SKRINING UNTUK KEGANASAN DAN PENYAKIT SISTEMIK

8
SKRINING UNTUK KEGANASAN DAN PENYAKIT SISTEMIK I. PENGERTIAN Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali. Kanker serviks adalah Infeksi HumanPapillomaVirus (HPV), menyebabkan metaplasi epitel permukaan serviks, berupa proliferasi permukaan epidermal dan mukosa. Kanker payudara (Carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh Word Health Organization (WHO ) dimasukkan ke dalam International Classification of Diseases (ICD) dengan kode nomor 17. Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara . Ini adalah jenis kanker paling umum yang diderita kaum wanita . Kaum pria juga dapat terserang kanker payudara, walaupun kemungkinannya lebih kecil dari 1 di antara 1000. Pengobatan yang paling lazim adalah dengan pembedahan dan jika perlu dilanjutkan dengan kemoterapi maupun radiasi . Kanker endometrium adalah jaringan atau selaput lender rahim yang tumbuh di luar rahim. Skrining adalah (1) pemeriksaan terhadap sejumlah besar orang untuk mengungkap karakteristik tertentu atau penyakit yang tidak diketahui seperti fenilketonuria atau hipotiroidisme pada neonatus (2) Fluroskopi ( Kamus Kebidanan ). Skrining sama artinya dengan deteksi dini atau pencegahan sekunder, mencakup pemeriksaan (tes) pada orang-orang yang belum mempunyai simptom-simptom penyakit untuk

Transcript of SKRINING UNTUK KEGANASAN DAN PENYAKIT SISTEMIK

SKRINING UNTUK KEGANASAN DAN PENYAKIT SISTEMIK

I. PENGERTIAN

Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali.

Kanker serviks adalah Infeksi HumanPapillomaVirus (HPV), menyebabkan metaplasi epitel permukaan serviks, berupa proliferasi permukaan epidermal dan mukosa.

Kanker payudara (Carcinoma mammae) didefinisikan sebagai suatu penyakit neoplasma yang ganas yang berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh Word Health Organization (WHO) dimasukkan ke dalam International Classification of Diseases (ICD) dengan kode nomor 17.

Kanker payudara adalah kanker pada jaringan payudara. Ini adalah jenis kanker paling umum yang diderita kaum wanita. Kaum pria juga dapat terserang kanker payudara, walaupun kemungkinannya lebih kecil dari 1 di antara 1000. Pengobatan yang paling lazim adalah dengan pembedahan dan jika perlu dilanjutkan dengan kemoterapi maupun radiasi.

Kanker endometrium adalah jaringan atau selaput lender rahim yang tumbuh di luar rahim.

Skrining adalah

(1) pemeriksaan terhadap sejumlah besar orang untuk mengungkap karakteristik tertentu atau penyakit yang tidak diketahui seperti fenilketonuria atau hipotiroidisme pada neonatus

(2) Fluroskopi ( Kamus Kebidanan ).

Skrining sama artinya dengan deteksi dini atau pencegahan sekunder, mencakup pemeriksaan (tes) pada orang-orang yang belum mempunyai simptom-simptom penyakit untuk menemukan penyakit yang belum terlihat atau pada stadium praklinik (dr. H. K. Suheimi ).

II. FAKTOR-FAKTOR RESIKO PENYEBAB1. KANKER SERVIKS

- perilaku seksual : risiko > 10 x pada wanita dengan mitra seks lebih dari 6 dan hubungan seks pertama pada usia muda (kurang dari 15 tahun), riwayat PHS.

- riwayat kontrasepsi hormonal : pil KB lebih dari 4 tahun, risiko meningkat 1 - 1.5 x.

- multiparitas- merokok : efek karsinogenik zat hidrokarbon aromatik polisiklik amin- nutrisi : defisiensi antioksidan

2. KANKER PAYUDARA

Menurut Moningkey dan Kodim, penyebab spesifik kanker payudara masih belum diketahui, tetapi terdapat banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara diantaranya:

1. Faktor reproduksi: Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan risiko terjadinya kanker payudara adalah nuliparitas, menarche pada umur muda, menopause pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama pada umur tua. Risiko utama kanker payudara adalah bertambahnya umur.

2. Penggunaan hormon: Hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara.

3. Penyakit fibrokistik: Pada wanita dengan adenosis, fibroadenoma, dan fibrosis, tidak ada peningkatan risiko terjadinya kanker payudara.

4. Obesitas : Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengan kanker payudara pada wanita pasca menopause.

5. Konsumsi lemak: Konsumsi lemak diperkirakan sebagai suatu faktor risiko terjadinya kanker payudara.

6. Radiasi : Eksposur dengan radiasi ionisasi selama atau sesudah pubertas meningkatkan terjadinya risiko kanker payudara.

7. Riwayat keluarga dan faktor genetic ; ada 2 jenis gen (BRCA1 dan BRCA2) yang sangat mungkin sebagai resiko : Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat penderita yang akan dilaksanakan skrining untuk kanker payudara.

8. Pemakaian obat-obatan.

Faktor lain yang diduga sebagai penyebab kanker payudara adalah tidak menikah menikah tapi tidak punya anak melahirkan anak pertama sesudah usia 35 tahun tidak pernah menyusui anak.

