Skrip Si

71
i UNTAD HUBUNGAN SELF DIRECTED LEARNING READINESS DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TAHUN PERTAMA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FKIK UNTAD SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu (S1) Program Studi Pendidikan Dokter FKIK Universitas Tadulako TRISNAWANTA ASIH PASAMBO N 101 10 002 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS TADULAKO PALU AGUSTUS 2014

description

m

Transcript of Skrip Si

Page 1: Skrip Si

i

UNTAD

HUBUNGAN SELF DIRECTED LEARNING READINESS

DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TAHUN

PERTAMA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FKIK UNTAD

SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan

dalam menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu (S1)

Program Studi Pendidikan Dokter FKIK

Universitas Tadulako

TRISNAWANTA ASIH PASAMBO

N 101 10 002

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS TADULAKO

PALU

AGUSTUS 2014

Page 2: Skrip Si

ii

Page 3: Skrip Si

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat karya

yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan

tinggi, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat

yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis

diacu dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

Palu, Juli 2014

Penulis,

Trisnawanta Asih Pasambo

Page 4: Skrip Si

iv

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur patut penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha

Esa karena atas berkat dan rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan

penelitian dan penyusunan skripsi ini dengan judul “Hubungan Self Directed

Learning Readiness dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Tahun Pertama

PSPD FKIK UNTAD”. Penyusunan dan penulisan skripsi ini merupakan salah

satu syarat dalam menyelesaikan studi pada Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Tadulako.

Penulis menyadari akan berbagai kekurangan dalam penelitian ini, tetapi atas

peran pembimbing serta dukungan dari berbagai pihak maka skripsi ini dapat

terselesaikan. Oleh sebab itu dengan penuh ketulusan hati penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

1. dr. Indah P. Kiay Demak, M.Med.Ed selaku dosen pembimbing I atas

saran, bimbingan, dan masukan yang telah diberikan hingga selesainya

skripsi ini.

2. dr. Diah Mutiarasari selaku dosen pembimbing II atas saran, bimbingan,

dan masukan yang telah diberikan hingga selesainya skripsi ini.

3. dr. Fajar Waskito, Sp.KK(K)., M.Kes selaku dosen penguji I atas

masukan dan saran untuk perbaikan penyusunan skripsi ini.

4. dr. Ketut Suarayasa selaku dosen penguji II atas masukan dan saran untuk

perbaikan penyusunan skripsi ini.

Page 5: Skrip Si

v

5. Dr. David Pakaya selaku dosen penguji III atas masukan dan saran untuk

perbaikan penyusunan skripsi ini.

6. Kedua orang tuaku tercinta ayahanda Simon S. Pasambo, S.Pd dan ibunda

Maria Gallan, S.Th yang senantiasa memberikan motivasi, kasih sayang,

dan doa yang tak ternilai harganya.

7. My amazing three brothers Jan Icrem Pasambo, Prajman Evansi

Pasambo, dan Dan Resman Pasambo yang selalu memberikan dukungan

penuh demi kelancaran studi.

8. Partner sewindu hingga hari ini Erwin Charisma Pasang yang selalu

mendampingi, membimbing, menginspirasi,menyemangati dalam studi, dan

menjadi wali orang tua/kakak di perantauan.

9. Pasangan kesayangan Nur Faridah dan Abd. Rachman Usman, sungguh

anugerah terindah buat saya bisa mengenal dua pribadi kalian yang luar

biasa. Terimakasih untuk persabahatan yang kalian percayakan untuk saya,

Langgeng untuk kalian berdua. Love you both!

10. Sahabat – sahabatku tersayang Meilani P, Butez, Micheline B, Sakina

Usman, Gladys H ‘n Laskar Kristus, dan Dodo’ Maballo, I’m nothing

without you guys.

11. Rekan – rekan asisten dosen Departemen Anatomi PSPD FKIK UNTAD

atas dukungan dan semangatnya bagi penulis dalam perkuliahan. Mortui

Vivos Doscent

Page 6: Skrip Si

vi

12. Rekan-rekan seperjuanganku Card10 angkatan 2010, terimakasih atas

persahabatan, kebersamaan, dan suka - duka yang terjalin senada dengan

degup jantung kita bersama.

13. Junior-juniorku mahasiswa Pendidikan Dokter FKIK Universitas Tadulako

angkatan 2011, 1012 dan 2013 yang telah memberikan dukungannya.

Kepada semua pihak yang telah membantu dan tak bisa disebutkan satu-

persatu namanya, penulis ucapkan terima kasih yang setinggi-tingginya.

Penulis menyadari dengan sepenuh hati bahwa dalam penulisan ini masih jauh

dari kesempurnaan sehingga masukan berupa kritikan dan saran yang bersifat

membangun sangat dibutuhkan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya dengan

segala kerendahan hati semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Palu, Agustus 2014

Trisnawanta Asih Pasambo

Page 7: Skrip Si

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii

HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... iii

KATA PENGANTAR ................................................................................... iv

DAFTAR ISI .................................................................................................. vii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi

ABSTRAK ...................................................................................................... xii

ABSTRACT ................................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............………………………………….......... 1

B. Rumusan Masalah ..…..………………………………….......... 3

C. Tujuan Penelitian ....................................................................... 3

D. Manfaat Penelitian ....……………….……................................ 3

E . Keaslian Penelitian .................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Telaah Pustaka ............................................................................ 5

1. Belajar……. ............................................................................ 5

a. Pengertian........................................................................... 5

b. Prinsip Belajar……………………………….................... 6

c. Faktor yang Mempengaruhi Belajar………...................... 7

2. Self Directed Learning …………........................................... 7

a. Pengertian SDL ................................................................. 7

b. Dimensi SDL...................................................................... 9

c. Self Directed Learning Readiness……….......................... 11

Page 8: Skrip Si

viii

3. Prestasi Belajar........................................................................ 13

a. Pengertian………………………………………………... 13

b. Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar…………… 15

4. Kerangka Teori… ................................................................... 20

5. Kerangka Konsep…………………………………………… 21

B. Landasan Teori .…..…………………….…............................... 21

C. Hipotesis ..................................................................................... 22

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Rancangan Penelitia...………......…………………..……....… 23

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ….......................….……............. 23

C. Populasi Sasaran dan Subjek…………....................................... 23

D. Instrumen Penelitian …......……………..….....…......…............ 24

E. Alur Penelitian……………… ..……..………...............…......... 25

F. Variabel dan Definisi Operasional............…….……….............. 25

G. Pengolahan dan Analisis Data….…………………........…….... 26

H. Etika Penelitian…………....………………….......…….....…... 28

I. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 28

J. Jadwal Penelitian………………………………………………... 29

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ........................................................................... 30

B. Pembahasan ................................................................................ 33

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................. 37

B. Saran ........................................................................................... 37

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 39

LAMPIRAN

Page 9: Skrip Si

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Distribusi Nomor Konstruk SDLR 27

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian 29

Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden 30

Tabel 4.2 Distribusi SDLR 31

Tabel 4.3 Distribusi Rata – Rata Skor Konstruk SDLR 31

Tabel 4.4 Distribusi Prestasi Belajar 32

Tabel 4.5 Hasil Uji Korelasi Spearman 33

Page 10: Skrip Si

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teori .......................................................... 20

Gambar 2.2 Kerangka Konsep ...................................................... 21

Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian ............................................... 25

Page 11: Skrip Si

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izin Pengambilan Data/Penelitian oleh Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Lampiran 2 Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian oleh

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Lampiran 3 Informed Consent

Lampiran 4 Questionare (Skala Self Directed Learning Readiness)

Lampiran 5 Daftar Hasil Penelitian SDLR dan Prestasi Belajar

Mahasiswa Tahun Pertama

Lampiran 6 Master Data

Lampiran 7 Dokumentasi Penelitian

Page 12: Skrip Si

xii

ABSTRAK

Latar Belakang. Konsep Self Directed Learning Readiness yang menuntut

mahasiswa untuk siap dalam merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi

proses belajar mereka sendiri dapat digunakan sebagai tolak ukur untuk mengukur

keberhasilan mahasiswa dalam meraih prestasi belajar di lingkungan belajarnya.

Tujuan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan SDLR

dengan prestasi belajar dan gambaran SDLR mahasiswa tahun pertama Program

Studi Pendidikan Dokter Universitas Tadulako.

Metode. Penelitian ini menggunakan rancangan cross-sectional. Jumlah sampel

111 mahasiswa kedokteran tahun pertama yang sesuai dengan kriteria inklusi dan

eksklusi. Instrumen penelitian menggunakan kuesioner dan dokumentasi hasil

belajar. Hubungan SDLR dengan prestasi belajar dianalisis dengan menggunakan

uji korelasi Spearman.

Hasil. Hasil analisis univariat distribusi skor SDLR diperoleh 68,5% mahasiswa

dengan tingkat SDLR tinggi, dan 31,5% mahasiwa dengan tingkat SDLR sedang.

Hasil uji korelasi diperoleh nilai p 0,013 dengan kekuatan korelasi (r) adalah

0,235.

Kesimpulan. Terdapat hubungan yang bermakna antara SDLR dengan prestasi

belajar mahasiswa tahun pertama. Namun hubungan ini masih lemah oleh karena

banyaknya faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa.

Kata kunci: belajar mandiri, kesiapan, prestasi belajar

Page 13: Skrip Si

xiii

ABSTRACT

Background. Self Directed Learning Readiness concept that requires students to

be ready to plan, implement, and evaluate their own learning process can be used

as a benchmark to measure the success of students in academic achievement in

the learning environment.

Purpose. The research was conducted to analyze the relationship of SDLR with

academic achievement and pattern of SDLR for the first year student in Medical

School of Tadulako University.

Method. It is an analitic study with cross-sectional design. Subject are 111 first

year medical student in Medical School of Tadulako University according to

inclusion and exclusion criteria. Instrument research using questionnaires and

documentation of learning outcomes. The correlation between the SDLR with

academic achievement were analyzed using Spearman correlation test.

Results. The results of univariate analysis of the scores distribution obtained

SDLR 68.5% of students with high SDLR level, and 31.5% of students with SDLR

level. The results obtained correlation test p-value of 0.013 with strength of

correlation (r) was 0.235.

Conclusion. There is a significant correlation between SDLR and academic

achievement of the first year medical student. However, this relationship is still

weak because of the multitude of factors that may affect the academic

achievement of the students.

Keywords: self-directed learning, readiness, academic achievement

Page 14: Skrip Si

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pola pendidikan di kedokteran telah mengalami perubahan dari teacher

centered learning (TCL) menjadi student centered learning (SCL). Perubahan ini

membawa dampak pada metode, aktivitas belajar, dan prestasi belajar mahasiswa

kedokteran itu sendiri. TCL menempatkan peran dosen sebagai kontrol terhadap

pendidikan mahasiswanya sehingga mahasiswa sangat bergantung terhadap peran

dosen, sangat bertolak belakang dengan hal itu, SCL justru menitikberatkan peran

utama pada mahasiswa itu sendiri. Mahasiswa dituntut untuk lebih aktif dan

mandiri dalam proses belajar dan bertanggung jawab atas prestasi belajarnya

(Zulharman, 2008).

Terdapat beberapa metode pembelajaran untuk SCL, salah satunya adalah self

directed learning (SDL). SDL merupakan proses belajar yang dilakukan atas

inisiatif individu mahasiswa sendiri. Dalam hal ini, perencanaan, pelaksanaan, dan

penilaian terhadap pengalaman belajar yang telah dijalani, dilakukan semuanya oleh

individu yang bersangkutan. Prinsip yang digunakan di dalam SDL adalah: (a)

Pengalaman merupakan sumber belajar yang sangat bermanfaat; (b) Kesiapan belajar

merupakan tahap awal menjadi pembelajar mandiri; dan (c) Orang dewasa lebih

tertarik belajar dari permasalahan daripada dari isi matakuliah (Dirjen Pendidikan

Tinggi, 2008).

Belajar berdasarkan masalah atau lebih dikenal dengan istilah problem based

learning (PBL) juga merupakan salah satu metode belajar yang bersifat SCL.

