Skenario 3 Modul 3

download Skenario 3 Modul 3

of 20

Transcript of Skenario 3 Modul 3

  • 8/18/2019 Skenario 3 Modul 3

    1/20

    SKENARIO Seorang anak perempuan 10 tahun datang dengan keluhan nyeri dan bengkak pada

    lutut kiri, demam, jantung terasa berdebar-debar. Hal ini dialami sejak tiga hari yang lalu.

    Pada pemeriksaan fisis ditemukan : sianosis (-, nadi 1!0 kali"menit, reguler tekanan darah

    1#0"$0 mmHg, suhu %&' , )*S normal. Pemeriksaan toraks ditemukan peningkatan

    akti+itas +entrikel kiri, thrill teraba di apeks, a. emoralis teraba bounding , batas-batas

     jantung membesar, bunyi S1 dan S# murni, intensitas normal, terdengar bunyi sistol diastol

    derajat #-%"$ pm di apeks. idak terdapat jari tabuh. anda-tanda radang di lutut kiri.

    KLARIFIKASI KATA SULIT

      Setelah membaa dan memahami skenario di atas dengan seksama, kelompok kami

    menemukan beberapa kata-kata sulit yaitu :

      )*S

      hrill

    /. emoralis teraba bounding

      unyi sistol diastol derajat #-%"$ pm di apeks

      ari tabuh

    2larifikasi :

      )*S adalah )esakan *ena Sentral

      hrill adalah sensasi getaran superfisial yang teraba pada kulit di atas daerah turbulensi. 314

      /. emoralis teraba bounding artinya bah5a derajat denyut arteri menapai derajat !

    (bounding  6 melonat. 3#4

    Sistem gradasi mengenai amplitudo denyut yang paling banyak diterima : 3%4

    0 Tidak ada

    1 Melemah

    2 Normal

    3 Meningkat

    Melon!at "bounding #

    [1] Swartz, Buku Ajar Diagnostik Fisik , (Jakarta, 1995), hal. 202.

    [36] Mansjoer, O.!"t, hal. #52.

    [3$] Sta% &en'ajar * + , O.!"t, hal. $##.

  • 8/18/2019 Skenario 3 Modul 3

    2/20

      unyi sistol diastol derajat #-%"$ pm di apeks : bising jantung derajat #-% dari skala 1 sampai

    $. 3!4 Puntum maksimum (pm artinya terdengar paling keras di apeks kordis.

    )erajat # : bising yang lemah tapi mudah didengar, penjalaran terbatas.

    erajat % : bising yang ukup keras, tidak disertai penjalaran bising, penjalaran sedang sampai luas.

    3

    74  ari tabuh atau lubbing yaitu hilangnya sudut antara kuku dan falang terminal. lubbing

     berkaitan dengan sejumlah gangguan klinis seperti : 3$4

    8 umor intratoraks

    8 alan pintas ampuran dari +ena ke arteri

    8 Penyakit kronis paru

    8 ibrosis hati kronis

    lubbing ditemukan pada sianosis sentral dan menunjukkan kelainan kardiopulmoner yang

     berat. 394

    KATA KUN$I

    erikut ini adalah beberapa kata atau kalimat kuni yang diidentifikasi dari skenario:

      Perempuan 10 tahun

       yeri dan bengkak lutut kiri

      )emam

      Palpitasi

      /kut (% hari lalu

      Sianosis (-

      akikardia

    ekanan darah 1#0"$0 mmH

      )*S normal

      hrill teraba di apeks

      /. emoralis teraba bounding ,

    [#] Sta% &en'ajar * + , Buku Kuliah 2 Ilmu Kesehatan Anak , (Jakarta, 2005),

    hal. 6$3.

    [5] -".

    [6] Swartz, O.!"t, hal. 166.

    [$] -", hal. 163.

  • 8/18/2019 Skenario 3 Modul 3

    3/20

      2ardiomegali

      S1 dan S# murni

      unyi sistol diastol derajat #-%"$ pm di apeks

      idak terdapat jari tabuh

    %ERTAN&AAN'%ERTAN&AAN %ENTIN(

    1.  agaimana anatomi, histologi, dan fisiologi organ yang terlibat;

    #.  agaimana patomekanisme nyeri, bengkak, dan demam;

    %.  agaimana patomekanisme palpitasi;

    !. 

