SKRIPSI -...
Transcript of SKRIPSI -...
i
PENGARUH PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT DAN
CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PROFITABILITAS PERUSAHAAN
DENGAN KEPEMILIKAN ASING SEBAGAI VARIABEL MODERASI
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Untuk Memenuhi Persyaratan Meraih Gelar Sarjana Akuntansi
Oleh:
Febrian Ramdhani
11140820000066
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
1440 H/2019 M
ii
iii
iv
v
vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS DIRI
1. Nama : Febrian Ramdhani
2. Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 17 Februari 1996
3. Alamat : Jalan Wika No. 11 RT 008 RW 06
Srengseng Sawah Jagakarsa Jakarta 12640
4. Telepon : 081932391376
5. Email : [email protected]
6. Ayah : Sarmo
7. Ibu : Upih Sarwanah
8. Anak ke-, dari : 1 dari 2
II. PENDIDIKAN
1. Tahun 2001-2002 : TK Asah Pra Sekolah
2. Tahun 2002-2006 : SDN Dukuh 04 Pagi Jakarta Timur
3. Tahun 2006-2008 : SDI Al-Hidayah Jakarta
4. Tahun 2008-2011 : SMPN 211 Jakarta
5. Tahun 2011-2014 : SMKN 62 Jakarta
6. Tahun 2014-sekarang : UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
III. PENGALAMAN ORGANISASI
1. Bendahara Paguyuban KSE UIN Jakarta (2015-2016)
2. Bendahara Paguyuban KSE UIN Jakarta (2016-2017)
3. Divisi Advokasi Paguyuban KSE UIN Jakarta (2017-2018)
4. Divisi Sosial Agama HMJ Akuntansi UIN Jakarta (2016)
vii
ABSTRACT
THE IMPACT OF SUSTAINABILITY REPORT DISCLOSURE AND
CORPORATE GOVERNANCE TO COMPANY PROFITABILITY WITH
FOREIGN OWNERSHIP AS A MODERATING VARIABLE
This study aims to find empirical evidence regarding the impact of
Sustainability Report Disclosures, Audit Committee Meetings, and Board of
Directors Meetings on the Profitability of Companies with Foreign Ownership as
Moderating Variables. The sample used in this study is all companies listed on the
Stock Exchange in 2015-2017. The number of companies sampled in this study
amounted to 345 companies. This study uses a purposive sampling method. This
test uses the method of multiple regression analysis using the SPSS 23.0 program.
The results showed that Sustainability Report Disclosures and Audit
Committee Meetings had a significant effect on Company Profitability. While the
Board of Directors Meeting does not affect the Company's Profitability.
Furthermore, the Moderating Foreign Ownership Variable does not moderate
Sustainability Report Disclosures, Audit Committee Meetings, and Board of
Directors Meetings on Company Profitability.
Key Word : Company Profitability, Sustainability Report, Audit Committee, Board
of Directors, Foreign Ownership.
viii
ABSTRAK
PENGARUH PENGUNGKAPAN SUSTAINABILITY REPORT DAN
CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PROFITABILITAS
PERUSAHAAN DENGAN KEPEMILIKAN ASING SEBAGAI VARIABEL
MODERASI
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh
Pengungkapan Sustainability Report, Rapat Komite Audit, dan Rapat Dewan
Direksi terhadap Profitabilitas Perusahaan dengan Kepemilikan Asing sebagai
Variabel Moderasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini merupakan
seluruh perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2015-2017. Jumlah
perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini berjumlah 345 perusahaan.
Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Pengujian ini
menggunakan metode analisis regresi berganda dengan menggunakan program
SPSS 23.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pengungkapan Sustainability Report
dan Rapat Komite Audit berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas
Perusahaan. Sedangkan Rapat Dewan Direksi tidak berpengaruh terhadap
Profitabilitas Perusahaan. Selanjutnya, Variabel Moderasi Kepemilikan Asing
tidak memoderasi Pengungkapan Sustainability Report, Rapat Komite Audit, dan
Rapat Dewan Direksi terhadap Profitabilitas Perusahaan.
Kata Kunci : Profitabilitas Perusahaan, Sustainability Report, Komite Audit,
Dewan Direksi, Kepemilikan Asing.
ix
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum wr. wb.
Segala puji bagi Allah Swt, Tuhan semesta alam yang telah memberikan
karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan sebaik-baiknya. Shalawat serta salam tak lupa tercurah kepada Nabi
Muhammad Saw yang telah membimbing umatnya dari zaman kebodohan menuju
jalan kebenaran seperti masa sekarang ini. Skripsi ini disusun dalam rangka
memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Akuntansi di Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan terima kasih atas bantuan,
bimbingan, dukungan, semangat serta doa, baik langsung maupun tidak langsung
dalam penyelesaian skripsi ini, kepada:
1. Kedua orang tua yang paling saya cintai yaitu Ayahanda Sarmo dan Ibunda
Upih Sarwanah yang selalu memberikan dukungan, semangat, bimbingan,
nasihat, serta perhatian dengan penuh kasih sayang kepada penulis.
2. Adik saya Kenang Prakusya yang senantiasa selalu memberikan semangat
dan motivasi saya untuk menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc. M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
4. Ibu Yusro Rahma, SE. M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktunya dan memberikan pengarahan kepada penulis
sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih atas
semua saran yang telah ibu berikan selama terlaksananya pengerjaan skripsi
ini.
5. Ibu Yessi Fitri, SE, M.Si., Ak., CA selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
6. Seluruh Dosen Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang
telah banyak memberikan ilmu-ilmu kepada penulis.
x
7. Dila Nuraini, yang senantiasa memberikan semangat dan motivasi serta doa
selama penulis menyelesaikan skripsi ini.
8. Sahabat-sahabat Sekawanan dan Kons, (Handiko, Ryan, Abdul, Rizza,
Atinio, Bang Rahman, Bang Ricky, Bang Hugo, Andrian, Ganisa, Nazhif,
Bang Reza, Bang Anong) serta yang lain yang sering mampir ke kantin FEB
gedung lama dan kontrakan ceria, terima kasih atas ilmu-ilmunya yang telah
ditularkan kepada penulis dalam penyelesaikan skripsi ini.
9. Yayasan Karya Salemba Empat, dan Paguyuban KSE UIN Jakarta periode
2015-2018, terima kasih karena bantuan secara material dan non material
yang telah diberikan para donatur sehingga saya dapat terus melanjutkan
perkuliahan hingga sampai penyelesaian skripsi ini.
10. Teman-teman Akuntansi B 2014 yang telah membantu penyelesaian skripsi
ini.
11. Teman-teman Kepanitiaan Galaksi Akuntansi UIN Jakarta 2015 dan 2016.
Terima kasih atas pengalaman kepanitiaannya ketika masa perkuliahan.
12. Pihak-pihak yang telah membantu dalam pembuatan skripsi ini yang tidak
dapat saya sebutkan satu per satu.
Wassalamu’alaikum wr. wb.
Jakarta, 26 Februari 2019
Febrian Ramdhani
xi
DAFTAR ISI
COVER .................................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ..................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ......................................iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ......................................................iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ..............................v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ..............................................................................vi
ABSTRACT ............................................................................................................vii
ABSTRAK ............................................................................................................viii
KATA PENGANTAR ..........................................................................................ix
DAFTAR ISI .........................................................................................................xi
DAFTAR TABEL .................................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................7
C. Tujuan Penelitian ......................................................................................8
D. Manfaat Penelitian ....................................................................................9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur......................................................................................10
1. Teori Stakeholder ...............................................................................10
2. Teori Legitimasi .................................................................................12
xii
3. Profitabilitas Perusahaan ....................................................................13
4. Sustainability Report ..........................................................................16
5. Corporate Governance .......................................................................20
6. Kepemilikan Asing .............................................................................25
B. Hasil Penelitian Terdahulu ........................................................................27
C. Perumusan Hipotesis .................................................................................32
1. Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report terhadap
Profitabilitas Perusahaan ....................................................................32
2. Pengaruh Corporate Governance terhadap Profitabilitas
Perusahaan ..........................................................................................33
3. Pengaruh Kepemilikan Asing dalam memoderasi Pengungkapan
Sustainability Report terhadap Profitabilitas Perusahaan ..................35
4. Pengaruh Kepemilikan Asing dalam memoderasi Corporate
Governance terhadap Profitabilitas Perusahaan .................................37
D. Kerangka Pemikiran ..................................................................................40
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian .........................................................................41
B. Metode Penentuan Sampel ........................................................................41
C. Metode Pengumpulan Data .......................................................................42
D. Metode Analisis Data ................................................................................43
1. Uji Statistik Deskriptif .......................................................................43
2. Uji Asumsi Klasik ..............................................................................43
3. Uji Hipotesis .......................................................................................46
xiii
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian.........................................................51
1. Profitabilitas Perusahaan ....................................................................51
2. Pengungkapan Sustainability Report .................................................52
3. Corporate Governance .......................................................................52
4. Kepemilikan Asing .............................................................................53
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian ..............................................56
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian ..................................................................57
1. Uji Statistik Deskriptif .......................................................................57
2. Uji Asumsi Klasik ..............................................................................60
3. Pengujian Hipotesis ............................................................................67
C. Pembahasan ...............................................................................................74
1. Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report terhadap
Profitabilitas Perusahaan ....................................................................74
2. Pengaruh Corporate Governance terhadap Profitabilitas
Perusahaan ..........................................................................................75
3. Pengaruh Kepemilikan Asing dalam memoderasi Pengungkapan
Sustainability Report terhadap Profitabilitas Perusahaan ..................77
4. Pengaruh Kepemilikan Asing dalam memoderasi Corporate
Governance terhadap Profitabilitas Perusahaan .................................78
BAB V KESIMPULAN
A. Kesimpulan ...............................................................................................80
B. Implikasi ....................................................................................................81
xiv
C. Saran ..........................................................................................................82
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................84
LAMPIRAN ..........................................................................................................89
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu ....................................................................27
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian ....................................................55
Tabel 4.1 Rincian Perolehan Sampel Penelitian ...................................................57
Tabel 4.2 Statistik Deskriptif ................................................................................58
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas dengan Uji Kolmogorov-Smirnov ......................60
Tabel 4.4 Colinearity Statistics .............................................................................63
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi ..........................................................................64
Tabel 4.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi ...........................................................67
Tabel 4.7 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ................................................69
Tabel 4.8 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) .....................................................70
Tabel 4.9 Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t) .....................................................72
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ..........................................................................40
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas dengan Histogram ...........................................61
Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Normal Plot .............................62
Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas dengan Grafik Scatterplot ..................66
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan merupakan tempat untuk melakukan kegiatan produksi
barang maupun jasa yang pada dasarnya tujuan utama dari perusahaan
adalah memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Dari tujuan utama
perusahaan tersebut dapat dikatakan bahwa perusahaan mencoba
memaksimalkan kemakmuran pemegang saham. Kemakmuran pemegang
saham dapat dicapai apabila perusahaan mempunyai kinerja finansial yang
baik. Perusahaan dapat mempunyai kinerja finansial yang baik apabila
mampu meningkatkan produktivitas dan memperoleh dukungan
masyarakat sekitar dalam operasionalnya. Hal ini sesuai dengan teori
legitimasi yang menyatakan bahwa aktivitas perusahaan harus sesuai
dengan ekspektasi masyarakat (Brown dan Deegan, 1999). Upaya yang
dapat dilakukan perusahaan adalah dengan melakukan aktivitas yang
berorientasi lingkungan. Parameter yang dapat digunakan dalam mengukur
aktivitas yang berorientasi lingkungan adalah Corporate Social
Responsibility (CSR).
Menurut ISO 26000 dalam Jalal (2013), Corporate Social
Responsibility (CSR) merupakan tanggung jawab sebuah organisasi
terhadap dampak-dampak dari keputusan dan kegiatan pada masyarakat
dan lingkungan yang diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan
2
etis yang sejalan dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan
masyarakat, mempertimbangkan harapan pemangku kepentingan, sejalan
dengan hukum yang ditetapkan dan norma-norma perilaku internasional,
serta terintegrasi dengan organisasi secara menyeluruh. Menurut Grey et,
al. dalam Ardian dan Rahardja (2010), pengungkapan tanggung jawab
sosial adalah proses pengkomunikasian efek-efek sosial dan lingkungan
atas tindakan-tindakan ekonomi perusahaan pada kelompok-kelompok
tertentu dalam masyarakat secara keseluruhan. Kegiatan tanggung jawab
sosial merupakan suatu kewajiban perusahaan yang telah ditetapkan dalam
UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas.
Seiring dengan adanya perkembangan CSR, perusahaan mulai
menyadari untuk melakukan pengungkapan sebuah laporan yang tidak
hanya berpijak pada kondisi keuangan saja tetapi juga berpijak pada
penyediaan informasi sosial dan lingkungan yang kemudian disebut
Sustainability Report. Sustainability Report ini disusun terpisah dari
laporan keuangan atau laporan tahunan (Kusuma et. al., 2014).
Pengungkapan sustainability report di Indonesia didukung oleh sejumlah
peraturan pemerintah, diantaranya UU No. 23 tahun 1997 mengenai
lingkungan, UU No. 40 Pasal 66 ayat (2), dan Pasal 74 tahun 2007. Pasal
66 ayat (2) bagian c berisi bahwa selain menyampaikan laporan keuangan,
perusahaan juga diwajibkan melaporkan pelaksanaan tanggung jawab
sosial. Sedangkan Pasal 74 berisi tentang kewajiban untuk melaksanakan
tanggung jawab sosial dan lingkungan bagi perusahaan yang kegiatan
3
usahanya berkaitan dengan sumber daya alam. Selain itu, Pernyataan
Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 tentang tanggung jawab atas
laporan keuangan paragraf 9 secara implisit menyarankan untuk
mengungkapkan tanggung jawab akan masalah lingkungan dan sosial
dalam laporan tambahan mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai
tambah (Putri, 2013)
Dari pernyataan di atas dapat memberikan gambaran bahwa
perusahaan juga perlu untuk memperhatikan sisi non keuangan terutama
dari sisi lingkungan dan sosial. Untuk itu, perusahaan harus menyadari
dalam mendorong praktik pengungkapan tanggung jawab sosial serta
memenuhi tuntutan akan penerapan good corporate governance dalam
rangka mencapai tingkat profitabilitas yang diinginkan. Praktik dan
pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan
konsekuensi logis dari implementasi Good Corporate Governance (GCG),
yang prinsipnya antara lain menyatakan bahwa perusahaan perlu
memperhatikan kepentingan para stakeholder, sesuai dengan aturan yang
berlaku dan menjalin kerjasama yang aktif dengan stakeholder demi
kelangsungan perusahaan. Pengaturan dan pengimplementasian GCG
memerlukan komitmen dari seluruh jajaran organisasi, yang dimulai
dengan penetapan kebijakan dasar dan tata tertib yang dianut oleh
manajemen serta penerapan dari kode etik yang ditaati oleh semua pihak
yang terkait. Apabila sistem Corporate Governance dilaksanakan dengan
baik dan dilandasi seutuhnya, maka akan bermanfaat dalam mengatur dan
4
mengendalikan perusahaan. Selain itu, mekanisme dan struktur
Governance perusahaan dapat dijadikan sebagai pendukung terhadap
praktik pengungkapan CSR di Indonesia (Utama dalam Cahyaningsih dan
Martina, 2011)
Keterkaitan antara CSR dan GCG tentunya juga tidak lepas dari
struktur kepemilikan saham suatu perusahaan. Saat ini telah diketahui
banyak perusahaan-perusahaan besar di Indonesia yang menjual sahamnya
kepada investor asing, dan menjadi perusahaan milik asing. Hal tersebut
mengasumsikan pandangan positif bahwa penjualan tersebut akan
meningkatkan kinerja sekaligus dapat menciptakan kompetisi yang lebih
sehat di Indonesia. Total kepemilikan saham di pasar modal di Bursa Efek
Indonesia saat ini didominasi oleh investor asing. Persentase investor asing
dengan investor domestik di Bursa Efek Indonesia (BEI) berbanding 60%
dan 40%. Investor asing cenderung membeli saham dengan tujuan
investasi jangka panjang. Mereka pada umumnya membeli dalam jumlah
besar untuk mendapatkan return yang cukup banyak, sehingga keuntungan
atau return dari investasi di pasar modal sebagian besar dinikmati oleh
investor asing. Walau, jika dilihat dari segi transaksi, investor domestik
masih mendominasi. Investor domestik tercatat melakukan transaksi 60%
lebih banyak dibandingkan investor asing (Ardhan Adhi Candra dalam
Detik Finance, Minggu 16 Oktober 2016. https://finance.detik.com/bursa-
dan-valas/d-3321821/60-kepemilikan-saham-di-bei-dikuasai-investor-
asing).
5
Kepemilikan asing merupakan proporsi saham biasa perusahaan
yang dimiliki oleh perorangan, badan hukum, pemerintah serta bagian-
bagiannya yang berstatus luar negeri. Kepemilikan asing dalam
perusahaan merupakan pihak yang dianggap concern terhadap peningkatan
good corporate governance (Simerly & Li, 2001). Douma et. al. (2003)
menjelaskan bagaimana struktur kepemilikan, yaitu peran berbeda yang
dimainkan oleh investor individu asing dan pemegang saham perusahaan
asing mempengaruhi kinerja perusahaan, dengan menggunakan 3 data
tingkat perusahaan India untuk tahun 2002. Penelitian ini menemukan
perusahaan-perusahaan asing memberikan efek positif pada kinerja
perusahaan.
Perusahaan multinasional dengan kepemilikan asing utamanya
melihat keuntungan legitimasi berasal dari para stakeholder yang dimana
secara tipikal berdasarkan atas home market (pasar tempat beroperasi)
yang dapat memberikan eksistensi yang tinggi dalam jangka panjang.
Pengungkapan tanggung jawab sosial merupakan salah satu media yang
dipilih untuk memperlihatkan kepedulian perusahaan terhadap masyarakat
di sekitarnya. Dengan kata lain, apabila perusahaan memiliki kontrak
dengan foreign stakeholders baik dalam ownership dan trade, maka
perusahaan akan lebih didukung dalam melakukan pengungkapan
tanggung jawab sosial (Machmud dan Djakman, 2008).
Penelitian sebelumnya mengenai variabel-variabel yang terkait
dengan penelitian ini antara lain Wang dan Wu (2014) menyatakan bahwa
6
CSR merupakan salah satu strategi pemasaran untuk meningkatkan
performa perusahaan dan nilai kompetitif. perusahaan cenderung
melaksanakan CSR untuk memperoleh performa perusahaan yang lebih
baik. Ararat et. al. (2016) menyatakan bahwa perusahaan merespon
perubahan tata kelola perusahaan terkait faktor ekonomi yang ada.
Perusahaan-perusahaan yang memiliki nilai indeks Good Corporate
Governance yang tinggi dapat memperkuat tingkat profitabilitas yang
tinggi.
Selanjutnya, Lee et. al. (2016) memberikan pengaruh secara
signifikan positif melalui penelitiannya terkait kepemilikan asing terhadap
profitabilitas, hal ini karena persaingan diantara pemilik asing tersebut
berlangsung dari tahun sebelumnya hingga tahun berikutnya. Penelitian ini
diperkuat oleh Tanimoto dan Suzuki (2005) yang meneliti luas
pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan keuangan pada
perusahaan publik di Jepang, hasil penelitian ini membuktikan bahwa
kepemilikan asing pada perusahaan publik di Jepang menjadi faktor
pendorong terhadap banyaknya pengungkapan tanggung jawab sosial
berdasarkan GRI. Dengan demikian, perusahaan-perusahaan yang
mengungkapkan CSR dengan lebih baik akan berdampak pada
peningkatan kinerja perusahaan.
