SISTIM INFORMASI PEMASARAN KONSTRUKSI INDONESIA THN 2016-2019
SISTIM INFORMASI AKUNTANSI 2akuntansipnup.com/downlot.php?file=Sistim Informasi Akuntansi 2.pdf ·...
Transcript of SISTIM INFORMASI AKUNTANSI 2akuntansipnup.com/downlot.php?file=Sistim Informasi Akuntansi 2.pdf ·...
Bahan Ajar
SISTIM INFORMASI AKUNTANSI 2
OLEH:
HASYIM M, S.E., M.Si.
DRS. MUHAMMAD JAYADI, M.Si.
PROGRAM STUDI DIPLOMA 4 AKUNTANSI MANAJERIAL
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
ii
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN
Mata Kuliah : Sistim Informasi Akuntansi 2
Kode Mata Kuliah : AK309432
Penyusun : 1. Hasyim M, S.E., M.Si.
2. Drs. Muhammad Jayadi, M.Si.
Bahan ajar ini telah diperiksa dan disetujui untuk digunakan sebagai Bahan kuliah bagi
mahasiswa Politeknik Negeri Ujung Pandang
Makassar, 21 Oktober 2013
Menyetujui :
Kepala Unit P3AI, Ketua Jurusan Akuntansi
Ir. Hastami Murdiningsih, M.T. DR. Tawakkal, S.E., M.Si., Ak NIP 19600606 198803 2 002 NIP 1966122119931003
Mengetahui/Menyetujui :
Pembantu Direktur I,
Ir. Muas M, M.T.
NIP 19670228199303004
iii
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan
rhidoNyalah maka kami dapat menyelesaikan bahan ajar ini. Meskipun bahan ajar ini
tidak begitu sempurna (tak ada yang sempurna kecuali Allah) tapi bahan ajar ini cukup
berguna bagi mahasiswa yang mengambil matakuliah Sistim Informasi Akuntansi II
pada Program Studi diploma 3 Akuntansi.
Bahan ajar ini membahas tentang relasi tabel, pengendalian sistim informasi,
audit sistim informasi, pengembangan sistim informasi, mengakses database, menyunting
database, dan menyusun laporan database. Tujuan dari bahan ajar ini adalah diharapkan
mahasiswa mampu menyusun sistim informasi akuntansi berbasi computer. Software
yang harus mereka kuasai adalah visual basic.
Kami penulis tidak lupa menghaturkan banyak terima kasih pada Pimpinan
Politeknik yang telah mempercayakan kepada kami untuk membuat buku ini walaupun
tidak tepat waktu. Juga kami berterima kasih kepada rekan-rekan dosen yang telah
membantu dalam mengumpulkan bahan-bahan ajar.
Wassalam
Makassar, 21 oktober 2013
Penulis
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i
LEMBAR IDENTITAS DAN PENGESAHAN ..................................................... ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................... iii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iv
BAB 1. Relational Database .................................................................................... 1
1.1 Pendahuluan .......................................................................... 1
1.2 Penyajian .............................................................................. 1
1.3 Penutup ................................................................................. 4
BAB 2. Pengendalian Sistim Informasi Berbasis Komputer ................................... 5
2.1 Pendahuluan .......................................................................... 5
2.2 Penyajian............................................................................... 5
2.3 Penutup ............................................................................... 18
BAB 3. Audit Sistim Informasi Berbasis Komputer .............................................. 19
3.1 Pendahuluan ........................................................................ 19
3.2 Penyajian............................................................................. 19
3.3 Penutup ...................................................................................
BAB 4. Proses Pengembangan Sistim Informasi ................................................... 33
4.1 Pendahuluan ........................................................................ 33
4.2 Penyajian............................................................................. 33
4.3 Penutup ............................................................................... 43
BAB 5. Pengaksesan Database .............................................................................. 44
5.1 Pendahuluan ........................................................................ 44
5.2 Penyajian............................................................................. 44
5.3 Penutup ............................................................................... 52
iv
BAB 6. Penyuntingan Database ............................................................................. 53
6.1 Pendahuluan ........................................................................ 53
6.2 Penyajian............................................................................. 53
6.3 Penutup ............................................................................... 62
BAB 7. Sistem Informasi Pelaporan ...................................................................... 62
7.1 Pendahuluan ........................................................................ 62
7.2 Penyajian............................................................................. 62
7.3 Penutup ............................................................................... 67
GARIS-GARIS BESAR RANCANGAN PEMBELAJARAN
PROGRAM DIPLOMA IV PROGRAM STUDI AKUNTANSI MANAJERIAL JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
KURIKULUM 2012
Nama Mata Kuliah : SISTIM INFORMASI AKUNTANSI 2
Kode Mata Kuliah : AK309432
Semester/SKS/J-M : IV/2/4
Kompetensi yang diharapkan : Setelah mempelajari matakuliah ini mahasiswa mampu 1. Menjelaskan proses membangun relasi data base. 2. Menjelaskan Pengendalian Sistem Informasi. 3. Menjelaskan Audit Sistem Informasi. 4. Mampu mengembangkan Sistem Informasi
MINGGU
KE-
MATERI
PEMBELAJARAN
BENTUK
PEMBELAJARAN
KEMAMPUAN AKHIR YANG
DIHARAPKAN
KRITERIA
PENILAIAN BOBOT
1 2 3 4 5 6
1 Merelasikan Database Ceramah dan
Latihan/ Praktek
Mahasiswa dapat merelasikan tabel-tabel sehingga terbentuk hubungan antar tabel yang saling melengkapi dari tabel yang normal.
Mampu membuat
relasi tabel. 10
2
Pengendalian Sistim
Informasi Berbasis
Komputer
Ceramah dan
Latihan/ Praktek
Mahasiswa dapat memahami tentang tata cara pengendalian sistim informasi berbasis komputer.
Mampu menjelaskan
proses pendalian
sistim informasi 10
3 Audit Sistim Informasi
Berbasis Komputer
Ceramah dan
Latihan/ Praktek
Mahasiswa dapat memahami tentang pemeriksaan (audit) sistim informasi berbasis komputer secara teoritis.
Mampu menjelaskan
langkah-langkah
audit sistim
informasi
10
1 2 3 4 5 6
4 Proses Pengembangan
Sistim Informasi
Ceramah dan
Latihan/ Praktek
Mahasiswa dapat memahami tentang siklus pengembangan sistim informasi, merencanakan sistim informasi dan menganalisis sistim informasi.
Mampu
merencanakan dan
mengembangkan
sistim informasi
10
5 - 6 Pengaksesan Database Ceramah dan
Latihan/ Praktek
Mahasiswa dapat memahami tentang cara-cara mengakses data ke dalam aplikasi visual basic.
Mampu melakukan
pengaksesan
database pada
aplikasi
20
7 - 12 Penyuntingan database Ceramah dan
Latihan/ Praktek
Mahasiswa dapat memahami dan melakukan manipulasi data diantaranya dengan menambah data, menghapus data, mengedit data serta bagaimana mengirim data dari aplikasi ke database.
Mampu
memanipulasi data
dari tabel database 20
13 - 14 Sistim Informasi
Pelaporan
Ceramah dan
Latihan/ Praktek
Mahasiswa dapat memahami tentang cara
penyusunan dan desain laporan yang
dibutuhkan dari database untuk kepentingan
manajemen dalam pengambilan keputusan
bisnis.
Mampu merancang
laporan dari databse
20
SESI/PERKULIAHAN KE: 1
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat merelasikan tabel-tabel sehingga terbentuk
hubungan antar tabel yang saling melengkapi dari tabel yang normal.
Pokok Bahasan Relational Databse
Deskripsi singkat. Dalam materi ini mahasiswa akan mempelajari tentang cara merelasikan
antara satu tabel dengan tabel yang lain sehingga tercipta suatu kumpulan tabel yang
terintegrasi dan saling melengkapi. Selain itu akan dijelas
I. Bahan Bacaan
1. Abdul Kadir, 2010, Mudah Mempelajari Database Access, Yogyakarta: Penerbit
Andi.
2. Imam Heryanto, 2012, Membuat database dengan menggunakan Microsoft Access:
Bandung: Informatika.
3. Wahana Komputer, 2011, Shortcourse Series: Jurus Jitu Kuasai Aplikasi database
Microsoft Access 2010, Yogyakarta: Penerbit Andi.
4. David M. Kroenke, 2005, Database Processing: Dasar-dasar, Desain dan
Implementasi
II. Bacaan Tambahan
1. Budi Permana, 2005, Microsoft Access 2003, Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
2. Abdul Razaq, 2005, Microsoft Access 2003, Jakarta: Indah Surabaya.
3. Irawan Sardi, 2004, Solusi Bisnis Berbasis Microsoft Office System 2003, Jakarta:
PT Elex Media Komputindo.
4. Madcoms. 2011, Seri Kupas Tuntas Microsoft Access 2010, Yogyakarta: Penerbit
Andi.
III. Pertanyaan Kunci/Tugas:
1. Ada berapa macam hubungan untuk merelasikan tabel, jelaskan satu persatu.
2. Ada berapa macam model relasi terhadap Referential Integrity, jelaskan satu
persatu.
1
BAB I
RELATIONAL DATABASE
1.1 Pendahuluan:
Microsoft Access adalah program pengolah data yang praktis dan murah
untuk membangun database. Salah satu bagian dari MS Access adalah
relationship. Relational DataBase adalah merupakan salah satu bagian dari
pembelajaran aplikasi data base. Manfaat dari relasi tabel ini salah satunya adalah
untuk mendesain informasi yang terintegrasi antar tabel guna saling melengkapi
data. Relasi tabel ini menjadi dasar dalam pendesainan sistem dan prosedur untuk
membuat query atau view. Query dan view ini berfungsi sebagai sarana untuk
membangun prosedur yang terotomatisasi.
1.2 Penyajian:
Relasi database merupakan hubungan yang terjadi pada suatu tabel dengan
tabel yang lainnya, yang berfungsi untuk mengatur operasi suatu database.
Hubungan yang dapat dibentuk dapat mencakupi tiga macam hubungan yaitu :
a. One-To-One (1 – 1)
Mempunyai pengertian “Setiap baris data pada tabel pertama dihubungkan
hanya ke satu baris data pada table ke dua”.
b. One-To-Many (1 – ∞ )
Mempunyai pengertian “Setiap baris data dari tabel pertama dapat
dihubungkan ke satu barisatau lebih data pada tabel ke dua“.
c. Many-To-Many (∞ – ∞ )
Mempunyai pengertian “Satu baris atau lebih data pada tabel pertama bisa
dihubungkan ke satu atau lebih baris data pada table ke dua “.
2
Bukalah database latihan anda yang disimpan pada folder kerja anda
masing-masing. Klik menu DataBaseTools - Klik Relationship atau Klik icon
Relationship pada menu ribbon.
3. Selanjutnya tampil jendela Relationship dan jendela Show Table seperti
dibawah ini Gambar 1.1 berikut ini:
Gambar 1.1: Tampilan Jendela Relationship
4. Tampilkan tabel satu per satu dengan cara klik tombol Add.
5. Jika semua tabel berada pada jendela Relationships klik tombol Close.
6. Selanjutnya hubungkan masing-masing tabel dan tentukan Referential
Integritynya dari Tabel tbBalia dengan tbMasterTransaksi2.
Referential Integrity merupakan suatu aturan terhadap relasi antar tabel
untuk menjamin validasi hubungan antara record-record didalam tabel-tabel yang
terkait dan secara otomatis akan memastikan relasi tersebut ada atau tidaknya
record pada sisi Many (tabel yang terhubung dengan tabel Utama ) yang foreign
key nya tidak memiliki pasangan ditabel sisi One (TabelUtama).
3
Ada dua model relasi terhadap Referential Integrity, dengan memilih salah
satu atau kedua pilihan,yaitu : Cascade Update Related Fields dan Cascade Delete
Related Records
a. Cascade Update Related Fields
Setiap perubahan pada Primary Key, pada tabel Utama , maka secara
otomatis mengubah nilai pada record-record yang berkesesuaian didalam tabel
yang memiliki relasidengan tabel Utama
b. Cascade Delete RelatedRecords
Setiap penghapusan record Primary Key pada tabel Utama, maka akan
mengakibatkan penghapusan record-record yang berkesesuaian didalam tabel
yang memiliki relasi dengan tabel Utama.
Aturan-Aturan Referential Integrity
1. Field yang dihubungkan dari tabel utama haruslah berupa Primary Key.
2. Kedua field yang saling behubungkan harus memiliki Tipe data dan lebar data
yang sama.
3. Tidak dibenarkan penghapusan record pada tabel utama yang telah
dihubungkan dengan tabel yang direlasikan.
4. Tidak diperbolehkan melakukan penambahan record pada tabel relasi bila
record tersebut berisi data atau fakta yang belum ada pada tabel utama.
Join
Digunakan untuk mengakses data dari lebih dari satu tabel dan
menggabungkan hasilnya. Cara yang dapat dilakukan untuk join adalah :
1. Bukalah database anda yang disimpan pada folder kerja anda masing-
masing.
2. Klik DataBaseTools - Klik Relationship pada menu ribbon.
4
3. Jika sudah terbuka jendela Relationships, lakukan Klik kanan pada salah
satu relasi tabel, ambil contoh relasi antara tabel tbBalia dengan tabel
tbMasterTransaksi2, kemudian pilih dan klik Edit Relationships.
4. Selanjutnya tampil jendela Relationships, klik tombol Join Type, maka
akan tampil jendela join properties.
Join Properties memiliki tiga macam pilihan join,yaitu :
1. Only include rows where the joined field form both tables are equal.
Pengertian Pilihan ini merupakan pilihan default, yaitu hanya menampilkan
record-record yang berkesesuaian dari kedua tabel yang memiliki relasi
2. Include ALL records from „XXX‟ and only those records form „ZZZ‟ where the
Joined fields are equal.
Pengertian Menggabungkan semua record pada tabel XXX dan hanya record-
record yang berkesesuaian dari tabel ZZZ yang direlasikan
3. Include ALL records from „ZZZ‟ and only those records form „XXX‟ where the
Joined fields are equal.
Pengertian Menggabungkan semua record pada tabel ZZZ dan hanya record-
record yang berkesesuaian dari tabel XXX yang direlasikan.
1.3 Penutup
1. Buatlah relasi sederhana yang melibatkan dua tabel
2. Buatlah relasi yang menggunakan enforce referential integrity
3. Buatlah relasi dengan menggunakan left maupun right join.
4. Sebutkan fungsi dari relasi satu ke satu, satu ke banyak, dan banyak ke banyak.
SESI/PERKULIAHAN KE: 2
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat memahami tentang tata cara pengendalian
sistim informasi berbasis komputer.
Pokok Bahasan Pengendalian Sistem Informasi Berbasis Komputer
Deskripsi singkat. Dalam materi ini mahasiswa akan mempelajari tentang cara pengendalian
sistim informasi secara teoritis yang terdiri dari pengendalian umumn dan pengendalian
aplikasi.
I. Bahan Bacaan
1. Nugroho Widjajanto, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta: Penerbit
Erlangga.
2. Romney dan Steinbart, 2003, Accounting Information Systems, Singapore:Pearson
Education Pte Ltd.
3. Jogiyanto, 2008, Sistem Teknologi Informasi, Yogyakarta: Penerbit Andi.
4. Romney dan Steinbart, Sistem Informasi Akuntansi.
II. Bacaan Tambahan
1. http://duniaakuntansi2011.blogspot.com/2011/06/pengendalian-sistem-informasi-
berbasis.html
2. http://fardian.mhs.uksw.edu/2012/11/sistem-informasi-berbasis-komputer.html
3. Dasaratha V. Rama dan Frederick L. Joes. , 2009, Sistem Informasi Akuntansi,
Jakata : Penerbit Salemba Empat.
