SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00075-SI...
Transcript of SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaanthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2013-1-00075-SI...
37
BAB 3
SISTEM YANG BERJALAN
3.1 Sejarah Perusahaan
Gambar 3.1 Lambang Perusahaan PT. Pelita Samudera Shipping
Sumber : PT Pelita Samudra Shipping
PT. Pelita Samudera Shipping (PSS) merupakan salah satu anggota
dari IMC Group yang bergerak dalam bidang jasa yaitu
pengangkutan/pengiriman batu bara.. PT. Pelita Samudera Shipping memiliki
dua kantor cabang di pulau Kalimantan yaitu Banjarmasin dan Samarinda.
Pulau Kalimantan memiliki kekayaan alam terutama pada sektor tambang
batu bara. Maka dari itu, PT. PSS membantu memberikan jasa pengangkutan
batu bara hanya sebatas dari sungai hingga ke laut lepas, untuk selanjutnya
didistribusikan ke dalam maupun ke luar negeri.
Kedua kantor cabang tersebut mengurus kegiatan operation dalam
pengangkutan batu bara. PT.PSS menjalankan proses bisnisnya berdasarkan
aturandari IMO (International Maritime Organization), dan UU No.7 Tahun
2000.
38
PT. Pelita Samudera Shipping memiliki aset yang mendukung
kegiatan operation, yaitu FLF/FBU dan T&B. PT.PSS mempunyai empat
Floating Loading Facility (FLF) dan satu Floating Bulk Unloader
(FBU) yang masih beroperasi yaitu FLF Ratu Dewata, FLF Ratu Kumala,
FLF Ratu Barito, FLF Ratu Mahakam dan FBUHarmony.Kelima FLF
tersebut membantu dalam memindahkan muatan batu bara dari Tug &
Barge(T&B) ke dalam Mother Vesselmilik perusahaan lain. PT. PSS juga
memiliki 28 setT&B yang disewakan untuk jasa pengangkutan batu bara dari
sungai menuju laut lepas. Dimana tug akan menarik muatan batu bara yang
berada di atas barge.
Pada masa yang akan datang PT. Pelita Samudera Shipping akan
melebarkan unit bisnis mereka yaitu pengangkutan minyak terutama pada
minyak kelapa sawit karena minyak kelapa sawit dapat diperbaharui hal
tersebut juga dikarenakan jumlah persediaan dan pertambangan batu bara
yang akan habis dan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk dapat
diperbaharui.
Visi
� Menjadi penyedia solusi logistik pilihan bagi komoditas industri
Indonesia.
Misi
� Berfokus kepada HSSE (Health, Safety, Security, and
Environment).
� Mengekspansi bisnis.
� Kolaborasi dan integrasi dalam rantai pasokan batu bara.
� Mempertahankan kepemimpinan pasar pada bisnis saat ini.
3.2 Jasa
PT.PSS merupakan perusahaan jasa untuk melakukan pengangkutan
batu baradengan menggunakan Floating Loading Facility (FLF)/ Floating
39
Bulk Unloader (FBU) dan Tug & Barge (T&B). Dibawah ini merupakan
penjelasannya:
a. Floating Loading Facility (FLF) dan Floating Bulk Unloader (FBU)
FLF adalah fasilitas untuk mentransfer batu bara dari tongkang/barge
ke bulk carriers atau dapat disebut Mother Vessel (MV) . Setiap FLF
mengoperasikan sistem pemuatan terintegrasi yang mampu mencapai tingkat
pemuatan 40.000 ton / hari. FBU dilengkapi dengan tiga set cranes&grabs,
dan dua sistem conveyor belt. FBU sangat efektif dalam bongkar muat kargo
kering. Saat ini PT.PSS memiliki 4 set FLF dan 1 FBU. Gambar 3.5 adalah
gambar FLF dan FBU milik PT.PSS.
Gambar 3.2FLF & FBU
Sumber : PT Pelita Samudra Shipping
b. Tug and Barge (T&B)
PT.PSS saat ini memiliki 28 set barge yang beroperasi dengan
kapasitas muatan sebesar 7.500 ton batu bara,yang ditarik dengan
menggunakan tug. T&B sendiri digunakan untuk membawa batu bara dari
40
tempat pertambangan untuk nantinya dipindahkan ke kapal besar atau Mother
Vessel (MV).
Tug merupakan kapal kecil yang digunakan untuk menarik barge
melewati sungai hingga ke laut lepas. Sekarang PT.PSS memiliki 26 towing
tug yang diberi nama Intan Megah 1 sampai Intan Megah 26, serta 2 assist
tug. Berikut merupakan gambar tug milik PT.PSS dapat dilihat pada Gambar
3.3.
Gambar 3.3 Tug
Sumber : PT Pelita Samudra Shipping
Barge sendiri digunakan hanya untuk mengangkut batubara, dan
hanya bisa bergerak dengan bantuan tug karena pada barge tidak terdapat
mesin penggerak. Barge yang dimiliki PT.PSS sebanyak 28 set dan diberi
nama Intan Kelana 1 sampai dengan Intan Kelana 28. Berikut merupakan
gambar barge milik PT.PSS dapat dilihat pada Gambar 3.4.
41
Gambar 3.4 Barge
T&B merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan pada saat
pengoperasiannya karena masing-masing saling melengkapi. Berikut adalah
gambar T&B pada saat beroperasi mengangkut batu baradapat dilihat pada
Gambar 3.5.
Gambar 3.5 Tug and Barge
Sumber : PT Pelita Samudra Shipping
42
3.3 Struktur Organisasi PT.Pelita Samudera Shipping
Gambar 3.6 Struktur Organisasi PT. Pelita Samudera Shipping
Sumber : Berkas Perusahaan
3.4 Pembagian Tugas dan Wewenang
Penjabarantugasdanwewenangmasing–masingbagian adalah sebagai
berikut:
1. Head of ILBU (Industrial Logistic Business Unit)
Tugas dan tanggung jawab dari Head of ILBU antara lain:
• Mengambil keputusan yang bersifat strategis untuk unit bisnis yang ada di
Indonesia (PT.PSS).
• Mengkomunikasikan, memimpin dan mengelola bisnis yang berjalan di
Indonesia (PT.PSS).
