Sistem Perekonomian Dan Aktivitas Pemerintah

16
SISTEM PEREKONOMIAN DAN AKTIVITAS PEMERINTAH MANAJEMEN KEUANGAN SEKTOR PUBLIK Ginrey Shandy Algam & I Gede Yudi [Date] [Course title] SISTEM PEREKONOMIAN DAN AKTIVITAS PEMERINTAH Peran pemerintah dalam kehidupan masyarakat telah dan selalu kontroversial. Sebagian meyakini bahwa pemerintah terlalu banyak berperan sementara pihak lain meyakini hal tersebut memang dibutuhkan lebih banyak lagi. Sebagian orang menunjuk ke pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan yang dipercayai begitu penting bagi mereka tetapi lebih suka untuk tidak terikat dengan aktivitas yang menguntungkan mereka tersebut. Makalah ini ingin menunjukkan bagaimana peran pemerintah telah berkembang secara signifikan dari kontribusi yang kecil pada awal 1990 menjadi 30 sampai 50 persen terhadap ekonomi dalam industri modern saat ini. Makalah ini juga mencoba menyajikan perbandingan perekonomian di beberapa negara dengan perekonomian di Indonesia. Kontribusi pengeluaran Pemerintah Amerika Serikat terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sejak tahun 2000 telah meningkat. Pengeluaran Federal untuk pertahanan nasional dan jaminan kesehatan berkontribusi besar terhadap perekonomian. Resesi pada tahun 2007 juga menyebabkan pemerintah AS mengeluarkan banyak pengeluaran untuk menstabilkan sistem keuangan. Untuk membiayai pengeluaran tersebut pemerintah berusaha memperoleh penerimaan negara yang yang besar, dampaknya pemerintah federal dan lokal mengutamakan tax collection. Di Indonesia terjadi hal sebaliknya, kontribusi pengeluaran pemerintah terhadap PDB menurun dari 8,49 pada tahun 2010 menjadi 7,56% pada tahun 2014. Hal ini menunjukkan di Indonesia dominasi pemerintah dalam perekonomian mengalami penurunan. Salah satu penyebab hal ini karena sumber penerimaan negara belum di collect

description

Manajemen Keuangan Sektor Publik

Transcript of Sistem Perekonomian Dan Aktivitas Pemerintah

SISTEM PEREKONOMIAN DAN AKTIVITAS PEMERINTAH

1

SISTEM PEREKONOMIAN DAN AKTIVITAS PEMERINTAHMANAJEMEN KEUANGAN SEKTOR PUBLIKGinrey Shandy Algam & I Gede Yudi Primanta[Date][Course title]SISTEM PEREKONOMIAN DAN AKTIVITAS PEMERINTAH

