SKRIPSI ANALISIS EFESIENSI DAN EFEKTIFITAS BIAYA …
Transcript of SKRIPSI ANALISIS EFESIENSI DAN EFEKTIFITAS BIAYA …
SKRIPSI
ANALISIS EFESIENSI DAN EFEKTIFITAS BIAYA PEMASARAN TERHADAPPENINGKATAN LABA PADA PT. BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk
CABANG MAKASSAR
RINI JAYANTI105720366112
SKRIPSI
Diajukan kepada fakultas ekonomi dan bisnis universitas muhammadiyahmakassar untuk memenuhi sebagai persyaratan guna memperoleh
Sarjana Ekonomi
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNISUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
MAKASSAR2016
iii
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulisan skripsi penelitian ini dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
Skripsi ini dibuat sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan
studi jurusan manajemen Universitas Muhammadiyah Makassar. Penulis
menyadari bahwa dalam menyusun skripsi penelitian ini masih jauh dari
kesempurnaan. Sehingga penulis sangat megharapkan saran dan kritik yang
membangun untuk penyempurnaan penulisan selanjutnya. Oleh karena itu, dengan
rasa penuh hormat, tulus dan ikhlas penulis haturkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr.H.Abd. Rahman Rahim, SE, MM selaku rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
2. Bapak Dr. H.Mahmud Nuhung. SE, MA selaku dekan fakultas Ekonomi
dan Bisnis.
3. Bapak Moh.Aris Pasigai. SE, MM selaku ketua program studi Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang selalu memberikan saran dan motivasi
kepada penulis.
4. Bapak Dr. Agussalim HR, SE., MM dan Bapak Drs. H. Muhiddin
Daweng selaku pembimbing yang telah meluangkan waktu dan
pikirannya dalam mengarahkan dan membimbing penulis dalam
penyusunan skripsi penelitian ini.
5. Kepada bapak Akbad Bachtiardi selaku pimpinan PT. Bank Negara
Indonesia cabang makassar yang telah memberikan kesempatan kepada
penulis untuk melaksanakan kegiatan penelitian.
6. Kepada saudara Dirga terima kasih atas bantuan, motivasi, dan selalu ada
setia menemani dalam penyusunan skripsi ini.
7. Kepada sahabat-sahabat saya Salsa, Desi, Faizah, Amy,Nhur, Agung, Eko
dan teman-teman Manajemen angkatan 2012, terimah kasih atas kerja
iv
sama, bantuan, dan kebersamaan selama menjalani pendidikan di
Universitas Muhammadiyah Makassar.
8. Allah SWT yang telah memberi kesehatan dan kesempatan kepada penulis
sehingga bisa menyusun skripsi penelitian ini.
9. Terkhusus orang tuaku tercinta dan seluruh keluarga ku atas Do’a kasih
sayang dan motivasinya.
Akhirnya penulis berharap semoga Allah SWT memberikan limpahan dan
selalu melindungi kita disetiap langkah yang kita tempuh. Semoga skripsi
penelitian ini menjadi langkah awal dari sesuatu yang insya Allah akan
bermanfaat bagi penulis dan generasi berikutnya.
Wassalam
Penulis
Rini Jayanti
v
ABSTRAK
RINI JAYANTI, 2016. “Analisis Efisiensi dan Efektifitas BiayaPemasaran Terhadap Peningkatan Laba pada PT. BNI (Persero) Tbk CabangMakassar” Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Jurusan Manajemen UniversitasMuhammadiyah Makassar. Pembimbing I. Agussalim dan Pembimbing II.Muhiddin Daweng.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh efisiensi danefektivitas biaya pemasaran dengan menggunakan analisis biaya pemasaranmenurut fungsi pemasaran terhadap peningkatan laba pada PT. Bank NegaraIndonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar.
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitiankuantitatif yang bersifat sistematis, deskriptif dan menekankan pada aspekpengukuran secara obyektif terhadap fenomena sosial. Sumber data dari peneltianini berasal dari data sekunder perusahaan dan data primer yang diperoleh denganpenyebaran kuesioner.
Hasil dari penelitian ini menujukan bahwa efisiensi dari biaya pemasaranyang dikeluarkan Bank BNI Cabang Makassar belum dapat dikatakan maksimal.Dari hasil analisis 19 indikator, umumnya nilai efisiensi tergolong sedang.Dengan kata lain pengaplikasian dari beragam biaya pemasaran masih dalamkategori tidak maksimal dalam pemenuhan laba bersih. Selain itu, analisisefektifitas dari biaya pemasaran juga terlihat sama, hasil analisis 19 idikator dalampemasaran yang diterapkan pihak Bank BNI Cabang Makassar masih belumdikategorikan maksimal, masih banyak indikator yang masih di bawa 90% dariangka efektiftas.
Kata Kunci: Biaya Pemasaran, Efisiensi dan Efektifitas
vi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................ ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................... iii
ABSTRAK ........................................................................................................... v
DAFTAR ISI......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 3
D. Manfaat Penilitian .......................................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran ....................... 5
B. Pengertian dan Pengukuran Efisiensi ............................................. 16
C. Pengertian dan Pengukuran Efektivitas ......................................... 18
D. Pengertian dan Jenis - Jenis Biaya Pemasaran ............................... 20
E. Pengertian dan Jenis - Jenis Biaya ................................................. 22
F. Pengertian dan Jenis - Jenis Laba .................................................. 25
G. Pengertian dan Jenis - Jenis Laporan Keuangan ............................ 26
H. Kerangka Fikir ............................................................................... 28
I. Hipotesis......................................................................................... 29
vii
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian............................................................................... 30
B. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 30
C. Jenis dan Sumber Data ................................................................... 30
D. Populasi dan Sampel ...................................................................... 31
E. Teknik Pengumpulan Data............................................................. 32
F. Metode Analisis Data ..................................................................... 33
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian....……...…….………............ 39
B. Analisis Data ..........................…………………………….........… 55
C. Hasil Penelitian ……………….....…………………………......…. 57
D. Pembahasan ………………………………………………............. 93
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ...................................................................................... 96
B. Saran ............................................................................................... 96
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 97
LAMPIRAN.......................................................................................................... 99
viii
DAFTAR TABEL
Nomor Judul Halaman
1. Pengelompokan Penilaian Responden ……………… ............................. 37
2. Penilaian Efisiensi Pengiklanan Produk Menggunakan Media TV ......... 58
3. Penilaian Efektifitas Pengiklanan Produk Menggunakan Media TV ....... 59
4. Penilaian Efisiensi Pengiklanan Produk Menggunakan Media Radio ...... 60
5. Penilaian Efektifitas Pengiklanan Produk Menggunakan Media
Radio ........................................................................................................ 61
6. Penilaian Efisiensi Pengiklanan Produk Menggunakan Media Koran
dan Majalah …………………………................................................... 62
7. Penilaian Efektifitas Pengiklanan Produk Menggunakan Media
Koran dan Majalah ……………………………………......................... 63
8. Penilaian Efisiensi Pengiklanan Produk Menggunakan Internet ........... 64
9. Penilaian Efektifitas Pengiklanan Produk Menggunakan Internet ........ 65
10. Penilaian Efisiensi Pengiklanan Produk Menggunakan Media
brousur, pamflet dan baliho..................................................................... 66
11. Penilaian Efektifitas Pengiklanan Produk Menggunakan Media
brousur, pamflet dan baliho..................................................................... 67
12. Penilaian Efisiensi sosialisasi produk dengan media tatap muka ........... 68
13. Penilaian Efektifitas sosialisasi produk dengan media tatap muka ........ 69
14. Penilaian Efisiensi ekspansi nasabah dilapangan oleh tim .................... 70
15. Penilaian Efektifitas ekspansi nasabah dilapangan oleh tim .................. 70
16. Penilaian Efisiensi kelengkapan peralatan dan peralatan pendukung .... 71
17. Penilaian Efektifitas kelengkapan peralatan dan peralatan
pendukung .............................................................................................. 72
18. Penilaian Efisiensi pemeliharaan dan pemutakhiran peralatan
pendukung .............................................................................................. 73
19. Penilaian Efektifitas pemeliharaan dan pemutakhiran peralatan
pendukung .............................................................................................. 74
20. Penilaian Efisiensi pembuatan ivent-ivent mandiri ................................ 75
ix
21. Penilaian Efektifitas pembuatan ivent-ivent mandiri ............................. 76
22. Penilaian Efisiensi mensponsori ivent maupun kegiatan lain atas
dasar kerjasama ...................................................................................... 77
23. Penilaian Efektifitas mensponsori ivent maupun kegiatan lain atas
dasar kerjasama ...................................................................................... 78
24. Penilaian Efisiensi pemberian kredit ...................................................... 79
25. Penilaian Efektifitas pemberian kredit ................................................... 79
26. Penilaian Efisiensi pengurusan piutang ................................................. 80
27. Penilaian Efektifitas pengurusan piutang................................................ 81
28. Penilaian Efisiensi pemberian faktur ..................................................... 82
29. Penilaian Efektifitas pemberian faktur.................................................... 83
30. Penilaian Efisiensi sistem adminitrasi dan audit pemasaran .................. 84
31. Penilaian Efektifitas sistem adminitrasi dan audit pemasaran ............... 84
32. Penilaian Efisiensi penanganan keluhan nasabah .................................. 85
33. Penilaian Efektifitas penanganan keluhan nasabah ................................ 86
34. Penilaian Efisiensi memfasilitasi nasabah yang memiliki kebutuhan
khusus...................................................................................................... 87
35. Penilaian Efektifitas memfasilitasi nasabah yang memiliki
kebutuhan khusus ................................................................................... 88
36. Penilaian Efisiensi monitoring atau pengawasan ................................... 89
37. Penilaian Efektifitas monitoring atau pengawasan ................................ 89
38. Penilaian Efisiensi sosialisasi berkelanjutan .......................................... 90
39. Penilaian Efektifitas sosialisasi berkelanjutan ....................................... 91
40. Analisis efisiensi dan efektifitas biaya pemasaran terhadap
peningkatan laba ..................................................................................... 92
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pikir.................................................................. 29
Gambar 4.1 Struktur Organisasi PT. Bank BNI Cabang Makassar ................. 54
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zaman terus berubah sesuai dengan perkembangan budaya manusia
telah menimbulkan terobosan baru. Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, telah menyebabkan bergesernya nilai-nilai yang dianut masyarakat,
semakin hilangnya batas-batas wilayah suatu negara, timbulnya masalah
lingkungan dan tumbuhnya kesadaran lingkungan juga semakin banyak dan
beraneka ragamnya jumlah barang dan jasa yang dapat dikonsumsi oleh
masyarakat.
Kebutuhan manusia juga terus berkembang seiring dengan
berkembangnya budaya. Namun tuntutan untuk pemenuhan kebutuhan yang
terus meningkat tersebut yang juga semakin banyaknya serta beraneka
ragamnya produk yang ada serta ditawarkan tidak lagi berbanding lurus
dengan pendapatan konsumen.
Pendapatan riil masyarakat pada dasarnya dalam beberapa tahun
terakhir ini tidak meningkat, kalaupun sebagian ada yang mengalami
peningkatan, percepatannya tidak seimbang atau kalah dengan tuntutan-
tuntutan kebutuhan. Keadaan tersebut bukan saja menimbulkan kesulitan bagi
masyarakat konsumen namun juga berpengaruh pada produsen yang mana
timbulnya suatu persaingan yang semakin ketat atau meningkat.
1
2
Untuk dapat bertahan dalam dunia bisnis yang kondisi persaingannya
terus meningkat maka suatu perusahaan harus dituntut dapat menguasai pasar
dengan menggunakan produk yang telah dihasilkannya. Pemasaran tidak lain
daripada suatu proses perpindahan barang atau jasa dari produsen ke
konsumen. Atau dapat dikatakan pemasaran adalah semua kegiatan usaha
yang bertalian dengan arus penyerahan barang dan jasa dari produsen ke
konsumen. Dalam pemasaran ada empat kegiatan utama yang lazim disebut
sebagai 4 P yaitu : Produk, Harga, dan Tempat, serta Promosi.
Penggolongan biaya bergantung pada untuk apa biaya tersebut
digolongkan, untuk tujuan yang berbeda diperlukan cara penggolongan biaya
yang berbeda pula, atau tidak adil satu cara penggolongan biaya yang dapat
dipakai untuk semua tujuan menyajikan informasi biaya. Salah satu
penggolongan biaya yang sering dilakukan adalah penggolongan biaya sesuai
dengan fungsi pokok dari kegiatan/aktivitas perusahaan (Cost classified
according to the function of business activity). Fungsi pokok dari kegiatan
perusahaan-perusahaan dapat digolongkan kedalam: Fungsi produksi, Fungsi
pemasaran, dan Fungsi administrasi dan umum, serta Fungsi keuangan
(financial).
Atas dasar fungsi tersebut di atas, biaya dapat dikelompokkan
menjadi: biaya produksi, dan biaya pemasaran, serta biaya administrasi dan
umum. Penelitian ini dibatasi pada biaya pemasaran (efesiensi dan
efektivitasnya) yaitu biaya yang dikeluarkan dalam rangka penjualan produk
selesai sampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas. Biaya ini meliputi
3
biaya untuk melaksanakan: fungsi penjualan; fungsi penggudangan produk
selesai; fungsi pengepakan dan pengiriman; fungsi advertensi; fungsi
pemberian kredit dan pengumpulan piutang; serta fungsi pembuatan faktur
dan administrasi penjualan. Dalam melakukan analisis biaya pemasaran cara
yang digunakan dapat digolongkan menjadi tiga bagian :
1. Analisis biaya pemasaran menurut jenis biaya
2. Analisis biaya pemasaran menurut fungsi pemasaran
3. Analisis biaya pemasaran menurut cara penerapan usaha
pemasaran.
Berdasarkan uraian tersebut maka penulis melakukan penelitian
dengan judul Analisis Efisiensi dan Efektifitas Biaya Pemasaran Terhadap
Peningkatan Laba pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang
Makassar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukaka n diatas, maka
yang menjadi masalah pokok adalah, bagaimana pengaruh efisiensi dan
efektifitas biaya pemasaran terhadap peningkatan laba pada PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada masalah pokok yang dikemukakan, maka yang
menjadi tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh efisiensi
dan efektivitas biaya pemasaran dengan menggunakan analisis biaya
4
pemasaran menurut fungsi pemasaran terhadap peningkatan laba pada PT.
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar.
D. Manfaat Penelitian
a. Sebagai bahan masukan kepada pihak manajemen perusahaan
sehubungan dengan efesiensi dan efektivitas biaya pemasaran
kaitannya terhadap laba.
b. Sebagai bahan acuan dan bahan pustaka kepada pihak-pihak yang
mengadakan penelitian sehubungan dengan masalah yang sama.
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Pemasaran dan Manajemen Pemasaran
1. Pengertian Pemasaran Bank
Sebagai unit bisnis, bank senantiasa berorientasi laba. Kegiatan
pemasaran sudah merupakan suatu kebutuhan utama dan sudah merupakan
suatu keharusan untuk dijalankan. Tanpa kegiatan pemasaran jangan
diharapkan kebutuhan dan keinginan pelanggannyanakan dipenuhi. Oleh
karena itu, bagi dunia usaha apalagi seperti usaha perbankan perlu mengemas
kegiatan pemasarannya secara terpadu dan terus menerus melakukan riset
pasar.
Pemasaran harus dikelola secara professional, sehingga kebutuhan dan
keinginan pelanggan akan segera terpenuhi dan terpuaskan. Pengelolaan
pemasaran bank yang professional inilah yang disebut dengan nama
manajemen pemasaran bank.
Pada dasarnya manajemen pemasaran bank adalah proses perencanan
dan pelaksanaan dari perwujudan, pemberian harga, promosi dan distribusi
dari barang-barang, dan gagasan untuk menciptakan pertukaran dengan
kelompok sasaran yang memenuhi tujuan pelanggan dan organisai. Hal ini
berarti dalam manajemen pemasaran tercangkup serangkaian kegiatan
analisis, perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan atas barang, jasa dan
fafasan dengan tujuan utama kepuasan pihak-pihak yang terlibat.
5
6
Menurut Philip Khotler yang diterjemahkan A.B Susanto dalam
bukunya Manajemen Pemasaran Di Indonesia, pemasaran bank adalah suatu
proses social dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan
kebutuhkan dan keinginan mereka dengan cara menciptakan, menawarkan
dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.
Sedangkan menurut RD Jatmiko, Pengantar Bisnis (2000:11),
pemaran adalah sebagai system aktivitas bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menetapkan harga, mempromosikan dan mendistribusikan
barang dan jasa untuk kepentingan pasar, baik pasar konsumen rumah tangga
dan atau pasar industri.
Sedangkan pengertian pemasaran perbankan menurut Kasmir,
Pemasaran Bank (2004:90), adalah susatu proses menciptakan dan
mempertukarkan produk dan jasa bank yang ditujukan untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan nasabah dengan cara memberikan kepuasan.
Sementara itu pengertian pemasaran (marketing) saat ini bukan
sekedar menjual (to sales) dengan dimensi jangka pendek (jual-beli putus)
tetapi memasarkan (to marketing) dengan dimensi jangka panjang,
menggambarkan perbedaan pemikiran yang kontraks antara konsep penjualan
dan pemasaran.
Pemasaran merupakan masalah yang sangat penting bagi suatu
perusahaan karena keberhasilan perusahaan tersebut dalam mengoptimalkan
keuntungan yang diperoleh dan menjalankan aktivitas usahanya, tercermin
pada kemampuan memasarkan produk yang dihasilkan.
7
Kita mendefinisikan pemasaran sebagai sebagai sebuah proses social
dan manajerial, yang dengannya individu-individu dan kelompok-kelompok
memperoleh apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan, dengan
menciptakan dan saling mempertukarkan produk-produk dan nilai satu sama
lain.
Sering di jumpai banyak pembicaraan mengenai penjualan,
pembelian, transaksi dan perdagangan. Istilah ini sudah jelas tidak sama
dengan pengertian pemasaran. Masih banyak orang yang belum dapat
menafsirkan pemasaran seperti yang sebenarnya. Timbulnya penafsiran yang
tidak tepat ini, utamanya disebabkan oleh sebagian orang yang belum
mengerti secara mendalam apa yang dimaksud dengan pemasaran.
Adanya kesalahan pengertian tersebut menimbulkan pandangan yang
keliru bukan hanya tentang kegiatan yang terdapat dalam bidang pemasaran,
tetapi juga tugas seorang tenaga yang bergerak dalam bidang pemasaran.
Bilamana masyarakat membicarakan tentang pemasaran, pada umumnya
yang dimaksud adalah permintaan atau pembelian.
Tenaga penjualan atau manajer penjualan dalam membicarakan
tentang pemasaran, sebenarnya mereka berbicara penjualan. Menurut manajer
toko serba ada misalnya, maka pemasaran dapat diartikan sebagai kegiatan
pengeceran/penjajakan.
Istilah pemasaran yang dibicarakan sebenarnya penafsiran terbatas
pada satu bagian dari kegiatan pemasaran yang menyeluruh. Pada dasarnya
pembatasan diatas berada dalam lingkup kegiatan atau aktivitas yang
8
berkaitan dengan usaha untuk menyerahkan barang atau jasa yang
dihasilkannya pada suatu tingkat harga yang dapat memberikan keuntungan
padanya.
Dari uraian diatas, terlihat bahwa pemasaran dalam arti sempit oleh
para pengusaha sering diartikan sebagai pendistribusian, termasuk kegiatan
yang dibutuhkan untuk menempatkan produk yang berwujud pada tangan
konsumen rumah tangga dan pemakai industri. Pengertian ini tidak mencakup
kegiatan mengubah bentuk barang. Akan tetapi, pengertian pemasaran
sebenarnya lebih luas dari kegiatan tersebut.
Menurut Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran (2004 : 5) Pemasaran
adalah sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi dan
memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.
