedia.
e. Kasir
Setelah semua prosedur bukti pengeluaran kas dan bank telah
dilaksanakan dengan benar, maka kasir akan melaksanakan
pembayaran sesuai dengan jumlah yang tertera pada bukti pengeluaran
kas dan bank tersebut. Apabila jumlah uang kas yang ada pada kasir
tidak mencukupi, kasir berkewajiban untuk menyampaikan permintaan
penandatanganan check kepada direktur utama untuk menutupi jumlah
pengeluaran kas dan bank.
43
f. Pembukuan / Accounting
Berdasarkan bukti pengeluaran kas dan bank yang diterima,bagian
pembukuan / accounting akan membuat jurnal pengeluaran kas dan
memposting ke buku harian dan ke buku besar yang bersangkutan
berdasarkan pada kode rekening yang telah ditetapkan sebelumnya
sebagai tanda telah dibukakannya transaksi atas bukti pengeluaran kas
dan bank tersebut, bagian accounting atau pembukuan akan
memberikan paraf pada kolom yang telah tersedia pada bukti
pengeluaran kas dan bank.
2.Formulir Dan Dokumen Yang Digunakan
Formulir dan dokumen yang digunakan dalam fungsi keuangan PT. Traktor
Nusantara adalah :
a. Bukti Penerimaan Kas
Bukti penerimaan kas ini merupakan bukti pembayaran nasabah yang
diberikan sebagai bukti pembayaran atas pembelian serta pembayaran atas
pelayanan jasa service kendaraan. Dalam bukti penerimaan kas ini
diterangkan terulang :
- Nomor bukti
- Nomor check/billet giro
- Nama bank
- Jumlah rupiah baik dengan huruf
- Nomor rekening
44
- Tanggal transaksi
- Nama yang menyetor
b. Bukti Pengeluaran Kas dan Bank
Bukti ini adalah merupakan bukti pembayaran atas pengeluaran uang yang
dilakukan oleh perusahaan baik untuk biaya langsung maupun biaya tak
langsung. Da6lam menjalankan kegiatan usaha dan pembayaran kewajiban-
kewajiban perusahaan pihak-pihak tertentu (kreditur) sehubungan dengan
kegiatan perusahaan.
Dalam bukti pengeluaran kas dan bank ini diterangkan mengenai :
- Nomor bukti
- Nomor check/billet giro
- Nama bank
- Jumlah rupiah baik dengan angka maupun huruf
- Nomor rekening
- Nama rekening lawan dan uraiannya
- Tanggal transaksi
- Nama yang menyetor
c. Kwitansi
Kwitansi adalah bukti bahwa telah diterimanya sejumlah pembayaran kepada
perusahaan dan nasabah/relasi, yang mana kwitansi ini merupakan dokumen
dasar/sumber untuk menerbitkan bukti penerimaan kas melalui perusahaan.
Dalam kwitansi ini diterangkan mengenai :
45
- Nama yang membayar jumlah pembayaran baik dengan angka maupun
dengan huruf
- Jenis pembayaran
- Tanggal pembayaran
- Nama dan tanda tangan yang menerima
3. Perencanaan Kerja Bagian Keuangan
Perencanaan kerja bagian keuangan PT. Traktor Nusantara secara tahunan
dievaluasi agar lebih efektif pada tahun mendatang. Adapun perencanaan kerja
bagian keuangan PT. Traktor Nusantara adalah menyusun anggaran yang
berhubungan dengan posisi keuangan perusahaan antara lain :
a. Anggaran kas
b. Anggaran rugi/laba
c. Anggaran neraca
46
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Audit Manajemen Atas Fungsi Keuangan PT. Traktor Nusantara
Audit manajemen terhadap fungsi keuangan PT. Traktor Nusantara
mempunyai dua tujuan yang objektif, yaitu :
1. Memeriksa dan mengevaluasi keefektifan bagian keuangan dan pemberian
pengarahan penelitian keuangan yang meliputi keseluruhan organisasi,
termasuk pelaksanaan dari berbagai unit kerja.
