SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK

56
SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK KULIAH 2012

description

SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK. KULIAH 2012. PENGADILAN ANAK/UU3/1997. Pengadilan anak ada dibawah Peradilan Umum Sidang Pengadilan Anak bertugas dan berwenang memeriksa memutus dan menyelesaikan perkara anak sesuai UU. Umur anak untuk sidang anak 8-18 thn - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK

Page 1: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

SISTEM PERADILAN PIDANA ANAK

KULIAH 2012

Page 2: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

PENGADILAN ANAK/UU3/1997• Pengadilan anak ada dibawah Peradilan

Umum• Sidang Pengadilan Anak bertugas dan

berwenang memeriksa memutus dan menyelesaikan perkara anak sesuai UU.

• Umur anak untuk sidang anak 8-18 thn• Diatas 18 thn dibawah 21 thn di sidang

anak.

Page 3: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

TINDAKAN YG DIJATUHKAN PADA ANAK

– Mengembalikan kpd orangtua/wali– Menyerahkan kpd negara untuk mengikuti

pendidikan,pembinaan,latihan kerja– Menyerahkan kpd Dep. Sos./Org. Sosial– Teguran dan syarat tambahan

Page 4: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

Penjatuhan pidana

• Paling lama ½ dari maks ancaman pidana penjara bagi orang dewasa

• Ancaman pidana mati dan seumur hidup untuk anak maks. 10 tahun.

• Apabila belum mencapai 12 tahun diberikan tindakan sesuai psl 24.

Page 5: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

Pengadilan Anak• Sebelum 8 thn diperiksa oleh penyidik , Psl 5• Kalau mungkin dibina oleh orangtua/waliPsl 5/1• Kalau tidak dapat dibina orangtua – Dep.Sos.Psl 5/3• Hakim, Penutut Umum, Penyidik, Penasehat Hukum,

tidak pakai toga/Dinas Psl 6• Penyertaan anak– sidang anak. Psl 7.• Sidang anak tertutup Psl 8, 57 • Sidang anak didampingi orangtua & pengacara Psl 55,

57• Pemberitaan pakai nama singkatan Psl 8/5• Putusan sidang anak terbuka untuk umum.Psl 59/3

Page 6: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

SYARAT HAKIM ANAK

• Telah berpengalaman sbg hakim P.umum• Mempunyai minat perhatian, dedikasi dan

memahami masalah anak.• Hakim sidang anak tunggal.• Jika dipandang perlu dapat juga hakim

majelis.

Page 7: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

PIDANA DAN TINDAKAN

• Pidana yg dapat dijatuhkan kpd anak : Pidana Pokok dan Pidana tambahan.

• Pidana Pokok : Pidana Penjara, Kurungan, denda, pidana pengawasan.

• Pidana tambahan : Perampasan barang tertentu, denda dan ganti rugi.

Page 8: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

Keringanan untuk anak

• Psl 24, 26 , 27, 28 UU No 3/1997• Asas Discretion dan DIVERSION• Asas Deponeer• Community Servive Order• Work Service Order•

Page 9: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

Peradilan anak• merupakan bagian integral

proses pembangunan nasional• layaknya mengacu pada asas-

asas nasional dan internasional tentang – Anak – Peradilan – Peradilan khusus untuk anak

Page 10: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

Perlu difikirkan pula• Apakah semua anak yang melakukan

atau diduga melakukan tindak pidana harus masuk ke dalam sistem peradilan pidana?

• Ataukah dimungkinkan adanya diversion:– Intinya adalah pemberian diskresi pada

kepolisian;– Untuk tidak menjalankan proses

peradilan pidana terhadap anak– berlandaskan ‘the best interest of the

child;– Dengan meminta bantuan lembaga yang

kompeten

Page 11: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

Javier Perez de Cuellar:

“...the way of society treats its children reflects not only its qualities of compassion and protective caring, but also its sense of justice, its commitment to the future, and its urge to enhance the human condition for coming generations. This is as indisputably true of the community of nations as its is of nations individually...”