Peran pemerintah dalam kehidupan masyarakat telah dan selalu kontroversial. Sebagian meyakini bahwa pemerintah terlalu banyak berperan sementara pihak lain meyakini hal tersebut memang dibutuhkan lebih banyak lagi. Sebagian orang menunjuk ke pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan yang dipercayai begitu penting bagi mereka tetapi lebih suka untuk tidak terikat dengan aktivitas yang menguntungkan mereka tersebut. Makalah ini ingin menunjukkan bagaimana peran pemerintah telah berkembang secara signifikan dari kontribusi yang kecil pada awal 1990 menjadi 30 sampai 50 persen terhadap ekonomi dalam industri modern saat ini.Makalah ini juga mencoba menyajikan perbandingan perekonomian di beberapa negara dengan perekonomian di Indonesia. Kontribusi pengeluaran Pemerintah Amerika Serikat terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sejak tahun 2000 telah meningkat. Pengeluaran Federal untuk pertahanan nasional dan jaminan kesehatan berkontribusi besar terhadap perekonomian. Resesi pada tahun 2007 juga menyebabkan pemerintah AS mengeluarkan banyak pengeluaran untuk menstabilkan sistem keuangan. Untuk membiayai pengeluaran tersebut pemerintah berusaha memperoleh penerimaan negara yang yang besar, dampaknya pemerintah federal dan lokal mengutamakan tax collection. Di Indonesia terjadi hal sebaliknya, kontribusi pengeluaran pemerintah terhadap PDB menurun dari 8,49 pada tahun 2010 menjadi 7,56% pada tahun 2014. Hal ini menunjukkan di Indonesia dominasi pemerintah dalam perekonomian mengalami penurunan. Salah satu penyebab hal ini karena sumber penerimaan negara belum di collect secara maksimal, sedangkan perkembangan industri yang didominasi BUMN dan swasta terus meningkat dan meningkatkan PDB Indonesia.Dalam makalah ini pula, kami mencoba menyajikan bagaimana sistem perekonomian dan aktivitas pemerintah dalam mendukung perekonomian yang pada tujuan akhirnya untuk menyejahterakan masyarakat. Individu, Masyarakat, dan PemerintahDapat dibayangkan apabila suatu bangsa tanpa pemerintahan, tidak ada sistem yang menjamin adanya pelaksanaan hukum dan menciptakan keadilan. Ketentuan terhadap pertahanan nasional dan keamanan dalam negeri menjadi sulit atau tidak terorganisasi oleh pemerintah yang terpusat yang mengelola dan mendukung angkatan bersenjata. Begitu juga tidak ada yang akan mengatur mengenai jaminan sosial, asuransi bagi yang tidak bekerja, kesejahteraan yang diberikan bagi orang lanjut usia, pengangguran, orang miskin, dan penyandang disabilitas. Masih banyak pelayanan lainnya yang dilakukan oleh pemerintah untuk menjamin kesejahteraan masyarakat. Di AS, pengeluaran belanja tahunan pemerintah rata-rata sepertiga dari PDB. Di Indonesia pengeluaran pemerintah berkisar 7 sampai dengan 8,5 persen terhadap PDB (data BPS).Pengeluaran yang besar dari pemerintah tersebut dibiayai melalui wajib pajak yang membayar pajak atas penghasilannya selama setahun yang digunakan untuk mendukung kegiatan pemerintahan. Masyarakat memperoleh keuntungan dari berbagai barang dan layanan yang disediakan oleh pemerintah, tetapi masyarakat juga harus membayar biaya atas layanan yang diberikan tersebut. Atas jasa yang dan pajak yang dibayarkan kepada pemerintah setiap orang bisa berbeda dalam menilainya. Ada yang puas dan setuju, ada pula yang tidak puas dan tidak setuju.Institusi Pemerintahan dan PolitikKeuangan Publik adalah bidang ekonomi yang mempelajari aktivitas pemerintahan dan upaya-upaya alternatif dalam membiayai pengeluaran pemerintah. Dalam mempelajari keuangan publik, kita akan mempelajari mengenai dasar ekonomi untuk aktivitas pemerintahan. Tujuan krusial dari analisis tersebut adalah untuk memahami dampak dari pengeluaran publik, regulasi, perpajakan, pinjaman atas insentif kerja, investasi, dan pembelanjaan pendapatan. Pemerintah adalah bentuk organisasi yang memiliki kewenangan atas tindakan atas orang-orang yang hidup bersama dalam lingkungan kemasyarakatan dan menyediakan dan membiayai pelayanan yang utama. Banyak warga negara dan sumber daya digunakan dalam menghasilkan pelayanan pemerintahan. Setiap individu memiliki hak untuk berpartisipasi dalam menentukan apa yang harus dilakukan oleh pemerintah bagi masyarakat. Institusi politik memiliki konstitusi dan umumnya diterima untuk terlibat dalam menentukan apa yang harus dilakukan pemerintah dan bagaimana pengeluaran pemerintah dibiayai. Untuk itu warga negara memiliki kesempatan untuk mengekspresikan keinginannya melalui isu-isu yang belaku dengan memilih kandidat yang menurutnya dapat memperjuangkan aspirasinya.Alokasi Sumber Daya antara Pemerintah dan SwastaDalam memberikan pelayanan dan barang pemerintah membutuhkan tenaga kerja, peralatan, bangunan, dan tanah. Biaya atas hal tersebut adalah nilai dari pengorbanan dari barang dan jasa privat yang harus dikorbankan ketika sumber daya ditransfer ke pemerintah. Hal ini terlihat dari pajak yang dibayarkan warga negara yang mengurangi daya beli warga negara tersebut. Pajak merupakan biaya tidak langsung yang dapat mengubah pilihan dalam pengambilan keputusan. Pajak juga berdampak pada harga barang dan jasa dan insentif dalam bekerja, menabung, dan mengalokasikan pengeluaran antara barang dan jasa. Pajak juga mengurangi operasional ekonomi, karena menimbulkan pilihan bagi individu tidak saja berdasarkan pada biaya yang dikeluarkan tetapi juga atas keuntungan dan kerugian dari aspek perpajakan yang dihasilkan atas keputusan yang diambil.Sumber daya yang diperoleh oleh pemerintah digunakan untuk menyediakan barang dan jasa, seperti jalan, polisi, pemadam kebakaran, dan pertahanan nasional. Barang dan jasa yang diberikan oleh pemerintah dapat digunakan oleh semua orang, bukan eksklusif kepada satu warga negara saja. Adapula yang dialokasikan kepada pihak-pihak khusus seperti lanjut usia dan anak-anak seperti jaminan pensiun dan sekolah.Barang dan jasa pemerintahan merupakan barang yang tidak tersedia di pasar, sedangkan private goods and service biasanya adalah barang dan jasa yang tersedia di pasar.Dalam mendistribusikan barang dan jasa pemerintahan, pemerintah mempunyai berbagai kriteria. Ada yang diberikan kepada semua warga negara ada pula yang diberikan hanya kepada golongan tertentu yang mana dalam pendistribusiannya tidak melihat dari kemampuan dia membayar atau atas kontribusi pajak yang dibayar.Di Indonesia hal ini telah dilakukan pada program jaminan kesehatan nasional, program wajib belajar 9 tahun, fasilitas jalan raya, jaminan keamanan dari penegak hukum, dan lain-lain.Mixed Ekonomi, Pasar, dan PolitikAS dan kebanyakan negara, termasuk Indonesia saat ini menggunakan ekonomi campuran. Dalam sistem ini pemerintah bukan saja menyediakan barang dan jasa tetapi juga mengatur aktivitas ekonomi swasta. Berbeda dengan ekonomi pasar murni dimana semua barang dan jasa disediakan oleh swasta dan keuntungan mendapat tempat di pasar, harga yang muncul dibentuk oleh pasar sesuai dengan permintaan dan penawaran. Dalam mixed ekonomi, pengaturan yang signifikan atas jumlah barang dan jasa melalui institusi politik. Melibatkan interaksi antara semua individu dalam suatu komunitas, daripada sekedar pembeli dan penjualDalam pasar, pembeli tidak akan mau membeli sesuatu yang tidak dibutuhkannya sedangkan keputusan politis memaksa warga negara untuk membiayai pelayanan dan program pemerintah, walaupun tidak sesuai dengan preferensi pribadi.Dalam ekonomi campuran, perusahaan swasta diorganisir untuk menggunakan sumber daya di pasar untuk memproduksi barang dan jasa yang digunakan rumah tangga dan dijual ke rumah tangga. Dalam pasar persaingan sempurna harga ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran. Rumah tangga juga menggunakan sumber daya yang dimiliki yang kemudian dipilih oleh perusahaan input apa yang akan dibeli dan output apa yang akan diproduksi. Pemerintah berpartisipasi dalam pasar sebagai pembeli barang dan jasa yang membeli barang dan jasa tidak saja dari perusahaan, tetapi juga dari rumah tangga. Untuk membeli barang dan jasa dari rumah tangga dan perusahaan tersebut, pemerintah menarik pajak, mengenakan fee, dan iuran lainnya kepada rumah tangga dan perusahaan. Pemerintah juga menghasilkan barang dan jasa yang yang tidak dijual oleh rumah tangga dan perusahaan yang sangat penting menunjang perekonomian.Gambar Perputaran Perekonomian Campuran

