Sistem2 amfibi

25
SISTEM PERNAFASAN

Transcript of Sistem2 amfibi

Page 1: Sistem2 amfibi

SISTEM PERNAFASAN

Page 2: Sistem2 amfibi

SISTEM PERNAFASAN

Pada amphibi contohnya katak, oksigen berdifusi lewat selaput rongga mulut, kulit, dan paru – paru. Kecuali pada fase berudu bernafas dengan insang karena hidupnya di air. Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernafasan karena tipis dan banyak

kapiler yang bermuara di tempat itu. Pada saat terjadi gerakan rongga mulut dan faring, lubang hidung terbuka dan glotis tertutup sehingga udara berada di rongga mulut dan

berdifusi masuk melalui selaput rongga mulut yang tipis.

Page 3: Sistem2 amfibi

Selain bernafas dengan selaput rongga mulut, katak bernafas pula dengan kulit, ini dimungkinkan karena kulitnya selalu dalam keadaan basah dan mengandung banyak kapiler sehingga gas pernafasan mudah berifusi.

Oksigen yang masuk lewat kulit akan melewati vena kulit (vena kutanea) kemudian dibawa ke jantung untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Sebaliknya karbondioksida dari jaringan akan dibawa ke jantung, dari jantung di

pompa ke kulit dan paru – paru lewat arteri kulit paru – paru (arteri pulmokutanea). Dengan demikian pertukaran oksigen dan karbondioksida dapat terjadi di kulit. Setelah itu koane menutup dan otot rahang bawah dan otot geniohioideus berkontraksi sehingga rongga mulut mengecil. Mengecilnya rongga mulut mendorong oksigen

masuk ke paru – paru lewat celah – celah. Dalam paru – paru terjadi pertukaran gas, oksigen diikat oleh darah yang berada dalam kapiler dinding paru – paru dan sebaliknya karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan.

SISTEM PERNAFASAN

Page 4: Sistem2 amfibi

Walaupun tampaknya terjadi percampuran antara darah yang miskin oksigen dengan darah yang kaya oksigen namun percampiurn diminimalisasi oleh adanya sekat – sekat yang

terdapat pada ventrikel. Dari ventrikel, darah masuk ke pembuluh darah yang bercabang tiga. Arteri anterior mengalirkan darah ke kepala dan ke otak. Cabang tengah (lung aorta) mengalirkan darah ke jaringan internal dan organ dalam badan, sedangkan arteri posterior

dilewati oleh darah yang menuju kulit dan paru – paru. Darah vena dari seluruh tubuh mengalir masuk ke sinus venosus dan kemudian mengalir menuju ke atrium kanan. Dari atrium kanan, darah mengalir ke ventrikel yag kemudian di pompa keluar melalui arteri

pulmonalis → paru – paru → vena pulmonalis → atrium kanan. Lintasan peredaran darah ini disebut peredaran darah paru – paru. Selain peredaran darah paru – paru, pada katak →

sinus venosus → atrium kanan.

Page 5: Sistem2 amfibi

Alat pencernaan makanan diawali oleh cavum oris dan diakhiri oleh anus. Pada beberapa bagian dari tractus digestoria mempunyai struktur dan ukuruan yang berbeda. Mangsa yang

berupa hewan kecil yang ditangkap untuk dimakan akan dibasahi oleh air liur. Katak tidak begitu banyak mempunyai kelenjar ludah. Dari cavum oris makanan akan melalui pharynx,

oesophagues yang menghasilkan sekresi alkalis (basis) dan mendorong makanan masuk dalam fentriculus yang berfungsi sebagai gudang percernaan.

