SKDN Kelurahan Pela Mampang I

12
Data Penimbangan DATA POSYANDU KETERANGAN S Jumlah seluruh balita di wilayah posyandu Jumlah seluruh balita di posyandu kelurahan Pela Mampang I K Jumlah balita yang memiliki KMS pada bulan ini di wilayah kerja posyandu Jumlah balita yang memiliki KMS pada bulan ini di kelurahan Pela Mampang I D Jumlah bayi yang ditimbang bulan ini di wilayah kerja posyandu Rekapitulasi jumlah balita yang ditimbang bulan ini dari seluruh posyandu di kelurahan Pela Mampang I N/T Balita yang ditimbang 2 bulan berturut-turut dan garis pertumbuhannya pada KMS naik (N) atau tidak naik (T) Rekapitulasi jumlah balita yang N atau T dari seluruh posyandu di kelurahan Pela Mampang I BGM Balita yang BBnya dibawah garis merah pada KMS Rekapitulasi jumlah anak BGM dari seluruh posyandu di kelurahan Pela Mampang I

description

Balok SKDN

Transcript of SKDN Kelurahan Pela Mampang I

Page 1: SKDN Kelurahan Pela Mampang I

Data Penimbangan

DATA POSYANDU KETERANGAN

S Jumlah seluruh balita di

wilayah posyandu

Jumlah seluruh balita di posyandu

kelurahan Pela Mampang I

K Jumlah balita yang memiliki

KMS pada bulan ini di

wilayah kerja posyandu

Jumlah balita yang memiliki

KMS pada bulan ini di kelurahan

Pela Mampang I

D Jumlah bayi yang ditimbang

bulan ini di wilayah kerja

posyandu

Rekapitulasi jumlah balita yang

ditimbang bulan ini dari seluruh

posyandu di kelurahan Pela

Mampang I

N/T Balita yang ditimbang 2 bulan

berturut-turut dan garis

pertumbuhannya pada KMS

naik (N) atau tidak naik (T)

Rekapitulasi jumlah balita yang N

atau T dari seluruh posyandu di

kelurahan Pela Mampang I

BGM Balita yang BBnya dibawah

garis merah pada KMS

Rekapitulasi jumlah anak BGM

dari seluruh posyandu di

kelurahan Pela Mampang I

O Bayi yang tidak ditimbang di

bulan sebelumnya

Bayi yang tidak ditimbang bulan

sebelumnya dari seluruh

posyandu di kelurahan Pela

Mampang I

B Anak yang baru pertama kali

ditimbang bulan ini

Rekapitulasi jumlah balita yang

baru pertama kali ditimbang bulan

ini dari seluruh posyandu di

kelurahan Pela Mampang I

Page 2: SKDN Kelurahan Pela Mampang I

A. Jenis Data

1. Jumlah balita (S) yang ada di wilayah kelurahan Pela Mampang I

2. Jumlah balita yang terdaftar dan memiliki Kartu Menuju Sehat (K)

3. Jumlah balita yang datang ditimbang (D) pada bulan penimbangan

4. Jumlah balita yang naik berat badannya mengikuti pita warna KMS (N) pada bulan

penimbangan

5. Jumlah anak balita Bawah Garis Merah (BGM)

B. Sumber Data

Data diperoleh dari hasil pemantauan pertumbuhan balita setiap bulan di posyandu

yang ada di kelurahan/wilayah kerja Puskesmas Kelurahan Pela Mampang I.

C. Periode Waktu

Setiap bulan dikumpulkan melalui Posyandu ( april 2014 – juni 2014 )

D. Pengolahan

Dalam Pengolahan penghitungan N dan D harus benar. Misalnya seorang anak

setelah ditimbang mengalami kenaikan berat badan 0,1 kg, ketika data berat badan

tersebut dipindahkan ke KMS ternyata tidak naik mengikuti pita warna, pada contoh ini

anak tidak dikelompokkan sebagai balita yang mengalami kenaikan BB (lihat buku

pemantauan pertumbuhan).

Data SKDN dihitung dalam bentuk jumlah misalnya S,K,D,N atau dalam bentuk

proporsi misalnya N/D, D/S, dan K/S untuk masing - masing Posyandu.

Biasanya setelah melakukan kegiatan di Posyandu atau di pos penimbangan

petugas kesehatan dan kader Posyandu (petugas sukarela) melakukan analisis SKDN.