Pengeluaran PemerintahBelanja pemerintah yang dilakukan di AS cenderung sama dengan yang berlaku di Indonesia. Belanja pemerintah adalah sumber daya produktif yang diperlukan (tanah, tenaga kerja, dan modal) yang dialihkan dari individu atau korporasi dan akhirnya sumber daya tersebut bisa digunakan oleh pemerintah. Belanja pemerintah dalam jumlah besar adalah pengeluaran konsumsi yang menggunakan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan saat ini. Investasi Bruto oleh pemerintah merupakan pengeluaran untuk kapital baru seperti jalan, peralatan, dan bangunan. Di AS pada tahun 2008 belanja modal sebesar 10 persen dari total belanja, sedangkan di Indonesia pada tahun 2013 belanja modal sebesar 15,97 persen dari total belanja. Jenis pengeluaran ketiga, yaitu transfer payment, merupakan redistribusi kemampuan membeli antara warga negara. Contoh transfer payment seperti jaminan kesehatan, asuransi bagi pengangguran, pemberian kas kepada keluarga kurang mampu atau berpenghasilan rendah.Pertumbuhan Pengeluaran PemerintahPertumbuhan pengeluaran pemerintah terhadap GDP di AS dari tahun 1929 sampai dengan tahun 2008 mengalami peningkatan yaitu dari 9,46% menjadi 35,01%. Bahkan apabila dibandingkan dengan negara-negara di Eropa persentase di AS termasuk rendah, karena negara-negara Industri di Eropa kontribusi pengeluaran pemerintah terhadap GDP di atas 40%. Di Indonesia pengeluaran pemerintah terhadap GDP relatif kecil dan bahkan menurun dari 12,5% pada tahun 2013 menjadi 11,9 pada tahun 2014. Di AS 60% pengeluaran pemerintah digunakan untuk transfer payment, sedangkan di Indonesia pengeluaran terbesar adalah untuk subsidi dan belanja pegawai.Struktur Belanja Pemerintah IndonesiaApabila melihat struktur belanja pemerintah Indonesia menurut fungsi ,maka pengeluaran terbesar masih pada pelayanan umum disusul pendidikan, sangat berbeda dengan AS di mana pengeluaran terbesar adalah kesehatan dan pertahanan.Pembiayaan Belanja PemerintahPembiayaan atas belanja pemerintah paling utama diperoleh melalui pajak, yang merupakan pembayaran yang bersifat wajib dan tidak memperoleh keuntungan secara langsung. Di Indonesia pajak menyumbang lebih dari 70 prosen penerimaan negara, kemudian disusul penerimaan dari migas.

