SISWA

5
SISWA MASALAH PENYALAH GUNAAN NARKOBA DIKALANGAN REMAJA SISWA Masalah penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja dan pelajar dapat dikatakan sulit di atasi, karena penyelesaiannya melibatkan banyak faktor dan kerjasama dari semua pihak yang bersangkutan, seperti pemerintah, aparat, masyarakat, media massa, keluarga, remaja itu sendiri, dan pihak-pihak lain. Dikatakan, penyalahgunaan narkoba terjadi karena korban kurang atau tidak memahami apa narkoba itu sehingga dapat dibohongi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab (pengedar). Keluarga, orang tua tidak tahu atau kurang memahami hal-hal yang berhubungan dengan narkoba sehingga tidak dapat memberikan informasi atau pendidikan yang jelas kepada anak-anaknya akan bahaya narkoba. Kurangnya penyuluhan dan informasi di masyarakat mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba. Untuk itu penyuluhan dan tindakan edukatif harus direncanakan, diadakan dan dilaksanakan secara efektif dan intensif kepada masyarakat yang disampaikan dengan sarana atau media yang tepat untuk masyarakat. Narkoba (nakoba dan Obat/Bahan Berbahaya), disebut juga NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lain) adalah obat bahan atau zat bukan makanan yang jika diminum, diisap, dihirup, ditelan, atau disuntikan, berpengaruh pada kerja otak yang bila masuk kedalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak (susunan saraf pusat), sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi sosialnya karena terjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi) serta ketergantungan (dependensi) terhadap NAPZA tersebut. Berdasarkan jenisnya narkoba dapat menyebabkan; perubahan pada suasana hati,

description

makalah

Transcript of SISWA

Page 1: SISWA

SISWA

MASALAH PENYALAH GUNAAN NARKOBA DIKALANGAN REMAJA SISWA

Masalah penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja dan pelajar dapat dikatakan sulit

di atasi, karena penyelesaiannya melibatkan banyak faktor dan kerjasama dari semua pihak

yang bersangkutan, seperti pemerintah, aparat, masyarakat, media massa, keluarga, remaja itu

sendiri, dan pihak-pihak lain. Dikatakan, penyalahgunaan narkoba terjadi karena korban kurang

atau tidak memahami apa narkoba itu sehingga dapat dibohongi oleh pihak yang tidak

bertanggung jawab (pengedar). Keluarga, orang tua tidak tahu atau kurang memahami hal-hal

yang berhubungan dengan narkoba sehingga tidak dapat memberikan informasi atau pendidikan

yang jelas kepada anak-anaknya akan bahaya narkoba. Kurangnya penyuluhan dan informasi di

masyarakat mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba. Untuk itu penyuluhan dan tindakan

edukatif harus direncanakan, diadakan dan dilaksanakan secara efektif dan intensif kepada

masyarakat yang disampaikan dengan sarana atau media yang tepat untuk masyarakat.

Narkoba (nakoba dan Obat/Bahan Berbahaya), disebut juga NAPZA (Narkotika,

Psikotropika dan Zat Adiktif lain)  adalah obat bahan atau zat bukan makanan yang jika diminum,

diisap, dihirup, ditelan, atau disuntikan, berpengaruh pada kerja otak  yang bila masuk kedalam

tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak (susunan saraf pusat), sehingga

menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi sosialnya karena terjadi kebiasaan,

ketagihan (adiksi) serta ketergantungan (dependensi) terhadap NAPZA tersebut. Berdasarkan

jenisnya narkoba dapat menyebabkan; perubahan pada suasana hati, perubahan pada pikiran

dan perubahan perilaku. (Lydia Herlina Martono dan Satya Joewana, 2008 : 26)

Narkoba dan obat-obatan psikotropika sudah merambah ke segala lapisan masyarakat

Indonesia.Yang menjadi sasaran bukan hanya tempat-tempat hiburan malam, tetapi sudah

merambah ke daerah pemukiman, kampus dan bahkan ke sekolah-sekolah. Korban

penyalahgunaan narkoba di Indonesia semakin bertambah dan tidak terbatas pada kalangan

kelompok masyarakat yang mampu, mengingat harga narkoba yang tinggi, tetapi juga sudah

Page 2: SISWA

merambah kekalangan masyarakat ekonomi rendah. Hal ini dapat terjadi karena komoditi

narkoba memiliki banyak jenis, dari yang harganya paling mahal yang hanya dapat beli oleh

kalangan elite atau selebritis, sampai yang paling murah yang dikonsumsi oleh kelompok

masyarakat ekonomi rendah.

