skenario 3 endokrin

63
SASARAN BELAJAR LI 1. Memahami dan menjelaskan tentang anatomi organ reproduksi wanita LO 1.1. Anatomi makroskopik OVARIUM Ovarium (indung telur) adalah sepasang organ berbentuk seperti buah almond yang berada disamping uterus didekat dinding lateral pelvis dan berada pada lapisan posterior ligamentum latum, postero-caudal tuba falopii. Bagian ligamentum latum yang teletak diantara perlekatan Mesovarium dan dinding lateral pelvis disebut ligamentum suspensorium ovarii. Ligamentum ovarii proprium, yang merupakan sisa bagian atas gubernaculums, menghubungkan pinggir lateral uterus dengan ovarium. Ovarium biasanya terletak di depan dinding lateral pelvis pada lekukan yang disebut fossa ovarica. Letak ovarium sering ditemukan tergantung ke bawah ke dalam excavation rectouterina (cavum Douglasi). Ovarium dikelilingi oleh capsula fibrosa tipis

description

menstruasi tidak teratur

Transcript of skenario 3 endokrin

Page 1: skenario 3 endokrin

SASARAN BELAJAR

LI 1. Memahami dan menjelaskan tentang anatomi organ reproduksi wanitaLO 1.1. Anatomi makroskopik

OVARIUMOvarium (indung telur) adalah sepasang organ berbentuk seperti buah almond yang berada

disamping uterus didekat dinding lateral pelvis dan berada pada lapisan posterior ligamentum latum, postero-caudal tuba falopii. Bagian ligamentum latum yang teletak diantara perlekatan Mesovarium dan dinding lateral pelvis disebut ligamentum suspensorium ovarii. Ligamentum ovarii proprium, yang merupakan sisa bagian atas gubernaculums, menghubungkan pinggir lateral uterus dengan ovarium.

Ovarium biasanya terletak di depan dinding lateral pelvis pada lekukan yang disebut fossa ovarica. Letak ovarium sering ditemukan tergantung ke bawah ke dalam excavation rectouterina (cavum Douglasi). Ovarium dikelilingi oleh capsula fibrosa tipis disebut tunica albuginea. Bagian luar capsula ini dibungkus oleh lapisan peritoneum yang mengalami modifikasi disebut epithelium germinativum.

FungsiOvarium merupakan organ yang bertanggung jawab terhadap produksi sel benih perempuan yang disebut ovum dan hormon seks perempuan (estrogen dan progesterone) pada perempuan dewasa.

Page 2: skenario 3 endokrin

PendarahanOvarium disuplai oleh A.ovarica (cabang aorta abdominalis), sedangkan venanya muncul dari hilus ovarium sebagai pleksus pampiniformis, diteruskan ke V.ovarica dextra lalu ke V.cava inferior (kecuali V.ovarica kiri yang terlebih dahulu bermuara ke V.renalis sinistra).

Aliran LimfPembuluh limf ovarium mengikuti arteria ovarica dan mengalirkan limf ke nodi para aortici, setinggi vertebra L1.

PersarafanPersarafan ovarium berasal dari plexus aorticus dan mengikuti perjalanan arteria ovarica.

TUBA UTERINASetiap wanita yang normal memiliki sepasang di kiri dan kanan terletak pada pinggir atas

ligamentum latum. Panjang masing-masing saluran ini sekitar 10-12 cm. Masing-masing menghubungkan kavitas uteri. Pada tuba ini dapat dibedakan menjadi 4 bagian, sebagai berikut :

1. Pars interstitialis (intramularis), bagian tuba yang berjalan dalam dinding uterus mulai pada ostium internum tubae.

2. Pars Ampullaris, bagian tuba antara pars isthmixca dan infundibulum dan merupakan bagian tuba yang paling lebar dan berbentuk huruf S.

3. Pars Isthmica, bagian tuba sebelah keluar dari dinding uterus dan merupakan bagian tuba yang lurus dan sempit.

4. Pars Infundibulum, bagian yang berbentuk corong dan lubangnya menghadap ke rongga perut, Bagian ini mempunyai fimbria yang berguna sebagai alat penangkap ovum.

FungsiSaluran telur (tuba uterina falopii) adalah saluran antara rongga rahim dengan indung telur.

Pada bagian ujungnya saluran telur berbentuk seperti jemari disebut fimbria berfungsi menangkap sel telur yang dilepaskan indung telur saat ovulasi. Setiap wanita yang normal memiliki sepasang di kiri dan kanan. Panjang masing-masing saluran ini sekitar 10-12 cm.

Saluran telur bagian ujung, sekitar dua pertiga panjang saluran, disebut ampula yang merupakan tempat terjadinya pertemuan antara sel telur dan sel sperma (fertilisasi). Kemudian embrio yang berkembang akan bergerak menuju rongga rahim dengan bantuan sapuan rambut-rambut getar (silia) di dinding saluran telur dalam waktu 7 hari.

PendarahanArteria uterine merupakan cabang arteria iliaca interna sedangkan arteria ovarica cabang dari aorta abdominalis. Vena mengikuti arteri.

Aliran LimfPembuluh limf mengikuti jalannya arteria dan bermuara ke nodi iliaci interni dan para aortici.

PersarafanSaraf simpatis dan parasimpatis berasal dari plexus hypogastricus inferior.

Page 3: skenario 3 endokrin

UTERUSUterus merupakan organ berongga yang berbentuk buah pir dan berdinding tebal. Uterus

terbagi menjadi fundus, corpus, dan cervix uteri. Fundus uteri merupakan bagian uterus yang terletak di atas muara tuba uterina. Corpus uteri merupakan bagian uterus yang terletak di bawah muara tuba uterina. Bagian bawah corpus menyempit, yang akan berlanjut sebagai cervix uteri. Cavitas uteri berbentuk segitiga pada penampang koronal, berbentuk celah pada penampang sagital. Rongga pada cervix uteri yang disebut canalis cervicis uteri melalui ostium histologicum uteri internum dan dengan vagina melalui ostium uteri.

FungsiUterus berfungsi sebagai tempat menerima, mempertahankan, dan memberi makan ovum yang telah dibuahi. Tempat pembuatan hormon. Sebagai tempat terjadinya menstruasi.

PendarahanPendarahan disuplai oleh A.uterina cabang A.iliaca interna. A.uterina beranastomosis dengan A.ovarica dan A.vaginalis. Sistem venanya mengikuti sistem pembuluh nadinya dan bermuara ke dalam vena iliaca interna.

Aliran LimfPembuluh limf dari fundus uteri berjalan bersama arteria ovarica dan mengaliran limf ke nodi para aortici setinggi vertebrata L1. Pembuluh limf dari corpus uteri dan cervix uteri bermuara ke nodi iliaci externi.

PersarafanSaraf simpatis dan parasimpatis berasal dari hypogastricus inferior

VAGINAVagina merupakan saluran yang menghubungkan uterus dengan vulva dan merupakan

tabung berotot yang dilapisi membran dari jenis epitelium bergaris khusus dan dialiri banyak pembuluh darah serta serabut saraf secara melimpah. Panjang Vagina kurang lebih 10-12 cm dari vestibula ke uterus, dan letaknya di antara kandung kemih dan rektum.

FungsiVagina tidak hanya sebagai saluran kelamin pada perempuan, tetapi juga dapat sebagai saluran keluar dari uterus yang dapat mengalirkan darah menstruasi, sebagai jalan lahir pada waktu partus.

PendarahanArteri vaginalis, cabang arteria iliaca interna dan ramus vaginalis arteria uterina. Sedangkan pada vena, vena vagina membentuk sebuah plexus venosus vaginalis di sekeliling vagina dan bermuara ke vena iliaca interna.

Aliran Limf

Page 4: skenario 3 endokrin

Pembuluh limf dari sepertiga bagian atas vagina bermuara ke nodi iliaci externi dan interni, pembuluh limf dari sepertiga bagian tengah vagina bermuara ke nodi iliaci interni, sedangkan sepertiga bagian bawahnya bermuara ke nodi inguinales superficiales.

PersarafanSaraf yang mempersarafi vagina berasal dari plexus hypogastricus inferior.

LO 1.2. Anatomi mikroskopik

OvariumOvarium dilapisi oleh satu lapis sel kuboid rendah atau gepeng yaitu epitel germinal,

yang bersambungan dengan mesotelium peritoneum viscerale. Dibawah epitel germinal adalah jaringan ikat padat yang disebut tunia albuginea.

Ovarium memiliki korteks ditepi, dan medula ditengah, tempat ditemukannya banyak pembuluh darah, saraf, dan pembuluh limfe. Daerah korteks mengandung banyak folikel telur yang masing-masing terdiri dari sebuah oosit yang diselaputi oleh sel-sel folikel. Sel-sel folikel adalah oosit beserta sel granulose yang mengelilinginya. Selain folikel, korteks mengandung fibrosit dengan serat olagen dal retikular. Medula adalah jaringan ikat padat tidak teratur yang bersambungan dengan lugamentum mesovarium yang menggantungkan ovarium. Pembuluh darah besar di medula membentuk pembuluh darah yang lebih kecil yang menyebar diseluruh korteks ovarium.

Macam-macam folikel yaitu :a. Folikel primordial : terdiri atas oosit primer yang berinti agak ke tepiyang dialapisi

sel folikel berbentuk pipih.b. Folikel primer : terdiri oosit primer yang dilapisi sel folikel (sel granulose) berbentuk

kubus dan terjadi pembentukan zona pelusida yaitu suatu lapisan glikoprotein yang terdapat diantara oosit dan sel-sel granulose.

c. Folikel sekunder : terdiri oosit primer yang dilapisi sel granulose berbentuk kubus berlapis banyak atau disebut staratum granulose.

Page 5: skenario 3 endokrin

d. Folikel tersier : terdiri dari oosit primer, volume stratum granulosanya bertambah besar. Terdapat beberap celah antrum diantara sel-sel granulose. Dan jaringan ikat stroma di luar stratum granulose membentuk  theca intern (mengandung banyak pembuluh darah) dan theca extern (banyak mengandungserat kolagen).

e. Folikel Graff : disebut juga folikel matang. Pada folikel ini, oosit sudah siap diovulasikan dari ovarium. Oosit sekunder dilapisi oleh beberapa lapissel granulose berada dalam suatu jorokan ke dalam stratum disebut cumulus ooforu. Sel-sel granulose yang mengelilingi oosit disebut korona radiate. Antrum berisi liquor follicul yang mengandung hormone esterogen.

Tuba FallopiiBerdasar struktur histologi terdiri dari lapisan mukosa, lapisan otot, dan lapisan serosa.

o Lapisan mukosa : tersusun atas epitel selapis silindri dan terdapat 2 jenis sel : Epitheliocytus ciliatus / epitel bersilia : berfungsi menciptakan arus ke arah uterus

yang menuntun oosit kedalam infundibulumtuba uterina. Epitheluocytus tubarius angutus / epitel tidak bersilia : berfungsi sebagai sel

sekretori dengan menghasilkan bahan nutritif yang penting bagi ovum.o Lapisan otot : berupa otot polos sirkular dalam, berfungsi untuk kontrasi peristaltik yang

menuntun ovum dan membuat fimbrae berdekatan dengan ovum untuk menangkap ovum.

o Lapisan serosa

Page 6: skenario 3 endokrin

UterusUterus manusia adalah organ berbentuk buah pir dengan dinding berotot tebal. Badan

atau korpus membentuk bagian uterus. Bagian atas uterus yang membulat dan terletak diatas pintu masuk tuba uterina disebut fundus. Bagian bawah uterus yang lebih sempit dan terletak dibawah korpus adalah serviks. Serviks menonjol dan bermuara ke dalam vagina.Dinding uterus terdiri dari 3 lapisan :

1. Perimetrium : bagian luar yang dilapisi oleh serosa atau adventitia2. Miometrium : terdapat 3 lapisan otot yang batas-batasnya kurang jelas. Tiga lapisan otot

tersebut adalah ; Lapisan Sub vascular : serat-serat otot tersusun memanjang Lapisan Vaskular : lapisan otot tengah tebal, serat tersusun melingkar dan serong

dengan banyak pembuluh darah. Lapisan Supravaskular : lapisan otot luar memanjang tipis.

3. Endometrium : dilapisi oleh epitel selapis silindris yang turun kedalam lamina propia untuk membentuk banyak kelenjar uterus. Umunya endometrium dibagi menjadi dua lapisan fungsional, Stratum functionale di luminal, dan stratum basale di basal. Pada wanita yang tidak hamil , stratum functionale superfisial dengan kelenjar uterus dan pembuluh darah terlepas atau terkelupas selama menstruasi, meninggalkan stratum basale yang utuh dengan sisa-sisa kelenjar uterus basal – sebagai sumber untuk regenerasi stratum functionale yang baru. Arteri uterina di lugamentum latum membentuk arteri arkuata. Arteri ini menembus dan

berjalan melingkari miometrium uterus. Pembuluh darah aruata membentuk arteri rectae (lurus) dan spiralis yang mendarahi endometrium.

Page 7: skenario 3 endokrin

Perubahan siklik uterus1) Fase Proliferatif

Pada fase proliferatif daur haid dan dibawah pengaruh estrogen ovarium, stratum functionale semakin tebal dan kelenjar uterus memanjang dan berjalan lurus di permuaan. Arteri spiralis memanjang dan berkelok-kelok

2) Fase SekretoriFase sekretori daur haid dimulai setelah folkel matur. Perubahan di endometrium

disebaban oleh pengaruh estrogen dan progesteron yang disekresi oleh korpus luteum fungsional. Akibatnya, stratum functionale dan stratum basale endomentrii menjadi lebih tebal karena bertambahnya sekresi kelenjar dan edema laina propia, epitel kelenjar uterus mengalami hipertrofi akibat adanya akumulasi sekretorik. Kelenjar uterus juga semakin berelok-kelok, dan lumennya melebar oleh bahan sekretorik yang aya arbohidrat. Arteri spiralis terus berjalan ke bagian atas endometrium dan tampak jelas karena dindingnya tebal.

Selama fase sekretori, stratum functionale endomentrii ditandai oleh perubahan epitel permukaan silindris, kelenjar uterus, dan lamina propia. Stratum basale menunjukan perubahan minimal.

Page 8: skenario 3 endokrin

3) Fase MenstruasiSelama fase menstruasi, endometrium di stratum functionale mengalami

degenerasi dan terlepas. Endometrium yang terlepas mengandung kepingan-kepingan stroma yang hancur, bekuan darah, dan kelenjar uterus beserta produknya. Stratu, basal endomentrii tetap tidak terpengaruh selama fase ini. Bagian distal arteri spiralis mengalami nekrosis, sedangkan bagian arteri yang lebih dalam tetap utuh.

