Skenario B Blok 18 Tahun 2014 Kelompok B.5

8
1. Rafenia 2. Tiara Putri 3. Anisah Sarie Husni 4. Delvania 5. Ayu 6. Minati 7. Dwi Cahyo 8. E Jethro 9. M. Fakhri 10. Mandeep 11. Shobana JAWABAN DIKIRIM KE EMAIL [email protected] dan email [email protected] . JAWABAN TERAKHIR DI KIRIM HARI SELASA TANGGAL 27 MEI 2014 JAM 15.00 WIB. YANG TIDAK NGIRIM JADI PRESENTAN. TAPI KALAU NGIRIM SEMUA, YANG TERAKHIR NGIRIM AKAN JADI PRESENTAN. JAWABAN ANMAL DAN LI HARUS TERISI SEMUA. MOHON KERJASAMANYA TEMAN-TEMAN. TERIMAKASIH Skenario B Blok 18 Tahun 2014

description

erghehet

Transcript of Skenario B Blok 18 Tahun 2014 Kelompok B.5

Page 1: Skenario B Blok 18 Tahun 2014 Kelompok B.5

1. Rafenia

2. Tiara Putri

3. Anisah Sarie Husni

4. Delvania

5. Ayu

6. Minati

7. Dwi Cahyo

8. E Jethro

9. M. Fakhri

10. Mandeep

11. Shobana

JAWABAN DIKIRIM KE EMAIL [email protected] dan email [email protected] . JAWABAN TERAKHIR DI KIRIM HARI

SELASA TANGGAL 27 MEI 2014 JAM 15.00 WIB. YANG TIDAK NGIRIM JADI PRESENTAN. TAPI KALAU NGIRIM SEMUA, YANG TERAKHIR NGIRIM AKAN JADI PRESENTAN. JAWABAN ANMAL

DAN LI HARUS TERISI SEMUA. MOHON KERJASAMANYA TEMAN-TEMAN. TERIMAKASIH

Skenario B Blok 18 Tahun 2014

Dendi, anak laki-laki usia 5 tahun, dibawa orang tuanya ke klinik anak RSMH dengan keluhan sembab.

Dari aloanamnesis pada ibu penderita didapatkan sembab berlangsung sejak 5 hari yang lalu. Sembab mula-mula muncul di sekitar kelopak mata, muka, lalu menjalar pada kedua tungkai dan telapak kaki. Orang tuanya juga mengatakan kencing anaknya berwarna merah seperti air cucian daging, jumlahnya sekitar setengah gelas sehari.

Dua minggu sebelum timbul sembab, Dendi pernah menderita panas dan sakit tenggorokan.

Page 2: Skenario B Blok 18 Tahun 2014 Kelompok B.5

Setelah berobat, panas hilang dan sakit tenggorokan mereda.

Gejala penyakit ini baru pertama kali dialami, keluarga tidak ada yang sakit seperti ini.

Pemeriksaan fisik:

Keadaan umum: tampak sakit sedang, kesadaran kompos mentis, suhu tubuh 370. TD 120/90 mmHg, denyut nadi 96 kali/menit, pernafasan 32 kali/menit. BB 20 kg, TB 136 cm.

Keadaan spesifik: edema pada muka, kelopak mata, kedua tungkai dan telapak kaki.

Tenggorokan tidak hiperemis, tonsil tidakmembesar. Paru dan jantung dalam batas normal.

Abdomen cembung, shifting dullness (+), hepar dan lien tidak teraba.

Pemeriksaan penunjang:

Darah tepi: Hb 8,5 g/dl, leukosit 14.500/mm3, trombosit 400.000/mm3, LED 100 mm/jam.

Kimia darah: Protein total 6,0 g/dl, albumin 3,0 gr/dl, globulin 3 gr/dl, ureum 59 mg/dl, kreatinin 1,5 mg/dl, kolesterol 180 mg/dl.