SISTEM PENCERNAAN

Page 6: Sistem2 amfibi

Bagain muka frentriculus yang besar disebut cardiarc, sedag bagian posterior mengecil dan berakhir dengan pyloris. Kontraksi dinding otot ventriculus meremas makanan jadi hancur dan dicampur dengan sekresi ventriculus yang mengandung enzim atau verment, yang merupakan katalisator. Tiap – tiap enzim merubah sekelompok zat makanan manjadi ikatan – ikatan yang lebih sederhana. Enzim yanbg dihasilkan oleh ventriculus dan intestinum terdiri atas : pepsin, tripsin, erepsin untuk protein, lipase untuk lemak.

Page 7: Sistem2 amfibi

Disamping itu ventriculus menghasilkan asam klorida untuk mengasam kan bahan makanan. Gerakan yang menyebabkan bahan makanan berjalan dalam saluran

disebut gerak peristalis. Beberapa penyerapan zat makanan terjadi di ventriculus tetapi terutama terjadi di intestinum. Makanan masuk ke dalam intertinum dari

ventriculus melalui klep pyloris.

Page 8: Sistem2 amfibi

Kelenjar pencernaan yang besar adalah hepardan pancreaticum yang memberikan sekresinya pada intestinum kecuali itu intestinum menghasilkan sekresi sendiri. Hepar yang besar terdiri atas beberapa lobus dan bilus atau zat empedu yang dihasilkan akan ditampung sementara

dalam fesica felea, yang kemudian akan dituangkan dalam intestinum melalui ductus cystcus dahulu kemudian melalui duktus cholydocus yang merupakan saluran gabungan dengan saluran yang dari pankreas. Fungsi bilus untuk mengilmusikan zat lemat. Bahan makanan

yang merupakan sisa di dalam intestinum mjor menjadi faeces dan selanjutnya dikeluarjkan melalui anus.

Page 9: Sistem2 amfibi

Organ reproduksi pada katak berbeda antara katak jantan dan katak betina. Pada katak jantan terdapat sepasang testis (bentuknya oval, warnanya keputih – putihan) terletak disebelah atas ginjal. Testis diikat oleh alat penggantungnya yang disebut mesdrchiutn. Dari testis terdapat

saluran yang disebut fasadefferensia yang bermuara di kloaka. Bagian ureter yang dekat kloaka mengalami pembesaran yang disebut vesicusa seminalis yang berfungsi untuk penampungan sementara spermatozoa. Organ reproduksi betina terdiri atas sepasang

ovarium yang terdapat pada bagian belakang rongga tubuh diikat oleh penggantungnya yang disebut mesovarium.

Sistem Reproduksi

Page 10: Sistem2 amfibi

Pada saat “musim kawin” pada ovarium terpadat ovum yang masak dan menuju saluran yang disebut oviduk. Bagian posterior oviduk membesar membentuk uterus. Selanjutnya telur

dikeluarkan melalui kloaka keluar dari tubuh. Pada katak terjadi fertilisasi eksternal (pembuahan di luar tubuh). Pada “musim kawin” terjadi isyarat kawin oleh katak jantan dan katak betina. Perkawinan dilakukan dengan cara katak jantan menempel di atas punggung

katak betina, lalu keduanya menyemprotkan sel – sel gametnya ke luar tubuh.

Page 11: Sistem2 amfibi

Sistem syaraf katak terdiri atas syaraf pusat dan syaraf tepi. Syaraf pusat terususun atas otak dan tali spinal,sedangkan saraf tepi tersusun atas saraf kranial, saraf spinal. Otak dan tali

spinal dibungkus oleh 2 membran yang tebal yaitu durameter yang berbatasan dengan tulang dan pipiamater yang batasan dengan jaringan saraf.

Sistem Syaraf

Page 12: Sistem2 amfibi

Apabila dipanadang dari sebelah dorsal, pada otak akan teradapat :2 lobus olfactorius yang bertanggung jawab untuk organisasi rang sang yang berupa ban.2 erfhaemisphariumcerebri yang berfungsi menyiompan ingatan, intelegensia dan mengontrol kebebasan.Diencephalonmedialis yang berhubungan dengan mata dan keseimbangan.2 bulatan lobus opticus untuk koordinasi pengelihatan.Otak kecil untuk koordiansi pergerakan.Medula obongata untuk koordinasi sebagian besar aktifitas tubuh.Apabila medula oblongata diambil maka katak segera mati. Saraf spinal berpusat di otak dan terdapat sepuluh pasang yang akan mengontrol aktifitas alat – alat sensori, otot daging dan lain – lain.

