Peran Riset dan Teknologi Dalam Melakukan Kajiandisbudpar.jatimprov.go.id/uploads/berkas/II. JUNUS...
Transcript of Peran Riset dan Teknologi Dalam Melakukan Kajiandisbudpar.jatimprov.go.id/uploads/berkas/II. JUNUS...
Peran Riset dan Teknologi Dalam Melakukan Kajian: Menghimpun Data yang Terpercaya
Pasal 1 huruf 1 Cagar Budaya adalah warisan budaya bersifat kebendaan berupa Benda Cagar Budaya, Bangunan Cagar Budaya, Struktur Cagar Budaya, Situs Cagar Budaya, dan Kawasan Cagar Budaya di darat dan/atau di air yang perlu dilestarikan keberadaannya karena memiliki nilai penting bagi sejarah, ilmu pengetahuan, pendidikan, agama, dan/atau kebudayaan melalui proses penetapan.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya
ODCB Penetapan CB Peringkat CB Penghapusan CB Pemeringkatan dan penghapusan dapat direkomdasikan setelah objek ditetapkan sebagai Cagar Budaya
Pendaftaran
Rekomendasi
Kajian Keputusan Menteri / Kepala Daerah
• Koleksi • Hasil penemuan baru • Hasil pencarian
[Kewenangan Akademik] [Kewenangan Administrasi]
Proses Penetapan Cagar Budaya
Alur Pendaftaran Hingga Pelestarian CB
Berkas usulan
Kajian Rekomen-dasi
Penetapan Register Pelestarian
Pendaftaran
Pemerintah +
Masyarakat
Pemerintah Tim Ahli Cagar Budaya
Kepala Daerah +
Menteri Pemerintah Pemerintah +
Masyarakat
Pola Umum Proses Pendaftaran, Pengkajian,
Penatapan, dan Pencatatan CB Dalam Register
Pendaftaran
Pencatatan dan verifikasi
Pemberkasan
Penyusunan naskah
Penyampaian rekomendasi
Pengecekan administrasi
Surat Keputusan
Pembuatan Surat Keterangan
Pencatatan dalam Regnas
Pencabutan dan pendaftaran kembali
PEMERINTAH
Dibantu setiap orang
Dibantu Tenaga Ahli dan Narasumber
Tiim Ahli CB, bisa dibantu Narasumber Ahli
Pengkajian
Tiim Ahli CB, bisa dibantu Narasumber Ahli
Siklus Penetapan dan Penghapusan CB
Objek yang diduga Cagar Budaya
Cagar Budaya
Benda, Bangunan,
Struktur, dan
Lingkungan
bentukan manusia
menyimpan banyak
informasi
Kendala waktu menyebabkan kita
sukar memahami informasi beda
jaman dan kebenarannya.
Plat logam reklame bir untuk pemasaran di Surabaya
Pengkajian Pasal 31 (1) Hasil pendaftaran diserahkan kepada Tim Ahli Cagar Budaya untuk dikaji
kelayakannya sebagai Cagar Budaya atau bukan Cagar Budaya.
(2) Pengkajian sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan melakukan identifikasi dan klasifikasi terhadap benda, bangunan, struktur, lokasi, dan satuan ruang geografis yang diusulkan untuk ditetapkan sebagai Cagar Budaya.
(3) Tim Ahli Cagar Budaya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan: a. Keputusan Menteri untuk tingkat nasional; b. eputusan Gubernur untuk tingkat provinsi; dan c. Keputusan Bupati/Wali Kota untuk tingkat kabupaten/kota.
(4) Dalam melakukan kajian, Tim Ahli Cagar Budaya dapat dibantu oleh unit pelaksana teknis atau satuan kerja perangkat daerah yang bertanggung jawab di bidang Cagar Budaya.
(5) Selama proses pengkajian, benda, bangunan, struktur, atau lokasi hasil penemuan atau yang didaftarkan, dilindungi dan diperlakukan sebagai Cagar Budaya.
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya
TACB tidak melakukan penelitian
Data cagar budaya tersusun dari banyak informasi. Himpunan informasi itu dapat menjelaskan tentang latar belakang sejarah dan kebudayaan yang menghasilkannya, pewarisan, spiritual, dan ilmu pengetahuan yang menjadi alasan penetapannya. Data harus dapat menjelaskan fakta masa lalu untuk mengetahui kebenaran peristiwa atau objek yang berasal dari masa itu dengan menghilangkan distorsi, baik pada level informasi atau pada level pembuktian.
info
info
info
info
info
info
DATA
menerangkan OBJEK info
info
PEMBUKTIAN
Data, Informasi, dan Distorsi
DISTORSI
DISTORSI
Terdapat perbadaan waktu yang besar memisahkan antara masa pembuatan objek dengan masa pemakaian, dan pada saat kajian dilakukan. Selama masa itu terjadi perubahan-perubahan yang mempengaruhi objek antara lain penurunan kualitas bahan, penggantian, perubahan fungsi, perbaikan, perusakan, atau perubahan makna sesuai dengan kontkes jaman. Pemanfaatan riset / hasil penelitian dan teknologi dibutuhkan untuk memahami fenomena ini, dan supaya TACB tidak terjebak oleh presepsi sekarang dalam upaya memahami masa lalu yang berbeda konteks.
Sejarah
Proses-proses yang berhubungan dengan peristiwa
Sekarang
Proses-proses sekarang yang akan membentuk
peristiwa
Masa depan Masa lalu
Benar kah, Tepat kah, Seperti itu kah?