Pertukaran merupakan konsep inti dari pemasaran yang mencakup
perolehan produk yang diinginkan dari seseorang dengan menawarkan
sesuatu sebagai gantinya.
Kemudian menurut Mahmud Machfoedz, Pengantar Pemasaran
Modern (2005 : 7) Pemasaran adalah bekerja dengan pasar untuk
menciptakan pertukaran dengan tujuan memenuhi kebutuhan dan keinginan
manusia.
Sedangkan menurut M. Mursid dalam Manajemen Pemasaran (2006 :
26) Pemasaran adalah semua kegiatan usaha yang bertalian dengan arus
penyerahan barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
9
Dari definisi tersebut diatas menunjukkan bahwa pemasaran adalah
semua kegiatan proses pemindahan barang atau jasa dari pihak produsen ke
pihak konsumen dengan menggunakan suatu keseluruhan distribusi dalam
rangka memperlancar arus pertukaran barang atau jasa tersebut.
Pandangan lain mengenai pemasaran dikemukakan menurut Alex S.
Nitisemito, Marketing (1997 : 13) bahwa “Pemasaran adalah semua kegiatan
yang bertujuan untuk memperlancar arus barang dan jasa dari produsen ke
konsumen secara efisien dengan maksud untuk menciptakan permintaan yang
efektif”.
Melihat definisi yang dikemukakan oleh Alex S. Nitisemito, maka
marketing bukan hanya semata-mata untuk menjual barang dan jasa tetapi
kegiatan tersebut harus dilaksanakan secara efisien, sehingga dapat
memperlancar pemindahan barang dari produsen ke konsumen serta
memenuhi permintaan masyarakat, jadi dengan adanya kegiatan pemasaran
maka masyarakat dapat memenuhi kebutuhan secara efisien dan efektif.
2. Manajemen Pemasaran
Setiap perusahaan mengarahkan kegiatan usahanya untuk
menghasilkan produk yang dapat memberikan kepuasan kepada konsumen
sehingga dalam jangka waktu dan dalam jumlah produk tertentu dapat
diperoleh keuntungan seperti yang diharapkan.
Dalam hal tersebut, usaha pemasaran dalam menunjang keberhasilan
perusahaan tidak lepas dari manajemen pemasarannya.
10
Menurut Sofjan Assauri, Manajemen Pemasaran(2004:12) Manajemen
Pemasaran merupakan kegiatan penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan,
dan pengendalian program-program yang dibuat untuk membentuk,
membangun dan memelihara, keuntungan dari pertukaran melalui sasaran
pasar guna mencapai tujuan perusahaan dalam jangka panjang.
Selanjutnya menurut Dharmmesta & Handoko, 1982, Manajemen
Pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan pengendalian
program yang dipolakan untuk menciptakan, membangun, dan
mempertahankan pertukaran manfaat dengan pembeli dengan maksud untuk
mencapai tujuan perusahaan.
Definisi lain dikemukakan oleh Buchari Alma dalam Philip Kotler,
Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa (2004:86) Manajemen Pemasaran
adalah kegiatan menganalisa, mengawasi segala kegiatan, guna mencapai
tingkat pemasaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh
perusahaan.
Selanjutnya Buchari Alma dalam Ben M. Enis, Manajemen
Pemasaran dan Pemasaran Jasa (2004:86) Manajemen Pemasaran proses
untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas dari kegiatan pemasaran yang
dilakukan oleh individu atau perusahaan.
Apabila seseorang atau perusahaan, ingin memperbaiki pemasarannya,
maka harus melakukan kegiatan pemasaran sebaik mungkin. Untuk
keberhasilan kegiatan manajemen pemasaran pada perusahaan, maka
11
diperlukan masukan misalnya berasal dari informasi kegiatan yang berjalan
dilapangan.
3. Strategi Acuan/Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Setiap perusahaan selalu berusaha untuk dapat tetap hidup,
berkembang, dan mampu bersaing. Dalam rangka inilah, maka setiap
perusahaan selalu menetapkan dan menerapkan strategi dan cara pelaksanaan
kegiatan pemasarannya. Kegiatan pemasaran yang dilakukan, diarahkan
untuk dapat mencapai sasaran perusahaan yang dapat berupa tingkat laba
yang diperoleh perusahaan dalam jangka panjang dan share pasar tertentu
serta total unit dan total volume penjualan tertentu dalam suatau jangka waktu
tertentu.
Pengarahan kegiatan pemasaran tersebut hanya mungkin dapat
dilakukan dengan menetapkan garis-garis besar pedoman atau
patokan/panduan umum perusahaan dalam bidang pemasaran, yang sering
dikenal dengan Kebijakan Pemasaran. Kebijakan pemasaran tentunya sejalan
dengan Konsep Pemasaran, yang menekankan pemberian pelayanan yang
memuaskan kepada konsumen, melalui kegiatan dan strategi pemasaran yang
terpadu dan memungkinkan diperolehnya keuntungan/laba dalam jangka
panjang.
Salah satu unsur dalam strategi pemasaran terpadu adalah Strategi
Acuan/Bauran Pemasaran, yang merupakan strategi yang dijalankan
perusahaan, yang berkaitan dengan penentuan bagaimana perusahaan
menyajikan penawaran produk pada segmen pasar tertentu, yang merupakan
12
sasaran pasarnya. Marketing Mix merupakan kombinasi variabel atau
kegiatan yang merupakan inti dari system pemasaran, variabel yang dapat
dikendalikan oleh perusahaan untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau
konsumen. Jadi, Marketing Mix terdiri dari himpunan variabel yan dapat
dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk mempengaruhi tanggapan
konsumen dalam pasar sasarannya.
Variabel atau kegiatan tersebut perlu dikombinasikan dan
dikoordinasikan oleh perusah aan seefektif mungkin dalam melakukan
tugas/kegiatan pemasarannya. Dengan demikian, perusahaan tidak hanya
sekedar memiliki kombinasi kegiatan yang terbaik saja, akan tetapi dapat
mengkoordinasikan berbagai variabel marketing mix tersebut untuk
melaksanakan program pemasaran secara efektif.
Dalam komunikasi pemasaran diperlukan suatu pendekatan yang
mudah dan fleksibel yang terdapat pada bauran pemasaran (marketing mix).
Bauran pemasaran adalah strategi produk, promosi, dan penentuan harga yang
bersifat unik serta dirancang untuk menghasilkan pertukaran yang saling
menguntungkan dengan pasar yang dituju. Namun kini hal tersebut semakin
berkembang tidak hanya dalam hal product, price, place dan promotion.
Namun juga mengenai people, process, dan physical evidence.
Dalam komunikasi pemasaran ada beberapa elemen yang dipadukan
yang terwujud dalam bauran komunikasi pemasaran terpadu, yaitu bauran
pemasaran (marketing mix), lalu bauran promosi (promotion mix) yang
sebenarnya adalah bagian dari marketing mix, namun kini lebih spesifik. Dan
13
ada pula strategi-strategi komunikasi pemasaran tertentu, seperti strategi
segmenting, targeting, pricing, dan positioning, dalam bauran pemasaran.
Semua itu kembali pada kondisi perusahaan jasa yang melaksanakannya.
Dalam marketing mix perusahaan jasa khususnya, ada unsur-unsur atau
elemen yang menjadi dasar pertimbangan pengambilan keputusan dalam
pembuatan strategi komunikasi pemasaran, yaitu 4P ditambah 3P : product,
price, place, promotion, people, process, dan physical evidence.
Menurut Kasmir, Pemasaran Bank (2005:186-213), adapun bauran
pemasaran adalah, bauran pemasaran terdiri dari 4 macam yaitu:
1. Strategi Produk
2. Strategi Harga
3. Strategi Lokasi dan Lay Out
4. Strategi Promosi
Adapun penjelasan dari bauran pemasaran yang dikemukakan
diatas yaitu :
1. Strategi Produk
Strategi produk yang dilakukan oleh bank agar dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan melakukan inovasi dan
perombakan jenis produk. Perombakan dilakukan dengan tujuan untuk
memperbaiki jenis-jenis produk yang sudah ada agar lebih baik lagi sehingga
mampu bersaing dengan jenis-jenis produk dari bank lain. Sehingga secara
otomatis dapat menarik para konsumen untuk menabung, sedangkan inovasi
14
yaitu mengeluarkan produk-produk baru sehingga dapat memudahkan para
nasabah untuk menabung baik dalam bentuk Tabungan, Giro dan Deposito.
Adapun jenis-jenis strategi produk yang dilakukan bank sebagai
berikut :
1) Logo dan Motto
Logo merupakan cirri khas suatu bank baik berbentuk angka, gambar
dan lambing yang membedakannya dengan bank lainnya sehigga
memudahkan nasabah mengingat bank tersebut. Sedangkan motto
merupakan serangkaian visi dan misi yang akan diwujudkan oleh suatu
bank dalam melayani masyarakat.
2) Menciptakan Merek
Menciptakan merek tertetu bagi suatu bank perlu dilakukan untuk
berbagai jenis produk dan jasa yang ditawarkan. Karena dengan merek
nasabah bisa mengenal produk dan jasa yang ditawarkan oleh suatu
bank dengan bank lainnya.
3) Menciptakan Kemasan
Kemasan merupakan pembungkus dalam perusahaan yang
mengeluarkan produk, namun di dunia perbankan kemasan lebih
diartikan kepada pemberi pelayanan jasa kepada nasabahnya.
4) Keputusan Label
Label merupakan sesuatu yang dilengketkan pada produk yang
ditawarkan dan merupakan bagian dari kemasan. Label berisikan
nama pembuat, dimana dibuat, kapan dibuat dan informasi lainnya.
15
2. Strategi Harga
Strategi harga merupakan suatu aspek penting dalam kegiatan
promotion mix. Penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatiakan,
mengingat harga sangat menentukan laku tidaknya produk maupun jasa
perbankan. Adapun penentuan harga yang dilakukan sebagai berikut :
a) Penentuan harga pelanggan
Dalam hal ini, beberapa pelanggan membayar jumlah yang berbeda
untuk produk/jasa yang sama. Misalkan, untuk nasabah prima dan nasabah
biasa, harga berlainan untuk nasabah prima, suku bunga deposito tinggi
dan suku bunga kredit lebih rendah.
b) Penentuan harga menurut produk
Dalam hal ini, beberapa jenis produk yang diberikan harga berbeda
tetapi tidak secara proporsional pada biayanya. Misalkan, harga dan
persyaratan Credit Card Golden lain dengan harga dan persyaratan Credit
Card biasa.
c) Penentuan harga dibidang usaha
Dalam hal ini, beberapa jenis usaha dibedakan kredit investasi bagi
usaha kecil (kredit sampai dengan Rp500 juta) dan usaha skala menengah
(kredit diatas Rp500 juta hingga Rp 5 milliar).
3. Strategi Lokasi dan Lay Out
Penentuan lokasi kantor beserta sarana dan prasarana pendukung
menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar nasabah mudah mejangkau
16
setiap lokasi bank yang ada. Demikian pula sarana dan prasarana harus
memberikan rasa yang nyaman dan aman kepada seluruh nasabah.
4. Strategi Promosi
Promosi berperan penting untuk mempengaruhi konsumen sehingga
menimbulkan daya tarik agar konsumen secara sadar mau mempengaruhi dan
mempergunakan produk yang dipromosikan. Salah satu tujuan promosi bank
adalah menginformasikan segala jenis produk dan berusaha menarik calon
nasabah yang baru selain itu juga bertujuan agar masyarakat yang sudah
terdaftar sebagai nasabah menjadi loyal dan mempertahankan keputusannya
sehingga diharapkan dengan promosi tersebut dapat meningkatkan nasabah
dan dapat bersaing dengan bank-bank lain.
B. Pengertian dan Pengukuran Efisiensi
Kata efisien menjadi efisiensi adalah pencapaian suatu tujuan dengan
perhitungan dari segala pengeluaran biaya yang seminimal mungkin, dan
waktu yang turut berpengaruh dalam hal sesuatu yang ingin dicapai.
Pencapaian tujuan dengan hal memperhitungkan segala pengeluaran berarti
ada efisiensi biaya yang minimal.
Dalam usaha untuk memaksimalkan suatu kegiatan tentunya sangat
berhitung dari segi waktu yang telah mempunyai jadwal dari segala pekerjaan
yang akan dikerjakan, sehingga bisa tepat waktu yang ditentukan.
Menurut Ibnu Syamsi dalam The Liang Gie, Efisiensi, Sistem dan
Prosedur Kerja (2004 : 4) Efisiensi adalah perbandingan terbaik antara suatu
17
hasil dengan usahanya. Antara suatu hasil dengan usaha perbandingannya
yaitu :
1. Hasil adalah suatu kegiatan dapat disebut efisien, jika dengan usaha
tertentu dapat memberikan hasil yang maksimal, dari segi mutu atau
jumlah satuan hasil itu.
2. Usaha adalah suatu kegiatan dapat dikatakan efisien, jika dengan usaha
tertentu dapat memberikan hasil yang minimal, mencakup lima unsur :
pikiran, tenaga jasmani, waktu, ruang, dan benda.
Untuk menentukan apakah suatu kegiatan efisien atau tidak maka
prinsip-prinsip atau persyaratan efisiensi harus terpenuhi, sebagai berikut :
1. Efisiensi harus dapat diukur
Standar untuk menentukan batas antara efisien dan tidak efisien adalah
ukuran normal. Ukuran normal ini merupakan standar awal, selanjutnya
menentukan apakah suatu kegiatan itu efisien atau tidak. Batas ukuran
normal untuk pengorbanan adalah ukuran maksimum, sedangkan batas
ukuran normal untuk hasil adalah minimum.
2. Efisiensi mengacu pada petimbangan rasional
Rasional artinya segala pertimbangan harus berdasarkan akal sehat, masuk
akal, logis, bukan emosional. Dengan pertimbangan rasional, objektivitas
pengukuran dan penilain akan lebih terjamin.
3. Efisiensi tidak boleh mengorbankan kualitas (mutu)
kuantitas boleh saja ditingkatkan tetapi jangan mengorbankan kualitasnya.
Mutu harus tetap di jaga dengan baik.
18
4. Efisiensi merupakan teknis pelaksanaan
Pelaksanaan operasional dapat diusahakan seefisien mungkin, sehingga
tidak terjadi pemborosan.
5. Pelaksanaan efisien harus disesuaikan dengan kemampuan organisasi yang
bersangkutan
Pengukuran efisien hendaknya didasarkan pada tingkat kemampuan yang
dimilikinya, baik mengenai sumber daya manusianya, dananya maupun
fasilitasnya.
6. Tingkatan efisien
Secara sederhana dapat ditentukan penggolongan efisien, misalnya :
a. Tidak efisien,
b. Kurang efisien,
c. Efisien,
d. Lebih efisien, dan
Paling efisien (optimal)
Syarat-syarat tersebut diatas harus dipenuhi untuk menentukan tingkat
efisiensinya. Efisiensi dapat dilihat dari segi hasil dan juga dapat dilihat dari
segi pengorbanan. Semua itu dimulai dengan batas ukuran normal.
C. Pengertian dan Pengukuran Efektivitas
Pada dasarnya setiap aktivitas atau kegiatan selalu mempunyai tujuan
yang ingin dicapai tujuan individu adalah untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhannya berupa materi maupun non materi dari hasil kerjanya.
19
Sedangkan tujuan dari hasil sebuah organisasi maupun perusahaan adalah
pencapaian nilai kerja yang efektif dan efisien, sesuai dengan rencana yang
sebelumnya dibuat oleh perusahaan.
Menurut The Liang Gie, Efektivitas Kerja Bagi Pembangunan Negara
(1997 : 24) Efektif adalah suatu kegiatan terbaik antara usaha dengan hasilnya,
antara suatu pekerjaan dengan hasil yang dicapai untuk mencapai tujuan.
Efektif juga tidak terlepas dari beberapa pengaruh dari pekerjaan itu
sendiri. Kemampuan seorang pimpinan karyawan untuk bekerja secara efektif
bukanlah bakat yang dibawa sejak lahir, melainkan dapat ditumbuh
kembangkan atau ditingkatkan serta dibiasakan. Kemampuan tersebut lebih
banyak merupakan hasil latihan, pemahaman dan penghayatan, kemudian
sampai menjadi kebiasaan. Bahkan dapat dikatakan bahwa dalam diri
seseorang sebenarnya sudah ada kecenderungan untuk berbuat secara efektif.
Pada umumnya setiap pekerja dalam melakukan suatu pekerjaan atau
kegiatan tertentu ingin memperoleh hasil atau tujuan tertentu. Sebaliknya,
dalam usaha mencapai tujuan tertentu, pekerja tersebut menghadapi
pelaksanaan kegiatan terutama dalam usaha yang minimal. Jadi
kecenderungan dalam pekerjaan hendaknya dikembangkan oleh setiap orang
sehingga menjadi kebiasaan berpikir dan bertindak dalam dirinya.
Selanjutnya oleh jones dalam Abdul Halim (2004:164) mendefenisikan
efektivitas adalah suatu ukuran keberhasilan atau kegagalan dari organisasi
dalam mencapai tujuan. Ukuran efektivitas harus dinilai atas tujuan yang bisa
dilaksanakan dan bukan konsep tujuan yang maksimum.
20
Maka dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah pencapaian tujuan
dengan menggunakan peralatan yang tepat untuk mendapatkan hasil yang
maksimal dari sebuah usaha.
D. Pengertian dan Jenis - Jenis Biaya Pemasaran
1. Pengertian Biaya Pemasaran
Untuk lebih memperlancar arus barang dan jasa dari produsen ke
konsumen, maka salah satu faktor yang penting adalah penetapan harga jual,
akan tetapi sebelum ditetapkan harga jual terlebih dahulu ditetapkan besarnya
biaya pemasaran dalam memasarkan barang. Biaya pemasaran adalah biaya
dalam rangka penjualan produk selesai sampai dengan pengumpulan piutang
menjadi kas.
Menurut Kusnadi, dkk dalam bukunya Akuntansi Manajemen
Komprehensif, Tradisional dan Kontemporer, USU Digital Library, (http:usu
digital library, diakses 17 februari 2016), : Biaya pemasaran adalah biaya yang
dibebankan (segala pengeluaran) didalam penjualan suatu barang atau jasa
dari keluarnya barang sampai ke tangan pembeli.
Bilamana terjadi suatu kesalahan dalam pemilihan dan penetapan
harga jual maka akan memberikan pengaruh yang dapat memperlambat atau
menghambat usaha penyaluran barang dan jasa. Produk yang sudah memenuhi
Standar Industri Indonesia (SII) dan sudah memenuhi selera konsumen namun
harga mahal dibandingkan dengan produk perusahaan lain, maka produk tidak
mempunyai daya saing, sehingga usaha penyaluran akan mengalami
21
hambatan. Untuk menghindari terjadinya risiko tersebut maka perusahaan-
perusahaan harus menganalisa biaya pemasaran secara cermat.
2. Jenis - Jenis Biaya Pemasaran
Menurut Syahyunan 2006. dalam Manfaat Perencanaan dan
Pengawasan Biaya Operasional dalam Meningkatkan Efesiensi, USU Digital
Library, (http:usu digital library, diakses 17 februari 2016), : Analisis biaya
pemasaran digolongkan menjadi tiga, yaitu sebagai berikut :
1. Analisis biaya pemasaran menurut jenis biaya
Dalam analisis ini, biaya pemasaran dipecah sesuai dengan jenis biaya
pemasaran seperti : gaji, biaya iklan, biaya perjalanan, biaya depresiasi,
biaya pemeliharaan kendaraan dan sebagainya. Dengan analisis
manajemen dapat mengetahui perincian biaya pemasaran tapi tidak dapat
memperoleh informasi mengenai biaya yang telah dikeluarkan untuk
menjalankan kegiatan pemasaran tertentu.