Page 13: Sistem2 amfibi

Organ sensorik berfungsi sebagai receptor atau penerima rangsang dari sekitar. Organ sensorik berhubungan dengan saraf sensorik dan menuju otak. Organ fisus menerima

rangsang sinar (untuk pengelihatan). Kulit menerima rangsang berupa sentuhan.

Organ – Organ Sensorik

Page 14: Sistem2 amfibi

Sistem lifmatik berhubungan dengan pengembalian plasma yang hilang dari sistem sirkulasi menuju darah kembali. Sistem ini juga bertangggung jawanb untuk produksi cairan limfa yang

mengandung sel darh putih dan sedikit sel darah merah. Pada beberapa tempat, sistem ini berhubungan dengan vena tubuh. Pada katak terdapat kantung limfa tikus antara kulit dan tubuh. Kantung limfa tikus tersebut meliputi kantung limfa tikus submaksilaris, pektoralia,

abdominalis, lateralis, brankialis, vemorolaris, intervemorlaris dan kraniali.

Sistem Limfatik

Page 15: Sistem2 amfibi

Tubuh katak dan juga (vertebrate lainnya) tersusun atas 3 macam otot. Otot polos yang kerjanya diluar kemauan kita. Otot lurik yang kerjanya dalam kesadaran kita dan otot jantung

yang secara morfologi seperti otot lurik, namun bekerja diluar kendali kita.

Sistem Otot

Page 16: Sistem2 amfibi

Otot lurik disebut juga otot skelet terbagi atas :Otot daging lebar dan pipih, misalnya adalah oblicus externus dan trans versus yang membentuk dinding perut.Otot daging gilig misalnya otot bisep (pada lengan).Otot daging sfingter dengan carat melintang, misalnya sfingter pada anus atau kloaka.Otot lurik mengikat atau melekat pada tulang dan pada saat kontraksi atau relaksasi akan menggerakkan tulang tersebut. Koordinasi kontraksi otot dilaksanakan oleh sistem saraf.

Page 17: Sistem2 amfibi

Sistem kerangka pada katak dibangun oleh kerangka dalam (endoskeleton) yang tersusun atas tulang – tulang. Terdapat 2 skeleton yang menusun sistem kerangka yaitu skeleton aksial dan skeleton apendikular. Skeleton aksial tersusun atas tempurung kepala, vertebrae (ruas –

ruas belakang dan tulang dada). Skeleton apendikular tersusun ekstremitas anterior dan extrimitas posterior.

Sistem Kerangka

Page 18: Sistem2 amfibi

Tempurung kepala terususn atas beberapa tulang yaitu ccranium, bebrapa kapsul sensoris (kapsul hidung, kapsul pendengar, kapsul besar untuk mata, dan tulang – tualng rahang).

Pada katak terdapat 9 ruas tulang belakang. Pada katak terdapat 1 tulang dada. Ekstrenitas anterior (lengan) dan ekstrenitas posterior (tungkai) tersusun atas tulang – tulang yang

hampir sama.

Sistem Kerangka

Page 19: Sistem2 amfibi

Tempurung kepala terususn atas beberapa tulang yaitu ccranium, bebrapa kapsul sensoris (kapsul hidung, kapsul pendengar, kapsul besar untuk mata, dan tulang – tualng rahang).

Pada katak terdapat 9 ruas tulang belakang. Pada katak terdapat 1 tulang dada. Ekstrenitas anterior (lengan) dan ekstrenitas posterior (tungkai) tersusun atas tulang – tulang yang

hampir sama.

