Skenario 3

24
Sistem Pernapasan pada Manusia Rina Purnawati 102010073 Rayka Christin 102013057 I Nyoman Putra Hartawan 102013095 Citra Shahnia 102013146 Janjte Putra 102013238 Andani Delabene 102013270 Albertus Varian 102013372 Elike Oktorindah 102013412 Nuramalina Reman 102013501 Aqim Mohd Haris 102013531 Aidil Rifki Akbar 102013551

description

ppt sk 3 blok 7

Transcript of Skenario 3

Page 1: Skenario 3

Sistem Pernapasan pada Manusia

Rina Purnawati 102010073

Rayka Christin 102013057

I Nyoman Putra Hartawan 102013095

Citra Shahnia 102013146

Janjte Putra 102013238

Andani Delabene 102013270

Albertus Varian 102013372

Elike Oktorindah 102013412

Nuramalina Reman 102013501

Aqim Mohd Haris 102013531

Aidil Rifki Akbar 102013551

Page 2: Skenario 3

skenario Seorang laki-laki, usia 20 tahun tengah menonton televisi ketika tiba-tiba

merasa nyeri pada bahu, sulit bernapas, dan lemas.

Page 3: Skenario 3

Istilah yang tidak diketahui

Pneumothorax

udara yang terdapat dalam dada.

Page 4: Skenario 3

Rumusan masalah Seorang laki-laki umur 20 tahun tiba-tiba merasa nyeri pada bahu, sulit

bernapas, dan lemas.

Page 5: Skenario 3

Mind map

RM

Organ terkait

Macro

Otot-otot

micro

Mekanisme pernapasan

Sistem pernapasan Pertukaran gas

kapasitas dan volume

pernapasan

Keseimbangan asam basa

Pengendalian pernapasan

Page 6: Skenario 3

Respirasi adalah pertukaran gas, yaitu oksigen (O2) yang dibutuhkan tubuh untuk metabolisme sel dan karbondioksida (CO2) yang merupakan hasil dari metabolisme tersebut yang kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui paru.

Secara sistematis sistem pernapasan dibagi menjadi dua, yaitu saluran pernafasan atas dan pernapasan bawah

Page 7: Skenario 3

Saluran Pernapasan Bagian Atas dan Bawah

Page 8: Skenario 3

Nose : rongga hidung = cavum nasalis.

Kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera.

Rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring kotoran masuk bersama udara.

Konka yang memepunyai banyak kapiler darah yang berfungsi menghanngatkan udara yang masuk.

Pharynx : Nasopharynx

Oropharynx

laryngopharynx

Larynx : (voice box)

Menghubungkan pharynx dan trakea

Page 9: Skenario 3

Epiglotis : merupakan kartilago elastis yang melekat pada tepian snterior kartilago tiroid. Saat menelan

epiglotis secara otomatis menutupi mulut laring untuk mencegah masuknya makanan atau cairan.

Trachea : Merupakan pipa yang tersusun atas otot polos dan tulang rawan yang berbentuk C

dan terbagi menjadi bronchii.

Dinding trakea terbagi atas tiga lapisan :

a. Lapisan luar teridri atas jaringan ikat,

b. Lapisan tengah teridi atas otot polos dan cincin tulang rawan

c. Lapisan terdalam terdiri atas jaringan ephithelium bersilia. Epitel ini berfungsi menahan dan mengeluarkan kotoran-kotoran yang ikut dengan udara agar tidak masuk ke dalam paru-paru

Bronchi : • merupakan cabang trakea

• Masuk ke paru

• Jar ikat, Otot polos

• Memiliki tulan rawan

• Lapisan jaringan epitel

Page 10: Skenario 3

Bronchioles : cabang dari bronchus.

cincin tulang rawan dengan epitel bersilia.

Berakhir dengan gelembung halus yang di sebut alveolus.

Page 11: Skenario 3

Alveolus : Gelembung paru-paru berisi udara

Berhubungan langsung dengan kapiler darah

Berselaput tipis memungkinkan pertukaran udara

Lungs : Sepasang, merupakan himpunan dari bronkiolus, saccus alveolaris dan alveolus.

Dibungkus oleh selaput paru-paru yang disebut pleura.

Terletak di dalam rongga dada, dibatasi oleh tulang rusuk dan otot dada, di bagian bawah dibatasi oleh otot diafragma yang kuat.

Diafragma adalah sekat anatara rongga dada dan rongga perut.

Page 12: Skenario 3

Sinus paranasalis

Page 13: Skenario 3

pleura Pleura terdiri dari dua lapisan, yaitu:

Lapisan visceralis: lapiran yang melekat pada paru, dan

Lapisan parietalis: lapisan yang membatasi aspek terdalam dinding dada, diaphragm, serta sisi pericardium dan mediastinum.