Page 12: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

Mengapa anak perlu perlindungan khusus?

• , “…the child, by reasons of his physical and mental immaturity, needs special safeguards and care, including appropriate legal protection, before as well as after birth…

[alinea 3, Deklarasi Hak-hak Anak, Resolusi Majelis Umum 1386 (XIV), 20 November 1959, & Konvensi Hak Anak, Resolusi Majelis Umum no. 44/25 20 November 1989].

Page 13: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

Asas2 dalam Konvensi Hak Anak:

1.     non-diskriminasi2.     the best interest of the

child3. kelangsungan hidup

dan perkembangan anak

4.     penghargaan terhadap pendapat

anak

Page 14: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

Asas-asas dalam Beijing Rules:

• Kesejahteraan Anak & Keluarga diutamakan

• Perlakuan terhadap anak nakal harus proporsional dengan anak & perbuatannya

• Privasi anak harus dilindungi• Upayakan diversi sejauh dimungkinkan• Perampasan kemerdekaan merupakan

tindakan terakhir, dan digunakan sehemat mungkin

• Tekanan pada berbagai bentuk pembinaan di luar lembaga (non-institutional treatment)

Page 15: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

Pengaturan SPP Anak selayaknya mencakup

pula• Pengutamaan kesejahteraan

anak & keluarga• Sejauh mungkin dilakukan

diversi;• Menginkorporasikan restorative

justice• Titik berat pada upaya

pembinaan di luar lembaga (institusionalisasi hanya sebagai upaya terakhir);

• Proporsionalitas perlakuan• Perlindungan privasi anak

Page 16: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

Definisi anak menurut hukum

UU NO. 23 th 2002 tentang Perlindungan Anak

• Seseorang yang belum berusia 18 tahun

• Termasuk anak yang masih dalam kandungan;

Page 17: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

Usia anak menurut UU 3/1997:

• Telah mencapai usia 8 (delapan) tahun (RUU KUHP menentukan batas usia yang lebih selaras dg instrumen internasional yakni 12 tahun; seyogyanya batas usia minimum ini yang dipakai)

• Belum mencapai usia 18 tahun• Belum pernah kawin (UU no, 23 tahun 2002

menghapuskan kriteria ini, sehingga UU lain harus sinkron dengan UU terbaru ini sesuai dengan asas Lex posteriori derogat legi priori)

Page 18: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

Anak di bawah 8 tahun…

• Menurut Pasal 5 UU 3/1997, anak di bawah 8 tahun yang melakukan/diduga melakukan tindak pidana dapat diperiksa Penyidik, & kemudian:

• Dikembalikan ke orangtua/wali bila dianggap dapat dibina;

• Diserahkan ke Departemen Sosial atas pertimbangan Pembimbing Kemasyarakatan bilaa dipandang tidak dapat dibina masalah: terjadi institusionalisasi (perampasan kemerdekaan) tanpa proses peradilan

Page 19: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

Hak Anak dalam Proses peradilan (Pasal 66 UU

39/1999)• tidak dianiaya, disiksa, atau

dihukum secara tidak manusiawi;

• Tidak dijatuhi pidana mati atau seumur hidup;

• Tidak dirampas kebebasannya secara melawan hukum;

• Tidak ditangkap, ditahan atau dipenjara secara melawan hukum, atau jika tidak sebagai upaya terakhir;

Page 20: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

Hak Anak… :• Hak diperlakukan secara

manusiawi dalam proses peradilan pidana• Hak atas bantuan hukum, untuk

membela diri dan memperoleh keadilan di Pengadilan Anak yang bebas dan tak memihak

Page 21: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

Andaikata kebebasannya pun

dirampas :– Diperlakukan secara manusiawi dg

memperhatikan kebutuhannya– Tidak dipisahkan dari orang

dewasa,kecuali demi kepentingannya;– Memperoleh bantuan hukum dan

bantuan lainnya secara efektif– Membela diri– Memperoleh keadilan di depan

pengadilan anak yang obyektif dan tidak memihak dalam sidang yang tertutup untuk umum