  • 8/18/2019 Skenario 3 Modul 3

    4/20

     jantung terletak stabil tempatnya. Perikardium +iseralis melekat seara langsung pada

     permukaan jantung. Perikardium juga melindungi terhadap penyebaran infeksi atau

    neoplasma dari organ-organ sekitarnya ke jantung.

    antung terdiri dari % lapisan. >apisan terluar (epikardium, lapisan tengah yang

    merupakan lapisan otot yang disebut miokardium, sedangkan lapisan terdalam adalah lapisan

    endotel yang disebut endokardium.

    )ant-ng A./e!t-. Anterior 

    ?uangan jantung bagian atas (atrium dan pembuluh darah besar (arteri pulmonalis dan aorta

    membentuk dasar jantung (basis ordis. /trium seara anatomi terpisah dari ruangan jantung

    sebelah ba5ah (+entrikel oleh suatu anulus fibrosus (tempat terletaknya keempat katup

     jantung dan tempat melekatnya katup maupun otot. Seara fungsional, jantung dibagi

    menjadi pompa sisi kanan dan sisi kiri, yang memompa darah +ena ke sirkulasi paru, dan

    darah bersih ke peredaran sistemik. Pembagian fungsi ini mempermudah konseptualisasi

    urutan aliran darah seara anatomi : +ena ka+a, atrium kanan, +entrikel kanan, arteria plmonalis, +ena pulmonalis, atrium kiri, +entrikel kiri, aorta, arteria, arteriola, kapiler, +enula,

    +ena, +ena ka+a.

    [3/] -", hal. $#6$#9.

    [39] -".

    [#0] -".

    http://3.bp.blogspot.com/-3UEEbDsYzc0/TnR-86y7jMI/AAAAAAAAAHY/xXDp4L0qTPI/s1600/Slide1.JPG

  • 8/18/2019 Skenario 3 Modul 3

    5/20

     

    Kat-/ Mitral 10

    antung memutar ke kiri dengan apeks terangkat ke depan. ?otasi ini menempatkan

     bagian kanan jantung ke anterior, di ba5ah sternum, dan bagian kiri jantung relatif ke

     posterior. /peks jantung dapat dipalpasi di garis midkla+ikula pada ruang interkostal keempat

    atau kelima.

    Fi.iologi )ant-ng

      Setiap siklus jantung terdiri dari urutan peristi5a listrik dan mekanik yang saling terkait.

    @elombang rangsangan listrik yang tersebar dari nodus S/ melalui sistem konduksi menuju

    miokardium untuk merangsang kontraksi otot. ?angsangan listrik ini disebut depolarisasi,

    dan diikuti pemulihan kembali disebut repolarisasi. ?espon mekaniknya adalah sistolik dan

    diastolik . Sistolik merupakan sepertiga dari siklus jantung. /kti+itas listrik sel yang diatat

    melalui elektrode intrasel memperlihatkan bentuk khas yang disebut potensial aksi. 3114

      2ontraksi miokardium yang berirama dan sinkron menyebabkan darah dipompa masuk 

    ke dalam sirkulasi paru dan sistemik. *olume darah yang dipompa oleh tiap +entrikel per 

    menit disebut curah jantung . urah jantung rata-rata adalah 7 >"menit. etapi, urah jantung ber+ariasi untuk memenuhi kebutuhan oksigen dan nutrisi bagi jaringan perifer sesuai ukuran

    tubuh, yang diindikatori oleh index jantung   (diperoleh dengan membagi urah jantung

    dengan luas permukaan tubuh, yaitu sekitar % >"menit"m# permukaan tubuh. 31#4

    [#1] -".

    [

    [#2] Mansjoer, O.!"t, hal. #51.

    http://2.bp.blogspot.com/-TDYRzWrfWR8/TnR_Zd9_YhI/AAAAAAAAAHc/uFiZZ7Ygf7k/s1600/Slide1.JPG

  • 8/18/2019 Skenario 3 Modul 3

    6/20

    4i.tologi )ant-ng 13

      Seara mikroskopis, dinding jantung terdiri atas % lapisan, yaitu endoardium,

    miokardium dan lapisan terakhir epiardium.