Page 3: SKDN Kelurahan Pela Mampang I

Analisisnya terdiri dari:

1. Tingkat Partisipasi Masyarakat dalam Penimbangan Balita

Yaitu jumlah balita yang ditimbang dibagi dengan jumlah balita yang ada di wilayah

kerja Posyandu atau dengan menggunakan rumus (D/S x 100%), hasilnya minimal

harus mencapai 80% , apabila dibawah 80% maka dikatakan partisipasi masyarakat

untuk kegiatan pemantauan pertumbuhan dan perkembangan berat badan sangatlah

rendah. Hal ini akan berakibat pada balita tidak akan terpantau oleh petugas

kesehatan ataupun kader Posyandu dan memungkinkan balita ini tidak diketahui

pertumbuhan berat badannya atau pola pertumbuhan berat badannya.

2. Tingkat Liputan Program

Yaitu jumlah balita yang mempunyai KMS dibagi dengan jumlah seluruh balita yang

ada di wilayah Posyandu atau dengan menggunakan rumus (K/S x 100%). Hasil yang

didapat harus 100%. Alasannya balita - balita yang telah mempunyai KMS telah

mempunyai alat instrument untuk memantau berat badannya dan data pelayanan

kesehatan lainnya. Apabila tidak digunakan atau tidak dapat KMS maka pada

dasarnya program POSYANDU tersebut mempunyai liputan yang sangat rendah atau

bisa juga diaktakan balita yang seharusnya mempunyai KMS karena memang mereka

(Balita) masih dalam fase pertumbuhan ini telah kehilangan kesempatan untuk

mendapat pelayanan sebagaimana yang terdapat dalam KMS tersebut. Khusus untuk

Tingkat Kehilangan Kesempatan ini menggunakan rumus ((S-K)/S x 100%), yaitu

jumlah balita yang ada di wilayah Posyandu dikurangi Jumlah balita yang

mempunyai KMS, hasilnya dibagi dengan jumlah balita di wilayah posyandu

tersebut, semakin tinggi Presentasi Kehilangan Kesempatan, maka semakin rendah

kemauan orang tua balita untuk dapat memanfaatkan KMS. Padahal KMS sangat baik

untuk memantau pertumbuhan berat badan balita atau juga pola pertumbuhan berat

badan balita.

Page 4: SKDN Kelurahan Pela Mampang I

3. Indikator lainnya

Adalah (N/D x 100%) yaitu jumlah balita yang naik berat badannya dibandingkan

dengan jumlah seluruh balita yang ditimbang. Sebaiknya semua balita yang

ditimbang harus mengalami peningkatan berat badannya.

4. Indikator Lainnya dalam SKDN adalah indicator Drop-Out , yaitu balita yang sudah

mempunyai KMS dan pernah dating menimbang berat badannya tetapi kemudian

tidak pernah datang lagi di Posyandu untuk selalu mendapatkan pelayanan kesehatan.

Rumusnya yaitu jumlah balita yang telah mendapatkan KMS dikurangi dengan

jumlah balita yang ditimbang, dan hasilnya dibagi dengan balita yang mempunyai

KMS ((K-D)/K x 100%)

E. Penyajian

1. Penyajian dalam bentuk tabel dan grafik

2. Di tingkat desa dapat ditampilkan table SKDN dan table proporsi D/S, N/D, K/S, (K-

D)/K menurut Posyandu pada grafik 1 dan 2

Page 5: SKDN Kelurahan Pela Mampang I

Tabel SKDN Puskesmas Kelurahan Pela Mampang I

Periode April 2014 – Juni 2014

April Mei Juni

S K D N BGM S K D N BGM S K D N BGM

1171 1171 1025 614 3 1147 1147 1075 661 6 1180 1180 1058 632 4

Proporsi D/S, N/D, K/S, BGM/D, (K-D)/K wilayah cakupan puskesmas Kelurahan Pela Mampang I pada bulan April 2014 – Juni 2014.

Page 6: SKDN Kelurahan Pela Mampang I

Rumus April Mei Juni

D/S (%) 87,53 93,72 89,66

N/D (%) 59,90 61,48 59,73

K/S (%) 100 100 100

D/K (%) 87,53 93,72 89,66

BGM/D(%) 0,29 0,55 0,37

(K-D)/K (%) 12,46 6,27 10,33

GRAFIK PENCAPAIAN PROGRAM SKDN

ANALISA SKDN

Page 7: SKDN Kelurahan Pela Mampang I

Setelah didapatkan data - data yang diperlukan dari setiap indikator maka dapat dilakukan

analisis SKDN. Analisis SKDN terdiri dari :

1. Tingkat partisipasi masyarakat dalam penimbangan balita yaitu jumlah balita yang

ditimbang dibagi dengan jumlah balita yang ada di wilayah kerja posyandu atau dengan

menggunakan rumus (D/S x 100%) hasilnya minimal harus mencapai 80% apabila

dibawah 80 % maka dikatakan partisipasi masyarakat untuk kegiatan pemantauan

pertumbuhan dan perkembangan berat badan sangat rendah. Di Kelurahan Pela Mampang

I didapatkan presentasi tingkat partisipasi bulan April sebesar 87,53 %, Mei 93,72 %,

Juni 89,66 %. Hasil ini menunjukan bahwa tingkat partisipasi masyarakat dalam

penimbangan berat badan balita di kelurahan Pela Mampang I cukup baik dan mencapai

sasaran minimal.

