sklh

7
DEFINISI SEKOLAH Kata sekolah berasal dari bahasa latin: skhole, scola, scolae atau skhola yang memiliki arti waktu luang atau waktu senggang, dimana ketika itu sekolah adalah kegiatan di waktu luang bagi anak- anak ditengah-tengah kegiatan utama mereka, yaitu bermain dan menghabiskan waktu untuk menikmati masa anak-anak dan remaja. Kegiatan dalam waktu luang itu adalah mempelajari cara berhitung, cara membaca huruf dan mengenal tentang moral (budi pekerti) dan estetika (seni). Untuk mendampingi dalam kegiatan scola anak- anak didampingi oleh orang ahli dan mengerti tentang psikologi anak, sehingga memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada anak untuk menciptakan sendiri dunianya melalui berbagai pelajaran diatas. Saat ini, kata sekolah berubah arti menjadi: merupakan bangunan atau lembaga untuk belajar mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran.Sekolah dipimpin oleh Seorang Kepala Sekolah. Kepala sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah.Jumlah wakil kepala sekolah di setiap sekolah berbeda, tergantung kebutuhannya.Bangunan sekolah disusun meninggi untuk memanfaatkan tanah yang tersedia dan dapat diisi dengan fasilitas yang lain. Ketersediaan sarana dalam suatu sekolah mempunyai peran penting dalam terlaksananya proses pendidikan. Sarana Prasarana Sekolah Berikut ini adalah sarana prasarana yang sering ditemui pada institusi yang ada di Indonesia, berdasarkan kegunaannya: 1. Ruang Belajar

description

MENJELASKAN TENTANG DEFINISI SEKOLAH, STUDI LITERATUR TENTANG SEKOLAH (SARANA DAN PRASARANA)

Transcript of sklh

Page 1: sklh

DEFINISI SEKOLAH

Kata sekolah berasal dari bahasa latin: skhole, scola, scolae atau skhola yang memiliki

arti waktu luang atau waktu senggang, dimana ketika itu sekolah adalah kegiatan di

waktu luang bagi anak- anak ditengah-tengah kegiatan utama mereka, yaitu bermain dan

menghabiskan waktu untuk menikmati masa anak-anak dan remaja. Kegiatan dalam

waktu luang itu adalah mempelajari cara berhitung, cara membaca huruf dan mengenal

tentang moral (budi pekerti) dan estetika (seni). Untuk mendampingi dalam kegiatan

scola anak- anak didampingi oleh orang ahli dan mengerti tentang psikologi anak,

sehingga memberikan kesempatan yang sebesar-besarnya kepada anak untuk

menciptakan sendiri dunianya melalui berbagai pelajaran diatas.

Saat ini, kata sekolah berubah arti menjadi: merupakan bangunan atau lembaga untuk

belajar mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran.Sekolah dipimpin oleh

Seorang Kepala Sekolah. Kepala sekolah dibantu oleh wakil kepala sekolah.Jumlah

wakil kepala sekolah di setiap sekolah berbeda, tergantung kebutuhannya.Bangunan

sekolah disusun meninggi untuk memanfaatkan tanah yang tersedia dan dapat diisi

dengan fasilitas yang lain.

Ketersediaan sarana dalam suatu sekolah mempunyai peran penting dalam

terlaksananya proses pendidikan.

Sarana Prasarana Sekolah

Berikut ini adalah sarana prasarana yang sering ditemui pada institusi yang ada di

Indonesia, berdasarkan kegunaannya:

1. Ruang Belajar

Ruang belajar adalah suatu ruangan tempat kegiatan belajar mengajar

dilangsungkan. Ruang belajar terdiri dari beberapa jenis sesuai fungsinya yaitu:

Ruang kelas atau ruang Tatap Muka, ruang ini

berfungsi sebagai ruangan tempat siswa menerima

pelajaran melalui proses interaktif antara peserta

didikdengan pendidik, ruang belajar terdiri dari

berbagai ukuran, dan fungsi.

Ruang Praktik/Laboratorium ruang yang

berfungsi sebagai ruang tempat peserta didik

menggali ilmu pengetahuan dan meningkatkan

keahlian melalui praktik, latihan, penelitian,

percobaan. Ruang ini mempunyai kekhususan dan

diberi nama sesuai kekhususannya tersebut,

diantaranya:

Page 2: sklh

Laboratorium Fisika/Kimia/Biologi,

Laboratorium bahasa,

Laboratorium komputer,

Ruang keterampilan, dll

2. Kantor

Ruang kantor adalah suatu tempat dimana tenaga kependidikan melakukan proses

administrasi sekolah tersebut, pada institusi yang lebih besar ruang kantor merupakan

sebuah gedung terpisah.