Page 14: Skenario 3

3 tekanan yang berperan penting Tekanan atmosfer Tekanan intra-alveolus Tekanan intra-pleura

Page 15: Skenario 3

Mekanisme Pernapasan

Inspirasi (Proses aktif)

pemasukan gas O2 ke paru-paru.

Gas bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah

Selama inspirasi, diafragma menekn kebawah sehingga paru-paru mengembang

Ketika paru-paru mengembang, volume paru-paru meningkat, sehingga menurunkan tekanan di dalam paru-paru. Tekanan di dalam paru-paru lebih rendah, menyebabkan udara masuk ke dalam paru-paru

Ekspirasi (Proses pasif)

• pengeluaran gas CO2 dan uap air ke luar tubuh

• Diafragma relaksasi

• Volume di dalam paru-paru dan rongga dada mengecil, sehingga tekanan di dalam paru-paru meningkat Sehingga udara dalam rongga dada yang kaya karbon dioksida keluar

Page 16: Skenario 3
Page 17: Skenario 3

Pertukaran gas (difusi gas)

Respirasi internal Difusi O2

PO2 40 mmHg di dalam darah, sedangkan PO2 pada alveolus 100 mmHg.

Difusi CO2

PCO2 46 mmHg di dalam dalah, sedangkan PCO2 alveolus hanya 40 mmHg

Respirasi eksternal Difusi O2

PO2 40 mmHg di dalam jaringan, sedangkan PO2 di dalam darah 95 mmHg.

Difusi CO2

PCO2 45 mmHg di dalam jaringan, sedangkan PO2 di dalam darah 40 mmHg

Page 18: Skenario 3
Page 19: Skenario 3

Transpor O2 Secara fisik larut dalam plasma

Kelarutannya kecil = 1,5%, karena perbedaan kepolaran antara gas dan pelarutnya kecil.

Secara kimia berikatan dengan hemoglobin sebagai oksi-hb (HbO2) Sisa darah yang tidak larut = 98,5%, yang kemudian diangkut dalam ikatan dengan Hb.

Page 20: Skenario 3

Transpor CO2 Secara fisik larut dalam plasma (10%)

Sama seperti O2, CO2 larut dalam plasma, namun kelaruten CO2 lebih besar dari O2.

Berikatan dengan gugus amino pada Hb dalams el darah merah (30%)

Hb + CO2 ↔ HbCO2

Ditranspor sebagai bikarbonat plasma (60%)

CO2 + H2O ↔ H2CO3 ↔ H+ + HCO3‾

Page 21: Skenario 3

Kapasitas dan volume paru

Page 22: Skenario 3

Pengendalian pernapasan

Pengendalian oleh sarafMedulla oblongata (otak) otot pernapasan melalui radix servikalis frenikus dihantarkan ke diafgrama.

Pada sumsum belakang, dari thoraks saraf interkostalis merangsang otot interkostalis.

Pengendalian secara kimiawiCO2 merangsang pusat pernapasan

Page 23: Skenario 3

Keseimbangan asam basa

Asidosis Asidosis respiratorik

disebabkan oleh peningkatan relative asam karbonat dibandingkan dengan bikarbonat. contoh: pneumonia, bronchitis, asma, depresi (keracunan morfin)

Asidosis metabolic

Disebabkan oleh penurunan fraksi bikarbonat, baik tanpa perubahan maupun perubahan yang relative kecil pada fraksi asam karbonat. contoh: DM, ketoasidosis, gagal ginjal, diare berat.

Alkalosis Alkalosis respiratorik

Terjadi bila terdapat penurunan fraksi asam karbonat tanpa perubahan bikarbonat. contoh: histeris, pendaki gunung.

Alkalosis metabolic

Terjadi bila terdapat peningkatan fraksi bikarbonat, baik tanpa perubahan maupun perubahan yang relative kecil pada fraksi asam karbonat. contoh: muntah berat, syndrome cushing.

Page 24: Skenario 3

kesimpulan

Sistem pernapasan pada manusia terdiri dari hidung, faring, laring, bronkus primer, bronkus kecil, bronkus terminalis, bronkus respiratorius, duktus alveolaris, sakus alveolaris, dan alveolus. Berdasarkan kasus, pneomothorax dapat terjadi jika dinding dada tertusuk karena luka tusuk atau iga patah. Dapat juga terjadi penyakit lain yang menyebabkan lubang pada paru sehingga udara masuk melalui lubang tersebut. Sehingga dapat menyebabkan paru-paru menjadi collaps karena perubahan tekanan udara pada pleura.