2. Analisis biaya pemasaran menurut fungsi pemasaran
Fungsi pemasaran adalah suatu kegiatan pemasaran yang memerlukan
pengeluaran biaya. Analisis biaya pemasaran menurut fungsi pemasaran
bertujuan untuk pengendalian biaya. Langkah analisis biaya pemasaran
menurut fungsi pemasaran adalah sebagai berikut :
a. Ditentukan dengan jelas fungsi-fungsi pemasaran sehingga dapat
diketahui secara tepat siapa yang bertanggung jawab untuk
melaksanakan fungsi tersebut.
b. Penggolongan tiap jenis biaya pemasaran sesuai dengan fungsinya.
22
c. Sedapat mungkin ditentukan ukuran jasa yang dihasilkan oleh setiap
fungsi.
d. Langkah terakhir adalah menentukan biaya persatuan kegiatan
pemasaran dengan cara membagi biaya total pemasaran yang
dikeluarkan untuk fungsi tertentu dengan jumlah satuan jasa.
3. Analisis biaya pemasaran menurut cara penerapan usaha pemasaran
Analisis biaya pemasaran ini berguna untuk menyajikan kepada
manajemen profitability usaha pemasaran tertentu. Analisis biaya
pemasaran menurut cara penerapan usaha pemasaran dapat dibagi menurut
jenis produk, daerah pemasaran, besar pesanan, dan saluran distribusi.
Secara konseptual dimungkinkan untuk merinci total selisih biaya
administrasi dan umum, selisih biaya diluar usaha kedalam selisih yang
dibelanjakan dan selisih kapasitas. Namun rincian selisih tersebut jarang
dihitung biasanya hanya dibandingkan antara biaya yang bersangkutan dengan
realisasinya. Hal ini disebabkan karena biaya tersebut pada umumnya
merupakan biaya kebijakan.
E. Pengertian dan Jenis - Jenis Biaya
1. Pengertian Biaya
Pengertian biaya saat ini sudah semakin luas seiring dengan kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi yang disesuaikan dengan kebutuhan para
pemakai istilah tersebut seperti: akuntan, ekonomi, manajer, dan lain-lain.
Para pemakai istilah tersebut umumnya telah memiliki definisi tentang biaya
23
sehingga sukar bagi kita untuk memberikan pengertian yang tepat atas biaya
yang dimaksud.
Henry Simamora (1999:36) menjelaskan pengertian biaya dan istilah
beban yang sering digunakan dalam akuntansi sebagai berikut: Manfaat
Perencanaan dan Pengawasan Biaya Operasional dalam Meningkatkan
Efesiensi, USU Digital Library, (http:usu digital library, diakses 17 februari
2016), : Biaya adalah suatu nilai tukar, prasyarat, atau pengorbanan guna
memperoleh manfaat. Dalam akuntansi keuangan, prasyarat atau pengorbanan
tersebut pada tanggal prolehan dinyatakan dengan pengurangan kas atau
aktiva lainnya pada saat ini atau di masa mendatang.
Dari pengertian diatas dapat kita ketahui bahwa telah terjadi
pengorbanan ekonomis untuk mencapai suatu manfaat tertentu. Pengorbanan
yang tercantum dalam neraca pada kas aktiva merupakan biaya yang belum
terpakai (unexpired cost) . Pengorbanan yang langsung memperoleh hasil pada
periode yang sama dengan terjadinya pengorbanan (expired cost) akan
menjadi faktor penurang dari hasil untuk mendapatkan laba.
2. Jenis - Jenis Biaya
Penggolongan biaya tergantung untuk apa biaya tersebut digolongkan,
untuk tujuan yang berbeda diperlukan cara penggolongan yang berbeda pula.
Salah satu penggolongan biaya yang sering dilakukan adalah pengolongan
biaya sesuai dengan fungsi pokok dari kegiatan perusahaan. Fungsi pokok dari
kegiatan perusahaan dapat digolongkan kedalam :
24
a. Fungsi produksi yaitu yang berhubungan dengan kegiatan pengolahan
bahan baku menjadi produk selesai yang siap untuk dijual.
b. Fungsi pemasaran yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan
penjualan produk selesai yang siap di jual dengan cara yang
memuaskan pembeli dan dapat memperoleh laba sesuai yang
diinginkan perusahaan sampai dengan pengumpulan kas dari hasil
penjualan.
c. Fungsi administrasi dan umum adalah fungsi yang berhubungan
dengan kegiatan penentuan kebijaksanaan, pengarahan, dan
pengawasan kegiatan perusahaan secara keseluruhan agar dapat
berhasil guna dan berdaya guna.
d. Fungsi keuangan yaitu fungsi yang berhubungan dengan kegiatan
keuangan atau penyediaan dana yang diperlukan perusahaan.
Atas dasar fungsi tersebut, maka biaya dapat dikelompokkan menjadi:
a. Biaya produksi, yaitu yaitu semua biaya yang berhubungan dengan fungsi
produksi atau kegiatan pengolahan bahan baku menjadi produk selesai. Biaya
produksi dapat digolongkan ke dalam :
1. Biaya Bahan Baku yang dikelompokkan sebagai biaya utama
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung
3. Biaya Tenaga Kerja Langsung dan Biaya Overhead dapat digabung
menjadi biaya konversi yang dalam hal ini mencerminkan biaya untuk
mengubah bahan langsung menjadi bahan jadi.
25
b. Biaya pemasaran, yaitu biaya dalam rangka penjualan produk selesai
sampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas. Biaya ini meliputi
biaya untuk melaksanakan : fungsi penjualan, fungsi penggudangan
produk selesai, fungsi pengepakan dan pengiriman, fungsi advertensi,
fungsi pemberian kredit dan pengumpulan piutang, fungsi pembuatan
faktur dan administrasi penjualan.
c. Biaya administrasi dan umum, yaitu semua biaya yang berhubungan
dengan fungsi administrasi dan umum. Biaya ini terjadi dalam penentuan
kebijaksanaan, pengarahan, dan pengawasan kegiatan perusahaan secara
keseluruhan.
d. Biaya keuangan, adalah semua biaya yang terjadi dalam melaksanakan
fungsi keuangan, misalkan : biaya bunga
F. Pengertian dan Jenis - Jenis Laba
Menurut Commite on terminology, Sofyan Safri Harahap, Analisis
Kritis Atas Laporan Keuangan (1997 : 112) Laba sebagai jumlah yang berasal
dari pengurangan harga pokok produksi, biaya lain, dan kerugian dari
penghasilan atau penghasilan operasi.
Sedangkan definisi laba menurut Soemarso, Akuntansi, Suatu
Pengantar (2000 : 273 ) Laba adalah selisih lebih pendapatan atas biaya-biaya
yang terjadi sehubungan dengan kegiatan usaha untuk memperoleh
pendapatan tersebut selama periode tertentu. Apabila biaya lebih besar dari
pendapatan, selisihnya disebut rugi. Oleh karena laba merupakan hasil
26
pengurangan biaya terhadap pendapatan, maka kelayakan penetapan laba atau
rugi adalah menentukan jumlah biaya yang terjadi dalam periode tertentu.
Adapun jenis-jenis laba sebagai berikut :
1. Laba bersih (net income) adalah selisih lebih semua pendapatan dan
keuntungan terhadap semua biaya dan kerugian. Jumlah ini merupakan
kenaikan bersih terhadap modal.
2. Laba bruto (gross profit) adalah penjualan bersih dikurangi harga pokok
penjualan. laba bruto kadang disebut juga laba kotor.
3. Laba ditahan (retained earnings) adalah jumlah akumulasi laba bersih dari
sebuah perseroan terbatas dikurangi distribusi laba (income distribution)
yang dilakukan.
G. Pengertian dan Jenis - Jenis Laporan Keuangan
Laporan keuangan sangat penting bagi suatu badan usaha karena
dengan laporan keuangan ini dapat diketahui keikutsertaan suatu perusahaan
dalam mencapai tujuannya. Laporan keuangan digunakan unuk menulusuri
nilai moneter dari barang dan jasa kedalam dan keluar perusahaan. Laporan
keuangan memberikan sarana untuk memantau tiga kondisi utama keuangan
dari sebuah organisasi atau perusahaan, yaitu :
1. Likuiditas, kemampuan untuk mengubah aktiva menjadi kas agar dapat
memenuhi kebutuhan serta kewajiban keuangan jangka pendek.
2. Kondisi umum keuangan, keseimbangan jangka panjang antara hutang dan
kekayaan, sisa aktiva sesudah dikurangi hutang.
27
3. Profitabilitas, kemampuan untuk memperoleh laba secara tetap dan selama
kurun waktu yang panjang.
Menurut Martono, Manajemen Keuangan (2005 : 51) Laporan
Keuangan menggambarkan kondisi dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat
tertentu atau jangka waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang
lazim dikenal : Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Arus Kas.
Dari definisi diatas laporan keuangan sebagai hasil dari suatu proses
akuntansi yang berguna bagi pihak yang berkepentingan untuk pemakaiannya,
baik pihak-pihak yang ada dalam perusahaan maupun diluar perusahaan.
Laporan keuangan disusun guna memberikan informasi kepada
berbagai pihak, secara garis besar jenis laporan keuangan dibagi atas dua
laporan utama yaitu :
1. Neraca
Neraca merupakan salah satu laporan keuangan utama yang
menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada suatu tanggal tertentu.
Neraca merupakan informasi keuangan yang menyangkut aktiva, kewajiban,
dan modal perusahaan.
Neraca merupakan dasar bagi pengguna laporan keuangan untuk
mengetahui tingkat pengembalian investasi perusahaan, mengevaluasi struktur
modal perusahaan, dan melalui likuiditas dan fleksibilitas keuangan
perusahaan.
28
2. Perhitungan Laba Rugi
Perhitungan laba rugi adalah menggambarkan jumlah hasil, biaya dan
laba rugi perusahaan dalam waktu tertentu. Laba rugi sebagai kelebihan atau
defisit penghasilan di atas biaya selama periode tertentu.
Untuk melihat keberasilan suatu perusahaan dalam periode tertentu,
dapat dilihat dari perhitungan laba rugi perusahaan. Semakin besar laba yang
diperoleh perusahaan, maka semakin efisien perusahaan dalam menggunakan
sumber daya yang dimilikinya.
H. Kerangka Pikir
Bagi sebuah bank tidaklah cukup memberikan jasa-jasa keuangan
saja, tetapi cara dan mutu pemberian jasa-jasa itu adalah penting. Bank harus
beroperasi secara sehat, sehingga kepentingan semua pihak terjaga dan
kelanjutan hidup bank terjamin. Hal ini hanya dapat dicapai dengan
kebiksanaan dan praktek-praktek yang pandangan jauh kedepan.
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar salah
satu lembaga kepercayaan yang berfungsi sebagai lembaga intermediasi,
membantu kelancaran sistem pembayaran dan yang tidak kalah pentingnya
adalah lembaga yang menjadi sarana dalam pelaksanaan kebijakan
pemerintah yaitu kebijakan moneter.
Pertumbuhan setiap bank sangat dipengaruhi oleh perkembangan
kemampuannya didalam menghimpun dana masyarakat termasuk PT. Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar yang melaksanakan peran
tersebut melalui kegiatannya sebagai peminjam dan pemberi pinjaman.
29
Gambar 2.1 Kerangka Fikir
I. Hipotesis
Dengan mengacu pada rumusan masalah yang telah dikemukakan
sebelumnya, maka yang menjadi hipotesis dalam penelitian ini, diduga bahwa
efisiensi dan efektivitas biaya pemasaran dengan menggunakan analisis biaya
pemasaran menurut fungsi pemasaran terhadap peningkatan laba pada PT.
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Kantor Cabang Makassar.
PT.Bank Negara Indonesia (Persero)Tbk Kantor Cabang Makassar
Biaya Pemasaran
Analisis Biaya Pemasaran MenurutFungsi Pemasaran
Peningkatan Laba
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kuantitatif deskriptif, yaitu jenis penelitian
yang menjelaskan atau menggambarkan suatu fenomena, dalam hal ini analisis
efisiensi dan efektifitas biaya pemasaran dalam peningkatan laba pada PT.
Bank Negara Indonesia (Persero) cabang Makassar. Metode penelitian yang
digunakan yaitu metode survey, yakni dengan melakukan pendekatan
langsung terhadap pegawai Bank BNI sebagai sasaran melalui penyebaran
angket kuestioner.
Sedangkan menurut Sugiono (2008), metode kuantitatif adalah
pendekatan ilmiah yang memandang suatu realitas itu dapat diklasifikasikan,
konkrit, teramati dan terukur, hungan variabelnya bersifat sebab akibat dimana
data penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan statistik.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk Kantor Cabang Makassar yang beralamat di jalan Jenderal Sudirman
Makassar dengan memanfaatkan waktu kurang lebih 1 (satu) bulan.
C. Jenis dan Sumber Data
Adapun jenis dan sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
30
31
1. Jenis Data
a. Data kuantitatif yaitu data yang berupa angka-angka secara tertulis
yang meliputi jumlah nasabah BNI, jumlah produk tabungan Taplus
serta data-data lainnya yang dianggap menunjang dalam pembahasan
ini.
b. Data kualitatif yaitu data yang berupa keterangan-keterangan secara
tertulis, seperti keunggulan yang dimiliki BNI Taplus yang dipasarkan
oleh PT.Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk cabang Makassar serta
data lainnya yang dapat menunjang penelitian ini.
2. Sumber Data
a. Data Primer adalah data yang diperoleh dengan cara mengedarkan
kuesioner berupa jawaban-jawaban dari responden berkaitan dengan
variabel penelitian.
b. Data Sekunder adalah data dan informasi yang diperoleh dengan
menggunakan metode dokumentasi dari PT. Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk cabang Makassar.
D. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh pegawai PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk cabang Makassar yang terdaftar hingga bulan Juni
2016, yaitu sebanyak 143 pegawai.
Jumlah responden yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini
ditetapkan berjumlah 100 responden, dengan penetapan ukuran sampel secara
random (acak) terhadap pegawai yang ditemui. Jumlah sampel sebanyak 100
32
responden ini telah memenuhi konsep keterwakilan, karena seperti diutarakan
oleh Arikunto (2006: 134), minimal jumlah sampel adalah 10-20% dari
anggota populasi.
Penentuan siapa saja sampel yang dijadikan responden menggunakan
teknik snow ball sampling, yaitu teknik penentuan responden dari satu
pegawai untuk diarahkan atau diminta menjukan responden yang sebagai
pegawai pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk cabang Makassar.
E. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan oleh penulis dalam
penelitian ini sebagai berikut :
a. Angket (kuesioner) yaitu daftar pertanyaan yang diberikan kepada
orang lain yang bersedia memberikan respon (responden) sesuai
dengan permintaan pengguna.
b. Wawancara (interview) yaitu pengumpulan data yang digunakan
untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.
c. Pengamatan (observasi) yaitu dengan cara pengamatan langsung
pada obyek penelitian dan mencatatnya secara sistematis.
Pengamatan langsung ini misalnya, mencatat dan membuat resume
dari keterangan-keterangan yang diperoleh mengenai kegiatan
produksi dan prosedur-prosedur yang diterapkan pada perusahaan.
d. Dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan cara mencatat data
dan informasi yang dianggap relevan dengan variabel penelitian.
33
F. Metode Analisis
1. Uji Coba Instrumen
Sebelum instrumen di atas digunakan dalam pengambilan data, maka
terlebih dahulu diujicobakan kepada 25 responden yang dipilih secara acak.
Tujuan dilakukan uji coba instrumen adalah untuk mendapatkan nilai
keabsahan (validitas) dan keterandalan (realibilitas) dari seluruh pertanyaan
yang hendak dijadikan alat ukur dalam penelitian. Keabsahan instrumen
merupakan tingkat kesesuaian alat ukur dengan apa yang ingin diukur,
sedangkan keterandalan instrumen adalah konsistensi, stabilitas, kepercayaan
dan daya prediksi terhadap hasil pengukuran dengan menggunakan instrumen
tersebut. Dengan demikian instrumen-instrumen tersebut dapat menjaring
data untuk mengungkapkan tujuan penelitian.
Pengujian ini dilakukan terhadap item-item pernyataan dalam
kuesioner yang telah disusun khusus untuk mengukur harapan nasabah
dengan tingkat pelaksanaan atau kepuasan konsumen.
a. Uji Validitas Instrumen
Uji Validitas instrumen digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan
pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut.
Uji validitas dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara
skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor (Ghozali 2001:103).
Perhitungan korelasi dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS
34
versi 20.0. Jika hasil korelasi suatu pertanyaan memiliki nilai positif maka
pertanyaan dapat digunakan untuk analisis data, sedangkan jika berkorelasi
negatif maka pertanyaan tidak dapat digunakan untuk bahan analisis data.
b. Pengujian Reliabilitas Instrumen
Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan koefisien reliability
Alpha Cronbach yang perhitungannya menggunakan prosedur reliabilitas
pada paket program SPSS for Windows Ver.20.0.
Tujuan perhitungan koefisien keandalan adalah untuk mengetahui
tingkat konsistensi jawaban responden. Jika nilai alpha lebih besar dari 0.60
maka kuesioner dapat dikatakan dapat memenuhi konsep reliabilitas,
sedangkan jika nilai alpha lebih kecil dari 0.60 maka kuesioner tidak
memenuhi konsep reliabilitas sehingga pertanyaan tidak dapat dijadikan
sebagai alat ukur penelitian (Ghozali 2001:104). .
2. Statistik Deskriptif
Menurut Sugiyono (2006:142), statistik deskriptif adalah statistic yang
digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskrisikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa
bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.
Dalam penelitian ini statistik deskriptif berdasarkan karakteristik
responden, meliputi: jenis kelamin, umur, pendidikan terakhir, jabatan, dan
jawaban kuesioner terhadap kepentingan dan kinerja kualitas jasa.
35
Metode analisis atau pengolahan data dilakukan dengan menggunakan
bantuan software SPSS versi 20.0. Pengolahan data akan mencakup
perhitungan sebagai berikut:
a.Pengukuran efisiensi diberikan nilai sebagai berikut:
1 = Tidak Penting
2 = Kurang Penting
3 = Cukup Penting
4 = Penting
5 = Sangat Penting
b. Setiap pertanyaan mengenai tingkat pelaksanaan/kepuasan (kinerja)
diberikan nilai sebagai beriklut:
1 = Tidak puas
2 = Kurang puas
3 = Cukup puas
4 = Puas
5 = Sangat Puas
1. Pemberian kode (Coding)
Data kuesioner yang diperoleh akan diberi kode yang berurutan sesuai
relevansinya dengan variabel penelitian untuk memudahkan pengolahan
data lebih lanjut, misalnya q1, q2....q6 dan seterusnya.
2. Tabulasi (tabulating)
Data kuesioner yang diperoleh akan disusun dalam bentuk tabel-tabel
berdasarkan variabel penelitian yang ada.
36
Langkah-langkah tabulasi adalah sebagai berikut:
Jawaban dari kuesioner yang diisi oleh responden dimasukkan
dalam skala butir, kemudian dilakukan tabulasi dalam bentuk tabel yang
disertai penghitungan bobot dari skala likert di atas dengan cara sebagai
berikut:
Bobot x Penilaian = Total Kumulatif Nilai Akhir
Jumlah responden yaitu sebanyak 100 orang, banyaknya kelas yaitu 5.
Untuk mengukur klasifikasi interval maka digunakan rumus:
Interval = nilai tertinggi – nilai terendahbanyak kelas
Dengan asumsi:
a. Bila semua responden menjawab dengan skala terendah (=1), maka total
nilai adalah 100 x 1 = 100
b. Bila semua responden menjawab dengan skala tertinggi (=5), maka total
nilai adalah 100 x 5 = 500
Range = 500 – 100 = 400
Jumlah kelas = 5 kelas (sesuai skala)
Dengan perhitungan interval sebagai berikut:
Jarak 500 - 100--------------------------- = ----------------------- = 80
Kelas 5
37
Dari total kumulatif akhir yang diperoleh, maka penilaian responden
dikelompokan sebagai berikut:
KelompokPenilaian
Harapan Pelaksanaan
100 – 179
180 – 259
260 – 399
340 – 419
420 - 499
Tidak Penting
Kurang Penting
Cukup Penting
Penting
Sangat Penting
Tidak Baik
Kurang Baik
Cukup Baik
Baik
Sangat Baik
3. Analisis efisiensi dan efektifitas terhadap biaya pemasaran
Untuk menjawab efisiensi dan efektifitas terhadap biya pemasaran dan
pendapatan laba, maka digunakan importance-performance analysis.