Public Goods (Barang Publik)

Karakteristik Barang PublikBanyak barang maupun jasa yang disediakan oleh pemerintah, salah satunya pertahanan nasional. Barang seperti pertahanan nasional tidak dijual di pasar bagi konsumen individu. Perlindungan lingkungan, jalan, dan keamanan publik, memberikan manfaat yang harus dibagi dengan sekelompok besar individu. Produksi barang-barang tersebut untuk dijual di pasar akan disertai dengan eksternalitas positif karena setiap item barang yang dibeli untuk penggunaan individu juga memberikan manfaat eksternal untuk sejumlah besar pihak ketiga. Penyediaan pasar untuk barang yang memberikan manfaat yang dibagi dengan/diterima orang lain selain orang yang membeli untuk digunakan sendiri tidak mungkin menghasilkan output yang efisien dalam jumlah yang besar.Barang dengan manfaat yang tidak bisa dihindarkan dari orang-orang yang tidak membayar dan dibagi oleh sekelompok besar konsumen disebut sebagai barang publik. Penyediaan pemerintah atas barang publik menunjukkan bahwa barang tersebut tersedia secara gratis bagi semua. Biaya untuk membuat barang publik tersebut biasanya berasal dari pajak.Barang publik adalah nonrival in consumption, yang berarti bahwa jumlah tertentu dari barang publik dapat dinikmati oleh lebih dari satu konsumen tanpa mengurangi jumlah yang dinikmati oleh konsumen lain (rival). Sebagai contoh, transmisi televisi dan radio, di mana pemrograman per hari dapat dinikmati oleh sejumlah konsumen tanpa mengurangi konsumsi dari konsumen lainnya. Terdapat dua karakteristik kunci dalam mengklasifikasikan suatu barang menjadi barang publik yakni bersifat nonrivalry (tidak ada persaingan dalam konsumsinya) dan non-exclusion (tidak dapat dikecualikan). Sifat pokok dari barang publik ini adalah barang ini tidak dapat dimiliki. Sekali sudah tersedia, maka barang ini akan tersedia merata bagi semua orang. Akibatnya konsumsi barang publik oleh satu orang tidak mengurangi jumlah yang tersedia bagi orang lain. Oleh karena itu tidak perlu bagi seseorang untuk memilikinya agar dapat memanfaatkannya.Nonexclusion, menunjukkan bahwa membutuhkan biaya yang besar untuk mengecualikan mereka yang menolak untuk membayar atas manfaat yang diterima dari barang publik. Sebagai contoh, tidak mungkin untuk mengecualikan orang-orang yang menolak membayar udara yang lebih bersih dari menikmati manfaat atas peningkatan kualitas udara, yang telah disediakan oleh orang lain.