LI 2. Memahami dan menjelaskan tentang fisiologi hormon-hormon menstruasi

Sistem hormon wanita, seperti pada pria, terdiri dari tiga hirarki hormon, sebagai berikut ;

1. Hormon yang dikeluarkan hipothalamus, Hormon pelepas- gonadotropin (GnRH), yang sebelumnya juga disebut Hormon pelepas- hormon lutein.

2. Hormon hipofisis anterior, hormon perangsang folikel (FSH) dan Hormon lutein (LH),keduanya disekresi sebagai respon terhadap pelepasan hormon GnRH dari hipotalamus.

3. Hormon-hormon ovarium, estrogen dan progesteron, yang disekresi oleh ovarium sebagai respons terhadap kedua hormon dari kelenjar hipofisis anterior

Siklus Menstruasi Normal

Siklus menstruasi normal dapat dibagi menjadi:1) Siklus ovarium (indung telur)

a. Fase folikel

Page 9: skenario 3 endokrin

awal akhir

b. Fase luteal2) Siklus endometrium

a. Fase menstruasib. Fase proliferasic. Fase sekresi

Kedua siklus tersebut berjalan bersamaan.

Gambar Siklus Hormonal

Pada setiap siklus menstruasi, FSH yang dikeluarkan oleh hipofisis merangsang perkembangan folikel-folikel di dalam ovarium (indung telur). Pada umumnya hanya 1 folikel yang terangsang namun dapat perkembangan dapat menjadi lebih dari 1, dan folikel tersebut berkembang menjadi folikel de graaf yang membuat estrogen. Estrogen ini menekan produksi FSH, sehingga hipofisis mengeluarkan hormon yang kedua yaitu LH. Produksi hormon LH maupun FSH berada di bawah pengaruh releasing hormones yang disalurkan hipotalamus ke hipofisis.

Penyaluran RH dipengaruhi oleh mekanisme umpan balik estrogen terhadap hipotalamus. Produksi hormon gonadotropin (FSH dan LH) yang baik akan menyebabkan pematangan dari folikel de graaf yang mengandung estrogen. Estrogen mempengaruhi pertumbuhan dari endometrium. Di bawah pengaruh LH, folikel de graaf menjadi matang sampai terjadi ovulasi. Setelah ovulasi terjadi, dibentuklah korpus rubrum yang akan menjadi korpus luteum, di bawah pengaruh hormon LH dan LTH (luteotrophic hormones, suatu hormon gonadotropik).

Page 10: skenario 3 endokrin

Korpus luteum menghasilkan progesteron yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kelenjar endometrium. Bila tidak ada pembuahan maka korpus luteum berdegenerasi dan mengakibatkan penurunan kadar estrogen dan progesteron. Penurunan kadar hormon ini menyebabkan degenerasi, perdarahan, dan pelepasan dari endometrium. Proses ini disebut haid atau menstruasi. Apabila terdapat pembuahan dalam masa ovulasi, maka korpus luteum tersebut dipertahankan.

Pada siklus endometrium, terbagi jadi 3 fase, yaitu:1) Masa menstruasi yang

berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu endometrium (selaput

rahim) dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan hormon-hormon ovarium berada dalam kadar paling rendah

2) Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah menstruasi berakhir, dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara hari ke-12 sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi)

3) Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon progesteron dikeluarkan dan mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi (perlekatan janin ke rahim)

Siklus ovarium:1) Fase folikular. Pada fase ini hormon reproduksi bekerja mematangkan sel telur yang

berasal dari 1 folikel kemudian matang pada pertengahan siklus dan siap untuk proses ovulasi (pengeluaran sel telur dari indung telur). Waktu rata-rata fase folikular pada manusia berkisar 10-14 hari, dan variabilitasnya mempengaruhi panjang siklus menstruasi keseluruhan

2) Fase luteal. Fase luteal adalah fase dari ovulasi hingga menstruasi dengan jangka waktu rata-rata 14 hari

Page 11: skenario 3 endokrin

Siklus hormonal dan hubungannya dengan siklus ovarium serta uterus di dalam siklus menstruasi normal:1) Setiap permulaan siklus menstruasi, kadar hormon gonadotropin (FSH, LH) berada pada

level yang rendah dan sudah menurun sejak akhir dari fase luteal siklus sebelumnya2) Hormon FSH dari hipotalamus perlahan mengalami peningkatan setelah akhir dari korpus

luteum dan pertumbuhan folikel dimulai pada fase folikular. Hal ini merupakan pemicu untuk pertumbuhan lapisan endometrium

3) Peningkatan level estrogen menyebabkan feedback negatif pada pengeluaran FSH hipofisis. Hormon LH kemudian menurun sebagai akibat dari peningkatan level estradiol, tetapi pada akhir dari fase folikular level hormon LH meningkat drastis (respon bifasik)

4) Pada akhir fase folikular, hormon FSH merangsang reseptor (penerima) hormon LH yang terdapat pada sel granulosa, dan dengan rangsangan dari hormon LH, keluarlah hormon progesteron

5) Setelah perangsangan oleh hormon estrogen, hipofisis LH terpicu yang menyebabkan terjadinya ovulasi yang muncul 24-36 jam kemudian. Ovulasi adalah penanda fase transisi dari fase proliferasi ke sekresi, dari folikular ke luteal

6) Kedar estrogen menurun pada awal fase luteal dari sesaat sebelum ovulasi sampai fase pertengahan, dan kemudian meningkat kembali karena sekresi dari korpus luteum

7) Progesteron meningkat setelah ovulasi dan dapat merupakan penanda bahwa sudah terjadi ovulasi

8) Kedua hormon estrogen dan progesteron meningkat selama masa hidup korpus luteum dan kemudian menurun untuk mempersiapkan siklus berikutnya.

Perubahan Siklis LainMeskipun maksud dari perubahan hormon ovarium secara siklis adalah ditujukan pada

traktus genitalia, namun hormon-hormon tersebut juga dapat mempengaruhi sejumalh organ tubuh lain. 1. Suhu badan basal

Terjadi kenaikan suhu badan basal kira-kira 10 F – 0.50 C pada saat ovulasi dan kenaikan suhu tersebut dipertahankan sampai menstruasi. Ini disebabkanb oleh efek termogenik progesteron. Bila terjadi konsepsi, kenaikan suhu badan basal ini tetap bertahan sampai selama kehamilan.

2. Perubahan pada payudara Kelenjar mamma sangat sensitif terhadap estrogen dan progesteron. Pembengkakan

payudara seringkali merupakan tanda pubertas sebagai respon atas kenaikan estrogen ovarium. Estrogen dan progesteron bekerja secara sinergistik terhadap payudara dan selama siklus haid, pembengkakan payu dara terjadi pada fase luteal dimana kadar progesteron sedang tinggi.

3. Perubahan psikologi Beberapa wanita mengalami perubahan ‘mood’ terkait dengan siklus haid. Terjadi

instabilitas emosional pada fase luteal. Perubahan ini disebabkan oleh penurunan progesteron. Tidak dapat dipastikan apakah perubahan mood tersebut disebabkan oleh siklus haid atau merupakan sindroma premenstrual.

Faktor-faktor yang Berperan dalam Siklus Menstruasi Ada beberapa faktor yang memegang peranan dalam siklus menstruasi antara lain:

Page 12: skenario 3 endokrin

1. Faktor enzim Dalam fase proliferasi estrogen mempengaruhi tersimpannya enzim-enzim hidrolitik dalam endometrium, serta merangsang pembentukan glikogen dan asam-asam mukopolisakarida. Zat-zat yang terakhir ini ikut berperan dalam pembangunan endometrium, khususnya dengan pembentukan stroma di bagian bawahnya. Pada pertengahan fase luteal sintesis mukopolisakarida terhenti, yang berakibat mempertinggi permeabilitas pembuluh-pembuluh darah yang sudah berkembang sejak permulaan fase proliferasi. Dengan demikian lebih banyak zat-zat makanan mengalir ke stroma endometrium sebagai persiapan untuk implantasi ovum apabila terjadi kehamilan. Jika kehamilan tidak terjadi, maka dengan menurunnya kadar progesterone, enzim-enzim hidrolitik dilepaskan, karena itu timbul gangguan dalam metabolisme endometrium yang mengakibatkan regresi endomentrium dan perdarahan.

2. Faktor vaskuler Mulai fase proliferasi terjadi pembentukan sistem vaskularisasi dalam lapisan fungsional endometrium. Pada pertumbuhan endometrium ikut tumbuh pula arteri-arteri, vena-vena. Dengan regresi endometrium timbul statis dalam vena serta saluran-saluran yang menghubungkannya dengan arteri, dan akhirnya terjadi nekrosis dan perdarahan dengan pembentukan hematom baik dari arteri maupun dari vena.

3. Faktor prostaglandinEndometrium mengandung banyak prostaglandin E2 dan F2. dengan desintegrasi

endometrium, prostaglandin terlepas dan menyebabkan berkontraksinya miometrium sebagai suatu faktor untuk membatasi perdarahan pada haid.

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/24617/4/Chapter%20II.pdf

Hormon-Hormon Reproduksi1. Estrogen

Hormon estrogen merupakan salah satu hormon steroid kelamin, karena mempunyai struktur kimia berintikan steroid yang secara fisiologik sebagian besar diproduksi oleh kelenjar endokrin sistem reproduksi wanita. Pria juga memproduksi estrogen tetapi dalam jumlah yang jauh lebih sedikit. Estrogen alamiah yang terpenting adalah estradiol (E2), estron (E1), dan estriol (E3). Secara biologis estradiol adalah yang paling aktif.

Sintesis estrogen Terjadi di dalam sel-sel theka dan sel granulose ovarium, dimana kolesterol merupakan zat pembakal dari hormon ini. LH diketahui berperan dalam sel theka untuk meningkatkan aktivitas enzim pembelah rantai sisi kolesterol melalui pengaktifan ATP menjadi cAMP, dan dengan melalui beberapa proses reaksi enzimatik terbentuklah androstenedion, kemudian androstenedion yang dibentuk dalam sel theka berfungsi kedalam sel granulose, selanjutnya melakukan aromatisasi membentuk estron dan estradiol 17β.

Transport dan metabolismeDi dalam sirkulasi darah, estrogen terdapat dalam bentuk terikat dan tidak terikat, sebagian besar estrogen terikat pada β globulin (69%), sebuah carier protein yang diketahui sebagai seks hormon binding globulin (SHBG), 30% bagian lainnya terikat

Page 13: skenario 3 endokrin

pada albumin dan sisanya sekitar 2-3% terlepas bebas. Estrogen di metabolisme di hepar menjadi bentuk terkonjugasi dengan sulfat atau glukuronat, metabolit ini bersifat inaktif di perifer. sekitar 70% metabolt estrogen diekskresikan melalui urine sedangkan sisanya diekskresikan melalui feses.

Fungsi estrogenEstrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan,dll. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma.

2. ProgesteronHormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesterone mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar progesterone terus dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon HCG.

3. Gonadotropin Releasing HormoneGNRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus diotak. GNRH akan merangsang pelepasan FSH (folikl stimulating hormone) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpanbalik ke hipotalamus sehingga kadar GNRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya.

4. FSH (folikel stimulating hormone) dan LH (luteinizing Hormone)Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin hormon yang diproduksi oleh hipofisis akibat rangsangan dari GNRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.

5. LH (Luteinizing Hormone) / ICSH (Interstitial Cell Stimulating Hormone)Diproduksi di sel-sel kromofob hipofisis anterior. Bersama FSH, LH berfungsi memicu perkembangan folikel (sel-sel teka dan sel-sel granulosa) dan juga mencetuskan terjadinya ovulasi di pertengahan siklus (LH-surge). Selama fase luteal siklus, LH meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum pascaovulasi dalam menghasilkan progesteron. Pelepasannya juga periodik / pulsatif, kadarnya dalam darah bervariasi setiap fase siklus, waktu paruh eliminasinya pendek (sekitar 1 jam). Kerja sangat cepat dan singkat.

6. HCG (Human Chorionic Gonadotrophin)Mulai diproduksi sejak usia kehamilan 3-4 minggu oleh jaringan trofoblas (plasenta). Kadarnya makin meningkat sampai dengan kehamilan 10-12 minggu (sampai sekitar 100.000 mU/ml), kemudian turun pada trimester kedua (sekitar 1000 mU/ml), kemudian naik kembali sampai akhir trimester ketiga (sekitar 10.000 mU/ml). Berfungsi meningkatkan dan mempertahankan fungsi korpus luteum dan produksi hormon-hormon steroid terutama pada masa-masa kehamilan awal. Mungkin juga memiliki fungsi

Page 14: skenario 3 endokrin

imunologik. Deteksi HCG pada darah atau urine dapat dijadikan sebagai tanda kemungkinan adanya kehamilan (tes Galli Mainini, tes Pack, dsb).

7. LTH (Lactotrophic Hormone) / ProlactinDiproduksi di hipofisis anterior, memiliki aktifitas memicu / meningkatkan produksi dan sekresi air susu oleh kelenjar payudara. Di ovarium, prolaktin ikut mempengaruhi pematangan sel telur dan mempengaruhi fungsi korpus luteum. Pada kehamilan, prolaktin juga.

LI 3. Memahami dan menjelaskan tentang kelainan menstruasiLO 3.1. Definisi

Gangguan haid (haid abnormal), dan perdarahan menyerupai haid pada interval siklus haid normal (21-35 hari).

Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia. Standar Pelayanan Medik. Jakarta : 2006

LO 3.2. Etiologi

Gangguan haid dapat disebabkan oleh kelainan organik maupun bukan kelainan organik (fungsional)1. Tidak di temukan kelainan organik - disebut sebagai perdarahan uterus disfungsional (PUD).

a. PUD pada usia reproduksib. PUD Pada usia perimenarsc. PUD pada usia perimenopause

2. Ada kelainan organikHipoplasia uteri, mioma submukosum, endometriosis, polip serviks, adenoma endometrium, adneksitis, Ca endometrium, hipertensi, vitium kordis, trombositopenia, terapi sulih hormon (TSH), kontrasepsi hormonal, non hormonal, faktor pembekuan darah.

Persatuan Obstetri dan Ginekologi Indonesia. Standar Pelayanan Medik. Jakarta : 2006

LO 3.3. Epidemiologi

LO 3.4. Klasifikasi

Page 15: skenario 3 endokrin

Terjadinya mentruasi atau haid merupakan perpaduan antara kesehatan alat genitalia dan rangsangan hormonal yang kompleks yang berasal dari mata rantai aksis hipotalamus-hipofisis-ovarium. Oleh karena itu, gangguan haid dapat terjadi karena kedua faktor tersebut.

Hipermenorea (menoragia)Jadwal siklus haid tetap , tetapi kelainan terletak pada jumlah pendarahan lebih banyak dan dapat disertai gumpalan darah dan lamanya pendarahan lebih dari 8 hari. Terjadinya hipermenorea berkaitan dengan kelainan pada rahim, yaitu mioma uteri, polipendomentrium, dan gangguan perlepasan endomentrium.