Kemudian, terdapat hasil yang berbeda dengan penelitian Sari dan
Suaryana (2013) dimana CSR Disclosure berpengaruh positif terhadap
kinerja keuangan perusahaan, namun interaksi antara CSR Disclosure
7
dengan variabel moderasi kepemilikan asing tidak berpengaruh terhadap
kinerja keuangan perusahaan. Hal ini berarti kepemilikan asing tidak
terbukti memoderasi pengaruh CSR Disclosure terhadap kinerja keuangan
perusahaan. Maka dari itu, karena begitu beragamnya hasil penelitian
terdahulu mengenai tingkat Profitabilitas Perusahaan yang dipengaruhi
oleh Pengungkapan Sustainability Report dan Corporate Governance
inilah yang membuat peneliti tertarik untuk menguji kembali penelitian ini
dengan variabel moderasi kepemilikan asing. Oleh karena itu, peneliti
tertarik untuk mengambil judul penelitian “Pengaruh Pengungkapan
Sustainability Report dan Corporate Governance terhadap
Profitabilitas Perusahaan dengan Kepemilikan Asing sebagai Variabel
Moderasi”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah yang
akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Apakah Pengungkapan Sustainability Report berpengaruh terhadap
Profitabilitas Perusahaan?
b. Apakah Corporate Governance berpengaruh terhadap Profitabilitas
Perusahaan?
c. Apakah Kepemilikan Asing memoderasi pengaruh Pengungkapan
Sustainability Report terhadap Profitabilitas Perusahaan?
d. Apakah Kepemilikan Asing memoderasi pengaruh Corporate
Governance terhadap Profitabilitas Perusahaan?
8
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah diatas, penelitian ini bertujuan
untuk menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut:
1. Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report terhadap Profitabilitas
Perusahaan.
2. Pengaruh Corporate Governance terhadap Profitabilitas Perusahan.
3. Pengaruh Kepemilikan Asing dalam memoderasi Pengungkapan
Sustainability Report terhadap Profitabilitas Perusahaan.
4. Pengaruh Kepemilikan Asing dalam memoderasi Corporate
Governance terhadap Profitabilitas Perusahaan.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian yang diharapkan dapat ditemukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagi Akademisi
Penelitian ini bermanfaat sebagai sarana untuk menambah
pengetahuan di bidang keuangan, khususnya mengenai pengaruh
Pengungkapan Sustainability Report dan Corporate Governance
terhadap Profitabilitas Perusahaan dengan Kepemilikan Asing sebagai
variabel moderasi, serta dapat dijadikan bahan bacaan dan referensi
untuk penelitian selanjutnya.
9
2. Bagi Perusahaan
Diharapkan dapat menggunakan informasi dalam penelitian ini
untuk meningkatkan pengungkapan Sustainability Report di masa
yang akan datang yang ditunjang dengan peningkatan Profitabilitas
Perusahaan dan Good Corporate Governance sehingga dapat
digunakan sebagai pengambilan keputusan bisnis.
3. Bagi Investor
Dapat memberikan gambaran mengenai Pengungkapan
Sustainability Report dan Good Corporate Governance perusahaan di
Indonesia sehingga investor dapat menggunakannya sebagai indikasi
perusahaan tersebut memiliki competitive advantage yang lebih.
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Literatur
1. Teori Stakeholder
Freeman dan Friedman memiliki pandangan yang berbeda
mengenai definisi stakeholder. Friedman (1962) menyatakan bahwa
tujuan utama perusahaan adalah memaksimumkan kemakmuran
pemiliknya, sedangkan Freeman (1983) memperluas definisi
stakeholder dengan memasukan konstituen yang lebih banyak,
termasuk kelompok yang tidak menguntungkan (adversial grup)
seperti pihak yang memiliki kepentingan tertentu dan regulator
(Ghozali dan Chariri, 2007). Freeman (1983) juga mengelompokkan
stakeholder menjadi dua yaitu stakeholder primer dan stakeholder
sekunder. Stakeholder primer merupakan stakeholder yang
mempengaruhi dan dipengaruhi secara langsung oleh strategi dari
perusahaan. Kelompok ini berisikan shareholder, pemilik, investor,
karyawan maupun customer. Sedangkan stakeholder sekunder adalah
stakeholder yang mempengaruhi maupun dipengaruhi secara tidak
langsung oleh strategi perusahaan seperti pemerintah, masyarakat
umum, serta lingkungan (Ghozali dan Chariri, 2007).
Dalam kesehariannya perusahaan cenderung aktif untuk
mengutamakan kepentingan dari sebagian kecil stakeholder, yaitu
10
11
kepentingan shareholder sehingga kepentingan dari stakeholder
lainnya terabaikan. Friedman menulis artikel di New York Times
Magazine yang mengklaim tentang perusahaan-perusahaan itu hanya
berpikir bagaimana memperoleh keuntungan sedangkan masalah
lainnya seperti halnya peningkatan kemakmuran masyarakat itu lebih
baik diserahkan kepada pemerintah saja. Hal ini memunculkan
gagasan yang dinamakan stakeholder theory. Stakeholder theory
adalah teori yang menyatakan bahwa perusahaan bukanlah entitas
yang hanya beroperasi untuk kepentingannya sendiri, tetapi juga harus
memberikan manfaat kepada seluruh stakeholder-nya. Dengan
demikian, keberadaan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh
dukungan yang diberikan oleh stakeholder kepada perusahaan tersebut
(Ghozali dan Chariri, 2007).
Stakeholder pada dasarnya dapat mengendalikan atau memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi pemakaian sumber-sumber
ekonomi yang digunakan perusahaan. Oleh karena itu kekuatan
stakeholder ditentukan oleh besar kecilnya kekuatan yang dimiliki
stakeholder atas sumber tersebut (Ghozali dan Chariri, 2007).
Kekuatan tersebut dapat berupa kemampuan untuk membatasi
pemakaian sumber ekonomi yang terbatas, akses terhadap media
berpengaruh, kemampuan untuk mengatur perusahaan, atau
kemampuan untuk mempengaruhi konsumsi atas barang dan jasa yang
dihasilkan perusahaan (Deegan, 2000 dalam Ghozali dan Chariri,
12
2007). Oleh karena itu , ketika stakeholder mengendalikan sumber
ekonomi yang penting bagi perusahaan, maka perusahaan akan
beraksi dengan cara-cara yang memuaskan keinginan stakeholder
(Ullman, 1982 dalam Ghozali dan Chariri, 2007).
2. Teori Legitimasi
Legitimasi masyarakat merupakan faktor strategis bagi
perusahaan dalam rangka mengembangkan perusahaan ke depan. Hal
itu, dapat dijadikan sebagai wahana untuk mengonstruksi strategi
perusahaan, terutama terkait dengan upaya memposisikan diri di
tengah lingkungan masyarakat yang semakin maju (Sari dan Marsono,
2013).
Teori legitimasi berdasarkan pada gagasan perusahaan
beroperasi di dalam masyarakat melalui suatu kontrak sosial,
kemudian perusahaan tersebut akan membuat kesepakatan untuk
melaksanakan berbagai macam tindakan yang diinginkan oleh
masyarakat sebagai balasan atas diterimanya tujuan perusahaan,
kelangsungan hidup perusahaan, dan penghargaan lainnya (Suryono
dan Prastiwi, 2011).
Komunikasi ini dapat dilakukan melalui pengungkapan
informasi-informasi tambahan yang lebih bersifat pendukung dan
kebanyakan bersifat sukarela. Salah satu usaha yang dapat dilakukan
yakni dengan pembuatan Sustainability Report. Laporan ini dapat
13
digunakan oleh perusahaan untuk memperoleh legitimasi. Dengan
demikian, legitimasi merupakan manfaat atau sumber daya potensial
bagi perusahaan untuk mempertahankan hidup (Suryono dan Prastiwi,
2011).
3. Profitabilitas Perusahaan
Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio ini juga memberikan
ukuran tingkat efektivitas manajemen suatu perusahaan. Hal ini di
tunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan dan pendapatan
investasi. Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan
menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada di
laporan keuangan, terutama dilaporan keuangan neraca dan laporan
laba rugi. Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi
tergantung kebutuhan. Tujuannya adalah supaya terlihat
perkembangan perusahaan dalam rentan waktu tertentu, baik
penurunan atau kenaikan, serta mencari penyebab perubahan tersebut
(Kasmir, 2013).
Konsep profitabilitas menggambarkan kinerja fundamental
perusahaan yang ditinjau dari tingkat efisiensi dan efektivitas operasi
perusahaan dalam memperoleh laba. Dimensi-dimensi konsep
profitabilitas dapat menjelaskan kinerja manajemen perusahaan.
Konsep profitabilitas dalam teori keuangan sering digunakan sebagai
14
indikator kinerja fundamental perusahaan. Sesuai dengan
perkembangan model penelitian bidang manajemen keuangan,
umumnya dimensi profitabilitas memiliki hubungan kausalitas
terhadap nilai perusahaan. Hubungan kausalitas ini menunjukkan
bahwa apabila kinerja manajemen perusahaan yang diukur
menggunakan dimensi-dimensi profitabilitas dalam kondisi baik,
maka akan memberikan dampak positif terhadap keputusan investor di
pasar modal untuk menanamkan modalnya dalam bentuk penyertaan
modal, demikian halnya juga akan berdampak pada keputusan kreditor
dalam kaitannya dengan pendanaan perusahaan melalui utang
(Harmono, 2005)
Profitabilitas merupakan suatu indikator kinerja yang dilakukan
manajemen dalam mengelola kekayaan perusahaan yang ditunjukkan
oleh laba yang dihasilkan. Laba tersebut berasal dari penjualan dan
investasi yang dilakukan oleh perusahaan (Sudarmadji dan Sularto,
2007). Hermuningsih (2014) berpendapat bahwa profitabilitas adalah
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan dan
mengukur tingkat efisiensi operasional dan efisiensi dalam
menggunakan harta yang dimilikinya. Profitabilitas menggambarkan
kemampuan perusahaan dalam menggunakan modal yang dimiliki
untuk menghasilkan laba. Laba merupakan ukuran keseluruhan
presentasi perusahaan. Perusahaan yang mampu menghasilkan laba
yang tinggi lebih menarik perhatian para investor. Investor yang
15
tertarik terhadap perusahaan akan melakukan penanaman modal ke
perusahaan, namun sebaliknya apabila perusahaan dianggap memiliki
kemampuan menghasilkan laba yang rendah investor akan menarik
kembali dananya dari perusahaan (Setiani dan Asyik, 2015).
Menurut Fahmi (2013), rasio profitabilitas secara umum terbagi
menjadi 4 jenis rasio, yaitu antara lain:
a. Gross Profit Margin (GPM)
Rasio Gross Profit Margin merupakan margin laba kotor.
Gross Profit Margin memperlihatkan hubungan antara penjualan
dan beban pokok penjualan, mengukur kemampuan sebuah
perusahaan untuk mengendalikan biaya persediaan atau biaya
operasi barang maupun untuk meneruskan kenaikan harga lewat
penjualan kepada pelanggan.
b. Net Profit Margin (NPM)
Rasio Net Profit Margin disebut juga dengan rasio
pendapatan terhadap penjualan. Mengenai profit margin ini,
margin laba bersih dengan laba bersih dibagi dengan penjualan
bersih. Hal ini menunjukkan kestabilan kesatuan untuk
menghasilkan perolehan pada tingkat penjualan khusus. Dengan
memeriksa margin laba dan norma industri sebuah perusahaan
pada tahun-tahun sebelumnya, kita dapat menilai efisiensi operasi
dan strategi penetapan harga serta status persaingan perusahaan
dengan perusahaan lain dalam industri tersebut.
16
c. Return on Asset (ROA)
Return on Total Asset (ROA) dalam beberapa referensi
lainnya rasio ini juga ditulis dengan Return on Investment (ROI).
Rasio ini melihat sejauh mana investasi yang telah ditanamkan
mampu memberikan pengembalian keuntungan sesuai dengan
yang diharapkan. Dan investasi tersebut sebenarnya sama dengan
asset perusahaan yang ditanamkan atau ditempatkan.
d. Return on Equity (ROE)
Rasio Return on Equity (ROE) disebut juga dengan laba
atas ekuitas. Dalam beberapa referensi disebut juga dengan rasio
total asset turnover atau perputaran total aset. Rasio ini mengkaji
sejauh mana suatu perusahaan mempergunakan sumber daya yang
dimiliki untuk mampu memberikan laba atas ekuitas.
4. Sustainability Report
Menurut Agricultural Economic Research Institut (2004) dalam
(Suryono dan Prastiwi, 2011) menyatakan bahwa konsep
sustainability pada awalnya tercipta dari pendekatan ilmu kehutanan.
Istilah ini berarti suatu upaya untuk tidak akan pernah memanen lebih
banyak daripada kemampuan panen hutan pada kondisi normal. Kata
nachhaltigkeit (bahasa Jerman untuk keberlanjutan) berarti upaya
melestarikan sumber daya alam untuk masa depan. Pengertian tersebut
mengartikan bahwa sustainability lebih luas dari konteks lingkungan.
17
Menurut Akbar dalam Idah (2013), keberlanjutan perusahaan
adalah suatu pendekatan bisnis dalam menciptakan nilai pemegang
saham secara jangka panjang dengan menggunakan peluang-peluang
yang ada dan mengelola risiko yang diukur dari segi ekonomi,
lingkungan dan pembangunan sosial. Pemimpin perusahaan
berkelanjutan meningkatkan nilai jangka panjang pemegang saham
dengan cara menyusun strategi dan manajemen mereka untuk
mengusahakan dengan terus menerus pasar potensial bagi
keberlanjutan produk dan jasa sedangkan dalam waktu yang sama
dengan sukses mengurangi biaya dan risiko berkelanjutan.
Menurut Emil Salim dalam Idah (2013), pembangunan
berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat, untuk memenuhi kebutuhan dan aspirasi manusia.
Pembangunan yang dilaksanakan saat ini jangan sampai merusak,
mencemari, dan menghabiskan sumber daya alam yang ada serta
memperhatikan kebutuhan generasi mendatang. Pembangunan
berkelanjutan hakekatnya ditujukan untuk mencari pemerataan
pembangunan antar generasi pada masa kini maupun masa
mendatang. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup dalam Idah
(2013), pembangunan (yang pada dasarnya lebih berorientasi
ekonomi) dapat diukur keberlanjutannya berdasarkan tiga kriteria,
yaitu: (1) Tidak ada pemborosan penggunaan sumber daya alam atau
depletion of naturan resources; (2) Tidak ada polusi dan dampak
18
lingkungan lainnya; (3) Kegiatannya harus dapat meningkatkan
useable resources atau replaceable resource.
Selanjutnya, upaya yang dapat dilakukan perusahaan adalah
dengan melakukan aktivitas yang berorientasi lingkungan. Parameter
yang dapat digunakan dalam mengukur aktivitas yang berorientasi
lingkungan adalah Corporate Social Responsibility (CSR). Menurut
Jalal (2013), Corporate Social Responsibility (CSR) merupakan
tanggung jawab sebuah organisasi terhadap dampak-dampak dari
keputusan dan kegiatan pada masyarakat dan lingkungan yang
diwujudkan dalam bentuk perilaku transparan dan etis yang sejalan
dengan pembangunan berkelanjutan dan kesejahteraan masyarakat,
mempertimbangkan harapan pemangku kepentingan, sejalan dengan
hukum yang ditetapkan dan norma-norma perilaku internasional, serta
terintegrasi dengan organisasi secara menyeluruh. Menurut Grey et,
al. dalam Ardian dan Rahardja (2010), pengungkapan tanggung jawab
sosial adalah proses pengkomunikasian efek-efek sosial dan
lingkungan atas tindakan-tindakan ekonomi perusahaan pada
kelompok-kelompok tertentu dalam masyarakat secara keseluruhan.
Seiring dengan adanya perkembangan CSR, perusahaan mulai
menyadari untuk melakukan pengungkapan sebuah laporan yang tidak
hanya berpijak pada kondisi keuangan saja tetapi juga berpijak pada
penyediaan informasi sosial dan lingkungan yang kemudian disebut
Sustainability Report. Sustainability Report ini disusun terpisah dari
19
laporan keuangan atau laporan tahunan (Kusuma et. al., 2014).
Pengungkapan sustainability report di Indonesia juga didukung oleh
sejumlah peraturan pemerintah, diantaranya UU No. 23 tahun 1997
mengenai lingkungan, UU No. 40 Pasal 66 ayat (2), dan Pasal 74
tahun 2007.
Menurut Global Reporting Initiative (2006), pelaporan
keberlanjutan dapat menjadi platform untuk menyampaikan kinerja
ekonomi, lingkungan, sosial dan tata kelola organisasi, yang
menunjukkan dampak positif dan negatif. Aspek yang dianggap
penting oleh organisasi, terkait dengan harapan dan kepentingan para
pemangku kepentingan, mendukung pelaporan keberlanjutan.
Pemangku kepentingan dapat mencakup mereka yang berinvestasi
pada organisasi serta mereka yang memiliki hubungan lain dengan
organisasi. Pelaporan keberlanjutan membantu organisasi untuk
menetapakan tujuan, mengukur kinerja, dan mengelola perubahan.
Menurut Sari dan Marsono (2013), untuk mendukung adanya
pembangunan berkelanjutan, Sustainability Report digunakan sebagai
salah satu media informasi perusahaan kepada stakeholder internal
maupun eksternal untuk menilai apakah manajemen suatu perusahaan
menjalankan apa yang sudah menjadi tanggung jawabnya. Jadi,
adanya Sustainability Report sebagai pelengkap laporan keuangan
perusahaan sangatlah penting bagi para stakeholder. Sustainability
Report dapat dimanfaatkan untuk menggambarkan dampak ekonomi,
20
sosial, dan lingkungan. Pengungkapan Sustainability Report disusun
sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan oleh GRI.
Penggunaan prinsip tersebut dapat menghasilkan informasi yang
terdapat di dalam Sustainability Report lebih berkualitas.
5. Corporate Governance
Organization Of Economic Co-operation and Development
(1999) mendefinisikan Corporate Governance sebagai suatu sistem
dimana sebuah perusahaan atau entitas bisnis diarahkan dan diawasi.
Sejalan dengan itu, maka struktur dari Corporate Governance
menjelaskan distribusi hak-hak dan tanggung jawab dari masing-
masing pihak yang terlibat dalam sebuah bisnis, yaitu antara lain
dewan komisaris dan direksi, manajer, pemegang saham, serta pihak-
pihak lain yang terkait sebagai stakeholders. Selanjutnya, struktur dari
Corporate Governance juga menjelaskan bagaimana aturan dan
prosedur dalam pengambilan keputusan kebijakan sehingga dengan
melakukan itu semua maka tujuan perusahaan dan pemantauan kinerja
dapat dipertanggungjawabkan.
Menurut Forum for Corporate Governance Indonesia (2001),
Corporate Governance didefinisikan sebagai seperangkat peraturan
yang mengatur hubungan antara pemegang, pengelola perusahaan,
pihak kreditur, pemerintah, karyawan, serta para pemegang
kepentingan internal dan eksternal lainnya yang berkaitan dengan hak-
21
hak dan kewajiban mereka atau dengan kata lain suatu sistem yang
mengendalikan perusahaan.
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, secara umum dapat
disimpulkan bahwa Corporate Governance pada dasarnya merupakan
suatu hal yang berkaitan dengan pengambilan keputusan yang efektif
yang bersumber dari budaya perusahaan, etika, sistem nilai, proses
bisnis, kebijakan dan struktur organisasi yang bertujuan untuk
mendorong pertumbuhan kinerja perusahaan dan menghindari
benturan antar kepentingan, serta untuk mengatur dan mengendalikan
perusahaan (Alijoyo, 2004). Dengan demikian, Corporate
Governance dapat dijadikan sebagai pedoman atau acuan sehingga
proses pelaksanaan kinerja yang ada dalam perusahaan dapat berjalan
efektif dan membuat keseimbangan kepentingan diantara pihak-pihak
yang terkait di dalamnya, tanpa terkecuali hubungan dengan publik
dan masyarakat. Penerapan Good Corporate Governance diyakini
dapat menciptakan kondisi yang kondusif untuk menjalankan
operasional perusahaan dengan baik, efisien, dan menguntungkan.
a. Komite Audit
Ikatan Komite Audit Indonesia (IKAI) dalam Putra (2017)
mendefinisikan komite audit sebagai suatu komite yang bekerja
secara profesional dan independen yang dibentuk oleh dewan
komisaris. Dalam menjalankan tugas dan dan fungsinya komite
audit memiliki tugas dan tanggung jawab antara lain sebagai
22
berikut: (a) Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang
akan dikeluarkan perusahaan seperti laporan keuangan, proyeksi,
dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan
perusahaan; (b) melakukan penelaahan atas ketaatan perusahaan
terhadap peraturan perundang-undangan lainnya yang
berhubungan dengan kegiatan perusahaan; (c) memberikan
rekomendasi kepada dewan komisaris mengenai penunjukan
akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup
penugasan untuk disampaikan kepada rapat umum; (d) melakukan
penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal
dan pelaksanaan tindak lanjut oleh direksi atas temuan auditor
internal.
