SKEMA KECURANGAN
-
Upload
annisa-rahma -
Category
Documents
-
view
220 -
download
2
Transcript of SKEMA KECURANGAN
SKEMA KECURANGAN
Skema-skema kecurangan dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara. Format klasifikasi
yang diambil dari Association of Certified Fraud Examiners. Ada tiga kategori skema
kecurangan: kecurangan dalam laporan keuangan (kecurangan oleh pihak manajemen),
korupsi, dan penyalahgunaan asset (kecurangan oleh karyawan).
KECURANGAN DALAM LAPORAN KEUANGAN
Kecurangan dalam laporan keuangan dikaitkan dengan kecurangan oleh pihak manajemen,.
Walaupun semua kecurangan melibatkan suatu bentuk kesalahan penyajian keuangan, untuk
dapat digolongkan sebagai skema kecurangan jenis ini, laporan itu sendiri harus memberikan
manfaat keuangan baik langsung maupun tidak langsung kepada pelakunya. Dengan kata
lain, laporan tersebut bukan sebagai kendaraan saja untuk menyamarkan atau menutupi suatu
tindakan curang. Contohnya, kesalahan penyajian pada akun kas untuk menutupi kecurangan
kas tidak termasuk dalam golongan skema kecurangan ini. Sebaliknya, menyatakan terlalu
rendah kewajiban untuk dapat menyajikan gambaran keuangan perusahaan yang baik agar
harga saham naik.
KORUPSI
Korupsi (corruption) mungkin adalah kejahatan kerah putih yang paling tua. Korupsi meliputi
penyuapan, konflik kepentingan, pemebrian tanda terima kasih yang tidak sah, dan
pemerasan secara ekonomi. Korupsi adalah tindakan seorang pejabat atau petugas yang
secara tidak sah dan tidak dapat dibenerkan memanfaatkan perkerjaannya atau karakternya
untuk mendapatkan keuntungan untuk dirinya maupun orang lain, dengan melanggar
kewajiban dan hak orang lain. Berdasarkan Association of Certified Fraud Examiners
(ACFE), korupsi merupakan 10 persen dari seluruh kasus kecurangan di tempat kerja dan 90
persen kerugian akibat korupsi ditimbulkan dari skema penyuapan.
1. Penyuapan
Penyuapan melibatkan pemberian, penawaran, permohonan untuk menerima, atau
penerimaan berbagai hal yang bernilai untuk memngaruhi seorang pejabat dalam
melakukan kewajiban sahnya. Para pejabat di sini dapat diperkerjakan oleh berbagai
lembaga pemerintah (atau pihak yang berwenang) atau perusahaan swasta.
2. Tanda Terima Kasih yang Tidak Sah
Tanda terima kasih yang tidak sah (illegal gratuity) melibatkan pemberian, penerimaan,
penawaran , atau permohonan untuk menerima sesuatu yang bernilai karena telah
melakukan tindakan yang resmi. Skema ini hampir sama dengan penyuapan, tetapi
transaksinya terjadi setelah tindakan resmi tersebut dilakukan.
3. Konflik Kepentingan
Setiap perusahaan harus mengharapkan karyawannya akan melakukan pekerjaan dengan
cara yang dapat memenuhi berbagai kepentingan perusahaan. Konflik kepentingan
terjadi ketika seorang karyawan bertindak atas nama pihak ketiga dalam melakukan
pekerjaannya atau memiliki kepentingan pribadi dalam pekerjaannya yang dilakukannya.
Jika konflik kepentingan karyawan tidak dikehaui oleh perusahaan dan mengakibatkan
kerugian keuangan, maka telah terjadi kecurangan.
PENYALAHGUNAAN ASETBentuk skema kecurangan yang paling umum melibatkan beberapa bentuk penyalahgunaan
aset. Delapan puluh lima persen dari kecurangan yang dimasukkan dalam penelitian ACFE
masuk dalam kategori ini. Aset dapat disalahgunakan secara langsung atau tidak langsung
demi keuntungan si pelaku. Transaksi yang melibatkan kas, akun cek, persediaan, peralatan,
perlengkapan, dan informasi adalah yang paling rentan disalahgunakan. Berbagai contoh
skema kecurangan yang melibatkan penyalahgunaan aset dijelaskan dibawah ini.
1. Pembebanan ke Akun Beban
Pencurian aset menimbilkan ketidaksinambungan dalam pesamaan dasar akuntansi (aset
= ekuitas) yang harus disesuaikan oleh si pelaku kejahatan jika ingin pencurian tersebut
tidak terdeteksi. Cara yang paling umum untuk menyembunyikan ketidakseimbangan
adalah membebankan aset ke akun beban dan mengurangi ekuitas dalam jumlah yang
sama.
2. Gali Lubang Tutup Lubang (Lapping)
Lapping melibatkan penggunaan cek dari para pelanggan, menerima pembayaran
rekening mereka, untuk menutupi kas yang sebelumnya telah dicuri oleh seorang
karyawan
3. Kecurangan Transaksi (transaction fraud)
Hal ini melibatkan penghapusan, pengubahan, atau penambahan transaksi palsu untuk
mengerahkan aset ke pelaku kecurangan. Salah satu contoh kecurangan yang umum
dilakukan adalah melibatkan distribusi gaji palsu.
SKEMA KECURANGAN DENGAN KOMPUTER.Berbagai macam kecurangan dengan komputer :
1. Pengumpulan data.
Pelaku hanya perlu memahami bagaimana sistem kerja dalam memasukkan data.
Tindakan kecurangan tersebut melibatkan usaha membuat data menjadi salah ketika
data dimasukkan ke dalam sistem.
2. Pemrosesan Data.
Kecurangan dalam pemrosesan data dibagi menjadi 2 kelompok :
a. Kecurangan Program
Contohnya, program yang digunakan sebuah bank untuk menghitung bunga
rekening nasabahnya akan menghasilkan kesalahan pembulatan. Dengan kata lain,
satu sen ditambahkan (atau dihapis dari) rekening nasabah secara acak.
b. Kecurangan Operasional adalah penyalahgunaan atau pencurian sumber daya
komputer perusahaan. Contohnya, seorang programer mungkin saja menggunakan
waktu aktif komputer di perusahaan untuk membuat piranti lunak yang dijualnya
secara komersial.
3. Manajemen Basis Data.
Teknik yang paling umum digunakan adalah mengakses basis data dari jarak jauh dan
menelusuri file untuk mencari informasi yang berguna, kemudian disalin, dan dijual
ke pesaing perusahaan.
4. Pembuatan Informasi. Bentuk kecurangan yang umum pada tahap pembuatan
informasi adalah pencurian, penyerahan ke pihak yang salah, atau penyalahgunaan
output komputer. Salah satu tekniknya disebut mengais, melibatkan pencarian melalui
tempat sampah di pusat komputer untuk mencari output yang dibuang.