• Memberikan pelaporan mengenai kegiatan yang dilakukan unit bisnis
yang ada di Indonesia kepada pihak IMC Group di Singapore.
2. Personal Assistant to Head of ILBU
43
Tugas dan tanggung jawab dari Personal Assistant to Head of ILBUantara
lain:
• Mempersiapkan laporan dan memberikan laporan kegiatan yang
dilakukan perusahaan kepada Head of ILBU.
• Mencatat hasil rapat dan mengatur seluruh dokumen yang dibutuhkan
Head of ILBU dengan baik.
• Menjadi public relation perusahaan maupun menjadi wakil dari Head of
ILBU untuk menjelaskan apa yang akan dilakukan kedepannya sesuai
dengan perintah Head of ILBU.
3. Head of People & Organization Indonesia
Tugas dan tanggung jawab Head of People & Organization Indonesia
antara lain:
• Membantu Head of ILBU mengenai pengelolaan sumber daya manusia
yang ada di perusahaan (di Indonesia).
• Mengkordinasikan perumusan pemberdayaan sumber daya manusia yang
dibutuhkan oleh perusahaan.
• Mengkordinasikan penempatan posisi karyawan, penggajian dan lain
sebagainya.
• Menentukan kebijakan apa saja yang harus dilakukan dalam sistem
kepegawaian.
4. People & OrganizationBusiness Partner
Tugas dan tanggung jawab Head of People & Organization Indonesia
antara lain:
• Mencari dan menyeleksi calon karyawan yang akan masuk ke dalam
perusahaan.
• Menjaga hubungan dan melakukan kerjasama dengan rekan bisnis.
5. Head of Commercial & Business Development & Post Fixture
Tugas dan tanggung jawab Head of Commercial & Business
Development & Post Fixtureantara lain:
44
• Commercial: berhubungan dengan bagian komersial atau yang bersifat
hubungan kerja sama dengan pihak lain untuk bisnis perusahaan.
• Business Development:mengambil keputusan guna kemajuan bisnis
perusahaan berdasarkan laporan yang diberikan oleh Business
Development Manager.
• Post Fixture:berhubungan dengan keuangan perusahaan, memberikan
persetujuan jika apa yang dipost oleh bagian finance sudah sesuai.
6. Head of Technical
Bertanggung jawab terhadap hal-hal yang berhubungan dengan
technical di Banjarmasin dan Samarinda. Seperti memberikan pelaporan hal-
hal teknis yang terjadi pada tug maupun barge yang didapat dari staf bagian
teknis yang ada dilapangan kepada Head of ILBU.
7. Head of Operation
Bertanggung jawab terhadap kegiatan operation yang ada di
Banjarmasin dan Samarinda. Termasuk didalamnya mengecek hasik kegiatan
apa saja yang dilakukan tug & barge selama perjalanan mengangkut muatan
batubara (waiting barge, bunkering dan lain sebagainya).
8. T&B Operation Manager
Bertanggung jawab dalam mengatur segala sesuatu yang berhubungan
dengan operasional T&B di Banjarmasin dan Samarinda, serta membuat
laporan harian yang selanjutnya diberikan kepada Head of Operation. Selain
itu juga berkoordinasi dengan staf yang berada di pelabuhan sehubungan
dengan persiapan berlayar.
9. FLF Operation Manager
Bertanggung jawab dalam mengatur segala sesuatu yang berhubungan
dengan operasional FLF di Banjarmasin dan Samarinda dan membuat laporan
harian yang selanjutnya diberikan kepada Head of Operation.
10. Port Captain
45
Bertanggung jawab dalam mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan
operasional armada di setiap perjalanan agar dapat dioperasikan secara efektif
dengan mengacu pada prosedur keselamatan pelayaran. Tugas Port Captain
antara lain:
• Memberikan instruksi kepada kapal untuk berlayar.
• Berkoordinasi dengan agen atau pihak terkait di pelabuhan.
• Berkoordinasi dengan pemasok fresh water dan bahan bakar untuk
pasokan sesuai penjadwalan.
• Berkoordinasi dengan divisi terkait sehubungan dengan persiapan kapal
dan kebutuhan kapal yang diperlukan selama berlayar.
• Mengawasi kegiatan kapal baik di pelabuhan maupun di laut.
11. Head of Financial & Accounting
Tugas dan tanggung jawab dari Head of Financial & Accounting
antara lain:
• Merencanakan, dan mengontrol fungsi keuangan dan akuntansi dalam
perusahaan.
• Memberikan informasi keuangan tepat waktu sehingga membantu
perusahaan dalam proses pengambilan keputusan untuk mencapai target
finansial perusahaan.
12. Finance & Tax Manager
Tugas dan tanggung jawab dari Finance & Tax Managerantara lain:
• Membuat laporan keuangan pajak, mengatur segala hal mengenai
perpajakan (pembayaran tahunan, faktur pajak dan lain sebagainya).
• Mengelola hal-hal yang berhubungan dengan keuangan dan
perpajakan (Konsultant pajak internal perusahaan).
46
13. Accounting Manager
Tugas dan tanggung jawab dari Finance & Tax Managerantara lain:
• Mengkoordinasikan rencana anggaran perusahaan.
• Mengkoordinasi pelaksanaan audit.
• Membuat laporan secara periodik.
14. IT Assist Manager
Tugas dan tanggung jawab dari Head of Financial & Accounting antara lain:
• Memberikan solusi jika terjadi masalah pada sistem yang digunakan.
• Bertanggung jawab terhadap kesediaan sistem dan aplikasi yang akan
digunakan dalam perusahaan.
• Menganalisa, merawat dan mengevaluasi kinerja dari suatu perangkat
(hardware/software) yang digunakan oleh perusahaan.
15. Business Development Manager
Tugas dan tanggung jawab dari Business Development Managerantara
lain:
• Mempersiapkan pelaporan akhir yang berhubungan dengan perkembangan
bisnisuntuk diberikan kepada head of business development.
• Bertugas untuk mengelola dan mengatur bisnis yang berjalan di dalam
perusahaan agar bergerak maju dan semakin berkembang.
16. Assistant Manager Post Fixture
Tugas dan tanggung jawab dari Assistant Manager Post Fixtureantara
lain:
• Bertugas untuk mempersiapkan pelaporan akhir yang berhubungan
dengan post fixture untuk diberikan kepada head of post fixture.
