SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL -...

98

Transcript of SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL -...

Page 1: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya
Page 2: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL

Nama :

Umur :

Jenis kelamin :

Petunjuk mengerjakan :

Bacalah setiap pernyataan dengan seksama, kemudian isilah pernyataan-pernyataan dibawah ini

dengan menggunakan tanda centang (√) pada kolom yang telah tersedia !

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

KS : Kurang Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

No Pernyataan SS S KS TS STS

1 Saya dapat bergaul dengan banyak orang di lingkungan

tempat tinggal saya

2 Rekan karang taruna saya tidak pernah menceritakan

masalah yang dihadapi kepada saya

3 Jika ada sesuatu yang mengganjal hati, saya akan

membicarakan dengan rekan karang taruna

4 Saya tidak mau minta maaf dan mengakui kesalahan jika

berbuat salah

5 Saya enggan membicarakan masalah saya kepada rekan

karang taruna

6 Saya merasa senang bila ada rekan karang taruna yang

bermain ke rumah

7 Ada beberapa hal yang saya sembunyikan terhadap rekan

karang taruna

8 Jika mendapat masalah di lingkup karang taruna, saya

menceritakan kepada rekan karang taruna

9 Saya berterima kasih ketika rekan karang taruna memberi

kritik kepada saya

10 Saya dapat merasakan kesedihan yang dirasakan oleh rekan

karang taruna

11 Saya tidak peduli dengan persoalan yang dihadapi oleh rekan

karang taruna saya

12 Saya tidak tega membiarkan rekan karang taruna saya

kesulitan

Page 3: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

No Pernyataan SS S KS TS STS

13 Saya tidak peduli dengan apa yang dirasakan oleh rekan

karang taruna ketika ia menghadapi kesulitan

14 Saya turut bahagia jika melihat rekan karang taruna yang

mendapat penghargaan

15 Ketika rekan karang taruna saya berkeluh kesah, saya

berusaha untuk mengerti perasaannya

16 Meskipun diminta, saya tidak mau membantu memecahkan

persoalan yang dihadapi oleh rekan karang taruna

17 Saya tidak suka memberi semangat kepada rekan karang

taruna saya

18 Ketika saya menghadapi masalah, rekan karang taruna saya

tidak pernah membantu untuk menyelesaikannya

19 Tanpa diminta saya sering membantu rekan karang taruna

yang kesulitan dalam menyelesaikan tugasnya

20 Rekan karang taruna saya tidak pernah mau menerima

dukungan dari saya

21 Saya sering diminta memberikan solusi kepada rekan karang

taruna yang sedang menghadapi masalah dalam tugas atau

pekerjaannya

22 Saya sering memberikan saran atau nasehat kepada rekan

karang taruna dalam usahanya menyelesaikan tugas atau

pekerjaannya

23 Saya sulit menerima pendapat orang lain yang berbeda

dengan saya

24 Meskipun tidak setuju dengan rekan karang taruna tentang

suatu hal, saya tetap mendengarkan pendapatnya

25 Saya sering meninggalkan rekan karang taruna sebelum

waktunya, ketika pembicaraannya membosankan

26 Jika terjadi salah paham, saya segera meluangkan waktu

untuk menjelaskannya

27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang

kemampuannya lebih dari saya

28 Saya senang dapat berbaur dengan rekan karang taruna dari

bagian manapun

29 Saya tidak pernah membedakan status kedudukan atau

jabatan saya dengan rekan karang taruna

30 Saya bersikap apa adanya bila bertemu dengan siapapun

rekan karang taruna

31 Saya sering tidak menerima solusi yang diberikan oleh rekan

karang taruna yang masih yunior dibanding saya

32 Saya suka berdiskusi dengan siapapun rekan karang taruna

33 Saya jarang berbaur dengan rekan karang taruna yang tidak

sepaham

Page 4: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

UJI COBA INSTRUMENT

A. Uji Validitas

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Item Statistics

Mean Std. Deviation N

VAR00001 3.7000 1.12858 20

VAR00002 2.6000 .82078 20

VAR00003 3.0000 1.37649 20

VAR00004 3.1500 1.46089 20

VAR00005 3.0000 1.02598 20

VAR00006 3.6500 1.30888 20

VAR00007 3.2500 .85070 20

VAR00008 3.6000 .99472 20

VAR00009 3.9500 .88704 20

VAR00010 3.3500 .98809 20

VAR00011 3.5500 1.05006 20

VAR00012 3.4500 1.27630 20

VAR00013 3.6500 1.13671 20

VAR00014 3.6500 1.08942 20

VAR00015 3.4000 1.23117 20

VAR00016 3.7000 1.03110 20

VAR00017 3.5000 1.31789 20

Page 5: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

B. Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.979 33

VAR00018 3.4500 .88704 20

VAR00019 3.4500 1.14593 20

VAR00020 3.2500 .85070 20

VAR00021 3.2500 1.06992 20

VAR00022 3.4000 .75394 20

VAR00023 3.2000 1.23969 20

VAR00024 3.4500 1.05006 20

VAR00025 3.7500 1.06992 20

VAR00026 3.6500 1.13671 20

VAR00027 3.6500 1.03999 20

VAR00028 3.6500 .98809 20

VAR00029 3.6500 1.08942 20

VAR00030 3.6000 1.18766 20

VAR00031 3.5500 1.27630 20

VAR00032 3.4500 1.09904 20

VAR00033 3.5500 1.09904 20

Page 6: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

TABEL INDUK HASIL PRE TEST SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL

REMAJA KARANG TARUNA CITRA SUARA MUDA SOKA SALATIGA

No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 SP 2 1 1 2 2 1 3 2 3 2 1 1 2 2 1 3 1 1 2

2 DW 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

3 RG 5 3 4 5 4 5 2 5 4 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4

4 AG 5 3 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4

5 TQ 5 3 3 4 4 5 3 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5

6 AT 4 3 4 4 3 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4

7 UL 5 3 3 4 3 5 3 4 5 4 4 2 4 5 4 5 5 4 4

8 OK 2 2 4 2 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 2 3 4 4 2

9 ST 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4

10 IN 4 2 3 2 2 4 2 4 3 3 3 4 3 4 4 5 4 3 2

11 DU 3 2 3 2 3 2 2 4 3 2 2 2 3 2 4 2 3 2 3

12 IH 5 3 4 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4

13 PR 2 3 3 2 1 2 3 2 3 3 4 2 1 2 4 2 4 3 3

14 RV 3 2 1 2 1 1 2 2 2 1 3 1 3 2 1 2 1 2 1

15 DL 3 3 1 1 2 5 5 3 5 4 5 5 5 4 4 3 5 4 5

16 DN 4 2 3 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 4 3 4 3

17 AN 2 4 1 1 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3

18 RQ 5 2 4 4 4 5 3 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5

19 ND 3 2 1 1 3 4 4 2 4 3 3 3 3 4 2 4 1 4 3

20 EV 4 2 2 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3

No Nama 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 Jumlah

1 SP 1 2 2 1 1 3 1 2 3 2 2 1 2 2 58

2 DW 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 132

3 RG 4 3 3 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 4 141

4 AG 3 4 4 3 4 5 5 5 4 5 5 5 4 5 145

5 TQ 3 4 4 5 4 4 4 3 5 5 4 4 5 3 137

6 AT 4 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 5 137

7 UL 4 4 4 3 5 5 4 5 5 5 4 5 4 5 138

8 OK 4 4 2 3 4 3 4 4 3 2 4 4 4 4 110

9 ST 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 132

10 IN 2 3 3 2 3 5 4 4 3 5 4 4 2 2 107

11 DU 3 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 2 2 4 85

12 IH 4 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 5 4 4 143

13 PR 2 3 4 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 4 86

14 RV 3 1 2 1 2 1 3 2 2 3 2 1 2 1 59

15 DL 3 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 136

16 DN 4 4 3 3 4 4 4 5 3 4 2 3 2 4 107

17 AN 3 1 3 3 3 2 1 3 2 2 1 2 3 2 80

Page 7: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

18 RQ 3 4 4 5 3 4 4 3 4 4 4 5 4 4 135

19 ND 4 2 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 102

20 EV 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 112

Page 8: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

TABEL INDUK HASIL POST TEST SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL

KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KELOMPOK KONTROL

No Nama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19

1 AN 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4

2 RV 3 2 3 2 4 4 4 3 4 1 4 1 3 5 1 5 5 5 4

3 OK 3 3 1 1 2 5 5 3 5 4 5 5 5 4 4 3 5 4 5

4 DN 5 2 3 5 2 4 4 4 4 4 3 5 5 5 4 4 3 4 4

5 IN 4 2 3 4 2 4 2 4 5 3 4 4 5 4 4 5 4 3 2

6 SP 2 2 2 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 2 1 3 1 1 2

7 DU 4 2 2 3 2 3 4 4 3 2 2 3 3 3 2 2 3 2 2

8 ND 3 2 1 1 3 4 4 2 4 3 3 3 3 4 2 4 1 4 3

9 EV 4 2 2 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3

10 PR 2 3 3 2 1 2 3 2 3 3 4 2 1 2 4 2 4 3 3

No Nama 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 Jumlah

1 AN 3 3 4 3 4 4 4 3 4 4 4 2 3 3 113

2 RV 4 3 4 5 4 1 3 4 4 4 4 2 4 1 110

3 OK 3 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 5 136

4 DN 4 4 3 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 132

5 IN 4 3 3 5 3 5 4 4 5 5 4 4 4 4 125

6 SP 1 2 2 1 1 3 1 2 3 2 2 1 2 2 65

7 DU 2 2 2 2 4 3 4 3 4 3 3 3 4 3 93

8 ND 4 2 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 102

9 EV 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 3 112

10 PR 2 3 4 2 2 3 3 2 3 2 2 3 2 4 86

Page 9: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING

A. Topik Permasalahan : Komunikasi yang Baik

B. Bidang Bimbingan : Pribadi, Sosial

C. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

D. Fungsi Layanan : Pemahaman, Pemeliharaan, Pengentasan

E. Tujuan Layanan :

1. Anggota kelompok mampu menjelaskan cara berkomunikasi yang baik (karakter rasa

ingin tahu)

2. Anggota kelompok mampu menerapkan cara berkomunikasi yang baik dalam

kehidupan sehari – hari (karakter kreatif)

3. Anggota kelompok dapat menerapkan sikap yang baik dalam berkomunikasi dengan

orang lain (karakter bersahabat/komunikatif, toleransi)

F. Sasaran Layanan : AN, RV, OK, DN, IN

G. Uraian Kegiatan

No Uraian Kegiatan

1 Tahap Pembentukan

a. Pembentukan kelompok

b. Mengatur posisi duduk. Kelompok membentuk lingkaran

c. Doa pembuka. Doa akan dipimpin oleh pemimpin kelompok

d. Pemimpin kelompok menjelaskan mengenai bimbingan kelompok yang

akan dilaksanakan

e. Para anggota kelompok saling memperkenalkan diri melalui permainan

“Siapa Dia?” agar tercipta suasana yang akrab

f. Selanjutnya pemimpin kelompok menjelaskan arti dan tujuan yang ingin

dicapai melalui bimbingan kelompok tugas, serta azas-azas yang digunakan

2 Tahap Peralihan

a. Pemimpin kelompok menjelaskan tata tertib dari kegiatan-kegiatan yang

akan ditempuh pada tahap kegiatan

b. Pemimpin kelompok mempersiapkan anggota untuk masuk ketahap

kegiatan dengan memastikan kesiapan anggota dalam menjalani kegiatan

Page 10: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

3 Tahap Kegiatan

a. Pemimpin kelompok mengemukakan topik, yaitu komunikasi yang baik

b. Pemimpin kelompok menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas dalam

kelompok

c. Anggota kelompok melaksanakan kegiatan sosiodrama sesuai dengan topik

yang telah dikemukakan dengan prosedur pelaksanaan sebagai berikut :

a) Fasilitator mengemukakan masalah dan tema yang disosiodramakan

yakni mengenai komunikasi yang baik. Kemudian diadakan tanya

jawab untuk memperjelas masalah dan peranan-peranan yang akan

dimainkan.

b) Menentukan kelompok yang akan memainkan sesuai dengan

kebutuhan skenarionya, dan memilih individu yang akan memegang

peran tertentu. Pemilihan pemegang peran dapat dilakukan secara

suka rela, setelah fasilitator mengemukakan ciri-ciri masing-masing

peran, usulan dari anggota kelompok yang lain, atau berdasarkan

kedua-keduanya.

c) Menentukan kelompok penonton dan menjelaskan tugasnya.

Kelompok penonton adalah anggota kelompok lain yang tidak ikut

menjadi pemain atau yang memainkan peran sebagai peran

sampingan. Tugas kelompok penonton adalah untuk mengobservasi

pelaksanaan permainan. Hasil observasi kelompok penonton

merupakan bahas diskusi setelah permainan selesai.

d) Setelah semua peran terisi, para pemain diberi kesempatan untuk

berembug beberapa menit untuk menyiapkan diri bagaimana

sosiodrama itu akan dimainkan. Setelah siap, dimulailah permainan.

Masing-masing pemain memerankan perannya berdasarkan

imajinasinya tentang peran yang dimainkannya. Pemain diharapkan

dapat memperagakan konflik-konflik yang terjadi, mengekspresikan

perasaan-perasaan, dan memperagakan sikap-sikap tertentu sesuai

dengan peranan yang dimainkannya.

e) Setelah selesai permainan diadakan diskusi mengenai evaluasi

Page 11: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

pelaksanaan permainan berdasarkan hasil observasi dan tanggapan-

tanggapan kelompok penonton. Diskusi diarahkan untuk

membicarakan tanggapan mengenai bagaimana para pemain

membawakan perannya sesuai dengan ciri-ciri masing-masing peran,

cara pemecahan masalah, dan kesan-kesan pemain dalam

memainkan perannya.

f) Dari hasil diskusi dapat ditentukan apakah perlu diadakan ulangan

permainan atau tidak.

4 Tahap Pengakhiran

a. Pemimpin kelompok melakukan penilaian segera dengan memberikan

beberapa pertanyaan.

b. Pemimpin kelompok menginformasikan bahwa kegiatan bimbingan

kelompok akan diakhiri

c. Pemimpin kelompok menanyakan kesan-kesan yang diperoleh kepada

anggota kelompok

d. Ucapan terima kasih dari pemimpin kelompok atas terlaksananya kegiatan

bimbingan kelompok

e. Pemimpin kelompok memimpin berdoa sebelum kegiatan diakhiri

f. Perpisahan (jabat tangan)

H. Materi Layanan : (terlampir)

I. Sumber : Hafiz, Abi. 2009. Berkomunikasi yang Baik.

http://abihafiz.wordpress.com/2009/02/18/12-berkomunikasi-yang-baik/. 3 Maret 2014.

J. Metode : sosiodrama (terlampir)

K. Waktu/Tanggal : 1 x 60 menit / Rabu, 2 April 2014

L. Tempat Penyelenggaraan : ruang sekretariat CSM

M. Penyelenggara Layanan : Shandra Setya Pancawati

N. Alat dan Perlengkapan : alat tulis, laptop

O. Pihak yang Terlibat : -

P. Anggaran : Rp.5000,00 (lima ribu rupiah)

Q. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut

1. Penilaian Proses

Page 12: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

Menilai kesungguhan anggota kelompok saat kegiatan layanan berlangsung. (Lembar

observasi penilaian proses terlampir)

2. Penilaian Hasil :

a. Laiseg :

1) Jelaskan cara berkomunikasi yang baik!

2) Hal – hal apa saja yang perlu diingat saat berkomunikasi?

3) Apa yang Anda peroleh setelah menerima layanan bimbingan dan konseling

yang telah Anda ikuti?

4) Bersediakah kalian menerapkan cara berkomunikasi yang baik sesuai dengan

materi yang telah dibahas?

5) Manfaat apa yang Anda peroleh dari layanan tersebut?

b. Laijapen :

Wawancara kepada anggota kelompok tentang komunikasi, apakah sudah

menerapkan cara berkomunikasi yang baik?

Panduan Wawancara :

1) Bagaimana cara Anda berkomunikasi dengan lawan bicara Anda sekarang?

2) Masalah apa yang timbul pada saat berkomunikasi?

3) Apa yang Anda lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut?

c. Laijapang :

Memantau perkembangan anggota kelompok dalam berkomunikasi melalui

wawancara tentang cara berkomunikasi dan masalah-masalah yang dihadapi.

3. Tindak Lanjut :

a. Mengevaluasi kegiataan dan memberikan layanan bimbingan kelompok teknik

sosiodrama pada pertemuan selanjutnya dengan topik yang berbeda.

R. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung : himpunan data

S. Pendidikan karakter yang ditanamkan : bersahabat atau komunikatif

Salatiga, 9 Maret 2014

Penyelenggara Layanan

Shandra Setya Pancawati

Page 13: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LAMPIRAN I

MATERI LAYANAN

KOMUNIKASI DENGAN BAIK

Komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Dengan

berkomunikasi, manusia dapat mengungkapkan maksud mereka terhadap orang lain. Berikut

merupakan beberapa cara berkomunikasi dengan baik :

1. Berbicara dengan jelas.

2. Dengarkan apa yang diucapkan lawan bicara dan berikan respon yang baik.

3. Pelihara kontak mata terhadap lawan bicara.

4. Berusaha untuk memahami apa maksud lawan bicara, misal ada sesuatu yang tidak

dipahami, coba tanyakan kepada lawan bicara.

5. Berusaha untuk lebih peka terhadap bahasa tubuh dan petunjuk-petunjuk lisan Anda

maupun lawan bicara

6. Berikan umpan baik kalau diminta. Minta juga umpan balik.

7. Bergantian berbicara.

8. Sesuaikan tingkat dan bahasa lawan bicara.

9. Dengarkan permintaan lawan bicara.

10. Gunakan intuisi. Terkadang kata-kata tidak perlu dan Anda bisa berkomunikasi dengan

perasaan, ekspresi, gerak-gerik.

Larangan yang perlu diingat ketika berkomunikasi :

1. Jangan terlalu ingin tahu

2. Jangan menginterupsi

3. Jangan mengganti topiknya

4. Jangan sesumbar

5. Jangan tertidur

Page 14: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LAMPIRAN II

SOSIODRAMA

DESKRIPSI SINGKAT SOSIODRAMA

Pemain:

1. DN sebagai pembawa acara

2. IN sebagai anggota karang taruna 1

3. RV sebagai anggota karang taruna 2

4. OK sebagai ketua karang taruna

5. AN sebagai anggota karang taruna 3

Berbicara Sendiri

Dalam pertemuan rutin karang taruna, DN bertugas sebagai pembawa acara. DN

mempersilahkan ketua Karang Taruna untuk memberikan sambutan. Namun, ketika ketua

Karang Taruna memberikan sambutan, RV dan AN yang duduk bersebelahan sibuk berbicara

sendiri. IN yang duduk di dekat RV dan AN merasa terganggu dengan sikap RV dan AN yang

berbicara sendiri.

Pada saat acara inti, IN meminta waktu menyampaikan pendapat yakni teguran untuk

sikap RV dan AN. Namun terguran tersebut tidak IN tujukan langsung kepada RV dan AN

karena takut akan menyinggung atau menyakiti perasaan RV dan AN, teguran tersebut tertuju

kepada seluruh anggota karang taruna. Kemudian RV dan AN berdiam diri sejenak dan akhirnya

mengakui kesalahan mereka. Mereka meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulanginya

lagi.

Page 15: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

SKENARIO SOSIODRAMA

Pada malam hari itu, DN bertugas sebagai pembawa acara. DN membacakan susunan acara

pada pertemuan rutin karang taruna.