Sejak metode PBL ini diperkenalkan oleh Barrows di Fakultas Kedokteran

McMaster, Kanada, PBL telah diadopsi oleh banyak fakultas kedokteran di

Indonesia. Salah satunya Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UNTAD sejak

didirikan dari tahun 2008 telah menerapkan sistem ini. Sistem PBL juga menuntut

mahasiswa untuk selalu aktif mencari, mengelola, dan memecahkan sendiri setiap

ilmu dan masalah baru yang ditemuinya. Sebagai institusi pendidikan dokter yang

masih tergolong muda, PSPD UNTAD masih harus banyak mengevaluasi setiap

hasil dari pelaksanaan metode ini demi perbaikan sistem kearah yang lebih baik.

Page 15: Skrip Si

2

Evaluasi ini dapat dilakukan dengan menilai prestasi belajar dari setiap

mahasiswa.

Secara umum faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa

dikelompokkan menjadi 2, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu

(internal) dan faktor yang berasal dari luar diri individu (eksternal). Faktor

internal terdiri dari fisiologis dan psikologis yang terdiri atas intelegensia, bakat,

minat, motivasi, kesiapan dan lain – lain. Sedangkan faktor eksternal terdiri dari

lingkungan dan instrumental di institusi pendidikan (Slameto, 2010; Suryabrata,

2005).

Berdasarkan dokumentasi hasil belajar angkatan 2012 PSPD UNTAD pada

blok awal dari angkatan sebelumnya dilaporkan bahwa terjadi penurunan nilai

prestasi belajar mahasiswa. Hasil diskusi singkat dengan beberapa mahasiswa

angkatan 2012 PSPD UNTAD ditemukan adanya keluhan faktor yang berasal dari

dalam diri mereka sendiri berupa ketidaksiapan mereka dalam menghadapi

lingkungan belajar yang bersifat SCL. Mahasiswa di tahun pertama yang baru saja

menyelesaikan studi di tingkat SMA dan belum terbiasa dengan metode SCL lalu

kemudian harus masuk kedalam lingkungan yang menuntut keaktifan dan

kemandirian ini, akan sangat membutuhkan kesiapan yang matang dan

pemahaman yang mendalam terlebih dahulu berupa self directed learning

readiness (SDLR). SDLR merupakan kesiapan atau kesediaan seseorang untuk

belajar mandiri, yang terdiri dari komponen sikap, kemampuan dan karakteristik

personal. Hal ini sesuai dengan pendapat Yoshiaka et al (2005) yang

mengemukakan bahwa mahasiswa tahun pertama mengalami banyak masalah

dalam proses adaptasi belajar dalam lingkungan belajar PBL, terutama untuk

mahasiswa yang berasal dari sekolah menengah atas yang biasanya tidak

menerapkan belajar mandiri.

Oleh karena itu pemahaman SDLR sebagai salah satu faktor internal dapat

digunakan sebagai tolak ukur untuk mengukur keberhasilan mahasiswa dalam

meraih prestasi belajar yang memuaskan di lingkungan belajarnya

.

Page 16: Skrip Si

3

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka perumusan masalah dalam

penelitian ini yaitu, apakah ada hubungan SDLR dengan prestasi belajar

mahasiswa tahun pertama Program Studi Pendidikan Dokter FKIK UNTAD ?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan

SDLR dengan prestasi belajar mahasiswa tahun pertama PSPD FKIK

UNTAD

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui tingkat SDLR dari mahasiswa tahun pertama PSPD FKIK

UNTAD

b. Mengetahui distribusi nilai IPK mahasiwa tahun pertama PSPD FKIK

UNTAD

c. Mengetahui rata – rata kemampuan manajemen diri, keinginan untuk

belajar, dan kontrol diri mahasiswa berdasarkan konstruk SDLR yang ada

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, yaitu :

1. Bagi peneliti, dapat sebagai gambaran bagaimana tingkat SDLR dan

prestasi belajar mahasiswa tahun pertama PSPD FKIK UNTAD sehingga

dapat dijadikan tolak ukur untuk membantu dan menuntun adik – adik

mahasiswa tahun pertama dalam perbaikan metode belajarnya.

2. Bagi mahasiswa, dapat sebagai alat ukur untuk menilai tingkat SDLR-nya

sehingga dapat menjadi koreksi dalam mengembangkan kemampuan

belajarnya dalam rangka meraih prestasi belajar yang memuaskan.

3. Bagi institusi, dapat menjadi referensi bagaimana gambaran SDLR

mahasiswa dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar demi perbaikan

sistem pembelajaran di PSPD FKIK UNTAD

Page 17: Skrip Si

4

E. Keaslian Penelitian

Penelitian mengenai SDL telah banyak dilakukan oleh peneliti. Beberapa

penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini antara lain; Batubara

(2013) dengan judul Hubungan antara Kemampuan Belajar Mandiri dengan

Indeks Prestasi pada Mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

Universitas Gadjah Mada dengan menggunakan metode cross sectional. Hasil

penelitian menunjukkan bahwa antara kemampuan belajar mandiri dengan indeks

prestasi yang didapat tidak memiliki hubungan yang bermakna. Dengan uji

korelasi spearman didapatkan nilai p lebih dari 0.05 (p = 0,098).

Corbeil (2003) melakukan penelitian juga untuk meneliti pengaruh SLDR

terhadap prestasi belajar, dengan subjek penelitian 98 orang mahasiswa tingkat

akhir kursus online di Universitas bagian selatan Amerika Serikat. Instrumen

penelitian yang digunakan untuk mengukur SDLR adalah Oddie Continous

Learning Inventory (OCLI). Hasil penelitiannya menunjukkan ada hubungan

positif antara SLDR dengan prestasi belajar mahasiswa.

Zulharman (2008) melakukan penelitian mengenai peran dari SDLR pada

prestasi belajar mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya. Instrumen

penelitian yang digunakan adalah kuesioner Self Directed Learning Readiness

yang terlebih dahulu direvalidasi diuji reliabilitasnya. Analisis data dilakukan

dengan menggunakan uji regresi linier sederhana, dengan hasil nilai F sebesar

7,359 dan taraf signifikansi p<0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada peran SDLR

yang signifikan terhadap prestasi belajar mahasiwa tahun pertama FK UNSRI.

Persamaan dari penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah terletak

pada variabel bebas yaitu self directed learning walaupun pada penelitian ini

dititikberatkan pada kesiapan untuk belajar mandiri mahasiswa (self directed

learning readiness), persamaan lainnya adalah variabel terikat yaitu sama – sama

menilai prestasi belajar dari mahasiswa. Perbedaannya adalah dari segi tujuan

penelitian, subjek penelitian, lokasi penelitian, dan metode analisis yang

digunakan.

Page 18: Skrip Si

5

BAB II

TINJAUAN KEPUSTAKAAN

A. Telaah Pustaka

1. Belajar

a. Pengertian

Purwanto (2011) menyatakan bahwa belajar merupakan suatu perubahan

dalam tingkah laku melalui latihan atau pengalaman dimana perubahan itu dapat

mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan

mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk. Tingkah laku yang mengalami

perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik

maupun psikis, seperti ; perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah

berpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap.

Pengertian lain mengenai belajar dikemukakan oleh Hakim (2005) yaitu suatu

proses perubahan di dalam kepribadian manusia, dan perubahan tersebut

ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan kuantitas tingkah laku seperti

peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap, kebiasaan, pemahaman,

keterampilan, daya pikir, dan lain-lain kemampuan. Selain itu Simamora (2009)

juga berpendapat bahwa belajar adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas

yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan perubahan dalam

dirinya berupa peningkatan pengetahuan atau kemahiran berdasarkan alat indra

dan pengalamannya.

Secara umum, terdapat tiga pandangan mengenai belajar menurut (Santyasa,

2004) yaitu :

1) Belajar sebagai penguatan respon

Menurut pandangan ini belajar terjadi apabila mahasiswa memperkuat dan

memperlemah suatu asosiasi antara stimulus dan respon. Peranan

mahasiswa menurut pandangan ini adalah pasif menerima penghargaan

dan hukuman.

Page 19: Skrip Si

6

2) Belajar sebagai pemerolehan pengetahuan

Belajar terjadi apabila mahasiswa dapat menyimpan informasi baru

didalam memori jangka panjang. Peranan mahasiswa adalah pasif

menerima informasi, tugas dosen adalah menyajikan informasi secara

tekstual melalui ceramah. Menurut pandangan ini informasi dapat

ditransmisikan secara langsung dari dosen kepada mahasiswa.

3) Belajar sebagai konstruksi pengetahuan

Belajar terjadi apabila mahasiswa secara aktif mengkonstruksi

pengetahuan dalam memori kerja. Menurut pandangan ini, mahasiswa

adalah penggagas, perancang adalah pemandu kognitif yang menyediakan

bimbingan dan permodelan pada tugas – tugas akademik yang otentik.

b. Prinsip Belajar

Proses belajar adalah suatu hal yang kompleks, tetapi dapat juga dianalisa dan

diperinci dalam bentuk prinsip-prinsip atau asas-asas belajar. Hal ini perlu kita

ketahui agar kita memiliki pedoman dan tekhnik belajar yang baik. Prinsip-prinsip

itu adalah :

1) Belajar harus bertujuan dan terarah. Tujuan akan menuntunnya dalam

belajar untuk mencapai harapan – harapannya

2) Belajar memerlukan bimbingan, baik bimbingan guru maupun buku

pelajaran itu sendiri

3) Belajar memerlukan pemahaman atas hal – hal yang dipelajari sehingga

diperoleh pengertian – pengertian

4) Belajar memerlukan latihan dan ulangan agar apa yang telah dipelajari

dapat dikuasainya

5) Belajar adalah sutau proses aktif dimana terjadi saling pengaruh secara

dinamis antara murid dengan lingkungannya

6) Belajar harus disertai keinginan dan kemauan yang kuat untuk mencapai

tujuan

7) Belajar dikatakan berhasil apabila telah sanggup menerapkan kedalam

bidang praktek sehari - hari (Aqib, 2012).

Page 20: Skrip Si

7

c. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Belajar

Belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan

atau pembaharuan dalam tingkah laku dan atau kecakapan. Sampai dimanakah

perubahan tingkah atau dengan kata lain, berhasil baik atau tidaknya belajar itu

tergantung kepada bermacam – macam faktor. Adapun faktor – faktor itu, dapat

dibedakan menjadi 2 golongan yaitu faktor yang ada pada organisme itu sendiri

yang kita sebut faktor individual dan faktor yang ada diluar faktor individual yang

kita sebut faktor sosial. Faktor individual antara lain yaitu faktor

kematangan/pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi, dan faktor pribadi.

Faktor sosial antara lain keluarga/keadaaan rumah tangga, guru, dan cara

mengajarnya, alat – alat yang dipergunakan dalam belajar mengajar, lingkungan

dan kesempatan yang tersedia, dan motivasi sosial (Purwanto, 2011).

2. Self Directed Learning (SDL)

a. Pengertian Self Directed Learning (SDL)

Ide dasar dari SDL adalah “student might not only choose what to study, but

how and why that topic might be an interesting one to study “ (O’Neill, 2005).

Pengertian SDL menurut Knowles (1975, disitasi oleh O’shea, 2003) adalah

suatu proses dimana seseorang memiliki inisiatif dengan atau tanpa bantuan orang

lain, untuk menganalisis kemampuan belajarnya sendiri, merumuskan tujuan

belajarnya sendiri, mengidentifikasi sumber – sumber belajar, memilih dan

mengimplementasikan strategi belajar yang sesuai dan mengevaluasi hasil

belajarnya sendiri.

Iwasiw (1987, disitasi oleh O’shea, 2003), mengembangkan karya Knowles

dengan menguraikan lima karakteristik SDL dan menunjukkan bahwa siswa

bertanggung jawab untuk :

1) Mengidentifikasi kebutuhan belajar mereka sendiri ,

2) Menentukan tujuan pembelajaran mereka ,

3) Memutuskan cara mengevaluasi hasil pembelajaran

4) Mengidentifikasi dan mengejar sumber belajar dan strategi ,

5) Mengevaluasi hasil belajarnya sendiri.

Page 21: Skrip Si

8

Pada intinya, Iwasiw menganggap SDL sebagai cara belajar di mana individu

memiliki tanggung jawab untuk merencanakan , melaksanakan dan mengevaluasi

proses belajar mereka sendiri.

Pendapat lain dari Barrows (1980, disitasi oleh Harsono, 2008)

mengemukakan bahwa pembelajaran mandiri (SDL) adalah suatu pendekatan

pembelajaran yang berpusat pada mahasiswa (student-centred approach) dimana

proses dan pengalaman belajar diatur dan dikontrol oleh mahasiswa sendiri. Para

mahasiswa memutuskan sendiri tentang bagaimana, di mana, dan kapan belajar

tentang suatu hal yang mereka anggap merupakan hal yang penting.