• Mengelola dan mengatur staf yang berada dibawah assistant manager
post fixture dan mengambil keputusan yang berhubungan dengan post
fixture.
47
17. Commercial Manager
Tugas dan tanggung jawab dari Commercial Manager antara lain:
• Bertugas untuk mengelola kegiatan komersial bisnis batu bara PT.PSS.
• Mempersiapkan pelaporan yang berhubungan dengan perkembangan
bisnis untuk diberikan kepada Head of Commercial & Business
Development & Post Fixture.
• Mengelola staf yang berada dibawah divisi commercial.
• Memastikan target penjualan terpenuhi.
18. Procurement Manager
Tugas dan tanggung jawab dari Procurement Manager antara lain:
• Mengelola dan mengatur staf yang berada dibawah divisiProcurement
dan mengambil keputusan yang berhubungan dengan divisi Procurement.
• Mengontrol seluruh pengadaan dan proses pembelian.
• Meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya tenaga kerja dengan
mengurangi kegiatan yang dilakukan secara manual.
48
3.5 Visi Implementasi Microsof Dynamics NAV 2009 Modul Operation
PT. PSS menginginkan adanya sistem manajemen bisnis yang
terintegrasidimana memungkinkan mereka untuk streamline proses bisnis,
pengambilan keputusan yang lebih baik bagi manajemen melalui analysis and
reporting tools, dan terus mempertahankan layanan kepada customer, serta
perkembangan bisnis pada masa yang akan datang. Suatu sistem yang
terintegrasi harus dapat memungkinkan fleksibilitas yang maksimum dan
kecepatan dalam pengambilan data, dan memiliki penyimpanan data dalam 1
aplikasi untuk analisis dan pelaporan.PT.PSS menginginkan sistem yang
mudah dipakai, memiliki konsistensi data, dan kemampuan drill-down ke
transaksi yang spesifik.
PT. PSS berorientasi pada layanan customer dan kebutuhanonline
tools untuk meyakinkan bahwa customer mendapatkan layanan yang
memuaskan.
3.6 Tata Laksana Sistem Berjalan
Sistem informasipada divisi Operation
diPT.PSSmenggunakanmodulOperationdi Microsoft Dynamics NAV, yang
merupakan salah satu aplikasi yang mendukung proses bisnis operation selain
aplikasi BASSnet dan Ascenz. Gambar 3.7 merupakan gambar data flow
diagram yang menggambarkan alur data yang berjalan di Microsoft
Dynamics NAV.
50
3.6.1 Tug and Barge (T&B)
Gambar 3.8Rich Picture Proses Tug and Barge (1)
Gambar diatas merupakan rich pictures yang menggambarkan
proses bisnis berjalan Tug and Barge (T&B) pada PT.PSS .Proses
diawali pada saat Port Captain mendapatkan job order dari bagian
Commercial. Setelah itu Port Captain akan mendapatkan surat izin
gerak dan rencana kerja bongkar muat dari Agent yang merupakan
pihak luar yang bertugas untuk mengeluarkan kedua tersebut.. Setelah
mendapatkan dokumen-dokumen tersebut maka Port Captain akan
mengecek T&B seperti ketersediaan bahan bakar, air, dan hal-hal yang
51
berhubungan dengan kondisi T&B. Setelah T&B sudah dicek dan
siap, maka Port Captainselanjutnya mengecek jetty untuk melihat
apakah ada tempat yang tersedia untuk melakukan loading cargo. Jika
ternyata area jettysudah penuh, maka T&B tetap berada di
mooringarea.Namun apabila area jetty tersedia, maka T&B dapat
mendekat ke jetty. Pada saat T&B sudah berada di jetty, maka proses
loading cargo dapat dilakukan. Sebelum memulai loading cargo,
dilakukan perhitungan jumlah muatan cargo di stockpile yang
selanjutnya muatan akan dipindahkan ke dalam barge. Hasil
perhitungan jumlah muatancargo tersebut dicatat di dokumen initial
draft survey. Setelah pencatatan selesai,maka loading cargo sudah
dapat dipindahkan dari tempat penampungan sementara ke dalam
barge. Ketika loadingcompleteatau sudah selesai proses
perpindahannya, dilakukan kembali perhitungan jumlah muatan cargo
yang sudah berada pada barge. Hasil perhitungan tersebut dicatat
kedalam dokumen final draft survey.Hal ini ditujukan untuk melihat
selisih muatan cargo. Pencatatan muatan cargo dilakukan oleh
seorang Surveyor yang merupakan pihak eksternal.
52
Gambar 3.9 Rich Picture Proses Tug and Barge (2)
Proses pada Gambar 3.9, merupakan proses dimana T&B
sudah mulai berjalan meninggalkan jetty melewati sungai menuju FLF
yang berada di laut lepas.Diantara jetty dengan anchorage, terdapat 4
jembatan yang harus dilalui yaitu jembatan Tenggarong, Mahulu,
Mahakam, dan Mahkota II.APDEL (Administrasi Pelabuhan)
menyediakan jadwal bulanan untuk melewati tiga jembatan selain
jembatan Tenggarong. Hal inidisebab tidak ada pembatasan waktu
untuk melewati jembatan Tenggarong. Karena adanya pembatasan
waktu di tiga jembatan lainnya, maka sebelum T&B melewati
jembatan tersebut, harus dipastikan terlebih dahulu apakah T&B dapat
lewat atau tidak berdasarkan jadwal yang ditentukan oleh APDEL.
Apabila T&B tidak bisa lewat, maka T&B harus berlayar ke waiting
point I yang terletak di Jembayan.Apabila T&B bisa lewat, maka
T&B dapat melewati jembatan tersebut.Pada saat melanjutkan
perjalanan ataupun saat sedang di Jembayan, T&B Master
menanyakan posisi Mother Vessel (MV) kepada Port Captain.
