SISWA
-
Upload
nuruldiniaputri -
Category
Documents
-
view
220 -
download
0
description
Transcript of SISWA
SISWA
MASALAH PENYALAH GUNAAN NARKOBA DIKALANGAN REMAJA SISWA
Masalah penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja dan pelajar dapat dikatakan sulit
di atasi, karena penyelesaiannya melibatkan banyak faktor dan kerjasama dari semua pihak
yang bersangkutan, seperti pemerintah, aparat, masyarakat, media massa, keluarga, remaja itu
sendiri, dan pihak-pihak lain. Dikatakan, penyalahgunaan narkoba terjadi karena korban kurang
atau tidak memahami apa narkoba itu sehingga dapat dibohongi oleh pihak yang tidak
bertanggung jawab (pengedar). Keluarga, orang tua tidak tahu atau kurang memahami hal-hal
yang berhubungan dengan narkoba sehingga tidak dapat memberikan informasi atau pendidikan
yang jelas kepada anak-anaknya akan bahaya narkoba. Kurangnya penyuluhan dan informasi di
masyarakat mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba. Untuk itu penyuluhan dan tindakan
edukatif harus direncanakan, diadakan dan dilaksanakan secara efektif dan intensif kepada
masyarakat yang disampaikan dengan sarana atau media yang tepat untuk masyarakat.
Narkoba (nakoba dan Obat/Bahan Berbahaya), disebut juga NAPZA (Narkotika,
Psikotropika dan Zat Adiktif lain) adalah obat bahan atau zat bukan makanan yang jika diminum,
diisap, dihirup, ditelan, atau disuntikan, berpengaruh pada kerja otak yang bila masuk kedalam
tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak (susunan saraf pusat), sehingga
menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi sosialnya karena terjadi kebiasaan,
ketagihan (adiksi) serta ketergantungan (dependensi) terhadap NAPZA tersebut. Berdasarkan
jenisnya narkoba dapat menyebabkan; perubahan pada suasana hati, perubahan pada pikiran
dan perubahan perilaku. (Lydia Herlina Martono dan Satya Joewana, 2008 : 26)
Narkoba dan obat-obatan psikotropika sudah merambah ke segala lapisan masyarakat
Indonesia.Yang menjadi sasaran bukan hanya tempat-tempat hiburan malam, tetapi sudah
merambah ke daerah pemukiman, kampus dan bahkan ke sekolah-sekolah. Korban
penyalahgunaan narkoba di Indonesia semakin bertambah dan tidak terbatas pada kalangan
kelompok masyarakat yang mampu, mengingat harga narkoba yang tinggi, tetapi juga sudah
merambah kekalangan masyarakat ekonomi rendah. Hal ini dapat terjadi karena komoditi
narkoba memiliki banyak jenis, dari yang harganya paling mahal yang hanya dapat beli oleh
kalangan elite atau selebritis, sampai yang paling murah yang dikonsumsi oleh kelompok
masyarakat ekonomi rendah.
Mencermati perkembangan peredaran dan penyalahgunaan narkoba akhir-akhir ini, telah
mencapai situasi yang mengkhawatirkan, sehingga menjadi persoalan kenegaraan yang
mendesak. Karena korban penyalahgunaan narkoba bukan hanya orang dewasa, mahasiswa
tetapi juga pelajar SMU sampai pelajar setingkat SD. Dikatakan, remaja merupakan golongan
yang rentan terhadap penyalahgunaan narkoba karena selain memiliki sifat dinamis, energik,
selalu ingin mencoba. Mereka juga mudah tergoda dan putus asa sehingga mudah jatuh pada
masalah penyalahgunaan narkoba.
Penyalahgunaan narkoba adalah penggunaan narkoba yang bukan untuk tujuan
pengobatan, tetapi agar dapat menikmati pengaruhnya, dalam jumlah berlebih, secara kurang
lebih teratur, berlangsung cukup lama, sehingga menyebabkan ganggunan kesehatan fisik,
gangguan kesehatan jiwa, dan kehidupan sosialnya. Penyalahgunaan narkoba oleh remaja
merupakan masalah yang serius, karena penyalahgunaan narkoba dapat merusak masa depan
remaja. Menurut laporan Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) di Jakarta, dari penderita
yang umumnya berusia 15-24 tahun, banyak yang masih aktif di SMP dan SMA, bahkan
perguruan tinggi. Generasi muda merupakan sasaran strategis mafia perdagangan narkoba.
Oleh karena itu, generasi muda sangat rawan terhadap masalah tersebut. (Lydia Herlina
Martono dan Satya Joewana, 2008 : 26).
Secara lebih terperinci dapat dijelaskan, penyalahgunaan Narkotika adalah
penggunaan narkoba yang dilakukan tidak untuk maksud pengobatan, tetapi karena ingin
menikmati pengaruhnya. Karena pengaruhnya itulah narkoba disalahgunakan. (Lydia Herlina
Martono dan Satya Joewana, 2008 : 15)
Dalam Penyalahgunaan Narkotika dan Psikotropika ada istilah Abuse atau Drugabuse,
istilah ini berasal dari bahasa Inggris. Drug artinya obat Abuse menyalah gunakan obat-obatan narkotika,
Kadang istilah ini berbunyi ”drug abuse”. Abuser adalah orang yang menyalahgunaan obat-narkotika.
