SKRIPSI ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 3. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE. MM, Ketua Jurusan...

75
SKRIPSI ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PADA PT. BANK TABUNGAN PENSIUN NASIONAL Tbk. Kantor Cabang Pembantu. Sungguminasa Oleh IDHIEL IBRAHIM 10572 05363 15 PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2019

Transcript of SKRIPSI ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP … · 3. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE. MM, Ketua Jurusan...

  • i

    SKRIPSI

    ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN

    NASABAH PADA PT. BANK TABUNGAN PENSIUN NASIONAL

    Tbk. Kantor Cabang Pembantu.

    Sungguminasa

    Oleh

    IDHIEL IBRAHIM

    10572 05363 15

    PRODI MANAJEMEN

    FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    MAKASSAR

    2019

  • ii

    SKRIPSI

    ANALISIS KUALITAS PELAYANAN TERHADAP KEPUASAN NASABAH PADA PT. BANK TABUNGAN PENSIUN NASIONAL

    Tbk. KANTOR CABANG PEMBANTU. SUNGGUMINASA

    Oleh

    IDHIEL IBRAHIM 10572 05363 15

    Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh

    Gelar Sarjana pada Jurusan Manajemen

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Universitas Muhammadiyah Makassar

    PRODI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR

    2019

  • iii

    MOTTO :

    Harapan membutuhkan semangat agar terus berjuang, dan setiap perjuangan

    membutuhkan proses, namun proses itu tidak akan pernah terjadi apabila kita

    tidak pernah bertindak.

    PERSEMBAHAN :

    Sujud Syukur kepada Allah SWT

    Kupersembahkan hasil usahaku dan terima kasihku kepada :

    Yang teristimewa Kedua orang tuaku tercinta

    Alm. Ayahanda dan Ibunda

    Yang selalu bersedia memberiku cinta dan kasih sayang tiada henti, mendidik &

    membimbingku hingga dewasa, mengajarkanku untuk pantang menyerah, selalu

    bersabar & ikhlas, bersikap bijak & tidak emosional menghadapi masalah dalam

    hidup.

    Ridho Allah adalah Ridho Orang tua.

    Terimakasih atas doa yang kalian panjatkan untuk kebaikan dan kebahagiaanku.

    Untuk kakak ku yang selalu memberikan senyum Penyemangat untuk membantu

    dalam penyelesaian skripsku agar tepat waktu.

    Seseorang Yang Selalu Setia Menemani dan Memberikan Motivasi Selama

    Penyelesaian Studiku

    Sahabat-sahabatku, Manajemen 4 2015 dan Serta rekan-rekan Mahasiswa

    Manajemen angkatan 2015, terimakasih telah menjadi sahabat terbaik untukku.

    Aku belajar, aku tegar, dan aku bersabar hingga aku berhasil. Alhamdulillah.

    ALMAMATERKU TERCINTA

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

    2019

  • iv

  • v

  • vi

  • vii

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala, karena

    atas berkat rahmat dan taufik-Nya jualah sehingga skripsi ini dapat diselesaikan

    tepat pada waktunya, meskipun isi yang terkandung didalamnya masih jauh dari

    kesempurnaan. Hal ini tak dapat dihindari sebabai manusia biasa yang tak dapat

    luput dari kekhilafan. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi penulis

    mengalami macam tantangan, namun berkat bantuan dan dorongan, bimbingan

    dan petunjuk serta arahan dari berbagai pihak, tantangan tersebut dapat diatasi.

    Oleh karena itu sudah sepatutnya penulis ucapkan terima kasih kepada :

    1. Bapak Prof. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE. MM, Rektor Universitas

    Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan kesempatan kepada

    penulis hingga mampu menyelesaikan pendidikan di Unismuh Makassar.

    2. Bapak Ismail Rosulong,SE,MM, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

    Universitas Muhammadiyah Makassar yang telah memberikan izin

    mengadakan penelitian.

    3. Bapak Muh. Nur Rasyid, SE. MM, Ketua Jurusan Manajemen Fakultas

    Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar.

    4. Bapak Dr. H. Ansyarif Khalid, SE.,M.SI.AK.CA sebagai Pembimbing I dan

    Bapak Muhammad Nur Abdi, SE.,MM. sebagai pembimbing II yang telah

    memberikan bimbingan dan petunjuk mulai dari rencangan pembuatan

    skripsi sampai pada saat penyelesaian ini.

    5. Bapak – Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

    Muhammadiyah Makassar, khususnya Dosen Manajemen yang telah

    banyak memberikan bantuan berupa ilmu pengetahuan kepada penulis

    selama proses pendidikan.

  • viii

    6. Bapak Dr. Agus Salim Harrang, SE.,MM, sebagai penasehat akademik yang

    selalu memberikan arahan serta petunjuk mulai dari proses perkuliahan

    sampai pada proses penyelesaian ini.

    7. Manager dan para staf PT. Bank Tabungan Pensiun Nasioanl Tbk. Kcp.

    sungguminasa yang telah bersedia menerima penulis untuk mengadakan

    penelitian dalam rangka penyelesaian studi.

    8. Orang tua beserta keluarga besarku yang tercinta yang telah bersusah

    payah mengasuh, mendidik, mengarahkan sehingga penulis menjadi orang

    yang berakhlak mulia.

    9. sahabatku, dan teman – teman yang lain Manajemen 4 2015 yang tidak bisa

    saya sebutkan namanya satu per satu.

    10. Teman – teman seangkatan khususnya Jurusan Manajemen Unismuh

    Makassar yang senantiasa membantu penulis mulai dari awal perkuliahan

    sampai pada tahap penyelesaian ini.

    Terlalu banyak yang berjasa dan mempunyai andil kepada penulis selama

    menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar, sehingga tidak

    akan termuat bila dicantumkan namanya satu persatu,terkecuali saya ucapkan

    banyak terima kasih dan penghargaan yang setinggi – tingginya. Jazakallahu

    Khoiron Katsiron. Aamiin.

    Makassar, 2019

    Idhiel Ibrahim

  • ix

    ABSTRAK

    Idhiel Ibrahim 2015 MANAJEMEN. Analisis Kualitas Pelayanan

    Terhadap Kepuasan Nasabah pada PT. Bank Tabungan Pensiun Nasioanl

    Tbk. Kcp. Sungguminasa Dibimbing oleh Dr. H. Ansyarif Khalid,

    SE.,M.SI.AK.CA dan Muhammad Nur Abdi, SE, MM.

    Penelitian yang dilakukan dengan maksud mengetahui seberapa besar

    pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Nasabah pada Bank

    Tabungan Pensiun Nasioanl Tbk. Kcp. Sungguminasa. Sumber data didapat

    dari PT. Bank Tabungan Pensiun Nasioanl Tbk. Kcp. Sungguminasa dan obyek

    penelitian dilakukan langsung pada Nasabah Bakn Tabungan Pensiun Nasional

    serta analisis yang digunakan adalah regresi sederhana. Dari hasil pengujian

    dengan regresi linier sederhana dan analisis regresi parsial menunjukkan bahwa

    simultan variabel Kualitas Pelayanan (X) terhadap Kepuasan Nasabah (Y) yang

    ditunjukkan oleh nilai R Square yaitu sebesar 0,004. Angka ini menunjukkan

    bahwa simultan variabel Kualitas Pelayanan (X) yang digunakan dalam

    persamaan regresi ini memberikan kontribusi terhadapKepuasan Nasabah (Y).

    Berdasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa Kualitas Pelayanan

    berpengaruh signifikan dan positif secara parsial terhadap Kepuasan Nasabah di

    PT. Bank Tabungan Pensiun Nasioanl Tbk. Kcp. Sungguminasa

    Kata Kunci : Kualitas pelayanan dan Kepuasan Nasabah

  • x

    ABSTRACT

    Idhiel Ibrahim 2015 MANAGEMENT. Analysis of Service Quality

    Towards Customer Satisfaction at PT. National Pension Savings Bank Tbk.

    Kcp. Sungguminasa Supervised by Dr. H. Ansyarif Khalid, SE., M.SI.AK.CA

    and Muhammad Nur Abdi, SE, MM.

    Research conducted with the intent of knowing how much influence the

    Quality of Service on Customer Satisfaction at the National Pension Savings

    Bank Tbk. Kcp. Sungguminasa. Sources of data obtained from PT. National

    Pension Savings Bank Tbk. Kcp. Sungguminasa and the object of the study were

    conducted directly on the National Pension Savings Customer and the analysis

    used was simple regression. From the test results with simple linear regression

    and partial regression analysis showed that the simultaneous Service Quality

    variable (X) to Customer Satisfaction (Y) indicated by the value of R Square is

    equal to 0.004. This figure shows that the simultaneous Service Quality variable

    (X) used in this regression equation contributes to Customer Satisfaction (Y).

    Based on the results of this study it was concluded that Service Quality has a

    significant and partially positive effect on Customer Satisfaction at PT. National

    Pension Savings Bank Tbk. Kcp. Sungguminasa

    Keywords: Service quality and Customer Satisfaction

  • xi

    DAFTAR ISI

    Hal

    SAMPUL .................................................................................................................. i

    HALAMAN JUDUL ................................................................................................ ii

    HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..................................................... iii

    HALAMAN PERSETUJUAN………………………… ......................................... iv

    HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................. v

    SURAT PERNYATAAN ......................................................................................... vi

    KATA PENGANTAR .............................................................................................. vii

    ABSTRAK BAHASA INDONESIA ....................................................................... ix

    ABSTRAC ................................................................................................................ x

    DAFTAR ISI ............................................................................................................ xi

    DAFTAR TABEL .................................................................................................... xiii

    DAFTAR GAMBAR ................................................................................................ xiv

    BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

    A. Latar Belakang ...................................................................................... 1

    B. Rumusan Masalah ................................................................................. 3

    C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 4

    D. Manfaat Penilitian ............................................................................... 4

    BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 5

    A. Tinjauan Teori .................................................................................... 5

    a. Perbankan .................................................................................... 5

    b. Kualitas ....................................................................................... 9

    c. Kepuasan ..................................................................................... 10

    d. Kualitas Pelayanan ...................................................................... 14

    B. Tinjauan Empiris ................................................................................ 28

    C. Kerangka Fikir ................................................................................... 33

    D. Hipotesis ............................................................................................ 33

    BAB III METODE PENELITIAN ......................................................................... 34

    A. Jenis Penilitian ................................................................................. 34

  • xii

    B. Lokasi Dan Waktu Penilitian ........................................................... 34

    C. Definisi Operasional Variabel ......................................................... 34

    D. Populasi Dan Sampel ....................................................................... 35

    E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 36

    F. Metode analisis ................................................................................ 36

    BAB VI HASIL PENILITIAN DAN PEMBAHASAN.......................................... 41

    A. Gambaran Umum Objek Penilitian .................................................. 41

    a. Sejarah Singkat Perusahaan/Lembanga ..................................... 41

    b. Visi Dan Misi Perusahaan .......................................................... 42

    c. Struktur Organisasi Dan Job Descrption .................................... 43

    B. Deskripsi Data Atas Variable Penilitian ........................................... 45

    a. Karakteristik Pengambilan Data ................................................ 45

    b. Karakteristik Responden ............................................................ 45