53
Apabila MV terlambat waktu sampainya di anchorage, maka T&B
akan berlayar dan menunggu di waiting point II yaitu di Muara
Kembang. Namun apabila MV tidak terlambat, maka T&B dapat
berlayar ke anchorage point. Kemudian T&B Master akan
menginformasikan kepada FLF Master bahwa T&B sudah siap untuk
alongside. Apabila FLF dan MV belum siap untuk melakukan
aktivitas discarging, maka T&B tetap menunggu di anchorage,
namun apabila sudah siap maka T&B akan bergerak mendekati FLF
dan melakukan aktivitas discharging. Setelah aktivitas discharging
cargo selesai, maka T&B Master akan menginformasikan kepada Port
Captain bahwa proses pengangkutan sudah selesai.Waiting point
yang berada di sepanjang perjalanan di sungai, dapat menjadi lokasi
T&Bdalam menunggu diantara lain menunggu FLF, instruksi,
dokumen, jembatan, atau dapat juga cuaca yang buruk. Di dalam
perjalanan, T&B dapat melakukan bunkering yaitu mengisi bahan
bakar atau fresh water, dimana pengisian tersebut dapat dilakukan di
dekat waiting point.
3.6.2 Floating Loading Facility (FLF)
Bagian Commercial akan membuat job order dimana job
order tersebut akan diserahkan kepada Port Captain. Selanjutnya Port
Captain akan berhubungan dengan bagian Internal Department untuk
melakukan pengecekan terhadap FLF. Pengecekan meliputi persiapan
jika terjadi kebakaran maupun untuk penyelamatan diri jika terjadi
masalah pada FLF selain itu bagian teknik juga akan mengecek mesin
dan perlengkapan kawat cadangan maupun kondisi dari mooring
ropes. Bagian Operation akan mengisi bahan bakar , fresh water dan
kesiapan dari crane maupun dozer.
54
Gambar 3.10Rich Picture Proses Floating Loading Facility (1)
Port Captain juga berhubungan dengan Shipper dan MV
Agent. Hal ini dilakukan untuk melakukan koordinasi
denganShipperagar MVdan barge siap.Setelah melakukan koordinasi
dengan Shipper dan MV Agent.
Port Captain akan mempersiapkan jadwal FLF dimana
penyusunan jadwal tersebut berdasarkan koordinasi dengan bagian
Commercial, Shipper, Stevedoring dan bagian T&B Operation.
Selama pembuatan jadwal,Bagian Commercial akan meng-update
MV lay time, loading time dan ketersediaan barge. Bagian
Stevedoring juga akan mengecek kesiapan dari mandor dan mooring
staff. Bagian T&BOperation juga akan mengecek kesiapan dari tug
dan assist tug, sertamenjadi pihak yang memberikan instruksi T&B
untuk mendekat ke FLF. Jika MV belum siap untuk proses
loading,makaPort Captain akan menunggu atau dapat melakukan
shifting ke MVberikutnya sesuai dengan hasil negosiasi antara bagian
Commercial dan Shipper. Namun jika MVsudah siap untuk
proses loading, maka Port Captain akan mengecek apakah T&Bsudah
siap untuk proses loading. Jika T&B belum siap,proses loading dapat
55
berpindahke MVberikutnya, atau menunggu sampai T&Bsiap. Jika
T&Bsudah siap,Port Captain akan memberikan instruksi agar
FLFmendekat ke MV.
Gambar 3.11 Rich Picture Proses FLF (2)
Gambar diatas merupakan saat proses loading berlangsung. T&B
sudah alongside kepada FLF, dan FLF juga sudah alongside kepada MV.FLF
Masterakan memantau jalannya proses ini dan mencatat waktunya dibantu
dengan Surveyor dari pihak eksternal yang akan menghitung jumlah muatan
cargo yang akan dicatat pada dokumen final draft surveydan juga laporan
time sheet. Setelah aktivitas loading selesai, T&B cast off dari FLF, dan FLF
cast off dari MV. Kemudian FLF Master mengirim semua dokumen
pengangkutanbatu bara ini yang terdiri dari tiga dokumen yaitu final draft
survey, time sheet report, dan barge movement kepada bagian Operation,
Commercial, dan Post-Fixture.
3.7 Bagian – Bagian yang Terkait Dengan Proses Operation
Tabel 3.1 Bagian-Bagian yang Terkait Dengan Proses Operation
Divisi/Sub Divisi Yang
Terlibat Dalam Proses
Operasional
Keterangan
Divisi Commercial DivisiCommercial adalah bagian yang bertugas untuk menjalin hubungan kerjasama yang baikdan
negosiasi dengan perusahaan lain yang akan menggunakan jasa dari PT.PSS. Divisi ini juga membuat
job order untuk diberikan kepada divisi Operation.
Divisi Operation Divisi Operationadalah bagian yang melakukan segala aktivitas operation di Banjarmasin dan
Samarinda. Divisi ini akan mencatat laporan perjalanan yang didapat dari Port Captain. Melakukan
pencatatan penggunaan bahan bakar dan mengatur perjalanan T&B dan FLF sesuai job order.
DivisiPost Fixture Divisi Post Fixture adalah divisi yang mengatur mengenai pembiayaan operasional perusahaan. Biaya
yang dikeluarkan selama beroperasi akan diurus pada divisi ini. Biaya yang dikeluarkan pada saat
beroperasi akan ditinjau kembali sebelum persetujuan pembiayaan dikeluarkan.
Sub- Divisi Technical Sub-divisi technical adalah divisi dibawah divisi Operation yang bertanggung jawab terhadap
permasalahan yang bersifat teknis yang terjadi pada T&B maupun FLF. Bagian ini akan bekerja sama
dengan divisi Operation yang ada di Pelabuhan jika ada masalah maupun jika akan dilakukan
pengecekan berkala.
56
57
3.8 Arsitektur yang Sedang Berjalan
Gambar 3.12 Arsitektur Sistem yang Sedang Berjalan
Arsitektur sistem yang digunakan oleh PT. PSS dapat dilihat pada
Gambar 3.12.PT.PSS berpusat di Jakarta dan memiliki cabang di Samarinda
dan Banjarmasin.Untuk PT.PSS cabang Jakarta terdapat application dan
database yang terhubung langsung.Sementara agar bisa mendapatkan data
operationyang berada di Samarinda dan Banjarmasin, maka PT.PSS
mengunakan Citrix.Citrix merupakan aplikasi yang biasanya digunakan
sebagai remote server.Internet dengan jaringan private perusahaan (VPN)
akan menjadi media perpindahan data dari Banjarmasin dan Samarinda
masuk kedalam database perusahaan yang terpusat di Jakarta. Sama halnya
dengan Jakarta untuk cabang Samarinda dan Banjarmasin terdiri dari
beberapa application.
