Sistem Rangka 2008 - Minimal

26
Page 1 of 26 Sistem Rangka Tujuan 1. Membuat daftar fungsi sistem rangka 2. Menjelaskan struktur dari tulang panjang 3. Menjelaskan peran dari osteoblast dan osteosit 4. Membuat daftar tulang dari skeleton aksial 5. Membuat daftar tulang dari skeleton appendikular 6. Menandai tanda-tanda penting untuk tulang-tulang tertentu pada rangka 7. Membuat daftar jenis-jenis utama dan fungsi dari sendi 8. Menjelaskan jenis gerakan yang terjadi pada sendi diartrosis Sistem rangka terdiri dari tulang-tulang, sendi-sendi, dan tulang rawan dengan sendi-sendi. Jaringan tulang hidup dan aktif secara metabolik, tetapi menyebabkannya mengandung banyak benda mati seperti kalsium dan fosfor. Ia tampak mati dan kering. Kenyataannya, dunia rangka berasal dari kata Yunani yang berarti badan yang kering. Meskipun demikian, sistem rangka adalah sesuatu yang tidak mati. Ia mengandung 206 tulang yang sangat hidup dan melakukan sejumlah fungsi yang penting. Pengaturan dan Fungsi Tulang Bila anda melihat gambar 8-1, tulang dari sistem rangka diatur untuk menyediakan kerangka untuk tubuh kita. Sistem rangka memberi kita bentuk dasar. Bayangkan bagaimana kelihatannya anda bila tanpa tulang. Sistem Rangka: Apa yang dilakukannya Sebagai tambahan bagi pembentukan tubuh, sistem rangka melakukan fungsi lain: Tulang ekstremitas bawah mendukung berat tubuh Tulang mendukung dan melindungi organ tubuh yang lunak. Singkatnya, kranium membungkus otak, melindunginya dari cedera. Dengan bantuan otot, sistem rangka mampu bergerak Tulang menyimpan sejumlah mineral, yang paling penting adalah kalsium dan fosfor Sumsum tulang merah memproduksi sel darah Berbagai ukuran dan bentuk tulang Tulang memiliki berbagai ukuran dan bentuk, dari tulang berukuran kacang pea di pergelangan tangan, sampai dengan tulang femur (paha) yang berukuran 24 inchi. Ukuran dan bentuk tulang menggambarkan fungsinya, singkatnya, mendukung berat dan dapat menanggung tekanan sampai taraf tertentu. Di sisi lain, sebagian tulang tengkorak tipis, pipih dan berbentuk kurva. Fungsinya untuk membungkus dan melindungi otak. Tulang-tulang diklasifikasikan sebagai berikut: Tulang panjang : tulang panjang adalah tulang yang panjangnya lebih panjang dari lebarnya. Mereka ada di tangan dan kaki. Tulang pendek : tulang pendek berbentuk seperti kubus dan terutama ditemukan di pergelangan tangan dan kaki.

description

Uploaded from Google Docs

Transcript of Sistem Rangka 2008 - Minimal

Page 1: Sistem Rangka 2008 - Minimal

Page 1 of 26

Sistem Rangka

Tujuan

1. Membuat daftar fungsi sistem rangka

2. Menjelaskan struktur dari tulang panjang

3. Menjelaskan peran dari osteoblast dan osteosit

4. Membuat daftar tulang dari skeleton aksial

5. Membuat daftar tulang dari skeleton appendikular

6. Menandai tanda-tanda penting untuk tulang-tulang tertentu pada rangka

7. Membuat daftar jenis-jenis utama dan fungsi dari sendi

8. Menjelaskan jenis gerakan yang terjadi pada sendi diartrosis

Sistem rangka terdiri dari tulang-tulang, sendi-sendi, dan tulang rawan dengan

sendi-sendi. Jaringan tulang hidup dan aktif secara metabolik, tetapi menyebabkannya

mengandung banyak benda mati seperti kalsium dan fosfor. Ia tampak mati dan

kering. Kenyataannya, dunia rangka berasal dari kata Yunani yang berarti badan yang

kering.

Meskipun demikian, sistem rangka adalah sesuatu yang tidak mati. Ia

mengandung 206 tulang yang sangat hidup dan melakukan sejumlah fungsi yang

penting.

Pengaturan dan Fungsi Tulang Bila anda melihat gambar 8-1, tulang dari sistem rangka diatur untuk menyediakan

kerangka untuk tubuh kita. Sistem rangka memberi kita bentuk dasar. Bayangkan

bagaimana kelihatannya anda bila tanpa tulang.

Sistem Rangka: Apa yang dilakukannya

Sebagai tambahan bagi pembentukan tubuh, sistem rangka melakukan fungsi lain:

Tulang ekstremitas bawah mendukung berat tubuh

Tulang mendukung dan melindungi organ tubuh yang lunak. Singkatnya,

kranium membungkus otak, melindunginya dari cedera.

Dengan bantuan otot, sistem rangka mampu bergerak

Tulang menyimpan sejumlah mineral, yang paling penting adalah kalsium dan

fosfor

Sumsum tulang merah memproduksi sel darah

Berbagai ukuran dan bentuk tulang

Tulang memiliki berbagai ukuran dan bentuk, dari tulang berukuran kacang pea di

pergelangan tangan, sampai dengan tulang femur (paha) yang berukuran 24 inchi.

Ukuran dan bentuk tulang menggambarkan fungsinya, singkatnya, mendukung berat

dan dapat menanggung tekanan sampai taraf tertentu. Di sisi lain, sebagian tulang

tengkorak tipis, pipih dan berbentuk kurva. Fungsinya untuk membungkus dan

melindungi otak.

Tulang-tulang diklasifikasikan sebagai berikut:

Tulang panjang : tulang panjang adalah tulang yang panjangnya lebih panjang

dari lebarnya. Mereka ada di tangan dan kaki.

Tulang pendek : tulang pendek berbentuk seperti kubus dan terutama

ditemukan di pergelangan tangan dan kaki.

Page 2: Sistem Rangka 2008 - Minimal

Page 2 of 26

Page 3: Sistem Rangka 2008 - Minimal

Page 3 of 26

Tulang pipih : tulang pipih tipis, pipih, dan berbentuk kurva. Mereka

membentuk iga, tulang dada, dan tengkorak.

Tulang irregular : tulang irregular bentuknya berbeda-beda dan tidak

diklasifikasikan sebagai tulang panjang, pendek dan pipih. Mereka termasuk

tulang panggul, vertebra, dan berbagai tulang tengkorak

Jaringan tulang dan Pembentukan Tulang

Tulang juga disebut jaringan osseous. Sel tulang disebut osteosit, mensekresikan

bahan interselular, yang disebut matriks, yang mengandung kalsium dan mineral-

mineral lain. Mineral-mineral ini didepositkan disekitar serat protein. Serat protein

menyediakan elastisitas. Mineral membuat jaringan tulang keras dan kuat. Jaringan

tulang adalah jarring penghubung yang paling keras.

Tulang Kompak dan Berongga

Dua jenis tulang, atau jaringan osseous, adalah kompak dan berongga (Gambar 8-3).