Berdasarkan hasil penelitian, maka akan dihasilkan suatu perhitungan
mengenai tingkat kesesuaian antara tingkat efisiensi dan efektifitas terhadap
pendapatan atau laba. Tingkat kesesuaian adalah hasil perbandingan skor
pemasaran. Tingkat kesesuaian inilah yang akan menentukan ukuran prioritas
peningkatan faktor-faktor yang mempengaruhi peningkatan laba.
Dalam penilaian ini terdapat dua buah variabel yang diwakilkan oleh
huruf X dan Y, di mana X merupakan efisiensi pemasaran, dan Y adalah
efektifits. Adapun rumus yang digunakan adalah:
Tki = Xi x 100%
Yi
38
Di mana:
Tki = Tingkat kesesuaian responden
Xi = Skor penilaian efisiensi
Yi = Skor penilaian efektifitas
39
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian
1. Sejarah Berdirinya PT. Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk
Cabang Makassar
Berdiri sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara
Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh
Pemerintah Indonesia. Awal berdirinya PT. Bank Negara Indonesia (Persero),
Tbk merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kelahiran Negara Kesatuan
Republik Indonesia. Hal ini dikarenakan peresmian PT. Bank Negara
Indonesia (Persero), Tbk dilaksanakan pada hari ulang tahun pertama
proklamasi kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 1946. Upacara peresmian
dilakukan oleh Wakil Presiden Mohammad Hatta yang berlangsung di bekas
gedung De Javascha Bank, Yogyakarta.
Pemerintah Indonesia kemudian membentuk jajaran direksi yang
meliputi :
a. R.M. Djojohadikoesoema sebagai Presiden Direktur.
b. T.R.B. Sabaroeddin sebagai Direktur I (Wakil Presiden Direktur)
c. Mr. Soekarno sebagai Direktur II.
d. Mr. A. Karim sebagai Sekertaris Direksi
Sesungguhnya Bank Negara Indonesia yang dibentuk tahun 1946 itu
adalah ”Penjelmaan” dari Pusat Bank Indonesia. Sejak awal berdirinya Bank
39
40
Negara Indonesia telah diberi tugas sebagai bank sirkulasi/bank sentral yang
memiliki hal tunggal untuk mengatur pengeluaran dan peredaran uang dalam
batas-batas wilayah kekuasaan Republik Indonesia. Hal ini berarti Bank
Negara Indonesia memiliki kedaulatan dalam bidang perbankan nasional di
wilayah hukumnya.
Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi
pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Orang
Republik Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya
beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut
diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya
yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional.
Menyusul penunjukkan De Javasche Bank yang merupakan warisan
dari Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerinrah
membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank
sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan,
dan kemudian diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan
akses langsung untuk transaksi luar negeri.
2. Perubahan Status
Penegasan status Bank Negara Indonesia sebagai bank umum secara
yuridis baru ditetapkan tanggal 4 Februari 1956 yaitu dengan dikeluarkannya
Undang-undang darurat No. 2 tahun 1955 tentang Bank Negara Indonesia.
Dengan dikeluarkannya undang-undang ini, tugas dan lapangan usaha Bank
Negara Indonesia secara tercantum dalam pasal 6 adalah membantu
41
memajukan kemakmuran rakyat dan pembangunan perekonomian nasional
dalam lapangan perdagangan pada umumnya dan lapangan perdagangan
ekspor-impor pada khususnya. Undang-undang ini juga menetapkan
peningkatan modal Bank Negara Indonesia dari Rp. 100 juta menjadi Rp. 300
juta.
Usaha yang dilakukan oleh Bank Negara Indonesia sehubungan
dengan status hukumnya sebagai bank komersial (Bank Umum) milik
pemerintah antara lain adalah menyelenggarakan perkreditan jangka panjang,
memberikan kredit bagi golongan pedagang pada umumnya, dan khususnya
bagi golongan importer dan eksportir, menerima uang sebagai simpanan giro
dan deposito, memperdagangkan surat-surat berharga serta dengan izin
pemerintah, Bank Negara Indonesia boleh turut serta dalam modal perusahaan
manapun juga.
Berdasarkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang No. 2
tanggal 5 Juli 1946, maka Pusat Bank Indonesia dileburkan ke dalam Bank
Negara Indonesia. Dalam peleburan ini maka cabang-cabang Pusat Bank
Indonesia di Surakarta, Kediri, Malang, dan Jakarta secara otomatis sebagai
kantor cabang Bank Negara Indonesia.
Setelah fungsinya dibatasi sebagai bank sirkulasi pada tanggal 15
September 1950, pemerintah memberikan hak kepada bank Indonesia untuk
menjadi bank devisa melalui ketetapan dari Lembaga Alat-alat Luar Negeri
kegiatan perekonomian Indonesia pada waktu itu salah satunya bertumpu pada
sektor hasil perkebunan. Sebagai bank devisa, selanjutnya Bank Negara
42
Indonesia dapat mengadakan hubungan atau transaksi dengan luar negeri
tanpa harus melalui De Javascha Bank. Perkembangan ekspor-impor baik
antar pulau maupun antar Negara terus meningkat yang harus diantisipasi
dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itu, konsepsi “Go Internasional” pada
dasawarsa 1950-an bagi Bank Negara Indonesia bertujuan untuk mengalakkan
aktivitas ekspor-impor serta mengundang masuknya investor asing ke
Indonesia melalui kegiatan pasar modal maupun perbankan.
Pengertian “Go Internasional” pada saat ini memiliki dimensi dan
pengertian yang lebih luas dibandingkan dengan pengertian “Go
Internasional” pada tahun 1950-an. Namun demikian, kebijakan untuk “Go
Internasional” itu sendiri sudah tercermin sejak Bank Negara Indonesia
memperoleh status Bank Devisa.
Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank
Negara Indonesia diubah menjadi bank komersil milik pemerintah. Perubahan
ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan luas bagi sektor usaha nasional.
Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian
dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan
mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia
lebih dikenal sebagai “BNI 46”. Penggunaan nama panggilan yang lebih
mudah diingat “Bank BNI”, ditetapkan bersamaan dengan perubahan identitas
perusahaan tahun 1988.
Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT. Bank
Negara Indonesia (Persero), sementara keputusan untuk menjadi perusahaan
43
public diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada
tahun 1996.
Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan
lingkungan, sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui
penyempurnaan identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa.
Hal ini juga menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan
kualitas kinerja secara terus menerus.
3. Identitas Baru
Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai
digunakan untuk menciptakan suatu identitas yang tampak lebih segar, lebih
modern, lebih dinamis, serta menggambarkan prospek masa depan yang baik,
setelah keberhasilan mengarungi masa-masa yang sulit. Identitas tersebut
merupakan perwujudan brand baru yang tersusun dari angka “46” dan huruf
“BNI”. Kedua bagian tersebut selanjutnya dikombinasikan dalam suatu logo
baru BNI.
a. Huruf BNI
Huruf BNI di buat dalam nuansa turquoise, namun agar berbeda
dengan sebelumnya. Hal ini untuk mencerminkan kekuatan, otoritas,
kekukuhan, keunikan dan citra yang lebih modern. Sedangkan huruf “BNI”
dibuat secara khsus untuk menghasilkan struktur yang orisinil.
b. Angka “46”
Merupakan simbolisasi kelahiran BNI. Angka “46” sekaligus
mencerminkan kebanggaan sebagai warisan bank pertama di Republik
44
Indonesia. Dalam logo ini, angka “46” diletakkan secara diagonal dari kiri
bawah ke kanan atas, menembus kotak warna jingga. Disain ini untuk
menggambarkan BNI baru lebih modern.
c. Warna
Warna korporat telah didesain ulang, namun tetap mempertahankan
warna korporat yang lama yakni turquoise dan jingga. Warna turquoise
digunakan pada logo baru ini lebih gelap, lebih kuat / tegas mencerminkan citra
yang lebih stabil dan kokoh. Sementara warna jingga yang baru lebih cerah dan
kuat, mencerminkan citra yang lebih percaya diri dan segar.
Logo “46” dan “BNI” mencerminkan tampilan yang modern dan
dinamis. Sedangkan penggunaan warna korporat baru memperkuat identitas
tersebut. Hal ini akan membantu BNI melakukan diferensiasi di pasar
perbankan melalui identitas yang unik, segar dan modern.
Dalam upaya menghadapi berbagai tantangan, BNI melakukan self-
evaluation secara menyeluruh dan merumuskan berbagai program pemulihan
dan perbaikan di semua sektor, serta fungsi dari perusahaan yang selanjutnya
disebut peta navigasi BNI 2004.
Dalam peta navigasi ini, dijabarkan berbagai langkah strategi yang
telah dan akan dilaksanakan dalam tiga tahapan utama, yaitu tahapan stabilitasi
tahap pemulihan, dan tahap transformasi. Sesuai dengan komitmen manajemen
membangun BNI yang lebih baik, telah dilakukan redefinisi visi dan misi BNI,
yaitu :
45
a. Visi
Menjadi bank kebanggan nasinal yang unggul, terkemukan dan
terdepan dalam layanan dan kinerja.
Pernyataan Visi
Menjadi bank kebanggan nasional, yang menawarkan layanan terbaik dengan
harga yang kompetitif kepada segmen pasar korporasi, komersial dan
konsumer.
b. Misi
1) Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada
seluruh nasabah dan selaku mitra pilihan utama (the bank choise).
2) Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor.
3) Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggan untuk berkarya
dan berprestasi.
4) Meningkatkan kepedulian dan tanggungjawab terhadap lingkungan sosial.
5) Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang
baik.
c. Nilai
Kenyamanan dan kepuasan.
d. Motto
Melayani dengan kebanggan sebagai bank anak negeri (Jangka Pendek).
46
4. Struktur Organisasi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
Cabang Makassar
Dalam pelaksanaan kegiatan perusahaan, salah satu syarat yang harus
diperhatikan adalah struktur organisasi yang baik dan tersusun rapi guna
melancarkan kegiatan operasional perusahaan. Dengan demikian, kejelasan
struktur organisasi berarti memperjelas job specification setiap bagian atau
setiap karyawan yang dapat membantu mereka agar dapat melaksanakan tugas
dan tanggungjawabnya dengan baik. Oleh karena itu, dapatlah dikatakan
bahwa struktur organisasi merupakan suatu proses mengidentifikasi dan
mengelompokkan pekerjaan untuk dilaksanakan, menentukan dan
mendelegasikan wewenang dan tanggungjawab, serta menetapkan hubungan-
hubungan untuk memungkinkan orang mau bekerja sama secara efektif dan
efisien dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Maka untuk merealisasikan
tujuan tersebut dalam suatu organisasi, perlu disusun suatu struktur organisasi.
Berikut ini akan dikemukakan struktur organisasi PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar dapat dilihat melalui skema
berikut ini :
a. Pembagian Tugas dan Tanggungjawab
Untuk lebih meningkatkan kegiatan usaha BNI secara tertib dan lebih
lancar serta berada pada tingkat daya guna dan hasil guna yang optimal, maka
ditetapkan uraian tugas (job description) kantor cabang PT. Bank Negara
Indonesia (Persero), Tbk adalah sebagai berikut :
1. Pemimpin Kantor Wilayah
a) Menetapkan rencana kerja dan anggaran, sasaran usaha dan tujuan
yang akan dicapai oleh kantor wilayah.
47
b) Mengelolah, mengarahkan, mengembangkan dan memajukan bisnis
kantor wilayah.
c) Mengelolah dan mengembangkan SDM wilayah menjadi tenaga kerja
yang handal dan profesional.
d) Membina dan mengarahkan peningkatkan profitabilitas, kesehatan,
kapabilitas, dan kinerja cabang-cabang.
e) Menunjang kebijakan dan strategi BNI secara keseluruhan dan
pelaksanaannya pada tingkat wilayah.
f) Memasarkan produk dan jasa-jasa BNI dalam rangka meningkatkan
bisnis dan menguasai pangsa pasar di daerah kerjanya.
g) Berperan sebagai CEO dalam skala refional dalam menjalankan fungsi
koordinasi dengan unit organisasi yang berada di lingkungan wilayah
kerjanya.
2. Wakil Pimpinan Kantor Wilayah
a) Mengelola dan mengembangkan bisnis cabang yang berada di bawah
supervisinya.
b) Membina, membimbing dan memberikan petunjuk untuk
meningkatkan pertumbuhan, profitabilitas, kesehatan dan performace
cabang.
c) Membantu cabang dalam upaya meningkatkan dana, fee based income
dan penanganan nasabah.
d) Membimbing dan membantu cabang dalam melaksanakan strategi
pengelolaan layanan dicabang.
e) Membimbing dan membantu cabang dalam implementasi business
plan cabang.
48
f) Membantu cabang dalam pengelolaan dan pengembangan SDM
cabang guna meningkatkan kualitas dan profesionalisme.
g) Melaksanakan pengendalian manajemen operasional di cabang secara
efektif dan kontinue.
3. Pemimpin Kelompok Penunjang Bisnis dan Layanan
a) Menyeleksi, mengkoordinir dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan
penyusunan program, penyediaan sarana dan kelengkapan, dan
mengelola penugasan terhadap program/proyek khusus dan tugas
lainnya.
b) Menyelia (mengarahkan, mengendalikan dan mengawasi) secara
langsung unit-unit kerja menurut bidang tugasnya (pengelolaan
bisnis/layanan), pengembangan dan pengeloa administrasinya sejalan
dengan sistem dan prosedur yang berlaku dengan koordinasi unit di
lingkungan kantor wilayah agar didapatkan sinergi yang optimal.
c) Memasarkan produk dan jasa-jasa BNI kepada nasabah serta menggali
calon nasabah yang potensial dalam rangka meningkatkan bisnis dan
menguasai pangsa pasar yang regional di daerah kerjanya.
d) Mendukung dan memberi masukan kepada pemimpin dan wakil
pemimpin dalam menjalankan fungsinya antara lain : menyediakan
data/informasi, persaingan usaha, pencapaian bisnis cabang dan sentra
kerja.
4. Pemimpin Kelompok Penunjang Operasional
a) Mengelola penyeliaan, koordinasi dan melaksanakan pengelolaan di
bidang SDM, perencanaan keuangan, hukum teknologi dan logistik
daerah.
49
b) Melakukan koordinasi antar segenap unit wilayah sehingga dapat
dihasilkan sinergi kerja yang optimal.
c) Membantu pemimpin wilayah dalam mengarahkan kelancaran
aktivitas dan pengembangan operasional wilayah dan cabang.
5. Pengelola Bisnis
a) Mengelola strategi pencapaian target bisnis cabang.
b) Melaksanakan kebijakan produk DN/LN dan perkreditan.
c) Mengelola pelaksanaan program pemasaran bisnis di cabang.
d) Memelihara hubungan dengan mitra pemasaran bisnis di cabang.
e) Memelihara hubungan dengan mitra bisnis regional.
6. Pengelola Layanan
a) Merumuskan program peningkatan kualitas layanan.
b) Melaksanakan evaluasi pencapaian standar service level layanan.
c) Mengendalikan kualitas implementasi pelayanan di cabang.
7. Pengelola Sumber Daya Manusia
a) Menyusun perencanaan sumber daya manusia untuk wilayah cabang.
b) Mengelola pelaksanaan sistem kebijakan kepegawaian di wlayah
cabang.
c) Mengelola pelaksanaan program pelatihan dan pengembangan
pegawai.
d) Mengkoordinir pelaksanaan budaya kerja dan gugus kendali mutu.
e) Melakukan penyidikan kasus-kasus kecurangan, penipuan/pemalsuan
atau penyimpangan lainnya yang menyangkut pegawai.
8. Pengelola Perencanaan dan Keuangan
a) Mengelola penyusunan RKA/business plan.
b) Mengelola data/informasi untuk keperluan internal (wilayah/cabang)
50
c) Mengeloa pelaksanaan evaluasi performance wilayah dan cabang.
d) Menyusun riset/penelitian pasar regional.
e) Mengkoordinasikan pelaksanaan pinjaman Two Step Loan, di masing-
masing wilayah.
9. Pengelola Hukum
a) Memberikan layanan konsultan hukum (kredit dan non kredit).
b) Mengelola penyelesaian hukum (kredit dan non kredit).
c) Mengelola sistem pengamanan/penerbitan asset BNI.
d) Mengelola administrasi kredit menengah.
e)
10. Pengelola Teknologi dan Logistik
a) Mengelola pelaksanaan sistem aplikasi transaksi produk dan jasa BNI
di cabang.
b) Mengelola optimalisasi asset dan properti di wilayah dan cabang.
c) Mengeloa keperluan logistik (premises) di wilayah dan cabang.
d) Mengelola lokasi dan pelaksanaan penyimpanan arsip, voucher dan
dokumen lainnya.
11. Pemimpin Bagian Umum
a) Mengelola masalah kepegawaian, logistik, administrasi umum kantor
wilayah dan sentra kredit.
b) Melaksanakan pengamanan properti, perlengkapan dan fasilitas kantor.
c) Mengkompilasi laporan tidak lanjut hasil temua audit.
12. Analis (Bisnis)
a) Merumuskan strategi pencapaian target bisnis cabang.
b) Melaksanakan kebijakan produk DN/LN dan perkreditan.
51
c) Melaksanakan program pemasaran bisnis cabang.
d) Memelihara hubungan dengan mitra bisnis regional.
13. Analis (SDM)
a) Menganalisa dan menyusun perencanaan sumber daya manusia untuk
wilayah dan cabang.
b) Menganalisa dan melaksanakan sistem kebijakan kepegawaian di
wilayah dan cabang.
c) Menyiapkan program pelatihan dan pengembangan pegawai.
d) Mengkoordinir pelaksanaan budaya kerja dan gugus kendali mutu.
e) Melakukan penyelidikan kasus-kasus kecurangan, penipuan/
pemalsuan atau penyimpangan lainnya yang menyangkut pegawai.
14. Analis (Perencanaan dan Keuangan)
a) Mengumpulkan data, menganalisa dan menyusun RKA/business
plan.
b) Mengumpulkan, menganalisa dan menyusun data/informasi untuk
keperluan internal (wilayah/cabang).
c) Mengumpulkan dan menganalisa serta mengevaluasi performance
wilayah dan cabang.
d) Menyusun riset penelitian pasar regional
e) Mengkoordinir pelaksanaan pinjaman Two Step Loan.
15. Yurist (Pengelola Hukum)
a) Memberikan layanan konsultan hukum (kredit dan non kredit)
b) Menganalisa kasus dan upaya penyelesaian hukum (kredit dan non
kredit)
52
c) Melaksanakan administrasi kredit menengah.
16. Asisten Operasional (Layanan)
a) Membantu merumuskan program peningkatan kualitas layanan.
b) Membantu melaksanakan evaluasi pencapaian standar service level
layanan.
c) Membantu mengendalikan kualitas implementasi layanan di cabang.
17. Asisten Operasional (Hukum)
Mengelola sistem pengamanan/penertiban asset di wilayah dan cabang.
18. Asisten Operasional (Umum)
a) Melakukan penyelesaian masalah kepegawaian, administrasi
keuangan, logistik, surat-menyurat dan pelayanan lainnya di Kantor
Wilayah dan sentra kredit.
b) Melaksanakan pengamanan properti, perlengkapan dan fasilitas kantor.
19. Sekretaris
a) Menerima, mencatat surat-surat masuk dan menyampaikan kepada
pimpinan.
b) Mencatat seluruh disposisi pemimpin dan mengirimkannya ke unit
alamat yang dituju serta memonitor pelaksanaannya.
c) Menyusun/mencatat jadwal kegiatan pemimpin dan melakukan tugas
administrasi secara benar dan teratur.