     Endokardium : erdapat perbedaan ketebalan antara lapisan endokardium atrium dan

    +entrikel, pada atrium endokardiumnya tipis sedang pada +entrikel tipis. )ari dalam ke luar,

    lapisan ini terdiri atas lapisan endotel, subendotel, elastikomuskuler dan subendokardial.

      >apisan endotel berhubungan dengan endotel pembuluh darah yang masuk keluar jantung,

    sel endotel ini adalah sel sAuamosa berbentuk agak bulat, dapat juga poligonal.

      >apisan subendotel merupakan lapisan tipis anyaman penyambung jarang yang

    mengandung serat kolagen, elastis dan fibroblas.

      >apisan elastikomuskular terdiri dari anyaman penyambung elastis yang lebih padat dan

    otot polos.

      >apisan endokardial berhubungan dengan miokardium yang terdiri dari anyaman

     penyambung jarang yang mengandung +ena, saraf dan sel purkinye yang merupakan bagian

    dari sistem impuls konduksi jantung. Serat purkinye ini merupakan modifikasi dari serat otot

     jantung, memiliki diskus interkalaris, diameternya lebih besar dari otot jantung, memiliki

    sedikit miofibril yang letaknya di perifer, sitoplasma memiliki butir glikogen.

    Mikro.ko/ik Endokardi-m 5entrikel 1

    Bndokardium ini meliputi juga permukaan bagian lain selain atrium dan +entrikel, yaitu :

    -  2atup atrio+entrikuler 

  • 8/18/2019 Skenario 3 Modul 3

    7/20

    -  2orda tendinae, terdiri dari serat-serat kolagen yang menghubungkan m. papillaris dengan

    katup jantung sehingga katup-katup ini tidak terdorong ke atrium pada saat +entrikel

     berkontraksi, hal ini untuk menegah darah mengalir kembali ke atrium.

    okardium : /-)? G )!G membentuk trimolekul kompleks

    yang mengekskresi reseptor D>-# pada permukaan )!G yang terakti+asi. Selain itu, juga

    disekresi berbagai limfokin, gamma D, -beta, D>-%, D>-!, @

  • 8/18/2019 Skenario 3 Modul 3

    8/20

    Patomekanisme demam  : Dnfeksi E-Streptooi @rup / terhadap tubuh menginduksi

     pembentukan pirogen yang mempengaruhi monosit, limfosit , makrofag, dan sel lainnya

    mengeluarkan sitokin pirogen endogen yaitu D>-1, D>-#, D>-$, -, dan D yang

    menginduksi pusat pengatur antipiretik di hipotalamus. Hipotalamus berespon dengan

     pelepasan mediator prostaglandin B-# yang menaikkan patokan suhu ke le+el demam dan

    setelah itu tubuh akan memproduksi panas dan timbullah demam 31$4.

    #.  Patomekanisme /al/ita.i :

    2etika terjadi kelainan di jantung kiri menimbulkan penurunan urah jantung sehingga suplai

    darah teroksigenasi ke jaringan tubuh juga menurun. /kibatnya terjadinlah hipoksia jaringan.

    Sebagai kompensasinya, stroke +olume dan denyut jantung ditingkatkan sehingga sirkulasi

    menjadi hiperdinamik dan terjadi palpitasi 3194.

    %.   yeri dan bengkak yang dialami pasien hanya terjadi di lutut kiri karena pada saat diba5a ke

    rumah sakit, pasien masih berada dalam keadaan demam reumatik akut (jika dikaitkan

    dengan )) yang diambil kelompok kami karena baru terjadi sejak tiga hari yang lalu. idak 

    menutup kemungkinan akan menyerang sendi-sendi yang lain seperti sendi siku, sendi paha,

    sendi panggul, dan sendi-sendi interfalang bila tidak segera diterapi. 2has dari demam

    reumatik adalah radang sendi jarang yang menetap lebih dari seminggu sehingga terlihat

    sembuh sempurna. Proses migrasi artritis membutuhkan 5aktu %-$ minggu sehingga disebut

     poliartritis migrans. 31&4

    !.  Hubungan ,eni. kelamin dengan gejala yang dialami pasien pada kasus di atas yaitu :

    )ari data-data penelitian ditemukan tidak ada perbedaan jenis kelamin, meskipun manifestasi

    klinis tertentu mungkin lebih sering ditemukan pada salah satu jenis kelamin.