Page 16: skenario 3 endokrin

HipomenoreaSiklus menstruasi (haid) tetap tetapi lama pendarahan memendek kurang dari 3 hari. Hipomenorea dapat disebabkan kesuburan endomentrium kurang karena keadaan gizi penderita rendah, penyakit menahun, dan gangguan hormonal.

PolimenoreaTerdapat siklus menstruasi yang memendek dari biasanya yaitu kurang dari 21 hari, sedangkan jumlah pendarahan relatif tetap. Polimenorea merupakan gangguan hormonal dengan umur korpus luteum memendek, sehingga siklus menstruasi pun lebih pendek.

OligomenoreaSiklus memanjang lebih dari 35 hari, sedangkan jumlah perdarahan tetap sama. Oligomenorea disebabkan oleh gangguan hormonal. Bila oligomenorea berkelanjutan selama 3 bulan berturut-turut disebut amenorea.

AmenoreaAmenroea adalah keadaan tidak datangnya haid selama 3 bulanbeturut-turut. Terdapat 2 bentuk amenorea, yaitu:

1. Amenorea primer: Bila tidak datang bulan sejak bayi sampai mencapai umur 18 tahun atau lebih.

2. Amenorea sekunder: Pernah mendapat haid tapi berhenti berturut-turut selama 3 bulanPenyebab amenorea cukup yang banyak berkaitan dengan:

1. Keadaan fisiologisa. Sebelum menarcheb. Hamil dan laktasi amenoreac. Menopause

2. Gangguan pada aksis hipotamus – hipofisis - ovarium3. Kelainan kongenital 4. Ganggun sistem hormonal

MetroragiaMetrorargia merupakan pendarahan yang terjadi di luar haid dengan penyebab kelainan hormonal atau kelainan organ genitalia. Penyebab dari metroragi adalahPerdarahan bukan haidPerdarahan bukan haid digolongan sebagai perdarahan yang tidak ada hubunganya dengan haid dan dapat disebabkan oleh kelainan organik maupun hormonal. Bentuk perdarahan bukan haid dapat berupa kontak berdarah, spotting diluar haid, perdarahan disfungsional.Penyebab organik pendarahan bukan haid :

1. Vagina : varises pecah, metastase-korio karsinoma, keganasan vagina.2. Serviks : karsinoma portio,perlukaan serviks, polipserviks3. Rahim : polip endomentrium, karsinoma korpusuteri, submukosa mioma uteri4. Tuba falopii : karsinoma tuba, hamil ektopik tuba.5. Ovarium : radang ovarium, tumor ovarium

Penyebab Pendarahan disfungsional adalah pendarahan tanpa di jumpai kelainan organik alat genetalia, tapi gangguan matarantai hormon aksis hipotalamus-hipofisis dan ovarium. Pendarahandisfungsional mempunyai 2 bentuk, yaitu perdarahan disfungsional dengan ovulasi (ovutatior disfunctional bleeding) dan perdarahan disfugsional tanpa ovulasi (anovutatior disfunctional bleeding)

Page 17: skenario 3 endokrin

Ketegangan pra-haid Keluhan pre-menstruasi terjadi sekitar beberapa hari sebelum bahkan sampai saat menstruasi berlangsung. Gejala ini di jumpai pada wanita umur 30-45 tahun. Penyebab yang jelas tidak diketahui tetapi terdapat dugaan bahwa ketidak seimbangan hormon esterogen dan progesteron. Dikemukakan bahwa dominasi “estrogen” merupakan penyebab dengan defisiensi fase luteal dan kekurangan produksi progesterone. Akibat dominasi esterogen terjadi retensi air dan garam, dan edema pada beberapa tempat. Gejala kliniknya dalam bentuk:

Gangguan emosionl - mudah tersinggung Sukar tidur, gelisah, sakit kepala Perut kembung, mual, sampai muntah Payudara terasa tegang dan sakit Pada kasus yang lebih berat sering merasa tertekan

MastodiniaRasa tegang dan nyeri pada payudara menjelang haid disebut matodinia atau mastalgia. Mastalgia di sebabkan dominasi hormone esterogen, sehingga terjadi retensi air dan garam disertai hiperemia di daerah payudara. Segera setelah menstruasi, mastalgia akan hilang dengan sendirinya.

Pendarahan ovulasi (mittelschmer)Dengan kesibukannya wanita jarang merasakan terjadi rasa nyeri ketika ovulasi (pelepasan ovum) yang dapat berlangsung beberapa jam atau beberapa hari pada pertengahan siklus menstruasi di sebut mittelschmer. Mittelschmer penting di perhatikan agar dapat menasehati mereka yang infertilitas agar mempergunakannya untuk kehamilan. Kadang-kadang mittelschmer di ikuti oleh perdarahan yang berasal dari proses ovulasi dengan gejala klinis seperti hamil ektopik yang pecah.

LO 3.5. Patofisiologi

Kelainan haid biasanya terjadi karena ketidak seimbangan hormon-hormon yang mengatur haid, namun dapat juga disebabkan oleh kondisi medis lainnya. Banyaknya perdarahan ditentukan oleh lebarnya pembukuh darah, banyaknya pembuluh darah yang terbuka, dan tekanan intravaskular. Lamanya pedarahan ditentukan oleh daya penyembuhan luka atau daya regenerasi. Daya regenerasi berkurang pada infeksi, mioma, polip dan pada karsinoma.

Kelainan Panjang Siklus Amenorrhea (tidak ada periode haid)

DefinisiAmenorrhea bukan merupakan penyakit namun merupakan gejala. Amenorrhe dapat terjadi

pada menopouse, sebelum pubertas, dalam kehamilan dan dalam masa laktasi. Bila tidak menyusukan, haid datang ± 3 bulan post partum namun bila menyusukan, haid datang pada bulan ke-66. Amenorrhea dapat dibagi menjadi amenorrhea primer dan sekunder. Amenorrhe primer berarti seorang perempuan belum mengalami haid2 setelah usia 16 tahun tetapi telah terdapat tanda-tanda seks sekunder atau tidak terjadi haid sampai 14 tahun tanpa adanya tanda-tanda seks sekunder. Amenorrhea biasanya terjadi pada gadis dengan underweight atau pada aktivitas berat

Page 18: skenario 3 endokrin

dimana cadangan lemak mempengaruhi untuk memacu pelepasan hormon. Amenorrhea sekunder berarti telah terjadi haid, tetapi haid terhenti untuk masa tiga siklus atau lebih dari enam bulan.

EtiologiAmenorrhea dapat terjadi akibat gangguan pada komponen yang berperan pada proses haid.

Komponen tersebut digambarkan dalam bagan sebagai berikut :o Kelainan Kompartemen I: Kelainan saluran uterus

1. Sindrom AshermanPada sindrom ini terjadi amenorrhea sekunder. Keadaan ini terjadi akibat kuretase

postpartum berlebihan sehingga terjadi sikatrik dan perlengketan. Endometrium mungkin memiliki tekanan yang begitu besar. Pasien dengan asherman sindrom dapat mengalamai keluhan lain seperti dismenorrhea dan hypomenorrhea.

Pada masa lalu, asherman sindorm diobati dengan dilatasi dan kuretase untuk menghancurkan sikatrik. Sekarang dapat digunakan histeroskopi dengan melisiskan adhesi dengan memotong dan membakar dengan hasil yang lebih baik dibanding kuretase yang tidak terarah. Setelah dilakukan histeroskopi, perlu dicegah terjadinya kembali perlengketan dengan memasang IUD. Dapat juga menggunakan folley kateter pediatrik dengan memasukan 3 cc dan baru dilepas setelah 7 hari.

2. Mullerian anomalyPada keadaan ini, vagina, servik dan uterus mungkin tidak ada. Atau pada keadaan lain,

uterus mungkin ada namun tidak terdapat rongga, atau terdapatnya rongga namun endometrium sangat sedikit. Penanganan pada pasien ini dilakukannya operasi dengan menggunakan teknik vecchietti atau teknik Frank untuk membentuk saluran vagina buatan. Penundaan operasi dapat menyebabkan terjadinya inflamasi.

3. Insensitivitas Androgen (testicular feminization)Insenitivitas androgen komplit didiagnosa bila didapatkan kanalis vagina namun tidak

didapatkan uterus. Pasien ini berupa pria pseudohermaprodit dimana ketentuan pria ditentukan dari adanya kromosom XY dan pasien memilliki testes. Pseudohermaprodit berarti genitalia berlawanan dengan gonad. Sehingga pada pasien ini secara fenotip tampak seperti wanita tapi tidak ditemukannya rambut pubis dan rambut ketiak. Pada pasien ini terdapat testosteron darah yang normal atau sedikit meningkat dan kenaikan LH.

Pada insensitivitas androgen inkomplit (1:10 dibandingkan yang komplit), individu mendapat sedikit pengaruh androgen. Individu ini mungkin memiliki pembesaran klitoris, dan phallus mungkin ada. Rambut pubis dan ketiak ada dan terdapat pertumbuhan payudara.

o Kelainan Kompartemen II 1. Kelainan ovarium

Kelainan ovarium dapat menyebabkan amenorrhea primer maupun sekunder. 30-40% amenorrhea primer mengalami kelainan perkembangan ovarium (Gonadal disgenesis). Pasien ini dapat terdiri dari pasien dengan kariotip 45X (50%), mosaik (25%), 46XX (25%). Wanita dengan gonadal disgenesis diseratai amenorrhea sekunder berhubungan dengan kariotip 46xx, mosaik, 47 xxx ,dan 45x.

2. Sindrom TurnerPada sindrom ini terjadi kehilangan satu X. Kromososm X aktif dalam oosit untuk

menghindari percepatan kematian folikel. Karena pada pasien ini terjadi kekurangan folikel, terjadi kekurangan hormon sex gonadal saat pubertas sehingga terjadi amenorrhea primer.

Page 19: skenario 3 endokrin

3. Kegagalan ovarium prematureSekitar 1% wanita akan mengalami hal ini sebelum usia 40 tahun. Hal ini juga terjadi pada

wanita dengan amenorrhea. Kegagalan ovarium yang prematur dapat disebabkan kelainan genetik dengan peningkatan kematian folikel. Dapat juga merupakan proses autoimun dimana folikel dihancurkan.

4. Efek radiasi dan kemoterapi.Efek radiasi tergantung dari umur dan dosis radiasi. Fungsi barium dapat kembali setelah

bertahun-tahun kemudian. Di lain pihak kerusakan tidak akan muncul hingga terjadinya kegagalan ovarium prematur. Ketika radiasi diberikan di luar pelvis, radiasi tidak memberikan resiko terjadinya kegagalan ovarium prematur. Gonad tidak dalam keadaan bahaya ketika di dapur menggunakan oven microwave yang berdaya penetrasi rendah.

o Kelainan Kompartemen III Gangguan pada kompartemen ini dapat berupa gangguan pada hipofise anterior. Gangguan

dapat berupa adanya tumor yang bersifat mendesak ataupun menghasilkan hormon yang membuat haid menjadi terganggu. Tumor mikroadenoma dapat diterapi dengan menggunakan agonis dopamin dimana dopamin dapat menghambat pelepasan prolaktin lebih lanjut sehingga pembesaran tumor hipofise dan prolaktinemia dapat dicegah. Operasi dapat dilakukan terutama bila tumor masih kecil. Namun angka rekurensi setelah operasi sangat besar lagipula struktur tumor sulit dibedakan dengan jaringan hipofise sehat sehingga operasi sering kali meninggalkan sisa. Pada makroadenoma dapat diberikan agonis dopamin terlebih dahulu untuk memperkecil ukuran tumor. Setelah operasi dapat dilanjutkan dengan pemberian radiasi namun radiasi ini dapat memicu terjadinya tumor di tempat lain pada otak.

o Kelainan Kompartemen IV Gangguan pada pasien ini disebabkan oleh gangguan mental yang secara tidak langsung

menyebabkan terjadinya pelepasan neurotransmiter seperti serotonin yang dapat menghambat lepasnya gonadotropin. Gangguan pada kompartemen ini dapat terjadi pada penderita anoreksia nervosa maupun atlet atau penari balet yang mengalami latihan dengan ketegangan. Amenorrhea dapat juga disebabkan oleh penyakit-penyakit lain seperti penyakit kronis (TBC), penyakit metabolik seperti penyakit tiroid, pankreas dan glandula suprarenalis, kelainan gizi (obesitas dan underweight), kelainan hepar dan ginjal.

Pengelolaan & prognosaPengelolaan pada pasien ini tergantung dengan penyebab. Bila penyebab adalah kelainan

genetik, prognosa kesembuhan buruk. Menurut beberapa penelitian, dapat dilakukan terapi sulih hormon, namun fertilitas belum tentu dapat dipertahankan.

KomplikasiKomplikasi yang paling ditakutkan dari amenorrhea adalah infertilitas. Komplikasi lainnya

adalah tidak percaya dirinya penderita sehingga dapat menggangu kompartemen IV dan terjadilah lingkaran setan terjadinya amenorrhea. Komplikasi lainnya munculnya gejala-gejala lain akibat insufisiensi hormon seperti osteoporosis.

Page 20: skenario 3 endokrin

Langkah-langkah diagnosa bila ditemukan amenorrheaYang harus dilakukan adalah lakukan pemeriksaan TSH karena pada keadaan hipotroid

terjadi penurunan dopamin sehingga merangsang pelepasan TRH. TRH merangsang hipofise anterior untuk menghasilkan prolaktin dimana prolaktin akan menghambat pelepasan GnRH. Namun pada satu waktu, saat hipofise anterior terangsang secara kronik, hipofise anterior dapat membesar sehingga meningkatkan sekresi GnRH dan menyebabkan terjadinya pematangan folikel yang terburu-buru sehingga terjadi kegagalan ovarium prematur. Sehingga harus diwaspadai bila terjadi suatu tanda-tanda hipotiroid, amenorrhea dan galaktorrhea.