DN : “ Selamat malam teman-teman karang taruna.. Di sini saya akan membacakan

susunan acara pada malam hari ini. Acara yang pertama adalah pembukaan, acara

kedua sambutan ketua karang taruna, acara yang ketiga sambutan tuan rumah,

acara keempat laporan kas dan tabungan CSM, acara kelima pembacaan notulen,

acara keenam warna sari, acara yang ketujuh pembukaan arisan, acara kedelapan

adalah kesimpulan dan penutup. Marilah kita buka acara kita pada malam hari ini

dengan bacaan basmalah bersama-sama..”

Seluruh anggota : “Bismillahirrohman nirrohim”

DN : “Acara selanjutnya adalah sambutan ketua karang taruna.. Kepada Sdr. OK saya

persilahkan..”

OK : “Terima kasih..Assalamu’alaikum Wr.Wb.. Puji syukur kita panjatkan kehadirat

Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan kesehatan kepada kita semua

sehingga kita dapat berkumpul pada pertemuan rutin karang taruna ini.. Saya

ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan yang telah hadir dalam pertemuan rutin

karang taruna pada malam hari ini.. Terima kasih kepada tuan rumah yang

bersedia menyediakan tempat untuk kami.. Pada pertemuan malam hari ini kita

akan membahas notulen bulan lalu ya.. Sepertinya ada yang belum kita

selesaikan..”

Di saat yang bersamaan, RV dan AN berbicara sendiri tanpa menghiraukan ketua karang taruna

yang sedang memberikan sambutan..

AN : “Besok minggu renang yuk..”

RV : “Boleh boleh..jam berapa? Senin kita juga libur kan?”

AN : “Iya.. jam 9 aja gimana?”

RV : “Wah udah panas kalau jam segitu..tambah item aku..(sambil tertawa kecil)”

AN : “(tertawa kecil) hehehe..iya ya..jam 8 aja?”

RV : “Oke deh..”

IN yang duduk di sebelah RV meras terganggu dengan sikap RV dan AN. Kemudian pada acara

selanjutnya, yakni pada acara inti, IN mengutarakan teguran kepada RV dan AN namun dengan

seolah-olah teguran kepada seluruh anggota karang taruna.

Page 16: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

DN : “Acara selanjutnya adalah warna sari.. Mungkin ada yang ingin memulai

memberikan usulan mengenai notulen bulan lalu?”

IN : “Saya boleh meminta waktunya sebentar?”

DN : “Iya IN, bagaimana?”

IN : “Sebelumnya terima kasih untuk waktunya.. Saya hanya ingin memberikan

sedikit apa ya mungkin semacam nasehat atau masukan..hehehe (tertawa kecil).

Ini tertuju kepada seluruh anggota karang taruna ya, saya minta toling kepada

seluruh anggota karang taruna tolong menghargai jika ada rekan karang taruna

yang sedang berbicara dalam karang taruna ini. Entah itu sambutan, pembacaan

laporan keuangan, notulen atau apapun yang berhubungan dengan karang taruna.

Jika ada yang tidak setuju atau kurang berkenan dalam pembicaraan tersebut, ada

waktu tersendiri untuk mengutarakan pendapat kalian. Kan tidak enak kalu kita

berbicara tapi tidak didengarkan. Terima kasih, hanya itu saja yang ingin saya

sampaikan.”

DN : “Terima kasih kepada IN untuk masukannya.. Mungkin ada lagi?”

Mendengar masukan dari IN, RV dan AN terdiam sejenak. Mereka malu, merasa takut, dan

merasa bersalah. Akhirnya RV dan AN memberanikan diri untuk meminta maaf atas

perbuatannya tadi.

AN : “Saya ingin meminta maaf kepada seluruh rekan karang taruna dan terutama

kepada OK karena tadi saat sambutan ketua karang taruna, saya dan RV berbicara

sendiri..(dengan nada perasaan bersalah)”

RV : “Saya juga minta maaf kak..”

Permintaan maaf AN dan RV ditanggapi baik oleh seluruh anggota karang taruna.

OK : “Iya..sudah saya maafkan kok..(sambil tersenyum).”

IN : “Nah ini dia gentleman (sambil tertawa kecil).. Merasa bersalah dan bersedia

meminta maaf, berani mengakui kesalahan. 2 jempol buat kalian..”

RV & AN : (tersenyum kecil)

Page 17: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LAMPIRAN III

PERMAINAN

SIAPA DIA?

Langkah-langkah :

1) Minta semua peserta untuk berdiri dan membentuk lingkaran

2) Minta seorang peserta untuk memperkenalkan nama dan satu hal lain mengenai dirinya

dalam bentuk satu kalimat pendek (menyebut hobi, tempat tinggal, dll)

3) Mintalah peserta kedua untuk mengulang kalimat peserta pertama. Baru kemudian

memperkenalkan dirinya sendiri. Misal : Teman saya Zahwa, hobi baca buku, saya

Khaira hobi menulis.

4) Peserta ketiga harus mengulang kalimat 2 peserta sebelumnya sebelum memperkenalkan

diri, demikian seterusnya sampai seluruh peserta memperoleh giliran.

5) Apabila peserta tidak dapat mengingat nama dan apa yang dikatakan peserta sebelumnya,

maka ia harus menanyakan langsung pada yang bersangkutan : “siapa nama Anda?” atau

“siapa nama Anda dan hobi Anda?”

Page 18: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LAPORAN PELAKSANAAN EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SESI I

A. Topik Permasalahan : Komunikasi yang Baik

B. Spesifikasi Kegiatan

1) Bidang Bimbingan: Pribadi, Sosial

2) Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

3) Fungsi Layanan : Pemahaman, Pemeliharaan, Pengentasan

C. Sasaran Layanan : AN, RV, OK, DN, IN

D. Pelaksanaan Layanan

1) Waktu : Rabu, 2 April 2014 (15.30-17.00 WIB)

2) Tempat : Ruang sekretariat CSM

E. Deskripsi dan Komentar tentang Pelaksanaan Kegiatan

Tahap kegiatan diawali penulis dengan menjelaskan tentang topik dan materi

yang akan dibahas, yaitu komunikasi yang baik. Selanjutnya pelaksanaan kegiatan

sosiodrama, yang dimulai dengan pemahaman skenario sosiodrama oleh anggota

kelompok, serta pembagian peran sesuai kesepakatan bersama anggota kelompok.

Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi pertama akan segera

berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi kegiatan yang berlangsung.

Penulis juga menjelaskan rencana layanan sesi selanjutnya dan kegiatan diakhiri

dengan do’a.

F. Evaluasi

1) Cara penilaian

Mengamati keantusiasme anggota kelompok dalam mengikuti layanan serta dalam

menjawab pertanyaan LAISEG. (Lembar observasi terlampir)

2) Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan rancangan yang ditetapkan penulis dan

anggota kelompok memberikan respon yang baik saat pelaksanaan layanan.

G. Tindak Lanjut :

Memberikan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama sesi kedua dengan topik

yang berbeda.

Salatiga, 8 Mei 2014

Penulis

Shandra Setya Pancawati

(132010025)

Page 19: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LEMBAR OBSERVASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

TEKNIK SOSIODRAMA SESI I

Lembar Observasi Penulis

Aspek yang diobservasi Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik

Antusias anggota kelompok

Partisipasi anggota kelompok

Respon anggota kelompok

Kelancaran layanan

Suasana layanan

Catatan khusus :

Lembar Observasi Kelompok Penonton

Aspek yang diobservasi Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik

Manfaat layanan

Respon anggota kelompok

Antusias anggota kelompok

Catatan khusus :

Page 20: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING

A. Topik Permasalahan : Sikap Terbuka dalam Kehidupan Bermasyarakat

B. Bidang Bimbingan : Pribadi, Sosial

C. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

D. Fungsi Layanan : Pemahaman, Pemeliharaan

E. Tujuan Layanan :

1. Anggota kelompok mampu menjelaskan makna sikap terbuka dalam kehidupan

(karakter rasa ingin tahu)

2. Anggota kelompok mampu memberikan contoh sikap saling terbuka dalam

kehidupan sehari-hari (karakter komunikatif)

F. Sasaran Layanan : AN, RV, OK, DN, IN

G. Uraian Kegiatan

No Uraian Kegiatan

1 Tahap Pembentukan

a. Pembentukan kelompok

b. Mengatur posisi duduk. Kelompok membentuk lingkaran

c. Doa pembuka. Doa akan dipimpin oleh pemimpin kelompok

d. Pemimpin kelompok menjelaskan mengenai bimbingan kelompok yang

akan dilaksanakan

e. Melakukan permainan yaitu permainan “Cerita Bakso” agar tercipta suasana

yang akrab

2 Tahap Peralihan

a. Pemimpin kelompok menjelaskan tata tertib dari kegiatan-kegiatan yang

akan ditempuh pada tahap kegiatan

b. Pemimpin kelompok mempersiapkan anggota untuk masuk ketahap kegiatan

dengan memastikan lagi kesiapan anggota dalam menjalani kegiatan

3 Tahap Kegiatan

a. Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan, yaitu sikap terbuka

dalam kehidupan bermasyarakat

b. Pemimpin kelompok menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas dalam

Page 21: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

kelompok

c. Anggota kelompok melaksanakan kegiatan sosiodrama sesuai dengan topik

yang telah dikemukakan oleh pemimpin kelompok dengan prosedur

pelaksanaan sebagai berikut :

a) Fasilitator mengemukakan masalah dan tema yang disosiodramakan

yakni sikap saling terbuka dalam kehidupan bermasyarakat.

Kemudian diadakan tanya jawab untuk memperjelas masalah dan

peranan-peranan yang akan dimainkan.

b) Menentukan kelompok yang akan memainkan sesuai dengan

kebutuhan skenarionya, dan memilih individu yang akan memegang

peran tertentu. Pemilihan pemegang peran dapat dilakukan secara

suka rela, setelah fasilitator mengemukakan ciri-ciri masing-masing

peran, usulan dari anggota kelompok yang lain, atau berdasarkan

kedua-keduanya.

c) Menentukan kelompok penonton dan menjelaskan tugasnya.

Kelompok penonton adalah anggota kelompok lain yang tidak ikut

menjadi pemain atau yang memainkan peran sebagai peran

sampingan. Tugas kelompok penonton adalah untuk mengobservasi

pelaksanaan permainan. Hasil observasi kelompok penonton

merupakan bahas diskusi setelah permainan selesai.

d) Setelah semua peran terisi, para pemain diberi kesempatan untuk

berembug beberapa menit untuk menyiapkan diri bagaimana

sosiodrama itu akan dimainkan. Setelah siap, dimulailah permainan.

Masing-masing pemain memerankan perannya berdasarkan

imajinasinya tentang peran yang dimainkannya. Pemain diharapkan

dapat memperagakan konflik-konflik yang terjadi, mengekspresikan

perasaan-perasaan, dan memperagakan sikap-sikap tertentu sesuai

dengan peranan yang dimainkannya.

e) Setelah selesai permainan diadakan diskusi mengenai evaluasi

pelaksanaan permainan berdasarkan hasil observasi dan tanggapan-

tanggapan kelompok penonton. Diskusi diarahkan untuk

Page 22: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

membicarakan tanggapan mengenai bagaimana para pemain

membawakan perannya sesuai dengan ciri-ciri masing-masing peran,

cara pemecahan masalah, dan kesan-kesan pemain dalam

memainkan perannya.

f) Dari hasil diskusi dapat ditentukan apakah perlu diadakan ulangan

permainan atau tidak.

4 Tahap Pengakhiran

a. Pemimpin kelompok melakukan penilaian segera dengan memberikan

beberapa pertanyaan

b. Pemimpin kelompok menginformasikan bahwa kegiatan bimbingan

kelompok akan diakhiri

c. Pemimpin kelompok menanyakan kesan-kesan yang diperoleh pada anggota

kelompok

d. Ucapan terima kasih dari pemimpin kelompok atas terlaksananya kegiatan

bimbingan kelompok

e. Pemimpin kelompok memimpin berdoa sebelum kegiatan diakhiri

f. Perpisahan (jabat tangan)

H. Materi Layanan : (terlampir)

I. Sumber : Handika. 2013. Sikap Terbuka dalam Kehidupan

Bermasyarakat

http://handikap60.blogspot.com/2013/03/sikap-terbuka-dalam-kehidupan.html?m=1

4 Maret 2014 , 11.25 WIB

J. Metode : sosiodrama (terlampir)

K. Waktu/Tanggal/Semester : 1 x 60 menit / Jum’at, 4 April 2014

L. Tempat Penyelenggaraan : ruang sekretariat CSM

M. Penyelenggara Layanan : Shandra Setya Pancawati

N. Alat dan Perlengkapan : alat tulis, laptop

O. Pihak yang Terlibat : -

P. Anggaran : Rp.5000,00 (lima ribu rupiah)

Q. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut

1. Penilaian Proses

Page 23: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

Menilai kesungguhan anggota kelompok saat kegiatan layanan berlangsung. (Lembar

observasi penilaian proses terlampir)

2. Penilaian Hasil :

a. Laiseg :

1) Jelaskan makna dari sikap terbuka dalam bermasyarakat!

2) Sebutkan contoh bersikap terbuka dalam kehidupan sehari-hari!

3) Manfaat apa yang Anda peroleh dari layanan tersebut?

4) Bagaimana perasaan Anda setelah mengikuti layanan tersebut?

b. Laijapen :

Wawancara kepada anggota kelompok tentang sikap terbuka, apakah sudah mulai

mencoba untuk bersikap terbuka.

Panduan Wawancara :

1) Hal apa yang telah Anda lakukan dalam pengembangan sikap terbuka Anda?

2) Masalah apa yang timbul pada saat Anda mencoba untuk bersikap terbuka?

3) Apa yang Anda lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut?

c. Laijapang :

Memantau perkembangan anggota kelompok dalam hal pengembangan sikap

terbuka dan masalah-masalah yang dihadapinya.

3. Tindak Lanjut :

a. Mengevaluasi kegiataan dan memberikan layanan bimbingan kelompok teknik

sosiodrama pada pertemuan selanjutnya dengan topik yang berbeda.

R. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung : himpunan data

S. Pendidikan karakter yang ditanamkan : jujur, bersahabat atau komunikatif

Salatiga, 9 Maret 2014

Penyelenggara Layanan

Shandra Setya Pancawati

Page 24: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LAMPIRAN I

MATERI LAYANAN

SIKAP TERBUKA DALAM KEHIDUPAN BERMASYARAKAT

Masyarakat terdiri dari kumpulan keluarga yang memiliki tujuan, kebutuhan, dan kepentingan

yang bermacam-macam. Dalam masyarakat, kita berinteraksi dengan orang yang berbeda latar

belakang dan karakteristik pribadi masing-masing. Sikap terbuka diperlukan dalam kehidupan

bermasyarakat untuk menghindari konflik kepentingan. Keterbukaan dijadikan landasan/dasar

untuk melakukan interaksi dan komunikasi dalam pergaulan di masyarakat. Sikap keterbukaan

dapat mewujudkan sikap saling memahami, menghormati, menghargai dan bekerja sama

antaranggota masyarakat. Keterbukaan dapat dilakukan oleh masyarakat jika:

a. masing-masing anggota masyarakat memahami hak dan kewajibannya,

b. setiap individu dapat memelihara keinginan dan kebutuhan bersama,

c. setiap anggota masyarakat saling menghargai dan menghormati serta menjamin hak-hak

orang lain,

d. setiap anggota masyarakat mampu hidup menyatu dengan anggota lainnya,

e. setiap anggota masyarakat harus mampu bekerja sama dengan orang lain secara terbuka.

Contoh sikap terbuka dalam kehidupan masyarakat antara lain:

a. mau menerima kritik dan saran orang lain,

b. saling mengingatkan apabila ada yang berbuat salah,

c. memberi kesempatan kepada orang lain untuk berpendapat dan menyampaikan aspirasi

secara terbuka,

d. tidak bergunjing, apabila ada yang salah ditegur secara terbuka,

e. mengajukan usulan, pendapat, dan saran dalam rapat desa secara terbuka.

Page 25: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LAMPIRAN II

SOSIODRAMA

DESKRIPSI SINGKAT SOSIODRAMA

Pemain:

1. IN sebagai pembawa acara

2. OK sebagai anggota karang taruna baru

3. RV sebagai anggota karang taruna

4. DN sebagai anggota karang taruna baru

5. AN sebagai ketua karang taruna

Ribut di Belakang

Saat pertemuan rutin karang taruna, RV memberikan usulan mengenai pembuatan kaos

seragam baru untuk anggota karang taruna. Usulan tersebut ditanggapi baik oleh anggota karang

taruna, kecuali OK dan DN yang tidak lain adalah anggota baru dalam karang taruna tersebut.

OK dan DN terlihat ribut sendiri ketika anggota lain membahas usulan RV. OK dan DN tidak

menyetujui usulan tersebut karena dalam pembuatan kaos seragam bagi anggota baru harus

membayar 100% sedangkan anggota lama hanya membayar 50%.

Perbincangan OK dan DN terdengar oleh IN. Kemudian IN meminta OK dan DN untuk

mengutarakan pendapatnya mengenai pembuatan kaos seragam. Baik OK maupun DN hanya

terdiam dan tidak berani mengutarakan pendapatnya.

Kemudian IN mencoba mendekati OK dan DN untuk membujuk OK dan DN agar

bersedia menceritakan perbincangannya mengenai rencana pembuatan kaos seragam. Akhirnya

OK dan DNpun menceritakan perbincangannya, awalnya hanya kepada IN. Kemudian IN

memberi pandangan mengenai sikap terbuka, akhirnya OK dan DN bersedia menyampaikan

ketidak setujuannya dalam hal pembayar kaos seragam dengan bantuan.

Hal tersebut ditanggapi oleh ketua Karang Taruna dengan penjelasan bahwa bagi anggota

lama hanya membayar 50% karena anggota lama memiliki tabungan yang dibayarkan setiap

bulan, sedangkan bagi anggota baru, mereka belum mempunyai tabungan dan pembayaran kaos

seragam bagi anggota baru boleh dicicil dalam batas waktu tertentu.

Page 26: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

SKENARIO SOSIODRAMA

Pada malam hari itu ketika pertemuan rutin karang taruna, anggota Karang Taruna CSM

sedang membahas mengenai rencana pembuatan kaos seragama. RV memberikan pendapat

mengenai pembayaran kaos.

RV : “Saya memberikan usulan, ini ka nada anggota lama dan anggota baru. Kalau sistem

pembayarannya begini bagaimana, jadi untuk anggota lama hanya membayar 50% dari

harga kaos, sdeangkan untuk anggota baru wajib membayar 100% harga kaos. Ini kan

harga kaosnya Rp.60.000,00. Jadi, anggota lama hanya membayar Rp.30.000,00 dan

anggota baru tetap membayar Rp.60.000,00…”

OK dan DN yang merasa keberatan dengan usulan tersebut saling berbisik mengutarakan

keberatannya terhadap usulan tersebut.

DN : “Kok kita bayarnya beda jauh gitu ya?”

OK : “Iya..kok kita bayarnya mahal banget ya.. Males kalau gini, mana aku gak punya uang

lagi..”

DN : “Sama, aku juga..lagi bokek nih..”

IN : “Mungkin DN atau OK ingin memberikan tanggapan mengenai pembuatan kaos ini?”

DN : “Gak mbak….”

IN : “OK mungkin?”

OK : “Hehehe..hak kok mbak..”

IN : “(berbicara dengan nada pelan) Ayo DN, OK yang tadi diobrolin diutarakan aja..”

DN : “hehehe..malu mbak..”

IN : “Gak papa..daripada nanti ngganjel lho..kali aja bisa dapet solusi.. Nanti tak bantu..”

DN : “Kamu aja OK..”

OK : “Masak aku?”

IN : “Ayo gak papa..nanti tak bantu..”

Karena dorongan IN dan DN, OK bersedia mengutarakan pendapatnya.

Page 27: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

OK : “Saya ingin mengutarakan pendapat saya mengenai pembuatan kaos ini..apa tidak

mencari kaos dengan harga yang lebih murah saja..gimana ya..eemmm.. mbak

IN…hehehe (tertawa kecil sambil melirik IN)”

IN : “Jadi begini, DN dan OK merasa keberatan kalau harus membayar kaos sebesar

Rp.60.000,00..mereka kan masih sekolah juga..seperti itu..”