III. Pertanyaan Kunci/Tugas:
1. Ada berapa macam hubungan untuk merelasikan tabel, jelaskan satu persatu.
2. Ada berapa macam model relasi terhadap Referential Integrity, jelaskan satu
persatu.
5
BAB II
PENGENDALIAN SISTEM INFORMASI
BERBASIS KOMPUTER
2.1 Pendahuluan:
Bahasan pada bagian ini merupakan materi lanjutan dari matakuliah sistem
informasi akuntansi satu dalam tahapan pengimplementasian. Implementasi Sistem
Informasi suatu organisasi perlu dikendalikan untuk mengoptimalkan fungsinya
sebagai pendukung ataupun merupakan bagian dari operasional organisasi. Salah satu
fungsi sistem adalah menjadi bagian perangkat organisasi untuk menjaga keamanan
aset perusahaan. Oleh karena itu, pengendalian sistem merupakan tak terpisahkan
dalam pengendalian manajemen secara keseluruhan.
2.2 Penyajian:
Materi dalam bahasan ini akan dibagi menjadi dua bagian utama yaitu terkait
dengan pengendalian umum dan pengendalian aplikasi. Pengendalian umum
dirancang untuk menjamin bahwa seluruh system computer dapat berfungsi secara
optimal dan pengolahan data dapat dilakukan secara lancar sesuai dengan yang
direncanakan. Sementara itu, tujuan utama pengendalian aplikasi adalah untuk
menjamin akurasi dan validitas input. Kedua pengendalian ini akan dibahas lebih luas
pada paragraf-paragraf berikutnya.
A. PENGENDALIAN UMUM
Pengendalian Umum dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
1. Penyusunan Rencana Pengamanan
Penyusunan dan pembaruan berkelanjutan sebuah rencana pengamanan adalah
salah satu jenis pengendalian penting yang dapat diterapkan oleh sebuah perusahaan.
6
Cara yang baik menyusun rencana adalah menentukan siapa yang membutuhkan
akses ke informasi apa, kapan mereka membutuhkan informasi tersebut dan
subsistem apa yang menghasilkan informasi tersebut. Informasi ini dapat digunakan
untuk menentukan ancaman, risiko dan bentuk dan untuk memilih cara-cara
pengamanan yang efektif. Dalam hal ini, manager puncak harus ditugasi untuk
menyusun, mengawasi, dan menerapkan rencana. Rencaca tersebut harus di
komunikasikan ke selurulh karyawan dan secara berkelanjutan dikaji dan diperbarui
2. Pemisahan Tugas Dalam Fungsi Sistem
Untuk menanggulangi ancaman-ancaman, organisasi harus menerapkan
prosedur pengendalian yang memadai seperti pemisahan tugas dalam fungsi system
informasi, akuntansi. Wewenang dan tanggung jawab harus secara jelas dibagi
diantara fungsi sebagai berikut:
a. Analisis Sistem
Analisis system bekerjasama dengan para pemakai untuk menentukan
informasi yang dibutuhkan dan kemudian merancang sebuah SIA untuk memenuhi
kebutuhan tersebut. Analisis system harus dipisahkan dari pemograman untuk
mencegah pengubahan secara tidak sah progam aplikasi atau data
b. Pemrogaman
Para pemogram menindak lanjuti rancangan yang diterima dari analisis
system dengan menulis progam computer. Organisasi atau perusahaan harus
menentukan persyaratan otorisasi formal untuk melakukan pengubahan progam
computer
c. Operasi Komputer
Operator computer menjalankan software pada computer perusahaan. Mereka
memastikan bahwa data telah dimasukkan secara tepat ke dalam computer, bahwa
data telah diproses secara benar, dan bahwa output yang dibutuhkan telah dihasilkan
7
d. Pengguna
Departemen-departemen pengguna adalah pihak yang mencatat transaksi,
mengotorisasi data yang diproses, dan menggunakan output yang dihasilkan oleh
system.
e. Kepustakaan SIA.
Pustakawan SIA memelihara dan menjaga database, file, dan progam dengan
menempatkannya di tempat penyimpanan terpisah, yaitu perpustakaan SIA. Untuk
memisahkan fungsi operasi dan fungsi penjagaan, akses ke file dan progam harus
dibatasi hanya operator computer yang tertera pada jadwal yang telah ditetapkan.
f. Pengawas data
Kelompok pengawas data memberikan jaminan bahwa sumber data telah
disetujui, memantau arus kerja di dalam computer, membandingkan input dan output,
memelihara catatan kesalahan input untuk menjamin bahwa koreksi dilakukan dengan
semestinya dan kemudian dimasukkan kembali ke system, dan mendistribusikan
output system.
3. Pengendalian Proyek Penyusunan Sistem Informasi
Untuk meminimumkan kegagalan penyusunan sebuah system informasi,
prinsip-prinsip dasar akuntansi pertanggungjawaban harus diterapkan terhadap fungsi
SIA. Penggunaan prinsip tersebut dapat mengurangi secara signifikan potensi
pembengkakan biaya dan kegagalan proyek sekaligus memperbaiki secara subtansial
efisiensi dan efektifitas SIA. Pengendalian proyek penyusunan system informasi
melibatkan elemen-elemen sebagai berikut:
a. Rencana induk jangka panjang
b. Rencana proyek penyusunan system informasi
c. Jadwal pengolahan data
d. Penetapan tanggung jawab
8
e. Penilaian kinerja periodik
f. Kaji ulang pasca implementasi
g. Pengukuran kinerja sistem
4. Pengendalian Akses Fisik
Kemampuan untuk menggunakan peralatan computer disebut dengan akses
fisik, sedangkan kemampuan untuk memperoleh akses data perusahaan disebut akses
logis. Kedua akses ini harus dibatasi.
Pengamanan akses fisik dapat dicapai dengan pengendalian sebagai berikut:
1) Penempatan computer dalam ruang terkunci dan akses hanya diizinkan untuk
karyawan yang sah saja.
2) Hanya menyediakan satu atau dua pintu masuk saja pada ruang computer.
Pintu masuk harus senantiasa terkunci dan secara hati-hati dipantau oleh
petugas keamanan dan kalau memungkinkan diawasi dengan menggunakan
kamera pengawas
3) Mensyaratkan identitas karyawan yang jelas, seperti pemakaian badge untuk
dapat lolos melalui pintu akses
4) Mensyaratkan bahwa setiap pengunjung untuk membubuhkan tanda tangan
ditempat yang telah tersedia setiap akan masuk atau keluar dari lokasi
pengolahan data
5) Penggunaan system alarm untuk mendeteksi akses tidak sah diluar jam kantor
6) Pembatasan akses ke saluran telepon pribadi, terminal atau PC yang sah
7) Pemasangan kunci pada PC dan peralatan computer lainnya
5. Pengendalian Akses Logis
Untuk membatasi akses logis, sebuah system harus membedakan antara
pemakai yang sah dan pemakai yang tidak sah dengan cara mengecek apa yang
9
dimiliki atau diketahui oleh para pemakai, dimana para pemakai mengakses system,
atau dengan mengenali karakteristik pribadi.
Cara-cara untuk membatasi akses logis adalah sebagai berikut:
1) Password
2) Identifikasi pribadi. Misalnya:kartu identitas yang berisi nama, foto, dan lain lain.
3) Identifikasi biometric. Misalnya; sidik jari, pola suara, hasil rekaman retina, pola
dan bentuk wajah, bau badan, dan pola tandatangan.
4) Uji Kompatibilitas. Uji kompabilitas harus dilaksanakan untuk menentukan
apakah pemakai tersebut memiliki hak untuk menggunakan komputer tersebut
6. Pengendalian Penyimpanan Data
Informasi yang dimiliki perusahaan harus dilindungi dari pengrusakan dan
penyajian secara tidak sah karena informasi mampu mengantarkan perusahaan
sebagai leader dalam peta persaingan industri, namun sekaligus juga dapat
mengantarkan perusahaan ke jurang kebangkrutan.
Label file dapat pula digunakan untuk melindungi file data dari penggunaan
yang tidak tepat. Label ekstern yaitu berupa tempelan secarik kertas di bagian luar
disket, berisi nama file, isi, dan tanggal diproses. Label intern yaitu label yang ditulis
dengan bahasa mesin dan berada didalam computer. Selanjutnya label intern ada tiga
jenis, yaitu:
1) label volume yang mengidentifikasi seluruh isi setiap file data yang terekam
dalam media penyimpanan seperti disket, hard disk atau pita.
2) Label header terletak pada awal setiap file data, berisi nama file, tanggal
ekspirasi dan identifikasi data lainnya.
3) Label trailer terletak pada ahir file berisi file total control.
10
7. Pengawasan Transmisi data
Untuk mengurangi risiko kegagalan transmisi data, perusahaan harus
memantau jaringan untuk mendeteksi titik lemah, memelihara cadangan komponen,
dan merancang jaringan sedemikian rupa sehingga kapasitas yang tersedia cukup
untuk menangani periode padat pemrosesan data
8. Standar Dokumentasi
Prosedur dan standar dokumentasi untuk menjamin kejelasan dan ketepatan
dokumentasi. Kualitas dokumentasi memudahkan komunikasi dan pengkajian
kemajuan pekerjaan selama tahap penyusunan sisitem informasi dan dapat digunakan
sebagai referensi dan sarana pelatihan bagi karyawan baru.
Dokumentasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Dokumentasi administrative
2. Dokumentasi Sistem
3. Dokumentasi operasi
9. Minimisasi Waktu Penghentian Sistem
Cara-cara untuk mencegah tidak berfungsinya hardware atau software yang
akan mengakibatkan perusahaan akan menderita kerugian keuangan, yaitu:
1) Pemeliharaan preventif, yaitu mencakup pengujian regular terhadap
komponen system informasi, dan penggantian komponen-komponen yang
usang.
2) Uninteruptible power sistem, adalah alat tambahan yang berfungsi sebagai
penyangga listrik sementara, jika aliran listrik regular (misalnya dari PLN)
terhenti.
11
3) Fault tolerance, yaitu kemampuan sistem untuk tetap melanjutkan kegiatannya
ketika sebagian komponen sistem mengalami kegagalan melaksanakan
fungsinya.
10. Perencanaan Pemulihan dari Bencana
Tujuan rencana pemulihan ini adalah:
1. Meminimumkan derajat kerusakan dan kerugian
2. Menetapkan cara (darurat) untuk mengolah data
3. Meringkas prosedur operasi secepat mungkin
4. Melatih dan membiasakan karyawan dengan situasi darurat
Rencana pemulihan yang ideal harus mencakup elemen-elemen sebagai
berikut:
1. Prioritas bagi proses pemulihan
2. Backup file data and progam
3. Penugasan khusus
4. Pembuatan dokumentasi
5. Backup komputer dan fasilitas telekomunikasi
Aspek lain yang perlu dipertimbangkan dalam rencana pemulihan adalah:
1. Pengujian rencana melalui simulasi
2. Kaji ulang dan revisi terus menerus
3. Memasukkan penutupan asuransi
11. Perlindungan Terhadap PC dan Fasilitas Jaringan
Penggunaan komputer pribadi dan jaringan lebih rentan terhadap resiko
keamanan dibandingkan system computer mainframe karena hal-hal sebagai berikut:
12
1) PC ada dimana-mana, hal ini bermakna bahwa pengawasan akses fisik
menjadi lebih sulit dilakukan. Setiap PC akan menjadi sebuah alat yang harus
dikendalikan. Semakin legitimate seorang pemakai, semakin besar risiko
terhadap jaringan.
2) Pengguna PC tidak tidak menyadari pentingnya pengamanan dan
pengendalian.
3) Semakin banyak orang yang mampu mengoperasikan computer dan terampil
dalam menggunakan computer.
4) Pemisahan fungsi menjadi sulit dilakukan karena PC ditempatkan diruang
masing-masing departemen pemakai dan seorang karyawan ditunjuk sebagai
penanggung jawab untuk dua hal sekaligus yaitu menyusun system/progam
sekaligus mengoperasikannya.
5) Jaringan dapat diakses dari lokasi yang jauh dengan menggunakan modem,
EDI, dan system komunikasi lain. Kondisi ini jelas meningkatkan risiko
terhadap jaringan.
6) PC dapat dibawa kemana-mana (portable) dan system pengamanan yang
paling canggih di dunia pun tidak dapat mengatasi kehilangan data apabila PC
atau komputernya hilang, dicuri atau dipindah ke tempat lain.
Untuk mengatasi persoalan-persoalan diatas, tersedia beberapa prosedur dan
kebijakan yang dapat diterapkan, antara lain:
1) Melatih pengguna PC tentang konsep dan pentingnya pengawasan
2) Membatasi akses dengan menggunakan kunci PC atau disk drive
3) Menetapkan kebijakan dan prosedur untuk:
a) mengendalikan data yang dapat di simpan / di-download PC
b) meminimumkan potensi pencurian terhadap PC
c) melarang karyawan untuk mengkopi file data dan software dari dank e
disk pribadi / melarang penggunaan software yang bukan wewenangnya.
4) Menyimpan data yang sensitive di tempat yang aman
13
5) Memasang software yang secara otomatis akan mematikan (shut-down)
sebuah terminal
6) Membuat cadangan data secara regular
7) Melindungi file dengan kata kunci (password) sehingga data yang dicuri
menjadi tidak bermanfaat bagi pencurinya
8) Menggunakan progam utility super erase yang mampu benar-benar
menghapus disk secara bersih jika data penting/rahasia dihapus
9) Menciptakan pelindung diseputar system operasi untuk mencegah para
pemakai mengubah file system yang penting
10) Karena umumnya PC tidak terlindungi ketika dihidupkan, maka sebaiknya
proses booting dilakukan dengan menggunakan system pengamanan yang
memadai
11) Jika pemisahan tugas secara fisik sulit dilakukan, gunakan password
berjenjang untuk membatasi akses ke data
12) Lakukan pelatihan terhadap para pemakai tentang risiko virus computer, dan
cara meminimumkan risiko tersebut.
Langkah-langkah strategi penyusunan sebuah pengendalian intern untuk PC:
1) Identifikasi dan pendataan seluruh PC yang digunakan termasuk penggunanya
2) Setiap PC harus diklasifikasikan sesuai dengan derajat risiko yang terkait
dengan progam aplikasi yang digunakan
3) Pemasangan progam pengamanan untuk setiap PC sesuai dengan derajat
risiko dan karakteristik system aplikasinya
12. Pengendalian Internet (Internet Control)
Hal-hal yang perlu dicermati tentang internet sebelum menggunakannya
adalah:
1) Kejelasan tentang ukuran dan kompleksitas internet
14
2) Variabilitas yang sangat besar dalam kualitas, kompatibilitas, kelengkapan
dan stabilitas jaringan produk dan jasa
3) Sebelum sebuah pesan internet sampai ke tujuannya, pesan tersebut melalui 5-
10 komputer
4) Beberapa situs (web-site) memiliki kelemahan pengamanan
5) Kemungkinan adanya pembajak
Untuk mengatasi persoalan-persoalan tersebut, dapat digunakan cara-cara
tertentu dalam pengamanan aktivitas internet, seperti password, teknologi encryption
dan prosedur verifikasi routing. Salah satu pendekatan lain yang dapat dilakukan
adalah pemasangan firewall, yaitu gabungan antara perangkat keras komputer dan
software yang mengendalikan komunikasi antara sebuah jaringan internal perusahaan
yang sering disebut dengan trusted network, dan jaringan eksternal (untrusted
network) seperti internet.