Keadaan amenorrhea yang disertai keadaan galaktorrhea dapat juga terjadi pada sindrom chiari-Frommel yang terjadi setelah kehamilan dan merupakan amenorrhea laktasi yang berkepanjangan. Diduga keadaan ini disebabkan oleh inhibisi dari faktor imhibisi prolaktin dari hipofise. Pada sindrom Forbes-Albright terdapat adenoma chromopob dimana banyak dihasilkan prolaktin. Pada sindrom Ahoemada del-Costello tidak terdapat hubungan antara kehamilan dengan tumor hipofise. Sindrom ini diduga akibat obat-obatan seperti kontrasepsi dan fenotiazin. Pasien juga seharusnya dilakukan progesteron challenge. Bila dengan pemberian progesteron lalu dilakukan withdrawl terjadi haid, maka dipastikan amenorrhea disebabkan anovulasi. Terapi yang diberikan pada pasien ini adalah pemberian progesterone. Perlu juga diberikan preparat estrogen bila dengan pemberian progesteron tidak menghasilkan haid untuk mencari apakah penyebab terjadinya amenorrhea akibat kurangnya estrogen. Bila dengan langkah-langkah di atas tidak didapatkan hasil yang memuaskan, lakukan pemeriksaan FSH dan LH untuk mencari apakah penyebab amenorrhea ada pada kompartemen III

Amenorrhea pada atlet dengan latihan berlebih. Saat dilakukan latihan berlebih, dibutuhkan kalori yang banyak sehingga cadangan kolesterol tubuh habis dan bahan untuk pembentukan hormon steroid seksual (estrogen & progesteron) tidak tercukupi. Pada keadaan tersebut juga terjadi pemecahan estrogen berlebih untuk mencukupi kebutuhan bahan bakar dan terjadilah defisiensi estrogen dan progeteron yang memicu terjadinya amenorrhea. Pada keadaan latihan berlebih banyak dihasilkan endorpin yang merupakan derifat morfin. Endorpin menyebabkan penurunan GnRH sehingga estrogen dan progesteron menurun. Pada keadaan stress berlebih, corticotropin releasing hormon dilepaskan, pada peningkatan CRH, terjadi peningkatan opoid yang dapat menekan pemebentukan GnRH.

Oligomenorrhea Definisi

Oligomenorrhea disebut juga sebagai haid jarang atau siklus panjang. Oligomenorrhea terjadi bila siklus lebih dari 35 hari. Darah haid biasanya berkurang.

EtiologiOligomenorrhea biasanya berhubungan dengan anovulasi atau dapat juga disebabkan

kelainan endokrin seperti kehamilan, gangguan hipofise-hipotalamus, dan menopouse atau sebab sistemik seperti kehilangan berat badan berlebih. Oligomenorrhea sering terdapat pada wanita astenis. Dapat juga terjadi pada wanita dengan sindrom ovarium polikistik dimana pada keadaan ini dihasilkan androgen yang lebih tinggi dari kadara pada wanita normal. Oligomenorrhea dapat juga terjadi pada stress fisik dan emosional, penyakit kronis, tumor yang mensekresikan estrogen dan nutrisi buruk. Oligomenorrhe dapat juga disebabkan ketidakseimbangan hormonal seperti pada awal pubertas. Oligomenorrhea yang menetap dapat terjadi akibat perpanjangan stadium

Page 21: skenario 3 endokrin

folikular, perpanjangan stadium luteal, ataupun perpanjang kedua stadium tersebut. Bila siklus tiba-tiba memanjang maka dapat disebabkan oleh pengaruh psikis atau pengaruh penyakit.

GejalaGejala oligomenorrhea terdiri dari periode menstruasi yang lebih panjang dari 35 hari dimana

hanya didapatkan 4-9 periode dalam 1 tahun. Beberapa wanita dengan oligomenorrhea mungkin sulit hamil. Bila kadar estrogen yang menjadi penyebab, wanita tersebut mungkin mengalami osteoporosis dan penyakit kardiovaskular. Wanita tersebut juga memiliki resiko besar untuk mengalami kanker uterus.

PengobatanPengobatan oligomenorrhea tergantung dengan penyebab. Pada oligomenorrhea dengan

anovulatoir serta pada remaja dan wanita yang mendekati menopouse tidak memerlukan terapi. Perbaikan status gizi pada penderita dengan gangguan nutrisi dapat memperbaiki keadaan oligomenorrhea. Oligomenorrhea sering diobati dengan pil KB untuk memperbaiki ketidakseimbangan hormonal. Pasien dengan sindrom ovarium polikistik juga sering diterapi dengan hormonal. Bila gejala terjadi akibat adanya tumor, operasi mungkin diperlukan. Pengobatan alternatif lainnya dapat menggunakan akupuntur atau ramuan herbal.

KomplikasiKomplikasi yang paling menakutkan adalah terganggunya fertilitas dan stress emosional

pada penderita sehingga dapat meperburuk terjadinya kelainan haid lebih lanjut. Prognosa akan buruk bila oligomenorrhea mengarah pada infertilitas atau tanda dari keganasan.

Polimenorrhea Definisi

Polimenorrhea adalah kelainan haid dimana siklus kurang dari 21 hari dan menurut literatur lain siklus lebih pendek dari 25 hari.

EtiologiBila siklus pendek namun teratur ada kemungkinan stadium proliferasi pendek atau stadium

sekresi pendek atau kedua stadium memendek. Yang paling sering dijumpai adalah pemendekan stadium proliferasi. Bila siklus lebih pendek dari 21 hari kemungkinan melibatkan stadium sekresi juga dan hal ini menyebabkan infertilitas.

Siklus yang tadinya normal menjadi pendek biasanya disebabkan pemendekan stadium sekresi karena korpus luteum lekas mati. Hal ini sering terjadi pada disfungsi ovarium saat klimakterium, pubertas atau penyakit kronik seperti TBC.

TerapiKeadaan ini dapat diperbaiki dengan menggunakan terapi hormonal. Stadium proliferasi

dapat diperpanjang dengan estrogen dan stadium sekresi dapat diperpanjang dengan kombinasi estrogen-progesteron.

Metrorrhagia Metrorrhagia adalah perdarahan tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan haid6

namun keadaan ini sering dianggap oleh wanita sebagai haid walaupun berupa bercak.

Page 22: skenario 3 endokrin

Metrorrhagia dapat disebabkan oleh kehamilan seperti abortus ataupun kehamilan ektopik6 dan dapat juga disebabkan oleh faktor luar kehamilan seperti ovulasi, polip endometrium dan karsinoma serviks. Akhir-akhir ini, estrogen eksogen menjadi penyebab tersering metrorrhagia11. Terapi yang diberikan tergantung etiologi.

Kelainan Jumlah Darah Haid Menorrhagia

DefinisiMenorrhagia adalah pengeluaran darah haid yang terlalu banyak dan biasanya disertai

dengan pada siklus yang teratur. Menorrhagia biasanya berhubungan dengan nocturrhagia yaitu suatu keadaan dimana menstruasi mempengaruhi pola tidur wanita dimana waita harus mengganti pembalut pada tengah malam. Menorrhagia juga berhubungan dengan kram selama haid yang tidak bisa dihilangkan dengan obat-obatan. Penderita juga sering merasakan kelemahan, pusing, muntah dan mual berulang selama haid.

EtiologiEtiologi menorrhagia dikelompokan dalam 4 kategori yaitu, 

1. Gangguan pembekuan, Walaupun keadaan perdarahan tertentu seperti ITP dan penyakit von willebrands

berhubungan dengan peningkatan menorrhagia, namun efek kelainan pembekuan terhadap individu bervariasi. Pada wanita dengan tromboitopenia kehilangan darah berhubungan dengan jumlah trombosit selama haid. Splenektomi terbukti menurunkan kehilangan darah.

2. Disfunctional uterine bleeding (DUB)Pada dasarnya peluruhan saat haid bersifat self limited karena haid berlangsung secara

simultan di seluruh endometrium serta jaringan endometrium yang terbentuk oleh estrogen dan progesterone normal bersifat stabil. Pada DUB, keadaan ini sering terganggu.

DUB dapat terjadi disertai ovulasi maupun anovulasi. Pada keadaan terjadinya ovulasi, perdarahan bersifat lebih banyak dan siklik hampir sesuai dengan siklus haid. Pada keadaan anovulasi, perdarahan bersifat namun dengan siklus yang tidak teratur sehingga sering disebut menometrorrhagia. DUB dapat disebabkan estrogen withdrawl bleeding, progesteron withdrawl bleeding, estrogen break through bleeding, progesterone break through bleeding 4,Estrogen withdrawl bleeding terjadi pada keadaan setelah ooparektomi bilateral, radiasi folikel yang matur atau penghentian tiba-tiba obat-obatan yang mengandung estrogen. Estrogen breakthrough bleeding menyebabkan lapisan endometrium menjadi semakin menebal namun akhirnya runtuh karena kurang sempurnanya struktur endometrium karena tidak sebandingnya jumlah progesterone yang ada disbanding jumlah estrogen. Perdarahan biasanya bersifat spotting. Estrogen breakthrough bleeding yang berkelanjutan mengacu pada keadaan amenorrhea namun secara tiba-tiba dapat mengakibatkan perdarahan yang banyak.

Progesteron withdrawl bleeding terjadi bila korpus luteum dihilangkan. Progesteron withdrawl bleeding hanya akan terjadi bila diawali proliferasi endometrium yang diatur oleh estrogen. Namun bila kadar estrogen meningkat 10-20 kali lipat, progesteron withdrawl bleeding tidak akan terjadi.

Progesterone breakthrough bleeding terjadi bila kadar progesterone melebihi keseimbangan dengan estrogen. Dinding endometrium yang menebal akan meluruh sedikit demi sedikit akibat

Page 23: skenario 3 endokrin

struktur yang tidak kuat. Hal ini terjadi saat menggunakan pil kontrasepsi dalam jangka waktu lama.

Pada keadaan progesteron withdrawl bleeding dan estrogen breakthrough bleeding diberikan terapi progesteron sehingga tercapai keseimbangan jumlah progesterone-estrogen. Progesterone bersifat antiestrogen dimana menstimulasi perubahan estradiol menjadi estron sulfat yaitu bentuk tidak aktif estrogen. Progesterone juga menghambat pembentukan reseptor estrogen. Estrogen juga mencegah transkripsi onkogen yang dimediasi oleh estrogen. Pada oligomenorrhea (estrogen breakthrough bleeding) preparat progesterone yang digunakan adalah medroxypogesteronaseta, 5-10 mg/hari selama 10 hari. Pada menorrhagia (estrogen breakthrough bleeding yang berlangsung lama dan progesteron withdrawl bleeding) progestin digunakan selama 10 hari hingga 2 minggu untuk menstabilkan dinding endometrium lalu dihentikan secara tiba-tiba dengan maksud mengikis semua dinding endometrium dan bersifat kuretase alami.

Terapi estrogen diberikan pada Estrogen withdrawl bleeding dan progesterone breakthrough bleeding untuk memperkuat stroma tempat kelenjar yang hiperplasia karena dirangsang progesterone. Pada keadaan ini diberikan 25 mg estrogen terkonjugasi secara intra vena tiap 4 jam hingga perdarahan berhenti atau selama 24 jam untuk menghindari terbentuknya trombus pada kapiler uterus. Semua terapi estrogen harus diikuti terapi progesteron dan withdrawl bleeding.

Dapat juga diberikan anti prostaglandin untuk vasokontriksi darah sehingga perdarahan dapat berhenti. Desmopresin asetat (analog sintetik dari arginin vasopresin) digunakan untuk mengobati DUB pada pasien gangguan pembekuan terutama pada penyakit von willebrand’s dan dapat diberikan intranasal maupun intravena. Pengobatan dapat meningkatkan kadar faktor VIII dan faktor von willebrands yang berlangsung sekitar 8 jam.

3. Gangguan pada organ dalam pelvisMenorrrhagia biasanya berhubungan dengan fibroid pada uterus, adenommiosis, infeksi

pelvis, polips endometrial, dan adanya benda asing seperti IUD. Wanita dengan perdarahan haid melebihi 200 cc 50% mengalami fibroid. 40% pasien dengan adenomiosis mengalami perdarahan haid melebihi 80cc13. Menorrhagia pada retrofleksi disebabkan karena bendungan pada vena uterus sedangkan pada mioma uteri, menorrhagia disebabkan oleh kontraksi otot yang kurang kuat, permukaan endometrium yang luas dan bendungan vena uterus.

4. Gangguan medis lainnyaGangguan medis lainnya yang dapat menyebabkan menorrhea diantaranya hipotiroid dan

sindrom cushing, patifisiologi terjadinya belum diketahui dengan pasti. Dapat juga terjadi pada hipertensi, dekompsatio cordis dan infeksi dimana dapat menurunkan kualitas pembuluh darah. Menorrhagia dapat terjadi pada orang asthenia dan yang baru sembuh dari penyakit berat karena menyebabkan kualitas miometrium yang jelek.

TerapiTerapi menorrhagia sangat tergantung usia pasien, keinginan untuk memiliki anak, ukuran

uterus keseluruhan, dan ada tidaknya fibroid atau polip. Spektrum pengobatannya sangat luas mulai dari pengawasan sederhana, terapi hormon, operasi invasif minimal seperti pengangkatan dinding endometrium (endomiometrial resection atau EMR), polip (polipektomi), atau fibroid (miomektomi) dan histerektomi (pada kasus yang refrakter). Dapat juga digunakan herbal

Page 24: skenario 3 endokrin

yarrow, nettle’s purse, agrimony, ramuan cina, ladies mantle, vervain dan raspbery merah yang diperkirakan dapat memperkuat uterus. Vitex juga dianjurkan untuk mengobati menorrhea dan sindrom pre-mentrual. Dianjurkan juga pemberian suplemen besi untuk mengganti besi yang hilang melalui perdarahan. Vitamin yang diberikan adalah vitamin A karena wanita dengan lehilangan darah hebat biasanya mengalami penurunan kadar vitamin A dan K yang dibutuhkan untuk pembekuan darah. Vitamin C, zinc dan bioflavinoids dibutuhkan untuk memperkuat vena dan kapiler.

PrognosisPrognosis pada semua ketidakteraturan adalah baik bila diterapi dari awal.

Hipomenorrhea (kriptomenorrhea) Hipomenorrhea adalah suatu keadan dimana jumlah darah haid sangat sedikit (<30cc),

kadang-kadang hanya berupa spotting. Dapat disebabkan oleh stenosis pada himen, servik atau uterus. Pasien dengan obat kontrasepsi kadang memberikan keluhan ini. Hal ini juga dapat terjadi pada hipoplasia uteri dimana jaringan endometrium sedikit

Dismenorrhea Definisi

Dismenorrhea adalah nyeri sewaktu haid ke6,7,12,13. Dismenorrhea terdiri dari gejala yang kompleks berupa kram perut bagian bawah yang menjalar ke punggung atau kaki dan biasanya disertai gejala gastrointestinal dan gejala neurologis seperti kelemahan umum.

KlasifikasiDismenorrhea primer (idiopatik)

Dismenorrhea primer adalah dismenorrhea yang mulai terasa sejak menarche dan tidak ditemukan kelainan dari alat kandungan atau organ lainnya2. Dismenorrhea primer terjadi pada 90% wanita dan biasanya terasa setelah mereka menarche dan berlanjut hingga usia pertengahan 20-an atau hingga mereka memiliki anak. Sekitar 10% penderita dismenorrhea primer tidak dapat mengikuti kegiatan sehari-hari. Gejala nya mulai terasa pada 1 atau 2 hari sebelum haid dan berakhir setelah haid dimulai. Biasanya nyeri berakhir setelah diberi kompres panas atau oleh pemberian analgesic. Faktor-faktor yang mempengaruhi yaitu hiperaktivitas uterus, endotelin, prostaglandin, vasopressin dan kerusakan saraf perifer.