Sistem Kerangka

Page 20: Sistem2 amfibi

Ginjal amphibi sama dengan ginjal ikan air tawar yaitu berfungsi untuk mengeluarkan air yang berlebih. Karea kulit katak permeable terhadap air, maka pada saat ia berada di air, banyak

air masuk ke tubuh katak secara osmosis. Pada saat ia berada di darat harus melakukan konservasi air dan tidak membuangnya. Katak menyesuaikan dirinya terhadap kandungan air

sesuai dengan lingkungannya dengan cara mengatur laju filtrasi yang dilakukan oleh glomerulus,

Sistem Ekskresi

Page 21: Sistem2 amfibi

sistem portal renal berfungsi untuk membuang bahan – bahan yang diserap kembali oleh tubuh selama masa aliran darah melalui glomerulus dibatasi. Katak juga menggunkan

kantung kemih untuk konserfadsi air. Apabila sedang berada dia air, kantung kemih terisi urin yang encer. Pada saat berada di darat air diserap kembali ke dalam darah menggantikan air yang hilang melalui evaporasi kulit. Hormon yang mengendalikan adalah hormon yang sama

dengan ADH.

Sistem Ekskresi

Page 22: Sistem2 amfibi

Pada amphibi contohnya Katak memiliki beberapa kelenjar endokrin yang menghasilkan sekresi intern yang disebut hormon. Fungsinya mengatur atau mengontrol tugas – tugas

tubuh, merangsang, baik yang bersifat mengaktifakan atau mengerem pertumbuhan, mengaktifakan bermacam – macam jaringan dan berpengaruh terhadap tingkah laku mahluk.

Sistem Endokrin

Page 23: Sistem2 amfibi

Pada dasar otak terdapat glandulae pituitaria atcuglandulaehypophysa bagian anterior kelenjar ini pada larva menghasilkan hormon pertumbuhan. Hormon ini mengontrol

pertumbuhan tubuh terutama panajang tulang, dan kecuali itu mempengaruhi glandulae thyroidea. Bila seekor berudu diambil dan bagian anterior glndulae hypophysannya, berudu tersebut tak akan tumbuh menjadi katak tapi bila potongan itu ditransplatasikan kemabali,

maka pertumbuhan akan terjadi sebagai mana mestinya. Pemberian hormon yang dihasilkan oleh bagian anterior hypophysa ini baik secara oral atau suntikan menyebabkan pertumbuhan

raksasa.

Sistem Endokrin

Page 24: Sistem2 amfibi

Pada katak dewasa bagian anterior glandulae pitutaria ini menghasilkan homon yang merangsang gonad untuk menghasilkan sel kelamin. Jika kita mengadakan implantasi,

kelenjar ini dengan suskses pada seekor katak dewasa yang tak dalam keadaan berkembang biak, maka mulai saat itu terjadi perubahan. Implantasi pada hewan betina mengakibatkan

hewan itu menghasilkan ovum yang telah masak. Implantasi pada hewan jantan mengakibatkan hewan itu mengahasilkan sperma. Bagian tengah pituitaria akan

menghasilkan hormon intermidine yang mempunyai peranan dalam pengaturan kromotofora dalam kulit.

Sistem Endokrin

Page 25: Sistem2 amfibi

Bagian posterior pituitaria menghasilkan suatu hormon yang mengatur pengambilan air. Glandulae phyroidea yang terdapat di belakang tulang rawan hyoid menghasilkan hormon thryoid yang mengatur metabolisme secara umum. Kelenjar ini menjadi besar pada berudu

sebelum metamorfose menjadi katak. Jika kelenjar itu diambil maka berudu tidak akan menjadi katak. Kelenjar pankreas menghasilkan hormon nsulin yang mengatur metabolisme

(memacu pengubahan glukosa menjadi glikogen. Pada permukaan luar ginjal terdapat glandula suprarenalis atau glandula adrenalis yang kerjanya berlawanan dengan insulin

(mengubah glikogen menjadi glukosa).