Konsep Komite Audit pertama kali diperkenalkan oleh New
York Stock Exchange (NYSE) pada tahun 1939. Pada awal tahun
1970, Komisi Sekuritas di Amerika Serikat merekomendasikan
perusahaan yang listing di bursa efek menyusun komite audit
yang terdiri dari non-executive directors dan pada tahun 1979
NYSE menentukan persyaratan bahwa semua anggota komite
audit haruslah dari kalangan independen (Fulop, 2013).
Komite Audit memproses calon auditor eksternal termasuk
imbalan jasanya untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris
bagi perusahaan yang sahamnya tercatat di bursa efek, perusahaan
negara, perusahaan daerah, perusahaan yang menghimpun dan
23
mengelola dana masyarakat, perusahaan yang produk atau jasanya
digunakan oleh masyarakat luas, serta perusahaan yang
mempunyai dampak luas terhadap kelestarian lingkungan, Komite
Audit diketuai oleh Komisaris Independen dan anggotanya dapat
terdiri dari Komisaris dan atau pelaku profesi dari luar
perusahaan. Peran komite audit yang sangat penting ini dapat
mempengaruhi kinerja perusahan secara keseluruhan. Dengan
peningkatan kinerja perusahaan maka diharapkan profitabilitas
perusahaan dapat naik (Rifai, 2009).
b. Dewan Direksi
Menurut Pasal 1 ayat 5 UU Perseroan Terbatas No. 40
tahun 2007 menyatakan yang dimaksud dengan dewan direksi
adalah organ perseroan yang berwenang dan bertanggungjawab
penuh atas pengurusan perseroan untuk kepentingan perseroan,
sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan serta mewakili
perseroan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai dengan
ketentuan anggaran dasar. Berdasarkan code of corporate
governance yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan
Corporate Governance (KNKCG), fungsi pengelolaan
perusahaan yang dilakukan dewan direksi mencakup 5 fungsi,
antara lain:
24
1) Kepengurusan
Dewan direksi harus menyusun visi dan misi serta
program tinggi sumber daya yang dimiliki perusahaan secara
efektif dan efisien. Dewan direksi harus memperhatikan
kepentingan dari berbagai pihak yang berkepentingan.
2) Manajemen Resiko
Dewan direksi harus menyusun dan melaksanakan
sistem manajemen resiko perusahaan yang mencakup seluruh
aspek kegiatan perusahaan.
3) Pengendalian Internal
Dewan direksi harus menyusun dan melaksanakan
sistem pengendalian internal yang efektif dan handal dalam
rangka mengamankan aset dan kinerja perusahaan serta
memenuhi peraturan perundang-undangan.
4) Komunikasi
Dewan direksi harus memastikan kelancaran
komunikasi antra perusahaan dengan berbagai pihak yang
berkepentingan (stakeholders) dengan memperdayakan
sekretaris perusahaan.
5) Tanggungjawab Sosial
Dalam rangka mempertahankan kesinambungan usaha
perusahaan, dewan direksi harus memastikan dipenuhinya
tanggungjawab sosial perusahaan.
25
Dewan direksi dapat berasal dari seseorang yang memiliki
perusahaan tersebut ataupun orang profesional yang ditunjuk oleh
pemilik usaha. Dewan direksi bertindak sebagai aspek sistem
pengendalian dalam suatu perusahaan, memiliki peran ganda
yaitu sebagai monitoring dan pengambil keputusan (Dilling,
2010). Dalam penerapannya, pelaksanaan GCG sangat
bergantung pada fungsi-fungsi dari dewan direksi yang dipercaya
sebagai pihak yang mengurus perusahaan. Direksi sebagai organ
perusahaan bertugas dan bertanggung jawab secara penuh dalam
mengelola perusahaan. Semakin tinggi frekuensi rapat antara
anggota dewan direksi, mengindikasikan peningkatan dalam
mewujudkan Good Corporate Governance (Suryono dan
Prastiwi, 2011).
6. Kepemilikan Asing
Kepemilikan asing merupakan porsi outstanding share yang
dimiliki oleh investor atau pemodal asing (foreign investors) bisa
berupa perusahaan yang dimiliki oleh perorangan, badan hukum,
pemerintah beserta bagian-bagiannya yang berstatus luar negeri
terhadap jumlah seluruh modal saham yang beredar. Perusahaan
dengan kepemilikan asing lebih fokus terhadap segala bentuk
operasional perusahaan, sehingga tujuan memaksimalkan nilai
profitabilitas mampu tercapai (Djuitaningsih, 2011).
26
Jumlah saham asing adalah jumlah persentase saham yang
dimiliki oleh pihak asing pada akhir tahun. Sedangkan jumlah saham
yang beredar adalah total seluruh saham yang diterbitkan oleh
perusahaan tersebut pada akhir tahun. Jumlah kepemilikan asing ini
dapat dilihat di laporan tahunan perusahaan (Putri, 2013).
Kepemilikan asing sering dihubungkan dengan peningkatan kinerja
perusahaan karena dianggap pihak asing memiliki kemampuan yang
lebih atau berbeda dengan pihak lokal. Chibber dan Majumdar (1999)
mengatakan bahwa kepemilikan asing berpengaruh positif terhadap
kinerja perusahaan. Dengan semakin tinggi kepemilikan asing maka
kinerja perusahaan akan juga menjadi tinggi, tidak terkecuali kinerja
keuangan dari perusahaan.
27
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
No Judul Penelitian
(Nama Peneliti) Metode Penelitian Hasil Penelitian
Perbedaan Persamaan
1 Pengaruh Pengungkapan
CSR Terhadap Kinerja
Keuangan Dengan
Kepemilikan Asing
Sebagai Variabel
Moderator
(Sari dan Suaryana,
2013)
Penelitian ini
menggunakan variabel
pengungkapan CSR
sebagai variabel
independen terhadap
kinerja keuangan
Kepemilikan asing
digunakan sebagai
variabel moderasi untuk
mengetahui pengaruh
pengungkapan CSR
terhadap kinerja
keuangan
Hasil pengujian secara parsial membuktikan
hipotesis pertama bahwa pengungkapan CSR
berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan,
sementara hasil pengujian serempak
menunjukkan bahwa interaksi variabel
kepemilikan asing tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap pengungkapan CSR dengan
kinerja keuangan
2
The Effect of Corporate
Governance on Firm
Value and Profitability:
Time-Series Evidence
from Turkey
(Ararat, et. al., 2016)
Penelitian ini tidak
menggunakan variabel
CSR sebagai variabel
independen untuk
mengukurnya
terhadap profitabilitas
Penelitian ini mengukur
bagaimana Corporate
Governance berpengaruh
terhadap Profitabilitas
Penelitian ini dilakukan terhadap praktik
Corporate Governance yang teradaftar selama
2006-2012 di Turki. Ditemukan bahwa
perusahaan yang memiliki nilai tinggi dalam
Indeks Good Corporate Governance memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas
Bersambung pada halaman selanjutnya
28
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Judul Penelitian
(Nama Peneliti)
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Perbedaan Persamaan
3 Impact of CSR
Perception on Brand
Image, Brand Attitude
and Buying Willingness:
A Study of a Global Café
(Wang, 2014)
Penelitian ini hanya
mengukur CSR dan
profitabilitas
Penelitian ini mengukur
bagaimana CSR dapat
mempengaruhi nilai
perusahaan untuk
peningkatan profitabilitas
CSR merupakan salah satu strategi pemasaran
untuk meningkatkan performa perusahaan dan
nilai kompetitif. perusahaan cenderung
melaksanakan CSR untuk memperoleh performa
perusahaan yang lebih baik
4 The Effect of Foreign
Ownership on
Competition in The
Banking Industry: The
Key Role of Financial
Reforms
(Lee, et. al., 2016)
Penelitian ini
menggunakan
kepemilikan asing
sebagai variabel
independen terhadap
profitabilitas
Penelitian ini mengukur
bagaimana kepemilikan
asing berpengaruh
terhadap peningkatan
profitabilitas dalam
kompetisi di dalam
sektor perbankan
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa
kepemilikan asing memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap peningkatan profitabilitas
karena membuat peningkatan persaingan bisnis
dalam sektor perbankan terutama di Asia.
Bersambung pada halaman selanjutnya
29
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Judul Penelitian
(Nama Peneliti)
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Perbedaan Persamaan
5 Corporate Social
Responsibility In Japan:
Analyzing The
Participating Companies
In Global Reporting
Initiative
(Tanimoto dan Suzuki,
2005)
Penelitian ini tidak
mengukur Good
Corporate
Governance dalam
kaitannya terhadap
Profitabilitas
Perusahaan
Penelitian ini mengukur
kepemilikan asing
mendo-rong CSR
Disclosure yang
berdampak pada pening-
katan kinerja perusahaan
Kepemilikan asing pada perusahaan publik di
Jepang menjadi faktor pendorong terhadap
banyaknya pengungkapan tanggung jawab sosial
berdasarkan GRI. Dengan demikian, perusahaan-
perusahaan yang mengungkapkan CSR dengan
lebih baik akan berdampak pada peningkatan
kinerja perusahaan
6 Pengaruh Struktur
Kepemilikan Terhadap
Luas Pengungkapan
Tanggung Jawab Sosial
(CSR Disclosure) Pada
Laporan Tahunan
Perusahaan
(Machmud dan
Djakman, 2008)
Menggunakan
variabel struktur
kepemilikan dengan
proksi kepemilikan
asing, kepemilikan
institusi terhadap luas
pengungkapan
tanggung hawab sosial
(CSR Disclosure)
pada laporan tahunan
perusahaan
Variabel kepemilikan
asing dalam penelitian ini
digunakan sebagai
variabel moderasi untuk
pengaruh Pengungkapan
Sustainability Report dan
Corporate Governance
terhadap Profitabilitas
Perusahaan
Hasil penelitian ini memberikan arti bahwa
investor asing di Indonesia belum
mempertimbangkan kriteria sosial dan
lingkungan, sehingga kebutuhan akan informasi
tanggung jawab sosial belum menjadi bahan
pertimbangan dalam pengambilan keputusan
investasi. Penelitian ini juga menemukan bahwa
kepemilikan institusional tidak mempengaruhi
luas pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan dalam laporan tahunan
Bersambung pada halaman selanjutnya
30
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Judul Penelitian
(Nama Peneliti)
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Perbedaan Persamaan
7 Pengaruh Mekanisme
Good Corporate
Governance Terhadap
Profitabilitas
(Rimardhani, et. al.,
2016)
Penelitian ini belum
menggunakan variabel
moderasi dan tidak
menggunakan variabel
Pengungkapan
Sustainability Report
Penelitian ini mengukur
pengaruh Good
Corporate Governance
terhadap profitabilitas
perusahaan
Berdasarkan hasil pengujian, maka dapat
disimpulkan bahwa kepemilikan institusional,
dewan komisaris independen, dewan direksi, dan
komite audit secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas perusahaan yang
diukur dengan Return On Asset (ROA)
8 Pengaruh Good
Corporate Governance
Terhadap Profitabilitas
Perusahaan Manufaktur
yang Terdaftar di Bursa
Efek Indonesia Periode
2013-2015
(Melanthon, 2016)
Penelitian ini belum
menggunakan variabel
moderasi dan tidak
menggunakan variabel
Pengungkapan
Sustainability Report
Penelitian ini mengukur
pengaruh Good
Corporate Governance
terhadap profitabilitas
perusahaan
Pengaruh dewan direksi, dewan komisaris, dan
komite audit sebagai variabel independen
terhadap Return On Equity (ROE) sebagai
variabel dependen secara simultan menunjukkan
adanya pengaruh positif dan signifikan pada
perusahaan manufaktur sub sektor otomotif yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2013-
2015
Bersambung pada halaman selanjutnya
31
Tabel 2.1 (Lanjutan)
No Judul Penelitian Metode Penelitian Hasil Penelitian
Perbedaan Persamaan
9 Pengaruh Karakteristik
Perusahaan dan
Corporate Governance
Terhadap Praktik
Pengungkapan
Sustainability Report
(Suryono dan Prastiwi,
2011)
Karakteristik
Perusahaan menjadi
variabel independen
dengan proksi-proksi
yang digunakan antara
lain: profitabilitas,
likuiditas, leverage,
aktivitas perusahaan,
serta ukuran
perusahaan
Salah satu karakteristik
perusahaan yaitu
profitabilitas digunakan
sebagai variabel
dependen, serta
Pengungkapan
Sustainability Report dan
Corporate Governance
(CG) digunakan sebagai
variabel independen
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel
kinerja lingkungan berpengaruh terhadap
profitabilitas, sementara hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel kepemilikan asing
dapat memoderasi hubungan antara kinerja
lingkungan terhadap profitabilitas
10 Corporate Governance
dan Karakteristik
Perusahaan dalam
Pengungkapan
Sustainability Report
(Idah, 2013)
Penelitian ini tidak
menggunakan variabel
moderasi kepemilikan
asing dan
menggunakan
karakteristik
perusahaan sebagai
variabel independen
Salah satu karakteristik
perusahaan yaitu
profitabilitas digunakan
sebagai variabel
dependen, serta
Pengungkapan
Sustainability Report dan
Corporate Governance
(CG) digunakan sebagai
variabel independen
Hasil penelitian ini menunjukkan variabel dewan
direksi, governance committee, profitabilitas, dan
ukuran perusahaan berperan positif terhadap
pengungkapan sustainability report. Sementara
itu, variabel dewan komisaris, komite audit,
likuiditas, leverage, dan aktivitas perusahaan
tidak memiliki peran dalam pengungkapan
sustainability report.
Bersambung pada halaman selanjutnya
32
C. Perumusan Hipotesis
1. Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report terhadap
Profitabilitas Perusahaan
Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba sehingga mampu meningkatkan kinerja keuangan
perusahaan. Anggraini (2006), dan Almilia (2007) menemukan bahwa
semakin tinggi tingkat profitabilitas, semakin tinggi pula tingkat
pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Hal ini memberikan
interpretasi bahwa perusahaan dengan profitabilitas yang tinggi dapat
mengatasi biaya-biaya atas pengungkapan tanggung jawab sosial
tersebut.
Menurut Kamil dan Herusetya (2012), tingkat profitabilitas yang
semakin tinggi mencerminkan kemampuas entitas dalam
menghasilkan laba semakin tinggi pula, sehingga entitas mampu untuk
meningkatkan tanggung jawab sosial, serta melakukan pengungkapan
tanggung jawab sosialnya dalam laporan keuangan yang lebih luas.
Oleh karena itu, penelitian ini mengasumsikan bahwa:
H1 : Pengungkapan Sustainability Report memiliki pengaruh
signifikan terhadap Profitabilitas Perusahaan
33
2. Pengaruh Corporate Governance terhadap Profitabilitas
Perusahaan
a. Pengaruh Komite Audit terhadap Profitabilitas Perusahaan
Komite audit merupakan alat yang efektif untuk melakukan
mekanisme pengawasan, sehingga dapat mengurangi biaya agensi
dan meningkatkan kualitas pengungkapan perusahaan. Dalam
pelaksanaan tugasnya, komite audit mempunyai fungsi membantu
dewan komisaris untuk (i) meningkatkan kualitas Laporan
Keuangan, (ii) menciptakan iklim disiplin dan pengendalian yang
dapat mengurangi kesempatan terjadinya penyimpangan dalam
pengelolaan perusahaan, (iii) meningkatkan efektifitas fungsi
internal audit (SPI) maupun eksternal audit, serta (iv)
mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan
Komisaris. Komunikasi yang terjalin antara komisaris, direksi,
auditor internal dan eksternal, merupakan aspek yang penting
dalam menilai keefektifan dari komite audit (Effendi, 2009).
Komite audit merupakan komite yang ditunjuk oleh
perusahaan sebagai penghubung antara dewan direksi dan audit
eksternal, internal auditor serta anggota independen, yang
memiliki tugas untuk memberikan pengawasan auditor,
memastikan manajemen melakukan tindakan korektif yang tepat
terhadap hukum dan regulasi. Berdasarkan keputusan Bapepam
Nomor Kep-24/PM/2004 disebutkan bahwa komite audit
34
mengadakan rapat sekurang-kurangnya sama dengan ketentuan
minimal rapat dewan komisaris yang ditetapkan anggaran dasar
perusahaan. Rapat dilaksanakan untuk melakukan koordinasi agar
efektif dalam menjalankan pengawasan laporan dan pelaksanaan
Corporate Governance perusahaan agar menjadi semakin baik
(Suryono dan Prastiwi, 2011).
Menurut Melanthon (2016), komite audit memiliki
hubungan yang positif terhadap profitabilitas perusahaan. Dan hal
ini tentunya terkait dari setiap adanya peningkatan frekuensi rapat
antara komite audit maka akan diikuti dengan peningkatan pada
profitabilitas. Oleh karena itu, penelitian ini mengasumsikan
bahwa:
H2 : Komite Audit memiliki pengaruh signifikan terhadap
Profitabilitas Perusahaan
b. Pengaruh Dewan Direksi terhadap Profitabilitas Perusahaan
Dewan direksi memiliki peranan yang sangat penting dalam
suatu perusahaan. Pemisahan peran dewan komisaris dengan
dewan direksi membuat dewan direksi memiliki kuasa yang besar
dalam mengelola segala sumber daya yang ada dalam perusahaan.
Dewan direksi bertugas untuk menentukan arah kebijakan dan
strategi sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, baik untuk
jangka pendek maupun jangka panjang.
35
Dewan direksi merupakan pihak dalam suatu entitas
perusahaan sebagai pelaksana operasi dan kepengurusan
perusahaan. Pengangkatan dan pemecatan dewan direksi,
penentuan besar penghasilannya, serta pembagian tugas dan
wewenang setiap anggota dewan direksi dilakukan pada saat
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Semakin tinggi
frekuensi rapat antara anggota dewan direksi, mengindikasikan
semakin seringnya komunikasi dan koordinasi antar anggota
sehingga lebih mempermudah untuk mewujudkan good corporate
governance (Suryono dan Prastiwi, 2011).
Menurut Rimardhani et. al (2016), dewan direksi memiliki
hubungan yang positif terhadap profitabilitas perusahaan. Dan hal
ini tentunya terkait dari setiap adanya peningkatan frekuensi rapat
antara dewan direksi maka akan diikuti dengan peningkatan pada
profitabilitas. Oleh karena itu, penelitian ini mengasumsikan
bahwa:
H3 : Dewan Direksi memiliki pengaruh signifikan terhadap
Profitabilitas Perusahaan
3. Pengaruh Kepemilikan Asing dalam memoderasi Pengungkapan
Sustainability Report terhadap Profitabilitas Perusahaan
Kepemilikan asing sering dihubungkan dengan peningkatan
kinerja perusahaan karena dianggap pihak asing memiliki kemampuan
36
yang lebih atau berbeda dengan pihak lokal. Chibber dan Majumdar
(1999) mengatakan bahwa kepemilikan asing berpengaruh positif
terhadap kinerja perusahaan. Dengan semakin tinggi kepemilikan
asing maka kinerja perusahaan akan menjadi tinggi pula, tidak
terkecuali kinerja keuangan perusahaan.
Penelitian yang dilakukan oleh Sari dan Suaryana (2013)
menunjukkan hasil bahwa kepemilikan asing sebagai variabel
moderasi tidak memperkuat pengaruh pengungkapan CSR terhadap
kinerja keuangan. Namun, dalam penelitian sebelumnya oleh
Tanimoto dan Suzuki (2005) menunjukkan bahwa kepemilikan asing
sebagai variabel moderasi dapat memperkuat pengaruh pengungkapan
CSR terhadap kinerja keuangan. Kepemilikan asing pada perusahaan
publik di Jepang menjadi faktor pendorong terhadap banyaknya
pengungkapan tanggung jawab sosial berdasarkan GRI. Dengan
demikian, perusahaan-perusahaan yang mengungkapkan CSR dengan
lebih baik akan berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan. Oleh
karena itu, penelitian ini mengasumsikan bahwa:
H4 : Kepemilikan Asing dapat memoderasi Pengungkapan
Sustainability Report terhadap Profitabilitas Perusahaan
37
4. Pengaruh Kepemilikan Asing dalam memoderasi Corporate
Governance terhadap Profitabilitas Perusahaan
a. Pengaruh Kepemilikan Asing dalam memoderasi Komite
Audit terhadap Profitabilitas Perusahaan
Tanimoto dan Suzuki (2005) meneliti luas pengungkapan
tanggung jawab sosial dalam laporan keuangan pada perusahaan
publik di Jepang, membuktikan bahwa kepemilikan asing pada
perusahaan publik di Jepang menjadi faktor pendorong terhadap
banyaknya pengungkapan tanggung jawab sosial berdasarkan
GRI yang sangat memiliki kaitan untuk meningkatkan
profitabilitas perusahaan.