Hiperaktivitas uterus berhubungan dengan aliran darah uterus. Hiperaktivitas uterus terjadi pada endometriosis dan adenomiosis. Uterus yang berkontraksi menyebabkan “angina” sehingga terjadilah nyeri. Endotelin adalah uterotonin poten pada uterus yang tidak hamil. Endotelin berperan menginduksi kontraksi otot polos pada perbatasan dengan kelenjar endometrium. Tempat yang paling banyak mengandung ikatan endotelin adala epitel kelenjar pada tempat tersebut. Endotelin tersebut dapat menginduksi pelepasan PGF2α dan menginduksi kelenjar lainnya untuk menghasilkan endorpin lainnya (parakrin). Iskemi yang terjadi akibat kontraksi selanjutnya merangsang pelepasan endorpin dan PGF2α sehingga akan menyebabkan disperistaltis lebih lanjut.

Endometrium wanita dengan dismenorrhea menghasilkan PGF2α lebih banyak daripada wanita normal. PGF2α adalah oksitoksi dan vasokonstriktor yang poten yang bila diberikan pada uterus akan menghasilkan nyeri dan mengakibatkan pengeluaran darah haid. Alasan mengapa PGF2α lebih tinggi pada wanita tertentu belum diketahui dengan pasti. Pada beberapa wanita,

Page 25: skenario 3 endokrin

prostaglandin dapat mengakibatkan otot polos dalam sistem gastrointestinal berkontraksi sehingga menyebabkan mual, muntah dan diare.

Vasopresin merupakan vasokonstriktor yang menstimulasi miometrium berkontraksi. Pada hari pertama menstruasi,kadar vasopresin meningkat pada wanita dengan dismenorrhea.

Kerusakan saraf perifer pada miometrium dan serviks oleh persalinan. Hal ini menjelaskan mengapa pada wanita yang telah melahirkan dismenorrhea dapat berkurang.

Dismenorrhea sekunderDismenorrhea sekunder biasanya terjadi kemudian setelah menarche. Biasanya disebabkan

hal lain. Nyeri biasanya bersifat regular pada setiap haid namun berlangsung lebih lama dan bisa berlangsung selama siklus. Nyeri mungkin nyeri pada salah satu sisi abdomen.

Dismenorrhea sekunder dapat disebabkan oleh endometriosis dimana jaringan uterus tumbuh di luar uterus dan ini dapat terjadi pada wanita tua maupun muda. Implan ini masih bereaksi terhadap estrogen dan progesteron sehingga dapat meluruh sat haid. Hasil peluruhan bila jatuh ke dalam rongga abdomen dan merangsang peritoneum akan menghasilkan nyeri. Endometriosis ditemukan pada 10-15% wanita usia 25-33 tahun. Dismenorrhea sekunder dapat juga disebabkan fibroid, penyakit radang panggul; IUD; tumor pada tuba fallopi, usus atau vesika urinaria; polip uteri; inflmatory bowel desease; skar atau perlengketan akibat operasi sebelumnya dan adenomiosis yaitu suatu keadaan dimana endometrium tumbuh menembus myometrium

TerapiDismenorrhea primer biasanya diobati oleh NSAID seperti ibuprofen dan naproxen yang

dapat mengurangi nyeri pada 64% penderita dissmenorrhea primer. Pil kontrasepsi menghilangkan nyeri dan gejala lainnya pada 90% penderita dengan menekan ovulasi dan jumlah perdarahan. Terapi ini membutuhkan waktu 3 siklus untuk menghilangkan gejala. Kompres panas juga dapat mengurangi nyeri.

Page 26: skenario 3 endokrin

WOC AMENORE

MK: gangguan citra tubuh, harga

diri rendah

Testikular feminization Disgenesis gonad

Tidak punya uterus

Testis menggantikan

ovarium

Ovarium gagal

berkembang

Tidak dapat mengalami menstruasi

Ovarium berupa jaringan pengikat

Tidak terjadi menstruasi

Tanda seks sekunder

tidak terjadi

Penyakit stress, obat-obatan, dll

Siklus menstruasi terganggu

Tidak terjadi siklus

menstruasi

Amenore sekunder

MK: ansietas, nyeri, kerusakan

integritas jaringan

FSH & LH

Ovarium tidak

terangsang

Estrogen & progesteron

tidak dihasilkan

Siklus menstruasi tidak terjadi

hipogonadotropin

Amenore primer

Kelainan genetikKegagalan fungsi

hipotalamus-hipofisis

Page 27: skenario 3 endokrin

WOC DISMENORE

Penyakit :endometriosis, inflamasi pelvis,

adenomiosis, kista ovarium, kelainan otak

Dismenore sekunder

Nyeri haid

MK:nyeri MK:Intoleran aktivitas

Nyeri haid

MK: nyeri

MK: intoleransi aktivitas

MK: ansietas

Meningkatkan sensitisasi & menurunkan ambang

rasa sakit pada ujng saraf aferen nervus pelvicus

Dismenore primer

PGE 2 PGF 2α

PGE 2 & PGF 2α dalam darah meningkat

Miometrium terangsang

iskemia

Meningkatkan kontraksi & disritmia uterus

prostaglandin

Terbentuk asam arakidonat

Hidrolisis senyawa fosfolipid

Bila tidak terjadi kehamilan

Regresi korpus luteum

Labilisasi membrane lisosom (mudah pecah)

Enzim fosfolipase A2 meningkat

Progesterone menurun

Page 28: skenario 3 endokrin

WOC PMS (PRE MENSTRUAL SINDROM)

MEMAHAMI DAN MENJELASKAN HIPERMENORHEAPengertian

MK: ansietas

Gamma linoleic acid (GLA) ↓

Gangguan metabolism prostaglandin

Neurotransmitter otak terganggu

MK: nyeriMK: intoleransi aktivitas

Mood labilacneNyeri payudaraKelemahan umum

Pre menstrual sindromdepresiSerotonin ↓

Produksi serotonin terganggu

Deficit vit. B6

MK: gangguan integritas kulit

Metabolism vit.B6 (anti depresi)

terganggu

Proses kimia tubuh terganggu

Estrogen ↑ dan progesteron↓

Prolaktin ↑

Page 29: skenario 3 endokrin

Menometrorhagia adalah hipermenorhea atau menoragia adalah perdarahan haid yang lebih banyak dari normal/lebih lama dari normal (lebih dari 8 hari). (Prawirohardjo, 2005).

Menometrorhagia adalah perdarahan dari rahim yang terjadi pada waktu haid juga pada saat-saat lain (Dorland, 2000)

Menometrorhagia adalah perdarahan uterus yang tidak sesuai waktu tetapi dalam jumlah yang banyak (Manuaba, 2001).

Menurut Safitri (2009), menometrorhagia merupakan perdarahan bukan haid yaitu perdarahan yang terjadi dalam masa antara 2 haid. Perdarahan ini tampak berpisah dan dapat dibedakan dari haid atau 2 jenis perdarahan ini menjadi satu, yaitu menorrhagia dan menometrorrhagia.

Etiologi Menurut Safitri (2009), menometrorhagia kebanyakan terjadi karena ketidakseimbangan

hormonal yang mempengaruhi siklus haid.1. Penyebab organik

Perdarahan dari uterus, tuba, dan ovarium disebabkan :a. Servik uteri, seperti karsinoma partiom, perlukaan serviks, polip serviks, erosi pada portio,

ulkus portio uteri, dan kanker serviksb. Korpus uteri, seperti polip endometrium, abortus imminens, mola hidatidosa,

koriokarsinoma, hyperplasia endometrium, sarcoma uteri, mioma uteric. Tuba fallopii, seperti kehamilan ektopik terganggu, radang tuba, tumor tubad. Ovarium, seperti radang ovarium, tumor ovarium, kista ovarium.

2. Penyebab perdarahan disfungsionalPerdarahan uterus yang tidak ada hubungannya dengan sebab organik. Perdarahan disfungsional dapat terjadi pada setiap umur antara menarche dan menopause, nama lainnya disebut “metropathia haemorrhagica cystica” atau folikel persisten.

Perdarahan disfungsional terbagi menjadi 3 bentuk : a. Perdarahan disfungsional dengan ovulasi (ovulatoir disfunction bleeding)

Jika sudah dipastikan bahwa perdarahan berasal dari endometrium tanpa ada sebab-sebab organik, maka harus diperhatikan sebagai etiologi.

- Korpus lutheum persistensDalam hal ini dijumpai perdarahan kadang-kadang bersamaan dengan ovarium yang membesar korpus lutheum ini menyebabkan pelepasan endometrium tidak teratur (irreguler shedding) sehingga menimbulkan perdarahan.

- Insufisiensi korpus lutheum menyebabkan premenstrual spotting, menorhagia dan polimenorrea, dasarnya adalah kurangnya produksi progesterone disebabkan oleh gangguan LH releasing factor.

- Apapleksia uteri pada wanita dengan hipertensi dapat terjadi pecahnya pembuluh darah dalam uterus.

- Kelainan darah seperti anemia, gangguan pembekuan darah purpura trombosit openik.b. Perdarahan disfungsional tanpa ovulasi (anovulatoir disfunctiond bleeding).

Stimulasi dengan estrogen menyebabkan tumbuhnya endometrium dengan menurunnya kadar estrogen dibawah tingkat tertentu. Timbul perdarahan yang kadang-kadang bersifat siklis, kadang-kadang tidak teratur sama sekali. Folikel-folikel mengeluarkan estrogen sebelum mengalami atresia kemudian diganti dengan folikel-folikel yang baru.

Page 30: skenario 3 endokrin

Endometrium tumbuh terus dibawah pengaruh estrogen yang lama kelamaan menjadi hyperplasia endometrium. Dapat disimpulkan bahwa itu perdarahan anovulatoar, jika dilakukan kerokan dan diambil sediaan darah yang diperoleh saat kerokan.

Pada wanita dalam masa pubertas, untuk membuat diagnosa tidak perlu dilakukan kerokan. Tapi pada wanita yang berumur 20-40 tahun kemungkinan bisa polip, mioma, dan sebagainya. Pada wanita dalam masa pramenopause dorongan untuk melakukan kerokan ialah untuk memastikan ada atau tidaknya tumor ganas.

c. Stres psikologis dan komplikasi dari pemakaian alat kontrasepsi. (Prawirohardjo, 2005)

Patofisiologi

Gambar 2.1 : Patofisiologi gangguan perdarahan metropatia hemorrhagika menurut Prawirohardjo (2005)

Menurut Prawirohardjo (2005), Schröder pada tahun 1915, setelah penelitian pada uterus dan ovarium pada waktu yang sama, menarik kesimpulan bahwa gangguan perdarahan yang dinamakan metroplatia hemoragika terjadi karena persistensi folikel yang tidak pecah sehingga tidak terjadi ovulasi dan pembentukan korpus luteum. Akibatnya, terjadilah hiperplasiaendometrium karena stimulasi estrogen yang berlebihan dan terus-menerus.

Akan tetapi, penelitian menunjukkan pula bahwa perdarahan disfungsional dapat ditemukan dengan berbagai jenis endometrium yaitu endometrium atrofik, hiperpastik, proliferative, sekretorik, dan endometrium jenis nonsekresi merupkan bagian terbesar. Pembagian endometrium dalam endometrium jenis nonsekresi dan endometrium sekresi sangat penting. Karena dengan demikian dapat dibedakan perdarahan yang anovulatoar dari yang ovulatoar. Klasifikasi ini mempunyai nilai klinik karena kedua jenis perdarahan disfungsional ini mempunyai dasar etiologi yang berlainan dan memerlukan penanganan yang berbeda. Pada perdarahan yang oulatoar gangguan dianggap berasal dari faktor-faktor neuromuscular, asomotorik atau hematologic, yang mekanismenya belum seberapa dimengerti, sedang perdarahan anovolatoarbiasanya dianggap sebagai gangguan endokrin.

Penanganan Menurut Prawirohardjo (2005), kadang-kadang pengeluaran darah pada perdarahan

disfungsional sangat banyak, dalam hal ini penderita harus istirahat baring dan diberi tranfusi darah. Setelah pemeriksaan ginekologik menunjukkan bahwa perdarahan berasal dari uterus dan

Persistensi folikel tidak pecah

Tidak terjadi ovulasi dan Pembentukan korpus luteum

Hiperplasia endometrium Stimulasi estrogen berlebihan

Gangguan perdarahanmetropatia hemoragika

Page 31: skenario 3 endokrin

tidak ada abortus inkompletus, perdarahan untuk sementara waktu dapat dipengaruhi dengan hormon steroid. Dapat diberikan :

a) Estrogen dalam dosis tinggi, supaya kadarnya dalam darah meningkat perdarahan berhenti. Dapat diberikan secara intramuskulus dipropionas estradiol 2,5 mg, atau benzoas estradiol 1,5 mg, atau valeras estradiol 120 mg. Keberatan terapi ini ialah bahwa setelah suntikan dihentikan, perdarahan timbul lagi.

b) Progesteron: pertimbangan disini ialah bahwa sebagian besar perdarahan fungsional bersifat anovulator, sehingga pemberian progesteron mengimbangi pengaruh estrogen terhadap endometrium. Dapat diberikan kaproas hidroksi-progesteron 125mg, secara intramuskular, atau dapat diberikan per os sehari norethindrone 15mg atau aseras medroksi-progester (Provera) 10 mg, yang dapat dilindungi, terapi ini berguna pada wanita dalam masa pubertas.

Androgen mempunyai efek baik terhadap perdarahan disebabkan oleh hiperplasia endometrium. Terapi ini tidak dapat diselenggarakan terlalu lama mengingat bahaya virilisasi. Dapat diberikan proprionas testoteron 50 mg intramuskulus yang dapat diulangi 6 jam kemudian. Pemberian metiltesteron per os kurang cepat efeknya.

Kecuali pada wanita dalam masa pubertas, terapi yang paling baik ialah dilatasi dan kerokan. Tindakan ini penting, baik untuk terapi maupun untuk diagnosis. Dengan terapi ini banyak kasus perdarahan tidak terulang lagi. Apabila ada penyakit metabolik, penyakit endokrin, penyakit darah, dan lain-lain yang menjadi sebab perdarahan, tentulah penyakit itu harus ditangani.

Apabila setelah dilakukan kerokan perdarahan disfungsional timbul lagi dapat diusahakan terapi hormonal. Pemberian estrogen saja kurang bermanfaat karena sebagian besar perdarahan disfungsional disebabkan oleh hiperestrinisme. Pemberian progesteron saja berguna apabila produksi estrogen secara endogen cukup. Dalam hubungan dengan hal-hal tersebut diatas, pemberian estrogen dan progesteron dalam kombinasi dapat dianjurkan untuk keperluan ini pil-pil kontrasepsi dapat digunakan. Terapi ini dapat dilakukan mulai hari ke-5 perdarahan terus ntuk 21 hari. Dapat pula diberikan progesteron utuk 7 hari, mulai hari ke-21 siklus haid.

