sistem proteksi
-
Upload
sunnuwahyu -
Category
Documents
-
view
65 -
download
3
description
Transcript of sistem proteksi
-
5/26/2018 sistem proteksi
1/6
BAB II
PEMBAHASAN
SISTEM PROTEKSI BUSBAR
Busbar atau rel adalah titik pertemuan/hubungan trafo-trafo tenaga, SUTT, SKTT dan
peralatan listrik lainnya untuk menerima dan menyalurkan tenaga listrik/daya listrik. Busbar
memiliki peranan yang sangat penting dalam sistem tenaga listrik karena berfungsi sebagai
tempat terhubungnya semua bay yang ada pada suatu Gardu Induk, seperti bay transformator dan
bay line, walaupun gangguan pada busbar relative jarang (kurang lebih 7%) dibandingkan
dengan gangguan pada penghantar (kurang lebih 60%) dari keseluruhan gangguan tetapi
dampaknya akan jauh lebih besar dibandingkan pada gangguan penghantar, terutama jika
pasokan yang terhubung ke pembangkit tersebut cukup besar.
Dampak yang dapat ditimbulkan oleh gangguan di busbar jika gangguan tidak segera diputuskan
Antara lain:
a) kerusakan instalasi,b) timbulnya masalah stabilitas transient,c) dimungkinkan OCR dan GFR di sistem bekerja sehingga pemutusan menyebar.Sehingga proteksi busbar (busbar protection) sangat memiliki peranan penting dalam sistem
kelistrikan, untuk itu proteksi ini harus bekerja secara sensitif, selektif, cepat dan harus stabil
untuk gangguan yang terjadi di luar daerah proteksinya (gangguan di luar busbar relai tidak
boleh trip). Secara sederhana daerah kerja proteksi busbar diperlihatkan pada Gambar 1 dibawah,
yaitu semua transformator arus (CT) bay tersambung pada busbar. Dimana Sistem proteksi
busbar ini harus bekerja tanpa tunda waktu (instantaneous) apabila terjadi gangguan di dalam
zona proteksinya (area warna hijau) sedangkan untuk gangguan yang terjadi di luar zonaproteksiannya (di luar area warna hijau) proteksi busbar tidak boleh bekerja / relai harus stabil.
-
5/26/2018 sistem proteksi
2/6
Gambar 1. Daerah Proteksi Busbar
Sebagai proteksi utama Busbar adalah RELE Differensial, yang berfungsi mengamankan
pada busbar tersebut terhadap gangguan yang terjadi di busbar itu sendiri. Selain rele diferensial
terdapat juga rele pengaman lain misalnya
Rele Arus Lebih (Over Current Relay) Rele Hubung Tanah (Ground Fault relay) Rele Arus Lebih berarah ( Directional OCR ) Rele Beban Lebih ( Over Load Relay ) Rele Penutup Balik ( Reclosing Relay ) Rele jarak (Distance Relay) dsb.
-
5/26/2018 sistem proteksi
3/6
2.1 Prinsip Kerja Relay Differential Sebagai Pengaman Busbar
Prinsip kerjanya adalah keseimbangan arus ( membandingkan jumlah arus yg masuk dengan arus
yg keluar busbar ) artinya bila bila terjadi perbedaan antar kedua penjumlahan arus diatas maka
relay akan bekerja berdasarkan prinsipnya dapat dilihat pada gambar 2 dibawah.
A. Kondisi tidak ada gangguan di busbar
Gambar 2a Keadaan tidak ada gangguan pada busbar
I 1 + I 2 + !3 = I 3 + I 4
CT1 =CT2 =CT3 = CT4 = CT5.
ia = I1 + I2 + I3.
Ib = I3 + I4
Dari arah arus dpt dilihat :
Id = iaib = 0
RELAY TIDAK BEKERJA
-
5/26/2018 sistem proteksi
4/6
B. Kondisi Ada Gangguan di BusbarBusbar yg menghubungkan antara dua sistem dan kedua sistem terdapat pem-bangkit maka dapat
dilihat pada gambar 2b dibawah,
Gambar 2b Keadaan ada gangguan pada busbar
I1 + I2 + I3 + I4 = If ; I5 = 0
CT1 = CT2 = CT3 = CT4 = CT5
Ia = i1 + i2 ; i5 = 0
Ib = i3 + i4
Dari arah arus dapat dilihat bahwa :
Id = ia - ib.
RELAY AKAN BEKERJA
MAKA CB 1 S.D. CB 5 LEPAS
-
5/26/2018 sistem proteksi
5/6
C. Gangguan Diluar Daerah Pengamanan
Gambar 2c Keadaan ada gangguan diluar pada busbar
I 1 + I 2 + I 3 - I 4 ; I 5 = 0
CT1 = CT2 = CT3 = CT4 = CT5.
Ia = I 1 + I 2 ; ib = i3
Dari arah sekunder dapat dilihat bahwa :
Id = ia + ib - i4 = 0
SEHINGGA RELAY TIDAK BEKERJA
-
5/26/2018 sistem proteksi
6/6
PRINSIP KERJA RELAY DIFERENSIAL BERIMPEDANSI TINGGI.
Relay ini bekerja bedasarkan pada perbandingan beda vector arus seperti dibawah ini.
(berikut gambar skema relay impedansi circulating current transformator)
Pada kondisi normal/gangguan diluar (F2) maka Jumlah vector arus akan= 0 Tetapi bila ganggan
di F1 maka keseimbangan arus terganggu, maka arus akan mengalir menuju impedansi ZH dan
akan menimbulkan drop tegangan VZH. Selanjutnya tegangan men-suply unit relay pengukur M
melalui trafo (T). Sehingga Relay bekerja untuk melepas PMT.