20. Asisten Administrasi
a) Menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan atasannya melalui proses
administrasi meliputi :
53
b) Pencatatan, penomoran, pembukuan, mengatur pendistribusian.
c) Pengetikan secara manual maupun dengan operasional komputer.
d) Penyimpanan berkas-berkas secara tertib dan teratur.
e) Memelihara alat-alat yang menjadi tanggungjawabnya demi
kelancaran tugas.
21. Satuan Pengaman
Melaksanakan pengamanan di masing-masing pos penjagaan yang
menjadi daerah kerjanya.
54
Gambar 4.1 :
Struktur organissi PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk cabang Makassar.
55
B. Analisis Data
1. Uji Validitas
Uji Validitas instrumen digunakan untuk mengukur sah atau valid
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan
pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh
kuesioner tersebut.
Uji validitas dapat dilakukan dengan menghitung korelasi antara score
masing-masing butir pertanyaan dengan total skor (Ghozali, 2001:133).
Perhitungan korelasi dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS
versi 20.0 Jika hasil korelasi suatu pertanyaan memiliki nilai korelasi positif
maka pertanyaan dapat digunakan untuk analisis data, sedangkan jika
memiliki nilai korelasi negatif maka pertanyaan tidak dapat digunakan untuk
bahan analisis data.
Dari hasil perhitungan uji validitas untuk pertanyaan Efisiensi (X),
ternyata nilai koefesien korelasi dari masing-masing pertanyaan Efisiensi
konsumen memiliki nilai korelasi positif. Nilai korelasi terbesar terdapat pada
pertanyaan No.19 sebesar 0.773, pertanyaan No.2 sebesar 0.773, dan
pertanyaan No.10 sebesar 0.642. Hal itu menunjukkan bahwa ketiga
pertanyaan itulah yang paling besar memberikan sumbangan pada
keseluruhan hasil kuesioner pada variabel efisiensi (X) (Hasil perhitungan
berupa output SPSS terlampir).
Begitu juga untuk hasil perhitungan uji validitas untuk pertanyaan
efektifitas (Y), ternyata nilai koefesien korelasi dari masing-masing
pertanyaan tingkat efektifitas tidak terdapat nilai yang negatif. Nilai korelasi
terbesar terdapat pada pertanyaan No.9 sebesar 0.752, pertanyaan No.10
56
sebesar 0.660, dan pertanyaan No.1 sebesar 0.561. Hal itu menunjukkan
bahwa ketiga pertanyaan itulah yang paling besar memberikan sumbangan
pada keseluruhan hasil kuesioner pada variabel Tingkat efektifitas (Y) (Hasil
perhitungan berupa output SPSS terlampir).
2. Pengujian Reliabilitas Instrumen
Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan koefisien reliability
Alpha Cronbach yang perhitungannya menggunakan prosedur reliabilitas pada
paket program SPSS for Windows Ver.20.0.
Tujuan perhitungan koefisien keandalan adalah untuk mengetahui
tingkat konsistensi jawaban responden. Jika nilai alpha lebih besar dari 0.60
maka kuesioner dapat dikatakan dapat memenuhi konsep reliabilitas,
sedangkan jika nilai alpha lebih kecil dari 0.60 maka kuesioner tidak
memenuhi konsep reliabilitas sehingga pertanyaan tidak dapat dijadikan
sebagai alat ukur penelitian (Ghozali, 2001:129-130).
Dari hasil uji reliabilitas untuk variabel efisien (X) diperoleh nilai apha
sebesar 0.824. Angka ini jauh di atas 0.60. Dengan demikian bahwa
reliabilitas dari pertanyaan-pertanyaan kuesioner variabel efisien adalah tinggi
(Hasil perhitungan berupa output SPSS terlampir).
Adapun hasil uji reliabilitas untuk variabel Tingkat efektifitas (X)
diperoleh nilai apha sebesar 0.639. Angka ini lebih besar dari 0.60. Dengan
demikian bahwa reliabilitas pertanyaan kuesioner variabel Tingkat efektifitas
adalah tinggi (Hasil perhitungan berupa output SPSS terlampir).
57
C. Hasil Penelitian
Analisis efisiensi dan efektifitas biaya pemasaran terhadap
peningkatan laba pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang
Makassar dapat diketahui secara seksama melalui penjabaran hasil penelitian
melalui indikator pada tiap item-item pertanyaan yang disebarkan kepada
responden.
Data yang telah dikumpulkan dari hasil angket yang disebarkan
kepada responden kemudian diolah dalam bentuk tabel dengan mewakili tiap-
tiap pertanyaan dengan teknik deskripsi presentase. Untuk memudahkan
menganalisis data hasil penelitian tersebut, maka tiap item pertanyaan
dibuatkan tabulasi yang disesuaikan dengan tekik analisis data sehingga dapat
ditarik kesimpulan dari masalah yang diteliti.Adapun hasil dari penyebaran
angket kepada responden dapat dilihat pada tabel-tabel yang mewakili tiap
pertanyaan dibawah ini.
1. Pengiklanan/Sosialisasi produk dengan media TV
Salah satu cara dalam memasarkan produk yang dilakukan oleh PT.
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk cabang Makassar yakni mengiklankan
produk melalui media televisi. Penilaian efisiensi terhadap penggunaan media
tv ditunjukan oleh kuesioner pada tabel di bawah ini.
58
Tabel 4.1
Penilaian efisiensi terhadap pengiklanan produk menggunakan media TV
pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar
URAIAN SKALA PENILAIAN
KriteriaSangatefisien Efisien Cukup
efisienKurangefisien
Tidakefisien Jumlah
Bobot 5 4 3 2 1Jumlah Responden 10 52 35 3 0 100%JumlahResponden 10% 52% 35% 3% 0% 100%Skor 50 208 105 6 0 369
Sumber: Hasil Kuesioner
Melaui tabel 4.1 diatas, dapat dijabarkan bahwa efisiensi biaya
pemasaran terhadap penggunaan media TV dalam memasarkan produk adalah
52% atau sebanyak 52 orang responden menyatakan efisien, 35 orang
responden meyatakan cukup efisien dengan persentase 35%, 10 orang
responden sangat efisien atau optimal dengan persentase 10% dan 3 orang
atau sebanyak 3% responden mengatakan kurang efisien. Sedangkan tidak
terdapat responden yang menyatakan tidak efisien. Skor rata-rata efisiensi
mencapai 3,69.
Adapun hasil kuesioner atas penilaian efektifitas menunjukan data
sebagaimana table 4.2 berikut:
59
Tabel 4.2
Penilaian efektifitas terhadap pengiklanan produk menggunakan media TV
pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar
URAIAN SKALA PENILAIAN
KriteriaSangatefektif efektif
Cukupefektif
Kurangefektif
Tidakefektif Jumlah
Bobot 5 4 3 2 1JumlahResponden 25 55 20 0 0 100% JumlahResponden 25% 55% 20% 0% 0% 100%Skor 125 220 60 0 0 405
Sumber: Hasil Kuesioner
Dari data diatas dapat diketahui bahwa 25 orang 25% responden
menilai periklanan produk menggunakan media TV adalah sangat efektif, 55
orang atau 55% responden menilai efektif, 20 orang atau 20% responden
menilai cukup efektif dan tidak ada responden yang menilai kurang efektif
atau tidak efektif. Jumlah skor sebesar 405 menunjukan bahwa pengiklanan
produk menggunakan media TV adalah penting. Besarnya skor rata-rata
efektifitas adalah 4,05.
2. Pengiklanan/Sosialisasi produk dengan media radio
Selain penggunaan media TV dalam memasarkan produk, terdapat
juga penggunaan media Radio dalam memasarkan produk pada PT. Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk cabang Makassar. Penilaian efisiensi tehadap
penggunaan media Radio ditunjukan oleh kuesioner pada tabel 4.3 di bawah
ini.
60
Tabel 4.3
Penilaian efisiensi terhadap pengiklanan produk menggunakan media
Radio pada PT. Bank Negara Indonesia (persero) Tbk Cabang Makassar
URAIAN SKALA PENILAIAN
Kriteria Sangatefisien efisien
Cukupefisien
Kurangefisien
Tidakefisien Jumlah
Bobot 5 4 3 2 1Jumlah
Responden 0 39 51 10 0 100% JumlahResponden 0% 39% 51% 10% 0% 100%
Skor 0 156 153 20 0 329Sumber: Hasil Kuesioner
Data pada tabel 4.3 menunjukkan bahwa 39 orang responden atau
39% menilai efisiensi pengiklanan produk dengan menggunakan media
radio adalah efisien, 51 orang responden atau 51% menilai cukup efisien,
10% menilai kurang efisien, dan tidak terdapat responden yang
menyatakan sangat efisien dan tidak efisien . Jumlah skor sebesar 329
menunjukan bahwa efisiensi penggunaan media radio adalah cukup efisien
dalam memasarkan produk. Besar skor rata-rata efsiensi adalah 3,29.
Adapun hasil kuesioner efektifitas terhadap penggunaan media
radio sebagai sarana pemasaran adalah sebagai berikut:
61
Table 4.4
Penilaian efektifitas terhadap pengiklanan produk menggunakan media Radio oleh
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar
URAIAN SKALA PENILAIAN
Kriteria SangatEfektif Efektif
CukupEfektif
KurangEfektif
TidakEfektif Jumlah
Bobot 5 4 3 2 1JumlahResponden 48 39 13 0 0 100% JumlahResponden 48% 39% 13% 0% 0% 100%Skor 240 156 39 0 0 435
Sumber: Hasil Kuesioner
Hasil kuesioner pada tabel 4.4 menunjukan bahwa tidak ada satupun
responden yang menilai penggunaan media radio kurang efektif atau tidak
Efektif. Sedangkan 48 orang atau 48% responden menilai bahwa penggunaan
media radio dalam pemasaran adalah sangat efektif, 39% menilai efektif dan
13% menilai cukup efektif. Jumlah skor 435 menunjukan bahwa pemasaran
dengan menggunakan media radio adalah hal yang sangat efektif. Skor rata-
rata efektifitas biaya pemasaran dengan penggunaan media radio adalah 4,35.
3. Pengiklanan/Sosialisasi produk dengan media surat kabar harian dan
bulanan.
Selain media TV dan radio, PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
cabang Makassar juga memasarkan produknya melalui media surat kabar
harian cetak atau koran dan bulanan atau majalah. Penilaian efisiensi terhadap
penggunaan media koran dan majalah ditunjukan oleh tabel 4.5 di bawah ini.
62
Tabel 4.5
Penilaian efisiensi pengiklanan produk menggunakan media Koran dan Majalah
oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar
URAIAN SKALA PENILAIAN
KriteriaSangatefisien efisien
Cukupefisien
Kurangefisien
Tidakefisien Jumlah
Bobot 5 4 3 2 1JumlahResponden 7 42 45 6 0 100% JumlahResponden 7% 42% 45% 6% 0% 100%Skor 35 168 135 12 0 350
Sumber: Hasil Kuesioner
Hasil kuesioner pada tabel 4.5 menunjukan bahwa terdapat 6%
responden yang menilai pemasaran dengan media Koran dan majalah kurang
efisien, tetapi ada 42 orang atau 42% responden menilai efisien dan yang
terbanyak yakni 45 orang atau 45% responden menilai cukup efisien dan
tidak terdapat responden yang menyatakan tidak efisien. Skor 350
menunjukan bahwa pemasaran dengan media Koran dan majalah adalah
Efisien. Skor rata-rata efisiensi adalah 3,5.
Adapun penilaian terhadap efektifitas penggunaan media Koran dan
majalah ditunjukan pada tabel 4.6 berikut.
63
Tabel 4.6
Penilaian efektifitas pengiklanan produk menggunakan media Koran dan Majalah
oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar
URAIAN SKALA PENILAIAN
KriteriaSangatefektif Efektif
CukupEfektif
KurangEfektif
TidakEfektif Jumlah
Bobot 5 4 3 2 1JumlahResponden 48 42 10 0 0 100% JumlahResponden 48% 42% 10% 0% 0% 100%Skor 240 168 30 0 0 438
Sumber: Hasil Kuesioner
Tabel 4.6 menunjukan bahwa 48 orang atau 48% responden menilai
pengiklanan produk dalam pemasaran dengan menggunakan media Koran
dan majalah adalah sangat efektif, 42 orang atau 42% responden menilai
efektif dan sisanya 10 orang atau 10% responden menyatakan cukup efektif,
dan tidak terdapatnya responden yang menilai kurang ataupun tidak efektif.
Jumlah skor sebesar 438 menunjukan bahwa responden menilai pengiklanan
produk dalam pemasaran dengan menggunakan media Koran dan majalah
adalah sangat efektif. Skor rata-rata efektifitas 4,38.
4. Pengiklanan/Sosialisasi produk dengan media surat kabar online
Perkembangan teknologi dan abad moderenisasi juga menuntut
kecangihan dalam strategi pemasaran, salah satu bagian dari cara memasarkan
produk barang, maupun jasa yakni dengan internet. Pentingnya memasarkan
melalui online juga dilakukan oleh pihak BNI cabang Makassar. Penilaian
efisiensi terhadap penggunaan media internet atau online ini ditunjukan oleh
tabel 4.7 di bawah ini.
64
Tabel 4.7
Penilaian efisiensi pengiklanan produk menggunakan internet atau online oleh PT.
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar
URAIAN SKALA PENILAIAN
KriteriaSangatefisien Efisien
CukupEfisien
KurangEfisien
TidakEfisien Jumlah
Bobot 5 4 3 2 1JumlahResponden 3 39 58 0 0 100% JumlahResponden 3% 39% 58% 0% 0% 100%Skor 15 156 174 0 0 345
Sumber: Hasil Kuesioner
Hasil kuesioner pada tabel 4.7 menunjukan bahwa 3 orang atau 3%
responden menilai pengiklanan produk dalam pemasaran dengan
menggunakan media online sangat Efisien, 39 orang atau 39% responden
menilai efisien dan 58 orang atau 58% responden menilai cukup efisien.
Tidak ada responden yang menilai kurang efisien dan tidak efisien. Jumlah
skor sebesar 345 menunjukan bahwa pengiklanan produk dalam pemasaran
dengan menggunakan media online sudah Efisien. Skor rata-rata efisiensi
adalah 3,45.
Adapun penilaian efektifitas pengiklanan produk dalam pemasaran
dengan menggunakan media online ditunjukan pada tabel 4.8 berikut ini:
65
Tabel 4.8
Penilaian efektifitas pengiklanan produk menggunakan internet atau online
oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar
URAIAN SKALA PENILAIAN
KriteriaSangatefektif Efektif
CukupEfektif
KurangEfektif
TidakEfektif Jumlah
Bobot 5 4 3 2 1JumlahResponden 31 56 13 0 0 100% JumlahResponden 31% 56% 13% 0% 0% 100%Skor 155 224 39 0 0 418
Sumber: Hasil Kuesioner
Hasil kuesioner pada tabel 4.8 menunjukan bahwa 31 orang atau 31%
responden menyatakan sangat efektif, 56 orang atau 56% responden
menyatakan efektif dan sisanya 13 orang atau 13% responden menyatakan
cukup efektif. Selain itu tidak terdapat responden yang menilai pengiklanan
produk menggunakan internet atau online kurang efektif maupun tidak efektif.
Jumlah skor sebesar 418 menunjukan bahwa menggunakan media online
adalah efektif. Skor rata-rata efektifitas adalah 4,18.
5. Pengiklanan/Sosialisasi produk dengan media brousur, pamflet,
baliho
Brousur, pamflet, dan baliho sering di gunakan perusuhaan
perseorangan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk cabang Makassar
dalam memasarkan produk-produknya. Umumnya brousur, pamflet dan baliho
disebar disetiap anak cabang Bank, lokasi-lokasi ATM maupun tempat lain
yang dianggap strategis. Penilaian efisiensi terhadap penggunaan media
brousur, pamflet dan baliho ditunjukan oleh tabel 4.9 berikut ini.
66
Tabel 4.9
Penilaian efisiensi pengiklanan produk menggunakan brousur, pamflet dan baliho
oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar
URAIAN SKALA PENILAIAN
KriteriaSangatefisien Efisien
CukupEfisien
KurangEfisien
TidakEfisien Jumlah
Bobot 5 4 3 2 1JumlahResponden 3 42 55 0 0 100% JumlahResponden 3% 42% 55% 0% 0% 100%Skor 15 168 165 0 0 348
Sumber: Hasil Kuesioner
Hasil kuesioner pada tabel 4.9 menunjukan bahwa 3 orang atau 3%
responden menilai bahwa pengiklanan produk dalam pemasaran dengan
menggunakan media brousur, pamflet dan baliho sangat Efisien, 42 orang
atau 42% responden menilai Efisien dan terbanyak yakni 55 orang atau 55%
responden menilai cukup efisien. Jumlah skor sebesar 348 menunjukan
bahwa pengiklanan produk dalam pemasaran dengan menggunakan media
brousur, pamflet dan baliho sudah efisien. Skor rata-rata efisiensi adalah 3,48.
Adapun penilaian pengiklanan produk dalam pemasaran dengan
menggunakan media brousur, pamflet dan baliho ditunjukan pada tabel 4.10.
67
Tabel 4.10
Penilaian efektifitas pengiklanan produk menggunakan brousur, pamflet dan
baliho oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar
URAIAN SKALA PENILAIAN
KriteriaSangatefektif Efektif
CukupEfektif
KurangEfektif
TidakEfektif Jumlah
Bobot 5 4 3 2 1Jumlah Responden 39 52 9 0 0 100% Jumlah Responden 39% 52% 9% 0% 0% 100%Skor 195 208 27 0 0 430
Sumber: Hasil Kuesioner
Hasil kuesioner pada tabel 4.10 menunjukan bahwa lebih dari setengah
responden yakni 52 orang dengan persentase 52% menilai pengiklanan
produk dalam pemasaran dengan menggunakan media brousur, pamflet dan
baliho adalah efektif, 39 orang atau 39% responden menilai sangat efektif, dan
hanya 9 orang atau 9% responden yang menyatakan cukup efektif. Selain itu
tidak terdapat responden yang menyatakan kurang efektif dan tidak efektif.
Jumlah skor sebesar 430 menunjukan bahwa pengiklanan produk dalam
pemasaran dengan menggunakan media brousur, pamflet dan baliho adalah
sangat efektif. Skor rata-rata efektifitas mencapai 4,30.
6. Sosialisasi produk dengan media tatap muka
Maksud dari sosialisasi dengan tatap muka yakni pengenalan akan
sebuah produk oleh pegawai teller BNI cabang Makassar kepada nasabah
yang sementara melakukan transaksi atau permintaan oleh nasabah itu sendiri
terkait program-program yang terdapat pada Bank BNI cabang Makassar.
Penilaian efisiensi proses sosialisasi produk dengan tatap muka atau
kontak langsung ditunjukan oleh tabel 4.11 berikut ini.
68
Tabel 4.11
Penilaian efisiensi sosialisasi produk dengan tatap muka oleh PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar
URAIAN SKALA PENILAIAN
KriteriaSangatEfisien Efisien
CukupEfisien
KurangEfisien
TidakEfisien Jumlah
Bobot 5 4 3 2 1Jumlah Responden 20 39 38 3 0 100% Jumlah Responden 20% 39% 38% 3% 0% 100%Skor 100 156 114 6 0 379
Sumber: Hasil Kuesioner
Data pada tabel 4.11 menunjukan bahwa 20 orang atau 20%
responden menilai efisiensi sosialisasi produk dengan tatap muka oleh
Bank BNI adalah sangat efisien, 39 orang atau 39% responden menilai
efisien, 38 orang atau 38% responden menilai cukup efisien dan hanya 3
orang atau 3% menilai kurang efisien. Jumlah skor 379 menunjukan
bahwa tingkat efisiensi sosialisasi produk dengan tatap muka adalah
efisien, dengan skor rata-rata efisiensi adalah 3,79.