  • 8/18/2019 Skenario 3 Modul 3

    9/20

    Hubungan -m-r dengan gejala yang dialami pasien pada kasus di atas yaitu :

    Penyakit jantung reumatik paling sering mengenai anak berumur antara 7-10 tahun dengan

     punak sekitar umur & tahun. idak biasa ditemukan pada anak usia %-7 tahun dan sangat

     jarang ditemukan pada sebelum anak berumur % tahun atau setelah #0 tahun. )istribusi ini

    dikatakan sesuai dengan insidens infeksi Streptococcus pada anak usia sekolah. 3#04

    7.  Salah satu manifestasi klinis dari demam reumatik"penyakit jantung reumatik adalah karditis.

    2arditis ini biasanya mengenai endokard, miokard, dan perikard. Bndokard yang terkena

    utama adalah katup-katup jantung dan 70I mengenai katip mitral. Pada keadaan dini )? 

    akut, katup-katup yang terkena akan merah, edema, dan menebal, dengan +egetasi yang

    disebut sebagai *errueae. Setelah agak tenang, katup-katup yang terkena akan menjadi tebal,

    fibrotik, pendek, dan tumpul yang menimbulkan stenosis. Bndokarditis biasanya terdeteksi

     bila terdapat bising jantung.

    Thrill adalah sensasi getaran superfisial yang teraba pada kulit di atas daerah turbulensi dan

    menunjukkan bising (murmur yang kuat. /pabila telah terjadi stenosis mitral (akibat

    endokarditis maka sensasi getaran akibat bising jantung tersebut akan teraba paling keras di

    apeks kordis.

    $. 

  • 8/18/2019 Skenario 3 Modul 3

    10/20

    9.  /. emoralis teraba bounding artinya bah5a derajat denyut arteri menapai derajat !

    (bounding  6 melonat 3##4. Sistem gradasi ini berdasarkan amplitudo denyut arteri dimana

    skala # adalah normal. /mplitudo yang besar yaitu derajat ! disebabkan oleh keadaan

    hiperkinetik sirkulasi sistemik seperti demam dan takikardi.

    &.  /kti+itas +entrikel kiri meningkat ditandai dengan adanya stenosis mitral yang menimbulkan

     bising jantung. ising terdengar paling keras di apeks karena yang mengalami stenosis atau

    hambatan aliran darah adalah katup mitral yaitu dari atrium kiri ke +entrikel kiri yang seara

    anatomis berada di hemitoraks kiri, sama dengan apeks ordis yang dibangun oleh +entrikel

    sinistra.

    =. 

  • 8/18/2019 Skenario 3 Modul 3

    11/20

    INFORMASI TAM+A4AN 2

    idak ada satupun gejala klinis maupun kelainan laboratorium yang khas untuk demam

    reumatik"penyakit jantung reumatik. anyak penyakit lain yang memberikan gejala yang

    sama atau hamper sama dengan penyakit ini. Kang perlu diperhatikan ialah infeksi piogen

     pada sendi yang sering disertai demam serta reaksi fase akut. ila terdapat kenaikan

     bermakna titer /SF akibat infeksi Streptoous sebelumnya (yang sebenarnya tidak 

    menimbulkan demam reumatik, maka seolah-olah kriteria ones telah terpenuhi. B+aluasi

    terhadap ri5ayat infeksi Streptoous serta pemeriksaan yang teliti terhadap kelainan

    sendinya harus dilakukan dengan ermat agar tidak terjadi diagnosis berlebihan.

    ?eumatoid /rtritis serta >upus Britematosus Sistemik juga dapat memberikan gejala yang

    mirip dengan demam reumatik.