    C. Penyajian Data (Hasil Penilitian) ..................................................... 47

    a. Analisis Deskrptif Kualitatif Variable Penilitian ....................... 47

    1. Kualitas Pelayanan (X) ........................................................ 47

    2. Kepuasan Nasabah (Y) ........................................................ 50

    b. Uji Kualitas Data ....................................................................... 51

    1. Uji Validitas ........................................................................ 51

    2. Uji Reabilitas ....................................................................... 53

    c. Regresi Linear Sederhana .......................................................... 53

    D. Analisis Dan Interpretasi (Pembahasan) ........................................... 55

    E. Manfaat Hasil Penilitian ................................................................... 56

    BAB V PENUTUP ................................................................................................... 58

    A. Kesimpulan ...................................................................................... 58

    B. Saran ................................................................................................ 59

    DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 60

    DAFTAR LAMPIRAN

  • xiii

    DAFTAR TABEL

    Tabel 3.1 Skala Likert ................................................................................................ 37

    Table 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................................ 45

    Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ............................................... 46

    Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ........................ 46

    Tabel 4.4 Deskriptif Kualitas Pelayanan (X).............................................................. 48

    Table 4.5 Deskriptif Kepuasan Nasabah (Y) .............................................................. 50

    Tabel 4.6 Uji Validitas .............................................................................................. 52

    Tabel 4.7 Uji Reabilitas ............................................................................................. 53

  • xiv

    DAFTAR GAMBAR

    Gambar 2.1 Kerangka Fikir ....................................................................................... 33

    Gambar 4.1 Struktur Organisasi ................................................................................. 43

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Meningkatkan intensitas persaingan dan jumlah pesaing juga

    membuat setiap perusahaan untuk selalu memperhatikan kebutuhan dan

    keinginan komsumen (pelanggan) serta berusaha memenuhi apa yang

    mereka harapan dengan cara yang lebih memudahkan dari pada yang

    dilakukan para pesaing.

    Kompleksitas tingkat persaingan suatu industri apakah itu industri

    manufacturing ataupun industri jasa menyebabkan setiap perusahaan harus

    selalu berusaha meningkatkan kualitas pelayanan agar kepuasan pelanggan

    dapat terwujudkan. Kualitas pelayanan yang ingin dipenuhi harus dilihat dari

    sudut pandang pelanggan. Sudut pandang tersebut juga merupakan hal

    yang penting dalam merencanakan suatu sistem dalam menajemen.

    Menurut Nasution (2005 : 45) ; dan Gaspersz (1997 : 73) karena pelanggan

    adalah orang yang menuntut organisasi/perusahaan untuk memenuhi

    standar kualitas tertentu, karena itu memberikan pengaruh kinerja

    perusahaan, kerena pelanggan adalah orang yang tidak bergantung kepada

    perusahaan, tetapi sebaliknya perusahaan/organisasi yang harus mengikuti

    keinginan pelanggan.

    Pada saat ini kualitas pelanyanan dalam industri jasa telah menjadi

    kebutuhan pokok apabila industri jasa ingin berkompotensi dalam pasar

    1

  • 2

    global maupun pasar domestik. Tuntutan konsumen Indonesia terhadap

    tingkat pelayanan yang diberikan oleh perusahaan industri jasa yang

    semakin meningkat.

    Hal ini dapat ditunjukan melalui sebuah biro riset tentang kepuasan

    pelanggan yang dilakukan, dimana Nampak bahwa tingkat kepuasan

    pelanggan dari industri jasa di Indonesia belum mencapai 100% oleh karna

    itu maka pihak industri jasa dituntun untuk lebih meningkatkan kualitas

    pelayanan.

    Gronroos dalam Arief (2006 : 122), mengartikan, dari pelayanan,

    pelanggan nasabah akan merespon apa yang telah didapatkan dan

    dirasahkan. Jika pelayanan yang dilakukan mampu memberikan

    penghargaan berupa loyaritas. seorang nasabah yang puas cenderung akan

    menyampaikan rasa kepuasan kepada orang lain, baik dalam bentuk cerita

    (Word Of Mouth) atau memberi rekomendasi yang dapat menaikan citra dari

    perusahaan tersebut.

    Bila dilihat dari peta bersaingan bank papan atas di Indonesia pada

    beberapa tahun ini, persaingan perbankan terlihat begitu kompetitif. Rasio

    peningkatan kepemilikan dan pihak ketika atau pihak-pihak yang

    bekerjasama yang dimiliki, maka semakin baik hubungan bank tersebut

    dengan para nasabah, dan juga dapat mencerminkan tingkat hubungan

    bank-bank tersebut dengan para nasabahnya.

    Dalam data Economic Revew menunjukan peringkat kepemilikan dan

    pihak ketiga pada peta persaingan antara 11 (sebelas) bank papan atas di

    Indonesia, yakni Bank Mandiri, BCA, BRI, Danamon, BII, Bank Niaga,

    Permata Bank, Lippo, Panin Bank, BTPN. Sedangkan peringkat kredit

  • 3

    adalah : Bank Mandiri, BRI, BNI, BCA, Danamon, Bank Niaga, Permata

    Bank, Panin Bank, BII, Lippo, BTN, BTPN.(Economic Review, No. 209

    september 2007). Instansi publication tentang peningkatan perusahaan yang

    bergerak di bidang jasa public (Central Library InstituteTecnology Bandung).

    Sedangkan bank BTPN hanya sebagai pelengkap rating. Hasil survei ini

    menunjukan bahwa beberapa kelemahan, terutama pelayanan yang

    diberiakn pada kantor-kantor cabang.

    Perusahaan dapat meningkatkan pangsa pasarnya melalui tingkat

    kualitas pelayanan. Bila kualitas pelayanan yang dihasilkan baik dan pangsa

    pasar yang dimiliki besar, maka profitabilitasnya akan terjamin. Dengan

    demikian, kualitas dan profitabilitas sangatlah berhubungan erat.

    Perusahaan yang dapat memberikan pelayanan yang baik maka

    perusahaan itu dapat mengalahkan pesaingnya yang memberikan

    pelayanan kurang baik.

    Untuk itulah maka berdasarkan masalah yang terlihat, sehingga

    penulis/peneliti berinisiatif untuk mengambil judul penulisan yaitu : ”Analisis

    kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah pada PT. Bank

    Tabungan Pensiun Nasional. Tbk. Kantor Cabang Pambantu.

    Sungguminasa ”

    B. Rumusan masalah

    1. Apakah kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan nasabah?

    2. Apakah variable keandalan (reability), jaminan (assurance), bukti fisik

    (tangible), komunikasi (empathy), cepat tanggap (responsiveness)

    berpengaruh signifikat terhadap kepuasan nasabah pada bank tabungan

    pension nasional ?

  • 4

    C. Tujuan Penelitian.

    Adapun tujuan penelitian ini adalah Untuk menganalisis pengaruh kualitas

    pelayanan terhadap kepuasan nasabah, dan untuk mengetahui pengaruh

    keandalan (reability), jaminan (assurance), bukti fisik (tangible), komunikasi

    (empathy), cepat tanggap (responsiveness) berpengaruh signifikat terhadap

    kepuasan nasabah pada bank tabungan pension nasional ?

    D. Manfaaat Penelitian

    Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari dilakukannya penelitian

    ini adalah sebagai berikut :

    a) Bagi Penulis Hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan sebagai

    perluasan wawasan, tambahan pengetahuan mengenai kualitas jasa

    dan pengaruh kepuasan nasabah, terutama pada Bank BTPN di

    Sungguminasa tempat penulis berkerja.

    b) Bagi Pembaca Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai tambahan

    pengetahuan dan referensi pengembangan di bisnis perbankan pada

    umumnya.

    c) Bagi Perbankan Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi

    BTPN dalam memberikan masukan dan juga digunakan sebagai salah

    satu faktor strategi yang dapat diterapkan oleh perbankan pada

    umumnya dalam menjaring nasabah lebih banyak lagi melalui standar

    kualitas layanan nasabah yang prima

  • 5

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Tinjauan Teori

    a) Perbankan

    1) Pengertian Bank

    Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari

    masyarakat dalam bentuk simpanan, menyalurkannya kepada

    masyarakat, bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam

    rangka meningkatkan taraf hidup rakyat. Bank sudah merupakan

    mitra dalam rangka memenuhi semua kebutuhan keuangan mereka.

    Bank dijadikan sebagai tempat untuk melakukan barbagai transaksi

    yang berhubungan dengan keuangan seperti, tempat mengamankan

    uang, melakukan investasi, pengiriman uang, melakuakn

    pembanyaran atau melakukan penagihan.

    Di samping itu peranan perbankan sangat memengaruhi kegiatan

    ekonomi suatu negara. Bank dapat dikatakan sebagai darahnya

    perekonomian suatu Negara. Oleh karena itu, kemajuan suatu bank di

    suatu negara dapat pula dijadikan ukuran kemajuan negara yang

    bersangkutan. Semakin maju suatu Negara, maka semakin besar

    peranan perbankan dalam mengendalikan negara tersebut. Artinya

    beberapa dunia perbankan semakin dibutuhkan pemerintahan dan

    masyarakat.

    2) Jenis-jenis kantor bank

    Seperti diuraikan sebelumnya, bahwa jika dilihat dari berbagai

    segi bank dapat dikategorikan ke dalam jenis. Demikian pula dalam

    5

  • 6

    satu bank terdapat berbagai jenis tingkatan. Jenis tingkatan ini

    ditunjukan dari volume kegiatan, kelengkapan jasa yang ditawarkan,

    wewenang mengambilan keputusan, serta jangkauan wilayah

    operasinya. Jenis-jenis kantor bank yang dimaksud adalah sebagai

    berikut.

    a) Kantor pusat

    Merupakan kantor di mana semua kegiatan perencanaan sempai

    kepada pengawasan terhadap di kantor ini. Setiap bank memeliki

    satu kantor pusat dan kantor pusat tidak melakukan kegiatan

    operasional sebagaimana kantor bank lainnya akan terhadap

    cabang-cabangnya.

    b) Kantor cabang penuh

    Merupakan salah satu kantor cabang yang memberikan jasa bank

    paling lengkap. Dengan kata lain semua kegiatan perbankan ada

    di kantor penuh dan biasanya kantor cabang penuh membawahi

    kantor cabang pembantu.

    c) Kantor cabang pembantu

    Merupakan kantor cabang yang berada di bawah kantor cabang

    penuh dan kegiatan jasa bank yang dilayani hanya sebagian dari

    kegiatan cabang penuh.

    a) Kantor kas

    Merupakan bank yang paling kecil di mana kegiatannya hanya

    meliputi teller/kasir saja. Dengan kata lain kantor kas hanya

    melakukan sebagian kecil dari kegiatan perbankan dan berada di

    bawah cabang pembantu atau cabang penuh.

  • 7

    3) Kegiatan Bank

    Bank umum atau yang lebih dikenal dengan nama bank komersil

    merupakan bank yang paling banyak beredar di Indonesia. Bank

    umum juga memiliki berbagai keunggulan jika dibandingkan dengan

    BPR, baik dalam bidang ragam pelayanan maupun jangkauan wilayah

    operasinya. Artinya bank umum memiliki kegiatan pemberian jasa

    yang paling lengkap dan dapat beroperasi di seluruh wilyah

    Indonesia.

    Kegiatan bank umum secara lengkap meliputi kegiatan sebagai

    berikut.