Pengamanan internet dapat pula dicapai dengan menggunakan pendekatan
yang disebut tunneling. Dalam tunneling, jaringan dihubungkan melalui internet-
firewall ke firewall-dan didata dibagi ke dalam segmen-segmen yang disebut paket
internet Protokol (IP), diringkas digabung (dicampur) dengan jutaan paket dari
ribuan computer lain dan dikirim melalui internet.
B. PENGENDALIAN APLIKASI
Tujuan utama pengendalian aplikasi adalah untuk menjamin akurasi dan
validitas input. File, progam, dan output sebuah progam aplikasi. Pengendalian
aplikasi dan pengendalian umum saling melengkapi satu sama lain, jadi keduanya
penting dan perlu, karena pengendalian aplikasi akan jauh lebih efektif jika didukung
oleh adanya pengendalian umum yang kuat. Jika pengendalian aplikasi lemah, output
SIA akan mengandung kesalahan. Output yang mengandung kesalahan ini jika
digunakan untuk membuat keputusan, akan menghasilkan keputusan yang tidak
15
tepat/keliru dan dapat berpengaruh negative terhadap hubungan antara perusahaan
dengan pelanggan, pemasok, dan pihak eksternal lainnya.
Dalam sistem pengolahan data secara kelompok, pengendalian input
dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
1. lakukan penjumlahan kelompok data baik penjumlahan angka moneter
(financial total) atau penjumlahan angka non-moneter (hash total), atau
penjumlahan transaksi (record count) sebelum data diproses dan tulisan angka
jumlah tersebut ke dalam secarik kertas yang disebut batch control sheet.
2. ketika data dimasukkan ke dalam computer, computer pertama-tama akan
menjalankan progam untuk penghitungan kelompok data.
3. Setelah entry data dan penjumlahan kelompok data selesai dilakukan, cetak
hasil perhitungan pada langkah sebelumnya dan lakukan pencocokan.
Terdapat lima katagori pengendalian aplikasi, yaitu:
1. Pengendalian Sumber Data (Source Data Controls)
Pengendalian sumber data adalah salah satu bentuk pengendalian terhadap
input, guna memastikan bahwa input data yang dimasukkan kekomputer untuk diolah
lebih lanjut, tidak mengandung kesalahan. Dalam melaksanakan pengendalian ini,
perlu dibentuk sebuah fungsi yang disebut dengan fungsi pengawas data (data control
function) yang memiliki tugas antara lain: sebelum data diproses, fungsi pengawas
data mengecek otorisasi pemakai dan mencatat nama, sumber transaksi dan total
transaksi ke dalam sebuah file yang disebut control log. Setelah data mulai diproses
fungsi ini memonitor setiap tahap pengolahan dan membandingkan total untuk setiap
tahap dan melakukan koreksi jika ada kesalahan.
Jenis-jenis pengendalian sumber data yang berfungsi mengatur akurasi,
validitas dan kelengkapan input, yaitu:
16
a) Key verification, seperti: kode pelanggan, nilai transaksi, dan kuantitas barang
yang dipesan oleh pelanggan.
b) Check digit verification
c) Pre-numbered form sequence test (pengujian nomor urut dokumen yang telah
tercetak)
d) Turnaround document
e) Otorisasi
f) Pembatalan dokumen
g) Visual scanning
h) Fungsi pengawas data
2. Progam Validasi Input (Input Validation Routines)
Progam validasi input adalah sebuah progam yang mengecek validitas dan
akurasi data input segera setelah data tersebut dimasukkan ke dalam system. Progam
ini lebih sering disebut dengan progam edit, dan pengecekan akurasi yang
dilaksanakan oleh progam disebut dengan edit check.
Beberapa contoh edit checks yang digunakan dalam progam validasi input:
a) Cek urutan (sequence check)
b) Cek tempat data (field checks)
c) Uji batas (limit test)
d) Uji kisaran (range test)
e) Uji kewajaran (reasonableness test)
f) Pengecekan data ulang (redundant data check)
g) Pengecekan tanda (sign check)
h) Pengecekan validitas (validity check)
i) Pengecekan kapasitan (capacity check)
17
3. Pengendalian Entry Data Secara On-Line. (One-Line Data Entry Controis)
Tujuan dilakukannya pengendalian semacam ini adalah untuk menjamin
akurasi dan integritas data transaksi yang dimasukkan dari terminal on-line dan PC.
Pengendalian entry data on-line mencakup:
a) Edit checks
b) User ID dan passwords
c) Compatibility tests
d) Prompting
e) Preformating
f) Compieteness test
g) Closed-loop verification
h) Transaction log
4. Pengendalian Pengolahan Data dan Pemeliharaan File
Cara-cara pengendalian yang dapat dilakukan adalah:
a) Pengecekan keterkinian data (data currency check)
b) Nilai standar (default value). Dalam field-field tertentu.
c) Pencocokan data (data matching)
d) Pelaporan perkecualian (exception reporting)
e) Rekonsiliasi data eksternal (external data reconciliation)
f) Rekonsiliasi rekening control (control account reconciliation)
g) Pengamanan file (file security)
h) Pengendalian konversi file (file conversion control)
i) Tampungan kesalahan (error logs)
j) Pelaporan kesalahan (error reporting)
18
5. Pengendalian Output (Outpur Control)
Pengendalian Output dilakukakn dengan membentuk fungsi pengawas data.
Petugas pengawas data harus memeriksa ulang seluruh output untuk menjamin
kelayakan dan ketepatan format output, dan harus membandingkan jumlah data
output dan input. Pengawas juga bertugas mendistrubusikan output hanya kepada
departemen yang berhak saja. Cara-cara khusus harus diterpkan untuk menangani cek
dan dokumen/laporan yang sifatnya sensitive dan rahasia.
Dalam hal ini para pemakai output juga bertanggung jawab memeriksa ulang
kelengkapan dan akurasi output computer yang diterimanya. Apabila ada dokumen
yang tidak terpakai lagi, namun berisi data yang sifatnya rahasia, maka dokumen
tersebut harus dihancurkan.
2.3 Penutup
1. Sebutkan fungsi pengendalian sistem dalam suatu organisasi!
2. Jelaskan peranan dari sistem informasi dalam suatu organisasi!
3. Jelaskan kegunaan dari pengendalian aplikasi!
4. Jelaskan perbedaan dari pengendalian aplikasi dan pengendalian umum!
SESI/PERKULIAHAN KE:3
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat memahami tentang pemeriksaan (audit) sistim
informasi berbasis komputer secara teoritis.
Pokok Bahasan Audit Sistem Informasi Berbasis Komputer
Deskripsi singkat. Dalam materi ini mahasiswa akan mempelajari tentang audit sistim
informasi, metodologi audit informasi teknologi, langkah dasar audit sistim informasi, tahap-
tahap audit sistim informasi.
I. Bahan Bacaan
1. Nugroho Widjajanto, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta: Penerbit
Erlangga.
2. Romney dan Steinbart, 2003, Accounting Information Systems, Singapore:Pearson
Education Pte Ltd.
3. Jogiyanto, 2008, Sistem Teknologi Informasi, Yogyakarta: Penerbit Andi.
4. Romney dan Steinbart, Sistem Informasi Akuntansi.
II. Bacaan Tambahan
1. http://duniaakuntansi2011.blogspot.com/2011/06/pengendalian-sistem-informasi-
berbasis.html
2. http://fardian.mhs.uksw.edu/2012/11/sistem-informasi-berbasis-komputer.html
3. Dasaratha V. Rama dan Frederick L. Joes. , 2009, Sistem Informasi Akuntansi,
Jakata : Penerbit Salemba Empat.
III. Pertanyaan Kunci/Tugas:
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan audit sistim informasi
2. Jelaskan langkah-langkah dasar audit sistim informasi.
3. Jelaskan tahap-tahap audit sistim informasi.
19
BAB III
PEMERIKSAAN SISTEM INFORMASI
BERBASIS KOMPUTER
3.1 Pendahuluan:
Saat ini hampir semua perusahaan menengah ke atas telah menggunakan
sistim informasi berbasis komputer dalam melaksanakan aktifitas perusahaannya.
Seorang auditor harus memahami proses-proses yang berlangsung hingga dibuatnya
laporan keuangan. Segala hal yang terjadi harus sesuai dengan prosedur operasional
baku yang telah ditetapkan oleh undang-undang maupun yang ditetapkan oleh
kebijakan perusahaan. Dalam bab ini akan disajikan mengenai pengertian teknologi
informasi, audit sistim informasi, metodologi audit informasi teknologi, langkah
dasar audit sistim informasi, tahap-tahap audit sistim informasi.
3.2 Penyajian:
Perkembangan sistem informasi yang digunakan oleh klien berdampak
dengan keahlian yang harus dikuasai oleh auditor yang semula pendekatan yang
dilakukan dengan cara manual maka dengan perubahan tersebut auditor dituntut
untuk menguasai proses sistem informasi yang dipakai klien dan Teknik Audit
Berbantuan Komputer (TABK) dengan menyesuaikan proses audit dan prosedur yang
digunakan pada saat melaksanakan pekerjaan lapangan misalnya perubahan
lingkungan sistem akuntansi yang manual menjadi sistem informasi akuntansi
berbasis komputer menyebabkan auditor harus mempelajari karaktristik lingkungan
sistem tersebut. Agar pelaksanaan auditing dapat berjalan dengan efektif dan efisien,
auditor sudah seharusnya menyesuaikan teknik-teknik auditnya dengan sistem
informasi klien.
Untuk memperoleh pemahaman tentang efinisi audit, type-type audit, jenis-jenis
auditor, pengetahuan sistem, informasi, berikut akan dibahas secara rinci.
20
Pengertian Teknologi Informasi
Teknologi Informasi adalah suatu hardware (perangkat keras) dan software
(perangkat lunak) yang digunakan oleh sistem informasi, hardware atau perangkat
keras merupakan peralatan fisik yang terlibat dalam pemrosesan informasi seperti
computer, workstation, peralatan jaringan, tempat penyimpanan data serta peralatan
transmisi. Software adalah program computer yang menginterpretasikan apa yang
harus dilakukan.
Teknologi Informasi adalah teknologi computer untuk memproses dan
menyimpan informasi, sama baiknya dengan teknologi komunikasi untuk transmisi
informasi.
Audit Sistem Informasi
Audit sebuah system teknologi informasi (IT) untuk saat ini adalah sebuah
keharusan. Audit perlu dilakukan agar sebuah system mampu memenuhi syarat IT
Governance. Audit system informasi adalah cara untuk melakukan pengujian
terhadap system informasi yang ada di dalam organisasi untuk mengetahui apakah
system informasi yang dimiliki telah sesuai dengan visi, misi dan tujuan organisasi,
menguji performa system informasi dan untuk mendeteksi resiko-resiko dan efek
potensial yang mungkin timbul.
Metodologi Audit IT
Dalam pelaksanaanya, auditor TI mengumpulkan bukti-bukti yang memadai
melalui berbagai teknik termasuk survey, wawancara, observasi dan review
dokumentasi.
Satu hal yang unik, bukti-bukti audit yang diambil oleh auditor biasanya
mencakup pula bukti elektronis. Biasanya, auditor TI menerapkan teknik audit
berbantuan computer, disebut juga dengan CAAT (Computer Aided Auditing
21
Technique). Teknik ini digunakan untuk menganalisa data, misalnya saja data
transaksi penjualan, pembelian, transaksi aktivitas persediaan, aktivitas nasabah, dan
lain-lain.
Langkah dasar Audit SI
Audit dalam konteks teknologi informasi adalah memeriksa apakah sistem
komputer berjalan semestinya. Tujuh langkah proses audit:
1. Implementasikan sebuah strategi audit berbasis manajemen risiko serta
control practice yang dapat disepakati semua pihak.
2. Tetapkan langkah-langkah audit yang rinci.
3. Gunakan fakta/bahan bukti yang cukup, handal, relevan, serta bermanfaat.
4. Buatlah laporan beserta kesimpulannya berdasarkan fakta yang dikumpulkan.
5. Telaah apakah tujuan audit tercapai.
6. Sampaikan laporan kepada pihak yang berkepentingan.
7. Pastikan bahwa organisasi mengimplementasikan managemen risiko serta
control practice.
Sebelum menjalankan proses audit, tentu saja proses audit harus direncanakan
terlebih dahulu. Audit planning (perencanaan audit) harus secara jelas menerangkan
tujuan audit, kewenangan auditor, adanya persetujuan managemen tinggi, dan metode
audit. Metodologi audit:
1. Audit subject. Menentukan apa yang akan diaudit.
2. Audit objective. Menentukan tujuan dari audit.
3. Audit Scope. Menentukan sistem, fungsi, dan bagian dari organisasi
yang secara spesifik/khusus akan diaudit.
22
4. Preaudit Planning. Mengidentifikasi sumber daya dan SDM yang
dibutuhkan, menentukan dokumen-dokumen apa yang diperlukan
untuk menunjang audit, menentukan lokasi audit.
5. Audit procedures and steps for data gathering. Menentukan cara
melakukan audit untuk memeriksa dan menguji kendali, menentukan
siapa yang akan diwawancara.
6. Evaluasi hasil pengujian dan pemeriksaan. Spesifik pada tiap
organisasi.
7. Prosedur komunikasi dengan pihak manajemen. Spesifik pada tiap
organisasi.
8. Audit Report Preparation. Menentukan bagaimana cara memeriksa
hasil audit, yaitu evaluasi kesahihan dari dokumen-dokumen,
prosedur, dan kebijakan dari organisasi yang diaudit. Struktur dan isi
laporan audit tidak baku, tapi umumnya terdiri atas:
o Pendahuluan. Tujuan, ruang lingkup, lamanya audit, prosedur audit.
o Kesimpulan umum dari auditor.
o Hasil audit. Apa yang ditemukan dalam audit, apakah prosedur dan
kontrol layak atau tidak
o Rekomendasi. Tanggapan dari manajemen (bila perlu).
o Exit interview. Interview terakhir antara auditor dengan pihak
manajemen untuk membicarakan temuan-temuan dan rekomendasi
tindak lanjut. Sekaligus meyakinkan tim manajemen bahwa hasil audit
sahih
Perkembangan Pendekatan Audit Sistem Informasi
Perkembangan teknologi informasi, perangkat lunak, sistem jaringan dan
komunikasi dan otomatisasi dalam pengolahan data berdampak perkembangan
terhadap pendekatan audit yang dilakukan, tiga pendekatan yang dilakukan oleh
23
auditor dalam memeriksa laporan keuangan klien yang telah mempergunakan Sistem
Informasi Akuntansi yaitu (Watne, 1990) :
1. Auditing Around The Computer. Pendekatan ini merupakan pendekatan yang
mula-mula ditempuh oleh auditor. Dengan pendekatan ini komputer yang
digunakan oleh perusahaan diperlakukan sebagai Black Box. Asumsi yang
digunakan dalam pendekatan ini adalah bila sampel output dari suatu sistem
ternyata benar berdasarkan masukan sistem tadi, maka pemrosesannya
tentunya dapat diandalkan. Dalam pemeriksaan dengan pendekatan ini,
auditor melakukan pemeriksaan di sekitar komputer saja.
2. Auditing With The Computer. Pendekatan ini digunakan untuk
mengotomatisati banyak kegiatan audit. Auditor memanfaatkan komputer
sebagai alat bantu dalam melakukan penulisan, perhitungan, pembandingan
dan sebagainya. Pendekatan ini menggunakan perangkat lunak Generalized
Audit Software, yaitu program audit yang berlaku umum untuk berbagai klien.
3. Auditing Through The Computer. Pendekatan ini lebih menekankan pada
langkah pemrosesan serta pengendalian program yang dilakukan oleh sistem
komputer. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa jika program pemrosesan
dirancang dengan baik dan memiliki aspek pengendalian yang memadai,
maka kesalahan dan penyimpangan kemungkinan besar tidak
terjadi.pendekatan ini biasanya diterapkan pada sistem pengolahan data on-
line yang tidak memberikan jejak audit yang memadai.