Pada dasarnya penyalahgunaan narkotika dan psikotropika dianggap terjadi jika memenuhi alasan atau
kriteria sebagai berikut :
a. Apabila dalam pelaksanaannya penggunaan Narkotika dan Psikotropika tanpa resep dokter resmi.
b. Penggunaannya tanpa pengawasan dokter
c. Dokternya malpraktik atau kurang hati-hati memakai narkotika
d. Atau kurang memiliki ilmu yang dalam tentang penggunaan narkotika. (Sitanggang, 1981 : 15-22).
Penyalahgunaan Narkotika dan Psikotropika ada jenis-jenis obat yang biasa disalahgunakan serta
pengaruhnya terhadap seseorang :
1. Golongan Narkotika
a. Candu, candu dihasilkan dari tanaman opium (Papaversomniferum L). Biasanya setelah menghisap candu,
maka orang tersebut akan merasa lemas kemudian tidur. Akan tetapi seorang pemakai candu tidak
memperoleh perasaan menyenangkan setelah bangun tidur, seperti apa yang dirasakan pada umumnya oleh
orang lain setelah bangun tidur.
b. Morphin, morphin merupakan zat yang berasal dari candu, akan tetapi bersifat lebih aktif. Morphin
biasanya digunakan dalam bidang kedoteran karena zat ini dapat mengurangi kesadaran akan rasa sakit.
Biasanya dokter akan memberikan suntikan morphin kepada pasien yang akan mengalami sakit yang tidak
tertahankan lagi. Perasaan nyaman yang didapatkan dari morphin sering disalah gunakan oleh para remaja
dengan maksud dapat mengusir perasaan-perasaan yang menghatui dirinya atau menutupi kekurangan-
kekurangan yang ada pada dirinya. Akan tetapi, ternyata dengan morphin semua yang ada hanya dapat
terusir sementara, setelah itu akan muncul kembali.
c. Heroin, Heroin mempunyai fungsi yang sama dengan morphin, tetapi kekuatannya lebih tinggi, demikian
pula pengaruh yang ditimbulkannya sangat mengerikan sehingga dibidang kedokteran tidak digunakan
untuk pengobatan. Heroin di dalam tubuh manusia dapat mengubah kerja normal sel-sel jaringan bahkan
organ yang ada, sehingga korban yang tubuhnya telah tergantung pada heroin akan menderita luar biasa
jika penggunaan heroin dihentikan tiba-tiba.
d. Kodein, Merupakan zat yang berkhasiat sama dengan morphin, akan tetapi kadarnya dibawahnya morphin.
Kodein dalam tubuh dapat mengurangi rasa sakit dan dapat memudahkan untuk tidur. Pengaruh yang
ditimbulkannya diantaranya sembelit dan perasaan mau muntah serta pernapasan menjadi lambat. Karena
kadarnya rendah, maka kodein jarang sekali menimbulkan rasa kecanduan bagi para pemakainya. Lain jika
digunakan dalam dosis tinggi.
e. Mariyuana/ganja, di dalam tubuh dapat mempengaruhi fisik maupun mental, seperti digambarkan sebagai
berikut :
- Denyut nadi makin cepat
- Temperatur badan turun
- Mata menjadi merah
- Kadar gula dalam darah berubah
- Napsu makan bertambah
- Dehidrasi (tubuh kehidupan air).
f. Cocain, dibidang kedokteran cocain bisa dipakai untuk anestetikum lokal, yaitu obat pemati rasa setempat. Karena sifat narkotiknya keras, maka sekarang sudah diganti dengan anestetikum lokal lainnya yang jauh lebih baik. Pengaruh yang ditimbulkan oleh cocain adalah sebagai berikut. Langkah goyang seperti orang mabok. Pikiran kacau. Sukar dapat tidur. Penderitaan jiwa sedemikian rupa, sehingga kerap kali tampak seperti terserang penyakit gila.
Pengaruh fisik yang ditimbulkan pada penggunaan berbiturat diantaranya :
a. Menekan (mengurangi) aktivitas saraf
b. Menekan (mengurangi) otot-otot kerangka tubuh dan jantung
c. Menurutkan tekanan darah
(Widarso Gondodiwirjo, Darji Darmodohardjo, 1978 : 14).
Sedangkan pengaruh terhadap mental yang ditimbulkan diantaranya :
a. Persepsi indra menjadi kabur (melihat benda yang tidak ada)
b. Rasa takut
c. Sangat mudah tersinggung
d. Pikirang tidak teratur
(Yusliani Noor, 1995 : 530-535)
Narkoba yang sering disalah gunakan pada dasarnya terdiri dari :
a. Opioda (morfin, heroin, putauw, dan lain-lain)
b. Ganja (marijuana, cimeng, gelek, hasis)
c. Kokain (kokain, crack, daun koka, pasta koka)
d. Alkohol
e. Golongan Amfetamin, ekstasi, shabu
f. Golongan Halusinogen: Lysergic Acid (LSD)
g. Sedativa dan Hipnotika (obat penenang, obat tidur)
h. Solven dan Inhalansia
i. Nikotin- See more at: http://visiuniversal.blogspot.co.id/2014/03/masalah-penyalah-gunaan-narkoba.html#sthash.6Eb6LQG0.dpuf