Androgen dapat berguna pula dalam terapi terhadap perdarahan disfungsional yang berulang. Terapi per os umumnya lebih dianjurkan daripada terapi suntikan.

Dapat diberikan metiltestosteron 5 mg, sehari dalil dalam terapi dengan androgen ialah pemberian dosis yang sekecil-kecilnya dan sependek mungkin.

Terapi dengan klomfien, yang bertujuan untuk menimbulkan ovulasi pada perdarahan anovulator, umumnya tidak seberapa banyak digunakan. Terapi ini lebih tepat pada intertilitas dengan siklus anovulator sebagai sebab.

Sebagai tindakan yang terakhir pada wanita dengan perdarahan disfungsional terus-menerus (walaupun sudah dilakukan kerokan beberapa kali, dan yang sudah mempunyai anak cukup) ialah histerektomi.

LO 3.6. Manifestasi klinis

Keluhan terdiri dari gangguan emosional berupa iritabilitas, gelisah, insomnia, nyeri kepala, perut kembung, mual, pembesaran dan rasa nyeri pada mammae, dsb.; sedang pada kasus yang berat terdapat depresi, rasa ketakutan, gangguan konsentrasi, dan peningkatan gejala-gejala fisik.

LO 3.7. Diagnosis dan diagnosis banding

Page 32: skenario 3 endokrin

LO 3.8. Penatalaksanaan

1.EdukasiPenderita perlu dijelskan bahwa disminore adalah gangguan yang tidak berbahaya untuk kesehatan, hendaknya diadakan penjelasan dan diskusimengenai cara hidup, pekerjaan, kegiatan, dan lingkungan penderita. Salah satuinformasi yang perlu dibicarakan yaitu mengenai makanan sehat (rendah lemak), istirahat yang cukup, dan olahraga mungkin berguna, serta psikoterapi. Perlu juga dijelaskan kepada penderita supaya untuk tidak merokok dan jangan mudah stress. Dapat juga disarankan kepada penderita untuk mengganti pembalut 2x sehari, dan memilih pakaian dalam dan brayang nyaman dipakai dan tidak ketat. Tujuannya untuk mengurangi gesekan sehingga mengurangi nyeri.

2.Kuratif :Pertambahan umur dan kehamilan akan menyebabkan menghilangnya dismenore primer. Halini diduga terjadi karena adanya kemunduran saraf rahim akibat penuaan dan hilangnya sebagian saraf pada akhir kehamilan.Untuk mengurangi rasa nyeri bisa diberikan obat anti peradangan non-steroid (misalnya ibuprofen, naproksen dan asam mefenamat). Obat ini bekerja dengan menekan aktivitas cyclooxygenase yang mengakibatkan penurunan sintesis prostaglandin. Obat ini akan sangat efektif jika mulai diminum 2 hari sebelum menstruasi dan dilanjutkan sampai hari 1-2 menstruasi.

Selain dengan obat-obatan, rasa nyeri juga bisa dikurangi dengan: – istirahat yang cukup – olah raga yang teratur (terutama berjalan) – pemijatan – yoga – orgasme pada aktivitas seksual – kompres hangat di daerah perut. Untuk mengatasi mual dan muntah bisa diberikan obat anti mual, tetapi mual dan muntah biasanya menghilang jika kramnya telah teratasi

Pemberian obat analgesikDewasa ini banyak beredar obat-obat analgesik yang dapat diberikan sebagai terapi simtomatik, jika rasa nyeri hebat diperlukan istrhat di tempattidur dan kompres panas pada perut bawah untuk mengurangi penderita.Obat analgesik yang sering diberikan adalah preprat kombinasi aspirin, fansetin, dan kafein. Obat-obatan paten yang beredar dipasaran antara lainnovalgin, ponstan, acetaminophendan sebagainya.

Terapi hormonalTujuan terapi hormonal ialah menekan ovulasi, bersifat sementara untuk membuktikan bahwa gangguan benar-benar disminore primer atau untuk memungkinkan penderita melakukan pekerjaan penting waktu haid tanpa gangguan. Tujuan ini dapat dicapai dengan memberikan salah satu jenis pilkombinasi kontrasepsi. Gejala juga bisa dikurangi dengan istirahat yang cukup serta olah raga secara teratur. Jika nyeri terus dirasakan dan mengganggu kegiatan sehari-hari, maka diberikan pil KB dosis rendah yang mengandung estrogen dan progesteron atau diberikan

Page 33: skenario 3 endokrin

medroksiprogesteron. Pemberian kedua obat tersebut dimaksudkan untuk mencegah ovulasi (pelepasan sel telur) dan mengurangi pembentukan prostaglandin, yang selanjutnya akan mengurangi beratnya dismenore. Jika obat ini juga tidak efektif, maka dilakukan pemeriksaan tambahan (misalnya laparoskopi). Jika dismenore sangat berat bisa dilakukan ablasio endometrium, yaitu suatu prosedur dimana lapisan rahim dibakar atau diuapkan dengan alat pemanas. Pengobatan untuk dismenore sekunder tergantung kepada penyebabnya.

Obat-obatan Ada sejumlah obat yang berbeda diresepkan untuk gangguan menstruasi. Obat Penghilang Gejala Sakit Umum untuk Kram

Nonsteroid anti-inflammatory drugs (NSAIDs). Obat anti-inflammatory drugs (NSAID) blok prostaglandin, zat yang meningkatkan kontraksi rahim. Mereka adalah obat penghilang rasa sakit yang efektif yang juga membantu mengontrol faktor-faktor inflamasi yang mungkin bertanggung jawab untuk perdarahan menstruasi berat. Aspirin adalah AINS yang paling umum, namun ada puluhan orang lain tersedia di atas meja atau dengan resep.

Di antara NSAID yang paling efektif untuk gangguan menstruasi adalah ibuprofen (seperti Advil, Motrin, dan Midol PMS), naproxen (seperti Aleve), dan asam mefenamat (Ponstel). Penggunaan jangka panjang OAINS sehari-hari pun dapat meningkatkan risiko untuk perdarahan GI dan bisul, serta serangan jantung dan stroke. Acetaminophen. Acetaminophen (Tylenol) merupakan alternatif yang baik untuk NSAID, terutama ketika masalah perut, borok, atau reaksi alergi melarang penggunaan mereka. Beberapa produk (Pamprin, Premsyn) menggabungkan acetaminophen dengan obat lain, seperti diuretik, untuk mengurangi kembung. Ada sedikit bukti untuk menunjukkan apakah mereka lebih atau kurang efektif daripada NSAID atau penghilang rasa sakit ringan.

Pengobatan untuk Gangguan Menstruasi Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAID), seperti ibuprofen dan naproxen, atau

asetaminofen dapat membantu memberikan bantuan nyeri untuk kram. Kontrasepsi oral dapat membantu mengatur periode menstruasi dan mengurangi pendarahan

berat. Baru terus-kontrasepsi oral dosis mengurangi atau menghilangkan periode menstruasi. LNG-IUS (Mirena), perangkat progesteron intrauterin, sering direkomendasikan sebagai pengobatan lini pertama untuk pendarahan berat

Gonadotropin-releasing hormone (GnRH) agonis kadang-kadang digunakan untuk mengobati perdarahan berat berat.

Ablasi endometrial adalah pilihan bedah. Dalam beberapa kasus, histerektomi dapat dipertimbangkan.

Progestin Progestin (progesteron alami baik progestogen atau sintetis) yang digunakan oleh wanita dengan tidak teratur atau dilewati periode untuk mengembalikan siklus teratur. Karena itu, mereka juga dapat membantu nyeri haid. Mereka juga mengurangi perdarahan berat dan dapat melindungi rahim dan kanker ovarium. Progestin kontrasepsi hanya mungkin pilihan yang baik untuk wanita yang tidak kandidat untuk kontrasepsi oral yang mengandung estrogen, seperti wanita perokok di atas usia 35.

Page 34: skenario 3 endokrin

Progestin dapat disampaikan dalam berbagai bentuk.

- Progesteron oral. Pengobatan jangka pendek perdarahan anovulatory mungkin melibatkan kursus 21-hari progesteron oral pada hari 5-26. Medroksiprogesteron oral (Provera) telah menunjukkan manfaat dalam mengobati pasien dengan nyeri panggul kronis (tetapi tidak mereka yang menderita nyeri karena endometriosis, penyakit primer dysmenorrheal, atau kronis inflamasi aktif panggul).

- Levonorgestrel-Melepaskan Sistem intrauterine (LNG-IUS). Sebuah alat intrauterine (IUD) yang melepaskan progestin dapat sangat bermanfaat untuk gangguan menstruasi, terlepas dari efek kontrasepsinya. Di Amerika Serikat, sistem AKDR-intrauterin, juga disebut LNG-IUS, dijual di bawah nama merek Mirena. LNG-IUS telah terbukti untuk mengurangi perdarahan berat dan nyeri pada banyak perempuan yang menderita menorrhagia dan dismenore.

Banyak dokter sekarang merekomendasikan LNG-IUS sebagai pengobatan lini pertama untuk perdarahan menstruasi berat berat, terutama bagi perempuan yang menghadapi histerektomi (pengangkatan rahim) atau operasi konservatif seperti ablasi endometrium (kerusakan lapisan endometrium). Perangkat ini dianggap pilihan jangka panjang yang baik, terutama bagi wanita yang mungkin menginginkan kehamilan berikutnya. Penelitian juga menunjukkan bahwa wanita yang memilih LNG-IUS adalah sebagai puas dengan kualitas hidup mereka sebagai orang-orang yang memilih operasi. LNG-IUS tetap di tempat di rahim dan melepaskan progestin levonorgestrel hingga 5 tahun. Progestin dirilis oleh IUD terutama mempengaruhi rahim dan leher rahim, dan sehingga menyebabkan efek samping yang lebih sedikit luas daripada pil progestin lakukan. (Namun, IUD utama lainnya - T Tembaga - dapat meningkatkan perdarahan.)

Setelah LNG-IUS dimasukkan, periode tuil mungkin terjadi selama 3 pertama - 6 bulan sebagai lapisan rahim gudang. Shedding ini juga dapat menyebabkan menstruasi tidak teratur dan perdarahan ringan (spotting) antara siklus menstruasi. Akhirnya, LNG-IUS hasil dalam periode yang lebih singkat, dengan sedikit atau tidak ada aliran darah. Bagi banyak wanita, LNG-IUS benar-benar berhenti menstruasi.

Efek samping yang umum termasuk kram, jerawat, nyeri punggung, nyeri payudara, sakit kepala, perubahan mood, dan mual. LNG-IUS dapat meningkatkan risiko untuk kista indung telur, tetapi kista seperti biasanya tidak menyebabkan gejala dan mengatasi sendiri. Wanita yang memiliki riwayat penyakit radang panggul atau yang memiliki infeksi panggul serius tidak harus menggunakan LNG-IUS. Karena risiko yang terkait dengan infeksi panggul, dokter menyarankan bahwa perempuan yang menggunakan LNG-IUS berada dalam hubungan monogami yang stabil. LNG-IUS tidak melindungi terhadap penyakit menular seksual.

- Suntikan (Depo-Provera). Depo-Provera menggunakan progestin yang disebut medroksiprogesteron. Kebanyakan wanita yang menggunakan Depo-Provera berhenti menstruasi sama sekali setelah satu tahun. Depo-Provera mungkin bermanfaat untuk wanita dengan perdarahan berat, atau nyeri karena endometriosis. Wanita yang akhirnya ingin memiliki anak harus menyadari bahwa Depo-Provera dapat menyebabkan infertilitas gigih untuk hingga 22 bulan setelah suntikan terakhir, meskipun rata-rata adalah 10 bulan.

Page 35: skenario 3 endokrin

Kenaikan berat badan dapat menjadi masalah, terutama pada wanita yang sudah kelebihan berat badan. Perempuan tidak harus menggunakan Depo-Provera jika mereka memiliki riwayat penyakit hati, pembekuan darah, stroke, atau kanker organ reproduksi. Jangka panjang (lebih dari 2 tahun) penggunaan Depo-Provera dapat menyebabkan hilangnya kepadatan tulang. Karena itu, Depo-Provera tidak boleh digunakan selama lebih dari 2 tahun.

GnRH Agonis Gonadotropin releasing hormone (GnRH) agonis digunakan pada kesempatan untuk mengobati menorrhagia yang berat bagi wanita yang menginginkan kehamilan di masa depan. GnRH agonis blok pelepasan hormon reproduksi LH (luteinizing hormone) dan FSH (folikel-stimulating hormone). Akibatnya, ovarium berhenti berovulasi dan tidak lagi memproduksi estrogen. GnRH agonis termasuk goserelin (Zoladex), buserelin, suntikan bulanan leuprolid (depot Lupron), dan semprot hidung, Nafarelin (Synarel). Obat tersebut dapat digunakan sendiri atau dalam persiapan untuk prosedur yang digunakan untuk menghancurkan lapisan rahim. Mereka umumnya tidak cocok untuk penggunaan jangka panjang.

Umumnya efek samping yang dilaporkan, yang dapat parah pada beberapa wanita, termasuk gejala seperti menopause. Gejala ini meliputi hot flashes, keringat malam, perubahan dalam vagina, perubahan berat badan, dan depresi. Efek samping bervariasi dalam intensitas tergantung pada agonis GnRH. Mereka mungkin lebih intens dengan leuprolid dan bertahan setelah obat dihentikan.

Perhatian yang paling penting adalah osteoporosis mungkin dari hilangnya estrogen. Perempuan biasanya tidak harus mengambil obat ini selama lebih dari 6 bulan. Tambahkan kembali terapi, yang memberikan dosis estrogen dan progestin yang cukup tinggi untuk mempertahankan kepadatan tulang tetapi terlalu rendah untuk mengimbangi efek menguntungkan dari agonis GnRH, dapat digunakan.

Perawatan GnRH digunakan sendiri tidak mencegah kehamilan. Selain itu, jika seorang wanita menjadi hamil pada saat digunakan, ada beberapa risiko cacat lahir. Wanita yang mengambil agonis GnRH harus menggunakan non hormonal metode pengendalian kelahiran, seperti diafragma, penutup serviks, atau kondom sementara di perawatan. Danazol Danazol (Danocrine) adalah zat sintetik yang menyerupai hormon laki-laki. Ini menekan estrogen, dan karena menstruasi, dan kadang-kadang digunakan (kadang-kadang dalam kombinasi dengan kontrasepsi oral) untuk membantu mencegah perdarahan berat. Hal ini tidak cocok untuk penggunaan jangka panjang, dan karena efek samping yang masculinizing hanya digunakan dalam kasus yang jarang. Agonis GnRH telah banyak menggantikan penggunaan danazol.