Tahap-tahap Audit Sistem Informasi
Audit Sistem Informasi dapat dilakukan dengan berbagai macam tahap-tahap.
Tahap-tahap audit terdiri dari 5 tahap sebagai berikut :
1. Tahap pemeriksaan pendahuluan
2. Tahap pemeriksaan rinci.
3. Tahap pengujian kesesuaian.
24
4. Tahap pengujian kebenaran bukti.
5. Tahap penilaian secara umum atas hasil pengujian.
Tahap Pemeriksaan Pendahuluan.
Sebelum auditor menentukan sifat dan luas pengujian yang harus dilakukan,
auditor harus memahami bisnis auditi (kebijakan, struktur organisasi, dan praktik
yang dilakukan). Setelah itu, analisis risiko audit merupakan bagian yang sangat
penting. Ini meliputi review atas pengendalian intern. Dalam tahap ini, auditor juga
mengidentifikasi aplikasi yang penting dan berusaha untuk memahami pengendalian
terhadap transaksi yang diproses oleh aplikasi tersebut. pada tahap ini pula auditor
dapat memutuskan apakah audit dapat diteruskan atau mengundurkan diri dari
penugasan audit.
Tahap Pemeriksaan Rinci
Pada tahap ini auditnya berupaya mendapatkan informasi lebih mendalam
untuk memahami pengendalian yang diterapkan dalam sistem komputer klien.
Auditor harus dapat memperkirakan bahwa hasil audit pada akhirnya harus dapat
dijadikan sebagai dasar untuk menilai apakah struktur pengendalian intern yang
diterapkan dapat dipercaya atau tidak. Kuat atau tidaknya pengendalian tersebut akan
menjadi dasar bagi auditor dalam menentukan langkah selanjutnya.
Tahap Pengujian Kesesuaian.
Dalam tahap ini, dilakukan pemeriksaan secara terinci saldo akun dan
transaksi. Informasi yang digunakan berada dalam file data yang biasanya harus
diambil menggunakan software CAATTs. Pendekatan basis data menggunakan
25
CAATTs dan pengujian substantif untuk memeriksa integritas data. Dengan kata lain,
CAATTs digunakan untuk mengambil data untuk mengetahui integritas dan
keandalan data itu sendiri.
.
Tahap Pengujian Kebenaran Bukti.
Tujuan pada tahap pengujian kebenaran bukti adalah untuk mendapatkan
bukti yang cukup kompeten,. Pada tahap ini, pengujian yang dilakukan adalah (Davis
at.all. 1981) :
1. Mengidentifikasi kesalahan dalam pemrosesan data
2. Menilai kualitas data
3. Mengidentifikasi ketidakkonsistenan data
4. Membandingkan data dengan perhitungan fisik
5. Konfirmasi data dengan sumber-sumber dari luar perusahaan.
Tahap Penilaian Secara Umum atas Hasil Pengujian.
Pada tahap ini auditor diharapkan telah dapat memberikan penilaian apakah
bukti yang diperoleh dapat atau tidak mendukung informasi yang diaudit. Hasil
penilaian tersebut akan menjadi dasar bagi auditor untuk menyiapkan pendapatanya
dalam laporan auditan.
26
Auditor harus mengintegrasikan hasil proses dalam pendekatan audit yang
diterapkan audit yang diterapkan. Audit meliputi struktur pengendalian intern yang
diterapkan perusahaan, yang mencakup : (1) pengendalian umum, (2) pengendalian
aplikasi, yang terdiri dari : (a) pengendalian secara manual, (b) pengendalian terhadap
output sistem informasi, dan (c) pengendalian yang sudah diprogram.
Pengendalian Umum.
Pengendalian umum pada perusahaan biasanya dilakukan terhadap aspek
fisikal maupun logikal. Aspek fisikal, terhadap aset-aset fisik perusahaan, sedangkan
aspek logikal biasanya terhadap sistem informasi di level manajemen (misal: sistem
operasi). Pengendalian umum sendiri digolongkan menjadi beberapa, diantaranya
adalah:
Pengendalian organisasi dan otorisasi.
Yang dimaksud dengan organisasi disini adalah secara umum terdapat
pemisahan tugas dan jabatan antara pengguna sistem (operasi) dan administrator
sistem (operasi). Disini juga dapat dilihat bahwa pengguna hanya dapat mengakses
sistem apabila memang telah diotorisasi oleh administrator.
Pengendalian operasi.
Operasi sistem informasi dalam perusahaan juga perlu pengendalian untuk
memastikan sistem informasi tersebut dapat beroperasi dengan baik selayaknya sesuai
yang diharapkan.
Pengendalian perubahan.
Perubahan-perubahan yang dilakukan terhadap sistem informasi juga harus
dikendalikan. Termasuk pengendalian versi dari sistem informasi tersebut, catatan
perubahan versi, serta manajemen perubahan atas diimplementasikannya sebuah
sistem informasi.
Pengendalian akses fisikal dan logikal.
27
Pengendalian akses fisikal berkaitan dengan akses secara fisik terhadap
fasilitas-fasilitas sistem informasi suatu perusahaan, sedangkan akses logikal
berkaitan dengan pengelolaan akses terhadap sistem operasi sistem tersebut (misal:
windows).
Pengendalian Aplikasi.
Pengendalian aplikasi yang dimaksud disini adalah prosedur-prosedur
pengendalian yang didisain oleh manajemen organisasi untuk meminimalkan resiko
terhadap aplikasi yang diterapkan perusahaan agar proses bisnisnya dapat berjalan
dengan baik.
Hubungan Pengendalian Umum dan Aplikasi
Hubungan antara pengendalian umum dan aplikasi biasanya bersifat pervasif.
Artinya apabila pengendalian umum terbukti jelek, maka pengendalian aplikasinya
diasumsikan jelek juga, sedangkan bila pengendalian umum terbukti baik, maka
diasumsikan pengendalian aplikasinya juga baik.
Macam Aplikasi
Aplikasi yang dimaksud biasanya berwujud perangkat lunak, yang dapat
dibagi menjadi dua tipe dalam perusahaan untuk kepentingan audit PDE:
1. Perangkat lunak berdiri sendiri. Tipe ini biasanya terdapat pada organisasi yang
belum menerapkan SIA dan sistem ERP, sehingga masih banyak aplikasi yang
berdiri sendiri pada masing-masing unitnya. Sebagai contoh: aplikasi (software)
MYOB pada fungsi akuntansi dan keuangan.
2. Perangkat lunak di server. Tipe ini biasanya terdapat pada organisasi yang telah
menerapkan SIA dan sistem ERP. Aplikasi terinstall pada server sehingga tipe
struktur sistemnya memakai sistem client-server . Client hanya dipakai sebagai
antar-muka (interface) untuk mengakses aplikasi pada server.
Macam Pengendalian Aplikasi
Pengendalian aplikasi dalam organisasi sendiri biasanya dibagi menjadi
beberapa:
28
1. Organisasi Aplikasi
2. Akses Aplikasi
3. Input
4. Proses
5. Output
6. Master File/Database
Pemahaman atas Pengendalian Organisasi dan Akses Aplikasi
Pokok bahasan ini akan mengantarkan kita untuk memahami terlebih dahulu
pengendalian aplikasi organisasi dan akses. Pada pengendalian organisasi, hampir
sama dengan pengendalian umum organisasi, namun lebih terfokus pada aplikasi
yang diterapkan perusahaan. Siapa pemilik aplikasi, tugas administrator, pengguna,
hingga pengembangan aplikasi tersebut. Untuk pengendalian akses, biasanya terpusat
hanya pada pengendalian logika saja untuk menghindari akses tidak terotorisasi.
Selain itu juga terdapat pengendalian role based menu dibalik pengendalian akses
logika, dimana hanya pengguna tertentu saja yang mampu mengakses menu yang
telah ditunjuk oleh administrator. Hal ini berkaitan erat dengan kebijakan TI dan
prosedur perusahaan berkaitan dengan nama pengguna dan sandi nya.
Pemahaman atas Pengendalian Input
Inti dari pengendalian input adalah memastikan data-data yang dimasukkan ke
dalam sistem telah tervalidasi, akurat, dan terverifikasi. Beberapa pengendalian input
otomatis yang biasa diprogram:
Validation checks
1. Format checks: sesuai dengan format yang ditentukan
2. Range and limit checks
3. Check digits
4. Validity checks (lookup)
5. Compatibility checks (data dan turunan)
Duplicate Checks
29
Membandingkan dengan input transaksi sebelumnya
Matching
Membandingkan (verifikasi) instan pada satu modul dengan instan modul lain
yang terhubungkan, contoh: penerimaan barang dengan tagihan
Pemahaman atas Pengendalian Proses
Pengendalian proses biasanya terbagi menjadi dua tahapan, yaitu (1) tahapan
transaksi, dimana proses terjadi pada berkas-berkas transaksi baik yang sementara
maupun yang permanen dan (2) tahapan database, proses yang dilakukan pada
berkas-berkas master.
Adapun tipe pengendalian proses adalah sebagai berikut:
1. Run to run control
2. Pivot totals
3. Control/Hash totals: non numerical control
4. Control accounts
5. Data file control: menghitung instan entitas
6. Transaction validation control
7. File reconciliation control
Pemahaman atas Pengendalian Output
Pada pengendalian ini dilakukan beberapa pengecekan baik secara otomatis
maupun manual (kasat mata) jika output yang dihasilkan juga kasat mata.
Beberapa tipe pengendalian output:
1. Ekspektansi output (logs)
2. Kelengkapan output (misal dengan no halaman)
3. Pengendalian atas spooled output
4. Reasonableness
5. Output rutin
6. Distribusi output
7. Orang yang tepat, ditempat yang benar dalam waktu yang reasonable
8. SQL output
30
Pemahaman atas Pengendalian Berkas Master
Pada pengendalian ini harus terjadi integritas referensial pada data, sehingga
tidak akan diketemukan anomali-anomali, seperti:
Anomaly penambahan
Anomaly penghapusan
Anomaly pemuktahiran/pembaruan
Referensi Control Objective for Information and related Technology (COBIT):
1. Mengamankan Aset Sistem Informasi (Assets Safeguarding)
Aset informasi suatu entitas seperti perangkat keras (hardware), perangkat
lunak (software), sumber daya manusia, file/data dan fasilitas Teknologi
Informasi lainnya harus dijaga dengan sistem pengendalian internal yang
baik agar tidak terjadi misefisiensi, mis-efektifitas, dan penyalahgunaan
aset entitas. Dengan demikian sistem pengamanan aset sistem informasi
merupakan suatu hal yang sangat penting yang harus dipenuhi oleh entitas.
2. Efektifitas sistem
Efektifitas sistem informasi entitas memiliki peranan penting dalam proses
pengambilan keputusan usaha/bisnis. Suatu sistem informasi dapat
dikatakan efektifbila sistem informasi memberikan manfaat dan
ketepatgunaan teknologi informasi dalam operasi dan administrasi.
3. Efisiensi sistem
Efisiensi menjadi sangat penting ketika sumber daya kapasitas yang
dimiliki oleh entitas terbatas. Jika cara kerja dari sistem aplikasi komputer
menurun maka pihak manajemen, dalam hal ini mewakili entitas, harus
mengevaluasi apakah efisiensi sistem masih memadai atau harus menambah
sumber daya, karena suatu sistem dapat dikatakan efisien jika sistem
31
informasi dapat memenuhi kebutuhan user dengan sumber daya informasi
yang minimal.
4. Memberikan dan mengelola ketersediaan layanan sistem informasi
(Availability) Berhubungan dengan ketersediaan dukungan/layanan
teknologi informasi. Teknologi Informasi hendaknya dapat mendukung
secara berkelanjutan terhadap proses usaha/bisnis entitas. Makin sering
terjadi gangguan (system downtime) maka berarti tingkat ketersediaan sistem
rendah.
5. Menjaga kerahasiaan (Confidentiality)
Fokus kerahasiaan disini ialah perlindungan terhadap informasi dan supaya
terlindung dari akses dari pihak-pihak yang tidak berwenang dan
bertanggungjawab.
6. Meningkatkan kehandalan (Reability)
Berhubungan dengan kesesuaian dan keakuratan bagi manajemen dalam
pengelolaan organ isasi, pelaporan dan pertanggungjawaban.
7. Menjaga integritas data (Data Integrity)
Integritas data adalah salah satu konsep dasar sistem informasi. Data
memiliki atributatribut seperti: kelengkapan, kebenaran, dan keakuratan.
Jika integritas data tidak terpelihara, maka suatu entitas tidak akan lagi
memiliki informasi/laporan yang benar, bahkan entitas dapat menderita k
kerugian karena pengawasan yang tidak tepat atau keputusan-keputusan
yang salah. Faktor utama yang membuat data berharga bagi entitas dan
pentingnya untuk menjaga integritas data adalah:
a. Makna penting data/informasi bagi pengambilan keputusan adalah
peningkatan kualitas data sehingga dapat memberikan informasi bagi para
pengambil keputusan.
32
b. Nilai data bagi pesaing entitas, jika data tersebut berguna bagi pesaing
maka kehilangan data akan memberikan dampak buruk bagi entitas.
Pesaing dapat menggunakan data tersebut untuk mengalahkan entitas
saingannya sehingga mengakibatkan entitas menjadi kehilangan pasar,
berkurangnya keuntungan, dan sebagainya.
8. Menaati seluruh peraturan dan aturan yang ada dan berlaku saat ini, baik
itu di internal dan eksternal organisasi/entitas (Compliance) .
Ketaatan terhadap peraturan yang berlaku baik itu didalam dan luar entitas
memberikan dampak positif dan bernilai tambah guna memberikan
keyakinan yang cukup bagi para pihak yang berkepentingan entitas
khususnya para regulator bahwa entitas menerapkan prinsip kehati -hatian
dengan tidak meniadakan prinsip biayamanfaat dalam melakukan kegiatan
usaha/bisnis entitas khususnya kegiatan teknologi informasi.
3.3 Penutup
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan audit sistim informasi
2. Jelaskan langkah-langkah dasar audit sistim informasi.
3. Jelaskan tahap-tahap audit sistim informasi.
SESI/PERKULIAHAN KE:4
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat memahami tentang siklus pengembangan
sistim informasi, merencanakan sistim informasi dan menganalisis sistim informasi.
Pokok Bahasan Proses Pengembangan Sistem Informasi Berbasis Komputer
Deskripsi singkat. Dalam materi ini mahasiswa akan mempelajari tentang proses
pengembangan sistim informasi, merawat sistim informasi dan mengurangi resiko yang
ditimbulkan oleh sistim informasi.
I. Bahan Bacaan
1. Nugroho Widjajanto, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Jakarta: Penerbit
Erlangga.
2. Romney dan Steinbart, 2003, Accounting Information Systems, Singapore:Pearson
Education Pte Ltd.
3. Jogiyanto, 2008, Sistem Teknologi Informasi, Yogyakarta: Penerbit Andi.
4. Romney dan Steinbart, Sistem Informasi Akuntansi.
II. Bacaan Tambahan
1. http://duniaakuntansi2011.blogspot.com/2011/06/pengendalian-sistem-informasi-
berbasis.html
2. http://fardian.mhs.uksw.edu/2012/11/sistem-informasi-berbasis-komputer.html
3. Dasaratha V. Rama dan Frederick L. Joes. , 2009, Sistem Informasi Akuntansi,
Jakata : Penerbit Salemba Empat.
III. Pertanyaan Kunci/Tugas:
1. Jelaskan siklus pengembangan Sistem Informasi tradisional.
2. Jelaskan langkah-langkah dalam proses pengembangan sistim.
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan rancangan pengguna antar muka, rancangan
data dan rancangan proses.