Beberapa penelitian mengungkapkan bahwa penyakit kanker payudara meningkat pada orang yang sering menghadapi kondisi stress (goncangan jiwa) dan juga bagi wanita yang sebelumnya mengalami menstruasi dibawah usia 11 tahun.

3. KANKER ENDOMETRIUM

Terdapat beberapa faktor risiko yang dinyatakan berperan terhadap terjadinya kanker endometrium :

a. Obesitasb. Riwayat menstruasi

c. Diabetes mellitus (DM)d. Hipertensie. Riwayat infertilitasf. Pemakaian estrogeng. Hiperplasia Endometrium

Faktor-faktor lain adalah yang mempengaruhi pemaparan terhadap estrogen atau meningkatkan kadar progesteron, seperti penggunaan kontrasepsi oral dan merokok merupakan faktor yang bersifat protektif.

Gambar hiperplasia endometrium

III. HUBUNGAN SKRINING UNTUK KEGANASAN PENYAKIT DENGAN KESEHATAN REPRODUKSI

Menurunkan morbiditas dan mortalitas penyakit dalam masyarakat melalui deteksi dini dan pengobatan pada keadaan belum terdapat symptom/gejala. Skrining merupakan upaya untuk meningkatkan kesehatan reproduksi wanita sepanjang daur kehidupannya meliputi sejarah, perkembangan wanita dalam aspek biologis, psikososial dan sosial spiritual, kesehatan reproduksi dalam perspektif gender, permasalahannya serta indikator status kesehatan wanita.

IV. PERAN BIDAN SKRINING UNTUK KEGANASAN DAN PENYAKIT SISTEMIK

Memberikan motivasi pada para wanita untuk melakukan pentingnya melakukan langkah skrining.

Membantu dalam mengidentifikasi orang-orang yang berisiko terkena penyakit atau masalah kesehatan tertentu. Penegakan diagnosis pasti ditindak lanjuti di fasilitas kesehatan

Membantu mengidentifikasi penyakit pada stadium dini, sehingga terapi dapat dimulai secepatnya dan prognosa penyakit dapat diperbaiki

Membantu melindungi kesehatan individual Membantu dalam pengendalian penyakit infeksi melalui proses identifikasi carrier

penyakit di komunitas Memberikan penyuluhan dalam pemilihan alat kontrasepsi dengan metode barrier

(pelindung) seperti diafragma dan kondom karena dapat memberi perlindungan terhadap kanker serviks.

Memberikan fasilitas skrining kanker serviks dengan metode pap smear kemudian membantu dalam pengiriman hasil pemeriksaan ke laboratorium. Tes Papanicolaou (PAP) smear : sitologi eksfoliasi serviks

Gambar Pap Smear

Bagaimana Pap Smear Dilakukan?

Pap smear dilakukan di ruang dokter dan hanya beberapa menit. Pertama anda berbaring di atas meja periksa dengan lutut ditekuk. Tumit anda akan diletakkan pada alat stirrups. Secara perlahan dokter akan memasukkan alat spekulum ke dalam vagina anda. Lalu dokter akan mengambil sampel sel serviks anda dan membuat apusan (smear) pada slide kaca untuk pemeriksaan mikroskopis.

Dokter akan mengirim slide ke laboratorium, dimana seorang cytotechnologist (orang yang terlatih untuk mendeteksi sel abnormal) akan memeriksanya. Teknisi ini bekerja dengan bantuan patologis (dokter yang ahli dalam bidang abnormalitas sel). Patologis bertanggung jawab untuk diagnosis akhir.

Pendekatan terbaru dengan menggunakan cairan untuk mentransfer sampel sel ke laboratorium. Dokter akan mengambil sel dengan carayang sama, namun dokter akan mencuci alat dengan cairan khusus, yang dapat menyimpan sel untuk pemeriksaan nantinya. Ketika sampel sampai ke laboratorium, teknisi menyiapkan slide mikroskopik yang lebih bersih dan mudah diinterpretasikan dibanding slide yang disiapkan dengan metode tradisional.

Umumnya dokter akan melakukan Pap smear selama pemeriksaan panggul (prosedur sederhana untuk memeriksa genital eksternal, uterus, ovarium, organ reproduksi lain dan rektum). Walaupun pemeriksaan panggul dapat mengetahui masalah reproduksi, hanya Pap smear yang dapat mendeteksi kanker serviks atau prakanker sejak dini.

Program pemeriksaan / skrining yang dianjurkan untuk kanker serviks (WHO) yakni :

- skrining pada setiap wanita minimal satu kali pada usia 35-40 tahun

- kalau fasilitas tersedia, lakukan tiap 10 tahun pada wanita usia 35-55 tahun

- kalau fasilitas tersedia lebih, lakukan tiap 5 tahun pada wanita usia 35-55 tahun

- ideal atau optimal, lakukan tiap 3 tahun pada wanita usia 25-60 tahun

Mensosialisasikan SADARI (pemeriksaan payudara sendiri) sebagai salah satu bentuk skrining keganasan terhadap kanker payudara.Cara melakukan pemeriksaan payudara sendiri :1. Pemeriksaan payudara dengan teliti di depan cermin guna melihat apakah bentuk dan

besarnya simetris dan memperhatikan adanya kerut pada kulit atau putting susu yang tertarik.

2. Lengan direntangkan di atas kepala guna memeriksa payudara di cermin

DAFTAR PUSTAKA