SKALA PENGUKURAN, VALIDITAS & RELIABILITAS

21
SKALA PENGUKURAN, VALIDITAS & RELIABILITAS

Transcript of SKALA PENGUKURAN, VALIDITAS & RELIABILITAS

SKALA

PENGUKURAN,

VALIDITAS &

RELIABILITAS

SKALA

PENGUKURAN

Pengukuran

W. Wiersma & Jurs

(1990)

Pengukuran adalah penilaian

numerik pada fakta-fakta dari

obyek yang hendak diukur

menurut kriteria atau satuan-

satuan tertentu.

Allen & Yen

(1997)

Pengukuran adalah penetapan

angka bagi individu dengan cara

sistematis yang mencerminkan sifat

atau karakteristik dari individu

tersebut

Calongesi

(1995)

Pengukuran adalah suatu proses

pengumpulan data melalui

pengamatan empiris untuk

mengumpulkan informasi yang

relevan dengan tujuan yang telah

ditentukan

Proses Pengukuran

Ran

gkaian&

4 A

ktivitasP

oko

k

Komponen dalam Proses Pengukuran

• Kejadian empiris (emprical events) yang dapat diamati yaitu

mengidentifikasi unit analisis yang menjadi objek penelitian, misalnya

individu, kelompok dan lain-lain.

• Penggunaan angka (use of numbers) atau bentuk lainnya. Penggunaan

angka atau bentuk lainnya bertujuan untuk memberi arti bagi

karekteristik atau cirri-ciri variable yang menjadi pusat perhatian peneliti.

• Sejumlah aturan pengukuran (set of rules) yang merupakan syarat-

syarat atau penentuan dalam rangka melakukan pengukuran. Misalnya

untuk mengukur berat orang, maka alat ukurnya harus timbangan badan

dan menggunakan ukuran kilogram bukan ton atau gram. Atau dalam

bentuk lain dalam bentuk penilaian kepuas-an kerja dengan alat

pengukuran tingkat kepuasan (sangat memuaskan, memuaskan, kurang

memuaskan, dan sangat tidak memuaskan)

Mudrajad

(2003)

Skala Pengukuran

Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada

dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif

Sugiyono

(2004)

JENIS SKALA PENGUKURAN

Jenis Skala Pengertian Contoh

Skala Nominal

(Normal Scale)

Skala pengukuran yang menyatakan kategori (ciri atau sifat)

sutu kelompok atau klasifikasi dari objek penelitian yang

diukur dalam bentuk variabel. Skala ini digunakan untuk

mengklasifikasi obyek, individu atau kelompok (jenis kelamin,

agama, pekerjaan, dll)

Jawabn pertanyaan berupa dua pilihan ya dan

tidak yang bersifat kategorikan dapat diberi simbol

angka-angka sebagai berikut: jawaban ya diberi

angka 1 dan tidak diberi angka 2

Skala Ordinal

(Ordinal Scale)

Skala ordinal (ordinal scale) adalah skala pengukuran yang

menyatakan kategori sekaligus menyatakan peringkat dari

variabel penelitian yang diukur.

tingkat pendidikan diurutkan berdasarkan jenjang

pendidikan:TK = 1; SD= 2; SMP = 3; SMA = 4;

Diploma = 5; Sarjana = 6

Skala Interval

(Interval Scale)

Skala pengukuran yang menyatakan kategori dengan jarak.

Ini berarti bahwa skala interval tidak hanya mengukur

perbedaan subyek atau objek penelitian secara kualitatif

dengan preferensi tetapi juga mengukur jarak antara pilihan

yang satu dengan pilihan yang lain.

Jawaban pertanyaan meliputi STS, TS, N, S, ST

dengan nilai 5, 4, 3, 2 dan 1

Skala Rasio

(Ratio Scale)

Skala pengukuran yang menunjukkan kategori, peringkat,

jarak dan perbandingan variabel yang diukur. skala interval

yang memiliki nilai dasar (based value) yang tidak dapat

diubah atau suatu skala yang memiliki sifat skala nominal,

skala ordinal, dan skala interval dilengkapi dengan titik nol

absolut dengan makna empiris.

berat badan Amri 70 Kg adalah 2 kali dari berat

anaknya yang bernama Irma. Contoh lain misalnya

tingkat pengangguran di Indonesia tahun 2009

adalah 9,3 % atau tingkat inflasi Indonesia tahun

2008 yang lalu sebesar 7,6 %. Atau IPK 0.0; 4.0;

3,50, dll

Pengelompokan Data berdasarkan Sifatnya

Data

Kuantitatif

Diskrit Nominal

Kontinum

Ordinal

Interval

Rasio

Kualitatif

SKALA PENGUKURAN

BERDASARKAN PENGGUNAANNYA

Skala Likert

Skala Guttman

Semantic Deferential

Rating Scale

Skala Likert

Digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial.

• Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang

atau sekelompok orang tentang fenomena.

• Dengan skala likert, variabel dijabarkan sebagai indikator, kemudian indikator

dijadikan item-item pertanyaan.