Efek samping yang merugikan termasuk rambut wajah, mendalamkan suara, berat badan, jerawat, dan ukuran payudara berkurang. Danazol juga dapat meningkatkan risiko kadar kolesterol tidak sehat dan dapat menyebabkan cacat lahir.

Page 36: skenario 3 endokrin

Operasi Wanita dengan perdarahan menstruasi berat, dismenore, atau keduanya memiliki pilihan medis dan bedah tersedia bagi mereka. Kebanyakan prosedur menghilangkan atau secara signifikan mempengaruhi kemungkinan untuk melahirkan anak, namun. Histerektomi menghapus seluruh rahim sementara ablasi endometrial menghancurkan lapisan rahim.

Bagi beberapa wanita, alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) yang melepaskan hormon ini membuktikan menjadi alternatif medis yang baik untuk operasi. AKDR-sistem intrauterin, atau LNG-IUS (Mirena), semakin banyak digunakan sebagai pengganti operasi untuk mengobati perdarahan menstruasi berat. Studi telah menemukan LNG-IUS untuk bekerja sama seperti ablasi. Wanita harus yakin untuk meminta dokter mereka tentang semua pilihan medis sebelum menjalani prosedur pembedahan.

Endometrial Ablation Pada ablasi endometrium, seluruh lapisan rahim (endometrium) dihapus atau dihancurkan. Bagi kebanyakan wanita, prosedur ini menghentikan aliran menstruasi bulanan. Pada beberapa wanita, menstruasi tidak berhenti tetapi berkurang secara signifikan. Calon. Ablasi endometrial tidak sesuai untuk wanita yang:

Telah melalui menopause Baru saja hamil Apakah ingin memiliki anak di masa depan Memiliki kondisi tertentu ginekologi seperti kanker rahim, hiperplasia endometrium, infeksi

rahim, atau endometrium yang terlalu tipis

Pertimbangan. Ablasi endometrial secara signifikan mengurangi kemungkinan seorang wanita akan menjadi hamil. Namun, kehamilan masih dapat terjadi dan prosedur ini meningkatkan risiko komplikasi, termasuk keguguran. Wanita yang memiliki prosedur ini harus berkomitmen untuk tidak menjadi hamil dan untuk menggunakan kontrol kelahiran. Sterilisasi setelah ablasi adalah pilihan lain.

Perhatian utama dari ablasi endometrium adalah bahwa hal itu dapat menunda atau membuat lebih sulit untuk mendiagnosis kanker rahim di masa depan. (Perdarahan postmenopause atau perdarahan vagina yang tidak teratur bisa jadi merupakan tanda adanya kanker rahim.) Perempuan yang telah ablasi endometrium masih memiliki rahim dan leher rahim, dan harus terus memiliki Pap smear rutin dan pemeriksaan panggul.

Endometrial Ablation Jenis. Ablasi endometrial digunakan yang akan dilakukan di ruang operasi menggunakan Electrosurgery dengan resectoscope (sebuah hysteroscope dengan loop kawat dipanaskan atau bola rol.) Laser ablasi adalah prosedur lain yang lebih tua. Jenis ablasi endometrium sebagian besar telah digantikan oleh jenis baru dari prosedur yang tidak menggunakan suatu resectoscope. Prosedur baru dapat dilakukan baik di ruang operasi atau kantor dokter. Mereka termasuk:

Frekuensi radio. Sistem NovaSure menggunakan probe jaring elektroda yang memancarkan energi elektromagnetik untuk menghancurkan lapisan.

Page 37: skenario 3 endokrin

Dipanaskan cairan. Dalam sistem HydroThermAblator, larutan garam dimasukkan ke dalam rahim dengan hysteroscope dan dipanaskan sampai lapisan ini hancur. Dalam metode balon termal, balon yang dimasukkan ke dalam rahim dengan hysteroscope diisi dengan cairan dipanaskan dan diperluas sampai menyentuh dan menghancurkan endometrium.

Pembekuan. Cryoablation menggunakan nitrogen cair untuk membekukan lapisan rahim. Microwave. Ablasi endometrium microwave berlaku sangat rendah daya gelombang mikro untuk

rahim.

Komplikasi. Komplikasi ablasi endometrial dapat mencakup perforasi dari cedera, rahim dengan usus, perdarahan, atau infeksi. Jika cairan dipanaskan digunakan dalam prosedur, mungkin bocor dan menyebabkan luka bakar. Namun, secara umum, risiko komplikasi sangat rendah.

Hampir semua wanita telah mengurangi aliran menstruasi setelah ablasi endometrium, dan hampir setengah dari perempuan memiliki periode mereka berhenti. Beberapa wanita, bagaimanapun, dapat terus memiliki masalah pendarahan dan akhirnya memutuskan untuk memiliki histerektom

Penatalaksanaan secara nonfarmakologisTerapi non farmakologis yang dapat digunakan sebagai alternative pilihandalam pengobatan diminore primer adalah:1) Kompres hangatKompres hangat adalah pengompresan yang dilakukan dengan mempergunakan buli-bulipanas yang di bungkus kain yaitu secara konduksi dimana terjadi pemindahan panas daribuli-buli ke dalam tubuh sehingga akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah dan akanterjadi penurunan ketegangan otot sehingga nyeri haid yang dirasakan akan berkurang atauhilang (Perry & Potter,(2005).

Menurut Bare & Smeltzer (2001), kompres hangat mempunyai keuntungan meningkatkan aliran darah ke suatu area dan kemungkinan dapat turut menurunkan nyeri dengan mempercepat penyembuhan.Menurut Bobak (2005), kompres hangat berfungsi untuk mengatasi atau mengurangi nyeri,dimana panas dapat meredakan iskemia dengan menurunkan kontraksi uterus dan melancarkan pembuluh darah sehingga dapat meredakan nyeri dengan mengurangi ketegangan dan meningkatkan perasaan sejahtera, meningkatkan aliran menstruasi, dan meredakan vasokongesti pelvis.Menurut Price & Wilson (2005), kompres hangat sebagai metode yang sangat efektif untuk mengurangi nyeri atau kejang otot. Panas dapat disalurkan melalui konduksi (botol air panas).Panas dapat melebarkan pembuluh darah dan dapat meningkatkan aliran darah Kompres hangat adalah metode yang digunakan untuk meredakan nyeri dengan cara menggunakan buli-buli yang diisi dengan air panas yang ditempelkan pada sisi perut kiri dan kanan.

2) OlahragaOlah raga secara teratur dapat menimbulkan aliran darah sirkulasi darah pada otot rahim menjadi lancar sehingga dapat mengurangi rasa nyeri saat menstruasi. Pelepasan endorfin alami dapat meningkat dengan olahraga teratur yang akan menekan pelepasan prostaglandin,selain itu

Page 38: skenario 3 endokrin

mampu menguatkan kadar beta endorfin yaitu suatu zat kimia otak yang berfungsi meredakan rasa sakit (Sadoso, 1998)

3) Berhenti merokok dan mengkomsumsi alkoholKebiasaan-kebiasaan buruk ini, mempunyai efek negatif terhadap tubuh manusia, pada perokok berat dapat meningkatkan durasi terjadinya dysmenorrhea, hal ini berkaitan dengan peningkatan volume dan durasi perdarahan selama menstruasi. Senyawa yang terdapat didalam alkohol dapat mengakibatkan dilatasi pembuluh darah dan mengakibatkan retensi cairan yang memperparah breast discomfort. Dengan menghindari dan menghilangkan kebiasaan tersebut, diharapkan efek negatif dapat dihilangkan sehingga dysmenorrhea tidak terjadi (Medicastore,2004).

4) Pengaturan dietCara mengurangi dan mencegah rasa nyeri saat menstruasi, dianjurkan mengkomsumsi makanan yang banyak mengandum kalsium dan makanan segar, seperti sayuran, buah-buahan, ikan, daging, dan makanan yang mengandung vitamin B6 karena berguna untuk metabolisme estrogen.

Menurut Bare & Smeltzer (2001) penanganan nyeri secara nonfarmakologis terdiri dari:1) Masase kutaneus

Masase adalah stimulus kutaneus tubuh secara umum, sering dipusatkan pada punggung danbahu. Masase dapat membuat pasien lebih nyaman karena masase membuat relaksasi otot

2) Terapi panasTerapi panas mempunyai keuntungan meningkatkan aliran darah ke suatu area dan kemungkinan dapat turut menurungkan nyeri dengan mempercepat penyembuhan.

3) Transecutaneus Elektrikal Nerve Stimulaton ( TENS)TENS dapat menurunkan nyeri dengan menstimulasi reseptor tidak nyeri (non-nosiseptor)dalam area yang sama seperti pada serabut yang menstransmisikan nyeri. TENS menggunakan unit yang dijalankan oleh baterai dengan elektroda yang di pasang pada kulituntuk menghasilkan sensasi kesemutan, menggetar atau mendengung pada area nyeri.

4) DistraksiDistraksi adalah pengalihan perhatian dari hal yang menyebabkan nyeri, contoh: menyanyi,berdoa, menceritakan gambar atau foto dengan kertas, mendengar musik dan bermain satupermainan.

5) RelaksasiRelaksasi merupakan teknik pengendoran atau pelepasan ketegangan,contoh: bernafas dalam-dalam dan pelan.

6) ImajinasiImajinasi merupakan khayalan atau membayangkan hal yang lebih baik khususnya dari rasanyeri yang dirasakan.

LO 3.9. Komplikasi

LO 3.10. Pencegahan

Untuk mencegah agar kita tidak mendapatkan siklus haid yang tidak teratur, maka ada beberapa tips yang bisa kita lakukan, antara lain:

Page 39: skenario 3 endokrin

- Kurangi stress berlebihan dengan istirahat yang cukup di malam hari dan menjaga asupan gizi yang seimbang dengan makan makanan kaya serat seperti buah dan sayur agar badan tetap sehat dan kuat.

- Merawat vagina wanita –  kekeringan vagina harian biasanya mulai terjadi selama menopause karena fluktuasi hormon, namun dapat terjadi pada wanita dari segala usia.Kekeringan pada vagina wanita disebabkan oleh tingkat estrogen yang menurun.Berbagai obat dan douching pun dapat menyebabkan kurangnya kelembaban di vagina.Terapi EstrogenMenurut MayoClinic.com, estrogen topikal lebih efektif dibandingkan estrogen oral dalam mengobati kekeringan vagina. Ada tiga bentuk estrogen vagina: krim, cincin dan tablet. Pada umumnya Estrace dan Premarin adalah krim estrogen yang digunakan pada vagina, dan dimasukkan ke dalam vagina dengan aplikator. Jadwal dan dosis dapat bervariasi untuk setiap wanita. Cincin estrogen vagina, Estring, adalah cincin fleksibel yang dimasukkan ke bagian atas vagina dan diganti kira-kira setiap tiga bulan.Obat-obat tersebut bekerja dengan terus melepaskan estrogen ke dalam vagina, dan membantu meringankan kekeringan vagina. Vagifem adalah tablet estrogen vagina yang dimasukkan ke dalam vagina. Serupa dengan krim, namun dosisnya dapat bervariasi.Pelumas dan PelembabKekeringan vagina harian dapat membuat hubungan seksual tidak nyaman atau menyakitkan, tetapi ada produk yang dapat membantu memperbaiki masalah dan membantu membuat hubungan seks lebih menyenangkan.Pelumas seperti Astroglide atau KY memberikan pelumasan vagina selama beberapa jam, dan Anda dapat menerapkannya ke bagian dalam vagina. MayoClinic.com juga menyebutkan pelembab vagina dapat mengurangi kekeringan pada vagina wanita selama beberapa hari dengan satu kali pemakaian.Perubahan diet dan StresAda beberapa cara alami untuk membantu memulihkan pelumasan vagina, dan menurut pusat pengobatan University of Maryland, menambah makanan tertentu dalam diet Anda mungkin bisa menjadi jawabannya.Produk berbasis kedelai memiliki tingkat isoflavon yang lemah dan bisa menggantikan fungsi estrogen alami. Jumlah ideal produk kedelai dalam diet tidak terlalu tampak, tetapi dengan menambahkan makanan berunsur kedelai seperti edamame, susu kedelai dan tahu dapat membantu menghilangkan kekeringan vagina.Tingginya kadar stres emosional dapat juga berkontribusi terhadap kekeringan vagina. Stres kronis dapat menurunkan kadar hormon androgen, yang dapat mengakibatkan kurangnya pelumasan alami pada vagina wanita. Meluangkan waktu untuk diri sendiri, dan menyesuaikan jadwal Anda dalam merawat vagina merupakan cara yang baik untuk mengurangi stress dan tingkat ketidakstabilan hormon.

LO 3.11. Prognosis

Pada dasarnya keseimbangan hormonal akan dicapai dengan pengobatan yang tepat. Meskipun terapi medikal digunakan pertama kali, lebih dari setengah wanita dengan menoragia akan melakukan histerektomi dalam waktu 5 tahun di ginekologist. Beberapa pasien yang menggunakan kontrasepsi transvaginal sebagai manajemen perdarahan uterus disfungsional dapat mengalami 89-95%  perbaikan. Jika kehamilan diinginkan, infertilitas dapat diatasi dengan

Page 40: skenario 3 endokrin

obat fertilitas. Sebaliknya, bila kehamilan tidak diinginkan dan penatalaksanaan konserfatif tidak efektif, ablasi endometrial dapat mengurangi perdarahan uterus yang berlebihan sampai 88%. Ablasi endometrial efektif untuk jangka pendek, dan 48 bulan setelah ablasi ,29% individu memerlukan prosedur lain.

LI 4. Memahami dan menjelaskan tentang perbedaan haid dengan istihadhah

Istihadhah adalah darah yang berasal dari urat yang pecah/putus, yang keluarnya bukan pada masa adat haid dan nifas -dan ini kebanyakannya-, tapi terkadang juga keluar pada masa adat haid dan saat nifas. Karena dia adalah darah berupa penyakit, maka dia tidak akan berhenti mengalir sampai wanita itu sembuh darinya.

Karena itulah, darah istihadhah ini kadang tidak pernah berhenti keluar sama sekali dan kadang berhentinya hanya sehari atau dua hari dalam sebulan. Istihadhah adalah darah yang berasal dari urat yang pecah/putus, yang keluarnya bukan pada masa adat haid dan nifas -dan ini kebanyakannya-, tapi terkadang juga keluar pada masa adat haid dan saat nifas.

Karena dia adalah darah berupa penyakit, maka dia tidak akan berhenti mengalir sampai wanita itu sembuh darinya.Karena itulah, darah istihadhah ini kadang tidak pernah berhenti keluar sama sekali dan kadang berhentinya hanya sehari atau dua hari dalam sebulan.