AN : “Saya masuk dalam pembicarannya ya.. Untuk pembayaran kaos itu mungkin terlalu

berat ya memang kalau harus membayar cash Rp.60.000,00..karena sebagian dari kita

masih bersekolah..mungkin pembayarannya bisa dicicil.. mungkin bisa mencicil setiap

hari atau seminggu sekali..Jadi nanti dipinjami dulu pakai uang kas karang taruna kita..

Untuk pembayaran bisa kepad mas RV?”

RV : “Iya mas bisa..”

AN : “Nanti diberi waktu 2 bulan..Jadi mungkin sehari bisa menabung seribu.. Ini bagi

anggota baru maupun anggota lama.. Kenapa anggota lama hanya diwajibkan membayar

sebesar Rp.30.000,00 saja?Karena anggota lama sudah mempunyai tabungan di karang

taruna ini.. Untuk anggota baru kan belum ada tabungan jadi diwajibkan membayar

penuh.. Dimohon tidak ada salah paham akan hal ini..Bagaimana? Setuju?”

Seluruh anggota : “Setuju..”

Akhirnya pertemuan rutin Karang Taruna CSM dengan pembahasan rencana pembuatan kaos

diakhiri dengan kesepakatan tersebut.

Page 28: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LAMPIRAN III

PERMAINAN

CERITA BAKSO

Langkah Permainan :

1) Peserta diminta untuk berdiri melingkar dengan posisi tangan kanan menengadah,

sedangkan tangan kiri, jari telunjuk pada tangan kiri berada di atas tangan kanan

teman di sebelah.

2) Pembimbing mulai bercerita dan ketika pembimbing menyebut satu kata yaitu bakso,

tangan siswa menjepit jari telunjuk siswa di sebelahnya dan tangan kiri siswa

berusaha menghindar dari jepitan tangan di sebelahnya.

3) Kegiatan tersebut dilakukan selama beberapa kali.

Contoh cerita yang digunakan :

Pada suatu siang, saya merasa perut saya sangat lapar. Kemudian saya

memutuskan untuk membeli bakmi dan bakso. Di warung tersebut menjual

bakwan dan bakso dengan ukuran yang besar. Tidak lama kemudian pesanan bakso saya

datang. Sebelumnya saya mencuci tangan terlebih dahulu, mengusap tangan dengan

tissue dan membuang tissue tersebut ke bak sampah untuk menghilangi bakteri yang ada

di tangan saya. Saya mulai menyantap bakmi yang ada dalam semangkok bakso. Lalu

menyantap bakso yang ukurannya paling besar dan bakwan yang ada di meja. Perut saya

belum terasa kenyang, dan saya memutuskan untuk membeli bakpao yang tak jauh dari

warung bakso tersebut. Di sana juga menjual bakpia. Dan akhirna perut saya kenyang

setelah memakan bakpao, bakso , dan bakpia.

Page 29: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LAPORAN PELAKSANAAN EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SESI II

A. Topik Permasalahan : Sikap Terbuka dalam Kehidupan Bermasyarakat

B. Spesifikasi Kegiatan

1) Bidang Bimbingan: Pribadi, Sosial

2) Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

3) Fungsi Layanan : Pemahaman, Pemeliharaan

C. Sasaran Layanan : AN, RV, OK, DN, IN

D. Pelaksanaan layanan

1) Waktu : Jum’at, 4 April 2014 (15.30-17.00 WIB)

2) Tempat : Ruang sekretariat CSM

E. Deskripsi dan Komentar tentang pelaksanaan kegiatan

Tahap kegiatan diawali penulis dengan menjelaskan tentang topik dan materi

yang akan dibahas, yaitu sikap terbuka dalam kehidupan bermasyarakat. Selanjutnya

pelaksanaan kegiatan sosiodrama, yang dimulai dengan pemahaman skenario

sosiodrama oleh anggota kelompok, serta pembagian peran sesuai kesepakatan bersama

anggota kelompok. Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi kedua

akan segera berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi kegiatan yang

berlangsung. Penulis juga menjelaskan rencana layanan sesi selanjutnya dan kegiatan

diakhiri dengan do’a.

F. Evaluasi

1) Cara penilaian

Mengamati keantusiasme anggota kelompok dalam mengikuti layanan serta dalam

menjawab pertanyaan LAISEG. (Lembar observasi terlampir)

2) Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan rancangan yang ditetapkan penulis dan

anggota kelompok memberikan respon yang baik saat pelaksanaan layanan.

G. Tindak Lanjut :

Memberikan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama sesi ketiga dengan topik

yang berbeda.

Salatiga, 8 Mei 2014

Penulis

Shandra Setya Pancawati

(132010025)

Page 30: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LEMBAR OBSERVASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

TEKNIK SOSIODRAMA SESI II

Lembar Observasi Penulis

Aspek yang diobservasi Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik

Antusias anggota kelompok

Partisipasi anggota kelompok

Respon anggota kelompok

Kelancaran layanan

Suasana layanan

Catatan khusus :

Lembar Observasi Kelompok Penonton

Aspek yang diobservasi Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik

Manfaat layanan

Respon anggota kelompok

Antusias anggota kelompok

Catatan khusus :

Page 31: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING

A. Topik Permasalahan : Menumbuhkan Rasa Empati

B. Bidang Bimbingan : Pribadi, Sosial

C. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

D. Fungsi Layanan : Pemahaman, Pemeliharaan

E. Tujuan Layanan :

1. Anggota kelompok mampu menjelaskan cara menumbuhkan rasa empati (karakter

rasa ingi tahu)

2. Anggota kelompok mampu melatih diri untuk dapat menumbuhkan rasa empati yang

dimiliki (karakter peduli sosial)

F. Sasaran Layanan : AN, RV, OK, DN, IN

G. Uraian Kegiatan

No Uraian Kegiatan

1 Tahap Pembentukan

a. Pembentukan kelompok

b. Mengatur posisi duduk. Kelompok membentuk lingkaran

c. Doa pembuka. Doa akan dipimpin oleh pemimpin kelompok

d. Pemimpin kelompok menjelaskan mengenai bimbingan kelompok yang

akan dilaksanakan

e. Melakukan permainan yaitu permainan “Bercermin” agar tercipta suasana

yang akrab

2 Tahap Peralihan

a. Pemimpin kelompok menjelaskan tata tertib dari kegiatan-kegiatan yang

akan ditempuh pada tahap kegiatan

b. Pemimpin kelompok mempersiapkan anggota untuk masuk ketahap kegiatan

dengan memastikan lagi kesiapan anggota dalam menjalani kegiatan

3 Tahap Kegiatan

a. Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan, yaitu menumbuhkan

rasa empati

b. Pemimpin kelompok menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas dalam

Page 32: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

kelompok

c. Anggota kelompok melaksanakan kegiatan sosiodrama sesuai dengan topik

yang telah dikemukakan oleh pemimpin kelompok dengan prosedur

pelaksanaan sebagai berikut :

a) Fasilitator mengemukakan masalah dan tema yang disosiodramakan

yakni mengenai komunikasi yang baik. Kemudian diadakan tanya

jawab untuk memperjelas masalah dan peranan-peranan yang akan

dimainkan.

b) Menentukan kelompok yang akan memainkan sesuai dengan

kebutuhan skenarionya, dan memilih individu yang akan memegang

peran tertentu. Pemilihan pemegang peran dapat dilakukan secara

suka rela, setelah fasilitator mengemukakan ciri-ciri masing-masing

peran, usulan dari anggota kelompok yang lain, atau berdasarkan

kedua-keduanya.

c) Menentukan kelompok penonton dan menjelaskan tugasnya.

Kelompok penonton adalah anggota kelompok lain yang tidak ikut

menjadi pemain atau yang memainkan peran sebagai peran

sampingan. Tugas kelompok penonton adalah untuk mengobservasi

pelaksanaan permainan. Hasil observasi kelompok penonton

merupakan bahas diskusi setelah permainan selesai.

d) Setelah semua peran terisi, para pemain diberi kesempatan untuk

berembug beberapa menit untuk menyiapkan diri bagaimana

sosiodrama itu akan dimainkan. Setelah siap, dimulailah permainan.

Masing-masing pemain memerankan perannya berdasarkan

imajinasinya tentang peran yang dimainkannya. Pemain diharapkan

dapat memperagakan konflik-konflik yang terjadi, mengekspresikan

perasaan-perasaan, dan memperagakan sikap-sikap tertentu sesuai

dengan peranan yang dimainkannya.

e) Setelah selesai permainan diadakan diskusi mengenai evaluasi

pelaksanaan permainan berdasarkan hasil observasi dan tanggapan-

tanggapan kelompok penonton. Diskusi diarahkan untuk

Page 33: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

membicarakan tanggapan mengenai bagaimana para pemain

membawakan perannya, cara pemecahan masalah, dan kesan-kesan

pemain dalam memainkan perannya.

f) Dari hasil diskusi dapat ditentukan apakah perlu diadakan ulangan

permainan atau tidak.

4 Tahap Pengakhiran

a. Pemimpin kelompok melakukan penilaian segera dengan memberikan

beberapa pertanyaan

b. Pemimpin kelompok menginformasikan bahwa kegiatan bimbingan

kelompok akan diakhiri

c. Pemimpin kelompok menanyakan kesan-kesan yang diperoleh pada anggota

kelompok

d. Ucapan terima kasih dari pemimpin kelompok atas terlaksananya kegiatan

bimbingan kelompok

e. Pemimpin kelompok memimpin berdoa sebelum kegiatan diakhiri

f. Perpisahan (jabat tangan)

H. Materi Layanan : (terlampir)

I. Sumber : Purnomo, Tri. 2008. Cara Menumbuhkan Empati

http://tripurnomo010374.blogspot.com/2008/09/cara-menumbuhkan-empati.html?m=1

2 Maret 2014 , 10.45 WIB

J. Metode : sosiodrama (terlampir)

K. Waktu/Tanggal : 1 x 60 menit / Sabtu, 5 April 2014

L. Tempat Penyelenggaraan : ruang sekretariat CSM

M. Penyelenggara Layanan : Shandra Setya Pancawati

N. Alat dan Perlengkapan : alat tulis, laptop

O. Pihak yang Terlibat : -

P. Anggaran : Rp.5000,00 (lima ribu rupiah)

Q. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut

1. Penilaian Proses

Page 34: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

Menilai kesungguhan anggota kelompok saat kegiatan layanan berlangsung. (Lembar

observasi penilaian proses terlampir)

2. Penilaian Hasil :

a. Laiseg :

1) Jelaskan cara menumbuhkan rasa empati!

2) Hal-hal apa yang akan Anda lakukan dalam usaha untuk menumbuhkan rasa

emapati?

3) Manfaat apa yang Anda peroleh dari layanan tersebut?

4) Bagaimana perasaan Anda setelah mengikuti layanan tersebut?

b. Laijapen :

Wawancara kepada anggota kelompok tentang cara menumbuhkan rasa empati,

apakah sudah mulai mencoba untuk menumbuhkan rasa empati yang dimiliki.

Panduan Wawancara :

1) Hal apa yang telah Anda lakukan dalam usaha menumbuhkan rasa empati

yang Anda miliki?

2) Masalah apa yang timbul pada saat Anda menumbuhkan rasa empati?

3) Apa yang Anda lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut?

c. Laijapang :

Memantau perkembangan anggota kelompok dalam hal menumbuhkan rasa

empati yang dimiliki dan masalah-masalah yang dihadapinya.

3. Tindak Lanjut :

a. Mengevaluasi kegiataan dan memberikan layanan bimbingan kelompok teknik

sosiodrama pada pertemuan selanjutnya dengan topik yang berbeda.

R. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung : himpunan data

S. Pendidikan karakter yang ditanamkan : cinta damai, peduli sosial

Salatiga, 9 Maret 2014

Penyelenggara Layanan

Shandra Setya Pancawati

Page 35: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LAMPIRAN I

MATERI LAYANAN

CARA MENUMBUHKAN EMPATI

Kita membutuhkan dua kaca sekaligus, yaitu kaca cermin dan kaca jendela. "Kaca Cermin"

menggambarkan sikap egosentris, melihat persoalan hanya dari sudut pandang diri sendiri.

Sedangkan "Kaca Jendela" merupakan cara mengetahui dan melihat kepentingan orang lain, di

samping diri sendiri. Kita harus mengangkat sebagian kaca cermin dan menggantinya dengan

kaca jendela. Melalui kaca jendela, seseorang tidak lagi melihat dirinya sendiri, tetapi mereka

juga melihat orang lain di sekitarnya dengan berbagai kebutuhannya. Mengubah kaca cermin

dengan kaca jendela adalah langkah penting agar perhatian seseorang tidak hanya tertuju ke

dalam (self centered), melainkan tertuju ke luar kepada orang lain sehingga ia mudah merasa iba

kepada orang lain (extra centered sensitivity).

Empati sering juga disebut dengan kepedulian. Yakni kesanggupan untuk peka terhadap

kebutuhan orang lain, kesanggupan untuk turut merasakan perasaan orang lain serta

menempatkan diri dalam keadaan orang lain. Peduli atau empati tak berhenti sampai di situ, tapi

dilanjutkan dalam tahap menanggapi dan melakukan perbuatan yang diperlukan orang lain.

Persis sebagaimana sabda Rasulullah saw, "Jalinan kasih sayang antara kaum muslimin ibarat

satu tubuh. Bila ada satu anggota tubuh sakit maka anggota tubuh lainnya akan merasakan hal

yang sama." (HR. Bukhari dan Muslim).

Untuk dapat bersikap peka dan peduli dibutuhkan tingkat kematangan kepribadian tertentu. Para

pakar ilmu komunikasi dan pendidikan menilai bahwa kepedulian atau empati merupakan kata

kunci dalam tahap akhir kecerdasan emosional. Sebabnya antara lain, karena untuk berempati

kita harus mampu mengobservasi dan melibatkan banyak panca indera.

Ada beberapa langkah praktis agar kita bisa belajar menanamkan rasa empati dan peduli:

1) Pertama, kenali perasaan sendiri.

2) Kedua, sediakan waktu menyendiri untuk berpikir apa yang telah terjadi.

3) Ketiga, cobalah memandang masalah dari sudut pandang orang lain.

4) Keempat, jadilah pendengar yang baik.

5) Kelima, biasakan menghayati fenomena berbagai hal yang kita jumpai.

6) Keenam, berlatih mengatur dan mengatasi gejolak emosi dalam menghadapi reaksi

positif maupun negatif.

7) Ketujuh, latihan berkorban untuk kepentingan orang lain.

Page 36: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LAMPIRAN II

SOSIODRAMA

DESKRIPSI SINGKAT SOSIODRAMA

Pemain:

1. DN sebagai orang tua IN

2. IN sebagai anggota karang taruna

3. AN sebagai anggota karang taruna

4. OK sebagai ketua karang taruna

5. RV sebagai pembina karang taruna

Bantuan Korban Bencana

Suatu hari, diadakan rapat mendadak pada Karang Taruna CSM guna membahas tentang rencana

memberikan bantuan kepada korban bencana letusan gunung merapi. Semua mempersiapkan

rencana keberangkatan. Seluruh anggota Karang Taruna akan mengikuti acara pemberian

bantuan terssebut.

Namun, ada salah satu anggota karang taruna yang tidak bisa ikut karena tidak diperbolehkan

oleh ibunya, yaitu IN. Ibu DN tidak menyetujui hal tersebut dengan alasan terlalu berbahaya dan

sudah ada bantuan pemerintah bagi korban bencana. DN juga melarang anaknya untuk ikut acara

tersebut. DN yang ditemui OK dan AN untuk meminjami mobil miliknya, menolak permintaan

OK dan AN, dengan sedikit kemarahan. Sama dengan DN, INpun ikut memberikan penolakan

dengan alas an yang sama dengan DN. Akhirnya OK dan AN pulang dan menceritakan

permasalahan tersebut kepada RV.

RV sebagai orang yang bijaksana mencoba mendatangi DN dan IN dan berusaha menjelaskan

bahwa tempat yang akan mereka kunjungi nanti adalah tempat yang aman, tidak terlalu dekat

dengan lokasi bencana. Untuk hal pemberian bantuan dari pemerintah, melalui siaran televisi

didapatkan informasi mengenai bantuan, tetapi belum mencukupi, seperti baju-baju hangat atau

baju ganti untuk korban bencana, sehingga bantuan yang akan diberikan antara lain baju-baju

bekas anggota Karang Taruna. RV juga memberikan gambaran kepada DN dan IN apabila

bencana tersebut menimpa desa mereka. Mendengar cerita RV, DN dan IN tergerak hatinya,

merasakan apa yang dirasakan korban bencana. DNpun bersedia meminjami mobil dan

mengijinkan IN untuk ikut memberikan bantuan tersebut, dengan catatan tidak boleh terlalu

dekat dengan lokasi bencana.

Page 37: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

SKENARIO SOSIODRAMA

Sore hari itu, di ruang sekretariat CSM diadakan rapat mendadak untuk pembahasan rencana

pemberian bantuan kepada korban bencana letusan gunung Merapi. Rapat dipimpin oleh OK.

OK : “Selamat sore rekan-rekan.. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih kepada rekan-rekan

karena telah sudi hadir pada rapat sore hari ini.. Dan saya juga meminta maaf karena

mungkin mengganggu waktu rekan-rekan sekalian.. Rapat sore hari ini akan membahas

mengenai rencana memberikan bantuan kepada korban bencana letusan gunung Merapi..

Karena mungkin seluruh anggota karang taruna akan mengikuti acara ini, sudah saya

hitung-hitung ternyata kita kekurangan mobil. Ini semua jadi ikut kan?”

IN : “Maaf mas, saya gak bisa ikut..”

OK : “Lho kenapa IN?”

IN : “Saya gak dibolehin ibu saya mas, katanya terlalu berbahaya..”

RV : “Kan gak dekat-dekat IN..”

IN : “Tapi ibuku gak ngebolehin aku..”

OK : “Yasudah kalau tidak bisa ikut tidak apa-apa IN.. Oo ya, nanti malam rencanana saya

mau ke rumah IN, mau minta ijin kepada Bu DN untuk meminjam mobil..RV bisa ikut

dengan saya?”

RV : “Iya mas, bisa-bisa..”

Malam harinya, OK dan RV mendatangi kediaman Ibu DN untuk meminjam mobil.. Mereka

dipersilahkan masuk dan berbincang di dalam rumah.

DN : “Ini ada apa ya?”

OK : “Jadi begini Bu, remaja Karang Taruna CSM berencana untuk memberikan bantuan

kepada korban bencana letusan gunung Merapi..Kami atas nama remaja Karang Taruna

CSM berniat untuk meminjam mobil ibu..apakah diperbolehkan?

DN : “Maaf ya sebelumnya, bukannya saya tidak mau meminjami mobil saya, tapi saya rasa

di sana rawan, berbahaya.. Saya takut jika terjadi apa-apa..”

OK : “Tapi Bu, kita nanti akan mengunjungi posko pengungsian di GOR saya..tidak akan

terlalu dekat dengan gunung Merapinya.. Karena pada radius tertentu, warga tidak boleh

mendekat.. Kita di sana hanya akan memberikan bantuan langsung kepada korban..”

Page 38: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

DN : “Bantuan itu kan seharusnya kewajiban pemerintah, yang harus mencukupi kebutuhan

korban..Lagian terlalu bahaya, jadi maaf saya tidak bisa meminjami mobil saya..(dengan

nada sedikit keras)..”

OK : “Yasudah Bu kalau begitu, kami permisi pulang..Mari Bu”

DN : “Iya..”

Keesokan harinya, OK dan RV menceritakan permasalahan yang mereka alami kepada

AN..Karena merasa takuta kalau nantinya terjadi salah paham, akhirnya AN berkunjung ke

rumah DN.