3. Perpustakaan

Sebagai satu institusi yang bergerak dalam bidang keilmuan, maka keberadaan

perpustakaan sangat penting.Untuk meminjam buku, murid terlebih dahulu harus

mempunyai kartu peminjaman agar dapat meminjam sebuah buku.

4. Halaman/Lapangan

Merupakan area umum yang mempunyai berbagai fungsi diantaranya:

tempat upacara

tempat olahraga

tempat kegiatan luar ruangan

tempat latihan

tempat bermain/beristirahat

5. Ruang lain

Kantin/cafetaria

Ruang organisasi peserta didik (OSIS, Pramuka,

Senat Mahasiswa, dll)

Ruang Komite

Ruang keamanan

Ruang produksi, penyiaran dll.

Page 3: sklh

KARAKTERISTIK ANAK USIA SD

Karakteristik utama siswa sekolah dasar adalah mereka menampilkan perbedaan-

perbedaan individual dalam banyak segi dan bidang di antaranya, perbedaan dalam

intelegensi, kemampuan dalam kognitif dan bahasa, perkembangan kepribadian dan

perkembangan fisik. Menurut Erikson perkembangan psikososial pada usia enam

sampai pubertas, anak mulai memasuki dunia pengetahuan dan dunia kerja yang luas.

Peristiwa penting pada tahap ini mulai masuk sekolah, mulai dihadapkan dengan

tekhnologi masyarakat, di samping itu proses belajar mereka tidak hanya terjadi di

sekolah.

Sedang menurut Thornburg (1984) anak sekolah dasar merupakan individu yang sedang

berkembang, barang kali tidak perlu lagi diragukan. Setiap anak sekolah dasar sedang

berada dalam perubahan fisik maupun mental mengarah yang lebih baik. Tingkah laku

mereka dalam menghadapi lingkungan sosial maupun non sosial meningkat. Anak kelas

empat, memilki kemampuan tenggang rasa dan kerja sama yang lebih tinggi, bahkan

ada di antara mereka yang menampakan tingkah laku mendekati tingkah laku anak

remaja permulaan.

karakteristik yang dimiliki oleh anak tingkat SD antara lain:

1.Senang bermain,

2.Senang bergerak

3.Senang bekerja dalam kelompok

4.Senang merasakan/ melakukan

sesuatu secara langsung.

5.Anak cengeng

6.Anak sulit memahami isi

pembicaraan orang lain.

7.Senang diperhatikan

8.Senang meniru

Page 4: sklh

Menurut Piaget ada lima faktor yang menunjang perkembangan intelektual yaitu:

1. Kedewasaan (maturation).

perkembangan sistem saraf

sentral, otak, koordinasi

motorik, dan manifestasi fisik

lainnya mempengaruhi

perkembangan kognitif.

Namun maturasi tidak cukup

menerangkan perkembangan

intelektual ini.

2. Pengalaman fisik (physical

experience), Pengalaman

fisik, interaksi dengan

lingkungan fisik digunakan

anak untuk mengabstrak

berbagai sifat fisik dari

benda-benda. Pengalaman

fisik ini selalu melibatkan

asimilasi pada struktur-

struktur logika matematik.

3. Penyalaman logika

matematika (logical

mathematical experience),

Pengalaman logika

matematik, yaitu pengalaman

dalam membangun atau

mengkontruksi hubungan-

hubungan antara obyek-

obyek.

Page 5: sklh

4. Transmisi sosial (social

transmission), dalam

transmisi sosial, pengetahuan

datang dari orang lain.

Pengaruh bahasa, instruksi

formal dan membaca, begitu

pula interaksi dengan teman-

teman dan orang dewasa

termasuk faktor faktor

transmisi sosial dan

memegang peranan dalam

perkembangan intelektual

anak.

5. Proses keseimbangan

(equilibriun) atau proses

pengaturan sendiri (self-

regulation), Pengaturan

sendiri, equilibrasi adalah

kemampuan untuk mencapai

kembali kesetimbangan

( equilibrium ) selama periode

ketidaksetimbangan

( disequilibrium ). Equilibrasi

merupakan suatu proses

untuk mencapai tingkat-

tingkat berfungsi kognitif

yang lebih tinggi melalui

asimilasi dan akomodasi

tingkat demi tingkat.

Erikson mengatakan bahwa anak usia

sekolah dasar tertarik terhadap

pencapaian hasil belajar. Mereka

mengembangkan rasa percaya

dirinya terhadap kemampuan dan

pencapaian yang baik dan relevan.

Meskipun anak-anak membutuhkan

keseimbangan antara perasaan dan

kemampuan dengan kenyataan yang

dapat mereka raih, namun perasaan

akan kegagalan atau ketidakcakapan

dapat memaksa mereka berperasaan

Page 6: sklh

negatif terhadap dirinya sendiri,

sehingga menghambat mereka dalam

belajar.