• Jawaban setiap item instrumen mempunyai gradasi dari sangat positif sampai

sangat negatif.

Skala Likert

Contoh alternatif jawaban dalam sekala likert

a. Sangat setuju a. Sangat positif

b. Setuju b. Positif

c. Ragu-ragu c. Negatif

d. Tidak Setuju d. Sangat Negatif

e. Sangat Tidak setuju

a. Selalu a. Sangat baik

b. Sering b. Baik

c. Kadang-kadang c. Tidak baik

d. Tidak pernah d. Sangat tidak baik

Skala Likert

Penskoran:

Pernyataan Positif:

a. Sangat setuju/Selalu/Sangat positif diberi skor 5

b. Setuju/Sering/Positif diberi skor 4

c. Ragu-ragu/Kadang-kadang/Netral diberi skor 3

d. Tidak Setuju/Hampir tdk pernah/Negatif diberi skor 2

e. Sangat Tidak setuju/Tidak pernah diberi skor 1

Pernyataan Negatif

a. Sangat setuju/Selalu/Sangat positif diberi skor 1

b. Setuju/Sering/Positif diberi skor 2

c. Ragu-ragu/Kadang-kadang/Netral diberi skor 3

d. Tidak Setuju/Hampir tdk pernah/Negatif diberi skor 4

e. Sangat Tidak setuju/Tidak pernah diberi skor 5

Skala Guttman

• Skala pengukuran dengan dua jawaban yang tegas, data yang didapat interval

atau rasio.

• Skala Guttman dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda juga dalam bentuk

checklist, Jawaban dibuat skor tertinggi 1 dan terendah 0.

Contoh:

Bagaimana pendapat anda, bila Tn X menjabat pimpinan di perusahaan ini ?

a. Setuju

b. Tidak Setuju

Semantic Deferentian

• Skala ini untuk mengukur sikap, bentuk tersusun dalam satu garis kontinum, jawaban

“sangat positif” terletak pada sisi kanan, jawaban “sangat negatif” terletak pada sisi kiri.

Data yang terkumpul dengan sekala ini berbentuk data interval.

Contoh:

Gaya Kepemimpinan

Bersahabat 5 4 3 2 1 Tdk brsahabat

Tepat janji 5 4 3 2 1 Lupa Janji

Bersaudara 5 4 3 2 1 Memusuhi

Memberi pujian 5 4 3 2 1 Mencela

Mempercayai 5 4 3 2 1 Mendominasi

Rating Scale

Dari ketiga skala pengukuran sebelumnya, semua datanya kualitatif yang

dikuantitatifkan. Tetapi dengan rating scale data mentah yang diperoleh

berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Data yang

dihasilkan berupa data interval.

Jawaban pertanyaan bertingkat.

Contoh: berkaitan dengan ruang kerja

4 bila ruangan sangat baik

3 bila ruangan cukup baik

2 bila ruangan kurang baik

1 bila ruangan sangat kurang baik

VALIDITAS

Pengertian Validitas

Azwar

(1987)

Sejauh mana ketepatan dan

kecermatan suatu instrumen

pengukur (tes) dalam

melakukan fungsi ukurnya.

Suatu tes dikatakan memiliki

validitas yang tinggi apabila

alat tersebut menajalankan

fungsi ukur secara tepat atau

memberikan hasil ukur yang

sesuai dengan maksud

dilakukannya pengukuran

tersebut.

Suryabrata

(2000)

Derajat fungsi pengukuran suatu

tes, atau derajat kecermatan

ukurnya sesuatu tes. Validitas suatu

tes mempermasalahkan apakah tes

tersebut benar-benar mengukur atap

yang hendak diukur.

Kusaeri

(1995)

Ketepatan (appropriateness),

kebermaknaan (meaningfull) dan

kemanfaatan (usefulness) dari

sebuah kesimpulan yang didapatkan

dari interpretasi skor tes.

Validitas isi (content validity) adalah

tingkat kebenaran skala

pengukuran yang dilakukan dengan

telah memasukkan sejumlah item

yang refresentatif dalam menyusun

variabel. Semakin besar skala item

dalam mewakili variabel yang

diukur, maka semakin tinggi

tingkat kebenaran isinya. Vaaliditas

isi merupakan sebuah fungsi yang

menunjukkan seberapa baik

dimensi dan elemen sebuah

variabel didefenisikan atau

operasionalisasi-nya.

Validitas kriteria (Criterion validity)

adalah konsep pengukuran tingkat

kebenaran (validitas) yang bertujuan

untuk melihat tingkat akurasi dari alat

pengukuran yang digunakan.

Validitas kriteria ini dapat dibagi dalam

dua kategori yaitu 1). Concurent validity

dan 2). Predictive validity.

Concurent validity adalah terjadi

apabila skala pengukuran yang

ditetapkan dapat membedakan

individual yang telah diketahui berbeda,

sehingga skor untuk masing-masing

atribut atau instrumen harus berbeda

pula. Contoh: pengukuran “tingkat

kerajinan” karyawan tetap berbeda

dengan “tingkat kerajinan” karyawan

tidak tetap.

