Skala Pengukuran Dan Instrumen Penelitian
-
Upload
hidayat-heru-prasetyo -
Category
Documents
-
view
54 -
download
3
description
Transcript of Skala Pengukuran Dan Instrumen Penelitian
Skala Pengukuran dan Instrumen Penelitian
Kelompok 9 – Akuntansi A
Hidayat Heru Prasetyo (13812141020)
Titik Rahmawati (13812141025)
Intan Saputri (13812141029)
Penelitian Kuantitatif
Menggunakan instrument untuk mengumpulkan data
Penelitian Kualitatif-
naturalistik
Peneliti akan lebih banyak menjadi
instrument (peneliti sebagai key instrument)
A. Macam-macam Skala Pengukuran
Skala Likert
Skala Guttman
Semantic Differentia
l
Rating Scale
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, dimana bila digunakan akan menghasilkan data kuantitatif
Skala Likert
Skala Guttman
Digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelomok orang tentang fenomena sosial. Jawaban setiap item instrument mempunyai gradasi sangat positif sampai sangat negatif.
Pertanyaan Jawaban
SS ST RG TS STS
Prosedur kerja baru akan segera diterapkan di perusahaan anda
√
Bentuk checklist Bentuk Pilihan ganda
Prosedur kerja baru itu akan segera diterapkan dilembaga anda?a. Sangat tidak setujub. Tidak setujuc. Ragu-ragu/netrald. Setujue. Sangat setuju
Tipe ini memiliki jawaban yang tegas antara lain “ya-tidak”; “benar-salah”; “pernah-tidak pernah”
Skala Guttman dapat dibuat dalam bentuk checklist maupun pilihan ganda
Semantic Differensia
l
Rating Scale
Dikembangkan oleh Osgood, skala pengukur sikap, tersusun dalam satu garis kontinum yang jawaban “sangat positif” terletak dibagian kanan garis dan “sangat negatif” di bagian kiri garis atau sebaliknya. Responden dapat memberi jawaban pada rentang jawaban positif sampai negatif.
Data mentah yang di[eroleh berupa angka yang kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.Rating scale lebih fleksibel, tidak terbatas untuk pengukuran sikap saja tetapi untuk mengukur persepsi responden terhadap fenomena lainnya.
B. Instrumen PenelitianPrinsipnya, meneliti adalah
melakukan pengukuran terhadap fenomena alam
maupun sosial.
Pengukuran harus diukur dengan alat ukur yang baik. Alat ukur ini disebut instrument penelitian.
Instumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam atauu sosial yang
diamati dimana fenomena ini disebut sebagai variabel penelitian.
C. Cara Menyusun Instrumen
Untuk memudahkan penyusunan instrumen, maka perlu digunakan “matrik pengembangan instrumen” atau “kisi- kisi instrumen”
Untuk bisa menetapkan indikator - indikator dari setiap variabel yang diteliti, maka diperlukan wawasan yang luas dan mendalam tentang variabel yang diteliti, dan
teori – teori yang mendukungnya.
Moorhead (1986) mengemukakan indikator birokrasi yang ideal menurut Max Weber, Indikator
Pengorganisasian (Prinsip Organisasi) menurut Fayol, Indikator Performance
Osborne Mengemukakan 10 Prinsip Yang Dapat Dijadikan Sebagai Indikator Pemerintah Wirausaha
1. Pemerintahan Katalis
2. Pemerintahan Milik Masyarakat
3. Pemerintahan yang Kompetitif
4. Pemerintahan yang Digerakkan oleh Misi
5. Pemerintahan yang Berorientasi Hasil
6. Pemerintahan Berorientasi Pelanggan
7. Pemerintahan Wirausaha
8. Pemerintahan Antisipatif
9. Pemerintahan Berorientasi Pasar
10. Mengumpulkan semua menjadi satu
D. Contoh Judul Penelitian dan Instrumen yang Dikembangkan
Judul Penelitian :
GAYA DAN SITUASI KEPEMIMPINAN SERTA PENGARUHNYA TERHADAP IKLIM KERJA ORGANISASI
Judul tersebut terdiri atas dua variabel independen dan satu variabel dependen. Masing – masing instrumennya adalah :a. Instrumen untuk mengukur variabel gaya kepemimpinanb. Instrumen untuk mengukur variabel situasi
kepemimpinanc. Instrumen untuk mengukur variabel iklim kerja
organisasi
Bentuk – bentuk instrumen yang akan dipilih tergantung beberapa faktor, diantaranya adalah teknik pengumpulan data yang akan digunakan.