    )iagnosis banding lannya ialah purpura Henoh-Shoeniein, reaksi serum,

    hemoglobinopati, anemia sel sabit, artritis pasa infeksi, artritis septik, leukimia, dan

    endokarditis bakterial subakut.

     :iagno.i. +anding :emam Re-matik; Artriti. Re-matoid .erta

    L-/-. Eritem.to.-. Si.temik

    2

  • 8/18/2019 Skenario 3 Modul 3

    12/20

  • 8/18/2019 Skenario 3 Modul 3

    13/20

    Pasien dalam skenario di atas datang dengan keluhan nyeri dan bengkak pada lutut

    kiri, demam, jantung terasa berdebar-debar dialami sejak tiga hari yang lalu, sianosis (-, nadi

    1!0 kali"menit, reguler tekanan darah 1#0"$0 mmHg, suhu %&' , )*S normal, peningkatan

    akti+itas +entrikel kiri, thrill teraba di apeks, a. emoralis teraba bounding , batas-batas

     jantung membesar, bunyi S1 dan S# murni, intensitas normal, terdengar bunyi sistol diastol

    derajat #-%"$ pm di apeks, tidak terdapat jari tabuh, dan terdapat tanda-tanda radang di lutut

    kiri. memberikan sedikit petunjuk untuk mendiagnosis penyakit tersebut. /da beberapa

    diagnosis banding yang sempat dimunulkan seperti demam reumatik"P?, stenosis mitral,

    endokarditis, dan miokarditis. /kan tetapi, setelah membandingkan semua gejala dan tanda

    yang biasa timbul dari semua )) di atas, kami menetapkan  Demam Reumatik/Penyakit 

     Jantung Reumatik  sebagai diagnosis yang paling tepat untuk pasien pada skenario % sebab

     penyakit tersebut telah menunjukkan semua gejala dan tanda pada skenario di atas

     berdasarkan tanda khas dari penyakit ini.

    :IFFERENTIAL :IA(NOSE

    :EMAM REUMATIK8%EN&AKIT )ANTUN( REUMATIK 

    1=  :e>ini.i %en6akit 29

    )emam reumatik akut adalah suatu penyakit sistemik akut atau kronik yang dapat

    sembuh sendiri, oleh sebab yang jelas, dan menimbulkan aat pada katup jantung seara

    lambat.

    Penyakit jantung reumatik adalah penyakit yang terjadi sesudah infeksi Streptococcus

    beta hemolticus grup / seperti tonsilitis, faringitis, dan otitis media.

    [

    http://1.bp.blogspot.com/-_j5_knxTkg8/TnSBgkgb0iI/AAAAAAAAAHo/0OleFpR-WW4/s1600/Slide3.JPG

  • 8/18/2019 Skenario 3 Modul 3

    14/20

    2=  E/idemiologi 2?

  • 8/18/2019 Skenario 3 Modul 3

    15/20

    In.iden :R di +e7era/a Negara 2@

     

    1=  Etiologi dan Faktor %redi./o.i.i 2

    )emam reumatik, seperti halnya penyakit lain merupakan akibat interaksi indi+idu,

     penyabab penyakit, dan faktor lingkungan. Penyakit ini berhubungan sangat erat dengan

    infeksi saluran napas bagian atas oleh Streptococcus beta hemolticus grup /. erbeda

    dengan glomerulonefritis yang berhubungan dengan infeksi Streptoous di kulit maupun

    saluran napas, demam reumatik agaknya tidak berhubungan dengan infeksi Streptoous di

    kulit.

    aktor-faktor predisposisi yang berpengaruh pada timbulnya demam reumatik dan

     penyakit jantung reumatik terdapat pada indi+idunya sendiri serta pada keadaan lingkungan.

    aktor-faktor pada indi+idu :

    1. Faktor genetik . anyak demam reumatik dan penyakit jantung reumatik terjadi pada

    satu keluarga maupun anak-anak kembar.

