skripsi akuntansi

137
PENGARUH BIAYA PEMASARAN TERHADAP EFEKTIVITAS PENCAPAIAN LABA (Studi Kasus Pada PT. Pos Indonesia KAWILPOS V Bandung) SKRIPSI Untuk memenuhi salah satu syarat sidang skripsi Guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Oleh : ENDA SUHENDA NRP : 96349670 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2001

description

Skripsi akuntansi biaya

Transcript of skripsi akuntansi

Page 1: skripsi akuntansi

PENGARUH BIAYA PEMASARAN TERHADAP

EFEKTIVITAS PENCAPAIAN LABA

(Studi Kasus Pada PT. Pos Indonesia KAWILPOS V Bandung)

SKRIPSI

Untuk memenuhi salah satu syarat sidang skripsi

Guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

ENDA SUHENDA

NRP : 96349670

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PASUNDAN

BANDUNG

2001

Page 2: skripsi akuntansi

PENGARUH BIAYA PEMASARAN TERHADAP

EFEKTIVITAS PENCAPAIAN LABA

(Studi Kasus Pada PT. Pos Indonesia KAWILPOS V Bandung)

SKRIPSI

Untuk memenuhi salah satu syarat sidang skripsi

Guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan Bandung

Bandung, November 2001

Mengetahui,

Pembimbing, Pembimbing Pendamping,

Prof. DR. Hj. Ria Ratna Ariawati TG.,MS.,Ak. R. Mochammad Noch, Drs.

Dekan, Ketua Program Studi,

Azhar Affandi, SE., Msc. Atang Hermawan, SE., MSIE.

Page 3: skripsi akuntansi

MOTTO:

β€œDan Janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena keridhaan

Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu

akan diberi pahala-Nya dengan cukup, sedang kamu sedikitpun tidak akan

dirugikan”.

β€œHai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai

penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang sabar”.

(QS. Al-Baqarah ayat 272 dan 153)

Puji syukur kehadirat Allah SWT,

dengan bangga serta ikhlas

kupersembahkan karyaku ini

kepada Orangtuaku yang sangat aku hormati

dan kakak-kakakku yang aku segani

serta alo-aloku Lina dan Sofyan yang aku sayangi

Page 4: skripsi akuntansi

ABSTRAKSI

Skripsi ini meneliti masalah pengaruh biaya pemasaran terhadap

efektivitas pencapaian laba perusahaan sehingga dapat diketahui

bagaimana pengaruh biaya pemasaran tersebut, khususnya terhadap

pencapaian laba.

Perusahaan yang diteliti yaitu PT POS Indonesia (Persero) yang

merupakan salah satu BUMN yang berusaha di bidang jasa pengiriman

surat, barang, uang dan jasa keagenan lainnya. Usaha yang

dijalankannya ini terus mendapatkan persaingan baik dari perusahaan

jasa titipan, bank maupu perusahaan telekomunikasi seiring dengan

kemajuan teknologi.

Hipotesis yang diuji dalam penelitian ini adalah : apabila efisiensi

biaya pemasaran tercapai maka akan meningkatkan efektivitas

pencapaian laba perusahaan. Hipotesis ini dilatarbelakangi berdasarkan

asumsi bahwa biaya pemasaran yang dikeluarkan perusahaan akan

berpengaruh pada penjualan sehingga meningkatkan pencapaian laba

perusahaan.

Biaya pemasaran merupakan biaya yang terjadi sejak saat produk

selesai di produksi dan disimpan dalam gudang sampai dengan produk

tersebut diubah kembali dalam bentuk uang tunai. Biaya pemasaran

dapat digolongkan kepada order-getting costs dan order-filling cost dimana

biaya pemasaran yang Penulis teliti termasuk ke dalam biaya order-

getting costs karena biaya tersebut lebih berpengaruh kepada biaya

pemasaran dan tingkat pendapatan dari pada order- filling costs. Oleh

sebab itu perlu dilakukan efisiensi terhadap biaya pemasaran. Efisiensi

biaya pemasaran yang memadai diharapkan dapat berperan dalam

meningkatkan perolehan laba dan menjaga tingkat kesehatan serta

kelangsungan usaha perusahaan. Efisiensi biaya pemasaran ini

berdasarkan pada anggaran yang diterima dan realisasi biaya pemasaran.

Page 5: skripsi akuntansi

Anggaran sebagai alat perencanaan dan pengendalian. Efisiensi biaya

pemasaran sangatlah berpengaruh didalam meningkatkan perolehan

laba. Pengakuan pendapatan pada saat penjualaan lebih

efektif dibandingkan setelah penjualan hal ini dilakukan untuk

mengurangi resiko.

Penulis melakukan penelitian pada PT POS Indonesia dengan

masalah yang diteliti adalah mengenai biaya pemasaran terhadap

efektivitas pencapaian laba. Pada penelitian ini Penulis melakukan studi

kasus dengan menggunakan metode verifikatif, hasil analisis dan

pengujian hipotesis dilakukan dengan mengolah data dari responden yang

disebarkan kepada 10 orang staff pegawai PT. POS Indonesia terutama

pada bagian-bagian yang bersangkutan dengan penelitian yang

dilakukan.

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa biaya pemasaran berpengaruh

signifikan terhadap efektivitas pencapaian laba. Hal ini dapat dilihat dari

hasil perhitungan dengan menggunakan koefisiensi korelasi yang

mencapai tingkat keeratan sebesar 62,41% dan efisiensi biaya pemasaran

mempunyai pengaruh terhadap efektivitas pencapaian laba besar 38,95%

dan sisanya yaitu 61,05% dipengaruhi oleh faktor lain.

Setelah melihat hasil dan pembahasan dapat diketahui bahwa biaya

pemasaran berpengaruh positif terhadap efektivitas pencapaian laba.

Page 6: skripsi akuntansi

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang

senantiasa melindungi dan atas segala rahmat serta izin-Nya akhirnya Penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini, dengan judul ―Pengaruh Biaya Pemasaran

Terhadap Efektivitas Pencapaian Labaβ€–.

Skripsi ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi salah satu syarat

ujian sidang guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan Bandung.

Penulis menyadari bahwa yang dikemukan dalam skripsi ini masih jauh

dari sempurna. Namun demikian Penulis tetap berharap, mudah-mudahan

skripsi ini dapat bermanfaat bagi Penulis pada khususnya serta bagi

pengembangan ilmu akuntansi pada umumya.

Tuntasnya penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak yang terkait. Oleh sebab itu dalam kesempatan ini Penulis ingin

mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada Apa dan Ema

tercinta. Nenekku serta kakakku Endi- Suhendi, Wati Herlina, Iin Fatimah

dan Junaedi M. Noer yang telah banyak memberikan doa, serta dukungan

baik moril dan materil sehingga terselesaikannya skripsi ini.

Untuk itu dalam kesempatan ini Penulis ingin menghaturkan terima

kasih serta penghargaan yang sebesar-besarnya yang tak terhingga kepada :

1. Ibu Prof. DR. Hj. Ria Ratna Ariawati TG., MS., Ak. Sebagai

pembimbing utama

dalam penyusunan skripsi ini.

2. Bapak R. Mochammad Noch, Drs. Sebagai pembimbing pendamping dan

juga selaku Sekretaris Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Pasundan Bandung yang selalu memberikan semangat, arahan

dan wejangan.

Page 7: skripsi akuntansi

3. Bapak Prof. Dr. H. Imam Sudirman, Ir. DEA., selaku Rektor Universitas

Pasundan Bandung.

4. Bapak Azhar Affandi, SE., Msc., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Pasundan Bandung.

5. Bapak Atang Hermawan, SE., MSIE., selaku Ketua Program Studi Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan Bandung.

6. Bapak Apriyanto, SE, Ak, sebagai Dosen Wali, yang selalu memberikan

nasihat, semangat, arahan dan motifasi kepada Penulis.

7. Bapak Dadang Soekardan, SE. yang selalu mendukug dan memberikan

arahan kepada Penulis.

8. Bapak Enjang Tachyan. B, SE, Ak, para Dosen Fakultas Ekonomi yang telah

memberikan didikan serta ilmunya, dan para staff karyawan yang telah

memberikan fasilitas yang bermanfaat bagi Penulis selama dibangku kuliah.

9. Orang yang selalu menemani dalam suka dan duka yang selalu memberikan

perhatian, kasih sayang dan dukungannya, terima kasih atas marahnya,

sayangnya, cintanya, May (nilai 9 lebih baik dari nilai 6, pertahankan dan

tingkatkan nilai itu) Thank’s for all.

10. Bapak Satriyo Nugroho, SE sebagai pembimbing dari perusahaan yang selalu

memberikan bimbingan, arahan, dukungan dan semangat kepada penulis.

11. Ibu Ati dan seluruh staff karyawan perusahaan yang sangat membantu

Penulis dalam pengumpulan data penelitian dan bantuan lainnya yang sangat

berarti.

12. Barudak Pastelz, Cecep apey Rusmana, Asep coffee Irawan, Anugrah

Sudrajat Purawinata sijangkung badag, Gugi Ahmad Fitrah SE, Tandarius

chezar, Agung aa ajunh Febriyanto SE, Sani cool Yusuf Firmansyah, Deni

khitonx Chandra Affandi, Budi oray kadut Herlambang, Budi Mulyadi, Yanto

Rizkiyanto SE, Gumilar Riskomar, Yudi ireng Muzril, Alamsyah S.Si, Susy

Page 8: skripsi akuntansi

Warastuti Putri, Dewi ollieve Retno Ningrum, Mira Mardiani rengganis

Thaher dan teman-teman 96 AK-C lainnya. Terima kasih atas dukungannya.

13. Bapak Hasan Usmad, Almarhumah Nonoh Juhanah, Teteh Yeni Isnaeni, Aa

Endin Syamsudin, Dian Rahmat Nugraha, Dini Nurdianti yang β€œGeunit,

Ge’eran dan Gualak Pisan tapi Cuantik sih” dan Hasan’s Families Other.

14. Dan seluruh pihak yang Penulis tidak bisa sebutkan satu persatu terima kasih

sebesar-besarnya semoga mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT

Amin.

Akhirnya Penulis berharap skripsi yang telah tersusun ini dapat memberi

manfaat bagi seluruh pembaca.

Bandung, November 2001

Penulis

Enda Suhenda

Page 9: skripsi akuntansi

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………….. i

MOTTO ………..………………………………………………………. ii

ABSTRAKSI …………………………………………………………... iii

KATA PENGANTAR ………………………………………………... v

DAFTAR ISI …………………………………………………………... viii

DAFTAR TABEL ……………………………………………………. xiii

DAFTAR LAMPIRAN ..……………………………………………… xiv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian ………………………… 1

1.2 Identifikasi Masalah ………………………………. 4

1.3 Maksud dan Tujuan ………………………………... 5

1.3.1 Maksud Penelitian …………...………….. 5

1.3.2 Tujuan Penelitian ……………………........ 5

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian ……………………........ 6

1.4.1 Kegunaan Praktis ……………………….. 6

1.4.2 Kegunaan Teroritis ………………….......... 7

1.5 Kerangka Pemikiran ……………………………….. 7

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian ……………………… 11

Page 10: skripsi akuntansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Biaya …......... 12

2.1.1 Pengertian Akuntansi ……………............. 12

2.1.2 Pengertian Akuntansi Biaya …………….. 14

2.2 Biaya ………………………………......................... 15

2.2.1 Pengertian Biaya …………………………. 15

2.2.2 Penggolongan Biaya …………………….. 15

2.2.3 Pengukuran Biaya ………………............. 20

2.3 Pemasaran dan Biaya Pemasaran …………………. 23

2.3.1 Pengertian Pemasaran …………………... 23

2.3.2 Pengertian Biaya Pemasaran ……………. 25

2.3.3 Penggolongan Biaya Pemasaran ………... 26

2.3.4 Karakteristik Biaya Pemasaran …………. 28

2.4 Efisiensi dan Analisis Biaya Pemasaran ………….. 28

2.4.1 Pengertian Efisiensi …………………….. 28

2.4.2 Anggaran Sebagai Alat Efisiensi

Biaya Pemasaran ……………………….. 31

2.4.3 Analisis Biaya Pemasaran ………………. 33

2.5 Laba ……………………………………………... 43

2.5.1 Pengertian Laba …………………........... 43

2.5.2 Jenis Laba ……………………………… 44

2.5.3 Kegunaan Laba …………………........... 45

Page 11: skripsi akuntansi

2.5.4 Pengukuran Laba …………….….............. 46

2.5.5 Pusat Laba ……………………………….. 48

2.6 Pengaruh Biaya Pemasaran Terhadap

Efektivitas Pencapaian Laba ………………………. 51

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian ……………….………………….. 53

3.2 Metode Penelitian ……………….…………..……. 54

3.2.1 Desain Penelitian ……………….............. 54

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ………………. 54

3.2.3 Populasi Penarikan Sampel …………...... 58

3.2.3.1 Ukuran Sampel ……………….. 58

3.2.3.2 Jenis Sampling ………………... 58

3.2.4 Prosedur Pengumpulan Data …………… 60

3.2.5 Metode Analisis Data dan Rancangan

Pengujian Hipotesis ……………………. 62

3.2.5.1 Analisis Data ………………… 62

3.2.5.2 Rancangan Pengujian

` Hipotesis …………………….. 65

3.2.6 Proses Penelitian ………………………. 69

Page 12: skripsi akuntansi

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ………………………………………... 71

4.1.1 Gambaran Umum Perusahaan ……………….. 71

4.1.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan ……….. 71

4.1.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan …… 82

4.1.1.3 Aktivitas Utama Perusahaan ……… 90

4.1.2 Efisiensi Biaya Pemasaran ………………...... 103

4.1.2.1 Strategi dan Kebijakan

Pemasaran Perusahaan …………… 105

4.1.2.2 Program Pemasaran Perusahaan …. 106

4.1.2.3 Pembebanan Biaya Pemasaran …… 107

4.1.3 Pencapaian Laba Perusahaan ……………… 111

4.1.4 Pengaruh Biaya Pemasaran Terhadap

Efektivitas Pencapaian Laba ………………. 115

4.2 Pembahasan Penelitian ……………………………… 117

4.2.1 Analisis Efisiensi Biaya Pemasaran ………. 117

4.2.2 Analisis Pencapaian Laba ………………… 120

4.2.3 Analisis Pengaruh Biaya Pemasaran

Terhadap Efektivitas Pencapaian Laba …… 123

Page 13: skripsi akuntansi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ……………………………...................... 128

5.2 Saran ………………………………………………… 129

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Page 14: skripsi akuntansi

DAFTAR TABEL

Tabel 1.6 Alokasi Waktu Penelitian ……………………… 11

Tabel 2.1 Dasar Alokasi Biaya Pemasaran ………………. 42

Tabel 3.1 Indikator Variabel X dan Variabel Y ………… 57

Tabel 3.2 Batas Nilai-nilai Kritis rs Koefisien

Rank Spearman ………………………………… 69

Tabel 4.1 Hasil Kuesioner (Jawaban) Efisiensi

Biaya Pemasaran (Variabel X) ………………... 111

Tabel 4.2 Hasil Kuesioner (Jawaban) Perolehan

Laba Perusahaan (Variabel Y) ……….………. 115

Tabel 4.3 Skor Perhitungan Kuesioner Efisiensi

Biaya Pemasaran (Variabel X) ………………... 118

Tabel 4.4 Skor Perhitungan Kuesioner Perolehan

Laba Perusahaan (Variabel Y) ……….………. 121

Tabel 4.5 Perhitungan Ranking dan

Selisih Ranking ………………………………… 124

Page 15: skripsi akuntansi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Tugas Membimbing Skripsi …..………. 132

Lampiran 2 Surat Izin Melakukan Survey ………..………. 133

Lampiran 3 Surat Izin Selesai Melakukan Survey ……….. 134

Lampiran 4 Kartu Perkembangan Bimbingan Skripsi …... 135

Lampiran 5 Kuesioner Penelitian ………………………….. 136

Lampiran 6 Struktur Organisasi

Wilpos V Bandung 40000 ……………………. 139

Lampiran 7 Program Kerja Bagian Bangus

Wilpos V Jabar Tahun 2000 ………………… 140

Lampiran 8 Keputusan Kepala

Wilpos V Bandung 40000 ……………………. 148

Lampiran 9 Tanggung Jawab dan Wewenang

Kawilpos ……………………………………….. 163

Lampiran 10 Ikhtisar Skedul Waktu Rencana Kerja

Wilpos V Jabar Tahun 2001 ………………… 169

Lampiran 11 Rekapitulasi Rancangan Rencana Kerja

Wilpos V Jabar Tahun 2001 ………………… 170

Lampiran 12 Ranc. Renc. Kerja (RRKA) Biaya Ekploitasi

Wilpos V Tahun 2001 Bag. Bangus .………… 171

Lampiran 13 RKA (Biaya Pemasaran, Pendapatan, Laba)

Target dan Realisasi …………………………... 172

Page 16: skripsi akuntansi

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Memasuki era globalisasi ini persaingan diantara perusahaan-

perusahaan sangatlah ketat dan menuntut setiap perusahaan untuk dapat

menyiapkan diri beroperasi secara lebih efisien dan efektif dalam bersaing,

baik dalam skala nasional maupun regional untuk memperoleh laba

semaksimal mungkin. Dengan mulain masuknya perusahaan-perusahaan dari

pasar dunia, maka persaingan dalam skala global sudah tidak dapat

terelakkan lagi.

Perubahan yang cepat dan mendasar dalam ekonomi dunia dan adanya

kecendrungan yang tidak menentu serta makin ketatnya persainganpasar

tersebut, menuntut perusahaan untuk meningkatkan strategi dan langkah

operasional dengan baik. Dalam persaingan ketat seperti ini sangat diperlukan

segala upaya untuk mempertahankan dan meningkatkan pemasaran hasil

produksi, baik dalam negri maupun penetrasinya ke pasar internasional.

Untuk itu diperlukan adanya efektifitas dan efisiensi biaya produksi dan

pemasaran, dalam usaha untuk mempertahankan kelangsungan hidup

perusahaan untuk berkembang dan memperoleh pendapatan guna

meningkatkan laba.

Persaingan yang sedemikian tajam, menyebabkan perusahaan sekarang

tidak dapat hanya menitikberatkan pada tujuan penjualan dengan biaya

produksi seminimal mungkin. Ini bukan berarti penjualan harus diabaikan,

bahkan menjadi sangat penting karena pendapatan yang diperoleh berasal

dari penjualan. Dengan demikian perusahaan dituntut untuk berorientasi

kepada pembeli/konsumen/pasar, yang berarti bahwa kerangka berpikir

pemasaran dimulai dari penempatan konsumen sebagai titik tolak usaha

perusahaan dan penekanan perlunya keahlian pemasaran dan pembinaan

Page 17: skripsi akuntansi

distribusi pemasaran. Dengan kata lain perusahaan hendaknya menerapkan

orientasi pasar tersebut dengan mengerahkan karyawan, bahan baku, dan

uang yang dikuasainya secara efisien untuk memenuhi kebutuhan konsumen

sekaligus memperoleh laba yang optimal dengan biaya yang minimal.

Untuk dapat memasarkan produknya dengan baik, perusahaan harus

menggunakan konsep pemasaran yang baik, yaitu bagaimana memenuhi

keinginan konsumen dan pelanggan agar dapat memuaskan mereka di suatu

pihak dan lain pihak perusahaan dapat mengoptimalkan laba yang dihapkan

sesuai dengan tujuannya, selain itu juga harus diperhatikan mengenai produk

yang dibuat dan produk pesaing yang kemungkinan besar dapat mengusai

pasar, harga barang produk harus juga diperrhatikan jangan sampai

barang/jasa yang kita jual lebih tinggi dibandingan dengan pesaing,

pendistribusian yang cepat dan tepat sangat berpengaruh terhadap minat

konsumen yang cepat dan aman selain itu juga tempat pendistribusian yang

tepat guna, promosi yang menarik dapat membuat konsumen tertarik dan

memilih barang/jasa yang ada.

Pemasaran yang berhasil akan pendorong peningkatan produksi,

sebaliknya dengan tingkat produksi yang tinggi belum tentu dapat menjamin

keberhasilan dibidang pemasaran. Oleh karena itu, jika volume produksi

dapat ditingkatkan tetapi tidak dapat memasarkannya, maka usaha tersebut

sia-sia. Biaya pemasaran ini termasuk dalam discretionary cost, yaitu dimana

output yang dihasilkan tidak berkaitan langsung dengan inputnya.

Selain itu pendapatan dipengaruhi bukan hanya oleh biaya pemasaran,

tetapi juga banyak faktor yang mempengaruhuinya seperti faktor manajerial

dan sebagainya.

Perhatian perusahaan dalam pengendalian biaya-biaya pemasaran

terhadap jenis produk, daerah pemasaran atau pelanggan dan jumlah pesanan

pembelian sangatlah penting, oleh karena itu perlu dilakukan analisis atas

Page 18: skripsi akuntansi

probabilitas pemasaran yang dapat mengarahkan kegiatan pemasaran agar

tidak terjadi pengurangan pendapatan.

Keberhasilahn pemasaran disuatu perusahaan selain ditentukan oleh

biaya pemasaran yang ada, juga terdapat pengarahan kegiatanpemasaran yang

baik. Oleh karena itu, keputusan-keputusan yang telah dibuat untuk

menunjang kegitan pemasaran perlu dikaji terus-menerus dengan

menggunakan berbagai proses pengendalian strategik guna menyesuaikan

strategi arag kegiatan terhadap perubahan-perubahan yang dapat

mempengaruhi kehidupan perusahaan.

Pada umumnya biaya pemasaran diusahakan secara tersendiri oleh

perusahaan. Hal ini berbeda apa yang ada pada PT POS Indonesia. Pada

perusahaan ini setiap kantor pos terutama bagian pemasaran tidak

menganggarkan dan mengusahakan secara sendiri biaya pemasaran tetapi

diatur oleh kantor wilayah. Kantor wilayah Pos V mengatur dan memberikan

subsidi pada setiap kantor pos seluruh Jawa Barat dan Banten yang dimana

bagian pemasaran hanya melakukan kegiatan pemasaran berdasarkan subsidi

yang telah diberikan dan tidak dapat melebihi anggaran tersebut dalam hal ini

bagian pemasaran mendapat pengawasan dari audit intern pada setiap kantor

pos dan harus memberikan laporan keuangannya kepada bagian akuntansi

pada setiap triwulan. Hal ini dilakukan untuk melakukan pengawasan dan

efisiensi sejauhmana bagian pemasaran dapat menggunakan subsidi yang

telah diberikan agar tidak melebihi anggaran. Hal ini terjadi karena baru

berubah status PERUM menjadi PERSERO, dan baru pada tahun 2001 ini

akan dikaji dimana setiap kantor pos mengusahakan sendiri biaya pemasaran

dan tidak tergantung lagi kepada kantor wilayah dan hal ini baru akan

dilaksanakan pada tahun 2002.

Page 19: skripsi akuntansi

Bertitik tolak pada hal tersebut, penulis tertarik untuk mengadakan

penelitian dengan topik tersebut, sehingga memilih judul :

―PENGARUH BIAYA PEMASARAN TERHADAP EFEKTIVITAS

PENCAPAIAN LABAβ€–

1.2. Identifikasi Masalah

Biaya pemasaran dikeluarkan dalam rangka meningkatkan pendapatan

operasional perusahaan, oleh karenanya perhatian manajemen terhadap

besarnya kenaikan biaya harus lebih ditingkatkan. Permasalahan yang

dihadapi adalah apakah terdapat pengaruh dari biaya pemasaran terhadap

efektifitas pencapaian laba.

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, masalah yang akan diteliti adalah:

1. Bagaimana efisiensi biaya pemasaran yang dilakukan PT. Pos Indonesia

2. Bagaimana efektifitas pencapaiaan laba yang dilakukan PT. Pos Indonesia

3. Seberapa besar efisiensi biaya pemasaran berpengaruh terhadap perolehan

laba terhadap perolehan laba pada PT Pos Indonesia kantor wilayah usaha

Pos V Bandung.

