SKENARIO 4 step 1-5

11
SKENARIO RESTORASI RIGID Inlay/Onlay Seorang pasien laki-laki usia 30tahun datang ke klinik RSGM UNEJ ingin merawatkan kembali gigi belakang kanan bawah yang pernah ditambal komposit klass II MO 3 tahun yang lalu. Pasien mengeluh ada gigi yang gupil sehingga tidak nyaman untuk dipakai makan. Bila berkumur-kumur terasa linu tetapi tidak pernah merasakan sakit spontan (timbul hilang). Pada pemeriksaan tampak gigi 46 terdapat karies sekunder antara tepi tumpatan dengan tepi gigi pada sisi proksimal bagian bukal dan bagian lingual. Dokter gigi melakukan pembongkaran bahan tumpatannya sehingga tampak karies sekunder pada sisi proksimal yang menghadap bukal dan lingual serta melibatkan sebagian cups bukal dan cups lingualnya. Gigi masih vital, pada pemeriksaan perkusi dan tekanan tidak memberikan rasa sakit. Dokter gigi menyarankan kepada pasien untuk dibuatkan restorasi rigid sehingga dapat merasakan rasa nyaman untuk dipakai mengunyah makanan. STEP I 1. Karies Sekunder :

description

y

Transcript of SKENARIO 4 step 1-5

SKENARIORESTORASI RIGID Inlay/OnlaySeorang pasien laki-laki usia 30tahun datang ke klinik RSGM UNEJ ingin merawatkan kembali gigi belakang kanan bawah yang pernah ditambal komposit klass II MO 3 tahun yang lalu. Pasien mengeluh ada gigi yang gupil sehingga tidak nyaman untuk dipakai makan. Bila berkumur-kumur terasa linu tetapi tidak pernah merasakan sakit spontan (timbul hilang). Pada pemeriksaan tampak gigi 46 terdapat karies sekunder antara tepi tumpatan dengan tepi gigi pada sisi proksimal bagian bukal dan bagian lingual. Dokter gigi melakukan pembongkaran bahan tumpatannya sehingga tampak karies sekunder pada sisi proksimal yang menghadap bukal dan lingual serta melibatkan sebagian cups bukal dan cups lingualnya. Gigi masih vital, pada pemeriksaan perkusi dan tekanan tidak memberikan rasa sakit. Dokter gigi menyarankan kepada pasien untuk dibuatkan restorasi rigid sehingga dapat merasakan rasa nyaman untuk dipakai mengunyah makanan.

STEP I1. Karies Sekunder: Karies yang terjadi pada tepi restorasi dikarenakan kebocoran kavitas Sekunder : Karies yang terjadi setelah atau post operatif Karies rekurent dikarenakan tumpatan mengalami kebocoran tepi kavitas sehingga bakteri dapat masuk2. Inlay: Salah satu macam restorasi rigid yang dipalikasikan untuk karies yang mengenai antar cups atau tidak melebihi setengah cups, dengan kerusakan ringan hingga sedang Restorasi gigi dengan mengembalikan gigi retak atau patah hanya melibatkan sebagian cups3. Onlay: Restorasi rigid yang melibatkan satu atau lebih cups namun masih terdapat dinding lingual dan dinding bukal4. Restorasi Rigid: Restorasi yang dibuat di laboratorium dental dengan model cetakan gigi yang dipreparasi yang kemudian disemenkan, dan restorasi ini biasanya memerlukan beberapa kali kunjungan Restorasi rigid merupakan dimana teknik membuatnya berdasarkan model cetak gigi, saat diinsersikan dalam bentuk keras atau rigid sehingga hanya perlu disemenkan

STEP II1. Apa penyebab terbentuknya karies sekunder?2. Apa yang harus dipertimbangkan oleh dokter gigi dalam memilih restorasi rigid?3. Apa saja macam dari restorasi rigid serta indikasi dan kontraindikasinya?4. Apa jenis restorasi yang sesuai dengan skenario tersebut?5. Bagaimanakah desain restorasi rigid dan tahapannya sesuai dengan skenario?

STEP III1. Penyebab terbentuknya karies sekunder antara lain sebagai berikut: Operator : hal ini dimungkinkan karena preparasinya kurang benar atau desainnya yang kurang tepat atau tidak sesuai dengan jenis bahan tumpatan yang digunakan Teknik manupulasi yang kurang benar Permukaan tumpatannya kasar sehingga debris atau sisa makan dan juga plak akan mudah sekali menempel pada daerah tersebut Pecahnya tumpatan Kebocoran mikro : bisa terjadi pada resin komposit yang mengalami kontraksi sehingga akan terbentuklah suatu celah dari kerapatan tepi kavitas sehingga bakteri akan mudah sekali masuk sehingga akan terjadi karies sekunder Perbedaan koefisien termal, dimana muai panas dari resin komposit itu berkisar antara 3 hingga 4 kali jika dibandingan dengan gigi biasa Tumpatan yang overhanging sehingga tepi tumpatan akan menjadi kasar Komposit yang bereaksi dengan saliva, seharusnya area proksimal yang lembab paling baik diberi Glass Ionomer Resistensi sepertihalnya dove tail yang kurang tepat Pecahnya tumpatan juga dapat menyababkan karies sekunder Plak merupakan etiologi utama dari adanya karies, walaupun karies sekunder sekalipun dan faktor predisposisinya bisa diakibatkan karena permukaan tumpatan yang kasar, overhanging dan lain sebagainya

