SKRIP SIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2160/1...SKRIP SI PENGARUH PEMBERIAN...
Transcript of SKRIP SIrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/2160/1...SKRIP SI PENGARUH PEMBERIAN...
SKRIP SI
PENGARUH PEMBERIAN !CREDIT, PEND AP A TAN RUNG A DAN
UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA
INDUSTRI PERBANKAN
(Studi Empiris Pada lndustri Perbankan yang Terdafiar di BE!)
Disusun Olch :
Dcwi Mayr.sari
104081002534
Pt::f~PIJSTAJ·~At\N UTAMA UIN SYAHID JAKARTA
-·-·-·----
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
VIN SY ARIF HIDAY A TULL AH
PENGARUH PEMBERIAN KREDIT, PENDAPATAN BUNGA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILITAS PADA
INDUSTRI PERBANKAN
(Studi Empiris Pada lndustri Perbankan Yang Terdajtar Di BEi)
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Untuk Meraih Gelar :Sarjana Ekonomi
Oleh:
Dewi Mayasari
NIM: 104081002534
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing I
Prof. Dr. Ahmad Rod6n , MM Murdiyah H_fil'ati, S.Kom, MM
NIP : 150 317 955 NIP : 150 326 913
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI SY ARIF I-IIDA YATULLAH
JAKARTA
1429H/2008M
, PENGARUH PEMBERIAN KREDIT, PENDAPATAN BUNGA DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP PROFITABILIT AS PADA
INDUSTRI PERBANKAN
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Dewi mayasari
NIM: 104081002534
Di Bawah Bimbingan
NIP: 150 317 955 NIP: 150 326 913
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS
NIP: 131474891
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSIT AS ISLAM NEGERI SY ARIF' IUD A YATULLAH
JAKARTA
Hari ini Rabu tanggal 21 Bulan Mei Tahun Dua Ribu Delapan telah dilakukan
Ujian Komprehensif atas nama Dewi Mayasari NIM : 104081002534 dengan
judul : Pengaruh Pemberian Kredit, Pendapatan Bunga dan Ukuran
Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pada Industri Perbankan.
Memperhatikan penampilan tersebut selanrn ujian berlangsung, maka skripsi ini
sudah dapat diterima sebagai salah satu syarat imtuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas
Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta.
Jakarta, 21 Mei 2008
Tim Penguji Ujian Komprehensif
/
Prof. Dr. Alunad Rodoni, ~ \ ~./' ,,_ ~ /~/
4mef--M'ufraini, Lc.Msi __,/
Ke tu a Sekretaris
Prof. Dr. Abdul Hamid, MS
Penguji Ahli
Nama
Tempat/Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
Agama
Alamat
Nomor Telepon
Pendidikan :
2004-2008
2001-2004
1998-2001
1998-2002
DAFT AR RIW A Y AT HID UP
: Dewi Mayasari
: Brebes, 25 Desember 1985
: Perempuan
: Islam
: Ds. Penggarutan RT. 02/03
Kee. Bumiayau Kab. Brebes
: 081585891803
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial, Jurusan Manajemen
SMU Negeri 1 Bumiayu
SLTP Islam Taalumul Huda Bumiayu
SD Negeri Penggarutan II
ABSTRACT
This research has a pw7Jose to provide empirical evidences about the il?fluence of loans, interest income and size firm to the factor of profitability at sector of banking in Indonesian Stock Exchange. The sample consist of 15 bank which listed on Indonesian Stock Exchange (!DX) since 2003-2006. The statistic method
used to test on the research hypothesis is Jvfultiple regression method
This multiple regression test indicated that variable of loans, interest income and size firm are simultaneously influence to Return on Asset, and the most influential
variable is interest income. This result also shows thot ROA is 36,4% explained by loans, interest income and size.firm, and 63,6% explained by another variables.
Key word: Loan to Deposit Ratio, Interest !11co111e, Size Firm. Retum On Asset
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empins tentang pengaruh pemberian laedit, pendapatan bunga clan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas pada sektor perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sampel penelitian terdiri dari 15 bank yang terclaftar di Bursa Efek Indonesia (BE!) selama tahun 2003-2006. Metode statistik yang digunakan untuk rnenguji hipotesis pene\itian adalah regresi berganda.
Hasil uji regresi menunjukan bahwa variabel pemberian kreclit, penclapatan bunga
dan ukuran perusahaan secara simultan berpengaruh terhaclap Return On Asset (ROA), clengan variabel yang paling mempengaruhi penclapatan bunga. Pene!itian ini juga menunjukan bahwa variabel profitabilitas yaug diukur dengan ROA clapat clijelaskan oleh variabel pemberian kreclit, pendapatan bunga clan ukuran · perusahaan sebesar 36,4%, sedangkan sisanya sebesar 63,6% dijelaskan oleh variabel Jain.
Kata Kunci: Pemberian Kreclit Yang Diukur Dengan LDR, Pcndapatan Bunga, ukuran Perusahaan, Profitabilitas Yang Diukur Dengan ROA
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah robbil 'alamin, segala puji hanya bagi Allah SWT. Semoga
kita senantiasa mendapatkan hidayah-Nya, sehingga kita termasuk dalam orang
orang yang berada pada jalan yang benar. Shalawat clan salam kita haturkan
kepadajunjungan kita sang pembawa kebenaran Nabi Muham1mid SAW.
Skripsi ini beijudul "Pengaruh Pemberian Kreclit, Pendapatan Bunga clan
Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas Pacla Inclustri Perbankan". Penulis
menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan clan masih jauh clari
sempurna, mengingat terbatasnya kemampuan, pengetahuan clan pengalaman yang
penulis miliki. Namun clemikian penulis berusaha sesuai clengan kemampuan,
clengan harapan semoga skripsi ini clapat bermanfaat bagi p£ira pembaca.
Skripsi yang telah penulis selesaikan ini merupakan salah satu anugerah clari
banyaknya nikrnat yang telah Dia berikan. Selesainya skripsi ini juga tak lepas
clari bantuan berbagai pihak. Oleh karem1 itu ucapan terima kasih yang tak
terhingga penulis sarnpaikan kepacla orang-orang yang semoga sela!u clikasihi
oleh Allah SWT.
1. !bu clan Bapak tercinta, yang selalu memberikan limpahan kas!h sayang,
perhatian, clan clukungan baik moral, spiritual, maupun material pada penulis.
Kasih sayang mereka yang teruntai begitu inclah clan tulus mcnjadi inspirasi
clan motivasi bagi penulis clalam menjalani hidup. Untuk keluarga ku, kakak
kakak ku Mas Edi, Mas Agus, Mas Yanto, Mas Johan, Mba ElL Mba Aeni,
clan ponakan-ponakan ku Syifa, Dila, Dimas clan Mila yang telah memberikan
rnotivasi hingga terselesaikannya skripsi ini.
2. Bapak Drs. Mohammad Faisal Bodroen, selaku Dekan Fakultas Ekonomi clan
Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif Hiclayatullah Jakarta.
3. Bapak Prof. Dr. Abdul Hamid, MS, selaku Pembrntu Dekan Bid. Akademik
Fakultas Ekonomi clan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
4. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM, selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Ilnm Sosial Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Sekaligus pembimbing I yang telah banyak memberikan
saran, petunjuk, ilmu pengetahuan, dan meluangkan waktunya hingga
terselesaikannya skripsi ini.
5. Ibu Murdiyah Hayati, S.Kom, MM, selaku pembimbing II yang selalu
memberikan petunjuk dan meluangkan waktu dalam membimbing penu!is
sehingga terselesaikan juga skripsi ini.
6. Seluruh dosen Fakultas Ekonomi clan Ilmu Sosial yang telah memberikan
ilmunya kepacla penulis selama belajar di bangku kuliah. Kepada seluruh staff
bagian Akaclemik clan Keuangan, serta staff Perpustakaan, terima kasih atas
segala bantummya.
7. Special thanks to teman-ternan terbaik clan teman-ternan sepe1juangan yang
bersama-sama be1juang clan saling membantu untuk menyelesa!kan skripsi ini
Ari, Eni, Fera, Hana, Ima, Dira, Ilrn, Umi clan lea thanks for cur JNendship.
Buat semua teman-teman di manajemen D, manqjemen perbankan clan juga
buat temen-temen kosan ku. Terima kasih sudah banyak membantu clan
meluangkan waktu untuk memberikan pelajaran yang paling berharga.
Penulis sangat menyadari, masih banyak kesalahan clan kekurangan dalam
penulisan skripsi ini, oleh karena itu saran clan kritik yang membangun sangat
diharapkan agar bisa lebih baik lagi. Semoga skripsi ini bisa bermanfaat bagi
semua pihak.
Jakarta, Agustus 200 8
Dewi Mayasari
(Penulis)
DAFTARISI
Halaman Pengesahan ................................................................................................. .
Daftar Riwayat Hidup ................................................................................................. iv
Abstract v
Abstrak vi
Kata Pengantar ............................................................................................................. vii
Daftar isi ix
Daftar Tabel ................................................................................................................ xii
Daftar Gambar........... .................................................................................................. xiii
Daftar Lampi ran.......................................................................................................... xiv
BABIPENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian..................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah............................................................................................... 11
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian............................................... .............................. 11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kredit ............... .................................................................................................. 13
I. Pengertian Kredit ........................................................................................... 14
2. Unsur-Unsur Kredit ....................................................................................... 15
3. Klasifikasi Kredit ............................................................. .............................. 15
4. Fungsi Dan Tujuan Kredit.............................................................................. 19
5. Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit .................................................................. 21
6. Hubungan Jurnlah Kredit Yang Disalurkan (LOR)
Dengan Profitabilitas (ROA)......................................................................... 24
B. Pendapatan Bunga ................................................................................................ 26
26
2. Pengertian Bunga........................................................................................... 30
3. Hubungan Pendapatan Bunga Dengan Profitabilitas ..................................... 33
C. Ukuran Perusahaan ............................................................................................... 35
I. Pengertian Ukuran Perusahaan ...................................................................... 35
2. Hubungan Ukuran Perusahaan dengan Profitabilitas..................................... 36
D. Profitabilitas ......................................................................................................... 37
I. Pengertian Profitabilitas................................................................................. 37
2. Rasio-Rasio Profitabilitas .............................................................................. 39
E. Penelitian Sebelumnya ......................................................................................... 41
F. Kerangka Berfikir ................................................................................................. 45
G. Hipotesa Penelitian ................................................................................................ 49
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................... ............................. 51
B. Metode Penentuan Sampel ................................................................................... 51
C. Metode Pengumpulan Data.................................................................................. 52
D. Metode Analisis.................................................................................................... 53
E. Definisi Variabel Penelitian dan Pengukuran...................................................... 59
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian...................................................................... 60
I. Srejarah Lembaga Keuangan Perbankan ....................................................... 60
2. Sejarah PT. Bursa Efek Indonesia.................................................................. 61
B. Penemuan dan Pembahasan.................................................................................. 64
1. Analisis Deskriftif ............................................................................................ 64
I) Ana Ii sis Deskriftif Variabel Pemberian Kredit (LOR).............................. 64
2) Analisis DeskriftifVariabel Pendapatan Bunga ........................................ 66
3) Analisis DeskriftifVariabel Ukuran Perusahaan....................................... 68
4) Analisis DeskriftifVariabel Return On Asset (ROA)............................... 70
2. Hasil Uji Asumsi Klasik................................................................................... 71
I) Hasil Uji Normalitas Data......................................................................... 71
3) Hasil Uji Heterokedastisitas ....................................... .............................. 73
4) Hasil Uji Autokorelasi ............................................................................... 74
3. Pengujiajn Hipotesa.......................................................................................... 75
I) Uji Koefisien Detenninasi ......................................................................... 76
2) Uji Signifikansi Simultan .......................................................................... 76
3) Uji Signifikansi Parameter Individual....................................................... 79
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan........................................................................................................... 8 I
B. Saran 81
DAFT AR PUSTAI<A ................................................................................................ 83
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Nomor Keterangan Halaman
4.1 Perhitungan Kredit Yang Disalurkan Diukur Dengan LOR 54
4.2 Perhitungan Pendapatan Bunga 55
4.3 Perhitungan Ukuran Perusahaan (Total aktiva) 56
4.4 Perhitungan Profitabilitas Diukur Dengan ROA 57
4.5 Hasil Uji Multikolienaritas 58
4.6 Hasil Uji Autokorelasi 61
4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi 62
4.8 Hasil Uji ANOVA (Hasil Uji Secara Simultan) 63
4.9 Hasil Uji Coefficients (Hasil Uji Secara Parsial) 64
Nomor
2.1
4.1
4.2
DAFT AR GAMBAR
Keterangan Halaman
Skema Kerangka Berfikir 59
Grafik Normal Probability Plot (Hasil Uji Normalitas Data) 60
Grafik Scatterplot (Hasil Uji Heterokedastisitas) 70
Nomor
2
DAFT AR LAMPIRAN
Keterangan
Hasil Output SPSS.14
Hasil Perhitungan Pemberian Kredit Diukur Deng.an LOR, Pendapatan
Bunga, Ukuran Perusahaan dan Profitabilitas Diukur Dengan ROA
A. LATAR BELAKANG
BABI
PENDAHULUAN
Sebagaimana telah ditetapkan dalam pola umum pembangunan jangka
panjang Indonesia, sasaran utama pembangunan jangka panjang adalah
tercapainya landasan yang kuat bagi bangsa Indonesia untuk tumbuh dan
berkembang atas kekuatannya sendiri menuju masyarkat adil dan makmur
berdasarkan pancasila. Oleh karena itu kegiatan pembangunan di Indonesia
hams dilaksanakan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dan dicita
ci takan bersama.
Dalan1 hal ini kegiatan perekonomian tidak dapat dipisahkan oleh peranan
perbankan. Perbankan memiliki peran penting bagi suatu negara, yakni
sebagai perantara dalam menghimpun dana dan menyalurkannya keseluruh
bidang perekonomian, baik yang bersekala kecil, menengah maupun besar.
Bank juga merupakan tempat bagi perusahaan dan pernrangan dalam mencari
bantuan dana dengan syarat dan biaya yang relatif murah dibandingkan
dengan lembaga keuangan lainnya.
Sesuai fungsinya sebagai lembaga intermediwy atau perantara keuangan
maka bank berusaha menghimpun dana dari masyarakat sebanyak mungkin
kemudian mengelola dana tersebut dan menyalurkan kembali kepada
masyarakat yang membutuhkan lewat kredit. Kegiatan perkreditan dan jasa
lainnya yang diberikan oleh bank teryata sangat membantu dalam
mdancarkan clan menclukung program pemerintah terutama clalam ha!
pemerataan pembangunan (Kasmir, 2005: 91 ).
Untuk menclorong Iaju pertumbuhan clan pembangunan ekonomi nasional
sebagaimana yang tel ah clitetapkan clalam UU No.10 tahun 1998, tentang
pengertian bank bahwa bank merupakan lembaga keuangan yang
rnenghimpun dana clan menyalurkan kembali clana tersebut ke masyarakat
serta memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang
dalcm1 rangka meningkatlrnn taraf hidup rakyat banyak. Dari pengertian
tersebut dapat disimpulkan tiga fungsi utama bank sebagai lembaga
i11tern1ediasi keuangan, yaitu:
a. Bm1k sebagai lembaga yang menghimpun dana masyarakat
b. Bank sebagai lembaga yang menyalurkan dana ke masyarakat, dan
c. Bank sebagai !em baga yang memper!ancar transaksi perclagangan dan
pereclaran uang.
Dari pe1~genian UU No.! 0 tahun 1998 terse but, clapat dilihat bahwa usaha
perbankan ticlak semata-mata memutar uang untuk mencari keuntungan
perusahaan semata, tetapi juga menghendaki agar taraf hiclup rakyat clapat
ditingkatkan. I-la! ini merupakan salah satu tanggung jawab bank clalam
ranglm mewujuclkan cita-cila negara yaitu untuk menc:apai masyarakat yang
aclil clan makmur. Oleh karcna itu clalam kehidupan sehari-hari bank ticlak
buleh lepas clari kegiatan pembangunan (Imam Subaweh, 2006:154).
Seema umum, fungsi utama bank aclalah menghimpun dana clari
tujuan atau sebagai financial intermediary. Secara lebih spesifik fungsi bank
dapat sebagai Agent o/11-ust, Agent of Development, danAgen of Service.
Dalam menjalankan peranannya perbankan harus marnpu berfungsi secara
efisien, mandiri, sehat dan marnpu menghadapi persaingan global. Perbankan
harus bisa membantu para debitur dalam meningkatka.n volume usahanya
melalui modal kerja, dengan pemberian tersebut maka hendaknya bank bisa
mengadakan pilihan-pilihan dalam · memprioritaskan usahanya terhadap
sektcr-sektor usaha yang produktif dan cepat menghasi!kan likuiditas.
Tugas perbankan untuk mernenuhi kebutuhan pembangunan yang cukup
besar mengharuskan bank dan pemerintah bersama-sama terns rnemantapkan
diri untuk menjawao tantangan tersebut. Mengingat pembangunan ekonomi
adalah mewnjudkan masyarakat mala11ur, penyebaran merata dari hasil
pembangunan ekonomi nampalmya akan diwujuclkan melalui kebijalrnn antara
iain dibidang perkreditan melalui bank sebagai sarana dari pernerintah kepada
masyarakat.
Pada umumnya kegiatan usaha bank dalam menanamkan clana yang
dikelolar.yu adalah melalui pemberian kredit. Fungsi. kredit bagi dunia
perbankan ibarat daral1 bagi tubuh r.mnusia, karena dengan kredit suatu bank
dapat menjaiankan fungsi intermediarinya clan dengan !credit bank dapat
membiayai seluruh aktifitasnya serta mempertahankan diri agar tetap
sustanriable (Andi M :2002).
Perbankan konvensional menjadikan kredit kegiatan utama
operasionalnya, mengingat sebagian besar aset bank clalam bentuk kreclit. Hal
ini tercermin clari LDR yang clitetapkan BI No.13/ 148/KEP/ DIR tanggal 12
November 1998 tentang tingkat kesehatan bank bahwa LDR bank aclalah
perbanclingan antara jumlah kreclit yang clisalurkan terhaclap dana pihak ketiga
clan modal inti terrnasuk clana likuiclita.s Bank Indonesia (KLBI).