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Maksud Penelitian

Berpijak pada latar belakang penelitian yang penulis kemukakan

diatas, maka dapat dilihat bahwa maksud penelitian ini adalah untuk

memperoleh jawaban atas permasalahan yang timbul dalam perusahaan serta

untuk memperoleh informasi dan data yang relevan dengan objek penelitian

Page 20: skripsi akuntansi

yang penulis ambil sehingga setelah diolah dan dianalisis dapat dijadikan

bahan dalam penyusunan skripsi.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan masalah yang telah diuraikan, maka tujuan yang ingin

penulis capai dari penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui usaha-usaha yang dilakukan oleh perusahaan didalam efisiensi

biaya pemasaran.

2. Mengetahui usaha-usaha yang dilakukan oleh perusahaan dalam

memperoleh laba.

3. Mengetahui pengaruh efisiensi biaya pemasaran terhadap perolehan laba

pada perusahaan.

1.4. Kegunaan Penelitian

Pada dasarnya penelitian ini mempunyai kegunaan praktis dan teoritis

baik bagi penyusun maupun perusahaan itu sendiri:

1.4.1. Kegunaan Praktis

a. Bagi Penulis

Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang efisiensi

biaya pemasaran dalam memperoleh laba perusahaan.

Merupakan latihan teknis untuk menerapkan teori yang diperoleh

selama perkuliahan kedalam praktik atau aplikasi dilapangan.

Memenuhi sebagian syarat menyelesaikan studi program S-1 di

Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi UNPAS.

Page 21: skripsi akuntansi

b. Bagi perusahaan

Melalui penulisan ini penulis berharap dapat memberikan masukan

yang bermanfaat bagi pngembangan perusahaan untuk masa yang

akan datang.

1.4.2. Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan menjadi sumber pengetahuan dan bahan

perpustakaan atau sebagai bahan untuk penelitian selanjutnya yang lebih luas

dan mendalam.

1.5. Kerangka Pemikiran

Tujuan perusahaan dalam suatu perekonomian yang bersaing adalah

untuk memperoleh laba yang sebesar-besarnya. Organisasi perusahaan

diciptakaan terutama untuk menyediakan untuk menyediakan bagi

masyarakat umum barang/jasa yang diperlukan atau yang diinginkan dan

yang sejalan dengan sikap sosial dari masyarakat tersebut.

Pengertian laba menurut Sopyan (1997, 147)

―Perbedaan antara revenue yang direalisasi yang timbul dari transaksi

pada periode tertentu yang dihadapkan dengan biaya0biaya yang

dikeluarkan pada periode tersebutβ€–

Besarnya dana perusahaan dihitung dengan mempertamukann semua

penghasilan, dengan semua biaya (proper matching of revenues with

expenses) didalam satu periode akuntansi yang sama.

Penghasilan yang akan akan diperolah perusahaan sangat tergantung

pada terjualnya barang atau jasa yang diusahakan. Dalam hal ini keberhasilan

kegiatan penjualan sangat mempengaruhi realisasi laba perusahaan.

Sehubungan dengan ini diperlukan kemampuan perusahaan untuk membaca

Page 22: skripsi akuntansi

situasi pasar yang sekarang ini berada dalam persaingan yang ketat, guna

merebut pangsa pasar potensial.

Perusahaan juga harus selalu mempertimbangkan faktor-faktor ekstern

yang mempengaruhi program pemasaran perusahaan, terutama kebijakan

pemerintah, pembangunan ekonomi dunia, perkembangan sosial ekonomi

masyarakat serta serta situasi persaingan. Dengan demikian perusahaan harus

memilih dan mencari target pasar yang tepat serta menyusun rencana

pelaksanaan pemasaran.

Pentingnya kegiatan pemasaran dalam dunia usaha modern dan

ekspansi perusahaan untuk menjadi perusahaan yang besar memerlukan

konsep pemasaran sebagai padoman bagi perusahaan.

Konsep pemasaran menurut Kottler yang dialihbahasakan oleh Ancella

Anitawati Hermawan (1994, 15) sebagai berikut :

―Kunci untuk mencapai sasaran organisasi tergantung pada penentuan

kebutuhan dan keinginan pasar, sasaran dan pemberian kepuasan yang

diinginkan secara efektif dan lebih efisiendari yang dilakuakn para

pesaingβ€–.

Pemasaran secara umum dapat diartikan sebagai usaha sosial dari

seorang individu atau kelompok untuk mencapai tujuannya dengan

menciptakan, menawarkan dan menukar suatu produk atau jasa yang bernilai

dengan yang lain. Dalam prose kegiatan pemasaran, pihak perusahaan

meciptakan produk atau jasa, menawarkannya sampai akhirnya

menawarkannya dengan suatu moneter berupa uang. Keseluruan proses ini

membutuhkan biaya yang disebut dengan ―biaya pemasaranβ€–.

Penggolongan biaya pemasaran menurut Mulyadi (1993, 530) adalah

sebgaai berikut:

Secara garis besar biaya pemasaran ini terbagi menjadi dua

golongan, yaitu :

Page 23: skripsi akuntansi

1. Biaya untuk mendapatkan pesanan (order getting costs), yaitu semua

biaya yang dikeluarkan dalam usaha untuk memperoleh pesanan.

2. Biaya untuk memenuhi pesanan (order filling costs) yaitu semua

biaya yang dikeluarkan untuk mengusahakan agar supaya produk

sampai ketangan pembeli dan biaya-biaya untuk mengumpulkan

piutang dari pembeli.

Dari kedua golongan biaya pemasaran tersebut, order-getting costs ini

mempengaruhi laba. Selain itu sifat biaya pemasaran berbeda dengan biaya

produksi.hasil dari biaya produksi yang timbul dapat langsung dilihat melalui

barang/jasa yang dihasilkannya, sedangkan biaya pemasaran hasilnya tidak

dapat dilihat, tetapi setelah beberapa waktu hasilnya mungkin baru dapat

dirasakan. Selain itu biaya produksi dapat dibebankan secara langsung

kepada produk yang dihasilkan, sedangkan biaya pemasaran merupakan

biaya periode yang dibebankan pada periode biaya tersebut dikeluarkan.

Pengertian biaya pemasaran menurut Supriyono (1998, 201) adalah sebagai

berikut :

― Semua biaya yang terjadi dalam rangka memasarkan produk barang

dagangan, dimana biaya tersebut timbul dari saat produk atau barang

dagangan siap djual sampai dengan diterimanya hasil penjualan

menjadi kas.β€–

Bila hasil penjualan produk dalam jumlah besar maka umumnya

rencana pelaksanaan pemasaran dapat dikatakan berhasil, namun sebenarnya

kurang mencukupi untuk secara evaluasi bagi manajemen. Untuk itu

perusahaan harus menganalisis biaya pemasaran, dapat digunakan untuk

menentukan secara terperinci besarnya kemampuan daerah pemasaran jenis

produk dan pelanggan dalam menyumbangkan keuntungan kepada

perusahaan secara keseluruhan.

Dalam proses hasil dari aktivitas manajemen selalu terdapat dua aspek

penting yang berkaitan dengan aktivitas tersebut, yaitu efisiensi dan

efektivitas. Sesuai dengan materi yang dibahas, maka penulis akan

membatasi penelitian hanya pada pembahasan masalah efisiensi.

Page 24: skripsi akuntansi

Pada dasarnya efisiensi suatu organisasi dapat dirumuskan dengan

memperhatikan kapasitasnya (kemampuannya) untk memeperoleh hasil dari

sejumlah biaya, berupa pengeluaran uang atau dana tertentu. Pendeknya

mengadakan perbandingan antara input (biaya) dan output (hasil).

Pengertian efisiensi menurut Athony dan Vijay Govindarajan (1998,

131) dalam bukunya Manajemen Control System adalah sebagai berikut:

―Efficiency is the ratio of output to inputs,or the amount of output per unit

to input.β€–

Sedangkan pengertian efisiensi menurut Abdul Halim, Ahmad Tjahjono,

dan Muh. Fukri Husein (1994, 64) adalah sebagai berikut:

―Efisiensi adalah rasio antara output terhadap input atau jumlah output

per unit dibandingkan input.β€–

Dari pengertian-pengertian efisiensi diatas dapat diambil kesimpulan

bahwa untuk melihat sejauh mana prestasi efisiensi dari masing-masing unit

organisasi dapat dilakukan dengan membandingkan antara biaya

sesungguhnya dengan anggaran yang telah disusun. Apabila biaya yang

sesungguhnya dikeluarkan lebih kecil dari biaya yang dianggarkan, maka

prestasi efisiensi dapat dikatakan baik.

Adapun hipotesis sementara yang akan diuji dalam penelitian ini

adalah: ―Apakah biaya pemasaran dapat meningkatkan efektivitas

pencapaian laba?β€–

Page 25: skripsi akuntansi

1.6. Alokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada PT Pos Indonesia Kantor Wilayah Usaha Pos

V yang berlokasi di Jln Pahlawan No.87 Bandung.

Adapun waktu yang dialokasikan dari bulan Agustus 2001 sampai

dengan bulan Desember 2001.

No Kegiatan Agustus September Oktober Nopember Desember

1 Proposal Masuk X

2 Pengumpulan Data X X X

3 Penyusunan materi

X X X

dan Bimbingan

Tabel: 1.6. Alokasi Waktu Penelitian.

Page 26: skripsi akuntansi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Akuntansi dan Akuntansi Biaya

2.1.1. Pengertian Akuntansi

Menurut Abdullah Shahab (1994, 1) pengertian akuntansi sebagai berikut:

―Proses pengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi

ekonomi, guna memungkinkan melakukan penilaian dan pengambilan

keputusan oleh pemakai informasi tersebut.β€–

Dari definisi diatas akuntansi dapat ditinjau dari dua bidang yaitu:

a. Dari segi bidang ilmu akuntansi berarti suatu keseluruan pengetahuan

yang bersangkutan dengan fungsi menghasilkan informasi keuangan

dari suatu unit organisasi kepada pihak yang berkepentingan sebagai

dasar pengambilan keputusan.

b. Dari segi proes dapat diartikan sebagai kegiatan pencatatan,

penyortiran, penggolongan, pengikhtisaran, peringkasan dan

penyajian transaksi keuangan dengan cara tertentudari suatu unit

organisasi.

Adapun pengertian dari akuntansi menurut Kieso dan Weygandt

(1995, 5), adalah:

―Accounting provides interested parties with quantitative financial

information that helps them to make decisions about the deployment and

use of resources in bussiness as well as non bussiness entities. As an

analitical disipline, it it identifies the mass of event and transactions that

characterize economic activity. Through measurement, classification, and

summarization, it reduces those data to relatively few, highly, significant,

and interrelated items. When properly assembled and reported, those items

describe the financial condition, result of operations, and cash flows of

spesific economi entity. As an information system, it collects and

Page 27: skripsi akuntansi

communicates economic information about business enterprise or other

entity to a wide variety of persons whoose decisions and actions are related

to the activity.β€–

Sementara itu Mulyadi (1993, 2) juga menyampaikan definisi

akuntansi sebagai berikut:

―Akuntansi adalah proses pengolahan data keuangan untuk

menghasilkan informasi keuangan yang digunakan untuk

memungkinkan pengambilan keputusan melakukan pertimbangan

berdasarkan informasi dalam mengambil keputusan.β€–

Tujuan utama akuntansi adalah menyajikan informasi ekonomi

(economy information), dari suatu kesatuan ekonomi (economy entity) kepada

pihak-pihak yang berkepentingan. Informasi ekonomi yang dihasilkan oleh

akuntansi, berguna bagi pihak-pihak di dalam perusahaan itu sendiri maupun

dilluar perusahaan.

Untuk menghasilkan informasi ekonomi, perusahaan perlu menciptakan

suatu metode pencatatan, penggolongan, analisis dan pengendalian transaksi

serta kegiatan keuangan, kemudian melaporkan hasilnya.

Kesimpulan dari kegiatan akuntansi adalah untuk:

1. Pengidentifikasian dan pengukuran data yang relevan untuk suatu

pengambilan keputusan

2. Pemprosesan data yang bersangkutan kemudian pelaporan informasi

yang dihasilkan.

3. Pengkomunikasian informasi kepada pemakai laporan

2.1.2. Pengertian Akuntansi Biaya

Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi 2 tipe: akuntansi

keuangan dan akuntansi manajemen. Akuntansi biaya bukan merupakan

akuntansi tersendiri yang terpisah dari dua tipe akuntansi tersebut, namun

merupakan bagian dari keduanya.

Page 28: skripsi akuntansi

Pengertian akuntansi biaya menurut Mulyadi (1993, 6), adalah:

―Proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajan biaya

pembuatan dan penjualan produk dan jasa, dengan cara-cara tertentu,

serta penafsiran terhadapnya.β€–

Proses pencatatan, penggolongan, peringkasan dan penyajian, serta

penafsiran informasi biaya adalah tergantung untuk siapa proses tersebut

ditujukan. Proses akuntansi biaya dapat ditujukan untuk memenuhi

kebutuhan pemakai luar perusahaan. Dalam hal ini proses akuntansi biaya

harus memperhatikan karakteristik keuangan. Dengan demikian akuntansi

biaya dapat merupakan bagian dari akuntansi keuangan.

Proses akuntansi biaya dapat ditujukan pula untuk memenuhi

kebutuhan pemakai dalam perusahaan. Dalam hal ini akuntansi biaya harus

memperhatikan karakteristik akuntansi manajemen.

2.2 Biaya

2.2.1. Pengertian Biaya

Pengertian mengenai biaya (expense) sangatlah penting, karena biaya

merupakan salah satu faktor yang menentukan besarnya laba

perusahaandisamping komponen lainnya yaitu pendapatan.

Menurut Mulyadi (1993,8) pengertingan akuntansi biaya adalah

sebagai berikut :

―Dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur

dalam satuan uang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi

untuk tujuan tertentu.β€–

Dalam arti sempit, biaya menurut Mulyadi dapat diartikan sebagai

pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva. Untuk membedakan

pengertian biaya dalam arti luas, pengorbanan sumber ekonomi untuk

memperoleh aktiva ini disebut dengan istilah harga pokok.

Page 29: skripsi akuntansi

Dari definisi tersebut diatas menunjukkan bahwa biaya merupakan

pengurangan aktiva atau penambahan utang atau perpaduan dari keduanya

dalam suatu periode tertentu, yang terjadi akibat dari penyerahan barang atau

jasa baik terkait secara langsung dalam upaya menghasilkan pendapatan atau

meningkatkan aktiva perusahaan melalui perolehan laba.

2.2.2. Penggolongan Biaya

Untuk menyajikan informasi biaya yang bermanfaat pada berbagai

tingkatan manajemen, akuntansi manajemen harus dapat menggolongkan

biaya sesuai dengan informasi yang diperlukan oleh manajemen. Kebutuhaan

informasi ini mendorong timbulnya berbagai cara penggolongan biaya

sehingga dikenal konsep penggolongan biaya yang bebeda untuk tujuan yang

berbeda (differentcost classifications for different purpose).

Menurut Supriyono, (1996, 14) biaya dapat digolongkan menjadi berbagai

cara pokok,yaitu :

1. Penggolongan biaya sesuai dengan fungsi pokok aktivitas perusahaan

2. Penggolongna biaya sesuai dengan produk dan biaya periode.

3. Penggolongan biaya berdasarkan perilaku biaya.

4. Penggolongan biaya berdasar obyek dan pusat biaya.

5. Penggolongan biaya berdasar periode akuntansi dimana biaya

dibebankan.

6. Pengglongan biaya untuk tujuan pengendalian biaya.

7. Penggolongan biaya sesuai dengan tujuan pengambilan keputusan.

Pada dasarnya penggolongan biaya menurut Supriyono tidak jauh

berbeda dengan penggolongan biaya menurut para ahli lainnya, dimana

perusahaan dapat menggunakan penggolongan biaya menurut siapa saja

sesuai dengan kebijakan yang sudah ditetapkan perusahaan.

Page 30: skripsi akuntansi

Sedangkan menurut Mulyadi, (1993, 4 ) biaya dapat digolongkan

menurut :

1. Obyek pengeluaran.

2. Fungsi pokok dalam perusahaan.

3. Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai.

4. Perilaku biaya dlaam hubungannya dengan perubahan volume

kegiatan.

5. Jangka waktu manfaatnya.

Untuk lebih lanjut pengertian diatas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Penggolongan Biaya menurut Obyek Pengeluaran.

Dalam cara penggolongan ini, nama obyek pengeluaran merupakan dasar

penggolongan biaya. Misalnya nama obyek pengeluaran adalah bahan bakar,

maka semua pengeluaran yang berhubugan dengan bahan bakar disebut

―biaya bahan bakarβ€–.

2. Penggolongan Biaya menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan.

Dalam perusahaan manufaktur, ada 3 fungsi pokok, yaitu funsi produksi,

pemasaran dan fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu, dalam

perusahaan manufaktur biaya dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok,

yaitu :

a. Biaya Produksi

Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi

produk jadi yang siap untuk dijual. Contohnya biaya depresiasi mesin dan

ekuipment, biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya gaji karyawan

yang bekerja dalam bagian-bagian, baik yang langsung maupun yang tidak

langsung berhubungan dengan proses produksi.

b. Biaya Pemasaran

Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan

pemasaran produk. Contohnya biaya iklan, biaya promosi, biaya angkutan

Page 31: skripsi akuntansi

dari gudang perusahaan ke gudang pembeli, gaji karyawan bagian-bagian

yang melaksanakan kegiatan pemasaran, biaya contoh (sample).

c. Biaya Administrasi dan Umum

Merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan produksi dan

pemasaran produk. Contoh biaya ini adalah biaya gaji karyawan bagian

keuangan, akuntansi, personalia dan bagian hubungan masyarakat, biaya

pemeriksaan akuntan serta biaya fotocopy.

3. Penggolongan Biaya menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang

Dibiayai

Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam

hubungannnya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkan

menjadi dua golongan :

a. Biaya Langsung (direct costs)

Biaya langsung adalah biaya yang terjadi yang penyebab satu-satunya

adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Jika sesuatu yang dibiayai

tersebut ada, maka biaya langsung ini tidak akan terjadi.

b. Biaya Tidak Langsung (inderect costs)

Biaya tidak langsung adalah biaya yang terjadi tidak hanya disebabkan

oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam

hubungannyadengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tidak

langsung atau biaya overhead pabrik (factory overhead costs). Biaya ini

tiadk mudah diidentifikasikan dengan produk tertentu.

Dalam hubungannya dengan produk, biaya produksi dibagi menjadi dua:

biaya produksi langsung dan biaya produksi tidak langsung. Dalam

hubungannya dengan departemen, biaya dibagi menjadi dua golongan yaitu,

biaya langsung departemen dan biaya tidak langsung departemen.

Page 32: skripsi akuntansi

4. Penggolongan Biaya Menurut Perilakunya Dalam Hubungannya

Dengan Perubahan Volume Kegiatan.

Dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat

digolongkan menjadi :

a. Biaya Variabel

Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding

dengan perubahan volume kegiatan. Contoh biaya variabel adalah biaya

bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

b. Biaya Semivariabel

Biaya semivariabel adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan

perubahan volume kegitan. Biaya semivariabel mengandung unsur biaya

tetap dan unsur biaya variabel.

c. Biaya Semifixed

Biaya semifixed adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan

tertentu dan berubah dengan jumlah yang kostan pada volume produksi

tertentu.

d. Biaya Tetap

Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisaran volume

kegiatan tertentu. Misalnya biaya tetap adalah gaji direktur produksi.

5. Penggolongan Biaya atas Dasar Jangka Waktu Manfaatnya.

Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua:

penggolongan modal dan pengeluaran pendapatan.

a. Pengeluaran Modal (capital expenditures)

Pengeluran modal adalah biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu

periode akuntansi (biaya periode akuntansi adalah satu tahun kalender).

Page 33: skripsi akuntansi

Pengeluaran modal ini pada saat terjadinya dibebankan sebagai harga

pokok aktiva, dan dibebankan dalam tahun-tahun yang menikmati

manfaatnya dengan cara didepresiasi, diamortisasi, atau dideplesi.

Misalnya pengeuaran modal adalah pengeluaran untuk pembelian aktiva

tetap, untuk reparasi besar terhadap aktiva tetap, untuk promosi besar-

besaran, dan pengeluaran untuk riset dan pengembangan suatu produk.

b. Pengeluaran Pendapatan (revenue expendeture)

Pengeluaran pendapatan adlah biaya yang hanya mempunyai manfaat

dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut. Pada saat

terjadinya, pengeluaran pendapatan ini dibebankan sebagai biaya dan

dipertemukan dengan pendapatan yang diperoleh dari pengeluaran biaya

tersebut. Contoh pengeluaran pendapatan antara lain adalah biaya iklan,

biaya telex dan biaya tenaga kerja.

2.2.3. Pengukuran Biaya

Terdapat dua pendapat yang berbeda mengenai pengkuran biaya.

Pendapat pertama bertitik tolak dari anggapan bahwa pengukuran besarnya

harus didasarkan atas nilai barang dan jasa yang digunakan dalam operasional

perusahaan. Pendapat kedua menekankan pada pelaporan arus kas

perusahaan, mengajukan bahwa biaya harus diukur berdasarkan transaksi

yang dilakukan perusahaan.

Pada dasarnya tujuan pengukuran biyaa adalah untuk mengukur jumlah

barang dan jasa yang digunakan dalam upaya menghasilkan pendapatan,

kemudian diklarifikasikan bagian mana yang layak dibebankan pada periode

berjalan dan bagian yang akan dibebankan pada periode mendatang.

Terdapat beberapa metode pengukuran biaya yang umum digunakan,

sebagaimana diungkapkan oleh Standar Akuntansi Keuangan (1996, 16)

adalah:

Page 34: skripsi akuntansi

1. Harga Perolehan (Historical Cost)

Alasan memilih metode ini adalah karena biaya historis diasumsikan dapat

diversifikasi untuk menggambarkan pengeluran tunai perusahaan yang

sekaligus dianggap dapat menunjukkan nilai tukar barang dan jasa pada

waktu diperoleh. Ciri pokok dari argumentasi ini adalah bahwa manajemen

menganggap nilai barang dan jasa setidak-tidaknya sebesar harga

perolehan. Apabila barang dan jasa berubah menjadi berharga melebihi

biaya historis, kelebihan ini menggambarkan keuntungan perusahaan.

2. Harga Berlaku (Current Prices)

Metode ini beralasan, karena pendapatan biasaya diukur berdasarkan harga

pasar atau sedang berlaku, maka biaya yang ditandingkan terhadap

pendapatan harus juga diukur berdasarkan harga berjalan dari barang dan jasa

yang digunakan dalam suatu proses produksi. Laba yang berasal dari

transaksi penjualan adalah kelebihan uang kas atau hak yang diterima atas

jumlah sumber daya yang digunakan. Pengukuran biaya berdasarkan harga

pasar memiliki keuntungan karena membedakan :

a. Laba yang timbul dari transaksi

b. Keuntungan ada yang timbul karena menahan aktiva sebelum aktiva

sebelum berjalan.

3. Biaya Opportunitas (Ekuivalen Kas) Pada Saat Berjalan

Harga likuidasi atau ekuivalen nilai kas saat berjalan dianggap relevan

dalam pengukuran biaya berdasarkan alasan sebagai berikut:

a. Harga likuidasi atau ekuivalen nilai kas saat berjalan menunjukkan

biaya oppurtunitas perusahaan dalam menggunakan aktiva tertentu.

b. Harga perolehan pengganti yang sedang berlaku menggambarkan

harga perolehan pada waktu penggunaan, sehingga memungkinkan

Page 35: skripsi akuntansi

peramalan yang lebih baik terhadap hasil kegiatan perusahaan pada

masa yang akan datang.

