Buku 1 Pedoman Pengorganisasian Unit (Lab) (Repaired) (Repaired) (Repaired)
Skenario Pembelajaran Suhu Fixxx (Repaired)
-
Upload
iketut-suena -
Category
Documents
-
view
138 -
download
27
description
Transcript of Skenario Pembelajaran Suhu Fixxx (Repaired)
SKENARIO PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : IPA Terpadu
Satuan Pendidikan : SMP
Kelas/Semester : VII/ 1
Pokok Bahasan : Suhu dan Pengukuran
Sub Pokok Bahasan : Suhu
Metode : Diskusi dan Tanya Jawab
Waktu : ± 15 menit
Keterampilan yang dilatih : Keterampilan bertanya (Bertanya dasar dan lanjut)
I. Standar Kompetensi : Memahami prosedur ilmiah untuk mempelajarai
benda-benda alam dengan menggunakan peralatan
II. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan pengertian suhu dan pengukurannya
III. Indikator :
1. Mendeskripsikan pengertian suhu.
2. Menyebutkan alat ukur suhu
3. Menjelaskan prinsip kerja termometer.
4. Menyebutkan jenis-jenis skala suhu.
IV. Tujuan Pembelajaran :
1. Siswa dapat mendeskripsikan pengertian suhu melalui kegiatan diskusi.
2. Siswa mengetahui alat ukur untuk mengukur suhu melalui kegiatan diskusi.
3. Siswa dapat menjelaskan prinsip kerja dari termometer melalui kegiatan demonstrasi.
4. Siswa mengetahui dan menyebutkan jenis-jenis skala suhu melalui kegiatan diskusi.
V. Model/Metode Pembelajaran
Diskusi dan Demonstrasi
VI. Langkah – Langkah Pembelajaran
6.1. Materi Pokok
o Suhu adalah ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda.
o alat indra dapat digunakan untuk mengukur suhu secara relatif dengan menggunakan
perasaan,tetapi tidak dapat menyatakan derajat panas atau dingin suatu benda secara
tepat.
Dalam kehidupan sehari-hari panas atau dingin biasa digunakan untuk menjelaskan derajat
suhu suatu benda. Suatu benda dikatakan panas, berarti benda tersebut memiliki suhu yang
tinggi. Demikian pula suatu benda dikatakan dingin, berarti benda tersebut bersuhu rendah.
Indra peraba, seperti tangan tidak dapat menentukan secara tepat nilai panas dan dingin suatu
benda. Tangan hanya dapat menentukan nilai derajat panas dan dingin suatu benda secara
relatif dengan menggunakan perasaan.
Pengukuran Suhu
Termometer dibuat berdasarkan prinsip bahwa volume zat cair akan berubah apabila
dipanaskan atau didinginkan. Volume zat cair akan bertambah apabila dipanaskan, sedangkan
apabila didinginkan volume zat cair akan berkurang (sifat termometrik). Naik atau turunnya
zat cair tersebut digunakan sebagai acuan untuk menentukan suhu suatu benda.
Zat cair sebagai bahan pengisi termometer ada dua macam, yaitu air raksa dan alkohol.
1. Termometer air raksa
Berikut ini beberapa keuntungan air raksa sebagai pengisi termometer, antara lain :
1) Air raksa tidak membasahi dinding pipa kapiler, sehingga pengukurannya menjadi
teliti.
2) Air raksa mudah dilihat karena mengkilat.
3) Air raksa cepat mengambil panas dari suatu benda yang sedang diukur.
4) Jangkauan suhu air raksa cukup lebar, karena air raksa membeku pada suhu - 400 C
dan mendidih pada suhu 3600 C.
5) Volume air raksa berubah secara teratur.
2. Termometer alkohol
Keuntungan menggunakan alkohol sebagai pengisi termometer, antara lain :
1) Alkohol harganya murah.
2) Alkohol lebih teliti, sebab untuk kenaikan suhu yang kecil ternyata alkohol
mengalami perubahan volume yang besar.
3) Alkohol dapat mengukur suhu yang sangat rendah, sebab titik beku alkohol –1300C.
Perbanding skala termometer
Gambar di samping menunjukkan perbandingan empat skala suhu yaitu: suhu Celcius, suhu
Reamur, suhu Fahrenheit, dan suhu Kelvin.
1. Termometer Celsius
Dibuat oleh Anders Celsius dari Swedia pada tahun 1701 - 1744.
Titik tetap atas menggunakan air yang sedang mendidih (1000 C) pada tekanan udara
1 atm.
Titik tetap bawah menggunakan air yang membeku atau es yang sedang mencair (00
C) pada tekanan udara 1 atm.
Pembagian skalanya 100.
2. Termometer Reamur
Dibuat oleh Reamur dari Perancis pada tahun 1731.
Titik tetap atas menggunakan air yang mendidih
(800 R) pada tekanan udara 1 atm.