    1. Menghimpun dana (funding)

    Kegiatan menghimpun dana merupakan kegiatan membeli dana

    dari masyarakat. Kegiatan ini dikenal juga dengan kegiatan

    funding. kegiatan membeli dana dapat dilakukan dengan cara

    menawarkan berbagai jenis simpanan.

    2. Meyalurkan dana (Lending)

    Meyalurkan dana merupakan kegiatan menjual dana yang

    berhasil dihimpun dari masyarakat. Kegitan ini dikenal dengan

    nama kegiatan Lending. Penyaluran dana yang dilakukan oleh

    bank dilakukan melalui pemberian pinjaman yang dalam

    masyarakat lebih dikenal dengan nama kredit. Kredit juga

    diberikan oleh bankterdiri dari beragam jenis, tergantung dari

    kemampuan bank yang menyalurkannya.

  • 8

    3. Memberiakan jasa-jasa bank lainnya (services)

    Jasa-jasa bank lainnya merupakan kegiatan penunjang untuk

    mendukung kelancaran kegiatan, menghimpun dan menyalurkan

    dana. Sekalipun sebagai penunjang, kegiatan ini sangat banyak

    memberiakan keuntungan bagi bank dan nasabah, bahkan

    dewasa ini kegiatannya memberikan kontribusi keuntungan yang

    tidak sedikit bagi keuntungan bank, apalagi keuntungan dari

    spread based semakin mengecil, bahkan cenderung negative

    spread (bunga simpanan lebih besar dari bunga kredit).

    4) Sejarah Bank

    Dalam sejarahnya kegiatan perbankan dikenal mulai dari zaman

    Babylonia. Kegiatan perbankan ini kemudian berkembang ke zaman

    yunani kuno serta zaman romawi. Pada saat itu kegiatan utamanya

    bank hanyalah sebagai tempat ukur menukar uang oleh para

    pedagangan antar kerajaan.

    Seiring perkembangan sejarah dunia, maka perkembangan

    perbankan tidak melepas dari perkembanganbangan perdagangan.

    Perkembangan perdagangan yang semulahanya berkembang di

    daratan eropa akhirnya menyebar ke asia barat.

    Perkembangan perbankan di indonesia juga tidak lepas dari era

    zaman penjajahan hindia belanda tempo dulu. Pada saat itu terdapat

    beberapa bank yang yang memengang peranan penting dalam

    pemerintahan penjajahan belanda

    Terdapat pila bank-bank milik pribumi, china, jepang, dan eropa

    lainnya. Bank tersebut antara lain :

  • 9

    1. Bank Abuan Saudara

    2. Batavia Bank

    3. Bank Nasional Indonesia

    4. NV Bank Boemi

    b) Kualitas

    Konsep kualitas itu sendiri sering dianggap sebagai ukuran relatif

    kebaikan suatu produk atau jasa yang terdiri atas kualitas desain dan

    kualitas kesesuaian. Kualitas desain merupakan fungsi spesifikasi

    produk, sedangkan kualitas kesesuaian adalah suatu ukuran seberapa

    jauh suatu produk memnuhi persyaratan dan spesifikasi kualitas yang

    telah ditetapkan (Tjiptono dan Diana, 2002 : 2).

    Menurut Ibrahim (2001 : 1) kualitas adalah suatu strategi bisnis

    yang menghasilkan barang dan jasa yang memenuhi kebutuhan dan

    kepuasan konsumen dan eksternal, secara eksplisit dan implisit.

    Konsumen yang memberi sebuah produk atau memakai suatu

    jasa mempunyai harapan (expectations), yaitu apabila kinerja produk atau

    jasa tersebut memenuhi atau bahkan melampaui harapan konsumen

    bukan saja satu kali tetapi berulang-ulang kali sehingga memberikan

    kepuasan maka persepsi konsumen tersebut ialah bahwa dia telah

    memperoleh produk atau jasa yang mempunyai kualitas.

    Kepuasan Pelangkan mendefiniskan kualitas dengan berbagai

    cara. Kualitas didefiniskan sebagai memenuhi atau melebihi harapan

    pelanggan. Heizer dan render (2001:171) mendefiniskan kualitas sebagai

    kemampuan produk atau jasa memenuhi kebutuhan pelanggan.

    Dikatakan pula sebagai totalitas tampilan dan karekteristik produk atau

  • 10

    jasa yang berusaha keras dengan segenap kemampuannya memuaskan

    kebutuhan tertentu (Russell san Taylor, 200:78).

    Untuk memahami makna kualitas, dapat dilihat ari prespektif

    produsen dan konsumen. Dalam pikiran pelanggan, kualitas mempunyai

    banyak dimensi dan mungkin diterapkan dalam satu waktu. Pelanggan

    melihat kualitas dari dimensi (Krejewskin dan Ritzman, 1999:215)

    Prasuraman et al dalam mukarom dan laksana (2016) faktor-

    faktor menentukan kualitas layanan adalah SERVQUAL (Service Quality),

    pendekatan berdasarkan perbandingan dua faktor utama, yaitu persepsi

    konsumen atas layanan myata yang mereka terima dan layanan yang

    sesungguhnya yang mereka harapkan. Model ini memiliki lima dimensi

    yaitu:

    a. Tangible (Bukti Fisik)

    b. Reliability (Keandalan)

    c. Responsiveness (Daya Tanggap)

    d. Assurance (Jaminan)

    e. Emphaty (Peduli)

    Variabel keselamatan kerja dalam penelitian ini berisi pernyataan-

    pernyataan yang bersifat positif, dimana pilihan sangat setuju akan

    menunjukkan bahwa responden melihat bahwa sangat pentingnya

    implementasi keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan

    c) Kepuasan

    1) Pengertian Kepuasan

    Terdapat bermacam-macam pengertian atau batasan tentang

    kepuasan kerja. Pertama, pengertian yang memandang kepuasan

  • 11

    kerja sebagai suatu reaksi emosional yang kompleks. Reaksi

    emosional ini merupakan akibat dari dorongan, keinginan, tuntuntan

    dan harapan-harapan karyawan terhadap pekerjaan yang

    dihubungkan dengan realitas-realitas yang dirasakan karyawan,

    sehingga menimbulkan suatu bentuk reaksi emosional yang berwujud

    perasaan senang, perasaan puas, ataupun perasaan tidak puas.

    Kedua, pengertian yang menyatakan bahwa kepuasan kerja

    adalah suatu sikap keryawan terhadap pekerjaan yang berhubungan

    dengan situasi kerja, kerja sama antar karyawan, imbalan yang

    diterima dengan kerja, dan hal-hal yang menyangkut faktor fisik dan

    psikoligis. Sikap terdadap pekerjaan ini merupakan hasil dari sejumlah

    sikap khusus individu terhadap faktor-faktor dalam dalam pekerjaan,

    penyesuaian diri individu, dan hubungan sosial individu di luar

    pekerjaan sehingga menimbulkan sikap umum individu terhadap

    pekerjaan yang dihadapinya.

    Istilah “Kepuasan” merujuk pada sikap umum seseorang individu

    terhadap pekerjaannya. Seseorang dalam tingkat kepuasan kerja

    tinggi menunjukkan sikap positif terhadap kerja. Hal ini terbukti 30

    tahun terakhir ini para ahli tersebut mengadakan penilitian di industri-

    industri tentang kepuasa kerja karyawan. Menurut Robinson &

    Connors (1960), pada tahun 1959 terdapat 26 penilitian tentang

    kepuasan kerja di industry terbesar.

    Handoko (1992), mengemukakan kepuasan kerja adalah keadaan

    emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi para

    karywan memandangpekerjaan mereka. Kepuasan kerja

  • 12

    mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaan dan segala

    suatu yang dihadapi di lingkungan kerjanya. Pendapat tersebut

    didukung oleh Strauss & sayles (dalam handoko, 1992), kepuasan

    kerja juga penting untuk aktualisasi diri.

    Mengenai definisi kepuasan kerja belum ada keserangaman.

    Walaupun demikian, sebenarnya tidaklah terdapat perbedaan yang

    prinsip dari padanya. Menurut Yulk & Wexley (1977), kepuasa kerja

    sebagai perasaan seseorang terhadap pekerjaannya.

    Tiffin (1958), mengemukakan kepuasan kerja berhubungan erat

    dengan sikap dari karyawan terhadap pekerjaan sendiri, situasi kerja,

    kerja sama antara pemimpin dengan sesame karyawan.

    2) Kepuasan Nasabah

    Kepuasan Nasabah adalah perasaan seseorang yang puas atau

    sebaliknya setelah membandingkan antara kenyataan dan harapan

    yang diterima dari sebuah produk jasa (Kotler 2000 : 36)Kepuasan

    Nasabah hanya dapat tercapai dengan memberikan pelayanan yang

    berkualitas kepada konsumennya.Pelayanan yang baik sering dinilai

    oleh konsumen secara langsung dari karyawan sebagai orang yang

    melayani atau disebut juga sebagai produsen jasa, karena itu

    diperlukan usaha untuk meningkatkan kualitas system pelayanan

    yang diberikan agar dapat memenuhi keinginan dan meningkatkan

    kepuasan konsumen.

    Jadi kualitas pelayan merupakan hal yang harus diperhatikan oleh

    perusahaan agar dapat tercapai kepuasan konsumen.\ Kualitas

    pelayanan memilki hubungan yang erat dengan kepuasan konsumen.

  • 13

    Kualitas memberikan suatu dorongan kepada konsumen untuk

    menjalin hubungan yang kuat dengan perusahaan.Dalam jangka

    panjang ikatan ini memungkinkan perusahaan untuk memahami

    dengan seksama harapan

    konsumen serta kebutuhannya.Dengan demikian perusahaan

    dapat meningkatkan kepuasan nasabahnnya, kesetiaan/loyalitas

    konsumen. Dengan tercapainya kualitas layanan yang sempurna

    akan mendorong terciptanya kepuasan konsumen.

    3) Faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan kerja

    Banyak faktor yang memengaruhi kepuasan kerja karyawan.

    Faktor itu sendiri dalam peranannya memberikan kepuasan kepada

    karyawan bergantung pada pribadi masing-masing karyawan. Faktor

    yang memberikan kepuasan menurut blum ( as‟ad 2001) adalah :

    1. Faktor individual, meliputi umur, kesehatan, watak, dan harapan.

    2. Faktor sosial. Meliputi hubungan kekeluargaan, pandangan

    pekerja, kebebasan berpolitik, dan hubungan kemasyarakatan.

    3. Faktor utama dalam pekerjaan, meliputi upah, pengawasan,

    ketenteraman kerja, kondisi kerja, dan kesembatan untuk maju,

    elain itu juga penhgargaan terhadap kecakapan.

    Menurut Gilmer (1996), faktor-faktor yang memengaruhi kepuasan

    kerja adalah :

    1. Kesempatan untuk maju, dalam hal ini ada tidaknya kesempatan

    untuk memperoleh pengalaman dan peningkatan kemampuan

    selama kerja.

  • 14

    2. Keamanan kerja, faktor ini disebut penunjukan kepuasan kerja,

    baik bagi karyawan, keadaan yang aman sangat memengaruhi

    perasaan karyawan selama kerja.

