Sistem UTM

7
Laboratorium Geologi Komputasi 2015 SISTEM KOORDINAT UTM Peta merupakan gambaran suatu tempat seperti kota, negara atau benua yang memperlihatkan kharakteristik utamanya bila di lihat dari atas [Collin English Dictionary, 2003]. Jadi pemetaan dapat diartikan sebagai kegiatan penggambaran permukaan bumi yang di proyeksikan ke dalam bidang datar dengan skala tertentu. Proyeksi peta adalah teknik-teknik yang digunakan untuk menggambarkan sebagian atau keseluruhan permukaan tiga dimensi yang secara kasaran berbentuk bola ke permukaan datar dua dimensi dengan distorsi sesedikit mungkin. Dalam proyeksi peta diupayakan sistem yang memberikan hubungan antara posisi titik-titik di muka bumi dan di peta. Proyeksi diartikan sebagai metoda/cara dalam usaha mendapatkan bentuk ubahan dari dimensi tertentu menjadi bentuk dimensi yang sistematik. Bentuk bumi bukanlah bola tetapi lebih menyerupai ellips 3 dimensi atau ellipsoid. Istilah ini sinonim dengan istilah spheroid yang digunakan untuk menyatakan bentuk bumi. Karena bumi tidak uniform, maka digunakan istilah geoid untuk menyatakan bentuk bumi yang menyerupai ellipsoid tetapi dengan bentuk muka yang sangat tidak beraturan. Nama : RAMADHAN SETIADI NIM :111.130.205 Plug :6

description

koordinat UTM

Transcript of Sistem UTM

Page 1: Sistem UTM

Laboratorium Geologi Komputasi 2015

SISTEM KOORDINAT UTM

Peta merupakan gambaran suatu tempat seperti kota, negara atau benua yang

memperlihatkan kharakteristik utamanya bila di lihat dari atas [Collin English

Dictionary, 2003]. Jadi pemetaan dapat diartikan sebagai kegiatan penggambaran

permukaan bumi yang di proyeksikan ke dalam bidang datar dengan skala tertentu.

Proyeksi peta adalah teknik-teknik yang digunakan untuk menggambarkan

sebagian atau keseluruhan permukaan tiga dimensi yang secara kasaran berbentuk

bola ke permukaan datar dua dimensi dengan distorsi sesedikit mungkin. Dalam

proyeksi peta diupayakan sistem yang memberikan hubungan antara posisi titik-titik

di muka bumi dan di peta. Proyeksi diartikan sebagai metoda/cara dalam usaha

mendapatkan bentuk ubahan dari dimensi tertentu menjadi bentuk dimensi yang

sistematik.

Bentuk bumi bukanlah bola tetapi lebih menyerupai ellips 3 dimensi atau

ellipsoid. Istilah ini sinonim dengan istilah spheroid yang digunakan untuk

menyatakan bentuk bumi. Karena bumi tidak uniform, maka digunakan istilah geoid

untuk menyatakan bentuk bumi yang menyerupai ellipsoid tetapi dengan bentuk

muka yang sangat tidak beraturan.

Oleh karena permukaan bumi ini tidak rata alias melengkung-lengkung tidak

beraturan, akan tetapi peta membutuhkan suatu gambaran dalam bidang datar, maka

diperlukan pengkonversian dari bidang lengkung bumi sebenarnya ke bidang datar

agar tidak terjadi distorsi permukaan bumi.

Dengan alasan bahwa permukaan bumi ini tidak rata atau relatif membundar,

namun suatu peta membutuhkan suatu gambaran dalam bidang datar, sehingga

diperlukan pengkonversian dari bidang lengkung bumi sebenarnya ke bidang datar

agar tidak terjadi distorsi permukaan bumi.

1. Sistem UTM (Universal Transvers Mercator )

Nama : RAMADHAN SETIADINIM :111.130.205Plug :6

Page 2: Sistem UTM

Laboratorium Geologi Komputasi 2015

Sistem UTM (Universal Transvers Mercator ) mengacu pada bentuk bumi

sesungguhnya, UTM tergolong salah satu jenis sistem koodinat proyeksi. Artinya,

UTM tidak mengacu pada bentuk bumi yang bulat, melainkan mengacu pada bentuk

bumi yang datar/planar melalui proyeksi tertentu. Sistem koordinat UTM

memproyeksikan bumi ke dalam bentuk tabung dalam satuan meter.