4. Jelaskan pula apa yang dimaksud dengan rancangan sistim logika dan rancangan
sistim fisik.
33
BAB IV
PROSES PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI
4.1 Pendahuluan:
Pengembangan sistem informasi didefinisikan sebagai aktivitas untuk
menghasilkan sistem informasi bebrbasis komputer untuk menyelesaikan
persoalan organisasi atau memanfaatkan kesempatan (oppurtinities) yang timbul.
Metodologi pengembangan sistim adalah suatu proses pengembangan
sistim yang formal dan persisi yang mendefinisikan serangkaian aktivitas, metode
best practices, dan tool yg terautomatisi bagi para pengembang manager proyek
dalam rangka mengembangkan dan merawat sebagian besar atau keseluruhan
sistem informasi atau software.
Pengembangan sistim diperlukan guna menjamin adanya konsistensi proses, dapat
diterapkan dalam berbagai jenis proyek, mengurangi resiko kesalahan dan
pengambilan jalan pintas, menuntut adanya dokumentasi yang konsisiten yang
harus bermanfaat bagi personal baru dalam tim proyek.
4.2 Penyajian:
Mengembangkan pemecahan sistem informsi dalam masalah pekerjaan
merupakan tanggung jawab utama para pengguna akhir. Mereka bertanggung
jawab untuk mengusulkan atau mengembangkan baru atau mengembangkan
sistem informasi dalam organisasi itu. Mereka harus selalu mengatur
perkembangan usaha dalam sistem informasi tertentu dan semua pengguna akhir.
Siklus Perkembangan Sistem
Sistem dapat diaplikasikan untuk pemecahan berbagai macam masalah.
Ketika hal ini dilibatkan dalam perkembangan pemecahan sistem informasi dalam
masalah pekerjaan, ini disebut perkembangan sistem informasi atau
pengembangan aplikasi. Sistem informasi selalu menggambarkan, merancang,
34
dan mengimplementasikan dengan menggunakan proses perkembangan sistematis
oleh pengguna terakhir dan informasi tertentu merancang sistem informasi
berdasarkan pada analisa kebutuhan informasi dalam organisasi. Jadi, bagian
utama dari proses ini adalah mengetahui rancangan dan analisa sistem.
Ketika pendekatan sistem diaplikasikan untuk perkembangan dari
pemecahan sistem informasi, banyak proses dan siklus yang timbul. Ini sering
disebut dengan Siklus perkembangan sistem, atau siklus hidup perkembangan
sistem (SDLC). Gambar 4.1 menyimpulkan tahap yang terdapat dalam siklus
perkembangan sistem informasi tradisional. Tahap - tahapnya antara lain : (1)
pemeriksaan (2) analisa (3) rancangan (4) mengimplementasikan (5)
pemeliharaan.
Anda dapat merealisasikan bagaimana semua aktivitas terlibat dan
berhubungan erat serta saling berketergantungan. Oleh karena itu, dalam
kenyataannya, seluruh perkembangan aktivitas dapat terjadi dalam waktu yang
sama. Juga, beberapa perbedaan dalam proyek perkembangan bisa berbeda tahap
dalam siklus perkembangan.
35
PENGERTIAN MASALAH
BISNIS ATAU KESEMPATAN
PENGEMBANGAN
PEMECAHAN
SISTEM
INFORMASI
IMPLEMENTASI
PEMECAHAN
SISTEM
INFORMASI
Gambar 4.1
Siklus pengembangan Sistem Informasi tradisional. Catatan Dari lima Tahap Dalam
Siklus Yang Baik Dalam Tiga Tahap Dalam Pendekatan Sistem. Catatan Produk itu Akibat Dari
Masing – masing Langkah Dalam Siklus.
Pemeriksaan
sistem
Produk:
Studi
kelayakan
Analisa sistem
Produk:
Kebutuhan
sistem
Perancangan
sistem
Produk :
Spesifikasi
sistem
Implementasi
sistem
Produk :
Sistem operasional
Pemeliharaan
sistem
Produk :
Sistem
pengembangan
Mengukur apakah masalah pekerjaaan itu
nyata
Pemimpin studi kelayakan mengukur
apakah sistem informasi baru atau sistem
informasi berkembang yang dibutuhkan.
Rencana proyek pengembangan
manajemen dan perolehan persetujuan
manajemen.
Pengguna membutuhkan informasi yang
rinci untuk dianalisa, lingkungan
organisasi, dan berbagai macam sistem
yang digunakan.
Pengguna membutuhkan input logik,
proses, output, penyimpanan dan
kebutuhan pengawasan untuk
pengembangan sistem
Spesifikasi pengembangan dalam
perangkat keras (mesin dan media),
perangkat lunak (program dan prosedur),
manusia (ahli dan pengguna), sumber
data, dan produk informasi yang
merupakan kebutuhan yang dapat
memuaskan pengguna akhir.
Mendapatkan (mengembangkan) dan
pemasangan peangkat keras dan
perangkat lunak.
Sistem pemeriksaan dan sistem
penyimpanan.
Melatih manusia untuk mengoperasikan
dan menggunakan sistem.
Mengganti sistem baru.
Menggunakan implementasi terdahulu
untuk diproses ulang dalam monitor,
evaluasi dan modifikasi sistem jika
dibutuhkan.
36
Akhirnya, dapat direalisasikan perkembangan itu dalam Fourth-generetion
languages (4GL), Computer Aided System Engineering (CASE), dan Pembuatan
Prototype secara otomatis dan digantikan oleh beberapa aktivitas dalam
perkembangan sistem informasi. Langkah - langkah dalam proses perkembangan
ini.
1. Pemeriksaan Sistem
Tahap pemeriksaan sistem merupakan langkah pertama dalam proses
perkembangan sistem. Tahap ini termasuk menampilkan, memilih, dan studi awal
dalam usulan pemecahan sistem informasi untuk masalah pekerjaan. Pemeriksaan
sistem tertentu meliputi langkah - langkah yang dapat dilihat dalam gambar 4.2
dimana sistem informasi besar diusulkan untuk perkembangan.
Gambar 4.2
Aktivitas Dalam Tahap Pemeriksaan Sistem. Langkah ini Dilibatkan Pada Sistem informasi
Terbesar Yang Dilakukan.
Perencanaan Sistem Informasi
Proses perencanaan sistem informasi yang sesungguhnya merupakan
bagian kecil dari proses perencanaan pekerjaan yang diinginkan dalam organisasi.
Ada banyak kesempatan untuk penggunaan sistem informasi untuk mendukung
organisasi pengguna terakhir dan operasi bisnisnya, manajemen pembuat
Pemilihan dan
Perencanaan
Sistem
Peninjauan organisasi untuk menggambarkan dan memilih proyek
pengembangan sistem yang potensional, termasuk pembangkit
tersebut oleh proses perencanaan sistem informasi yang
sesungguhnya.
Studi Kelayakan
Membuat laporan pengukuran kebutuhan informasi pengguna
akhir. Mengukur kelayakan dari pengembangan baru atau sistem
informasi berkembang untuk pemuasan kebutuhan. Rencana proyek
berkembang.
Laporan
Kelayakan
Penyimpanan dan penghubungan akibat dari studi kelayakan pada
pengguna akhir dan pengatur (manajemen)
37
keputusan dan sasaran strategis. Bagaimanapun, dalam dunia nyata, pengguna
akhir, departemen dan organisasi itu sendiri mempunyai batasan pada manusia
dan sumber keuangan yang akan dialokasikan untuk perkembangan sistem
informasi yang baru, tidak perduli dengan yang mereka inginkan. Oleh karena itu,
pekerjaan dan perencanaan sistem informasi membantu untuk menghasilkan,
menampilkan, dan memilih sistem informasi yang potensial untuk dikembangkan.
Studi Kelayakan
Studi kelayakan adalah studi awal untuk memeriksa kebutuhan informasi
calon pengguna akhir dan tujuannya, batasan, kebutuhan sumber daya, biaya,
manfaat, dan kelayakan dari proyek yang diusulkan. Metode yang sama dalam
pengumpulan informasi merekomendasikan yang mudah dalam pendekatan sistem
(wawancara, observasi, dan sebagainya) yang digunakan untuk mengumpulkan
data untuk studi kelayakan.
Kelayakan Suatu Sistem
Kelayakan dari sistem yang diusulkan dapat dievaluasi berkaitan dengan
empat kategori utama, yang telah diringkas dan yang digambarkan dalam gambar
4.3.
Gambar 4.3
Faktor Kelayakan Dari Organisasi, Ekonomi, Teknis dan Operasi. Catatan Ini Berisi Kelayakan
Mulai Dari Ongkos Penyimpanan atau Kemampuan Dari Perangkat Lunak dan Perangkat Keras.
Kelayakan Organisasi
Bagaimana sistem itu mendukung
rencana strategis organisasi.
Kelayakan Teknis
Kemampuan, keandalan, dan
kesediaan perangkat keras dan
perangkat lunak.
Kelayakan Ekonomi
Ongkos penyimpanan.
Peningkatan pendapatan.
Penurunan investasi
Peningkatan profit.
Kelayakan Operasi
Penerimaan pengguna.
Dukungan manajemen.
Kebutuhan pembeli, pemasok
dan pemerintah
38
Analisa Sistem
Analisa sistem bukan merupakan studi awal. Ini merupakan studi yang
digunakan oleh pengguna akhir sebelum perancangan sistem informasi baru dapat
diselesaikan.
Produk akhir dari analisa sistem adalah seluruh kebutuhan sistem untuk
usulan sistem informasi (ini juga disebut spesifikasi fungsional atau kebutuhan
fungsional). Untuk proyek perkembangan yang besar, produk ini mengambil
bentuk dari laporan kebutuhan sistem, dengan menetapkan kemampuan yang
diperlukan untuk kebutuhan informasi pengguna akhir. Perancangan suatu sistem
dibutuhkan sebelum penyelesaian tahap perancangan sistem. Lihat gambar 4.4
Gambar 4.4
Aktivitas Analisis Sistem. Tahap Ini Mengukur Kemampuan Sistem Informasi dan Kenutuhan
Informasi Dari Pengguna.
Analisa Lingkungan Organisasi
Analisa lingkungan organisasi merupakan langkah utama dalam analisa
sistem. Itulah sebabnya harus mengetahui tentang organisasi, struktur manajemen,
orang - orangnya, aktivitas pekerjaan, sistem lingkungan harus berhubungan
dengan itu, dan itu adalah sistem informasi yang berlaku. Memahami spesifikasi
operasi kerja kelompok pengguna akhir yang akan dipengaruhi oleh sistem
informasi baru atau sistem informasi berkembang yang diusulkan.
Menganalisa secara rinci kebutuhan informasi oleh
organisasi pengguna akhir dan subsistem dan
sistem liingkungan.
Analisa sumber, produk dan aktivitas dari sistem
informasi yang sekarang digunakan.
Mengukur kempuan sistem informasi yang akan
memenuhi kebutuhan informasi pengguna akhir
Penyimpanan dan penghubungan input logik, proses,
output, penyimpanan dan pengawasan kebutuhan
informasi baru atau sistem informasi berkembang
yang diusulkan.
Analisa Lingkungan
Organisasi
Analisa Sistem Yang
Ada
Analisa Kebutuhan
Sistem
Kebutuhan Sistem
39
Analisa Sistem Yang Ada
Sebelum merancang sistem baru, adalah penting untuk belajar sistem yang
akan dikembangkan atau digantikan (jika itu adalah satu). Harus menganalisa
bagaimana sistem ini menggunakan perangkat keras, perangkat lunak, dan sumber
daya manusia untuk mengkonversi sumber data organisasi kedalam produk
informasi untuk pengguna terakhir. Perlu menganalisa apakah sumberdaya sistem
ini digunakan untuk memenuhi sistem informasi aktivitas masukan, proses,
keluaran, penyimpanan, dan kendali. Kemudian, dalam tahap perancangan sistem
ini, kamu dapat menetapkan apa sumberdaya ini, produk, dan aktivitas dalam
sistem yang harus kamu rancang.
Analisa Sistem Kebutuhan
Langkah ini adalah salah satu langkah sulit dalam analisa sistem. Disini
harus mencoba, pertama, untuk menentukan kamu (atau pengguna akhir)
memerlukan informasi tertentu (ini kadang - kadang disebut analisa kebutuhan
atau analisa kebutuhan pengguna). Kedua, harus mencoba menentukan kebutuhan
kemampuan proses informasi untuk masing - masing aktivitas sistem (masukan,
proses, keluaran, penyimpanan, kendali) untuk mengetahui kebutuhan informasi
(ini kadang - kadang disebut analisa kebutuhan fungsional). Akhirnya, harus
mencoba untuk mengembangkan syarat sistem logika. Kesulitan dari tahap
pertama persyaratan analisa merupakan alasan utama pengembangan dari metode
alternatif pengembangan sistem, seperti sistem-sistem paket dan rancangan kerja.
Rancangan Sistem
- Analisis sistem menjelaskan sebuah sistem apa yang harus memenuhi
informasi yang dibutuhkan oleh para pengguna. Rancangan sistem terdiri dari
aktivitas rancangan logika dan rancangan fisik, dimana keduanya
menghasilkan spesifikasi sistem yang memenuhi persyaratan sistem yang
dikembangkan dalam tahap analisa sistem. Gambar 4.5 menjelaskan gambaran
dari rancangan sistem. Para pengguna akhir dan analis sistem dapat
40
Spesifikasi
Sistem
Mengembangkan spesifikasi yang lebih umum tentang bagaimana
aktivitas input, pengolah, output, penyimpanan, pengendalian
memenuhi persyaratan sistem yang dikembangkan pada tahap
analisis sistem
Menghasilkan dokumen dan komunikasi yang lebig detil dari
sistem yang diajukan kepada pengguna akhir
menggunakan berbagai macam peralatan dan metode untuk membuat
rancangan sistem.
Pengguna Antar Muka, Data, dan Rancangan Proses
- Cara lain untuk mendapatkan rancangan sistem dapat dijelaskan pada gambar
4.6. Konsep ini difokuskan pada tiga hasil utama dari tahap perancangan
rancangan kerja. Rancangan sistem terdiri dari tiga aktivitas: pengguna antar
muka, data, rancangan proses. Menghasilakan spesifikasi untuk metode
pengguna antar muka dan hasil yang didapatkan, struktur data base, dan
pengolahan dan prosedur-prosedur pengendalian.
Rancangan sistem terdiri dari tiga aktivitas
Rancangan
Sistem
Logika
Rancangan
Sistem
Fisik
Mengembangkan spesifikasi yang lebih detil
Gambar 4.5
Rancangan sistim
Rancangan
Pengguna
Antar Muka
Rancangan
Data
Rancangan
Proses
Tampilan, formulir,
laporan, rancangan
dialog
Rancangan Struktur
Elemen data
Rancangan Prosedur
dan Program
Gambar 4.6
41
Rancangan Pengguna Antar Muka
- Aktivitas rangcangan pengguna antar muka difokuskan pada perancangan
interaksi antara pengguna akhir dan sistem-sistem komputer. Hal tersebut
ditekankan pada metode input/output dan konversi data dan informasi dalam
bentuk yang dibaca oleh manusia dan mesin.
Rancangan Data
- Aktivitas rancangan data difokuskan pada rancangan struktur logika dari data
base dan file-file yang akan digunakan oleh sistem informasi. Rancangan data
tersebut menghasilkan spesifikasi yang lebih rinci dari:
1. Keterkaitan (orang, tempat, benda, kejadian) mengenai dimana sistem
informasi yang diajukan harus memelihara informasi.