AN : “Assalamu’alaikum Wr.Wb..”

IN : “Wa alaikum salam Wr.Wb..”

AN : “IN.. Ibunya ada?”

IN : “Ada Pak, mari silahkan masuk..silahkan duduk Pak..”

AN : “Iya IN..terima kasih..”

Tak lama kemudian, Bu DN datang…

DN : “Pak AN..ada apa ya?”

AN : “Bu..maaf ini saya mengganggu..”

DN : “Ah tidak apa-apa kok Pak.. Tidak mengganggu.. Ada apa ya ini Pak?”

AN : “Ini Bu..mau menindak lanjuti kedatangan rekan karang taruna kemarin.. Sebelumnya

saya minta maaf Bu jika ada rekan karang taruna yang mungkin tidak sopan datang ke

sini..Korban gunung Merapi itu kan bisa dibilang tetangga kita ya Bu..karena lumayan

dekat dari sini.. Dan rekan karang taruna berniat untuk membantu korban bencana

tersebut..Ya mungkin hanya sedikit dari kami yang akan dibawa ke sana, tapi semoga

saja dapat membantu.. Karena dari siaran televisi yang saya lihat tadi, korban bencana

membutuhkan baju hangat dan baju ganti.. Nanti kita fokusnya untuk baju-baju bekas..

Kasihan juga kan Bu melihat anak-anak kecil, kalau tidak ganti baju bisa kena penyakit

kulit dan sebagainya.. Kita bisa bayangkan jika hal tersebut terjadi di desa kita, hanya

terkena hujan abu saja rasanya sudah sangat mengganggu aktivitas kita..buka begitu Bu?”

DN : “Iya Pak..(dengan perasaan iba)..”

AN : “Maka dari itu Bu, saya meminta bantuannya kepada Ibu DN untuk meminjami kami

mobil sebagai alat transportasi ke sana.. Karena kalau mau menyewa mobil jujur saja kas

Page 39: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

karang taruna kurang mencukupi Bu.. Saya yang akan bertanggung jawab untuk semua

ini Bu.. Bertanggung jawab terhadap mobil Ibu..Bagaimana Bu?”

DN terdiam. Dan setelah beberapa saat, akhirnya DN mengijinkan AN untuk meminjam mobil

DN.

DN : “Baiklah kalau begitu Pak, saya ijinkan Pak AN meminjam mobil saya.. Tapi saya

mohon ya Pak tolong dijaga mobil saya..”

AN : “Terima kasih Bu..saya akan menjaga mobil Ibu, gak akan ada yang lecet..(sambil

tersenyum)..Ini IN juga ikut ya?”

IN : “Hehehe..boleh gak Mah?”

DN : “Yasudah boleh..saya titip anak saya juga ya Pak..”

AN : “Iya Bu..pasti akan saya jaga..karena saya juga ikut..Baiklah kalau begitu Bu, karena

sudah malam, saya permisi pulang dulu.. Mari Bu.. Mari IN..Assalamu’alaikum..”

DN&IN : “Iya Pak.. Walaikum salam..”

Page 40: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LAMPIRAN III

PERMAINAN

BERCERMIN

Langkah-langkah permainan :

1) Mintalah peserta untuk berpasangan, 1 orang menjadi bayangan di cermin dan 1 orang

menjadi seseorang yang sedang berdandan di depan cermin.

2) Bayangan harus mengikuti gerak-gerik orang yang berdandan.

3) Keduanya harus bekerja sama agar bisa bergerak secara kompak dengan kecepatan yang

sama.

4) Minta peserta untuk mendiskusikan pesan dalam permainan ini.

Page 41: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LAPORAN PELAKSANAAN EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SESI III

A. Topik Permasalahan : Menumbuhkan Rasa Empati

B. Spesifikasi Kegiatan

1) Bidang Bimbingan: Pribadi, Sosial

2) Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

3) Fungsi Layanan : Pemahaman, Pemeliharaan

C. Sasaran Layanan : AN, RV, OK, DN, IN

D. Pelaksanaan layanan

1) Waktu : Sabtu, 5 April 2014 (15.30-17.00 WIB)

2) Tempat : Ruang sekretariat CSM

E. Deskripsi dan Komentar tentang pelaksanaan kegiatan

Tahap kegiatan diawali penulis dengan menjelaskan tentang topik dan materi

yang akan dibahas, yaitu menumbuhkan rasa empati. Selanjutnya pelaksanaan kegiatan

sosiodrama, yang dimulai dengan pemahaman skenario sosiodrama oleh anggota

kelompok, serta pembagian peran sesuai kesepakatan bersama anggota kelompok.

Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi ketiga akan segera berakhir.

Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi kegiatan yang berlangsung. Penulis

juga menjelaskan rencana layanan sesi selanjutnya dan kegiatan diakhiri dengan do’a.

F. Evaluasi

1) Cara penilaian

Mengamati keantusiasme anggota kelompok dalam mengikuti layanan serta dalam

menjawab pertanyaan LAISEG. (Lembar observasi terlampir)

2) Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan rancangan yang ditetapkan penulis dan

anggota kelompok memberikan respon yang baik saat pelaksanaan layanan.

G. Tindak Lanjut :

Memberikan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama sesi keempat dengan topik

yang berbeda.

Salatiga, 8 Mei 2014

Penulis

Shandra Setya Pancawati

(132010025)

Page 42: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LEMBAR OBSERVASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

TEKNIK SOSIODRAMA SESI III

Lembar Observasi Penulis

Aspek yang diobservasi Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik

Antusias anggota kelompok

Partisipasi anggota kelompok

Respon anggota kelompok

Kelancaran layanan

Suasana layanan

Catatan khusus :

Lembar Observasi Kelompok Penonton

Aspek yang diobservasi Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik

Manfaat layanan

Respon anggota kelompok

Antusias anggota kelompok

Catatan khusus :

Page 43: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING

A. Topik Permasalahan : Empati dalam Komunikasi

B. Bidang Bimbingan : Pribadi, Sosial

C. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

D. Fungsi Layanan : Pemahaman, Pemeliharaan

E. Tujuan Layanan :

1. Anggota kelompok mampu menjelaskan makna empati dalam komunikasi (karakter

rasa ingi tahu)

2. Anggota kelompok mampu mengubah sikap menjadi lebih empati ketika

berkomunikasi dengan oran lain (karakter peduli sosial)

F. Sasaran Layanan : AN, RV, OK, DN, IN

G. Uraian Kegiatan

No Uraian Kegiatan

1 Tahap Pembentukan

a. Pembentukan kelompok

b. Mengatur posisi duduk. Kelompok membentuk lingkaran

c. Doa pembuka. Doa akan dipimpin oleh pemimpin kelompok

d. Pemimpin kelompok menjelaskan mengenai bimbingan kelompok yang

akan dilaksanakan

e. Melakukan permainan “Bercermin” agar tercipta suasana yang akrab

2 Tahap Peralihan

a. Pemimpin kelompok menjelaskan tata tertib dari kegiatan-kegiatan yang

akan ditempuh pada tahap kegiatan

b. Pemimpin kelompok mempersiapkan anggota untuk masuk ketahap

kegiatan dengan memastikan lagi kesiapan anggota dalam menjalani

kegiatan

3 Tahap Kegiatan

a. Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan, yaitu empati dalam

komunikasi

b. Pemimpin kelompok menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas dalam

Page 44: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

kelompok

c. Anggota kelompok melaksanakan kegiatan sosiodrama sesuai dengan topik

yang telah dikemukakan oleh pemimpin kelompok dengan prosedur

pelaksanaan sebagai berikut :

a) Fasilitator mengemukakan masalah dan tema yang disosiodramakan

yakni empati dalam komunikasi. Kemudian diadakan tanya jawab

untuk memperjelas masalah dan peranan-peranan yang akan

dimainkan.

b) Menentukan kelompok yang akan memainkan sesuai dengan

kebutuhan skenarionya, dan memilih individu yang akan memegang

peran tertentu. Pemilihan pemegang peran dapat dilakukan secara

suka rela, setelah fasilitator mengemukakan ciri-ciri masing-masing

peran, usulan dari anggota kelompok yang lain, atau berdasarkan

kedua-keduanya.

c) Menentukan kelompok penonton dan menjelaskan tugasnya.

Kelompok penonton adalah anggota kelompok lain yang tidak ikut

menjadi pemain atau yang memainkan peran sebagai peran

sampingan. Tugas kelompok penonton adalah untuk mengobservasi

pelaksanaan permainan. Hasil observasi kelompok penonton

merupakan bahas diskusi setelah permainan selesai.

d) Setelah semua peran terisi, para pemain diberi kesempatan untuk

berembug beberapa menit untuk menyiapkan diri bagaimana

sosiodrama itu akan dimainkan. Setelah siap, dimulailah permainan.

Masing-masing pemain memerankan perannya berdasarkan

imajinasinya tentang peran yang dimainkannya. Pemain diharapkan

dapat memperagakan konflik-konflik yang terjadi, mengekspresikan

perasaan-perasaan, dan memperagakan sikap-sikap tertentu sesuai

dengan peranan yang dimainkannya.

e) Setelah selesai permainan diadakan diskusi mengenai evaluasi

pelaksanaan permainan berdasarkan hasil observasi dan tanggapan

penonton. Diskusi diarahkan untuk membicarakan tanggapan

Page 45: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

mengenai bagaimana para pemain membawakan perannya sesuai

dengan ciri-ciri masing-masing peran, cara pemecahan masalah, dan

kesan-kesan pemain dalam memainkan perannya.

f) Dari hasil diskusi dapat ditentukan apakah perlu diadakan ulangan

permainan atau tidak.

4 Tahap Pengakhiran

a. Pemimpin kelompok melakukan penilaian segera dengan memberikan

beberapa pertanyaan.

b. Pemimpin kelompok menginformasikan bahwa kegiatan bimbingan

kelompok akan diakhiri

c. Pemimpin kelompok menanyakan kesan-kesan yang diperoleh pada anggota

kelompok

d. Ucapan terima kasih dari pemimpin kelompok atas terlaksananya kegiatan

bimbingan kelompok

e. Pemimpin kelompok memimpin berdoa sebelum kegiatan diakhiri

f. Perpisahan (jabat tangan)

H. Materi Layanan : (terlampir)

I. Sumber : Saladin. 2008. Empati dalam Komunikasi. http://training-

saladin.blogspot.com/2008/08/empati-dalam-komunikasi.html?m=1. 1 Maret 2014 ,

13.15 WIB

J. Metode : sosiodrama (terlampir)

K. Waktu/Tanggal : 1 x 60 menit / Minggu, 6 April 2014

L. Tempat Penyelenggaraan : ruang sekretariat CSM

M. Penyelenggara Layanan : Shandra Setya Pancawati

N. Alat dan Perlengkapan : alat tulis, laptop

O. Pihak yang Terlibat : -

P. Anggaran : Rp.5000,00 (lima ribu rupiah)

Q. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut

1. Penilaian Proses

Menilai kesungguhan anggota kelompok saat kegiatan layanan berlangsung. (Lembar

observasi penilaian proses terlampir)

Page 46: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

2. Penilaian Hasil :

a. Laiseg :

1) Jelaskan makna empati dalam komunikasi!

2) Hal-hal apa yang akan Anda lakukan dalam usaha untuk lebih bersikap

empati dalam berkomunikasi dengan orang lain?

3) Manfaat apa yang Anda peroleh dari layanan tersebut?

4) Bagaimana perasaan Anda setelah mengikuti layanan tersebut?

b. Laijapen :

Wawancara kepada anggota kelompok tentang empati dalam komunikasi, apakah

sudah mulai mencoba untuk lebih berempati.

Panduan Wawancara :

1) Hal apa yang telah dilakukan dalam usaha untuk berempati kepada orang

lain?

2) Masalah apa yang timbul pada saat Anda mencoba untuk lebih berempati

dalam komunikasi dengan orang lain?

3) Apa yang Anda lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut?

c. Laijapang :

Memantau perkembangan anggota kelompok dalam hal empati dalam komunikasi

dan masalah-masalah yang dihadapinya.

3. Tindak Lanjut :

a. Mengevaluasi kegiataan dan memberikan layanan bimbingan kelompok teknik

sosiodrama pada pertemuan selanjutnya dengan topik yang berbeda.

R. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung : himpunan data

S. Pendidikan karakter yang ditanamkan : bersahabat atau komunikatif, peduli sosial

Salatiga, 9 Maret 2014

Penyelenggara Layanan

Shandra Setya Pancawati

Page 47: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LAMPIRAN I

MATERI LAYANAN

EMPATI DALAM KOMUNIKASI

Empati adalah kemampuan untuk memproyeksikan diri pada kondisi dan perasaan orang lain.

Dalam komunikasi, empati sangat penting agar pesan dapat diterima secara efektif dan tepat.

Karena itu komunikator dan komunikan perlu membangun empati ini untuk dapat ikut

merasakan dan terlibat secara psikologis, perasaan dan kondisi dari masing-masing pihak.

Sifat hubungan antar komunikator dan komunikan banyak dipengaruhi oleh kondisi homophily

dan heterophily. Homophily adalah kondisi interaksi antara dua pihak yang memiliki kesamaan

dalam berbagai hal seperti kepercayaan, nilai, pendidikan, status sosial, dan sebagainya. Dalam

kondisi yang demikian ini maka komunikasi akan terjadi secara efektif dan pesan atau informasi

akan bisa diterima dengan lebih tepat.

Heterophily adalah kondisi interaksi antara dua pihak yang memiliki banyak perbedaan, baik dari

segi kepercayaan, nilai, pendidikan, maupun status sosial, sehingga komunikasi antar mereka

akan terjadi secara tidak efektif dan pesan yang disampaikan tidak bisa diterima dengan tepat.

Kondisi heterophily memang seringkali menimbulkan permasalahan dalam komunikasi.

Kondisi komunikasi yang heterophily bisa diatasi dengan mengembangkan rasa empati. Untuk

dapat merumuskan kebutuhan masyarakat secara tepat dan menyusun kegiatan yang sesuai

dengan kebutuhan masyarakat seorang agen perubahan harus mempunyai rasa empati yang

tinggi tanpa harus terjerumus dalam hal-hal yang bersifat subyektif.

Page 48: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LAMPIRAN II

SOSIODRAMA

DESKRIPSI SINGKAT SOSIODRAMA

Pemain:

1. IN sebagai anggota karang taruna

2. RV sebagai anggota karang taruna

3. AN sebagai anggota karang taruna

4. DN sebagai ketua karang taruna

5. OK sebagai anggota karang taruna

Empati dalam Perbedaan Pendapat

Seluruh anggota karang taruna sedang melakukan rapat yang membahas mengenai anggota

karang taruna yang tidak mau mengikuti kegiatan karang taruna atau tidak aktif. DN meminta

kepada anggota karang taruna untuk memberikan pendapat bagaimana membuat efek jera bagi

anggota karang taruna yang tidak aktif. OK mengusulkan untuk tidak memberikan bantuan

apapun ketika anggota karang taruna yang tidak aktif memiliki acara tertentu. AN memberikan

pendapat untuk mendatangi satu per satu anggota yang tidak aktif, dan memintanya untuk

kembali aktif. IN setuju dengan pendapat AN dengan alasan mungkin ketika ada kegiatan dalam

karang taruna, pihak yang bersangkutan memiliki acara sendiri yang lebih penting. Sedangkan

RV lebih setuju pada pendapat OK untuk tidak memberikan bantuan kepada anggota karang

taruna yang tidak aktif, dan apabila diminta bantuannya, anggota karang taruna yang tidak aktif

tersebut wajib mengisi kas karang taruna sesuai ketentuan yang akan ditetapkan. IN dan AN

kurang setuju dengan pendapat RV dan OK karena hal tersebut dapat memberatkan anggota yang

tidak aktif.

Pendapat-pendapat tersebut kemudian ditanggapi oleh DN. DN memberikan pandangan

mengenai efek positif dan efek negatif dari dua pendapat tersebut. Akhirnya ditemukan “jalan”

untuk mendatangi terlebih dahulu anggota yang tidak aktif, jika tidak ada perubahan dan

penjelasan yang dapat dipertanggung jawabkan, akan dikenakan sanksi bagi anggota yang tidak

aktif.

Page 49: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

SKENARIO SOSIODRAMA

Malam hari itu pada saat pertemuan rutin karang taruna CSM, sedang membahas mengenai

anggota yang tidak aktif. DN sebagai ketua karang taruna meminta kepada anggota karang

taruna yang lain untuk memberikan pendapat maupun usulan bagi anggota karang taruna yang

tidak aktif.

DN : “Kepada rekan-rekan karang taruna mungkin ada yang mau memberikan

masukan?”

OK : “Kalau menurut saya, anggota karang taruna yang tidak aktif, tidak mau

berangkat itu ya dibiarin aja..kalau ada apa-apa gak usah dibantu..ada apa-apa ini

maksudnya acara yang bersenang-senang kayak nikahan atau acara lain.”

DN : “Terima kasih usulnya Sdr. OK..Jadi kita lepas gitu ya..”

OK : “Iya kan yang tidak aktif itu juga setiap akan ada pertemuan pasti diberi

undangan..”

DN : “Mungkin ada usulan lain?”

AN : “Kalau menurut saya jangan langsung lepas seperti itu.. Mungkin saja saat

pertemuan karang taruna, mereka punya acara sendiri yang lebih penting.. Jadi

menurut saya lebih baik didatangi dulu satu per satu, kita tanya alasan apa yang

membuat mereka tidak bisa hadir..”

IN : “Saya setuju dengan pendapat AN..mungkin mereka sedang sibuk dengan urusan

sekolahnya mungkin, jadi idak bisa hadir..”

DN : “Bagaimana untuk yang lain/apakah setuju dengan usulan AN?”

RV : “Kalau saya lebih setuju pendapat OK.. Tidak usah dibantu kalau punya hajat..

Mereka yang mungkin sibuk dengan acara sekolah atau acara lain itu sepertinya

gimana gitu.. kan undangan disebarkan 2 hari sebelum pertemuan, dan

pertemuanpun pasti hari minggu..misal mereka ada PR kan bisa dikerjakan pagi

atau siangnya..nah malamnya bisa ikut pertemuan..Cuma kurang lebih 2 jam kita

ikut pertemuan..jam 9 paling juga sudah pulang..”

IN : “Tapi kan bisa saja pagi atau siangnya mereka punya acara..jadi missal ada PR

Cuma bisa dikerjakan malam..hal itu sepertinya memberatkan anggota karang

taruna..kan kasian..”

OK : “Kalau masalah memberatkan mungkin gini usul saya..kita bersedia membantu

tapi anggota yang tidak aktif wajib memberi uang lelah..uang lelah ini tidak ada

maksud remaja mau cari uang.. Cuma agar ada efek jera bagi anggota yang tidak

aktif..”

RV : “Itu juga boleh..”

Page 50: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

AN : “Apa malah tidak memberatkan?”

OK : “Kan untuk memunculkan efek jera”

DN : “Baik..di sini mungkin saya akan memberikan pendapat mengenai hal

tersebut..karena ada 2 usulan bagaimana kalau begini saja.. sebelum pertemuan

bulan depan kita datangi satu per satu anggota yang tidak aktif..apabila ada alasan

yang dapat diterima kita maklumi namun anggota tersebut harus berusaha untuk

hadir dan aktif kembali dalam karang taruna..apabila pertemuan selanjutnya

masih tetap tidak hadir, baru kita buat SK yang akan ditanda tangani oleh ketua

RT yang intinya nanti jika anggota yang tidak aktif meminta bantuan remaja

karang taruna wajib mengisi kas karang taruna sesuai dengan ketentuan yang akan

ditetapkan..bagaimana?”

OK : “Iya saya setuju pendapat DN..”

DN : “Yang lain bagaimana?”

RV,AN,IN : “Iya setuju.”

Akhirnya semua anggota karang taruna setuju dengan pendapat DN dan akan mulai mendatangi

satu per satu anggota karang taruna yang tidak aktif.