Guglielmino (1977, disitasi oleh Hoban, 2005) mendefinisikan orang yang

mampu melakukan self directed learning yaitu orang yang menunjukkan inisiatif,

kemandirian, dan ketekunan dalam belajar, orang yang bertanggung jawab atas

proses belajarnya dan mengganggap masalah sebagai tantangan, hambatan, orang

yang mendisiplinkan diri dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, mempunyai

motivasi belajar yang tinggi, mau mengubah diri dan percaya diri, mampu

menggunakan keterampilan belajar dasar, mampu mengatur waktu belajar dengan

baik, memantapkan rencana untuk penyelesaian pekerjaan, seseorang yang

menikmati proses belajarnya dan berorientasi pada cita – citanya.

Ditinjau dari aspek operasional SDL diartikan sebagai kemampuan seseorang

dalam hal metode dan disiplin, logika dan analitika,kolaboratif dan interdependen,

sifat ingin tahu dan terbuka, kreatif, termotivasi, persisten dan bertanggung jawab,

percaya diri dan mampu untuk belajar, serta reflektif dan sadar diri. Untuk dapat

memiliki sifat- sifat yang kompleks tadi, mahasiswa harus memperoleh

kesempatan guna mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan dan

kecakapannya yang mengarah pada peningkatan pembelajaran mandiri.

Keterampilan dan kecakapan tadi meliputi kemampuan mengajukan pertanyaan,

mampu untuk menilai secara kritis setiap informasi baru, mengidentifikasi

kesenjangan pengetahuan dan keterampilan diri sendiri, dan kemampuan untuk

merefleksikan secara kritis proses pembelajaran dan outcome yang diperoleh

(Harsono,2005).

Page 22: Skrip Si

9

Hmelo dan Lin (2000, disitasi oleh Loyens et al, 2008) berpendapat bahwa

PBL sangat mendukung pengembangan SDL. Sifatnya yang berpusat pada

mahasiswa menjadi fakta bahwa mahasiswa mulai bekerja pada masalah sebelum

mereka menerima kurikulum lain, identifikasi kekurangan pengetahuan mereka ,

identifikasi masalah belajar, mahasiswa belajar secara individu, kritis dalam

mengevaluasi bahan ajar, mampu menerapkan pengetahuan baru dalam masalah

atau kasus tersebut, dan refleksi kritis serta kolaboratif terhadap keterampilan

SDL mereka merupakan tujuan penting yang membantu peningkatan kemampuan

SDL mahasiswa . Terutama sehubungan dengan pencarian literatur secara

mandiri, siswa memiliki kesempatan untuk mengembangkan keterampilan

mereka dalam mencari informasi, yang mempersiapkan mereka untuk menjadi

pelajar yang fleksibel dan adaptif.

b. Dimensi Self Directed Learning

Menurut Gibbons (2002) ada beberapa dimensi dari SDL yaitu:

1) Mahasiswa mengontrol pengalaman belajarnya

Bagi mahasiswa, diarahkan untuk bisa mengontrol diri dari luar untuk

dapat mengendalikan dirinya.Seperti pada perubahan besar yang

berlangsung dalam kehidupan mahasiswa karena mereka mulai membangun

diri sebagai individu yang terpisah dari ketergantungan yang ada di masa

kecil mereka. Mahasiswa mulai membentuk pendapat mereka sendiri dan

ide, membuat keputusan sendiri, memilih kegiatan mereka sendiri,

mengambil tanggung jawab lebih untuk diri mereka sendiri,dan memasuki

mulai dunia kerja. Mahasiswa mengembangkan metode pembelajaran

mereka sendiri untuk memperdayakan diri mereka sendiri, disini akan

berkembang individualitas mereka yang akan membantu mereka untuk

berlatih menjadi orang dewasa. Saat mereka mengarahkan diri (self-

directing) mereka sendiri, mereka tidak hanya belajar secara efektif tetapi

mereka juga menjadi sendiri mereka sendiri.

2) Perkembangan ketrampilan

Page 23: Skrip Si

10

Dimana mahasiswa belajar untuk fokus dan mengeluarkan bakat dan

energi. Untuk alasan ini, penekanan dalam SDL ada pada perkembangan

keterampilan dan proses yang mengarah pada kegiatan yang produktif.

Mahasiswa belajar untuk mencapai hasil yang baik, berpikir secara

independen, dan merencanakan serta melaksanakan kegiatan mereka sendiri.

Proses-proses, dan keterampilan yang terlibat di dalamnya, datang secara

bersama – sama untuk melakukan suatu tindakan. Mahasiswa

mempersiapkan dan kemudian bernegosiasi dengan diri mereka sendiri

dengan dosennya, sering dalam bentuk perjanjian tertulis yang menjadi

catatan dari kontrak. Tujuannya adalah untuk menyediakan sebuah kerangka

kerja yang memungkinkan mahasiswa untuk mengidentifikasi kebutuhan

mereka dan melengkapi mereka untuk keberhasilan mereka.

3) Mengubah diri pada kinerja yang paling baik

Self-direction akan terbengkalai jika tidak diberikan tantangan. Pertama,

dosen akan menantang mahasiswa, dan kemudian para mahasiswa akan

menantang diri mereka sendiri. Tantangan dibutuhkan untuk meraih kinerja

baru dalam bidang atau hal baru agar lebih menarik . Ini berarti standar

prestasi yang lebih tinggi bisa dengan mudah dicapai. Menantang diri

sendiri berarti mengambil risiko untuk melampaui yang mudah dan susah.

Bagi mahasiswa itu berarti mahasiswa mau untuk menunjukan kemampuan

mereka yang terbaik.

4) Manajemen diri

Manajemen diri yaitu, pengelolaan diri dan usaha mereka dalam belajar,

pilihan dan kebebasan akan dicocokkan dengan kontrol diri dan tanggung

jawab. SDL membutuhkan keyakinan, keberanian, dan tekad untuk memberi

energi pada usaha yang akan dilakukan. Mahasiswa mengembangkan sifat

ini agar mereka terampil dalam mengelola waktu mereka sendiri dan usaha

serta sumber daya yang mereka butuhkan untuk melakukan pekerjaan

mereka. Bahkan dalam menghadapi hambatan, mahasiswa belajar untuk

memecahkan kesulitan mereka, mencari alternatif, dan memecahkan

masalah mereka dalam rangka mempertahankan produktivitas yang efektif.

Page 24: Skrip Si

11

5) Motivasi diri dan penilaian diri

Banyak prinsip-prinsip motivasi yang dibangun pada SDL, seperti

mengejar tujuan sendiri. Ketika mahasiswa mengadopsi prinsip-prinsip ini,

mereka menjadi unsur utama untuk memotivasi diri. Mahasiswa

menetapkan tujuan yang penting bagi diri mereka sendiri, mengatur untuk

umpan balik pada pekerjaan mereka dalam mencapai sukses, mereka belajar

untuk menginspirasi usaha mereka sendiri. Mahasiswa belajar untuk

mengevaluasi kemajuan mereka sendiri mereka menilai kedua kualitas

pekerjaan mereka dan proses yang mereka dirancang untuk melakukan itu.

Pada self-directed learning, penilaian diri adalah cara penilaian yang

penting dalam belajar dan belajar bagaimana belajar menjadi mahasiswa

kritis dan penilaian akan kegiatan mereka sendiri. Sama seperti motivasi diri

memberikan energi mahasiswa untuk menghasilkan prestasi yang

dievaluasi, penilaian diri, dan memotivasi mahasiswa untuk memperoleh

prestasi terbaik.

c. Self Directed Learning Readiness (SDLR)

Readiness dapat diartikan sebagai kesiapan sesorang untuk melakukan

sesuatu. Readiness juga dapat berarti kombinasi antara kemampuan dan motivasi,

yang terbentang antara tidak mampu dan tidak termotivasi untuk menyelesaikan

tugas tertentu, hingga mampu dan termotivasi untuk menyelesaikan tugas tertentu

(Grow,1991 ; Oddi, 1986, disitasi oleh Batubara, 2013)

SDLR didefinisikan oleh Wiley (1983, disitasi oleh Batubara, 2013) sebagai

taraf atau tingkatan seseorang dalam hal berperilaku, kemampuan dan

karakteristik personal yang dibutuhkan untuk self directed learning.

Knowles (1980, disitasi oleh Taylor, 2009) meringkas 5 poin pendapat

mengenai dasar pelajar dewasa (andragogi) :

1) Self-concept, konsep pribadi pada diri pelajar dewasa untuk berubah

menuju pribadi yang lebih mandiri dalam belajar. Pelajar dewasa

cenderung sulit untuk diatur oleh orang lain. Sehingga konsep atau prinsip

diri untuk berubah harus ditumbuhkan.

Page 25: Skrip Si

12

2) Experience, sebagai pelajar dewasa pasti sudah mempunyai banyak

pengalaman dalam masa pertumbuhannya yang dapat dijadikan referensi

dalam proses belajarnya.

3) Readiness to learn, sebagai pribadi yang sudah dewasa kesiapannya untuk

belajar akan berorientasi pada perannya dalam lingkungan. Kesiapan untuk

belajar tergantung dari kesesuian dengan bidangnya. Knowles

mengemukakan bahwa mahasiswa tahun pertama tanpa memiliki kesiapan

untuk belajar mandiri mengalami kecemasan, frustasi, dan kegagalan

meraih prestasi yang diharapkan

4) Orientation to learn, tidak menunda – nunda pekerjaan dan termotivasi

untuk belajar karena menyadari bahwa apa yang dipelajarinya akan

berguna dalam menjawab masalah – masalah yang kemungkinan dapat

dihadapinya di kehidupan nyata masa mendatang.

5) The need to know, perlu untuk mengetahui alasan mengapa mereka

mempelajari sesuatu hal.

Long (2005) mengemukakan bahwa untuk berhasil dalam SDL ada dua atribut

psikologi yang harus dipahami, yaitu personal traits dan cognitive skill.

Personality traits terdiri atas self confidence, inner directed setting skill,

information processing skill, content competence, decision making skill, dan self

awareness.

Beberapa peneliti telah mencoba mengembangkan skala untuk mengukur

kemampuan SDLR pelajar (Fisher, 2001; Williamson,2007; Chou,2012) antara

lain :

Self Directed Learning Readiness Scale (SDLRS), dirancang oleh

Guglielmino pada tahun 1977, merupakan instrumen yang paling sering

digunakan

Oddy Continuing Learning Inventory (OCLI) yang dikembangkan oleh

Oddi pada tahun 1986

Self Directed Learning Readiness Scale for Nursing Education yang

dikembangkan oleh Fisher, King dan Tague tahun 2001

Page 26: Skrip Si

13

Self Rating Scale of Self Directed Learning (SRSSDL) dirancang oleh

Williamson pada tahun 2007

Personal Responsibility Orientation to Self-Direction in Learning Scale

(PRO-SDLS) merupakan skala pengukuran kemampuan SDL terbaru

yang berkembang di tahun 2010 dan dirancang oleh Stockdale dan

Brockett.

3. Prestasi Belajar

a. Pengertian

Prestasi belajar merupakan salah satu indikator keberhasilan proses belajar.

Darmadi (2009) menyatakan bahwa prestasi belajar adalah sebuah kecakapan atau

keberhasilan yang diperoleh seseorang setelah melakukan sebuah kegiatan dan

proses belajar sehingga dalam diri seseorang tersebut mengalami perubahan

tingkah laku sesuai dengan kompetensi belajarnya. Suryabrata (2005)

mengemukakan prestasi belajar sebagai berikut:

1) Prestasi belajar merupakan hasil dari perubahan yang dapat diukur

dengan menggunakan tes prestasi belajar

2) Prestasi belajar merupakan hasil dari perubahan individu itu sendiri

bukan hasil dari perbuatan orang lain

3) Prestasi belajar dapat dievaluasi tinggi rendahnya berdasarkan kriteria

yang ditetapkan oleh penilai atau menurut standar yang telah ditetapkan

oleh kelompok

4) Prestasi belajar merupakan hasil dari kegiatan yang dilakukan dengan

sengaja dan disadari, jadi bukan suatu kebiasaan/ perilaku tidak sadar.

Dari pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar adalah

hasil belajar setelah mengikuti program pembelajaran yang dinyatakan dengan

skor atau nilai.

