skema.docx

16
Pada praktikum yang telah dikerjakan adalah proses sterilisasi menggunakan autoklaf dan pembuatan media. Terdapat empat macam media yang telah dikerjakan yaitu medium nutrien agar (NA), Potato Dextrose Agar (PDA), Potato Dextrose Broth (PDB), dan Touge Ekstrak Agar (TEA). Menurut Suriawiria (2005) media merupakan suatu tempat yang berguna untuk pertumbuhan dan berkembangnya mikroba dan sebelum digunakan media tersebut harus dalam keadaan steril agar tidak ada mikroorganisme lain yang tidak diharapkan tumbuh. Sebelum pembuatan media, kami melakukan sterilisasi pada alat-alat yang akan digunakan seperti cawan petri, dan alat-alat gelas lainnya serta media dengan menggunakan autoklaf yang dapat mematikan mikroorganisme dengan panas (kalor). Berdasarkan teori Hadioetomo (1993), autoklaf termasuk sterilisasi panas lembab (sterilisasi basah) dengan menggunakan panas dari uap air jenuh yang bertekanan pada suhu 121 o C selama 15 menit. Agar suhunya dapat meningkat sampai 121oC, udara autoklaf kami keluarkan sampai habis dan supaya tekanannya tidak dibawah 15 lb (2 atm) sehingga semua mikroorganisme vegetatif maupun spora dapat mati dalam waktu sekitar 15 menit. Hal tersebut sesuai dengan teori dari Irianto (2006).

Transcript of skema.docx

Pada praktikum yang telah dikerjakan adalah proses sterilisasi menggunakan autoklaf dan pembuatan media. Terdapat empat macam media yang telah dikerjakan yaitu medium nutrien agar (NA), Potato Dextrose Agar (PDA), Potato Dextrose Broth (PDB), dan Touge Ekstrak Agar (TEA). Menurut Suriawiria (2005) media merupakan suatu tempat yang berguna untuk pertumbuhan dan berkembangnya mikroba dan sebelum digunakan media tersebut harus dalam keadaan steril agar tidak ada mikroorganisme lain yang tidak diharapkan tumbuh. Sebelum pembuatan media, kami melakukan sterilisasi pada alat-alat yang akan digunakan seperti cawan petri, dan alat-alat gelas lainnya serta media dengan menggunakan autoklaf yang dapat mematikan mikroorganisme dengan panas (kalor).Berdasarkan teori Hadioetomo (1993), autoklaf termasuk sterilisasi panas lembab (sterilisasi basah) dengan menggunakan panas dari uap air jenuh yang bertekanan pada suhu 121o C selama 15 menit. Agar suhunya dapat meningkat sampai 121oC, udara autoklaf kami keluarkan sampai habis dan supaya tekanannya tidak dibawah 15 lb (2 atm) sehingga semua mikroorganisme vegetatif maupun spora dapat mati dalam waktu sekitar 15 menit. Hal tersebut sesuai dengan teori dari Irianto (2006).

I. LAMPIRANA. SKEMA KERJA 1. Pembuatan Medium SDA SintetikDisiapkan semua alat dan bahan.

Ditimbang Ekstrak beef sebanyak 0,15 gram, Pepton 0,25 gram dan Agar 1 gram.dilarutkan dalam 100 ml air

kemudian dipanaskan hingga semua zat tersebut larut sempurna.

Dimasukkan dalam gelas ukur dan dicukupkan volumenya dengan aquades sampai 50 ml

Disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121o C selama 15-20 menit.

2. Pembuatan Medium Potato Dextrosa Agar (PDA)Disiapkan semua alat dan bahan

Kentang dikupas dan dipotong kecil-kecil, dicuci sampai bersih

Ditimbang kentang sebanyak 10 gram, Dextrosa 0,5 gram, dan Agar 1 gram

Kentang direbus selama 15-20 menit

Kemudian disaring

Dimasukkan dalam gelas ukur dan dicukupkan volumenya dengan aquades sampai 50 ml kemudian erlenmeyer

disumbat dengan kapas

Disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121o C selama 15-20 menit.

3. Pembuatan Medium Potato Dextrosa Broth (PDB)Disiapkan semua alat dan bahan.

Bahan di timbang

dimasukkan dalam erlenmeyer

Dicukupkan dengan aquades sampai volume yang diinginkan

Dipanaskan dan diaduk hingga homogen

Disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121o C selama 15-20 menit.