Page 51: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LAMPIRAN III

PERMAINAN

LEMPAR SPIDOL

Permainan ini bertujuan menghangatkan suasana dan menghilangkan kekakuan antara peserta

dan pemandu dan antar peserta sendiri. Pelajaran yang bisa diperik dari permainan ini adalah

perlunya sikap hati-hati dan cepat tanggap.

Langkah-langkah :

1) Mintalah semua peserta berdiri bebas di depan tempat duduk masing-masing.

2) Minta peserta bertepuk tangan ketika Anda melempar spidol ke udara, dan pada saat

spidol Anda tangkap lagi dengan tangan, semua peserta serta merta diminta berhenti

bertepuk tangan. Ulangi sampai beberapa kali.

3) Ulangi proses ke-2 dengan tambahan selain bertepuk tangan juga bersenandung

(bergumam), misal : “Mmmmmm…!”

4) Ulangi proses ke-3 ini beberapa kali, dan setiap kali semakin cepat gerakannya, kemudian

akhiri dengan satu anti klimaks : spidol Anda tidak dilambungkan, tetapi hanya

melambungkan tangan seperti akan melambungkannya ke atas (gerak tipu cepat). Amati

apakah peserta masih bertepuk tangan atau bergumam atau tidak.

5) Mintalah tanggapan dan kesan dari permainan tersebut.

Page 52: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LAPORAN PELAKSANAAN EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SESI IV

A. Topik Permasalahan : Empati dalam Komunikasi

B. Spesifikasi Kegiatan

1) Bidang Bimbingan: Pribadi dan Sosial

2) Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

3) Fungsi Layanan : Pemahaman, Pemeliharaan

C. Sasaran Layanan : AN, RV, OK, DN, IN

D. Pelaksanaan Layanan

1) Waktu : Minggu, 6 April 2014 (15.30-17.00 WIB)

2) Tempat : Ruang sekretariat CSM

E. Deskripsi dan Komentar tentang Pelaksanaan Kegiatan

Tahap kegiatan diawali penulis dengan menjelaskan tentang topik dan materi

yang akan dibahas, yaitu empati dalam komunikasi. Selanjutnya pelaksanaan kegiatan

sosiodrama, yang dimulai dengan pemahaman skenario sosiodrama oleh anggota

kelompok, serta pembagian peran sesuai kesepakatan bersama anggota kelompok.

Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi keempat akan segera

berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi kegiatan yang berlangsung.

Penulis juga menjelaskan rencana layanan sesi selanjutnya dan kegiatan diakhiri

dengan do’a.

F. Evaluasi

1) Cara penilaian

Mengamati keantusiasme anggota kelompok dalam mengikuti layanan serta dalam

menjawab pertanyaan LAISEG. (Lembar observasi terlampir)

2) Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan rancangan yang ditetapkan penulis dan

anggota kelompok memberikan respon yang baik saat pelaksanaan layanan.

G. Tindak Lanjut :

Memberikan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama sesi kelima dengan topik

yang berbeda.

Salatiga, 8 Mei 2014

Penulis

Shandra Setya Pancawati

(132010025)

Page 53: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LEMBAR OBSERVASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

TEKNIK SOSIODRAMA SESI IV

Lembar Observasi Penulis

Aspek yang diobservasi Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik

Antusias anggota kelompok

Partisipasi anggota kelompok

Respon anggota kelompok

Kelancaran layanan

Suasana layanan

Catatan khusus :

Lembar Observasi Kelompok Penonton

Aspek yang diobservasi Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik

Manfaat layanan

Respon anggota kelompok

Antusias anggota kelompok

Catatan khusus :

Page 54: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING

A. Topik Permasalahan : Menjalin Kerjasama dengan Orang Lain

B. Bidang Bimbingan : Pribadi, Sosial

C. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

D. Fungsi Layanan : Pemahaman, Pemeliharaan, Pengentasan

E. Tujuan Layanan :

1. Anggota kelompok mampu menjelaskan cara menjalin kerjasama dengan orang lain

(karakter rasa ingi tahu)

2. Anggota kelompok mampu melatih diri untuk menjalin kerjasama dengan orang lain

(karakter peduli sosial)

F. Sasaran Layanan : AN, RV, OK, DN, IN

G. Uraian Kegiatan

No Uraian Kegiatan

1 Tahap Pembentukan

a. Pembentukan kelompok

b. Mengatur posisi duduk. Kelompok membentuk lingkaran

c. Doa pembuka. Doa akan dipimpin oleh pemimpin kelompok

d. Pemimpin kelompok menjelaskan mengenai bimbingan kelompok yang

akan dilaksanakan

e. Melakukan permainan yaitu permainan “Kapal Karam” agar tercipta

suasana yang akrab

2 Tahap Peralihan

a. Pemimpin kelompok menjelaskan tata tertib dari kegiatan-kegiatan yang

akan ditempuh pada tahap kegiatan

b. Pemimpin kelompok mempersiapkan anggota untuk masuk ketahap kegiatan

dengan memastikan lagi kesiapan anggota dalam menjalani kegiatan

3 Tahap Kegiatan

a. Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan, yaitu menjalin

kerjasama dengan orang lain

b. Pemimpin kelompok menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas dalam

Page 55: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

kelompok

c. Anggota kelompok melaksanakan kegiatan sosiodrama sesuai dengan topik

yang telah dikemukakan oleh pemimpin kelompok dengan prosedur

pelaksanaan sebagai berikut :

a) Fasilitator mengemukakan masalah dan tema yang disosiodramakan

yakni menjalin kerjasama dengan orang lain. Kemudian diadakan

tanya jawab untuk memperjelas masalah dan peranan-peranan yang

akan dimainkan.

b) Menentukan kelompok yang akan memainkan sesuai dengan

kebutuhan skenarionya, dan memilih individu yang akan memegang

peran tertentu. Pemilihan pemegang peran dapat dilakukan secara

suka rela, setelah fasilitator mengemukakan ciri-ciri masing-masing

peran, usulan dari anggota kelompok yang lain, atau berdasarkan

kedua-keduanya.

c) Menentukan kelompok penonton dan menjelaskan tugasnya.

Kelompok penonton adalah anggota kelompok lain yang tidak ikut

menjadi pemain atau yang memainkan peran sebagai peran

sampingan. Tugas kelompok penonton adalah untuk mengobservasi

pelaksanaan permainan. Hasil observasi kelompok penonton

merupakan bahas diskusi setelah permainan selesai.

d) Setelah semua peran terisi, para pemain diberi kesempatan untuk

berembug beberapa menit untuk menyiapkan diri bagaimana

sosiodrama itu akan dimainkan. Setelah siap, dimulailah permainan.

Masing-masing pemain memerankan perannya berdasarkan

imajinasinya tentang peran yang dimainkannya. Pemain diharapkan

dapat memperagakan konflik-konflik yang terjadi, mengekspresikan

perasaan-perasaan, dan memperagakan sikap-sikap tertentu sesuai

dengan peranan yang dimainkannya.

e) Setelah selesai permainan diadakan diskusi mengenai evaluasi

pelaksanaan permainan berdasarkan hasil observasi dan tanggapan-

tanggapan kelompok penonton. Diskusi diarahkan untuk

Page 56: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

membicarakan tanggapan mengenai bagaimana para pemain

membawakan perannya, cara pemecahan masalah, dan kesan-kesan

pemain dalam memainkan perannya.

f) Dari hasil diskusi dapat ditentukan apakah perlu diadakan ulangan

permainan atau tidak.

4 Tahap Pengakhiran

a. Pemimpin kelompok melakukan penilaian segera dengan memberikan

beberapa pertanyaan.

b. Pemimpin kelompok menginformasikan bahwa kegiatan bimbingan

kelompok akan diakhiri

c. Pemimpin kelompok menanyakan kesan-kesan yang diperoleh pada anggota

kelompok

d. Ucapan terima kasih dari pemimpin kelompok atas terlaksananya kegiatan

bimbingan kelompok

e. Pemimpin kelompok memimpin berdoa sebelum kegiatan diakhiri

f. Perpisahan (jabat tangan)

H. Materi Layanan : (terlampir)

I. Sumber : Solichin. 2011. Tips Menjalin Kerjasama dengan Orang

Lain

http://iyehsolichin.wordpress.com/2011/04/04/tips-menjalin-kerjasama-dengan-orang-

lain/. 4 Maret 2014

J. Metode : sosiodrama (terlampir)

K. Waktu/Tanggal : 1 x 60 menit / Rabu, 9 April 2014

L. Tempat Penyelenggaraan : ruang sekretariat CSM

M. Penyelenggara Layanan : Shandra Setya Pancawati

N. Alat dan Perlengkapan : alat tulis, laptop, koran

O. Pihak yang Terlibat : -

P. Anggaran : Rp.5000,00 (lima ribu rupiah)

Q. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut

Page 57: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

1. Penilaian Proses

Menilai kesungguhan anggota kelompok saat kegiatan layanan berlangsung. (Lembar

observasi penilaian proses terlampir)

2. Penilaian Hasil :

a. Laiseg :

a) Jelaskan cara menjalin kerjasama dengan orang lain!

b) Hal-hal apa yang akan Anda lakukan dalam usaha untuk menjalin kerjasama

dengan orang lain?

c) Manfaat apa yang Anda peroleh dari layanan tersebut?

d) Bagaimana perasaan Anda setelah mengikuti layanan tersebut?

b. Laijapen :

Wawancara kepada anggota kelompok tentang menjalin kerjasama dengan orang

lain, apakah sudah mulai menjalin kerjasama tersebut.

Panduan Wawancara :

1) Hal apa yang telah Anda lakukan dalam menjalin kerjasama?

2) Masalah apa yang timbul saat Anda menjalin kerjasama dengan orang lain?

3) Apa yang Anda lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut?

c. Laijapang :

Memantau perkembangan anggota kelompok dalam menjalin kerjasama dengan

orang lain dan masalah-masalah yang dihadapinya.

3. Tindak Lanjut :

a. Mengevaluasi kegiataan dan memberikan layanan bimbingan kelompok teknik

sosiodrama pada pertemuan selanjutnya dengan topik yang berbeda.

R. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung : himpunan data

S. Pendidikan karakter yang ditanamkan : bersahabat atau komunikatif, peduli sosial

Salatiga, 9 Maret 2014

Penyelenggara Layanan

Shandra Setya Pancawati

Page 58: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LAMPIRAN I

MATERI LAYANAN

TIPS MENJALIN KERJASAMA DENGAN ORANG LAIN

Berikut ini beberapa tips yang berpotensi mengembangkan kemampuan Anda untuk menjalin

kerjasama dengan orang lain :

1. Mampu membaca, menerjemahkan, dan menggunakan bahasa tubuh orang lain.

Contoh : Lawan bicara Anda mendengarkan pembicaraan Anda tanpa badannya

menghadap, menandakan ia tidak tertarik dengan pembicaraan maupun kehadiran Anda,

dll.

2. Menciptakan penampilan visual yang benar.

Contoh: Sekalipun Anda telah berpakaian elegan dalam suatu meeting, namun Anda

terlihat kaku dan tidak percaya diri, sehingga visualisasi Anda tidak segagah pakaian

yang Anda pakai, maka pandangan orang terhadap Anda tidak sepadan dengan

penampilan Anda.

3. Mampu mempengaruhi orang untuk memahami cara berpikir Anda.

4. Memiliki kemampuan untuk meyakinkan orang untuk bekerja sama dengan Anda.

5. Menghargai dan berhubungan dengan orang yang berbeda kepribadian.

6. Mendengar, menghargai, dan menggunakan gaya berkomunikasi yang berbeda antara

pria dan wanita.

Page 59: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LAMPIRAN II

SOSIODRAMA

DESKRIPSI SINGKAT SOSIODRAMA

Pemain:

1. AN sebagai pembina karang taruna

2. OK sebagai ketua karang taruna yang lama

3. RV sebagai ketua karang taruna yang baru

4. DN sebagai bendahara karang taruna

5. IN sebagai sekretaris karang taruna

Ketua Karang Taruna Baru

Anggota Karang Taruna CSM selesai melakukan re-organisasi kepengurusan karang taruna.

Seluruh pengurus dikumpulkan guna melaksanakan rapat rutin karang taruna. Dalam

kepengurusan tersebut, yang menjabat sebagai ketua Karang Taruna CSM adalah anggota yang

masih tergolong cukup baru dalam karang taruna tersebut, yaitu RV. RV merasa masih kaku

untuk memimpin dan bekerja sama dengan pengurus lain. Kemudian RV mendatangi OK, RV

menceritakan permasalah yang dihadapinya, setelah cukup lama bercerita, OK memberikan

pendapat dan tips untuk dapat menjalin kerja sama dengan orang lain.

Akhirnya RV mengerti apa saja cara agar bisa menjalin kerja sama dengan orang lain. RV

berlatih dengan memulai bekerja sama dengan orang-orang terdekatnya. Dan sekarang RV dapat

memimpin rapat dengan baik dan dapat bekerja sama dengan seluruh pengurus karang taruna.

Page 60: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

SKENARIO SOSIODRAMA

Sore itu di ruang sekretariat CSM, seluruh pengurus inti karang taruna melaksanakan rapat

rutin guna pembahasan kemajuan karang taruna. Hari itu RV memimpin rapat karang taruna.

RV : “Se…selamat sore rekan-rekan karang taruna.. Sebelumnya saya mohon maaf

karena mengganggu waktu teman-teman.. maafin ya.. (sambil tertawa kecil). Di

sini emm saya akan apa itu membahas kedatangan emm caleg yang pada

pertemuan lalu apa itu menghadiri pertemuan rutin CSM.. Mungkin ada yang mau

memberi apa itu masukan..”

AN : “Maaf saya mau bertanya terlebih dahulu.. Dan mohon maaf juga karena

kemarin saya tidak bisa hadir ya.. Maksudnya caleg itu ngapain..apa mengajak

kerja sama atau bagaimana?”

RV : “Iya Pak.. Caleg tersebut mengajak apa itu emmm melakukan kerja sama..”

N : “Kerja sama dalam hal apa ya?”

OK : “Saya coba bantu jelaskan ya mas RV?”

RV : “Iya mas OK silahkan..”

OK : “Jadi begini Pak, kemarin itu ada caleg dari salah satu partai yang rumahnya

juga tidak jauh dari sini.. Beliau awalnya ingin bersilaturahim kepada anggota

karang taruna. Namun beberapa hari yang lalu, saya dihubungi kembali oleh caleg

tersebut dan belia mengajak untuk bekerja sama dengan beliau. Beliau

mempunyai bisnis dalam hal pembayaran listrik dan kita diminta untuk mencoba

mengikuti bisnis beliau tersebut. Dari itu kita bisa mendapatkan sedikit

keuntungan yakni 2000 per nomor rekening dari caleg tersebut. Nah, di sini akan

membahas apakah hal tersebut disetujui atau tidak melihat keadaan anggota

karang taruna itu sendiri.”

AN : “Oo begitu.. Jadi remaja diajak berlatih untuk berbisnis seperti itu?”

OK & RV : “Iya Pak..”

AN : ”Kalau menurut saya pribadi, hal itu boleh saja dilakukan.. Setidaknya remaja

dapat belajar dalam hal tersebut.. Maaf, karena ini saya ada acara lain jadi tolong

dibicarakan kepada pengurus inti bagaimana baiknya..”

Rapat terus berlanjut sampai waktu menunjukkan pukul 21.00 WIB. Selesai rapat, RV mendekati

OK, menceritakan permasalahan yang ia rasakan.

RV : “Mas OK….”

Page 61: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

OK : “Iya RV.. kenapa?”

RV : “Mau cerita sedikit boleh gak mas?”

OK : “Iya boleh, mau cerita apa?”

RV : “Ini mas, aku mau cerita kok aku jadi susah gini ya mas buat ngomong dan

bekerja sama dengan bendahara dan sekretaris.. Saya malu mas..dulu saya pernah

suka sama DN..”

OK : “Hahaha..ternyata itu permasalahannya?”

RV : “Iya mas..saya juga sungkan kan saya yang paling muda..”

OK : “Ooo gitu..kamu bisa coba memperhatikan ini RV.. Kamu bisa tau respon

mereka dalam hal ini yang kamu ajak komunikasi, misalnya kalau lawan bicara

kamu badannya gak hadap ke kamu, biasanya mereka gak tertarik sama

pembicaraan maupun kehadiran kamu.. Terus, kamu juga harus percaya diri..gak

usah malu, kan mereka teman kamu dari kecil juga kan.. Ooo iya gak usah malu

berbicara sama perempuan , mudah kok..kamu cukup menghargai apa yang

mereka katakana..jangan samakan bicara ke wanita sama bicara ke laki-laki.. Ke

wanita pasti lebih lembut kan?hehehe..

RV : “Oo gitu ya mas..aku coba deh..bisa gak ya..”

OK : “Kamu pasti bisa RV..latihan dulu..bisa coba ngomong di depan cermin..atau

sama temen deket..sama keluarga kamu..”

RV : “Iya deh mas..nanti saya coba..sama adek dulu dirumah..”

OK : “Oke RV..percaya diri itu perlu..tapi jangan over..hehe (sambil tertawa kecil)..”

RV berlatih untuk dapat bekerja sama dan berkomunikasi dengan orang lain, baik dengan

wanita maupun dengan laki-laki.. Setelah beberapa lama berlatih, akhirnya RV dapat memimpin

rapat dengan baik, berkomunikasi dengan baik, dan dapat menjalin kerja sama yang baik

dengan seluruh pengurus karang taruna.

Page 62: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LAMPIRAN III

PERMAINAN

KAPAL KARAM

Langkah permainan :

Seluruh peserta atau “penumoang kapal” berdiri berdesakan di atas geladak kapal yang hampir

tenggelam (dari potongan-potongan koran). Perlahan - lahan kapal tenggelam sehingga tempat

berdiri semakin sempit. Fasilitator atau pembimbing menceritakan proses tenggelamnya kapal

supaya peserta dapat sungguh-sungguh membayangkan berada di atas kapal itu dan memperkecil

tempat berdiri dengan merobek lembaran-lembaran koran satu persatu. Tempat berdiri terus-

menerus dipersempit. Para peserta harus saling menahan dan menolong. Permainan berakhir, jika

keadaan tidak memungkinkan lagi bagi kelompok untuk berdiri atau kapal sudah karam.

Page 63: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LAPORAN PELAKSANAAN EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SESI V

A. Topik Permasalahan : Menjalin Kerjasama dengan Orang Lain

B. Spesifikasi Kegiatan

1) Bidang Bimbingan: Pribadi, Sosial

2) Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

3) Fungsi Layanan : Pemahaman, Pemeliharaan, Pengentasan

C. Sasaran Layanan : AN, RV, OK, DN, IN

D. Pelaksanaan Layanan

1) Waktu : Rabu, 9 April 2014 (15.30-17.00 WIB)

2) Tempat : Ruang sekretariat CSM

E. Deskripsi dan Komentar tentang Pelaksanaan Kegiatan

Tahap kegiatan diawali penulis dengan menjelaskan tentang topik dan materi

yang akan dibahas, yaitu menjalin kerjasama dengan orang lain. Selanjutnya

pelaksanaan kegiatan sosiodrama, yang dimulai dengan pemahaman skenario

sosiodrama oleh anggota kelompok, serta pembagian peran sesuai kesepakatan bersama

anggota kelompok. Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi kelima

akan segera berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi kegiatan yang

berlangsung. Penulis juga menjelaskan rencana layanan sesi selanjutnya dan kegiatan

diakhiri dengan do’a.

F. Evaluasi

1) Cara penilaian

Mengamati keantusiasme anggota kelompok dalam mengikuti layanan serta dalam

menjawab pertanyaan LAISEG. (Lembar observasi terlampir)

2) Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan rancangan yang ditetapkan penulis dan

anggota kelompok memberikan respon yang baik saat pelaksanaan layanan.

G. Tindak Lanjut :

Memberikan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama sesi keenam dengan topik

yang berbeda.