    [

    [

    http://1.bp.blogspot.com/-K2XTIObdLuw/TnSDQLhvO4I/AAAAAAAAAH0/1--imJPR5Qg/s1600/Slide2.JPGhttp://4.bp.blogspot.com/-WanHqK9_9mk/TnSEdh8QagI/AAAAAAAAAH8/Y33uS_cfpwc/s1600/Slide5.JPG

  • 8/18/2019 Skenario 3 Modul 3

    16/20

    #. )eni. kelamin. )ari data-data penelitian ditemukan tidak ada perbedaan jenis

    kelamin, meskipun manifestasi klinis tertentu mungkin lebih sering ditemukan pada

    salah satu jenis kelamin.

  • 8/18/2019 Skenario 3 Modul 3

    17/20

    1=  %atogene.i. 30

  • 8/18/2019 Skenario 3 Modul 3

    18/20

    Re./on Im-n S/e.i>ik terhada/ Mikro7a Ek.tra.el-lar dan Tok.inn6a %rod-k.i

    Anti7odi; AktiBa.i .el $:C 31

    1=  Mani>e.ta.i Klini.

    )?"P? yang kita kenal sekarang merupakan kumpulan gejala terpisah-pisah dan

    menjadi suatu penyakit )?"P? 3%#4.

    Mani>e.ta.i Klini. dari (e,ala Ma6or :R8%)R dari +er7agai Negara 33

    [

    [32] " &en4sn &, O.!"t, hal. 15$$.

    [33] -".

    [

    http://2.bp.blogspot.com/-1Z9vxInRt3M/TnSE36yslMI/AAAAAAAAAIA/5CH3Y6RnXwY/s1600/Slide6.JPGhttp://4.bp.blogspot.com/-WanHqK9_9mk/TnSEdh8QagI/AAAAAAAAAH8/Y33uS_cfpwc/s1600/Slide5.JPG

  • 8/18/2019 Skenario 3 Modul 3

    19/20

    Perjalanan klinis )?"P? dapat dibagi dalam ! stadium 3%!4.

    di-m I : berupa infeksi saluran napas bagian atas oleh Streptococcus beta hemolticus grup /. 2eluhan

     biasanya demam, batuk, rasa sakit 5aktu menelan, muntah, diare. Pada pemeriksaan fisis

    ditemukan eksudat di tonsil yang menyertai tanda-tanda inflamasi, kelenjar getah bening

    submandibular seringkali membesar.

    di-m II : disebut juga periode laten, ialah masa antara infeksi Streptococcus beta hemolticus grup /

    dengan permulaan gejala )?, biasanya periode ini berlangsung 1-% minggu, keuali horea

    yang dapat timbul $ minggu atau bahkan berbulan-bulan kemudian.

    di-m III : fase akut )?, saat timbulnya pelbagai menifestasi klinis )?"P?.

    (e,ala /eradangan -m-m : penderita mengalami demam yang tidak tinggi tanpa pola

    tertentu, lesu, anoreksia, lekas tersinggung, dan berat badan tampak menurun. /nak terlihat

     puat karena anemia, epistaksis, dan artralgia. erdapat peningkatan -reati+e protein dan

    leukositosis serta meningkatnya >B), titer /SF meninggi, dan pada B2@ dijumpai

     pemanjangan inter+al P-?.

    Mani>e.ta.i S/e.i>ik : artritis (poliartritis migrans, karditis, eritema marginatum, nodul

    subkutan, dan horea.

    Stadi-m I5 : stadium inaktif. Pada stadium ini penderita )? tanpa kelainan jantung atau

     penderita P? tanpa gejala sisa tidak menunjukkan gejala apa-apa.

    3%14 Dbid, hal. %0=.3%74 im Penyusun DP), Fp.it, hal. 179$.

    [3#] Sta% &en'ajar * + , O.!"t, hal. $#0$##.

    [

    http://1.bp.blogspot.com/-0PYzWYLu9V0/TnSFPYEo_tI/AAAAAAAAAIE/IhmVuU5GLhA/s1600/Slide7.JPG

  • 8/18/2019 Skenario 3 Modul 3

    20/20

     

    :AFTAR %USTAKA

    /lkatiri, Hakim, #009,  !ahan "uliah #alvular $isease, agian Dlmu Penyakit )alam akultas

    2edokteran Lni+ersitas Hasanuddin,