2.3. Pemasaran dan Biaya Pemasaran

2.3.1. Pengertian Pemasaran

Menurut Stanton (1991, 5) pemasan mempunyai makna sebagai berikut:

―Marketing is total system of business activities designed to plan, price,

promote and distribute want-satisfying products to target markets to

achieve organizational objectives.β€–

Dari pengertian yang diemukakan oleh Stanton yang dialihbahasakan oleh

Yohanes Lamanto, mempunyai beberapa pengertian penting, yaitu:

1. Merupakan definisi sistem yang manajerial.

2. Seluruh sistem dari kegiatan bisnis harus berorientasi kepasar atau

konsumen, keinginan konsumen harus diketahui dan dipuaskan secara

efektif.

3. Pemasaran adalah proses yang dinamis sebuah proses integral yang

menyeluruh, bukan gabungan aneka fungsi yang teurai. Pemasaran

bukan kegiatan tunggal atau kegiatan gabungan, pemasaran adalah

hasil interaksi dari berbagai kegiatan.

4. Program pemasaran dimulai dengan sebutir gagasan produk dan tidak

terhenti sampai keinginan konsumen benar-benar terpuaskan,

mungkin beberapa waktu setelah penjualan dilakukan.

5. Agar berhasil, pemasaran harus memaksimalkan penjualan penjualan

yang menghasilkan laba dalam jangka panjang, jadi pelanggan harus

benar-benar merasa kebutuhannya dipenuhi agar supaya perusahaan

memmperoleh kesinambungan yang biasanya sangat vital bagi

keberhasilan.

Page 36: skripsi akuntansi

Sedangkan menurut Kottler (1994,6) pemasaran didefinisikan sebagai

berikut:

―Marketing is a social process by which individuals and groups obtain what

they need and want through creating and exchanging product and and

value with others.β€–

Pengertian yang dikemukakan oleh Kottler mengakui bahwa

manajemen adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan

kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan

menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain.

Pada sisi lain, pemasaran sering dianggap sebagai kegiatan distribusi

belaka yaitu kegiatan usaha yang mengarahkan barang dan jasa dari produsen

ke konsumen. Anggapan tersebut kurang tepat karena tidak dapat

memberikan gambaran apa sebenarnya peranan dari pemasaran dalam

menentukan, barang atau jasa yang diinginkan tersebut.

Dari pendapat-pendapat diatas, pemasaran dapat didefinisikan sebagai

proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan

kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan

menukarkan produk yang bernilai satu sama lain.

Proses pertukaran ini memerlukan banyak tenaga dan keterampilan,

oleh karenanya memerlukan manajemen pemasaran. Manajemen pemasaran

dapat terjadi dalam organisasi dengan semua pasarnya dan bertugas

mempengaruhi tingkat waktu dan komposisi permintaan untuk membantu

perusahaan mencapai sasarannya.

Oleh karena pentingnya pemasaran ini, maka banyak perusahaan yang

menekankan kegitan pemasaran sebagai salah satu aktivitas utama

perusahaan. Seperti halnya kegiatan-kegiatan lain, maka pemasaran

membutuhkan biaya atau pengorbanan sumber-sumber ekonomi untuk

melaksanakan aktivitasnya. Pengorbanan ini dikenal sebagai biaya pemasaran

Page 37: skripsi akuntansi

2.3.2. Pengertian Biaya Pemasaran

Biaya pemasaran mempunyai pengertian yang berbeda dalam arti

sempit dan luas. Menurut Mulyadi (1993,529) dalam arti sempit biaya

pemasaran adalah sebagai berikut:

―Dalam arti sempit biaya pemasaran seringkali dibatasi artinya

sebagai biaya penjualan, yaotu biaya-biaya yang dikeluarkan

untukmenjual produk kepasar. Dalam arti sempit ini biaya pemasaran

hanya meliputi biaya-biaya yang dikeluarkan sejak produk jadi

dikirimkan kepada pembeli sampai dengan produk diterima oleh

pembeli.β€–

2.3.3. Penggolongan Biaya Pemasaran

Secara garis besar biaya pemasaran dapat digolongkan menjadi dua

golongan, sebagaimana disebutkan oleh Mulyadi (1993, 530), yaitu:

1. Biaya untuk mendapatkan pesanan (order-getting costs), yaitu semua

biaya yang dikeluarkan dalam usaha untuk memperoleh pesanan.

Contoh biaya yang termasuk dalam golongan ini adalah biaya gaji

wiraniaga, komisi penjualan, advertansi dan promosi.

2. Biaya untuk memenuhi pesanan (order-filling costs), yaitu semua

biaya yang dikeluarkan untuk mengusahakan agar produk sampai

ke tangan pembeli dan biaya-biaya untuk mengumpulkan piutang

dari pembeli. Contoh biaya yang termasuk kedalam golongan ini

adalah biaya pergudangan, biaya pembungkusan, biaya pengiriman,

biaya angkutan dan biaya penagihan.

Sedangkan menurut fungsi atau kegiatan pemasaran, biaya pemasaran

dapat digolongkan, sebagaimana disebutkan oleh Mulyadi (1993, 530)

sebagai berikut:

1. Fungsi Penjualan

2. Fungsi Advertensi

3. Fungsi Pergudangan

4. Fungsi Pembungkusan dan Pengiriman

5. Fungsi Kredit dan Penagihan

6. Fungsi Akuntansi Pemasaran.

Page 38: skripsi akuntansi

Untuk lebih lanjut pengertian diatas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Fungsi Penjualan

Fungsi penjualan terdiri dari kegiatan untuk memenuhi pesanan yang

diterima dari pelanggan. Biaya fungsi penjualan terdiri dari gaji karyawan

fungsi penjualan, biaya depresiasi kantor dan biaya sewa kantor.

2. Fungsi Advertensi

Fungsi ini terdiri dari kegiatan perancangan dan pelaksanaan kegiatan order

getting melalui kegiatan advertensi dan promosi. Biaya fungsi ini terdiri dari

karyawan fungsi advertensi, biaya iklan, biaya pameran, biaya promosi dan

biaya contoh.

3. Fungsi Pergudangan

Fungsi ini terdiri dari kegiatan penyimpanan produk jadi yang siap untuk

dijual. Biaya fungsi ini terdiri dari gaji karyawan gudang, biaya depresiasi

gudang dan biaya sewa gudang.

4. Biaya Pembungkusan dan Pengirman

Fungsi ini terdiri dari kegiatan pembungkusan produk dan pengiriman produk

kepada pembeli. Biaya fungsi ini adalah biaya bahan pembungkus, biaya

pengiriman, biaya depresiasi kendaraan dan biaya operasi kendaraan.

5. Fungsi Kredit dan Penagihan.

Fungsi ini terdiri dari kegiatan pemantauan keuangan pelanggan dan

penagihan piutang dari pelanggan. Biaya fungsi dan penagihan terdiri dari

gaji karyawan bagian penagihan, kerugian penghapusan piutang dan

potongan tunai.

6. Fungsi Akuntansi Pemasaran.

Fungsi ini terdiri dari kegiatan pembuatan faktur dan penyelenggaraan terdiri

dari kegiatan pembuatan faktur dan penyelenggaraan catatan akuntansi

Page 39: skripsi akuntansi

penjualan. Biaya fungsi pemasaran terdiri dari gaji karyawan fungsi akuntansi

pemasaran dan biaya kantor.

2.3.4. Karakteristik Biaya Pemasaran

Biaya pemasaran sangat bervariasi, bahkan untuk perusahaan yang sejenis.

Hal ini disebabkan karena sangat bervariasinya kegiatan pemasaran. Biaya

pemasaran seringkali mengalami perubahan, karena seringkalinya perubahan

kegiatan pemasaran untuk menyesuaikan dengan perubahan pasar.

Biaya pemasaran mempunyai karakteristik yang berbeda dengan biaya

produksi. Karakteristik biaya pemasaran menurut Mulyadi (1993, 531)

adalah sebagai berikut:

1. Banyak ragam kegiatan ditempuh oleh perusahaan dalam

memasarkan produknya, sehingga yang sejenis produknya belum

tentu menempuh cara pemasaran yang sama.

2. Kegiatan pemasaran seringkali mengalami perubahan sesuai dengan

tuntutan perubahan kondisi pasar.

3. Kegiatan pemasaran berhadapan dengan konsumen yang

merupakan variabel yang dikendaliakn oleh perusahaan.

Manajemen dapat mengendalikan biaya tenaga kerja, biaya bahan

baku, jam kerja dan jumlah mesin yang digunakan, tetapi tidak

seorangpun dapat mengatakan apa yang akan digunakan oleh

konsumen.

4. Dalam biaya pemasaran terdapat biaya tdak langsung dan biaya

bersama (joint costs) yang lebih sulit pemecahannya bila

dibandingkan dengan yang terdapat dalam biaya produksi.

2.4. Efisiensi dan Analisis Biaya Pemasaran

2.4.1. Pengertian Efisiensi

Masalah efisiensi dan efektivitas didalam melaksanakan suatu aktivitas

perusahaan merupakan dua hal yang paling berhubungan erat walaupun tidak

selalu sejalan, karena mungkin untuk mencapai tingkat efisiensi yang

Page 40: skripsi akuntansi

dikehendaki, efektivitas haruslah dibatasi dan kegiatan tersebut haruslah

terlebih dahulu ditetapkan tujuan yang jelas.

Pada dasarnya efisiensi suatu organisasi dapat dirumuskan dengan

memperlihatkan kapasitasnya (kemampuannya) untuk memperoleh hasil dari

sejumlah biaya, berupa pengeluaran uang atau dana tertentu. Dengan kata lain

mengadakan perbandingan antara input (biaya) dan output (hasil).

Beberapa ahli mngemukakan pendapatnya mengenai efisiensi, yaitu

diantaranya:

Menurut Alvin Arens dan James K. Loebbecke, yang dialihbahasakan oleh

Ilham Tjakra Kusuma dan Herman Wibowo dalam bukunya Auditing

Pendekatan Terpadu (1995, 435), mendefinisikan efisiensi adalah sebagai

berikut:

―Efisiensi mengacu kepada sumber daya yang digunakan untuk

mencapai suatu tujuan organisasi, sedangan efektivitas mengacu kepada

pencapaian tujuan tersebutβ€–.

Peter Salim dan Yenny Salim dalam bukunya Kamus Bahasa Indonesia

Kontemporer (1991, 378), mendefinisikan efisiensi sebagai berikut:

―Efisiensi adalah keteapatan cara, usaha dalam menjalankan suatu

dengan tidak membuang-buang suatu (sebagai contoh: tidak

membuang-buang tenaga, waktu dan biaya).β€–

Sedangkan Komarudin dalam bukunya Ensiklopedia Manajemen (1994,

269), memberikan efisiensi, yaitu:

―Rasio antara hasil yang diperoleh dengan unsur manajemen yang

dipergunakan perbandingan keluaran terhadap masukanβ€–.

Pengertian efisiensi dikemukakan juga oleh Supriyono dalam bukunya

Akuntansi Manajemen I, Konsep Dasar Akuntansi Manajemen dan Proses

Perencanaan (1991, 26), yaitu:

―Efisiensi adalah rasio atau perbandingan antara keluaran terhadap

keluaran (output) dengan masukan (input)β€–.

Page 41: skripsi akuntansi

Dalam kaitannya dengan pusat-pusat pertanggungjawaban, Supriyono

menjelaskan efisiensi sebagai berikut:

―Efisiensi adalah rasio keluaran terhadap masukan suatu pusat

pertanggungjawaban, dikatakan efisiensi jika pusat

pertanggungjawaban tersebut:

1. Menggunakan sumber, atau biaya, atau masukan lebih kecil

untuk menghasilkan keluaran dalam jumlah yang sama.

2. Menggunakan sumber, atau biaya, atau masukan yang sama

untuk menghasilkan keluaran dalam jumlah yang lebih

besarβ€–.

Adapun James L. Gibson, John M. Ivanavisch, dan James H.

Donnely Junior dalam bukunya Organization (1993, 31) yang

dialihbahasakan oleh Djorban Wahid, menyebutkan syarat-syarat

pencapaian efisiensi dan efektivitas yang memadai adalah:

1. Adanya penetapan tujuan pelaksanakan yang jelas

2. Adanya pedoman teknis yang berupa kebijaksanaan program,

prosedur dan standar pelaksanaan kegiatan yang memadai.

3. Adanya pola komunikasi yang baik antara atasan dengan bawahan.

4. Adanya prosedur pengawasan yang memadai.

5. Harus menggambarkan siklus input – proses – output, tidak hanya

output saja.

6. Adanya hubungan timbal balik antara organisasi dan lingkungan

yang lebih luas tempat hidupnya organisasi.

Unsur efisiensi juga dapat dilakukan dengan membandingkan output

tahun sekarang dengan tahun sebelumnya, dengan catatan bahwa sumber atau

biaya yang digunakan adalah sama. Apabila keluaran atau output tahun

sekarang lebih besar dari tahun sebelumnya berarti prestasi efisiensi dicapai

oleh organisasi tersebut. Prestasi tersebut bisa dicapai antara lain melalui

pengelolaan aktivitas misalnya dengan menghilangkan biaya bukan

penambah nilai (non value added) dan mencurahkan biaya pada biaya

penambah nilai (value added)

Page 42: skripsi akuntansi

2.4.2. Anggaran Sebagai Alat Efisiensi Biaya Pemasaran

Adanya anggaran merupakan salah satu kondisi yang menunjang

terlaksananya penerapan akuntansi pertanggungjawaban. Agar anggaran

dapat lebih dipahami maka terlebih dahulu penulis menguraikan pengertian

anggaran.

Setiap perusahaan didirikan dengan tujuan tertentu. Untuk perusahaan

umumnya tujuan tersebut adalah untuk memperoleh laba, karena dapat

dikatakan bawa tujuan utama perusahaan pada umumnya memaksimalkan

laba.

Tujuan tersebut dapat tercapai jika semua aktiva perusahaan yang akan

dilakukan disusun secermat mungkin. Pelaksanaan perencanaan ini harus

dapat dikendalikan, dikoordinasikan dan dikomunikasikan kesetiap bagian

organisasi. Untuk itulah anggaran disusun sebagai penjabaran serta kuantitatif

dari rencana yang dilaksanakan.

Banyak ahli ekonomi memberi pengertian tentang anggaran diantaranya

menurut Marinus Sinaga (1991, 14) anggaran adalah:

1. Anggaran sebagai alat penaksiran

2. Anggaran sebagai alat perencanaan (penentu arah)

3. Anggaran sebagai plafon dan sekaligus alat pengatur otorisasi.

4. Anggaran sebagai monitor pengeluaran dana / kas atau dengan kata

lain anggaran sebagai alat pengendalian.

5. Anggaran sebagai alat pengukur efisiensiβ€–.

Mas’ud Machfoedz (1993, 5) anggaran adalah sebagai berikut:

―Anggaran Adalah suatu rencana yang terkoordinasi, menyeluruh dan

dinyatakan dalam satuan uang, mengenai kegiatan operasi dan

penggunaan sumber-sumber daya perusahaan untuk periode tertentu

pada waktu yang akan datang.β€–

Page 43: skripsi akuntansi

Sedangkan menurut Supriyono (1993, 251) anggaran adalah sebagai berikut:

―Anggaran adalah rencana yang disusun secara kuantitatif umumnya

dalam ukuran satuan moneter yang mencakup jangka waktu tertentu

yang biasanya satu tahun.β€–

Anggaran sebagai alat perencanaan dalam efisiensi, maksudnya bahwa

angka standar dalam anggaran merupakan hasil perencanaan dan sekaligus

sebagai alat efisiensi dalam pengeluaran.

Tujuan anggaran adalah sebagai suatu pedoman atau arah bagi

manajemen perusahaan untuk sasaran atau pengharapan tentang laba, arus

kas, posisi keuangan masa depan dan rencana pendukung.

Dalam satuan perusahaan anggaran dari setiap pusat

pertanggungjawaban disusun dalam satu paket anggaran yang lengkap atau

master budget. Anggaran dapat memberikan manfaat sebanyak-banyaknya

mungkin dan dapat menekan keterbatasan sekecil mungkin.

Maka anggaran yang baik menurut Supriyono (1993, 19) harus

memenuhi syarat-syarat yaitu:

1. Organisasi perusahaan yang sehat

2. Sistem akuntansi yang memadai.

3. Penelitian dan analisis

4. Dukungan para pelaksana.

2.4.3. Analisis Biaya Pemasaran

Analisis biaya pemasaran bertujuan untuk penentuan harga pokok

produk, pengendalian biaya, perencanaan dan pengarahan kegiatan

pemasaran. Menurut Mulyadi (1993, 532) cara analisis biaya pemasaran

dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:

1. Analisis biaya pemasaran menurut jenis biaya atau obyek

pengeluaran

2. Analisis biaya pemasaran menurut fungsi pemasaran

3. Analisis biaya pemasaran menurut usaha pemasaran.

Page 44: skripsi akuntansi

Untuk lebih lanjut pengertian diatas dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Analisis Biaya Pemasaran Menurut Jenis Biaya

Dalam analisis ini, biaya pemasaran dipecah sesuai dengan jenis-jenis

biaya pemasaran seperti: gaji, biaya iklan, biaya perjalanan, biaya

depresiasi peralatan kantor, biaya operasi dan pemeliharaan truk dan

sebagainya. Dengan cara analisis ini, manajemen dapat mengetahui

rincian rincian jenis biaya pemasaran, namun tidak dapat memperoleh

informasi mengenai biaya yang telah dikeluarkan untuk menjalankan

kegiatan pemasaran tertentu. Oleh karena itu cara analisis ini hanya baik

dilakukan jika manajemen tidak menghadapi masalahpengukuran

efisiensi kegiatan pemasaran tertentu, kemampuan tiap-tiap produk yang

terjual dalam menghasilkan laba, cara penjualan yang dijalankan dan

kemampuan menghasilkan laba tiap-tiap daerah pemasaran.

2. Analisis Biaya Pemasaran Menurut Fungsi Pemasaran

Fungsi pemasaran adalah suatu kegiatan pemasaran yang memerlukan

pengeluaran biaya. Analisis biaya pemasaran menurut fungsi pemasaran

bertujuan untuk mengendalikan biaya dan untuk analisis biaya pemasaran

menurut usaha pemasaran. Langkah analisis biaya pemasaran menurut

fungsi pemasaran adalah sbb:

a. Menentukan dengan jelas fungsi-fungsi pemasaran sehingga dapat

ditentukan secara tepat manajer yang bertanggungjawab untuk

melaksanakan fungsi tersebut.

b. Menggolongkan tiap-tiap jenis biaya pemasaran sesuai dengan

fungsinya.

c. Menentukan satuan ukuran jasa yang dihasilkan oleh tiap-tiap

fungsi.

Page 45: skripsi akuntansi

d. Menentukan biaya per satuan kegiatan pemasaran yang

dikeluarkan untuk fungsi tertentu dengan jumlah satuan jasa yang

dihasilkan oleh fungsi yang bersangkutan.

Biaya persatuan kegiatan pemasaran tersebut dipakai sebagai biaya

standar dan digunakan untuk mengendalikan biaya yang sesungguhnya

terjadi.

3. Analisis Biaya Pemasaran Menurut Usaha Pemasaran

Analisis biaya pemasaran menurut jenis biaya dan fungsi pemasaran

berguna untuk mengendalikan biaya, tetapi membantu dalam

mengarahkan kegiatan pemasaran. Kegiatan pemasaran tidak akan efektif

jika tidak ada pengarahan yang baik, oleh karena itu perlu diadakan

analisis biaya pemasaran yang dapat menyajikan informasi kepada

manajemen mengenai kemampuan usaha pemasaran tertentu dalam

menghasilkan laba.

Analisis biaya pemasaran menurut usaha pemasaran ini dapat dibagi menjadi

sbb:

- Menurut jenis produk

- Menurut daerah pemasaran

- Menurut besar pesanan

- Menurut saluran distribusi

Untuk lebih lanjut pengertian diatas dapat diuraikan sbb:

1. Analisis Menurut Jenis Produk

Untuk perusahaan yang menjual beberapa jenis produk yang berbeda, dapat

menganalisis pusat laba berdasar jenis produk atau jasa yang dijual. Dari

analisis ini akan diperoleh informasi yang bermanfaat untuk:

Page 46: skripsi akuntansi

a) Menentukan kemampuan tiap-tiap jenis produk dalam menghasilkan laba.

b) Membantu dalam memperkirakan pengaruh perubahan produk dan

metode penjualan produk terhadap biaya dan laba.

c) Memberikan informasi biaya untuk pengambilan keputusan penentuan

harga jual produk.

Analisis berdasarkan jenis produk ini umumnya lebih memuaskan jika

penentuan profitabilitasnya menggunakan konsep harga pokok variabel,

karena konsep tersebut dapat mengukur besarnya batas kontribusi setiap jenis

produk didalam menutup biaya tetap dan menghasilkan laba. Dalam hal ini

produk yang tidak dapat menghasilkan laba belum tentu dihentikan

penjualnya asalkan produk tersebut masih menghasilkan batas kontribusi,

kecuali bila memilih alternatif lain yang lebih menguntungkan, misalnya

dapat diganti dengan menjual produk lain yang dapat memberikan total batas

kontribusi yang lebih besar.

Untuk kepentingan analisis biaya pemasaran menurut jenis produk, perlu

diadakan penggolongan jenis produk dengan salah satu cara sebagai berikut:

a) Penggolongan produk menurut sifat produk.

b) Penggolongan produk menurut cara pembungkusannya.

c) Penggolongan produk menurut cap dagang.

d) Penggolongan produk menurut cara penggunaan produk oleh

pelanggan.

2. Analisis Menurut Daerah Pemasaran

Analisis berdasarkan daerah pemasaran dilakukan apabila perusahaan

menjual produknya kedaerah yang cukup luas. Analisis ini bermanfaat untuk:

a) Pengendalian biaya pemasaran yang terjadi dalam tiap-tiap daerah

pemasaran.

Page 47: skripsi akuntansi
Page 48: skripsi akuntansi

Penentuan Profitabilitas

Analisis berdasarkan saluran distribusi akan dapat menunjukkan

informasi kepada manajemen tentang kemampuan menghasilkan laba dari

setiap saluran distribusi yang ada.

Pengendalian Biaya

Pengendalian biaya penjualan lebih ditekankan kepada efektifitas penjual

didalam menghasilkan laba. Adapun langkah-langkah yang harus

ditempuh didalam melakukan analisis biaya pemasaran baik menurut

jenis produk, daerah pemasaran, besar pesanan, maupun menurut saluran

disribusi adalah sbb:

Menggolongkan jenis biaya pemasaran menurut fungsinya.

Menentukan jenis analisis yang akan dijalankan.

Menggolongkan jenis biaya pemasaran ke dalam biaya langsung,

biaya setengah dan biaya tak langsung.

Menentukan dasar alokasi biaya pemasaran.

Mencari hubungan antara biaya dengan pendapatan yang diperoleh

dari pengeluaran biaya tersebut, untuk setiap jenis produk, daerah

pemasaran, besar order atau saluran distribusi.

Untuk lebih lanjut pengertian diatas dapat diuraikan sbb:

1. Menggolongkan jenis biaya pemasaran menurut fungsinya

Fungsi pemasaran dimana jenis biaya dapat dialokasikan, terdiri dari

fungsi pemasaran penjualan, pergudangan, pembungkusan dan

pengiriman, advertensi, kredit dan penagihan serta

akuntansi/administrasi pemasaran.

Page 49: skripsi akuntansi

2. Menentukan jenis analisis yang akan dijalankan

Tujuannya adala untuk memilih metode menurut jenis usaha pemasaran

yang akan dianalisis.

3. Menggolongkan jenis biaya pemasaran kedalam : biaya kangsung,

biaya setengah dan biaya tidak langsung.

Biaya langsung (direct cost) adalah biaya-biaya yang berhubungan

langsung dengan fungsi atau kegiatan pemasaran tertentu. Dalam analisis

biaya pemasaran yang terjadi dalam daerah pemasaran pemasaran

tertentu merupakan biaya langsung.

Biaya setengah langsung (semidirect costs) adalah biaya-biaya yang

mempunyai hubungan jelas dengan beberapa fungsi atau kegiatan

pemasaran. Biaya setengah langsung dapat dialokasikan sesuai dengan

jasa yang diberikan.