Salatiga, 8 Mei 2014

Penulis

Shandra Setya Pancawati

(132010025)

Page 64: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LEMBAR OBSERVASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

TEKNIK SOSIODRAMA SESI V

Lembar Observasi Penulis

Aspek yang diobservasi Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik

Antusias anggota kelompok

Partisipasi anggota kelompok

Respon anggota kelompok

Kelancaran layanan

Suasana layanan

Catatan khusus :

Lembar Observasi Kelompok Penonton

Aspek yang diobservasi Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik

Manfaat layanan

Respon anggota kelompok

Antusias anggota kelompok

Catatan khusus :

Page 65: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING

A. Topik Permasalahan : Berbagi Motivasi

B. Bidang Bimbingan : Pribadi, Sosial

C. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

D. Fungsi Layanan : Pemahaman

E. Tujuan Layanan :

1. Anggota kelompok mampu menjelaskan cara berbagi motivasi kepada orang lain

(karakter rasa ingi tahu)

2. Anggota kelompok mampu melatih diri untuk dapat berbagi motivasi (karakter peduli

sosial)

F. Sasaran Layanan : AN, RV, OK, DN, IN

G. Uraian Kegiatan

No Uraian Kegiatan

1 Tahap Pembentukan

a. Pembentukan kelompok

b. Mengatur posisi duduk. Kelompok membentuk lingkaran

c. Doa pembuka. Doa akan dipimpin oleh pemimpin kelompok

d. Pemimpin kelompok menjelaskan mengenai bimbingan kelompok yang

akan dilaksanakan

e. Melakukan permainan yaitu permainan “Badai Berhembus” agar tercipta

suasana yang akrab

2 Tahap Peralihan

a. Pemimpin kelompok menjelaskan tata tertib dari kegiatan-kegiatan yang

akan ditempuh pada tahap kegiatan

b. Pemimpin kelompok mempersiapkan anggota untuk masuk ketahap kegiatan

dengan memastikan lagi kesiapan anggota dalam menjalani kegiatan

3 Tahap Kegiatan

a. Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan, yaitu berbagi motivasi

b. Pemimpin kelompok menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas dalam

kelompok

Page 66: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

c. Anggota kelompok melaksanakan kegiatan sosiodrama sesuai dengan topik

yang telah dikemukakan oleh pemimpin kelompok dengan prosedur

pelaksanaan sebagai berikut :

a) Fasilitator mengemukakan masalah dan tema yang disosiodramakan

yakni mengenai berbagi motivasi. Kemudian diadakan tanya jawab

untuk memperjelas masalah dan peranan-peranan yang akan

dimainkan.

b) Menentukan kelompok yang akan memainkan sesuai dengan

kebutuhan skenarionya, dan memilih individu yang akan memegang

peran tertentu. Pemilihan pemegang peran dapat dilakukan secara

suka rela, setelah fasilitator mengemukakan ciri-ciri masing-masing

peran, usulan dari anggota kelompok yang lain, atau berdasarkan

kedua-keduanya.

c) Menentukan kelompok penonton dan menjelaskan tugasnya.

Kelompok penonton adalah anggota kelompok lain yang tidak ikut

menjadi pemain atau yang memainkan peran sebagai peran

sampingan. Tugas kelompok penonton adalah untuk mengobservasi

pelaksanaan permainan. Hasil observasi kelompok penonton

merupakan bahas diskusi setelah permainan selesai.

d) Setelah semua peran terisi, para pemain diberi kesempatan untuk

berembug beberapa menit untuk menyiapkan diri bagaimana

sosiodrama itu akan dimainkan. Setelah siap, dimulailah permainan.

Masing-masing pemain memerankan perannya berdasarkan

imajinasinya tentang peran yang dimainkannya. Pemain diharapkan

dapat memperagakan konflik-konflik yang terjadi, mengekspresikan

perasaan-perasaan, dan memperagakan sikap-sikap tertentu sesuai

dengan peranan yang dimainkannya.

e) Setelah selesai permainan diadakan diskusi mengenai evaluasi

pelaksanaan permainan berdasarkan hasil observasi dan tanggapan-

tanggapan kelompok penonton. Diskusi diarahkan untuk

membicarakan tanggapan mengenai bagaimana para pemain

Page 67: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

membawakan perannya, cara pemecahan masalah, dan kesan-kesan

pemain dalam memainkan perannya.

f) Dari hasil diskusi dapat ditentukan apakah perlu diadakan ulangan

permainan atau tidak.

4 Tahap Pengakhiran

a. Pemimpin kelompok melakukan penilaian segera dengan memberikan

beberapa pertanyaan.

b. Pemimpin kelompok menginformasikan bahwa kegiatan bimbingan

kelompok akan diakhiri

c. Pemimpin kelompok menanyakan kesan-kesan yang diperoleh pada anggota

kelompok

d. Ucapan terima kasih dari pemimpin kelompok atas terlaksananya kegiatan

bimbingan kelompok

e. Pemimpin kelompok memimpin berdoa sebelum kegiatan diakhiri

f. Perpisahan (jabat tangan)

H. Materi Layanan : (terlampir)

I. Sumber : Helianthusonfri, Jefferly. 2012. Cara-Cara Berbagi

Motivasi Kepada Orang lain

http://blogmotivasi.com/cara-cara-berbagi-motivasi-kepada-orang-lain/

4 Maret 2014 , 10.20 WIB

J. Metode : sosiodrama (terlampir)

K. Waktu/Tanggal : 1 x 60 menit / Jum’at, 11 April 2014

L. Tempat Penyelenggaraan : ruang sekretariat CSM

M. Penyelenggara Layanan : Shandra Setya Pancawati

N. Alat dan Perlengkapan : alat tulis, laptop

O. Pihak yang Terlibat : -

P. Anggaran : Rp.5000,00 (lima ribu rupiah)

Q. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut

1. Penilaian Proses

Page 68: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

Mengevaluasi kegiataan dan memberikan layanan bimbingan kelompok teknik

sosiodrama pada pertemuan selanjutnya dengan topik yang berbeda.

2. Penilaian Hasil :

a. Laiseg :

1) Jelaskan cara berbagi motivasi kepada orang lain!

2) Hal-hal apa yang akan Anda lakukan dalam usaha untuk berbagi motivasi

kepada orang lain?

3) Manfaat apa yang Anda peroleh dari layanan tersebut?

4) Bagaimana perasaan Anda setelah mengikuti layanan tersebut?

b. Laijapen :

Wawancara kepada anggota kelompok tentang berbagi motivasi kepada orang

lain, apakah sudah mulai mencoba untuk berbagi motivasi tersebut.

Panduan Wawancara :

1) Hal apa yang telah Anda lakukan dalam berbagi motivasi kepada orang lain?

2) Masalah apa yang timbul pada saat Anda berbagi motivasi kepada orang

lain?

3) Apa yang anda lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut?

c. Laijapang :

Memantau perkembangan anggota kelompok dalam hal berbagi motivasi kepada

orang lain dan masalah-masalah yang dihadapinya.

3. Tindak Lanjut :

a. Mengevaluasi kegiataan dan memberikan layanan bimbingan kelompok teknik

sosiodrama pada pertemuan selanjutnya dengan topik yang berbeda.

R. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung : himpunan data

S. Pendidikan karakter yang ditanamkan : bersahabat atau komunikatif, peduli sosial

Salatiga, 9 Maret 2014

Penyelenggara Layanan

Shandra Setya Pancawati

Page 69: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LAMPIRAN I

MATERI LAYANAN

CARA-CARA BERBAGI MOTIVASI KEPADA ORANG LAIN

Berbagi adalah salah satu kebaikan yang sangat baik jika kita lakukan, termasuk berbagi

motivasi. Berbagi motivasi memang sangat diperlukan, sebab dengan menginspirasi orang lain

atau menjadikan diri orang lain semangat, bukan tidak mungkin rezeki kita akan ditambah oleh

Yang Maha Kaya. Untuk itu, jika kita punya motivasi/semangat untuk ditularkan maka jangan

ragu untuk membagikan motivasi tersebut kepada orang-orang di sekitar kita.

Seiring dengan perkembangan teknologi maka berbagi motivasi tidaklah sulit, selagi semangat

dan motivasi itu ada pada kita maka kita dapat dengan mudah membagikannya dengan orang

lain. Berikut beberapa cara berbagi motivasi yang mungkin bisa teman-teman sekalian coba.

1. Dengan Tampil Penuh Semangat dan Optimis

Kita itu dilihat dan dinilai berdasarkan apa yang kita pendarkan, jadi kalau kita orangnya

tampak semangat, optimis, maka mudah-mudahan orang-orang akan menyukai kita. Nah

tampil optimis dan penuh semangat juga bisa menjadi salah satu cara berbagi motivasi

kepada orang lain. Dengan tampil penuh semangat dan optimis maka kita sudah

memendarkan aura positif yang mudah-mudahan bisa menular ke orang lain, sehingga

orang itu juga bisa semangat.

2. Berbagi Motivasi Lewat Tulisan di Blog

Sekarang membuat blog sudah sangat mudah, siapapun kita asal mau dan terkoneksi ke

internet maka kita pasti bisa membuat blog. Lewat sebuah blog kita bisa menulis artikel,

nah melalui tulisan-tulisan artikel itulah kita bisa membagikan motivasi/semangat yang

kita miliki.

3. Berbagi Motivasi Lewat Jejaring Sosial

Keberadaan jejaring sosial yang ada di internet saat ini juga bisa kita manfaatkan untuk

berbagi motivasi.

4. Berbagi Motivasi Lewat Seminar.

Jika Anda adalah seorang pembicara, maka tidak ada salahnya jika Anda juga mencoba

berbagi motivasi melalui media seminar yang Anda laksanakan. Jika motivasi yang Anda

berikan menarik, mudah diserap maka jelas para peserta semianr Anda nantinya akan

sangat menyukai seminar yang Anda bawakan.

5. Berbagi Motivasi Lewat Tulisan

Anda suka menulis? Jika ya maka Anda juga bisa mencoba berbagi motivasi kepada

orang-orang lewat tulisan Anda. Nah nanti tulisan Anda silakan dipublikasikan, entah itu

melalui dunia nyata ataupun lewat internet.

Page 70: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LAMPIRAN II

SOSIODRAMA

DESKRIPSI SINGKAT SOSIODRAMA

Pemain:

1. DN sebagai ketua karang taruna

2. RV sebagai senior karang taruna 1

3. OK sebagai anggota baru karang karuna

4. IN sebagai pembawa acara

5. AN sebagai senior karang taruna 2

Motivasi dari Senior Karang Taruna

DN dan OK merupakan anggota baru dalam Karang Taruna CSM. Mereka sama-sama orang

yang pendiam dan tidak banyak berbicara ketika mengikuti pertemuan rutin karang taruna.

Padahal, di luar pertemuan tersebut, DN dan OK tidak terlihat pendiam.

Ketika pertemuan rutin karang taruna, 2 senior Karang Taruna RV dan AN, hadir dan berniat

memberikan motivasi bagi seluruh anggota Karang Taruna agar tetap berusaha menjaga

kekompakkan antar anggota karang taruna. AN melihat DN dan OK yang terlihat paling diam

diantara yang lain. Dengan pengalaman yang telah RV dan AN miliki, RV dan AN mulai

memberikan motivasi dan menceritakan pengalaman ketika menjadi yunior di karang taruna.

Sikap OK hampir sama seperti RV saat AN menjadi yunior. Mendengar cerita dan melihat sosok

RV dan AN, OK tergerak hatinya untuk menjadi seperti AN maupun RV, yang sebelumnya

pendiam namun sekarang menjadi sosok yang patut untuk dicontoh dalam berorganisasi.

Begitupun dengan DN.

Page 71: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

SKENARIO SOSIODRAMA

Pada suatu malam ketika pertemuan rutin karang taruna dilaksanakan, hadir RV dan AN (senior

karang taruna). Pertemuan rutin tersebut dimulai pukul 19.30 WIB dengan IN sebagai pembawa

acara pada malam hari itu.

IN : “ Selamat malam teman-teman karang taruna.. Di sini saya akan membacakan

susunan acara pada malam hari ini. Acara yang pertama adalah pembukaan, acara

kedua sambutan tuan rumah, acara yang ketiga sambutan ketua karang taruna,

acara keempat laporan kas dan tabungan CSM, acara kelima pembacaan notulen,

acara keenam warna sari, acara yang ketujuh pembukaan arisan, acara kedelapan

adalah kesimpulan dan penutup. Marilah kita buka acara kita pada malam hari ini

dengan bacaan basmalah bersama-sama..”

Seluruh anggota : “Bismillahirrohman nirrohim”

Acara demi acara berlanjut, sampai ke acara yang keenam yaitu warna sari. IN mempersilahkan

RV dan AN untuk memberikan masukan demi kemajuan dan kekompakkan anggota karang

taruna.

IN : “Acara selanjutnya adalah warna sari.. Saya persilahkan kepada mas AN

maupun mas RV untuk memberikan masukannya kepada anggota karang taruna.”

AN : “Baik, terima kasih atas waktunya yang diberikan kepada saya. Di sini saya

hanya ingin berbagi pengalaman dalam berorganisasi. Kita sharing aja ya.. Dulu

awal saya ikut karang taruna ini, kebetulan saya masuk karang taruna ini bersama

mas RV, saya lebih banyak diam.. Maksudnya di sini tidak aktif dalam kegiatan

karang taruna..ya hanya ikut-ikut saja..teman ngapain saya ikut, teman begini saya

ikut, ikut arus aja.. Sampai akhirnya waktu itu saat SMA, saya ada tugas sekolah,

saya harus mencari data mengenai organisasi di sekitar saya.. Guru saya bilang

gak usah jauh-jauh, kalau di daerah tempat tinggalmu ada karang taruna, coba saja

di situ.. Nah saya mulai mencari data mengenai karang taruna ini.. Dari sejarah,

apa saja yang pernah dilakukan remaja karang taruna sebelumnya, dan saya mulai

tertarik untuk aktif dalam karang taruna.. Guru saya juga pernah bilang, teori

mengenai karang taruna memang ada tapi tidak bisa dipraktekkan dalam sekolah..

Prakteknya ya di sini, di sini kita belajar menjadi ketua, bendahara, sekretaris

ataupun seksi-seksi yang lain, belajar bekerja sama, memecahkan masalah secara

musyawarah.. Sering muncul kan di soal-soal tentang musyawarah.. Kalau kita

tidak tau prakteknya, tidak akan melekat dipikiran kita..selesai tes atau ulangan,

udah hilang..kalau ada prakteknya gini kan kita jadi ingat terus.. Iya tidak?”

Seluruh anggota : “Iya mas”

Page 72: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

AN : “Dan saya juga bersyukur, dari berlatih karang taruna ini, di kampus saya ikut

organisasi kampus, saya juga mengikuti organisasi di lingkungan kota Salatiga

ini.. Selain menambah pengalaman, kita juga akan punya banyak teman..

Misalnya kita ikut organisasi di tingkat kota, teman-teman kita juga dari berbagai

daerah di kota Salatiga.. Itu tadi pengalaman saya berorganisasi..mungkin dari

mas RV ada yang perlu ditambahkan?”

RV : “Terima kasih untuk waktunya.. Cerita saya hamper mirip dengan cerita mas AN

ya.. Tapi bedanya kalau mas AN aktif di karang taruna awalnya karena tugas

sekolah, kalau saya mulai aktif karena dorongan dari orang tua saya.. Saat itu

orang tua saya menjabat sebagai ketua RT di sini dan saya ditunjuk sebagai ketua

karang taruna.. Kita ini kan hidup saling membutuhkan orang lain, dengan

berkumpul seperti ini selain menjalin silaturahim juga lebih mendekatkan kita

satu dengan yang lain.. Ini missal ya, kita ada acara, missal nikahan, kita pasti

butuh orang lain untuk membantu kita..ya di sini manfaat kita berkumpul bersama

anggota karang taruna, saat kita butuh, teman-teman karang taruna pasti akan

membantu jika kita aktif dalam karang taruna, paling tidak ya hadir..dimulai dari

kehadiran terlebih dahulu, baru mencoba bicara, mengutarakan pendapat.. sedikit

saja dari saya..karena udah hamper jam 9 ya..”

Melihat sosok AN dan RV, dan mendengar cerita AN dan RV, OK tergerak untuk mengikuti apa

apa yang diceritakan oleh AN dan RV.. OK ingin mencoba aktif dalam karang taruna dan aktif

dalam organisasi di sekolahnya.

DN : “Terima kasih kepada mas AN dan mas RV yang sudah bersedia meluangkan

waktunya untuk menghadiri pertemuan ini dan juga bersedia berbagi cerita..

Semoga dari cerita mas AN dan mas RV, anggota karang taruna yang lain dapat

mengikuti jejak mas AN dan mas RV..”

AN & RV : “Iya sama-sama”

DN : “Acara saya kembalikan kepada pembawa acara.”

IN : “Baik, acara selanjutnya adalah pembukaan arisan.. Untuk pertemuan bulan

depan di rumah Sdr. OK..kita tutup acara pada malam hari dengan bacaan

hamdalah bersama..”

Seluruh anggota : “Alhamdulillah hirobbil alamiin..”

Page 73: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LAMPIRAN III

PERMAINAN

BADAI BERHEMBUS

Strategi ini merupakan icebreaker yang dibuat cepat yang membuat para peserta latihan bergerak

tertawa. Strategi tersebut merupakan cara membangun team yang baik dan menjadikan para

peserta lebih mengenal satu sama lain.

Langkah-langkah :

1) Aturlah kursi-kursi ke dalam sebuah lingkaran. Mintalah peserta untuk duduk di kursi

yang telah disediakan.

2) Jelaskan kepada peserta aturan permainan, untuk putaran pertama pemandu akan

bertindak sebagai angin.

3) Pemandu sebagai angin akan mengatakan “angin berhembus kepada yang memakai,

misal : kacamata”

4) Perserta yang memakai kacamata harus berpindah tempat duduk, pemandu sebagai angin

ikut berebut kursi.

5) Akan ada satu orang peserta yang tadi berebut kursi tidak kebagian tempat duduk. Orang

inilah yang menggantikan pemandu sebagai angin.

6) Lakukan putaran kedua, dan seterusnya. Setiap putaran yang bertindak sebagai angin

harus mengatakan “angin berhembus kepada yang….” (sesuai karakteristik peserta,

misal : baju hitam, dll).

Page 74: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LAPORAN PELAKSANAAN EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SESI VI

A. Topik Permasalahan : Berbagi Motivasi

B. Spesifikasi Kegiatan

1) Bidang Bimbingan: Pribadi, Sosial

2) Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

3) Fungsi Layanan : Pemahaman

C. Sasaran Layanan : AN, RV, OK, DN, IN

D. Pelaksanaan Layanan

1) Waktu : Jum’at, 11 April 2014 (15.30-17.00 WIB)

2) Tempat : Ruang sekretariat CSM

E. Deskripsi dan Komentar tentang Pelaksanaan Kegiatan

Tahap kegiatan diawali penulis dengan menjelaskan tentang topik dan materi

yang akan dibahas, yaitu berbagi motivasi. Selanjutnya pelaksanaan kegiatan

sosiodrama, yang dimulai dengan pemahaman skenario sosiodrama oleh anggota

kelompok, serta pembagian peran sesuai kesepakatan bersama anggota kelompok.

Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi keenam akan segera berakhir.

Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi kegiatan yang berlangsung. Penulis

juga menjelaskan rencana layanan sesi selanjutnya dan kegiatan diakhiri dengan do’a.

F. Evaluasi

1. Cara penilaian

Mengamati keantusiasme anggota kelompok dalam mengikuti layanan serta dalam

menjawab pertanyaan LAISEG. (Lembar observasi terlampir)

2. Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan rancangan yang ditetapkan penulis dan

anggota kelompok memberikan respon yang baik saat pelaksanaan layanan.

G. Tindak Lanjut :

Memberikan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama sesi ketujuh dengan topik

yang berbeda.