Titik tetap bawah menggunakan es yang mencair
(00 R) pada tekanan udara 1 atm.
Pembagian skalanya 80.
3. Termometer Fahrenheit
Dibuat oleh Daniel Gabriel Fahrenheit dari Jerman pada tahun 1986- 1736
Titik tetap atas menggunakan air mendidih (2120 F) pada tekanan udara 1 atm.
Titik tetap bawah menggunakan es mencair (320 F) pada tekanan udara 1 atm.
Pembagian skalanya 180.
4. Termometer Kelvin
Dibuat oleh Kelvin dari Inggris pada tahun 1848-1954
Titik tetap atas menggunakan air mendidih (373 K) pada tekanan udara 1 atm.
Titik tetap bawah menggunakan es mencair (273 K) pada tekanan udara 1 atm.
Pembagian skalanya 100.
6.2. Skenario Pembelajaran
Pendahuluan (3 menit)
Guru : ”Selamat pagi anak-anak.”
Siswa : ”Selamat pagi, Bu.”
Guru : “Senang bertemu dengan kalian pada pagi hari ini. Apa ada yang tidak hadir pada
hari ini?”
(siswa menjawab sesuai dengan fakta yang ada)
Guru : ”Sebelum memulai pembelajaran pada hari ini, ada baiknya kita berdoa terlebih
dahulu. Berdoa dimulai!
(berdoa sejenak)
Selesai! Baiklah, sekarang kita akan melanjutkan materi pembelajaran ke Bab
berikutnya. Apakah kalian sudah siap mengikuti pembelajaran?”
Siswa : “Siap Bu.”
Guru : “Siapa yang tahu, sekarang kita membahas materi tentang apa?”
Siswa : “Tentang suhu dan pengukuran suhu Bu.”
Guru : “Iya betul sekali. Jika kalian gosokkan kedua tangan kalian seperti ini (guru
mendemonstrasikan) dan menempelkan telapak tangan kalian ke wajah , apa yang
kalian rasakan saat itu?”
Siswa : “Panas Bu.”
Guru : “Nah, panas itu menunjukkan apa?”
Siswa : “Suhu Bu.”
Kegiatan Inti (± 10 Menit)
Guru : “Ya benar sekali. Siapa yang dapat menyebutkan pengertian dari suhu?”
Siswa : “Saya Bu. Suhu adalah ukuran derajat panas atau dinginnya suatu benda.”
Guru : “Ya bagus. Misalkan ada 2 buah gelas. Siapa diantara kalian yang bisa membantu
ibu kedepan untuk menunjukkan bagaimana cara membedakan suhu diantara kedua
gelas ini.
Siswa : “saya bu.” (siswa maju kedepan untuk membantu demonstrasi guru).
Siswa memegang kedua gelas tersebut didpan kelas
Guru : “apa yang kamu rasakan?”
Siswa : “gelas pertama panas dan gelas kedua dingin”
Guru : “iya betul sekali, ada perbedaan suhu diantara kedua gelas ini. Berikan tepuk tangan
untuk teman kalian.”
Guru : “baik apa yang dapat kalian simpulkan berdasarkan demonstrasi tadi?”
Siswa : “tangan bisa digunakan untuk membedakan suhu.”
Guru : “iya bagus, ada yang punya jawaban lain?”
Siswa : “indra peraba dapat digunakan untuk membedakan suhu”
Guru : “Iya betul sekali. Dapatkah kalian menentukan berapa suhu air dalam kedua gelas
menggunakan tangan kalian?”
Siswa : “Tidak Bu. Kita hanya bisa merasakan suhunya saja tetapi tidak bisa menentukan
berapa besar suhu air tersebut.”
Guru : “Ya tepat sekali. Jadi untuk mengetahui besar suhu suatu benda, kita dapat
menggunakan alat ukur suhu. Siapa yang dapat menyebutkan nama alat ukur yang
digunakan untuk mengukur suhu?”
Siswa : “Saya Bu. Termometer Bu.”
Guru : “Benar sekali. Thermometer terdiri dari sebuah pipa kaca berongga. Siapa yang
dapat menyebutkan apa isi didalam pipa kaca ini?”
Siswa : “Saya Bu. Zat cair bu”
Guru : “iya, apakah semua zat cair bisa digunakan dalam thermometer?”
Siswa : “tidak. Zat cair yang biasa digunakan dalam thermometer adalah alcohol dan raksa.”
Siswa : “Siapa diantara kalian yang bisa membantu ibu kedepan untuk mengukur suhu
diantara kedua gelas tersebut dengan menggunakan thermometer?”
Siswa : “saya bu.” (siswa maju kedepan untuk). mengukur suhu dengan menggunakan
termometer
Siswa mengukur suhu dengan menggunakan thermometer.
Guru : “berapa suhu yang dirunjukkan thermometer?
Siswa : siswa menyebutkan suhu yang ditunjukkan thermometer.