Dengan pengungkapan tanggung jawab sosial yang
didorong oleh kepemilikan asing, maka hal ini tak bisa terlepas
pula dari adanya tata kelola perusahaan yang baik atau good
corporate governance. Menurut Melanthon (2016), komite audit
memiliki hubungan yang positif terhadap profitabilitas
perusahaan. Dan hal ini tentunya terkait dari setiap adanya
peningkatan frekuensi rapat antara komite audit maka akan diikuti
dengan peningkatan pada profitabilitas. Oleh karena itu,
penelitian ini mengasumsikan bahwa:
H5 : Kepemilikan Asing dapat memoderasi Komite Audit
terhadap Profitabilitas Perusahaan
38
b. Pengaruh Kepemilikan Asing dalam memoderasi Dewan
Direksi terhadap Profitabilitas Perusahaan
Tanimoto dan Suzuki (2005) meneliti luas pengungkapan
tanggung jawab sosial dalam laporan keuangan pada perusahaan
publik di Jepang, membuktikan bahwa kepemilikan asing pada
perusahaan publik di Jepang menjadi faktor pendorong terhadap
banyaknya pengungkapan tanggung jawab sosial berdasarkan
GRI yang sangat memiliki kaitan untuk meningkatkan
profitabilitas perusahaan.
Dengan pengungkapan tanggung jawab sosial yang
didorong oleh kepemilikan asing, maka hal ini tak bisa terlepas
pula dari adanya tata kelola perusahaan yang baik atau good
corporate governance. Dewan direksi merupakan pihak dalam
suatu entitas perusahaan sebagai pelaksana operasi dan
kepengurusan perusahaan. Semakin tinggi frekuensi rapat antara
anggota dewan direksi, mengindikasikan semakin seringnya
komunikasi dan koordinasi antar anggota sehingga lebih
mempermudah untuk mewujudkan good corporate governance
(Suryono dan Prastiwi, 2011). Menurut Rimardhani et. al (2016),
dewan direksi memiliki hubungan yang positif terhadap
profitabilitas perusahaan. Dan hal ini tentunya terkait dari setiap
adanya peningkatan frekuensi rapat antara dewan direksi maka
39
akan diikuti dengan peningkatan pada profitabilitas. Oleh karena
itu, penelitian ini mengasumsikan bahwa:
H6 : Kepemilikan Asing dapat memoderasi Dewan Direksi
terhadap Profitabilitas Perusahaan
40
D. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
41
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh Pengungkapan
Sustainability Report dan Corporate Governance terhadap Profitabilitas
Perusahaan dengan Kepemilikan Asing sebagai variabel moderasi.
Berdasarkan jenisnya, penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yaitu
menekankan pada pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian
dengan angka dan melakukan analisis data sekunder dengan prosedur
statistik, di mana data yang digunakan berupa angka-angka yang diperoleh
dengan mengakses website Bursa Efek Indonesia.
B. Metode Penentuan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan jasa yang terdaftar
di BEI. Menurut Sekaran (2017) yang dimaksud dengan populasi adalah
keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal dan minat yang ingin
peneliti investigasi. Sedangkan sampel adalah subkelompok atau sebagian
dari populasi. Dengan mempelajari sampel, peneliti akan mampu menarik
kesimpulan yang dapat digeneralisasikan terhadap populasi penelitan.
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang listing di
Bursa Efek Indonesia (BEI). Dilihat dari dimensi waktu yang digunakan,
penelitian ini termasuk ke dalam kelompok data time series dengan
41
42
periode penelitian selama 3 tahun yaitu 2015-2017. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan dalam menentukan sampel adalah purposive
sampling, mengandung arti bahwa sampel yang diambil didasarkan
kriteria. Adapun kriteria yang digunakan dalam memilih sampel adalah:
1. Perusahaan yang terdaftar selama periode penelitian 2015-2017 dan
tidak delisting dalam periode tersebut.
2. Perusahaan yang memiliki data lengkap terkait dengan variabel yang
digunakan selama periode penelitian.
3. Perusahaan yang memenuhi kriteria untuk penelitian.
C. Metode Pengumpulan Data
Sesuai dengan data yang diperlukan yaitu data sekunder, maka
metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan
menggunakan teknik dokumentasi yang berdasarkan laporan keuangan dan
laporan tahunan periode 2015 sampai 2017 yang dipublikasikan oleh BEI
melalui unduhan di internet (www.idx.co.id), mengambil dari artikel,
jurnal, penelitian terdahulu, mempelajari buku-buku pustaka yang
mendukung penelitian terdahulu dan proses penelitian, serta sumber-
sumber lain yang relevan. Data yang diperlukan yaitu terkait dengan
pengungkapan sustainability report; komite audit; dewan direksi; dan
profitabilitas serta kepemilikan saham asing.
43
D. Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis kuantitatif dengan menggunakan bantuan perangkat lunak
Microsoft Excel 2016 dan SPSS (Statistical Package for Social Sciences)
versi 23.0 sebagai alat untuk menguji data. Tujuan dari analisis ini adalah
untuk mendapatkan informasi yang relevan yang terkandung dalam data
tersebut dan menggunakan hasilnya untuk memecahkan suatu masalah.
1. Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu
data yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi, varian,
maksimum, minimum, sum, range, kurtosis, dan skewness
(kemencengan distribusi) (Ghozali, 2016). Penelitian ini hanya
menggambarkan rata-rata (mean), standar deviasi, maksimum,
minimum, dan sum untuk statistik deskriptif. Dengan menggunakan
pengujian statistik berbantuan software Statistical Product and
Service Solution (SPSS) versi 23.0 akan diketahui rata-rata, nilai
maksimum, minimum, dan standar deviasi dari setiap variabel.
2. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi variabel dependen, variabel independen, ataupun
44
keduanya mempunyai distribusi yang normal atau tidak. Salah
satu cara untuk melihat data yang telah memenuhi uji normalitas
adalah dengan menggunakan normal probability plot yang
membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Tujuan dari uji normalitas ini adalah untuk menguji apakah model
regresi memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang
baik adalah bila distribusi erornya normal atau mendekati normal.
(Ghozali, 2016).
1) Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.
2) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak
mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak
memenuhi asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinearitas
Ghozali (2016) menyatakan bahwa uji multikolinearitas
bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya
korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang
baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel
independen. Uji multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai
tolerance dan variance inflation factor (VIF) dari hasil analisis
dengan menggunakan SPSS. Apabila nilai tolerance value lebih
45
tinggi daripada 0,10 atau VIF lebih kecil dari 10 maka dapat
disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas.
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu
(problem auto korelasi). Model regresi yang baik adalah regresi
yang bebas autokorelasi. Uji statistik yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu run test. Jika nilai run test memiliki tingkat
signifikan diatas a > 0,05 berarti tidak terjadi autokorelasi
(Ghozali, 2016).
d. Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah terjadinya ketidaksamaan varians
dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk
menguji ada tidaknya heteroskedastisitas, dalam penelitian ini
digunakan grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen
(ZPRED) dengan residual (SRESID). Uji heteroskedastisitas
digunakan untuk mengetahui apakah pada model regresi
penyimpangan variabel bersifat konstan atau tidak. Uji
heteroskedastisitas juga merupakan salah satu cara untuk
mengetahui apakah model regresi penyimpangan variabel bersifat
konstan atau tidak. Salah satu cara untuk mengetahui adanya
46
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya
pola tertentu pada grafik scatterplot antara variabel dependen
(terikat) dengan residualnya. Apabila grafik yang ditunjukkan
dengan titik-titik tersebut membentuk suatu pola tertentu, maka
telah terjadi heteroskedastisitas dan apabila polanya acak serta
tersebar, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. (Ghozali, 2016)
deteksi adanya heteroskedastisitas dengan melihat kurva
heteroskedastisitas atau diagram pencar (chart), dengan dasar
pemekiran seperti berikut:
1) Jika titik-titik terikat menyebar secara acak membentuk pola
tertentu yang beraturan (bergelombang), melebar kemudian
menyempit maka terjadi heteroskedastisitas.
2) Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar baik
dibawah atau datas 0 ada sumbu Y maka hal ini tidak terjadi
heteroskedastisitas.
3. Uji Hipotesis
a. Pengujian dengan Analisis Regresi Berganda
Penelitian ini akan menggunakan alat analisis regresi
berganda untuk menguji pengaruh antara variabel dependen ke
semua variabel independen. Tujuan analisis regresi berganda ialah
menggunakan nilai-nilai variabel independen yang diketahui
47
untuk meramalkan nilai variabel independen. Persamaan regresi
berganda dirumuskan sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Dimana :
Y = Profitabilitas Perusahaan
a = Konstanta
b = Koefisien Regresi
X1 = Pengungkapan Sustainability Report
X2 = Corporate Governance
e = Error
b. Uji Regresi Moderat (Moderate Regresion Analysis-MRA)
Moderate Regresion Analysis (MRA) merupakan
perhitungan regresi dimana dalam persamaan regresinya
mengandung unsur interaksi (perkalian dua atau lebih variabel
independen) dengan rumus persamaannya sebagai berikut:
Hubungan Kepemilikan Asing dalam memoderasi Pengungkapan
Sustainability Report dan Corporate Governance terhadap
Profitabilitas Perusahaan.
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3Z + b4 (X1Z) + b5(X2Z) + e
Dimana :
Y = Profitabilitas Perusahaan
a = Konstanta
48
b = Koefisien Regresi
X1 = Pengungkapan Sustainability Report
X2 = Corporate Governance
Z = Kepemilikan Asing
X1Z = Variabel perkalian antara Pengungkapan
Sustainability Report dengan Kepemilikan Asing
yang menggambarkan pengaruh variabel moderasi
Kepemilikan Asing terhadap Pengungkapan
Sustainability Report dengan Profitabilitas
Perusahaan.
X2 Z = Variabel perkalian antara Corporate Governance
dengan Kepemilikan Asing yang menggambarkan
pengaruh variabel moderasi Kepemilikan Asing
terhadap Corporate Governance dengan Profitabilitas
Perusahaan.
e = Error
4. Koefisien Determinasi
Menurut Ghozali (2016) menyatakan uji koefisien determinasi
bertujuan untuk melihat seberapa besar kemampuan variabel bebas
menjelaskan variabel terikat yang dilihat melalui adjusted R2.
Adjusted R2 ini digunakan karena variabel bebas dalam penelitian ini
lebih dari dua. Nilainya terletak antara 0 dan 1, jika hasil yang
49
diperoleh > 0,5 maka model yang digunakan dianggap cukup andal
dalam membuat estimasi.
Semakin besar angka adjusted R2 maka semakin baik model yang
digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel bebas terhadap
variabel terikatnya. Jika adjusted R2 semakin kecil, berarti semakin
lemah model tersebut untuk menjelaskan variabilitas dari variabel
terikatnya.
5. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Pengujian ini bertujuan untuk membuktikan apakah variabel-
variabel independen (X) secara simultan (bersama-sama) mempunyai
pengaruh terhadap variabel independen (Y) (Ghozali, 2016). Apabila
Fhitung ˃ Ftabel maka H0 ditolak dan Ha diterima, yang berarti variabel
independen mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel
dependen dengan menggunakan tingkat signifikan sebesar 5%, jika
nilai Fhitung ˃ Ftabel maka secara bersama-sama seluruh variabel
independen mempengaruhi variabel dependen. Selain itu, dapat juga
dengan melihat probabilitas. Jika nilai probabilitas lebih kecil
daripada 0,05 (untuk tingkat signifikansi = 5%), maka variabel
independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel
dependen. Sedangkan jika nilai probabilitas lebih besar daripada 0,05
maka variabel independen secara serentak tidak terpengaruh terhadap
variabel dependen. Hipotesis yang digunakan adalah sebagai berikut:
50
1) H0 : β = 0, Tidak terdapat pengaruh signifikan secara simultan
antara variabel independen terhadap variabel dependen.
2) Ha : β ≠ 0, Terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara
variabel independen terhadap variabel dependen.
6. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh
pengaruh satu variabel individu independen dalam menerangkan
variabel dependen (Ghozali, 2016). Apabila thitung ˃ ttabel maka H0
ditolak dan Ha diterima, yang berarti variabel independen mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen dengan
menggunakan tingkat signifikan sebesar 5%, jika nilai thitung ˃ ttabel
maka secara satu persatu variabel independen mempengaruhi variabel
dependen. Selain itu, dapat juga dengan melihat probabilitas. Jika nilai
probabilitas lebih kecil daripada 0,05 (untuk tingkat signifikansi=
5%), maka variabel independen secara satu persatu berpengaruh
terhadap variabel dependen. Sedangkan jika nilai probabilitas lebih
besar daripada 0,05 maka variabel independen secara satu persatu
tidak terpengaruh terhadap variabel dependen. Hipotesis yang
digunakan adalah sebagai berikut:
1) H0 : β = 0, Tidak terdapat pengaruh signifikan secara parsial
antara variabel independen terhadap variabel dependen.
51
2) Ha : β ≠ 0, Terdapat pengaruh signifikan secara parsial antara
variabel independen terhadap variabel dependen.
Dalam penelitian ini menggunakan uji signifikansi dua arah atau
two tailed test, yaitu suatu uji yang mempunyai dua daerah penolakan
H0 yaitu terletak diujung sebelah kanan dan kiri. Dalam pengujian dua
arah, biasa digunakan untuk tanda sama dengan (=) pada hipotesis nol
dan tanda tidak sama dengan (≠) pada hipotesis alternatif.
E. Operasionalisasi Variabel Penelitian
1. Profitabilitas Perusahaan (Y)
Profitabilitas atau keuntungan perusahaan merupakan hasil dari
kebijaksanaan dan keputusan yang dibuat oleh manajemen.
Profitabilitas dapat diukur melalui rasio profitabilitas yang akan
menunjukan seberapa efektif perusahaan beroperasi sehingga
menghasilkan keuntungan pada perusahaan (Harianto dan Sudomo,
1998). Profitabilitas dalam penelitian ini menggunakan rasio
profitabilitas yang diukur dengan Net Profit Margin supaya
menunjukkan kestabilan kesatuan untuk menghasilkan perolehan pada
tingkat penjualan serta menilai efisiensi operasi dan strategi penetapan
harga dalam persaingan usaha (Rahmayanti, 2017).
Net Profit Margin = Laba Bersih
Penjualan Bersih
52
2. Pengungkapan Sustainability Report (X1)
Salah satu variabel independen yang digunakan dalam penelitian
ini adalah praktik pengungkapan sustainability report (laporan
keberlanjutan) oleh suatu perusahaan. Sustainability report merupakan
laporan yang berisi praktik dalam mengukur dan mengungkapkan
aktivitas sosial dan lingkungan perusahaan, sebagai tanggung jawab
kepada stakeholder internal dan eksternal mengenai kinerja organisasi
dalam mewujudkan tujuan pembangunan berkelanjutan (GRI, 2006).
Variabel ini menggunakan variabel dummy. Pengukuran dilakukan
dengan memberikan nilai 1 untuk perusahaan yang melakukan
pengungkapan sustainability report dan 0 untuk perusahaan yang
tidak melakukan pengungkapan sustainability report (Aniktia dan
Khafid, 2015).
3. Corporate Governance (X2)
a. Komite Audit
Komite yang ditunjuk oleh perusahaan sebagai penghubung
antara dewan direksi dan audit eksternal, internal auditor, serta
anggota independen, yang memiliki tugas untuk memberikan
pengawasan auditor, memastikan manajemen melakukan tindakan
korektif yang tepat terhadap hukum dan regulasi. Komite audit
diproksikan melalui jumlah rapat antara anggota komite audit
53
pada suatu perusahaan selama periode satu tahun untuk mengukur
pelaksanaan corporate governance (Suryono dan Prastiwi, 2011).
b. Dewan Direksi
Dewan direksi merupakan bagian perseroan yang
bertanggung jawab penuh terhadap kepengurusan perseroan untuk
kepentingan dan tujuan perseroan serta mewakili perseroan baik
di dalam maupun di luar pengadilan, sesuai dengan pelaksanaan
corporate governance untuk dewan direksi diukur melalui jumlah
rapat antara anggota dewan direksi yang telah terjadi selama
periode satu tahun. Rapat antara anggota dewan direksi
merefleksikan keefektifan dalam komunikasi dan koordinasi antar
anggota dewan direksi untuk mewujudkan good corporate
governance (Suryono dan Prastiwi, 2011).
4. Kepemilikan Asing (Z)
Kepemilikan asing menjadi variabel moderasi dalam penelitian
ini. Variabel moderasi sendiri didefinisikan sebagai variabel yang
dapat memperkuat atau memperlemah hubungan langsung antara
variabel independen dan variabel dependen. Kepemilikan asing sendiri
diharapkan mempengaruhi hubungan antara pengungkapan
sustainability report dan corporate governance terhadap profitabilitas.
Kepemilikan asing dalam penelitian ini diukur sesuai dengan proporsi
saham biasa yang dimiliki oleh asing, dapat dirumuskan:
54
Kepemilikan Asing = Jumlah saham yang dimiliki asing
Jumlah saham beredar
Jumlah saham asing merupakan jumlah persentase saham yang
dimiliki oleh pihak asing pada akhir tahun. Sedangkan jumlah saham
yang beredar adalah total seluruh saham yang diterbitkan oleh
perusahaan tersebut pada akhir tahun. Jumlah kepemilikan saham
asing ini dapat dilihat di laporan tahunan perusahaan (Putri, 2013).
55
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian
No Variabel Indikator Skala
1 Profitabilitas
(Rahmayanti, 2017)
Net Profit Margin (NPM) =
Laba Bersih
Penjualan Bersih
Rasio
2 Pengungkapan
Sustainability Report
(Aniktia dan Khafid,
2015)
Perusahaan yang mengungkapkan
Sustainability Report = 1,
Perusahaan yang tidak
mengungkapkan Sustainability
Report = 0
Dummy
3 Corporate Governance
a. Komite Audit
(Suryono dan
Prastiwi, 2011)
Jumlah rapat anggota komite audit
selama periode setahun
Nominal
b. Dewan Direksi
(Suryono dan
Prastiwi, 2011)
Jumlah rapat antara direksi selama
periode setahun
Nominal
4 Kepemilikan Asing
(Putri, 2013)
Kepemilikan Saham Asing =
Jumlah Saham yang Dimiliki oleh
Pihak Asing
Jumlah Saham Beredar
Rasio
56
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang
bersumber dari laporan tahunan perusahaan yang listing di Bursa Efek
Indonesia periode tahun 2015 hingga tahun 2017 yang diperoleh melalui
situs resmi Bursa Efek Indonesia pada alamat www.idx.co.id, mengambil
dari artikel, jurnal, penelitian terdahulu, serta sumber-sumber lain yang
relevan. Data yang digunakan yaitu terkait dengan pengungkapan
sustainability report, rapat komite audit, rapat dewan direksi; dan
profitabilitas serta kepemilikan saham asing.
Dalam penelitian ini digunakan metode purposive sampling untuk
menentukan sampel. Penelitian secara purposive sampling
mengindikasikan bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian
merupakan representasi dari populasi yang ada serta sesuai dengan tujuan
penelitian. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode analisis kuantitatif dengan menggunakan bantuan perangkat lunak
Microsoft Excel 2016 dan SPSS (Statistical Package for Social Sciences)
versi 23.0 sebagai alat untuk menguji data. Tujuan dari analisis ini adalah
untuk mendapatkan informasi yang relevan yang terkandung dalam data
tersebut dan menggunakan hasilnya untuk memecahkan suatu masalah.