2. Untuk mengatur efisiensi dalam fungsi keuangan yang berhubungan
dengan keuangan, akuntansi, anggaran dan pedoman kebijaksanaan.
Dalam audit manajemen terdapat beberapa prosedur yang harus dilakukan
yaitu :
a. Melakukan tahap survey pendahuluan
b. Membuat memoranda survey
c. Melakukan pemeriksaan mendalam
d. Melakukan laporan pemeriksaan
B. Melakukan Tahap Survey Pendahuluan
Dalam pengamatan sekilas atas fasilitas fisik, penulis melihat secara sekilas
mengenai aktivitas dan fasilitas fungsi keuangan perusahaan. Selain itu, penulis
46
47
melakukan pencarian data tertulis yang memuat informasi latar belakang fungsi
keuangan. Adapun data tertulis tersebut yang penulis peroleh antara lain :
a. Sejarah umum perusahaan
b. Struktur organisasi
c. Job description (uraian tugas)
d. Penjelasan mengenai laporan-laporan intern per bagian
e. Petunjuk kebijaksanaan perusahaan
Setelah kegiatan tersebut selesai berarti informasi tentang operasi perusahaan
telah diketahui, kemudian penulis melakukan kegiatan wawancara dengan
personil manajemen yang terkait dengan fungsi keuangan lainnya didalam
perusahaan.
Adapun hasil wawancara mengenai tahap survey kepada personil manajemen
dengan pembuatan kuesioner sebagai berikut :
48
Tabel 1.1
“DAFTAR KUESIONER”
Efektifitas Audit Manajemen Keuangan
PT. Traktor Nusantara
No Pertanyaan Y = Ya T = Tidak
KT = Keterangan
Y T KT1.
2.
3.
4.
5.
6.
Apakah perusahaan memiliki pedoman
akuntansi?
Apakah perusahaan memiliki pemriksaan
intern dan controller?
Apakah perusahaan memiliki struktur
organisasi yang dapat menjamin adanya
pemisahan tanggung jawab pendapatan?
Apakah job description perusahaan telah
dijalankan sepenuhnya?
Apakah perusahaan memiliki system
pengendalian akuntansi yang layak atas harta,
utang, biaya, dan pendapatan?
Apakah perusahaan memperkerjakan
personalia dengan kualitas yang sesuai
Y
Y
Y
Y
Y
Y
PSAK dan IFRS
Internal audit danpenggunaan SAP
DepartemenDevelopment bussines
Setiap depatmenenmempunyai job descyang telah dibukukan
Pengunaan SAP danmendapatkan ISO9001:2000
Bekerja sesuai jobdesc
49
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
dengan tanggung jawabnya?
Apakah personal selalu mendapat petunjuk
kerja dari pemimpin?
Apakah ada jadwal pertemuan rutin antara
bagian keuangan dengan pihak pimpinan?
Apakah manajer keuangan membuat laporan
pertanggung jawaban kepada direktur?
Apakah biaya-biaya dan harga-harga
perolehan yang dianggap penting selalu dapat
pengendalian anggaran?
Apakah anggaran disusun berdasarkan urusan
atau kebutuhan tiap bagian?
Apakah direktur keuangan menyusun
anggaran dana pendapatan belanja
perusahaan?
Apakah deposit dilakukan tidak melalui
kiriman?
Apakah penerimaan dan pengeluaran kas
dicatat dibuatkan penyesuaian?
Apakah setiap penerimaan dan pengeluaran
kas dibuatkan anggaran?
Apakah cash register, slip penjualan, bukti
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
T
T
Namun tidakseterusnya, karenasudah diatur sesuai jobdesc
Setiap Minggumembuat report
Setiap bulan (Closing)
Berakitan dengan nilaiekonomis suatu barang
Sesuai kebutuhanbudgeting
Tugas sudahdidelegasikan keManajer keuangan danstaff ahli
Deposit di droppingdari kantor pusat
Setiap dilakukanpenjurnalan uangmasuk dan keluar
Selalu diregistrasi
50
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
penerimaan hasil tagihan dan fungsi-fungsi
lainnya dipergunakan sebagai alat pembuktian
penerimaan kas?