Tulang kompak merujuk pada kekompakan, jaringan keras tulang yang terutama

ditemukan di batang dari tulang panjang dan permukaan luar dari tulang-tulang lain.

Tulang berongga, atau cancellous kurang kompak. Tulang berongga terutama

terletak di ujung tulang panjang dan di tengah dari tulang-tulang lain.

Page 4: Sistem Rangka 2008 - Minimal

Page 4 of 26

Tulang kompak dan berongga tampak berbeda dibawah mikroskop. Tulang

kompak dipaket secara ketat, sehingga kekompakannya dapat menyediakan kekuatan

yang sangat besar. Unit mikroskopik dari tulang kompak adalah osteon, atau sistem

haversian. Setiap sistem haversian mengandung osteosit matang yang diatur dalam

lingkungan konsentrik disekeliling pembuluh darah besar. Daerah sekeliling osteosit

diisi dengan serat protein, kalsium, dan mineral-mineral lain. Setiap sistem haversian

terlihat seperti sebuah silinder panjang.

Tulang kompak mengandung banyak sistem haversian yang berjalan secara

parallel satu sama lain. Pembuluh darah penghubung berjalan secara lateral dan

menghubungkan sistem haversian satu sama lain dan dengan dinding periosteum yang

mengelilingi tulang. Jaringan pembuluh darah memastikan bahwa jaringan tulang

menerima suplai darah yang adekuat. Darah menyuplai jaringan dengan oksigen dan

zat-zat gizi yang dibutuhkan.

Tulang berongga, atau cancellous, memiliki struktur yang sangat berbeda dari

tulang kompak (lihat Gambar 8-3, B). Tidak seperti tulang kompak, tulang berongga

tidak mengandung sistem haversian. Dalam tulang berongga, jaringan tulang diatur

dalam piringan yang disebut trabekula. Piringan tulang ini dipisahkan oleh ruang

Page 5: Sistem Rangka 2008 - Minimal

Page 5 of 26

irregular, atau lubang, dan membuat penampakan tulang berongga seperti “keju

Swiss”. Ruang dalam tulang penting penting karena dua alasan: (1) mereka

mengurangi berat tulang, membuatnya lebih ringan, dan (2) mereka mengandung

sumsum tulang merah. Sumsum tulang merah menyuplai tulang berongga dengan

darah dan juga memproduksi sel darah untuk digunakan di seluruh tubuh.

Tulang Panjang

Pengaturan dari jaringan kompak dan berongga pada sebuah tulang panjang

menentukan kekuatannya. Tulang panjang mengandung tempat pertumbuhan dan

pembentukan kembali dan struktur yang berhubungan dengan sendi (Gambar 8-3, A).

Bagian-bagian dari tulang panjang adalah sebagai berikut:

Diafisis : Diafisis adalah batang panjang dari tulang. Ia terutama membentuk

tulang kompak dan oleh karena itu menyediakan kekuatan yang memadai.

Epifisis : Pembesaran ujung tulang panjang adalah epifises. Epifisis dari

sebuah tulang berartikulasi, atau bertemu, dengan tulang kedua pada sebuah

sendi. Setiap epifisis mengandung sebuah lapisan tipis dari tulang kompak

diatas tulang berongga. Epifisis ditutupi oleh tulang rawan.

Diskus epifisis : Sebuah tulang yang sedang tumbuh mengandung segaris

tulang rawan hialin yang terletak di ujung tulang panjang, diantara epifisis dan

diafisis. Garis tulang rawan ini adalah diskus epifisis, atau lempeng

pertumbuhan. Disinilah pertumbuhan tulang secara longitudinal terjadi.

Rongga meduler : Rongga meduler adalah rongga ditengah diafisis. Pada

anak-anak, rongga ini diisi oleh sumsum tulang merah untuk produksi sel

darah. Pada orang dewasa, rongga meduler diisi dengan sumsum tulang

kuning dan berfungsi sebagai tempat penyimpanan lemak. Di dalam rongga

meduler dibatasi dengan jaringan penghubung yang disebut endosteum.

Periosteum : Periosteum adalah membrane jaringan penghubung berserat yang

liat yang menutupi bagian luar dari diafisis. Dia menempel dengan kuat di luar

tulang pada semua permukaan kecuali tulang rawan sendi. Periosteum

melindungi tulang, bertindak

sebagai titik perlengketan bagi

otot, dan mengandung pembuluh

darah yang memberi makan tulang

tersebut. Karena periosteum

membawa suplai darah ke tulang

yang bersangkutan, setiap cedera

pada struktur ini memiliki

konsekuensi yang serius pada

kesehatan tulang. Seperti organ-

organ lain, kehilangan suplai darah

dapat menyebabkan kematian

tulang.

Tulang rawan sendi :

Tulang rawan sendi ditemukan

pada permukaan luar dari epifisis.

Ia membentuk permukaan yang

halus, bersinar yang mengurangi

friksi dalam sebuah sendi. Karena

sebuah sendi juga disebut

Page 6: Sistem Rangka 2008 - Minimal

Page 6 of 26

artikulasi, tulang rawan ini dapat disebut tulang rawan sendi.

Osifikasi

Bagaimana tulang terbentuk? Seorang bayi berumur tiga bulan memiliki sebuah

kerangka seperti rangka dini yang terdiri dari tulang rawan dan membran jaringan

penghubung (Gambar 8-4). Ketika bayi matang, tulang rawan dan jaringan

penghubung berubah menjadi tulang. Pembentukan tulang disebut osifikasi (dari

istilah Latin os, yang berarti tulang). Osifikasi terjadi dengan berbagai macam cara di

tulang pipih dan panjang.

Osifikasi Tulang Panjang Osifikasi tulang panjang terjadi ketika jaringan tulang menggantikan tulang rawan.

Rangka janin terdiri sebagian besar dari tulang rawan, dan disain tulang rawan pada

janin memberikan sebuah model untuk pembentukan tulang (lihat Gambar 8-4).

Ketika bayi matang, osteoblast menginvasi tulang rawan dan secara bertahap

mengganti tulang rawan dengan tulang. Proses ini berlanjut pada setiap tulang sampai

semua kecuali tulang rawan sendi dan diskus epifisis telah diganti dengan tulang.

Sejalan dengan waktu ketika janin telah matang sebagian besar tulang rawan tubuh

telah diganti dengan tulang. Hanya sebagian lempeng tulang rawan, seperti jembatan

hidung dan bagian dari iga, yang tetap.

Pertumbuhan Tulang Kematangan dari bayi ke dewasa ditandai dengan dua jenis pertumbuhan tulang.

Tulang tumbuh secara longitudinal dan menentukan tinggi dari seorang individu.

Tulang juga tumbuh lebih tebal dan menjadi lebih lebar untuk menopang berat badan

orang dewasa.

Tumbuh Lebih Tinggi

Pertumbuhan tulang longitudinal terjadi pada diskus epifisis (juga disebut lempeng

pertumbuhan) (lihat Gambar 8-3, A). Tulang rawan yang bersebelahan dengan epifisis

terus memperbanyak diri dan tumbuh kearah diafisis. Meskipun demikian, tulang

rawan disamping diafisis, diinvasi oleh osteoblast dan terjadi penulangan. Sepanjang

tulang rawan terus membentuk di dalam diskus epifisis, tulang terus memanjang.