Salatiga, 8 Mei 2014

Penulis

Shandra Setya Pancawati

(132010025)

Page 75: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LEMBAR OBSERVASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

TEKNIK SOSIODRAMA SESI VI

Lembar Observasi Penulis

Aspek yang diobservasi Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik

Antusias anggota kelompok

Partisipasi anggota kelompok

Respon anggota kelompok

Kelancaran layanan

Suasana layanan

Catatan khusus :

Lembar Observasi Kelompok Penonton

Aspek yang diobservasi Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik

Manfaat layanan

Respon anggota kelompok

Antusias anggota kelompok

Catatan khusus :

Page 76: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING

A. Topik Permasalahan : Berpikir Positif

B. Bidang Bimbingan : Pribadi, Sosial

C. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

D. Fungsi Layanan : Pemahaman, Pemeliharaan

E. Tujuan Layanan :

1. Anggota kelompok mampu menjelaskan makna dan manfaat berpikir positif (karakter

rasa ingi tahu)

2. Anggota kelompok mampu membiasakan diri untuk berpikir positif (karakter giat

bekerja)

F. Sasaran Layanan : AN, RV, OK, DN, IN

G. Uraian Kegiatan

No Uraian Kegiatan

1 Tahap Pembentukan

a. Pembentukan kelompok

b. Mengatur posisi duduk. Kelompok membentuk lingkaran

c. Doa pembuka. Doa akan dipimpin oleh pemimpin kelompok

d. Pemimpin kelompok menjelaskan mengenai bimbingan kelompok yang

akan dilaksanakan

e. Melakukan permainan yaitu permainan “Imajinasi” agar tercipta suasana

yang akrab

2 Tahap Peralihan

a. Pemimpin kelompok menjelaskan tata tertib dari kegiatan-kegiatan yang

akan ditempuh pada tahap kegiatan

b. Pemimpin kelompok mempersiapkan anggota untuk masuk ketahap kegiatan

dengan memastikan lagi kesiapan anggota dalam menjalani kegiatan

3 Tahap Kegiatan

a. Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan, yaitu berpikir positif

b. Pemimpin kelompok menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas dalam

kelompok

Page 77: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

c. Anggota kelompok melaksanakan kegiatan sosiodrama sesuai dengan topik

yang telah dikemukakan oleh pemimpin kelompok dengan prosedur

pelaksanaan sebagai berikut :

a) Fasilitator mengemukakan masalah dan tema yang disosiodramakan

yakni mengenai berpikir positif. Kemudian diadakan tanya jawab

untuk memperjelas masalah dan peranan-peranan yang akan

dimainkan.

b) Menentukan kelompok yang akan memainkan sesuai dengan

kebutuhan skenarionya, dan memilih individu yang akan memegang

peran tertentu. Pemilihan pemegang peran dapat dilakukan secara

suka rela, setelah fasilitator mengemukakan ciri-ciri masing-masing

peran, usulan dari anggota kelompok yang lain, atau berdasarkan

kedua-keduanya.

c) Menentukan kelompok penonton dan menjelaskan tugasnya.

Kelompok penonton adalah anggota kelompok lain yang tidak ikut

menjadi pemain atau yang memainkan peran sebagai peran

sampingan. Tugas kelompok penonton adalah untuk mengobservasi

pelaksanaan permainan. Hasil observasi kelompok penonton

merupakan bahas diskusi setelah permainan selesai.

d) Setelah semua peran terisi, para pemain diberi kesempatan untuk

berembug beberapa menit untuk menyiapkan diri bagaimana

sosiodrama itu akan dimainkan. Setelah siap, dimulailah permainan.

Masing-masing pemain memerankan perannya berdasarkan

imajinasinya tentang peran yang dimainkannya. Pemain diharapkan

dapat memperagakan konflik-konflik yang terjadi, mengekspresikan

perasaan-perasaan, dan memperagakan sikap-sikap tertentu sesuai

dengan peranan yang dimainkannya.

e) Setelah selesai permainan diadakan diskusi mengenai evaluasi

pelaksanaan permainan berdasarkan hasil observasi dan tanggapan-

tanggapan kelompok penonton. Diskusi diarahkan untuk

membicarakan tanggapan mengenai bagaimana para pemain

Page 78: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

membawakan perannya sesuai dengan ciri-ciri masing-masing peran,

cara pemecahan masalah, dan kesan-kesan pemain dalam

memainkan perannya.

f) Dari hasil diskusi dapat ditentukan apakah perlu diadakan ulangan

permainan atau tidak.

4 Tahap Pengakhiran

a. Pemimpin kelompok melakukan penilaian segera dengan memberikan

beberapa pertanyaan.

b. Pemimpin kelompok menginformasikan bahwa kegiatan bimbingan

kelompok akan diakhiri

c. Pemimpin kelompok menanyakan kesan-kesan yang diperoleh pada anggota

kelompok

d. Ucapan terima kasih dari pemimpin kelompok atas terlaksananya kegiatan

bimbingan kelompok

e. Pemimpin kelompok memimpin berdoa sebelum kegiatan diakhiri

f. Perpisahan (jabat tangan)

H. Materi Layanan : (terlampir)

I. Sumber : Hernendi, Beni. 2012. Manfaat Berpikir Positif.

http://benihernedi.blogspot.com/2012/11/manfaat-berfikir-positive-husnu.html?m=1

1 Maret 2014 , 13.50 WIB

J. Metode : sosiodrama (terlampir)

K. Waktu/Tanggal : 1 x 60 menit / Sabtu, 12 April 2014

L. Tempat Penyelenggaraan : ruang sekretariat CSM

M. Penyelenggara Layanan : Shandra Setya Pancawati

N. Alat dan Perlengkapan : alat tulis, laptop

O. Pihak yang Terlibat : -

P. Anggaran : Rp.5000,00 (lima ribu rupiah)

Q. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut

1. Penilaian Proses

Mengevaluasi kegiataan dan memberikan layanan bimbingan kelompok teknik

sosiodrama pada pertemuan selanjutnya dengan topik yang berbeda.

Page 79: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

2. Penilaian Hasil :

a. Laiseg :

1) Jelaskan makna dan manfaat berpikir positif!

2) Hal-hal apa yang akan Anda lakukan dalam usaha untuk membiasakan diri

berpikir positif?

3) Manfaat apa yang Anda peroleh dari layanan tersebut?

4) Bagaimana perasaan Anda setelah mengikuti layanan tersebut?

b. Laijapen :

Wawancara kepada anggota kelompok tentang berpikir positif, apakah sudah

mulai membiasakan diri berpikir positif dalam berbagai hal.

Panduan Wawancara :

1) Hal apa yang telah Anda lakukan dalam usaha untuk membiasakan diri

berpikir positif?

2) Masalah apa yang timbul pada saat Anda mencoba untuk membiasakan

diri berpikir positif?

3) Apa yang Anda lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut?

c. Laijapang :

Memantau perkembangan anggota kelompok dalam hal menghargai perbedaan

pendapat dan masalah-masalah yang dihadapinya.

3. Tindak Lanjut :

a. Mengevaluasi kegiataan dan memberikan layanan bimbingan kelompok teknik

sosiodrama pada pertemuan selanjutnya dengan topik yang berbeda.

R. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung : himpunan data

S. Pendidikan karakter yang ditanamkan : giat bekerja, kreatif

Salatiga, 9 Maret 2014

Penyelenggara Layanan

Shandra Setya Pancawati

Page 80: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LAMPIRAN I

MATERI LAYANAN

MANFAAT BERPIKIR POSITIF

Sikap mencerminkan dari kepribadian seseorang, dan pikiran memberi peran yang besar terhadap

sikap seseorang. Itulah mengapa berpikir positif membuat perbedaan besar dalam hidup kita.

Sikap yang baik dimulai dengan berpikir positif. Berpikir positif memiliki peran penting dalam

pembentukkan setiap individu. Kekuatan berpikir positif merupakan unsur yang terpenting dalam

menciptakan jenis kehidupan Anda. Sikap positif membantu Anda dalam mengatasi masalah

kehidupan sehari-hari. Sebuah pandangan yang positif dapat membantu Anda untuk mengatasi

situasi stres dan dapat mengubah hidup Anda jauh lebih baik. Berikut ini beberapa manfaat dari

berpikit positif :

1. Mengatasi stress

Berpikir positif membantu Anda mengatasi situasi stres, mengabaikan pikiran negatif,

mengganti pikiran pesimis menjadi optimis, mengurangi kecemasan dan mengurangi

stres. Ketika mengembangkan sikap positif, Anda bisa mengontrol hidup Anda dengan

baik.

2. Menjadi lebih sehat

Pikiran kita secara langsung mempengaruhi tubuh dan bagaimana cara bekerjanya.

Ketika Ada mengganti pikiran negatif dengan ketenangan, kepercayaan dan kedamaian,

bukannya dengan kebencian, kecemasan, dan kekhawatiran, maka Anda akan merasakan

kesejahteraan. Dan ini berarti Anda tidak mengalami gangguan saat tidur, tidak

merasakan ketegangan otot, kecemasan, dan kelelahan. Orang-orang yang berpikir

negatif lebih muda terkena depresi.

3. Percaya diri

Dengan berpikir positif, maka Anda lebih percaya diri dan tidak untuk menciba menjadi

orang lain. Jika Anda tidak percaya diri Anda tidak akan pernah mendaptkan kehidupan

yang lebih baik.

4. Bisa mengambil keputusan yang benar

Berpikir positif mencegah Anda memilih keputusan yang salah atau melakukan hal yang

bodoh yang kemudian Anda sesali. Berpikir positif membuat Anda memilih keputusan

dengan cepat.

5. Meningkatkan fokus

Menggunakan pikiran positif membantu Anda lebih fokus saat menghadapi masalah. Jika

Anda berpikir negatif akan membuang-buang waktu, dan energi Anda.

6. Bisa mengatur waktu lebih baik

Page 81: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

Dengan meningkatnya fokus serta kemampuan membuat keputusan yang lebih baik,

Anda akan lebih terorganisir. Ini akan membantu Anda mendapatkan lebih banyak waktu

untuk diri sendiri dan orang yang Anda cintai.

Lebih sukses dalam hidup : Sikap positif tak hanya bisa meningkatkan fokus Anda dan

lebih bisa mengatur waktu dengan baik tetapi mengarahkan Anda pada kebahagian dan

keberhasilan saat mengubah hidup Anda.

7. Memiliki banyak teman

Ketika berpikir positif, Anda akan menarik perhatian orang-orang dan ketika orang-orang

tersebut dekat dengan Anda mereka akan merasa nyaman.

8. Menjadi pemberani

Ketakutan berasal dari pikiran negatif. Menjadi pemikir positif menghilangkan rasa takut.

Keberanian berasal dari kenyataan bahwa Anda tetap positif Anda akan tahu bahwa

apapun yang terjadi dalam hidup Anda, Anda dapat menghadapinya.

9. Hidup lebih bahagia

Percaya diri merupakan suatu fakta bahwa Anda bahagia menjadi diri Anda sendiri dan

tidak mencoba untuk menjadi orang lain. Jika Anda memiliki semangat berpikir positif,

Anda selalu mengantisipasi hidup bahagia, damai, tawa, kesehatan yang baik dan

kesuksesan finansial.

Tips agar Anda selalu berpikiran positif :

1) Jadilah optimis dan mengharapkan hasil yang baik dalam segala situasi.

2) Cari alasan untuk tersenyum lebih sering.

3) Visualisasikan hanya apa yang Anda inginkan terwujud

4) Libatkan diri Anda dalam kegiatan rekreasi menyenangkan.

5) Baca kutipan yang inspirasional.

6) Ikuti gaya hidup sehat. Olahraga setidaknya tiga kali seminggu.

7) Bergaulah dengan orang yang selau berpikir positif. Seseorang yang berpikir positif tahu

bagaimana menangani situasi yang buruk lebih baik daripada siapa pun. Dan ingat,

keberhasilan terjadi kepada mereka yang percaya diri! eits..... banyak banyak bersyukur

ya.....

Page 82: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LAMPIRAN II

SOSIODRAMA

DESKRIPSI SINGKAT SOSIODRAMA

Pemain:

1. IN sebagai anggota karang taruna

2. RV sebagai bendahara karang taruna

3. AN sebagai ketua karang taruna

4. OK sebagai anggota karang taruna

5. DN sebagai anggota karang taruna

Kesalah Pahaman

Pertemuan rutin karang taruna dilaksanakan di rumah IN dan membahas mengenai usaha karang

taruna berjualan stiker kepada warga desa. RV diberikan kepercayaan untuk mengelola keuangan

dan penjualan stiker tersebut. Dalam laporannya, semua stiker terjual. Tetapi uang yang

terkumpul tidak sesuai dengan jumlah stiker yang terjual. IN dan DN yang duduk bersebelahan

mulai membicarakan RV. Mereka mengatakan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi, mereka

berkata bahwa uang penjualan stiker pasti diambil oleh RV. Mendengar pembicaraan IN dan

DN, AN meminta RV untuk meneliti kembali laporan penjualan stiker.

Setelah beberapa lama meneliti, ternyata permasalah ditemukan. Salah satu anggota Karang

Taruna (OK) sudah membawa pulang stiker tetapi lupa belum membayar stiker tersebut karena

orangtuanya diluar kota dan dia belum mempunyai uang untuk membayar stiker tersebut.

Berdasarkan penjelasan tersebut, AN meminta IN dan DN untuk meminta maaf kepada RV

karena telah berburuk sangka kepada RV. AN juga memberikan sedikit pandangan mengenai

manfaat berpikir positif.

Page 83: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

SKENARIO SOSIODRAMA

Pertemuan rutin karang taruna dilaksanakan di rumah IN. Pertemuan kali ini membahas

mengenai penjualan stiker. AN meminta RV untuk melaporkan hasil penjualan stiker.

AN : “Kepada RV saya persilahkan untuk melaporkan hasil penjualan stiker

kemarin..”

RV : “Iya mas..Semua stiker yang saya bawa kemarin sejumlah 23 stiker telah laku

terjual..dan ini uang yang sudah terkumpul.. Ini, bisa dihitung terlebih dahulu..”

AN : “Baik, saya hitung ya..”

Ketika dihitung, ternyata uang yang terkumpul kurang..

AN : “Maaf RV, ini uangnya hanya sebesar Rp.73.500,00..kamu bawa 23 kan?”

RV : “Iya mas..”

AN : “Harusnya Rp.80.500,00 ya?”

RV : “Iya mas..kemarin saya hitung sudah benar laku semua..”

IN dan DN yang duduk bersebelahan mulai membicarakan RV. Mereka berbisik-bisik

mengatakan kemungkinan-kemungkinan yang terjadi.

IN : “Paling uangnya dibuat jajan..”

DN : “Iya itu..paling buat uang lelah karena dia udah jualin stikernya..”

Mendengar pembicaraan IN dan DN, AN meminta RV untuk meneliti kembali laporan penjualan

stiker tersebut. Setelah beberapa lama, akhirnya ditemukan permasalahannya.

RV : “Maaf mas AN, ternyata ini kemarin OK mengambil 2 stiker dan belum

dibayar.. Karena waktu saya ke sana orang tuanya sedang pergi dan OK sendiri

belum mempunyai uang untuk membayar..benar kan OK?”

OK : “Oo iya aku lupa..maaf RV.. aku bener-bener lupa.. tadi pagi sebenarnya aku

mau ke rumahmu buat bayar, tapi kelupaan..maaf ya..”

Setelah mendengar penjelasan OK, IN dan DN merasa bersalah dan ingin meminta maaf kepada

RV karena telah menuduh yang bukan-bukan.

IN : “RV maaf ya, tadi aku sama DN sempet mikir yang gak-gak sama kamu..”

DN : “Iya RV, maafin kita ya..”

RV : “Iya IN, DN gak papa kok..saya maafkan..(sambil tersenyum)..”

AN : “Nah jadi jangan berburuk sangka terlebih dahulu ya.. kita lihat dulu bukti-bukti

yang ada.. (sambil tersenyum).. Karena kalau terlalu sering berpikiran negatif,

apa-apa nanti dipikir jelek terus.. Orang yang mau berbuat baik kepada kita, bisa

jadi enggan berbuat baik karena kita selalu berpikir negatif terhadap orang lain..

Iya gak?”

Seluruh anggota : “Iya mas..”

AN : “Baiklah kalau begitu, mari kita tutup acara pada malam hari

ini..Assalamu’alaikum Wr.Wb..”

Seluruh anggota : “Wa alaikum salam Wr.Wb..”

Page 84: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LAMPIRAN III

PERMAINAN

IMAJINASI

Langkah - langkah :

1) Pemandu memperkenalkan permainan yang akan dilakukan.

2) Anggota diminta untuk menutup mata. Pemandu memperkenalkan latihan relaksasi yang

akan membersihkan pikiran - pikiran yang ada sekarang dari benak anggota

3) Ketika anggota merasa rileks, anggota diberikan sebuah imaji untuk mereka bentuk. Saran -

sarannya meliputi: pengalaman masa depan, persoalan untuk dipecahkan, sebuah proyek

yang menanti untuk dikenakan.

4) Sewaktu menggambarkan imajinya, berikan selang waktu hening secara reguler agar anggota

dapat membangun imaji visual mereka sendiri. Buatlah pertanyaan yang mendorong

penggunaan semua indera, semisal; seperti apakah rupanya? siapa yang kamu lihat? apa yang

mereka lakukan? apa yang kamu rasakan?

5) Akhiri pengarahan imaji dan instruksikan anggota untuk mengingat imaji mereka.

6) Perintahkan anggota untuk menggambarkan hasil imajinya dalam selembar kertas.

Page 85: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LAPORAN PELAKSANAAN EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SESI VII

A. Topik Permasalahan : Berpikir Positif

B. Spesifikasi Kegiatan

1) Bidang Bimbingan: Pribadi, Sosial

2) Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

3) Fungsi Layanan : Pemahaman, Pemeliharaan

C. Sasaran Layanan : AN, RV, OK, DN, IN

D. Pelaksanaan Layanan

1) Waktu : Sabtu, 12 April 2014 (15.30-17.00 WIB)

2) Tempat : Ruang sekretariat CSM

E. Deskripsi dan Komentar tentang Pelaksanaan Kegiatan

Tahap kegiatan diawali penulis dengan menjelaskan tentang topik dan materi

yang akan dibahas, yaitu berpikir positif. Selanjutnya pelaksanaan kegiatan sosiodrama,

yang dimulai dengan pemahaman skenario sosiodrama oleh anggota kelompok, serta

pembagian peran sesuai kesepakatan bersama anggota kelompok. Dalam kegiatan

penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi ketujuh akan segera berakhir. Penulis

mengajak kelompok untuk mengevaluasi kegiatan yang berlangsung. Penulis juga

menjelaskan rencana layanan sesi selanjutnya dan kegiatan diakhiri dengan do’a.

F. Evaluasi

1. Cara penilaian

Mengamati keantusiasme anggota kelompok dalam mengikuti layanan serta dalam

menjawab pertanyaan LAISEG. (Lembar observasi terlampir)

2. Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan rancangan yang ditetapkan penulis dan

anggota kelompok memberikan respon yang baik saat pelaksanaan layanan.

G. Tindak Lanjut :

Memberikan layanan bimbingan kelompok teknik sosiodrama sesi kedelapan dengan

topik yang berbeda.