4. Pembuatan Medium Touge Ekstrak Agar (TEA)Disiapkan semua alat dan bahan

Touge dicuci sampai bersih dan ujungnya dibuang, Ditimbang touge sebanyak 1 gram, ekstrak 0,15 gram, dan Agar 0,75 gram

Touge dimasukkan ke dalam gelas ukur dan ditambahaquadest

direbus hingga mendidih selama 15 menit, emudian disaring

ekstraknya dicampur dengan ekstrak dan Agar, lalu diaduk hingga homogen

Touge yang ada pada gelas ukur tersebut kemudian dicukupkan volumenya dengan aquadest sampai 50 ml

kemudian disumbat dengan kapas

Disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121o C selama 15-20 menit.B. PERHITUNGAN1. Komposisi PDA Komposisi Untuk 1000 ml :1. Kentang 200 g 1. Dextrose 10 g 1. Agar20 g Komposisi Untuk 50 ml :1. Potato50/1000 x 200 gr = 10 g1. Dextrose50/1000 x 10 gr = 0,5 g1. Agar50/1000 x 20 gr = 1 g2. Komposisi PDBKomposisi Untuk 1000 ml :1. Potato 100 g 1. Dextrose10 g Komposisi Untuk 50 ml :1. Potato50/1000 x 100 gr = 5 g1. Dextrose50/1000 x 10 gr = 2,5 g3. Komposisi TEAKomposisi Untuk 1000 ml :1. Tauge 200 g 1. Dekstrak beef3 g 1. Agar15 g

Komposisi Untuk 50 ml :1. Potato50/1000 x 200 gr = 10 g1. Dextrose50/1000 x 3 gr = 0,15 g1. Agar50/1000 x 15 gr = 0,75 g

C. PEMBUATAN MEDIUM 1. PEMBUATAN MEDIUM PDB(Potato Dextrose Broth)PDB dibuat dari potongan kentang kasar dan dekstrosa dan ditambah dengan aquadest sebagai brothnya. Kentang dan dekstrosa mengandung berbagai nutrien yang berguna bagi pertumbuhan mikroorganisme tersebut, karena adanya kandungan gula dan juga protein.Proses pembuatannya pertama kentang dikupas dan dipotong kecil-kecil, dicuci sampai bersih. Ditimbang kentang sebanyak 10 gram, Dextrosa 0,5 gram.Kentang dimasak sampai mendidih, selama 15 menit.Kemudian disaring dan ekstraknya dicampur dengan Dextrosa, lalu dipanaskan kembali sampai zat tersebut larut sempurna.Dimasukkan dalam gelas ukur dan dicukupkan volumenya dengan aquades sampai 50 ml kemudian gelas ukur disumbat dengan kapas.Disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121o C selama 15-20 menit.

2. PEMBUATAN MEDIUM NA (Nutrient Agar)Medium NA dibuat dari agar, peptone dan ekstark beef. Mula-mula ditimbang Ekstrak beef sebanyak 0,15 gram, Pepton 0,25 gram dan Agar 1 gram. Ekstrak beef, Pepton, dan Agar dilarutkan dalam 1000 ml air, kemudian dipanaskan hingga semua zat tersebut larut sempurna. Dimasukkan dalam gelas ukur dan dicukupkan volumenya dengan aquades sampai 50 ml kemudian gelas ukur ditutup dengan kapas. Disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121o C selama 15-20 menit.3. PEMBUATAN MEDIUM PDA(Potato Dextrose Agar)PDA dibuat dari potongan kentang, dextrose dan tambahan agar. PDA juga mengandung sumber karbohidrat dalam jumlah cukup yaitu terdiri dari 20% ekstrak kentang dan 2% glukosa sehingga baik untuk pertumbuhan kapang dan khamir tetapi kurang baik untuk pertumbuhan bakteri.Pada proses pembuatannya mula-mula kentang dikupas dan dipotong kecil-kecil, dicuci sampai bersih. Ditimbang kentang sebanyak 10 gram, Dextrosa 0,5 gram, dan Agar 1 gram.Kentang dimasak sampai mendidih selama 15 menit.Kemudian disaring, dan ekstraknya dicampur dengan Dextrosa dan Agar, lalu dipanaskan kembali sampai zat tersebut larut sempurna.Dimasukkan dalam gelas ukur dan dicukupkan volumenya dengan aquades sampai 50 ml kemudian erlenmeyer disumbat dengan kapas.Disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121o C selama 15-20 menit.