Barang Publik Murni dan Barang Privat MurniBarang publik murni adalah nonrival in consumption untuk sebuah kelompok konsumen, dan manfaat yang dimilikinya mempunyai karakteristik nonexclusion. Kuantitas yang tersedia atas barang publik dikonsumsi oleh seluruh anggota komunitas sebagaimana barang tersebut diproduksi untuk atau oleh siapapun. Sebaliknya, barang privat murni adalah barang dimana setelah produsen mendapatkan kompensasi seluruh biaya kesempatan (opportunity costs) atas produksi, memberikan manfaat hanya bagi orang yang mendapatkan barang, dan tidak bagi yang lainnya. Barang privat murni adalah rival in consumption, dan manfaatnya dapat dihindarkan dengan mudah dari siapapun yang tidak membayar harga pasarnya.Pertukaran untuk barang privat murni tidak menghasilkan eksternalitas positif maupun negatif. Barang publik murni di sisi lain menghasilkan manfaat yang dikonsumsi seluruh masyarakat secara luas, meskipun hanya disediakan oleh satu orang. Namun demikian, pertukaran barang publik juga dapat menimbulkan beban eksternal bagi pihak lain. Contoh barang publik yang memberikan manfaat eksternal adalah pertahanan nasional, sedangkan contoh barang publik yang menimbulkan beban eksternal adalah mesin/peralatan yang menimbulkan polusi udara. Perbedaan lain adalah biaya marjinal untuk distribusi barang publik murni kepada tambahan konsumen adalah nol barang publik yang telah disediakan.