Pertumbuhan tulang longitudinal berakhir ketika diskus epifisis mengalami

penulangan.

Diskus epifisis sensitive terhadap efek dari hormone tertentu, terutama

hormone pertumbuhan dan hormone seks. Hormon pertumbuhan merangsang

pertumbuhan diskus epifisis, membuat anak lebih tinggi. Meskipun demikian, hormon

seks estrogen dan testosterone menyebabkan diskus epifisis terkunci, sehingga

menghambat pertumbuhan longitudinal lebih lanjut. Karena diskus epifisis terutama

sensitive terhadap efek dari hormone wanita estrogen, gadis cenderung menjadi lebih

pendek dibandingkan dengan anak laki-laki. Sesudah pubertas, yang berhubungan

dengan peningkatan kadar plasma dari hormone seks, pertumbuhan longitudinal

berakhir.

Karena diskus epifisis memainkan peran yang sangat penting dalam

pertumbuhan tulang longitudinal, cedera pada diskus dapat menghambat pertumbuhan

Page 7: Sistem Rangka 2008 - Minimal

Page 7 of 26

tulang. Seorang anak yang mengalami cedera diskus, dapat berakhir dengan

tungkainya lebih pendek dibandingkan dengan tungkai yang tidak mengalami cedera.

Tumbuh Lebih Tebal dan Lebih Tinggi Lama sesudah pertumbuhan tulang longitudinal berakhir, tulang terus bertambah

ketebalan dan lebarnya. Tulang terus diubah bentuknya. Pengubahan bentuk tulang

dilakukan dengan kombinasi antara osteoblast, yang merupakan sel pembentuk

tulang, dan osteoklas, yang merupakan sel penghancur tulang. Osteoblas di dalam

periosteum terus mendepositkan tulang pada bagian permukaan luar.

Gambar 8-5 menunjukkan

bagaimana kegiatan pembentukan

tulang bekerja seperti membangun

sebuah rumah. Ketika osteoblas

membentuk tulang baru, osteoklas,

yang ditemukan pada bagian

permukaan dalam tulang

mengelilingi rongga meduler,

menghancurkan jaringan tulang,

sehingga membuat rongga di

bagian dalam tulang. Aktifitas

osteoklas seperti pematung.

Pembentuk dinding dan pematung

secara bertahap membentuk tulang

yang memiliki rongga yang lebar yang kuat tetapi tidak terlalu berat.

Satu factor yang merangsang pertumbuhan tulang adalah menanggung beban.

Olahraga membuat kalsium tetap di dalam tulang dan meningkatkan massa tulang.

Tulang dari orang yang sering tidur (karena sakit) dan duduk cenderung kehilangan

massa dan mudah patah bila menerima stress. Tidak adanya beban yang dialami oleh

astronot menyebabkan kehilangan massa tulang dan mudah mengalami patah tulang.

Permukaan Tulang Yang Tidak Rata Permukaan tulang tampak tidak teratur dan kasar. Penampakan ini karena banyaknya

tonjolan, lekukan, dan celah yang disebut penanda tulang. Penonjolan penanda tulang

(tanda yang menonjol keluar) bertindak sebagai tempat menempelnya otot, tendon,

dan ligamen. Celah dan lekukan membentuk jalur perjalanan bagi pembuluh dan saraf

ketika mereka melalui tulang dan sendi. Penonjolan dan depresi juga membantu

membentuk sendi. Singkatnya, kepala dari tulang lengan atas, cocok dengan lekukan

pada tulang bahu, membentuk sendi bahu. Penanda tulang tertentu diringkas dalam

Tabel 8-1. Perhatikan berbagai macam penanda pada tulang tertentu sebagaimana

mereka dideskripsikan.

Page 8: Sistem Rangka 2008 - Minimal

Page 8 of 26

Tulang Yang

Patah Kadang-kadang,

sebuah tulang yang

patah, atau fraktur

(Gambar 8-6).

Fraktur sederhana

adalah sebuah patah

dimana kulit yang

membungkus tulang

tersebut masih utuh.

Kerusakan jaringan

setempat minimal.

Patah campuran

adalah patah tulang

yang juga melukai

kulit. Ujung dari

tulang yang patah

biasanya

menyebabkan

kerusakan jaringan

yang luas. Resiko

infeksi merupakan hal yang mesti diperhatikan pada fraktur campuran.

Fraktur greenstick adalah patah tulang yang tidak lengkap. Biasanya terjadi

pada anak-anak. Mengapa disebut fraktur greenstick? Jika anda menekuk sebuah

cabang pohon yang masih muda, cabang tidak akan patah secara lengkap. Cabang

tersebut bereaksi demikian karena ia muda dan lentur seperti sebuah tulang anak-

anak. Tulang anak-anak masih mengandung cukup tulang rawan yang membuat

mereka fleksibel.

Sum It Up! Sistem rangka terdiri dari tulang-tulang, sendi-sendi, tulang rawan, dan ligamen yang

ditemukan di sekitar sendi. Tulang terdiri dari dua jenis jaringan tulang: kompak

(tulang padat) dan berongga (tulang cancellous). Tulang memiliki berbagai macam

ukuran dan bentuk. Mereka diklasifikasikan sebagai panjang, pendek, pipih, dan

iregular. Kita memulai kehidupan di dalam rahim sebagai sebuah kerangka seperti

rangka yang terdiri dari tulang rawan dan membran jaringan penghubung tipis.

Dengan pematangan, proses pembentukan tulang mengganti sebagian besar dari

tulang rawan dan membran jaringan penghubung tertentu. Ketika seseorang makin

dewasa, rangka membesar, dan tulang tumbuh menjadi lebih panjang, lebih lebar, dan

lebih tebal.

Pembagian Sistem Rangka

Rangka dibagi menjadi rangka aksial dan rangka apendikular (Gambar 8-1). Rangka

aksial termasuk tulang tengkorak, tulang hyoid, tulang telinga tengah, kolumna

vertebralis, dan tulang dada. Rangka apendikular termasuk tulang ekstremitas (tangan

dan kaki) dan tulang panggul dan bahu. Nama-nama dari 206 tulang dari rangka

terdapat dalam Tabel 8-2.

Rangka Aksial

Page 9: Sistem Rangka 2008 - Minimal

Page 9 of 26

Tengkorak Tengkorak dibentuk oleh dua kelompok tulang: kranium dan tulang wajah (lihat

Gambar 8-7). Beberapa dari tulang ini mengandung rongga udara yang disebut sinus.

Cranium. Cranium adalah sebuah struktur tulang yang membungkus dan melindungi

otak. Ia tersusun dari delapan buah tulang.

Tulang frontal: tulang frontal membentuk kening, sebagian dari hidung, dan

sebagian dari struktur tulang yang mengelilingi mata

Tulang parietal: dua tulang parietal membentuk sebagian besar dari bagian

atas kepala dan sebagian dari sisi kepala.

Tulang temporal: dua tulang temporal pada sisi kepala, dekat dengan telinga.