Predictive validity menggambar tingkat

kemampuan suatu instrument

pengukuran dalam membedakan

individu dalam periode yang berbeda.

Sebagai contoh, hasil test sebelum

pendidikan atau pelatihan akan berbeda

dengan hasil test setelah yang di test

mengikuti pendidikan atau pelatihan.

Validitas kontruk (construct validity)

menunjukkan seberapa baik hasil

yang didapat dari pengukuran yang

telah dibangun dari teori yang telah

disusun dalam rancangan pengujian.

Validitas konstruktur ini dapat dinilai

atau dilihat dari convergent validity

dan dari discriminant validity.

Convergent validity adalah tingkat

kebenaran pengukuran yang

dihasilkan dari dua macam

pengukuran terhadap satu variabel

atau konsep yang sama. Atau

dengan kata lain, hasil pengukuran

dengan cara satu mempunyai

korelasi yang tinggi dengan hasil

pengukuran dengan cara kedua.

Discriminant validity menunjukkan

hasil pengukuran yang berbeda

pada satu konsep yang sama

dengan instrument pengukuran yang

berbeda. Misalnya pengukuran

variabel A dengan konsep X

menghasilkan pengukuran yang

berbeda bila menggunakan

pengukuran dengan konsep Y.

Valisitas Isi Validitas Kriteria Validitas Konstruk

Jenis/Kriteria Validitas

RELIABILITAS

Pengertian Reliabilitas

Allen & Yen

(1979)

Kestabilan skor yang didapatkan oleh orang yang sama ketika diuji ulang dengan satu

pengukuran ke pengukuran lainnya atau dengan tes yang sama pada situasi yang

berbeda

Tobari

(2015)

Tingkat keandalan suatu alat ukur berupa tes bila dilakukan pengukuran secara berulang-

ulang dengan yang sama pada waktu yang berbeda. Apabila alat ukurnya cukup

reliabilitas maka akan diperoleh hasil yang relative sama, sehingga hasilnya bisa

dipercaya

Sugiyono

(2005)

Serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur yang memiliki konsistensi bila

pengukuran yang dilakukan dengan alat ukur itu dilakukan secara berulang. Reabilitas tes

adalah tingkat keajegan (konsitensi) suatu tes, yakni sejauh mana suatu tes dapat

dipercaya untuk menghasilkan skor yang ajeg, relatif tidak berubah walaupun diteskan

pada situasi yang berbeda-beda.

Reliabilitas• Ketetapan skala pengukuran yang digunakan akan menentukan benar dan tepatnya hasil analisis. Reliabilitas

(reliability) menunjukkan konsistensi dan stabilitas dari suatu skala pengukuran.

• Konsistensi ukuran menunjukkan adanya indikasi kesamaan (homogen) dari materi atau item-item dalam ukuran

yang akan digunakan dalam menetapkan konsep variabel. Ini berarti bahwa materi atau item-item yang digunakan

harus sama dan harus mampu mengukur konsep atau variabel yang sama secara independen. Konsistensi ukuran

dapat diketahui melalui reliabilitas konsistensi antar materi (interitems consistency reliability) dan konsistensi

antar dua materi (split-half reliability).

• Konsistensi antar materi atau item-item (interitems consistency reliability) menunjukkan konsistensi hasil

pengukuran terhadap semua materi dalam ukuran yang digunakan. Dengan demikian suatu materi atau item-item

ukuran yang independen digunakan untuk dua variabel yang sama maka materi tersebut menghasil ukuran yang

sama atau berkorelasi antara satu sama lain.

• Konsistensi antar dua materi (split-half reliability) menunjukkan hubungan atau korelasi antara dua materi yang

digunakan dalam skala pengukuran. Jadi bila suatu konsep atau variabel diukur dengan materi pengukuran yang

berbeda akan menghasilkan pengukuran yang sama atau berkorelasi.

• Stabilitas ukuran menunjukkan kemampuan suatu skala ukuran yang menghasilkan hasil pengukuran yang tidak

berubah atau tetap stabil meskipun terjadi perubahan situasi. Stabilitas ukuran menunjukkan bukti bahwa skala

ukuran yang digunakan mempunyai kebenaran atau kebaikan. Stabilitas ukuran terdiri dari dua kategori yaitu

reliabilitas uji dan uji ulang (test-retest reliability) dan reliabilitas paralel (paralel-form relibility).

• Reliabilitas uji dan uji ulang (test-retest reliability) menunjukkan hasil yang sama dari pengukuran yang

dilakukan secara berulang dalam kesempatan yang berbeda terhadap suatu variabel. Sedangkan reliabilitas

parallel (paralel-form relibility) menunjukkan dua hasil pengukuran yang sebanding dari dua pengukuran pada

suatu konsep atau variabel.

TERIMAKASIH

INSPIRED PPT

THANK YOU

FOR LISTENING