2. Hubungan yang harus dimiliki oleh setiap masukan masukan.
3. Elemen-elemen data yang spesifik (data base, file, rekaman-rekaman,dan
lain-lain) perlu dipelihara untuk setiap masukan oleh sistem informasi.
4. Aturan-aturan yang mengatur bagaimana setiap elemen data
dispesifikasikan dan digunakan dalam sistem informasi.
Rancangan Proses
- Aktivitas rancangan proses difokuskan pada perancangan sumber-sumber
perangkat lunak. Oleh karena itu program-program dan prosedur dibutuhkan
oleh sistem informasi yang diajukan. Hal ini ditekankan pada pengembangan
spesifikasi yang lebih terperinci dari modul-modul program yang harus diubah
sebagai paket-paket perangkat lunak atau yang dikembangkan oleh
pemrograman tertentu.
Rancangan Sistem Logika
- Rancangan sistem logika melibatkan pengembangan spesifikasi yang lebih
umum pada bagaimana aktivitas sistem informasi dasar dari input,
42
pengolahan, output, penyimpanan, dan pengendalian dapat memenuhi
keinginan pengguna.
Perancangan Sistem Fisik
Perancangan melibatkan sistem yang detail dari pengguna metode
interface dan produk, struktur data base, proses dan pengendalian proses,
perangkat keras, perangkat lunak, dan personil pengembangan spesifikasi untuk
sistem yang diajukan. Perancangan sistem menggunakan pengetahuan operasi
bisnis, pengolahan informasi, dan perangkat keras serta spesifikasi perangkat
lunak dari perancang fisik sistem informasi. Sebenarnya, ini harus sama dengan
masukan, pengolahan, keluaran, penyimpanan dan pengembang. Perancangan
tersebut harus dispesifikasikan dengan seberapa baik sumber akan mengubah
data-datanya (disimpan dalam files atau data base yang telah dirancang) ke dalam
informasi yang dihasilkan (display, respon-respon, laporan, dan dokumen-
dokumen). Spesifikasi tersebut adalah produk akhir dari tahap perancangan
sistem, dan dihubungkan dengan spesifikasi sistem. Lihat gambar 4.9
Keberadaan perancangan sistem standar beraneka ragam untuk sistem
informasi dasar komputer. Memenuhi standar yang dapat menjadi sebuah
pertimbangan utama dari perancang sistem. Sebagai contoh, IBM sistem aplikasi
arsitektur yang memimpin aturan dari pengembangan perancang standar dengan
kerjasama IBM. Perancang sistem standar yang lain atau aplikasi arsitektur
termasuk AIA bekerjasama dengan peralatan digital, gelombang baru dengan
Hewlet Packard, dan open look dengan AT&T.
IBM sistem aplikasi arsitektur merupakan contoh yang baik untuk tipe
perancang standar yang ditingkatkan bagi sistem informasi berbasis computer.
Terdiri dari 3 standar aturan yang utama, diantaranya:
1. Masyarakat luas pengguna akses.
2. Program interface yang umum.
3. Pendukung telekomunikasi umum.
43
4.3 Penutup:
1. Jelaskan siklus pengembangan Sistem Informasi tradisional.
2. Jelaskan langkah-langkah dalam proses pengembangan sistim.
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan rancangan pengguna antar muka,
rancangan data dan rancangan proses.
4. Jelaskan pula apa yang dimaksud dengan rancangan sistim logika dan
rancangan sistim fisik.
SESI/PERKULIAHAN KE:5-6
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat memahami tentang cara-cara mengakses data
ke dalam aplikasi visual basic.
Pokok Bahasan Mengakses Database Deskripsi singkat. Dalam materi ini mahasiswa akan mempelajari cara-cara mengakses
database, mendeklarasikan variable, serta membuat tabel datagridview.
I. Bahan Bacaan
1. Abdul Kadir, 2010, Mudah Mempelajari Database Access, Yogyakarta: Penerbit
Andi.
2. Edi Winarno, Ali Zaki, 2013, Step By Step Visual Basic .Net +Cd, Jakarta,
Elexmedia.
3. Erick Kurniawan, 2011, Cepat mahir Visual basic 2010, Yogyakarta: Penerbit
Andi
4. David M. Kroenke, 2005, Database Processing: Dasar-dasar, Desain dan
Implementasi
5. Imam Heryanto, 2012, Membuat database dengan menggunakan Microsoft Access:
Bandung: Informatika.
6. Wahana Komputer, 2011, Shortcourse Series: Jurus Jitu Kuasai Aplikasi database
Microsoft Access 2010, Yogyakarta: Penerbit Andi.
II. Bacaan Tambahan
1. Abdul Razaq, 2005, Microsoft Access 2003, Jakarta: Indah Surabaya.
2. Irawan Sardi, 2004, Solusi Bisnis Berbasis Microsoft Office System 2003, Jakarta:
PT Elex Media Komputindo.
3. Madcoms. 2011, Seri Kupas Tuntas Microsoft Access 2010, Yogyakarta: Penerbit
Andi.
4. Muhammad Sadeli, 2012, Pemograman Database Dengan Visual Basic 2010 Untuk
Orang Awam, Jakarta, Maxikom
5. Wahana, 2013, Membangun Aplikasi Database Dengan Visual Basic 2012,
Yogyakarta: Penerbit Andi.
III. Pertanyaan Kunci/Tugas:
1. Jelaskan hubungan koneksi, dataadapter dan datatable!
2. Buat koneksi OLE DB(ADO) yang menghubungkan form dengan database access
yang telah dibuat!
3. Desain form untuk menyimpan data ke table database yang sudah dibuat dalam ms
access
4. Lengkapi program data transaksi yang telah dibuat sebelumnya
44
BAB V
PENGAKSESAN DATABASE
5.1 Pendahuluan:
Mengenai database sendiri telah mahasiswa pelajari pada matakuliah
Aplikasi Komputer Databse. Pada matakuliah tersebut dipelajari tentang
bagaimana membuat database baik melalui MySQL maupun melalui Microsoft
Access. Pada matakuliah ini hanya membahas bagaimana visual basic
dikoneksikan dengan database, karena Visual Basic tidak mempunyai fasilitas
pembuatan database itu sendiri. Pada bab ini akan dijelaskan tentang macam-
macam koneksi, mendeklarasikan beberapa variabel dan cara membuat
datagridview (tabel bayangan atau maya).
5.2 Penyajian:
Setiap program/aplikasi dapat dipastikan memiliki hubungan dengan
database sebagai perangkat lunak tempat penyimpanan data-data aplikasi.
Hubungan antara sebuah aplikasi dengan database ada dua macam, yaitu aplikasi
membaca data dari database dan aplikasi menyimpan data ke dalam database.
Perangkat lunak (software) database terdapat beberapa macam, antara lain Ms.
Access, MS. SQL Server, MySQL, FoxBase, dan lain-lain. Ms. Access dan MS.
SQL Server merupakan database yang dibuat olah perusahaan Microsoft
Coorporation.
Hubungan Connection, Dataadapter, dan Datatable
Untuk menghubungkan aplikasi dengan database dibutuhkan sebuah object
connection, object connection merupakan object yang akan menjadi jembatan
antara database dan aplikasi. Jumlah connection dalam sebuah aplikasi bisa lebih
dari satu connection, hal ini sering dilakukan jika jenis sumber data yang
digunakan oleh aplikasi lebih dari satu.
45
Visual Studio 2005 memiliki beberapa jenis object connection, yaitu
OledbConnection, SqlClientConnection, dan OdbcConnection. OledbConnection
digunakan jika data yang digunakan adalah database yang Ms. Access, jika data
yang digunakan adalah data dari MS. SQL Server maka connection yang
digunakan adalah SqlClientConnection. OdbcConnection merupakan jenis
koneksi yang diguanakan pada database yang telah dihubungkan dengan Odbc
system (untuk OS Windows). Informasi yang dibutuhkan agar object
connection dapat digunakan adalah nama database yang akan digunakan.
Object lain yang digunakan jika aplikasi dihubungkan dengan database
adalah DataAdapter, object DataAdapter berungsi sebagai kendaraan pengangkut
data dari database ke aplikasi. Object ini, terdiri dari tiga jenis pula, yaitu
OledbDataAdapter, SqlClientDataAdapter, dan OdbcDataAdapter. DataAdapter
yang digunakan dalam aplikasi selalu disesuaikan dengan object connection yang
digunakan pula. Informasi yang dibutuhkan object DataAdapter dalam
melaksanakan tugasnya mengangkut data adalah data yang akan diangkut,
dan connction yang akan digunakan.
Selain object connection dan DataAdapter, object lainnnya yang dibutuhkan
adalah object DataTable, object data table merupakan object yang serupa dengan
sebuah table yang terdiri dari susunan kolom dan baris. Object ini digunakan
untuk menampung data-data yang telah diangkut oleh DataAdapter. Berbeda
dengan object connection dan DataAdapter, object DataTable hanya terdiri dari
satu jenis. Jadi object connection apapun yang digunakan dan object DataAdapter
apapun yang digunakan, object DataTable yang digunakan sama. Data-data yang
ada dalam DataTable tersebutlah yang siap divisualisasikan pada object yang
terlihak kasat mata, seperti pada object datagridview, textbox, combobox, dan
lain-lain sebagainya.
1. Database (Pangkalan data)
2. Connection (Jembatan)
3. DataAdapter (Kendaraan)
4. DataTable (Penampung)
5. Aplikasi (Visualisasi Data)
46
Mendeklarasikan Object
Menggunakan object Connection, DataAdapter, dan DataTable dalam
aplikasi tidak sama dengan object-object yang hanya dengan cara mendrag dari
toolbox, object-object ini harus dibuatkan kode untuk menciptakan dalam aplikasi.
Berikut ini adalah contoh kode untuk menciptakan atau mendeklarasikan object-
object tersebut.
Dim JembatanMerah As New OleDb.OleDbConnection
Mendeklarasikan/menciptakan sebuah object connection dan dinamakan
JembatanMerah.
Dim KendaraanTruk As New OleDb.OleDbDataAdapter
Mendeklarasikan/menciptakan sebuah object DataAdapter dan dinamakan
KendaraanTruk.
Dim BakPenampung As New DataTable
Mendeklarasikan/menciptakan sebuah object DataTable dan dinamakan
BakPenampung
Ketiga perintah di atas hanyalah merupakan perintah untuk mendeklarasikan
atau menciptakan object, object Connection maupun DataAdapter membutuhkan
informasi tambahan. Berikut ini adalah perintah untuk menambahkan kebutuhan
informasi pada object Connection dan DataAdapter.
JembatanMerah.ConnectionString=
"Provider=Microsoft.Jet.OLEDB.4.0;Data
Source='D:\Dataku\Contoh.mdb'"
Mengatur informasi database yang akan dihubungkan dengan aplikasi.
Pada contoh di atas database yang akan digunakan adalah Contoh.mdb
(database access) yang berada pada drive D tepatnya difolder Dataku.
KendaraanTruk= New OleDb.OleDbDataAdapter
("Select * from Barang", JembatanMerah)
Mengatur data yang akan diangkut oleh DataAdapter KendaraanTruk dan
connection yang akan digunakan.
47
Pada contoh di atas data yang akan diangkut adalah semua data yang ada
pada table Barang dan connection yang akan digunakan adalah JembatanMerah.
Menciptakan object Connection dan mengatur informasi database yang akan
digunakan dapat disatukan dalam sebuah kode
Dim JembatanMerah As New OleDb.OleDbConnection
"Provider=Microsoft.Jet.OLEDB.4.0;Data
Source='D:\Dataku\Contoh.mdb'")
Menciptakan/mendeklarasikan object connection dan dinamakan
JembatanMerah sekaligus mengatur database yang akan diguanakan.
Jika informasi yang dibutuhkan oleh object DataAdapter telah lengkap baik
data yang akan diambil (diangkut) serta connection yang akan dilalui, maka
langkah selanjutnya menyimpan Data yang telah di ambil oleh object DataAdapter
ke dalam object DataTable, berikut adalah kode untuk menyimpan data yang
diangkut DataAdapter ke dalam DataTable
KendaraanTruk.Fill(BakPenampung)
Menyimpan data yang diangkut DataAdapter ke dalam DataTable
Datagridview
DataGridView merupakan salah satu object yang dapat digunakan untuk
menampilkan data-data yang ada dalam object DataTable. Object ini adalah object
yang serupa dengan table yang terdiri dari susunan kolom dan baris. Kolom-
kolom maupun baris-baris yang akan terbentuk dalam object DataGridView
disesuaikan dengan kolom dan baris yang terdapat dalam object DataTable.
Property yang digunakan pada datagrid untuk menampilkan data dalam DataTable
adalah DataSource. Berikut ini adalah contoh untuk menampilkan DataTable
yang bernama BakPenampung pada DataGridView yang telah diatur namanya
dengan TampilanData.
TampilanData.DataSource = KendaraanTruk
48
Menformat Datagridview
Object DataGridView yang terlihat seperti lembar kerja di dalam excel
dapat diatur tampilannya, baik font – jenis font, ukuran –, warna, maupun format
data didalamnya DataGridView tersebut. Berikut ini adalah beberapa contoh
untuk mengatur format DataGridView yang bernama TampilanData.
TampilanData.AllowUserToAddRows = False
Mengatur agar datagridview tidak dapat ditambahkan baris baru
TampilanData.ReadOnly = True
Mengatur datagridview agar tidak dapat diedit (hanya dibaca)
TampilanData.Columns("Kode").ReadOnly = True
Mengatur kolom kode tidak dapat diedit (hanya dibaca)
TampilanData.Columns("Kode").Width = 100
Mengatur lebar kolom kode menjadi 100
TampilanData.Columns("Kode").DefaultCellStyle.
Alignment = DataGridViewContentAlignment.MiddleRight
Mengatur aligment kolom kode menjadi ditengan dan rata kanan
TampilanData.Columns("Jml").DefaultCellStyle.
Format = "N2"
Mengatur format data dalam kolom Jml menjadi angka yang berdecimal 2
TampilanData.Columns("T4Lhr").DefaultCellStyle.
Format = "d"
Mengatur format kolom data T4Lhr menjadi format dd/mm/yyyy
(01/12/2008)
TampilanData.Columns("T4Lhr").DefaultCellStyle.
Format = "D"
Mengatur format kolom data T4Lhr menjadi format dd mmm yyyy (01
Desember 2008)
TampilanData.Columns("Unit").DefaultCellStyle.
BackColor = Color.Yellow
Mengatur warna latar kolom Unit menjadi warna kuning
TampilanData.Columns("Unit").DefaultCellStyle.
ForeColor = Color.Red
Mengatur warna tulisan pada kolom unit menjadi warna merah
49
Pada dua contoh pertama (mengatur agar tidak dapat ditambahkan baris baru
atau tidak dapat diedit) tidak disebutkan kolom yang akan diatur, hal itu
menandakan bahwa perintah tersebut berlaku untuk semua bagian datagridview,
jadi perintah tersebut dapat saja dibuat sebelum datagridview tersebut memiliki
DataSource. Pada perintah-perintah lainnya disebutkan kolom yang akan
diformat, hal itu menandakan bahwa hanya kolom tersebutlah yang diformat, jadi
perintah tersebut hanya dapat dilakukan jika datagridview tersebut telah memiliki
DataSource.
Jika baris yang akan diformat maka perlu disebutkan barisnya (index
barisnya), namun hal tersebut berpeluang untuk menimbulkan kesalahan,
kesalahan terjadi jika index baris yang akan diformat tidak ada.
TampilanData.Rows(9).ReadOnly = True
Menformat baris ke-10 (index 9) agar hanya dibaca (tidak dapat diedit)
TampilanData.Rows(9).DefaultCellStyle.
BackColor = Color.Blue
Menformat warna latar baris ke-10 (index 9) menjadi warna biru.