Urinalisis: urin berwarna seperti air cucian daging, proteinuria (+2), eritrosit 10-15 sel/LPB, leukosit 5-10 sel/LPB, torak hialin, dan noktah (+)

Biakan apusan tenggorok: Streptokokus β hemolitikus (+)

Imuno-serologi: ASTO 200 IU, C3 35 IU, CRP 12 IU

I. KLARIFIKASI ISTILAH1. Sembab : penimbunan cairan yang berlebihan di dalam jaringan2. Sakit tenggorokkan : nyeri sewaktu menelan3. Hiperemis : pembengkakan, ekses darah pada bagian tubuh tertentu4. Edema pada muka : pengumpulan cairan secara abnormal di ruang interseluler tubuh pada

muka5. Shifting dullness :suara pekak yang berpindah-pindah pada saat perkusi akibat adanya

cairan bebas didalam rongga abdomen yaitu asites6. Tonsil : masa jaringan yang bulat dan kecil khususnya dari jaringan kulit7. Torak hyaline : silinder yang terbentuk dari penendapan albumin yang telah membeku

didalam lumen tubulus ginjal, biasanya berwarna merah kebiru-biruan8. Noktah : titik kecil; bintik (biasanya berwarna hitam atau warna gelap lainnya)9. ASTO : tes imunologi untuk mengetahui adanya anti bodi terhadap

streptokokus b hemolitikus10. Globulin : kelompok protein yang digunakan untuk produksi anti bodi

Page 3: Skenario B Blok 18 Tahun 2014 Kelompok B.5

II. IDENTIKASI MASALAH

1. Dendi, anak laki-laki usia 5 tahun, dibawa orang tuanya ke klinik anak RSMH dengan keluhan sembab.

2. Dari aloanamnesis pada ibu penderita didapatkan sembab berlangsung sejak 5 hari yang lalu. Sembab mula-mula muncul di sekitar kelopak mata, muka, lalu menjalar pada kedua tungkai dan telapak kaki.

3. Orang tuanya juga mengatakan kencing anaknya berwarna merah seperti air cucian daging, jumlahnya sekitar setengah gelas sehari.

4. Dua minggu sebelum timbul sembab, Dendi pernah menderita panas dan sakit tenggorokan. Setelah berobat, panas hilang dan sakit tenggorokan mereda.

5. Gejala penyakit ini baru pertama kali dialami, keluarga tidak ada yang sakit seperti ini.

6. Pemeriksaan fisik:

Keadaan umum: tampak sakit sedang, kesadaran kompos mentis, suhu tubuh 370. TD 120/90 mmHg, denyut nadi 96 kali/menit, pernafasan 32 kali/menit. BB 20 kg, TB 136 cm.

Keadaan spesifik: edema pada muka, kelopak mata, kedua tungkai dan telapak kaki.

Tenggorokan tidak hiperemis, tonsil tidakmembesar. Paru dan jantung dalam batas normal.

Abdomen cembung, shifting dullness (+), hepar dan lien tidak teraba.

7. Pemeriksaan penunjang:

Darah tepi: Hb 8,5 g/dl, leukosit 14.500/mm3, trombosit 400.000/mm3, LED 100 mm/jam.

Kimia darah: Protein total 6,0 g/dl, albumin 3,0 gr/dl, globulin 3 gr/dl, ureum 59 mg/dl, kreatinin 1,5 mg/dl, kolesterol 180 mg/dl.

Urinalisis: urin berwarna seperti air cucian daging, proteinuria (+2), eritrosit 10-15 sel/LPB, leukosit 5-10 sel/LPB, torak hialin, dan noktah (+)

Biakan apusan tenggorok: Streptokokus β hemolitikus (+)

Imuno-serologi: ASTO 200 IU, C3 35 IU, CRP 12 IU

III. ANALISIS MASALAH

1. Dendi, anak laki-laki usia 5 tahun, dibawa orang tuanya ke klinik anak RSMH dengan keluhan sembab.

Page 4: Skenario B Blok 18 Tahun 2014 Kelompok B.5

a) Apa hubungan usia dan jenis kelamin dengan keluhan Dendi? ( 1, 3, 5 )

b) Apa etiologi sembab? ( 7, 9, 11 )

c) Bagaimana mekanisme sembab? ( 2, 4, 6 )

2. Dari aloanamnesis pada ibu penderita didapatkan sembab berlangsung sejak 5 hari yang lalu. Sembab mula-mula muncul di sekitar kelopak mata, muka, lalu menjalar pada kedua tungkai dan telapak kaki.

a) Bagaimana penjalaran sembab? Dan kenapa pertama kali munculnya di mata? ( 8, 10, 2 )

3. Orang tuanya juga mengatakan kencing anaknya berwarna merah seperti air cucian daging, jumlahnya sekitar setengah gelas sehari.

a) Apa etiologi hematuria? ( 1, 4, 8 )

b) Bagaimana ekskresi urin normal pada anak-anak? ( 3, 9, 11 )

c) Bagaimana patofisiologi hematuria? ( 5, 6, 10 )

d) Bagaimana interpretasi dari urin sekitar setengah gelas? ( 7, 1, 3 )