Adapun hasil kuesioner efektifitas atas sosialisasi produk dengan
tatap muka ditunjukan pada tabel 4.12 sebagai berikut.
69
Tabel 4.12
Penilaian efektifitas sosialisasi produk dengan tatap muka oleh PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar
URAIAN SKALA PENILAIAN
KriteriaSangatEfektif Efektif
CukupEfektif
KurangEfektif
TidakEfektif Jumlah
Bobot 5 4 3 2 1Jumlah Responden 74 26 0 0 0 100% Jumlah Responden 74% 26% 0% 0% 0% 100%Skor 370 104 0 0 0 474
Sumber: Hasil Kuesioner
Dari tabel 4.12 diketahui bahwa lebih dari setengah responden menilai
bahwa efektifitas sosialisasi produk dengan tatap muka oleh Bank BNI adalah
sangat efektif dengan persentase 74% atau 74 orang responden, dan 26 orang
atau 26% responden menilai efektif. Tidak ada satupun responden menilai
cukup efektif, kurang efektif ataupun tidak efektif. Jumlah skor sebesar 474
menunjukan bahwa efektifitas sosialisasi produk dengan tatap muka dinilai
sangat efektif. Besar skor rata-rata efektifitas adalah 4,74.
7. Ekspansi nasabah oleh tim dilapangan
Ekspansi nasabah dilakukan dilapangan oleh tim pencari nasabah, tim
pencari nasabah akan menjelasakan produk-produk yang terdapat pada bank
BNI sekaligus merekrut nasabah yang tertarik. Penilaian efisiensi ekspansi
nasabah oleh tim dilapangan ditunjukan oleh tabel 4.13 berikut ini.
70
Tabel 4.13
Penilaian efisiensi ekspansi nasabah oleh tim pada PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar
URAIAN SKALA PENILAIAN
KriteriaSangatEfisien Efisien
CukupEfisien
KurangEfisien
TidakEfisien Jumlah
Bobot 5 4 3 2 1Jumlah Responden 27 22 41 10 0 100% Jumlah Responden 27% 22% 41% 10% 0% 100%Skor 135 88 123 20 0 366
Sumber: Hasil Kuesioner
Data pada tabel 4.13 menunjukan bahwa masih ada responden dengan
persentase 10% atau 10 orang yang menilai ekspansi nasabah oleh tim kurang
efisien, 27 orang atau 27% responden menyatakan sangat efisien, 22 orang
atau 22% responden menyatakan efisien dan 41 orang atau 41% mengatakan
cukup efisien. Jumlah skor sebesar 366 menunjukkan bahwa ekspansi nasabh
oleh tim masih efisien. Besar skor rata-rata efisiensi adalah 3,66.
Adapun hasil kuesioner atas penilaian efektifitas ekspansi oleh tim
ditunjukan pada tabel 4.14 berikut.
Tabel 4.14
Penilaian efektifitas atas ekspansi nasabah oleh tim pada PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar
URAIAN SKALA PENILAIAN
KriteriaSangatEfektif Efektif
CukupEfektif
KurangEfektif
TidakEfektif Jumlah
Bobot 5 4 3 2 1Jumlah Responden 81 19 0 0 0 100% Jumlah Responden 81% 19% 0% 0% 0% 100%Skor 405 76 0 0 0 481
Sumber: Hasil Kuesioner
71
Data pada tabel 4.14 menunjukan bahwa 81 orang atau 81% responden
menyatakan sangat efektif ekspansi nasabah yang dilakukan tim. 19 orang atau
19% responden menyatakan efektif dan tidak terdapat responden yang menilai
cukup efektif, kurang efektif ataupun tidak efektif. Jumlah skor sebesar 481
menunjukan ekspansi oleh tim sangat efektif. Besar skor rata-rata efektifitas
adalah 4,81.
8. Kelengkapan peralatan dan peralatan pendukung
Peralatan dan perlatang pendukung merupaka sarana dalam
memasarkan produk kepada nasabah maupun calon nasabah. Penilaian
efisiensi ditunjukan oleh tabel 4.15 berikut ini.
Tabel 4.15
Penilaian efisiensi kelengkapan peralatan dan peralatan pendukung oleh
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar
URAIAN SKALA PENILAIAN
KriteriaSangatEfisien Efisien
CukupEfisien
KurangEfisien
TidakEfisien Jumlah
Bobot 5 4 3 2 1Jumlah Responden 0 32 52 16 0 100% Jumlah Responden 0% 32% 52% 16% 0% 100%Skor 0 128 156 32 0 316
Sumber: Hasil Kuesioner
Data pada tabel 4.15 menunjukan bahwa penilaian sebagian besar
responden tertuju pada skala penilaian cukup efisien dengan 52 orang atau
52% responden dan efisien 32 orang atau 32% responden. Tetapi masih
banyak responden yang menilai kelengkapan alat dan peralatan pendukung
72
kurang efisien sebanyak 16 orang atau 16% responden. Jumlah skor adalah
sebesar 316, menunjukan tingkat efisiensi adalah cukup efisien, dengan skor
rata-rata tingkat efisiensi 3,16.
Adapun hasil kuesioner atas efektifitas kelengkapan alat dan peralatan
pendukung ditunjukan pada tabel 4.16 berikut :
Tabel 4.16
Penilaian efektifitas kelengkapan peralatan dan peralatan pendukung oleh PT.
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar
URAIAN SKALA PENILAIAN
KriteriaSangatEfektif Efektif
CukupEfektif
KurangEfektif
TidakEfektif Jumlah
Bobot 5 4 3 2 1Jumlah Responden 63 36 2 0 0 100% Jumlah Responden 63% 36% 2% 0% 0% 100%Skor 315 144 6 0 0 465
Sumber: Hasil Kuesioner
Data pada tabel 4.16 menunjukan bahwa mayoritas responden yakni
sebanyak 63 orang atau 63% responden menilai kelengkapan alat dan
peralatan pendukung oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk cabang
Makassar sangat efektif, 36 orang atau 36% responden menilai efektif dan
hanya 2 orang atau 2% responden menilai cukup efektif. Selaian itu tidak
terdapat responden yang menayatakan kuran efektif dan tidak efektif. Jumlah
skor sebesar 465 menunjukan kelengkapan alat dan peralatan pendukung
adalah sangat efektif. Besar skor rata-rata efektifias adalah 4,65.
73
9. Pemeliharaan dan pemutakhiran peralatan
Maksud dari adanya pemeliharaan dan pemutakhiran peralatan adalah
perawatan peralatan atau teknologi yang digunakan dalam pemasaran
misalnya mobil, motor perusahaan agar terawat. Sedangkan pemutakhiran
peralatan disesuaikan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan prusahaan
dalam menjalakan pemasaran. Penilaian efisiensi pemeliharaan dan
pemutakhiran peralatan ditunjukan oleh tabel 4.17 berikut ini.
Tabel 4.17
Penilaian efisiensi pemeliharaan dan pemutakhiran peralatan oleh PT. Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar
URAIAN SKALA PENILAIAN
KriteriaSangatEfisien Efisien
CukupEfisien
KurangEfisien
TidakEfisien Jumlah
Bobot 5 4 3 2 1Jumlah Responden 3 23 42 32 0 100% Jumlah Responden 3% 23% 42% 32% 0% 100%Skor 15 92 126 64 0 297
Sumber: Hasil Kuesioner
Data pada tabel 4.17 menunjukan bahwa 3 orang atau 3% responden
menilai sangat efisien, 23 orang atau 23% menilai efisien, 42 orang atau 42%
menilai cukup efisien dan 32 orang atau 32% responden menilai kurang
efisien. Jumlah skor 297 menunjukan penilaian responden terhadap
pemeliharaan dan pemutakhiran peralatan cukup efisien. Besar skor rata-rata
efeisien adalah 2,97.
Dibawah ini terdapat pada tabel 4.18 yaitu mengenai Penilaian
efektifitas pemeliharaan dan pemutakhiran peralatan sebagai berikut.
74
Tabel 4.18
Penilaian efektifitas pemeliharaan dan pemutakhiran peralatan oleh
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar
URAIAN SKALA PENILAIAN
KriteriaSangatEfektif Efektif
CukupEfektif
KurangEfektif
TidakEfektif Jumlah
Bobot 5 4 3 2 1Jumlah Responden 65 29 6 0 0 100% Jumlah Responden 65% 29% 6% 0% 0% 100%Skor 325 116 18 0 0 459
Sumber: Hasil Kuesioner
Data menunjukan bahwa sebagian besar responden menilai
pemeliharaan dan pemutakhiran peralatan sangat efektif sebanyak 65 orang
atau 65% responden, 29 orang atau 29% responden menilai efektif dan hanya
6 orang atau 6% responden menilai cukup efektif. Tidak ada responden yang
menilai kurang efektif ataupun tidak efektif. Jumlah skor 459 menunjukan
bahwa pemeliharaan dan pemutakhiran adalah sangat efektif. Skor rata-rata
efektifitas adalah 4,59.
10. Pembuatan ivent-ivent mandiri
Memasarkan dengan membuat ivent atau kegiatan sendiri kerap
dilakukan oleh perusahaan dalam hal ini PT Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk cabang Makassar. Penilaian efisiensi pembuatan ivent-ivent mandiri
ditunjukan oleh tabel 4.19 berikut ini.
75
Tabel 4.19
Penilaian efisiensi pembuatan ivent-ivent mandiri oleh PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar
URAIAN SKALA PENILAIAN
KriteriaSangatEfisien Efisien
CukupEfisien
KurangEfisien
TidakEfisien Jumlah
Bobot 5 4 3 2 1Jumlah Responden 8 41 49 2 0 100% Jumlah Responden 8% 41% 49% 2% 0% 100%Skor 40 164 147 4 0 355
Sumber: Hasil Kuesioner
Data pada tabel 4.19 menunjukan bahwa 8 orang atau 8% responden
menilai pembuatan ivent-ivent mandiri sangat efisien, 41 orang atau 41%
responden menilai efisien, 49 orang atau 49% responden menilai cukup efisien.
Dan hanya 2 oang atau 2% responden kurang efisien. Jumlah skor sebesar 355
menunjukan bahwa pembuatan ivent-ivent mandiri dilaksanakan dengan
efisien. Besarnya skor rata-rata efisiensi adalah 3,55.
Adapun penilaian efektifitas pembuatan ivent-ivent mandiri
ditunjukkan pada tabel 4.20 berikut.
76
Tabel 4.20
Penilaian efektifitas pembuatan ivent-ivent oleh mandiri PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar
URAIAN SKALA PENILAIAN
KriteriaSangatEfektif Efektif
CukupEfektif
KurangEfektif
TidakEfektif Jumlah
Bobot 5 4 3 2 1Jumlah Responden 77 23 0 0 0 100% Jumlah Responden 77% 23% 0% 0% 0% 100%Skor 385 92 0 0 0 477
Sumber: Hasil Kuesioner
Data pada tabel 4.20 menunjukan bahwa mayoritas responden atau 77
orang dengan persentase 77% menilai pembuatan ivent-ivent mandiri sangat
efektif dan 23 orang sisanya atau 23% responden menilai efektif. Selain itu
tidak terdapat responden yang mengungkapakan cukup efektif, kurang efektif
dan tidak efektif. Jumlah skor sebesar 477 menunjukkan pembuatan ivent-
ivent secara mandiri sangat efektif. Besar skor rata-rata efektifitas adalah
4,77.
11. Mensponsori ivent maupun kegiatan atas dasar kerjasama
Kerjasama kerap dilkukan oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk cabang Makassar dalam memasarkan produknya. Penilaian efisiensi
mensponsori ivent maupun kegiatan atas dasar kerjasama ditunjukan oleh
tabel 4.21 berikut ini.
77
Tabel 4.21
Penilaian efisiensi mensponsori ivent maupun kegiatan atas dasar kerjasama
oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar
URAIAN SKALA PENILAIAN
KriteriaSangatEfisien Efisien
CukupEfisien
KurangEfisien
TidakEfisien Jumlah
Bobot 5 4 3 2 1Jumlah Responden 18 48 34 0 0 100% Jumlah Responden 18% 48% 34% 0% 0% 100%Skor 90 192 102 0 0 384
Sumber: Hasil Kuesioner
Data pada tabel 4.21 menunjukan bahwa 18 orang atau 18%
responden menilai sangat efisien, 48 orang atau 48% responden menilai
efisien, 34 orang atau 34% responden menilai cukup efisien dan tidak ada
satupun responden yang menilai kurang efisien ataupun efisien. Jumlah skor
sebesar 384 menunjukan bahwa mensponsori ivent maupun kegiatan atas
dasar kerjasama sudah efisien. Besarnya skor rata-rata tingkat efisiensi adalah
3,84.
Adapun efektifitas mensponsori ivent maupun kegiatan atas dasar
kerjasama ditunjukan pada tabel 4.22 berikut.
78
Tabel 4.22
Penilaian efektifitas mensponsori ivent maupun kegiatan atas dasar kerjasama
oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar
URAIAN SKALA PENILAIAN
KriteriaSangatEfektif Efektif
CukupEfektif
KurangEfektif
TidakEfektif Jumlah
Bobot 5 4 3 2 1Jumlah Responden 42 39 19 0 0 100% Jumlah Responden 42% 39% 19% 0% 0% 100%Skor 210 156 57 0 0 423
Sumber: Hasil Kuesioner
Data pada tabel 4.22 menunjukan bahwa tidak ada responden yang
menilai, mensponsori ivent maupun kegiatan atas dasar kerjasama kurang
efektif atau tidak efektif. 42 orang atau 42% responden menyatakan sangat
efektif, 39 orang atau 39% responden menyatakan efektif dan 19 orang
sisanya atau 19% responden menyatakan cukup efektif. Jumlah skor sebesar
423 menunjukan bahwa, mensponsori ivent maupun kegiatan atas dasar
kerjasama adalah sangat efektif. Skor rata-rata efektifitas adalah 4,23.
12. Pemberian kredit
Pemberian kredit merupakan salah satu cara untuk menarik sekaligus
memberikan kemudahan bagi nasabah maupun calon nasabah dalam
kerjasama. Penilaian efisiensi pemberian kredit ditunjukan oleh tabel 4.23
berikut ini.
79
Tabel 4.23
Penilaian efisiensi pemberian kredit oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk Cabang Makassar
URAIAN SKALA PENILAIAN
KriteriaSangatEfisien Efisien
CukupEfisien
KurangEfisien
TidakEfisien Jumlah
Bobot 5 4 3 2 1Jumlah Responden 14 52 34 0 0 100% Jumlah Responden 14% 52% 34% 0% 0% 100%Skor 70 208 102 0 0 380
Sumber: Hasil Kuesioner
Data pada tabel 4.23 menunjukan bahwa tidak ada responden yang
nenilai kurang efisien atau tidak efisien dalam pemberian kredit. Sebagian
besar dari jumlah responden yakni sebanyak 52 orang atau 52% responden
menilai efisien, 34 orang atau 34% responden menyatakan cukup efisien dan
sisanya 14 orang atau 14% responden menyatakan sangat efisien. Jumlah
responden sebesar 380 menunjukan bahwa pemberian kredit sudah efisien.
Besarnya skor rata-rata efisiensi adalah 3,80.
Adapun hasil kuesioner atas pemberian kredit ditunjukan pada tabel
4.24 berikut.
Tabel 4.24
Penilaian efektifitas pemberian kredit oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk Cabang Makassar
URAIAN SKALA PENILAIAN
KriteriaSangatEfektif Efektif
CukupEfektif
KurangEfektif
TidakEfektif Jumlah
Bobot 5 4 3 2 1Jumlah Responden 51 39 10 0 0 100% Jumlah Responden 51% 39% 10% 0% 0% 100%Skor 255 156 30 0 0 441
80
Sumber: Hasil Kuesioner
Data pada tabel 4.24 menunjukan bahwa 51 orang atau 51% responden
menilai pemberian kredit sangat efektif, 39 orang atau 39% responden
menyatakan efektif dan sisanya 10 orang atau 10% respoden menyatakn cukup
efektif. Selain itu tidak terdapat responden yang menilai hal tersebut kurang
efektif atau tidak efektif. Jumlah skor sebesar 441 menunjukan bahwa
pemberian kredit dinilai sangat efektif oleh responden. Besar skor rata-rata
efektifitas adalah 4,41.
13. Pengurusan piutang
Pengurusan piutang yang dimaksudkan adalah penagihan terhadap
nasabah yang berhutang baik atas suatu benda materil atau produk maupun
dalam bentuk layanan atau jassa. Penilaian efisiensi pengurusan piutang
ditunjukan oleh tabel 4.25 berikut ini.
Tabel 4.25
Penilaian efisiensi pengurusan piutang oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk Cabang Makassar
URAIAN SKALA PENILAIAN
Kriteria SangatEfisien Efisien
CukupEfisien
KurangEfisien
TidakEfisien Jumlah
Bobot 5 4 3 2 1Jumlah Responden 19 40 31 10 0 100% Jumlah Responden 19% 40% 31% 10% 0% 100%Skor 95 160 93 20 0 368
Sumber: Hasil Kuesioner
Data pada tabel 4.25 menunjukan bahwa ada 10 orang atau 10%
responden yang menilai pengurusan piutang adalah kurang efisien. 19 orang
81
atau 19% responden menyatakan sangat efisien, 31 orang atau 31% responden
mmenyatakan cukup efisien dan yang terbanyak atau 40 orang dengan
persentase 40% responden menyatakan efisien. Jumlah skor sebesar 368
menunjukan bahwa secara umum pengurusan piutang masih dalam taraf
efisien. Besar skor rata-rata efisiensi adalah 3,68.
Adapun efektiftas pengurusan piutang yang dilakukan oleh PT. Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk cabang Makassar ditunjukan pada tabel 4.26.
Tabel 4.26
Penilaian efektifitas pengurusan piutang oleh PT. Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk Cabang Makassar
URAIAN SKALA PENILAIAN
KriteriaSangatEfektif Efektif
CukupEfektif
KurangEfektif
TidakEfektif Jumlah
Bobot 5 4 3 2 1Jumlah Responden 48 49 3 0 0 100% Jumlah Responden 48% 49% 3% 0% 0% 100%Skor 240 196 9 0 0 445
Sumber: Hasil Kuesioner
Data pada tabel 4.26 menunjukan bahwa tidak ada responden yang
menilai pengurusan piutang adalah kurang efektif ataupun tidak efektif.
Responden yang menilai cukup efektif hanya 3 orang atau 3% dari responden,
sisanya 49 orang atau 49% responden menilai efektif dan 48 orang atau 48%
responden menilai sangat efektif. Jumlah skor 445 menunjukkan bahwa
pengurusan piutang dinilai sangat efektif. Skor rata-rata efektifitas adalah
4,45.
82
14. Pemberian faktur
Faktur adalah suatu perhitungan penjualan kredit yang diberikan oleh
pihak Bank BNI kepada nasabah atau konsumen. Penilaian efisiensi
pemberian faktur ditunjukan oleh tabel 4.27 berikut ini.
Tabel 4.27
Penilaian efisiensi pemberian faktur oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk Cabang Makassar
URAIAN SKALA PENILAIAN
KriteriaSangatEfisien Efisien
CukupEfisien
KurangEfisien
TidakEfisien Jumlah
Bobot 5 4 3 2 1Jumlah Responden 43 48 9 10 0 100% Jumlah Responden 43% 48% 9% 10% 0% 100%Skor 215 192 27 0 0 434
Sumber: Hasil Kuesioner
Data pada pada tabel 4.27 menunjukkan bahwa 43 orang atau 43%
responden menilai pemberian piutang sangat efisien, 48 orang atau 48%
responden menilai efisien, dan 9 orang sisanya atau 9% responden menilai
cukup efisien. Jumlah skor sebesar 434 menunjukkan bahwa pemberian
piutang adalah sangat efisien. Besarnya skor rata-rata efisiensi adalah 4,34.