56
57
Berikut Tabel 4.1 yang menyajikan perolehan sampel berdasarkan kriteria
yang ditentukan sesuai dengan kebutuhan penelitian:
Tabel 4.1
Rincian Perolehan Sampel Penelitian
Kriteria Jumlah
Perusahaan yang terdaftar selama periode
penelitian 2015-2017 dan tidak delisting dalam
periode tersebut
441
Perusahaan yang memiliki data lengkap terkait
dengan variabel yang digunakan selama periode
penelitian
193
Perusahaan yang memenuhi kriteria untuk
penelitian
115
Total Sampel penelitian selama 3 tahun 345
Sumber: Data sekunder yang diolah
Berdasarkan tabel di atas maka dapat dilihat bahwa sampel yang
digunakan dalam penelitian ini berjumlah 345 perusahaan. Sampel tersebut
dipilih karena telah memenuhi kriteria yang ditentukan dan sesuai dengan
kebutuhan analisis penelitian.
B. Hasil Uji Instrumen Penelitian
1. Uji Statistik Deskriptif
Uji statistik deskriptif merupakan metode dimana semua data
yang berhubungan dengan penelitian dikumpulkan dan
dikelompokkan untuk kemudian dianalisis dan diinterpretasikan
secara objektif dengan membandingkan nilai minimum, nilai
maksimum, dan rata-rata dari sampel. Variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu pengungkapan sustainability
58
report, rapat komite audit, rapat dewan direksi; dan profitabilitas serta
kepemilikan saham asing.
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif
Variabel N Minimum Maximum Mean Std.
Deviation
NPM (Y) 345 -0,1344 0,2550 0,063496 0,0710811
PSR (X1) 345 0 1 0,115942 0,3206204
RKA (X2) 345 1 49 7,663768 6,5881759
RDD (X3) 345 3 57 18,828986 12,4303771
KA (Z) 345 0,0005 0,9807 0,409048 0,3017549
Sumber: Output SPSS yang diolah
a. Variabel Dependen
Hasil uji statistik pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa
variabel dependen (y) pada penelitian ini diukur dengan
Profitabilitas melalui jenis perhitungan rasio Net Profit Margin
dengan jumlah sampel (N) 345 memiliki nilai minimum sebesar -
0,1344 yang diperoleh dari Indika Energy Tbk (INDY) pada
tahun 2016, sedangkan nilai maksimum yang diperoleh sebesar
0,2550 dari PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (TLKM)
pada tahun 2017. Nilai rata-rata (mean) dari Net Profit Margin
sebesar 0,063496 dan standar deviasi yang diperoleh 0,0710811.
b. Variabel Independen
Hasil uji statistik pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa
variabel independen (x) pada penelitian ini diukur dengan
Pengungkapan Sustainability Report, Rapat Komite Audit, dan
59
Rapat Dewan Direksi dengan jumlah sampel (N) 345.
Pengungkapan Sustainability Report memiliki nilai minimum
sebesar 0 dan nilai maksimum yang diperoleh sebesar 1 dengan
nilai rata-rata (mean) sebesar 0,115942 dan standar deviasi yang
diperoleh sebesar 0,3206204. Rapat Komite Audit memiliki nilai
minimum sebesar 1 dan nilai maksimum yang diperoleh sebesar
49 dengan nilai rata-rata (mean) sebesar 7,663768 dan standar
deviasi yang diperoleh sebesar 6,5881759. Rapat Dewan Direksi
memiliki nilai minimum sebesar 3 dan nilai maksimum sebesar
57 dengan rata-rata (mean) sebesar 18,828986 dan standar deviasi
yang diperoleh sebesar 12,4303771.
c. Variabel Moderasi
Hasil uji statistik pada Tabel 4.2 menunjukkan bahwa
variabel moderasi (z) pada penelitian ini diukur melalui
Kepemilikan Saham Asing dengan jumlah sampel (N) 345
memiliki nilai minimum sebesar 0,0005 yang diperoleh dari
Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) pada tahun 2017,
sedangkan nilai maksimum yang diperoleh sebesar 0,9807 dari
Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA) pada tahun 2017. Nilai
rata-rata (mean) dari Kepemilikan Saham Asing sebesar 0,409048
dan standar deviasi yang diperoleh 0,3017549.
60
2. Uji Asumsi Klasik
a. Hasil Uji Normalitas
Uji Normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data
terdistribusi normal atau tidak. Hal ini dikarenakan model regresi
yang baik harus memiliki data yang berdistribusi normal. Ada 2
cara untuk mendeteksi normalitas data yaitu dengan analisis uji
statistik dan grafik. Untuk menguji normalitas data dalam
penelitian ini digunakan analisis uji statistik Kolmogorov-
Smirnov (K-S), grafik histogram, serta menggunakan grafik
normal plot. Berikut ini merupakan tabel uji Kolmogorov-
Smirnov (K-S), grafik histogram, dan grafik normal plot yang
disajikan dalam penelitian:
Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas dengan Uji Kolmogorov-Smirnov
Unstandardized
Residual
N 345
Normal Parametersa,b
Mean 0,0000000
Std. Deviation 0,06835370
Most Extreme Differences Absolute 0,038
Positive 0,038
Negative -0,033
Test Statistic 0,038
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,200c,d
Sumber: Output SPSS yang diolah
61
Gambar 4.1
Hasil Uji Normalitas dengan Histogram
Sumber: Output SPSS yang diolah
62
Gambar 4.2
Hasil Uji Normalitas dengan Grafik Normal Plot
Sumber: Output SPSS yang diolah
Berdasarkan Tabel 4.3 Uji Kolmogorov-Smirnov (K-S)
pada Asymp. Sig. (2-tailed) mendapatkan nilai sebesar 0,200 yang
artinya nilai tersebut lebih besar dari nilai signifikansinya yaitu
0,05. Selanjutnya, berdasarkan grafik yang disajikan di atas dapat
dilihat baik grafik histogram maupun grafik normal P-Plot
memberikan pola data yang berdistribusi normal. Pada Gambar
63
4.1 dapat dilihat bahwa residual terdistribusi secara normal dan
berbentuk simestris tidak melenceng ke kanan atau ke kiri.
Selanjutnya pada Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa titik-titik
menyebar dan berhimpit di sekitar garis diagonal.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa data
berdistribusi normal atau konsisten dengan uji grafik histogram
dan grafik normal P-Plot, maka model regresi dapat digunakan
untuk pengujian berikutnya.
b. Hasil Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas dilakukan untuk melihat apakah
terjadi korelasi antara variabel bebas atau satu sama lainnya. Jika
nilai Tolerance > 0,1 dan VIF < 10, maka dapat dikatakan tidak
terjadi multikolinearitas antar variabel bebas. Berikut Tabel 4.4
yang menunjukkan hasil dari uji multikolinearitas:
Tabel 4.4
Colinearity Statistics
Model
Colinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
PSR 0,866 1,155
RKA 0,778 1,285
RDD 0,770 1,298
KA 0,946 1,057
Sumber: Output SPSS yang diolah
64
Berdasarkan hasil uji multikolinearitas di atas dapat dilihat
bahwa variabel bebas dalam penelitian ini tidak saling
berkorelasi, karena memiliki nilai Tolerance > 0,1 dan VIF < 10.
Maka dapat dikatakan tidak terjadi gejala multikolinearitas antar
variabel.
c. Hasil Uji Autokorelasi
Menurut Ghozali (2016), uji autokorelasi bertujuan untuk
menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara
kesalahan pengganggu (problem auto korelasi). Model regresi
yang baik adalah regresi yang bebas autokorelasi. Uji statistik
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu run test. Jika nilai run
test memiliki tingkat signifikan diatas a > 0,05 berarti tidak terjadi
autokorelasi. Berikut Tabel 4.5 yang menunjukkan hasil dari uji
autokorelasi:
Tabel 4.5
Hasil Uji Autokorelasi
Unstandardized
Residual
Test Value -0,00470
Cases < Test Value 172
Cases >= Test Value 173
Total Cases 345
Number of Runs 174
Z 0,054
Asymp. Sig. (2-tailed) 0,957
Sumber: Output SPSS yang diolah
65
Hasil uji autokorelasi dengan run test menunjukkan bahwa
autokorelasi tidak terjadi karena nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yang
diperoleh sebesar 0,957 yang berarti memiliki tingkat signifikansi
di atas > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa data tidak
mengandung gejala autokorelasi.
d. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji apakah
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual
satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Salah satu cara untuk
mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah dengan
melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel dependen
yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Berikut ini adalah
hasil uji heteroskedastisitas dengan menggunakan grafik
scatterplot:
66
Gambar 4.3
Hasil Uji Heteroskedastisitas Menggunakan Grafik Scatterplot
Sumber: Output SPSS yang diolah
Dari Gambar 4.3 uji heteroskedastisitas menggunakan
grafik scatterplot terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak
serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu
Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pada model regresi ini terjadi
heteroskedastisitas, sehingga model regresi ini layak dipakai
untuk pengujian berikutnya.
67
3. Pengujian Hipotesis
a. Pengujian Analisis Regresi Berganda
Penelitian ini menggunakan pengujian analisis regresi
berganda untuk menguji pengaruh antara variabel dependen ke
semua variabel independen. Tujuan analisis regresi berganda ialah
menggunakan nilai-nilai variabel independen yang diketahui
untuk meramalkan nilai variabel independen. Dalam penelitian
ini, pengujian hipotesis dilakukan dengan melakukan uji koefisien
determinasi (R2), uji signifikansi simultan (uji F), dan uji
signifikansi parsial (uji t).
1) Hasil Uji Koefisien Determinasi
Pada penelitian ini, pengujian koefisien determinasi
(R2) dilakukan untuk mengukur variabel independen yaitu
Pengungkapan Sustainability Report, Rapat Komite Audit,
dan Rapat Dewan Direksi dalam menerangkan variabel
dependen Profitabilitas perusahaan yang diukur dengan Net
Profit Margin. Adapun hasil uji koefisien determinasi dapat
dilihat dalam Tabel 4.6 berikut:
Tabel 4.6
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model R R Square
Adjusted
R Square
Std. Error
of the
Estimate
1 0,274 0,075 0,064 0,0687546
Sumber: Output SPSS yang diolah
68
Dari Tabel 4.6 di atas dapat diketahui bahwa nilai
Adjusted R Square adalah sebesar 0,064. Hal ini berarti
bahwa sebesar 6,4% variabel dependen atau Profitabilitas
Perusahaan yang diukur melalui Net Profit Margin
dipengaruhi oleh variabel independen yaitu Pengungkapan
Sustainability Report, Rapat Komite Audit, dan Rapat Dewan
Direksi.
2) Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
Uji signifikansi simultan (uji F) dilakukan untuk
menguji apakah semua variabel independen dalam model
persamaan regresi mempunyai pengaruh secara bersama-
sama atas variabel dependen. Uji signifikansi simultan (uji F)
dilakukan pada tingkat signifikansi 0,05. Apabila nilai
probabilitas F lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan Ha
ditolak, sebaliknya jika nilai probabilitas F lebih kecil dari
0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Berikut ini merupakan
hasil uji signifikansi simultan (uji F):
69
Tabel 4.7
Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F)
ANOVAa
Model
Sum
of
Square Df
Mean
Square F Sig
1 Regression 0,131 4 0,033 6,919 0,000b
Residual 1,607 340 0,005
Total 1,738 344
a. Dependent Variable: NPM
b. Predictors: (Constant), KA, PSR, RDD, RKA
Sumber: Output SPSS yang diolah
Berdasarkan Tabel 4.7 mengenai tabel uji signifikansi
simultan (uji F) atau uji ANOVA dapat diketahui bahwa nilai
F hitung sebesar 6,919 dengan probabilitas 0,000. Maka dari
itu, dikarenakan probabilitas 0,000 lebih kecil dari 0,05 maka
model persamaan regresi ini dapat disimpulkan bahwa semua
variabel independen yaitu Pengungkapan Sustainability
Report, Rapat Komite Audit, dan Rapat Dewan Direksi
berpengaruh secara simultan terhadap Profitabilitas
Perusahaan yang diukur melalui Net Profit Margin.
3) Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Pengujian parsial atau uji t digunakan untuk
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
independen secara individual dalam menerangkan variasi
variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05.
Apabila nilai probabilitas t lebih besar dari 0,05 maka H0
70
diterima dan Ha ditolak, sebaliknya jika nilai probabilitas t
lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Berikut
ini merupakan hasil uji signifikansi parsial (uji t). Hasil uji t
ditunjukkan dalam Tabel 4.8 berikut:
Tabel 4.8
Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 0,029 0,009 3,026 0,003
PSR 0,028 0,012 0,126 2,248 0,025
RKA 0,002 0,001 0,149 2,514 0,012
RDD 0,000 0,000 0,049 0,825 0,410
a. Dependent Variable: NPM
Sumber: Output SPSS yang diolah
Berdasarkan Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa
koefisien model regresi memiliki nilai konstanta sebesar
0,029 dengan nilai thitung positif sebesar 3,026 dan tingkat
signifikansi sebesar 0,003. Konstanta sebesar 0,029
menandakan bahwa jika variabel independen konstan maka
rata-rata Profitabilitas Perusahaan yang diukur melalui Net
Profit Margin adalah sebesar 0,029.
Variabel Pengungkapan Sustainability Report memiliki
thitung positif sebesar 2,248 dengan tingkat signikansi 0,025.
Hal tersebut menunjukkan bahwa tingkat signifikansinya di
bawah 0,05. Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel
Pengungkapan Sustainability Report berpengaruh positif
71
terhadap Profitabilitas Perusahaan yang diukur melalui Net
Profit Margin.
Variabel Rapat Komite Audit memiliki thitung positif
sebesar 2,514 dengan tingkat signikansi 0,012. Hal tersebut
menunjukkan bahwa tingkat signifikansinya di bawah 0,05.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa variabel Rapat Komite
Audit berpengaruh positif terhadap Profitabilitas Perusahaan
yang diukur melalui Net Profit Margin.
Variabel Rapat Dewan Direksi memiliki thitung positif
sebesar 0,825 dengan tingkat signikansi 0,410. Hal tersebut
menunjukkan bahwa tingkat signifikansinya di atas 0,05. Hal
ini dapat disimpulkan bahwa variabel Rapat Dewan Direksi
tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas Perusahaan yang
diukur melalui Net Profit Margin.
b. Pengujian Regresi Moderat (Moderate Regression Analysis –
MRA)
1) Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Pengujian parsial atau uji t digunakan untuk
menunjukkan seberapa jauh variabel moderasi memiliki
pengaruh terhadap satu variabel independen secara individual
dalam menerangkan variasi variabel dependen yang diuji
pada tingkat signifikansi 0,05. Apabila nilai probabilitas t
72
lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak,
sebaliknya jika nilai probabilitas t lebih kecil dari 0,05 maka
H0 ditolak dan Ha diterima. Berikut ini merupakan hasil uji
signifikansi parsial (uji t). Hasil uji t ditunjukkan dalam Tabel
4.9 berikut:
Tabel 4.9
Hasil Uji Signifikansi Parsial (Uji t)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig. B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 0,043 0,013 3,371 0,001
MPSR 0,044 0,035 0,123 1,265 0,207
MRKA 0,002 0,004 0,088 0,658 0,511
MRDD 0,001 0,001 0,121 0,928 0,354
a. Dependent Variable: NPM
Sumber: Output SPSS yang diolah
Berdasarkan Tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa
koefisien model regresi memiliki nilai konstanta sebesar
0,043 dengan nilai thitung positif sebesar 3,371 dan tingkat
signifikansi sebesar 0,001. Konstanta sebesar 0,043
menandakan bahwa jika variabel Kepemilikan Asing dalam
memoderasi variabel independen konstan maka rata-rata
Profitabilitas Perusahaan yang diukur melalui Net Profit
Margin adalah sebesar 0,043.
Variabel Kepemilikan Asing dalam memoderasi
Pengungkapan Sustainability Report memiliki thitung positif
sebesar 1,265 dengan tingkat signikansi 0,207. Hal tersebut
73
menunjukkan bahwa tingkat signifikansinya di atas 0,05. Hal
ini dapat disimpulkan bahwa variabel Kepemilikan Asing
tidak berpengaruh dalam memoderasi Pengungkapan
Sustainability Report terhadap Profitabilitas Perusahaan yang
diukur melalui Net Profit Margin.
Variabel Kepemilikan Asing dalam memoderasi Rapat
Komite Audit memiliki thitung positif sebesar 0,658 dengan
tingkat signikansi 0,511. Hal tersebut menunjukkan bahwa
tingkat signifikansinya di atas 0,05. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa variabel Kepemilikan Asing tidak
berpengaruh dalam memoderasi Rapat Komite Audit
terhadap Profitabilitas Perusahaan yang diukur melalui Net
Profit Margin.
Variabel Kepemilikan Asing dalam memoderasi Rapat
Dewan Direksi memiliki thitung positif sebesar 0,928 dengan
tingkat signikansi 0,354. Hal tersebut menunjukkan bahwa
tingkat signifikansinya di atas 0,05. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa variabel Kepemilikan Asing tidak
berpengaruh dalam memoderasi Rapat Dewan Direksi
terhadap Profitabilitas Perusahaan yang diukur melalui Net
Profit Margin.
74
C. Pembahasan
1. Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report terhadap
Profitabilitas Perusahaan
Dari data pada Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa variabel
Pengungkapan Sustainability Report mempunyai nilai thitung positif
sebesar 2,248 dengan tingkat signikansi 0,025. Hal ini menunjukkan
bahwa hipotesis 1 diterima, dengan demikian terbukti variabel
Pengungkapan Sustainability Report berpengaruh positif terhadap
Profitabilitas Perusahaan yang diukur melalui Net Profit Margin.
Hasil hipotesis ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Anggraini (2006), dan Almillia (2007) yang
menemukan bahwa tingkat profitabilitas yang semakin tinggi
mencerminkan kemampuan entitas dalam menghasilkan laba semakin
tinggi pula, dikarenakan entitas mampu meningkatkan tanggung jawab
sosial, serta melakukan pengungkapan tanggung jawab sosialnya
dalam laporan keuangan yang lebih luas.
Menurut Kamil dan Herusetya (2012), tingkat profitabilitas juga
dipengaruhi oleh citra perusahaan yang dibuktikan melalui luasnya
pengungkapan tanggung jawab sosial, sehingga menghasilkan laba
yang tinggi pula. Sementara itu, menurut Sari dan Suaryana (2013)
dengan melakukan pengungkapan CSR, maka akan meningkatkan
loyalitas konsumen terhadap suatu produk. Loyalitas konsumen inilah
75
yang akan meningkatkan penjualan produk, yang berimbas pada
peningkatan laba perusahaan.
2. Pengaruh Corporate Governance terhadap Profitabilitas
Perusahaan
a. Pengaruh Komite Audit terhadap Profitabilitas Perusahaan
Dari data pada Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa
variabel Rapat Komite Audit mempunyai nilai thitung positif
sebesar 2,514 dengan tingkat signikansi 0,012. Hal ini
menunjukkan bahwa hipotesis 2 diterima, dengan demikian
terbukti variabel Rapat Komite Audit berpengaruh positif
terhadap Profitabilitas Perusahaan yang diukur melalui Net Profit
Margin.
Hasil hipotesis ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Melanthon (2016), dan Rimardhani et. al. (2016)
menemukan bahwa komite audit memiliki hubungan positif
terhadap profitabilitas perusahaan dikarenakan adanya
peningkatan frekuensi rapat antara komite audit maka akan diikuti
dengan peningkatan pada profitabilitas.
Hasil ini pula menunjukkan bahwa jumlah rapat komite
audit dapat menjamin keefektifan kinerja komite audit dalam
melakukan pengawasan terhadap profitabilitas perusahaan.
Pembentukan dari komite audit sendiri dalam suatu perusahaan
76
didasarkan untuk pemenuhan regulasi yang mensyaratkan bahwa
perusahaan harus membentuk komite audit guna pengawasan
terhadap kinerja perusahaan.
b. Pengaruh Dewan Direksi terhadap Profitabilitas Perusahaan
Dari data pada Tabel 4.8 di atas menunjukkan bahwa
variabel Rapat Dewan Direksi mempunyai nilai thitung positif
sebesar 0,825 dengan tingkat signikansi 0,410. Hal ini
menunjukkan bahwa hipotesis 3 ditolak, dengan demikian
terbukti variabel Rapat Dewan Direksi tidak berpengaruh
terhadap Profitabilitas Perusahaan yang diukur melalui Net Profit
Margin.