Pengukuran akan pencapaian prestasi belajar mahasiswa kedokteran pada

beberapa institut pendidikan kedokteran telah ditetapkan dalam jangka waktu

yang bersifat blok. PSPD FKIK UNTAD dari sejak berdirinya pada tahun 2008

telah mencanangkan program blok, dimana setiap bloknya terdiri atas tujuh

Page 27: Skrip Si

14

minggu dan minggu ke-tujuh merupakan minggu ujian tertulis untuk evaluasi

hasil belajar selama satu blok yang berlangsung. Program Studi Pendidikan

Dokter FKIK UNTAD menerapkan sistem penilaian dengan rentangan sebagai

berikut :

A bila > 75

A/B bila 70 – 74

B bila 65 – 69,99

B/C bila 60 – 64,99

C bila 55 – 59,99

D bila 50 - 54,99

E bila < 50

(Tim Penyusun Panduan Akademi FKIK, 2013)

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional nomor 232/U/2000 tentang Pedoman

Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa

pasal 12 ayat (1) disebutkan bahwa “ Terhadap kegiatan dan kemajuan belajar

mahasiswa dilakukan penilaian secara berkala yang dapat berbentuk ujian,

pelaksanaan tugas, dan pengamatan dosen”, pasal 12 ayat (2) menyebutkan bahwa

“Ujian dapat diselenggarakan melalui ujian tengah semester, ujian akhir semester,

ujian akhir program studi, ujian skripsi, ujian tesis, dan ujian disertasi”, dan dalam

pasal 12 ayat (3) disebutkan “Penilaian hasil belajar dinyatakan dengan huruf A,

B, C, D dan E yang masing-masing bernilai 4, 3, 2, 1, dan 0”. Kemudian di dalam

pasal 16 ayat (1) disebutkan bahwa “Penilaian terhadap hasil belajar mahasiswa

dilakukan secara menyeluruh dan berkesinambungan dengan cara yang sesuai

dengan karakteristik pendidikan yang bersangkutan”, dan dalam pasal 16 ayat (2)

disebutkan bahwa “untuk mendorong pencapaian prestasi akademik yang lebih

tinggi dapat dikembangkan sistem penghargaan pada mahasiswa dan lulusan yang

memperoleh prestasi tinggi” (Mendiknas, 2000).

b. Faktor – faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar

Menurut Slameto (2010) dan Suryabrata (2005) secara garis besar faktor-

faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar dapat dikelompokkan atas :

Page 28: Skrip Si

15

1) Faktor Internal

Faktor yang menyangkut seluruh pribadi termasuk kondisi fisik maupun

mental atau psikis. Faktor internal ini sering disebut faktor instrinsik yang

meliputi kondisi fisiologi dan kondisi psikologis yang mencakup minat,

kecerdasan, bakat, motivasi, kesiapan dan lain-lain.

a) Kondisi Fisiologis Secara Umum

Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap

keberhasilan belajar seseorang. Orang yang ada dalam keadaan segar

jasmaninya akan berlainan belajarnya dari orang yang ada dalam keadaan

lelah. Anak-anak yang kekurangan gizi ternyata kemampuannya berada

dibawah anak-anak yang tidak kekurangan gizi. Anak-anak yang kurang gizi

mudah lelah, mudah mengantuk, dan tidak mudah menerima pelajaran.

b) Kondisi Psikologis

Belajar pada hakikatnya adalah proses psikologi. Oleh karena itu semua

keadaan dan fungsi psikologis tentu saja mempengaruhi belajar seseorang.

Itu berarti belajar bukanlah berdiri sendiri, terlepas dari faktor lain seperti

faktor dari luar dan faktor dari dalam. Faktor psikologis sebagai faktor dari

dalam tentu saja merupakan hal yang utama dalam menentukan intensitas

belajar seorang anak. Meski faktor luar mendukung, tetapi faktor psikologis

tidak mendukung maka faktor luar itu akan kurang signifikan. Faktor

psikologis terdiri atas faktor intelegensia, minat, bakat, motivasi,

kematangan, dan kesiapan.

i). Intelegensi/Kecerdasan

Intelegensi adalah suatu kemampuan umum dari seseorang untuk belajar

dan memecahkan suatu permasalahan. Jika intelegensi seseorang rendah,

bagaimanapun usaha yang dilakukan dalam kegiatan belajar jika tidak ada

bantuan orang tua atau pendidik niscaya usaha belajar tidak akan berhasil.

ii). Bakat

Bakat merupakan kemampuan yang menonjol disuatu bidang tertentu

misalnya bidang studi matematika atau bahasa asing. Bakat adalah sesuatu

yang dibentuk dalam kurun waktu, sejumlah lahan dan merupakan

Page 29: Skrip Si

16

perpaduan taraf intelegensi. Pada umumnya komponen intelegensi tertentu

dipengaruhi oleh pendidikan dalam kelas, sekolah, dan minat subyek itu

sendiri. Bakat yang dimiliki seseorang akan tetap tersembunyi bahkan lama-

kelamaan akan menghilang apabila tidak mendapat kesempatan untuk

berkembang.

iii). Motivasi

Motivasi memegang peranan penting dalam memberikan gairah,

semangat, dan rasa senang dalam belajar sehingga yang mempunyai motivasi

tinggi mempunyai energi yang banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar.

Mahasiswa yang mempunyai motivasi tinggi sangat sedikit yang tertinggal

dalam belajarnya. Kuat lemahnya motivasi belajar seseorang turut

mempengaruhi keberhasilan belajar. Karena itu motivasi belajar perlu

diusahakan terutama yang berasal dari dalam diri (motivasi intrinsik) dengan

cara senantiasa memikirkan masa depan yang penuh tantangan dan harus

untuk mencapai cita-cita. Senantiasa memasang tekat bulat dan selalu

optimis bahwa cita-cita dapat dicapai dengan belajar. Bila ada mahasiswa

yang kurang memiliki motivasi instrinsik diperlukan dorongan dari luar yaitu

motivasi ekstrinsik agar mahasiswa termotivasi untuk belajar.

iv). Kesiapan

Kesiapan belajar yaitu keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya

siap untuk memberikan respon/jawaban di dalam proses belajar. Faktor yang

sebagian besar mempengaruhi kesiapan belajar antara lain kesiapan psikis.

Kesiapan psikis tersebut yaitu kesiapan psikis untuk belajar mandiri yang

meliputi senang belajar, belajar sepanjang hayat, konsep diri, pemahaman

diri, toleransi ambiguitas dalam pengalaman belajar, tanggung jawab dalam

belajar, inisiatif untuk mengatur kegiatan belajar dan pendekatan kreatif

dalam kegiatan belajar (Rice-Spearman, 2010).

2) Faktor Eksternal

Faktor yang bersumber dari luar diri individu yang bersangkutan. Faktor ini

sering disebut dengan faktor ekstrinsik yang meliputi segala sesuatu yang berasal

Page 30: Skrip Si

17

dari luar diri individu yang dapat mempengaruhi prestasi belajarnya baik itu di

lingkungan sosial maupun lingkungan lain (Djamara, 2008).

a) Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu:

i). Lingkungan Alami

Lingkungan alami seperti keadaan suhu, kelembaban udara

berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Belajar pada keadaan udara

yang segar akan lebih baik hasilnya daripada belajar pada suhu udara yang

lebih panas dan pengap.

ii). Lingkungan Sosial

Lingkungan sosial, baik yang berwujud manusia dan representasinya

(wakilnya), walaupun yang berwujud hal yang lain langsung berpengaruh

terhadap proses dan hasil belajar. Seseorang yang sedang belajar

memecahkan soal akan terganggu bila ada orang lain yang mondar-

mandir di dekatnya atau keluar masuk kamar. Representasi manusia

misalnya memotret, tulisan, dan rekaman suara juga berpengaruh terhadap

hasil belajar.

b). Faktor Instrumental

Faktor-faktor instrumental adalah yang penggunaannya dirancang sesuai

dengan hasil belajar yang diharapkan. Faktor-faktor ini diharapkan dapat

berfungsi sebagai sarana untuk tercapainya tujuan yang telah dirancang.

Faktor-faktor ini dapat berupa :

i). Perangkat keras (hardware) misalnya gedung, perlengkapan belajar, alat-

alat praktikum, dan sebagainya.

ii). Perangkat lunak (software) seperti kurikulum, program, dan pedoman

belajar lainnya.

Kurikulum pendidikan tinggi adalah seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai isi maupun bahan kajian dan pelajaran serta cara

penyampaian dan penilaiannya yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi. Paradigma

pengajaran yang menitikberatkan pada pendidik dalam

Page 31: Skrip Si

18

mentransformasikan pengetahuan telah bergeser pada peran peserta didik

dalam mengembangkan peran dan kemampuan yang dimiliki (Mendiknas,

2000).

Kurikulum di perguruan tinggi telah mengalami beberapa kali

perubahan. Setelah Indonesia merdeka dalam pendidikan dikenal beberapa

masa pemberlakuan kurikulum yaitu kurikulum sederhana (1947 - 1964),

pembaharuan kurikulum (1968 dan 1975), kurikulum berbasis

keterampilan proses (1984 dan 1994), dan kurikulum berbasis kompetensi

(2004 dan 2006). Kurikulum berbasis kompetensi dapat merubah dari

mahasiswa yang kurang kompeten menjadi mahasiswa yang lebih

kompeten. Pengembangan mutu pembelajaran menuju kurikulum berbasis

kompetensi,menggunakan metode pembelajaran di perguruan tinggi

memerlukan metode yang relevan untuk meningkatan prestasi belajar yang

dalam hal ini tidak lagi berbentuk teacher-centered content-oriented

(TCCO) tetapi diganti dengan menggunakan prinsip SCL. Proses

pembelajaran yang menggunakan pendekatan SCL menjadi salah satu

pilihan dalam KBK. Terdapat beragam metode pembelajaran untuk SCL, di

antaranya adalah: (1) Small Group Discussion; (2) Role-Play & Simulation;

(3) Case Study; (4) Discovery Learning (DL); (5) Self Directed Learning

(SDL); (6) Cooperative Learning (CL); (7) Collaborative Learning (CbL); (8)

Contextual Instruction (CI); (9) Project Based Learning (PjBL); dan (10)

Problem Based Learning and Inquiry (PBL) (Dirjen Pendidikan Tinggi,

2008).

PBL memadukan sejumlah teori dan prinsip pendidikan yang saling

melengkapi ke dalam suatu desain sistem pembelajaran. PBL

mengandalkan strategi belajar yang berpusat kepada pelajar (student-

centered), kolaboratif, kontekstual, terpadu, diarahkan sendiri, dan

reflektif. Desain dan pelaksanaan pembelajaran meliputi belajar dalam

kelompok - kelompok kecil dan peer teaching. Mahasiswa bekerja sama

dalam kelompok - kelompok kecil untuk membangun pengetahuan dengan

Page 32: Skrip Si

19

menggunakan kasus masalah yang realistis untuk memicu proses belajar

(Gwee, 2009).

4. Kerangka Teori

Prinsip

belajar

Faktor yang mempengaruhi

internal eksternal

instrumental fisiologis psikologis

intelegensia

bakat

motivasi

Lingkungan

software hardware

Belajar

Kurikulum

K B K

S C L

KS PK KBKP

Page 33: Skrip Si

20

Keterangan :

KS : Kurikulum Sederhana

PK : Pembaharuan Kurikulum

KBKP : Kurikulum Berbasis Keterampilan Proses

KBK : Kurikulum Berbasis Kompetensi

SCL : Student Centered Learning

Gambar 2.1 Kerangka Teori

(Sumber : Dirjen Pendidikan Tinggi,2008; Purwanto,2011; Rice-Spearman,2010;

Slameto, 2010; Suryabrata,2005)

5. Kerangka Konsep

Variabel Bebas Variabel Terikat

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

B. Landasan Teori

Secara umum faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa

dikelompokkan menjadi 2, yaitu faktor yang berasal dari dalam diri individu

(internal) dan faktor yang berasal dari luar diri individu (eksternal). Faktor

internal terdiri dari faktor fisiologis dan psikologis, dimana faktor psikologis

terdiri atas factor intelegensia,minat, bakat, motivasi, dan kesiapan . Sedangkan

faktor eksternal terdiri dari faktor lingkungan dan instrumental. Penyusun faktor

instrumental adalah perangkat keras dan perangkat lunak yang terdiri atas

kesiapan

Prestasi Belajar

Self Directed Learning

Readiness

Self Directed Learning Readiness Prestasi Belajar

- Small Group Discussion

- Role-Play & Simulation

- Case Study CS

- Discovery Learning

- Self Directed Learning - Cooperative Learning

- Collaborative Learning

- Contextual Instruction

- Project Based Learning

- Problem Based Learning

Page 34: Skrip Si

21

kurikulum, program, dan pedoman belajar lainnya (Slameto, 2010; Suryabrata,

2005).