Tingginya aset bank dalam bentuk kredit disatu pihak merupakan
alternatif bagi besarnya atau optimalnya "potential gain'' yang mampu
diperoleh bank clan disisi lain potential gain akan tidak efektif dipcroleh
apabila pinjaman yang clisalurkan oleh bank tidak mencapai sasaran
sebagaimana mestinya. Menurut Andi Mulyadinata (2002:85-98) ada beberapa
syarat agar kredit mampu menjamin tercapainya potential gain yang optimal,
yaitu:
1. Aman, dikatakan kredit tersebut aman apabila kredit yc:ng disalurkan
kepacla proyek atau kegiatan yang berisiko kecil.
2. Terarah, jaminan terselenggaranya kreclit sesnai de1igan peruntukan clan
tujuan pembiayaan. Hal ini merupakan prasyarat oagi lercapainya
portofolio kreclit yang baik dan benar, terarah tidaknya suatu kredit sangat
ditentukan dari hasil penilaian baik terhaclap proyek dan kegiarnn yang
dihadapi.
3. Menguntungkan, mengingat bank merupakan lembaga i/1/ermediwy clan
mernegang amanah kepercayaan clari masyaraJ;at tentunya orientasi profit
dikatakan menghasilkan keuntungan yang optimal sepanJang
menghasilkan pendapatan (bunga !credit) dalam waktu dan jadwal yang
sesuai dengan yang ditunjukkan.
Dari sejumlah penanaman kredit yang disalurkan kepada masyarakat
ataupun kepada bank lain tersebut akan diperoleh pendapatan berupa
pendapatan bunga, oleh karena itu kepada para debitur pihak bank akan
membebankan bunga terhadap pinjaman yang telah diberikannya, sebagai
suatu imbalan bagi pihak bank yang telah memberikan jasa kredit. Bunga yang
dibebankan kepada para peminjam ini bagi pihak bank merupakan salah satu
pendapatan operasional, berupa pendapatan bunga yang dapat digunakan
untuk memperluas jaringan usahanya atau bisa pula dibagikan kepada para
pemegang saham.
Dari banyaknya jumlah kredit yang disalurkan bank akan semakin dapat
meningkatkan perolehan bunga dan akan menambah besar pendapatan
sehingga laba yang diperoleh akan meningkat, ha! ini menunjukan pentingnya
peranan kredit dalam rangka menghasilkan pendapatan bunga, karena itu
pengelolaan kredit menjadi prioritas utama dalam pengelolaan bank. Dari
uraian tersebut dapat diketahui bahwa besarnya jumlah kredit yang disalurkan
dan pendapatan bunga dapat digunakan sebagai indikator untuk mengetahui
tingkat laba suatu bank.
Penyaluran kredit kepada masyarakat mengalami fluktuasi (penurunan dan
kenaikan) yang disebabkan oleh faktor permintaan dan penawaran. Penurunan
kredit yang disebabkan oleh faktor permintaan adalah sesuatu yang sangat
wajar apabila te1jadi pada saat resesi, terutama karena masih lemahnya
aktifitas investasi. Disisi penawaran, penurunan krcdit clisebabkan olch
turunnya kemauan bank untuk memberikan pinjaman pada tingkat suku bunga
yang berlaku. Faktor yang dap'.lt menyebabkan menurunnya keinginan untuk
memberikan kredit dapat bersumber dari faktor internal bnnk maupun faktor
eksternal.
Faktor internal seperti rendahnya kualitas aset pcrbankan, tingginya ]credit
macet clan anjloknya modal perbankan. akibat depre:;iasi clan marjin suku
bunga negatif menurunkan kemampuan bank untuk rnemberikan pinjarnan.
Dari sudut eksternal, terutama menunmnya tingkat kelayakan kreclit dari
debitur akibat lemahnya konclisi keuangan perusahaan menyebabkan bank
mengurangi volume kreditnya. Oleh karena ha! tersebutlah pemberian clana
dalam bentuk kredit ini ticlak lepas dari risiko ticlak kembalinya sebagian atau
seluruh dana yang clitanamkan.
Secara umun1 permasalah clalan1 perbankan meliputi masalah manajemen
aset, liabilitis, permoclalan, kinerja dan kenaikan biaya. Manajemen aclalah
factor utama yang mempengaruhi profitabilitas bank, besar kecilnya bank
bukan faktor yang paling menentukan. Majemen yang baik yang clitunjang
oleh faktor modal dan lokasi merupakan kombinasi ideal untuk keberhasilan
bank. Sa!ah satu aspek yang perlu cliperhatikan dari scgi manjemcn adalah
balance sheet mangjement yang meliputi asse/ clan liability management
artinta pengaturnn hutang clan harta secara bersama-sama (Simorangkir : 2000
clalam l Dewa N).
Aset dalam hal ini berperan penting bagi kelangsungan usaha sebuah
bank. Menurut Etty dan firlano (2006) Besar kecilnya pcrnsahaan dapm dilihat
dari total aset yang dimiliki perusahaan tersebut. Scmakin besar aset yang
dimiliki suatu peru~ahaan maka semakin besar pula ukuran perusahaan
tersebut. Menurut teori ketegantungan sumber daya, ukuran perusahaan
merupakan faktor organisasi terpenting yang mempengaruhi prilaku
perusahaan dalam merespon lingkungan banmya. Pernsahaan besar akan le"oih
inovatif karena kemampuannya untuk menaggung resiko yang lebih besar
(Arifinjohan, 2002).
A set perusahaan berada pad a posisi neraca dim an a m encerminkan
kekayaan yang merupakan hasil penjualan dalam berbagai bentuk. Aset yang
dimiliki suatu bank terdiri atas kas, giro pada bank lain, giro pada BI,
penempatan pada bank lain, surat-surat berharga, kredit yang diberikan,
penyertaan, biaya dibayar dimuka, aktiva tetap, aktiva sewa guna usaha, aktiva
lain-lain.
Penelitian yang telah dilakukan oleh Hartono rlan Nairn (l 998) dalam I
Dewa Nyoman Bandera (2007) yang meneliti tentang pengaruh ukuran
terhadap profit yang diukur dengan ROA memmjukan bahwa semakin besar
suatu perusahaan, berarti semakin banyak dana yang digunakan untuk operasi
perusahaan, sehingga dengan demikian pen:sahaan clapat menghasilkan laba
yang besar pula. Selain itu perusahaan besar merupakan subjek dari tekanan
politik sehingga jika perusahaan melaporkan laba ya_ng berlebihan akan
dicurigai oleh politikus bahwa nernsoh""" tMc~h"' '"""' --- -"' '
Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh I Dewa Nyoman Bandera
(2007) mengenai faktor-faktor yang mempengamhi profitabilitas pada industri
perbankan yang terdaftar di BEJ, dengan mengwrnkan rasio profitabilitas
ROA menunjukan bahwa ukuran perusahaan yang diukur dengan total aset
mempunyai pengaruh negatif terhadap profit. Sehingga dalam ha! ini jika
ukuran perusahaan makin besar maka profit yang diperoleh akan makin sedikit
karena risiko yang ditanggung bank cukup besar.
Besar kecilnya suatu pemsahaan dapat ditunjukan oleh total aktiva, jumlah
penjualan, rata-rata tingkat penjualan dan rata-rata total aktiva. Oleh karena itu
dapat dikatakan bahwa ukuran perusahan juga berpcngaruh terhadap
profitabilitas pemsahaan, dalam ha! ini dengan melihat total aset yang
dimiliki.
Imam Subaweh (2006), dalam penelitiannya tentang pengaruh modal
bank, dana pihak ketiga, kredit yang disalurkanyang diukur dengan LDR dan
efisiensi operasinal terhadap profitabilitas yang diukur dengan R.OA
menunjukan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara pemberian
kredit kepada masyarakat yang diukur dengan LDR dengan profitabilitas yang
diukur dengan ROA dengan menggunakan a]at analisis:iya adulah regresi
linier berganda.
Margo Mulyono (2003), dalam penelitiannya tcntang oengaruh cash ratio,
loan deposil ratio dan capital aset ratio terhaclap profitabilitas yang cliukur
dengan ROA menunjukan bahwa LDR tidak memiliki pengaruh yang
- ·:
signifikan terhadap ROA. Alat analisis yang digunakan dalam penclitian ini
adalah regresi linier berganda.
Hesti Werdanigtyas (2002), dalam penelitiannya t~ntang faktor-faktor
yang mempengaruhi profitabilitas bank take over pramcrger di Indonesia.
Hasil penelitiannya menunjukan bahwa secar:i. parsial LDR berpengaruh
negatif terhadap profitabilitas yang diukur dengan ROA. Analisis yang
digunakan adalah regresi linier berganda.
Penelitian tentang pengaruh pendapatan bunga terhadap profitabilitas juga
dilakukan oleh Zuhendra (2003) dalam Rina (2006) memmjukan ildanya
hubungan positif antara pendapatan bunga dengan Return on Asset (ROA)
pada bank-bank umum swasta nasional. Dalarn penel.itiannya te:.;:nik analisis
yang digunakan adalah regresi sederhana dan hannya menganalisis data satn
tahun yakni tahun 2002.
Penelitian lain juga dilakukan oleh Rina Nm111ila (2006) yang meneliti
pengaruh jumlah kredit yang disalurkan dan p~ndapatan bunga terhadap
profitabilitas pada industri perbankan dengan menggunakan metocle r<:gresi
linier bergancla dengan menggunakan rasio ROE scbagai alat ukur
profitabilitasnya. Basil penelitian ini menyimpulkan bahwa terclapat p•cngaruh
antara jumlah kredit yang clisalurkan terhaclap profitabilitas bank sedangkan
pendapatan bunga tidak berpcngaruh tcrhaclap profitabilitas bank, scclangkan
pengujian secara bersama-sama menunjukan ada pengaruh antma jumlah
pemberian kreclit clan pendapatan bunga terhadap profitabilitas.
Berdasarkan uraian diatas mengenai garnbaran kondisi perbankan dan
dampaknya bagi pembangunan ekonomi, nampaknya pernberian kreclit clapat
memberikan kontribusi positif bagi kemajuan suatu usaha. Selain itu dengan
pemberian kredit bank juga akan rnemeperoleh kc1111tungan yang cliperoleh
clari penclapatan bunga alas kreclit yang clisalurkannya. Selain itct aset jnga
tidak kalah penting peranannya bagi kelangsungan usaha sebuah bank, cla!am
hal ini ukuran perusahaan dapat clilihat dari total asr.t yang cimilikinya.
Setelah melihat beberapa pcrmasalah:m tersebut diatas akhirnya menarik
minat peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh
jumlah kredit yang disal urkan kepacla masyarakat yang diukur clengan LDR,
penclapatan bunga dan ukuran pcrusahaan yang diukur dari total aktiva
terhaclap profitabilitas pacla inclustri pcrbankan.
Dalam penelitian kali ini penulis mcngacu pacla penc\itian yang tclah
dilakukan oleh Rina Nurmila (2006). Bebecla dengan penelitin sebelumnya,
analisis ini lebih mengembangkan jumlah variabel yang diteliti serta
perbeclaan tahun penelitian clan juga jumlah bank yang clijaclikan objek
penelitian. Untuk lebih jelasnya akan cliuraikan sebagai berilrnt:
I. Sampel penelitian, peneliti mengarnbil beberapa perusahaan perb&nkan
yang telah terclaftar di Bursa Efek Indonesia clan yang telah mengeluarkan
laporan keuangannya. Penelitian kali ini mengambil data terbaru yakni
tahun 2003-2006.
2. Variabel penelitian, clalam penelitian kali rn1 peneliti menambah satu
dengan total aktiva, sedangkan penelitian sebelumnya mcnggunabtn dua
variabel inclpenden yakni Pemberian krcclit clan Pcnclapatan bunga.
3. Peneliti sebelumnya mcnggunakan rasio ROE sebagai variabel depcnclen
untuk mengctahui tingkat profitabilitas, scclangkan dalam penelitin kali ini
peneliti menggunakan ROA sebagai Variabel clepenclen untuk mengetahui
tinggkat profitabilitasnya. Pengembalian aset cligunakan karena selain
merupakan ukuran profitabilitas bank, rasio ini juga clapat menjacli
indikator efisiensi manajerial bank yang menginc!ikasikan kemapuan
manajemen c!alam mengelola aset untuk memperoleh kc11ntungan (Imam
Subaweh, 2006: 159)
Adapun pertimbangan mengapa peneliti meng&mbil perusahaan perbankan
sebagai sampel adalah perusahaan perbankan merupakan satu-satunya badan
usaha yang menghimpun c!ana Clari masyarakat clan menyalurkannya kepada
masyarakat. Selain itu aclanya perusahaan pcrbankan juga diharapkan akan
dapat mcningkatkan taraf hiclup masyarakat clcngan mcmbcrikan modal usaha
yakni dengan pemberian kredit atau pinjaman terhadap kreclitur.
B. PERUMUSAN MASALAI-l
Berdasarkan latar belakang tcrscbut, maka pcrurnusan mascilah dcilam
pcnclitian ini adalah scbagai bcrikut:
a. Apakah jumlah krcclit yang disalurkan yang diukur clcngan LDR,
pcndapatan bunga dan ukuran pcrusaha:m yang clinkur clcngan total aktiva
berpengaruh seeara signifikan terhadap profitabilitas perbankan yang
diukur dengan Return on Ase/ atau ROA? j ' '
b. Variabel independen manakah yang paling dominan mempcngaruhi ROA? . /./
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
l. Tujuan penelitian:
a. Menganalisis pengaruh jumlah krcdit yang disalurkan yang diukur
dengan LDR, pendapatan bunga ·dan ukuran perusahaan yang diukur
dengan total aktiva terhadap profitabilitas perbankan yang diukur
dengan Return on Ase/ atau ROA
b. Menganalisis variabel independen mana yang mempunyai pengaruh
paling dominan terhadap profitabilitas perbankrm berdasarkan ROA.
2. Manfaat Penelitian
a. Bagi peneliti, yaitu menambah pengetahuan peneliti tetang seberapa
besar pengaruh pemberian Ju-edit, pendapatan bunga dan ukuran
perusahaan dapat mempengaruhi besar J<ecilnya profitabilitas
perusahaan
b. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini diharapkan clapat berguna
bagi pengembangan penelitian selanjutnya clalan1 bidang pcrbankan
dimasa yang akan datang
c. Bagi pihak bank, penelitian ini dapal digunakan sebagai bahan
masukan untuk merencanakan perbaikan kine-:ja bank khnsusnya
dalam meningkatkan laba bank.
A.KREDIT
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut undang-undang RI nomor 10 tahun 1999, yang dimaksud
dengan bank adalah "badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam
bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan
tarafhidup rakyat banyak".
Dari pengertian tersebut diatas dapat dijelaskan secara lebih luas bahwa
bank merupakan perusahaan yang bergerak dalam biclang keuangan, artinya
aktivitas bank selalu berkaitan dalam bidang keuangan.
Aktivitas perbankan yang pertama adalah menghimpun dana,
maksudnya adalah mengumpulkan atau mencari dana dengan cara membeli
dari masyarakat luas. Agar masyarakat mau menyimpan uangnya di bank,
maka pihak perbankan menberikan imbalan balas jasa kepada sipenyimpan
dana, balas jasa yang diberikan bisa berupa bunga bagi hasil, pelayanan atau
balas jasa lainnya.
Setelah memperoleh dana dalam bentuk simpanan dari masyarakat,
maka dana tersebut diputar kembali dalam bentuk pinjaman atau lebih
dikenal dengan kredit. Dalam pemberian kredit ini juga dikenakan jasa
pinjaman kepada penerima kredit yang berbentuk bunga dan biaya
administrasi.
Dalam hal ini keuntungan utama dari bisnis perbankan diperoleh dari
selisih bunga pinjaman atau kredit yang disalurkan dengan bunga simpanan
yang diberikan kepada penyimpan (Kasmir, 2005:25).
1. Pengertian Kredit
Kredit berasal dari bahasa latin atau Yunani yang berarti Crederu atau
Credetum atau kepercayan. Orang atau baclan yang memperoleh kredit
merupakan orang atau baclan yang dipercaya oleh orang atau badan lain
untuk menerima suatu sebagai pinjaman sesuai dengan perjanjian bahwa
pinjaman tersebut akan dikembalikan pada suatu saat (Kasmir, 2005:93).
Menurut UU No. l 0 talllm 1998, kredit adalah penyccliaan uang atau
tagihan yrn1g clapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang
mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka
waktu tertentu dengan pemberian bunga.
Dari pengertian tersebut, dapat diketahui bahwa kredit merupakan
pcrjanjian pinjam meminjam uang antar bank sebagai pembcri krcdit dengan
nasabah sebagai debitur. Dalam hal ini bank sebagai pemberi kredit percaya
kcpacla nasabahnya dalam jangka waktu yang telah disepakati akan dibayar
lunas piutnng yang tciah b[lnk bcrikan dcngan in1balan bunga.
Penyaluran kredit merupakan kcgiatan usaha yang rnendominsi
pcngaloksian dana bank. Penggunaan dana untuk pcnyaluran krcdit ini
mencapi 70%-80'% dari volume usaha bank. Oleh karcna itu sumber utama
pcndapatan bank bernsal clari kegiatan pcmbcrian krcclit dalarn bentuk
pendapatan bunga (Dahlan Siamat, 200 I : 165), sehingg;a dalam ha! ini dapat
diambil kesimpulan bahwa tugas pokok bank mengadakan kredit sebenarnya
adalah untuk meningkatkan keuntungan dan pendapatan bank.
2. Unsur- Unsur Kredit
Menurut Kasmir (20d! :93 ), bahwa dalam pemberian kredit terdapat
unsur-unsur kredit yaitu:
a. Kepercayaan, adalah suatu keyakinan pemberian kredit bahwa uang,
barang dan jasa yang diberikannya akan diterimannya kembali dimasa
yang akan datang.
b. Waktu, adalah pemberi pinjaman dan peminjam dibatasi oleh suatu waktu
tertentu.
c. Risiko, yaitu bahwa pemberi kredit menimbulkan suatu risiko. Risiko ini
timbul bagi pemberi kredit karena uang, barang dan jasa yang dimilikinya
telah pindah kepada orang lain.
d. Prestasi, adalah sesuatu yang diberikan yang dapat berupa uang, barang
atau jasa. Dalam perkembangan perkreditan ini maka yang dimaksud
dengan prestasi adalah uang.
3. Klasifikasi Kredit
Menurut Mandala Manurung dan Pratama Raharja (2004:185), kredit
yang disalurkan sistem perbankan dapat dikelompokan atau diklasifikasikan
berdasarkan beberapa kriteria yaitu:
a. Berdasarkan Jangka Waktu (Maturity)
Berdasarkan jangka waktu pelunasannya, kredit dapat dikelompokan
menjadi:
I). Kredit jangka pendek
Kredit jangka pendek adalah !credit yang hams dilunasi dalam waktu
setahun atau kurang.