Biaya tidak langsung merupakan biaya yang tidak memiliki hubungan

yang jelas dengan fungsi atau kegiatan pemasaran tertentu. Jenis biaya

ini sukar dialokasikan karena dasar alokasinya sangat kabur. Dalam

analisis biaya pemasaran, biaya ini tidak perlu dialokasikan bilamana

tidak dapat ditentukan dasar alokasi yang masuk akal.

4. Menentukan dasar alokasi biaya pemasaran

Untuk biaya langsung dengan sendirinya tidak perlu dialokasikan karena

jasa yang diberikan oleh biaya ini jelas hanya untuk bagian atau objek

tertentu. Sedangkan biaya setengah langsung perlu dicarikan dasar

alokasi yang adil agar tiap-tiap bagian atau objek menerima beban yang

wajar. Dasar alokasi dapat ditentukan tidak untuk setiap jenis biaya

pemasaran, tetapi untuk tiap-tiap fungsi pemasaran seperti disajikan

dalam tabel 2.1

Page 50: skripsi akuntansi

Fungsi Pemasaran Dasar Alokasi yang Dapat Digunakan

Penjualan Jumlah rupiah hasil penjualan

Jumlah panggilan pelanggan untuk

setiap penjual

Waktu kerja penjual

Pergudangan Luas lantai gudang

Perbandingan jumlah produk yang dijual

Ukuran, volume atau berat produk yang dikelola

Waktu dan volume rata-rata produk

yang disimpan

Pembungkusan dan Pengiriman Berita produk yang dikirim dengan jarak tempuh pengiriman

Rata-rata tertimbang antara ukuran

dan kantitas produk yang dikirim

Kuantitas produk yang dikirim

Frekuensi pengiriman

Advertensi Kuantitas produk yang dijual

Jumlah rupiah penjualan

Sirkulasi media yang dipakai

Luas kolom advertensi disurat kabar atau majalah

Lamanya waktu advertensi dimedia radio atau televisi

Kredit dan penagihan Frekuensi penjualan kredit

Frekuensi penagihan

Jumlah langganan

Jumlah rupiah penjualan

Jumlah faktur penjualan

Akuntansi Pemasaran Jumlah pesanan pembeli

Frekuensi transaksi penjualan

Sumber : Mulyadi (1993, 535)

Tabel 2.1 : Dasar alokasi biaya fungsi pemasaran

Page 51: skripsi akuntansi

5. Mencari hubungan antara biaya dengan pendapatan yang diperoleh

dari pengeluaran biaya tersebut.

Untuk setiap jenis produk, daerah pemasaran, besar order atau saluran

distribusi, dengan cara :

- Menghitung laba bruto

- Menghitung biaya pemasaran

2.5. Laba

2.5.1. Pengerian Laba

Tujuan utama perusahaan pada umumnya adalah untuk memperoleh

laba. Besarnya laba perusahaan dihitung dengan memperhitungkan secara

layak semua penghasilan dengan semua biaya (proper matching of revenue

with expenses) didalam satu periode akuntansi yang sama.

Keberhasilan manajemen didalam jangka pendek dapat dilihat apakah

laba yang diperoleh lebih besar atau lebih kecil dibandingkan dengan rencana

laba yang semua ingin dicapai. Rencana laba dapat berupa laba yang

dianggarkan (dibudgetkan), atau standar laba, atau paling tidak ada laba pada

periode akuntansi sebelumnya.

Pada umumnya kemampuan perusahaan untuk bertahan hidup dan

berkembang dapat dilihat dari besarnya laba yang diperoleh perusahaan

tersebut. Laba yang digunakan sebagai alat untuk mengukur keberhasilan

manajemen dalam mengelola perusahaan.

Page 52: skripsi akuntansi

Pengertian laba menurut Belkoui yang dikutip oleh Sofyan (1997, 147),

adalah:

1. Laba akuntansi didasarkan pada transaksi yang benar-benar terjadi

yaitu timbulnya hasil dan biaya untuk mendapatkan hasil tersebut.

2. Laba akuntansi didasarkan pada postulat ―periodeβ€– laba itu artinya

merupakan prestasi perusahaan itu pada periode tertentu.

3. Laba akuntansi didasarkan pada Prinsip Revenue yang memerlukan

batasan tersendiri tentang apa yang termasuk hasil.

4. Laba akuntansi memerlukan perhitungan terhadap biaya dalam

bentuk biaya histioris yang dikeluarkan perusahaan untuk

mendapatkan hasil tertentu.

5. Laba akuntansi didasarkan pada prinsip ―matching’ artinya hasil

dikurangi biaya yang diterima/dikeluarkan dalam periode yang

sama.β€–

Adapun laba menurut Hendriksen (1990, 138), adalah:

β€œ Earning... are based on comventions and rules that shoud be logical and

enternally consistent, even though they may not mesh with economists

nations of income.”

FASB Statement of Accounting Concept No.1 menganggap bahwa laba

akuntansi merupakan pengukuran yang baik atas prestasi perusahaan dan

bahwa laba akuntasni dapat digunakan dalam prediksi arus yang akan

datang.

Dalam kaitannya dengan skripsi ini, peningkatan efisiensi dapat

dilakukan dengan cara menekan biaya yang terjadi diperusahaan dengan

menekan biaya maka diharapkan laba meningkat.

2.5.2. Jenis Laba

Ada empat jenis laba yang harus diperhatikan menurut Kieso &

Weygant (1992, 120) yang dialih bahasakan oleh Binarupa Aksara adalah :

1. Laba Kotor

2. Laba Operasi

3. Laba dikurangi Sebelum Pajak

4. Laba bersih atau Laba Dikurangi Pajak

Page 53: skripsi akuntansi

Untuk lebih lanjut pengertian diatas dapat diuraikan sebagai berikut :

1. Laba Kotor

Laba kotor adalah selisih antara hasil penjualan dengan harga pokok produksi

barang yang dijual.

2. Laba Operasi

Laba operasi adalah laba kotor setelah diurangi dengan beban biaya penjualan

dan administrasi.

3. Laba Sebelum Dikurangi Pajak

Jenis laba ini diperoleh dengan menambahkan laba operasi dengan

pendapatan atas keuntungan lain-lain dan dikurangi dengan beban atau

kerugian diluar operasi perusahaan.

4. Laba Bersih atau Laba dikurangi Pajak.

Laba berih merupakan hasil pengurangan laba sebelum dikurangi pajak dan

pajak penghasilan dari laba iniah yang akan dibagikan kepada para pemegang

saham.

2.5.3. Kegunaan Laba

Dalam Standar Akuntansi Keuangan (1999, 251) kegunaan laba dijelaskan

sebagai berikut :

―Laba rugi merupakan laporan untuk menentukan kinerja dari suatu

perusahaan selama suatu periode tertentu, informasi tertentu, kinerja

suatu perusahaan, terutama tentang sumber ekonomi yang akan dikelola

oleh suatu perusahaan yang akan datang. Informasi tersebut seringkali

digunakan untuk memperkirakan kemampuan suatu perusahaan untuk

menghasilkan kas dan aktiva yang disamakan dengan kas dimasa yang

akan datang. Informasi tentang kemungkinan perubahan kinerja juga

penting dalam hal ini.β€–

Page 54: skripsi akuntansi

Dalam pengertian diatas laba merupakan penentu kinerja dari suatu

perusahaan pada periode tertentu dan menghasilkan informasi untuk periode

berikutnya.

2.5.4. Pengukuran Laba

Menurut Bedford, Dearden, Anthony yang diterjemahkan oleh Agus

Maulana (1992, 273) pengukuran laba dapat dilakukan dengan lima cara

yaitu:

1. Marjin Kontribusi

2. Laba Divisi Langsung

3. Laba Divisi Yang Terkendali

4. Laba sebelum Pajak

5. Laba Bersih

1. Marjin Kontribusi

Adanya kenyataan bahwa sesungguhnya sebagian dari biaya tetap tersebut

ada yang dapat dikendalikan seluruhnya, dan hampir seluruh biaya-biaya

tetap tersebut dapat dikendalikan sebagian.

2. Laba Divisi Langsung

Cara pengukuran ini memperlihatkan seberapa besar kontribusi yang dapat

diberikan oleh divisi tersebut terhadap biaya-biaya umum dan tingkat laba

perusahaan secara keseluruhan.

3. Laba Divisi Yang Terkendali

Biaya-biaya yang terkendali ini termasuk biaya-biaya kantor pusat yang

terkendali.

Page 55: skripsi akuntansi

4. Laba sebelum Pajak

Semua biaya-biaya sebelum pajak dialokasikan kepada beberapa divisi. Dasar

pengalokasianmya menggambarkan secara relatif besarnya biaya yang terjadi

untuk setiap divisi, atau dengan kata lain hal ini menggambarkan besarnya

manfaat yang diterima oleh masing-masing divisi.

5. Laba Bersih

Hanya sedikit perusahaan-perusahaan yang menggunakan dasar pengukuran

tingkat laba diantara divisi-divisisnya dengan menggunakan data laba bersih.

Sedangkan menurut Hendriksen (1990, 139-140) pengukuran laba melalui

dua pendekatan yaitu :

―1. The Transaction Approach

2. The Activities Approachβ€–

Dari pengertian yang dikemukakan oleh Hendriksen yang

dialihbahasakan oleh Nugroho mempunyai beberapa pengertian penting

yaitu :

1. Pendekatan Transaksi

Pendekatan ini melibatkan pencatatan perubahan dalam penilaian aktiva dan

kewajiban bahwa perubahan ini hanya merupakan akibat dari transaksi.

2. Pendekatan Kegiatan

Pendekatan ini berfokus pada deskripsi kegiatan pemasaran dari pada

pelaporan transaksi. Artinya, laba diangggap tmbul bila kegiatan atau

kejadian tertentu terjadi, dan bukan hanya sebagai hasil transaksi tertentu.

2.5.5. Pusat Laba

Page 56: skripsi akuntansi

Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban yang manajernya diberi

wewenang untuk mengendalikan pendapatn dan pusat pertanggungjawaban

tersebut karena laba yang merupakan selirih antara pendapatan dan biaya,

tidak dapat berdiri sendiri sebagai ukuran kinerja pusat laba, maka laba perlu

dibandingkan dengan investasi yang dipergunakan untuk menghasilkan laba

dibandingkan dengan investasi yang dipergunakan untuk menghasilkan laba

tersebut. Dengan demikian untuk mengukur kinerja pusat laba umumnya

digunakan dua ukuran yang digunakan untuk menghasilkan laba. Ukuran ini

yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja pusat laba produktivitas.

Prestasi keuangan dari suatu pusat pertanggungjawaban di ukur menurut

keuntungan, maka pisat pertanggungjawaban tersebut dinamakan ―pusat

Labaβ€– (Profit Centers).

Adapun pusat-pusat laba menurut Bedford, Dearden, Anthony yang

diterjemahkan oleh Agus Maulana (1992, 268-270) adalah :

―1. Pemasaran

2. Manufaktur/Pabrikasi

3. Organisasi Pelayanan Jasa

4. Oarganisasi-organisasi lainnya.β€–

1. Pemasaran

Setiap kegiatan fungsional pemasaran dapat kita lakukan sebagai pusat

tersendiri, dengan jalan membebankan biaya pembuatab produk/jasa yang

akan dipasarkan tersebut kepada manajer pemasaran yang bertanggungjawab.

Oleh karena itu prestasi kerja manajer tersebut dinilai atas prestasi

keuntungannya, maka cara itu sekaligus dapat dijadikan tolak ukur seberapa

jauh mengelola unit kerjaan nya dengan baik. Demikian pula manajer

tersebut akan termotivasi untuk memaksimalkan tingkat laba yang dihasilkan.

Hanya disini harus diingat bahwa divisi pemasaran tersebut harus dibebani

dengan biaya standar. Secara relatif akan lebih mudah untuk memperlakukan

kegiatan pemasaran sebagai suatu laba tersendiri. Hal ini yang dilakukan

hanyalah pembebanan kegiatan tersebut dengan biaya-biaya relevan.

Page 57: skripsi akuntansi

2. Manufaktur/Pabrikasi

Aktivitas manufaktur biasanya digolongkan kedalam kegiatan pusat

pembiayaan dan penilaian prestasi manajemennya dilakukan atas dasar

pembandingan prestasi pengelolaan biaya dengan standar biaya dan anggaran

biaya umum (Overhead Budget). Masalah dapat timbul karena prrestasi biaya

sesungguhnya tidak dapat dipai sebagai ukuran tentang seberapa baik

pelaksanaan kegiatan manufaktur ini dilakukan. Sebagai contoh :

a. Pengendalian mutu mungkin tidak begitu baik. Produk-produk

yang berada dibawah standar mutu mungkin saja diloloskan untuk

usaha memenuhi biaya standar.

b. Manajer manufaktur mungkin akan keberatan untuk mengintruksi

jadwal kegiatan produksi untuk tujuan pesanan yang sifatnya

mendadak (Emergency Order) dalam melayani langganan.

c. Apabila prestasi manajer tersebut diukur dalam suatu standar

tertentu, ada kemungkinan tidak ada dorongan untuk

menghasilkan produk-produk yang sulit, ataupun untuk

meningkatkan jumalah produknya.

d. Ada kemungkinan kurangnya intensif/kemajuan untuk

meningkatkan standar yang telah ada.

Sebagai konsekuansi, dimana prestasi kerja dari aktivitas

manufaktur ini diukur dengan perbandingan terhadap suatu

standar tertentu.

3. Organisasi Pelayanan Jasa

Banyak jenis organisasi pelayanan jasa yang cocok untuk kita dijadikan

sebagai pusat laba. Oleh karena itu perusahaan-perusahaan konsultan,

akuntan umum, arsitek dan perusahaan-perusahaan rekayasa dapat kita bagi-

bagi kedalam susunan pusat-pusat laba dengan cara mengatur sedemikian

Page 58: skripsi akuntansi

rupa pembukuannya sehingga masing-masing unit tersebut dapat dinilai

mengenai pendapatan yang dihasilkannya serta biaya yang harus dibebankan

kepada unitnya.

4. Organisasi-Organisasi Lainnya

Perusahaan yang mempunyai kantor cabang yang bertanggungjawab terhadap

kegiatan pemasaran untuk area geografis tertentu, biasanya memiliki sifat

sebagai suatu pusat laba. Walaupun manajer kantor tersebut tidak memiliki

sfat sebagai suatu pusat laba. Walaupun manajer kantor tersebut tidak

memiliki pertanggunjawaban manufaktur ataupun pengadaan, tingkat laba

seringkali dapat dipakai sebagai sarana penilaian yang cukup baik, terutama

untuk meningkatkan motivasi kerja.

2.6. Pengaruh Biaya Pemasaran Terhadap Efektifitas Pencapaian

Laba.

Salah satu tujuan perusahaan yang berfokus pada kemampuan

perusahaan yang bersangkutan ialah untuk memperoleh laba atas biaya yang

dikeluarkan. Untuk memperoleh laba tersebut atau profitabilitas objektif,

menempati tempat teratas dari berbagai tujuan perusahaan lainnya. Hal ini

berkaitan denga adanya penilaian terhadap suatu perusahaan dimana

perusahaan tersebut bertahan hidup terus dan berkembang.

Adapun pengaruh efisiensi biaya pemasaran terhadap perolehan laba

menurut Sofyan Assari (1996, 54) adalah :

― yang merupakan pandangan pimpinan perusahaan yang

menekankan perlunya perusahaan mengkoordinasikan kegiatan

pemasaran yang diarahkan untuk dapat mencapai tujuan dan

sasaran pemberian kepuasan konsumen, melalui mana akan

tercapai tujuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan

jangka panjang. Jadi penekanan disini adalah pada pemasaran

dan bukan pada penjualan. Sedangkan yang menjalankan dan

bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan pemasaran yang

terpadu dan terarah pada sasarannyaadalah disebut manajer

pemasaran atau direktur pemasaran. Dalam hal ini semua kegiatan

Page 59: skripsi akuntansi

yang menyangkut bidang pemasaran yang dilakukan oleh

pimpinan wilayah atau pejabat lain dalam perusahaan

bertanggung jawab kepada pejabat manajer pemasaran atau

direktur pemasaran itu. Sebagai contoh pengendalian persediaan,

pergudangan barang jadi, dan aspek-aspek perencanaan produk

sering menjadi tanggung jawab atau dikoordinasikan dengan

tanggung jawab manajer pemasaran. Dengan demikian dapat

dikatakan manajer atau direktur pemasaran yang

mengintegrasikan pemasaran kedalam operasi perusahaan

sehingga semua kegiatan usaha perusahaan dapat terarah pada

pencapaian tujuan dan sasaran perusahaan ini. Jadi pemasaran

mempengaruhi kebijakan perusahaan baik jangka panjang

maupun jangka pendek.β€–

Efektifitas penjualan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh kegiatan

pemasaran yang dilakukan, dimana kegiatan tersebut membutuhkan biaya

untuk memasarkan produk yang dihasilkan perusahaan. Dengan tercapainya

efektivitas biaya pemasaran dapat diketahui biaya-biaya yang paling

berpengaruh, sehingga biaya yang dikeluarkan dapat dikendalikan, sehingga

dengan sendirinya efisiensi biaya pemasaran dapat tercapai.

Dengan dilakukannya pengendalian efisiensi biaya pemasaran,

manajemen perusahaan dapat memperoleh informasi untuk mengendalikan

biaya pemasaran. Pengendalian efsiensi tidak akan efektif jika tidak ada

sistem pengendalian yang baik, oleh karena itu perlu diadakan analisa biaya

pemasaran yang dapat menyajikan informasi kepada manajemen yang

berkaitan dengan pemasaran. Maka dapat dikatakan bahwa dengan

mengadakan pengendalian efisiensi serta analisa biaya pemasaran menurut

jenis-jenis biaya untuk masing-masing unsur biaya pemasaran tersebut akan

dapat ditentukan secara lebih teliti dan akurat. Serta akan dapat diperoleh

informasi tentang perencanaan dan pengawasan usaha pemasaranm sehingga

perusahaan dapat meningkatkan efektifitas penjualan yang nantinya akan

meningkatkan laba perusahaan, sesuai dengan tujuan awal perusahaan

didirikan.

Page 60: skripsi akuntansi

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam skripsi ini adalah PT. Pos Indonesia (Persero),

yang merupakan sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang cukup

besar dengan bidang usaha pokok menyelenggarakan dan mengelola jasa

antar pengiriman surat, barang dan uang serta jasan keagenan lainnya baik

dalam negeri maupun diluar negeri.

Penelitian pada PT Pos Indonesia ini bertujuan untuk pengaruh efisiensi

biaya pemasaran terhadap perolehan laba perusahaan. Pengukuran hubungan

dan efisiensi biaya pemasaran penting dilakukan karena sifat usaha

perusahaan yang masih belum kokoh pada produk-produk baru yang

dipasarkannya dan memilki persaingan yang ketat. Oleh karena pentingnya

pengelolaan kegiatan pemasaran, maka penggunaan biaya pemasaran juga

harus dilaksanakan dengan tepat. Efisiensi dan analisis biaya pemasaran ini

akan membantu manajemen dalam mengambil suatu keputusan yang lebih

baik dan pengarahan kegiatan pemasaran yang lebih baik pula.

Adapun bagian yang akan diteliti adalah bagian pemasaran, bagian

akuntansi, bagian anggaran dan bagian keuanganyang berjumlah 10 orang.

Adapun data yang akan menjadi bahan dalam penelitian ini adalah

penyusunan anggaran, realisasi anggaran dan realisasi laba tahun 2000 yang

terjadi pada PT Pos Indonesia.

Alasan dipillihnya bagian-bagian tersebut sebagai ukuran sample

adalah karena setiap aktivitas bagian-bagian tersebut berhubungan dengan

efisiensi biaya pemasaran dalam perolehan laba. Sehingga dalam hal ini,

bagian-bagian tersebut memiliki peranan yang cukup penting.

Page 61: skripsi akuntansi

3.2. Metode Penelitian

3.2.1. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam skripsi ini adalah jenis

penelitian verifikatif, sedangkan metode yang digunakan adalah metode

sensus dan penelitian bermaksud mencari hubungan yang lebih mendalam

antara dua variabel, dengan cara mengumpulkan, menganalisis, dan

menafsirkan data sehingga dapat ditarik kesimpulan mengenai keadaan

perusahaan yang sebenarnya dibandingkan dengan teori yang ada.

Pendekatan yang dilakukan dalam melakukan penelitian ini adalah

studi kasus, yaitu metode penelitian yang memusatkan perhatian pada sesuatu

harus secara intensif dan mendetail mengenai biaya pemasaran dan

pengaruhnya terhadap perolehan laba perusahaan pada PT Pos Indonesia.

3.2.2. Operasionalisasi Variabel

Dalam penelitian kuantitatif biasanya penelitian melakukan pengukuran

terhadap keberadaan suatu variabel dengan menggunakan instrumen

penelitian. Setelah itu peneliti melanjutkan analisis untuk mencari hubungan

satu variabel dengan variabel yang lain.

Variabel merupakan gejala yang menjadi fokus peneliti untuk diamati,

variabel itu sebagai atribut dari sekelompok orang atau objek yang

mempunyai variasi antara satu dengan yang lainnya dalam kelompok itu.

Kelompok ini akan bervariasi bila terjadi pada sekelompok orang atau objek

yang diambil secara random.

Dengan mengamati secara seksama banyak parameter tertentu yang

berkaitan erat dengan masalah yang diteliti sehingga untuk data yang

diperoleh dapat menunjang penyusunan laporan penelitian. Data tersebut

selanjutnya diolah, dianalisa dan diproses dengan bantuan berupa dasar-dasar

Page 62: skripsi akuntansi

teori yang telah dipelajari sebelumnya. Dari objek tersebut ditarik kesimpulan

secara umum mengenai masalah yang diteliti.

Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain,

maka macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi :

1. Variabel Independen

Variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, input, prediktor atau

variabel bebas. Variabel bebas adalah variabel yangmenjadi sebab timbulnya

atau berubahnya variabel dependen (variabel terikat). Jadi variabel

independen adalah variabel yang mempengaruhi.

2. Variabel Dependen

Variabel ini sering disebut sebagai variabel respon, output, atau variabel

terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi

akibat karena adanya variabel bebas.

Sesuai dengan judul skripsi yang dipilih yaitu ―Pengaruh Biaya

Pemasaran Terhadap Efektifitas Pencapaian Labaβ€– terdapat dua variabel

yaitu:

Biaya pemasaran sebagai variabel independen

Efektifitas pencapaian laba sebagai variabel dependen

Adapun prosedur pembuatan kuesioner adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan kuesioner

2. Mengidentifikasi variabel-variabel yang akan dijadikan sasaran

kuesioner

3. Menjabarkan setiap variabel menjadi sub-variabel yang lebih spesifik.

4. Menentukan jenis data yang dikumpulkan, sekaligus untuk

menentukan teknis analisisnya.

Page 63: skripsi akuntansi

Identifikasi operasionalisasi variabel untuk kuesioner adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 : Indikator Variabel X dan Variabel Y

VARIABEL SUB VARIABEL INDIKATOR SKALA

Biaya Pemasaran 1 Penggolongan dan 1 Dalam perusahaan telah ditetapkan Ordinal

(Variabel Bebas) Analisis Biaya Pemasaran pengelompokan biaya pemasaran.

2 Dilakukan analisis-analisis biaya

pemasaran menurut objek, fungsi

dan menurut usaha pemasaran.

2 Karakteristik 1 Metode pemasaran yang digunakan.

Biaya Pemasaran 2 Penyesuaian kegiatan pemasaran

sejalan aktivitas pasar.

3 Kegiatan pemasaran berorientasi pada

kepusan konsumen.

4 Terdapat kebijakan dan standar dalam

menentukan biaya pemasaran.

3 Efisiensi Biaya Pemasaran 1 Penetapan tujuan kegiatan pemasaran

yang jelas.