Kesiapan belajar yaitu keseluruhan kondisi seseorang yang membuatnya siap

untuk memberikan respon/jawaban di dalam proses belajar. Faktor yang sebagian

besar mempengaruhi kesiapan belajar antara lain kesiapan psikis. Kesiapan psikis

tersebut yaitu kesiapan psikis untuk belajar mandiri yang meliputi senang belajar,

belajar sepanjang hayat, konsep diri, pemahaman diri, toleransi ambiguitas dalam

pengalaman belajar, tanggung jawab dalam belajar, inisiatif untuk mengatur

kegiatan belajar dan pendekatan kreatif dalam kegiatan belajar (Rice-Spearman,

2010).

Knowles (1980, disitasi oleh Taylor, 2009) mengemukakan salah satu dasar

dalam pembelajaran andragogi adalah readiness to learn atau kesiapan untuk

belajar. Menurut Knowles mahasiswa tahun pertama tanpa memiliki kesiapan

untuk belajar mandiri mengalami kecemasan, frustasi, dan kegagalan dalam

meraih prestasi yang diharapkan.

SDLR merupakan kesiapan atau kesediaan seseorang untuk belajar mandiri,

yang terdiri dari komponen sikap, kemampuan dan karakteristik personal Hal ini

sesuai dengan pendapat Yoshiaka et al (2005) yang mengemukakan bahwa

mahasiswa tahun pertama mengalami banyak masalah dalam proses adaptasi

belajar dalam lingkungan belajar PBL, terutama untuk mahasiswa yang berasal

dari sekolah menengah atas yang biasanya tidak menerapkan belajar mandiri

C. Hipotesis

Hipotesis pada penelitian ini adalah hipotesis H1 yakni ada hubungan Self

Directed Learning Readiness dengan prestasi belajar mahasiswa tahun pertama

PSPD FKIK UNTAD.

Page 35: Skrip Si

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian non eksperimental dengan pendekatan

cross sectional, variabel dependen dan variabel independen diukur dalam waktu

yang bersamaan. Pengumpulan dan analisis data dilakukan dengan metode

kuantitatif.

B. Lokasi dan waktu penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako.

2. Waktu penelitian

Proses penelitian ini berlangsung mulai dari bulan Mei hingga Juni 2014.

C. Populasi dan Subyek

Populasi dari penelitian ini adalah mahasiswa pendidikan sarjana Program

Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas

Tadulako.

Page 36: Skrip Si

23

Sampel dari penelitian ini adalah semua mahasiswa tahun pertama Program

Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas

Tadulako pada saat penelitian ini dilakukan, yaitu angkatan 2013 pada tahun

ajaran 2013/2014 yang berjumlah 115 orang . Adapun kriteria inklusi dan eksklusi

yaitu :

1) Kriteria inklusi

a) Mahasiswa tahun pertama yang aktif menjalani perkuliahan semester 1

b) Mahasiswa tahun pertama yang lengkap mengikuti setiap ujian di semester

1

2) Kriteria eksklusi

a) Mahasiswa tahun pertama yang tidak bersedia menjadi responden

b) Mahasiswa tahun pertama yang tidak mengembalikan kuesionernya

c) Mahasiswa tahun pertama yang aktif menjalani perkuliahan pada semester

1 namun tidak mengikuti ujian akhir

d) Mahasiswa dengan kategori nilai T (tunda) dan K (kurang)

D. Instrumen Penelitian

Pada penelitian ini instrumen yang digunakan adalah self directed learning

readiness scale untuk mengukur self directed learning readiness yang

dikembangkan oleh Guglielmino dan telah dimodifikasi dan direvalidasi oleh

Fisher pada tahun 2001 yang kemudian diuji validitas dan reliabilitasnya kembali

oleh Zulharman (2008) pada mahasiswa kedokteran Universitas Sriwijaya

sehingga diperoleh 36 buah pernyataan kuesioner. Skala ini terdiri dari 3

konstruks atau aspek yakni keinginan untuk belajar (desire for learning),

manajemen diri (self management), dan kontrol diri (self control). Pernyataan –

pernyataan yang termasuk dalam masing – masing konstruk tersebut dapat dilihat

pada tabel 3.1. Variabel prestasi belajar diukur menggunakan data sekunder

dengan metode dokumentasi. Dokumentasi ini dilakukan dengan meminta nilai

IPK semester 1 mahasiswa tahun pertama kepada kordinator assessment PSPD

FKIK UNTAD.

Tabel 3.1 Distribusi Konstruksi SDLR

Page 37: Skrip Si

24

Konstruk SDLR Nomor Pernyataan Jumlah

Manajemen diri 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 18, 24,

25, 27, 29, 33

13

Keinginan untuk

belajar

9, 11, 12, 14, 19, 20, 21,

22, 23, 26

10

Kontrol diri 8, 10, 13, 15, 16, 17, 28,

30, 31, 32, 34, 35, 36

13

Total Pernyataan 36

E. Alur Penelitian

Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian

F. Variabel dan Definisi Operasional

1. Variabel bebas adalah self directed learning readiness

Definisi : Yaitu tingkat kesiapan mahasiswa untuk belajar mandiri

Wawancara singkat bersama

mahasiswa angk. 2012 untuk

mengidentifikasi kendala –

kendala yang dihadapi di tahun

pertama perkuliahan

Perumusan Masalah Penyusunan proposal Seminar proposal

Pengambilan data

Penyebaran Kuesioner

dan dokumentasi IPK

terakhir

Pengelolaan dan

analisis data Seminar Hasil

Seminar Skripsi

Page 38: Skrip Si

25

Alat ukur : Kuesioner yang berisikan alternatif pernyataan sangat setuju,

setuju, netral, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.

Hasil ukur : Nilai 5 untuk respon jawaban pernyataan sangat setuju, nilai 4

untuk setuju, 3 untuk respon netral, 2 untuk respon tidak setuju,

dan 1 untuk respon jawaban pernyataan sangat tidak setuju.

Nilai maksimum = 36 x 5 = 180

Nilai minimum = 36 x 1 = 36

Luas jarak sebaran = Nilai maksimum – nilai minimum

= 180 – 36

= 144

Interval Klasifikasi SDLR = 144 : 3 = 48

Maka,

Skor total 132 – 180 = SDLR tinggi

Skor total 83 – 131 = SDLR sedang

Skor total < 83 = SDLR rendah

Skala ukur : Ordinal

2. Variabel terikat adalah prestasi belajar

Definisi : Hasil dari proses belajar yang dicapai mahasiswa dalam jangka

waktu tertentu

Alat ukur : Dokumentasi nilai indeks prestasi kumulatif

Hasil ukur : IPK 3,51 – 4,00 = Dengan pujian

IPK 2,76 – 3,50 = Sangat memuaskan

IPK 2,00 – 2,75 = Memuaskan

IPK < 2,00 = Kurang memuaskan

Skala ukur : Ordinal

G. Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Tahap-tahap pengolahan data meliputi :

Page 39: Skrip Si

26

1) Editing, yaitu data yang telah diambil terlebih dahulu dilakukan

pengecekan untuk mengoreksi kesalahan. Data yang tidak lengkap dan

salah tidak digunakan dalam penelitian.

2) Coding, yaitu memberikan kode pada setiap data yang terkumpul di setiap

instrumen penelitian. Coding bertujuan untuk memudahkan dalam

penganalisisan, penafsiran, dan transfer data variabel yang diteliti yaitu :

a. Jenis kelamin

1 = Laki – laki

2 = Perempuan

b. SDLR

1 = Rendah (Skor total <83)

2 = Sedang (83 – 131

3 = Tinggi (132 – 180)

c. Prestasi belajar

1 = Dengan pujian (IPK 3,51 – 4,00)

2 = Sangat memuaskan (IPK 2,76 – 3,50)

3 = Memuaskan (IPK 2,00 – 2,75)

4 = Kurang memuaskan (IPK < 2,00)

3) Scoring, yaitu proses pemberian nilai terhadap item – item yang perlu

diberi nilai untuk memudahkan analisis data seperti berikut :

Jawaban pernyataan SDLR :

Skor 1 = Sangat tidak setuju

Skor 2 = Tidak setuju

Skor 3 = Netral

Skor 4 = Setuju

Skor 5 = Sangat setuju

4) Tabulating, yaitu mengelompokkan data sesuai dengan sifat – sifat

variabel yang diteliti dalam sebuah tabel. Tabulating dilakukan untuk

mempermudah penjumlahan, penataan, dan penyusunan data untuk

selanjutnya disajikan dan dianalisis.

Page 40: Skrip Si

27

5) Entry, yaitu proses memasukkan data yang telah ditabulasikan ke dalam

komputer dengan menggunakan program komputer untuk dilakukan

analisis data.

2. Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini terdiri atas analisis univariat dan

analisis bivariat. Analisis univariat bertujuan untuk menggambarkan

karakteristik setiap variabel penelitian. Pada penelitian ini analisis

univariat menghasilkan distribusi jenis kelamin responden, tingkat

kesiapan belajar mandiri mahasiswa tahun pertama (angkatan 2013) PSPD

UNTAD, rata – rata kemampuan SDLR mahasiswa berdasarkan 3

konstruk SDLR, dan prestasi belajar yang terdiri atas kategori IPK dengan

pujian, sangat memuaskan, memuaskan, kurang memuaskan.

Analisis bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan SDLR

dengan prestasi belajar yang diperoleh. Menguji ada tidaknya hubungan

diantara kedua variabel digunakan uji korelasi Spearman dengan bantuan

program komputer Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) versi

19.

H. Etika Penelitian

Penelitian ini memperhatikan beberapa hal yang menyangkut etika penelitian

antara lain :

a. Inform consent, peneliti menjelaskan tujuan penelitian yang dilaksanakan

kepada responden, kemudian menanyakan kesediaan responden.

Responden yang bersedia selanjutnya diminta menandatangani lembar

persetujuan.

b. Anonymity, peneliti merahasiakan dan tidak mencantumkan nama

responden, tetapi dengan menuliskan kode responden.

c. Confidentiality, peneliti melindungi dan menjaga kerahasiaan semua data

atau informasi yang telah dikumpulkan

I. Kelemahan Penelitian

Page 41: Skrip Si

28

Pada penelitian ini ditemukan kesulitan dalam pengumpulan data penelitian.

Penelitian ini awalnya direncanakan menggunakan data nilai hasil ujian blok 3

dari mahasiswa tahun pertama, namun karena lambatnya proses perampungan

nilai akibat masih banyaknya nilai mahasiswa tahun pertama yang belum tuntas,

maka penelitian ini menggunakan nilai IPK semester 1 yang diyakini dapat

mewakili prestasi belajar mahasiswa di tahun pertama.

Penelitian ini hanya mampu memberikan sedikit gambaran psikologis

mahasiswa yaitu tingkat kesiapan mahasiswa untuk belajar mandiri dan

bagaimana hubungannya dengan prestasi belajar. Sementara seperti yang kita

ketahui bahwa terdapat banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi prestasi

belajar tersebut.

J. Jadwal Penelitian

Tabel 3.2. Jadwal Penelitian

No. Bulan Kegiatan

1.

2.

3.

4

Maret 2014

Mei – Juni 2014

Juli 2014

Agustus

Penyusunan proposal penelitian, ujian proposal

Pengumpulan data, pengelolaan, analisis data

Penyusunan hasil, Ujian hasil

Penyusunan skripsi, ujian skripsi

Page 42: Skrip Si

29

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Karakteristik Responden

Penelitian ini diawali dengan pengumpulan data sekunder dari subjek

penelitian yaitu jumlah mahasiswa yang akan dijadikan sampel beserta

karakteristiknya, dilanjutkan dengan penyebaran kuesioner self directed learning

readiness dan pengambilan dokumentasi nilai dari masing – masing subjek

tersebut di bagian akademik fakultas untuk data variabel prestasi belajar. Subjek

penelitian ini adalah mahasiswa tahun pertama Program Studi Pendidikan Dokter

Universitas Tadulako yang berjumlah 115 orang, namun 4 orang diantaranya

tidak mengembalikan kuesionernya. Keempat mahasiswa tersebut dinyatakan

drop out, sehingga jumlah mahasiswa yang diambil datanya untuk penelitian ini

adalah 111 orang (respon rate 96%). Distribusi karakteristik responden menurut

jenis kelamin disajikan dalam tabel berikut.

Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin

Mahasiswa Tahun Pertama Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)

Laki – laki 35 31,5

Page 43: Skrip Si

30

Perempuan 76 68,5

Total 111 100

(Sumber : Data Primer, 2014)

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa distribusi responden menurut

jenis kelamin yaitu mahasiswa laki - laki sebanyak 35 orang (31,5%) dan

mahasiswa perempuan dengan jumlah 76 orang (68,5%).

2. Analisis Univariat

Analisis univariat dilakukan berdasarkan data yang diperoleh dari masing –

masing variabel yakni total skor dari kuesioner self directed learning readiness

dan tingkat prestasi belajar berdasarkan indeks prestasi kumulatif. Distribusi

tingkat self directed learning readiness responden disajikan dalam tabel berikut :

Tabel 4.2 Distribusi Self Directed Learning Readiness Mahasiswa Tahun

Pertama Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan Universitas Tadulako

Klasifikasi SDLR Frekuensi Persentase (%)

Tinggi 76 68,5

Sedang 35 31,5

Rendah 0 0

Total 111 100

(Sumber : Data Primer, 2014)

Berdasarkan tabel 4.2 dapat dilihat bahwa jumlah mahasiswa yang

mempunyai tingkat self directed learning readiness yang tinggi adalah sebanyak

76 orang (68,5%), mahasiswa dengan tingkat self directed learning readiness

yang sedang sebanyak 36 orang (31,5%), dan tidak terdapat mahasiswa yang

mempunyai tingkat SDLR rendah. Hal ini menunjukkan bahwa rata - rata

mahasiswa tahun pertama telah mempunyai kesiapan dalam menghadapi pola

belajar self directed learning.

Tabel 4.3 Distribusi Rata – Rata Nilai Konstruk Self Directed Learning

Readiness Mahasiswa Tahun Pertama Program Studi Pendidikan Dokter

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako

Klasifikasi

SDLR

Konstruk SDLR

Manajemen diri Keinginan untuk

belajar

Kontrol diri

Tinggi 49,10 40,56 50,74

Sedang 42,42 34,94 44,25

Page 44: Skrip Si

31

(Sumber : Data Primer, 2014)

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa dari masing – masing konstruk

self SDLR yakni manajemen diri, keinginan untuk belajar, dan kontrol diri

golongan mahasiswa dengan tingkat SDLR tinggi mempunyai nilai rata – rata

yang lebih tinggi dibandingkan dengan mahasiswa dengan tingkat SDLR sedang.

Tabel 4.4 Distribusi Prestasi Belajar Mahasiswa Tahun Pertama Program

Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Tadulako

Klasifikasi prestasi belajar Frekuensi Persentase (%)

Dengan pujian

(IPK 3,51 - 4,00) 53 47,7

Sangat memuaskan

(IPK 2,76 - 3,50) 41 36,9

Memuaskan

(IPK 2,00 – 2,75) 11 9,9

Kurang memuaskan

(IPK < 1,99) 6 5,4

Total 111 100

(Sumber : Data Primer, 2014)

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa prestasi belajar mahasiswa

berdasarkan pencapaian nilai IPK kategori yang paling banyak adalah IPK dengan

predikat dengan pujian yaitu sebanyak 53 orang (47,7%), dan yang paling sedikit

IPK dengan predikat kurang memuaskan yaitu sebanyak 6 orang (5,4%). IPK

dengan kategori sangat memuaskan dicapai oleh 41 orang (36,8%) dan kategori

IPK memuaskan sebanyak 11 orang (9,9%).

3. Analisis Bivariat

Analisis hubungan dilakukan dengan analisis bivariat, tujuan analisa bivariat

adalah untuk mengetahui hubungan bermakna antara variabel bebas (self directed

learning readiness) dan variabel terikat (prestasi belajar). Uji statistik yang

digunakan adalah uji korelasi Spearman dengan hasil analisa sebagai berikut :

Tabel 4.5 Hasil Analisis Uji Korelasi Spearman Self Directed Learning

Readiness dengan Prestasi Belajar Mahasiswa Tahun Pertama Program

Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

Universitas Tadulako

Page 45: Skrip Si

32

Uji Analisis Korelasi

Spearman Nilai p

Arah

Korelasi

Kekuatan

Korelasi

Self Directed Learning

Readiness dengan Prestasi

Belajar Mahasiswa Tahun

Pertama

0,013 Positif 0,235

(Sumber : Data Primer, 2014)

Berdasarkan tabel 4.5 dapat dilihat hasil analisis uji korelasi dengan

Spearman diperoleh nilai p = 0,013. Oleh karena nilai p < 0,05, maka dapat

diambil kesimpulan bahwa antara variabel self directed learning readiness dan

prestasi belajar terdapat korelasi yang bermakna. Arah korelasi adalah positif yang

berarti bahwa korelasi kedua variabel searah, semakin besar nilai satu variabel

maka semakin besar pula nilai variabel lainnya. Nilai kekuatan korelasi (r) sebesar

0,235 yang berarti bahwa kekuatan korelasi antara kedua variabel adalah lemah.

B. Pembahasan

Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara self directed learning

readiness mahasiswa tahun pertama dengan prestasi belajar yang dicapai.

Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan uji korelasi Spearman didapatkan nilai p =

0.013 (p < 0,05). Hasil ini menunjukkan bahwa antara kedua variabel terdapat

hubungan yang bermakna atau signifikan dan menandakan bahwa Ho ditolak.

Arah korelasi antara kedua variabel adalah positif yang berarti bahwa arah

hubungan kedua variabel adalah searah, semakin tinggi variabel bebas semakin

tinggi pula variabel terikatnya dan demikian pula sebaliknya. Kekuatan korelasi

kedua variabel adalah senilai 0,235. Angka ini menunjukkan bahwa kekuatan

korelasi antara variabel SDLR dengan prestasi belajar adalah lemah.

Hasil penelitian ini telah sejalan dengan penelitian sebelumnya, penelitian

yang pertama dilakukan oleh Corbeil (2003) mendapatkan hasil bahwa terdapat

hubungan positif antara SDLR dengan prestasi belajar (r = 0,51; R2= 0,55; p=

<0,01). Walaupun menggunakan instrumen penelitian yang berbeda untuk

mengukur tingkat SDLR, namun hasil ini menunjukkan adanya hubungan yang

positif (searah), dengan kekuatan korelasi sedang dan hubungan signifikan antara

Page 46: Skrip Si

33

SDLR dengan prestasi belajar mahasiswa universitas bagian selatan Amerika

Serikat.

Penelitian lainnya juga dilakukan oleh Zulharman (2008) dengan

menggunakan uji regresi linier sederhana mendapatkan bahwa ada peran SDLR

yang signifikan terhadap prestasi belajar mahasiwa tahun pertama FK UNSRI

dengan nilai F sebesar 7,359 dan taraf signifikansi p<0,05. Sumbangan efektif

peran SDLR terhadap peningkatan prestasi belajar adalah sebesar 7,6 % dan

selebihnya dipengaruhhi oleh faktor – faktor lainnya.

Pada penelitian ini kekuatan korelasi yang lemah juga menunjukkan bahwa

SDLR hanya memberikan sumbangsih yang kecil atau lemah terhadap

peningkatan prestasi belajar mahasiswa tahun pertama, oleh karena masih ada

banyak faktor lainnya yang memberikan pengaruh besar terhadap prestasi belajar.

Berdasarkan uraian pada Bab II dikatakan bahwa SDLR merupakan salah satu

faktor internal atau faktor yang berasal dari diri mahasiswa itu sendiri yang dapat

mempengaruhi prestasi belajar.

Faktor – faktor yang mempengarui prestasi belajar terdiri atas faktor internal

dan faktor eksternal. Faktor internal adalah faktor yang menyangkut seluruh

pribadi termasuk kondisi fisik maupun mental atau psikis. Faktor internal ini

sering disebut faktor instrinsik yang meliputi kondisi fisiologi dan kondisi

psikologis yang mencakup minat, kecerdasan, bakat, motivasi, kesiapan dan lain-

lain. Sedangkan fakor eksternal adalah faktor yang bersumber dari luar diri

individu yang bersangkutan. Faktor ini sering disebut dengan faktor ekstrinsik

yang meliputi segala sesuatu yang berasal dari luar diri individu yang dapat

mempengaruhi prestasi belajarnya baik itu di lingkungan sosial maupun

lingkungan lain (Djamara, 2008; Slameto 2010).

Self Directed Learning Directed Readiness termasuk dalam faktor internal

yaitu kesiapan belajar mahasiswa., kesiapan belajar yaitu keseluruhan kondisi

seseorang yang membuatnya siap untuk memberikan respon/jawaban di dalam

proses belajar. Faktor yang sebagian besar mempengaruhi kesiapan belajar antara

lain kesiapan psikis. Kesiapan psikis tersebut yaitu kesiapan psikis untuk belajar

mandiri yang meliputi senang belajar, belajar sepanjang hayat, konsep diri,

Page 47: Skrip Si

34

pemahaman diri, toleransi ambiguitas dalam pengalaman belajar, tanggung jawab

dalam belajar, inisiatif untuk mengatur kegiatan belajar dan pendekatan kreatif

dalam kegiatan belajar (Rice-Spearman, 2010).

Hasil penelitian secara kuantitatif menunjukkan bahwa nilai rata – rata

manajemen diri mahasiswa yang mempunyai SDLR tinggi adalah senilai 49,10

sedangkan nilai rata – rata manajemen diri untuk mahasiswa yang mempunyai

SDLR sedang adalah senilai 42,42. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen diri

mahasiswa yang memiliki SDLR tinggi lebih tinggi dibanding mahasiswa yang

memiliki SDLR sedang. Selisih diantara keduanya adalah senilai 6,68, selisih ini

disebabkan oleh karena rata – rata mahasiswa yang mempunyai SDLR tinggi

mampu mengatur waktu – waktu mereka dengan baik khususnya waktu untuk

belajar, menetapkan batasan waktu yang ketat untuk menyelesaikan sesuatu,

teratur, sistematis, dan bertanggung jawab terhadap proses pendidikannya.

Keinginan untuk belajar mahasiswa yang mempunyai SDLR tinggi lebih

tinggi (40,56) dibanding mahasiswa yang memiliki SDLR sedang (34,94). Selisih

rata – rata diantara kedua konstruk lainnya, yaitu senilai 5,62. Hal ini disebabkan

oleh karena mahasiswa dengan SDLR tinggi cenderung memiliki rasa ingin tahu

yang tinggi, terbuka terhadap ide – ide baru dan mengevaluasi ide – ide baru

tersebut secara kritis, mampu belajar dari kesalahan, selalu mengevaluasi hal – hal

yang mereka lakukan, dan senang mengumpulkan fakta – fakta sebelum

memutuskan sesuatu.

Keinginan untuk belajar muncul dari motivasi diri yang kuat. Motivasi

memegang peranan penting dalam memberikan gairah, semangat, dan rasa senang

dalam belajar sehingga yang mempunyai motivasi tinggi mempunyai energi yang

banyak untuk melaksanakan kegiatan belajar (Slameto, 2010; Suryabrata, 2005)

Pada konstruk kontrol diri hasil persentase mahasiswa yang mempunyai

SDLR tinggi adalah senilai 50,74, sedangkan skor kontrol diri untuk mahasiswa

yang mempunyai SDLR sedang adalah senilai 44,25. Berdasarkan hasil ini maka

jelas bahwa kontrol diri mahasiswa yang memiliki SDLR tinggi lebih tinggi

dibanding mahasiswa yang memiliki SDLR sedang. Selisih antara keduanya

adalah sebesar 6,49, hal ini disebabkan karena kebanyakan mahasiswa dengan

Page 48: Skrip Si

35

SDLR tinggi tersebut menjawab setuju pada pernyataan; pribadi mereka

bertanggung jawab, dapat fokus pada satu masalah, memiliki standar pribadi yang

tinggi, sadar akan keterbatasan dirinya, percaya pada kemampuan dirinya, senang

mengevaluasi kinerja dirinya, menentukan tujuannya sendiri, dan mampu

mengendalikan kehidupannya sendiri.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,

dapat disimpulkan bahwa :

1. Terdapat hubungan yang signifikan atau bermakna antara self directed

learning readiness (SDLR) dengan prestasi belajar dengan arah korelasi

positif dan kekuatan korelasi yang lemah pada mahasiswa tahun pertama

di Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan Universitas Tadulako.

