E-Validitas Reliabilitas Dan Standardisasi

27
VALIDITAS, RELIABILITAS VALIDITAS, RELIABILITAS dan STANDARDISASI dan STANDARDISASI

description

Now a days many professional organizations, including labor unions, operate placementservices for the benefit of other members. Professional organizations serving such variedoccupations as individual engeering, pshchology, acccounting, legal academics publishrosters of a job vacancies. Temporary staffing agencies are providing a quick and cost-effictive way to get...

Transcript of E-Validitas Reliabilitas Dan Standardisasi

  • VALIDITAS, RELIABILITAS dan STANDARDISASI

  • VALIDITAS, RELIABILITAS, dan STANDARDISASISyarat alat ukur yang bisa dipertanggung- jawabkan secara ilmiah:ValiditasReliabilitasStandardisasi

    ObjektifDaya DiskriminatifKomprehensifPraktis (mudah digunakan)Konsepsional-TeoritisOperasional- Teknis

  • VALIDITASDefinisi yang paling lazim mengenai validitas tercermin dalam pertanyaan, apakah alat ukur yang kita susun sungguh-sungguh mengukur sesuatu yang memang ingin kita ukur?Sumadi Suryabrata (1988) dan Nunnally (1981), mengartikan validitas suatu alat ukur adalah taraf sejauhmana suatu alat ukur tersebut mengukur apa yang seharusnya diukurnya.

  • VALIDITASIstilah validitas tidak bisa lepas dari (Sutrisno Hadi, 1987):Kejituan

    Ketelitian

    Seberapa jauh suatu alat ukur dapat mengungkap dengan jitu, tepat, kena terhadap gejala yang diukurSeberapa jauh suatu alat ukur tersebut mempunyai kemampu- an dengan cermat menunjukkan ukuran besar kecilnya gejala yang diukur

  • VALIDITASTipe-Tipe ValiditasAnastasi (1976) dan Kerlinger (1990), me- ngemukakan adanya tiga macam validitas: Content Validity Construct Validity Criterion-related ValidityConcurrent ValidityPredictive Validity

  • VALIDITASContent ValidityContent Validity menunjukkan pada taraf sejauhmana item/pertanyaan/pernyataan suatu alat ukur tersebut telah dianggap dapat mengukur hal-hal yang mewakili keseluruhan isi yang hendak di ukur oleh alat ukur tersebut.Analisis rasional terhadap item/pertanyaan/ pernyataan alat ukur tersebut

    Sangat subjektif

  • VALIDITASContent ValiditySumadi Suryabrata (1981) menyarankan adanya suatu panel yang terdiri dari ahli-ahli yang menguasai pengukuran untuk mengurangi adanya unsur subjektivitas dalam melakukan analisis rasional.Dalam kaitannya dengan content validity, berkembang bentuk validitas lain yaitu Face Validity dan Logical Validity (Azwar, 1986).

  • VALIDITASContent ValidityFace Validity

    Logical Validitydipandang nampaknya memang telah mengukur apa yang seharusnya di ukurDituntut suatu batasan logis yang mencakup bagian-bagian kawasan perilaku (aspek, gejala, dimensi, ciri-ciri, dsb)

  • VALIDITASConstruct ValidityConstruct Validity menunjukkan sejauh- mana suatu alat ukur mengukur konstruksi teoritis yang menjadi dasar pengukuran alat ukur tersebut, atau dengan kata lain sejauhmana kecocokan antara item-item yang disusun dengan definisi yang lahir dari konstrak teoritis.

    Validity by definition

  • VALIDITASConstruct ValidityUntuk menguji construct validity digunakan analisis statistik, yaitu melalui pendekat- an:Analisis Item (Sutrisno Hadi, 1991)Analisis Faktor (Suryabrata, 1982)

  • VALIDITASCriterion-related ValidityCiterion-related validity adalah sejauhmana tinggi-rendahnya validitas suatu alat ukur bila dihubungkan/dibandingkan dengan alat ukur lain yang dianggap sebagai kriterium.

  • VALIDITASCriterion-related ValidityUntuk mengetahui criterion-related validity dengan cara analisis statistik, yaitu dengan melalui pendekatan Multitrait-multimethod (Azwar, 1986) atau Korelasi Product-Moment {meng- korelasi antara alat ukur yang dipersoalkan (prediktor) dengan alat ukur lain (kriterium) yang dianggap sudah memiliki validitas dan reliabilitas yang baik}

  • VALIDITASCriterion-related ValidityConcurrent ValidityPengambilan skor kriterium bersamaan waktunya dengan pengambilan skor alat ukur yang dipersoalkan (prediktor).

    Predictive ValidityPengambilan skor kriterium waktunya tidak bersamaan dengan pengambilan skor alat ukur yang dipersoalkan (prediktor) atau waktu yang akan datang.

  • VALIDITASTinggi-rendahnya validitas suatu alat ukur diwujudkan dalam bentuk Koefisien Validitas (rXY); tetapi hal ini tidak berlaku bagi content validity.Koefisien validitas umumnya dicari dengan menggunakan teknik korelasi Product-Moment atau Pointbiserial; untuk hal ini tergantung dari jenis datanya.