2). Kreditjangka menengah
Kredit jangka menengah adalah kredit yang hams dilunasi dalam
jangka waktu satu san1pai dengan tiga tahun.
3). Kreditjangka panjang
Kredit jangka panjang adalah kredit yang hams dilunasi dalam jangka
waktu tiga sampai lima tahun, bahkan lebih.
b. Berdasarkan Jaminan (Collateral)
Berdasarkan ada atau tidaknya jaminan, kredit dapat dikelompokan
menjadi:
I). Kredit dengan jaminan (Secured Loan)
Kredit dengan jaminan dalah kredit yang disertai dengan jamin atau
agunan. Jaminan tersebut diserahkan oleh nasabah peminjam
(debitur). Bentuk-bentukjaminan dapat bernpa harta berwujud seperti
tanah dan bangunan.
2). Kredit tanpajaminan (Unsecured Loan)
Kredit tanpa jaminan (Unsecured Loan) dapat diberikan kepada
seseorang atau pemsahaan tertentu dengan beberapa alasan. Yang
pertama, orang tersebut sudah sangat dikenal, teruji dan terpercaya
oleh pihak bank. Yang kedua, prospek usaha debitur sangat baik dan
biasanya juga terkait dengan penilaian bank tentang reputasi orang
atau perusahaan tersebut. Kredit tanpa jaminan juga dapat diberikan
kepada perusahaan-perusahaan kecil dan atau pengusaha lemah.
Namun pemberiannya hams sangat selektif, karena pemberian kredit
tanpa jaminan sangat berisiko.
c. Berdasarkan Segmen Usaha
Berdasarkan segmen usaha, kredit dapat digolongkan menjadi :
I ) . Kredi t pertanian
Kredit pertanian adalah kredit yang disalurkan kepada sektor usaha
pertanian, seperti pertenakan dan perkebunan.
2). Kredit industri
Kredit yang disalurkan kepada sektor inclustri dan yang untuk
industri kecil dan rumah tangga, tetapi ada juga untuk industri
besar. Di Indonesia, penyaluran kredit sektor industri umumnya
lebih besar dibandingkan dengan sektor pertanian.
3). Kreditjasa
Kredit jasa adalah kredit yang disalurkan kepada sektor jasa baik
untuk UKM maupun besar.
d. Berdasarkan Tujuannya
Berdasarkan tujuannya, !credit dapat dikelompokan mejadi:
I). Kredit komersial
Kredit komersial diberikan untuk memperlancar kegiatan nasabah
yang bidang ushanya adalah perdagangan, contoh kredit komersial
adalah kredit untuk usaha pertokoan dan kredit ekspor.
2). Kredit konsumtif
Kredit konsumtif adalah kredit yang diberikan untuk memenuhi
kebutuhan dan bagi debitur yang ingin membeli barang atau
kebutuhan-kebutuhan konsumtif.
3). Kredit produktif
Kredit produktif diberikan dalam rangka memperlancar kegiatan
produksi debitur. Kredit ini mencakup antara lain kredit untuk
pembelian bahan baku dan pembayaran upah.
e. Berdasarkan Penggunaan.
Berdasarkan penggunaanya, kredit dapat digolongkan menjadi :
I). Kredit modal kerja
Kredit modal kerja pada prinsipnya adalah kredit untuk penggunaan
dana selama satu siklus usaha, mulai dari perolehan uang tunai dari
kredit bank, kemudian penggunaannya untuk membeli barang
dagangan atau bahan baku selanjutnya dijual sampai memperoleh uang
kas kembali (Siamat, 2004).
2. K.redit investasi
K.redit investasi diberikan kepada debitur agar diapat membeli barang
barang modal maupun jasa yang diperlukan dalam rangka rehabilitasi,
moderenisasi, ekspansi, reloksi, dan pendirian usaha baru.
4. Fungsi dan Tujuan Kredit
Menurut Hasibuan (2004:88), fungsi pemberian kredit bagi masyarkat
antara lain:
a. Menjadi motifator dalam peningkatan kegiatan pendapatan dan
perekonomian
b. Memperluas lapangan keija bagi masyarakat
c. Meningkatkan semangat berusaha masyarakat
d. Memperbesar modal perusahaan
Menurut As Mahmoedin (1995:83), dalam pemberian kredit oleh suatu
bank hendaknya dapat memberikan manfaat bagi bank antar lain:
a. Untuk memperoleh pendapatan
b. Untuk menciptakan jasa lain
c. Untuk pengembangan usaha bank
d. Untuk mengenal berbagai usaha yang dibiayainya.
Menurut Sinungan (1992: 162) kredit dapat memberikan fungsi:
a. Kredit dapat meningkatkan daya guna dari uang
b. Kredit dapat meningkatkan daya guna dari barang
c. Kredit meningkatkan peredaran dan lalulintas uang
d. Kredit adalah salah satu alat stabilisasi ekonomi
e. Kredit menimbulkan kegairahan masyarakat
f. Kredit adalah jembatan untuk meningkatkan pendapatan nasional dan
g. Kredit dalah juga sebagai alat hubung ekonomi intemasional
Dari berbagai pendapat tentang fungsi kredit diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa kredit memiliki peranan yang sangat penting dalam
perekonomian, baik berperanan bagi perusahaan perbankan itu sendiri,
mayarakat dan juga pemerintah.
Selain memiliki fungsi yang sangat penting, kredit juga memiliki tujuan
diantaranya dalah menurut Sinungan (1992: 162) t1ejnan kredit adalah untuk
mendapatkan hasil yang tinggi dari pemberian kredit akan menempati urutan
teratas dari pola dan kebijaksanaan kredit bank. Urutan kedua dari tujuan
kredit adalah keamanan bank yaitu keamanan untuk nasabah penyimpan,
sehingga untuk kumulasi kredit bank akan menambah dananya sendiri. Kredit
yang safe akan meberikan dampak yang positif bagi bank sehingga
kepercayaan masyarakat akan bertambah, dengan demikian tujuan yang
bersifat profitability dan safety akan be1jalan beriringan.
Sedangkan menurut Hasibuan (2004:88), tujuan penyaluran !credit adalah :
a. Memperoleh pendapatan bank dari bunga kredit
b. Melaksanakan kegiatan opersional bank
c. Memenuhi pem1intaan kredit dari masyarakat
d. Menambah modal kerja perusahaan
Menurut Irmayanto (1997:33), tujuan kredit bank dapat diklasifikasikan
berdasarkan berbagai pihak yang berkepentingan clengan kredit tersebut
cliantamya yaitu:
a. Kepentingan pemerintah, yaitu kredit yang bertujuan untuk mendorong
pembangunan clibiclang ekonomi
b. Kepentingan masyarkat, yaitu untuk mendorong kegiatan perusahaan atau
usaha yang melayani kebutuhan masyarakat
c. Kepentingan pemilik modal atau pengusaha, yaitu untuk memperoleh laba.
5. Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit
Menurut Mandala manurung dan Pratama Raha1ja (2004:193), untuk
memaksimumkan kemungkinan keberhasilan kreclit, maka prinsip 5 C:
Character, Capacity, Capital, Collateral, Condition of Ecomomic, dapat
diterapkan clalan1 analisis kredit.
1). Karakter (character)
Karakter mencakup keinginan kuat calon clebitur untuk memenuhi janji
atau melunasi kewajiban sesuai jadwal, clalam kondisi baik dan buruk.
Dengan clemikian clalam unsur karakter tercakup kemampuan membayar
clan keinginan membayar.
2). Kapasitas (capacity)
Kapasitas berkaitan dengan kemampun calon debitur untuk melunasi
kredit sesuai jadwal. Penilaian kemampuan pelunasan berdasarkan
analisis finansial.
3). Modal (capital)
Penilaian atas modal yang dimiliki calon debitur ingin melihat kekuatan
permodalan, juga komitmen dalam usaha. Makin besar modal yang
dimiliki dapat merupakan indikasi makin besamya kemampuan dan
komitmen dalam menjalankan usaha. Modal yang dinilai adalah modal
netto, yaitu total aset atau modal yang dimiliki dikurangi dengan total
kewajiban. '~
4). Jaminan (collateral)
Jaminan sangat dibutuhkan oleh bank untuk menghindari atau
mengurangi risiko kerugian, bila terjadi hal-hal yang buruk dari usaha
yang dikelola nasabah. Penilaian jaminan bukan hannya dari nilai
finansialnya saja, tetapijuga kualitas aset yang dirniliki calon debitur
5). Kondisi Ekonomi (condition of economic)
Kondisi ekonomi adalah lingkungan eksternal perusahaan yang
diperkirakan mempunyai pengarnh besar terhadap keberhasilan usaha.
Dalam praktik kondisi ekonomi yang paling banyak dipertimbangkan
adalah kondisi ekonorni makro, baik perekonomian domestik maupun
dunia.
Sedangkan konsep 7 P dan 3 R yang barus diperhatikan dalam
menganlisis pemberian !credit menurut Mandala Manurung dan Pratama
Raharja (2004: 194), adalah:
a. Konsep 7 P
I). Kepribadian (personality)
Tercakup dalam penilaian kepribadian calon d.ebitur adalah tingkah
laku, sejarah hidupnya yang mencakup sikap, emosi dan tindakan
dalam menghadapi masalah.
2). Tujuan (purpose)
Menilai tujuan calon debitur d.alam mengajukan permohonan kredit
dan berapa besar kredit yang diajukan.
3 ). Prospek (pros pee)
Menilai prospek usaha yang direncanakan debitur, baik dalam jangka
pendek maupun panjang.
4). Pembayaran (payment)
Menilai bagaimana calon debitur melunasi kredit, darimana saJa
sumber dana tersebut, dan bagaimana tingkat kepastiaanya.
5). Tingkat Keuntungan (profitability)
Menilai berapa tingkat keuntunganyang diperkirakan akan diraih calon
debitur, bagaimana polanya, apakah makin lama makin besar atau
sebaliknya.
6). Perlindungan (protection)
Menilai bagaimana calon debitur melindungi usaha dan mendapatkan
perlindungan usaha. Apakah dalam bentuk jaminan barang, orang, atau
asuransi.
7). Parti (party)
Bertujuan mengklasifikasikan calon debitur berdasarkan modal,
loyalitas dan karakternya. Penklasifikasian ini akan menentukan
perlakuan bank dalam hal pemberian fasilitas.
b. Konsep 3 R
Tiga komponen dalam konsep 3 R adalah:
1 ). Tingkat penggambilan usaha
2). Kemampuan membayar kembali
3). Kemampuan menaggung risiko.
Usur-unsur yang dibahas dalam konsep 3 R sebenarnya juga telah dibahas
dalam analisis aspek-aspek yang harus dipertimbangkan dalam pemberian
kredit. Konsep 3R memeberi penekanan kepada aspek finansial dari analisis
!credit.
6. Hubungan Jumlah Kredit Yang Disalurkan (LDR) ])engan Profitabilitas
(ROA)
Kredit yang disalurkan merupakan indikator kemampuan bank dalam
menyalurkan kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana. Indikator ini
berasal dari total kredit yang disalurkan dibagi dengan total dana pihak ketiga
atau biasanya rasio ini disebut LOR (Loan to deposit ratio). Rasio ini
diharapkan mempunyai pengaruh positif pada profitabilitas, artinya semakin
besar !credit yang disalurkan semakin besar pula pengembalian yang diperoleh
(Imam Subaweh, 2006:160)
Loan to deposit ratio menyatakan kemampuan ba.nk dalam membayar
kembali penarikan dana yang dilakukan dengan mengandalkan kredit yang
diberikan sebagai sumber likuiditas. LDR merupakan rasio untuk mengukur
komposisi jumlah kredit yang diberikan dibandingkan dengan jumlah dana
masyarkat dan modal sendiri yang digunakan. Besarnya LDR menurut
peraturan pemerintah maksimal adalah 110% (Kasmir, 2005:272).
Rumus dari LDR adalah:
LDR =Total Loan x 100%] Total Deposit
Rasio LDR ini juga merupakan indikator kerawanart dan kemampuan dari
suatu bank. Sebagian besar praktisi perbankan menyepakati bahwa batas aman
dari LDR suatu bank adalah sekitar 80%, namun batas toleransi berkisar
antara 85% (Kasmir, 2005:272).
Hubungan LDR dengan profitabilitas perbankan berdasarkan ROA adalah
bahwa LDR merupakan salah satu faktor penting dalam menilai kesehatan
bank. Batasan yang diberikan pemerintah melalui BI adalah LDR > 110%
nilainya no!, sedangkan jika LDR < 110% nilainya lima. Adapun tujuan
pemerintah memberikan batasan ini agar bank tidak berlebihan dalam
memberikan kredit, karena kredit yang berlebihan akan mengganggu likuiditas
bank dan besar kemungkinan akan terjadi hambatan dalam kewajiban
pembayaran jangka pendek, misalkan suatu pihak ketiga (pihak peminjam)
baik itu simpanan giro, deposito, ataupun tabungan akan menarik dananya,
uang kas tidak mencukupi karena dana telah terealisasi meajadi kredit. Hal ini
bisa berakibat pada masyarakat menjadi enggan berhubungan dengan bank,
sehingga hal tersebut berdampak negatif terhadap bank karena pendapatan
bank akan berkurang.
Pada sisi lain kekhawatiran bahwa tinggi atau besarnya kredit
mengisyaratkan pula bahwa ada kredit macet yang cukup besar. Oleh karena
itu dengan kelemahan LDR yang terlalu tinggi tersebut pada akbirnya akan
akan berakibat terhadap penurunan profitabilitas ROA (Margo Mulyono,
2003:95).
Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hesty Werdanigtyas (2002)
mengenai hubungan antara LDR dengan profitabilitas, menyatakan bahwa
peningkatan LDR justru mengurangi profitabilitas. Peningkatan LDR
disebabkan peningkatan dalam pemberian kredit ataupun dana oleh
masyarakat yang berdampak terhadap makin rendahnya likuiditas bank yang
berpengaruh terhadap tingkat kepercayaan masyarakat yang pada akbirnya
dapat menurunkan profit.
B. PENDAPATAN BUNGA
1. Pengertian Pendapatan
Diakui bahwa tujuan utama perusahaan itu adalah memperoleh laba. Laba
atau profit dapat tercapai bila diperoleh pendapatan. Pendapatan ac\alah hasil
prestasi suatu perusahaan yang memperoleh imbalan yang pada umumnya
disebut penjualan (Hac\iwicljaya clan Rivai, 1989: 139), yang dimaksuc\
penjualan disini adalah semua transaksi penjualan baik penjualan barang atau
penjualan biaya.
Dari pengertian tersebut diatas dapat dikatakan bahwa pendapatan itu
merupakan tukar (imbalan) nilai barang atau jasa. Nilai tukar dalam satuan
uang yang diterima setelah dipotong dengan perhitungan yang menyangkut
transaksinya sehingga dapat dimengerti bahwa pendapatan dari suatu transaksi
adalah nilai nettonya.
Menurut Hadiwijaya (1989:139) Bank seperti bank umum bekerja dalam
bi dang:
a. Penghimpunan dana dari masyarakat yang b1erupa giro, deposito dan
tabungan
b. Pemberian kredit yang berupa k.redit persekot dan atau rekening koran
c. Pemberianjasa lainnya seperti transfer, inkaso serta safe loket danjaminan
bank.
Adapun sebagai imbalan dari kegiatan bidang usaha itu bank umum swasta
memperoleh beberapa macam pendapatan diantaranya dalah pendapatan yang
diperoleh dari usaha pemberian k.redit.
Menurut Baridwan (1999) dalam Rina (2006:20), definisi dari pendapatan
adalah bahwa pendapatan merupakan aliran masuk atau kenaikan lain aktiva
suatu badan usaha atau pelunasan hutang atau kombinasi kedunya selama satu
periode yang berasal dari penyerahan atau pembuatan barang, penyerahan jasa
atau dari kegiatan lain yang merupakan kegiatan utama badan usaha.
Pendapatan adalah arus masuk bruto dari manfaat ekonomi yang timbul
dari aktivitas normal perusahaan selama satu periode bila arus masuk itu /
mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari konstribusi penanam:ri
modal (IAI, 2003:232). Pendapatan juga didefinisikan sebagai peningkatan
ekuitas pemilik yang diakibatkan oleh proses penjualan barang atau jasa kepada
pembeli (Niswonger, 1999:45).
Pendapatan merupakan kenaikan jumlah aktiva atau penurunan kewajiban
yang timbul dari penyerahan barang atau jasa atau aktivitas usaha lainnya
dalam satu periode (Rina, 2006:20). Dari definisi tersebut dapat dikatan bahwa
pendaptan dapat menyebabkan peningkatan jumlah. aktiva, dan penurunan
kewajiban.
Menurut Soemarso (1996) dalam Rina (2006:20), ada 4 kejadian yang
dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan saat diakuinya pendapatan,
yaitu:
a. Pada saat penjualan, yaitu pendapatan diakui pada saat barang diserahkan
kepada pembeli
b. Pada saat pembayaran diterima, yaitu pendapatan diakui pada saat
pembayaran atas penjualan telah diterima
c. Pada saat bagian produksi diselesaikan, yaitu pendapatan diakui dan
dicatat sesuai dengan bagian-bagian kontrak yang telah diselesaikan
d. Pada saat produksi selesai, yaitu pendapatan diakui pada saat produksi
telah selesai.
Keempat hal tersebut adalah untuk perusahaan dagang sedangkan untuk
perusahaan jasa seperli halnya bank, pendapatan diakui hanya bila besar
kemungkinan manfaat ekonomi sehubungan dengan transaksi tersebut akan
mengalir keperusahaan. Bank akan mengakui pendapatan apabila clari
pendapalan tcrsebul bcnm-bcnar lclah dilcri!lla pcrusahaan.