2 Terdapat pedoman teknis yang memadai

3 Terdapat pola komunikasi yang baik.

4 Terdapat prosedur pengawasan yang

memadai.

5 Terdapat hubungan yang timbal balik

antara organisasi dan lingkungan sekitarnya.

4 Anggaran sebagai alat 1 Penyusunan anggaran dilakukan oleh

Efisiensi Biaya Pemasaran organisasi perusahaan yang sehat.

2 Terdapat sistem akuntansi yang memadai.

3 Anggaran dibuat berdasarkan penelitian

dan analisis yang memadai.

4 Anggaran mendapat dukungan dari

para pelaksana.

Efektivitas 1 Jenis Laba 1 Penggolongan jenis laba yang jelas. Ordinal

Pencapaian Laba 2 Laba digolongkan sesuai dengan ketentuan

(Variabel Terikat) perusahaan dan peraturan yang berlaku.

2 Kegunaan Laba 1 Memandang laba sebagai alat ukur

untuk menilai kinerja perusahaan.

2 Memandang laba sebagai alat informasi

untuk menilai kemampuan perusahaan

dalam menghasilkan kas dan aktiva.

3 Pengukuran Laba 1 Penetapan metode pengukuran laba.

2 Konsistensi pelaksanaan metode

pengukuran laba.

4 Pusat Laba 1 Memandang bagian pemasaran sebagai

pusat laba.

Page 64: skripsi akuntansi

3.2.3. Populasi Penarikan Sampel

Populasi merupakan sekumpulan objek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik

tertentu yang ditentukan peneliti melalui kriteria tertentu untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan. Populasi terdiri dan manusia orang, file-file atau dokumen-dokumen yang dapat

dipandang sebagai objek penelitian.

Berdasarkan uraian di atas, maka sesuai dengan judul skripsi, yang menjadi populasi

penelitian adalah bagian-bagian yang terkait dengan efisiensi biaya pemasaran dan perolehan

laba.

3.2.3.1. Ukuran Sampel

Pada prinsipnya ukuran sampel merupakan suatu langkah untuk menentukan besarnya

sampel yang diambil untuk melaksanakan penelitian. Besarnya sampel yang diambil dapat

dilakukan secara statistik atau pun berdasarkan estimasi penelitian.

Ukuran sampel yang diambil penulis dalam penelitian ini merupakan jumlah

keseluruhan dan populasi penelitian dengan berdasarkan estimasi penelitian, di mana sampel

tersebut merupakan satu unit di PT. Pos Indonesia.

3.2.3.2. Jenis Sampling

Metode dalam pengambilan sampel ada 2 yaitu metode pengambilan sampel secara

acak (random sampling/probability sampling) dan metode pengambilan sampel yang bersifat

tidak acak (non-probability sampling).

Page 65: skripsi akuntansi

Metode pengambilan sampel secara acak (probability sampling) meliputi beberapa

metode yaitu proportionate stratified random sampling.

Disproportionate stratified random sampling, dan area (cluster) sampling. Sedangkan

metode pengambilan sampel yang bersifat tidak acak (non-probability sampling) meliputi

beberapa metode yaitu sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposive

sampling, sampling jenuh, dan snowball sampling.

Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sample yang tidak acak dengan

metode purposive sampling yaitu sampel yang dipilih ditentukan berdasarkan pertimbangan-

pertimbangan tertentu dan peneliti.

Teknik sampling adalah menupakan teknik pengambilan sampel. Teknik sampling pada

dasamya dapat dikelompokan menjadi dua yaitu probability sampling (pengambilan sampel

secara acak) dan nonprobability sampling (pengambilan sampel bersifat tidak acak).

Metode pengambilan sampel secara acak (probability sampling) meliputi simple

random, proportionate stratified random, dispropotionate stratified random dan area random,

sedangkan metode pengambilan sampel yang bersifΓ€t tidak acak (nonprobability sampling)

meliputi, sampling sistematis, sampling kuota, sampling aksidental, purposive sampling,

sampling jenuh dan snowball sampling.

Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini tidak digunakan, karena jumlah

populasi dalam penelitian ini sama dengan jumlah sampel yang diambil, dengan maksud supaya

lebih representatif.

Page 66: skripsi akuntansi

Pada prinsipnya ukuran sampel merupakan suatu langkah untuk menentukan besarnya

sampel yang diambil untuk melaksanakan penelitian. Besamya sampel yang diambil dapat

dilakukan secara statistik ataupun berdasarnya estirnasi penelitian.

3.2.4 Prosedur Pengumpulan data

Dalam penyusunan skripsi mi penulis rnemperoleh data dan dua sumber yaitu :

1. Data Primer

Data ini diperoleh langsung dan penelitian lapangan dengan pengamatan langsung pada

PT. Pos Indonesia Kantor Wilayah Usaha Pos V sebagai objek penelitian serta mengadakan

wawancara langsung dengan bagian-bagian yang terkait, seperti Bagian Akuntansi, Bagian

pemasaran, Bagian anggaran, dan Bagian keuangan.

2. Data Sekunder

Data ini penulis peroleh dan studi kepustakaan yaitu dengan mempelajari literatur-

literatur serta dan sumber lain yang berhubungan dan relevan dengan masaah-masalah yang

sedang diteliti.

Teknik Pengumpulan Data

Data dalam penelitian mi dapat dikumpulkan dengan teknik sebagai berikut :

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Page 67: skripsi akuntansi

Penelitian lapangan ini dilakukan langsung pada PT. Pos Indonesia Kantor Wilayah

Usaha Pos V untuk memperoleh gambaran sebenarnya tentang pelaksanaan dan masalah-

masalah yang diteliti serta untuk menghimpun data yang diperlukan dalam rangka pembahasan

penerapannya.

Dalarn melaksakan penelitian lapangan untuk memperoleb data primer langsung dan

perusahaan dapat digunakan tehnik pengumpulan data sebagai berikut

β€’ Observasi, yaitu teknik pengumpulan data yang dilaksanakan dengan melakukan

pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti, mencermati dokumen-dokumen

perusahaan. Tehnik ini dimaksudkan untuk rnendapatkan keyakinan bahwa data

yang diperoleh sebelumnya adalah benar dan memperoleh gambaran yang nyata

mengenai operasi perusahaan.

β€’ Wawancara, merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab antara

penulis dengan pihak yang memberikan informasi. Dengan cara ini diharapkan dapat

diperoleh data atau informasi tentang kegiatan perusahaan dan dapat diketahui

masalah khusus yang dihadapi.

β€’ Kuesioner, merupakan teknik pengumpulan data dengan menggunakan daftan

pertanyaan mengenai hal - hal yang berhubungan dengan masaah yang diteliti.

2. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan cara membaca, mempelajari

dan menelaah literatur-literatur yang relevan dengan topik yang dibahas. Penelitian kepustakaan

Page 68: skripsi akuntansi

dimaksudkan untuk memperoleb data sekunder dalam menunjang data primer yang telah di

dapat dari penelitian lapangan.

3.2.5. Metode Analisis Data dan Rancangan Pengujian Hipotesis

3.2.5.1. Analisis Data

Analisa data merupakan proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih

mudah dibaca, dipahami, dan diinterpretasikan. Data yang akan di analisis merupakan data hasil

pendekatan survey penelitian dan penelitian lapangan dan penelitian kepustakaan. Adapun

analisis data yang dilakukan Penulis antara lain

1. Menganalisis efisiensi Biaya Pemasaran pada PT. Pos Indonesia Kantor Wilayah

Usaha Pos V.

2. Menganalisis Perolehan laba pada PT. Pos Indonesia Kantor Wilayah UsahaPos V.

Berdasarkan dan indikator-indikator setiap variabe (variabel X dan vaniabel Y), maka

dibuatlah suatu dafiar pertanyaan (kuesioner) yang berhubungan dengan penelitian Penulis.

Kuesioner tersebut ditujukan bagi para responden perusahaan. Data yang dihimpun dan hasil

penelitian akan Penulis bandingkan antara data yang di lapangan dengan data kepustakaan,

kemudian dilakukan analisis.

Setiap item dan kuesioner tersebut memiliki 5 jawaban dengan masing-masing nilai

yang berbeda yaitu

Jawaban ―Sangat Setujuβ€–, memiliki nilai = 5

Jawaban ―Setujuβ€–, memiliki nilai = 4

Jawaban ―Ragu-raguβ€–, memiliki nilai =3

Page 69: skripsi akuntansi

Jawaban ― Tidak Setuju ― memiliki nilai 2

Jawabanβ€– Sangat Tidak Setujuβ€–memiliki nilai =1

Untuk menilai variabel X dan variabe Y, maka analisis yang digunakan berdasarkan

rata-rata dan masing-masing variabel. Nilai Rata-rata ini didapat dengan menjumlahkan data

keseluruhan dalam setiap variabel, kemudian dibagi dengan jumlah responden Rumus rata-rata

adalah sebagai berikut :

Dimana :

𝑋 : Rata-rata X

π‘Œ : Rata-rata Y

: Epsolom (Jumlah)

𝑋𝑖 : Nilai X ke i sampai ke n

π‘Œπ‘– : Nilai Y ke i sampai ke n

n : Jumlah responden

Setelah didapat rata-rata dan masing-masing variabel kemudian dibandingkan dengan

kriteria yang Penulis tentukan berdasarkan nilai terendah dan nilai tertinggi dan hasil kuesioner.

𝑋 = βˆ‘π‘‹π‘–

𝑛

Untuk Variabel X

π‘Œ = βˆ‘π‘Œπ‘–

𝑛

Untuk Variabel Y

Page 70: skripsi akuntansi

Nilai terendah dan nilai tertinggi itu masing-masing Penulis ambil dan banyaknya

pertanyaan dalam kuesioner (20 pertanyaan) dikalikan dengan skor terendah (1) untuk nilai

terendah dan skor tertinggi (5) untuk nilai tertinggi. Untuk variabel X nilai terendahnya adalah

(1 x 20 ) = 20 dan nilai tertingginya adalab (5 x 20 ) = 100. Atas dasar nilai terendah dan

tertinggi tersebut maka kriteria untuk menilai efisiensi biaya pemasaran (variabel X) Penulis

tentukan sebagai berikut :

β€’ Nilai 20β€” 35, dirancang untuk kriteria ― Tidak efisienβ€–

β€’ Nilai 36β€” 51, dirancang untuk kriteria ― Kurang efisienβ€–

β€’ Nilai 52β€” 67 , dirancang untuk kriteria ―Cukup efisienβ€–

β€’ Nilai 68 β€” 83, dirancang untuk kriteria ― Efisienβ€–

β€’ Nilai 84β€”100, dirancang untuk kriteriaβ€– Sangat efisienβ€–

Selanjutnya untuk menilai laba (variabel Y), caranya sama dengan penilaian untuk

variabel X , dimana nilai terendah dan variabel Y adalah 20 dan nilai tertinggi adalah 100. Atas

dasar nilai terendah dan nilai tertinggi tersebut maka kriteria untuk menilai perolehan laba

(variabel Y), Penulis tentukan sebagai berikut:

β€’ Nilai 20β€” 35, dirancang untuk kriteria ― Tidak meningkatβ€–

β€’ Nilai 36 β€”51 , dirancang untuk kriteria ― Kurang meningkatβ€–

β€’ Nilai 52 β€” 67, dirancang untuk kriteriaβ€– Cukup meningkatβ€–

β€’ Nilai 68 --83, dirancang untuk kriteria ― Meningkatβ€–

β€’ Nilai 84β€”100, dirancang untuk kriteria ―Sangat meningkatβ€–

Perhitungan dan hasil kuesioner dilakukan setelah adanya analisis data antara lapangan

dengan kepustakaan agar hasil akhir analisis dapat teruji dan dapat diandalkan.

3.2.5.2. Rancangan Pengujian Hipotesis

Page 71: skripsi akuntansi

Rancangan pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui korelasi dan kedua

vaniabel yang diteliti dalam hal ini adaah korelasi antara efisiensi biaya pemasaran dan

perolehan laba dengan menggunakan perhitungan statistik.

Langkah-Iangkah dalam pengujian hipotesis ini dimulai dengan rnenetapkan hipotesis

nol dan hipotesis afternatif, pemilihan test statistik dan perhitungan nilai statistik penetapan

tingkat signifikan dan penetapan kritenia pengujian. : Adapun penjelasan dan langkah-Iangkah

tersebut adalah sebagai berikut

1. Penetapan Hipotesis Nol (Ho) dan Hipotesis Alternatif (Ha)

Penetapan Hipotesis Nol (Ho) dan Penetapan Hipotesis Altematif (Ha) digunakan

dengan tujuan untuk rnengetahui ada tidaknya hubungan positif antara dua variabel di atas.

Hipotesis penelitian yang diajukan adalah hipotesis alternatif (Ha), sedangkan untuk keperluan

analisis statistik hipotesisnya berpasangan antara hipotesis nol (Ho) dengan hipotesis alternatif

(Ha) Hipotesis statistik pada penelitian ini adalah

β€’ Ho=O (efisiensi biaya pernasaran tidak dapat benpengaruh dalam

perolehan laba)

β€’ Ha>0 (efisiensi biaya pernasaran berpengaruh dalam perolehan laba)

2. Pemilihan Tes Statistik dan Penghitungan Nilai Tes Statistik.

Data yang digunakan untuk pengujian hipotesis ini berasal dan variabel X dan vaniabel

Y yang pengukurannya menggunakan skala ordinal yaitu tingkat ukuran yang memungkinkan

Peneliti mengurutkan respondennya dan tingkat yang paling rendah ketingkat yang paling

tinggi. Melalui pengukuran ini, Peneliti dapat membagi respondennya ke dalam urutan ranking

atas dasar sikapnya pada objek atau tindakan tertentu. Oleh sehab itu dalam menguji hipotesis

Page 72: skripsi akuntansi

ini di gunakan teknik statistik nonparametris. Data tersebut diperoleh melalui kuesioner dengan

jenis pertanyaan tertutup dan setiap item memiliki skor tersendri.

Pada penelitian mi Penulis menggunakan analisa korelasi Rank Spearinan dalam

pengujian hipotesis, menurut Anto Dajan dalam bukunya ―Pengantar Metode Statistik ―dengan

rumus sebagai berikut:

π‘Ÿπ‘  = 1 βˆ’6 βˆ‘ 𝑑𝑖2𝑛

𝑖=1

𝑛3 βˆ’ 𝑛

Di mana:

Rs = Koefisien korelasi Rank Spearman

Di = Xi β€” Yi (Selisih ranking)

n = Jumlah responden

Apabila dalarn penelitian tersebut terdapat ranking yang berangka sama maka

digunakan faktor koreksi sebagai berikut

𝑇 = 𝑑3 βˆ’ 𝑑

12

Di mana :

T = Faktor koreksi

Page 73: skripsi akuntansi

t = Banyaknya angka yang sama pada suatu rank

Sesuai dengan faktor koreksi tersebut di atas, maka rumusan r dihitung sehagai berikut

(Anto Dajan, 350-35 1) :

π‘Ÿπ‘  =βˆ‘π‘‹2 + βˆ‘π‘Œ2 βˆ’ βˆ‘π‘‘π‘–2

βˆ‘π‘‹2 . βˆ‘π‘Œ22

βˆ‘π‘Œ2 =𝑛3 βˆ’ 𝑛

12βˆ’ βˆ‘π‘‡π‘¦

βˆ‘π‘‹2 = 𝑛3 βˆ’ 𝑛

12βˆ’ βˆ‘π‘‡π‘₯

Di mana :

Tx = Jumlah rangking yang sama dalam variable X

Ty = Jumlah rangking yang sama dalam variabel Y

Untuk melihat seberapa besar variable X (efisiensi biaya pemasaran) dapat

memberikan pengaruh terhadap variabel Y (perolehan laba), maka digunakan koefisien

determinasi (KD) yang merupakan kuadrat koefisien korelasi dan biasanya dinyatakan

dalam persen.

KD = rs2 x 100 %

3. Taraf Signilikan atau Taraf Nyata (cx)

Page 74: skripsi akuntansi

Sebelum pengujian dilakukan, maka terlebih dahulu harus ditentukan taraf

signifikan/taraf nyata. Hal ini dilakukan untuk membuat suatu rencana pengujian agar dapat

diketahui batas-batas untuk menentukan pilihan antara Ho dan Ha. Taraf nyata yang dipilih

adalah = 0,05. Angka ini dipilih karena dapat mewakili hubungan antara variabel yang diteliti

dan merupakan suatu signifikansi yang sudah sering digunakan dalam bidang penelitian ilmu

sosial.

4. Kriteria Pengujian

Kriteria pengujian ditetapkan dengan membandingkan nilai rs hitung dan pada nilai

tabel pada taraf signifikan = 0,05. Tabel nilai-nilai rs menurut Sidney Siegel dalarn β€œ Statistik

nonparametris untuk ilmu-ilmu sosial β€œ dapat di lihat pada tabel 3.1. Bila nilai penelitian ( rs

hitung ) lebih besar dari nilai tabel, ini berarti bahwa hipotesis terdapat hubungan positif antara

efisiensi biaya pemasaran dengan perolehan laba. Dengan demikian hipotesis nol (Ho) ditolak

dan hipotesis alternatif (Ha) diterima.

Page 75: skripsi akuntansi

Tabel 3.2.

Batas Nilai-Nilai Kritis rs Koefisien Rank Spearman

N Traf Signifikan (Ξ±) N Taraf Signifikan (Ξ±)

0,05 0,01 0,05 0,01

4

5

6

7

8

9

10

12

14

1,000

0,900

0,829

0,714

0,643

0,600

0,564

0,506

0,456

-

1,000

0,943

0,893

0,833

0,783

0,746

0,712

0,645

16

18

20

22

24

26

28

30

0,425

0,399

0,377

0,359

0,343

0,329

0,317

0,306

0,601

0,564

0,534

0,508

0,485

0,465

0,448

0,438

3.2.6. Proses Penelitian

Penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan secara terus - menerus,

terencana dan sistematis dengan maksud untuk mendapatkan pemecahan masalah. Oleh karena

itu langkah-langkah yang diambil dalam penelitian haruslah tepat dan saling mendukung antara

Page 76: skripsi akuntansi

komponen satu dan komponen lainnya. Proses penelitian yang dilakukan Penulis dalam

menyusun skripsi ini, dapat digambarkan sebagai berikut:

Page 77: skripsi akuntansi

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

Berdasarkan data yang penulis peroleh selama penelitian pada PT. Pos Indonesia

(Persero) Kantor Wilayah Pos V Bandung. Penelitian ini dilakukan pada bagian keuangan,

bagian Akuntansi, bagian Pemasaran dan bagian Anggaran, maka penulis akan menguraikan

hasil penelitian tersebut mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan efisiensi biaya

pemasaran dan perolehan laba pada Kantor Wilayah Pos V Bandung.

4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Pos Indonesia (Persero) adalah badan usaha milik negara di lingkungan

Departemen Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara, dipimpin oleh suatu direksi yang

bertanggung jawab kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Pos Indonesia merupakan

perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, sudah lama berdiri dan beroperasi seiring dengan

laju perjuangan bangsa Indonesia sampai sekarang. Hal ini membuktikan bahwa Pos indonesia

Page 78: skripsi akuntansi

sudah memiliki pengalaman yang sangat luas dan telah berhasil melalui berbagai rintangan

sampai sekarang.

PT. Pos Indonesia (Persero) mempunyai tugas pokok melaksanakan dan menunjang

kebijaksanaan serta program pemerintah di bidang ekonomi dan PT. Pos Indonesia

(Persero) rnempunyai tugas pokok melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan serta program

pemerintah di bidang ekonomi dan pembangunan nasional pada umumnya, pada khususnya di

bidang pelayanan jasa pos dan giro bagi masyarakat baik di dalam maupun di luar wilayah

Indonesia dengan menerapkan prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.

Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, PT. Pos Indonesia (Persero) dapat

melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:

1. Usaha jasa pos dan giro

2. Usaha jasa komunikasi, jasa logistik, jasa keuangan dan jasa-jasa lain

3. Usaha pemanfaatan dan pengembangan sumber daya yang dimiliki untuk menunjang

kegiatan usaha perusahaan.

Selain itu juga, PT. Pos Indonesia (Persero) memiliki visi, misi, falsafah dan moto

perusahaan sebagai berikut

1. Visi

PT Pos Indonesia (Persero) senantiasa berupaya untuk menjadi penyedia sarana

telekomunikasi kelas dunia yang peduli terhadap lingkungan, dikelola oleh sumber daya

manusia yang profesional sehingga mampu memberikan layanan terbaik bagi masyarakat

serta tumbuh dan berkembang sesuai dengan konsep bisnis yang sehat.

Page 79: skripsi akuntansi

2. Misi

a. Menyediakan sarana telekomunikasi yang handal dan terpercaya bagi masyarakat dan

pemerintah guna menunjang pembangunan nasional serta memperkuat kesatuan dan

keutuhan bangsa dan negara.

b. Mengernbangkan usaha yang bertumpu pada pengembangan mutu pelayanan untuk

mencapal kepuasan pelanggan serta memberikan nilai tarnbah yang optimum bagi

karyawan, pemegang saham, masyarakat dan mitra kerja.

3. Falsafah

PT. Pos Indonesia senantiasa berusaha untuk meningkatkan mutu layanan yang

berorientasi kepada kepuasan pelanggan dengan memperhatikan efisiensi, efektivitas dan

produktivitas sumber daya serta kemampuan laba usaha melalui pernanfaatan ilmu pengetahuan

dan teknologi.

4. Moto

a. Tepat waktu (punctual)

b. Tepat sasaran (Accurate)

c. Terpercaya (Realible)

PT. Pos Indonesia (Persero) merupakan suatu hal yang patut dibanggakan, karena

perjalanan yang sangat panjang membawa PT. Pos Indonesia menjadi perusahaan yang sangat

Page 80: skripsi akuntansi

besar. Untuk lebih jelasnya, bagairnana sejarah perusahaan dan berbagai periode sampai saat ini

dapat kita lihat pada uraian berikut ini :

A. Periode 1700β€”1808 (Masa Kompeni Bataafsche Repubtika)

Kedatangan bangsa Belanda di bumi indonesia merupakan titik awal tirnbulnya

hubungan surat rnenyurat antara Indonesia dengan Belanda. Hal ini ditandai dengan kedatangan

empat buah kapal di bawah pimpinan Cornelis de Houtman pada tahun 1559 yang membawa

surat-surat untuk raja-raja Banten dan Sunda Kelapa.

Pada masa ini pengiriman surat rnelalui darat belum dapat dilakukan karena masih

banyak daerah yang menjadi wilayah kekuasaan kerajaan-kerajaan Indonesia pada waktu itu.

Pada tahun 1575 pengiriman surat berjalan dengan teratur sebanyak dua minggu sekali antara

Batavia, Cirebon, Tegal dan Bandung. Menurut buku sejarali Pos dan Giro, kantor pos yang

pertama didirikan di Jakarta yang pada saat itu lebih dikenal dengan Batavia pada tanggal 26

Agustus 1746 oleh seorang Gubemur Jenderal berkebangsaan Belanda bernama G.W.Van

Inhoff. Bersamaan dengan ditemukannya telegram dan telepon dibentuklah dinas pos telegraf

dan telpon yang disingkat P.T.T.

B. Periode 1808β€”1811 (Masa Pemerintahan Deandels)

Pada masa pemerintahan Deandels, pengantaran surat-surat dan berita-berita dilakukan

dengan menggunakan fasilitas kendaraan kuda yang disertai dengan petunjuk jalan.

Perkembangan selanjutnya, pengiriman surat dilakukan dengan kereta pos pada jalan yang

sudah baik. Pada waktu itu lalu lintas surat menyurat dan berita berjalan dengan tertib.

Page 81: skripsi akuntansi

C. Periode 1811 β€”1816 (Masa Pemeriutalian Inggris)

Pada permulaan masa pemerintahan Inggris, dimana Rafless sebagai Luitnant

Government, tidak terjadi penambahan-penambahan di dalam peraturan-peraturan Pos.