    3. Pengawasan, sekaligus atasannya, supervise yang buruk dapat

    berakibat absensi dan turn over.

    d) Kualitas Pelayanan

    1) Kualitas Pelayanan

    Kualitas pelayanan merupakan salah satu bagian dari strategi

    manajemen pemasaran. Kualitas pelayan telah menjadi suatu tahap

    faktor dominan terhadap keberhasilan suatu organisasi.

    Pengembangan kualitas sangat didorong oleh kondisi persaingan

    antara perusahaan, kemajuan teknologi, tahapan perekonomian, dan

    sosial budaya masyarakat.

    Kualitas pelayanan menjadi suatu keharusan yang harus

    dilakukan perusahaan agar dapat mampu bertahan dan tetap

    mendapatkan kepercayaan pelanggan

    Prasuraman et al dalam mukarom dan laksana (2016) faktor-faktor

    menentukan kualitas layanan adalah SERVQUAL (Service Quality),

    pendekatan berdasarkan perbandingan dua faktor utama, yaitu

    persepsi konsumen atas layanan myata yang mereka terima dan

    layanan yang sesungguhnya yang mereka harapkan. Model ini

    memiliki lima dimensi yaitu:

    f. Tangible (Bukti Fisik)

    g. Reliability (Keandalan)

    h. Responsiveness (Daya Tanggap)

  • 15

    i. Assurance (Jaminan)

    j. Emphaty (Peduli)

    Variabel keselamatan kerja dalam penelitian ini berisi pernyataan-

    pernyataan yang bersifat positif, dimana pilihan sangat setuju akan

    menunjukkan bahwa responden melihat bahwa sangat pentingnya

    implementasi keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan.

    2) Definisi Kualitas Pelayanan

    Kualitas pelayanan dibentuk oleh dua kata, yaitu kualitas dan

    pelayanan. Menurut Tjiptono (2012:152), kualitas dapat diartikan

    sebagai “kondisi dinamis yang terhubung dengan produk, jasa ,

    sumber daya manusia, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi

    harapan”. Berdasarkan definisi ini, kualitas adalah hubungan antara

    produk dan pelayanan atau jasa yang diberikan kepada konsumen

    dapat memenuhi harapan dan kepuasan konsumen. Pelayanan

    menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah “sebagai

    suatu usaha untuk membantu menyiapkan atau mengurus apa yang

    diperlukan orang lain‟. Sedangkan menurut Moenir (2010:26)

    pelayanan adalah “kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau

    sekelompok orang dengan landasan factor materi melalui system,

    prosedur dan metode tertentu dalam rangka usaha memenuhi

    kepentingan orang lain sesuai dengan haknya”. Pelayanan hakikatnya

    adalah serangkaian kegiatan, karena itu pelayanan merupakan

    sebuah proses. Sebagai proses, pelayanan berlangsung secara rutin

    dan berkesinambungan, meliputi seluruh kehidupan orang dalam

    masyarakat.

  • 16

    Menurut Tjiptono (2010) “kualitas pelayanan adalah tingkat

    keunggulan yang diharapkan atas tingkat keunggulan tersebut untuk

    memenuhi keinginan pelanggan”. Berdasarkan pendapat di atas

    dapat disimpulkan bahwa ada factor utama yang mempengaruhi

    kualitas pelayanan yaitu: Jasa yang diharapkan dan jasa yang

    dirasakan/dipersepsikan. Apabila jasa yang dirasakan sesuai dengan

    jasa yang diharapkan, maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai

    kualitas yang ideal. Demikian juga sebaliknya apabila jasa yang

    dipersepsikan lebih jelek dibandingkan dengan jasa yang diharapkan

    maka kualitas jasa dipersepsikan negative atau buruk. Maka baik

    tidaknya kualitas pelayanan tergantung pada kemampuan penyedia

    jasa dalam memenuhi harapan konsumen secara konsisten.

    Beberapa pengertian yang terkait dengan definisi kualitas jasa

    pelayanan menurut Yamit (2010) adalah :

    a. Excellent: Standar kinerja pelayanan yang diperoleh

    b. Customer: Perorangan, kelompok, departemen atau perusahaan

    yang menerima, membayar output pelayanan.

    c. Service: Kegiatan utama atau pelengkap yang tidak secara

    langsung terlibat dalam proses pembuatan produk, tetapi lebih

    menekankan pada pelayanan transaksi antara pembeli dan

    penjual.

    d. Quality: Sesuatu yang secara khusus dapat diraba atau tidak

    dapat diraba dari sifat yang dimiliki produk atau jasa.

    e. Levels: Suatu pernyatan atas system yang digunakan untuk

    memonitor dan mengevaluasi.

  • 17

    f. Consistent: Tidak memiliki variasi dan semua pelayanan berjalan

    sesuai standart yang telah ditetapkan.

    g. Delivery: Memberikan pelayanan yang benar dengan cara yang

    benar dan dalam waktu yang tepat.

    Kualitas produk merupakan kemampuan dari suatu produk dalam

    menjalankan fungsinya. Kualitas produk mempunyai hubungan yang

    sangat erat dengan kepuasan pelanggan karena kualitas produk

    dapat dinilai dari kemampuan produk tersebut untuk menciptakan

    kepuasan pelanggan. Hubungan kualitas produk dengan kepuasan

    pelanggan tersebut ditegaskan pula oleh Pramita (2010), berpendapat

    bahwa “kualitas dari suatu produk ditentukan oleh pelanggan melalui

    karakteristik yang ada pada suatu produk dan jasa, dimana puas dan

    tidaknya pelanggan dipengaruhi oleh nilai yang didapat dengan

    mengkomsumsi suatu produk. Semakin tinggi tingkat kualitas produk

    dalam memuaskan pelanggan, maka akan menyebabkan kepuasan

    pelanggan yang tinggi pula.

    Menurut Lupiyoadi (2013) kepuasan pelanggan didefinisikan

    sebagai “respon pelanggan terhadap ketidaksesuain antara tingkat

    kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakannya

    setelah pemakain. Salah satu faktor yang menentukan kepuasan

    pelanggan adalah persepsi mengenai kualitas jasa yang berfokus

    pada lima dimensi jasa. Kepuasan pelanggan, selain dipengaruhi oleh

    persepsi kualitas jasa, juga ditentukan oleh kualitas produk, harga,

    dan faktor-faktor yang bersifat pribadi serta yang bersifat situasi

    sesaat. Persepsi pelanggan mengenai kualitas jasa tidak

  • 18

    mengharuskan pelanggan menggunakan jasa tersebut terlebih dulu

    untuk memberikan penilaiaan. Dimensi-dimensi dari kualitas suatu

    jasa dapat digunakan dalam mengukur kepuasan pelanggan. Dalam

    penelitian ini penulis menggunakan teori dari dimensi-dimensi dari

    kualitas jasa. Karena jasa tidak kasat mata serta kualitas teknik jasa

    tidak selalu dapat dievaluasi secara akurat, pelanggan berusaha

    menilai kualitas jasa berdasarkan apa yang dirasakannya, yaitu

    atribut-atribut yang meakili kualitas proses dan kualitas pelayanan.

    Mauludin (2010:67) mengemukakan bahwa “kualitas pelayanan

    adalah seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan

    pelanngan atar langganan yang mereka terima atau peroleh”

    kemudian diperkuat oleh Pujawan (2010:97) mendefinisikan kualitas

    pelayanan (service quality) “sebagai hasil persepsi dan perbandingan

    antara harapan pelanggan dengan kinerja aktual pelayanan yang

    terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas jasa, yaitu

    expected service (pengalaman yang diharapkan) dan perceived

    service (pelayanan yang diterima)”.

    3) Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan dan penyebab

    buruknya kualitas pelayanan

    a. Faktor yang mempengaruhi kualitas pelayanan

    Tiptono (2010;69) mengidentifikasikan sepuluh fakto atau

    dimensi utama yang menentukan kualitas jasa. Kesepuluh faktor

    tersebut meliputi:

    1. Reability, mencakup dua pokok yaitu:

    a). Konsistensi kerja (performance)

  • 19

    b). Kemampuan untuk dipercaya (dependability)

    Dalam hal ini perusahan memberikan jasanya secara tepat

    semenjak saat pertama (right the first time) dan memenuhi

    janjinya. Misal, menyampaikan jasanya sesuai dengan jadwal

    yang disepakati.

    2. Responsiveness, yaitu kemauan atau kesiapan para karyawan

    untuk memberikan jasa yang dibutuhkan pelanggan.

    3. Competence, artinya setiap orang dalam suatu perusahaan

    memiliki keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan agar

    dapat memberikan jasa tersebut.

    4. Access, meliputi kemudahan untuk dihubungi atau ditemui. Hal

    ini berarti lokasi fasilitas jasa yang mudah dijangkau, waktu

    menunggu yang tidak terlalu lama, saluran komunikasi yang

    mudah dihubungi,dan lain-lain.

    5. Courtesy, yaitu meliputi sikap sopan santun, respect,

    perhatian,keramahan yang dimiliki para contact personal

    (seperti resepsionis, operator telepon dan lain-lain).

    6. Communication, artinya memberikan informasi kepada

    pelanggan dalam bahasa yang dapat mereka pahami, serta

    selalu mendengarkan saran dan keluhan para pelanggan.

    7. Credibility,yaitu sifat jujur yang dapat dipercaya. Credibility

    mencakup nama perusahaan, karakteristik pribadi, contact

    personel, dan interaksi pelanggan.

    8. Security, yaitu aman dari bahaya, resiko atau dari keraguan-

    raguan. Aspek ini meliputi keamanan secara fisik (phisycal

  • 20

    safety), keamanan finansial (financial security), dan

    kerahasian (confidentiality)

    9. Understanding atau knowing the costumer, yaitu usaha untuk

    memahami pelanggan.

    10. Tangible, yaitu bukti fisik dari jasa yang berupa fasilitas fisik,

    peralatan yang dipergunakan, dan reprentasi fisik dari jasa.

    Menurut Salahadin (2012:91) menyatakan ada 10 faktor dalam

    service quality :

    1. Kesiapan sarana jasa (acces).

    2. Komunikasi yang baik (communication).

    3. Karyawan harus terampil.

    4. Hubungan baik dengan konsumen.

    5. Karyawan harus erorientasi pada konsumen.

    6. Harus nyata.

    7. Cepat tanggap.

    8. Harus bias dilihat.

    9. Keamanan harus terjaga.

    10. Memahami keinginan.

    4) Faktor-faktor penyebab buruknya kualitas pelayanan

    Menurut Tjiptono (2012:85) ada beberapa faktor yang dapat

    menyebabkan kualitas suatu jasa menjadi buruk, diantaranya adalah

    sebagai berikut :

    a) Produk dan konsumsi yang terjadi secar simultan.

    Salah satu karakteristik jasa yang sangat penting adalah

    inseparability, yang artinya jasa diproduksi dan dikonsumsi pada

  • 21

    saat yang bersamaan sehingga dalam memberikan jasa harus

    dibutuhkan kehadiran dan partisipasi pelanggan. Akibatnya timbul

    masalah-masalah sehubung dengan adanya interaksi antara

    produsen dengan konsumen jasa, yang disebabkan karena tidak

    terampil dalam melayani pelanggan, penampilan yang tidak

    sopan,cemberut, kurang ramah dan sebagainya.

    b) Intensitas tenaga kerja yang tinggi.