Mencermati perkembangan peredaran dan penyalahgunaan narkoba akhir-akhir ini, telah

mencapai situasi yang mengkhawatirkan, sehingga menjadi persoalan kenegaraan yang

mendesak. Karena korban penyalahgunaan narkoba bukan hanya orang dewasa, mahasiswa

tetapi juga pelajar SMU sampai pelajar setingkat SD. Dikatakan, remaja merupakan golongan

yang rentan terhadap penyalahgunaan narkoba karena selain memiliki sifat dinamis, energik,

selalu ingin mencoba. Mereka juga mudah tergoda dan putus asa sehingga mudah jatuh pada

masalah penyalahgunaan narkoba.

Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba yang bukan untuk tujuan

pengobatan, tetapi agar dapat menikmati pengaruhnya, dalam jumlah berlebih, secara kurang

lebih teratur, berlangsung cukup lama, sehingga menyebabkan ganggunan kesehatan fisik,

gangguan kesehatan jiwa, dan kehidupan sosialnya. Penyalahgunaan narkoba oleh remaja

merupakan masalah yang serius, karena penyalahgunaan narkoba dapat merusak masa depan

remaja. Menurut laporan Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) di Jakarta, dari penderita

yang umumnya berusia 15-24 tahun, banyak yang masih aktif di SMP dan SMA, bahkan

perguruan tinggi. Generasi muda merupakan sasaran strategis mafia perdagangan narkoba.

Oleh karena itu, generasi muda sangat rawan terhadap masalah tersebut. (Lydia Herlina

Martono dan Satya Joewana, 2008 : 26).

Secara lebih terperinci dapat dijelaskan, penyalahgunaan Narkotika adalah

penggunaan narkoba yang dilakukan tidak untuk maksud pengobatan, tetapi karena ingin

menikmati pengaruhnya. Karena pengaruhnya itulah narkoba disalahgunakan. (Lydia Herlina

Martono dan Satya Joewana, 2008 : 15)

Dalam Penyalahgunaan Narkotika dan Psikotropika ada istilah Abuse atau Drugabuse,

istilah ini berasal dari bahasa Inggris. Drug artinya obat Abuse menyalah gunakan obat-obatan narkotika,

Kadang istilah ini berbunyi ”drug abuse”. Abuser adalah orang yang menyalahgunaan obat-narkotika.

Pada dasarnya penyalahgunaan  narkotika dan psikotropika dianggap terjadi jika memenuhi alasan atau

kriteria sebagai berikut :

a.       Apabila dalam pelaksanaannya penggunaan Narkotika dan Psikotropika tanpa resep dokter resmi.

b.      Penggunaannya tanpa pengawasan dokter

c.       Dokternya malpraktik atau kurang hati-hati memakai narkotika

Page 3: SISWA

d.      Atau kurang memiliki ilmu yang dalam tentang penggunaan narkotika. (Sitanggang, 1981 : 15-22).

Penyalahgunaan Narkotika dan Psikotropika ada jenis-jenis obat yang biasa disalahgunakan serta

pengaruhnya terhadap seseorang :

1. Golongan  Narkotika

a.       Candu, candu dihasilkan dari tanaman opium (Papaversomniferum L). Biasanya setelah menghisap candu,

maka orang tersebut akan merasa lemas kemudian tidur. Akan tetapi seorang pemakai candu tidak

memperoleh perasaan menyenangkan setelah bangun tidur, seperti apa yang dirasakan pada umumnya oleh

orang lain setelah bangun tidur.

b.      Morphin, morphin merupakan zat yang berasal dari candu, akan tetapi bersifat lebih aktif. Morphin

biasanya digunakan dalam bidang kedoteran karena zat ini dapat mengurangi kesadaran akan rasa sakit.