Apakah kasir bertanggung jawab atas setiap
penerimaan uang sejak saat diterima sampai
didepositokan di bank?
Apakah penerimaan dan pengeluaran kas
dicatat dalam buku kas pembantu dan kas
besar?
Apakah bagian kasir telah membuat
rekapitulasi bukti kas masuk dan bukti kas
keluar?
Apakah bagian kasir mengarsipkan semua
transaksi perusahaan?
Apakah ada pengawasan pengelolaan kas
kecil?
Apakah pengajuan permintaan dana kas kecil
melalui suatu prosedur yang jelas?
Apakah bagian kasir melaporkan posisi
keuangan/kas kepada bagian keuangan?
Apakah general manajer akuntansi melakukan
pengawasan dengan fungsi operasional
lainnya dalam perusahaan?
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
Y
T
T
Termasuk dalam jobdesc
Sudah menggunakansistem SAP
Payment voucher danrecieve voucher
AdministrationDepartement Headyang mempersiapkan
Setiap hari melakukancash opname
Setiap hari danmelakukan rekonsel
Internal Audit
51
27. Apakah perusahaan menerapkan system kas
kecil?
Apakah dalam mencatat transaksi penerimaan
kas telah disajikan dalam jurnal dan posting
ke buku besar?
Apakah dana kas kecil selalu diperiksa secara
mendadak oleh pemeriksaan intern atau oleh
pihak lain yang independen?
Y Cash Opname
Berdasarkan jawaban daftar kuisioner diatas, penulis merumuskan prosentasi
responden terhadap daftar kuisioner tersebut sebagai berikut :
Tabel 1.2
PROSENTASE RESPONDEN KUISIONER EFEKTIFITAS AUDIT
MANAJEMEN TERHADAP FUNGSI KEUANGAN PT. TRAKTOR
NUSANTARA
Jawaban Jumlah Pertanyaan Responden
Ya
Tidak
23
4
77 %
23 %
Total 27 100 %
52
Berdasarkan tabel 1.2 tersebut diatas, penulis berkesimpulan bahwa
efektifitas manajemen PT. Traktor Nusantara khususnya fungsi keuangan
cukup efektif (77 %).
C. Tahap Memoranda Survey
Dari hasil kuesioner yang dilakukan pada tahap survey pendahuluan auditor
akan menyusun memoranda survey yaitu alat-alat yang digunakan untuk
mengorganisir temuan-temuan yang diperoleh pada saat survey pendahuluan.
Temuan tersebut akan ditindak lanjuti dengan kegiatan audit mendalam atau
terperinci. Adapun laporan hasil memoranda survey yang telah di buat sebagai
berikut :
Tabel 1.3
PT. TRAKTOR NUSANTARA
HASIL MEMORANDA SURVEY
Memoranda Survey
Terhadap Audit Fungsi Keuangan
PT. TRAKTOR NUSANTARA
Temuan-temuan hasil pemeriksa pendahuluan yang telah ditelaah adalah sebagai
berikut :
URAIAN
1. Tidak ada pertemuan rutin di bagian keuangan yang membahas masalah-
masalah yang dihadapi.
2. System dana kas kecil yang digunakan adalah system dana kas kecil tidak
tetap, sehingga memungkingkan terjadinya penggunaan kas kecil yang
cukup besar.
53
3. Tidak adanya pengawasan dana kas kecil sehingga memungkinkan
terjadinya ketidakefisienan penggunaan dana kas kecil.
4. Tidak semua biaya mendapat pengendalian anggaran.
Atas temuan-temuan tersebut diperlukan adanya audit lebih mendalam terhadap
departemen yang bersangkutan.
Pelaksanaan pendahuluan dan pemeriksaan mendalam dilaksanakan dari bulan
mei-juni 2014.