Dari diagram di atas, dapat dijelaskan bahwa biaya marjinal untuk penambahan orang yang mengonsumsi jumlah tertentu dari barang publik murni, menjadi nol setelah barang tersebut disediakan untuk siapapun. Akan tetapi, biaya marjinal untuk memproduksi barang publik tambahan akan meningkat karena peningkatan jumlah barang publik murni membutuhkan sumber daya tambahan.Sebuah Contoh: Roti versus Udara DinginMisalkan ada sekelompok orang yang berada di satu ruangan tertentu. Setiap hari, penghuni ruang ini dapat mengonsumsi sejumlah roti dan udara sejuk dari alat pendingin ruangan. Jumlah roti yang tersedia akan dikonsumsi dengan porsi yang sama oleh orang-orang yang berada di ruangan itu, dan bila seseorang akan mengonsumsi lebih dari porsinya, dipastikan akan mengurangi porsi orang lain. Di lain pihak, tidak mungkin membagi temperatur yang telah diberi pendingin udara kepada orang-orang dalam ruangan tersebut. Semua orang akan mengonsumsi tingkat temperatur yang sama. Penambahan orang dalam ruangan, sampai batas tertentu, tidak akan mempengaruhi tingkat konsumsi atas udara sejuk tersebut. Tidak mungkin orang akan mengonsumsi tingkat temperatur yang berbeda satu sama lain. Sejumlah roti mempunyai karakteristik sebagai barang pribadi sedangkan tingkat suhu seperti uraian di atas mempunyai karakteristik sebagai barang publik bagi orang-orang yang menghuni ruangan.Penyediaan Barang Privat dan Barang Publik: Pasar dan PemerintahPenyediaan barang dan jasa dan mekanisme mendistribusikannya antar individu mencermin-kan kesepakatan kolektif pengaturan kelembagaan yang ada dalam sebuah komunitas. Sulit untuk membuat generalisasi tentang cara yang paling tepat untuk menyediakan barang dan jasa. Barang pribadi yang dikonsumsi secara individual kadang-kadang dipasok oleh pemerintah melalui pasar, seperti halnya layanan transportasi tertentu, listrik, dan layanan utilitas publik lainnya. Di sisi lain, banyak barang-barang yang nonrival in consumption dan yang memiliki karakteristik barang publik, diproduksi secara pribadi dan dipasok melalui pasar. Seperti layanan rekreasi tertentu yang dijual melalui sektor privat, televisi dan layanan komunikasi lainnya, dan perlindungan polisi swasta. Dalam banyak kasus, barang dan jasa disediakan baik melalui pasar produksi privat dan oleh pemerintah melalui lembaga-lembaga politik. Misalnya, sekolah baik swasta dan publik yang tersedia. Layanan dan fasilitas rekreasi, seperti taman, lapangan tenis, dan lapangan golf, yang disediakan oleh pemerintah maupun sektor swasta.Kategori Barang dan JasaBarang dan jasa dibagi menjadi empat kategori sebagai berikut:1. Pure private goodsMerupakan barang yang mendekati barang privat murni yang ideal baik yang dikonsumsi individual dan pengecualian yang murah untuk menghindarkan manfaat bagi mereka yang tidak membayar hak untuk menerima manfaat tersebut. Produksi barang-barang ini biasanya tidak menghasilkan eksternalitas, tetapi beberapa orang percaya bahwa manfaat eksternal berhubungan dengan orang lain yang mengonsumsi barang-barang tersebut. Barang privat seperti itu mungkin akan dijual di pasar baik oleh perusahaan-perusahaan swasta atau pemerintah. Ketika dijual di pasar, biaya produksi mereka dibiayai oleh pendapatan yang diperoleh dari penjualan kepada pembeli individu. Atau, mereka dapat diproduksi oleh pemerintah atau dibeli oleh pemerintah dari perusahaan-perusahaan swasta, dibagikan secara gratis langsung ke penerima yang layak, dan dibiayai oleh pajak. Seperti halnya untuk program kesejahteraan masyarakat yang memberikan pelayanan medis, makanan, perumahan, dan layanan lainnya untuk masyarakat berpenghasilan rendah yang memenuhi uji kelayakan tertentu. Layanan ini juga dapat dijual dengan harga subsidi, dengan subsidi kerugian yang dibiayai pajak.2. Price-excludable public goodsBeberapa barang dapat secara individual dikonsumsi dan dapat dikecualikan, tetapi produksi atau konsumsi mereka cenderung menghasilkan eksternalitas. Barang publik ini disebut price-excludable public goods. Sekali lagi, barang tersebut dapat didistribusikan melalui pasar ketika diproduksi baik oleh perusahaan swasta atau pemerintah. Produksi atau konsumsi barang tersebut dapat disubsidi untuk memperhitungkan eksternalitas positif berkaitan dengan penjualannya. Barang akan dibiayai baik oleh pendapatan dari penjualan dan pajak digunakan untuk membiayai subsidi. Seperti halnya untuk rumah sakit swasta dan publik, fasilitas transportasi massal, dan sekolah. Barang-barang ini juga dapat diproduksi oleh pemerintah dan didistribusikan tanpa biaya langsung. Dalam kasus seperti itu, bagaimanapun, kuantitas dan kualitas layanan akan ditentukan