2. Pertimbangan dokter gigi dalam memilih restorasi rigid antara lain sebagai berikut: Pelebaran atau perluasan karies pada tepi tumpatan di sisi proksimal Melibatkan sebagian cups bukal dan cups lingual Struktur anatomi lebih memuaskan Cups akan terkena tekanan yang lebih besar sehingga butuh kekuatan yang lebih dari restorasi plastis, oleh karena itu maka dipilihlah restorasi rigid Restorasi rigid akan dapat mengimbangi daya kunyah

3. Macam, Indikasi dan Kontraindikasi restorasi rigid:a. InlayIndikasi : Mengembalikan estetik gigi posterior (apabila menggunakan resin komposit atau porselen) Karies yang tidak cukup dalam dan lebarnya tidak melebihi puncak cups Memerlukan kontak yang lebih baik dengan gigi tetangga Kavitas yang kuat melebar ke arah proksimal

Kontraindikasi : Frekuensi karies yang tinggi Oklusi berlebihan ke dalam kavitas Bruxism Tidak didukung jaringan periodontal yang sehat Oral Hygiene yang buruk PH yang asam (tingkat karies tinggi)

b. OnlayIndikasi : Rekonstruksi gigi yang luas yaitu satu cups atau lebih Gigi posterior yang bertekanan yang kuat Abrasi gigi posterior yang kuat Lebar isthmus lebih dari sepertiga intercups Restorasi amalgam yang rusak Pasca perawatan endodontik Pengganti karies interproksimal pada gigi posterior Karies posterior masih terdapat dinding bukal dan dinding lingual Mahkota klinis cukup pendek Pengganti inlay

Kontraindikasi : Mahkota klinis pendek Gigi yang pada gambar radiografinya terlihat adanya kalsifikasi pada saluran akar Kavitas kecil Dinding bukal dan dinding lingual rusak

4. Jenis restorasi rigid yang digunakan yaitu Inlay dimana bahan yang dipilih yaitu poselen fuse to metal karena kavitasnya yang tidak meliputi puncak cups dan juga PFM merupakan jenis porselen yang kuat karena dikombinasikan dengan metal yang dapat mengimbangi dari daya kunyah pada gigi posterior.

5. Desain dan tahapan preparasi sesuai dengan skenario antara lain sebagai berikut:a. Desain kavitas

b. Tahap preparasi Kavitaskelas II MO Outline formSecara umum outline form inlay klas II sesuai dengan outline kavitas untuk amalgam kelas II. Outline form dibuat dengan memperhatikan resistence form, retention form, extention for prevention dan convenience form nya Preparasi dinding oklusalMelakukan preparasi dengan mengikuti bentukan outline form yang telah dibuat sedalam 2-2,5 mm dengan menggunakan tapered fissure flat end kemudian membentuk dinding kavitas divergen 3-5 derajat ke arah oklusal. Tidak ada undercut dan line angle dibuat tajam Preparasi bidang proksimalMelanjutkan preparasi bagian oklusal ke arah proksimal sampai batas daerah yang mudah dibersihkan (interdental papila) , dilanjutkan dengan membentuk dinding bukal dan lingual divergen 3-5 derajat ke arah oklusal, kemudian membuat dinding gingiva sampai batas papila interdental, datar, tegak lurus dengan sumbu gigi ( -+ 2mm diatas garis servikal). Selanjutnya membuat bevel yang membentuk sudut 45 derajat terhadap permukaan pada axio-pulpal line angel dan permukaan cavo surface enamel margin. Dinding bukal dan lingual pada bagian proksimal bebas kontak sebesar ujung sonde. Tahap selanjutnya, menghaluskan semua bidang preparasi menggunakan finishing bur dan membuat cetakan percobaan pada malam tuang untuk melihat apakah hasil preparasi sudah baik atau belum Cara mencetak percobaanMemanaskan malam tuang diatas api sampai lunak (jangan sampai meleleh) kemudian memilinnya sampai panjang dan lurus, selanjutnya menekan malam tersebut kedalam kavitas sampai menutupi seluruh kavitas dan permukaan oklusal gigi. Pada saat menekan mengusahakan supaya searah dengan sumbu gigi Tumpatan Sementara Trial Inlay: pada kunjungan kedua, dilihat retensi kemudian tumpatan sementara dibongkar . Trial inlay, memperhtikan adanya tonjolan kecil atau tidak dan sisa tambalan/undercut dimodifikasi dan dibentuk kembali

STEP IV MAPPING

Kegagalan Restorasi PlastisTahapan PreparasiKelebihan dan KekuranganIndikasi dan KontraindikasiBahanIndirect VeneerMahkota PasakFull CrownInlay dan OnlayRestorasi RigidKaries Sekunder

STEP V (LO)Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan menjelaskan :LO 1. Definisi restorasi rigidLO 2. Definisi restorasi rigid inlay dan onlayLO 3. Macam-macam bahan restorasi rigid inlay/onlaya. Indikasi dan kontraindikasi bahan restorasi rigid inlay/onlayb. Kelebihan dan kekurangan bahan restorasi rigid inlay/onlayc. Tahapan