Terkadang suatu baris diformat dengan menggunakan syarat, contoh
menformat latar suatu baris yang kolom unit > 10 menjadi hijau, unit > 50
menjadi kuning, dan unit > 100 menjadi merah.
For Each baris As DataGridViewRow In
TempatTampil.Rows
If baris.Cells("Unit").Value > 10 Then
baris.DefaultCellStyle.BackColor = Color.Green
ElseIf baris.Cells("Unit").Value > 50 Then
baris.DefaultCellStyle.BackColor = Color.Yellow
ElseIf baris.Cells("Unit").Value > 50 Then
baris.DefaultCellStyle.BackColor = Color.Red
End If
Next
Program Datatransaksi
1. Buatlah sebuah database dengan menggunakan Ms. Access dengan nama
Dataku.mdb dan simpan dalam folder Anda masing-masing, dalam database
50
tersebut buatlah sebuah data dengan nama DataPembelianBarang, struktur
table tersebut seperti berikut ini:
Field Name Field Type Field Size
NoPembelian Number Long Integer
TglPembelian DateTime
KodeBarang Text 5
NamaBarang Text 40
Unit Number Long Integer
Harga Number Double
No
Pembelian
Tgl
Pembelia
n
Kode
Baran
g
NamaBarang Unit Harga
1 01/07/08 BKG Buku Gambar 10 7500
2 06/07/08 K80 Kertas 80 gram 4 36000
3 11/07/08 TNT Tinta 30 25000
4 16/07/08 BKT Buku Tulis 32 5000
5 21/07/08 PSL Pensil 11 1000
6 26/07/08 K80 Kertas 80 gram 55 36000
7 31/07/08 PLP Pulpen 23 2500
8 05/08/08 K80 Kertas 80 gram 200 36000
9 10/08/08 PSL Pensil 12 1000
10 15/08/08 BKG Buku Gambar 65 7500
11 20/08/08 K80 Kertas 80 gram 88 36000
12 25/08/08 TNT Tinta 94 25000
13 30/08/08 BKG Buku Gambar 90 7500
14 04/09/08 K70 Kertas 70 gram 34 30000
15 09/09/08 BKT Buku Tulis 20 5000
2. Desainlah sebut form seperti pada gambar berikut:
No. Jenis Object Property Nilai Property
1 Form Text DATA PEMBELIAN BARANG
Name DataPembelian
2 DataGridView Name TampilanData
51
3 Button Name TTutup
Text Tutup
3. Bukalah jendela View Code (tempat mengetik kode) dan ketiklah kode berikut
pada bagian Declarations
Dim JembatanMerah As New OleDb.OleDbConnection
("Provider=Microsoft.Jet.OLEDB.4.0;Data
Source= 'D:\Folderku\Dataku.mdb'")
Dim KendaraanTruk As New OleDb.OleDbDataAdapter
Dim BakPenampung As New DataTable
Pada contoh di atas file Dataku.mdb berada pada folder Folderku
(sesuaikan dengan folder tempat penyimpanan data Anda).
4. Klik ganda pada form yang kosong atau cari tempat pengetikan kode bagian
load
1
2
3
4
5
6
KendaraanTruk= New OleDb.OleDbDataAdapter
("Select * from DataPembelianBarang",
JembatanMerah)
KendaraanTruk.Fill(BakPenampung)
TampilanData.DataSource = KendaraanTruk
5.3Penutup
Mengakses database dari aplikasi dengan menggunakan Visual Basic .Net
membutuhkan object Connection, Dataadapter, dan Datatable. Connection
berfungsi sebagai penghubung antara database dan aplikasi, dataadapater
52
merupakan object yang melakukan pengangkutan data dari database, sedangkan
datatable merupakan penampung data yang telah diangkut oleh dataadapter.
Soal-soal Latihan
1. Jelaskan hubungan koneksi, dataadapter dan datatable!
2. Buat koneksi OLE DB(ADO) yang menghubungkan form dengan database
access yang telah dibuat!
3. Desain form untuk menyimpan data ke table database yang sudah dibuat
dalam ms access
4. Lengkapi program data transaksi yang telah dibuat sebelumnya
53
BAB VI
PENYUNTINGAN DATABASE
6.1 Pendahuluan:
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai cara menyimpan data dari data
yang diinput melalui objek. Selain itu akan dijelaskan pula cara mengirim data
dari suatu tabel ke tabel yang lain atau dari suatu tabel bayangan (datagridview)
ke tabel tujuan. Mengedit data dan menghapus data juga merupakan bagian dari
materi ajar pada bab ini. Beberapa contoh program yang penting seperti program
menyimpan data pemblian dengan SQL, program menyimpan data pembelian
dengan procedure tersimpan disajikan guna dikembangkan sendiri oleh
mahasiswa.
6.2 Penyajian:
Pada bab sebelumnya telah dipelajari proses mengambil data dari database
yang dibuat pada Ms. Access dengan menggunakan object connection dan
dataadapter serta memanfaatkan object datatable untuk menampung data-data
yang telah diangkut adapter. Proses yang tak kalah pentingnya lagi dalam sebuah
aplikasi adalah proses mengirim data dari aplikasi ke dalam database. Object yang
dapat digunakan untuk melakukan proses pengiriman data dari aplikasi ke
database adalah object command dengan melalui object connection. Object yang
dapat digunakan untuk melakukan proses pengiriman data dari aplikasi ke
database adalah object command dengan melalui object connection.
Hubungan Connection, Command, dan Aplikasi
Object command merupakan object yang sejenis kendaraan juga (layaknya
dengan dataadapter) namun alurnya dari aplikasi ke database, sekalipun demikian
dalam keadaan tertentu object command dapat digunakan pula untuk mengangkut
data dari database ke aplikasi, hal ini akan dipelajari pada bab berikutnya.
54
Object command juga terdapat tiga jenis yaitu OleDbCommand,
SqlClientCommand dan OdbcCommand, dasar untuk menentukan object
command yang akan digunakan adalah jenis database yang akan digunakan pula.
DATABASE
4
3
2 1
1. Aplikasi (Visualisasi Data)
2. Command (Kendaraan)
3. Connection (Jembatan)
4. Database (Pangkalan data)
7.1 Object Command
Object command sama halnya dengan object connection atau dataadapter yang
sebelumnya, object tersebut adalah object yang tidak terlihat dan harus
dideklarasikan untuk sebelum menggunakannya, contoh mendeklarasikannya
adalah:
Dim KendaraanSimpan As New OleDb.OleDbCommand
Procedure untuk melakukan penyimpanan adalah dengan menggunakannya object
command adalah:
1
2
3
4
KendaraanSimpan = New OleDb.OleDbCommand
(“Perintah Simpan”,JembatanMerah)
JembatanMerah.Open()
KendaraanSimpan.ExecuteNonQuery()
JembatanMerah.Close()
55
Makna dari perintah-perintah di atas adalah:
1. Menentukan perintah penyimpanan yang akan dilaksanakan dan menentukan
object connection atau jembatan yang akan digunakan/dilewati object obect
command.
2. Membuka jembatan sebelum object command melaksakan object
penyimpanannya.
3. Menjalankan KendaraanSimpan untuk melaksakan proses penyimpanan
4. Menutup jembatan setelah proses penyimpanan
Perintah-perintah tersebut di atas dapat pula dipecah seperti berikut:
1
2
3
4
5
KendaraanSimpan.Connection = JembatanMerah
KendaraanSimpan.CommandText=”Perintah simpan”
JembatanMerah.Open()
KendaraanSimpan.ExecuteNonQuery()
JembatanMerah.Close()
Perintah simpan untuk command text pada baris ke-2 di atas ada 2 macam yaitu
perintah yang berbentuk SQL dan procedure tersimpan dalam database. Jika akan
menggunakan perintah simpan dalam bentuk SQL maka type perintah command
harus diganti dalam mode CommandType.Text dan jika akan menggunakan
perintah dalam bentuk procedure tersimpan maka type perintah diganti menjadi
mode CommandType.StoredProcedure, selain itu melakukan penambahan
parameter-parameter yang dibutuhkan pada procedure tersimpan tersebut. Berikut
ini adalah procedure untuk melakukan penyimpanan dengan menggunakan
procedure tersimpan
1
2
3
KendaraanSimpan.Connection = JembatanMerah
KendaraanSimpan.CommandType =
CommandType.StoredProcedure KendaraanSimpan.CommandText=”ProcedureTersimpan”
56
4
5
6
7
8
9
KendaraanSimpan.Paremater.Add(New
OleDbParamater(“NamaParameter1”,NilaiParamater1))
KendaraanSimpan.Paremater.Add(New
OleDbParamater(“NamaParameter1”,NilaiParamater1))
KendaraanSimpan.Paremater.Add(New
OleDbParamater(“NamaParameterN”,NilaiParamaterN))
JembatanMerah.Open()
KendaraanSimpan.ExecuteNonQuery()
JembatanMerah.Close()
Desain Perintah Simpan
Perintah simpan yang digunakan merupakan perintah yang memerlukan ketelitiah
yang tinggi, perintah ini didasarkan pada perintah SQL yang sama pada desain
perintah simpan di matakuliah sebelumnya.
Perintah berikut merupakan perintah simpan untuk menyimpan data ke table
DataPembelianBarang
“Insert into DataPembelianBarang (NoPembelian, TglPembelian,
KodeBarang, NamaBarang, Unit, Harga) Values („16‟,
„02/01/2008‟, „K80‟, „Kertas 80 gram‟, „30‟, „7500‟)”
Pada perintah di atas setiap melakukan penyimpanan maka data yang disimpan
bersifat tetap, artinya NoPembelian adalah 16, tglpembelian adalah 02/01/2008
dan seterusnya.
Jika nilai yang akan disimpan merupakan nilai yang berasal dari object maka
perintah di atas didesain ulang untuk mengganti nilai seperti berikut:
Dim StrSql As String = "Insert into DataPembelianBarang
(NoPembelian, TglPembelian, KodeBarang, NamaBarang, Unit,
Harga) Values ('" txtNo.Text & "','" & txtTgl.Text & "','"
& txtKode.Text & "','" & txtNama.Text & "','" &
txtUnit.Text & "','" & txtHarga.Text & "')"
Program Menyimpan Data Pembelian Dengan SQL
1. Desainlah sebuah form dengan nama SimpanTunggalSQL seperti berikut ini:
57
No Jenis Object Property Nilai Properti
1 Form Name SimpanTunggalSQL
Text Simpan Data Tunggal (SQL)
2 Label Text No. Pembelian
3 TextBox Name txtNo
4 Label Text Tanggal
5 DateTimePicker
6 Label Text Kode Barang
7 TextBox Name txtKode
8 Label Text Nama Barang
9 TextBox Name txtNama
10 Label Text Unit
11 TextBox Name txtUnit
12 Label Text Harga Per Unit
13 TextBox Name txtHarga
14 Button Text Simpan
Name tbSimpan
2. Buatlah kode berikut pada bagian declaration untuk mendeklarasikan object
connection dan object command.
1
2
Dim Jembatan As New OleDb.OleDbConnection (“.........”)
Dim KendaraanSimpan As New OleDb.OleDbCommand
3. Ketiklah Kode Berikut pada event tombol tbSimpan klik
1
2
3
„=hapus perintah di bawah pada latihan
SimpanTunggalProcedure=
Dim StrSql As String = "Insert into DataPembelianBarang
(NoPembelian, TglPembelian, KodeBarang, NamaBarang, Unit,
Harga) Values ('" txtNo.Text & "','" & txtTgl.Text & "','"
& txtKode.Text & "','" & txtNama.Text & "','" &
txtUnit.Text & "','" & txtHarga.Text & "')"
KendaraanSimpan = New OleDb.OleDbCommand(Strsql, Jembatan)
58
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
„=========== hapus sampai di sini ===========
Jembatan.Open()
KendaraanSimpan.ExecuteNonQuery()
Jembatan.Close()
txtNo.Text=””
txtKode.Text=””
txtNama.Text=””
txtUnit.Text=0
txtHarga.Text=0
4. Penyempurnaan program, pada program di atas masih terdapat beberapa
permasalahan yang akan timbul antara lain:
a. Inputlah dengan nomor pembelian yang sama dengan yang telah diinput
sebelumnya. Apabila field NoPembelian pada table DataPembelianBarang
merupakan Primary Key maka penyimpanan akan gagal, dan jika tidak
Primary Key maka akan terdapat lebih dari satu record yang memiliki
nomor pembelian yang sama.
Ketiklah perintah berikut pada bagian declaration
Dim KendaraanPeriksa As New OleDb.OleDbCommand
Ketiklah perintah berikut pada event tombol tbSimpan klik sebelum baris
pertama.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
KendaraanPeriksa = New
OleDb.OleDbCommand(“Select * from
DataPembelianBarang Where NoPembelian=” &
txtNo.Text &, Jembatan)
Jembatan.Open()
Dim Periksa As OleDb.OleDbDataReader =
KendaraanPeriksa.ExecuteReader
While Periksa.Read
MsgBox("Data tersebut telah ada")
Jembatan.Close()
txtNo.Focus()
Exit Sub
59
12 End While
Jembatan.Close()
b. Inputlah data, tetapi salah satu field tidak terisi seperti NoPembelian.
Hal ini mengakibatkan data yang tersimpan dalam data table menjadi tidak
lengkap. Untuk menghindari hal tersebut maka perlu dilakukan pemeriksaan
isi sebuah textbox. Tambahkan perintah untuk memeriksa isi textbox nomor
pembelian berikut di event tombol tbSimpan klik sebelum baris pertama.
1
2
3
4
5
If txtNo.Text.Length = 0 Then
MsgBox("Isi terlebih dahulu no pembelian")
txtNo.Focus()
Exit Sub
End If
Kode berikut untuk memeriksa apakah textbox unit (jenis angka) telah
diisi.
1
2
3
4
5
If Val(txtUnit.Text) = 0 Then
MsgBox("Isi terlebih dahulu unit")
txtUnit.Focus()
Exit Sub
End If
Program Menyimpan Data Pembelian Dengan Procedure Tersimpan
Penyimpanan dengan menggunakan procedure tersimpan memiliki
keunggulan tersendiri jika dibandingkan dengan penyimpanan dengan
menggunakan perintah SQL, namun metode ini membutuhkan sebuah procedure
tersimpan yang terlebih dahulu dibuat dalam database.
Gunakan program yang telah dibuat sebelumnya untuk menyimpan sebuah
data, tetapi nama barang yang anda isikan adalah nama barang yang mengandung
karakter ' (tanda petik tunggal), maka proses penyimpanan akan menjadi gagal.
Buatlah sebuah procedure tersimpan berikut dalam database dan simpan dengan
nama SimpanDataPembelianBarang.
Parameters PNoPembelian Number, PTglPembelian DateTime,
PKodeBarang Text(5), PNamaBarang Text(40), PUnit Number,
PHarga Number;
60
Insert into DataPembelianBarang (NoPembelian, TglPembelian,
NamaBarang, KodeBarang, Unit, Harga) Values (PNoPembelian,
PTglPembelian, PNamaBarang, PKodeBarang, PUnit, PHarga)
1. Desainlah sebuah form dengan nama SimpanTunggalProcedure seperti seperti
yang telah dibuat sebelumnya (SimpanTunggalSQL)
2. Buatlah kode seperti pada latihan SimpanTunggalSQL, tetapi hapus perintah
yang telah memiliki keterangan untuk dihapus, dan ganti dengan perintah
berikut:
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
KendaraanSimpan = New OleDb.OleDbCommand
("SimpanDataPembelianBarang", Jembatan)
KendaraanSimpan.CommandType =
CommandType.StoredProcedure
KendaraanSimpan.Parameters.Add(New
OleDb.OleDbParameter("PNoPembelian", txtNo.Text))
KendaraanSimpan.Parameters.Add(New
OleDb.OleDbParameter("PTglPembelian", txtTgl.Text))
KendaraanSimpan.Parameters.Add(New
OleDb.OleDbParameter("PKodeBarang", txtKode.Text))
KendaraanSimpan.Parameters.Add(New
OleDb.OleDbParameter("PNamaBarang", txtNama.Text))
KendaraanSimpan.Parameters.Add(New
OleDb.OleDbParameter("PUnit", txtUnit.Text))
KendaraanSimpan.Parameters.Add(New
OleDb.OleDbParameter("PHarga", txtHarga.Text))
Penghapusan Data
Penghapusan data dalam database merupakan salah satu kegiatan yang
sering dilakukan dalam pembuatan aplikasi yang menggunakan data yang
bersumber dari sebuah database. Proses penghapusan data dapat dilakukan oleh
object command.