2. Tingkat liputan program yaitu jumlah balita yang mempunyai KMS dibagi dengan

jumlah seluruh balita yang ada di wilayah posyandu atau dengan menggunakan rumus

(K/S x 100 %), hasil yang dicapai harus 100%. Pada hasil perhitungan yang didapatkan di

Kelurahan Pela Mampang I, pada bulan April di dapatkan hasil 100%, Mei 100%, dan

Juni 100%. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh balita yang datang ke posyandu memiliki

KMS sehingga sangat diharapakan pemantauan perkembangan balita di Kelurahan Pela

Mampang I dapat mencapai maksimal.

3. Indikator-indikator lainnya dalam SKDN adalah (N/D x 100%) yaitu jumlah balita yang

naik berat badannya dibandingkan dengan jumlah seluruh balita yang ditimbang. Pada

kelurahan Pela Mampang I di dapatkan hasil pada bulan April sebesar 59,90 %, Mei

sebesar 61,48 %, dan Juni sebesar 59,73 %. Hasil ini menunjukan lebih dari 50% balita

yang ditimbang berat badannya meningkat namun pencapaian ini belum mencapai gold

standart dimana seharusnya seluruh balita yang ditimbang mengalami peningkatan berat

badan.

4. Indikator lainnya adalah Indikator Drop Out yaitu balita yang sudah mempunyai KMS

dan pernah datang menimbang berat badannya tetapi kemudian tidak pernah datang lagi

di posyandu untuk selalu mendapatkan pelayanan kesehatan. Rumusnya adalah jumlah

balita yang telah mendapat KMS dibagi dengan jumlah balita ditimbang hasilnya dibagi

dengan balita yang punya KMS yaitu (K-D)/ K x 100 %. Pada Kelurahan Pela Mampang

Page 8: SKDN Kelurahan Pela Mampang I

I di dapatkan presentase drop out pada bulan April sebesar 12,46 %, Mei 6,27 %, dan

Juni 10,33 %.

5. Indikator lainnya dalam SKDN adalah indikator perbandingan jumlah balita yang status

gizinya berada di Bawah Garis Merah (BGM) dibagi dengan banyaknya jumlah balita

yang ditimbang pada bulan penimbangan(D), rumusnya adalah (BGM/Dx100%).Di

Kelurahan Pela Mampang I di bulan April sebesar 0,29 %, Mei 0,55 %, dan Juni

0,37%.

Page 9: SKDN Kelurahan Pela Mampang I

KESIMPULAN

Dari hasil penilaian data SKDN di wilayah Puskesmas Kelurahan Pela Mampang I

didapatkan bahwa Jumlah balita yang ada (S), Jumlah balita yang memiliki Kartu Menuju Sehat

(K), Jumlah balita yang datang ditimbang (D) pada bulan penimbangan, dan jumlah balita yang

naik berat badannya (N) pada bulan penimbangan serta Penilaian perhitungan data SKDN atau

dalam bentuk proporsi misalnya N/D, D/S, K/S, D/K dan (K-D)/K (%) untuk masing – masing

Posyandu di Kelurahan Pela Mampang I, didapatkan hasil yang cukup memuaskan untuk

beberapa program yang ada di wilayah puskesmas Kelurahan Pela Mampang I, meskipun ada

beberapa bagian yang belum mencapai gold standart dari indikator tersebut. Hal ini dapat

disebabkan oleh banyak faktor yang ada, dimana salah satunya yang penting adalah peran

masyarakat, kader, terutama di wilayah puskesmas Kelurahan Pela Mampang I berperan aktif

dalam kegiatan Posyandu yang ada, hal ini harus lebih ditingkatkan, sehingga diharapkan tidak

ada lagi balita yang mengalami drop out dalam penimbangan tiap bulannya dan diharapkan

supaya tercapainya peningkatan gizi balita sehingga tidak perlu kita temukan lagi balita yang

status gizinya berada di bawah garis merah.