Beberapa penanda tulang penting ditemukan pada tulang temporal. Mereka

termasuk meatus auditorium externus, atau lubang telinga; processus

zygomaticus, yang membentuk bagian dari tulang pipi (jangan kaburkan ini

dengan tulang zygomaticus); processus styloideus, penonjolan tajam yang

digunakan sebagai tempat menempelnya bebera otot yang berhubungan

dengan lidah dan larynx; dan processus mastoideus, yang membentuk tempat

penempelan untuk beberapa otot-otot leher.

Tulang oksipital (lihat Gambar 8-7, C): tulang oksipital terletak di dasar

tengkorak. Lubang besar pada tulang oksipital disebut foramen magnum.

Pada salah satu sisi dari foramen magnum ada penonjolan tulang (condylus

occipitalis) yang terletak pada vertebra pertama dari kolumna vertebralis.

Tulang sfenoid: tulang sfenoid adalah tulang berbentuk kupu-kupu yang

membentuk bagian dasar dan sisi dari cranium (lihat Gambar 8-7, C). Tulang

sfenoid juga membentuk bagian dari orbit yang mengelilingi mata. Di garis

tengah dari tulang sfenoid ada penekanan yang disebut sella turcica (Turk’s

saddle); ia membentuk tempat duduk bagi kelenjar hipofisis (tidak tampak).

Tulang ethmoid: tulang ethmoid adalah sebuah tulang berbentuk tidak teratur

yang membantu membentuk struktur tulang dari rongga hidung.

Tulang-tulang Wajah. Wajah terdiri dari 14 tulang wajah, yang sebagian besar

berpasangan (Gambar 8-7). Hanya mandibula dan vomer yang merupakan tulang

tunggal.

Mandibula: mandibula, tulang rahang bawah, mengandung gigi geligi bagian

bawah. Bagian depan dari mandibula membentuk dagu. Mandibula

membentuk satu-satunya sendi yang dapat bergerak pada tengkorak. Dua

penonjolan pada bagian belakang atas dari mandibula memiliki penjolan

tulang. Tulang ini berartikulasi dengan tulang temporal di temporo-

mandibular joint (TMJ). Penonjolan ini adalah tempat menempelnya otot

pengunyah. TMJ dapat dirasakan sebagai penekanan di depan telinga.

Ketegangan atau stress dapat menyebabkan nyeri pada TMJ. Kondisi ini

sering berhubungan dengan tooth grinding (bruxism) selama tidur.

Maxilla: maksila memiliki gigi atas. Sebuah perluasan dari maksila,

processsus palatinus, membentuk bagian depan dari langit-langit keras (atap)

dari mulut (lihat Gambar 8-7, C). Tulang-tulang ini juga membentuk sebagian

dari rongga hidung dan orbit mata.

Page 10: Sistem Rangka 2008 - Minimal

Page 10 of 26

Tulang palatinus: Dua tulang palatinus membentuk bagian belakang dari

langit-langit keras dan lantai dari rongga hidung. Kegagalan dari tulang

palatinus untuk menyatu menyebabkan sumbing langit-langit, membuat

menyusu sangat sulit bagi seorang bayi. Untungnya, sumbing langit-langit

dapat diperbaiki melalui pembedahan.

Tulang zigomatikus: tulang zigomatikus adalah tulang pipi. Mereka juga

membentuk sebuah bagian dari orbit mata.

Page 11: Sistem Rangka 2008 - Minimal

Page 11 of 26

Tulang-tulang wajah lainnya: beberapa tulang-tulang lainnya melengkapi

struktur wajah. Tulang-tulang ini adalah tulang lakrimalis, tulang hidung,

tulang vomer, dan konka nasalis inferior.

Sinus-sinus. Sinus-sinus, rongga

berisi udara yang terletak di

beberapa tulang di tengkorak,

melakukan dua fungsi penting.

Pertama, mereka mengurangi

berat dari tengkorak karena mreka

adalah rongga kosong, bukan

tulang padat. Kedua, mereka

memperkuat dan meningkatkan

bunyi suara.

Keempat sinus itu disebut

sinus paranasal karena mereka

mengelilingi dan berhubungan

dengan struktur hidung (Gambar

8-8). Nama-nama dari keempat

sinus menggambarkan lokasinya

dalam berbagai tulang tengkorak:

sinus frontal, sinus etmoid, sinus

sfenoid, dan sinus maksilaris.

Karena sinus berhubungan

dengan saluran hidung dan

tenggorokan, infeksi dapat menyebar dari hidung dan tenggorokan ke sinus. Infeksi

tersebut disebut sinusitis. Mereka mengalami kekakuan dan nyeri pada daerah wajah

yang terkena.

Bagaimana tulang-tulang kepala bersatu. Tulang-tulang dari kepala orang dewasa

membentuk sendi yang unik yang disebut sutura (lihat gambar 8-7). Sutura

menyatukan tulang-tulang kepala seperti resleting. Sutura utama adalah sutura korona

(artinya mahkota, dari bahasa Latin corona), sutura lambdoida, dan sutura skumosa.

Tidak seperti tulang lain di dalam tubuh, tidak ada gerakan signifikan yang terjadi

diantara tulang-tulang kepala.

Kepala Bayi. Dua perbedaan utama diantara kepala bayi dan kepala orang dewasa

adalah fontanel dan sutura yang belum menyatu.

Kepala bayi memiliki daerah yang belum diubah menjadi tulang. Sebaliknya

daerah tersebut dilapisi oleh selaput tipis. Karena daerah ini lembut bila disentuh,

bagian tersebut disebut titik lunak. Juga ritme dari denyut jantung bayi dapat

dirasakan di titik lunak tersebut, dan daerah tersebut juga disebut fontanel, yang

artinya “air mancur kecil.”

Page 12: Sistem Rangka 2008 - Minimal

Page 12 of 26

Dua fontanel utama adalah fontanel anterior yang lebih besar, berbentuk intan,

dan fontanel posterior oksipital yang lebih kecil, berbentuk segitiga (Gambar 8-9).

Ketika anak mencapai usia 2 tahun, fontanel ini secara bertahap akan diubah menjadi

tulang dan tidak dapat lagi dirasakan.

Fontanel adalah satu alasan

kenapa tulang kepala bayi lebih

dapat bergerak dibandingkan dengan

tulang kepala orang dewasa. Alasan

lain adalah bahwa sutura pada kepala

bayi belum menyatu. Sutura yang

belum menyatu tersebut

memungkinkan kepala tersebut

ditekan selama proses persalinan.

Hal tersebut juga memungkinkan

pertumbuhan otak dan kepala

sesudah kelahiran dan sepanjang

masa kanak-kanak.

Kadang-kadang, sutura dari

kepala bayi menyatu terlalu cepat,

menghambat pertumbuhan otak.

Kondisi ini disebut mikrosefali dan

ditandai dengan kepala yang kecil

dan rusaknya fungsi kecerdasan.

Kadang-kadang tulang kepala

membesar terlalu banyak.

Singkatnya, jika terjadi penumpukan

cairan yang berlebihan dalam otak

dari bayi, tulang dipaksa untuk

berpencar, dan kepala membesar.

Kondisi ini disebut hidrosefalus (atau

apa yang disebut oleh orang awam

sebagai “air dalam otak”).