Hasil hipotesis ini tidak mendukung penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Melanthon (2016), dan Rimardhani et. al.
(2016) menemukan bahwa dewan direksi memiliki hubungan
positif terhadap profitabilitas perusahaan dikarenakan adanya
peningkatan frekuensi rapat antara dewan direksi maka akan
diikuti dengan peningkatan pada profitabilitas.
Namun, tidak berpengaruhnya hasil penelitian ini dapat
dikarenakan standar deviasi pada penelitian ini memiliki nilai
yang cukup jauh terhadap rata-rata Rapat Dewan Direksi dalam
penelitian, atau Rapat Dewan Direksi pada penelitian ini memiliki
penyimpangan yang beragam dari rata-rata Rapat Dewan Direksi.
77
3. Pengaruh Kepemilikan Asing dalam memoderasi Pengungkapan
Sustainability Report terhadap Profitabilitas Perusahaan
Dari data pada Tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa variabel
Kepemilikan Asing dalam memoderasi Pengungkapan Sustainability
Report mempunyai nilai thitung positif sebesar 1,265 dengan tingkat
signikansi 0,207. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis 4 ditolak,
dengan demikian terbukti variabel Kepemilikan Asing tidak
memoderasi Pengungkapan Sustainability Report terhadap
Profitabilitas Perusahaan yang diukur melalui Net Profit Margin.
Hasil hipotesis ini mendukung penelitian sebelumnya yang
dilakukan oleh Sari dan Suaryana (2013) dimana hasil pengujian
interaksi variabel kepemilikan asing tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap pengungkapan CSR dengan kinerja perusahaan,
hal ini disebabkan karena kesadaran pemodal asing di Indonesia untuk
turut serta dalam kegiatan CSR masih kurang dan kehadiran mereka
hanya sebatas untuk mengejar keuntungan dan kurang memperhatikan
kondisi sosial masyarakat di sekitar perusahaan.
Namun, hasil hipotesis ini tidak mendukung penelitian
sebelumnya yang dilakukan oleh Tanimoto dan Suzuki (2005) dimana
kepemilikan asing pada perusahaan publik di Jepang menjadi faktor
pendorong terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial dalam
rangka meningkatkan profitabilitas perusahaan.
78
4. Pengaruh Kepemilikan Asing dalam memoderasi Corporate
Governance terhadap Profitabilitas Perusahaan
a. Pengaruh Kepemilikan Asing dalam memoderasi Komite
Audit terhadap Profitabilitas Perusahaan
Dari data pada Tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa
variabel Kepemilikan Asing dalam memoderasi Rapat Komite
Audit mempunyai nilai thitung positif sebesar 0,658 dengan tingkat
signikansi 0,511. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis 5
ditolak, dengan demikian terbukti variabel Kepemilikan Asing
tidak memoderasi Rapat Komite Audit terhadap Profitabilitas
Perusahaan yang diukur melalui Net Profit Margin.
Hasil hipotesis ini tidak mendukung penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Tanimoto dan Suzuki (2005) dimana
kepemilikan asing pada perusahaan publik di Jepang menjadi
faktor pendorong terhadap pengelolaan internal yang sangat
memiliki kaitan untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Namun hasil ini dapat sejalan dengan teori stakeholder yang
dikemukakan Friedman (1962) dalam Ghozali dan Chariri (2007)
karena perusahaan cenderung mengabaikan kepentingan-
kepentingan sebagian stakeholder untuk mengutamakan
kepentingan dari sebagian kecil stakeholder, yaitu kepentingan
shareholder.
79
b. Pengaruh Kepemilikan Asing dalam memoderasi Dewan
Direksi terhadap Profitabilitas Perusahaan
Dari data pada Tabel 4.9 di atas menunjukkan bahwa
variabel Kepemilikan Asing dalam memoderasi Rapat Komite
Audit mempunyai nilai thitung positif sebesar 0,928 dengan tingkat
signikansi 0,354. Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis 6
ditolak, dengan demikian terbukti variabel Kepemilikan Asing
tidak memoderasi Rapat Dewan Direksi terhadap Profitabilitas
Perusahaan yang diukur melalui Net Profit Margin.
Hasil hipotesis ini tidak mendukung penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Tanimoto dan Suzuki (2005) dimana
kepemilikan asing pada perusahaan publik di Jepang menjadi
faktor pendorong terhadap pengelolaan internal yang sangat
memiliki kaitan untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan.
Namun hasil ini dapat sejalan dengan teori stakeholder yang
dikemukakan Friedman (1962) dalam Ghozali dan Chariri (2007)
karena dalam kesehariannya perusahaan cenderung aktif untuk
mengutamakan kepentingan dari sebagian kecil stakeholder, yaitu
kepentingan shareholder sehingga kepentingan dari stakeholder
lainnya terabaikan.
80
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini meneliti tentang pengaruh Pengungkapan
Sustainability Report dan Corporate Governance yang diukur melalui
Rapat Komite Audit dan Rapat Dewan Direksi terhadap Profitabilitas
Perusahaan yang diukur melalui Net Profit Margin dengan Kepemilikan
Asing sebagai variabel moderasi. Penelitian ini dilakukan pada perusahaan
yang terdaftar di BEI dan tidak delisting selama periode penelitian yaitu
2015-2017. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 345 sampel penelitian
diperoleh hasil sebagai berikut:
1. Variabel Pengungkapan Sustainability Report berpengaruh positif
terhadap Profitabilitas Perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten
dengan penelitian Anggraini (2006), Almilia (2007), dan Kamil dan
Herusetya (2012).
2. Variabel Corporate Governance yang diproksikan melalui Rapat
Komite Audit berpengaruh positif terhadap Profitabilitas Perusahaan.
Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Melanthon (2016),
dan Rimardhani et. al. (2016). Sementara itu, untuk proksi Rapat
Dewan Direksi tidak berpengaruh terhadap Profitabilitas Perusahaan.
Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Melanthon
(2016), dan Rimardhani et. al. (2016).
80
81
3. Variabel Kepemilikan Asing tidak memoderasi Variabel
Pengungkapan Sustainability Report terhadap Profitabilitas
Perusahaan. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Sari dan
Suaryana (2013).
4. Variabel Kepemilikan Asing tidak memoderasi Variabel Corporate
Governance baik yang diproksikan melalui Rapat Komite Audit dan
Rapat Dewan Direksi terhadap Profitabilitas Perusahaan. Hasil
penelitian ini konsisten dengan teori stakeholder yang dikemukakan
Friedman (1962) dalam Ghozali dan Chariri (2007).
B. Implikasi
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada
perbaikan rasio profitabilitas perusahaan, terutama untuk perhitungan rasio
laba penjualan atau Net Profit Margin (NPM). Selain itu, penelitian ini
diharapkan memberikan informasi tambahan mengenai faktor-faktor apa
saja yang dapat mempengaruhi perusahaan dalam peningkatan
profitabilitas perusahaan, dalam hal ini faktor yang mempengaruhinya
antara lain pengungkapan Sustainability Report, dan Corporate
Governance dengan kepemilikan asing sebagai variabel moderasi.
Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, maka
selanjutnya dapat dikemukakan implikasi dari penelitian ini yang mungkin
bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Penelitian ini dapat
dijadikan informasi untuk menambah wawasan pengetahuan di bidang
82
akuntansi keuangan, khususnya untuk rasio profitabilitas perusahaan,
pengungkapan Sustainability Report, Corporate Governance, dan
kepemilikan asing. Penelitian ini juga dapat membantu perusahaan dalam
mempertimbangkan pembuatan Sustainability Report, dan kebijakan
mengenai tata kelola perusahaan yang memiliki indikasi langsung terhadap
profitabilitas perusahaan. Terakhir, penelitian ini dapat pula dijadikan
sebagai pengontrol perilaku perusahaan sehingga memberikan informasi
yang relevan sebagai pemenuhan atas hak-hak yang seharusnya diperoleh
masyarakat luas.
C. Saran
Penelitian mengenai pengaruh Pengungkapan Sustainability Report
dan Corporate Governance terhadap Profitabilitas Perusahaan dengan
Kepemilikan Asing sebagai variabel moderasi di masa yang akan datang
diharapkan mampu memberikan hasil penelitian yang lebih berkualitas
dengan mempertimbangkan saran di bawah ini, antara lain:
1. Penelitian selanjutnya dapat memilih sampel yang lebih beragam
seperti memfokuskan sampel penelitian pada perusahaan-perusahaan
sektor tertentu.
2. Penelitian selanjutnya dapat menambah variabel independen lain
yang dapat dikaitkan dengan penelitian ini seperti, Karakteristik
Perusahaan, Modal Intelektual, Kinerja Lingkungan, ataupun Kinerja
Sosial.
83
3. Penelitian selanjutnya dapat mengubah proksi-proksi pengukuran
yang terdapat pada penelitian ini seperti, profitabilitas diukur melalui
ROA atau ROE, atau Corporate Governance diukur melalui skor
yang dikeluarkan oleh Indeks CGPI.
84
DAFTAR PUSTAKA
Alijoyo, Antonius dan Suharto Zaini. 2004. “Komisaris Independen Penggerak
Praktik GCG di Perusahaan”. Jakarta: PT Indeks Kelompok Gramedia
Almilia, Luciana dan Ikka Retrinasari. 2007. “Analisis Pengaruh Karakteristik
Perusahaan terhadap Kelengkapan Pengungkapan dalam Laporan Tahunan
Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEJ”. Seminar Nasional FE
Universitas Trisakti Jakarta
Anggraini. 2006. “Pengungkapan Informasi Sosial Dan Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Pengungkapan Infromasi Sosial Dalam Laporan Keuangan
Tahunan (Studi Empiris Pada Perusahaan-Perusahaan Yang Terdaftar
Pada Bursa Efek Jakarta”. Simposium Nasional Akuntansi 9, Padang
Aniktia, Ria dan Muhammad Khafid. 2015. “Pengaruh Mekanisme Good
Corporate Governance dan Kinerja Keuangan Terhadap Pengungkapan
Sustainability Report”. Jurnal Universitas Negeri Semarang Vol. 4, No. 3
Ararat, Melsa, Bernard S. Black, dan B. Burcin Yurtoglu. 2016. “The Effect of
Corporate Governance on Firm Value and Profitability: Time-Series
Evidence from Turkey. Emerging Markets Review
Ardian, Hary, dan Surya Rahardja. 2010. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kebijakan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (Studi
Empiris pada seluruh Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2010)”. Jurnal Akuntansi UNDIP Vol. 2 No. 2
Bapepam. 2004. “Surat Edaran Bapepam, No.SE-24/PM/2004”. Tentang Komite
Audit
Brown, N. and Deegan. 1999. “The Public Disclosure of Environmental
Performance Information – A Dual Test of Media Agenda Setting Theory
and Legitimacy Theory”. Accounting and Business Research, Vol. 29, No.
1, pp. 21-41
Cahyaningsih dan V. Y. Martina. 2011. “Pengaruh Mekanisme Corporate.
Governance dan Karakteristik Perusahaan terhadap Pengungkapan.
Tanggung Jawab Sosial”. Jurnal Siasat Bisnis Vol. 15 No.2
Cahyono, Budi. 2011. “Pengaruh Corporate Social Responsibility Terhadap
Kinerja Perusahaan Dengan Kepemilikan Asing Sebagai Variabel
Moderasi”. Jurnal Akuntansi UNDIP
Candra, Ardan Adhi. 2016. “60% Kepemilikan Saham di BEI Dikuasai Investor
Asing”. Diakses dari https://finance.detik.com/bursa-dan-valas/d-
3321821/60-kepemilikan-saham-di-bei-dikuasai-investor-asing pada tanggal
31 Mei 2018 Pukul 00.30 WIB
84
85
Chariri, Anis dan Imam Ghozali. 2007. “Teori Akuntansi”. Semarang : Badan.
Penerbit Universitas Diponegoro
Djuitaningsih, T., dan A. Rahman. 2011. “Pengaruh Kecakapan Manajerial
terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan”. Media Riset Akuntansi Vol. 1.
No. 2: 158-175
Dilling, Petra F.A. 2010. “Sustainability Reporting In A Global Context : What
Are The Characteristics of Corporations That Provide High Quality
Sustainability Reports-An Empirical Analysis”. International Business &
Economics Research Journal. Vol. 9, No. 1. New York Institute of
Technology, Canada
Douma, Sytse, Rejie George, dan Rezaul Kabir. 2003. “Foreign and Domestic
Ownership Business Groups and Firm Performance: Evidence From A
Large Emerging Market”. Tilburg University
Effendi, Muh.Arief. 2009. “The Power of Good Corporate Governance: Teori
dan Implementasi”. Jakarta: Salemba 4
Fahmi, Irham. 2013. “Pengantar Manajemen Keuangan”. Bandung: Alfabet
Forum for Corporate Governance Indonesia (FCGI). 2001. “Corporate
Governance: Tata Kelola Perusahaan”. Edisi Ketiga. Jakarta
Fülöp, M. T. 2013. “Correlation analysis of the audit committee and profitability
indicators”. Annals of the University of Petroşani, Economics, 13(1), 139-
148
Ghozali, Imam. 2016. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 23”.
Semarang : Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro
Global Report Initiative. 2006. “Sustainability Reporting Guideliness”. Version
3.0
Harianto, Farid dan Siswanto Sudomo. 1998. “Perangkat dan Teknik Analisis
Investasi di Pasar Modal di Indonesia”. Jakarta: PT BEJ
Harmono. 2014. “Manajemen Keuangan”. Jakarta: PT Bumi Aksara
Hermuningsih, Sri. 2014. “Pengaruh Profitabilitas, Growth Opportunity, Struktur
Modal terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Publik Di Indonesia”.
Buletin Ekonomi Moneter dan Perbankan, 16 (2), 127-148
Idah. 2013. “Corporate Governance dan Karakteristik Perusahaan Terhadap
Pengungkapan Sustainability Report”. Accounting Analysis Journal 2(3),
Universitas Negeri Semarang
Jalal. 2013. “Pembangunan Berkelanjutan, Tanggung Jawab Sosial (CSR), dan
Penanganan Kemiskinan”. Disampaikan pada Diskusi Publik “Akuntabilitas
Sosial CSR Industri Ekstraktif dan Peranannya Dalam Penanggulangan
Kemiskinan ”. Diselenggarakan oleh PWYP Indonesia bekerjasama dengan
FITRA Jatim, 18 Juli 2013
86
Kamil, Ahmad dan Herusetya, Antonius. 2012. “Pengaruh Karakteristik
Perusahaan terhadap Luas Pengungkapan Kegiatan CSR”. Media Riset
Akuntansi, Vol. 2, No. 1
Kasmir. 2013. “Analisis Laporan Keuangan”. Rajawali Pers : Jakarta.
Komite Nasional Kebijakan Corporate Governance. 2006. “Pedoman Umum
Good Corporate Governance Indonesia”. Diakses dari
www.ecgi.org/codes/documents/indonesia_cg_2006_id.pdf pada tanggal 31
Mei 2018 pukul 01.00 WIB
Kusuma, Dian, Amries Rusli Tanjung, dan Edfan Darlis. 2014. “Pengaruh
Corporate Governance dan Karakteristik Perusahaan Terhadap Luas
Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) di Dalam
Sustainability Report”. JOM FEKON Vol. 1, No. 2, Oktober 2014
Lee, Chien-Chiang, Meng-Fen Hsieh, Shih-Jui Yang. 2016. The Effects of Foreign
Ownership on Competition in The Banking Industry: The Key Role of
Financial Reforms”. Japan and The World Economy
Machmud, Novita dan Chaerul D. Djakman. 2008. “Pengaruh Struktur
Kepemilikan terhadap Luas Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial (CSR
Disclosure) pada Laporan Tahunan Perusahaan: Studi Empiris pada
Perusahaan Publik yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia tahun 2006.
Simposium Nasional Akuntansi XI, Pontianak 22-25 Juli
Majumdar, Sumit K. dan Pradeep Chhibber. 1999. “Capital Structure and.
Performance: Evidence from a Transition Economy on an Aspect of.
Corporate Governance”. Public Choice 98 (3): 287-305
Organization Of Economic Co-operation and Development (OECD).
1999.”OECD principle of. Corporate Governance”. Perancis : OECD
Publication
Putra, Robby Hartono. 2017. “Pengaruh Tata Kelola Perusahaan Terhadap
Kinerja Keuangan Perusahaan”. Jurnal Ilmu dan Riset Akuntansi Vol. 6,
No. 8, Agustus 2017
Putri, Chynthia Dwi. 2013. “Pengaruh Corporate Governance dan Karakteristik
Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sustainability Report (Studi Empiris
Perusahaan yang Terdaftar di BEI)”. Jurnal UNP
Rahmayanti, Dita. 2017. “Pengaruh Net Profit Margin, Ukuran Perusahaan dan
Kepemilikan Manajerial Terhadap Pengungkapan Corporate Social
Responsibility Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang
Konsumsi yang Terdaftar di BEI Periode 2012-2015”. Jurnal Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjungpinang, 2017
Rifai, Badriyah. 2009. “Peran Komisaris Independen dalam Mewujudkan Good
Corporate Governance di Perusahaan Publik”. Jurnal Hukum No. 3 Vol.
16: 396-412
87
Rimardhani, Helfina, R. Rustam Hidayat, dan Dwiatmanto. 2016. “Pengaruh
Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Profitabilitas
Perusahaan”. Jurnal Fakultas Ilmu Admisnistrasi Universitas Brawijaya
Malang
Rumapea, Melanthon. 2016. “Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap
Profitabilitas Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia Periode 2013-2015”. Jurnal Fakultas Ekonomi Program Studi
Akuntansi Universitas Methodist Indonesia
Said, Roshima., Yuserrie Hj Zainuddin, dan Hasnah Haron. 2009. “The
Relationship between Corporate Governance Characteristics in Malaysian
Public Listed Companies”. Social Responsibility Journal.Vol.5, No.2
Sari, Mega Putri Yutia dan Marsono. 2013. “Pengaruh Kinerja Keuangan,
Ukuran Perusahaan Dan Corporate Governance Terhadap Pengungkapan
Sustainability Report”. Journal of Accounting Universitas Diponegoro Vol.
2, No. 3
Sari, Ni Luh Kade Merta dan I Gusti Ngurah Agung Suaryana. 2013. “Pengaruh
Pengungkapan CSR Terhadap Kinerja Keuangan Dengan Kepemilikan
Asing Sebagai Variabel Moderator”. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana 3.2 (2013): 248-257
Sekaran, Uma. 2017. “Research Methods for Business Edisi 6”. Jakarta: Salemba
Empat
Setiani, Frisca Rini, dan Nur Fadjrih Asyik. 2015. “Pengaruh Pertumbuhan Laba
dan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan”. Jurnal
Ilmu dan Riset Akuntansi, Vol. 4, No. 5
Simerly, R. L. & Li Minfang. 2001. “Corporate Social Performance and
Multinationality”. A Longitudinal Study. Diakses dari
https://www.westga.edu/~bquest/2000/corporate.html pada tanggal 22 Juni
2018 pukul 13.00 WIB
Sitorus, Grace Christy Taruli dan Yenni Mangoting. 2014. “Pengaruh
Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Profit
Perusahaan Consumer Goods di Indonesia Tahun 2010-2012”. Jurnal
Akuntansi Pajak Universitas Kristen Petra Vol. 4, No. 1.
Sudarmadji, A. M. & Sularto, L. 2007. “Pengaruh Ukuran Perusahaan,
Profitabilitas,. Leverage, dan Tipe Kepemilikan Perusahaan Terhadap Luas
Voluntary Disclosure”. Laporan Keuangan Tahunan PESAT. Vol.2 : 53-61
Suryono, Hari dan Andri Prastiwi. 2011. “Pengaruh Karakteristik Perusahaan
dan Corporate Covernance (CG) terhadap Praktik Pengungkapan
Sustainability Report (SR) - Studi pada Perusahaan-perusahaan yang Listed
(Go-Public) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2007-2009”. Simposium
Nasional Akuntansi XIV, Aceh
88
Tanimoto, Kanji dan Kenji Suzuki. 2005. “Corporate Social Responsibility In
Japan: Analyzing The Participating Companies In Global Reporting
Initiative”. Working Paper 208, Maret 2005
Wang, Wei-Kang, dan Shwu-Ing Wu. 2014. “Does Corporate Social
Responsibility Influence The Corporate Performance Of The U.S.