Adapun hasil kuesioner atas pemberian piutang oleh pihak Bank BNI
Cabang Makassar pada tabel 4.28 berikut.
83
Tabel 4.28
Penilaian efektifitas pemberian faktur oleh PT. Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk Cabang Makassar
URAIAN SKALA PENILAIAN
KriteriaSangatEfektif Efektif
CukupEfektif
KurangEfektif
TidakEfektif Jumlah
Bobot 5 4 3 2 1Jumlah Responden 58 39 3 0 0 100% JumlahResponden 58% 39% 3% 0% 0% 100%Skor 290 156 9 0 0 455
Sumber: Hasil Kuesioner
Data pada tabel 4.28 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
yakni 58 orang atau 58% responden menilai pemberian piutang sangat efektif.
39 orang atau 39% responden menyatakan efektif, dan sisanya 3 orang atau
3% menyatakan cukup efektif. Jumlah skor sebesar 455 menunjukkan bahwa
pemberian piutang sangat efektif. Skor rata-rata efektifitas adalah 4,55.
15. Sistem adminitrasi dan audit pemasaran
Sistem administrasi dan audit yang dimakasud dalam peneltian ini
adalah segala biaya yang dikeluarkan untuk penyediaan berkas dari awal
hingga rekap keseluruhan tiap semester. Penilaian efisiensi sistem administrasi
dan audit pemasaran ditunjukan oleh tabel 4.29 berikut ini.
84
Tabel 4.29
Penilaian efisiensi sistem administrasi dan audit pemasaran oleh
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar
URAIAN SKALA PENILAIAN
KriteriaSangatEfisien Efisien
CukupEfisien
KurangEfisien
TidakEfisien Jumlah
Bobot 5 4 3 2 1Jumlah Responden 6 52 39 3 0 100% Jumlah Responden 6% 52% 39% 3% 0% 100%Skor 30 208 117 6 0 361
Sumber: Hasil Kuesioner
Data pada tabel 4.29 menunjukan bahwa sebagian besar responden
menilai sistem administrasi dan audit pemasaran adalah efisien yakni
sebanyak 52 orang atau 52% responden, 39 orang atau 39% responden
menilai cukup efisien, 6 orang atau 6% responden menilai sangat efisien, dan
sisanya 3 orang atau 3% menilai kurang efisien. Tidak terdapat responden
yang menilai tidak efisien. Jumlah skor 361 menunjukan bahwa sistem
administrasi dan audit pemasaran adalah efisien, dengan skor rata-rata 3,61.
Adapun hasil kuesioner atas sistem administrasi dan audit pemasaran
oleh Bank BNI Cabang Makassar ditunjukan pada tabel 4.30.
Tabel 4.30
Penilaian efektifitas sistem administrasi dan audit pemasaran oleh
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar
URAIAN SKALA PENILAIAN
KriteriaSangatEfektif Efektif
CukupEfektif
KurangEfektif
TidakEfektif Jumlah
Bobot 5 4 3 2 1Jumlah Responden 69 26 5 0 0 100% JumlahResponden 69% 26% 5% 0% 0% 100%Skor 345 104 15 0 0 464
Sumber: Hasil Kuesioner
85
Data pada tabel 4.30 menunjukan bahwa sebagian besar yakni 69
orang atau 69% responden menilai sistem administrasi dan audit pemasaran
adalah sangat efektif, 26 orang atau 26% responden menyakan efektif dan 5
orang sisanya atau 5% responden menyatakan cukup efektif. Tidak terdapat
responden yang menilai kurang atau tidak efektif. Jumlah skor sebesar 464
menunjukan bahwa sistem administrasi dan audit pemasaran dinilai sangat
efektif. Besar skor rata-rata efektifitas adalah sebesar 4,64.
16. Penanganan keluhan nasabah
Penanganan keluhan nasabah yakni segala bentuk layanan yang
disediakan oleh pihak Bank BNI terkait masalah yang dialami nasabah baik
dalam pemasaran, maupun mutu dan kualitas produk. Penilaian efisiensi
penanganan keluhan nasabah ditunjukan oleh tabel 4.31 berikut ini.
Tabel 4.31
Penilaian efisiensi penanganan keluhan nasabah oleh PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar
URAIAN SKALA PENILAIAN
KriteriaSangatEfisien Efisien
CukupEfisien
KurangEfisien
TidakEfisien Jumlah
Bobot 5 4 3 2 1Jumlah Responden 0 29 61 10 0 100% Jumlah Responden 0% 29% 61% 10% 0% 100%Skor 0 116 183 20 0 319
Sumber: Hasil Kuesioner
Data pada tabel 4.32 menunjukkan bahwa sebagian besar responden
(61%) menilai kemampuan karyawan CV Citra Adhitama Sentosa, Bogor
cukup efisien, 29% menilai efisien, 10% menilai kurang efisien. Tidak ada
86
yang menilai sangat efisien atau tidak efisien. Jumlah skor sebesar 319
menunjukan bahwa kemampuan karyawan untuk menanamkan kepercayaan
konsumen adalah cukup efisien. Skor rata-rata tingkat pelaksanaan adalah
3,19. Adapun hasil kuesioner atas harapan responden ditunjukkan pada tabel
4.32 .
Tabel 4.32
Penilaian efektifitas penanganan keluhan nasabah oleh PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar
URAIAN SKALA PENILAIAN
KriteriaSangatEfektif Efektif
CukupEfektif
KurangEfektif
TidakEfektif Jumlah
Bobot 5 4 3 2 1Jumlah Responden 39 55 6 0 0 100% Jumlah Responden 39% 55% 6% 0% 0% 100%Skor 195 220 18 0 0 433
Sumber: Hasil Kuesioner
Data pada tabel 4.32 menunjukkan bahwa sebesar 39 orang atau 39%
responden menilai penanganan keluhan nasabah adalah sangat efektif, 55
orang atau 55% responden menilai efektif dan hanya 6 orang atau 6%
responden yang menilai cukup efektif. Selain itu tidak terdapat responden
yang menyatakan kurang efektif dan tidak efektif. Jumlah skor 433
menunjukan bahwa penanganan keluhan nasabah adalah sangat efektif. Skor
rata-rata efektifitas adalah 4,34.
17. Memfasilitasi konsumen/nasabah yang memiliki kebutuhan khusus
Untuk merawat hubungan dengan nasabah yang sangat beragam
terkadang phak Bank memberikan pelayanan khusus kepada nasabah yang
87
memiliki keluhan atau kendala tertentu. Fasilitasi ini hanya dilakukan jika
tidak menimbulkan padda kedua belah pihak. Agar lebih jelas, penilaian
efisiensi penanganan keluhan nasabah dapat diperhatikan pada tabel 4.33
berikut ini.
Tabel 4.33
Penilaian efisiensi memfasilitasi nasabah yang berkebutuhan khusus
oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar
URAIAN SKALA PENILAIAN
KriteriaSangatEfisien Efisien
CukupEfisien
KurangEfisien
TidakEfisien Jumlah
Bobot 5 4 3 2 1Jumlah Responden 0 22 55 23 0 100% Jumlah Responden 0% 22% 55% 23% 0% 100%Skor 0 88 165 46 0 299
Sumber: Hasil Kuesioner
Data pada tabel 4.33 menunjukan bahwa sebagian besar responden
atau 55 orang dengan persentase 55% menilai memfasilitasi nasabah yang
berkebutuhan khusus adalah cukup efisien. 22 orang atau 22% responden
menyatakan efisien, dan sisanya 23 orang atau 23% responden menyatakan
kurang efisien. Selain itu tidak terdapat responden yang menyatakan sangat
efisien maupun tidak efisien. Jumlah skor sebesar 299 menunjukan bahwa
memfasilitasi nasabah adalah cukup efisien. Besarnya skor rata-rata efisiensi
adalah 2,99.
Adapun hasil kuesioner efektifitas memfasilitasi responden yang
berkebutuhan khusus sebagaimana yang ditunjukan tabel 4.34 berikut.
88
Tabel 4.34
Penilaian efektifitas memfasilitasi nasabah yang berkebutuhan khusus
Oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar
URAIAN SKALA PENILAIAN
CriteriaSangatEfektif Efektif
CukupEfektif
KurangEfektif
TidakEfektif Jumlah
Bobot 5 4 3 2 1Jumlah Responden 65 28 7 0 0 100% Jumlah Responden 65% 28% 7% 0% 0% 100%Skor 325 112 21 0 0 458
Sumber: Hasil Kuesioner
Data pada tabel 4.34 menunjukan bahwa sebagian besar responden
yakni 65 orang atau 65% responden menilai memfasilitasi nasabah yang
berkebutuhan khusus adalah sangat efektif, 28 orang atau 28% responden
menilai efektif, hanya 7 orang atau 7% responden menilai cukup efektif.
Selain itu, tidak terdapat responden yang menyatakan kurang efektif dan tidak
efektif. Jumlah skor sebesar 458 menunjukan bahwa memfasilitasi nasabah
yang berkebutuhan khusus adalah sangat efektif. Besar skor rata-rata
efektifitas adalah 4,58.
18. Monitoring/pengawasan
Fungsi pengawasan kerap dilakukan oleh pihak bank dalam
memonitoring pelaksanaan kerja pegawai dan distribusi produk kepada
nasabah. Penilaian efisiensi monitoring atau pengawasan ditunjukan oleh tabel
4.35 berikut ini.
89
Tabel 4.35
Penilaian efisiensi monitoring atau pengawasan oleh PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar
URAIAN SKALA PENILAIAN
Criteria SangatEfisien Efisien
CukupEfisien
KurangEfisien
TidakEfisien Jumlah
Bobot 5 4 3 2 1Jumlah Responden 13 38 49 0 0 100% Jumlah Responden 13% 38% 49% 0% 0% 100%Skor 65 152 147 0 0 364
Sumber: Hasil Kuesioner
Data pada tabel 4.35 menunjukan bahwa 13 orang atau 13%
responden menilai monitoring atau pengawasan sangat efisien, 38 orang atau
38% responden menilai efisien, terbanyak yakni 49 orang atau 49%
responden menilai cukup efisien, tidak terdapat responden yang menilai
kurang efisien maupun tidak efisien. Jumlah skor sebesar 364 menunjukkan
bahwa monitoring atau pengawasan adalah efisien. Besar skor rata-rata
efisiensi adalah 3,64.
Adapun hasil kuesioner efektifitas atas monitoring atau pengawasan
ditunjukan pada tabel 4.36.
Tabel 4.36
Penilaian efektifitas monitoring atau pengawasan oleh PT. Bank Negara
Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar
URAIAN SKALA PENILAIAN
KriteriaSangatEfektif Efektif
CukupEfektif
KurangEfektif
TidakEfektif Jumlah
Bobot 5 4 3 2 1Jumlah Responden 52 42 6 0 0 100% Jumlah Responden 52% 42% 6% 0% 0% 100%Skor 260 168 18 0 0 446
Sumber: Hasil Kuesioner
90
Data pada tabel 4.36 menunjukan bahwa 52 orang atau 52%
responden menilai monitoring atau pengawasan adalah sangat efektif, 42
orang atau 42% responden menilai efektif dan hanya 6 orang atau 6%
responden menilai cukup efektif. Selain itu, tidak terdapat responden yang
menyatakan kurang efektif dan tidak efektif. Jumlah skor 446 menunjukan
bahwa monitoring atau pengawasan adalah sangat efektif. Besar skor rata-rata
efektifitas adalah 4,46.
19. Sosialisasi berkelanjutan
Sosialisasi berkelanjutan yang dimaksud adalah tahapan pemasaran
dengan sasaran nasabah tertentu, melakukan periklanan lagi ataupun cara-cara
pemasaran tertentu untuk menjaring nasabah. Dengan hal ini diharapkan
capaian dari suatu produk yang telah dispakati sebelumnya dapat terlaksana
dengan baik. Penilaian efisiensi sosialisasi tahap lanjut dapat diperhatikan
pada tabel 4.37 berikut ini.
Tabel 4.37
Penilaian efisiensi sosialisasi tahap lanjut oleh PT. Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk Cabang Makassar
URAIAN SKALA PENILAIAN
KriteriaSangatEfisien Efisien
CukupEfisien
KurangEfisien
TidakEfisien Jumlah
Bobot 5 4 3 2 1Jumlah Responden 0 39 61 0 0 100% Jumlah Responden 0% 39% 61% 0% 0% 100%Skor 0 156 183 18 0 357
Sumber: Hasil Kuesioner
91
Data pada tabel 4.37 menunjukan bahwa sebagian besar responden
yakni sebanyak 61 orang atau 61% responden menilai sosialisasi tahap lanjut
oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar cukup
efisien. 30 orang atau 30% responden menilai usaha tersebut efisien dan
sisany 9 orang atau 9% responden menilai kurang efisien. Jumlah skor 321
menunjukan bahwa sosialisasi tahap lanjut oleh PT. Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk Cabang Makassar termasuk dalam penilai cukup efisien. Besar
skor rata-rata efisiensi adalah 3,21.
Adapun hasil kuesioner efektifitas sosialisasi tahap lanjut oleh PT.
Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar ditunjukan pada
tabel 4.38.
Tabel 4.38
Penilaian efektifitas sosialisasi tahap lanjut oleh PT. Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk Cabang Makassar
URAIAN SKALA PENILAIAN
KriteriaSangatEfektif Efektif
CukupEfektif
KurangEfektif
TidakEfektif Jumlah
Bobot 5 4 3 2 1Jumlah Responden 55 32 13 0 0 100
% Jumlah Responden 55% 32% 13% 0% 0% 100%Skor 275 128 39 0 0 442
Sumber: Hasil Kuesioner
Data pada tabel 4.38 menunjukkan bahwa lebih dari setengah jumlah
responden yakni 55 orang atau 55% responden menilai sosialisasi tahap
lanjut oleh PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar
adalah sangat efektif, 32 orang atau 32% responden menilai efektif dan
sisanya 13 orang 13% responden menilai cukup efektif. Selain itu, tidak
terdapat responden yang menyatakan kurang efektif dan tidak efektif. Jumlah
92
skor sebesar 442 menunjukkan bahwa sosialisasi tahap lanjut oleh PT. Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar dinilai sangat efektif.
Besar skor rata-rata efektifitas adalah 4,42.
Setelah menganalisa seluruh faktor-faktor yang ada, kemudian
disusunlah hasil perhitungan yang merupakan ringkasan dari tabel-tabel
tersebut dalam suatu tabel yang ditampilkan pada tabel 4.39.
Table 4.39
Analisis efisiensi dan efektifitas biaya pemasaran terhadap peningkatan Laba pada
PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar
No Biaya Pemasaran/ indicator Efisiensi Efektifitas Tki
1Pengiklanan/Sosialisasi produk denganmedia tv 3.69 4.05 91%
2Pengiklanan/Sosialisasi produk denganmedia radio 3.29 4.35 76%
3Pengiklanan/Sosialisasi produk denganmedia surat kabar harian 3.50 4.36 80%
4Pengiklanan/Sosialisasi produk denganmedia surat kabar online 3.45 4.18 83%
5Pengiklanan/Sosialisasi produk denganmedia brousur, pamphlet, baliho 3.48 4.30 81%
6Sosialisasi produk dengan media tatapmuka 3.76 4.74 79%
7 Ekspansi nasabah oleh tim dilapangan 3.66 4.81 76%
8Kelengkapan peralatan dan peralatanpendukung 3.16 4.65 68%
9Pemeliharaan dan pemutakhiranperalatan 2.97 4.59 65%
10 Pembuatan ivent-ivent mandiri 3.55 4.77 74%
11Mensponsori ivent maupun kegiatanatas dasar kerjasama 3.84 4.23 91%
12 Pemberian kredit 3.80 4.41 86%
13 Pemberian piutang 3.68 4.45 83%
93
14 Pemberian faktur 4.34 4.55 95%
15System adminitrasi dan auditpemasaran 3.61 4.64 78%
16 Penanganan keluhan nasabah 3.19 4.33 74%
17Memfasilitasi konsumen/nasabah yangmemiliki kebutuhan khusus 2.99 4.58 65%
18 Monitoring/pengawasan 3.64 4.46 82%
19 Sosialisasi berkelanjutan 3.57 4.42 81%
Jumlah 67.17 84.89 79%Rata-rata 3.53 4.47 79%
Sumber: Hasil Kuesioner
Dari tabel 4.39 di atas, terlihat bahwa biaya pemasaran yang
dikelurakan pihak PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang
Makassar semuanya berada di bawah 100% dari analisis tingkat efisiensi dan
efektifitas. Hal itu menunjukkan tingkat kinerja dan strategi dalam
penerimaan laba masih belum maksimal. Jika dibandingkan dengan efisiensi,
tingkat efektifitas tergambar dengan jelas lebih tinggi.
D. Pembahasan
Berdasarkan hasil di atas ternyata peningktan laba pada PT. Bank
Negara Indonesia (Persero) Tbk Cabang Makassar masih belum maksimal,
yang dapat dianalisis dari tingkat efisiensi dan efektifitas biaya pemasaran
yang dikeluarkan. Telah dijelaskan sebelumnya pula, indikator-indikator
dalam pemasaran masih belum berjalan dengan secara maksimal pada semua
lini.
Pertanyaan dalam kuesioner menunjukan bahwa dari 19 item
pertanyaan hanya terdapat 1, 11, dan 14 yang memiliki tingkat pengaruh
94
terhadap laba pendapatan diatas 91-95%. Sedangkan item pertanyaan 3, 4, 5,
12, 13 dan 18 memiliki persentase 80-86% pengaruh terhadap laba dan
sisanya dari item pertanyaan yakni 2, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 14, 15, 16, 17, dan 19
memiliki tingkat persentase di bawah 80% atau 65-79%.
Kaitan antara hasil penelitian dengan teori dapat dibahasakan apabila
biaya pemasaran lebih besar dari pendaptan, selisihnya disebut rugi. Laba
maksimal akan didapatkan apabila selisih lebih pendapatan atas biaya-biaya
yang terjadi sehubungan dengan kegiatan usaha untuk memperoleh
pendapatan tersebut selama periode tertentu. Dengan kata lain, analisis
efisiensi dan efektifitas biaya pemasaran yang diilakukan oleh Bank BNI
Cabang Makassar belum maksimal dalam pemenuhan laba bersih yang di
harapkan.
Bank sebagaai unit bisnis senantiasa berorientasi laba. Kegiatan
pemasaran sudah sudah merupakan suatu keharusan untuk dijalankan.
Pengolahan secara profesional dalam manajemen pemasaran mejadi landasan
Bank menjangkau nasabah-nasabah baru dan mempertahankan nasabah tetap
secara efisien dan efektifitas biaya kerja.
Merujuk pada pendefenisisan manajemen pemasaran Sofjan Assauri
(2004:5) pemasaran sebagai kegiatan manusia yang diarahkan untuk
memnuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses
pertukaran. Penelitian ini pun memberikan arah pada identifikasi atribut-
atribut apa saja prioritas perefisienan dan efektifitas harus dilakukan untuk
meningkatkan laba perusahaan PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
95
cabang Makassar. Dari data di atas, ternyata seluruh atribut perlu ditingkatkan
karena terjadi kesenjangan antara tingkat efisiensi dan tingkat keefektifan
terhadap pendapatan laba. Terutama pada item pertanyaan no 9 dan 17 yang
memiliki nilai terendah.
Dapat pula dikaitkan antara hasil penelitian dan manajemen
pemasaran dengan meninjau biaya pemasaran dari Dharmmesta & Handoko,
1982. Manajemen Pemasaran adalah analisis, perencanaan, implementasi, dan
pengendalian program yang dipolakan untuk menciptakan, membangun, dan
mempertahankan pertukaran manfaat dengan pembeli dengan maksud untuk
mencapai tujuan perusahaan. Dari item pertanyaan, yang memberikan
dampak yang kurang signifikan terhadap biaya pemasaran menjadi kewajiban
agar dianalisa dan dicarikan jalan solusinya.