3.9 Menu – Menu yang terdapat Pada Modul Operation Sistem Microsoft
Dynamic NAV
Fungsi yang berhubungan dengan proses operation yaitu:
1. T&B Daily
Tug & Barge Daily adalah dokumen yang dibuat berdasarkan job
order yang didapat dari bagian Commercial. T&B Dailydibuat oleh Port
Captain yang digunakan untuk menampilkan pelaporan harian dari T&B
meliputi kondisi yang terjadi (angin, cuaca, dan kondisi laut), detil
58
penggunaan bahan bakar harian dalam sekali perjalanan, serta penggunaan oil
& fresh water.
Dalam T&B Daily terdapat tiga tab, diantaranya yaitu:
Daily Report Detail Tab
Pada tab ini,user dapat mengisi aktivitas yang dilakukan pada T&B,
posisi T&B dan jumlah cargo yang diangkut oleh T&B tersebut.
Gambar 3.13 Daily Report Detail Tab
Running Hour Tab
Pada tab ini user dapat mengisi ROB (Remaining On Board) yang
merupakan materi yg dibutuhkan kapal, diantara lainfuel oil, dan fresh water.
59
Gambar 3.14 Running Hour Tab
Tug Report Detail Line Tab
Pada tab ini,user dapat mengisi jumlah running hour dan konsumsi
yang terpakai.
Gambar 3.15 Tug Report Detail Line Tab
60
2. Item Card
Item Card digunakan untuk memasukkan data item yang akan
digunakan oleh T&B maupun FLF. Dimana pada item card dapat dilakukan
pengaturan terhadap base unit of measure, kode item category dan dapat
mengatur pengkodean grup yang sesuai dengan item yang dimasukkan. T&B
inventory seperti bahan bakar, dan fresh water,yang dapat dikeloladi dalam
item card. Dimana data yang akan dimasukkan berasal dari Bagian
Procurement.
Dibawah ini penjelasan mengenai beberapa menu yang terdapat pada
item card:
a. General: user dapat memasukkan data diantara lain yaitu nomor item
card, deskripsi, code item category, dan pengelompokkan item.
b. Invoicing: user dapat memasukkan data diantara lain yaitu metode
pembayaran, unit pembayaran, dan biaya tidak langsung.
c. Replenishment: user dapat memasukkan data diantara lain yaitumetode
pemenuhan kebutuhan terhadap suatu perlengkapan, jika dilakukan
pembelian maka user dapat memasukkan detil pembelian seperti nomor
vendor.
d. Planning:user dapat memasukkan data yang berhubungan diantara lain
kebijakan pemesanan kembali, kebijakan order tracking, dandapat
menentukan apakah perencanaan tersebut bersifat critical atau tidak.
e. Foreign Trade: user dapat memasukkan data yang berhubungan dengan
perusahaan asing diantara lain seperti: nomor bea cukai, negara, net
weight, dan gross weight.
f. Item Tracking:user dapat memasukkan data yang berhubungan dengan
tracking barang.
g. Warehouse: user dapat memasukkan data yang berhubungan dengan
gudang.
61
Gambar 3.16Tampilan Item Card
3. Item Journal
Item journal merupakan dokumen yang berguna untuk memasukkan konsumsi
dalam perjalanan seperti fuel,dan fresh water, dimana item-item tersebut sudah
didaftarkan pada item card. Data yang dapat dimasukkan yaitu tanggal posting, jenis
aktivitas konsumsi yang dilakukan, nomor dokumen, deskripsi dari item, lokasi, dan
jumlah banyaknya item yang dikonsumsi. Menu ini dapat terhubung dengan menu
item card dengan menekan tombol shift + f5 dan akan muncul tampilan item card.
Gambar 3.17Tampilan Item Journal
62
4. FLF Barge Movement
FLF barge movementadalah dokumen pencatatan pergerakan FLF.
Dengan FLF barge movement ini, perusahaan dapat melihat apakah ada biaya
kelebihan dalam berlabuh / pengangkutan atau disebut demurrage.
Pada barge movement terdapat 2 tab yaitu:
a. General: berisi informasi charterer, dan user dapat memasukkan data
diantara lain yaitu jumlah buldozer yang tersedia, serta jumlah crane
yang dapat berfungsi.
b. Barge Movement: untuk memasukkan periode waktu seperti
unloading/discharging cargo.
Di dalam kedua tab tersebut tabel untuk memasukkantiap aktivitas
beserta periode waktunya.
Gambar 3.18Tampilan Barge Movement General Tab
63
Gambar 3.19Tampilan Barge Movement Tab
5. Statement Of Fact (SOF)
Statement Of Factmerupakan laporan yang dibuat berdasarkan barge
movement untuk melihat perhitungan aktivitas dan waktu pada FLFper satu voyage.
Laporan ini diberikan kepada Shipper/Agent yang merupakan external agent yang
menerima hasil dari satu perjalanan/voyage FLF.Shipper ini berada pada Mother
Vessel setelah perpindahan cargo telah selesai.
6. Vessel Card
Vessel card dapat disebut sebagai data master vessel yang terbagi menjadi tug
card, bargecard, FLF card, dan mother vessel card. Berikut tampilan masing-masing
vessel card.
65
Gambar 3.23Tampilan Mother Vessel Card
7. Activity Vessel Card
Activity vessel card menunjukkan aktivitas dan status masing-masing vessel.
Gambar 3.24 Tampilan Activity Vessel Card
66
3.10 Permasalahan yang Dihadapi
Dibawah ini merupakan masalah yang dihadapi oleh divisi IT maupun
userpada sistem Microsoft Dynamics NAV yang sedang berjalan:
Tabel 3.2 Permasalahan yang Dihadapi
No. Masalah Deskripsi Masalah
1. Masih banyak terdapat
penyingkatan istilah dan
penamaan field yang tidak
umum pada menu yang ada.
(Dapat dilihat pada Gambar
3.25)
Permasalahan ini dihadapi oleh user
yang baru bergabung di perusahaan.
Hal ini mungkin tidak akan
berdampak besar pada staff lama.