Khusus untuk jasa pcrbankan, !llenurut Hasibuan (2004), penclapatan
bersumber dari:
a. Bunga kreclit yang clisalurkan olch bank
b.. Ongkos-ongkos lalulintas pembayaran
c. Penjualan buku eek, bilyet giro, setoran clan bilyet deposito
d. Safe deposirs box
e. Komisi clan provisi
f Call money markel
g. clan lain-lain
Dari pcngcrtin-pcngertian penclapatan tersebut cliatas rnaka clapat
disirnpulkan bahwa pendapatan merupakan penerirnaan yang dihasilkan dari
kegiatan usaha. Pendapatan ini akan menjadi laba apabila telah clapat menutupi
pengeluaran-pengeluaran clalam rangka menjalankan operasi usahanya, atau
dengan kata lain laba diperoleh apabila pendapatan yang dihasilkan lebih besar
dari biaya yang dikeluarkan. Dalam ha! ini penclapatan dapat mengkibatkan
kenaikan kekayaan atau harta, clan pcndapatan juga clapat rncngakibatkan
penurunan kewajiban apabila sebagian pendapatan yang diperoleh itu
digunakan untuk mernbayar lmtang perusahaan.
2. Pengertian Bunga
Menurut Sukirno (2004:377), bunga diartikan sebagai pembayaran atas
modal yang dipinjamkan dari pihak lain. Bunga juga didefinisikan sebagai
suatu balas jasa atas pinjaman uang atau barang yang dibayar oleh debitur
kepada kreditur (Hasibuan, 2004: 18).
Dari definisi diatas jelas bahwa bunga merupakan beban yang harns
ditanggung oleh pihak peminjam sehubungan dengan penggunaan sejumlah
uang. Namun bagi pihak pemberi pinjaman bunga ini merupakan pendapatan
atas pemberian jasa kredit.
Dalam ha! ini dapat diketahui bahwa bunga merupakan ha! yang penting
bagi suatu bank dalam penarikan tabungan dan penyaluran kredit. Bunga
bagi pihak bank bisa menjadi biaya yang barns dibayarkan kepada pihak
penabung, tetapi dilain pihak bunga juga dapat merupakan pendapatan bank
yang diterima dari debitur atas kredit yang telah diberikan (Rina 2006:22).
Adapun faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam penentuan
tingkat bunga kredit menurut Sukimo (2004:390) adalah:
a. Perbedaan Risiko
Salah satu pertimbangan bank bank dalam menentukan tingkat bunga
yang akan dibebankan kepada para peminjam adalah risiko dari pemberian
pinjaman. Kepada nasabah atau badan usaha yang telah lama berkembang
dan lebih sedikit risikonya, pihak bank akan membebankan tingkat bunga
yang lebih rendah sedangkan untuk usaha yang kemungkinan risikonya
lebih tinggi akan dibebankan tingkat bunga yang lebih tinggi.
b. Jangka Waktu Peminjaman
Jangka waktu peminjaman merupakan pertimbangan kedua dalam
penentuan tingkat bunga. Semakin lama jangka wak:tu peminjaman maka
semakin besar tingkat bunga yang harus dibayar, salah satu sebab dari
kedaan ini adalah karena risiko yang ditanggung peminjam akan semakin
besar apabila jangka waktu pinjaman bertan1bah panjang. Sebab lain
adalah karena pemilik modal kehilangan kebebasan untuk menggunakan
modalnya dalam jangka waktu yang lebih lama, selain itu para peminjam
bersedia membayar bunga yang lebih tinggi karena mereka mempunyai
waktu yang cukup lama untuk mengembalikan pinjan1annya.
c. Biaya Administari Pinjaman
Dalam ha! administrasi pinjaman, untuk jumlah pinjaman yang
berbeda akan dikenakan biaya administrasi yang berbeda pula. Jika diukur
dari sudut administrasi, untuk pinjaman yang jumlahnya sedikit akan
menekan biaya yang lebih tinggi dari pinjaman yang lebih besar.
Berdasarkan pada pertimbangan biaya administrasi, pinjaman yang lebih
sedikit jumlahnya akan membayar tingkat bunga yang lebih tinggi.
Selain dari beberapa faktor diatas, menurut Siamat (2004: 132), ada
beberapa faktor lain yang dapat menentukan tingkat suku bunga, yaitu:
a. Jangka Waktu Pinjan1an
Semakin panjang jangka waktu kredit, maka akan semakin tinggi
tingkat bunga kredit yang dibebankan oleh bank kepada nasabah
b. Jaminan Kredit
Jaminan merupakan alat pengaman terhadap kemungkinan tidak
mampunya debitur melunasi kredit yang diterimanya sesuai dengan
perjanjian. Penentuan tingkat bunga sangat dipengaruhi oleh sifat
jaminan yang diserahkan debitur. Dengan jarninan yang nilainya
proporsional, sifatnya mudah dijual serta nilainya tidak mengalami
penurunan maka tingkat bunga yang dibebankan oleh pihak bank kepada
debitur relatif lebih rendah.
c. Reputasi Perusahaan
Kondisi perusahaan dapat mempengaruhi penentuan tingkat bunga.
Debitur yang mempunyai reputasi yang baik atau tinggi akan dibebankan
tingkat bunga yang rendah, sedangkan untuk debitur yang reputasinya
rendah akan dibebankan bunga yang lebih tinggi karena kemungkinan
memiliki risiko yang lebih tinggi.
d. Hubungan Baik
Debitur yang mempunyai hubungan baik dan selalu memberikan
keuntungan bagi bank akan dibebankan tingkat bunga yang rendah
dibandingkan dengan debitur biasa.
e. Jaminan Pihak Ketiga
Debitur yang memiliki jaminan yang diberikan oleh pihak ketiga
baik oleh bank lain maupun perusahaan lain yang cukup kredibel akan
meningkatkan kepercayaan dan keyakinan bank terhadap debitur yang
bersangkutan sehingga mempengaruhi keputusan penentuan tingkat
bunga kredit.
3. Hubungan Pendapatan Bunga Deugan Profitabilitas
Kredit merupakan sumber pendapatan utama bagi bank dikarenakan
akan memperoleh pendapatan bunga yang dibayarkan oleh peminjam.
Melalui pendapatan bunga tersebut bank akan dapat membiayai seluruh
kegiatannya baik operasional maupun non operasional serta dapat
menjalankan fungsinya, maka spread bank yaitu seiisih bunga kredit
dengan bunga simpanan harus selalu dalam posisi full positif dalam artian
pendapatan bunga kredit lebih besar dari beban bunga simpanan (Wayan,
2007:32-44).
Menurut Niswonger (1999: 15) pendapatan bunga diartikan sebagai
uang yang diterima dari bunga simpanan. Jadi pendapatan bunga adalah
pendapatan yang diperoleh dari pinjaman yang diberikan kepada debitur.
Pendapatan bunga terdiri dari pendapatan bunga dan pendapatan lain
yang berkaitan langsung dengan pemberian kredit. Pendapatan buga
merupakan pendapatan yang diperoleh dari bunga yang dibebankan oleh
pihak bank kepada pihak peminjam (Rina N, 2006:26).
Menurut Hadiwijaya (1989: 154) pengakuan pendapatan bunga dapat
dilakukan dengan dua cara yaitu:
a. Pengakuan pendapatan bunga kredit oleh bank atas dasar accrual
basic, mempunyai kriteria yang terdiri dari:
I). Penyajian laporan keuangan nampak agak komplek
2). Pengakuan pendapatan yang mendahului saat diterimanya dan
dilakukan dengan adjusting entries
3). Harns memperhitungkan biaya-biaya yang berkaitan dengan
pengakuan pendapatan kendati biaya tersebut dilakukan dengan
estimasi
4). Adanya kekurang pastian dalam kesanggupan menghadapi
pendapatan karena kenyataannya pendapatan yang dimaksudkan
masih belum diketahui.
b. Sedangkan pengakuan pendapatan bunga kredit atas dasar cash basic
mempunyai kriteria:
I) Mudah untuk ditelusuri
2) Dicatat pada saat uangnya diterima yang dengan sendirinya dapat
mengeliminasikan bunga yang belum diterima
3) Tidak menyulitkan dalam menghadapi kewajiban pajak, dengan
cara menunda penggunaan pendapatan.
4) Biaya penagihan yang berkaitan dengan pendapatan dapat
diperhitungkan saat pembayaran dit1~rima walaupun biaya
tersebut belum dibayar.
Tujuan pokok dijalankannya suatu usaha perdagangan adalah untuk
memperoleh pendapatan, dimana pendapatan tersebut dapat digunakan
untuk memenuhi kebutuhan hidup dan kelangsungan hidup suatu usaha.
Menurut Lipsey (1990 : 257 ) , profit atau keuntungan adalah pendapatan
yang diterima oleh seseorang dari penjualan produk barang maupun
produk jasa yang dikurangi dengan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam
membiayai produk barang maupun produk jasa terse but.
Dari berbagai pendapat tersebut diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa, pendapatan bunga yang diterima oleh bank dari pemberian jasa
pembiayaan atau kredit, dari sejumlah pendapatan tersebut bank dapat
memperoleh keuntungan atau profit.
C. UKURAN PERUSAHAAN
I. Pengertian Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan didefinisikan sebagai ukuran bcsar kecilnya suatu
perusahaan tersebut (Daniel Tulasi, 2006:366-375). Ukuran perusahaan
dapat dinyatakan dalam total aktiva, penjualan dan kapitalisasi. Scmakin
besar total aktiva, penjualan dan kapitalisasi pasar maka semakin besar pula
ukuran perusahaan itu (Ardi dan Lana, 2006)
Menurut Etty dan firlano (2006) Besar kecilnya perusahaan dapat dilihat
dari total aset yang dimiliki perusahaan tersebut. Semakin besar aset yang
dimiliki suatu perusahmm maka semakin besar pula ukuran perusahaan
tcrscbut. Asct perusahaan bcrada pada posisi ncraca dimana mencerminkan
kekayaan yang merupakan hasil penjualan dalam berbagai bcntuk. Dalarn
pcrusalrnan perbankan untuk mcngetahui besarnya ukuran perusahaan dapat
rncl1hatjurnlc1ii total aset yang dimiliki. Asct yang dimiliki suatu bank terdiri
atas kas, giro pada bank lain, giro pada BI, pencmpatan pada bank lain,
surnt-surat berharga, krcdit yang diberikan, penyertaan, biaya dibayar
dimuka, aktiva tetap, aktiva sewa guna usaha, aktiva lain-lain.
~. I!uhung;111 {lknran Pcrusahaan l)cngan Profitabilita.s
Agnes Sawir (2004: 102), ukuran perusahaan mcnggambarkan bcsar
kccilnya suatu perusahaan yang dapat ditunjukkan oich total aktiva, jumlah
penjualan,dan rata-rata tingkat penjualan. Perusahaan yang mapan dm1 bcsar
memiliki akses yang muclah menuju pasar modal, apabil.a ukuran perusahaan
makin meningkat perusahaan akan . ekspansi sehingga akan banyak
mcngeluarkan (invesatasi) modal kcrja schingga selama proses ekspansi
profit akan renclah.
Nairn ( 1998) dalam I Dewa (2007) semakin besar suatu perusahaan
semakin bcsar dana yang digunakan untuk menjalankan opcrasi perusahaan,
dengan demikian perusahaan dapat menghasilkan laba yang besar pula.
Menurut teori sinyal profitabilitas merupakan salah satu informasi yang
cliperlukan oleh pihak luar untuk menilai kemampuan clari manajemen untuk
menghasilkan laba dengan aktiva yang digunakan. Aktiva perusahaan ym1g
tinggi merupakan sinyal bahwa perusahaan going concem, perusahaan yang
going concern adalah perusahaan yang dapat menghasilkan profit yang
stabil.
Aclapun perbangkan mengalokasikan sumbcr-sumbcr dananya kcdalam
aset yang produktif yaitu melalui kegiatan pokoknya scperti pcnyaluran
kredit, menginvestasikan dananya kcdalam surat-surat bcrharga dan
melakukan jasa-jasa kcuangan lainnya untuk mcmpcrokh pcnclapatan usaha
yang optimal. Dengan memperoleh pendapatan usaha yang seoptimal
mungkin, maka secara langsung bank akan memperoleh laba yang semakin
besar pula jika diimbangi dengan pengelolaan manajemen yang baik.
Dalam penelitian lain yang dilakukan I Dewa (2007), yang meneliti
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas pada industri
perbankan yang terdaftar di BEJ, adapun hasil dari penelitian menunjukan
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap profitabilitas yang
diukur dengan ROA. Hal ini disebabkan karena semakin besar perusahaan
maka semakin besar pula risiko yang ditanggungnya.
Dari penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa perusahaan
yang besar tidak menjamin profit yang dihasilkan akan besar pula, karena
semakin besar ukuran perusahaan semakin besar pula risiko yang dihadapi
perusahaan j ika perusahaan tidak bisa mengelola manajemennya dengan
baik
D. PROFITABILITAS
1. Pengertian Profitabilitas
Mandala Manurung (2004:209) mendefinisikan profitabilitas adalah
menunjukan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama
periode tertentu. Menurut Sri Sudarsi (2002:79) menyatakan profitabilitas
adalah merupakan tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh
perusahaan pada saat menjalankan operasinya.
Laba menurut konsep akuntansi adalah selisih antara pendapatan yang
direalisasi dari transaksi pada periode tertentu dikurangi dengan biaya yang
dikeluarkan pada periode yang sama, pengukuran laba dapat dilihat dari
pendapatan sebelum dipotong pajak (Etty M dan firlano 2006: 110).
Menurut Denda wijaya (200I:119) rasio profitabilitas bank adalah alat
untuk menganalisa atau mengukur tingkat efisiensi usaha yang dicapai oleh
suatu perusahaan yang bersangkutan. Selain itu profitabilitas didefinisikan
sebagai kemampuan bank dalam menghasilkan laba (Hasibuan, 2004:104).
Profitabilitas memberikan info1masi yang penting bagi pihak diluar
perusabaan untuk melihat efisiensi perusahaan yang dilakukan oleh
manajemen. Manajemen adalah faktor utama yang mempengaruhi
profitabilitas bank besar kecilnya bank dan lokasi bank bukan faktor yang
paling menentukan. Sawir (2004:31) mengungkapkan tujuan rasio
profitabilitas adalah untuk mengetahui kemampuan bank dalam menganalisa
laba selama periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat
efektifitas manajemen dalam menjalankan operasional usahanya.
' Dari berbagai pendapat diatas, dapat diketalmi bahwa rasio profitabilitas
adalah suatu alat untuk mengukur keefektivan clan kesuksesan manajemen
dalam menghasilkan suatu laba pada suatu periode tertentu/Profitabilitas
suatu bank dapat diketahui dengan menganalisa laporan keuangannya, dan
dari hasil analisa tersebut akan dapat tercermin kemampuan bank dalam
memperoleh laba.
2. Rasio-Rasio Profitabilitas
Sawir (2004, 31-33) ada beberapa indikator untuk mengukur ras10
profitabilitas yaitu :
1. Gross Profit Margin
Gross Profit Margin adalah persentase dari sisa basil penjualan setelah
dikurangi harga pokok penjualan. Semakin tinggi rasio ini semakin baik.
Adapun rumus yang digunakan adalah :
Gros Profit Margin = Laba Kotor J Penjualan
2. Operating Profit Margin
Operating Profit margin mengukur persentase dari profit yang diperoleh
dari tiap penjualan sebelum dikuragi biaya bunga dan pajak. Pada
umumnya semakin tinggi Operating Profit A1argin semakin disukai
perusahaan.
Rumus Operating Profit margin adalah :
Operating Profit Margin= Laba Usaha Penjualan
3. Net Profit Margin
Net Profit Margin mengukur persentase penjualan setelah dikurangi
dengan seluruh biaya-biaya. Semakin tinggi rasio ini semakin baik.
Rumus Net Profit Margin adalah
Net Profit Margin= Laba Bersihl Penjualan J
4. Return On lnvesment
Return On invesment mengukur keseluruhan efisiensi manajemen dalam
menigkatkan profitabilitas perusahaan melalui aset yang tersedia.
Semakin tinggi rasio ini maka perusahaan semakin baik. Rumus Return
On lnvesment adalah :
Return On lnvesment = Laba Bersih Investasi
5. Return On Equity
Mengukur kepemilikan investasi dalam perusahaan yaitu pada ekuitas.
Umumnya, semakin tinggi ROE maka semakin baik keadaan perusahaan.
Rumus Return On Equity adalah :
6. Return On Asset
Return On Equity = Laba Bersih I Modal _J
Mengukur kemampuan manajemen bank dalam mendapatkan profitabilitas
dalam managerial efisiensi secara umum.
Rum us Return On Aset adalah :
Return On Asset = Laba bersih Total Aset
Menurut Margo M dan Nurdin K (2003:94), ada beberapa cara untuk
mengukur profitabilitas, tetapi dalam penelitian ini digunakan ROA
mengacu pada surat edaran BI No. 26/5/BPPP perihal tata cara penilaian
tingkat kesehatan bank umum, mengemukakan bahwa untuk mengukur
tingkat kesehatan bank dari sudut rentabilitas salah satunya adalah dengan
melihat posisi ROA. Dengan demikian ROA mernpakan pengukuran
kemampuan pernsahaan secara keseluruhan dalam menghasilkan
keuntungan dengau jumlah keselurnhan aktiva yang tersedia dalam
perusahaan. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik keadaan perusahaan.
E. PENELITIAN SEBELUMNY A
Penelitian yang dilakukan oleh Imam Subaweh (2006), yang meneliti
tentang kinerja bank umum sebagai lembaga intermediasi lembaga keuangan
di Indonesia. Variable independent yang digunakan adalah modal bank, dana
pihak ketiga, kredit yang disalurkan yang diukur deng:m LOR dan efisiensi
operasional, sedangkan variable dependen yang digunakan adalah Return on
Asel (ROA) dan Return on Equity (ROE), dengan metode penelitian yang
digunakan adalah regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukan adanya
pengaruh yang signifikan antara efisiensi operasiona.l dan penyaluran kredit
yang diukur dengan LDR kepada masyarakat terhadap profita.bilitas yang
diukur dengan ROA dan ROE.
Penelitian yang dila.kukan Rina. Nurmila. (2006), yang meneliti tentang
pengaruh jumlah kredit yang disa.lurkan da.n pendapatan bunga terhadap
profitabilitas pada industri perbankan, dengan menggunakan rasio
profitabilitas ROE dengan metode penelitian yang digunakan adalah regresi
tinier berganda. Hasil dari penelitiam1ya adalah terdapat pengaruh antara
jumlah kredit yang disalurkan sedangkan pendapatan bunga tidak berpengaruh
terhadap profitabilitas bank. Pengnjian secara bersama-sama menunjukan ada
pengaruh antara pemberian kredit dan pendapatan bunga terhadap
profitabilitas bank.