Telecommunications Industry?”. Journal of Telecommunications Policy
89
LAMPIRAN
89
90
Tabel Sampel Data Penelitian
No Kode Perusahaan
1 ABDA Asuransi Bina Dana Arta Tbk
2 ABMM ABM Investama Tbk
3 ADRO Adaro Energy Tbk
4 ALKA Alakasa Industrindo Tbk
5 AMFG Asahimas Flat Glass Tbk
6 AMIN PT Ateliers Mecaniques D’Indonesie Tbk
7 ANJT PT Austindo Nusantara Jaya Tbk
8 ASGR Astra Graphia Tbk
9 ASII Astra International Tbk
10 AUTO Astra Otoparts Tbk
11 BATA Sepatu Bata Tbk
12 BBNP Bank Nusantara Parahyangan Tbk
13 BHIT PT MNC Investama Tbk
14 BISI BISI International Tbk
15 BLTZ PT Graha Layar Prima Tbk
16 BPFI Batavia Prosperindo Finance Tbk
17 BRPT Barito Pacific Tbk
18 BTON Betonjaya Manunggal Tbk
19 BUKK Bukaka Teknik Utama Tbk
20 CASS Cardig Aero Services Tbk
21 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk
22 CTTH Citatah Tbk
23 DEWA Darma Henwa Tbk
24 DILD Intiland Development Tbk
25 DPNS Duta Pertiwi Nusantara Tbk
26 DSSA Dian Swastatika Sentosa Tbk
27 DVLA Darya-Varia Laboratoria Tbk
28 ELSA Elnusa Tbk
29 EMTK Elang Mahkota Teknologi Tbk
30 EPMT Enseval Putra Megatrading Tbk
31 ESSA Surya Esa Perkasa Tbk
32 GDST Gunawan Dianjaya Steel Tbk
33 GEMA Gema Grahasarana Tbk
34 GEMS Golden Energy Mines Tbk
35 GJTL Gajah Tunggal Tbk
36 GSMF Equity Development Investment Tbk
37 HERO Hero Supermarket Tbk
38 ICON Island Concepts Indonesia Tbk
39 IMAS Indomobil Sukses Internasional Tbk
40 INAF Indofarma Tbk
41 INCI Intanwijaya Internasional Tbk
42 INCO Vale Indonesia Tbk
91
No Kode Perusahaan
43 INDF Indofood Sukses Makmur Tbk
44 INDR Indorama Synthetics Tbk
45 INDY Indika Energy Tbk
46 INPC Bank Artha Graha Internasional Tbk
47 INPP Indonesian Paradise Property Tbk
48 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk
49 IPOL Indopoly Swakarsa Industry Tbk
50 ISAT Indosat Tbk
51 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk
52 JTPE Jasuindo Tiga Perkasa Tbk
53 KBLI KMI Wire and Cable Tbk
54 KBLM Kabelindo Murni Tbk
55 KIJA Kawasan Industri Jababeka Tbk
56 KINO PT Kino Indonesia Tbk
57 KKGI Resource Alam Indonesia Tbk
58 KLBF Kalbe Farma Tbk
59 LMPI Langgeng Makmur Industri Tbk
60 LMSH Lionmesh Prima Tbk
61 MAIN Malindo Feedmill Tbk
62 MASA Multistrada Arah Sarana Tbk
63 MAYA Bank Mayapada Internasional Tbk
64 MLPL Multipolar Tbk
65 MPMX PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk
66 MREI Maskapai Reasuransi Indonesia Tbk
67 MYOH Samindo Resources Tbk
68 NELY Pelayaran Nelly Dwi Putri Tbk
69 NIKL Pelat Timah Nusantara Tbk
70 NIRO Nirvana Development Tbk
71 OKAS Ancora Indonesia Resources Tbk
72 PANR Panorama Sentrawisata Tbk
73 PBRX Pan Brothers Tbk
74 PNSE Pudjiadi and Sons Tbk
75 POLY Asia Pacific Fibers Tbk
76 PSDN Prasidha Aneka Niaga Tbk
77 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam Tbk
78 PTPP PP (Persero) Tbk
79 PTSN Sat Nusapersada Tbk
80 RAJA Rukun Raharja Tbk
81 RICY Ricky Putra Globalindo Tbk
82 ROTI Nippon Indosari Corpindo Tbk
83 SCCO Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk
84 SDPC Millenium Pharmacon International Tbk
85 SDRA PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk
92
No Kode Perusahaan
86 SGRO Sampoerna Agro Tbk
87 SMCB Holcim Indonesia Tbk
88 SMDM Suryamas Dutamakmur Tbk
89 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk
90 SMMA Sinar Mas Multiartha Tbk
91 SMRA Summarecon Agung Tbk
92 SMSM Selamat Sempurna Tbk
93 SONA Sona Topas Tourism Industry Tbk
94 SPMA Suparma Tbk
95 SRSN Indo Acidatama Tbk
96 TBMS Tembaga Mulia Semanan Tbk
97 TIFA Tifa Finance Tbk
98 TINS Timah (Persero) Tbk
99 TLKM PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk
100 TOBA Toba Bara Sejahtera Tbk
101 TOTL Total Bangun Persada Tbk
102 TOTO Surya Toto Indonesia Tbk
103 TPIA Candra Asri Petrochemical Tbk
104 TPMA Trans Power Marine Tbk
105 TRIM PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk
106 TRIS Trisula International Tbk
107 TURI Tunas Ridean Tbk
108 UNIC Unggul Indah Cahaya Tbk
109 UNIT Nusantara Inti Corpora Tbk
110 UNVR Unilever Indonesia Tbk
111 WICO Wicaksana Overseas International Tbk
112 WIKA Wijaya Karya Tbk
113 WOMF Wahana Otomitra Multiartha Tbk
114 WSKT Waskita Karya (Persero) Tbk
115 WTON Wijaya Karya Beton Tbk
Sumber: Data sekunder yang diolah
93
Tabulasi Data Sampel Penelitian
NO KODE TAHUN NPM PSR RKA RDD KA MPSR MRKA MRDD
1 ABDA 2015 0,1948 0 12 15 0,8101 0,0000 9,7212 12,1515
2 ABMM 2015 -0,0692 0 10 48 0,7528 0,0000 7,5280 36,1344
3 ADRO 2015 0,0562 0 25 8 0,2484 0,0000 6,2100 1,9872
4 ALKA 2015 -0,0016 0 4 12 0,7887 0,0000 3,1548 9,4644
5 AMFG 2015 0,0931 0 15 12 0,4386 0,0000 6,5790 5,2632
6 AMIN 2015 0,0979 0 1 6 0,7300 0,0000 0,7300 4,3800
7 ANJT 2015 -0,0667 0 4 38 0,0119 0,0000 0,0476 0,4522
8 ASGR 2015 0,1000 0 18 46 0,1547 0,0000 2,7846 7,1162
9 ASII 2015 0,0850 1 9 34 0,9316 0,9316 8,3844 31,6744
10 AUTO 2015 0,0275 0 6 32 0,1416 0,0000 0,8496 4,5312
11 BATA 2015 0,1259 0 6 4 0,9615 0,0000 5,7690 3,8460
12 BBNP 2015 0,1494 0 8 13 0,7550 0,0000 6,0400 9,8150
13 BHIT 2015 -0,0443 0 4 12 0,5525 0,0000 2,2100 6,6300
14 BISI 2015 0,1836 0 6 15 0,6041 0,0000 3,6246 9,0615
15 BLTZ 2015 -0,0900 0 4 12 0,2951 0,0000 1,1804 3,5412
16 BPFI 2015 0,1670 0 4 12 0,6476 0,0000 2,5904 7,7712
17 BRPT 2015 0,0036 0 4 33 0,8192 0,0000 3,2768 27,0336
18 BTON 2015 0,0934 0 5 12 0,7987 0,0000 3,9935 9,5844
19 BUKK 2015 0,0492 0 4 40 0,4724 0,0000 1,8896 18,8960
20 CASS 2015 0,1799 0 6 8 0,4165 0,0000 2,4990 3,3320
21 CPIN 2015 0,0612 0 33 15 0,3651 0,0000 12,0483 5,4765
22 CTTH 2015 0,0088 0 6 12 0,4641 0,0000 2,7846 5,5692
23 DEWA 2015 0,0019 0 11 12 0,3929 0,0000 4,3219 4,7148
24 DILD 2015 0,1904 0 13 23 0,3143 0,0000 4,0859 7,2289
25 DPNS 2015 0,0832 0 4 4 0,0868 0,0000 0,3472 0,3472
26 DSSA 2015 0,1572 0 8 13 0,3332 0,0000 2,6656 4,3316
27 DVLA 2015 0,0826 0 4 12 0,9266 0,0000 3,7064 11,1192
28 ELSA 2015 0,0995 0 13 39 0,1020 0,0000 1,3260 3,9780
29 EMTK 2015 0,1862 0 8 12 0,2195 0,0000 1,7560 2,6340
30 EPMT 2015 0,0313 0 4 12 0,0664 0,0000 0,2656 0,7968
31 ESSA 2015 0,1004 0 4 4 0,0909 0,0000 0,3636 0,3636
32 GDST 2015 -0,0604 0 5 12 0,8734 0,0000 4,3670 10,4808
33 GEMA 2015 0,0297 0 4 12 0,0015 0,0000 0,0060 0,0180
34 GEMS 2015 0,0059 0 4 12 0,9700 0,0000 3,8800 11,6400
35 GJTL 2015 -0,0241 0 11 9 0,5950 0,0000 6,5450 5,3550
36 GSMF 2015 0,0802 0 4 12 0,8144 0,0000 3,2576 9,7728
37 HERO 2015 -0,0100 0 4 12 0,9477 0,0000 3,7908 11,3724
38 ICON 2015 0,0354 0 3 6 0,0571 0,0000 0,1713 0,3426
39 IMAS 2015 -0,0012 0 6 8 0,7149 0,0000 4,2894 5,7192
40 INAF 2015 0,0040 0 18 34 0,0095 0,0000 0,1710 0,3230
41 INCI 2015 0,0614 0 4 12 0,0184 0,0000 0,0736 0,2208
42 INCO 2015 0,0639 1 5 26 0,8466 0,8466 4,2330 22,0116
43 INDF 2015 0,0579 0 4 15 0,5007 0,0000 2,0028 7,5105
44 INDR 2015 0,0147 0 4 8 0,1020 0,0000 0,4080 0,8160
45 INDY 2015 -0,0700 1 5 13 0,1100 0,1100 0,5500 1,4300
46 INPC 2015 0,0710 0 12 12 0,1272 0,0000 1,5264 1,5264
47 INPP 2015 0,1908 0 4 12 0,1800 0,0000 0,7200 2,1600
48 INTP 2015 0,2448 1 4 12 0,5100 0,5100 2,0400 6,1200
49 IPOL 2015 0,0133 0 4 20 0,6416 0,0000 2,5664 12,8320
50 ISAT 2015 -0,0435 0 5 21 0,6500 0,0000 3,2500 13,6500
51 ITMG 2015 0,0397 1 13 15 0,7019 0,7019 9,1247 10,5285
52 JTPE 2015 0,0663 0 4 12 0,0025 0,0000 0,0100 0,0300
53 KBLI 2015 0,0438 0 4 15 0,5752 0,0000 2,3008 8,6280
54 KBLM 2015 0,0132 0 4 48 0,1607 0,0000 0,6428 7,7136
55 KIJA 2015 0,1055 0 6 35 0,1997 0,0000 1,1982 6,9895
56 KINO 2015 0,0730 0 2 12 0,1039 0,0000 0,2078 1,2468
57 KKGI 2015 0,0511 0 8 12 0,6489 0,0000 5,1912 7,7868
94
58 KLBF 2015 0,1150 0 3 25 0,3020 0,0000 0,9060 7,5500
59 LMPI 2015 0,0088 0 12 16 0,5975 0,0000 7,1700 9,5600
60 LMSH 2015 0,0111 0 4 12 0,3222 0,0000 1,2888 3,8664
61 MAIN 2015 -0,0161 0 4 9 0,5709 0,0000 2,2836 5,1381
62 MASA 2015 -0,1133 0 4 12 0,2691 0,0000 1,0764 3,2292
63 MAYA 2015 0,1304 0 4 12 0,5785 0,0000 2,3140 6,9420
64 MLPL 2015 -0,0681 0 4 12 0,3202 0,0000 1,2808 3,8424
65 MPMX 2015 0,0198 0 4 16 0,2213 0,0000 0,8852 3,5408
66 MREI 2015 0,1260 0 12 12 0,5376 0,0000 6,4512 6,4512
67 MYOH 2015 0,1093 0 5 22 0,7423 0,0000 3,7115 16,3306
68 NELY 2015 0,1476 0 11 12 0,0955 0,0000 1,0505 1,1460
69 NIKL 2015 0,0244 0 8 51 0,5500 0,0000 4,4000 28,0500
70 NIRO 2015 -0,0834 0 5 23 0,0835 0,0000 0,4175 1,9205
71 OKAS 2015 -0,0647 0 5 12 0,2822 0,0000 1,4110 3,3864
72 PANR 2015 0,0135 0 4 27 0,1038 0,0000 0,4152 2,8026
73 PBRX 2015 0,0205 0 11 24 0,2015 0,0000 2,2165 4,8360
74 PNSE 2015 0,0696 0 9 45 0,0138 0,0000 0,1242 0,6210
75 POLY 2015 -0,0420 0 3 5 0,5785 0,0000 1,7355 2,8925
76 PSDN 2015 -0,0484 0 4 12 0,5470 0,0000 2,1880 6,5640
77 PTBA 2015 0,1471 1 39 44 0,1063 0,1063 4,1457 4,6772
78 PTPP 2015 0,0594 1 41 48 0,1487 0,1487 6,0967 7,1376
79 PTSN 2015 0,0013 0 4 6 0,0851 0,0000 0,3404 0,5106
80 RAJA 2015 0,0481 0 4 39 0,2913 0,0000 1,1652 11,3607
81 RICY 2015 0,0121 0 22 28 0,3643 0,0000 8,0146 10,2004
82 ROTI 2015 0,1244 0 4 12 0,3500 0,0000 1,4000 4,2000
83 SCCO 2015 0,0450 0 4 12 0,1181 0,0000 0,4724 1,4172
84 SDPC 2015 0,0070 0 4 12 0,5500 0,0000 2,2000 6,6000
85 SDRA 2015 0,1711 0 12 31 0,7402 0,0000 8,8824 22,9462
86 SGRO 2015 0,0825 0 4 15 0,7376 0,0000 2,9504 11,0640
87 SMCB 2015 0,1985 1 5 12 0,8065 0,8065 4,0325 9,6780
88 SMDM 2015 0,1302 0 4 4 0,9775 0,0000 3,9100 3,9100
89 SMGR 2015 0,1677 1 12 51 0,3697 0,3697 4,4364 18,8547
90 SMMA 2015 -0,0704 0 4 12 0,5898 0,0000 2,3592 7,0776
91 SMRA 2015 0,0943 0 4 22 0,4309 0,0000 1,7236 9,4798
92 SMSM 2015 0,1645 0 4 12 0,1601 0,0000 0,6404 1,9212
93 SONA 2015 0,0256 0 4 12 0,4500 0,0000 1,8000 5,4000
94 SPMA 2015 -0,0263 0 6 18 0,3360 0,0000 2,0160 6,0480
95 SRSN 2015 0,0292 0 6 3 0,3500 0,0000 2,1000 1,0500
96 TBMS 2015 0,0042 0 4 12 0,5241 0,0000 2,0964 6,2892
97 TIFA 2015 0,1186 0 4 13 0,3564 0,0000 1,4256 4,6332
98 TINS 2015 0,0148 0 16 52 0,0830 0,0000 1,3280 4,3160
99 TLKM 2015 0,2275 0 34 47 0,3902 0,0000 13,2668 18,3394
100 TOBA 2015 0,0738 0 8 11 0,1000 0,0000 0,8000 1,1000
101 TOTL 2015 0,0844 1 10 45 0,0851 0,0851 0,8510 3,8295
102 TOTO 2015 0,1252 0 12 12 0,3970 0,0000 4,7640 4,7640
103 TPIA 2015 0,0190 0 6 12 0,5074 0,0000 3,0444 6,0888
104 TPMA 2015 0,0384 0 4 12 0,1177 0,0000 0,4708 1,4124
105 TRIM 2015 0,1028 0 5 39 0,5908 0,0000 2,9540 23,0412
106 TRIS 2015 0,0514 0 12 12 0,1380 0,0000 1,6560 1,6560
107 TURI 2015 0,0288 0 4 9 0,5173 0,0000 2,0692 4,6557
108 UNIC 2015 -0,0030 0 4 12 0,1011 0,0000 0,4044 1,2132
109 UNIT 2015 0,0033 0 3 11 0,5479 0,0000 1,6437 6,0269
110 UNVR 2015 0,1604 1 4 19 0,8500 0,8500 3,4000 16,1500
111 WICO 2015 0,0049 0 4 6 0,7810 0,0000 3,1240 4,6860
112 WIKA 2015 0,0525 1 16 39 0,1518 0,1518 2,4288 5,9202
113 WOMF 2015 0,0090 0 11 24 0,0551 0,0000 0,6061 1,3224
114 WSKT 2015 0,0740 0 19 35 0,0415 0,0000 0,7885 1,4525
115 WTON 2015 0,0648 1 4 20 0,0236 0,0236 0,0944 0,4720
116 ABDA 2016 0,1316 0 9 15 0,7520 0,0000 6,7680 11,2800
117 ABMM 2016 0,0117 0 9 50 0,7479 0,0000 6,7311 37,3950
118 ADRO 2016 0,1351 0 27 11 0,2484 0,0000 6,7068 2,7324
119 ALKA 2016 0,0004 0 4 12 0,7766 0,0000 3,1064 9,3192
95
120 AMFG 2016 0,0699 0 12 12 0,4386 0,0000 5,2632 5,2632
121 AMIN 2016 0,1248 0 4 10 0,5678 0,0000 2,2712 5,6780
122 ANJT 2016 0,0684 0 4 19 0,0029 0,0000 0,0116 0,0551
123 ASGR 2016 0,0940 0 20 44 0,1814 0,0000 3,6280 7,9816
124 ASII 2016 0,1011 1 7 31 0,9164 0,9164 6,4148 28,4084
125 AUTO 2016 0,0377 0 7 30 0,1563 0,0000 1,0941 4,6890
126 BATA 2016 0,0422 0 4 4 0,9617 0,0000 3,8468 3,8468
127 BBNP 2016 0,0167 0 6 12 0,7550 0,0000 4,5300 9,0600
128 BHIT 2016 0,0657 0 4 12 0,6859 0,0000 2,7436 8,2308
129 BISI 2016 0,1815 0 7 15 0,6136 0,0000 4,2952 9,2040
130 BLTZ 2016 -0,0269 0 4 12 0,5153 0,0000 2,0612 6,1836
131 BPFI 2016 0,1312 0 4 13 0,0992 0,0000 0,3968 1,2896
132 BRPT 2016 0,1426 0 4 24 0,6001 0,0000 2,4004 14,4024
133 BTON 2016 -0,0952 0 4 12 0,0034 0,0000 0,0136 0,0408
134 BUKK 2016 0,0405 0 4 40 0,0059 0,0000 0,0236 0,2360
135 CASS 2016 0,1632 0 4 6 0,4165 0,0000 1,6660 2,4990
136 CPIN 2016 0,0631 0 31 15 0,3582 0,0000 11,1042 5,3730