Namun dikarenakan tingkat
pergantian staff yang tinggi maka hal
ini akan menjadi masalah baru.
karena, staff baru akan sulit untuk
mengetahui penyingkatan nama fungsi
menu yang ada sehingga akan
membutuhkan waktu untuk
menjelaskan field-field yang ada dan
fungsi dari field tersebut karena
penyingkatan istilah yang digunakan
tidak umum.
2. Tidak ada fungsi filter di
beberapa menu.
(Dapat dilihat pada Gambar
3.26)
Permasalahan ini dihadapi oleh user.
Fitur filter yang dapat mempermudah
dalam pencarian suatu data, belum
ditemukan di menu-menu di dalam
modul Operation ini. Sehingga
apabila melihat daftar suatu transaksi,
masih harus dicari satu-satu dengan
cara scroll ke bawah, diantara
banyaknya data. Contohnya pada
menu Barge Movement List.
3. Tidak semua menu dapat Permasalahan ini dihadapi oleh user.
67
No. Masalah Deskripsi Masalah
men-generate kode transaksi
atau master data sehingga
sistem pengkodean menjadi
tidak konsisten.
(Dapat dilihat pada Gambar
3.27 dan Gambar 3.28)
Masih terdapat beberapa form dimana
kode transaksi atau master data tidak
dapat ter-generate sendiri secara
otomatis sehingga user dapat mengisi
kodetersebut sendiri tanpa mengetahui
sistem pengkodean yang seharusnya
dan menyebabkan sistem pengkodean
menjadi tidak konsisten. Contohnya
dalam pembuatan master tug, barge,
dan mother vessel.
4. Bagian IT dapat memiliki
otorisasi untuk menginput
data.
Permasalahan ini dihadapi oleh divisi
IT.
Dilihat dari hasil observasi, pada
proses bisnis saat ini terjadi
perangkapan fungsi, dimana bagian IT
masih dapat memasukkan data-data
master. Dimana seharusnya hal
tersebut dilakukan oleh bagian
Operation.
5. Microsoft Dynamics NAV
belum terdapat fungsi
analysis and reporting tools.
(Dapat dilihat pada Gambar
3.29)
Permasalahan ini dihadapi oleh user.
Sistem ini masih mendukung untuk
proses transaksi, namun data yang
telah di-capture belum dapat diolah
menjadi suatu informasi untuk
pengambilan keputusan.
68
Gambar 3.25Tampilan Penyingkatan Istilah yang Tidak Umum
Gambar 3.26Tampilan Menu yang Tidak Memiliki Fungsi Filter
Gambar 3.27Tampilan Menu yang Tidak Mengenerate kode
70
Gambar 3.29Tampilan Hasil Capture Data Transaksi yang Belum Dapat Diolah
Sumber: Data Operation hasil export dari Microsoft Dynamics NAV pada menu FLFBarge Movement
71
3.11 Pengukuran Kinerja Microsoft Dynamic NAV melalui Kuesioner
Setelah melakukan analisis terhadap sistem Microsoft Dynamics
NAVberjalan pada PT. Pelita Samudera Shipping, maka proses selanjutnya
adalah melakukan pengukuran kinerja pada sistem Microsoft Dynamics
NAVmodul Operation. Metode pengumpulan data yang digunakan untuk
melakukan pengukuran tersebut adalah dengan kuesioner.Kuesioner
ditujukan kepada setiap user dari Divisi Operation. Pemilihan metode
kuesioner untuk pengukuran kinerja sistem Microsoft Dynamics NAVdari
sudut pandang user dipilih karena metode ini dianggap mampu mendapatkan
hasil apakah tingkatan penggunaan sistem dari sudut pandang user dianggap
cukup sesuai dengan proses bisnis yang ada dan mampu memberikan solusi
terhadap kinerja untuk pengembangan sistem yang lebih baik kedepannya.
Kuesioner ini mengarah kepada pendekatan BTripleE pada layer kedua yaitu
layer effectiveness of IT berdasarkan user perspective, dimana pertanyaan di
kuesioner menggambarkan data yang ingin didapatkan, dengan mengacu
kepada kriteria efektivitas IT dari sudut pandang pengguna, yaitu:
1. Reliability of IT Applications: derajat dimana aplikasi IT tersedia
ketika diperlukan, output diterima sesuai dengan jadwal, dan masalah-
masalah yang ada dengan cepat diperbaiki.
2. Reliability of Information: derajat kebenaran dan integritas data yang
disediakan oleh aplikasi IT, serta derajat dimana output dan data
didapatkan dalam aplikasi tersedia sesaat setelah proses terjadi di
dalam aplikasi IT.
3. Accessibility of Information: menampilkan bagaimana informasi
permintaan dari aplikasi IT diterima.
4. Ease of Use: penggunaan aplikasi IT yang sederhana, serta dilengkapi
dengan output yang mencukupi pada setiap form.
Kuesioner terdiri dari 6 pertanyaan yang ditujukan kepada
keseluruhan user yang berada di Banjarmasin dan Samarinda yang totalnya
adalah6user.Total responden dari kuesioner berjumlah 6. Cara yang
digunakan untuk menghitung hasil kuesioner menggunakan skalaLikert.
Perhitungan menggunakan skalaLikert ini dapat mengindikasikan baik
72
buruknya sistem yang dapat dijadikan sebagai suatu ukuran untuk
memberikan kesimpulan terhadap hasil kuesioner.
Terdapat 5 kategori untuk masing-masing pertanyaan, dimana
rangeakan disesuaikan dengan jumlah user dan pilihan jawaban setiap
pertanyaan. Ukuran tersebut akan diperoleh berdasarkan total nilai dari
perhitungan kuesioner yang dijawab oleh user.