89
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan analisis dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka dapat
ditarik kesimpulan bahwa:
1. Efisiensi dari biaya pemasaran belum dapat dikatakan maksimal, dari hasil
analisis 19 indikator umumnya nilai efisiensi tergolong sedang,
pengaplikasian dari beragam biaya pemasaran masih dalam kategori tidak
maksimal dalam pemenuhan laba bersih di PT. Bank Negara Indonesia
(Persero) Tbk Cabang Makassar.
2. Efektifitas dari biaya pemasaran juga terlihat sama, dari hassil analisis 19
indikator dalam pemasaran yang diterapkan pihak Bank BNI cabang
Makassar masih belum dikategorikan maksimal, masih banyak indikator
yang masih di bawa 90% angka efektiftas.
B. SARAN
Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini adalah memaksimalkan tiap
indikator dengan jalan pengawasan harian akan sejauh mana perkemabangan tiap
indikator. Dari hasil pengawasasan dilakukan rapat harian untuk membicarakan
langkah-langkah taktis penunjang maupun pencegahan tiap indikator nantinya.
96
97
97
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan, 2004. Manajemen Pemasaran, Dasar, Konsep dan Startegi. PT.
Raja Grafindo, Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. Prosedur Penelitian. Bandung: Rineka Cipta, 2006
Alma, Buchari, 2004. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Cetakan
Ketujuh, Edisi Revisi, Penerbit Alfabeta, Bandung.
Basu Swastha. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty, 2002.
Ghozali. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang:
Penerbit Undip, 2001.
Harahap, S,S, 1997. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Keegan, Warren J. Manajemen Pemasaran Global Jilid I, Jakarta: Prenhallindo,
1996.
Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran: Analisis, Perencanaan dan Pengendalian,Jilid 2. Jakarta: Erlangga, 2000.
Kasmir, 2004. Pemasaran Bank. PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Kotler, Philip, 1993. Prinsip-Prinsip Pemasaran. PT. Gelora Aksara Pratama,
Jakarta.
Liang, The Gie, 1997. Efektivitas Kerja Bagi Pembangunan Negara. Yogyakarta.
98
98
Machfoedz, Mahmud, 2005. Pengantar Pemasaran Modern. Unit Penerbit dan
Percetakan, Akademi Manajemen Perusahaan, YKPN, Yogyakarta.
McDaniel Jr, Carl & Gates, Roger. Riset Pemasaran Kontemporer Jakarta:
Salemba Empat, 2001.
Mursid, M, 2006. Manajemen Pemasaran. Bumi Aksara, Jakarta.
Mulyadi, 1999. Akuntansi Biaya. Edisi Kelima, Penerbit Aditya Media, Yogyakarta.
Nitisemito, Alex, S, 1997. Marketing. Edisi Ketujuh, Penerbit Ghalia Indonesia,
Jakarta.
Soemarso, 2000. Akuntansi, Suatu Pengantar. Buku Kedua, Edisi Keempat,
Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Syamsi, Ibnu, 2004. Efisiensi, Sistem dan Prosedur Kerja. Edisi Revisi, Penerbit
PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Syahyunan, 4 Juni 2008. Manfaat Perencanaan Dan Pengawasan Biaya
Operasional Dalam Meningkatkan Efisiensi. Usu Digital Libraray (online)
di akses 4 Juni 2008.
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta. 2006.
Widjaja, Amin, 1992. Audit Pemasaran (Marketing Audit). Rineka Cipta, Jakarta.
99
99
LAMPIRAN
RIWAYAT HIDUP
Rini Jayanti, lahir pada tanggal 10 Juni 1995 di Sungguminasa,
Kebupaten Gowa Provinsi Sulawesi Selatan. Penulis merupakan
anak pertama dari tiga bersaudara, buah hati dari pasangan
Ayahanda Abd Rauf dan Ibunda tercinta Hartati.
Penulis mulai memasuki pendidikan formal di jenjang pendidikan dasar di SD Negeri
Centre Mangngalli dan tamat pada tahun 2006. Selanjutnya, penulis melanjutkan
pendidikan ke SMP Negeri 2 Sungguminasa pada tahun 2006 dan tamat pada tahun
2009. Kemudian pada tahun itu juga (2009) penulis melanjutkan pendidikan ke SMA
Negeri 1 Sungguminasa dan selesai pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis
melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah dan memilih Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Muhammadiyah Makassar pada Jurusan S-1 Manajemen.
NO Responden : ( )
KUESIONER EFISIENSI
Ceklislah ( √ ) salah satu jawaban yang sesuai menurut anda
TE = Tidak Efisien, KE = Kurang Efisien, CE = Cukup Efisien, E = Efisien,
SE = Sangat Efisien
No Pertanyaan JawabanTE KE CE E SE
1 Pengiklanan/Sosialisasi produkdengan media tv
2 Pengiklanan/Sosialisasi produkdengan media radio
3 Pengiklanan/Sosialisasi produkdengan media surat kabar harian
4 Pengiklanan/Sosialisasi produkdengan media surat kabar online
5Pengiklanan/Sosialisasi produkdengan media brousur, pamphlet,baliho
6 Sosialisasi produk dengan mediatatap muka
7 Ekspansi nasabah oleh timdilapangan
8 Kelengkapan peralatan dan peralatanpendukung
9 Pemeliharaan dan pemutakhiranperalatan
10 Pembuatan ivent-ivent mandiri
11 Mensponsori ivent maupun kegiatanatas dasar kerjasama
12 Pemberian kredit13 Pemberian piutang14 Pemberian faktur
15 System adminitrasi dan auditpemasaran
16 Penanganan keluhan nasabah
17 Memfasilitasi konsumen/nasabahyang memiliki kebutuhan khusus
18 Monitoring/pengawasan19 Sosialisasi berkelanjutan
Correlations
1 .584** .601** .455* .556** .025 .043 .317 -.018 .203 -.191 .150 .258 .372 .068 .098 .093 .645** .291 .554**.002 .001 .022 .004 .904 .839 .123 .933 .330 .362 .473 .213 .067 .748 .641 .657 .000 .158 .004
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25.584** 1 .505* .488* .598** .375 .421* .266 .044 .261 -.052 .199 .331 .569** .000 .076 .397* .479* .452* .730**.002 .010 .013 .002 .065 .036 .199 .836 .207 .805 .339 .106 .003 1.000 .718 .049 .015 .023 .000
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25.601** .505* 1 .500* .327 .289 .065 .252 -.075 .553** -.060 .230 .303 .157 .048 .234 .097 .553** .261 .552**.001 .010 .011 .110 .162 .756 .224 .720 .004 .775 .268 .141 .453 .819 .259 .646 .004 .207 .004
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25.455* .488* .500* 1 .548** .421* .006 .347 .324 .324 .490* .147 .167 .422* .015 .117 .419* .131 .415* .662**.022 .013 .011 .005 .036 .978 .089 .114 .114 .013 .484 .426 .036 .944 .577 .037 .532 .039 .000
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25.556** .598** .327 .548** 1 .567** -.004 .172 .318 .318 .144 -.014 .230 .480* -.168 .077 .427* .318 .513** .624**.004 .002 .110 .005 .003 .985 .410 .121 .121 .491 .946 .270 .015 .422 .715 .033 .121 .009 .001
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25.025 .375 .289 .421* .567** 1 -.049 .057 .305 .522** .417* .114 .525** .520** -.250 .152 .585** .087 .452* .571**.904 .065 .162 .036 .003 .817 .787 .139 .007 .038 .588 .007 .008 .228 .467 .002 .679 .023 .003
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25.043 .421* .065 .006 -.004 -.049 1 .343 -.164 .118 -.074 .100 .061 -.006 .194 .043 .187 .260 .420* .407*.839 .036 .756 .978 .985 .817 .094 .435 .573 .724 .635 .773 .976 .352 .839 .371 .210 .036 .043
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25.317 .266 .252 .347 .172 .057 .343 1 -.040 .126 -.032 -.095 .160 .083 .532** .220 .130 .126 .309 .529**.123 .199 .224 .089 .410 .787 .094 .851 .549 .880 .650 .446 .694 .006 .291 .535 .549 .132 .007
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25-.018 .044 -.075 .324 .318 .305 -.164 -.040 1 -.136 .345 .169 -.173 .069 -.058 -.018 .357 -.136 -.052 .150.933 .836 .720 .114 .121 .139 .435 .851 .516 .091 .420 .408 .743 .783 .933 .080 .516 .803 .475
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25.203 .261 .553** .324 .318 .522** .118 .126 -.136 1 .345 .417* .548** .284 -.058 .645** .357 .242 .604** .642**.330 .207 .004 .114 .121 .007 .573 .549 .516 .091 .038 .005 .168 .783 .000 .080 .243 .001 .001
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25-.191 -.052 -.060 .490* .144 .417* -.074 -.032 .345 .345 1 .036 -.138 -.031 -.104 .339 .357 -.109 .220 .233.362 .805 .775 .013 .491 .038 .724 .880 .091 .091 .866 .510 .883 .620 .098 .079 .604 .291 .262
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25.150 .199 .230 .147 -.014 .114 .100 -.095 .169 .417* .036 1 .371 .260 .019 .295 .181 .169 .103 .352.473 .339 .268 .484 .946 .588 .635 .650 .420 .038 .866 .068 .210 .928 .152 .386 .420 .624 .085
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25.258 .331 .303 .167 .230 .525** .061 .160 -.173 .548** -.138 .371 1 .634** -.074 .118 .222 .067 .350 .505*.213 .106 .141 .426 .270 .007 .773 .446 .408 .005 .510 .068 .001 .727 .575 .287 .749 .087 .010
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25.372 .569** .157 .422* .480* .520** -.006 .083 .069 .284 -.031 .260 .634** 1 -.099 -.005 .464* .069 .433* .584**.067 .003 .453 .036 .015 .008 .976 .694 .743 .168 .883 .210 .001 .638 .981 .020 .743 .031 .002
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25.068 .000 .048 .015 -.168 -.250 .194 .532** -.058 -.058 -.104 .019 -.074 -.099 1 .152 -.181 -.058 -.151 .166.748 1.000 .819 .944 .422 .228 .352 .006 .783 .783 .620 .928 .727 .638 .467 .386 .783 .472 .428
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25.098 .076 .234 .117 .077 .152 .043 .220 -.018 .645** .339 .295 .118 -.005 .152 1 .306 .203 .367 .433*.641 .718 .259 .577 .715 .467 .839 .291 .933 .000 .098 .152 .575 .981 .467 .137 .330 .071 .031
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25.093 .397* .097 .419* .427* .585** .187 .130 .357 .357 .357 .181 .222 .464* -.181 .306 1 .175 .782** .663**.657 .049 .646 .037 .033 .002 .371 .535 .080 .080 .079 .386 .287 .020 .386 .137 .404 .000 .000
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25.645** .479* .553** .131 .318 .087 .260 .126 -.136 .242 -.109 .169 .067 .069 -.058 .203 .175 1 .341 .443*.000 .015 .004 .532 .121 .679 .210 .549 .516 .243 .604 .420 .749 .743 .783 .330 .404 .095 .027
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25.291 .452* .261 .415* .513** .452* .420* .309 -.052 .604** .220 .103 .350 .433* -.151 .367 .782** .341 1 .773**.158 .023 .207 .039 .009 .023 .036 .132 .803 .001 .291 .624 .087 .031 .472 .071 .000 .095 .000
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25.554** .730** .552** .662** .624** .571** .407* .529** .150 .642** .233 .352 .505* .584** .166 .433* .663** .443* .773** 1.004 .000 .004 .000 .001 .003 .043 .007 .475 .001 .262 .085 .010 .002 .428 .031 .000 .027 .000
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q6
Q7
Q8
Q9
Q10
Q11
Q12
Q13
Q14
Q15
Q16
Q17
Q18
Q19
Harapan
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Harapan
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.
efektif
Reliability Efektifitas
Case Processing Summary
25 100.00 .0
25 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.824 19
Cronbach'sAlpha N of Items
NO Responden : ( )
KUESIONER EFEFKTIFITAS
Ceklislah ( √ ) salah satu jawaban yang sesuai menurut anda
TE = Tidak Efektif, KE = Kurang Efektif, CE = Cukup Efektif, E = Efektif,
SE = Sangat Efektif
No Pertanyaan JawabanTE KE CE E SE
1 Pengiklanan/Sosialisasi produkdengan media tv
2 Pengiklanan/Sosialisasi produkdengan media radio
3 Pengiklanan/Sosialisasi produkdengan media surat kabar harian
4 Pengiklanan/Sosialisasi produkdengan media surat kabar online
5Pengiklanan/Sosialisasi produkdengan media brousur, pamphlet,baliho
6 Sosialisasi produk dengan mediatatap muka
7 Ekspansi nasabah oleh timdilapangan
8 Kelengkapan peralatan dan peralatanpendukung
9 Pemeliharaan dan pemutakhiranperalatan
10 Pembuatan ivent-ivent mandiri
11 Mensponsori ivent maupun kegiatanatas dasar kerjasama
12 Pemberian kredit13 Pemberian piutang14 Pemberian faktur
15 System adminitrasi dan auditpemasaran
16 Penanganan keluhan nasabah
17 Memfasilitasi konsumen/nasabahyang memiliki kebutuhan khusus
18 Monitoring/pengawasan19 Sosialisasi berkelanjutan
Reliability Efisiensi
Case Processing Summary
25 100.00 .0
25 100.0
ValidExcludeda
Total
CasesN %
Listwise deletion based on allvariables in the procedure.
a.
Reliability Statistics
.639 19
Cronbach'sAlpha N of Items
Correlations
1 -.089 .524** -.047 .205 .161 .112 .351 .375 .286 -.024 .205 .213 -.169 .419* .045 .083 .254 .115 .561**.674 .007 .825 .325 .443 .595 .085 .065 .166 .908 .326 .307 .419 .037 .830 .694 .221 .584 .004
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25-.089 1 .128 .149 .115 -.006 .262 .021 .163 .443* -.019 .215 .090 .150 -.053 -.051 -.179 -.045 .117 .370.674 .543 .478 .585 .976 .205 .922 .436 .027 .927 .302 .669 .475 .803 .810 .393 .831 .577 .068
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25.524** .128 1 -.068 .087 .090 .189 .376 .317 .082 -.281 -.127 -.154 .000 .349 -.141 .010 -.136 -.185 .274.007 .543 .748 .679 .668 .365 .064 .123 .697 .174 .544 .462 1.000 .088 .500 .964 .518 .377 .184
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25-.047 .149 -.068 1 .031 -.186 .210 -.025 .263 -.078 .221 .054 -.200 .000 .065 .144 -.006 .055 -.066 .228.825 .478 .748 .883 .372 .315 .904 .204 .712 .287 .797 .339 1.000 .759 .493 .977 .793 .755 .274
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25.205 .115 .087 .031 1 -.067 -.074 .139 .317 .158 -.105 .220 .094 -.187 .070 -.080 .128 .224 .130 .337.325 .585 .679 .883 .750 .725 .507 .123 .451 .619 .291 .654 .371 .741 .704 .541 .281 .535 .100
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25.161 -.006 .090 -.186 -.067 1 -.339 .380 .115 .089 .100 -.077 .217 .000 .127 -.177 .003 .127 -.277 .152.443 .976 .668 .372 .750 .098 .061 .584 .671 .634 .715 .297 1.000 .546 .398 .987 .546 .181 .468
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25.112 .262 .189 .210 -.074 -.339 1 -.034 .063 -.070 -.235 -.106 -.109 .331 .215 .121 -.143 .198 .087 .241.595 .205 .365 .315 .725 .098 .871 .764 .740 .259 .615 .604 .107 .301 .566 .495 .342 .679 .247
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25.351 .021 .376 -.025 .139 .380 -.034 1 .408* .512** .107 .177 .211 .087 .300 -.037 -.153 -.069 -.197 .494*.085 .922 .064 .904 .507 .061 .871 .043 .009 .612 .398 .310 .681 .144 .861 .466 .742 .345 .012
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
.375 .163 .317 .263 .317 .115 .063 .408* 1 .511** .026 .321 .172 .101 .488* .247 -.089 .363 .271 .752**
.065 .436 .123 .204 .123 .584 .764 .043 .009 .902 .118 .411 .632 .013 .233 .672 .075 .190 .00025 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
.286 .443* .082 -.078 .158 .089 -.070 .512** .511** 1 .242 .366 .492* .000 .175 .075 -.069 .169 .144 .660**
.166 .027 .697 .712 .451 .671 .740 .009 .009 .243 .072 .013 1.000 .404 .721 .743 .419 .493 .00025 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
-.024 -.019 -.281 .221 -.105 .100 -.235 .107 .026 .242 1 .045 .420* .143 -.169 .003 .099 .029 .222 .295.908 .927 .174 .287 .619 .634 .259 .612 .902 .243 .832 .037 .494 .419 .990 .639 .892 .286 .152
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25.205 .215 -.127 .054 .220 -.077 -.106 .177 .321 .366 .045 1 .044 .173 .122 .194 -.224 -.069 .318 .418*.326 .302 .544 .797 .291 .715 .615 .398 .118 .072 .832 .836 .408 .563 .353 .283 .742 .122 .038
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25.213 .090 -.154 -.200 .094 .217 -.109 .211 .172 .492* .420* .044 1 -.097 .052 .055 -.010 .233 .020 .393.307 .669 .462 .339 .654 .297 .604 .310 .411 .013 .037 .836 .645 .805 .793 .964 .263 .925 .052
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25-.169 .150 .000 .000 -.187 .000 .331 .087 .101 .000 .143 .173 -.097 1 .207 -.178 .000 .200 .255 .285.419 .475 1.000 1.000 .371 1.000 .107 .681 .632 1.000 .494 .408 .645 .321 .395 1.000 .338 .219 .168
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25.419* -.053 .349 .065 .070 .127 .215 .300 .488* .175 -.169 .122 .052 .207 1 -.136 -.436* .124 -.235 .338.037 .803 .088 .759 .741 .546 .301 .144 .013 .404 .419 .563 .805 .321 .517 .029 .555 .257 .098
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25.045 -.051 -.141 .144 -.080 -.177 .121 -.037 .247 .075 .003 .194 .055 -.178 -.136 1 -.081 .302 .094 .205.830 .810 .500 .493 .704 .398 .566 .861 .233 .721 .990 .353 .793 .395 .517 .699 .142 .656 .326
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25.083 -.179 .010 -.006 .128 .003 -.143 -.153 -.089 -.069 .099 -.224 -.010 .000 -.436* -.081 1 .392 .353 .111.694 .393 .964 .977 .541 .987 .495 .466 .672 .743 .639 .283 .964 1.000 .029 .699 .052 .083 .597
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25.254 -.045 -.136 .055 .224 .127 .198 -.069 .363 .169 .029 -.069 .233 .200 .124 .302 .392 1 .289 .502*.221 .831 .518 .793 .281 .546 .342 .742 .075 .419 .892 .742 .263 .338 .555 .142 .052 .161 .011
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25.115 .117 -.185 -.066 .130 -.277 .087 -.197 .271 .144 .222 .318 .020 .255 -.235 .094 .353 .289 1 .379.584 .577 .377 .755 .535 .181 .679 .345 .190 .493 .286 .122 .925 .219 .257 .656 .083 .161 .062
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25.561** .370 .274 .228 .337 .152 .241 .494* .752** .660** .295 .418* .393 .285 .338 .205 .111 .502* .379 1.004 .068 .184 .274 .100 .468 .247 .012 .000 .000 .152 .038 .052 .168 .098 .326 .597 .011 .062
25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25 25
Pearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)NPearson CorrelationSig. (2-tailed)N
Q1
Q2
Q3
Q4
Q5
Q6
Q7
Q8
Q9
Q10
Q11
Q12
Q13
Q14
Q15
Q16
Q17
Q18
Q19
Pelaksanaan
Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10 Q11 Q12 Q13 Q14 Q15 Q16 Q17 Q18 Q19 Pelaksanaan
Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).**.
Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).*.