137 CTTH 2016 0,0756 0 4 12 0,4610 0,0000 1,8440 5,5320
138 DEWA 2016 0,0021 0 8 12 0,3608 0,0000 2,8864 4,3296
139 DILD 2016 0,1306 0 12 22 0,7049 0,0000 8,4588 15,5078
140 DPNS 2016 0,0863 0 4 4 0,0868 0,0000 0,3472 0,3472
141 DSSA 2016 0,0910 0 7 12 0,3484 0,0000 2,4388 4,1808
142 DVLA 2016 0,1048 0 4 11 0,9266 0,0000 3,7064 10,1926
143 ELSA 2016 0,0855 0 10 44 0,1100 0,0000 1,1000 4,8400
144 EMTK 2016 0,1170 0 7 12 0,1931 0,0000 1,3517 2,3172
145 EPMT 2016 0,0294 0 4 12 0,0659 0,0000 0,2636 0,7908
146 ESSA 2016 0,0053 0 5 7 0,0535 0,0000 0,2675 0,3745
147 GDST 2016 0,0419 0 5 16 0,0008 0,0000 0,0040 0,0128
148 GEMA 2016 0,0326 0 4 12 0,0283 0,0000 0,1132 0,3396
149 GEMS 2016 0,0910 0 4 12 0,9700 0,0000 3,8800 11,6400
150 GJTL 2016 0,0459 0 8 12 0,5950 0,0000 4,7600 7,1400
151 GSMF 2016 0,0801 0 4 12 0,9337 0,0000 3,7348 11,2044
152 HERO 2016 0,0088 0 4 12 0,9587 0,0000 3,8348 11,5044
153 ICON 2016 0,0240 0 3 6 0,0571 0,0000 0,1713 0,3426
154 IMAS 2016 -0,0208 0 5 5 0,7348 0,0000 3,6740 3,6740
155 INAF 2016 -0,1037 0 15 22 0,0104 0,0000 0,1560 0,2288
156 INCI 2016 0,0567 0 4 12 0,0121 0,0000 0,0484 0,1452
157 INCO 2016 0,0033 1 9 15 0,8840 0,8840 7,9560 13,2600
158 INDF 2016 0,0790 0 4 19 0,8336 0,0000 3,3344 15,8384
159 INDR 2016 0,0022 0 4 12 0,6670 0,0000 2,6680 8,0040
160 INDY 2016 -0,1344 1 4 17 0,0841 0,0841 0,3364 1,4297
161 INPC 2016 0,0724 0 12 12 0,1453 0,0000 1,7436 1,7436
162 INPP 2016 0,2316 0 4 12 0,6167 0,0000 2,4668 7,4004
163 INTP 2016 0,2519 1 4 22 0,9265 0,9265 3,7060 20,3830
164 IPOL 2016 0,0332 0 4 14 0,5994 0,0000 2,3976 8,3916
165 ISAT 2016 0,0437 0 5 22 0,8231 0,0000 4,1155 18,1082
166 ITMG 2016 0,0956 1 13 15 0,8833 0,8833 11,4829 13,2495
167 JTPE 2016 0,0713 0 4 12 0,0018 0,0000 0,0072 0,0216
168 KBLI 2016 0,1145 0 4 15 0,6615 0,0000 2,6460 9,9225
169 KBLM 2016 0,0215 0 4 36 0,0158 0,0000 0,0632 0,5688
170 KIJA 2016 0,1455 0 7 36 0,5674 0,0000 3,9718 20,4264
171 KINO 2016 0,0518 0 4 12 0,1039 0,0000 0,4156 1,2468
172 KKGI 2016 0,1022 0 9 12 0,6489 0,0000 5,8401 7,7868
173 KLBF 2016 0,1213 0 4 23 0,3023 0,0000 1,2092 6,9529
174 LMPI 2016 0,0168 0 12 16 0,5975 0,0000 7,1700 9,5600
175 LMSH 2016 0,0396 0 4 12 0,3222 0,0000 1,2888 3,8664
176 MAIN 2016 0,0405 0 4 12 0,9340 0,0000 3,7360 11,2080
177 MASA 2016 -0,0292 0 4 12 0,4298 0,0000 1,7192 5,1576
178 MAYA 2016 0,1360 0 5 12 0,6202 0,0000 3,1010 7,4424
179 MLPL 2016 0,0175 0 4 12 0,8224 0,0000 3,2896 9,8688
180 MPMX 2016 0,0247 0 5 18 0,3556 0,0000 1,7780 6,4008
181 MREI 2016 0,1005 0 12 16 0,6601 0,0000 7,9212 10,5616
96
182 MYOH 2016 0,1118 0 6 23 0,7830 0,0000 4,6980 18,0090
183 NELY 2016 0,0867 0 12 12 0,0603 0,0000 0,7236 0,7236
184 NIKL 2016 0,0193 0 9 52 0,5500 0,0000 4,9500 28,6000
185 NIRO 2016 -0,1189 0 8 30 0,0838 0,0000 0,6704 2,5140
186 OKAS 2016 -0,0420 0 4 12 0,2822 0,0000 1,1288 3,3864
187 PANR 2016 0,0006 0 4 24 0,1012 0,0000 0,4048 2,4288
188 PBRX 2016 0,0276 0 12 24 0,1629 0,0000 1,9548 3,9096
189 PNSE 2016 -0,0029 0 10 32 0,0443 0,0000 0,4430 1,4176
190 POLY 2016 -0,0337 0 11 6 0,5785 0,0000 6,3635 3,4710
191 PSDN 2016 -0,0393 0 4 12 0,5470 0,0000 2,1880 6,5640
192 PTBA 2016 0,1440 1 35 17 0,0810 0,0810 2,8350 1,3770
193 PTPP 2016 0,0698 0 16 31 0,1979 0,0000 3,1664 6,1349
194 PTSN 2016 0,0145 0 4 12 0,0705 0,0000 0,2820 0,8460
195 RAJA 2016 0,0413 0 4 27 0,4611 0,0000 1,8444 12,4497
196 RICY 2016 0,0115 0 22 28 0,3640 0,0000 8,0080 10,1920
197 ROTI 2016 0,1109 0 4 12 0,6162 0,0000 2,4648 7,3944
198 SCCO 2016 0,1008 0 4 12 0,1197 0,0000 0,4788 1,4364
199 SDPC 2016 0,0056 0 4 12 0,5500 0,0000 2,2000 6,6000
200 SDRA 2016 0,1747 0 12 49 0,7402 0,0000 8,8824 36,2698
201 SGRO 2016 0,1516 0 4 12 0,7465 0,0000 2,9860 8,9580
202 SMCB 2016 0,1444 1 5 12 0,9565 0,9565 4,7825 11,4780
203 SMDM 2016 0,0413 0 5 4 0,9738 0,0000 4,8690 3,8952
204 SMGR 2016 0,1735 1 49 66 0,3777 0,3777 18,5073 24,9282
205 SMMA 2016 0,0539 0 4 12 0,5888 0,0000 2,3552 7,0656
206 SMRA 2016 0,1121 0 4 20 0,4538 0,0000 1,8152 9,0760
207 SMSM 2016 0,1743 0 4 15 0,1613 0,0000 0,6452 2,4195
208 SONA 2016 -0,0103 0 4 12 0,4500 0,0000 1,8000 5,4000
209 SPMA 2016 0,0420 0 6 19 0,6130 0,0000 3,6780 11,6470
210 SRSN 2016 0,0221 0 4 12 0,3752 0,0000 1,5008 4,5024
211 TBMS 2016 0,0155 0 4 12 0,5242 0,0000 2,0968 6,2904
212 TIFA 2016 0,1012 0 4 24 0,3564 0,0000 1,4256 8,5536
213 TINS 2016 0,0362 0 19 21 0,0982 0,0000 1,8658 2,0622
214 TLKM 2016 0,2508 0 32 48 0,4008 0,0000 12,8256 19,2384
215 TOBA 2016 0,0565 0 8 11 0,1000 0,0000 0,8000 1,1000
216 TOTL 2016 0,0930 1 9 45 0,0940 0,0940 0,8460 4,2300
217 TOTO 2016 0,0815 0 12 12 0,4023 0,0000 4,8276 4,8276
218 TPIA 2016 0,1555 0 8 16 0,5382 0,0000 4,3056 8,6112
219 TPMA 2016 0,0447 0 4 12 0,0679 0,0000 0,2716 0,8148
220 TRIM 2016 0,1178 0 4 40 0,7513 0,0000 3,0052 30,0520
221 TRIS 2016 0,0279 0 12 12 0,0913 0,0000 1,0956 1,0956
222 TURI 2016 0,0444 0 4 15 0,4996 0,0000 1,9984 7,4940
223 UNIC 2016 0,0765 0 5 13 0,0149 0,0000 0,0745 0,1937
224 UNIT 2016 0,0083 0 4 6 0,5479 0,0000 2,1916 3,2874
225 UNVR 2016 0,1595 1 4 21 0,9358 0,9358 3,7432 19,6518
226 WICO 2016 0,0005 0 4 8 0,7810 0,0000 3,1240 6,2480
227 WIKA 2016 0,0773 1 18 43 0,1085 0,1085 1,9530 4,6655
228 WOMF 2016 0,0313 0 10 34 0,0219 0,0000 0,2190 0,7446
229 WSKT 2016 0,0762 0 13 30 0,0583 0,0000 0,7579 1,7490
230 WTON 2016 0,0810 1 6 18 0,1950 0,1950 1,1700 3,5100
231 ABDA 2017 0,1289 0 6 12 0,8434 0,0000 5,0604 10,1208
232 ABMM 2017 0,0055 0 12 48 0,7460 0,0000 8,9520 35,8080
233 ADRO 2017 0,1645 1 26 10 0,2680 0,2680 6,9680 2,6800
234 ALKA 2017 0,0080 0 4 12 0,0051 0,0000 0,0204 0,0612
235 AMFG 2017 0,0099 0 13 13 0,4386 0,0000 5,7018 5,7018
236 AMIN 2017 0,1509 0 4 12 0,5678 0,0000 2,2712 6,8136
237 ANJT 2017 0,1929 0 4 16 0,0044 0,0000 0,0176 0,0704
238 ASGR 2017 0,0656 0 13 44 0,1766 0,0000 2,2958 7,7704
239 ASII 2017 0,1124 1 7 32 0,9164 0,9164 6,4148 29,3248
240 AUTO 2017 0,0404 0 7 24 0,1563 0,0000 1,0941 3,7512
241 BATA 2017 0,0550 0 4 4 0,9617 0,0000 3,8468 3,8468
242 BBNP 2017 -0,1305 0 6 14 0,7550 0,0000 4,5300 10,5700
243 BHIT 2017 0,0379 0 4 12 0,6726 0,0000 2,6904 8,0712
97
244 BISI 2017 0,1746 0 7 15 0,6021 0,0000 4,2147 9,0315
245 BLTZ 2017 0,0146 0 4 12 0,5153 0,0000 2,0612 6,1836
246 BPFI 2017 0,1391 0 4 12 0,1618 0,0000 0,6472 1,9416
247 BRPT 2017 0,1139 0 4 36 0,1272 0,0000 0,5088 4,5792
248 BTON 2017 0,1292 0 4 13 0,0038 0,0000 0,0152 0,0494
249 BUKK 2017 0,0735 0 3 10 0,0053 0,0000 0,0159 0,0530
250 CASS 2017 0,1570 0 4 6 0,4165 0,0000 1,6660 2,4990
251 CPIN 2017 0,0506 0 32 15 0,3666 0,0000 11,7312 5,4990
252 CTTH 2017 0,0202 0 3 12 0,4641 0,0000 1,3923 5,5692
253 DEWA 2017 0,0114 0 9 12 0,3018 0,0000 2,7162 3,6216
254 DILD 2017 0,1233 0 13 50 0,6012 0,0000 7,8156 30,0600
255 DPNS 2017 0,0536 0 4 4 0,0868 0,0000 0,3472 0,3472
256 DSSA 2017 0,0970 0 7 12 0,3488 0,0000 2,4416 4,1856
257 DVLA 2017 0,1030 0 4 12 0,9807 0,0000 3,9228 11,7684
258 ELSA 2017 0,0498 1 12 38 0,1140 0,1140 1,3680 4,3320
259 EMTK 2017 0,0590 0 9 8 0,0807 0,0000 0,7263 0,6456
260 EPMT 2017 0,0263 0 4 12 0,0292 0,0000 0,1168 0,3504
261 ESSA 2017 0,0650 0 4 12 0,1853 0,0000 0,7412 2,2236
262 GDST 2017 0,0084 0 4 13 0,0005 0,0000 0,0020 0,0065
263 GEMA 2017 0,0270 0 4 12 0,0248 0,0000 0,0992 0,2976
264 GEMS 2017 0,1581 0 4 12 0,9700 0,0000 3,8800 11,6400
265 GJTL 2017 0,0032 0 8 12 0,6051 0,0000 4,8408 7,2612
266 GSMF 2017 0,0680 0 4 12 0,8776 0,0000 3,5104 10,5312
267 HERO 2017 -0,0147 0 5 12 0,9406 0,0000 4,7030 11,2872
268 ICON 2017 0,1063 0 3 6 0,0571 0,0000 0,1713 0,3426
269 IMAS 2017 -0,0042 0 5 12 0,7532 0,0000 3,7660 9,0384
270 INAF 2017 -0,0284 0 12 27 0,0033 0,0000 0,0396 0,0891
271 INCI 2017 0,1241 0 4 12 0,0126 0,0000 0,0504 0,1512
272 INCO 2017 -0,0243 1 7 20 0,8788 0,8788 6,1516 17,5760
273 INDF 2017 0,0733 0 4 19 0,8335 0,0000 3,3340 15,8365
274 INDR 2017 0,0029 0 4 12 0,6670 0,0000 2,6680 8,0040
275 INDY 2017 0,1927 1 4 24 0,0781 0,0781 0,3124 1,8744
276 INPC 2017 0,0575 0 9 12 0,1470 0,0000 1,3230 1,7640
277 INPP 2017 0,2475 0 4 13 0,6167 0,0000 2,4668 8,0171
278 INTP 2017 0,1289 1 4 23 0,9419 0,9419 3,7676 21,6637
279 IPOL 2017 0,0125 0 3 16 0,5721 0,0000 1,7163 9,1536
280 ISAT 2017 0,0435 0 7 24 0,8252 0,0000 5,7764 19,8048
281 ITMG 2017 0,1496 1 12 18 0,8708 0,8708 10,4496 15,6744
282 JTPE 2017 0,0664 0 4 12 0,0019 0,0000 0,0076 0,0228
283 KBLI 2017 0,1025 0 4 12 0,5507 0,0000 2,2028 6,6084
284 KBLM 2017 0,0362 0 4 24 0,0105 0,0000 0,0420 0,2520
285 KIJA 2017 0,0500 0 4 37 0,2992 0,0000 1,1968 11,0704
286 KINO 2017 0,0347 0 4 12 0,1039 0,0000 0,4156 1,2468
287 KKGI 2017 0,1604 0 5 13 0,5562 0,0000 2,7810 7,2306
288 KLBF 2017 0,1215 0 4 27 0,2908 0,0000 1,1632 7,8516
289 LMPI 2017 -0,0757 0 12 16 0,0062 0,0000 0,0744 0,0992
290 LMSH 2017 0,0578 0 4 12 0,3222 0,0000 1,2888 3,8664
291 MAIN 2017 0,0089 0 4 10 0,9374 0,0000 3,7496 9,3740
292 MASA 2017 -0,0287 0 4 12 0,3556 0,0000 1,4224 4,2672
293 MAYA 2017 0,0967 0 4 12 0,6202 0,0000 2,4808 7,4424
294 MLPL 2017 -0,1068 0 4 12 0,1134 0,0000 0,4536 1,3608
295 MPMX 2017 0,0257 0 6 15 0,3420 0,0000 2,0520 5,1300
296 MREI 2017 0,0892 0 12 16 0,4908 0,0000 5,8896 7,8528
297 MYOH 2017 0,0654 0 6 16 0,7699 0,0000 4,6194 12,3184
298 NELY 2017 0,1397 0 11 12 0,0603 0,0000 0,6633 0,7236
299 NIKL 2017 0,0108 0 4 49 0,5500 0,0000 2,2000 26,9500
300 NIRO 2017 0,0098 0 8 30 0,1089 0,0000 0,8712 3,2670
301 OKAS 2017 0,1141 0 6 12 0,1671 0,0000 1,0026 2,0052
302 PANR 2017 0,0069 0 4 24 0,0745 0,0000 0,2980 1,7880
303 PBRX 2017 0,0142 0 12 24 0,1526 0,0000 1,8312 3,6624
304 PNSE 2017 0,1237 0 10 32 0,0443 0,0000 0,4430 1,4176
305 POLY 2017 -0,0142 0 8 5 0,5785 0,0000 4,6280 2,8925
98
306 PSDN 2017 0,0230 0 4 12 0,0209 0,0000 0,0836 0,2508
307 PTBA 2017 0,1335 1 30 33 0,0810 0,0810 2,4300 2,6730
308 PTPP 2017 0,0802 1 12 47 0,2992 0,2992 3,5904 14,0624
309 PTSN 2017 0,0057 0 4 12 0,0846 0,0000 0,3384 1,0152
310 RAJA 2017 0,0926 0 4 40 0,0340 0,0000 0,1360 1,3600
311 RICY 2017 0,0103 0 22 26 0,4106 0,0000 9,0332 10,6756
312 ROTI 2017 0,0543 0 8 12 0,6394 0,0000 5,1152 7,6728
313 SCCO 2017 0,0607 0 4 12 0,1252 0,0000 0,5008 1,5024
314 SDPC 2017 0,0067 0 4 12 0,7343 0,0000 2,9372 8,8116
315 SDRA 2017 0,2204 0 12 41 0,7988 0,0000 9,5856 32,7508
316 SGRO 2017 0,0795 0 4 12 0,7380 0,0000 2,9520 8,8560
317 SMCB 2017 0,1342 1 5 12 0,8065 0,8065 4,0325 9,6780
318 SMDM 2017 0,0421 0 5 4 0,9752 0,0000 4,8760 3,9008
319 SMGR 2017 0,0734 1 10 75 0,3777 0,3777 3,7770 28,3275
320 SMMA 2017 0,0559 0 4 12 0,5111 0,0000 2,0444 6,1332
321 SMRA 2017 0,1892 0 4 19 0,3677 0,0000 1,4708 6,9863
322 SMSM 2017 0,1662 0 7 18 0,1674 0,0000 1,1718 3,0132
323 SONA 2017 0,0342 0 4 12 0,4505 0,0000 1,8020 5,4060
324 SPMA 2017 0,0441 0 7 17 0,4559 0,0000 3,1913 7,7503
325 SRSN 2017 0,0339 0 5 12 0,0231 0,0000 0,1155 0,2772
326 TBMS 2017 0,0122 0 4 12 0,5242 0,0000 2,0968 6,2904
327 TIFA 2017 0,1187 0 4 12 0,0886 0,0000 0,3544 1,0632
328 TINS 2017 0,0545 0 15 17 0,1014 0,0000 1,5210 1,7238
329 TLKM 2017 0,2550 0 23 57 0,4008 0,0000 9,2184 22,8456
330 TOBA 2017 0,1331 0 7 17 0,6191 0,0000 4,3337 10,5247
331 TOTL 2017 0,0788 1 10 43 0,1394 0,1394 1,3940 5,9942
332 TOTO 2017 0,1284 0 12 12 0,3983 0,0000 4,7796 4,7796
333 TPIA 2017 0,1320 0 7 12 0,4108 0,0000 2,8756 4,9296
334 TPMA 2017 0,1294 0 4 12 0,0686 0,0000 0,2744 0,8232
335 TRIM 2017 0,1346 0 5 36 0,7648 0,0000 3,8240 27,5328
336 TRIS 2017 0,0183 0 11 12 0,0994 0,0000 1,0934 1,1928
337 TURI 2017 0,0369 0 4 7 0,4967 0,0000 1,9868 3,4769
338 UNIC 2017 0,0372 0 4 12 0,0094 0,0000 0,0376 0,1128
339 UNIT 2017 0,0103 0 4 12 0,3207 0,0000 1,2828 3,8484
340 UNVR 2017 0,1700 1 4 22 0,9378 0,9378 3,7512 20,6316
341 WICO 2017 0,1689 0 4 8 0,6000 0,0000 2,4000 4,8000
342 WIKA 2017 0,0518 1 18 52 0,0886 0,0886 1,5948 4,6072
343 WOMF 2017 0,1169 0 6 40 0,0215 0,0000 0,1290 0,8600
344 WSKT 2017 0,0929 0 19 28 0,1416 0,0000 2,6904 3,9648
345 WTON 2017 0,0635 1 12 15 0,1092 0,1092 1,3104 1,6380
99
Regression
100
101
102