4. Dua minggu sebelum timbul sembab, Dendi pernah menderita panas dan sakit tenggorokan. Setelah berobat, panas hilang dan sakit tenggorokan mereda.

a) Apa hubungan panas dan sakit tenggorokan dengan sembab? ( 2, 4, 6 )

b) Apa etiologi panas dan sakit tenggorokan? ( 5, 7, 9 )

c) Bagaimana patofisiologi panas? ( 8, 10, 11 )

d) Bagaimana patofisiologi sakit tenggorokan? ( 1, 3, 5 )

5. Gejala penyakit ini baru pertama kali dialami, keluarga tidak ada yang sakit seperti ini.

a) Apa saja faktor resiko yang dapat menimbulkan penyakit yang diderita oleh Dendi?

( 2, 4, 6 )

b) Apa makna dari keluarga yang tidak ada menderita penyakit yang sama dengan Dendi? ( 7, 9, 11 )

6. Pemeriksaan fisik:

Keadaan umum: tampak sakit sedang, kesadaran kompos mentis, suhu tubuh 370. TD 120/90 mmHg, denyut nadi 96 kali/menit, pernafasan 32 kali/menit. BB 20 kg, TB 136 cm.

Page 5: Skenario B Blok 18 Tahun 2014 Kelompok B.5

Keadaan spesifik: edema pada muka, kelopak mata, kedua tungkai dan telapak kaki.

Tenggorokan tidak hiperemis, tonsil tidakmembesar. Paru dan jantung dalam batas normal.

Abdomen cembung, shifting dullness (+), hepar dan lien tidak teraba.

a) Bagaimana interpretasi dan mekanisme dari abnormalnya? ( 8, 10, 2 )

b) Bagaimana cara pemeriksaan shifting dullness pada anak? ( 1, 7, 9 )

7. Pemeriksaan penunjang:

Darah tepi: Hb 8,5 g/dl, leukosit 14.500/mm3, trombosit 400.000/mm3, LED 100 mm/jam.

Kimia darah: Protein total 6,0 g/dl, albumin 3,0 gr/dl, globulin 3 gr/dl, ureum 59 mg/dl, kreatinin 1,5 mg/dl, kolesterol 180 mg/dl.

Urinalisis: urin berwarna seperti air cucian daging, proteinuria (+2), eritrosit 10-15 sel/LPB, leukosit 5-10 sel/LPB, torak hialin, dan noktah (+)

Biakan apusan tenggorok: Streptokokus β hemolitikus (+)

Imuno-serologi: ASTO 200 IU, C3 35 IU, CRP 12 IU

a) Apa saja penyakit yang dapat disebabkan oleh streptokokus β hemolitikus? (3, 5, 11)

b) Apa saja pemeriksaan penunjang pada kasus? ( 4, 6, 8 )

c) Bagaimana interpretasi dan mekanisme abnormalnya? ( 10, 1, 4 )

d) Bagaimana gambaran biakan hapusan tenggorokan streptokokus β hemolitikus? ( 3, 6, 9 )

e) Bagaimana gambaran torak hialin dan noktah (+)? ( 2, 5, 7 )

f) Bagiamana cara pemeriksaan imuno-serologi? ( 8, 11, 2 )

TEMPLATE1. HOW TO DIAGNOSE ( 1, 3, 5 )2. DD ( 4, 6, 8 )3. WD ( 7, 9, 11 )4. TATALAKSANA (farmako dan non farmako) ( 10, 1, 3)5. PEMERIKSAAN PENUNJANG ( 2, 4, 6 )6. KOMPLIKASI ( 8, 10, 5 )7. PROGNOSIS (ad vitam dan ad fungsional) ( 7, 9, 11 )8. PREVENTIF ( 2, 4, 6 )9. KDU ( 8, 10, 2 )

Page 6: Skenario B Blok 18 Tahun 2014 Kelompok B.5

HIPOTESIS

Dendi, usia 5 tahun, di duga menderita sindrom nephritik akut yang disebabakan glomerulonephritis akut pasca infeksi streptokokus b hemolitikus, disertai dengan gagal ginjal akut dan hipertensi.

LEARNING ISSUE

1. Anatomi dan fisiologi dari ginjal ( 1, 3, 5 )2. Sindroma nephritik akut ( 4, 6, 9 )3. GNA PS ( 7, 11, 3 )4. Gagal ginjal akut pada anak ( 1, 2, 8 )5. Streptokokus b hemolitikus ( 10, 5, 7 )