Gambar 8-10. Kolumna

vertebralis

Page 13: Sistem Rangka 2008 - Minimal

Page 13 of 26

Tulang hyoid. Tulang hyoid adalah tulang berbentuk U yang terletak di leher. Ia

terkait pada lidah dan berhubungan dengan proses menelan. Ia adalah satu-satunya

tulang yang tidak berartikulasi dengan tulang lain.

Tulang-tulang telinga tengah. Setiap telinga mengandung tiga tulang-tulang kecil

yang disebut ossicles.

Kolumna vertebralis

Kolumna vertebralis, atau tulang belakang, memanjang dari kepala ke pelvis (Gambar

8-10). Kolumna vertebralis terdiri dari serangkaian tulang yang disebut vertebrae.

Vertebrae tersusun dalam sebuah kolom, sehingga diistilahkan sebagai kolumna

vertebralis. Diantara vertebrae terdapat diskus tulang rawan yang bertindak sebagai

penyerap goncangan. Kolumna vertebralis melakukan empat fungsi utama: dia

membentuk struktur pendukung bagi kepala dan dada; dia membentuk penempelan

pada korset panggul (pelvic girdle); dia membungkus dan melindungi korda spinalis

yang memanjang dari otak ke daerah lumbal; dan dia memberikan fleksibilitas bagi

tubuh.

Vertebrae dinamakan sesuai dengan lokasinya pada tubuh. Singkatnya, tujuh

vertebrae servikal (C1 – C7) terletak di daerah leher; ke dua belas vertebrae toraks

(T1 – T12) terletak di daerah dada; dan lima vertebrae lumbal (L1 – L5) terletak di

daerah punggung bawah. Jika anda meletakkan tangan anda pada panggul anda, anda

berada pada tingkat L4. Sebagai tambahan, lima vertebrae sakral menyatu menjadi

satu sakrum. Sakrum membentuk dinding belakang dari pelvis. Empat sampai lima

vertebrae koksigeus kecil menyatu menjadi satu koksigeus, tulang ekor. Orang

dewasa memiliki 26 buah vertebrae.

Kurvatura. Bila dilihat dari samping, kolumna vertebrae memiliki empat kurvatura

normal (lihat gambar 8-10); kurva leher, kurva dada, kurva lumbal, dan kurva sakral.

Arah dari kurvatura penting. Kurvatura leher dan lumbar melengkung ke depan dari

tubuh. Kurvatura dada dan sakral melengkung menjauh dari depan tubuh. Kurvatura

ini membuat posisi kepala berada di tengah tubuh, sehingga memberikan

keseimbangan yang dibutuhkan untuk berjalan dalam posisi tegak.

Kurvatura

dari spina bayi

berbeda.

Kurvatura

tunggalnya

menjauh dari

depan tubuh.

Kurvatura leher

berkembang pada

waktu 3-4 bulan

setelah kelahiran

ketika bayi mulai

mengangkat

kepalanya.

Kurvatura lumbal

berkembang pada

umur sekitar 1

tahun, ketika anak mulai berjalan.

Page 14: Sistem Rangka 2008 - Minimal

Page 14 of 26

Gambar 8-11 menggambarkan beberapa kurvatura spina yang tidak normal.

Skoliosis merujuk pada kurvatura lateral, bisanya melibatkan vertebrae toraks. Jika

berat, kurvatura lateral dapat menekan organ perut. Dia juga dapat mengurangi

pengembangan rongga dada, oleh karena itu mengganggu pernapasan. Kiposis adalah

kurvatura toraks yang berlebihan. Kadang-kadang disebut huchback. Lordosis dalah

kurvatura lumbar yang berlebihan dan kadang-kadang disebut swayback.

Ketidaknormalan ini dapat terjadi karena faktor genetik atau dapat berkembang

sebagai respon terhadap penyakit atau posisi yang salah. Karakteristik dari

vertebrae. Vertebrae adalah sebuah tulang ireguler yang mengandung beberapa

struktur khusus (Gambar 8-12). Badan dari vertebrae diganjal oleh diskus tulang

rawan dan mendukung berat vertebrae yang duduk diatasnya. Berbagai tonjolan

menyediakan tempat menempel atau artikulasi bagi ligamen, otot, dan tulang lain.

Foramen vertebrae adalah lubang untuk korda

spinalis. Vertebrae

tersusun rapi, sehingga jika

anda meraba punggung

anda, anda akan merasakan

prosesus spinalis. Atas

dasar inilah, kolumna

vertebralis juga disebut

spine. Perhatikan bahwa

vertebrae menjadi semakin

besar ketika kolumna

vertebralis turun ke bawah.

Vertebrae yang lebih besar

membawa beban yang

lebih berat.

Vertebrae memiliki

lamina seperti batang.

Prosedur bedah yang

disebut laminektomi dapat

dilakukan untuk

menyingkirkan vertebrae

yang rusak. Kadang-

kadang beberapa vertebrae menyatu untuk menstabilkan bagian dari kolumna

vertebralis. Prosedur ini disebut penyatuan spina.

Dua vertebrae khusus: Atlas (C1) dan Axis (C2). Vertebra servikal pertama dan

kedua memiliki beberapa gambaran yang khusus (lihat Gambar 8-12). Vertebra

servikal pertama (C1) disebut atlas. Atlas tidak memiliki badan tetapi memiliki

bagian yang padanya cocok proyeksi tulang dari tulang oksipital dari kepala. Atlas

mendukung tengkorak dan memungkinkan anda untuk mengangguk. Dia dinamakan

atlas berdasarkan tokoh mitos Yunani, Atlas, yang membawa bumi pada bahunya.

Vertebra servikal kedua (C2) disebut axis. Axis memiliki sebuah proyeksi

yang cocok bagi atlas dan bertindak sebagai tempat berputar bagi atlas. Axis

memungkinkan kepala anda untuk berputar dari satu sisi ke sisi lain ketika anda

menggelengkan kepala.

Page 15: Sistem Rangka 2008 - Minimal

Page 15 of 26

Diskus intervertebralis. Sebuah lapisan tulang rawan yang disebut sebuah diskus

memisahkan vertebrae satu sama lain. Karena diskus terletak diantara vertebrae,

mereka disebut diskus intervertebralis. Diskus menciptakan ruang bagi saraf spinal.

Diskus juga bertindak seperti pelindung yang mencegah gesekan antar vertebrae dan

menyerap goncangan ketika berlari, meloncat dan berjalan.

Kadang-kadang, sebuah diskus keluar dari tempatnya dan menekan saraf

disekitarnya, tekanan ini menyebabkan nyeri yang amat sangat dan kadang-kadang

membutuhkan pembedahan untuk menyingkirkan diskus yang menonjol tersebut.

Sangkar Dada

Sangkar dada adalah sangkar tulang yang berbentuk kerucut yang mengelilingi dan

melindungi paru-paru, jantung, dan pembuluh darah besar (Gambar 8-13). Dia

memainkan peran yang penting dalam pernapasan dan membantu mendukung tulang

bahu. Sangkar dada terdiri dari sternum, iga-iga, dan vertebrae toraks.