Salatiga, 8 Mei 2014

Penulis

Shandra Setya Pancawati

(132010025)

Page 86: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LEMBAR OBSERVASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

TEKNIK SOSIODRAMA SESI VII

Lembar Observasi Penulis

Aspek yang diobservasi Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik

Antusias anggota kelompok

Partisipasi anggota kelompok

Respon anggota kelompok

Kelancaran layanan

Suasana layanan

Catatan khusus :

Lembar Observasi Kelompok Penonton

Aspek yang diobservasi Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik

Manfaat layanan

Respon anggota kelompok

Antusias anggota kelompok

Catatan khusus :

Page 87: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING

A. Topik Permasalahan : Menghargai Perbedaan Pendapat

B. Bidang Bimbingan : Sosial

C. Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

D. Fungsi Layanan : Pemahaman, Pemeliharaan

E. Tujuan Layanan :

1. Anggota kelompok mampu menjelaskan makna menghargai perbedaan pendapat

(karakter rasa ingi tahu)

2. Anggota kelompok mampu memperbaiki sikap untuk lebih menghargai perbedaan

pendapat (karakter cinta damai)

F. Sasaran Layanan : AN, RV, OK, DN, IN

G. Uraian Kegiatan

No Uraian Kegiatan

1 Tahap Pembentukan

a. Pembentukan kelompok

b. Mengatur posisi duduk. Kelompok membentuk lingkaran

c. Doa pembuka. Doa akan dipimpin oleh pemimpin kelompok

d. Pemimpin kelompok menjelaskan mengenai bimbingan kelompok yang

akan dilaksanakan

e. Melakukan permainan “Berdirilah Jika” agar tercipta suasana yang akrab

2 Tahap Peralihan

a. Pemimpin kelompok menjelaskan tata tertib dari kegiatan-kegiatan yang

akan ditempuh pada tahap kegiatan

b. Pemimpin kelompok mempersiapkan anggota untuk masuk ketahap kegiatan

dengan memastikan kesiapan anggota dalam menjalani kegiatan

3 Tahap Kegiatan

a. Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan, yaitu menghargai

perbedaan pendapat

b. Pemimpin kelompok menjelaskan pentingnya topik tersebut dibahas dalam

kelompok

Page 88: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

c. Anggota kelompok melaksanakan kegiatan sosiodrama sesuai dengan topik

yang telah dikemukakan oleh pemimpin kelompok dengan prosedur

pelaksanaan sebagai berikut :

a) Fasilitator mengemukakan masalah dan tema yang disosiodramakan

yakni menghargai perbedaan pendapat. Kemudian diadakan tanya

jawab untuk memperjelas masalah dan perana yang akan dimainkan.

b) Menentukan kelompok yang akan memainkan sesuai dengan

kebutuhan skenarionya, dan memilih individu yang akan memegang

peran tertentu. Pemilihan pemegang peran dapat dilakukan secara

suka rela, setelah fasilitator mengemukakan ciri-ciri masing-masing

peran, atau usulan dari anggota kelompok yang lain.

c) Menentukan kelompok penonton dan menjelaskan tugasnya.

Kelompok penonton adalah anggota kelompok lain yang tidak ikut

menjadi pemain atau yang memainkan peran sebagai peran

sampingan. Tugas kelompok penonton adalah untuk mengobservasi

pelaksanaan permainan. Hasil observasi kelompok penonton

merupakan bahas diskusi setelah permainan selesai.

d) Setelah semua peran terisi, para pemain diberi kesempatan untuk

berembug beberapa menit untuk menyiapkan diri bagaimana

sosiodrama itu akan dimainkan. Setelah siap, dimulailah permainan.

Masing-masing pemain memerankan perannya berdasarkan

imajinasinya tentang peran yang dimainkannya. Pemain diharapkan

dapat memperagakan konflik-konflik yang terjadi, mengekspresikan

perasaan-perasaan, dan memperagakan sikap-sikap tertentu sesuai

dengan peranan yang dimainkannya.

e) Setelah selesai permainan diadakan diskusi mengenai evaluasi

pelaksanaan permainan berdasarkan hasil observasi dan tanggapan-

tanggapan kelompok penonton. Diskusi diarahkan untuk

membicarakan tanggapan mengenai bagaimana para pemain

membawakan perannya sesuai dengan ciri-ciri masing-masing peran,

cara pemecahan masalah, dan kesan-kesan pemain dalam

Page 89: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

memainkan perannya.

f) Dari hasil diskusi dapat ditentukan apakah perlu diadakan ulangan

permainan atau tidak.

4 Tahap Pengakhiran

a. Pemimpin kelompok melakukan penilaian segera dengan memberikan

beberapa pertanyaan.

b. Pemimpin kelompok menginformasikan bahwa kegiatan bimbingan

kelompok akan diakhiri

c. Pemimpin kelompok menanyakan kesan-kesan yang diperoleh kepada

anggota kelompok

d. Ucapan terima kasih dari pemimpin kelompok atas terlaksananya kegiatan

bimbingan kelompok

e. Pemimpin kelompok memimpin berdoa sebelum kegiatan diakhiri

f. Perpisahan (jabat tangan)

H. Materi Layanan : (terlampir)

I. Sumber : Menghargai Perbedaan Pendapat.

http://artikelmotivasi.blogspot.com/2008/04/menghargai-perbedaan-

pendapat.html?m=1

1 Maret 2014 , 13.40 WIB

J. Metode : sosiodrama (terlampir)

K. Waktu/Tanggal : 1 x 60 menit / Minggu, 13 April 2014

L. Tempat Penyelenggaraan : ruang sekretariat CSM

M. Penyelenggara Layanan : Shandra Setya Pancawati

N. Alat dan Perlengkapan : alat tulis, laptop

O. Pihak yang Terlibat : -

P. Anggaran : Rp.5000,00 (lima ribu rupiah)

Q. Rencana Penilaian dan Tindak Lanjut

1. Penilaian Proses

Mengevaluasi kegiataan dan memberikan layanan bimbingan kelompok teknik

sosiodrama pada pertemuan selanjutnya dengan topik yang berbeda.

2. Penilaian Hasil :

Page 90: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

a. Laiseg :

1) Jelaskan makna menghargai perbedaan pendapat!

2) Hal-hal apa yang akan Anda lakukan dalam usaha untuk lebih menghargai

perbedaan pendapat?

3) Manfaat apa yang Anda peroleh dari layanan tersebut?

4) Bagaimana perasaan Anda setelah mengikuti layanan tersebut?

b. Laijapen :

Wawancara kepada anggota kelompok tentang menghargai perbedaan pendapat,

apakah sudah mulai mencoba untuk lebih menghargai prbedaan pendapat.

Panduan Wawancara :

1) Hal apa yang telah Anda lakukan dalam usaha untuk lebih menghargai

perbedaan pendapat?

2) Masalah apa yang timbul pada saat Anda mencoba untuk lebih menghargai

perbedaan pendapat?

3) Apa yang Anda lakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut?

c. Laijapang :

Memantau perkembangan anggota kelompok dalam hal menghargai perbedaan

pendapat dan masalah-masalah yang dihadapinya.

3. Tindak Lanjut :

a. Mengevaluasi kegiataan dan memberikan layanan bimbingan kelompok teknik

sosiodrama pada pertemuan selanjutnya dengan topik yang berbeda.

b. Memberikan skala komunikasi interpersonal untuk mengetahui perkembangan

komunikasi interpersonal anggota kelompok setelah diberikan layanan.

R. Keterkaitan layanan dengan kegiatan pendukung : himpunan data

S. Pendidikan karakter yang ditanamkan : bersahabat atau komunikatif, cinta damai

Salatiga, 9 Maret 2014

Penyelenggara Layanan

Shandra Setya Pancawati

Page 91: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LAMPIRAN I

MATERI LAYANAN

MENGHARGAI PERBEDAAN PENDAPAT

Suatu kejadian perbedaan pendapat dengan rekan kerja yang terjadi pada saat bekerja telah

membuat saya sedikit berfikir untuk dapat berintropeksi diri dari kesalahan, keakuan dan sedikit

ego diri. Terkadang kita sebagai manusia merasa kita yang paling benar, dan kita mungkin

pernah meremehkan pendapat, atau saran dari orang, terutama dari orang yang kita anggap lebih

rendah status sosialnya, atau seorang yang baru kita kenal. Kerap ketika kita menjadi seorang

pemimpin sering muncul keangkuhan pribadi dalam menerima pendapat dan kritik, dan kita

meremehkan anak buah, padahal seseorang disebut pemimpin jika dia memiliki anak buah.

Sering juga kita mengabaikan hati nurani, dalam pengambilan keputusan, sebenarnya perbedaan

pendapat adalah suatu anugrah yang patut disyukuri, karena dengan perbedaan pendapat kita bisa

memiliki banyak pilihan keputusan, atau alternative penyelesaian masalah.

Sering kita sakit hati ketika ide atau gagasan kita tidak diterima oleh sahabat, rekan kerja, rekan

bisnis, keluarga, dan suatu hubungan interaksi sosial lainnya. Coba kita berfikir positif jika

pendapat kita belum dipakai, mungkin pendapat orang lain lebih tepat untuk meyelesaikan

permasalahan. Dengan kita bisa menerima pendapat atau pandangan orang lain, dan tidak

memaksakan kehendak, adalah cermin dari kedewasaan, kebijaksanaan dari seseorang.

Seseorang yang sudah berpribadi matang, cenderung akan menghargai pendapat orang lain, dan

orang yang belum dewasa akan cenderung memaksakan keakuaanya.

Saat persaingan dunia kerja, atau sebagai penunjukan keeksistensian seseorang, terkadang

sesorang dengan tak mau mengalah ingin pendapatnya dihargai, dan diakui sebagai ide miliknya.

Sering saya lihat karena perbedaan pendapat orang berkelahi fisik, atau saling mendendam dan

berniat untuk saling menjatuhkan. Hal tersbut kurang lah bermanfaat, yang terjadi adalah suatu

kerusakan, dan sikap saling memusuhi. Seperti sifat asli bangsa Indonesia yang suka

bermusyawarah untuk mufakat yang saat ini sudah jauh ditinggalkan, dengan banyaknya

pendapat berbeda juga bisa menginspirasi munculnya ide baru hasil penggabungan visi beberapa

orang yang ada.

Jadi kenapa tidak kita bergabung bersama untuk mendapat ide yang lebih baik, atau menghargai

ide orang lain saat ide kita tidak diterima. Tetapi kita juga janganlah congkak ketika ide kita

diterima. Mari kita saling menghargai perbedaan pendapat diantara kita. Karena manusia terdiri

dari banyak pemikiran. Dan mari kita buat perbedaan menjadi hal yang menyatukan.

" Bersifat lapang dada saat ide kita tidak diterima adalah sebuah proses kematangan diri "

" Menghargai perbedaan pendapat adalah sangat bijaksana"

Page 92: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LAMPIRAN II

SOSIODRAMA

DESKRIPSI SINGKAT SOSIODRAMA

Pemain:

1. AN sebagai ketua karang taruna

2. DN sebagai anggota baru karang taruna

3. IN sebagai anggota lama karang taruna

4. OK sebagai anggota lama karang taruna

5. RV sebagai anggota baru karang taruna

MENGHARGAI PERBEDAAN PENDAPAT

Malam itu ketika pertemuan rutin Karang Taruna dilaksanakan, 2 anggota baru Karang Taruna

hadir dalam pertemuan. Mereka adalah DN dan RV. Pertemuan rutin membahas tentang rencana

kegiatan untuk merayakan ulang tahun karang taruna yang ke 22. IN memberikan pendapat

untuk merayakan ulang tahun karang taruna dengan membuat nasi tumpeng di rumah salah satu

anggota karang taruna. Sementara DN memberikan pendapat untuk merayakan ulang tahun

karang taruna dengan berekreasi ke luar kota. Sempat terjadi ketegangan ketika hampir setengah

dari jumlah anggota karang taruna setuju dengan pendapat DN. Beberapa anggota karang taruna

yang tidak setuju mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan pemborosan, baik waktu

maupun materi.

Sebagai ketua Karang Taruna, AN mencoba menengahi perbedaan pendapat yang terjadi antar

anggotanya. Dengan berbagai pertimbangan, akhirnya diputuskan untuk merayakan ulang tahun

karang taruna dengan berekreasi ke luar kota dengan catatan tidak terlalu jauh dan tidak

memakan banyak waktu maupun materi, dan juga akan membuat nasi tumpeng untuk dimakan

bersama ketika berada pada tempat rekreasi tersebut.

Page 93: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

SKENARIO SOSIODRAMA

Setiap sebulan sekali diadakan pertemuan rutin karang taruna. Kegiatan malam karang taruna

hari ini membahas mengenai rencana ulang tahun karang taruna yang ke 22. Seperti tahun

sebelumnya 2 bulan sebelum acara ulang tahun, semua anggota karang taruna dikumpulkan

untuk memberikan ide dalam perayaan ulang tahun karang taruna.

AN : “Terima kasih untuk semua yang telah hadir di sini, malam hari ini kita

berkumpul di sini dalam rangka membahas perencanaan menyambut ulang tahun

karang taruna kita ini yang ke 22. Demi kelancaran, saya membutuhkan ide dari

teman-teman semua untuk memberikan pendapat mengenai perayaan ulang tahun

nanti.”

IN : “Saya mempunyai ide, bagaimana jika perayaan ulang tahun karang taruna

dengan membuat nasi tumpeng. Itu menandakan syukuran karena sampai

sekarang kegiatan karang taruna masih ada dan berjalan lancar.”

OK : “Kalau syukuran tempatnya dimana?”

IN : “Mungkin seperti tahun lalu, di depan rumah Bapak Yudi atau di rumah anggota

karang taruna yang kebetulan ketempatan arisan..Kita tinggal memberikan

sebagian kas, minta tolong untuk dimasakkan sekalian atau mungkin bisa pesan.”

DN : “Kalau menurut saya bagaimana kalau kita mengadakan rekreasi ke luar kota,

sekalian menjalin kekompakan di karang taruna kita. Karena saya merasa kita

belum pernah melakukan hal itu.”

IN : “Jika kita mengadakan rekreasi, apalagi keluar kota hanya pemborosan saja.

Tidak hanya materi dan waktu kita juga tersita.”

OK : “Tapi menurut saya, saya rasa uang kas dalam karang taruna cukup. Apalagi kita

juga tidak terlalu jauh rekreasinya. Dan untuk masalah waktu juga dilaksanakan

saat hari minggu. Saya rasa tidak masalah karena anak-anak sekolah juga libur.

IN : “Tetapi, tidak semudah itu, kita harus memikirkan transportasi, menyiapkan

makanan”

RV : “Benar juga kata mbak IN..”

AN : “Baik kita mendapatkan dua usulan yang pertama dari IN bahwa perayaan

karang taruna dengan nasi tumpeng dan DN mempunyai usulan untuk

mengadakan rekreasi di luar kota. Mungkin ada usulan lain sebelum kita akan

memutuskan?”

Page 94: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

RV : “Kalau saya lebih setuju mengadakan nasi tumpengan saja, karena lebih efisien.

Terlebih kita juga tidak dipusingkan dengan urusan transportasi dan konsumsi.

Apalagi siapa yang akan mengurusi hal-hal seperti itu.”

AN : “Baik, itu tadi ada usulan dari RV, mungkin OK bisa memberikan tanggapan

atau pendapatnya.”

OK : “Kalau saya ikut-ikut saja, mana yang paling banyak dipilih.”

IN : “Kok gitu, gak usah malu jika mau ngasih usulan. Kamu harus latihan

memberikan pendapat.”

OK : “Hehe..iya..”

AN : “Sepertinya hanya ada 2 masukan, sekarang saya tanya ke teman-teman kita

pilih yang mana? Yang setuju untuk rekreasi tunjukan jari!”

Lebih dari setengah anggota karang taruna tunjuk jari.. Mereka setuju untuk berekreasi.

AN : “Ternyata sebagaian besar memilih untuk rekreasi tetapi ada juga yang memilih

untuk membuat nasi tumpengan.”

RV : “Kalau menurut saya harus ada tumpengan sekalian buat keselamatan kita.”

AN : “Baik..karena saya rasa ini semua mempunyai ide-ide bagus, dan tanggapan juga

bermacam-macam. Dan saya rasa uang kas kita sangat cukup untuk melakukan ke

dua usulan itu. Bagaimana kalau kita dakan dua-duanya saja?”

OK : “Setuju..”

RV : “Setuju”

AN : “Sebelum kita melakukan rekreasi, bagaimana kalau kita membuat nasi

tumpeng.. bagaimana? Karena menurut saya uangnya cukup apalagi kita tidak

rekreasi terlalu jauh. Apalagi kalau ada nasi tumpeng, buat syukuran dan

keselamatan saja sebelum berpergian. Bagaimana?apa semua setuju?”

Seluruh anggota : “Setuju..”

Page 95: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LAMPIRAN III

PERMAINAN

BERDIRILAH JIKA….

Langkah-langkah :

1) Minta semua peserta untuk duduk membentuk lingkaran, lalu pemandu berdiri di tengah.

2) Jelaskan kepada peserta bentuk permainannya, yaitu setiap pemandu mengucakan

kalimat, peserta mengucapkan kalimat, peserta diminta berdiri apabila kalimat itu sesuai

dengan dirinya, misal : “keluarga saya adalah keluarga pedagang”, dll.

3) Ucapkan kalimat-kalimat yang relevan dengan peserta (jangan sampai ada peserta yang

tidak berdiri)

4) Setelah selesai, mintalah seluruh peserta untuk memperkenalkan nama, asal, dan hal yang

berkenaan dengan dirinya secara singkat.

Page 96: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LAPORAN PELAKSANAAN EVALUASI, ANALISIS, DAN TINDAK LANJUT

SATUAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING SESI VIII

A. Topik Permasalahan : Menghargai Perbedaan Pendapat

B. Spesifikasi Kegiatan

1) Bidang Bimbingan: Pribadi, Sosial

2) Jenis Layanan : Bimbingan Kelompok

3) Fungsi Layanan : Pemahaman, Pemeliharaan

C. Sasaran Layanan : AN, RV, OK, DN, IN

D. Pelaksanaan Layanan

1) Waktu : Minggu, 13 April 2014 (15.30-17.00 WIB)

2) Tempat : Ruang sekretariat CSM

E. Deskripsi dan Komentar tentang Pelaksanaan Kegiatan

Tahap kegiatan diawali penulis dengan menjelaskan tentang topik dan materi

yang akan dibahas, yaitu menghargai perbedaan pendapat Selanjutnya pelaksanaan

kegiatan sosiodrama, yang dimulai dengan pemahaman skenario sosiodrama oleh

anggota kelompok, serta pembagian peran sesuai kesepakatan bersama anggota

kelompok. Dalam kegiatan penutup, penulis menjelaskan bahwa sesi kedelapan akan

segera berakhir. Penulis mengajak kelompok untuk mengevaluasi kegiatan yang

berlangsung. Penulis juga menjelaskan rencana layanan sesi selanjutnya dan kegiatan

diakhiri dengan do’a.

F. Evaluasi

1. Cara penilaian

Mengamati keantusiasme anggota kelompok dalam mengikuti layanan serta dalam

menjawab pertanyaan LAISEG. (Lembar observasi terlampir)

2. Deskripsi dan evaluasi tentang hasil kegiatan

Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan rancangan yang ditetapkan penulis dan

anggota kelompok memberikan respon yang baik saat pelaksanaan layanan.

G. Tindak Lanjut :

Memberikan skala komunikasi interpersonal untuk mengetahui perkembangan

komunikasi interpersonal anggota kelompok setelah diberikan layanan.

Salatiga, 8 Mei 2014

Penulis

Shandra Setya Pancawati

(132010025)

Page 97: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya

LEMBAR OBSERVASI LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

TEKNIK SOSIODRAMA SESI VIII

Lembar Observasi Penulis

Aspek yang diobservasi Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik

Antusias anggota kelompok

Partisipasi anggota kelompok

Respon anggota kelompok

Kelancaran layanan

Suasana layanan

Catatan khusus :

Lembar Observasi Kelompok Penonton

Aspek yang diobservasi Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik

Manfaat layanan

Respon anggota kelompok

Antusias anggota kelompok

Catatan khusus :

Page 98: SKALA KOMUNIKASI INTERPERSONAL - repository.uksw.edurepository.uksw.edu/bitstream/123456789/4846/8/T1_132010025... · 27 Saya enggan bergaul dengan rekan karang taruna yang kemampuannya