    Keterlibatan tenaga kerja yang intensif dalam menyampaikan

    jasa dapat menimbulkan masalah dalam kualitas, yaitu tingkat

    variabilitas yang tinggi disebabkan oleh tingkat upah dan

    pendidikan karyawan yang masih relative rendah, kurang

    perhatian, dan tingkat kemahiran karyawan yang tinggi.

    c) Dukungan terhadap pelanggan internal yang kurang memadai.

    karyawan front line merupakan ujung tombak dari system

    pemberian jasa. Supaya mereka dapat memberikan jasa yang

    efektif, maka mereka perlu dapat pemberdayaan dan dukungan

    dari fungsi utama manajemen sehingga nantinya mereka akan

    dapat mengendalikan dan menguasai cara melakukan pekerjaan,

    sadar dengan konteks dimana pekerjaan dilaksanakan,

    bertanggung jawab atas output kinerja pribadi, bertanggung jawab

    bersama atas kinerja unit dan organisasi, keadilan dalam distribusi

    balas jasa berdasarkan kinerj dan kinerja kolektif.

    d) Kesenjangan komunikasi.

  • 22

    Komunikasi merupakan faktor esensial dalam kontrak dengan

    karyawan. Jika terjadi gap dalam komunikasi, maka akan

    menimbulkan peniaian dan persepsi yang negatif terhadap

    kualitas pelayanan. Kesenjangan komunikasi dalam pelayanan

    meliputi memberikan janji yang berlebihan sehingga tidak dapat

    memenuhinya, kurang menyajikan informasi yang baru kepada

    pelanggan, kurang menyajikan informasi yang baru kepada

    pelanggan, pesan kurang dipahami pelanggan, dan kurang

    tanggapnya perusahan terhadap keluhan pelanggan.

    Dalam kelancaran dan perkembangan suatu perusahan

    dalam menarik minat konsumennya tidak terlepas dari jasa yang

    ditawarkan atau dipasarkan oleh suatu perusahaan. Pemasaran

    merupakan jembatan penghubung antara organisasi dengan

    konsumennya. Perang penghubung ini akan berhasil jika seluruh

    upaya pemasaran diorientasikan kepada konsumen.

    5) Strategi Meningkat Kualitas Pelayanan

    Meningkatkan kualitas pelayanan merupakan hal yang sangat

    penting agar dapat menghadapi persaingan yang semakin ketat dan

    semakin eksis di era globalisasi. Banyak faktor yang harus

    dipertimbangkan dalam meningkatkan kualitas pelayanan karena hal

    ini berdampak baik langsung maupun tidak langsung terhadap

    organisasi secara keseluruhan.

    Menurut Tjiptono (2010:88) ada beberapa faktor dominan perlu

    diperhatikan untuk meningkatkan kualitas pelayanan, diantaranya:

    1. Mengidentifikasi determinan utama kualitas jasa.

  • 23

    Setiap perusahaan jasa berupaya memberikan kualitas

    pelayanan jasa yang terbaik kepada para pelanggannya, perlu

    melakukan riset untuk mengidentifikasi jasa dominan yang paling

    penting bagi pasar sasaran terhadap perusahaan serta

    berdasarkan determinan tersebut, sehingga diketahui posisi

    relatife perusahaan dimata pelanggan dibandingkan dengan para

    pesaing agar dapat memfokuskan peningkatan kualitas pada

    aspek dominan tersebut.

    2. Mengelola harapan pelanggan.

    Tidak jarang suatu perusahaan berusaha melebih-lebihkan

    pesan komunikasinya kepada pelanggan agar dapat terpikat. Hal

    seperti ini dapat menjadi boomerang bagi perusahaan karena

    semakin besar pula harapan pelangan yang pada gilirannya akan

    menambah peluang tidak dapat terpenuhinya harapan pelanggan

    oleh perusahaan.

    3. Mengelolah bukti (evidence) kualitas jasa.

    Mengelolah bukti (evidence) kualitas jasa bertujuan untuk

    memperkuat persepsi pelanggan selama dan sesudah jasa

    diberikan. Oleh karena itu, jasa merupakan kinerja dan tidak

    dapat dirasakan seperti barang, maka pelanggan cenderung

    untuk memperhatikan faktor tangible yang berkaitan dengan jasa

    sebagai bukti kualitas. Dari sudur pandadang perusahaan jasa,

    bukti langsung meliputi segala sesuatu yang dipandang

    konsumen sebagai indikator seperti apa jasa yang diberikan

  • 24

    (preservive expection) dan seperti apa yang diterima (postservice

    evaluation).

    4. Mendidik konsumen tentang jasa.

    Membantu pelanggan dalam memahami merupakan upaya

    yang sangat positif dalam rangkamenyampaikan kualitas jasa.

    Pelanggan yang terdidik akan dapat mengambil keputusan yang

    baik sehingga kepuasan mereka dapat tercipta lebih tinggi.

    Upaya mendidik konsumen ini dapat dilakukan dalam bentuk

    melakukan pelayanan sendiri, membantu pelanggan kepada

    sesuatu jasa, bagaimana menggunakan jasa, dan menjelaskan

    kepada pelanggan alasan-alasan yang mendasari kebijakan yang

    bias mengecewakan mereka.

    5. Mengembangkan budaya kualitas.

    Budaya kualitas merupakan sistem nilai organisasi yang

    menghasilkan lingkungan yang kondusif bagi pembentukan dan

    penyempurnaan kualitas secara terus menerus. Budaya kualitas

    terdiri dari filosofi, keyakinan, sikap, norma, nilai tradisi, prosedur

    dan harapan yang meningkatnya kualitas. Agar dapat

    meningkatkan kualitas yang baik maka dibutuhkan komitmen

    menyeluruh pada seluruh anggota organisasi.

    6) Prinsip-prinsip Kualitas Pelayanan

    Setiap perusahaan harus mampu memenuhi enam prinsip utama

    kualitas pelayan agar dapat menimbulkan image yang baik

    perusahaan dihadapan konsumen. Enam prinsip pokok kualitas

  • 25

    pelayanan menurut Wolkins yang dikutip oleh Saleh (2010:105)

    meliputi :

    a. Kepemimpinan

    Strategi kualitas pelayanan perusahaan harus merupakan

    inisiatif dan komitmen dari manajemen puncak. Manajemen

    puncak harus memimpin perusahaan untuk meningkatkan kinerja

    kualitasnya. Tanpa adanya kepemimpina dari manajemen puncak,

    maka usaha untuk meningkatkan kualitas hanya berdampak kecil

    pada perusahaan.

    b. Pendidikan

    Semua personil perusahaan dari manajer sampai karyawan

    operasional harus memiliki pendidikan mengenai kualitas. Aspek-

    aspek yang harus mendapatkan penekanan dalam pendidikan

    tersebut meliputi konsep kualitas sebagai strategi bisnis, alat dan

    teknik implementasi srtategi kualitas, dan peranan eksekutif dalam

    implementasi strategi kualitas.

    c. Perencanaan

    Proses perencanaan strategi harus mencakup pengukuran

    dan tujuan kualitas yang dipergunakan dalam mengarahkan

    perusahaan untuk mencapai visinya.

    d. Review

    Proses review merupakan satu-satunya alat yang paling

    efektif bagi manajemen untuk mengubah perilaku organisasi.

    Proses ini merupakan suatu mekanisme yang menjamin adanya

  • 26

    perhatian yang konsisten dalam terus-menerus dalam mencapai

    tujuan kualitas.

    e. Komunikasi

    Implementasi strategi kualitas dalam organisasi dipengaruhi

    oleh proses komunikasi dalam perusahaan. Komunikasi harus

    dilakukan dengan karyawan, pelanggan, stakeholder, perusahaan

    lainnya, seperti pemasok, pemengang saham, pemerintah,

    masyarakat umumnya, dan lain-lain.

    f. Penghargaan dan pengakuan

    Penghargaan dan pengakuan merupakan aspek yang

    penting dalam implementasi strategi kualitas. Setiap karyawan

    yang berprestasi baik perlu diberikan penghargaan dan prestasi

    tersebut diakui. Dengan demikian dapat meningkatkan motivasi,

    moral kerja, rasa bangga dan rasa kepemilikan setiap orang

    dalam organisasi, yang pada giliriannya dapat memberikan

    kontribusi besar bagi perusahaan dan bagi pelanggang yang

    dilayani.

    Pengukuran Kualitas Pelayanan

    Secara universal, terdapat tiga dimensi dalam mengukur

    kepuasan pelanggan yaitu;

    1. Attributes related to product, yaitu kepuasan yang berkaitan

    dengan atribut dari produk seperti harga, kemampuan,dan

    benefit dari produk.

  • 27

    2. Attributes related to services, yaitu kepuasan yang berkaitan

    dengan atribut dari pelayanan seperti garansi, pemenuhan

    pelayanan, dan proses penyelesaian masalah.

    3. Attributes related to purchase, yaitu kepuasan yang berkaitan

    dengan keputusan untuk membeli atau tidaknya melalui

    kemudahan mendapatkan informasi, kesopanan karyawan,

    dan pengaruh reputasi perusahaan.

    Menurut Kothler (2016) pada prinsipnya kepuasan pelanggan

    dapat diukur dengan berbagai macam metode diantaranya adalah

    sebagai berikut :

    a. Sistem keluhan dan saran

    Organisasi yang berpusat pada pelanggan (customer

    oriental) kesempatan yang luas pada pelanggannya untuk

    menyampaikan keluhan dan saran, misalnya dengan

    menyediakan kotak saran dan kartu komentar, dan

    memungkinkan untuk mengatasi masalah yang timbul.

    b. Ghost Shopping

    Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai

    kepuasaan pelanggan adalah dengan cara mempekerjakan

    beberapa orang untuk berperan atau bersikap sebagai

    pembeli potensial, kemudian melaporkan kepada teman-

    temannya mengenai kekuatandan kelemahan perusahaan

    serta pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam

    membeli produk-produk tersebut, selain itu juga mengamati

    cara penanganan berbagai keluhan yang ada.

  • 28

    c. Lost Customer Analysis

    Setiap perusahaan seharusnya menghubungi para

    pelanggan yang telah berhenti atau yang telah berpindah

    kepada yang lain agar dapat memahami mengapa hal itu

    terjadi.

    d. Survey kepuasan pelanggan

    Pada umumnya penelitian mengenai kepuasan pelanggan

    dilakukan dengan penelitian survey, baik melalui pos, telepon,

    maupun wawancara langsung. Dari sini perusahaan akan

    memperoleh tanggapan dan umpan balik secara langsung dari

    pelanggan dan juga memberikan efek yang positif bahwa

    perusahaan memberikan perhatian terhadap pada

    pelanggannya.

    B. Tinjauan Empiris

    a) Kualitas pelayanan, kualitas produk dan harga pengaruhnya terhadap

    loyalitas pelanggan kartu as telkomsel di kota manado

    Penelitian yang dilakukan Melysa Elisabeth pongoh (2013),

    dengan judul Kualitas pelayanan, kualitas produk dan harga pengaruhnya

    terhadap loyalitas pelanggan kartu as telkomsel di kota manado.

    Penelitian ini bertujuan untuk Kualitas pelayanan, kualitas produk dan

    harga terhadap loyalitas pelanggan kartu As Telkomsel di kota Manado..

    Didapat sampel 100 orang responden dengan mengumpulkan data

    menggunakan kuesioner yang dianalisis menggunakan regresi linear

    berganda.