Penelitian yang dilakukan oleh Zuhendra (2003) dalam Rina (2006) yang
meneliti tentang pengaruh pendapatan bunga dengan ROA pada bank umum
swasta nasional, dengan metode penelitian yang digunakan adalah regresi
sederhan dengan hasil bahwa pendapatan bunga berpengaruh positif terhadap
profitabilitas yang diukur dengan ROA.
Penelitian yang dilakukan oleh Isma Wahyuni (2001) dalam Rina
(2006:5) tentang pengaruh pemberian kredit terhadap profitabilitas pada bank
umum swasta nasional menunjukan adanya hubungan yang positif dan
signifikan antara pemberian kredit dengan profitabilitas. Rasio profitabilitas
yang digunakan adalah dengan menghitung ROA. Analisis yang digunakan
adalah regresi sederhana.
Penelitian yang dilakukan oleh Margo Mulyono (2003 ), yang meneliti
tentang pengaruh cash ratio, loan to deposit ratio (LDR} dan capital aset ratio
(CAR) terhadap profitabilitas bank go publik di Indonesia. Hasil penelitiannya
menunjukan tidak ada pengaruh yang signifikan antara cash ratio dan loan to
deposit ratio (LDR). Rasio profitabilitas yang digunakan adalah ROA dengan
alat analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda.
Penelitian yang dilakukan Hesti Werdaningtyas (2002), tentang faktor
faktor yang mempengaruhi profitabilitas bank take over pra merger di
Indonesia. Variabel independen yang digunakan adalah pangsa aset, pangsa
dana pangsa kredit, CAR dan LDR sedangkan variabel dependen yang
digunkan adalah profitabilitas yang diukur dengan ROA. Penelitian tersebut
menggunakan metode regresi linier berganda. Adapun basil dari penelitian
tersebut adalah secara bersama-sama variable independen tersebut
berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas.
Penelitian Mudrajat kuncoro (1997) dalam Hesty (2002) yang meneliti
tentang peluang dan tantangan merger bank BUMN di Indonesia dengan
menggunakan jumlah aset, CAR dan LDR sebagai variabel independen dan
profitabilitas yang diukur dengan ROA sebagai variabel dependen dengan
mengunakan metode regresi sebagai metode penelitianya. Hasil dari penelitian
menunjukan bahwa variabel aset dan CAR berpengaruh terhadap
profitabilitas, sedangkan LDR justru mengurangi profitabilitas ha! ini
mengisyaratkan bahwa tantangan utama dilakukan merger adalah
kemungkinan terjadinya akumulasi dana yang cukup besar yang dapat
mengakibatkan kesulitan dalam menyalurkannya.
Penelitian yang dilakukan Khusnul Khotimah (2005), tentang pengaruh
risiko kredit terhadap profitabilitas pada BNI 46 cabang ITB Bandung dengan
periode pengamatan 2000-2004. Rasio profitabilitas yang digunakan adalah
ROA sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif
dengan pendekatan studi kasus, sedangkan untuk memperoleh data
menggunakan statistik inferensial. Hasil penelitian menunjukan adanya
hubungan positif dan signifikan antara besarnya jumlah kredit yang disalurkan
dengan besarnya profitabilitas yang didapat oleh bank.
Penelitian yang dilakukan I Dewa Nyoman Bandera (2007), yang meneliti
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas pada industri
perbankan yang terdaftar di BEJ, dengan variabel yang digunakan adalah
struktur finansial, likuiditas, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan.
Rasio profitabilitas yang dipakai adalah ROA dengan metode yang digunakan
adalah regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa
ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap profitabilitas yang diukur
denganROA.
Penelitian yang dilakukan oleh Nairn (1998) dalam I Dewa Nyoman
Bandera (2007), yang meneliti tentang pengaruh ukuran perusaha terhadap
profitabilitas, yang hasilnya adalah semakin besar suatu peusahaan berarti
semakin banyak dana yang digunakan untuk operasi perusahaan sehingga
dengan demikian perusahaan dapat menghasilkan laba yang besar pula. Besar
kecilnya suatu perusahaan dapat ditunjukan oleh total aktiva jumlah penjualan,
rata-rata tingkat penjualan dan rata-rata total aktiva.
F. KERANGKA BERFIKIR
Bank merupakan badan usaha yang kegiatannya menghimpun dana dan
menyalurkallllya kepada masyarakat. Tujuan utama dari usaha bank adalah
untuk mendapatkan keuntungan yang sebesar-besamya, adapun keuntungan
bank diperoleh dari adanya pendapatan bunga yang diperoleh dari pemberian
kredit.
Untuk dapat meningkatkan pendapatan, pihak bank berusaha
memaksimumkan pemberian !credit kepada masyarakat. Namun hal ini
memerlukan prosedur yang tepat, dalam hal ini bank tidak bisa begitu saja
memberikan kredit kepada nasabah. Hal ini dilakukan untuk mengurangi
adanya risiko kredit macet.
Penelitian yang dilakukan oleh Margo Mulyono (2003), yang meneliti
tentang pengaruh cash ratio, loan to deposit ratio (LDR) dan capital aset ratio
(CAR) terhadap profitabilitas bank go publik di Indonesia. Hasil penelitiallllya
menunjukan tidak ada pengaruh yang signifikan antara cash ratio dan loan to
deposit ratio. Rasio profitabilitas yang digunakan adalah ROA dengan alat
analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda.
Penelitian yang dilakukan oleh Zuhendra (2003) dalam Rina (2006) yang
meneliti tentang pengaruh pendapatan bunga dengan ROA pada bank umum
swasta nasional, dengan metode penelitian yang digunakan adalah regresi
sederhan dengan hasil bahwa pendapatan bunga berpengaruh positif terhadap
profitabilitas yang diukur dengan ROA.
Selain dari pendapatan bunga yang diperoleh bank dari hasil pemberian
kredit, keuntungan lain dapat diperoleh bank dapat dilihat dari ukuran
perusahaan, dalam ha! ini ukuran bank bisa dilihat dari jumlah atau total aset
yang dimiliki oleh bank tersebut. Jika aset perusahaan berada pada posisi
neraca maka mencerminkan kekayaan yang merupakan hasil penjualan dalam
berbagai bentuk. Aset yang dimiliki suatu bank terdiri atas kas, giro pada bank
lain, giro pada BI, penempatan pada bank lain, surat-surat berharga, kredit yang
diberikan, penyertaan, biaya dibayar dimuka, aktiva tetap, aktiva sewa guna
usaha, aktiva lain-lain.
Penelitian yang dilakukan I Dewa Nyoman Bandera (2007), yang meneliti
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi profitabilitas pada industri
perbankan yang terdaftar di BEJ, dengan variabel yang digunakan adalah
struktur finansial, likuiditas, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan.
Rasio profitabilitas yang dipakai adalah ROA denga.n metode yang digu.nakan
adalah regresi linier berganda. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa
ukuran perusahaan berpengaruh negatif terhadap profitabilitas yang diukur
denganROA,
Oleh karena ha! tersebut diatas peneliti dalam penelitian kali ini ingin
membuktikan pengaruh pemberian [credit, pendapatan bunga dan ukura
perusahaan terhadap profitabilitas perbankan yang diukur dengan ROA.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t untuk memperoleh apakah ada
pengaruh atau tidak secara parsial dalam analisis pemberian kredit, pendapatan
bunga dan ukuran perusahaan terhadap profitabilitas perbankan yang diukur
dengan ROA. Uji F dilakukan untuk menguji apakah secara bersama-sama ada
pengaruh atau tidak dalam analisis pemberian kredit, pendapatan bunga dan
ukuran perusahaan terhadap profitabilitas perbankan yang diukur dengan
menggunakan ROA, sedangkan uji t digunakan untuk mengetahui apakah ada
hubungan secara parsial antara variabel dependeng dengan variabel
independen.
Uji Multikolienaritas dilakukan untuk mengetahi apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen atau tidak. Uji
autokorelasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi
ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t-1 (periode
sebelumnya), sedangkan uji heterokedastisitas dilakuka.n untuk mengetahui
apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual
antara satu pengamatan kepengamatan lain atau tidal( terjadi ketidaksamaan
varians. Untuk lebihjelasnya dapat dilihat pada skema berikut:
Bursa Efek Indonesia
r Perusah:wn Perbankan yang terdaftar di BEi Periode 2003-2006 J ·---~-----[~ Lapora! Keuangan -J-
Variabel lndcpcndcn: Pcrnberian Krcdit yang diukur dcnga LDR (X1)
Variabcl Dependen: f----~-DJ. Profitabilitas (ROA)
I l'endapatan Bunga (X2)
1-
------- Ukurnn Pcrusahaan yang diukur dcngan Total Aktiva (X3)
---~--_]' _____ ,
Model Regresi
Uji Asumsi Klasik Regrcsi Berganda I
Normalitas Multikolienaritas Autokorelas:CJ
Uji 1-lipotesis Regresi Berganda
Heterokedastisitas
Uji F Simultan .J Uji t l'arsial [ Knefisicn Dcterminad
lnterprctnsi
Gambar. 2.1
Kcrnngka Pcmikiran
G. HIPOTESIS PENELITIAN
Variabel dalam penelitian adalah pemberian kreclit, pendapatan bunga dan
ukuran perusahaan merupakan variabcl independen yang secara sirnultan
diharapkan dapat mempengaruhi profitabilitas berdasarkan Return on Asset
(Y) sebagai variabel depcnden pada perusahaan pcrbankan di BE! tabun 2003-
2006.
Berdasarkan kcrnngka pemikiran yang telah dijclaskan maka hipotcsisnya
adalah:
1. H0 : ~1 = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara jumlah kredit
yang disalurkan yang diukur dengan LOR terhadap profitabilitas
perbankan yang diukur dengan ROA secara parsial.
Ha : ~1 # 0, terdapat pengaruh yang signifikan antara jurnlah kredit yang
disalurkan yang cliukur dengan LOR terhadap profitabilitas perbankan
yang diukur dengan ROA secara parsial.
2. H0 : ~2 = 0, tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pendapatan
bunga terbadap prolitabilitas pcrbankan yang cliukur dengan ROA secara
parsial.
Ha : ~2 # 0, terdapat pengaruh yang signifikan anlara penclapatan bunga
terhadap profitabilitas perbankan yang diukur dengan ROA secara parsial.
3. llo : rJ.i = 0, ticlak terclapat pengaruh yang signifikan antara ukuran
perusahaan yang cliukur clengan total aset terh~.clap profitabilitas perbankan
yang diukur dcngan 1\()/\ sccara parsial.
H,, : ri3 ic 0, tcrclapat pengaruh yang signifikan antara ukuran perusahaan
yang diukur dcngan total aset terhaclap profitabilitas perbankan yang
diukur dengan ROA secara parsial.
4. H0 : 01. 02, fl.i = 0, tidak terc!apat pengaruh yang signifikan antara
pembcrian krcclit yang diukur clengan LDR, pcnclapatan bunga clan ukuran
pcrusahaan yang diukur dengan total asel lerhadap profitabilitas perbankan
yang diukur dcngan R01\
II,, : 01, fl2, fli i- 0, tcrdapat pengaruh yang signifikan antara pemberian
krcdit yang cliukur clcngan LDR, pendapatan bunga clan ukuran pcrusahaan
yang cliukur dengan total asct terhaclap profitabilitas perbankan yang
cliukur dengan ROA
BAB HI
METODOLOGI PENELITIAN
A. RUANG LINGKUP PENELITIAN
Data yang digunakan dalam penelitian ini mengambil data keuangan atau
laporan keuangan bank-bank yang terdaftar di BEI dari tahun 2003-2006 dan
yang telah melaporkan laporan keuangannya. Lokasi ini dipilih karena
dianggap sebagai tempat yang tepat bagi peneliti untuk memperoleh data yang
diperlukan berupa laporan keuangan dan dokumen lain yang berkaitan dengan
bank
Penelitian ini merupakan penelitian kausalitas karena tujuan penelitian ini
adalah meneliti hubungan sebab akibat antara dua variabel yaitu variabel
dependen Profitabilitas (Y) dengan variabel independen Pemberian kredit yang
diukur dengan LDR (X1), Pendapatan Bunga (X2) dan Ukuran Perusahaan yang
diukur dengan total aktiva (X3).
B. METODE PENGUMPULAN SAMPEL
1. Populasi
Populasi merupakan keseluruhan kumpulan elemen yang dapat digunakan
untuk membuat beberapa kesimpulan. Elemen adalah subjek dimana
pengukuran dilakukan. Penelitian ini mengambil populasi perusahaan
perbankan yang tercatat di BEI yang telah menyampaikan laporan
keuangannya ke BEI pada 31 Desember mulai tahun 2003-2006.
2. Sampel
Sampel merupakan elcmen-elemen populasi yang memberikan kesirnpulan
tentang keseluruhan populasi. Dalam penelitian ini, penentuan sampel
dengan menggunakan Judmen sampling, yaitu mengambil secarn acak
berdasarkan tujuan clan kriteria. Kriteria clalam penelitian ini adalah :
a. Bank yang rnerupakan perusahaan go public
b. Bank tersebut telah mengeluarknn laporan keuangan tahun 2003-2006
c. Bank tersebut rnemiliki ROA positif
d. Bank tersebut Japoran keuangannya lengkap untuk analisis lebih lanjut
l3crdasarkan kritcria tcrsd1ut tcrdapat 15 perusahaan pcrbankan yang
melllc1111hi kritcria penclilinn.
C. METODE PENGUMPULAN DATA
I. Sulllber da!a
Data yang digunakan merupakan data sekunder, yaitu rnerupakan data atau
inforrnasi yang diperoleh dari pihak lain dalam bentuk laporan tahunan yang
diperoleh dari publikasi tahunan. Dalam ha! ini penulis mengambil data
pcrusahaan pcrbankan yang terdaftar di BE!, adapun data bersumber clari
.ISX Statistik 4'" Quarter pcrusahaan yang telah cliaudit di BEi tahun dari
tahun 2003-2006.
2. Metode Pengumpulan Data
a. Field Research.
Penulis melakukan penelitian ketempat yang menyediakan data-data
sekunder dengan langsung mendatangi pusat referensi pasar modal di BEI
b. Library Research
Penulis melakukan penelitian kepustakaan dengan mengumpulkan jurnal,
buku-buku, majalah dan sumber-sumber lain yang berhubungan dengan
penelitian.
D. METODE ANALISIS
Analisis yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah uji regresi linier
berganda:
1. Model Analisis Regresi Linier Berganda
Jika pengaruh variabel-variabel independen terhadap variabel variabel
dependen signifikan maka dibuat model persamaan regresi linier berganda
agar dapat memperjelas tinggkat pengaruh signifikan tersebut antara
variabel-variabel independen dengan variabel dependen. Untuk dapat
menganalisis variabel independen (Xi, X2,X3) terhadap variabel dependen
(Y), maka teknik analisis data yang digunakan adalah model analisis linier
berganda yang menggunakan pooling data. Dalam penelitian ini, regresi
berganda digunakan untuk mengetahui kelinieran pengaruh secara
bersamaan antara varibel jumlah kredit yang disalurkan, pendapatan bunga
dan ukuran perusahaan terhadap variabel profitabilitas. Adapun rumus
regresi linier berganda adalah sebagai berikut :
Y = bo+b1X1+b2X2+b3X3+ e
Keterangan :
y
e
: Variabel Profitabilitas (ROA)
: Konstanta
: Variabel jumlah kredit yang disalurkan yang diukur dengan LDR
: Variabel pendapatan bunga
: Variabel ukuran perusahaan yang diukur dengan total aset
: Koefisien regresi masing masing variabel independen
: Error term
2. Uji Asumsi Klasik
Untuk menunjukan hubungan antara variabel yang digunakan dalam
penelitian, perlu dilakukan pengujian asumsi klasik pada model, uji asnmsi
dasar yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Uji Normalitas Data
Uji nonnalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
variabel dependen, variabel independen atau keduannya mempunyai
distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki
distribusi data nonnal atau mendekati nonnal.
Menurut Ghozali (2005: 112) uji normalitas dapat dideteksi dengan
melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik. Adapun
n"'"r n"ri ne>n<mmhilnn kenntnsan dalam uii normalitas adalah:
1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi norrnalitas
2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis
diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas
b. Uji Multikolienaritas
Uji Multikolienaritas digunakan untuk menunjukan adanya tidaknya
hubungan linier antara variabel-variabel bebas (independen) dalam model
regresi. Model regresi yang baik seharusnya tidak te1jadi korelasi diantara
variabel bebas. Jika variabel bebas berkorelasi sempuma maka dapat disebut
dengan multikolienaritas sempuma.
Untuk mengetahui ada tidaknya multikolienaritas didalam model regresi
adalah sebagai berikut :
1. Menganalisis matrik korelasi variabel-variabel bebas. Jika antara variabel
bebas ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 90 %) maka ha! ini
diindikasikan adanya multikolienaritas.
2. Dilihat dari nilai tolerance dan varian inflation factor (VIF). Model regresi
yang bebas multikolienaritas mempunyai nilai VIF berkisar pada angka 1
hingga 10 dan mempunyai angka tolerance mendekati 1.
c. Uji Autokorelasi
Salah satu masalah penyrmpangan asumsi pcnting dalam regresi
berganda adalah autokorelasi. Autokorclasi adalah korelasi (hubungan) yang
terjadi diantara anggota-anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun
rl:::il:::in1 r::1nok:::iinn w::1kt11_ ~Hlnh ~nt11 nii fo1-n1:::il v:::ino n:::ilino nnn11ler 11ntnk
mendeteksi autokorelasi adalah uji Durbin-Watson. Uji 1m teryata juga
tersedia dalam beberapa program SPSS.
Dalam analisis statistik menurut Dr. Purbayu Budi Santoso, Ms dan
Ashari, SE, Akt (2005:241) aturan pengujian Durbin-Watson adalah:
1. Bila d < dL : terjadi masalah autokorelasi yang positif yang perlu
perbaikan.
2. Bila dL :S d :S du : ada masalah autokorelasi positif tetapi lemah, dimana
perbaikan akan lebih baik
3. Bila du < d < 4 - du : tidak ada masalah autokorelasi
4. Bila 4 - du < d < 4 - dL : masalah autokorelasi positif tetapi lemah, dimana
perbaikan akan lebih baik
5. Bila 4 - dL < d: berarti ada korelasi positif
d. U ji Heterokedastisitas
Dalam Bhuono Agung Nugroho (2005:62) Heterokedastisitas menguji
terjadinya perbedaan variance residual suatu period<~ pengamatan keperiode
pengamatan keperiode pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah
model regresi yang memiliki persamaan. Dalarn ha! ini metode regresi yang
baik adalah yang tidak terjadi Heterokedastisitas.