Pemeriksa
D. Pemeriksaan Mendalam (terperinci)
Kegiatan merupakan saat yang signifikan bagi pemeriksa karena memberikan
rekomendasi yang diperlukan selain yang menyajikan kondisi dan kinerja yang
ada, dalam pemeriksaan mendalam secara umum meliputi :
a. Study Lapang
Kegiatan study lapang mempunyai banyak perwujudan dalam operasional.
Kegiatan ini meliputi wawancara dengan personil inti manajemen,
mengidentifikasi sumber-sumber ekstern, observasi aktivitas operasional
dan penelitian pengendalian intern.
b. Analisis
Kegiatan ini meliputi analisis penyimpangan dengan pengukuran kegiatan,
penilaian resiko dan efisiensi perusahaan, pendiskusian temuan dan
pengembangan alternatif, rekomendasi serta saran kepada perusahaan.
54
Pada dasarnya kegiatan analisis ini masih berada dalam konteks
pemeriksaan mendalam. Tujuan akhir yang ingin dicapai adalah
mengetahui bahwa aspek pengendalian anggaran dan fungsi keuangan
telah tercapai, maka informasi yang diperoleh selama pemeriksaan
manajemen dapat dipercaya sebagai acuan untuk membuat interprestasi
atas pengendalian manajemen. Salah satu instrument keuangan yang
efektif digunakan dalam evaluasi terhadap pengendalian anggaran adalah
analisis selisih.
Instrument analisis selisih digunakan untuk mengetahuisejauh mana
sasaran yang telah ditetapkan oleh perusahaan dapat dicapai jika dijangkau
dari sudut keuangan. Selain itu analisis selisih bertujuan untuk mengetahui
kelayakan suatu anggaran dikaitkan dengan potensi yang ada. Hal ini
penting bagi perusahaan, sebab suatu anggaran dapat dilaksanakan secara
baik jika ditinjau oleh potensi yang memadai.
Tabel 1.4
PT. TRAKTOR NUSANTARA
Ringkasan Pemeriksaan Mendalam Fungsi Keuangan
NO KONDISI KRITERIA REKOMENDASI
1 Tidak ada pertemuan rutindi bagian keuangan yangmembahas masalah-masalah yang dihadapi.
Pimpinan keuanganseharusnyamengadakanpertemuan rutinminimal sekalidalam tiga bulan
Perusahaan perlumenganjurkansemua pimpinanperusahaanmengadakan jadwalpertemuan rutinuntuk mengevaluasiaktivitas dan tingkatkeberhasilanperusahaan.
55
2 Sistem dana kas kecilyang digunakan adalahsystem dana kas keciltidak tetap.
Penggunaan danjumlah kas kecilcukup besar
Perlu diterapkansystem dana kaskecil denganmetode tetap.
3 Tidak adanya pengawasandana kas kecil.
Ketidakefisienanpenggunaan danakas kecil.
Perlu diadakanpengawasan ataspenggunaan danakas kecil.
4 Tidak semua biayamendapat pengendaliananggaran.
Semua biayaseharusnyadianggarkan olehperusahaan.
Perusahaan perlumenetapkananggaran biayapada semua tingkatbagian yang ada
E. Laporan Hasil Pemeriksaan
Tahap akhir dari rangkaian pemeriksaan manajemen adalah laporan hasil
audit. Laporan hasil audit manajemen belum memiliki keseragaman, akan tetapi
pada umumnya laporan audit manajemen akan meliputi unsur-unsur sebagai
berikut :
1. Tujuan dan Ruang Lingkup Audit
a. Tujuan audit adalah sebagai berikut :
- Menilai kegiatan keuangan yang dilakukan fungsi keuangan.
- Mengidentifikasi kekurangan-kekurangan yang mungkin ada dalam
kegiatan keuangan.
- Menyusun rekomendasi untuk tindakan atau penyempurnaan.
b. Ruang lingkup audit
Ruang lingkup audit pada dasarnya ada dua daerah fungsional dalam
fungsi keuangan yaitu : bagian keuangan dan akuntansi.
56
Untuk memperoleh bukti yang cukup relevan, material dan kompeten, maka
data-data tersebut diatas dianalisa baik. Hal ini dilakukan agar bukti-bukti tersebut
dapat digunakan sebagai pendukung atas kesimpulan dan rekomendasi.