  • 29

    b) Kualitas pelayanan, dan servicescape pengaruhnya terhadap kepuasan

    konsumen pada hotel gran puri manado

    Penelitian yang dilakukan Ferninda Manoppo (2013), dengan judul

    Kualitas pelayanan, dan servicescape pengaruhnya terhadap kepuasan

    konsumen pada hotel gran puri manado. Penelitian ini bertujuan untuk

    mengamati Kualitas layanan terhadap kepuasan konsumen Hotel Gran

    Puri Manado. Metode Penelitian ini merupakan penelitian atau riset

    pemaran (marketing research) yang dilakukan secara sistematis yang

    ditujukan untuk pengambilan keputusan dan pemecahan masalah dalam

    bidang pemasaran (Rangkuti, 2011:101). Lokasi penelitian dilakukan di

    Hotel Gran Puri Manado. Sampel dalam penelitian berjumlah 70 orang

    responden. Metode pengampilan sampel yaitu purposif sampling yaitu

    pengambilan sampel berdasarkan kriteria tertentu.

    c) Analisis kepuasan pelanggan berdasarkan dimensi servqual

    menggunakan metode importance performance analysis (studi pada

    indihome witel bandung

    Penelitian yang dilakukan Alfi Sahri Lubis (2017) dengan judul

    Analisis kepuasan pelanggan berdasarkan dimensi servqual

    menggunakan metode importance performance analysis (studi pada

    indihome witel bandung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

    seberapa besar kepuasan pelanggan IndiHome Witel bandung dengan

    membandingkan tingkat harapan pelanggan dan tingkat kinerja IndiHome

    Witel Bandung berdasarkan metode SERVQUAL. Metode pengumpulan

    data dilakukan melalui penyebaran kuesioner kepada 100 pelanggan

    IndiHome Witel Bandung yang sedang aktif berlangganan (existing).

  • 30

    d) Pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan

    (Survey pada Pelanggan Speedy Telkom di Kota Surakarta)

    Penelitian yang dilakukan Novemy Triyandari Nugroho (2014).

    Dengan judul Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Dan

    Loyalitas Pelayanan (Survey pada Pelanggan Speedy Telkom di Kota

    Surakarta). Penilitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas

    pelayanan terhadap kepuasan pelanggan pengguna Speedy Telkom di

    Kota Surakarta dan Untuk menguji pengaruh kualitas pelayanan terhadap

    loyalitas pelanggan pengguna Speedy Telkom di Kota Surakarta. Metode

    penelitian ini menggunakan analisis data deskriptif dan analisis regresi

    linier berganda. Lokasi penelitian ini dilaksanakan telkom di kota

    Surakarta.

    e) Pengaruh kualitas pelayanan, kualitas produk dan kepercayaan terhadap

    kepuasan konsumen.

    Penilitian dilakukan oleh Farah Diza, Silcyljeova Moniharapon,

    dan Imelda W.J Ogi (2016), Fakultas Ekonomi dan Bisnis jurusan

    Manajemen di Universitas Sam Ratulangi Manado.Dengan judul,

    pengaruh kualitas pelayanan, kualitas produk dan kepercayaan terhadap

    kepuasan konsumen di PT. Fifgroup Cabang Manado. Tujuan penilitian

    ini, kualitas pelayanan, kualitas produk, dan kepercayaan terhadap

    kepuasan konsumen pada PT. FIFGROUP Cabang Manado. Metode

    Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, penelitian kuantitatif dapat

    diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat

    positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu.

    Lokasi penilitian di lakukan di PT. FIFGROUP Cabang Manado.

  • 31

    f) Kualitas pelayanan dan kepuasan pengaruhnya terhadap loyalitas

    konsumen

    Penilitian ini di lakukan oleh Feibe Permatasari Karundeng (2013),

    Fakultas Ekonomi dan Bisnis Jurusan Manajemen Universitas Sam

    Ratulangi Manado. Judul penilitian ini, kualitas pelayanan dan kepuasan

    pengaruhnya terhadap loyalitas konsumen pada rumah makan mawar

    sharron wanea manado. Lokasi penilitian rumah makan mawar sharron

    wanea manado. Tujuan penilitian, apakah Kualitas pelayanan

    berpengaruh terhadap loyalitas konsumen pada Rumah Makan Mawar

    Sharon Wanea Manado. Metode penilitiannya, ini merupakan penelitian

    asosiatif,untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan dan kepuasan

    dalam meningkatkan loyalitas konsumen.

    g) Pengaruh kualitas pelayanan jasa dan kualitas harga terhadap kepuasan

    konsumen

    Penelitian yang dilakukan Eko Budi Wahyono (2018) dengan judul

    Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa dan Kualitas Harga Terhadap

    Kepuasan Konsumen Pada Hotel Purnama Dimediasi Oleh Kepercayaan.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

    yang signifikan kualitas pelayanan jasa terhadap kepuasan konsumen,

    untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh yang signifikan kualitas

    harga terhadap kepuasan konsumen,. dengan jumlah sampel peneliti

    sebanyak 87 pelanggan, analisis data menggunakan model struktur

    (inner model). Hasil penelitian menunjukkan variabel kualitas pelayanan,

    kualitas harga berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan.

  • 32

    h) Pengaruh Kualitas Pelayan Pada Kepuasan Pelanggan Hotel Bintang

    Pesona di Denpasar Timur

    Penelitian yang dilakukan oleh I Wayan Widya Suryadharma

    (2015) dengan judul Pengaruh Kualitas Pelayan Pada Kepuasan

    Pelanggan Hotel Bintang Pesona di Denpasar Timur. Penelitian ini

    bertujuan untuk mengetahui kualitas pelayan terhadap kepuasan

    pelanggan pada Hotel Bintang Pesona di Denpasar Timur. Berdasarkan

    metode penelitian yang digunakan peneliti mengangkat sampel sebanyak

    105 responden.

    i) Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada

    Hotel Natama di Padang sidempuan Kabupaten Tapanuli Selatan

    Sumatera Utara

    Penelitian yang dilkukan oleh Putri Ramdhan Siregar (2014)

    dengan judul Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan

    Pelanggan Pada Hotel Natama di Padang sidempuan Kabupaten

    Tapanuli Selatan Sumatera Utara. Penelitian ini bertujuan untuk

    mengetahui pengaruh tangible, reliability, respomsiveness, assurance

    dan empaty terhadap kepuasan pelanggan. Penelitian ini menggunakan

    metode analisis regresesi linear berganda, penulis menggunakan teknik

    analis regresi Y dan X.

    j) Analisis kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah PT. BANK BTPN

    KANCA MANADO.

    Penelitian yang dilkukan oleh Thobiass. Sarbunan, Jhon

    Montolalu, Tinke M. Tumbel dengan judul Analisis kualitas pelayanan

    terhadap kepuasan nasabah PT. BANK BTPN KANCA MANADO.

  • 33

    Penelitian ini bertujuan untuk dapat meningkatkan pangsa pasarnya

    melalui pemenuhan kualitas pelayana dan kupuasan nasabah. Penelitian

    ini menggunakan metode analisis regresesi linear kuantitatif dengan alat

    uji SPSS versi 17 for Windows. Dalam mengelola data kuantitatif, penulis

    menggunakan teknik analis regresi Y dan X.

    C. Kerangka Fikir

    Gambar 2.1 Karangka Fikir

    D. Hipotesis

    Di duga kualitas pelayanan berpengaruh terhadap kepuasan nasabah

    pada PT. BTPN. Tbk. Kcp. Sungguminasa.

    Yang berpengaruh di H1 dan H0 sebagai berikut :

    H1 yaitu : kualitas pelayanan terhadap kepuasan nasabah pada PT. BTPN.

    Tbk. Kcp. Sungguminasa, dan

    H0 yaitu : tidak dapat berpengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan

    nasabah pada PT. BTPN. Tbk. Kcp. Sungguminasa.

    Kepuasan Nasabah (Y)

    Kualitas Pelayanan (x)

    PT. BTPN. Tbk. Kcp. Sungguminasa

    Hasil

  • 34

    BAB III

    METODE PENILITIAN

    A. Jenis Penelitian

    Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode

    deskriptif kuantitatif.

    Metode deskriptif kuantitatif adalah dilakukan untuk mendiskripsikan

    suatu gejala, peristiwa, dan kejadian yang terjadi secara factual, sistematis,

    dan akurat. Penilitian ini menggambarkan sata Kuantitatif yang diperoleh

    menyangkut keadaan subjek atau fenomena dari sebuah populasinya.

    B. Lokai Dan Waktu Penilitian

    1. Lokasi Penilitian

    Lokasi penilitian dilakukan yaitu : PT. Bank Tabungan Pensiun

    Nasional. Tbk. KCP. Sungguminasa di Jl. Habibu Kulle No. 2,

    Sungguminasa, Somba Opu, Sulawesi Selatan.

    2. Waktu Penilitian

    Waktu penilitia direncanakan kurang lebih 2 bulan pada tahun

    2019.

    C. Definisi operasional variable dan pengukuran

    Penelitian ini menggunakan dua variabel, yaitu variabel (X) kepuasan

    nasabah. Kepuasan nasabah adalah peranan seseorang yang puas atau

    sebaliknya setelah membandingkan antara kenyataan dan harapan yang

    diterima dari sebuah produk dan jasa (Kotler 2000 : 36).

    Kepuasan nasabah hanya dapat tercapai dengan memberikan

    pelayanan yang berkualitas kepada konsumennya. Jadi kualitas pelayanan

    34

  • 35

    merupakan hal yang harus diperhatikan oleh perusahaan agar dapat tercapai

    kepuasan konsumen.

    Sedangkan variabel (Y) berdasarkan uraian kualitas pelayanan, maka

    ini akan dikmukakan pengertian tentang pelayanan itu sendiri.

    Kualitas pelayanan adalah ukuran penilaian yang menyeluruh dari

    perbandingan antara pelayanan yang diharapkan pelanggan dengan kinerja

    pelayanan aktual yang diterima pelanggan.

    Menurut Wyckof dalam Tjiptono (1998 : 59) kualitas pelayanan adalah

    tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat

    keunggulan tersebut adalah untuk memenuhi keinginan konsumen. Dengan

    kata lain bahwa ada dua faktor utama yang mempengaruhi kualitas

    pelayanan itu :

    1. Expected Service (pelayanan yang diharapkan)

    2. Preceived Service (pelayanan yang dirasakan)

    D. Populasi dan Sampel

    a. populasi

    Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah semua

    nasabah bank tabungan pensuin nasional sungguminasa, yang

    dikelompokan penulis adalah :

    1. Nasabah Pensiunan Pegawai Negeri

    2. Nasabah Pengusaha dan Pebisnis

    Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa populasi dari penelitian

    ini tidak diketahui jumlahnya. Menurut Roscow dalam Sekaran (1992)

    untuk penelitian yang populasinya tidak diketahui maka jumlah sampel

  • 36

    lebih dari 30 dan lebih kecil dari 500 dianggap sudah mewakili populasi

    tersebut.

    b. Sampel

    Berdasarkan pendapat diatas, maka sampel dalam penelitian ini

    diambil sebanyak 40 responden.

    E. Teknik Pengumpulan Data

    Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penilitian ini adalah

    sebagai berikut :

    1. Penilitian pustaka (Library Research), yaitu pengumoulan data teoritis

    dengan cara menelah barbagai literature dan bahan pustaka lainnya

    berkaitan dengan masalah yang di teliti.