Sternum. Sternum atau tulang dada, adalah sebuah tulang berbentuk pisau kecil yang

terletak di depan dada. Ketiga bagiannya adalah manubrium, badan, dan prosesus

xyphoideus. Prosesus xyphoideus adalah ujung dari sternum. Dia bertindak sebagai

patokan untuk resusitasi kardiopulmoner (CPR)

Iga-iga. Dua belas pasang iga menempel dibagian belakang pada vertebrae toraks. Di

depan, tujuh pasang iga menempel secara langsung ke sternum dengan perantaraan

tulang rawan. Mereka disebut iga asli. Lima pasang berikutnya menempel secara

tidak langsung ke sternum atau tidak menempel sama sekali. Mereka disebut iga

palsu. Dua pasang paling bawah dari iga palsu tidak memiliki penempelan dengan

sternum dan oleh karena itu disebut iga melayang. Karena lokasi mereka dan

kekurangan dukungan dari sternum, mereka mudah patah.

Diantara tulang iga ada otot intercostal. Kontraksi otot ini membantu

menggerakkan sangkar dada selama pernapasan. Jika ada meletakkan tangan anda ke

dada anda dan mengambil napas dalam, anda akan merasakan sangkar dada bergerak

ke atas dan ke luar.

Page 16: Sistem Rangka 2008 - Minimal

Page 16 of 26

Rangka Appendikular Rangka appendikular terdiri dari tulang-tulang korset bahu, ekstremitas atas (lengan),

korset panggul, dan ekstremitas bawah (paha dan tungkai) (lihat gambar 8-1).

Korset Bahu

Korset bahujuga disebut korset pektoral. Setiap bahu mengandung dua tulang: satu

klavikula dan satu skapula (Gambar 8-14). Bahu mendukung lengan dan bertindak

sebagai sebuah tempat penempelan otot. Korset bahu dirancang untuk fleksibilitas

yang besar. Gerakkan bahu anda dan lengan atas memutar dan perhatikan bagaimana

banyaknya gerakan yang dapat anda lakukan. Bandingkan hal ini dengan gerakan

terbatas yang dilakukan oleh siku dan lutut.

Page 17: Sistem Rangka 2008 - Minimal

Page 17 of 26

Klavikula. Klavikula juga disebut tulang kerah baju (collar-bone). Dia tampak seperti

batang panjang dan berartikulasi dengan sternum dan skapula. Klavikula membantu

menstabilkan bahu. Meskipun demikian, penempelannya lemah dan mudah

mengalami dislokasi atau patah. Klavikula adalah tulang dalam tubuh yang paling

sering patah.

Skapula. Skapula juga disebut pisau bahu atau tulang sayap. Dua tonjolan besar pda

skapula memungkinkannya untuk berartikulasi dengan klavikula dan bertindak

sebagai titik penempelan untuk otot lengan dan dada. Rongga glenoid pada skapula

adalah tempat dimana kepala humerus (tulang lengan atas) berada, oleh karena itu

Page 18: Sistem Rangka 2008 - Minimal

Page 18 of 26

memungkinkan anda memutar lengan anda pada bahu. Perhatikan bahwa prosesus

akromion dan prosesus korakoid pada skapula dekat dengan rongga glenoid. Kedua

prosesus bertindak sebagai titik penempelan ligamen dan otot. Prosesus akromion

membentuk titik akhir dari bahu.

Ekstremitas Atas (Lengan)

Anggota gerak bagian atas terdiri dari tulang-tulang lengan atas (humerus); lengan

bawah (radius dan ulna); dan tangan (karpal, metakarpal, dan jari-jari).

Humerus. Humerus adalah tulang panjang dari lengan atas. Humerus terdiri dari

sebuah kepala, yang masuk ke dalam rongga glenoid dari skapula, yang

memungkinkan lengan atas untuk berputar pada sendi bahu. Pada ujung lain dari

humerus ada beberapa prosesus yng memungkinkannya untuk berartikulasi dengan

tulang dari lengan bawah. Fossa olekranon adalah depresi dari humerus yang

menahan prosesus olekranon dari ulna ketika siku diekstensikan.

Radius. Radius adalah salah satu dari dua tulang lengan bawah. Letaknya di “bagian

jempol” ketika telapak tangan dihadapkan ke atas. Kepala dari radius berartikulasi

dengan humerus dan ulna. Tuberositas radialis di bagian ujung proksimal dari radius

adalah tempat penempelan satu otot yang bertanggung jawab untuk memfleksikan

lengan bawah pada siku.

Ulna. Ulna adalah tulang kedua dari lengan bawah. Lengan yang lebih panjang dari

kedua tulang lengan bawah, yaitu ulna, terletak di sisi kelingking dari lengan bawah.

Dia memiliki prosesus dan depresi yang memungkinkannya untuk berartikulasi

dengan humerus, radius, dan tulang-tulang pergelangan tangan (karpal). Prosesus

olekranon dari ulna adalah apa yang anda rasakan sebagai titik tulang dari siku.

Perhatikan hubungan dari radius terhadap ulna ketika tangan bergerak dari posisi

supinasi ke pronasi. Ketika supinasi, kedua tulang paralel. Ketika pronasi, kedua

tulang menyilang untuk melakukan gerakan ini.

Tangan. Tangan tersusun dari pergelangan tangan, telapak tangan dan jari-jari.

Pergelangan tangan terdiri dari delapan tulang yang disebut tulang-tulang karpal,

yang secara ketat diikat oleh ligamen. Lima tulang metakarpal membentuk telapak

tangan dari tangan; setiap tulang metakarpal segaris dengan sebuah jari. 14 tulang jari

disebut phalanges, atau digital.

Perhatikan bahwa setiap jari memiliki tiga tulang kecuali jempol, yang hanya

memiliki dua tulang.

Gelang Panggul Gelang panggul atau pelvis, terdiri dari dua tulang koksa, sakrum dan koksigius

(Gambar 8-15, A). Gelang panggul melakukan tiga fungsi: menahan berat badan;

bertindak sebagai penempelan dari tungkai; dan melindungi organ-organ yang terletak

dalam rongga pelvis, termasuk kandung kemih dan organ-organ reproduksi.

Perbedaan Laki-laki dan Perempuan. Perbedaan antara pelvis laki-laki dan

perempuan berhubungan dengan peran melahirkan dari perempuan. Secara umum,

pelvis perempuan lebih luas dan lebih dangkal dibandingkan dengan pelvis laki-laki.

Pelvis laki-laki sempit dan berbentuk corong.

Page 19: Sistem Rangka 2008 - Minimal

Page 19 of 26

Tulang Koksa. Tulang koksa disebut os coxae, atau tulang panggul (Gambar 8-15,

B). Setiap tulang koksa terdiri dari tiga bagian: ilium, ischium, dan pubis. Ketiga

tulang tersebut bergabung bersama untuk membentuk sebuah depresi yang disebut

acetabulum. Acetabulum penting karena dia menerima kepala dari femur dan oleh

karena itu memungkinkan paha untuk berputar pada sendi panggul.

Ilium. Ilium adalah bagian terbesar dari tulang koksa. Ilium merupakan bagian tulang

yang melebar keluar dan dapat

dirasakan di panggul. Tepi luar

dari ilium disebut iliac crest.