Page 22: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

Hak-hak tersebut…• Dirumuskan kembali dalam

pasal 16, 17 dan 18 UU no.23 tahun 2002 tentang perlindungan anak

Esensi UU no. 23 th 2002• Perlindungan bagi anak• Kewajiban negara dan

masyarakat• Kewajiban keluarga• Lembaga perlindungan anak• Hukuman bagi pelanggar hak

anak

Page 23: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

Instrumen Internasional :• Deklarasi Hak Anak• Konvensi Hak Anak• Beijing Rules tentang Juvenile

Justice

Page 24: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

Jenis perbuatan anak yang tercakup dalam UU

no. 3/1997• Melakukan tindak pidana• Melakukan perbuatan yang

dinyatakan terlarang bagi anak:– Baik menurut aturan per-UU-an,

maupun– Menurut peraturan hukum lain yang

hidup dan berlaku dalam masyarakat ybs.

Page 25: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

Masalah:• Ketidak jelasan makna

‘peraturan hukum lain yang hidup dan berlaku dalam masyarakat ybs dapat menimbulkan multi interpretasi;

• Harus dirumuskan dengan tegas demi kepastian hukum dan menghindari penyalahgunaan hukum;

Page 26: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

UU 3/1997 R KUHP

Pidana pokok: Penjara Kurungan Denda Pengawasan

Pidana nominalPidana dengan syaratPidana denda

Pembatasan kebebasan

Pidana tambahan Pidana tambahan

Jenis pidana menurut UU 3/1997 & R-KUHP

Page 27: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

Jenis pidana menurut R-KUHP

Pidana nominal

PeringatanTeguran keras

Pidana dg syarat

Pembinaan di luar lembagaKerja sosialpengawasan

DendaPembatasan kebebasan

Pembinaan dalam lembagaPenjaratutupan

Pidana tambahan

Perampasan barangPembayaran ganti kerugianPemenuhan kewajiban adat

Page 28: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

Bentuk tindakan terhadap anak dalam

UU 3/1997• Mengembalikan kepada orang tua,

wali atau orang tua asuh;• Menyerahkan kepada negara untuk

mengikuti pendidikan, pembinaan, dan latihan kerja; atau

• Menyerahkan kepada departemen sosial atau organisasi kemasyarakatan yang bergerak di bidang pendidikan, pembinaan dan latihan kerja

Page 29: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

Diversi dan Restorative Justice

• Dua konsep yang telah diadopsi dalam berbagai instrumen internasional;

• Merupakan upaya khusus;• Ekuivalen dari ADR untuk kasus-

kasus perdata;• Dapat dilakukan untuk kasus pidana;• Mungkin tidak untuk tindak pidana

yang sangat serius.

Page 30: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

Diversi:• Upaya untuk mencegah masuknya anak

delinkuen ke dalam SPP Anak, dengan mengalihkannya ke luar SPP

• Mencegah stigmatisasi terhadap anak pelaku kejahatan;

• Menekankan sense of responsibility pada anak atas perilakunya yang tidak terpuji

• Membutuhkan personel kepolisian yang handal karena besarnya discretionary power yang dimilikinya

Page 31: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

Restorative justice• Bergeser dari lex talionis atau

retributive justice• Menekankan pada upaya pemulihan • Berorientasi pada korban • Memberi kesempatan pada pelaku untuk

mengungkapkan rasa sesalnya pada korban dan;

• Memberi kesempatan pada pelaku dan korban untuk bertemu, mengurangi animosity dan mengembalikan keseimbangan dalam masyarakat

Page 32: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

Bentuk tindakan terhadap anak dalam R-

KUHPUntuk penderita gangguan jiwa atau retardasi mental:

• Perawatan di RS Jiwa• Penyerahan kepada pemerintah• Penyerahan kepada seseorang

Page 33: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

Bentuk tindakan untuk anak ‘normal’

• Pengembalian kepada orang tua, wali atau pengasuhnya

• Penyerahan kepada pemerintah• Penyerahan kepada seseorang• Kewajiban mengikuti pelatihan• Pencabutan SIM• Perampasan keuntungan akibat

tindak pidana• Perbaikan akibat tindak pidana• Rehabilitasi, dan atau• Perawatan di lembaga

Page 34: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

Catatan…• Bentuk pidana dan tindakan

yang diru-muskan dalam R-KUHP lebih bervariasi;

• Lebih banyak memberikan pilihan pada hakim

• Lebih jelas memberikan batasan, misalnya– Anak di bawah usia 16 tahun

tidak dapat dikenakan pidana denda

Page 35: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

Penahanan anak menurut UU 3/1997

Lembaga Jangka waktu

Kepolisian 20 + 10 hari

Kejaksaan 10 + 15 hariPengadilan Negeri 15 + 30 hari

Pengadilan Tinggi 15 + 30 hari

Mahkamah Agung 25 + 30 hari

TOTAL 200 hariPerlu ditentukan bahwa penahanan hanya dilakukan apabila memang benar2 diperlukan & sesuai dengan the Best interest of the child yg harus difahami penegak hukum

Page 36: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

Masalah dalam menerapkan Diversi & Restorative Justice:

• Perlu ada landasan hukum yang kuat dalam UU no. 3/ 1997, UU no. 39/1999, UU no. 23/2003, Keppres 36/1990

• Keluasan kewenangan diskresioner yang harus diberikan kepada aparat kepolisian mungkin menimbulkan resistensi karena kecemasan akan penyalahgunaannya;

• Kecurigaan pada aparat penegak hukum;

Page 37: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

Masalah…• Perlu dibentuk lembaga yang akan

menjadi ‘penampung’ anak delinkuen yang tidak diproses ke dalam SPP Anak

• Rendahnya pemahaman akan hak-hak anak, khususnya dalam SPP, apalagi tentang diversi & restortive justice, baik di antara penegak hukum maupun masyarakat umum;

• Ketidak tahuan anak akan hak-hak mereka dalam SPP Anak

Page 38: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

Dan perlu didukung dengan:

• Pembatasan akses pada informasi tentang anak delinkuen:– Walaupun ketentuan telah mewajibkan

kerahasiaan proses penyidikan terhadap anak, namun media massa –khususnya elektronik– seringkali menayangkan anak-anak yang menjadi tersangka;

– Perlu ketentuan (+sanksi) apabila kerahasiaan identitas anak tidak dipenuhi;

Page 39: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

• Karena berdasar pada kepentingan anak dan perkembangannya di masa depan, perlu dipikirkan untuk:– tidak mempublikasikan crime record

anak jika ia dipidana, dan – putusan pemidanaan tidak dapat

dijadikan landasan untuk residiv apabila ketika dewasa ia melakukan tindak pidana

Page 40: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

Upaya yang perlu dilakukan:• Peningkatan pemahaman mengenai

hak-hak anak dalam SPP bagi aparat penegak hukum dan masyarakat;

• Memberikan penyuluhan mengenai diversi dan restorative justice, kepada aparat dan publik

• Menyusun revisi perundang-undangan yang ada (setidaknya UU 3/1997 dan 23/2002) agar menginkorporasikan kedua konsep tsb.

Page 41: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

• Mendesain dan melaksanakan pelatihan khusus bagi aparat kepolisian yang akan bertugas menangani anak-anak delinkuen

• Melakukan pelatihan khusus bagi personel dan lembaga yang kelak akan menangani anak delinkuen di luar SPP Anak

• Mendorong upaya preventif terhadap delinkuensi anak

Page 42: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

Siapkah kita?