    2. Penilitian Lapangan (Field Research), yaitu dengan cara “Kuesioner”

    pengumpulan data dengan memberikan daftar isian responden secara

    langsung.

    F. Metode Analisis

    1. Statistik Deskriptif

    Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis deskriptif

    dengan alat atau teknis analisis. Menurut Irawan (2001 :3) statistik

    deskriptif atau statistik deduktif adalah statistik dimana tingkat

    pekerjaannya mencakup cara pengumpulan, penyusunan atau mengatur,

    mengelolah, menyajikan dan menganalisis data angka agar dapat

    memberikan gambaran yang teratur, ringkas dan jelas mengenai keadaan

    peristiwa, atau gejala tertentu sehingga dapat ditarik pengertian atau

    makna tertentu.

  • 37

    2. Skala Likert

    Skala likert menurut Sugiyono ( 2014;134) yaitu „skala liker

    digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau

    sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Fenomena sosial ini disebut

    variabel penilitian yang telah ditetepkan oleh penilitian. Dengan skala

    likert, maka variable yang akan diukur dijabarkan menjadi indicator

    variable. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk

    menyusun item-item instrument yang dapat berubah pernyataan atau

    pertanyaan. Umtuk setiap pilihan jawaba diberi skor, maka responden

    harus menggambarkan, mendukung pernyataan (item positif) atau tidak

    mendukung pernyataan (item negatif). Skor atas pilihan jawaban untuk

    kuesioner yang diajukan untuk pernyataan positif adalah sebagai berikut:

    Tabel 3.1

    SKALA LIKERT RESPONDEN

    JAWABAN RESPONDEN SKOR

    A 5

    B 4

    C 3

    D 2

    E 1

    Dan dapat juga berupa kata-kata

    ● Sangat setuju

    ● Setuju

    ● Ragu-ragu

  • 38

    ● Tidak setujuh

    ● Sangat tidak setujuh

    Instrumen penilitian yang menggunakan skala likert dapat dibuat

    dalam bentuk tabelataupun pilihan ganda.

    3. Uji Validitas dan Reliabilitas

    a. Uji Validitas

    Menurut Umar (2003), uji validitas menunjukkan sejauhmana

    suatu alat pengukur dapat mengukur apa yang ingin diukur. Jika

    menggunakan kuesioner sebagai alat dalam pengumpulan data,

    kuesioner yang disusun harus mengukur apa yang ingin diukurnya.

    Instrumen yang valid dapat diartikan bahwa alat ukur yang digunakan

    dalam penelitian untuk mendapatkan data adalah valid. Langkah-

    langkah dalam menguji validitas dapat dijelaskan sebagai berikut :

    1) Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan

    diukur.

    2) Melakukan uji coba pengukuran tersebut pada sejumlah

    responden.

    3) Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.

    4) Menghitung nilai korelasi antara data pada masingmasing

    pernyataan dengan skor total, dengan menggunakan bantuan

    software SPSS versi 17,0, atau dengan memakai rumus teknik

    korelasi Pearson product moment berikut :

    ∑ ∑ ∑

    √ ∑ ∑ ∑ ∑

  • 39

    dimana :

    R = Korelasi product moment

    N = Jumlah responden

    X = Skor masing-masing pernyataan dari tiap responden

    Y = Skor total semua pernyataan dari tiap responden.

    b. Uji Reliabilitas

    Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu

    alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama. Setiap alat

    pengukuran seharusnya memiliki kemampuan untuk memberikan

    hasil pengukuran yang konsisten. Teknik yang digunakan untuk

    mengukur reliabilitas dengan menggunakan teknik Cronbach. Teknik

    ini digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya

    memiliki rentang nilai antara beberapa nilai, misalnya 0-10 atau dalam

    bentuk skala 1-3, 1-5 atau 1-7.

    4. Regresi Linier Sederhana

    Menurut Supranto (2004), manfaat dilakukannya analisis regresi

    linear sederhana untuk mengetahui besarnya pengaruh dari setiap

    peubah bebas terhadap peubah tak bebas, serta dapat meramalkan nilai

    peubah tak bebas Y, jika seluruh berubah bebas sudah diketahui nilainya.

    Perhitungan analisis regresi linear sederhana untuk n berubah dilakukan

    berdasarkan rumus berikut :

    Y = α + βX + ε

    Dimana :

    Y = Kepuasan Nasabah

    X = Kualitas Pelayanan

  • 40

    α = Nilai Konstan

    β = Nilai Konstanta

    ε = Faktor pengganggu/galat.

    5. Koefisien Korelasi (R) Dan Koefisien Determinasi (R2).

    Menurut Poerwanto dan Sulistyastuti (2007:185) analisis koefisien

    korelasi (R) digunakan untuk mengukur tingkat hubungan antara variabel

    bebas (X) terhadap variabel terikat (Y). Dalam hal ini mengukur kuat atau

    lemahnya hubungan antara penerapan kualitas pelayanan dengan

    kepuasan nasabah.

    Selain mengukur kekuatan hubungan, koefisien korelasi juga

    dapat digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara dua

    variabel.Tanda “+” menunjukkan hubungan searah, artinya apabila nilai

    variabel independen meningkat. Tanda “-“ menunjukkan hubungan yang

    berlawanan arah, artinya apabila nilai variabel independen meningkat,

    maka nilai variabel dependennya menurun.

    Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur besarnya

    presentase pengaruh semua variabel independen dan model regresi

    terhadap variabel dependennya yaitu untuk mengukur seberapa besar

    pengaruh antara kualitas pelayanan (X) dengan kepuasan nasabah

    (Y).Apabila koefisien determinasi dalam model regresi semakin kecil

    berarti semakin kecil pengaruh variabel dependennya.Sebaliknya, apabila

    nilai koefisien semakin mendekati 100% maka makin besar pengaruh

    independen terhadap variabel dependen.

  • 41

    BAB VI

    HASIL PENILITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Gambaran umum objek penilitian

    a. Sejarah Singkat Perusahaan/Lembaga

    PT.BTPN Tbk. KCP. Sungguminasa. Bank Tabungan Pensiunan

    Nasional disingkat Bank BTPN terlahir dari pemikiran 7 (tujuh) orang

    dalam suatu perkumpulan pegawai pensiunan militer pada tahun 1958 di

    Bandung. Ketujuh serangkai tersebut kemudian mendirikan Perkumpulan

    Bank Pegawai Pensiunan Militer (selanjutnya disebut ”BAPEMIL”) dengan

    status usaha sebagai perkumpulan yang menerima simpanan dan

    memberikan pinjaman kepada para anggotanya. BAPEMIL memiliki

    tujuan yang mulia yakni membantu meringankan beban ekonomi para

    pensiunan, baik Angkatan Bersenjata Republik Indonesia maupun sipil,

    yang ketika itu pada umumnya sangat kesulitan bahkan banyak yang

    terjerat rentenir.

    Berkat kepercayaan yang tinggi dari masyarakat maupun mitra usaha,

    pada tahun 1986 para anggota perkumpulan BAPEMIL membentuk PT

    Bank Tabungan Pensiunan Nasional dengan izin usaha sebagai Bank

    Tabungan dalam rangka memenuhi ketentuan Undang-undang Nomor 14

    Tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan untuk melanjutkan kegiatan

    usaha BAPEMIL.

    Berlakunya Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 tentang Perbankan

    (sebagaimana selanjutnya diubah dengan Undang-undang Nomor 10

    https://id.wikipedia.org/wiki/1958https://id.wikipedia.org/wiki/Bandunghttps://id.wikipedia.org/wiki/1986https://id.wikipedia.org/wiki/1967https://id.wikipedia.org/wiki/1992https://id.wikipedia.org/wiki/Perbankan

  • 42

    Tahun 1998) yang antara lain menetapkan bahwa status bank hanya ada

    dua yaitu: Bank Umum dan Bank Perkreditan Rakyat, maka pada tahun

    1993 status Bank BTPN diubah dari Bank Tabungan menjadi Bank

    Umum melalui Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia

    No. 055/KM.17/1993 tanggal 22 Maret 1993. Perubahan status Bank

    BTPN tersebut telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia

    sebagaimana ditetapkan dalam surat Bank Indonesia No.

    26/5/UPBD/PBD2/Bd tanggal 22 April 1993 yang menyatakan status

    Perseroan sebagai Bank Umum.

    Sebagai Bank Swasta Nasional yang semula memiliki status sebagai

    Bank Tabungan kemudian berganti menjadi Bank Umum pada tanggal 22

    Maret 1993, Bank BTPN

    memiliki aktivitas pelayanan operasional kepada Nasabah, baik

    simpanan maupun pinjaman. Namun aktivitas utama Bank BTPN adalah

    tetap mengkhususkan kepada pelayanan bagi para pensiunan dan

    pegawai aktif, karena target market Bank BTPN adalah para pensiunan.

    Dalam rangka memperluas kegiatan usahanya, Bank BTPN bekerja

    sama dengan PT Taspen, sehingga Bank BTPN tidak saja dapat

    memberikan pinjaman dan pemotongan cicilan pinjaman, tetapi juga

    dapat melaksanakan “Tri Program Taspen”, yaitu Pembayaran Tabungan

    hari Tua, Pembayaran Jamsostek dan Pembayaran Uang Pensiun.

    Terhitung tanggal 12 Maret 2008 bank BTPN telah listing di Bursa

    efek Jakarta (BEJ) (sekarang Bursa Efek Indonesia) dan resmi

    https://id.wikipedia.org/wiki/1998https://id.wikipedia.org/wiki/1993https://id.wikipedia.org/wiki/1993https://id.wikipedia.org/wiki/Jamsostekhttps://id.wikipedia.org/wiki/BEJhttps://id.wikipedia.org/wiki/Bursa_Efek_Indonesia

  • 43

    menyandang gelar tbk (terbuka). Dan pada tanggal 14 Maret 2008, Texas

    Pacific Group (TPG)resmi mengakuisisi saham bank BTPN sebesar 71,

    61%.

    b. Visi dan Misi Perusahaan

    1. Visi

    Menjadi Bank mass market terbaik, mengubah hidup berjuta rakyat

    Indonesia.

    2. Misi

    Bersama, kita ciptakan kesempatan tumbuh dan hidup yang lebih

    berarti.

    c. Struktur Organisasi dan Job Description

    1. Struktur Organisasi

    Gamabar 4.1 Struktur Organisasi

    Branch head

    Manager

    Sales

    Manager

    Mikro

    CS Teller

    Marketing kolektor

    Manager

    Active

    emplye

    RSO

    Security, driver, dan OB

  • 44

    2. Job Description

    Branch Manager = Mengelolah dan mengawasi seluruh

    aktivitas dan operasional perbankan di kantor cabang

    Manager sales = Bertindak sebagai pemrakarsa kredit,

    mengusulkan, merekomendasikan penyelamatan dan

    penyelesaian kredit bermasalah, dan mengusulkan dan

    merekomendasikan pemberian promosi, reward dan

    punishment bagi pekerja binaannya.

    Marketing = Mencari nasabah (pihak ketiga) yang ingin

    menyimpan dananya di bank, dengan menawarkan produk dari

    bank yang bersangkutan. Misalnya seperti, simpanan giro,

    simpanan tabungan, atau simpanan deposito, dan

    mempromosikan, mengenalkan, dan memasarkan produk

    bank, dengan cara memperluas jangkauan relasi antar bank

    ataupun yang diluar bank tersebut.