Ilium menghubungkan

punggung dengan sakrum,

ilium menghasilkan sel-sel

darah dan merupakan tempat

yang lazim bagi biopsi sumsum

tulang.

Ischium. Ischium adalah

bagian paling bawah dari tulang

koksa. Iscium terdiri dari tiga

struktur penting: tuberositas

ischium, spina ischium, dan

greater sciatic notch.

Tuberositas ischium adalah

bagian dari tulang koksa yang

menjadi tumpuan ketika kita

duduk. Spina ischium menonjol

ke rongga panggul dan

mempersempit mulut panggul.

Jika spina dari kedua tulang

ischium wanita terlalu

berdekatan, mulut pelvis

menjadi terlalu kecil untuk

memungkinkan kelahiran

seorang bayi. Pengukuran jarak

diantara kedua spina

memberikan informasi yang

berharga tentang mungkin

tidaknya pelvis untuk proses

persalinan. Greater sciatic

notch adalah tempat dimana

pembuluh darah dan saraf

sciatica melewati rongga pelvis

ke dalam bagian paha belakang.

Pubis. Pubis adalah bagian

paling depan dari tulang koksa.

Dua tulang pubis bersatu di

depan sebagai symphysis

Page 20: Sistem Rangka 2008 - Minimal

Page 20 of 26

pubis. Sebuah diskus tulang rawan memisahkan tulang-tulang pubis di symphysis

pubis. Pada wanita, diskus meluas sebagai respon terhadap hormon kehamilan, oleh

karena itu memperbesar rongga panggul untuk menyediakan ruang yang lebih besar

untuk pertumbuhan fetus.

Sebuah lubang besar yang disebut foramen obturator dibentuk sebagai gabungan

tulang pubis dengan sebuah bagian dari ischium. Obturator adalah foramen terbesar

dalam tubuh. Pembuluh darah dan saraf melewati obturator foramen dari rongga

pelvis ke dalam paha depan.

Apa yang dimaksud dengan pelvis benar dan pelvis salah? Pelvis salah adalah daerah

yang dikelilingi oleh bagian yang melebar dari dua tulang ilium (Gambar 8-15, C).

Pelvis benar terletak di bawah pelvis salah dan lebih kecil. Pelvis benar adalah

sebuah cincin yang dibentuk oleh penyatuan dari tulang-tulang pelvis; ini juga disebut

pelvic brim. Pelvis benar memiliki sebuah daerah inlet dan outlet. Pada wanita,

dimensi dari daerah ini penting karena mereka harus cukup besar untuk

memungkinkan lewatnya seorang bayi selama persalinan.

Ektremitas Bawah

Ekstremitas bawah termasuk, tulang-tulang paha (femur); lutut (patella), tungkai

bawah (tibia dan fibula); dan kaki (tarsal, metatarsal, dan jari-jari) (Gambar 8-16)

Femur. Femur adalah tulang paha; dia adalah tulang terpanjang dan terkuat dalam

tubuh. Femur berartikulasi dengan tulang koksa untuk membentuk panggul dan

dengan tulang-tulang tungkai bawah membentuk lutut. Kepala dari femur terletak

pada acetabulum dari tulang koksa dan memungkinkan paha untuk berputar pada

sendi panggul. Kepala femur berlanjut sebagai leher. Sejumlah penonjolan tulang

terletak pada femur. Yang paling penting adalah trochanter major dan minor.

Trochanter menyediakan tempat penempelan bagi sebagian otot-otot.

Pada orang yang lebih tua, leher dari femur seringkali patah, menyebabkan patahnya

panggul. Imobilitas (istirahat sambil tidur) dapat menyebabkan komplikasi yang

serius. Sebagai contoh, karena berat dari tungkai, pasien yang harus menjalani tirah

baring dapat mengalami rotasi keluar dari panggul. Jika hal ini berkembang terus,

rotasi keluar ini membuat berjalan menjadi sangat sulit dan oleh karena itu menunda

rehabilitasi. Untuk mencegah rotasi keluar dari panggul, sebuah roll trochanter dapat

diletakkan di bawah panggung pada tempat trochanter major.

Patella. Patella adalah lutut. Terletak di dalam tendon yang melalui lutut.

Tibia dan Fibula. Tibia dan fibula membentuk tungkai bawah. Tibia adalah tulang

kering dan berartikulasi dengan paha di lutut. Tibia adalah tulang penahan beban dari

tungkai bawah. Sebuah protuberans disebut tuberositas tibia adalah tempat

penempelan otot-otot dan ligamen dari paha. Pada ujung distal dari tibia, sebuah

protuberance disebut maleolus medialis berartikulasi dengan tulang-tulang

pergelangan kaki bagian dalam.

Page 21: Sistem Rangka 2008 - Minimal

Page 21 of 26

Fibula adalah tulang yang lebih tipis yang terletak di samping di sepanjang tibia pada

tungkai bawah. Bagian ujung proksimal fibula berartikulasi dengan tibia. Bagian

ujung bawah membentuk malleolus lateral, yang berartikulasi dengan tulang-tulang

pergelangan kaki bagian luar.

Kaki. Setiap kaki (Gambar 8-17) memiliki sebuah pergelangan kaki, sebuah telapak

kaki dan lima buah jari kaki. Tujuh tulang tarsal membentuk pergelangan kaki.

Bagian paling proksimal dari tulang tarsal, talus, mengartikulasikan tibia dan fibula.

Sebagian besar berat tubuh disokong oleh calcaneus atau tulang tumit. Telapak kaki

dibentuk oleh lima tulang metatarsal. Bola kaki dibentuk oleh bagian ujung distal

dari metatarsal. Tarsal, metatarsal, dan tendon serta ligamen yang berhubungan

membentuk kelengkungan pada telapak kaki. Jika ligamen dan tendon menjadi

lemah, kelengkungan tersebut akan jatuh dan orang yang mengalami hal itu akan

disebut memiliki kaki yang datar. Jari-jari kaki memiliki 14 tulang jari.

Sendi-sendi Sebuah sendi, atau artikulasi adalah tempat dimana dua tulang bertemu. Sendi

melakukan dua fungsi: mereka menahan tulang agar tetap bersama, dan mereka

menyediakan fleksibilitas bagi rangka yang kaku (rigid). Tanpa sendi, tidak akan

berjalan seperti robot. Pikirkan bagaimana “lucunya” seorang pemain bola basket jika

seluruh rangkanya kaku! Sendi dapat diklasifikasikan ke dalam tiga kelompok

berdasarkan jumlah gerakannya: tidak dapat digerakkan, dapat digerakkan sedikit, dan

dapat bergerak bebas (Tabel 8-3)

Sendi yang tidak dapat digerakkan

Page 22: Sistem Rangka 2008 - Minimal

Page 22 of 26

Sendi yang tidak dapat digerakkan disebut synarthrosis. Sutura di kepala adalah

sendi yang tidak dapat digerakkan. Sutura dibentuk dari tepi tulang yang tidak teratur

yang saling mengunci dan diikat oleh jaringan penghubung fibrosa.