Guru : “iya bagus sekali, trima kasih kalian boleh kembali ke tempat duduk. Berdasarkan
pengukuran tadi, siapa diantara kalian yang dapat menjelaskan bagaimana prinsip
kerja termometer?”
Siswa : “ketika thermometer dicelupkan ke air panas maka zat cair didalam thermometer
akan memuai.
Guru : “iya betul, apa ada yang punya pendapat yang berbeda?”
Siswa : “Prinsip kerja termometer menggunakan sifat pemuaian zat cair. Ketika ujung
sentuh termometer bersentuhan dengan benda yang panas maka zat cair di dalam
termometer akan memuai, sifat naik turunnya permukaan alkohol dalam pipa
sebagai akibat pemuaian zat ini yang digunakan untuk mengukur suhu.”
Guru : “iya bagus sekali. Mengapa raksa dan alkohol yang digunakan untuk mengisi
termometer?”
Siswa : “Raksa digunakan untuk mengisi termometer karena raksa merupakan pengahantar
panas yang baik sehingga perubahan volume akibat perubahan suhu sangat teratur
dan raksa memiliki titik beku dan titik didih yang rentangnya jauh, sedangkan
alkohol digunakan untuk mengisi termometer karena alkohol dapat digunakan pada
suhu yang sangat rendah.”
Guru : “Iya, bagus sekali jawaban kalian. Nah, sekarang siapa yang tahu apa kelemahan
dari masing-masing cairan tersebut?”
Siswa : “Raksa mudah membeku jika digunakan di tempat yang sangat dingin, selain itu
raksa juga merupakan logam beracun. Sedangkan alkohol tidak dapat digunakan di
tempat-tempat yang sangat panas karena alkohol mendidih pada suhu yang lebih
rendah daripada raksa.”
Guru : “Iya benar sekali. Misalkan Ibu ingin mengukur logam yang dipanaskan cukup lama
sehingga suhu logam tersebut semakin lama semakin tinggi, termometer mana yang
sebaiknya Ibu gunakan, apakah termometer raksa atau termometer alkohol?”
Siswa : “Saya Bu, termometer alkohol karena alkohol pemuaiannya enam kali lebih besar
daripada raksa.”
Guru : “Baik, apakah ada yang memiliki pendapat yang berbeda?”
Siswa : “Saya memilih mengukur logam dengan menggunakan termometer raksa Bu, karena
raksa memiliki titik didih yang lebih tinggi daripada alkohol sehingga raksa lebih
baik digunakan untuk mengukur suhu tinggi.”
Guru : “Iya benar sekali jawabannya. Misalkan sekarang Ibu memiliki es yang sangat
dingin, termometer mana yang lebih baik Ibu gunakan, apakah termometer raksa
atau termometer alkohol?”
Siswa : “Saya Bu, untuk mengukur suhu es yang sangat dingin lebih baik digunakan
termometer alkohol karena alkohol dapat digunakan pada suhu yang sangat rendah.”
Guru :”Iya tepat sekali. Terdapat empat macam skala suhu, siapa yang dapat menyebutkan
apa saja skala suhu?”
Siswa : “Skala suhu terdiri dari skala Celcius, skala Kelvin, skala Reamur dan skala
Fahrenheit.”
Guru : “Iya bagus sekali.
Guru : “Siapa yang dapat menyebutkan berapa rentangan dari masing-masing skala?”
Siswa : “Skala Celcius memiliki rentang skala 100, skala Kelvin memiliki rentang skala
100, skala Reamur memiliki rentang skala 80, dan skala Fahrenheit memiliki
rentang skala 180.”
Penutup (± 2 menit)
Guru : “Iya betul sekali. Apakah ada yang tidak dimengerti atau kurang jelas?”
Siswa : “tidak bu”
Guru : “Baik, pembelajaran kita mengenai suhu untuk hari ini sampai di sini. Siapa yang
dapat menyampaikan kesimpulan kegiatan pembelajaran hari ini?”
Siswa : “Saya Bu. Suhu adalah derajat panas suatu benda, alat yang digunakan untuk
mengukur suhu adalah termometer.”
Guru : “Bagus sekali. Ada yang memiliki kesimpulan lain?”
Siswa : “Suhu merupakan derajat panas suatu benda yang dapat diukur menggunakan
termometer sehingga besar suhu suatu benda dapat diukur lebih akurat. Terdapat 4
skala suhu yaitu skala Celcius, skala Kelvin, skala Reamur dan skala Fahrenheit.”
Guru : “Iya tepat sekali. Untuk minggu depan ibu minta kalian pelajari jenis-jenis
thermometer dan konversi keempat skala suhu
Ibu tutup kegiatan pembelajaran kali ini dengan doa, menurut keyakinan dan kepercayaan
masing-masing berdoa dipersilahkan”
(semuanya melakukan doa sejenak). “Berdoa selesai! Selamat pagi anak-anak”
Siswa : “Selamat pagi, Bu!”