Kapan waktu ketiga metode pengumpulan data dilakukan ?
1. Angket : digunakan bila responden jumlahnya besar dapat membaca dengan baik, dan dapat mengungkapkan hal – hal yang sifatnya rahasia
2. Observasi : digunakan bila obyek penelitian bersifat perilaku manusia, proses kerja, gejala alam, responden kecil.
3. Wawancara : digunakan bila ingin mengetahui hal – hal dari responden secara lebih mendalam serta jumlah responden sedikit.
4. Gabungan dari ketiganya : digunakan bila ingin mendapatkan data yang lengkap, akurat dan konsisten
E. VALIDITAS DAN RELIABILITAS INSTRUMEN
Hasil penelitian dianggap valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mengukur/ mendapatkan data adalah valid. Valid berarti alat ukur tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Hasil penelitian dikatakan reliabel jika terdapat kesamaan data dalam waktu yang berbeda.
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, data yang dihasilkan juga sama.
INSTRUMEN YANG VALID
Instrumen yang valid harus memiliki validitas internal dan validitas eksternal
Instrumen yang memiliki validitas internal yaitu jika kriteria yang ada dalam instrumen secara rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang diukur.
Penelitian yang memiliki validitas eksternal jika hasil penelitian dapat diterapkan pada sampel yang lain, atau hasil penelitian itu dapat digeneralisasikan.
Validitas internal instrumen yang berupa test harus memenuhi validitas konstruksi dan validitas isi.
Instrumen yang non test, cukup memenuhi validitas konstruksi.
F. PENGUJIAN VALIDITAS INSTRUMEN
a. Pengujian Validitas Konstruksi
Untuk menguji validitas konstruksi, dapat digunakan pendapat para ahli. Selanjutnya dilakukan uji coba instrumen pada sampel dari mana populasi diambil.
Dalam pengujian konstruksi dilakukan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dalam suatu faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor total.
b. Pengujian Validitas Isi
Pengujian validitas ini dilakukan dengan membandingkan antara isi instrumen dengan isi atau rancangan yang telah ditetapkan.
c. Pengujian Validitas Eksternal
Validitas eksternal diuji dengan cara membandingkan (untuk tujuan untuk mencari kesamaan ) antara kriteria yang ada dalam instrumen dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan.
1. Pengujian Validitas Instrumen
2. Pengujian Reliabilitas Instrumen
Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal.
Secara internal yaitu dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada pada instrumen dengan teknik tertentu. Cara pengujiannya yaitu dengan :
Internal consistency, Pengujian dilakukan dengan mencobakan instrumen sekali saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu.
Secara eksternal, pengujian dapat dilakukan dengan : test-retest (stability), equivalent, dan gabungan keduanya.
Pengujian Reliabilitas Instrumen Secara Eksternal Test-retest (stability)
Pengujian dilakukan dengan mencobakan instrumen beberapa kali pada responden yang sama. Reliabilitas diukur dari koefisien korelasi antara percobaan pertama dengan yang kedua. Jika koefisien korelasi positif dan signifikan maka instrumen tersebut sudah dinyatakan reliabel.
Ekuivalen
Instrumen yang ekuivalen adalah pertanyaan yang secara bahasa berbeda tetapi mempunyai maksud yang sama. Reliabilitasnya diukur dengan mengkorelasikan antara data instrumen yang satu dengan data instrumen yang dijadikan ekuivalen.
Gabungan
Pengujian ini dilakukan dengan mencobakan dua instrumen yang ekuivalen itu beberapa kali.