2. Tingkat SDLR mahasiswa tahun pertama yang diperoleh dari kuesioner

adalah 68,5% mahasiswa dengan tingkat SDLR tinggi, dan 31,5%

mahasiwa dengan tingkat SDLR sedang.

Page 49: Skrip Si

36

3. Tingkat pencapaian prestasi akademik mahasiswa adalah 47,7% IPK

dengan predikat dengan pujian, 36,8% IPK dengan kategori sangat

memuaskan kategori IPK memuaskan senilai 9,9% dan 5,4% dengan

predikat kurang memuaskan.

4. Rata – rata kemampuan manajemen diri, keinginan untuk belajar, dan

kontrol diri mahasiswa dengan tingkat SDLR tinggi lebih tinggi dibanding

mahasiswa dengan tingkat SDLR sedang.

B. Saran

1. Bagi Institusi Pendidikan

Bagi institusi pendidikan diharapkan dapat meningkatan keberhasilan

pembelajaran ini dengan terus mencanangkan program – program pembelajan

yang dapat menginduksi dan meningkatkan self directed learning readiness

mahasiswa, selain itu institusi juga diharapkan dapat secara simultan melakukan

evaluasi terhadap prestasi belajar mahasiswa.

2. Bagi Mahasiswa Tahun Pertama

Sebaiknya mahasiswa tahun pertama yang telah mempunyai tingkat SDLR

dan prestasi belajar yang tinggi agar mempertahankan dan semakin meningkatkan

kesiapan dan prestasi belajarnya, dan bagi mahasiswa yang tergolong dalam

tingkat SDLR sedang agar melakukan evaluasi terhadap sistem belajarnya selama

ini untuk perbaikan prestasi belajar yang lebih baik lagi.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian terhadap faktor – faktor

lain yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa, seperti faktor

fisiologis, motivasi belajar, instrumental, dan faktor lainnya. Selain itu peneliti

berikutnya juga dapat melanjutkan penelitian ini dengan melakukan penelitian

secara kualitatif untuk menggali lebih jauh lagi bagaimana tingkat SDLR

mahasiswa tahun pertama.

Page 50: Skrip Si

37

DAFTAR PUSTAKA

Batubara,I.S. (2013) Hubungan antara Kemampuan Belajar Mandiri dengan

Indeks Prestasi pada Mahasiswa Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran

Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta : FK UGM, pp : 25 - 28

Corbeil, J. R. (2003) Online Technologies Self-Efficacy, Self-Directed Learning

Readiness, and Locus of Control of Learners in a Graduate-Level Web-Based

Distance Education Program. The University of Houston, Houston.

Unpublished doctoral dissertatioon, pp : 55-92

Darmadi. (2009) Pengaruh Pemanfaatan Powerpoint Dalam Pembelajaran

Terhadap Prestasi Belajar Matematika Tingkat Sekolah Dasar Ditinjau Dari

Gaya Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan, 15(1), pp. 99-112.

Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. (2008) Buku Panduan Pengembangan

Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Tinggi. Jakarta.

Djamara. (2008) Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta, pp : 56 – 57.

Fisher, M., King, J., Tague, G. (2001) Development of a SDLR Scale for Nursing

Education. Nurse Education Today[internet], 21, pp. 516 – 525. Available

from:<http://ccnmtl.columbia.edu/projects/pl3p/selfdirected%20learning%20

scale%20for%nurses.pdf> [Accessed 2 March 2014]

Gibbons, M. (2002) The Self-Directed Learning Handbook: Challenging

Adolescent Students to Excel. San Fransisco : Jossey-Bass.

Gulo, W. (2005). Strategi Belajar Mengajar . Jakarta : Grasindo, pp : 19.

Page 51: Skrip Si

38

Gwee, M. (2009) Problem-based learning: A strategic learning system design for

the education of healthcare professionals in the 21ST Century. The

Kaohsiung Journal of Medical Science, 25 (5), pp. 231-239.

Hakim. (2005) Belajar Secara Efektif. Jakarta: Puspa Swara, pp : 87 – 89.

Harsono, Dwidjanto D. (2005) Pembelajaran Berpusat pada Mahasiswa.

Yogyakarta: Pusat Pengembangan Pendidikan Universitas Gadjah Mada,

Aditya Media, pp : 5 – 7.

Harsono. (2008) Student-Centered Learning di Perguruan Tinggi. Jurnal

Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia, 3 (1), pp. 46 – 55.

Hoban, J.D., Lawson, S.R., Mazmanian, P.E., Best, Al.M., Seibel, H.R. (2005)

The Self-Directed Learning Readiness Scale: a factor analysis study. Medical

Education, 39(4), pp. 370 – 379.

Long, H., Cheong, J.W., Cheong, C.K. (2005) Korean Proffessors “Perceptions of

Important Teaching and Learning Tasks”. International Journal of Self-

Directed Learning.2(2) pp.24 – 38.

Loyens et al. (2008) Self-Directed Learning in Problem-Based Learning and its

Relationships with Self-Regulated Learning. Department of Human

Development, University of Maryland, College Park, MD, USA. Educ

Psychol Rev.

Menteri Pendidikan Nasional R.I Kep. Menteri Pendidikan Nasional Republik

Indonesia Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum

Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa (2000).

O’Neill G, Mc Mahon,T. (2005) Student Centered Learning – what does it mean

for student and lecturers ? University College Dublin. (cited 19 Februari

2014).Available from: http://www.aishe.org/readings/2005-1/oneill-

mcmahon-Tues_19th_Oct_SCL.html.

O’shea, E. (2003) Self Directed Learning in Nurse Education : a review of

literature. Journal of Advanced Nursing. 43 (1), pp. 62 – 70.

Purwanto, N. M. (2011) Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya,

pp. 83 – 120.

Rice-Spearman, L. (2010) Self-Directed Learning Readiness in Clinical

Laboratory Scientists: Developing Skill for Practice. Disertasi. Texas: Texas

Tech University, pp. 202 – 215.

Santyasa, I.W. (2004) Desain pembelajaran berbasis model SOI. Disajikan dalam

seminar dan lokakarya Jurusan Teknologi Pendidikan IKIP Negeri. 8 April

2004. Singaraja, pp : 23 – 31.

Simamora, R. (2009) Buku Ajar Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: ECG,

pp. 2

Slameto. (2010) Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta :

Rineka Cipta.

Page 52: Skrip Si

39

Suryabrata, S. (2005) Psikologi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada

Taylor B, Kroth M. (2009) Andragogy’s Transition Into The Future: Meta-

Analysis of Andragogy and Its Search for a Measurable Instrument. Journal

of Adult Education, 28(1), pp : 203-228.

Tim Penyusun Panduan Akademik FKIK. (2013) Panduan Akademik Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 2013/2014. Palu: Kampus Bumi Tadulako

Tondo, pp : 61.

William, SN. (2007) Development of Self – rating scale of Self Directed

Learning. Nursesearch (Internet), 14 (2). Available from < http:// search.

Ebscohostt.com/> [accessed 2 Maret 2014].

Yoshioka T, Suganuma T, Tang AC, Matshushita S, Manno S, Kozu T. (2005).

Facilitation of Problem Finding among First Year Medical School Student

Undergoing on Problem-Based Learning. Teach Learn Med. (Internet).

Spring : 17 (2) : 136 – 41. Available from :

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15833723 [ accessed 2 Maret 2014].

Zulharman. (2008) Peran Self Directed Learning Readiness pada Prestasi Belajar

Mahasiswa Tahun Pertama Fakultas Kedokteran Universitas Riau. Jurnal

Pendidikan Kedokteran Indonesia, pp. 1 - 25

Page 53: Skrip Si

40

Page 54: Skrip Si

41

Page 55: Skrip Si

42

INFORMED CONSENT

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

NIM :

Menyatakan bahwa :

1. Saya telah mendapatkan penjelasan segala sesuatu mengenai penelitian :

Hubungan Self Directed Learning Readiness dengan Prestasi Belajar

Mahasiswa Tahun Pertama Program Studi Pendidikan Dokter FKIK

UNTAD

2. Saya mengijinkan peneliti untuk mengakses beberapa data akademik saya

untuk kepentingan penelitian

3. Setelah saya memahami penjelasan tersebut, dengan penuh kesadaran dan

tanpa paksaan dari pihak manapun saya bersedia untuk ikut dalam

penelitian ini dengan kondisi :

a. Apabila saya ingin, saya boleh memutuskan untuk keluar / tidak

berpatisipasi lagi dalam penelitian ini tanpa harus meyampaikan alasan

apapun

b. Data yang diperoleh dari kuesioner akan dijaga kerahasiaannya dan

hanya dipergunakan untuk keperluan ilmiah

Tanda tangan,

Page 56: Skrip Si

43

SKALA SELF DIRECTED LEARNING READINESS

Nyatakan pilihan anda dengan menyilang (X) salah satu pilihan berikut :