4. PEMBUATAN MEDIUM TEA(Tauge Ekstract Agar)TEA dibuat dari Tauge, ekstrak dan tambahan agar. Pada proses pembuatan medium ini Touge dicuci terlebih dulu sampai bersih dan ujungnya dibuang.Ditimbang touge sebanyak 1 gram, ekstrak 0,15 gram, dan Agar 0,75 gram. Touge dimasukkan ke dalam gelas ukur lalu ditambah aquadest dan direbus hingga mendidih selama 15 menit. Kemudian disaring, dan ekstraknya dicampur dengan ekstrak dan Agar, lalu diaduk hingga homogen.Touge yang ada pada gelas ukur tersebut kemudian dicukupkan volumenya dengan aquadest sampai 50 ml kemudian disumbat dengan kapas.Disterilkan dalam autoklaf pada suhu 121o C selama 15-20 menit.

URAIAN SAMPEL1.Kentang A. Klasifikasi Regnum: PlantaeDivisio: SpermatophytaSub divisio: AngiospermaeClass: DycotyledoneaeSub Class: SympetalaeOrdo: SolanalesGenus : SolanumSpesies: Solanum tuberosumKegunaan :Ektraknya sebagai sumber nutrien mikrobaB. MorfologiKentang adalah tanaman dari famili Solanoceae yang memiliki umbi batang yang dapat dimakan dan disebut kentang pula .kentang membentuk tuber dibawah permukaan tanah dan menjadi sarana perbanyakan vegetatif.Dalam budidaya kentang diladang sangatlah rendah dan membuatnya rentan terhadap gangguan hama atau penyakit. Tanaman ini merupakan herba (Tanaman pendek tidak berkayu) semusim dan menyukai iklim yang sejuk. Didaerah tropis cocok ditanam dudataran tinggi.

2. TaugeA. Klasifikasi Regnum: PlantaeDivisio: SpermatophytaSub divisio: AngiospermaeClass: MagnilopodiaFamily: fabaceaeOrdo: FabalesGenus : VignaSpesies: Vigna radioateKegunaan :Ektraknya sebagai sumber nutrien mikrobaB. Morfologi Kacang hijau merupakan salah satu bahan makanana yang dimakanrakyat indonesia pada um,umnya . kecambah dari kacang hijau dikenal sebagai tauge,tauge atau toge atau kecambah adalah biji kedalai atau boiji kacang hijau yang sudah bertunas.

URAIAN BAHAN1. Air suling Nama resmi: Aqua destillataSinonim:AquadesRM / BM: H2O / 18,02Pemerian: Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa.Kegunaan:Sebagai sumber nutrien mikroba dan pelarut medium.Penyimapanan : Dalam wadah tertutup baik.5. Agar Nama resmi:AgarSinonim : Agar-AgarPemerian:Berkas potongan memanjang, berlekatan atau berbentuk keping, serpih atau butiran, jingga lemah kekuningan sampai kuning pucat atau berwarna, tidak berbau atau lemah, rasa berlendir.Kelarutan:Praktis tidak larut dalam air , dan larut dalam air mendidih.Penyimpanan:Dalam wadah tertutup baik.Kegunaan:Sebagai bahan pemadat medium.

6. Dextrosa Nama resmi:Dextrosum / GlucosumSinonim:GlukosaRM / BM:C6H12O6.H2O / 198,17Pemerian:Hablur tidak berwarna, serbuk hablur atau butiran putih; tidak berbau; rasa manis.Kelarutan:Mudah larut dalam air; sangat mudah larut dalam air mendidih; agak sukar larut dalam etanol (95 %) PPenyimpanan:Dalam wadah tertutup baik.Kegunaan:Sebagai sumber nutrien mikroba.

7. Pepton Nama Resmi : PeptonSinonim : Pepeton KeringPemerian:Serbuk; kuning kemerahan sampai coklat; bau khas, tidak busuk.Kelarutan:Larut dalam air; memberikan larutan berwarna coklat kekuningan yang bereaksi agak asam; praktis tidak larut dalam etanol (95 %) P dan dalam eter P.Penyimoanan : Dlama wadah tertutup baik.Kegunaan:Sebagai sumber nutrien mikroba.8. Ekstrak Beef Nama resmi:Beef extrakSinonim:Kaldu nabati dan kaldu hewani.Pemerian:Berbau dan berasa pada lidah.Kelarutan:Larut dalam air dingin.Penyimpanan:Dalam wadah tertutup rapat.Kegunaan:Sebagai sumber nutrien mikroba