Secara struktur proses penghapusan sama saja dengan proses
penyimpanan, yang membedakan adalah statement perintah SQL yang harus
dikerjakan oleh object command, berikut ini adalah struktur penghapusan, dengan
asumsi object telah dideklarasikan sebelumnya.
1
2
3
KendaraanHapus = New OleDb.OleDbCommand
(“Perintah hapus”,JembatanMerah)
JembatanMerah.Open()
KendaraanSimpan.ExecuteNonQuery()
61
4 JembatanMerah.Close()
1. Buatlah sebuah form dengan nama HapusData seperti berikut ini:
No Jenis Object Property Nilai Properti
1 Form Name HapusData
Text Hapus Data Pembelian
2 Label Text Masukkan Nomor Pembelian yang akan
dihapus
3 TextBox Name txtNo
4 Button Name tbHapus
Text Hapus
2. Deklarasikan sebuah object connection dengan nama Koneksi dan lengkapi
parameter connection stringnya.
3. Deklarasikan sebuah object command dengan nama KendaraanHapus
4. Ketik perintah berikut pada tombol tbHapus
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Dim StqSql As String
StrSql = “Delete from DataPembelianBarang where
NoPembelian=” & txtNo.Text
KendaraanHapus=New
OleDb.OleDbCommand(StrSql,Koneksi)
Koneksi.Open()
KendaraanHapus.ExecuteNonQuery
Koneksi.Close()
Msgbox “Silahkan buka data Anda, pasti Nomor tersebut
telah dihapus”
Pengeditan Data
Proses pengeditan/penggantian isi sebuah record dalam database dengan
menggunakan object command memiliki prinsip yang sama dengan proses
penghapusan, perbedaannya terletak pada perintah SQL yang harus dilaksanakan
oleh object command tersebut.
62
6.3 Penutup
Pengiriman data dari aplikasi ke database dengan menggunakan Visual
Basic .Net membutuhkan object Connection dan Command. Connection berfungsi
sebagai penghubung antara database dan aplikasi, Command merupakan object
yang melakukan pengangkutan data dari aplilasi ke databtase. Selain dapat
digunakan untuk proses penyimpanan data, command juga dapat digunakan untuk
proses penghapusan dan pengeditan data.
SESI/PERKULIAHAN KE:7-12
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat memahami tentang cara-cara memanipulasi
data diantaranya dengan menambah data, menghapus data, mengedit data serta bagaimana
mengirim data dari aplikasi ke database.
Pokok Bahasan Menyunting Database
Deskripsi singkat. Dalam materi ini mahasiswa akan mempelajari cara-cara memanipulasi
data diantaranya dengan menambah data, menghapus data, mengedit data serta bagaimana
mengirim data dari aplikasi ke database. Beberapa contoh program yang penting seperti
program menyimpan data pemblian dengan SQL, program menyimpan data pembelian
dengan procedure tersimpan disajikan guna dikembangkan sendiri oleh mahasiswa.
I. Bahan Bacaan
1. Abdul Kadir, 2010, Mudah Mempelajari Database Access, Yogyakarta: Penerbit
Andi.
2. Edi Winarno, Ali Zaki, 2013, Step By Step Visual Basic .Net +Cd, Jakarta,
Elexmedia.
3. Erick Kurniawan, 2011, Cepat mahir Visual basic 2010, Yogyakarta: Penerbit
Andi
4. David M. Kroenke, 2005, Database Processing: Dasar-dasar, Desain dan
Implementasi
5. Imam Heryanto, 2012, Membuat database dengan menggunakan Microsoft Access:
Bandung: Informatika.
6. Wahana Komputer, 2011, Shortcourse Series: Jurus Jitu Kuasai Aplikasi database
Microsoft Access 2010, Yogyakarta: Penerbit Andi.
II. Bacaan Tambahan
1. Abdul Razaq, 2005, Microsoft Access 2003, Jakarta: Indah Surabaya.
2. Irawan Sardi, 2004, Solusi Bisnis Berbasis Microsoft Office System 2003, Jakarta:
PT Elex Media Komputindo.
3. Madcoms. 2011, Seri Kupas Tuntas Microsoft Access 2010, Yogyakarta: Penerbit
Andi.
4. Muhammad Sadeli, 2012, Pemograman Database Dengan Visual Basic 2010 Untuk
Orang Awam, Jakarta, Maxikom
5. Wahana, 2013, Membangun Aplikasi Database Dengan Visual Basic 2012,
Yogyakarta: Penerbit Andi.
III. Pertanyaan Kunci/Tugas:
1. Buatlah program penyimpanan data dari kasus transaksi jual beli.
63
BAB VII
SISTEM INFORMASI PELAPORAN
7.1 Pendahuluan:
Bab ini membahas mengenai penyajian grafik dan report untuk menyajikan
sistem pelaporan yang dibutuhkan manajemen. Pada bagian ini pula akan
diperkenalkan beberapa trik untuk menghasilkan laporan-laporan tersebut dengan
memanfaatkan fasilitas yang ada dalam Visual Studio 2008 dengan Crystal
Report. Bab ini merupakan pengayaan pengetahuan tentang bagaimana cara
mendesain grafik, laporan, menempatkan label pada laporan, menempatkan garis
dan bingkai pada laporan, mengelompokkan dan mengurutkan data pada laporan.
Pengetahuan ini berguna untuk membantu menyusun desain laporan yang
dibutuhkan dari database untuk kepentingan manajemen dalam pengambilan
keputusan bisnis. Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan mampu
merancang laporan berdasarkan database yang telah disediakan.
7.2 Penyajian:
Tujuan akhir dari data-data yang telah diinput ke database dengan
menggunakan database melealui aplikasi penginputan adalah proses pelaporan
data-data itu sendiri. Pelaporan data tersebut menggukana suatu biasa
menggunakan aplikasi tersendiri, salah satu software yang banyak digunakan
adalah crystal report. Pada VB versi-versi sebelumnya, software ini masih terpisah
dari VB, sedangkan mulai dari versi 7 (2003) software ini telah diikut sertakan.
Crystal report adalah program pihak ketiga, artinya diluar microsoft dan
pemakai, gunanya untuk membuat laporan pada aplikasi Windows dan Web.
Sekarang program cristal report diintegrasikan ke dalam VB.Net sehingga
menjadi bagian dari lingkungan pengembangan atau IDE (Integrated
Development Environment) aplikasi VB.Net. Cristal report designer adalah
bagian untuk mendesain dan memodifikasi laporan. Untuk mempermudah
membuat laporan disediakan fitur Cristal Report Experts yang mirip dengan
wizard pada aplikasi microsoft. Cristal report designer dapat digunakan untuk
64
menentukan data sumber laporan, memilih dan mengelompokkan record data
yang ingin anda tampilkan dan untuk membuat format obyek dan layout laporan.
Cristal report menggunakan pendekatan drag and drop untuk drag obyek laporan
ke dalam designer.
Pada saat menambah obyek cristal report, kotak dialog pertama yang
dimunculkan adalah kotak templates untuk memilih cristal report dan memberi
nama cristal report. Dalam kotak dialog yang kedua akan muncul kotak dialog
Cristal Report Gallery yang meminta anda untuk memilih salah satu dari tipe
dokumen Cristal report yang baru.
1. Using the report experts, akan memandu anda langkah demi langkah dalam
proses pembuatan laporan dan menambahkan pilihan anda ke report designer
2. As blank report, membuka report designer yang masih kosong
3. Form an existing report, membuat laporan baru yang desainnya sama dengan
laporan lain yang pernah anda buat sebelumnya
Pada pilihan using the report expert terdapat pilihan dari choose an expert
berikut:
o Standard, akan memandu anda untuk membuat laporan yang standard/umum
o Form Letter, akan memandu anda untuk membuat surat yang menggabungkan
teks surat dengan data penerima surat
o Form, akan memandu anda untuk membuat laporan yang memiliki kop surat
atau gambar logo.
o Cross-Tab, akan memandu anda untuk membuat laporan yang berisi grid
summary/ringkasan data.
o Subreport, akan memandu anda untuk membuat laporan yang berisi laporan
kedua.
o Mail label, akan memandu anda untuk membantu laporan dengan banyak
kolom
o Drill Down, akan memandu anda untuk membuat laporan yang menampilkan
ringkasan informasi misalnya dalam betuk diagram dan membuka detail data
ketika anda melakukan drill down dengan cara klik ganda.
65
Kotak dialog standard report creation wizard, pada tab create new
connection, pilih OLE DB (ADO) dan selanjutnya pilih microsoft jet 4.0 OLE DB
Provider. Pada kota dialog OLE DB bagian Connection Information klik tombol
elips (…) di kanan database name kemudian cari dan pilih file database dan klik
finish. Anda akan kembali ke kotak dialog standar report creation wizard, pada
kotak data source klik pada + di sebelah kiri dari tables untuk menampilkan
seluruh tabel dalam database, klik ganda tabel yang dipilih kemudian tekan
tombol next. Pilih field yang akan ditampilkan > next, pilih bentuk laporan dan
klik finish.
Crystal Report Designer
Cristal report designer memiliki tiga bagian yaitu field explorer, toolbar dan
report designer. Field explorer akan menampilkan daftar semua field termasuk
field database, formula, pernyataan SQL dan sebagainya. Tanda cek pada nama
field menunjukkan bahwa field tersebut sudah disisipkan ke laporan. Dalam
toolbar cristal report terdapat dua kelompok yaitu: cristal report-Insert dan cristal
report-Main. Cristal report-Insert adalah untuk menyisipkan obyek seperti
summary/ringkasan, group/kelompok, subreport dan chart, sedangkan cristal
report-Main yang berisi tombol untuk memformat teks, mengatur properti obyek
dan sebagainya.
Seksi Report
Bagian Report Designer gunanya untuk mendesain laporan cristal report.
Seksi report dalam report designer akan menampilkan obyek laporan yang berada
pada tiap seksi.
Report Header merupakan obyek yang terletak di bagian atas laporan hanya
dicetak sekali saja pada awal laporan.
Page Header merupakan obyek yang terletak pada bagian atas halaman laporan
tiap halaman.
Details merupakan obyek di seksi isi dari laporan dan akan dicetak pada tiap
record baru dan bagian ini merupakan inti laporan
Page Footer merupakan obyek di bagian bawah tiap halaman.
66
Report Footer merupakan obyek yang terletak pada bagian bawah/akhir dari
laporan dan dicetak sekali saja pada tiap laporan.
Seksi Report Tambahan merupakan obyek tambahan jika ditambahkan group,
summary atau subtotal ke laporan, letaknya berada di atas bagian details yang
disebut group header dan letak obyek yang lain berada di bagian bawah details
yang disebut group footer. Kedua obyek tersebut akan dicetak pada tiap group
baru.
Untuk menampilkan laporan, kita membutuhkan form. Tambahkan obyek
cristalreport viewer ke form dan atur property displaygrouptree dengan false agar
tidak menampilkan panel group, atur properti dock dengan fill, dan properti
source dengan memilih nama file cristal report yang sesuai. Jalankan program
dengan menekan tombol F5.
Cristal report adalah program pihak ketiga, artinya diluar microsoft dan
pemakai, gunanya untuk membuat laporan pada aplikasi Windows dan Web. Pada
proses pembuatan suatu file laporan, akan ditawarkan tiga cara, yaitu: Using the
report experts, As blank report dan From an existing report. Sumber data yang
digunakan oleh software ini adalah semua jenis database baik produk microsoft
maupun vendor-vendor database yang lain.
Langkah-langkah untuk menambahkan object grafik ke toolbox:
1. Klik kanan pada ToolBox (harus ada form yang terbuka)
2. Pilih Choose Item…
3. Setelah tampil Kotak Dialog, pilih tab COM Component
4. Pada bagian kanan bawah, klik tombol Browse..
5. Pilih/cari file mschrt20.ocx, kemudian klik Open
6. Sebuah komponen Microsoft Chart Control 6.0 telah ditambahkan, Klik
tombol Ok (dalam keadaan checkbox dibagian depan Microsoft Chart
Control 6.0 tercentang)
7. Pada ToolBox telah bertambah sebuah object Microsoft Chart Control 6.0
Gunakan object Microsoft Chart Control 6.0 yang terdapat pada ToolBox
tersebut untuk membuat grafik di dalam form GRAFIK.
67
7.3 Penutup
1. Buatlah Grafik untuk semua type yang memungkinkan dalam project anda!
2. Tambahkan obyek cristal report pada project yang anda buat.
3. Buatkan koneksi obyek cristal report dengan database access yang sudah ada
datanya.
4. koneksikan cristarreportviewer dengan file cristal report yang sudah didesain
sebelumnya.
5. Desain laporan yang rapi dan tempatkan judul report dan catatan kaki pada
report.
SESI/PERKULIAHAN KE:13-14
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat memahami tentang cara penyusunan dan
desain laporan yang dibutuhkan dari database untuk kepentingan manajemen dalam
pengambilan keputusan bisnis.
Pokok Bahasan Sistim Informasi Pelaporan
Deskripsi singkat. Dalam materi ini mahasiswa akan mempelajari cara mendesain grafik,
laporan, menempatkan label pada laporan, menempatkan garis dan bingkai pada laporan,
mengelompokkan dan mengurutkan data pada laporan.
I. Bahan Bacaan
1. Abdul Kadir, 2010, Mudah Mempelajari Database Access, Yogyakarta: Penerbit
Andi.
2. Edi Winarno, Ali Zaki, 2013, Step By Step Visual Basic .Net +Cd, Jakarta,
Elexmedia.
3. Erick Kurniawan, 2011, Cepat mahir Visual basic 2010, Yogyakarta: Penerbit
Andi
4. David M. Kroenke, 2005, Database Processing: Dasar-dasar, Desain dan
Implementasi
5. Imam Heryanto, 2012, Membuat database dengan menggunakan Microsoft Access:
Bandung: Informatika.
6. Wahana Komputer, 2011, Shortcourse Series: Jurus Jitu Kuasai Aplikasi database
Microsoft Access 2010, Yogyakarta: Penerbit Andi.
II. Bacaan Tambahan
1. Abdul Razaq, 2005, Microsoft Access 2003, Jakarta: Indah Surabaya.
2. Irawan Sardi, 2004, Solusi Bisnis Berbasis Microsoft Office System 2003, Jakarta:
PT Elex Media Komputindo.
3. Madcoms. 2011, Seri Kupas Tuntas Microsoft Access 2010, Yogyakarta: Penerbit
Andi.
4. Muhammad Sadeli, 2012, Pemograman Database Dengan Visual Basic 2010 Untuk
Orang Awam, Jakarta, Maxikom
5. Wahana, 2013, Membangun Aplikasi Database Dengan Visual Basic 2012,
Yogyakarta: Penerbit Andi.
III. Pertanyaan Kunci/Tugas:
1. Buatlah rancangan laporan berdasarkan database yang telah disediakan.