Jawabnya …….di tangan anda semua

Page 43: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

PELEPASAN DGN PERJANJIAN ATAU PELEPASAN BERSYARAT

• ORANG YANG DIHUKUM PENJARA BOLEH DILEPAS DENGAN PERJANJIAN APABILA TELAH MENJALANI DUA PERTIGA BAGIAN HUKUMAN YG SEBENARNYA, PALING SEDIKIT 9 BULAN. BILA BERKELAKUAN BAIK. PASAL 15. KUHP.

• CONTOH : DIHUKUM 9 BULAN, TELAH MENJALANI 6BLN, TIDAK DAPAT DIBEBASKAN BERSYARAT: KURANG DARI 9 BULAN..

Page 44: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

PELEPASAN DGN BERSYARAT

• HARUS DG PERJANJIAN UMUM • TERHUKUM TIDAK AKAN MELAKUKAN

LAGI PERBUATAN YG TERANCAM HUKUMAN

• ATAU TAK AKAN BERKELAKUAN TIDAK BAIK.

Page 45: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

PELEPASAN BERSYARAT DICABUT BILA :

• SITERHUKUM SELAMA TEMPO PERCOBAAN BERBUAT SESUATU YG BERTENTANGAN DG PERJANJIAN.

• TIDAK DAPAT DICABUT JIKA SDH 3 BULAN LIWAT SEJAK BERAKHIR NYA PERCOBAAN. PS 15 b

Page 46: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

Keputusan perlepasan.

• Keputusan perlepasan diambil oleh MENTERI KEHAKIMAN atas usul pengurus LP atau jaksa.

• Keputusan mencabut perlepasan juga oleh MENTERI KEHAKIMAN.

• Selama menunggu ybs dpat ditahan.• Penahanan dpat dilakukan 60 hari.

Page 47: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

HUKUM KURUNGAN

• HUKUM KURUNGAN Min. 1 hari Max 1 tahun.Ps. 18.

• Hukuman kurungan dapat Max 1 thn 4 bln jika ada kejahatan lain dan dilakuan berulang-ulang. .

• Hukuman kurungan wajib melakukan pekerjaan yg di perintahkan kpdnya. Ps 19.

Page 48: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

GRASI, ABOLISI DAN AMNESTI• DASAR : UUD 1945 PASAL 14• UU N0. 22 TAHUN 2003 TTG MPR,DPR,DPD,DPRD.• UU NO. 5 TAHUN 2004 TTG MAHKAMAH AGUNG.• UU NO 22 TAHUN 2002 TTG GRASI• KUHP PSL 33a. • UUDS RIS 1950• UU NO. 3 TAHUN 1950 UU Grasi (Ps 2 ayat 2.)• GRATIE REGELING S.1933-2• PP NO. 67 TAHUN 1948 TTG PERMO HONAN GRASI• UU DARURAT NO 11 TAHUN 1954 TTG AMNESTI DN ABOLISI.• PERATURAN PELAKSANA LAINNYA.

Page 49: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

GRASI• Grasi adalah pengampunan berupa perubahan,

peringanan, pengurangan, atau penghapusan pelaksanaan pidana kepada terpidana yang diberikan oleh presiden.Ps 1.UU 22/2002

• Terhadap putusan pengadilan yang memperoleh kekuatan tetap, terpidana dapat mengajukan permohonan grasi kepada Presiden. Ps 2-1

• Putusan pemidanaan yang dapat dimohonkan grasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 adalah pidana mati, penjara seumur hidup, penjara paling rendah 2 tahun.

Page 50: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

Permohonan grasi :

• Tidak menunda pelaksanaan putusan pemidanaan bagi terpidana kecuali dalam hal pidana mati. Ps 3.

• Presiden berhak mengabulkan atau menolak permohonan grasi yg diajukan terpidana. Setelah mendapat pertimbangan dari MA. Ps 4.

• Pemberian grasi oleh Presiden :Peringanan atau perubahan jenis pidana ; pengurangan jumlah pidana atau penghapusan pelaksanaan pidana.