    Manager mikro = Bertanggung jawab terhadap portfolio

    cabang dengan target nasabah dari sektor usaha kecil mikro

    dan menengah (UMKM) di area sekitar cabang, dan

    bertanggungjawab terhadap seluruh proses aktivitas

    operasional: mengelola budget, bertanggungjawab terhadap

    infrastruktur dan perawatan serta bertanggungjawab terhadap

    pembuatan serta pengiriman laporan cabang, serta

    bertanggungjawab terhadap pengambilan dan rekomendasi

    keputtusan kredit.

    Kolektor = Menagih dan mengunjungi rumah konsumen

    nasabah yang menunggak untuk melakukan pendekatan secara

    persuasif.

    Costumer Service (CS) = Memberikan pelayanan kepada

    nasabah yang berkaitan dengan pembukaan rekening

    tabungan, giro, pembukaan deposito, permohonan nasabah

    yang lainnya, memberikan informasi sejelas mungkin

  • 45

    mengenai berbagai produk dan jasa yang ingin diketahui dan

    diminati kepada nasabah, serta menerima, melayani dan

    mengatasi permasalahan yang disampaikan oleh nasabah

    sehubungan dengan ketidakpuasan nasabah atas pelayanan

    yang diberikan oleh pihak nasabah.

    Teller = Melayani penerimaan gaji pensiun, penarikan,

    transfer dan penyetoran uang dari pelanggan.

    Manager Active Employe = Mencari nasabah (pihak ketiga)

    yang ingin menyimpan dananya di bank, dengan menawarkan

    produk dari bank yang bersangkutan. Misalnya seperti,

    simpanan giro, simpanan tabungan, atau simpanan deposito,

    dan mempromosikan, mengenalkan, dan memasarkan produk

    bank, dengan cara memperluas jangkauan relasi antar bank

    ataupun yang diluar bank tersebut.

    Reguler Sales Office = Memelihara hubungan baik dengan

    nasabah dan memasarkan produk Commercial Banking(dana,

    kredit, jasa, dsb)

    B. Deskripsi Data Atas Variable Penilitian

    a. Karakteristik pengambilan data

    Populasi dalam penilitian ini adalah seluruh peserta pension pada

    PT. BANK TABUNGAN PENSIUN NASIONAL Tbk. KCP. Sungguminasa.

    pengumpulan data dalam penilitian ini dilakukan dengan menyebarkan

    kuesioner kepada responden. Proses pendistribusian data dilakukan

    selama dua bulan. Data responden dapat dilihat pada table karakteristik

    responden yang menyajikan beberapa informasi umum mengenaikondisi

    responden yang ditemukan pada penyebaran kuesioner.

  • 46

    b. Karakteristik responden

    1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

    Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada

    table 4.1 berikut ini :

    Tabel 4.1

    Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

    jenis kelamin jumlah Responden presentase (%)

    pria 13 33%

    wanita 27 67%

    total 40 100%

    Sumber: data diolah oleh peniliti

    Berdasarkan table diatas dapat diketahui bahwa manyoritas

    responden dalam penilitian ini adalah wanita yang berjumlah 27 orang

    atau sebesar 67% dan responden berjenis kelamin pria orang atau

    sebesar 33% dari total responden di PT. btpn …..

    2. Karekteristik responden berdasarkan usia

    Karekteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada uraian

    berikut :

    Tabel 4.2

    Karekteristik responden berdasarkan usia

    usia (tahun) Jumlah responden presentase %

    50-60 32 80%

    61-70 8 20%

    Total 40 100%

    Sumber : data diolah oleh peniliti

    Berdasarkat tabel diatas dapat diketahui bahwa terdapat 32

    responden yang berusia 50-60 tahun sebanyak 80%, responden

    yang berusia 61-70 tahun berjumlah 8 orang atau sebanyak 20%.

  • 47

    Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa manyoritas responden

    dalam penelitian ini berusia 50-60 tahun.

    3. Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan

    Untuk mengetahui karakteristik responden berdasarkan pendidikan

    terakhir dapat dilihat pada tabel berikut ini:

    Tabel 4.3 Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan

    Pendidikan terakhir Jumlah responden Presentase (%)

    SMA 28 70%

    S1 12 30%

    TOTAL 40 100% Sumber : Data diolah oleh peneliti

    Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa responden

    pendidikan terakhir SMA sebanyak 28 orang atau 70%, S1 sebanyak

    12 orang atau 30%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa mayoritas

    pendidikan terakhir responden adalah SMA.

    C. Penyajian Data (Hasil Penelitian)

    a. Analisis Deskriptif Kuantitatif Variabel Penelitian

    1. Hasil Variabel Penilitian Kualitas layanan (X)

    Prasuraman et al dalam mukarom dan laksana (2016) faktor-faktor

    menentukan kualitas layanan adalah SERVQUAL (Service Quality),

    pendekatan berdasarkan perbandingan dua faktor utama, yaitu

    persepsi konsumen atas layanan myata yang mereka terima dan

    layanan yang sesungguhnya yang mereka harapkan. Model ini

    memiliki lima dimensi yaitu:

    a. Tangible (Bukti Fisik)

  • 48

    b. Reliability (Keandalan)

    c. Responsiveness (Daya Tanggap)

    d. Assurance (Jaminan)

    e. Emphaty (Peduli)

    Variabel keselamatan kerja dalam penelitian ini berisi pernyataan-

    pernyataan yang bersifat positif, dimana pilihan sangat setuju akan

    menunjukkan bahwa responden melihat bahwa sangat pentingnya

    implementasi keselamatan kerja terhadap kinerja karyawan. Penelitian

    ini diperoleh data untuk variabel keselamatan kerja sebagaimana

    tergambar pada tabel berikut ini:

    Tabel 4.4

    Descriptive Statistics

    N Minimum Maximum Sum Mean Std.

    Deviation

    Variance

    VAR00001 40 3.00 5.00 171.00 4.2750 .71567 .512

    VAR00002 40 2.00 5.00 163.00 4.0750 .82858 .687

    VAR00003 40 2.00 5.00 165.00 4.1250 .91111 .830

    VAR00004 40 2.00 5.00 163.00 4.0750 .85896 .738

    VAR00005 40 2.00 5.00 158.00 3.9500 .90441 .818

    VAR00006 40 2.00 5.00 170.00 4.2500 .83972 .705

    VAR00007 40 2.00 5.00 169.00 4.2250 .97369 .948

    VAR00008 40 2.00 5.00 164.00 4.1000 .81019 .656

    VAR00009 40 2.00 5.00 168.00 4.2000 .79097 .626

    VAR00010 40 3.00 5.00 159.00 3.9750 .80024 .640

    VAR00011 40 30.00 47.00 1650.00 41.2500 4.30116 18.500

    Valid N

    (listwise) 40

    Sumber : data diolah oleh penilitian Dari table diatas dapat disimpulkan bahwa:

  • 49

    1. Penampilan pegawai pelayanan BTPN ketika melayani konsumen

    dalam proses pelayanan sudah rapid an baik. Jawaban dari

    responden Maksimum 5, Minimum 3, dan Sum 171.00 dengan Mean

    4.2750, Std. Deviation 71567 dan Variance 0.512.

    2. BTPN memberikan kemudahan dalam proses pelayanan. Jawaban

    dari responden Maksimum 5, Minimum 2, dan Sum 163.00 dengan

    Mean 4.0750 Std. Deviation 82858 dan Variance 0.687.

    3. Pegawai sudah cermat bekerja ketika melayani anda dalam proses

    pelayanan. Jawaban dari responden Maksimum 5, Minimum 2, dan

    Sum 165.00 dengan Mean 4.1250 Std. Deviation 91111 dan

    Variance 0.830.

    4. Bank tabungan pension nasional mempunyai standar pelayanan

    yang jelas dalam melakukan proses pelayanan. Jawaban dari

    responden Maksimum 5, Minimum 2, dan Sum 163.00 dengan Mean

    4.0750 Std. Deviation 85896 dan Variance 0.738..

    5. Respon pegawai ketika melayani yang ingin mendapatkan pelayanan

    sudah baik. Jawaban dari responden Maksimum 5, Minimum 2, dan

    Sum 158.00 dengan Mean 3.9500 Std. Deviation 90441 dan

    Variance 0.818.

    6. Pegawai pelayanan bank tabungan pensiun nasional sudah

    melakukan dengan tepat. Jawaban dari responden Maksimum 5,

    Minimum 2, dan Sum 170.00 dengan Mean 4.2500 Std. Deviation

    83972 dan Variance 0.705.

    7. Bank tabungan pension nasional memberikan jaminan waktu dalam

    proses pelayanan. Jawaban dari responden Maksimum 5, Minimum

  • 50

    2, dan Sum 169.00 dengan Mean 4.2250 Std. Deviation 97369 dan

    Variance 0.948.

    8. Bank tabungan pension nasional memberikan jaminan biaya dalam

    proses pelayanan. Jawaban dari responden Maksimum 5, Minimum

    2, dan Sum 164.00 dengan Mean 4.1000 Std. Deviation 81019 dan

    Variance 0.656.

    9. Pegawai mendahulukan kepentingan pengguna lanyanan dalam

    proses pelayanan. Jawaban dari responden Maksimum 5, Minimum

    2, dan Sum 168.00 dengan Mean 4.2000 Std. Deviation 79097 dan

    Variance 0.626.

    10. Sikap pegawai dalam memberikan pelayanan sudah baik. Jawaban

    dari responden Maksimum 5, Minimum 3, dan Sum 159.00 dengan

    Mean 3.9750 Std. Deviation 80024 dan Variance 0.640

    .

    2. Hasil Variabel Penilitian Kepuasan Nasabah (Y)

    Variabel kepuasan nasabah dalam penelitian ini berisi pernyataan-

    pernyataan yang bersifat positif, dimana pilihan sangat setuju akan

    menunjukkan bahwa responden melihat bahwa kepuasan nasabah

    sangat dipengaruhi oleh kualitas layanan sebagaimana tergambar pada

    tabel berikut ini:

  • 51

    Table 4.5

    Descriptive Statistics

    N Minimum Maximum Sum Mean Std.

    Deviation

    Variance

    VAR00001 40 2.00 5.00 149.00 3.7250 1.01242 1.025

    VAR00002 40 2.00 5.00 151.00 3.7750 .83166 .692

    VAR00003 40 2.00 5.00 135.00 3.3750 .83781 .702

    VAR00004 40 2.00 5.00 129.00 3.2250 .99968 .999

    VAR00005 40 2.00 5.00 137.00 3.4250 .95776 .917

    VAR00006 40 2.00 5.00 151.00 3.7750 1.04973 1.102

    VAR00007 40 15.00 28.00 852.00 21.3000 3.44331 11.856

    Valid N

    (listwise) 40

    Sumber data diolah oleh penilitian Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa:

    1. Pelayanan oleh pengawai yang diperoleh sesuai atau melebihi dengan

    yang diharapkan. Jawaban dari responden Maksimum 5, Minimum 2, dan

    Sum 149.00 dengan Mean 3.7250, Std. Deviation 1.01242 dan Variance

    1.025

    2. Menjamin keamanan nasabah didalam melakukan