SS = Sangat setuju

S = Setuju

E = Netral

TS = Tidak setuju

STS = Sangat tidak setuju

NO PERNYATAAN ANSWER

1

Saya memecahkan masalah

dengan menggunakan

perencanaan

SS S E TS STS

2 Saya menentukan prioritas saya SS S E TS STS

3 Saya mengatur waktu saya

dengan baik SS S E TS STS

4 Saya memiliki kemampuan

manajemen yang baik SS S E TS STS

5

Saya menetapkan batasan

waktu yang ketat untuk

menyelesaikan sesuatu

SS S E TS STS

6 Saya lebih suka merencanakan

pembelajaran saya sendiri SS S E TS STS

7 Saya belajar dengan sistematis SS S E TS STS

8 Saya dapat fokus pada satu

masalah SS S E TS STS

9 Saya mengevaluasi ide – ide

baru secara kritis SS S E TS STS

10 Saya lebih suka menetapkan

tujuan belajar sendiri SS S E TS STS

11 Saya belajar dari kesalahan SS S E TS STS

12 Saya terbuka terhadap ide – ide

baru SS S E TS STS

Page 57: Skrip Si

44

13 Saya seorang yang bertanggung

jawab SS S E TS STS

14 Saya senang mengevaluasi hal

– hal yang saya lakukan SS S E TS STS

15 Saya memiliki standar pribadi

yang tinggi SS S E TS STS

16 Saya memiliki kepercayaan diri

terhadap kemampuan saya SS S E TS STS

17 Saya sadar terhadap

keterbatasan diri saya SS S E TS STS

18

Saya sangat percaya diri

terhadap kemampuan saya

untuk mencari informasi

SS S E TS STS

19 Saya senang belajar SS S E TS STS

20 Saya memiliki keinginan untuk

belajar SS S E TS STS

21 Saya senang tantangan SS S E TS STS

22 Saya ingin mempelajari hal –

hal yang baru SS S E TS STS

23 Saya senang mempelajari hal –

hal yang baru SS S E TS STS

24 Saya menetapkan waktu –

waktu khusus untuk belajar SS S E TS STS

25 Saya seorang yang disiplin SS S E TS STS

26

Saya senang mengumpulkan

fakta – fakta sebelum

memutuskan sesuatu

SS S E TS STS

27 Saya seorang yang teratur SS S E TS STS

28 Saya seorang yang logis SS S E TS STS

29 Saya seorang yang sistematis SS S E TS STS

Page 58: Skrip Si

45

30 Saya mengevaluasi kinerja saya

sendiri SS S E TS STS

31

Saya lebih suka menetapkan

kriteria sendiri untuk

mengevaluasi kinerja saya

SS S E TS STS

32 Saya bertanggung jawab atas

keputusan/tindakan saya sendiri SS S E TS STS

33 Saya dapat dipercaya dalam

mengejar pendidikan SS S E TS STS

34 Saya mampu untuk mecari

informasi untuk diri sendiri SS S E TS STS

35 Saya memilih untuk

menentukan tujuan saya sendiri SS S E TS STS

36 Saya mengendalikan kehidupan

saya sendiri SS S E TS STS

Page 59: Skrip Si

46

DAFTAR HASIL PENELITIAN SELF DIRECTED LEARNING

READINESS DAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA TAHUN

PERTAMA

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FKIK UNTAD

No. Nama JK Total Skor Kategori

SDLR IPK

Kategori

IPK

1 A L 139 3 3.5 3

2 B L 123 2 2.69 2

3 C P 113 2 3.42 3

4 D P 145 3 3.35 3

5 E P 157 3 3.56 4

6 F P 137 3 3.67 4

7 G P 140 3 3.88 4

8 H P 151 3 3.79 4

9 I P 139 3 3.88 4

10 J P 141 3 3.33 3

11 K P 140 3 3.38 3

12 L P 151 3 3.63 4

13 M L 120 2 3.88 4

14 N P 108 2 3.67 4

15 O L 130 2 3.13 3

16 P P 114 2 1.75 1

17 Q L 158 3 3.77 4

18 R L 162 3 3.79 4

19 S P 134 3 3.46 3

20 T L 156 3 3.79 4

21 U P 141 3 3.13 3

22 V L 130 2 3.48 3

23 W P 146 3 3.77 4

24 X P 150 3 3.6 4

25 Y P 116 2 3.67 4

26 Z P 139 3 3.6 4

27 AB P 132 3 3.73 4

28 BC P 160 3 3.31 3

29 CD L 143 3 3.85 4

30 DE P 144 3 3.31 3

31 EF P 115 2 3.54 4

32 FG P 147 3 3.77 4

33 GH P 119 2 3.56 4

34 HI P 150 3 3.77 4

Page 60: Skrip Si

47

35 IJ L 153 3 3.27 3

36 JK L 145 3 3.42 3

37 KL P 146 3 3.58 4

38 LM P 148 3 3.58 4

39 MN L 140 3 3.73 4

40 NO L 149 3 3.6 4

41 OP L 154 3 3.65 4

42 PQ P 139 3 3.25 3

43 QR P 109 2 3.65 4

44 RS P 146 3 3.67 4

45 ST P 127 2 2.33 2

46 TU P 133 3 3.79 4

47 UV P 104 2 3.48 3

48 VW P 137 3 3.33 3

49 WX L 138 2 3.44 3

50 XY P 118 2 3.42 3

51 YZ L 144 3 2.92 3

52 ABC P 138 3 3.83 4

53 CBA L 150 3 3.38 3

54 DEF L 140 3 3.56 4

55 FED L 132 3 3.48 3

56 GHI P 156 3 2.5 2

57 IHG P 147 3 3.71 4

58 JKL P 139 3 3.35 3

59 LKJ L 125 2 1.83 1

60 MNO P 124 2 3.44 3

61 ONM P 149 3 2.96 3

62 PQR P 117 2 2.75 2

63 RQP P 161 3 3.29 3

64 STU L 142 3 3.54 4

65 UTS L 121 2 1.81 1

66 VWX P 146 3 3 3

67 XWV L 140 3 3 3

68 VWX P 132 3 3.56 4

69 ZYA P 126 2 2.38 2

70 AYZ P 159 3 3.42 3

71 Aa L 119 2 3.67 4

72 Bb P 131 2 2.85 3

73 Cc L 130 2 3.48 3

74 Dd P 144 3 3.65 4

75 Ee P 157 3 3.63 4

Page 61: Skrip Si

48

76 Ff P 124 2 3.63 4

77 Gg P 144 3 3.58 4

78 Ii P 121 2 3.63 4

79 Jj P 120 2 3.54 4

80 Kk P 135 3 3.33 3

81 Ll P 135 3 3.42 3

82 Mm P 140 3 2.4 2

83 Nn P 128 2 3.65 4

84 Oo L 157 3 2.83 3

85 Pp P 139 3 3.44 3

86 Qq P 127 2 3.85 4

87 Rr P 138 3 3.77 4

88 Ss P 145 3 2.35 2

89 Tt P 115 2 3.15 3

90 Uu P 142 3 3.75 4

91 Vv P 151 3 2.56 2

92 Ww P 131 2 3.04 3

93 Xx P 156 3 3.27 3

94 Yy P 133 3 3.77 4

95 Zz P 144 3 3.5 2

96 AAA P 132 3 3.71 4

97 BBB L 141 3 3.6 4

98 CCC L 146 3 3.73 4

99 DDD L 147 3 3.85 4

100 EEE P 128 2 3.77 4

101 FFF L 116 2 1.38 1

102 GGG L 141 3 2.67 2

103 HHH L 116 2 2.44 2

104 III P 128 2 1.54 1

105 JJJ P 145 3 2.63 2

106 KKK P 146 3 3.79 4

107 LLL P 138 3 3.4 3

108 MMM P 153 3 3.67 4

109 NNN P 136 3 3.08 3

110 OOO L 126 2 1.71 1

111 PPP P 110 2 3.42 3

Page 62: Skrip Si

49

MASTER DATA

Karakteristik

Statistics

JENISKELAMIN

N Valid 111

Missing 0

JENISKELAMIN

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid L 35 31.5 31.5 31.5

P 76 68.5 68.5 100.0

Total 111 100.0 100.0

SDLR

DATA UJI RELIABILITAS DAN VALIDITAS SKALA SELF DIRECTED

LEARNING READINESS OLEH ZULHARMAN (2008)

Page 63: Skrip Si

50

Page 64: Skrip Si

51

SDLR 1. FREKUENSI

Statistics

SKOR TOTAL

N Valid 111

Missing 0

Mean 137.11

Std. Error of Mean 1.274

Median 139.00

Mode 139a

Std. Deviation 13.427

Variance 180.279

Range 58

Minimum 104

Maximum 162

Sum 15219

a. Multiple modes exist. The smallest value

is shown

2.

SKOR TOTAL

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 104 1 .9 .9 .9

108 1 .9 .9 1.8

109 1 .9 .9 2.7

110 1 .9 .9 3.6

113 1 .9 .9 4.5

114 1 .9 .9 5.4

115 2 1.8 1.8 7.2

116 3 2.7 2.7 9.9

117 1 .9 .9 10.8

118 1 .9 .9 11.7

119 2 1.8 1.8 13.5

120 2 1.8 1.8 15.3

121 2 1.8 1.8 17.1

123 1 .9 .9 18.0

Page 65: Skrip Si

52

124 2 1.8 1.8 19.8

125 1 .9 .9 20.7

126 2 1.8 1.8 22.5

127 2 1.8 1.8 24.3

128 3 2.7 2.7 27.0

130 3 2.7 2.7 29.7

131 2 1.8 1.8 31.5

132 4 3.6 3.6 35.1

133 2 1.8 1.8 36.9

134 1 .9 .9 37.8

135 2 1.8 1.8 39.6

136 1 .9 .9 40.5

137 2 1.8 1.8 42.3

138 4 3.6 3.6 45.9

139 6 5.4 5.4 51.4

140 6 5.4 5.4 56.8

141 4 3.6 3.6 60.4

142 2 1.8 1.8 62.2

143 1 .9 .9 63.1

144 5 4.5 4.5 67.6

145 4 3.6 3.6 71.2

146 6 5.4 5.4 76.6

147 3 2.7 2.7 79.3

148 1 .9 .9 80.2

149 2 1.8 1.8 82.0

150 3 2.7 2.7 84.7

151 3 2.7 2.7 87.4

153 2 1.8 1.8 89.2

154 1 .9 .9 90.1

156 3 2.7 2.7 92.8

157 3 2.7 2.7 95.5

158 1 .9 .9 96.4

159 1 .9 .9 97.3

160 1 .9 .9 98.2

161 1 .9 .9 99.1

Page 66: Skrip Si

53

162 1 .9 .9 100.0

Total 111 100.0 100.0

3.

BELAJAR MANDIRI

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid SEDANG 35 31.5 31.5 31.5

TINGGI 76 68.5 68.5 100.0

Total 111 100.0 100.0

PRESTASI BELAJAR

1.

Statistics

IPK

N Valid 111

Missing 0

Mean 3.3193

Std. Error of Mean .05222

Median 3.4800

Mode 3.77

Std. Deviation .55021

Variance .303

Range 2.50

Minimum 1.38

Maximum 3.88

Sum 368.44

2.

IPK

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 1.38 1 .9 .9 .9

1.54 1 .9 .9 1.8

1.71 1 .9 .9 2.7

1.75 1 .9 .9 3.6

1.81 1 .9 .9 4.5

1.83 1 .9 .9 5.4

Page 67: Skrip Si

54

2.33 1 .9 .9 6.3

2.35 1 .9 .9 7.2

2.38 1 .9 .9 8.1

2.40 1 .9 .9 9.0

2.44 1 .9 .9 9.9

2.50 1 .9 .9 10.8

2.56 1 .9 .9 11.7

2.63 1 .9 .9 12.6

2.67 1 .9 .9 13.5

2.69 1 .9 .9 14.4

2.75 1 .9 .9 15.3

2.83 1 .9 .9 16.2

2.85 1 .9 .9 17.1

2.92 1 .9 .9 18.0

2.96 1 .9 .9 18.9

3.00 2 1.8 1.8 20.7

3.04 1 .9 .9 21.6

3.08 1 .9 .9 22.5

3.13 2 1.8 1.8 24.3

3.15 1 .9 .9 25.2

3.25 1 .9 .9 26.1

3.27 2 1.8 1.8 27.9

3.29 1 .9 .9 28.8

3.31 2 1.8 1.8 30.6

3.33 3 2.7 2.7 33.3

3.35 2 1.8 1.8 35.1

3.38 2 1.8 1.8 36.9

3.40 1 .9 .9 37.8

3.42 6 5.4 5.4 43.2

3.44 3 2.7 2.7 45.9

3.46 1 .9 .9 46.8

3.48 4 3.6 3.6 50.5

3.50 2 1.8 1.8 52.3

3.54 3 2.7 2.7 55.0

3.56 4 3.6 3.6 58.6

Page 68: Skrip Si

55

3.58 3 2.7 2.7 61.3

3.60 4 3.6 3.6 64.9

3.63 4 3.6 3.6 68.5

3.65 4 3.6 3.6 72.1

3.67 6 5.4 5.4 77.5

3.71 2 1.8 1.8 79.3

3.73 3 2.7 2.7 82.0

3.75 1 .9 .9 82.9

3.77 7 6.3 6.3 89.2

3.79 5 4.5 4.5 93.7

3.83 1 .9 .9 94.6

3.85 3 2.7 2.7 97.3

3.88 3 2.7 2.7 100.0

Total 111 100.0 100.0

3.

PRESTASI BELAJAR

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid KURANG MEMUASKAN 6 5.4 5.4 5.4

MEMUASKAN 11 9.9 9.9 15.3

SANGAT MEMUASKAN 41 36.9 36.9 52.3

DENGAN PUJIAN 53 47.7 47.7 100.0

Total 111 100.0 100.0

Page 69: Skrip Si

56

BELAJAR MANDIRI * PRESTASI BELAJAR Crosstabulation

PRESTASI BELAJAR

Total

KURANG

MEMUASKAN MEMUASKAN

SANGAT

MEMUASKAN DENGAN PUJIAN

S

D

L

R

SEDANG Count 6 5 11 13 35

% within BELAJAR

MANDIRI

17.1% 14.3% 31.4% 37.1% 100.0%

% of Total 5.4% 4.5% 9.9% 11.7% 31.5%

TINGGI Count 0 6 30 40 76

% within BELAJAR

MANDIRI

.0% 7.9% 39.5% 52.6% 100.0%

% of Total .0% 5.4% 27.0% 36.0% 68.5%

Total Count 6 11 41 53 111

% within BELAJAR

MANDIRI

5.4% 9.9% 36.9% 47.7% 100.0%

% of Total 5.4% 9.9% 36.9% 47.7% 100.0%

ANALISIS BIVARIAT

Correlations

BELAJAR

MANDIRI

PRESTASI

BELAJAR

Spearman's rho BELAJAR MANDIRI Correlation Coefficient 1.000 .235*

Sig. (2-tailed) . .013

N 111 111

PRESTASI BELAJAR Correlation Coefficient .235* 1.000

Sig. (2-tailed) .013 .

N 111 111

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 70: Skrip Si

57

DOKUMENTASI PENELITIAN

Peneliti memberi penjelasan tentang kuesioner penelitian

Peneliti membagikan kuesioner kepada responden

Pengisian kuesioner oleh responden

Page 71: Skrip Si

58

Pengisian kuesioner oleh responden