  • VALIDITASKorelasi Product-Moment

    Keterangan:rXY = Koefisien ValiditasX = PrediktorY = KriteriumN = Jumlah SubjekXY = Perkalian antara Kriterium dengan Prediktor

  • VALIDITASTeknik korelasi Product-Moment digunakan bila jenis datanya berupa interval (kontinum/non-dikotomi), baik pada data prediktor maupun kriterium; namun,

    Bila salah satu datanya nominal (dikotomi) dan satunya datanya berupa interval (non-dikotomi/kontinum), maka menggunakan korelasi Pointbiserial.

  • VALIDITASKorelasi Pointbiserial

    Keterangan:rpb = Koefisien Kor. PointbiserialMp = Mean dari skor subjek pada variabel Y (non-dikotomi) dan skor pada variabel X (dikotomi) adalah 1My = Mean dari variabel Y (skor total)Sy = Standard deviasi variabel Y (skor total)p = Proporsi subjek yang skornya 1 pada variabel X q = 1 - p

  • VALIDITASBerkaitan dengan masalah criterion-related validity, Masrun (1984/1985) dan Suryabrata (1988) mengemukakan adanya validitas eksternal dan internal.

    Validitas eksternalValiditas eksternal adalah validitas yang kriteriumnya terdapat di luar alat ukur yang dipersoalkan (mirip dengan criterion-related validity)

  • VALIDITASValiditas InternalValiditas internal adalah validitas yang kriteriumnya terdapat pada alat ukur yang dipersoalkan, biasanya yang sering dilakukan adalah dengan menguji korelasi antara skor item dengan skor total (Anastasi, 1976)Validitas internal ini disebut juga sebagai validitas item atau internal consistency validity dari item; juga disebut ..

  • VALIDITASValiditas ItemDiscriminating power dari item, artinya dengan diperolehnya korelasi antara skor item dan skor total, dapat dipergunakan untuk menentukan seberapa jauh suatu item mampu untuk membedakan antara individu satu dengan lainnya.Koefisien validitas item dicari dengan menggunakan teknik korelasi Product-Moment atau Pointbiserial; untuk hal ini juga tergantung dari jenis datanya.

  • VALIDITASValiditas ItemKorelasi Product-Moment: validitas item

    Keterangan:rxy= Koefisien validitas itemX= Skor itemY= Skor total itemXY= Perkalian antara skor item dengan skor total itemN= Jumlah subjek

  • VALIDITASValiditas ItemBila telah diketahui koefisien validitas item, maka proses selanjutnya dilakukan analisis Korelasi Part-Whole.

    Analisis Korelasi Part-WholeAnalisis korelasi part-whole adalah untuk mendapatkan skor murni dari koefisien validitas item pada suatu alat ukur; karena waktu korelasi antara skor item dengan skor total item terjadi over estimate (kelebihan bobot), sehingga menyebabkan angka korelasi yang diperoleh menjadi besar .

  • VALIDITASValiditas Item hal ini terjadi karena skor item yang dikorelasikan dengan skor total item ikut sebagai komponen skor total item tersebut

    Rumus Korelasi Part-Whole

    Keterangan:rpq= Koefisien korelasi setelah dikoreksirXY= Koefisien korelasi sebelum dikoreksiSDX= Standard Deviasi skor itemSDY= Standard Deviasi skor total item

  • VALIDITASInterpretasi Koefisien ValiditasAngka koefisien validitas alat ukur bergerak dari -1,00 s/d +1,00; artinya:+1,00= Korelasi sempurna 0,00= Tidak ada korelasi - 1,00= Korelasi sangat rendah

  • VALIDITASAnastasi (1976), menyatakan bahwa tidak ada batas aturan tertentu secara khusus yang menyatakan berapa besar koefisien validitas suatu alat ukur harus mencapai angka tertentu; akan tetapi yang perlu diperhatikan bahwa koefisien validitas akan mempunyai makna apabila mempunyai harga yang positif, berarti semakin tinggi koefisien validitas atau mendekati +1,00 alat ukur tersebut dapat dikatakan valid.

  • VALIDITASUmumnya, koefisien validitas yang diperoleh akan dibandingkan dengan suatu harga kritis yang ada dalam tabel Nilai r Product-Moment atau Critical Values of The Pearson Product-Moment Corelation dalam 0.01 atau 0,05; yang ada dalam lampiran buku-buku statistik.Apabila koefisien validitas (r) yang diperoleh lebih besar dari r tabel (ro>rt), maka dapat dikatakan alat ukur yang dipersoalkan valid.

  • VALIDITASBerkaitan dengan validitas item, Azwar (1989) menyatakan bahwa suatu alat ukur dapat dianggap baik apabila mempunyai koefisien validitas item lebih atau sama dengan 0,30 ( 0,30); keputusan ini didasarkan atas kesepakatan umum dan tidak didasarkan atas logika matematika. (n => 40)Anastasi (1976), menyatakan untuk validitas item atau validitas internal sudah dianggap baik apabila mempunyai koefisien validitas berkisar 0,20 s/d 0,30.