secara kolektif melalui lembaga-lembaga politik, dan biaya akan didanai melalui pajak. Ini adalah kasus untuk sekolah umum, layanan sanitasi publik, dan inokulasi yang diberikan pemerintah yang tersedia di fasilitas kesehatan masyarakat.3. Congestible public goodsCongestible public goods adalah nonrival in consumption hanya pada titik tertentu. Setelah jumlah konsumen melebihi jumlah tertentu, konsumsi barang menjadi bersaing. Peningkatan penggunaan oleh salah satu konsumen akan mengurangi manfaat dari jumlah barang yang diberikan yang bisa dinikmati oleh orang lain. Pengecualian dari manfaat barang tersebut seringkali dimungkinkan melalui penerapan biaya tertentu. Congestible public goods, dalam beberapa kasus, juga merupakan price-excludable goods. Barang-barang ini sering dalam bentuk layanan yang mengalir dari fasilitas bersama yang dapat didistribusikan di pasar baik oleh pemerintah maupun oleh perusahaan melalui penerimaan dari hasil penjualan, keanggotaan, atau biaya penggunaan yang terkait lainnya; barang ini mungkin juga menerima subsidi publik. Contoh yang disediakan oleh swasta meliputi klub untuk berbagi fasilitas rekreasi atau lainnya, taman hiburan, bioskop, dan acara olahraga. Barang jenis ini yang disediakan pemerintah mungkin sebagian atau seluruhnya dibiayai oleh pajak. Taman umum adalah contoh, seperti bentuk lain dari rekreasi publik, pusat sipil, auditorium, jalan, jembatan, dan fasilitas umum yang sama.4. Pure public goodsBarang publik murni menghasilkan manfaat konsumsi secara kolektif yang tidak tergantung pada kesesakan dan tergantung pada biaya pengecualian yang tinggi. Sulit untuk menjual hak penggunaan manfaat dari barang-barang ini, dan pasar tidak mungkin untuk menyediakan mekanisme yang mudah untuk mendistribusikannya. Dapat dibayangkan, barang tersebut bisa diproduksi secara pribadi melalui kontribusi sukarela, dengan kuantitas dan kualitas pelayanan yang diberikan menjadi bergantung pada jumlah pendapatan yang dikumpulkan. Namun, barang yang menyerupai barang publik murni yang paling mungkin untuk didistribusikan secara gratis langsung oleh pemerintah, dengan kuantitas dan kualitas pelayanan ditentukan melalui lembaga-lembaga politik dan dibiayai oleh pajak. Seperti halnya untuk pertahanan nasional, perlindungan lingkungan, dan barang-barang lainnya yang menyerupai barang publik murni.Masalah Free RiderSebuah sistem yang meminta kontribusi masyarakat secara sukarela untuk penyediaan dan pembiayaan barang publik akan dapat berjalan apabila komunitas publiknya hanya terdiri dari beberapa individu. Dalam kelompok kecil dimana masing-masing orang kenal satu sama lain, apabila mereka mempunyai gagasan terhadap penyediaan suatu barang akan lebih mudah mencapai kompromi. Hal ini dikarenakan setiap anggota kelompok akan dapat dengan mudah mengidentifikasi manfaat barang tersebut. Sebagai contoh, jika sekelompok orang yang menghuni sebuah apartemen mewah dan yang mempunyai kepentingan yang sama dalam memperbaiki jalan atau mengadakan proteksi keamanan, mereka akan secara mudah untuk mencapai kompromi dalam rangka menyediakan barang publik tersebut dengan cara mendanai secara bersama-sama. Selain proses pencapaian kesepakatan menjadi tidak rumit, faktor pendukung lainnya adalah adanya keterikatan moral antar mereka.Hal ini akan sulit terjadi jika jumlah orang yang terlibat dalam proses pengambilan keputusan bertambah dan informasi tentang selera dan kemampuan ekonomi kurang. Dalam kelompok dengan skala yang lebih luas, sepertinya akan sulit untuk menggambarkan preferensi kelompok tersebut, karena sebagian besar anggota dalam kelompok besar tersebut dimungkinkan akan tidak secara akurat memperoleh informasi tentang manfaat nyata atas pengadaan barang publik. Hal ini mengakibatkan beberapa orang secara sukarela memberikan kontribusi untuk penyediaan barang publik tersebut, namun di lain pihak, akan terdapat segelintir orang yang enggan memberikan kontribusinya secara sukarela. Pada dasarnya mereka mengetahui bahwa barang publik yang akan dibeli atau diadakan tidak mungkin hanya dapat dinikmati oleh orang-orang yang membayar saja. Apabila kondisi yang seperti ini terjadi, akan ada orang-orang yang mengambil manfaat barang publik tanpa memberikan kontribusi apa pun terhadap biaya penyediaan barang tersebut. Orang ini disebut free rider. Masalah akan muncul jika jumlah free rider bertambah banyak sehingga pada akhirnya penyediaan barang publik, misalnya perbaikan jalan akses ke apartemen, tidak jadi dilakukan. Semua anggota kelompok tersebut, pada akhirnya, tidak dapat menikmati kenyamanan menggunakan jalan yang direncanakan untuk diperbaiki tersebut.