Biasanya dokter akan memberikan suntikan morphin kepada pasien yang akan mengalami sakit yang tidak

tertahankan lagi. Perasaan nyaman yang didapatkan dari morphin sering disalah gunakan oleh para remaja

dengan maksud dapat mengusir perasaan-perasaan yang menghatui dirinya atau menutupi kekurangan-

kekurangan yang ada pada dirinya. Akan tetapi, ternyata dengan morphin semua yang ada hanya dapat

terusir sementara, setelah itu akan muncul kembali.

c.       Heroin, Heroin mempunyai fungsi yang sama dengan morphin, tetapi kekuatannya lebih tinggi, demikian

pula pengaruh yang ditimbulkannya sangat mengerikan sehingga dibidang kedokteran tidak digunakan

untuk pengobatan. Heroin di dalam tubuh manusia dapat mengubah kerja normal sel-sel jaringan bahkan

organ yang ada, sehingga korban yang tubuhnya telah tergantung pada heroin akan menderita luar biasa

jika penggunaan heroin dihentikan tiba-tiba.

d.      Kodein, Merupakan zat yang berkhasiat sama dengan morphin, akan tetapi kadarnya dibawahnya morphin.

Kodein dalam tubuh dapat mengurangi rasa sakit dan dapat memudahkan untuk tidur. Pengaruh yang

ditimbulkannya diantaranya sembelit dan perasaan mau muntah serta pernapasan menjadi lambat. Karena

kadarnya rendah, maka kodein jarang sekali menimbulkan rasa kecanduan bagi para pemakainya. Lain jika

digunakan dalam dosis tinggi.

e.       Mariyuana/ganja, di dalam tubuh dapat mempengaruhi fisik maupun mental, seperti digambarkan sebagai

berikut :

-          Denyut nadi makin cepat

-          Temperatur badan turun

-          Mata menjadi merah

-          Kadar gula dalam darah berubah

-          Napsu makan bertambah

-          Dehidrasi (tubuh kehidupan air).

Page 4: SISWA

f.       Cocain, dibidang kedokteran cocain bisa dipakai untuk anestetikum lokal, yaitu obat pemati rasa setempat. Karena sifat narkotiknya keras, maka sekarang sudah diganti dengan anestetikum lokal lainnya yang jauh lebih baik. Pengaruh yang ditimbulkan oleh cocain adalah sebagai berikut. Langkah goyang seperti orang mabok. Pikiran kacau. Sukar dapat tidur. Penderitaan jiwa sedemikian rupa, sehingga kerap kali tampak seperti terserang penyakit gila.

Pengaruh fisik yang ditimbulkan pada penggunaan berbiturat diantaranya :

a.       Menekan (mengurangi) aktivitas saraf

b.      Menekan (mengurangi) otot-otot kerangka tubuh dan jantung

c.       Menurutkan tekanan darah 

(Widarso Gondodiwirjo, Darji Darmodohardjo, 1978 : 14).

Sedangkan pengaruh terhadap mental yang ditimbulkan diantaranya :

a.       Persepsi indra menjadi kabur (melihat benda yang tidak ada)

b.      Rasa takut

c.       Sangat mudah tersinggung

d.      Pikirang tidak teratur

(Yusliani Noor, 1995 : 530-535)  

Narkoba yang sering disalah gunakan pada dasarnya terdiri dari :

a.       Opioda (morfin, heroin, putauw, dan lain-lain)

b.      Ganja (marijuana, cimeng, gelek, hasis)

c.       Kokain (kokain, crack, daun koka, pasta koka)

d.      Alkohol

e.       Golongan Amfetamin, ekstasi, shabu

f.       Golongan Halusinogen: Lysergic Acid (LSD)

g.      Sedativa dan Hipnotika (obat penenang, obat tidur)

h.      Solven dan Inhalansia

i.        Nikotin- See more at: http://visiuniversal.blogspot.co.id/2014/03/masalah-penyalah-gunaan-narkoba.html#sthash.6Eb6LQG0.dpuf