2. Prosedur Yang Digunakan
Audit manajemen yang penulis lakukan meliputi wawancara dengan manager
dan karyawan yang terpilih dalam unit keuangan dan unit lainnya yang terkait.
Penulis juga meninjau dan mengevaluasi dokumen-dokumen, arsip-arsip,
prosedur-prosedur dan berbagai kebijakan yang penulis anggap perlu ditinjau
ulang. Setelah mengamati data yang ada, penulis menemukan beberapa hal yang
sebaiknya pihak manajemen melakukan perbaikan meningkatkan kinerja dimasa
akan datang dan dapat mengakibatkan kegiatan dapat terlaksana secara efektif,
efisien dan hemat.
3. Temuan-temuan Khusus
Setelah penulis melakukan audit mendalam terhadap fungsi keuangan dan
bagian lain yang terkait, maka penulis memperoleh beberapa hal yang dapat
mengakibatkan kegiatan tersebut tidak dapat terlaksana secara efektif dan efisien.
- Bagian keuangan tidak mempunyai jadwal pertemuan pimpinan dan
karyawan untuk membahas masalah-masalah yang dihadapi dan
mengevaluasi tingkat keberhasilan yang dicapai, baik jangka pendek,
menengah maupun jangka panjang.
57
- Sistem dana kas kecil yang digunakan adalah system dana kas kecil tidak
tetap, sehingga memungkinkan terjadinya penggunaan kas kecil yang
cukup besar.
4. Rekomendasi
Rekomendasi dalam laporan ini, menurut penilaian penulis dapat berupa hal-
hal yang mungkin dapat dilakukan dalam hal perbaikan kebijakan-kebijakan yang
ada didalam pelaksanaan operasi perusahaan. Oleh karena itu, sebagai bahan
pertimbangan agar fungsi keuangan dapat berjalan lebih efektif, efisien dan hemat
maka penulis memberikan rekomendasi bahan pertimbangan. Mudah-mudahan
dengan pertimbangan tersebut, fungsi keuangan tersebut pada perusahaan PT.
Traktor Nusantara berjalan lebih efektif dan efisien. Dari hasil pemeriksaan ini
memberikan rekomendasi sebagai berikut :
1. Untuk dapat memecahkan segala permasalahan yang dihadapi serta untuk
mengevaluasi tingkat keberhasilan yang dicapai perusahaan baik jangka
pendek, menengah maupun jangka panjang, maka perusahaan menerapkan
dan menetapkan jadwal pertemuan rutin minimal sekali dalam tiga bulan
untuk membicarakan hal tersebut.
2. Sebaiknya digunakan sistem dana kas kecil dengan metode tetap agar
penggunaan dana kas kecil dapat ditekan serendah mungkin.
3. Sebaiknya dilakukan pengawasan dan pengelolaan kas kecil dalam rangka
menciptakan efisiensi penggunaan dana kas kecil.
4. Anggaran hendaknya disusun secara terperinci dan lengkap sesuai tingkat
kebutuhan seluruh bagian dalam perusahaan. Hal ini bertujuan agar dalam
58
pembuatan analisis biaya akan menghasilkan informasi lengkap dan dapat
dipercaya.
5. Perusahaan harus menyempurnakan satuan pengendalian intern fungsi
keuangan perusahaan.