Kategori pilihan jawaban untuk masing-masing pertanyaan adalah sebagai
berikut:
I. Kategori pilihan jawaban pertanyaan No. 1
a. Sangat Membantu
b. CukupMembantu
c. Membantu
d. Kurang Membantu
e. Sangat Tidak Membantu
II. Kategori pilihan jawaban pertanyaan No. 2
a. Sangat Efisien
b. Cukup Efisien
c. Efisien
d. Kurang Efisien
e. Sangat Tidak Efisien (lebih lama
daripada sistem lama)
III. Kategori pilihan jawaban pertanyaan No. 3
a. Tidak Ada (0)
b. Tidak Banyak (< 3 Proses)
c. Banyak (> 3 – 5 Proses)
d. Cukup Banyak (> 5 – 7 Proses)
e. Sangat Banyak (> 7 Proses)
IV. Kategori pilihan jawaban pertanyaan No. 4
a. Sangat Mudah (< 1minggu)
b. Cukup Mudah (> 1 – 2 minggu)
73
c. Mudah (> 2-3 minggu)
d. Kurang Mudah (> 3 – 4 minggu)
e. Sangat Tidak Mudah (> 4 minggu)
V. Kategori pilihan jawaban pertanyaan No. 5
a. >30 hari
b. > 20-30 hari
c. >10 – 20 hari
d. >5-10 hari
e. <5 hari
VI. Kategori pilihan jawaban pertanyaan No. 6
f. Sangat Sesuai
g. Cukup Sesuai
h. Sesuai
i. Tidak Sesuai
j. Sangat Tidak Sesuai
Bobot penilaian yang digunakan untuk pilihan dari setiap pertanyaaan adalah:
I. Nilai 5 diberikan untuk pilihan jawaban:
a. Sangat Membantu
b. Cukup Efisien
c. Sangat Banyak (> 7 proses)
d. Sangat Mudah
e. > 30 hari
f. Sangat Sesuai
II. Nilai 4 diberikan untuk pilihan jawaban:
a. Cukup Membantu
b. Cukup Efisien
c. Cukup Banyak (< 5 - 7 proses)
d. Cukup Mudah (> 1-2 minggu)
e. > 20-30 hari
f. Cukup Sesuai
74
III. Nilai 3 diberikan untuk pilihan jawaban:
a. Membantu
b. Efisien
c. Banyak (> 3 – 5 proses)
d. Mudah (2-3 minggu)
e. > 10 – 20 hari
f. Sesuai
IV. Nilai 2 diberikan untuk pilihan jawaban:
a. Kurang Membantu
b. Kurang Efisien
c. Tidak Banyak ( > 3 proses)
d. Kurang Mudah (> 3 – 4 minggu)
e. Sangat Tidak Mudah (> 4 minggu)
f. > 5-10 hari
g. Tidak Sesuai
V. Nilai 1 diberikan untuk pilihan jawaban:
a. Sangat Tidak Membantu
b. Sangat Tidak Efisien (lebih lama daripada sistem lama)
c. Tidak Ada (0)
d. Sangat Tidak Mudah (> 4 minggu)
e. < 5 hari
f. Sangat Tidak Sesuai
Setelah bobot penilaian dikalikan dengan jumlah jawaban user dari
setiap pilihan pertanyaan yang ada, makaakandidapatkan total nilai.
Kemudian total nilai dibandingkan dengan range kategori jawaban setiap
pertanyaan yang diperoleh dari pengurangan total nilai maksimal dan total
nilai minimal terhadap total nilai hasil kuesioner. Berikut ini merupakan
perhitungan range untuk kategori jawaban setiap pertanyaan:
Bobot nilai minimal : 1
Jumlah user : 6
75
Total nilai maksimal : 1 x 6 = 6
Bobot nilai maksimal : 5
Jumlah user : 6
Total nilai maksimal : 6 x 5 = 30
Total nilai minimal : 6x1 : 6
Selisih total nilai maksimal dan minimal : 24
Pilihan jawaban tiap pertanyaan : 5
range kategori jawaban setiap pertanyaan : 4
Setelah range sudah diketahui dengan melakukan pembulatan, maka
didapatkan range kategori jawaban setiap pertanyaan adalah sebagai berikut:
I. Jika jumlah Total nilai antara 6 – 10, maka:
a) Sangat Tidak Membantu (Jawaban No.1)
b) Sangat Tidak Efisien (Jawaban No.2)
c) Tidak Ada (0) (Jawaban No.3)
d) Sangat Tidak Mudah (> 4 minggu) (Jawaban No.4)
e) < 5 hari (Jawaban No.5)
f) Sangat Tidak Sesuai (Jawaban No.6)
II. Jika jumlah Total nilai antara 11 - 15, maka:
a) Kurang Membantu
(Jawaban No.1)
b) Kurang Efisien
(Jawaban No.2)
c) Tidak Banyak ( > 3
proses) (Jawaban No.3)
d) Kurang Mudah (> 3 – 4
minggu) (Jawaban No.4)
76
e) > 5-10 hari
(Jawaban No.5)
f) Tidak Sesuai
(Jawaban No.6)
III. Jika jumlah Total nilai antara 16 - 20, maka:
a) Membantu (Jawaban No.1)
b) Efisien (Jawaban No.2)
c) Banyak (> 3 – 5 proses) (Jawaban No.3)
d) Mudah (2-3 minggu) (Jawaban No.4)
e) > 10 – 20 hari (Jawaban No.5)
f) Sesuai (Jawaban No.6)
IV. Jika jumlah Total nilai antara 21 - 25, maka:
a) Cukup Membantu (Jawaban No.1)
b) Cukup Efisien (Jawaban No.2)
c) Cukup Banyak (< 5 - 7 proses) (Jawaban No.3)
d) Cukup Mudah (> 1-2 minggu) (Jawaban No.4)
e) > 20-30 hari (Jawaban No.5)
f) Cukup Sesuai (Jawaban No.6)
V. Jika jumlah Total nilai antara 26 - 30, maka:
a) Sangat Membantu (Jawaban No.1)
b) Cukup Efisien (Jawaban No.2)
c) Sangat Banyak (> 7 proses) (Jawaban No.3)
d) Sangat Mudah (Jawaban No.4)
e) > 30 hari (Jawaban No.5)
f) Sangat Sesuai (Jawaban No.6)
Range itulah yang kemudian akan menyimpulkan jawaban
keseluruhan setiap pertanyaan yang ada pada kuesioner. Berikut ini
77
merupakan perhitungan hasil jawaban atas pertanyaan untuk Divisi
Operation.
Pertanyaan No. 1:
Apakah sistemMicrosoft Dynamics NAVyang digunakan memberikan
kemudahan dalam menyelesaikan pekerjaan?