Ciri-Ciri Darah IstihadhahBerbeda dengan darah haid, darah istihadhah mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: Warnanya merah, tipis, baunya seperti darah biasa, berasal dari urat yang pecah/putus dan ketika keluar langsung mengental.Hukum Wanita Yang Terkena Istihadhah.Hukumnya sama seperti wanita yang suci (tidak haid dan nifas) pada semua hal-hal yang diwajibkan dan yang disunnahkan berupa ibadah. Darah istihadhah bukanlah najis, karena akan diterangkan bahwa wanita yang terkena istihadhah tetap wajib mengerjakan shalat walaupun saat darahnya tengah mengalir keluar.Waktu Istihadhah

Istihahdah dapat terjadi saat setelah kebiasaan kita menstruasi, maupun diluar itu atau bebarengan bersama darah haid, namun dari segi hukum, apabila darah ishtidhah keluar setelah haid (kebiasaan haid pada 7hari akhir bulan, lalu seteleha itu masih ada darah keluar—istihadhah—maka setelah haid wajib mandi besar dan melakukan kewajiban meskipun ia mengeluarkan darah(istihadhah), jika bersamaan dgn haid, makan wanita tersebut dilarang untuk melaksanakan ibadah yg dilarang saat haid.

“Darah kebiasaan,” maka bukan tergolong haid, darah yang keluar karena adanya penyakit dan semacamnya.Kalimat ‘dalam rahim, menunjukkan darah istihadhah bukanlah haid karena dia berasal dari urat yang pecah yang bernama al-adzil.

Ciri-Ciri Darah Haid.Dia adalah darah tebal yang keluar dari rahim, berwarna hitam lagi busuk baunya, dan setelah keluar tetap dalam keadaan cair.

Najisnya Darah Haid.Darah haid adalah najis berdasarkan firman Allah Ta’ala,

Page 41: skenario 3 endokrin

�ى ت �وه�ن� ح� ب �ق ر� م�ح�يض� و�ال� ت اء� ف�ي ال �س� �وا الن �ز�ل �ذ#ى ف�اع ت م�ح�يض� ق�ل ه�و� أ �ك� ع�ن� ال �ون �ل أ �س و�ي�ط�ه�ر�ين� م�ت �ح�ب. ال �ين� و�ي �و�اب �ح�ب. الت �ه� ي �ن� الل �ه� إ �م� الل ك م�ر�

� ث� أ �وه�ن� م�ن ح�ي ت ن� ف�أ �ط�ه�ر �ذ�ا ت ن� ف�إ �ط ه�ر  ي “Mereka bertanya kepadamu tentang haid. Katakanlah: “Haid itu adalah suatu kotoran

(najis).” (QS. Al-Baqarah: 222).

Tanda Datang dan Selesainya Haid.Datangnya haid ditandai dengan keluarnya darah hitam lagi busuk, pada waktu-waktu yang biasanya dia haid di situ.Adapun selesainya haid, maka bisa diketahui dengan dua cara:1.    Keluarnya al-qashshah al-baidha`, yaitu cairan putih yang keluar dari kemaluannya di akhir masa adat haid.Aisyah -radhiallahu anha- berkata kepada para wanita, “Janganlah kalian tergesa-gesa (mandi suci) sampai kalian melihat al-qashshah al-baidha`,” yang dia maksudkan adalah tanda suci dari haid. (HR. Malik hal. 59 dan Abdurrazzaq: 1/302)2.    Dengan al-jufuf, yaitu seorang wanita meletakkan kain katun atau yang semacamnya ke dalam kemaluannya, kalau kainnya kering maka berarti dia telah suci.

LI 5. Memahami dan menjelaskan tentang ibadah yang dapat dilakukan dalam keadaan suci dan tidak suci

Haid

Menurut bahasa berarti sesuatu yang mengalir. Sedangkan menurut istilah syara’ ialah darah yang terjadi pada wanita secara alami, bukan karena suatu sebab, dan pada waktu tertentu.

Para ulama berbeda pendapat dalam menentukan masa atau lamanya haid.

Hukum haid itu banyak, namun kami hanya akan membahas yang diperlukan , antara lain :

1. Sholat : wanita haid haram mengerjakan sholat, baik fardu maupun sunah dan tidak sah sholatnya.

2. Puasa : wanita haid diharamkan berpuasa, baik wajib maupun sunah, tidak sah puasa yang dilakukannya.

3. Thawaf : wanita haid diharamkan melakukan thawaf, baik wajib maupun sunah, dan tidak sah thawafnya.

4. Thawaf wada : jika seorang wanita telah mengerjakan seluruh manasik haji dan umroh, lalu datang haid sebelum kembali kenegerinya dan haid ini telah berlangsung sampai waktu pulang, maka ia boleh berangkat tanpa thawaf wada’.

5. Berdiam di mesjid : wanita haid diharamkan berdiam dalam masjid , juga dalam tempat sholat Ied.

6. Jima’ : diharamkan bagi sang suami melakukan jima dengan isterinya yang sedang haid. 7. Thalak : diharamkan seorang suami mentalak isterinya yang sedang haid.8. Iddah talak dihitung dengan haid.9. Kewajiban mandi : wanita haid jika telah suci diwajibkan mandi dengan membersihkan

seluruh badannya.

Istihadhah

Page 42: skenario 3 endokrin

a. Makna Istihadhah Istihadhah ialah keluarnya darah terus menerus pada seorang wanita tanpa henti sama sekali

atau berhenti sebentar sehari atau dua hari dalam sebulan. 

b. Kondisi wanita mustahadhah

1. Sebelum mengalami istihadhah, dia mempunyai haid yang jelas waktunya. Dalam kodisi ini hendaklah dia berpedoman kepada jadwal haidnya yang telah diketahui sebelumnya. Maka pada masa itu dihitung sebagai haid dan berlaku baginya hukum-hukum haid. Adapun selain masa tersebut merupakan istihadhah yang berlaku baginya hukum-hukum istihadhah.

Misalnya, seorang wanita biasanya haid selama enam hari pada setiap awal bulan, tiba-tiba mengalami istihadhah dan darahnya keluar terus menerus. Maka masa haidnya dihitung enam hari pada setiap awal bulan, sedang selainnya merupakan istihadhah. Berdasarkan hadits Aisyah bahwa Fatimah binti Abi Hubaisy bertanya kepada Nabi saw, 

ق�د ر� : �ة� الص�ال د�ع�ي �ك�ن و�ل Aق ع�ر ذ�ل�ك� �ن� إ � ال ق�ال� ؟ �ة� الص�ال د�ع�� �ف�أ أ ط ه�ر�

� أ � ف�ال �ح�اض� ت س� أ �ي �ن إ الله� و ل� س� ر� �ا ي

و�ص�ل�ي ل�ي �س� اغ ت �م� ث ه�ا ف�ي ن� ض�ي ي �ح� ت ت� �ن ك �ي �ت ال �ام� �ي  . األ

“Ya Rasulullah, sungguh aku mengalami istihadhah maka tidak pernah suci, apakah aku meninggalkan shalat?” Nabi saw menjawab, “Tidak, itu adalah darah penyakit. Namun tinggalkanlah shalat sebanyak hari yang biasanya kamu haid sebelum itu, kemudian mandilah dan lakukan shalat.” (HR. Al-Bukhari).

2. Tidak mempunyai haid yang jelas waktunya sebelum mengalami istihadhah, karena istihadhah tersebut terus menerus terjadi padanya mulai dari saat pertama kali dia mendapatkan darah. Dalam kondisi ini hendaknya dia melakukan tamyiz (pembedaan), seperti jika darahnya berwarna hitam, atau kental, atau berbau maka yang terjadi adalah haid dan berlaku baginya hukum-hukum haid. Dan jika tidak demikian, yang terjadi adalah istihadhah dan berlaku baginya hukum-hukum istihadhah.

Misalnya, seorang wanita pada saat pertama kali mendapat darah dan darah itu keluar terus menerus, akan tetapi ia dapati selama sepuluh hari dalam sebulan darahnya berwarna hitam kemudian setelah itu berwarna merah, atau ia dapati selama sepuluh hari dalam sebulan darahnya kental kemudian setelah itu encer, atau ia dapati selama sepuluh hari dalam sebulan berbau darah haid tetapi setelah itu tidak berbau. Maka haidnya yaitu darah yang berwarna hitam (pada kasus pertama), darah kental (pada kasus kedua) dan darah yang berbau (pada kasus ketiga). Sedangkan selain hal tersebut, dianggap sebagai darah istihadhah. Berdasarkan sabda Nabi saw kepada Fatimah binti Abu Hubaisy: 

�و�ض�ئ�ي ف�ت اآلخ�ر� �ان� ك �ذ�ا ف�إ �ة� الص�ال ع�ن� م س�ك�ي� ف�أ �ك� ذ�ل �ان� ك �ذ�ا ف�إ ف� �ع ر� ي و�د� س

� أ �ه� �ن ف�إ ض�ة� ي الح� د�م� �ان� ك �ذ�ا إ Aق ع�ر ه�و� �م�ا �ن ف�إ  . و�ص�ل�ي

Page 43: skenario 3 endokrin

“Darah haid yaitu apabila berwarna hitam yang dapat diketahui. Jika demikian maka tinggalkan shalat. Tetapi jika selainnya maka berwudhulah dan lakukan shalat karena itu darah penyakit.” (HR. Abu Dawud, an-Nasa`Abu dan dinyatakan shahih oleh Ibnu Hibban dan al-Hakim). 

3. Tidak mempunyai haid yang jelas waktunya dan tidak bisa dibedakan secara tepat darahnya. Seperti jika istihadhah yang dialaminya terjadi terus menerus mulai dari saat pertama kali melihat darah sementara darahnya memiliki satu sifat saja atau berubah-ubah dan tidak mungkin dianggap sebagai darah haid. Dalam kondisi ini, hendaklah ia mengambil kebiasaan kaum wanita pada umumnya. Maka masa haidnya adalah enam atau tujuh hari pada setiap bulan dihitung mulai dari saat pertama kali mendapati darah. Sedang selebihnya merupakan istihadhah. 

Misalnya seorang wanita saat pertama kali melihat darah pada tanggal lima dan darah itu keluar terus menerus tanpa dapat dibedakan secara tepat mana yang darah haid baik melalui warna ataupun dengan cara lain. Maka haidnya pada setiap bulan dihitung selama enam hari atau tujuh hari dimulai dari tanggal lima tersebut.

Hal ini berdasarkan hadits Hamnah binti Jahsy bahwa ia berkata kepada Nabi saw, “Ya Rasulullah, sungguh aku sedang mengalami istihadhah yang deras sekali. Lalu bagaimana pendapatmu tentangnya karena ia telah menghalangiku shalat dan berpuasa?” Beliau bersabda, “Aku beritahukan kepadamu (untuk menggunakan) kapas dengan meletakkannya pada farji, karena hal itu dapat menyerap darah.” Hamnah berkata, “Darahnya lebih banyak dari itu.” Nabi saw pun bersabda, “Ini hanyalah salah satu usikan setan. Maka hitunglah haidmu enam atau tujuh hari menurut ilmu Allah Taala, lalu mandilah sampai kamu merasa telah bersih dan suci, kemudian shalatlah selama 24 atau 23 hari, dan puasalah.” (HR. Ahmad, Abu Dawud dan at-Tirmidzi. Menurut Ahmad dan at-Tirmidzi hadits ini shahih, sedang menurut al-Bukhari hasan). 

c. Hukum-hukum istihadhah

Dari penjelasan terdahulu, dapat kita mengerti kapan darah itu sebagai darah haid dan kapan sebagai darah istihadhah. Jika yang terjadi adalah darah haid maka berlaku baginya hukum-hukum haid, sedangkan jika yang terjadi darah istihadhah maka yang berlaku pun hokum hokum istihadhah. Hukum-hukum haid yang penting telah dijelaskan di muka. Adapun hukum-hukum istihadhah seperti halnya hukum-hukum keadaan suci. Tidak ada perbedaan antara wanita mustahdhah dan wanita suci, kecuali dalam hal-hal berikut:

1. Wanita mustahdhah wajib berwudhu setiap kali hendak shalat. Berdasarkan sabda Nabi saw kepada Fatimah binti Abu Hubaisy. 

Wة� ص�ال ��ل �ك ل �ي �و�ض�ئ ت �م�  . ث

Page 44: skenario 3 endokrin

“Kemudian berwudhulah kamu setiap kali hendak shalat.” (Hr. Al-Bukhari)

Hal itu memberikan pemahaman bahwa wanita mustahadhah tidak berwudhu untuk shalat yang telah tertentu waktunya kecuali jika telah masuk waktunya. Sedangkan shalat yang tidak tertentu waktunya, maka ia berwudhu pada saat hendak melakukannya.

2. Ketika hendak berwudhu, membersihkan sisa-sisa darah dan melekatkan kain dengan kapas (atau pembalut) pada farjinya untuk mencegah keluarnya darah. Berdasarkan sabda Nabi saw kepada Hamnah. “Aku beritahukan kepadamu (untuk menggunakan) kapas, karena hal itu dapat menyerap darah.” Hamnah berkata, “Darahnya lebih banyak dari itu.” Nabi bersabda, “Gunakan kain.” Kata Hamnah, “Darahnya masih banyak pula.” Nabi pun bersabda, “Maka pakailah penahan.” 

Kalaupun masih ada darah yang keluar setelah tindakan tersebut, maka tidak apa-apa hukumnya. Karena sabda Nabi saw kepada Fatimah binti Abu Hubaisy: 

ر� الح�ص�ي ع�ل�ى الد�م� ق�ط�ر� �ن و�إ ص�ل�ي �م� ث Wة� ص�ال ��ل �ك ل �ي �و�ض�ئ و�ت ل�ي �س� اغ ت �م� ث .ض�ك� ي �ح� ت �ام� �ي أ �ة� الص�ال �ي �ب �ن ت �ج  . ا

“Tinggalkan shalat selama hari-hari haidmu, kemudian mandilah dan berwudhulah untuk setiap kali shalat, lalu shalatlah meskipun darah menetes di atas alas.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah). 

3. Jima’ (senggama). Para ulama berbeda pendapat tentang kebolehannya pada kondisi bila ditinggalkan tidak dikhawatirkan menyebabkan zina. Yang benar adalah boleh secara mutlak. Karena ada banyak wanita, mencapai sepuluh atau lebih, mengalami istihadhah pada zaman nabi, sementara Allah dan rasulNya tidak melarang jima’ dengan mereka. FirmanNya, 

“Hendaknya kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid…” (Al-Baqarah: 222). 

Ayat ini menunjukkan bahwa di luar keadaan haid, suami tidak wajib menjauhkan diri dari sitri. Kalaupun shalat saja boleh dilakukan wanita mustahadhah maka jima’ pun tentu lebih boleh. Dan tidak benar jima’ wanita mustahadhah dikiaskan dengan jima’ wanita haid, karena keduanya tidak sama, bahkan menurut pendapat para ulama yang menyatakan haram. Sebab, mengkiaskan sesuatu dengan hal yang berbeda adalah tidak sah.

Sumber: Darah kebiasaan wanita, Syaikh Muhammad bin Shaleh al-Utsaimin.