Kernudian pada tanggal 6 Maret 1813 dikeluarkan peraturan-peraturan baru yang disebut

β€œRegulation for The Post Establishment on Island of Java”. Dalam peraturan tersebut antara

lain ditetapkan bahwa porto untuk surat kabar lebih rendah dari pada surat biasa, untuk pertama

kalinya pula diadakan porto barang cetakan. Selain itu yang terpenting adalah pencabutan dan

cara pengaturan pos dengan berkuda (Paardenpost) dan Pos berkereta (Postwagen).

D. Periode 1816β€”1942 (Masa Pemerintahan Belanda)

Pada masa pemerintahan Belanda ini, pengantaran Pos dengan menggunakan kuda dan

Kereta dilakukan kembali seperti masa pemerintahan Deandels. Tetapi pengantaran pos bukan

lagi monopoli pemerintah, karena Raja mengatur urusan posnya sendiri.

Pada periode ini perkembangan pos telah mengukir sejarah baru, tepatnya pada tahun

1840, Sir Rowland dan Inggris, mengusulkan untuk persamaan tarif yang disebut β€œPenny Post”

yaitu sejumlah penny untuk tiap-tiap surat dalam negeri. Penny post ini merupakan prangko

pertama yang diciptakan oleh Sir Rowland Hill dengan nama β€œThe Penny Black”, yaitu prangko

bergambar Ratu Elizabeth dengan tulisan β€œOne Penny”.

Pada tahun 1874 diadakan pertemuan Pos Internasional yang bertempat di Bern –

Swiss, yang dihadiri oleh pejabat-pejabat dan dua negara peserta organisasi TJPU (Universitas

Postals Union). Pada tahun 1875 Dinas Pos disatukan dengan Dinas Telegraf dengan nama

β€œPost en Telegraafdiens”. Dengan ditemukannya telepon, maka sejak tahun 1884 Jawatan

Page 82: skripsi akuntansi

Telepon dimasukkan ke dalam Jawatan Pos dan Telegraf, serta mendirikan badan yang bernama

β€œPost and Telegraf Dienst” yang bertujuan untuk mengelola lalu lintas berita dan informasi

tertulis. Hal ini merupakan asal muasal dan PT. Pos Indonesia (Persero). Pada tahun 1906

dengan Staatblad No.395 terbentuklah Dinas Pos, Telegraf dan Telepon dengan sebutan β€œPost

Telegraaf en Telefoondiensi” yang disingkaf P.T.T. Dinas Pos, Telegraf dan Telepon pada masa

itu berada di bawah lingkungan Departemen Lalu Lintas dan Pengairan.

E. Periode 1942 β€” 1945 (Masa Pemerintahan Jepang)

Pada masa ini, tidak terdapat perkembangan yang berarti dalam bidang pos. Pada waktu

Jepang memasuki Hindia Belanda, beberapa peralatan telekomunikasi radio diungsikan ke

Bandung (kantor pusat), sedangkan peralatan komunikasi yang tidak sempat terbawa dikuasai

Jepang. Adapun metode pengirirnan dan penerimaan surat-surat kawat, dilakukan dengan dua

tulisan yaitu tulisan latin dan tulisan katakana.

Selama pendudukan Jepang jawatan P.T.T terpecah-pecah mengikuti struktur-struktur

organisasi pemerintah militer Jepang sehingga pada masa itu terdapat jawatan P.T.T Sumatera,

P.T.T Sulawesi. Sedangkan dalam organisasi diadakan perubahan sedemikian rupa, sehingga

administrasi keuangan dipegang oleh pemerintah Jepang, dan penyelenggaraan usaha dilakukan

oleh Maskapai telegraf yaitu Kokusai Denki Tsushin KK. Sampai dengan tahun 1944 hubungan

telegrap berjalan seperti biasa, hanya kurangnya peralatan dan tidak diperbaikinya saluran darat

pada tahun hubungannya cepat Jakarta, Semarang dan Surabaya terpaksa dihentikan.

F. Periode 1945 β€” sekarang

1. Periode 1945β€” 1962 ( Masa Jawatan P.T.T)

Page 83: skripsi akuntansi

Pada tangga 14 Agustus 1945 Pemerintah Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu.

Pada tanggal 17 Agustus 1945 kemerdekaan Pemerintah Indonesia diproklamasikan. Namun

penyerahan jawatan P.T.T ke tangan Pemerintah Republik Indonesia ternyata tidak berjalan

sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, tanggal 27 September 1945 sekelompok pemuda yang

bergabung dalam angkatan muda P.T.T (A.M.P.T.T) dengan gagah berani merebut kekuasaan

atas jawatan P.T.T dari tangan Jepang yang terjadi di Bandung, maka secara resmi jawatan

P.T.T Republik Indonesia pada tanggal 27 September 1945.

Dengan berdirinya negara Republik Indonesia Serikat pada tanggal 27 September 1949,

maka Pemerintah Republik Indonesia (Jawatan P.T.T) menyatakan diri menjadi anggota Union

Postel Universitas (UPU) yang berkedudukan di Bern β€” Swiss, menggantikan kedudukan

Pemenintah Hindia Belanda yang sudah menjadi anggota UPU sejak tahun 1878.

Pada awal tahun 1950 setelah perang kemerdekaan, jawatan P.T.T berusaha untuk

memulihkan kembali kegiatan usahanya. Pada tahun 1953 lalu lintas pos, telegraf dan telepon

bertambah luas, jumlah pengiriman surat, kartu pos, warkat pos, paket pos, dan lain-lainnya

semakin meningkat.

Pada tahun 1960 pemerintah mengadakan re-organisasi terhadap alat produksi dan

distribusi yang ditentukan ke arah pelaksanaan pasal 33 Undang-Undang No.19 tahun 1960

yang mengusahakan adanya keseragaman baik dalarn cara mengurus dan menguasai perusahaan

maupun dalam bentuk hukumnya.

Sejak direbutnya Jawatan P.T.T dan Pemerintah Jepang ke Pemerintah Repuhhk

Indonesia, maka diangkatlah kepala jawatan P.T.T pertama yaitu Mas Soeharto didampingi R.

Dijar sebagai wakilnya. Dalam perkembangan selanjutnya, jawatan P.T.T sebagai perusahaan

negara yang bersumber pada Inclisehe Bedrijven Wet (IBW) dinyatakan telah memenuhi syarat

untuk dijadikan perusahaan negara (PN) dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-

Page 84: skripsi akuntansi

Undang (PERPU) No.19 tahun 1960. Oleh karena itu berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP)

No.240 tahun 1961 dan dengan Surat Keputusan Menteri Perhubungan Darat, Pos,

Telekomunikasi dan Pariwisata status jawatan P.T.T yang bersumber pada peraturan IBW

(Indisehe Bedzjjven Wet) dilebur menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekornunikasi (PN

Postel), berlaku mulai tanggal 1 Januari 1962.

2. Periode 1962β€” 1965 (Masa PN Postel)

Perubahan jawatan P.T.T menjadi PN Postel diharapkan akan rnemperoleh kebebasan

bergerak yang cukup luas dalam bidang keuangan, yang akan memberi kemungkinan lebih

besar untuk memperbaiki nasib pegawai, memperbesar penghasilan dan untuk memenuhi akan

perlengkapan guna memperlancar organisasi-organisasi buruh guna mendapatkan hubungan

sosial dan pengawasan social.

Setelah dikeluarkan SK Menteri Perhubungan Darat, Pos, Telekomunikasi dan

Pariwisata tanggal 24 Mei 1963 No.47/ 113, status jawatan P.T.T yang bersumber pada

peraturan IBW dilebur menjadi Perusahaan Pos dan Telekornunikasi (PN Postel), sedangkan

struktur organisasinya untuk sementara tetap struktur organisasi dan jawatan P.T.T dan sampai

dikeluarkannya SK Menteri Perhubungan Darat, Pos, Telekomunikasi dan Pariwisata tanggal 13

Agustus 1964 No.UM/ 11/ 7 yang rnenetapkan struktur baru bagi PN.Postel.

Mengingat lapangan kerja PN Postel mengalami perkembangan demikian pesatnya pada

tahun 1965, PN Postel dipecah menjadi dua Perusahaan Negara, masing-masing Perusahaan

Negara Pos dan Giro berdasarkan pada Peraturan Pemerintah No.20 tahun 1965 dan Perusahan

Negara Telekornunikasi berdasarkan Peraturan Pemerintah No 36 tahun 1965. Sekalipun

Peraturan Pemerintah No 29 tahun 1965 telah dikeluarkan pada tanggal 6 Juli 1965, namun

ketentuan-ketentuannya baru empat bulan kemudian setelah dikeluarkannya SK Menteri

Perhubungan Darat, Pos, Telekomunikasi dan Pariwisata tanggal 25 November 1965 No.U/14.8

Page 85: skripsi akuntansi

yang menetapkan struktur organisasi Perusahaan Negara Pos dan Giro. Pelaksanaan peralihan

itu diatur oleh Menteri Perhubungan Darat, Pos, Telekornunikasi dan Pariwisata.

3. Periode 1965 β€” 1978 (Masa PN Pos dan Giro)

Mengenai nama PN Pos dan Giro (bukan nama lainnya), karena pada waktu itu Dinas

Paket Pos dan Giro belurn begitu dikenal karena baru dibuka pada tanggal 23 Nopember 1961.

Paket Giro dan Cek Pos ini ditujukan untuk mempermudah atau mengkonsolidasikan sistem

pembayaran yang ada. Oleh karena itu nama PN Pos dan Giro tersebut diharapkan dapat lebih

memasyarakatkan Dinas Giro Pos yang dapat dijadikan saluran pembayaran yang serba guna

dan berhasil guna, dengan harapan bahwa secara giral akan meningkatkan dana.

Dalam PP No.29/1965 tujuan perusahaan dan sistem pertanggungjawaban, sama dengan

yang tertera pada PP No.240/ 1961. Berdasarkan Inpres RI No.17/ 1967 tentang pengarahan

dan penyederhanaan Perusahaan Negara ke dalam dua bentuk usaha negara, yaitu:

1. Usaha-usaha negara perusahaan (negara) jawatan, (Departemental Agency)

2. Usaha-usaha negara perusahaan (negara) perseroan, (Publich/ State Company)

Selanjutnya sesuai dengan Undang-Undang Nomor 9 tahun 1969 yang menetapkan

status Badan Usaha Milik Negara menjadi Perjan, Perum dan Persero, maka status Perusahaan

Pos dan Giro diubah menjadi Perusahaan Umum Pos dan Giro berdasarkan Peraturan

Pemerintah No. 9 tahun 1978.

Page 86: skripsi akuntansi

4. Periode 1978β€” 1995 (Masa Perum Pos dan Giro)

Sebagai dasar pertimbangan mengapa bentuk ini yang dipilih dan dipergunakan ialah

bahwa Dinas Pos dan Giro merupakan cabang produksi jasa yang paling penting serta

merupakan fungsi vital sebagai prasarana pembangunan nasional. Disamping itu untuk lebih

menyempurnakan dan mendayagunakan pengusahaan dan pengelolaan Dinas Pos dan Giro

semasa PN Pos dan Giro. Perurn Pos dan Giro rnempunyai tugas pokok membangun,

mengusahakan, mengembangkan pelayanan dalam bidang lalu lintas berita, informasi barang,

dan uang guna mempertinggi kelancaran hubungan masyarakat dalam rnenunjang pembangunan

negara.

Dalam PP No.9/ 1978 ditetapkan bahwa tujuan Perurn Pos dan Giro ialah membangun

dan mengusahakan pelayanan pos dan giro guna mempertinggi kelancaran hubungan

masyarakat untuk menunjang pembangunan negara dalam rangka rneningkatkan ketahanan

nasional dan mencapai masyarakat adil dan makmur.

Dengan Peraturan Pemerintah No.3 tahun 1983 ditetapkan cara penggunaan dan

pembinaan Perjan, Perum, dan Persero. Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan ini,

Peraturan Pemerintah No.9 tahun 1978 yang mengatur tentang Perusahaan Umum Pos dan Giro

diserah terirnakan kepada direksi PT. Pos Indonesia (Persero).

Page 87: skripsi akuntansi

5. Periode 1995 – sekarang (Masa PT Pos Indonesia (Persero)

Dalam PP No.9/1978 ditetapkan bahwa tujuan Perum Pos dan Giro ialah membangun

dan mengusahakan pelayanan pos dan giro pos guna mempertinggi kelancaran hubungan

masyarakat untuk menunjang pembangunan negara dalamrangka rneningkatkan ketahanan

nasional dan kemakmuran.

Dengan semakin meningkatnya permintaan masyarakat akan pelayanan jasa pos serta

dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas usaha penyelenggaraan jasa pos dan giro,

maka Perum Pos dan Giro dirubah statusnya menjadi PT. Pos Indonesia (Persero) yang diatur

rnelalui PP No.5/1995 tertanggal 27 Februari 1955 tentang pengalihan status Perum Pos dan

Giro menjadi Perusahaan Perseroan dengan nama PT. Pos Indonesia (Persero) yang secara

resmi telah terdaftar dengan akta notaris Sutjipto, SH. No.117/1995 tanggal 20 Juni 1995.

Adapun tugas pokok dan PT. Pos Indonesia (Persero) ini adalah untuk menyelenggarakan usaha

jasa Pos dan Giro untuk umum, dalam dan luar negeri yang meliputi jasa pos, jasa giro, jasa

keuangan, jasa keagenan, serta usaha-usaha lain yang menunjang jasa pos dan giro, yang sesuai

dengan Undang-Undang dan Peraturan yang berlaku.

4.1.1.2. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi yang berlaku di PT Pos Indonesia (Persero) adalah berdasarkan

keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. KM 92/ OT 001/ MPPT β€” 92

tanggal 21 Oktober 1992 yang menggantikan keputusan

Menteri Kenangan tanggal 14 Februari 1984 NO. KM 92/ OT 001/ MPPT/84 dengan beberapa

Page 88: skripsi akuntansi

perubahan dan penambahan seperlunya seperti disesuaikan dengan kebutuhan dan

perkembangan perisahaan.

Dalam keputusan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi NO.KM 92/ OT 001/

MPPT β€” 92 tanggal 21 Oktober 1992 tentang organisasi dan tata kerja perusahaan Umum Pos

dan Giro menyatakan bahwa organisasi perusahaan dibagi dalam tiga tingkat yaitu

1. Tingkat Pusat

2. Tingkat Wilayah

3. Tingkat Pelaksanaan Teknis

Untuk tingkat pusat PT. Pos Indonesia (Persero) adalah BUMN di lingkungan kerja

Menteri Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara dipimpin oleh suatu direksi yang

bertangung jawab kepada Menteri Keuangan dan Menteri Pendayagunaan BUMN melalui

pembinaan terhadap PT. Pos Indonesia (Persero). Menteri Keuangan dan Menteri

Pendayagunaan BUMN dalam melakukan pengawasan terhadap pengelolaan PT. Pos Indonesia

(Persero) termasuk rencana kerja, anggaran tahunan perusahaan dan lain-lain diwakili oleh

Dewan Komisaris yang bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan dan Menteri

Pendayagunaan BUMN.

Wilayah usaha pos (WILPOS) adalah unsur pelaksana pengelolaan jasa pos dan giro di

wilayah dan berkedudukan langsung di bawah Kantor Pus Pusat.

Unit Pelaksana Teknis (UPT) adalah unit organisasi di bawah WILPOS yang melaksankan

tugas-tugas operasiona pengolahan pos dan tugas teknis operasional pelayanan jasa pos dan

giro.

Page 89: skripsi akuntansi

Disamping organisasi wilayah usaha pos dibentuk pula unit organisasi yang berdiri

sendiri dan langsung bertanggung jawab kepada direksi PT Pos Indonesia, yaitu divisi yang

merupakan usaha bersifat profit centre dan dibentuk berdasarkan kebutuhan antara lain Divisi

Teknologi dan Sistem Informasi, Divisi Filateli, Divisi Paket, Divisi Transport dan Divisi

Properti.

Mengingat banyaknya uraian tugas pada PT. Pos Indonesia (Persero) maka penulis

hanya menguraikan beberapa jabatan yang berhubungan langsung dengan penelitian yang

dilakukan.

Adapun susunan organisasi dan uraian tugas secara garis besar dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Bagian Bina Mutu Layanan, terdiri dari :

a. Sub Bagian Jaringan

b. Sub Bagian Pengendahan Mutu

c. Sub Bagian Standarisasi dan Pengembangan Mutu

2. Bagian Pengembangan Usaha, Terdiri dari :

a. Sub Bagian Perencanaan Usaha dan Promosi

b. Sub Bagian Penata Layanan

c. Sub Bagian Pengolahan Data

3. Bagian Sumber Daya Manusia, terdiri dari :

Page 90: skripsi akuntansi

a. Sub Bagian Perencanaan, Pengembangan dan Pelatihan.

b. Sub Bagian Kinerja dan Penghargaan

c. Sub Bagian Kesejahteraan

4. Bagian Keuangan, terdiri dari:

a. Sub Bagian Pengendalian dan Perbendaharaan

b. Sub Bagian Akuntansi dan Verifikasi

5. Bagian Teknik dan Sarana, terdiri dan:

a. Sub Bagian Teknik

b. Sub Bagian Peralatan

c. Sub Bagian Kendaraan

d. Sub Bagian Gedung

6. Sekretariat Wilpos V, terdiri dari :

a. Staf Profesional Humas

b. Staf Profesional Hukum

7. Staf Profesional lainnya:

a. Staf Profesional PUKIC

Selanjutnya penulis akan menjelaskan mengenai uraian tugas masing-masing bagian

yang berhubungan dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu sebagai benikut :

Page 91: skripsi akuntansi

A. Bagian Bina Mutu Layanan.

Tugas BINTUYAN:

Merencanakan, mengendalikan dan mengembangkan jaringan lalu lintas pos,

jaringan pelayanan serta mutu operasi dan mutu layanan.

Tanggung jawab BINTUYAN:

1. Menyediakan standar mutu operasi dan layanan di wilayah;

2. Memenuhi kinerja mutu operasi dan mutu layanan berdasarkan standar mutu yang

ditetapkan;

3. Menjaga efektivitas dan efisiensi jaringan perhubungan pos di wilayah;

4. Menyediakan titik pelayanan yang mudah diakses dan memberikan nilai tambah bagi

masyarakat dengan rnempertimbangkan kelayakan bisnis;

5. Mengembangkan dan rnenyempumakan jaringan pelayanan pos yang mampu

mengakomodasi perubahan lingkungan bisnis;

6. Mengimplernentasikan budaya sadar mutu di wilayah;

7. Menindak lanjut perbaikan proses operasi atas penyimpangan hasil temuan

SPI/BPKP/Pemeriksa Independen;

Page 92: skripsi akuntansi

8. Memelihara hubungan yang harmonis dengan pihak pengelola Angkutan Darat, Laut,

dan Udara.

B. Bagian Pengembangan Usaha

Tugas Bagian Pengembangan Usaha:

Melakukan pengembangan bisnis di wilayah melalui kegiatan perencanaan bisnis,

pemasaran serta melakukan aktivitas pengolahan data.

Tanggung Jawab Bagian Pengembangan Usaha:

1. Meujaga efektivitas dan efisiensi kegiatan pemasaran di wilayah;

2. Menyediakan produk sesuai dengan harapan pelanggan;

3. Merurnuskan rencana strategis wilayah yang jelas, komunikatif, komprehensif dan

aplikatif

4. Menjaga efektivitas dan efisiensi penyusunan RRKA di wilayah;

5. Menyediakan data wilayah yang aktual, akurat, mutakhir (terbaru) untuk mendukung

pengembangan bisnis wilayah;

6. Menciptakan hubungan yang harmonis dengan Mitra Usaha;

7. Menindak lanjut perbaikan proses pengembangan usaha atas penyimpangan hasil

temuan pemeriksaan SPI/BPKP/Pemeriksa Independen.

Page 93: skripsi akuntansi

C. Bagian Sumber Daya Manusia

Tugas bagian SDM:

Merencanakan, rnengembangkan dan memelihara SDM di wilayah. Tanggung jawab

bagian SDM:

1. Menyediakan SDM sesuai dengan kebutuhan wilayah;

2. Menyediakan program pengembangan SDM wilayah;

3. Menjaga efektivitas pelaksanaan penilaian kinerja dan penghargaan;

4. Menyediakan basis data kepegawaian yang mutakhir (terbaru);

5. Menjaga ketertiban administrasi kepegawaian baik untuk Kantor WILPOS maupun

UPT;

6. Menyediakan uraian jabatan (Job Description) dan persyaratan jabatan (Job

Requirement) yang mutakhir (terbaru);

7. Menjaga efektivitas dan efisiensi program pemeliharaan SDM dan sisial di wilayah;

8. Menjalin hubungan industrial yang harmonis;

9. Mengkoordinir pelaksanaan WASKAT di wilayah;

10. Menindak lanjut perbaikan proses pengembangan usaha atas penyimpangan hasil

temuan pemeriksaan SPI/BPKP/Pemeriksa Independein.

D. Bagian Kenangan

Tugas bagian Keuangan :

Page 94: skripsi akuntansi

Mengelola seluruh aktivitas keuangan guna mengendalikan kinerja keuangan wilayah

pos V sesuai dengan arah dan strategi dan kebijakan wilayah yang bersangkutan.

Tanggung jawab bagian Keuangan:

1. Menjaga likuiditas keuangan wilayah V;

2. Menjaga kelancaran pengendalian anggaran;

3. Menjaga keakuratan dan ketepatan waktu penyajian laporan keuangan dan laporan

manajemen;

4. Menjaga konsistensi dan standarisasi pelaksanaan sistem dan prosedur akuntansi;

5. Mengajaga kewajaran perhitungan harga referensi untuk pengadaan barang dan jasa.

E. Bagian Tehnik dan Sarana

Tugas bagian Tehnik dan Sarana:

Menyediakan teknologi tepat guna dan sarana untuk mendukung kegiatan operas

Tanggung jawab bagian Tehnik dan Sarana:

1. Menjamin tersedianya teknologi dan sarana yang dibutuhkan dalam upaya

mendukung kegiatan operasi;

2. Menjaga ketertiban sistem penata usahaan naskah-naskah yang berkaitan dengan

pengadaan, penyimpanan, pendistribusian dan pertanggungan peralatanl

perlengkapan teknik dan sarana yang dipergunakan.

Page 95: skripsi akuntansi

F. Bagian Sekretaris Wilayah

Tugas Sekretaris Wilayah:

Mengelola kegiatan kesekretariatan, kegiatan protokoler, kehumasan serta advokasi

hukum.

Tanggung jawab Sekretaris Wilayah:

1. Menjaga kelancaran kegiatan Kawilpos;

2. Menjaga kelancaran kegiatan tata usaha Wilpos;

3. Menjaga kelancaran kegiatan kehumasan;

4. Menjamin setiap keputusan manajemen Wilpos terhindar dan dampak hukum yang

dapat merugikan dan merusak citra perusahaan.