Page 51: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

UU NO 5 THN 2004 TTG MA.• MA memberikan pertimbangan hukum kepada

Presiden dalam permohonan grasi dan rehabilitasi. Ps 35.

• SEMA : NO. MA/PEMB/2057/II/86 TTG PERMOHONAN GRASI:

• Jika orang yang dihukum tidak mengajukan grasi, maka Hakim atau Ketua Pengadilan Negeri harus mengajukan grasi tsb karena jabatan. Sama dgn Ps 2 ayat 2 UU No 3 tahun 1950.

Page 52: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

HAK MENGAJUKAN GRASI :

• DIBERITAHUKAN KEPADA TERPIDANA OLEH HAKIM ATAU HAKIM KETUA SIDANG YG MEMUTUS PERKARA PD TINGKAT PERTAMA. Ps. 5

• KALAU TERPIDANA TIDAK HADIR DIBERITAHUKAN OLEH PANITERA.

• Permohonan grasi terpidana atau kuasa hukumnya diajukan kepada PRESIDEN. Ps. 6.

• Permohonan dpt diajukan keluarga dg persetujuan terpidana.

• Untuk pidana mati, permohonan tanpa persetujuan terpidana.

Page 53: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004

UU NO 22 TAHUN 2003 ttg susun an dan kedudukan MPR DPR,

DPD DPRD.• Tugas dan wewenang DPR :• Memberikan pertimbangan kpd P residen

untuk ……….dan memberikan pertimbangan dalam pemberian amnesti dan abolisi.

Page 54: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

UU NO. 11 THN 2012SPP ANAK

• DIUNDANGKAN 30 JULI 2012• AKAN DIBERLAKUKAN 1.8.2014• SPP ANAK ADALAH KESELURUHAN PROSES PENYELESAIAN

PERKARA ANAK YG BERHADAPAN DG HUKUM MULAI THP PENYIDIKAN S/D TAHAP PEMBIM –BINGAN SETELAH MENJALANI PIDANA.

• ANAK YG BERKONFIK DG HUKUM UMUR 12-18 THN.• KEADILAN RESTORATIF ADALAH PENYELESAIAN PERKARA TINDAK

PIDANA DG MELIBATKAN PELAKU, KORBAN,KELUARGA DAN PIHAK LAIN YG TERKAIT UNTUK BERSAMA-SAMA MENCARI PENYELESAIAN YG ADIL DG MENEKANKAN PEMULIHAN KEMBALI PDKEADAAN SEMULA DAN BUKAN PEMBALASAN.

• DIVERSI ADALAH PENGALIHAN PENYELESAIANPERKARA ANAK DARI PROSES PERADILAN PIDANA KELUAR PROSES DILUAR PERADILAN PIDANA.

FH UI 2004

Page 55: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

LANJUTAN• PENYIDIK ANAK, PENUNTUT UMUM ANAK, HAKIM ANAK, HAKIM

BANDING ANAK, HAKIM KASASI ANAK.• PEMBIMBING KEMASYARAKATAN, PEKERJA SOSIAL PROFESIONAL,

TENAGA KESEJAHTERAAN SOSIAL, LEMBAGA PEMBINAAN KHUSUS ANAK, LEMBAGA PENEMPATAN ANAK SEMENTARA, LEMBAGA PENYELENGGARAAN KESEJAHTERAAN SOSIAL, BLAI PEMASYARAKATAN.

• ASAS-ASAS SPP ANAK• HAK ANAK DALAM PROSES SPP• HAK ANAK DALAM NENJALANI MASA PIDANA• HUKUM ACARA PERADILAN PIDANA ANAK• SANKSI PIDANA UNTUK PETUGAS DLM SPP YG DENGAN SENGAJA

TIDAK MELAKSANAKAN KEWAJIBAN.

FH UI 2004

Page 56: SISTEM PERADILAN   PIDANA ANAK

FH UI 2004