YTD DEC 13 YTD DEC 12ACTUAL DESCRIPTION AUDITED
1.965.063 NET SALES 1.814.998
1.558.610 COST OF SALES 1.470.058
406.453 GROSS PROFIT 344.939
OPERATING EXPENSES
70.109 Selling (Marketing) 64.140
90.332 General and administrative (Others) 77.890
160.441 Total Operating Expenses 142.030
246.012 INCOME FROM OPERATIONS 202.909
OTHER INCOME (CHARGES)Equity in net income of affiliated companies
394 Interest income 304
(23.225) Interest Expense (19.569)Swap Cost
(12.514) Gain (loss) on foreign exchange 3.633
186Gain (loss) on sale and disposal of property, plant
& equipment (205)
- Gain (loss) on sale of investments in shares of stock -Provision for decline in market value of investmentsAmortization of cost over equity in net assets of
investees
1.867 Miscellaneous - net 922
(33.292) Other Income (Charges) - Net (14.914)
59
212.719 INCOME BEFORE PROVISION FOR INCOME TAX 187.995
PROVISION FOR INCOME TAX
57.041 - Current tax 52.096- Deferred tax expense (benefit)
57.041 Total 52.096
155.678 INCOME BEFORE MINORITY INTEREST 135.898
31 MINORITY INTEREST IN NET INCOME OF SUBSIDIARIES 24
155.647 INCOME (LOSS) BEFORE UNREALIZED FOREX 135.874
UNREALIZED FOREX TRANSLATION LOSS
155.647 NET INCOME (LOSS) AFTER UNREALIZED FOREX 135.874
433.845 RETAINED EARNINGS AT BEGINNING OF THE YEAR 358.732
68.915 Cash Dividends 60.761
518.880 RETAINED EARNINGS AT END OF PERIOD 433.845
165.033PT TRAKTOR NUSANTARA (Consolidation)BALANCE SHEET
-
YTD DEC 13 YTD DEC 12ACTUAL DESCRIPTION AUDITED
CURRENT ASSETS
107.377 Cash and cash equivalent 34.886
- Restricted cash -Accounts receivable :
349.219 Trade - Net of allowance for doubtful account 329.630Affiliated Companies
3.595 Others 6.195Current forward exchange contracts receivableInventories - Net of allowance for obsolescence
60
568.117 478.695
32.712 Advance payments 16.739
34.034 Prepaid taxes 18.573
11.723 Prepaid expenses 4.322
Other current assets -
1.106.775 Total Current Assets 889.040
DUE FROM SHAREHOLDERS & AFFILIATED COMPANY
BOND SINKING FUND
- INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK - Net -
248.934TOTAL PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT - Net of
acc. depr. 210.739
41.012PROPERTY, PLANT AND EQUIPMENT - Net of acc.
depr. 42.739
20.780 EQUIPMENT FOR HIRE - Net of acc. Depreciation 10.296
165.524ASSETS UNDER CAPITAL LEASE - Net of acc.
Depreciation 143.403
ASSETS OF PBH - Net of acc. amortization
13.153 LANDRIGHTS 13.153
IMMATURE PLANTATION
8.464 CONSTRUCTION IN PROGRESS 1.147
- -
ASSETS NOT YET USED IN OPERATIONS
LONG TERM FORWARD EXCHANGE CONTRACTSRECEIVABLE
11.119 DEFERRED TAX ASSET 10.757
OTHER ASSETS
7.016 Long-term loans to officers and employees 6.050
3.889 Miscellaneous assets 4.648
61
10.905 Total Other Assets 10.697
1.377.734 TOTAL ASSETS 1.121.233
PT TRAKTOR NUSANTARA (Consolidation)BALANCE SHEET
-
YTD DEC 13 YTD DEC 12ACTUAL DESCRIPTION AUDITED
CURRENT LIABILITIES
- Short term loans -Accounts payable :
449.089 Trade 365.528
- Affiliated companies -
3.669 Others 4.080
36.702 Customers' deposits 16.134
27.313 Accrued expenses 28.740
6.757 Taxes payable 7.022Current maturities of :
145.653 Bonds and bank loans 105.382
74.993 Obligations under capital lease 61.186
2.860 Other current liabilities 4.502
747.035 Total Current Liabilities 592.574
DUE TO SHAREHOLDERS & AFFILIATED COMPANY
INTERCOMPANY (BRANCH) ACCOUNT
DEFERRED GAIN ON SALE & LEASEBACK TRANSACTION
44.706 ACCRUED EXPENSE - KEPMEN 150 33.575
LONG TERM DEBTS - Net of current maturities
- Bonds and bank loans -
67.877 Obligations under capital lease 61.842
62
67.877 Sub-total Long term debt 61.842
CONVERTIBLE BONDS - Net of current maturities
132 MINORITY INTEREST IN SUBSIDIARIES 100
UNREALIZED FOREX TRANSLATION LOSS
763 Other Non Current Liabilities 839
STOCKHOLDERS' EQUITY
7.000 Capital Stock 7.000Paid in capital in excess of par value :
793 - Company 793- Subsidiaries
Revaluation increment in property, plant &equipment :
- - Company -- Subsidiaries
(9.451) Difference in Foreign Currency Translations (9.337)
518.880 Retained earnings 433.845
517.221 Total Stockholders' Equity 432.302
1.377.734 TOTAL LIABILITIES & STOCKHOLDERS' EQUITY 1.121.233
- CHECKING (harus nihil) (0)
63
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis yang penulis lakukan mengenai
audit manajemen atas fungsi keuangan, maka penulis menarik kesimpulan :
1. Kegiatan fungsi keuangan yang dilakukan oleh perusahaan belum dapat
berjalan secara efektif. Ini disebabkan oleh lemahnya sistem perencanaan, dan
pengendalian manajemen dibidang keuangan dan akuntansi.
