Sketsa adalah denah

6
BAHAN AJAR SMP : SMP N 1 Salimpaung Mata Pelajaran : Geografi Kelas : VII Pokok Bahasan :Membuat Sketsa dan Peta Wilayah I. Sketsa, Tujuan Sketsa, Unsur-Unsur Sketsa Sketsa adalah denah/gambar kasar dari hasil pengamatan objek geografi pada sebuah area/wilayah yang digambar dalam kertas. Tujuan Sketsa: Sketsa atau denah lokasi dibuat dengan tujuan agar orang dengan mudah dapat mengetahui lokasi yang dimaksud. Unsur-Unsur Sketsa: a. Judul b. Arah/orientasi c. Wilayah sketsa d. Penampakan geografi e. Simbol sketsa II. Objek Geografi Pada Peta

description

geografi

Transcript of Sketsa adalah denah

BAHAN AJAR

SMP : SMP N 1 Salimpaung

Mata Pelajaran : Geografi

Kelas : VII

Pokok Bahasan :Membuat Sketsa dan Peta Wilayah

I. Sketsa, Tujuan Sketsa, Unsur-Unsur Sketsa

Sketsa adalah denah/gambar kasar dari hasil pengamatan objek geografi pada

sebuah area/wilayah yang digambar dalam kertas.

Tujuan Sketsa: Sketsa atau denah lokasi dibuat dengan tujuan agar orang dengan

mudah dapat mengetahui lokasi yang dimaksud.

Unsur-Unsur Sketsa:

a. Judul

b. Arah/orientasi

c. Wilayah sketsa

d. Penampakan geografi

e. Simbol sketsa

II. Objek Geografi Pada Peta

Objek geografi dapat dikelompokkan menjadi 2, yaitu:

1. Objek alam, objek geografi yang berhubungan dengan alam

2. Objek budaya, objek geografi yang dibuat atau diusahakan manusia

III. Menghitung dan Menentukan Skala Peta

Skala peta adalah perbandingan jarak antara 2 titik pada peta dengan jarak yang

sebenarnya di lapangan/di permukaan bumi.

Jenis-Jenis Skala Peta:

Berdasarkan tipenya skala peta dibedakan menjadi 3 yaitu:

a. Skala angka/numeris/pecahan

b. Skala garis/grafis

c. Skala inci/verbal (Indonesia tidak menggunakan skala inci)

Menentukan skala peta:

Skala peta erat hubungannya dengan maksud pembuatan peta atau pembacaan

peta. Kalau ingin mengamati secara detail maka perlu dicari peta skala besar.

Sebaliknya bila bermaksud memperoleh gambaran menyeluruh atau daerah yang

luas kita menggunakan pola berskala kecil.

Semakin besar skala yang dibuat pada peta maka daerah yang digambarkan

semakin sempit dan informasi yang disajikan semakin rinci dan sebaliknya, jika

skala peta semakin kecil, maka daerah yang digambarkan semakin luas dan

informasi yang disajikan sedikit.

Menghitung Skala Peta

Rumus Menghitung Skala Peta:

IV. Simbol Pada Peta

Simbol adalah pengganti kenampakan-kenampakan di permukaan bumi yang

digunakan dalam peta.

Macam-Macam Simbol Peta

Berdasarkan pemakaiannya dibedakannya menjadi 2 yaitu:

a. Simbol Umum/Konvensional

Simbol umum adalah simbol yang sudah biasa digunakan di peta.

Simbol umum dibedakan 4 bentuk, yaitu:

1. Simbol titik, digunakan untuk menggambarkan penyebaran berbagai

fenomena di permukaan bumi, misalnya: simbol titik yang menyatakan

letak kota, ibu kota, gunung, lapangan udara, pelabuhan laut, dsb

2. Simbol garis, digunakan untuk mewakili/menggambarkan fenomena seperti

bentuk sungai, jalan raya, jalan kereta api, batas wilayah dsb

3. Simbol area atau luasan, digunakan untuk mewakili suatu area dengan

simbol yang mencakup kawasan luasan tertentu, misalnya: daerah sawah,

rawa, hutan, dsb

4. Simbol warna, penggunaan warna dalam peta dapat bersifat kualitatif dan

kuantitatif. Warna kualitatif menunjukkan perbedaan suatu objek,

sedangkan warna kuantitatif digunakan untuk menunjukkan jumlah nilai

tertentu.

b. Simbol tidak konvensional/tidak umum

Simbol tidak konvensional/tidak umum yaitu simbol yang belum umum

digunakan, misalnya: simbol hasil tambang, hasil industri yang dibuat sesuai

dengan kehendak pembuat peta.

V. Mengartikan Simbol Geografi Pada Peta

Simbol dapat digunakan untuk menggolongkan data-data geografi dalam sebuah

peta. Data hasil penggolongan tersebut kemudian dimasukkan dalam tabel. Peta

tematik sering disebut Peta Statistik, karena memuat data-data kualitatif maupun

kuantitatif dari suatu masalah atau tema tertentu.

a. Peta tematik yang memuat data-data kualitatif

Jenis peta ini hanya menggambarkan daerah persebaran dan jenis datanya tanpa

memperhatikan seberapa banyak data yang tersebar itu. Untuk

menggambarkannya ada beberapa cara yaitu:

1) Chorochromatic yaitu penyebaran datanya digambarkan dengan perbedaan

warna yang jelas

2) Chorosematic yaitu penyebaran datanya ditunjukkan dengan gambar kecil

yang sesuai dengan bentuk aslinya.

3) Index Letter dan Figures yaitu penggambaran datanya dengan gambar kecil

yang tidak sama dengan aslinya, baik huruf maupun gambar yang dibuat

seragam.

b. Peta tematik yang memuat data-data kuantitatif

Peta jenis ini selalu menunjukkan adanya kepadatan data yang disebarkan, di

samping jenisnya. Nilai kuantitatif yang disebarkan dalam peta ini dapat

bersifat:

1) Absolut atau jumlah sesungguhnya

2) Frekuensi atau kerapatan, yaitu jumlah absolut dihubungkan dengan ruas/luas

3) Perbandingan misalnya dalam bentuk persentase.

Untuk menggambarkan ada beberapa cara yaitu:

Isopleth yaitu garis-garis pada peta yang menghubungkan daerah-daerah yang

sama, kerapatan data setiap tempat dapat terbaca secara langsung

Choroplet, penggambaran data berupa warna yang bertingkat atau dengan

kerapatan garis yang berbeda. Data yang kepadatannya lebih besar

ditunjukkan dengan warna atau garis yang lebih rapat

Dot, penggambaran dengan titik, dimana tiap titik mewakili sejumlah data

tersebut.