Setiap tahap memiliki
karakter khas sesuai
perilaku manusia yang
erhubungan
dengannya, secara
keseluruhan
mencerminkan proses
berkebudayaan yang
harus disatukan melalui
interpretasi.
Hubungan antara situs
dengan benda-benda
yang ada di permukaan
tanah maupun di dalam
tanah menjadi alasan
dilakukannya
pelestarian karena sifat
hubungannya
Buat
Pakai
Buang
Penyiapan
BUDAYA NIAS
Himpunan cagar
budaya merefleksikan
kebudayaan dan
kehidupan masa
lampau
Desa Adat di Nias Selatan
Bangunan
SITUS
Struktur
Benda
Mana yang Berpeluang Menjadi Cagar Budaya?
Cagar budaya yang sampai ke tangan kita umumnya telah banyak mengalami perubahan setelah melalui masa yang
panjang. Perlu ada kritisi untuk memahami kriteria “apa yang asli” dan “apa yang benar” berdasarkan bukti yang tersisa
Interpretasi dan
Rekonstruksi
Menggunakan bukti yang
dapat dikumpulkan kita
menempatkan objek dalam
konteks waktu sebagaimana
keadaan masa lalu.
Dibutuhkan serangkaian
interpretasi untuk
melakukan pekerjaan
rekonstruksi.
Rekonstruksi pakaian dan persenjataan prajurit Korea abad 15-16 Masehi
PEMILIHAN
Tidak semua objek memiliki nilai
yang sama, pada dasarnya
setiap objek itu unik karena
diproduksi satu-persatu kecuali
yang dihasilkan secara masal.
Dalam melakukan kajian, kita
sering memilih mana yang
secara personal menarik
perhatian. Faktor waktu,
pengetahuan, metode, presepsi,
dan keterbatasan data sering
memunculkan perbedaan
pendapat.
Pemilihan Objek
Waktu
Bentuk Ruang
Menjelaskan kapan ruang geografis dimukimi manusia
Menjelaskan kapan objek
dibuat
Menjelaskan hasil kegiatan manusia berpa benda, bangunan, struktur, dan lanskap
Waktu, Ruang, dan Bentuk (time, space, and form = kapan, di mana, apa....?)
3 Dimensi Arkeologi
DATA
Riset Teknologi
Pemanfaatan Riset dan Teknologi
FAKTA KENYATAAN
Menguji data merupakan kegiatan utama yang menjadi tanggungjawab TACB. Kelangkapan dan akurasi data diharapkan mampu menjelaskan fakta atau fakta-fakta masa lalu untuk memahami kenyataan yang pernah terjadi.
Proses pengujian Proses pengujian
Tim Pengolah Data
Untuk mengkukuhkan keberadaan VOC, Jan Pieterszoon Coen di abad XVI membangun kota Batavia di mulut sungai Ciliwung yang sekarang kita kenal dengan nama Jakarta.
Tokoh
Lokasi
Peristiwa
Menguji Data Sejarah
Kota Banten Lama dari arah selatan, 1635 (Claude Guillot, 1990) Citra IKONOS Kota Banten Lama 2005
? Klenteng
Benteng Spilweejk
Tembok kota
Jembatan rante
Masjid Agung
Keraton Surosowan
Sungai Cibanten
?
Saluran air
Mengenali struktur kota Banten Lama dengan memadukan menggunakan foto satelit dan peta kuno.
Peta Kuno Sebagai Bahan Kajian
Nama Situs Koordinat Tanggal Perekaman
Batubedil S2 33 41.4 E107 55 24.3 21/09/2017 21:23:02 Batuhitam S2 40 49.9 E107 35 31.2 17/06/2012 12:14:02 Derma Tanjungkiras S3 13 27.3 E107 35 42.4 17/10/2018 12:31:25 Dermaga Buding S2 41 46.0 E107 59 16.4 24/09/2017 8:23:16 Dermaga pasir S3 11 59.8 E107 41 49.6 17/10/2018 12:14:10 Dermaga Selindang S2 37 12.7 E108 02 15.8 Lat\Lon hddd0 mm.mmm’ S2 37.212 E108 02.264 Lat\Lon hddd0 mm’ ss.s” 49 M 170569 9709998 UTM
Data Keruangan
Prinsip: Semua cagar budaya berasal dari ruang tertentu.
Perbedaan alat, lokasi pengukuran, dan waku dilakukannya pengukuran mempengaruhi akurasi data. Data keruangan termasuk yang sering berubah dan membutuhkan pengujian berkali-kali.
Kaldera purba
Punden berundak
Zona 1
Zona 2 Zona 2
Zona 3
Zona 3 Zona 3
Zona 3
Zona 3
Zona 3
Situs dilaporkan tahun 2017, terdapat botol-botol kuno di posisi LS 30 20’ 11.0” BT 1070
42’ 00.2” sejauh 15 km selatan pulau Belitung. Dilakukan penyelaman untuk membuktikan kebenaran informasi.
Hasil penyelaman: Botol anggur dengan cap “MALAGA”
Survei Pulau Kenedi: Oktober 2018
Sangiran 17, salah
satu fosil manusia
purba di Indonesia.
Walaupun bukan yang
tertua, tetapi tulang
tengkoraknya cukuo
lengkap untuk
mengetahui wujud nenek
moyang manusia.
Fosil Sebagai Sumber Informasi Evolusi
Penelitian Kerangka Manusia di Museum Etnografi Universitas Airlangga
Alhamdulilah saya pernah
muda....
Meski tua, tetapi tidak etis
kalau direkomendasikan
sebagai Cagar Budaya!