Sendi yang dapat digerakkan sedikit

Sendi yang dapat digerakkan sedikit disebut amphiarthroses. Gerakan yang terbatas

biasanya dilakukan oleh tulang yang dihubungkan dengan sebuah diskus tulang

rawan. Singkatnya, gerakan kolumna spinalis terjadi pad diskus intervertebralis.

Selama kehamilan, simpifis pubis memungkinkan pelvis untuk melebar.

Sendi yang bergerak secara bebas Sendi yang bergerak secara bebas disebut diarthroses; mereka menyediakan lebih

banyak fleksibilitas dan gerakan dibandingkan dengan dua jenis sendi yang lain.

Sebagian besar dari sendi dari sistem rangka bergerak secara bebas. Semua sendi yang

bergerak secara bebas adalah sendi synovial. (Gambar 8-18). Pada sendi synovial

yang khas termasuk struktur-struktur berikut ini:

Tulang rawan sendi: permukaan artikulasi dari setiap dua tulang dilapisi

dengan tulang rawan sendi, membentuk permukaan yang halus dalam sendi.

Kapsul sendi: kapsul sendi dibentuk oleh jaringan penghubung fibrosa.

Kapsul tersebut membungkus sendi dalam sebuah penutup kuat seperti

pakaian yang membungkus lengan.

Membran synovial: yang melapisi kapsul sendi adalah membran synovial.

Membran ini membentuk cairan synovial ke dalam rongga sendi.

Cairan synovial: cairan synovial membasahi tulang dalam sendi, sehingga

mengurangi friksi dalam sendi

Bursae: sebagian sendi synovial mengandung bursae (tunggal, bursa). Bursae

adalah kantung kecil dari cairan synovial diantara sendi dan tendon yang

melintasi sendi. Bursae memungkinkan tendon untuk bergerak secara halus

ketika tulang bergerak. Penggunaan sendi yang berlebihan dapat menyebabkan

peradangan yang nyeri dari bursae yang disebut bursitis. Tennis elbow adalah

bursitis yang disebabkan penggunaan sendi siku secara berlebihan dan tidak

tepat.

Ligamen pendukung: ligamen pendukung mengelilingi sendi. Ligamen ini

menyatukan tulang-tulang yang berartikulasi satu sama lain dan menstabilkan

sendi. Kadang-kadang ligamen diregangkan atau ditarik, menyebabkan nyeri

dan kehilangan mobilitas.

Lutut: Sendi Synovial Sendi lutut adalah satu contoh dari sebuah sendi synovial (Gambar 8-18). Sebagai

tambahan bagi semua struktur yang ada dalam sebuah sendi synovial, sendi lutut

mengandung bantalan tambahan dalam bentuk tulang rawan yang lunak, meniscus

medialis dan meniscus lateralis, yang berada di tibia. Seperti sendi-sendi synovial

lainnya, sendi lutut diperkuat oleh ligamen pendukung, terutama ligamen cruciformis.

Meniscus medialis dan meniscus lateralis seringkali cedera atau robek pada

atlit. Tulang rawan yang robek (biasanya meniscus medialis) dibuang dengan bedah

arthroskopi. Sebuah athroskop adalah tabung untuk melihat yang memungkin dokter

bedah untuk melihat ke dalam sendi lutut. Ligamen cruciformis adalah struktur lain

yang seringkali membutuhkan perbaikan secara pembedahan.

Page 23: Sistem Rangka 2008 - Minimal

Page 23 of 26

Sendi synovial yang dapat bergerak Tubuh memiliki beberapa sendi synovial yang dapat bergerak secara bebas. Jenis

gerakan dan derajat fleksibilitas bervariasi dari berbagai macam sendi-sendi tersebut.

Singkatnya, jika anda menggerakkan siku anda, lengan bawah anda akan bergerak

baik ke atas maupun ke bawah seperti dua papan yang disatukan oleh engsel. Gerakan

ini sangat berbeda dengan gerakan tangan pada sendi bahu. Baik sendi siku maupun

bahu bergerak secara bebas, tapi jenis gerakannya berbeda.

Enam jenis dari sendi yang bergerak bebas diklasifikasikan sehubungan

dengan jenis gerakan yang dimungkinkan oleh sendi (Gambar 8-19 dan Tabel 8-3).

Tiga dari sendi-sendi ini adalah sendi engsel, sendi peluru, dan sendi pivot.

Sendi Engsel Sendi engsel memungkinkan gerakan yang mirip dengan gerakan dua buah papan

yang disatukan oleh engsel. Engsel memungkinkan gerakan pada satu arah, dimana

sudut di engsel tersebut bertambah atau berkurang. Yang termasuk sendi engsel

adalah siku, lutut, dan jari-jari.

Sendi Peluru

Page 24: Sistem Rangka 2008 - Minimal

Page 24 of 26

Sendi peluru dibentuk ketika ujung tulang yang berbentuk bola cocok dengan soket

berbentuk cangkir pada tulang yang lain, sehingga tulang dapat bergerak ke berbagai

macam arah diseputar titik pusat. Sendi bahu dan dan panggul adalah sendi peluru.

Kepala humerus pas berada di dalam rongga glenoid dari scapula dalam sendi bahu.

Kepala femur pas berada dalam acetabulum dari tulang coxae dalam sendi panggul.

Sendi Pivot Sendi pivot memungkinkan rotasi diseputar panjang dari sebuah tulang. Sendi pivot

hanya memungkinkan untuk rotasi. Sebuah contoh adalah gerakan menggeleng-

gelengkan kepala yang berarti “tidak”. Rotasi ini terjadi karena atlas (vertebra cervical

pertama) berputar pada axis (vertebra cervical kedua).

Jenis-jenis gerakan sendi

Fleksi: gerakan pada sendi yang menurunkan sudut diantara tulang (tekukkan

tungkai bawah pada lutut atau jari-jari)

Ekstensi: Meluruskan sendi sehingga sudut diantara tulang bertambah

(misalnya luruskan tungkai pada lutut atau jari-jari untuk membuka tangan)

Plantar fleksi: menekukkan kaki ke bawah, seperti pada tarian jempol

Dorsofleksi: menekukkan kaki ke atas, ke tungkai

Hiperekstensi: mengektensikan sendi diluar dari posisi lurus yang biasa

dilakukan, seperti menggerakkan tangan ke permukaan atas dari pergelangan

tangan

Abduksi: gerakan menjauh dari garis tengah tubuh (gerakkan tungkai bawah

anda ke samping, menjauhi tubuh anda)

Adduksi: gerakan ke garis tengah tubuh (kembalikan tungkai bawah anda ke

tubuh anda)

Inversi: arahkan tapak kaki anda ke bagian dalam sehingga berhadapan

dengan kaki sebelahnya

Page 25: Sistem Rangka 2008 - Minimal

Page 25 of 26

Eversi: kembalikan telapak kaki anda ke luar

Supinasi: arahkan tangan anda sehingga telapak tangan menghadap ke atas

Pronasi: arahkan tangan anda sehingga telapak tangan menghadap ke bawah

Page 26: Sistem Rangka 2008 - Minimal

Page 26 of 26

Sirkumduksi: kombinasi gerakan, seperti gerakan tangan memutar yang

dilakukan oleh pelempar bola ketika melempar bola softball