Cara memprediksi ada tidaknya Heterokedastisitas pada suatu model
dapat dilihat dari pola gambar scatterplot model tersebut. Analisis pada
gambar scatterplot yang menyatakan model regresi linier berganda tidak
terdapat Heterokedastisitas jika:
1. Titik-titik data menyebar diatas dan dibawah atau disekitar angka 0
2. Titik-titik data tidak mengumpul hanya diatas atau dibawah saja
3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang
melebar kemudian menyempit dan melebar kembali
4. Penyebaran titik-titik data sebaiknya tidak berpola.
3. Pengujian Hipotesis
a. Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Uji F dilakukan untuk melihat kemaknaan dari hasil model regresi. Bila
F hitung lebih besar dari F tabel tingkat signifikasinya lebih kecil dari 5%
(a: 5% = 0,05), maka hal ini menunjukan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima.
Berarti bahwa variabel independen secara simultan mempunyai pengaruh
signifikan terhadap variabel dependen.
Kriteria pengujian :
Fhitung > F1abcl: Ho ditolak, H1 diterima
Fhitung < F1abcl: Ho diterima, H1 ditolak
b. Uji Signifikan Parameter Individual (uji statistik t)
Uji t di lakukan untuk menganalisis pengaruh variabel independen
terhadap variabel dependen secara parsial atau individual, dengan cara T111tung
lebih besar Tiabcl, atau nilai signifikan T111tung < a 5% = 0,05, maka berarti
terdapat pengaruh signifikan antara variabel independen secara parsial
terhadap variabel dependen.
Kriteria penguj ian:
Thitung > T1abcl : Ho ditolak, H 1 diterima
T'""'"" < T ••• " .. : H" diterima. H, ditolak
c. Uji Korclasi (R) dan Koefisien Determinasi (R2)
Uji koefisien determinasi (R2) ditujukan untuk menilai seberapa besar
kemampuan variabel independent menjelaskan variabel-variabel dependen,
maka perlu diketahui melalui adjusted R2, jika adjusted R Square adalah
sebesar 1 berarti fluktuasi variabel dependen seluruhnya dapat dijelaskan oleh
variabel independent dan tidak ada faktor lain yang menyebabkan fluktuasi
variabel dependen.
Nilai adjusted R Square berkisar hampir 1, berarti semakin kuat
kemampuan variabel independent dapat menjelaskan variabel dependen.
Sebaliknya jika nilai adjusted R square semakin mendekati angka no! berarti
semakin lemah kemampuan variabel independent dapat menjelaskan fluktuasi
variabel dependen (Ghozali 2005:83)
E. DEFINISI OPERASIONAL V ARIA BEL PENELITIAN DAN
PENGUKURAN
Dalam penelitian ini opcrasional variabelnya adalah:
1. Jumlah kreclit yang clisalurkan, merupakan indikator kemampuan bank
dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana,
indikator ini berasul dari total krcdit yang disalurkan dibagi dengan total
dana pihak ketiga. Inclikator ini dalam perbankan biasa disebut tingkat
penyaluran kredit. Rasio ini biasa disebut LOR (Imam Subaweh,
2006: 160)
2. Pcnclapatan bunga adalah pendapatan yang diperolch dari bunga yang
dibebankan olch pihak bank kepacla pihak peminjam (Rina Nurmila,
2006:26)
3. Ukuran perusahan adalah ukuran bcsar kecilnya perusahaan tersebut.
Ukuran pcrusahaan dapat c!ilihat dari total aset atau total aktiva yang
dimiliki perusahaan tersebut. Semakin besar aset yang dimiliki suatu
perusahaan maka semakin besar pula ukuran perusahaan tersebut (Etty
M clan Firlano, 2006)
4. Profitabilitas adalah kcrnarnpuan perusahaan dalam memperoleh laba
pada pcriode tertentu serta untuk mcngukur tingkat efektivitas
rnana,1ernen cblam menjalankan operas1 perusahaannya. Dalam
pc,11cli1i;111 bli 1111 r;1sio prolltabilitas yang digu1wlrnn ad;d;dr lle111m 1111
_.1.1.,1·e1 (flforgo Mulyono. 2003:94).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Objek Pcnelitian
1. Sejarah lembaga keuangan perbaukan Indonesia
Sistem perbankan di Indonesia mengalami pe:rubahan yang cukup
mendasar setelah diundangkannya undang-undang No. 7 Tahun 1992 dan
undang-undang No. 10 tahun 1998 yang mengantikan undang-undang No.
14 tahun 1967. Undang-undang No.14 Tahun 1967 sudah tidak memadai
untuk menampung komplekuya permasalahan yang timbul dari industri
perbankan sejalan dengan pesatnya perkembangan sektor perbankan
mengikuti tuntutan kebutuhan masyarakat terhadap jasa-jasa perbankan
disamping kuatnya pengaruh ams globalisasi.
Memasuki era 90-an perbankan Indonesia mengalami perkembangan
yang signifikan, ha! ini terbukti dengan adanya sekitar 400-an bank yang
beroperasi. Pada era ini juga dikenal dengan adanya pasar bebas atau
berlakunya sistem perdagangan dunia. Indonesia merupakan negara sedang
berkembang ingin mengikuti kompetisi untuk memasuki sistem tersebut
dengan menghadang risiko yang akan datang. Guna mengantisipasi
perdagangan bebas tersebut pemerintah Indonesia mengambil kebijakan
diberbagai sistem, salah satunya dalan1 sistem perbankan yaitu dengan
memutuskan menggabungkan beberapa bank pemerintah dengan tujuan
agar struktur bank menjadi lebih tangguh dan diharapkan lebih kompetitif
baik dalam skala global maupun intemasional. Disamping itu, untuk
memperkuat daya saing perbankan ketentuan pennodalan minimum bagi
pendirian bank baru menurut undang-undang No. 10 tahun 1998 adalah
minimal sebesar Rp 3 Triliun.
Sejalan dengan kebijakan diatas, untuk menyehatkan sektor keuangan
dan perbankan Bank Indonesia sampai saat ini melakukan restrukturisasi
disektor perbankan melalui program rekapitalisasi, pembekuan operasi
bank, atau mengambil alih bank yang memang masih dapat diselamatkan
se1ia melikuidasi sebagian bank yang secara struktural kondisi
keuangannya sudah sulit untuk diperbaiki akibat banyaknya jumlah kredit
bermasalah (Non Performing Loan) disamping itu,, bank tidak mampu
memenuhi peraturan ketentuan permodalan minimum atau CAR sebesar
4% kemudian pada akhir tahun 2001 harus telah mencapai 8%.
Dengan adanya kebijakan UU No. 10 tahun 1998 dan restrukturisasi
dalam perbankan, maka saat ini ada sekitar 13 8 bank yang beroperasi di
Indonesia.
2. Sejarah singkat PT. Bursa Efek Indonesia
Sejarah pasar modal Indonesia sebenarnya telah mulai sejak pemerintah
Hindia Belanda. Pada tanggal 14 Desember 1912, dengan bantuan
pemerintah kolonial Belanda, bursa efek pertama Indonesia didirikan di
Batavia, pusat pemerintah kolonial Belanda dan dikenal sebagai Jakarta
saat ini. Pendirian bursa efek (stock exchange) di Batavia adalah dalam
rangka memupuk sumber pembiayaan bagi perkebunan milik Batavia yang
tumbuh secara besar-besaran di Indonesia.
Bursa Batavia sempat ditutup selama periode perang dunia pertama dan
kemudian dibuka lagi pada 1925. Selain bursa Batavia, pemerintah kolonial
juga mengoperasikan bursa paraler di Surabaya pada tanggal 11 Januari
1925 dan di Semarang pada tanggal 1 Agustus 1925. Namun kegiatan bursa
ini dihentikan lagi ketika terjadi pendudukan oleh tentara Jepang di
Batavia. Pada tahun 1952, tujuh tahun setelah Indonesia memproklamirkan
kemerdekaan, bursa saham dibuka lagi dengan memperdagangkan saham
dan obligsi yang diterbitkan oleh pernsahaan-perusahaan Belanda sebelum
perang dunia. Kegiatan bursa saham kemudian berhenti lagi ketika
pemerintah meluncurkn program nasionalisasi pada tahun 1956.
Sejak tahun 1956 pemerintah telah mencoba untuk mengaktifkan
kembali pasar modal sebagai sarana pembiayaan kegiatan ekonomi pada
awalnya pemerintah mendorong pertumbuhan pasar modal melalui
pemberian fasilitas perpajakan, baik kepada perusal1aan-perusahaan yang
go public maupun para investor serta lembaga-lembaga penunjang yang
terkait temiasuk broker dan dealer. Fasilitas perpajakan kemndian
dihapuskan setelah diberlakukan peraturan perpajakan yang barn pada
tahun 1983, sedangkan pajak penghasilan atas bunga deposito dan tabungan
berjangka lainnya ditunda pemungutannya. Keadaan ini sudah tentu
mengakibatkan iklim investasi di pasar modal kurang menarik. Oleh karena
itu kemudian pemerintah berusaha mendorong kembali pertumbuhan pasar
modal dengan mengeluarkan paket-paket deregulasi, seperti paket
Desember 1987, paket Oktober 1988, dan paket Desember 1988. Salah satu
isi paket tersebut yang terpenting adalah dinaikkannya pajak penghasilan
atas bunga deposito dan tabungan berjangka lainnya sebesar 15% final.
Kebijaksanaan pengenaan pajak final atas tabungan, temyata berdampak
sangat positif terhadap pasar modal, karena pendaptan masyarakat pemodal
menjadi berkurang, sehingga mereka cenderung mencari altematif lain
dalam menginvestasikan uangnya
Tidak sampai tahun 1977, bursa saham kembali dibuka dan
ditandatangani oleh Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam), institusi
baru dibawah Departemen Keuangan, kegiatan perdagangan dan
kapitalisasi pasar sahampun mulai meningkat dan mencapai puncaknya
pada tahun 1990 seiring dengan perkembangan pasar financial dan sektor
swasta.
Pada tanggal 13 Juli 1992, bursa saham diswastanisasi menjadi PT.
Bursa Efek Jakarta (BEJ). Swastanisasi bursa saham menjadi PT. BEJ ini
mengakibatkan beralihnya fungsi Bapepam menjadi Badan Pengawas Pasar
Modal (BAPEP AM).
Pada 22 Mei 1995, BEJ meluncurkan Jakarta Automated Trading
Sistem (JATS), sebuah sistem perdagangan otomatis yang menggantikan
sistem perdagangan manual. Sistem baru ini dapat memfasilitasi
perdagangan saham dengan frekuensi yang lebih besar dan lebih menjamin
kegiatan pasar yang fair dan transparan dibanding sistem perdagangan
manual.
Tahun 2002, BEJ juga menerapkan perdagangan jarak jauh (remote
trading), sebagai upaya meningkatkan akses pasar, efisiensi pasar,
kecepatan dan frekuensi perdagangan.
Pada talmn 2007 dilakukan penggabungan Bursa Efek Jakarta (BEJ)
dan Bursa Efek Surabaya (BES) yang kemudian berubah nama menjadi
Bursa Efek Indonesia (BEI).
B. Penemuan dan Pembahasan
1. Analisa Deskriptif
a. Analisa Deskriptif Variabel Pemberian Kredit (LDR)
Kredit yang disalurkan mempakan indikator kemampuan bank
dalam menyalurkan kredit kepada masyarakat yang membutuhkan dana,
indikator ini berasal dari total kredit yang disalurkan dibagi dengan total
dana pihak ketiga masing-masing bank. Indikator ini dalam perbankan
biasa disebut penyaluran kredit, rasio yang biasa digunakan adalah LDR
(Loan to Deposit Ratio ).
LDR sering digunakan untuk mengukur tingkat likuiditas bank.
Semakin tinggi rasio ini maka tingkat likuiditasnya semakin kecil.
Untuk mengetahui besarnya tingkat LDR dari 15 perbankan periode
2003-2006 dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabcl. 4.1 Pcrhitungan Rasia LDR 15 Pcrbanlrnn Periode 2003-2006 (%}
' ---·
!~() NnnHl Bank 2003 2004 2005 2006 H.ata~ratn
~ ,\rtaniaga Kcncana 63,09 71,26 74,_l_L _ §4,SL __ _§_lldZ__ _
I 2 Buann Indonesia 43,37 58,55 _79,96 83,03 66,23 ;-3-rl3CA. 24,62 30,6 41,78 40,3 34,33
~-1- - Danan1on 50,15 72,49 80,82 75,51 69,74 ---5 Bil 35,03 43,62 55,3 5722 __ 47,7.9 __ ----- --·-·-(i
Mu~aeada 77,3 73,74 82,35 s.5.29 _ 79,67 7 Mandiri 41,54 51,86 49,97 49,9L_ 48,34 8 Mega 55,61 48,8 51,25 42,7 49,59 9 13Nl 44,09 55,12 54,24 48,98 50,61 --- -·-10 Niaga 72,12 85,37 85,35 84,78 81,91 11 NJSP 77,95 77,34 77,62 82, 1'1 78,77 12 Nusantara Parahvane.an 40,43 52,39 57,03 54,83 51,17 .. ---13 Pan Indonesia 71,16 72,93 55,17 SQ,:!? 69,93 14 Perm a ta 41,3 57,2 78,5 83,l 65,03
--·· 15 BR! 62,37 75,69 77,83 72,53 72,11
Rata~rata Pcrtun1buhan 53,34 61,79 66,75 67,Q;i__ --- -· Sumbcr: (BEi) Data dwlah
Dari tabcl diatas, tingkat LOR sangat bcrvariasi dan berfluktuasi.
Tingkat LOR rata-rata dari tahun 2003-2006 tcrbesar dimiliki oleh Bank
Niaga sebesar 81,91 % dari dana pihak ketiga yang ditanamkan, hal ini
menunjukan bahwa Bank Niaga cukup banyak mengucurkan dananya
untuk pemberian kredit. Tetapi sesuai dengan surat edaran BI
No.6/23/DPDP angka ini termasuk dalam kalegori cukup likuid.
Scdangkan LOR rata-rata dari tahun 2003-2006 yang tcrendah dimiliki
olch BCA sebesar 34,33% clari dana pihak kctiga yang ditanamkan, ini
menunjukan bahwa BCA hanya scdikit mengucurkan dananya untuk
pemberian kredit dan banyak dana yang menganggur. Hal ini
menunjukan bahwa kinerja likuiditas BCA sangat baik, dan kemampuan
likuiditas untuk rncngantisipasi kcbutuhan likuiditas sangat kuaL
Dari tabel tersebut diatas juga terlihat ada fluktuasi LOR dari tahun
ke tahun, LOR yang meningkat dikarenakan perbankan mampu
rnengelola kreditnya dengan baik, sehingga kedua belah pihak merasa
saling menguntungkan. Keadaan ini mengisyaratkan bahwa perbankan
sudah mampu rnengawasi intermediasinya dengan baik, yaitu dengan
lebih berani mengucurkan kreditnya dengan ticlak mengabaikan tolak
ukur yang ditetapkan Bl tentang LOR.
h. Analis:i Dcskriptif Variabcl Pendapatan Bunga
Pendapatan bunga terdiri atas pendapatan bunga dan pendapatan
lain yang berkaitan langsung dengan pemberian kredit. Oalam ha! ini
pcndapatan bungH mcrupakan pendapatan yang di perolch dari bunga
yang dibebankan oleh pihak bank kepada pihak peminjam yang
dibayarkan oleh peminjam. Untuk mengetahui besarnya tingkat
pendapatan bunga 15 perbankan periode 2003-2006 Japat dilihat dari
label bcrikul ini:
No I
2 ~-
3
4 5 -
L 7 8 9
10
11
12 13
14 15
-·
Tabcl. 4.2 Pcrhitungan Pcmlapatan Bunga 15 Pcrbanlrnn Pcriodc 2003-2006 (Rp Jutaan)
Nama Bank 2003 2004 2005 ~ 1----.•
2006 Rata-rata -Artaniaga Kencana 39.388 44.333 45.458 50.122 44.825 Buana lndonesia 705.288 864.278 917.895 1.164.459 912.980 - ·-BCA 5.364.000 6.624.114 7.689.247 9.528.609 7.301.493 - . Danarnon 2.824.235 3.521.274 -· 3.655.415_ 4.641.734 3.660.665 Bil 993.379 1.614.155 1.808.461 2.203.925 1.654.980 -Mayapada I 09.585 66.064 118.492 156.203 I 12.586 -· ------- ---· Mandiri 7.765.082 9.094.855 8. 129.036 9.735.139 8.681.028 Mega 609.640 877.999 737.681 745.517 742.709 --------- --BNI 4.997.20 I 6.886.145 7.005.!74 7.317.772 6.551.573 Nia ea 893.248 1.350.049 1.708.243 2. 195.257 1.536.699
NISP 447.749 639.122 713.526 903.738 676.034 - -Nusantara Parahvanaan 54.014 82.826 93.609 106.238 84. 172 -Pan Indonesia 1.090.542 1.179.393 1.081.l 03 1.510.455 1.215.373 - . Penna ta 1.l 40.26 I I.559.097 1.687.66 I 2.033 .436 1.605.I 14 BR! 8.026.755 11.257.627 12.436.942 13.769.759 11.372.771 Rata-rata Pertumbuhan 2.337.358 3.044.089 3.188,530 3.737.49! -
Sumbcr: (BEi) Data diolah
Dari label tcrscbut diatas dapat dilihat bahwa pendapatan bunga
dari 15 perusahaan perbankan yang dijadikan sampel dari tahun ketahun
mengalami peningkatan, ha! ini mengindikasikan bahwa bank yang
dijadikan sampel cukup banyak mengucurkan dananya untuk pemberian
kredit, karena salah satu indikator besarnya pendapatan bunga itu
adalah clipcroleh dari penclapatan bunga atas kredit yang clisalurkan.
Dapal clilihat pula bahwa rata-rata pcndapalan bunga tcrbcsar dari 15
perusahaan pcrbankan periode 2003-2006 climiliki olch bank BR.I yakni
sebcsar Rp l 1.3 72.771. Hal terscbut menunjukan bahwa bank BRI
cukupb banyak mengucurkan clananya untuk pembcrian krcdit,
schingga pcndapatan bunga yang clitcrimanya cukup banyak. Sc!ain dari
pcmbcrian krcclit bank juga mempcrolch penclapatan lain yang bcrkaitan
langsung dengan pemberian kreclit sehingga pendapatan int pun ikut
hcrpcran dalmn pcningkatan pendapatan bunga.