Tabel 3.3 Hasil Kuesioner Pertanyaan No. 1 Divisi Operation
Pilihan jawaban Jawaban user Bobot Jumlah nilai
Sangat Membantu 0 5 0
Cukup Membantu 0 4 0
Membantu 0 3 0
Kurang Membantu 0 2 0
Sangat Tidak Membantu 6 1 6
Jumlah user 6 Total 6
78
Gambar3.30 Hasil Kuesioner Pertanyaan No. 1 Divisi Operation
Total nilai untuk pertanyaan 1 adalah 6, maka dapat disimpulkan
bahwa sistemMicrosoft Dynamics NAV yang diterapkan di
DivisiOperationsangat tidak membantu dalam memberikan kemudahan
dalam menyelesaikan pekerjaan.
Pertanyaan No. 2:
Seberapa efisien sistemMicrosoft Dynamics NAVdapat membantu
mempercepat dalam penyelesaian pekerjaan dibandingkan dengan sistem
lama?
Tabel 3.4 Hasil Kuesioner Pertanyaan No.2 Divisi
Operation
Pilihan jawaban Jawaban user Bobot Jumlah nilai
Sangat Efisien 0 5 0
Cukup Efisien 0 4 0
Efisien 0 3 0
Kurang Efisien 1 2 2
Sangat Tidak Efisien (Lebih lama daripada sistem lama)
5 1 5
Jumlah user 6 Total 7
79
Gambar3.31Hasil Kuesioner Pertanyaan No. 2 Divisi Operation
Total nilai untuk pertanyaan 2 adalah 7, maka dapat disimpulkan
bahwa sistemMicrosoft Dynamics NAV yang diterapkan di
DivisiOperationsangat tidak efisiendalam membantu mempercepat dalam
penyelesaian pekerjaan dibandingkan dengan sistem lama.
Pertanyaan No. 3 :
Berapa banyak proses yang dilakukan bersamaan, dimana menggunakan
sistem Microsoft Dynamics NAV tetapi juga masih dikerjakan secara manual
(duplikasi kerja) semenjak implementasi (Maret 2013) ?
Tabel 3.5 Hasil Kuesioner Pertanyaan No. 3 Divisi Operation
Pilihan jawaban Jawaban user Bobot Jumlah nilai
Tidak Ada 0 5 0
Tidak Banyak 2 4 8
Banyak 4 3 12
Cukup Banyak 0 2 0
Sangat Banyak 0 1 0
Jumlah user 6 Total 20
80
Gambar 3.32 Hasil Kuesioner Pertanyaan No. 3 Divisi Operation
Berdasarkan hasil perhitungan kuesioner yaitu 20 poin maka dapat
diberikan simpulan bahwa masih banyak duplikasi pekerjaan yang dirasakan
oleh staf operation di PT.PSS semenjak mengimplementasi sistem Microsoft
Dynamics NAV.
Duplikasi yang terjadi berkisar antara 3 sampai 7 proses. Hal ini
sangat disayangkan mengingat masih banyak pekerjaan yang dilakukan
secara manual, walaupun sudah mengimplementasikan sistem yang bertujuan
mempermudah pekerjaan bagian Operation. Karyawan melakukan duplikasi
kerja antara manual dan tersistem dapat dipengaruhi beberapa faktor antara
kebutuhan perusahaan atau bahkan merasa sistem yang diimplementasikan
masih belum stabil atau belum dapat menghasilkan output seperti yang
diharapkan oleh user.
Pertanyaan No. 4 :
Berapa jumlah hari yang diperlukan oleh user divisi Operation dalam
memahami dan menggunakan sistem Microsoft Dynamics NAV?
Tabel 3.6 Hasil Kuesioner Pertanyaan No. 4 Divisi Operation
81
Pilihan jawaban Jawaban user Bobot Jumlah nilai
<1minggu (sangat mudah) 2 5 10
>1-2minggu (cukup mudah) 4 4 16
>2-3minggu (mudah) 0 3 0
>3-4minggu (kurang mudah) 0 2 0
>4minggu (sangat tidak mudah) 0 1 0
Jumlah user 6 Total 26
Gambar 3.33 Hasil Kuesioner Pertanyaan No. 4 Divisi Operation
Berdasarkan hasil perhitungan kuesioner untuk pertanyaan nomor 4
yaitu 26 poin maka dapat dihasilkan kesimpulan bahwa untuk memahami dan
menjalankan system Microsoft Dynamics NAV tersebut cukup mudah, karena
waktu yang dibutuhkan user untuk memahami sistem berkisar antara 1
sampai 14 hari (2 minggu).
Pertanyaan No. 5:
Berapa lama jumlah hari pelatihan yang sudah diadakan untuk user divisi
Operation semenjak implementasi Microsoft Dynamics NAVmodul operation
(Maret 2013)?
82
Tabel 3.7 Hasil Kuesioner Pertanyaan No. 5 Divisi Operation
Pilihan jawaban Jawaban user Bobot Jumlah nilai
> 30 Hari 0 5 0
> 20-30 Hari 0 4 0
> 10-20 Hari 0 3 0
> 5-10 Hari 0 2 0
< 5 Hari 6 1 6
Jumlah user 6 Total 6
Gambar 3.34Hasil Kuesioner Pertanyaan No. 5 Divisi Operation
Total nilai untuk pertanyaan 5 adalah6, maka dapat disimpulkan
bahwa PT.PSS melakukan pelatihan kurang dari 5 hari.
Pertanyaan No. 6:
Apakah sistem Microsoft Dynamics NAVyang digunakan dapat menghasilkan
informasi sesuai yang diinginkan ?
Tabel 3.8 Hasil Kuesioner Pertanyaan No. 6 Divisi Operation
83
Pilihan jawaban Jawaban user Bobot Jumlah nilai
Sangat Sesuai 0 5 0
Cukup Sesuai 0 4 0
Sesuai 1 3 3
Tidak Sesuai 3 2 6
Sangat Tidak Sesuai 2 1 2
Jumlah user 6 Total 11
Gambar3.35Hasil Kuesioner Pertanyaan No. 6 Divisi Operation
Total nilai untuk pertanyaan 6 adalah 11, maka dapat disimpulkan
bahwa Sistem Microsoft Dynamics NAV yang digunakan menghasilkan
informasi yang tidak sesuai dengan yang diinginkan oleh user.