2. Satuan pengendalian intern fungsi keuangan belum dilakukan secara sempurna
sehingga peningkatan dan pengawasan tidak dilakukan secara independent.
3. Perlu dilakukan pengawasan pengelolaan dana kas kecil dalam rangka
menciptakan efisiensi penggunaan dana kas kecil.
4. Perusahaan sebaiknya mengadakan audit manajemen secara periodik dan
sistematis agar memperoleh informasi tentang adanya daerah rawan yang
mempengaruhi kelangsungan perusahaan dan perusahaan perlu mengadakan
evaluasi terhadap daerah mana yang perlu mendapat perhatian serius yang
memungkinkan dapat mengatasi masalah tersebut.
B. Saran
Setelah mengamati berbagai temuan-temuan pemeriksaan yang telah
diuraikan pada bagian terdahulu, maka penulis memberi saran sebagai
bahan pertimbangan bagi perusahaan, yaitu :
1. Perusahaan hendaknya menyempurnakan satuan pengendalian intern
fungsi keuangan agar dapat menjaga kelancaran proses aktivitas bagian
63
64
keuangan perusahaan. Tindakan yang sebaiknya dilakukan adalah
peningkatan pengawasan dan monotoring terus-menerus dan dilakukan
adalah secara independen.
2. Perlu digunakan sistem dana kas kecil dengan metode tetap agar
penggunaan dana kas kecil dapat ditekan serendah mungkin.
3. Perlu dilakukan pengawasan pengelolaan dana kas kecil dalam rangka
menciptakan efisiensi penggunaan dana kas kecil.
65
DAFTAR PUSTAKA
A.R Supriyono 1990. Pemeriksaan Manajemen dan Pengawasan PemerintahIndonesia, Edisi;, BPFE-Yogyakarta.
Holmes, Arthur W. And David C. Buns 1993. Auditing Standard an Prosedur,PT.Gelora Aksara Pratama, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia, 2000. Norma Pemeriksaan Akuntansi. Jakarta: IkatanAkuntan Indonesia.
John B. Pasaribu. Auditing Suatu Pendekatan Terpadu, Jakarta : Erlangga
Jung Dian ST,2002. Manajemen Audit, Penerbit Bumi Aksara.
Lukman Syamsuddin, 1992. Manajemen Keuangan Perusahaan, Penerbit Rajawali,Jakarta.
Mulyadi 2011, Auditing, Salemba Empat, Jakarta.
Riyanto, Bambang 1995. Perusahaan Dasar-dasar Pembelajaran. Edisi 4, BPFEYogyakarta.
Siagian, Sondang P, 2007. Audit Manajemen Penerbit bumi Aksara.
Sutrisno,2010. Manajemen Keuangan, Ekonosia, Yogyakarta.
Tunggal, Amin Wijaya, 2009. Audit Pemasaran, Rineka Cipta, Jakarta.