Scdangkan untuk rata-rata pcndapatan bunga tcrcndah dimiliki oleh
bank 13ank Artaniaga Kencana yakni sebesar Rp 44.825 Hal ini bisa
disebabkan karena Bank Artaniaga Kencana hanya sedikit
mengucurkan clananya untuk pemberian kredit, selain sedikit
mengucurkan dana untuk pemberian kredit bank juga seclikit
mcmpcrolch pcndapat dari kcgitan lain yang masih bcrkaitan dcngan
pemberian kreclit seperti provisi dan komisi, sehingga penclapatan
bunga yang cliperolehnyapun sedikit.
c. Analisa Dcskriptif Variabcl Ukuran Pcrusahaan (Total Aktiva)
Besar kecilnya suatu bank dapat clilihat dari total aktiva yang
climiliki perusahaan tersebut, semakin besar total aktiva yang dimiliki
suatu perusahaan maka semakin besar pula ukuran pcrusahaan. Berikut
ini aclalah perhitungan 15 ukuran perusahaan yang dijadikan sampel
dalam penelitian dengan mengunakan total aktiva scbagai alat ukur
perusahaan:
fo Nanrn Ilank Artaniaga Kencana Buana Indonesia
Tabel. 4.3 Pcrhitungan Ukuran Perusahaan (Total Aktiva)
IS Pcrbankan Pcriollc 2003-2006 (Hp .Jutaan)
2003 2004 2005 2006
1.056.431 1.092.242 1.199.758 1.311.773 14.335.124 16.353.680 15.999.505 16.856.118
Rata-rata 1.165.051
15.886.107 --BCA 132.969.372 148.750.288 149.663.350 176.183.585 151.891.649
Danarnon 52_680.025 57.637.257 66.763.707 79.598.490 64.169.870
Bil 348.944 35.794.487 47.332.844 48.253.624 41.492.600 - -----------Ma~aeada 23.055 2.556.260 3.155_.55~ 3.699c865 2.935.434
tv1andiri 2.451.137 240.505.240 254.289.279 256.211.217 249 .204 .3 63 Bank ;Ylcga 13.859.900 18.642.817 25. I 09.428 3.097.210 22.146.264 --BNI 13.f24.687 136.066.651 147.108.315 1.680.356 145.806.127 -------- -··---~------- -·----~---·---·
~-.- M 1 _ _:"J.~~2~.1 .. ---.---.·~------· 23.621.859 30.637.555 41.362.277 465.272 35.518.491 I NISP 15.418.419 17.801.215 20.006.870 240.590 19.358.124 -2 Nusantara Parahzangan 1.891.638 2.322.727 2.839.666 335.174 2.601.376 --3 Pan Indonesia 18.856.978 22.963.061 35.757.786 39.098.477 29.169.076 ~ Penna ta 28.868.580 31.597.908 34.594.195 37.769.729 33.207.603 . 5 BR! 94.709.726 107.040.172 12.277.579 154.725.486 119.812.741
RataNrata Pertu1nbuhan 54.149.691,67 57.984.102,62 64.530.540,87 72.499.631,07 1mber: (BE!) Darn d1olah
Berdasarkan tabcl diatas rata-rata total aktiva clari tahun ketahun
terus mengalami pcningkatan, hal ini menunjukan bahwa dari tahun
kctalrnn bank ynnt; dijadikan sampcl pcnclitian mcngalami pcnigkatan
ukuran perusahaan.
Dari table tersebut diatas pula clapat diketahui bahwa rata-rata total
aktiva periodc 2003-2006 yang paling besar climiliki oleh bank Mandiri
sebcsar Rp 249.204.363. Dari besarnya jumlah total aktiva terscbut
clapat rnenunjukan bahwa ukuran pcrusalrnan bank Mandiri cukup besar
jika dibandingkan dcngan ukuran pcrusahaan bank Jainnya yang
dijadikan sampel penelitian.
Sedangkan untuk rnta-rata total aktiva yang tcrkccil dimiliki olch
bank Artaniaga Kencana sebesar 11.p I .165.051. Hal ini rne>nnninl·on
bahwa ukuran perusahaan perbankan yang terkecil dari 15 perusahaan
pcrbankan yang dijadikan sampel adalah bank Artaniaga Kencana.
d. Analisa DcskriptifVariabcl Return 011 Asset (ROA)
Rasio Return on Asset digunakan untuk mcngukur kemampuan
bank dalam mcnghasilkan laba atas sejumlah modal dan aktiva yang
dimilikinya. Dalam ha! ini ROA dapat digunakan untuk mcngukur
profitabilitas yang dicapai oleh 15 perbankan yang menjadi objek
penelitian, berikut adalah hasil perhitungan ROA 15 perbankan:
Tabcl. 4.4 Pcrhitungan ROA 15 Pcrbankan Peri ode 2003-2006 (%)
No Nama Bank 2003 2004 2005 2006 Rata-rata I Artaniaga Kencana 1,7 1,58 1,52 1,4 1,55 2 Buana Indonesia 2,31 2,66 3,13 3,47 2,89 -3 BCA 2,6 3,21 3,44 3,8 3,26 4 Danan1on 3,29 5,94 4,26 ._l~:_I __ __ _l,97 __ ~-- --
5 Bil 0,76 2,37 1,7 -- _1,43 1,57 6 _Mayapada_ ___ 0,2:1_ _ _]_,_]_!__ 0,84 ._l_,~:5 __ ····---·12.~~-~·---- ------7 Mandiri 2,78 3,19 0,47 0,47 l ,73 8 Mega 3,24 2,99 1,25 0,88 2,09
1---9 BNI 0,77 2,41 1,61 1,85 1,66 10 Niaga 2,03 2.91 2,1 2,27 2,33 I I N!SP 1,71 2,5 1,52 1,~ I ,82 ----- -------12 Nusantara Parahyangan 1,84 1,98 l,59 I ,44 l ,71 13 Pan Indonesia 2,92 5,61 2,27 __ 2,·~~ .. 3,40 -----14 Pennata 1,9 2,3 1,2 1,2 1,65 15 BRI 4,02 5,77 5,04 4,36 4,80
-Rata-rata Pertumbuhan 2,18 3,17 2,13 2,06 --
Sumber: (BEJ) Data d1olah
Rata-rata pcrtumbuhan RO:\ pada tahun 2003 scbcsar 2. J 8'Yo,
tahun 2004 sebesar 3,17%, tahun 2005 scbesar 2,13% dan tahun 2006
sebcsar 2,06%. Bcrdasarkan rasio ROA yang clirniliki oleh 15
perbankan tersebut diatas, menunjukan bahwa bank BRI mempunya
rata-rata pertumbuhan ROA yang paling besar yakni sebesar 4.80%,
ha! ini menunjukan bahwa selama tahun 2003-2006 bank BRI berhasil
mendapatkan profit sebesar 4.80% dengan memanfaatkan sejumlah
aset yang ada. Sedangkan ROA yang paling kecil dimiliki oleh bank
Mayapada yakni sebesar 1.6%, ini menunjukan bahwa bank
Mayapada kurang bisa memanfaatkan sejumlah aset yang ada
sehingga ROA yang dimilikinya kecil.
2. Hasil Uji Asumsi Klasik
Untuk menunjukan kevalidan hubungan antara variabel-variabel yang
digunakan dalam penelitian, perlu dilakukan pengujian asumsi klasik pada
model. Uji asumsi dasar yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Hasil Uji Normalitas Data
Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel
dependen, variabel independen atau keduanya memiliki distribusi normal
atau tidak. Model regresi yan baik adalah memiliki distribusi normal atau
mendekati normal (Ghozali, 2005: 112). Salah satu cara untuk menguji
normalitas adalah dengan melihat grafik normal probability plot. Untuk
mengetahui distribusi data antara variabel independen dengan variabel
dependen terdistribusi dengan normal atau mendekati normal dapat dilihat
pada gambar berikut ini:
r [ i l
UIN SY /\HiiJ
Normal P-P Plot of Regression Standardiz
Dependent Variable: ROA 1.00 ~---------~
d
/,,;;° /cl>" r /"" .c ,50 // oP
£ /d.&51 /
E .~ 8 -4tl' -a .25 0~
~ ~¥ a. / Jj 0.00 ~/--------~--
.75
0.00 .25 .50 .75 1.00
Observed Cum Prob
Gambar 4.1 Grafik Normal P-P Pilot
Dari gambar grafik Normal P-P Plot tersebut diatas, dapat diketabui
bahwa data ditunjukan berupa titik-titik yang menyebar disekitar garis
diagonal dan mengikuti arab garis diagonal. Dengan demikian
berdasarkan grafik normal P-P Plot tersebut dapat disimpulkan babwa
model regresi yang digunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi
n01malitas.
b. Hasil Uji Multikolienaritas
Uj i ini be1iujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang
baik seharusnya tidak te1jadi korelasi diantara variabel bebas. Untuk
menguji ada tidaknya multikolienaritas didalam model regresi dapat
dilihat dari nilai Tolerance dan lawannya Variance Inflation Factor
(VIF). Menurut Bhuono Agung Nugroho (2005:58) model yang terbebas
dari multikolienaritas jika nilai VIF tidak lebih dari 10 dan nilai
Tolerance mendekati 1.
Dalam pengujian multikolienaritas ini digunakan untuk mengetahui
ada tidaknya korelasi yang signifikan antara jumlah kredit yang
disalurkan yang diukur dengan LOR, pendapatan bunga bersih, dan
ukuran perusahaan yang diukur dengan total aktiva. Untuk mengetahui
ada tidaknya multikolienaritas dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabet. 4.5 Hasil Uji Multikolienaritas Coefficients (a)
Model Collinearity Statistics
Tolerance VIF LDR .769 1.300
Pendapatan Bunga .218 4.594 Total aktiva .192 5.203
a Dependent Variable: Profitabilitas (ROA)
Berdasarkan tabel, terlihat bahwa VIF berkisar antara 1.300-5.203
dan nilai tolerance berkisar antara 0.192-0.769. Angka VIF dan
Tolerance tersebut menunjukan bahwa tidak terdapat multikolienaritas
antara variabel independen. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
model regresi ini layak dipakai untuk melakukan pengujian dalam
penelitian.
c. Hasil Uji Heterokedastisitas
Uji ini dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan varians dari satu pengamatan kepengamatan lainnya.
Model regresi yang baik adalah model regresi yang tidak terjadi
heterokedastisitas. Untuk mengetahui apakah dalm pengujian ini ada atau
tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik
scatterplot pada gambar dibawah ini:
Scatterplot
Dependent Variable: ROA
0 0
0 0
w 0 0 oO
0 Jt!Gll iSl?i~ 0
0 0 0
ol/li.o 0 ~ 0
0 0 0 o o Ba a 0
0
-2 ·1 0 2 3 4
Regression Standardized Predicted Value
Garn bar. 4.2 Grafik Scatterplot
Berdasarkan gambar grafik scatterplot tersebut terlihat bahwa
penyebaran data berada disekitar titik no! serta menyebar secara acak. Hal
tersebut mengindikasikan bahwa tidak terjadi heterokedastisitas pada
model regresi berganda ini, sehingga model tersebut layak digunakan
dalam penelitian.
d. Hasil Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui ada
tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu
dengan variabel pengganggu pada periode sebelumnya (t-1 ), jika terjadi
korelasi maka dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang
baik adalah yang bebas dari autokorelasi. Uji asumsi klasik autokorelasi
.:.<
ini dengan menggunakan uji Durbin Watson yang dapat dilihat pada
tabel dibawah ini:
Tabel. 4.6 Penghitungan Durbin Watson Model Summary (b)
Adjusted R Std. Error of Model R R Square Square the Estimate Durbin-Watson
1 .629 .396 .364 .0'1009
a Predictors: (Constant), Total Akt1va, LDR, Pendapatan Bunga b Dependent Variable: Profitabilitas (ROA)
Dalam penelitian ini diperoleh:
du= 1.48 4-du = 2.52
ell= l.69 4-dl =2.31
Dari perhitungan diperoleh 1.48 < 1.561 < 2.52
1.561
Dari hasil perhitungan tersebut diatas, kesimpula yang dapat diambil
adalah semua nilai DW masuk kedalam aturan Durbin Watson yaitu
1.561, maka nilai ini masuk kedalam aturan aturan ketiga pengujian
Durbin-Watson yaitu du < d < 4-d11 , dimana dalam penelitian ini tidak
terjadi autokorelas (Santoso dan Ashari, 2005:241).
3. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian asumsi klasik, maka dapat dilakukan
pengujian statistik atau signifikan model regresi untuk mclihat pengaruh
variabel independen terhadap variabel dependen, baik secwa parsial (sendiri-
sendiri) ataupun secara simultan (bcrsama-sama) yang cliukur clengan nilai uji
statistik t untuk pengujian secara parsial dan nilai uji statistik F untuk uji
secara simultan.
a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk mengukur seberapa besar
kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen (Bhuono,
2005:50). Dengan koefisien detenninasi dapat diketahui seberapa jauh
ketepatan dan kecocokan model yang terbentuk dalam mewakili kelompok
data hasil observasi. Untuk penggunaan lebih dari dua variabel bebas maka
koefisien determinasi yang dijadikan acuan adalah adjusted R2• Berikut ini
tabel koefisien determinasi:
Tabel. 4.7 Hasil Koefisien Determinasi Model Summary (b)
Model R 1 .629
R Square .396
Adj us ted Std. Error of are the Estimate 364 .01009
RSau
a Predictors: (Constant), Total Aktiva, LDR, Pendapatan Bunga
b Dependent Variable: Profitabilitas (ROA)
Berdasarkan tampilan output pada tabel tersebut diatas terlihat bahwa
36.4% dari dari profitabilitas (ROA) dapat dijelaskan oleh variabel
Pemberian kredit yang diukur dengan LDR, Penclapatan bunga bersih, dan
Ukuran perusahaan yang diukur dengan total aktiva. Sedangkan 63.6%
variabel profitabilitas perbankan yang diukur dengar1 ROA dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak diteliti.
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji simultan ini untuk menguji pengaruh secara bersama-sama semua
variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian ini menggunakan uji F
dengan derajat signifikansi 5%. Adapun hasil uji F dari penelitian ini
dapat dilihat dari tabel berikut:
Mode I I Regression
Residual Total
Tabel. 4.8 Hasil Uji Statistik F' ANOVA (b)
Sum of Mean Squares df Square
.004 3 .001
.006 56 .000
.009 59
F 12.246
a Predictors: (Constant), Total Aktiva, LDR, Pendapatan Bunga b Dependent Variable: ROA
Sig. .OOO(a)
Berdasarkan pengujian statistik F dengan rnenggunakan bantuan
SPSS 14 pada tabel diatas diperoleh F dengan tingkat signifikan sebesar
0.000. Karena tingkat probabilitas jauh lebih kecil dari 0.05 atau
0.000<0.05 maka Ha didukung dan Ho ditolak,artinya secara bersama-
sama variabel bebas berpengarnh secara signifikan terhadap vaifabel
terikat.
c. Uji Signifikasi Parameter Individual
Uji parsial (t) statistik dalam penelitian ini adalah untuk menguji
pengarnh variabel bebas secara individual, dalam ha! ini adalah menguji
pemberian kredit, pendapatan bunga, dan ukuran pernsahaan. Jika nilai
signifikansi atau probabilitas lebih besar atau sarna dengan 0.05 maka
tidak terjadi pengarnh secara signifikan antara variabel independen
terhadap variabel dependen. Sebaliknya jika nilai signifikansi lebih kecil
atau sama dengan 0.05 maka terdapat pengaruh secara signifikan antara
Model
I
variabel independen dengan variabel dependen. Berikut ini adalah tabel t
test untuk uj i signifikansi parameter individual.
Tabel. 4.9 Hasil Uji Regresi Beirganda Coefficients (a)
Unstandardized Coefficients
B Std. Error (Constant) 1.837E-02 .006
LDR 3.847E-03 .009 Pendapatan Bunga 4.294E-09 .000
Total Aktiva -1.624E-10 .000
dardized Stan c oefficients
Beta
.050 1.227
-.910
t
2.871 .420
5.513
-3.843
a Dependent Variable: ROA
Dari tabel diatas terlihat bahwa dari ketiga variabel bebas terdapat dua
variabel bebas yang secara parsial signitkan berpengaruh terhadap
profitabilitas perbankan yang diukur dengan ROA, yaitu variabel ukuran
perusahaan yang diukur dengan total aktiva dengan nilai signifikansi
0.000 < alpha 0.05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti
variabel ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap variabel profitabilitas.
Pendapatan bunga dengan nilai signifikansi 0.000 < alpha 0.05, maka
Ho ditolak dan Ha diterima. Berarti variabel pendapatan bunga
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel profitabilitas
yang diukur dengan ROA.
Variabel pemberian kredit yang diukur dengan LDR f!engan nilai
signifikansi 0.676 >alpha 0.05, maim Ho diterima dan Ha ditolak. Hal ini
berarti bahwa variabel pemberian kredit tidak berpengaruh signifikan
Sig.
.006
.676
.000
.000
Pembahasan ini diajukan untuk membuktikan kebenaran yang diajukan
pada penelitian ini. Hipotesis yang diuji berkaitan dengan pengukuran
variabel profitabilitas perbankan yang diukur dengan ROA berpengaruh
signifikan terhadap pembcrian krcclit yang diukur dengan LDR, pendapatan
bunga clan ukuran perusahaan.
Berdasarkan output SPSS pada tabel coejjicients yakni tabel 4.9 maka
persumuan regrcsi dapul ditulis:
Y = 1,83.10"2 +3,84.10"3X 1+4,29.10-9Xi- l ,624.10- 10 X3 +c
Nilai konstanta sebcsar 0,0183 menyatakan jika variabel independen
_dianggap konstan, maka rata-rata profitabilitas (ROA) sebesar 0,0183
Kocfisicn rcgrcsi pcndapatan bunga (X2) scbesar 0,00000000429
menyatakan bahwa setiap penambahan pendapatan bunga sebesar I% akan
mcningkatkan profitabilitas (ROA) sebesar 0,00000000429 % dengan
catatan variabel Jain dianggap konstan.
Koefisien regresi total aktiva (X3) sebesar 0,0000000001624 ,
menyatakan bahwa setiap penambahan total aktiva sebesar l % akan
menurunkan profitabilitas (ROA) scbesar 0,000000000 l 624 % clengan
catatan variabel Jain dianggap konstan.