4.1.1.3. Aktivitas Utama Perusahaan

Sebagai agen pembangunan, PT. Pos Indonesia (Persero) mengemban misi sosial yang

sudah lama dirasakan manfaatnya. Oleh masyarakat luas karena ditunjang adanya jaringan

pelayanan pos yang mencapai daerah-daerah terpencil di seluruh tanah air. Layanan pos tersebut

terselenggara untuk memenuhi berhagai kebutuhan masyarakat mulai dari kehutuhan agar

sarana komunikasi, jasa penginiman paket, sarana informasi dan lain-lain. Pada dasarnya usaha-

usaha yang dilaksanakan oleh PT. Pos Indonesia (Persero) dalam memberikan jasa pelayanan

kepada masyarakat bergerak dalam bidang

1. Menyampaikan Berita dan Informasi Tertulis

Page 96: skripsi akuntansi

Dalam memberikan jasa penyampaian berita dan informasi tertulis PT. Pos

Indonesia (Persero) melayani masyarakat dengan menyediakan sarana-sarana sebagai

benikut:

a. Surat biasa

b. Surat Tercatat

c. Sunat kilat

d. Surat Kilat Khusus

e. Kantor pos

f. Warkat pos

g. Penyebaran surat pos tanpa alamat

2. Menyampaikan Pengirirnan Uang

Dalarn memberikan jasa penyampaian pengiriman uang PT. Pos Indonesia (Persero)

melayani masyarakat dengan menyediakan sarana-sarana sebagai berikut :

a. Wesel Pos

b. Wesel Pos berlangganan

c. Dinas Pos dan Cek pos

d. Cek Pos Wisata

3. Menyampaikan Pengiriman Barang

Page 97: skripsi akuntansi

Dalam memberikan jasa menyampaikan pengiriman barang PT. Pos Indonesia (Persero)

melayani masyarakat dengan menyediakan sarana-sarana sebagai berikut :

a. Surat tercatat

b. Paket Pos

Macam-macam Paket Pos adalah sebagai berikut:

1. `Paket Pos Biasa : Darat / Laut

2. Bulk Paket Pos : minimum berat Bulk Paket Pos 10 Kg dan maksimum berat kotor tiap

kantong 40 Kg.

3. Paket Pos Udara Domestik Pengirirnan barang di dalam negeri dengan menggunakan

alat angkutan Udara.

Sebagai penyedia semua komunikasi usaha pos tidak terlepas dengan perkembangan

teknologi informasi secara garis besar usaha pokok (Cone Business) dan usaha penunjang (Non

Cone Business) serta berdasarkan sifat media penyimpanannya. Di bawah mi disebutkan jenis-

jenis pelayanan yang diberikan oleh PT Pos indonesia (Persero) :

1. Layanan Fisik

a. Layanan surat pos

b. Layanan paket pos

c. Layanan Keuangan

d. Layanan Filateli

2. Layanan Elektronik

Page 98: skripsi akuntansi

Layanan ini menjadikan Wasantara-net sebagai tulang pungungnya. Fasilitas-

fasilitas yang disajikan adalah:

a. Internet

Untuk menyajikan fasilitas-fasilitas layanan pertukaran informasi rnelalui internet,

yaitu

1. Surat Elektronik (E-mail)

2. Kotak Pos Elektronik

3. Warung Pos Internet (Warposnet)

b. Electronic Data Intercharge (EDT) untuk membentuk jaringan komunikasi berbagai

data, antara lain Eko-net, Sosio-net, Agro-net, Sekolah Terbuka, Perpustakaan

Terbuka, dan sebagainya.

c. Hybrid Mail

1. Surat Bisnis Elektronik

2. Direct Mail

3. Wesel Pos Elektronik

4. Advertensi Elektronik

5. Internet Hibrida

3. Layanan Properti

Page 99: skripsi akuntansi

Selain itu terdapat usaha penunjang yaitu usaha properti yang antara lain dapat

memberikan pelayanan sebagai berikut

a. Penyewaan ruang/ tempat

b. Usaha transportasi

e. Belanja lewat pos

d. Pos pelayanan keagenan

Berikut ini akan penulis kemukakan lebih rinci mengenai aneka layanan dan pelayanan

pos, yaitu sebagai berikut:

1. LayananPos

a. Surat Pos

Layanan standar pengiriman berita yang tersedia di semua kantor pos

dengan tarif seragarn baik untuk perhubungan di dalarn maupun di uar negeri.

Klasifikasi kiriman jenis surat pos alamat yaitu surat, kartu pos, warket pos, barang

cetak majalah, surat kilat. Layanan untuk kiriman pos cepat di dalam negeri (express

mail) yang menjangkau seluruh Indonesia dengan prioritas kecepatan dalam

penyaluran dan pengantaran.

b. Surat Kilat Khusus (SKI-I)

Layanan dokumentasi sebagai solusi tempat kiriman pos di dalam negeri

sehingga dapat dilakukan jejak lacak, guna rnengetahui status kiriman. Jaringan

SKH diatur di lebih 220 kota di Indonesia dengan waktu tempuh antara 24 jam

sampai dengan 48 jam.

Page 100: skripsi akuntansi

c. Express Mail Service (EMS)

EMS merupakan sarana untuk pengirirnan surat, dokurnen dan barang ke

luar negeri secara cepat dengan menggunakan alat angkut udara tujuan negara-

negara yang termasuk dalam jaringan EMS. EMS merupakan solusi tepat untuk

kiriman pos internasional dengan fasilitas jejak lacak, guna mengetahui status

kiriman. Jaringan EMS tersebat luas ke dan dari 46 negara terkemuka dengan waktu

tempuh antara satu sampai empat hari.

d. Ratron (Surat Pos Elektronik)

Layanan surat elektronik yang merupakan gabungan antara surat secara fisik

dengan kombinasi transmisi data melalui jaringan telekomunikasi. Hasil transfer data

berupa copy naskah asli akan diantarkan kepada alamat penerirna dalam sampul

tertutup dengan jaminan waktu tempuh maksirnal enam jam.

e. Ratron Simpati

Adalah pengiriman surat secara elektronik untuk ucapan/ pesan simpati,

umpamanya ucapan selamat hari raya, ulang tahun, natal, perhitungan, pernikahan

dan lain sebagainya. Hasil transfer data berupa pesan pribadi dalam bentuk atau

kiriman ucapan akan diantarkan kepada alamat yang akan dituju.

f. Surat Bisnis Elektronik (SBE)

Layanan gabungan antara transmisi data elekronik dengan fisik surat pos,

jenis layanan ini sangat tepat untuk pengiriman surat atau berbagai jenis tagihan

Page 101: skripsi akuntansi

dalarn jumlah besar sehingga merupakan solusi korespondensi massal. Proses

pekerjaan yang dapat dilakukan oleh SBE antara mulai percetakan, pelipatan,

pemasukkan ke dalarn sampul dan pengeleman yang diproses secara komputerisasi

dengan mesin berkecepatan tinggi sampai dengan pengantaran layanan SBE

sementara barn dapat dilakukan di Sentral Pengelolaan Pos Jakarta.

g. Wesel Pos

Layanan transfer uang sebagai solusi kiriman uang ke seluruh Indonesia.

Tersedia berbagai jenis layanan tambahan untuk wesel pos yaitu wesel pos kilat,

wesel pos kilat khusus, wesel pos elektronik (westron), wesel pos berlangganan,

wesel pos tembusan dan wesel pos luar negeri dan beberapa negara. Westron (Wesel

Pos Elektronik) merupakan cara mengirim uang di dalam jaringan westron dengan

waktu tempuh maksimal 6 jam sejak pengiriman di kantor pos sampai alamat tujuan.

h. GiroPos

Layanan keuangan untuk menampung, menyimpan dan pembayaran

berbagai transaksi, baik untuk rekening maupun perusahaan atau keperluan bisnis di

Indonesia.

i. Cek Pos Wisata

Layanan keuangan sebagai solusi dana perjalanan karena dapat diuangkan di

semua kantor pos. Tersedia beberapa harga nominal CPW mulai dan Rp 10.000,00

sampai dengan Rp 250.000,00. Berbagai hotel, travel biro dan tempat-tempat lainnya

menerima CPW sebagai alat pembayaran.

j. PaKet Pos

Page 102: skripsi akuntansi

Layanan untuk pengiriman barang yang dapat dilakukan kantor pos, baik

untuk perhubungan domestik maupun internasional.

k. Mail Order (Belanja Lewat Pos / BLP)

Menyadari bahwa penyebaran masyarakat sangat luas di seluruh Indonesia,

PT. Pos Indonesia (Persero) bekerja sama dengan mitra kerja rnenyediakan layanan

BLP sebagai sarana belanja jarak jauh berbagai produk. Manfaat bagi konsumen

antara rnendapatkan produk-produk pilihan dengan harga yang sama di seluruh

Indonesia. Deskripsi dan ilustrasi produk-produk digelar dalarn katalog atau brosur

yang diterbitkan secara berkala. BLP juga memberikan manfaat yang positif bagi

produsen, melalui BLP dapat langsung mengakses pasar nasional tanpa harus

membangun jaringan distribusi sendiri.

Pelayanan ini bertujuan lehih mendekatkan jarak antara produsen dan

konsumen, yang kelak masyarakat dapat memesan berbagai barang dan

menyelesaikan urusan pembayarannya melalui kantor pos.

Dalam pelayanan mail order barang dipesan konsumen pada produsen dan

akan disampaikan lewat pelayanan paket pos ke alamat pemesan. Masyarakat

merupakan konsumen untuk barang-barang tertentu, sebaiknya produsen tidak

terdapat dimana-mana, artinya tidak setiap tempat selalu ada produsen, sehingga

panjang antara produsen dan konsumen dapat diperpendek. PT. Pos Indonesia

(Persero) berupaya untuk melayani masyarakat di daerah-daerah yang jauh dari kota

besar sehingga pemerataan kesempatan berbelanja dapat diwujudkan di seluruh

wilayah Indonesia tanpa dibebani biaya yang mahal bagi konsumen yang

memerlukan barang yang tidak terdapat di tempat ia berada.

Page 103: skripsi akuntansi

l. Pos Plus

Berbagai layanan dengan nilai tambah yang dikemas melalui sarana

pelayanan pos plus sehingga dapat memberikan solusi untuk semua jenis kiriman

pos. Fleksibilitasi kehandalan layanan antara prioritas utama yang diberikan oleh pos

plus sehingga layanan antara pos sesuai dengan kebutuhan pelanggan antara lain :

a. Kiriman Hari ini Sampai (KHIS)

Merupakan jawaban atas kebutuhan kiriman pos yang tiba di tempat pada hari

yang sama.

b. Kiriman Esok Sampai (KES)

Merupakan jawaban atas kebutuhan kiriman pos yang baru tiba di tempat tujuan

keesokan harinya.

c. Penanganan khusus atas kiriman, termasuk di dalamnya tata cara pengeposan

kiriman pos, pernbayaran dan pembuatan atas penerirnaan kiriman oleh alamat

yang dituju.

m. Filateli

Dalam upaya meningkatkan kualitas dan memperkaya kegemaran mengumpulkan

prangko (filateli) telah berkembang pula produk-produk filateli yang lebih atraktif

dengan tema penerbitan yang bervariasi. Menyadari bahwa filateli merupakan benda

koleksi yang banyak diminati dengan penggemarnya maka usaha bisnis filateli telah

ditangani oleh suatu divisi agar lebih fleksibel dan akrab dalam melangkah bersama

filateli masyarakat.

n. Wasantara - net (w-net)

Page 104: skripsi akuntansi

Layanan pertukaran informasi melalui internet, solusi komunikasi baik untuk

lingkup dalam maupun luar negeri. Sehingga jaringan telekomunikasi maksimal W-

net yang tersebar luas memberikan dampak efisiensi dalam mengakses informasi

global. Masyarakat dapat pula memanfaatkan W-net fasilitas warung pos internet

(warpos - cyhercofe) yang tersedia di Kantor Pos dan tempat lainnya.

o. Pos Patas (Pos Cepat Antaran Kota Terbatas)

Jasa pengiriman surat atau dokumen di dalarn negeri dengan menggunakan alat

angkutan udara dan diberikan ganti rugi untuk keterlambatan atau kehilangan.

Jangka waktu pengiriman rnaksimal adalah 12 (dua belas) jam sejak keberangkatan

alat angkut dan kantor pos asal sampai alamat tujuan.

p. Pos CANTA (Pos Cepat Antaran Kota)

Adalah pengirirnan surat atau dokumen di dalarn kota dan diberikan ganti rugi

apabila terjadi keterlambatan/kehilangan. Tujuan pengiriman yang terdapat di dalam

kota dan memilih pelayanan Pos CANTA dengan waktu tempuh 8 (delapan) jam

sejak pengiriman di Kantor Pos sarnpai di alamat kecuali yang akan diantar

keesokan harinya.

q. JasaKeagenan

Selain memberikan pelayanan pokok yang telah diuraikan tersebut diatas, PT. Pos

Indonesia (Persero) dalam melayani kepentingan masyarakat juga rnemberikan

bermacam-macam pelayanan dalam bidang keagenan, seperti:

1. Penjualan Benda Materai (Kepunyaan Diijen Pajak)

2. Tabanas (Kepunyaan BIN)

Page 105: skripsi akuntansi

3. Penerimaan Setoran Pajak

4. Pembayaran uang Pensiun

5. Pendaftaran dan Peiua1an Modul UT (Milik Depdikbud)

6. Penjualan Benda Agraria

7. Pengadaan Warpostel dan lain-lain.

r. Kotak Pos Eiektronik

Kotak pos elektronik merupakan sarana yang disediakan oleh Wasantara-net bagi

pengguna jasa informasi. Wasantara-net adalah jaringan informasi nusantara yang

dikembangkan oleh PT. Pos Indonesia (Persero) bekerjasama dengan PT.

Telekornunikasi Indonesia dan SIT Telkorn, disediakan untuk masyarakat luas

sebagai layanan kemudahan untuk memperoleh dan mempertukarkan informasi.

Kotak pos ini selain berfungsi sebagai tempat penerima juga dipergunakan sebagai

tempat pengiriman informasi elektronik. Kotak pos elektronik ini serupa dengan

kotak pos biasa, perbedaannya terletak pada bentuk fisik informasi/ surat yang

dikirim. Kotak pos biasa dokumennya tertulis biasa dalam kertas, sedangkan kotak

pos elektronik dokumennya adalah data elektronik. Masyarakat yang membutuhkan

informasi dapat berlangganan pos elektronik mi yang memungkinlcan untuk

berhubungan dengan sumber informasi nasional ataupun berhubungan dengan

pelanggan kotak pos lainnya.

2. PelayananPos

a. Pos Serba Ada (Poserba)

Page 106: skripsi akuntansi

Poserba hadir untuk melayani tuntas segala kebutuhan pos yang dikemas dalarn

tatanan baru untuk memberikan kemudahan dan kenyaman bagi setiap

pengunjung yang datang. Poserba menyediakan untuk semua kebutuhan yang

berhubungan dengan pos dan berbagai alat tulis menulis termasuk kartu ucapan

atau benda filateli dalam kemasan khusus, poserba berada baik di kantor pos

maupun di tempat lain yang strategis.

b. Pos Pemasaran Keliling (Posarling)

Pelayanan pengantar pos yang selain mengantarkan kiriman pos juga ditambah

dengan pelayanan kebutuhan pos lainnya seperti penjualan benda pos dan

materai, penerirnaan kirirnan pos dan lain-lain sehingga mendekatkan layanan

pos kepada masyarakat.

c. Halo Pos

Kebutuhan masyarakat agar mudah menghubungi kantor pos rnelalui saluran

telepon yang praktis diwujudkan dalam Halo Pos 161 yang merupakan media

infonnsi dan layanan pos. Nomor telepon tiga digit 1 – 6 – 1 mudah untuk diingat

dan seragam di setiap kota yang dapat digunakan baik untuk permintaan

informasi tentang pelayanan pos, seperti penjemputan kiriman pos dan lain-lain.

Sarana Pos 161 menjadikan kantor pos selalu siap rnelayani setiap saat. Fasilitas

ini ditujukan agar pelanggan hemat, biaya dan upaya untuk selalu dekat dengan

jangkauan pelayanan pos.

3. Sarana Pelayanan Pos

Sarana pelayanan pos terdiri dari :

Page 107: skripsi akuntansi

a. Pos Dirian

1. Kantor Pos I-VII

Adalah sarana pelayanan yang didirikan oleh PT. Pos Indonesia

(Persero) yang tersebar di seluruh Indonesia.

2. Kantor Pos VIIIβ€” X (KPTB)

Kantor Pos Tambahan (KPTB) adalah sarana pelayanan yang

beroperasi di wilayah perkotaan di wilayah pengawasan Kantor Pos I

β€” VII.

3. Kantor Pos VIII β€” X (KPP)

Kantor Pos Pembantu (KPP) beroperasi di wilayah kecamatan (luar

kota) dan daerah pemukiman transrnigrasi di bawah pengawasan kantor

pos VIII β€” X (KPP).

4. Kantor Pos Desa (KPD)

KPD adalah sarana pelayanan pos dan giro di ibukota kecamatan yang

belum ada Kantor Pos, bertempat di kantor kecamatan atau tempaat lain

yang disediakan oleh Pemda dan diselenggarakan oleh pegawai Pemda.

5. Sentral Giro

Berfungsi sebagai penyelenggara administrasi rekening koran dan para

rekening giro dalarn wilayah kerjanya yang telah ditentukan.

Page 108: skripsi akuntansi

6. Sentral Pengolahan Pos

Yaitu rnenyelenggarakan pengolahan dan pendistribusian kiriman pos serta

pengantaran kiriman pos untuk wilayah kerjanya.

b. Pos Pelayanan Bergerak

Yang dimaksud dengan pelayanan bergerak adalah pos keliling kota (PKP),

pelayanan keliling (Poserling) dan pos keliling desa (PKD). Pengadaan PKK dan

PKD dimaksudkan untuk memperluas jangkauan pelayanan pos dan giro tanpa

membangun atau menyewa gedung guna memberikan kemudahan pelayanan.

Sedangkan pengadaan Posarliug dimaksudkan memberikan kemudahan

pelayanan pos termasuk informasi dan pengaduan atas pelayanan.

Berdasarkan atas uraian rnengenai aktivitas PT Pos Indonesia (Persero) maka dapat

disimpulkan bahwa PT. Pos Indoneisa (Persero) menjadi pelopor dalarn membuka

keterisolasian daerah, baik di bidang komunikasi, maupun distribusi barang dan jasa. Jadi untuk

mewujudkan hal tersebut diperlukan adanya Sumber Daya Manusia yang profesioanal dan

terampil untuk mendukung tercapainya mutu layanan yang tinggi.

4.1.2. Efisiensi Biaya Pemasaran

Dalam melakukan penelitian ini penulis mengumpulkan data dari PT. Pos Indonesia.

Biaya pemasaran dalarn arti luas meliputi semua biaya yang terjadi sejak saat produk selesai

diproduksi dan disimpan dalam gudang sarnpai dengan produk diubah kembali dalam bentuk

uang tunai jadi dapat dikatakan bahwa kegiatan pemasaran dimulai sebelum produk

didistribusikan ketempat diluar lingkungan perusahaan. Dalam hal ini kegiatan advertansi

Page 109: skripsi akuntansi

biasanya mengawali kegiatan pernasaran produk. Berikut mi adalah biaya-biaya yang terjadi

dalam perusahaan

1. Biaya Produksi

Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi

barang jadi yang siap untuk dijual. Menurut obyek pengeluarannya, secara garis besar

biaya produksi ini dibagi menjadi : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,

dan biaya overhead pabrik.

2. Biaya Pemasaran

Merupakan biaya-biaya yang terjadi untuk rnelaksanakan kegiatan pemasaran

produk. Contohnya adalah biaya ikian, biaya promosi, biaya angkutan dan gudang

perusahaan ke gudang pembeli, gaji karyawan bagian-bagian yang meaksanakan

kegiatan pemasaran, biaya contoh (sample).

3. Biaya Administrasi dan Umurn

Merupakan biaya-biaya untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan produksi

dan pemasaran produk. Contohnya adalah biaya gaji karyawan bagian keuangan,

Akuntansi, Personalia dan bagian Hubungan Masyarakat, biaya pemeriksaan akuntan,

biaya photocopy

4.1.2.1. Strategi dan Kebijakan Pemasaran Perusahaan

Strategi pemasaran diarahkan untuk terpenuhinya kepuasan pelanggan melalui

peningkatan jangkauan dan mutu pelayanan, serta terselenggaranya pelaksanaan operasional

yang efesien dan produktif dengan memanfaatkan teknologi tepat guna secara optimal. Strategi

Page 110: skripsi akuntansi

bidang ini juga diarahkan untuk meningkatkan produksi melalui peningkatan pangsa pasar,

memperluas segmentasi pasar, inovasi dan renovasi produk. Sejalan dengan maksud tersebut

maka strategi yang ditempuh adalah:

1. Penyederhanaan produk suratpos dalam negeri yang dikelompokkan menjadi enam

kelompok yaitu Pos Biasa, Pos Kilat, Pos Kilat Khusus, Pos Patas, Pos Plus, Dan

Pos Elektronik.

2. Diversikasi jenis-jenis pelayanan dengan jasa-jasa baru yang mampu meningkatkan

jaminan kepastian kecepatan, ketepatan, dan keamanan. (Paket Esok Sampai,

Wasantara Net, Telegram)

3. Restrukturisasi jaringan pelayanan pos baik di perkotaan maupun daerah perintisan,

sampai desa dan lokasi-lakasi transmigrasi dengan sasaran peningkatan mutu

pelayanan, rnelalui peningkatan keberhasilan antaran, penanggulangan gangguan

keamanan kiriman, mengacu kepada standar-standar yang ditetapkan United Postal

Union ( UPU).

4. Mengembangkan budaya layanan yang berorientasi pada kemudahan dan kepuasan

masyarakat.

Secara garis besar strategi pemasaran ini terbagi menjadi tiga strategi yaitu :

1. Revitalisasi pemasaran.

2. Reorientasi internal.

Page 111: skripsi akuntansi

3. Reorientasi eksternal.

Dalarn rangka menjalankan strategi pemasaran tersebut, PT. Pos Indonesia (Persero)

memiliki dasar kebijakan pemasaran, yaitu :

β€’ Pemanfaatan Iptek.

β€’ Pengembangan pasar.

β€’ Penggeseran profit pelanggan menjadi segman industri/bisnis.

β€’ Pengembangan layanan nilai tambah.

β€’ Pemindahan pada layanan yang paling profit.

β€’ Pengembangan Sistern Informasi Manajernen.

β€’ Peningkatan kerjasama dengan pihak lain.

β€’ Penyusunan data base.

β€’ Pengembangan jaringan pemasaran

β€’ Pencapaian target pendapatan

4.1.2.2. Program Pemasaran Perusahaan

Dengan mengacu kepada kebijakan dan srategi pemasaran yang telah ditetapkan dalam

usaha mencapai sasaran dan target perusahaan, maka disusun program pemasaran perusahaan

sebagai implementasi strategi.

Page 112: skripsi akuntansi

Adapun program pemasaran yang direncanakan sampai saat ini adalah :

1. Mekanisme dan otomatisasi pengolahan pos.

2. Penggunaan system elektronik dalam jejak lacak kiriman pos dan pelaporan data

produksi.

3. Implementasi pengolahan pos dengan New Zealand Post

4. Evaluasi pilot project pengantar pos wanita di Jakarta untuk pengembangan secara

nasional.

5. Pembenahan sistem pencatatan ( statistik )

6. Review pendekatan pemasaran Poserba, (CPW).

7. Pengembangan kerjasama dengan mitra dalam pembentukan Posarling Plus.

8. Pengembangan kerjasama produk melalui pendekatan β€œConsumer oriented”.

9. Pengembangan Sistem Informasi Pemasaran berbasis teknoiogi.

10. Kerjasama dengan pemda untuk intensifikasi pemungutan PBB

11. Kerjasama dengan PT Telkom dalarn penerimaan setoran pembayaran telepon.

4.1.2.3. Pembebanan Biaya Pemasaran

Dalam menganalisi biaya pemasaran sebaiknya biaya pemasaran terlebih dahulu

digolongkan dalam biaya pemasaran contoh biaya pemasaran langsung operasi dan produksi.

Page 113: skripsi akuntansi

terhadap fungsi pemasaran adalah biaya penyusutan gudang, merupakan biaya pemasaran

langsung terhadap fungsi penyimpanan dan pergudangan. Biaya penyusutan gudang ini dapat

ditelusuri secara langsung(a)-1de fungsi penyimpanan dan pergudangan.

Elemen-elernen biaya pemasaran yang tergolong(a)-1sebagai biaya pemasaran tidak

Page 114: skripsi akuntansi

fungsi pembungkusan dan pengirirnan, biaya bahan pembungkus, biaya pengiriman,

biaya depresiasi kendaraan, biaya operasi kendaraan.