Sistem UTM (Universal Transvers Mercator ) dengan system koordinat WGS

84 sering digunakan pada pemetaan wilayah Indonesia. UTM menggunakan silinder

yang membungkus ellipsoid dengan kedudukan sumbu silindernya tegak lurus sumbu

tegak ellipsoid (sumbu perputaran bumi) sehingga garis singgung ellipsoid dan

silinder merupakan garis yang berhimpit dengan garis bujur pada ellipsoid. Pada

system proyeksi UTM didefinisika posisi horizontal dua dimensi (x,y) menggunakan

proyeksi silinder, transversal, dan conform yang memotong bumi pada dua meridian

standart. Seluruh permukaan bumi dibagi atas 60 bagian yang disebut dengan UTM

zone. Setiap zone dibatasi oleh dua meridian sebesar 6° dan memiliki meridian

tengah sendiri. Sebagai contoh, zone 1 dimulai dari 180° BB hingga 174° BB, zone 2

di mulai dari 174° BB hingga 168° BB, terus kearah timur hingga zone 60 yang

dimulai dari 174° BT sampai 180° BT. Batas lintang dalam system koordinat ini

adalah 80° LS hingga 84° LU. Setiap bagian derajat memiliki lebar 8 yang

pembagiannya dimulai dari 80° LS kearah utara. Bagian derajat dari bawah (LS)

dinotasikan dimulai dari C,D,E,F, hingga X (huruf I dan O tidak digunakan). Jadi

bagian derajat 80° LS hingga 72° LS diberi notasi C, 72° LS hingga 64° LS diberi

notasi D, 64° LS hingga 56° LS diberi notasi E, dan seterusnya.

Ketentuan UTM

1. Bidang silinder memotong bola bumi pada dua buah meridian yang disebut

meridian standar dengan faktor skala 1. 2.

2. Lebar zone 6° dihitung dari 180° BB dengan nomor zone 1 hingga ke 180° BT

dengan nomor zone 60. Tiap zone mempunyai meridian tengah sendiri. 3.

3. Perbesaran di meridian tengah = 0,9996. 4.

4. Batas paralel tepi atas dan tepi bawah adalah 84° LU dan 80° LS.

Nama : RAMADHAN SETIADINIM :111.130.205Plug :6

Page 3: Sistem UTM

Laboratorium Geologi Komputasi 2015

Ciri Proyeksi UTM:

1. Ciri proyeksi UTM adalah : 1.

2. Proyeksi bekerja pada setiap bidang Ellipshoid yang dibatasi cakupan garis

meridian dengan lebar yang disebut zone. 2.

3. Proyeksi garis meridian pusat (MC) merupakan garis vertikal pada bidang tengah

poyeksi. 3.

4. Proyeksi garis lingkar equator merupakan garis lurus horizontal di tengah bidang

proyeksi. 4.

5. Grid merupakan perpotongan garis-garis yang sejajar dengan dua garis proyeksi

pada butir dua dan tiga dengan interval sama. Jadi garis pembentukan gridn

bukan hasil dari garis Bujur atau Lintang Ellipshoide (kecuali garis Meridian

Pusat dan Equator).

6. Penyimpangan arah garis meridian terhadap garis utara grid di Meridian Pusat = ,

atau garis arah meridian yang melalui titik luar Meridian Pusat tidak sama

dengan garis arah Utara Grid Peta yang disebut Konvegerensi Meridian. Dalam

luasan dan skala tertentu tampilan simpangan ini dapat diabaikan karena kecil.

UTM digunakan sebagai sistem Proyeksi Pemetaan Nasional

Universal Transverse Mercator

(UTM) merupakan sistem proyeksi yang digunakan secara nasional di wilayah

Indonesia. Berikut ini akan dijelaskan lasan mengapa sistem UTM dipakai :

1. Kondisi geografi negara Indonesia membujur disekitar garis khatulistiwa atau

garis lintang equator dari barat sampai ke timur yang relative seimbang.

2. Untuk kondisi seperti ini, sistem proyeksi Tansverse Mecator/ Silinder Melintang

Mecator adalah paling ideal (memberikan hasil dengan distorsi mnimal).

3. Dengan pertimbangan kepentingan teknis maka akan dipilih sisatem proyeksi

Universal Transverse Mecator yang memberikan batasan luasan bidang antara

dua garis bujur dan ellipsoide yang dinyatakan sebagai zone.

Nama : RAMADHAN SETIADINIM :111.130.205Plug :6

Page 4: Sistem UTM

Laboratorium Geologi Komputasi 2015

Kelebihan dan Kekurangan Sistem Koordinat UTM

1. Proyeksinya (sistem sumbu) untuk setiap zona sama dengan lebar bujur 6 .

2. Transformasi koordinat dari zona ke zona dapat dikerjakan dengan rumus

yang sama untuk setiap zona di seluruh dunia.

3. Penyimpangannya cukup kecil, antara... -40 cm/ 1000m sampai dengan 70

cm/ 1000m.

4. Setiap zona berukuran 6 bujur X 8 lintang (kecuali pada lintang 72 LU-84 LU

memiliki ukuran 6 bujur X 12 lintang).

Peta UTM Dunia

Gb1. Peta UTM dunia

(sumber:google.com/utmglobal)

Peta UTM Indonesia

Gb2. Peta UTM Indonesia

(sumber:google.com/petautmindonesia)

Nama : RAMADHAN SETIADINIM :111.130.205Plug :6