Hasil clari penelitian tiga variabcl inclependcn yakni pemb(;rian kredit
yang diukur dengan LDR, ukuran perusahaan yang diukur dengan total
aktiva, clan pendapatan bunga terhadap variabel dependen yakni profitabilitas
yang cliukur dengan ROA hanya ada dua variabel independen yang
berpcngaruh terhadap profitabilitas yakni ukuran perusahaan dan pendapatan
bunga.
Ukuran pcrusahaan yang diukur dcngan total aktiva mcmpunyai level
signifikansi sebesar 0,000 hubungannya tidak searah atau mempunyai
hubungan berlawanan dengan profitabilitas (ROA). Basil dari penelitian ini
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh I Dewa Nyoman Bandera
(2007), yakni semakin besar perusahaan profit yang dihasilkan semakin
sedikit atau berpengaruh negatif hal ini sesuai juga dengan teori
ketergantungan yakni semakin besar perusahaan maka semakin besar pula
risiko yang yang ditangung.
Pendapatan bunga mempunya level signifikansi sebesar 0,000
hubungannya searah dan positif terhadap profitabilitas yang diukur dengan
ROA, sehingga secara teori sesuai bahwa semakin besar tingkat pendapatan
bunga maka semakin tinggi pula profitabilitasnya jika pendapatan ini tela11
dapat menutupi seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh
pendapatan bunga. Penelitian ini juga sesuai dengan penelitian yang
dilakukan oleh Zuhendra (2003) dalam Rina (2006) yang menyatakan balnva
pendapatan bunga berpengaruh positif terhadap profit, artinya semakin
banyak pendapatan bunga maka profit yang diterimapun makin banyak.
A. Kesim pulan
BABV
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan yang dilakukan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
I. Secara umum dari basil penelitian ini menunjukan bahwa dari tiga
variabel indcpcnden yang digunakan, hanya terclapat dun variabcl
inclepenclcn yang bcrpcngaruh signifikan terhadap variabcl depcndcn
yaitu variabel ukuran perusahaan dan pendapatan bunga.
2. Berdasarkan tabel hasil uji regresi variabel inclependen yang paling
dominan mempengaruhi variabel dependen adalah pendapatan bunga.
3. Berdasarkan dari tabel basil koefisien determinasi terlihat bahwa
besarnya adjusted R2 adalah 0,364. Hal ini berarti 36,4% clari Return
on Aset (ROA) dapat dijelaskan oleh variabel pemberian kreclit yang
diukur dengan LDR, pendapatan bunga dan ukuran perusahaan.
Sedangkan sisanya yaitu sebesar 63,6% clijelaskan oleh variabel lain
yang tidak dimasukan dalam penelitian.
B. Saran
a. Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan empat talrnn
penelitian, diharapkan penelitan lain dapat meneliti dengan waktu
penelitian yang lebih panjang sehingga akan mcnmnbah jumlah
sampcl. Selain itu penclitian ini hanya mcnggunakan tiga variabel
independen dan satu variabel dependen, peneliti berharap peneliti
selanjutnya bisa menambah jumlah variabel yang diteliti
b. Penelitian kali ini menggunakan mctodc regresi linier berganda
dalam melakukan pcnelitian, diharapkan penelitian selanjutnya
untuk dapat mcngunakan metode lain.
c. Dari hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan
masukan bagi perusahaan perbankan agar perusahaan perbankan
dapat meningkatkan jumlah kredit yang disalurkan , karena dengan
jumlah kredit yang besar tentu akan memperoleh pendapatan bunga
yang sebanding clengan pemberian kreditnya. Tapi dalarn
pernberian kredit ini harus pula memperhatikan risiko aclanya
kreclit macet, sehingga perusahaan perbankan cliharapkan Jebih
selektif clalarn menyalurkan clananya.
DAFT AR PUST AKA
Arifin, Johan. "Hubungan Antara Tipologi Strategi Kompetitif, Kematangan Tekno/ogi Informasi, dan Ukuran Perusahaan Perbankan dengan Respon Starategik dalam Jvfenghadapi Globa/isas", Jurnal JAAI, Vol. 6 No. 1, Juni 2002.
Ashari dan Budi Santoso. "Purbayu, Analisis Statistik dengan lv!icrosofl Excell dan SPSS", Andi Ofsset, Yogyakarta, 2005.
Bandera, I Dewa Nyoman. "Analisis Faktor yang }vfempengaruhi Profitabilitas pada !ndustri Perbankan yang Terdafiar di BEJ", Tesis UGM, 2007.
Dendawijaya, Lukman. "Manajemen Perbankan ", PT Ghalia Indonesia, Jakarta, 2000.
Ghozali, I. "Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS", Badan Penerbit Universitas Dipponegoro, 2005.
Hadiwijaya dan Rivai W. "Manajemen Du11a Bank", CV J'ionir Jaya, Bandung, 1989.
Hamid, Abdul. "Pedoma11 Pe11ulisa11 Sla-ipsi ", Fakultas Ekonomi clan Ilnrn Sosial, Jakarta, 2007.
Hasibuan, Malayu, SP. "Dasar-dasar Perbankan '', PT Gunung Agung, Jakarta, ' 2004.
Irmayanto, Juli. "Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya'', Fakultas Ekonomi Tri Sak.ti, I 997.
Lipsey. "Pengantar ivfikro Ekonomi ", Binarupa Aksara, Jakarta, 1995.
Kasmir. "Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya", Rajawali Press, Jakarta. 2005
Khotimah. "Khusnul, Pengaruh Risiko Kredit Terhadap Profitabilitas (Studi Empiris Pada Bank BNI 46 Cabang !TB Bandung)", Skripsi !TB Bandung,
'2005.
Manurung, Mandala dan Pratama Raharja." Vang, Perbankan, dan Ekonomi Monet er", FEUI, 2004.
Mulyadinata, Andi. "Faktorfaktor yang Be17xngaruh dalam Penyaluran Kredit'', Jurnal Manaiem dnn Kiennncrnn \!,-,J 1 1 l\ln 1 'lf\f\'1
Mulyono, Margo. "Pengaruh Cash Ratio, Loan Deposit Ratio, dan Capital Asset Ratio Terhadap Profltabilitas Bank Go Public di Indonesia", Jumal Manajcmcn, Vol 1, No. 1, April 2003.
Naser, Etty M, dan Fielyandi Liriano. "Pengaruh kepemilikan instilusional, Ukuran Perusahaan, Profitabilitas dan Hutang Sebagai Variabel Intervening Terhadap Nilai Perusahaan ", Jurnal ekonomi STE! No. 2, Agustus 2006.
Niswonger. "Prinsip-prisip Akuntansi", j iii cl l, Erlangga, Jakarta, 1999.
Nugroho, Bhuono Agung. "Strategi Jitu Memilih Me!ode Statistik Penelitian dengan SPSS", 2005.
Nurahmawati, !ta clkk. "Analisis Pengaruh ukuran Perusahaan, likuiditas, Leverilge, dan l'rojliabi/ilas Terhadap 1\:fandatory Disclosure", Jurnal Maksi Vol. 7 No. 1 Januari 2007.
Nurmila, Rina. "Pengaruh Jumlah Kretlil yang Disalurkan don Pendapalan Bunga /erhadap Profitabililas Pada Jnduslri Perbankan (studi empiris pada pernsahaan go public tahun 1999-2003)", Skripsi UJN\ Syarif Hidayatullah J akaiia, 2006.
Paramatra, Wayan l\rya. "Pengaruh Jwnlah Kredil dan Eksport 7iJla/ Terhadap l'DRB", Jurnal Forum Manajcmen, Vol. 5, No.I, 2007.
Sawir. Agnes. "Analisis Kinerja Keuangan dan l'erencanaan Keuangan l'eru.rnhilan ", Gramcdia, Jakarta, 200 I.
Siamat, Dahlan. "Manajemen Perbankan ", PT Raja Grafinclo Persada, Jakaiia, 2004.
Sinungan, Mucdarsyah. "Majemen Dana Bank", Bumi Aksara,1992.
Subaweh, Imam. "Kinerja Bank Umum Sebagai Lembaga Jntermediasi Keuangan di Indonesia", Jurnal ekonomi clan Bisnis No. 2jilid II, 2006.
Sudarmaji, Ardi M dan Lana, Sarto. "Pengaruh Ukuran Perusahaan, Projitabilitas, Leverage, dan Tipe Kepemilikan Terhadap Luas Voluntari Disclosure Laporan Keungan Tahzman ", Jurnal Ekonomi Gunclar, Vol. 2, 2007.
Sudarsi, Sri. "Analisis Faktor yang Mempengaruhi Deviden Payout Ratio Pada Industri Perbankanyang Listed di BE!'', Jumal Bisnis clan Ekonomi, Vol. 9 No.I, 2002.
Sukirno, Sadono. "Pengantar Teori Mikro Ekonomi ",PT Raja Grnfindo Persada, Jakarta, 2004.
Tulasi, Daniel. "Kemampuan Rasia Keuangan dan Ukuran Perusahaan dalam memprediksi Kine1ja Keuangan ", Jurnal Widya Manajemen clan Akuntansi Vol. 6 No. 3, Descmber 2006.
Wcrdaningtyas, I fcsti. "Faktor-fl1ktor yang Mempengaruhi Pro.fitabi!ilas Bank Take Over Pra Merger di Indonesia", Jumal Manajemen Indonesia, Vol. I No. 2, 2002.
1. Basil output SPSS 14
Variables Entered/Removed ------Model Variables Variables
Entered Rc111ovcd I rrotal
Aktiva, LDR, Pendapatan
.. Bung.? a All requested variables entered. b Dependent Variable: ROA
,.......---·-··----:--Method
---Enter
Model Summary ___ _
I Model l R ~<Square Adjusted R Std. Error Durbin-J \ Square ,of the Watson
I Estimate
- ---- __629 - '96 - -- 164 - __ jl__l_(l_Q2___ 12_6_>1 __ a Predictors: (Constant), ·rota! Aktiva, LOR, Pendapatan Bunga b Dependent Variable: ROA
ANOVA
Mod~I~]-- --_--fl_~,~~~~~:-~~ --;--,,;~,~a-a~-e·--_-,--~,-:::_I ''-~--, I iRc~rL~ssion .00·1 3 .00 I 12.246 .000
E=:===-~1~~1=11;T=:_ ;~ _QQQ_=====- ---=-a Predictors: (Constant), Total Akliva, LDR, Pendapatan Bunga b Dependent Variable: ROA
Coefficients 1·--1-----· _[_Unstandardized /Standardized I
Coefficients I Coefficients '-----i---i-------I Model B Std. Error Beta /i_ ____ K<::2~a111)_J____ 1.83 7E-02 .006 2.871 - ------I 1LDR 3.8<17E-03 .009 .05( .420 ---- .. ,_.__ - ----- ----
Pendapatan 4.294E-09 .000 1.227 5.513 Bunga T'otal -l.624E-IO .000 -.91 < -3.843 Aktiva -----
a Dependent Variable: ROA
Sig. Collinearity Statistics Tolerance
.000
.67( .769 --
.00( .218
.00( .192
VIF
I .30C 4.594
5.203
Coefficient Correlations Model Total Aktiva LDR l'endapatan
Bunga
I Correlations otal Aktiva 1.000 .439 -.878
LDR .439 1.00( -.292 ---· Pcndapatan -.878 -.292 1.000 Bunga -------·
Covr.riancer rota! Aktiva I .786E-21 l.698E-J:I -2.892E-20
LDR l.698E-13 8.383E-05 -2.082E· 12
Pendapatan -2.892E-2( ·2.082E-12 6.068E-19 . Bunga a Dependent Variable: ROA
Collinearity Diagnostics
Eigenvalue Condition Variance Index Prooortions
Model Din1ension (Constant) LDR Pendapatan Total Bun Pa Aktiva
I I 3. I 84 1.00( .00 .00 .01 .01 2 .717 2.107 .01 .02 .04 .04 3 7.771E-02 6.401 .03 .03 .77 .59 4 2.1 J6E-O 12.261 .96 Ts! .18 .31
a Dependent Variable: ROA
Residuals Statistics
r-·-
" Minirnun1 Maxin1un1 Mean Std. N
Deviation r- Predicted. --
60 .013·1 .0552 .0239 .0079(
i... Value Residual -.0158 .0336 .0000 .00983 6(
Std. -1.316 3.93 I .000 1.000 60 Predicted
Value " --·-~
.000 --60 [ Std. - 1.564 3.33( .974
Residual ·-a Dependent Variable: ROA
"' :J u "ii; QJ
0:: u QJ N
~ "' u c
"' -(Jj c 0 ·u; .,, QJ ~
0) QJ
0::
4
3·
2
0
-1
-2
Normal P-P Plot of Regression Stanc
Dependent Variable: ROA
75
_o
2 .50
0..
§ ~JJl
f:l QJ D.
~ 25 (!"~69
tl:1 0.00 r---~--~--~---· 0.00 .25 .50 .75 1.00
Observed Cum Prob
Scatterplot
Dependent Variable: ROA
0 0
0 0
OJ 0 0 0 §
o Jtian a a
0 dlll 0 0
0
o/fpo "' 0
a a 0 c Ba a
0
a
.
0
a
a
-2 -1 0 1 2 3 4
Regression Standardized Predicted Value
Perbitungan LDH (%)
No Nama B:ink 2003 2004 2005 2006 Rata~rata
I Bank Artunlauu Kenearrn 63 09 71 26 74,15 64.56 68,27
2 Bank Buana Indonesia 43.37 58,55 79,96 83,03 66,23
3 BCA 24,62 30,6 41,78 40,3 34,33
4 Bank Danan1on 50,15 72,49 80,82 ~!___ ·-----~ 69,74 ___
5 Bank II 35.03 43.62 55,3 57l:L_ __ 47,79 ·-·-6 Bank Matapada 77 3 73,74 82,35 85,?:L. 79,67
-· 7 Bank Mandiri 41.54 51.86 49,97 49,97 48,34
8 13ank Meua 55.61 48,8 51,25 42,7 49.59
9 13NI 44,09 55,12 54,24 48,98 50,61
JO Bank Nh1ga 72,12 85,37 85,35 84,78 81,91
II Bank NISP 77,95 77,34 77,62 82,17 78,77
12 Bank Nusantara Parahvanoan 40,43 52,39 57,03 54,83 51,17
13 Bank Pan Indonesia 71,16 72,93 55,17 80,47 69,93
14 Bank Perrnata 41,3 57,2 78,5 83,I 05,03 15 BRI 62,37 75,69 77,83 72,53 72,11 .
Rata-rata Perturnbuhan 53,34 61,79 66,75 67,03
Perhitungan HOA(%)
3,29 5,94
0,76 2,37
0,94 2,1 I
2,78 3,19
l'crhitungi\n l'cndapntnn llunga ( Rp jutmm)
No Namn Bank 2003 2004 __ ].QQL... __ -~-)006 -- Ratn-rntn
1 B11nk Artnnlnsa Kencam1 39.388 44.333 ,__ 45.458 50.122 44.825
2- 'hnnk Bunnu Indonesia 705.288 864.278 917.895 . ·~·1.1_64.459 912.980
3 BCA 5.364,000 6.624. 11<1 ., 7.689.247 9.528.609 7.301.493
T- ilim'kDnnnnit'll 2"".824.2:i'S -- 3 .521.2?4 . - 3.6s5AI[ =···y,41.734 -3.660.665
5 i311 .. 993.379 1.614.155 1.808.461 2.203.925 • 1.654.980
6 Bank Mayapada 109.585 66.064 118.492 156.203 112.586
"'" 7 Bank Mandiri 7.765.082 9.094.855 _ 8.129.036 9.735.139 8.681.028
8 Bank Mega . 609.640 877.999 737.681 745.517 742.709
9 BNf ·1.997.201 6.886.145 7.005.174 7.317.772 6.551.573
10 B"l\!iJ:!i!!J!!!..,.._ 893.248 •. 1.350.049 1.708,243 . 2.195.257 1.536.699 lT-
.. DankN!SP 447.749 639.122 713.526 903.738 676;034
. 12
Bank Nusantara Parahy~ 54.014 82.826 _93,60~- -·- 106.238 84.172 e-·
13 !lank Pun Indonesia 1.090.542 1.179.393 1.081,103 1.510.455 1.215.373 -Tr·· ··-·Bank Pcrinata ·
. ·- -·1-:!40:261 · -·-T:-ss9'.o9i . ··-·u,·s7.66T ·-:z:oJ:i.436
·-'"'"-·~--~
1.605.11 <I 15 -fiRJ" ·-~-
11.257.627 12.436.942 13.769.759-8.026.755 11.372.771
Rata·rnta Pertun1buhan 2.337.358 3.044.089 3.188.530 3.737.491
Pcrhitungan Ukuran l'crusahaan (Rp jntaan)
) Na111a Bank 2003 2004 2005 2006 Rata-rata Bank Artaniaga Kencana 1.056.43 I 1.092.242 . 1.199.758 1.311.773 1.165.051
1•• Bank.Buana Indonesia 14.335.124 16.353.680 I 5.999.505 16.856.118 15.886.107 ..
BCA . b2.969.372 148.750.288 149.663.350 176.183.585. 151.891.649 Bank Danainon 52.680.025 57.637.257 66.763.707 79.598.490 64.169.870 . BH 348.944 35.794.487 47.332.844 48,253.624 41.492.600 -Bank Mavaoada 23.055 2.556.260 3.155.554 3.699.865 2.935.434 Bank Mandiri 2.451.137 240.505.220 254.289.279 256.211.217 249.204.363 !lank Mega 13.859.900 18.642.817 25.109.428 3.097.210 22.146.264 BN! 13.124.687 136.066.65! 147.108.315 1.680.356 145.806.127 Bank Nine.a 23.621.859 30.637.555 41.362.277 465.272 35.518.491 Bank NISP 15.418.419 17.801.215 20.006.870 240.590 19.358.124
Bank Nusantara Parah:langan 1.891.638 2.322.727 2.839.666 335.174 2.601.376 Bnnk Pan Indonesia 18.856.978 22.963.061 35.757.786 39.098.477 29.169.076 -Bank Pennata 28.868.580 31.597.908 34.594.195 37.769.729 33.207.603 -- -·--···-----------·----
-~:709.726 ---·--·- ---·---· ---·154.725.486-BR! 107.040.1'/2 12.277.579 119.812.741 -----·-·- -· _ _B-_<1.ta-rnta Pcrtun1buhan 54, I 49.691,67 57.984. l 02,62 64.530.540,87 72.499.631,07