5. Fungsi kredit dan penagihan. Fungsi kredit terdiri dari kegiatan pemantauan

kemampuan keuangan pelanggan dan penagihan piutang dan pelanggan. Biaya fungsi

dan penagihan terdini dan gaji karyawan bagian penagihan, kerugian penghapusan

piutang dan potongan tunai.

6. Fungsi akuntansi pemasaran. Fungsi akuntansi pemasaran terdiri dari kegiatan

pembuatan faktur dan penyelenggaraan terdiri dari kegiatan pembuatan faktur dan

penyelenggaraan catatan akuntansi penjualan. Biaya fungsi pemasaran terdiri dari gaji

karyawan fungsi akuntansi pemasaran dan biaya kantor.

Didalarn penggolongan berdasarkan fungsinya untuk mendapatkan pesanan ( order

getting ) perusahaan melakukan kegiatan advertansi dan prornosi, sedangkan untuk mernenuhi

pesanan ( order filling ) perusahaan melakukan kegiatan pergudangan, penjualan,

pembungkusan dan pengirirnan, pemberian kredit, dan penagihan serta kegiatan akuntansi

pemasaran.

Oleh karena itu pembebanan biaya pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan

berdasarkan penggolongan biaya pemasaran adalah :

1. Biaya tenaga kerja

2. Biaya administrasi dan rumah tangga

3. Biaya pemeliharaan dan perbaikan

4. Biaya penyusutan

5. Biaya amortisasi

Page 115: skripsi akuntansi

Pengendalian dan efisien biaya harus bertujuan menjamin bahwa biaya akhir pemasaran

tidak melebihi anggaran. PT. Pos Indonesia rnelaksanakan anggaran biaya pemasaran dengan

maksud untuk rnencegah penyirnpangan anggaran biaya pemasaran. Penerapan efisiensi biaya

pemasaran pada PT. Pos Indonesia Bandung, dapat diketahui melalui hasil jawaban atas

kuesioner yang disebarkan. Adapun hasil dari jawaban kuesioner efisiensi biaya pemasaran

(Variabel X) dapat dilihat pada tabel 4.1 pada halaman berikut :

Tabel 4.1 Hash Kuesioner (Jawaban)

Efisiensi Biaya Pemasaran (Variabel X)

Responden/

Item

1x 2x 3x 1y 2y 3y 1a 2a 1b 2b

1 4 5 4 5 5 4 3 4 4 4

2 4 4 4 5 5 4 3 2 4 4

3 4 5 4 4 5 3 2 5 4 4

Page 116: skripsi akuntansi
Page 117: skripsi akuntansi

1. Penjualan jasa

Dengan rneningkatnya penjualan jasa, pada umumnya akan mendukung juga dalarn

peningkatan pendapatan.

2. Beban pokok penjualan

Beban pokok penjualan jasa merupakan biaya-biaya yang berkaitan langsung maupun

tidak langsung terhadap seluruh kegiatan perusahaan.

3. Beban pemasaran

Beban pemasaran merupakan biaya yang dikeluarkan bagian pemasaran dalam

usahanya untuk penjualan jasa.

Aktivitas pemasaran yang dilakukan oleh PT. pos Indonesia akan menimbulkan

perolehan pendapatan. Pendapatan yang diperoleh dan kegiatan pemasaran merupakan salah

satu kegiatan yang dapat meningkatkan laba bagi perusahaan.

Seperti yang telah dikemukakan sebelumya bahwa aktivitas pemasaran merupakan

salah satu sumber untuk rnemperoleh pendapatan bagi perusahaan. Oleh sebab itu pendapatan

yang timbul sebagai akibat dan kegiatan pemasaran akan mempengaruhi laba perusahaan secara

keseluruhan.

Suatu pengakuan pendapatan terutama berhubungan dengan pengakuan pendapatan

dalam laporan rugi-laba suatu perusahaan. Jumlah pendapatan yang terjadi dan suatu transaksi

tersebut. Namun kadang kala timbul ketidakpastian dalam menentukan jumlah pendapatan atau

biaya yang berhubungan dengan pendapatan tersebut.

Page 118: skripsi akuntansi

Bila hasil suatu transaksi yang meliputi penjualan jasa dapat diestimasi dengan andal,

pendapatan sehubungan dengan transaksi tersebut harus diakui dengan acuan pada penyelesaian

dan transaksi pada tanggal neraca. Hasil suatu transaksi dapat diestimasi dengan andal bila

seluruh kondisi ini terpenuhi :

1. Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal

2. Besar kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan

diperoleh perusahaan

3. Tingkat penyelsaian dari suatu transaksi pada tanggal neraca dapat diukur dengan

andal

4. Biaya yang terjadi untuk transaksi tersebut dan biaya untuk menyelesaikan transaksi

tersebut dapat diukur dengan andal.

Nilai tukar produk atau jasa perusahaan adalah sebagai ukuran terbaik bagi pendapatan.

Nilai tukar ini menunjukkan ekuivalen kas atau nilai sekarang dan pendiskontoan tagihan uang

yang akhimya akan diterirna dan transaksi pendapatan. Sebagai produk perusahaan

sebagairnana diukur dengan nilai tukar atau ekuivalen kas, masih rnenghadapi masalah untuk

memutuskan saat yang tepat untuk mengukur dan melaporkan pendapatan.

Dalam upayanya mengefisiensikan biaya pemasaran perusahaan bertujuan untuk dapat

meningkatkan perolehan laba di PT. Pos Indonesia laba selalu dipengaruhi oleh berbagai faktor,

baik yang sifatnya mendukung peningkatan laba maupun faktor yang sifatnya justru

menurunkan laba pelaporan pendapatan selama kegiatan produksi berdasarkan atas akuntansi

akrual yang tradisional mengakui pendapatan pada saat dihasilkan jika pada saat yang sama

tagihan (klaim) terhadap pelanggan atau klien meningkat. Prinsip ini umunya berlaku pada

perusahaan jasa. Produk perusahaan terjadi ketika jasa diberikan. Jumlah tagihan biasanya

ditentukan berdasarkan persetujuan atau kontrak sebelumnya, atau seringkali berdasarkan harga

Page 119: skripsi akuntansi

perdagangan yang telah ditetapkan, walaupun klien atau penyewa tidak dituntut rnembayar

sampai suatu tanggal kemudian atau setidak-tidaknya sarmpai sejumlah jasa tertentu diberikan.

Untuk lebih jelasnya kondisi tingkat laba yang terjadi pada PT. Pos Indonesia dapat

diketahui melalui hasil jawaban kuesioner yang disebarkan. Adapun hasilnya dapat dilihat pada

tabel 4.2 pada halaman berikut :

Page 120: skripsi akuntansi

Table 4.2 Hasil Kuesioner (Jawaban)

Perolehan Laba (Variable Y)

Responden/

Item

1x 2x 3x 1y 2y 3y 1a 2a 1b 2b

1 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5

2 4 5 2 5 5 5 4 4 4 5

3 5 4 4 5 5 5 5 5 5 5

4 4 5 2 4 5 4 2 5 5 4

5 4 3 4 3 5 4 2 2 5 4

6 4 4 3 4 4 5 2 4 5 4

7 4 5 4 5 5 4 4 5 4 4

8 5 5 4 5 5 4 4 5 5 4

9 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4

10 4 5 2 5 5 4 3 5 4 4

11 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4

12 4 4 4 5 5 4 3 4 4 4

13 4 4 3 4 5 5 3 4 4 4

14 4 5 2 5 5 4 3 2 4 4

15 3 3 3 4 5 4 4 4 4 4

16 5 4 4 5 5 4 5 5 4 4

17 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4

18 4 4 4 5 5 5 5 5 4 4

19 3 4 3 4 5 4 4 5 4 4

20 5 4 4 5 5 4 4 4 4 4

JUMLAH 83 84 68 93 99 87 76 88 85 83

4

Page 121: skripsi akuntansi
Page 122: skripsi akuntansi

2b 80

JUMLAH 804

Nilai rata-rata (Mean) dari skor perhitungan pada tabel 4.3. adalah:

𝑋 = βˆ‘π‘‹π‘–

𝑛=

804

10= πŸ–πŸŽ, πŸ’

Maka nilai rata-rata (Mean) Variabel X = 80,4

Nilai rata-rata dalam % =80,4

100π‘₯ 100 % = πŸ–πŸŽ, πŸ’ % β‰… πŸ–πŸŽ %

Jika kita bandingkan nilai rata - rata tersebut dengan kriteria yang telah Penulis tetapkan

(dapat dilihat pada Bab III) maka nilai rata-rata Variabel X yaitu 80,4% terletak di antara nilai

68 β€” 83 yang dirancang untuk kriteria ―efisienβ€–, sehingga dapat disimpulkan bahwa efisiensi

biaya pemasaran yang diterapkan pada PT. Pos Indonesia efisien (sekitar 80 %). Hal ini

disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut:

1. Adanya penggolongan dan analisis biaya pemasaran yaitu, perusahaan telah

rnenetapkan pengelompokkan biaya pemasaran; perusahaan telah melakukan analisis-

analisis biaya pemasaran menurut objek, fungsi dan menurut usaha pemasaran; adanya

dokumen yang saling mendukung dalam setiap transaksi pemasaran; anggaran biaya

pemasaran dan realisasainya relatif telah sesuai dengan kebijakan yang berlaku.

2. Telah memenuhi karakteristik biaya pemasaran yaitu, perusahaan telah menetapkan

dengan konsisten metode pemasaran yang digunakan; dalam melakukan kegiatan

pemasaran selalu disesuaikan dengan keadaan aktivitas pasar; terdapat kebijakan dan

standar dalam menentukan biaya pemasaran; telah terdapat pengendalian biaya

pemasaran yang memadai untuk mencapai tingkat laba yang telah ditetapkan.

Page 123: skripsi akuntansi

3. Efisiensi biaya pemasaran yaitu, Perusahaan telah menetapkan target yang ingin

dicapai dengan jelas dalam kegiatan pemasaran; telah adanya penetapan kriteria dan

batas yang berbeda-beda mengenai efisien atau tidaknya biaya pemasaran antara

bagian keuangan, akuntansi, anggaran, dan bagian pemasaran; telah adanya

pelaksanaan peninjauan dan penilaian efisiensi dan efektivitas pemasaran; telah

adanya pelaksanaan audit pemasaran serta pengendalian fungsi-fungsi pemasaran yang

penting dalam kegiatan pemasaran; telah adanya pelaksanaan pengukuran efisiensi

dan efektivitas biaya pemasaran dan berbagai macam biaya pemasaran.

4. Anggaran sebagai alat efisiensi yaitu, dalam perusahaan biaya pemasaran selalu

melalui usulan anggaran; penyusunan anggaran dilakukan oleh organisasi /

departernen perusahaan yang sehat; anggaran dibuat berdasarkan penelitian dan

analisis yang memadai; anggaran mendapat dukungan dan para pelaksana.

4.2.2. Analisis Perolehan Laba

Laba yang terjadi pada PT. Pos Indonesia dapat diketahui melalui hasil kuesioner yang

tersaji pada label 4.2.

Untuk menganalisis mengenai perolehan laba yang ada pada Pos Indonesia (Variabel

Y), maka cara yang dilakukan adalah menggunakan nilai rata-rata (mean) dan skor perhitungan

kuesioner Variabel Y masing-masing responden yang kemudian dibandingkan dengan kriteria

yang telah ditetapkan penulis berdasarkan nilal terendah (10) dan nilai tertinggi (100) seperti

yang telah dikemukakan pada Bab III.

Skor perhitungan masing-masing responden dan kuesioner perolehan laba (Variabel Y)

dapat dilihat pada tabel 4.4.

Page 124: skripsi akuntansi

Tabel 4.4 Skor Perhitungan Kuesioner

Perolehan Laba (Variabel Y)

Responden Nilai Variabel Y

A 83

B 84

C 68

D 93

E 99

F 87

G 76

H 88

I 85

J 86

JUMLAH 846

Page 125: skripsi akuntansi

Nilai rata-rata (Mean) dan skor perhitungan pada tabel 4.4 adalaH :

𝑋 = βˆ‘π‘‹π‘–

𝑛=

846

10= πŸ–πŸ’, πŸ”

Maka nilai rata-rata (mean) Variabel Y = 84,6

Nilai rata-rata dalam % =84,6

100𝑋 100% = 84,6 % β‰… 85 %

Jika kita bandingkan nilai rata-rata tersebut dengan kriteria yang telah penulis tetapkan

(bisa dilihat di Bab III) maka nilai rata-rata Variabel Y yaitu 84,6 terletak di antara nilai 84 β€”

100 yang dirancang untuk kriteria ― sangat meningkat,β€– sehingga dapat disimpulkan bahwa

perolehan laba pada PT Pos Indonesia sangatlah meningkat (sekitar 85%), Hal itu disebabkan

oleh beberapa faktor sebagai berikut:

1. Jenis laba yaitu, perusahaan telah menggolongkan jenis laba yang diperoleh dan

setiap kegiatan dengan jelas; laba digolongkan sesuai dengan ketentuan perusahaan

dan peraturan yang berlaku.

2. Kegunaan laba yaitu, semua komponen perusahaan memandang laba sebagai alat

ukur untuk menilai kinerja perusahaan; semua komponen perusahaan memandang

laba sebagai alat informasi untuk menilal kemampuan perusahaan dalam

menghasilkan kas dan aktiva; perusahaan telah menetapkan laba yang harus

diperoleh sebagai dasar/acuan perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan.

3. Pengukuran laba yaitu, perusahaan telah menetapkan metode pengukuran laba yang

jelas yang dilakukan dengan konsisten; konsistensi pengukuran laba diawasi dan

dievaluasi secara rutin; kegiatan operasi perusahaan khususunya bagian pemasaran

telah berjalan dengan reiatif efektif.

Page 126: skripsi akuntansi

4. Pusat laba yaitu, bagian pemasaran menjadi salah satu pusat laba perusahaan;

pengukuran pusat laba menggunakan tingkat produktivitas kegiatan pemasaran

dalam menghasilkan laba; telah adanya tugas dan wewenang manajer pemasaran

dalam mengendalikan pendapatan dan pusat pertanggungjawaban divisinya; adanya

prioritas utama dalam mengembangkan kegiatan pemasaran; adanya pelaporan dan

tiap bagian yang berhubungan langsung dengan laba.

4.2.3. Analisis Pengaruh Efisiensi Biaya Pemasaran Terhadap Perolehan Laba

Analisis ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisa dan mengevaluasi mengenal

pengaruh efisiensi biaya pemasaran terhadap perolehan laba. Untuk itu perlu dilakukan

pengujian hipotesis yang dikemukakan sebelumnya yaitu ―Apabila efisiensi biaya pemasaran

tercapai maka akan meningkatkan perolehan laba ―. Langkah - langkah untuk menguji hipotesis

yaitu :

1. Penetapan Hipotesis penelitian

Hipotesis penelitian terdiri dari hipotesis nol (Ho) dengan hipotesis Iaternatif (Ha), yang

pada penelitian ini adalah :

Ho : = 0 ( efisiensi biaya pemasaran tidak dapat berpengaruh dalam meningkatkan perolehan

laba)

Ha : β‰  0 ( efisiensi biaya pemasaran dapat berpengaruh dalam meningkatkan perolehan

laba)

2. Penghitungan Nilai Statistik

Page 127: skripsi akuntansi

Penghitungan nilai statistik pada penelitian ini menggunakan analisa korelasi Rank

Spearman dengan rumus:

𝒓𝒔 = 𝟏 βˆ’ πŸ”βˆ‘π’…π’Š

𝟐

π’πŸ‘ βˆ’ 𝒏

Dimana : rs = Koefisien Korelasi Rank Spearman

di= Rank Xi β€” Rank Yi ( selisih ranking)

n = Jumlah responden

Sebelum memakai rumus di atas terlebih dahulu haus ditentukan ranking dan skor

perhitungan kuesioner masing-masing variabel. Skor perhitungan kuesioner masing-masing

variabel dapat dilihat pada Tabel 4.3 dan Tabel 4.4. Sedangkan ranking atas skor perhitungan

kuesioner masing-masing variabel tersaji pada Tabel 4.5

Tabel 4.5 Perhitungan Ranking dan Selisih Ranking

Responden X Y Rank X Rank Y d Di2

1x 87 83 9 3,5 5,5 30,25

2x 80 84 5,5 5 0,5 0,25

3x 70 68 2 1 1 1

1y 83 93 8 9 -1 1

2y 99 99 10 10 0 0

Page 128: skripsi akuntansi

3y 77 87 3 7 -4 16

1a 67 76 1 2 -1 1

2a 80 88 5,5 8 -2,5 6,25

1b 80 85 5,5 6 -0,5 0,25

2b 80 83 5,5 3,3 2 4

JUMlAH 60

Berdasarkan data yang diperlihatkan pada Tabel 4.5 di atas maka dapat kita ketahui

koefisien korelasi Rank Spearman dengan memasukan data-data tersebut ke dalam rumus:

𝒓𝒔 = 𝟏 βˆ’ πŸ”βˆ‘π’…π’Š

𝟐

π’πŸ‘ βˆ’ 𝒏

𝒓𝒔 = 𝟏 βˆ’ πŸ”(πŸ”πŸŽ)

πŸπŸŽπŸ‘ βˆ’ 𝟏𝟎

𝒓𝒔 = 𝟏 βˆ’ πŸ‘πŸ”πŸŽ

πŸ—πŸ—πŸŽ

𝒓𝒔 = 𝟏 βˆ’ 𝟎, πŸ‘πŸ”πŸ‘

𝒓𝒔 = 𝟎, πŸ”πŸ‘πŸ”

Koefisien Korelasi Spearman Rank antara Variabel X dan Variabel Y yang didapat dan

hasil perhitungan di atas adalah 0,636.

Page 129: skripsi akuntansi

Karena dalam penelitian yang telah dilakukan terdapat ranking yang berangka sama,

maka dalam perhitungan rs digunakan faktor koreksi sebagai berikut :

βˆ‘π‘‹2 = 𝑛3 βˆ’ 𝑛

12βˆ’ βˆ‘π‘‡π‘₯

βˆ‘π‘‹2 = 𝑛3 βˆ’ 𝑛

12βˆ’ βˆ‘

𝑑3 βˆ’ 𝑑

12

βˆ‘π‘‹2 = 103 βˆ’ 10

12βˆ’

43 βˆ’ 4

12

βˆ‘π‘‹2 = 1000 βˆ’ 10

12βˆ’

60

12

= 82,5 βˆ’ 60

12

= 82,5 βˆ’ 5 = 77,5

βˆ‘π‘Œ2 = 𝑛3 βˆ’ 𝑛

12βˆ’ βˆ‘π‘‡π‘¦

βˆ‘π‘Œ2 = 𝑛3 βˆ’ 𝑛

12βˆ’ βˆ‘

𝑑3 βˆ’ 𝑑

12

βˆ‘π‘Œ2 = 103 βˆ’ 10

12βˆ’

23 βˆ’ 2

12

βˆ‘π‘‹2 = 1000 βˆ’ 10

12βˆ’

6

12

Page 130: skripsi akuntansi

= 82,5 βˆ’ 0,5 = 82

Sesuai dengan faktor koreksi tersebut di atas, maka rumusan rs dihitung sebagai berikut

:

π‘Ÿπ‘  = βˆ‘π‘‹2 + βˆ‘π‘Œ2 βˆ’ βˆ‘π‘‘π‘–2

2 βˆ‘π‘‹2βˆ‘π‘Œ2

π‘Ÿπ‘  = 77,5 + 82 βˆ’ 60

2 77,5 . (82)

= 99

159,43650773

𝒓𝒔 = 𝟎, πŸ”πŸπŸ’πŸŽπŸ•πŸπŸ–πŸ•πŸ”πŸ”πŸ’πŸ– β‰… 𝟎, πŸ”πŸπŸ’

Untuk melihat seberapa besar Variabel X (Efisiensi Biaya Pemasaran) dapat

berpengaruh terhadap Variabel Y ( Perolehan Laba ) Maka koefisien determinasi dan rs = 0,624

adalah :

KD = rs2 x 100%

= (0,624)2 x 100%

= 0,38946695515 x 100% = 38,946 %

Page 131: skripsi akuntansi

Artinya bahwa Efisiensi biaya pemasaran sangat berpengaruh dalam meningkatkan

perolehan laba sebesar 38,946%.

3. Hasil pengujian

Hasil pengujian dibuat sesuai dengan kriteria pengujian yang telah ditetapkan pada bab

III yaitu dengan membandingkan nilai rs hitung dengan nilai rs tabel pada taraf signifikan Ξ± =

0,05.

Dan penghitungan nilai statistik didapat rs hitung adalah 0,624. Sedangkan rs tabel

dengan taraf nyata / signifikansi (Ξ± = 0,05) untuk n = 10 adalah 0,564 (lihat tabel 3.3.). Ini

berarti bahwa rs hitung ( 0, 624) > rs tabel (0,564), sehingga Hipotesis nol (Ho) ditolak dan

Hipotesis alternatif (Ha) diterima yang berarti ―Apabila efisiensi biaya pemasaran tercapai maka

akan meningkatkan perolehan labaβ€–.

Dan perhitungan di atas , dapat diambil kesimpulan bahwa dengan adanya efisiensi

biaya pemasaran pada PT. Pos Indonesia sangat berpengaruh dalam meningkatkan perolehan

laba sebesar 38,946 % β‰… 39 %.

Besamya pengaruh efisiensi biaya pemasaran terhadap perolehan laba sebesar 39 %, hal

itu membuktikan bahwa selain dadi efisiensi biaya pemasaran, ada faktor faktor lain (61%) yang

juga ikut berpengaruh dalam meningkatkan perolehan laba.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Page 132: skripsi akuntansi

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dari Pengaruh Biaya

Pemasaran terhadap Efektifitas Pencapaian Laba, maka Penulis dapat

mengambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Biaya pemasaran pada PT. Pos Indonesia KAWILPOS V telah

efisien karena perusahaan telah menjalankan kebijkan sesuai

dengan prosedur yang telah ditetapkan serta telah terpenuhinya

indikator penelitian yang dikemukakan oleh Penulis pada Bab III.

2. Pencapaian laba pada PT. Pos Indonesia KAWILPOS V meningkat,

karena telah adanya penetapkan jenis, kegunaan, pengukuran dan

pusat laba.

3. Biaya pemasaran berpengaruh positif terhadap efektivitas

pencapaian laba perusahaan. Hal tersbut dapat dibuktikan dengan

pengujian hipotesis menggunakan koefisien korelasi Rank

Spearman sehingga dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh positif

biaya pemasaran terhadap efektivitas pencapaian laba 0.624.

Dengan menggunakan uji statistik koefisien determinasi, maka

dapat diambil kesimpulan bahwa biaya pemasaran memiliki

pengaruh terhadap efektivitas pencapaian laba sebesar 39%

Sedangkan pengaruh faktor-faktor lain yang tidak terdapat dalam

penelitian ini sebesar 61%.

Dari hasil penelitian tersebut diatas dapat diketahui bahwa ― Biaya

Pemasaran mempunyai pengaruh positif terhadap Efektivitas Pencapaian

Laba.β€–

5.2 Saran

Page 133: skripsi akuntansi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, Peneliti memberikan

saran pada PT. Pos Indonesia KAWILPOS V harus mampu mempertahankan

kinerja perusahaan yang sudah berjalan dengan baik khusunya dalam

kegiatan pemasaran dan harus mampu meningkatkan kinerja perusahaan pada

masa yang akan datang.

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Enda Suhenda

Page 134: skripsi akuntansi

Tempat / Tanggal Lahir : Karawang, 16 Juli 1976

Alamat : Babakan Kedaung RT. 01 RW. 07

Desa Jatimulya, Kecamatan Pedes

Kabupaten Karawang 41353

Agama : Islam

Nama Ayah : Wardi

Nama Ibu : Hj. Suhaeni

Riwayat Pendidikan :

1. SD Negeri Kamurang Tahun 1984 – 1990

2. SMP NEGERI 2 Rengasdengklok Tahun 1990 – 1993

3. SMEA Negeri Karawang Tahun 1993 – 1996

4. Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Pasundan Bandung Tahun 1996 – 2001